pengaruh pemberian back exercise dan …eprints.ums.ac.id/61631/1/naskah publikasi.pdfii halaman...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW STROKE BACK
MASSAGE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada
Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Oleh:
YETTY FAJAR MUDAYANTI
J120140107
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DA SLOW STROKE BACK
MASSAGE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
YETTY FAJAR MUDAYANTI
J 120 140 107
Telah Membaca Dan Mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah,
Yang Merupakan Ringkasan Skripsi Dari Mahasiswa Tersebut
Surakarta, 7 April 2018
Menyetujui,
Pembimbing
Wahyuni, S.Fis., M.kes
NIK : 808
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW STROKE BACK
MASSAGE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER
Yetty Fajar Mudayanti
J 120 140 107
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari, Jumat 06 April 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
Penguji TandaTangan
1. Wahyuni, S.Fis., M.Kes ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Totok Budi Santoso, S.Fis., MPH ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Isnaini Herawati, S.Fis., M.Sc ( )
(Anggota II Dewan Penguji)
Mengetahui,
Dekan FIK UMS
(Dr. Mutalazimah, SKM.,M.Kes)
NIK/NIDN. 786/06 – 1711 – 7301
iii
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama : Yetty Fajar Mudayanti
NIM : J 120 140 107
Fak/ Prodi : FIK/S1 Fisioterapi
Jenis : Skripsi
Judul Skripsi : “Pengaruh Pemberian Back Exercise dan Slow Stroke Back
Massage Terhadap Penurunan Dysmenorrhea Primer ”
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 7 April 2018
Yang Menyatakan
Yetty Fajar Mudayanti
J 120 140 107
1
PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW STROKE BACK
MASSAGE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER
ABSTRAK
Menstruasi adalah tanda bahwa reproduksi wanita berfungsi baik. Tetapi,
fungsi reproduksi ini terkadang mengganggu aktivitas sehari-hari karena
munculnya nyeri akibat menstruasi tersebut. Nyeri terkadang sangat mengganggu,
bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Timbulnya keluhan tersebut
membuat sebagian wanita membutuhkan pengobatan atau terapi untuk
mengurangi nyeri tersebut. Terapi yang bisa dilakukan diantaranya dengan
memberikan back exercise dan slow stroke back massage. Untuk mengetahui
pengaruh dan beda pengaruh dari back exercise dan slow stroke back massage
terhadap penurunan dysmenorrhea primer pada warga Desa Sambi 04/02,
Boyolali yang berusia 14-18 tahun. Metode penelitian yang akan digunakan
adalah quasi experimental design dengan menggunakan pre and post test two
group design dengan membandingkan dua kelompok. Sampel yang digunakan
sebanyak 12 orang kemudian dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 6
orang, kelompok eksperimen I (Back Exercise) selama 15 menit dan eksperimen
II (Slow Stroke Back Massage) selama 10 menit. Penelitian dilakukan sebanyak
3x seminggu selama siklus haid hari pertama sampai hari pertama haid pada
bulan selanjutnya. Pengukuran nyeri dengan Numerical Rating Scale (NRS). Hasil
uji pengaruh didapatkan nilai p-value pada kelompok eksperimen I diperoleh hasil
0,000, sedangkan pada kelompok eksperimen II diperoleh hasil 0,000. Uji beda
pengaruh antara kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II diperoleh p-
value 0,035. Terdapat perbedaan pengaruh pada pemberian Back Exercise dan
Slow Stroke Back Massage terhadap penurunan dysmenorrhea primer dengan
nilai p=0,035.
Kata kunci : Menstruasi, Dysmenorrhea Primer, Back Exercise, Slow-stroke
Back Massage
ABSTRACT
Menstruation is a sign that female reproduction works well. However, this
reproductive function is a common thing done everyday because of the power that
comes from the menstruation. Pain is very important, even until integrated daily
activities. The emergence of objections to people who make some women need
treatment or therapy to reduce the pain. Therapy can be done separately by giving
back exercise and slow stroke back massage. To know the influence and different
effect of back exercise and slow stroke back massage on primary dysmenorrhea
decrease in Sambi 04/02, Boyolali, aged 14-18 years. The research method that
will be used is quasi experimental design by using pre and post test of two group
design by comparing two groups. The sample used was 12 people then divided
into two groups of 6 people each, the experimental group I (Back Exercise) and
the experiment II (Slow Stroke Back Massage). Research is done during the first
day menstrual cycle until the first day of menstruation in the next month, for 20
minutes 3 times a week. Measurement of pain with Numerical Rating Scale
2
(NRS). Result of influence test got value of p-value in experiment group I
obtained result 0.000, while in experiment group II obtained result 0.000.
