pengaruh pengetahuan, motivasi, dan tranparansi …
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN TRANPARANSI LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MINAT MILLENIAL
BERINVESTASI SAHAM PADA PASAR MODAL (Studi Kasus Mahasiswa FEB Unismuh)
SKRIPSI
HERLINA SAHARUDDIN
105731121716
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN TRANPARANSI LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MINAT MILLENIAL BERINVESTASI SAHAM PADA PASAR MODAL
(Studi Kasus Mahasiswa FEB Unismuh)
SKRIPSI
Oleh
HERLINA SAHARUDDIN
105731121716
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Makassar
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah Saya Persembahkan Kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan semangat dan doa
sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Saudara saya yang telah memberikan dukungan untuk proses
penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini
tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi
arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberi bantuan dan
semangat beserta dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
MOTTO HIDUP
Lakukan yang terbaik versi dirimu di setiap kesempatan
iii
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Judul Penelitian :“Pengaruh Pengetahuan, Motivasi, Dan Transparansi
Laporan Keuangan Terhadap Minat Millenial Berinvestasi Saham Pada Pasar Modal (Studi Kasus Mahasiswa FEB Unismuh) “.
Nama Mahasiswa : Herlina Saharuddin
No. Stambuk/ NIM : 105731121716
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diujiankan serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi
yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2020 di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis di Ruangan IQ 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Makassar, 07 November 2020
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ansyarif Khalid.,SE,M.Si.Ak.CA Faidul Adziem.,SE,M.Si
NIDN 0916096601 NIDN 0921018002
Tanggal :............................................... Tanggal :.......................................
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP
NBM. 1 073 428
iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama HERLINA SAHARUDDIN, NIM : 105731121716,
diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skr ipsi berdasarkan Surat Keputusan
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 001I/1442H/2020M, Pada
tanggal 21 rabi‟ul Awal 1442 H/ 07 November 2020 M, sebagai salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
21 rabi‟ul Awal 1442 H Makassar,
07 November 2020 PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (…..……….)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...….……..)
(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...…….…..)
(Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Dr. Muryani Arsal, SE,MM,Ak,CA (……..…….)
2. Linda Arisanty Razak, SE., M.Si.,Ak (……..…….)
3. Syamsuddin, S.Pd.,M.Ak (………..….)
4. Ismail Rasulong, SE.,MM (……..…….)
v
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Herlina Saharuddin NIM : 105731121716 Program Studi : Akuntansi
Dengan Judul :“Pengaruh Pengetahuan, Motivasi, Dan Transparansi Laporan Keuangan Terhadap Minat Millenial Berinvestasi Saham Pada Pasar Modal (Studi Kasus Mahasiswa FEB Unismuh) “
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi ini saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh sipapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 07 November 2020
Yang Membuat Pernyataan,
Herlina Saharuddin
105731121716
Diketahui Oleh,
Dekan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ismail Rasulong, SE.,M.M NBM : 903078
Ketua,
Jurusan Akuntansi
Dr.Ismail Badollahi ,SE.,M.Si.Ak.CA.CSP NBM : 1073428
Materai 6000
vi
ABSTRAK
HERLINA SAHARUDDIN. 2020, Pengaruh Pengetahuan, Motivasi dan Transparansi Laporan Keuangan Terhadap Minat Millenial Berinvestasi Saham Pada Pasar Modal. Skripsi program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Ansyarif Khaliq dan Faidul Adziem.
Pengetahuan, Motivasi serta Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting bagi seseorang untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Karena pengambilan keputusan seseorang di dasari dari laporan keuangan perusahaan. Selain ikhtisar keuangan dibutuhkan juga pengetahuan serta motivasi yang menjadi pertimbangan bagi seseorang untuk berinvestasi terhadap suatu saham di pasar modal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan, motivasi dan transparansi laporan keuangan terhadap minat millenial berinvestasi saham. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan sampel sebanyak 60 responden dari fakultas ekonomi dan bisnis. Alat analisis yang digunakan adalah program SPSS versi 26.
Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah variabel pengetahuan yang berpengaruh positif signifikan terhadap minat millennial berinvestasi saham, motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat millennial berinvestasi saham dan transparansi laporan keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap minat millennial berinvestasi saham.
Kata Kunci : Pengetahuan,Motvasi, Laporan Keuangan dan Minat Berinvestasi
vii
ABSTRACT
HERLINA SAHARUDDIN. 2020, The Influence of Knowledge, Motivation and Transparency of Financial Statements on Millennial Interest in Investing in Stocks in the Capital Market. Thesis of the Accounting study program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Ansyarif Khaliq and Faidul Adziem.
Knowledge, motivation and financial reports are very important sources of information for someone to assess the performance of a company. Because someone's decision making is based on the company's financial statements. In addition to a financial summary, knowledge and motivation are also needed which are considered by someone to invest in a stock in the capital market. This research uses quantitative methods. This study aims to examine the effect of knowledge, motivation and transparency of financial reports on millennial interest in investing in stocks. This study uses multiple linear regression analysis with a sample of 60 respondents from the faculty of economics and business. The analysis tool used is the SPSS version 26 program.
The results obtained in this study are knowledge variables that have a significant positive effect on millennial interest in investing in stocks, motivation has a positive and significant effect on millennial interest in investing in stocks and transparency of financial reports has a significant positive effect on millennial interest in investing in stocks.
Keywords: Knowledge, Motivation, Financial Statements and Investment Interest
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunianya serta petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penelitian skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Motivasi Dan
Transparansi Laporan Keuangan Terhadap Minat MIllenial Berinvestasi
Saham Pada Pasar Modal”. Salam dan shalawat tidak lupa peneliti haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menuntun ummatnya dari alam yang
gelap gulita ke alam yang terang-benderang dengan segala ilmu dan sunnahnya.
Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana
Akuntansi (S.Ak) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi maupun
moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof .Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Ismail Rasulong,S.E, M.Si selaku penasehat akademik yang
senantiasa memberikan bimbingan kepada peneliti
ix
5. Bapak Dr. Ansyarif.,SE,M.Si.AK.CA selaku pembimbing I yang senantiasa
mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.
6. Bapak Faidul Adziem.,SE, M.Si selaku pembimbing II atas bimbingan dan
arahan yang diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan
ilmu kepada penulis.
8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
9. Orang Tua penulis yang telah membantu dan membimbing penulis.
10. Rekan-Rekan akuntansi 2016 yang telah membantu peneliti dalam proses
berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
11. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam seluruh proses selama berada di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Namun, peneliti sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila
terjadi kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Oleh karena, itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan peneliti.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 07 November 2020
Herlina Saharuddin
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................ iii
HALAMAN PEGESAHAN SKRIPSI ................................................................... iv
SURAT PERNYTAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiiii
DAFTAR GAMBAR .................................................. Error! Bookmark not defined.ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A.Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................... 14
A. Theory of Planned Behavior Theory of Reasoned Action ........................ 14
B. PASAR MODAL ........................................................................................... 15
C. Minat Investasi .............................................................................................. 17
D. Pengetahuan Investasi ............................................................................... 19
E. Motivasi Investasi ........................................................................................ 20
F. Transparansi Laporan Keuangan .............................................................. 21
G. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 24
H. Kerangka Pemikiran Teoritis ...................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 39
xi
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 39
C. Defenisi Oprasional Variabel ...................................................................... 40
D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 42
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 44
F. Teknik Analisis Data………………………………………………….........44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 51
A. Gambaran Objek Penelitian ....................................................................... 51
B. Demografi Responden............................................................................... 57
C. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 60
D. Pembahasan .............................................................................................. 72
E. KETERBATASAN PENELITIAN ...........................................................77
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 78
A. KESIMPULAN ............................................................................................. 78
B. SARAN ......................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 79
LAMPIRAN……………………………………………………………………………...77
xii
DAFTAR TABEL
2.1 Tabel Penelitian Terdahulu………………………………………………….....24
3.1 Pedoman Pemberian Bobot ……………………………………………….…..41
4.1.Klasifikasi Jenis Kelamin Responden …………………………..…………..55
4.2 Klasifikasi Jurusan Responden……………………………………………….55
4.3 Klasisfikasi Lama Brinvestasi Resondeden ………..………………………56
4.4 Data Sampel Penelitian …………………………………………………………57
4.5 Statistik Deskriptif……………………………………………………………….57
4.6 Uji Validitas dan Realibilitas…………………………………………………..58
4.7 Hasil Uji Multikolonieritas………………………………………………………60
4.8 Uji Autokorelasi……...…………………………………………………………...62
4.9 Uji Glejser Heteroskedastisitas………………..…..…………………………63
4.10 Hasil Analisis Regresi……………….…………………...…………………....66
4.11 Nilai Signifikansi Parameter Individual…………………………………...67
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ..................................................................... 37
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ...................... 53
Gambar 4.2 Hasil Grafik Scatterplot Heteroskedasitas ....................... 62
Gambar 4.3 Hasil Uji Normal P-P Plot of Regression Standardized
Residual ................................................................................ 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini semakin berkembangnya zaman, kegiatan ekonomi dari
masa ke masa juga mengalami banyak perubahan, seperti yang dulunya tidak
ada sekarang ada atau pun sebaliknya. Pada awalnya sebelum di
ciptakannya uang sebagai alat dalam bertransaksi seperti sekarang, manusia
menggunakan sistem barter dalam perdagangan. Perekonomian sistem barter
adalah suatu kancah perekonomian yang dalam sistem transaksinya, barang
dipertukarkan dengan barang. Setiap barang pada dasarnya berfungsi
sebagai uang. Ketika pelaku ekonomi telah menemukan uang sebagai alat
transaksi, maka uang telah disepakati sebagai alat tukar dalam dunia
perekonomian. Uang sebagai alat tukar harus memenuhi tiga syarat, yaitu
bisa diterima secara umum, berfungsi sebagai alat pembayaran, dan sah
dalam arti diakui oleh pemerintah.
Perkembangan ekonomi dan teknologi komunikasi yang sangat pesat
memberikan begitu banyak kemudahan dalam dunia bisnis. Hal ini terlihat
dengan banyaknya perusahaan - perusahaan yang berdiri dan berkembang
dengan manfaat fasilitas teknologi. Selain itu, bisnis ini juga berdampak pada
daya saing antar perusahaan sehingga setiap perusahaan dituntut untuk
selalu mengembangkan strateginya. Salah satunya dengan bergabung
dipasar modal.
Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu Negara karena
2
Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu Negara dikarenakan
menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Upaya yang harus dilakukan dalam rangka menjaga eksistensi dan
menumbuh kembangkan pasar modal yaitu diperlukan investor domestik dan
ketersediaan investasi jangka panjang. Nilai investasi yang besar apabila
hanya dimiliki oleh sedikit pihak sehingga akan kurang mendukung
peningkatan basis investor domestik, sebagaimana dinyatakan dalam Master
plan pasar modal Indonesia tahun 2010-2016 bahwa kekuatan basis investor
domestik ditentukan oleh nilai investasi domestik dan jumlah investor
domestik.
Perkembangan teknologi saat ini juga memberi fasilitas kepada para
investor untuk bebas memilih cara berinvestasi. Informasi mengenai cara
berinvestasi jenis dan cara berinvestasi tersedia begitu melimpah terutama
dengan media internet. Investasi merupakan salah satu dari instrumen
pembangunan yang di butuhkan oleh suatu Negara dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat termaksud Indonesia. secara
sederhana investasi di artikan sebagai penanaman modal Salah satu
investasi yang sering digunakan adalah investasi dipasar modal, semenjak
dibukanya Bursa Efek Indonesia, jenis investasi ini merupakan salah satu
alternatif investasi yang mudah di akses oleh masyarakat luas di saman serba
canggih ini.
Pemerintah berupaya untuk mendukung pengembangan industri pasar
modal di Indonesia, hal ini di realisasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)
bekerja sama dengan PT Kustodian sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Otoritas Jasa Keuangan OJK, dan
3
perusahaan - perusahaan sekuritas terjun lansung kepada masyarakat guna
memberikan pengarahan dan edukasi mengenai pasar modal. Salah satu
program utama yang menjadi ujung tombak adalah “Yuk Nabung Saham”
atau biasa disingkat dengan YNS. Yuk nabung saham merupakan sebuah
kampanye yang mengajak masyarakat Indonesia terutama kaum millenial
untuk berinvestasi di pasar modal melalui share saving. Dengan modal mulai
dari Rp 100.000,00 setiap masyarat di ajak untuk menabung saham secara
rutin dan berkala.
Berdasarkan survei yang dilakukan BEI , Nieslen, dan Universitas
Indonesia, diketahui bahwa usia muda para kaum millenial berpotensi besar
menjadi investor saham. Dari hasil studi tersebut ternyata kepemilikan saham
mulai menjadi gaya hidup masyarakat (Rezza, 2016). Tren dalam membeli
barang-barang mewah dan bermerek untuk dijadikan instrument investasi
mulai menyurut. Belakangan ini, public kembali melirik investasi di pasar
modal melalui share saving. Hal ini tidak lepas dari kampanye yang dilakukan
oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai salah satu pemikat kaum
millenial.
Salah satu yang menjadi objek sasaran utama PT Bursa Efek Indonesia
(BEI) dalam menjaring investor-investor baru dari kaum millennial kalangan
mahasiswa adalah dengan mendirikan Galeri Investasi yang ada di setiap
Universitas. Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan (dalam Danang 2016)
menyatakan, mahasiswa sebagai kaum millenial dapat menjadi potensi besar
bagi investor pasar modal baru. Hal ini dapat terwujud dengan bertambah
banyaknya Galeri Investasi yang di bangun. Dengan demikian jumlah investor
4
baru dari kalangan mahasiswa sebagai kaum millenial juga semaki
meningkat.
Salah satu tujuan dan impian kebanyakan orang termasuk kaum millenial
adalah untuk bisa hidup mandiri secara finansia. Ada banyak cara untuk
mewujudkan hal tersebut dan salah satu diantaranya ialah dengan
berinvestasi. Banyak orang telah mencoba berinvestasi tak ketinggalan kaum
millenial namun tak sedikit pula dari mereka yang gagal di tengah
perjalanannya. Penyebap utamanya mengapa hal ini terjadi adalah karena
mereka tidak mempunyai tujuan keuangan yang spesifik dan terukur dalam
berinvestasi,akibatnya akan terjadi 2 hal, yaitu sulitnya mengetahui
keberhasilan investasi dan kurangnya motifasi dalam berinvestasi. Aktivitas
investasi pada sektor finansial sebagai suatu kegiatan penanaman modal
dengan tujuan mendapatkan keuntungan merupakan hal yang relatif baru
bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama kalangan millenial
dibandingkan Negara lain.
Animo masyarakat Indonesia termaksud kalangan millennia terhadap
minat investasi cukup rendah. Rendahnya animo ataupun motivasi ini di
sebapkan rendahnya penanaman pengetahuan masyarakat mengenai
investasi di pasar modal (Merawati, 2015).hal ini juga disampaikan oleh tito
sulistio (2015), Direktur utama PT Bursa Efek Indonesia bahwa “ini
disebapkan, karena kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang
Investasi di pasar modal yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih
tinggi dibandingkan instrument investasi lainya.
Syahyunan (2013) juga mengatakan bahwa tujuan utama investor
berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan atau di
5
sebut juga dengan kata return menjadi salah satu faktor yang dapat memberi
pengaruh terhadap minat seseorang berinvestasi. Investasi yang dipilih oleh
investor adalah alternatif investasi yang diharapkan dapat memberikan tingkat
keuntungan yang tinggi. Namun tidak semua tingkat keuntungan di peroleh
investor sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Tingkat keuntungan di
peroleh dari setiap jenis instrument investasi yang berbeda-beda.
Berinvestasi di pasar modal khususnya saham menawarkan keuntungan yang
lebih tinggi dibandingkan berinvestasi dalam bentuk lainya.
Selain keuntungan, adanya pengetahuan yang dimiliki seseorang
sebagai bekal untuk berinvestasi di pasar modal juga dapat menjadi faktor
yang dapat memberikan pengaruh terhadap minat seseorang dalam
berinvestasi. Pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang pasar modal
biasanya diperoleh melalui mata kuliah yang dipelajari atau pada seminar-
seminar yang di adakan baik di kampus maupun pada forum-forum terbuka.
Sebelum menjalankan investasi transparansi laporang keuangan pada
perusahaan go public juga menjadi objek penting bagi investor sebagai
landasan yang meyakinkan dalam berivestasi agar memperoleh kepercayaan
investor. Pengetahuan dalam berinvestasi, seorang millenial sebagai calon
investor harus mencari tahu informasi atau ilmu tentang investasi sebagai
motiasi lebih dini dalam menyiapkan diri dan kemapanan finansial nantinya.
Dorongan melalui pengetahuan dapat berpengaruh kepada faktor lain
seperti resiko yang akan di hadapi terhadap kaum millenial dalam
investasinya serta dengan transparansi pembacaan laporan keuangan dan
juga motifasi yang mendorong seseorang sehingga berminat dalam
berinvestasi. Ketika seseorang memiliki pemahaman mengenai investasi
6
serta mengetahui resiko-resiko yang akan di peroleh ketika berinvestasi,
maka akan berpengaruh pada minat seseorang untuk berinvestasi di pasar
modal.Pengetahuan dasar mengenai investasi merupakan hal yang sangat
penting di ketahui oleh para calon investor. Hal ini bertujuan agar investor
terhindar dari praktik-praktik investasi yang tidak rasional (judi), budaya ikut-
ikutan, penipuan (investasi bodong) dan resiko kerugian. Di perlukan
pengetahuan yang cukup, pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisa
evek-evek mana yang akan dibeli dalam melakukan investasi di pasar modal
(Halim, 2015;4).
Selain itu, kurangnya pemahaman dan pengetahuan seseorang juga
mempengaruhi motivasi seseorang karna motivasi bisa terjadi dari dalam diri
dan lingkungan sosial. Motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang
dikarenakan adanya kemauan diri untuk menggali informasi tentang investasi
dan pasar modal sehingga seseorang akan berfikir untuk masa depannya.
Sedangkan motivasi yang tumbuh dari luar yaitu dorongan-dorongan berupa
ilmu atau informasi yang diberikan oleh motivator-motivator yang
berpengalaman terkait investasi dan pasar modal sehingga pikiran seseorang
menjadi lebih terbuka dan berfikir untuk masa depannya. Oleh karena itu,
motifasi merupakan faktor investasi yang memberikan pengaruh besar
terhadap minat investasi kaum millenial di pasar modal.
Pada dasarnya pengetahuan dan movasi dalam berinvestasi juga
didasari oleh kepercayaan para investor terhadap adanya tranparansi laporan
keuangan sebagai salah satu syarat perusahaan go public agar laporan dapat
di akses oleh investor maupun calon investor pada perusahaan yang diminati,
dan menjadi salah satu landasan investor mengambil keputusan investasinya.
7
Pada umumnya, dalam berinvestasi pasti memerlukan modal. Sebagian
besar modal yang dimiliki seseorang seperti pengusaha dan orang-orang
mapan lainnya bukanlah menjadi suatu kendala. Namun dalam hal ini, modal
yang dimaksud adalah jumlah keuangan yang dimiliki oleh kalangan millenial
yang sedang menjalani studi pendidika perguruan tinggi, di mana tingkat
ekonomi kaum millenial yang sedang kuliah pastilah berbeda-beda. Terlebih
adanya mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, kalangan
millenial yang sudah lama hidup mandiri dengan merantau yang harus
menanggung hidupnya sendiri, dan pertimbangan lainnya khususnya bagi
kalangan millenial yang masih sementara belajar.
Berdasarkan beberapa faktor tersebut kita bisa mengambil sebuah
kesimpulan investasi yang dilakukan pada dasarnya dikarenakan adanya
minat yang tergerak untuk masa depan seseorang. Faktor inner urge
merupakan salah satu penyebap timbulnya minat seseorang dikarenakan
adanya daya ransang dari lingkunya atau ruang lingkup yang sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Minat
sangat besar pengaru terhadap aktifitas yang dilakukan khususnya bagi kaum
millenial yang sedang melakukan aktivitas yang dilakukan khususnya bagi
yang melakukan aktivitas pembelajaran terkait investasi atau sedang
menempuh pendidikan fakultas ekonomi yang erat kaitanya terhadap
investasi,. Berdasarkan pengetahuan yang di peroleh dari aktivitas
pembelajaran, maka akan membantu termotivasi membangun minat
berinvestasi. Tentu yang takkalah penting adalah adanya landasan
kepercayaan terhadap perusahaan-perusahaan go public karna adanya
8
transparansi laporan keuangan yang dapat dengan mudah di akses yang di
sediakan pada website dan aplikasi-aplikasi tertentu yang berkaitan.
Mahasiswa sebagai bagian dari kaum milenial dapat mulai untuk
berinvestasi pada beberapa sektor pasar modal untuk penata finansial yang
baik dimasa depan. Sebagai kaum millenial kalangan mahasiswa, seringkali
dana menjadi kendala sumber. Jika dilihat dari sumber yang dapat di peroleh
mahasiswa yakni (1) pemberian dari orang tua (2) beasiswa (3) uang hadia
atau bonus (4) yang terakhir adalah berasal dari pendapat mahasiswa itu
sendiri jika ia memiliki pekerjaan sampingan. Meski demikian, syarat dan
ketentuan dalam membuka akun investasi di pasar modal saat ini terbilang
sangat mudah. Di beberapa sekuritas saat ini, dana awal yang harus di
setorkan untuk pembuatan account yakni cukup berkisar harga Rp
100.000,00-, modal disetorkan pada saat pembukaan akun juga tidak harus
lansung di belanjakan seluruhnya. Setelah pembukaan account selesai,kita
dapat mentransfer kembali dari sebagian modal yang kita setor dan
menyisahkan sejumlah uang yang ingin kita investasikan saja. Hal ini juga
didukung oleh diterapkannya penurunan jumlah saham dari sebelumnya 500
lembar per lot menjadi 100 lembar per lot, sehingga amat terjangkau bagi
kaum millennial kalangan mahasiswa. Dengan adanya kemudahan-
kemudahan yang diberikan oleh pihak sekuritas diharapkan mampu memberi
motivasi dan minat bagi kaum 8illennial untuk berinvestasi khususnya
berinvestasi saham di pasar modal.
Pengetahuan mengenai investasi di pasar modal secara global juga di
edukasikan kepada mahasiswa di kampus-kampus khususnya mahasiswa
yang mengambil jurusan fakultas ekonomi Universitas Muhammadiyah
9
Makassar. Mahasiswa sangat perlu di bimbing untuk mengenai hal investasi
lebih dini sehingga mereka tidak komsumtif dan mulai menyiapkan diri untuk
kemapanan finansial nantinya, (wira, 2016). Edukasi mengenai investasi ini
dari mata kuliah yang di ambil maupun edukasi yang dilakukan pihak BEI
melalui sekuritas yang menyangkut pengetahuan umum hingga spesifik
seperti teori portofolio. Berbagai aspek dipelajari dalam mata kuliah dan
edukasi di luar mata kuliah yang menyangkut investasi mulai dari return,
teknik-teknik pengaambilan keputusan,hambatan, hingga resiko-resiko yang
akan di hadapi oleh investor.
Walaupun minat investasi kaum millenial sebagai mahasiswa cukup
tinggi terutama saat awal pembelajaran, namun tidak sedikit dari mahasiswa
yang mengurungkan niatnya ketika teori-teori yang mereka dapatkan
dipekliahan dan diluar di praktikkan kedunia nyata. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi mengapa hal tersebut terjadi, di antaranya adalah minimnya
sisa uang saku yang bisa di gunakan investasi, kurangnya waktu untuk
melakukan dan mengawasi transaksi, serta edukasi yang masih terbatas.
Maka demikian, lulusan mahasiswa yang telah mendapatkan edukasi
investasi di pasar modal sangat di harapkan untuk dapat berpartisipasi dalam
pasar modal Indonesia guna menyukseskan kampanya yang di
selenggarakan BEI serta memicu pertumbuhan dan peningkatan ekonomi
bangsa.
Motivasi sringkali di artikan sebagai dorongan untuk melakukan suatu
tindakan tertentu guna menggapai tujuan tertentu. Kaum millenial yang
menjadi Mahasiswa fakultas ekonomi khususnya FEB UNISMUH memiliki
beberapa mahasiswa yang memiliki akun saham dan terdaftar di bursa evek
10
dan sering mendapatkan edukasi pasar modal GI BEI UNISMUH. Dalam
edukasi tersebut mahasiswa di ajarkan mengenai dasar-dasar investasi dan
juga jenis-jenis investasi serta manfaat investasi bagi kesehatan finansial
seseorang. Beberapa fasilitas penunjang juga telah disediakan yakni SPM
sekolah pasar modal sebagai media untuk membantu pengenalan dan
pembelajaran real untuk terjun lansung ke dunia investasi saham di pasar
modal teruntuk kaum millenial. Seminar motivasipun sering di adakan oleh
pihak kampus ataupun organisasi kampus untuk menggaet kaum millennial
khusus Kelompok study pasar modal UNISMUH guna meningkatkan motivasi
mahasiswa millenial untuk dapat berinvestasi khususnya pasar modal.
Mahasiswa cenderung memiliki motivasi dan berminat yang besar untuk
berinvestasi di pasar modal setelah mendapatkan motivasi dari dosen
maupun narasumber seminar edukasi pasar modal. Motivasi untuk
berinfestasi cenderung menurun seiring berjalannya waktu mahasiswa
10illennial cenderung tertarik hanya di awal. Hal ini bisa terlihat saat
beberapa mahasiswa Millenial sudah jadi akun sahamnya hanya rajin di awal
saat pertama kali di perkenalkan dan akan membuka akun. Dan juga
terkadang dalam beberapa kasus mahasiswa sebagai kaum millenial hanya
membeli saham ketika sedang trend tanpan membuka laporan keuangan
yang sangat transparasi yang gampang di akses di jaman modern ini. Kaum
10illennial sebagai Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang biasa mendapatkan
kuliah pasar modal lansung di ruangan Galeri Investasi Unismuh Makassar
jika beberapa dosen menginginkan mahasiswanya belajar saham dan
memiliki akun saham. Jumlah mahasiswa yang ikut kegiatan tersebut
lumayan banyak, beberapa sangat antusias dan beberapa hanya diam
11
menyimak. Hal tersebut belum mampu mengukur tingkat minat dan juga
motivasi kalangan millenial sebagai mahasiswa terjun lansung ke dalam
investasi pasar modal dan sekadar membuka akun dikarenakan penasaran di
awal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa
besar tingkat motivasi mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal dengan
segala pengetahuannya tentang pasar modal dan transparasi laporan
keuangan yang disajikan setiap perusahaan yang terdaftar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu ;
a. Apakah pengetahuan, motivasi dan transpaaransi laporan keuangan
berpengaruh terhadap minat kalangan millennial dalam berinvestasi
saham pada pasar modal?.
b. Seberapa besar pengaruh pengetahuan, motivasi dan transparansi
laporan keuangan terhadap kalangan millennial dalam berinvestasi
saham pada pasar modal?.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dengan ini penulis
melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh pengetahuan, motivasi dan
transparansi laporan keuangan terhadap minat millennial berinvestasi
Saham pada Pasar Modal (Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan bisnis
Unismuh Makassar).
12
C. Tujuan Penelitian
a) Mengetahui pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat kaum
millenial kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar berinvestasi
saham pada pasar modal.
b) Mengetahui pengaruh motivasi investasi terhadap minat kaum millenial
kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar berinvestasi saham pada
pasar modal.
c) Mengetahui pengaruh transparansi laporan keuangan terhadap minat
kaum millenial kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar berinvestasi
saham pada pasar modal.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu :
a. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana pembelajaran agar
ilmu yang di peroleh selama mengikuti perkuliahan dan edukasi tentang
pasar modal dapat di implementasikan dan menambah pemahaman
mengenai perilaku khususnya pada minat kaum milenial kalangan
mahasiswa dalam berinvestasi saham di pasar modal.
b. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan dan
pemahaman atas pentingnya edukasi mengenai investasi dan
keperilakuan. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan wawasan
tentang bagaimana pengambilan keputusan dalam sebuah investasi
dari seberapa besarnya pengaruh pengetahuan dan motivasi investasi
13
terhadap minat kaum milenial kalangan mahasiswa berinvestasi
saham di pasar modal.
b. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian
selanjutnya untuk merumuskan masalah baru dalam penelitiannya.
Penelitian ini juga diharapkan dapat memperdalam pengetahuan
tentang investasi di pasar modal. Penelitian ini juga diharapkan
mampu memperdalam pengetahuan tentang investasi dipasar modal.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1 Theory of Planned Behavior Theory of Reasoned Action
Teori yang dapat menjelaskan hubungan antara sikap dengan perilaku
seseorang adalah Theory of Planned Behavior (TPB) yang merupakan
pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA). Ajzen (1985)
menyatakan dalam Theory of Reasoned Action, bahwasanya perilaku
seseorang ditentukan oleh suatu intensi yang merupakan fungsi dari tingkah
laku terhadap perilaku norma subjektif. Intensi ini mampu memprediksi
perilaku seseorang dengan sangat baik dan merupakan representasi kognitif
dari kesiapan seseorang dalam berperilaku. Intensi ini ditentukan oleh tiga
hal yakni tingkah laku, norma subjektif dan pengendalian perilaku.
Theory of Reasoned Action (TRA) dapat diaplikasikan ke dalam perilaku
konsumen. Misalnya pada perilaku membeli dipengaruhi oleh niat
(intention), sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) dan norma-
norma subjektif (subjective norm) (Dharmmesta, 2000). Teori ini
menjelaskan bahwa sikap akan mempengaruhi perilaku melalui suatu
proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, dan berdampak
pada tiga hal yaitu: (1) perilaku bukan hanya dipengaruhi oleh sikap secara
umum tetapi juga dengan oleh sikap yang lebih spesifik terhadap suatu
obyek, (2) perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap tetapi juga oleh
norma-norma subyektif yaitu keyakinan mengenai apa yang orang lain
inginkan agar melakukan sesuatu, dan (3) sikap terhadap perilaku bersama
dengan norma subyektif membentuk niat untuk berperilaku (Sihombing,
15
2003).
dapat menjelaskan apabila seorang yang memiliki minat berinvestasi
maka dia cenderung akan melakukan tindakan-tindakan untuk dapat
mencapai keinginannya berinvestasi. Misalkan dengan mengikuti pelatihan
dan seminar tentang investasi, menerima dengan baik penawaran investasi,
dan pada akhirnya melakukan investasi (Kusmawati, 2011).
B. PASAR MODAL
1. Defenisi Pasar Modal
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan
yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial
dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan
surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal
adalah suatu pasar ( tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna
memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.
Pasar modal Indonesia yang saat ini dikenal dengan nama Bursa Efek
Indonesia (BEI) merupakan gabungan dari dua bursa efek yakni Bursa
Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tanggal 30
Oktober 2007.
Pasar modal menurut Kismono (2011:436) merupakan tempat bagi
investor untuk menanamkan investasisnya untuk mendapatkan
keuntungan dengan risiko yang ditanggung, serta sebagai dana segar
bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusaha
Undang-undang pasar modal no 8 tahun 1995 mendefinisikan pasar
modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
16
dan perdagangan evek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
2. Manfaat Pasar Modal
Manfaat pasar modal (Tjipto D dan Hendy MF, 2001:2) adalah:
a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana usaha sekaligus
alokasi sumber dana secara optimal.
b. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memung kinkan
upaya diverifikasi.
c. Menyediakan leading indikator bagi trend ekonomi negara.
d. Penyebaran kepemilikan keterbukaan dan profesionalisme mencipta
kan iklim perusahaan yang sehat.
e. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.
f. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan
mempunyai prospek.
g. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan
risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan
diverifikasi investasi.
h. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha memberikan akses
kontrol sosial.
i. Pengelolaan perusaahn dengan iklim keterbukaan, mendorong
pemanfaatan manajemen profesional.
j. Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten.
k. Instrumen Pasar Modal
17
Bentuk instrumen di pasar modal disebut efek (Samsul, 2006:45 dan Nor
Hadi, 2013:30), yaitu surat-surat berharga yang berupa:
1) Saham,
2) Obligasi,
3) Bukti right
4) Bukti waran
5) Produk turuan yang biasa disebut derivative.
6) Reksadana
7) Hak memesan efek terlebih dahulu
8) Waran.
C. Minat Investasi
1. Defenisi Minat
Minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefenisikan
sebagai kecenderungan hati yang tertinggi terhadap sesuatu gairah
ataupun keinginan. Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam
subyek untuk meresa senang dan tertasik pada bidang atau hal tertentu
dan merasa senang dalam bidang itu (thimoti:2016). Menurut muhibbin
syah, minat (Interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tertinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Triwijayanti dan koesworo (2016) mengungkapkan dalam teori sikap
yaitu Theory Of Reasoned Action yang dikembangkannya, bahwa adanya
keinginan untuk bertindak karena adanya keinginan yang spesifik untuk
berperilaku. Ini menunjukan bahwa niat perilaku dapat menunjukan
perilaku yang akan dilakukan seseorang. Hal trsebut menunjukan bahwa
seseorang yang memiliki minat berinvestasi maka kemungkinan besar dia
18
akan melakukan tindakan – tindakan yang dapat mencapai keinginan
mereka untuk berinvestasi.
Minat menurut Stiggins (1994) adalah salah satu dimensi dalam
aspek afektif yang memiliki peran besar dalam kehidupan seseorang.
Dimensi afektif ini mencakup beberapa hal diantaranya;
1) berhubungan dengan perasaan mengenai obyek berbeda.
2) perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral
ke titik yang berlawanan, tidak positif dan tidak negatif.
3) berbagai perasaan yang memiliki intensitas berbeda, dari lemah,
sedang, hingga kuat.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat
Ahad dewi fatmasari (2011) menerangkan bahwa faktor- faktor yang
mempengaruhi timbulnya minat, secara garis besar dikelompokkan
menjadi dua yaitu:
1. Dorongan dari dalam diri individu yang bersangkutan (misal: bobot,
umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian).
2. Dorongan dari pihak luar (misalnya: lingkungan, sekolah dan
masyarakat).
