pengaruh model pembelajaran generatif...

203
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA KONSEP CAHAYA Disusun oleh: Yuli Amaliah (106016300671) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 / 1434 H

Upload: vantu

Post on 02-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF(GENERATIVE LEARNING)

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWAPADA KONSEP CAHAYA

Disusun oleh:

Yuli Amaliah(106016300671)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2013 / 1434 H

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

i

ABSTRAK

Yuli Amaliah (106016300671) “Pengaruh Model Pembelajaran Generatif(Generative Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.” Skripsi, ProgramStudi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, FkultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta, 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan modelpembelajaran generatif (generative learning) terhadap hasil belajar fisika siswa.Penelitian ini dilaksanakan di SMP Mathla’ul Anwar pada tahun ajaran2010/2011. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengandesain Nonequivalent Control Group design. Pengambilan sampel dilakukanmenggunakan teknik purposive sample, siswa kelas VIII.A sebagai kelaseksperimen yang menggunakan model pembelajaran generatif, dan siswa kelasVIII.B sebagai kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajarangeneratif (menggunakan model pembelajaran konvensional). Instrumen yangdigunakan penilitian yaitu instrumen tes untuk mengukur hasil belajar fisika siswaberupa soal-soal uraian. Data instrumen tes dianalisis dengan menggunakananalisis statistik yaitu uji-t. berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakanuji-t pada taraf signifikansi (α) = 0,05, didapatkan thitung > ttabel yaitu 3,846 >0,999, sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima,maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan model pembelajarangeneratif (generative learning) terhadap hasil belajar fisika siswa.

Kata kunci : Pembelajaran Generatif, Hasil Belajar

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

ii

ABSTRACT

Yuli Amaliah (106016300671). “The Influence of Generative Learning Modelto Physics Product Study.” Skripsi, Program Study of Physics Education,Departement of Natural Science Education, Faculty of Tarbiyah and TeachingSciences, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

The aim of this research was to know of The Influence of Generative LearningModel to Physics Product Study. This research was held Junior High SchoolMathla’ul Anwar (SMP Mathla’ul Anwar)in academic period 2010/2011. Theresearch method was quasi experiment and used Nonequivalent Control GroupDesign. The sample in this research was taken by purposive sample technique,students of class VIII.A as a group of experiment used generative learning model,and student of class VIII.B as a group of control were not used generativelearning model (used conventional model. Instrument were used in these researchis test instrument used essay. Data was got from test instrument was analyzed bystatistical analysis t-test. Based on result of statistical analysis t-test at the level ofsignificant (α) = 0,05, it is shown that tvalues greater than ttable were 3,846 > 0,999,with the result then zero hypothesis (HO) was refused and alternative hypothesis(Ha) was accepted, that can be concluded, generative learning model caninfluense student product study of the physics.

Keywords : Generative Learning, Product Study

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

iii

KATA PENGANTAR

Bismiillahirrahmaanirrahiim

Assalaamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis bisa menyelesaikan pembuatan

skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah pada Rasulallah Muhammad

SAW.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Generatif

(Generative Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa” salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana untuk Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Banyak pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan skripsi ini,

oleh karena itu ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Rif’at Syauqi Nawawi, M. A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Iwan Permana Suwarna, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Nurlena Rifa’i, M. A. Ph,D, Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar,

tulus dan ikhlas yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalam

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Diah Mulhayatiah, M.Pd Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar, tulus

dan ikhlas yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalam

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Anwar Sanusi, SE. S.Pdi. MM Kepala Sekolah SMP Mathla’ul Anwar.

7. Ricko, S.Pd Guru Mata Pelajaran Fisika di SMP Mathla’ul Anwar.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

iv

8. Kedua orang tuaku (ema dan abah) yang telah memberikan limpahan kasih

sayang, motivasi dan doa pada penulis serta seluruh keluarga yang telah

memberikan dukungan moril dan materil.

9. Aa Misbah yang telah memberikan dukungan sepenuh hati dan terus

mensuport penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-temanku di Asri (Assulaeman Putri) terima kasih atas doa dan

motivasinya yang telah kalian curahkan kepada penulis

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas

doa dan dukungannya.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak, khususnya penulis sendiri serta para pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Ciputat, Februari 2013

Penulis

Yuli Amaliah

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ............................................................................................... i

ABSTRACT ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ...................................................... 4

D. Perumusan Masalah ....................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ......................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Deskripsi teoritis ............................................................ 7

1. Hakikat Model Pembelajaran ................................... 7

2. Teori Belajar Konstruktivisme ................................. 10

3. Pembelajaran Generatif (Generative Learning) ....... 14

a. Pengertian Pembelajaran Generatif ................... 14

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

vi

b. Tahap-tahap Pembelajaran Generatif ................ 17

c. Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran Generatif .. 25

d. Keunggulan Pembelajaran Generatif ................. 26

4. Hasil Belajar ............................................................. 26

5. Cahaya ...................................................................... 34

a. Pengertian Cahaya ............................................. 34

b. Sifat-sifat Cahaya ............................................... 35

c. Hukum Pemantulan Cahaya ............................... 35

d. Pembiasan Cahaya ............................................. 37

e. Lensa .................................................................. 37

B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................... 38

C. Kerangka Berpikir .......................................................... 39

D. Pengajuan Hipotesis ....................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 42

B. Metode Penelitian .......................................................... 42

C. Desain Penelitian ........................................................... 42

D. Prosedur Penelitian ........................................................ 43

E. Populasi dan Sampel ...................................................... 45

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 45

G. Instrumen Penelitian ...................................................... 45

H. Teknik Analisis Data ...................................................... 51

I. Hipotesis Statistik .......................................................... 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian .............................................................. 55

1. Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol ............................................ 56

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

vii

2. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data Penggunaan

Konsep ..................................................................... 59

3. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................ 61

B. Pembahasan .................................................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 66

B. Saran .............................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Posisi Hirarki Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik

dan Model Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar

............................................................................................... 8

Gambar 2.2 Sifat Bayangan pada Cermin Datar ...................................... 35

Gambar 2.3 Pembiasan Cahaya oleh Lensa Cembung ............................ 38

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ............................................................... 41

Gambar 3. 1 Alur Prosedur Penelitian ..................................................... 44

Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata Tiap Aspek Penguasaan

Konsep Hasil Prettest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol .............................................................. 57

Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Rata-rata Tiap Aspek Penguasaan

Konsep Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ............................................................... 58

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penerapan Pembelajaran Generatif di Kelas ........................ 22

Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................. 43

Tabel 3.2 Kisi – kisi Instrumen Penelitian ........................................... 46

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reabilitas Soal ................................. 49

Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda ................................ 51

Tabel 4.1 Rekapitulasi Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil

Pretest-Posttest Kelopmok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ................................................................................. 56

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Tiap Aspek Penguasaan Konsep Hasil

Pretest-Posstest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 59

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posstest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................ 60

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest-Posstest ..................... 61

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Data Pretest-Posstest ............................ 62

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Perangkat Mengajar

Lampiran A.1 RPP............................................................................ 70

Lampiran A.2 LKS .......................................................................... 85

Lampiran B. Instrumen Penelitian

Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................. 93

Lampiran B.2 Kunci Jawaban dan Pedoman Penelitian ................. 99

Lampiran B.3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen .................... 119

Lampiran B.4 Validitas Instrumen ………………………………... 121

Lampiran B.5 Reabilitas Instrumen ……………………………….. 122

Lampiran B.6 Uji Taraf Kesukaran Instrumen ……………………. 123

Lampiran B.7 Uji Daya Pembeda Instrumen ……………………... 124

Lampiran B.8 Soal Pretest dan Posttest …………………………... 125

Lampiran C. Data Hasil Penelitian

Lampiran C.1 Perhitungan Data Statistik Pretest dan Posttest …… 127

Lampiran C.2 Hasil Analisa Data Peraspek Penguasaan Konsep … 141

Lampiran C.3 Uji Normalitas Pretest dan Posttest ……………….. 145

Lampiran C.4 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest .……………. 150

Lampiran C.5 Uji Hipotesis Pretest dan Posttest …………………. 152

Lampiran D. Tabel Statistik

Lampiran D.1 Tabel Uji Liliefors …………………………………. 154

Lampiran D.2 Tabel Daftar F …………………………………....... 155

Lampiran E. Surat-surat

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran fisika menjadi momok bagi para siswa karena pelajaran

fisika erat hubungannya dengan matematika. Belajar fisika bukan hanya

sekedar tahu matematika, lebih jauh siswa diharapkan mampu memahami

konsep yang terkandung didalamnya, menuliskannya ke dalam parameter-

parameter atau simbol-simbol fisis, memahami permasalahan serta

mengetahui bagaimana cara menyelesaikannya. Namun faktanya adalah

kebanyakan siswa belum mampu menyelesaikan masalah fisika yang

diberikan oleh guru dan belum mampu merespon apa yang disampaikan oleh

guru. Hal tersebut dapat tergambar ketika guru memberikan pertanyaan

kepada siswa mengenai suatu konsep, siswa cenderung diam dan belum

mampu menjawab pertanyaan tersebut. Siswa mengalami kesulitan

merangsang ingatan untuk mengingat pengetahuan yang didapat sebelumnya.

Ketika siswa mengemukakan gagasan, belum menunjukkan kelancaran

menanggapi masalah dan materi. Keluwesan siswa membuat suatu tanggapan

belum tampak dan siswa belum dapat mengidentifikasi suatu konsep.

Hal ini dikarenakan siswa belum mampu mengkonstruk

pengetahuannya sendiri. Siswa cenderung mengandalkan guru sebagai sumber

pengetahuannya. Akibatnya seringkali terjadi kesalahpahaman siswa terhadap

konsep yang sedang diajarkan oleh guru. Siswa cenderung panik ketika tidak

dapat menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Kepanikan tersebut

karena mental siswa untuk mencoba menyelesaikan masalah fisika masih

sangat rendah, sehingga siswa belum dapat berpikir kreatif. Siswa cenderung

menghafalkan satu jawaban yang benar dan kemampuan siswa dalam mencari

alternatif jawaban dari masalah masih kurang, sehingga belum tampak

keberanian siswa memikirkan alternatif jawaban yang bervariasi. Siswa belum

1

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

2

mampu berpikir secara menyeluruh dan hanya terpaku pada materi yang

sedang dipelajari akibatnnya siswa belum mampu mengintegrasikan

keterkaitan antar konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.

Permasalahan yang terjadi di atas berawal dari aspek kognitif siswa.

Aspek kognitif siswa merupakan aspek yang memberikan pengaruh besar

dalam keberhasilan proses pembelajaran. Aspek kognitif merupakan aspek

kompetensi yang mengarah kepada kecakapan hidup siswa (life skill).

Menurut Slameto permasalahan-permasalah di atas dapat diatasi dengan

memberikan pengajaran yang efektif dengan cara belajar secara aktif,

pelajaran di sekolah dihubungkan dengan kehidupan yang nyata di

masyarakat, dalam interaksi belajar mengajar, guru harus banyak memberikan

kebebasan pada siswa untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri,

belajar sendiri, mencari pemecahan masalah sendiri, dan guru harus

mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar.1 Pendekatan serta

metode belajar termasuk faktor-faktor yang turut menentukan tingkat efisiensi

dan keberhasilan belajar siswa.2

Solusi untuk menyelesaikan masalah di atas adalah dengan cara

memberikan model pembelajaran yang kiranya dapat memberikan

pembelajaran yang efektif. Salah satu pembelajaran yang sesuai adalah

pembelajaran konstruktivisme. Pembelajaran konstruktivis berprinsip bahwa

siswa mengkonstruk pemikiran mereka sendiri dalam belajarannya. Artinya

pembelajaran konstruktivis ini mengarahkan siswa agar mampu membangun

pemikiran mereka sendiri, yakni ketika belajar siswa diharapkan mampu

mengaitkan suatu konsep yang diajarkan dengan kenyataan yang berkaitan

dengan pengalaman hidup siswa. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa lebih

mudah memahami konsep yang diajarkan oleh guru. Jean Piaget seorang

pioner filsafat konstruktivisme menyatakan bahwa dalam proses belajar, anak

akan membangun sendiri skemanya serta membangun konsep-konsep melalui

pengalaman-pengalamannya. Model kontruktivisme berpandangan bahwa

1 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. (Jakarta: Rienka Cipta. 2010), h. 922 Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. (PT Logos Wacana Ilmu. 1999), h. 119

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

3

proses belajar diawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif

tersebut terjadi saat interaksi antara konsepsi awal siswa dengan dengan

fenomena baru yang dapat di integrasi sehingga diperlukan perubahan struktur

kognitif untuk mencapai keseimbangan. Salah satu model pembelajaran dalam

naungan konstruktivisme yang dapat digunakan adalah model pembelajaran

generatif (generative learning).

Model pembelajaran generatif (Generative Learning) adalah suatu

proses yang mendapatkan pengetahuan. Dalam pembelajaran dengan

menggunakan model Generative Learning siswa dituntut mengkonstruksi

pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman baru atau peristiwa yang

dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Dalam hal ini berarti

peranan guru sebagai pelayan pengetahuan yang harus ditransfer kepada siswa

berubah menjadi fasilitator belajar dengan menyediakan kondisi belajar yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan

fisikanya sendiri. Implementasi strategi pembelajaran generative learning

dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang dunia fisika dan

persoalan-persoalan fisika yang terkadang membuka peluang bagi siswa

memberikan pemikiran yang di luar dugaan guru.

Berdasarkan karakteristik model generative learning di atas, maka

salah satu konsep yang dapat diterapkan dengan menggunakan model

generative learning adalah konsep cahaya. Konsep cahaya dirasa cocok

dengan model pembelajaran generatif karena memiliki bahasan cukup luas

dan siswa dapat menikmati pelajaran fisika tanpa ada rasa takut serta lebih

bisa mengkonstruk pengetahuan awal siswa. Konsep cahaya dapat mengikis

ketidakberminatan dan kejenuhan siswa untuk belajar fisika. Jika sejak awal

fisika sudah diperkenalkan dengan menyenangkan maka pelajaran fisika tidak

akan menjadi momok yang menakutkan untuk siswa, dengan begitu hasil

belajar fisika siswa akan meningkat. Dengan demikian model pembelajaran

generatif sesuai untuk menyelesaikan permasalahan di atas.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

4

Berdasarkan fenomena yang terjadi seperti yang telah diungkapkan di

atas, penulis mencoba melakukan pengkajian ilmiah yang berdasarkan

penelitian terhadap efektivitas model pembelajaran generative learning dan

peranannya dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Sehingga dengan

demikian penulis memilih judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Generatif

(Generative Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep

Cahaya”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah

yang dapat diidentifikasikan sabagai berikut:

1. Penerapan model dan sistem pembelajaran masih terpusat pada aktivitas

guru.

2. Guru masih banyak menanamkan konsep-konsep melalui transfer

informasi dan pemberian contoh-contoh yang cenderung dihapal siswa.

3. Penggunaan pola pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan

kejenuhan dan ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran fisika.

4. Siswa pasif selama proses pembelajaran.

5. Siswa belum mampu menyelesaikan masalah fisika.

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda maka

diberikan batasan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Konsep fisika yang diteliti adalah cahaya.

2. Masalah difokuskan pada model pembelajaran Generative Learning

terhadap hasil belajar fisika siswa. Model pembelajaran Generative

Learning yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

Generative Learning menurut Osborne dan Cosgrove melalui 4 tahapan

yaitu: eksplorasi, pemfokusan, tantangan dan penerapan.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

5

3. Hasil belajar yang di teliti adalah aspek kognitif dari jenjang C1

(mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan) dan C4

(menganalisis).

4. Perlakuan untuk kelas kontrol menggunakan metode konvensional.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran

generative learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep cahaya?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan sebelumnya maka

yang jadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

model pembelajaran generatif (generative learning) terhadap hasil belajar

fisika siswa pada konsep cahaya.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian Pengaruh Model Pembelajran Generatif (Generative

Learning) pada pokok bahasan ini, dapat diharapkan memberikan sejumlah

manfaat antara lain:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah

kepustakaan pendidikan, khususnya mengenai pengaruh model

pembelajaran Generative Learning terhadap hasil belajar fisika siswa,

serta dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti yang berminat untuk

menindaklanjuti hasil penelitian ini.

2. Secara praktis, bagi guru hasil penelian ini dapat memberikan masukan

untuk menerapkan model pembelajaran Generative Learning sebagai salah

satu alternatif baru dalam pembelajaran pembelajaran fisika. Selain itu,

bagi siswa penelitian ini dapat memberi pengaruh positif terdapat hasil

belajar fisikanya dan bagi peneliti hasil penelitian ini akan memperluas

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

6

wawasan dan pengetahuan peneliti serta pengalaman yang berharga untuk

mempersiapkan diri sebagai pengajar yang professional.

RPP danLKS3738Penguasaaa

n konsepsiswarendah

Penguasaan

konsep

fisika siswa

menjadi

lebih baik

melalui

empat

tahapan

penilaian

kognitif

dari C1

sampai C2

yaitu:

1. Mengi

ngat

(C1)

2. Mema

hami

(C2)

3. Menga

plikasi

kan

(C3)

4. Menga

nalisis

(C4)

5. Menga

nalisis

(C4)

InstrumenPenelitian

PretestPelaksanaan

Pembelajaran

PosttestAnalisisData

Pembahasan

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

7

BAB IIDESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Hakikat Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu rangkaian atau satu kesatuan yang

utuh antara pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan bahan

pembelajaran. Menurut trianto “model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial”.1

Maksud dari kutipan tersebut adalah model pembelajaran merupakan suatu

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam menyusun perencanaan

pembelajaran.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas

belajar mengajar.2

Kutipan di atas menjelaskan bahwa model pembelajaran merupakan

pedoman bagi guru untuk menyusun rancangan aktivitas pembelajaran.

Proses pembelajaran menjadi lebih terarah dan sistematis sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola

yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan

memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau

lainnya.3

1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi PustakaPublisher, 2007), h. 1

2 Junaedi, dkk, Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h. 4-19.3 Dr. M. Dahlan, Model-Model Mengajar, (Bandung: CV. Diponegoro. 1984), h. 21

7

RPP danLKS3738Penguasaaa

n konsepsiswarendah

Penguasaan

konsep

fisika siswa

menjadi

lebih baik

melalui

empat

tahapan

penilaian

kognitif

dari C1

sampai C2

yaitu:

1. Mengi

ngat

(C1)

2. Mema

hami

(C2)

3. Menga

plikasi

kan

(C3)

4. Menga

nalisis

(C4)

5. Menga

nalisis

(C4)

InstrumenPenelitian

PretestPelaksanaan

Pembelajaran

PosttestAnalisisData

Pembahasan

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

8

Model pem

belajaran

Modelpembelajaran

Mod

elpe

mbe

laja

ran

Menurut Akhmad Sudrajat model pembelajaran pada dasarnya

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang

disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran

merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode,

dan teknik pembelajaran. Secara singkat dapat dilihat dalam bagan sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Posisi Hirarki Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik,dan Model Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar4

Berdasarkan dari beberapa definisi di atas mengenai model

pembelajaran yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah sebuah kerangka konseptual yang

menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan kegiatan

belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran

juga berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran bagi para guru

dalam merancang dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Model

4 Akhmad Sudrajat, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan ModelPembelajaran, (http://akhmadsudrajat.wordpress.com)), h.2.

Pendekatan pembelajaran(student or teacher centered)

Metode pembelajaran(ceramah, diskusi, simulasi, dsg)

Strategi pembelajaran(exposition-discvery learning or

group-indivivual learning)

Teknik dan taktik pembelajaran(spesifik, individual, unik)

Modelpembelajaran

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

9

pembelajaran secara mendasar bukan semata-mata menyangkut kegiatan guru

mengajar akan tetapi lebih menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa. Hasil

akhir dari proses pembelajaran bertujuann untuk menciptakan kemampuan

siswa yang tinggi agar dapat belajar lebih bermakna dan lebih efektif dimasa

yang akan datang.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas

dibandingkan dengan strategi, metode dan pendekatan. Model pembelajaran

memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh metode, strategi, atau

pendekatan. Ciri-ciri tersebut adalah :

a. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangannya

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar

(tujuan pembelajaran yang akan dicapai)

c. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model pembelajaran

tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai.5

Model pembelajaran yang digunakan sebagai upaya pendekatan

dalam pendidikan yang umum dikenal saat ini terdiri atas empat bagian yaitu:

a. Model-model pembelajaran yang berfokus kepada individu dan

pengembangan pribadi yang unik yang dimiliki setiap orang

b. Model pembelajaran yang berfokus kepada kelompok dan menghadirkan

cara-cara mengajar yang memberi penekanan kepada energi kelompok,

keterampilan antar pribadi dan komitmen sosial.

c. Model-model pembelajaran yang menghadirkan pembelajaran konsep,

model inkuiri yang diambil dari disiplin ilmu dan metode yang bertujuan

untuk meningkatkan kapasitas intelektual seseorang.

5 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: PresrtasiPustaka Publisher, 2007), h. 6

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

10

d. Model-model pembelajaran yang diangkat dari dunia ilmu psikologi

sebagai penerapannya dalam proses pembelajaran atau kegiatan belajar

mengajar.6

Pada umumnya model-model pembelajaran yang baik memiliki

sifat-sifat atau ciri-ciri yang dapat dikenali secara umum sebagai berikut: 7

a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.

b. Mempunyai misi atau tujuan tertentu.

c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di

kelas.

d. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.

e. Membuat persiapan mengajar (desain intruksional) dengan pedoman

model pembelajaran yang dipilihnya.

2. Teori Belajar Konstruktivitisme

Menurut Widodo konstruktivisme merupakan sebuah teori

pembelajaran yang relatif baru dan masih berkembang.8 Teori konstruktivitis

menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan

informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan

merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai. Konstruktivisme adalah

suatu teori tentang bagaimana terjadinya belajar yang prinsip utamanya

adalah bahwa belajar berarti membangun, menciptakan, menemukan dan

mengembangkan pengetahuan kita sendiri.9 Pengetahuan bukanlah hal-hal

yang terlepas dari siswa, tetapi ciptaan siswa itu sendiri yang dikonstruksikan

dari pengalaman.

Menurut Brooks & Brooks konstruktivisme adalah lebih merupakan

suatu filosofi dan bukan suatu strategi pembelajaran. “Constructivism is not

6 Yusri Panggabean, Strategi, Model dan Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2006, (Bandung: BinaMedia Informasi, 2007), h. 71-72

7 Junaedi, dkk, Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h. 4-198 Ari Widodo, konstruktivisme dalam pembelajaran sains, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

No. 064. Tahun ke-13, Januari: 2007), h. 1029 Elisna, Pendekatan Konstruktivisme Sebagai Suatu Inovasi dalam Proses Pembelajaran, (Skolar,Vol. 8 No. 1, Juni 2007), h. 1

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

11

an instructional strategy to be deployed under appropriate conditions.

Rather, constructivism is an underlying philosophy or way of seeing the

world”. Bahkan menurut Glasersfeld konstruktivisme sebagai "teori

pengetahuan dengan akar dalam filosofi, psikologi dan cybernetics". Von

Glasersfeld mendefinisikan konstruktivisme apapun namanya secara aktif dan

kreatif akan selalu membentuk konsepsi pengetahuan. Ia melihat pengetahuan

sebagai sesuatu hal yang dengan aktif menerima apapun melalui pikiran sehat

atau melalui komunikasi dan interaksinya. Hal itu secara aktif dan kreatif

terutama dengan membangun pengetahuan itu. 10

Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat

pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan

hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir

(filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh

manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang

terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat

fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.

Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui

pengalaman nyata.11

Sedangkan menurut Tran Vui Konstruktivisme adalah suatu filsafat

belajar yang dibangun atas anggapan bahwa dengan mengkontruksi

pengalaman-pengalaman sendiri. sedangkan teori Konstruktivisme adalah

sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin

belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan

keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain12

Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan

dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental

Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori

perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan

10 Nur Aedi, Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sosiologi-Antropologidi Sekolah/Madrasah,(www.google .com), h.1

11 Surianto, Teori Pembelajaran Konstruktivisme, (www. Wordpress.com)12 Ibid

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

12

anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari

lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud

dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan.

Misalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui gerakan atau

perbuatan.

Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama menegaskan

bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi

dan akomodasi.13 Asimilasi adalah proses penyempurnaan skema yang telah

terbentuk. Sedangkan, akomodasi adalah proses perubahan skema.14 Proses

akomodasi menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru,

sehingga informasi tersebut mempunyai tempat. Pengertian tentang

akomodasi yang lain adalah proses mental yang meliputi pembentukan skema

baru yang cocok dengan ransangan baru atau memodifikasi skema yang

sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu

Piaget berpendapat bahwa pada dasarnya individu sejak kecil sudah

memiliki kemampuan untuk mengkonstruk penetahuannya sendiri. Strategi

pembelajaran berbasis konstruktivisme dari Piaget, dengan ide utamanya

sebagai berikut:

1. Pengetahuan tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi siswa membentuk

pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya, melalui

proses asimilasi dan akomodasi.

2. Agar pengetahuan diperoleh, siswa harus beradaptasi dengan

lingkungannya

3. Andaikan dengan proses asimilasi seseorang tidak dapat mengadakan

adaptasi terhadap lingkungannya, terjadilah ketidakseimbangan

(disequilibrium). Akibatnya terjadilah akomodasi, dan struktur yang ada

mengalami perubahan atau struktur baru timbul.

4. Pertumbuhan intelektual merupakan proses terus menerus tentang keadaan

ketidakseimbangan dan keadaan seimbang (disequilibrium-equilibrium).

13 Ratna wilis dahar. Teori-Teori Belajar. (Jakarta: Erlangga, 1989). h.15914 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientas Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Pernada Media Group. 2008), h.124

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

13

Tetapi, bila terjadi kembali keseimbangan, maka individu itu terjadi

kembali keseimbangan, maka individu itu berada pada tingkat intelektual

yang lebih tinggi dari pada sebelumnya.

Dari keterangan diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa teori ini

memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri

kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna

mengembangkan dirinya sendiri

Adapun tujuan dari teori ini adalah sebagai berikut:

a. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa

itu sendiri.

b. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan

mencari sendiri pertanyaannya

c. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman

konsep secara lengkap.

d. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.

e. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu

aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri

siswa dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan

tingkah laku.

