pengaruh pembelajaran pendidikan agama islam...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM TERHADAP KESADARAN
MENGONSUMSI PRODUK MAKANAN DAN
MINUMAN HALAL
(STUDI KASUS: SMP AN-NURMANIYAH CILEDUG)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Tsamrotul Fuadah
11140110000022
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
TAHUN 1440 H/2018
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
iv
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
v
ABSTRAK
Tsamrotul Fuadah (11140110000022). “Pengaruh Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam terhadap Kesadaran Mengonsumsi Produk Makanan dan
Minuman Halal (Studi Kasus: SMP An-Nurmaniyah Ciledug)”. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, September 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
gabungan atau mixed methodology design dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian sebanyak 45 siswa yang diperoleh dari teknik stratified random
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument non-tes, yaitu kuesioner dengan menggunakan skala likert pada variabel x dan variabel y, serta instrument tambahan berupa wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signfikan antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa dalam
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal dengan angka korelasi sebesar 0,527 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sedang atau cukupan. Kemudian besar pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap
kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal sebesar 27,81%.
Kata kunci: pembelajaran Pendidikan Agama Islam, kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal
vi
ABSTRACT
Tsamrotul Fuadah (11140110000022). “The Effect of Islamic Education
Learning on The Awareness of Consuming Halal Food and Beverage Products
(A Case Study: An-Nurmaniyah Junior High School Ciledug).”
A Skripsi of Islamic Education, at Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences of Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, September 2018.
The objective of this research was to find out the effect of learning Islamic Education Learning toward awareness of consuming halal food and beverage
products on An-Nurmaniyah Junior High School students. The method used in this research was a mixed methodology design with a
correlation approach. The sample of this research were 45 students obtained from
stratified random sampling technique. The data collection was done by using non-test instrument, namely questionnaires using Likert scale on x variables and y variables.
The results of the research showed that there was a significant effect between Islamic Education Learning on students' awareness in consuming halal
food and beverage products with a correlation rate of 0.527 which indicates that there is a moderate effect. Afterwards, the effect of Islamic Education Learning toward the awareness of consuming halal food and beverage products was 27.81%.
Keywords: Islamic Education Learning, awareness of consuming halal food
and beverages products
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Tuhan yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah memberikan segala karunia-Nya kepada
seluruh hamba-Nya khususnya kepada penulis sehingga alhamdulillah penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi guna memenuhi tugas akhir menyelesa ikan
pendidikan S1.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada panutan umat, baginda
Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, alhamdulillah penulis
mendapat begitu banyak dukungan, bantuan, bimbingan, saran, dan do’a dari
berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Drs. Aminudin Yakub, M.Ag., Dosen Pembimbing Skripsi yang
senantiasa membimbing, mengarahkan, memotivasi, memberikan
waktu luang kepada penulis disela-sela kesibukannya sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan. Terimakasih atas segala kebaikan yang telah
Bapak berikan, semoga Allah memberikan balasan yang terbaik dan
semoga selalu berada dalam ridha-Nya.
viii
5. Drs. Abdul Haris, M.Ag., Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberikan arahan dan bimbingan dari awal kuliah sampai
dengan masa-masa akhir studi. Semoga Allah berkahi dan selalu berada
dalam lindingan Allah.
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis selama masa kuliah. Semoga segala ilmu yang telah diberikan
bermanfaat dan berkah bagi penulis, serta Bapak dan Ibu dosen selalu
diberikan kesehatan, perlindungan, dan keberkahan dari Allah.
7. Bu Isti, serta seluruh staff PAI yang telah membantu dan memudahkan
penulis selama masa kuliah.
8. Purbatin Hadi, S.Pd. MM., Kepala Sekolah SMP An-Nurmaniyah
Ciledug yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di SMP An-Nurmaniyah dan memudahkan
penulis selama kegiatan penelitian berlangsung.
9. Ernawati, S.Pd.I, Guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam SMP An-Nurmaniyah, terimakasih telah membantu penulis
selama kegiatan penelitian.
10. Orang Tua tercinta, Mamah Nia Kurniati dan Bapak Maman Dahman.
Terimakasih telah menumpahkan do’a, dukungan moril dan materil,
kesabaran, dan segala sesuatu yang telah diberikan kepada penulis.
Semoga ini menjadi salah satu kebahagiaan yang bisa penulis berikan.
11. My mood booster, Mas Ridhol Mufti. Terimakasih untuk dukungan dan
semangat yang selalu diberikan. Terimakasih untuk kesabaran atas
sasaran badmood yang kadang terjadi. Terimakasih karena
mengingatkan untuk selalu nugas sampai skripsi ini dapat diselesaikan.
12. The Girls dan LTTQ Squad yang sudah menghiasi hari-hariku selama
berada di Ciputat. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik, semoga
Allah menjaga persahabatan kita hingga ke jannah.
13. Teman seperjuanganku PAI A dan seluruh teman-teman PAI angkatan
2014. Terimakasih atas kesan yang tak akan pernah terlupakan,
ix
kerjasama selama masa kuliah, semoga Allah pertemukan kita kembali
dalam kebahagiaan.
14. LTTQ Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang menjadi tempat
penulis dalam menimba Ilmu Al-Qur’an, semoga ustadz dan ustadzah
selalu dalam lindungan Allah serta diberi keberkahan dalam segala
aspek kehidupan.
15. Semua pihak yang belum penulis sebutkan satu persatu, terimakasih
banyak atas semua do’a dan dukungannya. Semoga Allah membalas
dengan balasan yang paling baik.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
hasil penulisan skripsi yang lebih baik lagi dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Jakarta, 24 September 2018
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................. iii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...................................................... iv
ABSTRAK............................................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 9
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 9
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
F. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...........................11
A. Kajian Teori ............................................................................................ 11
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... 29
C. Kerangka Berpikir................................................................................... 30
D. Hipotesis Penelitian................................................................................. 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................32
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 32
B. Metode Penelitian ................................................................................... 32
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 34
E. Teknik Pengolahan Data ......................................................................... 39
xi
F. Teknik Analisis Data............................................................................... 41
G. Hipotesis Statistik ................................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................48
A. Deskripsi Data......................................................................................... 48
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ........................... 71
1. Uji Syarat Instrumen .......................................................................... 71
2. Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 74
3. Uji Koefisien Korelasi........................................................................ 77
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 80
D. Interpretasi Data ...................................................................................... 81
E. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 83
BAB V PENUTUP.................................................................................................84
A. Kesimpulan ............................................................................................. 84
B. Saran ....................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................86
LAMPIRAN ...........................................................................................................89
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Materi PAI Kelas VIII SMP ............................................................. 16
Tabel 3.1 : Kisi-kisi Instrumen Angket .............................................................. 35
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Wawancara Kepala Sekolah .............................................. 38
Tabel 3.3 : Kisi-kisi Wawancara Guru PAI ....................................................... 39
Tabel 3.4 : Pedoman Skor Angket ..................................................................... 40
Tabel 3.5 : Tabel Interpretasi Nilai r .................................................................. 46
Tabel 4.1 : Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran .... 50
Tabel 4.2 : Guru mengucapkan salam ................................................................ 51
Tabel 4.3 : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran ...................................... 51
Tabel 4.4 : Guru menyampaikan materi pembelajaran ketentuan makanan dan
minuman halal secara jelas .............................................................. 52
Tabel 4.5 : Saya bertanya kepada guru jika ada materi pembelajaran yang
belum saya pahami .......................................................................... 52
Tabel 4.6 : Guru memberikan games atau permainan yang berhubungan
dengan materi pembelajaran di sela-sela proses pembelajaran ....... 53
Tabel 4.7 : Guru menggunakan media atau alat bantu dalam menyampaikan
materi pembelajaran ........................................................................ 54
Tabel 4.8 : Materi yang disampaikan oleh guru berasal dari buku pelajaran ..... 54
Tabel 4.9 : Guru menyajikan contoh makanan dan minuman halal ................... 55
Tabel 4.10 : Guru meminta siswa untuk berdiskusi ........................................... 55
Tabel 4.11 : Guru mengajukan pertanyaan kemudian meminta salah seorang
siswa untuk menjawab di depan kelas ............................................. 56
Tabel 4.12 : Guru meminta salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali
materi pembelajaran yang telah disampaikan ................................. 57
Tabel 4.13 : Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya ................. 57
Tabel 4.14 : Guru memberikan kesimpulan materi sebelum mengakhiri
pembelajaran ................................................................................. 58
Tabel 4.15 : Guru memberikan tugas di akhir pembelajaran ............................. 58
xiii
Tabel 4.16 : Guru memotivasi saya untuk mengonsumsi makanan dan minuman
yang halal ...................................................................................... 59
Tabel 4.17 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman setiap hari ................. 59
Tabel 4.18 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman dengan pola 4 sehat 5
sempurna setiap hari ...................................................................... 60
Tabel 4.19 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman sesuai dengan kriteria
yang dibolehkan oleh Islam untuk dikonsumsi ............................. 61
Tabel 4.20 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman orang lain tanpa
izin ................................................................................................. 61
Tabel 4.21 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman dari hasil meminta
secara paksa kepada teman ........................................................... 62
Tabel 4.22 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah
kaladuarsa ...................................................................................... 63
Tabel 4.23 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung
khamer atau memabukkan ............................................................ 63
Tabel 4.24 : Saya memeriksa komposisi atau bahan baku produk makanan dan
minuman yang saya konsumsi ...................................................... 64
Tabel 4.25 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan
bagi tubuh saya .............................................................................. 65
Tabel 4.26 : Sebelum mengonsumsi produk makanan dan minuman, saya
memeriksa adanya label halal pada produk tersebut ..................... 65
Tabel 4.27 : Saya mengonsumsi produk makanan dan minuman yang
mencantumkan label halal ............................................................. 66
Tabel 4.28 : Saya mengonsumsi makanan dan minuman di restoran yang
bersertifikasi halal atau mencantumkan label halal ...................... 66
Tabel 4.29 : Saya tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang diragukan
kehalalannya .................................................................................. 67
Tabel 4.30 : Saya mengajak keluarga dan teman untuk mengonsumsi makanan
dan minuman halal ........................................................................ 68
Tabel 4.31 : Saya mencegah keluarga dan teman jika ada yang mengonsumsi
makanan dan minuman yang tidak halal ....................................... 68
Tabel 4.32 : Saya merasa ragu ketika mengonsumsi produk makanan dan
minuman tanpa label halal ............................................................ 69
Tabel 4.33 : Hasil Uji Validitas Variabel X ....................................................... 71
xiv
Tabel 4.34 : Hasil Uji Validitas Variabel Y ....................................................... 72
Tabel 4.35 : Reliabilitas Variabel X ................................................................... 74
Tabel 4.36 : Reliabilitas Variabel Y ................................................................... 74
Tabel 4.37 : Uji Normalitas ................................................................................ 75
Tabel 4.38 : Uji Homogenitas ............................................................................ 75
Tabel 4.39 : Uji Linieritas .................................................................................. 76
Tabel 4.40 : Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara
variabel x dan variabel y ................................................................. 77
Tabel 4.41 : Uji Korelasi .................................................................................... 80
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Data Statistik Sertifikasi Halal LPPOM MUI .............................. 5
Gambar 2.1 : Label Halal MUI .......................................................................... 28
xvi
DAFTAR BAGAN
Tabel 2.1 : Kerangka Berpikir ............................................................................ 31
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Variabel X (Uji Instrumen) ................................... 90
Lampiran 2 : Kuesioner Variabel Y (Uji Instrumen) ................................... 93
Lampiran 3 : Kuesioner Variabel X (Instrumen Penelitian) ........................ 96
Lampiran 4 : Kuesioner Variabel Y (Instrumen Penelitian) ........................ 98
Lampiran 5 : Hasil Kuesioner Variabel X (Uji Instrumen) .......................... 100
Lampiran 6 : Hasil Kuesioner Variabel Y (Uji Instrumen) .......................... 102
Lampiran 7 : Hasil Kuesioner Variabel X (Data Penelitian) ....................... 104
Lampiran 8 : Hasil Kuesioner Variabel Y (Data Penelitian) ....................... 106
Lampiran 9 : Hasil Wawancara dengan Kepala SMP An-Nurmaniyah ....... 108
Lampiran 10 : Hasil Wawancara dengan Guru PAI ..................................... 110
Lampiran 11 : Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment .......................... 112
Lampiran 12 : Hasil Uji Validitas Variabel X .............................................. 113
Lampiran 13 : Hasil Uji Validitas Variabel Y .............................................. 117
Lampiran 14 : RPP Pembelajaran ................................................................ 121
Lampiran 15 : Uji Referensi ......................................................................... 136
Lampiran 16 : Surat Bimbingan Skripsi ....................................................... 141
Lampiran 17 : Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................ 142
Lampiran 18 : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ............................ 143
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan agama merupakan suatu sistem pendidikan yang memuat
seluruh aspek dalam kehidupan manusia untuk mencapai kehidupan yang
bahagia di dunia dan di akhirat. Salah satu perlunya pendidikan bagi manusia
adalah karena manusia merupakan makhluk Allah yang diberi akal untuk
berpikir.
Pendidikan agama adalah hak peserta didik berdasarkan undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab V, Pasal 12 ayat
1 poin a tentang Peserta Didik yang berbunyi: “Setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak: a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan
agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”.1
Haidar Putra Daulay dalam bukunya menyebutkan bahwa isi kurikulum
setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat salah satu dari tiga
mata pelajaran wajib yang diberikan kepada peserta didik yaitu pendidikan
agama. 2 Hal ini berdasar pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan Agama Islam yang menjadi salah satu dari tiga mata
pelajaran yang wajib diberikan kepada peserta didik merupakan salah satu jenis
pendidikan yang kajiannya lebih menfokuskan terhadap pemberdayaan umat
yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadis. Dalam pendidikan Islam, bukan
sekedar menyangkut aspek normatif ajaran Islam, namun juga pada unsur
penerapan serta dampaknya terhadap pemberdayaan umat.3
Berdasarkan keterangan di atas, jelas bahwa pendidikan agama sangat
penting untuk diberikan kepada peserta didik. “Pendidikan agama
1 Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional),
(Jakarta: Sinar Grafika, 2016), cet. 7, h. 10. 2 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,
(Jakarta: Kencana, 2014), cet. 1, h.73. 3 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: AMZAH, 2013), cet. 1, h. 25.
2
dikelompokkan kepada pendidikan yang wajib diberikan kepada seluruh
peserta didik sesuai dengan agama yang dianutnya”.4
Salah satu fungsi krusial dari Pendidikan Agama Islam yaitu sebagai
salah satu usaha untuk membina dalam memperbaiki sikap, tingkah laku dan
kepribadian manusia agar dapat berkembang menjadi manusia yang baik dalam
berhubungan dengan Tuhannya (hablun minAllah) maupun berhubungan
dengan sesama manusia (hablun minannas).
Tujuan yang diharapkan dari Pendidikan Agama Islam ialah bukan
hanya tentang pemahaman secara teoritis, namun juga penerapan dan
pembiasaan dari nilai-nilai ajaran yang terkandung.
Zakiyah Daradjat menyebutkan dalam bukunya bahwa salah satu hal
yang diharapkan dari adanya Pendidikan Agama Islam secara keseluruhan
yaitu terbentuknya “kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan
kamil”. 5 Hal ini berarti Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu
mewujudkan generasi penerus yang dapat mengamalkan nilai-nilai ajaran
Islam dalam segala hal baik yang dilakukan untuk dirinya sendiri maupun bagi
masyarakat disekitarnya.
Untuk menjadi generasi penerus yang dapat menerapkan nilai-nila i
ajaran Islam tentunya banyak hal yang harus diperhatikan dalam setiap sisi
kehidupan. Halal dan haram merupakan salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan bagi setiap muslim, karena hal tersebut hampir meliputi sebagian
besar ajaran Islam.
Kehalalan merupakan sesuatu yang sangat penting. Aspek halal
mestinya menjadi perhatian bagi seorang muslim dalam segala kondisi, salah
satunya sebelum mengonsumsi produk makanan atau minuman.
4 Loc.cit., 5 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), cet. 10, h.
29.
3
Menurut penjelasan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014, Pasal 1
ayat 2 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) menyatakan bahwa “Produk Halal
adalah produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam”.6
Makanan merupakan sumber energi bagi manusia, tanpa makan, tubuh
manusia akan lemas, tidak bertenaga, sehingga tidak dapat melakukan ibadah
atau aktivitas lainnya dengan baik. Namun dalam mengonsumsi suatu produk
makanan atau minuman, bukan hanya memperhatikan sisi nikmat dan kenyang,
jauh lebih penting dari itu adalah apakah makanan dan minuman tersebut halal
dan baik untuk dimakan oleh seorang muslim atau tidak.
Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal dan thayyib, hal ini sesuai dengan firman
Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah/2 ayat 168:
ضم حللا رأ ا فم ٱلأ ي ها ٱلناس كلوا مم طنم تم خطو ت تبمعوا ول طي مباا يأ مبمين عدو لكمأ إمنهۥ ٱلشيأ
٨٦١
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah/2: 168)
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
إمل أ عن أبم هري رة قال قال رسول اللم صلى الل عليهم وسلم ي ب ن ل ي ي ها الناس إم الل طي م
كلو ال: }ي أي ها الرس ا أمر بمهم المرسلمي ف نمي بم ن الطي مباتم الطي مباا وإم الل أمر المؤمم ا مم
ا ت عملو علميمن ناكم{ { وقال: }ي أي ها الذمين آمنوا كلواواعملوا صالماا إمن م بم ن طي مباتم ما رزق مم
ر يد يديهم إمل السماءم ي رب م ي رب م وم السفر أشعث أغب يطمي طعمه حرا ن ث ذكر الرج
لرا م فأن يستجاب لمذلمك ومشربه حرا ن وملبسه ح . را ن وغذمي بم
6 DPR RI, Undang-undang Jaminan Produk Halal, 2018, h. 2,
(https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/UU/1615.pdf).
4
“Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Saw bersabda: "Wahai
manusia, sesungguhnya Allah itu baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang beriman seperti apa yang telah diperintahkan kepada
para Rasul, Dia berfirman, ‘Wahai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih, sesungguhnya Aku Maha
mengetahui terhadap apa yang kalian kerjakan.’ (QS. al-Mu’minun: 51) Dan Dia berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rezeki yang telah Aku berikan kepada kalian.’ (QS.
al-Baqarah: 172) Kemudian Rasulullah Saw menuturkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan
berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit, ‘Ya Rabb, ya Rabb,’ sedangkan makanannya (yang dia makan) haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dengan yang haram, lalu
bagaimana doa itu bisa terkabul?”7 (HR. Muslim)
Berdasarkan firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW di atas,
maka jelas bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal. Makanan dan minuman yang halal atau
dibolehkan oleh Allah sudah pasti mengandung gizi yang baik yang dibutuhk an
oleh tubuh manusia, sedangkan makanan dan minuman yang diharamkan oleh
Allah sudah pastilah juga mengandung madharat atau mengandung sesuatu
yang tidak baik jika dikonsumsi oleh manusia. Maka barangsiapa yang tidak
mengonsumsi produk makanan dan minuman yang halal berarti mengingkar i
perintah Allah SWT.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, sudah seharusnya berusaha
untuk menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsi adalah makanan dan
minuman yang sudah jelas kehalalannya.8
Di Indonesia, tentang kehalalan produk makanan dan minuman
ditangani oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika
Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
7 Muhammad Fuad Abdul Baqi, Shahih Muslim, Terj. Dari صحيح مسلم لإلمام أبي الحسين مسلم بن
oleh Taufiq Nuryana, Lc, MA., (Jakarta: Pustaka As الحجاج الضشيري النيسايوري -Sunnah, 2010), Cet. 1,
Jilid 2, h. 225. 8 Sopa, Sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia , (Jakarta: Gaung Persada Press, 2013),
cet. 1, h. 3.
5
Dari data statistik sertifikasi halal LPPOM MUI Pusat pada bulan
Januari sampai dengan bulan Oktober 2017, diperoleh data sebagai berikut:
Gambar 1.1
Data Statistik Sertifikasi Halal LPPOM MUI Januari – Oktober 20179
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tercatat sebanyak 52982
produk makanan, 1169 perusahaan, dan 1516 sertifikat halal (SH) yang telah
diberikan sertifikasi halal oleh LPPOM MUI Pusat pada bulan Januari sampai
dengan bulan Oktober 2017.
Upaya ini tentunya dilakukan oleh LPPOM MUI salah satunya
disebabkan oleh peningkatan produk makanan dan minuman yang luar biasa
serta pentingnya produk makanan dan minuman halal baik dalam lingkup
nasional maupun internasional.
Zaman semakin maju dan berkembang, makanan dan minuman yang
diproduksi dan ditawarkan saat ini kepada konsumen bukan hanya makanan
dan minuman alami yang sudah jelas kehalalannya seperti ubi, singkong, dan
lain-lain. Berbagai produk makanan dan minuman olahan cenderung diolah
9 LPPOM MUI, Statistik Sertifikasi Halal Indonesia, 2018, h.1,
(http://www.halalmui.org/mui14/ index.php/main/go_to_section/59/1368/page/1).
6
dengan cara yang kompleks dan menggunakan teknologi yang modern. Hal ini
menimbulkan pertanyaan apakah makanan tersebut jelas kehalalannya?
Terlebih makanan yang tidak tercantum label halal.
Belakangan ini juga muncul fenomena di kalangan remaja seperti
“challenge makan” yang bisa disaksikan di beberapa media sosial seperti
youtube marak dilakukan. Kegiatan tersebut kurang lebih berisi tentang
kegiatan mengonsumsi produk makanan yang umumnya dilakukan oleh para
remaja, dengan mengonsumsi beberapa produk makanan hitz atau kekinian,
yang tidak semua produk makanan yang dikonsumsi tersebut mengandung
label halal.
