pengaruh pemberian asi ekslusif dengan kejadian …

77
EFFECT OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING BABY WITH THE OCCURRENCE OF DIARRHEA IN RSIA SITTI FATIMAH MAKASSAR PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RS IBU DAN ANAK SITTI FATIMAH MAKASSAR Oleh : FEBBY DAHLIA PUJICIPTA 10542 0085 09 Pembimbing : dr. M. Ikhsan Madjid, MS. PKK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 23-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

EFFECT OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING BABY WITH THE

OCCURRENCE OF DIARRHEA IN RSIA

SITTI FATIMAH MAKASSAR

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN

DIARE PADA BAYI DI RS IBU DAN ANAK

SITTI FATIMAH MAKASSAR

Oleh :

FEBBY DAHLIA PUJICIPTA

10542 0085 09

Pembimbing : dr. M. Ikhsan Madjid, MS. PKK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2013

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FEBRUARI, 2013

FEBBY DAHLIA P 10542 0085 09 MUH. IKHSAN MADJID PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSIA SITTI FATIMAH MAKASSAR (Halaman : viii + 54 halaman + lampiran)

ABSTRAK Latar Belakang : Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan kota Makassar tahun 2007, jumlah penderita diare sebanyak 52.278 orang dan 14.493 atau sebesar 28% diantaranya adalah balita. Secara keseluruhan dilaporkan 10 penderita diare meninggal dunia. Di Negara berkembang seperti Indonesia, Infeksi gastrointestinal lebih sering ditemukan pada bayi yang mendapat Pengganti ASI dibanding dengan yang mendapat ASI. Hal ini menandakan bahwa ASI merupakan komponen penting pada sistem imun. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian diare pada bayi di RS Ibu dan Anak Sitti Fatimah, Makassar. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara konsekutif sampling, besar sampel dalam penelitian ini adalah 70 sampel yang diambil dari RSIA Sitti Fatimah Makassar. Metode pengumpulan data dengan kuisioner. Analisis data dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian : Dari 70 sampel didapatkan pada bayi yang masih diberi ASI Ekslusif serta menderita Diare saat mengkonsumsi ASI adalah sebanyak 24 sampel (88,9%) dan diare saat mengkonsumsi Susu Formula sebanyak 43 sampel (100,0%). Sedangkan pada bayi yang sudah Tidak diberikan ASI Ekslusif serta tidak menderita Diare saat mengkonsumsi ASI terdapat 43 sampel (100,0%) dan diare saat mengkonsumsi Susu Formula adalah sebanyak 24 sampel (88,9%). Hasil analisis dengan Chi Square dengan taraf signifikan p <0,05 didapatkan hasil p value <0,001. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian Asi Ekslusif dan Diare pada bayi khususnya bayi di RSIA Siti Fatimah Makassar. Hal ini dibuktikan dengan hasil pada penelitian, dimana adanya perbedaan yang signifikan antara bayi yang masih diberi ASI Ekslusif dan bayi yang sudah tidak lagi diberi ASI Ekslusif yaitu jika bayi masih diberi ASI Ekslusif lebih sedikit yang menderita diare dibandingkan dengan bayi yang sudah tidak diberikan ASI Ekslusif. Kajian Islam : Ditegaskan dalam surah Al-Luqman ayat 14, yang artinya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." Kata Kunci : ASI Ekslusif dan Diare.

iii

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

PRAKARTA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Pemberian Asi Ekslusif Dengan Kejadian Diare pada Bayi

di RSIA Sitti Fatimah Makassar”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Abi dan Umi saya tercinta, Ir. Hi. Pudji Wahono, Sp, 1 dan Hj. A. Zarqa

Joenoes. Saya mutlak berterima kasih kepada kedua beliau yang telah

mendidik dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang. Karena

dukungan mereka sehingga saya dapat melanjutkan sekolah hingga perguruan

tinggi. Terima kasih yang tak terhingga untuk semua dukungan, kasih sayang

dan do’a yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

2. dr. M. Ikhsan Madjid, MS. PKK yang telah berkenan mengarahkan dan

membimbing saya dalam penyelesaian skripsi.

3. Kepala RSIA Sitti Fatimah Makassar beserta staf bagian perawatan anak yang

telah bersedia membantu saya dalam pengumpulan data.

4. Pimpinan, Penasehat Akademik (PA) serta Staf Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Dosen penguji serta Dosen pendamping, saya haturkan terima kasih untuk

sarannya sehingga penyusunan skripsi ini bisa lebih baik.

v

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

6. Kakak - kakakku, Nashar Dahlan P, SKM dan Briptu. Vichram Dahlan P.

Terima kasih telah memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini, terima

kasih untuk kakak iparku mba Eka dan mba Farah serta ponakanku Sasya dan

Nisa yang telah menghibur disaat saya penat mengerjakan skripsi.

7. Seluruh Ibu dan Bayi yang menjadi sampel penelitian saya di RSIA Sitti

Fatimah Makassar, yang telah menerima penelitian dengan tangan terbuka dan

bersedia menjadi responden dalam penelitian saya.

8. Para Neur09lia di FK unismuh. Yang selama 4 tahun bersama terimakasih atas

waktu, bantuan, support dan hiburan yang kalian berikan pada saat saya

mengerjakan skripsi.

9. Teman-teman satu bimbingan, Kompak mulai dari seminar proposal sampai

ujian tutup tetap bersama kalian.

10. Semua pihak yang mustahil saya sebutkan satu per satu, yang telah berjasa

kepada saya. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan mereka.

Saya menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna untuk itu segala

saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi

kesempurnaan tulisan ini.

Akhirnya saya mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan

semoga ALLAH memberikan Ridha_Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal

Alamin.

Makassar, 14 Februari 2013

Penulis

FEBBY DAHLIA P

vi

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

ABSTRAK ................................................................................................... iii

ABSTRACK ................................................................................................ iv

PRAKARTA ................................................................................................ v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah ......................................................................... 1

1.2 Perumusan masalah ............................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................... 3

1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................................ 4

1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ASI Ekslusif ....................................................................................... 5

2.1.1 Definisi .......................................................................................... 5

2.1.2 Kandungan ASI ............................................................................. 7

2.2 Diare ........................................................................................................ 11

vii

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

2.2.1 Definisi .......................................................................................... 11

2.2.2 Gejala Klinis ................................................................................. 13

2.2.3 Patofisiologi .................................................................................. 13

2.2.4 Komplikasi .................................................................................... 15

2.2.5 Diagnosis ....................................................................................... 16

2.3 Hubungan antara Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare ..... 18

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ................................................................... 20

3.2 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ............................................. 20

3.2.1 Subjek Penelitian .......................................................................... 20

3.2.2 Diare .............................................................................................. 20

3.2.2.1 Kriteria Objektif ............................................................. 21

3.2.3 ASI Ekslusif. ................................................................................. 21

3.2.3.1 Kriteria Objektif ............................................................. 21

3.3 Cara Ukur ............................................................................................... 22

3.4 Alat Ukur ................................................................................................ 22

3.5 Skala Pengukuran ................................................................................... 22

3.6 Hipotesa ................................................................................................. 23

3.6.1 Hipotesa Nol ................................................................................. 23

3.6.2 Hipotesa Alternatif ........................................................................ 23

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 24

4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian.................................................................. 24

viii

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

4.2.1 Lokasi Penelitian ........................................................................... 24

4.2.2 Waktu Penelitian .......................................................................... 24

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ............................................................. 25

4.3.1 Populasi Penelitian ....................................................................... 25

4.3.2 Sampel Penelitian .......................................................................... 25

4.3.3 Cara Pengambilan sampel ............................................................. 25

4.4 Instrumen penelitian ................................................................................ 27

4.5 Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................................... 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 28

5.2 Gambaran Umum Lokasi ........................................................................ 29

5.3 Karakteristik Subjek ............................................................................... 29

5.4 Tabel Penyilangan (Tabel 2x2 ) .............................................................. 34

5.5 PEMBAHASAN ..................................................................................... 35

BAB VI KAJIAN ISLAM

6.1 ASI di Zaman Nabi ................................................................................. 40

6.1.1 Pengkajian ....................................................................................... 41

6.2 ASI dan Manfaatnya dalam Islam ........................................................... 41

6.3 Landasan islam akan pentingnya ASI ..................................................... 47

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 49

7.2 SARAN ................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 52

ix

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan antimikroba ASI dan susu sapi.................................... 6

Tabel 2. Komposisi komponen ASI yang befungsi sebagai sistem imunitas .. 11

Tabel 3. Perbedaan diare osmotik dan diare sekretorik ................................... 15

Tabel 4. Modifikasi Petunjuk Dalam Menentukan Derajat Dehidrasi ............. 17

Tabel 5.3.1. Distribusi Karakteristik Bayi Berdasarkan Umur ....................... 29

Tabel 5.3.2. Distribusi Karakteristik Bayi Berdasarkan Jenis kelamin........... 30

Tabel 5.3.3. Distribusi Pemberian ASI pertama (kolostrum) pada Bayi ......... 30

Tabel 5.3.4. Distribusi Pemberian Makanan/Minuman selain ASI pertama

(kolostrum) pada Bayi ................................................................ 31

Tabel 5.3.5. Distribusi jenis Makanan/Minuman sebelum ASI pertama ........ 31

Tabel 5.3.6. Distribusi pemberian ASI Ekslusif pada bayi ............................ 32

Tabel 5.3.7. Distribusi Karakteristik Bayi yang diberi Makanan / Minuman

selain ASI ekslusif ..................................................................... 32

Tabel 5.3.8. Distribusi Bayi yang Diare saat Mengkonsumsi ASI ................. 33

Tabel 5.3.9. Distribusi Bayi yang diare saat Mengkonsumsi Susu Formula .. 33

Tabel 5.4.1. Pengaruh Diare Pada Bayi Saat Konsumsi Asi Berdasarkan

Pemberian Asi Ekslusif .............................................................. 34

Tabel 5.4.2. Pengaruh Diare Pada Bayi Saat Konsumsi Susu Formula

Berdasarkan Pemberian Asi Ekslusif ......................................... 35

x

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Analisis Univariat

Lampiran 2 : Analisis Bivariat

Lampiran 3 : Lembar Persutujuan Untuk Mengisi Kuisioner

Lampiran 4 : Lembar Kuisioner

Lampiran 5 : Surat Izin/Rekomendasi Penelitian Kepada Direktur RSIA Sitti

Fatimah Makassar

Lampiran 6 : Surat Rekomendasi Pengambilan Data di RSIA Sitti Fatimah

Makassar

Lampiran 7 : Riwayat Hidup Penulis

xi

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …
Page 11: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …
Page 12: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

RIWAYAT HIDUP

Nama : Febby Dahlia Pujicipta

TTL : Semarang, 11 Oktober 1991

Agama : Islam

Status Pernikahan : Belum menikah

Alamat : Komp. Bumi Permata Sudiang Blok E2 No. 14

Riwayat Pendidikan

SD : SDN 13 Tawiri Ambon

SMP : SMPN 2 Ambon

SMA : SMAN 3 Kairatu

Perguruan Tinggi : Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

iv

ESSAY

MEDICAL SCHOOL

UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FEBRUARY, 2013

FEBBY DAHLIA P 10542 0085 09

MUH. IKHSAN MADJID

EFFECT OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING BABY WITH THE

OCCURRENCE OF DIARRHEA IN RSIA SITTI FATIMAH MAKASSAR

(Page: viii + 54 Pages + Annex)

ABSTRACT

Background: Based on data obtained from the Health Department of Makassar in

2007, the number of diarrhea patients as many as 52 278 people and 14 493 or 28%

of them are children under five. Overall reported 10 patients with diarrhea died. In

developing countries such as Indonesia, gastrointestinal infections are more

common in infants who received BMS compared with breast-fed. This indicates

that breastfeeding is an important component of the immune system.

