pengaruh pemberian kompos azolla terhadap …
TRANSCRIPT
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AZOLLA TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT
(Solanum lycopersicum. Mill)
ARTIKEL ILMIAH
MUZIATUL KHAIRAT
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AZOLLA TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT
(Solanum lycopersicum. Mill)
Muziatul Khairat1)*, Jasminarni2) dan Hajar Setyaji2)
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
pertanian pada Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
1
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AZOLLA TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT
(Solanum lycopersicum. Mill)
Muziatul Khairat1)*, Jasminarni2) dan Hajar Setyaji2)
1. Alumni Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi 2. Dosen Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi
Kampus Pinang Masak, Mendalo Indah, Jambi 36361 *Alamat korespodensi : [email protected]
ABSTRAK Tanaman tomat (Solanum lycopersicum Mill) merupakan salah satu tanaman hortikultura
yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena dapat dikonsumsi secara langsung
maupun diolah terlebih dahulu menjadi jus, saus dan campuran masakan, untuk itu
kebutuhan tomat dari tahun ke tahun semakin meningkat. Usaha untuk meningkatkan
produksi dan produktifitas tomat haruslah terus dilakukan. Provinsi Jambi merupakan salah
satu daerah yang pontensial dalam pengembangan tanaman tomat namun akibat
penggunaan lahan yang kurang subur memberikan hasil produksi dan produktivitas
rendah. Oleh karena itu usuha meningkatkan kesuburan tanah perlu dilakukan. Penelitian
bertujuan untuk mendapatkan dosis yang terbaik dari pemberian kompos Azolla terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Solanum lycopersicum .Mill). Penelitian ini
dilaksanakan di Teaching and Reseach Farm Fakultas Pertanian, Universitas Jambi,
Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dari
18 Mei sampai dengan 18 Agustus 2020. Penelitian ini berupa percobaan (eksperimen)
dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4
kelompok sehingga didapat 24 unit petak percobaan. Adapun perlakuan yang diberikan
dalam penelitian ini adalah p0 = 0 ton ha-1 kompos Azolla, p1 = 3 ton ha-1 kompos Azolla ,
p2 = 6 ton ha-1 kompos Azolla, p3 = 9 ton ha-1 kompos Azolla, p4 = 12 ton ha-1 kompos
Azolla, p5 = 15 ton ha-1 kompos Azolla. Ukuran petak percobaan 2.4 m x 1.5 m dengan
jarak tanam 60 cm x 50 cm sehingga jumlah tanaman dalam satu petak yaitu 12 tanaman.
Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, jumlah
bunga pertanaman, jumlah buah pertanaman, diameter buah, dan berat buah pertanaman.
Pengamatan dianalisis secara statistik dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji
Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf ∝= 5%. Hasil penelitian Pemberian
kompos Azolla terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat berpengaruh nyata terhadap
tinggi tanaman dan diameter buah tomat, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap diameter
batang, umur berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan bobot
buah per tanaman.
Kata Kunci : Kompos Azolla, Pertumbuhan dan Hasil (Tanaman Tomat)
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
2
PENDAHULUAN
Tomat merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai jual tinggi.
Tomat selain mengandung vitamin dan mineral, tomat juga dapat dimanfaatkan
menjadi bahan pewarna alami, sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan.
Banyaknya manfaat tomat tersebut membuat permintaan konsumen akan tomat
dari tahun ke tahun semakin meningkat (Marina dan Dety, 2017).
Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah yang pontensial dalam
pengembangan tanaman tomat. Produksi dan produktivitas tanaman tomat di
Provinsi Jambi pada tahun 2019 memberikan hasil yang tergolong rendah yaitu
sebesar 12.348 ton dengan luas panen 820 ha dan hasil produktivitasnya 15,06
ton ha-1 Rata-rata hasil ini rendah jika dibandingkan dengan produksi dan
produktivitas nasional yang mencapai 1.020.33 ton, dengan luas panen 54.780 ha
dan produktivitasnya yaitu 18,63 ton ha-1 (Badan Pusat Statistik dan Direktorat
Jendral Hortikultura, 2019).
Salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah adalah dengan
memberikan bahan organik. Pemberian bahan organik pada tanah dapat
meningkatkan unsur hara tanah, menurunkan kepadatan tanah sehingga aerasi,
permeabilitas tanah, dan infiltrasi menjadi lebih lancar membuat unsur hara untuk
tanaman dapat tersedia. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa
makhluk hidup, tanaman, dan kotoran hewan yang mengandung unsur hara
makro dan mikro yang diperlukan oleh tanaman (Agustina et al., 2015).
Azolla adalah tanaman jenis paku-pakuan yang tumbuh di permukaan air.
Azolla memiliki unsur hara nitrogen yang cukup tinggi. Azolla dalam bentuk
segar mengandung N 3,91 % ; P 0,3 % ; K 0,65% ; C/ N = 6, dan BO 39,905,
sedangkan dalam bentuk kompos atau azolla kering mengandung 3-5% N, 0.5-
0.9% P, dan 2-4.5% K (Putri et al., 2012). Berdasarkan kandungan yang terdapat
pada azolla mampu membantu memperbaiki struktur tanah, dan menyediakan
unsur hara bagi tanaman terutama unsur hara N.
Unsur hara nitrogen merupakan unsur yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tomat. Peran penting dari nitrogen adalah, membentuk zat
klorofil, mampu mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman,
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
3
merangsang pertumbuhan pada masa vegetatif tanaman seperti akar batang,
cabang, dan daun (Napitupulu dan Winarto, 2010).
Kompos dari bahan Azolla memiliki keunggulan dari bahan kompos lainnya
yaitu, kompos Azolla memiliki kandungan unsur hara tinggi, tidak menyerap
logam berat yang merugikan tanaman, dan kompos azolla dapat memperbaiki sifat
fisik, kimia, serta biologi tanah (Kustino et al., 2012).
Hasil penelitian Mahmudah et al., (2017) menunjukan bahwa pemberian
kompos Azolla dengan dosis 6 ton ha-1 memberikan pengaruh nyata terhadap
tinggi tanaman pakcoy. Sedangkan hasil penelitian Soverda et al., (2015)
pemberian kompos Azolla sp dengan dosis 15 ton ha-1 berpengaruh terhadap
tinggi tanaman, jumlah cabang primer, jumlah polong per tanaman, dan hasil
tanaman kedelai.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Teaching and Reseach Farm Fakultas Pertanian,
Universitas Jambi, Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota. Penelitian ini
dilakukan selama 4 bulan dari 18 Mei sampai dengan 18 Agustus 2020.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat Varietas
Intan, Azolla sp, air, EM4, gula merah, Preficur N, Dithane, Alika, Regent 50 sc,
pupuk kandang, bekatul, pupuk Urea, TSP, dan KCl . Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cangkul, parang, label meteran, polybag ukuran tanah 10 kg,
timbangan, gembor, handspayer, jangka sorong, kamera, alat tulis, terpal, ember,
mistar, ajir, dan kamera.
Rancangan Percobaan
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelempok (RAK) dengan satu faktor yaitu pemberian kompos Azolla yang terdiri
dari 6 taraf. Adapun dosis kompos Azolla adalah :
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
4
p0 : 0 ton ha-1
p1 : 3 ton ha-1
p2 : 6 ton ha-1
p3 : 9 ton ha-1
p4 :12 ton ha-1
p5 :15 ton ha-1
Perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga didapatkan 24 petak
percobaan. Pada setiap percobaan terdapat 12 tanaman dengan 3 tanaman sampel,
jumlah kesulurahan 288 tanaman. Ukuran petakan masing – masing 2.4 x 1.5 m,
jarak tanaman 60 x 50 cm, jarak antar kelompok 75 cm dan jarak dalam kelompok
50 cm.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
4.1.1 Tinggi Tanaman
Hasil dari analisis ragam menunjukan bahwa pemberian perlakuan kompos
Azolla pada tanaman tomat, memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
tomat Hasil rata-rata dari pertambahan tinggi tanaman tomat dapat dilihat pada
tabel 4.
Tabel 4. Rata- rata tinggi tanaman tomat umur 40 hst dengan pemberian berbagai
perlakuan kompos Azolla.
Perlakuan Tinggi tanaman (cm)
0 ton ha-1 kompos Azolla 18.04 d
3 ton ha-1 kompos Azolla 20.16 cd
6 ton ha-1 kompos Azolla 22.33 c
9 ton ha-1 kompos Azolla 22.35 c
12 ton ha-1 kompos Azolla 25.56 b
15 ton ha-1 kompos Azolla 28.41 a
Keterangan : Angka- angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukan berbeda sangat
nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
Tabel 4 menunjukkan bahwa pemberian kompos Azolla dosis 3 ton ha-1
tidak berbeda nyata terhadap pemberian 0 ton ha-1 kompos Azolla. Peningkatan 6
ton ha-1 kompos Azolla ke 15 ton ha-1 berbeda nyata dengan 0 ton ha-1 kompos
Azolla, namun tidak berbeda nyata terhadap perlakuan 9 ton ha-1 kompos Azolla .
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
5
Hasil dari pengamatan tinggi tanaman tomat dari umur 26 hst hingga 40
hst dengan pemberian kompos Azolla disajikan pada gambar 2 sebagai berikut.
Gambar 2. Tinggi tanaman tomat dengan pemberian kompos Azolla umur 26-40 hst
Dari Gambar 2. Menunjukan bahwa tinggi tanaman tomat terus
meningkat, dari minggu pertama hingga minggu ke dua merupakan pertumbuhan
tercepat dari tomat, pada minggu ketiga merupakan puncak dari tinggi tanaman
tomat. Tinggi tanaman tomat tertinggi dari umur 26 hst hingga 40 hst didapat pada
perlakuan p5 dengan dosis kompos Azolla 15 ton ha-1 dan terendah didapat pada
perlakuan p0 dengan dosis kompos Azolla 0 ton ha-1 .
4.1.2 Diameter Batang (mm)
Hasil dari analisis ragam menunjukan bahwa pemberian perlakuan kompos
Azolla pada tanaman tomat memberikan pengaruh tidak nyata terhadap diameter
batang tanaman tomat. Hasil rata-rata dari diameter batang tanaman tomat dapat
dilihat pada tabel 5.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3
Pe
rtam
bah
an ti
ngg
i (cm
)
Minggu setelah tanam
P0
P1
P2
P3
P4
P5
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
6
Tabel 5. Rata- rata diameter batang tanaman tomat umur 92 hst dengan pemberian
berbagai perlakuan kompos Azolla.
Perlakuan Dimater batang (mm)
0 ton ha-1 kompos Azolla) 6.97 a
3 ton ha-1 kompos Azolla) 7.33 a
6 ton ha-1 kompos Azolla) 7.93 a
9 ton ha-1 kompos Azolla) 7.84 a
12 ton ha-1 kompos Azolla) 7.18 a
15 ton ha-1 kompos Azolla) 8.34 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukan berbeda sangat
nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
Berdasarkan dari tabel 5, dapat dilihat bahwa pemberian beberapa dosis
kompos Azolla berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang tanaman tomat
pada setiap perlakuan.
4.1.3 Umur Berbunga (hari)
Hasil dari analisis ragam menunjukan bahwa pemberian perlakuan kompos
Azolla pada tanaman tomat tidak berpengaruh nyata terhadap umur berbunga.
Hasil rata-rata dari umur berbunga tanaman tomat dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Rata- rata umur berbunga umur 50 hst tanaman tomat dengan pemberian
berbagai perlakuan kompos Azolla.
Perlakuan Umur berbunga (hari)
0 ton ha-1 kompos Azolla 52.65 a
3 ton ha-1 kompos Azolla 52.30 a
6 ton ha-1 kompos Azolla 52.70 a
9 ton ha-1 kompos Azolla 51.80 a
12 ton ha-1 kompos Azolla 51.05 a
15 ton ha-1 kompos Azolla 50.15 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukan berbeda sangat
nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
Berdasarkan dari tabel 6, dapat dilihat bahwa pemberian beberapa dosis
kompos Azolla berpengaruh tidak nyata terhadap umur berbunga tanaman tomat
pada setiap perlakuan.
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
7
4.1.4 Jumlah Bunga per Tanaman (Kuntum)
Hasil dari analisis ragam menunjukan bahwa pemberian perlakuan kompos
Azolla pada tanaman tomat tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga per
tanaman. Hasil rata-rata dari jumlah bunga per tanaman tanaman tomat dapat
dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Rata- rata jumlah bunga per tanaman tanaman tomat umur 55 hst dengan
pemberian berbagai perlakuan kompos Azolla.
Perlakuan Jumlah bunga per tanaman (kuntum)
0 ton ha-1 kompos Azolla 4.38 a
3 ton ha-1 kompos Azolla 4.22 a
6 ton ha-1 kompos Azolla 4.19 a
9 ton ha-1 kompos Azolla 4.80 a
12 ton ha-1 kompos Azolla 4.21 a
15 ton ha-1 kompos Azolla 5.16 a
Keterangan : Angka- angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukan berbeda sangat
nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
Berdasarkan dari tabel 7, dapat dilihat bahwa pemberian beberapa dosis
kompos Azolla berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah bunga per tanaman
tomat pada setiap perlakuan.
4.1.5 Jumlah Buah per Tanaman (buah)
Hasil dari analisis ragam menunjukan bahwa pemberian perlakuan kompos
Azolla pada tanaman tomat tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per
tanaman. Hasil rata-rata dari jumlah buah per tanaman dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Rata- rata jumlah buah per tanaman tanaman tomat umur 92 hst dengan
pemberian berbagai perlakuan kompos Azolla.
Perlakuan Jumlah buah per tanaman (buah)
0 ton ha-1 kompos Azolla 3.24 a
3 ton ha-1 kompos Azolla 4.16 a
6 ton ha-1 kompos Azolla 4.16 a
9 ton ha-1 kompos Azolla 4.74 a
12 ton ha-1 kompos Azolla 3.49 a
15 ton ha-1 kompos Azolla 4.24 a
Keterangan : Angka- angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukan berbeda sangat
nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
8
Berdasarkan dari tabel 8, dapat dilihat bahwa pemberian beberapa dosis
kompos Azolla berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah buah tanaman tomat
pada setiap perlakuan.
4.1.6 Diameter Buah (mm)
Hasil dari analisis ragam menunjukan bahwa pemberian perlakuan kompos
Azolla pada tanaman tomat berpengaruh nyata terhadap diameter buah. Hasil rata-
rata dari diameter buah dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Rata- rata diameter buah tanaman tomat umur 113 hst dengan pemberian
berbagai perlakuan kompos Azolla.
Perlakuan Diameter Buah (mm)
0 ton ha-1 kompos Azolla 35.57 b
3 ton ha-1 kompos Azolla 36.54 b
6 ton ha-1 kompos Azolla 31.99 b
9 ton ha-1 kompos Azolla 39.50 ab
12 ton ha-1 kompos Azolla 38.62 ab
15 ton ha-1 kompos Azolla 41.06 a
Keterangan : Angka- angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukan berbeda sangat
nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
Berdasarkan dari Tabel 9, menunjukan bahwa pemberian kompos Azolla
berpengaruh nyata terhadap diameter buah tanaman tomat. Pemberian perlakuan
15 ton ha-1 kompos Azolla menunjukan perbedaan terhadap perlakuan 0 ton ha-1 ,
3 ton ha-1, 6 ton ha-1, dan tidak berbeda nyata terhadap perlakuan 9 ton ha-1 dan 12
ton ha-1.
4.1.7 Bobot buah per Tanaman (g)
Hasil dari analisis ragam menunjukan bahwa pemberian perlakuan kompos
Azolla pada tanaman tomat tidak berpengaruh nyata terhadap berat buah per
tanaman. Hasil rata-rata dari Bobot buah per tanaman tomat dapat dilihat pada
tabel 10.
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
9
Tabel 10. Rata- rata bobot buah pertanaman tanaman tomat umur 113 hst dengan
pemberian berbagai perlakuan kompos Azolla
Perlakuan Berat Buah Per-tanaman (g)
0 ton ha-1 kompos Azolla 70.49 a
3 ton ha-1 kompos Azolla 71.27 a
6 ton ha-1 kompos Azolla 77.94 a
9 ton ha-1 kompos Azolla 106.25 a
12 ton ha-1 kompos Azolla 85.15 a
15 ton ha-1 kompos Azolla 114.24 a
Keterangan : Angka- angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukan berbeda sangat
nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
Berdasarkan dari tabel 10, dapat dilihat bahwa pemberian beberapa dosis
kompos Azolla memberikan bobot buah per tanaman tomat yang sama pada setiap
perlakuan.
4.2 Pembahasan
Kompos Azolla memiliki keunggulan yaitu sangat efektif digunakan untuk
memperbaiki struktur tanah dan kandungan N, P, K yang sangat tinggi (Fitria,
2015) Berdasarkan dari hasil penelitian pemberian perlakuan kompos Azolla
berpengaruh nyata terhadap variabel pertambahan tinggi tanaman (tabel 4) dan
variebel diameter buah (tabel 9). Sedangkan variabel diameter batang (tabel 5),
umur berbunga (tabel 6), jumlah bunga per-tanaman (tabel 7), jumlah buah per-
tanaman (tabel 8), dan bobot buah per-tanaman (tabel 10) tidak memberikan
pengaruh nyata.
Dari hasil analisis ragam diketahui bahwa pemberian kompos Azolla
berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman. Tinggi tanaman
merupakan ukuran tanaman yang sering diamati baik sebagai indikator
pertumbuhan maupun parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh
lingkungan terhadap perlakuan yang diberikan. Pemberian kompos Azolla dosis
15 ton ha-1 memberikan respon pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi yaitu 28,41
cm. Hal ini disebabkan oleh kompos Azolla dapat menyediakan unsur hara
terutama nitrogen yang dibutuhkan tanaman tomat dalam proses perkembangan
organ vegetatifnya. Kompos azolla memiliki C/N ratio 10.4-9.5 sehingga kompos
mudah termineralisasi unsur haranya, ketika proses mineralisasi lancar maka
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
10
unsur hara nitrogen akan tersedia bagi tanaman (Dwi et al.,2013).
Dari hasil analisis ragam diketahui bahwa pemberian kompos Azolla tidak
berpengaruh nyata terhadap diameter batang (tabel 5). Hal ini diduga oleh kompos
azolla menyediakan nitrogen. Kompos Azolla mengandung unsur hara,
diantaranya yaitu unsur hara nitrogen yang diperlukan dalam pembentukan atau
pertumbuhan vegetatif tanaman seperti: tinggi tanaman, daun, batang, dan akar
tanaman. Berdasarkan hasil analisis kompos yang telah dilakukan menunjukan
bahwa pada kompos Azolla mengandung N-total sebanyak 1.60%, P-total
sebanyak 2.89%. Kandungan ini tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan
persyaratan mutu pupuk oleh menteri pertanian Nomor
261/KPTS/SR.310/M/4/2019 yang menyebutkan bahwa standar pupuk organik
padat adalah mengadung nitrogen minimal 2% , fosfor minimal 2%.
Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui bahwa pemberian perlakuan
kompos Azolla tidak memberikan pengaruh nyata terhadap variabel waktu
berbunga. Hal ini diduga karena faktor genetik dari tomat itu sendiri, menurut
pendapat Mariani et al., (2017) menyatakan bahwa pembungaan adalah peralihan
dari fase vegetatif dan generatif yang pengaruhnya dapat berasal dari faktor dalam
dan luar. Faktor luar seperti jenis pupuk organik, lingkungan dan faktor dalam
seperti genetik tanaman.
Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui bahwa pemberian perlakuan
kompos Azolla tidak memberikan pengaruh nyata terhadap variabel jumlah bunga
per tanaman. Hal ini diduga karena sifat gentik dari jenis varietas tomat itu sendiri
lebih memberikan pengaruh dibandingkan dengan pemberian dosis kompos
Azolla. Menurut Istianingrum dan Damanhuri (2016) menyatakan bahwa karakter
tanaman yang dipengaruhi oleh faktor gen membuat faktor lingkungan tidak
begitu memberikan pengaruh besar terhadap karakter tanaman tersebut.
Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui bahwa pemberian perlakuan
kompos Azolla tidak memberikan pengaruh nyata terhadap variabel jumlah buah
per tanaman. Hal ini diduga karena jumlah bunga yang mekar tinggi tetapi jumlah
bunga yang jadi buah rendah maka persentase terbentuknya buah juga rendah.
Menurut Lakitan (2011) tidak semua bunga yang terbentuk dapat mengalami
pembuahan dan tidak semua buah yang terbentuk dapat tumbuh hingga menjadi
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
11
buah. Rendahnya bunga membentuk buah disebabkan oleh proses penyerbukan
bunga mengalami kegagalan, penyerbukan merupakan proses jatuhnya benang
sari ke kepala putik, sedangkan pembuahan merupakan proses bertemunya gamet
jantan dan gamet betina yang melebur menjadi satu membentuk zigot
(Mangonedidjojo, 2003). Kegagalan penyerbukan dapat disebabkan oleh beberapa
faktor salah satunya adalah lingkungan, setiap jenis tanaman memiliki kirteria
suhu optimal yang berbeda untuk peyerbukan dan pembuahan. Suhu optimal
penyerbukan tanaman adalah 25 ˚C (Darjanto dan Satifah, 1987). Dari data
kelembapan selama penelitian (lampiran 7) yang tinggi menyebabkan beberapa
tanaman mengalami kegagalan penyerbukan yang mempengaruhi jumlah buah
yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui bahwa pemberian perlakuan
kompos Azolla memberikan pengaruh nyata terhadap variabel diameter buah.
Pemberian kompos Azolla dosis 15 ton ha-1 memberikan hasil diameter buah lebih
tinggi yaitu 41.06 mm yang memberikan pengaruh nyata terhadap perlakuan dosis
lainnya. Hal ini diduga pembesaran ukuran buah dipengaruhi oleh ketersediaan
unsur hara dalam proses fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat, lemak,
protein mineral yang akan ditranslokasikan ke bagian penyimpanan yaitu buah
(Harjadi, 2011). Namun pada masa pembentukan buah tanaman terkena penyakit
busuk daun yang menyebabkan proses fotosintesis terganggu sehingga beberapa
buah tomat tidak tumbuh dengan ukuran yang maksimal.
Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui bahwa pemberian perlakuan
kompos Azolla memberikan pengaruh tidak nyata terhadap variabel bobot buah
per tanaman. Hal ini diduga karena tanaman tomat terserang penyakit. Penyakit
yang menyerang tanaman tomat seperti penyakit busuk daun (phytopthora sp) dan
penyakit rebah batang (Phytium sp) yang menyebabkan tanaman tidak dapat
memberikan hasil yang maksimal, tanaman yang terserang penyakit tersebut akan
terganggu dalam proses penyerapan unsur hara yang mana menurut Armaini et al.,
(2007) menyatakan bahwa bobot buah dipengaruhi oleh ketersedian unsur hara
makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam mempelancar
proses fotosintesis pada daun.
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
12
Penyakit busuk daun dapat menyebar dan berkembang dengan cepat dalam
kondisi ideal yang menyebabkan kematian pada tanaman tomat dalam waktu dua
minggu (Cerkauskas, 2005). Penyakit rebah batang juga menyerang pada masa
pertumbuhan hingga panen, tanaman yang terkena penyakit ini ditandai dengan
adanya pembusukan pada pangkal batang, tanaman layu dan selanjutnya
mengalami kematian. Penyakit yang menyerang tanaman tomat disebabkan oleh
tingkat kelembaban udara terlalu tinggi. Menurut Suleiman dan Emua (2009)
penyakit rebah batang (Phytium) akan menyerang lebih parah apabila kelembapan
tanah tinggi.
Benih tomat ditanam pada pertengahan bulan Mei 2020 dan secara umum
pertumbuhan tanaman banyak terserang hama dan penyakit. Selama penelitian
terjadi beberapa kendala yaitu seperti beberapa tanaman ada yang kerdil, serangan
hama kutu putih, terserang penyakit rebah batang, busuk daun pada fase
pertumbuhan hingga panen yang menyebabkan beberapa tanaman mati.
Pengendalian yang dilakukan adalah dengan menyemprot fungisida sistemik
seperti Previcur N dengan dosis 3 ml L-1 , dan penggunaan insektisida Alika dosis
0.4 ml L-1 dan Regent dosis 1-2 ml L-1, pemberian fungisida dan pestisida
diberikan 1 minggu secara berkala sesuai dengan tingkat serang hama dan
penyakit. Cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala dalam pertumbuhan
dan hasil panen tanaman tomat, tanaman tomat dapat tumbuh dengan hasil yang
baik jika ditanam dilahan yang terbuka pada musim yang tidak banyak hujan dan
angin.
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
13
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemberian kompos Azolla terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter buah tomat,
tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang, umur berbunga,
jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan bobot buah per
tanaman
2. Pemberian kompos Azolla dengan dosis 15 ton ha-1 memberikan hasil
tinggi tanaman dan berat buah per tanaman tertinggi pada tanaman tomat
5.2 Saran
Bedasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan perlu
memperhatikan aspek lingkungan dan cuaca ketika menanaman tanaman tomat
untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pemberian kompos Azolla dengan dosis
15 ton ha-1 baik digunakan namun belum mampu meningkatkan hasil tanaman
tomat.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Jumini, dan Nurhayati. 2015. Pengaruh jenis bahan organik terhadap
pertumbuhan dan hasil dua varietas tomat (Lycopersicum esculantum Mill
L.) Jurnal Floratek. 10:46-53.
Armaini, Elza Z, dan Gading S. 2007. Aplikasi berbagai konsentrasi pupuk plant
catalyst 2006 dan Gibrelin pada tanaman tomat (Lycopersicum esculentum
Mill). Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian.Universitas Riau.
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura. Diunduh Dari
http://www.pertanian.go.id/Indikator/tabel-2-prod-lspn-prodvitas-horti.pdf.
Diaskes Pada Tanggal 22 Desember 2020.
Cerkauskas R. 2005. Tomato Diseases: Late Blight. AVRDC Publication. Pp. 05-
633.
Darjanto dan S. Satifah. 1987. Biologi bunga dan teknik penyerbukan silang
buatan. PT. Gramedia. Jakarta.
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
14
Dwi F P, Soenaryo dan Setyono YT 2013. Pengaruh pemberian berbagai bentuk
azolla dan pupuk N teradap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis
(zea mays var. saccharata. Jurnal produksi tanama. 1(4) 353-360.
Fitria F. 2015. Azolla Tanaman Paku yang Menguntungkan Padi Sawah.
nad.litbang.pertanian.go.id. Diakses Pada 3 Januari 2021.
Harjadi M S. 2011. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia, Jakarta.
Istianingrum P dan Damanhuri. 2016. Keragaman dan heritabilitas sembilan
genotip tomat (Lycopersicum esculentum Mill) pada budidaya organik.
Jurnal Agroekoteknologi. 8(2):70-81
Kustiono G, Indrawanti. dan Herawati J. 2012. Kajian aplikasi kompos azolla dan
pupuk anorganik untuk meningkatkan hasil padi sawah ( Oriza sativa L ).
Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi. Jurnal Agronomi. 7(2):
26-28.
Lakitan B.2011.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Mariani S D, Koesriharti N dan Barunawati. (2017). Respon pertumbuhan dan
hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) varietas permata
terhadap dosis pupuk kotoran ayam dan KCl. Jurnal Produksi tanaman, 5
(5), 791-798.
Marina I dan Dety S, 2017. Model produksi tomat di sentra produksi kabupaten
Garut. Jurnal ilmu Pertanian dan Pertenakan, 5(5):147-155.
Mahmudah L H, Koesriharti, dan Moch N. 2017. Pengaruh waktu aplikasi dan
pemberian berbagai dosis kompos azolla (Azolla pinnata) terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy (Brassica rapa var.
chinenis).Jurnal Produksi Tanaman Vol 5(3) 390-395.
Mangonedidjojo W. 2003. Dasar-dasar pemuliaan tanaman. Kanisius: Yogyakarta
Napitupulu D. dan L. Winarto. 2010. Pengaruh pemberian pupuk n dan k terhadap
pertumbuhan dan produksi bawang merah. Jurnal Hortikultura. 20(1):27-
35.
Putri F P, Husni T S, dan T Sumarni. 2012. Pengaruh pupuk N, P, K, azolla
(Azolla Pinnata) dan kayu apu (Pistia strariotes) pada pertumbuhan dan
hasil padi sawah (Oryza sativa). Jurnal produksi Tanaman. 1(3) 10-20.
Rahmawati IS, E. D. Hastuti, dan S. Darmanti. 2011. Pengaruh perlakuan
konsentrasi kalsium klorida (CaCl2) dan lama penyimpanan terhadap asam
askorbat buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Bul. Anatomi dan
Fisiologi, 19(2),62-70
Khairat et.al., 2021 Pengaruh Pemberian Kompos Azolla
15
Soverda N, Miranti dan L Devita. 2015. Respons tanaman kedelai (Glycine max
(L.) Merr) terhadap pemberian kompos Azolla Sp. Artikel Penelitian. (1) 1-
10.
Suleiman M N dan Emua S A. 2009. Efficacy of four plant extracts in the control
of root rot disease of cowpea (Vigna unguiculata L. Walp). African J.
Biotechnology. 8(16) 3804-3808.