pengaruh pembelajaran kooperatif tipe teams...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
TERHADAP HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK
SISWA DI MTS ISLAMIYAH CIPUTAT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd)
Oleh
Iis Meiliani
NIM 11140110000042
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Iis Meiliani (NIM: 11140110000042). PENGARUH PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP
HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA DI MTS. ISLAMIYAH
CIPUTAT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Akidah Akhlak siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Islamiyah Ciputat tahun ajaran 2018/2019
semester I. Desain dalam penelitian ini adalah Control Group Design. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen sebenarnya (True
Experiment). Dalam penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen VIII
IS dan kelas kontrol VIII IR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Akidah Akhlak
siswa. Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih
tinggi dari kelas kontrol, yaitu 80,17 untuk kelas eksperimen dan 73,1 untuk kelas
kontrol.
Berdasarkan hasil pengujian uji-t hasil belajar kedua kelas diperoleh thitung = 4,22
dan ttabel = 1,67, dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata posttets kelas
eksperimen dengan nilai rata-rata posttest kelas kontrol.
Kata kunci: Teams Games Tournament (TGT), Hasil Belajar, Akidah Akhlak
ii
ABSTRACT
Iis Meiliani (NIM: 11140110000042). THE EFFECT OF COOPERATIVE
LEARNING TYPE’S TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TO THE
AKIDAH AKHLAK LEARNING OUTCOMES OF STUDENTS AT MTS.
ISLAMIYAH CIPUTAT
This study aims to determine the effect of cooperative learning type’s Teams
Games Tournament (TGT) to the Akidah Akhlak learning outcomes of students.
This research was conducted as MTs. Islamiyah Ciputat academic year
2018/2019. Design in this study was Control Group Design. The method used in
this research is true method (True Experiment). In this research, there are two
classes namely experimental class from VIII IS and control class from VIII IR.
The result showed that there are significant cooperative learning of Teams Games
Tournament (TGT) to the Akidah Akhlak learning outcomes of students. It’s
shown from the acquisition value of the average experimental class is higher than
the control class, 80, 17 for the experimental class and 73,1 for the control class.
Based on the result t test both classroom learning outcomes obtained tcount = 4,22
and ttable = 1,67, it can be stated that tcount > ttable . It can be concluded that there
are significant differences between the average value posttest experimental class
with value posttest control class.
Keywords: Teams Games Tournament (TGT), Learning Outcomes, Akidah
Akhlak
iii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرحمن الرحيم
Alhamdulillahirabbil-aalamiin, segala puji bagi Allah SWT. yang telah
memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. yang telah menunjukan kepada kita jalan yang lurus.
Alhamdulillah, atas karunia dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP
HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA DI MTS. ISLAMIYAH
CIPUTAT”.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak
kesulitan dan kendala yang dihadapi. Namun, atas bimbingan dan motivasi dari
berbagai pihak, alhamdulillah penulis dapat menyelesaikannya. Dan pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Abdul Majid Khon, MA., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Marhamah Shaleh, Lc., MA., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Nur’aini Ahmad, M.Fil., dan Dr. Akhmad Sodiq, M.Ag., selaku Dosen
Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan.
5. Heny Narendrany Hidayati, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
selalu meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis.
iv
6. Aep Saepullah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah MTs. Islamiyah Ciputat yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MTs.
Islamiyah Ciputat.
7. Hikmatulloh, S.Pd., selaku Wakabid. Kurikulum MTs. Islamiyah Ciputat
yang telah memberikan arahan dan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di MTs. Islamiyah Ciputat.
8. Ummi Arfiah, S.Ag., selaku Guru Akidah Akhlak kelas VIII di MTs.
Islamiyah Ciputat yang telah memberikan izin dan menyediakan waktu
pembelajaran untuk penulis teliti di MTs. Islamiyah Ciputat.
9. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Suminta dan Ibu Nur Fitrianti, yang tak
henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang, dan memberikan
dukungan moril serta materil kepada penulis.
10. Adikku Novi Erlianti, Yulia Fitriani, dan Siti Apriliyani dan seluruh anggota
keluarga tersayang yang selalu memberikan doa, semangat, dan kasih sayang
kepada penulis.
11. Teman-teman Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan 2014, khususnya kelas PAI B yang telah memberikan semangat dan
bantuannya selama ini, semoga tali silaturahmi kita tetap terjalin sampai
nanti.
Serta semua pihak yang berjasa, mudah-mudahan bantuan, bimbingan serta
doa yang telah diberikan menjadi pintu datangnya ridha dan kasih sayang Allah
SWT. di dunia dan di akhirat kelak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya. Aamiin.
Penulis,
Iis Meiliani
v
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
ABSTRAK .................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ........................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6
F. Kegunaan Penelitian........................................................................................... 7
BAB II .......................................................................................................................... 8
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................................................ 8
A. Deskripsi Teoretik .............................................................................................. 8
1. Hakikat Hasil Belajar Akidah Akhlak.......................................................... 8
a. Hasil Belajar ........................................................................................... 8
vi
1) Pengertian Hasil Belajar ................................................................... 8
2) Obyek Penilaian Hasil Belajar ......................................................... 9
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......................... 12
4) Tujuan dan Manfaat Penilaian Hasil Belajar ................................. 14
b. Akidah Akhlak ..................................................................................... 15
1) Pengertian Akidah Akhlak ............................................................. 15
2) Ruang Lingkup Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah ............ 18
3) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Akidah Akhlak Kelas
VIII di Madrasah Tsanawiyah ........................................................ 18
4) Materi Ajar Akidah Akhlak Kelas VIII di Madrasah
Tsanawiyah .................................................................................... 20
c. Hasil Belajar Akidah Akhlak ............................................................... 26
2. Hakikat Metode Pembelajaran ................................................................... 27
a. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT) .................................................................................................. 27
1) Pengertian Pembelajaran ................................................................ 27
2) Pembelajaran Kooperatif ................................................................ 28
a) Pengertian Pembelajaran Kooperatif ........................................ 28
b) Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif ................................. 30
3) Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT) ............................................................................................ 33
a) Pengertian Teams Games Tournament (TGT) ......................... 33
b) Komponen-Komponen Teams Games Tournament (TGT) ..... 34
c) Langkah-Langkah Teams Games Tournament (TGT) ............. 36
d) Kelebihan dan Kekurangan Teams Games Tournament
(TGT) ....................................................................................... 37
vii
b. Metode Pembelajaran Konvensional .................................................... 37
1) Metode Pembelajaran Konvensional .............................................. 37
a) Pengertian Metode Pembelajaran Konvensional...................... 37
b) Perbedaan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Metode
Pembelajaran Konvensional ..................................................... 38
2) Metode Konvensional Ceramah .................................................... 40
a) Pengertian Metode Ceramah .................................................... 40
b) Langkah-Langkah Metode Ceramah ........................................ 41
c) Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah ......................... 43
B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................... 43
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 45
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 46
BAB III ....................................................................................................................... 48
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 48
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 48
1. Tempat Penelitian ....................................................................................... 48
2. Waktu Penelitian ........................................................................................ 48
B. Metode dan Desain Penelitian .......................................................................... 49
1. Metode Penelitian ....................................................................................... 49
2. Desain Penelitian ........................................................................................ 49
C. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 51
1. Populasi ...................................................................................................... 51
2. Sampel ........................................................................................................ 51
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 52
E. Variabel dan Instrumen Penelitian ................................................................... 52
viii
1. Variabel Penelitian ..................................................................................... 52
a. Variabel Bebas ....................................................................................... 52
b. Variabel Terikat ..................................................................................... 53
1) Hasil Belajar Akidah Akhlak ......................................................... 53
a) Definisi Konseptual (Konstrak) ............................................... 53
b) Definisi Operasional ................................................................. 53
2. Instrumen Penelitian ................................................................................... 54
a. Instrumen Tes ....................................................................................... 54
b. Uji Coba Instrumen Tes ....................................................................... 58
1) Uji Validitas ................................................................................... 58
2) Uji Reliabilitas ............................................................................... 60
3) Uji Tingkat Kesukaran ................................................................... 60
4) Uji Daya Pembeda .......................................................................... 61
F. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 62
1. Pengujian Prasyarat Analisis ...................................................................... 62
a. Uji Normalitas ...................................................................................... 62
b. Uji Homogenitas .................................................................................. 63
2. Pengujian Hipotesis Penelitian .................................................................. 65
G. Hipotesis Statistik............................................................................................. 65
BAB IV ....................................................................................................................... 67
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................................... 67
A. Deskripsi Data .................................................................................................. 67
1. Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa yang Diajarkan dengan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) ............ 67
a. Hasil Pretest Kelas Eksperimen ........................................................... 67
ix
b. Hasil Posttest Kelas Eksperimen ......................................................... 68
2. Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa yang Diajarkan dengan Metode
Pembelajaran Konvensional ....................................................................... 69
a. Hasil Pretest Kelas Kontrol ................................................................. 69
b. Hasil Posttest Kelas Kontrol ................................................................ 71
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis .................................... 72
1. Hasil Uji Coba Instrumen Tes .................................................................... 72
a. Hasil Uji Validitas ................................................................................ 72
b. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 72
c. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ................................................................ 73
d. Hasil Uji Daya Pembeda ...................................................................... 74
2. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................ 75
a. Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 75
b. Hasil Uji Homogenitas ......................................................................... 77
3. Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................................... 78
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 79
1. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................... 79
a. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen .............................................. 79
b. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol ..................................................... 80
2. Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa .......................................................... 81
D. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 82
BAB V ......................................................................................................................... 83
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................. ............................83
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 83
B. Implikasi ........................................................................................................... 83
x
1. Implikasi Teoritis ....................................................................................... 83
2. Implikasi Praktis ......................................................................................... 84
C. Saran ................................................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 86
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Akidah Akhlak Kelas VIII
di Madrasah Tsanawiyah................................................................18
Tabel 2.2 Perbedaan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Metode
Pembelajaran Konvensional...........................................................38
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ...........................................................48
Tabel 3.2 Control Group Design ...................................................................49
Tabel 3.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol...........................................................................................50
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes.................................................................54
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen ............................67
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen ..........................68
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol ..................................69
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol .................................71
Tabel 4.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Pilihan Ganda .........73
Tabel 4.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Uraian (Esai)...........74
Tabel 4.7 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Pilihan Ganda ...............74
Tabel 4.8 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Uraian (Esai)..................75
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol .......76
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .....76
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ...77
xii
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ..78
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji-t.........................................78
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen .............................68
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen ............................69
Gambar 4.3 Diagram Frekuensi Pretest Kelas Kontrol ....................................70
Gambar 4.4 Diagram Frekuensi Posttest Kelas Kontrol....................................71
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen.....92
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol..........113
Lampiran 3 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Tes................................................130
Lampiran 4 Butir Soal Uji Coba Instrumen Tes .............................................134
Lampiran 5 Uji Validitas.................................................................................142
Lampiran 6 Uji Reliabilitas.............................................................................144
Lampiran 7 Uji Tingkat Kesukaran.................................................................145
Lampiran 8 Uji Daya Pembeda........................................................................147
Lampiran 9 Kisi-Kisi Instrumen Tes...............................................................150
Lampiran 10 Butir Soal Instrumen Tes.............................................................155
Lampiran 11 Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen......................................160
Lampiran 12 Hitungan Hasil Pretest Kelas Eksperimen...................................162
Lampiran 13 Hasil Belajar Posttest Kelas Eksperimen.....................................165
Lampiran 14 Hitungan Hasil Posttest Kelas Eksperimen .................................167
Lampiran 15 Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol.............................................170
Lampiran 16 Hitungan Hasil Pretest Kelas Kontrol..........................................172
Lampiran 17 Hasil Belajar Posttest Kelas Kontrol............................................175
Lampiran 18 Hitungan Hasil Posttest Kelas Kontrol........................................177
Lampiran 19 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen...................................180
xv
Lampiran 20 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen..................................181
Lampiran 21 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol..........................................182
Lampiran 22 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol.........................................183
Lampiran 23 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol............184
Lampiran 24 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol..........186
Lampiran 25 Uji T.............................................................................................189
Lampiran 26 Gambar Penelitian........................................................................191
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang diberi kelebihan oleh Allah SWT
dengan suatu bentuk akal yang tidak dimiliki oleh makhluk Allah yang
lain dalam kehidupannya.1 Akal adalah karunia dari Allah SWT yang
besar bagi manusia. Dan untuk mengolah akal pikiran tersebut diperlukan
suatu pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran.2
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.3
Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, dan tidak bisa dipungkiri bahwa kualitas pendidikan
sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah/madrasah dalam mengelola
proses pembelajaran. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses
dimana berbagai pengalaman diberikan dan dialami oleh siswa sehingga
menghasilkan perubahan yang relatif permanen pada tingkah laku
potensial, bila dibandingkan pada tingkah laku sebelumnya.4
1 Sofan Amri, dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran:
Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya,
2010), cet. 1, h. 1.
2 Ibid.
3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan
Nasional, 2003), h. 5.
4 Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 94.
2
Dalam suatu pembelajaran ada beberapa komponen-komponen
pembelajaran, di antaranya yang tidak dapat dipisahkan yaitu guru dan
siswa. Karena pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses
interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti
kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung.5
Adapun peran seorang guru tidak hanya sebagai model atau teladan
bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga berperan sebagai pengelola
pembelajaran. Guru yang dapat memosisikan diri dalam proses
pembelajaran akan mampu mendorong dan membentuk pengetahuan siswa
melalui proses belajar.6
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau
pengalaman-pengalaman.7 Proses belajar (the teaching learning process)
yang dikelola para guru mempunyai korelasi bagi hasil belajar.8 Dan
keberhasilan suatu pembelajaran di sekolah diukur dengan tercapainya
indikator-indikator pembelajaran dengan perubahan positif perilaku siswa
yang tercermin dari hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran.
Namun perlu digarisbawahi bahwa perubahan-perubahan perilaku
siswa sebagai indikator hasil belajarnya, adalah akibat keaktifan yang
dilakukan siswa dalam interaksinya dengan lingkungan belajarnya. Guru
hanyalah sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memfasilitasi proses
pembelajaran.9 Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses pembelajaran
5 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 144.
6 Moh. Adnan Khohar, Ruminiati, dan Munzil, Penerapan Teams Games Tournament
untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri, Jurnal Pendidikan,
Vol. 1, No. 9, 2016, h. 1869.
7 Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2016), h. 162.
8 Ibid., h. 165.
9 Jamaludin, Acep Komarudin, dan Koko Khoerudin, Pembelajaran Perspektif Islam,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015), h. 3.
3
sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan seorang guru dalam
mengelola kelas.
Namun sejauh ini, pembelajaran masih didominasi oleh kelas yang
terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Pembelajaran
masih menitikberatkan pada peran guru untuk mentransfer
pengetahuannya kepada siswa tanpa melibatkan peran aktif siswa sehingga
siswa menjadi pasif dan mengakibatkan kurang optimalnya hasil belajar.
Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Otak anak/siswa dipaksa untuk
mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu untuk mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa secara pasif “menyerap” struktur
pengetahuan yang diberikan guru atau yang terdapat dalam buku pelajaran.
Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara
teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.
Adapun upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang
telah, sedang dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta
memeriahkan reformasi pendidikan, yakni memperbaiki pola hubungan
sekolah dengan lingkungannya dan dengan pemerintah, pola
pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerialnya,
pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajaran.10
Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, salah satunya mata
pelajaran Akidah Akhlak adalah merupakan mata pelajaran yang sangat
penting bagi siswa. Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah
satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari Akidah dan
Akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah
10
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 7, h. 3.
4
Ibtidaiyah/Sekolah Dasar.11
Dari hasil pembelajaran Akidah Akhlak, siswa
diharapkan tidak hanya mengetahui teori yang telah diajarkan, tetapi juga
mampu memahami dan mengaplikasikan apa yang telah dipelajarinya
dalam kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dan terbentuklah pribadi/akhlak siswa yang baik dan tentu saja hal
ini dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan hasil observasi, kondisi di MTs. Islamiyah Ciputat masih
dijumpai adanya permasalahan yang berkaitan dengan metode
pembelajaran guru pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Selama ini dalam
proses kegiatan belajar mengajar, guru lebih sering menggunakan metode
konvensional ceramah sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran lebih berpusat pada guru (teacher centered)
dan siswa hanya dijadikan sebagai objek. Hal ini tentu sangat berdampak
terhadap kurangnya pemahaman siswa terhadap materi ajar sehingga
menjadikan kurang optimalnya hasil belajar siswa.12
Dari penjelasan di atas, maka perlu adanya suatu perubahan proses
pembelajaran yaitu dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered). Diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat, menarik dan
efektif sehingga siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran. Karena
pengelolaan kelas yang baik akan membuat interaksi belajar mengajar
yang baik pula dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat
sesuai dengan kebutuhan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
meningkatnya hasil belajar siswa.
Untuk membuat peserta didik menjadi subjek dan terlibat aktif dalam
pembelajaran maka diperlukan metode pembelajaran aktif. Metode
pembelajaran aktif ialah metode pengajaran yang melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran aktif
11
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 000912 Tahun 2013 tentang
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
12 Berdasarkan observasi pada tanggal 17 April 2018.
5
mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang
bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dilakukannya selama
pembelajaran.13
Terkait dengan beberapa metode pembelajaran aktif yang ada, penulis
menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT). TGT merupakan
salah satu metode dari pembelajaran aktif kooperatif. TGT adalah
pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok dan permainan.
Dalam TGT, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok/tim yang terdiri
dari empat sampai enam orang yang mewakili seluruh bagian dari kelas
dalam hal kinerja akademik atau tingkat kemampuan, jenis kelamin, ras
dan etnis.
Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT), siswa diharapkan tidak hanya sekedar mengetahui
teori yang sedang diajarkan oleh guru, tetapi untuk aktif selama proses
pembelajaran, menggali dan mengembangkan pengetahuannya dalam
memahami materi, berlomba dalam permainan untuk menjadi yang terbaik
serta dapat mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari di sekolah
dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa di
MTs. Islamiyah Ciputat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan yang terjadi di MTs. Islamiyah Ciputat, yaitu
sebagai berikut:
1. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered).
2. Pembelajaran di kelas belum bervariatif.
13 Warsono, dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), h. 12.
6
3. Pembelajaran konvensional yang digunakan oleh guru membuat siswa
hanya mampu mengingat dalam jangka pendek.
C. Pembatasan Masalah
Sehubung dengan luasnya permasalahan yang muncul dalam topik
kajian yang dilakukan, agar tidak menyimpang dari permasalahan dan
dapat mencapai tujuan yang diharapkan maka peneliti membatasi
permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT).
2. Hasil belajar pada bidang studi Akidah Akhlak pada pokok bahasan
Tawakkal, Ikhtiar, Sabar, Syukur dan Qana’ah Kelas VIII Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019 MTs. Islamiyah Ciputat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dari latar belakang dan
pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitiannya yaitu Apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Akidah
Akhlak siswa di MTs. Islamiyah Ciputat?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Akidah Akhlak siswa di
MTs. Islamiyah Ciputat.
7
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan/manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa, mendapatkan pengalaman belajar dengan pembelajaran
baru yang menyenangkan dan siswa bisa tertarik dan termotivasi
dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
masukan dan menjadi pedoman agar guru dapat menyajikan
pembelajaran yang bervariatif dan inovatif sehingga guru dapat
membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan membuat
siswa menjadi lebih aktif karena proses pembelajaran berpusat pada
siswa (student centered).
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu
belajar mengajar.
4. Bagi peneliti, mendapat pengetahuan sekaligus dapat menambah
wawasan dan pengalaman dalam tahapan proses pembinaan diri
sebagai calon pendidik.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Hakikat Hasil Belajar Akidah Akhlak
a. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.1 Hasil belajar
merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu
konsep pembelajaran.2 Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik.3
Adapun penilaian hasil belajar siswa adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan
kriteria tertentu.4 Dengan penilaian hasil belajar maka dapat
diketahui seberapa besar keberhasilan peserta didik telah
menguasai kompetensi atau materi yang telah diajarkan oleh
guru.5
Jika dilihat dari fungsinya, jenis penilaian hasil belajar ada
beberapa macam, yaitu:6
1 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 22. 2 Lena Mariza, dan Citra Ramayani, Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi dengan
Menggunakan Metode Kooperatif Jigsaw dan Metode Konvensional pada Siswa Kelas X SMA N
6 Padang, Journal of Economic and Economic Education, Vol. 2, No. 2, 2014, h. 147. 3 Nana Sudjana, op.cit., h. 3.
4 Ibid.
5 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2013), h. 61. 6 Nana Sudjana, op.cit., h. 5.
9
a) Penilaian formatif, yaitu penilaian yang dilaksanakan pada
akhir program pembelajaran untuk melihat tingkat
keberhasilan proses pembelajaran tersebut.
b) Penilaian sumatif, yaitu penilaian yang dilaksanakan pada
akhir unit program, yakni pada akhir catur wulan, akhir
semester dan akhir tahun yang bertujuan untuk melihat
seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh siswa.
c) Penilaian diagnostik, yaitu penilaian yang bertujuan untuk
melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor
penyebabnya. Penilaian diagnostik ini dilakukan untuk
keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, dll.
d) Penilaian selektif, yaitu penilaian yang bertujuan untuk
keperluan seleksi, misalnya ujian masuk ke lembaga
pendidikan tertentu.
e) Penilaian penempatan, yaitu penilaian yang ditujukan untuk
mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi
suatu program belajar sebelum memulai kegiatan
pembelajaran untuk program tersebut.7
2) Obyek Penilaian Hasil Belajar
Obyek atau sasaran penlaian hasil belajar adalah segala
sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilaian
menginginkan informasi tentang aspek yang akan dinilai.8 Obyek
atau sasaran evaluasi hasil belajar secara umum meliputi tiga
ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Namun yang
akan dibahas pada bab ini adalah obyek penilaian hasil belajar
pada ranah kognitif saja.
7 Ibid.
8 Junaidi, Modul Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI, (Jakarta: Direktorat
Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementarian Agama Republik
Indonesia, 2011), cet. 1, h. 29.
10
a) Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
otak. Artinya, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak
termasuk ke dalam ranah kognitif.9 Proses kognitif
merupakan gabungan antara informasi yang diterima melalui
indra tubuh manusia dengan informasi yang telah ada dalam
ingatan jangka panjang.10
Berikut adalah beberapa
tingkat/jenjang dalam ranah kognitif:
(1) Mengingat (Remember)
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah
lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang
sudah lama didapatkan.11
Mengingat meliputi mengenali
(recognition) dan memanggil kembali (recalling).
Mengenali (recognition) berkaitan dengan mengetahui
pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan hal-hal
yang konkret, sedangkan memanggil kembali (recalling)
adalah proses kognitif yang membutuhkan pengetahuan
masa lampau secara cepat dan tepat.12
(2) Memahami/Mengerti (Understand)
Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun
sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan,
bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti berkaitan
dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan
9 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.
