pengaruh pembelajaran berbantukan media...

95
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA ONLINE FACEBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA KONSEP TERMODINAMIKA Kuasi Eksperimen Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: FINA ARIYANI NIM : 103016327157 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Upload: vothuy

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA ONLINE FACEBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA KONSEP

TERMODINAMIKA

Kuasi Eksperimen Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

FINA ARIYANI NIM : 103016327157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA ONLINE

FACEBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA KONSEP

TERMODINAMIKA

Kuasi Eksperimen kelas XI-IPA Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

FINA ARIYANI

NIM 103016327157 Di bawah Bimbingan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan
Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH

Skripsi berjudul ”Pengaruh pembelajaran berbantukan media online facebook terhadap hasil belajar fisika pada konsep termodinamika” (Kuasi eksperimen Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta) disusun oleh Fina Ariyani, NIM 103016327157 telah disajikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dinyatakan LULUS pada ujian munaqasah tanggal 26 Agustus 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) pada jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), program studi pendidikan fisika.

Jakarta, 26 Agustus 2010

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPA)

Baiq Hana Susanti, M.Sc ……….. ………………

NIP. 150 299 475

Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA)

Nengsih Juanengsih, M.Pd ………... ………………

NIP. 197905102006042001

Penguji I

Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd …………. ……………...

NIP.196812282000031004

Penguji II

Erina Hertanti, M.Si ………….. ……………...

NIP. 150 293 288

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA NIP.195710051987031003

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan
Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran fisika berbantukan media online facebook terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep termodinamika. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan jenis quasi eksperimen yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah pembangunan UIN Jakarta dengan rancangan nonequivalent control group desain. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobabilty sampling dengan teknik purposive sampling. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas XI IPA, kelas A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 22 siswa dan kelas B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 21 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya sebanyak 20 soal tentang konsep termodinamika dan angket untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa terhadap pembelajaran fisika berbantukan media online facebook. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji liliefors untuk menguji normalitas data, uji fisher untuk menguji homogenitas data, uji-t untuk menguji hipotesis, dan normal gain untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan pemahaman siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis diperoleh t-hitung sebesar 3, 22 dengan derajat kebebasan (dk) = 41 dan harga t-tabel sebesar 2,08, maka t-hitung > t-tabel. Dengan demikian terdapat pengaruh pembelajaran fisika berbantukan media online facebook terhadap hasil belajar fisika siswa.

Kata Kunci: Hasil Belajar Fisika, Pembelajaran Berbantukan Media Online Facebook

i  

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

ABSTRACT

This research aims to know whether there is impact of physics learning assisted by online media Facebook to student’s physics study outcome on the topics of thermodynamics. Methods that is used in this research is experimental method with quasi experiment which is held in Madrasah Aliyah pembangunan UIN Jakarta using program of nonequivalent control group design. Technique of sample selection using nonprobabilty sampling with purposive sampling technique. Sample of this research are two XI class of natural sciences, class A as a experiment class with 22 students and class B as control class with 21 students. Research instrument that is used are multiple choice test which was tested its validity and reliability, comprise of 20 questions about concept of thermodynamics, and questionnaire to know the respond of students concerning physics learning assisted by online media Facebook. Technique of data analysis in this research using liliefors test to examine normality of data, fisher test to examine homogeneity of data, t-test to testing hypothesis, and normal gain to examine whether there is differences of student’s study outcome and understanding between experiment class and control class. From calculation result of testing hypothesis, it can be obtained that t-counting is 3,22 with degree of freedom = 41 and t-table is 2,08, then t-counting > t-table. Thereby there is impact of physics learning assisted by online media facebook to student’s physics study outcome.

Keywords: physics study outcome, learning assisted by online media facebook

ii  

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan semesta alam yang

selalu melimpahkan karunia yang tak terhitung. Hanya karena kasih sayang dan

pertolongan Allah penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini. Shalawat dan salam

senantiasa disanjungkan untuk kekasih Allah, yang begitu mencintai umatnya

melebihi dirinya, kepada para sahabat Rasulullah SAW yang berjuang menegakkan

Islam hingga sampai kepada kita saat ini, kepada tabiin, ulama, orang-orang shalih,

dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof . Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam negeri syarif Hidayatullah Jakarta

2. Baiq Hana susanti, Ketua Jurusan pendidikan IPA

3. Drs. Zamris Habib, M.Si, selaku dosen pembimbing I dan Iwan permana S.

M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang memberi bimbingan, arahan dan

motivasi

4. H. Darul Janin, S.Ag, Kepala Madrasah Aliyah pembangunan UIN Jakarta,

atas kesediaannya menyediakan tempat, sarana dan prasarana untuk penelitian

skripsi ini

5. Seluruh siswa dan siswi kelas XI IPA MA Pembangunan UIN Jakarta, atas

kesempatan dan kerjasama yang diberikan

6. Yusuf Wibisono, atas semua kebaikan dan dukungan baik moril maupun

materil, serta Shafwan dan Syamil yang selalu menjadi sumber inspirasi dan

motivasi

iii  

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

iv  

7. Almarhum Bapak, Mamah, Pipit, dan Nazli, yang selalu mengingatkan dan

ikut membantu dalam menyelesaikan amanah ini

8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun tidak

mengurangi sedikitpun rasa terimakasih dan penghormatan saya. Semoga

Allah SWT yang Maha Melihat membalas dengan balasan yang terbaik. Amin

Jakarta, Agustus 2010

Penulis

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Realitas dunia pendidikan saat ini dihadapkan pada permasalahan yang

cukup kompleks. Mulai dari kualitas pendidikan yang masih dipertanyakan

hingga standar nilai ujian nasional yang masih banyak menuai kontroversi.

Banyak hal yang melatar belakangi permasalahan tersebut sehingga tujuan

pendidikan sulit untuk diwujudkan.

Begitupun dengan mata pelajaran fisika. Pembelajaran fisika di Indonesia

masih memiliki banyak permasalahan. Permasalahan yang sama dan masih

dibicarakan hingga saat ini adalah momok pelajaran fisika sebagai pelajaran yang

sulit, penuh rumus, dan tidak menarik membuat siswa merasa malas, bosan, dan

tidak bersemangat dalam mempelajari pelajaran fisika. Kecenderungan yang

umum terjadi dalam pengajaran fisika dewasa ini adalah penekanan yang terlalu

besar pada pengerjaan soal-soal kuantitatif (melalui hitungan matematis). Padahal

permasalahan pokok dalam fisika bersifat kualitatif (pemahaman perilaku alam).

Kalaupun dilakukan perhitungan, hasil perhitungan itu harus dapat diterjemahkan

arti fisisnya. Semua rumus yang dipakai memiliki cerita yang melatarbelakangi

suatu konsep atau hukum. Rumus-rumus itu bukanlah sekumpulan simbol-simbol

matematik tak bermakna yang mengerikan1.

Secara umum yang melatarbelakangi permasalahan tersebut diantaranya:

Pertama, kurangnya kemampuan guru; kemampuan guru mencakup pemahaman

guru terhadap materi pelajaran, penguasaan kelas (mengetahui psikologi siswa),

kemampuan berkomunikasi (proses penyampaian materi pelajaran), dan memiliki

wawasan ilmu pengetahuan yang luas. Kedua, metode pengajaran yang kurang

efektif, metode yang biasa digunakan dalam proses pengajaran saat ini adalah

metode ceramah yang cenderung membosankan dan kurang menarik, membuat

siswa lebih pasif, tidak kritis, dan kurang mampu mengmbangkan ilmu

1 Sugata Pikatan dalam artikel yang berjudul Bagaimana Seharusnya Pengajaran Fisika?di unduh pada tanggal 10 Juni 2010 dari http://www.scribd.com/

1

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

2

pengetahuan yang diperolehnya. Ketiga, kurangnya fasilitas ( media ) pengajaran

yang mendukung. media pengajaran yang digunakan masih sangat sederhana dan

terbatas pada penggunaan media di dalam kelas. Padahal media pengajaran

semakin bervariatif dan berkembang serta sangat membantu jika digunakan secara

tepat dalam proses pengajaran. Selain itu ada juga permasalahan manajemen,

kurikulum dan lain sebagainya.

Keseluruhan permasalahan tersebut menyebabkan output atau hasil dari

proses pembelajaran fisika masih rendah. Permasalahan ini tentunya akan menjadi

semakin komplek jika tidak ditindaklanjuti dengan proses pembenahan yang

bertahap, konsisten dan berkesinambungan. Harus ada satu langkah konkrit yang

dilakukan yakni dengan mengidentifikasi permasalahan tersebut menjadi lebih

spesifiik.

Salah satu faktor yang mungkin bisa memperbaiki permasalahan tersebut

adalah pemanfaatan media pembelajaran. Secara umum, media berperan membuat

pendidikan menjadi lebih produktif, berdaya mampu tinggi, aktual, dan menarik.

Secara khusus, media bermanfaat untuk menyederhanakan materi pelajaran yang

kompleks, menampakbesarkan yang kecil, menampakkecilkan yang besar,

mempercepat dan memperlambat proses, mendekatkan yang jauh, menjauhkan

yang dekat, menunjukkan beroperasinya suatu proses, dan lain sebagainya2.

Mengingat pentingnya media dalam pengajaran sebagaimana dibahas di atas,

maka menjadi krusial dan mendesak bagi para pengajar untuk memiliki

keterampilan mengolah media. Karena urgensi dari penggunaan media tersebut

kegiatan belajar mengajar bahkan telah semakin bergeser dari sistem

penyampaian materi melalui ceramah ke arah sistem penggunaan media. Di

negara-negara maju, peranan media sangat dominan bahkan sampai mengancam

posisi guru di kelas. Ada banyak media yang bisa digunakan dalam pembelajaran

fisika. Namun, media internet dirasa lebih tepat digunakan di era teknologi

canggih seperti sekarang ini, dimana informasi begitu mudah dan cepat diperoleh

tidak terbatas ruang dan waktu. 2 Zainal Abidin, Media Internet Untuk Pembelajaran Fisika yang Menyenangkan, Makalah disampaikan pada Simposium Nasional 1, Inovasi pembelajaran dan Pengelolaan Sekolah, Jakarta, 2003, hal 1.

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

3

Salah satu media tercanggih abad ini adalah media internet. Internet

merupakan salah satu hadiah media terbesar abad 20 dan juga merupakan jendela

informasi dunia tanpa batas. Bahkan internet dapat juga dipandang sebagai

perpustakaan yang tanpa batas cakupannya. Di internetlah kita peroleh beragam

informasi global mulai dari dunia politik, ekonomi, hiburan, pariwisata, hingga

ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan sudah banyak universitas maupun

sekolah tingkat atas di dunia, terutama di negara-negara maju, yang telah

memanfaatkan internet tidak hanya sebagai jendela informasi, namun juga sebagai

media pembelajaran yang interaktif3.

Perkembangan teknologi internet yang paling menonjol saat ini adalah

fenomena situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, friendster, blogger dan

lain-lain. Situs jejaring sosial facebook kini merupakan salah satu situs yang

paling sering di akses dan merupakan situs nomor satu yang paling sering diakses

diantara situs-situs sejenis. Semua orang baik muda maupun tua, kecil maupun

besar mengetahui dan mengakses facebook. Tidak terkecuali pelajar, mahasiswa,

guru, dosen, maupun kalangan akademisi lainnya. Kemudahan akses yang

diberikan serta aplikasi menu yang bervariasi membuat orang tertarik untuk

bergabung. Ada banyak kelebihan yang dimiliki situs jejaring social facebook4

diantaranya: Pertama, facebook lebih informatif. Kedua, facebook memiliki

kemudahan dalam pengecekan komunikasi dengan orang lain. Ketiga, kita dapat

menampilkan foto, video atau tautan dari website internet sesuai yang bisa

dimanfaatkan untuk memperluas cakrawala berfikir siswa akan materi yang

disampaikan. Keempat, sebagai media promosi dan membangun komunitas, hal

ini sangat penting sebagai syarat terciptanya media pembelajaran yang efektif.

Kelima, memiliki mekanisme pencegahan terhadap pengambilalihan akun

facebook secara ilegal dengan kata lain sistem keamanan facebook cukup baik.

Manfaat tersebut tentunya bisa menjadi terobosan yang bermanfaat dalam

dunia pendidikan khususnya pengajaran jika dimanfaatkan secara tepat dan

efektif. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh UNESCO dan World Bank 3 Ibid, hal. 1. 4 Mardiana Wati dan A. R. Rizky, 5 Jam Belajar Cepat Menggunakan Facebook, Bandung: Yrama Widya, 2009, hal. 3.

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

4

yang menyatakan bahwa pada negara berkembang sangat diperlukan adanya

perubahan pendekatan dan paradigma pembelajaran. Jika tidak demikian, negara

berkembang tidak akan mampu bersaing di era ekonomi yang berlandaskan ilmu

pengetahuan (knowledge-based economy). Era tersebut mengharuskan para

pekerjanya secara cepat menemukan berbagai informasi yang diperlukan,

menimbang dan mengevaluasi informasi tersebut agar memiliki tingkat akurasi

yang tinggi dan tidak bias, serta mempergunakan informasi tersebut untuk

mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi5.

Pemanfaatan website jejaring social facebook sebagai media pembelajaran

fisika khususnya pada konsep termodinamika terletak pada bentuk pembelajaran

konsep termodinamika yang lebih menarik jika dibandingkan dengan metode

ceramah. Konsep termodinamika yang merupakan cabang ilmu fisika yang

mempelajari hubungan antara kalor, energi mekanik, serta aspek-aspek lain dari

energi dan perpindahannya hadir dalam situs web jejaring sosial facebook yang

tidak lain merupakan situs website internet yang sering siswa akses dan sangat

akrab dengan keseharian siswa. Dengan materi yang disajikan secara singkat,

padat, dan jelas membuat siswa tidak malas untuk membaca materi tersebut.

Kemudahan mengakses materi kapanpun dan dimanapun membuat siswa bisa

menentukan sendiri kapan waktu yang tepat dan tempat yang nyaman untuk

belajar sehingga lebih baik dalam menyerap pelajaran. Selain itu dengan tautan

(materi tambahan) yang tampil difacebook siswa diharapkan mampu mengeksplor

materi tersebut lebih luas tidak terbatas pada materi yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

penulis tertarik untuk meneliti dan membahas skripsi dengan judul “Pengaruh

Pembelajaran Berbantukan Media Online Facebook Terhadap Hasil Belajar

Fisika Pada Konsep Termodinamika”.

5 Eti Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, dan Prima Gusti yanti, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006 , hal. 77.

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

5

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini masalah dapat di identifikasikan menjadi:

1. Pelajaran fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan tidak menarik

2. Rendahnya hasil belajar fisika siswa

3. Kurangnya pemanfaatan media teknologi dalam proses pembelajaran

fisika

C. Pembatasan Masalah

Agar memudahkan dalam penyusunan skripsi ini dan tidak menimbulkan

penafsiran yang berbeda, maka penulis membatasi permasalahan skripsi ini

pada pengaruh pembelajaran berbantukan media online facebook terhadap

hasil belajar fisika pada konsep termodinamika, Hasil belajar siswa pada

penelitian ini dalam bentuk penilaian kognitif siswa yang meliputi jenjang

pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), dan sintesis

(C5).

D. Perumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbantukan media online facebook

terhadap hasil belajar fisika siswa?

2. Bagaimanakah perbedaan antara hasil belajar fisika siswa yang belajar

dengan pembelajaran berbantukan media online facebook dengan hasil

belajar fisika siswa yang belajar dengan metode ceramah?

3. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran berbantukan media

online facebook?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

a. Pengaruh pembelajaran berbantukan media online facebook dalam

meningkatkan hasil belajar fisika siswa

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

6

b. Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang belajar dengan

pembelajaran berbantukan media online facebook dengan hasil belajar

siswa yang belajar dengan metode ceramah

c. Respon siswa terhadap pembelajaran berbantukan media online facebook

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi guru, menambah pengetahuan guru akan pemanfaatan media

pembelajaran secara efektif yakni media online facebook dalam proses

pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan

media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi

2. Bagi Siswa, dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa pada

pelajaran fisika sehingga mampu mempengaruhi hasil belajar siswa

3. Bagi sekolah, Sebagai bahan evaluasi pembelajaran fisika agar lebih baik

dan bermutu sekaligus menjadi terobosan baru dalam dunia pendidikan

4. Bagi Penulis, menjadi referensi bentuk pembelajaran yang baru yang bisa

diterapkan dalam proses pembelajaran fisika dimasa yang akan datang dan

menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kemampuan menggunakan

media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai

sarana pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran fisika yang

lebih baik.

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

7

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PERUMUSAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin “medium” yang secara harfiah berarti

perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan1. Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan

(Association of education and communication technology / AECT) di Amerika,

membatasi pengertian media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan

orang untuk menyalurkan pesan atau informasi2. Pada tahun 1975 Gagne dan

Briggs mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tipe

recorder, kaset, video, kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar grafik,

televise dan computer3. Sedangkan menurut asosiasi pendidikan nasional

(National Education Association / NEA) media adalah bentuk-bentuk komunikasi

baik tercetak maupun audiovisual serta peralatnnya. Media hendaknya dapat

dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca4. Diantara pengertian yang

berbeda tersebut terdapat persamaan tentang arti media sebagai segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian minat serta perhatian

siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Berdasarkan beberapa pengertian media di atas, berikut ciri-ciri umum

media dapat diuraikan menjadi5:

1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, 2009, hal. 3. 2 Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 6. 3 Arsyad, Op. Cit., hal.4. 4 Sadiman, Op. Cit., hal. 6. 5 Arsyad, Op. Cit., hal.6-7.

7

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

8

1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal

sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat

dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera

2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai

software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam

perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa

3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio

4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik

di dalam maupun di luar kelas

5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru

dan siswa dalam proses pembelajaran

6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio,

televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video,

OHP), atau perorangan (misalnya: modul, computer, radio tape atau kaset,

video recorder)

7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan menejemen yang berhubungan

dengan penerapan suatu ilmu.

Menurut Gerlach dan Ely (1971) ada tiga ciri media yang merupakan petunjuk

mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media

yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya,

diantaranya: yang pertama, media pendidikan memiliki ciri fiksatif (fixative

property); ciri ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif

ini media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada

suatu waktu tertentu ditranportasikan tanpa mengenal waktu. Yang kedua, media

memiliki ciri manipulatif (manipulative property) yaitu kejadian yang memakan

waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit

dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Yang ketiga, media

memiliki ciri distributif (distributive property); ciri ini memungkinkan suatu objek

atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

9

tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang

relative sama mengenai kejadian itu6.

Sedangkan manfaat media pengajaran dalam proses belajar antara lain7:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pengajaran yang lebih baik

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semat-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap

jam pelajaran

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Agar tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai diperlukan ketelitian

dalam memilih media pembelajaran, berikut ini merupakan kriteria-kriteria yang

harus diperhatikan, diantaranya8:

1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas

dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan

instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,

lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yang

sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan

bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa

3. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah

diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar

6 Arsyad, Op. Cit., hal. 12-14. 7 Nana Sudjana danAhmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar baru Algesindo, 2005, hal. 2. 8 Ibid, hal. 2.

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

10

4. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media, syarat

utama yang diperlukan adalah guru dapat menggunakannya dalam proses

pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya

tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi

belajar siswa dengan lingkungannya

5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung

6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan

pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehigga makna yang

terkandung didalamnya dapat dipahami oleh para siswa

2. Pengertian Pembelajaran Online

Media pembelajaran yang tepat digunakan pada masa sekarang ini adalah

media berbasis teknologi. Pengertian teknologi sendiri merupakan perpaduan

yang kompleks dari manusia dan mesin, ide, prosedur, pengelolaan (Hoban, dalam

AECT,1977). Kata teknologi seolah tak lepas dari ilmu pengetahuan karena

memang pada hakikatnya teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan lain

yang terorganisir ke tugas-tugas praktis (Galbraith, AECT, 1977). Teknologi

adalah penerapan sistemik dan sistematik dari konsep ilmu perilaku dan ilmu

fisika serta pengetahuan lain untuk memecahkan suatu masalah9.

Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (Information and

Communication Technology/ICT) merupakan tulang punggung aplikasi Web 2.0.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang fenomenal dan

menjadi awal munculnya aplikasi web adalah Internet. Internet merupakan

jaringan global komputer dunia, besar dan sangat luas sekali dimana setiap

komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di

seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari text, gambar,

audio, video, dan lainnya. Internet itu sendiri berasal dari kata interconnection

networking, yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan

9 Arief S. Sadiman, dalam artikel yang berjudul Peran Teknologi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Dasar, pada Jurnal Teknodik No. 8/IV/TEKNODIK/MEI/2000, hal. 7.

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

11

berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon,

satelit, dan lainnya10.

Internet merupakan media teknologi yang multifungsi yang bisa

dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Suatu pembelajaran yang memanfaatkan

media internet sebagai alat bantu proses pembelajaran dinamakan pembelajaran

online, atau juga bisa disebut e-education atau e-leaning atau secara spesifik

dalam dunia pendidikan dinamakan model pembelajaran jarak jauh. Istilah e-

learning memiliki definisi yang sangat luas. e-learning terdiri dari huruf e yang

merupakan singkatan dari elektronik dan kata learning yang artinya pembelajaran.

Dengan demikian e-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran dengan

memanfaatkan bantuan perangkat elektronik khususnya perangkat komputer.

Istilah e-learning dapat pula didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi

informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam bentuk dunia maya11. E-

learning juga dapat diartikan sebagai sebuah program aplikasi berbasis internet

yang memuat semua informasi tentang pendidikan seputar pendidikan yang jelas,

dinamis, akurat dan up to date serta memberikan kemudahan bagi para pembelajar

untuk melakukan pembelajaran secara online12.

Secara umum terdapat dua model pengajaran online, yaitu synchronous

dan asynchronous. Pada model asynchronous, siswa belajar dengan langkahnya

sendiri, melihat bahan kuliah dan catatan dan mengambil masukan dari pengajar

ketika siswa memiliki waktu. Siswa berkomunikasi dengan pengajar dan sesama

siswa melalui chatting, e-mail, dan mengikuti grup diskusi. Siswa belajar sesuai

dengan kecepatan belajar dan kesibukannya. Hanya tugas dan tes yang biasanya

terjadwal mengikuti batas akhir. Sementara pada model synchronous, siswa

belajar pada kelas maya dalam waktu yang sebenarnya seperti pada kelas

konvensional. Pengajar memimpin kelas dengan menayangkan presentasi slide

atau para siswa dapat melihat pengajar melalui video berbasis web secara

langsung. Selain itu model synchronous mengandalkan fitur chatting yang

10 Teguh Handoko dalam artikel yang berjudul Sejarah perkembangan internet yang diunduh dari http://www.sejarah-internet.com/pengertian-internet/ diakses pada tanggal 1 Juni 2010. 11 Munir, Op. Cit., hal. 169. 12 Ibid, hal. 170.

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

12

memungkinkan pengajar dan siswa berinteraksi sesamanya dan dapat

menggunakan saluran pribadi ketika membutuhkan bantuan tanpa mengganggu

pengajaran yang berlangsung. Namun keharusan untuk mengikuti pengajaran

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan seperti pada kelas konvensional

menyebabkan model synchronous kalah populer dibanding model

asynchronous13.

Pembelajaran online atau e-learning merupakan pengembangan dari

sistem pembelajaran jarak jauh. Secara umum pendidikan jarak jauh didasarkan

pada keterpisahan antara siswa dan pengajar dalam ruang dan waktu, pemanfaatan

(paket) bahan belajar yang dirancang dan diproduksi secara sistematis, adanya

komunikasi tidak terus-menerus (non-continous) antara siswa dengan siswa, tutor,

dan organisasi pendidikan melalui beragam media, serta adanya penyeliaan dan

pemantauan yang intensif dari suatu organisasi pendidikan14. Sistem pendidikan

jarak jauh memiliki mempunyai dua komponen yaitu sistem belajar jarak jauh

(distance learning) dan sistem pengajaran jarak jauh (distance teaching) (Keegan,

1990) Sistem belajar jauh memberikan penekanan kepada siswa dan proses belajar

(learner-centered), sedangkan sistem pengajaran jarak jauh lebih berfokus pada

proses pengajaran, sistem organisasi, dan pengajarnya (teacher and system

centered). Sementara itu, sistem pendidikan jarak jauh berfokus pada kedua sisi

secara utuh, baik pada siswa dan proses belajarnya, maupun pada proses

pengajaran, sistem organisasi, dan pengajarnya15. Sedangkan unsur yang harus

dimiliki oleh pembelajaran jarak jauh berbasis web diantaranya:

1.) Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance

learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan

siswa , dimana siswa dapat menambah kemampua, membaca materi

pelajaran, mencari informasi dan sebagainya

13 Dragan dan Behr (2001) sebagaimana dikutip oleh Amir F. Sofyan, “Perkembangan Perangkat Lunak Pengelolaan Pengajaran Berbasis Web”, mimeo, diunduh dari http://journal.amikom.ac.id/index.php/informatika/article/download/92/44, diakses pada tanggal 10 Juni 2010. 14 Paulina Pannen,”Pengertian sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh”, dalam Tian Belawati (Editor, dkk), Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, Jakarta: Universitas terbuka, 1999, hal.17. 15 Ibid, hal. 12.

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

13

2.) Interaksi dalam grup; siswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk

mendiskusikan materi yang diberikan oleh guru. Guru dapat hadir dalam

grup ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang

diberikannya

3.) Sistem administrasi siswa; dimana siswa dapat melihat informasi

mengenai status siswa , prestasi siswa dan sebagainya

4.) Pendalaman materi dan ujian; biasanya guru sering mengadakan quiz

singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah

diajarkan serta melakukan tes pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus

dapat diantisipasi oleh web based distance learning

5.) Perpustakaan digital; pada bagian ini terdapat berbagai informasi

kepustakaan, tidak terbatas pada buku, tetapi juga pada kepustakaan digital

seperti suara, gambar, dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai

penunjang dan berbentuk data base.

6.) Materi online diluar materi kuliah; untuk menunjang perkuliahan

diperlukan juga bahan bacaan dari web lain. Oleh karena itu pada bagian

ini guru dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan

lainnya untuk dipublikasikan kepada mahasiswa lainnya melali web16.

Metode belajar jarak jauh dan teknologi informasi bertemu dengan strategi

belajar kelas sehingga menciptakan suatu lingkungan baru yang disebut dengan

program belajar fleksibel (flexible learning) (Moran, 1997). Program belajar

fleksibel ini perlu dicermati karena hal ini merupakan tantangan yang harus segera

diwujudkan guna mengantisipasi masa depan17.

e-learning atau pembelajaran online memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan dalam proses pembelajaran online menurut Bates dan

Wulf pada tahun 1996 adalah:

1. Meningkatkan interaksi pembelajaran (enchange interactivity)

16 Hamzah B. Uno, M. Pd, “Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif”, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, hal. 39. 17 Aminudin Zuhairi,”Model – Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh”, dalam Tian Belawati, dkk (Editor), Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, hal. 57.

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

14

2. Mempermudah interaksi pembelajaran di mana dan kapan saja (time and

place flexibility)

3. Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience)

4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran

kan interaksi antara guru dan

rung lebih terfokus pada aspek teknologinya

rung kearah pelatihan dan kurang

dan menguasai strategi, metode, atau teknik

rning memerlukan motivasi belajar yang tinggi

arena terbatasnya

n dan keterampilan (skill and knowledge) dalam

. Pengertian Media Facebook

jaringan sosial dimana para pengguna dapat

bergab

(easy updating of content as well as archivable capabilities)

Kekurangan atau kelemahan dari e-learning adalah:

1. Terpisahnya antara pengajar siswa menyebab

siswa kurang maksimal

2. Teknologi e-learning cende

bukan pada aspek pendidikannya

3. Proses pembelajarannya cende

memperhatikan aspek afektif

4. Pengajar dituntut mengetahui

pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin

belum dikuasai

5. Proses pembelajaran e-lea

karena dalam praktek pembelajarannya dilakukan secara mandiri. Jika

motivasi siswa kurang maka proses pembelajaran akan mengalami

kegagalan dan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai

6. Tidak semua siswa dapat memanfaatkan internet k

fasilitas yang dimiliki

7. Kurangnya pengetahua

mengoperasikan computer dan memanfaatkan internet secara maksimal18.

2

Facebook adalah website

ung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk

melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat

menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbaharui profil

18 Munir, Op. Cit., hal. 174-177.

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

15

pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya19. Berikut ini merupaka

tampilan halaman depan dari facebook.

Gambar 2.1. Tampilan halaman depan facebook

Facebook atau disingkat FB diluncurkan pada tanggal 4 februari 2004.

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg seorang mahasiswa Harvard kelahiran

14 mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School.

Pada awal masa berdirinya situs web jejaring sosial ini keanggotaannya

masih dibatasi untuk siswa dari Harvard college. Dalam dua bulan selanjutnya

keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston college,

Boston Univercity, MIT, Tufts, rochester, stanford, Nyu, Northwestern) dan

semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain

yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun

setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat

elektronik (email) suatu universitas (seperti: .edu, .ac, .uk, dll) dari seluruh dunia

dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini.

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat

atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan

alamat surat elektronik apapun dapat mendaftar di facebook. Pengguna dapat

memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti

berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis.

Hingga juli 2007, facebook memiliki jumlah pengguna terdaftar paling

besar diantara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta 19 SEAMOLEC, Facebook: Mobile Collaborative Learning, Jakarta: SEAMOLEC, 2009, hal. 1.

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

16

anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari september 2006 hingga

september 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling

banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika

Serikat, mengungguli situs publik lain seperti flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat

setiap harinya20.