Hurlock (1978:144) mengungkapkan bahwa faktor yang
mempengaruhi sikap dan minat seseorang terhadap pekerjaan adalah
sebagai berikut:
1) Sikap orang tua
2) Pekerjaan bergengsi
3) Kekaguman pada seseorang
4) Kemampuan dan minat
19
5) Kesesuaian seks
6) Kesempatan untuk mandiri
7) Stereotip budaya
8) Pengalaman pribadi
3. Fungsih Minat
Fungsi minat tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan fungsi dari
motivasi. Persamaan diantara kedua fungsi tersebut yaitu adanya
keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam
dirinya untuk melaksanakan sesuatu dan juga memberi tujuan dan arah
kepada tingkah laku sehari–hari (W. A. Gerungan, 1996:141).
D. Pengetahuan Investasi
Pengetahuan investasi adalah pengetahuan dasar yang dimiliki untuk
melakukan investasi. Menurut pendapat Nedler (1986:62) Pengetahuan
adalah proses belajar mengenai kebenaran untuk mengetahui apa
yang harus diketahui untuk dilakukan Ukuran variabel yang digunakan
untuk pengetahuan investasi adalah pemahaman tentang kondisi
berinvestasi, pengetahuan dasar penilaian saham, tingkat risiko dan tingkat
pengembalian (return) investasi (Kusmawati, 2011). Pengetahuan akan hal
tersebut akan memudahkan seseorang untuk mengambil keputusan
berinvestasi, karena pengetahuan merupakan dasar pembentukan sebuah
kekuatan bagi seseorang untuk mampu melakukan sesuatu yang
diinginkannya (Efferin, 2006).
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Halim (2005:4) bahwa untuk
melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup,
20
pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang
akan dibeli. Pengetahuan yang memadai sangat diperlukan untuk
menghindari terjadinya kerugian saat berinvestasi di pasar modal, seperti
pada instrumen investasi saham.
Mengenai perihal – perihal yang harus dipahami dan dipertimbangkan
seseorang sebelum berinvestasi adalah memahami cara kerja dan tujuan
berinvestasi itu sendiri. Memahami resiko return yang akan diperoleh juga
memahami tentang perusahaan yang akan dijadikan tempat berinvestasi.
Memilih perusahaan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat, jangka
waktu berinfestasi, mengalokasikan portofolio secara efsiens, mempelajari
tentang analisis saham baik teknikal maupun fundamental, disiplin dan
jangan serakah.
faktor-faktor yang dapat menjadi penentu tingkat investasi diantaranya
yakni:
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh
2. Suku bunga
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
4. Kemajuan teknologi
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubannya
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan
E. Motivasi Investasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan
suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
21
Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah hal yang dapat
disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak (Ikbal, 2011
dalam Dian Fahriani 2012).
Motivasi adalah proses pemberian dorongan yang dapat menentukan
intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran
serta berpengaruh secara langsung terhadap tugas dan psikologi seseorang,
Robbin (2006:213 dalam kusmawati 2011), Sulistiyani dan Rosidah (2003:58
dalam kusmawati 2011), Falk (2000, dalam kusmawati 2011).
Widyastuti, dkk (2004) menyatakan bahwa motivasi seringkali diartikan
sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa
dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang
menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang
mempunyai tujuan tertentu. Dari definisi di atas dapat dilihat bahwa:
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi atau tenaga dalam diri
pribadi seseorang.
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan yang mengarah tingkah
laku seseorang.
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi investasi adalah dorongan pada
diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan
investasi.
F. Transparansi Laporan Keuangan
Transparasi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan
jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat
memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
22
pertanggungjawaban. Dalam KK.SAP (2005) transparansi adalah pemberian
informasi kepada masrakat dengan alasan bahwa masyarakat juga berhak
untuk mengetahui kemana saja aliran dana yang telah dibayarkan, sebagai
bentuk pertanggung jawabanTransparansi merupakan salah satu
karakteristik dari Good Govermance. Menurut Mardiasmo dalam
Muhammad Rizqi Syahri Romdhon indikator dari transparansi adalah ;
1. Terdapat pengumuman kebijakan mengenai pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset
2 Tersedia laporan mengenai pendapatan, pengelolaan keuangan dan
aset yang mudah di akses.
3 Tersedia laporan pertanggung jawaban tepat waktu.
4 Tersedia sarana unruk usulan dan suara rakyat
5 Terdapat sistem pemberitahuan informasi publik.
Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi
yang berlaku dengan kepentingan publik secara lansung dapat diperoleh
mereka yang membutuhkannya. Begitu juga dengan syarat perusahaan go
public adalah perusahaan yang menjual sahamnya kepada umum dengan
persyaratan adanya transparasi laporan keuangan perusahan-perusahaan
yang listing yang di awasi lansung oleh Badan Pengawas Pasar modal
(Bapepam).
Seperti yang di kuti dalam Panduan IPO atau yang bisa di sebut go
public oleh IDX (Indonesia Stock Exchange) Bursa Efek Indonesia pada
konsekuensi go public kewajiban mematuhi peraturan pasar modal yang
berlaku. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia memiliki
aturan-aturan yang di terapkan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat di
23
Bursa. Aturan tersebut antara lain transparansi atau keterbukaan informasi
baik itu laporan keuangan maupun informasi lain yang untuk memastikan
bahwa seluruh pemegang saham dapat memperoleh informasi yang
diperlukan dalam membuat keputusan investasinya. Tujuaan dari prtinsip
keterbukaan oleh pasar modal untuk menciptakan efisiensi dalam transaksi
efek dimana investor dalam perdagangan evek dapat melakukan
perdagangan secara transparan, adil, dan bijaksana.
Dasar hukum penyampaian Laporan Keuangan berkala di atur dalam
peraturan Bappepam (Badan Pengawas Pasar Modal) Nomor X.K.2. yang
isinya mencangkup Laporan keuangan Tahunan dan laporan keuangan
tengah tahunan. Laporan keuangan tahunan ditentukan sebagai berikut ;
a. Memenuhi unsur laporan keuangan dan di susun sesuai standar
akuntansi yang berlaku secara umum.
b. Wajib disajikan dengan perbandingan periode yang sama.
c. Wajib disajikan dalam bahasa indonesia.
d. Wajip disertai oleh opini akuntan.
e. Wajib di sampaikan sebanyak 4 eksemplar dengan minimal 1 bentuk
asli.
Kemudian mengenai waktu penyampaian laporan keuangan
tahunan,telah ditentukan sebagai berikut ;
a. Paling lambat akhir bulan ke 3 setelah tanggal laporan keuangan
tahunan, dengan ketentuan jika batas akhir penyampaian jatuh pada hari
libur maka wajib disampaikan pada hari kerja sebelumnya.
24
b. Dalam hal emiten telah menyampaikan Laporan Tahunan sebelum batas
waktu penyampaian laporan keuangan tahunan maka tidak diwajibkan
untuk menyampaikan Laporan Keuangan tahunan.
Selanjutnya laporan keuangan tahunan wajib diumumkan kepada
publik melalui 2 surat kabar harian berbahasa indonesia dan bukti
pengumuman wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK selambat-
lambatnya 2 hari kerja setelah tanggal pengumuman.
G. Penelitian Terdahulu
Table 2.1 Penelitian Terdahulu
NO Nama
Penelitian
Judul Penelitian Metode Analisa Hasil Penelitian
1 Ahmad ulil
albab(2019)
Pengaruh
Manfaat,
Pengetahuan
Dan Edukasi
Terhadap Minat
Mahasiswa
Dalam
Berinvestasi Di
Pasar Modal
syariah
Teknik analisis
yang digunakan
adalah uji
instrumen yaitu
uji validitas dan
uji reliabilitas. ,
uji non-
response bias
serta uji
hipotesis yang
digunakan
adalah uji t
secara parsial
dan uji F
(1) Manfaaat
menunjukan
bahwasecar
a parsial
tidak
terbengaruh
signifikan
terhadap
minat
mahasiswa
berinvestasi
di pasar
modal
syariah
(2) Pengetahua
n
menunjukan
bahwa
25
secara
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
minat
mahasiswa
untuk
berinvestasi
di pasar
modal
syariah.
(3) Edukasi
menunjukan
bahwa
secara
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
minat
mahasiswa
dalam
berinvestasi
di pasar
modal
syariah.
(4) Manfaat,
Pengetahua
n, dan
edukasi
secara
simultan
26
berpengaruh
signifikan
terhadap
minat
Mahasiswa
untuk
berinvestasi
di pasar
modal
syariah.
2 Muhammad
Yusuf
(2018)
Pengaruh
Kemajuan
Teknologi Dan
Pengetahuan
Terhadap Minat
Generasi Milenial
Berinvestasi Di
Pasar Modal
Metode
hubunagn
kausal (causal
effect) dengan
menggunakan
metode data
kuantitatif
Jika
pengetahuan
investasi
meninggkat,
maka minat
investasi
generasi milenial
di pasar modal
akan mengalami
peningkatan dan
juga jika
kemajuan
teknologi
meningkat maka
minat investasi
generasi milenial
di pasar modal
juga mengalami
peningkatan.
3 Luh
komang
merawati
dan I Putu
Dampak
pelatihan pasar
modal terhadap
pengetahuan
Teknik kuasi
ekperimen
dengan analisa
ANOVA dan uji
Penelitian
menunjukan
bahwa pelatihan
pasar modal
27
Mega Juli
Semara
Putra
(2016).
investasi dan
minat
berinvestasi
mahasiswa
beda t-test. belum mampu
memberikan
dampak yang
signifikan pada
pengetahuan
investasi dan
minat
berinvestasi
mahasiswa.
4 Ferry
khusnul
mubarok
(2018).
Peran sosialisasi
edukasi dalam
menumbuhkan
minat investasi
pasar modal
syariah.
Pendekatan
kuantitatif
deskriptif.
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa sosialisas
dan edukasi
kepada
mahasiswa
melibatkan
media sosial yng
meliputi Fb, Wa,
BBM, Line, Blog,
Instagram,
Kakaotalk, Buku,
Wechat. Faktor
pendukung minat
investasi
mahasiswa
meliputi
memajukan
pasar modal,
keingintahuan,
tabungan masa
depan, ingin
mendapat
keuntungan
28
(laba), belum
tahu, ingin
menjadi
pengusaha
sukses, ingin
kaya, ingin
berinvestasi,
ingin memiliki
saham, karena
menjanjikan dan
fektor Warren
buffet (toko).
Sementara faktor
penghambatnya
meliputi modal
(uang), kerugian,
kurangnya
pengetahuan
(cara dan
tempat), ragu-
ragu
kesyariahannya.
Berdasarkan
temuan tersebut,
maka diperlukan
adanya strstegi
untuk
mengoptimalkan
peran sosialisasi
dan edukasi agar
semakin luas dan
merata.
29
5 Rizky
chaerul
fajar (2017).
Pengaruh
Motivasi
Investasi dan
Pengetahuan
Investasi
Terhadap Minat
Investasi di
Pasar Modal.
Teknik asumsi
klasik.
(1) Motifasi
investasi
berpengaruh
terhadap
minat
berinvestasi
di pasar
modal pada
mahasiswa
FE UNY.
(2) Pengetahuan
investasi
berpengaruh
terhadap
minet
berinvestasi
di pasar
modal pada
mahasiswa
FE UNY.
(3) Motifasi Dan
Pengetahuan
investasi
secara
simultan
berpengaruh
terhadap
terhadap
minat
berinvestasi
di pasar
modal pada
mahasiswa
30
FE UNY.
6 Penelitian
Adha Riyadi
(2016).
Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Minat Mahasiswa
Untuk
Berinvestasi Di
Pasar Modal
Uji analis data
menggunakan
linear garis
berganda.
variabel manfaat
investasi memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap variabel
minat investasi.
modal investasi
minimal memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap variabel
minat investasi.
Motivasi
berpengaruh
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap.
7 Timothius
Tandio
(2016).
Pengaruh
Pelatihan Pasar
Modal, return,
Persepsi Risiko,
Gender, Dan
Kemajuan
Teknologi Pada
Minat Investasi
Mahasiswa Di
Pasar Modal.
method of
successive
interval.
pelatihan pasar
modal dan return
mempengaruhi
minat investasi
secara signifikan.
Ditemukan pula
hal “menarik”
bahwa variabel
persepsi risiko,
gender dan
kemajuan
teknologi tidak
mempengaruhi
minat investasi
31
secara signifikan.
Sangat berbeda
dari penelitian–
penelitian
sebelumnya,
persepsi
mahasiswa
terhadap risiko
tidak mampu
mempengaruhi
minat mereka
untuk
berinvestasi
saham di pasar
modal.
8 Harumi
Rahmadhan
a(2019)
Analisa
Pengaruh
Informasi
Akuntansi, Citra
Perusahaan dan
Motivasi
Terhadap
Keputusan
Mahasiswa
Dalam
Berinvestasi Di
Pasar Modal.
Pengujian ini
meliputi uji
asusmsi
klasik,uji
Heteroskedastis
itasi, uji
normalitas, dan
uji ketepatan
model.
Informasi
akuntansi tidak
memiliki
pengaruh secara
signifikan
terhadap
keputusan
investasi
mahasiswa, citra
perusahaan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
berinvestasi
mahasiswa, dan
motivasi
berpengaruh
32
positif terhadap
keputusan
investasi
mahasiswa.
9 Perulia dan
Muhammad
Aminnudin
(2020)
Pengaruh
Literasi
Keuangan Dan
Modal Minimal
Terhadap Minat
Investasi Pada
Mahasiswa.
Penguji ini
meliputi uji
validitas, uji
model
structural, dan
uji hipotesis
Literasi
keuangan
Berpengaruh
Terhadap Minat
Investasi pada
Mahasiswa di
pasar modal.
Modal minimal
berpengaruh
terhadap minat
investasi pada
mahasiswa di
pasar modal.
10
Aminatun
NIsa dan
Luki Zulaika
Pengaruh
Pemahaman
Investasi, Modal
Minimal Investasi
Dan Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa
Berinvestasi Di
Pasar Modal.
Uji reabilitas, Uji
validasi, uji
Heterokedastisit
as, Uji
Linearitas, Uji
Multikolinearitas
, dan Uji
hipotesis.
Pemahaman
investasi tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap minat
mahasiswa
berinvestasi di
pasar modal,
modal minimal
investasi memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap minat
mahasiswa
dalam
berinvestasi di
33
padar
modal,motivasi
memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap minat
mahasiswa
dalam
berinvestasi di
pasar modal.
H. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis
1. Pengaruh Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Berinvestasi Di Pasar
Modal Pada Millenial.
Keputusan dalam mengambil investasi sesorang dilatarbelakangi
oleh pemahaman akan investasi termaksud juga bagi kaum millenial.
Pemahan investasi ini meliputi pengetahuan dari jenis-jenis investasi,
return yang akan diperoleh, risiko yang dihadapi, sistem trading, cara
analisis, hingga hal-hal lain yang terkait dengan psikologis. Pengetahuan
investasi ini dapat diperoleh darimana saja, mulai dari pendidikan formal
seperti di perguruan tinggi atau pendidikan non formal seperti pelatihan,
Sharpe (2005:15).
Pengetahuan tentang investasi ini akan mengarahkan calon
investor Termasuk kaum Millenial dalam jenis-jenis investasi terbaik yang
akan dipilih. Berdasarkan hasil penelitian Hamonangan (2007, dalam Luh
Komang, 2015) dan Wiwin (2006, dalam Luh Komang, 2015)
menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan antara
pengetahuan investasi dengan minat berinvestasik kaum millenial.
34
Pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh seorang calon
investor termasuk kalangan millenial sebelum melakukan investasi ialah
seberapa besar return yang akan diperoleh dari produk investasi yang
dipilih, besarnya risiko yang akan ditanggung. Return merupakan
pertimbangan awal yang harus diambil investor sebelum memulai
menanamkan modalnya kedalam invetasi. Investasi yang ditananmkan
bertujuan untuk memperoleh peningkatan keuntungan yang dapat
dirasakan atau dinikmati di masa yang akan datang. Maka dengan
demikian, seorang investor yang baik tentu akan merencanakan dan
memperhitungkan besarnya return yang akan diterima. Sejalan dengan
hal tersebut, Robert (1995) tanpa adanya return yang dapat diperoleh dari
suatu produk investasi, tentunya investor tidak akan menananamkan
modalnya pada produk investasi tersebut.
Orang lebih cenderung membeli suatu barang apabila barang
tersebut dinilai memiliki manfaat lebih terutama dalam hal finansial atau
produk investasi. Pada umumnya seseorang akan membeli produk
investasi setelah ia mengetahui apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari
produk investasi tersebut serta bagaimana prosedur investasi
menghasilkan keuntungan. Kenyataan yang terjadi di lapangan adalah
banyak investor yang membeli produk investasi hanya berdasarkan
informasi/ pengetahuan tentang keuntungan return yang akan
diperolehnya tanpa ia mengetahui resiko yang akan ditanggung. Hasilnya
betapa banyak kasus penipuan berbasis pada produk investasi terjadi
yang mengakibatkan kerugian yang besar kepada pada investor dan
membuat calon investor baru kehilangan minat untuk menginvestasikan
35
dananya. Oleh karena itu, pentingnya pengetahuan akan produk investasi
yang di miliki seseoarang akan berdampak kepada minat untuk membeli
atau tidak pada produk investasi.
Hipotesis 1 : Pengetahuan berpengaruh terdahap minat millenial dalam
berinvestasi di pasar modal.
2. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Investasi Di Pasar Modal Pada
Millenial
Tindakan yang diambil oleh seseorang didasari atas memenuhi
kebutuhan dan hasratnya begitupun kaum millenial saat ini. Berbagai
kebutuhan baik itu kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan ataupun
kebutuhan aktualisasi diri dapat menjadi pemicu seseorang untuk
melakukan tindakan atau keputusan di luar kehidupan sehari-hari. Salah
satu contohnya adalah seseorang mengambil keputusan untuk
melakukan investasi. Kebutuhan berinvestasi dilakukan oleh seseorang
jika kebutuhan substansialnya sudah terpenuhi, seperti kebutuhan
psikologis dan kebutuhan keamanan.Hal ini terkait dengan keyakinan
bahwa motivasi ataupun pendapat orang lain dapat mendorong ataupun
menghambat untuk melakukan suatu perilaku (Ilham Masrurun : 2015).
Umumnya tindakan yang dilakukan seseorang untuk
memanfaatkan kelebihan dananya ialah dengan menabung atau
mendepositokan. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang
masuk dalam kategori takut risiko (risk averse). Berbeda halnya dengan
orang dalam kategori penantang risiko (risk taker), mereka cenderung
untuk menginvestasikan dananya pada bentuk-bentuk investasi.
Keuntungan yang lebih besar yang akan diperoleh kemudian hari
36
merupakan faktor pendorong seseorang dalam mengambil keputusan
berionvestasi meskipun risiko yang dihadapi juga besar seperti investasi
pada saham. Jadi keinginan ataupun motivasi berinvestasi timbul karena
kebutuhan substansial seseorang sudah terpenuhi, sehingga kebutuhan
yang ingin dipenuhi selanjutnya adalah kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan, dan aktualisasi diri (Kusmawati, 2011).
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi memiliki
pengaruh terhadap minat berinvesatasi pada wanita (Kusmiati, 2011).
Meskipun pada penelitian tersebut mengambil gender wanita sebagai
subyek penelitiannya, namun hasil tersebut juga akan berlaku pula
kepada gender laki-laki dikarenakan pada dasarnya laki-laki juga memiliki
kebutuhan dan kepentingan yang sama dalam masalah keuangan.
Sejalan dengan penelitian Adha Riyadi (2016) yang menyimpulkan bahwa
motivasi berpengaruh memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
minat investasi. Keputusan untuk berinvestasi juga merupakan salah satu
tindakan yang diambil untuk pemenuhan kebutuhan untuk mencapai apa
yang mereka pikirkan, karena berkarir dibidang investasi juga
memberikan harapan masa depan yang cerah, Sharpe (2005:13). Apabila
seseorang dari kalangan manapun termasuk kaum millenial memiliki
hasrat atau dorongan untuk melakukan investasi, maka ia cendrung akan
mewujudkan dorongan atau hasrat tersebut menjadi sebuah tindakan
nyata yang menunjukan minatnya dalam berinvestasi.
Hipotesis 2 : Motivasi berpengaruh Terhadap Minat Investasi
Kaum Millenial Pada Pasar Modal.
37
3. Pengaruh Transparasi Terhadap Minat Investasi Kaum Millenial Pada
Pasar Modal.
Transparansi merupakan perlindungan kepada masyarakat investor.
Peraturan perundang-undangan pasar modal cukup memadai dan
melindungi investor. Dalam hal ini emiten atau perusahaan wajib
menyampaikan laporan keuangan secara berkala dan transparansi.
Perushaan mengungkap Informasi laporan keuangan selain menjadi
syarat utama di dalam pasar modal juga agar perusahaan memiliki nilai
positif di masyarakat dalam rangka menarik minat para investor segala
kalangan Termasuk kaum millenial kalangan mahasiswa.
Akuntansi lahir dengan maksud tertentu, yaitu untuk memberikan
jasa kepada penggunanya berupa informasi keuangan yang dibutuhkan
untuk proses pengambilan keputusan (Harahap, 2013:123). Menurut
SAK no. 1, tujuan laporan keuangan / informasi akuntansi adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh
karena itu, informasi akuntansi harus berkualitas agar dapat
merepresentasikan kondisi sesungguhnya tentang keuangan
perusahaan. Semakin berkualitas informasi akuntansi, maka akan
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki keuangan yang sehat.
Implikasinya, hal ini akan menjadi keyakinan bagi pengguna untuk
memilih saham yang menyediakan informasi akuntansi yang berkualitas.
Hipotesis 3 : Transparansi laporan keuangan berpengaruh terhadap
minat millenial berinvestasi di pasar modal.
38
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
PENGETAHUAN (X1)
MOTIVASI
(X2)
TRANSPARASI LAPORAN
KEUANGAN
(X3)
MINAT
INVESTASI
(Y)
39
BAB III
METODE PENELITIAN
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis
penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur
dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Defenisi
lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mualai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Menurut Sugiyono
(2015:14), merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Dengan menggunakan pendekatan Eksplanatori, yang bertujuan
untuk menganalisis pengaruh antara satu variable dengan variable lainnya
atau bagaimana suatu variable mempengaruhi variable lainnya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia
(BEI) Universitas Muhammadiyah Makassar. Jalan Sultan Alauddin No. 259
Kota Makassar, Sulawesi Selatan kode pos 90221. Lokasi atau tempat
penelitian ini di pilih oleh peneilti karena Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah
Wadah yang menyediakan data yang akan di teliti oleh peneliti yaitu Laporan
40
Keuangan pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan waktu yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu 6 (enam) bulan dikarenakan keadan covid-19 membuat
penelitian ini membutuhkan waktu lebih lama.
Penelitian ini dilakukan pada semester VIII tahun pelajaran 2019/2020.
Adapun tahapan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini rencananya akan
dimulai dari tahap persiapan, penyusunan proposal, sampai dengan
penulisan laporan penelitian (Skripsi). Secara keseluruhan semua kegiatan
dari penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, yaitu sejak bulan April 2020
sampai Oktober 2020.
C. Defenisi Oprasional Variabel
Definisi Operasional adalah pengertian variable (yang dalam defenisi
konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam
lingkup objek penelitian / objek yang diteliti. Berdasarkan definisi tersebut
maka variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable bebas dan
variable terikat.
1. Variable Indepnden (Bebas)
a. Pengetahuan Investasi (X1) Pengetahuan investasi merupakan
pemahaman yang harus dimiliki seseorang mengenai berbagai aspek
mengenai investasi dimulai dari pengetahuan dasar penilaian investasi,
tingkat risikonya dan tingkat pengembalian (return) investasi Variabel ini
diukur dengan menggunakan instrumen yang diadaptasikan dan
dikembangkan dari penelitian kusniawati (2011). Variabel ini di ukur
dengan skala likert 5 poin.
41
b. Motivasi investasi (x2) Motivasi investasi adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan – kegiatan tertentu untuk melakukan investasi. Pengukuran
yang dilakukan dengan cara melihat tindakan yang diambil seseorang,
apakah memiliki dorongan yang kuat dalam mengambil keputusan
setelah mendapatkan berbagai informasi yang mendukung suatu
tindakan tersebut akan mempengaruhi minat investasi. Variabel ini
diukur dengan menggunakan instrumen yang diadaptasikan dan
dikembangkan dari penelitian Widyastuti, dkk (2004).
c. Transparansi Laporan Keuangan (x3) Transparansi keuangan adalah
keterbukaan organisasi dalam memberikan informasi keuangan dalam
bentuk laporan kepada pihak yang berhak mengetahui keterbukaan
laporan tersebut. Transparansi perusahaan adalah masyarakat harus
dapat memperoleh informasi secara bebas dan mudah tentang proses
pelaksanaan keputusan yang di ambil menurut Hidayat (2007).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat menurut Sugiyono (2012) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena variabel bebas. Variable
terikat dalam penelitian ini adalah minat investasi di pasar modal (y) .
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah minat investasi di pasar
modal. Minat investasi merupakan hasrat atau keinginan yang kuat pada
seseorang untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan investasi
hingga pada tahap mempraktikannya (berinvestasi). Variabel ini diukur
dengan menggunakan instrumen yang diadaptasikan dan dikembangkan
dari penelitian kusniawati (2011) Variabel terikat (dependent variable).
42
3. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini variabel menggunakan skala pengukuran
likert dimana :
Sangat Setuju : 5, Setuju : 4, Kurang Setuju : 3, Tidak Setuju : 2, Sangat Tidak
Setuju
Tabel 3.1 Pedoman Pemberian Bobot (Skor)
D. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek maupun subjek penelitian.
Menurut Sugiyono, (2013 : 215) Populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh investor millenial mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Pernyataan Postif
(Favorable) Pernyataan Negatif (Unfavorable)
Pilihan Jawaban Bobot Pilihan Jawaban Bobot
Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1
Setuju 4 Setuju 2
Kurang Setuju 3 Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5
Sumber:Sugiyono(2016:
T
43
Bisnis Unismuh Makassar yang ada di Makassar yang berjumlah sekitar
150 investor dengan menghitung ukuran sampel yang dilakukan dengan
menggunakan teknik Slovin. Adapun peneliti menggunakan rumus Slovin
karena dalam penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar
hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak
memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus
dan perhitungan sederhana.
Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :
Keterangan
n = ukuran sampel/jumlah responden
N = ukuran pupulasi
E = presentasekelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel
yang masih bisa di tolerir; e=0,1
Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut :
Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil
Jadi rentang sampel yang dapat di ambil dari teknik Slovin adalah 10%-
20% dari populasi penelitian.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 150
investor, sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 10%
dan hasil perhitungan dapat dibuatkan untuk mencapai kesesuaian.
44
b. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang akan
diteiti. Maka dari itu dari sampel dari penelitian ini adalah seluruh millenial
kaum mahasiswa yang terdaftar sebagai investor galeri investasi bursa
efek Indonesia sebanyak menggunakan Rumus sloving, sebagai berikut:
n = 150 / ( 1 + 150.(10%2)
n = 150 / ( 1 + 150.(0,1)2)
n = 150 / ( 1 + 1,5 )
n = 150 / 2.5
n = 60
Responden Berdasarkan perhitungan di atas, sampel menjadi
sebanyak 60 dari seluruh populasi. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah dalam mengolah data dan untuk hasil pengujian lebih
baik.Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a) Mahasiswa aktif program strata satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
b) Terdaftar sebagain investor Aktif di Galeri Investasi Unismuh
Makassar.
c) Memiliki pengalaman sebagai investor minimal 1 bulan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari responden dengan menggunakan kuesioner yang mengungkap
karakteristik responden, meliputi identitas responden, dan lama responden
dalam bertransaksi saham.
45
Pengumpulan data kuesioner ada dua cara, yaitu yang pertama peneliti
menyerahkan langsung kuesioner kepada responden dan yang kedua adalah
responden mengisi kuesioner yang disajikan peneliti dalam bentuk web
secara online dikarenakan situasi pandemi masa sekarang membuat kita
harus mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak.
1. Proses Editing
Tahap awal analisis data adalah melakukan editing data yang
telah dikumpulkan melalui survey dilapangan. Tujuannya adalah agar
data dapat dianalisis telah akurat dan lengkap.
2. Proses Coding
Proses pengubahan data kualitatif menjadi angka dengan
mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut kategori-kategori yang
penting (pemberian kode).
3. Proses Scoringss
Proses pemberian skor terhadap jawaban responden yang
dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok
tergantung pada anggapan atau opini responden.
2. Tabulasi
Menyajikan semua data dengan tabel, sehingga pembaca
diharapkan dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses
rabulasi selesai kemudian data-data tersebut diolah dengan bantuan
aplikasi pengolah data yaitu SPSS 26.
46
F. Teknik Analisis
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Metode analisis data yang
digunakan dalam analisis ini yaitu :
1. Analisis statistik deskriptif
Statistik deskriftif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi. Statistik deskriptif adalah penyajian data melalui
tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus,
median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran
data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi dan
perhitungan prosentase (Sugiono, 2012:199-200).
2. Uji Keabsahan Data
Uji data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat
dengan mudah dipahami. Untuk menguji data dalam penelititan ini
digunakan analisis sebagai berikut:
a) Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2016:121) “instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid‟. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas tiap
butir menggunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap
47
butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari keseluruhan
skor tiap butir. Untuk menguji tingkat validitas data menggunakan
program dengan menggunakan korelasi Bivariate Pearson.
b) Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2016: 131), “Instrumen yang reliable
adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan program SPSS
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.
3. Uji asumsi klasik
Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui
apakah data yang digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model
regresi, pengujian ini meliputi:
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data kontinu
berdistribusi normal sehingga analisis dengan validas, rentabilitas,
uji-t, korelasi, regresi dapat dilaksanakan. Pengujian normalitas
dapat dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Test.
b. Uji multikolinieritas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). 14 Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Multikolinieritas di dalam model regresi
48
dapat dideteksi dengan melihat nilai Variance Inflation Factor
(VIF), yaitu:
1. Jika tolerance > 0,10 dan VIF< 10, maka dapat diartikan bahwa
tidak terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut.
2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF>10, maka dapat diartikan
bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut.
VIF adalah suatu estimasi berapa besar multikolinieritas
meningkatkam varian pada suatu koefisien estimasi sebuah
variabel penjelas (Sujianto 2009:79). VIF yang tinggi menunjukkan
bahwa multikolinieritas telah menaikkan sedikit varian pada
koefisien estimasi, akibatnya menurunkan nilai t.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat penyebaran data. Uji ini
dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel independen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang
teratur (menyebar) maka diidentifikasi tidak terdapat
hiteroskedastisitas.
4. Uji autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi antara anggota observasi
yang terletak berderetan, biasanya terjadi pada data time series
(Sujianto 2009:80). Untuk mendiagnosa adanya autokorelasi dalam
suatu model regresi maka dilakukan pengujian terhadap nilai uji
Durbin Watso. Menurut Singgih Santoso (2010:215), pengambilan
keputusan ada tidaknya autkorelasi, sebagai berikut:
49
1) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif
2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,
3) Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif
5. Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan antara
satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen.
Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel
independen digunakan model regresi linear berganda dengan persamaan
sebagai berikut:
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
Y = Minat Investasi
a = Konstanta persamaan regresi
β1, β2, β3= Koefisien variabel independen
β1X1 = Pengetahuan
β2X2 = Motivasi
β3X3 = Transparansi Laporan Keuangan
6. Pengujian hipotesis
a. Uji secara parsial (uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Uji t digunakan untuk
menjawab hipotesis 1 dan 2 dengan cara:
a) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan
50
nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
b) Jika nilai signifikan α < 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti
bahwa ada pengaruh secara parsial variabel independen terhadap
variabel dependen. Sedangkan jika nilai signifikansi α > 0,05 maka
hipotesis diterima yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia
Secara historis, Pasar Modal telah hadir jauh sebelum Indonesia
merdeka. Pasar Modal atau Bursa Efek telah hadir sejak zaman colonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar Modal ketika itu
didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
colonial atau VOC.
Meskipun Pasar Modal telah ada sejak tahun 1912,
perkembangan dan pertumbuhan Pasar Modal tidak berjalan seperti yang
diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal
mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah
colonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi
yang menyebabkan operasi Bursa Efek tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali Pasar
Modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal
mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi
yang dikeluarkan pemerintah.
Bursa Efek Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 14
Desember 1912, dengan bantuan Pemerintah Kolonial Belanda, didirikan
di Batavia, pusat pemerintah Kolonial Belanda yang kita kenal sekarang
dengan Jakarta. Bursa Efek Jakarta lalu disebut Call-Efek. Sistem
52
perdagangannya seperti lelang, diamana tiap efek berturut-turut diserukan
pemimpin “Call”, kemudian para pialang masing-masing mengajukan
permintaan beli atau penawaran jual sampai ditemukan kecocoka n
harga, maka transaksi tersebut terjadi. Pada saat itu terdiri dari 13
perantara perdagangan efek (makelar).
Bursa Efek saat itu bersifat demand-following, karena para
investor dan para perantara perdagangan efek merasakan keperluan
akan adanya suatu bursa efek di Jakarta. Bursa lahir karena permintaan
akan jasanya sudah mendesak. Orang-orang Belanda yang bekerja di
Indonesia saat itu sudah lebih dari tiga ratus tahun mengenal akan
investasi efek, dan penghasilan serta hubungan meraka memungkinkan
mereka menanamkan uangnya dalam aneka rupa efek. Baik efek dari
perusahaan yang ada di Indonesia maupun efek dari luar negeri. Sekitar
30 sertifikat (sekarang disebut depository receipt) perusahaan Amerika,
perusahaan Kanada, perusahaan Belanda, perusahaan Prancis dan
perusahaan Belgia.
Bursa Efek Jakarta sempat tutup selama periode perang dunia
pertama, kemudian dibuka lagi pada tahun 1925. Selain Bursa Efek
Jakarta, pemerintah colonial juga mengoperasikan bursa parallel di
Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika
terjadi pendudukan tentara Jepang di Batavia.
Aktivitas di Bursa ini terhenti dari tahun 1940 sampai tahun 1951
disebabkan peran dunia II yang kemudian disusul dengan perang
kemerdekaan. Baru tahun 1952 di buka kembali dengan
memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh
53
perusahaan-perusahaan. Belanda dinasionalisasikan pada tahun 1958.
Meskipun pasar yang terdahulu belum mati karena sampai tahun 1975
masih ditemukan kurs resmi Bursa Efek yang dikelola Bank Indonesia.
Bursa Efek Jakarta kembali dibuka pada tanggal 10 Agustus 1977
dan ditandatangani oleh badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM)
, institusi baru dibawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan
dan kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat seiring dengan
perkembangan pasar finansial dan sektor swasta yang puncak
perkembangannya pada tahun 1990. Pada tahun 1991, bursa hsaham
diwastanisasi menjadi PT> Bursa Efek Jakarta menjadi salah satu bursa
saham yang dinamis di Asia. Swastanisasi bursa saham ini menjadi PT>
Bursa Efek Jakarta mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal.
Bursa efek terdahulu bersifat demand-following, namun setelah
tahun 1977 bersifat supplay-leading, artinya bursa dibuka saat pengertian
mengenai bursa pada masyarakat sangat minim sehingga pihak
BAPEPAM harus berperan aktif langsung dalam memperkenalkan bursa.
Pada tahun 1977 hingga 1978 masyarakat namun tidak atau
belum merasakan kebutuhan akan bursa efek. Perusahaan tidak antusian
untuk menjual sahamnya kepada masyarakat. Tidak satupun perusahaan
yang masyarakatnya sahamnya pada periode ini. pada tahun 1979 hingga
dua puluh tiga perusahaan lainnya menyusul menawarkan sahamnya di
Busa Efek Jakarta. Namun sampai tahun 1988 tidak satupun perusahaan
menjual sahamnya melaluo Bursa Efek Jakarta.
54
Untuk lebih menggairahkan kegiatan di Bursa Efek Jakarta, maka
pemerintah lebih melakukan berbagai paket deregulasi, antrian seperti
paket Desember 1987, paket Oktober 1988, paket Desember 1988, paket
Januari 1990, yang prinsipnya merupakan langkah-langkah penyesuaian
peraturan-peraturan yang bersifat mendorong tumbuhnya pasar modal
secara umum dan khususnya Bursa Efek Jakarta.
Setelah dilakukan paket-paket diregulasi tersebut Bursa Efek
Jakarta mengalami kemajuan pesat. Harga saham bergerak naik cepat
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bersifat tenang. Perusahaan-
perusahaan pun akhirnya melihat bursa sebagai wahana yang menarik
untuk mencari modal, sehingga dalam waktu relative singkat sampai akhir
tahun 1977 terdapat 283 emiten yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Tahun 1966 adalah tahun Bursa Efek Jakarta memasuki abad
baru karena pada tanggal 22 Mei 1955 Bursa Efek Jakarta meluncurkan
Jakarta Automated System (JATS). JATS merupakan suatu sistem
perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan
saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan
pasar yang valid dan transparan dibandingkan sistem perdagangan
manual.
Pada bulan Juli tahun 2000, Bursa Efek Jakarta merupakan
perdagangan tanpa warkat (ckripess trading) dengan tujuan untuk
meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari peristiwa saham hilang
dan pemalsuan saham, serta untuk mempercepat proses penyelesaian
transaksi.
55
Tahun 2001 Bursa Efek Jakarta mulai menerapkan perdagangan
jarak jauh (Remote Trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar,
efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.
Tahun 2007 menjadi titik penting dalam sejarah perkembangan
Pasar Modal Indonesia. Dengan persetujuan para pemegang saham
kedua bursa, BES (Bursa Efek Surabaya) digabungkan ke dalam BEJ
(Bursa Efek Jakarta) yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan tujuan meningkatkan peran pasar modal dalam perekonomian
Indonesia. Pada tahun 2008, Pasar Modal Indonesia terkena imbas krisis
keuangan dunia menyebabkan tanggal 8-10 Oktober 2008 terjadi
penghentian sementara perdagangan di Bursa Efek Indonesia. IHSG
yang sempat menyentuh titik tertinggi 2.830,26 pada tanggal 9 Januari
2008, terperosok jatuh hingga 1.111,39 pada tanggal 28 Oktober 2008
sebelum ditutup pada level 1.355,41 pada akhir tahun 2008. Kemerosotan
tersebut dipulihkan kembali dengan pertumbuhan 86,98% pada tahun
2009 dan 46,13% pada tahun 2010.
Pada tanggal 2 Maret 2009 Bursa Efek Indonesia meluncurkan
system perdagangan baru yakni Jakarta Automated Trading System Next
Generation (JATS Next-G), yang merupakan pengganti sistem JATS yang
beroperasi sejak Mei 1955. Sistem semacam JATS Next-G telah
diterapkan di beberapa bursa Negara asing, seperti Singapura, Hong
Kong, Swiss, Kolombia dan Inggris. JATS Next-G memiliki empat mesin
(engine), yakni : mesin utama, back up mesin utama, disaster recovery
centre (DRC), dan back up DRC. JATS Next-G memiliki kapasitas hingga
tiga kali lipat dari JATS generasi lama.
56
Demi mendukung strategi dalam melaksanakan peran sebagai
fasilitator dan regulator pasar modal, BEI selalu mengembangkan diri dan
siap berkompetisi dengan bursa-bursa dunia lainnya, dengan
memperhatikan tingkat resiko yang terkendali, instrument perdagangan
yang lengkap, sistem yang andal dan tingkat likuiditas yang tinggi. Hal ini
tercermin dengan keberhasilan BEI untuk kedua kalinya mendapat
penghargaan sebagai “The Best Stock Exchange of the Year 2010 in
Southeast Asia”.
2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia
Visi menjadi bursa yang komperatif dengan kredibilitas tingkat dunia.
Misi menyediakan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya
perdagangan efek yang diatur, wajar, dan efisien serta mudah diakses
oleh seluruh pemangku kepentingan (stockholders).
57
3. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
B. Demografi Responden
Secara etimology, Demografi berasal bahasa Latien, yaitu kata
„demograhie‟ yang terdiri dari dua kata “demos” dan “raphien”. Demos berarti
penduduk dan graphien berarti catatan atau bahasan tentang sesuatu. Maka
secara etimology makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai
penduduk suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Pengertian demografi
58
secara umum adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jumlah,
persebaran wilayah, dan komposisi penduduk. Berdasarkan Multilingual
Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi demografi adalah sebagai
berikut : Demography is the scientifict study of human population in primary
with the respect to their size, their structure (composition) and their
development (change). Terjemahannya sebagai berikut : Demografi
mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur
(komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).
Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk itu
peneliti perlu mengelompokkan dengan karakteristik yang dimiliki oleh setiap
responden. Adapun karakteristik responden yang digunakan adalah sebagai
berikut.
1. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun data mengenai jenis kelamin responden yaitu Investor
millenial kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.1
Klasifikasi Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Perempuan 48 80%
Laki-laki 12 20%
Total 60 100%
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mengenai jenis kelamin
responden yaitu Investor millenial kalangan mahasiswa FEB Unismuh
Makassar yang diambil sebagai sampel menunjukkan bahwa dari 60
responden, responden perempuan paling banyak yaitu sebanyak 80%
59
dan laki-laki sebanyak 20%. Hal ini menunjukkan bahwa millenial
kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar perempuan lebih banyak
melakukan investasi saham dibandingkan responden laki-laki.
2. Klasifikasi responden berdasarkan jurusan
Adapun data mengenai jurusan responden millenial kalangan
mahasiswa FEB Unismuh Makassar adalah :
Tabel 4.2
Klasifikasi Jurusan Responden
Umur Jumlah Persentase
Akuntansi 42 70%
Manajemen 12 20%
Ekonomi Pembangunnan
6 10,%
Total 60 100%
Sumber: Data yang diolah
Hasil penelitian table di atas menunjukan bahwa responden millenial
kalangan Mahasiswa FEB Unismuh Makassar terbanyak dari jurusan
akuntansi dan dua lainnya berasal dari mahasiswa jurusan Manajemen
dan Ekonomi Pembangunan FEB Unismuh Makassar.
3. Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Berinvestasi
Adapun data mengenai lama berinvestasi responden yaitu
Investor millenial kalangan Mahasiswa FEB Unismuh makassar.
Tabel 4.3
Klasifikasi Lama Berinvestasi Responden
Lama Berinvestasi Jumlah Persentase
< 1 Tahun 22 36,7%
1 - 3 Tahun 34 56,7%
> 3 tahun 4 6,7%
Total 60 100%
Sumber: Data yang diolah
60
Dari hasil uji di atas penelitian dapat dilihat dari 60 responden
investor millenial Kalangan Mahasiswa FEB Unismuh Makassar
melakukan jangka waktu investasi satu sampai tiga tahun sebanyak
56,7% dan dibawa satu tahun sebanyak 36,7% dan diatas tiga tahun
sebanyak 6,7%.
C. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh pengetahuan, motivasi,
dan transparansi laporan keuangan terhadap minat millenial berinvestasi
saham pada pasar modal(studi pada mahasiswa investor fakltas ekonomi
dan bisnis Unismuh Makassar). Objek penelitian ini adalalah Investor
milenial kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar yang telah
berinvestasi di Pasar Modal yaitu saham. Data diperoleh dari 60
responden yang menjadi sampel penelitian. Adapun data sampel
penelitian sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Sampel Penelitian
NO Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah kuisioner yang disebar 60 100%
2. Jumlah kuisioner yang tidak kembali 0 0%
3. Jumlah kuisioner yang dapat diolah 60 100%
Sumber: Data primer diolah
2. Hasil Statistik Deskriptiif
Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel
yang digunakan dalam penelitian. Berikut ini statistik deskriptif dari
masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kuisioner investor mengetahui
pengaruh variable terhadap minat investasi Invetor kaum millenial
61
kalangan mahasiswa Unismuh Fakultas Ekonomi dan Bisnis unismuh
Makassar.
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PENGETAHUAN 60 31 45 38.30 3.093
MOTIVASI 60 29 44 36.18 3.154
TRANSPARANSI LAPORAN
KEUANGAN
60 30 45 37.10 3.040
MINAT INVESTASI 60 29 45 37.90 3.219
Valid N (listwise) 60
diolah dengan SPSS 26
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa N atau jumlah data
responden valid yait sebanyak 60 responden dari millenial kalangan
mahasiswa investor FEB Unismuh Makassar dengan variabel
independen yaitu pengetahuan, motivasi, dan transparansi laporan
keuangan. Pada variabel pengetahuan jawaban minimum sebanyak 31
dan maksimum sebesar 45 dengan rata-rata sebesar 38,30 dan standar
deviasi sebesar 3.093. Variabel motivasi jawaban minimum sebanyak 31
dan maksimum sebesar 44 dengan rata-rata sebesar 36,18 dan standar
deviasi sebesar 3.154 Sedangkan variabel transparansi laporan keuanga
jawaban minimum sebanyak 30 dan maksimum sebesar 45 dengan rata-
rata sebesar 36,90 dan standar deviasi sebesar 3.040.
3. Uji validitas dan Realibilitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuisioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Corelation,pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
62
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid.
Uji Realibitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai
Crombach Alpha berada di atas 0,6 berarti reliabel tinggi dan di bawah
0,6 sampai 0,4 berada pada reliabel sedang
Tabel 4.6
Uji Validitas dan Realibilitas
Variabel
Indikator Pearson Correlation
Sig. (2-Tailed)
Keterangan
Cronbach‟s Alpha
Keterangan
Pengetahuan
X1.1 0,653 0,000 Valid
0,789
Reliabel
X1.2 0,733 0,000 Valid Reliabel
X1.3 0,506 0,000 Valid Reliabel
X1.4 0,805 0,000 Valid Reliabel
X1.5 0,470 0,000 Valid Reliabel
X1.6 0,765 0,000 Valid Reliabel
X1.7 0,482 0,000 Valid Reliabel
X1.8 0,471 0,000 Valid Reliabel
X1.9 0,563 0,000 Valid Reliabel
Motivasi
X2.1 0,672 0,000 Valid
0,759
Reliabel
X2.2 0,640 0,000 Valid Reliabel
X2.3 0,504 0,000 Valid Reliabel
X2.4 0,583 0,000 Valid Reliabel
X2.5 0,474 0,000 Valid Reliabel
X2.6 0,574 0,000 Valid Reliabel
X2.7 0,567 0,000 Valid Reliabel
X2.8 0,643 0,000 Valid Reliabel
X2.9 0,559 0,000 Valid Reliabel
Transparansi
laporan keuang
an
X3.1 0,544 0,000 Valid
0,789
Reliabel
X3.2 0,509 0,000 Valid Reliabel
X3.3 0,646 0,000 Valid Reliabel
X3.4 0,526 0,000 Valid Reliabel
X3.5 0,652 0,000 Valid Reliabel
X3.6 0,566 0,000 Valid Reliabel
X3.7 0,507 0,000 Valid Reliabel
X3.8 0,783 0,000 Valid Reliabel
X3.9 0,773 0,000 Valid Reliabel
Minat Investasi
Y.1 0,689 0,000 Valid
0,799
Reliabel
Y.2 0,734 0,000 Valid Reliabel
Y.3 0,680 0,000 Valid Reliabel
Y.4 0,750 0,000 Valid Reliabel
Y.5 0,509 0,000 Valid Reliabel
Y.6 0,525 0,000 Valid Reliabel
63
Y.7 0,542 0,000 Valid Reliabel
Y.8 0,500 0,000 Valid Reliabel
Y.9 0,604 0,000 Valid Reliabel
Sumber: Data primer diolah
Dari tabel di atas bahwa dalam uji validitas semua variabel bebas
yaitu pengetahuan, motivasi dan transparansi laporan keuanga
menunjukkan kriteria yang valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Sedangkan pengambilan keputusan
menunjukkan bahwa kriteria valid degan nilai signifikan lebih kecil dari
0,05
Sedangkan dari tabel di atas menunjukkan cronbach’ alpha atas
variabel pengetahuan sebesar 0,789,motivasi sebesar 0,759,
transparansi laporan keuangan sebesar 0,789 dan minat investasi
sebesar 0,799 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan
dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’ alpha
lebih besar dari 0,6 yang menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan
yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban
yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Sehingga item-item
pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliable dan dapat dipercaya
sebagai alat pengumpulan bahan penelitian.
4. Hasil Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Norrmalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan
tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kolompok data atau
variable, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah
64
tidak. Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.
Dalam hal ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
analisis grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
dan uji One-Sample Kalmogorov-Smirnov Hasil Pengujian dengan
menggunakan analisis grafik Normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual dapat dilihat pada gambar 4.7 sebagai berikut
ini:
Gambar 4.1 Hasil Uji Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: data primer yang diolah
Hasi pengujian dengan analisis grafik plot menunjukkan
bahwa model regresi terdistribusi dengan normal, dikarenakan titik-
titik yang menyebar di sekitar diagonal serta penyebaran mengikuti
arah diagonal.
65
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi yang digunakan terdapat korelasi antar variabel
independen. Untuk mengetahui bahwa apakah terjadi
Multikolonieritas pada suati model dapat dilihat dari nilai Tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi dapat
dikatakan terbebas dari Multikolonieritas adalah apabila nilai
Tolerance diatas 0,10 dan VIF dibawah 10.
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 PENGETAHUAN .770 1.298
MOTIVASI .687 1.455
TRANSPARANSI LAPORAN
KEUANGAN
.834 1.199
a. Dependent Variable: MINAT INVESTASI
diolah dengan SPSS 26
Dari perhitungan Hasil Uji Multikolonieritas pada tabel di atas
dapat dilihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai
Tolerance kurang dari 0.10 yaitu 0,770 (Pengetahuan), 0.687
(motivasi), dan 0.834 (transparansi laporan keuangan). Hasil
perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan bahwa
tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari
10, yaitu 1.298 (Pengetahuan), 1.455 (Motivasi), dan 1.199
(Transparansi Laporan Keuangan). Maka dapat disimpulkan bahwa
persamaan model regresi yang diajukan bebas dari Multikolonieritas.
66
c. Uji Heteroskedasitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas pada suatu
model dapat dilihat pada pola grafik Scatterplot pada gambar 4.2
berikut ini:
Gambar 4.2 Hasil grafik Scatterplot Heteroskedasitas
Sumber: Data primer yang diolah
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat pola yang
jelas serta titik-titik hasil perhitungan analisa regresi yang menyebar
di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model
regresi tersebut. Untuk memperkuat grafik Scatterplot maka perlu
diuji dengan menggunakan uji glejser. Pada dasarnya uji glejser
dilakukan dengan meregresikan semua variabel independen dari
model regresi dengan nilai mutlak residunya apabila tidak terdapat
hasil yang signifikan dari variabel independennya maka model regresi
tersebut bebas dari masalah Heteroskedastisitas dengan uji glejser
diperoleh sebagai berikut:
67
Tabel 4.9 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.433 3.566 -.122 .904
PENGETAHUAN -.020 .082 -.037 -.249 .805
MOTIVASI .013 .085 .025 .157 .876
TRANSPARANSI
LAPORAN KEUANGAN
.073 .080 .131 .906 .369
a. Dependent Variable: ABRESID
Dari table di atas untuk variabel pengetahuan nilai signifikan
sebesar 0,805>0,05 kemudian variable motivasi nilai signifikan
sebesar 0,876>0,05 kemudian variabel transparansi laporan
keuangan nilai signifikan sebesar 0,369>0,5. Berdasarkan tabel
diatas menunjukkan bahwa variabel independen pengetahuan,
motivasi dan transparansi laporan keuangan lebih dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas. hal tersebut menunjukan bebas dari masalah
Heteroskedastisitas dengan uji glejser diperoleh.
5. Uji Autokorelasi
Uji asumsi autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1.
Model regresi yang baik tidak terjadi autokorelasi. Untuk
mendiagnosa adanya autokorelasi dalam suatu model regresi maka
dilakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin Watso. Menurut Singgih
68
Santoso (2010:215), pengambilan keputusan ada tidaknya
autkorelasi, sebagai berikut:
4) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif
5) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,
6) Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel di atas Autokorelasin di atas terlihat D-W sebesar
1.587 yang berarti Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak
ada autokorelasi yang menandakan tidak terjadinya Autokorelasi
menandakan bahwa model regresi yang terbentuk baik. pada R
Square sebesar 0,342 artinya model yang dibangun menggambarkan
pengaruh minat investasi Mahasiswa millennial FEB Unismuh
Makassar sebesar 34,2% dan sisa nya sebesar 65,8% yang
merupakan keterbatasan instrumen penelitian yang digunakan serta
erorr.
6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi adalah analisa yang mengukur pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linear berganda
dimaksudkan untuk mengujji sejauh mana dan arah pengaruh variabel
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan
Model R R Square
Asjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,585a ,342 ,307 2.680 1.587
69
(X1), Motivasi (X2), Transparansi Laporan Keuangan (X3). Sedangkan
variabelnya adalah Minat investasi (Y)
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.887 5.569 1.776 .081
PENGETAHUAN .271 .129 .261 2.111 .039
MOTIVASI .361 .133 .354 2.704 .009
TRANSPARANSI
LAPORAN
KEUANGAN
.123 .126 .116 .980 .331
a. Dependent Variable: MINAT INVESTASI
Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regresi linear berganda
yaitu sebagai berikut:
Y= 9.887+ 0,271 Pengetahuan + 0,361 Motivasi - 0,123 Transparansi
Laporan Keuangan + e
a. Nilai konstanta sebesar 9.887 menyatakan bahwa apabila variabel
Pengetahuan, Motivasi dan Transparansi Laporan keuangan konstan
maka besarnya nilai minat investasi sebesar 9.887.
b. Nilai koefisien regresi 0,271(X1) pada variabel nilai pengetahuan
terdapat hubungan posiitif dengan minat investasi hal ini menunjukan
setiap terjadi kenaikan 1% dari pengetahuan akan mempengaruhi
minat investasi
70
c. Nilai koefisien regresi 0,361 (X2) pada variabel motivasi terdapat
hubungan positif dengan minat investasi Hal ini menunjukkan setiap
terjadi kenaikan 1% motivasi akan mempengaruhi minat investasi.
d. Nilai koefisien regresi 0,123 (X3) variabel dependen terdapat hubungan
positif dengan pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan kenaikan
satu persen variabel transparansi laporan keuangan, dengan asumsi
variabel lain tetap maka meningkatkan pengambilan keputusan.
7. Pengujian Hipotesis
Uji signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t adalah pengujiana yang digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.11 Uji Signifikan Parameter Idividual
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.887 5.569 1.776 .081
PENGETAHUAN .271 .129 .261 2.111 .039
MOTIVASI .361 .133 .354 2.704 .009
TRANSPARANSI
LAPORAN KEUANGAN
.123 .126 .116 .980 .331
a. Dependent Variable: MINAT INVESTASI
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mengenai uji
hipotesis dari masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Variabel X1 terhadap variabel Y
Adanya pegaruh positif secara signifikan pada pengetahuan
terhadap minat investasi.hasil output regresi menunjukan bahwa nilai
71
signifikan pada variable pengetahuan sebesar 0,039 dimana nilai yang
di hasilkan lebih kecil dari tingkat nilai signifikan yaitu 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan berpengaruh positif secara
signifikan terhadap Minat Investasi Berdasarkan hasil uji hipotesis
dapat ditarik kesimpulan bahwa H1 diterima.
b) Variabel X2 terhadap variabel Y
Adanya pengaruh positif secara signifikan pada variabel Motivasi
terhadap Minat Investasi Berdasarkan hasil output regresi
menunjukkan bahwa nilai signifikan pada variabel Motivasi yaitu
sebesar 0,009 dimana nilai yang dihasilkan lebih kecil dari tingkat nilai
signifikansi yaitu 0,05 sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa
Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap Minat Investasi.
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa H2
diterima.
c) Variabel X3 terhadap variabel Y
Pada output regresi menunjukkan bahwa angka signifikansi pada
variabel transparansi laporan keuangan yaitu sebesar 0,331. Nilai
yang dihasilkan lebih besar dari tingkat angka signifikansi yaitu 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa transparansi laporan keuangan
positif tetapi tidak signifikan terhap pengaruh terhadap minat investasi ,
dan dengan begitu dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak atau tidak
berpengaruh karena tidak didukung oleh data dan sesuai dengan
ekspektasi penelitian ini. Maka dari itu temuan ini mengindikasikan
bahwa yang mempengaruhi minat investasi transparansi laporan
keuangan muncul muncul atau diterima tetapi tidak mempengaruhi
72
minat millenial berinvestasi saham pada pasar modal. Hasil dari output
regresi menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif tetapi tidak
signifikan pada variabel transparansi laporan keuangan terhadap
pengambilan keputusan dalam pembelian saham. Meskipun
berpengaruh positif tetapi variabel Transparansi laporan keuangan
tidak berpengaruh karena tidak signifikan.
D. Pembahasan
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pengaruh pengetahuan,
motivasi dan transparansi laporan keuangan terhadap minat millenial
kalangan mahasiswa berinvestasi saham pada pasar modal. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakkan dapat diperoleh bahwa:
1. Pengaruh pengetahuan terhadap minat investasi
Variabel pengetahuan dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap minat investasi. . Hasil ini terlihat
pada nilai signifikansi pengujian sebesar 0,039 berada di bawah tingkat
signifikansi 0,05. Hasil dari pengujian ini mendukung hipotesis penelitian
atau H1 berpengaruh positif terhadap minat investasi. Pengetahuan
menjadi dasar seseorang untuk berinvestasi begitu pula untuk kaum
millenial dimasa sekarang segala sesuatu dapat diketahui dengan mudah
termaksud pengetahuan investasi. Di tambah semakin gencarnya
pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Evek
Indonesia (BEI) melakukan sosialisasi dan edukasi yang menambah
pengetahuan millenial dalam berinvestasi. Keputusan millenial dalam
berinvestasi di latar belakangi oleh pemahamannya tentang investasi.
Menurut Notoatmodjo pengetahuan atau kongnitif merupakan domain
73
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt
behavior) (Notoatmodjo, 2012, p.15). pengetahuan yang memadai akan
sesuatu hal dapat memberikan motivasi seseorang untuk mengambil
keputusan atau melakukan tindakan. Untuk melakukan investasi di pasar
modal millennia memerlukan pengetahuan agar mampu memahami
pergerakan pasar.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu penelitian
yang dilakukan Rizky Chaerul Fajar (2017) tentang „‟ pengaruh motivasi
investasi dan pengetahuan investasi terhadap minat investasi di pasar
modal‟‟ menjabarkan nilai sig lebih kecil dari 5% yaitu 0,000 < 0,05
mengindikasikan bahwa H1 yakni pengetahuan investasi berpengaruh
positif terhadap minat berinvestasi pada mahasiswa. Sependapat dengan
hasil penelitian Ahmad Ulil Albab Umar dan Saifuddin zuhri (2019)
tentang „‟Pengaruh manfaat, pengetahuan dan edukasi terhadap minat
mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal syariah‟‟ menyatakan
bahwa pengetahuan menunjukan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap minat Mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal syariah.
Penelitian ini di dukung oleh Theory of Reasoned Action (TRA)..
Pengetahuan tentang investasi sangat di perlukan untuk investor
terutama investor millenial kalangan mahasiswa. Sebelum terjun kedunia
investasi investor wajib memiliki pengetahuan dasar tentang investasi.
Pengetahuan yang memadai tentang investasi akan memudahkan
investor untuk mengetahuai mana perusahaan yang memiliki progres baik
maupun perusahaan yang memiliki progress kurang baik. Pengetahuan
investasi juga akan sangat membantu investor untuk memaksimalkan
74
keuntungan dan meminimalisir kerugian investasinya. Sebagai kaum
milenial kalangan mahasiswa yang ingin berinvestasi pengetahuan
merupakan pondasi sekaligus modal untuk begabung di dunia investasi
saham di pasar modal.
2. Pengaruh motivasi terhadap minat investasi
Variabel motivasi dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap minat investasi. . Hasil ini terlihat
pada nilai signifikansi pengujian sebesar 0,009 berada di bawah tingkat
signifikansi 0,05. Hasil dari pengujian ini mendukung hipotesis penelitian
atau H2 berpengaruh positif terhadap minat investasi millenial. Hal ini
menandakan bahwa motivasi memberikan pengaruh terhadap minat
berinvestasi millenial kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar.
Dapat di artikan tinggi dan rendahnya motivasi millenial kalangan
mahasiswa FEB Unismuh Makassar berinvestasi akan menentukan tinggi
rendahnya minat mahasiswa tersebut dalam berinvestasi. Semakin tinggi
motivasi mahasiswa dalam berinvestasi maka semakin tinggi pula minat
mahasiswa dalam berinvestasi, begitupun sebaliknya semakin rendah
otivasi mahasiswa berinvestasi maka semakin rendah pula minat
mahasiswa berinvestasi.
Dari hasil penelitian juga terlihat variabel motivasi memiliki
koefisien sebesar 0,354 yang menandakan motivasi memiliki pengaruh
yang lebih terhadapa minat investasi mahasiswa di bandingkan 2 variabel
lain dalam penelitian ini.hal ini mengidentifikasikan bahwa jika ingin
meningkatkan minat mahasiswa berinvestasi maka terlebih dahulu
meningkatkan motivasi pada diri mahasiswa tersebut.
75
Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian Harumi
Rahmadhana(2019) dalam “”Analisa Pengaruh Informasi Akuntansi, Citra
Perusahaan dan Motivasi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam
Berinvestasi Di Pasar Modal.”” Mengatakan motivasi memiliki pengaruh
terhadap keputusan investasi. Hal ini di karenakan dalam uji statistik nilai
signifikan yang di dapat lebih kecil dari batas signifikan yang telah di
tentukan yaitu sebesar 0,009<0,05.
3. Pengaruh Transparansi Laporan keuangan Terhadap Minat investasi
Pada output regresi menunjukkan bahwa angka signifikansi pada
variabel transparansi laporan keuangan yaitu sebesar 0,331. Nilai yang
dihasilkan lebih besar dari tingkat angka signifikansi yaitu 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa transparansi laporan keuangan positif tetapi
tidak signifikan terhadap pengaruh minat investasi, dan dengan begitu
dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak atau tidak berpengaruh karena tidak
didukung oleh data dan sesuai dengan ekspektasi penelitian ini. Maka
dari itu temuan ini mengindikasikan bahwa dalam transparansi laporan
keuangan juga muncul atau diterima tetapi tidak mempengaruhi minat
investasi saham. Hasil dari output regresi menunjukkan bahwa adanya
pengaruh positif tetapi tidak signifikan pada variabel transparansi laporan
keuangan terhadap minat investasi. Meskipun berpengaruh positif tetapi
variabel transparansi laporan keuangan tidak berpengaruh karena tidak
signifikan hal tersebut juga dapat di pengaruhi karena investor terbagi
menjadi dua yaitu, investor rasional dan tidak rasional.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Harumi Rahmadhana(2019)
dengan judul “Analisa Pengaruh Informasi Akuntansi, Citra Perusahaan
76
dan Motivasi Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Berinvestasi Di
Pasar Modal” bahwa informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap
keputusan investasi, dikarenakan dalam uji statistik nilai signifikan lebid
besar dari pada nilai signifikan yang telah di tentukan yaitu 0,596 > 0,05.
Transparansi laporan keuangan merupakan Keterbukaan
informasi keuangan yang dapat diketehui publik. Adanya transparansi
dapat menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk
memperoleh informasi tentang penyelenggarakan pemerintahan, yakni
informasi tentang kebijakan proses pembuatan, dan pelaksanaannya
serta hasil-hasil yang dicapai. Transparansi laporan keuangan
memudahkan investor untuk mengetaui perusahaan mana yang memiliki
peluang menguntungkan dan perusahaan mana yang memiliki peluang
merugikan dengan dibaca informasi akuntansinya yang dapat di akses
secara bebas. Namun dengan penelitian ini transparansi laporan
keuangan tidak berpengaruh terhadap minat investasi milenial kalangan
mahasiswa FEB Unismuh Makassar.
Informasi akuntansi yang ada dalam laporan keuangan harus
berkualitas agar dapat merepresentasikan kondisi sesungguhnya tentang
kinerja keuangan perusahaan. Tapi dalam penelitian di atas kita
menemukan bahwa transparansi laporan keuangan tidak berpengaruh
karna didalam investasi di masa sekarang apa denga wabah covid-19
membuat perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang bagus
namun harga saham tidak stabil dikarenakan kepanikan sell oleh investor
membuat transparansi laporan keuangan tidak berpengaruh pada minat
investasi.
77
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai prosedur
ilmiah, namun masih memiliki keterbatasan yakni penelitian ini hanya
menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data, maka memungkinkan
data yang diperoleh bias, karena perbedaan keseriusan masing-masing
responden dalam menjawab kuesioner. Kepanikan dikarenakan wabah
covid juga sangat mempengaruhi minat investasi para investor milenial
yang membuat berubahnya beberapa faktor-faktor pemilihan sahamnya.
78
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pemahasan yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Pengetahuan berpengaruh posiif dan signifikan terhadap minat millenial
kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai signifikansi.
2. Motivasi berpengaruh posiif dan signifikan terhadap minnat millenial
kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai signifikansi.
3. Transparansi Laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap minat
investasi millenial kalangan mahasiswa FEB Unismuh Makassar. Hal ini
di tunjukkan dengan nilai signifikan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka adapun saran yang dapar
siberkan kepada peneliti selanjutnya antara lain yaitu :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel
penelitian yang lain.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan alat analisa yang
berbeda dengan penelitian sebelumnya.
3. Penelitian selanjutnya menggunakan indikator yang lebih bagus.
4. Penelitian selanjutnya lebih memperhatikan sampel yang mendapat
questioner adalah betul-betul investor.
79
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Investasi di Aset Keuangan. Jakarta: Mitra Wavana Media
Ajzen, I. 1980. Theory of Reasoned Action, Edisi Kesatu. Oleh Jogiyanto.
Yogyakarta: Andi Publisher
Aminy, M. H. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Investasi Mahasiswa FEBI UIN
Mataram Pada Galeri Investasi Syariah UIN Mataram.
Albab, A. U., & Zuhri, S. (2019). Pengaruh Manfaat, Pengetahuan dan Edukasi
Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah
(Study Kasus Pada Mahasiswa IAIN Salatiga). Li Falah: Journal of Islamic
Economics and Business Studies, 4(1), 129-138.
Dewi, P. (2020). PENGARUH EDUKASI PASAR MODAL TERHADAP
PERSEPSI RISIKO DAN MINAT BERINVESTASI
MASYARAKAT. KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, 12(1), 75-83.
Gerungan, WA. 1996. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco.
Harahap, Sofyan S. 2013. Teori Akuntansi (edisi revisi 2011). Jakarta:
Rajawali. Halaman 123.
Halim, Abdul. (2015). Analisis Investasi di Aset Keuangan.Jakarta: Mitra Wavana
Media
Hurlock ,.b. Elisabeth. (1997). Perkembanga anak jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hermawati, N., Rizal, N., & Mudhofar, M. (2018, August). Analisis Faktor–Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi Di Pasar Modal.
In Proceedings Progress Conference (Vol. 1, No. 1, pp. 850-860).
Kusmawati. 2011. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi Di Pasar
Modal Dengan Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai Variabel Moderat.
Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius), Vol. 1 No. 2, Mei 2011.
Kismono, G. (2011). Bisnis Pengantar (2rd ed). Yogyakarta: BPFE.
Masrurun, I., & Yanto, H. (2015). Determinan Perilaku Investor Individu Dalam
Pengambilan Keputusan Investasi Saham. Accounting Analysis
Journal, 4(4).
Mubarok, F. K. (2018). Peran sosialisasi dan edukasi dalam menumbuhkan minat
investasi di pasar modal syariah. INOVASI, 14(2), 113-122.
80
Merawati, L. K., & Putra, I. P. M. J. S. (2016). Dampak Pelatihan Pasar Modal
Terhadap Pengetahuan Investasi dan Minat Berinvestasi
Mahasiswa. Prosiding Semnas Hasil Penelitian.
Mulyana, M., Hidayat, L., & Puspitasari, R. (2019). Mengukur Pengetahuan
Investasi Para Mahasiswa Untuk Pengembangan Galeri Investasi
Perguruan Tinggi. JAS-PT (Jurnal Analisis Sistem Pendidikan Tinggi
Indonesia), 3(1), 31-52.
Nisa, A. (2017). PENGARUH PEMAHAMAN INVESTASI, MODAL MINIMAL
INVESTASI DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA
BERINVESTASI DI PASAR MODAL (Studi pada Mahasiswa Sekolah
Tinggi Kesuma Negara). Jurnal Penelitian Teori & Terapan Akuntansi
(PETA), 2(2), 22-35.
Nor Hadi.“Pasar Modal”. Jakarta: GrahaIlmu, 2013.
Parulian, P., & Aminnudin, M. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan dan Modal
Minimal Terhadap Minat Investasi pada Mahasiswa. Jurnal Pengembangan
Wiraswasta, 22(02), 131-140.
RAHMADHANA, H., & Wahyu, P. (2019). ANALISIS PENGARUH INFORMASI
AKUNTANSI, CITRA PERUSAHAAN DAN MOTIVASI TERHADAP
KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM BERINVESTASI DI PASAR MODAL
(Studi Pada Mahasiswa IAIN SURAKARTA) (Doctoral dissertation, IAIN
SURAKARTA).
Rizky, (2013). Akuntabilitas dan Transparansi Lembaga Pengelola Zakat dan
Pengaruhnya Terhadap Kualitas Lembaga Amil Zakat (Pandangan Muzakki
dan Amil Zakat). Akuntansi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas
Hasanudin.
Sharpe, Alexander, Bailey, 2005. Investasi. Edisi enam Jilid 1. Jakarta: PT
Intermasa.
Sulistiyani, A.T. dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia (Konsep,
Teori, dan Pengembangan dalam Konteks organisasi Publik). Edisi
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stiggins, R.J. Merril. 1994. Student Centered Classroom Assesment. New York:
McMiller College Publishing Co.
Sugiono. 2012. Statistika untuk penelitian. Bandung. ALFABETA.
81
Tumewu, F. (2019). MINAT INVESTOR MUDA UNTUK BERINVESTASI DI
PASAR MODAL MELALUI TEKNOLOGI FINTECH. JMBI UNSRAT (Jurnal
Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi)., 6(2).
Tandio, T., & Widanaputra, A. G. (2016). Pengaruh pelatihan pasar modal,
return, persepsi risiko, gender, dan kemajuan teknologi pada minat
investasi mahasiswa. E-Jurnal Akuntansi, 16(3), 2316-2341.
UNY, P. M. F., & PAJAR, R. C. PENGARUH MOTIVASI INVESTASI DAN
PENGETAHUAN INVESTASI TERHADAP MINAT INVESTASI DI PASAR
MODAL.
Yusuf, M. (2019). Pengaruh Kemajuan Teknologi dan Pengetahuan terhadap
Minat Generasi Milenial dalam Berinvestasi di Pasar Modal. JURNAL
DINAMIKA MANAJEMEN DAN BISNIS, 2(2), 86-94.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN TRANPARANSI
LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MINAT MILLENIAL
BERINVESTASI SAHAM PADA PASAR MODAL
(Studi Kasus Mahasiswa FEB Unismuh)
Petunjuk pengisian:
1. Daftar pernyataan dibawah ini hanya semata-mata untuk data
penelitian dalam rangka peyelesaian studi.
2. Berikan tanda √ pada pernyataan yang bapak/ ibu/ saudara (i) setujui.
3. Jawaban terdiri dari: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sngat Tidak Setuju (STS).
Identitas Responden:
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
3. NIM :
4. Lama Waktu Berinvestasi : □ < 1 tahun □ 1-3 tahun □ > 3 tahun
MINAT INVESTASI
Indikator No Pernyataan
SS S N TS STS
a. Keinginan untuk mencari tahu tentang jenis suatu investasi
1
Saya membaca buku panduan langkah- langkah berinvestasi sebelum memulai investasi.
2
Saya melihat berita mengenai investasi di berbagai media sebagai bahan pertimbangan pembilan keputusan.
3
Sebelum saya berinvestasi, saya mencari tahu terlebih dahulu informasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari jenis investasi yang akan saya ambil.
b. Mau
meluangkan waktu untuk mempelajari lebih jauh tentang investasi
4
Mengikuti pelatihan atau seminar investasi merupakan cara saya dalam meluangkan waktu untuk meningkatkan motivasi berinvestasi.
5
Membaca artikel mengenai investasi merupakan cara saya dalam meluangkan waktu untuk meningkatkan motivasi berinvestasi.
6
Menonton video tutorial cara berinvestasi merupakan cara saya dalam meluangkan waktu untuk meningkatkan motivasi berinvestasi.
c. Serta mencoba berinvestasi
7
Warren Buffet adalah seorang investor yang merupakan orang terkaya ke tiga di dunia versi majalah Forbes 2016. Ia mulai berinvestasi semejak usia sebelas tahun. Dari informasi itu saya berkeinginan untuk mencoba berinvestasi.
8
Modal minimal untuk membuka account di beberapa perusahaan sekuritas cukup terjangkau bagi mahasiswa sehingga saya berminat untuk mencobanya.
9
Saya tertarik berinvestasi di pasar modal karena berbagai informasi menarik mengenai kelebihan dari jenis investasi yang di tawarkan.
A. Instrument Penelitian Pengetahuan Investasi
PENGETAHUAN INVESTASI
Indikator No Pertanyaan SS S N TS TST
A.
Pengetahuan dasar penilaian saham.
1
Sebagai calon investor, pengetahuan dasar tentang investasi sangat penting
2
Sekolah pasar modal membantu investor untuk menambah pengetahuan investasi
3
Pemahaman tentang pengetahuan dasar investasi wajib dikuasai sebelum melakukan investasi.
B. Tingkat
risiko
4
Mengukur tingkat resiko membantu investor dalam meminimalisir terjadinya kerugian.
5
Besarnya keuntungan yang di peroleh sebanding dengan resiko yang akan
ditanggung.
6
Saya memilih investasi dengan tingkat resiko rendah.
C. Tingkat pengemba- lian (return) investasi
7
Saya menanamkan investasi pada perusahaan yang memberikan return cukup tinggi
8 Saya melakukan analisis perhitungan untuk mengetahui return yang akan diperoleh sebelum memilih perusahaan untuk diinvestasikan
9 Saya menanamkan investasi dengan harapan mendapat keuntungan yang
berlipat.
B. Instrumen Penelitian Motivasi
MOTIVASI INVESTASI
Indikator No Pertanyaan SS S N TS TST
A. Motivasi
dimulai dari adanya perubahan energi atau tenaga dalam diri pribadi seseorang.
1
Saya merasa bersemangat dalam mengikuti mata kuliah invetasi atau Portofolio
2
Saya sangat antusias untuk ikut serta saat melihat pamflet pelatihan atau seminar investasi.
3
Saya sangat memperhatikan saat narasumber mejelaskan tentang materi investasi dalam kegiatan pelatihan atau seminar.
B. Motivasi
ditandai dengan timbulnya perasaan yang mengarah tingkah laku seseorang.
4
Saya akan memulai dengan menyisihkan uang sedikt demi sedikit untuk membeli produk investasi.
5
Saya akan memulai dengan mengatur angaran keungan baik terutama dalam hal pengeluaran atau komsumsi.
6
Saya akan memulai dengan membeli produk (selain untuk konsumsi) yang memiliki nilai investasi (memiliki nilai jual kembali ) di masa depan.
C. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
7
Mulai menyusun rencana investasi jangka panjang ataupun pendek.
8 Saya Men-download video tutorial investasi.
9 Saya membeli buku-buku panduan dan tips-tips investasi.
C. Instrument penelitian ransparansi laporan keuangan
Transparansi laporan keuangan
Indikator No. Pertanyaan SS S N TS STS
a.Kemudahan
mengakses
informasi keuangan
1 Pengumuman yang di berikan
kepada publik dapat
meningkatkan kepercayaan
saya berinvestasi.
2 Laporan keuangan yang
mudah di akses mempengaruhi
kepercayaaan saya
berinvestasi .
3 Informasi laporan keuangan
dapat di akses setiap waktu
sangat memudahkan investor.
b.Pengungkapan
hal-hal yang
bersifat material.
4 Dokumen laporan keuanga
mudah di akses sangat
memudahkan investor
mengetahui kualitas keuangan
perusahaan
5 Informasi keuangan yang
disajikan selalu benar sesuai
fakta.
6 Mekanisme penyajian sangat
mudah di pahami di segala
kalangan.
c.Pengungkapan
secara berkala dan
sesuai dengan
peraturan yang ada.
7 Informasi laporan keuangan
yang diberikan kepada publik
secara terbuka meningkatka
minat saya berinvestasi.
8 Pengumuman yang di berikan
kepada publik dapat
meningkatkan kepercayaan
saya berinvestasi.
9 Laporan pertanggungjawaban
tahunan anggaran selalu tepat
waktu .
LAMPIRAN 2 KLASIFIKASI RESPONDEN
Klasifikasi Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Perempuan 48 80%
Laki-laki 12 20%
Total 60 100%
Klasifikasi Jurusan Responden
Umur Jumlah Persentase
Akuntansi 42 70%
Manajemen 12 20%
Ekonomi Pembangunnan 6 10,%
Total 60 100%
Klasifikasi Lama Berinvestasi Responden
Data Sampel Penelitian
NO Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah kuisioner yang disebar 60 100%
2. Jumlah kuisioner yang tidak kembali 0 0%
3. Jumlah kuisioner yang dapat diolah 60 100%
Lama Berinvestasi Jumlah Persentase
< 1 Tahun 22 36,7%
1 - 3 Tahun 34 56,7%
> 3 tahun 4 6,7%
Total 60 100%
NO NAMA X1.1.A X1.1.B X1.1.C X1.2.A X1.2.B X1.2.C X1.3.A X1.3.B X1.3.C TX1
1 Tutut Rinda Rahmana 5 4 4 4 4 4 5 4 5 39
2 Tri Indar asmin 4 4 4 4 3 3 4 3 3 32
3 Ahmad akmal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 Sri ayu wahyuni 5 5 5 5 2 4 4 5 4 39
5 Nur Santi 5 5 4 4 5 4 4 4 5 40
6 Baharuddin 5 4 4 4 5 4 4 5 4 39
7 Ahmad sumitra 4 4 4 4 4 3 5 4 5 37
8 M. Zulkifli 5 5 4 4 4 3 4 4 4 37
9 Nurul Rahmah 5 5 4 5 4 4 4 4 5 40
10 Sri wahyuni sultan 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
11 Ade suci Annisa 5 5 4 4 5 4 4 4 5 40
12 Novia Ratnasari 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
13 marti ningsi 5 5 4 4 4 4 5 4 4 39
14 Muftihatul khaeran n 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
15 Naurah Nazhifah A 5 4 4 5 4 4 4 4 5 39
16 Sri buana 4 5 4 3 5 4 5 4 5 39
17 Nur Rezkiyani 5 5 5 5 5 4 4 3 3 39
18 Kadriati Hasyim 4 5 4 5 4 4 4 4 4 38
19 Mardiah 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
20 Helmi suriani 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
21 Muh Hariyanto 5 5 4 4 5 4 5 4 4 40
22 Isnawati 5 5 5 5 4 4 4 4 5 41
23 Anggi Angelita 5 4 4 4 4 4 3 4 4 36
24 Fira Yuniar 5 5 5 5 4 4 4 5 5 42
25 Wawan aditama 5 4 4 4 4 3 4 3 5 36
26 Nurliah 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
27 Hasnita 5 5 5 4 4 4 5 5 5 42
28 Nilam 5 5 5 4 5 3 4 4 5 40
29 Mutmainnah 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38
30 ahmad akmal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
31 Nurema 5 4 4 4 3 4 4 4 4 36
32 Lulu Anugrasari P 5 5 5 5 5 4 4 3 5 41
33 Atika 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
34 Anisa 5 5 4 5 4 3 4 4 3 37
35 Itmal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 RESKIANA DEWI 4 5 4 5 3 4 4 4 4 37
37 Nur FItrah 4 5 5 5 5 4 4 4 4 40
38 Ratnasari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
39 Wiwilisdayanti 5 5 4 4 4 4 5 5 4 40
40 St. Nurhalizah 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38
41 Suriana 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
42 Selvi 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34
43 Saekal 4 4 5 4 5 4 4 4 4 38
44 Muh agus 4 5 4 4 4 5 4 4 5 39
45 Nurfadillah mubarak 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
46 Khaerunnisa 5 4 4 4 5 4 4 5 4 39
47 Musdalifah 4 4 5 4 4 5 4 4 4 38
48 Firdawanti 3 4 5 4 4 4 5 4 4 37
49 Sulfitrawati 4 4 4 4 4 4 5 1 4 34
50 Rini Maya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
51 Musdaliana 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
52 Sanaria 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32
53 Ervina 3 4 4 4 5 3 4 4 5 36
54 Muhammad Imanullah I 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
55 Adhe Oktavia Latif 5 4 3 4 5 4 3 3 4 35
56 ST khadijah 3 3 5 4 4 4 4 4 4 35
57 Nur Azizah Sugiaman 4 5 4 4 5 4 5 4 5 40
58 Suarni 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38
59 UFRAH 5 4 4 4 5 5 5 5 5 42
60 Trisna Alivia 4 4 3 5 4 4 4 4 4 36
NO
NAMA X2.1.
A X2.1.
B X2.1.
C X2.2.
A X2.2.
B X2.2.
C X2.3.
A X2.3.
B X2.3.
C TX2
1 Tutut Rinda Rahmana
4 4 4 4 5 5 5 4 4 39
2 Tri Indar asmin 3 3 4 4 3 4 4 2 4 31
3 Ahmad akmal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 Sri ayu wahyuni 4 3 5 5 5 4 5 3 4 38
5 Nur Santi 4 4 4 5 4 4 4 3 4 36
6 Baharuddin 2 3 4 5 5 5 5 5 3 37
7 Ahmad sumitra 3 3 4 4 3 4 4 3 3 31
8 M. Zulkifli 4 4 4 4 4 4 5 3 3 35
9 Nurul Rahmah 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43
10 Sri wahyuni sultan 5 5 5 4 4 4 4 4 3 38
11 Ade suci Annisa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
12 Novia Ratnasari 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
13 marti ningsi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
14 Muftihatul khaeran n
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
15 Naurah Nazhifah A 5 4 4 4 4 5 5 3 3 37
16 Sri buana 4 4 4 4 4 5 3 2 2 32
17 Nur Rezkiyani 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32
18 Kadriati Hasyim 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
19 Mardiah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
20 Helmi suriani 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
21 Muh Hariyanto 5 5 4 5 5 4 4 5 4 41
22 Isnawati 4 4 4 5 5 5 4 4 4 39
23 Anggi Angelita 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
24 Fira Yuniar 5 4 4 4 4 4 5 4 4 38
25 Wawan aditama 4 3 4 4 4 3 4 4 3 33
26 nurliah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27 Hasnita 5 5 4 5 5 5 5 4 5 43
28 Nilam 5 3 4 4 4 4 4 3 3 34
29 Mutmainnah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
30 ahmad akmal 3 4 1 4 4 4 4 1 4 29
31 Nurema 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
32 Lulu Anugrasari P 4 4 4 5 4 4 5 3 3 36
33 Atika 4 3 4 4 5 4 4 3 3 34
34 Anisa 4 4 4 5 4 4 4 3 3 35
35 Itmal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 RESKIANA DEWI 5 4 5 5 5 5 4 4 4 41
37 Nur FItrah 4 4 5 4 3 5 5 4 4 38
38 Ratnasari 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
39 Wiwilisdayanti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
40 St. Nurhalizah 4 4 3 4 5 5 5 4 4 38
41 Suriana 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
42 Selvi 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34
43 Saekal 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
44 Muh agus 5 5 4 4 4 4 5 4 5 40
45 Nurfadillah mubarak
4 4 5 4 4 4 4 5 4 38
46 Khaerunnisa 4 4 4 4 4 4 2 3 4 33
47 Musdalifah 5 5 4 5 4 4 4 4 4 39
48 Firdawanti 4 4 4 4 4 4 2 4 4 34
49 Sulfitrawati 5 4 4 4 5 4 4 4 4 38
50 Rini Maya 4 4 3 4 4 4 3 4 3 33
51 Musdaliana 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37
52 Sanaria 3 4 4 4 4 3 3 3 3 31
53 Ervina 5 5 4 5 4 4 5 5 5 42
54 Muhammad Imanullah I
3 4 4 4 3 4 3 4 5 34
55 Adhe Oktavia Latif 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33
56 ST khadijah 4 5 5 4 3 4 4 4 4 37
57 Nur Azizah Sugiaman
4 4 5 4 3 4 5 3 4 36
58 Suarni 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
59 UFRAH 5 5 5 5 5 5 4 4 4 42
60 Trisna Alivia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
NO
NAMA X3.1.
A X3.1.
B X3.1.
C X3.2.
A X3.2.
B X3.2.
C X3.2.
A X3.3.
B X3.3.
C TX3
1 Tutut Rinda Rahmana
4 5 5 5 5 4 4 4 4 40
2 Tri Indar asmin 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 Ahmad akmal 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34
4 Sri ayu wahyuni 3 5 4 4 5 5 2 5 5 38
5 Nur Santi 3 5 5 5 4 3 4 4 4 37
6 Baharuddin 4 5 5 5 4 3 4 4 3 37
7 Ahmad sumitra 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34
8 M. Zulkifli 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
9 Nurul Rahmah 4 4 5 5 4 4 4 4 4 38
10 Sri wahyuni sultan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
11 Ade suci Annisa 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
12 Novia Ratnasari 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
13 marti ningsi 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37
14 Muftihatul khaeran n
4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
15 Naurah Nazhifah A 5 5 5 5 5 5 4 5 3 42
16 Sri buana 4 4 5 5 5 4 5 5 2 39
17 Nur Rezkiyani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
18 Kadriati Hasyim 4 4 4 5 4 4 5 4 3 37
19 Mardiah 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
20 Helmi suriani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
21 Muh Hariyanto 4 4 4 3 4 3 3 4 3 32
22 Isnawati 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
23 Anggi Angelita 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
24 Fira Yuniar 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43
25 Wawan aditama 4 4 4 5 3 3 4 4 4 35
26 nurliah 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
27 Hasnita 5 5 5 5 4 4 4 5 4 41
28 Nilam 3 5 5 5 4 4 4 4 4 38
29 Mutmainnah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
30 ahmad akmal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
31 Nurema 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
32 Lulu Anugrasari P 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34
33 Atika 4 5 5 5 4 4 4 4 4 39
34 Anisa 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
35 Itmal 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
36 RESKIANA DEWI 3 5 5 5 4 4 4 4 3 37
37 Nur FItrah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
38 Ratnasari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
39 Wiwilisdayanti 4 4 4 5 4 3 4 4 4 36
40 St. Nurhalizah 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37
41 Suriana 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
42 Selvi 3 3 4 4 3 3 4 3 3 30
43 Saekal 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38
44 Muh agus 4 4 5 5 5 4 5 4 5 41
45 Nurfadillah mubarak
4 4 5 4 5 4 4 5 4 39
46 Khaerunnisa 4 4 4 4 4 3 5 4 4 36
47 Musdalifah 4 5 4 4 4 4 3 2 4 34
48 Firdawanti 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
49 Sulfitrawati 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38
50 Rini Maya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
51 Musdaliana 4 4 5 5 4 5 5 5 4 41
52 Sanaria 3 4 4 3 3 3 3 3 4 30
53 Ervina 5 4 5 4 5 4 4 4 4 39
54 Muhammad Imanullah I
5 5 5 4 3 4 5 5 3 39
55 Adhe Oktavia Latif 3 4 3 4 4 5 4 3 3 33
56 ST khadijah 4 4 5 4 5 4 3 5 5 39
57 Nur Azizah Sugiaman
4 4 4 4 5 4 5 4 4 38
58 Suarni 3 5 3 5 5 4 4 4 4 37
59 UFRAH 5 4 4 3 5 5 5 5 5 41
60 Trisna Alivia 4 4 4 4 5 4 5 5 5 40
NO NAMA
Y.1.A Y.1.B Y.1.C Y.2.A Y.2.B Y.2.C Y.3.A Y.3.B Y.3.C TY
1 Tutut Rinda Rahmana
4 4 4 4 4 5 4 5 5 39
2 Tri Indar asmin 4 5 4 4 4 3 4 4 4 36
3 Ahmad akmal 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
4 Sri ayu wahyuni 4 3 5 4 5 4 4 4 4 37
5 Nur Santi 2 4 4 5 4 4 3 5 4 35
6 Baharuddin 4 4 4 4 4 4 5 5 4 38
7 Ahmad sumitra 3 4 4 3 4 4 1 5 4 32
8 M. Zulkifli 5 4 4 4 3 4 5 5 4 38
9 Nurul Rahmah 4 4 4 5 5 5 4 5 5 41
10 Sri wahyuni sultan 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44
11 Ade suci Annisa 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37
12 Novia Ratnasari 4 4 4 5 5 5 4 5 5 41
13 marti ningsi 4 5 4 4 4 4 4 5 4 38
14 Muftihatul khaeran n 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
15 Naurah Nazhifah A 4 5 5 5 4 4 5 5 5 42
16 Sri buana 1 4 3 5 4 1 4 5 4 31
17 Nur Rezkiyani 4 4 4 4 4 3 4 5 5 37
18 Kadriati Hasyim 5 4 4 4 4 4 5 5 4 39
19 Mardiah 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
20 Helmi suriani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
21 Muh Hariyanto 4 4 5 5 4 4 5 5 4 40
22 Isnawati 4 5 5 4 5 4 4 5 5 41
23 Anggi Angelita 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38
24 Fira Yuniar 5 4 5 5 5 5 5 4 5 43
25 Wawan aditama 4 3 4 4 3 5 5 5 4 37
26 nurliah 5 4 5 5 5 4 5 5 4 42
27 Hasnita 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
28 Nilam 3 4 4 4 3 4 5 5 4 36
29 Mutmainnah 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
30 ahmad akmal 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
31 Nurema 4 5 5 4 5 4 4 5 4 40
32 Lulu Anugrasari P 4 5 4 4 4 4 3 4 4 36
33 Atika 4 4 4 4 4 5 4 5 4 38
34 Anisa 4 4 4 4 4 3 4 5 4 36
35 Itmal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 RESKIANA DEWI 4 4 5 4 5 4 4 5 4 39
37 Nur FItrah 5 5 5 5 4 4 4 4 5 41
38 Ratnasari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
39 Wiwilisdayanti 4 4 5 5 4 4 4 4 4 38
40 St. Nurhalizah 4 5 5 4 4 4 5 5 4 40
41 Suriana 1 2 5 5 5 5 5 4 5 37
42 Selvi 4 4 5 4 3 4 3 4 4 35
43 Saekal 4 4 4 4 4 5 4 4 3 36
44 Muh agus 5 4 4 5 4 4 4 4 5 39
45 Nurfadillah mubarak 5 4 5 3 4 4 4 5 3 37
46 Khaerunnisa 4 5 4 5 4 4 5 4 4 39
47 Musdalifah 5 4 5 4 4 5 4 4 5 40
48 Firdawanti 4 2 3 4 4 3 4 4 4 32
49 Sulfitrawati 4 4 2 3 3 2 4 5 4 31
50 Rini Maya 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33
51 Musdaliana 3 4 3 4 4 5 4 3 3 33
52 Sanaria 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31
53 Ervina 4 4 4 4 4 4 5 4 3 36
54 Muhammad Imanullah I
4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
55 Adhe Oktavia Latif 4 5 4 4 4 3 4 5 3 36
56 ST khadijah 4 5 5 5 3 4 4 4 4 38
57 Nur Azizah Sugiaman
5 5 4 5 4 3 4 3 4 37
58 Suarni 5 5 4 4 5 3 4 5 5 40
59 UFRAH 5 3 4 4 5 4 5 4 5 39
60 Trisna Alivia 4 5 4 5 4 4 5 4 5 40
LAMPIRAN 4
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 PENGETAHUAN
X1
.1
Pearson
Correlation
1 .469** .172 .549
*
*
.199 .567** .083 .287
* .251 .653
**
Sig. (2-tailed) .000 .189 .000 .128 .000 .527 .026 .053 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1
.2
Pearson
Correlation
.469** 1 .338
** .780
*
*
.156 .706** .192 .184 .253 .733
**
Sig. (2-tailed) .000 .008 .000 .234 .000 .143 .159 .051 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1
.3
Pearson
Correlation
.172 .338** 1 .273
* .108 .310
* .193 .226 .210 .506
**
Sig. (2-tailed) .189 .008 .035 .412 .016 .140 .082 .107 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1
.4
Pearson
Correlation
.549** .780
** .273
* 1 .199 .935
** .191 .287
* .206 .805
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .035 .128 .000 .145 .026 .114 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1
.5
Pearson
Correlation
.199 .156 .108 .199 1 .178 .190 .032 .341** .470
**
Sig. (2-tailed) .128 .234 .412 .128 .173 .147 .811 .008 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1
.6
Pearson
Correlation
.567** .706
** .310
* .935
*
*
.178 1 .109 .242 .151 .765**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .016 .000 .173 .405 .063 .248 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1
.7
Pearson
Correlation
.083 .192 .193 .191 .190 .109 1 .321* .366
** .482
**
Sig. (2-tailed) .527 .143 .140 .145 .147 .405 .012 .004 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1
.8
Pearson
Correlation
.287* .184 .226 .287
* .032 .242 .321
* 1 .252 .471
**
Sig. (2-tailed) .026 .159 .082 .026 .811 .063 .012 .052 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1
.9
Pearson
Correlation
.251 .253 .210 .206 .341** .151 .366
*
*
.252 1 .563**
Sig. (2-tailed) .053 .051 .107 .114 .008 .248 .004 .052 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
P
E
N
G
ET
A
H
U
A
N
Pearson
Correlation
.653** .733
** .506
** .805
*
*
.470** .765
** .482
*
*
.471** .563
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 MOTIVASI
X2.1 Pearson
Correlation
1 .590** .360
** .260
* .321
* .227 .255 .292
* .251 .672
**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .045 .012 .081 .052 .023 .053 .000
N 60 60 60 60 60 60 59 60 60 60
X2.2 Pearson
Correlation
.590** 1 .259
* .300
* .102 .236 .125 .345
** .469
** .640
**
Sig. (2-tailed) .000 .046 .020 .439 .069 .345 .007 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 59 60 60 60
X2.3 Pearson
Correlation
.360** .259
* 1 .193 -.076 .207 .154 .429
** .091 .504
**
Sig. (2-tailed) .005 .046 .139 .566 .112 .244 .001 .488 .000
N 60 60 60 60 60 60 59 60 60 60
X2.4 Pearson
Correlation
.260* .300
* .193 1 .443
** .372
** .305
* .200 .192 .583
**
Sig. (2-tailed) .045 .020 .139 .000 .003 .019 .125 .142 .000
N 60 60 60 60 60 60 59 60 60 60
X2.5 Pearson
Correlation
.321* .102 -.076 .443
** 1 .396
** .201 .236 .020 .474
**
Sig. (2-tailed) .012 .439 .566 .000 .002 .126 .069 .879 .000
N 60 60 60 60 60 60 59 60 60 60
X2.6 Pearson
Correlation
.227 .236 .207 .372** .396
** 1 .417
** .170 .176 .574
**
Sig. (2-tailed) .081 .069 .112 .003 .002 .001 .193 .179 .000
N 60 60 60 60 60 60 59 60 60 60
X2.7 Pearson
Correlation
.255 .125 .154 .305* .201 .417
** 1 .216 .243 .567
**
Sig. (2-tailed) .052 .345 .244 .019 .126 .001 .101 .064 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
X2.8 Pearson
Correlation
.292* .345
** .429
** .200 .236 .170 .216 1 .456
** .634
**
Sig. (2-tailed) .023 .007 .001 .125 .069 .193 .101 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 59 60 60 60
X2.9 Pearson
Correlation
.251 .469** .091 .192 .020 .176 .243 .456
** 1 .559
**
Sig. (2-tailed) .053 .000 .488 .142 .879 .179 .064 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 59 60 60 60
MOT
IVAS
I
Pearson
Correlation
.672** .640
** .504
** .583
** .474
** .574
** .567
** .634
** .559
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 59 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9
TRANSPARANS
I LAPORAN
KEUANGAN
X3.
1
Pearson
Correlation
1 .055 .303* -.004 .240 .233 .356
** .432
** .439
** .544
**
Sig. (2-
tailed)
.678 .018 .979 .065 .073 .005 .001 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X3.
2
Pearson
Correlation
.055 1 .420** .466
** .281
* .238 -.049 .196 .266
* .509
**
Sig. (2-
tailed)
.678
.001 .000 .029 .067 .711 .134 .040 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X3.
3
Pearson
Correlation
.303* .420
** 1 .444
** .269
* .106 .204 .394
** .417
** .646
**
Sig. (2-
tailed)
.018 .001
.000 .038 .422 .118 .002 .001 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X3.
4
Pearson
Correlation
-.004 .466** .444
** 1 .209 .087 .286
* .185 .132 .526
**
Sig. (2-
tailed)
.979 .000 .000
.110 .509 .027 .158 .315 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X3.
5
Pearson
Correlation
.240 .281* .269
* .209 1 .490
** .175 .444
** .441
** .652
**
Sig. (2-
tailed)
.065 .029 .038 .110
.000 .181 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X3.
6
Pearson
Correlation
.233 .238 .106 .087 .490** 1 .175 .409
** .412
** .566
**
Sig. (2-
tailed)
.073 .067 .422 .509 .000
.180 .001 .001 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X3.
7
Pearson
Correlation
.356** -.049 .204 .286
* .175 .175 1 .325
* .248 .507
**
Sig. (2-
tailed)
.005 .711 .118 .027 .181 .180
.011 .056 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X3.
8
Pearson
Correlation
.432** .196 .394
** .185 .444
** .409
** .325
* 1 .953
** .783
**
Sig. (2-
tailed)
.001 .134 .002 .158 .000 .001 .011
.000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X3.
9
Pearson
Correlation
.439** .266
* .417
** .132 .441
** .412
** .248 .953
** 1 .773
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .040 .001 .315 .000 .001 .056 .000
.000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
TR
AN
SP
AR
AN
SI
LA
PO
RA
N
KE
UA
NG
AN
Pearson
Correlation
.544** .509
** .646
** .526
** .652
** .566
** .507
** .783
** .773
** 1
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9
MINAT
INVESTASI
Y.1 Pearson
Correlation
1 .371*
*
.953** .373
** .369
*
*
.154 .182 .070 .311* .689
**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .003 .004 .239 .164 .595 .016 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.2 Pearson
Correlation
.371** 1 .371
** .759
** .353
*
*
.329* .174 .174 .440
** .734
**
Sig. (2-tailed) .004 .004 .000 .006 .010 .183 .183 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.3 Pearson
Correlation
.953** .371
*
*
1 .420** .267
* .202 .182 .070 .261
* .680
**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .001 .039 .122 .164 .595 .044 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.4 Pearson
Correlation
.373** .759
*
*
.420** 1 .182 .302
* .345
** .289
* .435
** .750
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .001 .165 .019 .007 .025 .001 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.5 Pearson
Correlation
.369** .353
*
*
.267* .182 1 .187 -.013 .047 .308
* .509
**
Sig. (2-tailed) .004 .006 .039 .165 .152 .921 .719 .017 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.6 Pearson
Correlation
.154 .329* .202 .302
* .187 1 .229 .286
* .224 .525
**
Sig. (2-tailed) .239 .010 .122 .019 .152 .078 .027 .086 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.7 Pearson
Correlation
.182 .174 .182 .345** -
.013
.229 1 .933** .209 .542
**
Sig. (2-tailed) .164 .183 .164 .007 .921 .078 .000 .110 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.8 Pearson
Correlation
.070 .174 .070 .289* .047 .286
* .933
** 1 .149 .500
**
Sig. (2-tailed) .595 .183 .595 .025 .719 .027 .000 .255 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Y.9 Pearson
Correlation
.311* .440
*
*
.261* .435
** .308
* .224 .209 .149 1 .604
**
Sig. (2-tailed) .016 .000 .044 .001 .017 .086 .110 .255 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
MINAT
INVESTA
SI
Pearson
Correlation
.689** .734
*
*
.680** .750
** .509
*
*
.525*
*
.542** .500
** .604
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.789 9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.759 9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.789 9
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 PENGETAHUAN .770 1.298
MOTIVASI .687 1.455
TRANSPARANSI LAPORAN
KEUANGAN
.834 1.199
a. Dependent Variable: MINAT INVESTASI
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.433 3.566 -.122 .904
PENGETAHUAN -.020 .082 -.037 -.249 .805
MOTIVASI .013 .085 .025 .157 .876
TRANSPARANSI LAPORAN
KEUANGAN
.073 .080 .131 .906 .369
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.887 5.569 1.776 .081
PENGETAHUAN .271 .129 .261 2.111 .039
MOTIVASI .361 .133 .354 2.704 .009
TRANSPARANSI LAPORAN
KEUANGAN
.123 .126 .116 .980 .331
a. Dependent Variable: MINAT INVESTASI
BIOGRAFI PENULIS
Herlina Saharuddin panggilan lina lahir di karampang
paja pada tanggal 05 April 1999 dari pasangan suami
istri yaitu Bapak Saharuddin DG Riolo dan Ibu Hajra.
Penulis adalah anak terakhir dari 4 bersaudara. Penulis
sekarang bertempat tinggal di Karampang Paja, Kec.
Tamalatea, Kab. Jeneponto dan berdomisili di
Perumahan Zigma Royal Park Blok B21, Kec. Pallangga, Kab. Gowa.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis yaitu, SD 08 Karampang paja lulus
tahun 2010, SMPN 2 Tamalatea lulus tahun 2013, SMK Negeri 1 Jeneponto lulus
tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti program S1 Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar sampai sekarang.
Sampai dengan penulis skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa
program S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar kampus Makassar.
.