43. 10
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011), h. 81. 11
Imam Gunawan, dan Anggarini Retno Palupi, Taksonomi Bloom–Revisi Ranah
Kognitif: Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian, Jurnal Pendidikan
Dasar dan Pembelajaran, Vol. 2, No. 02, 2012, h. 105. 12
Ibid., h. 105.
11
membandingkan (comparing).13
Mengklasifikasikan
berawal dari suatu contoh atau informasi yang spesifik
kemudian ditemukan konsep dan prinsip umumnya,
sedangkan membandingkan merujuk kepada identifikasi
persamaan dan perbedaan dari dua atau lebih obyek,
kejadian, ide, permasalahan, atau situasi.14
(3) Menerapkan/Mengaplikasikan (Apply)
Menerapkan menunjuk pada proses kognitif
memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur
untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan
permasalahan. Menerapkan meliputi kegiatan
menjalankan prosedur (executing) dan
mengimplementasikan (implementing)15
(4) Menganalisis (Analyze)
Menganalisis merupakan memecahkan suatu
permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari
permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap
bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan
tersebut dapat menimbulkan permasalahan.16
Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi
atribut (attributeing) dan mengorganisasikan
(organizing).17
(5) Mengevaluasi (Evaluate)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif
memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar
yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah
kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.18
Evaluasi
13
Ibid., h. 105-106. 14
Ibid., h. 106. 15
Ibid. 16
Ibid. 17
Ibid., h. 107. 18
Ibid.
12
meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi
(critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan
pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan
dari suatu operasi atau produk, sedangkan mengkritisi
mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi
berdasarkan pada kriteria dan standar eksternal.19
(6) Menciptakan (Create)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif
meletakkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan
siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan
mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau
pola yang berbeda dari sebelumnya.20
Menciptakan meliputi menggeneralisasikan
(generating) dan memproduksi (producing).
Menggeneralisasikan merupakan kegiatan
merepresentasikan permasalahan dan penemuan
alternatif hipotesis yang diperlukan, sedangkan
memproduksi mengarah pada perencanaan untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.21
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Yang termasuk
faktor-faktor internal siswa antara lain:
(1) Faktor Fisiologis. Keadaan fisik yang sehat dan segar
kuat akan menguntungkan dan memberikan hasil belajar
19
Ibid. 20
Ibid. 21
Ibid., h. 108.
13
yang baik. Tetapi, keadaan fisik yang kurang baik akan
berpengaruh pada keadaan belajar siswa.
(2) Faktor Psikologis. Yang termasuk faktor psikologis yang
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan hasil
belajar siswa antara lain:
(a) Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan IQ siswa.
(b) Sikap, faktor ini berkaitan dengan afektif siswa
berupa kecenderungan untuk merespons.
(c) Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki siswa
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang.
(d) Minat, kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
(e) Motivasi, merupakan keadaan internal organisme
yang mendorong berbuat sesuatu.
b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan di sekitar siswa. Yang termasuk faktor-faktor
eksternal antara lain:
(1) Faktor lingkungan sosial yang terdiri dari lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
(2) Faktor lingkungan nonsosial yang meliputi keadaan atau
letak gedung sekolah, letak rumah tinggal keluarga
siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar
yang digunakan siswa.
c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni
keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran.22
22
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 129-136.
14
4) Tujuan dan Manfaat Penilaian Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana, tujuan penilaian hasil belajar adalah
untuk:
a) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga
dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai
bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
b) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam
mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan
yang diharapkan.
c) Menentukan tidak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan
dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
d) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang
dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang
tua siswa.23
Sedangkan menurut Kunandar, tujuan penilaian hasil belajar
adalah:
a) Melacak kemajuan peserta didik. Penilaian dapat
mengidentifikasi perkembangan hasil belajar peserta didik.
b) Mengecek ketercapaian kompetensi peserta didik apakah
telah menguasai kompetensi tersebut atau belum.
c) Mendeteksi kompetensi yang belum dikuasai oleh peserta
didik.
23
Nana Sudjana, op.cit., h. 4.
15
d) Menjadi umpan balik untuk perbaikan bagi peserta didik.
Penilaian dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki hasil
belajar yang masih di bawah standar KKM.24
Adapun manfaat penilaian dilakukan adalah untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap suatu
kompetensi yang telah dijabarkan secara operasional ke dalam
indikator. Pemanfaatan hasil penilaian tersebut kemudian
dijadikan acuan untuk menentukan proses pembelajaran lebih
lanjut, apakah dibutuhkan remedial atau sebaliknya, pengayaan
atau bahkan perbaikan program pembelajaran.
a) Remedial, dilakukan apabila nilai indikator kurang dari nilai
kriteria ketuntasan belajar.
b) Pengayaan, dilakukan apabila proses pembelajaran mencapai
ketuntasan belajar lebih cepat dari waktu yang telah
ditentukan.
c) Perbaikan program dan kegiatan dilakukan apabila proses
pembelajaran tidak efektif.25
b. Akidah Akhlak
1) Pengertian Akidah Akhlak
Akidah akhlak terdiri dari dua kata, yaitu akidah dan akhlak.
Akidah secara etimologis berarti yang terikat. Setelah terbentuk
menjadi kata, akidah berarti perjanjian yang teguh dan kuat,
terpatri dan tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam. Dan
secara terminologis akidah berarti credo, creed, keyakinan hidup
iman dalam arti khas, yakni pengikraran yang bertolak dari hati.26
Adapun tujuan mempelajari akidah antara lain:
24
Kunandar, op.cit., h. 70. 25
Junaidi, op.cit., h. 112-113. 26
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Upaya Pembentukan Pemikiran dan
Kepribadian Muslim, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 1, h. 124.
16
a) Membebaskan dari ubudiyah/penghambaan kepada selain
Allah, baik bentuknya menghamba kepada kekuasaan, harta,
pimpinan maupun yang lainnya.
b) Membentuk pribadi yang seimbang, yaitu selalu taat kepada
Allah, baik dalam keadaan suka maupun duka.
c) Membuat rasa aman dari berbagai macam rasa takut dan
cemas, takut kepada kurang rezeki, terhadap jiwa, harta,
keluarga, jin dan seluruh manusia, termasuk takut kepada
kematian.
d) Akidah memberikan kekuatan kepada jiwa.
e) Akidah Islamiyah berdasarkan kepada asas ukhuwah
(persaudaraan) dan persamaan, tidak membedakan satu sama
lain kecuali kadar ketakwaan kita di sisi Allah SWT.27
Sedangkan pengertian akhlak menurut bahasa diambil dari
bahasa Arab yang berarti: perangai, tabiat, adat (diambil dari kata
dasar khuluqun), dan kejadian, buatan, ciptaan (diambil dari kata
dasar khalqun). Adapun pengertian akhlak secara terminologis,
para ulama telah banyak mendefinisikan, salah satunya adalah Ibn
Miskawaih dalam bukunya Tahdzib al-Akhlaq, beliau
mendefinisikan akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa terlebih dahulu
melalui pemikiran dan pertimbangan.28
Selanjutnya menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya‟
Ulum al-Din yang dikutip oleh Muhammad Alim, menyatakan
bahwa akhlak adalah gambaran tingkah laku dalam jiwa yang dari
padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.29
27
Mukni‟ah, Materi Pendidikan Agama Islam: untuk Perguruan Tinggi Umum,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 52. 28
Muhammad Alim, op.cit., h. 151. 29
Ibid.
17
Pada dasarnya, tujuan pokok akhlak adalah agar setiap
muslim berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai atau
beradat-istiadat yang baik sesuai dengan ajaran Islam.30
Pribadi
Rasulullah SAW adalah contoh yang paling tepat untuk dijadikan
teladan dalam membentuk pribadi yang berakhlakul karimah.31
Firman Allah SWT:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang
banyak mengingat Allah.” (Q.S. Al-Ahzab: 21)32
Akidah dan akhlak selalu disandingkan sebagai satu kajian
yang tidak bisa lepas satu sama lain. Hal tersebut dikarenakan
sebelum melakukan sesuatu akhlak, maka terlebih dahulu
meniatkannya dalam hati (akidah).33
Adapun pembelajaran akidah dan akhlak adalah upaya sadar
dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati dan mengimani Allah, serta
merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, dan
kebiasaan.34
30
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h. 25. 31
Ibid., h. 22. 32
Kementerian Agama RI, Ummul Mukminin: Al-Qur‟an dan Terjemahan untuk Wanita,
(Jakarta: Penerbit Wali, 2010), h. 420. 33
M. Hidayat Ginanjar, dan Nia Kurniawati, Pembelajaran Akidah Akhlak dan
Korelasinya dengan Peningkatan Akhlak Al-Karimah Peserta Didik (Studi Kasus di Madrasah
Aliyah Shoutul Mimbar Al-Islami Tenjolaya Bogor), Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
Islam, Vol. 06, No. 12, 2017, h. 109. 34
Darodjat, Darmiyati Zuchdi, dan Zamroni, Model Evaluasi Pembelajaran Akidah dan
Akhlak di Madrasah Tsanawiyah (MTs), Jurnal Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan, Vol. 20,
No. 1, 2016, h. 13.
18
2) Ruang Lingkup Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah
Tsanawiyah meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a) Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam,
sifat-sifat Allah, al-Asma‟ al-Husna, iman kepada Allah,
Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta
Qada Qadar.
b) Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhid, ikhlas,
ta‟at, khauf, tobat, tawakkal, ikhtiyar, shabar, syukur,
qana‟ah, tawadhu‟, husnudzan, tasamuh dan ta‟awun,
berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.
c) Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya‟, nifaq,
ananiyah, putus asa, ghadab, tamak, takabbur, hasad,
dendam, ghibah, fitnah dan namiimah.
d) Aspek adab meliputi: Adab beribadah: adab salat, membaca
Al-Qur‟an dan adab berdo‟a, adab kepada orang tua dan
guru, adab kepada saudara, teman dan tetangga, adab
terhadap lingkungan, yaitu: pada binatang dan tumbuhan, di
tempat umum, dan di jalan.
e) Aspek kisah teladan meliputi: Nabi Sulaiman a.s. dan
umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus a.s. dan Nabi Ayyub
a.s., Kisah Sahabat: Abu Bakar r.a., Umar bin Khatab r.a.,
Usman bin Affan r.a., dan Ali bin Abi Thalib r.a.35
3) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Akidah Akhlak Kelas
VIII di Madrasah Tsanawiyah
Berikut adalah Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII di Madrasah
Tsanawiyah:
Tabel 2.1
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Akidah Akhlak Kelas
VIII di Madrasah Tsanawiyah
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati 1.2 Menghayati nilai
35
Lampiran Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 165 Tahun 2014, h.
48.
19
ajaran agama yang
dianutnya
tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana‟ah
sesuai perintah syari‟at
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
2.2 Berperilaku tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur
dan qana‟ah sesuai
perintah syari‟at
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata
3.2 Memahami
pengertian, contoh
dan dampak positif
sifat tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana‟ah
4. Mengolah, menyaji dan
menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
4.2 Menunjukkan contoh-
contoh perilaku
akhlak terpuji pada
diri sendiri (tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur
dan qana‟ah)36
36
Ibid., h. 134-135.
20
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori
4) Materi Ajar Akidah Akhlak Kelas VIII di Madrasah
Tsanawiyah
Materi ajar akidah akhlak kelas VIII yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah:
a) Tawakkal
Tawakkal ialah menyerahkan, menyandarkan diri kepada
Allah setelah melakukan usaha atau ikhtiar dan
mengharapkan pertolongan-Nya.37
Dengan demikian, seorang
hamba percaya dengan bagian Allah SWT untuknya, yaitu
apa yang telah ditentukan Allah SWT untuknya, ia yakin
pasti akan memperolehnya.38
Namun tawakkal bukanlah
menanti nasib sambil berpangku tangan, tetapi berusaha
sekuat tenaga dan setelah itu barulah berserah diri kepada
Allah.39
Jadi, orang yang tawakkal ialah orang yang giat
berusaha dan menyerahkan hasilnya kepada ketentuan Allah,
serta rela dengan apa yang telah ditentukan itu.40
Dasar akhlak terpuji berupa tawakkal adalah sebagai
berikut:
37
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah,
2007), h. 53. 38
Rosihon Anwar, op.cit., h. 93. 39
M. Yatimin Abdullah, loc.cit. 40
Ibid., h. 206.
21
...
“... Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad,
maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah
mencintai orang” yang bertawakkal.” (Q.S. Ali „Imran:
159)41
Mewujudkan tawakkal bukan berarti meniadakan ikhtiar
atau mengesampingkan usaha. Menurut Ibnu Rajab dalam
Kitab Fiqh Al-Ibtida‟ fi al-Qur‟an wa As-Sunnah yang
dikutip oleh Rosihon, “Tawakkal tidak serta merta menafikan
ikhtiar untuk memilih sebab-sebab yang telah ditetapkan
Allah SWT., tidak pula menafikan menjalani sunnatullah
yang telah ditetapkan. Sebab, Allah SWT memerintahkan
hamba-Nya untuk menjalani sebab-sebab di samping perintah
bertawakkal. Menjalani sebab dilakukan oleh anggota tubuh,
sedangkan tawakkal dilakukan oleh hati”.42
b) Ikhtiar
Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
mendapatkan suatu tujuan yang diinginkan. Dalam ikhtiar
ada kebebasan manusia dalam memilih dan menentukan
perbuatannya.43
Manusia diwajibkan untuk berikhtiar agar apa yang
dicita-citakan dapat dicapai. Ikhtiar merupakan usaha yang
dilakukan manusia untuk memperoleh sesuatu. Meskipun
segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah SWT, namun
usaha yang dlakukan manusia tidak ada yang sia-sia.44
Allah
SWT berfirman:
41
Kementerian Agama RI, op.cit., h. 71. 42
Rosihon Anwar, op.cit., h. 95. 43
Dewi Astuti, Kamus Populer Istilah Islam, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2013), h. 143. 44
Dedi Wahyudi, dan Lilis Marwiyanti, Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside
Circle dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak, Jurnal Mudarrisuna, Vol. 7, No. 2, 2017, h. 275.
22
“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah
kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak agar kamu beruntung.” (Q.S. Al-Jumu‟ah:
10)45
Kesejahteraan lahir batin dapat diperoleh bukan hanya
dengan terpenuhinya kebutuhan spiritual melainkan juga
dengan tersedianya sarana kebutuhan primer yang bersifat
kebendaan. Kebutuhan tersebut hanya terpenuhi dengan
berusaha/berikhtiar dan giat bekerja.46
Sekecil apapun usaha
itu Allah SWT tetap akan menilainya. Misalnya, apabila
ingin pandai maka orang tersebut harus rajin belajar.47
Namun selain ikhtiar manusia juga harus diimbangi dengan
berserah diri kepada Allah SWT dan berdoa.48
c) Sabar
Sabar ialah menahan diri dari apa yang tidak disukainya
atau tabah menerimanya dengan rela dan berserah diri. Sabar
adalah bagian dari akhlaqul karimah yang dibutuhkan
seorang muslim dalam masalah dunia dan agama.49
Orang
bersabar akan mendapat ganjaran dari Allah SWT,
sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam al-Qur‟an.50
45
Kementerian Agama RI, op.cit., h. 554. 46
Moh. Ardani, Akhlak-Tasawuf: Nilai-Nilai Akhlak/Budipekerti dalam Ibadat dan
Tasawuf, (Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005), h. 86-87. 47
Dedi Wahyudi, dan Lilis Marwiyanti, op.cit., h. 275. 48
Ibid. 49
M. Yatimin Abdullah, op.cit., h. 47. 50
Ibid., h. 206.
23
“Katakanlah (Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku
yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu." Bagi
orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan
memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya
orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan
pahalanya tanpa batas.” (Q.S. Az-Zumar: 10)51
Adapun sabar terbagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai
berikut:
(1) Sabar dari maksiat, artinya bersabar diri untuk tidak
melakukan perbuatan yang dilarang agama. Untuk itu,
sangat dibutuhkan kesabaran dan kekuatan dalam
menahan hawa nafsu.52
Allah SWT berfirman:
“Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari
kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu
mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang
diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun, Maha Penyanyang.” (Q.S. Yusuf:
53)53
(2) Sabar karena ta‟at kepada Allah SWT, artinya sabar
untuk tetap melaksanakan perintah Allah SWT dan
51
Kementerian Agama RI, op.cit., h. 459. 52
Rosihon Anwar, op.cit., h. 96. 53
Kementerian Agama RI, op.cit., h. 242.
24
menjauhi segala larangan-Nya dengan senantiasa
meningkatkan ketakwaan kepada-Nya.54
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah
kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah
bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
(Q.S. Ali Imran: 200)55
(3) Sabar karena musibah, artinya sabar ketika ditimpa
kemalangan dan ujian, serta cobaan dari Allah SWT.56
Allah SWT berfirman:
.
.
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (sesungguhnya
kami milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali).
Mereka Itulah yang memperoleh ampunan dan
rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-
54
Rosihon Anwar, op.cit., h. 97. 55
Kementerian Agama RI, op.cit., h. 76. 56
Rosihon Anwar, loc.cit.
25
orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Baqarah:
155-157) 57
d) Syukur
Syukur berarti terima kasih, maksudnya adalah berterima
kasih kepada Allah atas nikmat yang telah dilimpahkan
kepada manusia.58
Syukur merupakan sikap seseorang untuk
tidak menggunakan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT
dalam melakukan maksiat kepada-Nya.59
Syukur ialah suatu sifat mulia yang wajib dimiliki oleh
setiap individu muslim, yaitu menyadari bahwa segala
nikmat-nikmat yang ada pada dirinya itu merupakan karunia
dan anugerah dari Allah dan menggunakan nikmat itu sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh-Nya.60
Allah
SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki
yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan
bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah
kepada-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah: 172)61
e) Qana‟ah
Qana‟ah berarti merasa cukup, maksudnya rezeki yang
diperoleh dari Allah dirasa cukup dan disyukuri. Qana‟ah
adalah merasa cukup setelah berikhtiar62
Qana‟ah adalah
sikap paling utama yang harus dimiliki seorang penuntut
ilmu. Maksudnya adalah menerima apa adanya apa yang
57
Kementerian Agama RI, op.cit., h. 24. 58
Sudirman Tebba, Bekerja dengan Hati: Bagaimana Membangun Etos Kerja dengan
Spiritualitas Religius, (Jakarta: Pustaka irVan, 2009), h. 107. 59
Rosihon Anwar, op.cit., h. 98. 60
M. Yatimin Abdullah. op.cit., h. 208. 61
Kementerian Agama RI, op.cit., h. 26. 62
Sudirman Tebba, op.cit., h. 65.
26
telah diberikan Allah serta tidak menginginkan menjadi orang
yang kaya raya dan hanya ingin mengikuti tren orang-orang
kaya yang akhirnya merugikan dirinya sendiri dan
keluarganya.63
Allah SWT berfirman:
“Dan tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di
bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.” (Q.S.
Hud: 6)64
c. Hasil Belajar Akidah Akhlak
Pada penjelasan di awal bab II telah dijelaskan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Tujuan dari hasil belajar Akidah
Akhlak adalah siswa memiliki prestasi yang baik sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Suatu proses pembelajaran akan berhasil jika guru
dengan siswa memiliki hubungan timbal balik. Guru mengarahkan
siswa terkait tujuan yang harus dicapai setelah akhir pembelajaran dan
siswa secara aktif menggali informasi sesuai dengan instruksi atau
arahan dari guru.
Jadi, pengertian hasil belajar Akidah Akhlak di sini adalah nilai
yang diperoleh siswa melalui pengerjaan soal tes Akidah Akhlak
berdasarkan materi yang telah diajarkan kepada siswa tersebut. Dalam
hal ini peneliti hanya mengukur hasil belajar Akidah Akhlak siswa
dari segi kognitifnya saja.
Adapun hasil belajar Akidah Akhlak adalah pedoman atau
cerminan tingkat keberhasilan tujuan pembelajaran Akidah Akhlak
dengan kompetensi indikator yang sudah ditentukan.
Materi pelajaran Akidah Akhlak yang digunakan dalam penelitian
ini adalah “Akhlak terpuji pada diri sendiri” untuk dijadikan indikator.
63
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-„Utsaimin, Syarah Adab & Manfa‟at Menuntut Ilmu,
Terj. dari Syarh hilyah thaalibil „ilmi oleh Ahmad Sabiq, (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi‟i,
2005), h. 37. 64
Kementerian Agama RI, op.cit., h. 222.
27
Dan indikator soal dalam penelitian ini yaitu memahami pengertian,
contoh dan dampak positif sifat tawakkal, ikhtiar, sabar, syukur dan
qana‟ah yang telah dilaksanakan dengan diakhiri evaluasi untuk
mengukur pemahaman setelah melalui proses pembelajaran.
Penilaian pada hasil belajar Akidah Akhlak dalam penelitian ini
menggunakan tes objektif berupa pilihan ganda dan tes uraian (esai).
Hasil belajar Akidah Akhlak diartikan sebagai hasil akhir
pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama
proses pembelajaran. Pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat
pengetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.
2. Hakikat Metode Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT)
1) Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses
interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung
seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung.65
Pembelajaran bukan hanya sekedar menekankan kepada
pengertian konsep-konsep belaka, tetapi bagaimana melaksanakan
proses pembelajarannya, dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran tersebut, sehingga pembelajaran tersebut benar-
benar bermakna.66
Dengan pembelajaran kooperatif, tentu materi yang
didiskusikan siswa tidak hanya sekedar menjadi sesuatu yang
dihafal dan diingat, melainkan ada sesuatu yang dapat
dipraktikkan dan dilatih dengan pemecahan masalah dalam situasi
65
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 144. 66
Syaifurahman, dan Tri Ujiati, Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT. Indeks,
2013), h. 60.
28
nyata mereka. Pembelajaran kooperatif akan dapat mengusir rasa
jenuh dan bosan bagi siswa.67
2) Pembelajaran Kooperatif
a) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan metode
pembelajaran kelompok.68
Pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri
dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok
yang bersifat heterogen.69
Pembelajaran kooperatif terkadang
disebut juga kelompok pembelajaran (group learning), yang
merupakan istilah generik bagi bermacam prosedur
instruksional yang melibatkan kelompok kecil yang
interaktif. 70
Pembelajaran kooperatif adalah suatu konsep yang
meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk
yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Namun secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih
diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan
pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan
informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik
menyelesaikan masalah yang dimaksud.71
67
Ibid. 68
Alfi Yunita, Pengaruh Metode Stratagem melalui Pembelajaran Kooperatif terhadap
Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Padang, Ta‟dib, Vol. 17, No. 1,
2014, h. 27. 69
Rusman, op.cit., h. 202. 70
Warsono, dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2016), h. 161. 71
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015), h. 73-74.
29
Dalam pembelajaran kooperatif, guru lebih berperan
sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan
penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan
catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan
pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun
pengetahuan dalam pikirannya. Artinya, siswa mempunyai
kesempatan mendapatkan pengalaman langsung dalam
menerapkan ide-ide mereka. Ini adalah kesempatan bagi
siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka
sendiri.72
Pembelajaran kooperatif disusun untuk meningkatkan
partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman
sikap kepemimpinan dalam kelompok, serta memberikan
kesempatan pada siswa untuk berinterkasi dan belajar
bersama-sama dengan siswa lain yang berbeda latar
belakangnya.73
Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi,
menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan
sosial.74
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah:
(1) Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.