Facebook memiliki banyak kelebihan, diantaranya: Tampilan facebook di

design sedemikian rupa sehingga adanya iklan tidak menganggu pengguna

facebook dalam proses penggunaannya, Tersedianya layanan jaringan atau

network yang bisa di-sorting sesuai dengan dengan posisi pengguna (user). Dari

start awal pembuatan account disesuaikan berdasarkan negara sehingga

mempermudah pencarian jaringan atau teman, Adanya layanan group yang

terfokus, foto album dengan kapasitas quota unlimited atau tidak terbatas,

Layanan selling (penjualan/penawaran barang atau jasa) yang diperbolehkan antar

user, Tersedianya layanan event, dengan mudah user bisa mengetahui, membuat

suatu acara bersama sepeti reuni, pesta, ataupun launching suatu produk, Layanan

status update bisa diisi kapan saja dan dimana saja dengan posisi menu yang

mudah terlihat, Layanan mobile access yakni layanan untuk mobile dengan

feature bisa melalui sms, Layanan mobile browsing dapat diakses melalui

handphone dan disesuaikan dengan kondisi handphone sehingga lebih cepat

diakses, Anti fake Account and spam (layanan security yang aman), Memiliki

layanan develop your facebook widget yakni beragam aplikasi yang bisa

digunakan seperti games, feed reader, dan macam-macam aplikasi lainnya,

Tersedia layanan chatting, dan yang terakhir dapat mengirimkan gift kepada

pengguna lain dengan berbagai macam jenis gift21.

Beberapa elemen dasar facebook antara lain:

1. Temukan orang yang anda kenal, berfungsi untuk menemukan atau

mencari teman yang sesuai dengan sekolah, daerah, dan lain sebagainya.

2. Lihat dan sunting profil anda, berfungsi untuk melengkapi data profil

dalam akun facebook 20 Di unduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook, diakses tanggal 25 April 2010. 21 Di unduh dari http://omdimas.com/tentang-facebook-dan-keunggulannya, diakses tanggal 25 april 2010.

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

17

3. Terhubung dengan teman-teman, berfungsi untuk menambahkan daftar

teman

Berikut ini merupakan tampilan facebook setelah pengguna facebook

mendaftar sebagai anggota atau member facebook.

Gambar 2.2. Elemen dasar facebook

Setelah melengkapi teman dalam facebook, maka dalam layar website

facebook akan terlihat seperti gambar berikut:

Gambar 2.3. Tampilan layar facebook

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

18

Pada tampilan facebook dibagian atas terdapat beberapa menu diantaranya:

1. Menu beranda; menu ini berfungsi untuk berpindah secara cepat pada

halaman pertama kali setelah pengguna login. Beranda ini berisi uraian

status teman ditengah dinding, kiri berisi kabar berita dan sebelah kanan

biasanya terdapat iklan

2. Menu profil; menu ini mengantarkan pengguna ke halaman profil.

Halaman ini berisi profil pribadi, foto, informasi diri sekaligus status yang

dibuat oleh pribadi pengguna facebook

3. Menu teman; menu ini berfungsi untuk menampilkan foto-foto teman yang

sudah masuk dalam daftar pertemanan

4. Menu pesan masuk; menu ini berfungsi untuk membuka halaman pesan-

pesan terbaru yang dikirim oleh teman

5. Menu pengaturan; pada menu ini pengguna dapat leluasa mengatur

informasi diri, jaringan, dan lain sebagainya

6. Menu keluar; menu ini berfungsi untuk keluar dan mengakhiri penggunaan

facebook

7. Menu kotak pencarian; menu ini berfungsi untuk menacari teman atau

jaringan yang sudah terdaftar dalam jaringan facebook

Pada dinding facebook (Gambar 2.4) juga terdapat menu aplikasi yang

merupakan fasilitas facebook yang siap digunakan. Menu aplikasi tersebut,

terdiri dari: yang pertama, ikon koleksi foto; Aplikasi ini diarahkan pada

pembuatan album foto dan penggunaan dan pengelolaan album foto tersebut.

Yang kedua, ikon video; pada ikon video ini, pengguna dapat mengunduh

(upload) video, menampilkan dan mengelolanya. Yang ketiga, ikon grup; pada

ikon grup ini pengguna dapat bergabung kedalam group yang sudah ada dalam

facebook atau membuat sendiri group baru sesuai dengan minat pengguna dan

mengajak orang lain yang mempunyai minat yang sama. Yang keempat, ikon

acara; pada ikon ini pengguna dapat membuat agenda kegiatan sendiri atau

mengikuti agenda yang telah dibuat oleh orang lain. Yang kelima, ikon

catatan; pada ikon ini pengguna dapat membuat catatan atau tulisan, artikel

sendiri, atu meng-import artikel orang lain dalam blog tertentu. Yang ketujuh,

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

19

ikon tautan; pada ikon ini pengguna dapat membuat email (link) dari alamat

website lain. Yang kedelapan, ikon obrolan; pada ikon ini pengguna dapat

mengaktifkan atau mengnonaktifkan fasilitas chatting. Yang terakhir, ikon

pemberitahuan; ikon ini berisi catatan-catatan aktivitas yang anda lakukan

dalam facebook22. Menu aplikasi tersebut terdiri dari symbol-simbol yang

sangat mudah dikenali, diantara seperti pada gambar simbolikon berikut ini:

Gambar 2.4 simbol ikon facebook

Sedangkan manfaat facebook dalam dunia pendidikan, yakni23:

1. Bersifat sosial dan mobile collaborative learning, membangun ikatan

sosial (antara teman sekelas/ sekantor, dsb) dan bersifat mobile.

2. Membuat kelompok/grup untuk studi / kerja, meningkatkan keterikatan

antara siswa-siswa atau siswa-pengajar atau pengajar-pengajar

3. Ajang belajar menulis untuk menuangkan ide

4. Menembus ruang dan waktu

5. Pengembangan proses pembelajaran yang bervariatif

Secara khusus manfaat facebook yang bisa dimanfaatkan sebagai media

pembelajaran adalah layanan grup. Layanan grup ini memiliki beberapa kelebihan

yang tidak dimiliki situs web jejaring social sejenis diantaranya kemampuan

membangun jaringan suatu kelompok tertentu lebih cepat dan informatif. Pada

fitur ini juga tersedia forum diskusi yang membuat proses pengajaran menjadi

lebih interaktif dalam bentuk komentar antara guru dan siswa maupun diskusi 22 Mardiana Wati dan A. R. Rizky, 5 Jam Belajar Cepat Menggunakan Facebook, Bandung: Yrama Widya, 2009, hal. 21-27. 23 SEAMOLEC, Op. Cit., hal. 2.

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

20

antara sesama siswa dalam membahas materi pelajaran yang telah ditampilkan

pada forum diskusi tersebut. Kelebihan lain dilayanan grup ini adalah guru bisa

menautkan materi tambahan yang diperoleh dari internet pada menu beranda grup,

dengan bentuk tautan materi yang menarik seperti gambar-gambar bergerak dan

penemuan terbaru mengenai materi yang diajarkan. Berikut ini merupakan

langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat suatu group difacebook,

diantaranya:

1. Pastikan pengguna berada dalam jendela facebook atau beranda

2. Klik ikon group yang ada disebelah kiri jendela facebook

3. Dilayar jendela grup, klik “buat group”

4. Dilayar akan terlihat beberapa pilihan dan ketik kotak yang tersedia,

Pilihan tersebut terdiri dari:

a. Nama group , berisi nama group yang diinginkan

b. Keterangan, berisi sesuatu yang menggambarkan tentang group yang

akan dibuat

c. Jenis group, pilih sesuai dengan group yang akan dibuat termasuk

kedalam kelompok bisnis, music, akademik, atau yang lainnya

d. Berita terbaru, info awal bisa berisi ajakan, atau himbauan kepada

orang lain agar bergabung kedalam grup yang akan dibuat

e. Kantor, alamat perusahaan atau alamat tempat tinggal pembuat group

f. Email dan situs web, alamat email atau web yang dimiliki pembuat

group

g. Nama jalan, berisi alamat pengguna terbaru

h. Kota/ daerah, berisi nama kota tau daerah tempat tinggal pembuat

group

5. Terakhir klik tombol pembuat group

Setelah selesai membuat group langkah selanjutnya adalah menyisipkan

gambar atau logo yang sesuai dengan group yang telah dibuat . cara mengisi

gambar grup ini sama dengan proses memindahkan gambar dari komputer ke

semua bentuk website internet. Berikut ini merupakan contoh group facebook

yang sudah diberi gambar.

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

21

Gambar 2.5. Contoh group facebook

3. Pengertian Belajar Fisika

Menurut James O. Wittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai proses

dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

“learning maybe defined as the process by which behavior originates or is altered

through training or experience.”(Whittaker,1970: 1). Sedangkan menurut Howard

l. Kingsley “Learning is the process by which behavior ( in the broadersense ) is

originated or changed through practice or training.”(kingsley, 1957:12) yang

artinya belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan

atau diubah melalui praktek atau latihan24. Sedangkan definisi belajar menurut

Spears, Gronbach, Hilgard, dan W. Stern dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral changes,

actual maupun potensial)

b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan

baru

c. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha

24 Wasty Soemanto, M. Pd, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, hal.104.

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

22

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Arden N. Frandsen adalah

sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, terdiri dari:

a. Faktor non sosial yaitu kondisi suhu, udara, waktu, tempat, alat-

alat yang digunakan untuk belajar yang dapat membantu atau

mengganggu proses atau kegiatan belajar

b. Faktor sosial yaitu manusia, atau orang lain yang bisa

mempengaruhi atau tidak proses belajar tergantung dari tipe belajar

masing-masing orang

2. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, terdiri dari:

a. Faktor fisiologis yaitu terdiri dari tonus jasmani dan keadaan

fungsi fisiologis tertentu, tonus jasmani terdiri dari: nutrisi yang

cukup dan penyakit yang diderita. Sedangkan keadaan fungsi

jasmani tertentu yaitu fungsi pancaindera yang berfungsi dengan

baik akan sangat mempengaruhi proses belajar

b. Faktor psikologis terdiri dari: (1) adanya sifat ingin tahu dan ingin

menyelidiki dunia yang lebih luas (2) adanya sifat yang kreatif

yang ada pada manusia dan keinginan uuntuk selalu maju (3)

adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru,

dan teman-teman (4) adanya keinginan untuk memperbaiki

kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan

kerjasama maupun dengan kompetisi (5) adanya keinginan untuk

mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran (6) adanya

ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada proses belajar

Sedangkan Moslow mengemukakan motif-motif untuk belajar itu adalah:

1. Adanya kebutuhan fisik

2. Adanya kebutuhan akan rasa aman, bebas dari kekhawatiran

3. Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan

dengan orang lain

4. Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

23

5. Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau mengetengahkan diri25

Kegiatan “belajar” adalah suatu proses yang kompleks dan dipengaruhi

oleh berbagai faktor. Sebagai suatu proses, kegiatan belajar memproses input

(masukan) dan menghasilkan output (keluaran). Dengan demikian, kita dapat

menganalisis kegiatan belajar dengan pendekatan analisis sistem (gambar 2.1).

Dengan pendekatan ini, kita dapat mengetahui berbagai faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Input Instrumenal

Gambar 2.6. Proses Belajar-Mengajar

Input mentah adalah bahan baku yang perlu diolah dalam proses belajar-

mengajar dimana dalam proses ini berpengaruh pula sejumlah faktor yaitu input

lingkungan dan sejumlah input yang sengaja dirancang dan dimanipulasikan

(input instrumenal) guna menunjang tercapai-nya output yang dikehendaki. Input

lingkungan terdiri dari lingkungan alam dan lingkungan sosial. Sedangkan yang

termasuk input instrumenal adalah kurikulum, bahan pelajaran, guru, sarana dan

fasilitas, serta manajemen sekolah.

Dalam proses belajar-mengajar di sekolah, input mentah adalah siswa

yang memiliki karakteristik fisiologis dan psikologis tertentu. Karakteristik

fisiologis meliputi kondisi fisik dan panca indera. Sedangkan karakteristik

25 Sumadi Suryabrata, Ph. D, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, hal 232-237.

Input Mentah Proses Belajar-Mengajar Output

Input Lingkungan

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

24

psikologis meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif.

Semua faktor ini dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Di dalam keseluruhan sistem, input instrumenal adalah faktor yang

sangat penting dan paling menentukan dalam pencapaian output yang dikehendaki

karena input instrumenal inilah yang menentukan bagaimana proses belajar-

mengajar itu akan terjadi di dalam diri si siswa26.

Kualitas input menyangkut mutu input diukur dari kriteria penerimaan

murid. Input rendah bila dibawah standar minimal, input itu berkualitas bila diatas

standar yang telah ditetapkan. Standar itu sendiri sifatnya relatif atau arbitrary.

Kualitas proses adalah mutu keseluruhan factor yang terlibat dalam proses

pendidikan seperti murid, guru, kurikulum, fasilitas pendidikan, manajemen,

sumber belajar, dan terbatasnya biaya untuk proses. Sedangkan kualitas output

adalah menyangkut hasil proses sistem. Output itu rendah atau tinggi mutunya

bilamana dibawah atau diatas standar yang telah ditetapkan. Bilamana standard itu

memang ada27.

Fisika adalah bidang ilmu yang yang banyak mempelajari konsep yang

bersifat abstrak. Oleh karena itu dalam mempelajarinya menuntut banyak

kemampuan dalam melakukan penggambaran mental tentang sesuatu yang

dipelajari dengan beralasan bahwa IPA (Fisika) termasuk ilmu yang relatif sulit

untuk dipelajari28. Akibatnya dilapangan banyak siswa yang tidak menyukai

pelajaran fisika. Padahal disisi lain fisika sangat diperlukan dalam dalam

meningkatkan daya nalar siswa dan dapat melatih siswa agar mampu berfikir

logis, kritis, sistemis dan kreatif.

4. Pengertian Konsep Termodinamika

Termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari hubungan

antara antara kalor, energi mekanik, serta aspek-aspek lain dari energi dan

26 M. Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal 107. 27 Muhammad Fakry Gaffar, Perencanaan Pendidikan: Teori dan metodologi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 1987 , hal 117-118. 28 Indrawati, “Potensi Laboratorium Fisika di SMA Dalam Mendukung Pelaksanaan Pendidikan”, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 064 Tahun Ke-13, Januari 2007, hal. 109-110.

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

25

perpindahannya. Untuk mempelajari termodinamika siswa harus memahami

beberapa definisi dari konsep termodinamika29, diantaranya:

1. Sistem dan lingkungan , sistem adalah suatu bagian terpisah yang menjadi

pusat perhatian kita. Sebuah sistem dapat berupa ruang, benda, kuantitas

bahan, dan lain-lain. Adapun lingkungan adalah sesuatu diluar sistem yang

dapat mempengaruhi keadaan sistem secara langsung

2. Kalor merupakan energi yang berpindah akibat perbedaan suhu antara

sistem dan lingkungan. Sistem dapat melepaskan kalor ke lingkungan dan

sebaliknya lingkungan dapat pula memberikan kalor kepada sistem. Kalor

dilambangkan dengan Q

3. Usaha, untuk setiap proses dengan volume (V) tetap usaha yang dilakukan

sistem bernilai nol, sedangkan jika V2 >V 1 berarti usaha (W) dilakukan

oleh sistem dan bertanda positif. Sebaliknya jika usaha V2 < V 1 berarti

usaha (W) dilakukan pada sistem dan usaha ini bertanda negative

4. Energi dalam merupakan keadaan karakteristik gas yang tidak dapat

diukur secara langsung. Yang dapat diukur secara langsung langsung

hanyalah perubahannya (∆U) yaitu ketika sistem berubah dari keadaan

awal (U1) ke keadaan akhir (U2)

5. Kapasitas (C) kalor merupakan kemampuan gas untuk menyerap atau

melepaskan kalor persatuan suhu

6. Kalor jenis (c) adalah kapasitas kalor per satuan massa

7. Kapasitas kalor molar gas adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk

menaikkan suhu 1 mol gas sebesar 1 K. Kapasitas kalor molar terdiri dari

kapasitas kalor pada volume tetap (Cv, m)dan kapasitas kalor pada tekanan

tetap (Cp, m)

Proses atau perubahan keadaan termodinamika dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu proses irreversible dan proses reversible . Proses irreversible

merupakan proses yang berlangsung secara spontan pada satu arah dan tidak dapat

terjadi dalam arah sebaliknya. Proses reversible adalah merupakan proses

kesetimbangan. Sistem yang mengalami proses reversible selalu berada dalam 29 Purwoko dan Fendi H, Fisika 2 SMA Kelas XI, Jakarta: Yudhistira, 2009. Hal143-157.

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

26

keadaan setimbang termodinamik. Proses termodinamika dapat berlangsung

secara isothermal (isotermik), isokhorik, isobarik, ataupun adiabatik. Proses

isotermik adalah proses perubahan keadaan pada suhu tetap. Proses isokhorik

adalah proses perubahan keadaan pada volume tetap. Proses isobarik adalah

proses perubahan keadaan pada tekanan tetap. Proses adiabatik adalah proses

tanpa ada kalor yang masuk ataupun kalor yang keluar.

Hukum I Termodinamika

Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa “Ketika kalor (Q) diberikan pada

sistem , sebagian kalor yang diberikan digunakan untuk menaikkan energi dalam

sebesar (∆U), sedangkan sisanya keluar dari sistem ketika sistem itu melakukan

usaha (W) terhadap lingkungannya”. Secara matematis, hukum I termodinamika

dirumuskan sebagai berikut:

Q = ∆U + W

Keterangan:

Q : Perubahan kalor pada sistem

∆U : Perubahan energi dalam

W : Usaha yang dilakukan sistem

W bertanda positif ( +) jika usaha dilakukan oleh sistem terhadap lingkungan

Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor

W bertanda negative (-) jika usaha dilakukan oleh lingkungan terhadap sistem

Q bertanda negative (-) jika sistem melepaskan kalor

Berikut ini merupakan penerapan hukum I Termodinamika pada proses

perubahan keadaan yang terjadi pada sistem, diantaranya:

1. Hukum I Termodinamika untuk proses isotermik

Karena suhu tetap ∆T = 0 , maka tidak ada perubahan energi dalam ∆U =

0

Maka berlaku persamaan: Q = W = n R T (ln V2 / V1)

2. Hukum I Termodinamika untuk proses isokhorik

Selama proses isokhorik ∆V = 0 sehingga sistem tidak melakukan kerja,

W = 0 dan berlaku persamaan: Q = ∆U

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

27

3. Hukum I Termodinamika untuk proses isobarik

Pada proses isobaric terjadi perubahan suhu pada sistem sehingga terjadi

perubahan energi dalam ∆U. Usaha yang dilakukan oleh sistem pada

proses isobarik adalah W = P . ∆V= P ( V2 - V 1) dan berlaku persamaan:

∆U = Q + P ( V2 - V 1)

4. Hukum I Termodinamika untuk proses adiabatik

Pada proses ini tidak ada kalor yang masuk dan tidak ada kalor yang

keluar sistem, Q = 0 dan berlaku persamaan: ∆U = -W

Kapasitas kalor

Kapasitas Kalor (C) merupakan kemampuan gas untuk menyerap dan melepaskan

kalor per satuan suhu.

C = Q / ∆T atau Q = C ∆T

Ada 2 jenis kapasitas kalor, yaitu:

Kapasitas kalor pada volume tetap Cv = Qv / ∆T atau Cv = Qv / n ∆T

Kapasitas kalor pada tekanan tetap Cp = Qp / ∆T atau Cp = Qp / n ∆T

Siklus Carnot

Siklus Carnot ditemukan oleh ilmuan perancis bernama Sadi Carnot pada tahun

1824. Siklus ini merupakan dasar dari mesin ideal yaitu mesin yang paling efisien

yang selanjutnya disebut mesin carnot.

Untuk usaha pada mesin carnot rumus yang digunakan adalah:

W = Q2 – Q1

Efisiensi mesin Carnot:

η = ( W / Q1) x 100% atau η = ( 1 - Q2 /Q1) x 100%

Untuk mesin ideal atau mesin carnot

Efisiensi maksimumnya: η = ( 1 – T2/T1) x 100%

Mesin Pendingin

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

28

Kalor dapat dipaksa mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan

melakukan usaha pada sistem. Cara kerja seperi ini disebut cara kerja mesin

pendingin ( refrigerator ) contoh mesin pendingin adalah lemari es (kulkas) dan

pendingin ruangan (AC)

Persamaannya: K = Qc / W W = QH – Qc

Keterangan:

K : Koefisien kinerja ( Jangkauannya 2 – 6 )

Qc : Kalor dari bahan makanan

W : usaha yang dilakukan

QH : Kalor yang dilepas ke udara

Hukum II Termodinamika

Ada beberapa pernyataan tentang hukum II Termodinamika, diantaranya:

1. Perumusan Clausius ( tentang kalor)

Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda besuhu

rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya

2. Perumusan Kevin dan Planck ( tentang mesin kalor )

Adalah mustahil bagi sistem manapun untuk mengubah seluruh kalor yang

diserapnya dari reservoir suhu tinggi menjadi kerja mekanik

3. Perumusan tentang entropi

Total entropi jagat raya tidak berubah ketika proses reversible terjadi dan

bertambah ketika proses irreversible terjadi

Entropi adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yangtidak dapat diubah

menjadi usaha . Sedangkan pada suatu sistem tertutup Entropi (S) dapat tetap atau

berubah dengan harga ∆S positif. Berikut beberapa pernyataan tentang entropi

(S), diantaranya:

1. Proses irreversible selalu menaikkan entropi jagat raya

2. Perubahan entropi (∆S) hanya bergantung pada keadaan akhir dan keadaan

awal

3. Proses reversible tidak mengubah total entropi jagat raya

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

29

Persamaan Entropi: ∆S = Q / T

Perubahan entropi semesta: (∆S)semesta = (∆S)H + (∆S)c

4. Pengertian Hasil belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang diketahui, diperoleh, atau didapat

setelah melalui proses belajar, baik karena faktor eksternal maupun faktor internal

siswa itu sendiri. Hasil belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam(faktor

internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut saling

berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai hasil belajar.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut dapat digolongkan menjadi tiga

faktor, diantaranya30:

1.) Faktor stimulasi belajar, yakni segala hal diluar individu untuk

mengadakan reaksi atau perbuatan belajar yang terdiri dari: panjangnya

bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran,

berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan

eksternal

2.) Faktor metode belajar, yakni metode mengajar yang dipakai oleh guru

sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh siswa. Faktor ini

terdiri dari: kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan drill, resitasi

selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar bdengan

keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitet indera

(oral, visual, dan kinestetik) , bimbingan dalam belajar, dan kondisi-

kondisi insentif

3.) Faktor individual, yakni faktor yang ada dalam diri pelajar itu sendiri.

Faktor ini terdiri dari: kematangan, faktor usia, perbedaan jenis kelamin,

pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani,

kondisi kesaharan rohani dan motivasi yang dimiliki

Secara singkat dapat dikatakan bahwa hasil belajar berupa perolehan

perubahan tingkah laku yang meliputi: pengamatan, pengenalan, pengertian,

30 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, hal. 131-137.

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

30

parbuatan, keterampilan, perasaan, minat dan bakat. Dalam dunia pendidikan

prestasi belajar digunakan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai umpan balik dalam

meningkatkan mutu pendidikan.

Secara garis besar Bloom bersama kawan-kawan merumuskan tujuan-tujuan

pendidikan pada tiga tingkatan, yaitu:

1. Katergori tingkah laku yang masih verbal

2. Perluasan kategori menjadi sederetan tujuan

3. Tingkah laku konkret yang terdiri dari tudas-tugas dalam pertanyaan-

pertanyaan sebagai ujian dan butir-butir soal

Ada tiga ranah atau domain besar yang terletak pada tingkatan kedua yang

selanjutnya disebut taksonomi yaitu:

1. Ranah kognitif, ranah kognitif ini terdiri dari:

a. Mengenal (recognition)

Dalam pengenalan siswa diminta untuk memilih satu dari dua atu lebih

jawaban

b. Pemahaman (comprehension)

Dengan pemahaman siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia

memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep

c. Penerapan atau aplikasi (application)

Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan

untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hukum,

dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu

situasi baru dan menerapkannya secara benar

d. Analisis (analysis)

Dalam tugas analisis ini siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan

atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis ini digunakan untuk menggeneralisasi, yaitu siswa diminta untuk

menggabungkan atau menyusun kembali (reorgenize) hal-hal yang

spesifik agar dapat mengembangkan struktur baru

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

31

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu

menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk

menilai sesuatu kasus yang diajukan oleh penyusun soal

2. Ranah Afektif, ranah afektif terdiri dari:

a. Pandangan atau pendapat

Apabila guru hendak mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan

pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki respon yang

melibatkan ekspresi, perasaan atu pribadi siswa terhadap hal-hal yang relatif

sederhana tetapi bukan fakta

b. Sikap atau nilai

Dalam penilaian afektif tentang sikap ini siswa ditanya mengenai responnya

yang melibatkan sikap atau nilai yang mendalam disanubarinya dan guru meminta

siswa mempertahankan pendapatnya

3. Ranah Psikomotor

Ranah ini berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan

geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Yang termasuk ke dalam klarifikasi gerak

disini mulai dari gerak yang paling sederhana yaitu melipat kertas sampai dengan

merakit suku cadang televisi serta computer31.

B. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran fisika yang tidak menarik membuat siswa merasa

jenuh dan merasa kesulitan. Hal tersebut tentunya menjadi bahan evaluasi bagi

para guru atau pengajar untuk memberikan bentuk pengajaran yang berbeda

dalam rangka meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar fisika. Dalam

hal ini guru memiliki peran yang cukup penting, bagaimana mengidentifikasi

masalah menjadi lebih spesifik dan menemukan solusi yang terbaik dalam

penyelesaian masalah tersebut.

31 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hal.117-121.

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

32

Di era modern seperti saat ini perkembangan ilmu teknologi sangat pesat.

Ada beragam media yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu

pendidikan secara khusus pembelajaran fisika. Tentunya pemilihan media tersebut

haruslah tepat dan efektif. Guru harus betul-betul memahami media pembelajaran

yang digunakannya dan memiliki kemampuan mengelola media tersebut. Agar

tujuan pembelajaran benar-benar dapat tercapai.

Proses pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan tekhnologi

yang terus berkembang diharapkan dapat memberi pengaruh yang besar terhadap

proses penyerapan materi atau pemahaman siswa, sehingga diharapkan hasil

belajar fisika siswa semakin baik.

Pembelajaran fisika berbantukan media online facebook diharapkan

mampu menjadi referensi bentuk pengajaran yang baru sesuai dengan

perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan pemahaman siswa akan

materi pelajaran fisika namun menyenangkan, dinamis dan interaktif sehingga

pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan uraian dalam deskripsi teoritis dan kerangka pikir diatas, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif (Ha) dan

hipotesis nihil (H0) dengan:

Hipotesa alternatif (Ha) : Pembelajaran berbantukan media online facebook

berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika pada konsep

termodinamika

Hipotesa nihil (H0) : Pembelajaran berbantukan media online facebook

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika pada

konsep termodinamika

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2010 sampai tanggal 19

Mei 2010 dan bertempat di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. Jl. Ibnu

Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Metode dan Desain Penelitian

Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kuasi eksperimen.

Sedangkan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonequivalent control group design dimana observasi yang dilakukan sebanyak

dua kali yaitu sebelum treatment dan sesudah treatment. Observasi yang

dilakukan sebelum treatment disebut pre-test, dan observasi sesudah treatment di

sebut post-test. Rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pre-test Treatment Postest

A T1 X1 T2

B T1 X2 T2

Keterangan:

A : Kelas eksperimen

B : Kelas kontrol

T1 : Pre-test yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen

T2 : Post-test yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen

X1 : Perlakuan berupa pembelajaran fisika berbantukan media online facebook

X2 : Perlakuan berupa pembelajaran fisika dengan metode ceramah

Ada dua kelas yang akan dibandingkan pada penelitian ini, yakni kelas A

adalah kelas eksperimen dan kelas B adalah kelas kontrol. Kedua kelas tersebut di

uji dengan pre-test untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi

termodinamika yang belum mereka pelajari. Setelah itu, kedua kelas tersebut

33

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

34

diberikan perlakuan berupa bentuk pembelajaran yang berbeda. Kelas A diberikan

perlakuan berupa pembelajaran fisika berbantukan media online facebook, dan

kelas B diberikan perlakuan pembelajaran fisika dengan metode ceramah. Setelah

pemberian treatment pada kedua kelas, kedua kelas tersebut di uji lagi dengan

post-test untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya1. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. Sedangkan

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut2. Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah dua kelas yakni kelas

XI A dan kelas XI B yang dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive

sampling yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu3.

D. Alur Penelitian

Tahap yang pertama kali dilakukan pada suatu penelitian adalah memilih

masalah, pada tahap ini peneliti harus memilih dari mana masalah penelitian

diperoleh. Apakah dari kehidupan sehari-hari atau dari buku atau literature yang

lain. Tahap yang kedua adalah studi pendahuluan, tahap ini terdiri dari studi

lapangan dan literature. Kedua hal tersebut dilakukan untuk mengetahui dengan

jelas permasalahan yang terjadi di lapangan, untuk mengetahui segala

kemungkinan dilakukannya penelitian dan untuk mengetahui apa yang sudah

orang lain hasilkan dari penelitian serupa dan bagaimana permasalahan yang

belum terpecahkan. Tahap ketiga adalah merumuskan masalah, yaitu tahap

menentukan atau menyusun pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui

pengumpulan data yang harus didasarkan pada masalah penelitian. Tahap yang

1 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta Bandung, Cet ke-7, hal 117. 2 Ibid. hal. 118. 3 Sugiono, Op. Cit., hal 124.

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

35

keempat adalah merumuskan anggapan dasar yaitu menentukan asumsi dasar atau

sesuatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti. Tahap kelima adalah

merumuskan hipotesis yaitu merumuskan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian. Tahap keenam adalah memilih pendekatan, apakah penelitian

yang dilakukan secara eksperimen atau non-ekperimen. Tahap ketujuh adalah

menentukan variable yaitu tahap menentukan objek penelitian atau sesuatu yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian. Tahap kedelapan adalah menentukan

sumber data, yaitu tahap menentukan darimana data penelitian didapatkan. Tahap

yang kesembilan adalah menentukan dan menyusun instrument, pada tahap ini

peneliti harus menentukan jenis instrument apakan tes atau non tes. Instrument

adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data. Sebelum digunakan

instrument harus melalui tahap uji instrument dimana instrument tersebut

dianalisa terlebih dahulu dengan beberapa uji, diantaranya uji validitas, uji

reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Setelah tahap tersebut terlewati

barulah instrument dapat digunakan dalam pengambilan data. Tahap kesepuluh

adalah tahap mengumpulkan data, instrument yang sudah diuji tersebut diberikan

kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pre-test sebelum diberikan

treatment dan post-test setelah diberikan treatment yang berbeda, lalu kemudian

dikumpulkan seluruhnya. Tahap kesebelas adalah analisis data, pada tahap in data

yang sudah diperoleh tersebut diurutkan berdasarkan nilai terbesar sampai nilai

terkecil, lalu diuji dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji normal gain dan

yang terakhir dicari t-hitung dan t-tabel yang biasanya dikenal dengan uji

hipotesis sehingga dapat diketahui apakah H0 atau Ha diterima atau ditolak. Tahap

selanjutnya adalah menarik kesimpulan, kesempulan penelitian harus dibuat

berdasarkan data yang diperoleh dan harus sinkron dengan problematic yakni hal-

hal yang ingin diketahui jawabannya melalui penelitian dan hipotesis yang

dihasilkan haruslah sesuai dengan data yang dikumpulkan dan sudah dianalisis

secara statistic. Tahap yang terakhir adalah tahap menyusun laporan penelitian,

dalam proses penyusunan ini laporan penelitian harus sesuai dengan aturan

penulisan dan format laporan serta mudah dipahami oleh pembaca4. 4Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal. 24-356

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

36

Alur penelitian secara singkat dapat dilihat pada bagan berikut:

Studi pendahuluan

Memilih masalah

Menyusun laporan

Menarik kesimpulan dan rekomendasi /saran

Analisis data

Merumuskan anggapan dasar

Menyusun hipotesis

Menentukan variabel

Uji coba instrumen

Mengumpulkan data

Menentukan dan menyusun instrumen

Menentukan sumber

Memilih pendekatan penelitian

Merumuskan masalah

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

37

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2010

sampai dengan 19 Mei 2010. Tahap yang pertama dilakukan adalah dengan

memberikan pre-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan bentuk

soal yang sama yaitu instrumen valid. Kemudian dilaksanakan pembelajaran

fisika berbantukan media online facebook di kelas eksperimen dan pembelajaran

fisika dengan metode caramah (konvensional) dikelas kontrol. Materi yang

diajarkan adalah materi yang sama yakni konsep termodinamika antar kelas yang

satu dengan kelas yang lain yang telah disesuaikan dengan silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran disekolah. Setelah pemberian materi dianggap cukup,

maka kelas eksperimen dan kelas kontrol akan berikan ujian post-test dengan soal

yang sama yakni instrumen valid yang selanjutnya akan dikumpulkan untuk di

analisa sebagai data hasil penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data5. Instrumen penelitian

yang digunakan berupa tes dan angket. Instrumen tes digunakan untuk

mengetahui hasil belajar pada aspek kognitif siswa. Sedangkan instrumen angket

digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran fisika

berbantukan media online facebook. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan

untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-

aturan yang sudah ditentukan.6 Bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif

dengan tipe tes yakni tes pilihan ganda (multiple choice test) serta ragam yang

dipakai tes objektif ini adalah tes pilihan ganda biasa dengan jumlah tes 20 butir

soal termodinamika yang disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen yang meliputi

tingkat pemahaman kognitif siswa C1(pengetahuan), C2(pemahaman),

C3(aplikasi), C4(analisis) dan C5(sintesis), taraf kesukaran yaitu mudah, sedang

dan sulit, serta indikator pembelajaran materi termodinamika. Kemudian

instrumen tersebut di uji coba, di analisa, sampai mendapatkan instrumen 5 Dr. Prasetya Irawan, M. Sc. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. STIA-LAN Press. Jakarta. Cet ke-1. hal 73. 6 Arikunto, Op. Cit., hal. 53.

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

38

penelitian yang valid. Instrumen soal pre-test dan post-test dibuat sama untuk

mengetahui pengaruh metode pembelajaran yang berbeda dan apakah metode

tersebut mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Tabel 3.2 kisi-kisi instrumen hasil belajar materi termodinamika

Kompetensi Dasar

Indikator Tingkat Kesukaran

Σ Soal

Tingkat pemahaman

Mdh Sdg Skr C1 C2 C3 C4 C5 Menganalisis dan menerapkan hukum termodinamika

1.Memformulasikan hukum I Termodinamika dan menerapkan dalam persoalan fisika sehari-hari

1, 2, 4

3

4

1, 2, 4

3

2.Memformulasikan hukum I termodinamika pada proses isobarik

5, 11, 15

3

5

11

15

3.Memformulasikan hukum I Termodinamika pada proses isotermik

9, 12

2

9

12

4.Memformulasikan hukum I Termodinamika pada proses isokhorik

6

10

2

6

10

5.Memformulasikan hukum I Termodinamika pada proses adiabatik

13

1

13

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

39

6.Menggambarkan perubahan keadaan gas dalam diagram P-V

16

1

16

7.Memformulasikan persamaan kapasitas kalor

17

1

17

8.Memformulasikan hukum carnot dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

19

1

19

9.Memformulasikan persamaan pada mesin pendingin

18

14

2

18

14

10.Mengaplikasikan hukum II termodinamika dalam masalah fisika sehari-hari

7

8

20

3

7

8

20

Jumlah

5

10

5

20

4

4

4

4

4

Angket berisi pertanyaan mengenai pengaruh pembelajaran fisika

berbantukan media online facebook dalam meningkatkan hasil belajar siswa

sebanyak delapan butir pertanyaan yang diberikan hanya kepada kelas eksperimen

setelah kelas tersebut diberikan perlakuan pembelajaran fisika berbantukan media

online facebook.

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

40

Tabel 3.3 Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Berbantukan Media Online Facebook

No. Pertanyaan Penilaian Ya Tidak

1. Apakah kamu menyukai proses pembelajaran fisika online

2. Apakah kamu bebas mengemukakan pendapat dalam proses pembelajarn fisika online

3. Apakah interaksi antara guru dan siswa pada pembelajaran fisika online menjadi lebih dekat

4. Apakah proses pembelajaran fisika online mampu membangun kerjasama antara siswa dalam memahami materi yang ditampilkan

5. Apakah tautan (materi tambahan) yang ditampilkan menambah wawasan kamu akan materi pokok termodimika

6. Apakah kamu menjadi lebih kritis dalam pembelajaran fisika online

7. Apakah dengan pembelajaran fisika online kamu bisa mengakses materi pelajaran kapanpun dan dimanapun kamu berada

8. Apakah kamu memahami materi termodinamika dengan baik setelah mengikuti pembelajaran fisika online

G. Uji Coba Instrumen Hasil Belajar

Sebelum instrumen digunakan, instrumen terlebih dahulu diuji coba,

instrumen tersebut dianalisis dengan tes validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran

soal, serta daya pembeda.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument7. Valid berarti instrument dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Rumus yang digunakan untuk menguji

validitas tes objek adalah rumus korelasi product moment dengan angka kasar

dibantu dengan software anates. Rumus ini digunakan karena skor tiap item sama

yaitu item benar diberi skor satu dan item salah diberi skor nol8.

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, Cet. Ke-12 hal.144 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal.75

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

41

( )( )( ) ( ) ( ) ( )[ ]2222 . ∑∑∑∑

∑ ∑∑−−

−=

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

ΣX = Skor tiap butir soal

ΣY = Skor total

N = Jumlah siswa

Untuk menguji signifikan tidaknya koefisien korelasi validitas digunakan

distribusi kurva normal dengan menggunakan uji skor-t.

t hitung = 21

2

xy

xy

r

Nr

Keterangan:

t hitung = Nilai hitung koefisien validitas

rxy = Koefisien korelasi tiap butir soal

N = Jumlah siswa uji coba

Kemudian hasil diatas dibandingkan dengan nilai t dari tabel pada

signifikansi 5 % (α = 0.05) dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah

keputusannya jika t-hitung > t-tabel berarti valid, sebaliknya jika t-hitung < t-

tabel berarti tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dapat dilihat kriteria

penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Korelasi

Rentang Keterangan

0,80 < r ≤ 1,00

0,60 < r ≤ 0,80

0,40 < r ≤ 0,60

0,20 < r ≤ 0,40

0,00 < r ≤ 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

42

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrument menunjukkan keajegan soal dalam memberikan

hasil pengukuran. Untuk mengukur reliabilitas soal rumus yang digunakan adalah

Kuder Richardson-20 (KR-20) dengan bantuan software anates:

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡ −⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

−= ∑

2

2

11 1 SpqS

nnr

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

Untuk mengetahui keberartian koefisien reliabilitas dilakukan uji-t dengan

rumus:

t hitung = 21

2

xy

xy

r

Nr

Keterangan:

t hitung = Nilai hitung koefisien validitas

rxy = Koefisien korelasi tiap butir soal

N = Jumlah siswa uji coba

Kemudian hasil diatas dibandingkan dengan nilai t dari tabel pada

signifikansi 5 % (α = 0.05) dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah

keputusannya jika t-hitung > t-tabel maka instrumen dikatakan baik dan dapat

dipercaya. Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks

reliabilitasnya sebagai berikut:

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

43

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas

Rentang Keterangan

0,80 < r11 ≤ 1,00

0,60 < r11 ≤ 0,80

0,40 < r11 ≤ 0,60

0,20 < r11 ≤ 0,40

0,00 < r11 ≤ 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

3. Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran suatu tes digunakan untuk mengetahui kriteria tiap butir

soal tergolong mudah, sedang atau sukar. Taraf kesukaran dihitung dengan

menggunakan rumus dengan bantuan software anates:

JSBp =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar

N = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh,

maka soal tersebut tergolong sukar. Sebaliknya semakin besar indeks yang

diperoleh, maka soal tergolong mudah. Adapun kriteria indeks taraf kesukaran

soal tersebut adalah :

Tabel 3.6 Indeks Taraf kesukaran Soal

Rentang Keterangan

0,00 – 0,30

0,31 – 0,70

0,71 – 1,00

Soal kategori sukar

Soal kategori sedang

Soal kategori mudah

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

44

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan dengan bantuan software anates:

B

B

A

A

JB

JB

D −=

Keterangan:

D = Daya pembeda soal

BA = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelas atas

BB = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelas bawah

JA = Jumlah seluruh siswa kelas atas

JB = Jumlah seluruh siswa pada kelas bawah

Adapun klasifikasi dari daya pembeda:

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda

Rentang Keterangan

0, 00 - 0, 20

0, 21 - 0, 40

0, 41 - 0, 70

0, 71 - 1, 00

Jelek

Cukup

Baik

Baik Sekali

H. Teknik Analisis Data Hasil belajar

Untuk menganalisis data berupa instrumen tes maka uji statistik yang

digunakan adalah uji-t. Namun sebelum menggunakan uji-t, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dilakukannya analisis

data.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan uji Liliefors.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah

1.) Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

45

2.) Menentukan nilai Z dari tiap – tiap data dengan rumus SD

XXZ −=

3.) Menentukkan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan

tabel Z dan sebut dengan F (Z) = 0,5± Z

4.) Menghitung frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z dan disebut

dengan S (Z)

5.) Tentukan nilai Lo dengan rumus Lo = F(Z) – S(Z)

6.) Ambil nilai terbesar dari selisih tersebut sehingga diperoleh nilai Lo

7.) Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkan dengan Lt (nilai yang

diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors) dengan aturan:

a) Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal

HI : Sampel berdistribusi tidak normal

b) Jika Lo < Lt, maka sampel berdistribusi normal

Jika Lo > Lt, maka sampel berdistribusi tidak normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua

populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher. Adapun rumus yang

digunakan:

Fhitung = terkecilVarianterbesarVarian

XSXS

=22

21

Keterangan:

S12 X = Nilai standar deviasi pre-test yang nilainya paling besar

S22 X = Nilai standar deviasi post-test yang nilainya paling besar

Adapun kriteria pengujiannya adalah:

Jika Fhitung ≤ Ftabel artinya kedua sampel homogen

Jika Fhitung > Ftabel artinya kedua sampel tidak homogen

Untuk taraf signifikansi (α) = 0, 05 dan derajat kebebasan pembilang dk = nb

– 1 serta penyebut dk = nk – 1, dengan nb merupakan ukuran sampel yang

variansnya besar dan nk merupakan ukuran sampel yang variansnya kecil.

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

46

3. Uji Hipotesis

Menganalisis data pre-test dan postest secara statistik untuk mengetahui

apakah kenaikkan hasil belajar fisika tersebut signifikan atau tidak. Dalam hal ini

digunakan Uji-t karena data tersebut berdistribusi normal dengan taraf signifikansi

α = 0,05. Untuk itu menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian menggunakan

rumus sebagai berikut:

21

21

11nn

dsgthitung

+

Χ−Χ= dengan dsg =

2)1()1(

21

2211

−+−+−

nnVnVn

Keterangan:

X1 = Nilai rata-rata kelompok eksperimen

X2 = Nilai rata-rata kelompok kontrol

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelas control

V1 = Standar deviasi nilai post-test kelas eksperimen yang dikuadratkan

V2 = Standar deviasi nilai post-test kelas kontrol yang dikuadratkan

Adapun kriteria t tabel, jika:

thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

4. Uji Normal Gain

Gain adalah selisih antara nilai post-test dan pre-test, gain menunjukkan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran

dilakukan guru.9 Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan

bias penelitian, karena pada nilai pre-test kedua kelompok penelitian sudah

berbeda, digunakan uji normal gain.

9 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006). hal. 70.

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

47

Rumus normal Gain menurut Meltzer, yaitu:

N gain = Skor post-test – skor pre-test

Skor ideal – skor pre-test

Tabel 3.8 Kategorisasi perolehan nilai Gain

Rentang nilai Keterangan

1 > 0,70 G - Tinggi

0,70 ≥ 0,30 G- Sedang

0 < 0,30 G- Rendah

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara dua kelompok

dilakukan uji – t sebagai berikut :

21

21

11nn

dsgthitung dengan dsg =

2)1()1(

21

2211

−+−+−

nnVnVn

Kemudian hasil t-hitung diatas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada

signifikansi 5 % (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 2). Jika

–t tabel < t hitung < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan normal gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika t

hitung < -t tabel atau t tabel < t hitung, maka dapat disimpulkan terdapat

perbedaan normal gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

I. Teknik Analisis Data Angket

Uji analisis yang digunakan untuk menguji instrumen angket adalah

menghitung jumlah jawaban ya dan tidak dalam bentuk prosentase dengan rumus

sebagai berikut:

X = NJ x 100% N Keterangan: X = Prosentase jawaban ya/tidak NJ = Jumlah siswa yang menjawab ya/tidak N = Jumlah siswa seluruhnya

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

48

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan adalah :

Hipotesis alternatif ( Ha ) : Pembelajaran berbantukan media online facebook

berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika

pada konsep termodinamika

Hipotesis Nihil ( H0 ) : Pembelajaran berbantukan media online facebook tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar fisika

pada konsep termodinamika

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran

berbantukan media online facebook terhadap hasil belajar fisika pada konsep

termodinamika kelas XI IPA Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada dua kelas yang diberikan perlakuan yang

berbeda, yaitu kelas eksperimen yang mendapat perlakuan pembelajaran fisika

berbantukan media online facebook dan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan atau

tidak menerapkan pembelajaran fisika berbantukan media online facebook. Jumlah

sampel pada kelas eksperimen sebanyak 22 siswa dan kelas kontrol sebanyak 21

siswa. Konsep fisika yang disampaikan pada penelitian ini adalah konsep

termodinamika.

