pengaruh pembelajaran berbasis isu ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. skripsi tanpa bab...pengaruh...

56
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT (Skripsi) Oleh FITRI ALFIONITA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIKDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON-ELEKTROLIT

(Skripsi)

OlehFITRI ALFIONITA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIKDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL SISWA

PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

Oleh

FITRI ALFIONITA

Penelitian ini dilakukan di SMA Al Azhar 3 Bandar Lampung. Tujuan penelitian

ini untuk mendeskripsikan pengaruh pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik

dalam meningkatkan kemampuan model mental siswa pada materi larutan

elektrolit dan non-elektrolit. Metode penelitian ini yaitu kuasi eksperimen dengan

pretest-postest control group design. Populasi yang digunakan adalah seluruh

siswa kelas X IPA. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random

sampling sehingga diperoleh kelas X IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan X IPA

6 sebagai kelas kontrol. Pengaruh pembelajaran isu sosiosaintifik dianalisis

menggunakan uji perbedaan dua rata-rata n-Gain dan uji effect size terhadap

kemampuan model mental siswa dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis isu sosiosaintfik memiliki

pengaruh yang besar dalam meningkatkan kemampuan model mental siswa.

Berdasarkan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis

isu sosiosaintifik memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan model

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

iii

mental siswa terutama pada indikator membuat gambar struktur dan penulisan

persamaan reaksi.

Kata kunci: isu sosiosaintifik, kemampuan model mental, larutan elektrolit dannon-elektrolit

Fitri Alfionita

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIKDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON-ELEKTROLIT

OlehFITRI ALFIONITA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

Nama Mahasiswa : Fitri Alfionita

No. Pokok Mahasiswa : 1513023022

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Sunyono, M.Si Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si

NIP 19651230 1991111 1 001 NIP 19570201 198103 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si

NIP 19671004 199303 1 004

Judul Skripsi : PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASISISU SOSIOSAINTIFIK DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN MODELMENTAL SISWA PADA MATERI LARUTANELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Sunyono, M.Si .....................

Sekretaris : Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si ......................

PengujiBukan Pembimbing : Emmawaty Sofya, S.Si, M.Si ......................

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prof. Dr. Patuan Raja, M.PdNIP 19620804 198905 1 001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 06 Agustus 2019

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

7

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fitri Alfionita

Nomor Pokok Mahasiswa : 1513023022

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi.

Sepengetahuan Saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran

dalampernyataan Saya di atas, maka Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Bandar Lampung, Agustus 2019Yang menyatakan

Fitri AlfionitaNPM 1513023022

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Madiun pada tanggal 27 Februari 1997, sebagai putri kedua

dari empat bersaudara dari Bapak Kurngaeni dan Ibu Supiyati. Pendidikan formal

yang ditempuh adalah SD Negeri 1 Way Mengaku pada tahun 2003 dan lulus

pada tahun 2009, lalu melanjutkan ke MTs Negeri Liwa pada tahun 2009 dan

lulus pada tahun 2012, dan meneruskan ke SMA Negeri 1 Liwa pada tahun 2012

dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun 2015 terdaftar sebagai mahasiswa Program

Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

Pada Juli 2018, penulis mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang

terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kampung Banjarnegri,

Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus.

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

SANWACANA

Alhamdulilah, Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang tiada

hentinya melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Isu

Sosiosaintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Model Mental Siswa pada Materi

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit” sebagai salah satu syarat untuk mencapai

gelar sarjana.

Penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan doa, bimbingan, motivasi,

kritik dan saran yang telah diberikan oleh berbagi pihak. Untuk itu, dalam

kesempatan ini disampaikan terimakasih secara tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia serta selaku Pembimbing II , terimakasih atas bimbingan dan saran

yang telah diberikan untuk menunjang proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Dr. Sunyono, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan, kritik dan saran selama penyelesaiaan tugas akhir ini.

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

10

5. Ibu Emmawaty Sofya, S.Si., M.Si., selaku Pembahas, terima kasih atas kritik,

saran dan motivasi untuk skripsi yang lebih baik.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan MIPA, FKIP

Universitas Lampung, atas ilmu yang telah diberikan.

7. Kepala sekolah SMA Al Azhar 3 Bandar Lampung dan Ibu Desi Amalia,

S.Pd., selaku guru mitra mata pelajaran kimia yang telah bersedia membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Keluarga tercinta ayah, ibu, dan kakak yang telah memberi perhatian, kasih

sayang, serta dukungan yang berlimpah.

9. Rekan satu tim skripsiku, Yunisa Sari Pandela, Fitry Ledyani, Meliana Sri

Agustin, dan Bella Nur Farida. Terimakasih telah memberikan semangat dan

berjuang bersama hingga skripsi ini selesai.

10. Teman-teman tercinta selama perkuliahan, Elicina (Venny Septi Kurniawan),

Ibu Ayu Azzahara Al Balqis, Cuk Desita Haryanti serta rekan-rekan

Pendidikan Kimia 2015, terimakasih atas kebersamaan, dukungan, semangat,

dan canda tawa yang telah diberikan selama ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan berupa

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat, menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membaca.

Bandar Lampung, Agustus 2019Penulis

Fitri AlfionitaNPM.1513023022

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

11

MOTTO

Mulailah dari tempatmu berada.Gunakan yang kau punya.

Lakukan yang kau bisa.

(Arthur Ashe)

Jangan pernah berhenti mengejar yang kamuinginkan meski apa yang didamba belum ada

di depan mata.

(B.J. Habibie)

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

PERSEMBAHAN

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk Ayah dan Ibutercinta,

Terimakasih atas kasih sayang yang berlimpah yang telahdiberikan dari mulai saya lahir hingga sekarang sebesar ini.

Serta terimakasih juga atas limpahan doa yang takberkesudahan.

Terimakasih selanjutnya untuk kakak saya Mba Silvy dan adik-adik saya Femas dan Aan, tiada waktu yang paling berharga

dalam hidup selain menghabiskan waktu dengan kalian.Semoga awal dari kesuksesan saya ini dapat membahagiakan

kalian semua.

Aamiiin..

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8

A. Pengaruh ............................................................................................ 8

B. Isu Sosiosaintifik................................................................................ 9

C. Model Mental..................................................................................... 12

D. Kerangka Pemikiran........................................................................... 16

E. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 19

F. Anggapan Dasar................................................................................. 19

III. METODELOGI PENELITIAN ............................................................ 20

A. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 20

B. Metode Penelitian .............................................................................. 20

C. Perangkat Pembelajaran..................................................................... 21

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

xiv

D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 21

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian........................................................ 22

F. Analisis Data...................................................................................... 25

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 35

A. Hasil Penelitian dan Analisis Data..................................................... 35

B. Pembahasan ....................................................................................... 45

V. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 57

A. Simpulan ............................................................................................. 57

B. Saran .................................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Silabus....................................................................................................... 642. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................... 723. Lembar Kerja Peserta Didik...................................................................... 804. Kisi-Kisi Soal Pretes-Postes...................................................................... 865. Soal Pretes-Postes ..................................................................................... 876. Rubrik Penilaian Pretes-Postes ................................................................. 917. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran..................................... 958. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal................................................... 989. Analisa Data Kemampuan Model Mental................................................. 10310. Hasil Perhitungan Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ....... 11211. Rekapitulasi Keterlaksanaan Pembelajaran .............................................. 11812. Data Aktivitas Siswa................................................................................. 11913. Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Siswa................................................ 12214. Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 12315. Hasil Uji Homogenitas.............................................................................. 12416. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata.......................................................... 12617. Analisis Effect Size.................................................................................... 129