(2) Kelompok belajar disusun secara heterogen.
(3) Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok
daripada perorangan/individu.75
Menurut Syaifurahman, komponen penting agar
pembelajaran kooperatif dapat berjalan, yaitu: guru perlu
menguasai unsur-unsur penting dari kerja sama setidaknya
untuk dua alasan. Pertama, guru perlu menyelipkan
72
Rusman, op.cit., h. 201-202. 73
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2009), h. 58. 74
Agus Suprijono, op.cit., h. 80. 75
Syaifurahman, dan Tri Ujiati, op.cit., h. 73.
30
pembelajaran kooperatif untuk kebutuhan pembelajaran,
keadaan, kurikulum, subjek pelajaran, dan siswa mereka
yang unik. Kedua, guru perlu mendiagnosis masalah-
masalah yang dihadapi beberapa siswa ketika bekerja
bersama-sama dan memberikan campur tangan untuk
meningkatkan keefektifan kelompok belajar siswa.76
b) Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif
(1) Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa
Dalam pembelajaran kooperatif, siswa akan merasa
bahwa mereka sedang bekerja sama untuk mencapai satu
tujuan dan terikat satu sama lain antara semua anggota
tim.77
Ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif terdapat dua pertanggungjawaban kelompok,
pertama mempelajari bahan yang ditugaskan kepada
kelompok dan kedua menjamin semua anggota
kelompok secara individu mempelajari bahan yang
ditugaskan tersebut.78
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif,
setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi
tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Tugas tersebut
tentu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota
kelompok. Inilah hakikat ketergantungan positif.79
(2) Interaksi antara siswa yang semakin meningkat
Dalam pembelajaran kooperatif, siswa akan
membantu siswa lain untuk sukses sebagai kelompok.
Siswa yang membutuhkan bantuan akan dibantu oleh
teman sekelompoknya, karena kegagalan seseorang
76
Ibid., h. 72. 77
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,
dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum
Tematik Integratif/KTI), (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 112. 78
Agus Suprijono, op.cit., h. 77-78. 79
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta, Kencana Prenada Media Group: 2006), h. 246.
31
dalam kelompok akan memengaruhi suksesnya
kelompok.
(3) Tanggung jawab individual
Siswa bertanggung jawab individual dalam belajar
kelompok dalam hal membantu siswa lain yang
membutuhkan bantuan, dan siswa tidak dapat hanya
sekedar menumpang pada hasil kerja teman
sekelompoknya.80
Tujuan pembelajaran kooperatif
adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi
pribadi yang kuat. Tanggung jawab individual adalah
kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat
oleh kegiatan belajar bersama.81
Siswa belajar bersama-
sama supaya selanjutnya mereka dapat menunjukkan
performa yang lebih baik sebagai individu.82
Tanggung jawab individual memastikan bahwa
semua anggota kelompok mengetahui siapa saja yang
membutuhkan bantuan, dukungan, dan dorongan yang
lebih besar untuk menyelesaikan tugas dan menyadari
bahwa mereka tidak bisa hanya “menyontek” hasil kerja
teman kelompoknya begitu saja.83
(4) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil
Dalam pembelajaran kooperatif siswa juga dituntut
untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lain
dalam kelompoknya.84
Kelompok pembelajaran
kooperatif menuntut siswa untuk mempelajari mata
pelajaran (tugas pokok) akademis serta skil-skil
80
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, op.cit., h. 112. 81
Agus Suprijono, op.cit., h. 78-79. 82
David W. Johnson, Roger T. Johnson, dan Edyte Johnson Holubec, Colaborative
Learning: Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama, Terj. dari The Ne Circle of Learning oleh
Narulita Yusron, (Bandung: Penerbit Nusa Media, 2010), h. 9. 83
Ibid. 84
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, op.cit., h. 112.
32
kelompok kecil dan interpersonal yang dibutuhkan dalam
menjalankan fungsinya sebagai anggota tim (kerja tim).85
Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan
yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk
bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
membelajarkan.86
(5) Proses kelompok
Pembelajaran kooperatif tidak akan berlangsung
tanpa proses kelompok, dan proses kelompok terjadi jika
semua anggota kelompok mendiskusikan bagaimana cara
mereka agar mencapai tujuan dan membuat hubungan
kerja dengan baik.87
Pemrosesan kelompok atau proses kelompok
didefinisikan sebagai refleksi terhadap sesi kerja
kelompok, yakni untuk menggambarkan tindakan-
tidakan anggota yang manakah yang membantu atau
tidak, dan membuat keputusan tentang tindakan-tindakan
manakah yang harus dilanjutkan atau diubah.88
Tujuan proses kelompok adalah meningkatkan
efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi
terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan
kelompok.89
85
David W. Johnson, Roger T. Johnson, dan Edyte Johnson Holubec, op.cit., h. 54. 86
Wina Sanjaya, op.cit., h. 247. 87
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, op.cit., h. 112. 88
David W. Johnson, Roger T. Johnson, dan Edyte Johnson Holubec, op.cit., h. 56. 89
Agus Suprijono, op.cit., h. 80.
33
3) Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT)
a) Pengertian Teams Games Tournament (TGT)
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki
kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang
berbeda.90
TGT menggunakan turnamen akademik, dan
menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu,
dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka
dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya
setara dengan mereka.91
Pembelajaran menggunakan TGT
akan melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya, dan mengandung unsur permainan.92
Jelaslah TGT merupakan pembelajaran yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku bangsa yang
berbeda yang pembelajarannya menggunakan game dan
turnamen.93
Menurut Slavin yang dikutip oleh Rusman pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu
penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok
90
Rusman, op.cit., h. 224. 91
Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, Terj. Cooperative
Learning: theory, research and practice oleh Narulita Yusron, (Bandung: Penerbit Nusa Media,
2010), h. 163-165. 92
Galih Dani Septiyan, Pengaruh Model Teams Games Tournament terhadap
Keterampilan Pengambilan Keputusan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, Mimbar
Sekolah Dasar, Vol. 4, No. 1, 2017, h. 109. 93
Ibid.
34
(teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan
penghargaan kelompok (team recognition).94
b) Komponen-Komponen Teams Games Tournament (TGT)
(1) Presentasi di kelas
Langkah awal yaitu materi diperkenalkan dalam
presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran
langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga
dengan menampilkan audiovisual. Dengan cara ini, para
siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar
memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena
dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis.95
(2) Kelompok (tim)
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja
akademik, jenis kelamin, ras dan etnis. Fungsi utama dari
tim adalah untuk memastikan bahwa semua anggota tim
benar-benar belajar dan mempersiapkan setiap anggota
untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Pembelajaran
melibatkan pembahasan permasalahan bersama,
membandingkan jawaban, dan mengkoreksi tiap
kesalahan pemahaman apabila ada anggota tim yang
membuat kesalahan.96
(3) Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
disusun untuk menguji pengetahuan yang diperoleh
siswa dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim.
94
Rusman, op.cit., h. 225. 95
Robert E. Slavin, op.cit., h. 143-144. 96
Ibid., h. 144.
35
Game dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa,
yang masing-maing mewakili tim dari kelompok yang
berbeda. Seorang siswa mengambil sebuah kartu
bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor
yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang
penantang memperbolehkan para pemain saling
menantang jawaban masing-masing.97
(4) Turnamen
Turnamen adalah susunan beberapa game yang
dipertandingkan.98
Turnamen biasanya berlangsung pada
akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan
presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja
kelompok terhadap lembar-kegiatan.99
Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk
berada pada meja turnamen . Tiga siswa berprestasi
tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pada
meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang seperti
ini memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja
sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor
tim mereka.100
(5) Rekognisi tim
Rekognisi tim dilakukan dengan memberi
penghargaan berupa hadiah atau sertifikat atas usaha
yang telah dilakukan kelompok selama belajar sehingga
mencapai kriteria yang telah disepakati bersama.101
Tim
akan mendapat sertifikat atau bentuk penghargaan yang
lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria
97
Ibid., h. 166. 98
Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto, Model-Model Pembelajaran
Inovatif dan Efektif, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 68. 99
Robert E. Slavin, op.cit., 166. 100
Ibid. 101
Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto, op.cit., h. 70.
36
tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk
menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka.102
c) Langkah-Langkah Teams Games Tournament (TGT)
Berikut adalah langkah-langkah Teams Games
Tournament (TGT):
1) Membagi siswa menjadi sejumlah tim beranggotakan 5-6
siswa dengan jumlah yang sama untuk setiap tim.
2) Membagikan lembar tugas berisi pertanyaan yang
menguji pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan.
3) Memerintahkan kepada siswa mengerjakan lembar tugas
berdasarkan ronde-ronde yang telah dipersiapkan.
4) Menampilkan jawaban benar untuk mengetahui
perolehan skor atau nilai perorangan.
5) Menjumlah perolehan skor untuk mengetahui jumlah
perolehan skor atau nilai masing-masing tim dan
mengumumkan pemenang ronde 1.
6) Memberikan penghargaan kepada tim pemenang.
7) Memerintahkan siswa melakukan persiapan untuk ronde
2 dan mengulangi kembali kegiatan seperti ronde 1.
Begitu seterusnya sampai materi habis.
8) Menjumlah perolehan skor dari setiap ronde untuk
mengetahui pemenang di akhir ronde.103
102
Robert E. Slavin, op.cit., h. 146. 103
Ely Prihmono Suwarso Putro, Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Lamaran
Pekerjaan Melalui Metode Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas XII IS 3 SMA
Kristen 1 Surakarta, Kajian Linguistik dan Sastra, Vol. 19, 2007, h. 165.
37
d) Kelebihan dan Kekurangan Teams Games Tournament
(TGT)
Kelebihan metode Teams Games Tournament (TGT)
adalah:
1) Siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan
mengemukakan pendapatnya.
2) Rasa percaya diri siswa menjadi lebih tinggi.
3) Motivasi belajar siswa bertambah.
4) Pemahaman yang mendalam terhadap materi.
5) Meningkatkan toleransi antara siswa dengan siswa dan
siswa dengan guru.
6) Siswa bebas mengaktualisasikan diri dengan potensi
yang ada dalam diri mereka.104
Adapun kekurangan metode Teams Games Tournament
(TGT) adalah:
1) Terkadang tidak semua siswa ikut serta menyumbangkan
pendapatnya dalam proses pembelajaran.
2) Kekurangan waktu proses pembelajaran.
3) Kemungkinan terjadinya kegaduhan apabila guru tidak
dapat mengelola kelas.105
b. Metode Pembelajaran Konvensional
1) Metode Pembelajaran Konvensional
a) Pengertian Metode Pembelajaran Konvensional
Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar
yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut metode
tradisional.106
Metode konvensional adalah metode yang
umum dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
104
Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto, op.cit., h. 72-73. 105
Ibid., h. 73. 106
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta, Ciputat Pers:
2002), h. 33.
38
Metode konvensional identik dengan metode pembelajaran
dimana guru menjadi pusat dari kegiatan pembelajaran.107
Metode konvensional adalah metode tertua, paling
banyak dan paling sering digunakan dalam berbagai
kesempatan pembelajaran. Dan di tengah kemajuan
perkembangan teknologi sekarang, metode konvensional
masih tetap bertahan.108
Dalam penerapan metode pembelajaran konvensional,
guru adalah yang menjadi pusat dari kegiatan pembelajaran.
Metode pembelajaran konvensional mempunyai keunggulan
antara lain hemat dalam penggunaan waktu dan alat,
organisasi kelas lebih sederhana, dan mampu membangkitkan
minat dan antusias siswa apabila penyampaian materi dengan
metode ini menarik. Sedangkan kelemahan metode ini antara
lain guru sukar mengetahui sejauh mana pemahaman siswa,
dan terkadang siswa sering berbeda pemahaman dari apa
yang ingin disampaikan guru.109
b) Perbedaan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan
Metode Pembelajaran Konvensional
Tabel 2.2
Perbedaan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan
Metode Pembelajaran Konvensional
Metode Pembelajaran
Kooperatif
Metode Pembelajaran
Konvensional
Adanya saling Guru sering membiarkan
107
Alfi Yunita, op.cit., h. 28. 108
Ibid., h. 29. 109
Ibid.
39
ketergantungan positif adanya siswa yang
mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada
kelompok
Adanya akuntabilitas
individual yang mengukur
penguasaan materi pelajaran
setiap anggota kelompok
serta adanya umpan balik
tentang hasil belajar mereka
Akuntabilitas individual
sering diabaikan
Kelompok belajar heterogen Kelompok belajar biasanya
homogen
Pemimpin kelompok dipilih
bergilir agar semua anggota
kelompok mendapatkan
pengalaman memimpin
Guru tidak ikut campur dalam
pemilihan kelompok dan
membiarkan siswa memilih
pemimpinnya masing-masing
Diajarkan untuk mempunyai
keterampilan sosial
Jarang diajarkan keterampilan
sosial
Guru terus melakukan
observasi selama belajar
kooperatif berlangsung dan
melakukan intervensi jika
terjadi masalah dalam
kelompok
Guru jarang melakukan
observasi dan intervensi pada
proses belajar kelompok
Guru memperhatikan proses
kelompok
Guru jarang memperhatikan
proses kelompok
Penekanan tidak hanya pada
tugas, tetapi hubungan
interpersonal antara semua
Penekanan hanya pada
penyelesaian tugas110
110
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, op.cit., h. 110.
40
anggota kelompok
2) Metode Konvensional Ceramah
a) Pengertian Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran, yang
dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara
langsung di hadapan peserta didik.111
Metode ceramah adalah
teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim
dipakai oleh para guru di sekolah.112
Ini adalah sebuah
metode mengajar dimana guru menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah peserta didik,
dimana pada umumnya peserta didik mengikuti proses
pembelajaran secara pasif.113
Peran murid di sini sebagai
penerima pesan, mendengarkan, memperhatikan, dan
mencatat keterangan-keterangan guru bilamana diperlukan.114
Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah,
perhatian berpusat pada guru (teacher centered), sedangkan
para siswa hanya menerima secara pasif, mirip anak balita
atau bayi yang sedang disuapi.115
Metode ceramah termasuk yang metode paling banyak
digunakan dikarenakan mudah dilakukan, memungkinkan
banyaknya materi yang dapat disampaikan, dan pengaturan
kelas dapat dilakukan dengan cara sederhana.116
Metode
ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang
paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling
111
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2009), h. 181. 112
Basyiruddin Usman, op.cit., h. 34. 113
Ali Mudlofir, dan Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif: Dari
Teori ke Praktik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), h. 106. 114
Basyiruddin Usman, op.cit., h. 34. 115
Muhibbin Syah, op.cit., h. 201. 116
Abuddin Nata, op.cit., h. 182.
41
efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan
yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan kemampuan
mental kognitif peserta didik.117
Menurut Sagala yang dikutip oleh Tukiran, dkk, sifat
metode ceramah adalah:
(1) Tidak dapat memberikan kesempatan untuk
berdiskusi memecahkan masalah sehingga proses
penyerapan pengetahuan kurang tajam;
(2) Kurang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan keberanian mengemukakan
pendapatnya;
(3) Pertanyaan lisan dalam ceramah kurang dapat
ditangkap oleh pendengarnya, apalagi jika digunakan
kata-kata asing;
(4) Kurang cocok dengan tingkah laku kemampuan anak
yang masih kecil, karena taraf berpikir anak masih
berada pada taraf yang kurang konkret.118
b) Langkah-Langkah Metode Ceramah
Menurut Abdul Majid, ada tiga langkah yang harus
diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah, yaitu
persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan.
(1) Tahap persiapan
Menurut Supriadie yang dikutip oleh Abdul Majid,
hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam
menyiapkan metode ceramah adalah sebagai berikut:
(a) Analisis audiens/siswa, baik dari sisi jumlah, usia,
maupun kemampuan awal yang dimiliki siswa.
(b) Analisis sifat materi yang sesuai dan cukup hanya
dengan dituturkan atau diinformasikan.
(c) Menyusun durasi waktu yang akan digunakan.
(d) Memilih jenis media yang akan digunakan.
117
Ali Mudlofir, dan Evi Fatimatur Rusydiyah, op.cit., h. 106. 118
Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto, op.cit., h. 47.
42
(e) Menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh umpan
balik dari siswa.
(f) Memberikan contoh yang sesuai dengan pengalaman
yang pernah diperoleh.
(g) Menyiapkan ringkasan.
(2) Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ada tiga langkah yang harus
dilakukan, yaitu:
(a) Langkah pembukaan. Langkah ini merupakan
langkah yang menentukan keberhasilan pelaksanaan
ceramah.
(b) Langkah penyajian. Langkah atau tahap
penyampaian materi pembelajaran dengan cara
verbal.
(3) Kesimpulan
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan atau
kesimpulan pokok-pokok materi agar siswa tetap
mengingat materi yang sudah dipelajari.119
Secara garis besar, langkah-langkah metode ceramah
adalah sebagai berikut:
(1) Tahap persiapan, yaitu merumuskan tujuan yang ingin
dicapai, menentukan pokok materi yang akan
disampaikan dan mempersiapkan alat bantu yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
(2) Tahap pelaksanaan, yaitu meliputi pembukaan ceramah
yakni menjelaskan tujuan pembelajaran, penyampaian
pembelajaran dan penutupan untuk mengevaluasi
keberhasilan penyampaian materi pelajaran.120
119
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h.
195-196. 120
Ali Mudlofir, dan Evi Fatimatur Rusydiyah, op.cit., h. 108.
43
c) Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah
Kelebihan metode ceramah antara lain sebagai berikut:
(1) Penggunaan waktu yang efisien dan materi yang
disampaikan dapat sebanyak-banyaknya.
(2) Pengorganisasian dan setting kelas lebih sederhana dan
tidak memerlukan persiapan yang rumit.
(3) Dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar.
(4) Fleksibel dalam menggunakan waktu dan bahan.121
Adapun kekurangan metode ceramah antara lain:
(1) Membuat peserta didik pasif.
(2) Sulit dalam mengukur pemahaman siswa.
(3) Mengajar menjadi verbalisme karena guru hanya
mengandalkan bahasa verbal sehingga peserta didik
hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Padahal
setiap peserta didik memiliki kemampuan berbeda dalam
menangkap pelajaran melalui pendengaran.
(4) Ceramah cenderung membosankan.122
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
M. Izet Mutaqien (1112016100053) Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa
pada Konsep Fungi. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017. Hasil
penelitian bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar biologi
siswa pada konsep fungi (jamur). Hal ini ditunjukan oleh hasil uji Mann
121
Basyiruddin Usman, op.cit., h. 34-35. 122
Ali Mudlofir, dan Evi Fatimatur Rusydiyah, op.cit., h. 107.
44
Whitney yaitu yang mendapatkan nilai signifikansi sebesar 0.02 < 0.05.
Perbedaan dengan peneliti sendiri terletak pada mata pelajaran atau bidang
studi yang diajarkan. Izet Mutaqien mata pelajaran Biologi, sedangkan peneliti
sendiri mengambil mata pelajaran Akidah Akhlak. Kemudian persamaaan
dengan peneliti adalah terletak pada hasil belajar siswa dan pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
Faizah (09420057) Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning
Tipe TGT (Teams Games Tournaments) terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab
Siswa Kelas VIII di MTs. Ali-Maksum Putri Tahun ajaran 2012/2013. Skripsi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013. Hasil penelitian bahwa model
pembelajaran kooperatif learning tipe TGT sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar. Hal ini terbukti dari uji hipotesis yang menyatakan bahwa nilai thitung
kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai ttabel dengan nilai thitung 2.492 > ttabel
1.998. Perbedaan dengan peneliti sendiri terletak pada mata pelajaran atau
bidang studi yang diajarkan yaitu Bahasa Arab, sedangkan peneliti mengambil
mata pelajaran Akidah Akhlak. Kemudian persamaaan dengan peneliti adalah
terletak pada hasil belajar siswa dan metode pembelajaran TGT (Teams Games
Tournament).
Indra Mugas (1401410069) Penerapan Model Pembelajaran TGT (Team
Games Tournament) Dengan Media Powerpoint untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran IPS pada Siswa VC SD Islam Hidayatullah Kota Semarang.
Skripsi Universitas Negeri Semarang 2014. Hasil Penelitian bahwa model
pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan media powerpoint
dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar IPS
siswa kelas VC SD Islam Hidayatullah Kota Semarang. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan (1) hasil penelitian keterampilan guru (siklus I: skor 14,5
kriteria cukup, siklus II: skor 17,6 kriteria baik, siklus III: skor 22,7 dengan
kiteria sangat baik), (2) aktivitas siswa (siklus I: skor rata-rata 24 kriteria baik,
siklus II: skor rata-rata 29 kriteria sangat baik, siklus III: skor rata-rata 32
dengan kiteria sangat baik, dan (3) dan skor hasil belajar siswa yang meningkat
45
di setiap siklusnya. Perbedaan dengan peneliti sendiri terletak pada jenis
penelitian, variabel penelitian dan mata pelajaran. Indra Mugas menggunakan
jenis penelitian tindakan kelas (PTK) sedangkan peneliti sendiri menggunakan
jenis penelitian kuantitatif. Indra Mugas meneliti untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran sedangkan peneliti adalah hasil belajar. Indra Mugas mata
pelajaran atau bidang studi yang diajarkannya yaitu IPS, sedangkan peneliti
mata pelajaran Akidah Akhlak. Kemudian persamaaan dengan peneliti adalah
terletak pada metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournament).
C. Kerangka Berpikir
Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan
tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang dan akan
dilaksanakan. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa kualitas pendidikan sangat
ditentukan oleh pembelajaran di sekolah/madrasah.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan salah satunya adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam suatu proses
pembelajaran. Suatu pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang bukan
hanya sekedar menekankan kepada pengertian konsep-konsep belaka, tetapi
adalah bagaimana melaksanakan proses pembelajaran tersebut untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Dalam suatu pembelajaran, dibutuhkan suatu metode yang membuat
suasana pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan agar belajar tidak
membosankan dan siswa menjadi aktif. Untuk membuat siswa menjadi aktif
dan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered), maka diperlukan
suatu pembelajaran aktif. Salah satu pembelajaran aktif adalah pembelajaran
kooperatif.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu konsep yang meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru. Salah satu metode pembelajaran kooperatif adalah metode
46
Teams Games Tournament (TGT). Metode Teams Games Tournament (TGT)
adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang disusun secara heterogen guna untuk
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinterkasi dan belajar bersama-
sama dengan siswa lain yang berbeda latar belakangnya, dan dalam
pembelajarannya terdapat permainan dan turnamen akademik. Pembelajaran
menggunakan TGT akan melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan
mengandung unsur permainan.
Adapun penilaian hasil belajar siswa adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil
belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Dan hasil belajar Akidah Akhlak adalah kemampuan Akidah Akhlak siswa
pada ranah kognitif yang dimiliki siswa setelah mendapatkan pengalaman
belajar Akidah Akhlak dalam jangka waktu tertentu dengan berdasarkan KD
dan indikator pada akhir satuan waktu (beberapa sub pokok bahasan).
