pengaruh pemahaman devosi kepada bunda maria … · mengikuti perayaan ekaristi bagi umat stasi st....

137
PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA TERHADAP MINAT MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Margareta Ayu Panca Anggraini NIM : 121124007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: buithuy

Post on 09-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA

TERHADAP MINAT MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT

STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS

BANJARNEGARA

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Margareta Ayu Panca Anggraini

NIM : 121124007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku (Petrus Marwoto dan

Theresia Sri Rahayu), kakak dan adik (Agnes Eka Ratnawati, Agustinus

Dwi Astoko, Fransisca Tri Andrianti, Albertus Hari Nugroho dan Yohanes

Angga Kusuma) dan seluruh keluarga yang terkasih,

Umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara

Serta semua orang yang selalu mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

v

MOTTO

“Jangan takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberi

kamu Kerajaan-Nya”

(Luk 12:32)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA

BUNDA MARIA TERHADAP MINAT MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI

BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS

BANJARNEGARA”. Penulis memilih judul ini berdasarkan keadaan yang

penulis saksikan di Stasi St. Theresia Klampok bahwa umat di stasi tersebut

sangat mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berdevosi. Hampir dalam satu

tahun mereka mengadakan devosi secara bersama dan rutin di Taman Doa Gua

Maria Jatining Mulya. Kegiatan ini memang sudah menjadi kebiasaan yang

dilakukan. Dalam berdevosi, mereka membuat lemper untuk dibagikan kepada

umat yang menghadiri devosi sebagai berkat dari novena tersebut. Ini adalah ciri

khas dari Stasi St. Theresia Klampok. Makna dari lemper tersebut adalah karena

terbuat dari ketan yang lengket, mereka menyakini bahwa dengan lengketnya

lemper tersebut, lengket pula satu sama lain di dalam hidup menggereja, jauh dari

permusuhan, konflik, dan lain-lain.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah sejauh mana pemahaman akan

devosi kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti Perayaan Ekaristi dapat

dimaknai sebagai sumber hidup beriman di Stasi St. Theresia Klampok Paroki St.

Antonius Banjarnegara dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjawab persoalan

tersebut penulis menggunakan studi pustaka dan penelitian. Studi pustaka

dilaksanakan dengan mempelajari berbagai sumber yakni Kitab Suci, dokumen

Gereja, serta pandangan dari beberapa ahli yang berkaitan dengan devosi kepada

Bunda Maria dan minat mengikuti Perayaan Ekaristi. Jenis penelitian yang

digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif. Untuk memperoleh data guna

keperluan penelitian penulis melakukan penyebaran kuesioner terhadap 60

responden di Stasi St. Theresia Klampok.

Hasil akhir menunjukkan bahwa responden sudah dapat memahami devosi

kepada Bunda Maria dengan kemampuan mereka masing-masing sehingga

dengan pemahaman tersebut mereka terdorong untuk ikut serta dalam Perayaan

Ekaristi yang diselenggarakan. Devosi kepada Bunda Maria merupakan bentuk

kebaktian dan penghormatan terhadap Bunda Maria untuk menghayati imannya.

Oleh karena itu, devosi ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan

penghayatan umat Katolik. Skripsi ini menawarkan katekese dengan

menggunakan Shared Christian Praxis sebagai upaya untuk lebih memaknai

devosi kepada Bunda Maria dan Perayaan Ekaristi sebagai sumber hidup beriman.

Dengan demikian, responden dapat semakin mencintai dan memaknai devosi

sehingga mereka terdorong untuk ikut Perayaan Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

ix

ABSTRACT

This undergraduate thesis entitles “THE INFLUENCE OF

UNDERSTANDING OF DEVOTION TO BLESSED VIRGIN MARY TO THE

INTEREST IN PARTICIPATING THE EUCHARIST FOR THE PEOPLE OF

REGION OF ST. THERESIA KLAMPOK, ST. ANTONIUS PARISH”. The

writer chose this title based on circumstances which the writer witnessed in the

region of St. Theresia Klampok that people very close to God by devotion.

Almost every year they have a devotion together and routine in the garden prayer

cave Maria Jatining Mulya. This activity has indeed become a habit. In devotion

they make lemper (a kind of food made by sticky rice) to distribute to the people

who attend the devotion as a blessing of the novena. This is typical of the religion

St. Theresia Klampok. The meaning of the lemper made from sticky rice, they

believe that like the lemper made from sticky rice, the people unity with the each

other in the church life, away from hostility, conflict and so on.

A key issue of this undergraduate thesis is the extent to which the

knowledge of devotion to the Blessed Virgin Mary against the interest to

participation the celebration of the Eucharist may be meant as a source of life for

believers in the region of St. Theresia. To answer the question the writer used the

study of literature and research. Literature study was carried out by

studying various sources i.e., Scriptures, Church documents, as well as the views

of some experts related to devotion to the Blessed Virgin Mary and an interest to

participation the celebration of the Eucharist. The type of research used by the

writer was qualitative research. To obtain the data for the purposes of the study

writer distributed questionnaires to 60 respondents in the region of St. Theresia

Klampok.

The final results showed that the respondents were able to understand the

devotion to the Blessed Virgin Mother with their respective capabilities so that

with the understanding they were encouraged to participate in the celebration of

the Eucharist. Devotion to Blessed Virgin Mary is a form of worship and respect

to Blessed Virgin Mary to live their faith. Therefore, this devotion aims to

increase the understanding and appreciation of Catholics. This undergraduate

thesis offers catechesis using the Shared Christian Praxis as an attempt to

further have more meaning the devotion to the Blessed Virgin Mary and the

Eucharist as the source of life of faith. Thus, respondents may be the more loving

and have more meaning devotion so that they are encouraged to join

the celebration of the Eucharist.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH

PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA TERHADAP MINAT

MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST.

THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA.

Skripsi ini disusun berdasarkan ketertarikan penulis terhadap devosi

kepada Bunda Maria dan minat mengikuti Perayaan Ekaristi di Stasi St. Theresia

Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara. Penulis melihat bahwa umat sangat

antusias dalam mengikuti kegiatan berdevosi. Oleh karena itu, penyusun skripsi

ini dimaksudkan untuk membantu semua orang semakin menyadari keinginan

untuk melakukan kegiatan berdevosi sehingga dengan berdevosi ini, semua orang

dapat mewujudnyatakan dalam keikutsertaannya di Perayaan Ekaristi.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis dengan hati

penuh syukur mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ, selaku dosen pembimbing utama dan dosen

penelitian yang telah setia mengarahkan, memberikan perhatian, memotivasi,

meluangkan waktu untuk mendampingi dan dengan sabar membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. L. Bambang Hendarto Y., M. Hum selaku dosen penguji II sekaligus

dosen pembimbing akademik yang telah bersedia meluangkan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

xi

membaca, memberikan kritik dan masukan serta mendampingi penulis dalam

mempertanggungjawabkan skripsi ini.

3. P. Banyu Dewa HS, S.Ag, M.Si selaku dosen penguji III yang telah bersedia

untuk meluangkan waktu membaca, memberikan kritik dan masukan, serta

mendampingi penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini.

4. Seluruh staf dosen Program Studi Pendidikan Agama Katolik, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

dengan setia mendukung, membimbing, mendidik, membagikan pengetahuan

serta pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Program

Studi Pendidikan Agama Katolik ini.

5. Staf karyawan Program Studi Pendidikan Agama Katolik yang telah

memberikan perhatian, dan dukungan kepada penulis selama penulisan skripsi

ini.

6. Vincentius Suratno, Pr selaku Pastor Paroki St. Antonius Banjarnegara yang

telah menerima dan memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian di Stasi St. Theresia Klampok.

7. Valentinus Gatot Irianto selaku ketua Stasi St. Theresia Purwareja Klampok,

yang telah menerima, mengizinkan serta memberikan masukan kepada penulis

dalam melaksanakan penelitian.

8. Orang tua, kakak, adik, Slamet Rianto Aji, Mas Hara, Kak Helsi, Kak Hida,

Romo Joni, SCJ, Romo Aan, SCJ, Romo Suryo, SCJ dan Frater Martinus Joko

Widiatmoko, SCJ yang selalu memberi semangat, motivasi dan doa bagi

penulis dalam menyelesaikan perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... xi

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Permasalahan ......................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 5

D. Manfaat Penulisan ................................................................................. 6

E. Metode Penulisan .................................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 7

BAB II. DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA DAN MINAT MENGIKUTI

PERAYAAN EKARISTI ................................................................. 9

A. Devosi Kepada Bunda Maria ............................................................... 10

1. Pengertian Devosi Secara Umum ..................................................... 10

2. Beberapa Sudut Pandang Pemahaman Devosi ................................. 12

a. Sudut Historis Liturgis ................................................................. 12

b. Sudut Antropologis ...................................................................... 12

c. Sudut Agama Kerakyatan ............................................................. 13

3. Peranan Devosi dalam Liturgi Gereja ............................................... 13

4. Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan dalam Devosi .................... 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

xiv

5. Bentuk-bentuk Devosi kepada Bunda Maria .................................... 13

a. Rosario ......................................................................................... 13

b. Novena Tiga Kali Salam Maria .................................................... 14

c. Malaikat Tuhan ............................................................................ 14

d. Litani Bunda Maria ...................................................................... 15

e. Ziarah ........................................................................................... 15

B. Bunda Maria ......................................................................................... 18

1. Bunda Gereja .................................................................................. 18

2. Bunda Allah .................................................................................... 19

3. Bunda Sang Pendoa ........................................................................ 20

4. Ibu Yesus Kristus ............................................................................ 21

5. Maria Perawan ................................................................................ 21

C. Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi ....................................................... 22

1. Minat ................................................................................................ 22

2. Perayaan Ekaristi ............................................................................. 23

a. Berbagai Istilah Ekaristi ............................................................. 23

1) Ekaristi .................................................................................. 23

2) Misa ....................................................................................... 24

3) Pemecahan Roti ..................................................................... 24

4) Perjamuan Tuhan .................................................................. 24

b. Ekaristi dalam Gereja Katolik .................................................... 25

1) Akar Perayaan Ekaristi Gereja .............................................. 25

a) Perjamuan Makan dengan Yesus sebagai Tanda Kehadiran

Kerajaan Allah .................................................................. 25

b) Perjamuan Malam Terakhir .............................................. 26

c) Perjamuan-perjamuan makan dengan Yesus Kristus yang

bangkit .............................................................................. 27

c. Makna Sosial Ekaristi ................................................................ 27

1) Memahami Tugas Perutusan ................................................. 27

2) Gereja yang Hidup: Kehadiran Kristus Nyata ...................... 28

3) Spiritualitas Kristiani ............................................................ 30

d. Unsur-unsur Perayaan Ekaristi .................................................. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

xv

1) Makna Ekaristi sebagai Perayaan .......................................... 31

2) Partisipasi Umat Beriman ..................................................... 32

3) Peran dan Tugas Imam .......................................................... 32

4) Tata Gerak dan Sikap Tubuh ................................................. 34

5) Saat Hening ........................................................................... 35

6) Makna Nyanyian ................................................................... 36

D. Rangkuman ............................................................................................ 37

BAB III. PENGARUH DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA TERHADAP

MINAT MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI ............................ 38

A. Gambaran Umum Paroki St. Antonius Banjarnegara dan Stasi

St. Theresia Klampok ........................................................................... 38

1. Gambaran Umum Paroki St. Antonius Banjarnegara ..................... 38

2. Gambaran Umum Stasi St. Theresia Klampok ............................... 43

B. Penelitian Tentang Pengaruh Pemahaman Devosi Kepada Bunda Maria

Terhadap Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi Bagi Umat Stasi

St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara .................... 44

1. Rencana Penelitian ......................................................................... 44

a. Tujuan Penelitian ....................................................................... 44

b. Metode Penelitian ...................................................................... 44

c. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 44

d. Responden Penelitian ................................................................. 45

e. Instrumen Penelitian .................................................................. 46

f. Variabel Penelitian ..................................................................... 47

2. Laporan Hasil Penelitian ................................................................ 47

a. Laporan Hasil Penelitian melalui Kuesioner Terhadap Umat

Di Stasi St. Theresia Paroki St. Antonius Banjarnegara ............ 47

1) Identitas Responden .............................................................. 49

2) Devosi kepada Bunda Maria ................................................. 49

3) Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi ...................................... 55

3. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 61

1) Identitas Responden ................................................................... 61

2) Devosi Kepada Bunda Maria ..................................................... 61

3) Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi ........................................... 64

4. Kesimpulan Penelitian .................................................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

xvi

BAB IV. USULAN PROGRAM PEMBINAAN IMAN UNTUK

SEMAKIN MEMAHAMI DEVOSI DAN PERAYAAN

EKARISTI DI STASI ST. THERESIA PAROKI

ST. ANTONIUS BANJARNEGARA ............................................. 67

A. Latar Belakang Pemilihan Program ....................................................... 67

B. Pengertian Katekese Umat ..................................................................... 68

C. Tujuan Katekese .................................................................................... 69

D. Model Katekese ..................................................................................... 70

1. Langkah-langkah Shared Christian Praxis .................................... 71

a. Mengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta ............................. 71

b. Mendalami Pengalaman Hidup Peserta ..................................... 72

c. Menggali Pengalaman Iman Kristiani ....................................... 72

d. Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkret ...... 73

e. Mengusahakan Suatu Aksi Konkret .......................................... 74

E. Usulan Kegiatan .................................................................................... 75

1. Tema “Memaknai Devosi dan Perayaan Ekaristi sebagai Sumber

Hidup Umat Beriman ...................................................................... 75

2. Tujuan Umum ................................................................................. 75

3. Peserta ............................................................................................. 75

4. Tempat dan Waktu .......................................................................... 75

5. Bentuk ............................................................................................. 76

6. Metode ............................................................................................ 76

7. Sarana ............................................................................................. 76

8. Susunan Acara ................................................................................ 76

F. Matrik Program Shared Christian Praxis .............................................. 77

G. Contoh Persiapan Katekese ................................................................... 80

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 94

A. Kesimpulan ......................................................................................... 94

B. Saran .................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 97

LAMPIRAN .................................................................................................... (1)

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian kepada Romo Paroki .......................... (1)

Lampiran 2: Surat Pemberitahuan sudah Melaksanakan Penelitian ........ (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

xvii

Lampiran 3: Identitas Responden ............................................................ (3)

Lampiran 4: Contoh Kuesioner Penelitian (Skala Likert) ....................... (6)

Lampiran 5: Hasil Pengisian Kuesioner Penelitian (Skala Likert) .......... (9)

Lampiran 6: Transkrip Hasil Kuesioner ................................................... (12)

Lampiran 7: Lagu Pembuka “Kelana” ..................................................... (17)

Lampiran 8: Teks Cerita “Inilah Kisah Seorang Raja yang Belajar

Ilmu Taat pada Seorang Biarawan ...................................... (17)

Lampiran 9: Teks Kitab Suci “Lukas 1:26-38 ......................................... (18)

Lampiran 10: Lagu Penutup “Seperti yang Kau Ingini” .......................... (19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

xviii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikut Alkitab

Deuterokanonika © LAI 1976. (Alkitab yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian

Baru dalam terjemahan baru, yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab

Indonesia, ditambah dengan Kitab-kitab Deuterokanonika yang

diselenggarakan oleh Lembaga Biblika Indonesia. Terjemahan diterima dan

diakui oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia). Jakarta: LAI, 2009.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes

Paulus II kepada para Uskup, Klerus, dan segenap umat beriman

tentang Katekese Masa Kini, 16 Oktober 1979.

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang

Gereja, 21 November 1964.

PO : Presbyterorum Ordinis, Dekrit Konsili Vatikan II tentang

Pelayanan dan Kehidupan Para Imam, 07 Desember 1965.

SC : Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II

tentang Liturgi Suci, 04 Desember 1963.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

xix

C. Singkatan Lain

Art : Artikel

DSA : Doa Syukur Agung

Dsb : Dan sebagainya

Hlm : Halaman

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

PUMR : Pedoman Umum Misale Romawi

Sbb : Sebagai Berikut

SCP : Shared Christian Praxis

St : Santo atau Santa

TPE : Tata Perayaan Ekaristi

Dll : Dan Lain-lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penghormatan kepada Bunda Maria pada dasarnya sudah ada pada zaman

para Bapa Bangsa dan menjadi pokok ajaran para Paus dan Konsili. Ia menjadi

bagian dari Kitab Suci dan liturgi. Maria juga mempunyai tempat yang khusus

dalam hati umat beriman (NN, 2011 : 2-3).

Dalam Gereja Protestan, tempat dan peranan Bunda Maria tidak lebih

dari seorang manusia biasa yang mendapat pilihan menjadi Ibu Yesus. Berbeda

dengan Gereja Protestan, dalam Gereja Katolik, Bunda Maria mendapatkan

tempat yang sangat istimewa. Secara khusus, Para Bapa Konsili Vatikan II

memberikan pemahaman mengenai hubungan antara Santa Perawan (Bunda)

Maria dan Gereja. Pemahaman ini terdapat dalam Dokumen Konstitusi Dogmatis

tentang Gereja yakni Lumen Gentium yang secara khusus berbicara mengenai

“Santa Perawan Maria Bunda Allah dalam Misteri Kristus dan Gereja”. Berikut

adalah kutipan dari dokumen tersebut :

Sebab Perawan Maria, yang sesudah warta malaikat menerima Sabda

Allah dalam hati maupun tubuhnya, serta memberikan hidup kepada

dunia, diakui dan dihormati sebagai Bunda Allah dan Penebus yang

sesungguhnya. Karena pahala Putera-Nya, ia ditebus secara lebih

unggul, serta dipersatukan dengan-Nya dalam ikatan yang lebih erat

dan tidak terputuskan. Ia dianugerahi karunia serta martabat yang luhur,

yakni menjadi Bunda Putera Allah, maka juga menjadi Putri Bapa yang

terkasih dan kenisah Roh Kudus. Karena anugerah rahmat yang

istimewa itu ia juga lebih unggul dari semua makhluk lainnya, baik di

surga maupun di bumi. Namun, sebagai keturunan Adam Ia termasuk

golongan semua orang yang harus diselamatkan. Bahkan “ Ia memang

Bunda para anggota (Kristus), .....karena dengan cinta kasih ia

menyumbangkan kerjasamanya supaya dalam Gereja lahirlah kaum

beriman, yang menjadi anggota kepala itu.” Oleh karena itu, ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

2

menerima salam sebagai anggota Gereja yang serba unggul dan sangat

istimewa, juga sebagai pola-teladannya yang mengagumkan dalam

iman dan cinta kasih. Menganut bimbingan Roh Kudus, Gereja Katolik

menghadapinya penuh rasa kasih sayang sebagai bundanya yang

tercinta (LG 53).

Penegasan Gereja Katolik terhadap tempat dan peranan Bunda Maria

dalam Gereja dan kehidupan umat beriman sangat jelas melalui uraian dokumen

diatas. Berbeda dengan pandangan para imam dan religius terhadap penghayatan

dan pemahaman mengenai Bunda Maria ini lebih khusus lagi. Dalam hal ini, para

imam dan religius memandang Bunda Maria adalah sebagai sumber kegembiraan

dan pengharapan hidup religius dan para imam. Dalam Bunda Maria kaum

religius dan para imam menyadari diri secara lebih mendalam terhadap

panggilannya serta menemukan tanda pengharapan bagi hidupnya (Purnomo,

2000 : 12-13).

Dengan iman, Maria menerima kata-kata Malaekat dan percaya kepada

pesan bahwa ia akan menjadi Bunda Allah dalam ketaatan dari kesalehanya (Luk

1:38). Ketika mengunjungi Elisabet, dia melambungkan madah pujiannya kepada

Yang Mahatinggi karena karya ajaib yang telah dikerjakan-Nya di dalam diri

mereka yang menaruh kepercayaan kepada-Nya (Luk 1:46-55). Sejak zaman

Gereja Perdana, Bunda Maria bersama dengan para rasul bertekun di dalam doa

bersama-sama ketika menantikan kedatangan Roh Kudus (Kis 1:14), demikian

pula keluarga-keluarga di masa kini juga dengan tekun dan khusuk berdevosi

kepada Bunda Maria, dan berdoa dengan perantaraannya. Sekaligus dalam

keluarga itu diungkapkan cinta mereka kepada Bunda Maria, yang juga berperan

dalam Keluarga Kudus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

3

Devosi kepada Bunda Maria biasanya lebih mengarah kepada

kepentingan pribadi, hal ini nampak pada mereka yang mengalami permasalahan

dalam hidupnya. Mereka berdoa kepada Bunda Maria, mohon bantuan dan

berkatnya agar bisa secepatnya terlepas dari persoalan hidup yang sedang

dihadapi itu.

Menurut Teologi, devosi kepada Bunda Maria merupakan usaha untuk

meneladan sikap iman Maria dalam kehidupan sehari-hari mereka, serta ambil

bagian dalam karya penyelamatan Allah sehingga Kerajaan Allah semakin

terwujud dan devosi kepada Bunda Maria mengasilkan “buah” yang dapat

dinikmati oleh orang lain (Groenen, 1988:150).

Membangun hidup rohani mau tidak mau juga berarti membangun rasa

bakti : terpesona, terpaut, dan terlibat. Bila itu digulati terus-menerus, akan

melahirkan hidup ketaatan kepada Allah. Perjalanan manusia merupakan

perjalanan untuk semakin menjadi taat dalam iman kepada Allah. Untuk

mengembangkan dan memperkuat rasa bakti dan ketaatan kepada Allah, orang

menghidupkannya dengan kegiatan devosional atau kegiatan rasa bakti.

Mengenal, berjumpa dan mengalami Allah dan sesama itulah yang mengubah

manusia.

Sesuai dengan ajaran Konsisli Vatikan II, yang menyebutkan Ekaristi

adalah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani (SC 10). Ekaristi bukan hanya

salah satu dari sakramen. Ekaristi adalah Gereja dalam bentuk sakramen. Kalau

dikatakan “Gereja adalah bagaikan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan

mesra dengan Allah dan kesatuan umat manusia (LG 1). Rumusan itu juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

4

berlaku pada ekaristi. Ekaristi merupakan tanda dan sarana, artinya “sakramen”

persatuan dengan Allah dan kesatuan antar manusia (KWI, 1996:401-402).

Perayaan Ekaristi merupakan perayaan cinta kasih Tuhan Yesus Kristus

kepada kita umat manusia (Supranto, 2012:1). Dalam hal ini, Perayaan Ekaristi

memberikan sentuhan rohani baik bagi imam maupun umat sehingga imam dan

umat memiliki kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus dengan

merayakannya.

Umat stasi St. Theresia Klampok paroki Antonius Banjarnegara sangat

kental dengan devosi-devosi. Mereka secara rutin melakukan devosi, salah

satunya adalah devosi kepada Bunda Maria. Dalam devosi ini, ibu-ibu membuat

lemper untuk dibagikan kepada umat yang menghadiri devosi sebagai berkat dari

novena tersebut. Inilah salah satu ciri khas yang ada di Stasi St. Theresia

Klampok paroki Antonius Banjar-Negara saat mengadakan devosi. Makna dari

lemper tersebut adalah karena terbuat dari ketan yang lengket, dari situlah

muncul harapan untuk umat di stasi St. Theresia juga seperti lemper yang selalu

lengket satu sama lain di dalam hidup menggereja, jauh dari permusuhan,

konflik, dll.

Sebagai umat dewasa ini, rupanya tidak lagi memiliki pengetahuan

beragam mengenai devosi-devosi kepada Bunda Maria. Hal ini terjadi karena

pewartaan kita mengenai devosi-devosi itu semakin minim dan terbatas hanya

pengenalan akan doa-doanya, seakan dengan mengetahui doa dari devosi-devosi

itu, itu sudah cukup. Akibatnya, mereka tidak lagi menaruh minat pada devosi-

devosi itu, dan dengan demikian mereka juga kehilangan beberapa sarana untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

5

menanggapi harta rohani dengan perantaraan Bunda Maria. Bertolak dari uraian

tersebut maka penulis mengambil judul penelitian “Pengaruh Pemahaman

Devosi Kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti Perayaan Ekaristi

bagi umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara”.

Dan diharapkan dari hasil penelitian ini, nantinya Devosi kepada Bunda Maria

dapat diterapkan dalam minat mengikuti Perayaan Ekaristi.

B. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Devosi kepada Bunda Maria?

2. Apakah yang dimaksud dengan Ekaristi?

3. Apakah pemahaman Devosi kepada Bunda Maria berpengaruh terhadap

minat mengikuti Perayaan Ekaristi bagi umat Stasi St. Theresia Klampok

Paroki St. Antonius Banjarnegara?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka penulis

memberikan penjelasan tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Menjelaskan arti dari Devosi kepada Bunda Maria.