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Desain Penelitian....................................................................................... 212. Interpretasi Validitas ................................................................................. 263. Kriteria Peanafsiran Derajat Reliabitas..................................................... 274. Tafsiran Ketercapaian Pelaksanaan Pembelajaran.................................... 285. Rentang Skor Total dan Kriteria Model Mental Siswa............................. 296. Klasifikasi Kategori-Kategori Model Mental ........................................... 307. Kriteria Effect Size .................................................................................... 348. Hasil Validitas Instrumen Model Mental.................................................. 369. Hasil Analisis Data Model Mental Siswa ................................................. 3710. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran ................................................. 4011. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ........................................................... 4112. Hasil Uji Normalitas Model Mental Siswa ............................................... 4213. Hasil Uji Homogenitas Model Mental Siswa ........................................... 4314. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pretes-Postes Kemampuan Model

Mental Siswa............................................................................................. 4415. Hasil Perhitungan Effect Size .................................................................... 45

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Keterkaitan Tiga Level Representatif Dengan Model Mental .................. 132. Keterkaitan antara Model Mental dan Kemampuan Berpikir ................... 133. Prosedur Pelaksanaan Penelitian............................................................... 244. Persentase Kriteria Model Mental Siswa Sebelum dan Setelah

Pembelajaran............................................................................................. 385. Diagram Rata-Rata Nilai Pretes-Postes Kemampuan Model Mental ....... 386. Diagram Rata-Rata Nilai n-Gain Kemampuan Model Mental ................. 49

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang sangat erat

kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains lahir dari pengamatan terhadap

suatu fenomena yang dikaji secara terus menerus dan sistematis sehingga

diperoleh suatu konsep ilmu. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari sains.

Dimana ilmu kimia ini diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan

namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan

berdasarkan teori. Selain itu, kimia merupakan salah satu ilmu yang memuncul-

kan konsep dan fenomena yang abstrak untuk memahami aspek kualitatif dan

kuantitatifnya.

Kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam pembelajaran

sains dapat dilakukan dengan memberikan permasalahan terkait dengan sains

yang ada di sekitar kita. Pembelajaran menggunakan isu sosiosaintifik memiliki

beberapa manfaat, diantaranya mampu menumbuhkan kemampuan untuk

menerapkan pengetahuan konsep dan proses ilmiah, membentuk kesadaran sosial

dengan adanya diskusi dan saling berargumen, mengembangkan moral dalam

pengambilan keputusan mengenai isu yang terjadi, dan menumbuhkan

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

2

keterampilan berpikir kritis (Zeidler, 2005). Isu sosiosaintifik dalam proses

pembelajaran merupakan hal yang penting agar dapat menghasilkan masyarakat

yang bertanggung jawab, mampu menerapkan pengetahuan ilmiahnya, serta

memiliki kemampuan untuk berpikir.

Berpikir dalam konteks ini bukanlah proses berpikir yang sederhana, melainkan

sebuah pola berpikir tingkat tinggi. Model mental merupakan salah satu jenis

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut Sange (Sunyono, 2013) menyatakan

bahwa proses berpikir seseorang memerlukan bangunan model mental yang baik.

Seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan

berpikir akan mengakibatkan seseorang tersebut tidak mampu melakukan

pemecahan masalah dengan baik.

Model mental siswa dibangun dari pengalaman mereka, menginterpretasikan dan

menjelaskan apa yang mereka lihat, merefleksikan pemahaman mereka pada level

submikroskopik suatu materi dalam kimia (Junaina, 2013). Selanjutnya, Devetak

menemukan bahwa siswa yang tidak dibelajarkan representasi eksternalnya, maka

akan menemukan kesulitan untuk menginterpretasikan molekul dalam bentuk

struktur submikroskopiknya (Sunyono, 2015a). Model mental biasanya

berkembang sesuai dengan kebutuhannya dalam membuat prediksi dan

menyelesaikan permasalahan dalam belajar kimia (Halim, 2013).

Ketika siswa memiliki model mental yang utuh, siswa akan mampu membuat

penjelasan yang baik mengenai permasalahan dalam kimia, sebaliknya jika siswa

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

3

memiliki model mental yang salah ataupun tidak utuh, maka siswa akan kesulitan

dalam menyelesaikan permasalahan kimia atau bahkan terjadi miskonsepsi.

Seseorang yang mengalami kesulitan dalam membangun model mentalnya

menyebabkan orang tersebut akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan

kemampuan berpikir, sehingga tidak mampu melakukan pemecahan masalah

dengan baik. Keutuhan model mental dalam kimia salah satunya dapat dilihat

dari kemampuan siswa ketika menjelaskan suatu fenomena kimia dalam tiga level

representasi kimia yaitu mikroskopik, submikroskopik, dan simbolik.

Menurut Borges & Gilbert, Greca & Moreire setiap orang menggunakan model-

model mental ini untuk melakukan upaya memecahkan suatu masalah melalui

proses menalar, menjelaskan, memprediksikan fenomena, atau menghasilkan

model yang diekspresikan dalam berbagai bentuk (seperti diagram, gambar,

grafik, simulasi atau pemodelan, aljabar/matematis, bahkan juga, deskripsi verbal

dengan kata-kata atau bentuk tulisan cetak, dan lain-lain), kemudian dapat

dikomunikasikan pada orang lain (Sunyono, 2013).

Hingga saat ini, kimia masih dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang

sulit dipahami oleh siswa, karena dalam pembelajaran kimia umumnya guru

hanya memberikan materi dan latihan soal tanpa mengaitkan materi kimia yang

dipelajari dengan masalah di kehidupan sehari-hari. Kesulitan siswa tersebut

menyebabkan rendahnya pemahaman siswa sehingga nilai yang diperoleh siswa

pada mata pelajaran kimia cenderung rendah (Sunyono, 2009).

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

4

Selain itu juga banyak guru di sekolah yang tidak mengintegrasikan ketiga level

fenomena kimia yaitu makroskopik, submikroskopik dan simbolik di dalam pem-

belajaran. Seringkali ditemukan guru yang hanya menekankan level simbolik saja

tanpa dikaitkan dengan fenomena alam dan pengalaman siswa sehari-hari sebagai

level makroskopik, serta penjelasannya sebagai level submikroskopik. Proses

pembelajaran kimia, hendaknya dimulai dari level makroskopik dan simbolik

sebab keduanya terlihat dan dapat dikonkretkan dengan contoh. Untuk level

submikroskopik merupakan level yang paling sulit untuk dipahami siswa, padahal

pada level ini menjadi dasar intelektual dalam menjelaskan fenomena kimia yang

dihubungkan dengan konsep kimia. Pemahaman terhadap konsep kimia sangat

bergantung pada representasional siswa dan berpengaruh pada perkembangan

model mental (Sunyono, 2015a).

Salah satu materi kimia yang dapat dijelaskan menggunakan level representasi

makroskopik, submikroskopik, dan simbolik yaitu larutan elektrolit dan larutan

non-elektrolit. Kompetensi Dasar (KD) pengetahuan 3.8 pada kurikulum 2013

untuk materi larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah menganalisis sifat

larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

Untuk membangun pemahaman konseptual siswa dalam materi tersebut,

membutuhkan kemampuan untuk merepresentasikan, menerjemahkan dan

menyesuaikan strategi dan kondisi pembelajaran dalam bentuk representasi

makroskopik, submikroskopik, dan simbolik secara simultan (Laliyo, 2011).