Kemudian dibuat keputusan akhir tentang kemampuan yang telah dikuasai
siswa berkaitan dengan indikator kemampuan yang telah ditetapkan.
Dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT), aktivitas belajar lebih menekankan pada keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mendorong aktivitas siswa dan
memperbaiki hasil belajar Akidah Akhlak siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoretik dan kerangka berpikir di atas, peneliti
mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil
belajar Akidah Akhlak siswa.
47
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil
belajar Akidah Akhlak siswa.
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di MTs. Islamiyah Ciputat yang
beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantara No. 23, Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15411, Indonesia.
2. Waktu Penelitian
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Akidah
Akhlak Siswa di MTs. Islamiyah Ciputat” ini dilaksanakan pada
semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 pada bulan Agustus-
September 2018. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Tanggal Kegiatan Penelitian
01-06 Agustus 2018 Observasi dan Berkolaborasi
dengan guru pamong
13 Agustus 2018 Uji coba instrumen tes
21-22 Agustus 2018 Mengadakan pretest di kelas
eksperimen dan kontrol
21 Agustus-5 September 2018 Pelaksanaan pembelajaran
12-13 September 2018 Mengadakan posttest di kelas
eksperimen dan kontrol
49
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode True
Experiment yaitu eksperimen yang sebenarnya, dimana peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen.1
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Control Group Design. Desain ini melibatkan dua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok akan
diberikan pretest sebelum diberikan perlakuan. Kelompok eksperimen
adalah kelompok yang diberikan perlakuan dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT),
sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang diberikan
perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah kedua
kelompok diberikan perlakuan, maka selanjutnya diberikan posttest.
Lebih jelasnya, desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 X e T2
Kontrol T3 X k T4
Keterangan:
T1 = Pretest kelas eksperimen
T2 = Posttest kelas eksperimen
T3 = Pretest kelas kontrol
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: CV. Alfabeta,
2011), h. 113.
50
T4 = Posttest kelas kontrol
Xe = Pemberian pembelajaran yang menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT)
Xk = Pemberian pembelajaran dengan metode pembelajaran
konvensional
Perlakuan khusus diberikan pada kelas eksperimen menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk
kemudian dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar Akidah Akhlak
siswa. Sedangkan untuk kelas kontrol diberikan perlakuan dengan
mengunakan metode konvensional.
Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah pembelajaran pada kedua
kelas dapat dilhat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Langkah-Langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kelas Eksperimen
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kelas Kontrol
Membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan metode Teams
Games Tournament (TGT)
Membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan metode
konvensional
Mempersiapkan sarana dan media
yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Mempersiapkan sarana dan media
yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Memberikan pretest Memberikan pretest
Proses pembelajaran dengan Proses pembelajaran dengan
51
menggunakan metode Teams
Games Tournament (TGT)
menggunakan metode
konvensional
Memberikan posttest Memberikan posttest
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, mungkin berupa
manusia, gejala, benda, pola sikap, tingkah laku, dan sebagainya yang
menjadi objek penelitian.2 Yang menjadi populasi umum pada
penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi MTs. Islamiyah Ciputat
tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 9 kelas. Sedangkan yang
menjadi populasi target dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas
VIII MTs. Islamiyah Ciputat tahun ajaran 2018/2019.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.3 Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.4
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2
kelompok, yaitu:
a. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat
perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT). Sampel yang dipilih sebagai kelompok
eksperimen adalah siswa kelas VIII IS yang berjumlah 30 siswa.
b. Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang tidak mendapat
perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT). Sampel yang dipilih sebagai kelompok
kontrol adalah siswa kelas VIII IR yang berjumlah 30 siswa.
2 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), h. 154.
3 Sugiyono, op.cit., h. 120.
4 Ibid., h. 126.
52
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
tes, yaitu dengan cara memberikan tes awal yang dilakukan sebelum
pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest) pada dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun tes
sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes
lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes
tindakan).5 Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulisan
dalam bentuk pilihan ganda dan uraian (esai).
E. Variabel dan Instrumen Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik atau atribut dari individu atau
organisasi yang apabila diamati atau diukur hasilnya selalu beragam
atau bervariasi antara orang-orang atau organisasi yang diteliti.6
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
a. Variabel Bebas
Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).7 Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT).
5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 35. 6 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik, (Tangerang: Pustaka
Mandiri, 2014), h. 34. 7 Sugiyono, op.cit., h. 64.
53
b. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependen) adalah merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.8 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VIII MTs. Islamiyah Ciputat
Semester I Tahun Ajaran 2018/2019.
1) Hasil Belajar Akidah Akhlak
a) Definisi Konseptual (Konstrak)
Hasil belajar Akidah Akhlak adalah kemampuan
Akidah Akhlak siswa pada ranah kognitif yang dimiliki
siswa setelah mendapatkan pengalaman belajar Akidah
Akhlak dalam jangka waktu tertentu dengan berdasarkan
KD dan indikator pada akhir satuan waktu (beberapa sub
pokok bahasan). Kemudian dibuat keputusan akhir
tentang kemampuan yang telah dikuasai siswa berkaitan
dengan indikator kemampuan yang telah ditetapkan.
b) Definisi Operasional
Hasil belajar Akidah Akhlak adalah skor Akidah
Akhlak yang didapat siswa dari skor pemberian tes
dengan menggunakan tes hasil belajar Akidah Akhlak
bentuk pilihan ganda (PG) dan uraian (esai), yang disusun
berdasarkan kisi-kisi pembuatan tes yang mengacu
kepada kedalaman pokok bahasan/sub pokok bahasan
yang mencerminkan kemampuan Akidah Akhlak siswa
pada ranah kognitif dari hasil proses belajar mengajar
Akidah Akhlak siswa di MTs. Islamiyah Ciputat Kelas
VIII Semester I Tahun Ajaran 2018/2019 pada pokok
bahasan Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri (tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah).
8 Ibid.
54
2. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Tes
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
hasil belajar Akidah Akhlak. Bentuk tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah adalah tes objektif yang berupa pilihan ganda
dan tes uraian (esai). Masing-masing item pada soal pilihan ganda
terdiri dari 4 alternatif jawaban dengan satu jawaban yang benar.
Jumlah soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 soal
(30 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian).
Indikator yang akan diukur melalui tes tersebut dapat
digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrument Tes
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Jumlah
Soal
3. Memaha
mi dan
menerap
kan
pengetah
uan
(faktual,
konseptu
al, dan
prosedur
al)
berdasar
kan rasa
ingin
3.2 Memaha
mi
pengerti
an,
contoh
dan
dampak
positif
sifat
tawakka
l,
ikhtiar,
sabar,
syukur
Akhlak
Terpuji
pada
Diri
Sendiri
3.2.1 Menjelaskan
pengertian akhlak
terpuji pada diri
sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana’ah)
3.2.1.1 Menjelaskan
pengertian
tawakkal
3.2.1.2 Menjelaskan
pengertian
ikhtiar
3.2.1.3 Menjelaskan
PG
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
1,6
2,7
1
3,8
2
3
3
55
tahunya
tentang
ilmu
pengetah
uan,
teknolog
i, seni,
budaya
terkait
fenomen
a dan
kejadian
tampak
mata
dan
qana’ah
pengertian
sabar
3.2.1.4 Menjelaskan
pengertian
syukur
3.2.1.5 Menjelaskan
pengertian
qana’ah
3.2.2 Mengidentifikasi
contoh perilaku
seseorang yang
memiliki akhlak
terpuji pada diri
sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana’ah) dalam
kehidupan
3.2.2.1 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
seseorang
yang
memiliki
sifat
tawakkal
dalam
kehidupan
3.2.2.2 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
2
4,9
3
5,10
4
11,16
5
12,17
6
3
3
3
3
56
seseorang
yang
memiliki
sifat ikhtiar
dalam
kehidupan
3.2.2.3 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
seseorang
yang
memiliki
sifat sabar
dalam
kehidupan
3.2.2.4 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
seseorang
yang
memiliki
sifat syukur
dalam
kehidupan
3.2.2.5 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
seseorang
yang
memiliki
sifat qana’ah
PG
PG dan
Uraian
(Esai)
PG
13,18
14,19
7
15,20
2
3
2
57
dalam
kehidupan
3.2.3 Menjelaskan
dampak positif
memiliki akhlak
terpuji pada diri
sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana’ah)
3.2.3.1 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat
tawakkal
3.2.3.2 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat ikhtiar
3.2.3.3 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat sabar
3.2.3.4 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat syukur
PG
PG
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
21,26
22,27
23,28
8
24,29
9
2
2
3
3
58
3.2.3.5 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat qana’ah
PG dan
Uraian
(Esai)
25,30
10
3
Jumlah Butir Soal 40
b. Uji Coba Instrumen Tes
Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana kualitas instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian.
Suatu tes yang baik harus mampu mengukur apa yang akan
diukur (aspek validitas) dan konsisten atau stabil dalam mengukur
apa yang akan diukur (aspek reliabilitas).9 Oleh karena itu
sebelum instrumen tes digunakan, tes tersebut harus diuji coba
terlebih dahulu untuk mengetahui apakah tes tersebut memenuhi
persyaratan validitas dan reliabilitas atau tidak
1) Uji Validitas
Sebelum guru menggunakan suatu tes, hendaknya guru
mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan
kriteria tertentu.10
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul
menilai apa yang seharusnya dinilai.11
Uji validitas yang dilakukan untuk instrumen pilihan
ganda menggunakan program ANATES pilihan ganda. Secara
9 A. Muri Yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan: Pilar Penyedia Informasi dan
Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 93. 10
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h.
247. 11
Nana Sudjana, op.cit., h. 12.
59
umum, validitas soal pilihan ganda menggunakan rumus
korelasi point biserial sebagai berikut:
rpbi =
√
Keterangan :
rpbi = Koefisien korelasi point biserial
MP = Rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar
bagi item yang dicari validitasnya
Mt = Rata-rata skor total
St = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi siswa yang menjawab benar
q = Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)12
Uji validitas butir soal yang dilakukan untuk instrumen
tes uraian (esai) menggunakan program ANATES uraian.
Secara umum, validitas soal uraian menggunakan rumus
korelasi product moment, yaitu:
rxy =
√ 13
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y
X = Skor dari item yang diuji
Y = Jumlah total nilai
N = Jumlah butir soal
12
Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor: Konsep
dan Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2015), cet. 1, h. 100. 13
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996),
h. 115.
60
2) Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini, untuk mengukur reliabilitas tes
menggunakan program ANATES pilihan ganda dan ANATES
uraian dengan menggunakan rumus Spearman Brown, yaitu:
ri =
Keterangan:
ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = Korelasi product moment antara belahan pertama
dan kedua14
3) Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta
tes yang menjawab benar, yaitu perbandingan jumlah peserta
tes yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes
seluruhnya.15
Untuk mengetahui apakah soal tes yang
diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar maka
digunakan rumus sebagai berikut:
P =
Keterangan:
P = Tingkat kesukaran soal
B = Jumlah peserta tes yang menjawab soal dengan
benar
T = Jumlah seluruh peserta yang ikut tes16
Dengan kategori tingkat kesukaran sebagai berikut:
0,00 – 0,30 = Sukar
14
Sugiyono, op.cit., h. 180. 15
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2013), h. 240. 16
Ibid.
61
0,31 – 0,70 = Sedang
0,71 – 1,00 = Mudah17
4) Uji Daya Pembeda
Analisis daya pembeda adalah pengkajian butir-butir soal
yang dimaksudkan untuk mengetahui kesanggupan siswa
untuk membedakan siswa yang tergolong mampu dengan
siswa yang tergolong tidak mampu.18
Rumus yang digunakan
adalah:
D =
-
Keterangan:
BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab
soal dengan benar
BB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang
menjawab soal dengan benar
JA = Jumlah seluruh siswa kelompok atas
JB = Jumlah seluruh siswa kelompok bawah19
Klasifikasi daya pembeda:
0,00 – 0,19 = Rendah
0,20 – 0,29 = Sedang
0,30 – 0,39 = Cukup
0,40 – 0,70 = Baik
0,70 – 1,00 = Baik Sekali20
17
Ibid. 18
Hamzah B. Uno, dan Satria Koni, Assessment Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013), h. 177. 19
Ida Farida, Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2017), h. 155. 20
Ibid.
62
F. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu tes data sudah sesuai dimodelkan oleh
distribusi normal atau tidak? atau untuk menghitung seberapa besar
kemungkinan variabel acak sudah berdistribusi secara normal.21
Teknik uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji chi kuadrat (chi square) dengan rumus:
X = ∑
Keterangan:
= nilai Chi Kuadrat
fe = frekuensi ekspektasi
f0 = frekuensi observed (absolut)22
Langkah-langkah yang harus dilewati untuk melakukan
pengujian normalitas dengan menggunakan teknik chi kuadrat
dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yakni sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis
Ho = data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
H1 = data sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi
normal.
2) Gunakan tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan tepi
bawah kelas dan diakhiri dengan tepi atas kelas.
3) Hitunglah nilai normal standar tiap tepi kelas dengan rumus:
Z =
21
Edi Riadi, op.cit., h. 93. 22
Ibid., h. 94.
63
Keterangan:
Z = nilai normal standar
x = tepi kelas
= rata-rata variabel
S = simpangan baku (standar deviasi)
4) Gunakan tabel Z (Tabel A1/A2) untuk menghitung luas di
bawah kurva normal.
5) Hitung besar peluang dengan cara menghitung luas masing-
masing nilai Z, kemudian hitung selisih luas antar kelas.
6) Hitunglah nilai frekunse ekspektasi (fe) dengan rumus:
fe = n x selisih luas antar kelas
Keterangan:
fe = frekuensi ekspektasi
n = jumlah sampel
7) Hitunglah nilai Chi Kuadrat dengan rumus:
X = ∑
Keterangan:
= nilai Chi kuadrat
fe = frekuensi ekspektasi
fo = frekuensi observed (absolut)23
8) Mencari X tabel dengan derajat keabsahan (dk) = banyaknya
kelas (k) – 1 dan taraf signifikan ɑ = 5%.
Kriteria pengujian:
Jika X hitung ≤ X tabel maka Ho diterima
Jika X hitung > X tabel maka Ho ditolak
b. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi
normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya.
Uji asumsi homogenitas digunakan untuk menguji apakah sebaran
23
Ibid.
64
data dari dua varian atau lebih berasal dari populasi yang homogen
atau tidak, yaitu dengan membandingkan dua atau lebih
variansnya.24
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui homogen
atau tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Teknik yang
digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah uji
Fisher, dengan rumus:
F =
=
Dimana :
S² =
Langkah-langkah yang harus dilewati untuk melakukan uji
Fisher adalah:
1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
H0 : σ1 =
H1 : σ1 ≠ σ2
2) Menentukan mean dan simpangan baku
3) Menentukan nilai Fhitung dengan rumus:
F =
=
4) Menentukan nilai Ftabel
5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:
a) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, artinya kedua
kelompok berasal dari populasi yang homogen.
b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, artinya kedua
kelompok berasal dari populasi yang tidak homogen.25
6) Membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan.
24
Ibid., h. 101. 25
Ibid., h. 104-105.
65
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya
adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus
yang digunakan untuk melakukan uji-t adalah:
t =
√
Dimana:
S = √
Keterangan :
1 = rata-rata skor kelompok eksperimen
2 = rata-rata skor kelompok kontrol
S1 = varians kelompok eksperimen
S2 = varians kelompok kontrol
n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol
Kriteria pengujian:
Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
G. Hipotesis Statistik
Adapun perumusan hipotesis statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 = µ1 ≤ µ2
Ha = µ1 > µ2
66
Keterangan:
H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
terhadap hasil belajar Akidah Akhlak siswa.
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil
belajar Akidah Akhlak siswa.
µ1 = Hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas eksperimen (yang
diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT)).
µ2 = Hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas kontrol (yang diajarkan
dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional).
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa yang Diajarkan dengan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)
a. Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
Interval F Xi
(titik tengah)
Frekuensi
Kumulatif
Batas
Bawah
Batas
Atas
50-55 8 52,5 8 49,5 55,5
56-61 8 58,5 16 55,5 61,5
62-67 6 64,5 22 61,5 67,5
68-73 5 70,5 27 67,5 73,5
74-79 2 76,5 29 73,5 79,5
80-85 1 82,5 30 79,5 85,5
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85
68
Gambar 4.1
Diagram Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
Berdasarkan keterangan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa siswa
yang mendapatkan nilai tertinggi ada 1 siswa yaitu memperoleh nilai
pada interval 80-85, sedangkan yang mendapatkan nilai terendah ada
8 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 50-55 dan siswa yang
berkemampuan sedang ada 2 siswa yaitu yang memperoleh nilai
pada interval 74-79.
b. Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen
Interval F Xi
(titik tengah)
Frekuensi
Kumulatif
Batas
Bawah
Batas
Atas
70-74 5 72 5 69,5 74,5
75-79 8 77 13 74,5 79,5
80-84 10 82 23 79,5 84,5
85-89 5 87 28 84,5 89,5
90-94 1 92 29 89,5 94,5
95-99 1 97 30 94,5 99,5
69
Gambar 4.2
Diagram Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen
Berdasarkan keterangan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa siswa
yang mendapatkan nilai tertinggi ada 1 siswa yaitu memperoleh nilai
pada interval 95-99, sedangkan yang mendapatkan nilai terendah ada
5 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 70-74 dan siswa yang
berkemampuan sedang ada 8 siswa yaitu yang memperoleh nilai
pada interval 75-79.
2. Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa yang Diajarkan dengan Metode
Pembelajaran Konvensional
a. Hasil Pretest Kelas Kontrol
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol
Interval F Xi
(titik tengah)
Frekuensi
Kumulatif
Batas
Bawah
Batas
Atas
51-55 6 53 6 50,5 55,5
0
2
4
6
8
10
12
70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 95-99
70
56-60 8 58 14 55,5 60,5
61-65 6 63 20 60,5 65,5
66-70 5 68 25 65,5 70,5
71-75 4 73 29 70,5 75,5
76-80 1 78 30 75,5 80,5
Gambar 4.3
Diagram Frekuensi Pretest Kelas Kontrol
Berdasarkan keterangan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa siswa
yang mendapatkan nilai tertinggi ada 1 siswa yaitu memperoleh nilai
pada interval 76-80, sedangkan yang mendapatkan nilai terendah ada
6 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 51-55 dan siswa yang
berkemampuan sedang ada 4 siswa yaitu yang memperoleh nilai
pada interval 71-75.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
51-55 56-60 61-65 66-70 71-75 76-80
71
b. Hasil Posttest Kelas Kontrol
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol
Interval F Xi
(titik tengah)
Frekuensi
Kumulatif
Batas
Bawah
Batas
Atas
60-65 7 62,5 7 59,5 65,5
66-71 9 68,5 16 65,5 71,5
72-77 7 74,5 23 71,5 77,5
78-83 2 80,5 25 77,5 83,5
84-89 3 86,5 28 83,5 89,5
90-95 2 92,5 30 89,5 95,5
Gambar 4.4
Diagram Frekuensi Posttest Kelas Kontrol
Berdasarkan keterangan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa siswa
yang mendapatkan nilai tertinggi ada 2 siswa yaitu memperoleh nilai
pada interval 90-95, sedangkan yang mendapatkan nilai terendah ada
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95
72
7 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 60-65 dan siswa yang
berkemampuan sedang ada 7 siswa yaitu yang memperoleh nilai
pada interval 72-77.
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis
Penelitian ini dimulai dengan menguji instrumen tes berupa pilihan
ganda dan uraian (esai) kepada siswa kelas VIII IB di MTs. Islamiyah
Ciputat. Uji coba instrumen dilakukan dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji
tingkat kesukaran dan uji daya pembeda. Butir-butir soal yang valid dijadikan
instrumen penelitian dan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan
menguji hipotesis yang telah diajukan. Dari hasil uji coba instrumen tes yang
dilakukan pada penelitian ini adalah:
1. Hasil Uji Coba Instrumen Tes
a. Hasil Uji Validitas
Berdasarkan hasil analisis soal dengan menggunakan program
ANATES versi 4 adalah sebagai berikut:
1) Dari hasil uji coba instrumen tes pilihan ganda, 30 soal yang
diberikan terdapat 17 soal yang valid, yaitu nomor: 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 24, 26, 27, 30.
2) Dari hasil uji coba instrumen tes uraian (esai), 10 soal yang
dberikan terdapat 5 soal yang valid, yaitu nomor: 1, 4, 5, 7, 10.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program
ANATES versi 4 diperoleh hasil:
1) Untuk instrumen tes pilihan ganda diperoleh bahwa hasil
reliabilitas instrumen tes adalah 0,79. Nilai ini termasuk kategori
tinggi atau dengan kata lain instrumen ini layak digunakan
dalam penelitian.
2) Untuk instrumen tes uraian (esai) diperoleh bahwa hasil
reliabilitas instrumen tes adalah 0,74. Nilai ini termasuk kategori
73
tinggi atau dengan kata lain instrumen ini layak digunakan
dalam penelitian.
c. Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program ANATES
versi 4 dapat dilihat tingkat kesukaran pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Pilihan Ganda
Kategori Nomor Butir Soal Jumlah Butir Soal
Sangat mudah 3, 6, 7, 9, 10, 12, 15,
16, 19
9
Mudah 2, 4, 5, 11, 13, 17,
18, 20
8
Sedang 1, 8, 14, 24, 25, 27,
28, 29, 30
9
Sukar 21, 23, 26 3
Sangat sukar 22 1
Jumlah Soal 30
Berdasarkan tabel 4.5, menurut kategori tingkat kesukaran dari
Kunandar pada bab III dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal
dari 30 soal pilihan ganda (PG) terdapat 9 soal pada kategori sangat
mudah, 8 soal pada kategori mudah, 9 soal pada kategori sedang, 3
soal pada kategori sukar dan 1 soal pada kategori sangat sukar. Dari
data tersebut mayoritas soal memiliki kategori tingkat kesukaran
sangat mudah dan sedang.
74
Tabel 4.6
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Uraian (Esai)
Kategori Nomor Butir Soal Jumlah Butir Soal
Mudah 1, 2, 3, 5, 7 5
Sedang 4, 6, 8, 9, 10 5
Jumlah Soal 10
Berdasarkan tabel 4.6, menurut kategori tingkat kesukaran dari
Kunandar pada bab III dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal
dari 10 soal uraian (esai), terdapat 5 soal pada kategori mudah dan 5
soal pada kategori sedang. Dari data tersebut soal memiliki kategori
tingkat kesukaran yang seimbang.
d. Hasil Uji Daya Pembeda
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program ANATES
versi 4 dapat dilihat daya pembeda pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Pilihan Ganda
Kategori Nomor Butir Soal Jumlah Butir Soal
Rendah 2, 3, 4, 5, 12, 17, 21,
22, 28
9
Cukup 1, 7, 9, 10, 15, 16,
18, 19, 20, 23, 25, 29
12
Baik 6, 8, 14, 24, 26, 27 6
Baik sekali 11, 13, 30 3
Jumlah Soal 30
Berdasarkan tabel 4.7, menurut kategori daya pembeda dari Ida
Farida pada bab III dapat dilihat bahwa daya pembeda soal dari 30
soal pilihan ganda (PG) terdapat 9 soal pada kategori rendah, 12
75
soal pada kategori cukup, 6 soal pada kategori baik, dan 3 soal pada
kategori baik sekali. Dari data tersebut mayoritas soal memiliki
kategori daya pembeda cukup.