Berikut adalah tiga dalil pokok Piaget dalam kaitannya dengan tahap

perkembangan intelektual atau tahap perkembangan kognitif atau biasa juga

disebut tahap perkembangan mental. Ruseffendi mengemukakan:

a. Perkembangan intelektual terjadi melalui tahap-tahap beruntun yang selalu

terjadi dengan urutan yang sama. Maksudnya, setiap manusia akan

mengalami urutan-urutan tersebut dan dengan urutan yang sama

b. Tahap-tahap tersebut didefinisikan sebagai suatu cluster dari operasi

mental (pengurutan, pengekalan, pengelompokan, pembuatan hipotesis

dan penarikan kesimpulan) yang menunjukkan adanya tingkah laku

intelektual

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

14

c. Gerak melalui tahap-tahap tersebut dilengkapi oleh keseimbangan

(equilibration), proses pengembangan yang menguraikan tentang interaksi

antara pengalaman (asimilasi) dan struktur kognitif yang timbul

(akomodasi).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diartikan bahwa dalam

pembelajaran menurut pandangan konstruktivisme guru perlu

mengidentifikasi secara dini pengetahuan awal siswa. Hal ini bertujuan agar

bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dapat disesuaikan dengan

karakteristik siswa.

3. Pembelajaran Generatif (Generative Learning)

a. Pengertian Pembelajaran Generatif

Pembelajaran generatif merupakan pendekatan pembelajaran sains

yang bertolak dari filosofi. Konstruktifisme yang artinya bahwa siswa

mengkonstruksi sainsnya sendiri dalam lingkungan belajar. Pembelajaran

generatif merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada

pengintegrasian secara afektik pengetahuan baru dengan menggunakan

pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya.

Pembelajaran generatif terdiri dari dua kata yaitu generative dan

learning. Generative adalah dapat menghasilkan, sedangkan learning adalah

pengetahuan. Jadi generative learning adalah suatu proses pembelajaran yang

dapat menghasilkan pengetahuan. Artinya pengetahuan itu tidak didapat

dengan sendirinya melainkan melalui usaha seseorang dengan menggunakan

potensi yang dimilikinya dan usaha kognitifnya karena pengetahuan bukanlah

suatu fakta yang tinggal ditemukan.

Dengan demikian pengetahuan mutlak diperoleh dengan belajar yaitu

hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang melalui pengalaman yang

diterima lewat panca indera. Singkatnya, generative learning menolak adanya

transfer pengetahuan yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain, dengan

alasan pengetahuan bukan barang yang bisa dipindahkan, sebaliknya kondisi

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

15

ini akan berbeda jika pembelajaran itu ditunjukkan untuk menggali

pengetahuan dari pengelaman seseorang.

Teori generative learning dikemukakan oleh Wittrock dalam bukunya

Paulina Panen, berasumsi bahwa siswa bukan menerima informasi yang pasif,

melainkan siswa aktif berpatisipasi dalam proses belajar dan dalam

mengkonstruksikan makna informasi yang ada disekitarnya. Sangat penting

bagi guru untuk meminta siswa to generate “menghasilkan” sendiri makna

dari informasi yang diperolehya. Siswa akan belajar dengan baik apabila

mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan di kelas dan berkesempatan

untuk menemukan sendiri konsep yang akan dipelajari.

Dalam generative learning siswa lebih diberi tempat ketimbang guru.

Artinya, dalam proses pembelajaran siswa merupakan pusat pembelajaran

(student center). Generative learning mendorong siswa berperan aktif dalam

pembelajaran di dalam kelas yang pengajarannya berpusat pada siswa. Peran

guru membantu siswa menemukan fakta, konsep/prinsip baik diri mereka

sendiri, bukan memberikan ceramah atau pengendalian seluruh kegiatan di

kelas.

Menurut George Masun, strategi generative learning dibagi menjadi

empat unsur, yaitu:

a. Ingatan; siswa menggali informasi dari pengetahuan yang sudah ada

dengan cara pengulangan latihan, meninjau ulang dengan alat bantu

mengingat.

b. Penggabungan; siswa menggabungkan pengetahuan baru dengan

pengetahuan sebelumnya dengan cara penguraian (uraian dalam bentuk

cerita), ringkasan (menjelaskan dengan singkat), memecahkan persoalan,

mengajukan pertanyaan, mengajukan persamaan dan kiasan.

c. Pengorganisasian; siswa mengaitkan pengetahuan yang sudah ada

sebalumnya berupa ide dan konsep-konsep baru ke dalam metode yang

berarti dengan cara menganalisis ide-ide pokok, penguraian,

mengkategorikan, pengelompokkan dan peta konsep.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

16

d. Perluasan; siswa mengembangkan materi baru kepada informasi yang

telah ada dalam ingatan siswa, dengan cara menggenalisir gambaran

jiwa/fisik, prosa, perluasan kalimat, mempertajam penglihatan, film dan

papan buletin.

Menurut George Mason, secara pikiran mencari makna konteks sesuai

dengan situasi nyata lingkungan seseorang, dan itu dapat terjadi melalui

pencarian hubungan yang masuk akal dan bermanfaat. Pemaduan materi

pembelajaran dengan konteks keseharian siswa didalam pembelajaran akan

menghasilkan dasar-dasar mengetahuan yang mendalam dimana siswa kaya

akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya.

Grouws berpandangan bahwa dalam pembelajaran siswa berpatisipasi

aktif dalam membangun konsep-konsep dengan kemampuannya sendiri

melalui proses pembentukan mental sehingga konsep itu terbangun menjadi

konsep baru.

Menurut Grouws, ada dua jenis aktivitas generatif, yaitu:

a. Aktivitas itu menghasilakan hubungan yang dinamis (judul, publik,

pertanyaan,tujuan, ringkasan, grafik, tabel dan ide pokok).

b. Aktivitas itu menghasilkan penggabungan hubungan antara apa yang siswa

lihat, dengar, baca, dan ingatan (demonstrasi, kiasan, persamaan contoh

gambar, aplikasi, penapsiran penguraian dan kesimpilan).

Siswa pada semua usia memiliki konsep tentang berbagai fenomena

yang dibawanya ke dalam kelas. Konsep ini dapat bersumber antara lain dari

latar belakang kebudayaan, keluarga dan media maupun hal-hal yang lain

dimana siswa secara langsung mendengar, melihat, mengalami dan sekaligus

menggunakannya. Konsep ini sangat membentu bernilai dalam konteks

keseharian siswa. Sementara itu, konsep baru yang dipelajari siswa di dalam

kelas akan lebih mudah diterima jika dikaitkan dengan skema pengetahuan

yang telah dimiliki sebelumnya, sehingga terjadi proses asimilasi atau

asosiasi.

Pada prinsipnya guru tidak boleh hanya sekedar memberikan

pengetahuan kepada siswa tetapi siswa sendirilah yang harus membangun

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

17

pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Guru berperan dalam membantu

proses pembelajaran dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi

menjadi lebih bermakna bagi siswa. Tugas guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan

mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategti-strategi mereka

sendiri dalam belajar.

Model pembelajaran generatif merupakan pendekatan pembelajaran

sains yang bertolak dari filosofi belajar konstruktivisme yang intinya bahwa

siswa mengkonstruksi pengetahuan sainsnya sendiri dalam lingkungan

belajar.

b. Tahap-Tahap Pembelajaran Generative Learning

Menurut Lingbiao, ada 4 tahapan pokok dalam pembelajaran generatif

yang secara fungsional mekiliki fungsi yang berbeda:

1) Tahapan orientasi dan elisitasi, dimana guru meberikan orientasi umum

dan rasionalisasi konsep yang akan ditanamkan.

2) Tahapan aktivitas dan interaksi, dimana guru mengarahkan perhatian

siswa kepada konsep-konsep yang penting.

3) Tahap assessment (penilaian) dan umpan balik, merupakan tahapan

evaluasi belajar siswa untuk melihat tingkat penguasaan siswa.

4) Tahapan sistematisasi dan extension, yaitu guru membantu siswa

membangun jalinan konsep dari konsep-konsep yang sudah dipelajari

sehingga hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain

menjadi jelas.15

Dalam generative learning, siswa diharapkan dapat membangun

pemahaman sendiri dari pengalaman suatu pengetahuan terdahulu (asimilasi).

Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman

belajar yang bermakna (akomodasi). Siswa diharapkan mampu

mempraktekan pengalaman atau pengetahuan yang diperolehnya dalam

15 IB. Putu Mardana, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMU 3 Singaraja MelaluiImplementasi Model Pembelajaran Generatif, (Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th.XXXIV, April 2001), hal.51

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

18

konteks kehidupan nyata. Siswa juga diharapakan melakukan refleksi

terhadap pengembangan pengetahuan tersebut. Dengan demikian siswa dapat

memiliki pengalaman yang berbeda terhadap pengetahuan yang

dipelajarinya.

Dalam pandangan generative learning, kebebasan berinisiatif

dipandang sebagai penentu keberhasilan karena kontrol belajar dipegang oleh

siswa itu sendiri. Tujuan generative learning menekankan pada penciptaan

pemahaman yang menuntut aktivitas yang kreatif dan produktif dalam

konteks-konteks nyata.

Secara umum, strategi pembelajaran generatif memiliki empat

komponen: (1) proses motivasi; ditentukan oleh minat (interest) dan atribut

(atribution), (2) proses belajar; dapat dipengaruhi oleh rangsangan (arousal)

dan niat (itentionn), (3) proses penciptaan pengetahuan; dilandasi oleh

beberapa komponen ingatan yaitu pengetahuan awal, kepercayaan/sistem

nilai, konsep, keterampilan strategi kognitif dan pengalaman, (4) proses

generasi; menggenerasikan hubungan antara berbagai bagian informasi yang

mereka peroleh dari pengalaman.16

Pembelajaran generatif (generative learning model) pertama kali

diperkenalkan oleh Osborne dan Cosgrove (dalam Sutarma dan Swasono,

2003). Pembelajaran generatif terdiri dari empat tahap, yaitu:17

a. Ekplorasi

b. Pemokusan

c. Tantangan

d. Penerapan

16 Bayyati,”Pengaruh Model Pembelajaran Konstrutivisme dengan Strategi Generative LearningTerhadap Hasil Belajar pada Konsep Perubahan Materi” Skripsi (Jakarta: Perpustakaan UtamaUIN Jakarta, 2007) , hal 2017 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta: PT Bumi Akrasa) hal. 177

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

19

1) Tahap Pembelajaran

a) Ekplorasi

Tahap pertama yaitu tahap ekplorasi yang disebut juga tahap

pendahuluan. Pada tahap ekplorasi guru membimbing siswa untuk

melakukan ekplorasi terhadap pengetahuan, ide, atau konsepsi awal yang

diperoleh dari pengalaman sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran

pada tingkat sebelumnya. Untuk mendorong siswa agar mampu

melakukam ekplorasi, guru dapat memberikan stimulus berupa beberapa

aktifitas atau tugas-tugas seperti melalui demonstrasi atau penelusuran

tarhadap suatu permasalahan yang dapat menunjukan data dan fakta yang

terkait dengan konsepsi yang akan dipelajari.

Dalam aktifitas ini, gejala, data dan fakta yang didemonstrasikan

sebaiknya dapat merangsang siswa berpikir kritis, mengkaji, data, fakta,

gejala serta memusatkan pikiran terhadap permasalahan yang akan

dipecahkan. Dengan demikian, pada akhirya dapat menumbuhkan rasa

ingin tahu pada diri siswa. Melalui aktifitas demonstrasi/penelusuran,

siswa didorong untuk mengamati gejala atau fakta. Dengan kondisi yang

demikian, pada akhirnya diharapkan muncul pertanyaan pada diri siswa,

mengapa hal itu terjadi. Pada langkah berikutnya guru mengajak dan

mendorong siswa untuk berdiskusi tentang fakta atau gejala baru diselidiki

atau diamati. Guru harus mengarahkan proses diskusi guna

mengidentifikasi konsepsi siswa yang selanjutnya dapat dikembangkan

menjadi rimusan, dugaan atau hipotesis.

Pada proses pembelajaran ini guru berperan memberikan dorongan,

bimbingan, motifasi dan memberi arahan agar siswa mau dan dapat

mengemukakan pendapat, ide dan hipotesis. Pendapat, ide dan hipotesis

sebaiknya disajikan secara tertulis. Pendapat atau ide siswa yang berhasil

teridentifikasi mungkin ada yang benar atau mungkin juga ada yang salah.

Apabila konsepsi siswa ini ada yang salah maka dikatakan terjadi salah

konsep (misconception). Namun demikian, guru pada saat itu sebaiknya

tidak memberikan makna, menyalahkan atau membenarkan terhadap

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

20

konsepsi siswa. Pengujian konsepsi siswa akan dilakukan pada kegiatan

eksperimen oleh siswa sendiri (Sutarman dan Swasono,2003). Pendapat di

atas berdasarkan asas pembelajaran kuantum alami sebelum memberi

nama, yang artinya biarkan siswa melakukan proses eksperimen terlebih

dahulu, kemudian baru menyimpulkan.

b) Pemfokusan

Tahap kedua yaitu tahap pemfokusan atau pengenalan konsep.

Pada tahap pemfokusan siswa melakukan pengujian hipotesis melalui

kegiatan labolatorium atau dalam model pembelajaran yang lain. Pada

tahap ini bertugas sebagai fasilitator yang menyangkut kebutuhan sumber,

memberi bimbingan dan arahan, dengan demikian para siswa dapat

melakukan proses sains.

Tugas-tugas pembelajaran yang diberikan hendaknya dibuat

sedemikian rupa sehingga memberi peluang dan merangsang untuk

menguji hipotesisnya dengan caranya sendiri. Tugas-tugas pembelajaran

yang disusun atau yang dibuat oleh guru hendaknya tidak seratus persen

merupakan petunjuk atau langkah-langkah kerja, tetapi tugas-tugas

haruslah memberikan kemungkinan siswa beraktivitas sesuai dengan

caranya sendiri atau cara yang diinginkannya. Penyelesaian tugas-tugas

dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 2 sampai dengan 4 siswa

sehingga siswa dapat berlatih untuk meningkatkan sikap seperti seorang

ilmuan. Misalnya, pada aspek kerja sama dengan sesama teman sejawat,

membentu dalam kerja kelompok, menghargai pendapat teman, tukar

pengalaman dan keberanian bertanya.

Dalam kegiatan praktikum siswa dapat berlatih lebih banyak

tentang keterampilan labolatorium, berlatih semua komponen proses sains

yaitu mulai dari mengamati, mengukur, mengendalikan variabel,

menggolongkan membuat grafik, menyimpulkan memprediksi, dan

mengkomunikasikan (Sutarman dan Swarsono, 2003).

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

21

c) Tantangan

Tahap ketiga yaitu tahap tantangan disebut juga pengenalan

konsep. Setelah siswa memperoleh data selanjutnya menyimpulkan data

dan menulis dalam lembar kerja. Para siswa diminta mempersentasikan

temuannya melalui diskusi kelas. Melalui diskusi kelas akan terjadi proses

tukar pengalaman di antara siswa.

Dalam tahap ini siswa berlatih untuk berani mengeluarkan ide,

kritik, berdebat, menghargai pendapat teman. Pada saat diskusi guru

berperan sebagi moderator dan fasilitator agar jalannya diskusi dapat

terarah. Diharapkan pada akhir diskusi siswa memperoleh kesimpulan dan

pemantapan konsep yang benar. Pada tahap ini terjadi proses kognitif,

yaitu terjadinya proses mental yang disebut asimilasi dan akomodasi.

Terjadi asimilasi apabila konsepsi siswa sesuai dengan konsep benar

menurut data eksperimen, terjadi proses akomodasi apabila konsepsi siswa

cocok dengan data empiris.

Pada tahap ini sebaiknya guru memberikan pemantapan konsep

dan latihan soal. Latihan soal dimaksudkan agar siswa memahami sacara

mantap konsep tersebut. Pemberian soal latihan dimulai dari yang paling

mudah kemudian menjadi sukar (Sutarman dan Swasono,2003). Dengan

soal-soal yang tingkat kesukarannya rendah, sebagian siswa akan mampu

menyelesaikan dengan benar, hal ini akhirnya akan menumbuhkan

motivasi belajar siswa. Sebaiknya, jika langsung diberikan soal yang

tingkat kesukarannya tinggi mak sebagian besar siswa tidak akan mampu

menyelesaikan dengan benar, karena tidak mampu menyelesaikan dengan

benar maka akan dapat menurunkan motovasi belajar siswa.

d) Penerapan

Tahap keempat adalah tahap penerapan. Pada tahap ini siswa

diajak untuk dapat memecahkan masalah dengan menggunakan konsep

barunya atau konsep benar dalam situasi baru yang berkaitan dengan hal-

hal yang praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian tugas rumah atau

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

22

tugas proyek yang dikerjakan siswa di luar jam pertemuan merupakan

bentuk penerapan yang baik untuk dilakukan. Pada tahap ini siswa diberi

banyak latihan-latihan soal. Dengan adanya latihan soal, siswa akan

semakin memahami konsep secara lebih mendalam dan bermakna. Pada

akhirnya konsep yang dipelajari siswa akan masuk kememori jangka

panjang, ini berarti tingkat retensi siswa semakin baik.

2) Penerapan di Kelas

Secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran

dapat dijabarkan sebagai beriku:

Tabel 2.1 Penerapan Pembelajaran Generatif di Kelas

No. Tahap

Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Pendahuluan Memberikan aktivitas

melalui demonstrasi/

contoh-contoh yang dapat

merangsang siswa untuk

melakukan eksplorasi

Mengekplorasi

pengetahuan awal yang

diperoleh dari awal yang

diperoleh dari

pengalaman sehari-hari

atau diperoleh dari

pembelajaran sebelumnya

Mendorong dan

merangsang siswa untuk

mengemukakan ide/

pendapat serta merumuskan

hipotesis/

Mengutarakan ide-ide dan

merumuskan hipotesis

Membimbing siswa untuk

mengklasifikasi pendapat

Melakukan klasifikasi

pendapat yang telah ada

2. Pemfokusan Membimbing dan

mengarahkan siswa untuk

menetapkan konteks

Menetapkan konteks

permasalahan, memahami

mencermati

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

23

No.Tahapan

PembelajaranKegiatan Guru Kegiatan Siswa

permasalahan berkaitan

dengan ide siswa yang

kemudian dilakukan

pengujian.

Membimbing siswa

melakukan proses sains,

yaitu menguji sesuatu

permasalahan, sehingga

siswa menjadi familier

terhadap bahan yang

digunakan untuk

mengeksplorasi konsep.

Melakukan pengujian,

berpikir apa yang terjadi,

menjawab pertanyaan

berhubungan dengan

konsep. Memutuskan dan

menggambarkan apa yang

ia ketahui tentang kejadian.

Mengklarifikasi ide ke

dalam konsep.

Menginterpretasi respon

siswa. Menginterpretasi

dan menguraikan ide siswa.

Mempresentasikan ide ke

dalam kelompok dan juga

forum kelas ke dalam

diskusi.

3. Tantangan Mengarahkan dan

memfasilitasi agar terjadi

pertukaran ide antar siswa.

Menjamin semua ide siswa

dipertimbangkan.

Membuka diskusi.

Mengusulkan melakukan

demonstrasi jika

diperlukan.

Memberikan pertimbangan

ide kepada (a) siswa yang

lain (b) semua siswa dalam

kelas.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

24

No.Tahap

PembelajaranKegiatan Guru Kegiatan Siswa

4. Aplikasi

Menunjukan bukti ide

ilmuan.

Membimbing siswa

merumuskan

permasalahan yang

sangat sederhana.

Membawa siswa

mengklasifikasi ide baru.

Membimbing siswa agar

mampu menggambarkan

secara verbal

penyelesaian masalah.

Menguji validitas ide/

pendapat dengan mencari

bukti. Membandingkan ide

ilmuan dengan ide kelas.

Menyelesaikan problem

praktis dengan

menggunakan konsep

dalam situasi yang baru.

Menerapkan konsep baru

dipelajari dalam berbagai

konteks yang berbeda.

Ikut terlibat dalam

merangsang dan

mengkonstribusi ke

dalam diskusi untuk

menyelesaikan masalah.

Mempersentasikan

penyelesaian dihadapan

teman. Diskusi dan debat

tentang penyelesaian

masalah, mengkritisi dan

menilai penyelesaian

masalah. Menarik

kesimpulan akhir.

Dengan tahap-tahap pembelajaran di atas, siswa diharapkan memiliki

pengetahuan, kemampuan serta keterampilan untuk mengkonstruksi

pengetahuan secara mandiri. Dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki

sebelumnya dan menghubungkannya dengan konsep yang dipelajari, akhirnya

siswa mampu mengkonstruksi pengetahuan baru. Menurut Sutarman dan

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

25

Suswono (2003), secara garis besar ada tiga langkah-langkah yang dikerjakan

guru dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1. Guru perlu melakukan identifikasi pendapat siswa tentang pelajaran yang

dipelajari.

2. Siswa perlu mengeksplorasi konsep dari pengalaman dan situasi

kehidupan sehari-hari dan kemudian menguji pendapatnya.

3. Lingkungan kelas harus nyaman dan kondusif sehingga siswa dapat

mengutarakan pendapatnya tanpa rasa takut dari ejekan, dan kritikan dari

temannya. Dalam hal ini, guru perlu menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan bagi semua siswa.

c. Beberapa Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran Generatif

Menurut Anwar Holil, dalam melaksanakan pembeljaran generatif,

dosen perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai

berikut:18

1. Menyajikan demonstrasi untuk menantang intuisi mahasiswa. Setelah

dosen mengetahui intuisi yang dimiliki mahasiswa, dosen

mempersiapkan demonstrasi yang menghasilkan peristiwa yang dapat

berbeda dari intuisi mahasiswa. Dengan melihat peristiwa yang

berbeda dari dugaan mereka maka di dalam pikiran mereka timbul

perasaan kacau (dissonance) yang secara psikologis membangkitkan

perasaan tidak tenteram sehingga dapat memotivasi mereka untuk

mengurangi perasaan kacau itu dengan mencari alternatif penjelasan.

2. Mengakomodasi keinginan mahasiswa dalam mencari alternatif

penjelasan dengan menyajikan berbagai kemungkinan kegiatan

mahasiswa antara lain berupa eksperimen/percobaan, kegiatan

kelompok menggunakan diagram, analogi, atau simulasi, pelatihan

menggunakan tampilan jamak (multiple representation) untuk

18 http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/pembelajaran-generatif-mpg.htmlselasa 01-03-11

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

26

mengaktifkan mahasiswa dalam proses belajar. Variasi kegiatan ini

dapat membantu mahasiswa memperoleh penjelasan yang cukup

memuaskan.

3. Untuk lebih memperkuat pemahaman mereka maka dosen dapat

memberikan soal-soal terbuka (open-ended questions), soal-soal kaya

konteks (context-rich problems) dan pertanyaan terbalik (reverse

questions) yang dapat dikerjakan secara kelompok.

d. Keunggulan Pembelajaran Generatif

Pembelajaran generatif memikili empat keunggualan, yaitu :

1. Siswa bersifat aktif dalam proses pembelajaran.

2. Kemampuan pemahaman siswa yang tinggi dan rendah akan

meningkat.

3. Meningkatkan hasil belajar tanpa tambahan waktu dan tanpa tambahan

peralatan.

4. Siswa mampu menghasilkan kemampuan metakognisi.19

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan gabungan dua kata yaitu kata hasil dan

belajar. Hasil adalah perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha atau

pikiran. Belajar adalah merupakan suatu proses yang terjadi dalam jiwa

anak karena adanya pengaruh yang diberikan oleh pendidik sehingga

dengan adanya pengaruh ini maka tingkah laku anak mengalami

perubahan.20

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan suatu

puncak proses belajar. Hasil belajar terjadi berkat evaluasi guru. Hasil

belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua

19 Abdi Renaldi. “Pengaruh Pembelajaran Konstruntivisme dengan Strategi Generative LearningTerhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Senyawa Karbon ” Skripsir (Jakarta: PerpustakaanMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UIN Jakarta,2008 ) hal. 3820 Nurlena Siregar, Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Konsep Gaya Melalui Metode Inquiri

Pada Siswa Kelas VIIIi-3 Smp Negeri 43 Medan. (Jurnal penelitian Inovasi Pembelajaran FisikaISSN 2085-5281, volume 1,No. 1, Juni 2009), h.42

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

27

dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.21 Dampak pengajaran

yaitu berupa hasil belajaryang dapat diukur melalui tes dan dapat

dituangkan dalam bentuk angka atau skor. Sedangkan dampak pengiring

yaitu berupa pengetahuan, kemampuan, atau keterampilan di bidang lain

yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami belajar.

Gagne mengelompokkan hasil belajar ke dalam lima kategori,

yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,

keterampilan motorik, dan sikap. Hasil belajar merupakan kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki seseorang setelah mengikuti pendidikan. Hasil

belajar siswa yang merupakan tujuan pengajaran terdiri dari tiga aspek,

yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut

saling terkait dan bahkan tidak boleh diabaikan dalam kegiatan

pembelajaran. Hal ini disebabkan karena muara ketiga aspek kompetensi

tersebut mengarah kepada kecakapan hidup siswa (life skill).22

1. Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar pada aspek kognitif merupakan suatu kemampuan

yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui, dan memecahkan

masalah. Hasil belajar pada aspek kognitif dibagi kedalam enam jenjang,

yaitu ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 23

a) Ingatan (C1) adalah kemampuan mengenal atau mengingat materi

yang sudah dipelajarai dari yang sederhana sampai pada teori-teori

yang sukar

b) Pemahaman (C2) merupakan kemampuan memahami makna materi.

Aspek ini satu tingkat di aatas pengetahuan dan merupakan tingkat

berpikir yang rendah

c) Penerapan (C3) merupakan kemampuan mengguanakan atau

menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan

21 Dimyati, dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2009) cetakankeempat, h. 20

22 Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Press, 2006),h. 13

23 Moh. Uzer Usman, Menjadi guru Profesional,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 35

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

28

menyangkut penggunaan aturan dan prinsip. Penerapan merupakan

kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada pemahaman

d) Analisis (C4) adalah kemampuan menguraikan materi ke dalam

komponen-komponen atau faktor penyebabnya, dan mampu

memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya

sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. Analisis

merupakan kemampuan tingkat berpikir yang lebih tinggi daripada

aspek pemahaman maupun penerapan

e) Sintesis (C5) adalah kemampuan memadukan konsep atau

komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau

bentuk baru. Aspek ini memerlukan tingkah laku yang kreatif.