Misalnya dalam menyajikan suatu isu sosiosaintifik tentang pembuangan limbah

aki yang berdampak bagi kesehatan dan lingkungan. Siswa harus mampu

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

5

membuat pilihan atau keputusan tentang bagaimana menangani masalah-masalah

yang berkaitan dengan limbah tersebut. Selain itu juga siswa harus mampu

merepresentasikan ketiga level kimianya, sehingga kemampuan model mental

siswa dapat terbentuk dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Isu Sosiosaintifik dalam Meningkatkan Kemampuan Model Mental

Siswa pada Materi Larutan Elektrolit Dan Non-elektrolit”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik dalam

meningkatkan kemampuan model mental siswa pada materi larutan elektrolit

dan non-elektrolit.

2. Bagaimana ukuran pengaruh pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik dalam

meningkatkan kemampuan model mental siswa pada materi larutan elektrolit

dan non-elektrolit.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :

1. Pengaruh pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik dalam meningkatkan

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

6

kemampuan model mental siswa pada materi larutan elektrolit dan non-

elektrolit.

2. Ukuran pengaruh pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik dalam

meningkatkan kemampuan model mental siswa pada materi larutan elektrolit

dan non-elektrolit.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu :

1. Siswa

Sebagai pembelajaran dalam melatih kemampuan siswa untuk memecahkan

masalah dan menghubungkannya dengan fenomena sosial dalam kehidupan

sehari-hari terkait dengan materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

2. Guru

Sebagai informasi dan referensi guru kimia yang dapat digunakan sebagai

strategi pembelajaran.

3. Sekolah

Sebagai bahan referensi sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran

kimia di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini antara lain :

1. Materi pokok pada penelitian ini adalah larutan elektrolit dan non-elektrolit

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

7

sesuai dengan kompetensi dasar 3.8 kimia kurikulum 2013 SMA kelas X

jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

2. Isu sosiosaintifik merupakan representasi isu-isu dalam kehidupan sosial yang

secara konseptual berkaitan erat dengan sains (Subiantoro, 2013). Tahap-

tahap pembelajaran menggunakan isu sosiosaintifik yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 4 tahap, yaitu scientific background (menyajikan isu

dari sudut pandang pengetahuan sains), evaluation of information (melakukan

evaluasi isu sosial sains yang disajikan), local, national and global dimension

(mengkaji dampak lokal, nasional, dan global), dan decision making

(membuat keputusan terkait isu sosial sains) diukur dengan menggunakan

LKPD

3. Model mental siswa merupakan ide-ide mewakili gambaran konstruksi

pemahaman dan visualisasi imajinatif dalam pikiran siswa yang mereka

gunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena. Untuk

mengukur kemampuan model mintal siswa yaitu dengan menggunakan pretes

dan postes.

4. Pengaruh penggunaan isu sosio-saintifik dalam meningkatkan kemampuan

model mental siswa akan dihitung dengan menggunakan effect size. Effect

Size merupakan ukuran mengenai signifikansi praktis hasil penelitian yang

berupa ukuran besarnya korelasi atau perbedaan, atau efek dari suatu variabel

pada variabel lain. Ukuran ini melengkapi informasi hasil analisis yang

disediakan oleh uji signifikansi. Effect size terkait dengan tingkat

keberhasilan suatu perlakuan yang diterapkan dalam pembelajaran (Jahjouh,

2014).

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengaruh

WJS.Poerwadarminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau

timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau

yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwadarminta, 1984).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh

yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut

membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang.

“Pengaruh adalah (1) daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi; (2) sesuatu

yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain; (3) tunduk atau

mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain” (Badudu, 2001). Menurut

Stuart “pengaruh atau efek ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,

dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan” sedangkan

menurut Hafied Cangara “pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi

yang sangat penting untuk mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang kita

inginkan” (Cangara, 2002).

Ukuran pengaruh akan dihitung dengan menggunakan effect size. Effect size

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

9

merupakan ukuran mengenai signifikansi praktis hasil penelitian yang berupa

ukuran besarnya korelasi atau perbedaan, atau efek dari suatu variabel pada

variabel lain. Ukuran ini melengkapi informasi hasil analisis yang disediakan

oleh uji signifikansi. Informasi mengenai effect size ini dapat digunakan juga

untuk membandingkan efek suatu variabel dari penelitian-penelitian yang

menggunakan skala pengukuran yang berbeda.

Effect size dapat digunakan untuk menentukan variabel yang dapat diteliti lebih

jauh. Variabel yang dipilih tidak harus selalu variabel yang memiliki effect size

yang besar. Peneliti dapat juga memilih variabel dengan effect size yang kecil,

misalnya jika ketertarikan penelitian pada variabel-variabel yang memoderasi atau

memediasi variabel lainnya (Keppel, 2004).

Effect size terkait dengan tingkat keberhasilan suatu perlakuan yang diterapkan

dalam pembelajaran (Jahjouh, 2014). Keberhasilan suatu perlakuan yang

diterapkan dapat diinterpretasikan melalui beberapa kriteria effect size (Dincer,

2015).

B. Isu Sosiosaintifik

Venville menyatakan bahwa isu sosiosaitifik sebagai isu berbasis konsep dan

masalah saintifik, kontroversi yang terjadi, diskusi publik dan banyak dipengaruhi

sosial politik (Herlianti, 2014). Isu sosiosaintifik adalah isu-isu yang

menggambarkan masalah sosial masyarakat yang berhubungan dengan konteks

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

10

konseptual, prosedural, atau teknologi terhadap sains. Banyak isu sosiosaintifik

yang berasal dari masalah-masalah yang melibatkan bioteknologi, masalah

lingkungan, dan genetika manusia (Salder, 2002). Selain itu Topcu berpendapat

bahwa isu-isu sosiosaintifik memiliki solusi jawaban yang relatif atau tidak pasti

(Subiantoro, 2013).

Ratcliffe dan Grace mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis Isu

sosiosaintifik memiliki beberapa karakteristik, antara lain yaitu;

1. Memiliki dasar dalam ilmu pengetahuan,

2. Melibatkan penemuan opini dan penentuan pilihan pada tingkat pribadi

maupun sosial,

3. Sering diberitakan dimedia,

4. Berkaitan dengan informasi yang tidak lengkap karena kurangnya bukti

ilmiah,

5. Mengarah pada dimensi lokal, nasional, dan global yang berkaitan dengan

kerangka politik dan sosial,

6. Melibatkan nilai-nilai dan pertimbangan etis,

7. Memerlukan pemahaman tentang berbagai kemungkinan dan resiko,

8. Topik berkaitan dengan kejadian di lingkungan sekitar.

Terdapat empat tahap yang dapat dilakukan dalam pembelajaran berbasis isu

sosiosainfik, yaitu: (1) menyajikan isu dari sudut pandang pengetahuan sains

(scientific background); (2) melakukan evaluasi isu sosial sains yang disajikan

(evaluation of information); (3) mengkaji dampak lokal, national, dan global

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

11

(local, national, dan global dimensional); dan (4) membuat keputusan terkait isu

sosial sains (decision making) (Yulistiani, 2016).

Dalam tiap tahap pembelajaran isu sosiosaintifik adapun hal yang dapat dilakukan

yaitu dikemukanan isu atau masalah yang akan menjadi topik diskusi.

Pengungkapan topik diskusi ini dapat dilakukan guru dengan cara menampilkan

video atau artikel yang menjelaskan isu atau masalah yang akan dibahas. Guru

mengajukan pertanyaan kontroversial, dan siswa dituntut untuk mengungkapkan

pendapat awalnya, pro atau kontra terhadap pertanyaan yang diajukkan guru.

Guru membimbing siswa untuk mengembalikan isu sosial kepada isu sains,

sehingga siswa memperoleh topik diskusi. Siswa dari anggota kelompok lain

yang berbeda pendapat juga dapat menyanggah pendapat yang diajukan oleh

siswa lainnya. Guru membimbing siswa untuk melakukan perumusan sosial atau

isu sosiosaintifik yang dimunculkan dalam diskusi (Mazfufah, 2017).

Dalam proses pembelajaran, isu sosiosaintifik menghadirkan serta mempresentasi-

kan persoalan sosial yang secara konseptual berhubungan dengan sains

(Subiantoro, 2012). Pembelajaran berbasis Isu Sosiosaintifik mempunyai

beberapa manfaat antara lain ;

1. menumbuhkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan konsep, dan

proses ilmiah yang dipahami untuk mengambil keputusan terhadap isu yang

terjadi di masyarakat dengan mempertimbangkan nilai-nilai pribadi, etika dan

pertimbangan sosial lainnya berdasarkan bukti dalam kehidupan sehari-hari

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

12

2. membentuk kesadaran sosial dengan adanya interaksi antar siswa dalam

diskusi kelas dengan saling berargumen, sehingga siswa dapat

mengidentifikasi, mengeksplorasi serta mengevaluasi kembali bukti serta

pemikiran mereka.

3. mengembangkan moral dalam pengambilan keputusan mengenai isu yang

terjadi.

4. menumbuhkan keterampilan berpikir kritis sehingga penting untuk

menyediakan lingkungan di mana siswa terlibat dalam diskusi dan refleksi

yang mempengaruhi perkembangan kognitif dan moral (Zeidler, 2005).”

C. Model Mental

Istilah model mental banyak digunakan oleh para peneliti bidang psikologi

kognitif, namun akhir-akhir ini istilah itu banyak juga dipakai oleh para peneliti

bidang pendidikan, terutama dalam pendidikan sains (fisika, sains, dan biologi)

dan matematika (Sunyono, 2013).

Pembelajaran kimia menuntut kemampuan siswa untuk menghubungkan ketiga

level representasi kimia (makroskopik, submikroskopik dan simbolik) untuk

membangun pemahaman yang bermakna hal ini dapat dicapai dengan mem-

bimbing pengetahuan pembelajar kearah memori jangka panjang, pembelajar

harus didorong menggunakan model mentalnya secara utuh agar dapat meng-

interkoneksikan ketiga level representasi dalam memecahkan permasalahan kimia.

Keterkaitan ketiga level representasi kimia menurut Devetak (Sunyono, 2011)

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

13

dapat dilihat pada gambar berikut.

: cara pandang: nyata: representasi dari yang

nyata

Gambar 1. Keterkaitan Tiga Level Representatif Dengan Model Mental(Devetak dalam Sunyono, 2011)

Model mental merupakan salah satu jenis kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Menurut Sange menyatakan bahwa proses berpikir seseorang memerlukan

bangunan model mental yang baik (Sunyono,2013). Seseorang yang mengalami

kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berpikir, sehingga tidak mampu

melakukan pemecahan masalah dengan baik. Dengan demikian, antara model

mental, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan kreativitas tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Adapun hubungan antara model mental dengan

kemampuan berpikir peserta didik yaitu sebagai berikut :

Gambar 2. Keterkaitan antara Model Mental dan Kemampuan Berpikir(http://sunyonoms.wordpress.com)

Berpikir tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebih tinggi dari pada sekedar

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

14

menghafal fakta atau mengatakan suatu informasi kepada seseorang (Heong,

2011). Menurut Dewanto menyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi

adalah suatu kapasitas diatas informasi yang diberikan, dengan sikap yang kritis

untuk mengevaluasi, mempunyai kesadaran (awareness) metakognitif dan

memiliki kemampuan pemecahan masalah (Amalia, 2013).

Setiap orang menggunakan model-model mental yang dimiliki untuk melakukan

upaya memecahkan masalah melalui proses menalar, menjelaskan, memprediksi

fenomena, atau menghasilkan model yang diekspresikan dalam berbagai bentuk

(seperti, diagram, gambar, grafik, simulasi atau pemodelan, aljabar/matematis,

bahkan juga deskripsi verbal dengan kata-kata atau bentuk tulisan cetak, dan

lainlain), kemudian dapat dikomunikasikan pada orang lain (Sunyono, 2013).

Norma (1983) mendefinisikan model mental sebagai representasi prediksi sistem

dunia nyata. Artinya orang menciptakan representasi internal dari objek dan

informasi di dunia, dan mereka menggunakan representasi mental untuk alasan

tentang, menjelaskan, dan memprediksi, dan memprediksi prilaku sistem

eksternal. Model mental menurut Harrison and Treagust (2000) merupakan

representasi pribadi (internal) dari suatu objek, ide, atau proses yang dihasilkan

oleh seseorang selama proses kognitif berlangsung, yang selanjutnya model

mental ini digunakan siswa untuk upaya menyelesaikan masalah dengan cara

berpikir, menggambarkan, menjelaskan, memprediksi fenomena, dan/atau meng-

hasilkan model yang disajikan dalam berbagai bentuk (misalnya, deskripsi verbal,

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

15

diagram, simulasi, atau model yang konkrit) untuk mengkomunikasikan ide-ide

mereka kepada orang lain atau untuk memecahkan masalah (Wang, 2007).

Pembentukan model mental siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

adalah pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang akan menghasilkan repre-

sentasi guru dan juga bahan ajar (buku) yang dibaca oleh siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Model mental siswa dibangun dari pengalaman

mereka, menginterpretasikan dan menjelaskan apa yang mereka lihat, merefleksi-

kan pemahaman mereka pada level submikroskopik materi (Chittleborough,

2004). Devetak menemukan bahwa siswa yang tidak dibelajarkan representasi

eksternalnya, maka akan menemukan kesulitan untuk menginterpretasikan

molekul dalam bentuk struktur submikroskopisnya (Sunyono, 2015).

Coll (2008) menyatakan bahwa kemampuan siswa untuk mengoperasikan atau

menggunakan model mental mereka dalam rangka menjelaskan peristiwa-

peristiwa yang melibatkan penggunaan model visual, dapat ditingkatkan melalui

latihan menginterpretasikan gambar visual submikro dalam pembelajaran yang

melibatkan tiga level fenomena kimia, dengan latihan terus menerus siswa akan

mampu menggunakan model mentalnya dalam rangka menjelaskan peristiwa-

peristiwa yang melibatkan penggunaan model visual tersebut.

Menurut Franco dan Colinvaux (Wang, 2007) terdapat empat karakteristik model

mental, yaitu:

1. Model mental adalah generatif, model mental dapat mengawali informasi

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

16

baru dengan memanfaatkan model mental tersebut untuk meramalkan dan

untuk menghasilkan penjelasan.

2. Model mental melibatkan pengetahuan yang tidak dapat diucapkan: individu

menggunakan model mental mereka untuk memecahkan suatu masalah atau

memahami informasi baru, tetapi mereka mungkin tidak menyadari terhadap

model mental yang mereka miliki dan bagaimana mereka menggunakannya.

3. Model mental adalah sintetik, sebuah model mental adalah dinamis dan terus

menerus dimodifikasi sesuai informasi baru yang dimasukkan kedalamnya.

4. Model mental dipengaruhi oleh dunia yang dilihat: pengembangan dan

penerapan model mental dipengaruhi oleh pengetahuan individu sebelumnya,

pengalaman, dan keyakinan.

Berdasarkan penjelasan yang sudah disebutkan, dapat dikatakan bahwa model

mental merupakan penjelasan mengenai proses mental berpikir seseorang

mengenai bagaimana sesuatu bekerja dalam dunia nyata yang ditunjukkan dengan

sebuah representasi dari dunia sekitarnya, hubungan antara bagian-bagian

tertentunya dan persepsi intuitif seseorang mengenai tindakan mereka dan

konsekuensinya, sehingga mampu saling mempengaruhi dalam hal-hal yang

bersifat positif.

D. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran sains khususnya kimia saat ini bukan hanya menekankan

pemahaman konsep saja, tetapi siswa juga dituntut untuk dapat menerapkan

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

17

konsep sains untuk memecahkan masalah yang terkait sains dalam kehidupan

sehari-hari. Pada umumnya siswa dalam memahami materi pelajaran kimia

cenderung belajar dengan hafalan. Hal ini menyebabkan sebagian besar konsep-

konsep pelajaran kimia menjadi konsep yang abstrak bagi siswa dan bahkan

mereka tidak dapat memahami hubungan antarkonsep yang diperlukan untuk

memahami konsep tersebut, akibatnya siswa tidak memiliki pemahaman konsep-

konsep kimia yang bersifat dasar. Siswa juga perlu melakukan suatu praktikum,

karena kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa,

dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan

sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat.

Suatu konsep kimia yang dikaitkan dengan fenomena yang ada disekitar akan

lebih mudah dipahami dibandingkan dengan cara menghafalnya. Pembelajaran

berbasis isu sosiosaintifik melibatkan fenomena-fenomena sains yang ditemukan

pada lingkungan sosial yang dianggap sebagai suatu permasalahan yang harus

diatasi, sehingga mampu membuat siswa merasa dekat dengan materi kimia yang

akan dipelajari.

Penggunaan pembelajaran isu sosiosaintifik terdiri dari 4 tahap yaitu tahap

pertama yang dilakukan memberikan artikel ataupun wacana yang menyajikan isu

yang akan dibahas terkait dengan materi larutan elektrolit dan non-elektrolit,

misalnya dengan disajikan berita mengenai pembuangan limbah aki yang tak

tertangani dan petani tewas tersengat alat setrum belut miliknya sendiri.

Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi artikel

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

18

atau wacana tersebut. Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok diskusi berdasarkan jawaban siswa.

Tahap kedua yaitu evaluation of information, siswa dituntut untuk menggali

informasi lebih banyak dan lebih dalam mengenai isu yang telah diberikan. Pada

tahapan ini siswa juga diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan

juga menyetujui atau menyanggah jawaban dari siswa lain. Tahap ketiga yaitu

local, national and global dimension, siswa diminta untuk mengkaji dampak dari

isu yang dibahas dan juga cara penyelesaiannya untuk skala lokal, nasional,

maupun global. Tahap keempat yaitu decision making, siswa diminta untuk

menarik kesimpulan dan penyelesaian dari isu yang dibahas.

Selain dituntut untuk bisa mengembangkan konsep yang benar siswa juga

diharapkan harus mampu untuk memiliki ide-ide, asumsi, gambaran, imajinasi

yang mereka gunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomena

terkait dengan kimia dalam kehidupan sehari-hari sehingga model mental siswa

akan terbentuk. Ketika siswa memiliki model mental yang utuh, siswa akan

mampu membuat penjelasan yang baik mengenai permasalahan dalam kimia,

sebaliknya jika siswa memiliki model mental yang salah ataupun tidak utuh, maka

siswa akan kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan kimia atau bahkan

terjadi miskonsepsi.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu pembelajaran yang akan

mampu meningkatkan kemampuan model mental siswa, yaitu pembelajaran

berbasis isu sosiosaintifik. Data yang akan diolah, diperoleh dari satu kelas

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

19

eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan isu sosiosaintifik

dan satu kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan model mental siswa untuk kelas yang diterapkan pembelajaran

menggunakan Isu Sosiosaintifik lebih tinggi dari pada kelas yang tidak

diterapkan pembelajaran menggunakan Isu Sosiosaintifik pada materi larutan

elektrolit dan non-elektrolit.

2. Pembelajaran menggunakan isu sosiosaintifik berpengaruh terhadap

peningkatan kemampuan model mental siswa pada materi larutan elektrolit

dan non-elektrolit

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar pada penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Siswa kelas X IPA SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang menjadi subjek

penelitian memiliki model mental yang sama.

2. Pembelajaran menggunakan isu sosiosaintifik berpengaruh terhadap

peningkatan kemampuan model mental siswa

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

20

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA di SMA 3 Al

Azzar Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019 yang tersebar dalam delapan

kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling,

sehingga diperoleh dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas X IPA 3 yang terdiri dari

35 siswa sebagai kelas eksperimen, dan kelas X IPA 6 terdiri dari 36 siswa

sebagai kelas kontrol.

B. Metode Penelitian

Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kuasi eksperimen dengan Pretest-

Postest Control Group Design (Fraenkel, 2008). Pretes dilakukan untuk

mengetahui kemampuan awal subjek dan postes dilakukan untuk mengetahui

kemampuan akhir subjek. Perlakuan yang diberikan terhadap kelas eksperimen

adalah pembelajaran dengan menggunakan isu sosiosaintifik pada materi larutan

elektrolit dan non-elektrolit, dan untuk kelas kontrol berupa pembelajaran tanpa

menggunakan isu sosiosaintifik pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

21

Adapun desain penelitian Pretest-Postest Control Group Design dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Desain Penelitian

Kelas Pretes Perlakuan PostesX IPA 3 O1 X O2

X IPA 6 O1 C O2

Keterangan :X IPA 3 : Kelas eksperimenX IPA 6 : Kelas kontrolO1 : Pemberian pretes pada kelas perlakuanX : Pembelajaran kimia menggunakan isu sosiosaintifikC : Pembelajaran kimia tanpa menggunakan isu sosiosaintifikO2 : Pemberian postes pada kelas perlakuan

C. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Silabus dimodifikasi dari Putriana (2018).

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan

isu sosiosaintifik yang dimodifikasi dari Putriana (2018).

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang terbagi menjadi 4 bagian, yaitu

scientific background; evaluation of information; local, national, and global

dimension; dan decision making yang dimodifikasi dari Putriana (2018).

D. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Soal tes kemampuan model mental siswa modifikasi dari Utami (2016)

2. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran isu sosiosaintifik. Dalam

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

22

lembar pengamatan ini terdapat beberapa aspek yang akan diamati meliputi

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti sampai kegiatan penutup dalam proses

pembelajaran yang dibuat sendiri.

3. Lembar aktivitas siswa. Dalam lembar pengamatan ini terdapat beberapa

aspek yang akan diamati selama proses pembelajaran berlangsung yang

dibuat sendiri.

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tahap pendahuluan

Prosedur pada tahap pendahuluan, yaitu:

a. Melakukan studi pustaka

b. Mengadakan observasi ke sekolah penelitian untuk mendapatkan

informasi mengenai hasil belajar yang digunakan untuk mendapatkan

data model mental siswa, keadaan sekolah, siswa, dan guru.

c. Menetapkan populasi dan sampel.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Prosedur pada tahap pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a. Tahap persiapan

Mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu analisis konsep, silabus,

RPP, LKPD, dan mempersiapkan instrumen penelitian yaitu lembar

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

23

penilaian keterlaksanaan RPP, soal pretes dan postes kemampuan model

mental siswa.

b. Tahap validasi instrumen penelitian

Insrumen penelitian yang divalidasi pada tahap ini adalah instrumen tes

kemampuan model mental siswa berupa soal pretes dan postes.

c. Tahap penelitian

Dilakukan penelitian pada dua kelas penelitian, yaitu kelas eksperimen

dengan menerapkan pembelajaran menggunakan isu sosiosaintifik, dan

kelas kontrol tanpa menggunakan isu sosiosaintifik.

Urutan prosedur pelaksanaan tahap penelitian adalah sebagai berikut:

1) Melakukan pretes kemampuan model mental siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi larutan elektrolit dan

non-elektrolit sesuai pembelajaran yang telah direncanakan pada kedua

kelas penelitian (kelas eksperimen dan kelas kontrol).

3) Melakukan postes kemampuan model mental siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap akhir penelitian

Prosedur yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Jawaban tes model mental siswa untuk mengetahui kemampuan model

mental siswa sebelum pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan

kemampuan model mental siswa setelah pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

24

b. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik

pada kelas eksperimen.

c. Hasil observasi aktivitas siswa dengan menggunakan pembelajaran

berbasis isu sosiosaintifik pada kelas eksperimen.

d. Melakukan pembahasan hasil penelitian.

e. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

Prosedur pelaksanaan penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan

pada Gambar 3.

Tahap PendahuluanPenelitian

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tahap PelaksanaanPenelitian

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tahap Akhir

Gambar 3. Prosedur pelaksanaan penelitian

Studi Pustaka

Observasi dan menentukan subyek penelitian

Mempersiapkan perangkat dan instrumen pembelajaran

Validasi instrumen penelitian

Pembelajaran denganmenggunakan isu

sosiosaintifik untukkelas eksperimen

Preteskemampuan

model mental

Posteskemampuan

model mentalPembelajaran tanpamenggunakan isu

sosiosaintifik untukkelas kontrol

Analisis data

Pembahasan

Kesimpulan

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

25

F. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis validitas dan reliabilitas instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui dan mengukur apakah

instrumen yang digunakan telah memenuhi syarat dan layak digunakan

sebagai pengumpul data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2004). Pada penelitian

ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk soal tes kemampuan model

mental.

a. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Tinggi rendahnya suatu

instrumen menunjukkan sejauh mana daya yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto,

2008).

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus product moment

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :rXiYi = koefisien korelasi antara variabel X dan YX = skor butir soalY = skor totaln = jumlah sampel (Arikunto, 2008).

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

26

Uji validitas dalam penelitan ini menggunakan program SPSS 23.00

Dengan kriteria pengujian apabila rhitung> rtabel dengan α = 0,05 , maka

alat ukur tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya apabila rhitung< rtabel

maka alat ukur tersebut tidak valid. Untuk menginterpretasikan validitas

nilai koefisien korelasi r product moment menurut Masrun (Sugiyono,

2009) dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Interpretasi validitas

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas0,08 < rxy≤1,00 Sangat Tinggi0,60 < rxy≤0,80 Tinggi0,40 < rxy≤0,60 Cukup0,20 < rxy≤0,40 Rendah0,00 < rxy≤0,20 Sangat Rendah

b. Uji reliabilititas

.Instrumen dapat dikatakan dipercaya jika memberikan hasil yang tetap

apabila diujikan berkali-kali (Arikunto, 2008). Reliabilitas instrumen tes

ditentukan menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu suatu koefisien

reabilitas yang mencerminkan seberapa baik item pada suatu rangkaian

berhubungan secara positif satu dengan yang lainnya. Teknik

perhitungan reliabilitas instrumen dengan koefisien Alpha sebagai

berikut.

Keterangan :r11 = reliabilitas instrumenn = banyaknya butir soal

= jumlah skor tiap-tiap item= varians soal (Arikunto, 2008).

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

27

Uji reliabilitas dalam penelitan ini menggunakan program SPSS 23.0

Pada program ini digunakan metode Alpha Cronbach’s yang diukur

berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai 1 dengan α = 0,05.

Dengan kriteria uji rhitung> rtabel maka pengukuran tersebut reliabel dan

sebaliknya apabila rhitung< rtabel, maka pengukuran tersebut tidak reliabel.

Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dapat dilihat kriteria

penafsiran mengenai indeks r11 pada Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Kriteria Penafsiran Derajat Reabilitas (r11).

Rentang Indeks Kriteria0,800-1,000 Sangat Tinggi0,600-0,799 Tinggi0,400-0,599 Cukup0,200-0,399 Rendah0,000-0,199 Sangat Rendah

2. Teknik analisis data

Adapun beberapa teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini

adalah:

a. Analisis data keterlaksanaan RPP

Analisis data keterlaksanaan pembelajaran diukur melalui penilaian

terhadap keterlaksanaan RPP yang memuat unsur-unsur pembelajaran

yang meliputi fase-fase dalam pembelajaran. Analisis keterlaksanaan

RPP dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1) Menghitung jumlah skor yang diberikan oleh pengamat untuk setiap

aspek pengamatan, kemudian dihitung persentase keterlaksanaan

dengan rumus:

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

28

(Sudjana,2005).

Keterangan :%Ji = Persentase dari skor ideal untuk setiap aspekpengamatan pada pertemuan ke-i∑Ji = Jumlah skor setiap aspek pengamatan yang diberikanoleh pengamat pada pertemuan ke-iN = Jumlah skor maksimal setiap aspek pengamatan yangdiberikan oleh pengamat pada pertemuan ke-i

2) Menghitung rata-rata persentase keterlaksanaan untuk setiap aspek

pengamatan dari dua orang pengamat.

3) Menafsirkan data dengan tafsiran harga persentase keterlaksanaan

pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagaimana pada tabel tafsiran

berikut ini (Arikunto, 2006):

Tabel 4. Tafsiran Keterlaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran

Persentase Kategori Tanggapan80,1%-100% Sangat Tinggi60,1%-80% Tinggi40,1%-60% Sedang20,1%-40% Rendah0,0%-20% Sangat Rendah

b. Analisis data kemampuan model mental

Analisis deskriptif terhadap model mental siswa dilakukan dengan

menganalisis jawaban-jawaban siswa pada setiap soal tes model mental.

Pada penelitian ini, jawaban siswa terhadap soal tes model mental

beragam, sehingga perlu dikelompokkan jawaban siswa ke dalam

beberapa tipe sesuai dengan kemiripan jawaban siswa. Tipe-tipe

jawaban siswa diurutkan sesuai dengan jawaban siswa dimulai dari tidak

ada upaya (tidak memberikan jawaban) sampai ke jawaban yang paling

tepat. Selanjutnya banyaknya siswa pada setiap tipe dinyatakan dalam

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

29

bentuk persentase dan kriteria interval yang didapatkan dari perhitungan

panjang kelas interval (Sudjana, 2005). Persentase dan kriteria interval

model mental siswa pada Tabel 5.

Tabel 5.Rentangan Skor Total dan Kriteria Model Mental Siswa

No.Rentang

SkorTotal

KriteriaTes SebelumPembelajaran

Tes SetelahPembelajaran

JumlahSiswa

% JumlahSiswa

%

1. 6-10 Buruk Sekali2. 11-15 Buruk3. 16-20 Sedang4. 21-25 Baik5. 26-30 Baik Sekali

Wang menyatakan bahwa untuk mengetahui fitur model mental individu

siswa, Wang menggunakan pengkodean terhadap penjelasan verbal dan

non verbal siswa, dan pengkodean tersebut menggunakan tipe-tipe

jawaban siswa sebagai penjelasan dari representasi non verbal siswa

(Sunyono, 2014).

Pengkodean dari hasil tes model mental dilakukan dengan cara pemberian

skor pada masing-masing jawaban siswa sesuai dengan tipe jawaban siswa

(Sunyono, 2014). Teknik penskoran dilakukan dengan cara menilai

jawaban siswa atas soal tes dengan uraian menggunakan kategori untuk

menentukan tingkat pencapaian. Berdasarkan klasifikasi yang dilakukan

oleh Park, dalam penelitian ini model mental dengan kategori-kategori

tersebut diklasifikasi sebagaimana Tabel 6 berikut.

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

30

Tabel 6. Klasifikasi Kategori-Kategori Model Mental (Sunyono, 2014).

No. Kategori Model mental(Park, 2009)

Penjelasan

1. Buruk sekali Model yangbelumJelas

Model mental yang sudah dibawa olehseseorang sejak lahir atau modelmental yang terbentuk karenainformasi dari lingkungan yang salah,atau konsep dan gambar struktur yangdibuat sama sekali tidak dapatditerima secara keilmuan, ataupembelajar sama sekali tidak memilikikonsep.

2. Buruk Intermediet 1 Model mental yang sudah mulaiterbentuk atau konsep dan penjelasanyang diberikan mendekati kebenarankeilmuan dan gambar struktur yangdibuat tidak dapat diterima atausebaliknya.

3. Sedang Intermediet 2 Model mental pembelajar yangditandai dengan konsep yang dimilikipembelajar dan gambar struktur yangdibuat mendekati kebenaran keilmuan.

4. Baik Intermediet 3 Model mental yang ditandai denganpenjelasan/konsep yang dimilikipembelajar dapat diterima secarakeilmuan dan gambar struktur yangdibuat mendekati kebenaran, atausebaliknya penjelasan/konsep yangdimiliki belum dapatditerima denganbaik secara keilmuan, tetapi gambarstruktur yang dibuat tepat.

5. Baik Sekali Target Model mental yang ditandai dengankonsep/penjelasan dan gambarstruktur yang dibuat pembelajar tepatsecara keilmuan.

Skor model mental tersebut kemudian diubah ke skala 100 dengan rumus:

S100 = ( ) x 100

Keterangan :S100= skor model mental pada skala 100S = skor yang diperoleh siswaT = skor total

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

31

Setelah itu melakukan perhitungan rata-rata kemampuan model mental

siswa untuk pretes dan postes,ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan

kemampuan model mental siswa melalui nilai n-Gain. Nilai n-Gain

dihitung berdasarkan rumus berikut:

− = % −%100%−%Kriteria skor n-Gain menurut Hake (2002) adalah:

(1) Pembelajaran dengan nilai n-Gain “tinggi”, jika n-Gain > 0,7.(2) Pembelajaran dengan nilai n-Gain “sedang”, jika n-Gain 0,3 <n-Gain ≤

0,70.(3) Pembelajaran dengan nilai n-Gain “rendah”, jika n-Gain≤0,3.

c. Aktivitas siswa

Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung diukur dengan

menggunakan lembar observasi oleh observer. Adapun langkah-langkah

yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menghitung persentase aktivitas siswa untuk setiap pertemuan.

Menghitung jumlah persentase aktivitas siswa yang relevan dan yang

tidak relevan dengan pembelajaran untuk setiap pertemuan dan

menghitung rata- ratanya.

2. Mengurutkan aktivitas siswa yang dominan dalam pembelajaran

berdasarkan persentase setiap aspek aktivitas yang diamati

d. Teknik pengujian hipotesis

Teknik pengujian hipotesis yang digunakan ada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

32

1. Uji normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang

diperoleh dari sampel yang berasal dari populasi. Uji normalitas ini

menggunakan statistic SPSS 23.0 dengan cara melihat nilai

signifikansi pada Kolmogorov-Smirnov. Kriteria uji dalam penelitian

ini adalah terima H0 apabila nilai signifikan > 0.05 atau dengan kata

lain sampel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Hipotesis uji:H0 : Data berdistribusi normalH1 : Data tidak berdistribusi normal

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk meyakinkan bahwa sampel memiliki

varians yang homogen. Uji homogenitas sampel dilakukan

menggunakan program SPSS Statistics 23.0 yaitu Test of Homogeneity

of Variances (SPSS Indonesia, 2014). Tingkat homogenitas sebaran

data dapat dilihat dari nilai Sig. pada output yang ditampilkan program

SPSS Statistics 23.0. Kriteria ujinya yaitu terima H0 jika nilai Sig. >

0,05 dan tolak H0 jika nilai Sig. < 0,05.

Hipotesis:H0: sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.H1: sampel penelitian berasal dari populasi yang tidak berdistribusinormal.

Dengan kriteria uji, terima H0 jika nilai sig. (2-tailed) memiliki taraf

signifikan>0,05.

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

33

3. Uji perbedaan dua rata-rata

Analisis ini dilakukan dengan menggunkan SPSS Statistics 23.0.

Setelah didapatkan nilai sig. (2-tailed), nilai sig. (2-tailed) dibagi

dengan 2 untuk mendapatkan nilai sig. (1-tailed) (Pvalue, n.d.).

Adapun rumus hipotesis pada uji ini adalah:

HipotesisH0:μ1y < μ2x: Rata-rata nilai n-Gain kemampuan model

mentalsiswa kelas eksperimen lebih tinggi denganrata-rata nilai n-Gain kemampuan model mentalkelas kontrol.

H1:μ1y > μ2x: Rata-rata nilai n-Gain kemampuan model mentalsiswa kelas eksperimen lebih rendah dengan rata-rata nilai n-Gain kemampuan model mental siswakelas kontrol.

Keterangan:µ1 : Rata-rata n-Gain (x) pada kelas eksperimenµ2 : Rata-rata n-Gain (x) pada kelas kontrolx : kemampuan model mental(Sudjana,2005).

Dengan kriteria pengujian, terima H0 jika nilai sig. (1-tailed) memiliki

taraf signifikan <0,05 dan menarik kesimpulan.

e. Analisis ukuran pengaruh (effect size)

Analisis terhadap ukuran pengaruh isu sosiosaintifik terhadap peningkatan

kemampuan model mental siswa dilakukan dengan uji effect size.

Sebelumnya dilakukan uji-t terhadap perbedaan rata-rata antara nilai rata-

rata pretes dan postes. Analisis dilakukan dengan menggunakan software

SPSS Statistics 23.0. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan

ukuran pengaruh dengan rumus sebagai berikut :

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

34

µ2=

Keterangan :

µ2

= effect sizet2= t hitung dariuji-tdf =derajatkebebasan (Abujahjouh, 2014).

Dengan kriteria (Dincer, 2015) seperti pada Tabel 7 berikut:

Tabel 7. Kriteria effect size

Nilai Effect Size Kriteriaμ ≤ 0,15 Efek Diabaikan (Sangat Kecil)

0,15 < μ ≤ 0,40 Efek Kecil0,40 < μ ≤ 0,75 Efek Sedang0,75 < μ ≤ 1,10 Efek Besar

μ > 1,10 EfekSangatBesar

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

57

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik dapat meningkatkan kemampuan

model mental siswa. Indikator model mental yang dapat ditingkatkan dan

telah terlaksana dengan baik ialah kemampuan siswa dalam membuat gambar

struktur dan penulisan persamaan reaksi, sedangkan indikator model mental

yang sulit ditingkatkan ialah kemampuan siswa dalam memahami maupun

menjelaskan suatu konsep materi dalam pembelajaran.

2. Ukuran pengaruh pembelajaran berbasis isu sosiosaintifik dalam

meningkatkan kemampuan model mental siswa pada materi larutan elektrolit

dan non-elekrolit berefek besar, dimana efek tersebut memiliki

kecenderungan pengaruh positif terhadap kemampuan model mental siswa.

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

58

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan:

1. Bagi peneliti lain atau pun guru yang menggunakan pembelajaran berbasis

isu sosiosaintifik hendaknya mempertimbangkan terlebih dahulu dengan teliti

terkait dengan isu sosio-sains yang relevan agar siswa terhindar dari

miskonsepsi.

2. Bagi peneliti selanjutnya harus lebih efektif dan efisien dalam pengumpulan

data dalam penelitian agar tidak memakan waktu dan tenaga yang lebih.