Tabel 4.8
Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Uraian (Esai)
Kategori Nomor Butir Soal Jumlah Butir Soal
Rendah 3 1
Cukup 2, 5, 6, 10 4
Baik 1, 4, 7, 9 4
Baik sekali 8 1
Jumlah Soal 10
Berdasarkan tabel 4.8, menurut kategori daya pembeda dari Ida
Farida pada bab III dapat dilihat bahwa daya pembeda soal dari 10
soal uraian (esai) terdapat 1 soal pada kategori rendah, 4 soal pada
kategori cukup, 4 soal pada kategori baik, dan 1 soal pada kategori
baik sekali. Dari data tersebut mayoritas soal memiliki kategori daya
pembeda cukup dan baik.
2. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui tingkat normalnya
suatu data dalam penelitian. Adapun data yang dianggap normal
adalah X hitung ≤ X tabel. Pada penelitian ini, uji normalitas akan
diproses menggunakan rumus Chi-Square (X ) sehingga hasilnya
dapat dilihat sebagai berikut:
76
1) Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Variabel Jumlah
Sampel
Taraf
Signifikan
X hitung X tabel Keterangan
Eksperimen 30 0,05 6,12 11,07 Normal
Kontrol 30 0,05 3,74 11,07 Normal
Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat bahwa hasil uji
normalitas pada pretest kelas eksperimen memperoleh X hitung
6,12 dan X tabel 11,07. X hitung < X tabel. Dan hasil uji normalitas
pada pretest kelas kontrol memperoleh X hitung 3,74 dan X tabel
11,07. X hitung < X tabel. Dapat disimpulkan bahwa pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
2) Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Variabel Jumlah
Sampel
Taraf
Signifikan
X hitung X tabel Keterangan
Eksperimen 30 0,05 2,19 11,07 Normal
Kontrol 30 0,05 7,56 11,07 Normal
Berdasarkan tabel 4.10, dapat dilihat bahwa hasil uji
normalitas pada posttest kelas eksperimen memperoleh X hitung
2,19 dan X tabel 11,07. X hitung < X tabel. Dan hasil uji normalitas
pada posttest kelas kontrol memperoleh X hitung 7,56 dan X tabel
77
11,07. X hitung < X tabel. Dapat disimpulkan bahwa posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
b. Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher. Dari hasil
perhitungan diperoleh nilai varians pretest kelas eksperimen adalah
81,77 dan varians pretest kelas kontrol adalah 49,83. Sehingga
diperoleh nilai fhitung 1,64 dengan taraf signifikan ɑ = 0,05 untuk dk
pembilang 30 dan dk penyebut 30 maka diperoleh ftabel = 1,98. Maka
karena fhitung pada pretest kelas eksperimen dan kontrol 1,64 < 1,98
dari fhitung maka H0 diterima, artinya kedua sampel mempunyai
varians yang homogen.
Sedangkan diperoleh nilai varians posttest kelas eksperimen
adalah 38,83 dan varians posttest kelas kontrol adalah 85,54.
Sehingga diperoleh nilai fhitung 0,45 dengan taraf signifikan ɑ = 0,05
untuk dk pembilang 30 dan dk penyebut 30 maka diperoleh ftabel =
1,98. Maka karena fhitung pada posttest kelas eksperimen dan kontrol
0,45 < 1,98 dari fhitung maka H0 diterima, artinya kedua sampel
mempunyai varians yang homogen.
Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Varians Taraf
Signifikan
Fhitung Ftabel Keterangan
Eksperimen Kontrol
81,77 49,83 0,05 1,64 1,98 Homogen
Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat bahwa hasil uji
homogenitas pada pretest kelas eksperimen dan kontrol diperoleh
Fhitung 1,64 dan Ftabel 1,98. Berarti Fhitung < Ftabel. Dapat disimpulkan
bahwa data bersifat homogen.
78
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Varians Taraf
Signifikan
Fhitung Ftabel Keterangan
Eksperimen Kontrol
38,83 85,54 0,05 0,45 1,98 Homogen
Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat bahwa hasil uji
homogenitas pada posttest kelas eksperimen dan kontrol diperoleh
Fhitung 0,45 dan Ftabel 1,98. Berarti Fhitung < Ftabel. Dapat disimpulkan
bahwa data bersifat homogen
3. Hasil Pengujian Hipotesis
Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa kedua kelas
berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian selanjutnya adalah
pengujian hipotesis dengan uji-t.
Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji-t
Kelas n thitung ttabel Perbandingan Kesimpulan
Eksperimen 30 80,17 4,22 1,67 4,22 > 1,67 H0 ditolak
Kontrol 30 73,1
Berdasarkan tabel 4.13, dapat dilihat bahwa perolehan nilai thitung
adalah sebesar 4,22 dan ttabel pada taraf signifikan ɑ = 0,05 adalah sebesar
1,67. Bila dibandingkan, maka dapat dilihat bahwa thitung > ttabel.
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu jika thitung >
ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe
79
Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Akidah Akhlak
siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berikut ini adalah pembahasan mengenai proses pembelajaran di
kelas eksperimen dan kelas kontrol:
a. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen
Untuk kelas eksperimen (kelas yang diajarkan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT)), peneliti mengambil kelas VIII IS. Jumlah siswa di kelas ini
adalah 30 siswa yang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 16 anak
perempuan. Tingkat kecerdasan di kelas ini cukup merata, ini
terbukti dari hasil pretest di awal pertemuan sebelum diberikan
pembelajaran.
Setelah pelaksanaan pretest selesai, dilanjutkan dengan
pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT).
Pertama, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Dari
30 siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing
beranggotakan 5 siswa dengan kriteria kecerdasan yang berbeda.
Siswa diberi instruksi untuk berdiskusi dan memecahkan masalah
terkait materi akhlak terpuji pada diri sendiri (tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan qana’ah) dengan teman-teman sekelompoknya.
Sumber yang digunakan siswa untuk berdiskusi adalah buku LKS.
Siswa diberi waktu 20 menit untuk berdiskusi. Kemudian setelah
selesai berdiskusi, guru meminta perwakilan kelompok masing-
masing 2 orang untuk maju ke meja turnamen. Perwakilan 2 siswa
tersebut duduk berbaris di meja dan kursi turnamen yang telah
disediakan dan bertugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang telah tersedia di kartu soal yang terletak di meja turnamen.
80
Sedangkan anggota kelompok lain ikut membantu untuk menjawab
pertanyaan apabila perwakilan kelompoknya tidak mampu
menjawabnya.
Guru memberikan pertanyaan dari kartu soal secara bergantian
dari kelompok satu ke kelompok lainnya sampai pertanyaan habis.
Kelompok yang menjawab dengan benar akan mendapatkan 10 poin
dari setiap pertanyaan. Setelah permainan selesai, guru
mengumumkan dan memberikan apresiasi kepada kelompok yang
berhasil mendapatkan poin terbanyak.
Di akhir pembelajaran, guru meminta siswa untuk mengevaluasi
mana jawaban yang benar dan yang salah dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibahas. Guru juga menyimpulkan materi
secara ringkas sebelum mengakhiri proses pembelajaran.
b. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol
Untuk kelas kontrol (kelas yang diajarkan menggunakan metode
konvensional ceramah), peneliti mengambil kelas VIII IR. Jumlah
siswa di kelas ini adalah 30 siswa yang terdiri dari 15 anak laki-laki
dan 15 anak perempuan. Tingkat kecerdasan di kelas ini cukup
merata, ini terbukti dari hasil pretest di awal pertemuan sebelum
diberikan pembelajaran.
Setelah pelaksanaan pretest selesai, dilanjutkan dengan
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran ceramah.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru meminta siswa untuk
fokus terhadap pembelajaran. Setelah siswa fokus dan siap untuk
belajar, guru meminta siswa untuk membuka dan membaca buku
siswa pada bab II tentang akhlak terpuji pada diri sendiri (tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah) selama beberapa menit.
Dilanjutkan dengan penyampaian dan penjelasan materi oleh guru
dengan metode menggunakan ceramah. Dan setelah selesai
menjelaskan, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila ada materi yang belum dipahami.
81
Di akhir pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menarik
kesimpulan terkait materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
Setelah itu, guru melakukan evaluasi dengan memberikan beberapa
pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
materi siswa.
2. Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa
Hasil pretest diperoleh nilai tertinggi untuk kelas eksperimen sebesar
83 dan nilai terendah 50 dengan nilai rata-rata 62,6. Sedangkan pada
pretest kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 51
dengan nilai rata-rata 62,37.
Setelah dilakukan proses pembelajaran, diperoleh hasil posttest pada
kelas eksperimen dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 70 dengan
nilai rata-rata 80,17. Sedangkan pada posttest kelas kontrol diperoleh
nilai tertinggi adalah 93 dan nilai terendah adalah 60 dengan nilai rata-
rata 73,1.
Berdasarkan pengujian nilai rata-rata hasil belajar Akidah Akhlak
dengan menggunakan uji-t, diperoleh thitung = 4,22. Dengan taraf
signifikan ɑ = 0,05 dan derajat keabsahan (db = 58 ) diperoleh nilai ttabel =
1,67. Sehingga thitung berada di luar penerimaan H0 atau dengan kata lain
H0 ditolak. Artinya, hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas eksperimen
(yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) lebih besar dari hasil belajar Akidah
Akhlak siswa kelas kontrol (yang diajarkan dengan menggunakan
metode pembelajaran konvensional). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Akidah
Akhlak siswa.
Artinya, sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh
guru belum bervariatif.
82
Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan
tetapi setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) untuk kelas eksperimen, proses pembelajaran lebih
aktif dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode
konvensional.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa Ha diterima
sehingga terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Akidah Akhlak
siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dengan yang menggunakan metode konvensional
pada bab Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna, dikarenakan
penelitian ini mempunyai keterbatasan di antaranya:
1. Dalam penelitian, hanya dibahas pokok bahasan tentang akhlak terpuji
pada diri sendiri (tawakkal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qana’ah) saja,
bukan seluruh materi selama satu semester.
2. Dalam penelitian, tidak berlaku untuk semua kelas, tetapi hanya di kelas
VIII IS & VIII IR saja.
3. Keterbatasan sebagai pemberi perlakuan dalam penerapan metode
pembelajaran maupun menyusun alat ukur yang hanya membatasi pada
aspek kognitif saja.
83
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada penelitian ini, kelas eksperimen yang diberi pengajaran dengan
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) memperoleh
rata-rata hasil belajar Akidah Akhlak adalah sebesar 80,17. Sedangkan kelas
kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional ceramah
memperoleh rata-rata sebesar 73,1.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji-t diperoleh thitung = 4,22
dan ttabel = 1,67 pada taraf signifikan ɑ = 0,05, maka thitung > ttabel (4,22 >
1,67). Atas dasar ini maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar Akidah Akhlak dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar Akidah Akhlak yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional. Dengan demikian pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) mempunyai pengaruh
positif terhadap hasil belajar Akidah Akhlak.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi secara
teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Untuk mata pelajaran Akidah Akhlak ,
terdapat perbedaan hasil belajar Akidah Akhlak antara pembelajaran
yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dengan pembelajaran yang menggunakan metode
konvensional. Hasil belajar Akidah Akhlak siswa yang diajarkan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
84
(TGT) lebih besar daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan metode pembelajaran konvensional.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru dan
calon guru. Membenahi diri sehubungan dengan pengajaran yang telah
dilakukan dan hasil belajar siswa yang telah dicapai dengan
memperhatikan metode pembelajaran yang tepat.
C. Saran
Dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hasil belajar Akidah
Akhlak siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) lebih tinggi daripada siswa
yang menggunakan metode pembelajaran konvensional ceramah, maka
penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Kepada sekolah hendaknya mengupayakan untuk memberikan
fasilitas yang lebih baik dan menciptakan lingkungan belajar yang
nyaman demi menunjang proses belajar dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Akidah Akhlak, karena dengan adanya fasilitas yang
representatif maka akan meningkatkan aktivitas belajar siswa, dengan
begitu hasil belajar Akidah Akhlak dapat terus meningkat.
2. Bagi Guru
Kepada guru hendaknya dapat menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai salah satu
metode pembelajaran sehingga siswa mandiri dan aktif dalam
pembelajaran serta akan tercipta suasana belajar yang lebih
menyenangkan. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) dapat dijadikan alternatif variasi dalam proses pembelajaran,
khususnya dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Akidah Akhlak.
85
3. Bagi Orang Tua
Kepada orang tua siswa agar dapat meningkatkan perhatian,
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta memantau putra-putrinya
dalam belajar, karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah.
4. Bagi Siswa
Kepada para siswa hendaknya untuk lebih meningkatkan konsentrasi
dan motivasi pada saat proses belajar mengajar karena materi yang
disampaikan oleh guru perlu untuk dicerna dan dipahami, terutama dalam
mata pelajaran Akidah Akhlak, karena pendidikan agama merupakan
bekal hidup yang sangat penting untuk kehidupan sekarang maupun pada
masa yang akan datang.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji banyak
sumber maupun referensi yang terkait dengan metode pembelajaran aktif
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) agar hasil penelitiannya
dapat lebih baik. Diharapkan juga bagi peneliti selanjutnya agar lebih
mempersiapkan diri dalam proses pengumpulan data dan segala sesuatu
yang diperlukan dalam penelitian agar lebih efektif dan efisien dalam
pelaksanaannya.
86
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Yatimin. Studi Akhlak dalam Perspektif al-Qur’an. Jakarta: Amzah,
2007.
Adnan Khohar, Moh., Ruminiati., dan Munzil. Penerapan Teams Games
Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SDN Blabak
1 Kandat Kediri. Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 9, 2016.
Agama RI, Kementerian. Ummul Mukminin: Al-Qur’an dan Terjemahan untuk
Wanita. Jakarta: Penerbit Wali, 2010.
Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam, Upaya Pembentukan Pemikiran dan
Kepribadian Muslim. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2006.
Amri, Sofan., dan Khoiru Ahmadi, Iif. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran:
Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya, Cet. 1, 2010.
Anwar, Rosihon. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010.
Ardani, Moh. Akhlak-Tasawuf: Nilai-Nilai Akhlak/Budipekerti dalam Ibadat dan
Tasawuf. Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.
Astuti, Dewi. Kamus Populer Istilah Islam. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2013.
B. Uno, Hamzah., dan Koni, Satria. Assessment Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013.
Baharuddin. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2016.
87
Dani Septiyan, Galih. Pengaruh Model Teams Games Tournament terhadap
Keterampilan Pengambilan Keputusan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar. Mimbar Sekolah Dasar, Vol. 4, No. 1, 2017.
Darodjat., dkk., Model Evaluasi Pembelajaran Akidah dan Akhlak di Madrasah
Tsanawiyah (MTs). Jurnal Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan, Vol. 20,
No. 1, 2016.
E. Slavin, Robert. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, Terj.
Cooperative Learning: theory, research and practice oleh Narulita
Yusron. Bandung: Penerbit Nusa Media, 2010.
Farida, Ida. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Nasional. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2017.
Ginanjar, M. Hidayat., dan Kurniawati, Nia. Pembelajaran Akidah Akhlak dan
Korelasinya dengan Peningkatan Akhlak Al-Karimah Peserta Didik (Studi
Kasus di Madrasah Aliyah Shoutul Mimbar Al-Islami Tenjolaya Bogor).
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 06, No. 12, 2017.
Gunawan, Imam., dan Retno Palupi, Anggarini. Taksonomi Bloom–Revisi Ranah
Kognitif: Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Penilaian. Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, Vol. 2, No. 02,
2012.
Ibnu Badar Al-Tabany, Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya
pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI). Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014.
Jamaludin., dkk., Pembelajaran Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015.
88
Junaidi. Modul Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementarian Agama Republik Indonesia, Cet. 1, 2011.
Kunandar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan
Contoh. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013.
Lampiran Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 165 Tahun
2014.
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 7, 2011.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.
Mariza, Lena., dan Ramayani, Citra. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi dengan
Menggunakan Metode Kooperatif Jigsaw dan Metode Konvensional pada
Siswa Kelas X SMA N 6 Padang. Journal of Economic and Economic
Education, Vol. 2, No. 2, 2014.
Mudlofir, Ali., dan Fatimatur Rusydiyah, Evi . Desain Pembelajaran Inovatif:
Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers, 2017.
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Syaikh.. Syarah Adab & Manfa’at Menuntut
Ilmu, Terj. dari Syarh hilyah thaalibil ‘ilmi oleh Ahmad Sabiq. Jakarta:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2005.
Mukni’ah. Materi Pendidikan Agama Islam: untuk Perguruan Tinggi Umum.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2009.
89
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 000912 tahun 2013 tentang
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab.
Prihmono Suwarso Putro, Ely. Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Lamaran
Pekerjaan Melalui Metode Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa
Kelas XII IS 3 SMA Kristen 1 Surakarta. Kajian Linguistik dan Sastra,
Vol. 19, 2007.
Riadi, Edi . Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik. Tangerang: Pustaka
Mandiri, 2014.
Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.
Sudaryono. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV.
Alfabeta, 2011.
Sunaryo Kuswana, Wowo. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011.
Supardi. Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor:
Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Cet. 1, 2015.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
90
Suralaga, Fadhilah., dan Solicha., Psikologi Pendidikan. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010.
Syaifurahman., dan Ujiati, Tri. Manajemen dalam Pembelajaran. Jakarta: PT.
Indeks, 2013.
Taniredja, Tukiran., dkk., Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.
Bandung: Alfabeta, 2013.
Tebba, Sudirman. Bekerja dengan Hati: Bagaimana Membangun Etos Kerja
dengan Spiritualitas Religius. Jakarta: Pustaka irVan, 2009.
Thoha, Chabib. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
1996.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2009.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat
Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, 2003.
Usman, Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta, Ciputat
Pers: 2002.
W. Johnson, David., et.al., Colaborative Learning: Strategi Pembelajaran untuk
Sukses Bersama, Terj. dari The Ne Circle of Learning oleh Narulita
Yusron. Bandung: Penerbit Nusa Media, 2010.
Wahyudi, Dedi., dan Marwiyanti, Lilis. Penerapan Model Pembelajaran Inside
Outside Circle dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak. Jurnal Mudarrisuna,
Vol. 7, No. 2, 2017.
91
Warsono., dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012.
Yunita, Alfi. Pengaruh Metode Stratagem melalui Pembelajaran Kooperatif
terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20
Padang. Ta’dib, Vol. 17, No. 1, 2014.
Yusuf, A. Muri. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan: Pilar Penyedia Informasi dan
Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group,
2015.
92
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
(Pertemuan Ke-1)
1. Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
2. Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
3. Kelas/Semester : VIII/Ganjil
4. Materi Pokok : Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri
5. Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 40 Menit)
6. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan pengertian tawakkal
b. Menjelaskan pengertian ikhtiar
c. Menjelaskan pengertian sabar
d. Menjelaskan pengertian syukur
e. Menjelaskan pengertian qana’ah
7. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami pengertian, contoh
dan dampak positif sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah
3.2.1 Menjelaskan pengertian akhlak
terpuji pada diri sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar, syukur
dan qana’ah)
3.2.1.1 Menjelaskan
pengertian tawakkal
3.2.1.2 Menjelaskan
pengertian ikhtiar
3.2.1.3 Menjelaskan pengertian
sabar
93
3.2.1.4 Menjelaskan pengertian
syukur
3.2.1.5 Menjelaskan pengertian
qana’ah
8. Materi Pembelajaran
a. Pengertian tawakkal
b. Pengertian ikhtiar
c. Pengertian sabar
d. Pengertian syukur
e. Pengertian qana’ah
9. Metode Pembelajaran
a. Teams Games Tournament (TGT)
10. Media Pembelajaran
a. Media
1) Visual (gambar)
2) Audio Visual (video)
b. Alat
1) Kertas
2) Spidol
11. Sumber Belajar
a. Buku pedoman guru Akidah Akhlak
b. Buku pegangan peserta didik mapel Akidah Akhlak
c. LKS
d. Buku lain yang memadai
12. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan - Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdo’a
10 Menit
94
bersama yang dipimpin oleh salah
satu siswa dengan penuh khidmat
- Guru memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk siswa disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
- Guru mengajak siswa mengucap
basmalah atau doa tertentu yang
dibiasakan.
- Guru memotivasi siswa dengan
kegiatan yang ringan seperti
cerita motivasi, senam otak atau
bershalawat dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif
tentang materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi
pengertian akhlak terpuji pada
diri sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah)
- Guru menyampaikan tema dan
tujuan pembelajaran.
Inti - Mengamati
Siswa mengamati gambar
atau video yang diberikan
oleh Guru
Guru menyampaikan materi
pelajaran secara singkat
tentang pengertian akhlak
terpuji pada diri sendiri (sifat
60 Menit
95
tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah)
Guru mengarahkan aturan
permainan
- Menanya
Siswa diminta untuk bertanya
tentang materi yang
dipresentasikan guru
- Mengeksplorasi
Siswa membentuk kelompok,
yang setiap kelompok terdiri
dari 4-5 siswa yang
merupakan campuran menurut
tingkat prestasi, jenis kelamin,
dan suku
Setiap kelompok mengerjakan
LKS dan menjelaskan secara
singkat serta memberi
bimbingan cara mengerjakan
LKS
- Mengasosiasi
Siswa bekerja dalam
kelompok. Setiap kelompok
berdiskusi dengan
menggunakan LKS dan
memecahkan masalah
bersama
Siswa diberikan pertanyaan
untuk diketahui sampai sejauh
mana pemahaman siswa
96
tentang materi pelajaran
Setiap anggota kelompok
memberikan jawaban dan
mengoreksi jika ada anggota
kelompok yang salah dalam
menjawab
Siswa melakukan tournament
yaitu setiap kelompok
mewakilkan anggotanya untuk
ke meja tournament
Siswa diberikan kartu soal
yang berisi 5 pertanyaan,
kartu tersebut akan dipilih
oleh setiap kelompok
Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan yang
yang dilontarkan guru dari
kartu soal secara bergantian,
salah satu dari mereka sebagai
pembaca kunci jawaban, dan
yang dapat menjawab
pertanyaan dengan benar akan
mendapat poin
Guru mengumumkan dan
memberi penghargaan kepada
kelompok yang menang
Siswa mengerjakan evaluasi
sesuai dengan materi yang
sedang dibahas secara
individu
97
- Mengkomunikasikan
Siswa mengumpulkan
jawaban dari soal evaluasi
yang diberikan
Siswa mengoreksi atau
menjelaskan hal-hal yang
benar dan yang salah dalam
pembahasan pengertian akhlak
terpuji pada diri sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah)
Penutup - Di bawah bimbingan guru, siswa
menyimpulkan materi
pembelajaran secara demokratis
- Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
- Guru memberi apresiasi terhadap
hasil kerja siswa
- Bersama-sama menutup pelajaran
dengan membaca do’a.
