pengaruh pemberlakuan mata uang tunggal euro terhadap resesi ekonomi eropa tahun 2007

28
BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Masalah Krisis yang dialami Yunani menjadi babak baru ekonomi negara-negara Eropa menuju resesi yang dialami hampir seluruh negara-negara Eropa pengguna mata uang Euro. Krisis yang dialami Yunani karena macetnya kredit dari masyarakatnya berdampak luas bagi negara-negara Eropa lain. Negara-negara penyongkong ekonomi Eropa seperti Jerman, Prancis dan Italy mengalami resesi ekonomi hampir mendekati angka minus. Penurunan angka pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa dikarenakan tekanan kuat terhadap Euro yang mana menjadi mata uang tunggal bagi sebagian negara-negara di Eropa. Badai krisis yang dialami negara-negara Eropa memiliki efek domino terhadap negara-negara Eropa lain. Negara-negara seperti Irlandia, Portugal, Hungaria dan Spanyol terseret dalam badai krisis ekonomi domestik bahkan Irlandia hingga harus mendapat suntikan dana dari otoritas moneter Eropa dan International Moneter 1

Upload: cheetra-chiy

Post on 27-Jun-2015

613 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

BAB I

PENDAHULUAN

1.5 Latar Belakang Masalah

Krisis yang dialami Yunani menjadi babak baru ekonomi negara-negara

Eropa menuju resesi yang dialami hampir seluruh negara-negara Eropa pengguna

mata uang Euro. Krisis yang dialami Yunani karena macetnya kredit dari

masyarakatnya berdampak luas bagi negara-negara Eropa lain. Negara-negara

penyongkong ekonomi Eropa seperti Jerman, Prancis dan Italy mengalami resesi

ekonomi hampir mendekati angka minus. Penurunan angka pertumbuhan ekonomi

negara-negara Eropa dikarenakan tekanan kuat terhadap Euro yang mana menjadi

mata uang tunggal bagi sebagian negara-negara di Eropa.

Badai krisis yang dialami negara-negara Eropa memiliki efek domino

terhadap negara-negara Eropa lain. Negara-negara seperti Irlandia, Portugal,

Hungaria dan Spanyol terseret dalam badai krisis ekonomi domestik bahkan

Irlandia hingga harus mendapat suntikan dana dari otoritas moneter Eropa dan

International Moneter Fondation (IMF) sebagai langkah penyelamatan Irlandia

kedalam krisis yang lebih jauh. Menurut Menteri keuangan Uni Eropa dalam

pemberitaan okezone memaparkan, sejak pekan lalu telah mendesak agar Irlandia

mengambil opsi pinjaman dan langsung menyetujui permintaan tersebut

(pinjaman dari IMF). Dengan alasan, bail out dibutuhkan untuk stabilitas finansial

di Eropa, terutama menjaga nilai mata uang euro1.

1 Asumsi dikemukakan oleh Menteri Keuangan Uni Eropa yang dikutip oleh media okezone <http://economy.okezone.com/read/2010/11/18/279/394339/krisis-irlandia-bibit-krisis-baru-global>, diakses tanggal 15 desember 2010

1

Page 2: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

Dalam pemberitaan media bahwa ekonomi Eropa akan terus memburuk

seiring memburuknya beberapa ekonomi negara seperti Irlandia, Portugal dan

Spanyol. Dikhawatirkan perekonomian negara-negara tersebut akan menyusul

seperti Yunani. Belum sembuhnya perekonomian negara tersebut dari badai resesi

menjadi indikasi bahwa belum selesainya badai resesi yang dialami negara-negara

Eropa. Dikutip dari pemberitaan Tempo “Mata uang euro kemarin mencapai titik

terendah dalam empat tahun terakhir. Pasar saham di Eropa, Senin 7 juni 2010,

juga bertumbangan. Investor khawatir krisis utang yang dimulai dari Yunani,

merembet ke Hungaria”2.

Dorongan untuk memperbaiki perekonomian negara seperti Yunani tidak

hanya diserukan oleh otoritas EU dan negara pengguna mata uang Euro semata.

Namun negara-negara diluar pemakai mata uang Euro yang merasakan dampak

tidak langsungnya juga terus berupaya untuk membantu negara yang mengalami

krisis. Seperti Swedia dan Inggris, yang tidak menggunakan mata uang euro,

mengatakan mereka juga bersedia memberikan pinjaman bilateral untuk Irlandia.

Menteri Keuangan Irlandia, Brian Lenihan, sepanjang pekan lalu telah

membicarakan kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman.

Salah satu sebab terus memburuknya perekonomian negara-negara Eropa

adalah hilangnya kemampuan negara untuk menentukan kebijakan ekonomi yang

tepat dalam masa krisis sehingga negara-negara seperti Yunani terjerembak dalam

krisis ekonomi. Negara-negara yang bergabung dalam zona Eropa kehilangan

kendali untuk menghadapi keadaan diluar perkiraan mereka. Semestinya sebuah

2 Data diperoleh dari media online tempointeraktif <http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2010/06/08/brk,20100608-253446,id.html>, diakses tanggal 15 desember 2010

2

Page 3: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

negara mampu melakukan pencegahan sebelum krisis ekonomi muncul. Hal inilah

yang kurang dari sebuah integrasi di zona Eropa3.

Dengan banyaknya kekurangan yang dimiliki Euro, mata uang ini tetap

menjadi mata uang tunggal di zona Eropa. Sebagai contoh Yunani sebagai negara

Eropa yang mengalami krisis terparah tetap mempertahankan Euro sebagai mata

uang mereka. Selalu ada sebuah kepentingan apa yang dilakukan Yunani atau

negara-negara zona Eropa lain untuk mempertahankan Euro sebagai mata uang

mereka walaupun Euro sendiri telah melemahkan ekonomi mereka dan membawa

kedalam jurang krisis.

Integrasi ekonomi yang diagadang mampu meningkatkan ekonomi di zona

Eropa justru menenggelamkan negara-negara ke jurang resesi dan krisis utang.

Inilah sebuah fenomena yang akan dibahas mendalam dalam penelitian ini.

Penelitian ini akan mencoba melihat adanya kesalahan dalam integrasi ekonomi di

zona Eropa sehingga terjadinya resesi di zona eropa. Kajian ini pertama-tama

akan menggunakan complex interdependency theory untuk menggambarkan

adanya saling ketergantungan di zona Eropa dan akan menjelaskan bagaimana

terintegrasinya suatu wilayah/ negara satu dengan yang lain. Negara-negara di

zona Eropa terhubung satu sama lain baik dari segi ekonomi, politik maupun

sosial sehingga terjadi saling ketergantungan pada negara-negara eropa untuk

saling menompang ekonomi pada negara-negara Eropa lain.

3 Asumsi dikemukakan oleh Paul Krugman, Bergabungnya Yunani, Portugal, dan Spanyol ke dalam zona euro justru memusnahkan kemampuan mereka dalam menghadapi beragam peristiwa di luar perkiraan. Semestinya di saat krisis ekonomi muncul, negara harus mampu melancarkan reaksi yang diperlukan. Namun masalah ini diabaikan begitu saja oleh para perancang Euro. Peryataan tersebut dikutip oleh media indonesian radio 1 desember 2010, sumber asli adalah artikel New york Times, Irish Eat, <http://www.nytimes.com/2010/11/26/opinion/26krugman.html?_r=1&ref=paulkrugman> diakses tanggal 15 desember 2010

3

Page 4: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

Selanjutnya penelitian ini akan membahas integrasi yang sudah terbentuk

dengan konsep Bela Balassa4 untuk mengetahui penyebab resesi. Penelitian ini

akan mencoba menggambarkan dan memaparkan tingkatan integrasi ekonomi

dalam zona Eropa. Selanjutnya penelitian menggunakan konsep kedaulatan untuk

menjawab penyebab resesi. Dengan merujuk pada pertanyaan Paul Krugman yang

mengatakan bahwa zona Eropa bagai jebakan yang sangat menggiurkan.

1.2 Rumusan Masalah

Melihat latar belakang diatas bisa diambil sebuah pertanyaan untuk

menjawab fenomena yang terjadi di Eropa yaitu Mengapa zona Eropa

mengalami krisis ditengah integrasi ekonomi yang meningkat?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mampu menjelaskan adanya resesi yang timbul di zona Eropa.

1.3.2 Mampu menjelaskan integrasi wilayah yang terbentuk di zona

Eropa sebagai penunjang adanya saling ketergantungan antar

negara di zona Eropa yang menyebabkan resesi ini meluas.

1.3.3 Mampu menjelaskan kedaulatan yang terbentuk setelah adanya

integrasi di Eropa.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

4 Konsep bela balassa adalah konsep integrasi ekonomi yang dicetuskan oleh bela balassa.

4

Page 5: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

2.1. Penelitian Terdahulu

Peneliti mengambil penelitian terdahulu dari berbagai litelatur dari media

internet baik berbentuk jurnal maupun artikel. Pentingnya penelitian terdahulu

adalah sebagai sumber referensi bagi peniliti agar mendukung penelitian agar

berjalan lebih baik.

Penelitian mengenai integrasi eropa dilakuakan oleh Yulius P. Hermawan5.

Dalam penelitiannya Yulius lebih mengedepankan perspektif supanasionalisme

dan intergovermentalisme. Pembahasan mengenai integrasi tersebut lebih

mengarah pada ranah politik dimana dijelaskan dengan jelas institusi uni Eropa

secara detail.

Penelitian ini lebih ingin menggambarkan adanya situasi saling bergantung

secara ekonomi dan kondisi saling menguntungkan dalam hal perdagangan

sehingga membentuk sebuah integrasi di Eropa. Pembahasan penelitian dalam hal

integrasi lebih diarahkan pada faktor ekonomi.

2.2. Peringkat Analisis

Mohtar Mas’oed mengklasifikasikan tingkat analisis dalam hubungan

internasional menjadi lima tingkat analisa yang dapat digunakan untuk memahami

perilaku aktor, yaitu tingkat analisa individu, tingkat analisa kelompok individu,

tingkat analisa negara, tingkat analisa regional dan tingkat analisa sistem

internasional6.

5 Yulius P. Hermawan, “ Supranasionalisme, Intergovermentalisme, dan Transformasi Eropa” dalam Hermawan, Yulius P, Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional, Yogyakarta, Graha ilmu, 2007, hal 145-181. 6 Mas’oed, Mohtar. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, Jakarta, LP3ES

5

Page 6: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

1)Tingkat Analisa Individu, tingkatan analisis ini adalah yang paling rendah

dimana analisis lebih melihat pada interaksi perilaku individu dalam

fenomena hubungan internasional. Tingkat analisis ini lebih pada

pengkajian menganai sikap dan perilaku pembuat keputusan yang tentu

dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, history, maupun cara pandang

pembuat keputusan tersebut.

Asumsi mengenai perilaku individu dikemukakan oleh Joshua

Goldstein, dimana setiap kejadian internasional disadari maupun tidak

disadari adalah akibat pembuatan keputusan oleh individu. Individu lebih

memakai nilai dan kenyakinannya dalam memutuskan sesuatu. Intelectual

capabilities, personal style, personal experiences, unique personalities juga

dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan individu tertentu7.

2) Tingkat Analisa Kelompok Individu, apa yang terjadi dalam hubungan

internasional merupakan akumulasi tindakan individu dalam kelompok

atau organisasi tertentu. Sehingga, fenomena hubungan internasional lebih

dilihat sebagai hubungan antar berbagai kelompok individu di berbagai

negara. Untuk memahami hubungan internasional diperlukan pengkajian

mengenai perilaku kelompok-kelompok individu dan organisasi-organisasi

yang terlibat dalam hubungan internasional, seperti kabinet dalam

pemerintahan, dewan penasehat keamanan, organisasi birokrasi,

departemen atau badan-badan pemerintahan, dan sebagainya.

7 Data diperoleh dari <http://www.joshuagoldstein.com/jgcore.htm> diakses tanggal 27 desember 2010

6

Page 7: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

3) Tingkat Analisa Negara, tingkatan ini lebih melihat fenomena Hubungan

Internasioan dipengaruhi oleh aktor utama HI yaitu negara. Setiap negara

memiliki perilaku yang berbeda-beda dan itu hal dipengaruhi oleh struktur

dalam sistem internasioanal. Perilaku yang dicerminkan negara adalah

sesuatu yang menjadi asumsi dasar dari negara tersebut dalam berbuat.

Analisis negara masih dipercaya sebagai tingkat analisis yang utuh karena

negara adalah aktor utama dalam studi hubungan internasional.

4) Tingkat Analisa Regional, tingkat analisa regional melihat negara

terkadang memiliki sikap untuk menggabungkan diri dengan kelompok

antar negara/regional. Sehingga, fenomena hubungan internasional lebih

dicerminkan sebagai interaksi antar kelompok negara-bangsa yang

tergabung dalam pola dan pengelompokan tertentu, seperti aliansi,

regional, dan blok ideologi.

5) Tingkat Analisa Sistem Internasional, tingkatan yang paling atas adalah

analysis of system international dimana negara yang menjadi aktor utama

maupun aktor-aktor lainnya dalam hubungan internasional adalah sebuah

unit-unit dari suatu sistem yang disebut sistem internasional. Semua unit

dalam sistem ini bertindak dan berinteraksi dalam sistem tersebut.

Sehingga dinamika yang terjadi dalam sistem internasional berpengaruh

terhadap perilaku para aktor hubungan internasional yang ada didalamnya.

Dengan kata lain Sistem/struktur dapat berpengaruh terhadap perilaku

aktor negara maupun individu sebagai unit-unit dalam sistem tersebut.

7

Page 8: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

Penelitian ini akan menggunakan level analisis negara dan

regional. Level regional, peneliti melihat perilaku negara yang saling

ketergantungan satu sama lain. Perilaku ini akan membentuk sebuah

struktur yang disebut EU. Dan pada level negara peneliti akan melihat

ancaman bagi negara setelah melakukan integrasi. Pada level ini penulis

mencoba menjawab penyebab resesi yang terjadi di Eropa. Analisis ini

membedakan variabel dependen atau unit analisa yaitu resesi yang terjadi

di Eropa dan variabel independen atau unit eksplanasinya adalah integrasi

ekonomi yang terbentuk di zona Eropa.

2.3. Teori Complex Interdependency

Teori Complex Interdependency akan menggambarkan integrasi yang

terbentuk di zona Eropa. Integrasi yang membuat sebuah keadaan saling

ketergantungan. Teori ini adalah kerangka pemikir utama dalam penelitian ini.

Teori ini dapat menjelaskan interdependency (saling ketergantungan) yang

membentuk integrasi di zona Eropa.

Teori complex interdependency dikemukakan oleh Robert O. Keohane dan

Joseph S. Nye. Teori ini adalah penggabungan antara interdependensi antar negara

dalam satu wilayah yang komplek dengan fenomena integrasi. Keduanya

beranggapan bahwa dengan adanya saling ketergantungan antar negara akan

mendorong negara-negara tersebut menuju sebuah integrasi8.

Penulis mencoba memberikan gambaran akan variabel utama teori ini

dimana keadaan yang saling tergantung antar negara dan adanya hubungan yang

8 Yulius P. Hermawan, “ Supranasionalisme, Intergovermentalisme, dan Transformasi Eropa” dalam Hermawan, Yulius P, Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional, Yogyakarta, Graha ilmu, 2007, hal 157-158

8

Page 9: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

saling menguntungkan dalam intergrasi yang ada di zona Eropa. Hubungan antar

negara terkadang memiliki posisi power yang tidak seimbang. Ketidakseimbangan

ini akan berdampak pada integrasi itu sendiri.

Teori complex interdependency membedakan tiga macam bentuk integrasi

yaitu integrasi ekonomi, integrasi sosial dan integrasi kebijakan. Integrasi

ekonomi lebih menekan pada kondisi saling membutuhkan dan saling bergantung

antar negara yang menimbulkan peningkatan transaksi antar negara sehingga

terciptanya integrasi ekonomi.

Integrasi sosial lebih mengarah pada kemauan masyarakat untuk

bertransformasi di masyarakat lain. Pentingnya media sebagai fasilitas utama ide-

ide satu masyarakat kepada masyarakat lain akan meningkatkan perubahan

menuju integrasi sosial dalam suatu wilayah.

Integrasi kebijakan mengacu pada aktor-aktor yang berperan dalam suatu

sistem agar terciptanya keselarasan kebijakan. Integrasi suatu wilayah akan

memunculkan aktor baru dalam sistem tersebut, munculnya aktor baru tersebut

secara tidak langsung mereduksi kedaulatan negara dalam sistem tersebut agar

tunduk pada aktor yang lebih tinggi. Lebih jauh integrasi kebijakan akan

memperkuat integrasi ekonomi dan integrasi sosial.

Penelitian ini lebih memfokuskan faktor integrasi dari sisi ekonomi.

Dimana terciptanya sebuah ketergantungan di zona Eropa yang membuat negara-

negara di zona Eropa membentuk sebuah integrasi. Peneliti melihat faktor

integrasi karena adanya dorongan dalam mengembangkan perdagangan antar

negara di zona Eropa serta meningkatkan kekuatan negara-negara Eropa.

9

Page 10: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

2.4. Konsep Integrasi Ekonomi Bela Balassa

Inilah tahapan integrasi yang dikemukakan bela balassa9, kelima tahapan tersebut

antara lain:

1. Preferential Treding Area

Dalam tahap ini adanya pengurangan tarif terhadap barang-barang tertentu

namun tarif tidak sama sekali dihapuskan.

2. Free Trade Area (FTA)

9 Bela Balassa, “Types of economic integration”, Washington D.C, 1976. Dikutip oleh Livia Handria dalam skripsi “Aspek-Aspek Hukum Internasional pada Kerjasama Asean di Bidang Ekonomi” <http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=3&ved=0CCUQFjAC&url=http%3A%2F%2Feprints.ui.ac.id%2F70990%2F2%2F124650-PK%2520VI%2520643.8357-Aspek-aspek-Pendahuluan.pdf&rct=j&q=konsep%20integrasi%20bela%20ballasa&ei=rYkiTdD9BYiXcb3BuJYK&usg=AFQjCNFWAJOKTs4_T_tO8UxNnbTyqsq5oQ&sig2=k5EFbdykoWDEjhEr-qIRrw&cad=rja> diakses tanggal 27 desember 2010

10

Total Economic Integration

Economic

Union

Common Market

Custom Union

FTA

PTA

Page 11: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

Semua hambatan perdagangan dan jasa dihapuskan, berlaku bagi negara

anggota (e.g. diskriminasi, kuota, subsidi) tetapi tiap anggota bebas

memberlakukan kebijakan tertentu terhadap negara lain bukan anggota.

3. Custom Union

Menghilangkan hambatan perdagangan antar negara anggota dan

memberlakukan kebijakan sama terhadap non anggota.

Perlu harmonisasi dan kerjasama pada kebijakan fiscal, moneter dan

tenaga kerja

4. Common market

menghilangkan hambatan faktor produksi : jasa,tenaga kerja dan modal.

Masing-masing bebas berpindah karena tidak ada pembatasan imigrasi

dan perpindahan investasi.

5. Economic Union

Selain keharusan membebaskan hambatan bagi negara anggota atas

barang, jasa dan factor produksi serta kesamaan pemberlakuan kebijakan

external juga kesamaan mata uang, harmonisasi besarnya pajak, fiscal dan

moneter.

6. Total Economic Integration

mengkoordinasikan birokrasi pada satu otoritas diatas negara untuk

kepentingan negara anggota. Penyatuan moneter, fiskal dan penyamaan

kebijakan sosial.

11

Page 12: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

Penulis mengunakan konsep bela balassa untuk membantu menjelaskan

tingkatan integrasi yang ada di zona Eropa. Tingkatan integrasi yang ada akan

membantu penulis untuk menjawab penyebab fenomena resesi yang terjadi di

Eropa. Konsep ini dianggap membantu untuk menggambarkan tingkatan integrasi

Eropa.

2.5. Konsep Kedaulatan

Konsep kedaulatan muncul ketika perjanjian Westphalia pada tahun 1648

disetujui untuk mengakhiri perang 30 tahun di Eropa. Perjanjian ini muncul akibat

adanya kekuasaan tunggal di Roma yang membatasi negara-negara

mengendalikan otoritasnya. Perlunya sebuah hak khusus untuk mengatur

rakyatnya tanpa adanya sebuah campur tangan dari orang lain.10

Kedaulatan secara definisi adalah kemampuan atau hak sebuah negara

untuk melakukan kontrol terhadap apapun yang berada wilayahnya baik secara

politik, ekonomi maupun sosial. Kemampuan tersebut diikuti dengan

perlindungan warga negara dari ancaman baik secara militer ataupun ekonomi.

Dengan kata lain kedaulatan adalah kemampuan negara untuk melindungi wilayah

dan penduduknya dari ancaman dari internal ataupun eksternal.11

Dalam menjelaskan fenomena resesi di zona Eropa, penulis memasukkan

konsep kedaulatan. Maksud dari penulis adalah integrasi yang terbentuk di zona

Eropa secara tidak langsung berpengaruh terhadap kedaulatan negara-negara

Eropa. Pengaruh tersebut adalah berkurangnya kemampuan negara untuk

melindungi negaranya dari ancaman baik secara internal maupun eksternal. Dalam

10 Bonggas Adhi Chandra, “Kedaulatan dalam Tekanan Globalisasi” dalam Hermawan, Yulius P, Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional, Yogyakarta, Graha ilmu, 2007, hal 13011 Ibid hal 131

12

Page 13: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

penelitian ini, peneliti memfokuskan ancaman dari eksternal yaitu krisis ekonomi

global.

Alur pemikiran penelitian

1 2

7

3

6

4

5

2.6. Hipotesis

Resesi yang terjadi di zona Eropa karena integrasi ekonomi negara-negara

Eropa yang belum sempurna. Adanya otoritas diatas negara (supranasionalisme)

yang mengatur agar kebijakan ekonomi di zona Eropa selaras adalah penyebab

utama resesi di Eropa. Hal ini memicu negara-negara Eropa tidak secara bebas

13

Resesi di zona Eropa Tingkat analisa regional

Teori interdependency compex dan konsep bela ballasa

Muncul integrasi di zona Eropa

Muncul otoritas diatas negara (supranasionalisme)

Tingkat analisa negara

Konsep kedaulatan

Negara kehilangan kontrol efektif dalam perekonomian

mereka

Page 14: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

mengeluarkan kebijakan ekonominya. Hal semacan ini sangat akan berdampak

buruk pada perekonomian negara-negara Eropa dan berpengaruh pada

perekonomian di zona Eropa secara utuh dan menyebabkan negara-negara di zona

Eropa masuk ke jurang resesi.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Konseptualisasi

1.3.1 Konsep Integrasi Ekonomi Bela Balassa

14

Page 15: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

Konsep ini lebih menekan pada integrasi Ekonomi dimana dalam integrasi

ekonomi itu sendiri ada beberapa tahap hingga tahapan ekonomi itu benar-benar

sempurna. Untuk menggambarkan integrasi ekonomi yang ada di zona Eropa ada

enam variabel dan beberapa indikator untuk lebih menjelaskan konsep ini.

1.3.2 Konsep Kedaulatan

Konsep ini menekan pada kemempuan negara untuk melakukan kontrol

efektif terhadap ancaman baik secara internal maupun secara eksternal. Ancaman

secara internal dan eksternal adalah variabel dari konsep ini. Peneliti akan

15

Konsepbela balassa

VariabelPTA

VariabelTE

Indikator pengurangan tarif terhadap barang

tertentu

Indikator harmonisasi

kebijakan fiskal dan moneter

VariabelFTA

VariabelCustom Union

VariabelEconomic

Union

VariabelCommon Market

Indikator penghapusan

hambatan dagang untuk negara

anggota

Indikator harmonisasi

besaran pajak

Indikator Kebijakan

Penghilangan hambatan faktor

produksi

Indikator pembuatan

otoritas supranasional

Page 16: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

membagi konsep kedaulatan kedalam 2 variabel tersebut namun penulis akan

lebih memfokuskan ancaman dari eksternal karena penulis menganggap faktor

terbesar dari resesi adalah dari ancaman eksternal.

3.2. Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis eksplanatif12 dengan menggabungkan dua variabel

dengan teori dan konsep. Penulis berusaha menggambarkan dan menjelaskan

adanya fenomena resesi yang terjadi di zona Eropa dengan mengunakan teori

Interdependency complex dan konsep integrasi ekonomi bela ballasa. Penulis

berusaha menjelaskan variabel resesi dengan manggabungkan dengan variabel

integrasi di zona Eropa.

3.3. Ruang Lingkup Penelitian

12 Jenis penelitian eksplanatif adalah penelitian yang didesain untuk melihat hubungan antara dua atau lebih variabel. Mas’oed, Mohtar. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, Jakarta, LP3ES. Dikutip oleh makalah kelompok 2, Memilih Topik Penelitian dan Merumuskan Pertanyaan Riset, hal 10

16

Konsep Kedaulatan

Variabel Internal Variabel Eksternal

Ancaman dari sistem Internasional (krisis

Ekonomi global)

Ancaman dari dalam negeri

Page 17: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

Ruang lingkup penelitian dibatasi antara tahun 2005 sampai 2009 dimana

awal mulai terjadinya resesi di zona Eropa sampai resesi belum hilang dari zona

Eropa.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah teknik studi

kepustakaan dengan menggunakan data sekunder baik dari buku, jurnal, internet,

surat kabar maupun dat-data dari otoritas terkait yang sifatnya resmi. Teknik

pengumpulan data diawali dengan mencari data sebanyak mungkin kemudian

mengkelompokan kedalam beberapa bab pembahasan sesuai dengan sistematika

penulisan

3.5. Analisa Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisa data gabungan generalisasi

dimana data kualitatif menjadi data yang paling banyak dikumpulkan peneliti dan

kemudian menggunakan data kuantitatif sebagai tambahan data dan agar

penelitian lebih kredibel.

3.6. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab pendahuluan, komposisi dari bab ini adalah latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab ini lebih melihat arah latar belakang masalah dimana mencakup topik yang

ingin dibahas dan rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini.

Bab II adalah kajian pustaka dimana dalam bab ini terdiri dari studi

terdahulu, peringkat analisis, teori, konsep dan hipotesis. Penilitian ini memilih

pada level negara sebagai peringkat analisis data. Teori dalam penelitian ini

17

Page 18: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

adalah complex interdependency dan konsep yang dipakai adalah konsep integrasi

ekonomi bela ballasa.

Bab III merupakan bab metode penelitian yang terdiri dari konseptualisasi,

jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisis data dan sistematika penulisan.

Bab IV berjudul Integrasi Ekonomi di Eropa. Dalam bab ini peneliti

mencoba menggambarkan adanya kondisi saling ketergantungan dalam zona

Eropa. Kondisi seperti ini mendorong negara-negara untuk membentuk sebuah

integrasi. Setelah menculnya sebuah kesamaan dalam integrasi di zona Eropa,

maka negara-negara Eropa sepakat mengeluarkan Euro sebagai mata uang tunggal

pada 1999 yang kemudian dipakai pada tahun 2003. Peneliti akan

menggambarkan data ketika Euro yag mendorong ekonomi negara-negara Zona

Eropa dan kemudian peneliti memperlihatkan bahwa Euro masuk kedalam zona

krisis pada 2007. Pemebentukan integrasi diatas digambarkan dengan konsep Bela

Balassa yang menjelaskan menjadi 6 tingkatan integrasi ekonomi.

Bab V berjudul Krisis Ekonomi Global dan dan Krisis Zona Eropa. Dalam

bab ini peniliti memaparkan faktor yang melatarbelakangi terjadinya krisis di

Eropa yang menyebabkan terjadinya resesi hampir di seluruh negara di Eropa.

Faktor-faktor diatas adalah faktor pendorong terjadinya resesi seperti krisis

ekonomi global yang memiliki efek domino terhadap ekonomi di zona Eropa

Bab VI berjudul Hubungan Integrasi Ekonomi Eropa dan Resesi Eropa.

Dalam bab ini data dari Bab V akan dibahas secara menyeluruh dengan

dikorelasikan dengan integrasi yang terjadi menggunakan konsep kedaulatan.

18

Page 19: Pengaruh Pemberlakuan Mata Uang Tunggal Euro Terhadap Resesi Ekonomi Eropa Tahun 2007

Peneliti akan menjelaskan ketidakmampuan negara dalam penanganan krisis

ekonomi akibat krisis ekonomi global yang membuat pertumbuhan ekonomi

negara-negara di Eropa mengalami resesi.

Bab VII adalah penutup. Bab ini berisi kesimpulan penulis setelah

melakukan analisa pada bab IV dan bab V. Kesimpulan tersebut sekaligus

menguji kebenaran hipotesis yang diutarakan penulis diawal.

19