Dalam sebuah berita online yang diterbitkan oleh beritasatu.com yang
dipublikasikan pada Jumat, 9 Maret 2018 Pukul 17:16 WIB, terdapat sekitar
7,5 juta Anak Indonesia terjangkit narkoba, diantaranya 5,9 juta anak menjadi
pecandu narkotika, sedangkan 1,6 juta anak menjadi pengedar narkoba. 10 Hal
ini tentu memprihatinkan, karena anak Inonesia merupakan generasi penerus
bangsa.
Berdasarkan penyelidikan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi
Jawa Tengah, ditemukan bahwa salah satu narkotika jenis sabu terdapat di
dalam sebuah bungkus permen.11
Fenomena tersebut tentu menjadi kekhawatiran yang besar apabila
banyak konsumen lain yang menyaksikan terutama konsumen muslim, lalu
tergiur untuk mencicipi produk makanan dan minuman tersebut yang belum
jelas status kehalalannya atau bahkan tidak halal tanpa didasari oleh
pengetahuan tentang produk makanan dan minuman yang halal.
Ketua DPR Bambang Soesatyo menginginkan adanya langkah dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menjaga dan
mengawasi makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa di sekolah seperti
10 Markus Junianto Sihaloha, 7,5 Juta Anak Indonesia Terkait Narkotika, 2018, h. 1,
(http://www.beritasatu.com/nasional/482400-75-juta-anak-indonesia-terkait-narkotika.html) 11 Ibid,.
7
menyediakan kebutuhan makanan dan minuman yang bergizi, sehat, dan halal
di kantin sekolah.12
Kantin sekolah merupakan salah satu penyedia makanan dan minuman
yang berada di lingkungan sekolah. Sebagian besar makanan dan minuman
yang dikonsumsi oleh siswa di lingkungan sekolah berasal dari kantin.
Dari hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah SMP An-
Nurmaniyah Ciledug bahwa makanan dan minuman yang disediakan oleh
kantin sekolah mendapat pemeriksaan secara berkala dari Puskesmas terdekat,
dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, terdapat 3 jenis produk makanan yang
diperiksa positif mengandung bahan formalin dan boraks. Dengan adanya hal
demikian, maka pihak sekolah menindaklanjuti dengan melarang penjual
tersebut untuk menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut
untuk dijual di kantin sekolah.
Penulis juga bertanya kepada beberapa siswa SMP An-Nurmaniyah
tentang keputusan mereka dalam mengonsumsi produk makanan dan
minuman, dari jawaban para siswa tersebut ternyata masih sangat rendah
kesadaran mereka untuk memperhatikan status kehalalan produk makanan dan
minuman yang dikonsumsi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melihat
kehalalan pada produk makanan dan minuman adalah dengan melihat adanya
label halal pada kemasan makanan dan minuman tersebut.
Dari fenomena yang terjadi, maka pengetahuan tentang produk
makanan dan minuman yang halal sudah seharusnya ditanamkan sejak dini
kepada seluruh umat muslim.
Pengetahuan terhadap makanan atau minuman yang halal tidak dapat
terjadi dengan sendirinya. Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan
adalah dengan melakukan pembelajaran, karena pembelajaran akan
menghasilkan sebuah pengetahuan. Dengan adanya pembelajaran PAI di
sekolah, penulis berasumsi bahwa pembelajaran PAI menjadi salah satu faktor
12 Ibid,.
8
yang dapat meningkatkan kesadaran siswa/i dalam mengonsumsi produk
makanan dan minuman yang halal.
Pada kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi
pembelajaran tentang “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam”,
terdapat pada kelas VIII semester genap. Faktanya, proses pembelajaran yang
dilakukan di sekolah masih belum sepenuhnya mengikuti langkah- langkah
pembelajaran dengan pendekatan scientific. Hal ini berarti proses pembelajaran
dengan menggunakan kurikulum 2013 masih perlu dimaksimalkan
Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis bermaksud untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pembelajaran Pendidikan Agama
Islam terhadap kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi
produk makanan dan minuman yang halal. Sehingga penulis mengangkat judul,
”Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Kesadaran
Mengonsumsi Produk Makanan dan Minuman Halal (Studi Kasus: SMP
An-Nurmaniyah Ciledug)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi beberapa
permasalahan, diantaranya:
1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan materi “Kriteria Makanan dan Minuman
Halal dalam Islam” belum menggunakan metode pembelajaran aktif.
2. Langkah-langkah yang ditempuh guru Pendidikan Agama Islam dalam
proses pembelajaran di SMP An-Nurmaniyah dalam menanamkan
kesadaran siswa/i untuk mengonsumsi produk makanan dan minuman yang
halal belum sesuai dengan kurikulum 2013.
3. Adanya produk makanan dan minuman yang mengandung bahan yang
tidak seharusnya digunakan dalam pembuatan produk makanan dan
minuman yang menyebabkan makanan dan minuman tersebut menjadi
tidak baik jika dikonsumsi oleh siswa/i SMP An-Nurmaniyah.
9
4. Ketidaktahuan siswa/i tentang kandungan bahan makanan dan minuman
dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.
5. Banyaknya produk makanan yang ditawarkan kepada konsumen yang
belum jelas status kehalalannya.
C. Pembatasan Masalah
Agar pemahaman dalam pembahasan ini tidak terlalu luas, maka
peneliti membatasi permasalahannya, yaitu:
1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP An-Nurmaniyah dengan
materi pembelajaran tentang “Kriteria Makanan dan Minuman Halal
dalam Islam”.
2. Kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk
makanan dan minuman halal, yang dikategorikan halal dari segi wujudnya,
cara memperolehnya, cara mengolahnya yang diketahui dengan adanya
label halal.
3. Pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran
siswa/i SMP An-Nurmaniyah Ciledug dalam mengonsumsi produk
makanan dan minuman halal.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi
pembelajaran tentang “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam”
di SMP An-Nurmaniyah ?
2. Bagaimana kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi
produk makanan dan minuman halal?
3. Apakah terdapat pengaruh antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam
pada materi “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam” terhadap
kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP
An-Nurmaniyah?
10
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang telah penulis rumuskan, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi pembelajaran
tentang “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam” di SMP An-
Nurmaniyah.
2. Kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk
makanan dan minuman halal.
3. Pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-
Nurmaniyah.
F. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut:
1. Untuk penulis, semoga dapat menambah wawasan keilmuan tentang
pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada
materi “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam” di sekolah
dan pengaruhnya terhadap kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk
makanan halal.
2. Untuk guru dan sekolah, agar dapat dijadikan sebagai bahan informas i
bahwa pentingnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam berkaitan
dengan kesadaran siswa/i dalam mengonsumsi produk makanan dan
minuman halal, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi, rujukan,
informasi dan evaluasi bagi guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.
11
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan dalam bahasa Arab kata yang paling sering
digunakan salah satunya yaitu al-tarbiyah.
Kata tarbiyah berasal dari kata rabba-yarubbu-tarbiyatan yang
berarti “memelihara, mengasuh, mendidik.”1
Menurut Abuddin Nata dalam bukunya, tarbiyah diartikan
sebagai suatu proses untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga potensi tersebut dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik, melalui cara memeliha ra,
mengasuh, merawat, memperbaiki, dan mengaturnya berdasarkan
perencanaan, sistematis, dan berkelanjutan atau continue.2
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3
Maka, pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu usaha sadar
yang dilakukan oleh pendidik untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap-tiap peserta didik
secara sistematis dan terencana agar tercapai tujuan pendidikan yang
diinginkan.
1 A. W. Munawir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka
Progressif, 2002) Cet. 25, Ed. 2, h. 462. 2 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Predanamedia Group, 2016), cet.3, h. 8 3 Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional),
(Jakarta: Sinar Grafika, 2016), cet. 7, h. 3.
12
Kata Islam secara bahasa berasal dari kata aslama-yuslimu-
islaman, yang berarti ketundukan, perdamaian dan tunduk kepada
kehendak Allah.4
Dalam konteks pendidikan, yang dimaksud dengan islam yaitu
ajaran yang diwahyukan oleh Allah SWT untuk umat manusia yang
ajarannya disampaikan melalui Rasulullah SAW.5
Maka, Islam berarti agama yang mengajarkan para pemeluknya
atau yang disebut umat muslim untuk menyebarkan perdamaian,
keamanan, dan keselamatan untuk diri sendiri, sesama manusia, dan
kepada lingkungan sekitarnya.
Pendidikan Agama Islam merupakan usaha memberikan
bimbingan dan asuhan kepada anak didik dengan tujuan agar anak didik
dapat mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran
agama Islam serta menjadikan ajaran Islam sebagai tuntunan hidup
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.6
Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada
Sekolah Umum Negeri (Ditbinpaisun) yang dikutip oleh Zakiyah
Daradjat, Pendidikan agama Islam adalah:
suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa
yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada
akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan
akhirat kelak.7
Jadi, Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha yang
dilakukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik melalui cara yang sistematis dan terencana
4 Abuddin Nata, op.cit., h. 32. 5 Ibid. 6 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), cet. 10, h.
86. 7 Ibid., h. 88.
13
agar mengenal, memiliki, menghayati, sampai mengimani ajaran agama
Islam sebagai tuntunan yang dapat digunakan dalam kehiduapan sehari-
hari sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Adanya proses pendidikan merupakan salah satu upaya
perubahan dan perkembangan pengetahuan dalam diri manusia.8
Pembelajaran dan pendidikan Islam secara keseluruhan,
bertujuan untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi insan
kamil yang berarti “manusia yang memiliki keutuhan rohani dan
jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena
takwanya kepada Allah SWT".9
Pendidikan agama Islam diharapkan dapat menciptakan
manusia yang memiliki keutuhan dimulai dari pengetahuan hingga
pengamalan nilai-nilai ajaran Islam baik itu kaitannya dalam
berhubungan dengan Allah dan dengan manusia sesamanya. Sehingga
tercipta kerukunan antar umat manusia dan tercapai kebahagian
kehidupan di akhirat nanti.
Tujuan pendidikan agama Islam tentunya sangat luas jika diliha t
dari berbagai aspek. Salah satu tujuan pendidikan agama Islam pada
tingkat mata pelajaran yaitu tercapainya pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan ajaran Islam sesuai dengan bidang-bidang tertentu.10
Pada tingkat mata pelajaran berarti tujuan pendidikan agama
Islam lebih fokus dan terinci sesuai dengan bidangnya. Misalnya dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi ketentuan makanan
dan minuman yang halal dan haram maka tujuan yang diharapkan yaitu
seorang peserta didik dapat memahami, menghayati dan mengamalkan
8 Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 144 9 Zakiyah Daradjat, op. cit., h. 29. 10 Abuddin Nata, op. cit., h. 65.
14
ajaran agama Islam tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang
halal.
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 30 ayat 2 disebutkan bahwa “Pendidikan
keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.”11
Menurut Haidar Putra Daulay dalam bukunya menjelaskan
bahwa pendidikan Agama harus mampu mengantarkan peserta didik
kepada tiga aspek. Pertama, aspek keimanan yaitu mencakup seluruh
rukun iman. Kedua, aspek ibadah yaitu mencakup seluruh rukun islam.
Ketiga, aspek akhlak mencakup seluruh akhlaqul karimah.12
Sehingga Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan di
sekolah berfungsi untuk membentuk peserta didik memenuhi dan
mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya yang mencakup poin
utamanya yaitu keimanan, ibadah dan akhlak.
Maka fungsi dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dengan materi kriteria makanan dan minuman halal dalam Islam yaitu
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi tersebut.
d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Islam sebagai agama dan objek kajian pendidikan memilik i
cakupan dan ruang lingkup yang luas. Secara garis besar Islam memilik i
sejumlah ruang lingkup yang saling terkait yaitu:
1) Akidah
11 Redaksi Sinar Grafika, op.cit., h. 21 12 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,
(Jakarta: Kencana, 2014), cet.4, h. 74.
15
Akidah merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan yang
diyakini kebenarannya oleh hati. Akidah berarti meyakinkan dengan
hati, mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dengan
perbuatan.
2) Syariat
Syariat merupakan aturan dan norma-norma yang diturunkan
oleh Allah SWT kepada manusia untuk mengatur hubungan manusia
dengan Allah, manusia dengan alam semesta, dan hubungan antar
sesama manusia. Dengan adanya aturan tersebut, maka hidup
manusia akan lebih terarah dan tentunya dapat mencapai ridha
Allah.
3) Akhlak, Etika dan Moral
Akhlak, etika, dan moral merupakan cerminan kualitas
keberagamaan seseorang. Semakin baik tingkat keberagamaan
seseorang, maka akan terlihat baik pula akhlak, etika, dan moral
yang tercermin. Karena akhlak merupakan keadaan yang menjadi
sumber lahirnya suatu perbuatan secara spontan.13
Ketiga komponen diatas merupakan suatu kesatuan dalam
ajaran Islam. Umat muslim yang memiliki akidah yang lurus dan
kuat maka akan mendorong dirinya untuk melaksanakan syariat
Islam yang hanya ditujukan kepada Allah sehingga tercermin akhlak
yang terpuji pada dirinya.
e. Materi Pendidikan Agama Islam Tingkat SMP
Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen dari
proses belajar mengajar. Tanpa adanya materi pembelajaran, maka
tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 24 Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan
13 Rois Mahfud, op. cit., h. 9.
16
kompetensi dasar pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMP/MTs, materi pendidikan agama islam kelas VIII yaitu terdiri dari
14 materi pembahasan.14
Pada Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas
VIII SMP Kurikulum 2013, yang ditulis oleh Drs. Multahim, dkk.,
terdapat 10 BAB pembahasan, diantaranya yaitu:
Tabel 2.1
Materi PAI Kelas VIII SMP15
No. BAB Materi
1. Bab 1 Perilaku Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana
2. Bab 2 Makanan dan Minuman Halal Sesuai Surah an-
Nahl (16) Ayat 114
3. Bab 3 Perilaku Menghindari Minuman Keras, Judi, dan
Pertengkaran
4. Bab 4 Iman Kepada Kitab-kitab Allah
5. Bab 5 Iman Kepada Rasul Allah
6. Bab 6 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
7. Bab 7 Macam-macam Sujud
8. Bab 8 Puasa Wajib dan Puasa Sunah
9. Bab 9 Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram
10. Bab 10 Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dari
Masa Umayyah Hingga Masa Abbasiyah
Berdasarkan keterangan di atas, maka materi tentang ketentuan
makanan dan minuman yang halal dan haram terdapat pada Bab 9, yang
dipelajari pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII
semester genap.
14 Lampiran Permendikbud No. 2 Tahun 2016 Tentang Kurikulum SMP MTs . 15 Multahim, dkk., Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII SMP , (Bogor:
Yudhistira, 2016), h. vi-vii.
17
2. Kesadaran Mengonsumsi Produk Makanan dan Minuman
Halal
a. Pengertian Kesadaran Mengonsumsi Kesadaran berasal dari kata sadar dan mendapat imbuhan
awalan ke- dan akhiran –an. Pada Tesaurus Bahasa Indonesia, sadar
berarti ”insaf, mafhum, maklum, mengerti, tahu;”16 Sedangkan arti
kesadaran yaitu ”ingatan, keinsafan, pemahaman, pengertian,
pengetahuan, rekognisi.”17
Kesadaran merupakan bagian dari sikap. Menurut Thomas dan
Znaneiecki yang dikutip oleh Muchith A. Karim, menyatakan bahwa
sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan atau tidak
melakukan, menerima atau menolak sesuatu berdasarkan pengalaman
dan norma yang dimilikinya.18
Kesadaran dapat diartikan sebagai suatu pemahaman yang akan
membentuk sikap seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu.
Mengonsumsi berasal dari kata konsumsi dan mendapat
imbuhan awalan me- yang berarti ”pemakaian, pengguanaan;” 19
Sedangkan kata mengonsumsi itu sendiri berarti ”memaka i,
menggunakan, memakan, mengayap, menyantap;”20
Mengonsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan menggunakan,
memakai, menghabiskan. Pada konteks ini mengonsumsi yang
dimaksud yaitu kegiatan memakan produk makanan dan minuman.
Jadi, kesadaran mengonsumsi merupakan suatu sikap merasa,
mengerti dan mengetahui untuk mengonsumsi hasil olahan makanan
dan minuman berdasarkan pengetahuan atau faktor lain yang dimiliki.
16 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2009), Cet. 3, h. 543. 17 Ibid. 18 Muchith A. Karim (ed.), Perilaku Komunitas Muslim Perkotaan Dalam Mengonsumsi
Produk Halal, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama RI, 2013), h.12. 19 Eko Endarmoko, op.cit., h. 334. 20 Ibid., h. 334-335.
18
b. Pengertian Makanan dan Minuman Halal
Makanan dan minuman merupakan salah satu unsur yang
diperlukan oleh tubuh manusia, tanpa adanya asupan makan, maka
tubuh manusia akan terasa lemas.
Makanan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang
diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan dan minuman.”21
Sama halnya dengan makanan, minuman yang dikonsumsi juga
harus minuman yang halal. Minuman atau dalam bahasa arab disebut
Asyribah ialah segala sesuatu yang diminum oleh manusia.22
Halal atau dalam bahasa Arab bertuliskan حالل berasal dari kata
halla yang mengadung arti ”lepas atau tidak terikat.”23 Dalam bidang
fiqih, kata halal diartikan sebagai “segala sesuatu yang boleh dikerjakan
atau dimakan.24 Halal menurut istilah berarti segala sesuatu yang lepas
dari status keharaman dan boleh/sah digunakan atau dikonsumsi.
Sebagai seorang muslim, dalam kegiatan mengonsumsi
makanan dan minuman hal yang harus diperhatikan adalah kehalalan
suatu makanan dan minuman tersebut. Allah SWT memerintahkan
kepada manusia untuk mengonsumsi makanan yang halal, sebagaimana
tercantum dalam QS. Al-Baqarah:168, yang berbunyi:
21 Panji Adam, Kedudukan Sertifikasi Halal Dalam Sistem Hukum Nasional Sebagai
Upaya Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Islam, Amwaluna, vol. 1, 2017, h. 1. 22 Choeroni, dkk. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , (Jakarta: Erlangga, 2014), h.
155. 23 Muchith A. Karim, op. cit., h. 11. 24 Ibid.,
19
ضم حللا رأ ا فم ٱلأ ي ها ٱلناس كلوا مم تم خ ت تبمعوا ول طي مباا يأ طنم طو عدو لكمأ إمنهۥ ٱلشيأ
٨٦١ مبمين
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah/2 : 168)
Dalam ayat yang lain juga disebutkan pada QS. Al-
Mu’minun/23 ayat ke 51 yang berbunyi:
ا … لمحا ملوا صن ٱلطي مبتم وٱعأ … كلوا مم
“… Makanlah dari (makanan) yang baik-baik (halal) dan
kerjakanlah kebajikan…” (QS. Al-Mu’minun/23 : 51) Pada ayat tersebut Allah SWT. memerintahkan manusia untuk
mengonsumsi makanan dan minuman yang halal lagi baik. Maka dari
itu, unsur kehalalan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi
merupakan unsur yang paling penting.
Dalam ayat Al-Qur’an di atas, kata halal disandingkan dengan
kata thayyib, maksudnya adalah manusia bukan hanya diperintahkan
untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal, namun juga
makanan dan minuman yang thayyib, yang baik untuk kesehatan dan
keseimbangan tubuh. Misal, gula merupakan makanan yang halal dan
energinya dibutuhkan oleh tubuh manusia, namun jika mengonsumsi
makanan yang mengandung gula terlalu banyak, maka akan
menyebabkan penyakit. Hal ini berarti dalam kegiatan mengonsumsi
makanan dan minuman, bukan hanya halal, namun juga thayyib, agar
tetap seimbang dalam tubuh manusia.
Seperti yang disebutkan oleh Kasmarini Baharuddin, dkk.,
dalam jurnalnya menjelaskan bahwa, “Halal and Toyyiban which
means clean and wholesome portray the symbol of intolerance to
20
hygiene, safety and quality of food that Muslims consumed.”25 Kalimat
tersebut menjelaskan bahwa halal dan thayyib berarti bersih dan sehat,
hal itu menggambarkan simbol intoleransi terhadap kebersihan,
keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh umat muslim.
Dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal Pasal 1 ayat 2, dijelaskan bahwa “produk halal adalah
produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam.”26
Makanan dan minuman halal adalah makanan dan minuman
yang boleh dikonsumsi oleh seorang muslim menurut ketentuan syariat
Islam.
Dalam PP No. 69 Tahun 1999 pasal 1 ayat 5 tentang Label dan
Iklan dinyatakan bahwa,
”Pangan halal adalah pangan yang tidak mengandung unsur
atau bahan yang haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat Islam, baik yang menyangkut bahan baku pangan, bahan
tambahan pangan, bahan baku dan bahan penolong lainnya termasuk bahan pangan yang diolah melalui proses rekayasa genetika dan iradiasi pangan, dan yang pengelolaannya
dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum agama Islam.”27
Sehingga makanan dan minuman halal merupakan makanan dan
minuman yang boleh dikonsumsi oleh umat Islam jika memenuhi dan
mengandung unsur-unsur yang diperbolehkan oleh syariat serta tidak
ada dalil syar’i yang melarangnya.
c. Kriteria Makanan dan Minuman Halal
Dalam mengonsumsi suatu produk makanan dan minuman,
bukan hanya unsur nikmat dan kenyang yang diperhatikan, namun jauh
lebih penting dari itu adalah kriteria kehalalan dari makanan dan
minuman yang dikonsumsi apakah sudah terpenuhi atau belum. Islam
25 Kasmarini Baharuddin, dkk., Understanding the Halal Concept and the Importance of
Information on Halal Food Business Needed by Potential Malaysian Entrepreneurs, International
Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, vol.5, 2015, h. 2. 26 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk
Halal. 27 Panji Adam, loc. cit,.