10 Menit
13. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian (Terlampir)
98
Tangerang Selatan, Juli 2018
Mengetahui,
Kepala MTs. Islamiyah Ciputat Guru Mata Pelajaran
Aep Saepullah, S.Pd. Ummi Arfiah, S.Ag.
Peneliti/Mahasiswi
Iis Meiliani
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
(Pertemuan Ke-2)
1. Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
2. Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
3. Kelas/Semester : VIII/Ganjil
4. Materi Pokok : Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri
5. Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 40 Menit)
6. Tujuan Pembelajaran
a. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat
tawakkal dalam kehidupan
b. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat ikhtiar
dalam kehidupan
c. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat sabar
dalam kehidupan
d. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat syukur
dalam kehidupan
e. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat
qana’ah dalam kehidupan
7. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami pengertian,
contoh dan dampak positif
sifat tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah
3.2.2 Mengidentifikasi contoh perilaku
seseorang yang memiliki akhlak
terpuji pada diri sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar, syukur
dan qana’ah ) dalam kehidupan
3.2.2.1 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
100
memiliki sifat tawakkal
dalam kehidupan
3.2.2.2 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
memiliki sifat ikhtiar
dalam kehidupan
3.2.2.3 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
memiliki sifat sabar
dalam kehidupan
3.2.2.4 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
memiliki sifat syukur
dalam kehidupan
3.2.2.5 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
memiliki sifat qana’ah
dalam kehidupan
8. Materi Pembelajaran
a. Contoh-contoh sifat tawakkal
b. Contoh-contoh sifat ikhtiar
c. Contoh-contoh sifat sabar
d. Contoh-contoh sifat syukur
e. Contoh-contoh sifat qana’ah
9. Metode Pembelajaran
a. Teams Games Tournament (TGT)
10. Media Pembelajaran
a. Media
1) Visual (gambar)
101
2) Audio Visual (video)
b. Alat
1) Kertas
2) Spidol
11. Sumber Belajar
a. Buku pedoman guru Akidah Akhlak
b. Buku pegangan peserta didik mapel Akidah Akhlak
c. LKS
d. Buku lain yang memadai
12. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan - Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdo’a
bersama yang dipimpin oleh salah
satu siswa dengan penuh khidmat
- Guru memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk siswa disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
- Guru mengajak siswa mengucap
basmalah atau doa tertentu yang
dibiasakan.
- Guru memotivasi siswa dengan
kegiatan yang ringan seperti
cerita motivasi, senam otak atau
bershalawat dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif
tentang materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi
10 Menit
102
contoh perilaku seseorang yang
memiliki akhlak terpuji pada
diri sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah
) dalam kehidupan
- Guru menyampaikan tema dan
tujuan pembelajaran.
Inti - Mengamati
Siswa mengamati gambar atau
video yang diberikan oleh
Guru
Guru menyampaikan materi
pelajaran secara singkat
tentang contoh perilaku
seseorang yang memiliki
akhlak terpuji pada diri
sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah ) dalam kehidupan
Guru mengarahkan aturan
permainan
- Menanya
Siswa diminta untuk bertanya
tentang materi yang
dipresentasikan guru
- Mengeksplorasi
Siswa membentuk kelompok,
yang setiap kelompok terdiri
dari 4-5 siswa yang
merupakan campuran menurut
60 Menit
103
tingkat prestasi, jenis kelamin,
dan suku
Setiap kelompok mengerjakan
LKS dan menjelaskan secara
singkat serta memberi
bimbingan cara mengerjakan
LKS
- Mengasosiasi
Siswa bekerja dalam
kelompok. Setiap kelompok
berdiskusi dengan
menggunakan LKS dan
memecahkan masalah
bersama
Siswa diberikan pertanyaan
untuk diketahui sampai sejauh
mana pemahaman siswa
tentang materi pelajaran
Setiap anggota kelompok
memberikan jawaban dan
mengoreksi jika ada anggota
kelompok yang salah dalam
menjawab
Siswa melakukan tournament
yaitu setiap kelompok
mewakilkan anggotanya untuk
ke meja tournament
Siswa diberikan kartu soal
yang berisi 5 pertanyaan,
kartu tersebut akan dipilih
104
oleh setiap kelompok
Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan yang
yang dilontarkan guru dari
kartu soal secara bergantian,
salah satu dari mereka sebagai
pembaca kunci jawaban, dan
yang dapat menjawab
pertanyaan dengan benar akan
mendapat poin
Guru mengumumkan dan
memberi penghargaan kepada
kelompok yang menang
Siswa mengerjakan evaluasi
sesuai dengan materi yang
sedang dibahas secara
individu
- Mengkomunikasikan
Siswa mengumpulkan
jawaban dari soal evaluasi
yang diberikan
Siswa mengoreksi atau
menjelaskan hal-hal yang
benar dan yang salah dalam
pembahasan contoh perilaku
seseorang yang memiliki
akhlak terpuji pada diri
sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah)
105
Penutup - Di bawah bimbingan guru, siswa
menyimpulkan materi
pembelajaran secara demokratis
- Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
- Guru memberi apresiasi terhadap
hasil kerja siswa
- Bersama-sama menutup pelajaran
dengan membaca do’a.
10 Menit
1. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian (Terlampir)
Tangerang Selatan, Juli 2018
Mengetahui,
Kepala MTs. Islamiyah Ciputat Guru Mata Pelajaran
Aep Saepullah, S.Pd. Ummi Arfiah, S.Ag.
Peneliti/Mahasiswi
Iis Meiliani
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
(Pertemuan Ke-3)
1. Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
2. Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
3. Kelas/Semester : VIII/Ganjil
4. Materi Pokok : Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri
5. Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 40 Menit)
6. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat tawakkal
b. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat ikhtiar
c. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat sabar
d. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat syukur
e. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat qana’ah
7. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2. Memahami pengertian,
contoh dan dampak positif
sifat tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah
3.2.3 Menjelaskan dampak positif
memiliki akhlak terpuji pada
diri sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah)
3.2.3.1 Menjelaskan dampak
positif memiliki sifat
tawakkal
3.2.3.2 Menjelaskan dampak
positif memiliki sifat
ikhtiar
3.2.3.3 Menjelaskan dampak
107
positif memiliki sifat
sabar
3.2.3.4 Menjelaskan dampak
positif memiliki sifat
syukur
3.2.3.5 Menjelaskan dampak
positif memiliki sifat
qana’ah
8. Materi Pembelajaran
a. Dampak positif tawakkal
b. Dampak positif ikhtiar
c. Dampak positif sabar
d. Dampak positif syukur
e. Dampak positif qana’ah
9. Metode Pembelajaran
a. Teams Games Tournament (TGT)
10. Media Pembelajaran
a. Media
1) Visual (gambar)
2) Audio Visual (video)
b. Alat
1) Kertas
2) Spidol
11. Sumber Belajar
a. Buku pedoman guru Akidah Akhlak
b. Buku pegangan peserta didik mapel Akidah Akhlak
c. LKS
d. Buku lain yang memadai
108
12. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan - Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdo’a
bersama yang dipimpin oleh salah
satu siswa dengan penuh khidmat
- Guru memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk siswa disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
- Guru mengajak siswa mengucap
basmalah atau doa tertentu yang
dibiasakan.
- Guru memotivasi siswa dengan
kegiatan yang ringan seperti
cerita motivasi, senam otak atau
bershalawat dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif
tentang materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi
dampak positif memiliki akhlak
terpuji pada diri sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar, syukur
dan qana’ah)
- Guru menyampaikan tema dan
tujuan pembelajaran.
10 Menit
Inti - Mengamati
Siswa mengamati gambar atau
video yang diberikan oleh
60 Menit
109
Guru
Guru menyampaikan materi
pelajaran secara singkat
tentang dampak positif
memiliki akhlak terpuji pada
diri sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah)
Guru meminta siswa
mengamati penyampaian dari
guru
Guru mengarahkan aturan
permainan
- Menanya
Siswa diminta untuk bertanya
tentang materi yang
dipresentasikan guru
- Mengeksplorasi
Siswa membentuk kelompok,
yang setiap kelompok terdiri
dari 4-5 siswa yang
merupakan campuran menurut
tingkat prestasi, jenis kelamin,
dan suku
Setiap kelompok mengerjakan
LKS dan menjelaskan secara
singkat serta memberi
bimbingan cara mengerjakan
LKS
- Mengasosiasi
110
Siswa bekerja dalam
kelompok. Setiap kelompok
berdiskusi dengan
menggunakan LKS dan
memecahkan masalah
bersama
Siswa diberikan pertanyaan
untuk diketahui sampai sejauh
mana pemahaman siswa
tentang materi pelajaran
Setiap anggota kelompok
memberikan jawaban dan
mengoreksi jika ada anggota
kelompok yang salah dalam
menjawab
Siswa melakukan tournament
yaitu setiap kelompok
mewakilkan anggotanya untuk
ke meja tournament
Siswa diberikan kartu soal
yang berisi 5 pertanyaan,
kartu tersebut akan dipilih
oleh setiap kelompok
Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan yang
yang dilontarkan guru dari
kartu soal secara bergantian,
salah satu dari mereka sebagai
pembaca kunci jawaban, dan
yang dapat menjawab
111
pertanyaan dengan benar akan
mendapat poin
Guru mengumumkan dan
memberi penghargaan kepada
kelompok yang menang
Siswa mengerjakan evaluasi
sesuai dengan materi yang
sedang dibahas secara
individu
- Mengkomunikasikan
Siswa mengumpulkan
jawaban dari soal evaluasi
yang diberikan
Siswa mengoreksi atau
menjelaskan hal-hal yang
benar dan yang salah dalam
pembahasan dampak positif
memiliki akhlak terpuji pada
diri sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah)
Penutup - Di bawah bimbingan guru, siswa
menyimpulkan materi
pembelajaran secara demokratis
- Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
- Guru memberi apresiasi terhadap
hasil kerja siswa
- Bersama-sama menutup pelajaran
10 Menit
112
dengan membaca do’a.
13. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian (Terlampir)
Tangerang Selatan, Juli 2018
Mengetahui,
Kepala MTs. Islamiyah Ciputat Guru Mata Pelajaran
Aep Saepullah, S.Pd. Ummi Arfiah, S.Ag.
Peneliti/Mahasiswi
Iis Meiliani
113
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
(Pertemuan Ke-1)
1. Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
2. Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
3. Kelas/Semester : VIII/Ganjil
4. Materi Pokok : Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri
5. Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 40 Menit)
6. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan pengertian tawakkal
b. Menjelaskan pengertian ikhtiar
c. Menjelaskan pengertian sabar
d. Menjelaskan pengertian syukur
e. Menjelaskan pengertian qana’ah
7. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami pengertian, contoh
dan dampak positif sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah
3.2.1 Menjelaskan pengertian akhlak
terpuji pada diri sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar, syukur
dan qana’ah)
3.2.1.1 Menjelaskan
pengertian tawakkal
3.2.1.2 Menjelaskan
pengertian ikhtiar
3.2.1.3 Menjelaskan pengertian
sabar
114
3.2.1.4 Menjelaskan pengertian
syukur
3.2.1.5 Menjelaskan pengertian
qana’ah
8. Materi Pembelajaran
a. Pengertian tawakkal
b. Pengertian ikhtiar
c. Pengertian sabar
d. Pengertian syukur
e. Pengertian qana’ah
9. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
10. Media Pembelajaran
a. Media
1) Visual (gambar)
2) Audio Visual (video)
b. Alat
1) Kertas
2) Spidol
11. Sumber Belajar
a. Buku pedoman guru Akidah Akhlak
b. Buku pegangan peserta didik mapel Akidah Akhlak
c. LKS
d. Buku lain yang memadai
12. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan - Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdo’a
bersama yang dipimpin oleh
10 Menit
115
salah satu siswa dengan penuh
khidmat
- Guru memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk siswa disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
- Guru mengajak siswa mengucap
basmalah atau doa tertentu yang
dibiasakan.
- Guru memotivasi siswa dengan
kegiatan yang ringan seperti
cerita motivasi, senam otak atau
bershalawat dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif
tentang materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi
pengertian akhlak terpuji pada
diri sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah)
- Guru menyampaikan tema dan
tujuan pembelajaran
Inti - Mengamati
Siswa mengamati gambar
atau video akhlak terpuji
pada diri sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah)
Guru menjelaskan materi
pelajaran dengan ceramah
60 Menit
116
Guru meminta siswa
mengamati penyampaian dari
guru
- Menanya
Guru meminta siswa bertanya
tentang materi yang telah
disampaikan guru
- Mengeksplorasi
Guru meminta siswa
mengerjakan latihan soal di
LKS
- Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang
dampak positif akhlak terpuji
pada diri sendiri (tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah) dalam kehidupan
sehari-hari
- Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa
mengumpulkan jawaban dari
soal evaluasi yang diberikan
Guru meminta siswa
mengkoreksi atau
menjelaskan hal-hal yang
benar dan yang salah dalam
pembahasan pengertian
akhlak terpuji pada diri
sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
117
qana’ah)
Penutup - Di bawah bimbingan guru, siswa
menyimpulkan materi pelajaran
secara demokratis
- Bersama-sama melakukan
refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan
- Guru memberi apresiasi terhadap
hasil kerja siswa
- Guru menginformasikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
- Bersama-sama menutup pelajaran
dengan membaca do’a.
10 e
n
i
t
13. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian (Terlampir)
Tangerang Selatan, Juli 2018
Mengetahui,
Kepala MTs. Islamiyah Ciputat Guru Mata Pelajaran
Aep Saepullah, S.Pd. Ummi Arfiah, S.Ag.
Peneliti/Mahasiswi
Iis Meiliani
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
(Pertemuan Ke-2)
1. Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
2. Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
3. Kelas/Semester : VIII/Ganjil
4. Materi Pokok : Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri
5. Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 40 Menit)
6. Tujuan Pembelajaran
a. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat
tawakkal dalam kehidupan
b. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat ikhtiar
dalam kehidupan
c. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat sabar
dalam kehidupan
d. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat syukur
dalam kehidupan
e. Mengidentifikasi contoh perilaku seseorang yang memiliki sifat
qana’ah dalam kehidupan
7. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami pengertian,
contoh dan dampak positif
sifat tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan qana’ah
3.2.2 Mengidentifikasi contoh perilaku
seseorang yang memiliki akhlak
terpuji pada diri sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar, syukur
dan qana’ah ) dalam kehidupan
3.2.2.1 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
119
memiliki sifat tawakkal
dalam kehidupan
3.2.2.2 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
memiliki sifat ikhtiar
dalam kehidupan
3.2.2.3 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
memiliki sifat sabar
dalam kehidupan
3.2.2.4 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
memiliki sifat syukur
dalam kehidupan
3.2.2.5 Mengidentifikasi contoh
perilaku seseorang yang
memiliki sifat qana’ah
dalam kehidupan
8. Materi Pembelajaran
a. Contoh-contoh sifat tawakkal
b. Contoh-contoh sifat ikhtiar
c. Contoh-contoh sifat sabar
d. Contoh-contoh sifat syukur
e. Contoh-contoh sifat qana’ah
9. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
10. Media Pembelajaran
a. Media
1) Visual (gambar)
120
2) Audio Visual (video)
b. Alat
1) Kertas
2) Spidol
11. Sumber Belajar
a. Buku pedoman guru Akidah Akhlak
b. Buku pegangan peserta didik mapel Akidah Akhlak
c. LKS
d. Buku lain yang memadai
12. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan - Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdo’a
bersama yang dipimpin oleh salah
satu siswa dengan penuh khidmat
- Guru memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk siswa disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
- Guru mengajak siswa mengucap
basmalah atau doa tertentu yang
dibiasakan.
- Guru memotivasi siswa dengan
kegiatan yang ringan seperti
cerita motivasi, senam otak atau
bershalawat dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif
tentang materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi
10 Menit
121
contoh perilaku seseorang yang
memiliki akhlak terpuji pada
diri sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah) dalam kehidupan
- Guru menyampaikan tema dan
tujuan pembelajaran
Inti - Mengamati
Siswa mengamati gambar atau
video akhlak terpuji pada diri
sendiri (sifat tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan qana’ah)
Guru menjelaskan materi
pelajaran dengan ceramah
Guru meminta siswa
mengamati penyampaian dari
guru
- Menanya
Guru meminta siswa bertanya
tentang materi yang telah
disampaikan guru
- Mengeksplorasi
Guru meminta siswa
mengerjakan latihan soal di
LKS
- Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang
dampak positif akhlak terpuji
pada diri sendiri (tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
60 Menit
122
qana’ah) dalam kehidupan
sehari-hari
- Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa
mengumpulkan jawaban dari
soal evaluasi yang diberikan
Guru meminta siswa
mengkoreksi atau menjelaskan
hal-hal yang benar dan yang
salah dalam pembahasan
contoh perilaku seseorang
yang memiliki akhlak terpuji
pada diri sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah ) dalam
kehidupan
Penutup - Di bawah bimbingan guru, siswa
menyimpulkan materi pelajaran
secara demokratis
- Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
- Guru memberi apresiasi terhadap
hasil kerja siswa
- Guru menginformasikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
- Bersama-sama menutup pelajaran
dengan membaca do’a.
10 Menit
123
13. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian (Terlampir)
Tangerang Selatan, Juli 2018
Mengetahui,
Kepala MTs. Islamiyah Ciputat Guru Mata Pelajaran
Aep Saepullah, S.Pd. Ummi Arfiah, S.Ag.
Peneliti/Mahasiswi
Iis Meiliani
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
(Pertemuan Ke-3)
1. Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
2. Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
3. Kelas/Semester : VIII/Ganjil
4. Materi Pokok : Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri
5. Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 40 Menit)
6. Tujuan Pembelajaran
a. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat tawakkal
b. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat ikhtiar
c. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat sabar
d. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat syukur
e. Menjelaskan dampak positif memiliki sifat qana’ah
7. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami pengertian,
contoh dan dampak positif
sifat tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah
3.2.3 Menjelaskan dampak positif
memiliki akhlak terpuji pada
diri sendiri (sifat tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah)
3.2.3.1 Menjelaskan dampak
positif memiliki sifat
tawakkal
3.2.3.2 Menjelaskan dampak
positif memiliki sifat
ikhtiar
3.2.3.3 Menjelaskan dampak
125
positif memiliki sifat
sabar
3.2.3.4 Menjelaskan dampak
positif memiliki sifat
syukur
3.2.3.5 Menjelaskan dampak
positif memiliki sifat
qana’ah
8. Materi Pembelajaran
a. Dampak positif tawakkal
b. Dampak positif ikhtiar
c. Dampak positif sabar
d. Dampak positif syukur
e. Dampak positif qana’ah
9. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
10. Media Pembelajaran
a. Media
1) Visual (gambar)
2) Audio Visual (video)
b. Alat
1) Kertas
2) Spidol
11. Sumber Belajar
a. Buku pedoman guru Akidah Akhlak
b. Buku pegangan peserta didik mapel Akidah Akhlak
c. LKS
d. Buku lain yang memadai
126
12. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan - Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdo’a
bersama yang dipimpin oleh salah
satu siswa dengan penuh khidmat
- Guru memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk siswa disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
- Guru mengajak siswa mengucap
basmalah atau doa tertentu yang
dibiasakan.
- Guru memotivasi siswa dengan
kegiatan yang ringan seperti
cerita motivasi, senam otak atau
bershalawat dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif
tentang materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi
dampak positif memiliki akhlak
terpuji pada diri sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar, sabar, syukur
dan qana’ah)
- Guru menyampaikan tema dan
tujuan pembelajaran
10 Menit
Inti - Mengamati
Siswa mengamati gambar atau
video akhlak terpuji pada diri
60 Menit
127
sendiri (sifat tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan qana’ah)
Guru menjelaskan materi
pelajaran dengan ceramah
Guru meminta siswa
mengamati penyampaian dari
guru
- Menanya
Guru meminta siswa bertanya
tentang materi yang telah
disampaikan guru
- Mengeksplorasi
Guru meminta siswa
mengerjakan latihan soal di
LKS
- Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang
dampak positif akhlak terpuji
pada diri sendiri (tawakkal,
ikhtiar, sabar, syukur dan
qana’ah) dalam kehidupan
sehari-hari
- Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa
mengumpulkan jawaban dari
soal evaluasi yang diberikan
Guru meminta siswa
mengkoreksi atau menjelaskan
hal-hal yang benar dan yang
salah dalam pembahasan
128
dampak positif memiliki
akhlak terpuji pada diri sendiri
(sifat tawakkal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qana’ah)
Penutup - Di bawah bimbingan guru, siswa
menyimpulkan materi pelajaran
secara demokratis
- Bersama-sama melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
- Guru memberi apresiasi terhadap
hasil kerja siswa
- Guru menginformasikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
- Bersama-sama menutup pelajaran
dengan membaca do’a.
10 Menit
13. Penilaian Hasil Pembelajaran
c. Teknik Penilaian : Tes Tulis
d. Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian (Terlampir)
Tangerang Selatan, Juli 2018
Mengetahui,
Kepala MTs. Islamiyah Ciputat Guru Mata Pelajaran
Aep Saepullah, S.Pd. Ummi Arfiah, S.Ag.
129
Peneliti/Mahasiswi
Iis Meiliani
130
Lampiran 3
KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN TES
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Jumlah
Soal
3. Memaha
mi dan
menerap
kan
pengetah
uan
(faktual,
konseptu
al, dan
prosedur
al)
berdasar
kan rasa
ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengetah
uan,
teknolog
i, seni,
budaya
terkait
fenomen
3.2 Memaha
mi
pengerti
an,
contoh
dan
dampak
positif
sifat
tawakka
l,
ikhtiar,
sabar,
syukur
dan
qana’ah
Akhlak
Terpuji
pada
Diri
Sendiri
3.2.1 Menjelaskan
pengertian akhlak
terpuji pada diri
sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana’ah)
3.2.1.1 Menjelaskan
pengertian
tawakkal
3.2.1.2 Menjelaskan
pengertian
ikhtiar
3.2.1.3 Menjelaskan
pengertian
sabar
3.2.1.4 Menjelaskan
pengertian
syukur
3.2.1.5 Menjelaskan
pengertian
qana’ah
3.2.2 Mengidentifikasi
contoh perilaku
PG
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
1,6
2,7
1
3,8
2
4,9
3
5,10
4
2
3
3
3
3
131
a dan
kejadian
tampak
mata
seseorang yang
memiliki akhlak
terpuji pada diri
sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana’ah) dalam
kehidupan
3.2.2.1 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
seseorang
yang
memiliki
sifat
tawakkal
dalam
kehidupan
3.2.2.2 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
seseorang
yang
memiliki
sifat ikhtiar
dalam
kehidupan
3.2.2.3 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
seseorang
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
PG
11,16
5
12,17
6
13,18
3
3
2
132
yang
memiliki
sifat sabar
dalam
kehidupan
3.2.2.4 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
seseorang
yang
memiliki
sifat syukur
dalam
kehidupan
3.2.2.5 Mengidentif
ikasi contoh
perilaku
seseorang
yang
memiliki
sifat qana’ah
dalam
kehidupan
3.2.3 Menjelaskan
dampak positif
memiliki akhlak
terpuji pada diri
sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana’ah)
PG dan
Uraian
(Esai)
PG
14,19
7
15,20
3
2
133
3.2.3.1 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat
tawakkal
3.2.3.2 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat ikhtiar
3.2.3.3 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat sabar
3.2.3.4 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat syukur
3.2.3.5 Menjelaskan
dampak
positif
memiliki
sifat qana’ah
PG
PG
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
PG dan
Uraian
(Esai)
21,26
22,27
23,28
8
24,29
9
25,30
10
2
2
3
3
3
Jumlah Butir Soal 40
134
Lampiran 4
BUTIR SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES
Nama :
Kelas : VIII (Delapan)
Sekolah : MTs. Islamiyah Ciputat
Materi : Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang benar!