2. Menjelaskan arti dari Perayaan Ekaristi.

3. Mengetahui pengaruh pemahaman Devosi kepada Bunda Maria terhadap

minat mengikuti Perayaan Ekaristi bagi umat Stasi St. Theresia Klampok

Paroki St. Antonius Banjarnegara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

6

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi mengenai Devosi

kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti Perayaan Ekaristi bagi umat Stasi

St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara adalah sebagai berikut:

1. Bagi umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Bajarnegara,

tersedianya informasi mengenai pemahaman Devosi kepada Bunda Maria

dan minat mengikuti Perayaan Ekaristi.

2. Bagi penulis, mendapat informasi mengenai pemahaman devosi kepada

Bunda Maria dan minat mengikuti Perayaan Ekaristi.

3. Bagi para pembaca, mendapatkan informasi mengenai pengaruh pemahaman

Devosi kepada Bunda Maria dan minat mengikuti Perayaan Ekaristi bagi

umat guna perkembangan hidup beriman.

E. Metode Penulisan

Motode penulisan ini adalah penulisan deskriptif analitis yaitu

memaparkan, menguraikan serta menganalisis permasalahan yang ada, sehingga

ditemukan jalan pemecahan yang tepat. Dalam tulisan ini penulis memaparkan

pemahaman Devosi kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti Perayaan

Ekaristi bagi umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara.

Data yang dibutuhkan, diperoleh dengan menggunakan penyebaran kuesioner

terhadap umat mengenai Devosi kepada Bunda Maria dan minat mengikuti

Perayaan Ekaristi, supaya dapat menganalisis seberapa besar pengaruh

pemahaman Devosi kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti Perayaan

Ekaristi bagi umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

7

Dari pernyataan di atas, penulis mengambil metode penelitian dengan

mengunakan penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2013:14).

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Membahas dan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika

penulisan.

BAB II : Menguraikan tentang Devosi kepada Bunda Maria dan minat

mengikuti Perayaan Ekaristi. Bab ini akan membahas tentang Devosi

kepada Bunda Maria yang meliputi pengertian devosi secara umum,

beberapa sudut pandang pemahaman devosi meliputi sudut historis

liturgis, sudut anthtropologis, dan sudut agama kerayatan, peranan

devosi dalam liturgi Gereja, beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam devosi, bentuk-bentuk devosi kepada Bunda Maria, dan Bunda

Maria meliputi Bunda Gereja, Bunda Allah, Bunda Sang Pendoa, Ibu

Yesus Kristus, Maria Perawan. Dilanjutkan mengenai minat mengikuti

Perayaan Ekaristi meliputi minat, Perayaan Ekaristi meliputi berbagai

istilah Ekaristi, Ekaristi dalam Gereja Katolik, makna sosial Ekaristi,

dan unsur-unsur Perayaan Ekaristi. Bagian terakhir dari bab ini adalah

rangkuman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

8

BAB III : Memaparkan tentang hasil penelitian yang telah penulis laksanakan

beserta dengan pembahasannya sehingga apa yang menjadi tujuan

dalam penulisan laporan ini dapat tercapai.

BAB IV : Usulan Program “Pembinaan iman untuk Semakin Memahami Devosi

dan Perayaan Ekaristi”. Dalam bab ini akan disajikan dalam bentuk

pembinaan iman melalui katekese yang meliputi: latar belakang

pemilihan program, pengertian katekese umat, model katekese, usulan

kegiatan, matrik program Shared Christian Praxis, contoh persiapan

katekese dengan model Shared Christian Praxis di Stasi St. Theresia

Klampok Paroki St. Antonius Banjar-Negara.

BAB V : Berisi kesimpulan yang merangkum bab I sampai IV dan Saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

BAB II

DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA DAN MINAT MENGIKUTI

PERAYAAN EKARISTI

Bab pertama telah menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan

skripsi. Bab kedua akan membahas mengenai devosi kepada Bunda Maria

terhadap minat mengikuti Perayaan Ekaristi. Bab kedua ini, penulis akan

membahas secara lebih mendalam dari rumusan masalah yang pertama yakni,

pengertian devosi kepada Bunda Maria, pengertian dari minat mengikuti Perayaan

Ekaristi, dan mengetahui pengaruh antara devosi kepada Bunda Maria terhadap

minta mengikuti Perayaan Ekaristi.

Secara keseluruhan bab ini berisikan kajian pustaka dari berbagai sumber yang

berhubungan dengan devosi kepada Bunda Maria dan minat mengikuti Perayaan

Ekaristi. Pembahasan dalam bab ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian

pertama akan membahas tentang devosi kepada Bunda Maria, pengertian devosi

secara umum, beberapa sudut pandang pemahaman devosi, peranan devosi dalam

liturgi Gereja, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berdevosi, dan bentuk-

bentuk devosi kepada Bunda Maria. Bagian kedua akan membahas tentang Bunda

Maria, Bunda Gereja, Bunda Allah, Bunda Sang Pendoa, Ibu Yesus Kristus, dan

Maria Perawan. Pada bagian ketiga akan membahas tentang minat mengikuti

Perayaan Ekaristi, minat, dan Perayaan Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

10

A. Devosi Kepada Bunda Maria

1. Pengertian Devosi secara Umum

Sebelum berbuat sesuatu sesudah selayaknya orang mengetahui dan

memahami apa yang akan diperbuat, demikian juga dalam berdevosi kepada

Bunda Maria, orang terlebih dahulu perlu tahu maksud dan kedudukan devosi

yang hidup di dalam Gereja.

Dokumen Konstitusi Dogmatis tentang Gereja yakni Lumen Gentium,

art. 51 yang secara khusus berbicara mengenai “beberapa pedoman Pastoral”.

Berikut adalah kutipan dari dokumen tersebut :

……….. Maka, hendaklah mereka mengajarkan kepada umat beriman

bahwa ibadat yang sejatri kepada para kudus bukan pertama-tama

diwujudkan dalam ba yaknya perbuatan lahiriah, melainkan terutama

dalam besarnya cinta kasih kita yang disertai tindakan nyata.....…. (LG

51)

Konsili Vatikan II dalam dokumen diatas memberikan tugas kepada para

Uskup untuk mengajarkan kepada kaum beriman, bahwa kebaktian sejati kepada

Para Kudus bukan hanya terletak dalam banyaknya perbuatan lahiriah, melainkan

dalam hidup meneladan orang Kudus, bersatu padu dengan mereka serta

memberikan pertolongan dengan pewartaan doa mereka demi kebaikan semua

orang dan seluruh Gereja. Berdevosi kepada Santo-Santa dan pada Bunda Maria

seharusnya bertujuan untuk memupuk semangat kita dalam mengabdi Gereja dan

masyarakat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam berdevosi, yaitu bahwa

devosi itu tidak boleh menjadi perasaan belaka tanpa dasar iman yang kuat.

Kedua, bahwa devosi tidak boleh dilepaskan dari keseluruhan hidup Kristiani.

Namun, yang paling penting adalah bahwa semua devosi hanya mempunyai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

11

tujuan yaitu memperhatikan dan mengemukakan dengan lebih jelas Keselamatan

Allah.

Dalam Konstitusi Liturgi tentang Sacrosantum Concilium, art. 111 yang

secara khusus berbicara mengenai “Pesta Para Kudus”. Berikut adalah kutipan

dari dokumen tersebut :

Menurut Tradisi, para kudus dihormati dalam Gereja, dan relikwi asli

serta gambaran dan arca mereka mendapat penghormatan. Pesta para

kudus mewartakan karya-karya agung Kristus dalam diri para hamba-

Nya dan menyajikan kepada umat beriman teladan-teladan yang patut

ditiru……….(SC 111)

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa Kristus dalam diri para hamba-

hamba-Nya dan kepada orang beriman memberikan teladan yang patut dicontoh.

Pokok seluruh hidup Gereja, yang merupakan hidup devosi adalah hidup Kristus

dan dari para umat sendiri ialah iman akan Karya Keselamatan yang telah

terlaksana dalam wafat dan kebangkitan Kristus.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa devosi merupakan suatu

sikap yang diterapkan dalam perbuatan nyata oleh seorang pribadi dalam

mengarahkan diri kepada sesuatu (seseorang) yang dihormati dan dicintai dalam

hidup. Apabila devosi ini mengarah kepada Allah, maka devosi tersebut adalah

sebagai devosi religius (keagamaan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

12

2. Beberapa Sudut Pandang Pemahaman Devosi

Munculnya devosi umat dapat kita pahami dalam beberapa segi,

diantaranya adalah:

a. Sudut Historis Liturgis

Praktek devosi umat beriman senantiasa mengiringi perjalanan iman

Gereja sepanjang masa. Beberapa bentuk macam devosi yang dapat kita lihat

seperti Adorasi Ekaristi, devosi kepada Hati Kudus Yesus, devosi kepada

Kerahiman Ilahi, doa rosario, novena, jalan salib, dsb (Martasudjita, 2011:248).

Pada abad pertengahan, kita dapat melihat bahwa praktek devosi umat

dalam gereja Katolik semakin berkembang pesat. Dari sinilah muncul beberapa

macam praktek devosi yang digemari oleh umat (Martasudjita, 2011:249).

b. Sudut Antropologis

Secara antropologis, devosi umat menjawab kebutuhan afeksi dan emosi

manusia. Dalam kenyataan ini, liturgi resmi Gereja tidak selalu menampung segi

kebutuhan manusia.

Umat membutuhkan praktek ungkapan iman yang mampu menampung

sisi afektif, perasaan, dan emosi. Dalam devosi, aspek perasa, afektif, dan emosi

ini mendapat tempat yang penting dan utama. Di lihat dari ini, devosi bukanlah

keindahan rumusan doa yang secara teologis lengkap dan bagus, tetapi unsur

perasaan yang ditumbuhkan dan mendapat tempat yang cukup pada praktek doa

devosi itu (Martasudjita, 2011:251).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

13

c. Sudut Agama Kerakyatan

Dari sudut agama karakyatan, devosi ini sesuai dengan pengalaman

religius umat manusia. Dari hal ini, pengalaman religius adalah pengalaman dasar

setiap umat manusia yang merindukan kebahagiaan sejati yang diyakini ada dan

dijamin oleh Yang Ilahi atau Yang Trasenden (Martasudjita, 2011:251).

3. Peranan Devosi dalam Liturgi Gereja

Meskipun devosi tidak termasuk liturgi resmi, devosi atau olah kesalehan

sangat dianjurkan oleh Gereja sebab devosi memang memberikan sumbangan

yang sangat baik bagi liturgi Gereja. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus

diwaspadai terhadap praktek devosi yang berlebihan (Martasudjata, 2011:254).

4. Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan dalam Devosi

a. Devosi tidak pernah dipandang sebagai pengganti liturgi resmi (Martasudjita,

2011:255).

b. Praktek devosi harus dijauhkan dari bahaya praktek magis. Praktek magis ialah

apabila orang memandang kekuatan dan daya pengudusan berasal dari barang,

mantra, hitungan angka itu sendiri (Martasudjita, 2011:256).

c. Devosi harus tetap sesuai dengan iman Gereja yang benar (Martasudjita,

2011:256)

5. Bentuk-bentuk Devosi kepada Bunda Maria

a. Rosario

Kata “rosario” berasal dari kata Latin “rosarium” berarti taman bunga

mawar (Daia, 2001:15). Kata ini dipakai dalam arti simbolis yang merupakan

ungkapan dari doa-doa kita yang secara tulus kepada Bunda Maria. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

14

mendoakan rosario ini, diibaratkan menggambarkan karangan bunga mawar di

hadapan Bunda Maria (Ratri, 2003:72).

b. Novena Tiga Kali Salam Maria

Kata “novena” berasal dari kata Latin “novem” yang berarti sembilan

(Daia: 2001:28). Novena Tiga Kali Salam Maria berasal dari Santa Mechtildis

(1241-1298). Ia mendapat pengalaman rohani saat ia mencemaskan hidupnya dan

memohon kepada Bunda Maria untuk membantunya pada saat kematiannya

(Ratri, 2003:94).

Doa novena berarti doa yang didaraskan sembilan kali berturut-turut,

misalnya dilakukan setiap hari selama sembilan kali, didoakan seminggu sekali

pada hari Jumat atau didoakan selama sebulan sekali selama sembilan bulan pada

Minggu pertama setiap bulannya (Daia, 2001:28).

Biasanya novena Tiga kali Salam Maria selalu didoakan pada jam yang

sama selama sembilan kali berturut-turut. Namun, patokan waktu tersebut bukan

suatu aturan resmi. Patokan waktu ini tidak pertama-tama untuk menambah

kemanjuran dari doa ini, tetapi patokan waktu ini berguna bagi kedisiplinan tubuh

(Daia, 2001:29).

c. Malaikat Tuhan (Angelus Domini)

Kata “angelus” dan “domini” adalah kata-kata yang berasal dari bahasa

Latin yang berarti “malaikat” dan “Tuhan”. Doa Angelus Domini adalah doa

malaikat Tuhan. Doa ini didaraskan tiga kali dalam sehari pada waktu pagi pukul

06.00, siang pukul 12.00 dan sore pukul 18.00. Doa pagi bertujuan untuk

mengenangkan kebangkitan Kristus. Doa siang hari bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

15

mengenangkan kematian Yesus Kristus. Doa sore hari bertujuan untuk

mengenang misteri penjelmaan Kristus (Ratri, 2003:112).

d. Litani Bunda Maria (Magnificat)

Magnificat adalah nama madah yang menurut Lukas 1:46-55 diucapkan

Santa Maria dihadapan Elisabeth, saudarinya. Tema utama dari madah ini ialah

rencana penyelamatan Allah yang kini telah digenapi. Magnificat ini adalah salah

satu kidung yang kita miliki dari Ibu Maria. Dengan mengkidungkan ini kita

mengucapkan syukur kepada Allah karena segala perbuatan-Nya yang baik dan

mendatangkan karunia-karunia yang baru. Magnificat ini sangat dianjurkan dalam

mendaraskannya sesudah menerima Komuni Suci sebagai ucapan syukur seperti

yang dilakukan oleh Ibu Maria (Ratri, 2003:114).

e. Ziarah

Ziarah merupakan salah satu fenomen religius umum bagi umat Katolik

pada umumnya. Dalam hal ini, peziarahan ke tempat-tempat Bunda Maria baru

muncul pada abad pertengahan akhir dari abad modern, sehingga Gereja Katolik

memaknai ziarah sebagai perjalanan tobat, olah askese, dan puasa. Dalam hal ini,

ziarah juga dipandang sebagai ungkapan iman akan makna gereja musafir yang

harus berjalan ke tanah air surgawi. Hal ini ditegaskan pula oleh Konsili Vatikan

II dalam LG art 48, bahwa ziarah merupakan salah satu devosi umat yang mampu

menampilkan dimensi kesatuan Gereja karena pada umumnya para peziarah

datang dari berbagai daerah dan suku bangsa (Ratri, 2003:260-261). Di bawah ini

daftar nama tempat ziarah terkenal di Indonesia yang sering dikunjungi, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

16

Lokasi Nama Gua Peresmian

Keuskupan Bogor Gua Maria Bukit Kanada (Kampung

Narimbang Dalam)

13 Agustus 1988

Gua Maria Biara Santa Clara - Biara

Suster Santa Clara, Pacet,

Sindanglaya, Cipanas

Gua Maria Lembah Karmel -Lembah

Karmel , Cikanyere, Cipanas Puncak

Keuskupan Bandung Gua Maria Karmel - Biara Suster

Karmel OCD

Mei 1989

Gua Maria Sawer Rahmat -

Cisantana, Cigugur, Kuningan

21 Juli 1990

Gua Maria Paroki Subang - Gereja

Paroki Subang

Jakarta Gua Maria Fatima 13 Mei 1950

Keuskupan Agung

Semarang

Gua Maria Lourdes Sendang Sono 08 Desember

1929

Gua Maria Tritis 1974

Gua Maria Sendang Sriningsih 19 Agustus 1979

Gua Maria Kerep – Ambarawa 04 Oktober 1981

Gua Maria Mojosongo – Debegan 25 Desember

1983

Salib Suci Gunung Sempu 20 Mei 1990

Gua Maria Sendang Ratu Kenya /

Gua Hati Ibu Yang Bahagia – Danan

30 September

1997

Gua Maria Sendang Jatiningsih 1999

Sumur Maria Kitiran Mas - Gereja

St.Maria Assumpta, Pakem

14 Oktober 2001

Gua Maria Marganingsih 27 Oktober 2002

Gua Maria Sendang Pawitra Sinar

Surya Tawangmangu

Gua Maria - Sendang Sancta Rosa

Mystica

Goa Maria Pereng Getasan

Keuskupan Malang Gua Maria Jatiningrum 15 Agustus 1956

Gua Maria Sendang Purwaningsih 10 Mei 1990

Gua Maria Sendang Retno Adi -

Ngadireso - Tumpang -

Poncokusumo – Malang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

17

Keuskupan Surabaya Gua Maria Fatima Sendang

Waluyojatiningsih

27 Mei 1988

Gua Maria Lourdes Puh Sarang 2 Mei 1999

Keuskupan Denpasar Goa Maria Palasari Bali

Keuskupan Agung

Medan

Graha Bunda Maria Annai

Velangkanni

Keuskupan Pangkal

Pinang

Bunda Maria di Atas Perahu 30 September

1994

Gua Maria Pelindung Segala Bangsa

Belinyu

08 Desember

1999

Gua Maria Bunda Pelindung Teluk

Dalam

22 April 2001

Gua Hati Tersuci Santa Perawan

Maria

17 Maret 2002

Gua Bunda Maria Lourdes "RATU

DAMAI"

1 November 2006

Keuskupan

Palembang

Gua Maria Ratu Rosari 07 Oktober 2002

Keuskupan Lampung Gua Maria Padang Bulan –

Pringsewu, Lampung

19 Agustus 1984

Gua Maria Fajar Mataram –

Bandarjaya, Lampung

Keuskupan Atambua Gua Maria Bunda Pengantara

Rahmat

Agustus 2001

Gua Maria Lourdes Betun

Gua Maria Bitauni

Gua Maria Kapela Wilain

Keuskupan

Larantuka

Gua Maria Wato Jong

Keuskupan Agung

Ende

Gua Maria Fatima

Keuskupan Agung

Kupang

'Gua Maria Lourdes'

Keuskupan Ambon Golgota di Masbait + Gua Maria Peresmian 2000

Gua Maria Bunda Hati Kudus

Gua Maria Panjang

Keuskupan Manado Gua Maria Bunda Bukit Karombasan

Gua Maria Redemtoris Mater

Gua Maria Bunda Hati Kudus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

18

Gua Maria Gunung Karmel

Keuskupan Agung

Makassar

Gua Maria Balla – Pena, Polmas –

Toraja Barat, Sulawesi Selatan

Gua Maria Watan Soppeng

Gua Maria Sendang Mulyasari

Keuskupan Agung

Samarinda

Gua Maria Bukit Rahmat - Putak -

Tenggarong - Kutai Kartanegara

Keuskupan

Banjarmasin

Gua Maria Manikam Damai –

Mandam, Hampang, Kota Baru

Keuskupan Sanggau Gua Maria Pusat Damai

Keuskupan Sintang Gua Maria Tahta Kebijaksanaan

Putussibau

awal Juni 2002

Gua Maria Sejiram - Kapuas Hulu

Keuskupan Agung

Pontianak

Gua Maria Riam Merasap 1993

Gua Maria Toho 20 Oktober 1996

Gua Maria ratu Pencinta Damai

Anjungan

29 April 1973

B. Bunda Maria

1. Bunda Gereja

Berdasarkan kesaksian Injil Yohanes dan kisah para rasul, Maria kemudian

dihormati oleh umat katolik sebagai “Mater Ecclesiae”, yang artinya “Bunda

Gereja”. Konsili Vatikan II dalam Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium tentang

Gereja menjelaskan sebagai berikut:

Maria memang Bunda para anggota (Kristus), karena dengan cinta kasih ia

menyumbangkan kerjasamanya, supaya dalam Gereja lahirlah kaum

beriman, yang menjadi anggota Kepala itu. Oleh karena itu, ia menerima

salam sebagai anggota Gereja yang serba unggul dan sangat istimewa,

juga sebagai pola-teladannya yang mengagumkan dalam iman dan cinta

kasih. Menganut bimbingan Roh Kudus, Gereja Katolik menghadapinya

penuh rasa kasih sayang sebagai bundanya tercinta (LG, art 53).

Menurut Konsili Vatikan II, Gereja katolik mengakui peranan Maria bukan

sebagai anggotanya yang serba unggul dan sangat istimewa, melainkan pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

19

sebagai pola-teladannya yang mengagumkan serta sebagai bundanya yang

tercinta. Maka, sesuai dengan penegasan Konsili Vatikan II ini, Paus Paulus VI

memaklumkan Maria bukan hanya sebagai “Bunda Kristus”, Sang Kepala, tetapi

juga sebagai “Bunda Gereja”, para anggota-Nya (Njiolah, 2003:21-22).

Maria adalah Bunda Gereja, yaitu bunda dari orang-orang beriman sebagai

yang pertama dalam tatanan rahmat. Sebutan Bunda Gereja mengungkapkan inti

perhatian akan keibuan Maria. Dalam hal ini, Maria adalah Bunda universal dari

semua umat Allah, dan di dalam Gereja ia menempati kedudukan sebagai ibu.

Seluruh Gereja memanggil Bunda Tuhannya sebagai Bundanya sendiri (NN, 2011

:23-25).

Maria adalah Bunda Gereja karena ia termasuk dalam kelompok manusia

yang dipulihkan kembali oleh Kristus kepada Bapa dan karena ia juga mendapat

keuntungan dari rahmat penebusan yang datang kepadanya saat ia dikandung

tanpa noda dosa (NN, 2011:25-26).

2. Bunda Allah

Konsili Efesus (431) menetapkan dogma atau ajaran resmi Gereja, bahwa

Maria adalah “Theotokos” atau “Bunda Allah” (Njiolah, 2003:28-30). Pada abad

ke tiga, sebutan Theotokos, yang berarti “Bunda Allah” atau “orang yang

melahirkan Allah”, diberikan kepada Maria. Hal ini tersebar luas dan kemudian

disiarkan oleh Konsili Efesus pada tahun 431. Sirilus dari Aleksandria, misalnya,

mengumumkan hal ini dalam Kutukan Pertamanya Melawan Nestorius,

“Jika seseorang tidak mengakui bahwa Emmanuel benar-benar Allah dan

karena itu Perawan Suci adalah Bunda Allah (karena dia melahirkan dalam

daging Sabda Allah yang menjadi daging), terkutuklah dia.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

20

Beberapa anggota konsili mengakui kata-kata Sirilus sebagai pernyataan

iman Kristen yang sejati dan sejak itu sebutan Theotokos dinyatakan sebagai

sebuah dogma yang diakui oleh semua anggota Gereja. Dengan mengakui Maria

sebagai Bunda Allah, kita juga mengakui bahwa ia melahirkan Sang Ilahi dengan

hakikatnya sebagai manusia sejati (NN, 2011:11-12).

Majalah inspirasi oleh Bapak Julius Kardinal Darmaatmadja (2013:10)

mengatakan bahwa Maria menjadi ibu karena naungan Roh Kudus, Roh Kesucian.

Maria sepenuhnya menyerahkan diri kepada karya Roh Kudus, dengan menjawab

“Terjadilah padaku menurut perkataanmu” (Luk 1:38). Iman yang total kepada

Allah membuatnya kudus dan suci. Maria dapat bersikap demikian karena Maria

“penuh rahmat”, sejak dari kandungan ibu Anna, telah “dikaruniai” dan bebas dari

noda dosa. Perawan Maria adalah sungguh Allah, sungguh manusia, maka Maria

sungguh Bunda Allah.

3. Bunda Sang Pendoa

Bunda Maria memang seorang pendoa yang tulus dan jujur di hadapan

Allah. Kehidupan doa adalah sebagian besar dari hidupnya. Sikap pendoa dari

Bunda Maria terjadi begitu saja, bukan sebagai beban dan tugas berat. Hal ini

terlihat saat Maria berjumpa dengan Elisabeth, saudarinya (Purnomo, 2001:46-

47).

Sikap dasar iman Bunda Maria sebagai seorang pendoa tampak dalam sikap

penyerahannya seperti terungkap dalam sikap pasrah-percaya-sepenuhnya kepada

Allah dalam kerendahan hati. “Aku ini hamba Tuhan, terjadi padaku menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

21

kehendak-Mu!” sikap iman sebagai pendoa inilah yang terwariskan kepada diri

Yesus (Purnomo, 2001:48).

4. Ibu Yesus Kristus

Dalam Injil Matius, orang banyak mengenal Yesus sebagai “anak tukang

kayu”, dan “anak Maria” serta “saudara Yakobus, Yusuf, Simon, dan Yudas”.