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan. Pertemuan pertama

diisi dengan pengarahan seputar materi yang akan disampaikan dan pemberian pre-

test dengan butir soal sebanyak 20 item pada kedua kelas eksperimen dan kontrol.

Khusus untuk kelas eksperimen diberikan pengarahan seputar penjelasan

pembelajaran fisika berbantukan media online facebook. Siswa diwajibkan bergabung

kedalam grup “Mari belajar termodinamika” yang sudah guru buat sebelumnya.

Siswa juga dibagikan time schedule yang berisi jadwal materi yang harus dibaca dan

tugas latihan mana saja yang harus dikumpulkan. Guru dan siswa memiliki buku

panduan yang sama sehingga siswa bisa membuka buku panduan jika ada pertanyaan

atau kurang memahami materi yang ditampilkan. Pertemuan kedua hingga pertemuan

kelima siswa membaca, berdiskusi tentang materi yang ditampilkan dan kegiatan

pembelajaran di sekolah hanya mengumpulkan tugas yang telah ditentukan sekaligus

menanyakan materi yang belum difahami. Sedangkan untuk kelas kontrol, pertemuan

ke-dua hingga pertemuan ke-lima pemberian materi disampaikan didepan kelas

49

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

50

dengan metode ceramah. Guru menyampaikan materi, contoh soal dan latihan,

kemudian di akhir proses pembelajaran siswa wajib mengumpulkan latihan yang

telah ditentukan. Pertemuan ke-enam baik kelas eksperimen maupun kelas control

kembali diberikan tes akhir belajar berupa post-test dengan jenis instrumen yang

sama seperti pre-test.

Selain instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa diberikan juga instrumen angket yang digunakan untuk mengetahui

respon siswa terhadap pembelajaran berbantukan media online facebook dalam

proses pembelajaran fisika khususnya pada konsep termodinamika. Instrumen angket

ini hanya diberikan kepada kelas eksperimen setelah kegiatan pembelajaran selesai

dilaksanakan.

1. Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil pre-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dalam

bentuk diagram batang sebagai berikut:

4

7

6

3

1 1

4

7

3

6

1

00

1

2

3

4

5

6

7

8

15‐ 22 23‐30 31‐38 39‐46 47‐54 55‐62

Jum

lah

Sisw

a

Skor Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kontrol

Eksperimen

Kontrol

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

51

Dari diagram batang di atas, hasil pre-test untuk kelas eksperimen yaitu

sebanyak 4 siswa mendapatkan skor terendah pada interval 15-22 . Skor terbanyak

berada pada interval 23-30 yaitu berjumlah 7 siswa dan skor tertinggi berada pada

interval 55-62 sebanyak 1 siswa. Sedangkan untuk kelas kontrol sebanyak 4 siswa

mendapatkan skor terendah pada interval 15-22. Sebanyak 7 siswa mendapat skor

terbanyak pada interval 23-30 dan Sebanyak 1 siswa mendapat skor tertinggi pada

interval 47-54.

Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pre-test kelas eksperimen dan

kelas kontrol berupa berupa rata-rata(mean), nilai tengah (median), skor terbanyak

yang diperoleh siswa (modus), dan simpangan baku, dapat dilihat pada diagram

batang dibawah ini.

60

15

31.6

11.8

28.5

10.4

50

15

31.4

15.5

40.9

9.5

0

10

20

30

40

50

60

70

Nilai Maksimum

Nilai Minimum

Mean Median Modus Simpangan Baku

Eksperimen

Kontrol

Gambar 4.2 Diagram Batang Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil

Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan diagram batang di atas, ukuran pemusatan dan penyebaran data

hasil pre-test untuk kelas eksperimen memperoleh nilai maksimum 60 dan nilai

minimum 15. Mean sebesar 31.6, median sebesar 11.8, modus sebesar 28.5 dan

simpangan baku sebesar 10.4. Sedangkan hasil pre-test untuk kelas kontrol

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

52

memperoleh nilai maksimum 50, nilai minimum 15. Mean sebesar 31.4, median

sebesar 15.5, modus sebesar 40.9 dengan simpangan baku sebesar 9.5.

2. Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil post-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dalam

bentuk diagram batang berikut ini :

0 0

9

6

34

1

3

12

4

10

0

2

4

6

8

10

12

14

45‐53 54‐62 63‐71 72‐80 81‐89 90‐98

Jum

lah

Sisw

a

Skor Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol

Eksperimen

Kontrol

Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan diagram batang di atas, hasil post-test untuk kelas eksperimen

sebanyak 9 siswa mendapatkan skor terendah pada interval 63-71. Skor terbanyak

juga terdapat pada interval 63-71 sebanyak 9 siswa, dan skor tertinggi sebanyak 4

siswa pada interval 90-98. Sedangkan untuk kelas kontrol skor terendah senyak 1

siswa pada interval 45-53. Skor terbanyak sebanyak 12 siswa berada pada interval

63-71, dan skor tertinggi sebanyak 1 siswa pada interval 81-89.

Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil post-test kelas eksperimen dan

kelas control berupa nilai rata-rata(mean), nilai tengah (median), skor terbanyak yang

diperoleh siswa (modus), dan simpangan baku dapat dilihat dalam bentuk diagram

batang seperti dibawah ini.

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

53

90

65

77.668.7 67.8

9.1

85

45

68.1

58

67.5

8.4

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Maksimum

Nilai Minimum

Mean Median Modus Simpangan Baku

Eksperimen

Kontrol

Gambar 4.4 Diagram Batang Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil

Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dari data diagram batang di atas, post-test kelas eksperimen memperoleh nilai

maksimum 90 dan nilai minimum 65. Mean sebesar 77.6, median sebesar 68.7,

modus 67.8 dan simpangan baku nilainya sebesar 9.1. Sedangkan post-test untuk

kelas kontrol memperoleh nilai maksimum 85, nilai minimum 45, Mean sebesar 68.1,

nilai median sebesar 58, modus sebesar 67.5, dan simpangan baku sebesar 8,4.

Berikut ini adalah tabel rekapitulasi ukuran pemusatan dan penyebaran data

hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pre-test

dan Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pre-test Post-test Pre-test Post-test

Nilai Tertinggi 60 90 50 85 Nilai Terendah 15 65 15 45

Mean 31.6 77.6 31.4 68.1 Median 11.8 68.7 15.5 58 Modus 28.5 67.8 40.9 67.5

Simpangan Baku 10.4 9.1 9.5 8.4

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

54

3. Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Belajar

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas skor hasil belajar dilakukan dengan uji Liliefors,

dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi berdistribusi normal. Berdasarkan

hasil perhitungan ternyata semua data berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari

harga Lo pre-test dan post-test untuk kelompok kelas eksperimen yang diberikan

pembelajaran fisika berbantukan media online facebook sebesar Lo pre-test 0, 180

dan Lo post-test sebesar 0,137. Sedangkan kelompok kelas kontrol yang tidak

diberikan perlakuan memiliki Lo pre-test sebesar 0, 139 dan Lo post-test sebesar 0,

144, yang kesemuanya berada dibawah nilai kritis Lt pada uji Liliefors untuk α =

0,05 yaitu 0,190.

Tabel 4.2 Uji Normalitas

Deskripsi Lo

Lt Eksperimen Kontrol Pre-test Post-test Pre-test Post-test

α = 0,05 0,180 0,137 0,139 0,144 0,190 Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Karena Lo pada kedua hasil pengujian diatas lebih kecil dari L tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa data kelompok kontrol dan eksperimen berjalan normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas kedua kelompok dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil penghitungan ternyata menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama dan bersifat homogen. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.3 Uji Homogenitas

Deskripsi Fhitung Ft Pre-test Postest α = 0,05 1, 198 1, 174 2,05 Kesimpulan Homogen Homogen

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

55

Dari hasil pengujian untuk hasil belajar pre-test kelas eksperimen dan kelas

kontrol diperoleh harga Fhitung = 1,198 dari tabel harga distribusi F dengan taraf

signifikan α = 0,05 maka di dapat harga Ftabel = 2,05 Karena harga Fhitung < Ftabel maka

dapat disimpulkan bahwa data populasi bersifat homogen. Sedangkan pada hasil

belajar post-test diperoleh Fhitung = 1, 174 dengan taraf siginifikansi yang sama dan

harga Ftabel yang sama pula yaitu 2,05 maka dapat disimpulkan bahwa data populasi

bersifat homogen.

c. Uji Hipotesis

Dari hasil pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji homogenitas dan

uji normalitas diketahui kedua kelompok berada pada distribusi normal dan homogen,

sehingga dapat di uji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Berikut tabel

hasil uji – t :

Tabel 4.4 Hasil Uji – t

Kelompok N Mean thitung ttabel Kesimpulan

Eksperimen 22 0,71 3,2 2,08 H0 ditolak

Kontrol 21 0,51

Hasil perhitungan perbedaan rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol diperoleh harga t-hitung sebesar 3,2 dan harga t-tabel sebesar 2,08. Karena t-

hitung > t-tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, terdapat pengaruh yang

signifikan pada penerapan pembelajaran fisika berbantukan media online facebook

terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok termodinamika.

d. Uji Normal Gain

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan alat pengumpul data berupa

tes objektif pilihan ganda. Untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan, maka

Page 65: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

56

perlu diadakan perbandingan hasil pre-test dengan posstest dari kedua kelompok,

serta membandingkan normal gain dari kedua kelompok tersebut. Dari hasil

penghitungan untuk normal gain, diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.5 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Normal Gain

Keterangan Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

Jumlah sampel 22 21 Rata-rata N-gain 0,71 0,51

Kesimpulan Pemahaman tinggi Pemahaman sedang

Peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep termodinamika siswa

diperoleh dari nilai normal gain. Adapun nilai rata-rata normal gain dari pemahaman

konsep termodinamika siswa kelompok eksperimen sebesar 0,71 dan kelompok

kontrol 0,51. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata normal gain pada

kelompok eksperimen lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Kategori peningkatan pemahaman konsep fisika siswa diperoleh dai perhitungan

normal gain. Peningkatan pemahaman fisika siswa pada kelompok eksperimen

secara umum temasuk kategori tinggi ( 0,71 ), sedangkan pada kelompok kontrol

peningkatan pemahaman konsep fisika siswa termasuk kategori sedang ( 0,51 ).

Tabel 4.6 Data Rata-rata N-Gain Tes Hasil Belajar Siswa

Kelompok

sampel

Rata-rata

normal gain

Kategori

peningkatan

pemahaman

Gain

terendah

Gain

tertinggi

Eksperimen 0,71 Tinggi 0,30 0,85

Kontrol 0,51 Sedang 0,30 0,73

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara normal gain kelompok eksperimen dengan normal gain kelompok Kontrol.

Page 66: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

57

4. Data Hasil Analisis Angket

Berikut ini merupakan hasil angket yang telah diberikan kepada kelas eksperimen

yang diberikan setelah kelas tersebut diberikan perlakuan pembelajaran berbantukan

media online facebook.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Data Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Berbantukan Media Online Facebook

No.

Pertanyaan Penilaian (%) Ya Tidak

1. Apakah kamu menyukai proses pembelajaran fisika online

95,45 4,55

2. Apakah kamu bebas mengemukakan pendapat dalam proses pembelajarn fisika online

95,45 4,55

3. Apakah interaksi antara guru dan siswa pada pembelajaran fisika online menjadi lebih dekat

90,90 9,10

4. Apakah proses pembelajaran fisika online mampu membangun kerjasama antara siswa dalam memahami materi yang ditampilkan

90,90 9,10

5. Apakah tautan (materi tambahan) yang ditampilkan menambah wawasan kamu akan materi pokok termodimika

90,90 9,10

6. Apakah kamu menjadi lebih kritis dalam pembelajaran fisika online

68,18 31,82

7. Apakah dengan pembelajaran fisika online kamu bisa mengakses materi pelajaran kapanpun dan dimanapun kamu berada

90,90 9,10

8. Apakah kamu memahami materi termodinamika dengan baik setelah mengikuti pembelajaran fisika online

95,45 4,55

Berdasarkan data dari tabel angket diatas dapat diperoleh siswa menjawab

menyukai pembelajaran fisika berbantukan media online facebook sebanyak 95,45%

dan sisanya menjawab tidak. Siswa menjawab bebas mengemukakan pendapat

sebanyak 95,45% dan sisanya menjawab tidak. Siswa menjawab interaksi antara guru

dengan siswa menjadi lebih dekat sebanyak 90,90% dan sisanya menjawab tidak.

Siswa menjawab mampu membangun kerjasama antara siswa dalam proses

pembelajaran sebanyak 90,90% dan sisanya menjawab tidak. Siswa menjawab tautan

Page 67: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

58

atau materi tambahan yang ditampilkan cukup menambah pemahaman tentang materi

termodinamika sebanyak 90,90% dan sisanya menjawab tidak. Siswa menjawab lebih

kritis dalam proses pembelajaran fisika berbantukan media online facebook sebanyak

68,18% dan sisanya menjawab tidak. Siswa menjawab bisa mengakses materi

kapanpun dan dimanapun sebanyak 90,90% dan sisanya menjawab tidak. Siswa

menjawab memahami materi dengan baik sebanyak 95,45% dan sisanya menjawab

tidak. Agar mudah memahami data hasil angket diatas, perhatikan diagram batang

dibawah ini.

95.45 95.45 90.9 90.9 90.9

68.18

90.9 95.45

4.55 4.55 9.1 9.1 9.1

31.82

9.1 4.55

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8

Ya

Tidak

Gambar 4.5 Diagram Batang Prosentase Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

Berbantukan Media Online Facebook

Keterangan:

1 : Kesukaan atau minat siswa terhadap pembelajaran fisika online facebook

2 : Kebebasan berpendapat pada pembelajaran fisika online facebook

3 : Interaksi atau kedekatan antara siswa dengan guru dalam proses pembelajaran

4 : Interaksi dan kerjasama antara siswa dalam proses pembelajaran

5 : Pengaruh tautan (materi tambahan) terhadap wawasan siswa

6 : Kemampuan berfikir kritis siswa pada proses pembelajaran

7 : Kemudahan mengakses materi pembelajaran fisika

8 : Pemahaman materi yang ditampilkan.

Page 68: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

59

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata pre-test yang diperoleh kelas

eksperimen 31,6 dan kelas kontrol 31,4. Hal tersebut menunjukkan pemahaman

siswa akan konsep termodinamika masih sangat minim namun masih bisa difahami

karena konsep termodinamika tersebut belum diajarkan oleh guru dan pre-test yang

dilakukan hanya mengandalkan ingatan dan pemahaman siswa secara umum

berdasarkan sedikit pengetahuan yang diperolehnya. Baik kelas eksperimen maupun

kelas kontrol perolehan nilai rata-rata pre-testnya tidak memiliki perbedaan yang

cukup jauh, melainkan hanya sebesar 0,2. Untuk itu, tingkat kognitif atau pemahaman

siswa dianggap sama dan tepat untuk dijadikan sampel penelitian.

