analisis perbandingan model altman z-score, zmiweski

15
Redaksi Account menerima berikunya yang sesuai dengan Kirim artikel anda ke Account Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan ISSN 2338-9753 Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Hal 170-177. Ida Syafrida , Ahmad Adib. Analisis Hubungan Antara Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keu- angan dan Return Saham Pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI. Hal 178-186. Mohamad Heykal, Monica Hennisia Wijayanti. Pengaruh Transaksi Electronic Banking Terhadap Fee Based Income Pada Pt. Bank CIMB Niaga, Tbk. Hal 187-194. Pebriani Utaminingsih, Lana Sularto. Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode 2008 – 2013. Hal 195-203. Reza Prabowo, Wibowo. Komparasi Efisiensi Perbankan BUMN Dan BUSN Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis Berbasis Balanced Scorecard, Hal 204-211. Sujarwo, Bambang Waluyo. Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Imple- mentasi Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk). Hal 212-219. Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Promosi Kartu Prabayar Terhadap Minat Beli Nasabah pada PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk Cabang Jatinegara.Hal 220-228. Heri Abrianto, Astrid Oktavia. Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah. Hal 229- 236. Bambang Waluyo. Studi Kebutuhan Soft Skill dalam Upaya Penyusunan Model Pembelaja- ran Soft Skill yang Terintegrasi Dengan Mata Kuliah Akuntansi. Hal 237- 246. Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria. Pengaruh Hubungan Pemanfaatan Aplikasi Core Banking System Ter- hadap Kinerja Individu Karyawan PT. Bank BRI Syariah. Hal 247-255. Firdha Kurnia, Agus Supriyadi, Ali Masjono. Volume 1 No 3 Juni 2015 Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma- sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per- bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk dimuat pada terbitan berikutnya yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account. Kirim artikel anda ke [email protected]. Sesuaikan format tulisan an- da dengan format yang terse- dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email diatas

Upload: donhi

Post on 11-Dec-2016

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk

dimuat pada terbitan

berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal ac-

count.

Kirim artikel anda ke

[email protected].

Sesuaikan format tulisan an-

da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi

request for format ke email

diatas

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ISSN 2338-9753

Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Hal 170-177. Ida Syafrida , Ahmad Adib.

Analisis Hubungan Antara Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keu-angan dan Return Saham Pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI. Hal 178-186. Mohamad Heykal, Monica Hennisia Wijayanti.

Pengaruh Transaksi Electronic Banking Terhadap Fee Based Income Pada Pt. Bank CIMB Niaga, Tbk. Hal 187-194. Pebriani Utaminingsih, Lana Sularto.

Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode 2008 – 2013. Hal 195-203. Reza Prabowo, Wibowo.

Komparasi Efisiensi Perbankan BUMN Dan BUSN Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis Berbasis Balanced Scorecard, Hal 204-211. Sujarwo, Bambang Waluyo.

Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Imple-mentasi Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk). Hal 212-219. Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia.

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Promosi Kartu Prabayar Terhadap Minat Beli Nasabah pada PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk Cabang Jatinegara.Hal 220-228. Heri Abrianto, Astrid Oktavia.

Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah. Hal 229-236. Bambang Waluyo.

Studi Kebutuhan Soft Skill dalam Upaya Penyusunan Model Pembelaja-ran Soft Skill yang Terintegrasi Dengan Mata Kuliah Akuntansi. Hal 237-246. Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria.

Pengaruh Hubungan Pemanfaatan Aplikasi Core Banking System Ter-hadap Kinerja Individu Karyawan PT. Bank BRI Syariah. Hal 247-255. Firdha Kurnia, Agus Supriyadi, Ali Masjono.

Volume 1 No 3 Juni 2015

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma-

sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per-

bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

Redaksi Account

menerima artikel penelitian untuk dimuat

pada terbitan berikutnya

yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account.

Kirim artikel anda ke [email protected].

Sesuaikan format tulisan an-da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang,

atau kirim email dengan isi request for format ke email

diatas

Page 2: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Volume 1 No 3 Juni 2015

ISSN 2338-9753

Dari Redaksi

Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat mener-

bitkan jurnal ilmiah yang ketiga “Account” dengan No ISSN 2338-9753. Dalam

kesempatan terbitan ketiga ini (Vol 1 No 3 Edisi Juni 2015) diturunkan tulisan hasil penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi keuangan dan per-

bankan konvensional dan syariah dimana pada edisi ini ada sumbangan artikel dari

Perguruan Tinggi lain, redaksi mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.

Pada edisi kedua ini diterbitkan tulisan dengan topic keuangan dan perbankan, di-antaranya mengenai implementasi Kinerja Pasar Modal, Analisis Merger an Akui-

sisi, Studi Transaksi Elektronik Banking.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama da-

lam menyukseskan terbitan kedua ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil penelitian

dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.

Semoga bermanfaat

Depok Juni 2015

Pimpinan Redaksi

Page 3: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Volume 1 No 3 Juni 2015

ISSN 2338-9753

Susunan Redaksi:

Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin

Penangung Jawab :

Elly Mirati

Pimpinan Redaksi Ali Masjono

Tim Redaksi:

Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ah-mad Abror, Bambang Waluyo, Silvia Roza, Supriatnoko.