Sedangkan dalam Injil Lukas, malaikat Gabriel-lah yang membawa kabar

gembira, dengan berkata kepada Maria: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau

beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung

dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia

Yesus!” (Njiolah, 2003:17-20). Maka dengan perkataan malaikat itu, Maria

kemudian mengandung dan melahirkan Yesus, sehingga Maria disebut Ibu Yesus

Kristus.

5. Maria Perawan

Agustinus dari Hippo (354-430) menegaskan bahwa, “Maria tetap perawan,

ketika ia sedang mengandung Puteranya, perawan ketika ia melahirkan-Nya,

perawan ketika ia menyusui-Nya; pendek kata ia selalu perawan”. Supaya tidak

menimbulkan keraguan lagi, Konstantinopel II (553) akhirnya menetapkan

“keperawanan” Maria sebagai dogma atau ajaran resmi Gereja. Mengenai

“keperawanan” Maria, Konsili Vatikan II menguatkan pernyataan Konsili Lateran

(649), yaitu kelahiran Yesus Kristus sama sekali tidak mengurangi keutuhan

“keperawanan” Maria, melainkan justru menyucikan (LG 57) (Njiolah, 2003:30-

31).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

22

Keibuan Maria diimani Gereja sebagai keibuan seorang perawan. Gereja

mengajarkan keperawanan Maria lebih dihubungkan dengan iman Maria yang

total, sikap penyerahan diri yang utuh terhadap kehendak Allah dalam dirinya.

Kata “ya” terhadap panggilan hidup sebagai Ibu Penyelamat dunia meski tidak

beliau ketahui apa arti sesungguhnya merupakan gambaran sikap ketaatan iman

yang mutlak dan cinta bakti yang penuh dan total kepada Allah yang tiada

bandingnya.

Konsili Vatikan II memutuskan “Dalam iman dan ketaatan Maria

melahirkan Putra Bapa sendiri di dunia, dan itu tanpa mengenal pria; dalam

naungan Roh Kudus, sebagai Hawa yang baru, karena percaya kepada utusan

Allah, dengan iman yang tak tercemar oleh kebimbangan” (LG 63).

Majalah inspirasi oleh Bapak Julius Kardinal Darmaatmadja (2013:10)

mengatakan bahwa keperawanan Maria berhubungan dengan keibunannya sejauh

ia melahirkan Anak Allah, sebab, “ia percaya bahwa apa yang dikatakan

kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana” (Luk 1:45).

C. Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi

1. Minat

Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat

ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan

atau kebutuhan-kebutuhannya. Oleh sebab itu orang akan merasa berminat apabila

menjalani atau melihat suatu hal yang mempunyai hubungan dengan keinginan

atau kebutuhannya. Karena minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang

kepada seseorang atau suatu hal. Pada umumnya kecenderungan tersebut disertai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

23

rasa senang atau antusias, karena merasa ada kepentingan dengan hal itu

(Sardiman, 2008:76).

Menurut Hilgard (dalam Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi,

2013:57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diamati seseorang diperhatikan

secara terus menerus yang disertai dengan rasa senang yang akan menimbulkan

kepuasan. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2009:152), minat adalah

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan minat adalah kecenderungan

dan kegairahan yang tetap dan tinggi untuk memperhatikan sesuatu hal yang

mempunyai kaitan dengan keinginan dan kebutuhan.

2. Perayaan Ekaristi

a. Berbagai istilah untuk Perayaan Ekaristi

1) Ekaristi

Istilah “Ekaristi” berasal dari bahasa Yunani eucharistia yang berarti puji

syukur. Kata eucharistia adalah sebuah kata benda yang berasal dari kata kerja

bahasa Yunani eucharistein yang berarti memuji, mengucap syukur. Kata Ekaristi

itu sudah digunakan untuk menunjuk seluruh Perayaan Ekaristi pada tiga abad

pertama sejarah Gereja, seperti terdapat pada tulisan Didakhe, tulisan Santo

Ignatius dari Antiokhia, Yustinus Martir, dan Origenes. Namun, sejak abad IV

baik di Gereja Timur maupun di Gereja Barat, istilah Ekaristi mulai menghilang

(Martasudjita, 2005:28).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

24

2) Misa

Kata “misa” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa latin, yaitu missa.

Dalam hal ini, kata misa menjadi populer bagi seluruh Perayaan Ekaristi di Gereja

Barat sejak abad V-VI, hingga Konsili Vatikan II, bahkan sampai saat sekarang

ini. Dalam hal ini, kata misa sebenarnya digunakan untuk menunjuk perayaan-

perayaan liturgi lain, doa-doa, unsur-unsur perayaan sakramen tobat, bacaan-

bacaan, ataupun ibadat harian (Martasudjita, 2005:29).

3) Pemecahan Roti

Pemecahan roti sebenarnya merupakan istilah yang menunjukkan tindakan

bapa keluarga Yahudi pada awal perjamuan makan dalam rangka doa syukur

singkat sebelum makan. Barangkali istilah pemecahan roti ini, diterapkan untuk

menyebut seluruh Perayaan Ekaristi karena pernah ada pandangan jemaat yang

sangat menekankan roti dan penerimaan roti ekaristik, atau karena tindakan

pemecahan roti tersebut melambangkan kesatuan kita dengan Tuhan dan sesama

secara menonjol (Martasudjita, 2005:31).

4) Perjamuan Tuhan (Dominica Cena)

Dalam perkembangan, baik Gereja Barat maupun Gereja Timur, istilah

Perjamuan Tuhan hanya digunakan dalam hubungannya dengan malam terakhir,

tetapi tidak sebagai istilah Perayaan Ekaristi secara seluruh. Yang menggunakan

istilah ini kembali ada para reformator pada abad XVI karena istilah Perjamuan

Tuhan ini adalah ungkapan biblis, yaitu dari Paulus (Martasudjita, 2005:32).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

25

b. Ekaristi dalam Gereja Katolik

1) Akar Perayaan Ekaristi Gereja

Ekaristi dirayakan oleh Gereja berdasarkan pengalaman iman Gereja akan

Tuhan Yesus Kristus. Ada tiga akar pengalaman pokok yang menjadi pangkal

tolak Perayaan Ekaristi Gereja, yaitu perjamuan makan dengan Yesus sebagai

tanda kehadiran Kerajaan Allah, perjamuan malam terakhir, dan perjamuan-

perjamuan makan dengan Yesus Kristus yang bangkit (Martasudjita, 2005:35).

a) Perjamuan makan dengan Yesus sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah

Secara monumental penetapan Ekaristi memang dilakukan oleh Yesus

sendiri pada perjamuan malam terakhir. Namun, penetapan Ekaristi oleh Yesus

pada perjamuan malam terakhir itu tidak bisa dilepaskan dari seluruh kerangka

hidup, karya, dan perutusan Yesus (Martasudjita, 2005:35). Yesus mewartakan

Kerajaan Allah melalui sabda dan karya. Tindakan pewartaan dan penghadiran

Kerajaan Allah oleh Yesus itu tidak hanya tampak dalam karya penyembuhan

berbagai orang sakit, pengusiran setan dan membangkitkan orang mati, tetapi juga

dalam perjamuan makan Yesus dengan orang-orang miskin dan berdosa (Mrk

2:16.19).

Penggandaan roti yang dibuat Yesus (Mrk 6:31-44) harus dipahami

sebagai kesejajaran dengan peristiwa penganugerahan makanan yaitu manna dari

Allah kepada umat-Nya di padang gurun (Kel 16:1-36) (Martasudjita, 2005:36).

Kita sebagai umat manusia, dapat merumuskan bahwa Kerajaan Allah adalah

perwujudan dari wafat Yesus, di mana Kerajaan Allah tersebut hadir dalam

ketidakmampuan, kekayaan dalam kemiskinan, kasih dalam kesepian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

26

ditinggalkan, kejayaan dalam kehinaan, kepenuhan dalam kekosongan, kehidupan

dalam kematian. Perjamuan malam terakhir itu, di mana perjamuan-perjamuan

makan lain dan tanda kehadiran Kerajaan Allah terpenuhi, Yesus mengartikan

kesatuan hubungan batin-Nya dengan Bapa dan perutusan-Nya sebagai pelaksana

dan pengantara Kerajaan Allah (Martasudjita, 2005:36).

b) Perjamuan Malam Terakhir

Perjamuan malam terakhir merupakan peristiwa teramat penting bagi

pembahasan Ekaristi Gereja (Martasudjita, 2005:37). Perjamuan malam terakhir

bukanlah Perayaan Ekaristi Gereja perdana. Namun, memang harus dikatakan

bahwa antara perjamuan malam terakhir dan Perayaan Ekaristi Gereja ada

kontinuitas dan sekaligus diskontinuitas. Kontinuitas perjamuan malam terakhir

dan Perayaan Ekaristi Gereja, pertama terletak pada kenyataan bahwa Perayaan

Ekaristi dilaksanakan oleh Gereja berdasarkan penetapan dan perintah oleh Yesus

sendiri melalui sabda-Nya pada saat perjamuan makan terakhir : “Perbuatlah ini

guna memperingati Aku!” tentu pada saatnya akan dijelaskan bahwa Perayaan

Ekaristi sama sekali bukanlah pengulangan perjamuan malam terakhir, apa lagi

pengulangan kurban Kristus di salib. Kontinuitas kedua ada pada tindakan Gereja

dalam Perayaan Ekaristi (pada saat Doa Syukur Agung) yang selalu

mengenangkan tindakan dan sabda Yesus atas roti dan anggur pada perjamuan

malam terakhir (Martasudjita, 2005:37). Bagian DSA yang mengenangkan

tindakan dan sabda Yesus atas roti dan anggur pada perjamuan malam terakhir itu

biasa disebut kisah insitusi (Martasudjita, 2005:38).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

27

Sedangkan diskontinuitas, mengapa Perayaan Ekaristi tidak sama dengan

perjamuan malam terakhir, terletak pada isi dan fungsi perayaan. Isi Perayaan

Ekaristi adalah perayaan iman Gereja akan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus

Kristus. Perjamuan malam terakhir lebih berfungsi sebagai perjamuan perpisahan

Yesus dengan murid-murid-Nya (Martasudjita, 2005:38).

c) Perjamuan-perjamuan makan dengan Yesus Kristus yang bangkit

Perjanjian Baru melaporkan adanya perjamuan-perjamuan para murid

dengan Yesus Kristus yang bangkit dan kini menampakkan diri. Penampakan

Tuhan itu sudah boleh disebut Perayaan Ekaristi dalam Gereja pertama. Tidak

boleh dilupakan bahwa baik perjamuan makan dengan Kristus yang bangkit dan

menampakkan diri itu maupun Perayaan Ekaristi menunjukkan pada pokok

pengalaman iman yang satu dan sama akan kehadiran Tuhan dan kebersamaan

dengan-Nya dalam rangka suatu perayaan jemaat pasca-Paskah (Martasudjita,

2005:38-40).

c. Makna Sosial Ekaristi

1) Memahami Tugas Perutusan

Gereja tidak ada dari dan untuk dirinya sendiri. Melainkan Gereja ada

karena mendapat tugas perutusan dari Kristus sendiri, di mana Ia mengutus

“Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Mat 28:19). Dalam perutusan

tersebut, dengan demikian memiliki dimensi kemuridan. Tanda kemuridan yang

diberikan oleh Tuhan merupakan panggilan kasih, “Kamu adalah murid-murid-

Ku, yaitu jika kalian saling mengasihi” (Yoh 13:35). Oleh karena itu, dapat di

lihat, bahwa Gereja ada karena menjalankan tugas perutusan Kristus, perutusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

28

untuk mewartakan-Nya yang adalah kasih sehingga semua orang mendapatkan

keselamatan kasih-Nya. Keselamatan ini nyata ketika semua orang hanya

memandang Allah serta berseru kepada-Nya (Krispurwana, 2009:21-24).

Tugas perutusan Gereja, pertama-tama adalah mewartakan Kristus. Tentu

dalam hal ini mewartakan Kristus tidak dengan sepotong-potong saja, melainkan

Kristus yang seutuhnya, lengkap dengan pengalaman salib dan penderitaan-Nya

(Krispurwana, 2009:24).

2) Gereja yang Hidup: Kehadiran Kristus Nyata

Di tengah terpaan krisis serta tantangan perubahan zaman, Gereja harus

senatiasa berubah untuk semakin mengarahkan diri kepada Dia yang memanggil

dan mengutus, dan sebagai batu penjuru yang menyelamatkan. Dengan mau

memurnikan diri, Gereja akan semakin mampu untuk menjadi umat Allah yang

senantiasa menegaskan kehendak Allah (discernment) serta Gereja yang melayani.

Gereja ada bukan untuk melayani dirinya sendiri, melainkan untuk melayani

sesama sebagai wujud melayani Tuhan (Krispurwana, 2009:223).

Para Uskup Asia menyatakan bahwa untuk menjadi murid Kristus dewasa

ini berarti melayani kehidupan sehingga dalam komitmennya dalam mewujudkan

nilai-nilai Kerajaan Allah ditempatkan sebagai konsekuensi dari panggilannya

untuk memperjuangkan budaya kehidupan. Dengan demikian, Gereja dipanggil

untuk melayani, sebagai hamba Tuhan, dan sebagai hamba bagi kehidupan, yang

dalam hal ini pelayanannya diwujudkan dengan mewujudnyatakan panggilan

dirinya sebagai sakramen keselamatan Allah, dan tubuh Kristus di dunia

(Krispurwana, 2009:223-224).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

29

Krispurwana (2009:226) mengutip kembali pandangan tentang Romo YB.

Mangunwijaya menggambarkan wajah Gereja itu walau kecil, namun kokoh

dalam prinsip. Karenanya, kepemimpinan dalam Gereja bukan birokrasi pasif

menunggu, namun kepemimpinan yang memiliki mobilitas aktif untuk dapat

menggerakkan orang.

Dalam hal ini, yang mendasari cara hidup Gereja profetis adalah realitas

inkarnasi Tuhan Yesus yang dinyatakan sebagai mewartakan kabar gembira atau

kabar baik kepada orang miskin, memberikan pembebasan kepada orang tawanan,

dan membebaskan orang tertindas. Atau terungkap kuat dalam Injil Matius ketika

berbicara tentang pengadilan terakhir, yakni bahwa apa pun yang tidak kita

lakukan untuk orang-orang yang paling hina: miskin, lapar, haus, tertawan,

telanjang, tidak kita lakukan untuk Tuhan dan sebaliknya. Kita juga dapat belajar

dari ungkapan Kidung Maria dalam Injil Lukas, yang sangat kuat mengatakan

bahwa Allah sangat berpihak kepada mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan

tertindas. Dalam hal ini, realitas inkarnasi dengan demikian adalah realitas

inkarnasi Allah yang berpihak (Krispurwana, 2009:231-232).

Selain dari dasar kehadiran, panggilan, serta perutusan Gereja profetis

menemukan kekuatan dan motivasi dalam realitas salib. Salib diimani sebagai

tindakan solidaritas Allah akan penderitaan umat manusia. Dalam hal ini,

penderitaan dihapuskan tidak dengan dominasi dan kekuasaan, melainkan dengan

cinta. Salib menjadi simbol cinta dan kepercayaan. Dengan demikian, pastoral

pun kemudian berangkat dari realitas mereka yang teraniaya, tertindas, dan

menderita. Pastoral ini mendapat acuan dan sumber penderitaan Yesus. Sengsara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

30

Yesus, secara teologis dimengerti sebagai menjalankan kehendak Bapa. Namun,

secara historis, kesengsaraan tersebut disebabkan oleh tindakan Yesus yang

menyingkapkan, menentang, dan melawan setiap bentuk penindasan dan kuasa

ketidakadilan, dengan membela dan memperjuangkan tata kehidupan yang adil

bagi mereka yang miskin. Kita dapat melihat bahwa Gereja yang berpangkal pada

inkarnasi dan salib Yesus, adalah Gereja yang berpihak kepada korban. Dalam

diri para korban, Tuhan hadir dan memanggil kita, umat-Nya untuk melayani-Nya

(Krispurwana, 2009:232-234).

3) Spiritualitas Ekaristi

Spiritualitas pada umumnya dimengerti sebagai hubungan pribadi seorang

beriman dengan Allah dan perwujudannya dalam sikap hidup: pikiran, perkataan,

dan perbuatan. Dalam hal ini, spiritualitas kristiani berpusat pada iman kepada

(fides qua) dan iman akan (fides quae) Allah Bapa dalam Yesus Kristus oleh Roh

Kudus. Dan oleh karena itu, Allah Bapa dalam Yesus Kristus oleh Roh Kudus

sendiri hadir secara nyata dalam Ekaristi. Maka dari itu, spiritualitas Kristiani

adalah spiritualitas yang berpusat pada Ekaristi, “bagaikan sumber, mengalir

rahmat kepada kita, dan dengan hasil guna yang amat besar diperoleh pengudusan

manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus, semua karya Gereja lainnya”.

Konsili Vatikan II menyebutkan Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh

hidup kristiani. Karena itu, hidup kristiani secara mendasar merupakan hidup

dalam Roh, maka tepatlah bila dikatakan bahwa Ekaristi adalah sumber dan

puncak spiritualitas kristiani (Prasetyantha, 2008:139-142).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

31

d. Unsur-unsur Perayaan Ekaristi

1) Makna Ekaristi sebagai perayaan

Kata perayaan menerjemahkan kata Latin celebratio yang kata kerjanya :

celebrare. Kata celebrare ini memiliki banyak kemungkinan arti, seperti :

merayakan, mengunjungi atau menghadiri dalam jumlah banyak, meramaikan,

memenuhi, kerap kali melakukan, memasyurkan, memurni atau memuja

(Martasudjita, 2005:105). Dalam pengertian teologis-liturgis kata perayaan

mengandung tiga arti, yaitu: segi kebersamaan yaitu sebuah perayaan yang

merupakan kegiatan bersama atau sekurang-kurangnya melibatkan lebih dari satu

orang. Dalam hal ini dapat di lihat bahwa yang merayakan Ekaristi adalah Kristus

dan bersama dengan seluruh Gereja. Itu berarti, seluruh Gereja juga menjadi

subyek atau pelaku Parayaan Ekaristi yang sungguh-sungguh, karena Kristus, di

dalam Kristus, dan bersama Kristus. Sebagai suatu perayaan seluruh Gereja

Perayaan Ekaristi selalu bersifat resmi, umum, eklesial (artinya menghadirkan

seluruh Gereja). Dengan demikian, kapan pun dan di mana pun, juga oleh siapa

pun dalam arti berapa pun jumlah umatnya (bahkan hanya suatu missa privata),

Ekaristi tetap sebuah perayaan seluruh Tubuh Mistik Kristus yang di mana

perayaan yang dirayakan oleh Kristus dan seluruh Gereja. segi partisipatif

merupakan sebuah perayaan yang selalu menunjukkan makna keterlibatan dan

partisipasi dari seluruh hadirin yang berpartisipasi secara aktif dan sadar. Kata

aktif menunjukkan keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya. Kata sadar

menunjukkan segi pemahaman atau tahu. Orang yang melakukan dengan sadar

berarti bahwa orang itu sungguh tahu apa yang ia buat. Oleh karena itu umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

32

beriman perlu memahami seluruh makna Perayaan Ekaristi, termasuk arti dan

simbolnya, dan segi kontekstual menunjukkan makna Ekaristi yang dirayakan

menurut situasi dan kondisi aktual dan kontekstual yang setempat. Dalam hal ini,

para Bapa Konsili Vatikan II sangat mendorong berbagai penyesuaian liturgi

termasuk dengan hakikat semangat liturgi yang sejati dan asli (SC 37)

(Martasudjita, 2005:106-108).

Ditinjau dari aspek sosial, makna dari Ekaristi merupakan perjamuan Tuhan,

di mana kita umat manusia bertemu dan bersatuan dengan Kristus sendiri yang

telah membagikan hidupnya kepada semua orang (Prasetyantha, 2008:155-156).

2) Partisipasi Umat beriman

1) Umat beriman diharapkan berpartisipasi secara sadar dan aktif dalam seluruh

Perayaan Ekaristi, sejak persiapan, saat pelaksanaan, dan juga saat pengalaman

misteri iman itu dalam kehidupan sehari-hari (SC 14 dan 48) (Martasudjita,

2005:108).

2) Partisipasi sadar dan aktif umat beriman dalam liturgi tersebut dilaksanakan

menurut “tingkatan, tugas, serta ke ikut sertaan mereka” (SC 26) (Martasudjita,

2005:109).

3) Selain para petugas terthabis, di antara umat beriman juga dipilih para petugas

liturgi yang ambil bagian dalam pelayanan liturgi bagi seluruh umat beriman

(Martasudjita, 2005:109).

3) Peran dan Tugas Imam

Para Bapa Konsili Vatikan II mengajarkan bahwa para imam adalah

pembantu dan penasihat para uskup dalam pelayanan dan tugas mengajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

33

menguduskan, dan menggembalakan umat Allah (PO 7). Dalam Perayaan

Ekaristi, para imam berperan secara khas untuk “membawakan pribadi Kristus”

(PO 13) atau bertindak in persona Chisti, tetapi sekalian juga menjadi saksi dan

pelayan seluruh Gereja (Martasudjita, 2005:110).

Martasudjita (2005:110) mengutip tentang buku PUMR (Pedoman Umum

Misale Romawi) tahun 2000, menyebutkan beberapa hal sebagai tugas dari para

imam, yaitu:

1) Memimpin Perayaan Ekaristi adalah tugas utama imam (PO 13). Maka,

hendaknya para imam merayakan Ekaristi setiap hari sebab hal itu tidak hanya

bagi kehidupan imamat dan rohaninya sendiri tetapi juga demi keselamatan

umat (PUMR 19).

2) Dalam Perayaan Ekaristi, imam bertugas untuk membawakan doa-doa

pemimpin atau doa-doa presidensial. Doa-doa presidensial itu mencakup

pertama-tama dan utama, yaitu Doa Syukur Agung. DSA ini merupakan

puncak seluruh ibadat (PUMR 30). Kemudian imam juga bertugas

membawakan doa-doa presidensal lainnya, yakni doa pembuka, doa persiapan

persembahan, dan doa-doa sesudah komuni. Doa-doa ini disampaikan oleh

imam kepada Allah “atas seluruh umat kudus dan semua yang hadir, dan

melalui dia Kristus sendiri memimpin himpunan umat” (PUMR 30).

3) Doa-doa presidensial itu harus dibawakan dengan suara lantang dan ucapan

yang jelas sehingga dapat ditangkap oleh jemaat. Selama imam membawakan

doa-doa presidensial tersebut, tidak diperkenankan adanya doa atau nyanyian

atau juga iringan alat musik (PUMR 32).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

34

4) Imam juga memiliki wewenang untuk menyampaikan sejumlah ajakan yang

tercantum dalam TPE (PUMR 31). Dalam perumusannya, imam tentu saja

boleh menyesuaikan dengan daya tangkap umat. Imam juga diperkenankan

memberikan pengantar sangat singkat pada ritus pembuka, sebelum masuk ke

liturgi sabda, liturgi Ekaristi, dan sebelum berkat pengutusan pada ritus

penutup.

5) Imam harus juga mendoakan doa-doa pribadi dalam hati pada bagian-bagian

tertentu, seperti doa sebelum pemakluman Injil, doa pada persiapan

persembahan, dan doa-doa sebelum serta sesudah komuni (PUMR 33).

4) Tata Gerak dan Sikap Tubuh

Martasudjita (2005:111) mengutip kembali tentang buku PUMR tahun 2000

menyampaikan pedoman tata gerak dan sikap tubuh para petugas liturgi dan

seluruh umat beriman. Seluruh tata gerak dan sikap tubuh harus dilaksanakan

menurut 3 patokan ini, yaitu:

1) Tata gerak dan sikap tubuh memancarkan keindahan dan sekaligus

kesederhanaan yang anggun dari Perayaan Ekaristi.

2) Tata gerak dan sikap tubuh itu mengungkapkan dengan baik pemahaman yang

tepat dan penuh atas aneka bagian perayaannya.

3) Tata gerak dan sikap tubuh itu membuat bisa sungguh berpartisipasi secara

aktif.

Martasudjita (2005:112) mengutip kembali tentang buku PUMR

menganjurkan agar setiap umat berdiri saat ritus pembuka, yakni dari awal

nyanyian pembuka sampai ritus pembuka (dari awal nyanyian pembuka sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

35

dengan doa pembuka selesai, saat bait pengantar Injil, Injil, syahadat, dan doa

umat (PUMR 43)). Lalu PUMR menyarankan umat duduk selama baca-bacaan

sebelum Injil dan selama Mazmur Tanggapan, selama homili, selama persiapan

persembahan, dan selama saat hening sesudah komuni. Pada DSA umat

dianjurkan untuk berdiri, namun juga bisa berlutut pada saat memasuki kisah dan

kata-kata institusi atau berlutut sejak sesudah kudus sampai DSA berakhir

(Martasudjita, 2005:112).

