pengaruh motivasi dan pengetahuan terhadap keaktivan …

119
PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN KADER POSYANDU DI DESA HELVETIA KECAMATAN SUNGGAL TAHUN 2019 SKRIPSI Oleh ANNISA FADHILLA NST NIM. 151000219 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2019 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP

KEAKTIVAN KADER POSYANDU DI DESA HELVETIA

KECAMATAN SUNGGAL TAHUN 2019

SKRIPSI

Oleh

ANNISA FADHILLA NST

NIM. 151000219

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP

KEAKTIVAN KADER POSYANDU DI DESA HELVETIA

KECAMATAN SUNGGAL TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

ANNISA FADHILLA NST

NIM. 151000219

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

i

Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap

Keaktivan Kader Posyandu di Desa Helvetia

Kecamatan Sunggal 2019

Nama Mahasiswa : Annisa Fadhilla Nasution

Nomor Induk Mahasiswa : 151000219

Departemen : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Tanggal Lulus: 13 Agustus 2019

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

ii

Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal : 13 Agustus 2019

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : dr. Heldy B.Z., M.P.H.

Anggota : 1. dr. Fauzi, S.K.M.

2. dr. Rusmalawaty, M.Kes.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

iii

Pernyataan Keaslian Skripsi

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh

Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktivan Kader Posyandu di Desa

Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019” beserta seluruh isinya adalah benar

karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

kelimuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam

daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Medan, Agustus 2019

Annisa Fadhilla Nasution

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

iv

Abstrak

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM), yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,

dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

motivasi dan pengetahuan terhadap keaktivan kader posyandu di Desa Helvetia

kecamatan Sunggal. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif yang

bertujuan untuk mendeskripsikan masalah yang ada di posyadu Desa Helvetia

Kecamatan Sunggal. Populasi penelitian ini adalah seluruh kader posyandu

pengambilan sampel dengan cara total populasi. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap keaktivan kader

variabel yaitu insentif (p=0,018) dan pengetahuan (p=0,010),) sedangkan tidak

memiliki hubungan yang signifikan penghargaan (p=0,075), tanggung jawab

(p=0,401), pekerjaan itu sendiri (p=0,563), hubungan interpersonal (p=0,324) dan

lingkungan (p=0,348). Diharapkan petugas kesehatan memberikan pelatihan

tentang program dan kegiatan posyandu kepada kader secara berkelanjutan

bagi kader sehingga mampu meningkatkan pengetahuan maupun

keterampilan, sehingga timbul rasa percaya diri dan tanggung jawab dalam

diri kader.

Kata kunci: Motivasi, keaktivan kader

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

v

Abstract

Posyandu is a form of community-based health effort (UKBM), which is managed

from, by, for and with the community, in organizing health development, in order

to empower the community and provide facilities to the community in obtaining

health services. This study aims to determine the effect of motivation and

knowledge on the activeness of posyandu cadres in Helvetia Village, Sunggal sub-

district. This type of research was a quantitative descriptive that aims to describe

the problems that exist in the village of Helvetia posyadu Sunggal District. The

population of this research was all posyandu cadres in the sample collection by

means of the total population. The results showed that the variables that had a

significant influence on the activeness of the cadre variables were incentives (p =

0.018) and knowledge (p = 0.010), whereas they did not have a significant

relationship of appreciation (p = 0.075), responsibility (p = 0.401), the work itself

(p = 0.563), interpersonal relationships (p = 0.324) and the environment (p =

0.348). It was expected that health workers provide training on posyandu

programs and activities to cadres on an ongoing basis for cadres so that they

were able to increase their knowledge and skills, so that self-confidence and

responsibility within cadres arises.

Keywords: Motivation, liveliness of cadres

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

vi

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah

yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktivan Kader

Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019”. Skripsi ini

adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes., selaku Ketua Departemen Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara.

4. dr. Heldy B.Z., M.P.H., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan, arahan, dan masukan

kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

vii

5. dr. Fauzi, S.K.M., selaku Dosen Penguji I selaku yang telah meluangkan

waktu dan pikiran dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. dr. Rusmalawaty, M.Kes., selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan

waktu dan pikiran dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU atas ilmu yang telah

diajarkan selama ini kepada penulis.

8. Pegawai dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terkhusus Dian Afriyanti.

9. Sugiarno, selaku Kepala Desa Helvetia yang telah memberikan izin dan

membantu penulis untuk melakukan penelitian di Puskesmas serta seluruh

pegawai kantor Kepala Desa yang telah banyak membantu penulis selama

melakukan penelitian.

10. Teristimewa untuk orang tua (Khairul Rizal Nasution, S.Pd dan Sitti Rahmah,

S.Pd, M.Si) yang telah memberikan kasih sayang yang begitu besar dan

kesabaran dalam mendidik dan memberi dukungan kepada penulis.

11. Terkhusus untuk saudari (Atika Zahra Nst) yang telah memberikan semangat

kepada penulis dan juga saudara (Al-Faraby, S.K.M.).

12. Teman-teman terdekat (Novi, Lala, Syafii, Baginda, Bayu, dan Baim)

13. Kepada teman – teman “Dekatreis” yang senantiasa mendukung penulis

dalam hal apapun.

14. Seluruh Pengurus dan Anggota Lembaga Kesenian Universitas Sumatera

Utara yang telah mendukung dan mendoakan penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh

sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

viii

semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat

bagi pembaca.

Medan, Agustus 2019

Annisa Fadhilla Nasution

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

ix

Daftar Isi

Halaman

Halaman Persetujuan i

Halaman Penetapan Tim Penguji ii

Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi iii

Abstrak iv

Abstract v

Kata Pengantar vi

Daftar Isi ix

Daftar Tabel xii

Daftar Gambar xiii

Daftar Lampiran xiv

Daftar Istilah xv

Riwayat Hidup xvi

Pendahuluan 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 6

Tujuan Penelitian 7

Tujuan umum 7

Tujuan khusus 7

Manfaat Penelitian 7

Tinjauan Pustaka 9

Konsep Dasar Posyandu 9 9 Definisi dan karakteristik Pb 5

Definisi posyandu 9

Tujuan posyandu 9

Sasaran posyandu 9

Fungsi posyandu 10 13

Manfaat posyandu 11

Kegiatan posyandu 12

Tingkat pelayanan posyandu 18

Kader Posyandu 20

Definisi dan konsep kader posyandu 20

Peran dan tugas kader posyandu 21

Proses pemilihan kader posyandu 23

Keaktivan Kader 23

Motivasi 24 Pengertian motivasi 24

Teori motivasi dua faktor Frederick Herzberg 24

Pengetahuan 29

Definisi pengetahuan 29

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

x

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktivan

Kader Posyandu 32 Kerangka Konsep 34

Hipotesis 34

Metode Penelitian 36

Jenis Penelitian 36

Lokasi dan Waktu Penelitian 36

Populasi dan Sampel 36

Variabel dan Definisi Operaional 37

Metode Pengumpulan Data 38

Metode Pengukuran 38

Metode Analisis Data 40

Hasil Penelitian 41

Gambaran Umum Desa Helvetia 41

Data geografi 41

Gambaran umum Posyandu 41 Deskripsi Karakteristik Responden 42

Distribusi responden berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan,

dan status perkawinan. 42

Analisis Univariat 43

Deskripsi responden berdasarkan motivasi 43

Deskripsi responden berdasarkan penghargaan terhadap kader 43

Deskripsi responden berdasarkan tanggung jawab 44

Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan itu sendiri 44

Deskripsi responden berdasarkan hubungan interpersonal 44

Deskripsi responden berdasarkan lingkungan 44

Deskripsi responden berdasarkan imbalan 44

Deskripsi responden berdasarkan pengetahuan 46

Deskripsi responden berdasarkan keaktivan kader 46

Analisis Bivariat 47 Hasil uji statistik bivariat umur, pendidikan, pekerjaan

dan status perkawinan 49

Analisis Multivariat 49

Pembahasan 52

Keaktivan Kader Posyandu 52 Pengaruh Penghargaan terhadap Keaktivan Kader Posyandu 53

Pengaruh Tanggung Jawab terhadap Keaktivan Kader Posyandu 55

Pengaruh Pekerjaan itu Sendiri terhadap Keaktivan Kader Posyandu 56

Pengaruh Hubungan Interpersonal terhadap Keaktivan Kader

Posyandu 57

Pengaruh Lingkungan terhadap Keaktivan Kader Posyandu 58

Pengaruh Imbalan terhadap Keaktivan Kader Posyandu 59 Pengaruh Pengetahuan terhadap Keaktivan Kader Posyandu 60

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

xi

Kesimpulan dan Saran 62

Kesimpulan 62

Saran 62

Daftar Pustaka 64

Lampiran 68

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

xii

Daftar Tabel

No Judul Halaman

1 Daftar Meja Posyandu 17

2 Tingkat Perkembangan Posyandu 19

3 Aspek Pengukuran Variabel Motivasi 39

4 Aspek Pengukuran Variabel Pengetahuan 39

5 Aspek Pengukuran Variabel Keaktivan 40

6 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Umur Responden

Pendidikan, Pekerjaan dan Status Perkawinan

42

7 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi 45

8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Motivasi

Keseluruhan

46

9 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengetahuan 46

10 Deskripsi Responden Berdasarkan Keaktivan Kader 46

11 Hasil Uji Chai Square 48

12 Hasil Uji Statistik Bivariat Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan

Status Perkawinan

49

13 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 50

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

xiii

Daftar Gambar

No Judul Halaman

1 Kerangka konsep 34

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

xiv

Daftar Lampiran

Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian 68

2 Master Data 75

3 Output Data SPSS

82

4 Surat Permohonan Izin Penelitian 94

5 Surat Izin Penelitian 95

6

Surat Selesai Penelitian 96

7 Dokumentasi Penelitian 97

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

xv

Daftar Istilah

AKABA Kematian Anak Balita

AKB Angka Kematian Bayi

AKI Angka Kematian Ibu

BGM Bawah Garis Merah

BKM Bina Keluarga Balita

IMD Inisiasi Menyusui Dini

KB Keluarga Berencana

KEK Kurang Energi Kronis

KIA Kesehatan Ibu dan Anak

KMS Kartu Menuju Sehat

KRR Kesehatan Reproduksi Remaja

MMD Musyawarah Masyarakat Desa

NKKBS Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PMT Pemberian Makanan Tambahan

PUS Pasangan Usia Subur

P4K Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

TOGA Taman Obat Keluarga

UKBM Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

UP2K Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

xvi

Riwayat Hidup

Annisa Fadhilla Nasution lahir pada tanggal 09 Juni 1997 di Medan,

Provinsi Sumatera Utara. Beragama Islam, bertempat tinggal di Perumnas

Helvetia Kecamatan Medan Helvetia. Penulis merupakan anak pertama dari dua

bersaudara dari pasangan Bapak Khairul Rizal Nasution dan Ibu Sitti Rahmah.

Pendidikan formal penulis dimulai dari TK Mandiri di Kota Medan lulus

pada Tahun 2003, pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Percobaan Kota

Medan lulus pada Tahun 2009, Sekolah Menengah Pertama di SMPS PERTIWI

lulus pada Tahun 2012, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 3 Medan lulus

pada Tahun 2015, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi

S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara. Selama kuliah penulis aktif di Lembaga Kesenian USU pada Tahun 2015-

2019 yang telah mengikuti event Internasional yaitu Indonesia Malaysia Thailand

Growth Triangle dan event Nasional Pekan Seni Mahasiswa Nasional di Jogja

dalam bidang budaya pada Tahun 2016 dan 2019.

Medan, Agustus 2019

Annisa Fadhilla Nasution

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

1

Pendahuluan

Latar Belakang

Posyandu adalah bentuk usaha agar terwujudnya masyarakat yang sehat.

Posyandu merupakan wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM), yang dikelola dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan

bersama masyarakat, untuk memberdayakan masyarakat dan membantu

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Tipe pelayanan

Posyandu bersifat terpadu, hal ini berfungsi untuk mempermudah dan

menguntungkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang lengkap pada

waktu yang tepat dan tempat yang baik. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara

teratur dan saling terhubung serta saling memperkuat antar kegiatan dan program

agar pelayanan di Posyandu terus berjalan dan sesuai dengan situasi/kebutuhan

masyarakat sekitar posyandu dan pada setiap kegiatannya tetap memanfaatkan

sumber daya masyarakat sekitar (Kemenkes RI, 2011).

Posyandu menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas, yaitu

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi,

imunisasi, dan penanggulangan diare. Kegiatan Posyandu ini menggambarkan

tingkat kemandirian dan peran serta masyarakat, juga menggambarkan kepedulian

(perilaku) masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan

(Depkes RI, 2006).

Setiap kegiatan Posyandu akan dilakukan oleh kader dan mendapat

bimbingan teknis dari petugas kesehatan. Kriteria menjadi Kader Posyandu terdiri

dari anggota masyarakat yang bersedia, mampu, dan bisa meluangkan waktu

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

2

untuk melaksanakan kegiatan Posyandu dengan sukarela. Kader dipilih dari

masyarakat dengan cara merundingkan dengan masyarakat lain pada saat

pembentukkan Posyandu. Menurut Depkes RI (2006) jumlah kader di setiap

Posyandu sejumlah 5 (lima) orang sesuai dengan jumlah kegiatan utama yang

akan dilaksanakan di Posyandu dengan sistem pelayanan 5 meja atau 5 langkah

kegiatan, yaitu: 1) Pendaftaran; 2) Penimbangan; 3) Pencatatan/pengisisan Kartu

Menuju Sehat (KMS); 4) Penyuluhan ; 5) Pelayanan kesehatan.

Peranan kader sangat penting karena kader bertanggungjawab atas

pelaksanaan program Posyandu, bila kader tidak aktif maka pelaksanaan kegiatan

Posyandu juga menjadi tidak baik dan akibatnya status gizi bayi (balita) tidak

dapat dideteksi secara cepat dengan jelas. Hal ini akan berpengaruh signifikan

dalam tingkat keberhasilan program Posyandu khususnya dalam memantau

tumbuh kembang balita (Andira, 2012).

Keaktivan kader di sini sangat menentukan keberlangsungan dan

perkembangan Posyandu, di pihak lain masih besar jumlah kader tidak aktif, yaitu

kader yang terdaftar tetapi tidak melaksanakan dan tidak terlibat dalam kegiatan

Posyandu. Untuk membangun Posyandu yang memiliki kualitas baik diperlukan

kader-kader yang profesional dan memiliki kompetensi yang memadai.

(Adisasmito, 2007). Dibutuhkan juga perbaikan dan pengembangan peran kader

dalam setiap kegiatan Posyandu dengan cara melakukan pembinaan profesional

oleh petugas yang terkait.

Motivasi dinilai sangat penting dalam meningkatkan keaktivan seorang

kader Posyandu. Motivasi kader-kader pelaksana Posyandu yang semakin

menurun, tentunya akan menyebabkan terjadinya drop out (angka putus).

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

3

Persentase kader aktif nasional saat ini sebesar 69,2% dan jumlah kader drop out

sebesar 30,8%. Seperti yang telah disampaikan oleh Kementerian RI (2011),

penyelenggaraan Posyandu yang baik akan sangat berpengaruh pada berapa lama

Posyandu akan bertahan, sehingga kader menjadi lebih terampil dan menjadi

termotivasi untuk melakukan perannya sebagai pelaksana Posyandu yang sangat

penting.

Pada tahun 2016, jumlah Posyandu di Indonesia berjumlah 294.428

Posyandu dan sebanyak 169.087 atau sekitar 57,43% Posyandu merupakan

Posyandu aktif. Posyandu aktif merupakan Posyandu yang dapat

meyelenggarakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil,

ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare)

dengan menjangkau masing-masing minimal 50% dan melaksanakan kegiatan

tambahan. Bila ditinjau dari aspek kualitas, masih sering ditemukan masalah.

Antara lain, kelengkapan sarana dan kader Posyandu yang belum memiliki

kompetensi profesional yang memadai.

Kader Posyandu merupakan masyarakat yang dipilih, bersedia, mampu,

dan memiliki waktu untuk mengelola kegiatan Posyandu.“Keaktivan kader yang

baik dapat tercapai bila seseorang kader memiliki kemampuan, kemauan dan

usaha dapat menghasilkan motivasi, setelah ada motivasi dapat timbulkan

kegiatan yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan

pendidikan dan pelatihan dari pegawai Puskesmas mengenai pelayanan kesehatan

dasar” (Kemenkes, 2017).

Dari data profil kesehatan Sumatera Utara tahun 2016 terdapat 15.648

Posyandu yang ada dilaporkan yang terdiri dari 1.472 unit (9,41%) Posyandu

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

4

pratama, 6.291 unit (40,20%) Posyandu Madya, 7.553 unit (48,27%) Posyandu

purnama, Posyandu Mandiri 332 unit (2,12%) dari data tersebut terlihat

peningkatan jumlah Posyandu secara menyeluruh, khususnya Posyandu purnama

dan mandiri persentase peningkatannya sampai dengan tahun 2016 sudah

mencapai 50,39%. Namun, bila dibandingkan dengan target nasional Posyandu

aktif yang memiliki target pertumbuhan sebesar 65%, Sumatera Utara masih

cukup jauh dalam mencapai target tersebut. Apabila melihat rasio Posyandu

terhadap desa/kelurahan di Provinsi Sumatera Utara tahun 2016 adalah 2,56,

sedikit mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 yang hanya 2,58.