Sintesis merupakan kemampuan tingkat berpikir yang lebih tinggi

daripada kemampuan sebelumnya

f) Evaluasi (C6) adalah kemampuan memberikan pertimbangan

terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan

tingkat kemampuan berpikir yang tinggi.

2. Hasil Belajar Afektif

Hasil belajar pada aspek efektif merupakan suatu kemampuan yang

berhubungan dengan sikap, nilai-nilai, minat, dan apresiasi. hasil belajar

pada aspek afektif dirincikan oleh krathwohl dkk, menjadi lima jenjang,

yaitu receving (penerimaan), responding (pemberian respon), valuing

(penilaian), organization (pengorganisasian), characterization

(karakteristik).24

a) Penerimaan adalah kemampuan untuk memperhatikan

b) Pemberian respon adalah kemampuan untuk memberikan respon

terhadap sesuatu. Dalam hal ini siswa menjadi terlibat secara aktif

dalam pembelajaran

24Ahmad Sofyan, opcit, h. 20

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

29

c) Penilaian adalah kemampuan untuk mengaitkan diri pada obyek atau

kejadian tertentu dan memberikan reaksi seperti menerima, menolak,

atau tidak menghiraukan.

d) Pengorganisasian berkaitan dengan penyatuan nilai. sikap-sikap yang

berbeda yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-

konflik internal, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu

filsafat hidup

e) Karakteristik berkaitan dengan karakter dan gaya hidup seseorang.

Karakteristik berhubungan dengan ketentuan pribadi, sosial, dan

emosi seseorang.

3. Hasil Belajar Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik merupakan aspek yang berkaitan

dengan keterampilan (skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar tertentu. Dengan merujuk pada klasifikasi

aspek psikomotorik menurut Trowbridge dalam Ahamd Sofyan, aspek

psikomotorik mencakup moving, manipulating, communcating, dan

creating.25

a) Moving

Kategori ini merujuk pada sejumlah gerakan tubuh yang

melibatkan koordinasi gerakan-gerakan fisik. kata kerja operasional yang

dapat digunakan adalah membawa, membersihkan, menempatkan atau

menyimpan.

b) Manipulating

Kategori ini merujuk pada aktifitas yang mencakup pola-pola

yang terkoordinasi dari gerakan-gerakan yang melibatkan bagian-bagian

tubuh, misalnya tangan-jari, tangan-mata. Kata kerja operasional yang

dapat digunakan yaitu merangkai, menimbang, mancampurkan,

mengaduk, mengoperasikan, dan memperbaiki.

25 Ibid, h. 23-26

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

30

c) Communicating

Kategori ini meruju pada pengertian aktifitas yang menyajikan

gagasan dan perasaan untuk diketahui oleh orang lain. Kata kerja

operasional yang dapat digunakan yaitu mengajukan pertanyaan,

menganalisis, mendeskripsikan, mendiskusikan, mengarang,

menggambar, menjelaskan, membuat grafik, membuat tabel, mencatat,

menulis, dan membuat rancangan.

d) Creating

Kategori ini merujuk pada proses dan kinerja yang dihasilkan

dari gagasan-gagasan baru. Kata kerja operasional yang dapat digunakan

antara lain membuat kreasi, merancang, merencanakan, mensintesis,

menganalisis, dan membangun.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan kemampuan dan keterampilan yang meliputi aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki siswa atau seseorang

setelah mengikuti kegiatan belajar.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi

dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah

faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor

ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar.

Faktor-faktor intern meliputi sebagai berikut:

1. Faktor Jasmaniah

Meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan adalah

keadaan sehat atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap

belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya

terganggu. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah

mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan menjaga

kesehatannya.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

31

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau

kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Cacat tubuh dapat berupa

buta, tuli, lumpuh dan lain-lain. Cacat tubuh sedikit banyaknya

mempengaruhi belajar seseorang, orang yang memiliki cacat tubuh

biasanya menempuh pendidikan khusus di suatu lembaga yang khusus

menangani cacat tubuh.

2. Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam

faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, yaitu: intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kelelahan.

a) Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang

baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep

yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya

dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.

b) Perhatian

Perhatian menurut Gazali dalam buku Slameto adalah keaktifan

jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu

obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil

belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap

bahan yang dipelajarinya agar tidak terjadi kejenuhan.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap

belajar. Semakin besar minat seseorang dalam belajar maka semakin

besar kemungkinan hasil belajar fisika siswa dapat meningkat dan

sebaliknya.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

32

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan akan

terealisasikan sesudah belajar atau berlatih. Bakat pun merupakan salah

satu unsur yang berpengaruh terhadap belajar siswa

e) Motivasi

Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia atau

hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi dapat

berasal dari dalam diri siswa (motivasi intrinsik) dan dapat pula berasal

dari pengaruh luar (motivasi ekstrensik).26

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan

sesorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru.

g) Kesiapan

Kesiapan menurut Jamies Drever dalam Slameto adalah

kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi jika siswa belajar dalam

keadaan siap, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

Selain faktor intern belajar juga dipengaruhi oleh faktor ekstern.

Adapun faktor-faktor ekstern dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu:

faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.27

1. Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana

rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga

2. Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,

keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah

26 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu. 2001),h. 13727 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi . (Jakarta: Rieneka Cipta. 2010) h. 60

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

33

3. Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa

dalam masyarakat. Pengaruh tersebut dapat berasal dari kegiatan siswa

dalam massyarakat, media masa, teman bergaul dan bentuk kehidupan

masyarakat.28

Faktor-faktor intern dan ekstern yang telah dijelaskan diatas tidak

dapat diabaikan satu dengan lainnya. Faktor-faktor tersebut satu dengan

lainnya saling mempengaruhi. Maka dari itu seorang guru dapat

memperhatikan siswa dengan pertimbangan faktor-faktor belajar diatas

ketika menganalisis kesulitan belajar siswa. Sehingga ketika siswa

mengalami kesulitan belajar guru dapat bekerja sama dengan pihak-pihak

yang mempengaruhi belajar siswa. Guru pun dapat memahami dan

memaklumi siswa ketika mereka mengalami kesulitan belajar. Guru

dapat memberikan nasihat kepada siswa ketika mereka mengalami

kesulitan belajar berdasaarkan pertimbangan analisis dengan bertanya

kepada siswa tersebut.

Hasil belajar disekolah perlu dinilai oleh seorang guru. Penilaian

hasil belajar siswa merupakan indikator keberhasilan kegiatan belajar

mengajar. Penilaian tersebut pada hakikatnya bertujuan untuk

mengetahui perubahan tingkah laku siswa dan mengetahui tingkat

keberhasilan pengajaran yang dilakukan guru. Secara garis besar tujuan

penilaian hasil belajar adalah:

a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa

dalam kurun waktu proses belajar tertentu

b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seseorang dalam

kelompoknya

c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam

belajar

28 Slameto. Ibid. h. 70

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

34

d. Untuk mengethui sejauh mana siswa telah mendayagunakan

kapasitas kognitifnya

e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode

mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar

mengajar.29

Selain memiliki tujuan penilaian terhadap hasil belajar juga

memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi administratif

b. Fungsi promosi

c. Fungsi diagnostik

d. Sebagai sumber data

e. Sebagai bahan pertimbangan30

Fungi administratif adalah penilaian hasil belajarberfungsi untuk

penyusunan daftar nilai dan pengisian raport belajar siswa. Fungsi

promosi adalah untuk menetapkan apakah siswa tersebut naik kelas atau

tidak, lulus atau tidak. Fungsi diagnostik adalah penilaian berfungsi

untuk mendiagnisis atau mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan

merencanakan program remedial teaching atau perbaikan nilai jika siswa

mendapat nilai yang kurang dari standar nilai. Penilaian berfungsi

sebagai sumber data BP yang dapat memasok data siswa tertentu yang

memerlukan bimbingan dan penyuluhan dari guru BP. Penilaian hasil

belajar berfungsi sebagai bahan pertimbangan pengembangan pada masa

yang akan datang yang meliputi pengembangan kurikulum, metode, dan

media dalam kegiatan belajar mengajar.

5. Cahaya

a. Pengertian Cahaya

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambat atau

tanpa zat perantara.31 Kecepatan cahaya merambat pada ruang tanpa ada

29 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu. 1999) h. 176-17730 Ibid, h. 177-178

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

35

zat antara (ruang hampa) 3 x 108 m/detik. Cahaya terdiri dari satu

gelombang elektromagnetik (monokromatik) atau banyak gelombang

elektromagnetik (polikromatik).

b. Sifat-sifat Cahaya

Cahaya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:32

1. Cahaya merambat lurus.

2. Cahaya dapat menembus benda bening (benda transparan).

3. Cahaya dapat dipantulkan.

4. Cahaya dapat merambat tanpa medium perantara.

c. Hukum Pemantulan Cahaya

Hukum pemantulan cahaya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Pemantulan cahaya pada cermin datar

Permukaan cermin datar sangat halus dan memiliki permukaan yang

datar pada bagian pemantulannya.

Perhatikan gambar di bawah ini:

s s’

h h’

cermin

Gambar: 2.2 Sifat Bayangan pada Cermin Datar

Berdasarkan gambar di atas sifat-sifat cermin datar adalah:

a. Bayangan maya.

b. Tegak seperti benda.

c. Besar bayangan sama dengan besar benda

e. Jarak bayangan sama dengan jarak benda

f. Posisi bayangan menghadap terbalik dengan posisi benda.33

31 Budi Prasodjo, dkk. “Fisika untuk kelas 2 SLTP”. ( Jakarta: Yudhistira 2001), h.9732 Agus Kartono. “Seribu Pena Fisika untuk SMP/MTS Kelas VIII” (Bandung : Erlangga, 2007), h.9533 Agus Kartono, Seribu Pena Fisika untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Bandung: Erlangga, 2008), h.89

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

36

Jika dua buah cermin datar membentuk sudut α satu sama lain, maka untuk

menghitung jumlah bayangan yang terbentuk dengan menggunakan

rumus di bawah ini:34= − 1 Keterangan:

n = banyak bayangan

α = sudut yang dibentuk antara dua cermin datar

2. Pemantulan cahaya pada cermin cekung

Cermin cekung memiliki sinar-sinat istimewa sebagai berikut:

a. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui

titik fokus.

b. Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang melalui titik pusat kelangkungan cermin (M)

dipantulkan melalui sinar itu pula.35

Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan

menghasilkan jarak fokus (f), hubungan tersebut secara matematis

dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:1 = 1 + 1′

Keterangan:

f : jarak fokus (m)

s : jarak benda (m)

s’ : jarak bayangan (m)

3. Pemantulan cahaya pada cermin cembung

Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung sebagai berikut:

a. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama, dipantulkan

seolah-olah dari titik fokus (F).

b. Sinar datang menuju titik F, dipantulkan sejajar sumbu utama.

34 Budi Prasodjo, dkk, Fisika untuk Kelas 2 SLTP, (Jakarta: Yudhistira, 2001), h. 10235 Sumarwan, dkk, IPA SMP untuk Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 184

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

37

c. Sinar datang menuju titik M, dipantulkan melalui sinar itu pula.

Benda yang diletakan di depan cermin cembung akan selalu

menghasilkan bayangan di belakang cermin dengan sifat maya,

sama tegak, dan diperkecil.36

d. Pembiasan cahaya

Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya yang merambat

dari suatu medium ke medium yang lain yang masing-masing memiliki

indeks bias berbeda.37 Indeks bias merupakan perbandingan kelajuan

cahaya di ruang hampa c (c = 30 x 105 m/s) dan kelajuan cahaya di suatu

medan v. dapat dilihat seperti rumus di bawah ini:= Keterangan:

n = indeks bias zat

c = kecepatan cahaya di ruang hampa

v = kecepatan cahaya pada suatu zat

e. Lensa

Lensa dibedakan menjadi enam macam, yaitu lensa cembung rangkap

(bikonveks), lensa cembung datar (plan konveks), lensa cembung-cekung

(konkaf-konveks), lensa cekung rangkap (bikonkaf), lensa cekung datar

(plan konkaf), dan lensa cekung-cembung (konveks-konkaf).38

1. Lensa Cembung (Bikonveks)

Lensa cembung memiliki sinar istimewa sebagai berikut:

1) Sinar yang datang sejajar sumbu utama, dibiaskan melalui titi

fokus.

2) Sinar datang melalui titik fokus, dibiaskan sejajar sumbu utama.

36 Saeful Karim, dkk, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar, (Jakarta: CV Valencia,2008), h. 28837 Agus Kartono, Seribu Pena Fisika untuk SMP/MTs Kelas VIII,(Bandung: Erlangga, 2008), h.10338 Op.cit, h. 295

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

38

3) Sinar datang melalui titik pusat bidang lensa, tidak dibiaskan.

Seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar: 2.4 Pembiasan Cahaya oleh Lensa Cembung

2. Lensa cekung

Untuk melukis pembiasan cahaya dapat menggunakan tiga macam

sinar istimewa, yaitu:

1) sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal

dari titik fokus.

2) Sinar datang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.

3) Sinar datang melalui titik pusat bidang lensa (O) tidak

dibiaskan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh I Ketut Tika dalam

penelitiannya yang berjudul “ Model Belajar Generatif Sebagai Alternatif

Perbaikan Kesalahan Konsepsi dalam Perkuliahan Fisika Dasar Mahasiswa

Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja” menyimpulkan bahwa 77% yang

memberikan respon dan sikap positif terhadap model pembelajaran generatif.39

Pada penelitian yang berjudul “ Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika

di SMUN 3 Singajara melalui Implementasi Pembelajaran Generatif” oleh IB

Putu Mardana menyatakan bahwa hasil analisis terhadap jawaban tes

diagnostik siswa pada siklus II yang manyangkut medan magnet magnetik,

terintifikasi adanya beberapa kesalahan konsep siswa sekitar 45-95 %. Namun

setelah pembelajaran, secara umum terjadi penurunan miskonsepsi sekitar 75-

39 I Ketut Tika, Model Belajar Generatif Sebagai Alternatif Perbaikan Kesalahan Konsepsi DalamPerkuliahan Fisika Dasar Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja, (AnekaWidya IKIP Negeri Singaraja, No. 3 Th. XXXIV, Juli 2001), hal. 44

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

39

65%. Berdasarkan hasil analisis terhadap jawaban tes hasil belajar siswa pada

siklus II, ditemukan bahwa rata-rata hasil belajar siswa sebelum pembelajaran

4,24 (kurang), sesudah pembelajaran 7,2 (lebih dari cukup), dengan gain skor

sebesar 3,02. daya serap sebesar 72% dan ketuntasan belajat siswa 84%.40

Menurut I Ketut Tika pada penelitian yang berjudul “ Efektivitas Model

Belajar Generatif dalam Pembelajaran Fisika pada Siswa SMU Negeri di

Singaraja” menyatakan bahwa model belajar generatif secara signifikan lebih

efektif daripada model belajar konvensional dalam meningkatkan hasil belajar

siswa.41

Sedangkan menurut I Wayan Redhana dan I Dewa Ketut Sastrawidana

dengan penelitiannya yang berjudul “ Pembelajaran Generatif Dengan Strategi

Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Dasar

II” menyatakan bahwa pembelajaran generatif merupakan pembelajaran sains

yang bertolak dari filosofi belajar konstruktivisme dimana pebelajan

mengkonstruksi pengetahuan sainsnya sendiri dalam lingkungan belajar yang

konstruktivisme.42

C. Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru harus mampu

menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki oleh

siswa. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran fisika di sekolah, siswa

harus diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri tentang apa yang

dipelajari dengan mengkaitkan pengetahuan awal yang telah siswa miliki.

Selain itu, siswa harus berinteraksi dengan siswa lain yang ada di dalam kelas,

misalnya dengan diskusi kelompok. Interaksi ini harus berlangsung secara

berkesinambungan sehingga guru tidak mendominasi dalam kegiatan

40 IB. Putu Mardana, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMUN 3 Singaraja MelaluiImplementasi Model Pembelajaran Generatif, (Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No. 2 Th.XXXIV, April 2001), hal. 5541 I Ketut Tika, Efektivitas Model Belajar Generatif dalam Pembelajaran Fisika Pada Siswa SMUNegeri di Singaraja, (Aneka Widya STKIP Singaraja, No. 4 Th. XXXIII, Oktober 2000), hal. 3842 I Wayan Redhana dan I Dewa Ketut Sastrawidana, Pembelajaran Generatif Dengan StrategiPemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Dasar II, (JurnalPendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singajara, No. 1 Th. XXXVI, Januari 2003) hal. 93

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

40

pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini akan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang

dimilikinya dalam mengomunikasikan ide atau gagasannya masing-masing.

Model Pembelajaran Generative Learning merupakan suatu model

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dengan

menggunakan model pembelajaran Generative Learning yang terdiri dari

tahap eksplorasi, pemfokusan, tantangan dan aplikasi, guru mendorong siswa

untuk menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dengan cara siswa

berperan aktif dalam menemukan konsep materi pembelajaran bersama

kelompoknya tanpa pembelajaran langsung dari guru. Sehingga guru bukanlah

sumber utama pengetahuan, tetapi guru berperan sebagai motivator dan

fasilitator.

Dengan menggunakan model pembelajaran Generative Learning

diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan pada akhirnya akan

meningkatkan hasil belajar siswa. Secara grafis, peneliti menggambarkan

kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

41

Proses pembelajaran

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Genertive Learning melalui empat tahap yaitu:

1. Eksplorasi

2. Pemfokusan

3. Tantangan

4. Aplikasi

Gambar 2.5: Kerangka Berpirkir

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapatlah ditarik sebuah kesimpulan

dan sekaligus diputuskan untuk diadikan hipotesis penelitian yang dirumuskan

sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan peranan model pembelajaran

generatif (Generative Learning) terhadap hasil belajar fisika siswa

pada konsep cahaya.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan peranan model pembelajaran

generatif (Generative Learning) terhadap hasil belajar fisika siswa

pada konsep cahaya.

Hasil belajar fisika siswa menjadi lebih baik melalui empat

tahapan penilaian kognitif dari C1 sampai C4 yaitu:

6. Mengingat (C1)

7. Memahami (C2)

8. Mengaplikasikan (C3)

9. Menganalisis (C4)

10. Menganalisis (C4)

Hasil belajar fisika siswa rendah

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Math’laul Anwar yang berlokasi di

Jalan Raya Mauk Km 16 Ds. Buaran Jati Tangerang. Dan waktu pelaksanaan

penelitian dilaksanakan pada semester genap.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian quasi

ekperimen, yaitu metode penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Untuk pelaksanaan penelitian

ini diperlukan dua kelompok yang diberi perlakuan berbeda. Kelompok

pertama adalah kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran

Generative Learning (kelas eksperimen) dan kelompok kedua diajarkan

dengan model pembelajaran konvensional (kelas kontrol).

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (variabel X)

dan variabel terikat (variabel Y). Variabel bebas penelitian ini adalah model

pembelajaran Generative Learning sedangkan variabel terikat penelitiannya

adalah penguasaan konsep fisika siswa.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control

Group Design.2 Rancangan ini terdiri atas dua kelompok yang keduanya

ditentukan secara acak. Sebelum dilakukan penelitian kedua kelompok

diberikan tes awal (Pretest) dan setelah dilakukan penelitian kedua kelompok

diberikan tes akhir (Postest), untuk lebih jelasnya rancangan penelitian

tersebut dinyatakan dalam tabel berikut:

1 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,(Bandung: Alfabeta, 2006), h. 772 Ibid., h. 79

42

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

43

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen Y1 X1 Y2

Kontrol Y1 X2 Y2

Keterangan:

Y1 : tes awal (pretest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Y2 : tes akhir (posttest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

X1 : perlakuan model pembelajaran Generative Learning

X2 : perlakuan pembelajaran dengan metode konvensional.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Tahapan Persiapan

Pada tahapan ini dilakukan penyusunan RPP dan LKS sesuai

dengan materi pokok yang telah ditentukan, menyusun instrumen

penelitian dan melakukan uji coba instrumen serta mengolah data hasil uji

coba instrumen yang nantinya akan dipakai untuk pretest dan posttest.

2. Tahap Pengambilan Data

Tahapan ini dimulai dengan memberikan pretest pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan awal

siswa terhadap konsep fisika yang akan dipelajari, sebelum

dilaksanakannya pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan

memberikan perlakuan berupa proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran generatif (generative learning) sesuai dengan RPP

yang telah dibuat.

Setelah pembelajaran selesai, maka diadakan posttest, untuk

mengetahui kemampuan siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajar,

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

44

serta untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

3. Tahapan penyelesaian

Pada tahapan penyelesaian peneliti melakukan pengolahan data

dan penganalisisan data hasil penelitian serta menguji hipotesis penelitian

sampai pada penarikan kesimpulan.

Agar lebih mudah dipahami, berikut penulis menyajikan prosedur

penelitian dalam bentuk bagan:

Gambar 3.1: Alur Prosedur Penelitian

Tahap Persiapan

RPP danLKS

Uji CobaInstrumenInstrumen

Penelitian

Pretest

Pelaksanaan Pembelajaran

Posttest

Analisis Data

Pembahasan

Penarikan Kesimpulan

RevisiInstrumen

InstrumenFix

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

45

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh subjek penelitian.3 Populasi target dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Mahtla’ul Anwar Tangerang

sebanyak 336 siswa. Sedangkan, populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa

kelas VIII SMP Mahtla’ul Anwar Tangerang.

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.4 Sedangkan teknik

pengambilan sampel bertujuan atau purposive sample yaitu memilih subjek

bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tertentu.5 Dan kelas yang

tepilih sebagai kelas eksperimen adalah VIII-A sebanyak 28 siswa dan kelas

kontrol adalah VIII-B sebanyak 28 siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pretest dan posttest.

Pretest adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk seberapa besar

pengetahuan awal siswa sebelum penerapan model pembelajaran generatif.

Sedangkan posttest adalah tes hasil belajar sesudah pembelajaran menggunakan

model pembelajaran generatif untuk mengetahui penguasaan konsep fisika

siswa.

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Hasil Belajar

Tes yang digunakan adalah tes objektif berupa soal uraian tentang

konsep cahaya. Jumlah butir soal yang diberikan kepada siswa sebanyak

10 butir soal. Soal-soal berbentuk esai ini menuntut kemampuan siswa

untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi, menghubungkan pengertian-

pengertian yang telah dimiliki. Dengan kata lain tes esai menuntut siswa

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta : PT Rineka Cipta),h. 1084 Ibid., h. 1095 Ibid., h. 117

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

46

untuk mengingat-ingat dan mengenal kembali serta harus mempunyai daya

kreativitas yang tinggi.6

2. Analisis Butir Soal Instrumen

Instrument adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data

penelitian. Instrument utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes yang berupa essay sebanyak 10 soal.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No. Indikator C1 C2 C3 C4 Jumlah

1. Melakukan pengamatan

tentang perambatan

cahaya

1(1A) 3(2A) 2

2. Menyelidiki hukum

pemantulan

cahaya

5(3A) 7(4A) 2

3. Menyelidiki sifat-sifat dan

Pembentukan bayangan

pada cermin

10(5B) 11(6A) 2

4. Menerapkan hubungan

persamaan hukum

pembiasan cahaya

13(7A) 16(8B) 2

5. Mendeskripsikan

pembentukan dan

Sifat – sifat bayangan pada

lensa

18(9B) 20(10B) 2

Jumlah 3 2 3 2 10

6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara.2009) h. 162

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

47

Sebelum diberikan kepada sampel, soal tersebut terlebih dahulu

diujicobakan pada siswa kelas IX SMP Mahtla’ul Anwar Tangerang. Uji

coba ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut lebih

memenuhi persyaratan seperti uji validitas, uji reabilitas, tingkat kesukaran

dan daya pembeda.

a. Uji Validitas

Validitas dapat diartikan dengan ketepatan, kebenaran,

kesahihan, atau keabsahan. Sebuah tes dikatakan telah memiliki

‘validitas’ apabila tes tersebut dengan secara tepat, benar, shahih atau

absah telah dapat mengungkapkan atau mengukur apa yang seharusnya

diungkapkan atau diukur lewat tes tersebut. Jadi, tes hasil belajar

dinyatakan valid apabila tes hasil belajar tersebut (sebagai alat

pengukur keberhasilan belajar peserta didik) dengan secara tepat, benar,

shahih atau absah telah dapat mengukur atau mengungkapkan hasil

belajar yang telah dicapai oleh peserta didik, setelah mereka menempuh

proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

Suatu alat pengukur dikatakan alat pengukur yang valid apabila

alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur secara

tepat. Cara yang digunakan untuk mengukur validitas soal dalam

penelitian ini menggunakan rumus product moment person sebagai

berikut:7

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

N : banyaknya peserta tes

X : skor butir soal

Y: skor total

rxy : koefesien relasi antara variabel X dan Y

7 Ibid, h. 72

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

48

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka

hasil perhitungan dengan koefisien korelasi (rhitung) dapat

dikonsultasikan ke rtabel hasil korelasi product moment dengan melihat

derajat kebebasan (n-nr). Jika rhitung > rtabel maka item soal tersebut

valid, dan jika rhit < rtab maka item soal tersebut tidak valid. Dari 20 soal

yang diujicobakan, 16 soal yang valid, yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

10, 11, 13, 16, 17, 18, 19 dan 20.8 Dari 16 soal yang valid 10 soal yang

akan digunakan sebagai instrumen penelitian adalah 1, 3, 5, 7, 10, 11,

13, 16, 18 dan 20.

b. Uji Reabilitas

Reabilitas diartikan ajeg atau tetap.9 Reabilitas adalah penilaian

ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam nilai apa yang dinilainya.

