pengaruh pemberian ekstrak purwoceng pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “pemberian...

35
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella alpina Molk. MELALUI PAKAN TERHADAP SPERMATOGENESIS IKAN LELE JANTAN Clarias sp. POPPY DEA BERTHA DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: lamque

Post on 06-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella alpina Molk. MELALUI PAKAN TERHADAP SPERMATOGENESIS IKAN LELE JANTAN Clarias sp.

POPPY DEA BERTHA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2012

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG (Pimpinella alpina, Molk.) MELALUI PAKAN TERHADAP SPERMATOGENESIS IKAN LELE JANTAN (Clarias sp.) Adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2012 Poppy Dea Bertha C14061137

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

ABSTRAK

POPPY DEA BERTHA. Pengaruh Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis Ikan Lele Jantan (Clarias sp.). Di bimbing oleh MUHAMMAD ZAIRIN JUNIOR dan DINAR TRI SOELISTYOWATI. Purwoceng merupakan tanaman herbal komersial yang akarnya dilaporkan berkhasiat sebagai obat afrodisiak, diuretik, dan tonik. Tanaman tersebut merupakan tanaman asli Indonesia yang hidup secara endemik di daerah pegunungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina, Molk.) yang diberikan melalui pakan terhadap perkembangan testis ikan lele (Clarias sp.) yang meliputi peningkatan bobot testis, nilai GSI, serta nilai spermatokrit. Perlakuan terdiri dari pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan dengan dosis 0; 2,5; 5 dan 7,5 g/kg pakan. Adapun ikan yang diujicobakan pada penelitian adalah ikan lele jantan dengan bobot awal 200-300 g dan padat tebar 10 ekor per bak. Pemeliharaan ikan dilakukan pada bak berdimensi 2x 1,5x1 m yang diisi air dengan ketinggian 60-70 cm. Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Pemberian ekstrak purwoceng dengan dosis 5g/kg yang dicampur dalam pakan menunjukkan nilai bobot testis, nilai GSI dan kadar spermatokrit yang lebih tinggi dibandingkan kontrol.

Kata kunci: ekstrak purwoceng, spermatogenesis ikan, ikan lele.

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

ABSTRACT

POPPY DEA BERTHA. Effect of Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Extract Mixed in The Feed on Spermatogenesis in The Male Catfish (Clarias sp.). Supervised by MUHAMMAD ZAIRIN JUNIOR and DINAR TRI SOELISTYOWATI.

Purwoceng was a commercial medicinal plant that could be used as aphrodisiac, diuretic, and body fit enhancer. The plant was indigenous of Indonesia that grew endemically at mountains area. This research orders to know effect of Purwoceng (Pimpinella alpina, Molk.) extract mixed in the feed on spermatogenesis in the male catfish (Clarias sp.) include testis weight, Gonado Somatic Index (GSI), and spermatokrit levels. The treatment comprises administering purwoceng extract through the feed at a dose of 0; 2.5; 5; 7.5. Animal tests used were male catfish Clarias sp. with initial weight 200-300 g and density 10 fishes/media. Male catfish maintened in media sized 2x1,5x1 m  that fill water 60-70 cm. Fishes cultured for 30 days. All data analyzed statistically by one way ANNOVA. Purwoceng extract at a dose of 5g/kg mixed in the feed showed a significant effect on testis weight, and GSI values spermatokrit levels in adult male catfish.

Key words: purwoceng extract, spermatogenesis in fish, catfish.

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG (Pimpinella alpina, Molk.) MELALUI PAKAN TERHADAP SPERMATOGENESIS IKAN LELE

JANTAN (Clarias sp.)

POPPY DEA BERTHA

SKRIPSI sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada

Program Studi Teknologi & Manajemen Perikanan Budidaya Departemen Budidaya Perairan,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2012

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

Judul Skripsi : Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina, Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis Ikan Lele Jantan (Clarias sp.)

Nama Mahasiswa : Poppy Dea Bertha Nomor Pokok : C14061137

Disetujui

Pembimbing II

Dr. Dinar Tri Soelistyowati, DEA. NIP. 19611016 198403 2 001

Pembimbing I

Prof. Dr. Ir. Muhammad Zairin Junior, M.Sc. NIP. 19590218 198601 1 001

Diketahui :

Ketua Departemen Budidaya Perairan

Dr. Ir. Odang Carman, M.Sc NIP. 195912221986011001

Tanggal Lulus :

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2011 s.d. April 2011 adalah

reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina

Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis Ikan Lele Jantan (Clarias sp.)”.

Penelitian ini dilaksanakan di Kolam Percobaan Babakan Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan serta di Laboratorium Kesehatan Ikan Departemen Budidaya

Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Muhammad Zairin

Junior selaku dosen Pembimbing I dan Dr. Dinar Tri Soelistyowati selaku dosen

Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam

menyelesaikan karya ilmiah ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada Ir. Yani Hadiroseyani,MM. selaku dosen Penguji Tamu, Dr. Odang

Carman selaku Ketua Departemen BDP, serta seluruh dosen dan pegawai tata

usaha Departemen Budidaya Perairan atas ilmu dan bimbingannya selama ini.

Selanjutnya kepada Ir. Harton Arfah, M.Si dan Dr. Agus Oman Sudrajat yang

telah memberikan motivasi dan semangat selama penelitian ini dilaksanakan, serta

segenap teknisi Kolam Babakan (Pak Wawan, Mang Ntis, dan Kang Irus) atas

bantuannya. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga juga penulis sampaikan

kepada Ayahanda Rosidan, Ibunda Dra. Deborah Ellen Mangkulla, dan adik-adik

penulis (Meita Rivani dan Rivalenzha Ramadhan) yang selalu memberikan

perhatian, cinta dan kasih sayang kepada penulis. Tak lupa juga kepada orang-

orang terdekat (Setio Budi Pramono, Meiyana, Ayyun, Amel) atas kebersamaan

dan kasih sayangnya, teman-teman kos Bateng 69, teman-teman kos Al Farabi ,

teman-teman BDP 43 dan adik-adik BDP 45 atas dukungan dan semangatnya.

Semoga karya ilmiah ini dapat memberi informasi dan manfaat bagi penulis

serta pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, Juli 2012

Poppy Dea Bertha

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Depok tanggal 04 Oktober 1988 dari ayah Rosidan dan

ibu Dra. Deborah Ellen Mangkulla. Penulis merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah TK. Kuntum Mekar (1992-

1994), penulis melanjutkan pendidikan di SDN Depok Baru 3 dan lulus tahun

2000, lalu melanjutkan pendidikan di SLTPN 2 Depok (2000-2003), serta

menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Depok dan lulus tahun 2006. Pada

tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi

Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Setahun kemudian, penulis memilih

mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Departemen Budidaya

Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah melakukan magang liburan

di Tambak Pinang Gading, Lampung (2008) serta melakukan praktek lapang di

Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL), Lampung (2009). Penulis

juga pernah menjadi asisten mata kuliah Fisiologi Hewan Air 2008/2009 dan

2009/2010, asisten Fisiologi Reproduksi Organisme Akuatik 2009/2010 dan

sebagai koordinator asisten 2010/2011, asisten Dasar-dasar Genetika Ikan

2009/2010, asisten Transportasi Penanganan Biota Akuatik 2009/2010 dan asisten

alih semester 2010/2011, asisten dosen Fisiologi Reproduksi Biota Air Program

Diploma 2010/2011 serta asisten Industri Perbenihan Organisme Akuatik

2010/2011. Selain itu penulis pernah aktif menjadi pengurus Dewan Gedung

Asrama Putri TPB IPB A3 periode 2006/2007, pengurus LISES Gentra Kaheman

2007-2010, pengurus Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) periode

2007/2008 dan Kadiv. PSDM HIMAKUA 2008/2009, serta aktif sebagai pelatih

tim kesenian perkusi BDP 2009-2011.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi

yang berjudul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina, Molk.) Melalui

Pakan Terhadap Spermatogenesis Ikan Lele Jantan (Clarias sp.)”.

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xii

I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1.2 Tujuan ....................................................................................

1 1 3

II. BAHAN DAN METODE ........................................................... 2.1 Bahan Uji ................................................................................ 2.2 Rancangan Penelitian ............................................................. 2.3 Prosedur Penelitian .................................................................

2.3.1 Persiapan Wadah .......................................................... 2.3.2 Pembuatan Ekstrak Purwoceng .................................. 2.3.3 Pemeliharaan Ikan Uji ..................................................

2.4 Parameter Uji .......................................................................... 2.4.1 Bobot Testis ................................................................. 2.4.2 Gonado Somatic Indeks (GSI) .................................... 2.4.3 Kadar Spermatokrit ...................................................... 2.4.4 Analisis Data .................................................................

4 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 3.1 Hasil .......................................................................................

3.1.1 Bobot Tubuh Ikan Lele ................................................ 3.1.2 Bobot Testis Ikan Lele .................................................. 3.1.3 Gonado Somatic Index (GSI) ....................................... 3.1.4 Kadar Spermatokrit .......................................................

3.2 Pembahasan ............................................................................

7 7 7 8 8 10 11

IV. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 4.1 Kesimpulan ............................................................................ 4.2 Saran .......................................................................................

15 15 15

V. DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 16

LAMPIRAN ......................................................................................... 17

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Rata-rata bobot tubuh ikan lele pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan setelah 30 hari pemeliharaan......................................

7

2 Rata-rata bobot testis ikan lele pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan setelah 30 hari pemeliharaan .................................... 8

3 Nilai GSI ikan lele pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan setelah 30 hari pemeliharaan....................................................

9

4 Persentase kadar spermatokrit ikan lele pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan setelah 30 hari pemeliharaan.................

9

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Rata-rata Bobot Tubuh, Bobot Testis dan Nilai GSI Ikan Lele Pada Pemberian Ekstrak Purwoceng Melalui Pakan Setelah 30 Hari Pemeliharaan..........................................................................................

19

2 Persentase Kadar Spermatokrit dan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Lele Pada Pemberian Ekstrak Purwoceng Melalui Pakan Setelah 30 Hari Pemeliharaan ...........................................................................

20

3 Data Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Lele Pada Pemberian Ekstrak Purwoceng Melalui pakan Selama 30 Hari Pemeliharaan..

21

4 Analisis Sidik Ragam Bobot Tubuh, Bobot Testis, Nilai GSI, dan Kadar Spermatokrit Ikan Lele Pada Pemberian Ekstrak Purwoceng Melalui Pakan .......................................................................................

22

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Aspek reproduksi pada ikan merupakan salah satu aspek yang penting

dalam kegiatan budidaya ikan. Menurut Affandi dan Tang (2002), aspek

reproduksi pada ikan meliputi perkembangan gonad, struktur gonad,

perkembangan sel gamet, dan kematangan akhir (final maturation). Pemijahan

ikan dengan hasil yang baik memerlukan induk yang berkualitas. Salah satu faktor

terkait dengan kualitas induk adalah kematangan gonad. Manipulasi lingkungan

maupun hormonal dapat digunakan untuk membantu optimalisasi dalam kegiatan

pematangan gonad tersebut. Manipulasi hormonal dengan menggunakan berbagai

bahan sintetik maupun alami telah diaplikasikan untuk mempercepat pematangan

gonad pada ikan.

Hormon steroid merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

perkembangan gonad pada ikan teleostei. Hormon tersebut akan merangsang

fenomena reproduksi ikan yaitu merangsang diferensiasi gonad, gametogenesis,

ovulasi, spermatogenesis, pemijahan dan tingkah laku seksual (Tremblay dan Van

Der Kraak 1998). Hormon steroid telah dicoba untuk merangsang ovulasi dan

pemijahan, tetapi hasilnya belum memenuhi harapan. Percobaan menggunakan

steroid masih terbatas pada lele Afrika (Clarias gariepinus) serta lele India

(Heteropneustes fossiis) (Zairin 2003). Beberapa peneliti pendahulu menganggap

steroid hanya terdapat pada hewan sebagai hormon kelamin, namun beberapa

tahun terakhir telah ditemukan senyawa steroid di dalam tumbuhan yang dikenal

dengan istilah fitosteroid. Penggunaan steroid alami dari tumbuhan telah mulai

dikembangkan untuk mempercepat kematangan gonad pada ikan. Yustikasari

(2004) mengaplikasikan ekstrak jahe terhadap perkembangan telur ikan lele

Sangkuriang (Clarias sp.) namun hasilnya kurang signifikan disebabkan dosis

yang kurang tepat.

Hormon steroid yang dihasilkan oleh suatu tumbuhan serta memiliki efek

spesifik pada reproduksi organisme jantan dikenal dengan istilah fitoandrogen.

Penggunaan fitoandrogen sebagai pengganti hormon jantan telah banyak

diaplikasikan pada mamalia dan manusia untuk meningkatkan fungsi reproduksi

1  

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

jantan. Beberapa tanaman yang memiliki efek androgenik antara lain cabe Jawa

(Piper retrofractum), pasak bumi (Eurycoma longifolia), dan purwoceng

(Pimpinella alpina) (Juniarto 2004).

Purwoceng merupakan tanaman herbal komersial yang akarnya dilaporkan

berkhasiat obat sebagai afrodisiak, diuretik, dan tonik. Tanaman tersebut

merupakan tanaman asli Indonesia yang hidup secara endemik di daerah

pegunungan (Darwati dan Roostika 2006). Tanaman purwoceng dapat dijumpai di

dataran tinggi sekitar 800–3500 m dpl yang terkena sinar matahari seperti dataran

tinggi Dieng (Jawa Tengah), serta Gunung Galunggung dan Pangrango (Jawa

Barat). Penduduk sekitar dataran tinggi Dieng sejak dulu telah menggunakan

tumbuhan obat ini sebagai salah satu bagian ramuan obat tradisional dalam bentuk

seduhan untuk mengobati macam-macam penyakit, gangguan kesehatan, dan

terutama untuk afrodisiaka (Heyne 1987 dalam Usmiati dan Yuliani 2010).

Penelitian ilmiah terhadap pemanfaatan purwoceng telah dilakukan oleh

Taufiqurrahman dan Wibowo (2005). Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa pada dosis 25 mg dan 50 mg ekstrak purwoceng yang diimplankan

langsung ke dalam mulut tikus jantan dewasa dapat meningkatkan kadar

testosteron dan LH (Luteinizing Hormone) dengan lama pemberian waktu 30

hari. Pada penelitian Widowati dan Faridah (2005), purwoceng diidentifikasi

mengandung senyawa sitosterol yang merupakan salah satu steroid pada tanaman.

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang

bernilai ekonomis tinggi terutama di kawasan Asia Tenggara (Chinabut et al.,

1991). Budidaya lele masih sangat diminati oleh masyarakat Indonesia karena

dalam proses pembudidayaannya, ikan lele termasuk jenis ikan yang cepat

tumbuh dan mampu mencapai ukuran besar dalam waktu relatif singkat (Ahmed

dan Sarder dalam Chou et al., 1994). Berdasarkan data KKP (2010), target

produksi ikan lele (Clarias sp.) di Indonesia hingga tahun 2014 mencapai 900.000

ton per tahun. Target produksi ikan lele yang tinggi tersebut harus diikuti dengan

ketersediaan benih yang kontinu. Ketersediaan benih ikan lele bergantung pada

kegiatan pemijahannya sehingga diperlukan kualitas induk yang baik. Induk

jantan lele cenderung memiliki ukuran testis yang kecil dan adanya saluran

vesikula seminalis yang bergerigi sehingga sperma ikan lele tidak dapat di

2  

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

stripping. Hal itu menyebabkan pemijahan buatan pada ikan lele selama ini

dilakukan dengan cara pembedahan. Kelemahan ikan lele jantan saat dibedah

yaitu menghasilkan cairan sperma yang sedikit sehingga kegiatan pembedahan

pada pemijahan buatan ini dianggap kurang efisien.

Ikan lele yang memiliki kelemahan dalam aspek reproduksi namun memiliki

permintaan yang tinggi di pasaran mendorong penulis menggunakan ikan lele

sebagai ikan uji dalam penelitian ini. Pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan

terhadap ikan lele diharapkan dapat mengatasi kelemahan aspek reproduksi pada

ikan tersebut. Kegiatan ini merupakan penelitian pendahuluan karena ekstrak

purwoceng belum pernah diaplikasikan untuk mempercepat kematangan gonad

jantan pada ikan.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak Purwoceng

(Pimpinella alpina Molk) yang diberikan melalui pakan terhadap perkembangan

testis ikan lele (Clarias sp.) yang meliputi peningkatan bobot testis, nilai GSI,

serta nilai spermatokrit.

3  

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Bahan Uji

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ikan lele (Clarias sp.)

berjenis kelamin jantan yang berukuran 200-300 g dari pengumpul di daerah

Parung, Kabupaten Bogor. Sedangkan bahan perlakuan berupa simplisia

purwoceng (Pimpinella alpina molk) berasal dari tanaman purwoceng yang

diperoleh dari kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik di

desa Gunung Putri, Cipanas, Bogor.

2.2 Rancangan Penelitian

Perlakuan yang diberikan yaitu pemberian ekstrak purwoceng melalui

pakan buatan pada ikan lele jantan ukuran 200-300 gram. Rancangan percobaan

yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pemberian 3 dosis ekstrak

purwoceng yang berbeda dengan 1 kontrol. Masing-masing perlakuan terdiri dari

10 ekor ikan lele jantan yang belum matang gonad. Dosis purwoceng yang

digunakan yaitu 0; 2,5; 5; 7,5 g/kg pakan. Pemberian ekstrak purwoceng

dilakukan selama 30 hari kepada ikan uji. Setelah 30 hari perlakuan, lima ekor

ikan uji diambil secara acak dari setiap bak lalu diamati bobot testis, nilai GSI,

spermatokrit dan jumlah spermanya.

2.3 Prosedur Penelitian

2.3.1 Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan adalah bak semen berukuran 2x1,5x1 m. Bak yang

digunakan untuk perlakuan sebanyak 4 buah. Sebelum digunakan wadah

dikeringkan terlebih dahulu, dibilas dengan air dan dikeringkan kembali. Bak

yang sudah bersih diisi air dengan ketinggian 60-70 cm kemudian diberikan aerasi

secukupnya. Masing-masing bak diberi penutup berupa hapa yang berukuran 2,5 x

1 x 1 m2 untuk mencegah ikan uji loncat keluar dari bak.

4  

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

2.3.2 Pembuatan Ekstrak Purwoceng

Tanaman purwoceng dalam keadaan segar kemudian dikeringkan dengan

cara dijemur selama seminggu. Ketika tanaman sudah kering maka seluruh bagian

tanaman dihaluskan menggunakan blender sampai menjadi serbuk atau simplisia.

Serbuk tersebut dijadikan ekstrak dengan cara melarutkan serbuk purwoceng ke

dalam alkohol 70%. Setelah itu ampasnya disaring sedangkan larutan ekstrak

purwoceng dimasukkan ke dalam botol sprayer lalu disemprotkan ke pakan.

Setiap dosis yang digunakan dilarutkan dalam 100 ml alkohol. Pembuatan larutan

ekstrak dilakukan secara parsial per 1 kg pakan.

2.3.3 Pemeliharaan Ikan Uji

Ikan lele ditebar dalam bak masing-masing perlakuan sebanyak 10 ekor

berukuran 200-300 g/ekor ikan berjenis kelamin jantan. Ikan lele pada penelitian

ini di adaptasi selama seminggu, kemudian diberi pakan perlakuan yaitu berupa

pellet komersial dicampur dengan ekstrak purwoceng selama ± 30 hari masa

penelitian, sebanyak 3 kali sehari. Setelah 30 hari perlakuan pada ikan uji

kemudian dilihat pengaruhnya sesuai dengan parameter yang telah ditentukan.

Sampling pertumbuhan dilakukan pada setiap 2 minggu selama pemeliharaan.

Selain itu juga dilakukan pengamatan tingkah laku pada ikan percobaan. Pada hari

ke-30 dilakukan pembedahan pada ikan uji untuk pengamatan gonad ikan uji

meliputi bobot testis, motilitas sperma, spermatokrit, jumlah sperma dan GSI

(Gonado Somatic Index).

2.4 Parameter Uji

2.4.1 Bobot Testis

Perhitungan bobot testis dilakukan pada akhir hari ke-30 masa

pemeliharaan. Setiap bak pemeliharaan dilakukan pengambilan 5 ekor ikan uji

secara acak. Ikan uji tersebut ditimbang bobot tubuhnya kemudian di lakukan

pembedahan. Setelah itu, testis diambil dari tubuh dan dibersihkan lalu dihitung

bobot testisnya.

5  

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

2.4.2 Gonado Somatic Index (GSI)

Indeks kematangan gonad atau dikenal dengan istilah Gonado Somatic

Index (GSI) dapat diketahui dengan rumus:

100 

2.4.3 Kadar Spermatokrit

Penghitungan kadar spermatokrit dilakukan dengan cara sampel cairan

semen dimasukkan dalam tabung mikrohematokrit sampai 4/5 bagian. Ujung

tabung disumbat dengan crystoceal. Tabung hematokrit di sentrifuse selama 5

menit dengan kecepatan 8000 rpm. Setelah itu dilakukan pengukuran kadar

hematokrit dengan rumus sebagai berikut:

Kadar Spermatokrit (%) = x 100 %

Keterangan : x = padatan cairan semen (cm)

y = total cairan semen (cm)

2.4.4 Analisis Data

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

(RAL). Analisis stasistik dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel

2007 dan program SAS 9.1.3.

6  

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Bobot Tubuh Ikan Lele

Hasil penimbangan rata-rata bobot tubuh ikan lele yang diberi perlakuan

ekstrak purwoceng (Pimpinella alpina molk.) pada pakan sebanyak 0; 2,5; 5; dan

7,5 g/kg pakan disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1.Rata-rata bobot tubuh ikan lele pada dosis pemberian ekstrak purwoceng yang berbeda melalui pakan setelah 30 hari pemeliharaan

Berdasarkan diagram rata-rata bobot tubuh yang disajikan pada Gambar 1,

dapat diketahui bahwa perlakuan 0 g/kg pakan memiliki rata-rata bobot tubuh

tertinggi dibanding dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 417,2±58,7 gram

sedangkan rata-rata bobot tubuh terendah, terdapat pada perlakuan 5 g/kg pakan

yaitu sebesar 396,8±37,1 gram. Ikan uji yang diberi ekstrak purwoceng dengan

dosis yang berbeda memiliki rata-rata bobot tubuh lebih rendah dibanding kontrol.

Setelah dilakukan uji lanjut Duncan, diperoleh hasil bahwa rata-rata bobot tubuh

antar perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05).

385

390

395

400

405

410

415

420

0 2.5

Rat

a-ra

ta b

obot

tubu

h (g

ram

)

Perlakuan (g/kg pakan)5 7.5

417,2 ± 58,7a

414,0 ± 44,8a 412,6 ± 66,9a

396,8  ± 37,1a

7  

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

3.1.2 Bobot Testis Ikan Lele

Hasil penimbangan rata-rata bobot testis ikan uji yang diberi perlakuan

ekstrak purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) pada pakan sebanyak 0; 2; 5; dan

7,5 g/kg pakan disajikan pada Gambar 2.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

0 2.5 5 7.5

Rat

a-ra

ta B

obot

test

is (g

ram

)

Perlakuan (g/kg pakan)

2,16± 1,02ab 

3,06± 0,48b

2,52± 0,48ab

1,81± 0,45a 

Gambar 2. Rata-rata bobot testis ikan lele pada dosis pemberian ekstrak purwoceng yang

berbeda melalui pakan setelah 30 hari pemeliharaan Berdasarkan diagram rata-rata bobot testis yang disajikan pada Gambar 2,

dapat diketahui bahwa perlakuan 5 g/kg pakan memiliki rata-rata bobot testis

tertinggi dibanding dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 3,06±0,48 gram. Rata-

rata bobot testis terendah terdapat pada perlakuan 0 g/kg pakan yaitu sebesar

1,81±0,45 gram. Diagram pada gambar 2 menunjukkan bahwa ikan uji yang

diberi perlakuan purwoceng memiliki rata-rata bobot testis yang lebih tinggi

dibanding perlakuan kontrol.

Setelah dilakukan uji lanjut Duncan diperoleh hasil bahwa pada selang

kepercayaan 95%, rata-rata bobot testis ikan uji yang diberi ekstrak purwoceng

berbeda nyata terhadap rata-rata bobot testis ikan kontrol. Berdasarkan uji tersebut

diketahui bahwa rata-rata bobot testis ikan uji perlakuan dengan dosis 5 g/kg

pakan memiliki perbedaan yang paling nyata terhadap kontrol.

3.1.3 Gonado Somatic Index (GSI)

Persentase perbandingan bobot testis terhadap bobot tubuh ikan dikenal

dengan Gonado Somatic Indeks (GSI) (Nikolsky, 1969 dalam Effendie, 2002).

Nilai GSI pada ikan uji yang diberi perlakuan ekstrak purwoceng (Pimpinella

8  

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

alpina molk.) melalui pakan sebanyak 0; 2,5; 5; dan 7,5 g/kg pakan disajikan pada

Gambar 3.

Berdasarkan data yang disajikan pada Gambar 3, dapat diketahui bahwa

perlakuan 5 g/kg pakan memiliki nilai GSI tertinggi dibanding dengan perlakuan

lainnya yaitu sebesar 0,79±0,29 %. Hal ini dapat diartikan pada ikan uji perlakuan

5 g/kg pakan memiliki bobot testis sebesar 0,79 % dari seluruh bobot tubuh ikan

tersebut. Nilai GSI terendah terdapat pada perlakuan kontrol sebesar 0,45±0,15 %.

Diagram nilai GSI pada Gambar 3 menunjukkan bahwa ikan uji yang diberi

ekstrak purwoceng melalui pakan memiliki nilai GSI yang lebih tinggi dibanding

kontrol.

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

0 2.5 5 7.5

Nilai G

S (%

Perlakuan (g/kg pakan)

0,79± 0,29b

0,45± 0,15a 

0,61± 0,14 ab

0,51± 0,21ab 

Gambar 3. Nilai GSI ikan lele pada dosis pemberian ekstrak purwoceng yang berbeda

melalui pakan setelah 30 hari pemeliharaan.

Data GSI ikan lele pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan

dilakukan uji lanjut Duncan sehingga diperoleh hasil bahwa pada selang

kepercayaan 95%, nilai GSI ikan lele yang diberi ekstrak purwoceng pada

berbagai dosis memiliki perbedaan yang nyata terhadap kontrol. Berdasarkan uji

tersebut perlakuan dengan dosis 5 g/kg pakan memiliki perbedaan yang paling

nyata terhadap kontrol.

9  

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

3.1.4 Kadar Spermatokrit

Hasil pengukuran spermatokrit ikan uji yang diberi perlakuan ekstrak

purwoceng (Pimpinella alpina molk.) melalui pakan sebanyak 0; 2,5; 5; dan 7,5

g/kg pakan disajikan pada Gambar 4.

0

10

20

30

40

50

60

70

0 2.5 5 7.5

Kada

r spermatok

rit (%

)

Perlakuan  (g/kg pakan) 

65,00± 7,07b

60,2± 4,64b 60,77± 1,09b

43,34± 4,72a 

Gambar 4. Persentase kadar spermatokrit ikan lele pada dosis pemberian ekstrak purwoceng yang berbeda melalui pakan setelah 30 hari pemeliharaan

Berdasarkan data yang disajikan pada Gambar 4, dapat diketahui bahwa

ikan uji pada perlakuan 2,5 g/kg pakan memiliki spermatokrit tertinggi dibanding

dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 65,0±7,07 %. Hal ini dapat diartikan

dalam setiap 1 ml sperma terdapat 0,65 ml padatan spermatozoa sedangkan

sisanya berupa cairan semen. Persentase kadar spermatokrit terendah terdapat

pada perlakuan kontrol sebesar 43,34±4,72%. Diagram pada Gambar 4

menunjukkan ikan uji yang diberi ekstrak purwoceng melalui pakan, memiliki

persentase kadar spermatokrit yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan

kontrol.

Data pengukuran kadar spermatokrit ikan lele tersebut selanjutnya

dilakukan uji Duncan sehingga diperoleh hasil bahwa pada selang kepercayaan

95%, kadar spermatokrit ikan lele yang diberi ekstrak purwoceng pada semua

dosis yang diberikan memiliki perbedaan nyata dibandingkan dengan ikan lele

yang tidak diberi ekstrak purwoceng.

10  

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

3.2 Pembahasan

Ikan dengan perlakuan ekstrak purwoceng 5 g/kg pakan menunjukkan rata-

rata bobot testis tertinggi dengan perlakuan lainnya. Pemberian ekstrak

purwoceng melalui pakan meningkatkan rata-rata bobot testis ikan uji sehingga

lebih tinggi daripada ikan uji pada perlakuan kontrol. Hal ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya tentang pengujian ektrak purwoceng terhadap anak ayam

jantan yang memperlihatkan adanya efek androgenik pada penggunaan akar

purwoceng yaitu ditandai dengan peningkatan ukuran jengger dan ditunjang

dengan adanya peningkatan bobot testis (Kosin 1992; Usmiati dan Yuliani 2010).

Juniarto (2004) menyatakan bahwa ekstrak purwoceng dapat meningkatkan

hormon LH, FSH dan testosteron yang mempengaruhi proses spermatogenesis.

Peningkatan bobot testis berhubungan dengan proses spermatogenesis (Cerda et

al., 1996 dalam Affandi dan Tang, 2004). Spermatogenesis merupakan proses

pembentukan sperma yang terjadi dalam tubulus semiferus yang terdapat di dalam

testis hewan vertebrata. Ada lima tingkatan perkembangan testis ikan lele (Clarias

batrachus) yang dikemukakan secara anatomi antara lain spermatogonia,

spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid, dan spermatozoa (Chinabut

at al.1991; Tucker dan Hargreaves 2004)

Perlakuan purwoceng memperlihatkan peningkatan bobor testis pada ikan

uji tetapi rata-rata bobot tubuh ikan uji yang diberi ekstrak purwoceng nilainya

lebih rendah dibandingkan ikan pada perlakuan kontrol. Hal ini kurang sesuai

dengan pernyataan Effendie (1997) bahwa pertambahan berat gonad akan

diikuti oleh pertambahan berat ikan. Umumnya pertambahan berat gonad

pada ikan jantan 5 sampai 10% dari berat tubuh. Ikan yang diberi perlakuan

ekstrak purwoceng memiliki bobot testis yang lebih tinggi dibandingkan ikan

kontrol namun rata-rata bobot tubuhnya lebih rendah dibanding kontrol. Ikan uji

yang diberi ekstrak purwoceng dosis 5 g/kg pakan memiliki rata-rata bobot testis

tertinggi serta berbeda nyata terhadap kontrol (P<0,05) namun ikan uji tersebut

memiliki bobot tubuh terendah yaitu sebesar 396,8±37,1 gram.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak purwoceng dilaporkan memiliki

kandungan fitosterol yang dapat di konversi menjadi hormon steroid pada hewan

vertebrata khususnya mamalia yang digunakan untuk meningkatkan

11  

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

spermatogenesis. Reseptor androgen dan estrogen pada hewan dapat mengikat

fitosterol (Tremblay dan Kraak 1998) sehingga dapat mempengaruhi seks rasio,

gonad, dan hormonal (Hewit et al. 2008). Pengikatan tersebut akibat dari adanya

kemiripan struktur molekul stigmasterol, kolesterol dan testosteron. Selain itu,

Zairin (2003) menyatakan bahwa struktur kimia hormon dari kelompok steroid

seperti kortisol, testosteron, dan 17α-hidroksiprogesteron sama, baik untuk

mamalia maupun ikan.

