pengaruh multimedia interaktif (mmi) terhadap hasil

85
PENGARUH PEMANFAATAN PROGRAM ADOBE FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA KONSEP ENERGI BERNUANSA NILAI (Kuasi Eksperimen Di MTs. Islamiyah Ciputat) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana Strata 1 (S.Pd) Oleh : MUHAMMAD HARTATO NIM: 104 016 300 478 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Upload: others

Post on 10-May-2022

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

PENGARUH PEMANFAATAN PROGRAM ADOBE FLASHTERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA KONSEP

ENERGI BERNUANSA NILAI(Kuasi Eksperimen Di MTs. Islamiyah Ciputat)

SkripsiDiajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana Strata 1 (S.Pd)

Oleh :

MUHAMMAD HARTATONIM: 104 016 300 478

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMANFAATAN PROGRAM ADOBEFLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PADA KONSEP ENERGI BERNUANSA NILAI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk MemenuhiSyarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Stata I (S1)

Oleh:

MUHAMMAD HARTATO104016300478

Dibawah Pembimbing:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Zamris Habib, M. Si. Iwan Permana Suwarna, M. Pd.NIP. 130 695 192 NIP. 197805042009011013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

ii

ABSTRAK

MUHAMMAD HARTATO, "Pengaruh Pemanfaatan Program Adobe Flash PadaSiswa Fisika Terhadap Hasil Belajar Pada Konsep Energi Nilai Bernuansa".Skripsi Program Studi Fisika, Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyahdan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan program adobe flash pada konsepenergi bernuansa nilai untuk meningkatkan belajar fisika siswa. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen kelas kontrol daneksperimen nonrandomized desain pretest-postest. Penelitian ini dilaksanakan diMTs. Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan pada tahun 2010/2011. Sampel iniadalah siswa kelas VIII A sebagai kelompok eksperimen dengan menggunakanprogram adobe flash dan siswa kelas VIII B sebagai kelompok kontrolmenggunakan gambar media. Instrumen yang digunakan dalam penelitian iniadalah kuesioner dan tes pengetahuan (kognitif) tipe pilihan ganda dengan empatpilihan dan hasilnya diuji melalui statistik "t" test. Dari hasil perhitungandiperoleh nilai thitung sebesar 4,26 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,00 pada tingkatsignifikansi untuk 0,05 atau dapat diketahui thitung> ttabel, dapat disimpulkan bahwaHa ada perbedaan antara hasil belajar fisika siswa dalam konsep energi bernuansanilai melalui program adobe flash dan media gambar. respon siswa untuk programadobe flash dan gambar adalah positif.

Kata kunci: Program Adobe Flash, Media Gambar, Hasil Belajar Fisika Siswa.

Page 4: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

iii

ABSTRACT

Muhammad Hartato, "Learning effect of using adobe flash on physics students’to learning outcomes on energy concepts nuanced value". Skripsi PhysicsEducation Program, Natural Sciences Major, Faculty of Tarbiya and Teacher’sTraining, Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta.This research aim to use the program of adobe flash on the concept of energynuance value to enhance students physics learning. The method were used in thisresearch were the quasi of experiments and nonrandomized control group pretest-postest design. This research was conducted in MTs. Islamiyah Ciputat on SouthTangerang on 2010/2011 school year. This sample is a student of class VIII A as agroup of experiments using a program of adobe flash and student class VIII B asa control group use drawing media. The instruments were used in this study werea questionnaire and tests of knowledge (cognitive) multiple-choice type with fouroptions and the results were tested through the "t" test statistic. From calculationresults were obtained tcount value of 4.26 whereas for ttabel value of 2.00 onsignificance level to 0.05 or can be known tcount > ttable, it can be concluded thatthe Ha stating that there is a difference between students physic learning result inenergy concept nuance value through the program of adobe flash and drawingmedia. The student responses to program of adobe flash and drawing is apositive.

Keywords: The Adobe Flash Program, Drawing Media, Physics Learning Results.

Page 5: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah segala puji atas kekuasaan Allah SWT, Tuhan yang telah

menciptakan manusia dalam kesempurnaan. Segala syukur atas kasih sayang dan

bimbingan-Nya yang telah memberikan kenikmatan dunia sebagai ladang untuk

mengantarkan pada kehidupan akhirat. Ampuni atas kelalaian dan keingkaran

Syahadat yang tidak mampu termanifestasi dalam kehidupan.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita

baginda Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat serta para pengikutnya

yang telah membawa petunjuk kebenaran pada seluruh umat manusia yaitu Ad-

Dinul Islam yang kita harapkan syafaatnya di dunia dan akhirat kelak.

Selanjutnya, penulis menyadari betul bahwa tidak sedikit kesulitan yang

dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun, atas bimbingan-Nya dan motivasi

dari berbagai pihak penulis menyadari bahwa keberhasilan dan kesempurnaan

merupakan sebuah proses yang mesti dijalani. Olehsebab itu, pada kesempatan ini

penulis penyampaikan ucapa terima kasih kepada semua pihak yang berhasa

dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M. Sc, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

Alam.

3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M. Pd. Ketua Prodi Pendidikan Fisika.

4. Bapak Drs. Zamris Habib, M. Si. Dosen Pembimbing I yang penuh

kesabaran serta keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini.

5. Bapak Iwan Permana Suwarna, M. Pd. Dosen Pembimbing II juga telah

banyak memberikan ide, pemikiran serta waktu hingga tuntasnya skripsi ini.

6. Ibu Erina Hertanti, M. Si., Dosen Penasehat yang selalu memberikan saran

sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen, atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan

selama penulis mengikuti perkuliahan.

Page 6: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

v

8. Kepala Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Ciputat Bapak Drs. Oding,

Wakepsek Ibu Hj. Yurnelis, BA, dan rekan guru-guru Islamiyah Ciputat

yang telah banyak membantu selama proses penelitian. Siswa kelas VIII. 1

dan 2 yang telah bersedia memberikan waktunya untuk menjadi sampel.

9. Ayahanda Rodin dan Ibunda Cayem yang telah melimpahkan segenap kasih

sayang yang tak terhingga. Teruntuk Kakak saya Erdiana, S. Ag. serta

keluarga, Diany, Anita Rizki, Lenah, Mas Mukid yang tak henti-hentinya

mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan semangat dalam

setiap waktu. Hanya Allah yang dapat membalasnya, dan semoga penulis

dapat memberikan yang terbaik untuk kalian.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

khazanah ilmu pengetahuan pada umunya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, April 2011

Penulis

M. Hartato

Page 7: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 3

D. Perumusan Masalah .................................................................................... 3

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGA BERFIKIR ................. 5

A. Deskripsi Teori .......................................................................................... 5

1. Hakikat Media Pembelajaran ............................................................. 5

a. Pengertian media pembelajaran .................................................. 5

b. Dasar pertimbangan dan kriteria pemilihan media ..................... 7

c. Manfaat media pembelajaran ...................................................... 8

d. Klasifikasi media ......................................................................... 9

2. Pengertian media presentasi ............................................................... 10

3. Aplikasi pembuatan slide presentasi dengan adobe flash .................. 13

B. Hasil Belajar Siswa ................................................................................... 20

1. Pengertian hasil belajar ...................................................................... 20

2. Faktor-faktor yang mempenaruhi hasil belajar .................................. 24

C. Definisi pendidikan nilai ........................................................................... 25

Page 8: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

vii

D. Konsep Energi ........................................................................................... 30

1. Pengertian energi ................................................................................ 30

2. Bentuk –bentuk energi ....................................................................... 30

3. Perubahan bentuk energi .................................................................... 31

4. Energi mekanik .................................................................................. 32

5. Sumber-sumber energi ....................................................................... 33

6. Kandungan nilai dalam pembelajaran konsep energi ........................ 33

E. Hasil Penelitian Relevan ........................................................................... 35

F. Kerangka Berpikir .................................................................................... 37

G. Hipotesis penelitian .................................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 40

A. Tempat dan waktu penelitian .................................................................... 40

B. Metode Penelitian ...................................................................................... 40

C. Desain penelitian ....................................................................................... 40

D. Populasi dan Sampel ................................................................................. 41

E. Variabel Penelitian ................................................................................... 41

F. Teknik Pengambilan sampel .................................................................... 41

G. Prosedur Penelitian .................................................................................. 42

H. Teknik pengumpulan data........................................................................ 44

I. Instrumen Penelitian ................................................................................ 44

1. Validitas Instrumen .......................................................................... 44

2. Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................. 45

3. Tingkat Kesukaran Item ................................................................... 45

4. Daya Pembeda Soal .......................................................................... 46

J. Teknik Analisis Data ............................................................................... 46

1. Uji Normalitas .................................................................................. 46

2. Uji Homogenitas .............................................................................. 47

3. Uji Hipotesis Statistik Parametik ..................................................... 47

K. Hipotesis Statistik ................................................................................... 48

Page 9: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 49

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 49

1. Hasil belajar (pretest) kelompok eksperimen dan kontrol .............. 49

2. Hasil belajar (posttest) kelompok eksperimen dan kontrol ............ 51

3. Rekapitulasi data hasil belajar ........................................................ 53

4. Hasil angket siswa .......................................................................... 54

a. Sikap siswa terhadap program Adobe Flash ........................... 54

b. Sikap siswa terhadap media gambar ....................................... 55

5. Hasil uji prasyarat analisis .............................................................. 55

a. Hasil uji normalitas tes hasil belajar ....................................... 55

b. Hasil uji homogenitas tes hasil belajar .................................... 56

6. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 57

a. Hasi uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest .......................... 57

b. Hasi uji kesamaan dua rata-rata hasil posttest ........................ 58

7. Hasil Uji Normal Gain ................................................................... 58

B. Pembahasan .......................................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 63

A. Kesimpulan ............................................................................................ 63

B. Saran ....................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 64

LAMPIRAN .................................................................................................. 68

Page 10: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi dan Jenis Media ............................................................. 9

Tabel 2. 2 Nilai dalam sains ............................................................................ 29

Tabel 3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 40

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Belajar ....................................................... 54

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest Postes ................................................ 56

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen ...................................... 56

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol ............................................. 57

Tabel 4.5 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest ...................................... 57

Tabel 4.6 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest ..................................... 58

Tabel 4.7 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Normal Gain ...................................... 59

Page 11: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 OHP (Over Head Projector) ........................................................... 11

Gambar 2.2 Proyektor Digital ............................................................................. 12

Gambar 2.3 Tampilan Menu Adobe Flash CS3................................................... 15

Gambar 2.4 Bagan Hasil Belajar........................................................................ 23

Gambar 2.5 Nilai Sains Menurut Einstein ........................................................ 29

Gambar 3.1 Bagan tahap prosedur penelitian ..................................................... 43

Gambar 4.1 Histogram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........ 49

Gambar 4.2 Histogram Hasil Statistika Pretest Eksperimen dan Kontrol ........... 50

Gambar 4.3 Histogram Hasil Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........ 51

Gambar 4.4 Histogram Hasil Statistika Postest Eksperimen dan Kontrol ........... 52

Gambar 4.5 Histogram Rekapitulasi Hasil Belajar ............................................... 53

Page 12: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ................................................................................................

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen ................... 69

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontrol ......................... 76

Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Peneltian Pemahaman ........................................ 82

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Tes Kognitif ....................................................... 83

Lampiran 6 Uji Coba Instrumen ............................................................................ 91

Lampiran 7 Jawaban Instrumen Tes ...................................................................... 97

Lampiran 8 Validitas Instrumen ............................................................................. 98

Lampiran 9 Soal Uji Kemampuan Pemahaman Konsep ........................................ 109

Lampiran 10 Jawaban ............................................................................................. 113

Lampiran 11 Perhitungan Uji Analisis Data .......................................................... 114

Lampiran 12 Persentase Respon Program Adobe Flash ........................................ 136

Lampiran 13 Persentase Respon Media Gambar ................................................... 137

Lampiran 14 Nilai-nilai Chi Kuadrat ..................................................................... 138

SURAT-SURAT

UJI REFERENSI

Page 13: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam

upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan

memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran melibatkan dua pihak

yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting

dalam kegiatan pembelajaran adalah tarjadinya proses belajar (learning proces).1

Pembelajaran IPA khususnya fisika di sekolah selalu mengalami titik

jenuh bagi para siswa disamping banyaknya rumus yang harus dihafal, siswa juga

kurang memahami materi fisika yang bersifat abstrak dan selalu mendapatkan

suasana belajar yang membosankan. Oleh karena itu pembelajaran fisika harus

dibuat lebih menarik dan mudah dipahami, karena fisika lebih membutuhkan

pemahaman dari pada penghafalan berbagai rumus yang begitu banyak. Untuk

mengantisipasi hal tersebut salah satunya perlu didukung media pembelajaran

yang sesuai.

Secara umum pengajaran sains bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

konsep dan ketertarikannya dengan kehidupan sehari-hari. Fisika sebagai proses

berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara

sistematis, sehingga fisika bukan hanya sebagai produk yaitu sekumpulan

pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan untuk mendapatkan pengetahuan.

Proses pembelajaran di sekolah sangat membutuhkan strategi dalam

penyampaian, dan sistem evaluasi yang tepat. Strategi itu dapat berupa

pembelajaran yang mempesona, menyenangkan, menarik, mengasyikan, tidak

membosankan, variatif, kreatif dan indah.2

Adanya media pembelajaran ini didukung oleh perkembangan IPTEK

khususnya TIK telah berkembang dengan pesat dalam semua aspek kehidupan

1 Azhar Arsyad., Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), h. 23.2 Rosa Rohmatika, Efektifitas Penerapan MMI dengan Metode Diskusi Terhada Fisika SiswwaSMP, (Jurnal Pendidikan, 2006)

Page 14: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

2

kita. Pembelajaran dengan menggunakan media berbasis komputer sudah

dilakukan di beberapa sekolah dengan menggunakan seperangkat komputer atau

laptop, proyektor digital, dan perangkat audio. Tujuannya agar pembelajaran

menjadi lebih menarik dan efektif. Siswa dipercaya untuk belajar melalui tata cara

menyimak tayangan di layar monitor atau mungkin menggunakan sarana lain

berupa digital proyektor. Kehadiran media elektronik seperti komputer dengan

fasilitas internetnya dan ditambah digital proyektor untuk penayangannya sebagai

media belajar menuntut guru untuk lebih biasa memanfaatkannya sebagai sarana

penunjang yang menarik.

Selain dari usaha pencapaian hasil belajar berupa penguasaan pengetahuan

dan konsep sains, pembelajaran fisika yang merupakan bagian dari sains juga

dianggap perlu untuk mengungkap nilai-nilai umum yang terkandung di dalam

sains. Menurut Einstein yang dikutip oleh Yudianto, “dalam IPA (sains)

mengandung lima nilai, yaitu: (1) nilai religius, (2) nilai praktis, (3) nilai

intelektual, (4) nilai sosial politik, dan (5) nilai pendidikan.”3

“Manusia memanfaatkan hasil-hasil sains yang akan memberikan nilai-

nilai dala sains sendiri.”4 Dalam kegiatan pembelajaran pengetahuan siswa yang

berkaitan dengan konsep-konsep yang terdapat dalam fisika, khususnya konsep

Energi dapat disisipkan beberapa nilai seperti nilai praktis dan nilai intelektual.