1. Tawakkal berasal dari kata berbahasa Arab yaitu ت وكل yang artinya
adalah....
a. Mewakilkan
b. Membedakan
c. Membiasakan
d. Menyelesaikan
2. Segala usaha untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan disebut....
a. Ikhtiar
b. Istihsan
c. Ikhtisab
d. Tawakkal
3. Tahan menghadapi cobaan adalah pengertian dari....
a. Rela
b. Ikhlas
c. Sabar
d. Syukur
4. Syukur berasal dari kata berbahasa Arab yaitu اكر ش -ر شك ي-ركش yang
artinya adalah....
a. Berbaik hati
135
b. Berbuat bijak
c. Berucap salam
d. Berterima kasih
5. Merasa cukup dengan segala sesuatu yang dimiliki adalah pengertian
dari....
a. Syukur
b. Ikhtiar
c. Qana’ah
d. Tawakkal
6. Tawakkal adalah menyandarkan diri kepada Allah SWT dalam
menghadapi setiap kepentingan. Pengertian tawakkal yang demikian itu
adalah menurut....
a. Al-Farabi
b. Az-Zarnuji
c. Al-Ghazali
d. Al-Maududi
7. Di bawah ini yang mempunyai arti memilih atau berusaha adalah....
a. رب ص
b. اختيار ا
c. اكر ش
d. ت وكل
....adalah pengertian dari الصربعلىالبالء .8
a. Sabar dari maksiat
b. Sabar dalam ketaatan
c. Sabar saat menghadapi hinaan
d. Sabar saat menghadapi musibah
136
9. Berterimakasih kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan adalah
pengertian dari....
a. Sujud
b. Sabar
c. Syukur
d. Sum’ah
كنزاليفىن .10 القناعة
Arti hadits di atas adalah....
a. Qana’ah adalah barang yang mulia
b. Qana’ah adalah simpanan yang berharga
c. Qana’ah adalah sesuatu yang sangat berharga
d. Qana’ah adalah simpanan yang tidak akan lenyap
11. Seseorang yang bertawakkal kepada Allah berarti ia telah....
a. Bersu’uzhan kepada Allah
b. Berhusnuzhan kepada Allah
c. Berbuat baik kepada diri sendiri
d. Berbuat dzalim kepada diri sendiri
12. Rezeki manusia semua sudah ditentukan oleh Allah, namun manusia
tidak bisa hanya berpangku tangan. Dan untuk memperolehnya
diperlukan....
a. Ihsan
b. Ikhtiar
c. Istihsan
d. Ikhtisab
13. Sebagai seorang muslim kita harus sabar dari maksiat, maksudnya
adalah....
a. Tidak berkeluh kesah dalam pekerjaan
b. Tidak mengerjakan kewajiban dengan ikhlas
c. Tidak mengeluh dengan musibah yang menimpa
d. Tidak iri melihat orang lain yang melakukan kemaksiatan
137
14. Bentuk syukur dengan perbuatan yaitu....
a. Selalu mengucapkan terima kasih
b. Senantiasa memuji Allah atas segala karunia-Nya
c. Senantiasa meyakini bahwa nikmat berasal dari Allah
d. Menggunakan segala bentuk nikmat yang diberikan Allah dengan baik
15. Orang yang memiliki sifat qana’ah berpendirian bahwa apa yang
diperolehnya merupakan ketentuan Allah, hal ini akan membuatnya
merasa....
a. Kaya
b. Aman
c. Tenteram
d. Berkecukupan
16. Bertawakkal kepada Allah bukan berarti penyerahan diri secara mutlak
kepada Allah, tetapi juga harus....
a. Berpangku tangan
b. Menunggu hasil akhir
c. Berusaha dengan hanya berdoa
d. Berusaha keras dalam berikhtiar
17. Pepatah mengatakan: “Jika Anda mengharap mutiara, harus berani terjun
ke dasar laut, dan jika Anda mengharap emas permata harus berani
menggali gunung menjadi gua.” Pepatah tersebut mengingatkan kita akan
pentingnya....
a. Ilmu
b. Sehat
c. Usaha
d. Nikmat
18. Sebagai seorang pelajar, Ali harus bersabar dalam setiap ujian dalam
belajar. Sikap Ali menunjukkan bentuk sabar dalam....
a. Ketaatan
b. Kekuatan
c. Keimanan
138
d. Kemaksiatan
19. Seorang mukmin akan menempatkan syukur dalam perbuatan yaitu
dengan....
a. Berfoya-foya
b. Menikmati hidupnya
c. Membelanjakan harta
d. Mempergunakan nikmat pada hal-hal yang diridhai Allah
20. Semua makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah SWT., oleh
karenanya kita harus meningkatkan sifat....
a. Sabar
b. Nifaq
c. Qana’ah
d. Tawadhu’
21. Dampak positif dari tawakkal kepada Allah adalah....
a. Terhindar dari sifat kufur nikmat
b. Terjauhkan dari sifat rakus dan tamak
c. Dapat mengukur kemampuan dan hemat dalam membelanjakan rezeki
Allah
d. Mendorong ketenangan jiwa dalam setiap langkah karena merasa
dekat dengan Allah
22. Sebagai akhlak terpuji, ikhtiar akan menimbulkan dampak positif. Dan
salah satu dampak positif ikhtiar adalah mendapat kemuliaan dari...
a. Nabi
b. Allah
c. Rasul
d. Manusia
23. (Q.S. Az-Zumar: 10 )
Potongan ayat al-Qur’an di atas menjelaskan tentang....
a. Perilaku sabar
139
b. Keutamaan sabar
c. Perintah untuk bersabar
d. Cara membina kesabaran
24. Berdasarkan Q.S. Ibrahim ayat 7 bahwa jika kita bersyukur atas nikmat
Allah maka Allah akan....
a. Menguji manusia
b. Mengazab manusia
c. Menambah nikmat
d. Mengurangi nikmat
25. Di bawah ini yang merupakan dampak positif sifat qana’ah adalah....
a. Memberikan kekuatan lahir batin
b. Dikuatkan dan dijauhkan dari setan
c. Menumbuhkan rasa ikhlas atas keadaan yang ada
d. Dapat mengukur kemampuan dan hemat dalam membelanjakan rezeki
Allah
26. Orang yang bertawakkal akan selalu merasa dekat dengan Allah karena
tawakkal merupakan akhlak terpuji yang dampaknya akan kembali
kepada....
a. Keluarga
b. Tetangga
c. Orang lain
d. Diri sendiri
27. Salah satu dampak positif karena berikhtiar adalah....
a. Sebagai ujian bagi keimanan seseorang
b. Membentengi diri dari segala tipu daya yang bersifat duniawi
c. Dapat memantapkan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah milik
Alah dan akan kembali kepada-Nya
d. Mendapat kemuliaan dari Allah dan terhormat di hadapan sesama
manusia sebagai akibat kesungguhan yang dimiliki
28. Salah satu dampak sabar dalam kehidupan adalah....
a. Sebagai ujian bagi keimanan seseorang
140
b. Membentengi diri dari segala tipu daya yang bersifat duniawi
c. Dapat memantapkan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah milik
Allah dan akan kembali kepada-Nya
d. Mendapat kemuliaan dari Allah dan terhormat di hadapan sesama
manusia sebagai akibat kesungguhan yang dimiliki
29. Salah satu dampak positif bersyukur kepada Allah adalah....
a. Dikuatkan dan dijauhkan dari setan
b. Terjauhkan dari sifat rakus dan tamak
c. Hemat dalam membelanjakan rezeki Allah
d. Mendorong ketenangan jiwa dalam setiap langkah
30. Bacalah cerita di bawah ini!
Annisa adalah seorang siswi Madrasah Tsanawiyah yang kedua
orang tuanya mempunyai penghasilan pas-pasan sehingga ia jarang diberi
uang saku ketika sekolah. Sementara teman-temannya banyak dari
kalangan menengah atas sehingga selalu membawa uang saku lebih dari
cukup. Ketika waktu istirahat tiba, teman-temannya ke kantin untuk
membeli jajan, sedangkan Annisa tidak, ia hanya membawa bekal air
putih untuk minum. Meskipun demikian, Annisa tidak pernah menuntut
untuk diberikan uang saku kepada orang tuanya agar dia bisa seperti
teman-temannya. Bahkan Annisa selalu berterima kasih karena orang
tuanya telah menyekolahkannya. Annisa juga tidak merasa rendah diri,
hatinya tenang sehingga ia meraih prestasi di sekolah.
Dampak positif bagi Annisa karena telah bersifat qana’ah seperti
cerita di atas adalah....
a. Menumbuhkan rasa ikhlas atas keadaan yang ada
b. Membentengi diri dari segala tipu daya yang bersifat duniawi
c. Dapat mengukur kemampuan dan hemat dalam membelanjakan rezeki
Allah
d. Dapat memantapkan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah milik
Allah dan akan kembali kepada-Nya
141
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tuliskan pengertian sabar menurut bahasa!
2. Jelaskan pengertian qana’ah menurut istilah!
3. Lengkapi ayat tentang dampak positif bersyukur di bawah ini!
........
( Q.S. Ibrahim: 7)
4. Sebutkan 2 macam bentuk bersyukur!
5. Jelaskan pengertian tawakkal menurut bahasa dan istilah!
6. Terjemahkan ayat tentang dampak positif sabar di bawah ini!
(Q.S. Az-Zumar: 10 )
7. Jelaskan dampak positif sifat sabar!
8. Jelaskan dampak positif sifat qana’ah dalam kehidupan!
9. Berikan contoh sifat ikhtiar seorang pelajar!
10. Berikan contoh sifat tawakkal kepada Allah SWT.!
142
Lampiran 5
UJI VALIDITAS
Uji Validitas Pilihan Ganda
Jumlah Subyek = 30
Butir Soal = 30
No Butir Korelasi Signifikansi
1 0,031 -
2 0,034 -
3 NAN NAN
4 -0,139 -
5 0,338 -
6 0,817 Sangat Signifikan
7 0,682 Sangat Signifikan
8 0,618 Sangat Signifikan
9 0,638 Sangat Signifikan
10 0,555 Sangat Signifikan
11 0,671 Sangat Signifikan
12 0,450 Sangat Signifikan
13 0,654 Sangat Signifikan
14 0,363 Signifikan
15 0,732 Sangat Signifikan
16 0,660 Sangat Signifikan
17 0,300 -
18 0,331 -
19 0,732 Sangat Signifikan
20 0,379 Signifikan
21 0,316 -
22 -0,124 -
143
23 0,221 -
24 0,459 Sangat Signifikan
25 -0,021 -
26 0,446 Signifikan
27 0,395 Signifikan
28 0,022 -
29 0,188 -
30 0,600 Sangat Signifikan
Uji Validitas Uraian (Esai)
Jumlah Subyek = 30
Butir Soal = 10
No Butir Korelasi Signifikansi
1 0,614 Signifikan
2 0,363 -
3 0,297 -
4 0,638 Signifikan
5 0,582 Signifikan
6 0,278 -
7 0,624 Signifikan
8 0,481 -
9 0,568 -
10 0,626 Signifikan
144
Lampiran 6
UJI RELIABILITAS
Uji Reliabilitas Pilihan Ganda
Rata2 19,63
Simpang Baku 4,46
Korelasi XY 0,66
Reliabilitas Tes 0,79
Uji Reliabilitas Uraian (Esai)
Rata2 38,10
Simpang Baku 9,74
Korelasi XY 0,59
Reliabilitas Tes 0,74
145
Lampiran 7
UJI TINGKAT KESUKARAN
Uji Tingkat Kesukaran Pilihan Ganda
Jumlah Subyek = 30
Butir Soal = 30
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 19 63,33 Sedang
2 24 80,00 Mudah
3 30 100,00 Sangat Mudah
4 25 83,33 Mudah
5 24 80,00 Mudah
6 26 86,67 Sangat Mudah
7 27 90,00 Sangat Mudah
8 20 66,67 Sedang
9 26 86,67 Sangat Mudah
10 27 90,00 Sangat Mudah
11 22 73,33 Mudah
12 29 96,67 Sangat Mudah
13 22 73,33 Mudah
14 12 40,00 Sedang
15 27 90,00 Sangat Mudah
16 26 86,67 Sangat Mudah
17 24 80,00 Mudah
18 23 76,67 Mudah
19 27 90,00 Sangat Mudah
20 22 73,33 Mudah
21 7 23,33 Sukar
22 4 13,33 Sangat Sukar
146
23 5 16,67 Sukar
24 18 60,00 Sedang
25 10 33,33 Sedang
26 8 26,67 Sukar
27 11 36,67 Sedang
28 12 40,00 Sedang
29 17 56,67 Sedang
30 15 50,00 Sedang
Uji Tingkat Kesukaran Uraian (Esai)
Jumlah Subyek = 30
Butir Soal = 10
No Butir Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 73,75 Mudah
2 75,00 Mudah
3 85,00 Mudah
4 70,00 Sedang
5 80,00 Mudah
6 65,00 Sedang
7 75,00 Mudah
8 57,50 Sedang
9 42,50 Sedang
10 35,00 Sedang
147
Lampiran 8
UJI DAYA PEMBEDA
Uji Daya Pembeda Pilihan Ganda
Jumlah Subyek = 30
Klp atas/bawah(n) = 8
Butir Soal = 30
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 6 4 2 25,00
2 8 7 1 12,50
3 8 8 0 0,00
4 6 7 -1 -12,50
5 6 5 1 12,50
6 8 4 4 50,00
7 8 5 3 37,50
8 7 3 4 50,00
9 8 5 3 37,50
10 8 5 3 37,50
11 8 2 6 75,00
12 8 7 1 12,50
13 7 1 6 75,00
14 6 1 5 62,50
15 8 5 3 37,50
16 8 5 3 37,50
17 6 5 1 12,50
18 8 5 3 37,50
19 8 5 3 37,50
20 7 5 2 25,00
148
21 2 1 1 12,50
22 1 1 0 0,00
23 2 0 2 25,00
24 8 3 5 62,50
25 4 2 2 25,00
26 5 1 4 50,00
27 7 2 5 62,50
28 4 3 1 12,50
29 7 4 3 37,50
30 8 1 7 87,50
Uji Daya Pembeda Uraian (Esai)
Jumlah Subyek = 30
Klp atas/bawah(n) = 8
Butir Soal = 10
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
No Rata2Un Rata2As Beda SB
Un
SB
As
SB
Gab
t DP(%)
1 4,75 2,63 2,13 0,71 2,33 0,86 2,47 42,50
2 4,25 3,25 1,00 1,04 0,71 0,44 2,26 20,00
3 4,50 4,00 0,50 0,93 1,07 0,50 1,00 10,00
4 5,00 2,00 3,00 0,00 2,27 0,80 3,74 60,00
5 4,75 3,25 1,50 0,71 0,71 0,35 4,24 30,00
6 3,75 2,75 1,00 2,31 1,91 1,06 0,94 20,00
7 4,75 2,75 2,00 0,71 1,91 0,72 2,78 40,00
8 5,00 0,75 4,25 0,00 1,39 0,49 8,66 85,00
9 6,38 2,13 4,25 3,11 1,89 1,29 3,30 42,50
149
10 5,25 1,75 3,50 3,06 1,98 1,29 2,72 35,00
150
Lampiran 9
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Jumlah
Soal
3.
Memahami
dan
menerapkan
pengetahuan
(faktual,
konseptual,
dan
prosedural)
berdasarkan
rasa ingin
tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi,
seni, budaya
terkait
fenomena
dan kejadian
tampak mata
3.2
Memah
ami
pengert
ian,
contoh
dan
dampa
k
positif
sifat
tawakk
al,
ikhtiar,
sabar,
syukur
dan
qana’a
h
Akhlak
Terpuji
pada
Diri
Sendiri
3.2.1 Menjelaskan
pengertian akhlak
terpuji pada diri
sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana’ah)
3.2.1.1 Menjelas
kan
pengertia
n
tawakkal
3.2.1.2 Menjelas
kan
pengertia
n ikhtiar
3.2.1.3 Menjelask
an
pengertian
sabar
3.2.1.4 Menjelask
an
pengertian
syukur
PG dan
Uraian
(Esai)
PG
PG dan
Uraian
(Esai)
PG
1
3
2
3
1
4
2
1
2
1
151
3.2.1.5 Menjelask
an
pengertian
qana’ah
3.2.2 Mengidentifikasi
contoh perilaku
seseorang yang
memiliki akhlak
terpuji pada diri
sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana’ah) dalam
kehidupan
3.2.2.1 Mengid
entifikas
i contoh
perilaku
seseoran
g yang
memilik
i sifat
tawakka
l dalam
kehidup
an
3.2.2.2 Mengid
entifikas
i contoh
perilaku
seseoran
PG
PG dan
Uraian
(Esai)
PG
5
6,11
5
7
1
3
1
152
g yang
memilik
i sifat
ikhtiar
dalam
kehidup
an
3.2.2.3 Mengid
entifikas
i contoh
perilaku
seseoran
g yang
memilik
i sifat
sabar
dalam
kehidup
an
3.2.2.4 Mengid
entifikas
i contoh
perilaku
seseoran
g yang
memilik
i sifat
syukur
dalam
kehidup
an
PG
PG dan
Uraian
(Esai)
8
9,12
2
1
3
153
3.2.2.5 Mengid
entifikas
i contoh
perilaku
seseoran
g yang
memilik
i sifat
qana’ah
dalam
kehidup
an
3.2.3 Menjelaskan
dampak positif
memiliki akhlak
terpuji pada diri
sendiri (sifat
tawakkal, ikhtiar,
sabar, syukur dan
qana’ah)
3.2.3.1 Menjelas
kan
dampak
positif
memiliki
sifat
tawakkal
3.2.3.2 Menjelas
kan
dampak
positif
PG
PG
PG
10,13
15
16
2
1
1
154
memiliki
sifat
ikhtiar
3.2.3.3 Menjelas
kan
dampak
positif
memiliki
sifat
sabar
3.2.3.4 Menjelas
kan
dampak
positif
memiliki
sifat
syukur
3.2.3.5 Menjelas
kan
dampak
positif
memiliki
sifat
qana’ah
Uraian
(Esai)
PG
PG
4
14
17
1
1
1
Jumlah Butir Soal 22
155
Lampiran 10
BUTIR SOAL INSTRUMEN TES
Nama :
Kelas : VIII (Delapan)
Sekolah : MTs. Islamiyah Ciputat
Materi : Akhlak Terpuji pada Diri Sendiri
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang benar!
1. Tawakkal adalah menyandarkan diri kepada Allah SWT dalam
menghadapi setiap kepentingan. Pengertian tawakkal yang demikian itu
adalah menurut....
a. Al-Farabi
b. Az-Zarnuji
c. Al-Ghazali
d. Al-Maududi
2. Di bawah ini yang mempunyai arti memilih atau berusaha adalah....
a. رب ص
b. اختيار ا
c. اكر ش
d. ت وكل
....adalah pengertian dari الصربعلىالبالء .3
a. Sabar dari maksiat
b. Sabar dalam ketaatan
c. Sabar saat menghadapi hinaan
156
d. Sabar saat menghadapi musibah
4. Berterimakasih kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan adalah
pengertian dari....
a. Sujud
b. Sabar
c. Syukur
d. Sum’ah
....Arti hadits di atas adalah القناعة كنز اليفىن .5
a. Qana’ah adalah barang yang mulia
b. Qana’ah adalah simpanan yang berharga
c. Qana’ah adalah sesuatu yang sangat berharga
d. Qana’ah adalah simpanan yang tidak akan lenyap
6. Seseorang yang bertawakkal kepada Allah berarti ia telah....
a. Bersu’uzhan kepada Allah
b. Berhusnuzhan kepada Allah
c. Berbuat baik kepada diri sendiri
d. Berbuat dzalim kepada diri sendiri
7. Rezeki manusia semua sudah ditentukan oleh Allah, namun manusia
tidak bisa hanya berpangku tangan. Dan untuk memperolehnya
diperlukan....
a. Ihsan
b. Ikhtiar
c. Istihsan
d. Ikhtisab
8. Sebagai seorang muslim kita harus sabar dari maksiat, maksudnya
adalah....
a. Tidak berkeluh kesah dalam pekerjaan
b. Tidak mengerjakan kewajiban dengan ikhlas
c. Tidak mengeluh dengan musibah yang menimpa
d. Tidak iri melihat orang lain yang melakukan kemaksiatan
157
9. Bentuk syukur dengan perbuatan yaitu....
a. Selalu mengucapkan terima kasih
b. Senantiasa memuji Allah atas segala karunia-Nya
c. Senantiasa meyakini bahwa nikmat berasal dari Allah
d. Menggunakan segala bentuk nikmat yang diberikan Allah dengan baik
10. Orang yang memiliki sifat qana’ah berpendirian bahwa apa yang
diperolehnya merupakan ketentuan Allah, hal ini akan membuatnya
merasa....
a. Kaya
b. Aman
c. Tenteram
d. Berkecukupan
11. Bertawakkal kepada Allah bukan berarti penyerahan diri secara mutlak
kepada Allah, tetapi juga harus....
a. Berpangku tangan
b. Menunggu hasil akhir
c. Berusaha dengan hanya berdoa
d. Berusaha keras dalam berikhtiar
12. Seorang mukmin akan menempatkan syukur dalam perbuatan yaitu
dengan....
a. Berfoya-foya
b. Menikmati hidupnya
c. Membelanjakan harta
d. Mempergunakan nikmat pada hal-hal yang diridhai Allah
13. Semua makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah SWT., oleh
karenanya kita harus meningkatkan sifat....
a. Sabar
b. Nifaq
c. Qana’ah
d. Tawadhu’
158
14. Berdasarkan Q.S. Ibrahim ayat 7 bahwa jika kita bersyukur atas nikmat
Allah maka Allah akan....
a. Menguji manusia
b. Mengazab manusia
c. Menambah nikmat
d. Mengurangi nikmat
15. Orang yang bertawakkal akan selalu merasa dekat dengan Allah karena
tawakkal merupakan akhlak terpuji yang dampaknya akan kembali
kepada....
a. Keluarga
b. Tetangga
c. Orang lain
d. Diri sendiri
16. Salah satu dampak positif karena berikhtiar adalah....
a. Sebagai ujian bagi keimanan seseorang
b. Membentengi diri dari segala tipu daya yang bersifat duniawi
c. Dapat memantapkan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah milik
Alah dan akan kembali kepada-Nya
d. Mendapat kemuliaan dari Allah dan terhormat di hadapan sesama
manusia sebagai akibat kesungguhan yang dimiliki
17. Bacalah cerita di bawah ini!
Annisa adalah seorang siswi Madrasah Tsanawiyah yang kedua
orang tuanya mempunyai penghasilan pas-pasan sehingga ia jarang diberi
uang saku ketika sekolah. Sementara teman-temannya banyak dari
kalangan menengah atas sehingga selalu membawa uang saku lebih dari
cukup. Ketika waktu istirahat tiba, teman-temannya ke kantin untuk
membeli jajan, sedangkan Annisa tidak, ia hanya membawa bekal air
putih untuk minum. Meskipun demikian, Annisa tidak pernah menuntut
untuk diberikan uang saku kepada orang tuanya agar dia bisa seperti
teman-temannya. Bahkan Annisa selalu berterima kasih karena orang
159
tuanya telah menyekolahkannya. Annisa juga tidak merasa rendah diri,
hatinya tenang sehingga ia meraih prestasi di sekolah.