3. Indikator model mental dalam memahami suatu konsep materi dapat

ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa berperan aktif selama proses

pembelajaran.

.

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

59

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R., 2013. Penerapan Model Pembelajaran Pembuktian untukMeningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi SiswaSMA. Jurnal Pendidikan MatematikaUniversitas Pendidikan Indonesia.Bandung.

Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta

Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.Jakarta.

Badudu & Zain. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pustaka SinarHarapan .Jakarta

Cangara, H. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta

Chittleborough, G.D. 2004. The Role of Teaching Models and ChemicalRepresentations in Developing Mental Models of Chemical Phenomena.

Dhindsa, H. S. Dan Treagust, D. F. 2009. “Conceptual Understanding ofBrunenian Tertiary Students : Chemical Bonding and Structure”. Brunei IntJournal of Science and Math Education.

Dyncer, S. 2015. Effects of Computer-Assisted Learning on Students'Achievements in Turkey: A Meta-Analysis. Journal of Turkish ScienceEducation, 12(1).

Frankel, J. P. dan Wallen N. E. 2008. How to Design and Evaluate Research inEducation. New York : McGraw-Hill Companies, Inc.

Gutierez, S. B.2015. Integrating Socio-Scientific Issues to Enhance the BioethicalDecision-Making Skill of High School Students. International EducationStudies, Vol. 8, No. 1. Doi: 10.5539/ies.v8n1p142.

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

60

Halim, N.D. Abd. 2013. Mental Modelin Learning Chemical Bonding : APreliminary Study Procedia. Social and Behavioral Science, 0 (0), hlm. 000-000

Harrison, A. G., & Treagust, D. F. 2000. Learning About Atoms, Molecules, andChemical Bonds: A Case Study of Multiple‐Model Use in Grade 11Chemistry. Science Education. 84(3): 352-381.

Hake, R. 2002. Analyzing Change/Gain Scores. Indiana University.Indiana

Hamzah B. U. 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta

Herlianti, Y. 2014. Blog Quest: Pemanfaatan Media Sosial pada PembelajaranSains berbasis Isu Sosiosaintifik untuk Mengembangkan KeterampilanBerargumentasi dan Literasi Sains. Sekolah Pascasarjana UniversitasPendidikan Indonesia. Bandung.

Heong, Y. M & Othman. 2011. The Level of Marzano Higher Order ThinkingSkills among Technical Education Students. International Journal of Socialand humanity, Vol. 1, No. 2, July 2011. 121-125.

Jahjouh, Y. 2014. The Effectiveness of Blended E-Learning Forum in Planningfor Science Instruction. Journal of Turkish Science Education, 11(4) : 3-16

Junaina. 2013. Pengaruh Pembelajaran Kerangka IFSO terhadap PeningkatkanModel Mental dan Penguasaan Konsep Ikatan Kimia Siswa SMA Negeri 1Way Lima. (Tesis). Program S2 Teknologi Pendidikan. ProgramPascasarjana Universitas Lampung: tidak dipublikasikan.

Keppel, G., dan Wickens, T. D. 2004. Design and Analysis: a Researcher’sHandbook. Upper Saddle River, NJ.: Pearson Prentice Hall

Mawarni, D. 2016. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam MeningkatkanModel Mental Siswa Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi LarutanElektrolit Dan Non-elektrolit.(Skripsi). Universitas Lampung. BandarLampung.

Mazfufah, N.F. 2017. Pengaruh Metode Diskusi Isu-Isu Sosiosaintifik TerhadapKemampuan Penalaran Ilmiah Peserta Didik. (Skripsi). Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Poerwadarminta, W. J. S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

61

Pustaka.Jakarta.

Putriana. 2018. Pengaruh Penggunaan Isu Sosiosaintifik Untuk MeningkatkanKemampuan Literasi Kimia Dan Metakognisi Siswa Pada Materi LarutanElektrolit Dan Non-Elektrolit. (Skripsi). Universitas Lampung. BandarLampung.

Sadler, T. D., Zeidler, D. L. .2002. The Morality of Socioscientific Issues:Construal and Resolution of Genetic Engineering Dilemmas. ScienceEducation 88: 4 – 27. DOI 10.1002/sce.10101

Santoso, A. 2010. Studi Deskriptif Effect Size Penelitian-Penelitian di FakultasPsikologi Universitas Sanata Dharma. Jurnal Penelitian, 14(1): 1-17.

Subiantoro, A.W., Aryanti, N.A., Rifai, M. & Ahmad, J.K.. 2012. Socio-Scientific Issues-Based Instruction dalam Pelajaran Biologi Lingkungandan Pengaruhnya Terhadap Reflective Judgmentdan Penguasaan KonsepSiswa Kelas X Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.LaporanPenelitian Dosen Yunior Anggota Pusdi Tahun Anggaran 2012.Pusat Penelitian Budaya, Kawasan, dan Lingkungan Hidup LembagaPenelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas NegeriYogyakarta.

Subiantoro, A. W. Ariyanti, N. A., dan Sulistyo. 2013. Pembelajaran MateriEkosistem dengan Socio-Scientific Issues dan Pengaruhnya TerhadapReflective Judgment Siswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1): 41-47.

Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Transito. Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Sunyono. 2013. Buku Model Pembelajaran Berbasis Multipel Representasi(Model SiMaYang). Aura Press. Bandar Lampung

Sunyono. 2014. Model Pembelajaran Kimia Berbasis Multiple Representasi dalamMembangun Model Mental Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia Dasar.(Disertasi) (tidak diterbitkan). Universitas Negeri Surabaya. Surabaya

Sunyono, Yuanita, L., & Ibrrahim, M. 2015a. Mental Models of Students onStoichiometry Concept in Learning by Method Based on MultipleRepresentation. The Online Journal of New Harizons in Education, 5 (2) :30-45.

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU ...digilib.unila.ac.id/58555/3/3. Skripsi Tanpa Bab...PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ISU SOSIOSAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MODEL MENTAL

62

Sunyono, Yuanita, L., & Ibrrahim, M. 2015. Supporting Students in Learning withMultiple Representation to Improve Student Mental Models on AtomicStructure Concepts. Science Education International. 26(2).

Sunyono, dan Yulianti, Dwi. 2011. Model Mental Mahasiswa Tahun Pertamadalam Mengenal Konsep Stoikiometri (Studi pendahuluan pada mahasiswaPS. Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lampung. ProsidingSeminarNasional V. 6 Juli 2011. Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta.

Sunyono, Wirya, I.W, Suyanto, E & Suyadi, G. 2009. Identifikasi MasalahKesulitan Dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X Di Propinsi Lampung.Jurnal Pendidikan MIPA – FKIP Universitas Lampung.

Utami, N. R. 2016. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan EfikasiDiri Dengan Model Mental Siswa Dalam Pembelajaran Larutan ElektrolitDan Non-Elektrolit Menggunakan Model Simayang. (Skripsi). UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Wang, C. Y. 2007. The Role of Mental-Modeling Ability, Content Knowledge,and Mental Models in General Chemistry Students' Understanding AboutMolecular Polarity.(Doctoral dissertation). University ofMissouri.Columbia.

Yuliastini, I.B, Rahayu, S. & Fajaroh, F.. 2016. POGIL Berkonteks SocioSciencetific Issus (SSI) dan Literasi Kimia Siswa SMK. Pros.SemnasPendidikan IPA Pascasarjana UM. Vol.1. Malang: PascasarjanaUniversitas Negeri Malang.

Zeidler, D.L, Sadler, T.D, Simmons, M.L & Howes, E.V. 2005. Beyond STS: AResearch-Based Framework for Socioscientific Issues Education. ScienceEducation 89: 357 – 377. DOI 10.1002/sce.20048