Objective: To determine the effect of exclusive breastfeeding is there with the

incidence of diarrhea in infants at the Mother and Child Hospital Sitti Fatimah,

Makassar.

Methods: This study is an observational analytic research with cross sectional

approach. By using consecutive sampling technique sampling, sample size in this

study is 70 samples taken from RSIA Sitti Fatimah Makassar. Data were collected

by questionnaire. Data analysis using Chi Square test.

Results: Of 70 samples obtained in infants who are still given exclusive

breastfeeding and suffering from diarrhea when taking breast milk are as many as

24 samples (88.9%) and diarrhea when consumed as many as 43 samples of formula

milk (100.0%). While in infants who were not given exclusive breastfeeding and

do not suffer from diarrhea when taking breast milk contained 43 samples (100.0%)

and diarrhea while taking Formula is as much as 24 samples (88.9%). The results

of the analysis with Chi Square with significance level of p <0.05 is obtained p

value <0.001.

Conclusion: There is the effect of exclusive breast milk and infant diarrhea in

infants, especially in RSIA Siti Fatimah Makassar. This is evidenced by the results

of the research, in which there are significant differences between infants who were

still given exclusive breastfeeding and the baby is no longer given exclusive

breastfeeding is if the baby is still given exclusive breastfeeding less diarrhea than

babies who are not breastfed Exclusive ,

Islamic Studies: Affirmed in surah Al-Luqman verse 14, which means: "And We

commanded man (doing good) to his two mother-father; his mother had conceived

him in a weakened state that increase steadily, and weaning in two years. Be

thankful Me and the two mothers father, only to receive from me all return. "

Keywords: Exclusive Breastfeeding and Diarrhea.

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan kota

Makassar tahun 2007, jumlah penderita diare sebanyak 52.278 orang dan

14.493 atau sebesar 28% diantaranya adalah balita. Secara keseluruhan

dilaporkan 10 penderita diare meninggal dunia1. Menurut Survei

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995 salah satu penyebab utama

kematian di Indonesia adalah kejadian diare. Demikian juga pada tahun

2001, kejadian diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi

seperti pada periode sebelumnya. Kejadian diare pada bayi dapat

disebabkan karena kesalahan dalam pemberian makan, dimana bayi sudah

diberi makan selain ASI ( Air Susu Ibu ) sebelum berusia 4 bulan. 2

Perilaku tersebut sangat beresiko bagi bayi untuk terkena diare

karena alasan sebagai berikut;

(1) pencernaan bayi belum mampu mencerna makanan selain ASI

(2) bayi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan zat kekebalan

yang hanya dapat diperoleh dari ASI ,

(3) adanya kemungkinan makanan yang diberikan bayi sudah

terkontaminasi oleh bakteri karena alat yang digunakan untuk

memberikan makanan atau minuman kepada bayi tidak steril.

1

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

2

Berbeda dengan makanan padat ataupun susu formula, ASI bagi

bayi merupakan makanan yang paling sempurna. Pemberian ASI

secara dini dan eksklusif sekurang-kurangnya 4-6 bulan akan

membantu mencegah penyakit pada bayi. Hal ini disebabkan

karena adanya antibodi penting yang ada dalam kolostrum dan ASI

(dalam jumlah yang sedikit). Selain itu ASI juga selalu aman dan

bersih sehingga sangat kecil kemungkinan bagi kuman penyakit

untuk dapat masuk ke dalam tubuh bayi. 3

Di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, pajanan

mikroorganisme patogen maupun zat alergen lainnya masih merupakan

masalah. Infeksi gastrointestinal maupun non gastrointestinal lebih sering

ditemukan pada bayi yang mendapat pengganti air susu ibu (PASI)

dibanding dengan yang mendapat air susu ibu (ASI). Hal ini menandakan

bahwa ASI merupakan komponen penting pada sistem imun mukosa

gastrointestinal maupun mukosa lain, karena sebagian besar

mikroorganisme masuk ke dalam tubuh melalui mukosa.4

Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan para ahli di India

dengan menggunakan ASI donor dari manusia, didapatkan kejadian

infeksi lebih sedikit secara bermakna dan tidak terdapat infeksi berat pada

kelompok yang diberi ASI manusia, sedangkan bayi pada kelompok yang

tidak mendapat ASI (kontrol) banyak mengalami diare, pneumonia, sepsis,

dan meningitis.5

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

3

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk

memberikan informasi lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian ASI

dengan kejadian diare pada bayi.

1.2 Rumusan Masalah

Uraian singkat dalam latar belakang masalah di atas memberi

dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian sebagai

berikut :

Adakah pengaruh pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian

diare pada bayi di RS Ibu dan Anak Sitti Fatimah, Makassar.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian ASI Ekslusif

dengan kejadian diare pada bayi di RS Ibu dan Anak Sitti Fatimah,

Makassar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Untuk melihat pemberian Asi Ekslusif pada bayi

2) Untuk melihat angka kejadian Diare

3) Untuk mengetahui hubungan pemberian Asi Ekslusif dan Diare

pada bayi

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

4

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai

pengaruh pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian diare pada bayi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini untuk menjadi satu pertimbangan dalam

penatalaksanaan pengaruh pemberian ASI Ekslusif dengan

kejadian diare pada bayi.

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ASI Ekslusif

2.1.1 Definisi

Secara alamiah, seorang ibu mampu menghasilkan Air Susu Ibu

(ASI) segera setelah melahirkan. ASI diproduksi oleh alveoli yang

merupakan bagian hulu dari pembuluh kecil air susu. ASI merupakan

makanan yang paling cocok bagi bayi karena mempunyai nilai gizi yang

paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat oleh

manusia ataupun susu yang berasal dari hewan seperti susu sapi, susu

kerbau, atau susu kambing. Pemberian ASI secara penuh sangat

dianjurkan oleh ahli gizi diseluruh dunia. Tidak satupun susu buatan

manusia (susu formula) dapat menggantikan perlindungan kekebalan

tubuh seorang bayi, seperti yang diperoleh dari susu kolostrum. 6

Air susu ibu selain sebagai sumber nutrisi dapat memberi

perlindungan kepada bayi melalui berbagai zat kekebalan yang

dikandungnya. Walaupun ibu dalam kondisi kekurangan gizi sekalipun,

ASI tetap mengandung nutrisi esensial yang cukup untuk bayi dan mampu

mengatasi infeksi melalui komponen sel fagosit dan imunoglobulin. 7

ASI akan merangsang pembentukan daya tahan tubuh bayi

sehingga ASI berfungsi pula sebagai imunisasi aktif.8

5

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

6

Tabel 1. Perbandingan antimikroba ASI dan susu sapi.4

No. Kandungan ASI Susu Sapi

1. Laktoferin + + + + +

2. Lisozim + + + + +

3. sIgA + + + + +

4. IgG + + + + +

5. Komplemen + + + + +

6. Laktoperoksidase + + + + +

Imunoglobulin ASI tidak diabsorpsi bayi tetapi berperan

memperkuat sistem imun lokal usus. ASI juga meningkatkan IgA pada

mukosa traktus respiratorius dan kelenjar saliva bayi. Ini disebabkan faktor

pertumbuhan dan hormon sehingga dapat merangsang perkembangan

sistem imun lokal bayi. Hal ini terlihat dari lebih rendahnya penyakit otitis

media, pneumonia, bakteriemia, meningitis dan infeksi traktus urinarius

pada bayi yang mendapat ASI dibanding bayi yang mendapat PASI. 4

Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda

dengan protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu

sapi terdiri dari protein whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak

terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi,

sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein casein yang lebih

sulit dicerna oleh usus bayi. 9

Adapun hasil eksperimen pada hewan uji membuktikan bahwa

limfosit yang terdapat di dalam ASI dapat melintasi dinding usus bayi dan

masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga dapat mengaktifkan sistem imun

bayi.10 Pemberian ASI yang dianjurkan adalah ASI eksklusif selama 6

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

7

bulan yang diartikan bahwa bayi hanya mendapatkan ASI saja tanpa

makanan atau minuman lain termasuk air putih 4. Pemberian ASI secara

eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi

bila mungkin sampai 6 bulan.8

Idealnya bayi yang diberi ASI eksklusif tidak terkena diare karena

ASI merupakan makanan alami yang ideal bagi bayi dan sesuai dengan

kondisi sistem pencernaan bayi yang belum matur (pada bayi 0-6 bulan)

sehingga tidak menyebabkan alergi pada bayi. Namun ada juga bayi yang

diberi ASI eksklusif terkena diare baik jarang maupun sering. Hal ini bisa

terjadi karena beberapa faktor baik dari bayi maupun perilaku ibu.

Penyebab diare dari faktor bayi adalah adanya infeksi baik di dalam

ataupun di luar saluran pencernaan baik itu infeksi bakteri, virus, maupun

infeksi parasit. Perilaku ibu juga dapat menyebabkan meningkatnya risiko

terjadinya diare seperti tidak mencuci tangan setelah buang air besar dan

sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi anak. 11

2.1.2 Kandungan Asi

ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena

itu bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air

walaupun berada di tempat yang mempunyai suhu udara panas. 8

1. Kolostrum

Kolostrum merupakan ASI yang keluar pada saat kelahiran sampai

hari ke-4 atau ke-7 8. Kolostrum kaya akan zat antibodi terutama IgA.

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

8

Selain itu, di dalam kolostrum terdapat lebih dari 50 proses pendukung

perkembangan imunitas termasuk faktor pertumbuhan dan perbaikan

jaringan.7

Kolostrum mengandung sel darah putih dan protein imunoglobulin

pembunuh kuman dalam jumlah paling tinggi. Kolostrum dihasilkan pada

saat sistem pertahanan tubuh bayi paling rendah. Jadi dapat dianggap

bahwa kolostrum adalah imunisasi pertama yang diterima oleh bayi.8

Disamping banyaknya zat antibodi yang terkandung, kolostrum

juga mengandung banyak faktor imunosupresif yang mencegah terjadinya

stimulasi berlebih akibat masuknya antigen dalam jumlah yang besar.12

2. Protein

Protein dalam ASI terdiri dari Casein (yang sulit dicerna) dan

Whey (yang mudah dicerna). Berbeda dengan susu sapi, protein dalam

ASI lebih banyak mengandung Whey daripada Casein sehingga protein

ASI mudah dicerna.

3. Lemak

Lemak adalah penghasil kalori (energi) utama dan merupakan

komponen zatgizi yang sangat bervariasi. Lebih mudah dicerna karena

sudah dalam bentuk emulsi.

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

9

4. Laktosa

Laktosa merupakan karbohidrat utama pada ASI. Fungsinya

sebagai sumber energi. Fungsi lainnya adalah meningkatkan penyerepan

(absorpsi) kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus.

5. Vitamin A

Vitamin ini terdapat pada ASI dengan konsentrasi berkisar pada

200 IU/dl.

6. Zat Besi

Meskipun ASI mengandung sedikit zat besi (0.5 – 1.0 mg/liter),

bayi yang menyusui jarang kekurangan zat besi (anemia). Hal ini

dikarenakan zat besi padaASI lebih mudah diserap.

7.Taurin

Taurin berupa asam amino dan berfungsi sebagai

neurotransmitter, juga berperan penting dalam maturasi otak bayi.

8. Laktobasilus

Laktobasilus berfungsi menghambat pertumbuhan

mikroorganisme yang merugikan seperti bakteri E. Coli yang sering

menyebabkan diare pada bayi.

9.Laktoferin

Laktoferin bermanfaat menghambat bakteri stafilokokus dan

jamur kandida.

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

10

a. Komposisi ASI yang terkait dengan sistem imunitas

Sistem imun adalah mekanisme yang digunakan tubuh untuk

mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya

yang ditimbulkan oleh berbagai bahan dalam lingkungannya.4

ASI mengandung dalam jumlah tinggi tidak hanya vitamin A saja

tapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten. Vitamin A selain berfungsi

untuk kesehatan mata, juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel,

kekebalan tubuh, dan pertumbuhan.9

ASI mengandung berbagai zat yang berfungsi sebagai pertahanan

nonspesifik maupun spesifik. Pertahanan nonspesifik diperankan oleh sel

seperti makrofag dan neutrofil serta produknya dan faktor protektif larut,

sedangkan sel spesifik oleh sel limfosit dan produknya.4

Sel limfosit T merupakan 80% dari sel limfosit yang terdapat

dalam ASI. Sel limfosit T dapat menghancurkan kapsul bakteri E.coli dan

mentransfer kekebalan selular dari ibu ke bayi yang disusuinya.7

b. Penggunaan ASI secara Tepat

ASI betapapun baik mutunya sebagai makanan bayi, tapi belumlah

merupakan jaminan bahwa gizi selalu baik, kecuali apabila ASI tersebut

diberikan secara tepat dan benar ibu tidak dapat melihat berapa banyak

ASI yang telah masuk ke perut bayi.13

Untuk mengetahui banyaknya produksi ASI, beberapa kriteria

yang dapat dipakai sebagai patokan untuk mengetahui jumlah ASI cukup

atau tidak, Air Susu Ibu yang banyak dapat merembes keluar melalui

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

11

puting, sebelum disusukan payudara merasa tegang, dan berat badan naik

dengan memuaskan sesuai dengan umur.13

Tabel 2. Komposisi komponen ASI yang befungsi sebagai sistem imunitas 4

Zat Terlarut

Selular

Antibodi spesifik (sIgA, 7S IgA,

IgG, IgE, IgD, komponen

sekretorik)

Sel imun spesifik (limfosit T dan

B)

Produk sel T Sel asesori (neutrofil, makrofag sel

epitel)

Antigen histokompatiblitas

Faktor-faktor non-spesifik

(komplemen, faktor kemotaktik,

interferon, faktor antistafilokokus,

epidermal growth factor, folate

uptake enhancer, substansi

antiadherens)

Protein karier (laktoferin,

transferin)

Enzim (lisosim, lipoprotein lipase,

enzim leukosit)

2.2 Diare

2.2.1 Definisi

Diare adalah suatu gejala dengan tanda-tanda adanya perubahan

bentuk dan konsistensi tinja yang cair dan frekuensi buang air besar lebih

dari biasanya (3 kali dalam sehari) buang air hingga lima kali sehari dan

fesesnya lunak. Neonatus diyatakan diare bila frekuensi buang air besar

sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan

dan anak , bila frekuensi lebih dari 3 kali.14

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

12

Diare masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi di

Indonesia sampai saat ini. Pada survey pemberantasan penyakit diare

tahun 2000 bahwa angka kesakitan atau insiden diare terdapat 301 per

1000 penduduk di Indonesia. Angka kesakitan diare pada balita adalah

1,0 – 1,5 kali per tahun. Dalam data statistik menunjukkan bahwa setiap

tahun diare menyerang 50 juta penduduk Indonesia dan dua pertiganya

adalah bayi dengan korban meninggal sekitar 600.000 jiwa.15

Pengunaan istilah diare sebenarnya lebih tepat dari pada

gastroenteritis, karena istilah yang disebut terakhir ini memberikan kesan

seolah-olah penyakit ini hanya disebabkan oleh infeksi dan walaupun

disebabkan oleh infeksi, lambung jarang mengalami peradangan. 16

Selain itu diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk

mengeluarkan sesuatu yang merugikan atau racun dari dalam tubuh,

namun banyaknya cairan tubuh yang dikeluarkan bersama tinja akan

mengakibatkan dehidrasi yang dapat berakibat kematian. Oleh karena itu,

diare tidak boleh dianggap sepele, keadaan ini harus dihadapi dengan

serius mengingat cairan banyak keluar dari tubuh, sedangkan tubuh

manusia pada umumnya 60% terdiri dari air, sebab itu bila seseorang

menderita diare berat, maka dalam waktu singkat saja tubuh penderita

sudah kelihatan sangat kurus. 14

Diare merupakan simptom, jadi bukan penyakit, sama halnya

dengan demam panas, bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari

suatu penyakit tertentu, contoh: malaria, radang, paru, influinza, dan lain-

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

13

lain. Ada dua jenis diare menurut lama hari terjadinya yaitu diare akut dan

diare kronik. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada

bayi dan anak yang sebelumnya sehat serta berlangsung antara 3-5 hari.

Sedangkan diare kronik adalah diare yang berlanjut lebih dari 2 minggu,

disertai kehilangan berat badan atau tidak bertambahnya berat badan.15

2.3.2 Gejala klinis

Mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh

biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian

timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir atau darah. Warna tinja

makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur dengan

empedu. Anus dan daerah sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan

tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat,

yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare.

Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat

disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat gangguan

keseimbangan asam-basa dan elektrolit. Bila penderita telah kehilangan

banyak cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat

badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi

cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.16

2.3.3 Patofisiologi

Sebagai akibat diare akut maupun kronis akan terjadi kehilangan

air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

14

keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik, hipokalemia dan

sebagainya), gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan

kurang, pengeluaran bertambah), hipoglikemia, dan gangguan sirkulasi

darah.14

a. Diare sekretorik

Diare sekretorik adalah suatu bentuk diare dalam jumlah

yang besar yang disebabkan karena sekresi mukosa yang berlebihan dari

cairan dan elektrolit. Paling sering disebabkan oleh enterotoksin bakteri,

yang merangsang secara aktif pembentukan siklik AMP, siklik GMP dan

Ca2+.Contoh klasik diare sekretorik adalah kolera. Kolera

memproduksienterotoksin yang mengaktivasi adenil siklase menyebabkan

peningkatansiklik AMP yang berakibat sekresi aktif Cl-. Sedangkan

Eschericia coli, Yersinia enterocolitica dan Klebsiella pneumoniae,

memproduksienterotoksin yang meningkatkan siklik GMP. Pengaruh

siklik GMP dalammenyebabkan diare mirip dengan siklik AMP dan Ca2+.

Penyebab lain diare sekretorik adalah adanya asam empedu intra luminal

misalnyakarena terputusnya siklus enterohepatik daripada keadaan

overgrowth bakteri.14

b. Diare osmotik

Diare osmotik disebabkan meningkatnya osmolaritas intraluminal

misalnya absorbsi larutan dalam lumen kolon yang buruk. Sebagai

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

15

contohyang klasik adalah defisiensi enzim disakaridase primer ataupun

sekunder pada anak yang menderita malnutrisi sehingga menyebabkan

gangguan pemecahan karbohidrat golongan disakarida, atau diare yang

disebabkan Rotavirus menyebabkan kerusakan mikrovili (brush border ).

Adanya karbohidrat (lactose) yang tidak dapat diabsorbsi, setelah

mencapai usus besar akan difermentasi bakteri menjadi asam organik

sehingga akan menyebabkan suasana hiperosmolar yang kemudian dapat

mengakibatkan sekresi air ke dalam lumen usus. Diare osmotik dapat juga

terjadi pada pemberian laktulose, oralit, ataupun bahan-bahan lain yang

bersifat hiperosmolar. 14

Tabel 3. Perbedaan diare osmotik dan diare sekretorik

Benda Diare osmotik Diare sekretorik

Volume fases <200 ml/24 jam >200 ml/24 jam

Kecepatan respon Stop diare Kontinu diare

Natrium fases < 70 meq/ I >70 meq? I

Tes reduksi Positif Negatif

Ph fases < 5 >6

2.3.4 Komplikasi

Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak,

dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti dehidrasi (ringan, sedang,

berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik), renjatan hipovolemik,

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

16

hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah,

bradikardia, perubahan pada elektrokardiogram), hipoglikemia, intoleransi

laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan

vili mukosa usus halus, kejang (terutama pada dehidrasi hipertonik), dan

malnutrisi energi protein (karena selain diare dan muntah, penderita juga

mengalami kelaparan). 16

2.3.6 Diagnosis

(a). Anamnesis,

Anamnesis perlu ditanyakan berikut ini: lama diare,

frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak lendir

dan darah dalam tinja. Bila disertai muntah : volume dan

frekuensinya, kencing: biasa, berkurang, jarang atau tidak kencing

dalam 6-8 jam terakhir. Adakah panas atau penyakit lain yang

menyertai diare seperti: pilek, otits media, campak. Tindakan yang

telah ibu lakukan selama diare: memberi oralit, membawa berobat ke

Puskesmas atau ke Rumah Sakit dan obat-obatan yang diberikan

serta riwayat imunisasinya.17

(b). Pemeriksaan Fisik,

Yang perlu diperiksa: berat badan, suhu tubuh, frekuensi

denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah. Selanjutnya

melihat tanda-tanda dehidrasi.

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

17

Pernapasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis

metabolik. Bising usus yang lemah atau tidak apabila terdapat

hipokalemi. Pada pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi dan

capillary refil dapat menentukan derajat dehidrasi yang terjadi. 18

Tabel 4. Modifikasi Petunjuk Dalam Menentukan Derajat Dehidrasi

Kegiatan A B C D

1.Menanyakan

Diare

Muntah

Haus

Kencing

< 4x sehari

(-) atau

sedikit

(-)

4-10x sehari

(+) beberapa kali

(+)

Sedikit, kuningtua

(oliguria)

> 10x sehari

Sering

(++) / tak dapat

minum

(-) selama 6 jam

> 4x ; > 2 minggu

Disertai/tidak dise

rtai darah atau

lendir

2. Melihat

Keadaan umum

Air mata

Mata

Bibir dan lidah

Nafas

Baik

(+)

Normal

Basah

Normal

Lemah,gelisah

(+)

Cekung

Kering

Cepat

Lunglai, tidak sadar

(+)

Sangat cekung

Sangat kering

Sangat cepat dan

dalam (kussmaul)

Gizi kurang

3.Meraba

Kulit

Nadi

Ubun-ubun

Kekenyalan

Normal

Normal

(<120x/menit)

normal

Kekenyalan

Kurang

Cepat

(120–140x/menit)

Cekung

Kekenyalan

Sangat kurang

Sangat cepat

( > 140x/menit)

Cekung

Kering

Kekenyalan

Kurang

Lemah atau tak

Teraba

4. Menimbang

Berat

Normal Turun 25-100% Turun >100%

5. Kesimpulan Tanpa

Dehidrasi

Dehidrasi ringan –

sedang

Dehidrasi berat Diare kronik,

Diare persisten

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

18

2.3 Hubungan antara Pemberian ASI Ekslusif dengan Kejadian Diare

Pada waktu bayi baru lahir secara alamiah mendapat zat kekebalan

tubuh dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut akan cepat turun

setelah kelahiran bayi, padahal dari waktu bayi lahir sampai bayi berusia

beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara

sempurna. Sehingga kemampuan bayi membantu daya tahan tubuhnya sendiri

menjadi lambat selanjutnya akan terjadi kesenjangan daya tahan tubuh.

Kesenjangan daya tahan tersebut dapat diatasi apabila bayi diberi ASI.8

Pemberian makanan berupa ASI sampai bayi mencapai usia 4-6 bulan,

akan memberikan kekebalan kepada bayi terhadap berbagai macam penyakit

karena ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, jamur dan

parasit. Oleh karena itu, dengan adanya zat anti infeksi dari ASI, maka bayi

ASI eksklusif akan terlindungi dari berbagai macam infeksi baik yang

disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. Ada perbedaan yang

signifikan antara bayi yang mendapat ASI eksklusif minimal 4 bulan dengan

bayi yang hanya diberi susu formula. Bayi yang diberikan susu formula

biasanya mudah sakit dan sering mengalami problema kesehatan seperti sakit

diare dan lain-lain yang memerlukan pengobatan sedangkan bayi yang

diberikan ASI biasanya jarang mendapat sakit dan kalaupun sakit biasanya

ringan dan jarang memerlukan perawatan.19

Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian di Filipina yang

menegaskan tentang manfaat pemberian ASI ekskusif serta dampak negatif

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

19

pemberian cairan tambahan tanpa nilai gizi terhadap timbulnya penyakit

diare. Seorang bayi yang diberi air putih atau minuman herbal, lainnya

beresiko terkena diare 2-3 kali lebih banyak dibandingkan bayi yang diberi

ASI.20

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

20

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh pemberian ASI Ekslusif dengan

kejadian diare pada bayi. Variabel independen adalah pemberian ASI Ekslusif

sedangkan variabel dependennya pada penelitian ini adalah diare pada anak.

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam

penelitian ini adalah:

Variabel Independent Variabel Dependent

3.2 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah bayi yang terkena diare

3.2.2 Diare

Diare adalah buang air besar (BAB) disertai cairan atau BAB cair,

dengan frekuensi berak lebih dari 3 kali dalam waktu 24 jam. Secara

operasional definisi diare adalah terjadinya perubahan bentuk dan

konsistensi tinja, melembek sampai mencair serta bertambahnya frekuensi

berak lebih dari biasanya.22

A S I Ekslusif Diare pada bayi

20

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

21

3.2.2.1 Kriteria Objektif

a). Menderita : Bila bayi mengalami BAB cair dengan

frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam waktu

24 jam berdasarkan keterangan pada rekam

medik.

b). Tidak menderita : Bila bayi tidak mengalami BAB cair

dengan frekuensi BAB lebih dari 3 kali

dalam waktu 24 jam.

3.2.3 ASI Ekslusif

Pemberian ASI secara eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu

setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan8 dan

merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi karena mempunyai nilai

gizi yang paling tinggi.5.

3.2.3.1 Kriteria Objektif

a). ASI Ekslusif : Bila bayi hanya diberi ASI saja

selama 6 bulan.

b). ASI Non Ekslusif : Bila bayi tidak diberi ASI saja

selama 6 bulan, tetapi diberi susu

selain ASI yaitu susu formula.

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

22

3.3 Cara Ukur

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan wawancara berdasarkan

lembaran kuisioner dan melihat riwayat diare bayi pada rekam medik.

3.4 Alat Ukur

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Dokumentasi yaitu alat pengumpul data dengan dokumen untuk mencatat data

yang dibutuhkan dalam penelitian. Data yang dapat diperoleh dengan alat

dokumentasi dalam penelitian ini berupa daftar bayi yang pernah diare yang

didapat dari rekam medik.

2. Kuesioner yaitu untuk mengetahui karakteristik responden meliputi usia dan

jenis kelamin bayi, frekuensi diare bayi dalam 6 bulan yang dikategorikan

menjadi 2 yaitu diare dan tidak diare.

3.5 Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan untuk penelitian ini adalah skala

ordinal. Skala ordinal termasuk skala statistik yang diurutkan dari jenjang yang

paling rendah sampai ke jenjang yang paling tinggi, atau sebaliknya dari jenjang

yang paling tinggi sampai yang paling rendah23. Pada skala ordinal, subkategori

masih bersifat kualitatif seperti pada skala nominal. Ciri data dengan skala ordinal

adalah adanya perbedaan antar-subkategori24. Pengukuran ini tidak hanya

membagi objek menjadi kelompok-kelompok yang tidak tumpang tindih, tetapi

antara kelompok itu ada hubungan (rangking).25

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

23

3.6 Hipotesis

3.6.1 Hipotesis nol :

Tidak Ada Pengaruh pemberian ASI Ekslusif dengan

kejadian diare pada bayi di RS Ibu dan Anak Sitti Fatimah,

Makassar.

3.6.2 Hipotesis alternativ :

Ada pengaruh pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian

diare pada bayi bulan di RS Ibu dan Anak Sitti Fatimah,

Makassar.

.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

24

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode

analitik di mana penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian ASI

Ekslusif dengan kejadian diare pada bayi. Pendekatan yang digunakan pada

desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu studi epidemiologi yang

mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dengan paparan

dengan cara mengamati status paparan penyakit, atau karakteristik terkait

kesehatan lainnya, secara individu-individu dari suatu populasi pada suatu saat.

4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang terpilih adalah RS Ibu dan Anak Sitti

Fatimah Jln. Gunung Merapi No.75, Makassar.

4.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada Desember 2012 sampai

Januari 2013.

24

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

25

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan untuk pengumpulan data dalam

penelitian ini terdiri dari semua bayi yang menderita diare ataupun

yang pernah menderita diare pada RS Ibu dan Anak Sitti Fatimah

Makassar.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan bayi 0 – 11 bulan yang pernah atau yang

sedang menderita diare pada RS Ibu dan Anak Sitti Fatimah,

Makassar.

4.3.3 Cara Pengambilan Sampel Dan Besar Sampel Penelitian

Sampel penelitian diambil secara acak dengan menggunakan

konsekutif simpling, dimana semua subyek yang datang secara berurutan

dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai

subjek yang diperlukan terpenuhi. Kriteria sampel adalah bayi yang

mengalami diare. Untuk menentukan besar sampel dalam penelitian ini

digunakan rumus sebagai berikut:

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

26

Keterangan:

Zα = Deviat Baku Alfa (1,96)

Zβ = Deviat Baku Beta (0,84)

P2 = Proporsi dalam kelompok yang sudah diketahui nilainya (0.58)

Q2 = 1 - P2 (1 – 0,58 = 0,42)

P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement

peneliti (0,80)

P1 – P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna (0,80-

0,58 = 0,22)

Q1 = 1- P1 (1-0,80 = 0,2)

P = Proporsi total = (P1+P2)/2 (0,80+0,58/2 = 0,69)

Q = 1-P (1-0,69 = 0,31)

OR = 2

Maka :

𝑛1 = 𝑛2 = (𝑍𝛼√2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽√𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2

𝑃1 − 𝑃2)

2

𝑛1 = 𝑛2 = (1,96√2.0,69.0,31 + 0,84√0,80.0,2 + 0,58.0,42

0,22)

2

𝑛1 = 𝑛2 = (1,96√0,427 + 0,84√0,403

0,22)

2

n1 = n2 = 66,9 = 67 (dalam penelitian dibulatkan menjadi 70)

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

27

4.4. Instrumen penelitian

Pengumpulan data untuk penelitian ini diperoleh dari data primer dan

sekunder yakni diperoleh melalui jawaban dari pertanyaan pada lembar quisioner

dan riwayat diare pada rekam medik.

4.5. Metode Pengolahan dan Analisa Data

Data yang terkumpul, dianalisis dengan menggunakan program Statistic

Package for Social Science (SPSS) 16 di mana pengaruh pemberian ASI Ekslusif

dengan kejadian diare pada bayi bulan di RS Ibu dan Anak Sitti Fatimah

Makassar akan diuji dengan metode uji Chi Square. Data yang diperoleh akan

disusun dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang (diagram balok).26

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

28

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5. 1. Hasil Penelitian

Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Pemberian ASI Ekslusif

dengan Kejadian Diare pada Anak di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti

Fatimah Makassar 2012. Sampel yang diambil yaitu bayi yang berumur

antara 0 – 11 bulan yang memenuhi kriteria inklusi, dimana didapatkan 70

sampel bayi.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara turun ke RSIA yang

bersangkutan dan melakukan wawancara menggunakan kuisioner yang

telah disuaikan dengan judul penelitian.