Nilai-nilai tersebut dapat kembangkan melalui peran serta aktif antara siswa dan

guru dalam kegiatan pembelajaran.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Energi”, jika materi

ini disampaikan hanya dengan metode ceramah saja maka siswa merasa jenuh dan

tidak tertarik untuk mempelajarinya. Media presentasi dengan program adobe

flash diharapkan tepat untuk konsep fisika “Energi” karena materi ini dapat

digambarkan dengan simulasi, visualisasi, dan animasi yang dapat memudahkan

siswa dalam memahami materi. Presentasi dengan Adobe flash dapat membantu

pembelajaran secara visual yang dapat didesain dengan memanfaatkan animasi,

3 Suroso Adi Yudianto, Manajemen Alam dan Sumber Pendidikan Nilai, (Bandung: PPS UPI,2005), h. 3054 Sukarno, et al., Dasar-dasar Pendidikan Sains, (Jakarta: PT. Bharatara Karya Aksara, 1981), h.15

Page 15: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

3

gambar, dan gerakan yang digabungkan dalam penyajian pembelajaran, ini

merupakan suatu teknologi yang terus dikembangkan dalam dunia pendidikan.5

Karena penyajiannya yang dalam bentuk visual maka media ini diharapkan dapat

membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menarik perhatian siswa, serta

memudahkan bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menyelidiki apakah

terdapat pengaruh penggunaan media presentasi dengan program adobe flash

terhadap hasil belajar fisika siswa. Oleh karena itu sebagai judul penelitian ini

adalah: “Pengaruh Pemanfaatan Program Adobe Flash Terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa Pada Konsep Energi Bernuansa Nilai”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Siswa kurang memahami terhadap materi tertentu yang bersifat abstrak.

2. Siswa dituntut untuk menghafal rumus-rumus fisika.

3. Pembelajaran fisika umumnya hanya dengan metode ceramah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Konsep fisika yang diajarkan dengan program adobe flash dan media gambar

yang bernuansa nilai.

2. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah aspek kognitif (hasil

belajar) pada tingkatan C1 (menghafal), C2 (memahami), dan C3

(menerapkan).

3. Pendekatan nilai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penyisipan

muatan nilai dalam kegiatan pembelajaran. Nilai yang akan disisipkan dalam

pembelajaran meliputi nilai praktis dan nilai intelektual.

5 Indah lestari, pengaruh pemanfaatan software macromedia flash MX sebagai media Chemo-edutainment (CET) pada pembelajaran dengan pendekatan Chemo-entrepenership (CEP) terhadaphasil belajar fisika siswa SMP pokok materi Pengukuran, (Universitas Negeri Semarang : FakultasMIPA jurusan Fisika, 2007), h. 20

Page 16: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

4

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka

masalah yang akan diteliti dan dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat

pengaruh pemanfaatan program adobe flash terhadap hasil belajar fisika siswa

pada konsep energi bernuansa nilai?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan

program adobe flash dalam konsep energi terhadap hasil belajar fisika siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Memberikan informasi terkait teknologi dan cara belajar agar lebih

menyenangkan, sehingga diharapkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar

fisika.

2. Memberikan informasi pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk

menyukai pelajaran fisika, dan memudahkannya dalam memahami konsep-

konsep dalam fisika.

Page 17: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

5

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah memiliki arti

“perantara” atau “pengantar”. Gerlac dan Erly (1971) mengatakan bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan atau sikap.1 Sedangkan National Education Association (NEA)

mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,

didengar, dibaca, dan dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan

baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program

instruksional.2

Pada tahun 1970, Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Sedangkan Briggs memiliki pendapat lain, media adalah segala alat fisik yang

dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, contohnya yaitu

buku, film, kaset, film bingkai, dan lain-lain3

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media

merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim

ke penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan

media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat

meningkatkan motivasi mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

1 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 32 Ibid,3 Arief S. Sadiman, et. Al., Media Pendidikan, (Jakarta : Grafindo Persada, 2007), h. 6

Page 18: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

6

Pengertian media pembelajaran yang lebih komperhensif adalah yang

dikemukakan oleh Raphael Raharjo, yaitu segala sesuatu, baik yang sengaja

dirancang (media by utilization) maupun yang telah tersedia (media by design),

baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan (materi pelajaran) dari sumber (misalnya guru) kepada

penerima (peserta didik) sehingga membuat atau membantu peserta didik

melakukan kegiatan belajar (Rahardjo 1984).4

Hamalik mengatakan media pendidikan adalah suatu bagian integral dari

proses pendidikan di sekolah karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai

oleh setiap guru profesional.5 Dilihat dari beberapa pokok yang telah

dikemukakan diatas, jelas bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat

diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi

berhasilnya proses pendidikan dan usaha pengajaran di sekolah khususnya kelas.

Selain itu juga, media pendidikan digunakan sebagai suatu media komunikasi

terhadap guru dengan siswa.

Jika dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi menjadi dua, pertama,

media sederhana, yakni media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan

harga murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaanya tidak sulit. Kedua,

media kompleks yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah

dibuat dan harga relatif mahal.6

Penggunaan media dalam proses pembelajaran pada penelitian ini

berperan sebagai alat bantu untuk membuat penyampaian pesan dari guru kepada

siswa secara lebih nyata. Media yang diberikan dengan cara kegiatan eksperimen

atau demonstrasi, dengan adanya adobe flash dengan gambar sekolah dalam

kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami

4 Sudirman Siahaan, “Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalam KegiatanPembelajaran”Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.20 Tahun XI, April 2007. h. 76

5 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), Cet Ke-7, h.1.6 Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, Strategi Belajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan

Konsep Alam (Bandung: PT Rafika Aditama, 2007),h. 68.

Page 19: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

7

konsep-konsep fisika yang dipelajari agar siswa berhadapan dengan konsep yang

nyata bukan hanya sekedar teori.7

b. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media

Penyebab seseorang memilih suatu media di antaranya adalah bermaksud

mendemonstrasikan sesuatu yang sedang disampaikan, merasa sudah akrab

dengan media tersebut, ingin memberi penjelasan yang lebih kongkrit serta

merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang dilakukannya, misalnya untuk

menarik minat belajar siswa. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media

sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang

diinginkan atau tidak.8

Sudjana dan Rivai mengemukakan rumusan pemilihan media dengan

kriteria-kriteria sebagai berikut:

1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media dipilih atas dasar

tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan.

2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya

fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan media agar lebih

mudah dipahami siswa.

3) Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah

diperoleh.9

Menurut Hamalik memilih dan menggunakan media pendidikan harus

sesuai dengan kriteria tertentu, yakni:

1) Tujuan mengajar

2) Bahan pelajaran

3) Metode mengajar

4) Tersedianya alat yang dibutuhkan

5) Jalan pelajaran

7 Wasis Sucipto, “Eksperimen Pembelajaran Konsep Kalor Menggunakan Peralatan Sederhana”,Jurnal Pendidikan Fisika Internasional, Volume 3, Nomor 2, Juli 2005, h. 103.

8 Arif S. Sadiman, et.al., Media Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: RajaGrafindo, 2003),h. 82.

9 Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, loc.cit.

Page 20: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

8

6) Penilaian hasil belajar pribadi guru

7) Minat dan kemampuan siswa

8) Pribadi guru

9) Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.10

Sejumlah kriteria khusus lainnya dalam memilih media pembelajaran yang

tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim; access, cost,

technology, interactivity, organization, dan novelty.11

Setiap guru dapat mengembangkan media sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai, karena pada akhirnya pemilihan media adalah keputusan untuk

menggunakan media dengan baik dan mudah disampaikan kepada peserta didik.

Untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam

proses belajar siswa, yaitu:

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan

pengajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru

tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar di setiap jam pelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.12

10 Oemar Hamalik, loc.cit.11 Rudi Susilana & Cepi Riyana, loc.cit.12 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Cet. V, h. 24-25.

Page 21: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

9

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton

adalah sebagai berikut:

1) Penyampain pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2) Pembelajaran dapat lebih menarik

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan

7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran

dapat ditingkatkan

8) Peran guru berubahan kearah yang positif13

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap para siswa yang

kegiatan belajarnya memanfaatkan media pembelajaran yang dibimbing oleh guru

memperlihatkan semangat atau motivasi belajar siswa yang memperlihatkan rasa

bosan atau jenuh belajar. Karena itu, guru yang kreatif memanfaatkan media

pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar baik yang dikembangkan sendiri

maupun yang dikembangkan oleh pihak lain akan menciptakan kegiatan kelas

dengan para siswa yang antusias belajar. Antusiasme dan motivasi yang tinggi

dalam belajar mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan prestasi belajar

yang tinggi.14

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan media

pembelajaran pada dasarnya mengarah kepada kemajuan atau peningkatan

kualitas proses belajar mengajar dan peningkatan hasil belajar.

13 Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit., h. 9-10.14 Sudirman Siahaan, loc.cit.

Page 22: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

10

d. Klasifikasi Media

Adapun kelompok media menurut Susilana adalah:

Tabel 2.1 Klasifikasi dan Jenis Media

No Klasifikasi

1 Media grafis, bahan cetak, gambar diam (foto).

2 Media proyeksi diam seperi OHP, OHT, opaque projektor, slide.

3 Media audio seperti radio, alat perekam pita magnetik.

4 Media audio visual diam.

5 Film (motion pictures)

6 Televisi

7 Multimedia15

Dari kelompok media diatas media model animasi flash termasuk

kelompok multimedia. Kelebihan pada multimedia adalah:

1) Dibandingkan dengan grafis, multimedia ini lebih konkrit

2) Dapat menunjukan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya

3) Dapat digunakan untuk memvisualisasikan simulasi dan animasi sehingga

membuat gambar seperti hidup.

4) Dapat menampilkan penyajian materi secara menarik dan informatif.

Adapun kelemahan dari multimedia adalah sebagai berikut:

1) Biasanya ukuran terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran

kelompok besar

2) Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan

kesalahan persepsi.16

2. Pengertian Media Presentasi

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak orang,

dengan tujuan untuk memperkenalkan, membujuk, meyakinkan yang biasanya

yang biasanya dibawakan oleh pakar, guru, atau wiraniaga. Berbeda dengan

15 Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit, h. 14.16 Ibid, h. 16.

Page 23: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

11

pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara bisnis, pelatihan, pendidikan, dan

lain sebagainya.17 Dengan presentasi ini, kita dapat dengan lebih mudah untuk

menyampaikan atau menjelaskan ide-ide, mendapat tanggapan, sanggahan tentang

apa yang kita sampaikan sehingga ide dapat lebih jelas dan dimengerti oleh para

pendengar dan dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Dalam presentasi kita

mengenal beberapa istilah seperti presenter yaitu pihak yang melakukan

presentasi. Audience yaitu pihak yang menjadi sasaran atau peserta presentasi dan

media yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan presentasi.

Dahulu orang hanya menggunakan papan tulis sebagai alat bantu

presentasi. Beberapa hal yang akan di paparkan ditulis dengan kapur tulis atau

spidol di papan tulis tersebut. Selain papan tulis media presentasi yang banyak

digunakan adalah lembaran-lembaran kertas lebar yang digunakan untuk menulis

ringkasan, skema, tabel, grafik, dan gambar yang dikenal dengan nama Chart atau

Carta. Dengan media ini presenter dapat membuat rencana apa yang hendak

disampaikan serta menyampaikan data-data pendukung. Cara menggunakannya

adalah menampilkan kertas yang sedang dibahas, menggulungnya jika sudah

selesai serta mengganti dengan lembaran berikutnya. Teknik ini sebenarnya yang

kemudian berkembang menjadi OHP dan slide projector.

Gambar 2.1 OHP (Over Head Projector)

17 Wenly Julita, “Perkembangan Teknologi Media Presentasi”,http://wenlist.multiply.com, 13/04/2009

Page 24: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

12

OHP adalah contoh yang tepat dari alat bantu pengajaran, karena didesain

khusus untuk digunakan guru didepan kelas.18 untuk menyorot lembaran plastik

transparansi ke sebuah layar. Plastik transparansi ini diisi text, tabel, grafik serta

berbagai gambar-gambar pendukung yang dapat ditayangkan ke layar sehingga

menghasilkan tampilan dan menjadi alat bantu presentasi yang sangat menarik.19

Setiap lembar tayangan berisi materi yang disorotkan dengan menggunakan

proyektor disebut slide.

Media presentasi yang paling canggih saat ini adalah projector. Projector

yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk menampilkan atau

menayangkan program presentasi yang dihasilkan oleh komputer.20 Seperangkat

komputer, proyektor, dan layar sebagai satu kesatuan disebut juga peralatan

multimedia sebab peralatan tersebut dapat menampilkan text, gambar, animasi,

suara, dan film.

Gambar 2.2 Proyektor Digital

Teknologi proyektor kini semakin berkembang diawali dengan

ditemukannya proyektor CRT (Cathode Ray Tube) sebuah perangkat proyektor

berteknologi tabung, lengkap dengan tiga lensa di depannya. Namun proyektor

jenis ini mulai ditinggalkan dengan munculnya proyektor digital, mulai dari yang

berteknologi LCD (Liquid Crystal Display), DLP (Digital Light Processing),

sampai teknologi terbaru yang kini tengah beranjak populer, LCOS (Liquid

Crystal On Single Crystal). Hal ini dimungkinkan, karena proyektor digital ini

memang bobotnya relatif ringan, dan harganya pun relatif murah, jauh dibawah

proyektor CRT.

18 Ronald H. Anderson, pemilihan dan pengembangan media untuk pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada). H. 59

19 Triwahono, et. Al, “ Teknologi Informasi dan Komunikasi”, http://Smp68jkt.org, 13/04/2009,h.4

20 Ibid.

12

OHP adalah contoh yang tepat dari alat bantu pengajaran, karena didesain

khusus untuk digunakan guru didepan kelas.18 untuk menyorot lembaran plastik

transparansi ke sebuah layar. Plastik transparansi ini diisi text, tabel, grafik serta

berbagai gambar-gambar pendukung yang dapat ditayangkan ke layar sehingga

menghasilkan tampilan dan menjadi alat bantu presentasi yang sangat menarik.19

Setiap lembar tayangan berisi materi yang disorotkan dengan menggunakan

proyektor disebut slide.

Media presentasi yang paling canggih saat ini adalah projector. Projector

yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk menampilkan atau

menayangkan program presentasi yang dihasilkan oleh komputer.20 Seperangkat

komputer, proyektor, dan layar sebagai satu kesatuan disebut juga peralatan

multimedia sebab peralatan tersebut dapat menampilkan text, gambar, animasi,

suara, dan film.

Gambar 2.2 Proyektor Digital

Teknologi proyektor kini semakin berkembang diawali dengan

ditemukannya proyektor CRT (Cathode Ray Tube) sebuah perangkat proyektor

berteknologi tabung, lengkap dengan tiga lensa di depannya. Namun proyektor

jenis ini mulai ditinggalkan dengan munculnya proyektor digital, mulai dari yang

berteknologi LCD (Liquid Crystal Display), DLP (Digital Light Processing),

sampai teknologi terbaru yang kini tengah beranjak populer, LCOS (Liquid

Crystal On Single Crystal). Hal ini dimungkinkan, karena proyektor digital ini

memang bobotnya relatif ringan, dan harganya pun relatif murah, jauh dibawah

proyektor CRT.

18 Ronald H. Anderson, pemilihan dan pengembangan media untuk pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada). H. 59

19 Triwahono, et. Al, “ Teknologi Informasi dan Komunikasi”, http://Smp68jkt.org, 13/04/2009,h.4

20 Ibid.

12

OHP adalah contoh yang tepat dari alat bantu pengajaran, karena didesain

khusus untuk digunakan guru didepan kelas.18 untuk menyorot lembaran plastik

transparansi ke sebuah layar. Plastik transparansi ini diisi text, tabel, grafik serta

berbagai gambar-gambar pendukung yang dapat ditayangkan ke layar sehingga

menghasilkan tampilan dan menjadi alat bantu presentasi yang sangat menarik.19

Setiap lembar tayangan berisi materi yang disorotkan dengan menggunakan

proyektor disebut slide.