5) Saat Hening

Dalam situasi dan praktek di berbagai tempat banyak sekali yang masih

kurang memberikan perhatian pada keheningan di sekitar Perayaan Ekaristi. Hal

ini bisa kita lihat saat para petugas sedang mempersiapkan diri, suasana di sakristi

malah justru gaduh dan ribut; ketika Perayaan Ekaristi belum dimulai, ada

sekelompok umat yang berbisik-bisik dan bercanda di dalam gereja, ada juga

umat yang asyik bermain HP dan lupa menonaktifkannya selama Perayaan

Ekaristi berlangsung (Martasudjita, 2005:113).

Makna saat hening dalam Misa Kudus tidaklah sama. Saat hening sebelum

pernyataan tobat ialah untuk mawas diri dan merenungkan kasih Allah dan

tanggapan kita yang tidak sesuai melalui dosa dan kesalahan kita. Saat hening

sebelum doa pembuka adalah untuk menyampaikan ujud doa pribadi masing-

masing dan nantinya akan disatukan dalam doa pembuka oleh imam. Saat hening

sesudah bacaan dan homili ialah untuk merenungkan Sabda Allah. Saat hening

sesudah komuni dimaksudkan untuk bersyukur, memuji Tuhan, dan menyerukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

36

doa permohonan pribadi kepada Tuhan dalam komuni itu (Martasudjita,

2005:113).

6) Makna Nyanyian

Musik mempunyai tempat dan kedudukan yang sangat amat penting dalam

liturgi. Konstitusi Liturgi Sacrosantum Concilium memberikan satu bab tersendiri

untuk membicarakan soal musik (bab VI: SC 112-121) (Martasudjita, 2005:113).

Dari dokumen tersebut, ada 3 poin mengenai tempat dan makna musik liturgi,

yaitu:

1) Musik merupakan bagian liturgi sendiri. Artinya, musik bukan sesuatu yang

bersifat iringan belaka, atau sekedar tambahan atau sarana untuk memeriahkan

saja, malainkan “bagian liturgi meriah yang penting atau integral” (SC 112).

2) Musik memperjelas misteri Kristus. Sebab, musik liturgi menjadi sarana untuk

memuliakan Allah dan mengkuduskan umat beriman (SC 112). Melalui syair

dan melodinya, umat dibantu untuk mendalami misteri Kristus dan juga

menghayati kehadiran Kristus dalam Misa tersebut.

3) Musik dapat ikut membantu umat dalam berpartisipasi secara aktif dalam

Perayaan Ekaristi. Apabila para Bapa Konsili Vatikan II meminta partisipasi

umat secara sadar dan aktif (SC 14), musik liturgi dapat menjadi bagian dari

bentuk partisipasi tersebut. Melalui musik, kesatuan umat ikut dibentuk dan

dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

37

D. Rangkuman

Devosi Kepada Bunda Maria merupakan bentuk kebaktian atau

penghormatan kepada Bunda Maria. Di mana devosi ini dilakukan secara

berturut-turut, pada hari yang sama dan pada jam yang sama pula. Seperti halnya

yang dilakukan oleh umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius

Banjarnegara. Mereka melakukan devosi secara rutin agar permohonan mereka

dikabulkan. Dalam devosi yang dilakukan oleh umat Stasi St. Theresia Klampok

Paroki St. Antonius Banjarnegara ini, dapat memberikan contoh kepada semua

umat beriman agar jangan menjauhkan diri dengan menikmati hal-hal duniawi

saja, melainkan harus mendekatkan diri kepada Tuhan. Seiring berjalannya waktu,

devosi ini juga membuat umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius

Banjarnegara semakin rajin untuk mengikuti Perayaan Ekaristi setiap Minggunya.

Umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara

melambangkan devosi dengan sebuah lemper. Di mana, lemper tersebut dapat

mempersatukan semua umat dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dengan

mengikuti Perayaan Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

BAB III

PENGARUH DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA TERHADAP

MINAT MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI

Dalam bab ini, akan dibahas tentang metodologi penelitian tentang Devosi

kepada Bunda Maria dan minat mengikuti Perayaan Ekaristi di Stasi St. Theresia

Klampok Paroki St. Antonius Banjar-Negara. Metodologi penelitian yang akan

dipaparkan dalam bab ini, yaitu: Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Tempat

dan Waktu Penelitian, Responden Penelitian, Instrumen Penelitian, dan Variabel

Penelitian.

A. Gambaran Umum Paroki St. Antonius Banjarnegara dan Stasi St.

Theresia Klampok

1. Gambaran Umum Paroki St. Antonius Banjarnegara

Gereja Katolik St. Antonius Banjarnegara terletak dijantung kota Kabupaten

Daerah Tingkat II Banjarnegara di wilayah ex-Karesidenan Banyumas Propinsi Jawa

Tengah. Gedung gereja lama berada di Jalan Pemuda 47 yang sekarang digunakan

sebagai Aula GIRI TIRTA dan Pastoran. Sedangkan gedung gereja yang baru terletak di

Jalan Mayjend DI Panjaitan No. 36 Banjarnegara. Letak bangunan gereja baru di jalan

yang menghubungkan berbagai kota di Jawa Tengah. Arah timur ke barat

menghubungkan kota-kota Magelang-Secang-Temanggung-Parakan-Wonosobo-

Banjarnegara-Purbalingga-Purwokerto. Sedangkan arah utara ke selatan

menghubungkan kota-kota Pekalongan-Karangkobar-Banjarnegara-Kebumen. Sebelum

tahun 1997, Paroki Santo Antonius Banjarnegara masih merupakan stasi terbesar di

wilayah Paroki Wonosobo. Dan satu-satunya stasi yang berada di Ibu Kota Kabupaten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

39

Berdasarkan arsip di Pastoran Wonosobo dan beberapa nara sumber yang dianggap

cukup lama berdomisili di Banjarnegara, meskipun kurang lengkap, dapatlah disusun

sejarah perkembangan Stasi Banjarnegara. Sebelum Jaman Jepang, di Banjarnegara

sudah ada Pastor tetap yang bertempat tinggal di rumah sewa di Jalan Stasiun, dan juga

sudah ada Komunitas Darah Mulia yang tinggal di kampung Parakan Canggah, yaitu di

depan Taman Makam Pahlawan Sureng Yudha yang sekarang. Mereka membuka

Sekolah Dasar di depan gereja lama, yang saat ini berlokasi di gedung DPR. Dulu,

mereka sering berkumpul di Sekolah Dasar itu untuk mengikuti Misa Kudus. Namun

setelah agresi (clash) Belanda yang ke-2 tahun 1955, dapat dikatakan bahwa umat

Katolik di Banjarnegara harus mulai dari awal lagi. Tidak ada lagi Pastor tetap yang

bertugas. Para Suster pun tidak kembali lagi. Dan Sekolah Dasar itu pun dinyatakan

bubar.

Data statistik umat Katolik Banjarnegara sebelum dan sesudah jaman perang

adalah sebagai berikut :

Tahun 1938

Tahun 1949

Tahun 1950

:

:

:

21 orang Eropa, 20 orang Pribumi, 1 orang Tionghoa

10 orang Pribumi, 1 orang Tionghoa

2 orang Eropa, 15 orang Pribumi, 1 orang Tionghoa

Tahun 1951 – 1956 nama Stasi Banjarnegara tidak disebut-sebut

Tahun 1957

Tahun 1967

Tahun 1977

Tahun 1988

Tahun 1991

Tahun 2001

:

:

:

:

:

:

1 orang Eropa, 15 orang Pribumi, 1 orang Tionghoa

83 orang Pribumi, 60 orang Tionghoa

224 orang

471 orang

577 orang

1640 jiwa

Pada tahun 1957 Misa Kudus diselenggarakan setiap 5 (lima) minggu sekali

(Bhs Jawa: Selapanan) yaitu setiap hari Kamis Pon di rumah keluarga Bpk. F.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

40

Soedibja. Selanjutnya Misa Kudus diadakan setiap hari Rabu Paing. Setiap tahun

jumlah umat semakin bertambah. Baik dari Baptisan baru maupun umat Katolik

pendatang. Sehingga rumah tersebut tidak lagi mampu menampung umat baru.

Oleh karena itu ibadat dan Misa Kudus dilaksanakan di rumah Ny. Albertine

Christine Herst, yang kita kenal dengan nama Oma Singgih. Rumah Oma Singgih

sekaligus adalah Losmen Giri Tirta, yang pada akhirnya beserta pekarangan yang

luas itu oleh beliau dijual ke Keuskupan Purwokerto.

Kamar tengah pada bangunan induk yang berukuran 5m x 9m pada mulanya

masih cukup digunakan untuk mengadakan ibadat. Kamar-kamar lainnya di

sebelah timur digunakan untuk ruang pelajaran agama, untuk kamar Pastor serta

untuk ruang ketrampilan. Ruang bagian depan digunakan untuk Taman Kanak-

Kanak Santa Maria. Paviliun di belakang gedung gereja untuk kamar Suster,

kamar tamu dan tempat tinggal Oma Singgih. Dengan bertambahnya umat

Katolik, ruang yang berukuran 5m x 9m itu tidak mampu lagi menampung jumlah

umat yang mengikuti Misa Kudus. Sehingga tembok pemisah antara ruang ibadat

dan ruang les serta kamar Pastor harus dibongkar lagi menjadi ruangan dengan

ukuran 9m x 9m. Sakristi dan kamar Pastor dipindah ke ruang ketrampilan di

sebelah ruang TK Santa Maria.

Peresmian gedung gereja baru itu dirayakan cukup meriah pada tanggal 24

Juni 1972. Pada tahun 1978-1979 datanglah Pastor baru yang pernah tinggal di

Irian Jaya dan negara RRC yaitu Romo W. Kinstrup, MSC berusia 70 tahun.

Karena beliau bersedia tinggal di Banjarnegara 3 sampai 4 hari dalam seminggu,

maka umat stasi Banjarnegara berusaha membangun Pastoran kecil di sebelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

41

timur gedung gereja lama. Misa Kudus dapat diselenggarakan setiap hari Sabtu

pukul 17.00. Berhubung saat itu untuk sementara TK Santa Maria ditutup, maka

gedung gereja dapat diperluas lagi dengan membongkar ruang depan dan kamar

Pastor. Oleh karena bangku-bangku sudah kelihatan reyot dan lapuk maka atas

sumbangan Romo W. Kintrup, MSC sendiri umat dapat mengganti semuanya

dengan yang baru yang lebih kuat. Walaupun usianya sudah lanjut tetapi hasrat

beliau untuk mengunjungi umatnya besar sekali. Hampir seluruh umat dikunjungi

sambil dicatat satu per satu nama, alamat dan anggota keluarganya, termasuk

umat Katolik keturunan Thionghoa. Romo Kintrup memang lancar berbahasa

Tionghoa kerena pernah bertugas di RRC selama kurang lebih 15 tahun.

Berkat ketekunan dan ketelatenannya dalam melaksanakan kunjungan ke

umat, tidak mengherankan kalau umatpun semakin rajin mengikuti Misa Kudus.

Berita yang amat menggembirakan datang berkat perjuangan Bapak FX. Edy

Sidharta, Bapak A. Supriyadi dan Bapak Yusup Hadiwardoyo, tanah gereja pada

tanggal 31 Mei 1981 berhasil menjadi Hak Milik Keuskupan. Oleh karena batas

tanah gereja dan tanah penduduk sekitar belum jelas maka setelah diadakan

pengukuran oleh pegawai Kantor Agraria, Pengurus Dewan Stasi memandang

perlu untuk membangun pagar tembok.

Berhubungan stasi Banjarnegara waktu itu tidak mempunyai uang kas yang

cukup, Bapak Yusuf Adiwardoyo dan Bapak Br. Wind Pawana memberanikan

diri menghadap Bapak Uskup. Bapak Uskup menyarankan untuk menghadap

Romo Kemper MSC, dan dari uang bantuan itulah dapat dibangun tembok

pemisah sebelah Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

42

Tahun 1985 Stasi Banjarnegara mulai dibagi menjadi 5 (lima) Kring, yaitu

Kring Timur, Kring Tengah, Kring Barat, Kring Mrica dan Kring Karang Kobar.

Selanjutnya pada tahun 1986 kring-kring tersebut dirubah namanya:

1. Kring Timur menjadi Kring Santo Paulus.

2. Kring Tengah menjadi Kring Santo Petrus.

3. Kring Barat menjadi Kring Santa Maria.

4. Kring Mrica menjadi Kring Santo Yusup Pekerja.

5. Kring Karang Kobar menjadri Kring Santo Lukas.

Ada beberapa suster dari Konggregasi PMY yang bertahun-tahun setiap

minggu ke Banjarnegara untuk memberikan kursus menjahit dan ketrampilan dan

mengajar agama. Mereka adalah Suster Martinetta (sampai tahun 1970), Suster

Goudeta (sampai tahun 1980), Suster Yosephine dan beberapa suster muda

lainnya di antaranya Suster Asisia. Ada guru SLB/B Putri Wonosobo yang dengan

sangat tekun memberikan Pelajaran Agama kepada anak-anak yaitu Ibu B. Sri

Murwani. Sedangkan Pelajaran Agama untuk siswa SLTP dan SLTA ditangani

oleh Bapak FX. Warsidi dari Bimas Katolik Wonosobo sampai kira-kira tahun

1983. Selanjutnya Pelajaran Agama untuk SLTA diserahkan kepada Ibu L.

Wuryastuti Sidharta sedangkan SLTP kepada Ibu MM Laksminingsih.

Setiap hari Natal dan Hari Raya Paskah, gedung gereja sudah tidak mampu

lagi menampung jumlah umat yang merayakan hari-hari raya tersebut sehingga

harus ditambah dengan pemasangan tenda agar umat dapat merayakan dengan

duduk. Oleh karena itu Dewan Stasi merasa perlu menabung guna membangun

gedung gereja yang lebih besar di masa mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

43

2. Gambaran Umum Stasi St. Theresia Klampok

Stasi St. Theresia Klampok terletak di Kabupaten Banjarnegara, lebih tepat

lagi di Jalan Raya Purwareja Klampok. Stasi ini pada awal mulanya masuk dalam

Paroki St. Agustinus Purbalingga. Karena, pada waktu itu Paroki St. Antonius

Bajarnegara belum berdiri dan belum ada. Setelah berdirinya Paroki St. Antonius

Banjarnegara pada 18 Mei 1997 oleh Romo Uskup Mgr. P.S. Hardjosoemarto,

MSC, Stasi St. Theresia Klampok masuk dalam Paroki St. Antonius Banjarnegara.

Stasi St. Theresia Klampok pada awalnya belum memiliki gereja untuk

melakukan berbagai kegiatan, diantaranya adalah Perayaan Ekaristi. Untuk

melaksanakan Perayaan Ekaristi atau Misa mereka berkumpul di rumah umat

secara bergantian. Melihat situasi yang sangat miris ini, ada seorang bapak yang

berinisiatif untuk mendirikan sebuah gereja yaitu bapak Pius. Beliau mencari dana

untuk membeli sebuah tanah dengan cara meminta donatur dari luar negeri

sehingga beliau dapat membeli sebuah tanah untuk didirikan gereja.

Stasi St. Theresia Klampok terdiri dari 4 lingkungan, yaitu: Lingkungan

Markus, lingkungan Paulus, lingkungan Agustinus, dan lingkungan Petrus.

Jumlah umat di stasi ini ±150 KK.

Sebagian besar umat di stasi ini berasal dari suku jawa. Bahasa yang

digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa ngapak. Perayaan Ekaristi

menggunakan bahasa Indonesia namun ada saat-saat tertentu menggunakan

bahasa jawa. Keterlibatan umat dalam hidup menggereja dilaksanakan dalam

kegiatan ibadat lingkungan, doa Rosario, doa arwah, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

44

B. Penelitian Tentang Pengaruh Pemahaman Devosi Kepada Bunda Maria

Terhadap Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi Bagi Umat Stasi St.

Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara

1. Rencana Penelitian

a. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan seberapa besar pengaruh pemahaman

Devosi kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti Perayaan Ekaristi.

2) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan usaha-usaha yang dapat dilakukan

untuk melihat pengaruh pemahaman Devosi kepada Bunda Maria terhadap

minat mengikuti Perayaan Ekaristi.

b. Metode Penelitian

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu mengenai pengaruh

pemahaman Devosi kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti Perayaan

Ekaristi. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif yang bersifat Ex-post facto yang dilaksanakan melalui pengumpulan

data di lapangan dan metode survey yang diperoleh dari hasil penelitian melalui

penyebaran kuesioner (skala Likert) yang diberikan kepada umat Stasi St.

Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara.

c. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada pertengahan bulan September 2016 di Stasi St.

Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

45

d. Responden Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik

sampling, yaitu: purposive sampling. Dalam pengambilan sampel, jumlah sampel

yang akan diteliti/dipilih akan terbatas. Tetapi dalam hal ini, pemilihan anggota

sampel tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Teknik ini dipilih karena

melihat waktu, biaya, dan tenaga.

Masalah penelitian yang diangkat peneliti adalah “ Pengaruh Pemahaman

Devosi kepada Bunda Maria Terhadap Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi Bagi

Umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara”.

Dikarenakan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka yang diambil sebagai

sampel ada 4 lingkungan dari 1 stasi yang berjumlah ±150 KK. Empat

lingkungan tersebut, yaitu lingkungan St. Paulus, St. Markus, St. Agustinus, dan

St. Petrus. Sampel yang diambil berjumlah 60 orang. Enam puluh tersebut dipilih

berdasarkan jumlah umat setiap lingkungan (lingkungan St. Paulus diambil 10

orang, lingkungan St. Markus 10 orang, St. Agustinus 20 orang, dan St. Petrus 20

orang).

Tabel 1

Sampel Penelitian

No. Lingkungan Jumlah Sampel

1. Lingkungan St. Paulus 10 orang

2. Lingkungan St. Markus 10 orang

3. Lingkungan St. Agustinus 20 orang

4. Lingkungan St. Petrus 20 orang

Jumlah sampel yang diteliti 60 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

46

e. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data (Nana Sudjana,

2012:97). Penelitian ini menggunakan instrumen nontes berupa skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013:134). Dalam skala

Likert ini, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian, dari indikator variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan

(Sugiyono, 2013:135).

Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert ini

terdiri dari lima atau empat tingkatan yang mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif. Lima atau empat alternatif pilihan tersebut diantaranya

adalah:

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Tidak setuju

e. Sangat tidak setuju

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

a. Sangat positif

b. Positif

c. Negatif

d. Sangat negatif

a. Sangat baik

b. Baik

c. Tidak baik

d. Sangat tidak baik

Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat ke dalam

bentuk checklist ataupun pilihan ganda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

47

f. Variabel Penelitian

Variabel yang akan diungkap dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu

Devosi kepada Bunda Maria dan minat mengikuti Perayaan Ekaristi. Berikut ini

kisi-kisi Skala Likert mengenai “Devosi kepada Bunda Maria” dan “minat

mengikuti Perayaan Ekaristi” yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 2

Variabel Penelitian

No. Variabel Aspek No. Item Jumlah

Soal

1. Devosi

Kepada Bunda

Maria

1) Pemahaman devosi kepada

Bunda Maria

2) Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam devosi

3) Bentuk-bentuk devosi

4) Mengenal Bunda Maria

1,2,3

4,5

6,7,8,9,10

11,12,13,14

3

2

5

4

2. Minat

Mengikuti

Perayaan

Ekaristi

1) Kesukaan

2) Ketertarikan

3) Perhatian

4) Keterlibatan

15,16,17

18,19,20

21,22,23,24

25,26,27,28,29

3

3

4

5

2. Laporan Hasil Penelitian

a. Laporan Hasil Penelitian Melalui Kuesioner Terhadap Umat Di Stasi St.

Theresia Paroki St. Antonius Banjarnegara

Pada bagian ini, penulis akan melaporkan hasil penelitian yang dilaksanakan

pada tanggal 24-29 September 2016 di Stasi St. Theresia Paroki St. Antonius

Banjarnergara. Penulis menentukan umat yang akan diteliti dengan menyebarkan

kuesioner dengan memperoleh informasi dari umat lingkungan yang

bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

48

Kuesioner dilaksanakan di rumah umat dan di aula Gereja. Penulis

mengunjungi rumah umat yang hendak diberikan kuesioner. Responden yang

diberikan kuesioner berjumlah 60 orang. Dalam rencana penelitian, penulis

memperkirakan untuk membagikan kuesioner kepada lingkungan St. Paulus

berjumlah 10 orang, namun pada kenyataannya yang mengisi kuesioner berjumlah

12 orang, lingkungan St. Markus berjumlah 10 orang, namun dalam

pelaksanaannya yang mengisi kuesioner 23 orang, lingkungan St. Agustinus

berjumlah 20 orang, namun pada kenyataannya yang mengisi kuesioner berjumlah

7 orang, dan lingkungan St. Petrus berjumlah 20 orang, namun pada kenyataannya

yang mengisi kuesioner berjumlah 18 orang. Waktu yang dibutuhkan untuk

mengisi kuesioner ini kurang lebih 15 menit sampai 30 menit sesuai dengan waktu

yang dibutuhkan umat untuk menjawab kuesioner.

Dalam kuesioner, penulis menyampaikan 29 pertanyaan kepada setiap

responden berdasarkan pedoman kisi-kisi yang sudah disusun. Pertanyaan yang

disampaikan mengenai devosi kepada Bunda Maria dan minat mengikuti

Perayaan Ekaristi.

Laporan hasil kuesioner disajikan dalam bentuk data menurut masing-

masing variabel. Rumus yang digunakan dalam perhitungan kuesioner adalah: f/N

x 100.

Keterangan:

f : frekuensi atau banyaknya responden yang memilih alternatif jawaban

tertentu pada setiap item.

N : jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

49

100 : bilangan konstanta

1) Identitas Responden

Tabel 3

Identitas responden

No. Lingkungan Jenis Kelamin Jumlah

1. St. Agustinus Laki-laki 2

Perempuan 5

2. St. Markus Laki-laki 9

Perempuan 14

3. St. Petrus Laki-laki 8

Perempuan 10

4. St. Paulus Laki-laki 6

Perempuan 6

Jumlah 60

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa responden yang mengisi kuesioner

berjumlah 60 responden yang terdiri dari 35 ibu dan 23 bapak. Apabila dilihat

berdasarkan lingkungan tempat tinggal, 7 responden berasal dari lingkungan St.

Agustinus, 23 responden berasal dari lingkungan St. Markus, 18 responden

berasal dari lingkungan St. Petrus, dan 12 responden berasal dari lingkungan St.

Paulus.

2) Devosi Kepada Bunda Maria

Tabel 4

Pemahaman Devosi Kepada Bunda Maria

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

1. Devosi boleh menjadi perasaan

yang merupakan dasar iman

yang kuat.

30

50% 30

50% 0

0% 0

0% 0

0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

50

2. Devosi boleh lepas dari

keseluruhan hidup Kristiani. 1

1,6% 5

8,33% 4

6,6% 23

38,33% 27

45%

3. Dilihat dari segi Liturgi, praktek

devosi senantiasa mengiringi

perjalanan iman Gereja

sepanjang masa.

21

35% 37

61,6% 2

3,33% 0

0% 0

0%

Pada pernyataan pertama, dapat dilihat bahwa 30 responden (50%) memilih

sangat setuju, dan 30 responden (50%) memilih setuju. Pernyataan pertama

menunjukkan hasil yang positif yakni 100% responden memilih sangat setuju dan

setuju bahwa devosi boleh menjadi perasaan yang merupakan dasar iman yang

kuat.

Pernyataan dua menunjukkan 1 responden (1,6%) memilih sangat setuju, 5

responden (8,33%) memilih setuju, 4 responden (6,6%) memilih ragu-ragu, 23

responden (38,33%) memilih tidak setuju, dan 27 responden (45%) memilih

sangat tidak setuju. Hasil dari pernyataan dua menunjukkan hasil yang sangat

positif, yakni 83,33% responden memilih tidak setuju dan sangat tidak setuju

bahwa devosi boleh lepas dari keseluruhan hidup kristiani.

Pernyataan tiga menunjukkan 21 responden (35%) memilih sangat setuju,

37 responden (61,6%) memilih setuju, dan 2 responden (3,33%) memilih ragu-

ragu. Hasil dari pernyataan tiga menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni

96,6% memilih sangat setuju dan setuju dilihat dari segi Liturgi, praktek devosi

senantiasa mengiringi perjalanan iman Gereja sepanjang masa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

51

Tabel 5

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Devosi

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

4. Praktek devosi harus dijauhkan

dari bahaya praktek magis. 41

68,33% 14

23,33% 4

6,6% 0

0% 1

1,6%

5. Devosi harus selalu sesuai

dengan iman Gereja yang

benar.

39

65% 21

35% 0

0% 0

0% 0

0%

Pernyataan empat menunjukkan 41 responden (68,33%) memilih sangat

setuju, 14 responden (23,33%) memilih setuju, 4 responden (6,6%) memilih ragu-

ragu, dan 1 responden (1,6%) memilih sangat tidak setuju. Hasil dari pernyataan

empat menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 91,6% memilih sangat setuju

dan setuju mengenai praktek devosi harus dijauhkan dari bahaya praktek magis.

Pernyataan lima menunjukkan 39 responden (65%) memilih sangat setuju,

dan 21 responden (35%) memilih setuju. Hasil dari pernyataan lima menunjukkan

hasil yang sangat positif, yakni 100% responden memilih sangat setuju dan setuju

bahwa devosi harus selalu sesuai dengan iman Gereja yang benar.

Tabel 6

Bentuk-Bentuk Devosi

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

6. Rosario, Novena Tiga Kali

Salam Maria, Ziarah, Malaikat

Tuhan dan Litani Bunda Maria

merupakan bentuk dari devosi.

24

40% 35

58,33% 1

1,6% 0

0% 0

0%

7. Saya rajin mengikuti kegiatan

Novena Tiga Kali Salam Maria

selama Sembilan kali berturut-

8

13,33% 40

66,6% 6

10% 6

10% 0

0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

52

turut.

8. Malaikat Tuhan merupakan

doa yang didaraskan tiga kali

dalam sehari pada waktu pagi

pukul 06.00, siang hari 12.00,

dan sore hari 18.00.

17

28,33% 32

53,33% 6

10% 5

8,33% 0

0%

9. Saya sering berdoa litani

Bunda Maria seminggu sekali. 5

8,33% 19

31,66% 21

35% 14

23,33% 1

1,6%

10. Ziarah merupakan salah satu

keharusan yang dimiliki setiap

umat kristiani.

8

13,33% 17

28,33% 6

10% 29

48,33% 0

0%

Pernyataan enam menunjukkan 24 responden (40%) memilih sangat setuju,

35 responden (58,33%) memilih setuju, dan 1 responden memilih ragu-ragu. Dari

hasil pernyataan enam menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 98,33%

responden memilih sangat setuju dan setuju tentang Rosario, Novena Tiga Kali

Salam Maria, Ziarah, Malaikat Tuhan dan Litani Bunda Maria merupakan bentuk

dari devosi.

Pernyataan tujuh menunjukkan 8 responden (13,33%) memilih sangat

setuju, 40 responden (66,6%) memilih setuju, 6 responden (10%) memilih ragu-

ragu, dan 6 responden (10%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan tujuh

menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 79,93% responden memilih sangat

setuju dan setuju rajin mengikuti kegiatan Novena Tiga Kali Salam Maria selama

Sembilan kali berturut-turut.

Pernyataan delapan menunjukkan 17 responden (28,33%) memilih sangat

setuju, 32 responden (53,33%) memilih setuju, 6 responden (10%) memilih ragu-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

53

ragu, dan 5 responden (8,33%) memilih tidak setuju. Hasil pernyataan delapan

menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 81,66% responden memilih sangat

setuju dan setuju bahwa Malaikat Tuhan merupakan doa yang didaraskan tiga kali

dalam sehari pada waktu pagi pukul 06.00, siang hari 12.00, dan sore hari 18.00.

Pernyataan Sembilan menunjukkan 5 responden (8,33%) memilih sangat

setuju, 29 responden (31,66%) memilih setuju, 21 responden (35%) memilih ragu-

ragu, 14 responden (23,33%) memilih tidak setuju, dan 1 responden (1,6%)

memilih sangat tidak setuju. Dari pernyataan Sembilan menunjukkan hasil yang

netral, yakni 35% responden memilih ragu-ragu bahwa sering berdoa litani Bunda

Maria seminggu sekali.

Pernyataan sepuluh menunjukkan 8 responden (13,33%) memilih sangat

setuju, 17 responden (28,33%) memilih setuju, 6 responden (10%) memilih ragu-

ragu, dan 29 responden (48,33%) memilih tidak setuju. Dari pernyataan sepuluh

menunjukkan hasil yang negatif, yakni 48,33% responden memilih tidak setuju

bahwa ziarah merupakan salah satu keharusan yang dimiliki setiap umat kristiani.

Tabel 7

Mengenal Bunda Maria

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

11. Bunda Maria adalah seorang

pendoa yang jujur dan tulus

dihadapan Allah.

50

83,33% 9

15% 1

1,6% 0

0% 0

0%

12. Bunda Maria merupakan Bunda

Gereja yang selalu dihormati

oleh umat katolik sebagai

“Mater Ecclesiae”.

36

60% 22

36,6% 2

3,33% 0

0% 0

0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

54

13. Gereja menetapkan dogma atau

ajaran resmi Gereja bahwa Maria

adalah Bunda Allah.

24

40% 14

23,33% 0

0% 1

1,6% 0

0%

14. Bunda Maria tetap perawan

walaupun sudah melahirkan

Yesus.

42

70% 14

23,33% 3

5% 1

1,6% 0

0%

Pernyataan 11 menunjukkan 50 responden (83,33%) memilih sangat setuju,

9 responden (15%) memilih setuju, dan 1 responden (1,6%) memilih ragu-ragu.

Dari hasil pernyataan 11 menunjukkan hasil yang positif, yakni 98,33% responden

memilih sangat setuju dan setuju bahwa Bunda Maria adalah seorang pendoa yang

jujur dan tulus dihadapan Allah.

Pernyataan 12 menunjukkan 36 responden (60%) memilih sangat setuju, 22

responden (36,6%) memilih setuju, dan 2 responden (3,33%) memilih ragu-ragu.

Dari hasil pernyataan 12 menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 96,6%

responden memilih sangat setuju dan setuju bahwa Bunda Maria merupakan

Bunda Gereja yang selalu dihormati oleh umat katolik sebagai “Mater Ecclesiae”.

Pernyataan 13 menunjukkan 24 responden (40%) memilih sangat setuju, 14

responden (23,33%) memilih setuju, dan 1 responden (1,6%) memilih tidak

setuju. Dari hasil pernyataan 13 menunjukkan hasil yang positif, yakni 63,33%

responden memilih sangat setuju dan setuju bahwa Gereja menetapkan dogma

atau ajaran resmi Gereja bahwa Maria adalah Bunda Allah.

Pernyataan 14 menunjukkan 42 responden (70%) memilih sangat setuju, 14

responden (23,33%) memilih setuju, 3 responden (5%) memilih ragu-ragu, dan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

55

responden (1,6%) memilih tidak setuju. Dari hasil penyataan 14 menunjukkan

hasil yang positif, yakni 93,33% responden memilih sangat setuju dan setuju

bahwa Bunda Maria tetap perawan walaupun sudah melahirkan Yesus.

3) Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi

Tabel 8

Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

15. Dengan berdevosi kepada

Bunda Maria, saya

bersemangat dalam mengikuti

Perayaan Ekaristi setiap

Minggunya.

21

35% 30

50% 4

6,6% 4

6,6% 1

1,6%

16. Dengan mengikuti Devosi

kepada Bunda Maria saya

semakin terdorong untuk

mengikuti Perayaan Ekaristi.

21

35% 32

53,33% 4

6,6% 3

5% 0

0%

17. Dengan berdevosi kepada

Bunda Maria saya

bersemangat untuk selalu

mengikuti Perayaan Ekaristi.

21

35% 32

53,33% 4

6,6% 3

5% 0

0%

18. Setelah mengikuti Devosi

kepada Bunda Maria, saya

semakin tertarik mengikuti

Perayaan Ekaristi.

21

35% 29

48,33% 5

8,33% 5

8,33% 0

0%

19. Setelah mengikuti kegiatan

devosi kepada Bunda Maria,

saya semakin mengutamakan

Perayaan Ekaristi.

22

36,6% 23

38,33% 10

16,6% 5

8,33% 0

0%

20. Ekaristi merupakan hal

terpenting dalam hidup saya. 39

65% 17

28,33% 2

3,33% 2

3,33% 0

0%

21. Saya selalu menyiapkan hati

dan pikiran sebelum Perayaan

Ekaristi di mulai.

37

61,6% 20

33,33% 2

3,33% 1

1,6% 0

0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

56

22. Saya selalu menonaktifkan

alat komunikasi saat Perayaan

Ekaristi berlangsung.

35

58,33% 18

30% 3

5% 3

5% 1

1,6%

23. Dengan berdevosi kepada

Bunda Maria tidak

menghambat kecintaan saya

terhadap Ekaristi.

28

46,6% 29

48,33% 2

3,33% 1

1,6% 0

0%

24. Saya tidak datang terlambat

saat akan merayakan Ekaristi. 20

33,33% 34

56,6% 5

8,33% 1

1,6% 0

0%

25. Saya mendengarkan homili

dengan baik saat

berlangsungnya Perayaan

Ekaristi.

22

36,6% 34

56,6% 4

6,6% 0

0% 0

0%

26. Saya tidak mengobrol saat

Perayaan Ekaristi yang sedang

berlangsung.

27

45% 26

43,33% 6

10% 1

1,6% 0

0%

27. Saya aktif dalam menjawab

dan bernyanyi saat Perayaan

Ekaristi.

18

30% 36

60% 4

6,6% 0

0% 2

3,33%

28. Dengan berdevosi kepada

Bunda Maria dan aktif dalam

mengikuti Perayaan Ekaristi,

saya mempunyai hati untuk

membantu yang miskin,

lemah, tersingkir, dan difabel.

14

23,33% 39

65% 5

8,33% 2

3,33% 0

0%

29. Dengan berdevosi kepada

Bunda Maria dan aktif dalam

mengikuti Perayaan Ekaristi,

saya semakin

memperjuangkan keadilan

yang benar.

17

28,33% 40

66,6% 5

8,33% 2

3,33% 0

0%

Pernyataan 15 menunjukkan 21 responden (35%) memilih sangat setuju, 30

responden (50%) memilih setuju, 4 responden (6,6%) memilih ragu-ragu, 4

responden (6,6%) memilih tidak setuju, dan 1 responden (1,6%) memilih sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

57

tidak setuju. Dari hasil penyataan 15 menunjukkan hasil yang positif, yakni 85%

responden memilih sangat setuju dan setuju bahwa dengan berdevosi kepada

Bunda Maria, saya bersemangat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi setiap

Minggunya.

Pernyataan 16 menunjukkan 21 responden (35%) memilih sangat setuju, 32

responden (53,33%) memilih setuju, 4 responden (6,6%) memilih ragu-ragu, dan

3 responden (5%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan 16 menunjukkan

hasil yang sangta positif, yakni 88,33% responden memilih sangat setuju dan

setuju bahwa dengan mengikuti Devosi kepada Bunda Maria saya semakin

terdorong untuk mengikuti Perayaan Ekaristi.

Pernyataan 17 menunjukkan 21 responden (35%) memilih sangat setuju, 32

responden (53,33%) memilih setuju, 4 responden (6,6%) memilih ragu-ragu, dan

3 responden (5%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan 17 menunjukkan

hasil yang sangat positif, yakni 88,33% responden memilih sangat setuju dan

setuju bahwa Dengan berdevosi kepada Bunda Maria saya bersemangat untuk

selalu mengikuti Perayaan Ekaristi.

Pernyataan 18 menunjukkan 21 responden (35%) memilih sangat setuju, 29

responden (48,33%) memilih setuju, 5 responden (8,33%) memilih ragu-ragu, dan

5 responden (8,33%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan 18 menunjukkan

hasil yang sangat positif, yakni 83,33% responden yang memilih sangat setuju dan

setuju setelah mengikuti Devosi kepada Bunda Maria, saya semakin tertarik

mengikuti Perayaan Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

58

Pernyataan 19 menunjukkan 22 responden (36,6%) yang memilih sangat

setuju, 23 responden (38,33%) memilih setuju, 10 responden (16,6%) memilih

ragu-ragu, dan 5 responden (8,33%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan

19 menyatakan hasil yang sangat positif, yakni 74,93% responden yang memilih

sangat setuju dan setuju setelah mengikuti kegiatan devosi kepada Bunda Maria,

saya semakin mengutamakan Perayaan Ekaristi.

Pernyataan 20 menunjukkan 39 responden (65%) memilih sangat setuju, 17

responden (28,33%) memilih setuju, 2 responden (3,33%) memilih ragu-ragu, dan

2 responden (3,33%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan 20 menunjukkan

hasil yang sangat positif, yakni 93,33% responden yang memilih sangat setuju dan

setuju bahwa Ekaristi merupakan hal terpenting dalam hidup.

Pernyataan 21 menunjukkan 37 responden (61,6%) memilih sangat setuju,

20 responden (33,33%) memilih setuju, 2 responden (3,33%) memilih ragu-ragu,

dan 1 responden (1,6%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan 21

menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 94,93% responden yang memilih

sangat setuju dan setuju selalu menyiapkan hati dan pikiran sebelum Perayaan

Ekaristi di mulai.

Pernyataan 22 menunjukkan 35 responden (58,33%) memilih sangat setuju,

18 responden (30%) memilih setuju, 3 responden (5%) memilih ragu-ragu, 3

responden (5%) memilih tidak setuju, dan 1 responden (1,6%) memilih sangat

tidak setuju. Dari hasil pernyataan 22 menunjukkan hasil yang sangat positif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

59

yakni 88,33% responden memilih sangat setuju dan setuju selalu menonaktifkan

alat komunikasi saat Perayaan Ekaristi berlangsung.

Pernyataan 23 menunjukkan 28 responden (46,6%) memilih sangat setuju,

29 responden (48,33%) memilih setuju, 2 responden (3,33%) memilih ragu-ragu,

dan 1 responden (1,6%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan 23

menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 94,93% responden yang memilih

sangat setuju dan setuju bahwa dengan berdevosi kepada Bunda Maria tidak

menghambat kecintaan saya terhadap Ekaristi.

Pernyataan 24 menunjukkan 20 responden (33,33%) memilih sangat setuju,

34 responden (56,6%) memilih setuju, 5 responden (8,33%) memilih ragu-ragu,

dan 1 responden (1,6%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan 24

menunjukkan 89,93% responden memilih sangat setuju dan setuju tidak datang

terlambat saat akan merayakan Ekaristi.

Pernyataan 25 menunjukkan 22 responden (36,6%) memilih sangat setuju,

34 responden (56,6%) memilih setuju, dan 4 responden (6,6) memilih ragu-ragu.

Dari hasil pernyataan 25 menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 92,2%

responden memilih sangat setuju dan setuju mendengarkan homili dengan baik

saat berlangsungnya Perayaan Ekaristi.

Pernyataan 26 menunjukkan 27 responden (45%) memilih sangat setuju, 26

responden (43,33%) memilih setuju, 6 responden (10%) memilih ragu-ragu, dan 1

responden (1,6%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan 26 menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

60

hasil yang sangat positif, yakni 88,33% responden memilih sangat setuju dan

setuju tidak mengobrol saat Perayaan Ekaristi yang sedang berlangsung.

Pernyataan 27 menunjukkan 18 responden (30%) memilih sangat setuju, 36

responden (60%) memilih setuju, 4 responden (6,6%) memilih ragu-ragu, dan 2

responden (3,33%) memilih sangat tidak setuju. Hasil dari pernyataan 27

menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 90% responden memilih sangat

setuju dan setuju aktif dalam menjawab dan bernyanyi saat Perayaan Ekaristi.

Pernyataan 28 menunjukkan 14 responden (23,33%) memilih sangat setuju,

39 responden (65%) memilih setuju, 5 responden (3,33%) memilih ragu-ragu, dan

2 responden (3,33%) memilih tidak setuju. Hasil yang diperoleh dari pernyataan

28 menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 78,33% responden memilih

sangat setuju dan setuju bahwa dengan berdevosi kepada Bunda Maria dan aktif

dalam mengikuti Perayaan Ekaristi, saya mempunyai hati untuk membantu yang

miskin, lemah, tersingkir, dan difabel.

Pernyataan 29 menunjukkan 17 responden (28,33%) memilih sangat setuju,

40 responden (66,6%) memilih setuju, 5 responden (8,33%) memilih ragu-ragu,

dan 2 responden (3,33%) memilih tidak setuju. Dari hasil pernyataan 29

menunjukkan hasil yang sangat positif, yakni 94,93% responden yang memilih

sangat setuju dan setuju bahwa dengan berdevosi kepada Bunda Maria dan aktif

dalam mengikuti Perayaan Ekaristi, saya semakin memperjuangkan keadilan yang

benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

61

3. Pembahasan Hasil Penelitian

1) Identitas responden

Berdasarkan data yang diperoleh, sebagian besar responden yang mengisi

kuesioner adalah ibu-ibu dan bapak-bapak. Usia dari responden tersebut berkisar

antara 21 tahun sampai lebih dari 60 tahun. Responden berasal dari empat

lingkungan di Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara dan

jumlah responden dari lingkungan St. Agustinus berjumlah 7 responden,

lingkungan St. Markus berjumlah 23 responden, St. Petrus berjumlah 18

responden, dan lingkungan St. Paulus berjumlah 12 responden. Sehingga jumlah

total dari keempat lingkungan tersebut adalah 60 responden yang mengisi

kuesioner yang dibagikan. Pekerjaan responden sebagian besar sebagai

wirausaha/karyawan, guru, dokter, polisi, pensiun, dan ibu rumah tangga.

2) Devosi Kepada Bunda Maria

Devosi kepada Bunda Maria mencakup empat hal, yakni pemahaman devosi

kepada Bunda Maria, hal-hal yang harus diperhatikan dalam devosi, bentuk-

bentuk devosi, dan mengenal Bunda Maria. Devosi kepada Bunda Maria yang

pertama adalah pemahaman devosi kepada Bunda Maria. Hasil dari kuesioner

pada pernyataan satu, dua, dan tiga menunjukkan hasil yang positif, yakni 100%

responden memilih sangat setuju dan setuju bahwa devosi boleh menjadi perasaan

yang merupakan dasar iman yang kuat, 83,33% responden memilih tidak setuju

dan sangat tidak setuju bahwa devosi boleh lepas dari keseluruhan hidup kristiani,

dan 96,6% memilih sangat setuju dan setuju dilihat dari segi Liturgi, praktek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

62

devosi senantiasa mengiringi perjalanan iman Gereja sepanjang masa. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman devosi kepada Bunda Maria sudah paham.

Devosi kepada Bunda Maria yang kedua adalah hal-hal yang harus

diperhatikan dalam devosi. Pernyataan empat dan lima menunjukkan hasil yang

positif karena terdapat 91,6% memilih sangat setuju dan setuju mengenai praktek

devosi harus dijauhkan dari bahaya praktek magis. Kemudian, sebanyak 100%

responden memilih sangat setuju dan setuju bahwa devosi harus selalu sesuai

dengan iman Gereja yang benar. Dalam hal ini responden sudah mengetahui hal-

hal yang harus diperhatikan dalam berdevosi.

Devosi kepada Bunda Maria yang ketiga adalah bentuk devosi. Bermacam-

macam devosi kepada Bunda Maria yang dapat dilakukan oleh umat Kristiani,

diantaranya adalah Rosario, Novena Tiga kali Salam Maria, Malaikat Tuhan,

Litani Bunda Maria, Ziarah, dan lain-lain. Rosario ini menggambarkan karangan

bunga merah dihadapan Bunda Maria yang secara simbolis merupakan ungkapan

dari doa-doa kita yang secara tulus kepada Bunda Maria (Ratri, 2003:72). Novena

tiga kali Salam Maria merupakan doa yang didaraskan Sembilan kali berturut-

turut pada jam yang sama. Namun, dalam hal ini patokan waktu bukan suatu

aturan yang resmi. Patokan waktu ini berguna bagi kedisiplinan tubuh (Daia,

2001:28-29). Malaikat Tuhan merupakan doa yang didaraskan tiga kali dalam

sehari pada waktu pagi pukul 06.00, siang pukul 12.00, dan sore pukul 18.00 yang

bertujuan untuk mengenangkan kebangkitan Kristus (Ratri, 2003:112). Litani

Bunda Maria adalah salah satu kidung yang kita miliki dari Ibu Maria, dengan

mengkidungkan ini kita dapat mengucapkan syukur kepada Allah karena segala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

63

perbuatan-Nya yang baik dan mendatangkan karunia-karunia yang baru.

Magnificat ini sangat dianjurkan dalam mendaraskannya sesudah menerima

Komuni Suci sebagai ucapan syukur seperti yang dilakukan oleh Ibu Maria (Ratri,

2003:114). Ziarah merupakan salah satu fenomen religius umum bagi umat

Katolik pada umumnya (Ratri, 2003:260-261). Menurut hasil pengisian kuesioner

yang dibagikan, responden mampu mengenali bentuk-bentuk devosi. Ini terlihat

dari lembar kuesioner yang di isi menunjukkan hasil yang positif.

Devosi kepada Bunda Maria yang keempat adalah mengenal Bunda Maria.

Banyak nama untuk Bunda Maria, diantaranya adalah Bunda Gereja, Bunda

Allah, Bunda Sang Pendoa, Ibu Yesus Kristus, Maria Perawan, dan masih banyak

lagi yang lainnya. Bunda Gereja yaitu bunda dari orang-orang beriman sebagai

yang pertama dalam tatanan rahmat (NN, 2011 :23-25). “Theotokos” atau Bunda

Allah yang diakui oleh semua anggota Gereja yang melahirkan Sang Ilahi dengan

hakikatnya sebagai manusia sejati (NN, 2011:11-12). Bunda Maria memang

seorang pendoa yang tulus dan jujur di hadapan Allah. Kehidupan doa adalah

sebagian besar dari hidupnya. Sikap pendoa Bunda Maria terjadi begitu saja,

bukan sebagai beban dan tugas berat. Hal ini terlihat saat Maria berjumpa dengan

Elisabeth, saudarinya (Purnomo, 2001:46-47). Maria adalah Ibu Yesus Kristus di

mana ia mendapat kabar gembira dari malaikat Gabriel bahwa ia akan

mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki dan hendak menamainya

dengan nama Yesus (Njiolah, 2003:17-20). Maria masih tetap perawan ketika ia

sudah melahirkan Yesus. Konstantinopel II (553) akhirnya menetapkan

“keperawanan” Maria sebagai dogma atau ajaran resmi Gereja (Njiolah, 2003:30-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

64

31). Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan, diketahui bahwa

responden sangat mengenal Bunda Maria. Ini terlihat pada hasil kuesioner yang

menunjukkan hasil yang positif.

Dari hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan, menunjukkan hasil

yang positif, di mana 12 pernyataan rata-ratanya adalah 90,25%. Ini menunjukkan

bahwa responden tersebut sudah sangat memahami tentang devosi kepada Bunda

Maria. Ada 1 pernyataan menyebutkan hasil, yaitu netral 35% pada pernyataan

nomer 9. Pernyataan ini menunjukkan bahwa responden terkadang berdoa litani

Bunda Maria seminggu sekali dan terkadang tidak berdoa litani Bunda Maria

seminggu sekali. Ada satu pernyataan yang menunjukkan hasil negatif (48,33%)

pada pernyataan 10, di mana responden memilih tidak setuju bahwa ziarah

merupakan salah satu keharusan yang dimiliki setiap umat manusia. Jawaban ini

menunjukkan bahwa umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius

Banjarnegara tidak mengharuskan berziarah. Padahal, ziarah merupakan

perjalanan tobat dan ungkapan iman akan makna gereja musafir yang harus

berjalan ketanah air surgawi.

3) Minat Mengikuti Perayaan Ekaristi

Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat

ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan

atau kebutuhan-kebutuhannya (Sudarman, 2008:76). Sedangkan menurut

Muhibbin Syah (2009:152), minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jadi, dalam hal ini dapat

disimpulkan bawa minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tetap dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

65

tinggi untuk memperhatikan sesuatu hal yang mempunyai kaitan dengan

keinginan dan kebutuhan.

Dari hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan, menunjukkan hasil

yang positif, di mana terlihat dari 15 pernyataan rata-ratanya adalah 88,01%. Ini

menunjukkah bahwa responden tersebut berminat untuk mengikuti Perayaan

Ekaristi.

Dari rata-rata 88,01% tersebut, untuk mengukur minat itu sendiri ada empat

aspek, yaitu yang pertama kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan.

Aspek kesukaan ada 3 pernyataan untuk mengukurnya. Dari ketiga pernyataan

tersebut rata-ratanya adalah 87,22% responden yang memilih jawaban sangat

setuju dan setuju. Aspek ketertarikan ada 3 soal yang ditanyakan kepada

responden. Rata-rata dari ketiga pernyataan tersebut adalah 83,86%. Aspek

perhatian ada 4 pernyataan dan hasil rata-rata dari pernyataan tersebut adalah

92,03%. Sedangkan aspek keterlibatan itu sendiri ada 5 pernyataan dan hasil rata-

rata dari pernyataan tersebut adalah 88,75%.