Sebuah tes hasil belajar dapat dikatakan reabel apabila hasil-hasil

pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut secara

berulang kali terhadap subjek yang sama senantiasa menunjukan hasil

yang tetap sama atau sifatnya ajeg atau stabil. Reabilitas yang

digunakan untuk mengukur tes hasil belajar bentuk uraian

menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:10

2

2

11 11

t

b

n

nr

Keterangan:

r11 : reabilitas instrumen

n : banyaknya pertanyaan

∑δb2 : jumlah varians butir

8 Perhitungan lengkap hasil validitas instrument tes dapat dilihat pada lampiran B.4, h. 1119 Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.(Jakarta: BumiAksara,2007), hal. 8610 Ibid, hal. 109

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

49

δt2 : varians total

Adapun klasifikasi interpretasi untuk reliabilitas soal yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas Soal

Indeks Reliabilitas Klasifikasi

0,80 < ≤ 1,00 Sangat baik

0,60 < ≤ 0,80 Baik

0,40 < ≤ 0,60 Cukup

0,20 < ≤ 0,40 Rendah

0,00 < ≤ 0,20 Sangat rendah

Dari 16 soal yang valid kemudian dihitung reliabilitas butir

soal dan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,8157 dengan kriteria

reliabilitas tinggi.11

c. Uji Taraf Kesukaran

Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping

memenuhi validitas dan reliabilitas juga harus memiliki keseimbangan

tingkat kesukaran soal. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah

adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara

proporsional. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

juga tidak terlalu sukar.12

Uji taraf kesukaran soal dengan menghitung indeks besarnya.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal tersebut mudah, sedang

dan sukar. Untuk itu digunakan rumus sebagai berikut:

JS

BP

11 Perhitungan lengkap reabilitas instrument dapat dilihat pada lampiran B.5, h. 11212 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 207.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

50

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi Indeks Kesukaran:

IK : 0,00 – 0,30 = sukar

0,31 – 0,70 = sedang

0,71 – 1,00 = mudah13

Berdasarkan perhitungan uji taraf kesukaran butir soal

diketahui dari 10 soal yang akan digunakan sebagai instrumen

penelitian terdapat 7 soal dengan kategori sedang, yaitu nomor 1, 6, 7,

10, 11, 16, 17 serta terdapat 13 soal dengan kategori sukar, yaitu soal

nomor 2, 3, 4, 5, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 18, 19, dan 20.14

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).15 Rumus yang digunakan

adalah:

13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya),h. 13714 Perhitungan lengkap uji taraf kesukaran saol dapat dilihat pada lampiran B. 6, h. 11315 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hal. 211.

BA PPJB

BB

JA

BAD

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

51

Keterangan:

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

JA = banyaknya peserta pada kelompok atas

JB = banyaknya peserta pada kelompok bawah16

Adapun klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda tiap butir

soal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda

Berdasarkan hasil uji daya pembeda soal diketahui bahwa

terdapat 3 soal dengan kategori cukup, yaitu soal nomor 16, 17 dan 20.

Dan terdapat 17 soal dengan kategori jelek, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, dan 19.17

H. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dilakukan analisis data dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

16 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h.213-21417 Perhitungan selengkapnya hasil daya pembeda dapat dilihat pada lampiran B.7, h. 114

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

DP 0,00 Sangat kurang

0,00 < DP≤ 0, 20 Kurang

0,20 < DP≤0,40 Cukup

0,40< DP ≤ 0,7 Baik

0,70 <DP≤1, 00 Sangat baik

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

52

1. Uji Prasyarat Analisis Data

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

pengujian prasyarat analisis data sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi

normal atau tidak, uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors,

yaitu sebagai berikut:

S

XXZ i

Dengan:

Z : Simpangan baku untuk kurva normal standar.

Xi : data

: rata-rata data tunggal

S : simpangan baku

Kriteria pengujiannya adalah:

a) apabila Lhitung < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

b) apabila Lhitung ≥ Ltabel, maka sampel tidak berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi homogen (sama) atau tidak. Mengukur homogenitas apa

dasarnya adalah memperhitungkan dua sumber kesalahan yang

muncul pada tes yang direncanakan. Uji homogenitas yang digunakan

adalah uji Fisher, yaitu sebagai berikut:

X

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

53

ilVarianskec

arVariansbes

S

SF

22

21 18 di mana

1

22

2

nn

xxnS ii

Kriteria pengujiannya adalah:

a) Apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, yang berarti varians kedua

populasi homogen.

b) Apabila Fhitung ≥ Ftabel, H0 ditolak, yang berarti varians kedua

populasi tidak homogen.

2. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan Uji t (parametrik), jika tidak

normal dan homogen manggunakan uji nonparametrik. Uji t dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Jika variansi populasi heterogen

2

22

1

2

1

2

n

S

n

S

XXthitung

b. Jika variansi populasi homogen

21

21

11

nn

XXt

Sg

hitung

Dengan Sg =2

)1()1(

21

222

211

nn

SnSn

18 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 249

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

54

Keterangan:

1X : Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

model pembelajaran generatif (kelompok eksperimen)

2X : Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional (kelompok kontrol)

S12 : Variansi kelompok eksperimen

S22 : Variansi kelompok kontrol

n1 : Jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 : Jumlah siswa kelompok kontrol

Sg : Nilai deviasi standar gabungan (standar deviasi)

I. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Ho : µx = µy

Ha : µx > µy

Keterangan:

H0 : Hipotesis nihil

Ha : Hipotesis alternatif

µx : Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa sesudah diajar dengan

menggunakan model pembelajaran generative learning.

µy : Nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum menggunakan model

pembelajaran generative learning.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan pada kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol. Peneliti memberikan perlakuan yang

berbeda kepada kedua kelompok tersebut. Kelompok eksperimen belajar dengan

menggunakan model pembelajaran generatif (generative learning), sedangkan

kelompok kontrol belajar dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional.

Sebelum memberikan perlakuan kepada kedua kelompok, peneliti

memberikan pretest terlebih dahulu, sehingga kesamaan kemampuan awal kedua

kelompok penelitian dapat diketahui. Soal pretest terdiri dari 10 butir soal essay.

Setelah kedua kelompok diberikan perlakuan (pembelajaran) yang berbeda,

peneliti memberikan posttest dengan soal yang sama pada soal pretest. Soal

pretest maupun soal posttest yang diberikan merupakan instrument tes yang

sebelumnya telah diuji kelayakannya berupa uji validitas, reabilitas, tingkat

kesukaran dan daya pembeda, sehingga instrumen tersebut layak digunakan untuk

mengukur pengusaan konsep fisika siswa pada ranah kognitif C1 (mengetahui)

sampai C4 (menganalisis) berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi.

Hasil posttest akan dianalisis untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengeruh model pembelajaran generatif (generative learning) terhadap hasil

belajar fisika siswa. Berikut ini adalah hasil perolehan hasil belajar yaitu pretest

dan posttest yang didapat dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta

hasil pengujian prasyarat analisis data hasil belajar dan hasil pengujian hipotesis.

55

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

56

1. Hasil pretest dan posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol yang terdiri dari 28 siswa, disajikan dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Ukuran Pemusatan dan Penyebaran

Data Hasil Pretest – Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

DataKelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

pretest posttest pretest posttest

Nilai

Tertinggi

57,50 95,00 47,50 85,50

Nilai

Terendah

17,50 50,00 15,00 40,00

Mean 25,50 73,50 32,50 61,20

Median 45,00 72,14 32,75 52,30

Modus 22,04 49,50 14,50 45,10

Berdasarkan dari tabel di atas, ukuran dan pemusatan data hasi pretest

untuk kelompok eksperimen yaitu: skor terbesar 57,50 dan skor terkecil 17,50,

rata-rata (mean) sebesar 25,50, median sebesar 45,00, modus sebesar 22,04. Untuk

kelompok kontrol diperoleh skor terbesar 47,50 dan skor terkecil diperoleh

sebesar 15,00, rata-rata (mean) sebesar 32,50, median sebesar 32,75, modus

sebesar 14,50.

Dari tabel di atas ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest

untuk kelompok eksperimen yaitu: skor tertinggi sebesar 95,00, dan skor terkecil

yaitu 50,00, rata-rata (mean) 73,50, median sebesar 72,14, modus sebesar 49,50.

Untuk kelompok kontrol diperoleh skor terbesar 85,50 dan skor terkecil 40,00,

rata-rata (mean) 61,20, median sebesar 52,30 modus sebesar 45,10.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

57

Berikut merupakan grafik perolehan nilai rata-rata hasil pretest tiap aspek

hasil belajar pada ranah kognitif untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Grafik 4.1 Nilai Rata-rata tiap Aspek Hasil Belajar

Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Dari di atas diketahui bahwa pada aspek hasil belajar mengingat (C1),

nilai rata-rata pretest untuk kelompok eksperimen adalah 51,60 dan kelompok

kontrol adalah 50,00. Pada spek hasil belajar memahami (C2) diperoleh nila rata-

rata pretest kelompok eksperimen dan kontrol adalah 44,60 dan 37,95. Untuk

aspek hasil belajar mengaplikasikan (C3) diperoleh nilai rata-rata pretest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama sebesar 30,00. Pada aspek hasil

belejar menganalisis (C4) diperoleh nilai rata-rata pretest untuk kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 26,79 dan 11,60.

Berikut merupakan grafik perolehan nilai rata-rata hasil posttest tiap

aspek hasil belajar pada ranah kognitif untuk kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

51.6044.60

30.0026.79

50.00

37.95

30.00

11.60

0

10

20

30

40

50

60

Mengingat (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan(C3)

Menganalisis (C4)

Eksperimen Kontrol

Nilai

Ranah Kognitif

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

58

Grafik 4.2 Nilai Rata-rata tiap Aspek Hasil Belajar

Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Dari grafik di atas diketahui bahwa aspek hasil belajar pada ranah kognitif

C1 (mengingat),nilai rata-rata posttest untuk kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol sebesar 92,31 dan 78,85. Pada ranah kognitif C2 (memahami) diperoleh

rata-rata posttest untuk kelas eksperimen sebesar 54,02 dan kelas kontrol yaitu

45,54. Pada ranah kognitif C3 (mengaplikasikan) diperoleh nilai rata-rata posttest

kelas eksperimen sebanyak 62,50 dan kelas kontrol sebesar 46,43. Untuk

penguasaan konsep pada ranah kognitif C4 (menganalisis) diperoleh nilai rata-rata

posttest kelas eksperimen sebesar 82,14 dan kelas kontrol sebesar 66,96.

Berikut disajikan tabel rekapitulasi nilai rata-rata tiap aspek hasil belajar

hasil pretest dan posttest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

92.31

54.0262.50

82.1478.85

45.54 46.43

66.96

0102030405060708090100

Mengingat (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan(C3)

Menganalisis (C4)

Eksperimen Kontrol

Nilai

Ranah Kognitif

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

59

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Tiap Aspek Hasil Belajar

Hasil Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Aspek

Penguasaan

Konsep

Niliai Rata-rata

Pretest Posttest

Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

Mengingat (C1) 51,60 50,00 92,31 78,85

Memahami (C2) 44,60 37,95 54,02 45,54

Mengaplikasikan

(C3)

30,00 30,00 62,50 46,43

Menganalisis

(C4)

26,79 11,60 82,14 66,96

2. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data Penguasaan Konsep

Sebelum melakukan ui hipotesis menggunakan uji-t, terlabih

dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang

digunakan adalah uji lilifors. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu

data berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Jika Lhitung < Ltabel berarti data berdistribusinormal

Jika Lhitung > Ltabel berarti data tidak berdistribusi normal

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

60

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

StatistikEksperimen Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

N 28 28 28 28

X 33,2 73,5 32,5 61,2

S 3,06 12,41 6,96 73,60

Lhitung 0,1208 0,1271 0,1475 0,1490

Ltabel 0,161 0,161 0,161 0.161

Kesimpulan normal normal normal normal

Dari tabel hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa

data hasil pretest maupun posttest kedua kelompokm berdistribusi normal

karena memenuhi kriteria yaitu Lhitung < Ltabel.

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua kelompok dinyatakan berdistribusi normal,

selanjutkan dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas

diakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang

homogeny atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan

berdasarkan uji kesamaan varians kedua kelas, menggunakan ujin Fisher

pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dengan criteria pengujian yaitu: jika

Fhitung < Ftabel maka data dari kedua kelompok mempunyai varians yang

sama atau homogen.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

61

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Ptetest-Posttest

StatistikPretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

S2 9,39 84,57 154,07 200,7

Fhitung 0,0609 0,4214

Ftabel 1,905 1,905

Kesimpulan Homogen Homogen

dari tabel di atas, untuk data pretest didapat Fhitung = 0,0609 dan

data posttest didapat Fhitung = 0,4214, sedangkan Ftabel = 1,905. Dari kedua

data tersebut didapatkan Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa data

hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama

atau homogen.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil

belajar kedua kelompok penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,

sehingga hasil pengujian data kedua kelompok dilanjutkan pa analisis data

berikutnya, yaitu: uji hipotesis menggunakan uji “t” dengan kriteria pengujian,

yaitu jika thitung < ttabel maka HO diterima, Ha ditolak. Jika thitung > ttabel maka HO

ditolak, Ha diterima.

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung untuk nilai pretest sebesar

0,438 dan thitung nilai posttest sebesar 3,846. Pada taraf signifikansi (α) 0,05

dan dk = 54, diperoleh nilai ttabel = 0.999. berikut ini adalah tabel pengujian

hipotesis data hasil belajar.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

62

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis

StatistikPretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

N 28 28 28 28

X 33,28 32,50 73,50 61,20

S2 9,39 84,57 154,07 200,7

thitung 0,438 3,846

ttabel 0,999 0,999

Keputusan Tidak terdapat perbadaan Terdapat perbedaan

Berdasarkan tabel di atas, pada nilai pretest tampak bahwa thitung < ttabel

yaitu 0,438 < 0,999 sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis

alternative (Ha) ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

hasil pretest kelas VIII. A sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII.B

sebagai kelompok kontrol. Dengan demikian kedua kelas memiliki

kemampuan awal yang sama sebelum diterapkan model pembelajaran

generatif dengan model konvensional.

Pada tabel di atas, nilai posttsest kedua kelompok setelah diberikan

perlakuan yang berbeda yaitu didapat hasil thitung > ttabel yaitu 3,846 > 0,999

sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Dengan diterimanya Ha pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat

pengaruh penggunaan model pembelajaran generatif (generative learning)

terhadap hasil belajar fisika siswa. Hal tersebut menunjukan rata-rata hasil

belajar fisika kelompok eksperimen lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar

fisika kelompok kontrol.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

63

B. Pembahasan

Berdasarkan analisis data nilai posttest menggunakan uji t, diperoleh

thitung lebih besar dari ttabel yaitu 3,846 > 0,999, dengan menggunakan taraf

signifikan 0.05, artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran generatif (generative

learning) berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa. Hal ini ditunjukan pada

rata-rata skor hasil belajar fisika pada kelompok eksperimen yang menggunakan

model pembelajran generatif lebih baik dari pada kelompok kontrol yang hanya

menggunakan model pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian sebelumnya, seperti

penelitian yang dilakukan oleh Putu Mardana yang menyatakan bahwa rata-rata

hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran generatif lebih

tinggi dari siswa yang diajarkan menggunakan model konfensional. Ini terlihat

dari rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajarkan sesudah menggunakan

model pembelajaran generatif, yaitu sebesar 7,2 sedangkan rata-rata hasil belajar

fisika yang sebelum menggunakan model pembelajaran generatif, yaitu sebesar

4,24.1 Hasil penelitian yang dilakukan oleh I Ketut Tika yang menyatakan bahwa

siswa SMUN Singaraja hasil belajarnya lebih efektif dengan menggunakan model

pembelajaran generatif dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional.2

Dilihat berdasarkan grafik jenjang kognitif, diketahui jenjang kognitif

yang dominan dikuasai siswa pada kelas eksperimen adalah jenjang kognitif C1

(mengingat), yaitu sebesar 92,31 dan kelas kontrol sebesar 78,85. Hal tersebut

terjadi karena siswa lebih menguasai konsep mengingat materi sesuai dengan

pengalaman yang mereka alami, karena pada dasarnya pembelajaran generatif

adalah model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara afektif

1 IB Putu Mardana, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMUN 3Singaraja Melalui Implementasi Model Pembelajaran Generatif, (Aneka WidyaIKIP Negerisingaraja, No.2 Th. XXXIV, April 2001), hal. 552 I Ketut Tika, Efektivitas Model Belajar Generatif dalam Pembelajaran FisikaPada Siswa SMU Negeri di Singaraja, (Aneka Widya STKIP Singaraja, No. 4 Th.XXXIII, Oktober 2000), hal. 38

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

64

pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa

sebelumnya. Namun pada jenjang kognitif C2 (memahami) kelas eksperimen

lebih rendah dibandingkan jenjang kognitif yang lainnya. Hal tersebut terjadi

karena siswa kurang memahami konsep cahaya dikarenakan adanya kurang

pengkonstrukan pengetahuan awal siswa pada saat proses pembelajaran. Sehingga

siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep cahaya.

Model pembelajaran generatif merupakan suatu model belajar mengajar

yang bermanfaat dengan mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan

yang berbeda-beda ke dalam kelompok - kelompok kecil, sehingga siswa tidak

lagi tergantung pada guru. Dalam proses pelaksanaan proses belajar mengajar

guru tidak menjadi sumber belajar, tetapi guru berperan sebagai fasilitator,

pengelola, demostator, bembimbing dan juga sebagai motivator.

Selain itu, model pembelajaran generatif adalah suatu model

pembelajaran yang bermanfaat. Penerapan pembelajaran generatif (generative

learning) ini dapat memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi

penegetahuannya sendiri dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dalam

pembelajaran generatif, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk

mengemukakan pertanyaan maupun mengutarakan pendapatnya tanpa mendapat

tekanan dari manapun maupun dari guru. Siswa juga dapat bekerja seperti

ilmuwan yakni melakukan eksperimen, menyimpulkan, mendemonstrasikan dan

mendiskusikan hasil eksperimen. Sehingga proses pembelajaran yang dialami

siswa lebih bermakna.

Model pembelajaran dapat direalisasikan dengan penerapan suatu tahapan

pembelajaran.3 Terdapat beberapa tahapan dalam model pembelajaran generatif,

menurut Osborne dan Cosgrove ada empat tahapan pembelajaran melalui model

pembelajaran generatif yaitu: tahapan eksplorasi, tahapan pemfokusan, tahapan

tantangan dan tahapan penerapan.4

3 Rusman, Modelmodel Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru,(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada 2011), h. 32

4 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kotemporer, (Jakarta:NptBumi Akrasa), h. 177

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

65

Pada prinsipnya, model pembelajaran generatif (generative learning)

proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, dengan

mengikutsertakan dalam melakukan eksperimen. Supaya siswa memiliki

kreatifitas dan ide-ide yang inovatif, eksperimen yang dilakukan dalam

pembelajaran ini dirancang sesederhana mungkin baik dari segi proses maupun

alat peraga yang digunakan. Dengan demikian siswa tidak merasa bosan, sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran

generatif (generative learning) dapat dijadikan sebagai alternatif dalam

pembelajaran IPA, khususnya fisika. Selain itu, berdasarkan perhitungan analaisis

data telah terbukti bahwa penerapan model pembelajaran generatif (generative

learning) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika

siswa.

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran

generatif (generative learning) terhadap hasil belajar fisika siswa. Hal ini dapat

dilihat dari rata-rata hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas

kontrol, yaitu 73,3 untuk kelas eksperimen dan 61,2 untuk kelas kontrol dan

pada uji hipotesis dengan menggunakan uji “t” didapat nilai thitung > ttabel yaitu

3,846 > 0,999.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran penelitian ini adalah:

1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran generatif (generative

learning) sebagai salah satu model dalam proses belajar mengajar untuk

meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa.

2. Sebelum proses pembelajaran berlangsung, sebaiknya guru

mengkondisikan kelas sehingga pembelajaran berjalan efektif,

menyenangkan dan bermakna.

66

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

67

DAFTAR PUSTAKA

Aeda, Nur. Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sosiologi –Antropologi di Sekolah Madrasah, (WWW.google.com)

Arikunto, Suarsimi. 2009. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suarsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta.

Bayyati. 2007. Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivisme dengan StrategiGenerative Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok BahasanPerubahan Materi. Skripsi: Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan IlmuPendidikan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas IslamNegeri Jakarta.

Dahlan. 1984. Model-model Mengajar. Bandung: CV Diponegoro.

Elisa. Pendekatan Konstruktivisme Sebagai Suatu Inovasi dalam ProsesPembelajaran . (Skolar, Vol.8 No.1, Juni 2007)

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta: Bumi Aksara.

Junaedi, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS−PGMI

Kartono, Agus. 2008. Seribu Pena Fisika untuk SMP/ MTs Kelas VIII. Bandung:Erlangga.

Mardana, Putu. 2001. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMU 3Singaraja Melalui Implementasi Model Pembelajaran Generatif. JurnalPendidikan IKIP Negeri Singaraja, No. 2 Th. XXXIV, April 2001.

Mahayukti, Ayu. 2003. Pengembangan Model Pembelajaran Generatif denganMetode PQ4R dalam Upaya Meningkatkan Kualitas PembelajaranMatematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium ikip Negeri Singaraja.Jurnal pendidikan dan pengajaran IKIP Negeri Singraja No. 2 Th. XXXVI,April, 2003.

Mudjiono dan Damyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta

Panen, Paulena, dkk. 2001. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta : PAUI- PPAI Universitas Terbuka.

67

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

68

Panggabean, Yusri. 2007. Model dan Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2006.Bandung: Bina Media Informasi.

Redhana, I Wayan dan Ketut, Sastrawidana Dewa. 2003. Pembelajaran Generatifdengan Strategi Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan KualitasPembelajaran Kimia Dasar II. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIPNegeri Singaraja, No. 1 Th. XXXVI, Januari 2003.

Renaldi, Abdi. Pengaruh Pembelajaran Konstruktivisme dengan Strategi GenerativeLearning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Senyawa Karbon.Skripsi: Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Ilmu Pendidikan Alam,Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta.

Sagala, Syaeful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Kencana Pernada Media Group.

Sofyan, Ahmad, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.Jakarta: UIN Jakarta Press. Cet. 1

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PTRemaja Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan ModelPembelajaran. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com)

Sugiyono. 2008. metode Penilaian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.

Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Surianto. Teori Pembelajaran Konstruktivisme. (www.wordpress.com)

Syah, Muhibin.2001. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.

Trianto.2007. Modelmodel Pembelajaran Inovasi Berorientasi Konstruktivistik.Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Prograsif. Jakarta: TimPrestasi Pustaka.

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

69

Tika, I Ketut. 2000. Efektivitas Model Belajar Generatif dalam Pembelajaran Fisikapada Siswa SMU Negeri di Singaraja. Jurnal Pendidikan Aneka WidyaSTKIP Singaraja, No. 4 Th. XXXIII, Oktober 2000.

Tika, I Ketut. 2001. Model Belajar Generatif Sebagai Alternatif PerbaikanKesalahan Konsepsi dalam Perkuliahan Fisika Dasar Mahasiswa JurusanMIPA STKIP Singaraja. Jurnal Pendidikan Aneka Widya IKIP Singaraja, No.3 Th. XXXIV, Juli 2001.

Usman, Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT BumiAkrasa.

Widodo, Ari. 2007. Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sains. (Jurnal Pendidikandan Kebudayaan No. 064 Tahun Ke. 13, Januari: 2007)

Wilis Dahar, Ratna. 1989. Teori−teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Lampiran A.1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA

SMP MATH’LAUL ANWARKELAS VIII SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011MATERI :CAHAYA

Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk

teknologi sehari-hariKompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan

lensa.Indikator : - Melakukan pengamatan tentang perambatan cahaya

- Menyelidiki hukum pemantulan cahayaTujuan Pembelajaran : Siswa dapat:

- Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifatperambatan cahaya.

- Menyebutkan sifat-sifat perambatan cahaya- Menjelaskan hukum pemantulan cahaya yang diperoleh melalui percobaan- Menjelaskan dan membedakan jenis pemantulan cahaya

Strategi/Metode Pembelajaran : 1. Model : - Pembelajaran generatif (Generative Learning)

2. Metode : - Diskusi- Tanya Jawab- Ceramah- Pemberian Tugas

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Langkah-langkah PembelajaranPertemuan Pertama

TAHAPKEGIATAN

METODE WAKTU(menit) PENILAIAN

GURU SISWA

Pendahuluan(Introduction)

Pemfokusan

Motivasi dan Apersepsi:guru mengajukan pertanyaanapersepsi dari materi cahaya:

- Siapa yang tahu apa itucahaya?

- Mengapa cahaya dapatmasuk kedalam ruanganyang gelap?

- Menyampaikan materiyang akan dipelajari

- Menjelaskan materi

- Membagi siswa kedalam 5 kelompok

- Membagikan LKSpraktikum mengenaiperambatan danpemantulan cahayakepada setiap kelompok

- Memeriksa kelengkapanperalatan praktikum

Siswa menyimak pertanyaanguru dan menjawab.

- Memperhatikanpenjelasan guru.

- Menyimak penjelasanguru

- Berkumpul dengankelompok masing-masing

- Melakukan percobaanmengenai perambatandan pemantulan cahayaberdasarkan LKS

Tanya jawab

Eksperimen

5 menit

45 menit

Pengetahuansiswa (kognitif)

Pengetahuansiswa (kognitif)

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

TAHAPKEGIATAN

METODE WAKTU(menit) PENILAIAN

GURU SISWA- Membimbing siswa

melakukan percobaanmengenai perambatan danpemantulan cahaya

- Membimbing siswa untukmenganalisis hasil praktikum

- Mencari solusi daripermasalahan yang terdapatdalam LKS

Eksperimen 45 menit Pengetahuansiswa (kognitif)

Tantangan - Meminta setiap kelompokuntuk mempersentasikan hasilpercobaan di depan kelas.

- Menyimak penjelasan darimasing-masing kelompok

- Memberikan penjelasanmateri dengan mengacu padapenjelasan siswa

- Menjelaskan hasil diskusitentang perambatan danpemantulan cahaya denganteman sekelompok

- Kelompok lain menyimakpenjelasan yang sedangpresentasi

- Menyimak penjelasan guru

Diskusi

Ceramah

20 menit Pengetahuansiswa (kognitif)

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

TAHAPKEGIATAN

METODE WAKTU(menit) PENILAIAN

GURU SISWAAplikasi(application)

- Menerapkan keuntunganmekanis dari perambatanpemantulan cahaya dalamkehidupan sehari-hari.

- Guru memberikan contohsoal yang terkait denganmateri.

- Guru memberikan tugasrumah berupa artikeltentang permbatan cahaya

- Menerapkan keuntunganmekanis dari perambatanpemantulan cahaya dalamkehidupan sehari-hari.