Differential test of influence between experiment group I and experiment group II
obtained p-value 0,035. There is a difference of effect on the giving of Back
Exercise and Slow Stroke Back Massage to the decrease of primary dysmenorrhea
with p value = 0,035.
Keywords: Menstruation, Primary Dysmenorrhea, Back Exercise, Slow-stroke
Back Massage
1. PENDAHULUAN
Menstruasi merupakan bagian normal dari proses siklus alami yang
terjadi pada wanita sehat diantara masa pubertas hingga akhir tahun- tahun
reproduksi. Siklus menstruasi adalah proses perubahan hormon yang terus
menerus dan mengarah pada pembentukan endometrium, ovulasi, serta
peluruhan dinding rahim ( Verawaty dan Rahayu, 2011).
Pada siklus menstruasi tidak sedikit remaja yang mengeluhkan nyeri
(dysmenorrhea) pada hari-hari pertama menstruasi. Menurut Anggi dan Yati
(2016), dysmenorrrhea diartikan sebagai gejala kekambuhan atau merupakan
keadaan dimana seorang perempuan mengalami nyeri saat menstruasi yang
berefek buruk, menyebabkan gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
karena nyeri yang dirasakannya. Kondisi ini dapat berlangsung 2 hari atau
lebih, dari lamanya fase menstruasi yang dialami setiap bulan. Keadaan nyeri
saat menstruasi dapat terjadi pada segala usia.
Angka kejadian dysmenorrhea primer di Indonesia sekitar 54,89%.
Dysmenorrhea terjadi pada remaja dengan prevalensi berkisar antara 43%
hingga 93%, dimana sekitar 74-80% remaja mengalami dysmenorrhea ringan,
sementara angka kejadian pada remaja dengan nyeri panggul diperkirakan 25-
38%, sedangkan pada remaja yang tidak memberikan respon positif terhadap
penanganan untuk nyeri dysmenorrhea, ditemukan pada 67% kasus (
Hestiantoro dkk, 2012).
Melihat banyak dampak yang ditimbulkan dysmenorrhea yang
terkadang dapat mengganggu wanita dalam beraktivitas, maka keadaan
3
tersebut akan membuat individu untuk melakukan berbagai upaya untuk
mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan. Cara mengurangi
nyeri dysmenorrhea dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu farmakologi dan non
farmakologi. Secara farmakologi yaitu dengan meminum obat-obatan
sedangkan untuk non farmakologi dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain kompres hangat atau mandi air hangat, massage, latihan fisik
(exercise), tidur cukup, hipnoterapi, distraksi seperti mendengarkan musik
serta relaksasi seperti yoga dan breathing exercise ( Judha dkk, 2012).
Salah satu cara dalam upaya menurunkan intensitas nyeri dysmenorrhea
primer adalah dengan tindakan non farmakologi. Menurut Annisa (2015)
selain lebih aman, tindakan non farmakologi hanya menimbulkan efek
samping yang sedikit atau bahkan tidak ada. Salah satunya yaitu dengan back
exercise. Menurut Garshasbi (2012) back exercise mulai banyak digunakan
untuk mengurangi intensitas nyeri punggung bawah, salah satu tujuannya
yaitu memulihkan biomekanik secara optimal pada bagian belakang.
Penelitian yang dilakukan oleh Azima et al (2015) menemukan bahwa
exercise efektif menurunkan atau mengurangi dysmenorrhea.