4. Kesimpulan Penelitian

Dari hasil pengisian kuesioner menunjukkan bahwa responden sudah

mengetahui tentang devosi kepada Bunda Maria. Pemahaman devosi kepada

Bunda Maria, hal-hal yang harus diperhatikan dalam devosi, bentuk-bentuk

devosi, dan mengenal bunda Maria. Dapat dilihat bahwa hasilnya positif dari 4

aspek yang diukur rata-ratanya adalah 90,25% memilih alternatif jawaban sangat

setuju dan setuju. Ada satu pernyataan yang menunjukkan hasil yang netral (35%)

pada pernyataan 9, di mana umat di sana terkadang berdoa litani Bunda Maria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

66

seminggu sekali dan terkadang tidak berdoa litani Bunda Maria seminggu sekali.

Ada satu pernyataan yang menunjukkan hasil negatif (48,33%) pada pernyataan

10, di mana responden memilih tidak setuju bahwa ziarah merupakan salah satu

keharusan yang dimiliki setiap umat manusia. Jawaban ini menunjukkan bahwa

umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara tidak

mengharuskan berziarah. Padahal, ziarah merupakan perjalanan tobat dan

ungkapan iman akan makna gereja musafir yang harus berjalan ketanah air

surgawi. Sedangkan minat mengikuti Perayaan Ekaristi itu sendiri ada 4 aspek

yang diukur, yaitu kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan. Aspek ini

menunjukkan hasil yang positif, di mana 15 pernyataan rata-ratanya adalah

88,01%. Ini berarti bahwa mereka sangat berminat dalam mengikuti Perayaan

Ekaristi baik pada harian maupun mingguan.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa

pengaruh pemahaman devosi kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti

Perayaan Ekaristi bagi umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius

Banjarnegara telah menunjukkan hasil yang positif. Di mana, responden tersebut

telah mengerti makna dan memahami garis besar tentang pemahaman devosi

kepada Bunda Maria, dan pemahaman ini memberikan dorongan kepada

responden untuk mengikuti Perayaan Ekaristi. Pemahaman yang mereka dapatkan

dari devosi ini memberikan sumbangan yang sangat besar dalam perkembangan

iman setiap responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

BAB IV

USULAN PROGRAM PEMBINAAN IMAN UNTUK SEMAKIN

MEMAHAMI DEVOSI DAN PERAYAAN EKARISTI DI STASI

ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS

BANJARNEGARA

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa pemahaman umat

di stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Bajarnegara tentang devosi

kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti Perayaan Ekaristi sudah cukup

mendalam. Oleh karena itu, penulis dalam bab IV ini mengusulkan suatu program

katekese untuk semakin meningkatkan pemahaman dan keterlibatan umat secara

terkhusus di stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Bajarnegara dengan

kegiatan pembinaan iman.

Dalam bab ini akan diuraikan usulan program Katekese bagi umat Stasi St.

Theresia Klampok Paroki St. Antonius Bajarnegara. Usulan program ini usaha

untuk meningkatkan penghayatan iman umat. Susunan dalam bab ini terbagi

dalam delapan bagian, yaitu: latar belakang pemilihan program, pengertian

katekese Umat, tujuan katekese, model katekese, usulan kegiatan, matrik program

Shared Christian Praxis, dan contoh persiapan katekese.

A. Latar Belakang Pemilihan Program

Hasil penelitian melalui kuesioner menunjukkan bahwa umat Stasi St.

Theresia Klampok Paroki St. Antonius Bajarnegara sudah mengetahui

pemahaman akan devosi kepada Bunda Maria sehingga dapat menuangkan

pemahaman tersebut dengan mengikuti Perayaan Ekaristi. Pemahaman akan

devosi ini sudah dilaksanakan dan dihayati oleh umat dengan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

68

mereka. Dengan pemahaman akan devosi ini, mereka semakin terlibat aktif dalam

mengikuti Perayaan Ekaristi.

Melihat dari kenyataan bahwa umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St.

Antonius Bajarnegara sudah paham mengenai devosi kepada Bunda Maria

terhadap minat mengikuti Perayaan Ekaristi, maka penulis membuat suatu usulan

program katekese dengan model Shared Christian Praxis (SCP). SCP ini dipilih

agar dapat mendukung umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius

Bajarnegara untuk semakin memahami dan memaknai kembali akan devosi

kepada Bunda Maria serta selalu terlibat aktif dalam mengikuti Perayaan Ekaristi

baik harian maupun mingguan. Program katekese (SCP) ini dapat membangkitkan

semangat umat dalam menimba pemahaman devosi kepada Bunda Maria sehingga

umat dapat tekun dalam mengikuti Perayaan Ekaristi. Tentu saja yang paling

terpenting dalam katekese ini adalah dapat mendalami pesan-pesan dari Kitab

Suci sehubungan dengan pembinaan iman untuk semakin memahami devosi dan

Perayaan Ekaristi umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius

Bajarnegara.

B. Pengertian Katekese Umat

Sumarno (2014:9) mengungkapkan kembali pandangan Huber tentang

PKKI II tahun 1980 yang merumuskan Katekese Umat, dengan pokok-pokok

sebagai berikut ini:

Katekese umat diartikan sebagai komunikasi iman atau tukar pengalaman

iman (penghayatan iman) antara anggota jemaat/kelompok. Melalui kesaksian

para peserta yang hadir dapat membantu sedemikian rupa, sehingga iman mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

69

masing-masing semakin diteguhkan dan dihayati secara semakin sempurna.

Dalam katekese ini, tekanannya terletak pada penghayatan iman, meskipun dalam

hal ini pengetahuan iman tidak terlupakan (Sumarno, 2014:9).

Dalam pola dan isi Katekese Umat ini kita dapat bersaksi tentang iman kita

akan Yesus Kristus, pengantara Allah yang bersabda kepada kita dan pengantara

kita menanggapi sabda Allah yang hadir dan turun diantara kita umat manusia.

Yesus Kristus tampil sebagai pola hidup kita dalam Kitab Suci, terkhusus dalam

Perjanjian Baru yang mendasari penghayatan iman Gereja di sepanjang Tradisi

yang ada (Sumarno, 2014:9).

Peserta Katekese Umat adalah umat itu sendiri, yang artinya semua orang

beriman yang secara pribadi memilih Kristus dan secara bebas dapat berkumpul

untuk lebih memahami Kristus. Dalam proses Katekese Umat ini pemimpin

katekese bertindak terutama sebagai pengarah dan pemudah (fasilitator). Ia adalah

pelayan yang menciptakan suasana yang komunikatif, untuk membangun gairah

supaya para peserta berani berbicara secara terbuka (Sumarno, 2014:9-10).

C. Tujuan Katekese

Pada prinsipnya tujuan katekese adalah membantu jemaat kristiani untuk

semakin percaya kepada Yesus Kristus sehingga iman mereka semakin

diteguhkan dan dikuatkan. Paus Yohanes Paulus II dalam CT art 20 menjelaskan

tentang tujuan katekese sebagai berikut:

Tujuan khas katekese ialah: berkat bantuan Allah mengembangkan iman

yang baru mulai tumbuh, dan dari hari ke hari memekarkan menuju

kepenuhannya serta semakin memantapkan perihidup Kristen umat beriman,

muda maupun tua. Selain itu, tujuan katekese dalam evangelisasi ialah:

menjadi tahap pengajaran dan pendewasaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

70

Sesuai dengan kekhasan katekese sebagai komunikasi iman, maka tujuan

katekese dirumuskan sebagai berikut (Sumarno, 2014:10):

1) Supaya dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman-pengalaman

kita sehari-hari.

2) Dan kita bertobat (metanoia) kepada Allah dan semakin menyadari kehadiran-

Nya dalam kenyataan hidup sehari-hari.

3) Dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan

cinta kasih, dan semakin dikukuhkan hidup kristiani kita.

4) Pula kita makin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat, makin tegas

mewujudkan tugas Gereja setempat dan semakin mengkokohkan Gereja

semesta.

5) Sehingga kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita di

tengah masyarakat.

D. Model Katekese

Sebagai suatu pendekatan, ada beberapa model yang biasa digunakan, yaitu:

model pengalaman hidup (SCP), model biblis, dan model campuran (Biblis dan

pengalaman hidup) (Sumarno, 2014:11). Model pengalaman hidup lebih bertolak

pada pengalaman hidup konkret sehari-hari, model biblis lebih bertolak pada

pengalaman Kitab Suci atau Tradisi, dan model campuran lebih bertolak pada

hubungan antara Kitab Suci atau Tradisi dengan pengalaman hidup konkret.

Penyusunan usulan program pembinaan iman ini bertujuan untuk semakin

memahami devosi dan perayaan Ekaristi, maka penulis menggunakan model

pengalaman hidup (SCP). Model SCP ini menekankan pada suatu proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

71

berkatekese yang bersifat dialogal dan partisipatif yang bermaksud mendorong

peserta, berdasarkan konfrontasi antara “tradisi” dan “visi” hidup mereka dengan

“Tradisi” dan “Visi” kristiani, agar baik secara pribadi atau kelompok mampu

untuk dapat mengadakan sikap tegas dan mengambil keputusan demi terwujudnya

nilai-nilai kerajaan Allah di dalam kehidupan manusia pada zaman ini (Sumarno,

2014:14).

1. Langkah-langkah Shared Chistian Praxsis

Langkah-langkah dalam Shared Chistian Praxsis dibagi menjadi lima

langkah, yakni : mengungkapkan pengalaman hidup peserta, mendalami

pengalaman hidup peserta, menggali pengalaman iman kristiani, menerapkan

iman kristiani dalam situasi peserta konkret, dan Mengusahakan suatu aksi

konkret (Marno, 2014:18-22).

a. Mengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta

Tujuan dari langkah pertama ini yaitu, membatu peserta untuk

mengungkapkan pengalaman hidup faktual (fakta). Isi dari langkah ini adalah

pengalaman peserta sendiri, atau kehidupan dan permasalahan yang terjadi di

dalam masyarakat, atau gabungan dari keduanya. Cara dari langkah ini adalah

“sharing” pengalaman hidup yang sungguh-sungguh dialami dan tidak boleh

ditanggapi sebagai suatu laporan. Dalam dialog ini, peserta juga boleh diam,

karena dia juga merupakan salah satu cara berdialog. Diam di sini tidak sama

dengan tidak terlibat. Bentuk dari langkah ini adalah lambang, tarian, puisi,

pantonim, dsb. Yang terpenting, bentuk ini dapat dimengerti oleh peserta lainnya.

Tanggung jawab pembimbing dalam langkah ini, yang pertama: berperan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

72

fasilitator yang menciptakan suasana pertemuan yang hangat dan mendukung

peserta untuk praxis hidupnya berkaitan dengan tema dasar, kedua: merumuskan

pertanyaan yang jelas, terarah, tidak menyinggung harga diri seseorang, sesuai

dengan latar belakang peserta, dan bersifat terbuka serta objektif (Sumarno,

2014:19).

b. Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

Tujuan dari langkah kedua ini adalah memperdalam refleksi dan mengantar

peserta pada kesadaran kritis akan pengalaman hidup dan tindakan yang meliputi

pemahaman kritis dan sosial (alasan, minat, asumsi), kenangan analitis dan sosial

(sumber-sumber historis), dan imajinasi kreatif dan sosial (harapan konsekuensi

historis). Tanggung jawab pembimbing dalam langkah ini, yang pertama:

menciptakan suasana pertemuan yang menghormati setiap gagasan atau sumbang

saran peserta, kedua: mengundang refleksi kritis setiap peserta, ketiga: mendorong

peserta supaya mengadakan dialog dan penegasan bersama yang bertujuan

memperdalam, menguji pemahaman, kenangan, dan imajinasi peserta, keempat:

mengajak setiap peserta untuk berbicara tetapi tidak memaksa, kelima:

menggunakan pertanyaan yang menggali dan tidak mengintrogasi serta

mengganggu harga diri dan apa yang dirahasiakan peserta, keenam: menyadari

kondisi peserta terlebih mereka yang tidak biasa refleksi kritis terhadap

pengalaman hidupnya (Sumarno, 2014:20).

c. Menggali Pengalaman Iman Kristiani

Tujuan dari langkah ketiga ini adalah mengkomunikasi nilai-nilai Tradisi

dan visi kristiani agar lebih terjangkau dan lebih mengena untuk kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

73

peserta yang konteks dan latar belakang kebudayaannya berlainan. Tanggung

jawab pembimbing dalam langkah ini, yang pertama: menghormati Tradisi dan

visi kristiani sebagai yang otentik dan normatife, kedua: cara dan visi tafsiran

bertujuan memberi informasi dan membantu peserta agar nilai-nilai Tradisi dan

visi kristiani menjadi miliknya, ketiga: menggunakan metode yang tepat, keempat:

bersikap tidak mendikte tetapi mengantar peserta ke tingkat kesadaran, kelima:

tafsiran dari pembimbing mengikutsertakan kesaksian iman, harapan, dan

hidupnya sendiri, keenam: harus membuat persiapan yang matang dan studi

sendiri (Sumarno, 2014:20-21).

d. Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkret

Tujuan dari langkah keempat ini adalah menemukan bagi dirinya sendiri

nilai hidup yang hendak digarisbawahi, sikap-sikap pribadi yang picik yang

hendak dihilangkan, dan nilai-nilai baru yang hendak dikembangkan. Langkah ini,

yang hendak didialogkan adalah perasaan, sikap, intuisi, evaluasi, dan

penegasannya yang menyatakan kebenaran, nilai, serta kesadaran yang diyakini.

Cara yang digunakan dalam langkah ini adalah dengan tulisan, penjelasan, simbol,

atau ekspresi artistik. Tanggung jawab pembimbing dalam langkah ini, yang

pertama: menghormati kebebasan dan penegasan peserta, termasuk peserta yang

menolak tafsiran pembimbing, kedua: meyakinkan peserta bahwa mereka mampu

mempertemukan nilai pengalaman hidup dan visi mereka dengan nilai Tradisi dan

visi kristiani, ketiga: mendorong peserta untuk mengubah sikap dari pendengar

pasif menjadi pihak yang aktif, keempat: menyadari bahwa tafsiran pembimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

74

bukan kata mati, kelima: mendengar dengan hati tanggapan, pendapat, dan

pemikiran peserta (Sumarno, 2014:21-22).

e. Mengusahakan Suatu Aksi Konkret

Tujuan dari langkah kelima ini yaitu mengajak peserta agar sampai pada

keputusan praktis yang dipahami sebagai tanggapan jemaat terhadap pewahyuaan

Allah yang terus berlangsung di dalam sejarah kehidupan manusia dalam

kontinuitasnya dengan Tradisi Gereja sepanjang sejarah dan visi kristiani. Bentuk

dari langkah ini ada yang menekankan aspek kognitif (pemahaman), aspek afektif

(perasaan), dan tingkah laku (praktis-politis). Sifatnya dalam langkah ini lebih

menyangkut tingkat personal, interpersonal, atau sosial-politis. Tanggung jawab

pembimbing, yang pertama: menyadari hakikat praktis, inovatif, dan

transformatife dari langkah ini, kedua: merumuskan pertanyaan operasional (tidak

perlu muluk-muluk) yang membantu ke arah itu, ketiga: menekankan sikap

optimis yang realitis pada peserta, keempat: pembimbing dapat merangkum hasil

langkah pertama sampai keempat supaya dapat lebih membantu peserta, kelima:

Mengusahakan supaya peserta sampai pada keputusan pribadi dan bersama,

keenam: sebagai penutup peserta diajak merayakan liturgi sederhana untuk

mendoakan keputusan (Sumarno, 2014:22).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

75

E. Usulan Kegiatan

1. Tema “Memaknai Devosi dan Perayaan Ekaristi sebagai Sumber Hidup

Umat Beriman”

Usulan tema umum yang penulis sajikan dalam program ini adalah

“Memaknai Devosi dan Perayaan Ekaristi sebagai Sumber Hidup Umat Beriman”.

Tema ini diambil untuk membantu umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St.

Antonius Banjarnegara semakin memaknai devosi dan Perayaan Ekaristi. Dengan

demikian, umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara

dapat semakin khusuk dalam berdevosi dan dapat menumbuhkan minat mengikuti

Perayaan Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari. Melihat tema umum yang sudah

dijelaskan di atas, ada empat sub tema yang diangkat, yaitu: menjadi hamba yang

setia seturut teladan Maria, devosi wujud ketaatan iman, Ekaristi sumber iman,

dan menjadi pribadi yang ekaristis.

2. Tujuan Umum

Tujuan umum program ini adalah agar peserta semakin menemukan makna

devosi dan Perayaan Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Peserta

Peserta Shared Christian Praxsis adalah umat di Stasi St. Theresia Klampok

Paroki St. Antonius Banjarnegara.

4. Tempat dan Waktu

a. Tempat : Aula Gereja Stasi St. Theresia Klampok

b. Waktu : Hari Minggu pukul 10.00-11.30 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

76

5. Bentuk

Bentuk Shared Christian Praxis dilaksanakan dalam bentuk sharing

pengalaman umat Stasi St. Theresia Klampok, menonton film atau video inspirasi,

peneguhan, dan penyusunan niat atau aksi bersama yang dilakukan oleh para

peserta yang hadir.

6. Metode

Metode yang dilaksanakan adalah metode Sharing, penayangan film atau

video, peneguhan, dan penyusunan niat atau aksi bersama.

7. Sarana

Sarana yang digunakan saat katekese adalah laptop, viewer, speaker, kabel

rol, Kitab Suci, dan teks lagu.

8. Susunan Acara

Tabel 9

Susunan Acara Shared Christian Praxis

No. Waktu Acara

1. 10.00-11.30 Pertemuan I: “Menjadi hamba

yang setia seturut teladan Maria”

2. 10.00-11.30 Pertemuan II: “Devosi Wujud

Ketaatan Iman”

3. 10.00-11.30 Pertemuan III: “Ekaristi Sumber

Iman”

4. 10.00-11.30 Pertemuan IV: “Menjadi Pribadi

yang Ekaristis”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

F. Matrik Program Shared Christian Praxis

Tema Umum : Memaknai Devosi dan Perayaan Ekaristi sebagai Sumber Hidup Umat Beriman

Tujuan Umum : Agar peserta semakin menemukan makna devosi dan Perayaan Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 10

Matriks Program Katekese

No. Judul

Pertemuan

Tujuan Pertemuan Materi Metode Sarana Sumber Bahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Menjadi

hamba yang

setia seturut

teladan Maria

Bersama pendamping,

peserta semakin

menyadari bahwa mereka

adalah hamba yang setia,

sehingga nantinya

mereka dapat menerima

apa yang dikehendaki

oleh Tuhan

Pengalaman

hidup

Tafsiran Injil

Lukas 1:26-38

Sharing

Diskusi

Refleksi

Tanya

jawab

Laptop

LCD

Speaker

Kitab

Suci

Lilin

Salib

Lukas 1:26-38

Sumarno Ds, M. (2014).

Diktat Mata Kuliah

Mahasiswa Semester VI

Program Pengalaman

Lapangan Pendidikan Agama

Katolik Paroki (PPL PAK

Paroki). Hlm 31-53

Stefan Leks. (2002). Tafsiran

Injil Lukas. Yogyakarta:

Kanisius. Hlm 33-48

2. Devosi Wujud

Ketaatan Iman

Bersama-sama

pendamping, peserta

Pengalaman

hidup

Sharing

Diskusi

Laptop

LCD

Injil Matius 6:5-14

Sumarno Ds, M. (2014).

7777760

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

slametriantoaji
Typewritten text
77
Page 97: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

semakin menyadari

bahwa devosi merupakan

wujud dari ketaatan

iman, sehingga peserta

mampu memaknai

kegiatan devosi

Tafsiran Injil

Matius 6:5-14

Pengertian dan

makna devosi

Macamn-

macam devosi

Refleksi

Tanya

jawab

Speaker

Kitab

Suci

Lilin

Salib

Diktat Mata Kuliah

Mahasiswa Semester VI

Program Pengalaman

Lapangan Pendidikan Agama

Katolik Paroki (PPL PAK

Paroki). Hlm 31-53

Riyadi Eko, St. (2011).

Matius, “Sungguh, Ia ini

adalah Anak Allah!”

Yogyakarta: Kanisius. Hlm

68-69

3. Ekaristi

Sumber Iman

Peserta mampu

memaknai perayaan

Ekaristi sebagai sumber

hidup umat beriman

Pengalam hidup

umat

Tafsiran Injil

Yohanes 6:25-

38

Akar Perayaan

Ekaristi

Sharing

Diskusi

Refleksi

Tanya

jawab

Laptop

LCD

Speaker

Kitab

Suci

Lilin

Salib

Yohanes 6:25-38

Sumarno Ds, M. (2014).

Diktat Mata Kuliah

Mahasiswa Semester VI

Program Pengalaman

Lapangan Pendidikan Agama

Katolik Paroki (PPL PAK

Paroki). Hlm 31-53

Riyadi Eko, St. (2011).

Yohanes, “Firman menjadi

manusia”. Yogyakarta:

Kanisius. Hlm 171-178

4. Menjadi Peserta terdorong untuk Tafsiran Injil Sharing Laptop Yohanes 13:1-20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

slametriantoaji
Typewritten text
slametriantoaji
Typewritten text
78
slametriantoaji
Typewritten text
78
Page 98: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

Pribadi yang

Ekaristis

mewujudkan makna

perayaan ekaristi dalam

kehidupan sehari-hari.

Yohanes 13:1-

20

Memahami

tugas perutusan

Diskusi

Refleksi

Tanya

jawab

LCD

Speaker

Kitab

Suci

Lilin

Salib

Sumarno Ds, M. (2014).

Diktat Mata Kuliah

Mahasiswa Semester VI

Program Pengalaman

Lapangan Pendidikan Agama

Katolik Paroki (PPL PAK

Paroki). Hlm 31-53

Eko Riyadi, St, Pr. (2011).

Yohanes “Firman menjadi

manusia”. Yogyakarta:

Kanisius. Hlm 306-308.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

slametriantoaji
Typewritten text
79
Page 99: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

80

G. Contoh Persiapan Katekese

Contoh panduan pelaksanaan Shared Christian Praxis pertemuan I

1. Identitas Pelaksanaan

a. Tema : Menjadi hamba yang setia seturut teladan Maria

b. Tujuan : Bersama pendamping, peserta semakin menyadari

bahwa mereka adalah hamba yang setia, sehingga

nantinya mereka dapat menerima apa yang

dikehendaki oleh Tuhan

c. Peserta : Umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St.

Antonius Banjarnegara.

d. Waktu : 90 Menit

e. Model : Shared Christian Praxis

f. Metode : Sharing kelompok

Diskusi kelompok

Refleksi pribadi

Informasi

Tanya jawab

g. Sarana : Laptop

LCD dan Speaker

Kitab Suci

Lilin dan salib

h. Sumber Bahan : Lukas 1:26-38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

81

Sumarno Ds, M. (2014). Diktat Mata Kuliah

Mahasiswa Semester VI Program Pengalaman

Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki

(PPL PAK Paroki). Hh 31-53

Stefan Leks. (2002). Tafsiran Injil Lukas.

Yogyakarta: Kanisius. Hh 33-48

2. Pemikiran Dasar

Setiap orang pasti pernah mengalami krisis dalam hal iman, terlebih lagi

sebagai seorang wirausaha/karyawan, guru, dokter, polisi, pensiun, dan ibu rumah

tangga. Terkadang krisis ini menjadi nada dasar dalam hidup beriman, di mana

untuk menjadi hamba yang setia seturut teladan Maria seakan tidak ada arti apa-

apa. Tetapi, haruslah dilihat lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi. Pada

umumnya, cara menjadi hamba yang setia seturut teladan Maria sangat sulit bagi

kita untuk melaksanakannya. Terkadang kita lalai dan masa bodoh akan apa yang

terjadi. Berbeda dengan kehidupan Maria yang sangat taat kepada Bapa.

“terjadilah padaku menurut kehendak-Mu” itulah yang Maria katakan kepada

malaikat yang memberikan berita gembira kepadanya. Maria menerima dengan

lapang dada bahwa ia akan mengandung seorang bayi laki-laki dan akan diberikan

nama Yesus.

Setia dan taat memang menjadi tema utama dalam Injil Lukas. Dalam

perikop ini (Lukas 1:26-38) Maria menerima kabar gembira dari seorang malaikat

bahwa Ia akan mengandung bayi laki-laki. Maria sedikit ragu saat mendengar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

82

berita bahwa Ia akan mengandung karena Ia belum bersuami. Namun, dengan

ketaatannya kepada Bapa, Maria menerimanya dengan lapang dada.

Dalam pertemuan kali ini kita akan menyadari bersama pengalaman hidup

beriman kita selama ini, memahami maksud dan menangkap pesan dari Injil

Lukas 1:26-38, sehingga semakin terdorong untuk lebih setia dalam perkara

apapun, hingga pada akhirnya kita boleh mengambil bagian dalam hidup kekal.

