pengaruh sisa anggaran, pendapatan sendiri dan dana perimbangan terhadap belanja modal

Upload: syukriy-abdullah

Post on 02-Mar-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    1/24

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 179

    PENGAUH SISA ANGGARN, PENDAPATANSENDII DAN DANA PEIMBANGAN

    TEHADAP BELANJA MODAL

    Syuriy Abdullah dan iza onaUniversias Syiah Kuala, Aceh, Indonesia

    Email: [email protected]

    Abstrak

    ujuan peneliian ini adalah menelaah enang pengaruh defici,

    pendapaan personal dan budge anggaran erhadap perubahanbelanja modal di kabupaen/koa di Indonesia. Sampel yang

    dipergunakan ada 30 kabupaen/koa di Indonesia dengan

    menggunakan daa yang ersedia di inerne. Hasil peneliian

    menunjukkan bahwa variabel badge anggaran (diukur dengan

    DBH) secara parsial berpengaruh pada perubahan belanja

    modal, semenara variabel pendapaan personal (PAD) idak

    memiliki pengaruh erhadap perubahan belanja modal.Kata Kunci:Anggaran, Modal, Desenralisasi.

    Abstract

    THE EFFECT OF BUDGET DEFISIT, PESONAL

    INCOME AND FUND BUDGET TOWADS CAPITAL

    EXPENDITUE. Purpose o his sudy is o examine he effec

    o budge defici, personal income, and und budge oward capialexpendiure in he changes o disrics/ municipaliies budge in

    Indonesia. Te used samples are 30 (hiry) disrics/ municipaliies

    in Indonesia which is daa is available in inerne. Resul o daa

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    2/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    180 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    analysis shows ha variable o und budge (measured by DBH

    changes) which parially effecs oward he changes o capial

    expendiure budge, while variable o budge defici (measured by

    SiLPA changes) and variable o personal income (measured by

    PAD changes) do no have effec oward capial expendiure.

    Keywords:Budge , Capial , Desenralisaion.

    PendahuluanA.

    Anggaran pendapaan dan belanja daerah (APBD)merupakan dokumen pening dalam pengelolaan keuangan daerahdi Indonesia. APBD harus dieapkan dengan perauran daerahsebelum ahun pelaksanaannya dimulai.Oleh karena penyusunanrencana kerja yang akan dibiayai dari APBD dilakukan seahunsebelum pelaksanaannya, maka kemungkinan besar akan erjadipenyesuaian selama pelaksanaannya. Perubahan aau revisi erhadapanggaran yang sedang dilaksanakan pada ahun berjalan merupakanfenomena yang biasa dalam penganggaran di pemerinahan. Secara

    formal, penyusunan anggaran dan perubahannya diaur dalamperauran perundang-undangan erkai keuangan negara dandaerah. Pengauran ersebu bersifa mengika dan pelaksanaannyaakan diawasi dan diperanggungjawabkan melalui pelaporankeuangan dan kinerja (Halim & Abdullah, 2006).

    Perubahan anggaran dilakukan unuk menyesuaikan anaraarge dan alokasi dengan perkembangan erkini di lapangan.

    Misalnya karena erjadi perubahan asumsi yang mempengaruhiesimasi penerimaan dan pengeluaran, sehingga dengan adanyapenyesuaian maka arge yang elah dienukan sebelumnyadapa ercapai seperi yang diharapkan (Bland & ubin, 1997);(Doughery, e al. 2003); (Forreser& Mullins, 1992). Namun,pada prakiknya penyesuaian ini idak selalu sesuai dengankonsep ideal karena adanya masalah keagenan (agency problems)

    pada para pembua kebijakan anggaran (budge acors) (Halim &Abdullah, 2006).

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    3/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 181

    Draver & Pisvada (dalam Forreser & Mullins, 1992)menyaakan bahwa perubahan anggaran menjadi sarana bagilegislaur, eksekuif, dan birokra unuk saling menyesuaikan agendamasing-masing. Pada akhirnya selalu ada konsensus yang dicapai.Oleh karena iu, kebijakan, arah dan sraegi dalam penganggaranmenjadi ajang perarungan kekuaan, dimanamasing-masing pihak

    berupaya unuk memenuhi kepeningannya (sel-ineres), sehinggasering mengorbankan kepeningan publik (Abdullah, 2012).Proses pembahasan dan peneapan anggaran perubahan relaiflebih eruup dari pengamaan publik sehingga mengandung

    persoalan keagenan yang relaif besar (Abdullah & Nazry, 2014).Anessi-Pessina,e al. (2012) menyaakan bahwa rebudgeingsanga dipengaruhi oleh ingka incremenalism dalam prosespenganggaran awal, sebagaimana halnya deerminans inernal daneksernal, seperi variabel poliik, sifa organisasi, kondisi finansial,dan lingkungan sosial ekonomi.

    erdapa beberapa fakor yang menjadi penenu

    dilakukannya perubahan anggaran pada pemerinahan daerah.Bland & ubin (1997) menyebukan bahwa kinerja anggaran akanmempengaruhi revisi anggaran periode berikunya, semenara Lee& Plummer (2007) menemukan bahwa pola penenuan argesebelumnya akan digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran

    berikunya. Miller, e al. (2007) memprediksi bahwa penyesuaianarge kinerja selama anggaran berjalan dipengaruhi oleh insenif

    yang diberikan kepada agency aau uni kerja yang berkinerjabaik, yang melaksanakan anggaran secara efisien sehinggamemiliki savings.

    PembahasanB.

    Landasan Teori dan Hipotesis Penelitian1.

    Hubungan Keagenan dalam Penganggaran di Pemerintahana.

    DaerahMenuru Moe (1984), di pemerinahan erdapa hubungan

    principal-agen relaionships yang bisa dielusuri melalui prosesanggaran dianarapara piha, yakni: pemilih-legislaur, legislaur-

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    4/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    182 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    pemerinah, meneri keuangan-deparemen/lembaga, perdanameneri-birokra, dan pejaba-pemberi pelayanan. Hubunganersebu erbenuk dalam hirarki pemerinahan dan birokrasi.Padapemerinahan di Indonesia, perauran perundang-undangan secaraimplisi merupakan benuk konrak anara eksekuif, legislaif, danpublik, karena mengaur kewajiban dan hak pihak-pihak yangerliba dalam pemerinahan (Abdullah & Halim, 2006).