Dampak positif bagi Annisa karena telah bersifat qana’ah seperti
cerita di atas adalah....
a. Menumbuhkan rasa ikhlas atas keadaan yang ada
b. Membentengi diri dari segala tipu daya yang bersifat duniawi
c. Dapat mengukur kemampuan dan hemat dalam membelanjakan rezeki
Allah
d. Dapat memantapkan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah milik
Allah dan akan kembali kepada-Nya
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tuliskan pengertian sabar menurut bahasa!
2. Sebutkan 2 macam bentuk bersyukur!
3. Jelaskan pengertian tawakkal menurut bahasa dan istilah!
4. Jelaskan dampak positif sifat sabar!
5. Berikan contoh sifat tawakkal kepada Allah SWT.!
160
Lampiran 11
HASIL BELAJAR PRETEST KELAS EKSPERIMEN
No Nama Siswa Nilai
1 Achmad Fahmi 60
2 Ananda Dwi Nadia 60
3 Anggalyna Musyarafah 62
4 Anggita Dwi Agustina 60
5 Ardian Saputra Pratama 67
6 Dhea Amalia 68
7 Dicky Nurdiansyah 54
8 Fadhilah Yuflih Aziz 72
9 Fikri Putra Malik 58
10 Juwita Nurhafifah 61
11 Kartika Yuliandri 60
12 Meisya Aulia 53
13 Muhamad Rafli Asyikin 50
14 Muhamad Taufiq Rafi 51
15 Muhammad Aril Syaikhoni 53
16 Muhammad Naufal Saputra 67
17 Muhammad Nur Rochim 50
18 Nadia 51
19 Nadia Safitri 73
20 Rani Dyah Pitaloka 83
21 Rismaya Agustira 67
22 Rizqi Hadi Muhsin 77
23 Selvi Nadia Hasti Ningrum 65
24 Suci Ramandani 58
25 Sukmadi Prayoga 51
161
26 Syifa Zahrani 60
27 Vina Rizki Fadillah 67
28 Yusuf Hari Mukti Yudoyono 72
29 Zakiah 78
30 Zakua Nur Fatwa 70
Jumlah Keseluruhan 1878
Nilai Rata-Rata 62,6
Nilai Tertinggi 83
Nilai Terendah 50
162
Lampiran 12
HITUNGAN HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Langkah-Langkah:
1. Rentang Kelas (R) = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= 83 – 50
= 33
2. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,5)
= 1 + 4,95
= 5,95 = 6
3. Panjang Kelas = R/K
= 33/6
= 5,5 = 6
4. Distribusi Frekuensi
Interval F Xi (titik tengah) Xi^2 F.Xi F.Xi^2
Batas
Bawah
Batas
Atas
50-55 8 52,5 2756 420 22050 49,5 55,5
56-61 8 58,5 3422 468 27378 55,5 61,5
62-67 6 64,5 4160 387 24961,5 61,5 67,5
68-73 5 70,5 4970 352,5 24851,25 67,5 73,5
74-79 2 76,5 5852 153 11704,5 73,5 79,5
80-85 1 82,5 6806 82,5 6806,25 79,5 85,5
∑ 30
27968 1863 117751,5
163
5. Modus
Mo = Lo + I (
)
Dimana:
Lo = 56 – 0,5 = 55,5
I = 6
b1 = 0
b2 = 2
Mo = 55,5 + 6 (
)
= 55,5 + 6 (0)
= 55,5
6. Median
Me = (
)
Dimana:
Lo = 56 – 0,5 = 55,5
n/2 = 15
F = 8
f = 8
Me = 55,5 + 6 (
)
= 55,5 + 6 (0,875)
= 55,5 + 5,25
= 60,75
7. Mean
= ∑
∑
=
= 62,6
164
8. Standar Deviasi
Interval Tepi
Kelas
F Titik
Tengah
(x)
fx X2 fx
2
50-55 49,5-55,5 8 52,5 420 2756 22050
56-61 55,5-61,5 8 58,5 468 3422 27378
62-67 61,5-67,5 6 64,5 387 4160 24961,5
68-73 67,5-73,5 5 70,5 352,5 4970 24851,25
74-79 73,5-79,5 2 76,5 153 5852 11704,5
80-85 79,5-85,5 1 82,5 82,5 6806 6806,25
30 1863 27968 117751,5
S = √∑
(
∑
)
S = √
(
)
S = √
S = √ = √ = 8,28
165
Lampiran 13
HASIL BELAJAR POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
No Nama Siswa Nilai
1 Achmad Fahmi 81
2 Ananda Dwi Nadia 87
3 Anggalyna Musyarafah 80
4 Anggita Dwi Agustina 87
5 Ardian Saputra Pratama 82
6 Dhea Amalia 81
7 Dicky Nurdiansyah 71
8 Fadhilah Yuflih Aziz 96
9 Fikri Putra Malik 77
10 Juwita Nurhafifah 86
11 Kartika Yuliandri 80
12 Meisya Aulia 72
13 Muhamad Rafli Asyikin 79
14 Muhamad Taufiq Rafi 70
15 Muhammad Aril Syaikhoni 83
16 Muhammad Naufal Saputra 89
17 Muhammad Nur Rochim 77
18 Nadia 78
19 Nadia Safitri 77
20 Rani Dyah Pitaloka 77
21 Rismaya Agustira 90
22 Rizqi Hadi Muhsin 77
23 Selvi Nadia Hasti Ningrum 80
24 Suci Ramandani 80
25 Sukmadi Prayoga 71
166
26 Syifa Zahrani 88
27 Vina Rizki Fadillah 79
28 Yusuf Hari Mukti Yudoyono 80
29 Zakiah 80
30 Zakua Nur Fatwa 70
Jumlah Keseluruhan 2405
Nilai Rata-Rata 80,17
Nilai Tertinggi 96
Nilai Terendah 70
167
Lampiran 14
HITUNGAN HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
Langkah-Langkah:
1. Rentang Kelas (R) = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= 96 – 70
= 26
2. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,5)
= 1 + 4,95
= 5,95 = 6
3. Panjang Kelas = R/K
= 26/6
= 4,3 = 5
4. Distribusi Frekuensi
Interval F Xi (titik tengah) Xi^2 F.Xi F.Xi^2
Batas
Bawah
Batas
Atas
70-74 5 72 5184 360 25920 69,5 74,5
75-79 8 77 5929 616 47432 74,5 79,5
80-84 10 82 6724 820 67240 79,5 84,5
85-89 5 87 7569 435 37845 84,5 89,5
90-94 1 92 8464 92 8464 89,5 94,5
95-99 1 97 9409 97 9409 94,5 99,5
∑ 30
43279 2420 196310
168
5. Modus
Mo = Lo + I (
)
Dimana:
Lo = 80 – 0,5 = 79,5
I = 5
b1 = 2
b2 = 5
Mo = 79,5 + 5 (
)
= 79,5 + 5 (0,286)
= 80,93
6. Median
Me = (
)
Dimana:
Lo = 80 – 0,5 = 79,5
n/2 = 15
F = 5 + 8 = 13
f = 10
Me = 79,5 + 5 (
)
= 79,5 + 5 (0,2)
= 79,5 + 1
= 80,5
7. Mean
= ∑
∑
=
= 80,17
169
8. Standar Deviasi
Interval Tepi
Kelas
F Titik
Tengah
(x)
fx X2 fx
2
70-74 69,5-74,5 5 72 360 5184 25920
75-79 74,5-79,5 8 77 616 5929 47432
80-84 79,5-84,5 10 82 820 6724 67240
85-89 84,5-89,5 5 87 435 7569 37845
90-94 89,5-94,5 1 92 92 8464 8464
95-99 94,5-99,5 1 97 97 9409 9409
30 2420 43279 196310
S = √∑
(
∑
)
S = √
(
)
S = √
S = √ = √ = 6,132
170
Lampiran 15
HASIL BELAJAR PRETEST KELAS KONTROL
No Nama Siswa Nilai
1 A Bhunga Aqillah 70
2 Afifatunisa 64
3 Ahmad Fauzan 63
4 Ahmad Rizki Zulfikar 65
5 Anna Setyawati 68
6 Dandi Permana 51
7 Dimas Prasetyo 61
8 Era Naswa Asriansyah 60
9 Fadlan Firmansyah 60
10 Fadli Firmansyah 61
11 Faiz Muhammad Fahd 54
12 Febbi Ana Mahmuda Zahra 78
13 Gusti Ananda 55
14 Kartika Gustiana 61
15 Muhammad Alif Ikhsan 60
16 Muhammad Kemal Nashar 60
17 Muhammad Raihan Fahreji 60
18 Nareswary 53
19 Nur Alam Saputra 54
20 Nur Indah Aprilianti 68
21 Putri Halizah 72
22 Rangga Naufal Adli 61
23 Reno Cykas Al-Aziz 74
24 Salsabila Oktavianti 67
25 Sandrina Dewi Adzarriyah 60
171
26 Serli Nur Ardiyati 57
27 Shela Eivia Saputri 53
28 Syifa Annisa 74
29 Wafi Safatul Ilmi 56
30 Wafiq Aulia Wahyuna 71
Jumlah Keseluruhan 1871
Nilai Rata-Rata 62,37
Nilai Tertinggi 78
Nilai Terendah 51
172
Lampiran 16
HITUNGAN HASIL PRETEST KELAS KONTROL
Langkah-Langkah:
1. Rentang Kelas (R) = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= 78 – 51
= 27
2. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,5)
= 1 + 4,95
= 5,95 = 6
3. Panjang Kelas = R/K
= 27/6
= 4,5 = 5
4. Distribusi Frekuensi
Interval F Xi (titik tengah) Xi^2 F.Xi F.Xi^2
Batas
Bawah
Batas
Atas
51-55 6 53 2809 318 16854 50,5 55,5
56-60 8 58 3364 464 26912 55,5 60,5
61-65 6 63 3969 378 23814 60,5 65,5
66-70 5 68 4624 340 23120 65,5 70,5
71-75 4 73 5329 292 21316 70,5 75,5
76-80 1 78 6084 78 6084 75,5 80,5
∑ 30
26179 1870 118100
173
5. Modus
Mo = Lo + I (
)
Dimana:
Lo = 56 – 0,5 = 55,5
I = 5
b1 = 2
b2 = 2
Mo = 55,5 + 5 (
)
= 55,5 + 5 (0,5)
= 58
6. Median
Me = (
)
Dimana:
Lo = 56 – 0,5 = 55,5
n/2 = 15
F = 6
f = 8
Me = 55,5 + 5 (
)
= 55,5 + 5 (1,125)
= 55,5 + 5,625
= 61,125
7. Mean
= ∑
∑
=
= 62,37
174
8. Standar Deviasi
Interval Tepi
Kelas
F Titik
Tengah
(x)
fx X2 fx
2
51-55 50,5-55,5 6 53 318 2809 16854
56-60 55,5-60,5 8 58 464 3364 26912
61-65 60,5-65,5 6 63 378 3969 23814
66-70 65,5-70,5 5 68 340 4624 23120
71-75 70,5-75,5 4 73 292 5329 21316
76-80 75,5-80,5 1 78 78 6084 6084
30 1870 26179 118100
S = √∑
(
∑
)
S = √
(
)
S = √
S = √ = √ = 7,185
175
Lampiran 17
HASIL BELAJAR POSTTEST KELAS KONTROL
No Nama Siswa Nilai
1 A Bhunga Aqillah 77
2 Afifatunisa 73
3 Ahmad Fauzan 70
4 Ahmad Rizki Zulfikar 74
5 Anna Setyawati 79
6 Dandi Permana 69
7 Dimas Prasetyo 65
8 Era Naswa Asriansyah 88
9 Fadlan Firmansyah 68
10 Fadli Firmansyah 65
11 Faiz Muhammad Fahd 69
12 Febbi Ana Mahmuda Zahra 76
13 Gusti Ananda 93
14 Kartika Gustiana 92
15 Muhammad Alif Ikhsan 73
16 Muhammad Kemal Nashar 64
17 Muhammad Raihan Fahreji 70
18 Nareswary 73
19 Nur Alam Saputra 79
20 Nur Indah Aprilianti 70
21 Putri Halizah 68
22 Rangga Naufal Adli 60
23 Reno Cykas Al-Aziz 60
24 Salsabila Oktavianti 89
25 Sandrina Dewi Adzarriyah 62
176
26 Serli Nur Ardiyati 71
27 Shela Eivia Saputri 63
28 Syifa Annisa 73
29 Wafi Safatul Ilmi 89
30 Wafiq Aulia Wahyuna 71
Jumlah Keseluruhan 2193
Nilai Rata-Rata 73,1
Nilai Tertinggi 93
Nilai Terendah 60
177
Lampiran 18
HITUNGAN HASIL POSTTEST KELAS KONTROL
Langkah-Langkah:
1. Rentang Kelas (R) = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= 93 – 60
= 33
2. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,5)
= 1 + 4,95
= 5,95 = 6
3. Panjang Kelas = R/K
= 33/6
= 5,5 = 6
4. Distribusi Frekuensi
Interval F Xi (titik tengah) Xi^2 F.Xi F.Xi^2
Batas
Bawah
Batas
Atas
60-65 7 62,5 3906,25 437,5 27343,75 59,5 65,5
66-71 9 68,5 4692,25 616,5 42230,25 65,5 71,5
72-77 7 74,5 5550,25 521,5 38851,75 71,5 77,5
78-83 2 80,5 6480,25 161 12960,5 77,5 83,5
84-89 3 86,5 7482,25 259,5 22446,75 83,5 89,5
90-95 2 92,5 8556,25 185 17112,5 89,5 95,5
30
36667,5 2181 160945,5
178
5. Modus
Mo = Lo + I (
)
Dimana:
Lo = 66 – 0,5 = 65,5
I = 6
b1 = 2
b2 = 2
Mo = 65,5 + 6 (
)
= 65,5 + 6 (0,5)
= 68,5
6. Median
Me = (
)
Dimana:
Lo = 66 – 0,5 = 65,5
n/2 = 15
F = 7
f = 9
Me = 65,5 + 6 (
)
= 65,5 + 6 (0,888)
= 65,5 + 5,328
= 70,828
7. Mean
= ∑
∑
=
= 73,1
179
8. Standar Deviasi
Interval Tepi
Kelas
F Titik
Tengah
(x)
fx X2 fx
2
60-65 59,5-65,5 7 62,5 437,5 3906,25 27343,75
66-71 65,5-71,5 9 68,5 616,5 4692,25 42230,25
72-77 71,5-77,5 7 74,5 521,5 5550,25 38851,75
78-83 77,5-83,5 2 80,5 161 6480,25 12960,5
84-89 83,5-89,5 3 86,5 259,5 7482,25 22446,75
90-95 89,5-95,5 2 92,5 185 8556,25 17112,5
30 2181 36667,5 160945,5
S = √∑
(
∑
)
S = √
(
)
S = √
S = √ = √ = 8,919
180
Lampiran 19
UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Tepi Kelas Z F(z) Selisih Luas Fe Fo X²
49,5 -1,55 0,0606
0,1288 3,864 8 4,427
55,5 -0,88 0,1894
0,2235 6,705 8 0,250
61,5 -0,22 0,4129
0,2571 7,713 6 0,380
67,5 0,44 0,6700
0,1965 5,895 5 0,801
73,5 1,11 0,8665
0,0951 2,853 2 0,255
79,5 1,77 0,9616
0,0311 0,933 1 0,005
85,5 2,44 0,9927
6,12
X tabel (5% ; k - 1) dimana k adalah banyak kelas = 6
X tabel (5% ; 6 - 1) = X tabel (5% ; 5) = 11,07
X hitung = 6,12 < X tabel = 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
181
Lampiran 20
UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
Tepi Kelas Z F(z) Selisih Luas Fe Fo X²
69,5 -1,79 0,0367
0,1244 3,732 5 0,4308
74,5 -0,99 0,1611
0,2636 7,908 8 0,0011
79,5 -0,19 0,4247
0,3077 9,231 10 0,0640
84,5 0,62 0,7324
0,1898 5,694 5 0,0846
89,5 1,42 0,9222
0,0646 1,938 1 0,4539
94,5 2,22 0,9868
0,0119 0,357 1 1,1581
99,5 3,02 0,9987
JUMLAH 2,193
X tabel (5% ; k - 1) dimana k adalah banyak kelas = 6
X tabel (5% ; 6 - 1) = X tabel (5% ; 5) = 11,07
X hitung = 2,193 < X tabel = 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
182
Lampiran 21
UJI NORMALITAS PRETEST KELAS KONTROL
Tepi Kelas Z F(z) Selisih Luas Fe Fo X²
50,5 -1,75 0,0401
0,1091 3,273 6 2,272
55,5 -1,04 0,1492
0,2215 6,645 8 0,276
60,5 -0,33 0,3707
0,2736 8,208 6 0,593
65,5 0,37 0,6443
0,2156 6,468 5 0,333
70,5 1,08 0,8599
0,1034 3,102 4 0,259
75,5 1,79 0,9633
0,0303 0,909 1 0,009
80,5 2,49 0,9936
3,742
X tabel (5% ; k - 1) dimana k adalah banyak kelas = 6
X tabel (5% ; 6 - 1) = X tabel (5% ; 5) = 11,07
X hitung = 3,742 < X tabel = 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
183
Lampiran 22
UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL
Tepi Kelas Z F(z) Selisih Luas Fe Fo X²
59,5 -1,52 0,0643
0,1251 3,753 7 2,809
65,5 -0,88 0,1894
0,2196 6,588 9 0,883
71,5 -0,23 0,4090
0,2538 7,614 7 0,377
77,5 0,42 0,6628
0,1949 5,847 2 2,53
83,5 1,07 0,8577
0,0996 2,988 3 0,00
89,5 1,72 0,9573
0,0338 1,014 2 0,959
95,5 2,37 0,9911
JUMLAH 7,558
X tabel (5% ; k - 1) dimana k adalah banyak kelas = 6
X tabel (5% ; 6 - 1) = X tabel (5% ; 5) = 11,07
X hitung = 7,558 < X tabel = 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
184
Lampiran 23
UJI HOMOGENITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
No XA (Xi - )² XB (Xi - )²
1 60 6,76 70 58,3696
2 60 6,76 64 2,6896
3 62 0,36 63 0,4096
4 60 6,76 65 6,9696
5 67 19,36 68 31,8096
6 68 29,16 51 129,0496
7 54 73,96 61 1,8496
8 72 88,36 60 5,5696
9 58 21,16 60 5,5696
10 61 2,56 61 1,8496
11 60 6,76 54 69,8896
12 53 92,16 78 244,6096
13 50 158,76 55 54,1696
14 51 134,56 61 1,8496
15 53 92,16 60 5,5696
16 67 19,36 60 5,5696
17 50 158,76 60 5,5696
18 51 134,56 53 87,6096
19 73 108,16 54 69,8896
20 83 416,16 68 31,8096
185
21 67 19,36 72 92,9296
22 77 207,36 61 1,8496
23 65 5,76 74 135,4896
24 58 21,16 67 21,5296
25 51 134,56 60 5,5696
26 60 6,76 57 28,7296
27 67 19,36 53 87,6096
28 72 88,36 74 135,4896
29 78 237,16 56 40,4496
30 70 54,76 71 74,6496
∑ 1878 2371,2 1871 1444,968
S²A = ∑
=
= 81,796
S²B = ∑
=
= 49,826
Fhitung =
=
= 1,64
Ftable ( a;
) Ftable ( 0.05;
) Ftable (0.05;
)
Ftable (0.05 ;
) = 1,98
Fhitung = 1,64 < Ftable 1,98, maka dapat disimpulkan bahwa data memiliki varians
yang homogen.
186
Lampiran 24
UJI HOMOGENITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN
KONTROL
No XA (Xi - )² XB (Xi - )²
1 81 0,694 77 15,21
2 87 46,649 73 0,01
3 80 0,029 70 9,61
4 87 46,648 74 0,81
5 82 3,349 79 34,81
6 81 0,689 69 16,81
7 71 84,089 65 65,61
8 96 250,59 88 222,01
9 77 10,049 68 26,01
10 86 33,989 65 65,61
11 80 0,029 69 16,81
12 72 66,749 76 8,41
13 79 1,369 93 396,01
14 70 103,429 92 357,21
15 83 8,009 73 0,01
16 89 77,969 64 82,81
187
17 77 10,049 70 9,61
18 78 4,709 73 0,01
19 77 10,049 79 34,81
20 77 10,049 70 9,61
21 90 96,629 68 26,01
22 77 10,049 60 171,61
23 80 0,029 60 171,61
24 80 0,029 89 252,81
25 71 84,089 62 123,21
26 88 61,309 71 4,41
27 79 1,369 63 102,01
28 80 0,029 73 0,01
29 80 0,029 89 252,81
30 70 103,429 71 4,41
2405 1126,173 2193 2480,7
S²A = ∑
=
= 38,83
S²B = ∑
=
= 85,54
Fhitung =
=
= 0,453
188
Ftable ( a;
) Ftable ( 0.05;
) Ftable (0.05;
)
Ftable (0.05 ;
) = 1,98
Fhitung = 0,453 < Ftable 1,98, maka dapat disimpulkan bahwa data memiliki varians
yang homogen.
189
Lampiran 25
UJI T
t =
√
Dimana:
S = √
= √
= √
= √
= √
= 2,78
thitung =
√
=
√
=
=
= 4,22
ttabel
dk = (n1 – 1) + (n2 – 1)
190
= 29 + 29
= 58
dk = (58 dengan ɑ = 0,05)
= 1,67
thitung = 4,22 > ttable 1,67, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima.
191
Lampiran 26
GAMBAR PENELITIAN
“Peneliti bersama Siswa Kelas Eksperimen”
“Peneliti bersama Siswa Kelas Kontrol”
192
“Pembelajaran Kelas Eksperimen”
193
“Pembelajaran Kelas Kontrol”