Mitra Bestari:

Dr. Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma) Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Endang PB (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Nurhasyim (Politeknik Negeri Jakarta) Dr. Ade Sukma Mulya (Politeknik Negeri Jakarta)

Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya

Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa

hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi,

mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan

bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.

Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi

hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk

menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.

Page 4: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Account: Reza Prabowo, Wibowo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 195

Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate

dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode

2008 – 2013

Reza Prabowo

FakultasEkonomiUniversitasTrisakti

Wibowo

FakultasEkonomiUniversitasTrisakti

[email protected]

Abstract

This research objective is to know the best delisting predictor in Indonesia Stock Exchange (IDX). There are

three famous bankruptcy predictors namely The Altman Model, The Zmijewski Model, and The Springate

Model. This research uses these three models to predict delisting. This research took all the data delisting IDX

data year 2008 - 2013 unless the data bank delisting. To obtain a good comparison, this study took a sample of

non-delisting companies that include LQ45 for 3 consecutive periods with the same lot number for the same

category. This study used a descriptive statistif of SPSS. The results of this study indicate that the Altman model

is the best predictor of delisting with an accuracy of 71%. Model Springate came second with an accuracy of

70%. While the model Zmijewski was third with 65% accuracy.

Keywords :Delisting, The Altman Model, The Zmijewski Model, The Springate Model.

Pendahuluan

LatarBelakang

Perkembangan zaman yang diikuti dengan

perkembangan teknologi dan perubahan siklus

ekonomi menyebabkan dunia usaha juga terus

mengalami perubahan. Perubahan ini berdampak

pada persaingan ketat yang dialami semua

kalangan pelaku dalam dunia bisnis. Perusahaan

diharapkan tidak hanya mampu beradaptasi dengan

keadaan, tetapi juga dapat menjaga kelangsungan

hidup perusahaan di tengah perubahan yang terus

terjadi (Sinambela, 2009).

Asumsi going concern digunakan suatu entitas

bisnis dalam menjalankan usahanya.Dengan

adanya going concern suatu entitas dianggap

mampu mempertahankan usahanya dalam jangka

panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka

pendek. Going concern digunakan sebagai asumsi

dasar dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak

terdapat bukti adanya informasi yang menunjukkan

hal yang berlawanan(contrary information).

Biasanya informasi yang secara signifikan

dianggap berlawanan dengan asumsi kelangsungan

hidup satuan usaha adalah berhubungan dengan

ketidakmampuan satuanusaha dalam memenuhi

kewajiban pada saat jatuh tempo tanpa melakukan

penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar

melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang,

perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar dan

kegiatan serupa yang lain (PSA No. 30).

Pada dasarnya perusahaan yang go public

memanfaatkan keberadaan pasar modal sebagai

sarana untuk mendapatkan sumber dana atau

alternatif pembiayaan. Adanya pasar modal dapat

dijadikan sebagai alat untuk merefleksikan kinerja

dan kondisi keuangan perusahaan. Pasar akan

merespon positif melalui peningkatan harga saham

perusahaan jika kondisi keuangan dan kinerja

perusahaan bagus. Para investor dan kreditur

sebelum menanamkan dananya pada suatu

perusahaan akan selalu melihat terlebih dahulu

kondisi keuangan perusahaan tersebut. Oleh karena

itu, analisis dan prediksi atas kondisi keuangan

suatu perusahaan adalah sangat penting (Atmini,

2005).

Prediksi kebangkrutan merupakan peningkatan

penting untuk tata kelola perusahaan. Dunia

ekonomi telah menjadi berhati-hati atas risiko yang

terlibat dalam tanggung jawab perusahaan,

terutama setelah kematian organisasi raksasa

likeWorldCom dan Enron. Salah satu tujuan utama

dari Peraturan Basel II adalah untuk meminimalkan

Page 5: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Account: Reza Prabowo, Wibowo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 196

risiko kredit. Banyak model yang berbeda telah

digunakan untuk memprediksi kebangkrutan

perusahaan. Metode ini semua memiliki kekuatan

khusus mereka dan kelemahan, dan memilih di

antara mereka untuk aplikasi empiris tidak

langsung (Aziz dan Dar, 2006).

Kondisi perekonomian di Indonesia yang masih

belum menentu mengakibatkan tingginya risiko

suatu perusahaan untuk mengalami kesulitan

keuangan atau bahkan kebangkrutan. Kesalahan

prediksi terhadap kelangsungan operasi suatu

perusahaan di masa yang akan datang dapat

berakibat fatal yaitu kehilangan pendapatan atau

investasi yang telah ditanamkan pada suatu

perusahaan. Oleh karena itu, pentingnya suatu

model prediksi kebangkrutan suatu perusahaan

menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh berbagai

pihak seperti pemberi pinjaman, investor,

pemerintah, akuntan, dan manajemen (Zu’amah,

2005).

Indikator perusahaan bangkrut di pasar modal

adalah perusahaan delisted. Perusahaan yang

delisted dari Bursa Efek Indonesia merupakan

perusahaan yang dihapuskan atau dikeluarkan dari

daftar perusahaan yang sahamnya diperdagangkan

di BEI. Setelah sebuah perusahaan dikeluarkan dari

bursa, maka semua kewajiban yang dimiliki

perusahaan tersebut akan ikut terhapus, termasuk

kewajiban untuk menerbitkan Laporan Keuangan.

Bagi investor, perusahaan yang sudah delisted

adalah identik dengan bangkrut, karena mereka

sudah tidak bisa lagi melakukan investasi di

perusahaan tersebut. Delisting dapat dilakukan atas

permintaan perusahaan yang menerbitkan saham

atau atas perintah BEI. Delisting atas perintah BEI

biasanya karena perusahaan tidak dapat memenuhi

kewajiban dan aturan yang telah ditetapkan.

Kebangkrutan perusahaan adalah solusi akhir yang

tersedia untuk sebuah organisasi yang tidak mampu

membayar kewajiban utangnya. Sebuah

kebangkrutan dilakukan dengan benar dirancang

untuk melikuidasi aset perusahaan dan kepemilikan

lainnya dan mendistribusikan mereka untuk

penggunaan yang lebih produktif dalam

perekonomian. Sementara sebagian besar

perusahaan saat ini membawa utang untuk

beberapa derajat atau lain untuk membiayai operasi

sehari-hari, secara umum diterima bahwa banyak

sekali jumlah utang, terutama bila dibandingkan

dengan aset yang dimiliki, adalah faktor utama

dalam mempercepat kebangkrutan perusahaan

(Haseley 2012)

Penelitian tentang kebangkrutan suatu perusahaan

telah banyak dilakukan di Indonesia. Akan tetapi

penelitian tentang perusahaan delisted serta

perbandingan model prediksi kebangkrutan yang

tepat masih sangat terbatas. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediktor

delisting terbaik dengan menggunakan model

Altman Z-Score, model Zmijewski, dan model

Springate.

Perumusan Masalah

1. Apakah model Altman adalah model yang

paling tepat dalam memprediksi kebangkrutan

perusahaan delisted di BEI?

2. Apakah model Zmijewski adalah model yang

paling tepat dalam memprediksi kebangkrutan

perusahaan delisted di BEI?

3. Apakah model Springate adalah model yang

paling tepat dalam memprediksi kebangkrutan

perusahaan delisted di BEI?

TujuanPenelitian

1. Untuk menguji apakah model Altman adalah

model yang paling tepat dalam memprediksi

kebangkrutan perusahaan delisted di BEI

2. Untuk menguji apakah model Zmijewski

adalah model yang paling tepat dalam

memprediksi kebangkrutan perusahaan

delisted di BEI

3. Untuk menguji apakah model Springate adalah

model yang paling tepat dalam memprediksi

kebangkrutan perusahaan delisted di BEI

Review Pustaka

Model – model Prediksi Kebangkrutan

The Altman Model

Altman (1968) menggunakan metode Multiple

Discriminant Analysis dengan lima jenis rasio

keuangan yaitu working capital to total asset,

retained earning to total asset, earning before

interest and taxes to total asset, market value of

equity to book value of total debts, dan sales to

total asset.

The Zmijewski Model

Zmijewski (1984) menggunakan analisis rasio yang

mengukur kinerja, leverage, dan likuiditas suatu

perusahaan untuk model prediksinya. Zmijewski

menggunakan probit analisis yang diterapkan pada

40 perusahaan yang telah bangkrut dan 800

perusahaan yang masih bertahan saat itu

The Springate Model

Model ini dikembangkan oleh Springate (1978)

dengan menggunakan analisis multidiskriminan,

dengan menggunakan 40 perusahaan sebagai

Page 6: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Account: Reza Prabowo, Wibowo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 197

sampelnya. Model ini dapat digunakan untuk

memprediksi kebangkrutan dengan tingkat

keakuratan 92,5%

Kebangkrutan

Brigham dan Gapenski dalam Fachrudin (2008:2-3)

mengatakan kebangkrutan dapat diartikan dalam

beberapa cara tergantung masalah yang dihadapi

oleh perusahaan:

a. Kegagalan Ekonomi (Economic Failure)

Kegagalan ekonomi mengindikasikan bahwa

pendapatan perusahaan tidak mampu menutupi

biaya totalnya, termasuk biaya modal.

b. Kegagalan Usaha (Business Failure)

Istilah business failure digunakan untuk

mengelompokkan kegiatan bisnis yang telah

menghentikan operasinya kemudian berakibat

kerugian bagi para kreditur.

c. Insolvensi Teknis (Technical Insolvency)

Perusahaan dianggap mengalami insolvensi

teknis jika tidak mampu membayar kewajiban

jangka pendek pada saat jatuh tempo.

Insolvensi teknis mengindikasikan tingkat

likuiditas yang sangat rendah dan mungkin

hanya bersifat sementara. Insolvensi dalam

Pengertian Kebangkutan

d. (Insolvency in Bankruptcy)

Hal ini terjadi ketika kewajiban total

perusahaan melebihi nilai total aktivanya.

Kondisi ini jauh lebih serius dari insolvesi

teknis dan cenderung mengarah pada likuidasi.

e. Kebangkrutan secara Resmi (Legal

Bankruptcy)

Perusahaan tidak akan secara resmi dinyatakan

bangkrut kecuali:

1. Perusahaan mengalami kebangkrutan

berdasarkan kriteria yang telah dibuat

oleh federal bankruptcy act (undang-

undang kebangkrutan).

2. Telah dinyatakan bangkrut oleh

pengadilan.

PenelitianTerdahulu

Purnajaya dan Merkusiwati (2014), hasil penelitian

inimenunjukkan bahwa Potensi kebangkrutan dari

ketiga model dikomparasikan dengan uji Kruskal-

Wallisdengan tingkat signifikansi 0,005 dan

diperolehhasil tingkat signifikansi sebesar 0,001

dimana berarti terdapat perbedaan potensi

kebangkrutan industri kosmetik yang terdaftar di

BEI dengan metode Z-Score Altman, Springate,

dan Zmijewski. Penelitian ini meneliti tentang

apakah terdapat perbedaan potensi kebangkrutan

industri kosmetik yang terdaftar di BEI dengan

metode ZScore Altman, Springate, dan Zmijewski

Pambekti (2014), hasil penelitian ini menunjukan

bahwa model Altman, model Zmijewski, Springate,

dan Grover dapat digunakan untuk prediksi

financial distress karena signifikansi (Sig F)

menunjukkan signifikan kuat. Akan tetapi model

Zmijewski merupakan model yang paling tepat

digunakan untuk prediksi financial distress karena

memiliki tingkat signifikansi paling kuat dibanding

model yang lainnya.

Prihanthini dan Ratna (2013) melakukan penelitian

prediksi kebangkrutan dengan model Grover,

Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski pada

perusahaan Food and Beverage di BEI”. Hasil

penelitian tersebut adalah Model Grover

merupakan model prediksi yang paling sesuai

diterapkan pada perusahaan Food and Beverage

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

karena model ini memiliki tingkat keakuratan yang

paling tinggi dibandingkan dengan model prediksi

lainnya yaitu sebesar 100%. Sedangkan model

Altman Z-Score memiliki tingkat akurasi sebesar

80%, model Springate 90% dan model Zmijewski

sebesar 90%.

Prihanthini dan Sari (2013), hasil pengujian

penelitian ini menunjukkan perbedaan signifikan

antara model Grover dengan model Altman Z-

Score, model Grover dengan model Springate, serta

model Grover dengan model Zmijewski serta

tingkat akurasi tertinggi yang diraih model Grover

kemudian disusul oleh model Springate, model

Zmijewski, dan terakhir model Altman Z-score.

Penelitian menggunakan alat analisis teknik uji

paired samplet-test dengan bantuan program

Microsoftexcel.

Avenhuis (2013), hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada perbedaan antara daya prediksi model

prediksi. Ketika teknik statistik asli yang

digunakan, tingkat akurasi untuk sampel validasi

untuk model Altman (1968), Ohlson (1980), dan

Zmijewski (1984) model masing-masing 80,6%,

93,8%, dan 95.3%.Penelitian ini menguji kekuatan

prediksi dari model prediksi kebangkrutan Altman

Page 7: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Account: Reza Prabowo, Wibowo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 198

(1968), Ohlson (1980), dan Zmijewski (1984).

Model prediksi kebangkrutan ini menggunakan

profitabilitas, leverage dan likuiditas rasio untuk

memprediksi kebangkrutan. Perbedaan antara

model ini adalah teknik statistik (analisis

diskriminan berganda, regresi logistik, dan probit

regresi) dan variabel penjelas

Kerangka Pemikiran Teoritis

Variabel Independen Variabel Dependen

Metode Penelitian

Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, menganalisis prediksi

delisting perusahaan dengan menggunakan metode

Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate. Jenis

Penelitian ini secara deskriptif. Tujuan penelitian

ini untuk menganalisis kinerja keuangan

perusahaan dengan menggunakan model Altman’s

Z-Score, Zmijewski, dan Springate. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang diperoleh dari Bursa efek Indonesia

pada tahun buku 2008 – 2013. Tehnik pengambilan

data dengan menggunakan metode Purposive

sampling. Data yang diperoleh didapat dari Bursa

Efek Indonesia (BEI) serta dari situs www.idx.com.

Definisi Variabel dan Pengukuran

Model Altman Z-Score

Salah satu variable independen dalam

penelitian ini merupakan model Altman Z-

Score. Model ini diukur dengan

menggunakan persamaan dibawah ini:

Z = 1.2WCTA + 1.4RETA + 3.3EBITTA

+ 0.6MVEBVD + 1SATA

Notasi:

WCTA= working capital/total asset

RETA= retained earnings/total assets

EBITTA= earnings before interest and

taxes/total asset

MVEBVD= market value of equity/book

value of debt

SATA= sales/total asset

Cut-off yang digunakan model ini adalah,

Z > 2,90sebagai perusahaan sehat,

sedangkan Z < 1,20 sebagai perusahaan

potensial bangkrut dan Z antara 1,20

sampai 2,90 sebagai perusahaan pada

Grey Area atau daerah kelabu (Peter dan

Yoseph, 2011)

Model Zmijewski

Salah satu variable independen dalam

penelitian ini merupakan model

Zmijewski. Model ini diukur dengan

menggunakan persamaan dibawah ini:

X =−4.3−4.5ROA +5.7DR −0.004CR

Notasi:

ROA = Profit before income and

tax/total asset

DR = Total Liabilities/total asset

CR = Current Asset/current

liabilities

Cut-off yang digunakan dalam model ini

adalah 0 dimana jika nilai Z bernilai

positif, berarti perusahaan berpotensi

mengalami kebangkrutan. Sedangkan

semakin negatif nilai Z dari perusahaan

maka semakin jauh perusahaan dari

potensi mengalami kebangkrutan.

(Imanzadeh: 2011)

Altman Z-Score

Zmijewski

Springate

Prediksi Kebangkrutan

Perusahaan

Page 8: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Account: Reza Prabowo, Wibowo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 199

Model Springate

Salah satu variable independen dalam

penelitian ini merupakan model Springate.

Model ini diukur dengan menggunakan

persamaan dibawah ini:

S =1.03WCTA+ 3.07EBITTA+

0.66NBCL+ 0.4SATA

Notasi:

WCTA = working capital/total asset

EBITTA= net profit before interest and

taxes/total asset

NBCL = net profit before taxes/current

liabilities

SATA = sales/total asset

Nilai cut-off yang berlaku untuk model ini

adalah 0,862. Nilai Z yang lebih kecil dari

0,862 menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut diprediksi akan mengalami

kebangkrutan.

Kebangkrutan Perusahaan

Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah kebangkrutan perusahaan.

Pengukuran kebangkrutan perusahaan

menggunakan nilai cut off dari masing

masing model.

Pembahasan

Deskripsi Data

Deskripsi objek penelitian meneliti profil

perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian

ini, yaitu perusahaan–perusahaan yang delisted dari

Bursa Efek Indonesia periode 2008–2013 dan

perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ45

konsisten selama 3 periode berturut – turut periode

Februari 2012 – Juli 2012, Agustus 2012 – Januari

2013, dan Februari 2013 – Juli 2013. Berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan, maka sebanyak 20

perusahaan delisted dan 20 perusahaan LQ45 akan

diuraikan berdasarkan model Altman Z-Score,

Model Springate, dan Model Zmijewski.

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini

dilakukan untuk mencari nilai mean, standard

deviation, nilai maksimum, dan nilai minimum dari

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

Statistik deskriptif masing-masing variabel dari

seluruh model akan dibagi dua berdasarkan

kategorinya.

Perhitungan Model Prediksi Kebangkrutan

Altman

Kriteria Penilaiannya yaitu Z-Score > 2,675

dikategorikan sebagai perusahaan yang sehat

sehingga tidak mengalami kesulitan keuangan.Z-

Score <2,675 dikategorikan sebagai perusahaan

yang memiliki kesulitan keuangan yang sangat

besar dan beresiko tinggi sehingga kemungkinan

bangkrutnya sangat besar. Selanjutnya skor antara

1,20 sampai 2,99 diklasifikasikan sebagai

perusahaan pada grey area atau daerah kelabu

dengan “cut-off” untuk indeks ini adalah 2,675.

Tabel 1

Rekap Perhitungan Model Altman

Rekap Prediction

Delisted Listed

Real Delisted 43 17 60

Listed 18 42 60

Total 61 49 120

Akurasi 71%

Tipe 1 error 28%

Tipe 2 error 31%

Sumber: diolah

Berdasarkan tabel metode Altman terlihat bahwa

dari total sampel 60 perusahaan yang sebenarnya

Delisted, model Altman Z-Score memprediksi 43

perusahaan yang mengalami Delisted dan 17

perusahaan yang mengalami Listed. Sedangkan

dari 60 perusahaan yang pada kenyataannya

dikategorikan Listed, model Altman Z-score

memprediksi 42 perusahaan yang Listeddan 18

lainnya Delisted. secara keseluruhan bahwa model

Altman memiliki jumlah prediksi benar sebanyak

85 sampel, atau tingkat akurasi sebesar 71%.

Perhitungan Model Prediksi Kebangkrutan

Zmijewski

Model Zmijewski mempunyai standar dimana

perusahaan yang mempunyai skor Z >0

diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat,

sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z < 0

diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial

bangkrut.

Tabel 2

Rekap Perhitungan Model Zmijewski

Rekap Prediction

Delisted Listed

Real Delisted 21 39 60

Page 9: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Account: Reza Prabowo, Wibowo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 200

Listed 3 57 60

Total 96 24 120

Akurasi 65%

Tipe 1

error 65%

Tipe 2

error 5%

Berdasarkan tabel metode Zmijewski terlihat

bahwa dari total sampel 60 perusahaan yang

sebenarnya Delisted, model Zmijewski

memprediksi 21 perusahaan yang mengalami

Delisted dan 39 perusahaan yang mengalami

Listed. Sedangkan dari 60 perusahaan yang pada

kenyataannya dikategorikan Listed, model

Zmijewski memprediksi 57 perusahaan yang

Listeddan 3 lainnya Delisted. secara keseluruhan

bahwa model Zmijewski memiliki jumlah prediksi

benar sebanyak 78 sampel, atau tingkat akurasi

sebesar 65%.

Perhitungan Model Prediksi Kebangkrutan

Springate

Model Springate mempunyai standar dimana

perusahaan yang mempunyaiskor Z > 0,862

diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat,

sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z <

0,862 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial

bangkrut.

Tabel 3

Rekap Perhitungan Model Springate

Rekap

Prediction

Delisted Listed

Real Delisted 37 23 60

Listed 13 47 60

Total

50 70 120

Akurasi

70%

Tipe 1 error

38%

Tipe 2 error

22%

Berdasarkan tabel metode Springate terlihat bahwa

dari total sampel 60 perusahaan yang sebenarnya

Delisted, model Springate memprediksi 37

perusahaan yang mengalami Delisted dan 23

perusahaan yang mengalami Listed. Sedangkan

dari 60 perusahaan yang pada kenyataannya

dikategorikan Listed, model Springate memprediksi

47 perusahaan yang Listeddan 13 lainnya Delisted.

secara keseluruhan bahwa model Springate

memiliki jumlah prediksi benar sebanyak 84

sampel, atau tingkat akurasi sebesar 70%.

Perbedaan Dalam Setiap Model

Berdasarkan pada tabel 1, 2, dan 3 maka hasil

tersebut menyatakan bahwa metode yang paling

akurat dalam penelitian ini adalah metode Altman.

Metode Altman dapat memprediksi sampel secara

akurat sebanyak 85 sampel atau 71%. Untuk model

Springate tidak jauh berbeda dengan hasil dari

model Altman, metode ini dapat memprediksi

sampel secara akurat sebanyak 84 sampel atau

70%. Sedangkan untuk model Zmijewski cukup

berbeda dengan kedua model tersebut, model

Zmijewski hanya dapat memprediksi secara akurat

sebanyak 78 sampel atau 65%. Berdasarkan

penelitian tersebut maka dapat dapat dibuat tabel

kesimpulan sebagai berikut:

Tabel 4

Hasil Akurasi

No Model Tingkat Akurasi

1 Altman Z-Score 71%

2 Springate 70%

3 Zmijewski 65%

Kesimpulan

Simpulan

Dari hasil penelitian data dan analisis yang

dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil pengujian

prediksi delisting perusahaan antara model

Altman, model Zmijewski, dan model

Springate

2. Model Altman dapat memprediksi dengan

akurat sebanyak 85 sampel dari 120

sampel yang ada sehingga model Altman

memiliki tingkat akurasi ketepatan

mencapai 71%.

3. Model Zmijewski hanya dapat

memprediksi dengan akurat sebanyak 78

sampel dari 120 sampel yang ada sehingga

model Zmijewski hanya memiliki tingkat

akurasi ketepatan sebesar 65%.

4. Model Springate dapat memprediksi

dengan akurat sebanyak 84 sampel dari

120 sampel yang ada sehingga model

Springate memiliki tingkat akurasi

ketepatan mencapai 70%.

Berdasarkan data dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa metode prediktor delisting

terbaik adalah metode Altman yang memiliki

akurasi ketepatan sebesar 71%, selanjutnya diposisi

Page 10: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Account: Reza Prabowo, Wibowo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 201

kedua adalah metode springate yang memiliki

akurasi ketepatan tidak jauh berbeda dengan

metode Altman yaitu sebesar 70%, dan diperingkat

terakhir adalah metode Zmijewski yang hanya

memiliki akurasi ketepatan sebesar 65%.

Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Jumlah sampel dan periode terbatas hanya

2008 – 2013

2. Perusahaan delisted yang dapat dijadikan

sampel hanya perusahaan yg sudah

terdapat di Bursa Efek selama 3 tahun.

3. Penelitian ini hanya menggunakan 3

model prediktor delisting, sedangkan

masih ada model prediktor delisting

lainnya yang sudah ditemukan

4. Penelitian ini hanya sebatas

membandingkan prediksi Model Altman

(Z-Score), Zmijewski (X-Score), dan

Springate (S-Score), bukan menciptakan

model prediksi yang baru.

Implikasi

Implikasi hasil dari penelitian ini dapat ditujukan

untuk kontribusi terhadap literatur, bagi perusahaan

analisis dari prediktor delisting berguna untuk

mendeteksi potensi perusahaan mengalami

bangkrut, dan bagi pihak investor analisis prediktor

delisting dapat menjadi pertimbangan keputusan

investasi, secara lebih terperinci yakni :

1. Kontribusi Terhadap Literatur

Pada penelitian ini dapat terlihat bahwa

metode yang paling akurat dalam memprediksi

perusahaan delisting adalah Model Altman (Z-

Score). Dengan adanya penelitian ini,

diharapkan dapat lebih memperkaya lagi

pengetahuan mengenai analisis prediksi

delisting .Hasil dari penelitian ini, juga

diharapkan dapat menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya.

2. Bagi Perusahaan

Dengan memperhatikan hasil dari penelitian

maka diharapkan perusahaan lebih dapat

memahami analisis dari prediksi delisting pada

perusahaan, sehingga nantinya akan membantu

perusahaan di dalam pengambilan keputusan,

agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan.

3. Bagi Investor

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

membantu investor dalam menganalisis dan

memutuskan apakah akan melakukan investasi

pada suatu perusahaan atau tidak. Dengan

adanya hasil penelitian ini, maka diharapkan

dapat membantu investor untuk dapat melihat

potensi delisting pada suatu perusahaan,

sehingga keputusan investasi menjadi semakin

baik.

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk

penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut:

1. Periode data yang digunakan sebaiknya

lebih dari tiga tahun agar lebih baik dalam

memprediksi kebangkrutan suatu

perusahaan.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian

selanjutnya, sebaiknya ditambah sehingga

hasil yang diperoleh dapat lebih akurat

lagi.

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan

model – model prediksi lain yang ada.

Daftar Pustaka

Abor, Kingsley Opoku Appiah Joshua. 2009.

Predicting corporate failure: some

empirical evidence from the UK.

Benchmarking: An International Journal,

Vol. 16 Iss 3 pp. 432 – 444

Adnan, Hafiz dan Dicky Arisudhana. 2010.

Analisis Kebangkrutan Model Altman Z-

Score dan Springate Pada Perusahaan

Industri Properti.Fakultas Ekonomi

Universitas Budi Luhur. Jakarta.

Altman, Edward L. 1968 . Financial Ratios,

Discriminant Analysis and the Prediction

of Corporate Bankruptcy.The Journal of

Finance, Vol. 23

Anggraeni, Atika dan Syamsul Hadi. 2008.

Pemilihan Prediktor Delisting Terbaik

(Perbandingan Antara The Zmijewski

Model, The Altman Model, dan The

Springate Model). Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia.

Arief. 2013. Analisis Perbandingan Prediksi

Kebangkrutan Perusahaan Dengan

Metode Z- Score Altman, Springate, dan

Zmijewski Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Skripsi. FE Universitas Trisakti

Atmini, S. dan Wuryan, A. 2005.Manfaatlaba dan

Arus Kas untuk Memprediksi Kondisi

Financial Distress pada Perusahaan

Textile Mill Products dan Appareal and

Other Textile Productsyang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta. SNA VIII: hal 460-

474.

Page 11: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Account: Reza Prabowo, Wibowo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 202

Avenhuis, Jeroen Oude. 2013. Testing the

generalizability of the bankruptcy

prediction models of Altman, Ohlson and

Zmijewski for Dutch listed and large non-

listed firms.Thesis. University of Twente

Aziz, M. Adnan dan Humayon A. Dar. 2006.

Predicting Corporate Bankcruptcy: Where

We Stand?. The international journal of

business in society, Vol. 6 Iss 1 pp. 18 –

33

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting,

ed.8. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Analisis Kritis Atas

laporan Keuangan. Yogyakarta

Harahap, Soyfan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas

Laporan Keuangan. Jakarta.

Haseley, Michael. 2012. An Analysis of the

Efficacy of the Altman and Springate

Bankruptcy Models in Companies Listed

on the Stock Exchange pf Thailand (2006-

2012). Bangkok.

Ida dan Sandy Santoso. 2010. Analisis

Kebangkrutan Dengan Menggunakan

Metode Springate. Skripsi. Universitas

Kristen Maranatha.

Imanzadeh, Peyman., Jouri-Mehdi Maran and Petro

Sepehri. 2011. A Study of the Application

of Springate and Zmijewski Bankruptcy

Prediction Models in Firms Accepted in

Tehran Stock Exchange. Australian

Journal of Basic and Applied Sciences,

5(11): 1546-1550 . Islamic Azad

University, Iran.

Kim, Yeo Hwan Choi dan Im Soo. 2013. The

Usefulness of Z-Score Model on

Bankruptcy Forecast. Korea International

Accounting Review Vol. 52, 2013, 12:

465-478.

Pambekti, Galuh Tri. 2014. Analisis Ketepatan

Model Altman, Springate, Zmijewski, Dan

Grover Untuk Prediksi Financial Distress.

Skripsi. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Purnajaya, Komang Devi Methili dan NI K. Lely

A. Merkusiwati. 2014. Analisis Komparasi

Potensi Kebangkrutan Dengan Metode Z-

Score Altman, Springate dan Zmijewski

pada Industri Kosmetik yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntasi

Universitas Udayana.

Nurhasanah. 2012. Analisis Kebangkrutan

Menggunakan Model Altman Pertama dan

Altman Modifikasi pada Perusahaan Sub

Sektor Semen yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2007-2011.

Prihanthini, Ni Made Evi Dwi dan Maria M. Ratna

Sari. 2013. Prediksi Kebangkrutan Dengan

Model Grover, Altman Z-Score, Springate

Dan Zmijewski Pada Perusahaan Food

And Beverage Di Bursa Efek Indonesia.

Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana. Bali.

Qisthi, Dafi, Suhandak, dan Siti Ragil Handayani.

2013. Analisis X-Score (Model Zmijewski)

Untuk Memprediksi Gejala Kebangkrutan

Perusahaan. Universitas Brawijaya.

Rachmawati, Adelita Shanti. 2011. Pengaruh

Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible

Assets) Terhadap Financial Distrees (Studi

pada: Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2007-2010). Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga Kekhususan

Keuangan. Depok.

Safitri, ApriliadanUlil Hartono. 2014.

UjiPenerapan Model Prediksi Financial

Distress Altman, Springate, Ohlson,

danZmijewskiPada Perusahaan

SektorKeuangan di Bursa Efek

Indonesia.JurusanManajemen,

FakultasEkonomi, UniversitasNegeri

Surabaya,

Sandin, Ariel R. dan Marcela Porporato. 2008.

Corporate bankruptcy prediction models

applied to emerging economies".

International Journal of Commerce and

Management, Vol. 17 Iss 4 pp. 295 – 311.

Sinambela, Sarton. 2009. Prediksi Kebangkrutan

Perusahaan Makanan Dan Minuman:

Dengan Pendekatan Metode Altman Pada

Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek

Indonesia Periode 2003-2007. Majalah

Forum Ilmiah. 3(7). Fakultas Ekonomi

Universitas Mpu Tantular. Subramanyam,

K. R. & Wild, John. 2010. Analisis

Laporan Keuangan. Jakarta.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen

Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi

dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan

Pengambilan Keputusan ed. Baru. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Taqwa, Cahaya Santika. 2012. Analisis Prediksi

Kebangkrutan Dengan Metode Springate

Konvensional dan Metode Fuzzy

Springate Pada Perusahaan Industri

Farmasi. Universitas Gunadarma

Yoseph dan Peter. 2011. Analisis Kebangkrutan

dengan Metode Z-Score Altman, Springate

dan Zmijewski pada PT. Indofood Sukses

Makmur Tbk Periode 2005 – 2009. Dalam

Page 12: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Account: Reza Prabowo, Wibowo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 203

Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 04

Tahun ke-2 Januari-April 2011.

Zu’amah, S. 2005. Perbandingan Ketepatan

Klasifikasi Model Prediksi Kepailitan

Berbasis Akrual dan Berbasis Aliran Kas.

SNA VIII: hal 441-459.

Page 13: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk

dimuat pada terbitan

berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal ac-

count.

Kirim artikel anda ke

[email protected].

Sesuaikan format tulisan an-

da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi

request for format ke email

diatas

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ISSN 2338-9753

Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Hal 170-177. Ida Syafrida , Ahmad Adib.

Analisis Hubungan Antara Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keu-angan dan Return Saham Pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI. Hal 178-186. Mohamad Heykal, Monica Hennisia Wijayanti.

Pengaruh Transaksi Electronic Banking Terhadap Fee Based Income Pada Pt. Bank CIMB Niaga, Tbk. Hal 187-194. Pebriani Utaminingsih, Lana Sularto.

Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode 2008 – 2013. Hal 195-203. Reza Prabowo, Wibowo.

Komparasi Efisiensi Perbankan BUMN Dan BUSN Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis Berbasis Balanced Scorecard, Hal 204-211. Sujarwo, Bambang Waluyo.

Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Imple-mentasi Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk). Hal 212-219. Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia.

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Promosi Kartu Prabayar Terhadap Minat Beli Nasabah pada PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk Cabang Jatinegara.Hal 220-228. Heri Abrianto, Astrid Oktavia.

Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah. Hal 229-236. Bambang Waluyo.

Studi Kebutuhan Soft Skill dalam Upaya Penyusunan Model Pembelaja-ran Soft Skill yang Terintegrasi Dengan Mata Kuliah Akuntansi. Hal 237-246. Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria.

Pengaruh Hubungan Pemanfaatan Aplikasi Core Banking System Ter-hadap Kinerja Individu Karyawan PT. Bank BRI Syariah. Hal 247-255. Firdha Kurnia, Agus Supriyadi, Ali Masjono.

Volume 1 No 3 Juni 2015

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma-

sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per-

bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

Redaksi Account

menerima artikel penelitian untuk dimuat

pada terbitan berikutnya

yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account.

Kirim artikel anda ke [email protected].

Sesuaikan format tulisan an-da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang,

atau kirim email dengan isi request for format ke email

diatas

Page 14: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Volume 1 No 3 Juni 2015

ISSN 2338-9753

Format Penulisan Artikel

Judul

Nama Penulis Pertama

Program studi, Nama PT,

alamat email

Nama Penulis Kedua

Program studi, Nama PT,

alamat email

Abstract (bhs Inggris)

Abstrak (bhs Indonesia) Pendahuluan

Latar belakang Tujuan

Permasalahan

Review Pustaka

Metode Penelitian

Pembahasan Kesimpulan

Daftar Pustaka

Ketentuan:

Item Ketentuan

Ukuran kertas A4

Judul : Huruf Time New Roman 14 Point, Centre. Ti-tle Case

Nama Penulis, Nama Program studi, nama Perguruan Tinggi:

Times New Roman 12 Point, Italic

Abstract Bahasa Inggris Time New Roman, Italic 10 point.

Abstrak Bahasa Indonesia Times New Roman, Italic, 10 point

Sub judul Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case

Konten Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu spasi dan garis diantara dua kolom

Daftar Pustaka Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan kali ini.

Jumlah Halaman Maksimum 10 halaman

Tabel dan grafik Wajib menyebutkan judul dan sumbernya

Secara menyeluruh Lihat sample pada terbitan kali ini

Page 15: Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, zmiweski

Volume 1 No 3 Juni 2015

ISSN 2338-9753

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta

Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537

[email protected]