- Siswa menyimak contohsoal yang diberikan olehguru

CeramahPemberiantugas

10 menit Pengetahuansiswa (kognitif)

Sumber belajar

Sumarwan, dkk. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga, 2007. Halaman 179-181

Agus, Kartono. Seribu Pena Fisika SLTP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga, 2007. Halaman 95-97

Budi, Prasodjo. Fisika Untuk Kelas 2 SLTP. Jakarta: Yudhistira, 2001. Halaman 97-99

LKS

Literasi lainnya

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Penilaian hasil belajar

a. Teknik penilaian

Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen

Uraian

c. Instrumen

1. Jelaskan pengertian cahaya!

2. Sebutkan sifat-sifat cahaya!

3. Jelaskan hukum pemantulan cahaya!

MengetahuiGuru Bidang Studi

__________________

Jakarta,Peneliti

Yuli Amaliah

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKASMP MATH’LAUL ANWARKELAS VIII SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

MATERI :CAHAYA

Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk

teknologi sehari-hariKompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan

lensa.Indikator : - Menyelidiki pembentukan bayangan pada cermin

- Menerapkan hubungan persamaan pembiasan cahaya

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat:- Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan bayangan pada

cermin.- Menentukan bayangan pada cermin- Menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya.- Menggunakan perumusan pembiasan cahaya.

Strategi/Metode Pembelajaran : 1. Model : - Pembelajaran generatif (Generative Learning)

2. Metode : - Eksperimen- Diskusi- Tanya Jawab- Ceramah- Pemberian Tugas

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Langkah-langkah PembelajaranPertemuan ke-2

TAHAPKEGIATAN

METODE WAKTU(menit) PENILAIAN

GURU SISWAPendahuluan(Introduction)

Pemfokusan

Motivasi dan Apersepsi:guru mengajukan pertanyaanapersepsi dari materi cahaya:- Apa yang dimaksud dengan

pemantulan cahaya?

- Mengapa sendok yangtercelup dalam gelas yangberisi air akan terlihatbengkok?

- Menyampaikan materiyang akan dipelajari

- Menjelaskan materi

- Guru memberikancontoh soal mengenaicermin.

- Menugaskan siswamembentuk kelompokseperti pada pertemuanpertama

- Membagikan LKSpraktikum mengenai

Menyimak pertanyaan guru danmenjawab.

- Memperhatikanpenjelasan guru.

- Menyimak penjelasanguru.

- Menyimak contoh soalyang diberikan oleh guru.

- Berkumpul dengankelompok masing-masing

- Mendiskusikan LKS yangdiberikan guru

Tanya jawab

CeramahEksperimen

5 menit

45 menit

Pengetahuansiswa (kognitif)

Pengetahuansiswa (kognitif)

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

TAHAPKEGIATAN

METODE WAKTU(menit) PENILAIAN

GURU SISWA

Tantangan

Pemantulan cahayakepada setiap kelompok

- Memeriksa kelengkapanperalatan praktikum tiapkelompok

- Mengontrol siswa yangsedang melakukanpercobaan.

- Meminta setiap kelompokuntuk mempersentasikanhasil percobaannya didepan kelas.

- Menyimak penjelasan darimasing-masing kelompok

- Memberikan penjelasanmateri dengan mengacupada penjelasan siswa

- Guru menjadi motivatordan pasilitator dalamproses diskusi siswa

- Melakukan percobaanmengenai pemantulancahaya berdasarkan LKS

- Mencari solusi daripermasalahan yang terdapatdalam LKS

- Setiap kelompokmempersentasikan hasilpercobaannya di depankelas

- Kelompok lain menyimakpenjelasan yang sedangpresentasi

- Menyimak penjelasan guru

Ceramah

Eksperimen

DiskusiTanya jawab

45 menit

20 menit

Pengetahuansiswa (kognitif)

Pengetahuansiswa (kognitif)

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

TAHAPKEGIATAN

METODE WAKTU(menit) PENILAIAN

GURU SISWAAplikasi(Application)

- Menerapkan keuntunganmekanis dari pembentukancahaya pada cermin dalamkehidupan sehari-hari.

- Guru memberikan contohsoal yang terkait denganmateri.

- Guru memberikan soallatihan yang terkait denganmateri

- Menerapkan keuntunganmekanis pembentukancahaya pada cermin dalamkehidupan sehari-hari.

- Siswa menyimak contohsoal yang diberikan olehguru

- Siswa mengerjakan soalyang diberikan oleh guru

CeramahPemberiantugas

10 menit Pengetahuansiswa (kognitif)

Sumber belajar

Sumarwan, dkk. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga, 2007. Halaman 182-190

Agus, Kartono. Seribu Pena Fisika SLTP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga, 2007. Halaman 97-103

Budi, Prasodjo. Fisika Untuk Kelas 2 SLTP. Jakarta: Yudhistira, 2001. Halaman 100-109

LKS

Literasi Lain

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Penilaian hasil belajar

a. Teknik penilaian

Tes Tertulis

b. Instrumen

Uraian

c. Instrumen

1. Sebuah cermin cekung mempunyai jari-jari kelengkungan 30 cm. jika sebuah benda berada 20 cm di depan cermin.

Maka dimanakah bayangan yang akan terbentuk?

2. Sebuah pulpen diletakkan di depan cermin cembung sejauh 30 cm. Apabila cermin cembung mempunyai jarak

fokus 15 cm. Berapakah perbesaran bayangan yang terbentuk oleh cermin tersebut?

3. Seberkas cahaya merah merambat dari udara ke kaca dengan panjang gelombang cahaya merah di udara 6.300 Å

dan indeks bias kaca 1,5. Berapakah panjang gelombang merah di kaca?

MengetahuiGuru Bidang Studi

__________________

Jakarta,Peneliti

Yuli Amaliah

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKASMP MATH’LAUL ANWARKELAS VIII SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

MATERI :CAHAYA

Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk

teknologi sehari-hariKompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan

lensa.Indikator : Mendeskripsikan pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa.Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat:

- Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan bayangan lensacembung dan lensa cekung.

- Menyebutkan sifat-sifat bayangan pada lensa.- Menghitung nilai pembesaran pada lensa.- Menggambarkan pembentukan bayangan pada lensa.

Strategi/Metode Pembelajaran : 1. Model : - Pembelajaran generatif (Generative Learning)

2. Metode : - Diskusi- Tanya Jawab- Ceramah- Pemberian Tugas

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Langkah-langkah PembelajaranPertemuan ke-3

TAHAPKEGIATAN

METODE WAKTU(menit) PENILAIAN

GURU SISWA

Pendahuluan(Introduction)

Pemfokusan

Motivasi dan Apersepsi:guru mengajukan pertanyaanapersepsi dari materi lensa:- Apabila cahaya diarahkan

ke lensa cembung, apa yangakan terjadi?

- Serta seperti apa bayanganyang akan terbentuk?

- Menyampaikan materiyang akan dipelajari

- Menjelaskan materi

- Menugaskan siswamembentuk kelompokseperti pada pertemuansebelumnya

- Membagikan LKSpraktikum kepada setiapkelompok

- Menyimak pertanyaan gurudan menjawab.

- Menyimak penjelasanguru.

- Menyimak penjelasanguru.

- Siswa berkumpul dengankelompok masing-masing

- Mendiskusikan LKSyang diberikan guru

Tanya jawab

EksperimenCeramah

5 menit

45 menit

Pengetahuansiswa (kognitif)

Pengetahuansiswa (kognitif)

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

TAHAPKEGIATAN

METODE WAKTU(menit) PENILAIAN

GURU SISWAPemfokusan

Tantangan

- Memeriksa kelengkapanperalatan praktikum tiapkelompok

- Mengontrol siswa yangsedang melakukanperaktikum.

- Menyimak penjelasan darimasing-masing kelompok

- Memberikan penjelasanmateri dengan mengacupada penjelasan siswa

- Guru menjadi motivatordan pasilitator dalamproses diskusi siswa

- Melakukan percobaanberdasarkan LKS

- Mencari solusi daripermasalahan yang terdapatdalam LKS

- Setiap kelompokmempersentasikan hasilpraktikumnya

- Kelompok Menyuruhsetiap kelompok untukmempersentasikan hasilpraktikumnya

- lain menyimak penjelasanyang sedang presentasi

- Menyimak penjelasan guru

Eksperimenceramah

Diskusi

45 menit

20 menit

Pengetahuansiswa (kognitif)

Pengetahuansiswa (kognitif)

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

TAHAPKEGIATAN

METODE WAKTU(menit) PENILAIAN

GURU SISWAAplikasi(Application )

- Meminta siswa untukmenyebutkan contoh alat-alat yang menggunakanlensa cekung dan lensacembung dalamkehidupan sehari-hari.

- Guru memberikan contohsoal yang terkait denganmateri.

- Guru memberikan soallatihan yang terkaitdengan materi

- Menerapkan keuntunganmekanis pemantulan cahayadalam kehidupan sehari-hari.

- Siswa menyimak contohsoal yang diberikan olehguru

- Siswa mengerjakan soalyang diberikan oleh guru

CeramahPemberiantugas

10 menit Pengetahuansiswa (kognitif)

Sumber belajar

Sumarwan, dkk. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga, 2007. Halaman 194-201

Agus, Kartono. Seribu Pena Fisika SLTP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga, 2007. Halaman 105-109

Budi, Prasodjo. Fisika Untuk Kelas 2 SLTP. Jakarta: Yudhistira, 2001. Halaman 115-119

LKS

Literasi lainnya

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Penilaian hasil belajar

a. Teknik penilaian

Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen

Uraian

c. Instrumen

1. Bayangan nyata berjarak 60 cm dibentuk oleh lensa cembung yang mempunyai jari-jari 40 cm. maka

dimanakah letak bayangannya?

2. Sebuah penghapus berada 20 cm dari sebuah lensa cekung. Bayangan benda yang bersifat maya terjadi 15

cm dari lensa. berapakah tinggi bayangan benda itu?

MengetahuiGuru Bidang Studi

__________________

Jakarta,Peneliti

Yuli Amaliah

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

85

Lampiran A.2

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

A. Tujuan :

Menemukan arah perjalanan sinar

B. Alat dan Bahan:

Lilin

Dua potong karton berlubang

Sepotong karton tak berlubang

Korek api

C. Cara Kerja:

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Susun peralatan dengan urutan dari kanan, lilin, karton berlubang (1,

2) dan karton tidak berlubang (3).

3. Nyalakan lilin.

4. Amati apakah lilin muncul di karton tidak berlubang, jika belum geser-

geser karton lubang 2, sehingga muncul cahaya karton berlubang.

5. Geser karton tidak berlubang ke atas, apakah yang terjadi?

…………………………………………………………………………

………………………...

6. Geser karton berlubang ke bawah, apakah yang terjadi?

…………………………………………………………………………

………………………...

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

86

D. Pertanyaan:

1. Kapan cahaya muncul pada karton tidak berlubang?

…………………………………………………………………………

…………………………

2. Apakah yang kamu simpulkan pada percobaan tersebut?

…………………………………………………………………………

…………………………

…………………………………………………………………………

…………………………

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

87

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

A. Tujuan :

Menjelaskan hukum pemantulan cahaya.

B. Alat dan bahan :

Sumber cahaya

Sterofoam

Cermin datar

Busur derajat

Penggaris

C. Cara kerja :

1. Sediakan alat dan bahan

2. Susun sumber cahaya, cermin datar dan sterofoam seperti pada gambar.

3. Nyalakan sumber cahaya, sehingga terdapat garis-garia cahaya (sinar) yang

mengenai cermin datar.

4. Ukur dengan menggunakan busur sudut sinar datang antara sumber cahaya

terhadap cermin.

5. Ukur pula sudut sinar pantul.

steroa

senter θi θr

sudut yang diukur

cermin

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

88

D. Pertanyaan:

1. Bandingkan sudut sinar datang dan sudut sinar pantul!

…………………………………………………………………………………

…………………….

2. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan tersebut?

…………………………………………………………………………………

……………………..

…………………………………………………………………………………

……………………..

…………………………………………………………………………………

……………………..

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

89

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

A. Tujuan :

Menjelaskan pembiasan pada lensa

B. Alat dan Bahan:

Lensa cembung (f = + 20 cm)

Senter / lilin

Lensa cekung (f = - 30 cm)

Meja optik

C. Cara Kerja:

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Siapkan meja optik letakkan lensa di antara layar dan lilin (seperti

pada gambar).

3. Letakkan lilin pada jarak 10 cm dari lensa.

4. Ulangi langkah ini dengan menggeser- geserkan jarak lilin ke lensa

sejauh 15 cm, 20 cm dan 30 cm.

lensa lilin

Meja

Si So

5. Ukurlah jarak lilin ke lensa (so) dan lensa ke layar (si). Masukan hasil

data percobaan ke dalam tabel di bawah ini!

layar

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

90

No Jarak(S)

Tinggi(h)

Tinggibayangan(h’)

Perbesaran

( = = )

Jarakbayangan(s’)

Jarak fokus

( + = )

keterangan

1

2

3

4

Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan di atas?

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

91

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

A. Tujuan :

Mengamati bayangan pada cermin cekung dan cermin cembung

B. Alat dan Bahan:

Cermin cekung (f = 10 cm)

Senter / lilin

Cermin cembung (f = 20 cm)

Meja optik

Penggaris

C. Cara Kerja:

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Susun cermin cembung dan penggaris seprti pada gambar.

3. Letakkan lilin 5 cm di depan cermin cembung.

4. Kemudian ukur tinggi bayangan benda dalam cermin cembung

menggunakan penggaris. Catat hasil pengamatanmu pada tabel.

5. Ulangi langkah kerja 1 – 3 untuk jarak benda 10 cm dan 15 cm.

lilin cermin cembung

tinggi benda jarak 5 cm

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

92

6. Tulislah hasil percobaanmu pada tabel berikut:

No Jarak(S)

Tinggi(h)

Tinggibayangan(h’)

Perbesaran

( = = )

Jarakbayangan(s’)

Jarak fokus

( + = )

keterangan

1

2

3

4

Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan di atas?

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

93

INSTRUMEN PENELITIAN

Satuan Pelajaran : SMP/MTS

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / semester : VIII /2

Jumlah Soal : 20 butir

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan peranan getaran, gelombang, dan optik dalam produk teknologi sehari-hari

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa

Materi

Pembelajaran

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

No.

Soal Soal A Soal B

Aspek

yang

diukur

Cahaya Melakukan

pengamatan

tentang

perambatan

cahaya

Menyebutkan

sifat-sifat cahaya

serta

pengertiannya

1 Sebutkan sifat-sifat cahaya! Apa yang dimaksud dengan

cahaya?

C1

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

94

Mendeskripsikan

cara dan

menggambarkan

perambatan

cahaya

2 Bagaimana cara cahaya

merambat?

Gambarkan arah rambat

cahaya!

C2

Menyelidaki

hukum

pemantulan

cahaya

Menyebutkan

hukum

pemantulan

cahaya dan

jenisnya

Menganalisis

gambar

pemantulan

cahaya

3

4

Gambarkan dan jelaskan dua

jenis pemantulan cahaya!

Perhatikan gambar di bawah

ini!

50 r

Berdasarkan gambar di atas,

Sebutkan bunyi hukum

pemantulan cahaya!

Dua buah cermin datar dipasang

berhadapan dan membentuk

sudut 90o. Kemudian sebuah

buku diletakkan di antara

kedua cermin. Seperti gambar

di bawah ini:

C1

C3

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

95

berapakah nilai r ?

cermin

cermin

Berapakah bayangan yang akan

terbentuk oleh cermin datar?

Menyelidiki sifat-

sifat dan

pembentukan

bayangan pada

cermin

Menggambarkan

pembentukan

bayangan pada

cermin datar

5 Perhatikan gambar di bawah

ini!

s s’

h’

h

cermin

Bagaimana sifat-sifat

bayangan yang akan

terbentuk oleh cermin datar,

Perhatikan gambar di bawah

ini!

Cermin

Bagaimana sifat-sifat yang

C2

buku

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

96

Menganalisis

perhitungan

cermin

6

berdasarkan gambar di atas!

Perhatikan gambar di bawah

ini!

60 cm

20 cm

M F

Dari gambar di atas,

berapakah perbesaran

bayangan yang terbentuk?

akan terbentuk oleh cermin

tersebut berdasarkan hukum

pemantulan cahaya!

Perhatikan gambar di bawah

ini!

30 cm

4cm

F M

Dari gambar di atas, titik

fokusnya sebesar -25.

Berapakah perbesaran bayangan

yang terbentuk?

C4

Menerapkam

hubungan

persamaan hukum

pembiasaan

Menjelaskan

pengertian

pembiasan cahaya

7 Apakah yang dimaksud

dengan pembiasan cahaya?

Sebutkan sifat-sifat sinar bias! C1

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

97

cahaya

Mendeskripsikan

pembentukan dan

sifat-sifat

bayangan pada

lensa

Penggunaan

perumusan

pembiasan cahaya

Menggambarkan

pembentukkan

bayangan pada

lensa

Menganalisis

perhitungan

bayangan cermin

8

9

10

Seberkas cahaya matahari

merambat dari udara ke kaca

(indeks bias kaca = 3/2).

Berapakah cepat rambat

dalam kaca?

Penghapus terletak pada

jarak lebih dari 2 kali titik

fokus, gambarkan dan

sebutkan sifat-sifat

bayangan yang akan

terbentuk!

Perhatikan gambar di bawah

ini

Seberkas sinar jatuh kesebuah

prisma dengan sudut datang 350

n sudut bias 450. Apabila sudut

pembiasan prisma 400,

berapakah besar sudut deviasi?

Pensil terletak pada titik pusat

lensa (O) dan titik fokus (F),

gambarkan dan sebutkan sifat-

sifat bayangan yang akan

terbentuk!

Perhatikan gambar di bawah

ini!

C3

C3

C4

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

98

(-)

20 cm

12 cm -15 cm

F 0 F

Berapakah tinggi bayangan

benda tersebut?

(+)

20 cm

2F2 F1 F1 2F2

25 cm

Berapakah jarak fokus

bayangan cermin di atas?

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

99

Lampiran B. 2

Jawaban dan Pedoman Penelitian

No. Instrumen Jawaban Skor

1. A Apakah yang dimaksud dengan cahaya? 0

Cahaya adalah sinar 1

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik 2

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang bisa

dilihat oleh mata

3

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang

merupakan suatu bentuk radiasi yang dapat dilihat oleh

mata tanpa zat perantara.

4

1. B Sebutkan sifat-sifat cahaya! 0

- Cahaya merambat lurus

(hanya menyebutkan 1 sifat cahaya)

1

- Cahaya merambat lurus

- Cahaya dapat menembus benda bening

(hanya menyebutkan 2 sifat cahaya)

2

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

100

- Cahaya merambat lurus

- Cahaya dapat menembus benda bening

- Cahaya dapat dipantulkan

(hanya menyebutkan 3 sifat cahaya)

3

- Cahaya merambat lurus

- Cahaya dapat menembus benda bening

- Cahaya dapat dipantulkan

- Cahaya dapat merambat tanpa medium

(menyebutkan empat sifat cahaya)

4

2. A Bagaimana cara cahaya merambat? 0

Cahaya merambat di ruang hampa 1

Cahaya merambat tidak menggunakan medium 2

Cahaya merambat di ruang hampa dengan tidak

menggunakan medium

3

Cahaya merupakan gelombang elektromegnetik yang dapat

merambat di ruang hampa sehingga dalam perambatannya

cahaya tidak memerlukan medium

4

2. B Gambarkan arah rambat cahaya! 0

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

101

(Tidak menggunakan layar)

1

(tidak ada keterangan)

2

Sumber bendacahaya

(ada salah satu yang tidak lengkap)

3

Sumber bendacahaya

bayangan

4layar

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

102

3. A Gambarkan dan jelaskan dua jenis pemantulan

cahaya!

0

Pemantulan baur (difusi) dan pemantulan teratur

(hanya menyebutkan dua jenis pemantualan cahaya)

1

- Pemantulan baur (difusi) adalah pemantulan yang

terjadi jika suatu berkas cahaya mengenai benda

permukaanya kasar (tidak rata)

- Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang

terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada benda yang

permukaannya licin.

(hanya menjelaskan dua jenis pemantulan cahaya)

2

- Pemantulan baur (difusi) adalah pemantulan yang

terjadi jika suatu berkas cahaya mengenai benda

permukaanya kasar (tidak rata).

Gambar pemantulan baur

3

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

103

- Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang

terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada benda yang

permukaannya licin.

(menjelaskan dua jenis pemantulan cahaya tetapi hanya

menggambarkan satu pemantulan cahaya).

- Pemantulan baur (difusi) adalah pemantulan yang

terjadi jika suatu berkas cahaya mengenai benda

permukaanya kasar (tidak rata)

Gambar pemantulan baur (difusi)

- Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang

terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada benda yang

permukaannya licin.

4

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

104

Gambar pemantulan teratur

3. B Sebutkan bunyi hukum pemantulan cahaya! 0

- Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak

pada satu bidang datar

(menyebutkan satu hukum pemantulan cahaya)

1

- Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak

pada satu bidang datar

- Sudut datang sama dengan sudut pantul

(menyebutkan dua hukum pemantulan cahaya)

2

- mSinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak

pada satu bidang datar

- Sudut datang sama dengan sudut pantul

- Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap

bidang datar

3

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

105

(menyebutkan tiga hukum pemantulan cahaya)

- Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak

pada satu bidang datar

- Sudut datang sama dengan sudut pantul

- Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap

bidang datar

- Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sinar

dating dengan garis normal

- Sudut pantul adalah sudut yang dibentuk oleh sinar

pantul dengan garis normal

4

4. A Perhatikan gambar di bawah ini!

50 r = ?

Berdasarkan gambar di atas, berapakah nilai r?

0

r = 50

(langsung jawab hasil tanpa proses)

1

Diketahui : i = 50

Ditanya : r ?

2

< i = < r 3

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

106

Berdasarkan hukum pemantulan cahaya bahwa sudut

cahaya datang = sudut cahaya pantul

< i = < r

50 = 50

Jadi r = 50

4

4. B Dua buah cermin datar dipasang berhadapan dan

membentuk sudut 90o. Kemudian sebuah buku

diletakkan di antara kedua cermin. Seperti gambar

di bawah ini:

cermin

θ

cermin

Berapakah bayangan yang akan terbentuk oleh

cermin datar?

0

Diketahui : α : 90o

Ditanya : n?

1

Jawab :

n = − 1 2

n = − 1(rumus benar, perhitungan salah)

3

n = − 1n = − 1n = 4 – 1

n = 3 bayangan

4

buku

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

107

5. A Perhatikan gambar di bawah ini!

s s’

h h’

cermin

Bagaimana sifat-sifat bayangan yang akan

terbentuk oleh cermin datar, berdasarkan gambar di

atas!

0

- Tegak terhadap benda

(hanya menjawab 1 sifat bayangan)

1

- Tegak terhadap benda

- Bayangan sama besarnya terhadap benda

(hanya menjawab 2 sifat bayangan)

2

- Tegak terhadap benda

- Bayangan sama besarnya terhadap benda

- Jarak benda = jarak bayangan terhadap benda

(hanya menjawab 3 sifat bayangan)

3

- Tegak terhadap benda

- Bayangan sama besarnya terhadap benda

- Jarak benda = jarak bayangan terhadap benda

- Maya

4

5. B Perhatikan gambar di bawah ini! 0

- Tegak terhadap benda

(hanya menjawab 1 sifat bayangan) 1

- Tegak terhadap benda 2

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

108

cermin

Bagaimana sifat-sifat yang akan terbentuk oleh

cermin tersebut berdasarkan hukum pemantulan

cahaya!

- Bayangan sama besarnya terhadap benda

(hanya menjawab 2 sifat bayangan)

- Tegak terhadap benda

- Bayangan sama besarnya terhadap benda

- Jarak benda = jarak bayangan terhadap benda

(hanya menjawab 3 sifat bayangan)

3

- Tegak terhadap benda

- Bayangan sama besarnya terhadap benda

- Jarak benda = jarak bayangan terhadap benda

- Maya

4

6. A Perhatikan gambar di bawah ini!

60 cm

20 cm

M F

0

Diketahui : so = 60 cm

f = 20 cm

ditanya : M ?

1

Jawab:

°+ =

2

°+ = 3

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

109

Dari gambar di atas, berapakah perbesaran

bayangan yang terbentuk?

+ == −=

s’= 30 cm= ′= 3060= 12

4

6. B Perhatikan gambar di bawah ini!

30 cm

4cm

F M

Dari gambar di atas, titik fokusnya sebesar -25.

Berapakah perbesaran bayangan yang terbentuk?

0

Diketahui : So = 20 cm

f = -15 cm

h = 1 cm

ditanya : M?

1

Jawab:

°+ =

2

°+ =+ =

3

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

110

= −= −

s’ =

s’ = -8,5 cm= ′ = −8,520M = - 0,4 kali

4

7. A Apakah yang dimaksud dengan pembiasan cahaya? 0

Pembiasan adalah terjadinya pembengkokan benda di

dalam air.

1

Pembiasan adalah pembelokan cahaya melalui medium. 2

Pembiasan adalah pembelokan cahaya yang merambat dari

medium satu ke medium yang lain.

3

Pembiasan adalah peristiwa pembelokan cahaya yang

merambat dari suatu medium ke medium lain yang

masing-masing mempunyai indeks bias berbeda.

4

7. B Sebutkan sifat-sifat sinar bias! 0

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

111

- Sinar datang dari medium kurang rapat menuju

medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal

(menjawab 1 sifat)

1

- Sinar datang dari medium kurang rapat menuju

medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.

- Sinar datang tegak lurus bidang batas tidak mengalami

perubahan arah.

(menjawab 2 sifat)

2

- Sinar datang dari medium kurang rapat menuju

medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.

- Sinar datang tegak lurus bidang batas tidak mengalami

perubahan arah.

- Sinar dating dari medium lebih rapat ke medium

kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.

(menjawab semua sifat, tapi ada kalimat kurang

lengkap)

3

- Sinar datang dari medium kurang rapat menuju

medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.

- Sinar datang tegak lurus bidang batas tidak mengalami

4

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

112

perubahan arah.

- Sinar dating dari medium lebih rapat ke medium

kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.

8. A Seberkas cahaya matahari merambat dari udara ke

kaca (indeks bias kaca = 3/2). Berapakah cepat

rambat dalam kaca?

0

Diketahui : nkaca = 3/2

C = 3 x 108 m/s

Ditanya : vkaca?

1

Jawab:

V=

2

V=

v =

(rumus benar, perhitungan salah)

3

=

= 2 x 108 m/s

4

8. B Seberkas sinar jatuh kesebuah prisma dengan sudut 0

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

113

datang 350 n sudut bias 450. Apabila sudut

pembiasan prisma 400. Berapakah besar sudut

deviasi?

Diketahui: i = 350

r’ = 45o

β = 40o

ditanya: D?