    Halim &Abdullah (2006) menyaakan beberapaauran yang secara eksplisi merupakan manifesasi dari eorikeagenan.Perama, Undang-Undang (UU) Nomor 22 ahun1999 enang Pemerinahan Daerah dan UU Nomor 32 ahun2004 enang Pemerinahan Daerah yang mengaur bagaimanahubungan anara eksekuif dan legislaif dan pihak lain padapemerinahan daerah. Eksekuif yang dipilih dan diberhenikanoleh legislaif (UU 22/1999) aau diusulkan unuk diberhenikan(UU32/2004) menunjukkan adanya konsep hubungan keagenandi pemerinahan, yakni pelimpahan kewenangan (delegaion) dan

    peranggungjawaban (accounabiliy). Eksekuif akan membuaperanggungjawaban kepada legislaif pada seiap ahun aasanggaran yang dilaksanakannya dan seiap lima ahun keikamasa jabaan kepala daerah berakhir, seelah sebelumnya legislaifmenyeujui perauran daerah enang APBD dan PJMD.

    Kedua, Perauran Pemerinah (PP) Nomor 109/2000 yangmenjelaskan enang penghasilan kepala daerah dan wakil kepala

    daerah. Auran ini memberikan baasan enang hak kepala dan wakilkepala daerah, sehingga penambahan komponen penghasilan aaukompensasi di luar yang elah dieapkan dapa diarikan sebagaisebuah pelanggaran. Keiga, PP No. 110/2000, PP No. 24/2004,dan PP No. 37/2005 mengaur mengenai kedudukan keuangananggoa legislaif. Anggoa DPD menerima uang represenasidan unjangan-unjangan yang sudah dieapkan, sehingga idak

    dapa menerima penghasilan lain secara ruin yang dananyabersumber dari APBD.erakhir, keempa, UU No. 17/2003, UUNo. 1/2004, dan UU No. 15/2004, yang merupakan auran yangsecara egas mengaur bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    5/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 183

    pemeriksaan keuangan publik (negara dan daerah) dilaksanakanoleh pemerinah.

    Hubungan keagenan merupakan konsep yang universal dandi dalamnya selalu erjadi masalah keagenan (oss, 1973). Dalampenganggaran publik, masalah keagenan erjadi secara langsungdan idak langsung (Abdullah, 2012a; Fozzard, 2001; Smih &Berozzi, 1998). Halim & Abdullah (2006) menjelaskan hubungankeagenan dalam koneks penganggaran daerah di Indonesia seperi

    beriku:Sebelum penyusunan APBD dilaksanakan, erlebihdahulu dibua kesepakaan anara eksekuif dan legislaif enangarah dan kebijakan umum anggaran dan priorias anggaran, yangakan menjadi pedoman unuk penyusunan APBD. im anggaranpemerinah daerah aau eksekuif membua rancangan APBDsesuai dengan kebijakan dan priorias anggaran ersebu, yangkemudian diserahkan kepada legislaif (memiliki im anggaransendiri) unuk dipelajari dan dibahas bersama-sama sebelumdieapkan sebagai perauran daerah (Perda).

    Penganggaran daerah merupakan proses penyusunanrencana keuangan daerah yang menghasilkan dokumen anggaranpendapaan dan belanja daerah (APBD). APBD dieapkan secaraformal sebagai produk hukum dengan perauran daerah (Perda)enang APBD. Menuru Halim & Abdullah (2006), dari perspekifkeagenan, Perda enang APBD merupakan suau benuk konrak(conrac) anara principal (legislaif) dengan agen (eksekuif).

    Arinya, DPD aau legislaif memberi kewenangan kepada KepalaDaerah (eksekuif) unuk melaksanakan dan memperanggung

    jawabkan anggaran yang sudah dieapkan ersebu.

    Hubungan keagenan di pemerinahan seperi dalampenganggaran ini dapa disebu incomplee conrac (Seabrigh,1996). Kewenangan unuk menyeujui anggaran sebelumdieapkan menjadi ala bagi legislaif unuk mengonrol pelaksanaan

    anggaran oleh eksekuif. DPD sebagai lembaga perwakilan padapemerinahan daerah memiliki fungsi penganggaran dan ugasunuk melakukan pengawasan erhadap pelaksanaan APBD.

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    6/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    184 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    Abdullah (2012a) menemukan bahwa DPD sendiri sebagai agendari voersdan sekaligus sebagai principalbagi pemerinah daerahmemiliki oporunisma dalam melaksankan fungsi dan ugasnyaerkai penganggara daerah.

    APBD adalah rencana keuangan yang disusun berdasarkanasumsi-asumsi dan esimasi-esimasi.Oleh karena iu, pelaksanaanaas anggaran yang sudah dieapkan idak selalu berjalandengan baik keika realias di lapangan idak sesuai dengan yangdiperkirakan, sehingga dibuuhkan penyesuaian-penyesuaian(fiscal adjusmens) berupa perubahan aau pergeseran anggaran(Forreser & Mullins, 1992).Secara sederhana, perubahan

    APBD dapa diarikan sebagai upaya pemerinah daerah unukmenyesuaikan rencana keuangannya dengan perkembangan

    yang erjadi. Perkembangan dimaksud bisa berimplikasi padameningkanya anggaran penerimaan maupun pengeluaran, aausebaliknya. Namun, bisa juga unuk mengakomodasi pergeseran-pergeseran dalam sau agencyaau uni kerja (Cornia, e al. 2004).

    Perubahan aas seiap komponen APBD memiliki laarbelakang dan alasan berbeda, baik unuk perubahan anggaranpenerimaan maupun perubahan anggaran pengeluaran (Abdullah& Nazry, 2014). Dalam srukur APBD di Indonesia, komponenanggaran erdiri dari pendapaan, belanja dan pembiayaan,dimana keiga-keiganya dapa mengalami penyesuaian selamaahun berjalan. Logika penyusunan anggaran di Indonesia sendiri

    menggunakan ax-spending hypohesis,yangmengasumsikan bahwabesaran arge penenerimaan (yang erdiri dari pendapaan danpenerimaan pembiayaan) akan menenukan esimasi pengeluaran(yang melipui belanja dan pengeluaran pembiayaan). Arinya,perubahan anggaran pendapaan dan penerimaan pembiayaan akanmenyebabkan perubahan dalam anggaran belanja dan pengeluaranpembiayaan.

    Seperi halnya proses penyusunan anggaran awal(budgeing), perubahan anggaran (rebudgeing) juga memilikipersoalan keagenan. Pengamaan publik erhadap perubahan

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    7/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 185

    anggaran idak sekua dalam penyusunan anggaran murni(Abdullah & Nazry, 2014). Hal ini disebabkan karena idak adamekanisme parisipaif publik dan keerkaian langsung dengandokumen perencanaan yang sudah dieapkan lebih awal, seperiPJM dan KPD. Selain iu, waku sosialisasi dan pembahasanoleh legislaif relaif sanga singka.

    Perubahan Anggaran Belanjab.

    Penyusunan anggaran merupakan bagian dari perencanaan,sedangkan pelaksanaan anggaran merupakan bagian dari

    manajemen (McCaffery& Muty, 1999). Oleh karena iu,fungsi manajerial dalam mengendalikan anggaran cenderungmemberikan rekomendasi unuk melakukan revisi aas anggaran

    belanja proyek/akivias apabila dibuuhkan unuk menyesuaikandengan perkembangan di lapangan. Perubahan belanja seringdiarikan sebagai perubahan paling pening dalam penganggaranpemerinah dan sekor publik lainnya (Forreser & Mullins, 1992).

    Annesi-Pessina (2012) menyebukan bahwa penganggaran awal(budgeing) dan perubahan anggaran (rebudgeing) nyaris idakmemiliki perbedaan karena sama-sama sanga pening dalammanajemen pemerinahan.

    Menuru Sharkansky (1967), anggaran belanja merupakanindikaor kualias pelayanan publik yang dapa diberikan danpriorias pembangunan yang dieapkan oleh pemerinah. Anggaran

    juga dapa dipandang sebagai posisi awar (bargaining posiion)dari para pembua kepuusan anggaran yang ada di pemerinahan(ubin, 1996). Oleh karena iu, perubahan anggaran belanja dapamenjadi cerminan dari perubahan arge pelayanan pubik danorienasi pembangunan daerah, seidaknya unuk jangka pendek.

    Pedoman penyusunan APBD yang dikeluarkan seiap ahunoleh Kemenerian Dalam Negeri epublik Indonesia memberikan

    beberapa panduan erkai perubahan anggaran, ermasukperubahan anggaran belanja modal. Perubahan aas alokasianggaran belanjamerupakan bagian erpening dalam perubahananggaran daerah, khususnya pada kelompok belanja langsung.

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    8/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    186 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    Perubahan belanja dapa erjadi karena adanya perubahan esimasipendapaan dan penerimaan pembiayaan daerah, seperi dana bagihasil. Sebagai conoh adalah Lampiran Permendagri No.27/2013enang Pedoman Penyusunan APBD A 2014 menegaskan bahwa

    besaran pendapaan daerah dari dana bagi hasil (DBH) yangdieapkan di awal penyusunan APBD dapa mengalami perubahanseelah APBD dieapkan, sehingga perlu dilakukan penyesuaianpada saa pelaksanaan APBD yang bersangkuan.

    Abdullah (2012b) memberikan gambaran enangbeberapa benuk perubahan alokasi unuk belanja daerah.Perama,Perubahan karena adanya pergeseran anar-kelompok aau anar-

    jenis anggaran (viremen).Pergeseran anggaran dapa erjadi dalamsau SKPD, meskipun oal alokasi unuk SKPD yang bersangkuanidak berubah, dan anar-SKPD, namun idak mengubah anggaran

    belanja pemerinah daerah secara keseluruhan.Kedua, perubahanbelanja karena adanya perubahan dalam penerimaan, khususnyapendapaan, sebagai akiba dari adanya perubahan kebijakan

    oleh pemerinahan yang lebih inggi. Misalnya kenaikan hargabahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan gaji dan unjanganpegawai negeri yang dikompensasi oleh pemerinah pusa denganmenransfer dana ke kas daerah. Conoh lain adalah perubahandana perimbangan yang bersumber dari dana bagis hasil (DBH),

    baik pajak maupun non-pajal (minyak dan gas bumi/Migas).erakhir, perubahan anggaran belanja karena kondisi yang idak

    erprediksi sebelumnya, seperi bencana alam dan sosial.Pengaruh Perubahan Anggaran Sisa Anggaran terhadapc.

    Perubahan Anggaran Belanja Modal

    Sisa anggaran ahun sebelumnya merupakan sumberpembiayaan pening bagi pemerinah daerah, eruama padaawal ahun anggaran berikunya. Hal ini disebabkan belum dapaerealisasinya pendapaan pada awal ahun anggaran. Besaran sisa

    anggaran ahun sebelumnya yang dieapkan unuk ahun anggaranberjalan biasanya belum pasi aau masih dalam benuk ramalan(orecas). Hal ini erjadi karena peneapan anggaran unuk ahun

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    9/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 187

    dilakukan sebelum peranggungjawaban aas pelaksanaananggaran ahun -1 selesai. Arinya, sisa anggaran pada ahun -1

    belum dapa dipasikan, sehingga akan berbeda dengan jumlahyang sesungguhnya. Akiba dari perbedaan ini imbul kebuuhanunuk melakukan penyesuaian anggaran keika jumlah pasinyaelah dikeahui.

    Perubahan aas anggaran penerimaan pembiayaan erjadikeika asumsi yang dipakai pada saa penyusunan APBD unuk sisaanggaran harus direvisi. Keika angka realisasi surplus/defici idaksamadengan anggaran yang dieapkan dalam APBD unuk ahun-1, maka diperlukan penyesuaian dalam anggaran penerimaanpembiayaan pada ahun , seidaknya unuk mengkoreksipenerimaan yang bersumber dari Sisa Lebih Perhiungan Anggaranahun Sebelumnya (SiLPA). SiLPA adalah sisa anggaran ahunsebelumnya (-1) yang dierima dan digunakan pada ahun berjalan().

    SiLPA ahun berjalan (sebagai komponen penerimaanpembiayaan) merupakan realisasi SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan)ahun sebelumnya. Arinya, SiLPA merupakan penerimaan yangsecara oomais dierima pada awal ahun berjalan sebagai akibadana pada ahun sebelumnya idak habis dibelanjakan. Namun,karena jumlah SILPA belum dapa dipasikan pada saa penyusunan

    APBD, maka jumlah yang dieapkan dalam Perda APBD jugamasih bersifa aksiran aau belum definiif. Hal ini dikarenakan

    pada akhir ahun lalu ersebu belum seluruh peranggungjawabandisampaikan oleh SKPD ke BUD dan belum dilakukan audi olehBPK I sehingga belum dapa disimpulkan bahwa jumlah SiLPAsudah final aau sesuai dengan yang sesungguhnya (riil).

    Seelah BPK I melakukan audi dan menyampaikanLaporan Hasil Pemeriksaan (LHKP), maka jumlah SiLPA yangsesungguhnya sudah dapa dipasikan. Selisih anara SiLPA yang

    ercanum dalam APBD ahun berjalan dengan SILPA dalam LRahun sebelumnya yang elah diaudi oleh BPK I adalah kesalahanesimasi dalam anggaran. Selisih (variance)ini menjadi salah sau

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    10/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    188 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    bahan unuk perubahan anggaran dalam ahun berjalan, eruamadalam benuk penyesuaian unuk belanja (Abdullah, 2013a).

    Perspekif keagenan dapa digunakan unuk menjelaskanfenomena selisih sisa anggaran ini. Miller, e al. (2007) menyaakanbahwa agency menganggap penghemaan (efisiensi) seharusnyadijadikan sebagai ukuran kinerja unuk pemberian insenif padaahun anggaran berikunya. Jauh sebelumnya, Niskanen (1971,dalam Blais & Dion, 1990) menyaakan bahwa agencycenderungmemaksimalkan alokasi anggaran belanjanya, ermasuk denganmeniru pola penganggaran pada ahun-ahun sebelumnya

    yang sudah dianggap mapan (Lee & Plummer, 2007). Markup (penggelembungan) anggaran belanja akan menyebabkanerjadinya akumulasi sisa anggaran yang besar pada akhir ahunanggaran. Sisa anggaran ini akan diesimasi unuk dipindahkanke ahun anggaran berikunya sebagai komponen penerimaanpembiayaan, yang secara idak langsung akan disesuaikandengan perubahan alokasi belanja pada saa erjadinya perubahan

    anggaran.Anggaran belanja modal (yang menghasilkan ase eap)

    sering menjadi objek yang dimanfaakan unuk memenuhi sel-ineres para pembua kepuusan anggaran, khususnya unukpengadaan ase yang suli di idenifikasi nilai perolehan sebenarnya(Abdullah, 2012a; Mauro, 1998; Shleifer & Vishny, 1993).Iulah sebabnya mengapa dalam Permendagri yang mengaur

    enang penyusunan anggaran diegaskan unuk menghindaripengalokasian anggaran belanja modal dalam perubahan anggaran.Namun, prakik di lapangan menunjukkan bahwa penambahanalokasi unuk belanja modal dalam perubahan anggaran masiheap besar, meskipun dengan besaran pagu per kegiaan idakharus melalui lelang erbuka (endering).

    Berdasarkan uraian ersebu, hipoesis peneliian dapa

    dinyaakan sebagai beriku:H1: Perubahan anggaran sisa anggaran berpengaruh erhadap perubahananggaran belanja modal daerah.

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    11/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 189

    Pengaruh Perubahan Anggaran Pendapatan Sendiriterhadapd.

    Anggaran Belanja Modal

    aksiran aas penerimaan yang bersumber dari pendapaanmenggunakan asumsi-asumsi enang poensi pendapaan, baikdi daerah maupun di Pusa. Asumsi-asumsi ersebu dapa sajaharus direvisi seelah ahun anggaran berjalan aau karena adanyaperubahan kebijakan dalam pengelolaan keuangan negara. Dalamkoneks oonomi daerah, Pemda dapa mengubah perkiraanpenerimaan aas pendapaan asli daerah (PAD).

    Perubahan aas PAD bisa saja berlaar belakang perilakuoporunisme para pembua kepuusan, khususnya birokra di SKPDdan SKPKD yang merupakan agens bagi kepala daerah. Namun,ak jarang perubahan APBD juga memua preferensi poliik parapoliisi di parlemen daerah (DPD) yang merupakan agensdaripublik (voers). Menuru Abdullah (2013a), anggaran pendapaandapa direvisi dalam ahun anggaran yang sedang berjalan karena

    beberapa sebab, yani (a) idak erprediksinya sumber penerimaanbaru pada saa penyusunan anggaran, (b) adanya perubahankebijakan enang pajak daerah dan reribusi daerah, dan (c)penyesuaian arge berdasarkan perkembangan erkini.

    Abdullah (2013a) menyaakan bahwa perubahan arge aaspendapaan asli daerah (PAD) dapa berpengaruh erhadap alokasi

    belanja perubahan pada ahun yang sama. Dari perspekif agencyheory, pada saa penyusunan APBD murni, eksekuif (dan mungkin

    juga dengan sepengeahuan dan/aau perseujuan legislaif) argePAD dieapkan di bawah poensi, lalu dilakukan adjusmen padasaa dilakukan perubahan APBD.

    Ada beberapa kondisi yang menyebabkan mengapaperubahan aas anggaran pendapaan erjadi (Abdullah, 2013a).Perama, arge pendapaan dianggarkan erlalu rendah dalamanggaran daerah aau APBD (underesimaed). Jika sebuahangka unuk arge pendapaan sudah dieapkan dalam APBD,maka angka iu menjadi arge minimal yang harus dicapai oleheksekuif. arge dimaksud merupakan jumlah erendah yang

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    12/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    190 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    diperinahkan oleh DPD kepada eksekuif unuk dicari danmenambah penerimaan dalam kas daerah.

    Kedua, alasan penenuan arge PAD oleh SKPD dapadipahami sebagai prakik moral hazardyang dilakukan agencyyangdalam koneks pendapaan adalah sebagai budge minimizer.Dalampenyusunan rancangan anggaran yang menganu konsepparisipaif, SKPD mempunyai ruang unuk membua budgeslack karena memiliki keunggulan informasi enang poensipendapaan yang sesungguhnya dibanding DPD.

    Keiga, jikadalam APBD murni arge PAD under-esimaed,maka dapa dinaikkan dalam APBD Perubahan unukkemudian digunakan sebagai dasar mengalokasikan pengeluaran

    yang baru unuk belanja kegiaan dalam APBD-P. Penambahanarge PAD ini dapa diarikan sebagai hasil evaluasi aaskeberhasilan belanja modal dalam mengungki (leveraging)PAD,khususnya yang erealisasi dan ercapai oucome-nya pada ahunanggaran sebelumnya.

    Berdasarkan pembahasan di aas, maka hipoesis keduadapa dinyaakan seperi beriku:

    H2: Perubahan anggaran pendapaan sendiri berpengaruh erhadapperubahan anggaran belanja modal daerah.

    Pengaruh Perubahan Anggaran Pendapatan dari Danae.

    Perimbangan terhadap Perubahan Anggaran Belanja Modal

    Dana perimbangan merupakan penerimaan daerah yangbersifa ransfer dari pemerinah pusa kepada pemerinah daerah.Dana perimbang erbagi dua, yakni yang bersifa umum (blockgran)dan bersifa khusus (specific gran). Dana perimbangan blockgran merupakan dana milik daerah yang dapa digunakan olehpemerinah daerah sesuai kebuuhan daerah. Arinya, pemerinahdaerah dapa membua diskresi aau kebijakan sendiri unuk

    pemanfaaan danablock gran ersebu. Sedangkan penggunaandana spesific gransudah dienukan oleh pemerinahan aasan yangmemberikan dana ersebu aau idak boleh dimanfaakan unuk

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    13/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 191

    mendanai kegiaan (projec) lain selain yang sudah dieapkan olehsi pemberi dana.

    Di Indonesia, biasanya informasigranssudah disampaikanoleh pemberi kepada pemerinah daerah sebelum anggaran daerahdieapkan. Informasi enang dana alokasi umum (DAU) dan danaalokasi khusus (DAK) disampaikan oleh pemerinah pusa sebelumpembahasan anggaran daerah dilakukan oleh eksekuif (kepaladaerah) dan legislaif (DPD). Kedua jenis dana perimbanganersebu idak mengalami perubahan selama ahun berjalan karenadienukan dengan menggunakan formula aau perimbanganerenu. Namun, sebagian jenis dana perimbangan lain dapamengalami perubahan angka karena adanya perbedaan asumsipada saa penghiungan awal dengan yang riil erjadi kemudian.Misalnya, dana perimbangan berupa dana bagi hasil (DBH).

    Perubahan DBH sanga pening karena merupakan danayang bebas digunakan oleh pemerinah daerah. Kecuali DBHyang berasal dari bagi hasil cukai embakau yang diperunukkanunuk melaksanakan program/kegiaan yang dapa membaasikonsumsi embakau dan rokok dan menjaga kesehaan masyaraka,pemanfaaan DBH dari pajak lain dan minyak dan gas bumi(Migas) oleh pemerinah daerah idak dibaasi/dienukan olehpemerinah pusa. Arinya, jika ada perubahan (penambahan)alokasi DBH dari pemerinah pusa kepada pemerinah daerah,maka perubahan penerimaan ersebu idak erika unuk

    membiayai kegiaan aau program erenu (earmark). Pemerinahdaerah diberi kewenangan unuk menenukan sendiri unuk apadana ersebu akan dibelanjakan.

    Berdasarkan pembahasan di aas, maka hipoesis keigadapa dinyaakan seperi beriku:

    H3: Perubahan anggaran dana perimbangan berpengaruh erhadapperubahan anggaran belanja modal daerah.

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    14/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    192 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    Metode Penelitian2.

    Populasi dan Sampela.

    Populasi dalam peneliian ini adalah seluruh kabupaen/koa di Indonesia yang berjumlah 410 Kabupaen dan 98 koa yangersedia di inerne, dengan ahun pengamaan yang diambil adalahahun 2012. Pemilihan sampel dilakukan secarapurposive samplingdengan krieria dalam sebagai beriku:

    Kabupaen/koa yang mempublikasikan daa APBD yang1.sudah mengalami perubahan dan ersedia di inerneunuk

    ahun anggaran 2012;Kabupaen/koa yang memiliki daa SiLPA, PAD, DBH,2.dan Belanja Modal; dan

    Kabupaen/koa yang bukan daerah pemekaran.3.

    Seelah dilakukan penyaringan sesuai krieria diaas,kabupaen/koa sebagai sampel diperoleh 30 (iga publuh)pemerinah daerah, seperi yang ercanum pada abel 3.1.

    Operasionalisasi Variabel Penelitianb.

    Variabel erika (dependen variable) dalam peneliian iniadalah Belanja Modal dan variabel bebas (independen variables)erdiri dari Sisa Anggaran, Pendapaan Sendiri, dan DanaPerimbangan. Belanja Modal merupakan pengeluaran dalamanggaran unuk memperoleh ase eap dana selainnya yang

    memberi manfaa lebih dari sau periode akunansi. Pengukuranunuk variabel belanja modal menggunakan angka selisih anaraanggaran belanja modal dalam APBD murni (awal) dengan

    Tabel 1

    Pemilihan Sampel

    No. Jumlah Kab/kota Total

    1. Total kab/kota Tahun 2012 5082. Data yang tidak lengkap (478)3. Kab/kota yang menjadi sampel 30

    Sumber: Data diolah, 2013.

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    15/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 193

    anggaran belanja modal dalam APBD seelah perubahan, yangdiambil dari Perda enang Perubahan APBD (APBD-P) ahun

    anggaran 2012.Sisa Anggaran adalah sisa lebih perhiungan anggaran

    ahun sebelumnya (SiLPA), yang merupakan selisih lebih realisasipenerimaan dan pengeluaran anggaran selama sau periodeanggaran. Pengukuran SiLPA menggunakan angka yang ercanumdalam APBD-P dikurang nilai SiLPA dalam APBD murni ahunanggaran 2012.

    Pendapaan sendiri adalah pendapaan asli daerah (PAD)yang diperoleh pemerinah daerah dari poensi yang ada didaerah (berada dalam kendali pemerinah daerah), yang dipungu

    berdasarkan perauran daerah sesuai dengan perauran perundang-undangan. Pendapaan sendiri diukur dengan angka selisihanara arge PAD dalam APBD murni dengan arge PAD APBDperubahan unuk ahun anggaran 2012.

    MetodeAnalisisc.

    Peneliian ini menggunakan analisis regresi linear bergandadengan persamaan sebagai beriku:Y = a + b

    1X

    1 + b

    2X

    2 + b

    3X

    3 +

    e, dengan Y adalahPerubahan Belanja Modal, a adalah konsana,b

    1, b

    2,b

    3adalah Koefisien egresi, X

    1adalah Perubahan SiLPA,

    X2adalah Perubahan PAD, X

    3adalah Perubahan DBH, dan e

    adalaherror erm.

    Hasil Dan Pembahasan3.

    Hasil Pengolahan Dataa.

    Seelah dilakukan pengolahan daa dengan menggunakansofware SPSS, diperoleh persamaan regresi linier berganda danangka-angka saisik sebagai beriku:

    PBM = 9,967+ 0,392PSA0,083PPAD + 0,297PDBH

    Sig.-value 0,049 0,063 0,593 0,018t-value 2,063 1,946 -0,542 2,525

    F-value/Sig.value 3,146/0,042R/R2/Adjusted R2 0,573/0,329/0,251

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    16/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    194 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    Analisis aas persamaan dan angka-angka ersebu dapadijelaskan seperi di bawah ini.

    Koefisien korelasi (1. R) deerminasi (R2

    ) masing-masing bernilai0,573 dan 0,329 memberi makna bahwa masih erdapa sebesar67% fakor penjelas perubahan anggaran belanja modal belumercakup di dalam model peneliian ini.

    Secara bersama-sama, semua variabel bebas, yakni Perubahan2.Sisa Anggaran (PSA), Perubahan Pendapaan Asli Daerah(PPAD) dan Perubahan Dana Bagi Hasil (PDBH) berpengaruh

    erhadap Perubahan Belanja Modal (PBM). Secara saisik,pengaruh ersebu signifikan pada level = 5%. Hal inididasarkan pada besaran angka Sig.value sebesar 0,042 yanglebih kecil dari 0,050. Arinya, model aau persamaan regresiini dapa digunakan unuk memprediksi fakor-fakor yangmempengaruhi perubahan anggaran belanja modal.

    Secara sendiri-sendiri (parsial), pengaruh perubahan masing-3.

    masing variabel bebas erhadap variabel erika ernyaa idakseragam. Penjelasannya adalah sebagai beriku:

    Pengaruh variabel bebas Perubahan Sisa Anggaran (PSA)a.erhadap variabel erika Perubahan Belanja Modal(PBM) secara saisik signifikanpada level = 10%,aau pengaruhnya idak signifikan pada = 5%. Nilaiprobabilias aau Sig.value sebesar 0,063 (lebih besar

    dari 0,05 eapi lebih kecil dari 0,10) dan -value sebesar1,946menunjukkan bahwa perubahan saldo anggaran(PSA) berpengaruh posiif erhadap perubahan belanjamodal (PBM).

    Pengaruh variabel bebas Perubahan Pendapaan Aslib.Daerah (PPAD) erhadap variabel erika PerubahanBelanja Modal (PBM) secara saisik idak signifikan,

    baikpada level = 5% maupun pada level = 10%. Nilai-value sebesar -0,542 menunjukkan arah hubungan keduaersebu variabel ersebu negaif.

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    17/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 195

    Pengaruh variabel bebas Perubahan Dana Bagi Hasilc.(PDBH) erhadap variabel erika Perubahan BelanjaModal (PBM) secara saisik signifikan pada level =5%. Nilai probabilias aau Sig.valuesebesar 0,018 (lebihkecil dari 0,05) dan -value sebesar 2,525 menunjukkan

    bahwa Perubahan Dana Bagi Hasil (PDBH) berpengaruhposiif (signifikan) erhadap perubahan belanja modal(PBM).

    Pembahasanb.

    Berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasilpengolahan daa, maka penjelasan empiris dapa dibua seperiberiku ini.

    Adanya pengaruh secara bersama-sama variabel Perubahan1.Sisa Anggaran (PSA), Perubahan Pendapaan Asli Daerah(PPAD) dan Perubahan Dana Bagi Hasil (PDBH) erhadapPerubahan Belanja Modal (PBM) didasari pada asumsi

    adanya hubungan penerimaan mempengaruhi pengeluaran(ax-spending hypohesis). Di dalam Perauran MeneriDalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 ahun 2006enang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebukan

    bahwa penganggaran belanja modal harus didasarkan padakeyakinan adanya sumber penerimaan unuk mendanai

    belanja ersebu. Hal ini membenuk pemahaman padapemerinah daerah bahwa apabila ingin melakukanperubahan anggaran belanja modal, maka perubahan aaskomponen-komponen yang menjadi sumber penerimaanharus dipasikan dulu.

    Perubahan aas sumber penerimaan sendiri idakdapa dipasikan apakah erjadi karena erlalu rendahkeika meneapkan arge (under-esimaed), misalnyamengikui asas minimal unuk penenuan arge PAD dansisa anggaran pada akhir ahun lalu, aau karena perubahanasumsi (misalnya kebijakan pemerinah pusa, khususnyadana perimbangan berupa DBH). Peneapan penerimaan

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    18/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    196 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    yang lebih rendah membuka ruang bagi budge acors unukmenambah alokasi belanja pada saa perubahan anggarankeika realisasi penerimaan ersebu ernyaa melampauiarge selama pelaksanaan anggaran.

    emuan ini menunjukkan bahwa persamaan regresiyang digunakan dapa memprediksi perilaku perubahanbelanja modal di pemerinahan daerah. Namun, belumsepenuhnya memberi buki apabila perubahan ersebudi prediksi pada level sauan kerja (SKPD) di pemerinahdaerah. Di sisi lain, sudi ini idak memasukkan fakorpergeseran anggaran (viremen), khususnya yang erjadi diSKPD.

    Hasil pengolahan daa yang menunjukkan bahwa Perubahan2.Pendapaan Asli Daerah (PPAD) idak berpengaruherhadap Perubahan Belanja Modal (PBM) memberi makna

    bahwa PAD bukan sumber pendanaan unuk membiayaibelanja modal (BM). Secara eknis, hal ini dapa dimaklumikarena pendanaan unuk BM harus lebih pasi, sehinggaidak boleh sensiif erhadap perubahan kondisi di daerah,seperi poliik dan sosial ekonomi.

    Penganggaran PAD sendiri sering idak erukur danmemiliki keidakpasian inggi dalam pencapaian argenyakarena adanya masalah keagenan berupa ren-seekingpoliisi dan birokrasi penyelenggaran adminisrasi pajak(Fjeldsad& Semboja, 2000). Oleh karena iu, meskipunperubahan PAD besar, namun perubahan ersebu idakdiperunukkan bagi perubahan dalam belanja modal.Perubahan PAD dapa menyebabkan erjadinya perubahanpada jenis belanja lain, yakni belanja pegawai dan belanja

    barang dan jasa.

    Hubungan yang beranda negaif (-value sebesar-0,542), meskipun idak signifikan/lemah, menunjukkanperlunya dilakukan analisis lebih mendalam enangpengaruh PAD erhadap belanja dalam perubahan

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    19/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 197

    anggaran. Beberapa peneliian sebelumnya, yang melihapengaruh PAD erhadap belanja modal dalam APBD murni,menunjukkan bahwa PAD memiliki pengaruh posiif.Perbedaan anara penenuan alokasi belanja modal dalamanggaran awal dan anggaran perubahan membuuhkanpenjelasan yang lebih baik.

    Adanya pengaruh posiif (secara saisik signifikan)Perubahan Dana Bagi Hasil (PDBH) erhadap PerubahanBelanja Modal (PBM) menunjukkan bahwa perubahanaas arge penerimaan yang berasal dari pemerinah pusadiperhiungkan oleh pemerinah daerah sebagai sumberpembiayaan unuk belanja daerah. Kenaikan yang erjadidalam DBH akan menaikkan alokasi unuk belanja modaldalam perubahan APBD. Oleh karena iu, dalam APBD,

    jumlah alokasi belanja yang akan didanai dari DBH relaifaman dan dapa menjadi abungan unuk penambahanalokasi dalam anggaran perubahan.

    Jika diliha dari perspekif keagenan, budge acoryang oporunis memiliki preferensi pada belanja modalkarena memiliki peluang unuk memenuhi sel-ineres-nya,khususnya berkenaan dengan financial incenives berupaee aau komisi. Dalam lieraur ekonomi poliik erkaikorupsi, Mauro (1998) menyebukan bahwa korupsi

    berkaian dengan komposisi belanja dan jenis belanja

    pemerinah. Shleifer & Vishny (1993) menyaakan bahwapengalokasian unuk pengadaan senjaa dan barang lain

    yang harganya suli diukur cenderung korupif.

    Penggunaan pagu ahun sebelumnya unukpenenuan anggaran pendapaan dari DBH, karena MeneriKeuangan erlamba menenukan pagu final aau definiif,merupakan penyebab uama mengapa perubahan DPH

    berpengaruh erhadap perubahan anggaran belanja modal.Pemerinah daerah cenderung bersikap konservaif dalampenenuan alokasi belanja modal unuk pendanaan yang

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    20/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    198 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    bersumber dari DBH, yakni dengan berpaokan padabesaran anggaran penerimaan dari DBH ahun sebelumnya,semenara alokasi DBH unuk seiap daerah cenderungmengalami kenaikan seiap ahun.

    SimpulanC.

    Simpulan yang dapa diambil dari peneliian ini adalah:perama, secara bersama-sama, perubahan anggaran sisa anggaran,perubahan anggaran pendapaan asli daerah, dan perubahananggarandana bagi hasil berpengaruh erhadap perubahan

    belanja modal. Kedua, secara parsial, perubahan sisa anggarandan perubahan dana bagi hasil berpengaruh erhadap perubahan

    belanja modal. Keiga, perubahan anggaran PAD idak berpengaruherhadap perubahan anggaran belanja modal.

    Beberapa kelemahan dalam peneliian ini adalah: perama,sampel idak banyak dan hanya menggunakan daa unuk ahunanggaran 2012. Hal ini disebabkan sulinya memperoleh daa dari

    APBD dan perubahan APBD di inerne.Kedua, nilai koefisienkorelasi (R) deerminasi relaif kecil, sehingga masih ada variabellain yang memiliki pengaruh signifikan belum ercakup dalammodel peneliian ini. Keiga, sudi ini menggunakan pengukuran(proxy) yang relaif sederhana, yakni selisih angka dalam APBDseelah perubahan dengan APBD awal. Padahal di dalam angka-angka ersebu ersembunyi beberapa hal yang bersifa laen,

    seperi iipan dari poliisi dan mark-up unuk mendanaipembayaran yang secara normaif idak boleh dilakukan.

    ekomendasi yang dapa diberikan unuk sudi selanjunyaadalah, perama, memperbesar sampel peneliian dengan caramenambah periode anggaran amaan (pooling daa), sehingga

    variasi daa anar-ahun dapa erliha.Kedua, menambah variabelbaru, misalnya dengan memasukkan fakor incremenalism aau

    budge racheing. Keiga, membua operasionalisasi variabelpeneliian yang lebih deail dan rigid. Pengukuran unuk belanjamodal masih bersifa umum, semenara sebenarnya belanja

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    21/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 199

    modal dapa dipecah menjadi belanja modal yang dinikmai olehpublik dan aparaur pemerinahan daerah.Keempa, memodifikasimodel, misalnya dengan menambahkan variabel pemoderasi(moderaing variable).

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    22/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    200 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014

    DAFTA PUSTAk

    Abdullah, Syukriy. (2012a). Perilaku Oporunisik Legislai danFakor-Fakor yang Mempengaruhinya: Buki Empiris dariPenganggaran Pemerinah Daerah di Indonesia. Diserasi(idak Dipublikasikan). Yogyakara: Universias GadjahMada.

    _______. (2012b). Varian Anggaran Pendapaan dan VarianBelanja Daerah: Sebuah Penganar. Laman sumber: htp://

    syukriy.wordpress.com/2012/10/16/varian-anggaran-pendapaan-daerah/?relaedposs_exclude=2784.Okober.

    _______. (2012c). Hubungan Keagenan anara Kepala Daerah danKepala SKPD~Anggaran SKPD. Laman sumber: htp://syukriy.wordpress.com/2012/11/26/hubungan-keagenan-anara-kepala-daerah-dan-kepala-skpd/. November.

    _______. (2013a). Perubahan APBD. Laman sumber: htp://syukriy.wordpress.com/2013/04/22/perubahan-apbd/?relaedposs_exclude=2643.

    _______. (2013b).Belanja Modal dan Perubahan APBD. Lamansumber: htp://syukriy.wordpress.com/2013/11/01/

    belanja-modal-dan-perubahan-apbd/.

    _______& Abdul Halim. (2006). Sudi aas Belanja Modal padaAnggaran Pemerinah Daerah dalam Hubungannya denganBelanja Pemeliharaan dan Sumber Pendapaan. JurnalAkunansi Pemerinah2

    Anessi-Pessina, Eugenio, Mariafrancesca Sicilia, IleanaSeccolini. (2012). Budgeing and ebudgeing in LocalGovernmens-Siamese wins.Public Adminisraion Review

    72(6)Bland, ober L. & Irene S. ubin. (1997).Budgeing: A Guide orLocal Governmen. Washinon, DC: ICMA.

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    23/24

    Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri dan Dana Perimbangan....

    Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 201

    Cornia, Gary C., ay D. Nelson & Andrea Wilko. (2004). FiscalPlanning, Budgeing, and ebudgeing Using evenueSemaphores.Public Adminisraion Review64(2).

    Fjeldsad, Odd-Helge and Joseph Semboja. (2000). Dilemmasof Fiscal Decenralisaion: A Sudy of Local Governmenaxaion in anzania. Forum or Developmen Sudies27(1)

    Forreser, John P. (1991). Budgeary Consrains and Municipalevenue Forecasing.Policy Sciences24(4).

    _________ & Daniel . Mullins. (1992). ebudgeing: Te

    Serial Naure of Municipal Budgeary Processes. PublicAdminisraion Review52(5).

    Fozzard, Adrian. (2001). Te Basic Budgeing Problem:Approaches o esource Allocaion in he Public Secorand Teir Implicaions for Pro-Poor Budgeing. Cenerfor Aid and Public Expendiure, Overseas DevelopmenInsiue (ODI). Working paper.

    Halim, Abdul. (2002). Analisis Varian Pendapaan Asli Daerahdalam Laporan Perhiungan Anggaran Pendapaan danBelanja Daerah Kabupaen/Koa di Indonesia. Diserasi.

    Yogyakara: Program Dokor Universias Gadjah Mada.

    _________ dan Syukriy Abdullah. (2006). Hubungan danMasalah Keagenan di Pemerinahan Daerah: SebuahPeluang Peneliian Anggaran dan Akunansi. Jurnal

    Akunansi Pemerinah 2(1).Isaksen, Jan. (2005). Te Budge Process and Corrupion.

    Working Paper No.U4 ISSUE 3:2005.U4 Ani-Corrupionesource Cenre.Web:www.u4.no.

    Lee, anya M. & Elizabeh Plummer. (2007). Budge Adjusmensin esponse o Spending Variances: Evidence of acheingof Local Governmen Expendiures.Journal o Managemen

    Accouning Research19.Mauro, Paolo. (1998). Corrupion and he Composiion of

    Governmen Expendiure.Journal o Public Economics 69.

  • 7/26/2019 Pengaruh Sisa Anggaran, Pendapatan Sendiri Dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Modal

    24/24

    Syukriy Abdullah dan Riza Rona

    202

    McCaffery, Jerry & John E. Muty. (1999). Te Hidden Processof Budgeing: Execuion. Journal o Public Budgeing ,Accouning & Financial Managemen 11 (2).

    Miller, Gerald J., Donijo obbins & Jaeduk Keum. (2007).Incenives, Cerificaion, and arges in PerformanceBudgeing. Public Perormance & Managemen Review30(4).

    Modlin, Seve. (2011). Who eally uns Couny Governmen?Te Couny Manager in he Budge Formulaion Process.

    Public Adminisraion and Managemen21-45 :(1)16.Moe, erry M. (1984). Te New Economics of Organizaion.American Journal o Poliical Science28(4).

    Nazry, amadhaniaun. 2013. Masalah Keagenan dalamPenganggaran Daerah. Skripsi. Banda Aceh: FakulasEkonomi Universias Syiah Kuala, Darussalam.

    Pisvada, Bernard . (1984). Flexibiliy in Federal Budge

    Execuion.Public Budgeing & Finance (Summer).ubin, Irene S. (1996). Te Poliics o Public Budgeing: Geting and

    Spending, Borrowing and Balancing. Tird ediion. Chaam,NJ: Chaham House Publishers, Inc.

    ubin, Irene S. (1999). Undersanding he ole of Conflicin Budgeing, dalam Meyers, oy . 1999.Handbooko Governmen Budgeing. San Francisco: Jossey Bass

    Publishers.Sharkansky, Ira. (1967). Governmen Expendiures and Public

    Services in he American Saes. Te American PoliicalScience Review61(4).

    Shleifer, Andrea and . Vishny. (1993). Corrupion. QuarerlyJournal o Economics 108.

    Smih, ober W. & Mark Berozzi. (1998). Principals and Agens:An Explanaory Model for Public Budgeing. Journal oPublic Budgeing , Accouning & Financial Managemen 10(3).