Dengan demikian rata-rata pada tiap desa/kelurahan terdapat 2-3 Posyandu (Dinas

Kesehatan Sumatera Utara, 2017).

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Deli Serdang tahun 2016

terdapat 1442 Posyandu yang terdiri dari 77 Posyandu pratama, 872 Posyandu

madya, 474 Posyandu purnama, dan 19 Posyandu mandiri. Dari keseluruhan

jumlah tersebut tidak semua Posyandu aktif, jumlah Posyandu yang aktif kurang

dari separuhnya yaitu 493 Posyandu (Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang,

2017).

Berdasarkan data profil kesehatan Puskesmas Mulyorejo (2017) terdapat

22 Desa dengan jumlah Posyandu 59 yang terdiri dari 4 Posyandu pratama, 8

Posyandu madya, 46 Posyandu purnama, dan 1 Posyandu mandiri. Target standar

pencapaian yang di harapkan masing-masing Posyandu setiap tahunnnya 95%.

Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan pada Posyandu yang terdapat di

Desa Helvetia Kecamatan Sunggal yang termasuk wilayah kerja Puskesmas

Mulyorejo. Desa Helvetia terdiri dari 8 Dusun dan memiliki 8 Posyandu.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

5

Berdasarkan obesevasi awal pada bulan Desember jumlah kader di

Posyandu Desa Helvetia sebanyak 40 orang kader yang aktif 17 orang kader dan

yang tidak aktif 23 orang kader. Selain itu, Posyandu tersebut belum menjalankan

5 kegiatan utama Posyandu. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pembinaan

khusus terhadap kader, kader hanya diberikan arahan oleh bidan desa. Tidak

adanya penghargaan hasil kerja untuk para kader, seperti seragam, piagam atau

hal-hal lain, dan bahkan imbalan.

Berdasarkan pernyataan kader lain menjadi seorang kader merupakan

pekerjaan yang monoton dan kurang menyenangkan. Selain itu, hubungan antar

kader dengan bidan desa kurang akrab sehingga menimbulkan beberapa

kesalahpahaman ketika bekerja. Hal-hal tersebut yang mempengaruhi kader

menjadi kurang bersemangat atau tidak aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan

Posyandu. Berdasarkan fakta yang dilihat dilapangan masih banyak kader yang

jarang mengikuti kegiatan Posyandu (satu bulan datang dan dua/tiga bulan

berikutnya tidak datang). Jumlah kader Posyandu aktif di Desa Helvetia

Kecamatan Sunggal rata-rata 3-4 kader setiap Posyandu.

Berdasarkan wawancara dengan kader Posyandu kurangnya motivasi atau

pembinaan dari bidan desa terhadap kader menyebabkan kader kurang aktif untuk

menjalankan tugasnya sehingga sosialisasi kepada masyarakat menjadi tidak

maksimal, ibu-ibu yang memiliki bayi/balita tidak tahu adanya Posyandu

dikarenakan tidak adanya informasi dari kader Posyandu. Hal tersebut

menyebabkan para ibu tidak memberikan imunisasi untuk bayi/balitanya.

Dilihat dari fakta lapangan pengetahuan para kader tergolong rendah

karena minimnya pelatihan terhadap mereka. Padahal dengan adanya pelatihan

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

6

secara berkala membuat mereka termotivasi untuk aktif dalam melaksanakan

kegiatan dan program-program pengembangan Posyandu.

Pengetahuan hadir saat manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar

terhadap sesuatu dan melakukan penginderaan terhadapnya. Pengetahuan manusia

diperoleh paling banyak melalui penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan

merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan dan perilaku

seseorang. Menurut Notoatmodjo (2010), tanpa pengetahuan yang mencukupi,

akan muncul kemungkinan untuk bertindakan dengan benar tidak mungkin akan

tercapai.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Djuhaeni, dkk (2010) Terkait

motivasi keaktivan kader berpengaruh pada keberhasilan kegiatan Posyandu.

Dorongan terbesar pada motivasi faktor penyebab ketidakpuasan yaitu hubungan

sosial (interpersonal), sedangkan dorongan terbesar pada motivasi internal yaitu

tanggung jawab. Studi serupa motivasi berkolerasi positif terhadap keaktivan

kader.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi dan

pengetahuan terhadap kinjerja kader di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun

2019.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, dapat diambil rumusan

masalah dari penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh motivasi dan pengetahuan

terhadap keaktivan kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun

2019.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

7

Tujuan Penelitian

Tujuan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

motivasi dan pengetahuan terhadap keaktivan kader Posyandu di Desa Helvetia

Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

Tujuan khusus. Ada pun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penghargaan terhadap keaktivan

kader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tanggung jawab terhadap keaktivan

kader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pekerjaan itu sendiri terhadap

keaktivan kader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh hubungan interpersonal terhadap

keaktivan kader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan terhadap keaktivan kader

posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

6. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh imbalan terhadap keaktivan kader

posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian ini secara umum,

yaitu:

1. Memberikan masukan bagi Pimpinan Puskesmas Mulyorejo untuk

meningkatkan keaktivan kader Posyandu.

2. Memberikan masukan bagi Pimpinan Puskesmas Mulyorejo untuk aktif

memberikan pelatihan kader Posyandu.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

8

3. Sebagai bahan informasi dan pengembangan bagi penelitian sejenis dan

berkelanjutan yang dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan keaktivan

kader Posyandu.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

9

Tinjauan Pustaka

Konsep Dasar Posyandu

Definisi posyandu. Posyandu merupakan Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang berguna untuk memberdayakan warga

sekitar dan memberikan keringanan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar (Kemenkes, 2011). Posyandu adalah pusat kegiatan

masyarakat disana masyarakat akan mendapatkan pelayanan program Keluarga

Berencana (KB) dan kesehatan antara lain: Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi,

imunisasi, dan penanggulangan diare.

Menurut Kemenkes (2011), “UKBM adalah pemberdayaan masyarakat,

yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola dari, oleh, untuk dan

bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas puskesmas, serta lintas

sektor dan lembaga terkait lainnya”.

Tujuan posyandu. Kemenkes RI (2011) menetapkan tujuan dari

penyelenggaraan Posyandu antara lain:

Tujuan umum. Menunjang penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

Kematian Anak Balita (AKABA), dan membudayakan Norma Keluarga Kecil

Bahagia Sejahtera (NKKBS) di Indonesia dengan mengikutsertakan masyarakat,

seperti:

a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Ibu (ibu

hamil,melahirkan, dan nifas). Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

kematian Bayi (AKB) masih sangat tinggi meskipun setiap tahun sudah

mengalami penurun kasus kematian bayi dan ibu (ibu hamil, melahirkan, dan

nifas).

Universitas Sumatera Utara

Page 28: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

10

b. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).

c. Meningkatkan kemampuan dan keikutsertaan masyarakat dalam

pengembangan program kesehatan dan Keluarga Berancana (KB) serta

kegiatan yang dapat membantu mencapai masyarakat sehat dan sejahtera.

d. Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan dan secara aktif

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi, balita, dan keluarga

serta menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan balita dengan cepat.

Tujuan khusus. Adapun tujuan khusus dari penyelenggaraan Posyandu,

yaitu:

a. Meningkatkan peran masyarakat dalam melaksanakan program kesehatan

dasar, terutama pada kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan AKI, AKB

dan AKABA.

b. Meningkatkan semua perangkat desa dalam kegiatan Posyandu, terutama

yang berhubungan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.

c. Memperluas area pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berhubungan

dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.

Sasaran posyandu. Menurut Kemenkes ( 2011) sasaran Posyandu adalah

seluruh masyarakat, terutama:

1. Bayi

2. Anak balita

3. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas

4. Pasangan Usia Subur (PUS)

Fungsi posyandu. Selain itu Kemenkes RI (2011) menetapkan fungsi

dari Posyandu, antara lain:

Universitas Sumatera Utara

Page 29: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

11

a. Sebagai tempat pemanfaat SDM terutama masyarakat dalam penyebaran

informasi dan melakukan sebuah keterampilan yang sudah dibekali petugas

kesehatan kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka

menurunkan AKI, AKB, dan AKABA.

b. Sebagai tempat terdekat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar,

terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.

Manfaat posyandu. Selain itu Kemenkes RI (2011) menetapkan manfaat

dari Posyandu, antara lain:

1. Bagi masyarakat

a. Memudahkan masyarakat untuk mememperoleh informasi dan layanan

kesehatan dasar, terutama yang berhubungan dengan penurunan AKI,

AKB dan AKABA.

b. Memperoleh layanan profesional dalam pemecahan masalah

kesehatan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak.

c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu

dan pelayanan sosial dasar.

2. Bagi Kader, Pengurus Posyandu, dan Tokoh Masyarakat

a. Mendapatkan informasi lebih dahulu tentang usaha kesehatan yang

berhubungan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA

b. Dapat menempatkan dirinya dan kemampuannya dalam meberikan

bantuan kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatan

terutama yang berhubungan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA

3. Bagi Puskesmas

Universitas Sumatera Utara

Page 30: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

12

a. Mengoptimalkan fungsi Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat,

pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, pusat pemberdayaan

masyarakat, dan pusat layanan kesehatan masyarakat primer.

b. Secara spesifik membantu masyarakat untuk menyelesaikan

permasalahan kesehatan sesuai dengan kondisi sekitar.

c. Mempermudah akses pelayanan kesehatan dasar untuk masyarakat.

4. Bagi sektor lain

a. Secara spesifik membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah

kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang berhubungan dengan

upaya penurunan AKI, AKB dan AKABA sesuai kondisi lingkungan

sekitar.

b. Meningkatkan efisiensi pemberian layanan kesehatan secara terpadu

sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) sektor masing-masing.

Kegiatan posyandu. Posyandu memiliki dua kegiatan, yaitu kegiatan

utama dan kegiatan pengembangan/tambahan yang masing-masing dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Kegiatan utama. Penyelenggara kegiatan utama Posyandu terdiri dari lima

kegiatan, yaitu:

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1) Ibu Hamil

Penyelenggaraan layanan untuk ibu hamil mencakup:

a. Penimbangan dan pengukuran badan, pengukuran tensi darah, pemantauan

nilai gizi anak, pemberian tablet zat besi, pemberian imunisasi Tetanus

Toksoid, bimbingan Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

Universitas Sumatera Utara

Page 31: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

13

(P4K) serta KB pasca persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang

dibantu kader Posyandu. Jika ditemukan kelainan, akan dilakukan perujukan

ke Puskesmas.

b. Meningkatkan kualitas kesehatan para ibu hamil, dapat diselenggarakan Kelas

Ibu Hamil pada hari buka Posyandu atau dihari lain yang sudah melalui

kesepakatan bersama. Kemenkes RI (2011) menyebutkan bahwa kegiatan

Kelas Ibu Hamil antara lain:

a) Penyuluhan: untuk menumukan secara dini tanda bahaya pada ibu

hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB, dan gizi ibu dan

bayi.

b) Perawatan payudara untuk ibu dan pemberian ASI pada bayi

c) Peragaan pola makan ibu hamil

d) Peragaan perawatan bayi yang baru lahir

e) Senam ibu hamil.

2) Ibu Nifas dan Menyusui

Pelayanan yang dapat dilakukan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup:

a. Konseling kesehatan, KB pasca melahirkan, Inisiasi Menyusui Dini

(IMD) dan ASI eksklusif, dan gizi.

b. Pemberian 2 kapsul vitamin A warna merah 200.000 SI (1 kapsul segera

setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul

pertama).

c. Perawatan payudara

d. Pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaaan payudara, pemeriksaan

tinggi fundus uteri (rahim) dan pemeriksaan lochia oleh petugas

Universitas Sumatera Utara

Page 32: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

14

kesehatan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas

(Kemenkes RI,2011).

3) Bayi dan Anak Balita

Pelayanan Posyandu untuk bayi/balita harus dilakukan secara

menyenangkan agar memicu keaktivan tumbuh kembang bayi/balita. Jika terdapat

ruang pelayanan yang memadai, pada saat menunggu giliran, anak balita

sebaiknya dilepas bermain bersama balita lain dengan pengawasan orang tua

dibawah bimbingan para kader Posyandu. Untuk itu perlu disediakan sarana

permainan yang sesuai untuk umur balita. Kemenkes RI (2011) menyampaikan

bahwa jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup:

a. Penimbangan berat badan

b. Penentuan status pertumbuhan

c. Penyuluhan dan Konseling

d. Jika ada tenaga kesehtan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan,

imunisasi dan diteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan,

segera dirujuk ke Puskesmas

2. Keluarga Berencana (KB)

Menurut Kemenkes RI (2011) Posyandu dapat memberikan pelayanan KB

seperti pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan

ahli dapat dilakukan pelayanan suntik KB dan konseling KB. Apabila tersedia

ruangan dan peralatan yang memadai serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan

pemasangan IUD dan implan.

3. Imunisasi

Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas

Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program terhadap

Universitas Sumatera Utara

Page 33: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

15

bayi dan ibu hamil (Kemenkes RI, 2011). Imunisasi tidak dapat dilaksanakan oleh

kader atau tenaga kesehatan yang belum ahli.

4. Gizi

Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Jenis pelayanan yang

diberikan mencakup penimbangan berat badan, pendeteksian gangguan

pertumbuhan secara dini, penyuluhan atau konseling nilai gizi, pemberian

makanan tambahan (PMT) lokal, pemberian suplemen vitamin A dan tablet zat

besi. Menurut Kemenkes RI (2011), “apabila ditemukan ibu hamil Kurang Energi

Kronis (KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berlarut-larut atau

berada di bawah garis merah (BGM), kader wajib segera melakukan rujukan ke

Puskesmas atau Poskesdes”.

5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare

Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan penyuluhan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu dilakukan

dengan pemberian oralit. Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut akan

diberikan obat Zinc oleh petugas kesehatan (Kemenkes RI, 2011).

Kegiatan pengembangan/tambahan. Pada situasi tertentu masyarakat

dapat melaksanakan kegiatan tambahan di Posyandu, selain 5 kegiatan utama

yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Kegiatan tambahan tersebut

dapat seperti, perbaikan kesehatan di lingkungan sekitar, pengendalian penyakit

menular, dan berbagai program pembangunan kesehatan masyarakat desa.

Penambahan program baru sebaiknya dilaksankan jika lima kegiatan

utama sudah berjalan dengan baik dan maksimal dengan rentang pelaksanaan di

atas 50%, serta tercukupinya sumber daya yang dapat mendukung pelaksanaan

kegiatan tambahan tersebut. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan

Universitas Sumatera Utara

Page 34: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

16

dari seluruh masyarakat yang dilihat dari hasil Survey Mawas Diri (SDM) dan

disepakati bersama melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

Kemenkes RI (2011) menyebutkan bahwa saat ini sudah ada beberapa kegiatan

tambahan Posyandu yang sudah dilakukan oleh beberapa Posyandu antara lain:

1. Bina Keluarga Balita (BKB).

2. Kelas bimbingan untuk Ibu Hamil dan Balita.

3. Pengamatan untuk menemukan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa

(KLB) secara dini, seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Demam

Berdarah Dengue (DBD), gizi buruk, Polio, Campak, Difteri, Pertusis,

Tetanud Neonatorum.

4. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

5. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).

6. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB-PLP)

7. Program pertanian tanaman pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah

melalui Taman Obat Keluarga (TOGA).

8. Kegiatan ekonomi produktif, seperti Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

(UP2K), usaha simpan pinjam.

9. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin) dan Tabungan Masyarakat (Tabumas).

10. Pelayanan kesehatan untuk lansia melalui Bina Keluarga Lansia (BKL).

11. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

12. Pemberdayaan orang yang tidak mampu secara finasial, komunitas adat

lingkungan terpencil dan orang-orang yang mengalami masalah kesejahteraan

sosial.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

17

Pelaksanaan posyandu. Adapun susunan pelaksanaan Posyandu, yaitu:

Tabel 1

Daftar Meja Posyandu

Meja Kegiatan Pelaksanaan

Pertama Pendaftaran Kader

Kedua Penimbangan Kader

Ketiga Pengisian KMS Kader

Keempat Penyuluhan Kader

Kelima Pelayanan Kesehatan Kader atau Kader

Bersama Petugas

Kesehatan

Sumber : Depkes RI, 2006

Posyandu buka satu kali dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih,

sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, Posyandu dapat buka

lebih dari satu kali dalam sebulan. Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang

mudah dijangkau masyarakat. Pelaksanaan kegiatan balita di Posyandu

meggunakan sistem 5 meja.

Kegiatan di luar hari buka posyandu. Adapun kegiatan diluar hari buka

Posyandu antara lain:

1. Kunjungan rumah untuk balita yang tidak hadir pada hari Posyandu, untuk

bayi yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk.

2. Menggerakkan masyarakat ikut serta dalam kegiatan Posyandu termasuk

penggalangan dana.

3. Memfasilitasi masyarakat dalam mamanfaatkan pekarangan rumah untuk

meningkatkan gizi keluarga.

4. Membantu petugas dalam pendataan, penyuluhan, dan peragaan keterampilan

dalam upaya meningkatkan keikutsertaan masyarakat (Kemenkes RI, 2011).

Universitas Sumatera Utara

Page 36: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

18

Tingkat perkembangan posyandu. Perkembangan setiap Posyandu di

setiap daerah tidaklah sama. Dengan demikian, pembinaan dan pengembangan

yang bisa diberikan pada setiap Posyandu juga harus berbeda. Untuk mengetahui

tingkat perkembangan Posyandu, telah dikembangkan metode dan alat untuk

mengukur tingkat perkembangan Posyandu, yang dikenal dengan nama Telaah

Kemandirian Posyandu. Tujuan telaahan untuk mengetahui tingkat perkembangan

Posyandu yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat, yaitu:

Posyandu pratama. Posyandu pratama adalah Posyandu yang belum

begitu baik pelaksanaannya, yang ditandai dari kegiatan bulanan Posyandu belum

berjalan secara rutin dan jumlah kader yang belum mencukupi yang kurang dari 5

orang. Penyebab tidak berjalannya kegiatan rutin bulanan Posyandu, karena

jumlah kader belum mencukupi selain itu juga disebabkan belum adanya

persiapan masyarakat. Hal yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas

adalah memotivasi masyarakat agar dapat mengajukan diri menjadi kader

Posyandu.

Posyandu madya. Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah

melaksanakan kegiatan Posyandu lebih dari 8 kali pertahun, dengan kader yang

lebih memadai yaitu lima orang atau lebih, tetapi kegiatan utamanya masih belum

dilaksanakan secara maksimal masih kurang dari 50%. Perbaikan yang dapat

dilakukan untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik adalah dengan mengajak

tokoh masyarakat untuk menjadi motivator serta memberi semangat kepada kader

dalam mengelola kegiatan Posyandu. Contoh intervensi yang dapat dilakukan

antara lain:

Universitas Sumatera Utara

Page 37: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

19

1. Pelatihan tokoh masyarakat, menggunakan Modul Posyandu dengan metode

simulasi.

2. Menerapkan SMD dan MMD di Posyandu, dengan tujuan untuk

merumuskan masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya, dalam rangka

meningkatkan cakupan Posyandu.

Posyandu purnama. Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali/tahun dengan jumlah kader yang lebih

banyak seperti lima orang atau lebih, lingkup kegiatan utamanya sudah berjalan

lebih dari 50% dan sudah mampu dalam melaksanakan kegiatan tambahan.

Posyandu mandiri. Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan kader berjumlah

sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya sudah

dilaksanakan lebih dari 50%, dan mampu melaksanakan program tambahan.

Selain itu dapat dilakukan intervensi dengan menambah program tambahan sesuai

dengan masalah dan kemampuan masing-masing (Kemenkes RI, 2011).

Berdasarkan data Kemenkes RI (2011) tingkat perkembangan Posyandu

dapat dilihat dari indikator yang digunakan sebagai penyaring atau penentu

tingkat perkembangan Posyandu. Secara sederhana indikator untuk tiap peringkat

Posyandu dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 2

Tingkat Perkembangan Posyandu

Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri

Frekuensi

penimbangan <8 > 8 > 8 > 8

Rerata kader tugas <5 ≥5 ≥5 ≥5

(bersambung)

Universitas Sumatera Utara

Page 38: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

20

Tabel 2

Tingkat Perkembangan Posyandu

Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri

Rerata cakupan D/S <50% <50% ≥50% ≥50%

Cakupan kumulatif

KIA* <50% <50% ≥50% ≥50%

Cakupan kumulatif

KB <50% <50% ≥50% ≥50%

Cakupan kumulatif

Imunisasi <50% <50% ≥50% ≥50%

Program tambahan - - + +

Sumber: Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu Kemenkes RI, 2011

Jenis indikator yang digunakan untuk setiap program disesuaikan dengan

prioritas program tersebut.

Kader Posyandu

Definisi dan konsep kader posyandu. Kader adalah relawan yang

direkrut dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat, yang memiliki

tugas membantu pelaksanaan pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering

dikaitkan dengan pelayanan rutin di Posyandu. Sehingga seorang kader Posyandu

harus mampu dan bisa menggerakkan masyarakat untuk mejalankan dan

berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu (Sulistyorini, dkk, 2010). Adapun prinsip-

prinsip kader Posyandu antara lain:

1. Kader yang bertugas di Posyandu harus mampu memengaruhi masyarakat

terutama para ibu yang memiliki balita untuk membawa balitanya ke

Posyandu.

2. Kader yang bertugas di Posyandu harus bisa mengajak ibu hamil dan yang

baru menikah atau Pasangan Usia Subur (PUS) agar bisa mendatangi

Posyandu untuk diberikan vitamin zat besi dan kontrasepsi KB bagi

pasangan usia subur dan penyuluhan kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

21

3. Kader harus bisa meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya hidup sehat

bagi masyarakat yang belum mengerti tentang kesehatan.

Peran dan tugas kader posyandu. Departemen Kesehatan RI (2006)

menyebutkan bahwa “tugas kader posyandu adalah melakukan kegiatan bulanan

di Posyandu, seperti mempersiapkan kegiatan pelaksanaan Posyandu, dan cara

melaksanakan kegiatan bulanan di Posyandu". Tugas-tugas kader akan ditentukan,

mengingat umumnya kader bukanlah tenaga profesional melainkan hanya

membantu dalam proses pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perlu adanya

pembatasan tugas yang ditanggung para kader, baik jumlah maupun jenis

pelayanannya.

Peranan kader dalam kegiatan Posyandu sangat besar. Menurut Kemenkes

RI (2012), yaitu:

1. Peran Kader Sebelum hari buka Posyandu

1) Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.

2) Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui

pertemuan warga setempat atau surat edaran.

3) Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran,

penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan,

serta pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader.

4) Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya

terkait dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan.

5) Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan.

6) Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

22

2. Peran Kader Pada Hari Buka Posyandu

1) Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu.

2) Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang berkunjung ke

Posyandu.

3) Mencatat hasil penimbangan di buku KIA atau KMS dan mengisi buku

register Posyandu.

4) Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS.

5) Melaksanakan kegiatan penyuluhan, konseling kesehatan dan gizi sesuai

dengan hasil penimbangan serta memberikan PMT.

6) Membantu petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dan KB

sesuai kewenangannya.

7) Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama petugas kesehatan

melengkapi pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut.

3. Peran Kader Di luar hari buka Posyandu

1) Melakukan pembaharuan data sasaran Posyandu.

2) Membuat diagram balok SKDN yang berisi jumlah balita yang tinggal di

wilayah kerja Posyandu, jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat

(KMS) atau Buku KIA, jumlah balita yang hadir saat hari buka Posyandu

dan jumlah balita yang mengalami kenaikan berat badan.

3) Melakukan tindak lanjut kepada sasaran yang tidak datang dan sasaran

yang memerlukan konseling lanjutan.

4) Memberitahukan kepada kelompok yang ingin dituju agar dapat

berkunjung ke Posyandu pada hari buka.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

23

5) Melakukan kunjungan langsung ke tokoh masyarakat sekitar, dan

menghadiri pertemuan kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan.

Proses pemilihan kader posyandu. Proses prekrutan kader merupakan

proses pemilihan kader-kader untuk melaksanakan kegiatan Posyandu. Untuk

setiap Posyandu terdapat 4-5 orang kader yang didampingi oleh bidan desa. Bidan

desa juga berperan sebagai penanggung jawab Posyandu. Pemilihan kader

ditentukan oleh bidan desa, rekomendasi dari tokoh masyarakat dan sudah

disetujui oleh bidan desa, atau pun sukarelawan dari masyarakat setempat.

Setelah para kader dipilih dan ditetapkan pekerjaannya, proses selanjutnya

adalah pelatihan para kader sebelum kegiatan Posyandu dilaksanakan untuk

pertama kalinya. Banyak kader yang terpilih karena dipilih dan ada juga kader

yang terpilih karena mengajukan dirinya sendiri sebagai kader.

Keaktivan Kader

Kader kesehatan adalah sebuah wujud dari peran aktif masyarakat dalam

pelayanan kesehatan. Keaktivan seorang kader kesehatan dapat dilihat dari

seberapa aktif kader kesehatan dalam melaksanakan tugas yang diemban dengan

baik sesuai dengan wewenangan dan tanggung jawabnya. Namun, apabila kader

kesehatan tidak mampu melaksanakan tugas yang telah mereka terima maka

mereka tergolong dalam kader yang tidak aktif. Keaktivan kader kesehatan

diharapkan akan membantu meningkatkan kesuksesan program Posyandu.

Secara umum keaktivan kader Posyandu adalah suatu frekuensi

keterlibatan atau kader dalam melaksanakan kegiatan Posyandu secara rutin setiap

bulan, seperti saat kader membantu melaksanakan seluruh kegiatan di Posyandu

lebih dari 8 kali dalam dua belas bulan atau minimal 6 bulan terakhir secara

berturut-turut (Kemenkes RI, 2015).

Universitas Sumatera Utara

Page 42: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

24

Aktif atau tidaknya pelaksanaan kegiatan Posyandu sangat dipengaruhi

oleh tindakan dari para kader dalam melakukan kegiatan di Posyandu. Perilaku

dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang

berkaitan. Jadi, perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang

dilakukan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, perilaku manusia tidak terbatas,

seperti berbicara, melihat, berlari, dan lain kegiatan lainnya. Selain itu kegiatan

internal seperti berpikir, berpersepsi, dan menyalurkan emosi juga termasuk dalam

perilaku manusia.

Menurut Green (2005), “perilaku manusia merupakan refleksi dari

beberapa gejala kejiwaan, seperti keinginan, minat, kehendak pengetahuan, emosi,

berfikir, sikap, motivasi, reaksi dan sebagainya, namun sulit diberikan antara

refleksi dengan kejiwaan”. Apabila ditelusuri lebih mendalam, gejala kejiwaan

yang tercermin dalam perilaku manusia itu adalah pengalaman, keyakinan, sarana

fisik, dan sosio masyarakat, aktif tidaknya seorang dalam melakukan suatu

tindakan sangat dipengaruhi oleh perilaku, dimana keaktivan merupakan outcome

dari perilaku.

Motivasi

Pengertian motivasi. Motif atau motivasi berasal dari kata Latin movere

yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku.

Para ahli manajemen berpendapat bahwa motivasi adalah serangkaian upaya

untuk memengaruhi tingkah laku seseorang dengan mengetahui terlebih dahulu

tentang apa yang membuat seorang bergerak. Saat seseorang bergerak disebabkan

oleh kemampuan (ability) dan motivasi. Wahjono (2010) menyebutkan bahwa

“kemampuan dipengaruhi oleh kebiasaan yang diperoleh dari pengalaman,

Universitas Sumatera Utara

Page 43: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

25

pendidikan, pelatihan, dan dari gerak refleks secara biologis dan psikologis yang

menjadi kodrat manusia”.

Motivasi menurut Notoatmodjo (2007) adalah “suatu alasan (reasoning)

seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil

dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku”. Adapun perilaku

terbentuk berdasakan proses tertentu, dan berlangsung dalam interaksi manusia

dengan lingkungannya. Dari pengertian diatas motivasi dapat diartikan sebagai

dorongan yang berasal dari dalam diri individu untuk menghasilkan suatu

tindakan untuk menghasilkan suatu tujuan atau capaian.

Teori motivasi dua faktor Frederick Herzberg. Frederick Herzberg

mengembangkan sebuah teori motivasi, yang dinamai “Dua Faktor”. Teori ini

melihat ada dua indikator yang mendorong kader termotivasi yaitu faktor

kepuasan atau faktor intrinsik (statisfier) dan faktor ketidakpuasan atau faktor

ekstrinsik (Dissatisfaction) yang dapat memengaruhi seseorang dalam kegiatan,

tugas atau pekerjaan antara lain:

Faktor-faktor penyebab kepuasan (Satisfier) atau faktor instrinsik.

Faktor penyebab kepuasan ini menyangkut kebutuhan psikologis

seseorang, yang timbul dari dalam diri masing-masing individu. Apabila kepuasan

dicapai dalam kegiatannya atau pekerjaan, maka akan menggerakkan tingkat

motivasi yang kuat bagi seseorang untuk bertindak atau bekerja, dan akhirnya

dapat menghasilkan keaktivan yang tinggi (Notoatmodjo,2007). Faktor

motivasional (kepuasan) ini mencakup antara lain:

Penghargaan. Penghargaan (reward) merupakan sesuatu yang disediakan

oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan individual atas keberhasilan dan kerja

Universitas Sumatera Utara

Page 44: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

26

kerasnya. Penghargaan terhadap prestasi merupakan alat motivasi yang cukup

ampuh, bahkan bisa melebihi kepuasan yang bersumber dari kompensasi.

Kebutuhan penghargaan berfungsi sebagi motivator individu dalam mewujudkan

tujuan organisasi berdasarkan pada perilaku yang diharapkan oraganisasi terkait.

Penghargaan yang diinginkan kader Posyandu berupa rasa hormat

ataupun status dalam berbagai bentuk, seperti pujian, pengakuan atas prestasi,

pemberian kekuasaan. Koto (2007) mengatakan pelibatan kader dalam seminar,

pelatihan, dan pemberian modul panduan kegiatan pelayanan kesehatan termasuk

bentuk penghargaan bagi kader.

Penghargaan seperti pujian, sertifikat, piagam, kemudahan dalam

mendapatkan pelayanan kesehatan dipuskesmas, hal-hal seperti itu dapat membuat

kader merasa dihargai dan diakui oleh masyarakat meningkatkan motivasi kader.

Tanggung jawab. Setiap orang ingin diikutsertakan dan ingin diakui

sebagai orang yang berpotensi, dan pengakuan ini akan menimbulkan rasa percaya

diri dan siap memikul tanggung jawab yang lebih besar. Tanggung jawab

diartikan sebagai tugas yang dipercayakan kepada suatu individu dalam suatu

organisasi (Fatmawati, dkk 2012). Setiap individu yang harus menerima akibat

dari perbuatan atau keputusan yang telah diperbuat.

Two factors Theory yang dipaparkan oleh Herzberg menjelaskan tanggung

jawab memiliki nilai yang positif dalam memberikan motivasi secara kuat

sehingga tercipta prestasi yang lebih baik. Motivasi mewakili proses psikologis

yang menyebabkan timbulnya tanggung jawab dan merupakan bagian dari

kemauan untuk mencapai tujuan. Hasil penelitian (Djuhaeni dkk 2010)

menjelaskan bahwa tanggung jawab sebagai indikator pembentuk motivasi

Universitas Sumatera Utara

Page 45: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

27

internal memiliki pengaruh besar terhadap partisipasi kader dan masyarakat dalam

kegiatan Posyandu.

Dengan diadakannya pelatihan secara berkala membantu seseorang bersiap

dalam melaksanakan pekerjaan (Malawati dkk, 2006). Pelatihan kader bertujuan

untuk meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan, sehingga akan

menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab dalam diri kader karena sudah

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Pelatihan menggunakan

metode belajar berdasarkan masalah yang akan mampu meningkatkan

pengetahuan dan keterampilam kader dalam kegiatan Posyandu.

Pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan itu sendiri merupakan faktor motivasi

bagi pegawai untuk berforma tinggi. Pekerjaan atau tugas yang memberikan

perasaan telah mencapai sesuatu, tugas itu cukup menarik, tugas yang

memberikan tantangan bagi pegawai. Pekerjaan menjadi kader diharapkan dapat

menarik keaktivan kader untuk melaksanakan kegiatan dan program-program

posyandu dengan baik dan dapat menekan angka kematian bayi dan angka

kematian ibu.

Faktor-faktor penyebab ketidakpuasan (Dissatisfaction) atau faktor

ekstrinsik. Faktor-faktor ini menyangkut kebutuhan untuk pemeliharaan atau

maintenance factor yang merupakan kebutuhan manusia yang ingin

mempertahankan kesehatannya. Hilangnya faktor-faktor ini menimbulkan

ketidakpuasan bekerja (dissatisfaction). Faktor ekstrinsik yang menimbulkan

ketidakpuasan melakukan kegiatan, tugas atau pekerjaan ini antara lain :

Hubungan interpersonal. Untuk dapat mejalankan suatu pekerjaan dengan

baik, harus didukung dengan suasana atau hubungan kerja yang harmonis antar

Universitas Sumatera Utara

Page 46: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

28

sesama pegawai maupun atasan dan bawahan. Hubungan interpersonal yang

selaras antar kader, kader dengan ibu bayi/balita maupun hubungan kader antar

perangkat desa dan petugas puskesmas akan meningkatkan motivasi kader agar

lebih sering untuk ikut serta dan aktif mengikuti pelaksanaan dan kegiatan

Posyandu.

Lingkungan. Manusia memiliki kecenderungan selalu membutuhkan orang

lain untuk menjalin hubungan dan ingin hidup berkelompok agar mereka dapat

diterima oleh lingkungan sekitar. Lingkungan yang nyaman, aman, tenang, dan

didukung oleh peralatan yang memadai akan membuat orang senang untuk

bekerja serta produktif.

Imbalan. Imbalan merupakan stimulus yang menarik bagi setiap seseorang

untuk melakukan sesuatu karena dengan melakukan perilaku tersebut, maka kita

akan mendapatkan sesuatu. Imbalan yang menarik bagi kita tentu saja adalah

imbalan yang mendatangkan sesuatu yang menyenangkan. Dalam hal ini, Imbalan

merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh kader. Imbalan mempelajari

motif yang berasal dari luar diri individu yang bersangkutan atau disebut motif

ekstrinsik. Kaum behavioristik sangat menekankan pentingnya imbalan atau

faktor penguat yang akan mendorong perilaku aktif dari seseorang. Kaum

behavioristik melihat bahwa manusia adalah makhluk pasif, oleh karena itu

manusia harus dirangsang dari luar. Dengan demikian, motivasi seseorang dapat

dibentuk dengan memberikan imbalan dari luar (Notoatmodjo, 2007). Imbalan

adalah salah satu jenis penghargaan yang dikaitkan dengan prestasi kerja yang

baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

29

Sebagai imbalan dari pekerjaannya tersebut, kebanyakan kader tidak

menerima pembayaran tunai untuk pelayanan mereka tetapi dengan mendapat

upah dalam bentuk lain seperti seragam seperti tanda penghargaan, sertifikat

sebagai tanda jasa, dan peralatan rumah tangga kecil-kecilan. Akan tetapi salah

satu faktor penting dalam keuntungan yang diperoleh para kader dari pemberian

imbalan adalah statusnya. Untuk para kader Posyandu, status ini tidak diperoleh

karena partisipasi mereka dalam program kemasyarakatan yang berprioritas tinggi

tersebut tetapi juga karena penghargaan tinggi yang diberikan oleh pihak

pemerintah terhadap hasil kerja mereka.

Dari teori Herzberg ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :

1. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau memotivasi kader dalam

meningkatkan keaktivan kader adalah kelompok faktor-faktor internal

(satisfers).

2. Perbaikan pada Imbalan belum tentu menimbulkan kepuasan, melainkan akan

menimbulkan ketidakpuasan. Sedangkan faktor yang menimbulkan kepuasan

adalah hasil kegiatan atau hasil kerja itu sendiri.

3. Perbaikan faktor ekstrinsik kurang dapat dapat memengaruhi terhadap sikap

melakukan kegiatan Posyandu atau kerja yang positif.

Pengetahuan

Definisi pengetahuan. Pengetahuan memiliki kata dasar “tahu” dan

pengetahuan diperoleh setelah manusia melakukan penginderaan kepada sebuah

objek. Penginderaan terjadi saat manusia memakai panca indera, yakni indera

pendengaran, penglihatan, perasa, penciuman, dan peraba. Pengetahuan paling

banyak diperoleh melalui penglihatan dan pendengaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

30

Pengetahuan atau kognitif adalah bagian paling penting dalam membentuk

tindakan seseorang. Pengalaman dan penelitian merupakan perilaku yang didasari

oleh pengetahuan akan bertahan lebih lama daripada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan. Notoatmodjo (2007), mengungkapkan bahwa sebelum orang

membentuk perilaku baru dalam dirinya sendiri akan terjadi proses yang

berurutan, yang disebut AIETA, yaitu :

1. Awareness (kesadaran), disaat seseorang menyadari atau mengetahui lebih

dahulu terhadap stimulus (objek).

2. Interest (merasa tertarik) kepada stimulus atau suatu objek.

3. Evaluation (menimbang-nimbang) baik tidaknya sebuah stimulus untuk

dirinya. Hal ini menandakan sikap responden sudah menjadi lebih baik.

4. Trial, saat subjek mulai mencoba sesuatu sesuai dengan yang diinginkan

stimulus.

5. Adaption, saat subjek mampu menunjukkan perilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya sesuai stimulus yang sudah diterima.

Proses yang didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap positif, maka

perilaku tersebut akan bertahan lama. Sebaliknya jika tidak didasari oleh

pengetahuan dan kesadaran diri maka perilaku tersebut tidak tidak akan bertahan

lama.

Notoatmodjo (2007) bependapat bahwa pengetahuan mempunyai enam

tingkatan, yaitu:

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai kegiatan mengingat materi tertentu yang sudah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat tersebut adalah mengingat ulang

Universitas Sumatera Utara

Page 49: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

31

(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh materi yang telah dipelajari atau

berdasarkan rangsangan yang sudah diterima. Karena itu, “tahu” adalah tingkat

pengetahuan terendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk dapat menjelaskan secara tepat

mengenai suatu objek yang telah ketahui, dan dapat menginterprestasikannya

dengan tepat. Orang yang sudah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyimpulkan, memprediksi, menyebutkan contoh, dan sebagainya

terhadap objek yang sudah dipelajari.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan dalam

mengaplikasikan materi yang telah dipelajari dalam keadaan yang nyata

(sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan sebagai alat atau penggunaan hukum-

hukum, rumus, konsep, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau

kondisi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk dapat menjelaskan materi atau

sebuah objek kedalam kemponen-komponen, tetapi masih dalam satu bagian

organisasi dan tetap memiliki kaitan antara satu dengan lainnya. Kemampuan

analisis terlihat dari pemakaian kata kerja, seperti dapat mengklasifikasikan,

mememisahkan, membedakan, mengelompokkan, , menggambarkan (membuat

bagan), dan lainnya.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis merujuk pada kemampuan manusia untuk menggabungkan atau

menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu bentuk utuh yang baru. Dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 50: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

32

kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun dan membuat

formulasi baru dari formula-formula yang sudah ada sebelumnya.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berhubungan dengan kemampuan penilaian atau justifikasi dan

penelitian pada subuah materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan

kriteria yang sudah ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang

sudah ada.

Notoatmodjo (2007) menyebutkan bahwa mengukur pengetahuan dapat

menggunakan wawancara atau angket berisi pertanyaan mengenai isi materi yang

akan dinilai dari responden. Pembahasan diatas dapat menjadi patokan dalam

mengukur kedalaman pengetahuan.

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktivan Kader Posyandu

Banyak faktor yang mempengaruhi Keaktivan Kader dan masyarakat

untuk terlibat dalam seluruh kegiatan Posyandu, antara lain pengetahuan kader

tentang Posyandu akan berpengaruh terhadap kemauan kader dalam

melaksanakan kegiatan Posyandu, sehinggga akan memengaruhi terlaksananya

program kerja Posyandu yang berkelanjutan. Perilaku yang didasari pengetahuan

akan lebih lancar dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2007).

Notoatmodjo (2010) menyebutkan, pengetahuan merupakan faktor atau

landasan awal yang dapat mempermudah terjadinya perilaku pada diri seseorang

atau masyarakat beperilaku kesehatan, dalam hal ini ketidak aktifan kader untuk

hadir ke Posyandu. Hal ini sesuai dengan penelitian (Nugroho dan Nurdiana,

2008) yang menyatakan bahwa seseorang kader akan aktif dalam kegiatan

Universitas Sumatera Utara

Page 51: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

33

Posyandu setelah ia tahu tujuan dan manfaat Posyandu bagi kesehatan, khususnya

ibu dan anak, serta tahu akibat bila tidak aktif di Posyandu. Semakin baik

pengetahuan kader, maka semakin meningkat pula keterampilan yang mereka

miliki dalam menilai kurva petumbuhan balita dan hal tersebut akan membuat

mereka semakin aktif ke Posyandu (Akbar dkk, 2015).

Selain pengetahuan, motivasi juga memengaruhi tingkat keaktivan para

kader. Motivasi merupakan salah satu alasan (reasoning) seseorang untuk

bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya (Notoatmodjo, 2007).

Hasil dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk tindakan. Adapun

tindakan itu sendiri terbentuk melalui proses tertentu, dan berlangsung dalam

interaksi manusia dengan lingkungannya. Motivasi yang baik akan meningkatkan

perilaku kader untuk aktif dalam melaksanakan setiap kegiatan dan program

Posyandu. Apabila kader aktif maka upaya untuk mengurangi angka kematian

bayi atau balita dan angka kematian ibu semakin mudah untuk dicapai.

Menurut (Hezberg, 2011) motivasi terbagi dalam dua faktor yaitu faktor

penyebab kepuasan atau faktor intrinsik yang terdiri dari penghargaan, tanggung

jawab dan pekerjaan itu sendiri. Dan faktor penyebab ketidakpuasan atau faktor

ekstrinsik terdiri dari hubungan interpersonal,lingkungan dan Imbalan.

Studi lain yang dilakukan oleh Djuhaeni dkk (2010) terkait motivasi kader

aktif berpengaruh pada keberhasilan kegiatan Posyandu. Dorongan terbesar pada

motivasi faktor penyebab ketidakpuasaan yaitu hubungan sosial (interpersonal),

sedangkan dorongan terbesar pada motivasi internal yaitu tanggung jawab. Studi

serupa yang dilakukan oleh Nugroho dan Nurdiana (2012), motivasi berhubungan

positif terhadap keaktivan kader. Hasil analisis didapatkan 26,7% berpengaruh

Universitas Sumatera Utara

Page 52: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

34

baik, 30% memiliki motivasi baik, dan 26,7% aktif dalam kegiatan Posyandu.

Oleh karenanya seorang kader Posyandu harus memilih pengetahuan tentang

Posyandu agar dapat memotivasi dirinya untuk terlibat secara aktif dalam setiap

kegiatan Posyandu.

Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan kerangka konsep

penelitian sebagai berikut:

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 1. Kerangka konsep

Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep di atas, maka dapat ditentukan beberapa

hipotesis sebagai berikiut:

1. Terdapat pengaruh antara motivasi terhadap keaktivan kader di Posyandu

Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

Motivasi Kader

Faktor Instrinsik :

Penghargaan

Tanggung jawab

Pekerjaan itu sendiri

Faktor Ekstrinsik :

Hubungan interpersonal

Lingkungan

Imbalan

Pengetahuan Kader

Keaktivan Kader

Posyandu

Universitas Sumatera Utara

Page 53: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

35

2. Terdapat pengaruh antara pengetahuan terhadap keaktivan kader di

Posyandu Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

36

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan Deskriptif Kuantitatif yang bertujuan

untuk mendeskripsikan masalah yang menjadi fokus penelitian. Penelitian

deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.

Desain penelitian ini digunakan untuk memecahkan

atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.

Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang

dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau

karakteristik Individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian. Penelitian dilakukan di Posyandu Desa Helvetia

Kecamatan Sunggal.

Waktu penelitian. Waktu penelitian dilakukan di bulan Desember 2018

sampai dengan selesai.

Populasi dan Sampel

Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader posyandu di

Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019 yaitu sebanyak 38 kader.

Sampel. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah total populasi. Total populasi adalah teknik

pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan

Universitas Sumatera Utara

Page 55: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

37

mengambil total populasi karena menurut (Sugiono,2007) jumlah populasi yang

kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Sampel

yang diambil peneliti yaitu sebanyak 38 orang .

Variabel dan Definisi Operasional

Variabel bebas (independent). Variabel bebas (independent) pada

penelitian ini yaitu variabel motivasi dan pengetahuan kader posyandu dengan

definisi sebagai berikut:

Motivasi adalah dorongan yang berasal dari dalam diri kader untuk aktif

dalam melaksanakan kegiatan posyandu. Faktor penyebab kepuasan

(instrinsik) dan faktor penyebab ketidakpuasan (ekstrinsik).

1. Faktor penyebab kepuasan (instrinsik):

a. Penghargaan kepada kader adalah segala sesuatu yang diberikan oleh

petugas puskesmas, masyarakat, maupun pemerintah desa atas kinerja

yang dilakukan kader yang berhubungan dengan keaktifan kader dan

kegiatan posyandu berupa sertifikat/ piagam dan kemudahan dalam

mendapatkan pelayanan kesehatan dan lainnya.

b. Tanggung jawab yang dimiliki kader adalah tugas yang dimiliki kader

dalam melaksanakan kegiatan posyandu mulai dari sebelum hari “H”,

hari “H” dan sesudah hari “H”.

c. Pekerjaan itu sendiri adalah sikap kader terhadap kegiatan yang berkaitan

dengan keaktifan kader dalam melaksanakan seluruh kegiatan posyandu

mulai dari sebelum hari “H”, hari “H” dan sesudah hari “H”.

2. Faktor penyebab ketidakpuasan (hygiene):

Universitas Sumatera Utara

Page 56: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

38

a. Hubungan interpersonal adalah interaksi antar kader, kader dengan

bayi/balita, ibu bayi/balita, maupun dengan petugas pusksmas.

b. Lingkungan adalah wilayah tempat pelaksanaan posyandu yang bersih,

aman, nyaman, tenang serta kelengkapan fasilitas mendukung.

c. Imbalan adalah stimulan yang diberikan masyarakat, puskesmas maupun

pemerintah desa untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan dalam

melaksanakan kegiatan posyandu baik berupa uang, seragam, biaya

transportasi dan lainnya.

3. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh kader tentang

program posyandu, kegiatan posyandu mulai dari sebelum hari “H”, hari “H”

dan sesudah hari “H” dan hal-hal yang berhubungan dengan keaktifan kader.

Variabel terikat (dependent). Variabel terikat (dependent) pada

penelitian ini yaitu variabel keaktifan. Keaktifan adalah keikutsertaan kader

dalam melaksanakan program posyandu yang diukur dari frekuensi kerja kader,

dan kualitas kerja kader yaitu sebelum hari “H”, pada hari “H” dan sesudah hari

“H”.

Metode Pengumpulan Data

Data primer. Data primer diperoleh dari hasil wawancara responden

dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

Data sekunder. Data sekunder di peroleh dari laporan bulanan Posyandu

Desa Helvetia.

Metode Pengukuran

Aspek pengukuran variabel bebas (independent). Variabel bebas

(independent) dalam penelitian ini adalah motivasi dan pengtahuan kader.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

39

Variabel tersebut diukur dan dijabarkan dalam bentuk item pernyataan dalam

beberapa indikator yang diberi skor /nilai dengan pengukuran sebagai berikut:

1. Pilihan jawaban Ya diberi nilai 2 (dua)

2. Pilihan jawaban Tidak diberi nilai 1 (satu)

Motivasi. Untuk melihat metode pengukuran motivasi secara rinci dapat

dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3

Aspek Pengukuran Variabel Motivasi

Variabel Motivasi Alternatif Jawaban Bobot

Nilai Skor Skala Ukur

Penghargaan Setuju

Tidak Setuju

2

1

8-10

5-7

Interval

Tanggung Jawab Setuju

Tidak Setuju

2

1

8-10

5-7

Interval

Pekerjaan itu

sendiri

Setuju

Tidak Setuju

2

1

7-9

4-6

Interval

Hubungan

Interpersonal

Setuju

Tidak Setuju

2

1

7-9

4-6

Interval

Lingkungan Setuju

Tidak Setuju

2

1

6-8

3-5

Interval

Imbalan Setuju

Tidak Setuju

2

1

7-9

4-6

Interval

Pengetahuan. Untuk melihat metode pengukuran motivasi secara rinci

dapat dilihat pada rincian tabel 4 berikut:

Tabel 4

Aspek Pengukuran Variabel Pengetahuan

Variabel Pengetahuan Bobot Nilai Skor Skala Ukur

Benar

Salah

2

1

20-24

15-19

Interval

Universitas Sumatera Utara

Page 58: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

40

Aspek pengukuran variabel terikat. Untuk melihat metode pengukuran

variabel terikat secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5 berikut :

Tabel 5

Aspek Pengukuran Variabel Keakivan

Variabel Pengetahuan Bobot Nilai Skor Skala Ukur

Iya

Tidak

2

1

30-41

18-29

Interval

Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan analisis statistik dengan uji regresi

linear berganda, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas

dengan variabel terikat dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ... +bn Xn + e

Keterangan:

Y = variabel dependen

X = variabel independen

a = konstanta

b = koefisien regresi

e = komponen kesalahan

Universitas Sumatera Utara

Page 59: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

41

Hasil Penelitian

Gambaran Umum Desa Helvetia

Data geografi. Desa Helvetia terletak di Kecamatan Sunggal Kabupaten

Deli Serdang termasuk dalam wilayah kerja Puskermas Mulyorejo. Terdapat 8

dusun di Desa Helvetia dengan luas wilayah 3,5 km . Terletak 20 s/d 25 meter

diatas permukaan laut dan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Labuhan Deli

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Medan

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Medan

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Gusta

Jumlah Penduduk di Desa Helvetia tahun 2016 adalah 22.569 orang.

Kegiatan masyarakat yang ada di Desa Helvetia banyak bekerja pada sektor

Pertanian, wiraswasta, TNI/POLRI, PNS, BUMN dan buruh.

Gambaran umum posyandu. Jumlah Posyandu di Desa Helvetia

sebanyak 8 Posyandu, yaitu Posyandu Mawar terdapat 5 kader yang terdaftar,

Posyandu Anggrek terdapat 5 kader yang terdaftar, Posyandu Kenanga terdapat 4

kader yang terdaftar, Posyandu Dahlia terdapat 5 kader yang terdaftar, Posyandu

Flamboyan terdapat 5 kader yang terdaftar, Posyandu Melati terdapat 5 kader

yang terdaftar dan Posyandu Bougenvile terdapat 4 kader yang terdaftar. Seluruh

Posyandu yang ada di Desa Helvetia termasuk di tingkatan posyandu Madya dan

Posyandu aktif. Setiap posyandu yang ada di desa Helvetia memiliki jumlah kader

4/5 yang terdaftar.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

42

Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah kader posyandu di Desa Helvetia.

Dari penelitian yang dilakukan pada 38 responden terhadap variabel karakteristik

kader posyandu diperoleh hasil sebagai berikut:

Distribusi responden berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, dan

status perkawinan. Secara umum hasil penelitian menunjukan bahwa 38

responden, sebagian besar responden berusia 30-50 tahun sebanyak 28 responden

(73,7%), disusul dengan kelompok umur ≥50 tahun sebanyak 8 responden

(21,1%), dan kelompok umur ≤ 30 tahun yaitu sebanyak 2 responden (5,3%).

Untuk tingkat pendidikan, sebagian besar responden SLTA/SMA yaitu sebanyak

26 responden (68,4%), disusul dengan pendidikan SLTP/SMP sebanyak 8

responden (21,1%), pendidikan SD sebanyak 3 responden (7,9%) dan PT

sebanyak 1 responden (2,6%). Untuk pekerjaan sebagian besar responden tidak

bekerja (IRT) sebanyak 32 responden (84,2%) dan buruh cuci sebanyak 6

responden (15,8%). Untuk kategori status perkawinan sebagian besar responden

sudah menikah yaitu sebesar 36 reponden (94,7%) dan yang belum menikah

sebanyak 2 responden (5,3%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 6 :

Tabel 6

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Umur Responden, Pendidikan,

Pekerjaan dan Status Perkawinan

Identitas Responden n %

Umur (tahun)

≤ 30 Tahun 2 5,3

30-50 Tahun 28 73,3 ≥ 50 Tahun 8 21,1

(bersambung)

Universitas Sumatera Utara

Page 61: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

43

Tabel 6

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Umur Responden, Pendidikan,

Pekerjaan dan Status Perkawinan.

Identitas Responden n %

Pendidikan

SD 3 7,9

SLTP/SMP 8 28,9

SLTA/SMA 26 68,4

Perguruan Tinggi 1 2,6

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga

(IRT)

32 84,2

Buruh cuci 6 15,8

Status Perkawinan

Menikah 36 94,7

Belum menikah 2 5,3

Analisis Univariat

Pada analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan masing-masing

distribusi dari variabel independen dan variabel dependen.

Deskripsi responden bedasarkan motivasi. Motivasi responden meliputi

penghargaan yang diberikan terhadap kader, tanggung jawab kader, pekerjaan itu

sendiri atau pekerjaan menjadi kader, hubungan interpersonal kader, lingkungan

dan imbalan. Variabel motivasi terdiri dari 25 (dua puluh lima) pernyataan yang

merupakan indikator untuk mengukur motivasi responden pada pelaksanaan

kegiatan posyandu.

Deskripsi responden berdasarkan penghargaan terhadap kader. Hasil

penelitian menunjukkan dari 5 pertanyaan bahwa sebagian besar penghargaan

terhadap kader masih tergolong rendah yaitu sebanyak 36 responden (94,7%),

dan kategori sedang sebanyak 2 responden (5,3%). Hal ini dapat dilihat secara

rinci di tabel 7.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

44

Deskripsi responden berdasarkan tanggung jawab. Hasil penelitian

menunjukkan dari 5 pertanyaan bahwa sebagian besar tanggung jawab kader

masih tergolong sedang yaitu sebanyak 24 responden (63,2%), kategori tinggi

sebanyak 13 responden (34,2%), dan kategori rendah sebanyak 1 responden

(2,6%). Hal ini dapat dilihat secara rinci di tabel 7.

Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan itu sendiri. Hasil penelitian

menunjukkan dari 4 pertanyaan bahwa sebagian besar responden beranggapan

pekerjaan menjadi kader (pekerjaan itu sendiri) dengan kategori cukup menarik

yaitu sebanyak 28 responden (73,7%), dan kategori menarik sebanyak 10

responden (26,3%). Hal ini dapat dilihat secara rinci di tabel 7.

Deskripsi responden berdasarkan hubungan interpersonal. Hasil

penelitian menunjukkan dari 4 pertanyaan bahwa sebagian besar hubungan

interpersonal kader dengan kategori baik yaitu sebanyak 32 responden (84,2%),

dan katergori buruk sebanyak buruk sebanyak 6 responden (15,8%). Hal ini dapat

dilihat secara rinci di tabel 7.

Deskripsi responden berdasarkan lingkungan. Hasil penelitian

menunjukkan dari 3 pertanyaan bahwa sebagian besar lingkungan posyandu

dengan kategori cukup yaitu sebanyak 22 responden (57,9%), kategori buruk

sebanyak 9 responden (23,7%) dan kategori baik sebanyak 7 responden (18,4%).

Hal ini dapat dilihat secara rinci di tabel 7.

Deskripsi responden berdasarkan imbalam. Hasil penelitian

menunjukkan dari 4 pertanyaan bahwa sebagian besar imbalan yang di dapatkan

dengan kategori sedang yaitu sebanyak 31 responden (81,6%), kategori rendah

Universitas Sumatera Utara

Page 63: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

45

sebanyak 4 responden (10,5%), dan kategori tinggi sebanyak 3 responden (7,9%).

Hal ini dapat dilihat secara rinci di tabel 7.

Tabel 7

Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi

Motivasi Responden n %

Penghargaan

Tinggi

Rendah 2 5,3

Sedang 36 94,7

Tanggung Jawab 13 34,2

Tinggi 13 34,2

Sedang 24 64,2

Rendah 1 2,6

Pekerjaan itu sendiri

Menarik 10 26,3

Cukup Menarik 28 7,37

Hubungan Interpersonal

Baik 32 84,2

Buruk 6 15,8

Lingkungan

Baik 7 18,4

Cukup 22 57,9

Kurang 9 23,7

Imbalan

Tinggi 3 7,9

Sedang 31 81,6

Rendah 4 10,5

Berdasarkan tabulasi distribusi variabel motivasi secara keseluruhan

setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui bahwa motivasi responden

dikategorikan tinggi, yaitu sebanyak 3 responden (7,9%), motivasi responden

dikategorikan sedang yaitu sebanyak 26 responden (68,4%), dan motivasi

responden dikategorikan rendah sebanyak 9 responden (23,7%). Secara lebih rinci

dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

46

Tabel 8

Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Motivasi Keseluruhan

Kategori Motivasi n %

Baik 3 7,9

Sedang 26 68,4

Buruk 9 23,7

Jumlah 38 100

Deskripsi responden berdasarkan pengetahuan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang

kegiatan posyandu dan program-program posyandu dengan kategori kurang yaitu

sebanyak 30 responden (78,9%) dan kategori baik sebanyak 8 responden sebanyak

(21,1%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini :

Tabel 9

Deskripsi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Kategori Pengetahuan n %

Baik 8 21,1

Kurang 30 78,9

Jumlah 38 100

Deskripsi responden berdasarkan keaktivan kader. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki keaktivan dengan

kategori tidak aktif yaitu sebanyak 21 responden (55,3%), kategori kurang aktif

sebanyak 11 responden (28,9%), dan kategori akif sebanyak 6 responden (15,8%).

Hal ini dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini:

Tabel 10

Deskripsi Responden Berdasarkan Keaktivan Kader

Kategori Keaktivan Kader N %

Aktif 6 15,8

Kurang Aktif 11 28,9 Tidak Aktif 21 55,3

Jumlah 38 100

Universitas Sumatera Utara

Page 65: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

47

Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara

variabel bebas yaitu motivasi (penghargaan, tanggung jawab, pekerjaan itu

sendiri, hubungan interpersonal, dan imbalan) dan pengetahuan dengan variabel

terikat yaitu keaktivan kader dengan menggunakan uji chai square dengan

tingkat kemaknaan nilai p<0,05, dengan hasil sebagai beriku t:

1. Pada kriteria kader, variabel penghargaan (p=0,075), menunjukkan secara

signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktivan kader

posyandu karena nilai p<0,05

2. Pada kriteria kader, variabel tanggung jawab (p=0,402), menunjukkan secara

signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktivan kader

posyandu karena nilai p<0,05

3. Pada kriteria kader, variabel pekerjaan itu sendiri (p=0,563), menunjukkan

secara signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktivan kader

posyandu karena nilai p<0,05

4. Pada kriteria kader, variabel hubungan interpersonal (p=0,324), menunjukkan

secara signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktivan kader

posyandu karena nilai p<0,05

5. Pada kriteria kader, variabel lingkungan (p=0,348), menunjukkan secara

signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktivan kader

posyandu karena nilai p<0,05

6. Pada kriteria kader, variabel imbalan (p=0,018), menunjukkan secara

signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktivan kader

posyandu karena nilai p<0,05

Universitas Sumatera Utara

Page 66: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

48

7. Pada kriteria kader, variabel total motivasi (p=0,658), menunjukkan secara

signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktivan kader

posyandu karena nilai p<0,05

8. Pada kriteria kader, variabel pengetahuan (p=0,010), menunjukkan secara

signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktivan kader

posyandu karena nilai p<0,05

9. Hasil uji statistik korelasi chai square dapat diilihat bahwa hubungan variabel

hubungan interpersonal kader dengan keaktivan kader posyandu

menunjukkan hubungan yang kuat (p=0,01), artinya semakin kuat motivasi

kader maka akan terjadi keaktivan kader posyandu. Secara rinci dapat dilihat

pada tabel 11 berikut :

Tabel 11

Hasil Uji Chai square

Variabel Sig (p)

Variabel penghargaan 0,075

Variabel tanggung jawab 0,402

Variabel pekerjaan itu sendiri 0,563

Variabel hubungan interpersonal 0,324

Variabel lingkungan 0,348

Variabel imbalan 0,018*

Variabel total motivasi 0,658

Variabel pengetahuan 0,010*

Dari delapan variabel independen yang diteliti hanya 2 variabel yang

memiliki hubungan yang signifikan yaitu imbalan (p=0,018) dan pengetahuan

(p=0,010),) sedangkan tidak memiliki hubungan yang signifikan penghargaan

(p=0,075), tanggung jawab (p=0,401), pekerjaan itu sendiri (p=0,563), hubungan

interpersonal (p=0,324), lingkungan (p=0,348) dan total motivasi (p=0,658).

Universitas Sumatera Utara

Page 67: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

49

Hasil uji statistik bivariat umur, pendidikan, pekerjaan dan status

perkawinan. Pada variabel umur (0,142), pendidikan (0,116), pekerjaan (0,285)

dan status perkawinan (0,716) menunjukkan tidak adanya hubungan variabel

tersebut dengan keaktivan kader posyandu karena p>0,05.

Tabel 12

Hasil Uji Statistik Bivariat Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Status Perkawinan.

Variabel Sig (P)

Umur 0,142

Pendidikan 0,116

Pekerjaan 0,285

Perkawinan 0,716

Analisis Multivariat

Berdasarkan hasil uji statistik bivariat diketahui bahwa variabel

pengetahuan dan imbalan menunjukan p-value<0,05, sehingga variabel-variabel

tersebut dapat dilanjutkan analisis multivariat regresi linear berganda. Hasil uji

statistik regresi linear berganda dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05)

menunjukkan bahwa :

1. Terdapat pengaruh yang bermakna antara yaitu imbalan (p=0,018),

pengetahuan (p=0,010), terhadap keaktivan kader posyandu karena nilai

(p<0,05).

2. penghargaan (p=0,075), tanggung jawab (p=0,401), pekerjaan itu sendiri

(p=0,563), hubungan interpersonal (p=0,324) ,lingkungan (p=0,348), dan

total motivasi (p=0,658) tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap

keaktivan kader posyandu.

3. Koefisien determinan (R Square) menunjukkan nilai 0,397 ini berarti regresi

linear berganda yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh motivasi

(imbalan) dan pengetahuan.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

50

4. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah :

Y = 0.0540 (konstanta) + 0,018 X1+ 0,010 X2

Keterangan :

Y = variabel keaktivan kader posyandu

X1 = Variabel Imbalan

X2 = Variabel Pengetahuan

Berdasarkan persamaan diatas dapat di deskripsikan sebagai berikut :

1. Apabila dinaikkan satu poin variabel Imbalan, maka keaktivan akan naik

sebesar 0,018 kali.

2. Apabila dinaikkan satu poin variabel Pengetahuan, maka keaktivan akan naik

sebesar 0,010 kali.

Hasil regresi sesuai dengan tabel 13 berikut ini.

Tabel 13

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Taraf

Signifikan B R

R Square

F Value

P Value

Variabel penghargaan

0,213 0,701

Variabel Tanggung Jawab

0,624 0,132

Variabel pekerjaan itu sendiri

0,207 0,522

Variabel hubungan interpersonal

0,552 0,240 0,54 0,292 1,765 0,132

Variabel lingkungan 0,526 0,119

Variabel imbalan 0,249 0,371

Total Motivasi 0,422 0,366

Variabel Pengetahuan

0,034 0,369

Ternyata dari tabel diatas dari keseluruhan faktor – faktor yang dominan

dengan tingkat koefisien yang berpengaruh dan yang paling dominan adalah

Universitas Sumatera Utara

Page 69: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

51

pengetahuan terhadap responden (Sig = 0,034) terhadap keaktivan kader posyandu

di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.

Universitas Sumatera Utara

Page 70: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

52

Pembahasan

Keaktivan Kader Posyandu

Keaktivan merupakan suatu bentuk keikutsertaan kader dalam kegiatan

kemasyarakatan, yang merupakan pencerminan akan usaha untuk memenuhi

berbagai kebutuhan yang dirasakan dan pengabdian terhadap pekerjaannya

sebagai kader posyandu. Keaktivan kader tersebut dapat dilihat dari ada atau

tidaknya dilaksanakan kegiatan-kegiatan di posyandu sebagai tugas dan

tanggungjawab yang diembankan padanya, kegiatan ini akan berjalan dengan baik

bila didukung oleh fasilitas posyandu yang memadai. Bila sarana dan prasarana

yang tersedia sudah cukup dan sesuai dengan tugas dan fungsi yang harus

dilaksanakan serta adanya tersedia waktu dan tempat kegiatan posyandu yang

layak (Nilawati, 2008).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 55,3% responden tidak

aktif dalam melaksanakan kegiatan posyandu, sebanyak 28,9% kurang aktif dalam

melaksanakan kegiatan posyandu, dan sebanyak 15,8% aktif dalam melaksanakan

kegiatan posyandu. Dapat diartikan bahwa tingkat keaktivan kader posyandu di

Desa Helvetia masih tegolong rendah.

Hasil wawancara dengan bidan dan petugas puskesmas hal-hal yang

menyebabkan rendahnya keaktivan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu

yaitu para kader mepunyai kesibukan yang lain seperti mengurus rumah tangga

ataupun ada yang memiliki pekerjaan lain diluar menjadi kader, rendahnya

perhatian dan penghargaan berupa imbalan, seragam, sertifikat dan sebagainya.

Kurangnya fasilitas posyandu seperti tempat kegiatan yang kurang layak,

Universitas Sumatera Utara

Page 71: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

53

kurangnya meja untuk setiap kegiatan, dan alat pendukung lainnya yang menjadi

salah satu penyebab rendahnya keaktivan. Masih minimnya korodinasi antar

sektor di luar kesehatan sepeti tokoh agama, pemerintah desa dan pembinaan dari

puskesmas dan dinas kesehatan masih rendah dan belum merata.

Berdasarkan wawancara dengan responden melalui kuesioner penelitian

diketahui bahwa 31 responden (79,5%) masih ada kader yang tidak melakukan

tindak lanjut dan kunjungan rumah kepada ibu bayi/balita yang tidak datang ke

posyandu. Hal ini disebabkan oleh kader tidak memiliki banyak waktu untuk

berkunjung kerumah warga yang tidak hadir saat pelaksanaan posyandu dan

mereka memiliki pekerjaan lain selain menjadi kader.

Rendahnya tingkat keaktivan kader posyandu disetiap kegiatan posyandu

disebabkan oleh kader masih kurang termotivasi untuk meningkatkan

keaktivannya, dengan demikian motivasi kader untuk melakukan berbagai

kegiatan di posyandu perlu ditingkatkan lagi, hal ini sangat membantu masyarakat

dan terlaksanakannya program-program pemerintah dalam rangka meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat, penurunan angka kematian ibu dan anak.

Pengaruh Penghargaan terhadap Keaktivan Kader Posyandu

Penghargaan (reward) adalah sesuatu yang disediakan oleh organisasi

untuk memenuhi kebutuhan individual atas keberhasilan atau kerja keras mereka.

Penghargaan merupakan imbalan dalam bentuk material dan non material yang

diberikan oleh pemerintah desa maupun puskesmas, dalam bentuk dana

operasional kepada kader agar kader dapat bekerja dengan motivasi tinggi dan

turut aktif dalam melaksanakan kegiatan serta program posyandu sehingga dapat

mencapai tujuan posyandu yaitu menekan angka kematian ibu dan bayi.

Universitas Sumatera Utara

Page 72: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

54

Pemberian penghargaan dimaksudkan sebagai dorongan agar kader menjadi lebih

aktif dalam melaksanakan kegiatan posyandu dan membangkitkan motivasi kader

sehingga dapat mendorong keaktivan kader menjadi lebih baik. Selain itu,

sebagian kader posyandu berharap adanya baju seragam dari puskesmas untuk

saat ini baju seragam yang mereka miliki merupakan hasil dari uang bulanan tiap

kader.

Dari hasil analisis multivariat dengan menggunakan analisis statistik

regresi linear berganda didapatkan nilai p= 0,075 (p>0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya bahwa

variabel penghargaan tidak memiliki pengaruh terhadap keaktivan posyandu di

Desa Helvetia Kecamatan Sunggal.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Harisman dan Nuryani

(2012) terdapat pengaruh yang signifikan penghargaan kader terhadap keaktivan

kader posyandu di Desa Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten

Lampung Utara tahun 2012. Semakin tinggi penghargaan yang diberikan terhadap

kader semakin tinggi keaktivan kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu dan

sebaliknya, semakin rendah penghargaan yang diberikan terhadap kader, semakin

rendah keaktivan kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu.

Djuhaeni dkk (2010) mengungkapkan penghargaan yang diinginkan kader

posyandu berupa rasa hormat ataupun status dalam berbagai bentuk seperti pujian,

pengakuan atas prestasi, pemberian kekuasaan. Berdasarkan hasil wawancara

dengan responden menggunakan kuesioner penelitian tentang penghargaan

terhadap kader, sebanyak 5,3% responden menyatakan kadang-kadang menerima

penghargaan jika aktif dalam kegiatan posyandu dan 94,7% responden

Universitas Sumatera Utara

Page 73: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

55

menyatakan tidak menerima penghargaan jika aktif dalam kegiatan posyandu.

Penghargaan memang tidak selalu didapatkan oleh kader disebabkan oleh

kurangnya alokasi dana dari pemerintah daerah ataupun desa untuk pengelolaan

posyandu dan kurangnya perhatian puskesmas dalam menilai mana kader yang

aktif, kurang aktif,dan tidak aktif.

Menurut Suryatim (2001) dalam Sriyatty, dkk (2015) pemberian

penghargaan terhadap loyalitas kader akan sangat membantu untuk

mempertahankan keaktivan kader posyandu, pemberian tugas yang tidak

membosankan disertai pujian, melengkapi atribut saat bertugas akan membuat

keaktivan kader semakin meningkat. Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa adanya pengaruh penghargaan yang diberikan kepada kader

terhadap keaktivan kader dikarenakan sebagian besar responden mengatakan

bahwa penghargaan yang diberikan pada mereka merupakan hal yang diharapkan

oleh kader, karena bagi mereka penghargaan berupa piagam, seragam, dan

bantuan lainnya merupakan wujud pengakuan dari masyarakat, pemerintah desa

dan petugas puskesmas. Besar kecilnya penghargaan bagi beberapa kader tidak

menjadi masalah, asalkan ada kepuasan mereka sudah cukup terpenuhi.

Pengaruh Tanggung Jawab terhadap Keaktivan Kader Posyandu

Tanggung jawab diartikan sebagai tugas yang dipercayakan kepada

individu dalam suatu organisasi . Individu harus mampu menerima akibat dari

perbuatan atau keputusan yang telah diperbuat. Two factors Theory yang

diungkapkan Herzberg menjelaskan tanggung jawab dinilai positif dalam

menggerakkan motivasi secara kuat sehingga tercipta prestasi yang baik (Suarli

dan Bahtiar, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 74: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

56

Dari hasil analisis multivariat dengan menggunakan analisis statistik

regresi linear berganda didapatkan nilai p=0,402 (p>0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya bahwa

variabel tanggung jawab tidak memiliki pengaruh terhadap keaktivan kader

posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Djuhaeni dkk (2010) terkait

motivasi kader aktif berpengaruh pada keberhasilan kegiatan posyandu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden menggunakan kuesioner

penelitian tentang tanggung jawab kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu,

sebanyak 34,2% responden yang menyatakan berupaya memberikan pelayanan

secara maksimal dan penuh tanggung jawab, sebanyak 63,2% responden yang

menyatakan kadang-kadang berupaya memberikan pelayanan secara maksimal

dan penuh tanggung jawab, dan sebanyak 2,6% responden yang menyatakan

tidak berupaya memberikan pelayanan secara maksimal dan penuh tanggung

jawab.

Pengaruh Pekerjaan itu Sendiri terhadap Keaktivan Kader Posyandu

Dari hasil analisis multivariat dengan menggunakan analisis statistik

regresi linear berganda didapatkan nilai p= 0,563 (p>0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat diartikan

bahwa tidak ada pengaruh variabel pekerjaan itu sendiri terhadap keaktivan kader

posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal. Belum ada penelitian tentang

veriabel pekerjaan itu sendiri terhadap keaktivan kader. Sehingga belum bisa hasil

penelitian belum bisa dibandingkan dengan penelitian lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 75: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

57

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden menggunakan kuesioner

penelitian tentang pekerjaan itu sendiri (pekerjaan menjadi kader) sebanyak

26,3% responden menyatakan bahwa mereka senang melaksanakan tugasnya

sebagai kader posyandu, sebanyak 73,7% responden menyatakan bahwa kadang-

kadang mereka senang melaksanakan tugasnya sebagai kader posyandu. Petugas

kesehatan dan pemerintah desa sebaiknya meyakinkan kader dan memberikan

pemahaman kepada meraka akan pentingnya menjadi kader dalam meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Selain itu, petugas kesehatan maupun sesama kader harus menciptakan suasana

kerja yang aman, nyaman dan tidak monoton untuk menghindari kebosanan yang

mungkin muncul dalam kegiatan posyandu.

Pengaruh Hubungan Interpersonal terhadap Keaktivan Kader Posyandu

Hubungan interpersonal adalah komunikasi yang berbentuk tatap muka,

interaksi antar individu, verbal maupun kerjasama akan timbul apabila orang

menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan

pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian

terhadap diri sendiri (Agustina, 2013).

Dari hasil analisis multivariat dengan menggunakan analisis statistik

regresi linear berganda didapatkan nilai p= 0,324 (p>0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat diartikan

bahwa tidak ada pengaruh variabel hubungan interpersonal terhadap

keaktivankader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

58

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Djuhaeni dkk (2010)

terkait motivasi kader aktif berpengaruh pada keberhasilan kegiatan posyandu.

Dorongan terbesar pada motivasi faktor penyebab ketidakpuasan yaitu hubungan

sosial (interpersonal) sedangkan dorongan terbesar pada motivasi internal yaitu

tanggung jawab.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hubungan interpersonal

bukan merupakan variabel yang berpengaruh terhadap keaktivan kader posyandu.

Hubungan yang harmonis antar kader, kader dengan ibu bayi/balita maupun

hubungan kader dengan petugas puskesmas seharusnya menimbulkan motivasi

untuk aktif dalam melaksanakan kegiatan posyandu, tetapi hal ini tidak

memengaruhi kader menjadi lebih aktif dakam melaksanakan kegiatan dan

program-program posyandu. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden

menggunakan kuesioner penelitian tentang hubungan interpersonal kader

sebanyak 84,2% responden menyatakan bahwa mereka senang bila bertemu

dengan kader-kader posyandu lainnya, dan 15,8% responden menyatakan bahwa

mereka tidak senang bila bertemu dengan kader-kader posyandu lainnya.

Pengaruh Lingkungan terhadap Keaktivan Kader Posyandu

Dari hasil analisis multivariat dengan menggunakan analisis statistik

regresi linear berganda didapatkan nilai p= 0,348 (p>0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat diartikan

bahwa tidak ada pengaruh variabel hubungan interpersonal terhadap keaktivan

kader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal. Belum ada penelitian

tentang veriabel lingkungan terhadap keaktivan kader. Sehingga belum bisa hasil

penelitian belum bisa dibandingkan dengan penelitian lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 77: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

59

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden menggunakan kuesioner

penelitian tentang lingkungan sebanyak 18,4% responden menyatakan bahwa

lingkungan posyandu baik, sebanyak 57,9% responden menyatakan bahwa

lingkungan posyandu cukup baik , dan sebanyak 23,7% responden menyatakan

bahwa lingkungan posyandu tidak baik. petugas kesehatan maupun sesama kader

harus menciptakan suasana kerja yang aman, nyaman dan tidak monoton untuk

menghindari kebosanan yang mungkin muncul dalam kegiatan posyandu.

Pengaruh Imbalan terhadap Keaktivan Kader Posyandu

Imbalan merupakan stimulus yang menarik seseorang untuk melakukan

sesuatu karena dengan melakukan perilaku tersebut, maka kita akan mendapatkan

imbalan. Imbalan yang menarik bagi kita tentu saja adalah imbalan yang

mendatangkan sesuatu yang menyenangkan seperti halnya keaktivan kader,

apabila kader menerima imbalan sesuai dengan harapan maka keaktivan kader

meningkat.

Dari hasil analisis multivariat dengan menggunakan analisis statistik

regresi linear berganda didapatkan nilai p=0,018 (p>0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat diartikan

ada pengaruh variabel imbalan terhadap keaktivan kader posyandu di Desa

Helvetia Kecamatan Sunggal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Agustina (2013), dalam

penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keaktivan kader posyandu

yang mengemukakan bahwa imbalan merupakan faktor yang sangat

mempengaruhi keaktivan kader posyandu.

Universitas Sumatera Utara

Page 78: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

60

Imbalan merupakan variabel yang berpengaruh terhadap keaktivan kader

posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal. Berdasarkan hasil penelitian

sebanyak 7,9% responden menyatakan imbalan yang diterimanya akan

meningkatkan semangat kerja, sebanyak 81,6% responden menyatakan imbalan

yang diterimanya kadang-kadang meningkatkan semangat kerjanya dan sebanyak

10,5% responden menyatakan imbalan yang diterimanya tidak meningkatkan

semangat kerja.

Kader yang mengharapkan imbalan seperti uang tambahan, adanya

pemberian imbalan yang memadai akan memotivasi kader menjadi aktif dan

memeberikan rasa puas bagi mereka, karena rata-rata pendapatan masyarakat

sangat rendah dan penting memberikan arti kehidupan baginya. Menurut Aprillia

(2009) bahwa rendahnya jumlah imbalan yang diterima kader posyandu,

dirasakan masih kurang untuk memotivasi keaktivan dan partisipasi aktif kader

dalam kegiatan posyandu sehingga tanggung jawab terhadap suksesnya program,

cakupan dan kegiatan posyandu menjadi kurang maksimal.

Pengaruh Pengetahuan terhadap Keaktivan Kader Posyandu

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Tanpa

pengetahuan yang cukup, maka kemungkinan untuk melakukan tindakan yang

benar tidak mungkin akan tercapai (Notoatmodjo, 2007).

Universitas Sumatera Utara

Page 79: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

61

Dari hasil analisis multivariat dengan menggunakan analisis statistik

regresi linear berganda didapatkan nilai p=0,010 (p>0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat diartikan

bahwa ada pengaruh variabel pengetahuan kader terhadap keaktivan kader

posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Handika (2016), tentang

hubungan tingkat pengetahuan dengan keaktivan kader dalam menjalankan

posyandu balita di desa pacalan Wilayah kerja puskesmas plaosan menyatakan

bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dengan keaktivan kader posyandu di

Desa Pacalan wilayah kerja Puskesmas Plaosan Kabupaten Magetan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

memiliki pengaruh dengan kekatifan kader posyandu. Pengetahuan kader akan

memengaruhi perilaku kader untuk lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan dan

program-program posyandu. Semakin baik pengetahuan kader semakin aktif kader

untuk melaksanakan kegiatan dan program-program posyandu. Di Desa Helvetia,

variabel pengetahuan tidak memiliki pengaruh terhadap keaktivan kader

posyandu, penulis berasumsi bahwa kader yang memiliki pengetahuan yang baik

umumnya memiliki sikap yang positif terhadap kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan di posyandu. Namun, pengetahuan dan sikap yang baik tersebut belum

tentu dapat diwujudkan dalam suatu tindakan berupa keaktivan kader dalam

menjalankan tugasnya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah

satunya fasilitas yang kurang memadai dan kurangnya pengawasan dari pihak

puskesmas dan perangkat desa serta kurangnya pelatihan dari petugas puskesmas.

Hal tersebut dapat menyebabkan kader menjadi kurang aktif dalam melaksanakan

tugasnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 80: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

62

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh motivasi (penghargaan,

tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, hubungan interpersonal, lingkungan dan

imbalan) dan pengetahuan terhadap keaktifan kader posyandu di Desa Helvetia

Kecamatan Sunggal dapat ditarik kesimpulan :

1. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel

pengetahuan dan imbalan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keaktifan kader posyandu.

2. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel

pengetahuan adalah variabel yang paling berpengaruh.

3. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel total

motivasi , penghargaan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, hubungan

interpersonal, lingkungan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap terhadap keaktifan kader posyandu.

Saran

1. Bagi puskesmas diharapkan memberikan pengetahuan tentang program dan

kegiatan posyandu kepada kader secara berkelanjutan, sehingga mampu

meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan, sehingga timbul rasa

percaya diri dan tanggung jawab dalam diri kader.

2. Kepala desa maupun perangkat desa agar memberikan imbalan secara rutin

dan penghargaan baik moril maupun materil seperti memberikan tunjangan

Universitas Sumatera Utara

Page 81: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

63

seperti kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas,

pujian, seragam bagi kader yang aktif dalam melaksanakan kegiatan

posyandu.

Universitas Sumatera Utara

Page 82: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

64

Daftar Pustaka

Adisasmito, W. (2007). Sistem kesehatan. Jakarta: Raja Grapindo Persada

Agustina, D. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktivan kader

posyandu dalam wilayah kerja Puskesmas Peusangan Siblah

Krueng Bireun (Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah

Banda Aceh) . Diakses dari http://simtakp.stmikubudiyah.ac.id/.

Akbar, H., & Ali, M. (2015). Studi ketidakaktivan kader posyandu di wilayah

kerja Puskesmas Peramasan Banjar Kalimantan Selata, Gizi dan

Dietetik Indonesia, 2(3),60-67. Diakses dari http://ejournal.almaata.

ac.id

Andira, R. (2012). Faktor – faktor yang berhubungan dengan kinerja kader

posyandu di Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Jurnal

Ilmu Kesehatan Masyarakat, 4(2),35-44. Diakses dari http://repository

.unhas.ac.id/handle/123456789/4300

Aprillia, Y. (t.t). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Kader

dalam Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Jogonalan II

Kabupaten Klaten. Diakses 6 Juni 2019, dari http://bidankita.com

/?p=218

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Umum Pengelolaan

Posyandu. Diakses dari https://www.kemkes.go.id/index.php?txt

Keyword= Pedoman +pengelolaan+ posyandu &act=search-action

&pgnuumber=2&charindex=&strucid=&fullcontent=&CALL=1&C1

=1&C2=1&C3=1&C4=1&C5=1

Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten

Deli Serdang Tahun 2016. Diakses dari https://dinkes.deliserdangkab.

go.id.>profil>1137_delserd_2016

Dinas Kesehatan Kota Malang. (2017). Profil Kesehatan Pukesmas Mulyorejo.

Diakses dari https://dinkes.malangkota.go.id/2015/09/17/puskesmas-

mulyorejo/.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2017). Profil Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2016. Diakses dari https://dinkes.

sumutprov.go.id/profil/files/2016/09/IKI_IKU.pdf.

Djuhaeni, H., Gondodiputro, & Suparman. (2010). Motivasi kader

meningkatkan keberhasilan kegiatan posyandu. Bandung

Medical Journal, 42(4),140-148. Diakses dari http://Indonesia.digital

Universitas Sumatera Utara

Page 83: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

65

Fatmawati, Nurlaili, & Piyanto. (2012). Komunikasi interpersonal kader

dalam menigkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam

pemanfaatan obat tradisonal di Kabupaten Maluku Tengah. Sains

Kesehatan, 3(1),43-75. Diakses dari http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/

download.php?dataId=...

Handika, F.F. (2016). Hubungan tingkat pengetahuan dengan keaktivan kader

dalam menjalankan posyandu balita di Desa Pacalan wilayah

kerja Puskesmas Plaosan (Skripsi, Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta). Diakses dari http://eprints.

ums.ac.id/41750/

Harisman, N. (2012). Pengaruh yang signifikan penghargaan kader terhadap

keaktivan kader posyandu di Desa Mulang Maya Kecamatan

Kotabumi (Skripsi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayai).

Diakses dari http://eprints.umy.ac.id/56770/1/NASKAH%20PUBLI

KASI.pdf

Hezberg. F. (2011). Analisis teori motivasi dua faktor. Jurnal Kajian Bahasa dan

Sastra, 5(1),215-224. Diakses dari https://www.academia.edu/406386

17/Ksatra_vol1_No

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Umum

Pengelolaan Posyandu. Diakses dari http://promkes.kemkes.go.id

/pedoman-umum -pengelolaan-posyandu.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Sistem Kesehatan Nasional.

Diakses dari http://farmalkes.kemkes.go.id/?wpdmact=process&did=

MTE0LmhvdGxpbms=.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Buku Panduan Kader

Posyandu. Diakses dari http://www.depkes.go.id/resources/ download

/lain/Buku%20Program%20Indonesia%20Sehat%20dengan%20Pend

ekatan%20Keluarga.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2017. Diakses dari http://depkes.go.id/folder/view/01/structure-

publikasi-pusdatin-profil-kesehatan.html

Koto, H. M. (2007). Proses pelaksanaan manajemen pelayanan posyandu terhadap

intensitas posyandu. Jurnal Online Universitas Gajah Mada,

4(2),543-542. Diakses dari https://jurnal.ugm.ac.id/gamaijb/7880/

0977.pdf

Malawati, Sunarsih, & Priyanto. 2006. Komunikasi interpersonal kader

dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 84: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

66

pemanfaatan obat tradisional di Kabupaten Maluku Tengah. Sains

Kesehatan, 19(1),43-75. Diakses dari http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal

/detail.php?dataId=27.

Mastuti, T. E. (2003). Studi uji hubungan beberapa faktor kader yang

berhubungan dengan kelangsungan kader posyandu di Kecamatan

Panjatan Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (Tesis, Univeritas Diponogoro). Diakses dari http://www

.undip.ac.id./6788/9882

Nilawati. (2008). Pengaruh karakteristik kader dan strategi revitalisasi posyandu

terhadap keaktivan kader di Kecamatan Samandua Kabupaten Aceh

Selatan Tahun 2008 (Tesis, yang tidak dipublikasikan). Fakultas

Kesehatan Masyarakat USU, Medan

Notoatmodjo, S. (2010). Pengetahuan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku (Cetakan 2).

Jakarta: Rineka Cipta

Nugroho, H., Nurdiana, D. (2012). Hubungan antara pengetahuan dan

motivasi kader posyandu dengan keaktivan kader posyandu di Desa

Dukuh Tengah Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Jurnal

Keperawatan Fikkes, 2(1),1-8. Diakses dari http://jurnal.unimus

.ac.id/index.php/FIKkeS/article/view/221/227.

Sriyatty, S., Kandou, G. D., & Pangemanan, J. M. (2015). Analisis kinerja kader posyandu di Puskesmas Paniki Kota Manado. Jurnal Ilmu

Kesehatan Masyarakat Unsrat 5(2), 491-501. Diakses dari https://

ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/download/7858/7908

Suarli, S., Bahtiar, Y. (2009). Manajemen keperawatan dengan pendekatan

praktis. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. (2007). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Sulistyorini, Ismawati, C., Pebriyanti, S., & Proverawati, A. (2010).

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan Desa Siaga. Yogyakarta:

Nuha Medika

Timple, (1992). Seri manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT. Elex Media

Computindo

Wahjono. (2010). Perilaku organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Universitas Sumatera Utara

Page 85: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

67

Widagdo, L., (2006). Kepala Desa dan kepemimpinan perdesaan; Persepsi kader

posyandu di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah Tahun

2000. Makara Kesehatan, 10(2),54-55. Diakses dari http://journal.ui.ac.id

/index.php/health/article/download/173/169.

Universitas Sumatera Utara

Page 86: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

68

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Motivasi dan PengetahuanTerhadap Keaktifan Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019

No Responden : I. Identitas Responden

II. Posyandu 1. Nama Posyandu :

2. Tingkatan Posyandu : a. Pratama c. Madya

b. Purnama d. Mandiri

Petunjuk Pengisian 1. Bacalah dengan sebaik-baiknya setiap pertanyaan dan setiap jawaban yang

diberikan 2. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner ini secara lengkap dan

dengan sejujurnya. 3. Pilih jawaban yang paling sesuai menurut anda dan berikan tanda silang

(x) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar 4. Untuk menjaga keaslian jawaban,tidak diperkenankan untuk bertanya

kepada orang lain. 5. Penilain jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0 6. Atas kerja sama yang diberikan, saya ucapkan terimakasih.

III. Pengetahuan Kader Posyandu

1. Sebutkan urutan tahap – tahap pelaksanaan kegiatan di posyandu? a. Pendaftaran – Pencatatan – Penyuluhan – Penimbangan – Pelayanan

Kesehatan dan KB b. Pendaftaran – Pencatatan – Penimbangan – Penyuluhan – Pelayanan

Kesehatan dan KB

c. Pendaftaran – Penimbangan – Penyuluhan – Pencatatan – Pelayanan

Kesehatan dan KB

1. Nama Responden :

2. Umur Responden : Tahun

3. Pendidikan Terakhir : a. SD b. SLTP/SMP

c. SLTA/SMA d. Akademi/Perguruan Tinggi

4. Alamat :

5. Pekerjaan :

6. Status Perkawinan :

Universitas Sumatera Utara

Page 87: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

69

d. Pendaftaran – Penimbangan – Pencatatan – Penyuluhan – Pelayanan

Kesehatan dan KB

2. Siapakah sasaran di dalam kegiatan posyandu?

a. Balita b. Orang tua c. Lansia d. Balita, ibu hamil dan PUS/ WUS.

3. Kegiatan apakah yang dilakukan pada meja no. 3 dalam kegiatan posyandu? a. Pencatatan b. Pendaftaran c. Penimbangan d. Penyuluhan

4. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada meja nomor berapa? a. Meja 5. b. Meja 4. c. Meja 3. d. Meja 2.

5. Mempersiapkan dacin, penimbangan bayi, dan pengukuran LILA

dilakukan pada meja nomor? a. Meja 5. b. Meja 4. c. Meja 3. d. Meja 2.

6. Dalam 1 tahun, minimal berapa kali dilakukan kegiatan diposyandu? a. 9 kali. b. 8 kali. c. 7 kali. d. 6 kali.

7. Apa saja peran kader “sebelum” hari buka posyandu? a. Melaksanakan pendaftaran penunjang posyandu b. Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu c. Mengukur LILA ibu hamil dan WUS. d. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat

8. Apa saja peran kader “setelah” hari buka posyandu? a. Melakukan pembagian tugas antar kader b. Melaksanakan pendaftaran penunjang posyandu c. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat d. Melaksanakan penimbangan bayi/balita, ibu hamil yang berkujung

9. Posyandu memiliki 2 kegiatan yaitu kegiatan utama dan kegiatan tambahan.

Yang termasuk kegiatan utama adalah? a. Bina Keluarga Balita (BKB)

Universitas Sumatera Utara

Page 88: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

70

b. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) c. KIA, KB, Imunisasi dan Gizi d. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)

10. Yang termasuk kegiatan tambahan posyandu adalah? a. Program pencegahan dan penanggulangan diare b. Bina Keluarga Balita (BKB) dan Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin) c. KIA dan KB d. Imunisasi, Gizi dan Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)

11. Apakah yang dimaksud dengan Posyandu Pratama? a. Posyandu dengan jumlah kader kurang dari 5 orang. b. Posyandu dengan jumlah kader sudah 5 orang atau lebih tapi Cakupan

kegiatan program kurang dari 50 %. c. Posyandu dengan jumlah peserta kurang dari 50 % di wilayah posyandu. d. Posyandu yang mampu menyelenggarakan program tambahan.

12. Apakah yang dimaksud dengan Posyandu Mandiri? a. Posyandu dengan jumlah kader kurang dari 5 orang. b. Posyandu dengan jumlah kader sudah 5 orang atau lebih tapi Cakupan

kegiatan program kurang dari 50 %. c. Posyandu dengan jumlah peserta kurang dari 50 % di wilayah posyandu. d. Posyandu dengan jumlah peserta lebih dari 50 % di wilayah posyandu.

13. Umur berapa Pemberian Vitamin A kapsul merah pada bayi? 14. a. 1-4 bulan b. 6-11 bulan c. 12-59 bulan d. 3 bulan

15. Umur berapa Pemberian Vitamin A kapsul biru pada bayi? 16. tt a. 1-4 bulan b. 6-11 bulan c. 12-59 bulan d. 3 bulan

17. Salah satu kegiatan program gizi adalah Vitamin A. Pada bulan apa diberikan

Vitamin kepada Balita ? a. Februari dan Agustus b. Maret dan September c. April dan Oktober d. Mei dan November

Petunjuk 1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara 2. Berikan tanda contreng ( ) pada jawaban yang anda pilih 3. Keterangan jawaban: a. Ya dengan nilai 2

b. Kadang-kadang dengan nilai 1 c. Tidak dengan nilai 0

Universitas Sumatera Utara

Page 89: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

71

IV. Motivasi Kader No Pertanyaan Jawaban

A. Faktor penyebab kepuasan

(motivasional)

Ya Tidak

I.Penghargaan

1 Saya pernah menerima penghargaan berupa

piagam atau penghargaan lainnya dari

pemerintah desa ataupun puskesmas

2 Saya mendapat pakaian seragam untuk

melakukan kegiatan posyandu

3 Saya selalu menerima penghargaan jika aktif

dalam kegiatan posyandu

4 Dapat diketahui sebagai masyarakat yang

layak dihormati dan dihargai

5 Saya mendapat jaminan kesehatan seperti

BPJS/KIS

II. Tanggung Jawab 6 Saya berupaya memberika pelayanan secara

maksimal dan penuh tanggung jawab

7 Bagi saya leberhasilan kegiatan posyandu

adalah hal yang utama.

8 Saya melaksanakan tugas sebelum hari “H”

poyandu, hari “H” posyandu, maupun

setelah hari “H” posyandu

9 Saya berusaha menerapkan ilmu yang saya

peroleh dari pelatihan untuk menunjung

keberhasilan sebagai kader

10 Menjadi kader merupakan tanggung jawab

yang berat

III.Pekerjaan itu sendiri 11 Saya menjadi kader posyandu karena

keinginan sendiri

12 Saya senang melaksanakan tugas saya

sebagai kader posyandu

13 Saya menjadi kader hanya untuk mengisi

waktu luang

14 Bagi saya menjadi kader merupakan

salah satu wadah untuk bersosialisasi

B. Faktor penyebab ketidakpuasan

(hygiene)

I. Hubungan Interpersonal

1 Hubungan komunikasi saya dengan

sesama rekan kader selama ini berjalan

dengan baik dan harmonis sehingga

membuat saya betah dan semangat

Universitas Sumatera Utara

Page 90: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

72

dalam melaksanakan kegiatan posyandu 2 Saya senang bila bertemu dengan kader-

kader posyandu lainnya

3 Saya senang bisa bersosialisasi dengan

orang banyak seperti ibu-ibu, bayi balita

dan lainnya

4 Saya pernah mengalami

misscomunication (salah persepsi)

dengan kader-kader posyandu lainnya

II. Lingkungan

5 Lingkungan sekitar tempat posyandu

dilaksanakan bersih,nyaman dan tenang

6 Fasilitas yang ada di posyandu lengkap

7 Saya senang berlama-lama di posyandu III. Imbalan

5 Imbalan yang diterima sesuai dengan

pekerjaan

6 Imbalan yang diterima akan meningkatkan

semangat kerja

7 Imbalan rutin diberikan 8 Saya menginginkan imbalan berupa

uang transport dan seragam kader dalam

melaksanakan tugas

V. Keaktifan Kader 1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan yang anda lakukan.

2. Berikan tanda contreng ( ) pada jawaban yang anda pilih. 3. Keterangan jawaban: a. Ya dengan nilai 2

b. Kadang-kadang dengan nilai 1 c. Tidak dengan nilai 0

No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak

1 Apakah dilaksanakan posyandu setiap

bulannya dalam satu tahun terakhir?

2 Apakah ibu mengikuti kegiatan

posyandu pada setiap bulan dalam satu

tahun terakhir?

Sebelum hari ”H” Posyandu

3 Apakah Ibu menyiapkan tempat

pelaksanaan, peralatan, sarana dan

prasarana, PMT sebelum posyandu

dimulai

4 Apakah Ibu memberitahukan warga

adanya kegiatan di posyandu?

Universitas Sumatera Utara

Page 91: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

73

5 Apakah Ibu mendata jumlah sasaran Ibu

hamil, WUS, PUS, Ibu menyusui, Ibu

dan balita, yang ada diwilayah

posyandu

binaan Ibu?

Hari ”H”Posyandu

6 Apakah ibu melaksanakan pendaftaran

pengunjung Posyandu balita dan ibu

hamil?

7 Apakah ibu melakukan penimbangan

balita dan Ibu hamil yang berkunjung ke

posyandu?

8 Apakah ibu melakukan pencatatan balita

dan ibu hamil yang berkunjung ke

Posyandu?

9 Apakah ibu melakukan kegiatan

penyuluhan kesehatan dan gizi serta

pemberian PMT bila menemukan balita

BB-nya Bawah Garis Merah (BGM)?

10 Apakah ibu Membantu memberikan

pelayanan kesehatan : KB, imunisasi,

Fe, Oralit dan obat-obatan lainnya

bersama petugas kesehatan di Posyandu

kepada pengunjung Posyandu

11 Apakah ibu mencatat di secarik kertas

yang diselipkan kedalam KMS/ buku

KIA setelah menimbang balita dan Ibu

hamil kemudian baru mencatat hasilnya

di KMS/buku KIA dan mengisi buku

register ?

12 Apakah ibu memberikan PMT dan

penyuluhan kesehatan bila menemukan

balita Kurang Energi Protein (KEP)?

13

Apakah ibu melakukan konsultasi

kepada petugas kesehatan bila

menemukan balita sudah 3 (tiga) kali

berturut-turut BBnya tidak naik ?

Setelah hari ”H”Posyandu

14 Apakah ibu melakukan tatap muka ke

tokoh masyarakat setempat dan

menghadiri pertemuan rutin organisasi

keagamaan dalam masyarakat seperti

pengajian, wirit, arisan dan lain-lain.

15 Apakah ibu merapikan tempat

posyandu, melengkapi pencatatan dan

evaluasi kegiatan

Universitas Sumatera Utara

Page 92: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

74

16 Apakah ibu membuat grafik SKDN

jumlah semua balita yang ada di

wilayah binaan posyandu.

17 Apakah ibu Melakukan tindak lanjut dan

kunjungan rumah kepada sasaran yang

tidak datang ke Posyandu?

18 Apakah ibu melakukan pencatatan dan

pelaporan?

Universitas Sumatera Utara

Page 93: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

72

Lampiran 2. Master Data

Tabel

Analisis Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kinerja Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019

Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Status

Kawin

Nama

Posyandu

Tingkat

Posyandu p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14

Rulyati 44 SD IRT MENIKAH anggrek MADYA 0 2 3 3 0 3 3 1 3 0 2 1 3 2

Suryati 56 SMA IRT BELUM

MENIKAH

anggrek MADYA 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 1 0 2

Misrayani

Purba

46 SMA IRT MENIKAH anggrek MADYA 3 2 2 2 3 1 3 0 3 0 3 3 0 2

Masliani 44 SMP IRT MENIKAH anggrek MADYA 0 2 3 3 3 1 3 1 2 3 2 3 0 2

Irlina 52 SMP IRT MENIKAH anggrek MADYA 0 2 2 2 2 1 3 2 0 2 0 0 1 2

Maria 46 SMP IRT MENIKAH kenanga MADYA 1 3 3 3 0 3 0 3 0 0 2 1 3 3

Nadia 45 SMA IRT MENIKAH kenanga MADYA 2 3 2 2 1 3 2 1 0 0 0 1 1 3

Gebi 40 SMA IRT MENIKAH kenanga MADYA 0 2 2 2 1 3 0 0 0 3 0 3 1 2

Friska 46 SMA IRT MENIKAH kenanga MADYA 1 3 2 2 3 2 3 3 3 0 2 3 1 2

Lismawati 64 SMA IRT MENIKAH cempaka MADYA 2 2 2 2 2 3 1 1 2 0 0 0 1 2

Yusniar 73 PT IRT MENIKAH cempaka MADYA 1 3 2 2 0 3 3 0 0 3 3 3 1 2

Evrika 42 SMP IRT MENIKAH cempaka MADYA 2 2 3 3 0 1 3 0 1 2 3 3 1 2

Rina 50 SMP IRT MENIKAH cempaka MADYA 3 3 3 3 2 1 3 3 3 0 0 1 1 2

Sarah 52 SMA IRT MENIKAH cempaka MADYA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 1 1 2

Ika 41 SMA IRT MENIKAH Mawar MADYA 2 3 0 0 3 3 3 3 3 1 0 1 3 3

(bersambung)

Universitas Sumatera Utara

Page 94: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

70

Tabel

Analisis Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kinerja Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019

(berambung)

Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Status

Kawin

Nama

Posyandu

Tingkat

Posyandu p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14

Septia

Pratiwi

27 SMA IRT MENIKAH mawar MADYA 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 0 2 3 3

Firiyani 46 SMA buruh

cuci

MENIKAH mawar MADYA 2 3 0 0 3 1 3 3 3 0 2 3 3 3

Ayu 48 SMP buruh

cuci

MENIKAH mawar MADYA 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 0 1 1 2

Mashita 45 SMA buruh

cuci

MENIKAH mawar MADYA 2 2 2 2 3 1 3 3 3 1 1 3 1 2

Wilda

Sari

39 SMA IRT MENIKAH Dahlia MADYA 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 0 1 1 2

Fitri 40 SMA IRT MENIKAH Dahlia MADYA 3 2 2 2 2 1 2 0 2 2 3 2 1 2

Yusrita 38 SMP IRT MENIKAH Dahlia MADYA 3 3 3 3 3 1 3 3 2 0 0 1 3 3

Dewi 31 SMA IRT MENIKAH Dahlia MADYA 2 2 3 3 1 1 3 3 3 2 0 2 1 2

Irma 32 SMA IRT MENIKAH Dahlia MADYA 2 2 2 2 3 1 2 1 0 1 3 2 1 2

Tamara 40 SMA IRT MENIKAH Flamboyan MADYA 1 3 2 2 1 3 3 3 2 1 3 3 1 2

Ratna 45 SMA IRT MENIKAH Flamboyan MADYA 3 3 3 3 3 1 3 0 2 0 0 1 1 2

Tina 50 SMA IRT MENIKAH Flamboyan MADYA 3 2 2 2 1 2 2 0 3 2 3 2 1 2

Yosi 48 SMA IRT MENIKAH Flamboyan MADYA 2 3 3 3 2 1 1 1 2 1 3 3 1 2

Ade 47 SMA IRT MENIKAH Flamboyan MADYA 3 2 2 2 2 1 3 1 1 1 0 1 1 2

Universitas Sumatera Utara

Page 95: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

71

Tabel

Analisis Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kinerja Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019

Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Status

Kawin

Nama

Posyandu

Tingkat

Posyandu p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14

Lina 52 SMA buruh

cuci

MENIKAH Melati MADYA 2 2 1 1 1 1 1 3 3 0 0 3 1 2

Martha 48 SMA IRT MENIKAH Melati MADYA 1 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 1 2

Yeni 45 SMP buruh

cuci

MENIKAH Melati MADYA 1 3 2 2 1 3 1 3 2 2 2 3 1 2

Rima 50 SMA IRT MENIKAH Melati MADYA 3 1 0 0 1 1 3 3 3 3 0 3 1 2

Endang 38 SMA IRT MENIKAH Bougenvile MADYA 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 0 1 1 2

Rini 26 SMA buruh

cuci

BELUM

MENIKAH

Bougenvile MADYA 0 2 2 2 2 1 1 3 2 3 0 2 1 2

Khairani 65 SD IRT MENIKAH Bougenvile MADYA 2 2 0 0 2 1 3 1 3 1 2 3 1 2

Nurmina 63 SD IRT MENIKAH Bougenvile MADYA 3 3 2 2 3 3 0 0 3 1 0 2 1 2

Kristina 49 SMA IRT MENIKAH Melati MADYA 3 3 3 3 1 1 3 3 3 0 0 1 1 2

Universitas Sumatera Utara

Page 96: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

72

Tabel (Lanjutan)

Analisis Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kinerja Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019

(bersambung)

p15 m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 m8 m9 m10 m11 m12 ma13 ma14 mb1 mb2 mb3 mb4 mb5 mb6 mb7 mb8

3 Tidak tidak tidak ya tidak ya ya tidak ya ya ya ya ya ya tidak ya ya tidak iya iya iya iya

3 Tidak ya tidak ya tidak ya ya ya ya tidak ya ya ya ya ya ya ya tidak iya iya iya iya

3 Tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya iya iya tidak iya tidak

3 Tidak ya tidak ya tidak ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya tidak iya iya tidak iya

2 Tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya tidak iya tidak iya iya

2 Tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak ya ya ya tidak tidak tidak tidak iya

3 Tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya iya tidak tidak tidak tidak

3 Tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak ya tidak ya ya ya ya ya ya ya ya iya tidak tidak tidak tidak

3 Tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak ya ya tidak ya ya ya tidak tidak ya ya iya tidak tidak tidak iya

3 Tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya tidak ya ya ya tidak ya ya ya iya iya tidak tidak iya

2 Ya tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya tidak ya ya ya ya ya ya ya iya iya iya iya tidak

3 Tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak iya tidak iya

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak ya ya ya iya iya tidak tidak iya

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya tidak ya tidak ya tidak ya ya ya tidak iya tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya tidak ya ya ya tidak ya tidak tidak tidak iya iya tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak iya tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya tidak ya ya ya tidak tidak ya ya ya tidak iya tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya tidak ya ya tidak tidak ya ya ya iya iya tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya tidak iya tidak tidak tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 97: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

73

Tabel

Analisis Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kinerja Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019

(berambung)

p15 m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 m8 m9 m10 m11 m12 ma13 ma14 mb1 mb2 mb3 mb4 mb5 mb6 mb7 mb8

3 Tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya tidak iya tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya iya iya tidak iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya ya ya tidak iya iya iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya iya iya iya iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya ya ya iya iya iya iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya tidak tidak ya ya tidak ya ya ya iya iya tidak iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya ya ya iya tidak tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya tidak ya tidak ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya iya tidak tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya iya tidak tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya iya tidak tidak tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya tidak ya ya ya ya ya ya ya iya iya tidak iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya tidak ya ya tidak ya ya ya iya iya tidak iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya tidak tidak ya tidak ya tidak tidak ya iya tidak iya tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya tidak ya tidak tidak tidak ya ya ya ya iya iya iya iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak iya iya tidak iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya tidak ya ya ya tidak ya ya ya tidak iya iya tidak iya iya

3 tidak tidak tidak tidak tidak ya ya tidak tidak tidak ya ya tidak ya ya ya tidak tidak tidak iya tidak tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak ya tidak ya tidak ya tidak tidak tidak iya tidak iya tidak

3 tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya tidak ya ya ya tidak ya ya iya tidak iya iya tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 98: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

74

Tabel (Lanjutan)

Analisis Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kinerja Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019

(bersambung)

mb9 mb10 mb11 mk1 mk2 mk3 mk4 mk5 mk6 mk7 mk8 mk9 mk10 mk11 mk12 mk13 mk14 mk15 mk16 mk17 mk18

iya iya iya iya ya ya ya ya ya tidak ya ya tidak tidak ya ya ya ya tidak tidak tidak

tidak iya iya iya ya tidak tidak ya ya ya ya tidak ya ya tidak ya ya tidak ya ya ya

iya iya iya iya ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya tidak ya ya ya ya ya tidak

iya iya tidak iya tidak tidak ya tidak ya ya ya ya ya tidak tidak ya ya tidak ya ya tidak

iya tidak tidak iya ya ya ya tidak tidak ya ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak tidak tidak

iya tidak iya iya ya tidak ya ya ya ya ya tidak ya ya tidak ya ya ya ya ya ya

iya iya iya iya ya tidak ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak

iya iya iya iya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tidak ya tidak ya

iya iya tidak iya tidak ya ya ya ya tidak ya ya ya ya tidak tidak ya ya ya tidak ya

iya iya iya iya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak ya tidak

tidak tidak tidak iya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak

iya iya iya iya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya

tidak tidak tidak iya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak

tidak tidak tidak iya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak

tidak tidak tidak iya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya tidak tidak

tidak tidak tidak iya ya ya ya tidak ya tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak tidak ya tidak tidak ya

tidak tidak iya iya ya ya tidak tidak tidak ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak tidak

tidak tidak iya iya ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak ya

tidak tidak iya iya ya ya ya tidak ya tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak tidak ya tidak tidak ya

tidak tidak iya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 99: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

75

Tabel

Analisis Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kinerja Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019

mb9 mb10 mb11 mk1 mk2 mk3 mk4 mk5 mk6 mk7 mk8 mk9 mk10 mk11 mk12 mk13 mk14 mk15 mk16 mk17 mk18

tidak tidak iya iya ya ya ya ya tidak tidak ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak ya

tidak tidak iya iya ya ya ya tidak tidak ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak tidak

tidak tidak iya iya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak ya

tidak tidak iya iya ya ya tidak ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak ya

iya tidak iya iya tidak ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya tidak tidak

iya tidak iya iya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak ya

iya tidak tidak iya ya ya tidak ya ya tidak ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak tidak

iya tidak tidak iya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak ya tidak ya tidak tidak ya

iya tidak iya iya ya ya ya ya tidak tidak tidak ya ya tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak ya

iya tidak iya iya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak ya

tidak tidak iya iya ya tidak ya tidak tidak ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak

iya Iya tidak tidak tidak ya tidak tidak ya tidak tidak ya tidak ya tidak tidak tidak ya tidak tidak tidak

tidak Iya tidak tidak ya ya tidak ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya ya ya tidak tidak

tidak Iya tidak iya tidak ya tidak ya ya tidak ya ya tidak ya tidak tidak ya ya tidak tidak tidak

tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak tidak tidak ya tidak tidak ya tidak ya ya

iya tidak iya tidak tidak ya tidak ya ya tidak ya tidak ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ya

iya Iya tidak tidak ya ya tidak tidak tidak ya tidak ya tidak ya ya ya tidak ya ya tidak ya

tidak tidak iya iya tidak ya tidak ya ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak tidak ya ya tidak tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 100: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

Lampiran 3. Output SPSS

Uji Univariat

Kelompok Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 30 tahun 2 5,1 5,3 5,3

30-50 tahun 28 71,8 73,7 78,9

> 50 tahun 8 20,5 21,1 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SD 3 7,7 7,9 7,9

SMP 8 20,5 21,1 28,9

SMA 26 66,7 68,4 97,4

PT 1 2,6 2,6 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid wiraswasta 6 15,4 15,8 15,8

IRT 32 82,1 84,2 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Status Kawin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Universitas Sumatera Utara

Page 101: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

83

Valid MENIKAH 36 92,3 94,7 94,7

BELUM MENIKAH 2 5,1 5,3 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Penghargaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang 2 5,1 5,3 5,3

kategori rendah 36 92,3 94,7 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Tanggung jawab

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tinggi 13 33,3 34,2 34,2

sedang 24 61,5 63,2 97,4

rendah 1 2,6 2,6 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Pekerjaan itu sendiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid menarik 10 25,6 26,3 26,3

cukup menarik 28 71,8 73,7 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Universitas Sumatera Utara

Page 102: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

84

Pekerjaan itu sendiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid menarik 10 25,6 26,3 26,3

cukup menarik 28 71,8 73,7 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Hubungan Interpersonal

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid baik 32 82,1 84,2 84,2

buruk 6 15,4 15,8 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Lingkungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 7 17,9 18,4 18,4

cukup 22 56,4 57,9 76,3

kurang 9 23,1 23,7 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Imbalan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tinggi 3 7,7 7,9 7,9

sedang 31 79,5 81,6 89,5

rendah 4 10,3 10,5 100,0

Universitas Sumatera Utara

Page 103: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

85

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Total Motivasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 3 7,7 7,9 7,9

sedang 26 66,7 68,4 76,3

buruk 9 23,1 23,7 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 8 20,5 21,1 21,1

kurang 30 76,9 78,9 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Keaktifan Kader

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid aktif 6 15,4 15,8 15,8

kurang aktif 11 28,2 28,9 44,7

tidak aktif 21 53,8 55,3 100,0

Total 38 97,4 100,0

Missing System 1 2,6

Total 39 100,0

Universitas Sumatera Utara

Page 104: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

86

Analisis Bivariat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Penghargaan yg didapat *

keaktifan kader

38 97,4% 1 2,6% 39 100,0%

Penghargaan yg didapat * keaktifan kader Crosstabulation

Count

keaktifan kader

Total aktif kurang aktif tidak aktif

Penghargaan yg didapat Sedang 0 2 0 2

kategori rendah 6 9 21 36

Total 6 11 21 38

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 5,182a 2 ,075

Likelihood Ratio 5,240 2 ,073

Linear-by-Linear

Association

,577 1 ,447

N of Valid Cases 38

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,32.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tanggung jawab * keaktifan

kader

38 97,4% 1 2,6% 39 100,0%

Tanggung jawab * keaktifan kader Crosstabulation

Universitas Sumatera Utara

Page 105: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

87

Count

keaktifan kader

Total aktif kurang aktif tidak aktif

Tanggung jawab tinggi 2 2 9 13

sedang 4 8 12 24

rendah 0 1 0 1

Total 6 11 21 38

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4,032a 4 ,402

Likelihood Ratio 4,191 4 ,381

Linear-by-Linear

Association

,881 1 ,348

N of Valid Cases 38

a. 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,16.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pekerjaan itu sendiri *

keaktifan kader

38 97,4% 1 2,6% 39 100,0%

Pekerjaan itu sendiri * keaktifan kader Crosstabulation

Count

keaktifan kader

Total aktif kurang aktif tidak aktif

Pekerjaan itu sendiri menarik 3 3 4 10

cukup menarik 3 8 16 27

kurang menarik 0 0 1 1

Total 6 11 21 38

Universitas Sumatera Utara

Page 106: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

88

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 2,970a 4 ,563

Likelihood Ratio 3,164 4 ,531

Linear-by-Linear

Association

2,498 1 ,114

N of Valid Cases 38

a. 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,16.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

hubungan interpersonal *

keaktifan kader

38 97,4% 1 2,6% 39 100,0%

hubungan interpersonal * keaktifan kader Crosstabulation

Count

keaktifan kader

Total aktif kurang aktif tidak aktif

hubungan interpersonal baik 6 8 18 32

buruk 0 3 3 6

Total 6 11 21 38

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 2,252a 2 ,324

Likelihood Ratio 3,032 2 ,220

Linear-by-Linear

Association

,139 1 ,710

N of Valid Cases 38

Universitas Sumatera Utara

Page 107: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

89

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 2,252a 2 ,324

Likelihood Ratio 3,032 2 ,220

Linear-by-Linear

Association

,139 1 ,710

N of Valid Cases 38

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,95.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

lingkungan * keaktifan kader 38 97,4% 1 2,6% 39 100,0%

lingkungan * keaktifan kader Crosstabulation

Count

keaktifan kader

Total aktif kurang aktif tidak aktif

lingkungan baik 0 3 4 7

cukup 3 7 12 22

kurang 3 1 5 9

Total 6 11 21 38

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 4,451a 4 ,348

Likelihood Ratio 5,373 4 ,251

Linear-by-Linear

Association

,859 1 ,354

N of Valid Cases 38

a. 7 cells (77,8%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 1,11.

Universitas Sumatera Utara

Page 108: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

90

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

intensif * keaktifan kader 38 97,4% 1 2,6% 39 100,0%

intensif * keaktifan kader Crosstabulation

Count

keaktifan kader

Total aktif kurang aktif tidak aktif

intensif tinggi 2 1 0 3

sedang 4 7 20 31

rendah 0 3 1 4

Total 6 11 21 38

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 11,899a 4 ,018

Likelihood Ratio 11,269 4 ,024

Linear-by-Linear

Association

1,708 1 ,191

N of Valid Cases 38

a. 7 cells (77,8%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is ,47.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengtahuan * keaktifan

kader

38 97,4% 1 2,6% 39 100,0%

pengtahuan * keaktifan kader Crosstabulation

Count

keaktifan kader Total

Universitas Sumatera Utara

Page 109: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

91

aktif kurang aktif tidak aktif

pengtahuan baik 4 2 2 8

kurang 2 9 19 30

Total 6 11 21 38

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9,245a 2 ,010

Likelihood Ratio 7,836 2 ,020

Linear-by-Linear

Association

7,394 1 ,007

N of Valid Cases 38

a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1,26.

Uji multivariat

Variables Entered/Removedb

Model Variables

Entered

Variables

Removed Method

d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1 pengtahuan,

Penghargaan

yg didapat,

hubungan

interpersonal,

intensif,

lingkungan,

Tanggung

jawab,

Pekerjaan itu

sendiria

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: keaktifan kader

Model Summary

Universitas Sumatera Utara

Page 110: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

92

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1

,555a ,307 ,116 ,709

a. Predictors: (Constant), pengtahuan, total motivasi, Penghargaan yg

didapat, intensif, lingkungan, Tanggung jawab, Pekerjaan itu sendiri,

hubungan interpersonal

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6,482 8 ,810 1,610 ,165a

Residual 14,597 29 ,503

Total 21,079 37

a. Predictors: (Constant), pengtahuan, total motivasi, Penghargaan yg didapat, intensif,

lingkungan, Tanggung jawab, Pekerjaan itu sendiri, hubungan interpersonal

b. Dependent Variable: keaktifan kader

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) -1,366 1,892 -,722 ,476

Penghargaan yg didapat ,701 ,550 ,210 1,274 ,213

Tanggung jawab -,132 ,267 -,092 -,496 ,624

Pekerjaan itu sendiri ,207 ,320 ,135 ,648 ,522

hubungan interpersonal ,552 ,461 ,270 1,199 ,240

lingkungan ,000 ,236 ,000 -,002 ,999

Universitas Sumatera Utara

Page 111: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

93

intensif ,371 ,316 ,213 1,176 ,249

total motivasi -,366 ,449 -,265 -,814 ,422

pengtahuan ,369 ,166 ,404 2,227 ,034

a. Dependent Variable: keaktifan kader

Universitas Sumatera Utara

Page 112: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

94

Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 113: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

95

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 114: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

96

Lampiran 6. Surat Selesai Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 115: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

97

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Bersama Bapak Sugiarno Kepala Desa Helvetia

Gambar 2. Bersama pegawai kantor Desa Helvetia

Universitas Sumatera Utara

Page 116: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

98

Gambar 3. Pembagian kuesioner di Dusun 6 Garapan Posyandu Kenanga

Gambar 4. Pembagian kuesioner di Dusun 6 Posyandu Anggrek

Universitas Sumatera Utara

Page 117: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

99

Gambar 5. Pembagian kuesioner di Dusun 3 Posyandu Cempaka

Gambar 6. Pembagian kuesioner di Dusun 1 Posyandu Mawar

Universitas Sumatera Utara

Page 118: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

100

Gambar 7. Pembagian kuesioner di Dusun 4 Posyandu Flamboyan

Gambar 8. Pembagian kuesioner di Dusun 5 Posyandu Dahlia

Universitas Sumatera Utara

Page 119: PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …

101

Gambar 9. Pembagian kuesioner di Dusun 4 Garapan Posyandu Melati

Gambar 10. Pembagian kuesioner di Dusun 2 Posyandu Bougenville

Universitas Sumatera Utara