1

Jawab:

D = i + r’ – β

2

D = i + r’ – β

D = 35o + 45o – 40o

(rumus benar, perhitungan salah)

3

D = i + r’ – β

D = 35o + 45o – 40o

D = 40o

4

9. A Penghapus terletak pada jarak lebih dari 2 kali titik

fokus, gambarkan dan sebutkan sifat-sifat

bayangan yang akan terbentuk!

0

benda (+)

F1 F2

(hanya menggambarkan atau menyebutkan sifat-sifat

pembentukan bayangan)

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

114

Sifat-sifat bayangan: gambar bayangan:

- Nyata

- Terbalik

- Diperkecil

(menyebutkan 3 sifat bayangan benar, tapi gambarnya

salah)

2

Sifat-sifat bayangan: gambar bayangan:

- Nyata

- Terbalik

(menggambarkan bayangannya benar, tapi hanya

menyebutkan 2 sifat bayangan)

3

Sifat-sifat bayangan: gambar bayangan:

- Nyata

- Terbalik

Diperkecil

4

9. B Pensil terletak pada titik pusat lensa (O) dan titik

fokus (F), gambarkan dan sebutkan sifat-sifat

0

1

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

115

bayangan yang akan terbentuk!

(hanya menggambarkan atau menyebutkan sifat-sifat

pembentukan bayangan)

Sifat-sifat bayangan:

- Nyata - Diperbesar

- Terbalik

Gambar bayangan:

(menyebutkan 3 sifat bayangan benar, tapi gambarnya

salah)

2

Sifat-sifat bayangan:

- Nyata

- Terbalik

gambar bayangan:

3

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

116

(menggambarkan bayangannya benar, tapi hanya

menyebutkan 2 sifat bayangan)

Sifat-sifat bayangan: gambar bayangan:

- Nyata

- Terbalik

Diperbesar

4

10. A Perhatikan gambar di bawah ini!

(-)

20 cm

12 cm -15 cm

F 0 F

0

Diketahui : s = 20 cm

s’ = - 15 cm

h = 12 cm

ditanya : h’ ?

1

Jawab :′ = ℎ′ℎ2

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

117

Berapakah tinggi bayangan benda tersebut?= ℎℎ−1520 = ℎ′12

(rumus benar, tapi perhitungan salah)

3

ℎ = −15 1220= -9 cm

4

10. B Perhatikan gambar di bawah ini!

(+)

20 cm

2F2 F1 F1 2F2

25 cm

Berapakah jarak fokus bayangan cermin di atas?

0

Diketahui : so = 20 cm

s’ = 25 cm

ditanya: F?

1

Jawab:

°+ =

2

+ == +==

3

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

118

(rumus benar, perhitungan salah)1 = 91001 = 1009f = 11,11 cm

4

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

119

Uji Coba Instrumen

NomorSoal

Validitas Reliabilitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keterangan Keputusan

1 (1 A) 0.365 valid

0,8157(Reliabilitas

Tinggi)

0.362 Sedang 0.1447 jelek Diterima Digunakan2 (1 B) 0.2134 Tidak valid 0.2697 Sukar 0.0395 Jelek Ditolak Dibuang

3 (2 A) 0.7107 valid 0.2566 Sukar 0.0657 Jelek Diterima Digunakan4 (2 B) 0.4113 valid 0.0658 Sukar 0.0789 Jelek Diterima Dibuang

5 (3 A) 0.754 valid 0.1382 Sukar 0.1184 Jelek Diterima Digunakan6 (3 B) 0.494 valid 0.3158 Sedang 0.1316 Jelek Diterima Dibuang7 (4 A) 0.4854 valid 0.3158 Sedang 0.1842 Jelek Diterima Digunakan8 (4 B) 0.4547 valid 0.25 Sukar 0.1032 Jelek Diterima Dibuang9 (5 A) 0.4546 valid 0.2566 Sukar 0.1974 Jelek Diterima Dibuang

10 (5 B) 0.5137 valid 0.3421 Sedang 0.1579 Jelek Diterima Digunakan11 (6 A) 0.4247 valid 0.3355 Sedang 0.1974 Jelek Diterima Digunakan12 (6 B) 0.2651 Tidak valid 0.1184 Sukar 0.0526 Jelek Ditolak Dibuang13 (7 A) 0.3468 valid 0.25 Sukar 0.1842 Jelek Diterima Digunakan14 (7 B) 0.3031 Tidk valid 0.0986 Sukar 0.0132 Jelek Ditolak Dibuang15 (8 A) 0.2412 Tidak valid 0.1842 Sukar 0.0263 Jelek Ditolak Dibuang16 (8 B) 0.5419 Valid 0.3618 Sedang 0.2237 Cukup Diterima Digunakan17 (9 A) 0.433 Valid 0.2631 Sedang 0.3158 Cukup Diterima Dibuang18 (9 B) 0.589 Valid 0.11184 Sukar 0.1447 Jelek Diterima Diguanakan19 (10 A) 0.5161 Valid 0.0986 Sukar 0.0921 Jelek Diterima Dibuang

20 (10 B) 0.7609 Valid 0.2236 Sukar 0.3158 Cukup Diterima Digunakan

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

120

Dari soal A dan soal B, dipilih satu soal yang memiliki nilai validitas yang lebih tinggi, taraf kesukaran dan daya pembeda yang

lebih baik untuk mewakili indikator dan jenjang kognitif akan dipakai sebagai insrtumen penelitian.

Soal yang akan dipakai sebagai instrument diberi keputusan direvisi karena sebagian besar soal yang terpilih memiliki daya

pembeda soal dengan kategori jelek dan cukup hingga perlu dilakukan perbaikan pada konstruksi penulisan soal. Sedangkan soal yang

tidak valid dan memiliki nilai validitas yang lebih rendah tidak dipakai (dibuang).

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 siswa 1 4 1 1 0 0 4 1 2 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 17 2892 siswa 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13 siswa 3 2 1 0 0 0 1 1 0 2 3 2 0 1 0 0 3 1 0 0 0 17 2894 siswa 4 0 1 1 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 0 1 2 4 1 0 0 15 2255 siswa 5 1 1 1 0 0 3 1 2 3 3 3 0 1 0 1 4 1 0 1 3 29 8416 siswa 6 1 1 1 0 0 0 0 3 0 1 2 0 0 0 1 2 0 0 1 0 13 1697 siswa 7 0 1 1 0 0 2 1 0 3 3 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 13 1698 siswa 8 2 0 1 0 0 2 1 1 2 2 3 1 2 1 0 4 0 0 1 3 26 6769 siswa 9 1 1 2 0 0 0 1 0 0 2 3 0 1 1 1 3 0 0 1 0 17 289

10 siswa 10 1 1 1 0 0 3 1 1 2 1 0 0 1 0 0 0 4 0 0 0 16 25611 siswa 11 1 1 0 0 0 2 1 1 0 0 2 0 0 0 2 3 0 0 1 0 14 19612 siswa 12 3 2 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 0 13 16913 siswa 13 1 1 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 0 3 3 3 1 0 0 20 40014 siswa 14 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 6 3615 siswa 15 3 1 1 0 1 0 1 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 15 22516 siswa 16 0 1 1 1 0 2 0 1 1 4 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 13 16917 siswa 17 0 2 1 1 1 0 0 0 1 1 3 0 4 0 0 1 3 0 0 0 18 32418 siswa 18 1 1 1 0 0 0 1 3 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 12 14419 siswa 19 1 1 2 0 0 0 2 0 0 1 2 1 3 0 1 1 1 0 0 0 16 25620 siswa 20 1 1 1 0 1 3 0 0 1 4 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 16 25621 siswa 21 1 1 1 0 0 2 2 4 0 1 1 2 2 0 0 1 1 0 0 0 19 36122 siswa 22 3 1 0 0 1 1 0 0 0 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0 0 12 14423 siswa 23 2 1 1 0 0 0 0 2 1 1 2 0 1 1 2 0 1 0 0 0 15 22524 siswa 24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 3 16 25625 siswa 25 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 2 0 1 0 2 16 25626 siswa 26 4 1 1 0 1 1 3 1 0 1 0 2 0 0 1 0 0 0 0 1 17 28927 siswa 27 1 1 1 0 1 0 1 2 0 2 2 0 1 1 2 4 0 1 2 2 24 57628 siswa 28 2 1 2 1 3 4 2 4 3 3 3 2 1 1 1 4 3 2 2 4 48 230429 siswa 29 1 1 1 0 1 0 3 0 1 0 0 0 2 1 1 1 0 1 0 0 14 19630 siswa 30 2 1 1 0 0 2 0 1 0 1 2 3 0 0 1 1 1 2 1 1 20 40031 siswa 31 2 1 2 0 1 1 3 0 1 1 4 0 3 1 0 0 2 0 1 3 26 67632 siswa 32 1 0 1 1 1 2 2 0 1 0 0 0 2 1 0 1 3 0 1 0 17 28933 siswa 33 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 12 14434 siswa 34 1 1 2 2 1 0 3 0 3 1 1 1 1 1 0 1 2 2 0 2 25 62535 siswa 35 2 3 0 0 1 0 2 2 2 0 0 0 2 1 0 0 2 0 0 3 20 40036 siswa 36 0 2 1 1 0 1 4 0 0 2 1 0 1 0 2 1 2 1 0 0 19 361

37 siswa 37 4 2 4 1 3 4 4 3 2 4 3 1 3 1 2 4 3 2 1 4 55 302538 siswa 38 1 1 1 0 0 2 3 1 1 1 4 1 0 0 1 0 0 0 1 2 20 400

55 41 39 10 21 48 48 38 39 52 51 18 38 15 28 55 40 17 15 34 702 163060,3647 0,2107 0,7153 0,3804 0,7521 0,5106 0,4742 0,4805 0,4122 0,5014 0,4403 0,3081 0,3534 0,3323 0,2486 0,5526 0,4044 0,5435 0,5139 0,7565

valid invalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid invalid valid invalid invalid valid valid valid valid validrendah rendah tinggi cukup tinggi cukup cukup cukup cukup cukup cukup rendah rendah rendah rendah cukup cukup cukup cukup tinggi

y2

0,329

VALIDITAS

NO. RespondenNomor Soal (x)

Jumlah

validitas

r hitungr tabel

Kriteria

y

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Kuadrat3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 16 17 18 19 20 Skor Total

1 siswa 1 1 0 0 4 1 2 0 1 1 1 1 0 0 0 0 12 1442 siswa 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 siswa 3 0 0 0 1 1 0 2 3 2 1 3 1 0 0 0 14 1964 siswa 4 1 0 0 0 0 2 2 1 0 0 2 4 1 0 0 13 1695 siswa 5 1 0 0 3 1 2 3 3 3 1 4 1 0 1 3 26 6766 siswa 6 1 0 0 0 0 3 0 1 2 0 2 0 0 1 0 10 1007 siswa 7 1 0 0 2 1 0 3 3 0 1 0 0 1 0 0 12 1448 siswa 8 1 0 0 2 1 1 2 2 3 2 4 0 0 1 3 22 4849 siswa 9 2 0 0 0 1 0 0 2 3 1 3 0 0 1 0 13 169

10 siswa 10 1 0 0 3 1 1 2 1 0 1 0 4 0 0 0 14 19611 siswa 11 0 0 0 2 1 1 0 0 2 0 3 0 0 1 0 10 10012 siswa 12 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 6 3613 siswa 13 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 3 3 1 0 0 15 22514 siswa 14 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 915 siswa 15 1 0 1 0 1 0 3 3 0 1 0 0 0 0 0 10 10016 siswa 16 1 1 0 2 0 1 1 4 1 0 1 0 0 0 0 12 14417 siswa 17 1 1 1 0 0 0 1 1 3 4 1 3 0 0 0 16 25618 siswa 18 1 0 0 0 1 3 0 0 1 0 1 1 0 0 0 8 6419 siswa 19 2 0 0 0 2 0 0 1 2 3 1 1 0 0 0 12 14420 siswa 20 1 0 1 3 0 0 1 4 0 2 0 1 1 0 0 14 19621 siswa 21 1 0 0 2 2 4 0 1 1 2 1 1 0 0 0 15 22522 siswa 22 0 0 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 5 2523 siswa 23 1 0 0 0 0 2 1 1 2 1 0 1 0 0 0 9 8124 siswa 24 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 3 12 14425 siswa 25 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 2 0 1 0 2 12 14426 siswa 26 1 0 1 1 3 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 9 8127 siswa 27 1 0 1 0 1 2 0 2 2 1 4 0 1 2 2 19 36128 siswa 28 2 1 3 4 2 4 3 3 3 1 4 3 2 2 4 41 168129 siswa 29 1 0 1 0 3 0 1 0 0 2 1 0 1 0 0 10 10030 siswa 30 1 0 0 2 0 1 0 1 2 0 1 1 2 1 1 13 16931 siswa 31 2 0 1 1 3 0 1 1 4 3 0 2 0 1 3 22 48432 siswa 32 1 1 1 2 2 0 1 0 0 2 1 3 0 1 0 15 22533 siswa 33 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 2 1 1 1 1 10 10034 siswa 34 2 2 1 0 3 0 3 1 1 1 1 2 2 0 2 21 44135 siswa 35 0 0 1 0 2 2 2 0 0 2 0 2 0 0 3 14 19636 siswa 36 1 1 0 1 4 0 0 2 1 1 1 2 1 0 0 15 22537 siswa 37 4 1 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 2 1 4 45 202538 siswa 38 1 0 0 2 3 1 1 1 4 0 0 0 0 1 2 16 256

39 10 21 48 48 38 39 52 51 38 55 40 17 15 34 545 105150,7529 0,50319 0,760418 1,26671 1,17828 1,20808 1,07771 1,23946 1,27928 1,06543 1,3695 1,27231 0,68566 0,5945 1,3313

0,56686 0,2532 0,578236 1,60455 1,38834 1,45946 1,16145 1,53627 1,63656 1,13514 1,87553 1,61878 0,47013 0,3535 1,7724

17,4104

8,54013

72,9339

0,81566

Skor Total

Kriteria reabilitas : Tinggir hitung

Jumlah

Si

Si*

∑Si*St

Nomor Soal

RELIABELITAS

St*

NO. Responden

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 siswa 1 2 1 1 0 0 4 1 2 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0

2 siswa 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 siswa 3 2 1 0 0 0 1 1 0 2 3 2 0 1 0 0 3 1 0 0 0

4 siswa 4 4 1 1 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 0 1 2 4 1 0 0

5 siswa 5 2 1 1 0 0 3 1 2 3 3 3 0 1 0 1 4 1 0 1 3

6 siswa 6 1 1 1 0 0 0 0 3 0 1 2 0 0 0 1 2 0 0 1 0

7 siswa 7 3 1 1 0 0 2 1 0 3 3 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

8 siswa 8 2 0 1 0 0 2 1 1 2 2 3 1 2 1 0 4 0 0 1 3

9 siswa 9 0 1 2 0 0 0 1 0 0 2 3 0 1 1 1 3 0 0 1 0

10 siswa 10 1 1 1 0 0 3 1 1 2 1 0 0 1 0 0 0 4 0 0 0

11 siswa 11 1 1 0 0 0 2 1 1 0 0 2 0 0 0 2 3 0 0 1 0

12 siswa 12 3 2 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 0

13 siswa 13 1 1 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 0 3 3 3 1 0 0

14 siswa 14 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0

15 siswa 15 3 1 1 0 1 0 1 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

16 siswa 16 0 1 1 1 0 2 0 1 1 4 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

17 siswa 17 0 2 1 1 1 0 0 0 1 1 3 0 4 0 0 1 3 0 0 0

18 siswa 18 1 1 1 0 0 0 1 3 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0

19 siswa 19 1 1 2 0 0 0 2 0 0 1 2 1 3 0 1 1 1 0 0 0

20 siswa 20 4 1 1 0 1 3 0 0 1 4 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0

21 siswa 21 0 1 1 0 0 2 2 4 0 1 1 2 2 0 0 1 1 0 0 0

22 siswa 22 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0 0

23 siswa 23 2 1 1 0 0 0 0 2 1 1 2 0 1 1 2 0 1 0 0 0

24 siswa 24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 3

25 siswa 25 4 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 2 0 1 0 2

26 siswa 26 4 1 1 0 1 1 3 1 0 1 0 2 0 0 1 0 0 0 0 1

27 siswa 27 1 1 1 0 1 0 1 2 0 2 2 0 1 1 2 4 0 1 2 2

28 siswa 28 2 1 2 1 3 4 2 4 3 3 3 2 1 1 1 4 3 2 2 4

29 siswa 29 1 1 1 0 1 0 3 0 1 0 0 0 2 1 1 1 0 1 0 0

30 siswa 30 1 1 1 0 0 2 0 1 0 1 2 3 0 0 1 1 1 2 1 1

31 siswa 31 2 1 2 0 1 1 3 0 1 1 4 0 3 1 0 0 2 0 1 3

32 siswa 32 2 0 1 1 1 2 2 0 1 0 0 0 2 1 0 1 3 0 1 0

33 siswa 33 3 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1

34 siswa 34 3 1 2 2 1 0 3 0 3 1 1 1 1 1 0 1 2 2 0 2

35 siswa 35 3 3 0 0 1 0 2 2 2 0 0 0 2 1 0 0 2 0 0 3

36 siswa 36 3 2 1 1 0 1 4 0 0 2 1 0 1 0 2 1 2 1 0 0

37 siswa 37 2 2 4 1 3 4 4 3 2 4 3 1 3 1 2 4 3 2 1 4

38 siswa 38 2 1 1 0 0 2 3 1 1 1 4 1 0 0 1 0 0 0 1 2

69 41 39 10 21 48 48 38 39 52 51 18 38 15 28 55 40 17 15 340,4539 0,2697 0,2566 0,0658 0,1382 0,3158 0,3158 0,25 0,2566 0,3421 0,33553 0,1184 0,25 0,09868 0,18421 0,36184 0,26316 0,11184 0,09868 0,22368Sedang sukar sukar sukar sukar sedang sedang sukar sukar sedang sedang sukar sukar sukar sukar sedang sedang sukar sukar sukarKriteria

TARAF KESUKARAN

NO Responden

∑P

Nomor Soal

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

TARAF KESUKARAN

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 y2 2 4 1 3 4 4 3 2 4 3 1 3 1 2 4 3 2 1 4 532 1 2 1 3 4 2 4 3 3 3 2 1 1 1 4 3 2 2 4 48

2 1 1 0 0 3 1 2 3 3 3 0 1 0 1 4 1 0 1 3 303 1 2 2 1 0 3 0 3 1 1 1 1 1 0 1 2 2 0 2 27

2 0 1 0 0 2 1 1 2 2 3 1 2 1 0 4 0 0 1 3 262 1 2 0 1 1 3 0 1 1 4 0 3 1 0 0 2 0 1 3 261 1 1 0 1 0 1 2 0 2 2 0 1 1 2 4 0 1 2 2 243 2 1 1 0 1 4 0 0 2 1 0 1 0 2 1 2 1 0 0 222 1 1 0 0 2 3 1 1 1 4 1 0 0 1 0 0 0 1 2 213 3 0 0 1 0 2 2 2 0 0 0 2 1 0 0 2 0 0 3 211 1 0 0 1 1 1 1 2 2 0 0 0 0 3 3 3 1 0 0 20

4 1 1 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 0 1 2 4 1 0 0 19

4 1 1 0 1 3 0 0 1 4 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 191 1 1 0 0 2 0 1 0 1 2 3 0 0 1 1 1 2 1 1 190 1 1 0 0 2 2 4 0 1 1 2 2 0 0 1 1 0 0 0 180 2 1 1 1 0 0 0 1 1 3 0 4 0 0 1 3 0 0 0 184 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 2 0 1 0 2 182 0 1 1 1 2 2 0 1 0 0 0 2 1 0 1 3 0 1 0 18

2 1 0 0 0 1 1 0 2 3 2 0 1 0 0 3 1 0 0 0 1740 22 22 8 15 29 31 23 27 32 33 11 26 8 15 36 32 14 11 29

Jumlah 4 1 1 0 1 1 3 1 0 1 0 2 0 0 1 0 0 0 0 1 17

3 1 1 0 0 2 1 0 3 3 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 160 1 2 0 0 0 1 0 0 2 3 0 1 1 1 3 0 0 1 0 161 1 1 0 0 3 1 1 2 1 0 0 1 0 0 0 4 0 0 0 161 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 3 161 1 2 0 0 0 2 0 0 1 2 1 3 0 1 1 1 0 0 0 16

2 1 1 0 0 4 1 2 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 153 1 1 0 1 0 1 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 152 1 1 0 0 0 0 2 1 1 2 0 1 1 2 0 1 0 0 0 151 1 0 0 0 2 1 1 0 0 2 0 0 0 2 3 0 0 1 0 143 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 141 1 1 0 1 0 3 0 1 0 0 0 2 1 1 1 0 1 0 0 14

1 1 1 0 0 0 0 3 0 1 2 0 0 0 1 2 0 0 1 0 133 2 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 0 130 1 1 1 0 2 0 1 1 4 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 131 1 1 0 0 0 1 3 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 121 1 0 0 1 1 0 0 0 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0 0 101 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 6

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Jumlah 29 19 17 2 6 19 17 15 12 20 18 7 12 7 13 19 8 3 4 5

DP 0,1447 0,0395 0,06579 0,0789 0,1184 0,1316 0,1842 0,1053 0,1974 0,1579 0,1974 0,0526 0,1842 0,0132 0,0263 0,2237 0,3158 0,1447 0,0921 0,3158

Kriteria jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek cukup cukup jelek jelek cukup

KELOMPOK

BAWAH

Kelompok

KELOMPOK

ATAS

DAYA PEMBEDA

Nomor Soal

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

125

Lampiran B.8

ULANGAN HARIAN

NAMA :

KELAS :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Sebutkan sifat-sifat cahaya!

2. Bagaimana cara cahaya merambat?

3. Gambarkan dan jelaskan dua jenis pemantulan cahaya!

4. Perhatikan gambar di bawah ini

50 r

Berdasarkan gambar di atas, berapakah nilai r?

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Cermin

Bagaimana sifat-sifat yang akan terbentuk oleh cermin tersebut

berdasarkan hukum pemantulan cahaya!

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

60 cm

20 cm

M F

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

126

Dari gambar di atas, berapakah perbesaran bayangan yang akan terbentuk?

7. Apakah yang dimaksud dengan pembiasan cahaya?

8. Seberkas sinar jatuh kesebuah prisma dengan sudut dating 350 dan sudut

bias 450. Apabila sudut pembiasan prisma 400, berapakah besar sudut

deviasi?

9. Pensil terletak pada titik pusat lensa (O) dan titik fokus (F), gambarkan

dan sebutkan sifat-sifat bayangan yang akan terbentuk!

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

20 cm

2F2 F1 F1

25 cm

Berapakah jarak fokus bayanagan cermin di atas?

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

127

Lampiran C.1

Rekapitulasi Data Pretest

Kelompok Eksperimen

No NamaButir Soal

Skor Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 siswa 1 2 2 2 1 0 0 2 1 0 0 10 25,002 siswa 2 2 1 2 1 0 0 2 0 1 0 9 22,503 siswa 3 2 2 2 0 0 1 1 1 0 0 9 22,504 siswa 4 0 2 3 2 2 2 4 3 2 0 20 50,005 siswa 5 0 4 3 0 2 3 2 1 1 1 17 42,506 siswa 6 3 4 2 0 2 0 4 1 2 0 18 45,007 siswa 7 0 4 3 0 3 0 2 2 2 0 16 40,008 siswa 8 3 3 2 1 3 1 4 1 4 1 23 57,509 siswa 9 4 4 2 1 2 0 2 0 2 1 18 45,00

10 siswa 10 4 4 4 1 1 0 1 1 1 0 17 42,5011 siswa 11 1 2 3 0 0 0 1 3 0 0 10 25,0012 siswa 12 4 1 2 4 1 1 2 0 3 1 19 47,5013 siswa 13 1 2 4 0 4 0 1 0 0 1 13 32,5014 siswa 14 3 0 2 1 3 1 1 1 0 0 12 30,0015 siswa 15 0 1 2 0 4 0 4 0 0 0 11 27,5016 siswa 16 4 2 2 4 0 0 0 2 0 0 14 35,0017 siswa 17 0 4 2 3 2 2 3 1 0 0 17 42,5018 siswa 18 2 0 2 3 0 1 0 1 0 0 9 22,5019 siswa 19 0 4 2 3 1 0 1 0 3 0 14 35,0020 siswa 20 0 3 2 0 1 0 0 2 0 0 8 20,0021 siswa 21 4 2 2 1 0 1 0 1 0 0 11 27,5022 siswa 22 1 4 2 0 0 0 0 1 0 0 7 17,5023 siswa 23 3 0 2 0 0 0 0 0 3 0 8 20,0024 siswa 24 4 2 4 1 2 0 1 0 0 0 13 32,5025 siswa 25 4 1 2 4 0 1 3 2 0 1 18 45,0026 siswa 26 0 1 2 1 2 0 1 0 0 0 7 17,5027 siswa 27 0 3 2 0 0 0 2 1 4 1 13 32,5028 siswa 28 0 2 3 0 1 1 0 1 0 0 8 20,00

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

128

Perhitungan Data Statistik Awal

Kelompok Eksperimen

1. Sebaran data nilai pretest

17,50 20,00 22,50 25,00 27,50 30,00 32,50

35,00 40,00 42,50 45,00 47,50 50,00 57,50

2. Tabel distribusi frekuensi

Berdasarkan sebaran data di atas, untuk membuat table distribusi frekuensi dapat diterapkan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jankauan data/ range (R)

Nilai maksimum = 57,50

Nilai minimum = 17,50

R = Nilai maksimum – nilai minimum

= 57,50 – 17,50

= 40,00

b. Menentukan banyak kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n n = banyaknya data

K = 1 + 3,3 log 28

K = 1 + 3,3 (1,44)

K = 5,75 ≈ 6

Jadi banyaknya kelas adalah 6

c. Menentukan panjang kelas/ interval (i)

i = =, = 6,6 ≈ 7

d. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama, dan kelas-kelas berikutnya.

Sehingga diperoleh:

NilaiFrekuensi

xi xi2 fixi fixi2

Absolut (f) Relatif(%)

17 ,5– 24,5 8 28,5 21 441 168 3528

25,5 – 32,5 8 28,5 29 481 232 3848

33,5 – 40,5 3 10,71 37 1369 111 4107

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

129

41,5 – 48,5 7 25 45 2025 315 14175

49,5 – 56,5 2 7,14 53 2809 106 5618

1

Jumlah 28 99,85 185 7125 932 31276

3. Perhitungan Rata-rata/ Mean

X =∑ = = 33,28 ; n = jumlah data

4. Perhitungan Median (Me)

Untuk menghitung median data menggunakan rumus:

Me = b + p

Keterangan:

b = batas bawah median

p = panjang kelas median

n = banyaknya data

F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median

f = frekuensi kelas median

jadi,

Me = b + p

Me = 31+ 7( )

Me = 31 + 7 (2)

Me = 31 + 14

Me = 45

5. Perhitungan Modus (Mo)

Untuk menghitung data modus data digunakan rumus:

Mo = b + p

Keterangan:

b = batas bawah kelas modus

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

130

p = panjang kelas modus

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuesi kelas sebelumnya

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya

jadi,

Mo = b + p

Mo = 17 + 7

Mo = 17 + 7 (0,72)

Mo = 22,04

6. Perhitungan simpangan baku (s)

Untuk menghitung simpangan baku menggunakan rumus:

s =∑ ( )

s =

s =,

s = √9,4s = 3,06

7. Perhitungan varians (s2)

Untuk menghitung varians menggunakan rumus:

s2 =∑ (∑ )( )

s2 =( )( )

s2 =

s2 = 9,39

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

131

Rekapitulasi Data Pretest

Kelompok Kontrol

No NamaButir Soal

Skor Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 siswa 1 2 2 0 1 1 0 1 1 0 0 8 20,002 siswa 2 3 2 2 3 0 1 1 1 1 0 14 35,003 siswa 3 3 1 0 2 1 0 1 0 0 0 7 17,504 siswa 4 4 1 1 0 3 0 2 0 1 1 13 32,505 siswa 5 4 3 0 1 2 2 1 0 0 2 15 37,506 siswa 6 3 1 2 3 2 1 4 0 0 0 16 40,007 siswa 7 3 0 0 3 2 1 2 1 1 2 15 37,508 siswa 8 4 2 3 3 2 0 0 0 0 0 14 35,009 siswa 9 4 1 4 3 0 0 0 1 1 1 15 37,50

10 siswa 10 3 1 1 3 0 0 0 1 1 0 10 25,0011 siswa 11 3 1 2 3 3 1 1 0 0 2 16 40,0012 siswa 12 3 3 2 1 3 0 3 0 0 0 15 37,5013 siswa 13 3 0 4 1 0 0 1 0 0 0 9 22,5014 siswa 14 3 0 0 3 3 0 2 1 0 0 12 30,0015 siswa 15 4 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 15,0016 siswa 16 3 0 0 3 1 2 0 2 0 0 10 25,0017 siswa 17 3 0 2 3 1 0 2 0 2 0 13 32,5018 siswa 18 3 3 2 3 0 1 0 0 0 0 12 30,0019 siswa 19 2 2 4 3 3 0 2 0 3 0 19 47,5020 siswa 20 3 2 4 3 0 0 1 2 0 0 15 37,5021 siswa 21 2 2 4 3 3 1 2 1 0 1 19 47,5022 siswa 22 2 2 3 3 0 3 0 2 1 0 16 40,0023 siswa 23 3 2 4 1 2 0 2 1 0 0 15 37,5024 siswa 24 4 2 4 2 2 0 1 0 0 0 15 37,5025 siswa 25 3 2 2 0 3 0 1 2 0 1 14 35,0026 siswa 26 1 0 0 2 0 1 1 1 0 0 7 17,5027 siswa 27 3 2 0 0 3 0 0 2 4 1 15 37,5028 siswa 28 4 3 1 1 4 0 2 1 1 1 18 45,00

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

132

Perhitungan Data Statistik Awal

Kelompok Kontrol

1. Sebaran data nilai pretest

15,00 17,5 20,00 22,50 25,00 30,00

32,50 35,00 37,50 40,00 45,00 47,50

2. Tabel distribusi frekuensi

Berdasarkan sebaran data di atas, untuk membuat table distribusi frekuensi dapat diterapkan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jangkauan data/ Range (R)

Nilai maksimum = 47,50

Nilai minimum = 15,00

R = Nilai maksimum – nilai minimum

= 47,50 – 15,00

= 32,50

b. Menentukan banyak kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n n = banyaknya data

K = 1 + 3,3 log 28

K = 1 + 3,3 (1,44)

K = 5,75 ≈ 6

Jadi banyaknya kelas adalah 6

c. Menentukan panjang kelas/ interval (i)

i = =, = 5,4

d. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama, dan kelas-kelas berikutnya.

Sehingga diperoleh:

NilaiFrekuensi

xi xi2 fixi fixi2

Absolut (f) Relatif(%)

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

133

15,00 – 20,00 4 14,29 17,5 306,25 70 1225

21,00 – 26,00 3 10,71 23,5 552,25 70,5 1856,75

27,00 – 32,00 4 14,28 29,5 870,25 118 3481

33,00 – 38,00 11 39,29 35,5 1260,25 390,5 13862,75

39,00 – 43,00 3 10,71 41 1681 123 5043

44,00 – 49,00 3 10,71 46,5 2162,5 139,5 6487,5

Jumlah 28 99,97 193,5 6832,25 911,5 31956

3. Perhitungan Rata-rata/ Mean

X =∑ = , = 32,5 ; n = jumlah data

4. Perhitungan Median (Me)

Untuk menghitung median data menggunakan rumus:

Me = b + p

Me = 26,5 + 5( )

Me = 26,5 + 5 (1,25)

Me = 32,75

5. Perhitungan Modus (Mo)

Untuk menghitung modus digunakan rumus:

Mo = b + p

Mo = 14,5 + 5 ( )Mo = 14,5 + 5 (0)

Mo = 14,5

6. Perhitungan Simpangan Baku (s)

Untuk menghitung simpangan baku menggunakan rumus:

s =∑ ( )

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

134

s =,

s =,

s = 48,57s = 6,96

8. Perhitungan varians (s2)

Untuk menghitung varians menggunakan rumus:

s2 =∑ (∑ )( )

s2 =( ) ,( )

s2 =,

s2 =,

s2 = 84,57

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

135

Rekapitulasi Data PosttestKelompok Eksperimen

No NamaButir Soal

Skor Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 siswa 1 4 0 4 2 3 3 4 0 0 4 24 60,002 siswa 2 4 2 3 4 1 3 2 3 3 3 28 70,003 siswa 3 3 1 3 3 1 1 3 4 1 2 22 55,004 siswa 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 35 87,505 siswa 5 4 2 3 3 1 2 3 3 1 1 23 57,506 siswa 6 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 36 90,007 siswa 7 4 3 3 3 4 1 4 4 0 4 30 75,008 siswa 8 4 3 4 4 1 4 3 4 2 4 33 82,509 siswa 9 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 33 82,50

10 siswa 10 4 2 4 0 2 4 4 4 1 4 29 72,5011 siswa 11 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 37 92,5012 siswa 12 4 2 2 0 2 4 4 4 0 4 26 65,0013 siswa 13 4 1 3 4 3 4 2 4 3 4 32 80,0014 siswa 14 4 2 2 3 1 4 4 2 2 4 28 70,0015 siswa 15 4 3 2 2 2 1 1 4 0 1 20 50,0016 siswa 16 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 35 87,5017 siswa 17 4 1 2 3 3 4 3 4 1 4 29 72,5018 siswa 18 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38 95,0019 siswa 19 3 0 3 4 2 4 4 3 0 1 24 60,0020 siswa 20 4 1 4 4 2 4 4 4 1 4 32 80,0021 siswa 21 4 1 2 3 3 3 4 3 2 3 27 67,5022 siswa 22 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 33 82,5023 siswa 23 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 34 85,0024 siswa 24 4 0 3 3 4 2 4 4 1 4 29 72,5025 siswa 25 4 0 4 4 0 4 4 4 0 4 28 70,0026 siswa 26 4 3 2 4 0 0 2 4 0 4 23 57,5027 siswa 27 4 0 3 3 4 4 4 4 1 4 31 77,5028 siswa 28 2 3 1 3 4 0 2 3 0 4 22 55,00

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

136

Perhitungan Data Statistik AwalKelompok Eksperimen

1. Sebaran Data Nilai Posttest

50,00 55,00 57,50 60,00 62,50 65,00 67,50 70,00 72,50

75,50 77,50 80,00 82,50 85,00 87,50 90,00 92,50 95,00

2. Tabel Distribusi Frekuensi

a. Menentukan jangkauan data/ range (R)

Nilai maksimum = 95,00

Nilai minimum = 50,00

R = nilai maksimum – nilai minimum

= 95,00 – 50,00

= 45,00

b. Menentukan banyak kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n n = banyaknya data

K = 1 + 3,3 log 28

K = 1 + 3,3 (1,44)

K = 5,75 ≈ 6

c. Menentukan panjang kelas/ interval (i)

i = =, = 7,5 ≈ 8

d. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama, dan kelas-kelas berikutnya.

Sehingga diperoleh:

NilaiFrekuensi

xi xi2 fixi fixi2

Absolut (f) Relatif(%)

50,00 – 57,00 3 10,71 53,5 2862,25 160,5 8586,75

58,00 – 65,00 5 17,86 61,5 3782,25 307,5 18911,25

66,00 – 73,00 7 25 69,5 4830,25 486,5 33811,75

74,00 – 81,00 4 14,29 77,5 6006,25 310 24025

82,00 – 89,00 6 21,43 85,5 7310,25 513 43861,5

90,00 – 97,00 3 10,71 93,5 8742,25 280,5 26226,75

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

137

Jumlah 28 100 441 33533,5 2058 155423

3. Perhitungan Rata-rata/ Mean

X =∑ = = 73,5

n = jumlah data

4. Perhitungan Median (Me)

Me = b + p

Me = 65,5 + 8

Me = 65,5 + 8 (0,83)

Me = 72,14

5. Perhitungan Modus (Mo)

Mo = b + p

Mo = 49,5 + 8 ( ( ))Mo = 49,5 + 8 (0)

Mo = 49,5

6. Perhitungan Simpangan Baku (s)

Untuk menghitung simpangan baku

digunakan rumus:

s =∑ ( )

s =

s =

s = 154,07s = 12,41

9. Perhitungan varians (s2)

Untuk menghitung varians

menggunakan rumus:

s2 =∑ (∑ )( )

s2 =( )( )

s2 =

s2 =

s2 = 154,07

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

138

Rekapitulasi Data Posttest

Kelompok Kontrol

No NamaButir Soal

Skor Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 siswa 1 4 2 3 4 1 3 2 0 0 4 23 57,502 siswa 2 4 1 3 4 2 2 2 2 0 3 23 57,503 siswa 3 3 1 3 3 1 1 3 4 1 2 22 55,004 siswa 4 4 0 1 4 3 4 4 4 2 4 30 75,005 siswa 5 4 1 3 3 4 4 3 4 1 4 32 80,006 siswa 6 2 1 1 2 1 3 3 3 0 3 16 40,007 siswa 7 4 3 3 3 4 1 4 4 0 4 30 75,008 siswa 8 4 2 2 3 4 2 3 2 0 4 26 65,009 siswa 9 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 33 82,50

10 siswa 10 4 2 4 0 2 4 4 4 1 4 29 72,5011 siswa 11 2 1 2 2 3 1 3 1 0 3 18 45,0012 siswa 12 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 34 85,5013 siswa 13 3 1 3 2 3 2 2 3 0 0 17 42,5014 siswa 14 4 2 2 3 1 4 4 2 2 4 28 70,0015 siswa 15 4 3 2 2 2 1 1 4 0 1 20 50,0016 siswa 16 2 1 1 3 2 1 4 3 0 2 19 47,5017 siswa 17 4 1 2 3 3 4 3 4 1 4 29 72,5018 siswa 18 4 0 1 2 2 1 4 1 0 1 16 40,0019 siswa 19 3 0 3 4 2 4 4 3 0 1 24 60,0020 siswa 20 4 1 4 4 2 4 4 4 1 4 32 80,0021 siswa 21 4 1 3 4 3 0 3 3 0 4 22 55,0022 siswa 22 3 0 3 2 0 3 3 0 1 3 18 45,0023 siswa 23 4 1 3 2 2 2 3 3 0 1 21 52,5024 siswa 24 4 3 3 3 3 2 4 4 1 4 29 72,5025 siswa 25 3 0 2 4 1 3 4 4 0 2 23 57,5026 siswa 26 4 3 2 4 0 0 2 4 0 4 23 57,5027 siswa 27 4 0 3 3 3 2 4 4 0 3 26 65,0028 siswa 28 2 0 1 3 4 0 2 3 0 4 19 47,50

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

139

Perhitungan Data Statistik AwalKelompok Kontrol

1. Sebaran Data Nilai Posttest40,00 42,50 45,00 47,50 50,00 52,50 55,00 57,5060,00 65,00 70,00 72,50 75,00 80,00 82,50 85,50

2. Tabel Distribusi Frekuensi

a. Menentukan jangkauan data/ range (R)

Nilai maksimum = 85,50

Nilai minimum = 40,00

R = nilai maksimum – nilai minimum

= 85,50 – 40,00

= 45,50

b. Menentukan banyak kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n n = banyaknya data

K = 1 + 3,3 log 28

K = 1 + 3,3 (1,44)

K = 5,75 ≈ 6

c. Menentukan panjang kelas/ interval (i)

i = =, = 7,58 ≈ 8

d. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama, dan kelas-kelas berikutnya.

Sehingga diperoleh:

NilaiFrekuensi

xi xi2 fixi fixi2

Absolut (f) Relatif(%)

40,00 – 47,00 7 25 43,5 1892,25 304,5 13245,75

48,00 – 55,00 4 14,28 51,5 2652,25 206 10609

56,00 – 63,00 5 17,85 59,5 3540,25 297,5 17701,25

64,00 – 71,00 3 10,71 67,5 4556,25 202,5 13668,75

72,00 – 79,00 6 21,42 75,5 5700,25 453 34201,5

80,00 – 87,00 3 10,71 83,5 6972,25 250,5 20916,75

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

140

Jumlah 28 99,97 381 25313,5 1714 110342,5

3. Perhitungan Rata-rata/ Mean

X =∑ = = 61,2 ; n = jumlah

data

4. Perhitungan Median (Me)

Me = b + p

Me = 55,5 + 8

Me = 55,5 + 8 ( )

Me = 55,5 + (-3,2)

Me = 52,3

5. Perhitungan Modus (Mo)

Mo = b + p

Mo = 39,5 + 8

Mo = 39,5 + 8 (0,7)

Mo = 45,1

6. Perhitungan Simpangan Baku (s)

Untuk menghitung simpangan baku

digunakan rumus:

s =∑ ( )

s =,

s =, ,

s = 5421,3s = 73,6

7. Perhitungan varians (s2)

Untuk menghitung varians

menggunakan rumus:

s2 =∑ (∑ )( )

s2 =( , )( )

s2 =

s2 =

s2 = 200,7

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Aspek C2 (memahami)Pretest Kelas Ekperimen Pretest Kelas Kontrol Posttest Kelas Ekaperimen Posttest Kelas Kontrol

2 5 2 5 2 5 2 5

1 Siswa 1 2 0 2 25 1 Siswa 1 2 1 3 37,5 1 Siswa 1 0 3 3 37,5 1 Siswa 1 2 1 3 37,5

2 Siswa 2 1 0 1 12,5 2 Siswa 2 2 0 2 25 2 Siswa 2 2 1 3 37,5 2 Siswa 2 1 2 3 37,5

3 Siswa 3 2 0 2 25 3 Siswa 3 1 1 2 25 3 Siswa 3 1 1 2 25 3 Siswa 3 1 1 2 25

4 Siswa 4 2 2 4 50 4 Siswa 4 1 3 4 50 4 Siswa 4 3 3 6 75 4 Siswa 4 0 3 3 37,5

5 Siswa 5 4 2 6 75 5 Siswa 5 3 2 5 62,5 5 Siswa 5 2 1 3 37,5 5 Siswa 5 2 4 6 75

6 Siswa 6 4 2 6 75 6 Siswa 6 1 2 3 37,5 6 Siswa 6 1 4 5 62,5 6 Siswa 6 1 1 2 25

7 Siswa 7 4 3 7 87,5 7 Siswa 7 0 2 2 25 7 Siswa 7 3 4 7 87,5 7 Siswa 7 3 4 7 87,5

8 Siswa 8 3 3 6 75 8 Siswa 8 2 2 4 50 8 Siswa 8 3 1 4 50 8 Siswa 8 2 4 6 75

9 Siswa 9 4 2 6 75 9 Siswa 9 1 0 1 12,5 9 Siswa 9 3 3 6 75 9 Siswa 9 3 3 6 75

10 Siswa 10 4 1 5 62,5 10 Siswa 10 1 0 1 12,5 10 Siswa 10 2 2 4 50 10 Siswa 10 2 2 4 50

11 Siswa 11 2 0 2 25 11 Siswa 11 1 3 4 50 11 Siswa 11 3 4 7 87,5 11 Siswa 11 1 3 4 50

12 Siswa 12 1 1 2 25 12 Siswa 12 3 3 6 75 12 Siswa 12 2 2 4 50 12 Siswa 12 2 4 6 75

13 Siswa 13 2 4 6 75 13 Siswa 13 0 0 0 0 13 Siswa 13 1 3 4 50 13 Siswa 13 1 3 4 50

14 Siswa 14 0 3 3 37,5 14 Siswa 14 0 3 3 37,5 14 Siswa 14 2 1 3 37,5 14 Siswa 14 2 1 3 37,5

15 Siswa 15 1 4 5 62,5 15 Siswa 15 1 0 1 12,5 15 Siswa 15 3 2 5 62,5 15 Siswa 15 3 2 5 62,5

16 Siswa 16 2 0 2 25 16 Siswa 16 0 1 1 12,5 16 Siswa 16 3 2 5 62,5 16 Siswa 16 1 2 3 37,5

17 Siswa 17 4 2 6 75 17 Siswa 17 0 1 1 12,5 17 Siswa 17 1 3 4 50 17 Siswa 17 1 3 4 50

18 Siswa 18 0 0 0 0 18 Siswa 18 3 0 3 37,5 18 Siswa 18 4 4 8 100 18 Siswa 18 0 2 2 25

19 Siswa 19 4 1 5 62,5 19 Siswa 19 2 3 5 62,5 19 Siswa 19 0 2 2 25 19 Siswa 19 0 2 2 25

20 Siswa 20 3 1 4 50 20 Siswa 20 2 0 2 25 20 Siswa 20 1 2 3 37,5 20 Siswa 20 1 2 3 37,5

21 Siswa 21 2 0 2 25 21 Siswa 21 2 3 5 62,5 21 Siswa 21 1 3 4 50 21 Siswa 21 1 3 4 50

22 Siswa 22 4 0 4 50 22 Siswa 22 2 0 2 25 22 Siswa 22 2 2 4 50 22 Siswa 22 0 0 0 0

23 Siswa 23 0 0 0 0 23 Siswa 23 2 2 4 50 23 Siswa 23 3 4 7 87,5 23 Siswa 23 1 2 3 37,5

24 Siswa 24 2 2 4 50 24 Siswa 24 2 2 4 50 24 Siswa 24 0 4 4 50 24 Siswa 24 3 3 6 75

25 Siswa 25 1 0 1 12,5 25 Siswa 25 2 3 5 62,5 25 Siswa 25 0 0 0 0 25 Siswa 25 0 1 1 12,5

26 Siswa 26 1 2 3 37,5 26 Siswa 26 0 0 0 0 26 Siswa 26 3 0 3 37,5 26 Siswa 26 3 0 3 37,5

27 Siswa 27 3 0 3 37,5 27 Siswa 27 2 3 5 62,5 27 Siswa 27 0 4 4 50 27 Siswa 27 0 3 3 37,5

28 Siswa 28 2 1 3 37,5 28 Siswa 28 3 4 7 87,5 28 Siswa 28 3 4 7 87,5 28 Siswa 28 0 4 4 50

44,643 37,9464 54,018 45,536

Nilai

Nilai Rata-rata

Butir SoalSkor Nilai

Butir Soal

Nilai Rata-rata

No Nama No Nama Skor Skor Nilai

Nilai rata-rataNilai Rata-rata

Butir SoalSkor Nilai

Butir SoalNo NamaNo Nama

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Aspek C1 (mengetahui)Pretest Kelas Eksperimen Pretest Kelas Kontrol Posttest Kelas Eksperimen Posttest Kelas Kontrol

1 3 7 1 3 7 1 3 7 1 3 7

1 Siswa 1 2 2 2 6 50 1 Siswa 1 2 0 1 3 25 1 Siswa 1 4 4 4 12 100 1 Siswa 1 4 3 2 9 75

2 Siswa 2 2 2 2 6 50 2 Siswa 2 3 2 1 6 50 2 Siswa 2 4 3 2 9 75 2 Siswa 2 4 3 2 9 75

3 Siswa 3 2 2 1 5 41,6 3 Siswa 3 3 0 1 4 33,3 3 Siswa 3 3 3 3 9 75 3 Siswa 3 3 3 3 9 75

4 Siswa 4 0 3 4 7 58,3 4 Siswa 4 4 1 2 7 58,3 4 Siswa 4 4 3 4 11 91,6 4 Siswa 4 4 1 4 9 75

5 Siswa 5 0 3 2 5 41,6 5 Siswa 5 4 0 1 5 41,6 5 Siswa 5 4 3 3 10 83,3 5 Siswa 5 4 3 3 10 83,3

6 Siswa 6 3 2 4 9 75 6 Siswa 6 3 2 4 9 75 6 Siswa 6 4 4 4 12 100 6 Siswa 6 2 1 3 6 50

7 Siswa 7 0 3 2 5 41,6 7 Siswa 7 3 0 2 5 41,6 7 Siswa 7 4 3 4 11 91,6 7 Siswa 7 4 3 4 11 91,6

8 Siswa 8 3 2 4 9 75 8 Siswa 8 4 3 0 7 58,3 8 Siswa 8 4 4 3 11 91,6 8 Siswa 8 4 2 3 9 75

9 Siswa 9 4 2 2 8 66,6 9 Siswa 9 4 4 0 8 66,6 9 Siswa 9 4 4 4 12 100 9 Siswa 9 4 4 4 12 100

10 Siswa 10 4 4 1 9 75 10 Siswa 10 3 1 0 4 33,3 10 Siswa 10 4 4 4 12 100 10 Siswa 10 4 4 4 12 100

11 Siswa 11 1 3 1 5 41,6 11 Siswa 11 3 2 1 6 50 11 Siswa 11 4 4 4 12 100 11 Siswa 11 2 2 3 7 58,3

12 Siswa 12 4 2 2 8 66,6 12 Siswa 12 3 2 3 8 66,6 12 Siswa 12 4 2 4 10 83,3 12 Siswa 12 4 2 4 10 83,3

13 Siswa 13 1 4 1 6 50 13 Siswa 13 3 4 1 8 66,6 13 Siswa 13 4 3 2 9 75 13 Siswa 13 3 3 2 8 66,6

14 Siswa 14 3 2 1 6 50 14 Siswa 14 3 0 2 5 41,6 14 Siswa 14 4 2 4 10 83,3 14 Siswa 14 4 2 4 10 83,3

15 Siswa 15 0 2 4 6 50 15 Siswa 15 4 0 1 5 41,6 15 Siswa 15 4 2 1 7 58,3 15 Siswa 15 4 2 1 7 58,3

16 Siswa 16 4 2 0 6 50 16 Siswa 16 3 0 0 3 25 16 Siswa 16 4 4 4 12 100 16 Siswa 16 2 1 4 7 58,3

17 Siswa 17 0 2 3 5 41,6 17 Siswa 17 3 2 2 7 58,3 17 Siswa 17 4 2 3 9 75 17 Siswa 17 4 2 3 9 75

18 Siswa 18 2 2 0 4 33,3 18 Siswa 18 3 2 0 5 41,6 18 Siswa 18 4 3 4 11 91,6 18 Siswa 18 4 1 4 9 75

19 Siswa 19 0 2 1 3 25 19 Siswa 19 2 4 2 8 66,6 19 Siswa 19 3 3 4 10 83,3 19 Siswa 19 3 3 4 10 83,3

20 Siswa 20 0 2 0 2 16,6 20 Siswa 20 3 4 1 8 66,6 20 Siswa 20 4 4 4 12 100 20 Siswa 20 4 4 4 12 100

21 Siswa 21 4 2 0 6 50 21 Siswa 21 2 4 2 8 66,6 21 Siswa 21 4 2 4 10 83,3 21 Siswa 21 4 3 3 10 83,3

22 Siswa 22 1 2 0 3 25 22 Siswa 22 2 3 0 5 41,6 22 Siswa 22 4 4 4 12 100 22 Siswa 22 3 3 3 9 75

23 Siswa 23 3 2 0 5 41,6 23 Siswa 23 3 4 2 9 75 23 Siswa 23 4 2 4 10 83,3 23 Siswa 23 4 3 3 10 83,3

24 Siswa 24 4 4 1 9 75 24 Siswa 24 4 4 1 9 75 24 Siswa 24 4 3 4 11 91,6 24 Siswa 24 4 3 4 11 91,6

25 Siswa 25 4 2 3 9 75 25 Siswa 25 3 2 1 6 50 25 Siswa 25 4 4 4 12 100 25 Siswa 25 3 2 4 9 75

26 Siswa 26 0 2 1 3 25 26 Siswa 26 1 0 1 2 16,6 26 Siswa 26 4 2 2 8 66,6 26 Siswa 26 4 2 2 8 66,6

27 Siswa 27 0 2 2 4 33,3 27 Siswa 27 3 0 0 3 25 27 Siswa 27 4 3 4 11 91,6 27 Siswa 27 4 3 4 11 91,6

28 Siswa 28 0 3 0 3 25 28 Siswa 28 4 1 2 7 58,3 28 Siswa 28 2 1 2 5 41,6 28 Siswa 28 2 1 2 5 41,6

51,56 50 92,308 78,8462Nilai Rata-rata Nilai Rata-rata

SkorButir Soal

No Nama No NamaButir Soal

Skor Nilai Nilai Skor Nilai

Nilai Rata-rataNilai Rata-rata

Skor NilaiButir Soal Butir Soal

No NamaNo Nama

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Aspek Penguasaan konsep C3 (mengaplikasikan)Prestest Kelas Eksperimen Pretest Kelas Kontrol Posttest Kelas Ekperimen Pretest Kelas Kontrol

Butir Soal

4 8 9 4 8 9 4 8 9 4 8 9

1 Siswa 1 1 1 0 2 16,6 1 Siswa 1 1 1 0 2 16,6 1 Siswa 1 2 0 0 2 16,6 1 Siswa 1 4 0 0 4 33,3

2 Siswa 2 1 0 1 2 16,6 2 Siswa 2 3 1 1 5 41,6 2 Siswa 2 4 3 3 10 83,3 2 Siswa 2 4 2 0 6 50

3 Siswa 3 0 1 0 1 8,33 3 Siswa 3 2 0 0 2 16,6 3 Siswa 3 3 4 1 8 66,6 3 Siswa 3 3 4 1 8 66,6

4 Siswa 4 2 3 2 7 58,3 4 Siswa 4 0 0 1 1 8,33 4 Siswa 4 4 4 2 10 83,3 4 Siswa 4 4 4 2 10 83,3

5 Siswa 5 0 1 1 1 8,33 5 Siswa 5 1 0 0 1 8,33 5 Siswa 5 3 3 1 7 58,3 5 Siswa 5 3 4 1 8 66,6

6 Siswa 6 0 1 2 3 25 6 Siswa 6 3 0 0 3 25 6 Siswa 6 4 4 3 11 91,6 6 Siswa 6 2 3 0 5 41,6

7 Siswa 7 0 2 2 4 33,3 7 Siswa 7 3 1 1 5 41,6 7 Siswa 7 3 4 0 7 58,3 7 Siswa 7 3 4 0 7 58,3

8 Siswa 8 1 1 4 6 50 8 Siswa 8 3 0 0 3 25 8 Siswa 8 4 4 2 10 83,3 8 Siswa 8 3 2 0 5 41,6

9 Siswa 9 1 0 2 3 25 9 Siswa 9 3 1 1 5 41,6 9 Siswa 9 4 3 1 8 66,6 9 Siswa 9 4 3 1 8 66,6

10 Siswa 10 1 1 1 3 25 10 Siswa 10 3 1 1 5 41,6 10 Siswa 10 0 4 1 5 41,6 10 Siswa 10 0 4 1 5 41,6

11 Siswa 11 0 3 0 3 25 11 Siswa 11 3 0 0 3 25 11 Siswa 11 4 4 2 10 83,3 11 Siswa 11 2 1 0 3 25

12 Siswa 12 4 0 3 7 58,3 12 Siswa 12 1 0 0 1 8,33 12 Siswa 12 0 4 0 4 33,3 12 Siswa 12 4 4 2 10 83,3

13 Siswa 13 0 0 0 0 0 13 Siswa 13 1 0 0 1 8,33 13 Siswa 13 4 4 3 11 91,6 13 Siswa 13 2 3 0 5 41,6

14 Siswa 14 1 1 0 2 16,6 14 Siswa 14 3 1 0 4 33,3 14 Siswa 14 3 2 2 7 78,3 14 Siswa 14 3 2 2 7 58,3

15 Siswa 15 0 0 0 0 0 15 Siswa 15 0 0 0 0 0 15 Siswa 15 2 4 0 6 50 15 Siswa 15 2 4 0 6 50

16 Siswa 16 4 2 0 6 50 16 Siswa 16 3 2 0 5 41,6 16 Siswa 16 4 3 4 11 91,6 16 Siswa 16 3 3 0 6 50

17 Siswa 17 3 1 0 4 33,3 17 Siswa 17 3 0 2 5 41,6 17 Siswa 17 3 4 1 8 66,6 17 Siswa 17 3 4 1 8 66,6

18 Siswa 18 3 1 0 4 33,3 18 Siswa 18 3 0 0 3 25 18 Siswa 18 4 4 3 11 91,6 18 Siswa 18 2 3 0 5 41,6

19 Siswa 19 3 0 3 6 50 19 Siswa 19 3 0 3 6 50 19 Siswa 19 4 3 0 7 78,3 19 Siswa 19 4 4 0 8 66,6

20 Siswa 20 0 2 0 2 16,6 20 Siswa 20 3 2 0 5 41,6 20 Siswa 20 4 4 1 9 75 20 Siswa 20 4 4 1 9 75

21 Siswa 21 1 1 0 2 16,6 21 Siswa 21 3 1 0 4 33,3 21 Siswa 21 3 3 2 8 66,6 21 Siswa 21 4 3 0 7 58,3

22 Siswa 22 0 1 0 1 8,33 22 Siswa 22 3 2 1 6 50 22 Siswa 22 4 4 2 10 83,3 22 Siswa 22 2 0 1 3 25

23 Siswa 23 0 0 3 3 25 23 Siswa 23 1 1 0 2 16,6 23 Siswa 23 4 4 1 9 75 23 Siswa 23 2 3 0 5 41,6

24 Siswa 24 1 0 0 1 8,33 24 Siswa 24 2 0 0 2 16,6 24 Siswa 24 3 4 1 8 66,6 24 Siswa 24 3 4 1 8 66,6

25 Siswa 25 4 2 0 6 50 25 Siswa 25 0 2 0 2 16,6 25 Siswa 25 4 4 0 8 66,6 25 Siswa 25 4 4 0 8 66,6

26 Siswa 26 1 0 0 1 8,33 26 Siswa 26 2 1 0 3 25 26 Siswa 26 4 4 0 8 66,6 26 Siswa 26 4 4 0 8 66,6

27 Siswa 27 0 1 4 5 41,6 27 Siswa 27 0 2 4 6 50 27 Siswa 27 3 4 1 8 66,6 27 Siswa 27 3 4 0 7 58,3

28 Siswa 28 0 1 0 1 8,33 28 Siswa 28 1 1 1 3 25 28 Siswa 28 3 3 0 6 50 28 Siswa 28 3 3 0 6 50

29,5 30 62,5 46,429Nilai Rata-rata Nilai Rata-rata

Skor NilaiNo Nama No NamaSkor NilaiButir Soal

Nilai Rata-rata Nilai Rata-rata

Skor NilaiNo NamaNo Nama Skor NilaiButir Soal Butir Soal

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Aspek Penguasaan Konsep C4 (manganalisis)Pretest Kelas Ekperimen Pretest Kelas Kontrol Posttest Kelas Eksperimen Posttest Kelas Kontrol

6 10 6 10 6 10 6 10

1 Siswa 1 0 1 1 12,5 1 Siswa 1 0 0 0 0 1 Siswa 1 3 4 7 87,5 1 Siswa 1 3 4 7 87,5

2 Siswa 2 0 1 1 12,5 2 Siswa 2 1 0 1 12,5 2 Siswa 2 3 3 6 75 2 Siswa 2 2 3 5 62,5

3 Siswa 3 1 2 3 37,5 3 Siswa 3 0 0 0 0 3 Siswa 3 1 2 3 37,5 3 Siswa 3 1 2 3 37,5

4 Siswa 4 2 2 4 50 4 Siswa 4 0 1 1 12,5 4 Siswa 4 4 4 8 100 4 Siswa 4 4 4 8 100

5 Siswa 5 3 2 5 62,5 5 Siswa 5 2 2 4 50 5 Siswa 5 2 1 3 37,5 5 Siswa 5 4 4 8 100

6 Siswa 6 0 1 1 12,5 6 Siswa 6 1 0 1 12,5 6 Siswa 6 4 4 8 100 6 Siswa 6 3 3 6 75

7 Siswa 7 0 2 2 25 7 Siswa 7 1 2 3 37,5 7 Siswa 7 1 4 5 62,5 7 Siswa 7 1 4 5 62,5

8 Siswa 8 1 2 3 37,5 8 Siswa 8 0 0 0 0 8 Siswa 8 4 4 8 100 8 Siswa 8 2 4 6 75

9 Siswa 9 0 2 2 25 9 Siswa 9 0 1 1 12,5 9 Siswa 9 3 4 7 87,5 9 Siswa 9 3 4 7 87,5

10 Siswa 10 0 2 2 25 10 Siswa 10 0 0 0 0 10 Siswa 10 4 4 8 100 10 Siswa 10 4 4 8 100

11 Siswa 11 0 2 2 25 11 Siswa 11 1 2 3 37,5 11 Siswa 11 4 4 8 100 11 Siswa 11 1 3 4 50

12 Siswa 12 1 2 3 37,5 12 Siswa 12 0 0 0 0 12 Siswa 12 4 4 8 100 12 Siswa 12 4 4 8 100

13 Siswa 13 0 2 2 25 13 Siswa 13 0 0 0 0 13 Siswa 13 4 4 8 100 13 Siswa 13 2 0 2 25

14 Siswa 14 1 1 2 25 14 Siswa 14 0 0 0 0 14 Siswa 14 4 4 8 100 14 Siswa 14 4 4 8 100

15 Siswa 15 0 1 1 12,5 15 Siswa 15 0 0 0 0 15 Siswa 15 1 1 2 25 15 Siswa 15 1 1 2 25

16 Siswa 16 0 2 2 25 16 Siswa 16 2 0 2 25 16 Siswa 16 3 4 7 87,5 16 Siswa 16 1 2 3 37,5

17 Siswa 17 2 2 4 50 17 Siswa 17 0 0 0 0 17 Siswa 17 4 4 8 100 17 Siswa 17 4 4 8 100

18 Siswa 18 1 2 3 37,5 18 Siswa 18 1 0 1 12,5 18 Siswa 18 4 4 8 100 18 Siswa 18 1 1 2 25

19 Siswa 19 0 0 0 0 19 Siswa 19 0 0 0 0 19 Siswa 19 4 1 5 62,5 19 Siswa 19 4 1 5 62,5

20 Siswa 20 0 0 0 0 20 Siswa 20 0 0 0 0 20 Siswa 20 4 4 8 100 20 Siswa 20 4 4 8 100

21 Siswa 21 1 0 1 12,5 21 Siswa 21 1 1 2 25 21 Siswa 21 3 3 6 75 21 Siswa 21 0 4 4 50

22 Siswa 22 0 2 2 25 22 Siswa 22 3 0 3 37,5 22 Siswa 22 4 3 7 87,5 22 Siswa 22 3 3 6 75

23 Siswa 23 0 2 2 25 23 Siswa 23 0 0 0 0 23 Siswa 23 4 4 8 100 23 Siswa 23 2 1 3 37,5

24 Siswa 24 0 2 2 25 24 Siswa 24 0 0 0 0 24 Siswa 24 2 4 6 75 24 Siswa 24 2 4 6 75

25 Siswa 25 1 2 3 37,5 25 Siswa 25 0 1 1 12,5 25 Siswa 25 4 4 8 100 25 Siswa 25 3 2 5 62,5

26 Siswa 26 0 2 2 25 26 Siswa 26 1 0 1 12,5 26 Siswa 26 0 4 4 50 26 Siswa 26 0 4 4 50

27 Siswa 27 0 2 2 25 27 Siswa 27 0 1 1 12,5 27 Siswa 27 4 4 8 100 27 Siswa 27 2 3 5 62,5

28 Siswa 28 1 2 3 37,5 28 Siswa 28 0 1 1 12,5 28 Siswa 28 0 4 4 50 28 Siswa 28 0 4 4 50

26,786 11,6071 82,1429 66,9643

Nama No Nama No NamaButir Soal

Skor Nilai

Nilai Rata-rata

Butir SoalSkor Nilai

Nilai Rata-rataNilai Rata-rata

Butir SoalSkor Nilai

Nilai Rata-Rata

Butir SoalSkor Nilai No NamaNo

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

KelasEsperim

enKelas

Kontrol

KelasEksperi

menKelas

Kontrol

Mengingat (C1) 45,96 47,06 88,60 80,88

Memahami (C2) 40,44 40,49 70,22 71,87

Mengaplikasikan

(C3) 25,74 18,38 72,43 54,04

Menganalisis (C4) 19,48 23,53 62,5 51,84

KelasEsperim

enKelas

Kontrol

Mengingat (C1) 45,96 47,06

Memahami (C2) 40,44 40,49

Mengaplikasikan

(C3) 25,74 18,38

Menganalisis (C4) 19,48 23,53

KelasEksperi

menKelas

Kontrol

AspekPenguas

aanKonsep

Nilai Rata-rataPretest Posttest

PretestAspekPenguas

45,96

40,44

25,74

47,06

40,49

18,38

05

101520253035404550

Mengingat (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3)

Kelas Esperimen Kelas Kontrol

88,6

70,22 72,4380,88

71,87

54,0460708090

100

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

Mengingat (C1) 88,6 80,88

Memahami (C2) 70,22 71,87

Mengaplikasikan

(C3) 72,43 54,04

Menganalisis (C4) 62,5 51,84

54,04

010203040506070

Mengingat (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan(C3)

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

19,4823,53

Mengaplikasikan (C3) Menganalisis (C4)

62,554,04 51,84

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

62,554,04 51,84

Mengaplikasikan(C3)

Menganalisis (C4)

Kelas Kontrol

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

145

Lampiran C.3

Persiapan Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan adalah Uji

Liliefors.

Langkah-langkah uji Liliefors adalah sebagai berikut:

a. Urutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang paling terbesar.

b. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:

Zi =S

XX i

Keterangan:

Zi = Skor baku

X = Nilai rata-rata

Xi = Skor data ke- i

S = Simpangan baku

c. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Z,

dan sebut dengan F (Zi).

Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel

Zi < 0, maka F (Zi) = 1 – (0,5 + nilai tabel)

d. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2,…, Zn yang lebih atau sama dengan Zi jika

proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka:

S (Zi) =n

ZZZBanyaknya n...,2,1 yang Zi

e. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya

)()( ii ZSZF

f. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini

disebut Lo.

Lo = max )()( ii ZSZF

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

146

g. Interpretasikan dengan membandingkannya pada tabel L.

h. Kesimpulan:

Jika Lo < Lt : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal

Lo > Lt : Sampel tidak berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS PRETEST KELAS

EKSPERIMEN

No. Xi F zn zi zt F(zi) S(zi) )S(z)F(z ii

1. 17,50 2 2 -2,21 0,4861 0,0139 0,0714 0,0575

2. 20,00 3 5 -1,85 0,4678 0,0322 0,1786 0,1464

3. 22,50 3 8 -0,15 0,0596 0,4404 0,2857 0,1547

4. 25,50 2 10 -0,11 0,0438 0,4562 0,3571 0,0991

5. 27,50 2 12 -0,07 0,0279 0,4721 0,4286 0,0435

6. 30,00 1 13 -0,42 0,1628 0,3372 0,4643 0,1271

7. 32,50 3 16 0.07 0,0279 0,7279 0,5714 0,1565

8. 35,00 2 18 0,28 0,1103 0,6103 0,6429 0,0326

9. 40,00 1 19 1,09 0,0359 0,5359 0,6786 0,1427

10. 42,50 3 22 1,35 0,4115 0,9115 0,7857 0,1258

11. 45,00 3 25 1,71 0,4564 0,9636 0,8929 0,0707

12. 47,50 1 26 2,07 0,4808 0,9809 0,9286 0,0523

13. 50,00 1 27 2,42 0,4922 0,9922 0,9643 0,0279

14. 57,50 1 28 3,5 0,4998 0,9998 1 0,0002

Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukkan bahwa Lhit < Ltab,

(0,1208 < 0,161) dengan derajat signifikan 95% (α = 0,05). Dapat disimpulkanbahwa data tersebut berdistribusi normal.

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

147

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS PRETEST

KELAS KONTROL

No. Xi F zn zi zt F(zi) S(zi) )S(z)F(z ii

1. 15,00 1 1 -2,33 0,4904 0,0096 0,0357 0,0261

2. 20,00 1 2 -1,32 0,4066 0,0934 0,0714 0,022

3. 22,50 1 3 -1,23 0,3907 0,1093 0,1071 0,0022

4. 25,00 2 5 -1,19 0,3830 0,117 0,1786 0,0616

5. 30,00 2 7 -0,40 0,1557 0,3443 0,25 0,0943

6. 32,50 2 9 -0,13 0,0517 0,4483 0,3214 0,1269

7. 35,00 3 12 0,12 0,0478 0,5478 0,4286 0,1192

8. 37,50 10 22 0,39 0,1517 0,6517 0,7857 0,134

9. 40,00 3 25 0,66 0,2454 0,7454 0,8929 0,1475

10. 45,00 1 26 1,19 0,3830 0,883 0,9286 0,0456

11. 47,50 2 28 1,46 0,4279 0,9279 1 0,0721

Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukkan bahwa Lhit < Ltab,

(0,1475 < 0,161) dengan derajat signifikan 95% (α = 0,05). Dapat disimpulkanbahwa data tersebut berdistribusi normal.

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

148

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS POSTTEST

KELAS EKSPERIMEN

No. Xi F zn zi zt F(zi) S(zi) )S(z)F(z ii

1. 50,00 1 1 -1,61 0,4463 0,0537 0,0357 0,018

2. 55,00 2 3 -1,44 0,4251 0,0749 0,0714 0,0035

3. 57,50 2 5 -1,26 0,3962 0,1038 0,1071 0,0033

4. 60,00 2 7 -1,17 0,3790 0,121 0,1429 0,0219

5. 62,50 1 8 -0,89 0,3133 0,1867 0,0714 0,1153

6. 65,00 1 9 -0,70 0,2580 0,242 0,3571 0,1151

7. 70,00 3 12 -0,52 0,1985 0,3015 0,4286 0,1271

8. 72.50 3 15 -0,33 0,1293 0,3770 0,4643 0,0873

9. 75,50 1 16 -0,14 0,0943 0,4057 0,5 0,0943

10. 77,50 1 17 0,23 0,0910 0,591 0,6071 0,0161

11. 80,00 2 19 0,40 0,1554 0,6554 0,7143 0,0589

12. 82,50 3 22 0,59 0,2224 0,7224 0,75 0,0276

13. 85,00 1 23 0,78 0,2823 0,7823 0,7857 0,0034

14. 87,50 2 25 0,96 0,3315 0,8315 0,8571 0,0256

15. 90,00 1 26 1,15 0,3749 0,8749 0,9286 0,0537

16. 92,50 1 27 1,52 0,4357 0,9357 0,9975 0,0643

17. 95,00 1 28 1,56 0,4468 0,9965 1 0,0655

Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukkan bahwa Lhit < Ltab,

(0,1271 < 0,161) dengan derajat signifikan 95% (α = 0,05). Dapat disimpulkanbahwa data tersebut berdistribusi normal.

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

149

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS POSTTEST

KELAS KONTROL

No. Xi F zn zi zt F(zi) S(zi) )S(z)F(z ii

1. 40,00 2 2 -1,68 0,4535 0,0465 0,0714 0,0249

2. 42,50 1 3 -1,48 0,4306 0,0694 0,1071 0,0377

3. 45,00 2 5 -1,28 0,3997 0,1003 0,1786 0,0783

4. 47,50 2 7 -1,08 0,3599 0,1401 0,25 0,1099

5. 50,00 1 8 -0,69 0,2549 0,2451 0,2857 0,0406

6. 52,50 1 9 -0,56 0,2123 0,2877 0,3214 0,0337

7. 55,00 2 11 -0,49 0,1879 0,3121 0,3929 0,0808

8. 57.50 4 15 -0,29 0,1141 0,3859 0,5357 0,1498

9. 60,00 1 16 -0,09 0,0359 0,4641 0,5714 0,1073

10. 65,00 2 18 0,03 0,0120 0,512 0,6429 0,1309

11. 70,00 1 19 0,07 0,0279 0,5279 0,6786 0,115

12. 72,50 3 22 0,89 0,3133 0,8133 0,7857 0,0276

13. 75,00 2 24 1,09 0,3621 0,8621 0,8571 0,005

14. 80,00 2 26 1,49 0,4319 0,9319 0,9286 0,0033

15. 82,50 1 27 1,69 0,4545 0,9545 0,9643 0,0098

16. 85,50 1 28 1,93 0,4732 0,9732 1 0,0268

Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukkan bahwa Lhit < Ltab,

(0,1498 < 0,161) dengan derajat signifikan 95% (α = 0,05). Dapat disimpulkanbahwa data tersebut berdistribusi normal.

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

150

PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS

1. Uji Homogenitas Data Pretest

F =2

2

21

S

S

dimana S2 =1)(nn

fixi)(fixin 22

Keterangan:

F : Nilai uji F

S12 : Varians terbesar

S22 : Varians terkecil

Kriteria pengujian untuk uji homogenitas adalah:

Ho diterima jika Fh < Ft, dimana Ho memiliki varian yang homogen dan Ho

ditolak jika Fh > Ft, dimana Ho memiliki varian yang tidak homogen.

Jadi,

F = =, , = 0,0609

Dengan, S12 = Varians kelas eksperimen

S22 = Varians kelas kontrol

- Interpolarisasi

Pembilang = 28 – 1 = 27

Penyebut = 28 – 1 = 27

F(24,27) = 1,93

F(27,30) = 1,88

F(27,27) = 3 (1,93) + 3 (1,88) = 1,905

6

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

151

Didapat Ft dengan pembilang df = 28 – 1 = 27 dengan penyebut df = 28 – 1 =

27 didapat Ft = 1,905 (dengan derajat signifikan 95%). Fh < Ft (0,0609 <

1,905). Dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.

2. Uji Homogenitas Data Posttest

F = d dimana S2 =1)(nn

fixi)(fixin 22

Keterangan:

F : Nilai uji F

S12 : Varians terbesar

S22 : Varians terkecil

Kriteria pengujian untuk uji homogenitas adalah:

Ho diterima jika Fh < Ft, dimana Ho memiliki varian yang homogen dan Ho

ditolak jika Fh > Ft, dimana Ho memiliki varian yang tidak homogen.

Jadi,

F = =, , = 0,4214

Dengan, S12 = Varians kelas eksperimen

S22 = Varians kelas kontrol

- Interpolarisasi

Pembilang = 28 – 1 = 27

Penyebut = 28 – 1 = 27

F(24,27) = 1,93

F(27,30) = 1,88

F(27,27) = 3 (1,93) + 3 (1,88) = 1,905

6

Didapat Ft dengan pembilang df = 28 – 1 = 27 dengan penyebut df = 28 – 1 =

27 didapat Ft = 1,905 (dengan derajat signifikan 95%). Fh < Ft (0,4214 <

1,905). Dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.

S12

S22

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

150

Lampiran C.4

PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS

1. Uji Homogenitas Data Pretest

22

21

S

SF

dimana S2 =1)(nn

fixi)(fixin 22

Keterangan:

F : Nilai uji F

S12 : Varians terbesar

S22 : Varians terkecil

Kriteria pengujian untuk uji homogenitas adalah:

Ho diterima jika Fh < Ft, dimana Ho memiliki varian yang homogen dan Ho

ditolak jika Fh > Ft, dimana Ho memiliki varian yang tidak homogen.

Jadi,

F = =, , = 0,0609

Dengan, S12 = Varians kelas eksperimen

S22 = Varians kelas kontrol

- Interpolarisasi

Pembilang = 28 – 1 = 27

Penyebut = 28 – 1 = 27

F(24,27) = 1,93

F(27,30) = 1,88

F(27,27) = 3 (1,93) + 3 (1,88) = 1,905

6

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

151

Didapat Ft dengan pembilang df = 28 – 1 = 27 dengan penyebut df = 28 – 1 =

27 didapat Ft = 1,905 (dengan derajat signifikan 95%). Fh < Ft (0,0609 <

1,905). Dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.

2. Uji Homogenitas Data Posttest

F = d dimana S2 =1)(nn

fixi)(fixin 22

Keterangan:

F : Nilai uji F

S12 : Varians terbesar

S22 : Varians terkecil

Kriteria pengujian untuk uji homogenitas adalah:

Ho diterima jika Fh < Ft, dimana Ho memiliki varian yang homogen dan Ho

ditolak jika Fh > Ft, dimana Ho memiliki varian yang tidak homogen.

Jadi,

F = =, , = 0,4214

Dengan, S12 = Varians kelas eksperimen

S22 = Varians kelas kontrol

- Interpolarisasi

Pembilang = 28 – 1 = 27

Penyebut = 28 – 1 = 27

F(24,27) = 1,93

F(27,30) = 1,88

F(27,27) = 3 (1,93) + 3 (1,88) = 1,905

6

Didapat Ft dengan pembilang df = 28 – 1 = 27 dengan penyebut df = 28 – 1 =

27 didapat Ft = 1,905 (dengan derajat signifikan 95%). Fh < Ft (0,4214 <

1,905). Dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.

S12

S22

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

152

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

152

Lampiran C.5

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS

1. Uji Hipotesis Data Pretest

thit =

KEgab

KE

nnS

XX

11.

dengan S2 =

2

11 22

KE

KKEE

nn

SnSn

thit =

28

1

28

1.85,6

5,3228,33

S2 =

28228

57,8412839,9128

thit =26,0.85,6

75,0S2 =

54

39,228353,253

thit =781,1

75,0S = 98,46

thit = 0,438 S = 6,85

Kriteria pengujian a. Terima Ho jika thitung < ttabel

b. Tolak Ho jika thitung > ttabel

df = n1 + n2 – 2

df = 28 + 82 – 2 = 54

Perhitungan interpolarisasi uji-t:

t(40,95%) = 2,021 t(60, 95%) = 2,000

Selisih antara ttab (40) dengan df adalah 20, jadi t untuk df 54, adalah:

t(66, 95%) = 1 –54

1(2,021 – 2,000) = 0,999

Dari uji-t menunjukkan bahwa thit < ttab (0,438 < 0,999), maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini dikarenakan

belum adanya perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas

kontrol.

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

153

2. Uji Hipotesis Data Posttest

thit =

KEgab

KE

nnS

XX

11.

dengan S2 =

2

11 22

KE

KKEE

nn

SnSn

thit =

28

1

28

1.21,33

2,615,73

S2 =

22828

7,20012807,154128

thit =26,0.21,33

3,12S2 =

54

9,541889,54159

thit =198,3

3,12S = 31,1103

thit = 3,846 S = 33,21

Kriteria pengujian a. Terima Ho jika thitung < ttabel

b. Tolak Ho jika thitung > ttabel

df = n1 + n2 – 2

df = 28+ 28 – 2 = 54

Perhitungan interpolarisasi uji-t:

t(40,95%) = 2,021 t(60, 95%) = 2,000

Selisih antara ttab (60) dengan df adalah 20, jadi t untuk df 54, adalah:

t(66, 95%) = 1 –54

1(2,021 – 2,000) = 0,999

Dari uji-t menunjukkan bahwa thit > ttab (3,846 > 1,99) dengan df =(34 +

34) – 2 = 66 (melalui interpolarisasi), pada derajat signifikan 95%. Maka dapat

disimpulkan bahwa kedua kelas berbeda nyata (Ho ditolak dan Ha diterima), yaitu

terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran generative

learning terhadap penguasaan konsepfisika siswa.

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

154

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

155

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

156

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

157

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata

158

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata
Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24762/1/Yuli... · berupa soal-soal uraian. ... Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata