pengaruh nilai cgpi terhadap z-score dan pengaruh z...

10
22 ISSN 2356 - 4385 I. PENDAHULUAN Para manajer diharapkan menggunakan keahliannya yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan (nilai perusahaan) pada masa sekarang ini maupun di masa depan. Di lain pihak, para manajer yang mengelola perusahaan harus mempunyai pemikiran yang berbeda terutama yang berkaitan dengan peningkatan potensi individu didalam diri karyawan masing-masing. Hal ini menyadarkan para pemimpin perusahaan bahwa dalam mengelola suatu perusahaan pada abad informasi sekarang ini dengan sistem ekonomi yang sangat bebas dan terbuka menjadi lebih kompleks. Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score terhadap Saham pada Perusahaan Go Public Terdaftar CGPI Periode 2009-2012 Cyntia Hidayat 1) , Ahalik 2) 1) Akuntansi, Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jalan Pulomas Selatan Kav.22, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13210 1) Email: [email protected] 2) Email: [email protected] Abstract: This research aims to analyze the influence of the value of the index value to the CGPI Z-Score and then analyzing method of Z-Score with five financial ratios of stock prices. The research was conducted with data results CGPI index value, financial reports at the end of the period as well as the share price at the date of the environment after the publication of the financial statements to determine his influence against the CGPI indexes value prediction of the bankruptcy will be analyzed again by connecting it to the stock price. Research object that is used is the company going public are registered on the program CGPI during the period 2009-2012. The samples on this company limited company went public that release the emission of shares on the stock market and listed on the CGPI. From the results of data analysis in this research generates two hypothesis, namely that the CGPI indexes values affect significantly towards bankruptcy prediction method of Z-Score. As well as further revealed that hypothesis, the value of the Z-Score on companies going public are registered on the research program clearly indicates the CGPI data significant to the stock price. The conclusions of a linear regression model was used in both the simple hypothesis testing in this study were able to explain and can be used in a tested financial report the company go public. Keywords: companies go public, the CGPI index value, the Z-Score methods, share prices, financial statements Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai indeks CGPI terhadap nilai Z-Score dan selanjutnya menganalisis metode Z-Score dengan lima rasio keuangan terhadap harga saham. Penelitian dilakukan dengan data hasil nilai indeks CGPI, laporan keuangan pada akhir periode serta harga saham pada sekitaran tanggal setelah publikasi laporan keuangan untuk mengetahui pengaruhnya nilai indeks CGPI terhadap prediksi kebangkrutan yang akan dianalisis kembali dengan menghubungkannya terhadap harga saham. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan go public yang terdaftar pada program CGPI selama periode 2009-2012. Sampel pada perusahaan ini terbatas pada perusahaan go public yang mengeluakan emisi saham pada pasar modal dan terdaftar pada CGPI. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini menghasilkan dua hipotesis, yaitu bahwa nilai indeks CGPI berpengaruh secara signifikan terhadap prediksi kebangkrutan metode Z-Score. Serta, hipotesis selanjutnya mengungkapkan bahwa nilai Z-Score pada perusahaan go public yang terdaftar pada program riset CGPI secara jelas menunjukkan data yang signifikan terhadap harga saham. Kesimpulan dari model regresi linier sederhana yang digunakan pada kedua pengujian hipotesis pada penelitian ini mampu menjelaskan dan dapat digunakan dalam menguji laporan keuangan perusahaan go public. Kata Kunci: perusahaan go publik, tnilai indeks CGPI, metode Z-Score, harga saham, laporan keuangan

Upload: phamtuyen

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016

22

ISSN 2356 - 4385

I. PENDAHULUAN

Para manajer diharapkan menggunakan keahliannya yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan (nilai perusahaan) pada masa sekarang ini maupun di masa depan. Di lain pihak, para manajer yang mengelola perusahaan harus mempunyai pemikiran

yang berbeda terutama yang berkaitan dengan peningkatan potensi individu didalam diri karyawan masing-masing.

Hal ini menyadarkan para pemimpin perusahaan bahwa dalam mengelola suatu perusahaan pada abad informasi sekarang ini dengan sistem ekonomi yang sangat bebas dan terbuka menjadi lebih kompleks.

Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score terhadap Saham pada Perusahaan Go Public

Terdaftar CGPI Periode 2009-2012Cyntia Hidayat1), Ahalik2)

1) Akuntansi, Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis KalbisJalan Pulomas Selatan Kav.22, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13210

1)Email: [email protected])Email: [email protected]

Abstract: This research aims to analyze the influence of the value of the index value to the CGPI Z-Score and then analyzing method of Z-Score with five financial ratios of stock prices. The research was conducted with data results CGPI index value, financial reports at the end of the period as well as the share price at the date of the environment after the publication of the financial statements to determine his influence against the CGPI indexes value prediction of the bankruptcy will be analyzed again by connecting it to the stock price. Research object that is used is the company going public are registered on the program CGPI during the period 2009-2012. The samples on this company limited company went public that release the emission of shares on the stock market and listed on the CGPI. From the results of data analysis in this research generates two hypothesis, namely that the CGPI indexes values affect significantly towards bankruptcy prediction method of Z-Score. As well as further revealed that hypothesis, the value of the Z-Score on companies going public are registered on the research program clearly indicates the CGPI data significant to the stock price. The conclusions of a linear regression model was used in both the simple hypothesis testing in this study were able to explain and can be used in a tested financial report the company go public.Keywords: companies go public, the CGPI index value, the Z-Score methods, share prices, financial statements

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai indeks CGPI terhadap nilai Z-Score dan selanjutnya menganalisis metode Z-Score dengan lima rasio keuangan terhadap harga saham. Penelitian dilakukan dengan data hasil nilai indeks CGPI, laporan keuangan pada akhir periode serta harga saham pada sekitaran tanggal setelah publikasi laporan keuangan untuk mengetahui pengaruhnya nilai indeks CGPI terhadap prediksi kebangkrutan yang akan dianalisis kembali dengan menghubungkannya terhadap harga saham. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan go public yang terdaftar pada program CGPI selama periode 2009-2012. Sampel pada perusahaan ini terbatas pada perusahaan go public yang mengeluakan emisi saham pada pasar modal dan terdaftar pada CGPI. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini menghasilkan dua hipotesis, yaitu bahwa nilai indeks CGPI berpengaruh secara signifikan terhadap prediksi kebangkrutan metode Z-Score. Serta, hipotesis selanjutnya mengungkapkan bahwa nilai Z-Score pada perusahaan go public yang terdaftar pada program riset CGPI secara jelas menunjukkan data yang signifikan terhadap harga saham. Kesimpulan dari model regresi linier sederhana yang digunakan pada kedua pengujian hipotesis pada penelitian ini mampu menjelaskan dan dapat digunakan dalam menguji laporan keuangan perusahaan go public.Kata Kunci: perusahaan go publik, tnilai indeks CGPI, metode Z-Score, harga saham, laporan keuangan

Page 2: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Cyntia Hidayat Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score...

23

Semakin kompleksnya aktivitas pengelolaan perusahaan maka akan meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola usaha yang baik (Good Corporate Governance) untuk memastikan bahwa manajemen berjalan dengan baik. Dengan memberikan prioritas terhadap perbaikan penerapan Corporate Governance, perusahaan-perusahaan dapat mengarah kepada peningkatan kinerja. Pelaksanaan corporate governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan membuat investor merespon secara positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang pengaruh Corporate Governance Perception Index (CGPI) terhadap kinerja pasar dan kinerja operasional perusahaan pada perusahaan agar mengakibatkan kondisi keuangan yang sehat pada perusahaan tersebut.

Asas good corporate governance menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (Pedoman Umum GCG, 2006) adalah: 1. Transparansi

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. 2. Akuntabilitas

Perusahaan harus dapat mempertanggung-jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, ter-ukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan de ngan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk menca-pai kinerja yang berkesinambungan.3. Responsibilitas

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

4. Independensi Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG,

perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak

saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

5.Kewajaran dan Kesetaraan Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan

harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Manajer harus bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat menurunkan biaya modal dan mampu meminimalkan risiko. Usaha tersebut diharapkan dapat menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Investor akan memperoleh pendapatan (return) sesuai dengan harapannya. Dampak penerapan good corporate governance selain bisa menghilangkan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) serta mencerminkan iklim berusaha yang lebih sehat agar meningkatkan kepercayaan investor dan kreditor. Dari situlah siuraikan kaitan antara penerapan good corporate governance dengan kinerja perusahaan. Penerapan corporate governance yang baik akan membuat investor memberikan respon yang positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan yang lebih baik.

Aspek penting dari corporate governance adalah arti pentingnya manajer untuk mendapatkan kontrol secara efektif dan efisien yang dapat menyebabkan keputusan manajemen menjadi konsisten dengan tujuan peningkatan nilai pemegang saham yang berorientasi pertumbuhan perusahaan, meningkatkan kondisi keuangan ataupun menghindari potensi kebangkrutan di masa mendatang.

Kepailitan atau kebangkrutan suatu perusahaan adalah salah satu kondisi keuangan yang terkadang diawali dengan kesulitan keuangan (financial distress) yang ditandai oleh adanya ketidak pastian profitabilitas di masa yang akan datang. Prediksi tentang kondisi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan kepailitan tersebut, merupakan informasi penting bagi pemangku kepentingan (stakeholders), yakni kreditor, investor, otoritas pembuat peraturan, auditor, dan manajemen. Kondisi keuangan perusahaan menunjukkan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut.Dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan salah satu caranya menggunakan penghitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan atau kondisi keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan di masa depan.

Hanafi dan Halim (2009: 262) menyatakan bahwa kesehatan suatu perusahaan dapat digambarkan

Page 3: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016

24

dari titik sehat yang paling ekstrem sampai ke titik tidak sehat paling ekstrem sebagai berikut :

Gambar 1 Kesehatan perusahaanKesulitan keuangan jangka pendek bersifat

sementara dan belum begitu parah. Tapi kesulitan tersebut apabila tidak segara ditangani akan berkembang menjadi kesulitan yang tidak sovable. Dan tindakan yang terjadi apabila perusahaan telah mengalami kesulitan yang tidak sovable adalah liquidasi akan dilakukan jika nilai liquidasi lebih besar daripada nilai perusahaan apabila tetap diteruskan dan reorganisasi dilakukan jika perusahaan masih menunjukkan prospek yang baik di masa depan apabila diteruskan.

Menurut Munawir (2004: 64), analisa rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah orientasi masa depan, oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor di masa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka rasio digunakan untuk menilai kinerja manajemn dalam suatu periode dan dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Dengan menggunakan analisa rasio bermanfaat untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi serta derajat keuntungan perusahaan.

Hasil dari perhitungan rasio-rasio keuangan tersebut bisa menggambarkan keadaan perusahaan. Dan apabila kinerja perusahaan menurun secara terus-menerus maka hal tersebut dapat mengakibatkan kebangkrutan pada perusahaan tersebut.

Untuk mengatasi kelemahan ini maka harus menggunakan alat analisis yang menghubungkan beberapa rasio sekaligus untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Analisis ini dikenal dengan nama analisis Z-Score. Model Altman (Z-Score) adalah salah satu model analisis multivariate yang berguna untuk memprediksi kepailitan perusahaan dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat dipercaya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui prediksi kebangkrutan serta kinerja keuangan suatu perusahaan berdasarkan hasil analisis diskriminan dengan menggunakan model Altman (Z-Score) berdasarkan rasio lima variabel.

Sejak 1968, Edward Altman telah menguji Z-Score yang model untuk beberapa perusahaan dan selama waktu ia mencoba untuk meningkatkan skor-z. Pada tahun 1983, model yang dikembangkan oleh Altman ini mengalami suatu revisi. Revisi yang dilakukan oleh Altman merupakan penyesuaian yang dilakukan agar model prediksi kebangkrutan ini tidak hanya untuk perusahaan.