Media presentasi yang paling canggih saat ini adalah projector. Projector

yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk menampilkan atau

menayangkan program presentasi yang dihasilkan oleh komputer.20 Seperangkat

komputer, proyektor, dan layar sebagai satu kesatuan disebut juga peralatan

multimedia sebab peralatan tersebut dapat menampilkan text, gambar, animasi,

suara, dan film.

Gambar 2.2 Proyektor Digital

Teknologi proyektor kini semakin berkembang diawali dengan

ditemukannya proyektor CRT (Cathode Ray Tube) sebuah perangkat proyektor

berteknologi tabung, lengkap dengan tiga lensa di depannya. Namun proyektor

jenis ini mulai ditinggalkan dengan munculnya proyektor digital, mulai dari yang

berteknologi LCD (Liquid Crystal Display), DLP (Digital Light Processing),

sampai teknologi terbaru yang kini tengah beranjak populer, LCOS (Liquid

Crystal On Single Crystal). Hal ini dimungkinkan, karena proyektor digital ini

memang bobotnya relatif ringan, dan harganya pun relatif murah, jauh dibawah

proyektor CRT.

18 Ronald H. Anderson, pemilihan dan pengembangan media untuk pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada). H. 59

19 Triwahono, et. Al, “ Teknologi Informasi dan Komunikasi”, http://Smp68jkt.org, 13/04/2009,h.4

20 Ibid.

Page 25: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

13

Strategi pembelajaran dengan media presentasi keterlaksanaanya

tergantung dai satu atau lebih dari tiga mode dasar komunikasi sebagai berikut:

1) Komunikasi antar guru dengan siswa

2) Komunikasi antar siswa dengan sumber belajar

3) Komunikasi diantara siswa

Apabila ketiga aspek tersebut bisa dilakukan dengan komposisi yang

serasi, maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal. Para paka

pendidikan menyatakan bahwa keberhasilan pencapaian tujuan dari pembelajaran

sangat ditentukan oleh keseimbangan antara ketiga aspek tersebut. Kemudian

dinyatakan pula bahwa perancangan suatu pembelajaran dengan mengutamakan

keseimbangan antara ketiga komunikasi tersebut sangat penting pada lingkungan

pembelajaran berbasis komputer, tentunya juga pada media presentasi ini.

1) Kelebihan Media Presentasi Pembelajaran

a) Dapat menyajikan teks, gambar, foto, animasi, audio, dan video sehingga

lebih menarik,

b) Dapat menjangkau kelompok banyak

c) Tempo dan cara penyajian bisa disesuaikan

d) Penyajiannya masih bisa bertatap muka

e) Dapat digunakan secara berulang-ulang

2) Kelemahan Media Presentasi Pembelajaran

a) Ketergantungan arus listrik sangat tinggi

b) Media pendukung harganya relatif mahal karena harus ada komputer dan

digital proyektor

c) Penggunaan media ini sangat tergantung pada penyaji materi

d) Masih sangat terbatas guru yang mampu membuat media presentasi

3. Aplikasi Pembuatan Slide Presentasi Dengan Adobe Flash

Dalam sudut pandang proses pembelajaran, presentasi merupakan salah

satu metode pembelajaran. Penggunaanya yang menempati frekuensi paling tinggi

dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan telah

memberikan pengaruh yang sangat besar bukan hanya pada pengembangan

Page 26: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

14

kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada

teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi

dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dalam berbagai aspek. Diantaranya

tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan pada guru, dosen,

instruktur/widiaswara serta para professional lainnya didalam mengolah bahan-

bahan pembelajaran/pelatihan kedalam media presentasi yang berbasis komputer.

Pada saat ini dokumen presentasi dikemas dalam bentuk slide multimedia

berupa program presentasi yang tersimpan dalam media penyimpanan yang

dioperasikan dengan komputer dan ditampilkan melalui proyektor ke layar.

Dengan menggunakan komputer ini, presentasi yang kita buat akan jauh lebih

menarik, mudah digunakan, lebih mudah di update dan jangkauannya lebih luas.

Selain itu pesentasi dengan komputer akan memberiakn motivasi yang lebih tinggi

karena komputer selalu dikaitkan dengan kesenangan, permainan, dan kreativitas.

Pembuatan slide presentasi seperti ini dapat dilakukan dengan menggunakan

program khusus yang sekarang banyak tersedia, seperti microsoft power point dan

adobe flash. Beberapa program ini dapat ditayangkan menggunakan komputer,

melalui proyektor, media interaktif atau ditayangkan melalui internet. Aplikasi

pembuatan presentasi terbagi dalam beberapa kategori, seperti aplikasi multimedia

presentasi, mutimedia presentasi interaktif, dan melalui internet.

Adobe Flash adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan

produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar

vektor maupun animasi gambar.21 Flash juga merupakan salah satu program

pembuatan animasi yang sangat handal dibandingkan dengan program lain, karena

ukuran file dari hasil animasi flash relatif kecil.22 Selain itu, flash bisa

menggabungkan gambar, suara, dan video ke dalam animasi yang dibuat,

misalnya untuk presentasi.23 Software ini juga memiliki banyak keunggulan

21 Syarif Hidayat. “Adobe Flash”, http://www.klik-m.com/tip-trik/tip-animasi/117-adobe-flash,,15/05/2009

22 Daryanto, Belajar Komputer Animasi Macromedia Flash, (Bandung : Yrama Widya, cet. IV,2008), h. 9

23 Jubilee Enterprise, Flash CS3, (Jakarta ; Elex Media Komputindo, cet. 1, 2007), h. 1

Page 27: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

15

dibandingkan dengan software animasi lainnya diantaranya adalah program yang

berorientasi objek (OOP), mampu membuat gambar berbasis vektor, animasi

gambar, dan dapat dipergunakan sebagai software pembuat situs web, serta

keunggulan-keunggulan lainnya.24 Dalam dunia web, berkas dari perangkat lunak

yag biasa diputar berupa file extention. Swf Yang telah dipasangi Adobe Flash

Player.25 Awalnya, file olahan yang dihasilkan flash bertipe.fla. file ini kemudia

dapat ditampilkan sehingga dihasilkan file.swf yang merupakan file akhir yang

berisi animasi. File.swf dapat ditampilkan menggunakan software khusus, salah

satunya Flash Player.26 Dalam penelitian ini Flash Player yang digunakan adalah

Adobe Flash Player 9 yang sudah terintegrasi dalam pada program Adobe Flash

CS3.

Flash menggunakan bahasa pemograman bernama Action Script yang

muncul pertama kalinya pada flash 5. sejak diperkenalkan pada tahun 1996, flash

menjadi sangat populer dan sangat diminati oleh masyarakat dunia web karena

dapat membuat menamilkan animasi dan interaksi di web. Tetapi sejak bulan

Desember 2005, perusahaan Macromedia dibeli oleh Adobe dan kini berganti

nama menjadi Adobe Flash. Sejak versi 9 atau CS3. Berikut tampilan muka dari

program Adobe Flash CS3.

24 Fikri Alami, 2005. “Pembuatan Media Pembelajaran dengan Macromdia Flash MX 2004”.http://www.unila.ac.id, 23/07/2009

25 Yunita, Triani. “Adobe Flash vs Macromedia”. http://www.my.opera.com., 15/05/200926 Jubilee Enterprise, loc.cit

Page 28: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

16

Tampilan Adobe Flash memiliki beberapa menu diantaranya adalah: main

bar, toolbar, toolbox, layer, controller, time line, frame, playhead, ruler, stage, dan

panel.27

Gambar 2.3 Tampilan Menu Adobe Flash CS3

Keterangan:

1) Main bar

Merupakan menu baris/pulldown menu yang dipergunakan untuk

mengakses beberapa perintah yang ada di flash. Menu ini berisi sub menu yang

disertai dengan shortcut.

2) Toolbar

Toolbar berisi kumpulan tool yang digunakan untuk membuat dan memilih

isi di dalam timeline dan stage.28 Menu ini ditandai dengan icon-icon yang

fungsinya sama seperti menu bar.

3) Toolbox

Merupakan alat bantu dalam menggambar suatu objek seperti garis,

lingkaran, ersegi empat, text, pemberi warna, juga dapat dipergunakan untuk

menghapus, memperbesar, maupun memilih objek.

27 Fikri Alami, loc.cit28 Daryanto, op.cit., h.10

Page 29: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

17

4) Layer

Lapisan-lapisan yang dipergunakan untuk mengatur pengerjaan dokumen

flash, menggambar atau mengedit sebuah objek dalam satu layer tanpa

mempengaruhi objek lain pada layer lain.29 Layer dapat menampilkan kumpulan-

kumpulan objek atau komponen, baik gambar, animasi maupun video. Layer juga

dapat dijalankan secara bersama-sama.

5) Controller

Merupakan tombol-tombol yang dipergunakan untuk menjalankan movie

yang berisi tombol play, pause, stop dan lain-lain.

6) Time Line

Merupakan tempat dimana animasi objek akan dijalankan. Time line juga

berfungsi untuk menentukan kapan suatu objek dimunculkan atau dihilangkan

berdasarkan satuan waktu. Pada timeline terdapat frame, layer, dan playhead

7) Frame

Merupakan bagian-bagian dari movie yang dijalankan bergantian dari kiri

ke kanan. Masing-masing frame terdiri atas satu gambar

8) Play Head

Dipergunakan untuk menunjuk posisi dari frame yang sedang dijalankan.

9) Ruler

Merupakan mistar bantuan yang terletak disebelah atas maupun kiri dari

stage yang berfungsi untuk mengukur ketepatan penggambaran maupun peletakan

suatu objek.

10) Stage

Sebagai daerah tempat meletakkan objek. Objek-objek yang terletak

didalam stage akan ditampilkan dalam movie, sedangkan yang berada diluar stage

tidak

11) Panel

Merupakan jendela tambahan yang dipergunakan untuk

mengedit/mengatur performa dari suatu objek. Flash memiliki beberapa panel

29 Jubilee Enterprise, op.cit., h.10

Page 30: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

18

sesuai dengan fungsinya. Di dalam panel terdapat beberapa tombol seperti tombol

untuk memilih, menggambar, menarik, mengedit, dan melayari.30

Flash dapat dilihat di beberapa halaman-halaman media atau web dengan

animasi-animasi yang sangat menarik perhatian. Oleh karena itu, desain

pembelajaran dengan menggunakan media flash ini diharapkan juga mampu untuk

dapat menarik perhatian siswa dalam mempelajari materi fisika, sehingga hal

tersebut akan berdampak pada hasil belajar siswa yang menjadi lebih baik.

Kelebihan dan kemampuan flash secara umum, diantaranya adalah:31

1) Merupakan teknologi animasi web yang paling populer saat ini sehingga

banyak didukung oleh berbagai pihak dan sangat digemari oleh masyarakat.

2) Ukuran file yang kecil dengan kualitas yang baik.

3) Kebutuhan hardware yang tidak tinggi

4) Dapat membuat website, CD-interaktif, animasi web, animasi kartun, kartu

elektronik, iklan TV, banner di web, presentasi cantik, membuat permainan

(game), aplikasi web dan handphone.

5) Dapat ditampilkan di banyak media seperti web, CD-ROM, VCD, DVD,

Televisi, Handphone, dan PDA.

Kelebihan media flash dalam dunia pendidikan. Yaitu:

1) Membuat media ajar yang interaktif dan animatif dari segi tampilan dan juga

mengena dalam segi tujuan.32

2) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik

animasi teks maupun gambar atau foto. Dengan adanya media yang menarik

akan membuat minat belajar siswa menjadi meningkat.

3) Meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa akan senang untuk

mempelajari fisika, kemudian hasil belajarnya juga meningkat.

4) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan

ajar yang tersaji.

30 Adobe Creative Team (Author), “Adobe Flash CS3 Professional Classroom in a Book InstructorNotes”, http://ptgmedia.pearsonemg.com/.../promo/FLASH_cib_instructor_notes.pdf.13/04/2009

31 Rohman, “Apa Sebenarnya Flash itu?”, http://Sinauflash.blogspot.com, 15/05/200932 Rohman, “Manfaat Flash dalam Dunia Pendidikan”, http://www.sinauflash.blogspot.com,

15/05/2009

Page 31: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

19

5) Pesan informasi secara audio dan visual mudah dipahami peserta didik.

6) Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang

disajikan.

7) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang.

8) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik.

(CD/Disket/Flashdisk), sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana.

Disamping kelebihan flash, terdapat juga kelemahannya, diantaranya:

1) Terbatasnya kemampuan guru untuk menggunakan software adobe flash,

sehingga jika harus mengguunakan jasa ahli desain komputer membutuhkan

biaya yang mahal,

2) Terbatasnya fasilitas komputer yang menyajikan pembelajaran dengan

program flash di sekolah, karena komputer biasa digunakan untuk mata

pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), sehingga fasilitas

komputer untuk mata pelajaran lain, misalnya fisika masih belum mencukupi,

3) Waktu pembuatan bahan ajar relatif lama, karena menggunakan desain

animasi yang harus dihubungkan dengan materi yang bersangkutan.

Guru bisa meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan

media flash. Kemampuan yang dimiliki oleh adobe flash dapat dikembangkan

dalam dunia pendidikan yaitu dalam pembuatan visualisasi simulasi dan animasi,

sehingga sangat membantu dalam pemecahan masalah dalam proses pembelajaran

fisika. Simulasi digunakan karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya

menurut Louis Cohen adalah:33

1) Improve the speed and quality learning and performance

2) Stimulate and develop motivation and curiosity,

3) Enhace learning and memorisation through visualitation, experimentation,

prediction, manipulation, and logical thinking,

4) Enable students to experience succes and a sense of echievement.

Simulasi dapat mempercepat pembelajaran, mengembangkan motivasi,

merangsang daya ingat karena disampaikan melalui visualisasi, percobaan,

33 Louis Cohen, A Guide to Teaching Practice, (London and Newyork : Reutledge Falmer Taylorand Fracis Group, 2006), h. 66

Page 32: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

20

ramalan, manipulasi, dan pemikiran logis, serta memungkinkan siswa untuk

berhasil mencapai tujuan pembelajaran.

Pemanfaatan software adobe flash dalam pembuatan media pembelajaran

fisika pokok materi energi berfungsi agar siswa dapat memusatkan perhatiannya

dalam situasi pembelajaran, kemudian materi pembelajaran yang dipadu dengan

animasi gambar dan gerakan yang menarik dapat memotivasi dan menjadikan

siswa senang untuk belajar karena suasana pembelajaran menjadi lebih santai dan

terarah. Selain itu karena terdapat materi-materi yang bersifat abstrak maka

dengan media flash dapat digambarkan secara visual bergerak yang akan lebih

membantu untuk menjelaskan materi tersebut sehingga diharapkan siswa akan

lebih dapat mengerti dan memahami materi tersebut.

Animasi flash fisika membuat pelajaran fisika menjadi menyenangkan.

Sebab dapat menjelaskan dari konsep-konsep dasar hingga pada konsep-konsep

yang bersifat abstrak. Banyak hal yang sulit dibayangkan tetapi dapat dijelaskan

melalui animasi flash. Misalnya bagaimana bulan dapat bergerak mengelilingi

bumi. Gaya-gaya mana saja yang bekerja baik dilihat dari frame bumi maupun

frame bulan. Sehingga dalam pembuatan animasi disesuaikan dengan rumus yang

berlaku. Misalnya gerak benda jatuh, tidak bisa benda jatuh kecepatan selalu

sama, harusnya benda tersebut bergerak makin lama makin cepat.34

Dibandingkan dengan teknologi lain animasi flash lebih cepat, grafisnya

bagus, dan fleksibel atau dapat dikirim di Internet. Sehingga dapat memudahkan

para guru yang ingin melakukan Download materi-materi fisika baik dari konsep-

konsep dasar maupun konsep-konsep yang bersifat abstrak.

Bagi siswa itu sendiri, animasi flash dapat menjadikan mata pelajaran

fisika menjadi lebih mudah dipahami oleh para siswa. Siswa yang pada awalnya

berfikir bahwa fisika hanyalah identik dengan dengan banyak rumus, tetapi

dengan menggunakan animasi flash fisika diharapkan fisika menjadi mata

pelajaran menyenangkan.

34 Yohanes Surya, http://www.babaflash.com/interview.asp (Wikipedia, 2007)

Page 33: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

21

B. Hasil Belajar Fisika

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar (Learning), seringkali didefinisikan sebagai perubahan yang secara

relatif berlangsung lama yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman.35 Belajar

diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya

interaksi antara individu dan individu dengan lingkungan.36 Witting (1981) dalam

bukunya psychology of learning mendefinisikan belajar sebagai “any relatively

permanent change in an organism’s behavioral that occurs as a result of

experience” (belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam

segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil

pengalaman).37 Pengertian yang berbeda ini didasarkan pada kepercayaan bahwa

tingkah laku lahiriah organisme itu sendiri bukan indikator adanya peristiwa

belajar.

Selain itu belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior

through experiencing).38 Menurut pengertian diatas, belajar merupakan suatu

proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.

Learning is experiencing. The process of learning is doing, reacting,

unergoing,experiencing. Experiencing means living through actual situations and

reactingvigorously to various aspect of those situations for purposes apparent to

the learner. Belajar adalah mengalami sesuatu. Proses belajar adalah berbuat,

beraksi, mengalami, menghayati. Pengalaman berarti menghayati situasi-situasi

yang sebenarnya dan bereaksi dengan sungguh-sungguh terhadap berbagai aspek

situasi itu demi tujuan-tujuan yang nyata bagi pelajar.39

35 Abdul Rahman Shaleh & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam PerspektifIslam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 207.

36 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosda Karya edisi ke dua.2005. h. 5.

37 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), cet.3, h. 61.38 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001) h. 27.39 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara Cet 1, 1995), h. 99.

Page 34: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

22

Menurut Winkel (2005), belajar menurut manusia boleh dirumuskan

sebagai berikut: “suatu aktivitas mental dan psikis, yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap”. Menurut Morgan belajar

adalah tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman-

pengalaman yang lampau. Kingsley mengungkapkan belajar adalah proses dimana

tingkah laku ditimbulkan atau di ubah melalui latihan atau praktek.40

Jadi belajar menempatkan seseorang dari status abilitas yang satu

ketingkat stabilitas yang lain. Mengenai abilitas itu, menurut Bloom dalam

Sudijono meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dikategorikan lebih terinci secara hierarki kedalam enam jenjang kemampuan,

yakni: 41

1. Hafalan (C1)

Jenjang hafalan (ingatan) meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta,

konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajarinya.

2. Pemahaman (C2)

Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi

yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, atau grafik, menerjemahkan

suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis atau sebaliknya,

meramalkan berdasarkan kecendrungan tertentu (eksplorasi dan interpolasi), serta

mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri.

3. Penerapan (C3)

Yang termasuk jenjang penerapan ialah kemampuan menggunakan

prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi

kongkrit.

40 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006), h. 104.

41 Ahmad Sofyan, et.al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN JakartaPress,2006), h.15-18.

Page 35: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

23

4. Analisis (C4)

Jenjang analisis meliputi kemampuan-kemampuan menguraikan suatu

informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur

informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas.

5. Sintesis (C5)

Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk menghubungkan

bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.

Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen, menyusun

karangan (laporan praktikum, artikel, rangkuman), menyusun cara baru untuk

mengklasifikasikan objek-objek, peristiwa dan informasi lainnya.

6. Evaluasi (C6)

Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk

mempertimbangkan nilai suatu perntataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan criteria

tertentu yang ditetapkan.

Hasil belajar efektif berkaitan sikap dan nilai, yang berorientasi pada

penguasaan dan pemilihan kecakapan proses atau metode. Ciri-ciri hasil belajar

ini akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku, seperti: perhatian

terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat kepada guru,dan

sebagainya.

Sedangkan hasil belajar aplikasi (psikomotor), hasil belajar pada ranah

yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindaksetelah

seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Sipson (1956) menyatakan

bahwa belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan

bertindak individu.42

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu

yang terjadi didiri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan

kognitif atau pengetahuan untuk kemudian berpengaruh pada prilaku. Dan prilaku

belajar seseorang yang dipelajari dapat diketahui melalui tes yang pada akhirnya

memunculkan nilai belajar dalam bentuk riil atau non riil.

42 Ibid., h. 23.

Page 36: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

24

Gambar 2.4 Bagan Hasil Belajar

Dari bagan di atas mencerminkan, bahwa hasil belajar diakibatkan oleh

adanya kegiatan evaluasi belajar (tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena

adanya kegiatan belajar. Baik buruknya hasil belajar sangat tergantung dari

pengetahuan dan perubahan prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa

yang dipelajari.

Proses belajar menganjar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media dan penerima

pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi.43 Salah satu cara yang

baik untuk menyerapnya (sebagai gambaran mental) dapat dilakukan dengan cara

menunjukkan wujud kongkrit tentang konsep yang dipelajari tersebut.44

Sedangkan Sudjana, mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.45

Hasil belajar menunjuka pada prestasi belajar, sedangka prestasi belajar itu

merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa.46 Selain

itu juga hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti

proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Dari berbagai pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah hasil yang dicapai oleh siswa, setelah mengalami proses belajar mengajar

dan ditandai dengan adanya perubahan kepandaian, kecakaan, dan tingkah laku

pada diri siswa itu sendiri. Hasil belajar juga akan menumbuhkan pengetahuan

seseoran sehingga ia dapat mempunyai kemampuan berupa keterampilan dan

43 Arif S. Sadiman, et.al., loc.cit., h.11.44 Sutarto, Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto KejadianFisika (AFKF) sebagai

Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,Jakarta: BadanPengembangan dan Penelitian Departemen Pendidikan Nasional, 2005. h. 327-328.

45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2001), h.22.46 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1999), h. 159.

Pengetahuan

Perilaku

Belajar Tes Hasil Belajar

Nilai

Page 37: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

25

membentuk kebiasaan sikap dan cita-cita hidupnya. Proses pembelajaran erat

kaitannya dengan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang monoton, tidak

menarik, cenderung menurunkan hasil belajar. Sebaliknya, proses pembelajaran

yang meningkatkan minat dan aktivitas siswa terhadap suatu pelajaran cenderung

akan meningkatkan hasil belajar mereka.

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:47

a. Faktor internal yang meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis dan aspek

psikologis, yang terdiri dari lima faktor, yaitu:

1) Intelegensi siswa

2) Sikap siswa

3) Bakat siswa

4) Minat siswa

5) Motivasi siswa

b. Faktor eksternal yang terdiri atas dua macam, yakni:

1) Lingkungan sosial

2) Lingkungan non sosial (sarana dan prasarana), termasuk di dalamnya

media pembelajaran

c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi hasil belajar siswa,

karena dalam proses pembelajaran siswalah yang menentukan terjadi atau

tidaknya suatu proses belajar. Untuk belajar siswa menghadapi masalah-masalah

baik internal maupun eksternal. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalah

tersebut, maka ia tidak belajar dengan baik. Dalam penelitian ini, faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar yang dimaksud adalah faktor lingkungan

nonsosial yang meliputi sarana dan prasarana serta faktor pendekatan belajar.

Dalam proses pembelajaran guru menggunakan strategi penggunaan program

adobe flash dengan metode diskusi kelompok.

47 Muhibin Syah, loc.cit, h. 130.

Page 38: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

26

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. Hasil

belajar dapat dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-pengalaman

dengan pertimbangan belajar yang telah dialami peserta didik.

C. Definisi Pendidikan Nilai

Nilai berasal dari bahasa latin “Value” yang berarti nilai. Nilai adalah

keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya. Definisi ini

dikemukakan oleh Allport sebagai ahli psikologi kepribadian.48 nilai kata

Fraenkel adalah “an ide, a concept about what some one thinks important in life”.

Ide atau konsep tentang apa yang difikirkan dan dianggap penting oleh seseorang

ini akan menjadi standar berprilaku. Sedangkan Djahiri menyatakan nilai adalah

sebagai sesuatu yang berharga, baik menurut standar logika, menjadi acuan dan

sistem keyakinan diri dalam kehidupan seseorang.49

Rokesch (dalam Lim Loong Fatt) mendefinisikan nilai sebagai berikut: “A

Value is an enduring belief that a specific mode of conduct or end-state of

existence is personally or socially preferable to an opposite or converse mode of

conduct or end-state of existence”. Secara singkat dapat diartikan nilai adalah

kepercayaan bahwa suatu tindakan atau hasil memiliki suatu kelebihan (baik

secara sosial atau personal) dibandinkan hal lain yang berbeda atau yang menjadi

kebalikannya.50

Selain itu juga nilai dapat didefinisikan sebagai suatu ide yang relatif

konstan tentang suatu prilaku. Nilai tersebut dikembangkan untuk memberikan

filter penting dalam menyeleksi input, menghubungkan pikiran dan perasaan

dengan tindakan disamping mencakup pembahasan sistem pengaturannya.51

48 Rahmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung: ALFABETA. 2004. h. 7&9.49 So’dun Akbar, Pelakonan Sebagai Pendekatan unggulan Dalam Pendidikan Nilai, dalam Jurnal

Pendidikan Nilai. Th1, No 2, Mei 1996. h. 69-70.50 Lim Loong Fatt, Inculcating Values Through Science Pratical Work, makalah disampaikan

dalam seminar International Seminar On Development of Value In Mathematics And ScienceEducation, Faculty of Education, University of Malaya, 3 Agustus 2007, h. 3.

51 Sutarno, Nilai dan Pendekatan Pendidikan Nilai, dalam Jurnal Pendidikan Nilai. Th6, No 1,februari 2000. h. 53.

Page 39: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

27

Lebih tegasnya dapat dikatakan bahwa “values are an inherent part of

educational process at all levels, from the systemic, institutional macro-level,

through the mose-level of curriculum development and management, to the micro-

level of classroom interactions (Le Matias, 1997) where the play a major role in

establishing a sense of personal and social indenoty for the student. secara singkat

dapat diartikan bahwa “Nilai” merupakan bagian tak terpisahkan dalam semua

level proses pendidikan, mulai dari level makro berupa sistem internasional,

melalui level pengembangan kurikulum dengan manajemen, hingga level makro

berupa interaksi dalam kelas, dimana nilai memainkan peran utama dalam

mewujudkan, menimbulkan identitas sosial dan personal pada siswa.52

Karakteristik nilai dapat dilihat dari “Value is an abstract reality”, kata

Ambroise (1987). Nilai yang abstrak itu dapat dilihat dari tiga realisi, yaitu pola

tingkah laku, pola pikiran dan sikap-sikap dari individu atau kelompok.53 Setelah

memahami karakteristik nilai dan pengertian nilai tersebut maka nilai-nilai dapat

disimpulkan sebagai penetapan yang menyangkut kualitas baik atau buruk

terhadap pendidikan maupun terhadap siswa.

Sedangkan pendidikan nilai adalah penanaman dan pengembangan nilai-

nilai dalam diri seseorang. Pendidikan nilai tidak harus merupakan suatu program

atau pelajaran khusus, seperti pelajaran menggambar atau bahasa Inggris, tetapi

lebih merupakan suatu dimensi dari seluruh usaha pendidikan. Dalam dunia

pendidikan seorang pendidik tidak hanya mengembangkan teknologi atau

memtransfer ilmu yang dimiliki, dan keterampilan saja, tetapi juga ingin

mengembangkan aspek-aspek lainnya seperi kepribadian, etika moral dan lain-lain

yang kesemuanya dapat disebut dengan pendekatan nilai.54 Begitupun seperti

yang diungkap oleh Sastrapratedja (kaswardi, 1993:3-4) secara rinci mengatakan:

Perubahan kondisi sosial ekonomi yang dipacu oleh perkembangan ilmu

dan teknologi yang pesat, membawa serta perubahan-perubahan dalam cara

52 Alan J. Bioshop, Vallue in Matematic and Science Education: Silasities And Differences, JurnalISSN 1551-3440, vol. 5, no. 1, The Montana Mathematics Enthusiast.

53 Sumarsono, Pendidikan Nilai: Karakteristik, Peluang,dan pelaksanaan, Jurnal Aneka WidyaSTKIP Singaraja, Edisi Khusus Th. XXXIII September 2000, h. 1.

54 Kaswardi, EM. K. Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000, (Jakarta: PT. Grasindo).1993. h. 3-4.

Page 40: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

28

berfikir, cara menilai, cara menghargai hidup dan kenyataan. Ini semua membawa

kekaburan dimensi nilai yang sebenarnya selalu ada dalam proses perkembangan

masyarakat serta pribadi seseorang.oleh karena itu menjadi tanggung jawab

pendidik untuk (1) melihat implikasi nilai etik dalam setiap proses yang terjadi (2)

membantu untuk berkembangnya nilai-nilai dalam diri seseorang, dan (3)

membantu agar anak didik dapat mengambil sikap dan keputusan dalam

merencanakan kehidupan secara berarti.

Pendidikan nilai dalam pembelajaran merupakan salah satu pendekatan

terpadu karena melibatkan disiplin ilmu agama yang secara bertahap bisa

mempengaruhi terhadap nilai-nilai yang lainnya seperti menurut Einstein, bahwa

sains mengandung lima nilai:55

1. Nilai Praktis

Nilai praktis adalah kandungan nilai yang berhubungan dengan aspek-

aspek manfaat sains untuk kehidupan manusia. Sains telah membuka jalan ke arah

penemuan-penemuan yang manfaatnya langsung dapat digunakan manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Aplikasi (penerapan) sains dalam bidang ini

adalah teknologi.

2. Nilai Religius

Nilai religius merupakan nilai yang dapat membangkitkan rasa percaya

dan menanamkan keyakinan bahwa sesuatu yang ada mesti ada yang menciptakan

dan yang mengatur, yang akhirnya timbul kesadaran adanya Allah. Seorang yang

beragama akan lebih tebal keimanannya kepada Tuhan karena kepercayaan

tentang adanya Tuhan tidak hanya disokong oleh dogma-dogma, ayat-ayat Al-

Qur’an, melainkan juga oleh ratio yang ditunjang oleh segala pengamatan yang

merupakan manifestasi kebesaran Tuhan.

3. Nilai Intelektual

Nilai intelektual adalah kandungan nilai yang mengajarkan kecerdasan

seseorang dalam menggunakan akalnya untuk memahami sesuatu dengan tidak

mempercayai tahayul atau kebenaran mistik, tetapi agar lebih kritis, analitis, dan

55 Suroso Adi Yudianto, Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai, (Bandung: Mugni Sejahtera,2005), h. 13.

Page 41: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

29

kreatif (sikap ilmiah/scientific attitude) terhadap pemecahan masalah yang lebih

efektif dan efisien.

4. Nilai Sosial-Politik

Nilai ini merupakan suatu model menjalin hubungan sesama manusia

makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tetapi senantiasa memerlukan yang

lain dalam melakukan berbagai kegiatan. Di bidang politik, kemajuan sains suatu

negara akan menempatkan negara itu dalam kedudukan politik yang

menguntungkan.

5. Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan adalah kandungan nilai yang dapat memberi inspirasi

atau idea untuk pemenuhan kebutuhan manusia dengan belajar dari prinsip-

prinsip atau aturan-aturan yang berlaku dalam sains.

Walaupun demikian sebutan nilai-nilai tersebut ada unsur kesamaan dan

perbedaan dalam pengertiannya antara ahli yang satu dengan ahli lainnya.

Gambar 2.5 Nilai Sains Menurut Einstein

Science without religion is blind, religion without science is limb

29

kreatif (sikap ilmiah/scientific attitude) terhadap pemecahan masalah yang lebih

efektif dan efisien.

4. Nilai Sosial-Politik

Nilai ini merupakan suatu model menjalin hubungan sesama manusia

makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tetapi senantiasa memerlukan yang

lain dalam melakukan berbagai kegiatan. Di bidang politik, kemajuan sains suatu

negara akan menempatkan negara itu dalam kedudukan politik yang

menguntungkan.

5. Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan adalah kandungan nilai yang dapat memberi inspirasi

atau idea untuk pemenuhan kebutuhan manusia dengan belajar dari prinsip-

prinsip atau aturan-aturan yang berlaku dalam sains.

Walaupun demikian sebutan nilai-nilai tersebut ada unsur kesamaan dan

perbedaan dalam pengertiannya antara ahli yang satu dengan ahli lainnya.

Gambar 2.5 Nilai Sains Menurut Einstein

Science without religion is blind, religion without science is limb

29

kreatif (sikap ilmiah/scientific attitude) terhadap pemecahan masalah yang lebih

efektif dan efisien.

4. Nilai Sosial-Politik

Nilai ini merupakan suatu model menjalin hubungan sesama manusia

makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tetapi senantiasa memerlukan yang

lain dalam melakukan berbagai kegiatan. Di bidang politik, kemajuan sains suatu

negara akan menempatkan negara itu dalam kedudukan politik yang

menguntungkan.

5. Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan adalah kandungan nilai yang dapat memberi inspirasi

atau idea untuk pemenuhan kebutuhan manusia dengan belajar dari prinsip-

prinsip atau aturan-aturan yang berlaku dalam sains.

Walaupun demikian sebutan nilai-nilai tersebut ada unsur kesamaan dan

perbedaan dalam pengertiannya antara ahli yang satu dengan ahli lainnya.

Gambar 2.5 Nilai Sains Menurut Einstein

Science without religion is blind, religion without science is limb

Page 42: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

30

Bishop dalam jurnalnya mengklasifikasikan nilai dalam pendidikan sains,

yakni:56

Tabel 2.1 Nilai dalam sains

SainsRasionalisme

Sebab, penjelasan, alasan hipotetis, abstraksi, pemikiran logis, teoriEmpiris

Atomisme, tujuan, materialisasi, simbolisasi, pemikiran analogis, pengukuran,ketepatan, koherensi, ketertarikan, keterbatasan, identifikasi masalah

KontrolPrediksi, penguasaan masalah, pengetahuan, aturan, paradigma, kondisi aktifitas

KemajuanPertumbuhan, perkembangan pengetahuan secara kumulatif, generalisasi,pemahaman mendalam, alternatif kemungkinan

KeterbukaanArtikulasi, sharing, kredibilitas, kebebasan individu, konstruksi pribadi

MisteriIntuisi, perkiraan, khayalan, keingintahuan, kesan

D. Konsep Energi

Sumber: Tim Abdi Guru. IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta:

Erlangga, 2006)

56 Alan J. Bishop, loc.cit., h. 5.

Page 43: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

31

1. Pengertian Energi

Apa yang kita rasakan setelah mengayuh sepeda? Pasti kita akan merasa

lelah. Mengapa demikian? Kita merasa lelah karena energi yang kita miliki

digunakan untuk mengayuh sepeda. Dari mana energi yang kita miliki? Energi

tersebut berasal dari energi kimia yang terkandung dalam bahan makanan yang

kita makan. Kita tidak akan mampu mengayuh sepeda apabila kita lelah karena

kehabisan energi. Untuk memproleh kembali energi yang telah digunakan, kita

harus makan dan istirahat. Dari peristiwa tersebut dapat disimpulkan bahwa agar

dapat mengerjakan sesuatu diperlukan energi. Agar kita dapat mengayuh sepeda

diperlukan energi. Jadi, energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja/usaha.

Satuan energi dalam SI adalah joule (J). Satuan lain untuk energi adalah kalori

(kal).57

2. Bentuk-Bentuk Energi

Pada pembahasan di atas kita telah menyinggung salah satu bentuk energi

yang terdapat dalam bahan makanan yaitu energi kimia. Selain energi kimia,

masih ada bentuk-bentuk energi lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Energi listrik adalah energi yang timbul karena perpindahan muatan-muatan

listrik. Alat-alat yang dapat menghasilkan energi listrik, diantaranya baterai,

aki dan generator.

b. Energi panas (kalor) adalah energi yang dihasilkan oleh gerakan partikel

penyusun benda. Misalnya, kalor setrika dan magic jar.

c. Energi cahaya adalah energi yang dihasilkan oleh gelombang

elektromagnetik. Misalnya, energi cahaya matahari, dan cahaya lampu darurat

(emergency light).

d. Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran benda. Misalnya,

suara bunyi telepon.

e. Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan oleh bahan-bahan radioaktif.

Dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listik dan pembuatan bom

nuklir.

57 Tim Abdi Guru, IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 27.

Page 44: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

32

f. Energi kimia adalah energi yang dimiliki oleh zat karena reaksi kimia.

Misalnya, energi kimia pada makanan.

g. Energi biogas adalah energi yang memanfaatkan kotoran ternak seperti sapi,

kambing, kerbau, dan ayam sebagai sumber gas metana. Dapat dimanfaatkan

untuk gas bahan bakar, misalnya untuk bahan bakar penerangan dan

pengganti bahan bakar untuk kompor.58

3. Perubahan Bentuk Energi

Apabila kita memanaskan air dengan menggunakan kompor minyak tanah,

maka energi kimia yang terkandung dalam minyak tanah berubah menjadi energi

panas pada air. Ternyata, energi dapat berubah bentuk. Perubahan bentuk energi

dari satu bentuk kebentuk lain disebut konversi energi.59 Energi akan tampak

ketika berubah bentuk, misalnya dalam peristiwa-peristiwa berikut ini.

a. Energi listrik dirubah menjadi energi gerak pada penggunaan blender untuk

melumatkan buah.

b. Dalam peristiwa menghidupkan senter terjadi perubahan energi kimia dalam

baterai menjadi energi cahaya sehingga bisa menerangi ruangan yang gelap.

c. Saat menggunakan setrika terjadi perubahan energi listrik menjadi energi

panas (kalor).

d. Saat sepeda dikayuh lampu sepeda akan menyala. Karena terjadi perubahan

dari energi listrik menjadi energi cahaya.

4. Energi Mekanik

Energi mekanik pada suatu benda adalah tetap asalkan tidak ada gaya luar

yang dikerjakan pada benda tersebut. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum

kekekalan energi mekanik dan secara matematis dapat dirumuskan:60

EM = Ep + Ek = tetap

Dengan:

EM = energi mekanik (J)

58 Ibid, h. 28-29.59 Ibid, h. 38.60 Ibid, h. 37-38.

Page 45: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

33

Ep = energi potensial (J)

Ek = energi kinetik benda (J)

Hukum kekekalan energi dinyatakan bahwa “energi tidak dapat diciptakan

dan tidak dapat dimusnahkan, dan energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke

bentuk lain”.61

Energi mekanik terdiri atas energi potensial dan energi kinetik:

a) Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena benda itu

bergerak. Misalnya, seorang pemain sepak bola menendang bola yang semula

diam. Apa yang terjadi saat bola tersebut ditendang? Tentu saja bola

bergerak. Bola yang diam tidak mempunyai energi kinetik, sedangkan bola

yang bergerak memiliki energi kinetik. Secara matematis energi kinetik

dirumuskan:62

2

21 mvk

dengan:

Ek = energi kinetik benda (J)

m = massa benda (kg atau g)

v = kecepatan benda (m/s)

Dari persamaan tersebut diketahui bahwa makin besar kecepatan

benda, makin besar energi kinetik benda.

b) Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena posisi atau

kedudukannya. Misalnya, buah apel yang tergantung pada pohonnya lalu

jatuh ke bawah dikatakan memiliki energi potensial, karena buah apel

memiliki energi karena letaknya di atas pohon dan karet yang diregangkan

lalu dilepaskan mampu terlempar ke ujung ruangan dikarenakan karet

memiliki energi karena sifatnya yang elastis. Energi potensial dapat dibagi

menjadi dua kelompok yaitu energi potensial gravitasi dan energi potensial

61 Ibid, h. 40.62 Ibid, h. 35-36.

Page 46: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

34

elastis. Untuk energi potensial gravitasi, dapat dihitung besarnya dengan

persamaan:63

mghp

dengan:

Ep = energi potensial (J)

m = massa benda (kg atau g)

g = gravitasi (m/s2)

h = tinggi benda terhadap bidang acuan (m)

5. Sumber-Sumber Energi

Sumber energi dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber energi dengan

persediaan terbatas di alam ini dan suatu saat akan habis apabila terus

menerus kita pakai, contohnya bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan

gas alam.

b) Sumber energi yang dapat diperbaharui adalah sumber energi dengan jumlah

yang tidak terbatas di alam. Sumber energi ini diantaranya adalah energi

angin, air, pasang surut air laut, matahari, biogas, dan nuklir.

6. Kandungan Nilai Dalam Pembelajaran Konsep Energi

Berdasarkan konsep energi dapatlah dikemukakan beberapa kandungan

nilainya, sebagai berikut:

a) Energi merupakan salah satu sumber kehidupan di muka bumi ini, seandainya

jika tidak ada energi pasti tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini. Maka

sebagai manusia kita wajib bersyukur kepada Allah yang telah memberikan

berbagai macam nikmat energi yang telah diberikan Allah kepada manusia.

Karena kalau manusia tidak bersyukur, Allah akan memberikan azab kepada

manusia yang tidak bersyukur, seperti yang terlihat akhir-akhir ini seringnya

63 Ibid, h. 34-35.

Page 47: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

35

terjadi bencana alam disebabkan oleh manusia itu sendiri, karena tidak

bersyukur terhadap kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah.

b) Dengan adanya sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui maupun yang

tidak dapat diperbaharui, manusia harus menghemat pemakainya. Karena

sumber energi tidak untuk dipakai pada masa sekarang saja, tetapi untuk

dipakai pada masa depan. Boros terhadap sesuatu dalam agama termasuk

temannya syaitan dan Allah tidak menyukai kepada hal-hal yang berlebih-

lebihan.

c) Akhir-akhir ini makin marak pencurian energi listrik oleh pihak-pihak yang

tidak bertanggung jawab disebabkan mereka ingin memakai energi listrik

secara gratis. Padahal menurut agama mencuri listrik juga termasuk perbuatan

tercela dan energi listrik tersebut bukan hak milik mereka.

d) Tuhan Yang Maha Esa menciptakan berbagai energi yang ada di bumi ini

untuk memudahkan manusia dalam kelangsungan hidupnya, contohnya di

dalam makanan menyimpan energi kimia untuk kita beraktivitas.

e) Setia benda memiliki energi potensial, diumpamakan bahwa setiap diri

manusia memiliki potensi sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

f) Setiap kesuksesan harus disertakan dengan kerja keras yang besar seperti

halnya energi mekanik, berbanding lurus dengan potensi dari diri manusia

disertai usaha yang semaksimal mungkin. Sebagaimana Tuhan menjelaskan

bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu

sendidri yang akan merubahnya.

g) Nilai praktis (manfaat) dalam konsep energi diantaranya adalah:

h) Energi listrik dimanfaatkan untuk menyalakan lampu, peralatan elektronik,

ataupun menggerakkan mesin-mesin industri.

i) Energi bunyi dimanfaatkan untuk menikmati suara musik yang merdu

j) Energi biogas dimanfaatkan sebagi sumber gas metana

k) Energi panas dimanfaatkan untuk menyetrika

l) Energi angin dimanfaatkan untuk membuat pembangkit listrik

m) Energi nuklir dimanfaatkan untuk menciptakan bom nuklir dan pembangkit

listrik tenaga nuklir.

Page 48: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

36

n) Energi air dimanfaatkan untuk membuat pembangkit listrik tenaga air.

o) Energi biogas dimanfaatkan untuk bahan bakar penerangan di daerah yng

belum terjangkau oleh PLN dan pengganti bahan bakar kompor.

E. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, dilakukan juga oleh Indah

Lestari dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Software

Macromedia Flash MX sebagai media Chemo-edutainment (CET) pada

pembelajaran dengan pendekatan Chemo-entrepenership (CEP) terhadap hasil

belajar fisika siswa SMP pokok materi Pengukuran”64, tahun 2007, Universitas

Negeri Semarang Fakultas MIPA Jurusan Fisika, telah memberi kesimpulan

bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan Software Macromedia Flash MX

sebagai media Chemo-edutainment (CET) pada pendekatan Chemo-

entrepeneurship (CEP) berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa pada

konsep pengukuran. Besarnya kontribusi pembelajaran dengan memanfaatkan

Software Macromedia Flash MX sebagai media Chemo-edutainment (CET) pada

pendekatan Chemo-entrepeneurship (CEP) terhadap hasil belajar fisika siswa

pada konsep hukum newton adalah 30,69%.

Asnik Yanatun juga dalam skripsinya yang berjudul “pembelajaran fisika

dengan media komputer progam flash MX pokok bahasan tatasurya65 di SMS

Assalam semester 1 tahun ajaran 2005/2006”, FKIP, Universitas Negeri

Surakarta, menyimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran

fisika menggunakan media grafis dan media komputer terhadap hasil belajar fisika

pokok bahasan tatasurya, dan ada perbedaan pengaruh antara minat belajar fisika

siswa kategori tinggi dan rendah terhadap hasil belajar fisika siswa pokok bahasan

tatasurya. Dari uji komparasi antar baris diperoleh bahwa pengajaran dengan

64 Indah Lestari, Pengaruh Pemanfaatan Software Macromedia Flash MX sebagai mediaChemo-edutainment (CET) pada pembelajaran dengan pendekatan Chemo-entrepenership (CEP)terhadap hasil belajar fisika siswa SMP pokok materi Pengukuran”, tahun 2007, UniversitasNegeri Semarang Fakultas MIPA Jurusan Fisika

65 Asnik Yanatun “Pembelajaran Fisika Dengan Media Komputer Progam Flash MxPokok Bahasan Tatasurya di SMS Assalam semester 1 tahun ajaran 2005/2006”, FKIP,Universitas Negeri Surakarta

Page 49: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

37

media komputer lebih efektif bila dibandingkan dengan pengajaran dengan

menggunakan media grafis dan dari uji komparasi antar kolom diperoleh bahwa

minat belajar fisika siswa kategori tinggi lebih berpengaruh tehadap hasil belajar

fisika siswa dibandingkan minat belajar fisika siswa kategori rendah.

M. Zakiudin Al-Fauri dalam skripsinya yang berjudul “pengaruh media

audiovisual dalam bentuk VCD terhadap motivasi dan prestasi belajar sains

biologi pokok bahasan fotosintesis”66, tahun 2008, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, menyimpulkan bahwa motivasi belajar sains-Biologi siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media VCD lebih tinggi dari pada

motivasi belajar sains-Biologi siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa

menggunakan media VCD. Ada perbedaan prestasi belajar sains-Biologi yang

cukup signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

media VCD dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa

menggunakan media VCD. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media VCD memiliki motivasi dan prestasi belajar yang lebih baik

daripada siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan media VCD.

Nu’man Yasir dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan

Multimedia Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Senyawa

Hidrokarbon”67, tahun 2008, program studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan

IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari pemanfaatan

multimedia khususnya program powerpoint, VCD, Program flash, terhadap hasil

belajar kimia siswa pada bahasan senyawa hidrokarbon.

Nicolaus Dolly Simon Kusdwiutomo dalam tesisnya yang berjudul

“pengaruh pembelajaran fisika dengan media powerpoint disertai animasi dan

modul dilengkapi alat peraga terhadap prestasi belajar fisika ditinjau dari

66 M. Zakiudin Al-Fauri “Pengaruh Media Audiovisual Dalam Bentuk VCD Terhadap MotivasiDan Prestasi Belajar Sains Biologi Pokok Bahasan Fotosintesis”, tahun 2008, UIN SunanKalijaga Yogyakarta

67 Nu’man Yasir “Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa PadaPokok Bahasan Senyawa Hidrokarbon”, tahun 2008, Pend. Kimia, Jurusan Pendidikan IPA,UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 50: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

38

kreativitas siswa (studi kasus konsep gerak melingkar pada siswa kelas X

semester I di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007)”68, 2008,

Program Studi Pendidikan Sains, Minat Utama Fisika, Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh

pembelajaran fisika dengan media powerpoint disertai animasi dan modul

dilengkapi alat peraga terhadap prestasi belajar fisika (xrerata powerpoint = 82,15

> xrerata modul = 67,45) dan terdapat pengaruh yang signifikan pada prestasi

belajar fisika antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan rendah, serta

terdapat interaksi pengaruh antara pembelajaran fisika dengan media power point

disertai animasi, modul dlengkapi alat peraga dan kreativitas siswa.

F. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan salah satu usaha yang dapat mengubah kepribadian dan

tingkah laku setiap individu. Dalam prosesnya terjadi interaksi yang dilakukan

oleh guru dan siswa, baik didalam maupun diluar kelas dengan menggunakan

berbagai sumber belajar. Belajar bukan hanya merupakan usaha untuk mendapat

pengetahuan semata, namun juga merupakan usaha seseorang agar terjadi

perubahan pada dirinya. Perubahan yang dihasilkan setelah proses belajar dapat

dilihat dari perubahan tingkah laku, bertambahnya pengetahuan, keterampilan dan

sikap, serta bertanggung jawab dan mandiri. Dalam kegiatan belajar mengajar

siswa harus diarahkan dan dibantu untuk mencapai tujuan pendidikan dan hasil

belajar yang baik pada dirinya.

Materi fisika energi memuat teori-teori yang mengharuskan siswa untuk

memahami konsep, jika penyajian materi hanya dengan metode ceramah saja

maka akan menimbulkan kebosanan dalam diri siswa, karena metode ceramah ini

merupakan komunikasi satu arah saja. Oleh karena itu, diperlukan suatu media

yang dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar, karena media selain

68 Nicolaus Dolly Simon Kusdwiutomo “Pengaruh Pembelajaran Fisika Dengan MediaPowerpoint Disertai Animasi Dan Modul Dilengkapi Alat Peraga Terhadap Prestasi BelajarFisika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa (studi kasus konsep gerak melingkar pada siswa kelas Xsemester I di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007)”, 2008, Prodi PendidikanSains, Minat Utama Fisika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Page 51: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

39

berfungsi sebagai stimulus informasi dan pengetahuan, juga untuk meningkatkan

keserasian dalam penerimaan informasi. Media ini terintegrasi dalam proses

belajar mengajar. Media presentasi dengan tampilan slide presentasi yang menarik

dapat digunakan untuk membantu guru dalam penyampaian materi tersebut.

Karena materi pengukuran juga membutuhkan simulasi secara visual bergerak

untuk menjelaskan contoh-contoh yang abstrak, maka program adobe flash dapat

membantu untuk membuat presentasi dengan simulasi dan animasi yang menarik.

Penggunaan media presentasi dengan program adobe flash diharapkan

dapat merangsang kemampuan siswa untuk berpikir secara kreatif dan

menyeluruh, terciptanya proses pembelajaran yang efektif, efisien, dan

menyenangkan, serta siswa akan termotivasi untuk mempelajari fisika sehingga

mampu mengerjakan soal-soal fisika. oleh karena itu, jika penyajian materi

dengan menggunakan program adobe flash dapat dilakukan dengan baik, maka

akan berimplikasi dengan hasil belajar fisika yang lebih baik juga.

Gambar 2.6 Skema Kerangka Berpikir

Hasil Belajar < KKM

Kejenuhan Belajar Di Kelas

Pembelajaran Dengan Program Adobe Flash

Guru

Kondisi Belajar Menyenangkan

Siswa

Hasil Belajar > KKM

Page 52: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

40

G. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh pemanfaatan

program adobe flash terhadap hasil belajar fisika pada konsep energi”.

Page 53: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuasi eksperimen (quasi-exsperiment research) karena melibatkan

penggunaan kelompok subjek secara utuh dalam eksperimen yang sudah

terbentuk secara alami dalam kelas daripada menentukan subjek secara random

untuk perlakuan eksperimen. Eksperimen ini biasa juga disebut eksperimen semu.

Karena berbagai hal, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel1. Dalam

metode ini terdapat dua kelompok. Kelompok eksperimen yang akan diberi

perlakuan khusus (variabel yang akan diuji akibatnya) yaitu pemanfaatan dengan

menggunakan program adobe flash, dan kelompok kontrol yang akan diberi

perlakuan dengan menggunakan media gambar.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

kelompok kontrol pretest-posttest acak (randomized pretest-posttest control group

design) yang divisualisasikan sebagai berikut:2

Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Tes Awal (Pretes) Variabel Bebas Tes Akhir (Posttes)

Eksperimen1T Xe 2T

Kontrol1T Xk 2T

Keterangan :

E = Kelompok eksperimen.

K = Kelompok kontrol

Xe = Perlakuan terhadap kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan media

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2005), h. 207

2 Nana Syaodih Sukmadinata, Ibid., h. 204

Page 54: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

42

42

presentasi program adobe flash dalam proses pembelajaran fisika.

Xk = Perlakuan terhadap kelas kontrol yaitu dengan menggunakan media

gambar dalam proses pembelajaran fisika.

1T = Tes awal (pretest) terhadap kedua kelompok (eksperimen dan kontrol).

2T = Tes akhir (posttest) terhadap kedua kelompok (eksperimen dan kontrol).

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs. Islamiyah Ciputat. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Maret semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir penelitian.

1. Tahap persiapan

Sebelum melaksanakan penelitian, langkah awal pada tahap ini adalah

pengurusan surat izin dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Langkah selanjutnya

adalahh observasi tempat, selanjutnya membuat instrumen penelitian berdasarkan

kisi-kisi soal yang telah dibuat, serta menyusun RPP.

Langkah selanjutnya yaitu melakukan koordinasi dengan pihak sekolah

dalam hal ini guru bidang studi yang bersangkutan untuk melaksanakan uji coba

instrumen. Setelah itu analisis data uji coba instrumen untuk menentukan soal-

soal yang akan digunakan dalam penelitian (pretest dan posttest). Analisis data

hasil uji coba instrumen merupakan langkah terakhir pada tahap persiapan

sebelum melakukan penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Langkah awal pada tahap ini adalah menentukan 2 kelompok sampel, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, selanjutnya diadakan tes awal

(pretest) terhadap kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal hasil

analisis data uji coba instrumen penelitian. Kemudian kegiatan pembelajaran

dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media presentasi program Adobe

Flash pada kelas eksperimen pada konsep energi. Sedangkan kelas kontrol yaitu

Page 55: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

43

43

dengan menggunakan media gambar. Setelah proses pembelajaran selesai,

diadakan tes akhir (posttest) dengan menggunakan soal yang sama ketika tes awal

(pretest).

3. Tahap akhir penelitian

Langkah pertama dalam tahap ini adalah melakukan analisis data hasil tes

awal (pretest) dan tes akhir (posttest) kedua kelompok penelitian. Analisis

dilakukan dengan menggunakan uji statistik. Setelah itu dilakukan penarikan

kesimpulan yang merupakan langkah akhir pada tahap ini.

Page 56: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

44

44

Gambar 3.1. Bagan Tahap Prosedur Penelitian

Tahap persiapansebelum penelitian

Survey tempat

Penyusunan instrumenpenelitian dan RPP

Uji coba instrumen

Analisis data hasil ujicoba instrumen

Tahap pelaksanaanpenelitian

Pretest

KBM

Posttest

Tahap akhirpenelitian

Analisis dan hasilpenelitian

Penarikan kesimpulan

Kelompok eksperimen menggunakanprogram adobe flash

Kelompok kontrol menggunakanmedia gambar

Page 57: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

45

45

E. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan

variabel terikat.

X = Pemanfaatan Proram Adobe Flash.

Y = Hasil Belajar Fisika Siswa.

F. Populasi dan Sampel

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Islamiyah

Ciputat, dan populasi terjangkau seluruh siswa kelas VIII MTs Islamiyah Ciputat.

Sampel yang digunakan adalah kelas VIII.1 (untuk kelompok eksperimen) dan

kelas VIII.2 (untuk kelompok kontrol) semester genap tahun ajaran 2010/2011

diambil dari populasi terjangkau secara purposive sampling.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling. Pengambilan

sampel dengan teknik purposive sampling adalah suatu teknik yang dilakukan

bertujuan untuk menentukan kelas yang sudah ditentukan sesuai dengan tujuan

penelitian.3 Sehingga peneliti dapat memperoleh hasil penelitian sesuai dengan

prosedur yang telah dipilih dalam desain penelitian.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berupa tes hasil belajar fisika yang berbentuk objektif (pilihan ganda) berjumlah

20 soal, dengan 4 alternatif jawaban

I. Instrumen Penelitian

Instrumen pada suatu penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Dalam penelitian ini digunakan instrumen tes hasil belajar

fisika. Tes hasil belajar merupakan tes yang digunakan untuk mengukur sejauh

mana siswa menguasai materi yang telah diberikan. Jenis tes yang digunakan

3 Nana Syaodih Sukmadinata, Ibid., h. 254

Page 58: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

46

46

adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda pada materi energi dengan 5 indikator

yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan dan aplikasi. Sebelum tes ini

diujikan terhadap sampel penelitian, maka terlebih dahulu diujikan terhadap

sampel lain untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diuji coba. Data hasil uji

coba dianalisis yaitu validitas butir soal, reliabilitas instrumen, tingkat kesukaran

butir soal, dan daya pembeda.

1. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kesahihan atau keabsahan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid

apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Rumus

yang digunakan untuk menguji validitas butir soal yaitu rumus korelasi biserial

antara skor butir soal nomor i dengan skor total. Rumus ini digunakan karena

skor setiap item soal sama, jika item soal dijawab benar diberi skor satu dan jika

item soal dijawab salah diberi skor nol.4 Rumus yang digunakan tersebut adalah:5

qipi

StXtXirbis(i)

Keterangan:

bis(i)r : koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor total

iX : rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i

tX : rata-rata skor total semua responden

St : standar deviasi skor total semua responden

pi : proporsi jawaban benar untuk butir nomor i

qi : proporsi jawaban salah untuk butir nomor i

4 Suharsimi Arikunto., Dasar-dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta: Bumi aksara, 2008), h. 76.5 Ahmad Sofyan, et. Al, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN JakartaPress, 2006), h. 109

Page 59: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

47

47

2. Reliabilitas instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik Kuder

Richardson 20 (KR20), yaitu sebagai berikut:6

2

t

ii2

ti s

qps1k

kr

k : jumlah item dalam instrumen

ip : proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

iq : 1 - pi

st2 : varians total

3. Tingkat kesukaran item

Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif yang hasil

hitungnya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab

benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Rentang indeks

menunjukkan semakin mudah butir soal, karena dapat dijawab benar oleh

sebagian besar atau seluruh siswa. Untuk menghitung tingkat kesukaran item

dapat digunakan rumus.7

NBP

Keterangan:

P : proporsi (indeks kesukaran)

B : jumlah siswa yang menjawab benar

N : Jumlah peserta tes

Dalam penelitian ini kriteria tingkat kesukaran diklasifikasikan sebagai

berikut:

0,76P Mudah 0,751 – 0,755 = Sedang

0,75P0,25 Sedang 0,756 – 0,759 = Mudah

6 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,(Bandung : ALFABETA, 2008), h. 185-1867 Ahmad Sofyan, et. Al, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN JakartaPress, 2006), h. 103

Page 60: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

48

48

0,24P Sukar 0,241 – 0,245 = Sukar

0,246 – 0,249 = Sedang

4. Daya Pembeda Soal

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang

pandai. Rumusnya adalah:8

N.0,5BbBaD

Keterangan:

Ba : jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas

Bb : jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah

N : jumlah peserta tes kelompok atas dan bawah

Daya pembeda yang baik adalah: D > 0,30.

J. Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan teknik analisis statistik yang akan digunakan, terlebih

dahulu memeriksa keabsahan sampel yaitu dengan menggunakan uji normalitas

dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, terlebih dahulu data

dilakukan uji normalitas. Uji normalitas menggunakan uji Chi-Kuadrat.

Ho : populasi berdistribusi normal

Ha : populasi berdistribusi tidak normal

Kriteria uji normalitas:

Jika tabelo LL maka sampel berdistribusi normal pada taraf signifikansi 0,05α .

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum kita membandingkan

dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya

8 Ahmad Sofyan, at. Al, op.cit., h. 104

Page 61: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

49

49

perbedaan data dasar (ketidakhomogenan kelompok yang dibandingkan)9. Ada

beberapa rumus yang digunakan salah satunya yaitu Uji Fisher;

1

21

212

n-nX-Xn

S

Keterangan:2

1S : varians terbesar

22S : varians terkecil

Ho : sampel homogen

Ha : sampel tidak homogen

Kriteria uji homogenitas:

Jika, tabelhit FF , maka sampel bersifat homogen.

3) Uji Hipotesis Statistik Parametik

Jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji

parametrik dengan menguji hipotesis statistik menggunakan rumus uji-t dengan

taraf signifikan 0,05α , sebelumnya perlu diketahui peningkatan hasil belajar

diperoleh dari nilai N-gain:10

pretesskoridealskorpretesskorposttestskorgainN

Dengan kategori perolehan:

G tinggi : nilai (g) > 0,7

G sedang : nilai 0,7 > g > 0,3

G rendah : nilai (g) < 0,3

Selanjutnya perhitungan uji-t dengan rumus sebagai berikut:11

yxSYXt

9 Prof. Dr. H. Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar Dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2007) h.275-27610 David E. Meltzer, “Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual LearningGains”, (Canada : Departement of Physics and Astronomy Low a State University, 2000),http://www.physics.iastate.edu/pertalks/aapt-guelph-00.ppt. 01/09/2009, h. 811 Russeffendi, op.cit., h. 279

Page 62: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

50

50

Dengan:

2

1122

nynxnynx

yxS x-y

Keterangan:

22 xxx

22 yyy

x : rata-rata kelompok ajar kelompok X

y : rata-rata hasil belajar kelompok Y

xn : jumlah sampel kelompok X

yn : jumlah sampel kelompok Y

yxS : galat baku12

K. Hipotesis StatistikHipotesis yang digunakan dalam peneltian ini adalah:

21a

210

μμ:Hμμ:H

Dengan:

1μ : rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan program adobe flash

pada konsep fisika energi

2μ : rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media gambar pada

konsep fisika energi

12 Ibid.,

Page 63: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Belajar (Pretest) Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar

fisika pada kelompok eksperimen, diketahui bahwa dari 30 siswa yang dijadikan

sampel diperoleh nilai antara 25-31 sebanyak 3 siswa, 32-38 sebanyak 7 siswa,

39-45 sebanyak 7 siswa, 46-52 sebanyak 3 siswa, 53-59 sebanyak 4 siswa, dan

60-66 sebanyak 6 siswa. Sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai

antara 20-26 sebanyak 4 siswa, 27-33 sebanyak 4 siswa, 34-40 sebanyak 8 siswa,

41-47 sebanyak 6 siswa, 48-54 sebanyak 3 siswa, dan 55-61 sebanyak 5 siswa. 1

Untuk lebih jelasnya tentang diskripsi hasil belajar pretest kelompok

eksperimen dan kontrol diatas, dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:

Histogram Hasil Belajar Pretest

0123456789

20-27 28-35 36-43 44-51 52-59 60-67

Skor Hasil Belajar

Jum

lah

Sisw

a

Eksperimenkontrol

Gambar 4.1 Histogram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan kontrol

1 Lampiran 15, h. 110.

Page 64: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

51

Berdasarkan gambar 4.1 terlihat jelas bahwa batang tertinggi yang

menyatakan nilai terbanyak pada kelompok eksperimen berada pada rentang skor

32-38 dan 39-45 dengan banyaknya siswa yang mendapat nilai pada interval

tersebut adalah 7 orang.2 Sedangkan batang tertinggi yang menyatakan nilai

terbanyak pada kelompok kontrol berada pada rentang skor 34-40 dengan

banyaknya siswa yang mendapat nilai pada interval tersebut adalah 8 orang.3

Hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar fisika pada

kelompok eksperimen, diketahui bahwa dari 30 siswa yang dijadikan sampel

diperoleh nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 65, nilai rata-rata sebesar 45,73,

simpangan baku 11,85 dan varians 130,57. Sedangkan untuk kelompok kontrol,

diketahui bahwa dari 30 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 20

dan nilai tertinggi 60, nilai rata-rata sebesar 40,5, simpangan baku 11,29 dan

varians 131,72. 4

Untuk lebih jelasnya, deskripsi data statistika hasil belajar pretest

kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini:

Histogram Hasil Statistika Pretest

25

65

45.73

11.85

130.57

20

60

40.5

11.29

131.72

0

20

40

60

80

100

120

140

terendah tertinggi rata-rata simp. baku varians

Nilai Statistik

Jum

lah

Skor

eksperimenkontrol

Gambar 4.2 Histogram Hasil Statistika Pretest Eksperimen dan Kontrol

2 Lampiran 15, h. 110.3 Lampiran 15, h. 113.4 Lampiran 15, h. 113.

Page 65: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

52

Berdasarkan gambar 4.2 terlihat jelas perbedaan hasil statistika antara

kelompok eksperimen dan kontrol. Selisih nilai terendah sebesar 5, selisih nilai

tertinggi sebesar 5, selisih rata-rata sebesar 5,23, selisih simpangan baku sebesar

0,54, sedangkan selisih varians sebesar -1,15.

2. Hasil Belajar (Postest) Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar

fisika pada kelompok eksperimen, diketahui bahwa dari 30 siswa yang dijadikan

sampel diperoleh nilai antara 55-61 sebanyak 2 siswa, 62-68 sebanyak 4 siswa,

69-75 sebanyak 2 siswa, 76-82 sebanyak 6 siswa, 83-89 sebanyak 8 siswa, dan

90-96 sebanyak 8 siswa. Sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai

antara 50-56 sebanyak 4 siswa, 57-63 sebanyak 7 siswa, 64-70 sebanyak 8 siswa,

71-77 sebanyak 2 siswa, 78-84 sebanyak 5 siswa, dan 85-91 sebanyak 4 siswa. 5

Untuk lebih jelasnya tentang diskripsi hasil belajar postest kelompok

eksperimen dan kontrol diatas, dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini:

Histogram Hasil Belajar Postest

0123456789

55-61 62-68 69-75 76-82 83-89 90-96

Skor Hasil Belajareksperimenkontrol

Gambar 4.3 Histogram Hasil Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

5 Lampiran 15, h. 110.

Page 66: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

53

Berdasarkan gambar 4.3, terlihat jelas bahwa batang tertinggi yang

menyatakan nilai terbanyak pada kelompok eksperimen berada pada rentang skor

90-96 dengan banyaknya siswa yang mendapat nilai pada interval tersebut adalah

8 orang.6 Sedangkan batang tertinggi yang menyatakan nilai terbanyak pada

kelompok kontrol berada pada rentang skor 64-70 dengan banyaknya siswa yang

mendapat nilai pada interval tersebut adalah 8 orang.7

Hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar fisika pada

kelompok eksperimen diketahui bahwa dari 30 siswa yang dijadikan sampel

diperoleh nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 95, nilai rata-rata sebesar 80,9,

simpangan baku 11,48 dan varians 121,95. Sedangkan untuk kelompok kontrol

diketahui bahwa dari 30 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 50

dan nilai tertinggi 90, nilai rata-rata sebesar 69,1, simpangan baku 11,5 dan

varians 137,47. 8

Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil belajar posttes kelompok

eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini:

Histogram Hasil Statistika Postest

55

9580.9

11.48

121.95

50

90

69.1

11.5

137.47

020406080

100120140160

terendah tertinggi rata-rata simp. baku varians

Nilai Statistika

Jum

lah

Skor

eksperimenkontrol

Gambar 4.4 Histogram Hasil Statistika Postest Eksperimen dan Kontrol

6 Lampiran 15, h. 117.7 Lampiran 15, h. 120.8 Lampiran 15, h. 110.

Page 67: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

54

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar

fisika kelas eksperimen, dari 30 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai rata-

rata pretest 45,73 dan postest 80,9, simpangan baku pretest 11,85 dan postest

11,48. Hasil perhitungan tes hasil belajar fisika kelas kontrol, dari 30 siswa yang

dijadikan sampel diperoleh nilai rata-rata pretest 40,5 dan postest 69,1, simpangan

baku pretest 11,29 dan postest 11,50.9

Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil belajar pretest dan postest kelas

eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.5 dibawah ini:

Rekapitulasi Hasil Belajar

0

20

40

60

80

100

120

140

160

terendah tertinggi rata-rata median modus range simp.baku

varians

Nilai Statistika

Jum

lah

Skor

pretest eksperimenpretest kontrolpostest eksperimenpostest kontrol

Gambar 4.5 Histogram Rekapitulasi Hasil Belajar

9 Lampiran 15, h. 110.

Page 68: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

55

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Belajar

Hasil PerhitunganEksperimen Kotrol

Pretest Postest Pretest Postest

Nilai Terendah 25 55 20 50

Nilai Tertinggi 65 95 60 90

Rata-Rata 45,73 80,9 40,5 69,1

Median 45 85 40 70

Modus 35 85 45 60

Range 40 40 40 40

Simpangan Baku 11,85 11,48 11,29 11,50

Varian 130,57 121,95 131,72 137,47

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis

a. Hasil Uji Normalitas Tes Hasil Belajar

Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji Chi-

Kuadrat. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila

memenuhi kriteria 2hitung 2

tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat

kepercayaan tertentu.

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( = 0.05) dengan

derajat kebebasan (dk) = 5, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel

penelitian berdistribusi normal karena memenuhi kriteria 2hitung 2

tabel.10

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest Postes

DataEksperimen Kontrol

Kesimpulanpretest postest pretest postest

N 30 30 30 30 Data

Berdistribusi

Normal

2hitung 8,324 6,393 5,624 6,778

2tabel 11,070 11,070 11,070 11,070

10 Lampiran 15, h. 109-123.

Page 69: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

56

b. Hasil Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan

atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan

populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini dalah uji Fisher.

Kriteria pengujian ini digunakan, yaitu kedua kelompok sampel dinyatakan

homogen apabila H0 diterima pada rentang Fhitung ≤ Ftabel.

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% ( = 0.05) dengan

derajat kebebasan (dk) = 5, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel

penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria Fhitung ≤

Ftabel.11

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen

Statistik

SE(t)2 (pretest) 141,03

SE(t)2 (postest) 98,41

Fhitung 1,43

Ftabel 1,9

Kesimpulan Homogen

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol

Statistik

SE(t)2 (pretest) 127,57

SE(t)2 (postest) 132,30

Fhitung 1,04

Ftabel 1,9

Kesimpulan Homogen

11 Lampiran 15, h. 123-124.

Page 70: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

57

5. Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang

signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan skor pretest

kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut:

Dari perhitungan data diperoleh nilai thitung sebesar 1,75 dan ttabel 2,00.

Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung berada di daerah

penerimaan Ho, yaitu –ttabel thitung ttabel atau -2,00 1,75 2,00. Dengan

demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf kepercayaan 0.95, hal ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

skor pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok

kontrol.12

Tabel 4.5 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Keterangan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Jumlah Sampel 30 30

28,9 41,9

s2 141,03 127,57

t-hitung 1,75

t-tabel 2,00

Kesimpulan Tidak Berbeda

b. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Postest

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah skor postest kelompok

eksperimen yang diajar dengan menggunakan media adobe flash lebih besar

secara signifikan dibandingkan dengan skor postest kelompok kontrol yang yang

diajar dengan media gambar.

Dari perhitungan data diperoleh nilai thitung sebesar 4,26 dan ttabel 2,00.

Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung berada di daerah

penerimaan Ha, yaitu –ttabel thitung atau 2,00 4,26. Dengan demikian Ha

12 Lampiran 15, h. 124-126.

Page 71: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

58

diterima dan Ho ditolak pada taraf kepercayaan 0.95 hal ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor postest kelompok

eksperimen dengan rata-rata skor postest kelompok kontrol.13

Tabel 4.6 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Keterangan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Jumlah Sampel 30 30

80,9 69,1

s2 98,41 132,30

t-hitung 4,26

t-tabel 2,00

Kesimpulan Berbeda

6. Hasil Uji Normal Gain

Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunkan alat

pengumpul data berupa test objektif pilihan ganda. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pretest-postest desain, maka data yang disajikan untuk kedua

kelompok sampel tersebut digolongkan menjadi data hasil pretest dan postest dari

kedua kelompok tersebut.

Peningkatan pemahaman konsep fisika siswa diperoleh dari normal gain.

Adapun nilai rata-rata normal gain dari pemahaman konsep fisika siswa kelompok

eksperimen sebesar 0,70 dan kelompok kontrol sebesar 0,50. Dari nilai tersebut

dapat dikatakan bahwa rata-rata normal gain pada kelompok eksperimen lebih

besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selain itu, berdasarkan hasil uji-t

dengan taraf kepercayaan 95 % ( = 0.05), diperoleh normal gain pada kelompok

eksperimen berbeda secara signifikan dari kelompok kontrol (thitung = 2,22 dan

ttabel ( = 0.05) = 2,00).

Kategori peningkatan pemahaman konsep fisika siswa diperoleh dari

penghitungan normal gain peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada

kelompok eksperimen secara umum termasuk kategori tinggi (0,70), sedangkan

13 Lampiran 15, h. 126-127.

Page 72: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

59

pada kelompok kontrol peningkatan pemahaman konsep fisika siswanya termasuk

sedang (0,50).14

Tabel 4.7 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Normal Gain

Keterangan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Jumlah Sampel 30 30

0,70 0,50

s2 0,13 0,12

t-hitung 2,22

t-tabel 2,00

kesimpulan Berbeda

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa siswa yang diajar

dengan menggunakan program adobe flash memiliki kenaikan nilai rata-rata lebih

tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan media gambar. Kedua kelompok

tersebut berada pada distribusi normal, baik pada hasil uji pretest maupun

postestnya. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengujian persyaratan analisis pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang menyatakan bahwa 2hitung 2tabel

dengan nilai 2tabel pada taraf kepercayaan 95% sebesar 11,070.

Selain itu kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol bersifat

homogen, berdasarkan hasil uji pretest dan postest, yang menyatakan bahwa

Fhitung ≤ Ftabel dengan nilai Ftabel pada taraf kepercayaan 95% sebesar 1,9.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji–t, pada taraf

kepercayaan 95%. Hasil uji kesamaan dua rata-rata pretest dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest

kelompok eksperimen dengan skor pretest kelompok kontrol, diperoleh nilai

thitung sebesar 1,75 dan nilai ttabel = 2,00. Hasil pengujian yang diperoleh

menunjukkan bahwa nilai thitung berada di daerah penerimaan Ho, yaitu –ttabel

thitung ttabel atau -2,00 1,75 2,00. Dengan demikian Ho diterima dan Ha

ditolak pada taraf kepercayaan 95% hal ini menunjukkan bahwa tidak dapat

14 Lampiran 15, h. 127-129.

Page 73: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

60

perbedaaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen

dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol.

Sedangkan berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata postest, dilakukan

untuk mengetahui apakah skor postest kelompok eksperimen yang diajar

menggunakan media komik lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan

skor postest kelompok kontrol yang diajar dengan media gambar, diperoleh nilai

thitung sebesar 4,26 dan nilai ttabel = 2,00. Hasil pengujian yang diperoleh

menunjukkan bahwa nilai thitung berada di daerah penerimaan Ha, yaitu –ttabel

thitung atau 2,00 4,26. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf

kepercayaan 95% hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang

signifikan antara rata-rata skor postest kelompok eksperimen dengan rata-rata

skor postest kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil uji normal gain, diketahui rata-rata normal gain dari

pemahaman konsep fisika siswa kelompok eksperimen sebesar 0,70 dan

kelompok kontrol sebesar 0,50. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata

normal gain pada kelompok eksperimen lebih besar jika dibandingkan dengan

kelompok kontrol. Hal ini senada dengan penelitian Indah Lestari yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar fisika siswa pada konsep

pengukuran.15 Namun perbedaannya kecil, hal ini dikarenakan model pembelajaran

yang digunakan pada kedua kelompok identik.

Berdasarkan hasil uji –t dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh nilai

thitung sebesar 2,22 dan nilai ttabel = 2,00. Hasil pengujian yang diperoleh

menunjukkan bahwa ttabel thitung atau 2,00 2,22. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa normal gain pada kelompok eksperimen berbeda secara

signifikan dari kelompok kontrol.

15 Indah Lestari, Pengaruh Pemanfaatan Software Macromedia Flash MX sebagai mediaChemo-edutainment (CET) pada pembelajaran dengan pendekatan Chemo-entrepenership (CEP)terhadap hasil belajar fisika siswa SMP pokok materi Pengukuran”, Skripsi UIN SyarifHidayatullah Jakarta tahun 2007,

Page 74: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

61

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang diakukan, dapat dilihat bahwa hasil tes

sebelum pembelajaran (pretest) diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen

sebesar 45,73 dan kelompok kontrol sebesar 40,5. Adapun hasil tes setelah

pembelajaran (postest) diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 80,9

dan kelompok kontrol sebesar 69,1. Dari hasil analisis tampak terdapat pengaruh

pemanfaatan program adobe flash terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep

energi bernuansa nilai.

Saya Menyatakan bahwa penelitian ini berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa karena dari sekian banyak penelitian relevan yang memperkuat kembali

terhadap penelitian ini bahwa pemanfaatan adobe flash berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa. Seperti dalam skripsinya Asnik Yanatun “pembelajaran fisika

dengan media komputer program adobe flash pada pokok bahasan tata surya”

menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan mengunakan adobe flash

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Indah Lestari dalam skripsinya “

pengaruh pemanfaatan software flash MX terhadap hasil belajar fisika pada

pokok materi pengukuran”. Menyimpulkan bahwa pemanfaatan adobe flash

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Nu’man Yasir dalam skripsinya

“pengaruh pemanfaatan multimedia berupa adobe flash terhadap hasil belajar

siswa pada pokok bahasan hidrokarbon”. Menyimpulkan bahwa terdapat

pengaruh positif dari pemanfaatan multimedia dalam program adobe flash

terhadap hasil belajar siswa

Selain hasil belajar yang baik, siswa merasa termotivasi dan aktif selama

proses pembelajaran. Masing-masing siswa bekerja sesuai dengan tugas yang

diberikan oleh kelompoknya. Dari mereka ada yang mencari referensi di buku

paket, ada yang menyusun jawaban. Hal ini senada dengan penelitian yang

dilakukan oleh Amalia Sholihat dengan skripsinya yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan program adobe flash Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada

Konsep Sistem Koloid”.16 Yang menyatakan bahwa penggunaan program adobe

16 Amelia Solihat, Efektifitas Penggunaan Adobe Flash Terhadap Hasil Belajar Kimia SiswaPada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana, (Skripsi FITK UIN Jakarta, 2007), h. 73.

Page 75: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

62

flash pada tata nama senyawa kimia sederhana membuat siswa merasa termotivasi

dan aktif dalam pembelajaran.

Page 76: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimana telah

diuraikan pada bab IV, maka dapat dikatakan bahwa pemanfaatan program adobe

flash berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep energi.

B. Saran

Untuk meningkatkan hasil penelitian selanjutnya maka penulis

memberikan saran agar mendapatkan hasil yang lebih baik, sebaiknya

memperhatikan prosedur penelitian, instrumen penelitian, dan model

pembelajaran.

Gambaran secara umum untuk pihak-pihak tertentu yang ingin melakukan

penelitian sejenis. Agar dapat memberikan fasilitas belajar yang lebih baik dari

yang telah ada, serta menambah perangkat komputer baik sofware atau hardware

sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih maksimal dan benar.

Page 77: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

65

DAFTAR PUSTAKA

Adi Yudianto, Suroso. Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai, (Bandung:Mugni Sejahtera, 2005)

Adobe Creative Team (Author), Adobe Flash CS3 Professional Classroom in aBook Instructor Notes,http://ptgmedia.pearsonemg.com/.../promo/FLASH_cib_instructor-notes.pdf. 13/04/2009

Akbar, So’dun. Pelakonan Sebagai Pendekatan unggulan Dalam Pendidikan Nilai,dalam Jurnal Pendidikan Nilai. Th1, No 2, Mei 1996

Alami, Fikri (2005). Pembuatan Media Pembelajaran dengan Macromdia FlashMX 2004”. http://www.unila.ac.id, 23/07/2009

Anderson, Ronald H. Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005)

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Cet.V,

Arsyad, Azhar. Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997)

Asnik Yanatun “Pembelajaran Fisika Dengan Media Komputer Progam FlashMx Pokok Bahasan Tatasurya di SMS Assalam semester 1 tahun ajaran2005/2006”, FKIP, Universitas Negeri Surakarta

Bioshop, Alan J. Vallue in Matematic and Science Education: Silasities AndDifferences, Jurnal ISSN 1551-3440, vol. 5, no. 1, The MontanaMathematics Enthusiast.

Daryanto, Belajar Komputer Animasi Macromedia Flash, (Bandung : YramaWidya, cet. IV, 2008)

Enterprise, Jubilee. Flash CS3, (Jakarta ; Elex Media Komputindo, cet. 1, 2007)

Faturarohma, Pupuh & Sobri Sutukno. Strategi Belajar Melalui PenanamanKonsep Umum dan Konsep Alam (Bandung: PT Rafika Aditama, 2007)

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1999)

Hamalik, Oemar. Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), CetKe-7

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001)

Page 78: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

66

Hidayat, Syarif. Adobe Flash, http://www.klik-m.com/tip-trik/tip-animasi/117-adobe-flash,, 15/05/2009

Indah Lestari, Pengaruh Pemanfaatan Software Macromedia Flash MX sebagaimedia Chemo-edutainment (CET) pada pembelajaran dengan pendekatanChemo-entrepenership (CEP) terhadap hasil belajar fisika siswa SMPpokok materi Pengukuran”, tahun 2007, Universitas Negeri SemarangFakultas MIPA Jurusan Fisika

Kaswardi, EM. K. Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000, (Jakarta: PT.Grasindo).1993

Lestari, Indah. pengaruh pemanfaatan software macromedia flash MX sebagaimedia Chemo-edutainment (CET) pada pembelajaran dengan pendekatanChemo-entrepenership (CEP) terhadap hasil belajar fisika siswa SMP pokokmateri Pengukuran, (Universitas Negeri Semarang : Fakultas MIPA jurusanFisika, 2007)

Lim Loong Fatt, Inculcating Values Through Science Pratical Work, makalahdisampaikan dalam seminar International Seminar On Development ofValue In Mathematics And Science Education, Faculty of Education,University of Malaya, 3 Agustus 2007

Louis Cohen, A Guide to Teaching Practice, (London and Newyork : ReutledgeFalmer Taylor and Fracis Group, 2006)

M. Zakiudin Al-Fauri (2008). Pengaruh Media Audiovisual Dalam Bentuk VCDTerhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Sains Biologi Pokok BahasanFotosintesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mubarok, Fakhri. Efektivitas Media Pembelajaran Fisika Melalui Adobe FlashPada Pokok Bahasan Energi untuk SLTP, (Skripsi UNJ, 2004)

Mulyana, Rahmat. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung: ALFABETA.2004

Nasution, S. Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara Cet 1, 1995)

Nu’man Yasir (2008) Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Terhadap Hasil BelajarKimia Siswa Pada Pokok Bahasan Senyawa Hidrokarbon, Pend. Kimia,Jurusan Pendidikan IPA, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Abdi Guru, TIM. IPA Terpadu Untuk Kelas VII SMP, (Jakarta: Erlangga, 2006)

Rohman, Apa Sebenarnya Flash itu?, http://Sinauflash.blogspot.com, 15/05/2009

Rohman, Manfaat Flash dalam Dunia Pendidikan,http://www.sinauflash.blogspot.com, 15/05/2009

Page 79: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

67

Sadiman, Arief S. Media Pendidikan, (Jakarta : Grafindo Persada, 2007)

Sadiman, Arif S. Media Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatannya,(Jakarta: Raja Grafindo, 2003)

Shaleh, Abdul Rahman & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantardalam Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004)

Siahaan, Sudirman. Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalamKegiatan Pembelajaran” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.20 TahunXI, April 2007

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 104.

Sofyan, Ahmad. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UINJakarta Press,2006)

Sucipto, Wasis. Eksperimen Pembelajaran Konsep Kalor Menggunakan PeralatanSederhana”, Jurnal Pendidikan Fisika Internasional, Volume 3, Nomor 2,Juli 2005

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja RosdaKarya,2001)

Sumarsono, Pendidikan Nilai: Karakteristik, Peluang,dan pelaksanaan, JurnalAneka Widya STKIP Singaraja, Edisi Khusus Th. XXXIII September 2000

Surya, Yohanes. http://www.babaflash.com/interview.asp (Wikipedia, 2007)

Susilana, Rudi & Cepi Riyana. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009)

Sutarno, Nilai dan Pendekatan Pendidikan Nilai, dalam Jurnal Pendidikan Nilai.Th6, No 1, februari 2000

Sutarto, Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto Kejadian Fisika(AFKF) sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikandan Kebudayaan,Jakarta: Badan Pengembangan dan Penelitian DepartemenPendidikan Nasional, 2005

Syah, Muhibin. Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), cet.3

Triwahono, Teknologi Informasi dan Komunikasi, http://Smp68jkt.org,13/04/2009.

Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja RosdaKarya edisi ke dua. 2005

Page 80: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

68

Wenly Julita, Perkembangan Teknologi Media Presentasi,http://wenlist.multiply.com, 13/04/2009

Yunita, Triani. Adobe Flash vs Macromedia. http://www.my.opera.com.,15/05/2009

Page 81: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

BIODATA PENULIS

MUHAMMAD HARTATO dilahirkan di kota

Indramayu, Jawa Barat pada tanggal 16 Oktober 1985,

anak ke-4 dari 4 bersaudara pasangan Bapak Rodin dan Ibu

Cayem. Saat ini tinggal di Jl. WR. Supratman No. 34 Rt.

01/05 Cempaka Putih, Ciputat, Tangerang Selatan 15412

Menamatkan pendidikan dasarnya di:

SD N III Tegalsembadra Balongan, Indramayu pada tahun 1998, setelah itu ia

melanjutkan studinya di SLTP N 2 Balongan, Indramayu dan lulus tahun 2001,

kemudian melanjutkan di MAS Daar El-Kutub Bayah Barat, Bayah Lebak dan

lulus pada tahun 2004. Sekarang ia menamatkan pendidikan S1 (Sarjana

Pendidikan) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika.

Page 82: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

UJI REFERENSI

Nama : Mohammad Hartato

NIM : 104016300478

Judul Skripsi : Pengaruh Pemanfaatan Program Adobe Flash

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep

Energi Bernuansa Nilai.

Pembimbing : 1. Drs. Zamris Habib, M. Si.

2. Iwan Permana Suwarna, M. Pd.

No Referensi KeteranganPemb. I Pemb. II

BAB I1 Fakhri Mubarok, Efektivitas Media Pembelajaran

Fisika Melalui Adobe Flash Pada Pokok BahasanEnergi untuk SLTP, (Skripsi UNJ, 2004), h. 13.

2 Rudi Susilana & Cepi Riyana., MediaPembelajaran: Hakikat, Pengembangan,Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CVWacana Prima, 2009), h. 1.

3 Indah lestari, Pengaruh Pemanfaatan SoftwareMacromedia Flash MX Sebagai Media Chemo-Edutainment (Cet) Pada Pembelajaran DenganPendekatan Chemo-Entrepenership (Cep)Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Smp PokokMateri Pengukuran, (Universitas NegeriSemarang : Fakultas MIPA jurusan Fisika, 2007),h. 20http://www.scribd.com/doc/50091904/sKRIPSI-kIMIA

BAB II1 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1997), h. 32 Ronald H. Anderson, Pemilihan Dan

Pengembangan Media Untuk Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994). h. 59

3 Arief S. Sadiman, et. Al., Media Pendidikan,(Jakarta : Grafindo Persada, 2007), h. 6

4 Sudirman Siahaan, “Media Pembelajaran:Pemahaman dan Pemanfaatannya dalam KegiatanPembelajaran ”Jurnal Pendidikan danKebudayaan, No.20 Tahun XI, April 2007. h. 76-77.

5 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung:PT Citra Aditya Bakti, 1994), Cet Ke-7, h.1.

6 Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, StrategiBelajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan

Page 83: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

Konsep Alam (Bandung: PT Rafika Aditama,2007),h. 68.

7 Arif S. Sadiman, et.al., Media Pendidikan:Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta:Raja Grafindo, 2003), h. 82.

8 Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, loc.cit.9 Oemar Hamalik, loc.cit.10 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: PT.

Grafindo Persada, 2004), Cet. V, h. 24-25.11 Sudirman Siahaan, loc.cit.12 Wenly Julita, “Perkembangan Teknologi Media

Presentasi”,http://wenlist.multiply.com/journal/item/313/04/2009

13 http://blog.ub.ac.id/dejoker/2010/03/21/adobe-flash/

14 nznz”, http://Smp68jkt.org, 13/04/2009, h.415 Syarif Hidayat. “Adobe Flash”, http://www.klik-

m.com/tip-trik/tip-animasi/117-adobe-flash,15/05/2009

16 Daryanto, Belajar Komputer AnimasiMacromedia Flash, (Bandung : Yrama Widya,cet. IV, 2008), h. 9

17 Ilham Agung Prasetyo, 2009. “Pembuatan MediaPembelajaran dengan Macromdia Flash MX2004”.http://ilhamprasetyo-ilhamagungprasetyo.blogspot.com/2009/05/pembuatan-media-pembelajaran-dengan.html,23/07/2009

18 Yunita, Triani. “Adobe Flash vs Macromedia”.http://my.opera.com/triani/blog/2009/05/15/adobe-flash-vs-macromedia. 15/05/2009

19 Fikri Alami, loc.cit20 Daryanto, op.cit., h.1021 Rohman, “Apa Sebenarnya Flash itu?”,

http://Sinauflash.blogspot.com, 15/05/200922 Rohman, “Manfaat Flash dalam Dunia

Pendidikan”,http://sinauflash.blogspot.com/2009/03/manfaat-flash-dalam-dunia-pendidikan.html15/05/2009

23 Yohanes Surya,http://www.babaflash.com/interview.asp(Wikipedia, 2007)http://tech.dir.groups.yahoo.com/group/babaflash/message/8041.

24 Abdul Rahman Shaleh & Muhibin Abdul Wahab,Psikologi Suatu Pengantar dalam PerspektifIslam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 207.

25 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,Bandung : PT Remaja Rosda Karya edisi ke dua.2005. h. 5.

26 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT.

Page 84: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

Logos Wacana Ilmu, 1999), cet.3, h. 61.27 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,

(Jakarta : Bumi Aksara, 2001) h. 27.28 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar,

(Jakarta: Bumi Aksara Cet 1, 1995), h. 99.29 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan

Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2006), h. 104.

30 Ahmad Sofyan, et.al., Evaluasi Pembelajaran IPABerbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN JakartaPress,2006), h.15-18

31 Arif S. Sadiman, et.al., loc.cit., h.11.32 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar,

(Bandung: Remaja Rosda Karya,2001), h.2233 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran

(Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1999), h. 15934 Muhibin Syah, loc.cit, h. 13035 Rahmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan

Nilai, Bandung: ALFABETA. 2004. h. 7&9.36 Suroso Adi Yudianto, Manajemen Alam Sumber

Pendidikan Nilai, (Bandung: Mugni Sejahtera,2005), h. 13.

37 Budi Prasodjo dkk, Teori dan Aplikasi FisikaUntuk SMP Kelas 1, (Jakarta: Yudistira, 2003), h.27

38 Indah Lestari, Pengaruh Pemanfaatan SoftwareMacromedia Flash MX sebagai media Chemo-edutainment (CET) pada pembelajaran denganpendekatan Chemo-entrepenership (CEP)terhadap hasil belajar fisika siswa SMP pokokmateri Pengukuran”, tahun 2007, UniversitasNegeri Semarang Fakultas MIPA Jurusan Fisika

39 Asnik Yanatun “Pembelajaran Fisika DenganMedia Komputer Progam Flash MX PokokBahasan Tatasurya di SMS As-salam semester 1tahun ajaran 2005/2006”, FKIP, UniversitasNegeri Surakarta

40 M. Zakiudin Al-Fauri “Pengaruh MediaAudiovisual Dalam Bentuk VCD TerhadapMotivasi Dan Prestasi Belajar Sains BiologiPokok Bahasan Fotosintesis”, tahun 2008, UINSunan Kalijaga Yogyakarta

41 Nu’man Yasir “Pengaruh PemanfaatanMultimedia Terhadap Hasil Belajar Kimia SiswaPada Pokok Bahasan Senyawa Hidrokarbon”,tahun 2008, Pend. Kimia, Jurusan PendidikanIPA, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian

Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005), h. 207

2 Suharsimi Arikunto., Dasar-dasar evaluasi

Page 85: PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL

pendidikan,(Jakarta: Bumi aksara, 2008), h. 76.3 Ahmad Sofyan, et. Al, Evaluasi Pembelajaran

IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN JakartaPress, 2006), h. 109

4 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikanpendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,(Bandung : ALFABETA, 2008), h. 185-186

5 Ahmad Sofyan, at. Al, op.cit., h. 1046 Prof. Dr. H. Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar

Dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2007) h. 275-276

7 Prof. Dr. H. Agus Irianto, op.cit., h. 279BAB IV

1 I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi, PengaruhPembelajaran dan Penalaran Formal terhadapPenguasaan Konsep Fisika dan Sikap IlmiahSiswa SMA Negeri 4 Singaraja, (Jurnal Penelitiandan Pengembangan Pendidikan LembagaPenelitian Undiksha, April 2008), h.27

2 Amelia Solihat, Pengaruh pembelajaran kimiadengan menggunakan media presentasi programAdobe Flash Terhadap Hasil Belajar Kimia SiswaPada Konsep sistem koloid, (Skripsi FITK UINJakarta, 2009), h. 73.

Jakarta, 6 Mei 2011Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Zamris Habib, M. Si.NIP. 130 695 192

Iwan Permana Suwarna, M. Pd.NIP. 197805042009011013