Setiap ibu dari bayi yang menderita diare ditanya berdasarkan

pertanyaan pada kuisioner dan mengisi jawaban kuisioner sesuai jawaban

dari ibu dari bayi tersebut. Kuisioner yang telah terisi atau terjawab

selanjutnya di teliti lagi apakah telah memenuhi kriteria inklusi. Setelah

data terkumpul, selanjutnya disusun dalam tabel induk (master tabel)

dengan program komputer yaitu Microsoft Excel. Dari tabel induk

kemudian dipindahkan ke dalam program SPSS 16 dan selanjutnya diolah

lalu disajikan dalam bentuk tabel.

28

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

29

5.2 Gambaran Umum Lokasi

Rumah sakit yang digunakan sebagai lokasi penelitian adalah RSIA

Sitti Fatimah yang beralamat di Jl. Gunung Merapi No.75 , Telp. (0411)

3624956, 3620803, Fax (0411) 3625784 Makassar.

5.3 Karakteristik Subjek

Adapun hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3.1. Distribusi Karakteristik Bayi Berdasarkan Umur di

RSIA Sitti Fatimah Makassar, Bulan Desember 2012- Januari 2013

Umur bayi

(valid)

Frequency

(N)

Percent

(%)

1 bln 9 12,9

10 bln 5 7,1

11 bln 8 11,4

2 bln 7 10.0

3 bln 5 7,1

4 bln 4 5,7

5 bln 1 1,4

6 bln 6 8,6

7 bln 7 10,0

8 bln 10 14,3

9 bln 8 11,4

Total 70 100,0

Sumber Data Primer.

Berdasarkan tabel 5.3.1 bisa terlihat bahwa umur sampel terbanyak

adalah umur 8 bulan sebanyak 10 bayi (14,3%), diikuti umur 1 bulan

senanyak 9 bayi (12,9%), selanjutnya umur 11 dan 9 bulan yang masing-

masing 8 orang (11,4%), kemudian umur 2 bulan dan 7 bulan sebanyak 7

bayi (10,0%), umur 6 bulan sebanyak 6 bayi (8,6%), umur 10 dan 3 bulan

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

30

sebanyak 5 bayi (7,1%), umur 4 bulan sebanyak 4 bayi (5,7%) dan yang

terakhir bayi umur 5 bulan sebanyak 1 bayi (1,4%).

Tabel 5.3.2. Distribusi Karakteristik Bayi Berdasarkan Jenis kelamin

di RSIA Sitti Fatimah Makassar, Bulan Desember 2012- Januari 2013

Jenis kelamin

(Valid)

Frequency

(N)

Percent

(%)

Laki-laki

Perempuan

46

24

66,7

34,3

Total 70 100,0

Sumber Data Primer.

Berdasarkan tabel 5.2.2 dapat dilihat jumlah bayi laki-laki

yangmenjadi sampel sebanyak 46 orang bayi (66,7%) dan bayi perempuan

sebanyak 24 orang bayi (34,3%).

Tabel 5.3.3. Distribusi Pemberian ASI pertama (kolostrum) pada Bayi

di RSIA Sitti Fatimah Makassar, Bulan Desember 2012- Januari 2013

Pemberian ASI

pertama/kolostrum

(valid)

Frequency

(N)

Percent

(%)

Ya

Tidak

47

23

61,1

32,9

Total 70 100,0

Sumber Data Primer.

Pada tabel 5.3.3 dapat dilihat bahwa sebanyak 47 orang bayi

(61,1%) yang di beri ASI pertama/ kolostrum. Sedangkan sebanyak 23

orang bayi (32,9%) tidak diberi ASI pertama.

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

31

Tabel 5.3.4. Distribusi Pemberian Makanan/Minuman selain ASI

pertama (kolostrum) pada Bayi di RSIA Sitti Fatimah Makassar,

Bulan Desember 2012- Januari 2013

Pemberian makanan/minuman

sebelum ASI

pertama/kolostrum

keluar

(valid)

Frequency

(N)

Percent

(%)

Ya

Tidak

24

46

34,3

65,7

Total 70 100,0

Sumber Data Primer.

Pada tabel 5.3.4 terlihat bahwa sebanyak dan sebanyak 46 bayi

(65,7%) tidak diberi makanan/minuman sebelum ASI pertama/kolostrum

dan 24 bayi (34,3%) diberikan makanan/minuman sebelum ASI

pertama/kolostrum diberikan.

Tabel 5.3.5. Distribusi jenis Makanan/Minuman sebelum ASI pertama

di RSIA Sitti Fatimah Makassar, Bulan Desember 2012- Januari 2013

Jenis makanan/minuman

yang diberikan sebelum

ASI pertama keluar

(valid)

Frequency

(N)

Percent

(%)

Air putih/air gula/susu

formula

Tidak diberi apa-apa

24

46

34,3

65,7

Total 70 100,0

Sumber Data Primer

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

32

Pada tabel 5.3.5 didapatkan bahwa 46 bayi (65,7%) tidak diberi

apa-apa sebelum diberikan ASI pertama/koostrum dan sebanyak 24 bayi

(34,3%) yang diberikan air putih/air gula/ susu formula sebelum ASI

pertama/kolostrum diberikan.

Tabel 5.3.6. Distribusi pemberian ASI Ekslusif pada bayi di RSIA

Sitti Fatimah Makassar, Bulan Desember 2012- Januari 2013

Pemberian ASI

Ekslusif

(valid)

Frequency

(N)

Percent

(%)

Ya

Tidak

27

43

38,6

61,4

Total 70 100,0

Sumber Data Primer.

Pada tabel 5.3.6 didapatkan hasil bahwa sebanyak 43 bayi (61,4%)

sudah tidak diberi ASI dan sebanyak 27 bayi (38,6%) yang masih diberi

ASI.

Tabel 5.3.7. Distribusi Karakteristik Bayi yang diberi Makanan /

Minuman selain ASI ekslusif di RSIA Sitti Fatimah Makassar, Bulan

Desember 2012- Januari 2013

Makanan Pengganti ASI ekslusif

(valid)

Frequency

(N)

Percent

(%)

Susu formula saja/ditambah makanan bayi

Tidak diberi apa-apa

43

27

61,4

38,6

Total 70 100,0

Sumber Data Primer.

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

33

Pada tabel 5.3.7 dapat dilihat bahwa bayi yang sudah tidak

mengkonsumsi ASI dberikan susu formula/susu formula ditambah

makanan bayi sebanyak 46 bayi (61,4%) dan sebanyak 27 bayi (38,6%)

tidak diberi apa-apa.

Tabel 5.3.8. Distribusi Bayi yang Diare saat Mengkonsumsi ASI di RSIA

Sitti Fatimah Makassar, Bulan Desember 2012- Januari 2013

Bayi yang diare saat

mengkonsumsi ASI

(valid)

Frequency

(N)

Percent

(%)

Pernah

Tidak

24

46

34,3

65,7

Total 70 100,0

Sumber Data Primer.

Pada tabel 5.3.8 dedapatkan hasil bahwa sebanyak 46 bayi (65,7%) tidak

pernah diare dan sebanyak 24 bayi (34,3%) pernah mengalami diare saat

mengkonsumsi ASI.

Tabel 5.3.9. Distribusi Bayi yang diare saat Mengkonsumsi Susu

Formula (MP ASI) di RSIA Sitti Fatimah Makassar, Bulan Desember

2012- Januari 2013

Bayi diare saat minum susu formula

(vaild)

Frequency

(N)

Percent

(%)

Pernah

Tidak pernah

46

24

65,7

34,3

Total 70 100,0

Sumber Data Primer.

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

34

Pada tabel 5.3.9 didapatkan hasil bahwa sebanyak 46 bayi(66,7%)

mengalami diare saat mengkonsumsi susu formula (MP ASI) dan sebanyak 24

bayi (34,3%) tidak mengalami diare.

5.4. TABEL PENYILANGAN ( Tabel 2 x 2 )

Tabel 5.4.1 Pengaruh Diare Pada Bayi Saat Konsumsi Asi Berdasarkan

Pemberian Asi Ekslusif Di Rsia Sitti Fatimah Makassar, Bulan

Desember 2012- Januari 2013

Pemberian ASI

EKSLUSIF

Bayi yang diare saat

konsumsi ASI

TOTAL

p.value

pernah

Tidak

pernah

N % N % N %

ya 24 88,9 3 11,1 27 36,6

< 0,001 tidak 0 0.0 43 100,0 43 61,4

TOTAL 24 34,3 46 65,7 70 100

Sumber Data Primer.

Pada tabel 5.4.1, dapat dilihat pengaruh pemberian ASI ekslusif

terhadap diare pada bayi, dimana persentase bayi yang masih diberi ASI ekslusif

dan pernah diare terbanyak adalah “ya” (88,9%) dan yang tidak pernah diare

terbanyak pada “tidak” (100,0%).

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

35

Tabel 5.4.2 Pengaruh Diare Pada Bayi Saat Konsumsi Susu Formula

Berdasarkan Pemberian Asi Ekslusif Di Rsia Sitti Fatimah Makassar,

Bulan Desember 2012- Januari 2013

Pemberian

ASI

EKSLUSIF

Bayi yang diare saat

konsumsi susu formula

TOTAL

p.value

pernah

Tidak

pernah

N % N % N %

Ya 3 11.1 24 88,9 27 36,6

< 0,001 Tidak 43 100,0 0 0 43 61,4

TOTAL 46 65,7 24 34,3 70 100,0

Sumber Data Primer.

Pada tabel 5.4.2, dapat dilihat pengaruh pemberian ASI ekslusif

terhadap diare pada bayi, dimana persentase bayi yang masih diberi ASI ekslusif

dan pernah diare terbanyak adalah “tidak” (100,0%) dan yang tidak pernah diare

terbanyak adalah “ya” (88,9%).

5.5. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan

menggunakan “chi square” yang diolah dengan Statistical Product and

Service Solution (SPSS) 16 for Windows serta disesuaikan dengan tujuan

penelitian, maka pembahasan hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai

berikut:

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

36

A. Pengaruh Pemberian Asi Ekslusif dengan Kejadian Diare pada Bayi.

a. Dari 70 sampel didapatkan pada tabel 5.4.1, bayi yang masih diberi

ASI Ekslusif dan menderita Diare saat mengkonsumsi ASI adalah

sebanyak 24 sampel dengan persentasi 88,9%. Sedangkan pada bayi

yang sudah tidak diberikan ASI Ekslusif dan tidak menderita Diare saat

mengkonsumsi ASI terdapat 43 sampel dengan persentasi 100,0%.

Melalui hasil analisa data dengan menggunakan uji statistik chi square

didapatkan p value <0,001 (p<0,05), dapat diartikan bahwa H0 ditolak

atau dapat dikatakan bahwa terdapat Pengaruh Pemberian Asi Ekslusif

dengan Kejadian Diare pada Bayi.

b. Dari 70 sampel didapatkan pada tabel 5.4.2, bayi yang masih diberi

ASI Ekslusif dan Tidak menderita Diare saat mengkonsumsi Susu

Formula sebanyak 24 sampel dengan persentasi 88,9%. Sedangkan

pada bayi yang sudah tidak diberikan ASI Ekslusif dan menderita Diare

saat mengkonsumsi Susu Formula terdapat 43 sampel dengan

persentasi 100,0%. Melalui hasil analisa data dengan menggunakan uji

statistik chi square didapatkan p value <0,001 (p<0,05), dapat

diartikan bahwa H0 ditolak atau dapat dikatakan bahwa terdapat

Pengaruh Pemberian Asi Ekslusif dengan Kejadian Diare pada Bayi.

Pada penelitian ini nilai OR tidak dapat ditentukan, hal ini karena dalam

tabel chi squere terdapat nilai 0 pada tabel 2 x2.

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

37

Berdasarkan data (point “a”) tersebut didapatkan hasil bahwa kejadian

diare pada bayi saat mengkonsumsi ASI Ekslusif pada bayi yang masih

mendapatkan ASI Eksklusif lebih besar apabila dibandingkan dengan bayi

yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang

menyebutkan bahwa kejadian infeksi (diare) pada bayi yang mendapatkan

ASI lebih sedikit bila dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan

ASI.

Sedangkan pada hasil (poin “b”) kejadian diare pada bayi saat

mengkonsumsi Susu Formula dimana bayi tidak lagi diberi ASI Ekslusif

lebih tinggi dari pada bayi yang masih mendapatkan ASI Ekslusif. Maka hasil

ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kejadian infeksi (diare)

pada bayi yang mendapatkan ASI lebih sedikit bila dibandingkan dengan bayi

yang tidak mendapatkan ASI.

Hal itu dikarenakan ASI adalah asupan yang aman dan bersih bagi bayi

dan mengandung antibodi penting yang ada dalam kolustrum, sehingga

sangat kecil kemungkinan bagi kuman penyakit untuk dapat masuk ke dalam

tubuh bayi.3

Diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk mengeluarkan

sesuatu yang merugikan atau racun dari dalam tubuh, namun banyaknya

cairan tubuh yang dikeluarkan bersama tinja akan mengakibatkan dehidrasi

yang dapat berakibat kematian14. Pembentukan kekebalan tubuh pada bayi

terutama umur 0-6 bulan belum sempurna11.

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

38

Peran ASI belum mampu digantikan oleh susu formula seperti peran

bakteriostatik, anti alergi atau peran psikososial. Pemberian ASI pada bayi

tersebut dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. ASI

mengandung sIgA, Limfosit T, Limfosit B, dan Laktoferin yang dapat

merangsang peningkatan status imun pada bayi.27

IgA sekretoris yang didapatkan bayi dari ASI sangat membantu

kemampuan tubuhnya dalam menghalang mikroorganisme dan menjauhkan

dari jaringan tubuh. Ibu membentuk antibodi dari agen penyakit yang dihirup,

dimakan ataupun masuk lewat kontak manapun. Antibodi yang terbentuk

bersifat spesifik pada agen penyakit, sehingga dapat melindungi bayi pada

minggu-minggu pertama kehidupan. IgA sekretorik dari ASI tidak seperti

antibodi lain pada umumnya. IgA sekretorik melawan penyakit tanpa

menyebabkan proses inflamasi yang dapat melukai jaringan sehat.

Beberapa molekul lainnya selain IgA sekretorik mencegah mikroba

melekat pada pemukaan mukosa. Seperti, oligosakarida yang mencegah

masuknya bakteri ke dalam sel pada trakus interstinalis dan dapat

membungkus bakteri sehingga terbentuk ikatan kompleks yang nantinya akan

diekskresikan oleh bayi.

Seperti molekul pertahanan lainnya, sel-sel imun pada ASI juga

mengandung sel-sel darah putih atau leukosit yang dapat melawan agen

infeksius. Kandungan sel darah putih ini paling banyak terdapat pada

kolustrum. Tipe yang paling banyak ditemukan adalah neutrofil yang dapat

bersikulasi dalam aliran darah. Tipe lainnya yang juga ditemukan dalam ASI

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

39

adalah makrofag. Komponen lainnya yang terdapat dalam ASI merangsang

produksi IgA sekretorik, laktoferik dan lisozim oleh bayi itu sendiri.28

Pada waktu lahir sampai beberapa bulan sesudahnya, bayi belum

dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. ASI merupakan

substansi bahan yang hidup dengan kompleksitas biologis yang luas yang

mampu memberikan daya perlindungan, baik secara aktif maupun melalui

pengaturan imunologis. ASI tidak hanya menyediakan perlindungan yang

unik terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga memacu perkembangan yang

memadai dari sistem imunologi bayi sendiri. ASI memberikan zat-zat

kekebalan yang belum dibuat oleh bayi tersebut. Selain itu ASI juga

mengandung beberapa komponen antiinflamasi, yang fungsinya belum

banyak yang diketahui. Sehingga bayi yang minum ASI lebih jarang sakit,

terutama pada awal kehidupannya.29

ASI merupakan komponen penting pada sistem imun mukosa

gastrointestinal maupun mukosa lain. Karena alasan-alasan itulah angka

kejadian diare pada bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif lebih rendah

apabila dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif.4

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dikemukakan pada

bab sebelumnya, yaitu ada pengaruh yang signifikan antara pemberian ASI

eksklusif dengan angka kejadian diare pada bayi di RSIA Sitti Fatimah

Makassar.

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

40

BAB VI

KAJIAN ISLAM

6.1 ASI di Zaman Nabi

Sudah menjadi adat dan kebiasaan orang arab kala itu, khususnya kaum

Quraisy, untuk menyusukan anak- anak mereka kepada orang lain yang memang

berprofesi sebagai ibu susu. Biasanya mereka datang dari kampung. Dan kampung

tukang menyusui adalah kampung Bani Sa’ad daerah Hudaybiah sekitar 23 – 25

km dari Masjid al – Haram. Hal itupun yang terjadi pada Baginda Rasulullah

SAW.

Dikisahkan, setelah Aminah melahirkan bayinya dan diberi nama

Muhammad oleh kakeknya, kemudian Ia ( Aminah ) hendak menyusui Nabi SAW

namun entah kenapa, di hari pertama usia Nabi Muhammad SAW enggan untuk

membuka mulutnya. Aminah yang sedih dengan kematian suaminya, semakin

sedih ketika putranya tetap tidak ingin menyusu dari ibunya sendiri di hari kedua.

Di hari ketiga, datanglah Tsuwaybah, pembantu Abu Lahab, dia

menawarkan diri untuk menyusui keponakan majikannya ini, ternyata bayi ini

mau dan mulai menyusu. Si ibu gembira luar biasa, Tsuwaybah dulu juga pernah

menyusui Hamzah ibn Abdul Mutthalib.

Pada hari ke delapan usia Muhammad, datanglah 10 orang wanita dari

Bani Sa’ad ibn Bakr untuk mencari anak-anak susu. Satu dari mereka adalah

40

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

41

Halimah yang datang bersama suaminya al-Harits dan putranya yang kecil,

Abdullah ibn al-Harits.

6.1.1 Pengkajian

Berdasarkan kisah diatas, kita bisa melihat bahwa pemberian ASI

Ekslusif telah di lakukan sejak zaman NabiSAW. Hal ini terlihat dari kisah

simana Nabi SAW telah disusui oleh ibu asuhnya Tsuwabyah pada hari ke

tiga dan Halimah pada hari ke 10 Rasulullah SAW lahir. Walaupun tidak

disusui oleh ibunya Aminah, tetapi Rasulullah SAW tetap mendapatkan

ASI dari ibu susunya.

6.2 ASI dan Manfaatnya dalam Islam

Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak

tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan

sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan

makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan

sumber makanan yang menakjubkan ini.

Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu

fakta yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa

menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat.

Setelah proses penciptaan dan perkembangan janin sempurna, maka janin

tersebut siap untuk meninggalkan tempat di mana selama ini ia tempati, yaitu

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

42

rahim. Hal itu terjadi, karena desakan otot-otot rahim yang mendorong dan

memaksa janin untuk keluar. Selama dalam kandungan atau rahim, janin

mendapatkan makanan berdasarkan apa yang dikomsumsi ibunya yang disalurkan

melalui plasenta atau ari-ari. Begitu juga dengan kotorannya, juga dikeluarkan

melalui plasenta ini. Setelah janin keluar dari rahim ibunya, selanjutnya ia

mengandalkan makanannya dari air susu ibunya (ASI), yang keluar karena

desakan hormon-hormon yang terdapat pada kelenjar payudaranya.

ASI ini, mengandung berbagai unsur makanan yag dibutuhkan bayi untuk

membantu perkembangannya. Selain itu, ASI juga mengandung banyak vitamin,

kadar lemak dan unsur-unsur makanan yang lainnya. Berdasarkan hal ini, maka

kita bisa mengatakan bahwa ASI merupakan makanan sempurna yang

mengandung berbagai zat makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh makhluk

hidup, sehingga metabolisme tubuhnya bisa berjalan lancar dan perkembangan

badannya berlangsung dengan baik.

Beberapa pusat penelitian pun, telah banyak mengadakan eksperimen

untuk membuat ASI tiruan, melalui uji coba bahan-bahan kimiawi yang

disuntikkan ke dalam kelenjar susu pada beberapa binatang menyusui. Maksud

dari eksperimen ini, adalah untuk membuat susu buatan yang memiliki kandungan

kimiawi yang sama dengan susu murni (ASI). Dan hasilnya, seperti yang kita

dapatkan sekarang ini, di pasaran banyak terdapat susu buatan yang dijual di toko-

toko, baik untuk komsumsi bayi, maupun anak-anak, bahkan untuk orang dewasa.

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

43

Namun para ilmuwan berdasarkan penelitian yang mereka lakukan

menegaskan, bahwa susu buatan mustahil dapat menggantikan fungsi susu murni,

karena kandungan yang dimiliki keduanya tidak bisa sama persis. Tentunya,

pengakuan di atas, menunjukkan kegagalan susu buatan dalam memainkan

perannya sebagai pengganti susu murni (ASI).Bahkan beberapa penelitian telah

dilakukan untuk menganalisa kandungan zat yang terdapat dalam susu buatan.

Hasil dari penelitan itu menyatakan bahwa susu buatan tidak aman dan memiliki

kemungkinan untuk mengandung bahan-bahan yang dapat mengakibatkan

kerusakan sel tubuh.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, beberapa pusat penelitian menyeru

dan mengkampanyekan slogan back to basic. Di mana mereka mengajurkan para

ibu untuk memberikan susu murni (ASI) kepada anak mereka dengan

menyusuinya langsung. Hal itu dapat menyelamatkan bayi mereka, sekaligus

menyelamatkan generasi yang akan datang dari cacat tubuh yang diakibatkan oleh

komsumi susu buatan, atau kurangnya bayi dalam mengkomsumsi susu murni

(ASI).

Tindaklanjut dari seruan di atas, mendorong sebagian ilmuwan untuk

mengadakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ‘waktu ideal’ dalam

menyusui seorang bayi. Di salah satu pusat penelitian yang terdapat di Kanada,

telah dilakukan penelitian yang meliputi seratus lima puluh bayi yang ditempatkan

bersama ibu mereka di suatu tempat dengan mendapatkan pengawasan penuh dari

para ahli. Dengan tujuan, menghitung dan mengira-ngira ‘waktu ideal bagi

penyusuan bayi’. Hal itu dilakukan dengan menghitung rata-rata pertumbuhan dan

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

44

perkembangan bayi, sebagai akibat dari susu ASI yang mereka komsumsi setiap

hari.

Hasil penelitian di atas, membuktikan bahwa waktu ideal bagi para ibu

dalam menyusui mereka, dikaitkan dengan perkembangan dengan pertumbuhan

dan perkembangan anak-anak mereka adalah kira-kira dua tahun atau kurang

sedikit.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan, para ilmuwan

melakukan variasi eksperimen dengan mengurangi masa penyusuan bagi sebagian

anak. Dan hasilnya menyatakan bahwa anak-anak yang dikurangi masa

penyusuannya, mengalami ganguan dalam perkembangan biologisnya. Begitu

juga dilakukan eksperimen dengan menambah masa penyusuan pada sebagian

anak.

Dan hasilnya membuktikan bahwa anak-anak yang ditambah masa

penyusuannya, juga mengalami gangguan pada perkembangan biologisnya

dengan terjadinya penumpukan sebagian bahan atau zat pada sel tubuh yang tidak

bisa dicernanya atau tidak bisa dibuang keluar. Khusus untuk eksperimen yang

terakhir, pemberian kadar susu yang diberikan kepada anak-anak yang ditambahi

masa penyusuannya adalah kadar yang sama yang diberikan kepada anak-anak

yang lain.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, kita bisa mengambil kesimpulan

bahwa pemberian susu murni (ASI) pada bayi, merupakan dasar bagi

perkembangan mereka, hingga mereka bisa tumbuh secara alami. Adapun masa

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

45

ideal untuk menyusui mereka adalah dua tahun atau kurang sedikit. Di mana masa

menyusui ini, tidak boleh dipercepat atau dikurangi, karena bisa mengganggu

pertumbuhan beberapa sel. Dalam Qur’an surah Al Ahqaf (46) : 15, Allah berfirman :

Artinya ”Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada

ke dua orang ibu bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah (pula).

Mengandungnya sampai menyapihnya adalah 30 bulan, sehingga apabila dia

telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “ Ya Tuhanku

tunjukkanlah untuk menyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan

kepadaku dan kepada ibu bapakku perbuat dan supaya aku berbuat amal saleh

yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberikan kebaikan)

kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bersabar kepada Engkau dan

sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.

Selain itu kalau kita perhatikan Alquran, kita akan menemukan petunjuk

tentang masa ideal bagi penyusuan bayi ini, pada surah Luqman (31) : 14, Allah

SWT berfirman:

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

46

Artinya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada

dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah

yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah

kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

(QS Luqman : 14)

Ungkapan Alquran "dalam dua tahun" menunjukkan bahwa penyapihan

bayi (diputusnya masa penyusuan bayi oleh ibunya) dilakukan dalam rentang

waktu dua tahun, yang mengandung arti bahwa masa penyapihan itu berlangsung

selama dua tahun atau kurang sedikit. Dan hal itu tidak berarti penyapihan harus

dilakukan tepat dua tahun.

Berdasarkan ayat ini juga, kita bisa mengambil kesimpulan tentang

pentingnya pemberian ASI kepada bayi yang dilakukan selama masa dua tahun

atau lebih. Petunjuk Alquran yang didukung oleh penelitian ilmiah dari para ahli

ini, mengharuskan para ibu untuk mengikuti petunjuknya, agak anak yang mereka

susui, bisa tumbuh sehat. Sehingga nantinya, bisa tumbuh kuat dan bermanfaat

bagi masyarakatnya serta dapat menjalankan peranannya sebagai khalifah di

mukabumi.

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

47

6.3 Landasan islam akan pentingnya ASI

Allah SWT memberikan landasan paling hakiki tentang kewajiban

menyusui oleh para ibu dalam Firman-Nya:

Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua

tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan

kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara

ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.

Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang

ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya

ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan

permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin

anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu

memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah

dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-

Baqarah [2]: 233)

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

48

Hikmah ayat yang terkandung dalam kitab Suci Alqur’an tersebut,

setidaknya menekankan bahwa Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Tidak main-

main, seorang ibu wajib memberikan ASI sampai anaknya genap usia 2 tahun.

Namun, untuk konteks sekarang kelihatanya mengalami degradasi. Minimal

akibat terjadinya pola hidup serta pikir yang membuat agama harus ikut dengan

zaman.

Walhasil, ribuan ibu di Indonesia yang demi pekerjaan, ke-seksi-an

anggota badan rela menyusui hanya sampai beberapa bulan. Bahkan tidak jarang

pula yang menggantikan peran menyusuinya pada botol dot. Berbeda dengan

Indonesia, propaganda emansipasi telah merubah pola pikir para wanita, mereka

ingin sejajar dengan laki-laki, salah satu cara untuk itu adalah dengan bekerja

diluar, meninggal anak-anaknya dengan para pembatu . Terlebih ketika krisis

ekonomi menyerang bangsa ini, lompatan wanita menjadi wanita karier sebakin

besar, praktis merubah pola hidup masyarakat kita. Pandangan masyarakatpun

menajdi lain ketika melihat sosok wanita. Wanita menjadi mulia dan mendapatkan

emansipasi jika sudah menjadi wanita karier. Ibu-ibu kita telah melupakan bahwa

ASI, mempunyai mukjizat luar biasa bagi manusia.

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

49

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyimpulkan

beberapa hal, yaitu:

1. Pemberian Asi Ekslusif pada bayi khususnya di RSIA Siti Fatimah

Makassar belum maksimal. Hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa ibu yang masih memberikan ASI Ekslusif pada

bayinya lebih sedikit dibandingkan yang sudah tidak lagi memberikan ASI

Ekslusif melainkan memberikan Susu Formula pada bayinya.

2. Kejadian Diare khusunya pada bayi di RSIA Siti Fatimah Makassar sangat

tinggi. Hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

bayi yang menderita diare lebih banyak dibandingkan yang tidak diare

apalagi kalau bayi tersebut sudah tidak diberikan ASI Ekslusif.

3. Pada penelitian ini, dapat simpulkan bahwa adanya pengaruh pemberian

Asi Ekslusif dan Diare pada bayi khususnya bayi di RSIA Siti Fatimah

Makassar. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang didapakn dimana ada

perbedaan yang signifikan antara bayi yang masih diberi ASI Ekslusif dan

bayi yang sudah tidak lagi diberi ASI Ekslusif yaitu jika bayi masih diberi

ASI Ekslusif lebih sedikit yang menderita diare dibandingkan dengan bayi

yang sudah tidak diberikan ASI Ekslusif.

49

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

50

4. Degan didapatkannya p value < 0,001 (p < 0,05), dapat diartikan bahwa H0

ditolak atau dapat dikatakan bahwa terdapat Pengaruh Pemberian Asi

Ekslusif dengan Kejadian Diare pada Bayi.

7.2. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian diatas, saran-saran yang dapat

sampaikan:

1. Bagi Pemerintah

Pengetahuan ibu tentang menyusui masih perlu ditingkatkan, dengan

memberikan informasi tentang pentingnya ASI bagi bayi dan manfaat

menyusui, baik dari keluarga, tenaga kesehatan maupun pemerintah.

2. Bagi instansi kesehatan

Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat mensosialisasikan dan

mendukung ibu untuk menyusui setelah melahirkan atau dengan nama lain

adalah Inisiatif Menyusui Dini (IMD), sehingga dapat mengurangi angka

bayi sakit dan angka kematian bayi akibat diare.

3. Bagi Keluarga

Motivasi untuk memberikan ASI pertama atau kolostrum masih harus

ditingkatkan mengingat manfaat yang terkandung didalamnya.

4. Bagi Ibu yang mempunyai Bayi

Ibu sebaiknya berusaha untuk memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan

kepada bayinya, kemudian di lanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun seperti

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

51

yang terkandung dalam Al-Qur’an surah Al Luqman: 14, Al Ahqaf: 15, dan

Al-Baqarah: 233.

5. Bagi Penulis Lain

Hasil penelitian ini dapat diteruskan oleh peneliti lain dengan menambah

jumlah variabel, sehingga diharapkan dapat lebih menambah pengetahuan

tentang penyebab diare pada Bayi.

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

52

DAFTAR PUSTAKA

1. Pemerintah Kota Makassar. 2008. Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun

2007. Dinas Kesehatan Kota Makassar. Makassar.

2. Susanti N.I. 2004. Usia Tepat Mendapat Makanan Tambahan.

http://www.tabloit-nakita.com/artikel-ph3?edisi=0406rubrik

(2 September 2009)

3. Departemen Kesehatan. 2001. Strategi Nasional Peningkatan Pemberian

ASI tahun 2001-2005. Makalah disampaikan pada Workshop

Peningkatan Pemberian ASI. Jakarta.

4. Matondang C.S., Munatsir Z., Sumadiono. 2008. Aspek Imunologi Air

Susu Ibu. In : Akib A.A.P., Munasir Z., Kurniati N (eds). Buku

Ajar Alergi-Imunologi Anak, Edisi II. Badan Penerbit

IDAI,Jakarta.

5. Tumbelaka A.R. dan Karyanti M.R. 2008. Air Susu Ibu dan Pengendalian

Infeksi. In : IDAI. Bedah ASI : Kajian dari Berbagai Sudut

Pandang Ilmiah. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

6. Krisnatuti D. dan Yenrina R. 2000.Menyiapkan Makanan Pendamping

ASI. http://hidayat2.wordpress.com/2010/01/10/jurnal-01/ (2

September 2009)

7. Munasir Z. dan Kurniati N. 2008. Air Susu Ibu dan Kekebalan Tubuh. In :

IDAI. Bedah ASI: Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah.

Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

8. Roesli U. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya, Jakarta.

9. Hendarto A. dan Pringgadini K. 2008. Nilai Nutrisi Air Susu Ibu. In :

IDAI. Bedah ASI : Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah.

Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

10. Chantry C.J., Howard C.R., Auinger P. 2006. Full breastfeeding duration

52

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

53

adn assiciated decrease in respiratory tract infection in US

children. Pediatrics. United States America.

11. Purwanti S. H. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta.

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-asi-

eksklusif.html (2 September 2009)

12. Sumadiono. 2008. Imunologi Mukosa. In : Akib A.A.P., Munasir Z.

Kurniati N. (eds). Buku Ajar Alergi-Imunologi Anak, Edisi II.

Badan Penerbit IDAI, Jakarta .

13. Moehji S. 2003. Ilmu Gizi 2. Penerbit Papas Sinar Sinanti, Jakarta.

14. Masri, S.H. 2004. Diare Penyebab Kematian 4 Juta Balita Per Tahun.

http://www.waspada.co.id/serbaserbi/kesehatan/artikel.,php?artik

el-id= 61175-35k (2 September 2009)

15. Widjaja, M.C. 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Kawan

Pustaka, Jakarta.

16. Hasan, R. dan Alatas,H.(ed). 1998.Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak

I.cet.ke:8. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. Jakarta.

17. Nelson. 2004.Bagian Ilmu Kesehatan Anak.Gastroenteritis. 17th edition.

EGC, Jakarta.

18. Suparto P. 2003. Sumbangan Da Peran Kaum Profesional Dalam

Mendukung Program Penyakit Saluran Cerna Di Era Otonomi.

Kumpulan makalah kongres nasional II BKGAI, Bandung.

19. Wahyu W.B. 2000. ASI, Anugerah Terindah yang Kadang Terlupakan.

http://www.indomedia.com/bpost/122000/18/opini/opini1.htm-

10k-supplemental (2 September 2009)

20. BKKBN. 2004. ASI Eksklusif Turunkan Kematian Bayi.

http://www.pikas.bkkbn.go.id/print.php?tid+2&rid=136-6k-sp

(3 September 2009)

21. Suradi,Raulina. 2008. Manfaat Asi dan Menyusui. FK UI. Jakarta.

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

54

22. Departemen Kesehatan. 2000. Buku pedoman pelaksanaan program

pemberantasan diare. Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit

Menular dan Penyuluhan Lingkungan Pemukiman. Jakarta.

23. Wahana Komputer. 2009. Solusi Mudah dan Cepat menguasai SPSS 17.0

untuk Pengolahan Data Statistik. Pt Elex Komputindo. Jakarta.

24. Budiarto, E. 2002. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan

Masyarakat, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

25. Wahyuni, A.S, 2009.Statistika Kedokteran (Disertai Statistika Dengan

SPSS). Bamboedoea Communication. Jakarta Timur.

26. Dahlan, M. Sopiyudin. 2006. Statistika untuk kedokteran dan kesehatan :

uji hipotesis dengan menggunakan SPSS ( seri evidence based

medicine 1). Arkans, Jakarta.

27. Markum, A.H., 2002.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Balai

Penerbit FKUI, Jakarta.

28. Newman, 2001.How Breastmilk Protect Newborns.

http://www.breastfestfeedingonline.com (3 september 2009).

29. Soetjiningsih, 2001.ASI Petunjuk Untik Tenaga Kesehatan. EGC, Jakarta.

30. Dinas DISBANTALAD, 2005. Al – Qur’an dan Terjemah Indonesia.

PT. Sri Aggung, Jakarta Pusat.

31. Al - Hadits

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendengarkan pemaparan tentang maksud, tujuan, dan manfaat

penelitian ini, maka saya bersedia dan mau berpartisipasi menjadi

responden dan menyertakan bayi saya sebagai sampel penelitian yang

akan dilakukan oleh Febby Dahlia Pujicipta dari Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Peneliti

------------------------------------------

Makassar, ………………2012

Responden

------------------------------------------

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

KUISIONER PENGARUH ASI TERHADAP KEJADIAN DIARE

Instruksi : data diisi Ibu dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab

Tanggal wawancara/pengukuran :

Nama petugas pewawancara :

RS/RSB/RSIA :…………………………. Kode sampel

1. DATA BAYI

1 Nama lengkap bayi

2 Jenis kelamin 1 = laki-laki 2 = perempuan

3 Tanggal lahir/Umur Bulan

4 Nomor medical record

5 Anak ke-

6 a. Berat badan lahir

gram

b. Panjang badan lahir

cm

7 Bayi lahir 1= aterm 2= preterm

8 Cara persalinan 1= normal 2= Caesar

2. DATA RESPONDEN

IBU

9 Nama

10 Umur (tahun) ………………..tahun

11 Umur kehamilan saat partus (minggu) ………………..minggu

12 Alamat lengkap tempat tinggal

13 Nomor telepon rumah/HP yang bisa dihubungi

15 Jumlah anak kandung ………………...orang

3. PEMBERIAN ASI

1

Apakah ASI pertama (kolostrum) diberikan pada bayi?

1= ya 2=tidak

2 Sebelum ASI pertama keluar, apakah bayi pernah diberikan makanan/minuman?

1= ya 2=tidak

3 Jika “ya”, jenis makanan apa yang diberikan?

1=air putih/air gula/ susu formula

2= tidak ada

4 Apakah bayi ibu masih disusui?

1= ya 2=tidak

5

Jika “tidak” sejak kapan bayi ibu disapih (berhenti menyusui)?

Hari/minggu

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

6

Jika “tidak”, apa alas an ibu tidak memberikan ASI?

1= produksi ASI tidakada/ produksi ASI sedikit

2= alasan lain

7

Jika “tidak” makanan pengganti ASI yang diberikan berupa

a. Susu Formula saja b. Susu Formula ditambah makanan lain

8

Jika Susu Formula, sejak kapan ibu memberikannya?

9

Bila bayi masih disusui (diberi ASI), apakah bayi pernah mengalami Diare?

a. Pernah b. Tidak pernah

(jika pernah sebutkan berapa kali/minggu)

10

Bila bayi diberi susu formula atau makanan pengganti selain Asi apakah anak pernah mengalami diare?

a. Pernah b. Tidak pernah

(jika pernah sebutkan berapa kali/minggu)

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 bln 9 12.9 12.9 12.9

10 bln 5 7.1 7.1 20.0

11 bln 8 11.4 11.4 31.4

2 bln 7 10.0 10.0 41.4

3 bln 5 7.1 7.1 48.6

4 bln 4 5.7 5.7 54.3

5 bln 1 1.4 1.4 55.7

6 bln 6 8.6 8.6 64.3

7 bln 7 10.0 10.0 74.3

8 bln 10 14.3 14.3 88.6

9 bln 8 11.4 11.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 46 65.7 65.7 65.7

perempuan 24 34.3 34.3 100.0

Total 70 100.0 100.0

pemberianASIpertama_kolostrum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 47 67.1 67.1 67.1

tidak 23 32.9 32.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

jenismakananyangdiberikansebelumpemberianASIpertama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid airputih/airgula/susuformula 24 34.3 34.3 34.3

tidak diberikan apa-apa 46 65.7 65.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

pemberianASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 27 38.6 38.6 38.6

tidak 43 61.4 61.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

makananpenggantiASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid susuformula/susuformula

ditambah makananbayi 43 61.4 61.4 61.4

tidak diberi apa-apa 27 38.6 38.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

pemberianmakanan_minumansebelumASIpertama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 24 34.3 34.3 34.3

tidak 46 65.7 65.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

bayidiaresaatkonsumsiASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid pernah 24 34.3 34.3 34.3

tidak pernah 46 65.7 65.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

bayidiaresaatkonsumsisusuformula

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid pernah 46 65.7 65.7 65.7

tidak pernah 24 34.3 34.3 100.0

Total 70 100.0 100.0

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

Crosstabs

pemberianASI * bayidiaresaatkonsumsiASI Crosstabulation

bayidiaresaatkonsumsiASI

Total pernah tidak pernah

pemberianASI ya Count 24 3 27

Expected Count 9.3 17.7 27.0

% within pemberianASI 88.9% 11.1% 100.0%

% within

bayidiaresaatkonsumsiASI 100.0% 6.5% 38.6%

% of Total 34.3% 4.3% 38.6%

tidak Count 0 43 43

Expected Count 14.7 28.3 43.0

% within pemberianASI .0% 100.0% 100.0%

% within

bayidiaresaatkonsumsiASI .0% 93.5% 61.4%

% of Total .0% 61.4% 61.4%

Total Count 24 46 70

Expected Count 24.0 46.0 70.0

% within pemberianASI 34.3% 65.7% 100.0%

% within

bayidiaresaatkonsumsiASI 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 34.3% 65.7% 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pemberianASI *

bayidiaresaatkonsumsiASI 70 100.0% 0 .0% 70 100.0%

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided) Point Probability

Pearson Chi-Square 58.164a 1 .000 .000 .000

Continuity Correctionb 54.286 1 .000

Likelihood Ratio 71.171 1 .000 .000 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 57.333c 1 .000 .000 .000 .000

N of Valid Cases 70

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,26.

b. Computed only for a 2x2 table

c. The standardized statistic is 7,572.

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

Crosstabs

pemberianASI * bayidiaresaatkonsumsisusuformula Crosstabulation

bayidiaresaatkonsumsisusufor

mula

Total pernah tidak pernah

pemberianASI ya Count 3 24 27

Expected Count 17.7 9.3 27.0

% within pemberianASI 11.1% 88.9% 100.0%

% within

bayidiaresaatkonsumsisusuformula 6.5% 100.0% 38.6%

% of Total 4.3% 34.3% 38.6%

tidak Count 43 0 43

Expected Count 28.3 14.7 43.0

% within pemberianASI 100.0% .0% 100.0%

% within

bayidiaresaatkonsumsisusuformula 93.5% .0% 61.4%

% of Total 61.4% .0% 61.4%

Total Count 46 24 70

Expected Count 46.0 24.0 70.0

% within pemberianASI 65.7% 34.3% 100.0%

% within

bayidiaresaatkonsumsisusuformula 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 65.7% 34.3% 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pemberianASI *

bayidiaresaatkonsumsisusufor

mula

70 100.0% 0 .0% 70 100.0%

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN …

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided) Point Probability

Pearson Chi-Square 58.164a 1 .000 .000 .000

Continuity Correctionb 54.286 1 .000

Likelihood Ratio 71.171 1 .000 .000 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 57.333c 1 .000 .000 .000 .000

N of Valid Cases 70

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,26.

b. Computed only for a 2x2 table

c. The standardized statistic is -7,572.