Model prediksi kebangkrutan sudah dikembangkan ke beberapa Negara, Altman (1983-1984) melakukan survey model-model yang dikembangkan di berbagai Negara maju di dunia. Metode Z-Score Alman melibatkan rasio-rasio kedalam formulanya, yaitu sebagai berikut:1. Working capital to total asset

Menurut (Sarjono, 2007: 53), rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan modal kerja dari keseluruhan total aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut. Dan modal kerja yang bernilai negatif kemungkinan besar akan menghadapi masalah dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya karena tidak tersedianya aktiva lancar yang cukup untuk menutupi kewajiaban tersebut, dan sebaliknya jika modal kerja bernilai positif jarang sekali menghadapi kesulitan dalam melunasi kewajibannya.

Modal kerja di sini dimaksud adalah selisih antara aktiva lancar (current assets) dengan hutang lancar (current liabilities). Sedangkan current assets pada perusahaan terdiri dari cash on hand and banks, placement in other banks, notes and securities, loan and investment. Current liabilities terdiri dari demand deposit, time deposit, dan saving deposit. Sedangkan total assets adalah semua assets yang ada di dalam perusahaan tersebut. Rasio ini pada dasarnya merupakan salah satu rasio likuiditas yang mengatur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. 2.Retained earnings to total asset

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ditahan dari total aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut. Menurut pendapat (Sarjono, 2007: 53), bahwa laba ditahan terjadi karena pemegang saham biasa mengizinkan perusahaan untuk menginvestasikan kembali laba yang tidak didistribusikan sebagai deviden . dengan demikian laba ditahan yang dilaporkan dalam neraca bukan merupakan kas dan “tidak tersedia” untuk pembayaran deviden atau yang lain.

Rasio ini merupakan rasio profitabilitas yang mendeteksi atau mengukur kemampuan perusahaan

Page 4: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Cyntia Hidayat Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score...

25

dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu. Retained earnings di sini adalah laba ditahan. Perbandingan retained earning terhadap total assets merupakan rasio profitabilitas yang dapat mendeteksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, yang ditinjau dari kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dibandingkan dengan kecepatan perputaran operating assets sebagai ukuran efisiensi usaha.3. Earnings before interest and taxes to total assets

Rasio ini menggambarkan produktivitas aktiva perusahaan terhadap laba sebelum bunga dan pajak. Selain itu rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum pembayaran bunga dan pajak (Sarjono, 2007: 53). Rasio Earning Before Interest and Tax di sini adalah operating income. Rasio ini merupakan kontributor terbesar dari model tersebut. 4. Book value of equity to total liabilities

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap hutangnya melalui modal sendirinya. Dan menurut (Sarjono, 2007: 53), rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari nilai pasar modal sendiri. Rasio ini diperoleh dengan membagi nilai pasar modal dengan total kewajiban. Rasio market value equity di sini adalah closing price tahunan dikali dengan total share tahunan. Modal yang dimaksud di sini adalah gabungan nilai pasar dari modal biasa dan saham preferen, sedangkan hutang mencakup hutang lancar dan hutang jangka panjang. 5. Sales to total assets

Menurut (Sarjono 2007: 53) rasio ini mencerminkan efisiensi manajemen dalam menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan dan mendapatkan laba. Selain itu pengertian lainnya bahwa rasio ini menggambarkan kemampuan peningkatan penjualan dari aktiva perusahaan merupakan suatu ukuran dari kemampuan manajemen dalam menghadapi kondisi yang kompetitif. Rasio ini merupakan rasio yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam satu periode tertentu. Sales yang dipakai pada perusahaan adalah revenue.

Model prediksi kebangkrutan dengan metode Altman tahun 1984 disajikan dengan Z-Score (Zi), nilai tersebut dicari dengan persamaan diskriminan yaitu:Zi =0.717X1+0.847X2+3.107X3+0.420X4+0.998X5

Keterangan: X1= Working Capital to Total Assets (Modal

Kerja/ Total Aset) X2= Retained Earning to Total Assets (Laba

Ditahan/ Total Aset) X3= Earning Before Interest and Taxes (EBIT)

to Total Assets (Pendapatan Sebelum Dikurangi Biaya Bunga/ Total Aset)

X4= Book Value of Equity to Total Liabilities (Nilai Buku Modal/Total Kewajiban)

X5= Sales to Total Assets (Penjualan/ Total Aset)Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut

didasarkan pada nilai Z-Score model Altman (1984), yaitu:a. Jika nilai Z’ < 1.20 maka termasuk perusahaan

yang bangkrut.b. Jika nilai 1.20 < Z’ < 2,90 maka termasuk grey

area (tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupuan mengalami kebangkrutan).

c. Jika nilai Z’ > 2,90 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut.

Informasi analisis metode Z-Score juga berfungsi bagi investor untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan dan tingkat kesehatan keuangan perusahaan, agar tujuan investasi untuk menghasilkan laba dapat tercapai sesuai keinginan perusahaan.

Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Anoraga, 2001: 58). Sedangkan menurut Husnan (2003: 285) saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Jadi dapat disimpulkan saham adalah surat kepemilikan modal dalam suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan di pasar modal.

Pengaruh Indeks CGPI terhadap Metode Z Score Altman.

Good Corporate Governanve merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga menciptakan nilai tambah bagi stakeholder, pernyataan ini diungkapkan oleh (Monk dan Minow, 2003: 42). Dengan lima prinsip dalam penerapan GCP yaitu transparency (keterbukaan informasi), accountability (akuntanbilitas), responsibility (pertanggung jawaban), independency (kemandirian), serta fairness (kesetaraan dan kewajaran).

Mekanisme Good Corporate Governance merupakan salah satu yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan atau informasi mengenai kinerja

Page 5: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016

26

keuangan. Pelaksanaan corporate governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan membuat investor merespon secara positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan, hal tersebut dinyatakan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Cahyani Niswandari, 2009: 35). Penelitian tersebut bertujuan untuk menginvestigasi mengenai pengaruh Corporate Governance Perception Index (CGPI) terhadap kinerja pasar dan kinerja operasional perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menghasilkan analisis statistic yang menunjukkan bahwa corporate governance memiliki pengaruh terhadap kinerja operasi.

Penelitian lain yang memiliki hasil berbeda dengan penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa Corporate Governance secara analisis statistic yang dilakukan terbukti bahwa tidak berpengaruh terhadap rasio keuangan, yaitu profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas. Hal tersebut disebabkan bahwa rasio keuangan mencerminkan kinerja perusahaan jangka pendek, sehingga perusahaan dengan corporate governance baik, tidak terancam kebangkrutan yang diproksi dengan Z-Score.

Pengaruh metode Z-Score Altman terhadap harga saham

Harga saham yang diterbitkan perusahaan merupakan nilai dari perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dapat diketahui dari informasi keuangan atau akuntansi yang disajikan perusahaan pada suatu periode tertentu. Dari informasi tersebut investor dapat melakukan penilaian atas kondisi keuangan perusahaan. Ketika kondisi keuangan cenderung dalam kategori sehat hal tersebut akan berpengaruh pada investor yang akan menanmkan modal sahamnya kepada perusahaan tersebut dan akan menghasilkan kenaikkan pada harga saham perusahaan tersebut.

Berdasarkan hasil informasi akuntansi yang telah disajikan harus dilakukan analisis rasio keuangan agar informasi tersebut lebih mudah untuk dipahami. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Diah Mustika, 2008: 41) menyatakan bahwa analisis rasio pada laporan keuangan merupakan salah satu cara dalam menilai baik buruknya kinerja keuangan dan dapat mencerminkan kondisi keuangan.

Penelitian pada topik yang serupa dalam mengaitkan hubungannya prediksi kebangkrutan dengan metode Z-Score Atman terhadap harga saham yang dilakukan oleh (Ubaidillah Roykhan, 2011: 37)

dan (Diah Mustika, 2008: 41) menganalis laporan keuangan pada perusahaan manufaktur dengan lima rasio yang diciptakan Altman (1984) yaitu terdiri dari: Working Capital to Total Asset, Retained Earning to Total Assets, Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets, Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities, dan Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets. Hasil dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Z-Score mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang diteliti.

Hal itu menunjukkan bahwa pasar merespon dengan baik serta menyerap informasi tentang potensi kebangkrutan dan kemudian membentuk harga saham berdasarkan informasi tersebut. Dari hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Z-Score yang dirangkum dari hasil analisis lima rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan.

II. METODE PENELITIAN

A. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah menggunakan perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar didalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang berjumlah 20 perusahaan yang memiliki data skor CGPI pada tahun 2009 sampai 2012.

B. Sampel

Berdasarkan kriteria tersebut pada penelitian ini diperoleh sampel 68 perusahaan dan 60 perusahaan yang sangat terpecaya menurut hasil penelitian CGPI pada tahun 2009 sampai dengan 2012. Jumlah sampel dan data (observasi) yang diperoleh dari purposive sampling sebagai berikut :

Tabel 1 Purposive sampling hipotesis pertama

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(3)

Sampel Perusahaan 17

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

68

Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Nilai_Indeks Z_Score N 68 68 Normal Parametersa,b Mean 77.294 3.788

Std. Deviation 9.755 .981

Most Extreme Differences Absolute

.132 .066

Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z_Sco

re Harga_Saham

N 60 60 Normal Parametersa,b Mean 3.827 1.308.527

Std. Deviation 1.119 1.254.654

Most Extreme Differences Absolute .087 .203

Positive .087 .203 Negative -.063 -.158 Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Saham 1.308.527 1.254.654 60 Z_Score 3.827 1.119 60

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(5)

Sampel Perusahaan 15

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

60

Hipotesis 1 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Z_Score 3.788 .981 68

Nilai_Indeks 77.294 9.755 68

Hipotesis 1 - Coefficientsa Model Unstand.

Coefficients Stan

d. Coefficients

t Sig.

B Std. Erro

r

Beta

1

(Constant)

-.199

.829 -.240 .811

Nilai_Indeks

.052 .011 .513 4.850 .000

a. Dependent Variable: Z_Score

Hipotesis 2 - Coefficientsa

Model Unstand. Coefficients Stand.Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1.103.656 484.687 -2.277 .026

Z_Score

630.199 121.612 .563 5.182 .000

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Page 6: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Cyntia Hidayat Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score...

27

Tabel 2 Purposive sampling hipotesis kedua

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa mencatat dan mengamati laporan keuangan, serta mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti internet, karya ilmiah, dan buku. Sumber data dalam peneitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan, yaitu laporan rugi laba dan neraca perusahaan periode tahun 2009 – 2012.

D. Metode Analisis Data

Pada hipotesis pertama nilai skor CGPI pada perusahaan go public tahun 2009 sampai dengan 2012 merupakan variabel independen (X), serta nilai Z-Score yang diolah dari lima rasio keuangan sebagai variabel dependen (Y) pada penelitian ini. Selanjutnya pada hipotesis kedua, harga saham sebagai variabel Y dan angka-angka dari laporan keuangan perusahaan yang telah diolah kedalam rasio keuangan dan menghasilkan nilai Z-Score, akan dijadikan sebagai variabel X.

1. Analisis Z-ScorePada penelitian ini langkah awal yang dilakukan

adalah mengolah angka-angka dari laporan keuangan setiap perusahaan kedalam rasio-rasio keuangan. Kemudian diproses melalui formula Z-Score Altman tahun 1983 sebagai berikut : Z=0.717X₁+0.847X₂+3.107X₃+0.420X₄+0.998X₅Keterangan : X1= Working Capital to Total Assets (Modal Kerja/

Total Aset) X2= Retained Earning to Total Assets (Laba

Ditahan/ Total Aset) X3= Earning Before Interest and Taxes (EBIT)

to Total Assets (Pendapatan Sebelum Dikurangi Biaya Bunga dan Pajak/ Total Aset)

X4= Book Value of Equity to Total Liabilities (Nilai

Buku Modal/Total Kewajiban) X5= Sales to Total Assets (Penjualan/ Total Aset) Z = Overall Index (Nilai keseluruhan)

Dari nilai Z-Score tersebut akan menghasilakn titik cut off dengan mengelompokan perusahaan kedalam 3 kategori, yaitu : Nilai Z-Score yang berada diatas dari 2.90

(Z-Score > 2.90), maka perusahaan dalam kategori perusahaan yang sehat.

Nilai Z-Score yang berada diantara dari 1.20 – 2.90 (1.20 > Z-Score >2.90), maka perusahaan dalam kategori perusahaan yang rawan bangkrut (grey area).

Nilai Z-Score yang berada dibawah dari 1.20 (Z-Score < 1.20), maka perusahaan dalam kategori perusahaan yang berpotensi bangkrut.

2 Uji normalitas dataNormalitas data diuji dengan Kolmogorov-

Smirnov. Uji ini menggunakan nilai dari taraf signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Distribusi data dikatakan normal jika nilai dari taraf signifikan (α) di atas 0,05. Nilai ini dapat dilihat dari nilai asymptotic significance yang muncul pada output perhitungan dengan program SPSS version 21.

3 Uji regresi linier sederhanaJika data dinyatakan berdistribusi normal, maka

uji statistikparametris yang digunakan adalah regresi linear sederhana (Ordinary Least Square). Regresi linier sederhana menyatakan bahwa nilai Z-Score sebagai Variabel Independen (X) dan Harga Saham sebagai Variabel Dependen (Y). Model Regresi menurut Sugiyono (2005: 213) adalah : Y= a + bX Keterangan : Y= Harga saham (Variabel Terikat), X= Z-Score (Variabel Bebas), a= Konstanta, b= Koefisien regresi variabel bebas.

4. Uji hipotesisUji hipotesis yang digunakan adalah uji t,

yaitu untuk mengetahui pengaruhnya variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi independen yang konstan. H1: Pengaruh nilai Index CGPI terhadap prediksi

kebangkrutan metode Z-Score H2: Ada pengaruh secara signifikan antara prediksi

kebangkrutan metode Z-Score dengan harga saham.

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(3)

Sampel Perusahaan 17

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

68

Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Nilai_Indeks Z_Score N 68 68 Normal Parametersa,b Mean 77.294 3.788

Std. Deviation 9.755 .981

Most Extreme Differences Absolute

.132 .066

Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z_Sco

re Harga_Saham

N 60 60 Normal Parametersa,b Mean 3.827 1.308.527

Std. Deviation 1.119 1.254.654

Most Extreme Differences Absolute .087 .203

Positive .087 .203 Negative -.063 -.158 Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Saham 1.308.527 1.254.654 60 Z_Score 3.827 1.119 60

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(5)

Sampel Perusahaan 15

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

60

Hipotesis 1 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Z_Score 3.788 .981 68

Nilai_Indeks 77.294 9.755 68

Hipotesis 1 - Coefficientsa Model Unstand.

Coefficients Stan

d. Coefficients

t Sig.

B Std. Erro

r

Beta

1

(Constant)

-.199

.829 -.240 .811

Nilai_Indeks

.052 .011 .513 4.850 .000

a. Dependent Variable: Z_Score

Hipotesis 2 - Coefficientsa

Model Unstand. Coefficients Stand.Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1.103.656 484.687 -2.277 .026

Z_Score

630.199 121.612 .563 5.182 .000

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Page 7: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016

28

Penerimaan atau penolakan pada kedua hipotesis tersebut didasarkan pada tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). Bila –t tabel < t hitung < t tabel dinyatakan bahwa Ho diterima dan sebaliknya jika -thitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak menurut (Indriyanti, 2010: 27).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data Hipotesis Pertama1. Uji normalitas

Pengujian dari uji asumsi klasik yang menjadi salah satu syarat dalam pengujian regresi yang harus terpenuhi yaitu salah satunya menganalisis uji normalitas data yang digunakan.

Tabel 3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pada tabel 3 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test signifikan kenormalan data dapat dilihat pada Asymp. Sig. (2-Tailed). Variabel Index CGPI dan Z-Score menunjukkan data yang signifikan yaitu lebih dari 0.05 ( 0.186 > 0.05 dan 0.930 > 0.05). Jadi, dua variabel itu menunjukkan data yang terdistribusi normal. Artinya, syarat melakukan uji regresi untuk melanjutkan penelitian selanjutnya terpenuhi. Hal ini konsisten dari penyataan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Cayani Kuswandari, 2009: 54) yang mengungkapkan bahwa nilai yang dikeluarkan dengan uji outlier yang digunakan dan menghasilkan nilai Kolmogrov-Smirnov Test lebih besar dari 0.050 menggambarkan data residual berdistribusi normal tidak dapat ditolak. Jadi variabel pengganggu atau residual terdistribusi normal.

2. Uji deskripsi data

Pengujian statistik deskriptif berfungsi untuk menggambarkan obyek yang diteliti melalui data

sampel atau populasi tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2005: 21).

Tabel 4 Descriptive Statistics

Tabel 4 Descriptive Statistics ini menjelaskan nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku dari kedua variabel degan jumlah data 68 sampel memiliki rata-rata Z-Score adalah 3.788 dengan standar deviasi 0.981. Serta, rata-rata nilai Z-Score dengan jumlah data 56 sampel memiliki rata-rata Nilai Indeks sebesar 77.294 dengan standar deviasi 9.75.

3. Uji Regresi linier sederhana

Tabel 5 Coefficientsa

Tabel 5 menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut :

Y’ = a + bXY’ = -0.199 + 0.052 XAngka-angka ini dapat diartikan sebagai

berikut: -Konstanta sebesar -0.199 artinya jika nilai Indeks (X) nilainya adalah lebih dari 0, maka Z-Score (Y’) nilainya negatif yaitu sebesar -0.199; dan -Koefisien regresi sebesar 0.052 menyatakan bahwa jika nilai Indeks mengalami kenaikan angka 1, maka nilai Z-Score (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar 0.052. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara nilai Indeks dengan Z-Score, semakin positif nilai Z-Score maka semakin meningkatnya harga saham pada perusahaan tersebut. Jadi tanda positif menyatakan arah hubungan yang searah, yaitu jika terjadi kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel dependen (Y).

4. Pengujian hipotesis

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Signifikan

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(3)

Sampel Perusahaan 17

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

68

Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Nilai_Indeks Z_Score N 68 68 Normal Parametersa,b Mean 77.294 3.788

Std. Deviation 9.755 .981

Most Extreme Differences Absolute

.132 .066

Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z_Sco

re Harga_Saham

N 60 60 Normal Parametersa,b Mean 3.827 1.308.527

Std. Deviation 1.119 1.254.654

Most Extreme Differences Absolute .087 .203

Positive .087 .203 Negative -.063 -.158 Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Saham 1.308.527 1.254.654 60 Z_Score 3.827 1.119 60

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(5)

Sampel Perusahaan 15

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

60

Hipotesis 1 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Z_Score 3.788 .981 68

Nilai_Indeks 77.294 9.755 68

Hipotesis 1 - Coefficientsa Model Unstand.

Coefficients Stan

d. Coefficients

t Sig.

B Std. Erro

r

Beta

1

(Constant)

-.199

.829 -.240 .811

Nilai_Indeks

.052 .011 .513 4.850 .000

a. Dependent Variable: Z_Score

Hipotesis 2 - Coefficientsa

Model Unstand. Coefficients Stand.Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1.103.656 484.687 -2.277 .026

Z_Score

630.199 121.612 .563 5.182 .000

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(3)

Sampel Perusahaan 17

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

68

Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Nilai_Indeks Z_Score N 68 68 Normal Parametersa,b Mean 77.294 3.788

Std. Deviation 9.755 .981

Most Extreme Differences Absolute

.132 .066

Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z_Sco

re Harga_Saham

N 60 60 Normal Parametersa,b Mean 3.827 1.308.527

Std. Deviation 1.119 1.254.654

Most Extreme Differences Absolute .087 .203

Positive .087 .203 Negative -.063 -.158 Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Saham 1.308.527 1.254.654 60 Z_Score 3.827 1.119 60

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(5)

Sampel Perusahaan 15

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

60

Hipotesis 1 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Z_Score 3.788 .981 68

Nilai_Indeks 77.294 9.755 68

Hipotesis 1 - Coefficientsa Model Unstand.

Coefficients Stan

d. Coefficients

t Sig.

B Std. Erro

r

Beta

1

(Constant)

-.199

.829 -.240 .811

Nilai_Indeks

.052 .011 .513 4.850 .000

a. Dependent Variable: Z_Score

Hipotesis 2 - Coefficientsa

Model Unstand. Coefficients Stand.Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1.103.656 484.687 -2.277 .026

Z_Score

630.199 121.612 .563 5.182 .000

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(3)

Sampel Perusahaan 17

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

68

Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Nilai_Indeks Z_Score N 68 68 Normal Parametersa,b Mean 77.294 3.788

Std. Deviation 9.755 .981

Most Extreme Differences Absolute

.132 .066

Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z_Sco

re Harga_Saham

N 60 60 Normal Parametersa,b Mean 3.827 1.308.527

Std. Deviation 1.119 1.254.654

Most Extreme Differences Absolute .087 .203

Positive .087 .203 Negative -.063 -.158 Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Saham 1.308.527 1.254.654 60 Z_Score 3.827 1.119 60

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(5)

Sampel Perusahaan 15

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

60

Hipotesis 1 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Z_Score 3.788 .981 68

Nilai_Indeks 77.294 9.755 68

Hipotesis 1 - Coefficientsa Model Unstand.

Coefficients Stan

d. Coefficients

t Sig.

B Std. Erro

r

Beta

1

(Constant)

-.199

.829 -.240 .811

Nilai_Indeks

.052 .011 .513 4.850 .000

a. Dependent Variable: Z_Score

Hipotesis 2 - Coefficientsa

Model Unstand. Coefficients Stand.Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1.103.656 484.687 -2.277 .026

Z_Score

630.199 121.612 .563 5.182 .000

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Page 8: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Cyntia Hidayat Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score...

29

berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Dari hasil analisis regresi di atas dapat diketahui nilai t hitung seperti pada tabel coefficients. H1 = Pengaruh Nilai Index CGPI terhadap prediksi

kebangkrutan metode Z-ScorePada tingkat kesalahan menggunakan a = 0.05

(5%), n = 68, t hitung = 4.850 dan diperoleh t tabel = 1.997. Kesimpulan dari hipotesis pertama ini adalah karena nilai t hitung > t tabel (4.850 > 1.997) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara Nilai Indeks terhadap nilai Z-Score. Jadi pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat nilai Index CGPI berpengaruh terhadap Z-Score pada perusahaan go public yang telah teruji dalam program riset CGPI. Tingkat signifikan pada uji t ini sangat berkaitan dengan pernyataan pada penelitian pendahulu yang dilakukan oleh Ni Luh Putu Sri Purnama Pradnyani, et al (2013: 52). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa good corporate governance berpengaruh positif pada kinerja keuangan dan hasil hipotesisnya diterima.

B. Analisis Data Hipotesis Kedua

1. Uji normalitas

Uji Normalitas merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang menjadi salah satu syarat dalam pengujian regresi yang harus terpenuhi.

Tabel 6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pada tabel 6 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test dapat dilihat signifikan kenormalan data pada Asymp. Sig. (2-Tailed). Variabel Z-Score dan harga saham memiliki data signifikan lebih dari 0.05 ( 0.757 > 0.05 dan 0.014 > 0.05). Jadi, distribusi data dua variabel itu adalah normal. Artinya, syarat melakukan uji regresi terpenuhi. Hal ini konsisten dari penyataan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Ubaidillah Roykhan, 2011: 37) yang mengungkapkan nilai yang signifikan harus lebih besar dari pada signifikan yang telah ditentukan (α).

2. Uji deskripsi data

Tabel 7 Descriptive Statistics

Tabel 7 Descriptive Statistics ini menjelaskan nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku dari kedua variabel degan jumlah data 60 sampel memiliki rata-rata harga saham adalah Rp 1,308.52 dengan standar deviasi Rp 1,254.65. Rata-rata nilai Z-Score dengan jumlah data 60 sampel memiliki rata-rata Z-Score sebesar 3.827 dengan standar deviasi 1.119.

3. Uji regresi linier sederhana

Tabel 8 Coefficientsa

Tabel 8 terakhir ini menggambarkan persamaan regresi mengetahui adakah pengaruh atau tidak antara Z-Score dengan Harga Saham. Dan tabel ini terbukti signifikan karena sig. lebih kecil dari 0.050 (0.000 < 0.05). Jadi, ada pengaruh Z-Score terhadap harga saham yang terjadi dengan sangat signifikan.

Persamaan regresinya sebagai berikut:Y’ = a + bX Y’ = -1,103.656+ 630.199 XAngka-angka ini dapat diartikan sebagai

berikut: - Konstanta sebesar -1,103.656; artinya jika nilai Z-Score (X) nilainya adalah kurang dari 0, maka Harga Saham (Y’) nilainya negatif yaitu sebesar -1,103.656; dan - Koefisien regresi variabel Z-Score (X) sebesar 630.199; artinya jika nilai Z-Score mengalami kenaikan Rp. 1, maka harga saham (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 630.199,-. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Z-Score dengan harga saham, semakin positif nilai Z-Score maka semakin meningkatnya harga saham pada perusahaan tersebut.

4. Pengujian hipotesis kedua

H2 = Pengaruh secara signifikan antara Z-Score dengan harga saham.

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(3)

Sampel Perusahaan 17

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

68

Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Nilai_Indeks Z_Score N 68 68 Normal Parametersa,b Mean 77.294 3.788

Std. Deviation 9.755 .981

Most Extreme Differences Absolute

.132 .066

Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z_Sco

re Harga_Saham

N 60 60 Normal Parametersa,b Mean 3.827 1.308.527

Std. Deviation 1.119 1.254.654

Most Extreme Differences Absolute .087 .203

Positive .087 .203 Negative -.063 -.158 Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Saham 1.308.527 1.254.654 60 Z_Score 3.827 1.119 60

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(5)

Sampel Perusahaan 15

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

60

Hipotesis 1 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Z_Score 3.788 .981 68

Nilai_Indeks 77.294 9.755 68

Hipotesis 1 - Coefficientsa Model Unstand.

Coefficients Stan

d. Coefficients

t Sig.

B Std. Erro

r

Beta

1

(Constant)

-.199

.829 -.240 .811

Nilai_Indeks

.052 .011 .513 4.850 .000

a. Dependent Variable: Z_Score

Hipotesis 2 - Coefficientsa

Model Unstand. Coefficients Stand.Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1.103.656 484.687 -2.277 .026

Z_Score

630.199 121.612 .563 5.182 .000

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(3)

Sampel Perusahaan 17

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

68

Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Nilai_Indeks Z_Score N 68 68 Normal Parametersa,b Mean 77.294 3.788

Std. Deviation 9.755 .981

Most Extreme Differences Absolute

.132 .066

Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z_Sco

re Harga_Saham

N 60 60 Normal Parametersa,b Mean 3.827 1.308.527

Std. Deviation 1.119 1.254.654

Most Extreme Differences Absolute .087 .203

Positive .087 .203 Negative -.063 -.158 Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Saham 1.308.527 1.254.654 60 Z_Score 3.827 1.119 60

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(5)

Sampel Perusahaan 15

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

60

Hipotesis 1 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Z_Score 3.788 .981 68

Nilai_Indeks 77.294 9.755 68

Hipotesis 1 - Coefficientsa Model Unstand.

Coefficients Stan

d. Coefficients

t Sig.

B Std. Erro

r

Beta

1

(Constant)

-.199

.829 -.240 .811

Nilai_Indeks

.052 .011 .513 4.850 .000

a. Dependent Variable: Z_Score

Hipotesis 2 - Coefficientsa

Model Unstand. Coefficients Stand.Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1.103.656 484.687 -2.277 .026

Z_Score

630.199 121.612 .563 5.182 .000

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(3)

Sampel Perusahaan 17

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

68

Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Nilai_Indeks Z_Score N 68 68 Normal Parametersa,b Mean 77.294 3.788

Std. Deviation 9.755 .981

Most Extreme Differences Absolute

.132 .066

Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z_Sco

re Harga_Saham

N 60 60 Normal Parametersa,b Mean 3.827 1.308.527

Std. Deviation 1.119 1.254.654

Most Extreme Differences Absolute .087 .203

Positive .087 .203 Negative -.063 -.158 Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hipotesis 2 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Saham 1.308.527 1.254.654 60 Z_Score 3.827 1.119 60

Keterangan Jumlah Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012

20

Dikurangi :

Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis

(5)

Sampel Perusahaan 15

Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian

60

Hipotesis 1 - Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Z_Score 3.788 .981 68

Nilai_Indeks 77.294 9.755 68

Hipotesis 1 - Coefficientsa Model Unstand.

Coefficients Stan

d. Coefficients

t Sig.

B Std. Erro

r

Beta

1

(Constant)

-.199

.829 -.240 .811

Nilai_Indeks

.052 .011 .513 4.850 .000

a. Dependent Variable: Z_Score

Hipotesis 2 - Coefficientsa

Model Unstand. Coefficients Stand.Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

-1.103.656 484.687 -2.277 .026

Z_Score

630.199 121.612 .563 5.182 .000

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Page 9: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016

30

Pada tingkat kesalahan menggunakan a = 0.05 (5%), n = 60, t hitung = 5.182 dan diperoleh t tabel = 2.002. Kesimpulannya adalah karena nilai t hitung > t tabel (5.182 > 2.002) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara Z-Score dengan harga saham. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa tingkat nilai Z-Score berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang telah teruji dalam program riset CGPI dan terdaftar dalam BEI. Tingkat signifikan pada uji t ini sangat berkaitan dengan pernyataan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ubaidillah Roykhan (2011) yang menyatakan bahwa tingkat probilitas signifikan t = 0.000, yang berarti variabel Z-Score signifikan pada 0.05 atau signifikan t < 0.05 yang memperoleh hasil Ha diterima dan hasil itu menunjukkan bahwa prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Z-Score mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

IV. SIMPULAN

Penelitian ini membahas tentang pengaruh nilai indeks CGPI terhadap kinerja keuangan yang diukur dari nilai Z-Score dan prediksi kebangkrutan dengan metode Z-Score Altman terhadap harga saham perusahaan. Model temuan Altman (Z-score) menggunakan analisis lima rasio keuangan, nilai CGPI yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data skor CGPI pada tahun 2009 sampai dengan 2012, serta harga saham yang digunakan adalah harga saham rata-rata 30 hari setelah publikasi laporan keuangan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Hasil dari hipotesis pertama dengan perhitungan

analisis nilai Indeks CGPI terhadapa kinerja keuangan yang diukur dengan nilai Z-Score menunjukkan bahwa nilai CGPI dari perusahaan go public yang terdaftar pada lembaga pemeringkatan riset CGPI memiliki rata-rata rating sangat terpecaya menurut lembaga tersebut dengan nilai skor yang berada diantara 85 – 100, nilai yang telah ditentukan oleh CGPI. Hal ini menggambarkan perusahaan yang terdaftar pada program riset CGPI telah terbukti merupakan perusahaan yang sangat terpecaya dalam penerapan Good Corporate Governance di dalam perusahaan-perusahaan go public tersebut, sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yang telah ditetapkan.

2. Uji hipotesis pertama pada penelitian ini adalah adanya pengaruh tingkat nilai CGPI berpengaruh

terhadap Z-Score pada perusahaan go public yang terdaftar dalam program riset CGPI tahun 2009 sampai dengan 2012. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Ni Luh Putu Sri Purnama Pradnyani, et al, 2013: 63). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa good corporate governance berpengaruh positif pada kinerja keuangan dan hasil hipotesisnya diterima. Tapi ada penelitian lainnya yang mengungkapkan bahwa penerapan Good Corporate Governance masih bervariasi karena adanya lingkungan hukum yang kurang memadai sehingga menyebabkan belum dapat mewakili sebuah alat untuk mencapai ataupun memaksimalkan kesejahteraan para shareholder atau stakeholder dan belum tentu perusahaan yang memperoleh peringkat penerapan corporate governance baik akan memiliki kinerja keuangan yang baik pula, hasil penelitian tersebut diungkapkan oleh penelitian terdahulu yaitu (Supatmi, 2007: 67) dan (Gabriela Cynthia Windah, 2013: 71).

3. Walaupun dengan adanya pengaruh yang signifikan positif antara nilai Indeks CGPI perusahaan go public terhadap nilai Z-Score tahun 2009 sampai 2012, hal ini dapat disimpulkan bahwa corporate governance yang dinyatakan dengan skor CGPI berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan nilai Z-Score.

4. Hasil hipotesis kedua yaitu perhitungan analisis prediksi kebangkrutan dengan metode Z-Score membuktikkan bahwa sampel perusahaan go public yang telah diuji dalam program riset CGPI sebagian besar memiliki nilai Z-Score yang berada diantara titik cut off yang telah ditentukan sebelumnya, yang artinya bahwa perusahaan-perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perusahaan dalam kategori rawan bangkrut.

5. Pada Uji hipotesis kedua dalam penelitian ini terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel kebangkrutan dengan Metode Altman Z-Score terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan go public yang telah diuji dalam program riset CGPI selama tahun 2009 sampai 2012. Semakin positif atau tingginya nilai Z-Score akan mencerminkan meningkatnya harga saham pada perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan hasil yang sama secara konsisten dengan penelitian terdahulu diantaranya yang dilakukan oleh (Diah Mustika, 2008: 41), (Ubaidillah Roykhan, 2011: 37), dan (Irsyad Nurdin, 2012: 57).

6. Dengan adanya pengaruh yang signifikan variabel

Page 10: Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z …research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/G88SQI26NTH7KAO6... · Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh

Cyntia Hidayat Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score...

31

kebangkrutan dengan metode Altman Z-Score akan menunjukkan bahwa investor akan tertarik untuk menanamkan modal sahamnya kepada perusahaan-perusahaan yang dikategorikan perusahaan yang sehat atau rawan bangkrut.

V. DAFTAR RUJUKAN

Altman, E. I. (1986). Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankrupptcy: The Journal of Finance, 123 edition, September. United States of America: John Wiley & Sons Inc.

Anoraga, P. (2001). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Caesario. (2013). “Analisis Regresi Linier Sederhana”. [Online]. Diakses 23 Desember 2013 dari http://caesario-nanda.blogspot.com/2013/06/analisis-regresi-linier-sederhana.html

Hanafi, M. M. (2009). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2008). Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, Cetakan ke-2. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Cetakan ke-6. Jakarta: Rajawali Pers.

Kieso, D. E, et. al. (2011). Intermediate Accounting, Volume 1. United Stated of America: WorldColor, Inc.

Manik, W.F. (2012). “Corporate Governance Perception Index (CGPI)”. Jakarta, 5 November 2012.

Monk, R. A. G. & Minow, N. (2003). Corporate Governance, 3rd Edition. United Stated of America: Blackwell Publishing.

Munawir, S. (2004). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

Mustika, D. (2008). “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Publik Berdasarkan Model Altman Z-Score Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham”. Skripsi Sarjana Akuntansi Universitas Brawijaya, Malang.

Nurdin, I. (2012). “Peranan Analisis Metode Z-Score Dalam Memprediksi Kebangkrutan Suatu Perusahaan Dan Kaitannya Terhadap Harga Saham”. Sarjana Akuntansi Universitas Siliwangi, Jawa Tengah.

Prastowo, D. (2002). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua. Yogayakarta : AMP-YKPN.

Prihadi, T. (2008). Deteksi Cepat Kondisi Keuangan: 7 Analisis Rasio Keuangan. Jakarta: PPM.

Roykhan, U. (2011). “Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Metode Z-Score Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Sarjana Akuntansi Politeknik Kediri, Kediri.

Santoso. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatf dan Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sarjono, H. (2007). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Prediksi Kemungkinan Kebangkrutan Dengan Model Diskriminan Altman Pada Sepuluh Perusahaan Properti Di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: UBM.

Sufren & Natanael, Y. (2013). Mahir Menggunakan SPSS secara otodidak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (1997). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Suwarsono. (2000). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.