21
telah menetapkan kriteria makanan dan minuman yang dapat
dikonsumsi oleh manusia.
Pada dasarnya semua bahan makanan dan minuman adalah
halal, kecuali yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah
mengharamkan bangkai, darah, babi dan hewan yang disembelih
dengan nama selain Allah, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-
Baqarah/2 ayat 173:
تة وٱلد مي أ كم ٱلأ ا حر عليأ م ٱللم إمن ۦ لمغيأ بمهم منزميرم وماأ أهمم ٱلأ ر ب ولأ طر غي أ أ فمنم ٱ
فلأ عاد ول هم إمثأ يمن ٱلل غفورن إم عليأ ٨٧١ رحم
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah/2 : 173)
Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus
memenuhi dua syarat, yaitu halal artinya dibolehkan berdasarkan
ketentuan syariat Islam, serta thayyib artinya baik, mengandung nutris i,
bergizi dan menyehatkan.
Menurut Dwiwiyati, dkk., dalam jurnalnya menyebutkan bahwa
makanan dan minuman yang termasuk ke dalam kriteria halal harus
memenuhi syarat yang sesuai dengan syari’at Islam yaitu:
a. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi. b. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti:
bahan-bahan yang berasal dari organ manusia, darah, kotoran-kotoran dan lain sebagainya.
c. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih
menurut tata cara syari’at Islam. d. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan,
tempat pengelolaan dan transportasinya tidak boleh digunakan untuk babi. Jika pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lainnya terlebih dahulu harus
dibersihkan dengan tata cara yang diatur menurut syari’at Islam.
22
e. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung
khamar.28
Dari sisi bahan, kaidah hukum Islam yang berlaku untuk produk
minuman meliputi 4 faktor, yaitu:
1) Memabukkan.
2) Membahayakan.
3) Najis.
4) Terkontaminasi dengan bahan yang haram atau najis.29
Minuman yang memabukkan hukumnya adalah haram, sesuai
dengan firman Allah dalam QS. Al-Maidah/5 ayat 90:
سن ل رمجأ
زأ نصاب وٱلأ ر وٱلأ سم ميأ ر وٱلأ مأا ٱلأ ي ها ٱلذمين ءامن وأا إمن نم عمم نأ م م يأ ط ٱلشيأ
لمحو تنمبوه لعلكمأ ت فأ ٠٩فٱجأ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan”. (QS. Al-Maidah/5: 90)
Makanan dan minuman yang dikategorikan halal, sudah pasti
mengandung unsur thayyib. Dalam sebuah karya yang berjudul
Makanan Indonesia Dalam Pandangan Islam, para ahli tafsir
mengartikan kata thayyib dalam Al-Qur’an yang dihubungkan dengan
makanan merumuskan beberapa pengertian sebagai berikut:
1) Thayyib diartikan sebagai makanan yang tidak dianggap kotor dari segi zatnya, atau tidak tercampur benda yang najis,
dan tidak rusak zatnya (misalnya kadaluarsa).
28 Dwiwiyati Astogini, Wahyudin, dan Siti Zulaikha Wulandari, Aspek Religiusitas Dalam
Keputusan Pembelian Produk Halal (Studi tentang labelisasi halal pada produk makanan dan
minuman kemasan), JEBA, Vol. 13, 2011, h. 3. 29 Sopa, Sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia Studi atas Fatwa Halal MUI terhadap
Produk Makanan, Obat-Obatan dan Kosmetika, (Jakarta: Gaung Persada Press Group, 2013), Cet.
1, h. 78.
23
2) Thayyib merupakan makanan yang sesuai dengan fitrah
manusia, yang kebutuhan gizinya seimbang dan terpenuhi. 3) Thayyib adalah makanan yang apabila dimakan akan
menumbuhkan selera makan dan tidak membahayakan fisik
dan akalnya. 4) Thayyib juga diartikan sebagai suatu makanan yang lezat,
tidak ada unsur yang membahayakan, bersih dan terbebas dari kotoran.30
Maka dari itu, makanan dapat dikatakan thayyib apabila
makanan tersebut makanan yang bersih, tidak tercampur dengan najis,
menyehatkan, sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan manus ia,
tidak kadaluarsa, dan tidak merusak keseimbangan tubuh dan akalnya.
Menurut Ali Mustofa Ya’kub yang dikutip oleh Muchith A.
Karim dalam bukunya menjelaskan makanan dan minuman yang
dikategorikan halal harus memiliki lima kriteria yaitu, thayyib, tidak
mengandung dharar (bahaya), tidak mengandung najis, tidak
memabukkan, serta tidak mengandung organ tubuh manusia.31
Maka, makanan dan minuman yang halal dapat dikelompokkan
menjadi tiga kategori yaitu:
a. Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri yaitu tidak
termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah swt.
b. Halal dari segi cara mendapatkannya.
c. Halal dalam proses pengolahannya.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa thayyib merupakan
bagian dari halal, makanan dan minuman yang halal sudah pasti
didalamnya terdapat thayyib atau kebaikan, baik itu kebaikan di dunia
maupun di akhirat. Kebaikan di dunia misalnya dengan mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal dan thayyib tubuh kita akan terhindar
dari penyakit, dan kebaikan akhirat adalah dengan mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal dan thayyib maka besar
30 Mastuhu, Makanan Indonesia Dalam Pandangan Islam, Kantor Menteri Negara
Urusan Pangan Republik Indonesia, h. 57-58. 31 Muchiht A. Karim, op. cit., h. 11.
24
kemungkinan ibadah yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah SWT
sebagai tambahan amal kebaikan untuk bekal kesalamatan di akhirat
nanti.
d. Manfaat Makanan dan Minuman Halal
Segala sesuatu yang dibolehkan oleh Allah (halal) pastinya akan
memberi manfaat. Sedangkan sesuatu yang dilarang oleh Allah (haram)
tentunya juga akan mendatangkan kerusakan atau madharat. Diantara
manfaat yang akan didapatkan dari mengonsumsi makanan dan
minuman halal yaitu:
1) Terjaga kesehatannya, karena segala makanan dan minuman yang
halal, jika dikonsumsi dengan baik akan mendatangkan kesehatan
untuk tubuh
2) Mendapatkan ridha Allah karena telah menaati perintah-Nya.
3) Memilki akhlakul karimah dan terhindar dari perbuatan dosa karena
dari makanan dan minuman yang halal akan berubah menjadi tenaga
dan darah yang mengalir dalam tubuh untuk melakukan ibadah dan
aktivitas lainnya.32
Dari manfaat tersebut, maka sudah seharusnya manus ia
mengonsumsi produk makanan dan minuman yang halal yang
mengandung banyak manfaat baik bagi kebaikan di dunia maupun di
akhirat
3. Sertifikasi Halal
a. Pengertian Sertifikasi Halal
Halal menjadi faktor yang paling penting dalam mengonsumsi
produk makanan dan minuman. Namun tentunya konsumen tidak dapat
mengetahui secara langsung proses keseluruhan pembuatan makanan
tersebut dari segi pengolahan hingga pengemasan produk makanan atau
32 Choeroni, dkk., op. cit., h. 159.
25
minuman tersebut. Lalu bagaimana konsumen dapat memastikan produk
tersebut halal?
Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk suatu lembaga yang
disebut Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika atau
disingkat menjadi LPPOM MUI. Lembaga ini bertugas untuk menelit i,
mengkaji, menganalisis serta memutuskan apakah produk makanan,
obat-obatan serta kosmetika yang diolah oleh produsen dan beredar di
masyarakat aman untuk dikonsumsi serta dapat dipastikan
kehalalannya.33
Setelah LPPOM MUI melakukan rangkaian penelitian dan
pengkajian terhadap produk makanan, obat-obatan dan kosmetika, maka
kemudian hasilnya dilaporkan kepada komisi Fatwa MUI untuk
dimintakan fatwanya, kemudian fatwa disampaikan kepada masyarakat
dalam bentuk sertifikasi halal.34
Sertifikasi merupakan proses penyertifikatan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sertifikat berarti “akta, brevet, lisens i,
surat; diploma, dokumen, ijazah.”35
Sertifikat halal merupakan “surat keterangan yang dikeluarkan
oleh MUI Pusat atau Provinsi tentang halalnya suatu produk makanan,
minuman, obat-obatan, dan kosmetika yang diproduksi oleh perusahaan
setelah diteliti dan dinyatakan halal oleh LPPOM-MUI.”36
Maka sertifikasi halal merupakan suatu jaminan halal yang dapat
dijadikan pegangan dan landasan konsumen dalam mengonsumsi produk
makanan dan minuman. Pada kemasan produk makanan dan minuman
sertifikasi halal dapat dijumpai dalam bentuk label halal yang tercantum
pada kemasan produk tersebut.
33 Sopa, op.cit., h. 5. 34 Ibid. 35 Eko Endarmoko, op.cit., h. 591. 36 Mashudi, Konstruksi Hukum&Respons Masyarakat Terhadap Sertifikasi Produk Halal,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), cet. 1, h. 114-115.
26
b. Tujuan Sertifikasi Halal
Sertifikat halal yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI sebagai
lembaga yang dibentuk oleh MUI memiliki beberapa tujuan. Diantara
tujuan adanya sertifikasi halal yaitu untuk memberikan kepastian status
kehalalan, sehingga konsumen dalam mengonsumsi produk makanan
dan minuman tidak merasa khawatir terhadap status kehalalan produk
makanan dan minuman tersebut.37
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, dalam pasal 3 poin a
disebutkan bahwa Jaminan Produk Halal (JPH) bertujuan untuk
”memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan dan kepastian
ketersediaan Produk Halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan
menggunakan Produk.”38
Kedudukan sertifikasi halal di Indonesia mempunya i
kedudukan yang sentral karena sertifikasi halal menjadi salah satu
upaya perlindungan konsumen dalam hukum Islam.39
Dengan demikian, sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh
LPPOM MUI dilakukan dengan tujuan agar masyarakat khususnya
konsumen muslim dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman
halal merasa aman dan tidak ragu atas status kehalalan pada produk
makanan dan minuman tersebut.
c. Prosedur Sertifikasi Halal
Setiap produsen yang ingin mendapatkan sertifikasi halal atas
produk makanan atau minuman, obat-obatan, dan kosmetika maka
harus melakukan beberapa tahapan yang telah ditentukan oleh LPPOM
MUI.
37 LPPOM MUI, Sertifikat Halal MUI, 2018,
(http://www.halalmui.org/mui14/ index.php/main/go_to_section/55/1360/page/1). 38 Loc.cit., 39 Panji Adam, op.cit., h. 163.
27
Prosedur untuk memperoleh sertifikat halal mengalami
perubahan dan penyempurnaan dari waktu ke waktu seiring dengan
perkembangan teknologi yang digunakan terutama pada teknologi
pengolahan pangan.40
Produk makanan dan minuman, obat-obatan, dan kosmetika
yang akan diajukan untuk memperoleh sertifikat halal harus melalui
beberapa tahapan.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari situs resmi
LPPOM MUI, terdapat beberapa tahapan yang harus dilewati
perusahan yang akan mendaftar proses sertifikasi halal, sebagai berikut:
1) Memahami persyaratan sertifikasi halal dan mengikuti
pelatihan Sistem Jaminan Halal (SJH). 2) Menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH). 3) Menyiapkan dokumen sertifikasi halal.
4) Melakukan pendaftaran sertifikasi halal (upload data). 5) Melakukan monitoring pre-audit dan pembayaran akad
sertifikasi. 6) Pelaksanaan audit. 7) Melakukan monitoring pasca audit.
8) Memperoleh sertifikat halal.41
Menurut Mashudi dalam bukunya menjelaskan bahwa,
prosedur yang dilakukan untuk menetapkan kehalalan produk makanan
dan minuman, diantaranya yaitu:
”Pertama, Tim Auditor LPPOM MUI melakukan pemeriksaan
ke lokasi produsen setelah formulir beserta lampiran-lampirannya dikembalikan ke LPPOM MUI dan diperiksa
kelengkapannya. Kedua, hasil pemeriksaan dan hasil laboratorium dievaluasi dalam Rapat Tenaga Ahli LPPOM MUI. Jika telah memenuhi persyaratan, maka dibuat laporan
hasil audit untuk diajukan kepada Sidang Komisi Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya. Ketiga, Sidang Komisi
Fatwa MUI dapat menolak laporan hasil audit jika dianggap belum memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan. Keempat, sertifikat Halal dikeluarkan oleh MUI setelah
ditetapkan status kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI.
40 Sopa, op.cit., h. 123. 41 LPPOM MUI, Prosedur Sertifikasi Halal MUI, 2018,
(http://www.halalmui.org/mui14/ index.php/main/go_to_section/56/1362/page/1).
28
Kelima, perusahaan yang produknya telah mendapat Sertifikat
Halal, harus mengangkat Auditor Halal Internal sebagai bagian dari Sistem Jaminan Halal.”42
Produk makanan dan minuman yang sudah melakukan proses
sertifikasi halal, maka produk tersebut dijamin kehalalannya serta
mendapatkan label halal pada kemasan seperti gambar berikut:
Gambar 2.1
Label Halal MUI43
Dari keterangan di atas, dapat dipahami bahwa untuk
mendapatkan sertifikat halal atas suatu produk makanan dan minuman,
obat-obatan dan kosmetika bukanlah suatu proses yang sederhana.
Maka dari itu demi menjamin kehalalan produk makanan dan minuman
yang dikonsumsi, sudah seharusnya memperhatikan logo atau label
halal yang terdapat pada suatu kemasan produk makanan dan minuman
sebagai tanda bahwa produk makanan dan minuman tersebut jelas
kehalalannya karena sudah melewati rangkaian prosedur sertifikas i
halal. Dengan begitu, tidak sulit lagi kiranya bagi konsumen muslim
untuk mengonsumsi produk makanan dan minuman olahan yang halal.
42 Mashudi, op.cit., h. 90. 43 LPPOM MUI, Label Halal, 2018, (http://www.halalmui.org/)
29
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian tentang pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap akhlak siswa
pernah diteliti oleh Zakiya tahun 2014 dengan judul Pengaruh Pendidikan
Agama Islam terhadap Akhlak Siswa SMA Negeri 51 Jakarta dengan
subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPA 1, penelitian ini
menggunakan pendekatam kuantitatif, dengan pendekatan metode
korelasional deskriptif. Data dikumpulkan melalui angket dan wawancara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran pendidikan
agama Islam di SMAN 51 Jakarta, serta memperoleh gambaran tentang
akhlak siswa di SMAN 51 Jakarta dan mengetahui bagaiman pengaruh
pendidikan agama islam terhadap pembentukan akhlak siswa di SMAN 51
Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran agama is lam
di sekolah dapat memberikan pengaruh terhadap akhlak siswa.
2. Penelitian tentang pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam
terhadap pelaksanaan shalat fardhu pernah diteliti oleh Mutia Sari tahun
2011 dengan judul Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
terhadap Pelaksanaan Shalat Fardu Siswa SMP Islam Al-Ma’arif Cinangka
Sawangan Depok dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII,
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif korelasional. Data dikumpulkan melalui angket, observasi dan
wawancara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al-Ma’arif, dan mengetahui
pelaksanaan shalat fardu siswa SMP Islam Al-Ma’arif serta untuk
mengetahui pengaruh pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terhadap
pelaksanaan ibadah shalat fardhu siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan
terdapat korelasi positif yang signifikan antara pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan pelaksanaan shalat fardhu siswa SMP Islam Al-
Ma’arif.
3. Penelitian tentang pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap
pembentukan akhlak siswa pernah diteliti oleh Siti Nurjanah tahun 2014
dengan judul Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Pembentukan
30
Akhlak Siswa di SDIT Yasir Cipondoh Kota Tangerang dengan subyek
penelitiannya berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan cara uji korelasi. Data dikumpulkan melalui wawancara
dan angket. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengajaran
Pendidikan Agama Islam di SD IT Yasir, mengetahui kualitas akhlak anak-
anak yang belajar di SD IT Yasir, serta mengetahui pengaruh pendidikan
Agama Islam siswa SD IT Yasir terhadap akhlak siswa.
C. Kerangka Berpikir Pentingnya pendidikan agama Islam bagi kehidupan manusia sangat
jelas, karena dengan aturan agama (syariat) hidup manusia dapat terarah.
Pada zaman modern seperti saat ini, kemajuan teknologi sudah
digunakan dalam berbagai sektor kehidupan manusia, salah satunya dalam
pembuatan produk makanan dan minuman, berbeda dengan zaman dahulu
bagaimana produk pembuatan makanan dan minuman dibuat dengan
sesederhana mungkin. Namun saat ini, produk makanan dan minuman yang
ditawarkan kepada konsumen dibuat sedemikian canggih dengan kemajuan
teknologi. Dengan adanya hal tersebut maka status kehalalan produk makanan
dan minuman perlu ditinjau lebih lanjut dan tidak bisa hanya dilihat dengan
mata telanjang.
Untuk dapat mengonsumsi produk makanan dan minuman yang jelas
kehalalannya, diperlukan pengetahuan dan informasi mengenai kriteria
kehalalan produk makanan dan minuman tersebut. Salah satu caranya adalah
melalui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Maka dari itu Pendidikan Agama Islam menjadi sangat penting dan
dibutuhkan untuk diajarkan sedini mungkin kepada seluruh umat muslim guna
sebagai pelindung diri dari hal-hal yang dilarang oleh syariat bagi umat muslim
serta sebagai penyeimbang bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi agar kehidupan manusia selamat di dunia dan di akhirat.
31
Jika disajikan dalam bentuk bagan maka akan terlihat sebagai berikut:
Bagan 2.1
Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.44
Untuk membuktikan apakah ada atau tidaknya pengaruh variabel x
(Pembelajaran Pendidikan Agama Islam) terhadap variabel y (Kesadaran
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal), maka peneliti mengajukan
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis nihil (H0): Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa SMP An-
Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.
Hipotesis alternatif (H1): Terdapat pengaruh yang signifikan antara
pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa SMP An-
Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.
44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Rineka
Cipta, 201, Cet. 15, h. 110.
Pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam
Kesadaran
Mengonsumsi Produk
Makanan dan
Minuman Halal
Memengaruhi
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP An-Nurmaniyah yang terletak di Jl. Dr.
Ciptomangunkusumo (Jl. H. Mencong) No. 62, Paninggilan Utara, Ciledug,
Tangerang.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2017/2018. Tepatnya dimulai sejak bulan Maret sampai dengan bulan Mei
2018.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode gabungan atau mixed methodology
design dengan pendekatan korelasional
Menurut John W. Creswell yang dikutip oleh Nuraida dan Halid Alkaf
dalam bukunya menyebutkan bahwa ”Rancangan metodologi gabungan (mixed
methodology design: peneliti menggabungkan aspek-aspek paradigma
kualitatif dan kuantitatif pada seluruh atau sebagian dari langkah- langkah
penelitiannya.”1
Pada penelitian ini diawali dengan proses pengumpulan data, lalu
setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data, kemudian interpretas i
data. Data dikumpulkan menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen
angket, ditambah dengan teknik kualitatif dari hasil wawancara yang bertujuan
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari hasil penelitian ini.
Selanjutnya analisis data pada akhir penelitian menggunakan pendekatan
korelasional.
Penelitian korelasional menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi
adalah penelitian yang bertujuan ”untuk menyelidiki sejauh mana variasi-
1 Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendiidikan , (Tangerang: Islamic
Research Publishing, 2009), cet. 1, h. 43.
33
variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih
faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi”.2
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengungkap hubungan antara
dua variabel, yaitu pengaruh pembelajaran pendidikan agama Islam (variabel
x) dengan kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk makanan halal
(variabel y).
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sukandarrumidi dalam bukunya menyebutkan bahwa,
“Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang
nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan
memiliki karakter tertentu dan sama.”3 Maka, dalam penelitian ini populasinya
adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran 2017/2018 di SMP An-
Nurmaniyah.
Sedangkan pengertian sampel yaitu, “bagian dari populasi yang
memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data.”4
Dalam menentukan sampel, Suharsimi Arikunto menjelaskan dalam
bukunya, “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah
subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”5
Mengingat banyaknya populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 206
siswa, maka penulis mengambil sampel sebanyak 45 siswa, jumlah sampel ini
apabila dipresentasikan sekitar 21% dari jumlah populasi.
Sampel ini diambil dari populasi dengan teknik stratified random
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dari tiap-tiap
2 Cholid Narbuko dan Abu Achamdi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2010), cet. 11, h. 48. 3 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula ,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), ce.4, h. 62. 4 Ibid., h. 50. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010), cet.14, h. 122.
34
kelompok yang mewakili.6 Dalam melakukan penelitian, para ahli biasanya
menarik suatu sampel berdasarkan kemungkinan yang terjadi, bukan
berdasarkan pertimbangan pribadi atau yang disebut probability sample. 7
Pengambilan sampel pada penelitian harus bersifat objektif.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu:
1. Studi Kepustakaan
Studi pustaka atau penelaahan kepustakaan merupakan langkah
pengumpulan data yang dilakukan setelah merumuskan masalah, kemudian
mencari teori dan konsep yang dapat dijadikan landasan teoritis penelitian. 8
Studi pustaka dilakukan di Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, serta Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Observasi
Observasi diartikan sebagai metode pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti kepada sasaran penelitian baik berupa benda diam maupun
sebuah proses yang terjadi selama kegiatan penelitian berlangsung. 9
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa pengamatan
sederhana secara langsung kegiatan siswa mengonsumsi makanan dan
minuman di kantin SMP An-Nurmaniyah Ciledug.
3. Kuesioner atau angket
Kuesioner atau disebut juga angket, yaitu suatu teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara mendaftar beberapa pertanyaan sesuai
dengan indikator penelitian dan diberikan kepada responden untuk proses
6 Bambang Suharjo, Statistika Terapan Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet. 1, h. 8. 7 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), cet. 7, h. 271. 8 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h.
18. 9 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 242.
35
pengisian.10 Kuesioner atau angket ini setelah melalui tahap uji instrumen,
selanjutnya akan diisi oleh responden yang menjadi sasaran penelitian.
Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh atau tidak antara pembelajaran pendidikan agama islam terhadap
kesadaran siswa SMP An-Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk
makanan halal. Berikut tabel indikator butir-butir instrumen.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Angket
No. Variabel Dimensi Indikator
No
Butir
Soal
Jml
Soal
1. Pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam
Kegiatan
pembelajaran
di dalam
kelas dalam
materi
‟Kriteria
Makanan dan
Minuman
Halal dalam
Islam‟
Melihat
kesiapan siswa
dalam memulai
pembelajaran
1 1
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
2, 3 2
Melakukan
evaluasi 14, 15 2
Memberikan
motivasi 16 1
Materi
Pembelajaran
‟Kriteria
Makanan dan
Minuman
Penyampaian
materi 4, 5 2
Sumber materi
pelajaran 8 1
10 Sukandarrumidi, op. cit., h. 78.
36
Halal dalam
Islam‟.
Metode
Pembelajaran
Metode
Pembelajaran
yang digunakan
6, 10,
11,
12,
4
Media
pembelajaran
yang digunakan
7, 9 2
Jumlah 16
2. Kesadaran
mengonsumsi
produk
makanan dan
minuman
halal
Kegiatan
mengonsumsi
produk
makanan dan
minuman
Aktifitas
mengonsumsi
produk makanan
dan minuman
1, 2, 9 3
Pengetahuan
tentang
makanan dan
minuman
halal
Pengertian
makanan dan
minuman halal
3 1
Kriteria Halal
Kriteria produk
halal dari segi
wujudnya.
6, 7 2
Kriteria
makanan halal
dari cara
mendapatkannya
.
4, 5 2
37
Kesadaran
mengonsumsi
produk
makanan dan
minuman
halal
Memeriksa
komposisi
produk makanan
dan minuman
8 1
Memeriksa label
halal pada
produk makanan
dan minuman.
10,
11, 12 3
Sikap yang
dilakukan jika
status makanan
belum jelas
kehalalannya
13, 16 2
Sikap yang
dilakukan
kepada
lingkungan
sekitar terkait
kesadaran
mengonsumsi
produk makanan
dan minuman
halal.
14, 15 2
Jumlah 16
4. Wawancara
Pada penelitian ini juga digunakan teknik pengumpulan data dengan
metode wawancara. ‟Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam
penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih
bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi- informasi atau
38
keterangan-keterangan”.11 Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan
kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam SMP An-Nurmaniyah.
Informasi yang didapat dari kepala sekolah mengenai pengelolaan kantin
serta produk makanan dan minuman yang ada didalamnya. Sedangkan
informasi yang didapat dari guru Pendidikan Agama Islam yaitu terkait
proses pembelajaran yang dilakukan di SMP An-Nurmaniyah.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Wawancara Kepala Sekolah
No. Variabel Dimensi Indikator
No
Butir
Soal
Jml
Soal
1. Pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam
Kegiatan
pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam
di sekolah
Peran kepala
sekolah dalam
mengontrol
pembelajaran
di kelas
4 1
Evaluasi untuk
pengembangan
guru
5 1
2. Produk
Makanan dan
Minuman
Halal
Produk
makanan dan
minuman di
kantin
sekolah
Pengelolaan
kantin di
sekolah
1 1
Pemeriksaan
yang
dilakukan
terhadap
produk
makanan dan
2, 3 2
11 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, op. cit., h. 83.
39
minuman di
kantin
Jumlah 5
Tabel 3.3
Kisi-kisi Wawancara Guru PAI
Variabel Dimensi Indikator
No
Butir
Soal
Jml
Soal
Pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam
materi
”Kriteria
Makanan dan
Minuman
Halal dalam
Islam”
Kegiatan
pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam
pada materi
”Kriteria
Makanan dan
Minuman
Halal dalam
Islam” di
kelas
Kurikulum yang
digunakanan dalam
proses pembelajaran
1 1
Proses pembelajaran
PAI 2 1
Metode
pembelajaran yang
digunakan dalam
proses pembelajaran 3 1
Produk
makanan dan
minuman
halal dalam
Islam
Cara guru
menjelaskan
makanan dan
minuman halal
4 1
Jumlah 4
E. Teknik Pengolahan Data
Setelah data penelitian terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
pengolahan data. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data
diantaranya sebagai berikut:
40
1. Pemeriksaan Angket (Editing)
Angket yang telah terkumpul, sebaiknya diperiksa terlebih dahulu,
untuk memastikan bahwa seluruh butir instrumen telah terisi dengan
lengkap, agar proses analisis data menjadi mudah.12 Jika terdapat data yang
kurang lengkap, maka perlu dikembalikan atau diulang. Untuk memperoleh
responden yang cukup, penulis harus menemukan responden yang masih
dalam wilayah populasi yang sama.
2. Tabulasi
Tabulasi merupakan salah satu teknik pengolahan data yang
dilakukan dengan cara menyajikan data dalam bentuk tabel, baik tabel
distribusi frekuensi maupun tabel silang. Proses pemberian skor (skoring)
terhadap butir instrumen, serta memberikan kode terhadap butir yang tidak
diberi skor termasuk kedalam kegiatan tabulasi.13
Skor untuk tiap-tiap butir instrumen angket berpedoman pada tabel
berikut:
Tabel 3.4
Pedoman Skor Angket
3. Menghitung Presentase Jawaban
Setelah data disajikan dalam bentuk tabulasi, maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung presentase jawaban, dengan rumus:
12 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 278 13 Ibid., h. 279.
Butir Positif Butir Negatif
Jawab Skor Jawab Skor
Selalu 4 Selalu 1
Sering 3 Sering 2
Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3
Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4
P = F/N x 100%
41
Keterangan: P = Prosentase untuk setiap kategori jawaban
F = Frekuensi jawaban responden
N = Number of cases
F. Teknik Analisis Data
Setelah data diolah dengan langkah- langkah di atas, maka tahapan
selanjutnya pada kegiatan penelitian ini adalah menganalisis data, hal ini
digunakan untuk mengetahui hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelit ian
yang telah disebutkan pada bab sebelumnya.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
analisis korelasi. Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, ”Analis is
korelasi yaitu suatu teknik untuk menentukan sampai sejauh mana terdapat
hubungan antara dua variabel.”14
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalisis data
diantaranya yaitu:
1. Uji Instrumen
Instrumen merupakan sebuah alat ukur yang digunakan dalam suatu
penelitian. Untuk memperoleh hasil penelitian yang benar, maka harus
menggunakan sebuah instrumen yang tepat. Dalam membuat instrumen
yang tepat harus mempertimbangkan tingkat validitas dan reliabilitasnya.
a. Uji Validitas
Validitas berarti tiap-tiap butir dari instrumen yang diberikan
kepada responden dapat mengukur dengan tepat apa yang harus diukur
(variabel-variabel) dalam penelitian.15 Jadi, validitas akan menentukan
sejauh mana ketepatan instrumen tersebut dalam mengukur apa yang
hendak diukur.
Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan software
SPSS, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
14 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, op. cit., h. 156 15 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), cet. 10, h. 182.
42
1) Masukan data dalam bentuk ordinal atau skala likert
2) Totalkan seluruh data per kolom atau per indikator dengan nama variabel baru nama misalnya total dengan melakukan transform data
3) Caranya klik trandform tentukan target variabel dengan nama TOTAL dan lakukan penjumlahan seluruh inikator
4) Akan diperoleh hasil total tersebut 5) Hitung nilai korelasi antara masing-masing indikator dengan
total, dengan menggunakan correlate dari bivariate
6) Untuk memudahkan mmba a output tekan paste dan akan intrusi manusal dan lakukan perubahan instuksi sebagai
berikut dengan menambahkan dengan instrusi WITH 7) Untuk mengaktifkan SPSS pilih tombol ► 8) Lakukan pengujian antara korelasi antara masing-mas ing
indikator dengan total, jika terdapat yang signifikan maka dikatakan indikator tersebut valid dan sebaliknya jika tidak
signifikan maka indikator tersebut dikatakan tidak valid.16
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Suharsimi Arikunto dalam bukunya menyebutkan bahwa
”Reliabitilas berasal dari kata bahasa Inggris reliable artinya dapat
dipercaya”.17 Maka, sebuah instrumen dapat dikatakan reliable apabila
instrumen tersebut jika digunakan hasilnya dapat untuk menghasi lkan
data yang benar yang tidak menyimpang dari kenyataan yang
sebenarnya.18
Uji reliabilitas dapat menggunakan software SPSS, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Siapkan data yang akan diuji tingkat relibilitas dan validitas.
Memasukan data ke SPSS dapat menggunakan entry atau convert dari perangkat lunak lain seperti excel.
2) Pilih menu Analyze, lalu pilih scale dan selanjutnya pilih realibility analysis
3) Masukan atau pindahkan seluruh variabel ke kotak dialog
items 4) Setelah memindahkan seluruh variabel ke kotak items dan
selanjutnya klik statistics
16 Edy Supriyadi, SPSS+ Amos: Perngkat Lunak Statistik, (Bogor: In Media, 2014), h. 33-
38. 17 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 254. 18 Ibid.
43
5) Pada kotak realibility analysis statistics klik scale dan scale
if item deleted dan continue.19
Setelah melakukan pengujian reliabilitas terhadap instrumen
tes, maka interpretasi yang pada umumnya digunakan yaitu jika nilai
conbanch alpha di atas 0,70 berarti data variabel tersebut bersifat
reliabel.20
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. ”Data yang
baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memilik i
distribusi normal”. 21 Uji normalitas dapat dilakukan dengan
menggunakan software SPSS, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pada lembar Variable View dari SPSS Data Editor definisikan msing-masing variabel.
2) Kemudian pada lembarData View dari SPSS Data Editor
masukkan data yang akan diuji. 3) Klik Analyze -> Descriptive Statistics -> Explore
4) Pindahkan varibel yang akan diuji normalitasnya ke dalam Dependen List dan Factor List
5) Kemudian klik Plots dan beri tanda check pada kotak disamping kiri Normalityplots with tests
6) Kemudian klik Continue dan klik OK.22
b. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan salah satu uji asumsi yang bertujuan
untuk mengetahui ”bahwa hubungan antara variabel dependen dengan
variabel independen berhubungan secara linier.”23 Uji linieritas dapat
19 Edy Supriyadi, op.cit., h. 29-31. 20 Ibid., h. 32. 21 Nuraida dan Halid Alkaf, op.cit., cet. 1, h. 123. 22 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS , (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), Cet. 1, Ed. 3, h. 41-46. 23 Edy Supriyadi, op.cit., h. 91.
44
dilakukan dengan menggunakan software SPSS, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Siapkan data yang akan diuji linieritasnya. Memasukkan data
ke SPSS dapat menggunakan entry atau convert dari perangkat lunak lain seperti excel.
2) Klik analyze 3) Pilih compare means 4) Pilih variabel yang merupakan dependen dan independen
5) Pilih option dan klik test for liniarity dan continue.24
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dua
atau lebih kelompol data sampel berasal dari populasi yang memilik i
varians yang sama. 25 Uji homogenitas dapat dilakukan dengan
menggunakan software SPSS, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Masukkan data pada Data View.
2) Buka menu Analyze Dn klik Compare Means 3) Kemudian klik One-Way ANOVA
4) Pindahkan variabel ke dalam Dependent List dan Factor, kemudian klik Options
5) Selanjutnya pilih Homogeneity of variance test kemudian
klik Continue lalu OK.26
Ketiga uji prasyarat analisis tersebut, menggunakan software
SPSS. Jika hasil perhitungan uji normalitas, uji linieritas dan uji
homogenitas dengan taraf 0,05 atau 5% memiliki nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05, maka data tersebut berasal dari distribusi normal, distribus i
homogen, serta variabel memiliki hubungan yang linier.
3. Uji Koefisien Korelasi
24 Ibid., 25 Ibid., h. 8. 26 Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), Cet. ke-2, Ed. Ke-
2, h. 169-170.
45
Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh antara dua variabel, yakni pengaruh pembelajaran
pendidikan agama Islam (variabel x) dan kesadaran siswa SMP dalam
mengonsumsi produk makanan halal (variabel y). Untuk mengetahui
korelasi atau hubungan dari kedua variabel tersebut maka digunakan
teknik koefisien korelasi bivariant.
Menurut Suharsimi Arikunto, ”Koefisien korelasi bivariant adalah
statistik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menerangkan keeratan
hubungan antara dua variabel.”27
Teknik korelasi yang di gunakan yaitu product moment, dengan
rumus:28
r xy =nΣXY − (ΣX)(ΣY)
√{nΣ𝑋2 − (Σ𝑋)2}{nΣ𝑌2 − (Σ𝑌)2)}
Keterangan:
rxy :Angka indeks korelasi ”r” product moment
n : Jumlah responden
ΣX : jumlah seluruh skor variabel X
ΣY : jumlah seluruh skor variabel Y
ΣXY : jumlah hasil perkalian antara skor variabel X dan Y
Analisis korelasi juga dapat dihitung dengan menggunakan
software SPSS. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Entri data yang akan di hitung korelasi ke perangkat lunak SPSS.
b. Pilih Analyze. c. Selanjutnya pilih Correlate. d. Selanjutnya pilih Bivariate
e. Masukan atau tentukan variabel yang akan dilakukan perhitungan korelasi antara dua variabel ke dalam kotak
variabel.
27 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 314 28 Ibid., h. 318.
46
f. Lalu tekan tombol OK, maka akan keluar output SPSS yang
diinginkan berupa nilai korelasi antara seluruh kombinasi dua variabel.29
Setelah diketahui hasilnya, kemudian diberikan interpretasi dengan
cara berikut:
a. Interpretasi terhadap angka korelasi dengan berpedoman kepada tabel
interpretasi nilai r berikut:
Tabel 3.5
Interpretasi Nilai r30
Besarnya “r” Product Moment Interpretasi
0,00 – 0,20 Antara variabel x dan variabel
y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat
lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi
antara variabel x dan variabel y)
0,20 – 0,40 Antara variabel x dan variabel
y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
0,40 – 0,70 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sedang atau cukupan.
0,70 – 0,90 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang kuat
atau tinggi.
0,90 – 1,00 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat
kuat atau sangat tinggi.
b. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment
dengan cara membandingkan besarnya “r” product moment dengan
“r” yang tercantum pada tabel nilai “r” taraf signifikansi 5%. Sebelum
29 Edy Supriyadi, op.cit., h. 52-53. 30 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan , (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2006), Cet. XVI, Ed. I, h. 193.
47
membandingkan, terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db)
dengan cara:31
𝑑𝑏 = 𝑁 − 𝑛𝑟
Keterangan:
db : derajat bebas
N : jumlah responden
nr : banyaknya variable yang dikorelasikan
Jika rxy ≥ r tabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak
Jika rxy < r tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
c. Mencari seberapa besarnya kontribusi antara variabel X dan variabel
Y dengan menggunkan rumus koefisien determinasi (KD), yaitu:
𝐾𝐷 = 𝑟2 𝑥 100%
Keterangan:
KD : Koefisien determinasi (kontribusi variable x terhadap
variable y)
r : Koefisien korelasi
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah dugaan atau pernyataan tentang satu atu lebih
populasi yang perlu diuji kebenarannya. 32 Berdasarkan penjabaran metode
penelitian di atas, maka hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu:
H0 : rxy = 0
H1 : rxy ≠ 0
31 Anas Sudjiono, op. cit., h. 181. 32 Bambang Suharjo, op. cit., h. 49.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Sekolah
a. Profil SMP An-Nurmaniyah
Nama Sekolah : SMP An-Nurmaniyah
Nama Kepala Sekolah : Purbatin Hadi, S. Pd., MM
Alamat : Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo (H. Mencong)
no. 62, Paninggilan Utara, Ciledug Kota
Tangerang Telp. (021) 7310766, 73457505
Nama Yayasan : Yayasan Perguruan An-Nurmaniyah
Nama Ketua Yayasan : Dra. Hj. Nurma Nugraha
Alamat : Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo (H. Mencong)
no. 62, Paninggilan Utara, Ciledug Kota
Tangerang Telp. (021) 7310766, 73457505
N S S : 202287101101
NIS / NPSN : 201010 / 20606864
Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
Tahun Didirikan : 1996 / 1997
Tahun Beroperasi : 1997 / 1998
Status Tanah : Hak Milik Yayasan
Sertifikat / Akte : No. AF.630172.10.25.03.01.1.00521 (1.370
M2)
No. AF.630173.10.25.03.01.1.00522 (955
M2)
No. AH.764666.10.25.03.01.1.00559 (1.120
M2)
No. 1803/Kec.Cld/1996 (1.120 M2)
Luas Tanah : 4.445 M2
Status Bangunan : Milik Yayasan
49
Nomor IMB : No. 642.2./520-HUK/IMB/1994
Luas Bangunan : 1.262,95 M2 (tiga lantai)
b. Data Siswa 3 Tahun Terakhir
1) Tahun Pelajaran 2016/2017
Kelas VII : 207 siswa
Kelas VIII : 197 siswa
Kelas IX : 210 siswa
Total : 619 siswa
Jumlah Rombel : 7 Rombongan Belajar
2) Tahun Pelajaran 2017/2018
Kelas VII : 197 siswa
Kelas VIII : 206 siswa
Kelas IX : 185 siswa
Total : 594 siswa
Jumlah Rombel : 6 Rombongan Belajar
3) Tahun Pelajaran 2018/2019
Kelas VII : 215 siswa
Kelas VIII : 191 siswa
Kelas IX : 205 siswa
Jumlah Rombel : 7 Rombongan Belajar
c. Data Guru dan Karyawan
1) Guru
Guru Laki-laki : 16 orang
Guru Perempuan : 14 orang
Total : 30 orang
2) Karyawan
Karyawan Laki-laki : 7 orang
Karyawan Perempuan : 3 Orang
Total : 10 orang
50
2. Hasil Angket
Data yang akan disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil dari
penyebaran kuesioner tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
pengaruhnya terhadap kesadaran siswa/i SMP An-Nurmaniyah Ciledug
dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman halal. Data yang telah
terkumpul kemudian diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang
dilengkapi dengan presentase. Artinya, setiap alternatif jawaban pada setiap
butir dihitung frekuensinya dan diolah dengan cara membandingkan jumlah
frekuensi jawaban responden pada setiap item dengan jumlah responden
dikalikan seratus persen. Rumus yang digunakan untuk menghitung
presentase data yaitu:
Keterangan:
P : Prosentase untuk setiap kategori jawaban
F : Frekuensi jawaban responden
N : Number of cases
Setelah dilakukan penyebaran angket kepada siswa, maka penelit i
mendapat hasil data sebagi berikut:
a. Pernyataan yang Berhubungan dengan Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan Materi ”Kriteria Makanan dan Minuman
Halal dalam Islam” (Variabel X)
Tabel 4.1
Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 19 42,2%
2 Sering 23 51,1%
3 Kadang-kadang 3 6,7%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
P = F/N x 100%
51
Item pertama, guru memeriksa kesiapan siswa sebelum
memulai pembelajaran, sebanyak 19 responden atau 42,2% menjawab
selalu, sebanyak 23 responden atau 51,1% menjawab sering, sebanyak
3 responden atau 6,7% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0
responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di atas dapat
dilihat bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru sering
memeriksa kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran.
Tabel 4.2
Guru mengucapkan salam
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 42 93,3%
2 Sering 3 6,7%
3 Kadang-kadang 0 0%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item kedua, guru mengucapkan salam, sebanyak 42 responden
atau 93,3% menjawab selalu, sebanyak 3 responden atau 6,7%
menjawab sering, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab
kadang-kadang dan tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat diketahui
bahwa sebagian besar responden atau 93,3% menyatakan bahwa guru
selalu mengucapkan salam ketika melakukan proses pembelajaran di
kelas, dan sisanya sebanyak 6,7% menyatakan sering.
Tabel 4.3
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 30 66,7%
2 Sering 15 33,3%
3 Kadang-kadang 0 0%
52
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item ketiga, guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
sebanyak 30 responden atau 66,7% menjawab selalu, sebanyak 15
responden atau 33,3% menjawab sering, dan sebanyak 0 responden atau
0% menjawab kadang-kadang dan tidak pernah. Hal ini berarti sebagian
besar siswa menyatakan bahwa guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Tabel 4.4
Guru menyampaikan materi pembelajaran ketentuan makanan dan
minuman halal secara jelas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 29 64,5%
2 Sering 11 24,4%
3 Kadang-kadang 5 11,1%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item keempat, guru menyampaikan materi pembelajaran
ketentuan makanan dan minuman halal secara jelas, sebanyak 29
responden atau 64,5% menjawab selalu, sebanyak 11 responden atau
24,4% menjawab sering, sebanyak 5 responden atau 11,1% menjawab
kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak
pernah. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
menyatakan bahwa guru menyampaikan materi secara jelas.
Tabel 4.5
Saya bertanya kepada guru jika ada materi pembelajaran yang belum
saya pahami
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
53
1 Selalu 11 24,4%
2 Sering 17 37,8%
3 Kadang-kadang 15 33,3%
4 Tidak Pernah 2 4,4%
Jumlah 45 100%
Item kelima, saya bertanya kepada guru jika ada materi
pembelajaran yang belum saya pahami, sebanyak 11 responden atau
24,4% menjawab selalu, sebanyak 17 responden atau 37,8% menjawab
sering, sebanyak 15 responden atau 33,3% menjawab kadang-kadang,
dan sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab tidak pernah. Dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa yaitu yang
menjawab selalu dan sering berjumlah 28 responden menyatakan
bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum dipahami,
sedangkan yang kadang-kadang bertanya 15 responden, dan yang tidak
bertanya meskipun ada materi yang belum dipahami sebanyak 2
responden.
Tabel 4.6
Guru memberikan games atau permainan yang berhubungan dengan
materi pembelajaran di sela-sela proses pembelajaran
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 0 0%
2 Sering 20 44,4%
3 Kadang-kadang 23 51,1%
4 Tidak Pernah 2 4,4%
Jumlah 45 100%
Item keenam, guru memberikan games atau permainan yang
berhubungan dengan materi pembelajaran di sela-sela proses
pembelajaran, sebanyak 20 responden atau 44,4% menjawab sering,
sebanyak 23 responden atau 51,1% menjawab kadang-kadang,
sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab tidak pernah, dan sebanyak
54
0 responden atau 0% menjawab selalu. Hal ini berarti guru jarang
memberikan permainan di sela-sela proses pembelajaran.
Tabel 4.7
Guru menggunakan media atau alat bantu dalam menyampaikan
materi pembelajaran
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 2 4,4%
2 Sering 20 44,4%
3 Kadang-kadang 23 51,1%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item ketujuh, guru menggunakan media atau alat bantu dalam
menyampaikan materi pembelajaran, sebanyak 2 responden atau 4,4%
menjawab selalu, sebanyak 20 responden atau 44,4% menjawab sering,
sebanyak 23 responden atau 51,1% menjawab kadang-kadang, dan
sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Dari tabel
tersebut dapat diketahui bahwa guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran di kelas cenderung jarang menggunakan media atau alat
bantu, hal ini dapat terlihat dari jawaban siswa yang sebagian besar
menyatakan kadang-kadang.
Tabel 4.8
Materi yang disampaikan oleh guru berasal dari buku pelajaran
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 29 64,4%
2 Sering 16 35,6%
3 Kadang-kadang 0 0%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
55
Item kedelapan, materi yang disampaikan oleh guru berasal dari
modul pembelajaran, sebanyak 29 responden atau 64,4% menjawab
selalu, sebanyak 16 responden atau 35,6% menjawab sering, dan
sebanyak 0 responden atau 0% menjawab kadang-kadang dan tidak
pernah. Hal ini berarti materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru
cenderung berasal dari modul atau buku pelajaran yang digunakan,
karena sebagian besar siswa menjawab demikian, bahkan tidak ada
responden yang menyatakan tidak pernah guru menyampaikan materi
selain dari modul pembelajaran atau sumber lain selain buku pelajaran.
Tabel 4.9
Guru menyajikan contoh makanan dan minuman halal
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 25 55,6%
2 Sering 10 22,2%
3 Kadang-kadang 10 22,2%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item kesembilan, guru menyajikan contoh makanan dan
minuman halal, sebanyak 25 responden atau 55,6% menjawab selalu,
sebanyak 10 responden atau 22,2% menjawab sering dan kadang-
kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah.
Dari tabel tersebut maka sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru
selalu menyajikan contoh makanan dan minuman halal dalam
pembelajaran materi ketentuan makanan dan minuman yang halal.
Tabel 4.10
Guru meminta siswa untuk berdiskusi
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 24 53,3%
56
2 Sering 19 42,2%
3 Kadang-kadang 2 4,4%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item kesepuluh, guru meminta siswa untuk berdiskusi,
sebanyak 24 responden atau 53,3% menjawab selalu, sebanyak 19
responden atau 42,2% menjawab sering, sebanyak 2 responden atau
4,4% menjawab kadang-kadang, sebanyak 0 responden atau 0%
menjawab tidak pernah. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa guru
banyak memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi, hal ini
berdasarkan jawaban sebagian besar siswa yang menyatakan selalu dan
sering.
Tabel 4.11
Guru mengajukan pertanyaan kemudian meminta salah seorang siswa
untuk menjawab di depan kelas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 8 17,8%
2 Sering 23 51,1%
3 Kadang-kadang 14 31,1%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item kesebelas, guru mengajukan pertanyaan kemudian
meminta salah seorang siswa untuk menjawab di depan kelas, sebanyak
8 responden atau 17,8% menjawab selalu, sebanyak 23 responden atau
51,1% menjawab sering, sebanyak 14 responden atau 31,1% menjawab
kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak
pernah. Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa
menjawab sering dan kadang-kadang, maka dalam hal ini guru tidak
selalu mengajukan pertanyaan dan meminta siswa untuk menjawab di
depan kelas.
57
Tabel 4.12
Guru meminta salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi
pembelajaran yang telah disampaikan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 2 4,4%
2 Sering 32 71,1%
3 Kadang-kadang 11 24,4%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item kedua belas, guru meminta salah seorang siswa untuk
menjelaskan kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan,
sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab selalu, sebanyak 32
responden atau 71,1% menjawab sering, sebanyak 11 responden atau
24,4% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%
menjawab tidak pernah. Pada tabel tersebut terlihat bahwa sebagian
besar siswa menyatakan bahwa guru sering meminta siswa untuk
menjelaskan kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan.
Tabel 4.13
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 30 66,7%
2 Sering 15 33,3%
3 Kadang-kadang 0 0%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item ketiga belas, guru memberikan waktu kepada siswa untuk
bertanya, sebanyak 30 responden atau 66,7% menjawab selalu,
sebanyak 15 responden atau 33,3% menjawab sering, dan sebanyak 0
responden atau 0% menjawab kadang-kadang dan tidak pernah. Pada
58
tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 66,7% menjawab selalu, hal
ini berarti guru selalu atau lebih sering memberikan waktu kepada siswa
untuk bertanya pada saat proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
berlangsung.
Tabel 4.14
Guru memberikan kesimpulan materi sebelum mengakhiri
pembelajaran
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 16 35,6%
2 Sering 26 57,8%
3 Kadang-kadang 3 6,6%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item keempat belas, guru memberikan kesimpulan materi
sebelum mengakhiri pembelajaran, sebanyak 16 responden atau 35,6%
menjawab selalu, sebanyak 26 responden atau 57,8% menjawab sering,
sebanyak 3 responden atau 6,6% menjawab kadang-kadang, dan
sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel ini
terlihat bahwa guru sering memberikan kesimpulan materi sebelum
mengakhiri pembelajaran.
Tabel 4.15
Guru memberikan tugas di akhir pembelajaran
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 29 64,4%
2 Sering 16 35,6%
3 Kadang-kadang 0 0%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
59
Item kelima belas, guru memberikan tugas di akhir
pembelajaran, sebanyak 29 responden atau 64,4% menjawab selalu,
sebanyak 16 responden atau 35,6% menjawab sering, dan sebanyak 0
responden atau 0% menjawab kadang-kadang dan tidak pernah. Pada
tabel ini terlihat bahwa guru memberikan tugas di akhir pembelajaran,
hal ini terlihat dari responden yang menjawab selalu dan sering.
Tabel 4.16
Guru memotivasi saya untuk mengonsumsi makanan dan minuman
yang halal
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 24 53,3%
2 Sering 21 46,7%
3 Kadang-kadang 0 0%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item keenam belas, guru memotivasi saya untuk mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal, sebanyak 24 responden atau 53,3%
menjawab selalu, sebanyak 21 responden atau 46,7% menjawab sering,
dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab kadang-kadang dan tidak
pernah.
b. Pernyataan yang Berhubungan dengan Kesadaran Mengonsumsi
Produk Makanan dan Minuman Halal (Variabel Y)
Tabel 4.17
Saya mengonsumsi makanan dan minuman setiap hari
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 42 93,3%
2 Sering 2 4,4%
3 Kadang-kadang 1 2,2%
60
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item pertama, saya mengonsumsi makanan dan minuman setiap
hari, sebanyak 42 responden atau 93,3% menjawab selalu, sebanyak 2
responden atau 4,4% menjawab sering, sebanyak 1 responden atau
2,2% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%
menjawab tidak pernah. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak
42 siswa menjawab selalu, sebanyak 2 siswa menjawab sering, dan
sebanyak 1 siswa menjawab kadang-kadang. Makan dan minum
merupakan kegiatan setiap hari yang tidak terlewatkan, maka sebagian
besar responden menyatakan selalu mengonsumsi makanan dan
minuman setiap hari.
Tabel 4.18
Saya mengonsumsi makanan dan minuman dengan pola 4 sehat 5
sempurna setiap hari
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 13 28,9%
2 Sering 17 37,8%
3 Kadang-kadang 15 33,3%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item kedua, saya mengonsumsi makanan dan minuman dengan
pola 4 sehat 5 sempurna setiap hari, sebanyak 13 responden atau 28,9%
menjawab selalu, sebanyak 17 responden atau 37,8% menjawab sering,
sebanyak 15 responden atau 33,3% menjawab kadang-kadang, dan
sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di
atas dapat dilihat bahwa tidak seluruh siswa memperhatikan makanan
dan minuman yang dikonsumsi dengan pola 4 sehat 5 sempurna,
padahal kegiatan mengonsumsi makanan dan minuman dengan pola 4
sehat 5 sempurna penting bagi tubuh, karena makanan 4 sehat 5
61
sempurna merupakan pola makanan dan minuman sehat yang
mengandung nutrisi dan gizi yang lengkap untuk tubuh manusia.
Tabel 4.19
Saya mengonsumsi makanan dan minuman sesuai dengan kriteria
yang dibolehkan oleh Islam untuk dikonsumsi
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 35 77,8%
2 Sering 9 20%
3 Kadang-kadang 1 2,2%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item ketiga, saya mengonsumsi makanan dan minuman yang
dibolehkan oleh Islam untuk dikonsumsi, sebanyak 35 responden atau
77,8% menjawab selalu, sebanyak 9 responden atau 20% menjawab
sering, sebanyak 1 responden atau 2,2% menjawab kadang-kadang, dan
sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di
atas dapat dilihat bahwa masih ada siswa yang menyatakan kadang-
kadang. Mengonsumsi makanan dan minuman sesuai dengan kriteria
yang dibolehkan oleh Islam untuk dikonsumsi merupakan keharusan
bagi seorang muslim, karena mengonsumsi makanan dan minuman
yang diharamkan merupakan sesuatu perbuatan yang dilarang oleh
Allah SWT, karena makanan dan minuman yang diharamkan sudah
pasti mengandung hal-hal yang tidak baik jika dikonsumsi oleh
manusia. Kegiatan mengonsumsi makanan dan minuman halal harus
dibiasakan sedini mungkin.
Tabel 4.20
Saya mengonsumsi makanan dan minuman orang lain tanpa izin
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
62
1 Selalu 0 0%
2 Sering 1 2,2%
3 Kadang-kadang 9 20%
4 Tidak Pernah 35 77,8%
Jumlah 45 100%
Item keempat, saya mengonsumsi makanan dan minuman
orang lain tanpa izin, sebanyak 35 responden atau 77,8% menjawab
tidak pernah, sebanyak 9 responden atau 20% menjawab kadang-
kadang, sebanyak 1 responden atau 2,2% menjawab sering, dan
seabnyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di
atas terlihat meskipun sebagian besar siswa menyatakan tidak pernah
mengonsumsi makanan dan minuman orang lain tanpa izin, namun
masih ada 1 siswa yang menjawab sering melakukan hal tersebut.
Mengonsumsi makanan dan minuman orang lain tanpa izin hukumnya
adalah haram.
Tabel 4.21
Saya mengonsumsi makanan dan minuman dari hasil meminta secara
paksa kepada teman
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 0 0%
2 Sering 0 0%
3 Kadang-kadang 16 35,6%
4 Tidak Pernah 29 64,4%
Jumlah 45 100%
Item kelima, saya mengonsumsi makanan dan minuman dari
hasil meminta secara paksa kepada teman, sebanyak 29 responden atau
64,4% menjawab tidak pernah, sebanyak 16 responden atau 35,6%
menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%
menjawab selalu dan sering. Pada tabel di atas terlihat bahwa masih ada
siswa/i yang mengonsumsi makanan dan minuman dengan cara
63
meminta paksa kepada teman, hal ini diketahui dari jawaban 16
responden atau 35,6% yang menyatakan kadang-kadang. Meminta
secara paksa merupakan sikap yang tidak baik.
Tabel 4.22
Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 0 0%
2 Sering 0 0%
3 Kadang-kadang 3 6,7%
4 Tidak Pernah 42 93,3%
Jumlah 45 100%
Item keenam, saya mengonsumsi makanan dan minuman yang
sudah kadaluarsa, sebanyak 42 responden atau 93,3% menjawab tidak
pernah, sebanyak 3 responden atau 6,7% menjawab kadang-kadang,
dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab selalu dan sering.
Makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa merupakan makanan
dan minuman yang sudah tidak boleh dikonsumsi karena tidak baik bagi
kesehatan. Pada tabel di atas terlihat masih ada 3 siswa yang
mengonsumsi makanan kadaluarsa dengan menyatakan jawaban
kadang-kadang.
Tabel 4.23
Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung khamer
atau memabukkan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 0 0%
2 Sering 0 0%
3 Kadang-kadang 0 0%
4 Tidak Pernah 45 100%
64
Jumlah 45 100%
Item ketujuh, saya mengonsumsi makanan dan minuman yang
mengandung khamer atau memabukkan, sebanyak 45 responden atau
100% menjawab tidak pernah, dan sebanyak 0 responden atau 0%
menjawab selalu, sering dan kadang-kadang. Pada tabel di atas terliha t
bahwa seluruh siswa menyatakan tidak pernah mengonsumsi makanan
dan minuman yang mengandung khamer atau dapat memabukkan.
Makanan dan minuman yang mengandung khamer merupakan
makanan dan minuman yang diharamkan dalam syariat Islam sehingga
tidak boleh dikonsumsi.
Tabel 4.24
Saya memeriksa komposisi atau bahan baku produk makanan dan
minuman yang saya konsumsi
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 11 24,4%
2 Sering 11 24,4%
3 Kadang-kadang 19 42,2%
4 Tidak Pernah 4 8,9%
Jumlah 45 100%
Item kedelapan, memeriksa komposisi atau bahan baku produk
makanan dan minuman yang dikonsumsi, sebanyak 11 responden atau
24,4% menjawab selalu dan sering, sebanyak 19 responden atau 42,2%
menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 4 responden atau 8,9%
menjawab tidak pernah. Pada tabel di atas terlihat bahwa kesadaran
siswa dalam memeriksa komposisi produk makanan dan minuman
masih sangat rendah, hal ini terlihat pada jawaban 19 siswa yang
menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 4 siswa menjawab tidak
pernah. Memeriksa komposisi produk makanan dan minuman
merupakan salah satu hal yang penting dilakukan dalam mengonsumsi
65
produk makanan dan minuman, terutama jika produk tersebut tidak
mencantumkan label halal.
Tabel 4.25
Saya mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan bagi
tubuh saya
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 34 75,6%
2 Sering 9 20%
3 Kadang-kadang 2 4,4%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item kesembilan, saya mengonsumsi makanan dan minuman
yang menyehatkan bagi tubuh, sebanyak 34 responden atau 75,6%
menjawab selalu, sebanyak 9 responden atau 20% menjawab sering,
sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab kadang-kadang, dan
sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di
atas terlihat masih ada siswa yang menjawab kadang-kadang, yaitu
sebanyak 2 siswa, padahal mengonsumsi makanan dan minuman yang
menyehatkan bagi tubuh merupakan sesuatu yang harus dilakukan.
Tabel 4.26
Sebelum mengonsumsi produk makanan dan minuman, saya memeriksa
adanya label halal pada produk tersebut.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 25 55,5%
2 Sering 13 28,9%
3 Kadang-kadang 7 15,6%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
66
Item kesepuluh, sebelum mengonsumsi produk makanan dan
minuman, saya memeriksa adanya label halal pada produk tersebut,
sebanyak 25 responden atau 55,6% menjawab selalu, sebanyak 13
responden atau 28,9% menjawab sering, sebanyak 7 responden atau
15,6% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%
menjawab tidak pernah. Produk makanan dan minuman yang
bersertifikasi halal atau berlabel halal merupakanan produk makanan
dan minuman yang telah lulus uji kehalalan dari Lembaga Pengkajian
Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia
(LPPOM MUI).
Tabel 4.27
Saya mengonsumsi produk makanan dan minuman yang
mencantumkan label halal
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 34 75,6%
2 Sering 9 20%
3 Kadang-kadang 2 4,4%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item kesebelas, saya mengonsumsi produk makanan dan
minuman yang mencantumkan label halal, sebanyak 34 responden atau
75,6% menjawab selalu, sebanyak 9 responden atau 20% menjawab
sering, sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab kadang-kadang, dan
sebanyak 0 responden atau 0% menjawab tidak pernah. Pada tabel di
atas terlihat bahwa sebagian besar siswa mengonsunsi produk makanan
dan minuman yang mencantumkan label halal.
Tabel 4.28
Saya mengonsumsi makanan dan minuman di restoran yang
bersertifikasi halal atau mencantumkan label halal
67
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 22 48,9%
2 Sering 16 35,6%
3 Kadang-kadang 7 15,6%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item kedua belas, mengonsumsi makanan dan minuman di
restoran yang bersertifikasi halal atau mencantumkan label halal,
sebanyak 22 responden atau 48,9% menjawab selalu, sebanyak 16
responden atau 35,6% menjawab sering, sebanyak 7 responden atau
15,6% menjawab kadang-kadang, dan sebanyak 0 responden atau 0%
menjawab tidak pernah. Kesadaran mengonusmsi makanan dan
minuman di restoran yang bersertifikasi halal atau mencantumkan label
halal sudah cukup baik, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang
menyatakan selalu dan sering, namun masih ada 7 siswa yang
menyatakan kadang-kadang.
Tabel 4.29
Saya tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang diragukan
kehalalannya
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 4 8,9%
2 Sering 4 8,9%
3 Kadang-kadang 14 31,1%
4 Tidak Pernah 23 51,1%
Jumlah 45 100%
Item ketiga belas, saya tetap mengonsumsi makanan dan
minuman yang diragukan kehalalannya, sebanyak 23 responden atau
51,1% menjawab tidak pernah, sebanyak 14 responden atau 31,1%
menjawab kadang-kadang, sebanyak 4 responden atau 8,9% menjawab
selalu dan sering. Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa masih ada
68
siswa yang mengonsumsi makanan dan minuman yang diragukan
kehalalannya, hal ini terlihat dari jawaban siswa yang menyatakan
selalu, sering, dan kadang-kadang.
Tabel 4.30
Saya mengajak keluarga dan teman untuk mengonsumsi makanan dan
minuman halal
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 38 84,4%
2 Sering 7 15,6%
3 Kadang-kadang 0 0%
4 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 45 100%
Item keempat belas, saya mengajak keluarga dan teman untuk
mengonsumsi makanan dan minuman halal, sebanyak 38 responden
atau 84,4% menjawab selalu, sebanyak 7 responden atau 15,6%
menjawab sering, dan sebanyak 0 responden atau 0% menjawab
kadang-kadang dan tidak pernah. Pada tabel di atas terlihat bahwa usaha
siswa untuk mengajak orang terdekat seperti keluarga dan teman untuk
mengonsumsi produk makanan dan minuman yang halal sudah cukup
baik.
Tabel 4.31
Saya mencegah keluarga dan teman jika ada yang mengonsumsi
makanan dan minuman yang tidak halal
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 17 37,8%
2 Sering 8 17,8%
3 Kadang-kadang 12 26,6%
4 Tidak Pernah 8 17,8%
69
Jumlah 45 100%
Item kelima belas, saya mencegah keluarga dan teman jika ada
yang mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal, sebanyak
17 responden atau 37,8% menjawab selalu, sebanyak 8 responden atau
17,8% menjawab sering, sebanyak 12 responden atau 26,6% menjawab
kadang-kadang, dan sebanyak 8 responden atau 17,8% menjawab tidak
pernah. Pada tabel di atas terlihat bahwa kesadaran siswa dalam
mencegah keluarga dan teman dekat mengonsumsi makanan yang tidak
halal atau haram masih perlu ditingkatkan.
Tabel 4.32
Saya merasa ragu ketika mengonsumsi produk makanan dan minuman
tanpa label halal
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Selalu 29 64,4%
2 Sering 9 20%
3 Kadang-kadang 2 4,4%
4 Tidak Pernah 5 11,1%
Jumlah 45 100%
Item keenam belas, saya merasa ragu ketika mengonsumsi
produk makanan dan minuman tanpa label halal, sebanyak 29
responden atau 64,4% menjawab selalu, sebanyak 9 responden atau
20% menjawab sering, sebanyak 2 responden atau 4,4% menjawab
kadang-kadang, dan sebanyak 5 responden atau 11,1% menjawab tidak
pernah. Pada tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar siswa merasa
ragu jika mengonsumsi makanan dan minuman tanpa label halal.
3. Hasil Wawancara
Kantin merupakan salah satu tempat yang menjual makanan dan
minuman di lingkungan sekolah. Sebagian besar siswa mengonsumsi
produk makanan dan minuman di lingkungan sekolah berasal dari kantin.
70
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala SMP
An-Nurmaniyah diperoleh keterangan bahwa kantin yang berada di
lingkungan sekolah pengelolaannya dilakukan oleh Yayasan. Kantin
mendapat pemeriksaan secara berkala dari puskesmas terdekat (Puskesmas
Paninggilan). Pemeriksaan biasanya dilakukan dalam jangka waktu satu
tahun sekali atau satu tahun dua kali. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan
pada tahun 2015 terdapat 3 jenis produk makanan yang dijual di kantin
sekolah positif mengandung zat boraks dan formalin. Hal ini tentunya
sangat berbahaya jika produk makanan tersebut dikonsumsi secara terus
menerus oleh siswa dalam jangka waktu yang lama. Setelah diperoleh hasil
tersebut, maka tindakan yang dilakukan oleh sekolah diantaranya yaitu
memberhentikan dan melarang pedagang tersebut untuk menjual produk
makanannya di kantin.1
Maka pemeriksaan bahan baku produk makanan dan minuman yang
dijual di kantin merupakan hal yang sangat penting, guna memperoleh hasil
apakah makanan dan minuman tersebut halal dan tidak membahayakan jika
dikonsumsi oleh siswa.
Selain pemeriksaan terhadap produk makanan dan minuman,
pengetahuan siswa tentang kriteria produk makanan dan minuman halal
juga perlu diberikan. Pembelajaran tentang kriteria makanan dan minuman
halal terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII
semester genap.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru
Pendidikan Agama Islam kelas VIII SMP An-Nurmaniyah Ciledug
diperoleh hasil bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang
dilakukan di kelas prosesnya mengikuti kurikulum yang digunakan yaitu
kurikulum 2013. Pembelajaran dimulai dengan melakukan appersepsi,
siswa diminta mengamati, bertanya kepada guru, siswa diminta untuk
mengumpulkan informasi dengan berinteraksi secara langsung dengan
1 Hasil wawancara dengan Kepala SMP An-Nurmaniyah CIledug.
71
sumber belajar, menghubungkan hasil-hasil pembelajaran yang sudah
didapatkan kemudian menyampaikan hasil tersebut di depan kelas. Sesekali
guru menjelaskan materi pembelajaran sebagai bentuk feed back dari hasil
informasi yang didaptkan oleh siswa. Metode yang digunakan dalam
melakukan pembelajaran variatif, tujuannya agar siswa tidak bosan ketika
belajar. Metode diskusi presentasi, atau kadang dengan permainan
sederhana. Pada materi kriteria makanan dan minuman halal penjelasan
yang diberikan oleh guru yaitu segala sesuatu yang dikonsumsi oleh siswa
haruslah berstatus halal. Kehalalan produk makanan dan minuman halal
dapat dilihat dari label halal yang terdapat pada kemasan produk makanan
dan minuman, atau memeriksa bahan-bahan yang digunakan. Dalam
mengonsumsi produk makanan dan minuman juga tidak boleh dilakukan
secara boros dan berlebihan. Guru selalu mengingatkan siswa untuk
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal.2
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Syarat Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan software IBM SPSS v.25. Uji validitas dalam penelit ian
ini menghasilkan butir valid dan tidak valid. Berikut daftar hasil butir
yang valid dan tidak valid dalam uji coba instrumen.
Tabel 4.33
Hasil Uji Validitas Variabel X
No. Butir Soal R hitung R Tabel Keterangan
1 0,570 0,361 Valid
2 0,781 0,361 Valid
3 0,117 0,361 Tidak Valid
2 Hasil Wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam Kelas VIII SMP An-
Nurmaniyah.
72
4 0,871 0,361 Valid
5 0,634 0,361 Valid
6 0,142 0,361 Tidak Valid
7 0,506 0,361 Valid
8 0,206 0,361 Tidak Valid
9 0,608 0,361 Valid
10 0,506 0,361 Valid
11 0,871 0,361 Valid
12 0,153 0,361 Tidak Valid
13 0,600 0,361 Valid
14 0,685 0,361 Valid
15 0,818 0,361 Valid
16 0,540 0,361 Valid
17 0,479 0,361 Valid
18 0,431 0,361 Valid
19 0,577 0,361 Valid
20 0,800 0,361 Valid
Tabel 4.34
Hasil Uji Validitas Variabel Y
No. Butir Soal R hitung R Tabel Keterangan
1 0,858 0,361 Valid
2 0,526 0,361 Valid
3 0,915 0,361 Valid
4 0,915 0,361 Valid
5 0,851 0,361 Valid
6 0,242 0,361 Tidak Valid
7 0,714 0,361 Valid
8 0,863 0,361 Valid
73
9 0,621 0,361 Valid
10 0,883 0,361 Valid
11 0,270 0,361 Tidak Valid
12 0,855 0,361 Valid
13 0,127 0,361 Tidak Valid
14 0,891 0,361 Valid
15 0,788 0,361 Valid
16 0,107 0,361 Tidak Valid
17 0,762 0,361 Valid
18 0,707 0,361 Valid
19 0,844 0,361 Valid
20 0,621 0,361 Valid
21 0,168 0,361 Tidak Valid
22 0,036 0,361 Tidak Valid
Berdasarkan tabel di atas maka hasil uji validitas kuesioner
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (variabel x) terhadap kesadaran
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal (variabel y) yang
diuji cobakan pada 30 responden menghasilkan butir yang valid dan tidak
valid. Butir instrumen dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Dengan
jumlah responden sebanyak 30, maka r tabel sebesar 0,361. Butir yang
tidak valid berjumlah 4 butir pada variabel x dan 6 butir pada variabel y.
Sedangkan butir yang valid sebanyak 16 butir pada variabel x dan 16
butir pada variabel y. Maka total butir instrument yang valid pada
variabel x dan variabel y sebanyak 32 butir.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas pada penelitian ini juga menggunakan software
IBM SPSS v. 25. Kriteria yang digunakan dalam reliabilitas yaitu > 0,70.
Jika hasil perhitungan relibilitas lebih besar dari 0,70 maka instrumen
74
dinyatakan reliabel. Berdasarkan perhitungan menggunakan software
IBM SPSS v. 25 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.35
Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.912 16
Tabel 4.36
Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.964 16
Berdasarkan hasil dari tabel di atas diperoleh bahwa nilai alpha
untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Variabel X) yaitu 0,912
dan untuk kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal
(Variabel Y) yaitu 0,964. Hal ini berarti nilai alpha lebih besar daripada
0,70, maka instrument yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan
data telah memiliki reliabilitas yang tinggi.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan software IBM
SPSS v.25. Uji yang digunakan yaitu One Simple Kolmogorov-Smirnov
dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berasal dari distribus i
normal jika signifikansi lebih besar daripada 0,05 atau 5%. Berdasarkan
perhitungan menggunakan software IBM SPSS v.25 diperoleh hasil
sebagai berikut:
75
Tabel 4.37
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Pembelajaran PAI .101 45 .200*
Kesadaran Mengonsumsi Produk
Makanan dan Minuman Halal
.111 45 .200*
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan uji normalitas data di atas, variable x memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,200 yang lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05), maka
berarti data berasal dari distribusi normal. Kemudian variabel y memilik i
nilai signifikansi sebesar 0,200 yang lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05),
maka data berasal dari distribusi normal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
data kedua variabel tersebu berasal dari distribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini juga menggunakan software
IBM SPSS v.25 yaitu dengan menggunakan One-Way ANOVA dengan
taraf signifikansi 0,05. Data dinyataan berasal dari distribusi yang
homogen jika signifikansi lebih besar daripada 0,05 atau 5%.
Berdasarkan perhitugan menggunkan software IBM SPSS v.25 diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.38
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Kesadaran
Mengonsumsi Produk
Makanan dan
Minuman Halal
Based on Mean 1.684 9 35 .130
Based on Median 1.410 9 35 .221
Based on Median and
with adjusted df
1.410 9 19.838 .249
76
Based on trimmed
mean
1.641 9 35 .142
Berdasarkan uji homogenitas data di atas, dapat diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,130 yang lebih besar dari 0,05 (0,130 > 0,05), maka
hal ini berarti data berasal dari distribusi yang homogen.
c. Uji Linieritas
Uji linieritas dalam penelitian ini juga menggunakan software
IBM SPSS v.25 yiatu dengan menggunakan Compare Means dengan taraf
signifikansi 0,05. Variabel dinyatakan mempunyai hubungan yang linier
jika signifikansi deviation from linierity lebih besar daripada 0,05 atau
5%. Berdasarkan perhitungan menggunakan software IBM SPSS v.25
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.39
Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kesadaran
Mengonsumsi
Produk Makanan
dan Minuman Halal
* Pembelajaran PAI
Between
Groups
(Combined) 220.761 9 24.529 3.351 .005
Linearity 132.693 1 132.693 18.126 .000
Deviation
from Linearity
88.068 8 11.008 1.504 .191
Within Groups 256.217 35 7.320
Total 476.978 44
Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel 4.38 di atas dapat
dilihat bahwa hasil uji linieritas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,191
yang berarti lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05 (0,191 > 0,05),
maka hal ini berarti variabel Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(Variabel X) dengan variabel kesadaran mengonsumsi produk makanan
halal (Variabel Y) terdapat hubungan linier secara signifikan.
77
3. Uji Koefisien Korelasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (variabel x) dan kesadaran siswa/i SMP An-
Nurmaniyah dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman yang halal
(variabel y). Maka peneliti menggunakan rumus korelasi product moment
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut.
Hasil yang diperoleh dari kuesioner dihitung jumlahnya kemudian
dibuat dalam bentuk tabel untuk digunakan sebagai dasar perhitungan
korelasi product moment. Tabel yang disajikam sebagai berikut:
Tabel 4.40
Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara variabel x
dan variabel y
No
Responden X Y X2 Y2 XY
1 56 60 3136 3600 3360
2 57 53 3249 2809 3021
3 52 56 2704 3136 2912
4 55 57 3025 3249 3135
5 56 58 3136 3364 3248
6 54 57 2916 3249 3078
7 51 53 2601 2809 2703
8 52 53 2704 2809 2756
9 51 62 2601 3844 3162
10 50 55 2500 3025 2750
11 56 55 3136 3025 3080
12 57 56 3249 3136 3192
13 57 62 3249 3844 3534
14 47 52 2209 2704 2444
78
15 50 53 2500 2809 2650
16 56 57 3136 3249 3192
17 53 58 2809 3364 3074
18 53 62 2809 3844 3286
19 57 58 3249 3364 3306
20 57 60 3249 3600 3420
21 55 60 3025 3600 3300
22 53 62 2809 3844 3286
23 49 52 2401 2704 2548
24 49 50 2401 2500 2450
25 50 62 2500 3844 3100
26 51 57 2601 3249 2907
27 51 55 2601 3025 2805
28 47 50 2209 2500 2350
29 55 56 3025 3136 3080
30 49 54 2401 2916 2646
31 53 56 2809 3136 2968
32 52 55 2704 3025 2860
33 52 54 2704 2916 2808
34 55 58 3025 3364 3190
35 54 55 2916 3025 2970
36 54 56 2916 3136 3024
37 54 57 2916 3249 3078
38 47 50 2209 2500 2350
39 54 55 2916 3025 2970
40 50 52 2500 2704 2600
41 51 57 2601 3249 2907
42 49 56 2401 3136 2744
43 50 57 2500 3249 2850
44 51 52 2601 2704 2652
79
45 52 54 2704 2916 2808
N=45 2364 2519 124562 141485 132554
Setelah keseluruhan data dihitung, maka dapat diketahui:
n : 45
∑ X : 2364
∑ Y : 2519
∑ X2 : 124562
∑ Y2 : 141485
∑ XY : 132554
Dari data yang diperoleh pada tabel di atas, maka dapat dicari indeks
korelasinya dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
r xy =nΣXY − (ΣX)(ΣY)
√{nΣ𝑋2 − (Σ𝑋)2} {nΣ𝑌2 − (Σ𝑌)2)}
r xy =45 x 132554 − (2364) (2519)
√{45 x 124562 − (2364)2} {45 x 141485 − (2519)2)}
r xy =5964930 − 5954916
√{5605290 − 5588496} {6366825 − 6345361}
r xy =10014
√{16794} {21464}
r xy =10014
√360466416
r xy =10014
18985,9531
r xy = 0,52744258
Perhitungan korelasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan
software SPSS, adapun hasil uji korelasi yang peneliti gunakan dengan SPSS
v.25 diperoleh hasil sebagai berikut:
80
Tabel 4.41
Uji Korelasi
Correlations
Pembelajaran
PAI
Kesadaran
Mengonsumsi
Produk
Makanan dan
Minuman Halal
Pembelajaran PAI Pearson Correlation 1 .527**
Sig. (2-tailed) .000
N 45 45
Kesadaran Mengonsumsi
Produk Makanan dan
Minuman Halal
Pearson Correlation .527** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, baik secara
manual maupun menggunakan software SPSS maka hasil yang diperoleh
untuk pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-
Nurmaniyah, diperoleh angka korelasi ”r” product moment sebesar 0,527.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP An-Nurmaniyah, yang beralamat di Jl.
Dr. Ciptomangunkusumo, Paninggilan Utara, Ciledug, Tangerang, dengan
jumlah responden sebanyak 45 orang. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden,
kuesioner tersebut diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas
dan reliabilitasnya. Peneliti melakukan uji coba instrumen di SMPN 10
Tangerang Selatan dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa. Setelah diuji
coba, dan uji validitasnya diperoleh hasil butir kuesioner yang valid sebanyak
32 butir dari 42 butir. Nilai alpha untuk variabel pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (variabel x) yaitu 0,912 dan untuk variabel kesadaran
81
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal (variabel y) yaitu 0,964.
Hal ini berarti instrumen yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
dapat dipercaya atau reliabel sebagai instrumen pengumpul data.
Berdasarkan uji prasyarat analisis data yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, menunjukkan bahwa data yang akan di uji korelasinya berasal
dari distribusi normal, homogen, dan variabel memiliki hubungan yang linier,
dengan demikian data dalam penelitian ini dapat digunakan dalam analis is
lebih lanjut.
Hasil pengujian hipotesis, diperoleh data yang menunjukkan terdapat
pengaruh positif antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap
kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-
Nurmaniyah. Koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,527, sehingga
hubungan antara kedua variabel termasuk kategori yang sedang atau cukupan.
D. Interpretasi Data
Dalam menginterpretasikan hasil korelasi antara pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan kesadaran siswa mengonsumsi produk
makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-Nurmaniyah dapat dilakukan
dengan cara:
1. Memberikan interpretasi sederhana terhadap angka korelasi.
Dari perhitungan di atas diperoleh angka korelasi antara variabel x
dan variabel y adalah sebesar 0,527. Dengan melihat tabel indeks korelasi
product moment, maka terletak antara 0,400-0,600, sehingga dapat
dinyatakan bahwa antara variabel x dengan variabel y terdapat korelasi yang
sedang atau cukupan. Dengan demikian secara sederhana peneliti dapat
memberikan interpretasi terhadap rxy bahwa terdapat korelasi anatara
variabel x dan varaibel y dengan kategori sedang atau cukupan.
2. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi ”r” product moment dengan
jalan berkonsultasi pada tabel ”r” product moment.
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau
tidak maka angka indeks korelasi ”r” product moment (rxy) dibandingkan
82
dengan nilai tabel ”r” product moment. Sebelum membandingkannya
terlebih dahulu dicari derajat bebasnya (db) atau degree of freedom (df),
yaitu:
𝑑𝑓 = 𝑁 − 𝑛𝑟
𝑑𝑓 = 45 − 2
𝑑𝑓 = 43
Dengan df sebesar 43 maka diperoleh r tabel pada taraf signifikans i
5% sebesar 0,294. Dengan demikian rxy yang nilainya sebesar 0,527 adalah
lebih besar daripada nilai r tabel 0,527 > 0,294. Maka hipotesis alternatif
diterima dan hipotesis nihil ditolak. Berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan kesadaran
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP An-
Nurmaniyah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, terdapat hubungan
yang signifikan antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap
kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman halal siswa/i SMP
An-Nurmaniyah.
3. Mencari besarnya kontribusi positif variabel x terhadap variabel y.
Setelah memberikan interpretasi, maka langkah selanjutnya yaitu
mencari seberapa besar kontribusi positif variabel x terhadap variabel y,
dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi, yaitu:
𝐾𝐷 = 𝑟2 𝑥 100%
𝐾𝐷 = 0,52742 𝑥 100%
𝐾𝐷 = 0,27815076 𝑥 100%
𝐾𝐷 = 27,815076%
Jadi, angka koefisien determinasi sebesar 27,81% menunjukkan
bahwa kontribusi positif pembelajaran pendidikan Agama Islam terhadap
kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman siswa SMP An-
Nurmaniyah adalah sebesar 27,81% sedangkan sisanya sebesar 72,19%
adalah faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
83
E. Keterbatasan Penelitian
Meskipun peneliti telah melakukan penelitian dengan sungguh-
sungguh dan sesuai dengan prosedur penelitian yang berlaku supaya dapat
memperoleh hasil yang optimal, namun penelitian ini tentunya masih terdapat
banyak kekurangan. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan
penelitian lanjutan. Di antara keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu tempat, yaitu SMP An-
Nurmaniyah, sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian ini tidak dapat
digeneralisasikan untuk seluruh SMP. Maka jika dilakukan penelitian di
tempat lain terdapat kemungkinan hasil yang berbeda.
2. Penelitian ini hanya terfokus tentang pengaruh pembelajaran Pendidikan
Agama Islam terhadap kesadaran siswa/i dalam mengonsumsi produk
makanan dan minuman halal, dan tidak meneliti faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk makanan dan
minuman halal, sehingga hasil yang diperoleh bukan merupakan hasil
mutlak bahwa hanya pembelajaran Pendidikkan Agama Islam yang
memengaruhi siswa/i dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman
yang halal, tetapi mungkin saja ada faktor lain yang memengaruhi.
3. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, yaitu jawaban kuesioner
telah disediakan oleh peneliti sehingga terbatas informasi yang didapatkan
oleh peneliti.
Dari berbagai keterbatasan yang peneliti sampaikan di atas, maka dapat
dikatakan bahwa ini menjadi kekuragan dalam penelitian yang peneliti lakukan
di SMP An-Nurmaniyah.
84
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan tentang pengaruh
pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kesadaran siswa dalam
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal yang dilakukan di SMP
An-Nurmaniyah diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan di SMP An-
Numaniyah sudah cukup baik namun perlu ditingkatkan untuk mencapai
keberhasilan pembelajaran. Hal ini terlihat dari langkah- langkah yang
dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran sudah cukup baik.
Seperti menyampaikan tujuan pembelajaran, menyajikan contoh
makanan dan minuman halal, melatih siswa belajar aktif, menjelaskan
kriteria makanan dan minuman halal, menggunakan metode
pembelajaran yang variatif serta memberikan motivasi kepada siswa
untuk selalu mengonsumsi produk makanan dan minuman halal dan tidak
boleh menghambur-hamburkan makanan. Namun pengaruh yang
dihasilkan dari pembelajaran PAI terhadap kesadaran siswa/i dalam
mengonsumsi produk makanan dan minuman halal tergolong pada
pengaruh yang kecil/sedikit.
2. Kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman siswa/i SMP
An-Nurmaniyah jika dilihat dari hasilnya cukup baik. Hal ini terlihat dari
tidak ada siswa/i yang mengonsumsi makanan dan minuman yang
mengandung khamer, tidak mengonsumsi makanan yang kadaluarsa,
serta mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan bagi
tubuh siswa. Namun ada beberapa sikap yang masih perlu ditingkatkan
lagi dalam kegiatan mengonsumsi produk makanan dan minuman halal,
seperti memeriksa label halal pada produk makanan dan minuman
sebelum mengonsumsinya, memeriksa komposisi produk makanan dan
minuman jika tidak terdapat label halal pada kemasan produk tersebut,
85
serta tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang diragukan
kehalalannya.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran Pendidikan
Agama Islam terhadap kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk
makanan dan minuman yang halal, yaitu berdasarkan hasil penelit ian
diperoleh hasil perhitungan rxy yang nilainya sebesar 0,527 lebih besar
dari nilai r tabel sebesar 0,294. Sedangkan koefisien determinan atau
kontribusi variabel pembelajaran pendidikan Agama Islam terhadap
kesadaran mengonsumsi produk makanan dan minuman siswa SMP An-
Nurmaniyah adalah sebesar 27,81%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka
penulis dapat mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya dalam materi
pembelajaran ”Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam” harus
ditingkatkan lagi agar kesadaran siswa dalam mengonsumsi produk
makanan dan minuman halal semakin baik pula.
2. Hendaknya guru memperbaiki proses pembelajaran Pendidikan Agama
Islam demi tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal.
3. Bagi para siswa, hendaklah selalu menjaga kehalalan produk makanan
dan minuman yang akan di konsumsi.
4. Bagi para orang tua, hendaknya selalu mengawasi dan mengingatkan
serta memberi arahan kepada putra putrinya untuk mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal.
86
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Panji. Kedudukan Sertifikasi Halal Dalam Sistem Hukum Nasional Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Islam. Amwaluna. 1, 2017.
Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muuslim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 2, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. 14, 2010.
Astogini, Dwiwiyati. Wahyudin, dan Siti Zulaikha Wulandari. Aspek Religius itas
Dalam Keputusan Pembelian Produk Halal (Studi tentang labelisasi halal pada produk makanan dan minuman kemasan). JEBA. 13, 2011.
Baqi, Muhammad Fuad Abdul. Shahih Muslim, Terj. Dari صحيح مسلم لإلما أب السي مسلم oleh Taufiq Nuryana, Lc, MA. Jilid 2. Jakarta: Pustaka بن الجاج الضشيي النيسايوري
As-Sunnah, Cet. 1, 2010.
Choeroni, dkk. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga, 2014.
Daradjat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 10, 2012.
Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2014.
Endarmoko, Eko. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, Cet. 3, 2009.
Grafika, Redaksi Sinar. Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan
Nasional). Jakarta: Sinar Grafika, Cet. 7, 2016.
Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Cet 2, 2015.
Karim, Muchith A. (ed.). Perilaku Komunitas Muslim Perkotaan Dalam Mengonsumsi Produk Halal. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2013.
Kasmarini., dkk. Understanding the Halal Concept and the Importance of Information on Halal Food Business Needed by Potential Malaysian
Entrepreneurs. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. 5, 2015.
Mahfud, Rois. Al-Islam Pendidikan Agam Islam. Jakarta: Erlangga, 2011.
87
Mashudi. Konstruksi Hukum&Respons Masyarakat Terhadap Sertifikasi Produk
Halal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 1, 2015.
Mastuhu. Makanan Indonesia Dalam Pandangan Islam. Jakarta: Kantor Menteri Negara Urusan Pangan Republik Indonesia.
Minarti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: AMZAH, 2013.
MUI, LPPOM. ”Label Halal”, http://www.halalmui.org/), 25 Juni 2018.
-----------------. “Prosedur Sertifikasi Halal MUI”,
http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/56/1362/page/1, 14 Maret 2018
-----------------. .“Sertifikat Halal MUI”
http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/55/1360/page/1, 14 Maret 2018.
----------------. ”Statistik Sertifikat Halal Indonesia”, http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/59/1368/pa
ge/1, 1 April 2018.
Multahim, dkk,. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII SMP. Bogor: Yudhistira, 2016.
Munawwir, A.W,. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya:
Pustaka Progressif, Cet. 25, Ed. 2, 2002.
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenadamedia Group, Cet. 3, 2016.
Narbuko, Cholid., dan Abu Achamdi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 11, 2010.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, Cet. 7, 2009.
Nuraida dan Halid Alkaf. Metodologi Penelitian Pendiidikan. Tangerang: Islamic
Research Publishing, cet. 1, 2009.
Sihaloha, Markus Junianto. “7,5 Juta Anak Indonesia Terkait Narkoba”, http://www.beritasatu.com/nasional/482400-75-juta-anak- indonesia-
terkait-narkotika.html, 14 Maret 2018.
Sopa. Sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press Group, Cet. 1, 2013.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, Cet. 10, 2011.
88
-------------------. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
Cet. 16, Ed. 1, 2006.
Suharjo, Bambang. Statistika Terapan Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, cet. 1, 2013.
Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Cet. 4, 2012.
Supriyadi, Edy. SPSS+ Amos: Perngkat Lunak Statistik . Bogor: In Media Pustaka, 2014.
Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.
Stanislaus S, Uyanto. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet. 1, 2009.
LAMPIRAN
90
Lampiran 1
Kuesioner Variabel X Uji Coba (Uji Instrumen Penelitian)
UJI ANGKET PENELITIAN
Data Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab.
2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban dari pernyataan yang
telah disajikan.
3. Mohon diisi dengan jujur serta sesuai dengan kondisi dan pengalaman
anda ketika belajar di sekolah.
4. Jawaban dari pengisian angket ini dijamin kerahasiaannya.
Keterangan Pilihan Jawaban :
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
TP = Tidak Pernah
Bagian Pertama: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
No. Pernyataan Jawaban
SL SR KD TP
1. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum
memulai pembelajaran.
2. Guru mengucapkan salam.
3.
Guru mengulang kembali materi yang telah
lalu sebelum menyampaikan materi yang
akan dipelajari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
91
5.
Guru menyampaikan materi pembelajaran
ketentuan makanan dan minuman yang halal
secara jelas.
6. Materi yang disampaikan oleh guru mudah
saya pahami.
7. Saya bertanya kepada guru jika ada materi
pembelajaran yang belum saya pahami.
8. Proses pembelajaran di kelas membuat saya
semakin semangat belajar.
9.
Guru memberikan games atau permainan
yang berhubungan dengan materi
pembelajaran di sela-sela proses
pembelajaran.
10. Guru menggunakan media atau alat bantu
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
11. Materi yang disampaikan oleh guru berasal
dari modul pembelajaran.
12. Guru menyampaikan materi pembelajaran
selain dari modul pembelajaran.
13. Guru menyajikan contoh makanan dan
minuman yang halal.
14. Guru meminta siswa untuk berdiskusi.
15.
Guru mengajukan pertanyaan kemudian
meminta salah seorang siswa untuk
menjawab di depan kelas.
16.
Guru meminta salah seorang siswa untuk
menjelaskan kembali materi pembelajaran
yang telah disampaikan.
17. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
bertanya.
92
18. Guru memberikan kesimpulan materi
sebelum mengakhiri pembelajaran.
19. Guru memberikan tugas di akhir
pembelajaran.
20. Guru memotivasi saya untuk mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal.
93
Lampiran 2
Kuesioner Variabel Y Uji Coba (Uji Instrumen Penelitian)
UJI ANGKET PENELITIAN
Data Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab.
2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban dari pernyataan yang
telah disajikan.
3. Mohon diisi dengan jujur serta sesuai dengan kondisi dan pengalaman
anda ketika belajar di sekolah.
4. Jawaban dari pengisian angket ini dijamin kerahasiaannya.
Keterangan Pilihan Jawaban :
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
TP = Tidak Pernah
Bagian Kedua: Kesadaran Mengonsumsi Produk Makanan dan Minuman
Halal
No. Pernyataan Jawaban
SL SR KD TP
1. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
setiap hari.
2. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
dengan pola 4 sehat 5 sempurna setiap hari.
3.
Saya mengonsumsi makanan dan minuman
sesuai dengan kriteria yang dibolehkan oleh
Islam untuk dikonsumsi.
94
4. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
orang lain tanpa izin
5.
Saya mengonsumsi makanan dan minuman
dari hasil meminta secara paksa kepada
teman.
6. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
dari hasil mencuri.
7. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
yang sudah kadaluarsa.
8.
Saya mengonsumsi makanan dan minuman
yang mengandung khamer atau
memabukkan.
9.
Saya memeriksa komposisi atau bahan baku
produk makanan dan minuman yang saya
konsumsi.
10. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
yang menyehatkan bagi tubuh saya.
11.
Saya mengonsumsi makanan dan minuman
yang halal, walaupun tidak menyehatkan
bagi tubuh saya.
12.
Sebelum mengonsumsi produk makanan
dan minuman, saya memeriksa adanya label
halal pada produk tersebut
13. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
yang bersertifikasi halal.
14. Saya mengonsumsi produk makanan dan
minuman yang mencantumkan label halal.
15.
Saya mengonsumsi makanan dan minuman
di restoran yang bersertifikasi halal atau
mencantumkan label halal.
95
16.
Saya merasa ragu ketika mengonsumsi
makanan dan minuman di restoran yang
tidak mencantumkan label halal.
17. Saya tetap mengonsumsi makanan dan
minuman yang diragukan kehalalannya.
18. Saya mengajak keluarga dan teman untuk
mengonsumsi makanan dan minuman halal.
19.
Saya mencegah keluarga atau teman jika
ada yang mengonsumsi makanan dan
minuman yang tidak halal.
20.
Saya merasa ragu ketika mengonsumsi
produk makanan dan minuman tanpa label
halal.
21.
Selain pada makanan dan minuman, saya
juga memperhatikan label halal pada
kosmetik yang saya gunakan.
22. Saya memeriksa komposisi atau bahan baku
kosmetik yang saya gunakan.
96
Lampiran 3
Kuesioner Variabel X Setelah Uji Coba (Instrumen Penelitian)
ANGKET PENELITIAN
Data Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab.
2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban dari pernyataan yang telah
disajikan.
3. Mohon diisi dengan jujur serta sesuai dengan kondisi dan pengalaman anda,
karena jawaban dari pengisian angket ini dijamin kerahasiaannya.
Keterangan Pilihan Jawaban:
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
TP = Tidak Pernah
Bagian Pertama: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
No. Pernyataan Jawaban
SL SR KD TP
1. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum
memulai pembelajaran.
2. Guru mengucapkan salam.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4.
Guru menyampaikan materi pembelajaran
ketentuan makanan dan minuman yang
halal secara jelas.
5. Saya bertanya kepada guru jika ada materi
pembelajaran yang belum saya pahami.
97
6.
Guru memberikan games atau permainan
yang berhubungan dengan materi
pembelajaran di sela-sela proses
pembelajaran.
7. Guru menggunakan media atau alat bantu
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
8. Materi yang disampaikan oleh guru berasal
dari modul pembelajaran.
9. Guru menyajikan contoh makanan dan
minuman yang halal.
10. Guru meminta siswa untuk berdiskusi.
11.
Guru mengajukan pertanyaan kemudian
meminta salah seorang siswa untuk
menjawab di depan kelas.
12.
Guru meminta salah seorang siswa untuk
menjelaskan kembali materi pembelajaran
yang telah disampaikan.
13. Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk bertanya.
14. Guru memberikan kesimpulan materi
sebelum mengakhiri pembelajaran.
15. Guru memberikan tugas di akhir
pembelajaran.
16. Guru memotivasi saya untuk mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal.
98
Lampiran 4
Kuesioner Variabel Y Setelah Uji Coba (Instrumen Penelitian)
ANGKET PENELITIAN
Data Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab.
2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban dari pernyataan yang telah
disajikan.
3. Mohon diisi dengan jujur serta sesuai dengan kondisi dan pengalaman anda,
karena jawaban dari pengisian angket ini dijamin kerahasiaannya.
Keterangan Pilihan Jawaban:
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
TP = Tidak Pernah
Bagian Kedua: Kesadaran Mengonsumsi Produk Makanan dan Minuman
Halal
No. Pernyataan Jawaban
SL SR KD TP
1. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
setiap hari
2. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
dengan pola 4 sehat 5 sempurna setiap hari
3.
Saya mengonsumsi makanan dan minuman
sesuai dengan kriteria yang dibolehkan oleh
Islam untuk dikonsumsi
4. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
orang lain tanpa izin
99
5. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
dari hasil meminta secara paksa kepada teman.
6. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
yang sudah kadaluarsa.
7. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
yang mengandung khamer atau memabukkan.
8.
Saya memeriksa komposisi atau bahan baku
produk makanan dan minuman yang saya
konsumsi.
9. Saya mengonsumsi makanan dan minuman
yang menyehatkan bagi tubuh saya.
10.
Sebelum mengonsumsi produk makanan dan
minuman, saya memeriksa adanya label halal
pada produk tersebut.
11. Saya mengonsumsi produk makanan dan
minuman yang mencantumkan label halal.
12.
Saya mengonsumsi makanan dan minuman di
restoran yang bersertifikasi halal atau
mencantumkan label halal.
13. Saya tetap mengonsumsi makanan dan
minuman yang diragukan kehalalannya
14. Saya mengajak keluarga dan teman untuk
mengonsumsi makanan dan minuman halal.
15.
Saya mencegah keluarga atau teman jika ada
yang mengonsumsi makanan dan minuman
yang tidak halal.
16. Saya merasa ragu ketika mengonsumsi produk
makanan dan minuman tanpa label halal.
Lampiran 5
Tabel Hasil Kuesioner Variabel X Uji Coba (Uji Instrumen)
RESP
No Butir Angket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
R1 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4
R2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 4 2 4
R3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3
R4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4
R5 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 2 3 3 2 2 4 3 4
R6 2 2 4 2 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 2 2
R7 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 2 4 2 4
R8 2 3 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3
R9 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4
R10 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4
R11 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 4 4 3 2
R12 2 2 3 1 1 3 2 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 1 2 2
R13 2 1 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 1
R14 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2
R15 2 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 2 2 3 2 2 4 2 3
R16 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3
R17 2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4
R18 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4
R19 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3
101
R20 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3
R21 2 2 3 1 2 3 2 4 2 2 1 4 2 2 1 2 2 2 2 1
R22 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
R23 2 1 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 1
R24 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2
R25 2 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 2 2 3 2 2 4 2 3
R26 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3
R27 2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4
R28 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4
R29 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3
R30 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3
102
Lampiran 6
Tabel Hasil Kuesioner Variabel Y Uji Coba (Uji Instrumen)
RESP
No Butir Angket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
R1 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3
R2 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4
R3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 1 4
R4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 1 4 4 4 2 3 4 4 4 3 1 4
R5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 1
R6 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 4 4 2 3 1 4 4 2 2 4 4
R7 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 2 3
R8 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4
R9 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4
R10 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3
R11 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 3
R12 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 1 4
R13 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 4 1 1 4 1 3 2 2 4 3
R14 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4
R15 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 1
R16 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 1 4
R17 4 2 4 4 2 1 4 4 4 4 2 3 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4
R18 4 3 4 4 3 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
R19 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 2
103
R20 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 1 3
R21 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 1 3 1 4
R22 1 3 4 4 3 1 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3
R23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4
R24 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4
R25 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3
R26 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 3
R27 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 1 4
R28 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 4 1 1 4 1 3 2 2 4 3
R29 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4
R30 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 1
104
Lampiran 7
Tabel Hasil Kuesioner Variabel X Setelah Uji Coba (Data
Penelitian)
RESP NO BUTIR ANGKET
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
R1 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 56
R2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 57
R3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 52
R4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 55
R5 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 56
R6 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 54
R7 4 4 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 51
R8 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 52
R9 4 4 3 3 2 1 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 51
R10 3 4 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 50
R11 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 56
R12 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 57
R13 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 57
R14 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 47
R15 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 50
R16 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 56
R17 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 53
R18 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 3 4 53
R19 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 57
R20 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 57
R21 3 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 55
R22 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 53
R23 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 49
R24 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 49
105
R25 3 4 4 4 1 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 50
R26 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 3 51
R27 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 51
R28 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 47
R29 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 55
R30 2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 49
R31 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 53
R32 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 3 3 4 3 52
R33 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 52
R34 3 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 55
R35 2 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 54
R36 4 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 54
R37 4 4 4 4 3 2 2 3 2 4 3 3 4 4 4 4 54
R38 3 4 4 2 1 2 2 4 2 4 3 2 3 4 4 3 47
R39 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 54
R40 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 50
R41 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 4 3 51
R42 3 4 4 4 3 2 2 4 2 3 2 2 4 3 4 3 49
R43 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 4 50
R44 3 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 51
R45 3 4 4 4 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 52
106
Lampiran 8
Tabel Hasil Kuesioner Variabel Y Setelah Uji Coba (Data
Penelitian)
RESP NO BUTIR ANGKET
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
R1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 60
R2 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 1 3 53
R3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 56
R4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 57
R5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 58
R6 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 57
R7 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 4 4 1 53
R8 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 53
R9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 62
R10 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 55
R11 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 1 4 55
R12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 56
R13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 62
R14 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 1 3 52
R15 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 53
R16 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 1 4 57
R17 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 58
R18 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 62
R19 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 58
R20 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 60
R21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 60
R22 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
R23 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 3 1 52
R24 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 1 3 3 1 50
107
R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 62
R26 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 57
R27 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 55
R28 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 4 3 2 3 50
R29 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 56
R30 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 54
R31 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 56
R32 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 55
R33 4 2 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 54
R34 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 58
R35 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 55
R36 4 2 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 56
R37 4 2 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 57
R38 4 2 2 2 3 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 50
R39 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 55
R40 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 2 4 4 1 4 52
R41 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 57
R42 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 2 4 56
R43 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 57
R44 4 2 3 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 1 4 52
R45 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 54
108
Lampiran 9
Hasil Wawancara dengan Kepala SMP An-Nurmaniyah
Narasumber : Purbatin Hadi, S.Pd., MM
1. Bagaimana pengelolaan kantin di sekolah?
Jawaban: Pengelolaan kantin baik SMP, SMA, maupun SMK, semuanya
berada di bawah naungan Yayasan An-Nurmaniyah.
2. Apakah makanan dan minuman yang dijual di kantin mendapat pemeriksaan?
Jawaban: Makanan dan minuman yang ada di kantin mendapat pemeriksaan
secara berkala dari puskesmas terdekat. Contoh data hasil
pemeriksaan produk makanan dan minuman yang ada di kantin ada
di tahun 2015. Sebetulnya data terbaru juga ada, namun belum
ditemukan suratnya. Dari hasil pemeriksaan di tahun 2015, terdapat
produk makanan dan minuman yang positif mengandung zat boraks
dan formalin.
3. Bagaimana langkah yang ditempuh sekolah untuk menanggulangi hal tersebut?
Jawaban: Produk makanan dan minuman yang positif mengandung zat
berbahaya, maka langsung kita hentikan kontrak berjualannya.
Mereka tidak boleh berjualan lagi di sekolah.
4. Bagaimana peran Bapak sebagai Kepala Sekolah dalam mengontro l
pembelajaran di kelas?
Jawaban: Pertama, setiap semester dilakukan supervisi kelas dengan cara team
supervisi masuk mengikuti pelajaran pada saat guru yang
bersangkutan mengajar. Kedua, mengontrol proses pembelajaran di
kelas dengan masuk secara tiba-tiba atau mendengarkan proses
belajar dari luar kelas.
5. Apa evaluasi yang diberikan untuk pengembangan guru?
Jawaban: Untuk meningkatkan proses belajar mengajar di kelas, sekolah
melakukan evaluasi antara lain dengan cara:
109
1) Dilihat pencapaian daya serap siswa melalui Penilaian Tengah
Semester (PTS) atau Penilaian Akhir Semester (PAS).
2) Melakukan wawancara langsung kepada guru yang bersangkutan
secara rutin tentang proses pembelajaran.
3) Dilakukan peare teaching secara periodik.
Tangerang, 30 Mei 2018
Yang Mengesahkan
Kepala SMP An-Nurmaniyah
Purbatin Hadi, S.Pd, MM
110
Lampiran 10
Hasil Wawancara dengan Guru PAI
Narasumber: Ernawati, S.Pd.I
1. Kurikulum apa yang digunakan dalam pembelajaran PAI?
Jawaban : Kurikulum 2013
2. Bagaimana proses yang dilakukan dalam pembelajaran PAI khususnya pada
materi “Kriteria Makanan dan Minuman Halal dalam Islam”?
Jawaban: Proses pembelajaran yang dilakukan sama saja dengan proses
pembelajaran pada umumnya. Pembelajaran dimulai dengan cara
siswa diminta mengamati, bertanya kepada guru, siswa diminta
untuk mengumpulkan informasi dengan berinteraksi secara
langsung dengan sumber belajar, menghubungkan hasil-has i l
pembelajaran yang sudah didapatkan kemudian menyampaikan
hasil tersebut di depan kelas. Guru juga menjelaskan materi
pembelajaran sebagai bentuk feed back dari hasil informasi yang
didaptkan oleh siswa
3. Metode pembelajaran apa yang digunakan pada materi “Kriteria Makanan
dan Minuman Halal dalam Islam”?
Jawaban: Metode yang digunakan variatif, agar tidak monoton. Kadang
ceramah, presentasi diskusi, tanya jawab, dll.
4. Bagaimana cara guru PAI menjelaskan tentang produk makanan dan
minuman halal?
Jawaban: Untuk produk makanan dan minuman halal kemasan tentunya
untuk memastikan kehalalannya maka harus memeriksa label
halal pada kemasannya. Jika tidak terdapat label halal pada
kemasan, maka produk makanan atau minuman tersebut
diragukan kehalalannya.
111
Makanan dan minuman yang halal tentunya sesuai dengan
kriteria yang telah disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah. Tidak
boleh boros terhadap makanan dan minuman, karena mubadzdzir
merupakan salah satu perbutan syaitan.
Tangerang, 30 Mei 2018
Yang Mengesahkan
Guru Pendidikan Agama Islam
Ernawati, S.Pd.I
Lampiran 11
Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
N
(1)
Interval
(2)
Kepercayaan
(3) N
(1)
Interval
(2)
Kepercayaan
(3) N
(1)
Interval
(2)
Kepercayaan
(3)
95% 99% 95% 99% 95% 99%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,997
0,950
0,878
0,811
0,754
0,707
0,666
0,632
0,602
0,576
0,553
0,532
0,514
0,497
0,482
0,468
0,456
0,444
0,433
0,423
0,413
0,404
0,396
0,999
0,990
0,959
0,917
0,874
0,874
0,798
0,765
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
0,575
0,561
0,549
0,537
0,526
0,515
0,505
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
0,388
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,349
0,344
0,339
0,334
0,329
0,325
0,320
0,316
0,312
0,308
0,304
0,301
0,297
0,294
0,291
0,288
0,284
0,281
0,297
0,4906
0,487
0,478
0,470
0,463
0,456
0,449
0,442
0,436
0,430
0,424
0,418
0,413
0,408
0,403
0,396
0,393
0,389
0,384
0,380
0,276
0,372
0,368
0,364
0,361
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0,266
0,254
0,244
0,235
0,227
0,220
0,213
0,207
0,202
0,195
0,176
0,159
0,148
0,138
0,113
0,098
0,088
0,080
0,074
0,070
0,065
0,062
0,345
0,330
0,317
0,306
0,296
0,286
0,278
0,270
0,263
0,256
0,230
0,210
0,194
0,181
0,148
0,128
0,115
0,105
0,097
0,091
0,086
0,081
N = Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r.