3. Pengembangan Langkah-langkah

a. Pembuka

1) Pengatar :

Bapak Ibu yang terkasih, pada siang hari ini, kita akan mendalami bersama

kisah tentang setia seturut teladan Maria dan tema untuk pertemuan kali ini adalah

“Menjadi hamba yang setia seturut teladan Maria”. Memang bagi kita yang

bergelut dalam berbagai bidang kerja ini, kata-kata semacam ini tidak asing lagi.

Tetapi setia bukanlah perkara yang mudah. Setia menuntut sebuah bukti nyata

yang tercermin melalui tindakan-tindakan kita. Maka marilah kita awali

pertemuan ini dengan lagu pembukaan.

2) Lagu Pembuka : MB 160 “Kelana” terlampir

3) Doa Pembuka :

Allah Bapa yang Maha kasih dalam hidup sehari-hari begitu mudah

menyatakan bahwa kami setia kepada-Mu. Tetapi sikap kami sungguh jauh

berbeda dengan apa yang kami katakan. Kami belum dapat setia seperti Maria

yang setia kepada Putera-Mu dengan sepenuh hati. Kami mohon bukalah hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

83

kami, agar kami semakin mampu untuk setia dalam perkara kecil maupun besar,

bukan pernyataan melalui kata-kata saja tetapi juga tindakan kami. Amin

b. Langkah I : Mengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta

1) Memberikan teks cerita “Inilah Kisah Seorang Raja yang Belajar Ilmu Taat

Pada Seorang Biarawan” dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk

membaca dan memahami sendiri-sendiri isi cerita tersebut. (terlampir).

2) Penceritaan kembali isi dari cerita “Inilah Kisah Seorang Raja yang Belajar

Ilmu Taat Pada Seorang Biarawan”. Pendamping meminta salah satu peserta

untuk mencoba menceritakan kembali secara singkat tentang isi pokok dari

cerita tersebut.

3) Intisari cerita “Inilah Kisah Seorang Raja yang Belajar Ilmu Taat Pada Seorang

Biarawan”

Di sebuah kerajaan yang sangat makmur dan indah, hiduplah seorang raja.

Raja tersebut mulai jenuh dengan kehidupannya di istana serta tekanan yang

menyertai kehidupan seorang raja tersebut. Dan pada akhirnya raja tersebut

memutuskan untuk meninggalkan takhtanya dan menjadi seorang biarawan.

Sang raja tersebut menghadap seorang kepala biara untuk mengatakan

bahwa ia ingin menjadi seorang biarawan. Lalu, kepala biara bertanya kepada raja

apakah ia bisa taat seperti anggota biara yang lainnya. Untuk menjadi seorang

biarawan sangatlah sulit dan tidak semua orang mampu untuk hidup membiara.

Sang raja kemudian menyanggupi segala peraturan yang harus ditaatinya sebagai

seorang biarawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

84

Kepala biara berbicara kembali pada sang raja untuk memberitahukan

kepada raja apa yang harus dilakukannya oleh raja tersebut, bahwa ia harus

kembali ke takhta dan jadilah raja yang setia sebagaimana Tuhan telah

menempatkan ia sebagai raja. Mendengar perkataan kepala biara, amat terkejutlah

sang raja. Padahal sang raja ingin sekali menghindar dari kejenuhan di kerajaan

untuk mencari suasana baru. Namun, ia sudah berjanji taat dan menuruti peraturan

yang akan dikatakan oleh kepala biara, dan akhirnya sang raja mengikuti dan taat

menjadi seorang raja. Setelah kejadian itu, sang raja kembali ke kerajaan untuk

memimpin kerajaan dengan setia, taat dan bijaksana hingga akhirnya hidupnya di

kerajaan tersebut.

4) Pengungkapan pengalaman: Peserta diajak untuk mendalami cerita tersebut

dengan tuntunan beberapa pertanyaan:

Ceritakanlah apa yang dilakukan raja pada saat itu?

Pernahkah bapak/ibu merasakan situasi hidup seperti raja tersebut baik secara

fisik maupun rohani ? Coba ceritakan?

5) Arah rangkuman

Dalam kisah yang baru saja kita dengar ada seorang raja yang ingin menjadi

seorang biarawan karena tekanan dan kejenuhan saat memimpin kerajaannya.

Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering menghadapi berbagai tekanan,

kesulitan, bahkan kejenuhan terkadang membuat kita ingin mencari suasana baru

yang bisa menyegarkan kita. Apalagi dalam pekerjaan kita, tekanan akan semakin

berat kita rasakan ketika di tempat bekerja kondisi perusahaan atau instansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

85

tempat bekerja sedang mengalami kesulitan keuangan. Hal ini tentu wajar terjadi,

tapi janganlah kita berlarut-larut dalam suasana seperti itu.

Pada saat kita mengalami kejenuhan baik dalam kehidupan maupun dalam

pekerjaan kita, beristirahatlah sejenak sambil menghayati keberadaan kita. Sesaat

setelah menghayati keberadaan kita, tentu akan semakin membuat kita sadar akan

kehadiran Tuhan dalam setiap nafas kehidupan yang kita rasakan. Cobalah untuk

tidak tenggelam ke dalam suasana kecewa, frustasi, karena hal tersebut dapat

merugikan kita sendiri, mulailah memotivasi diri dengan hal-hal yang baik dan

hasilnya akan semakin bermakna dalam kehidupan kita. Cobalah untuk melihat

segala tugas dan kewajiban kita dalam sudut pandang yang baru. Bukankah Tuhan

menaruh kita pada suatu tempat untuk satu alasan? Cari dan temukanlah motivasi

yang luhur dalam setiap pekerjaan atau pelayanan kita, pasti hal tersebut akan

menjadi penyemangat bagi kita untuk tetap berkarya. Kelak ketika waktunya tiba,

kita akan melihat rencana Tuhan yang indah dalam setiap karya yang kita

laksanakan. Bertekunlah dan taatlah dalam setiap panggilan hidup kita sekarang,

maka kita akan semakin didekatkan dengan kebahagiaan dan kesuksesan.

c. Langkah II : Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

1) Peserta diajak untuk merefleksikan pengalaman hidup yang telah disharingkan

dengan panduan pertanyaan:

Mengapa kita sering kali “membiarkan” hidup kita mengalami tekanan,

kesulitan, dan kejenuhan?

2) Pendamping memberi arah rangkuman singkat atas jawaban-jawaban yang

diungkapkan peserta:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

86

Dari pengalaman bapak ibu, kita telah melihat bersama mengapa sering kali

kita membiarkan hidup kita mengalami tekanan, kesulitan, dan selalu mengalami

kejenuhan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terjadi kepada diri kita karena kita

kurang bersyukur dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita sering berlari

meninggalkan itu semua dengan mencari hal-hal yang baru yang dapat membuat

kita merasa bahagia dan senang. Kita juga kurang merefleksikan diri mengapa hal

tersebut bisa terjadi kepada kita.

d. Langkah III : Menggali Pengalaman Iman Kristiani

1) Salah satu peserta dimohon bantuannya untuk membacakan perikop langsung

dari Kitab Suci, Lukas 1:26-38 atau dari foto copy yang dibagikan.

2) Peserta diberi waktu sebentar untuk hening sejenak sambil secara pribadi

merenungkan dan menanggapi pembacaan Kitab Suci dengan dibantu beberapa

pertanyaan, sbb:

Ayat kunci manakah yang berkaitan dengan menjadi hamba yang setia?

Manakah pesan inti yang diajarkan oleh Lukas melalui perikop ini

berdasarkan ayat kunci tersebut sehubungan dengan menjadi hamba yang

setia?

3) Peserta memberikan kesempatan untuk mengungkapan hasil renungan pribadi

dalam pleno sehubungan dengan pertanyaan diatas?

4) Pendamping memberikan tafsiran dari Lukas 1:26-38 dan menghubungkannya

dengan tanggapan peserta dalam hubungan dengan tema dan tujuan, misalnya,

sbb:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

87

Ayat 26, menurut Injil Lukas, sejarah penyelamatan, sama seperti misi

Kristen, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Yudea adalah tanah air

Yohanes Pembaptis, sedangkan Galilea adalah tanah air Yesus. Di kemudian hari

Yesus akan menanggapi orang-orang Yudea, terutama pimpinan bangsanya yang

tinggal di Yerusalem.

Ayat 27, dari penegasan Lukas tentang keperawanan ini dapat disimpulkan

bahwa kisah ini tidak memberi perhatian terhadap misteri penjelmaan Putra Allah

saja, tetapi juga terhadap keperawanan Maria. Lukas menyediakan lebih banyak

data tentang Maria, menyatakan bahwa Maria menerima tawaran dari Allah

sebagai hamba Tuhan, lalu mengunjungi Elisabet dan mengucapkan madah

magnificat.

Ayat 28, Maria dikaruniai Allah, artinya menjadi manusia pilihan-Nya,

sehingga diberi peranan dalam sejarah penyelamatan. Kunjungan malaikat sendiri

sudah menjadi bukti pilihannya itu. Dalam doa “salam Maria”, salam malaikat

diterjemahkan “penuh rahmat”. Namun, berdasarkan teks Injil ini tidak dapat

disimpulkan bahwa Maria sepenuh-penuhnya dikuduskan oleh Allah, dalam arti

tidak berdosa, melainkan bahwa ia sangat diperkenan oleh Allah. “Tuhan

menyertai engkau”, ungkapan ini lebih menegaskan apa yang sudah dinyatakan

dalam salam tadi. Tuhan ada dalam hidup Maria, menyertai, berkarya dalam

dirinya. Ia berkarya dalam hidup Maria secara leluasa. Tetapi, kalau Allah

menyertai seorang pilihan-Nya, maka Ia tidak hanya melindunginya tetapi

terutama menawarkan kepadanya suatu misi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

88

Ayat 29, Maria bukan wanita yang pura-pura rendah hati, bukan pula tidak

terbiasa disapa oleh pria ataupun kaget karena dikunjungi malaikat. Ia

sesungguhnya bingung, merasa terkejut karena isi ucapan malaikat yang langsung

dipahaminya sebagai sesuatu yang sangat misterius.

Ayat 30, manusia yang merasa ketakutan berhadapan dengan Allah atau

utusan-Nya, ditenangkan dan dihimbau agar mengatasi rasa itu dengan penuh

percaya. Apa yang sudah dikatakan dalam ayat 28 diulang di sini lagi dengan

kata-kata yang lain “beroleh anugerah di hadapan Allah”. Kata anugerah

merupakan salah satu kata kecintaan Lukas (ia menggunakan 8 kali dalam Injilnya

dalam 14 kali dalam Kisah Para Rasul). Ungkapan beroleh anugerah di hadapan

Allah dikenal dari PL berbahasa Yunani, sehingga harus dipandang sebagai

ungkapan khas bangsa Semit. Isinya bukan jawaban atas suatu pertanyaan

melainkan pemberitahuan tentang pilihan dari pihak Allah.

Ayat 31, dalam ayat ini malaikat Gabriel menjelaskan dalam arti macam apa

Maria dikaruniai dan disertai Tuhan. Namun, penjelasannya bergaya bahasa PL

dan biasa muncul dalam berita tentang seorang anak yang akan dilahirkan. Selain

hal tersebut, ayat ini mengatakan “besar”, kata ini mengacu kepada pribadi yang

luar biasa penting peranannya dalam sejarah penyelamatan, termasuk peranan

Allah sendiri.

Ayat 32, “Allah yang Maha Tinggi”, ungkapan ini bergaya bahasa Yunani

dan Lukas tampaknya menyukainya. Allah adalah yang Maha Tinggi, sebab Ia

melampaui seluruh dunia. Walaupun demikian, Ia berelasi dengan dunia, terutama

lewat Putra-Nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

89

Ayat 33, dalam ayat ini bangsa Israel disebut kaum Yakub. Selaku Mesias,

Yesus akan berkuasa sebagai raja. Bangsa Israel yakin bahwa kerajaan Mesias

tidak akan berkesudahan.

Ayat 34, “Aku belum bersuami”, harafiahnya, “Aku tidak mengenal pria”.

Kata mengenal dalam ayat ini menyangkut hubungan seksual. Begitulah cara

bicara orang-orang Yahudi mengenai relasi intim antara suami istri. Makna ayat

ini menjadi cukup jelas, bila dinilai dari sudut sastra. Baru saja Gabriel

memberitahukan kepada Maria bahwa ia akan menjadi ibu Mesias. Maka perlu,

agar diberitahukan pula cara kelahiran itu dapat terwujud dalam kehidupannya

yang masih berstatus perawan. Jadi, dilihat dari sudut itu, pertanyaan Maria ini

berperan sebagai “ ayat jembatan” kepada jawaban Malaikat Gabriel selanjutnya.

Ayat 35, “Roh Kudus akan turun atasmu”, dalam ayat ini Lukas

menyejajarkan Roh Kudus yang turun dengan kuasa Allah Yang Maha Tinggi

yang akan menaungi. Ia akan menciptakan hidup baru dalam rahim Maria.

Dengan menegaskan bahwa Roh Kudus akan datang atas diri Maria, Lukas

hendak menyatakan bahwa terkandungnya Yesus dalam rahim Maria adalah

peristiwa yang tidak ada duanya dalam sejarah dunia. Anak Maria bukan hasil

hubungan seksual melainkan karunia Allah semata-mata.

Ayat 36, tidak jelas jenis ikatan kekeluargaan antara Elisabet dengan Maria.

Elisabet disebut dalam Injil Lukas saja dan diperkenalkan sebagai keturunan

Harun dan istri Zakharia, imam. Ia mandul dan tua, namun menjadi ibu Yohanes

Pembaptis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

90

Ayat 37, “sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”, ungkapan ini dalam

PL ini mengkontraskan dua kenyataan: Kemahakuasaan Allah dan

ketidakmampuan manusia. Jadi, kontrasnya bukan antara Allah dan alam.

Ayat 38, Maria siap menjadi hamba Tuhan, artinya melaksanakan

kehendak-Nya. Ia ingin taat kepada Allah, melekat kepada-Nya dengan seluruh

jiwa raganya. Maria pasti sadar bahwa ia menghadapi misteri yang tak terpahami,

serupa pelayanan/hamba yang disuruh melaksanakan suatu pesan tanpa diberi

penjelasan yang tuntas. Kebesaran Maria ada pada penyerahan dirinya secara

menyeluruh terhadap tuntutan-tuntutan yang terkandung dalam karya yang

dimulai Allah dalam dirinya. Sebagai seorang beriman sejati, Maria sadar bahwa

pelaksanaan kehendak Allah selalu terjadi dalam sejarah dan tidak terbatas pada

huruf Kitab Suci. Allah memang selalu menghadirkan diri-Nya dalam kehidupan

umat-Nya.

e. Langkah IV : Menerapkan Iman Kristiani dalam situasi peserta konkret

1) Pendamping mengawali langkah ini dengan menempatkan peserta pada

konteks dan situasi pertemuan, serta menerapkan pesan inti Kitab Suci dalam

pengalaman dan situasi konkret peserta sesuai dengan tema dan tujuan

katekese.

Bapak ibu yang terkasih, tadi Injil Lukas mengajarkan kita untuk setia

dalam menjalankan berbagai macam tugas yang diberikan kepada kita baik tugas

dari tempat pekerjaan kita maupun dari Allah sendiri. Menerimanya dengan

lapang dada dan selalu bersyukur atas apa yang sudah diberikan kepada kita

sebagai umatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

91

2) Sebagai bahan refleksi untuk semakin menghayati imannya peserta diajak

untuk merenungkan secara pribadi dengan pertanyaan sebagai berikut:

Setelah pertemuan ini berakhir, kita pun akan pergi. Apakah kita akan diam

saja atau berbuat dan menunjukkan kesetiaan kita kepada Allah dengan

mewujudnyatakannya kepada sesama kita yang membutuhkan?

3) Peserta diberikan kesempatan untuk mengungkapkan hasil renungan dan

refleksi pribadi dalam pleno. Hasil pleno dirangkum oleh pendamping dan

diteguhkan sehubungan dengan tema dan tujuan pertemuan:

Sebagai umat di Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius

Banjarnegara, untuk dapat setia kepada Allah memang cukup sulit bagi kita untuk

melaksanakannya, namun, niscaya bagi kita yang percaya, kita akan dapat dengan

mudah untuk melaksanakan kesetiaan itu. Seperti halnya Maria yang setia dalam

menjalankan tugasnya yang diberikan Allah untuk mengadung bayi laki-laki dan

menamainya Yesus. Bagi Maria pada awalnya memang sulit untuk menerima

namun, dengan kekuatan doa, ia mampu untuk menerimanya dengan lapang dada.

f. Langkah V : Mengusahakan suatu aksi konkret

1) Pendamping mengawali langkah ini dengan merangkum seluruh isi dan proses

yang berlangsung selama pertemuan dan berusaha menghubungkan dengan

tema dan tujuan.

Bapak ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita telah bersama-sama

melihat, mendengar, berbagi dan menggali pengalaman-pengalaman kita yang

berawal dari kisah seorang raja yang belajar ilmu taat pada seorang biarawan, raja

tersebut belajar untuk setia dengan peraturan yang diberikan kepala biara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

92

kepadanya. Walaupun pada awalnya raja tersebut merasa kecewa karena tidak

diterima untuk menjadi seorang biarawan. Namun, Injil Lukas 1:26-38 mengajak

kita untuk selalu setia dan patuh dengan tugas yang diberikan kepada kita. Melalu

sharing dari bapak dan ibu, sebagai seorang wirausaha/karyawan, guru, dokter,

polisi, pensiun, dan ibu rumah tangga kita harus selalu setia dan taat kepada-Nya

dengan sikap beriman kita.

2) Pendamping memberikan kesempatan kepada peserta untuk memikirkan

tindakan konkret yang akan dilaksanakan dalam doa dengan penuh

kepercayaan. Peserta dibantu dengan pertanyaan dari pendamping:

Tindakan-tindakan atau niat-niat apa yang bisa kita usahakan sebagai seorang

wirausaha/karyawan, guru, dokter, polisi, pensiun, dan ibu rumah tangga

untuk lebih setia kepada Yesus seturut teladan Maria?

Hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan dalam mewujudkan usaha

tersebut?

3) Peserta diberikan kesempatan untuk mensharingkan tindakan pribadi yang akan

diusahakan. Kemudian peserta diajak untuk mendiskusikan tindakan yang akan

dilakukan bersama-sama sebagai umat di Stasi St. Theresia Klampok Paroki St.

Antonius Banjarnegara. Niat atau tindakan pribadi dan bersama

dipersembahkan dalam doa.

g. Penutup

1) Pendamping menempatkan salib dan lilin di tengah-tengah peserta. Salib

melambangkan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, dalam usaha untuk

mewujudkan harapan tersebut. Dan lilin sebagai tanda terang yang menerangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

93

segala usaha yang ingin diwujudkan dan harapan yang tidak pernah padam

dalam hati kita. Pendamping menghidupkan lilin. Kemudian, pendamping

mengajak peserta untuk mengajukan doa-doa harapan kepada Tuhan.

Pendamping mengawali doa umat dan selanjutnya secara spontan oleh peserta.

Penutup doa diakhiri dengan doa Bapa Kami.

2) Doa Penutup

Allah Bapa kami, terima kasih atas kebaikan dan kemurahan-Mu kepada

kami, sehingga kami dapat memperbaharui hidup kami menjadi manusia yang

lebih setia dan taat kepada-Mu. Ya Bapa, terkadang sulit bagi kami untuk

melakukan kesetiaan dan ketaatan tersebut di dalam kehidupan sehari-hari kami,

namun, kami percaya akan Roh Kudus-Mu yang Engkau utus kepada kami untuk

selalu mendampingi dan membimbing setiap langkah kami agar kami selalu setia

dan taat kepada-Mu. Kami mohon ya Bapa berkatilah kami semua agar dalam

tindakan kami, mencerminkan sikap taat dan setia kepada-Mu. Demi Kristus,

Tuhan dan pengantara kami. Amin.

3) Lagu Penutup : “Seperti yang Kau Ingini” terlampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri dari dua bagian, yakni bagian pertama akan membahas

kesimpulan berdasarkan rumusan permasalahan dan tujuan penulisan, dengan

dikuatkan oleh hasil penelitian. Kemudian bagian kedua membahas sarana untuk

beberapa pihak yang terkait dengan penulisan karya tulis ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa

devosi adalah sebuah sikap yang diterapkan dalam perbuatan nyata oleh seorang

pribadi dalam mengarahkan diri kepada sesuatu (seseorang) yang dihormati dan

dicintai dalam hidup. Apabila devosi ini mengarah kepada Allah, maka devosi

tersebut adalah sebagai devosi religius (keagamaan). Sedangkan Ekaristi itu

sendiri yaitu puji syukur, sehingga Ekaristi ini dapat dirayakan oleh Gereja

berdasarkan pengalaman iman Gereja akan Tuhan Yesus Kristus.

Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh pemahaman devosi kepada

Bunda Maria dan minat mengikuti Perayaan Ekaristi bagi umat Stasi St. Theresia

Klampok Paroki St. Antonius Banjarnegara dapat disimpulkan bahwa pemahaman

akan devosi kepada Bunda Maria terhadap minat mengikuti Perayaan Ekaristi

sudah baik. Ini terlihat dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden

menunjukkan hasil positif. Rata-rata variabel devosi kepada Bunda Maria adalah

86,6% dari 12 pernyataan, ada satu pernyataan yaitu pernyataan nomer 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

95

menunjukkan hasil netral (35%) dan ada satu pernyataan yang menunjukkan hasil

negatif (48,33%) pada pernyataan 10, di mana responden memilih tidak setuju

bahwa ziarah merupakan salah satu keharusan yang dimiliki setiap umat manusia.

Jawaban ini menunjukkan bahwa umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St.

Antonius Banjarnegara tidak mengharuskan berziarah. Padahal, ziarah merupakan

perjalanan tobat dan ungkapan iman akan makna gereja musafir yang harus

berjalan ketanah air surgawi. Sedangkan, variabel kedua, yaitu minat mengikuti

Perayaan Ekaristi rata-ratanya adalah 88,01% dari 15 pernyataan yang diajukan

dan dijawab oleh responden. Responden sudah mengetahui makna dan garis besar

tentang pemahaman devosi baik pengertian devosi, hal-hal yang perlu

diperhatikan, macam-macam bentuk devosi, dan lain-lain sehingga responden

dapat mewujudnyatakannya dalam kegiatan Perayaan Ekaristi.

Guna menanggapi dari hasil penelitian tentang devosi kepada Bunda Maria

dan Minat mengikuti Perayaan Ekaristi, maka diperlukan upaya untuk terus

menumbuhkembangkan pemahaman dan minat tersebut. Upaya tersebut

disesuaikan dengan saran dari beberapa umat di Stasi St. Theresia Klampok.

Katekese dalam bentuk SCP (Shared Christian Praxis) ini diharapkan dapat

menjadi usaha yang tepat untuk semakin memperdalam pemahaman dan minat

umat di Stasi St. Theresia Klampok. Tema dari kegiatan katekese ini adalah

memaknai devosi dan Perayaan Ekaristi sebagai sumber hidup umat beriman.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa

saran sebagai hasil refleksi selama ini dan diharapkan berguna bagi pihak-pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

96

yang terkait terkhusus bagi umat Stasi St. Theresia Klampok Paroki St. Antonius

Banjarnegara.

1. Bagi umat Stasi St. Theresia Klampok, agar selalu meningkatkan kembali

semangat untuk berdevosi sehingga semangat devosi ini dapat

diwujudnyatakan dalam tindakan sehari-hari dalam membantu yang miskin,

tersingkir, lemah, dan difabel serta selalu mengadakan katekese (Shared

Chirstian Praxis) secara rutin seminggu sekali supaya umat lebih mendalami

dan aktif dalam mengikuti Perayaan Ekaristi dan kegiatan berdevosi.

2. Bagi para pengurus lingkungan, mengupayakan kegiatan rutin setiap Minggu

yang mengikutsertakan semua umat dalam kegiatan lingkungan maupun

kegiatan di dalam Gereja, seperti devosi dan Perayaan Ekaristi.

3. Bagi pengurus dewan Stasi, mengadakan kegiatan katekese dengan

menggunakan SCP (Shared Christian Praxis) yang dapat membantu umat

untuk memaknai dan memperdalam imannya serta katekese ini dapat

digunakan untuk selanjutnya saat ada pertemuan rutin setiap minggunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

97

Daftar Pustaka

Budi Purnomo, Aloys. (2000). Bunda Maria Teladan Iman Kita. Yogyakarta :

Yayasan Pustaka Nusatama

Daia Willem. (2001). Menanggapi Harta Rohani Bersama Bunda Maria.

Yogyakarta : Yayasasan Pustaka Nusatama

Eko, Riyadi, St. (2011). Matius, “Sungguh, Ia ini adalah Annak Allah!”

Yogyakarta: Kanisius.

Groenen, C. (1988). Mariologi Teologi dan Devosi. Yogyakarta : Kanisius

Hardawiryana, R. (2013). Konsili Vatikan II. Jakarta : Obor

Haryono, Y. B. (2010). Devosi-Devosi Umat. Jakarta : Obor

Krispurwana Cahyadi, T. (2009). Pastoral Gereja. Yogyakarta : Kanisius

KWI. (1996). Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius

. 2013. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta : Obor

Leks, Stefan. (2002). Tafsiran Injil Lukas. Yogyakarta: Kanisius.

Majalan Bulan Kristiani. Inspirasi Lentera Yang Membebaskan. No. 105 Tahun

IX Mei 2013. Semarang.

Martasudjita, E. (2005). Ekaristi. Yogyakarta : Kanisius

. (2011). Liturgi. Yogyakarta : Kanisius

Monika, Ratri Maria. (2003). Doa-doa Devosi. Jakarta : Obor

Muhibbin Syah. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers

Nana Sudjana, dkk. (2012). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru :

Bandung

Njiolah, P. Hendrik. (2003). Sekilas Tentang Maria. Yogyakarta : Yayasan

Pustaka Nusatama

NN. (2011). The Essential Mary Handbook. Jakarta : Obor

Prasetyantha. (2008). Ekaristi dalam hidup kita. Yogyakarta : Kanisius

. (2011). Yohanes, “Firman menjadi manusia”. Yogyakarta:

Kanisius.

Sardiman. (2008). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Slameto. (2013). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rinele

Cipta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sumarno Ds, M. (2014). Diktat Mata Kuliah Mahasiswa Semester VI Program

Supranto, Felix. (2012). Cara Menghayati Ekaristi. Jakarta : Obor

Surharyo, Ign. (2011). Ekaristi. Yogyakarta : Kanisius

Sutrisnaatmaka, A. M. (2012). Liturgi dan Devosi. Yogyakarta : Yayasan

Pustaka Nusatama

Sumber dari internet :

Daniel Nagata. (2014). “Inilah Kisah Seorang Raja Yang Belajar Ilmu Taat Pada

Seorang Biarawan”. Dalam http://www.danzierg.com/2014/09/belajar-

ilmu-taat.html, diakses pada tanggal 28 Oktober 2106.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

98

Wikipedia. (2016). “Daftar Gua Maria Di Indonesia”. Dalam

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gua_Maria_di_Indonesia, diakses

pada tanggal 3 Februari 2016, pukul 09.56 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(1)

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian kepada Romo Paroki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(2)

Lampiran 2: Surat Pemberitahuan Sudah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(3)

Lampiran 3: Identitas Responden

No. Nama Usia Lingkungan Pekerjaan

1. Bertilia Susiana 41-60th St. Agustinus Wirausaha/karyawan

2. Marsella Harti 21-40th St. Agustinus Wirausaha/karyawan

3. Yani Rubestin ≥60th St. Agustinus Pensiun

4. Eko Hianturu ≥60th St. Agustinus Wirausaha/karyawan

5. Iskak Gunawan 21-40th St. Agustinus Wirausaha/karyawan

6. Elyana Elsye

Santoso

21-40th St. Agustinus Wirausaha/karyawan

7. F. E. Tanti Inawati ≥60th St. Agustinus Ibu Rumah Tangga

8. I. Fiora 21-40th St. Markus Wirausaha/karyawan

9. Vedi Isuono 21-40th St. Markus Wirausaha/karyawan

10. A. Suliyono ≥60th St. Markus Polisi

11. Tantri 41-60th St. Markus Wirausaha/karyawan

12. Siti Susi Subekti 41-60th St. Markus Ibu Rumah Tangga

13. Gunarto ≥60th St. Markus Pensiun

14. T. Juriah 21-40th St. Markus Wirausaha/karyawan

15. Danny Kusuma P. 21-40th St. Markus Wirausaha/karyawan

16. Desi Widianingsih 21-40th St. Markus Wirausaha/karyawan

17. Fransisca Iriani 41-60th St. Markus Pensiun

18. Yuliana Fransiska

Eka Suprihatin

21-40th St. Markus Wirausaha/karyawan

19. Bernadus Cahya

Nugroho

41-60th St. Markus Wirausaha/karyawan

20. Aloysius Susanto 41-60th St. Markus Wirausaha/karyawan

21. Suwantih ≥60th St. Markus Pensiun

22. Novi 41-60th St. Markus Wirausaha/karyawan

23. Eduardus

Kusmarwanto

41-60th St. Markus Wirausaha/karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(4)

24. Y. M. Winarsih ≥60th St. Markus Pensiun

25. V. Suhartono 41-60th St. Markus Wirausaha/karyawan

26. R. C. Surajini 41-60th St. Markus Wirausaha/karyawan

27. Mudjiono ≥60th St. Markus Wirausaha/karyawan

28. Yuliana Warsini ≥60th St. Markus Wirausaha/karyawan

29. A. Sri Winarti 41-60th St. Markus Guru

30. Viviana S. 41-60th St. Markus Wirausaha/karyawan

31. Winarno Yosef ≥60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

32. Rebut Sugianto 41-60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

33. Matias Djoko

Susanto

41-60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

34. F. B. Ruitiro ≥60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

35. Monica Wigati 41-60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

36. Sri

Pristiowatiningsih

41-60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

37. Vena Natalia 21-40th St. Petrus Ibu Rumah Tangga

38. Th. V. Yanirsah ≥60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

39. M. Kustiati ≥60th St. Petrus Ibu Rumah Tangga

40. Yohanes Rudi

Hartono

41-60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

41. Lidwina Santoso ≥60th St. Petrus Ibu Rumah Tangga

42. Ana Maria Ribut

Pujiarti

≥60th St. Petrus Ibu Rumah Tangga

43. Anastasia

Ginerowati

41-60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

44. B. Bincar Esti H. 41-60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

45. F. C. Goei Sioe 41-60th St. Petrus Ibu Rumah Tangga

46. Y. B. Handoko 41-60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

47. Thoras Sugiarto 21-40th St. Petrus Wirausaha/karyawan

48. W. G. Arirf Hidayat ≥60th St. Petrus Wirausaha/karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(5)

49. Veronica Harjanti S. 21-40th St. Paulus Ibu Rumah Tangga

50. Monica Nina Karina 21-40th St. Paulus Ibu Rumah Tangga

51. T. Wajiyo 41-60th St. Paulus Pensiun

52. D. Titi Ariyani 41-60th St. Paulus Wirausaha/karyawan

53. Leonardus Wiyoto 41-60th St. Paulus Wirausaha/karyawan

54. Cicilia Tan Kiem 41-60th St. Paulus Ibu Rumah Tangga

55. F. Asisi Danu K. W. 21-40th St. Paulus Dokter

56. C. Y. Dewi

Listyarini

41-60th St. Paulus Guru

57. Paulus Rahmat

Sugeng Riyadi

41-60th St. Paulus Wirausaha/karyawan

58. Andreas Cahyo B.

S.

21-40th St. Paulus Wirausaha/karyawan

59. J. Setyo Mulyanto ≥60th St. Paulus Pensiun

60. Lucia Y. Vera 21-40th St. Paulus Wirausaha/karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(6)

Lampiran 4: Contoh Kuesioner Penelitian (Skala Likert)

Kuesioner Penelitian (Skala Likert)

A. Identitas Responden

Keterangan: Lingkari pilihan yang merupakan identitas Anda

1. Nama :

2. Lingkungan :

3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

4. Usia :

a. 17-20 tahun

b. 21-40 tahun

c. 41-60 tahun

d. Lebih dari 60 tahun

5. Status :

a. Pelajar

b. Mahasiswa

c. Wirausaha/karyawan

d. Lain-lain

B. Berilah tanda cek/centang (√) bagi jawaban yang menurut Anda paling

benar! Dan jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda!

Perhatikan contoh di bawah ini!

No. Soal SS S RR TS STS

1. saya rajin ke Gereja setiap hari minggu √

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

RR : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Soal SS S RR TS STS

1. Devosi boleh menjadi perasaan yang

merupakan dasar iman yang kuat.

2. Devosi boleh lepas dari keseluruhan hidup

Kristiani.

3. Dilihat dari segi Liturgi, praktik devosi

senantiasa mengiringi perjalanan iman

Gereja sepanjang masa.

4. Praktik devosi harus dijauhkan dari bahaya

praktik magis.

5. Devosi harus selalu sesuai dengan iman

Gereja yang benar.

6. Rosario, Novena Tiga Kali Salam Maria,

Ziarah, Malaikat Tuhan dan Litani Bunda

Maria merupakan bentuk dari devosi.

7. Saya rajin mengikuti kegiatan Novena Tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(7)

Kali Salam Maria selama Sembilan kali

berturut-turut.

8. Malaikat Tuhan merupakan doa yang

didaraskan tiga kali dalam sehari pada

waktu pagi pukul 06.00, siang hari 12.00,

dan sore hari 18.00.

9. Saya sering berdoa litani Bunda Maria

seminggu sekali.

10. Ziarah merupakan salah satu keharusan

yang dimiliki setiap umat kristiani.

11. Bunda Maria adalah seorang pendoa yang

jujur dan tulus dihadapan Allah.

12. Bunda Maria merupakan Bunda Gereja

yang selalu dihormati oleh umat katolik

sebagai “Mater Ecclesiae”.

13. Gereja menetapkan dogma atau ajaran

resmi Gereja bahwa Maria adalah Bunda

Allah.

14. Bunda Maria tetap perawan walaupun

sudah melahirkan Yesus.

15. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria,

saya bersemangat dalam mengikuti

Perayaan Ekaristi setiap minggunya.

16. Dengan mengikuti Devosi kepada Bunda

Maria saya semakin terdorong untuk

mengikuti Perayaan Ekaristi.

17. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria

saya bersemangat untuk selalu mengikuti

Perayaan Ekaristi.

18. Setelah mengikuti Devosi kepada Bunda

Maria, saya semakin tertarik mengikuti

Perayaan Ekaristi.

19. Setelah mengikuti kegiatan devosi kepada

Bunda Maria, saya semakin mengutamakan

Perayaan Ekaristi.

20. Ekaristi merupakan hal terpenting dalam

hidup saya.

21. Saya selalu menyiapkan hati dan pikiran

sebelum Perayaan Ekaristi di mulai.

22. Saya selalu menonaktifkan alat komunikasi

saat Perayaan Ekaristi berlangsung.

23. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria

tidak menghambat kencintaan saya

terhadap Ekaristi.

24. Saya tidak datang terlambat saat akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(8)

merayaan Ekaristi.

25. Saya mendengarkan homily dengan baik

saat berlangsungnya Perayaan Ekaristi.

26. Saya tidak mengobrol saat Perayaan

Ekaristi yang sedang berlangsung.

27. Saya aktif dalam menjawab dan bernyanyi

saat Perayaan Ekaristi.

28. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria

dan aktif dalam mengikuti Perayaan

Ekaristi, saya mempunyai hati untuk

membantu yang miskin, lemah, tersingkir,

dan difabel.

29. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria

dan aktif dalam mengikuti Perayaan

Ekaristi, saya semakin memperjuangkan

keadilan yang benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

c. 41-60 tahund. Lebih dari 60 tahun

Lampiran 5: Hasil Pengisian Kuesioner Penelitian (Skala Likert)

Kuesioner Penelitian (Skala Likert)

A. Identitas RespondenKeterangan: Lingkari pilihan yang merupakan identitas Anda1. Nama: VertJnlK.o. H3rJon'tr f·2. Lingkungan: S+.PduJ..u~ k~ampol(

3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki @)Perempuan4. Usia:

a. 17-20 tahun® 21-40 tahun

5. Status:a. Pelajar c. Wirausahalkaryawanb. Mahasiswa @ Lain-lain / rRT

B. Berilah tanda cek/centang (--J) bagi jawaban yang menurut Anda palingbenar! Danjawablah denganjujur sesuai dengan keadaan diriAnda!Perhatikan contoh di bawah ini!

I No. ISoal ISS IS IRR TS STS11. I saya rajin ke Gereja setiap hari minggu I '" I I

Keterangan :SS : Sangat SetujuS : SetujuRR : Ragu-raguTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

No. Soal SS S RR TS STS1. Devosi boleh menjadi perasaan yang V

merupakan dasar iman yang kuat.2. Devosi boleh lepas dari keseluruhan hidup VKristiani.3. Dilihat dari segi Liturgi, praktik devosi

senantiasa mengiringi perjalanan Iman VGereja sepanjang masa.

4. Praktik devosi harus dijauhkan dari bahaya Vpraktik magis.5. Devosi harus selalu sesuai dengan iman

VGereja yang benar.6. Rosario, Novena Tiga Kali Salam Maria,

Ziarah, Malaikat Tuhan dan Litani Bunda VMaria merupakan bentuk dari devosi.

7. Saya rajin mengikuti kegiatan Novena Tiga

(9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

Kali Salam Maria selama Sembilan kaliberturut-turut. V

8. Malaikat Tuhan merupakan doa yangdidaraskan tiga kali dalam sehari padawaktu pagi pukul 06.00, siang hari 12.00, lrdan sore hari 18.00.

9. Saya sering berdoa litani Bunda Mariaseminggu sekali. V

10. Ziarah merupakan salah satu keharusanyang dimiliki setiap umat kristiani. V-

II. Bunda Maria adalah seorang pendoa yangiuiur dan tulus dihadapan Allah. \/'

12. Bunda Maria merupakan Bunda Gerejayang selalu dihorrnati oleh umat katolik 1;-sebagai "Mater Ecclesiae".

13. Gereja menetapkan dogma atau aJaranresmi Gereja bahwa Maria adalah Bunda VAllah.

14. Bunda Maria tetap perawan walaupunsudah melahirkan Yesus. V

15. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria,saya bersemangat dalam mengikuti VPerayaan Ekaristi setiap minggunya.

16. Dengan mengikuti Devosi kepada BundaMaria saya semakin terdorong untuk V

mengikuti Perayaan Ekaristi.17. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria

saya bersemangat untuk selalu mengikuti V

Perayaan Ekaristi.18. Setelah mengikuti Devosi kepada Bunda

Maria, saya semakin tertarik mengikuti \/Perayaan Ekaristi.

19. Setelah mengikuti kegiatan devosi kepadaBunda Maria, saya semakin mengutamakan VPerayaan Ekaristi.

20. Ekaristi merupakan hal terpenting dalamhidup saya. V

21. Saya selalu menyiapkan hati dan pikiranVsebelum Perayaan Ekaristi di mulai.

22. Saya selalu menonaktifkan alat komunikasiVsaat Perayaan Ekaristi berlangsung.

23. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria .tidak menghambat kencintaan saya Vterhadap Ekaristi.

24. Saya tidak datang terlambat saat akan

(10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

merayaan Ekaristi. V

25. Saya mendengarkan homily dengan baiksaat berlangsungnya Perayaan Ekaristi. V-

26. Saya tidak mengobrol saat PerayaanVEkaristi yang sedang berlangsung.

27. Saya aktif dalam menjawab dan bemyanyiVsaat Perayaan Ekaristi.

28. Dengan berdevosi kepada Bunda Mariadan aktif dalam mengikuti PerayaanEkaristi, saya mempunyai hati untuk

Vmembantu yang miskin, lemah, tersingkir,dan difabel.

29. Dengan berdevosi kepada Bunda Mariadan aktif dalam mengikuti Perayaan viEkaristi, saya semakin memperjuangkankeadilan yang benar.

(11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(12)

Lampiran 6: Transkrip Hasil Kuesioner

Tabel 3

Pemahaman Devosi Kepada Bunda Maria

N: 60

Tabel 4

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Devosi

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

4. Praktik devosi harus dijauhkan dari

bahaya praktik magis.

41

68,33%

14

23,33%

4

6,6%

0

0%

1

1,6%

5. Devosi harus selalu sesuai dengan iman

Gereja yang benar.

39

65%

21

35%

0

0%

0

0%

0

0%

No. Pernyataan SS S RR TS STS

1. Devosi boleh menjadi perasaan yang

merupakan dasar iman yang kuat.

30

50%

30

50%

0

0%

0

0%

0

0%

2. Devosi boleh lepas dari keseluruhan hidup

Kristiani.

1

1,6%

5

8,33%

4

6,6%

23

38,33%

27

45%

3. Dilihat dari segi Liturgi, praktik devosi

senantiasa mengiringi perjalanan iman

Gereja sepanjang masa.

21

35%

37

61,6%

2

3,33%

0

0%

0

0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(13)

Tabel 5

Bentuk-bentuk Devosi

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

6. Rosario, Novena Tiga Kali Salam Maria,

Ziarah, Malaikat Tuhan dan Litani Bunda

Maria merupakan bentuk dari devosi.

24

40%

35

58,33%

1

1,6%

0

0%

0

0%

7. Saya rajin mengikuti kegiatan Novena

Tiga Kali Salam Maria selama Sembilan

kali berturut-turut.

8

13,33%

40

66,6%

6

10%

6

10%

0

0%

8. Malaikat Tuhan merupakan doa yang

didaraskan tiga kali dalam sehari pada

waktu pagi pukul 06.00, siang hari 12.00,

dan sore hari 18.00.

17

28,33%

32

53,33%

6

10%

5

8,33%

0

0%

9. Saya sering berdoa litani Bunda Maria

seminggu sekali.

5

8,33%

19

31,66%

21

35%

14

23,33%

1

1,6%

10. Ziarah merupakan salah satu keharusan

yang dimiliki setiap umat kristiani.

8

13,33%

17

28,33%

6

10%

29

48,33%

0

0%

Tabel 6

Mengenal Bunda Maria

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

11. Bunda Maria adalah seorang pendoa yang

jujur dan tulus dihadapan Allah.

50

83,33%

9

15%

1

1,6%

0

0%

0

0%

12. Bunda Maria merupakan Bunda Gereja

yang selalu dihormati oleh umat katolik

36 22 2 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(14)

sebagai “Mater Ecclesiae”. 60% 36,6% 3,33% 0% 0%

13. Gereja menetapkan dogma atau ajaran

resmi Gereja bahwa Maria adalah Bunda

Allah.

24

40%

14

23,33%

0

0%

1

1,6%

0

0%

14. Bunda Maria tetap perawan walaupun

sudah melahirkan Yesus.

42

70%

14

23,33%

3

5%

1

1,6%

0

0%

Tabel 7

Kesukaan

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

15. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria, saya

bersemangat dalam mengikuti Perayaan

Ekaristi setiap minggunya.

21

35%

30

50%

4

6,6%

4

6,6%

1

1,6%

16. Dengan mengikuti Devosi kepada Bunda

Maria saya semakin terdorong untuk

mengikuti Perayaan Ekaristi.

21

35%

32

53,33%

4

6,6%

3

5%

0

0%

17. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria saya

bersemangat untuk selalu mengikuti Perayaan

Ekaristi.

21

35%

32

53,33%

4

6,6%

3

5%

0

0%

Tabel 8

Ketertarikan

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

18. Setelah mengikuti Devosi kepada Bunda

Maria, saya semakin tertarik mengikuti

21 29 5 5 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(15)

Perayaan Ekaristi. 35% 48,33% 8,33% 8,33% 0%

19. Setelah mengikuti kegiatan devosi kepada

Bunda Maria, saya semakin mengutamakan

Perayaan Ekaristi.

22

36,6%

23

38,33%

10

16,6%

5

8,33%

0

0%

20. Ekaristi merupakan hal terpenting dalam

hidup saya.

39

65%

17

28,33%

2

3,33%

2

3,33%

0

0%

Table 9

Perhatian

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

21. Saya selalu menyiapkan hati dan pikiran

sebelum Perayaan Ekaristi di mulai.

37

61,6%

20

33,33%

2

3,33%

1

1,6%

0

0%

22. Saya selalu menonaktifkan alat komunikasi

saat Perayaan Ekaristi berlangsung.

35

58,33%

18

30%

3

5%

3

5%

1

1,6%

23. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria

tidak menghambat kencintaan saya terhadap

Ekaristi.

28

46,6%

29

48,33%

2

3,33%

1

1,6%

0

0%

24. Saya tidak datang terlambat saat akan

merayaan Ekaristi.

20

33,33%

34

56,6%

5

8,33%

1

1,6%

0

0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(16)

Table 10

Keterlibatan

N: 60

No. Pernyataan SS S RR TS STS

25. Saya mendengarkan homily dengan baik

saat berlangsungnya Perayaan Ekaristi.

22

36.6% 34

56,6% 4

6,6% 0

0% 0

0%

26. Saya tidak mengobrol saat Perayaan

Ekaristi yang sedang berlangsung.

27

45% 26

43,33% 6

10% 1

1,6% 0

0%

27. Saya aktif dalam menjawab dan

bernyanyi saat Perayaan Ekaristi.

18

30%

36

60%

4

6,6%

0

0%

2

3,33%

28. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria

dan aktif dalam mengikuti Perayaan

Ekaristi, saya mempunyai hati untuk

membantu yang miskin, lemah,

tersingkir, dan difabel.

14

23,33% 39

65% 5

8,33% 2

3,33% 0

0%

29. Dengan berdevosi kepada Bunda Maria

dan aktif dalam mengikuti Perayaan

Ekaristi, saya semakin memperjuangkan

keadilan yang benar.

17

28,33% 40

66,6% 5

8,33% 2

3,33% 0

0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(17)

Lampiran 7: Lagu Pembuka MB 160 “Kelana”

Kita bagai Kelana Menyusuri cakrawala, menuju langit suarga

Diantara nyanyian enau, dan hawa segar pulau yang indah dibibir samudra

kehidupan yang penuh hasrat dan semangat. Oooo….

Angin iman membawa balada syair indah untuk meluhurkan Tuhan

Kedinding bukit-bukit namanya diserukan oleh alam dan manusia dengan

hati yang tulus ikhlas dan gembira. Oooo….

Lampiran 8: Teks Cerita “Inilah Kisah Seorang Raja yang Belajar Ilmu

Taat Pada Seorang Biarawan”

Dikisahkan di sebuah kerajaan yang amat indah dan negerinya makmur.

Ada seorang Raja yang mulai jenuh dengan kehidupannya di istana dan segala

tekanan yang menyertai kehidupan seorang raja. Sang raja pun memutuskan untuk

meninggalkan takhtanya dan menjadi biarawan.

Sang Raja pun menghadap seorang kepala biara dan menetapkan

keseriusannya untuk menjadi seorang biarawan. Sang kepala biara kemudian

bertanya, apakah sang raja mampu untuk taat seperti anggota biara yang lain?

Sejatinya syarat untuk menjadi biara amatlah sulit tidak semua orang mampu

untuk hidup membiara. Sang raja kemudian menyanggupi segala peraturan yang

harus ia taati sebagai seorang biarawan.

Pada akhirnya sang kepala biara mulai berbicara, “Kalau demikian saya

akan memberitahukan kepada Anda apa yang harus Anda lakukan. Kembalilah ke

takhta Anda dan jadilah raja yang setia sebagaimana Tuhan telah menempatkan

Anda.” Sang raja amat terkejut mendengar perkataan kepala biara, padahal ia

sangat berharap dapat menghindar dari kejenuhan di kerajaan dan mencari

suasana baru. Namun karena ia sudah berjanji taat dan menuruti peraturan yang

akan dikatakan kepala biara akhirnya ia mengikuti dan taat menjadi seorang Raja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(18)

Setelah kejadian itu sang raja kembali ke kerajaan untuk memimpin

kerajaan dengan setia, taat dan bijaksana sampai akhirnya ia menutup usia di

kerajaan tersebut. Ketika akhirnya sang raja ini menutup usia, ia meninggalkan

sebuah pernyataan: “Saya telah belajar untuk berkuasa melalui ketaatan.”

Lampiran 9: Teks Kitab Suci “Lukas 1:28-38”

1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah

kota di Galilea bernama Nazaret,

1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf

dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau

yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya,

apakah arti salam itu.

1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh

kasih karunia di hadapan Allah.

1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak

laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan

Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-

Nya,

1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-

lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena

aku belum bersuami?"

1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa

Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan

kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH PEMAHAMAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA … · MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI BAGI UMAT STASI ST. THERESIA KLAMPOK PAROKI ST. ANTONIUS BANJARNEGARA. Skripsi ini disusun berdasarkan

(19)

1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung

seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi

dia, yang disebut mandul itu.

1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku

menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia

Lampiran 10: Lagu Penutup “Seperti yang Kau Ingini”

Bukan dengan barang fana kau membayar dosaku

Dengan darah yang maha tiada noda dan celah

Bukan emas perak kau menebus diriku

Oleh segenap kasih dan pengorbanan-Mu

Reff: ku telah mati dan tinggalkan jalan hidupku yang lama

Semuanya sia-sia dan tak berarti lagi

Hidup ini kuletakkan pada mesbah-Mu ya Tuhan

Jadilah padaku seperti yang kau ingini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI