pengaruh pemberian modal terhadap pendapatan …
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN MODAL TERHADAP PENDAPATAN UMKM
MASYARAKAT (Studi Pada Jasa Keuangan BKAD PNPM Kecamatan
Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat)
S K R I P S I
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Disusun Oleh:
LIYA UMMU ZAKIYAH
NIM: SES 141364
KONSENTRASI MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
J A M B I
2018 M /1439 H
i
LEMBARAN PERNYATAAN
Assalamualaikum Wr,Wb
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :Liya Ummu Zakiyah
Nim :SES141364
Jurusan :Ekonomi Syariah
Fakultas :Ekonomi dan Bisnis Islam
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk melengkapi
syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata (S.1) di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
4. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil saya atau
merupakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Jambi, Juli 2018
Liya Ummu Zakiyah
NIM: SES 141364
Materai 6000
ii
Jambi, Juni 2018
Pembimbing I : M. Nazori Majid, M.SI
Pembimbing II : G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.
Alamat :Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 1 Telanaipura, 39122.
Telepon/Fax: (0741) 583183-584118.
Website: febi-iainjambi.ac.id
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
NOTA DINAS
Assalamua’laikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudara Liya Ummu Zakiyah yang berjudul Pengaruh Pemberian Modal
Terhadap Pendpatan UMKM Masyarakat (Studi Pada Jasa Keuangan
BKAD PNPM Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat)
telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasyahkan guna melengkapi
syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata (S.1) dalam Ilmu Ekonomi Syariah
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamua’laikum Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
M.Nazori Majid M.SI G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.
NIP. 19730418199031002 NIP. 198601252015032002
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul “Pengaruh Pemberian Modal Terhadap Pendapatan UMKM
Masyarakat (Studi Pada Jasa Keuangan BKAD PNPM Kecamatan
Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat)”. Telah diujikan pada sidang
munaqasyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi pada tanggal 01 Oktober 2018. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Ekonomi
Syariah.
Jambi, Oktober 2018
Mengesahkan
Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
Dr. Subhan, M.Ag
NIP: 196409271993021001
Panitia Ujian :
1. Ketua Sidang : Drs. H. Fathuddin Abdi, SM, Hk. (...................)
NIP: 196704161985101001
2. Sekretaris Sidang : Melly Embun Baining S.E,M.Ei (...................)
NIP: 198405172011012012
3. Pembimbing I :Dr. Naazori S.AG, M.Si (...................)
NIP: 197304181999031002
4. Pembimbing II :G.W.I Awal Habibah,M.E.Sy (...................)
NIP:196601252015032002
5. Penguji I :Dr. Novi Mubyarto M.E (...................)
NIP: 197903092003121001
6. Penguji II :Efni Anita, SE, M.E.Sy (...................)
NIP: 198607172015032004
iv
MOTTO
Artinya:
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain, Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.1 (Q.S Asy-
Syarh (94): 6-8)
1 (Q.S Asy-Syarh (94): 6-8)
v
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
yang telah memberikan saya kesempatan
untuk menyelesaikan skripsi ini dan
saya persembahkan skripsi ini untuk:
Ayah dan Ibu
Taufiq Ubaidillah & Rokh Tri Werdiningsih
yang selalu memberi kepercayaan,doa
serta selalu menjadi motivator dalam hidupku
semoga ketulusan Ayah dan Ibu
diridhoi oleh Allah SWT
dengan balasan Surga-Nya
Kakak-Kakak dan Sahabat-Sahabat Ku
Aris dan fitriyati
yang selalu membimbing,mengarahkan dan
memotivasi saya dalam segala hal
segenap rekan-rekan kerja saya yang selalu
memberi semangat.semoga ayuk dan adik-adik
selalu diberi kesehatan dan keberkahan hidup.
Dan segenap teman-teman kost Zahara yang
selalu mensuport saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Pembimbing I dan II
yang selalu membimbing dan
mengarahkan saya dalam penelitian ini
semoga kebaikan Bapak dan Ibu
dibalas oleh Allah SWT
Amin Ya Rabbal ‘Alamin
vi
vii
ABSTRAK
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan sentral
dalam peningkatan pendapatan nasional. Dalam upaya pengembangan UMKM,
para pelaku UMKM memerlukan modal yang cukup besar agar kegiatan usaha
yang mereka jalankan dapat berlangsung. Sumber modal bisa didapat dari diri
sendiri dan juga dari orang lain, seperti yang dilakukan oleh sebagian pelaku
UMKM di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Mereka
mendapatkan pembiayaan modal dari pihak BKAD PNPM untuk menjalankan
usahanya, namun sebagai UMKM yang mendapatkan pembiayaan modal juga
masih memiliki beberapa masalah seperti UMKM lainya, Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pemberian modal terhadap pendapatan UMKM pada
masyarakat di Kecamatan pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif
deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan
angket. Berdasarkan analisis secara parsial melalui uji t diperoleh hasil yang
signifikan, dimana hipotesis terbukti secara teoritis dan secara statistik yang
terukur. Adapun persamaan regresinya yakni pendapatan = 1,270 + 0,034 modal,
yang berarti pemberian modal berpengaruh searah (secara positif) terhadap
pendapatan UMKM masyarakat di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Dan berdasarkan koefisien determinasi, diketahui bahwa modal
mampu menjelaskan variasi pergerakan variabel pendapatan UMKM masyarakat
sebesar 0,367% atau 36,7% sementara 63,3% dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Modal dan Pendapatan UMKM
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga peneliti diberikan
kekuatan dan ketegaran dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh
Pemberian Modal Terhadap Pendapatan UMKM Masyarakat ( Studi Pada
Jasa Keuangan BKAD PNPM Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat). Shalawat teriring salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga dan umatnya sepanjang zaman.
Amin ya rabbal ‘alamin.
Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapat
bantuan, dukungan dan masukan, baik berupa ide ataupun saran dari berbagai
pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian
skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Dr. Hadri Hasan, MA., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. H. Su’aidi, MA.,Ph.D., Dr H. Hidayat, M.Pd., dan Dr. Hj. Fadilah,
M.Pd., selaku Wakil Rektor I, II, dan III Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. Subhan, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Rafidah, M. EI., Bapak Dr. Novi Mubyarto, ME dan Ibu Dr. Halimah
Djafar, M.Fil.I., sebagai Wakil Dekan I II dan III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Sucipto, MA dan G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy., sebagai Ketua
dan sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak M.Nazori Majid M.SI., dan Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy. selaku
Pembimbing I dan pembimbing II skripsi ini.
ix
7. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen, seluruh karyawan dan karyawati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
8. Bapak Rudi selaku staff di BKAD PNPM serta seluruh masyarakat UMKM
Kecamatan Pengabuan yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan
data agar terselesaikannya skripsi ini.
Akhir kata, peneliti mohon maaf bila terdapat kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk hasil yang lebih
baik di kemudian hari. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin ya
rabbal ‘alamin.
Jambi, Juli 2018
Liya Ummu Zakiyah
NIM: SES 141364
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................................i
NOTA DINAS ....................................................................................................ii
MOTTO .............................................................................................................iv
PERSEMBAHAN ..............................................................................................v
ABSTRAK .........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................4
C. Tujuan Penelitian .....................................................................5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................5
E. Kerangka Teori ........................................................................5
F. Tinjauan Pustaka ......................................................................19
G. Kerangka Berfikir ....................................................................23
H. Hipotesisi..........................................................................24
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................26
B. Pendekatan Penelitian .............................................................26
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................26
D. Instrumen Pengumpulan Data .................................................28
E. Populasi Dan Sampel ..............................................................29
F. Unit Analisis ...........................................................................30
xi
G. Uji Asumsi Klasik ...................................................................31
H. Teknik Analisis Data ..............................................................33
I. Operasional Variabel ..............................................................35
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Kecamatan Pengabuan ............................................................36
B. Perkembangan Kecamatan Pengabuan ...................................36
C. Visi dan Misi Kecamatan Pengabuan .....................................37
D. Gambaran Variabel BKAD PNPM .........................................37
E. Visi dan Misi BKAD PNPM ..................................................38
F. Sistem Pembiayaan BKAD PNPM .........................................39
G. Gambaran Umum Variabel Modal......................................40
H. Gambaran Umum Variabel Pendapatan...............................41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Data Responden ..................................................42
2. Analisis Deskriptif Data Penelitian ..................................45
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Validitas Instrumen .....................................................48
2. Uji Reliabilitas Instrumen .................................................49
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................49
4. Uji Hipotesis .....................................................................51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................55
B. Saran .......................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah UMKM Perbidang Usaha Kecamatan Pengabuan .................3
Tabel 1.2 Hasil Penelitian Terdahulu.................................... ..............................19
Tabel 2.1 Operasional Variabel............................................. .............................35
Tabel 4.1 Umur Responden.................................................................................42
Tabel 4.2 Pendidikan Responden ........................................................................43
Tabel 4.3 Desa Responden.................................................... ..............................44
Tabel 4.4 Bidang Usaha Responden ...................................................................45
Tabel 4.5 Modal Dari BKAD PNPM ..................................................................46
Tabel 4.6 Pendapatan UMKM Setelah Mendapatkan Modal .............................47
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Modal ..................................................................48
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Pendapatan ..........................................................48
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Modal Terhadap Pendapatan...........................49
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas........................................................................50
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas.......................................................... 51
Tabel 4.12 Hasil Uji t.........................................................................................52
Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana............................................... 52
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefesien Determinasi.....................................................53
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................24
Gambar 4.1 Uji Normalitas .................................................................................50
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ........................................................................60
Lampiran II Pendidikan Responden ....................................................................63
Lampiran III Desa Responden ............................................................................63
Lampiran IV Bidang Usaha Responden .............................................................64
Lampiran V Jumlah Modal dari BKAD PNPM ..................................................64
Lampiran VI Pendapatan Responden ...............................................................65
Lampiran VII Uji Validitas Pendapatan ..............................................................68
Lampiran VIII Uji Validitas Modal ....................................................................69
Lampiran IX Uji Reliabilitas Pendapatan ...........................................................69
Lampiran X Uji Reliabilitas Modal....................................................................70
Lampiran XI Uji t Modal Terhadap Pendapatan................................................70
Lampiran XII Uji Regresi Linear Sederhana ......................................................70
Lampiran XIII Uji koefisien Determinasi ...........................................................71
Lampiran XIV Curiculum Vitae.........................................................................
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usaha mikro kecil dan menengah merupakan salah satu tulang
punggung perekonomian Indonesia dan sudah terbukti bahwa dalam kondisi
ekonomi yang sulit industri kecil menengah justru lebih mampu bertahan
hidup. Alasan itulah yang mendorong usaha kecil menengah perlu
dikembangkan.2 Suatu usaha akan membutuhkan modal untuk
mengembangkan usaha yang menjadi penghubung alat, bahan, dan jasa yang
digunakan dalam produksi untuk memperoleh hasil penjualan.
Menurut Suparmoko (1986), mengatakan bahwa modal merupakan
salah satu faktor yang sangat penting yang dapat menentukan tingkat produksi
dan juga pendapatan. Selain itu modal merupakan salah satu input atau faktor
produksi yang dapat mempengaruhi pendapatan.3 Menurut Sukirno (2004),
mengatakan bahwa apabila modal meningkat, maka produktivitas dan
pendapatan juga akan meningkat. dengan adanya modal, akan membantu para
UMKM dalam menjalankan usahanya agar lebih meningkatkan produksi dan
juga pendapatan.4 Selain itu,dengan adanya modal dapat membantu kegiatan
operasional sebuah usaha seperti pembelian bahan mentah, membayar gaji
karyawan, biaya listrik , dan biaya-biaya lainya.
2 Danang Faizal Furqon, pengaruh modal usaha, Lama usaha, dan Sikap kewirausahaan
terhadap pendapatan pengusaha lanting di lemah duwur, kecamatan kuwarasan, kabupaten
kebumen. Skripsi program studi pendidikan ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2017,hlm
16. Di akses pada tgl 13 januari 2018 3 Repository.umy.ac.id.bitstream.handle. Akses pada 15 februari 2018
4 http:///www.Hestanto.web.id.Management. Akses pada 15 februari 2018
2
Bekerja dan berwirausaha merupakan salah satu tugas manusia sebagai
khalifah fil ardh. Allah meberikan kepercayaan kepada manusia untuk menjadi
khalifah dibumi ini bukan hanya semata-mata memikirkan akhirat saja, tetapi
manusia diberi tanggung jawab oleh Allah SWT untuk menjaga dan mengelola
apa yang telah Allah rizkikan kepada mereka untuk memenuhi kebutuhanya
melalui berusaha.
Seperti yang dijelaskan di dalam al-qur’an surah an-Nisa ayat 29
sebagai berikut:
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta
kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan
yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian,
sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian.5 (Q.S An-Nisa
(4):29)
Maksud dari ayat di atas adalah menerangkan hukum transaksi secara
umum, lebih khusus kepada transaksi perdangangan, bisnis jual beli. Dalam
ayat ini Allah mengharamkan orang beriman untuk memakan, memanfaatkan,
menggunakan harta orang lain dengan cara yang batil, yaitu yang tidak
dibenarkan oleh syari’at. Kita boleh melakukan transaksi terhadap orang lain
dengan jalan perdagangan dengan asas saling ridha, saling ikhlas. Dan dalam
ayat ini Allah juga melarang bunuh diri, baik membunuh diri sendiri maupun
saling membunuh.
5Q.S an-Nisa (4) :29
3
Islam memang tidak memberikan penjelasan secara ekplisit terkait konsep
tentang kewirausahaan, namun dintara keduanya mempunyai kaitan yang cukup
erat, memiliki ruh atau jiwa yang sangat dekat, meskipun bahasa teknis yang
digunakan berbeda. Dalam islam digunakan sistem kerja keras, kemandirian,dan
tidak cengeng. Bekerja keras merupakan esensi dari kewiausahaan, dalam
sejarahnya, nabi Muhammad, istrinya, dan sebagia sahabat adalah para pedagang
manca negara yang pawai. Beliau adalah praktisi ekonomi dan sosok tauladan
bagi umat. Oleh karena itu, tidaklah asing jika dikatakan bahwa mental
entrepreneuship dengan jiwa umat islam adalah agama kaum pedagang,di
sebarkan ke seluruh dunia setidaknya sampai abad ke 13 M, oleh para pedagang
muslim.6
UMKM sangat erat kaitanya dengan berdagang, berusaha atau berdagang
suatu anjuran kepada umat islam, buktinya Rasulullah SAW adalah pedagang dan
beliau sendiri memuji serta mendoakan para pedagang yang jujur. Rasulullah
adalah pedagang ketika berusia 25 tahun, beliau pergi berdagang ke negri syam
dengan membawa modal dari siti khadijah yang ketika itu belum menjadi istri
beliau. Dan juga para sahabat nabi yang lain, banyak yang merupakan pedagang.
Abu bakar adalah pedagang pakaian, Umar pernah berdagang gandum dan bahan
makanan pokok.
Sudah seharusnya peran dari usaha miko kecil dan menengah dengan
segala keterbatasanya mendapat aprsiasiasi dari pemerintah dengan membuat
kebijakan yang pro kepada UMKM, bukan hanya sebuah retorika yang menjadi
angin surga dan komoditas politik ketika angin mendapatkan kekuasaan. Sebab
UMKM sudah terbukti menjadi penopang ekonomi bangsa kita. Sejarah
membuktikan ketika hantaman badai krisis melanda indonesia tahun 1998,
perusahaan konglomerat berguguran satu persatu, tapi UMKM mampu bertahan
dan memberi kntribusi besar pada penyelamat ekonomi bangsa ini.
6 http;//ridwan8814.blogspot.com. akses pada 05 oktober 2018
4
Berdasarkan peneliti terdahulu Tri Utari Putu Martini Dewi
mengatakan bahwa modal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan UMKM di kawasan Imam Bonjol Denpasar Jawa Barat.7
Dalam penelitian Friska Handayani (2012) menyimpulkan bahwa pembiayaan
modal kerja terhadap perkembangan usaha mikro di kota Jambi memiliki
pengaruh yang signifikan.8
Adapun jumlah UMKM per bidang usaha yang terdapat di Kecamatan
Pengabuan, Kab.Tanjung Jabung barat dari tahun 2012-2016 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Jumlah UMKM per bidang usaha
Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.9
Uraian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Bidang pertanian 1.876 2.027 1.909 1.794 1.778
Bidang perdagangan 2.124 2.180 3.833 2.119 2.334
Bidang industri 313 344 412 273 254
Bidang aneka usaha 5.584 532 585 523 531
Sumber: BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dari tabel di atas terdapat bidang usaha yang ada di Kecamatan
Pengabuan, Contoh bidang pertanian seperti penanam padi, pinang,Kelapa.
Bidang Perdagangan: Sembako, menjual pakaian, dagang gadget, bagang buah,
dll. Bidang industri: Pembuatan kerupuk udang, Kerupuk Ubi. Dan contoh
7 Tri Utari Putu Martini Dewi, Pengaruh Modal, Tingkat Pendidikan, dan Teknologi
Terhadap Pendapatan UMKM di Kawasan Imam Bonjol Denpasar Jawa Barat, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana. Di akses pada 13 februari 2018 8 Friska Handayani, Analisis pengaruh pembiayaan modal kerja terhadap perkembangan
usaha mikro di kota Jambi pada PT bank BRISyariah cabang jambi, Institut agama islam negeri
sultan thaha saifuddin jambi, 2012 9 BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat
5
bidang aneka usaha adalah macam-macam usaha yang ada di Kecamatan
Pengabuan. Dan dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah UMKM di
bidang pedagangan lebih banyak dibandingkan bidang yang lain. dan pada
tahun 2012-2014 jumlah bidang perdagangan mengalami peningkatan,
dibandingkan bidang usaha lainya. Dalam bidang aneka usaha dapat dilihat
yang awalnya berjumlah banyak tetapi pada tahun selanjutnya mengalami naik
turun yang tidak stabil. Padahal para UMKM tersebut sudah diberikan modal
usaha dari pihak BKAD PNPM (Badan Kerjasama Antar Desa Program
Nasional Pengembangan Masyarakat).10
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan mengadakan
penelitian yang berjdul: Pengaruh Pemberian Modal Terhadap Pendapatan
UMKM Masyarakat (Studi Pada Jasa Keuangan BKAD PNPM
Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan utama
yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana signifikansi pengaruh
pemberian pembiayaan modal usaha dari BKAD PNPM terhadap pendapatan
UMKM masyarakat Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
10
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat
6
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujun pokok penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi
pengaruh pemberian pembiayaan modal usaha dari pihak BKAD PNPM
terhadap pendapatan UMKM masyarakat Kecamatan Pengabuan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka manfaat
penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, hasil ini dapat menjadi pengetahuan yang lebih luas
mengenai pengaruh pemberian modal usaha terhadap pendapatan
UMKM khususnya di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
2. Bagi BKAD PNPM, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang dapat diberikan
pinjaman modal untuk menjalankan usaha.
3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian
penelitian selanjutnya terutama mengenai pengaruh pemberian modal
terhadap pendapatan UMKM di Tanjung Jabung Barat umumnya dan
di Pengabuan khususnya.
E. Kerangka Teori
1. Konsep Modal Usaha
Modal usaha adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-
aktiva jangka pendek-kas, sekuritas, persediaan dan piutang. Menurut
7
Siegel dan Shim modal usaha merupakan suatu ukuran dari likuiditas
perusahaan.11
Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan suatu konsep
modal usaha yang sesuai dengan pengharapan pihak perusahaan, maka
harus diterapkanya suatu ilmu manajemen yang bisa memberikan arah
konsep sesuai dengan yang dimaksud dalam kaidah manajemen modal
usaha. Manajemen modal usaha berkaitan dengan manajemen aktiva
lancar, kas, piutang, dan persediaan dan prosedur pendanaan aktiva
tersebut.
Seorang pengusaha membutuhkan dana operasional untuk selalu
mendanai kebutuhan aktivitas operasional seperti membayar gaji
karyawan, gaji buruh, membayar listrik dan telepon, pembelian bahan
mentah, dan lain. Kebutuhan dana tersebut bersumer dari modal usaha,
dan sumber modal usaha bersumber dari berbagai sumber. Menurut Siegel
dan Shim sumber modal usaha adalah: Pendapatan bersih, Peningkatan
kewajiban yang tidak lancar, Kenaikan ekuitas para pemegang saham,
Penurunan aktiva yang tidak lancar.
Bagi seorang pengusaha uang yang sudah dikeluarkan dan dipakai
untuk modal usaha diharapkan dapat kembali lagi. Ini sebagaimana
dikatakan oleh Bambang Riyanto setiap perusahaan membutuhkan modal
untuk membelanjai organisasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan
persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai,
dan lain sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu
11
https://prezi.com/ps3cnqrc2-eh/analisis sumber-dan-penggunaan-modal-kerja.
8
akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang
pendek melalui hasil penjualan produksinya.12
Dan bagi seorang pengusaha menganut konsep turnover yang
efektif, artinya dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan mengalami
perputaran secara efektif dan kembali memberi pemasukan dana yang
bersumber dari penjualan untuk menutupi setiap modal usaha yang telah
dikeluarkan tersebut. Dan sebaliknya dengan penjualan yang lambat, maka
akan mengakibatkan timbulnya berbagai kesulitan bahkan memungkinkan
timbulnya berbagai biaya atau membengkaknya berbagai biaya.
Seorang manajer keuangan yang bijaksana akan selalu
mendasarkan berbagai keputusan dengan menyeimbangkan pemahaman
antara kondisi realita di pasar (market condition) dan kepemilikan teori,
yaitu konsep dalam bidang manajemen modal usaha13
. Ada tiga konsep
modal usaha yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional. Untuk
lebih jelasnya dapat kita penjelasan dari Bambang Riyanto di bawah ini:14
a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam
dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang
sekali berputar kembali atau aktiva dimana yang tertanam di dalamnya
dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan demikian modal usaha
12
Vangaliputra.blogspot.co.id/2011/05/modal-kerja.html
13
Irham Fahmi, Kewirausahaan.Teori, kasus, dan Solusi.Alfabeta, (Bandung 2014),hlm
123 14
Ibid
9
menurut konsep ini adalah keseluruhan dari aktiva lancar. Modal usaha
dalam pengertian ini sering disebut modal usaha bruto.
b. Konsep Kualitatif
Menurut Bambang Riyanto Modal menurut konsep ini adalah
sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk
membiayai operasinya tanpa menganggu likuiditasnya, yaitu yang
merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya.
c. Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam
menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang kerjakan atau
digunakan dalam perusahaan adalah dimasukkan untuk menghasilkan
pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam suatu periode
accounting tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan
bagi periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk
menghasilkan current income.
2. Konsep BKAD PNPM
a. Pengertian
Badan Kerjasama antar desa adalah sebuah lembaga yang dibentuk
atas dasar kesepakatan masing-masing desa di suatu wilayah yang
diputuskan dalam Musyawarah Antar Desa (MAD) dengan tujuan untuk
melindungi dan melestarikan hasil-hasil PNPM.15
Badan kerjasama antar
desa program nasional pemberdayaan masyarakat (BKAD PNPM)
15
ART BKAD Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, hlm 1
10
merupakan organisasi kerja yang mempunyai lingkup wilayah antar desa,
berperan sebagai lembaga dalam mengelola perencanaan pembangunan
partisipatif, mengembangkan bentuk-bentuk keegiatan kerja sama antar
desa, menumbuhkan usaha-usaha pengelolaan aset produktif, serta
mengembangkan kemampuan pengelola program-program pengembangan
masyarakat.
BKAD dibentuk berdasarkan UU 32/2004, PP 72, dan 73/2005,
pada awalnya untuk memenuhi kebutuhan bagi perlindungan dan
pelestarian hasil-hasil PPK, seseuai dengan surat edaran Mandagri pada
Agustus 2006. Sesuai PP 72 tahun 2005, bidang-bidang yang dapat
dikerjasamakan adalah peningkatan perekonomian masyarakat desa,
peningkatan pelayanan kesehatan, serta sosial budaya. Bidang-bidang ini
selaras dengan kegiatan yang selama ini telah dilakukan melalui PNPM
Mandiri Perdesaan. Penjabaran tugas pokok dan fungsi BKAD diatas
dilakukan berdasarkan hasil-hasil pengalaman PNPM Mandiri perdesaan.
Hasil-hasil pengalaman PNPM Mandiri tidak hanya aset produktif yang
dikelola UPK, akan tetapi meliputi sistem perencanaan, kegiatan antar
desa, pengembangan aset produktif, serta kemampuan mengelola program
masyarakat.
BKAD juga mempunyai potensi untuk menjadi organisasi kerja
yang mengkoordinasikan fungsi kelembagaan masyarakat di tingkat
komunitas. Konsep pengakaran lembaga yang sudah menjadi komitmen
dalam pedum PNPM, harus dapat diwujudkan dalam pengembangan
11
lembaga kemasyarakatan yang memadukan pola hubungan fungsional dan
bertumpu pada akar lembaga komunitas. Lembaga komunitas sebagai
basis kekuatan BKAD ke depan dapat terdiri dari RT/RW/dusun/jurong,
nagari dan sebagainya. Dalam kaitan inilah maka BKAD dapat berfungsi
untuk menggerakkan kembali semangat revitalisasi lembaga lokal/adat.
b. Tujuan BKAD PNPM
Tujuan umum BKAD PNPM adalah Mempercepat
penanggulangan kemiskinan berdasarkan kemandirian msyarakat melalui
peningkatan kapasitas masyarkat, pemerintahan lokal, serta penyediaan
pendanaan kebutuhan sosial dasar dan ekonomi.16
Adapun tujuan khusus
BKAD PNPM adalah 1) mewakili masyarakat selaku pemilik modal
dengan sistem perwakilan dalam hal membuat keputusa yang berkaitan
kepemilikan modal, 2) menjamin pelestarian dan pengembangan kegiatan
pinjaman yang dihasilkan oleh PNPM untuk penyediaan pendanaan
kebutuhan usaha dan sosial dasar masyarakat di suatu wilayah, 3)
memperkuat kelembagaan ekonomi yang mendukung kegiatan ekonomi
masyarakat, 4) melembagakan pengelolaan keuangan mikro dalam
penyediaan dana pendukuung usaha masyarakat miskin yang tidak dapat
dilayani oleh lembaga keuangan formal.
c. Prinsip BKAD PNPM
1. Transparansi, keterbukaan dalam pengelolaan kegiatan dan
keuangan.
16
AD BKAD Keamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, hlm 3
12
2. Partisipatif, selalu melibatkan masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan.
3. Kompetisi Sehat, mampu menciptakan kondisi persaingan yang
sehat dalam menentukan keputusan untuk mencapai hasil yang
terbaik.
4. Desentralisasi, aspiratif dan menempatkan masyarakat sebagai
pengambil keputusan dalam menetapkan arah kebijakan
pengelolaan kebijakan melalui wadah forum musyawaah antar
desa.
5. Akuntabilitas, realisasi kegiatan dan penggunaan dana dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan atau pihak terkait.
6. Berkelanjutan, hasil dan manfaat kegiatan yang dilaksanakan
senantiasa dilestarikan dan berkembang sampai waktu yang tidak
terbatas.
7. Kesetaraan Gender, perempuan memiliki hak dan kesempatan yang
sama dengan laki-laki dalam kegiatan pembangunan.17
Dalam pengembanganya, maka BKAD juga melaksanakan prinsip:
1. Pemberdayaan sumber daya manusia
2. Kerjasama antar BKAD, UPK dan lembaga lainya.
3 Konsep UMKM
a. Pengertian
17
Ibid hlm 2
13
Banyak definisi tentang usaha mikro, kecil dan menengah yang di
kemukakan oleh beberapa lembaga atau instansi bahkan undang-undang
terbaru yang dikeluarkan pemerintah tentang usaha mikro, kecil dan
menengah adalah UU Nomor. 20 Tahun 2008. Menurut UU Nomor. 20
Tahun 2008 pasal 1 di sebutkan bahwa.18
Usaha Mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.19
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan ataub cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.20
18
Friska Handayani.”Analisis Perkembangan Usaha Mikro, kecil, dan Menengah, skripsi
program studi ekonomi islam, Institut Agama Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi
2012.hlm 19 19
Rio F.wiliantara, & Susilawati, Strategi dan Kebijakan Pengembangan UMKM,
(Bandung; PT Refika Aditama,2016),hlm 8 20
ibid
14
Kriteria Usaha Mikro adalah apabila 1) memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan temppat usaha; 2) memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Sedangkan
Usaha Kecil,kriterinya sebagai berikut: 1) kekayaan bersih lebih dari
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; dan 2) memiliki sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan
tempat usaha; dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).
Definisi dan kriteria tersebut mempertegas, melengkapi,
meluruskan, sekaligus menggugurkan beberapa pandangan terdahulu.
Misalnya melengkapi definisi dari bahan Badan Pusat Statistik (BPS)
yang memasukkan kuantitas tenaga kerja 5 s.d 19 orang. Sedangkan Usaha
Menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d 99
orang.21
b. Asas dan Prinsip Pemberdayaan UMKM
Berdasarkan perundang-undangan,UMKM dalam menjalankan
kegiatan pemberdayaan usahanya didasari oleh asas-asas sebagai berikut:
21
ibid
15
1. Asas Kekeluargaan, yaitu asas yang melandasi upaya pemberdayaan
UMKM sebagai bagian dari perekonomian nasional yang
diselenggarakan berdasarkan atas dasar demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan
ekonomi nasional untuk kesejahteraan seluruh rakyat indonesia.
2. Asas Demokrasi Ekonomi, yaitu pemberdayaan UMKM
diselenggarakan sebagai kesatuan dari pembangunan perekonomian
nasional untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.
3. Asas Kebersamaan, yaitu asas yang mendoron peran seluruh UMKM
dari dunia usaha secara bersama-sama dalam kegiatanya untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat.
4. Asas Efisiensi Berkeadilan, yaitu asas yang mendasari pelaksanaan
pemberdayaan UMKM dengan mengedepankan efisiensi berkeadilan
dalam usaha untuk mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif, dan
berdaya saing.
5. Asas Berkelanjutan, yaitu asas yang secara terencana mengupayakan
berjalanya proses pembangunan melalui pemerdayaan UMKM yang
dilakukan secara berkesinambungan sehingga terbentuk
perekonoomian yang tangguh dan mandiri.
6. Asas Bewawasan Lingkungan, yaitu pemberdayaan UMKM yang
dilakukan dengan tetap memerhatikan dan mengutamakan
perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup.
16
7. Asas Kemandirian, yaitu asas pemberdayaan UMKM yang dilakukan
dengan tetap menjaga dan mengedepankan potensi, kemampuan, dan
kemandirian UMKM.
8. Asas Keseimbangan Kemajuan, yaitu asas pemberdayaan UMKM
yang berupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah
dalam kesatuan ekonomi nasional.
9. Asas Kesatuan Ekonomi Nasional, yaitu asas pemberdayaan UMKM
yang merupakan bagian dari pembangunan kesatuan ekonomi nasional.
c. Peran UMKM
UU Nomor.20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan
menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha mikro bertujuan
menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun
perkembangan usaha nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan.
d. Masalah yang dihadapi UMKM
Menurut Sri Lestari untuk memenuhi kebutuhan permodalan
tersebut, usaha mikro mengalami masalah, yaitu:
1. Masih rendahnya atau terbatasnya akses usaha mikro terhadap berbagai
informasi, layanan, fasilitas keuangan yang di sediakan oleh keuangan
formal, baik bank maupun non bank misalnya dana BUMN.22
22
https://anzdoc.com/strategi-pemasaran-usaha-kecil-dan-menengah-sri lestari triy-html
17
2. Prosedur dan persyaratan pinjaman yang terlalu rumit sehingga
pinjaman yang di peroleh tidak sesuai kebutuhan baik dalam hal jumlah
maupun waktu
4. Konsep Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan jumlah penghasilan yang diteriam oleh
penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik
harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan.23
Salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu negara di suatu
negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik
Bruto, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Pendapatan dapat diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh
dari suatu pekerjaan, atau menurut FASB, pengertian pendapatan
menurut Stice Skousen di definisikan sebagai berikut:
“Pendapatan adalah sebagai arus masuk atau kenaikan-kenaikan lainya
dari nilai harta suatu satuan usaha atau penghentian hutang-hutangnya
atau kombinasi dari keduanya dalam suatu periode akibat dari
penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, atau
pelaksanaan akitivitas lainya yang membentuk operasi utama atau
sentral yang berlanjut terus dari satuan usaha tersebut”.24
Distribusi
pendapatan dalam islam menduduki posisi yang penting karena
23
Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan (Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijaksanan).(Jakarta Fakultas Ekonomi UI, 2006), hlm 59. Lihat pada http://repositori.uin-
aluddin .ac.id/4276/1/Hasnira.pdf akses 25 april 2018.
24
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan no 23, Jakarta.2007
18
pembahasan distribusi pendapatan tidak hanya berkaitan dengan aspek
ekonomi akan tetapi juga berkaitan dengan aspek sosial dan poititik.
Dalam islam telah dianjurkan untuk zakat, infaq dan shadaqah dan
lain sebagainya. Islam tidak mengarahkan distribusi pendapatan yang
sama rata, letak pemerataan dalam islam adalah keadilan atas dasar
maslahah, dimana diantara satu orang dengan orang lain dalam
kedudukan sama atau berbeda,mampu atau tidak mampu saling
menyantuni, menghargai, dan menghormati peran masing-masing.
Produsen dianggap akan selalu memilih tingkat output dimana
bisa mendapatkan keuntungan total yang maksimum. Bila produsen
telah mencapai posisi ini dikatakan telah berada pada posisi
ekuilibrium, karena pada posisi ini tidak ada kecendrungan baginya
untuk mengubah output (dan harga output) nya. Sebab bila ia
mengurangi atau menambah volume output (penjualanya), maka
keuntungan totalnya justru menurun.
Hal ini terjadi karena pada posisi ekuilibirum telah tercapai
jumlah output dan harga output yang optimal untuk mendapatkan
keuntungan maksimum, bila produsen menambah jumlah outputnya
bisa menyebabkan output tersebut tidak terserap pasar yang akan
mengakibatkan penurunan keuntungan, begitu pula bila produsen
19
mengurangi jumlah output maka akan menyebabkan hilangnya potensi
keuntungan yang bisa dicapai seorang wirausaha.25
b. Sumber Pendapatan
Ada tiga sumber pendapatan, yaitu:26
1. Pendapatan dari Gaji dan upah
Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi
tenaga kerja, besar gaji/upah seseorang secara teoritis sangat
tergantung dari produktivitasya.
2. Pendapatan dari aset produktif
Aset produktif adalah aset yang memberikan pemasukan atas
balas jasa penggunaanya. Ada dua kelompok aset produktif.
Pertama, aset finansial seperti deposito yang menghasilkan
pendapatan, saham yang menghasilkan deviden, dan keuntungan atas
modal. Kedua, aset bukan finansial seperti rumah yang memberikan
penghasilan sewa.
3. Pendapatan dari pemerintah
Pendapatan dari pemerintah adalah pendapatan yang diterima
bukan sebagai balas jasa atas input yang diberikan. Di negara-negara
yang telah maju, pendapatan dari pemerintah diberikan, misalnya
dalam bentuk tunjangan penghasilan bagi para penganggur, jaminan
sosial bagi orang-orang miskin dan berpendapatan rendah.
25
M.Nur Rianto Al-arif & Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2010), hlm 200 26
Prathama Rahardja & Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta:
Prenadamedia Group), hlm 293
20
Menurut Suparmoko, mengatakan bahwa modal merupakan salah
satu faktor yang sangat penting yang dapat menentukan tingkat produksi
dan juga pendapatan.27
Selain itu juga modal merupakan salah satu input
atau faktor produksi yang dapat mempengaruhi pendapatan. Menurut
Sukirno, mengatakan bahwa apabila modal meningkat, maka produktivitas
dan pendapatan juga akan meningkat.28
Maka dari itu dapat dikatakan bahwa modal sangat menentukan
posisi likuiditas dan likuiditas adalah persyaratan keberhasilan serta
kontinuitas suatu usaha. Suatu usaha akan berjalan jika modal yang kita
miliki dapat kita kelola dengan baik yang nantinya dapat mendatangkan
likuiditas. Apabila modal yang kita miliki maksimal maka jumlah produksi
yang kita hasilkan akan meningkat yang akhirnya akan berpengaruh
terhadap tingkat pendapatan usaha yang kita jalankan.
F. Tinjauan Pustaka
Permasalahan tentang pemberian modal ini telah banyak dibahas dalam
beberapa penelitian sebelumnya. diantaranya:
Tabel 1.2
Hasil Penelitian Terdahulu
No Identitas Peneliti
Tahun
Universitas
Judul
Metode Hasil Penelitian
1 Arva Bhagas
2016
Universitas
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif.
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa dari keempat
27
Repository.umy.ac.id.bitstream.handle. Akses pada 15 februari 2018 28
http:///www.Hestanto.web.id.Management. Akses pada 15 februari 2018
21
Diponegoro
Semarang
Analisis Pengaruh
Modal, Jumlah
Tenaga Kerja,
Teknologi dan
Bantuan
Pemerintah
terhadap Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah (Studi
Kasus UMKM
Sulampita
variabel independen
dalam persamaan
regresi, terdapat tiga
variabel yang
berpengaruh
signifikan terhadap
pendapatan
pengusaha UMKM
Sulampita yaitu
modal, jumlah
tenaga kerja dan
teknologi.
Sedangkan variabel
bantuan pemerintah
tidak berpengaruh
siginifikan terhadap
pendapatan UMKM
Sulampita Kota
Semarang.29
2 Tri Utari Putu
Martini Dewi.
2014
Universitas
Udayana
Pengaruh Modal,
Tingkat
Pendidikan, dan
Teknologi
Terhadap
Pendapatan
UMKM di
Kawasan Imam
Bonjol Denpasar
Barat
Penelitian ini
menggunakan metode
kuantitatif dengan teknis
analisis data regresi
berganda.
Tri Utari Putu
Martini Dewi.
Universitas
Udayana Pengaruh
Modal, Tingkat
Pendidikan, dan
Teknologi Terhadap
Pendapatan UMKM
di Kawasan Imam
Bonjol Denpasar
Barat. Ditemukan
hasil bahwa modal
secara parsial
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
pendapatan UMKM
di kawasan Imam
Bonjol Denpasar
Barat. Tingkat
pendidikan dan
teknologi juga
memiliki pengaruh
29
Arva Bhagas, Analisis Pengaruh Modal, Jumlah Tenaga Kerja, Teknologi dan Bantuan
Pemerintah Terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus UMKM Sulampita),
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang (2016).
file:///C:/User/ALG/Download/07/BHAGAS.pdf. Di akses pada 18 maret 2018
22
positif dan
signifikan secara
parsial terhadap
pendapatan UMKM
di kawasan Imam
Bonjol Denpasar
Barat. Secara
simultan modal,
tingkat pendidikan
dan teknologi juga
memiliki pengaruh
positif dan
signifikan terhadap
pendapatan UMKM
di kawasan Imam
Bonjol Denpasar
Barat.30
3 Apriyanto
2013
Institut Agama
Islam Negeri
Sultan Thaha
Saifuddin Jambi
Pengaruh
Pembiayaan
Modal Kerja
Syariah Terhadap
Pendapatan Usaha
Nasabah (Studi
Kasus Bank BRI
Syariah
Kecamatan
Hayam Wuruk
Kota Jambi
Metode daalam penelitian
ini menggunakan
kuantitatif deskriptif.
Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa Pembiayaan
modal kerja tersebut
telah menunjukkan
peran dan kegiatan
usaha untuk
menopang
pertumbuhan
ekonomi.31
4 Desna Putri
Pamulasari
2013
Universitas
Metode penelitian ini
menggunakan kuantitatif
deskriptif.
Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa Pemberian
kredit terhadap
30
Tri Utari Putu Martini Dewi, Pengaruh Modal, Tingkat Pendidikan, dan Teknologi
Terhadap Pendapatan UMKM di Kawasan Imam Bonjol Denpasar Jawa Barat, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana. Di akses di http://www. File:///C/Users/ALG/Downloads/9916-1-
20654-1-10-2014-1220(1)pdf pada 03-2012. Di akses pada 18 maret 2018
31
Apriyanto, Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja Syariah Terhadap Pendapatan Usaha
Nasabah (Studi Kasus Bank BRI Syariah Kecamatan Hayam Wuruk Kota Jambi tahun 2011-
2013). Institut Agama Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2013
23
Muhammadiyah
Surakarta
Pengaruh
Pemberian Modal
Usaha Terhadap
Peningkatan
Pendapatan Usaha
Mikro dan
Menengah Pada
Koperasi Kertika
Wijaya di
Kelurahan Wirun
peningkatan
pendapatan UMKM
pada koperasi
Wijaya di
Kecamatan
Mojolaban memiliki
pengaruh yang
signifikan32
.
5 Friska Handayani
2012
Institut Agama
Islam Negeri Sultn
Thaha Saifuddin
Jambi.
Analisis Pengaruh
Pembiayaan
Modal Kerja
Terhadap
Perkembangan
Usaha Mikro di
Kota Jambi Pada
PT Bank BRI
Syariah Cabang
Jambi
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif
Hasil penelitian ini
adalah pembiayaan
modal kerja
terhadap
perkembangan
usaha mikro
memiliki pengaruh
yang signifikan.33
Penelitian diatas lebih utama membahas tentang perkembangan
UMKM di Kota Jambi, mensejahterakan UMKM di Mojolaban, kegiatan
usaha Nasabah Bank BRI Kecamatan Hayam wuruk, keterkaitan modal,
jumlah tenaga kerja, dan teknologi dalam usahanya, dan membahas
tentang kinerja UMKM, sedangkan penelitian peneliti lebih fokus untuk
32
Desna Putri Pamulasari, Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pendapatan Usaha
Mikro Kecil Menengah Pada Koperasi Kartika Wijaya,Skripsi Pendidikan Ekonomi Akuntansi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. File:///C:/User/ALG/Downloads/02_NASKAH
_PUBLIKASI(1).pdf.di akses pada 5 februari 2018 33
Friska Handayani, Analisis pengaruh pembiayaan modal kerja terhadap perkembangan
usaha mikro di kota Jambi pada PT bank BRISyariah cabang Jambi, Institut Agama Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2012
24
mengukur pemberian pembiayaan modal dalam meningkatkan pendapatan
UMKM di Kecamatan Pengabuan, Tetapi sama-sama mempunyai tujuan
untuk mensejahterakan ekonomi dalam suatu daerah.
G. Kerangka Berfikir
Modal merupakan salah satu hal terpenting dalam menjalankan sebuah
usaha, dengan adanya modal yang mencukupi, maka usaha yang kita jalankan
akan berjalan seperti yang kita rencanakan sebelum membuka usaha tersebut.
Modal juga dapat mempengaruhi pendapatan kita dalam menjalankan usaha
yang kita jalankan, modal sangatlah penting dalam suatu usaha, seperti untuk
biaya transportasi, biaya listrik, biaya telepon, dan biaya-biaya lainya.
Pendapatan merupakan hasil dari suatu usaha yang kita jalankan
dalam waktu tertentu. Dengan melihat tingkat pendapatan usaha yang sedang
kita jalankan kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita jalankan berhasil
atau tidak. Apabila pendapatan kita mengalami kenaikan secara terus menerus
maka bisa dikatakan kita berhasil dalam menjalankan usaha tersebut. Tetapi
apabila pendapatanya masih naik turun, kita perlu mengoreksi ulang apa
masalahnya sehingga masih terjadi penurunan pendapatan. Kerangka
pemikiran dalam penelitian ini dibuat untuk menggambarkan apakah
pemberian modal dari pihak BKAD PNPM mempengaruhi pendapatan
UMKM di Kecamatan Pengabun Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
25
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
H. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang
diajukan dalam rumusan masalah. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis penguji
(statistical hypothesis). Hipotesis ini juga dikenal dengan hipotesis alternative
(Ha) dan hipotesis nihil (HO).34
Adapun dalam penelitian ini, yang digunakan adalah hipotesis
alternative yang dirumuskan dalam bentuk adanya relasi antara X (Modal) dan
Y (Pendapatan), hubungan umum antara variabel-variabel yang diteliti dapat
digambarkan sebagai berikut :
Ha : diduga ada pengaruh antara modal dari BKAD PNPM terhadap
pendapatan UMKM masyarakat Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
Ho : diduga tidak ada pengaruh antara modal dari BKAD PNPM terhadap
pendapatan UMKM Masyarakat Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
34
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah Iain STS Jambi
Syari’ah Press, 2012), hlm. 37
Modal
(X)
Pendapatan
UMKM
(Y)
26
Selanjutnya, untuk diujikan secara statistik, maka peneliti memberikan
dugaan sementara bahwasanya ada pengaruh yang signifikan antara
pemberian modal dari pihak BKAD PNPM terhadap pendapatan UMKM
masyarakat Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Yang
dalam hal ini diwakili oleh Hipotesis Alternatif (Ha).
27
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus atau penelitian
lapangan (field research) yang merupakan pendekatan untuk menemukan
secara spesifik dan realis tentang apa yang sedang terjadi pada suatu saat di
tengah-tengah kehidupan masyarakat. Penelitian deskriptif artinya penelitian
yang benar-bena memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah
lapangan atau wilayah tertentu.35
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian
yang merupakan analisa berupa angka dari dokumen atau data dengan
menggunakan metode statistika.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang diambil peneliti dalam penelitian ini yaitu di Kecamatan
Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada 13 Desa, yaitu Teluk
Nilau, Parit Pudin, Karya Maju, Sungai Baung, Suak Samin, Parit Bilal,
Mekar Jati, Pasar Senin, Sei.Jering, Parit Sidang, Sei.Serindit, dan Sei.Raya,
waktu penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juni 2018.
C. Jenis dan Sumber Data
Dalam merumuskan penelitian ini peneliti menggunakan dua data,
yaitu:
35
Suhsarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT
Rineka Cipta,2010),hlm 3
27
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang di peroleh langsung dari subjek
penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.36
Data primer
merupakan sumber data utama dan mendasar dari suatu penelitian. Sumber
data ini diperoleh dari para informan, yang berupa kata-kata dan tindakan yang
akan memberikan informasi dan respon saat peneliti terjun langsung ke
lapangan tempat penelitian.37
Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang di kumpulkan
dengan menyebar kuesioner dan didukung dengan hasil wawancara dengan
responden. Responden merupakan orang yang dapat memberikan informasi-
informasi yang kita butuhkan mengenai topik yang kita teliti. Contohnya
seperti informasi mengenai berapa besar jumlah modal yang diterima dari
pihak BKAD PNPM dan berapa jumlah pendapatan yang diterima sebelum dan
sesudah mendapatkan pembiayaan modal dari pihak BKAD PNPM.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
atau melalui perantara. Data ini diperoleh dari sumber-sumber lain sebagai
pendukung yang berkaitan dengan pokok yang diteliti. Adapun data sekunder
dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah dengan melihat informasi
geografis, demografis, dan informasi perekonomian secara umum yang
36
Husaini Usaman, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008), hlm
91 37
Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm
152
28
terdapat di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebut.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa para pelaku
UMKM di Kecamatan Pengabuan masih mengalami masalah dalam
permodalan, sehingga diperlukan adanya pemberian pembiayaan modal guna
pengembangan usaha tersebut. Selain itu kondisi geografis yang tidak menentu
juga akan mempengaruhi tingkat pendapatan UMKM tersebut.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian. Adapun instrumen utama yang
mendukung penelitian ini adalah:
1. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.38
Dalam penelitian ini peneliti memberikan
angket terbuka terhadap responden yang dimintai pendapat atau jawaban untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun butir
pertanyaan yang diajukan dalam angket. (Lampiran I)
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab. Wawancara ini digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND, (Bandung : Alfabeta,
2013), hlm 142
29
menemukan permasalahan yang harus diteliti.39
Dalam penelitian ini peneliti
akan mewawancarai beberapa karyawan BKAD PNPM dan sebagian pelaku
UMKM dengan mencatat hasil wawancara tersebut, dimana wawancara
pertama bermanfaat untuk mendukung fenomena permasalahan di lapangan,
dan wawancara selanjutnya untuk mencari keterangan lebih lanjut mengenai
faktor-faktor lapangan lainya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
lainya yang mendukung data primer.40
Adapun bentuk dokumen dalam
penelitian ini adalah seperti berbentuk foto, dan data sekunder lainya yang
tersimpan, baik secara online maupun offline, seperti dokumen milik BPS,
teori-teori dari buku dan jurnal, data gambaran umum daerah kecamatan
pengabuan tanjabbar.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan kumpulan dari seluruh elemen sejenis namun
dapat dibedakan satu sama lain karena karakteristiknya.41
Popolasi juga
dapat diartikan sebagai wilayah generasi suatu objek yang terdiri dari
keseluruhan elemen yang dapat diidentifikasi dan memiliki ciri tertentu.
Tujuan adanya populasi agar kita dapat menentukan sampel yang diambil
dari anggota populasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
39
Ibid 40
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press, 2014),
hlm 41 41
Husaini Usman dan Purnomo S Akbar, Pengantar Statistika,(Jakarta:PT Bumi Aksara,
2012), hlm 181
30
keseluruhan para pelaku UMKM yang mendapat pembiayaan modal dari
BKAD PNPM di Kecamatan Pengabuan yang tergabung dalam dalam
kelompok usaha yang berjumlah 58 kelompok.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil yang kita teliti.42
Adapun
teknik yang dilakukan dalam pengambilan sampel yaitu teknik penarikan
simple random sampling (pemilihan elemen sampel dengan cara acak) dan
jumlahnya disesuaikan dengan banyak atau sedikitnya jumlah pelaku
UMKM yang di beri tambahan Modal dari pihak BKAD PNPM di
Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
F. Unit Analisis
1. Uji Validitas
Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang akan diukur.43
Uji Validitas digunakan untuk
mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu pertanyaan pada
kuesioner mampu uuntuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Jadi, validitas ingin mengukur apakah pertanyaan atau
kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang akan
diukur.44
Untuk menentukan nilai r hitung dibantu dengan program SPSS
yang dinyatakan dengan nilai correted item total correlation.
42
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm 131 43
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013),
hlm 46 44
ibid
31
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang
sama pula.45
Instrumen yang diguanakan dalam penelitian harus melalui
kajian awal. Pengujian yang populer dan sering digunakan dalam
mengukur validitas dan reliabilitas suatu konsep instrumen adalah teknik
cronbach alpha dengan nilai 0,60 sering digunakan sebagai nilai
reliabilitas dalam suatu penelitian.46
Maka dari itu peneliti menggunakan
alpha cronbach, Untuk menentukan apakah instrumen reliable atau tidak
menggunakan batasan 0,6.
G. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji nomalitas adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk
dianalisis dengan menggunakan statistik parametik atau atau statistik
nonparametrik. Melalui uji ini, sebuah data hasil penelitian dapat diketahui
bentuk distribusi data tersebut, yaitu berdistribusi normal atau tidak
normal.47
Data yang baik yaitu data yang memiliki distribusi normal atau
mendekati normal, cara yang dapat digunakan untuk mndeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak dapat menggunakan analisis
grafik.
45
Ibid hlm. 55 46
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2013,hlm 55 47
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisi Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta:
Bumi Akasara 2014), hlm. 278.
32
Analisis grafik terdapat dua cara yang dugunakan yaitu: (1)
menggunakan grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, (2)
menggunakkan normal probability plot yang membandingkan distribusi
komulatif data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi
normal. Namun dalam penelitian ini menggunakan normal probability
plot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini adalah: 48
(1) jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya menunjukkan pada distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalis, (2) jika data menyebar jauh dari
diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. suatu model regresi bebas dari heteroskedastisitas
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, dan begitupun sebaliknya.49
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian pada penelitian ini
48
ibid 49
https.html://spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-glejser-spss.html akses
pada 05 juni 2018
33
digunakan uji satu pihak kanan dengan tingkat kepercayaan sebesar 0,05.
Untuk menarik kesimpun dari hipotesis serta untuk memperkuat analisis data
menggunakan program software SPSS 16.0 for windows. Adapun krieria
pengujianya jika nilai sig uji t < nilai alpha (0,05). Maka Ha diterima jika
terdapat pengaruh yang signifikan anatara pemberian modal usaha dari BKAD
PNPM terhadap pendapatan UMKM Kecamatan Pengabuan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Secara spesifik dijelaskan dengan rumusan sebagai
berikut:
2. Analisa Regresi Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear
antara satu variabel independen (X) dengan satu variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai independen
mengalami kenaikan atau penurunan.50
Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio.
Rumus nya adalah:
Y’= a+Bx
Di mana:
Y’= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) (Pendapatan)
X = Variabel independen (Modal)
a = Konstanta (nilai Y’apabila X = 0)
50
Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Campuran.PT Refika Aditama, (Bandung 2016)
34
b = Koefesien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan).
3. Uji koefesien Determinasi (Uji R2)
Koefesien determinasi pada regresi linear serin diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan
varians dari variabel terikat. Secara sederhana koefesien determinasi
dihitung denganmengkuadratkan koefesien korelasi (R). Uji R merupakan
suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginfrmasikan
baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain
angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang
terestimasi dengan data sesungguhnya. Nilai koefesien determinasi ini
mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat
diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R2=1, artinya variasi dari
Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan demikian baik
atau buruknya suatu persamaan linear regresi ditentukan oleh R2 nya yang
mempunyai nilai antara nol dan satu.51
I. Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah karakteristik atau sifat dari objek yang
diteliti atau yang menjadi kajian penelitian. Dalam hal penelitian ini ada 2
variabel penelitian yaitu:
1. Variabel terikat (Dependent Variable) dalam hal penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah pendapatan (Y).
51
Duwi Priyatno, Analisis Statistik Data Dengan SPSS (Yogyakarta: Mediakom, 2008),
hlm 66
35
2. Variabel bebas (Independent Variable) dalam hal penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah Modal (X)
Tabel 2.1
Operasional variabel
No Nama Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala Data
1 Modal Usaha Modal usaha
merupakan
investasi sebuah
perusahaan pada
aktiva–aktiva
jangka pendek.
Jumlah Rupiah
yang diterima
UMKM dalam
jumlah rupiah.
Rasio
2 Pendapatan Sebagai arus
masuk atau
kenaikan lainya
dari nilai suatu
sumber usaha
dalam suatu
periode.52
Jumlah Rupiah
yang dihasilkan
UMKM, dalam
jutaan Rupiah.
Rasio
52
Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan no 23, Jakarta 2007
36
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Kecamatan Pengabuan
Kecamatan Pengabuan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Provinsi Jambi, Indonesia. Kecamatan pengabuan yang terdiri
dari 13 desa yaitu: Karya Maju, Mekar Jati, Parit Bilal, Parit Pudin, Parit
Sidang, Pasar Senin, Serindit, Suak Samin, Sungai Baung, Sungai Jering,
Sungai Pampang, Sungai Raya, dan Teluk Nilau.53
Kecamatan pengabuan
merupakan kecamatan pemekaran pada tahun 1999 yaitu hasil pemekaran dari
kecamatan Tungkal ilir, pengabuan berbatasan darat langsung dengan provinsi
Riau tepatnya berbatasan dengan dua kecamatan di Kabupaten Inhil Riau yaitu
Kecamatan Reteh dan Kecamatan Kota Baru. Namun dari segi infrastruktur
kecamatan ini terbelah oleh sungai Pengabuan. Kecamatan seberang inilah
sampai sekarang belum ada fasilitas penyebrangan dari pemerintah setempat.
B. Perkembangan Kecamatan Pengabuan
Kecamatan pengabuan terletak antara 0 derajat 45’LS -1 derajat 6’ LS
dan antara 102 derajat 50’BT -03 derajat 23’BT. Adapun batas-batas
Kecamatan Pengabuan adalah sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Riau,
sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bram Itam, sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Bram Itam dan
53
http://www.nomor.net/_kodepos.php?_i=desa-kodepos&sby=00000&daerah-
kecamatan-kab.tanjung%20jabung%20barat&jobs=pengabuan. Di akses 20 april 2018
37
sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Riau dan kecamatan Tebing Tinggi.
Luas wilayah kecamatan pengabuan kurang lebih 49.603,1 H atau 496,031
Km2.
C. Visi dan Misi kecamatan Pengabuan
a. Visi
Mewujudkan kecamatan Pengabuan yang unggul dan maju dalam
pelayanan, pemberdayaan,dan kesejahteraan masyarakat.54
b. Misi
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur kecamatan
dan desa
2. Menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik
3. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan
4. Menyediakan sarana dan prasarana serta akses informasi yang
mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat
D. Gambaran Variabel BKAD PNPM Kecamatan Pengabuan
Program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PNPM)
untuk kecamatan pengabuan dimulai sejak 2007 (setelah pemekaran
kecamatan). Tahun 2007 sewaktu masih bergabung dengan kecamatn
senyerang, PNPM sudah dikenal oleh masyarakat mulai dari PNPM-PKK
54
http://kecpengabuan .tanjabbarkab.go.id/visi-dan-misi
38
(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Program Pengembangan
Kecamatan).55
Pada tahun 2018 ini yang merupakakan tahun 11 ( kesebelas) dalam
pelaksanaan program PNPM kecamatan pengabuan, dan sampai tahun 2016
masuk dalam pasca pengalihan PNPM kecamatan pengabuan melanjutkan
ke program dana bergulir BKAD yang mana milik pemerintah Kec.
Pengabuan yang artnya dana tersebut milik 1 Kelurahan dan 13 desa yaitu :
Kelurahan Teluk Nilau, Desa Parit Pudin, Desa Karya Maju, Desa Sungai
Baung, Desa Suak Samin, Desa Parit Bilal, Desa Mekar Jati, Desa Pasar
Senin, Desa Sungai Jering, Desa Sungai Pampang, Desa Parit Sidang, Desa
Sungai Serindit, dan Desa Sungai Raya.
E. Visi-Misi BKAD-PNPM Kecamatan Pengabuan
1. Visi
- Mampu membantu mensejahterakan para usahawan dalam
berwirausaha khususnya dalam permodalan.
- Menjadi UPK yang mandiri, yang artinya meskipun suatu saat
nanti sudah tidak ada lagi bantuan modal ini tetap bisa hidup dan
berkembang lebih maju dan mandiri lagi.56
2. Misi
- Misi dari BKAD PNPM adalah untuk mencapai visi tersebut yaitu
belajar sebanyak-banyaknya pada yang mendampingi BKAD serta
55
Proposal Laporan Tutup Buku Unit Pengelolaan Kegiatan Dana Bergulir Kecamatan
Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2017
56
ibid
39
selalu berusaha membina hubungan yang baik dengan masyarakat
kecamatan pengabuan.57
Untuk mengetahui perkembangan pengelolaan program BKAD ini,
maka musyawarah Antar Desa. Tutup buku dilakukan untuk mengetahui
surplus atau defisit operasional dalam 1 (satu) tahun anggaran program dan
kepengurusan UPK. Sedangkan surplus atau defisit tersebut berguna untuk
mengetahui selisih akumulasi pendapatan dan biaya operasional dalam 1
(satu) tahun anggaran program atau periode kepengurusan. Beberapa hal yang
mendasari dilakukanya tutup buku adalah sebagai berikut:58
1. Dapat diketahui perbandingan antara target dan realisasi per tahun
2. Dapat memberikan kemudahan bagi kegiatan pengawasan
3. Dapat lebih mudah pembuatan rencana ke depan
F. Sistem Pembiayaan Pada BKAD PNPM
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bersama
ketua BKAD PNPM yaitu bapak Erpiansah mengatakan bahwa sistem
pembiayaan dalam kegiatan tersebut menggunakan sistem jasa yaitu 1%
dalam satu bulan. Apabila kelompok meminjam dana sebesar Rp 10.000.0000
maka yang harus dikembalikan nantinya Rp 10.100.0000 dan jangka
pengembalianya selama satu tahun.59
Apabila terjadi penurunan pendapatan
para pelaku usaha tersebut maka pihak BKAD PNPM memberikan
57
ibid 58
ibid 59
Wawancara dengan bapak Erpiansah selaku ketua BKAD PNPM Kecamatan
Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pada 7-15 mei 2018
40
kelonggaran waku untuk mengembalikan modal yang telah dipinjam.
Erpiansah juga mengatakan bahwa apabila terdapat kelompok yang tidak tepat
membayar pinjamanya atau disebut dengan kredit macet maka pihak BKAD
PNPM memberikan surat peringatan kepada kelompok tersebut.
Berdasarkan riset yang sudah dilakukan terhadap pelaku usaha UMKM
yang meminjam modal kepada pihak BKAD PNPM di kecamatan Pengabuan
rata-rata mereka melakukan usaha di bidang dagang,60
karena menurut mereka
usaha tersebut menjanjikan dan semua orang membutuhkan apa yang mereka
jual. Adapun syarat-syarat masyarakat untuk meminjam moda adalah sebagai
berkut: Surat pengantar dari kepala desa, Surat permohonan pembiayaan,
Surat pernyataan tanggung renteng, Sanksi kelompok, Surat pernyataan
pinjaman anggota, Daftar penerima manfaat, Rencana angsuran kelompok,
Rencana pendapatan dan belanja keluarga, Surat izin suami/orang tua, Foto
Copy KTP seluruh anggota, Foto Copy jaminan setiap anggota.
G. Gambaran Umum Variabel Pengelolaan Modal
Modal merupakan investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva
jangka pendek-kas, sekuritas, persediaan dan piutang. Berdasarkan hasil
pengamatan peneliti selama melakukan penelitian terhadap pelaku UMKM di
Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat usaha yang mereka
jalankan menggunakan modal yang pada awalnya sedikit demi sedikit, mereka
tidak mau mengambil resiko yang lebih membahayakan usaha mereka, dan
60
Wawancara dengan sebagian pelaku UMKM yang meminjam modal di BKAD PNPM
Kecamatan Pengabuan, pada 14 april 2018
41
akhirnya mereka menggunakan modal yng ada dan menjalankan usahanya
dengan tujuan modal awal mereka bisa berputar dengan cepat. Adapun jumlah
modal yang mereka gunakan pada awal memulai menjalankan usahanya
adalah berjumlah 1) Rp50.000.000-10.000.000, 2) Rp15.000.000-20.000.000,
3) 25.000.000-35.000.000, 4) 40.000.000-50.000.000. Di dalam suatu
kelompok terdapat ketua, sekretaris, dan bendahara. Dimana sekretaris
beretugas melakukan pencatatan selama transaksi yang dilakukan dan
bendahara bertugas menyimpan uang yang telah diputar untuk kelangsungan
usahanya. Dari situlah para kelompok tersebut mengelola modal yang didapat
dari pihak BKAD PNPM.
H. Gambaran Umum Variabel Pendapatan
Pendapatan merupakan jumlah penghasilan yang diteriam oleh penduduk
atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan,
maupun tahunan.61
Setelah adanya pembagian tugas masing-masing kelompok untuk
mengelola modal maka dapat dilihat berapa jumlah pendapatan yang diterima dalam
waktu tertentu. Dengan melihat jumlah pendapatan tersebut apabila mengalami
peningkatan maka pelaku UMKM tersebut berarti dapat mengelola modal yang
didapat, tetapi jika terjadi penurunan maka perlu dikoreksi ulang kembali dan
disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
61
Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan (Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijaksanan).(Jakarta Fakultas Ekonomi UI, 2006), hlm 59. Lihat pada http://repositori.uin-
aluddin .ac.id/4276/1/Hasnira.pdf akses 25 april 2018.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Data Responden
Karakteristik responden penelitian ini dikelompokkan berdasarkan
umur, pendidikan, desa, dan jenis usaha yang mereka jalankan. Berikut ini
hasil dari pengelompokan berdasarkan kuesioner yang telah disebar
kepada para pelaku usaha UMKM yang mendapat tambahan modal dari
pihak BKAD PNPM Kecamatan Pengabuan.
a. Umur
Tabel 4.1
Umur Responden
No Kelompok umur Jumlah kelompok Persentase
1 20 – 40 47 81%
2 41 – 50 9 16%
3 51 -55 2 3%
Jumlah 58 100%
Sumber :Data yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa umur responden yang meminjam
dana kepada pihak BKAD PNPM lebih dominan umur 20 – 40 tahun yang
berjumlah 47 orang. Karena didalam kecamatan tersebut di usia 20 – 40 han
yang masih aktif berusaha.62
62
Hasil quesioner yang di sebar kepada pelaku UMKM Kecamatan Pengabuan
43
43
b. Pendidikan
Responden yang terpilih dikelompokkan menjadi lima kelompok
berdasarkan pendidikan SD, SMP, SMA, DIPLOMA,SARJANA. Untuk
mengetahui proporsi pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Pendidikan Responden
No Pendidikan Kelompok persentase
1 SD 3 5 %
2 SMP 17 30%
3 SMA 32 55%
4 DIPLOMA 3 5%
5 SARJANA 3 5%
JUMLAH 58 100%
Sumber :Data yang diolah 2018(Lihat Lampiran II)
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dari 58 responden diketahui bahwa
pendidikan yang paling banyak adalah lulusan SMA sebanyak 32 orang, karena
menurut mereka pendidikan begitu penting tetapi mereka banyak tidak sarjana
karena mayoritas pada waktu itu di lingkungan mereka hanya sampai jenjang
SMA, dan yang melanjutkan ke sarjana hanya beberapa orang saja.63
c. Desa
Responden berdasarkan desa yang dipilih dikelompokkan menjadi 13 Desa,
sesuai dengan jumlah desa yang ada di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Untuk mengetahui desa mana saja yang meminjam modal dari
pihak BKAD PNPM dapat dilihat pada tabel berikut:
63
Wawancara dengan sebagian pelaku UMKM yang meminjam modal di BKAD PNPM
Kecamatan Pengabuan, pada 14 mei 2018.
44
44
Tabel 4.3
Desa Responden
No Desa kelompok Persentase
1 Teluk Nilau 17 30%
2 Parit Pudin 3 5%
3 Karya Maju 4 6%
4 Sungai Baung 0 0%
5 Suak Samin 1 1%
6 Parit Bilal 2 3%
7 Mekar Jati 7 12%
8 Pasar Senin 14 25%
9 Sei. Jering 4 6%
10 Sei. Pampang 2 3%
11 Parit Sidang 2 3%
12 Sei. Serindit 2 3%
13 Sei. Raya 2 3%
JUMLAH 58 100%
Sumber :Data yang diolah 2018 (Lihat Lampiran III)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa data keseluruhan
sebanyak 58 kelompok. Adapun responden terbanyak yaitu Desa Teuk Nilau
dengan jumlah 17 kelompok dengan persentase 29%. Hal ini karena letak atau
lokasi kantor BKAD PNPM terletak di Desa Teluk Nilau yang akhirnya mudah di
jangkau oleh masyarakat sekitar Teluk Nilau tidak seperti desa-desa lain yang
lokasinya lebih jauh dari kantor dan juga Teluk Nilau merupakan adalah ibu kota
Kecamatan Pengabuan.64
64
Wawancara dengan Ranita, selaku ketua kelompok usaha di desa Teluk Nilau pada hari
sabtu 05 mei 2018
45
45
d. Bidang Usaha
Tabel 4.4
Bidang Usaha Responden
No Bidang Usaha Kelompok Persentase
1 Dagang sembako 17 30%
2 Toko 5 9%
3 Juice 4 7%
4 Kelontong 1 1%
5 Salon 3 5%
6 FotoCopy 2 3%
7 Pertanian 6 11%
8 Jahit 1 1%
9 Kuliner 12 21%
10 Agrobisnis 4 7%
11 Bangunan 1 1%
12 Konter 2 4%
JUMLAH 58 100%
Sumber :Data yang diolah 2018(Lihat Lampiran IV)
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa para pelaku usaha
memiliki macam-macam bidang usaha yang berbeda, dan yang paling banyak
terdapat di bidang Dagang sembako dengan jumlah 17 kelompok dengan
persentase 29%. Berdasarkan hasil wawancara kepada para pelaku usaha di
bidang dagang mereka lebih memilih dagang karena usaha tersebut menjanjikan
dan menjalankanya juga tidak begitu rumit.65
2. Analisis Deskriptif Data Penelitian.
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber
data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
65
Wawancara dengan Lilis Karlina, selaku pedagang sembako di desa Mekar Jati pada
hari sabtu 05 mei 2018
46
46
menguji hipotesis yang telah diajukan.66
Data ini bersumber dari kuesioner yang
peneliti sebarkan kepada reponden yang meminjam modal kepada pihak BKAD
PNPM Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Tabel 4.5
Modal yang di berikan BKAD PNPM
Sumber :Data yang diolah 2018 (Lihat Lampiran V)
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat jumlah UMKM yang meminjam
modal dari pihak BKAD PNPM Kecamatan Pengabuan, Rata-rata mereka
meminjam 5000.000 - 10.000.000 dengan jumlah 26 kelompok. Menurut
keterangan para pelaku UMKM mereka meminjam senilai tersebut karena masih
baru memulai usahanya dan takut tidak menghasilkan keuntungan, jadi mereka
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kuaitatif,dan RND (Bandung:Alfabeta,2016)
hlm 207
No Jumah Rupiah Jumlah kelompok
usaha
Persentase
1 5000.000 – 10.000.000 26 45%
2 15.000.000 – 20.000.000 19 33%
3 25.000.000 -35.000.000 2 3%
4 40.000.000 – 50.000.000 11 19%
5 50.000.000 0 0
JUMLAH
58
100%
47
47
hanya berani meminjam senilai tersebut, harapan mereka usaha nya bisa
berkembang yang nantinya bisa meminjam modal nya lebih besar. Karena modal
yang besar akan menghasilkan keuntunga yang lebih besar pula, ujar sebagian
pelaku UMKM yang meminjam modal kepada pihak BKAD PNPM.67
Tabel 4.6
Pendapatan UMKM setelah mendapat pembiayaan
dari BKAD PNPM
Sumber :Data yang diolah 2018 (Lihat Lampiran VI)
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas merupakan jumlah pendapatan para pelaku
UMKM setelah mendapat modal dari pihak BKAD PNPM, pada tabel diatas dapat
dilihat bahwa pendapatan mereka 10.000.000 - 20.000.000 sebanyak 35
kelompok, 25.000.000 – 35.000.000 berjumlah 14 kelompok, 40.000.000 –
45.000.000 berjumlah 7 kelompok, 50.000.000 – 55.000.000 berjumlah 3
67
Wawancara dengan pelaku UMKM,selaku nasabah BKAD PNPM Kecamatan
Pengabuan. Pada 14 mei 2018
No Jumah Rupiah Jumlah kelompok Persentase
1 10.000.000 – 20.000.000 35 60%
2 25.000.000 – 35.000.000 14 24%
3 40.000.000 – 45.000.000 7 12%
4 50.000.000 – 55.000.000 3 4%
5 55.000.000 0 0%
JUMLAH
58
100%
48
48
kelompok. Menurut masing – masing ketua kelompok usaha yang mereka
jalankan mengalamai naik turun setiap tahunya, hal ini dikarenakan faktor-faktor
tertentu seperti kurangnya, persediaan barang, harga barang yang terlalu tinggi
yang membuat konsumen enggan membeli barang tersebut, dan faktor –faktor
lainnya.68
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk
mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesier tersebut. Pengujian untuk
menentukan valid atau tidaknya dengan membandingkan nilai rhitung lebih besar
dari r product moment maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Uji Validitas Modal (X)
Item Pertanyaan r Hitung r product Moment69 Keterangan
1 0,606 0,195 Valid
Sumber : data yang diolah, 2018 (Lihat lampiran VII)
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Uji Validitas Pendapatan (Y)
Item Pertanyaan r Hitung r product Moment 70 Keterangan
1 0,906 0,195 Valid
Sumber : data yang diolah, 2018 (Lihat lampiran VIII)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas setiap pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi rhitung yang lebih besar dari r product moment.
68
ibid 69
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013),
hlm. 515. 70
Ibid, hlm. 515.
49
49
Dengan kata lain, instrumen penelitian pernyataan untuk pendapatan (Y), dan
Modal (X), dinilai semua butir pernyataan adalah valid.
2. Uji Reliabilitas Variabel
Reliabel adalah alat untuk mengukur suatu kusioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel apabila jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Suatu variabel diakatakan reliabel
jika memberikan nilai Contrach Alpha > 0,60.
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Pendapatan dan Modal
No Variabel Cronbach’s Alpha Alpha Keterangan
1 Pendapatan 0,811 0,60 Reliabel
2 Modal 0,498 0,60 Reliabel Sumber : data yang diolah, 2018 (Lihat lampiran IX dan X)
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Croncbach Alpha sebesar 0,811 untuk pendapatan dan Modal 0,498. Hal ini
dapat dinyatakan bahwa semua pernyataan dari variabel teruji reliabilitasnya
sehingga dinyatakan reliabel. Karena nilai Cronbach Alpha > 0,60.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujiann ini dilakukan dengan menggunakan normal probability
plot. Pedoman suatu model dikatakan terdistribusi normal jika nilai-nilai
sebaran terletak disekitar lurus diagonal.71
71
Hairul Anwar, “Pengaruh Pendapatan Petani Karet Terhadap Tingkat Konsumsi di
Kecamatan Muara Tabir Kabupaten”, Skripsi IAIN STS Jambi, (2015), hlm. 50.
50
50
Gambar 4.10 Uji Normalitas
Berdasarkan gambar di atas, bahwa terdistribusi normal karena nilai
sebaran terletak di sekitar garis lurus diagonal. Dan dapat dikatakan sebaran data
terdistribusi normal karena data berada sepanjang garis diagonal yang merupakan
syarat normalitas.
a. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians dari model
regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini uji
heteroskedastisitas yang digunakan adalah uji glejser.72
72
https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-glejser-spss.html akses
17 April 2018.
51
51
Tabel 4.11
Uji Heteroskedastisitas modal Terhadap pendapatan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8567025.773 1844381.171 4.645 .000
Modal 1.212 .105 .687 11.511 .130 1.000 1.000
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : data yang diolah, 2018 (lihat lampiran XI)
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa output uji glejster dengan
residual pendapatan sebagai variabel dependent diketahui bahwa nilai signifikasi
untuk modalsebesar 0,010 dan nilainya lebih besar dari Alpha maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
Asumsi penting (asumsi Gauss Markov) dalam penggunaan OLS adalah varians
residual yang konstan.Varians dari residual tidak berubah dengan berubahnya satu
atau lebih varaibel bebas.Jika asumsi ini terpenuhi, maka residual disebut
homokedastis, jika tidak, disebut heterokeedastis.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis (Uji t)
Hasil uji t ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel secara
individu (persial) variabel-variabel independent (Modal) terhadap variabel
dependent (Pendapatan) atau menguji signifikansi konstanta dan variabel
dependent. Hasil pengujian uji t dapat dikemukakan pada table berikut ini :
52
52
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Uji t Modal Terhadap Pendapatan
Model Sig. Alpha Kesimpulan
Pendapatan 0,000 0,05 Ha diterima
Sumber : data yang diolah, 2018 (lihat lampiran XII)
Dari hasil perhitungan data pada tabel di atas variabel modal berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai
alpha yang dihasilkan. Maka hal ini berarti Ha diterima dengan kata lain bahwa
variabel modal berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Secara statistik dan
secara teori, hipotesis yang dikemukakan sebelumnya telah dapat dibuktikan.
b. Analisis Regresi Linier Sederhana
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis dengan
menggunakan regresi linier sedehana. Tujuannya yaitu untuk menguji hubungan
sekaligus pengaruh dari variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel
terikat (dependent variabel). Untuk mengetahui apakah hubungan itu positif atau
negatif ditentukan oleh koefisien arah regresi yang berlambangkan huruf B,
dimana jika b positif maka hubungannya positif pula. Artinya semakin naik
(tinggi) nilai X, semakin tinggi pula nilai Y, demikian pula sebaliknya.
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana Modal Terhadap Pendapatan
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) 1.270 1.190
Pendapatan .034 0.015
Sumber : data yang diolah, 2018
Y=a+bX Y= 1,270 + 0,034 X
Persamaan regresi linier tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
53
53
1. Nilai konstanta (a) sebesar 1,270 menujukkan bahwa jika variabel mdal
dianggap konstan atau sama dengan nol (0) maka pendapatan otonom
masyarakat sebesar 1.270.000 Rupiah.
2. Koefisien regresi X sebesar 0,034 menyatakan bahwa variabel modal
bertanda positif terhadap pendapatan sebesar 0,034. Artinya bahwa jika ada
pertambahan modal yang yang diberikan maka mampu menjelaskan variasi
pergerakan secara searah atas pendapatan masyarakat sebesar 0,034.
(penambahan satu kali kegiatan menaikkan pergerakan pendapatan sebesar
34.000 Rupiah).
c. Koefisien Determinasi (R square)
Hasil perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R Square) Modal Terhadap
Pendapatan
Model R square Change Statistics
R square change F change df1 df2 Sig. F change
1 .367 .367 32.440 1 56 .000
Sumber : data yang diolah, 2018 (lihat lampiran XIII)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R Square sebesar 0,0367 atau
36,7%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel modal terhadap variabel pendapatan
berpengaruh sebesar 36,7% sedangkan 63,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh
variabel-variabel lain.
Dari hasil uji hipotesisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian modal
usaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan UMKM
Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Artinya para pelaku
54
54
UMKM di Kecamatan Pengabuan mampu mengelola modal yang diterima dari
pihak BKAD PNPM. Hal ini mendukung penelitian Nur Isni Atun, dengan judul
Pengaruh Modal, Lokasi, dan Jenis Dagangan Terhadap Pendapatan Pedagang
Pasar Prambanan Kabupaten Sleman. Di temukan hasil bahwa terdapat pengaruh
positif modal terhadap pendapatan pedagang pasar prambanan Kabupaten
Sleman.73
Penelitian ini juga mendukung penelitian Dia Oktavia Sari yang
berjudul, Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja Terhadap Peningkatan Usaha
Nasabah Bank BTN Syariah Palembang. Ditemukann hasil bahwa pembiayaan
modal kerja berpengaruh positif dan signifikansi terhadap peningktatan
pendapatan usaha nasabah bank BTN Syariah Palembang.74
73
Nur Isni Atun, Pengaruh Modal, Lokasi, dan Jenis Dagangan Terhadap Pendapatan
Pedagang Pasar Prambanan Kabupaten Sleman, (Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta, 2016), SKRIPSI NUR ISNI ATUN 12804241012.pdf, akses 04 juni 2018 74
Dia Oktavia Sari, Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja Terhadap Peningkatan
Pendapatan Usaha Nasabah Bank BTN Syariah Pelembang, (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Fatah, Palembang, 2017), DIA OKTAVIA SARI (13190055).pdf. akses pada 04 juni
2018
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh pemberian modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan UMKM masyarakat di Kecamatan Pengabuan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dengan persamaan pendapatan UMKM masyarakat
=1,270 + 0,034 modal dan Nilai koefisien determinasi adalah sebesar atau
0,367% atau 36,7%, Hal ini menunjukkan bahwa variabel modal terhadap
variabel pendapatan UMKM masyarakat berpengaruh sebesar 36,7%
sedangkan 63,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang
tidak dibahas dalam penelitian ini. Artinya para pelaku UMKM mampu
mengelola modal yang diterima dari pihak BKAD PNPM Kecamatan
Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka terdapat beberapa saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran
yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan bagi pihak BKAD PNPM dapat menyalurkan modalnya secara
individu, dalam arti masyarakat boleh meminjam modal tidak secara
kelompok lagi agar pengelolaanya lebih mudah. karena peneliti rasa
apabila pihak BKAD PNPM memberikan modalnya dengan cara individu
akan lebih banyak lagi para wiraswasta yang akan membuka peluang
56
2. untuk berwirausaha dan akan meningkatkan pendapatan daerah kecamatan
pengabuan khususnya di bidang UMKM.
3. Diharapkan para pelaku UMKM di Kecamatan Pengabuan agar dapat
mengelola modal dan usahanya dengan baik, agar selalu mengalami
peningkatan setiap tahunya.
4. Diharapkan pelaku UMKM agar dapat bersaing dengan yang lain, baik
dalam bentuk SDM maupun harga.
5. Diharapkan para pelaku UMKM untuk meminjam modal yang lebih besar
lagi untuk membuka usaha yang lebih besar salah satunya seperti
swalayan, lesehan, dll. Karena di Kecamatan Pengabuan belum ada usaha
seperti itu.
6. Diharapkan pihak BKAD PNPM dengan masyarakat dapat bekerja sama
dan menjaga komunikasi demi kesejahteraan masyarakat Kecamatan
Pengabuan.
7. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan agar ada penelitian yang sama
yaitu pengaruh pemberian modal terhadap peningkatan pendapatan di
Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al-qur’an
Duwi Priyatno, Analisis Statistik Data Dengan SPSS (Yogyakarta: Mediakom,
2008),
Husaini Usman dan Purnomo S Akbar,Pengantar Statistika,(Jakarta:PT Bumi
Irham Fahmi, Kewirausahaan.Teori, kasus, dan Solusi.Alfabeta, (Bandung 2014)
M.nur Rianto Al-arif & Euis Amalia,Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2010)
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisi Data Penelitian Dengan Statistik,
(Jakarta: Bumi Akasara 2014)
Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005)
Prathama Rahardja & Mandala Manurung, Teori Eonomi Mikro, (Jakarta:
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2013
Rio F.wiliantara, & Susilawati, Strategi dan Kebijakan Pengembangan UMKM,
(Bandung; PT Refika Aditama,2016
Roza Gustika,Pengaruh Pemberian KUR Terhadap Pendapatan Masyarakat (tt:
2016)
Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan Campuran.PT Refika Aditama, (Bandung 2016)
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press,
2014)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND (Bandung
Alfabeta, 2013)
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010)
B.Lain-lain
AD BKAD Keamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Apriyanto, Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja Syariah Terhadap
Pendapatan Usaha Nasabah (Studi Kasus Bank BRI Syariah
Kecamatan Hayam Wuruk Kota Jambi), Institut Agama Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2013
ART BKAD Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Arva Bhagas, Analisis Pengaruh Modal, Jumlah Tenaga Kerja, Teknologi dan
Bantuan Pemerintah Terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(Studi Kasus UMKM Sulampita), Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang
Danang Faizal Furqon, Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, dan Sikap
Kewirausahaan Terhadap Pendapatan, skripsi program studi ekonomi,
Universitas Negeri Yogyakarta,( 2011)
Desna Putri Pamulasari, Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pendapatan
Usaha Mikro Kecil Menengah Pada Koperasi Kartika Wijaya,Skripsi
Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013.
Friska Handayani.”Analisis Perkembangan Usaha Mikro, kecil, dan
Menengah, skripsi program studi ekonomi islam, (Universitas islam
negeri jambi 2012)
Hairul Anwar, “Pengaruh Pendapatan Petani Karet Terhadap Tingkat
Konsumsi di Kecamatan Muara Tabir Kabupaten”, Skripsi IAIN STS
Jambi, (2015)
http:// skripsi.unsrat.ac.id/index.php/Desna Putri Pamulasari.pdf/ 21 Mei 2013
http://SKRIPSI_Danang Faizal Furqon.pdf 07 September 2017
http://download Jurnal.stiema.ac.id, index.php. Ilmiah Among Makarti 2013
http://kecpengabuan .tanjabbarkab.go.id/visi-dan-misi
http://www.nomor.net/_kodepos.php?_i =desa-kodepos&sby=00000&daerah-
kecamatan-kab.tanjung%20jabung%20barat&jobs=pengabuan. Di
akses 20 April 2018
https://anzdoc.com/strategi-pemasaran-usaha-kecil-dan-menengah-sri lestari
triy-html
https://prezi.com/ps3cnqrc2-eh/analisis sumber-dan-penggunaan-modal-kerja.
https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-glejser-
spss.html akses 17 April 2018.
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan no 23, (Jakarta.2007)
Proposal Laporan Tutup Buku Unit Pengelolaan Kegiatan Dana Bergulir
Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2017
Tri Utari Putu Martini Dewi, Pengaruh Modal, Tingkat Pendidikan, dan
Teknologi Terhadap Pendapatan UMKM di Kawasan Imam Bonjol
Denpasar Jawa Barat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.
Vangaliputra.blogspot.co.id/2011/05/modal-kerja.html
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I: KUESIONER PENELITIAN
Dalam rangka pelaksanaan tugas akhir kuliah, maka saya :
Nama : Liya Ummu Zakiyah
Nim : SES 141364
Fak/Jur : FEBI/Ekonomi Syariah
Perguruan : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Bermaksud untuk melaksanakan penelitian mengenai “Pengaruh
Pemberian Modal Terhadap Pendapatan UMKM masyarakat (Studi Pada
Jasa Keuangan BKAD PNPM Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat) ”
Oleh karena itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Sdr/i untuk meluangkan
waktunya untuk mengisi kuesioner ini sehingga dapat membantu dalam penelitian
saya.
A. Data Responden
1. Nama ketua kelompok :
2. Jenis Kelamin : □ Laki-laki □Perempuan
3. Umur :
4. Alamat / Desa :
5. Pendidikan : □ SD □ SMP □ SMA
□DIPLOMA □ SARJANA
B. Data Usaha UMKM
1. Bidang usaha :
2. Lama Usaha : □ 1-5 tahun
: □ 6-10 tahun
: □ > 10 tahun
3. Modal Awal : □ 100 ribu-1 juta
: □ 2 juta-5 juta
: □ > 5 juta
4. Desa tempat usaha :
C. Data Penerimaan Modal Dari BKAD PNPM
1. Berapa besar dana modal yang didapat dari BKAD PNPM :Rp....
2. Tempo Pengembalian (Lama Pinjaman) secara berkelompok : . .
.Tahun
D. Data Pendapatan Usaha
1. Berapa besarnya pendapatan usaha (Rata-rata per tahun) sebelum
mendapat tambahan Modal dari BKAD PNPM : Rp. . . . .
2. Berapa besarnya pendapatan usaha (Rata-rata per tahun) setelah
mendapat tambahan modal dari BKAD PNPM :
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Pendapatan
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017
Pendapatan
Ketua Kelompok
Usaha:
( )
Nama :
Desa :
Lampiran II: Data pendidikan responden
No Pendidikan Frekuensi Persentase
1 SD 3 5%
2 SMP 17 29%
3 SMA 32 55%
4 DIPLOMA 3 5%
5 SARJANA 3 5%
JUMLAH 58 100%
Lampiran III: Data Desa Responden
No Desa Frekuensi Persentase
1 Teluk Nilau 17 29%
2 Parit Pudin 3 5%
3 Karya Maju 4 6%
4 Sungai Baung 0 0%
5 Suak Samin 1 1%
6 Parit Bilal 2 3%
7 Mekar Jati 7 12%
8 Pasar Senin 14 24%
9 Sei. Jering 4 6%
10 Sei. Pampang 2 3%
11 Parit Sidang 2 3%
2 Sei. Serindit 2 3%
13 Sei. Raya 2 3%
JUMLAH 58 100%
Lampiran IV: Data Bidang Usaha Responden
No Bidang Usaha Orang %
1 Dagang sembako 17 29%
2 Toko 5 8%
3 Juice 4 6%
4 Kelontong 1 1%
5 Salon 3 5%
6 FotoCopy 2 3%
7 Pertanian 6 10%
8 Jahit 1 1%
9 Kuliner 12 20%
10 Agrobisnis 4 6%
11 Bangunan 1 1%
12 Konter 2 3%
JUMLAH 58 100%
Lampiran V: Data Modal Responden dari BKAD PNPM
No Jumah Rupiah Jumlah keompok Persentase
1 5000.000 – 10.000.000 26 45%
2 15.000.000 – 20.000.000 19 33%
3 25.000.000 -35.000.000 2 3%
4 40.000.000 – 50.000.000 11 19%
5 50.000.000 0 0
JUMLAH
58
100%
Lampiran VI: Data Pendapatan Responden Selama 5 Tahun
No Nama kelompok Pendapatan pertahun
2013 2014 2015 2016 2017
1 Ranita 17,5 jt 19 jt 23 jt 25 jt 21 jt
2 Ela yuliana 21 jt 23 jt 25 jt 19 jt 20 jt
3 Ema diana 12 jt 13,5 jt 14 jt 12,8 jt 12 jt
4 Komariyah 48 jt 46 jt 43 jt 35 jt 35 jt
5 Rusmawati 8,5 jt 10 jt 9,8 jt 9,6 jt 8 jt
6 Absah 12,5jt 15 jt 14 jt 14,5 jt 13 jt
7 Supriyatin 16 jt 16,5 jt 11 jt 9 jt 9 jt
8 Nurlia 10 jt 8 jt 7 jt 9 jt 8,5 jt
9 Amanah 25 jt 25 jt 21 jt 18 jt 15 jt
10 Fatmawati 45 jt 30 jt 30jt 28 jt 25 jt
11 Ilawati 35 jt 40 jt 25 jt 27 jt 26 jt
12 Salamah 11 jt 12 jt 11,5 jt 13 jt 10,5 jt
13 Mutiah 35 jt 40 jt 28 jt 36 jt 30 jt
14 Rusinah 20 jt 20,5 jt 19 jt 19,5 jt 17 jt
15 Tursih 15 jt 20 jt 10 jt 15 jt 20jt
16 Anis sakinah 30 jt 32 jt 29 jt 35 jt 25 jt
17 Mundriyah 15 jt 20 jt 13 jt 15 jt 12 jt
18 Salamah 6 jt 10 jt 4 jt 15 jt 20 jt
19 Miftahus salihah 35 jt 30 jt 40 jt 29 jt 25 jt
20 Sofiyatun 15 jt 17 jt 14 jt 18 jt 13 jt
21 Fitriyati 15 jt 14 jt 14,5 jt 16 jt 15 jt
22 Asmarita 11 jt 13 jt 10 jt 14 jt 13 jt
23 Indriyani 2 jt 3 jt 2,5 jt 2 jt 1,5 jt
24 Lilis 8 jt 10 jt 10 jt 9 jt 8,5jt
25 Anissah 14 jt 15 jt 12 jt 10 jt 11 jt
26 Nur laila 12 jt 10 jt 13 jt 9 jt 9,5jt
27 Juminten 10 jt 14 jt 13,5 jt 13 jt 12 jt
28 Astuti 40 jt 45 jt 41 jt 40 jt 40 jt
29 Amelia 11 jt 11,5 jt 12 jt 13,5 jt 14 jt
30 Aminah 19 jt 18 jt 17 jt 17,5 jt 19 jt
31 Tia 34 jt 31 jt 29 jt 27 jt 25 jt
32 Nur afifa 7 jt 7 jt 6,5 jt 6 jt 6,5 jt
33 Nurrohmatillah 42 jt 43 jt 45jt 40 jt 38 jt
34 Suripah 18 jt 19 jt 15 jt 16,7 jt 15,8 jt
35 Rukayah 18 jt 19,5 jt 19,2 jt 18 jt 18 jt
36 Srubaniyah 11 jt 11 jt 12,5 jt 11 jt 11 jt
37 Wahyuni 39 jt 39 jt 40 jt 41 jt 39 jt
38 Supiyati 19 jt 19 jt 18 jt 17 jt 18 jt
39 Juliawati 19 jt 17 jt 14 jt 16 jt 18 jt
40 Romhajiyah 5 jt 9 jt 12 jt 15 jt 7 jt
41 Sugianti 16 jt 17 jt 18 j 18 jt 13 jt
42 Annisa 13 jt 12,5 jt 14 jt 15 jt 13,5 jt
43 Ratna sari 14,5 jt 15 jt 13 jt 13,5 jt 12 jt
44 Nuryani 15,5 jt 16 jt 15 jt 14 jt 14 jt
45 Linda 14 jt 15 jt 13 jt 12 jt 11 jt
46 Jumatin 4 jt 5 jt 6,5 jt 5,5 jt 5 jt
47 Ihwatun 17 jt 19 jt 14 jt 14,5 jt 14,6jt
48 Mustikawati 15 jt 16 jt 16 jt 14 jt 13 jt
49 Saonah 15 jt 14 jt 14 jt 13,5 jt 13
50 Jumiwati 53 jt 55 jt 52 jt 50 jt 51 jt
51 Dian safitri 18,5 jt 18 jt 17 jt 16,5 jt 16 jt
52 Ani puji 15 jt 17 jt 14 jt 18 jt 19jt
53 Naili 14 jt 15,5 jt 16 jt 15 jt 13 jt
54 Nafisah 16 jt 18 jt 17 jt 17,5 jt 16,5 jt
55 Fatimah 6 jt 6,5 jt 4 jt 5,5 jt 8,5 jt
56 Amanatul 3 jt 4 jt 6 jt 4 jt 3 jt
57 Siti mistijah 14 jt 10 jt 15 jt 20 jt 25 jt
58 Ambarwati 25 jt 50 jt 55 jt 35 jt 40 jt
Lampiran VII: Uji Validitas Pendapatan
Correlations
TOTAL 13 TOTAL 14 TOTAL 15 TOTAL 16 TOTAL 17
TOTAL
JAWABAN
TOTAL 13 Pearson Correlation 1 .496** .896
** .912
** .885
** .906
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 58 58 58 58 58 58
TOTAL 14 Pearson Correlation .496** 1 .510
** .487
** .480
** .764
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 58 58 58 58 58 58
TOTAL 15 Pearson Correlation .896** .510
** 1 .922
** .923
** .920
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 58 58 58 58 58 58
TOTAL 16 Pearson Correlation .912** .487
** .922
** 1 .965
** .921
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 58 58 58 58 58 58
TOTAL 17 Pearson Correlation .885** .480
** .923
** .965
** 1 .912
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 58 58 58 58 58 58
TOTAL JAWABAN Pearson Correlation .906** .764
** .920
** .921
** .912
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 58 58 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran VIII: Uji Validitas Modal
Correlations
TOTAL MODAL
TOTAL
JAWABAN
TOTAL MODAL Pearson Correlation 1 .606**
Sig. (2-tailed) .000
N 58 58
TOTAL JAWABAN Pearson Correlation .606** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran IX: Uji Reliabilitas Pendapatan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.811 6
Lampiran X: Uji Reliabilitas Modal
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.498 2
Lampiran XI: Uji t dan Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.270 1.117 4.658 .000
MODAL .034 .015 .606 5.696 .000
a. Dependent Variable: PENDAPATAN
Lampiran XII: Uji normalitas
Lampiran XII: Uji Koefesien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .606a .367 .355 4.704E7 .367 32.440 1 56 .000
a. Predictors: (Constant), MODAL
b. Dependent Variable: PENDAPATAN