Selain dengan tindakan back exercise, untuk menurunkan dysmenorrhea
primer juga dapat dilakukan dengan pemberian massage. Menurut Aslani
(2003) massage atau pijat merupakan salah satu teknik tertua yang digunakan
manusia untuk meningkatkan kesehatan, pijat dapat bermanfaat dalam
meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi, memperlancar sirkulasi darah,
dan merileksasi otot-otot tubuh. Dalam penelitian yang dilakukan Gumangsari
(2014), menemukan bahwa sesudah diberikan massage rata-rata skala nyeri
menurun. Salah satu teknik pemberian massage yaitu tindakan massage
punggung dengan usapan perlahan (Slow Stroke Back Massage). Slow Stroke
Back Massage yaitu gerakan tangan perlahan, berirama, dan lembut pada
punggung pasien, gerakan yang digunakan pada pijat ini adalah berupa usapan
lembut pada permukaan kulit/ tubuh, yang kemudian akan menghasilkan efek
rileksasi dan perasaan nyaman pada pasien ( Aliabadi et al, 2017).
4
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah quasi experimental design
dengan menggunakan pre and post test two group design dengan
membandingkan antara dua kelompok. Populasi dalam penelitian ini sebanyak
99 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling
dengan kriteria inklusi dan ekslusi, didapatkan sebanyak 12 orang. Kemudian
dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 6 orang, yaitu kelompok
eksperimen I diberikan perlakuan dengan Back Exercise selama 15 menit dan
kelompok eksperimen II dengan Slow Stroke Back Massage selama 10 menit.
Penelitian dilakukan sebanyak 3 kali seminggu selama siklus haid hari
pertama sampai hari pertama haid pada bulan selanjutnya. Pengukuran nyeri
dengan Numerical Rating Scale (NRS). Analisis data untuk mengetahui
pengaruh menggunakan uji Paired Sample T-Test dan uji Independent Sample
T-Test untuk mengetahui beda pengaruh.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Kelompok I Kelompok II
1
2
3
4
5
14 tahun
15 tahun
16 tahun
17 tahun
18 tahun
2
1
1
1
1
1
2
0
2
1
Total 6 6
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa responden kelompok
eksperimen I (back exercise) didominasi oleh responden dengan usia
14 tahun, yaitu sebanyak 2 orang. Sedangkan pada kelompok
eksperimen II (slow stroke back massage) didominasi responden yang
berusia 15 tahun dan 17 tahun, yaitu sebanyak masing-masing 2 orang.
5
3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Menarche
Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Menarche
No Umur Kelompok I Kelompok II
1
2
3
11 tahun
12 tahun
13 tahun
3
2
1
2
2
2
Total 6 6
Berdasarkan tabel 2 karakteristik usia menarche yang paling
dominan yaitu usia 11 tahun sebanyak 5 responden.
3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Haid
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Haid
No Lama Haid Kelompok I Kelompok II
1
2
3
5 hari
6 hari
7 hari
1
1
4
1
3
2
Total 6 6
Berdasarkan tabel 3 karakteristik responden berdasarkan lama
haid yang paling dominan dengan lama haid 7 hari, yaitu sebanyak 6
orang, 4 orang dari kelompok eksperimen I dan 2 orang dari kelompok
eksperimen II.
3.1.4 Pengukuran Nyeri
Tabel 4 Pengukuran Nyeri Back Exercise
No Pre Back Exercise Post Back Exercise
1
2
3
4
5
6
7
6
6
5
6
6
5
6
5
6
7
7
Rata-rata 6
Tabel 5 Pengukuran Nyeri Slow Stroke Back Massage
No Pre Slow Stroke Back
Massage
Post Slow Stroke
Back Massage
1
2
3
6
5
7
4
4
6
6
4
5
6
6
7
6
5
5
5
Rata-rata 4,8
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui nilai rata-rata post perlakuan
back exercise adalah 6 dan nilai rata-rata post perlakuan slow stroke
back massage adalah 4,8.
3.2 PEMBAHASAN
3.2.1 Pengaruh Pemberian Back Exercise Terhadap Penurunan
Dysmenorrhea Primer
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji paired sample t-test
diketahui p-value = 0,000, artinya latihan back exercise dapat
menurunkan dysmenorrhea primer pada remaja Desa Sambi Rt 04/02,
Sambi, Sambi, Boyolali. Nyeri terjadi karena adanya kontraksi otot rahim
akibat peningkatan prostaglandin yang kemudian menyebabkan
vasospasme arteriol uterin yang menyebabkan iskemia dan kram perut
pada abdominal bagian bawah. Back exercise dapat memperkuat otot-otot
stabilitator punggung dan perut. Menurut Muhammad (2009) pemberian
back exercise secara rutin dapat mengurangi nyeri yaitu dengan cara
meregangkan otot pada daerah punggung belakang dan perut yang
mengalami spasme. Terapi latihan dalam bentuk rileksasi dapat
memberikan efek pengurangan nyeri, baik secara langsung maupun
dengan memutus siklus spasme nyeri (Saputri, 2016).
3.2.2 Pengaruh Pemberian Slow Stroke Back Massage Terhadap
Penurunan Dysmenorrhea Primer
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji paired sample t-test
diketahui p-value = 0,000, artinya pemberian slow stroke back massage
dapat menurunkan dysmenorrhea primer pada remaja Desa Sambi Rt
04/02, Sambi, Sambi, Boyolali. Slow stroke back massage membantu
dalam pelepasan endorfin, sehingga memblok transmisi stimulus nyeri.
Adapun cara lain yaitu dengan mengaktifkan transmisi serabut saraf
sensori A-beta yang lebih besar dan lebih cepat, sehingga menurunkan
7
transmisi nyeri melalui serabut C dan A delta berdiameter kecil sekaligus
menutup gerbang sinap untuk transmisi impuls nyeri (Aliabadi , 2017)
3.2.3 Beda Pengaruh Pemberian Back Exercise dan Slow Stroke Back
Massage Terhadap Penurunan Dysmenorrhea Primer
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji independent sample t-
test diperoleh nilai p-value sebesar 0,035. Artinya pemberian treatment
back exercise dapat mengurangi spasme pada otot stabilitator punggung
bawah dan daerah perut dengan gerakan peregangan. Sifat treatment dari
back exercise adalah kontraksi statis secara general yang akan
memungkinkan semua otot akan berkontraksi secara general, sehingga
didapatkan reaksi spontan yang berupa penguatan dan penguluran pada
struktur lokal yang dirangsang, gerakan ini akan diikuti interval relaksasi
secara spontan sehingga nyeri dapat berkurang.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, peneliti dapat
memberikan beberapa kesimpulan bahwa : (1) Pemberian treatment back
exercise dapat menurunkan tingkat nyeri pada dysmenorrhea primer. (2)
Pemberian treatment slow stroke back massage dapat menurunkan tingkat
nyeri pada dysmenorrhea primer. (3) Terdapat perbedaan penurunan
dysmenorrhea primer antara pemberian back exercise dan slow stroke back
massage.
Bagi penelitian selanjutnya disarankan mengikutsertakan faktor-faktor
pengganggu seperti IMT, stress, dan riwayat nyeri agar penelitian tidak terjadi
bias dengan faktor-faktor lainnya Untuk penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan dysmenorrhea disarankan lebih mengembangkan lagi
treatment-treatment lain yang berpengaruh dalam penurunan nyeri
dysmenorrhea.
Bagi responden, disarankan untuk lebih menjaga kesehatan
reproduksinya dan mampu mengaplikasikan back exercise dan slow stroke
8
back massage secara mandiri dan dapat membagikan wawasan kepada
sesama.
DAFTAR PUSTAKA
Abbaspour, Z., Rostami, M., & Najjar, S. (2006). The Effect of Exercise on
Primary Dysmenorrhea. J Res Health Sci, 6(1), 26–31.
https://doi.org/10.5455/ijmsph.2014.210220142
Afiyanti, Yati, dan A. P. (2016). Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi
Perempuan (Promosi, Permasalahan dan Penanganannya dalam Pelayanan
Kesehatan dan Keperawatan). Jakarta: Rajawali Pers.
Aprilia, Y. (2011). Seluk Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta:
A+Plus Books.
Anisa, M. V. (2015). The Effect Of Exercise On Primary Dysmenorrhea. The
Journal of Research and Health Science, 4(1), 1,2.
https://doi.org/10.5455/ijmsph.2014.210220142
Anurogo, D. dan A. W. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
Andi.
Carpenito, L. . (2010). Book of Nursing Diagnosis. Jakarta: EGC.
Garshasbi A, F. S. (2012). The effect of exercise on the intensity of low back pain
in pregnant women, 88, 271–275.
Hidayat, A. A. (2009). Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisis Data.
surabaya: salemba.
Mardhiyah, U., Rosidi, A., Purwanti, I. A., Semarang, U. M., Masyarakat, F. K.,
& Semarang, U. M. (2015). The 2 nd University Research Coloquium 2015
ISSN 2407-9189 POLA DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA DI
MAN 1 SEMARANG The 2 nd University Research Coloquium 2015 ISSN
2407-9189, 260–264.
Marilyn Aslani. (2009). Teknik Pijat Untuk Pemula. Jakarta: Airlangga.
Misaroh, P. dan. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Mok, E., & Woo, C. P. (2009). The effects of slow-stroke back massage on
anxiety and shoulder pain in elderly stroke patients. Complementary
Therapies in Nursing and Midwifery, 10(4), 209–216.
https://doi.org/10.1016/j.ctnm.2004.05.006
Aliabadi, A., Moradi,D. R.-B. J. of, & 2016, undefined. (2017). Slow-Stroke
9
Back Massage Intervention for Relieving Postpartum Fatigue in Primiparous
Mothers after a Natural Delivery: A Randomized Clinical Trial in Zabol.
Journalrepository.Org, 14(5), 1–7. https://doi.org/10.9734/BJPR/2016/31509
Muchammad, D. (2009). Pengaruh Back Exercise pada Nyeri Punggung Bawah.
Universitas Sebelas Maret.
Muhammad, H. (2009). Islam Agama Ramah Perempuan: Pembelaan Kiai
Pesantren, Nuruzzaman, Jalal, dan Juri Ardiatoro (ed.). Yogyakarta: LKiS
& Fahmina Institute.
Mustaqim, A. (2007). Ilmu Ma’âni al-Hadits Paradigma Interkoneksi; Berbagai
Teori dan Metode Memahami Hadis Nabi. Yogyakarta: Idea Press.
Noor Verawaty, Sri & Rahayu, L. (2011). Menjaga Kesehatan Seksual Wanita.
bandung: Grafindo.
Nyeri, I., & Dysmenorrhea, H. (2011). Pengaruh stimulasi kutaneus : slow-stroke
back massage terhadap intensitas nyeri haid ( dysmenorrhea ) pada siswi smp
muhammadiyah 06 dau malang.
Perry, P. & Pottery. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses &. Praktek, 1 (4).
Pinar, R., & Afsar, F. (2015). Back Massage to Decrease State Anxiety, Cortisol
Level, Blood Prsessure, Heart Rate and Increase Sleep Quality in Family
Caregivers of Patients with Cancer: A Randomised Controlled Trial. Asian
Pac J Cancer Prev, 16(18), 8127–8133.
PJA, H. (2010). Dysmenorrhea. Pediatric in Review, 27, 64–71.
Proverawati, Atikah dan Asfuah, S. (2009). Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahmatullah, L. dkk. (2013). Haid (Menstruasi) dalam Tinjauan Hadis.
PALASTREN, 6 (1).
Shocker, M. (2009). Pengaruh Stimulasi Kutaneus : Slow-Stroke Back Massage
Terhadap Intensitas Nyeri Osteoartritis Pada Lansia Di Panti Werdha.
malang: Universitas Brawijaya Malang.
Ulfa, M. (2006). Fikih Aborsi: Wacana Penguatan Hak Reproduksi Perempuan.
(Kompas, Ed.). Jakarta.
Vaiyapuri, A., Chandrasekar, L., Radhakrishnan, U., Kaja, R., Vaiyapuri, A., &
Lecturer, M. (2016). Home Based Exercise Management in Primary
Dysmenorrhea. International Journal of Health and Rehabilitation Sciences,
5(1). https://doi.org/10.5455/ijhrs.0000000101
Yuniyanti, Bekti , Masini , Salim, H. S. (2014). Hubungan Tingkat Stres Dengan
10
Tingkat Dysmenorrhea Pada Siswi Kelas X dan XI SMK Bhakti Karya Kota
Magelang Tahun 2014. Igarss 2014, 3(1), 1–5.
https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2