Hasil perhitungan persentase nilai GSI ikan menunjukkan bahwa ikan uji

yang diberi ekstrak purwoceng memiliki nilai GSI yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kontrol. Ikan lele pada perlakuan 5 g/kg pakan memiliki nilai GSI

tertinggi dibanding perlakuan lain. Hal ini berbanding lurus dengan nilai bobot

testis pada perlakuan yang sama. Sedangkan berdasarkan perhitungan

spermatokrit yaitu persentase padatan sperma terhadap cairan sperma juga

menunjukkan perbedan yang nyata antar perlakuan. Cairan sperma adalah larutan

spermatozoa yang berada dalam cairan seminal dan dihasilkan oleh hidrasi testis

(Hoar 1969 dalam Affandi dan Tang 2002). Menurut Affandi dan Tang (2002),

campuran antara seminal plasma dengan spermatozoa disebut semen.

Kadar spermatokrit dapat digunakan sebagai indikator kekentalan sperma.

Jika nilai spermatokrit tinggi maka dapat disimpulkan bahwa cairan sperma

tersebut bersifat kental sehingga memiliki padatan spermatozoa yang lebih banyak

dibandingkan dengan cairan seminalnya. Kadar spermatokrit yang rendah

menunjukkan cairan sperma tersebut memiliki kandungan padatan spermatozoa

yang lebih sedikit dibandingkan dengan cairan seminalnya. Kadar spermatokrit

ikan lele yang diberi perlakuan ekstrak purwoceng lebih tinggi dibandingkan ikan

lele pada perlakuan kontrol. Nilai spermatokrit tertinggi terdapat pada perlakuan

2,5 g/kg pakan yaitu 65,0±7,07%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap 1 ml

cairan sperma terdiri dari 0,65 ml padatan spermatozoa serta 0,35 ml berupa

cairan seminal. Menurut Gwo et al. (1991) dalam Affandi (2002), konsentrasi

spermatozoa yang tinggi dapat menghambat aktifitas spermatozoa karena

berkurangnya daya gerak sehingga spermatozoa sukar menemukan atau

menembus mikrofil sel telur yang mengakibatkan rendahnya fertilitas

spermatozoa. Peningkatan jumlah spermatozoa seharusnya diikuti dengan

12  

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

peningkatan volume cairan seminal sehingga spermatozoa tetap mendapatkan zat

makanan yang cukup dari cairan seminal tersebut. Caropeboka (1980) meneliti

pengaruh ekstrak purwoceng terhadap tikus jantan yang dikebiri. Penelitian

tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas pada kelenjar prostat dan

kelenjar seminalis pada tikus. Kelenjar prostat dan kelenjar seminalis berfungsi

menghasilkan cairan nutrisi untuk sperma (cairan seminal). Menurut Ganong

(2003), cairan semen mengandung spermatozoa dan sekresi dari kelenjar vesikula

seminalis, prostat serta kelenjar cowper. Gardiner dalam Nurman (1995)

melaporkan bahwa semen yang encer banyak mengandung glukosa, sehingga

memberikan motilitas yang lebih baik terhadap spermatozoa. Penelitian Scott dan

Baynes (1980) tentang komposisi kimia semen ikan menyatakan bahwa semen

yang kental dengan konsentrasi tinggi mengandung kadar potassium lebih tinggi

akan menghambat pergerakan spermatozoa, sehingga motilitasnya rendah.

Adanya peningkatan bobot testis, nilai GSI, dan kadar spermatokrit pada

ikan uji menunjukkan peningkatan proses spermatogenesis pada ikan lele yang

diberikan ekstrak purwoceng. Hal ini sesuai dengan penelitian Juniarto (2004)

yang menunjukkan bahwa ekstrak purwoceng dapat meningkatkan aktifitas testis

sehingga meningkatkan derajat spermatogenesis. Proses spermatogenesis

dipengaruhi oleh hormon LH dan testosteron. Hasil uji farmakologis pada tikus

jantan menunjukkan pemberian ekstrak purwoceng dapat meningkatkan kadar

testosteron dan kadar LH. Peningkatan kadar testosteron ini disebabkan efek

stimulasi ekstrak purwoceng terhadap LH dan konversi fitosterol yang ada pada

ekstrak purwoceng menjadi testosteron pada jaringan hewan uji (Taufiqurrahman

dan Wibowo 2006). Testoteron dibentuk dari ester kolesterol di dalam sel Leydig

testis, sisanya sekitar 5% dihasilkan oleh kortek adrenal di mana prekursor seperti

sterol dari tanaman akan dikonversi menjadi testoteron di dalam jaringan

pheripheral (Graner 1996 dalam Taufiqqurrachman dan Wibowo 2006). Aktivitas

androgenik testosteron adalah mempengaruhi inisiasi dan pemeliharaan

spermatogenesis dalam tubuliseminiferus testis. Hormon testosteron penting untuk

mengontrol sifat - sifat seks sekunder dan aktivitas kelenjar reproduksi asesori

(Pineda, 1989). Testosteron tidak disimpan dalam tubuh tetapi segera dipecah

13  

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

menjadi androgen yang relatif inaktif dan diekskresikan melalui urin dan feses

(Turner dan Bagnara 1983).

Peningkatan spermatogenesis ikan lele jantan pada penelitian ini diduga

karena pengaruh senyawa yang terkandung dalam ekstrak purwoceng yang

diberikan. Akar purwoceng diketahui mengandung turunan senyawa kumarin,

sterol, alkaloid, saponin (Caropeboka & Lubis 1975 dalam Ajijah, 2009; Rostiana

et al. 2003), flavonoid, glikosida dan tanin (Rostiana et al. 2003), kelompok

furanokumarin seperti bergapten, isobargapten dan sphondin (Sidik et al. 1975

dalam Ajijah, 2009), stigmasterol (Suzery et al. 2004 dalam Ajijah 2009;

Rahardjo et al. 2006; Rostiana et al. 2007), sitosterol (Rahardjo et al. 2006;

Rostiana et al. 2007), dan vitamin E (Rahardjo et al. 2006). Gunawan (2002)

menyebutkan bahwa pada ekstrak purwoceng terdapat beberapa senyawa seperti

stigmasterol, sitosterol, serta isoorientin. Senyawa isoorientin yang dapat

menambah produksi sperma sedangkan senyawa sitosterol dan stigmasterol pada

tanaman purwoceng bersifat androgenik.

Pengukuran kualitas sperma seperti jumlah kepadatan sperma dan motilitas

sperma tidak dapat dilakukan dalam penelitian ini. Hal tersebut disebabkan pada

beberapa ikan sampel memiliki jumlah sperma sangat sedikit sehingga tidak

memungkinkan dilakukan pengamatan kualitas sperma. Jumlah sperma yang

sedikit terutama dimiliki oleh ikan uji sebagai kontrol yang tidak diberikan

ekstrak purwoceng.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium lapangan dengan kondisi

lingkungan yang tidak homogen seperti di dalam ruangan. Air hujan dan penetrasi

cahaya dapat mempengaruhi kondisi air pemeliharaan pada tiap bak sehingga

terjadi fluktuasi lingkungan. Menurut Affandi dan Tang (2004), beberapa faktor

yang mempengaruhi perkembangan gonad antara lain faktor lingkungan dan

hormon. Scott (1979) menyatakan bahwa faktor lingkungan yang dominan

mempengaruhi perkembangan gonad adalah suhu dan makanan, selain itu periode

cahaya dan musim. Hasil penelitian Buwono (1995) tentang pengaruh periode

cahaya terhadap kematangan gonad ikan lele yang menunjukkan bahwa pada

fotoperiode 14 jam dapat meningkatkan nilai GSI dan spermatogenesis ikan lele

jantan pra dewasa. Pengaruh suhu terhadap lama spermatogenesis pada ikan

14  

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

teleostei bervariasi dari berbagai spesies sedangkan peran pakan dalam

perkembangan gonad penting untuk fungsi endokrin yang normal. Hyder dalam

Scott (1979) menjelaskan bahwa bagi beberapa spesies tropik, musim penghujan

atau banjir mempengaruhi perkembangan gonad.

15  

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pemberian ekstrak purwoceng yang dicampur dalam pakan menunjukkan

nilai bobot testis, nilai GSI dan kadar spermatokrit ikan lele jantan yang lebih

tinggi daripada kontrol.

4.2 Saran

Ekstrak purwoceng dapat diaplikasikan sebagai fitoandrogen untuk

mempercepat kematangan gonad ikan, namun masih perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut untuk menguji manfaatnya sebagai hormon perangsang proses

pemijahan pada organisme budidaya. Selain itu, faktor lingkungan harus

terkontrol dalam penelitian reproduksi karena merupakan variabel yang

mempengaruhi proses pematangan gonad.

16  

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, R., Tang U.M. 2002.Fisiologi Hewan Air. Unri Press, Riau.

----------------------------. 2004. Biologi Reproduksi Ikan. Unri Press, Riau.

Ajijah, N. 2009. Induksi Mutasi Dan Seleksi In Vitro Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) Untuk Ketahanan Terhadap Suhu Tinggi. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Buwono, I.D. 1995. Pengaruh fotoperiode yang berbeda terhadap perkembangan gonad ikan lele (Clarias gariepinus Burch.) jantan dan betina pradewasa. [Tesis]. Program Pascasarjana, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Caropeboka, A.M. 1980. Pengaruh Ekstrak Akar Pimpinella Alpina Terhadap Sistem Reproduksi Tikus. [Tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Chinabut, S., C. Limsuwan, P. Kitsawat. 1991. Histology of The Walking Catfish , Clarias batrachus. International Development research Center, Canada.

Chou, L.M., et al. 1994. Growth of Hybrid Catfishes Under Different Suplemental Diets. The Third Asian Fishes Forum. Asian Fisheries Society, Manila, Philippines. p. 633-636.

Darwati, I., Roostika, I. 2006. Status Penelitian Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) di Indonesia. Jurnal Plasma Nutfah vol 12 (1): 300-304.

Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pusaka Nusantara, Yogyakarta.

Ganong, W.F. 2003. Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Gunawan, D. 2002. Ramuan Tradisional Untuk Keharmonisan Suami Istri. Penebar Swadaya, Jakarta.

Hewit, L.M., Kovacs T.G., Dubes M.G., Macclatchy D.L., Martel P.H., Mcmaster M.E., Paice M.G., Parrot J.L., Heuvel M.R.V.D and Van der Kraak G.L. 2008. Altered Reproduction in Fish Exposed To Pulp and Paper Mill Effluents: Roles of Individual Compounds and Mill Operating Conditions. Enviromental Toxicology and Chemistry, Vol 27 (3): 682-697.

KKP, 2010. Rencana Strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014. KKP, Jakarta.

Kosin, A.M. 1992. Efek Androgenik dan Anabolik Ekstrak Akar Pimpinella alpina Molk. (puwoceng) Terhadap Anak Ayam Jantan. [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan Bogor. Bogor.

Juniarto, A.Z. 2004. Perbedaan Pengaruh Pemberian Ekstrak Eurycoma longifolia dan Pimpinella alpina Pada Spermatogenesis Tikus Spraque dawley. [Tesis]. Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro. Semarang.

17  

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

Nurman. 1995. Pengaruh Kombinasi Penyuntikan Ovaprim dan PGF a Terhadap Kualitas Spermatozoa Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus, Burchell). [Tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pineda, M.H. 1989. Male Reproduction. In: Veterinary Endocrinology and Reproduction. Mcdonald, L.E. (Ed.) Lea & Febiger. Philadelphia. USA. pp. 261 – 292.

Rahardjo, M., Wahyuni S., Trisilawati O., Djauhariya E. 2006. Ciri Agronomis, Mutu dan Lingkungan Tumbuh Tanaman Obat Langka Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.), di dalam: Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXVIII ; Bogor, 15 – 16 September 2005. Bogor : Balittro-POKJANAS TOI-Dir.Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. hlm 62 – 71.

Rostiana, O., Rosita S.M, Muhammad H., Hernani, Syahid S.F., Haryudin W., Miftakhurohmah, Seswita D., Surahman, Nasrun. 2003. Eksplorasi Potensi Purwoceng dan Cabe Jawa serta Perbaikan Potenis Genetik Menunjang Industri Obat Tradisional Afrodisiak. Laporan Teknis Penelitian Penguasaan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat Tahun 2003. Bogor: Balittro.

Scott, D.B.C. 1979. Environmental Timing and The Control of Reproduction in Teleost Fish. Zoot. SOC. Load, 44:105-132.

Taufiqurrahman, Wibowo, S. 2005. Effect of Purwoceng (Pimpinella alpina) extract in stimulating testosterone, luteinizing hormone (LH) and follicle stimulating hormone (FSH) in sprague dawley male rats, di dalam: Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXVIII. Bogor, 15-16 September 2005.

Tremblay, L., Van Der Kraak, G. 1998. Use of A Series of Homologous In Vitro And In Vivo Assays to Evaluate the Endocrine Modulating Actions of Β Sitosterol In Rainbow Trout. Aquatic Toxicology 43, 149-162.

Tucker, C.S., Hargreaves, J.A. 2004. Biology and Culture of Channel Catfish. Elsevier, New York.

Usmiati, S., Yuliani, S. 2010. Efek Androgenik dan Anabolik Ekstrak Akar Pimpinella alpina Molk. (Purwoceng) Terhadap Anak Ayam Jantan, di dalam: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 2010.

Widowati,D., Faridah. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kimia Dalam Fraksi Non-Polar dari Tanaman Purwoceng (Pimpinella alpina), di dalam: Prosiding seminar nasional tumbuhan obat Indonesia XXVIII. Bogor, 15-16 September 2005.

Yustikasari, Y. 2004. Pengaruh Penyuntikan Ekstrak Jahe Terhadap Perkembangan Diameter dan Posisi Inti Sel Telur Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp.). [Skripsi]. Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

18  

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

Zairin, Jr. M. 2003. Endokrinologi dan Peranannya bagi Masa Depan Perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu Fisiologi Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air. Institut Pertanian Bogor.

19  

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

 

   

LAMPIRAN 

20  

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

Lampiran 1. Data Bobot Tubuh, Bobot Testis dan Nilai GSI Ikan Lele Pada Pemberian Ekstrak Purwoceng Melalui Pakan Setelah 30 Hari Pemeliharaan

Dosis Ulangan Bobot Tubuh (g)

Bobot Testis (g)

Nilai GSI (%)

A (kontrol) 1 487 2,354 0,6745 2 436 1,369 0,4050 3 437 1,363 0,2782 4 397 2,138 0,4995 5 329 1,779 0,3884

Rata-rata 417,2 1,801 0,4491 St Dev 58,7 0,45 0,15

B (2,5) 1 349 2,574 0,5285 2 338 2,162 0,4959 3 490 2,424 0,5547 4 428 3,306 0,8327 5 458 2,137 0,6495

Rata-rata 412,6 2,521 0,6123 St Dev 66,9 0,48 0,14

C (5) 1 408 2,697 0,661 2 426 2,346 0,5507 3 418 2,213 0,5294 4 333 3,649 1,0958 5 399 4,387 1,0995

Rata-rata 396,8 3,058 0,7873 St Dev 37,1 0,48 0,29

D (7,5) 1 394 0,965 0,2249 2 472 3,778 0,8004 3 426 1,78 0,4178 4 427 2,193 0,5136 5 351 2,1 0,5983

Rata-rata 414,0 2,163 0,5110 St Dev 44,8 1,02 0,21

21  

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

Lampiran 2. Persentase Kadar Spermatokrit dan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Lele Pada Pemberian Ekstrak Purwoceng Melalui Pakan Setelah 30 Hari Pemeliharaan

1. Tabel persentase kadar spermatokrit ikan lele pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan setelah 30 hari pemeliharaan

Dosis Ulangan Kadar Spermatokrit

(%) 0 gr/kg pakan

1 46,67 2 40,00

Rata-rata 43,34 St Dev 4,72 2,5 gr/kg

pakan 1 70 2 60

Rata-rata 65 St Dev 7,07 5 gr/kg pakan

1 60 2 61,54

Rata-rata 60,77 St Dev 1,09 7,5 gr/kg pakan

1 63,48 2 56,92

Rata-rata 60,20 St Dev 4,64

2. Tabel persentase tingkat kelangsungan hidup ikan lele pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan selama masa pemeliharaan

Dosis (g/kg pakan)

Sampling 1 Sampling 2

Sampling 3

0 100% 90% 90% 2,5 100% 100% 100% 5 100% 100% 90%

7,5 100% 100% 90%

22  

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

Lampiran 3. Data Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Lele Pada Pemberian Ekstrak Purwoceng Melalui pakan Selama 30 Hari Pemeliharaan

Data Rata-rata bobot tubuh ikan lele per sampling selama 30 hari pemeliharaan Dosis

(g/kg pakan) Sampling

1 Sampling

2 Sampling

3 0 244,8 g 319,8 g 425,1 g

2,5 241,1 g 320,9 g 427,9 g 5 248,6 g 324,8 g 412 g

7,5 253,5 g 346,7 g 422,3 g Derajat pertumbuhan ikan lele selama 30 hari pemeliharaan

Dosis (g/kg pakan) Derajat Pertumbuhan

0 6,01% 2,5 6,23% 5 5,45%

7,5 5,63% Hasil perhitungan efisiensi pakan ikan lele setelah 30 hari pemeliharaan dengan pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan

Perlakuan JP SP JKP Wo Wt Wm EP 0 g/kg pakan

2420 g 407 g 2013 g 2448 g 3826 g 275 g 82,12%

2,5 g/kg pakan

2640 g 393 g 2247 g 2411 g 4279 g 0 g 83,13%

5 g/kg pakan

2699 g 538 g 2161 g 2486 g 3778 g 342 g 75,61%

7,5 g/kg pakan

2832 g 804 g 2028 g 2535 g 3801 g 316 g 78,01%

Keterangan : JP = Jumlah pakan yang ditimbang sesuai FR (gram) SP = Sisa pakan (gram) JKP = Jumlah konsumsi pakan selama 30 hari pemeliharaan Wo = Biomassa ikan awal pemeliharaan (gram) Wt = Biomassa ikan akhir pemeliharaan (gram) Wm = Biomassa ikan mati selama pemeliharaan (gram) EP = Efisiensi pakan (%)

23  

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PURWOCENG Pimpinella … · reproduksi ikan, dengan judul “Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Melalui Pakan Terhadap Spermatogenesis

24  

Lampiran 4. Analisis Sidik Ragam Bobot Tubuh, Bobot Testis, Nilai GSI, dan Kadar Spermatokrit Ikan Lele Pada Pemberian Ekstrak Purwoceng Melalui Pakan

Analisis sidik ragam rata-rata bobot tubuh ikan uji pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan

Sumber Keragamann

Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat Tengah

F Hit F Tab

Perlakuan 3 1243,75 414,5833 0,13 3,490 Galat 12 37297,5 3108,125 Total 19 46496,55

Analisis sidik ragam rata-rata bobot testis ikan uji pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan

Sumber Keragamann

Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat Tengah

F Hit F Tab

Perlakuan 3 4,3129 1,4376 2,33 3,49 Galat 12 7,4133 0,6177 Total 19 13,6778

Analisis sidik ragam persentase nilai GSI ikan uji pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan

Sumber Keragamann

Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat Tengah

F Hit F Tab

Perlakuan 3 0,3275 0,1092 2,91 3,49 Galat 12 0,4498 0,0375 Total 19 1,0025

Analisis sidik ragam persentase kadar spermatokrit ikan uji pada pemberian ekstrak purwoceng melalui pakan

Sumber Keragamann

Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat Tengah

F Hit F Tab

Perlakuan 3 549,5187 183,1729 15,21 9,277 Galat 12 36,14 12,0467 Total 19 644,4658