Sumber Tabel: Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 402
113
Lampiran 12
Hasil Uji Validitas Variabel X
Correlations
No1 No2 No3 No4 No5 No6 No7 No8 No9 No10 No11 No12 No13 No14 No15 No16 No17 No18 No19 No20 Total
No1 Pearson
Correlation
1 .458* -
0.133
.458* 0.14
1
0.03
2
0.133 -
0.003
.442* 0.133 .458* -
0.055
0.32
9
.420* .550** 0.21
5
0.299 0.14
1
.893** .520** .570**
Sig. (2-
tailed)
0.01
1
0.48
2
0.011 0.45
9
0.86
7
0.482 0.986 0.01
4
0.482 0.011 0.774 0.07
6
0.02
1
0.00
2
0.25
3
0.108 0.45
9
0.00
0
0.00
3
0.00
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No2 Pearson Correlatio
n
.458* 1 0.183
.884** 0.237
0.197
0.161 0.148 0.246
0.161 .884** 0.088 0.246
0.352
.830** 0.314
0.289 0.010
.523** .947** .781**
Sig. (2-tailed)
0.011
0.332
0.000 0.207
0.298
0.397 0.436 0.191
0.397 0.000 0.644 0.191
0.057
0.000
0.091
0.122 0.958
0.003
0.000
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No3 Pearson Correlatio
n
-0.13
3
0.183
1 0.183 -0.05
6
.811** -0.143 0.190 -0.06
1
-0.143 0.183 0.098 -0.06
1
0.000
0.034
0.061
-0.225
-0.25
8
-0.01
9
0.119
0.117
Sig. (2-
tailed)
0.48
2
0.33
2
0.332 0.76
8
0.00
0
0.451 0.314 0.75
0
0.451 0.332 0.607 0.75
0
1.00
0
0.85
9
0.75
0
0.231 0.16
8
0.92
0
0.53
0
0.53
6
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No4 Pearson
Correlatio
n
.458* .884** 0.18
3
1 .427* 0.19
7
0.214 0.031 .450* 0.214 1.000*
*
-
0.022
.450* .407* .944** .382* 0.334 0.19
9
.458* .911** .871**
Sig. (2-
tailed)
0.01
1
0.00
0
0.33
2
0.01
9
0.29
8
0.256 0.870 0.01
2
0.256 0.000 0.908 0.01
2
0.02
6
0.00
0
0.03
7
0.072 0.29
1
0.01
1
0.00
0
0.00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No5 Pearson
Correlatio
n
0.14
1
0.23
7
-
0.05
6
.427* 1 -
0.03
3
.445* .425* 0.22
1
.445* .427* .420* 0.28
7
.495** .369* 0.22
1
0.156 .666** 0.14
1
0.27
3
.634**
Sig. (2-
tailed)
0.45
9
0.20
7
0.76
8
0.019 0.86
3
0.014 0.019 0.24
1
0.014 0.019 0.021 0.12
4
0.00
5
0.04
5
0.24
1
0.410 0.00
0
0.45
9
0.14
4
0.00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
114
No6 Pearson
Correlation
0.03
2
0.19
7
.811** 0.197 -
0.033
1 -0.299 0.224 0.02
5
-0.299 0.197 0.123 0.02
5
-
0.020
0.11
3
0.15
2
-
0.338
-
0.244
0.15
1
0.12
7
0.14
2
Sig. (2-tailed)
0.867
0.298
0.000
0.298 0.863
0.109 0.233 0.894
0.109 0.298 0.518 0.894
0.915
0.551
0.421
0.068 0.193
0.424
0.504
0.456
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No7 Pearson Correlatio
n
0.133
0.161
-0.14
3
0.214 .445* -0.29
9
1 0.040 .425* 1.000*
* 0.214 0.000 0.33
1 .456* 0.18
4 0.33
1 .588** 0.28
8 0.04
4 0.22
8 .506**
Sig. (2-tailed)
0.482
0.397
0.451
0.256 0.014
0.109
0.832 0.019
0.000 0.256 1.000 0.074
0.011
0.329
0.074
0.001 0.122
0.816
0.227
0.004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No8 Pearson
Correlatio
n
-
0.00
3
0.14
8
0.19
0
0.031 .425* 0.22
4
0.040 1 -
0.29
9
0.040 0.031 .962** -
0.19
6
0.03
3
-
0.04
0
-
0.09
3
-.497*
*
0.25
3
0.09
4
0.04
2
0.20
6
Sig. (2-
tailed)
0.98
6
0.43
6
0.31
4
0.870 0.01
9
0.23
3
0.832 0.10
9
0.832 0.870 0.000 0.30
0
0.86
2
0.83
3
0.62
6
0.005 0.17
7
0.62
2
0.82
5
0.27
6
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No9 Pearson
Correlatio
n
.442* 0.24
6
-
0.06
1
.450* 0.22
1
0.02
5
.425* -
0.299
1 .425* .450* -
0.310
.880** .504** .531** .759** .544** 0.22
1
0.32
9
0.34
2
.608**
Sig. (2-
tailed)
0.01
4
0.19
1
0.75
0
0.012 0.24
1
0.89
4
0.019 0.109 0.019 0.012 0.095 0.00
0
0.00
4
0.00
3
0.00
0
0.002 0.24
1
0.07
6
0.06
4
0.00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No10 Pearson
Correlatio
n
0.13
3
0.16
1
-
0.14
3
0.214 .445* -
0.29
9
1.000*
*
0.040 .425* 1 0.214 0.000 0.33
1
.456* 0.18
4
0.33
1
.588** 0.28
8
0.04
4
0.22
8
.506**
Sig. (2-
tailed)
0.48
2
0.39
7
0.45
1
0.256 0.01
4
0.10
9
0.000 0.832 0.01
9
0.256 1.000 0.07
4
0.01
1
0.32
9
0.07
4
0.001 0.12
2
0.81
6
0.22
7
0.00
4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No11 Pearson
Correlation
.458* .884** 0.18
3
1.000*
*
.427* 0.19
7
0.214 0.031 .450* 0.214 1 -
0.022
.450* .407* .944** .382* 0.334 0.19
9
.458* .911** .871**
Sig. (2-tailed)
0.011
0.000
0.332
0.000 0.019
0.298
0.256 0.870 0.012
0.256 0.908 0.012
0.026
0.000
0.037
0.072 0.291
0.011
0.000
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No12 Pearson Correlatio
n
-0.05
5
0.088
0.098
-0.022 .420* 0.123
0.000 .962** -0.31
0
0.000 -0.022 1 -0.11
6
0.016
-0.08
7
-0.11
6
-.483*
* 0.25
8 0.03
7 -
0.01
0
0.153
115
Sig. (2-
tailed)
0.77
4
0.64
4
0.60
7
0.908 0.02
1
0.51
8
1.000 0.000 0.09
5
1.000 0.908 0.54
0
0.93
5
0.64
9
0.54
0
0.007 0.16
8
0.84
8
0.95
7
0.42
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No13 Pearson
Correlation
0.32
9
0.24
6
-
0.061
.450* 0.28
7
0.02
5
0.331 -
0.196
.880** 0.331 .450* -
0.116
1 .504** .464** .759** .465** 0.28
7
0.32
9
0.27
7
.600**
Sig. (2-tailed)
0.076
0.191
0.750
0.012 0.124
0.894
0.074 0.300 0.000
0.074 0.012 0.540 0.004
0.010
0.000
0.010 0.124
0.076
0.138
0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No14 Pearson Correlatio
n
.420* 0.352
0.000
.407* .495** -0.02
0
.456* 0.033 .504** .456* .407* 0.016 .504** 1 0.303
.504** .610** .495** .511** 0.322
.685**
Sig. (2-
tailed)
0.02
1
0.05
7
1.00
0
0.026 0.00
5
0.91
5
0.011 0.862 0.00
4
0.011 0.026 0.935 0.00
4
0.10
4
0.00
4
0.000 0.00
5
0.00
4
0.08
3
0.00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No15 Pearson
Correlatio
n
.550** .830** 0.03
4
.944** .369* 0.11
3
0.184 -
0.040
.531** 0.184 .944** -
0.087
.464** 0.30
3
1 .396* 0.295 0.14
5
.487** .895** .818**
Sig. (2-
tailed)
0.00
2
0.00
0
0.85
9
0.000 0.04
5
0.55
1
0.329 0.833 0.00
3
0.329 0.000 0.649 0.01
0
0.10
4
0.03
0
0.114 0.44
3
0.00
6
0.00
0
0.00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No16 Pearson
Correlatio
n
0.21
5
0.31
4
0.06
1
.382* 0.22
1
0.15
2
0.331 -
0.093
.759** 0.331 .382* -
0.116
.759** .504** .396* 1 0.308 0.02
0
0.32
9
0.27
7
.540**
Sig. (2-
tailed)
0.25
3
0.09
1
0.75
0
0.037 0.24
1
0.42
1
0.074 0.626 0.00
0
0.074 0.037 0.540 0.00
0
0.00
4
0.03
0
0.098 0.91
6
0.07
6
0.13
8
0.00
2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No17 Pearson
Correlation
0.29
9
0.28
9
-
0.225
0.334 0.15
6
-
0.338
.588** -.497*
*
.544** .588** 0.334 -.483*
*
.465** .610** 0.29
5
0.30
8
1 0.28
7
0.22
5
0.34
8
.479**
Sig. (2-
tailed)
0.10
8
0.12
2
0.23
1
0.072 0.41
0
0.06
8
0.001 0.005 0.00
2
0.001 0.072 0.007 0.01
0
0.00
0
0.11
4
0.09
8
0.12
4
0.23
1
0.06
0
0.00
7
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No18 Pearson
Correlation
0.14
1
0.01
0
-
0.258
0.199 .666** -
0.244
0.288 0.253 0.22
1
0.288 0.199 0.258 0.28
7
.495** 0.14
5
0.02
0
0.287 1 0.14
1
0.05
8
.431*
Sig. (2-tailed)
0.459
0.958
0.168
0.291 0.000
0.193
0.122 0.177 0.241
0.122 0.291 0.168 0.124
0.005
0.443
0.916
0.124 0.459
0.759
0.017
116
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No19 Pearson
Correlatio
n
.893** .523** -
0.01
9
.458* 0.14
1
0.15
1
0.044 0.094 0.32
9
0.044 .458* 0.037 0.32
9
.511** .487** 0.32
9
0.225 0.14
1
1 .459* .577**
Sig. (2-
tailed)
0.00
0
0.00
3
0.92
0
0.011 0.45
9
0.42
4
0.816 0.622 0.07
6
0.816 0.011 0.848 0.07
6
0.00
4
0.00
6
0.07
6
0.231 0.45
9
0.01
1
0.00
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No20 Pearson
Correlatio
n
.520** .947** 0.11
9
.911** 0.27
3
0.12
7
0.228 0.042 0.34
2
0.228 .911** -
0.010
0.27
7
0.32
2
.895** 0.27
7
0.348 0.05
8
.459* 1 .800**
Sig. (2-
tailed)
0.00
3
0.00
0
0.53
0
0.000 0.14
4
0.50
4
0.227 0.825 0.06
4
0.227 0.000 0.957 0.13
8
0.08
3
0.00
0
0.13
8
0.060 0.75
9
0.01
1
0.00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
SkorTota
l
Pearson
Correlation
.570** .781** 0.11
7
.871** .634** 0.14
2
.506** 0.206 .608** .506** .871** 0.153 .600** .685** .818** .540** .479** .431* .577** .800** 1
Sig. (2-
tailed)
0.00
1
0.00
0
0.53
6
0.000 0.00
0
0.45
6
0.004 0.276 0.00
0
0.004 0.000 0.420 0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
2
0.007 0.01
7
0.00
1
0.00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed). **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
117
Lampiran 13
Hasil Uji Validitas Variabel Y
Correlations
No1 No2 No3 No4 No5 No6 No7 No8 No9 No10 No11 No12 No13 No14 No15 No16 No17 No18 No19 No20 No21 No22 Total
No1 Pearson Correlation
1 0.344 .693** .693** .810** .414* .605** .849** .480** .645** 0.168 .785** -0.180
.762** .762** 0.135 .554** .605** .677** .480** -0.015
0.046 .858**
Sig. (2-tailed)
0.062 0.000 0.000 0.000 0.023 0.000 0.000 0.007 0.000 0.374 0.000 0.340 0.000 0.000 0.477 0.001 0.000 0.000 0.007 0.938 0.811 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No2 Pearson Correlation
0.344 1 .483** .483** .464** -0.220
0.191 0.334 0.237 .557** 0.331 .447* -0.135
.483** 0.314 0.090 .483** 0.267 .503** 0.237 0.275 -0.029
.526**
Sig. (2-tailed)
0.062 0.007 0.007 0.010 0.242 0.313 0.071 0.207 0.001 0.074 0.013 0.478 0.007 0.091 0.637 0.007 0.154 0.005 0.207 0.142 0.880 0.003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No3 Pearson Correlation
.693** .483** 1 1.000** .760** 0.096 .596** .801** .503** .946** 0.307 .764** -0.158
.926** .786** -0.066
.786** .546** .832** .503** 0.076 -0.049
.915**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.007 0.000 0.000 0.614 0.001 0.000 0.005 0.000 0.099 0.000 0.404 0.000 0.000 0.727 0.000 0.002 0.000 0.005 0.691 0.798 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No4 Pearson Correlation
.693** .483** 1.000** 1 .760** 0.096 .596** .801** .503** .946** 0.307 .764** -0.158
.926** .786** -0.066
.786** .546** .832** .503** 0.076 -0.049
.915**
Sig. (2-
tailed)
0.000 0.007 0.000 0.000 0.614 0.001 0.000 0.005 0.000 0.099 0.000 0.404 0.000 0.000 0.727 0.000 0.002 0.000 0.005 0.691 0.798 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No5 Pearson
Correlation
.810** .464** .760** .760** 1 .465** .562** .669** .373* .669** 0.203 .750** -
0.036
.722** .639** 0.255 .609** .512** .740** .373* 0.059 -
0.054
.851**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.010 0.000 0.000 0.010 0.001 0.000 0.042 0.000 0.283 0.000 0.851 0.000 0.000 0.173 0.000 0.004 0.000 0.042 0.757 0.778 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No6 Pearson Correlation
.414* -0.220
0.096 0.096 .465** 1 0.080 0.247 0.071 0.071 -0.122
.366* 0.256 0.204 0.108 .379* -0.025
0.129 0.078 0.071 -.425* -0.109
0.242
Sig. (2-tailed)
0.023 0.242 0.614 0.614 0.010 0.673 0.188 0.707 0.711 0.519 0.047 0.173 0.280 0.568 0.039 0.894 0.498 0.681 0.707 0.019 0.565 0.198
118
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No7 Pearson
Correlation
.605** 0.191 .596** .596** .562** 0.080 1 .537** .378* .537** -
0.169
.584** 0.142 .496** .505** 0.016 .578** .933** .652** .378* 0.302 0.136 .714**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.313 0.001 0.001 0.001 0.673 0.002 0.040 0.002 0.371 0.001 0.455 0.005 0.004 0.934 0.001 0.000 0.000 0.040 0.104 0.473 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No8 Pearson Correlation
.849** 0.334 .801** .801** .669** 0.247 .537** 1 .477** .750** 0.319 .859** -0.173
.837** .914** -0.115
.658** .537** .577** .477** 0.029 0.000 .863**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.071 0.000 0.000 0.000 0.188 0.002 0.008 0.000 0.086 0.000 0.362 0.000 0.000 0.545 0.000 0.002 0.001 0.008 0.878 1.000 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No9 Pearson Correlation
.480** 0.237 .503** .503** .373* 0.071 .378* .477** 1 .521** 0.108 .380* -0.231
.503** 0.351 0.312 0.269 .437* .439* 1.000** 0.183 0.013 .621**
Sig. (2-tailed)
0.007 0.207 0.005 0.005 0.042 0.707 0.040 0.008 0.003 0.572 0.038 0.220 0.005 0.057 0.093 0.150 0.016 0.015 0.000 0.333 0.944 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No10 Pearson Correlation
.645** .557** .946** .946** .669** 0.071 .537** .750** .521** 1 0.265 .752** -0.173
.946** .695** -0.077
.774** .586** .849** .521** 0.029 -0.074
.883**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.001 0.000 0.000 0.000 0.711 0.002 0.000 0.003 0.156 0.000 0.362 0.000 0.000 0.687 0.000 0.001 0.000 0.003 0.878 0.699 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No11 Pearson Correlation
0.168 0.331 0.307 0.307 0.203 -0.122
-0.169
0.319 0.108 0.265 1 0.177 -.385* 0.198 0.326 -0.114
.364* -0.242
0.269 0.108 0.102 0.000 0.270
Sig. (2-
tailed)
0.374 0.074 0.099 0.099 0.283 0.519 0.371 0.086 0.572 0.156 0.348 0.036 0.293 0.078 0.549 0.048 0.197 0.150 0.572 0.592 1.000 0.149
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No12 Pearson
Correlation
.785** .447* .764** .764** .750** .366* .584** .859** .380* .752** 0.177 1 -
0.052
.837** .814** -
0.131
.732** .633** .581** .380* -
0.086
0.052 .855**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.013 0.000 0.000 0.000 0.047 0.001 0.000 0.038 0.000 0.348 0.785 0.000 0.000 0.491 0.000 0.000 0.001 0.038 0.650 0.786 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No13 Pearson Correlation
-0.180
-0.135
-0.158 -0.158 -0.036
0.256 0.142 -0.173
-0.231 -0.173
-.385* -0.052
1 -0.158
-0.230
0.296 -0.149
0.142 -0.180
-0.231 -0.227
-0.107
-0.127
Sig. (2-tailed)
0.340 0.478 0.404 0.404 0.851 0.173 0.455 0.362 0.220 0.362 0.036 0.785 0.404 0.222 0.112 0.430 0.455 0.340 0.220 0.228 0.574 0.502
119
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No14 Pearson
Correlation
.762** .483** .926** .926** .722** 0.204 .496** .837** .503** .946** 0.198 .837** -
0.158
1 .786** -
0.066
.746** .546** .762** .503** -
0.104
-
0.049
.891**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.007 0.000 0.000 0.000 0.280 0.005 0.000 0.005 0.000 0.293 0.000 0.404 0.000 0.727 0.000 0.002 0.000 0.005 0.586 0.798 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No15 Pearson Correlation
.762** 0.314 .786** .786** .639** 0.108 .505** .914** 0.351 .695** 0.326 .814** -0.230
.786** 1 -0.271
.681** .455* .553** 0.351 0.072 -0.079
.788**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.091 0.000 0.000 0.000 0.568 0.004 0.000 0.057 0.000 0.078 0.000 0.222 0.000 0.148 0.000 0.011 0.002 0.057 0.705 0.677 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No16 Pearson Correlation
0.135 0.090 -0.066 -0.066 0.255 .379* 0.016 -0.115
0.312 -0.077
-0.114
-0.131
0.296 -0.066
-0.271
1 -0.349
0.016 0.098 0.312 0.227 -0.289
0.107
Sig. (2-tailed)
0.477 0.637 0.727 0.727 0.173 0.039 0.934 0.545 0.093 0.687 0.549 0.491 0.112 0.727 0.148 0.059 0.934 0.605 0.093 0.228 0.122 0.572
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No17 Pearson Correlation
.554** .483** .786** .786** .609** -0.025
.578** .658** 0.269 .774** .364* .732** -0.149
.746** .681** -0.349
1 .578** .701** 0.269 0.002 0.136 .762**
Sig. (2-tailed)
0.001 0.007 0.000 0.000 0.000 0.894 0.001 0.000 0.150 0.000 0.048 0.000 0.430 0.000 0.000 0.059 0.001 0.000 0.150 0.991 0.475 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No18 Pearson Correlation
.605** 0.267 .546** .546** .512** 0.129 .933** .537** .437* .586** -0.242
.633** 0.142 .546** .455* 0.016 .578** 1 .605** .437* 0.182 0.136 .707**
Sig. (2-
tailed)
0.000 0.154 0.002 0.002 0.004 0.498 0.000 0.002 0.016 0.001 0.197 0.000 0.455 0.002 0.011 0.934 0.001 0.000 0.016 0.336 0.473 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No19 Pearson
Correlation
.677** .503** .832** .832** .740** 0.078 .652** .577** .439* .849** 0.269 .581** -
0.180
.762** .553** 0.098 .701** .605** 1 .439* 0.236 -
0.060
.844**
Sig. (2-tailed)
0.000 0.005 0.000 0.000 0.000 0.681 0.000 0.001 0.015 0.000 0.150 0.001 0.340 0.000 0.002 0.605 0.000 0.000 0.015 0.209 0.755 0.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No20 Pearson Correlation
.480** 0.237 .503** .503** .373* 0.071 .378* .477** 1.000** .521** 0.108 .380* -0.231
.503** 0.351 0.312 0.269 .437* .439* 1 0.183 0.013 .621**
Sig. (2-tailed)
0.007 0.207 0.005 0.005 0.042 0.707 0.040 0.008 0.000 0.003 0.572 0.038 0.220 0.005 0.057 0.093 0.150 0.016 0.015 0.333 0.944 0.000
120
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No21 Pearson
Correlation
-
0.015
0.275 0.076 0.076 0.059 -.425* 0.302 0.029 0.183 0.029 0.102 -
0.086
-
0.227
-
0.104
0.072 0.227 0.002 0.182 0.236 0.183 1 -
0.097
0.168
Sig. (2-tailed)
0.938 0.142 0.691 0.691 0.757 0.019 0.104 0.878 0.333 0.878 0.592 0.650 0.228 0.586 0.705 0.228 0.991 0.336 0.209 0.333 0.610 0.375
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No22 Pearson Correlation
0.046 -0.029
-0.049 -0.049 -0.054
-0.109
0.136 0.000 0.013 -0.074
0.000 0.052 -0.107
-0.049
-0.079
-0.289
0.136 0.136 -0.060
0.013 -0.097
1 0.036
Sig. (2-
tailed)
0.811 0.880 0.798 0.798 0.778 0.565 0.473 1.000 0.944 0.699 1.000 0.786 0.574 0.798 0.677 0.122 0.475 0.473 0.755 0.944 0.610 0.851
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
SkorTotal Pearson
Correlation
.858** .526** .915** .915** .851** 0.242 .714** .863** .621** .883** 0.270 .855** -
0.127
.891** .788** 0.107 .762** .707** .844** .621** 0.168 0.036 1
Sig. (2-tailed)
0.000 0.003 0.000 0.000 0.000 0.198 0.000 0.000 0.000 0.000 0.149 0.000 0.502 0.000 0.000 0.572 0.000 0.000 0.000 0.000 0.375 0.851
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143