Untuk nilai rata-rata post-test, kelas eksperimen memperoleh nilai lebih tinggi

dari nilai rata-rata kelas kontrol, yakni 76,6 dan 68,1. Setelah dikurangi dengan nilai

pre-test masing-masing kelas diperoleh selisih nilai atau disebut peningkatan nilai

rata-rata sebesar 45 untuk kelas eksperimen dan 36,7 untuk kelas kontrol. Hal

tersebut menunjukkan adanya pengaruh dari pembelajaran fisika berbantukan media

online facebook sebagimana pendapat Dogmen tentang pembelajaran jarak jauh,

pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran yang menekankan pada cara belajar

mandiri (Self study). Sedangkan Mason berpendapat bahwa pendidikan pada masa

yang akan datang lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan

berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung tempat belajar. Sedangkan Tony Bates

menyatakan bahwa tekhnologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila

digunakan secara bijak untuk pendidikan1.

Peningkatan hasil belajar fisika siswa yang di uji dengan uji gain

diperoleh nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 0, 71 yang termasuk

pada kategori pemahaman tinggi, artinya siswa di kelas eksperimen yang berikan

perlakuan pembelajaran fisika berbantukan media online facebook cukup memahami

materi yang ditampilkan oleh guru melalui proses pembelajaran tersebut. Sedangkan 1 Munir, Pembelajaran Jarak JauhBerbasis Teknologi Informasi dan komunikasi, Bandung: Alfabeta, 2009, hal. 19

Page 69: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

60

kelas kontrol memperoleh nilai N-gain sebesar 0,51 yang termasuk pada kategoti

pemahaman sedang, artinya siswa di kelas kontrol yang diberikan perlakuan

pembelajaran fisika dengan metode ceramah belum cukup memahami materi yang

diajarkan oleh guru, hal tersebut dimungkinkan karena proses pembelajaran fisika

dengan metode ceramah cenderung monoton, kurang menarik, dan mendorong siswa

pasif dalam proses pembelajaran.

Berbeda dengan proses pembelajaran berbantukan media online facebook

dimana siswa bebas mengungkapkan pendapat atau pertanyaan sehingga jarak atau

kesenjangan antara guru dengan siswa hampir tidak ada. Dalam proses pembelajaran

fisika berbantukan media online facebook siswa ditekankan mampu belajar mandiri,

aktif, dinamis dan eksploratif. siswa mempelajari materi fisika khususnya konsep

termodinamika dengan bentuk pembelajaran yang baru yang sesuai dengan

perkembangan teknologi dimana bentuk media teknologi informasi tersebut sangat

dekat atau familiar dengan keseharian siswa. Terbukti siswa yang belajar dengan

pembelajaran berbantukan media online facebook lebih aktif dalam proses

pembelajaran, siswa yang merasa sudah memahami konsep termodinamika yang

ditampilkan, mengajarkan siswa yang lain yang belum memahami konsep tersebut,

tanpa disadari yang menjadi learning centre adalah siswa, bukan guru. Semua hal itu

dapat terjadi karena kelebihan yang dimiliki website jejaring sosial facebook,

diantaranya facebook memiliki sifat sosial (membangun ikatan sosial), mampu

membangun jaringan (kelompok belajar), ajang belajar menulis atau menuangkan

ide, menembus ruang dan waktu, dan pengembangan proses pembelajaran yang

bervariatif2.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran berbantukan media online facebook

sangat ditentukan oleh partisipasi siswa. Hal tersebut sangat bergantung pada peran

guru dalam memotivasi siswa untuk ikut berpartisipasi dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Jika proses ini gagal maka keseluruhan dari proses pembelajaran akan 2 SEAMOLEC, Facebook: Mobile Collaborative Learning, Jakarta: SEAMOLEC, 2009, hal. 2.

Page 70: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

61

gagal dilakukan. Seperti yang dikemukakan oleh Munir bahwa proses pembelajaran

online memerlukan motivasi belajar yang tinggi karena dalam praktek

pembelajarannya dilakukan secara mandiri. Jika motivasi siswa kurang maka proses

pembelajaran akan mengalami kegagalan dan tujuan pembelajaran tidak akan

tercapai, Pengajar dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode, atau teknik

pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin belum

dikuasai3.

Pada pelaksanaannya, pembelajaran berbantukan media online facebook

tidak memiliki kendala yang berarti. Hanya saja sebagai bahan pertimbangan

bahwasannya pembelajaran berbantukan media online hanya bisa dilaksanakan di

sekolah-sekolah yang sudah memiliki akses internet juga siswa yang memiliki

kemampuan dalam menggunakan fasilitas media teknologi informasi. Namun,

popularitas facebook saat ini mampu mengalahkan keterbatasan pengadaan internet

menjadi sesuatu yang mudah dan memungkinkan bagi siapa saja untuk mengakses

situs tersebut. Seperti yang dilansir oleh kompas online terbitan tanggal 18 Agustus

2010 yang menyebutkan bahwa Indonesia ada diperingkat ketiga dengan 26 juta

orang pengguna aktif facebook dari 500 juta pengguna facebook diseluruh dunia4.

Hal tersebut menunjukkan popularitas facebook jauh di atas website jejaring sosial

lain yang sejenis. Secara umum kendala yang dialami proses pembelajaran

berbantukan media online adalah guru belum merubah metode pembejalaran dari

teacher center learning menjadi student center learning sehingga penerapan

teknologi informasi menjadi tidak optimal, selain itu kebijakan sekolah yang belum

mendukung inovasi pengajaran tersebut dan infrastruktur teknologi informasi yang

3 Munir, Pembelajaran Jarak JauhBerbasis Teknologi Informasi dan komunikasi, Bandung: Alfabeta, 2009, hal. 174-177 4http://tekno.kompas.com/read/2010/08/18/14471684/Indonesia.Ranking.3.Pengguna.Facebook.Terbanyak.

Page 71: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

62

belum terbangun, terkadang, kemampuan guru kalah dengan siswanya dalam

mengoperasikan dan menggunakan internet5.

Dari hasil angket diperoleh data sebagian besar siswa menyukai pembelajaran

fisika berbantukan media online facebook hal tersebut dapat dilihat dari tingginya

prosentase siswa yang menjawab ya pada pertanyaan apakah siswa menyukai

pembelajaran berbantukan media online facebook. Pembelajaran ini juga membuat

siswa bebas untuk bertanya dan mengemukakan pendapat dengan bahasa yang santai

dan tidak kaku. Selain itu siswa menjadi lebih aktif mulai dari membaca materi,

memahami contoh soal dan mengerjakan latihan hingga berdiskusi bertanya atau

menjawab mengenai konsep termodinamika. Interaksi antara guru dengan siswa

menjadi lebih dekat karena suasana pembelajaran cenderung santai dan dinamis.

Kerjasama antara siswa dalam proses belajar menjadi lebih baik, pada prakteknya

dengan bahasa yang sederhana siswa satu sama lain saling berdiskusi, siswa yang

cerdas memberi pemahaman kepada siswa yang belum memahami konsep

termodinamika. Materi tambahan (tautan) yang ditampilkan sedikitnya membuka

cakrawala baru berfikir siswa, sehingga gambaran tentang konsep termodinamika

yang tampilkan tidak terpaku pada materi yang disajikan berdasarkan buku panduan

yang sama yang dimiliki guru dan siswa. Siswa juga mampu mengakses materi

termodinamika kapan saja dan dimana saja. Yang terakhir dan yang paling penting

siswa mampu memahami materi termodinamika dengan baik setelah mengikuti

proses pembelajaran fisika berbantukan media online facebook dan hal tersebut dapat

dibuktikan dari hasil perhitungan post-test yang diberikan kepada siswa setelah

proses pembelajaran selesai dilaksanakan.

5 http://www.detikinet.com/read/2010/06/11/102051/1376129/398/guru-indonesia-sulit-terapkan-ti-dalam-proses-belajar

Page 72: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Madrasah Aliyah

Pembangunan UIN Jakarta dengan judul penelitian pengaruh pembelajaran

berbantukan media online facebook terhadap hasil belajar fisika pada konsep

termodinamika, dapat disimpulkan pembelajaran berbantukan media online

facebook berpengaruh terhadap hasil belajar fisika pada konsep termodinamika.

Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan uji-

t pada taraf signifikansi 0,05 dengan hasil t-hitung > t-tabel yaitu 3,22 > 2,08

sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan pembelajaran

berbantukan media online facebook dengan siswa yang belajar dengan metode

ceramah hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji N-gain dengan nilai rata-rata N-

gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,71 dan nilai rata-rata N-gain untuk kelas

kontrol sebesar 0,51. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa setelah

belajar dengan pembelajaran berbantukan media online facebook mengalami

peningkatan yang signifikan. Hasil angket yang berisi respon siswa terhadap

pembelajaran fisika berbantukan media online facebook menunjukkan respon

yang positif dengan tingginya prosentase positif siswa terhadap pembelajaran

fisika berbantukan media online facebook.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru, disarankan guru bidang studi fisika dapat menggunakan model

pembelajaran fisika berbantukan media online facebook sebagai suatu

alternatif proses pembelajaran fisika yang menarik. Guru wajib

meningkatkan kemampuan menggunakan media teknologi sebagai sarana

learning transfer yang efektif, menguasai strategi, metode, atau teknik

63

Page 73: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

64

pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna

mengantisipasi era teknologi yang berkembang sangat cepat dimasa yang

akan datang

2. Bagi sekolah, mengupayakan pengembangan pendekatan pengajaran

belajar aktif dengan menitikberatkan pada pemberdayaan peserta didik

agar kreativitas peserta didik semakin berkembang, dan menyediakan

sarana dan prasarana yang memadai khususnya pada mata pelajaran IPA.

3. Penelitian ini masih memiliki banyak kelemahan. Oleh sebab itu

disarankan untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik dan melengkapi

kekurangan dari penelitian ini. Salah satu kekurangan dari penelitian ini

adalah kelas kontrol yang dibandingkan dengan kelas eksperimen

sebaiknya sama-sama menggunakan media. Hal tersebut dilakukan untuk

mencari media pembelajaran yang paling tepat dalam meningkatkan minat

dan motivasi siswa khususnya dalam pelajaran fisika.

Page 74: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2002.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2005.

Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004.

Munir, M. IT, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi, Bandung: Alfabeta, 2006.

Rochaety, Eti, Pontjorini Rahayuningsih, dan Prima Gustiyanti, Sistem Informasi

Manajemen Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Sadiman, Arief, et., al. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali press, 2009.

Sofyan, Amir F., “Perkembangan Perangkat Lunak Pengelolaan Pengajaran

Berbasis Web”, mimeo. diunduh dari

http://journal.amikom.ac.id/index.php/informatika/article/download/92/44,

diakses tanggal 10 Juni 2010.

SEAMOLEC, Facebook: Mobile Collaborative Learning, Jakarta: SEAMOLEC,

2009.

Gaffar, Mohammad Fakry, Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi,

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi, 1987.

Indrawati, “Potensi Laboratorium Fisika di SMA Dalam Mendukung Pelaksanaan

Pendidikan”, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 064 Tahun

Ke-13, Januari 2007.

Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,

1991.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press,

1999.

64

Page 75: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

65

Hamzah B. Uno, M. Pd, “Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif”, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Mardiana Wati dan A. R. Rizky, 5 Jam Belajar Cepat Menggunakan Facebook,

Bandung: Yrama Widya, 2009.

Tian Belawati, dkk (editor), Pendidikan Jarak jauh Dan Terbuka, Jakarta:

Universitas Terbuka, 1999.

http://omdimas.com/tentang-facebook-dan-keunggulannya, diakses tanggal 25

april 2010.

http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook, diakses tanggal 25 april 2010.

Pikatan, Sugata, Bagaimana Seharusnya Pengajaran Fisika?, di unduh dari

http://www.scribd.com/ pada tanggal 10 Juni 2010.

Abidin, Zainal, Media Internet Untuk Pembelajaran Fisika yang Menyenangkan,

Makalah disampaikan pada Simposium Nasional 1, Inovasi pembelajaran

dan Pengelolaan Sekolah, Jakarta, 2003.

Nana Sudjana danAhmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar baru

Algesindo, 2005.

Sadiman, S. Arief, dalam artikel yang berjudul Peran Teknologi Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan Dasar, pada Jurnal Teknodik No.

8/IV/TEKNODIK/MEI/2000.

Handoko, Teguh, Sejarah perkembangan internet, yang diunduh dari

http://www.sejarah-internet.com/pengertian-internet/ diakses pada tanggal 1

Juni 2010.

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2002.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2009.

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, Jakarta: Jurusan

Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006.

Page 76: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………......... i

KATA PENGANTAR…………………………………………...................... iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. v

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. vii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. ix

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………… 1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………….. 5

C. Pembatasan Masalah…………………………………......................... 5

D. Perumusan Masalah………………………………………………….. 5

E. Tujuan penelitian…………………………………………………….. 5

F. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 6

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Pengertian Media pembelajaran…………………………………. 7

2. Pengertian Pembelajaran Online………………………………… 10

3. Pengertian Media Facebook……………………………………... 14

4. Pengertian Belajar Fisika…………………………….................... 21

5. Pengertian Konsep Termodinamika………………….................... 24

6. Pengertian hasil Belajar………………………………………….. 29

B. Kerangka Pikir……………………………………………. …………. 31

C. Pengajuan Hipotesis………………………………………. …………. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat penelitian………………………………………. 33

v  

Page 77: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

B. Metode dan Desain Penelitian………………………………………. 33

C. Populasi dan Sampel………………………………………………… 34

D. Alur penelitian……………………………………………. ………… 34

E. Teknik Pengumpulan Data……………………………….. ……….. 37

F. Instrumen penelitian……………………………………… ………… 37

G. Uji Coba instrumen………………………………………. ………… 40

1. Uji Validitas……………………….…………………. ………… 40

2. Uji Reliabilitas………………………………………................... 42

3. Taraf kesukaran…………………………………………………. 43

4. Daya Pembeda……………………………………….................. 44

H. Teknik Analisis Data……………………………………... ………... 44

1. Uji Normalitas………………………………………………….. 44

2. Uji Homogenitas……………………………………………….. 45

3. Uji Hipotesis…………………………………………………… 46

4. Uji Normal Gain……………………………………………….. 46

I. Hipotesis Statistik………………………………………… ……….. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……………………………………………………… 49

1. Hasil Pre-test kelas Eksperimen dan kontrol…………………… 50

2. Hasil Post-test kelas Eksperimen dan Kontrol...……………….. 51

3. Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Belajar……………………… 54

a. Uji normalitas……………………………………………... 54

b. Uji Homogenitas………………………………………….. 54

c. Uji Hipotesis……………………………………………… 55

d. Uji Normal Gain…………………………………………… 55

e. Data Hasil Analisis Angket………………………………... 57

B. Pembahasan…………………………………………………………. 59

vi  

Page 78: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………….. 63

B. Saran……………………………………………………................ 63

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 65

LAMPIRAN

vii  

Page 79: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Desain penelitian……………………………………………………. 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument hasil belajar……………………........................ 38

Tabel 3.3 Angket respon siswa………………………………………………... 40

Tabel 3.4 Kriteria indeks korelasi………………………………....................... 41

Tabel 3.5 Kriteria reliabilitas………………………………………………….. 43

Tabel 3.6 Indeks taraf kesukaran soal…………………………………………. 43

Tabel 3.7 Klarifikasi daya pembeda…………………………………………… 44

Tabel 3.8 Kategorisasi perolehan nilai gain…………………………………… 47

Tabel 4.1 Rekapitulasi ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil

pre-test dan post-test kelas eksperimen dan

kelas kontrol………………………………………………………... 53

Tabel 4.2 Uji normalitas……………………………………………………….. 54

Tabel 4.3 Uji homogenitas…………………………………………………….. 54

Tabel 4.4 Hasil uji-t…………………………………………………………… 55

Tabel 4.5 Uji kesamaan dua rata-rata normal gain……………………………. 56

Tabel 4.6 Data rata-rata N-gain tes hasil belajar siswa………………………... 56

Tabel 4.7 Hasil anaisis data angket respon siswa terhadap

pembelajaran berbantukan media online facebook…………………. 57

viii  

Page 80: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Tampilan halaman depan facebook…………….............................. 15

Gambar 2.2 Elemen dasar facebook…………………..……………………….. 17

Gambar 2.3 Tampilan layar facebook…………………………………………. 17

Gambar 2.4 Simbol ikon facebook……………………………………………. 19

Gambar 2.5 Contoh grup facebook……………………………………………. 21

Gambar 2.6 Proses belajar-mengajar…………………………………………... 23

Gambar 3.1 Alur penelitian…………………………………............................. 36

Gambar 4.1 Diagram batang hasil pre-test kelas eksperimen

dan kelas kontrol…………………………………………………... 50

Gambar 4.2 Diagram batang ukuran pemusatan dan penyebaran

Data hasil pre-test kelas eksperimen

dan kelas kontrol………………………………………………….. 51

Gambar 4.3 Diagram batang hasil post-test kelas eksperimen

dan kelas kontrol…………………………………………………. 52

Gambar 4.4 Diagram batang ukuran pemusatan dan penyebaran

Data hasil post-test kelas eksperimen dan kelas

kontrol……………………………………………………………. 53

Gambar 4.5 Diagram batang prosentase respon siswa terhadap

pembelajaran berbantukan media online

facebook………………………………………………………….. 58

ix  

Page 81: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

x  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen…………………. 67

2. Time schedule pembelajaran termodinamika……………………………. 79

3. Grup Mari Belajar Termodinamika di facebook……………................. 80

4. Rencana Pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol……………………. 101

5. Materi pembelajaran konsep termodinamika………………………….. 112

6. Soal pilihan ganda instrumen penelitian………………………………. 118

7. Kunci jawaban soal instrumen penelitian……………………………… 121

8. Data skor hasil belajar…………………………………………………. 122

9. Perhitungan uji analisis data…………………………………………… 123

10. Tabel distribusi frekuensi……………………………………............... 132

11. Tabel uji normalitas………………………………………………......... 133

12. Perhitungan uji homogenitas…………………………………............... 135

13. Perhitungan uji hipotesis……………………………………………….. 137

14. Tabel uji Normal Gain………………………………………………….. 139

15. Perhitungan reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran dan

Validitas……………………………………………………………........ 141

16. Uji referensi……………………………………………………………… 149

17. Surat-surat keterangan………………………………………………........ 154

Page 82: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

DATA SKOR

NO. KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL PRE-TEST POST-TEST PRE-TEST POST-TEST

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

25 25 35 20 60 35 25 35 20 35 40 40 25 50 25 20 35 25 35 40 15 30

70 85 90 70 75 65 65 65 90 75 90 85 80 65 70 65 80 70 90 85 75 80

20 25 30 40 25 30 25 20 15 40 30 40 25 15 40 35 40 50 35 35 45

65 70 70 60 65 65 60 55 70 75 65 70 75 70 70 80 70 70 45 75 85

 

Page 83: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

PERHITUNGAN UJI ANALISIS DATA

A. ANALISIS NILAI PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN

1. Distribusi frekuensi nilai pre-test kelas eksperimen

a. Data skor pre-test kelas eksperimen

15 20 20 20 25 25 25 25

25 25 30 35 35 35 35 35

35 40 40 40 50 60

b. Rentang adalah data terbesar dikurang data terkecil

R = 60 – 15

= 45

c. Banyaknya kelas interval

K = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 22

= 1 + 4,5

= 5,5 = 6

d. Panjang kelas interval

I = Xmax - Xmin

K

= 60 – 15

6

= 7,5 = 8

2. Mean atau Rata-rata

Mx = Σ FX

N

= 695

22

= 31,6

Page 84: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

3. Md = L + (d1) . i

(d1 + d2)

= 22,5 + 3 . 8

(3 + 1)

= 22,5 + 6 = 28,5

4. Me = L + (1/2 N – fkb ) . i

F

= 38,5 + (1/2 (22) – 21) . 8

3

= 38,5 – 26, 7 = 11,8

5. SD =FX

=

= ,

= ,

= √107,69 = 10,4

Page 85: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

B. ANALISIS NILAI PRE-TEST KELAS KONTROL

1. Distribusi frekuensi pretest kelas kontrol

a. Data skor pre-test kelas kontrol

15 15 20 20 25 25 25

25 30 30 30 35 35 35

40 40 40 40 40 45 50

b. Rentang adalah data terbesar dikurang data terkecil

R = 50 – 15

= 35

c. Banyaknya kelas interval

K = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 21

= 1 + 4,5

= 6

d. Panjang kelas interval

I = Xmax - Xmin

K

= 50 – 15

6

= 5,8 = 6

Page 86: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

2. Mean atau Rata-rata

Mx = Σ FX

N

= 660

21

= 31,4

3. Md = L + (d1) . i

(d1 + d2)

= 38,5 + 2 . 6

(2 + 3)

= 38,5 + 2,4 = 40,9

4. Me = L + (1/2 N – fkb ) . i

F

= 32,5 + (1/2 (21) – 19) . 6

3

= 32,5 – 17 = 15,5

Page 87: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

5. SD =FX

=

= ,

= ,

= √90,82 = 9,5

C. ANALISIS NILAI POST-TEST KELAS EKSPERIMEN

1. Distribusi frekuensi nilai post-test kelas eksperimen

a. Data skor post-test kelas eksperimen

65 65 65 65 65 70 70 70

70 75 75 75 80 80 80 85

85 85 90 90 90 90

b. Rentang adalah data terbesar dikurang data terkecil

R = 90 – 65

= 25

c. Banyaknya kelas interval

K = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 22

= 1 + 4,5

= 6

Page 88: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

d. Panjang kelas interval

I = Xmax - Xmin

K

= 90 – 65

6

= 5

2. Mean atau Rata-rata

Mx = Σ FX

N

= 1685

22

= 76,6

3. Md = L + (d1) . i

(d1 + d2)

= 64,5 + 5 . 5

( 5 + 1 )

= 64,5 + 4,2 = 68,7

4. Me = L + (1/2 N – fkb ) . i

F

= 79,5 + (1/2(22) – 18). 5

3

= 79,5 - 11,7 = 67,8

Page 89: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

5. SD =FX

=

= ,

= ,

= √82,69 = 9,1

D. ANALISIS NILAI POST-TEST KELAS KONTROL

1. Distribusi frekuensi post-test kelas kontrol

a. Data skor post-test kelas control

45 55 60 60 65 65 65

65 70 70 70 70 70 70

70 70 75 75 75 80 85

b. Rentang adalah data terbesar dikurang data terkecil

R = 85 – 45

= 40

Page 90: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

c. Banyaknya kelas interval

K = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 21

= 1 + 4,5

= 6

d. Panjang kelas interval

I = Xmax - Xmin

K

= 85 – 45

6

= 6,7 = 7

2. Mean atau Rata-rata

Mx = Σ FX

N = 1430

21

= 68

3. Md = L + (d1) . i

(d1 + d2)

= 65,5 + 2 . 7

(2 + 5)

= 65,5 + 2 = 67, 5

Page 91: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

4. Me = L + (1/2 N – fkb ) . i

F

= 65,5 + (1/2 (21) – 19) . 7

8

= 65,5 – 7,4 = 58

5. SD =FX

=

= ,

= ,

= √70,18 = 8,4

Page 92: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

INSTRUMEN TERMODINAMIKA

SOAL PILIHAN GANDA

1. Gas dalam ruang tertutup mengalami proses termodinamika menerima kerja dan menyerap kalor. Maka sistem akan mengalami… a. Energi dalam bertambah besar c. Suhu gas berkurang d. Kalor gas berkurang b. Volume gas berkurang d. Usaha gas bertambah

2. Suatu gas yang volumenya 0,5 m3 perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan tetap hingga volumenya menjadi 2 m3. Jika usaha luar gas tersebut 3x105 joule. Maka tekanan gas menjadi… a. 1 x 105 N/m2 c. 3 x 105 N/m2 e. 5 x 105 N/m2 b. 2 x 105 N/m2 d. 4 x 105 N/m2

3. Perhatikan gambar suatu sistem dibawah ini! Energi dalam sistem itu akan… a. Naik 1200 Joule c. Turun 2400 Joule e. Turun 4800 Joule b. Naik 2400 Joule d. Turun 3600 Joule

4. Dalam hukum termodinamika 1 berlaku: Q = Δ U + W Pernyataan dibawah ini benar kecuali… a. Proses adiabatik ΔW = ΔU b. proses isokhorik Δ W = 0 c. proses isobarik ΔW = P. ΔV d. proses isotermal Δ W = Δ Q e. proses adiabatik ΔQ = 0

5. Suatu gas ideal mengalami perubahan siklus seperti pada diagram P - V di bawah ini. Kerja yang dihasilkan pada siklus ini adalah…. a. 200 kJ b. 400 kJ c. 600 kJ d. 800 kJ e. 1000 kJ

6. Diantara pernyataan di bawah ini yang terjadi pada proses Isokhorik adalah…. a. Suhu gas tetap b. Volume gas tetap c. Tekanan gas tetap d. Jumlah kalor tetap e. Tidak ada kalor yang masuk dan tidak ada kalor yang keluar

Page 93: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

7. Pengertian entropi dalam termodinamika adalah… a. Suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha b. Usaha yang dilakukan tiap satuan waktu c. Aliran yang berputar-putar d. Siklus yang berulang-ulang e. Perubahan bentuk energi

8. Bagaimanakah entropi (S) suatu sistem tertutup termodinamika… a. Tetap b. Berubah dengan penambahan ΔS berharga positif c. Berubah dengan penambahan ΔS berharga negatif d. Dapat tetap atau berubah dengan harga ΔS positif e. Dapat berubah dengan harga ΔS positif atau negatif tergantung dari macam prosesnya

9. Grafik P-V berikut, garis putus-putus menggambarkan proses isotermik. Sedangkan garis tegas menggambarkan proses adiabatik. Grafik yang paling sesuai dalam menggambarkan kedua proses tersebut adalah…

a. b. c. d. e. 10. Usaha yang dilakukan oleh gas ideal yang mengalami proses isokhorik dari tekanan P1

sampai P2 adalah… a. 0 c. P2 V2 e. (P1 – P2) V b. P1V1 d. P1 / P2

11. Gas helium dengan volume 2 m3 memiliki suhu 27°C. dipanaskan secara isobarik sampai 177°C. Jika tekanan gas helium 2 x 105 N/rn2, maka gas helium melakukan usaha luar sebesar… a. 2 x 105 J c. 6 x 105 J e. 10 x 105 J b. 4 x 105 J d. 8 x 105 J

12. Suatu sistem berupa 0,12 mol gas ideal dihubungkan dengan reservoir termal untuk menjaga suhu konstan (isothermal) pada 10oC. Sistem memiliki volume awal V1 = 1,3x10-3 m3 dan melakukan usaha W= 14 Joule. Berapakah volume akhir V2 gas tersebut… a. V2 = 1,1 x10-3 m3 c. V2 = 1,3 x10-3 m3 e. V2 = 1,5 x10-3 m3 b. V2 = 1,2 x10-3 m3 d. V2 = 1,4 x10-3 m3

13. Suatu gas monoatomik (γ = 1, 67 ) sebanyak 25 cm3 pada suhu 15oC dan tekanan 105 N / m2 secara tiba-tiba dimampatkan menjadi 5 cm3 (secara adiabatis). Maka tekanan pada keadaan akhir adalah…

Page 94: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

a. 15,5 x 105 N/m2 c. 13,6 x 105 N/m2 e. 11,4 x 105 N/m2 b. 14,7 x 105 N/m2 d. 12,6 x 105 N/m2

14. Diantara rumus ini yang merupakan persamaan yang digunakan untuk mengetahui jumlah kalor yang dilepas lemari es ke udara luar adalah… a. QH = Qc + W c. Qc = Kc + W e. Qc = Kc + W b. QH = TH + W d. Qc = KH+ W

15. Suatu mesin kalor bekerja dengan siklus yang dibangun dari dua isobarik dan dua isokhorik seperti pada gambar di bawah ini digunakan untuk menggerakkan sebuah generator yang tegangan keluarannya 200 Volt. Apabila generator ini mendapat beban arus 5 A, maka mesin kalor tersebut dijalankan pada putaran permenit… a. 100 rpm b. 200 rpm c. 300 rpm d. 400 rpm e. 500 rpm

16. Suatu gas monoatomik sebanyak 36 m3 pada suhu 27oC dan tekanan 105 N/m2

dimampatkan menjadi 6 m3 (Secara adiabatis) Berapakah suhu gas tersebut pada keadaan akhir jika γ = 1,4. a. 254,5 K c. 421,1 K e. 614,3 K b. 381,5 K d. 512,2 K

17. Sebanyak 56 gram gas nitrogen dipanaskan dari suhu 360 K menjadi 480 K. Jika dipanaskan pada volume tetap, kalor yang diperlukan adalah 3 kJ. Jika massa molekul relatif nitrogen 28 g/mol. Berapakah kapasitas kalor gas tersebut pada volume tetap… a. 10,5 J/molK c. 12,5 J/molK e. 14,5 J/molK b. 11,5 J/molK d. 13,5 J/molK

18. Sejumlah makanan dilemari es menghasilkan kalor sebesar 2800 Joule. Jika lemari es memiliki koefisien kinerja K = 2. Berapakah kalor yang dilepaskan lemari es ke udara luar… a. 1200 J c. 4200 J e. 8200 J b. 2400 J d. 6400 J

19. Sebuah mesin carnot menggunakan reservoir suhu tinggi 800 K mempunyai efisiensi sebesar 40%. Agar efisiensinya naik menjadi 50%, maka suhu reservoir suhu tinggi dinaikkan menjadi… a. 450 K c. 960 K e. 640 K b. 550 K d. 720 K

20. Reservoir panas bersuhu 600 K mengalirkan 1200 J kalor secara ireversibel ke reservoir dingin yang bersuhu 400 K. Tentukan perubahan entropi alam semesta. a. 1 J/K c. 3 J/ K e. 5 J/ K b. 2 J/K d. 4 J/ K

Page 95: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUKAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2496/1/98401... · sebesar 2,08, maka t-hitung > t ... suatu konsep atau hukum. ... diberikan

KUNCI JAWABAN SOAL INSTRUMEN PENELITIAN

Nomor Soal Kunci Jawaban Nomor Soal Kunci Jawaban

1 A 11 A

2 B 12 E

3 C 13 B

4 A 14 A

5 B 15 C

6 B 16 E

7 A 17 C

8 D 18 C

9 E 19 C

10 A 20 A