pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan...

220
i PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2 SMP N 3 GETASAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Disusun oleh : Arina Ayu Nurjanah 23060150033 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 18-Jun-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENGARUH METODE PRAKTIKUM

DENGAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS

PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL

TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VII SEMESTER 2 SMP N 3 GETASAN

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Disusun oleh :

Arina Ayu Nurjanah

23060150033

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

ii

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Anggun Zuhaida, M.P

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lampiran : 4 eksemplar

Saudara : Arina Ayu Nurjanah

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengdakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami

kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:

Nama : Arina Ayu Nurjanah

NIM : 23060150033

Prodi : Tadris IPA

Judul : PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PEMANFAATAN

BARANG BEKAS PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL

TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

VII SEMESTER 2 SMP N 3 GETASAN TAHUN PELAJARAN

2018/2019

Dengan ini kami mohon skripsi saudra/saudari tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan

Demikin agar menjadi perhatian

Wassalamualaikum Wr.Wb

iv

v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

DAN

KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Arina Ayu Nurjanah

NIM : 23060150033

Jurusan : Ilmu Pendidikan Alam

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan hasil karya

sendiri, bukan jiplakan karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkankode etik ilmiah. Skripsi

ini diperbolehkan untuk di publikasikan oleh e-repository IAIN Salatiga.

vi

MOTTO

“SUKSES ITU SEPERTI PUNCAK GUNUNG, TIDAK ADA KEHARUSAN TAPI

BANYAK YANG MENGINGINKAN”

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat serta karunian-Nya, sebuah

karya kecil ini penulis persembahkan kepada :

1. Ibunda tercinta Umi Rondiyah dan bapakku tersayang Sutrisno yang senantiasa

merawat dan mendidik ku sedari kecil, mencurahkan kasih sayang,

mendoaakanku setiap saat, dan tak lupa selalu memberi semangat dan setiap

langkahku. Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan kesehatan,

kebahagiaan, ketenangan, umur panjang, dan rezeki yang berkah untuk keluarga

kecilnya.

2. Adiiku tersayang Arizatul Fata Zulfikar yang selalu membei semangat dan tak

lupa mendoakanku

3. Keluarga besar mbah Sarji yang memberi dukungan dan doa.

4. Ibu Anggun Zuhaida M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang tak lelah

memberikan arahan.

5. Bapak dan ibu guru dari tingkat SD, MTs dan MAN yang senantiasa

membagikan ilmunya, sehingga dapat melanjutkan jenjang hingga kuliah ini

6. Bapak dan Ibu guru SMP N 3 Getasan yang telah telah membantu kelancaran

dalam melakukan penelitian untuk skripsi ini

7. Sahabat-sahabatku tercinta, Nurul Huda, Rizka Isnaini, Nurul Maghfiroh, Iftach

Laila, Dewi Nams, Rina Royani, Hammy Ihsanul, Zulia, Ulfa Choi, Uswatun

Khasanah, Tri Jayanti yang selalu setia menjadi sahabat sekaligus saudara

selama ini, selalu ada dalam suka maupun duka, selalu memberikan

dukungannya, terimakasih untuk kebersamaan kita selama ini.

8. Teman –teman seperjuangan Tadris IPA angkatan 2015.

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ Pengaruh

Metode Praktikum Dengan Pemanfaatn Barang Bekas Pada Materi Pemanasan

Global Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 3 Getasan

Tahun Pelajaran 2018/2019” sebagai hasil perkuliahan. Sholawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang

senantiasa kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir nanti. Peneliti menyadari

bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulisan skripsi ini

tentu tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga

3. Ibu Dr. Eni Titikusumawati S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Ipa

4. Ibu Muslimah Susilayati, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik

5. Ibu Anggun Zuhaida M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

secara ikhlas dan sabar menuangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan

tenaganya memberi arahan dan bimbingan yang sangat berguna sejak awal

proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan

terimakasih. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih

banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun metodologi. Kritik serta saran

sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya

bagi para pembaca, Amin Yarobbal Alamin.

ix

ABSTRAK

Nurjanah, Arina Ayu. 2019. Pengaruh Metode Praktikum dengan Pemanfaatan

Barang Bekas pada Materi Pemanasan Global terhadap Sikap Ilmiah dan

Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester 2 SMP N 3 Getasan Tahun Pelajaran

2018/2019. Skripsi. Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing : Anggun Zuhaida,M.Pd.

Kata Kunci : Metode Praktikum; Barang Bekas; Hasil Belajar; Sikap Ilmiah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah kerja pembuatan sarana

praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dan untuk mengetahui pengaruh

metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas terhadap hasil belajar dan sikap

ilmiah siswa Kelas VII SMP N 3 Getasan Tahun Pelajaran 2018/2019.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental jenis Quasi

Eksperimental Design dengan Nonequivalent Control Group Design. Instrumen yang

digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini berupa soal, angket dan lembar

observasi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif yang

digunakan untuk menilai karakteristik data (mean, sum, varians, range, minimum

value dan maksimum value) dan analisis uji hipotesis korelasi, regresi dan koefisien

determinasi yang dibantu dengan aplikasi SPSS versi 22.0

Hasil dari penelitian ini dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan sarana

praktikum dengan pemanfaatan barang bekas yaitu : 1. Menyiapkan barang bekas

yang digunakan untuk sarana praktikum 2. Membersihkan barang bekas tersebut 3.

Handuk bekas direndam dalam air hangat kira-kiraselama 3 menit 4. Kemudian

menyapkan toples yang telah dibersihkan dan handuk dimasukkan ke dalam toples

tersebut. 5. Tutup toples dengan plastik kemudian ikat dengan karet gelang agar tidak

mudah lepas. 6. Sarana praktikum siap untuk digunakan. Berdasarkan hasil penelitian

ini yaitu dari Uji Hipotesis diperoleh bahwa terdapat hubungan yang sedang (0,587)

antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dengan sikap ilmiah

siswa. Dan terdapat pengaruh antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang

bekas dengan sikap ilmiah siswa yang ditunjukan dengan nilai signifikansi 0,002 <

0,05 dengan persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah Nilai Siswa =

Y 36.031 + 0.468X dan nilai koefisien determinasi sebesar 34,5% .Terdapat

hubungan yang kuat (0,688) antara Metode Praktikum dengan pemanfaatan barang

bekas dengan Hasil Belajar siswa. Dan ada pengaruh metode praktikum dengan

pemanfaatan barang bekas terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukan dengan nilai

signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 , dengan persamaan regresi linier sederhana yang

diperoleh adalah Nilai Siswa = Y= -23.746 + 1.201X dan nilai koefisien determinasi

sebesar 39,6%.

x

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN BERLOGO ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN iv

MOTTO v

PERSEMBAHAN vi

KATA PENGANTAR vii

ABSTRAK ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xv

DAFAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 7

E. Definisi Oprasional 8

F. Sistematika Penulisan 11

xi

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori 12

B. Kajian Pustaka 30

C. Hipotesis Penelitian 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 36

C. Populasi dan Sampel 36

D. Variabel Penelitian 38

E. Instrumen Penelitian 38

F. Uji Coba Instrumen Penelitian 41

G. Metode Pengumpulan Data 50

H. Teknik Analisis Data 52

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Proses Pembelajaran 68

B. Deskripsi Data 73

C. Analisis Data 78

D. Pembahasan 97

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 106

B. Saran 107

xii

DAFTAR PUSTAKAN 109

LAMPIRAN – LAMPIRAN 112

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Sikap Ingin Tahu 21

Tabel 2.2 Ciri-ciri Sikap Ingin Tahu 21

Tabel 3.1 Tabel Desain Pretest-Postest Control Group Design 34

Tabel 3.2 Pedoman Peskoran Jawaban Skala Sikap 39

Tabel 3.3 Ringkasan Instrumen Penelitian 40

Tabel 3.4 Koefisien Validitas Soal 42

Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Test 46

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda 48

Tabel 3.7 Interpretasi Perhitungan Korelasi 59

Tabel 4.1 Data Nilai PTS 72

Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen dan Kontrol 73

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar 78

Tabel 4.4 Hasil Uji Analisis Uji Realiabilitas 79

Tabel 4.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Hasil Beajar 79

Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Beda 80

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Hasil Belajar 81

Tabel 4.8 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians 82

Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata 83

Tabel 4.10 Hasil Analisis Korelasi Sikap Ilmiah 84

Tabel 4.11 Hasil Analisis Korelasi Hasil Belajar 85

Tabel 4.12 Uji Nilai Signifikansi Sikap Ilmiah 86

Tabel 4.13 Koefisien Regresi Sederhana Sikap Ilmiah 86

Tabel 4.14 Uji Nilai Signifikansi Hasil Belajar 88

Tabel 4.15 Koefisien Regresi Sederhana Hasil Belajar 88

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi Sikap Ilmia 90

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi Hasil Belajar 90

Tabel 4.18 Ketuntasan Belajar Individu Kelas Eksperimen 91

xiv

Tabel 4.19 Ketuntasan Belajar Individu Kelas Kontrol 92

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Barang Bekas Untuk Praktek Pemodelan Efek Rumah Kaca 25

Gambar 4.1 Handuk direndam dalam air hangat 70

Gambar 4.2 Handuk dimasukkan ke dalam toples 70

Gambar 4.3 Toples ditutup dengan plastik bekas 71

Gambar 4.4 Plastik diikat dengan karet 71

Gambar 4.5 Presentase Nilai Angket Pretest-Postest Kelas Kontrol 74

Gambar 4.6 Presentase Nilai Angket Pretest-Postest Kelas Eksperimen 75

Gambar 4.7 Presentase Ketuntasan Klasikal 92

Gambar 4.8 Perbandingan Pre test- Pos test Kelas Eksperimen 94

Gambar 4.9 Lembar Observasi Kelas Eksperimen Kontrol 95

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dafar Nama Responden 97

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen 99

Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol 114

Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Tes 127

Lampiran 5. Soal Validitas 131

Lampiran 6. Soal Pretest-Posttest 139

Lampiran 7. Lembar Observasi Kelas Eksperimen 146

Lampiran 8. Lembar Observasi Kelas Kontrol 149

Lampiran 9. Angket Skala Sikap Pretest-postest 152

Lampian 10. Lemar Jawaban 154

Lampiran 11. Kunci Jawaban 156

Lampiran 12. Lembar Kerja Peserta Didik 165

Lampiran 13. Hasil Pretest-Posttest Kelas Kontrol 166

Lampiran 14. Nilai Pretest-posttsest Kelas Eksperimen 168

Lampiran 15. Validitas Soal 170

Lampiran 16. Hasil Realiabilitas Soal 171

Lampiran 17. Hasil Uji Normalitas 172

Lampiran 18. Uji Beda Dua Rata-rata 173

Lampiran 19. Uji Kesamaan Dua Varians 174

Lampiran 20. Angket Skala Sikap Pretest-posttest Kelas Eksperimen 176

Lampiran 21. Angket Skala Sikap Prestest-posttest Kelas Kontrol 180

Lampiran 22. Lembar Observasi 185

Lampiran 23. Analisis Korelasi 186

Lampiran 24. Regresi Sederhana 187

Lampiran 25. Koefisien Determinasi 188

Lampiran 26. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing 189

Lampiran 27. Surat Penelitian 190

Lampiran 28. Surat Selesai Penelitian 191

xvii

Lampiran 29. Lembar Konsultasi 192

Lampiran 30. Foto-foto kegiatan 195

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap

manusia, karena dari pendidikan mampu memperluas sumber daya manusia.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan

sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya

melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan terbagi menjadi

berbagai bidang ilmu untuk mempermudah penyampaian pendidik kepada anak

didiknya yang diharapkan ilmu dapat di terima oleh peserta didik secara cepat

dan tepat. Bidang ilmu pendidikan salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA).

IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui

pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur sesuai dengan

aturannya, yang dijelaskan melalui penalaran sehingga mendapatkan suatu

kesimpulan (Susanto, 2013:167). Dalam pembelajarn IPA, beberapa materi atau

teori terkadang memerlukan bukti nyata sehingga dibutuhkan proses praktikum

agar siswa dapat memahami konsep dengan baik . Salah satu materi IPA yang

memerlukan proses praktikum yaitu Efek Rumah Kaca dalam Bab Pemanasan

Global.

Metode praktikum merupakan penerapan dari kerja ilmiah dalam

pengajaran. Hasil dari penerapan metode praktikum selain dapat meningkatkan

2

hasil belajar juga dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa. Menurut

Woolnough dan Allsop pentingnya Metode Praktikum antara lain, (1)

Praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar IPA bagi siswa karena

siswa diberi kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan ingin

bisa,(2) Praktikum dapat mengembangkan keterampilan dasar melakukan

eksperimen, (3) Praktikum dapat menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah,

(4) Praktikum dapat menunjang materi pelajaran (Rustaman,2003:160-161).

Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman penulis saat PPL di SMP

N 3 Getasan, didapatkan hasil mengenai beberapa kelemahan pada proses

pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional atau ceramah biasa.

Terutama pada pembelajaran IPA, terlihat saat proses pembelajaran IPA di

kelas VII siswa pasif dan kurang antusias mengikuti proses pembelajaran.

Beberapa siswa juga mengeluhkan proses pembelajaran yang monoton,

mereka merasa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran dan jarang

sekali melakukan pengamatan langsung pada materi yang diajarkan. Sehingga

mereka hanya sekedar mendapatkan teori berdasarkan konsep yang terdapat

di buku dan hasil penyampaian guru saja, tanpa mendapatkan pengalaman

langsung dari proses pembelajaran tersebut. Hal tersebut berakibat pada hasil

belajar dan sikap ilmiah siswa

Rendahnya hasil belajar dan sikap ilmiah siswa dalam proses

pembelajaran IPA sangatlah disayangkan. Karena hasil belajar merupakan

satu hal penting dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal diatas,

pembelajaran yang diterapkan masih belum bisa dikatakan sebagai

3

pembelajaran yang seharusnya. Dalam konsteks ini pembelajaran IPA atau

sains, hakikatnya mengandung empat hal yaitu konten atau produk, proses

atau metode, sikap dan teknologi. Sains sebagai konten atau produk berarti

bahwa dalam sains terdapat fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan

teori-teori yang sudah jelas kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode

merupakan suatu proses atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. Selain

sebagai produk dan proses, sains juga merupakan sikap, artinya bahwa dalam

sains terkandung sikap seperti tekun, terbuka, jujur, dan objektif. Sains

sebagai teknologi mengandung pengertian bahwa sains mempunyai

keterkaitan (Astuti, 2012 dalam Anggraini, 2017: 3-4).

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang dapat terjadi pada diri

murid, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai

hasil dari kegiatan belajar. Gagne dalam (Irmawanty,2018: 365)

mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga diantara bersifat kognitif, satu

afektif, dan satu lagi bersifat psikomotorik. Secara sederhana, hasil belajar

murid adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan

belajar. Karena hasil belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari

seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu perubahan yanhg relative

menetap.

Ilmu pengetahuan mempunyai ciri khas yaitu obyektif, metodik,

sistematik dan berlaku umum. Berkembangnya ilmu pengetahuan tidak lepas

dari ciri-ciri tersebut sehingga muncul suatu sikap yang disebut sikap ilmiah.

Sikap atau pendirian adalah satu predisposisi atau kecenderungan yang relatif

4

stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau untuk

mereaksi dengan cara tertentu (Chaplin Patta Bundu, 2006: 137). Sedangkan

menurut (Sulistyorini, 2007: 10) menyebutkan sikap ilmiah merupakan suatu

sikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang

diamati. Sikap ilmiah yang sangat penting dimiliki pada semua tingkat

pendidikan adalah hasrat ingin tahu, menghargai kenyataan (fakta dan data),

ingin menerima ketidakpastian, refleksi kritis dan hati-hati, tekun, kreatif

untuk penemuan baru, berpikiran terbuka, sensitif terhadap lingkungan sekitar

dan dapat bekerjasama dengan orang lain.

Salah satu dari indikator sikap ilmiah, sensitif terhadap lingkungan

termasuk dalam hal mengelola sampah dengan baik. Sampah atau bisa disebut

dengan barang bekas merupakan barang yang sudah tidak terpakai. Biasanya

barang bekas dimanfaatkan untuk kerajinan tangan, didaur ulang dan lain

sebagainya. Tidak lain dengan halnya memanfaatkan barang bekas untuk

kegiatan praktikum saat proses pembelajaran di sekolah. Pada mater

pembelajaran tertentu pemanfaatan barang bekas dapat digunakan untuk

praktikum. Sehingga dapat menumbuhkan sikap ramah terhadap lingkungan.

SMP N 3 Getasan merupakan salah satu sekolah menengah pertama

dikecamatan getasan, kabupaten semarang. Sekolah tersebut terdiri dari tiga

kelas utama dengan jurusan pendidikan formal. Berdasarkan data nilai IPA

pemanasan Global dari pengampu Ibu Pujiyani S.Pd. tercatat rata-rata nilai

PTS untuk ketiga kelas VII adalah 54,48 dan masih banyak siswa yang belum

memenuhi KKM. Berdasarkan praktik lapangan yang dilakukan penulis

5

menunjukan bahwa kurangnya kemauan dan antusias siswa terhadap

pelajaran tersebut. Dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang

monoton dan tidak menarik. Pembelajaran IPA Pemanasan Global di SMP N

3 Getasan masih menggunakan metode ceramah dengan bantuan buku

pegangan siswa. Pembelajaran tersebut kurang efektif untuk tingkat

pemhaman siswa, hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata dari setiap

kelas yang masih rendah dan dibawah KKM. Keaktifan siswa, serta

kurangnya kerjasama antar siswa. Hal tersebut dibuktikan pada waktu

pembelajaran IPA materi pemanasan Global tidak adanya timbal balik kepada

pengajar dari siswa dengan bertanya atau memberi argument setelah

pembelajaran selesai. Hal itu menunjukan bahwa sikap ilmiah siswa masih

rendah, Maka dari itu timbulah masalah yang mendorong peneliti untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Praktikum

Dengan Pemanfaatan B arang Bekas Pada Materi Pemanasan Global

terhadap Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas VII Semester 2

Smp N 3 Getasan Tahun Pelajaran 2018/2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas materi

Pemanasan Global pada siswa kelas VII SMP N 3 Getasan ?

2. Bagaimana sikap ilmiah siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada materi

Pemanasan Global?

6

3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada materi

Pemanasan Global ?

4. Bagaimana pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan barang

bekas materi Pemanasan Global terhadap sikap ilmiah siswa kelas 7

SMP N 3 Getasan?

5. Bagaimana pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan barang

bekas materi Pemanasan Global terhadap hasil belajar siswa kelas 7 SMP

N 3 Getasan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas

materi Pemanasan Global pada siswa kelas VII SMP N 3 Getasan ?

2. Untuk mengetahui sikap ilmiah siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada

materi Pemanasan Global?

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada

materi Pemanasan Global ?

4. Untuk mengetahui pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan

barang bekas materi Pemanasan Global terhadap sikap ilmiah siswa

kelas 7 SMP N 3 Getasan?

5. Untuk mengetahui pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan

barang bekas materi Pemanasan Global terhadap hasil belajar siswa kelas

7 SMP N 3 Getasan

7

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain :

1. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa

pada materi Pemanasan Global dengan menggunakan metode praktikum.

2. Bagi guru

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga

pendidik untuk lebih menekankan pembelajaran pada peningkatan

sikap ilmiah siswa dengan menggunakan metode praktikum dan

tidak hanya mentransfer ilmu dengan metode ceramah biasa.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pengalaman

langsung bagi guru dalam melaksanakan metode praktikum dalam

proses pembelajaran IPA.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan informasi

tentang metode praktikum yang dianggap dapat membantu meningkatkan

kualitas guru, dan kualitas proses pembelajaran yang nantinya akan

berpengaruh pada mutu pendidikan di sekolah tersebut.

4. Bagi peneliti lain

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan memberikan informasi

baru mengenai praktikum dalam pembelajaran Ipa , sehingga dapat

8

dijadikan pengalaman sekaligus bekal saat melakukan profesi

sebagai seorang guru di masa depan.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan bahan

pertimbangan untuk penelitian yang se jenis pada konsep materi

yang lain.

E. Definisi Operasional

1. Sikap Ilmiah

Menurut Baharuddin (Sukaesih,2011:78) sikap ilmiah pada

dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para ilmuwan pada saat

melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Tak terkecuali pada

peserta didik, sikap ilmiah merupakan sikap seorang individu yang

dapat memecahkan suatu persoalan secara sistematis.

2. Hasil Belajar

Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,

nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan. Selanjutnya Supratiknya mengemukakan bahwa hasil

belajar yang menjadi objek penelitian kelas berupa kemampuan-

kemampuan baru ayng diperoleh siswa setelah mereka mengikuti

proses belajar mengajar tentang mata pelajaran tertentu. (Widodo,

2013:34). Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

pendidikan mengacu pada klasifikasi hasil belajar dari bloom yang

secara garis besar yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

psikomotor.

9

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

IPA memiliki tiga komponen meliputi proses ilmiah, produk

ilmiah dan sikap ilmiah. IPA bersifat dinamis yaitu pada proses IPA

berlangsung terus menerus dan selalu diuji tersu menerus. IPA

didasarkan pada pendekatan empirik untuk mengumpulkan informasi,

kemudian dianalisa. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu

yang memiliki karateristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam

yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian

(events) dan hubungan sebab-akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk

anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA,

Astronomi/ Astrofisika, dan Geologi (Wisudawati, 2014:22).

Pembahasan IPA yang akan dibahas dalam pembelajaran ini adalah

tentang tentang peristiwa pemanasan global dan dampaknya.

4. Metode Praktikum

Praktikum berasal dari kata praktik yang artinya pelaksanaan

secara nyata sesuai yang disebut dalam teori. Sementara itu,

praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar peserta

didik mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan di

keadaan nyata, apa yang diperoleh dari teori dan pelajaran praktik

(KBBI, 2001:785)

Berdasarkan terminologinya, praktikum dapat diartikan

sebagai suatu rangkaian kegiatan yang memungkinkan seseorang

mempraktikan proses-proses sains. Praktikum menerapkan beragam

10

keterampilan proses sains sekaligus pengembangan sikap ilmiah yang

mendukung proses perolehan pengetahuan dalam diri seseorang

(Saputro, 2014:15).

5. Barang Bekas

Barang bekas dimaksudkan semua barang yang telah tidak

dipergunakan atau tidak dapat dipakai lagi atau dapat dikatakan

sebagai barang yang sudah diambil bagian utamanya

(Iskandar,2006:24 ).

Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita jumpai sampah

berserakan dimana-mana, karna kurangnya pengelolaan akan sampah

tersebut. Meskipun sampah sering dianggap remeh oleh sebagian

masyarakat, akan tetapi sampah dapat bermanfaat apabila dikelola

dengan baik. Salah satunya dapat dimanfaatkan untuk digunakan

sebagai sarana praktikum dalam proses pembelajaran IPA.

6. Materi Pemanasan Global

Global warming atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan

nama pemanasan global merupakan proses naiknya suhu rata-rata

atmosfer, laut, dan daratan bumi. Kenaikan suhu secara global (global

warming) diperkirakan menimbulkan perubahan yang lain seperti

halnya menyebabkan cuaca yang ekstrim dan menaikkan tinggi

permukaan air laut. Selain itu, pengaruh yang lain juga dapat dilihat

dengan punahnya berbagai macam hewan, berpengaruhnya terhadap

hasil pertanian, dan hilangnya gletser

11

Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas rumah kaca alami.

Siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana adalah beberapa bagian

penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya gas-gas rumah kaca

tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi. Seperti halnya planet

Mars, Bumi juga akan menjadi sangat dingin apabila tidak terdapat

gas-gas rumah kaca di atmosfernya.

F. Sistematika penulisan

BAB 1 Pendahuluan

Bagian ini menjelaskan Menjelaskan latar belakang permasalahan,rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, serta

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bagian ini menjelaskan tentang materi yang digunakan untuk penelitian

antara lain menjelaskan tentang Ilmu pengetahuan Alam, Metode praktikum,

sikap ilmiah, dan implementasi metode praktikum dengan ilmu pengetahuan

alam.

BAB III Metode Penelitian

Menjelaskan tentang tahapan atau alur dalam melakukan penelitian dan

mengolah data dari awal sampai akhir

BAB IV Diskripsi dan Analisis Data

Menjelaskan tentang pengolahan data yang dilakukan dan analisis pada data

yang diolah untuk menjawab tujuan penelitian.

BAB V Penutup

12

Berisi tentang kesimpulan penelitian yang dilakukan dan saran yang dapt

berguna untuk penelitian berikutnya.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Hakekat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Sains atau disebut juga dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara agar kita dapat memahami

kejadian-kejadian yang ada di alam. Usman Samatowa (2006: 2)

menjelaskan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan

kata-kata Inggris, yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan”. Srini

M. Iskandar (1997: 1) menjelaskan bahwa IPA adalah “penyelidikan

yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam”.

Hendro Darmojo (dalam Patta Bundu, 2006:2) juga menjelaskan bahwa

“IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam

semesta dengan segala isinya”.

Allah berfirman dalam QS. Al-Anbiyaa : 30, mengenai alam

semesta

ماوات والرض كاوتا رتقا ففتقىاهما وجعلىا مه الماء كل أولم يز الذيه كفزوا أن الس

شيء حي أفل يؤمىون

Artinya : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui

bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang

padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari kami jadikan

segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga

beriman?

14

Menurut Nokes (dalam Drs. Abdullah Aly, 2011: 18)

menyatakan bahwa “IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh

dengan metode khusus”. Teknik dalam IPA biasanya disebut proses

IPA. Sedangkan hasilnya berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-

prinsip, serta teori-teori disebut dengan produk Ilmu Pengetahuan

Alam. Abdullah Aly dkk (2004: 21) menyatakan “IPA modern lebih

menekankan teori yang mendahului eksperimen. Dengan demikian IPA

modern lebih menekankan kepada masalah melihat masa depan dan

berusaha untuk meramalkan gejala-gejala baru secara ilmiah”.

Dalam teori-teori lama IPA yang telah ada, dilakukan

eksperimen yang hasilnya bertujuan untuk mendukung teori tersebut.

Namun terkadang hasil eksperimen tersebut sudah tidak cocok sehingga

perlu dibuat teori baru yang mengacu pada hasil eksperimen tersebut

demi perkembangan ilmu pengetahuan.

IPA memiliki tiga komponen meliputi proses ilmiah, produk

ilmiah, dan sikap ilmiah. IPA bersifat dinamis yaitu pada proses IPA

berlangsung terus menerus dan selalu diuji terus menerus. IPA

didasarkan pada pendekatan empirik untuk mengumpulkan informasi,

mengorganisasikan informasi, kemudian dianalisa. Mencakup

observasi, klasifikasi, dan pengukuran. Dalam hal ini diperlukan sikap

obyektif dan jujur dalam mengumpulkan informasi hingga menganalisa

informasi. Aspek-aspek tersebut didukung oleh sikap ilmiah (sikap

15

Sains) yang merupakan keyakinan yang harus dipertahankan ketika

mencari atau mengembangkan suatu pengetahuan baru.

2. Metode Praktikum

Menurut Djamarah dan Zain (2007: 95) memberi pengertian

bahwa metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta

didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati

objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu objek,

keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan

interaksinya. Dengan demikian, dapat menjawab pertanyaan “Bagaimana

prosesnya? Bagaimana cara mengetahui kebenarannya?’ yang semuanya

didapatkan melalui pengamatan induktif. Pembelajaran praktikum

bertujuan untuk :

a. Mempelajari keterampilan dan Teknik yang relevan dengan tuntutan

profesi

b. Memahami proses penelitian atau penemuan ilmiah.

Dwiyanti (1999) dalam Sukaesih (2011:76) menyebutkan fungsi

praktikum adalah: (1) memperjelas konsep langsung yang disajikan

dalam kelas melalui kontak langsung dengan alat, bahan atau peristiwa

alam, (2) meningkatkan keterampilan intelektual peserta didik melalui

observasi atau informasi (teori) secara lengkap dan selektif yang

mengandung pemecahan masalah praktikum, (3) melatih siswa dalam

memecahkan masalah, (4) melatih dan merancang eksperimen, (5)

menafsirkan (intepretasi) data dan (6) membina sikap ilmiah.

16

Praktikum dapat dilakukan pada suatu laboratorium atau di luar

laboratorium, sedangkan pekerjaan praktikum mengandung makna

belajar untuk berbuat. Karena itu praktikum dapat dimasukkan dalam

metode pembelajaran.

Implementasi Metode Praktikum dalam pembelajaran IPA

1) Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap kelompok

beranggota secara heterogen. Artinya ,dalam suatu kelompok terdiri

atas peserta didik pandai, rata-rata, dan kurang. Setiap kelompok

beranggotakan lima atau enam peserta didik

2) Pendidik Bersama peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan dalam proses pembelajaran.

3) Pendidik / guru menyiapkan LKS untuk memandu dan mengarahkan

peserta didik dalam belajar dengan melakukan kegiatan percobaan

dibawah bimbingan pendidik secara penuh.

4) Sebelum peserta didik melakukan percobaan secara kelompok,

pendidik mengarahkan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam

melakukan percobaan.

5) Pada saat peserta didik melakukan percobaan, pendidik secara penuh

melakukan bimbingan kepada semua kelompok peserta didik.

6) Selesai melakukan percobaa, pendidik mengingatkan kelompok

untuk menganalisis hasil percobaan sesuai dengan petunjuk dalam

LKS.

17

7) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil temuannya di

depan kelas, kemudian didiskusikan dengan kelompok lainnya di

bawah bimbingan pendidik.

8) Akhirnya, pendidik memberikan penekanan pada konsep yang benar.

Menurut Sagala (2005:220) kelebihan dan kekurangan Metode

Praktikum

1. Kelebihan dari Metode Praktikum

a) Dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan sendiri

daripada hanya menerima penjelasan dari pendidik atau buku.

b) Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksplorasi tentang sains dan teknologi.

c) Dapat menumbuhkan sikap-sikap ilmiah se perti bekerja sama,

bersikap jujur, terbuka, kritis , dan toleransi.

d) Peserta didik belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri

suatu proses atau kejadian.

e) Memperkaya pengalaman peserta didik dngan hal-hal yang

bersifat objektif dan realistis.

f) Mengembangkan sikap berpikir ilmiah.

g) Hasil belajar akan bertahan lama dan terjadi proses internalisasi.

2. Kekurangan dari Metode Praktikum adalah :

a) Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak

selalu mudah diperoleh dan murah

18

b) Setiap praktikum tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan

karena terdapat factor-faktor tertentu yang berada di luar

jangkauan kemampuan.

c) Dalam kehidupan sehari-hari tidak semua hal dapat dijadikan

materi eksperimen.

3. Sikap Ilmiah

Ilmu pengetahuan mempunyai ciri khas yaitu obyektif, metodik,

sistematik dan berlaku umum. Berkembangnya ilmu pengetahuan tidak

lepas dari ciri-ciri tersebut sehingga muncul suatu sikap yang disebut

sikap ilmiah. Chaplin (Patta Bundu, 2006: 137) menyatakan bahwa

“sikap atau pendirian adalah satu predisposisi atau kecenderungan yang

relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau

untuk mereaksi dengan cara tertentu”. Sedangkan Sulistyorini (2007:

10) menyebutkan sikap ilmiah merupakan “suatu sikap yang selalu

ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang diamati”.

Sedangkan National Curriculum Council (Patta Bundu, 2006:

39) menyatakan bahwa sikap ilmiah yang sangat penting dimiliki pada

semua tingkat pendidikan adalah hasrat ingin tahu, menghargai

kenyataan (fakta dan data), ingin menerima ketidakpastian, refleksi

kritis dan hati-hati, tekun, kreatif untuk penemuan baru, berpikiran

terbuka, sensitif terhadap lingkungan sekitar, bekerjasama dengan

orang lain.

a. Sikap Ingin Tahu

19

Patta Bundu (2006: 40) menyatakan bahwa “sikap ingin tahu

(curiosity) termasuk kategori umum yang bisa mencakup sikap

yang lainnya”. Keingintahuan mendorong siswa untuk

mendapatkan pengalaman baru dan belajar terhadap apa yang ada

di sekitarnya.

Dasar dari pembentukan ilmu pengetahuan adalah rasa ingin

tahu. Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal budi.

Dengan adanya akal budi tersebut muncul sikap ingin tahu yang

merupakan salah satu dimensi sikap ilmiah. Serta sikap ingin tahu

tersebut terus berkembang dan tidak dapat dipuaskan. Karena itu

manusia selalu ingin menambah pengetahuan yang dimiliki.

Usman Samatowa (2006: 140) menjelaskan bahwa

“curiosity ditandai dengan tingginya minat dan keingintahuan anak

terhadap setiap perilaku alam di sekitarnya”. Anak-anak suka

mengamati benda-benda di sekelilingnya apalagi dengan benda-

benda yang belum pernah dilihatnya.

Sedangkan Abdullah Aly dkk (2004: 3) dalam

Latifah,Nurul Hakim (2013) menyatakan bahwa: tiap individu atau

kelompok individu mempunyai rasa ingin tahu atau keingintahuan

(curiosity) yang kuat untuk beberapa bidang, sedangkan untuk

bidang-bidang lain, rasa ingin tahunya agak lemah atau bahkan

sama sekali tidak ada. Faktor lingkungan juga mempengaruhi kuat

lemahnya keingintahuannya.

20

Secara terperinci indikator dan gambaran sikap ingin tahu dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Indikator Sikap Ingin Tahu

Sikap Ilmiah Indikator

Sikap ingin tahu

(curiosity)

Antusias mencari jawaban

Perhatian pada obyek yang diamati

Antusias pada proses Sains

Menanyakan setiap langkah kegiatan

Sumber: (Patta Bundu, 2006: 141)

Tabel 2. 2. Ciri-ciri Sikap Ingin Tahu Siswa

Sikap Ilmiah Ciri-ciri yang dapat diamati

Sikap ingin tahu

(curiosity)

Menggunakan beberapa alat indera untuk

menyelidiki materi dan organisme

Mengajukan pertanyaan tentang obyek dan

peristiwa

Memperlihatkan minat pada hasil percobaan

Sumber: Peter Gega (dalam Patta Bundu, 2006: 40)

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan

peserta didik dalam mengikuti suatu pembelajaran. Menurut Dzamarah

dan Zain dalam sebuah jurnal (Lukad,2016 : 114) yaitu, setiap proses

21

belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang

dihadapi adalah sampai ditingkat mana prestasi (hasil) belajar yang

dicapai. Hal tersebut menggambarkan bahwa yang dapat menjadi focus

bagi pendidik adalah bagaimana mengelola pembelajaran sehingga

mencapa tingkat hasil belajar yang di inginkan.

Sudijono (2012:32) mengungkapkan hasil belajar merupakan

tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berpikir

(cognitif domain) juga dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu

aspek nilai atau sikap (affective domain) dan aspek keterampilan

(psychomotor domain) yang melekat pada diri setiap individu peserta

didik. Ini artinya melalui hasil belajar dapat terungkat secara holistic

penggambaran pencapaian siswa setelah melalui pembelajaran.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

menurut (E. Mulyasa,2004 : 190-193) adalah :

a. Faktor Eksternal

Faktor eskternal yang dapat mempengaruhi prsetasi belajar peserta

didik dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan non-sosial.

Faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi

dalam berbagai situasi sosial, yang termasuk dalam faktor ini

adalah lingkungan keluarga, sekolah, teman dan masyarakat pada

umumnya. Sedangkan faktor non-sosial adalah factor-faktor

lingkungan alam dan fisik, misalnya : keadaan rumah, ruang

belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya.

22

b. Faktor Internal

Meskipun banyak pengaruh dari faktor eksternal yang mendorong

individu belajar, kberhasilan belajar itu akan ditentukan oleh faktor

iri (internal) beserta usaha yang dilakukannya. Faktor internal

mencakup:

1) Faktor-faktor fisiologis, yang menyangkut keadaan jasmani

atau fisik individu, yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi

jasmani tertentu terutama panca indra.

2) Faktor-faktor psikologis, yang berasal dalam diri seperti

intelegensi, minat, sikap dan motivasi.

5. Barang Bekas

Pada proses pembelajaran IPA, peserta didik diharapkan mampu

menerima transfer ilmu dari pendidik dengan baik. Dengan metode

praktikum menggunakan barang-barang bekas selain dapat membawa

siswa untuk meningkatkan sikap ilmiah juga ramah lingkungan, karena

dapat mengurangi barang-barang yang sudah tidak dipakai. Barang

bekas dimaksud yaitu semua barang yang telah tidak dipergunakan atau

tidak dapat dipakai lagi atau dapat dikatakan sebagai barang yang

sudah diambil bagian utamanya (Iskandar, 2006 : 2)

Barang bekas atau sampah seperti plastik, kaleng, botol-botol

minuman biasanya langsung dibuang jika sudah tak terpakai. Barang

bekas atau barang yang sudah tak terpakai banyak sekali disekitar

23

lingkungan kita. Berdasarkan sifatnya barang bekas dapat

dikategorikan menjadi barang bekas organik dan barang bekas

anorganik (Nilawati, 2010: 3) dalam Rizza 2011. Barang bekas

organik, yaitu barang bekas yang dapat diurai oleh tanah (mudah

terurai secara alami) seperti daun, kain, kertas, dan kayu. Barang bekas

anorganik, yaitu barang bekas yang tidak dapat diurai oleh tanah (tidak

mudah terurai secara alami) seperti plastik, logam, dan kaca

Pemanfatan barang bekas adalah usaha atau aktivitas manusia

untuk menggunakan benda atau barang yang sudah tidak terpakai lagi

untuk dijadikan barang baru yang memiliki nilai lebih tinggi (Yuliarti,

2010: 3) dalam Rizza 2011. Kurangnya pengetahuan serta pemahaman

tentang pemanfaatan barang bekas oleh masyarakat mengakibatkan

timbulnya masalah yang sering dihadapi masyarakat yakni tumpukan

sampah di lingkungan kita. Dalam kehidupan sehari-hari manusia

banyak mengkonsumsi berbagai macam barang, kegiatan manusia

mengkonsumsi barang inilah yang nantinya mengakibatkan adanya

barang bekas atau sering disebut sampah.

Dibawah ini beberapa barang bekas yang dimanfaatkan untuk

praktikum efek rumah kaca pada materi pemanasan global:

24

Botol Bekas

Handuk Bekas

25

Plastik Bekas

Karet Gelang Bekas

26

Hasil Pemanfaatan

barang bekas untuk

praktikum

Gambar 2.1 Barang bekas yang digunakan untuk praktikum Efek

Rumah Kaca (Dokumentasi Pribadi)

6. Pemanasan Global

a. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang

terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap

panas. Prosesnya, yaitu ketika radiasi sinar matahari mengenai

permukaan Bumi, maka akan menyebabkan Bumi menjadi panas.

Radiasi panas Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas

yang kembali dipantulkan oleh bumi terhalang oleh polutan udara

sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses

ini akan menahan beberapa panas yang terperangkap dan

kemudian menyebabkan suhu Bumi meningkat. Dengan demikian,

Bumi tetap menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat.

27

Para ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak

tahun 1824. Joseph Fourier menyatakan bahwa Bumi akan jauh

lebih dingin jika tidak memiliki atmosfer. Adanya gas-gas rumah

kaca inilah yang membuat iklim Bumi layak huni. Tanpa adanya

efek rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah sekitar 600F atau

15,60C lebih dingin.

b. Pengertian dan Penyebab Pemanasan Global

Global warming atau dalam bahasa Indonesia disebut

dengan nama pemanasan global merupakan proses naiknya suhu

rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Kenaikan suhu secara

global (global warming) diperkirakan menimbulkan perubahan

yang lain seperti halnya menyebabkan cuaca yang ekstrim dan

menaikkan tinggi permukaan air laut. Selain itu, pengaruh yang

lain juga dapat dilihat dengan punahnya berbagai macam hewan,

berpengaruhnya terhadap hasil pertanian, dan hilangnya gletser.

Pemanasan global memerlukan penanganan dalam

mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak dari pemanasan

global. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan bahan bakar

fosil dengan meningkatnya kadar CO2 di atmosfer. Konsumsi total

bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi) di dunia akan

meningkat sekitar 1% per tahun. Langkah-langkah yang dilakukan

atau yang sedang didiskusikan saat ini tidak dapat mencegah

pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada adalah

28

mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah

untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.

Pemanasan global (global warming) memberikan dampak

yang sangat luas dan memengaruhi kehidupan makhluk hidup di

bumi baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia. Dampak pemanasan

global dapat terjadi karena berbagai penyebab dari tingkah laku

manusia dalam memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak

mengenal batas serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan global sudah

lama dan telah terjadi. Jika dilihat dari gejala-gejala yang

ditimbulkan ini dapat dilihat dari berbagai perubahan-perubahan

yang tidak biasa.

c. Dampak Pemanasan Global

Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit

diprediksi, tetapi beberapa dampak yang telah nampak, yaitu

sebagai berikut.

1) Temperatur bumi semakin tinggi, dibeberapa wilayah

mungkin temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah

lainnya mungkin tidak.

2) Tingginya temperatur Bumi menyebabkan lebih banyak

penguapan dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-

masing wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan

bagian lainnya kering.

29

3) Mencairnya es di daerah kutub yang menyebabkan kadar air

laut meningkat. Begitu pula dengan daratan pantai yang

landai, akan mengalami peningkatan akibat penggenangan air.

4) Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu

karang menyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi

karang akan hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya

suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa

banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu

karang.

5) Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian

yang dipublikasikan dalam “Nature”, peningkatan suhu dapat

menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai

saat ini, hilangnya spesies semakin tersebar luas dan daftar

spesies yang terancam punah terus berkembang.

6) Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru,

terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh

dunia harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke

tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan

iklim dalam kurun 100 tahun.

7) Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan

atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar

1725 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang

melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar ultra violet

30

(UV). Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa

lapisan ozon secara berangsurangsur mengalami penipisan

sejak pertengahan tahun 1970.

d. Usaha Penanggulangan Pemanasan Global

Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon

dioksida (CO2) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti

minyak dan batubara yang dibakar untuk menghasilkan energi.

Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas kita akan

menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. Kerusakan lapisan

ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia

yang mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi

tingginya gas polutan di udara menyebabkan terjadinya

pemanasan global.

Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk

menanggulangi pemanasan global, diantaranya adalah sebagai

berikut. 1) Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi

penggunaan batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik

lainnya. 2) Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan. 3)

Mengurangi deforestation. 4)Mengurangi penggunaan produk-

produk yang mengandung chlorofluorocarbons (CFCs) dengan

menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan. 5)

Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan. Penelitian

dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap

31

pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk

mengimbangi emisi yang dihasilkan dari pengendara mobil

selama setahun.

B. Kajian Pustaka

Metode praktikum dapat meningkatkan sikap ilmiah serta hasil

belajar siswa karena metode pembelajaran ini memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengkontruksi pengetahuan yang dimiliki serta

mengaitkan konsep-konsep teori dengan konsep yang akan dipelajari

dengan metode praktikum sehingga pembelajaran lebih efektif. Hal tersebut

sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti

terdahulu.

Penelitian oleh Retno Anjani, (2017). Program Studi Pendidikan

Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Raden Intan

Lampung. Mengenai “Pengaruh Metode Praktikum Virtual terhadap

Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI Pada Materi Sistem Peredaran

Darah di SMA N 6 Bandar Lampung”, permasahalan dalam penelitian ini

yaitu adakah pengaruh metode praktikum virtual terhadap peningkatan

sikap ilmiah siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat

pengaruh metode praktikum virtual terhadap sikap ilmiah siswa. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan terdapat pada

Variabel Y yaitu untuk mengetahui variabel X terhadap Variabel Y (Sikap

Ilmiah). Serta persamaan dalam desain penelitian yaitu Nonequivalent

Control Group Design. Keunggulan penelitian yang penulis lakukan

32

dibanding penelitian ini yaitu sekaligus meneliti dua variabel (hasil belajar

dan sikap ilmiah siswa).

Penelitian oleh Vivi Noviana Sari, (2017). Program Studi

Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Raden

Intan Lampung, dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Advance

Organizer terhadap Keterampilan Berpiki Kritis dan Sikap Ilmiah Peserta

Didik kelas X Materi Protista SMA N 15 Bandar Lampung”. Tujuan dari

penelitian ini dengan penelitian saya yaitu sama sama untuk mengetahui

pengaruh dari suatu metode/ model pembelajaran terhadap sikap ilmiah,

yang membedakan pada metode yang digunakan. Metode penelitian yang

digunakan dalam penlitian ini yaitu Quasy Eksperimental Design dengan

rancangan Posttest only control design. Hasil dari penelitian ini data model

pembelajar advance organizer terhadap keterampilan berfikir kritis dan

sikap ilmiah menunjukan bahwa tingkat signifikan yang dihasilkan adalah

sig = 0,000 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat

pengaruh model pembelajaran advance organizer terhadap peningkatan

ketrampilan berfikir kritis dan sikap ilmiah. Keunggulan penelitian yang

penulis lakukan dibanding penelitian ini adalah menggunakan pre test post

test dalam penggunaan instrument test.

Penelitian oleh Tia Anggraini, 2017. Program Studi Pendidikan

Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Raden Fatah

Palembang. Dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Generatif Terhadap

Sikap Ilmiah Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Di Kelas X SMA

33

Muhammadiyah 2 Palembang”. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui

pengaruh penggunaan model pembelajaran generative terhadap sikap

ilmiah. Hasil dari penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran

generative berpengaruh terhadap sikap ilmiah siswa. Persamaan penelitian

ini dengan penelitian penulis yaitu sama sama mencari pengaruh sebuah

metode atau model pembelajaran terhadap sikap ilmiah siswa, sedangkan

perbedaannya terdapat pada desain penelitian, pada penelitian ini

menggunakan desain tipe post test only control group design. Dibandingkan

penelitian ini, penelitian yang saya lakukan lebih unggul di bagian

instrumen test, penelitian saya menggunakan pre test post tes serta mencari

pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas terhadap

hasil belajar.

Penelitian oleh Dewi Yualida, (2016). Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul “Pengaruh Metode

Praktikum Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA siswa kelas IV SD N

Kemiri 1 Puspo Pasuruan”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

mengetahui perbedaan motivasi belajar IPA siswa kelas IV di SD N Kemiri

1 Puspo Pasuruan an untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ipa siswa

kelas IV di SD N Kemiri 1 Puspo Pasuruan. Metode penelitian yang

digunakan yaitu eksperimen dengan pre-eksperimental design dengan

menggunakan Intact – Group Comparison. Hasil penelitiannya yaitu

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap motivasi belajar dan terdapat

34

perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N 1

Puspo Pasuruan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian saya sama-

sama menggunakan metode praktikum untuk mengetahui pengaruhnya

terhadap sikap ilmiah siswa. Penelitian saya lebih unggul jika dibandingan

dengan penelitian ini, yaitu pada bagian instrument test, penelitian saya

menggunakan pre post untuk dapat mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Penelitian oleh Sri Sukaesih, (2011). Dalam sebuah jurnal yang

berjudul “Analisis Sikap Ilmiah dan Tanggapan Mahasiswa terhadap

penerapan model pembelajaran berbasis Praktikum. Metode penelitian yang

digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan kuasi eksperimen dengan

desai penelitian Nonequivalent Control Group Design. Dari penelitian ini

didapatkan bahwa berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan,

diperoleh bahwa pembelajaran berbasis praktikum dapat mengembangkan

sikap ilmiah mahasiswa pada topik keanekaragaman hayati yang hasilnya

lebih baik daripada mahasiswa dengan pembelajaran biasa. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian saya yaitu terdapat pada desain

penelitiannya yaitu Nonequivalent Control Group Design. Keunggulan

penelitian penulis dibanding penelitian ini, penulis menggunakan barang

bekas untuk sarana praktikum.

Dari kelima rujukan tersebut dapat disimpulkan bahwa

perbedaannya dari penelitian ini yaitu terdapat pada variabel X nya, metode

penelitian nya dan hasilnya. Adapun persamaan dari rujukan tersebut dan

penelitian ini terdapat pada variabel Y yaitu sikap ilmiah. Keunggulan dari

35

penelitian ini dibanding dengan rujukan tersebut ialah pada variabel Y nya,

pada penelitian ini sekaligus mencari pengaruh variabel X (metode

praktikum dengan pemanfaatan barang bekas) terhadap 2 Variabel Y (hasil

belajar dan sikap ilmiah siswa) dan menggunakan jenis penelitian

eksperimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Dari

rujukan yang telah diteliti tersebut, sepengetahuan peneliti selama ini belum

ada yang mengkaji tentang pengaruh metode praktikum dengan

pemanfaatan barang bekas pada materi pemanasan global sebagaimana

yang peneliti kaji dalam penelitian ini, yang berjudul “Pengaruh Metode

Praktikum dengan Pemanfaatan Barang Bekas pada Materi Pemanasan

Global terhadap Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas VII SMP N 3

Getasan Tahun Pelajaran 2018/2019”.

C. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:64) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis yang

digunakandalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat

Berdasarkan uraian rumusan masalah, deskripsi teori, dan kerangka

berpikir diatas, maka hipotesis penelitian ini yaitu :

1. H0: Ada pengaruh metode praktikum materi Pemanasan Global terhadap

hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas 7 SMP N 3 Getasan

2. H1: Tidak ada pengaruh metode praktikum materi Pemanasan Global

36

Terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas 7 SMP N 3

Getasan

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Kuantitatif.

Sugiyono (2009 : 7) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada posisi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau

statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Arikunto (2016: 207) menyatakan bahwa “penelitian

eskperimental merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimental jenis Quasi

Experimental Design yaitu desain yang mempunyai kelompok kontrol,

tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar,

dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design yaitu desain

yang menggunakan pretest-postest, hanya saja pada desain ini kelompok

eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara acak. Penelitian dengan

desain ini dapat disimbolkan sebagai berikut (Sugiyono, 2016 : 76)

Tabel 3.1 Tabel Desain Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test

Eksperimen O1 X O2

38

Kontrol O1 C O2

Sumber : Sukaesih, Sri (2011)

Keterangan :

O1 = Pre test

O2 = Post test

X = Penerapan metode praktikum

C = Pembelajaran dengan ceramah

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Getasan yang terletak di

Dusun Kedayon, Kelurahan Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Semarang, Jawa Tengah

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan April semester

2 Tahun Pelajaran 2018/2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari; objek

atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu

kesimpulannya. (Sugiyono, 2002:55). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh kelas VII semester genap di SMP N 3 Getasan Tahun

Pelajaran 2018/2019. Yang terdiri dari kelas VII A berjumlah 25 siswa,

39

kelas VII B 26 siswa, dan kelas VII C berjumlah 25 siswa. Jumlah total

populasi yaitu 76.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2009). Populasi

dalam penelitian ini adalah semua kelas 7 SMP N 3 Getasan. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu

Purposive Sampling. Purposive Sampling ini, yaitu pemilihan sampel

berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut

pautnya dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui

sebelumnya. (Ruslan, 2006 :157).

Berdasarkan data awal yang berasal dari nilai PTS siswa kelas

VII SMP N 3 Getasan yang diberikan oleh guru IPA kelas VII maka

peneliti memilih sample kelas dengan nilai terendah dan tertinggi.

Dikarenakan kelas dengan nilai terendah akan di uji coba dengan

penelitian ini, sehingga akan diketahui pengaruh atau peningkatan

terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah setelah dilakukan penelitian.

Dan kelas kontrol akan dijadikan sebagai perbandingan. Sampel yang

di dapat terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Sampel yang terpilih untuk penelitian ini yaitu kelas VII B sebagai

kelas eksperimen dengan rata-rata nilai PTS terendah dan kelas VII A

sebagai kelas kontrol dengan nilai rata-rata PTS tertinggi. Sample

40

tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan dari guru IPA Kelas VII Ibu

Pujiyani S.Pd.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 38).

Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi:

(1) variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan

memengaruhi variabel lain, dan (2) variabel dependen (terikat), yaitu

variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel independen.

Pada penelitian ini variabel sudah ditentukan oleh peneliti. Variabel

Independen dalam penelitian ini adalah Metode Praktikum berbasis barang

bekas, sedangkan Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Sikap

Ilmiah dan Hasil Belajar.

E. Instrumen Penelitian

Ketepatan hasil penelitian diharapkan sangat ditentukan oleh

isntrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untu menjawab

pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui

instrumen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrumen

antara lain :

1. Angket

Menurut Sugiyono (2010: 199) Angket atau kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat

41

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

menjawabnya. Pada penelitian ini penulis menggunakan Angket

tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih. Skala sikap digunakan untuk mengetahui

indikator sikap ilmiah yang dapat muncul pada masing-masing siswa.

Sikap ilmiah digunakan pada skala sikap awal dan sikap akhir yang

berisi pernyataan tentang sikap ilmiah siswa selama pembelajaran

pemanasan global. Pengamatan yang dilakukan berbentuk skala likert

dengan item yang ditentukan yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju,

tidak setuju, sangat tidak setuju.

Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Jawaban Skala Sikap yang

digunakan

Skor Jawaban pertanyaan

negative

Skor

Sangat setuju (SS) 4 Sangat setuju 1

Setuju (S) 3 Setuju 2

Tidak setuju (TS) 2 Tidak setuju 3

Sangat tidak setuju

(STS)

1 Sangat tidak setuju 4

2. Tes

Tes menurut Arikunto (2012; 67) adalah alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,

dengan cara dan aturan-aturan yangsudah ditentukan. Tes hasil belajar

42

dalam penelitian akan digunakan untuk memperoleh data kuantitatif

berupa kemampuan siswa dalam menguasai materi Pemanasan Global.

Soal yang digunakan berupa 40 soal pilihan ganda. Penyusunan tes

hasil belajar ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

a. Membuat kisi-kisi soal yang sesuai dengan standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator yang dikembangkan yang sesuai

dengan silabus.

b. Menyusun soal hasil belajar berdasarkan kiri-kisi tersebut dan

membuat kunci jawaban.

c. Melakukan uji coba test penguasaan materi Pemanasan Global

yang dilanjutkan dengan menghitung validitas, tingkat kesukaran,

daya pembeda dan realibilitas. Hal tersebut dilakukan untuk

mengetahui apakah soal yang digunakan dalam penelitian ini telah

memenuhi syarat. Pelaksanaan uji coba dilaksanakan pada peserta

didik kelas VIII C SMP N 3 Getasan.

3. Lembar Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan

data dengan cara mengamati kegiatan yang sedang berlangsung. Teknik

observasi yang dilakukan yaitu observasi langsung terhadap objek yang

diteliti dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan indikator

sikap ilmiah, yang meliputi : sikap ingin tahu, sikap mengutamakan

fakta, sikap berpikir kritis, sikap jujur, dan sikap peka terhadap

lingkungan sekitar.

43

Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan praktikum, dalam

hal ini peneliti sebelumnya telah menyiapkan lembar observasi untuk

memudahkan saat proses observasi.

Tabel 3.3 Ringkasan Instrumen Penelitian dan Tujuan

Penggunaan Instrumen

No Jenis

Instrumen Tujuan Instrumen

Sumber

Data Waktu

1 Soal test

hasil belajar

Untuk mengetahui sejauh mana

pengetahuan yang diterima oleh

siswa

Siswa

Sebelum dan sesudah

kegiatan

pembelajaran

2 Skala sikap

Ilmiah awal

dan akhir

Untuk mengetahui indikator

sikap ilmiah yang muncul dari

setiap siswa.

Siswa Sebelum dan sesudah

kegiatan praktikum

3 Lembar

Observasi

Untuk mengetahui beberapa

indikator tentang sikap ilmiah

pada siswa

siswa Selama proses

praktikum

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian, instrumen yang baik dan dapat dipercaya

adalah instrument yang memiliki tingkat validitas dan reliabilitas. Untuk

mengukur validitas, indeks kesukaran dan reliabilitas, maka harus

dilakukan uji coba pada peserta didik yang telah mendapatkan materi yang

sama sebelumnya dengan kelas yang akan diuji.

1. Instrumen Test

Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau

sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,

44

keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian. Lembar

instrument berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butri-butir

soal. Setiap butir soal mewakili satu jenis variabel yang diukur ( Nur

Aedi,2010:3).

Instrumen test pada penelitian ini menggunakan Test prestasi

atau achievement test, digunakan untuk mengetahui pencapaian

seseorang setelah ia mempelajari sesuatu. Test prestasi ini diberikan

kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Untuk instrumen test

sendiri dapat dikatakan baik dan dipercaya apabila telah melewati tahap

uji coba. Uji coba instrumen tes terdiri dari:

a. Validitas

Validitas tes diperlihatkan oleh korelasi antara skor tes dan

skor satu kriteria (criterion related validity) Azwar (1995: 22). Kriteria

validasi dapat berupa tes lain yang mengukur atribut yang sama, dapat

berupa variabel yang hendak diprediksi oleh tes, dan dapat pula berupa

ukuran-ukuran lain yang relevan seperti rating atau hasil observasi

yang reliable. Menurut Azwar (1995: 22) indeks validitas aitem

dirumuskan sebagai berikut :

iva = si. riy

keterangan :

si = Deviasi standar skor aitem i

riy = Koefisien korelasi aitem I dengan skor suatu kriteria eksternal Y

(koefisien validitas aitem)

45

Bila aitem-aitem dalam tes diberi skor dikotom, maka indeks validitas

aitem dapat di tuliskan sebagai berikut:

iva = (piqi)riy

Harga koefisien validitas diinterpretasikan dengan

menggunakan tolak ukur mencari angka korelasi “r” product moment

(rxy). Dengan ketentuan bahwa rxy ≥ r tabel maka butir soal dapat

dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rxy < dari r tabel maka butir soal

dinyatakan invalid. (Sudijino,2012: 181). Bila rxy dibawah 0,3 maka

dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid,

sehingga harus diperbaiki atau dibuang . (Sugiyono:179)

Validitas suatu test dinyatakan dengan angka korelasi koefisien

(r). Dengan kriteria kolerasi koefisien sebagai berikut :

Tabel 3.4 Koefisien Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria

0.80 – 1.00 Sangat tinggi

0.60 – 0.79 Tinggi

0.40 – 0.59 Cukup

0.20 – 0.39 Rendah

0.00 – 0.20 Sangat rendah

46

Pada penelitian ini, uji validitas menggunakan software SPSS versi

22.0. Adapun langkah-langkah Uji Validitas menggunakan SPSS

versi 22.0 sebagai berikut :

1) Klik ikon SPSS di desktop

2) Input data melalui open an existing data source lalu ok

3) Setelah itu, muncul window untuk membuka file data yang

akan diinput di SPSS. Cari file yang di inginkan, misalnya file

Microsoft Excel (pilih terlebih dahulu extension file excel di

file types) terletak di dokumen klik lalu ok. Data yang akan

dianalisis telah terinput ke SPSS

4) Selanjutnya untuk mengubah nama variabel, klik variabel

view dan edit pada kolom name. pemberian nama variabel

tanpa spasi jika diharuskan maka setiap spasi diberi tanda

underscore(_)

5) Kemudian pada window data view akan diuji validitasnya

dengan meng klik Analyze Correlate Bivariate

6) Setelah itu, muncul kotak dialog bivariate correlations

pindahkan semua item di sebelah kiri ke sebalh kana untuk di

proses dengan mengklik tanda panah, kemudian klik ok ,

countinue

7) Hasil nya bisa dilihat setelah muncul, cara mengetahui butir

soal valid atau tidak, yaitu dengan memperhatikan tanda

47

bintang yang terletak pada kolom paling kanan dan lajur yang

bersesuaian dengan baris korelasi pearson.

b. Uji reliabilitas

Relibilitas merupakan sebuah konsistensi dari suatu alat

ukur, dan berhubungan dengan kepercayaan. Untuk menentukan

tingkat reliabilitas test digunakan rumus S pearman – Brown

yaitu

rmn = [

( ) ]

Keterangan :

rmn : besarnya koeofisien realiabilitas sesudah test tersebut

ditambah butir soal baru

n : berapa kali butir-butir itu ditambah

r : besarnya koefisien reliabilitas sebelum butir-butir

soalditambah

Nilai koefisien (r) aka dibandingkan dengan koefisien tabel r total

= r (a,n-2)

Menurut Arikunto dalam Noviana (2017) harga r yang

diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel

n : banyaknya butir soal

St2 : varians total

∑ Si2 : jumlah seluruh varians masing-masing soal

N : banyaknya responden

X : jumlah butir soal

48

∑X2 : skor total

Menurut (Arikunto: 100) harga r yang diperoleh

dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf

signifikan 5 % (0,05). Jika r hitung > r tabel, maka soal tersebut

reliable. Pada penelitian ini Uji Reliabilitas dianalisis

menggunakan software SPSS versi 22.0. Adapun langkah-langkah

nya sebagai berikut :

1) Salin data dari Microsoft excel ke dalam aplikasi SPSS dengan

menggunakan open an existing data source

2) Ubah nama variabel dengan meng klik variabel view

3) Setelah data terinput, selanjutnya klik analiyze – scale-

reliability analysis

4) Selanjutnya muncul toolbox reliability analysis, pindahkan

semua item di sebelah kanan ke sebelah kiri dengan meng klik

tanda panah

5) Selanjutnya klik icon statistic dan pilih dengan cara mengklik

kotak dialog pada descriptive for item, scale, dan scale if item

deleted. Setelah itu continue dan ok.

c. Uji tingkat kesukaran

Bermutu atau tidaknya butir-butir item test ha sil belajar

diketahui dari derajad kesukaran yang dimiliki oleh masing-

masing butir item tersebut. Menurut Witherington dalam Anas

49

Sudijono angka indeks kesukaran item besarnya berkisar antara

0,00 sampai 1,00.

Rumus untuk mengukur tingkat kesukaran butir test

adalah sebagai berikut :

Keterangan :

P = Tingkat Kesukaran

∑ x = Banyaknya peserta test yang menjawab benar

(untuk test uraian , jumlah skor butir soal )

Sm = Skor maksimal

N = Jumlah peserta didik

Menurut Thorndike dan Hagen (dalam Sudijono) kriterian tingkat

kesukaran sebagai berikut :

Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Test

P

Pada penelitian ini uji tingkat kesukaran soal menggunakan

bantuan SPSS versi 22.0. adapun langkah-langkah nya sebagai

berikut:

Besar P Interprestasi

P < 0,30 Sukar

0,30 < P < 0,70 Cukup (sedang)

P > 0,70 Mudah

50

1) Mendefinisikan variabel dengan cara memilih variabel view

lalu melakukan uji taraf kesukaran butir soal

2) Membuat variabel item soal 1 sampai dengan item soal 50

3) Menginput data pada data view lalu isikan secara manual data

item soal 1 sampai dengan skor totalitem soal

4) Klik menu Analyze – Descriptive Statistic – Frequencies

5) Pada kotak variabel di isi item soal 1 sampai dengan item soal

50

6) Klik statistics, kemudian klik Mean lalu klik Continue

7) Lalu klik ok

d. Uji daya pembeda

Daya pembeda pernyataan dilakukan setelah mendapatkan

data hasil uji coba produk kepada siswa. Daya pembeda dianalisis

menggunakan software SPSS V22. Menghitung daya pembeda

setiap butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus

formula berikut:

Keterangan

DP = Daya beda suatu butir soal

BA = Banyaknya peserta test kelompok atas yang dapat menjawab

dengan benar butir soal yang bersangkutan

BB = Banyaknya peserta test kelompok bawah yang dapat

menjawab dengan benar butir soal yang bersangkutan

51

JA = Jumlah peserta test yang termasuk dalam kelompok atas

JB = Jumlah peseta test yang termasuk dalam kelompok bawah

PA = Proporsi kelompok tinggi

PB = Proporsi kelompok rendah

Daya pembeda yang diperoleh diinterpretasikan dengan

menggunakan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda

DP Klasifikasi

0,00 Sangat jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

DP > 0,70 Sangat baik

Sumber : Anas Sudijono dalam buku Pengantar Evaluasi

Pendidikan

Dalam penelitian ini, peneliti menguji daya beda soal dengan

bantuan software SPSS versi 22.0 . Langkah-lngkah menguji daya

beda adalah sebagai berikut :

1) Mendefinisikan variabel dengan cara memilih variabel view

lalu melakukan uji validitas item soal

2) Membuat variabel item soal 1sampai dengan item soal 50

3) Menginput data pada data view lalu isikan secara manual data

item soal 1 sampai dengan skor total item soal

52

4) Memilih menu Analyze – Correlate – Bivariate

5) Kemudian muncul kotak baru, dan kotak dialog “Bivariate

Correlation”, masukkan semua variabel ke kotak variabel :

pada bagian “Correlation Coefficient” centang (v) person.

2. Instrumen non Test

Instrumen non test pada penelitian ini berupa angket sikap ilmiah

dan lembar observasi. Angket adalah metode pengumpulan data,

instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya. Bentuk

lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya

untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami

dan ketahui.(Nur Aedi, 2010)

Angket skala sikap imiah dan Lembar Observasi yang digunakan

dalam penelitian ini telah divalidasi oleh ahli yaitu Dosen Kimia

Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga Anggun Zuhaida,MPd dan Guru IPA

SMP N Getasan Ibu Pujiyani, S.Pd

G. Metode Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian untuk memperoleh data yang di

butuhkan maka diperlukan metode pengumpulan data. Jika data belum

terpenuhi dengan hanya menggunakan satu metode maka diperlukan

metode yang lainnya sehingga dapat melengkapi data yang diperlukan

dalam penelitian ini.

53

Ada beberapa metode pengumpulan data yang peneliti gunakan,

anatara lain :

1. Soal

Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrument tes

berupa soal. Soal pre test diberikan sebelum proses pembelajaran

berlangsung, ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa mengenai materi yang akan disampaikan. Dan post test

diberikan setelah proses pembelajaran selesai, test ini bertujuan

untuk mengetahui pencapain siswa setelah diterapkan metode

praktikum dengan pemanfaatn barang bekas.

2. Angket

Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data

secara tidak langsung. Instrument atau alat pengumpulan datanya

juga disebut angket, berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab

oleh responden. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup

yaitu responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan

oleh peneliti. Skala sikap yang digunakan dalam angket ini yaitu

model Likert dengan menggunakan skala deskriptif berupa jawaban

sangat setuju (SS), setuju (S). tidak setuju (TS) dan sangat tidak

setuju (STS). Angket yang digunakan mewakili beberapa indikator

yang ada di dalam sikap ilmiah. Berisi pernyataan positif dan

negatif.

54

3. Lembar Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan

perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indra

untuk mendapatkan data. (Nur Aedi, 2010). Pada penelitian ini

observasi dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas.

4. Dokumentasi

Dokumentasi Merupakan Metode Pengumpulan Data dengan

mencari data mengenai variabel yang berupa foto kegiatan dan

catatan. Pada penelitian ini dokumentasi yang digunakan yaitu foto

saat proses pembelajaran serta data tentang nilai siswa, profil

sekolah, serta jumlah siswa yang akan diteliti.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca. Dengan menggunakan

metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang

akurat tentang respon yang diberikan responden, sehingga data yang

berbentuk angka dapat diolah dengan menggunakan metode statistik.

Analisis data menggunakan program komputer SPSS ( Statistical

Package for the Social Sciences)

a. Analisis Nilai Hasil Belajar

Perhitungan Mean (Rata-rata). Rata-rata merupakan ukuran

pemusatan yang sering dan sangat familiar digunakan. Keuntungan

55

rata-rata adalah dia dapat digunakan sebagai wakil atau gambaran

dari data tersebut. (Setia Pramana,dkk : 2016)

= ∑

Keterangan :

n = banyak data

xi = data ke i

∑ xi = jumlah seluruh nilai data

b. Analisis Sikap Ilmiah Siswa

Lembar skala sikap ilmiah diolah dengan menggunakan

teknik analisis presentase. Cara perhitungan presentase daftar cek

tersebut sebagai berikut:

S =

(Sugiyono, 2010 : 141)

Keterangan :

S = nilai yang diharapkan (dicari)

R= jumlah skor dari item atau soal yang dijawab

N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Salah satu metode uji normalitas

adalah uji Shapiro-Wilk. (Pramana dkk, 2016 : 169).

Hipotesis dari uji normalitas adalah sebagai berikut :

56

1) H0 diterima: jika nilai signifikansi > 0,05, maka data

berdistribusi normal

2) H1 diterima: jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak

berdistribusi normal

Pada penelitian ini menggunakan software SPSS versi 22

untuk menguji normalitas, dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Buka aplikasi SPSS

2) Pada lembar variabel view dan SPSS Editor kita definisikan

Variabel nilai dengan nama nilai variabel kelas yang

menunjukan jkelas eksperimen dan kelas kontrol dengan nama

kelas (dimana value’1 = eksperimen dan’2 = kontrol).

3) Kemudian pada lembar Data View dari SPSS Data Editor, kita

masukkan data nilai dan kelas ke dalam SPSS.

4) Setelah data nilai terinput klik Analyze, kemudian pilih

Descriptive Statistic, kemudian Ekplorer

5) Pindahkan Variabel nilai yang akan diuji normalitasnya

kedalam Dependent List dan variabel kelas ke dalam Factor List

6) Kemudian klik Plots dan beri tanda ceklis pada kotak disamping

kiri (Normality Plots With test)

7) Kemudian klik continue dan OK

57

d. Uji Kesamaan Dua Varians

Uji kesamaan dua rata-rata dapat dilakukan berdasrakan

kenormalan data post test. Kedua kelas berdistribusi normal, maka

pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t atau Independent

Sample T-Test. Hipotesisnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis

statistic (uji dua pihak). Menurut Sugiyono (2016:120) :

H : µ1 = µ2 H : µ1≠ µ2

Keterangan :

µ1 : rata-rata kemampuan awal hasil belajar IPA materi Pemanasan

Global dengan metode pembelajaran konvensional

µ2 : rata -rata kemampuan awal hasil belajar IPA materi

Pemanasan Global dengan menggunakan metode praktikum

dengan pemanfaatan barang bekas.

Kriteria pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2016:120) :

1) Ho ditolak apabila nilai signifikansi < 0,05, maka tidak ada

kesamaan anatara dua kelas

2) Ho diterima apabila nilai signifikansi ≥ 0,05, maka ada

kesamaan antara dua kelas.

Uji kesamaan dua rata- rata juga diuji dengan bantuan

program Statistical Package Social Science (SPSS) 22.0. Adapun

langkah-langkah nya sebagai berikut :

1) Buka lembar kerja spss, lalu klik variabel view, selanjutnya

adalah tahap mengisi property variabel dengan ketentuan

58

2) Untuk mengisi property pada bagian “values” untuk variabel

kelompok, maka klik kolom None baris kedua hingga muncul

kotak dialog “value label”, kemudian pada kotak value isikan

1 dan kotak label isikan kelompok control, lalu klik add

3) Selanjutnya isi kembali kotak value dengan 2 dan kotak label

dengan kelompok eksperimen lalu klik add dan ok

4) Langkah berikutnya klik data view, kemudian untuk variabel

hasil isikan nilai hasil belajar siswa untuk kelompok kontrol

kemudian dilanjutkan kelompok eksperimen dibawahnya.

5) Langkah selanjutnya klik Analyze – Compar Means –

Independent Sample T test

6) Muncul kotadialog “Independent Sample T test”, kemudian

masukkan variabel Hasil Belajar ke kolom test variabel dan

kelompok ke kolom grouping variable

7) Selanjutnya klik Define Groups ,maka muncul kotak dialog

“Define Group” pada kotak Group 1 isikan 1 dan kotak Group

2 isikan 2, lalu klik Continue.

8) Terakhir klik ok

e. Uji Perbedaan Rata-rata

Uji beda rata-rata digunakan untuk menentukan apakah dua

sample yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda.

Uji beda rata-rata dilakukan dengan cara membandingkan

59

perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari

perbedaan rata-rata dua sample tersebut.(Pramana dkk, 2016 : 75)

Jadi tujuan dari uji beda rata-rata adalah membandingkan

rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain.

Apakah kedua grup tersebut secara statistic mempunyai rata-rata

yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. Pada penelitian

ini menggunakan uji beda rata-rata dua sample berpasangan

(Paired Two Sample t-Test). Menurut (Pramana,2016 : 134) Uji

beda rata-rata dua sample berpasangan dilakukan ketika terdapat

dua kelompok yang ingin diteliti berasal dari populasi yang sama,

tetapi dibedakan yang mana kelompok pertama merupakan kondisi

awal dari kelompok tersebut sedangkan kelompok kedua

merupakan konisi yang terjadi akibat perlakuan/intervensi.

Kriteria pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2016: 120)

1) H0 ditolak apabila nilai signifikansi < 0,05, berarti ada

perbedaan.

2) H0 diterima apabila nilai signifikansi ≥ 0,05, berarti tidak ada

perbedaan.

Langkah-langkah uji beda rata-rata dua sampel dengan

software SPSS versi 22.0 sebagai berikut :

1) Buka software SPSS

60

2) Copy data nilai ke lembar kerja SPSS, letakkan dalam satu

kolom dan beri nomer pengkodean, misal 1 untuk

kelompok eksperimen dan 2 untuk kelompok kontrol

3) Buatlah nama variabel dengan cara Variabel View,

kemudian pada pada kolom label diberi nama pada

pengkodean 1 dan 2

4) Kemudian pada kolom value pada VAR0002 klik none

hingga muncul kotak dialog

5) Isi kolom value dengan “1” label “ekperimen” kemudian

klik add dan lanjut pada kolom value di isi dengan “2” label

“kontrol”, kemudian klik add dan ok

6) Setelah diberi label kembalikan posisi pada Data View

untuk melakukan Uji-t dengan cara pilih menu berikut :

Analyze – compare – Mean - Independent sample t test

kemudian ok

7) Masukkan kelompok pengkodean

8) Pilih Define Group untuk mendefinisikan grup yang telah

kita buat. Pada Group 1 masukan “1” dan pada Group 2

masukan “2” kemudian klik continue

9) Kemudian klik ok untuk melihat hasil perhitungannya

f. Uji Hipotesis

1) Analisis Korelasi Sederhana (Bivariate Correlation)

61

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat

korelasi antara kedua variabel, sehingga digunakan analisis

koelasi product moment yang bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan dua variable l. Menurut Jonathan Sarwono

(2006: 37) korelasi adalah analisis korelasional digunakan

untuk melihat kuat lemahnya antara variabel bebas dengan

tergantung. Pada penelitian ini analisis korelasi dihitung

dengan bantuan program SPSS 22 for Windows. Adapun

rumus korelasi sebagai berikut :

∑ (∑ )(∑ )

* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Sumber : Sugiyono (2005: 183)

Keterangan :

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel (banyaknya data dalam 1 tahun)

x = variabel independent

y = variabel dependent

Koefisien korelasi (r), nilai korelasi dapat berkisar antara +1

dan -1 (-1≤ r ≤ +1) artinya :

62

a) Jika r = +1, maka hubungan Metode Praktikum dengan

hasil belajar dan atau sikap ilmiah sempurna secara

positif.

b) Jika r = -1, maka hubungan Metode Praktikum dengan

hasil belajar dan atau sikap ilmiah sempurna secara

negatif.

c) Jika r = 0, maka Metode Praktikum tidak ada

hubungan sama sekali antara variabel X dan Y.

d) Jika r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linier

sempurna yaitu berupa garis lurus.

Untuk mengetahui tingkat hubungan koefisien korelasi

digunakan pedoman interpretasi korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.7 Interpretasi Perhitungan Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Keeratan

0.80 – 1.00 Korelasi sangat kuat atau sempurna

0.60 – 0,79 Korelasi kuat

0.40 – 0.59 Korelasi sedang

0.20 – 0,39 Korelasi rendah

0.00 – 0.19 Tidak ada korelasi atau korelasi lemah

Sumber :Sugiyono(2005)

Dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi

berdasarkan nilai Sig.(2-tailed) yaitu sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig.(2-tailed( < 0,05 maka terdapat

korelasi

63

2) Jika nilai Sig.(2-tailed) > 0,05 , maka tidak terdapat

korelasi

Langkah- langkah uji analisis korelasi dengan bantuan

SPSS versi 22.0 adalah sebagai berikut:

1. Buka program SPSS, klik Variabel View. Selanjutnya,

pada bagian Nmae tulis saja X dan Y, pada Decimals ubah

semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Metode

praktikum, hasil belajar dan atau sikap ilmiah. Pada bagian

Measure ganti menjadi Scale.

2. Setelah itu, klik Data View dan masukkan data Metode

Praktikum (X) dan Hasil Belajar dan atau Sikap Ilmiah (Y).

3. Selanjutnya dari menu utama SPSS pilih menu Analyze-

Correlate – Bivariate

4. Muncul kotak dialog dengan nama “Bivariate Correlations”

masukkan variabel (X) dan (Y) pada kotak Variabels.

Selanjutnya pada kolom “Correlation Coeficient” pilih

Pearson, lalu untuk kolom “Test of Significant” pilih Two-

tailed, dan centang pada Flag Significant Correlations,

terakhir klik OK

2) Regresi linear Sederhana

Persamaan regresi linier sederhana merupakan suatu

model persamaan yang menggambarkan hubungan satu

variabel bebas / predictor (X), dengan satu variabel tak bebas /

64

response (Y), yang biasanya digunakan dengan garis lurus,

seperti disajikan pada gambar berikut.

y

y = ɑ + bX

}ɑ x

Gambar 3.1 Ilustrasi Garis Regresi Linier.

Persamaan regresi linier sederhana secara matematik

diekspresikan oleh :

Y = ɑ + bX

Keterangan :

Y = garis regresi ɑ = konstanta (intersep)

b = konstanta regresi X = variabel bebas / predictor

Besarnya konstanta ɑ dan b dapat ditentukan menggunakan

persamaan :

ɑ (∑ )(∑ ) (∑ )(∑ )

∑ (∑ )

b (∑ ) (∑ )(∑ )

∑ (∑ )

yang mana n = jumlah data

65

Dasar pengambilan hipotesis Uji Regresi Linier

Sederhana sebagai berikut :

1) Ho : Tidak ada pengaruh yang nyata antara variabel X

dengan variabel Y, apabila nilai sig > 0,05

2) Ha : Ada pengaruh yang nyata antara variabel X dengan

variabel Y, apabila nilai sig < 0,05

Langkah-langkah uji Regresi Linear Sederhana

dengan software SPSS versi 22.0 adalah sebagai berikut :

1) Buka program SPSS, klik Variabel View, selanjutnya

pada bagian Name untuk baris pertama tulis X, baris

kedua Y. Lalu pada kolom label baris pertama tulis

Metode Praktikum dan baris kedua tulis Hasil Belajar

dan atau Sikap Ilmiah

2) Langkah berikutnya klik Data View, selanjutnya

masukkan data penelitian dengan ketentuan X untuk

data metode praktikum dan Y untuk Hasil Belajar dan

atau sikap ilmiah.

3) Selanjutnya klik menu Analyze kemudian klik

Regression lalu klik linear

4) Setelah itu akan muncul kotak dialog Linear

Regression, masukkan variabel Metode Praktikum (X)

66

ke kotak Independent, dan masukkan variabel Hasil

Belajar dan atau sikap ilmiah (Y) ke kotak Dependent.

5) Langkah terakhir adalah klik Ok.

3) Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari metode

praktikum dengan pemanfaatn barang bekas sebagai variabel

independen terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa

sebagai variabel dependen, dilakukan perhitungan statitik

dengan menggunakan koefisien determinasi (Kd).

Rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

Kd = r2 x 100%

(Sugiyono, 2011 :231)

Keterangan:

Kd : nilai koefisien determinasi

r : nilai koefisien korelasi

Pada penelitian ini, uji Koefisien Determinasi menggunakan

SPSS versi 22.0, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Langkah awal pengujian koefisien determinasi sama

dengan langkah pengujian regresi linear sederhana.

2) Setelah muncul out put dari pengujian tersebut , baca

output Model Summary. Seperti tabel berikut ini :

67

3) Pada output tersebut nilai koefisien determinasi dibaca

pada kolom R Square

2. Analisi Data Non Test

a. Angket

Pada penelitian ini, selain menggunakan analisis data berupa

test, juga menggunakan non test. Teknik pengambilan data non test

salah satunya menggunakan angket. Metode angket atau kuisioner

merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengumpulkan

data yang bertujuan memperoleh informasi data dari responden

mengenai penggunan metode praktikum dengan pemanfaatan

barang bekas di SMP N 3 Getasan. Angket yang digunakan pada

penelitian ini yaitu angket tertutup, yaitu responden atau siswa

tinggal memilih jawaban yang sudah ada. Dengan alternatif

jawaban yaitu (SS), (S), (TS) dan (STS).

Tabel 3.8 Penilaian atau pemberian skor berdasarkan

pernyataan sebagai berikut:

Positif Negatif

4 Sangat Setuju 4 Sangat Tidak Setuju

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .809a .655 .625 3.64275

a. Predictors: (Constant), Sikap Ilmiah, Hasil Belajar

68

3 Setuju 3 Tidak Setuju

2 Tidak Setuju 2 Setuju

1 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Setuju

Untuk mengetahui perbandingan hasil kuisioner variabel

metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dan sikap

ilmiah skoring setiap item dilakukan dengan memberikan angka

berjenjang skor 1 sampai skor 4. Skor tertinggi diperoleh 94,

sedangkan nilai terendah 50.

Interval

I =

I = 8,8

Berdasarkan perhitungan diatas, di dapat nilai interval

sebesar 8,8, sehingga dapat ditentukan kategori sebagai berikut :

85,2 ≤ x < 94 = Sangat tinggi

76,7 ≤ x < 85,2 = Tinggi

67,9 ≤ x < 76,7 = Sedang

59,1 ≤ x < 67,9 = Rendah

50,3 ≤ x < 59,1 = Sangat Rendah

b. Lembar Observasi

Lembar observasi pada penelitian ini digunakan untuk

mendapatkan nilai proses kerja yang dilakukan oleh peserta didik

kelas VII SMP N 3 Getasan dalam menggunakan metode praktikum

69

dengan pemanfaatan barang bekas pada pelajaran IPA maeteri

Pemanasan Global

Adapun penlilaian atau pemberian skor berdasarkan

pernyataan, adalah sebagai berikut :

1) 4 : jika selalu melakukan

2) 3 : jika sering melakukan

3) 2 : jika jarang melakukan

4) 1 : jika tidak melakukan

Selain dengan uji ahli, lembar observasi juga dihitung dengan

penskoran setiap item dilakukan dengan memberikan angka

berjenjang skor 1 sampai skor 4. Nilai tertinggi diperoleh 15 dan

nilai terendah diperoleh 11.

Interval =

=

= 0,8

Berdasarkan perhitungan diatas, didapat nilai interval sebesar

0,8, sehingga dapat ditentukan kategori sebagai berikut :

Rentan Nilai = Kategori

14,2 ≤ x < 15 = Sangat Tinggi

13,4 ≤ x < 14,2 = Tinggi

12,6 ≤ x < 13,4 = Sedang

11,8 ≤ x < 12,6 = Rendah

11 ≤ x < 11,8 = Sangat Rendah

70

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Proses Pembelajaran

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret SMP N 3 Getasan,

pada kelas VII A sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa dan kelas VII B

sebagai kelas eksperimen dengan jumlah soal . Pengumpulan data dilakukan

melalui tiga cara, yaitu pada saat sebelum dimulai pembelajaran berlangsung,

saat pembelajaran berlangsung, dan setelah pembelajaran berlangsung.

Pada saat sebelum pembelajaran berlangsung, pengumpulan data

dilakukan dengan memberikan soal pre test berupa 40 soal pilihan ganda

dengan materi pemanasan global dan pemodelan efek rumah kaca dan 25

soal angket untuk mengukur sikap ilmiah siswa. Ketika pembelajaran

berlangsung pengumpulan data menggunakan lembar observasi, sedangkan

pada tahap akhir pembelajaran proses pengambilan data menggunakan post

test dan angket sama seperti pada pre test. Nilai KKM yang digunakan pada

SMP N 3 Getasan untuk mata pelajaran IPA adalah 70.

Selama proses pembelajaran IPA, peneliti menerapkan metode

praktikum berbasis barang bekas untuk mengukur hasil belajar dan sikap

ilmiah siswa pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol peneliti

hanya menayangkan video pemodelan efek rumah kaca.

Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi di

kelas saat proses pembelajaran dan melakukan wawancara. Guna mengetahui

sejauh mana pembelajaran IPA dengan menggunakan metode praktikum

71

yang diterapkan di SMP N 3 Getasan. Peneliti berharap dengan

diterapkannya metode praktikum berbasis barang bekas dapat berpengaruh

terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa. Alokasi waktu pada saat

pembelajaran berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kon trol. Kelas

eksperimen menggunakan alokasi waktu 6 jam pelajaran 3 dalam 3

pertemuan, sedangkan di kelas kontrol 5 jam pelajaran dalam 2 pertemuan.

Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdapat beberapa

tahap perincian secara singkat sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus dan RPP yang telah

disusun dengan menerapkan metode praktikum berbasis barang bekas

untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar

dan indikator yang ingin dicapai.

2. Sebelum pelajaran dimulai, peneliti membagikan soal pre test .

3. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, peneliti menyampaikan materi

awal pembelajaran dengan menunjukan gambar keadaan bumi sekarang

dan 500 taun yang akan datang. Pada pertemuan pertama peneliti

menyampaikan materi pemanasan global.

4. Pada pertemuan selanjutnya dilakukan praktikum pemodelan efek rumah

kaca. Peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok. Dilanjutkan dengan

membagi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kepada masing-masing

kelompok.

5. Setelah semua peserta didik memahami apa yang terdapat pada lembar

kerja, kemudian melakukan praktikum pemodelan efek rumah kaca

72

dengan menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Selanjutnya

memasukkan handuk ke dalam toples dan di letakkan di bawah sinar

matahari. Setiap 3 menit suhu handuk dalam toples di ukur

menggunakan thermometer.

6. Diskusi dilakukan peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang

terdapat dalam lembar kerja dengan didampingi peneliti agar tidak

terjadi kesalahan dalam pemahaman konsep-konsep yang diperoleh

siswa.

7. Kegiatan pembelajaran yang terakhir melaksanakan kegiatan evaluasi

berupa post test serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

peserta didik.

8. Peneliti mengamati seluruh rangkaian pembelajaran mulai dari awal

sampai akhir.

Pada penelitian ini menggunakan barang bekas sebagai sarana

praktikum pemodelan efek rumah kaca, adapun langkah-langkah pembuatan

sarana praktikum tersebut sebagai berikut :

1. Mengumpulkan barang-barang yang digunakan untuk sara praktikum

pemodelan Efek Rumah Kaca. Barang-barang yang digunakan yaitu

toples bekas, handuk bekas, karet bekas dan plastik bekas.

2. Kemudian toples bekas dicuci hingga bersih dan kemudian keringkan

73

3. Rendam handuk bekas kira-kira 3 menit di dalam air hangat

Gambar 4.1 Dokumentasi pribadi handuk direndan dalam air hangat

4. Masukkan handuk bekas kedalam toples. Kemudian rapikan

Gambar 4.2 Dokumentasi pribadi handuk dimasukkan ke dalam toples

74

5. Tutup toples tersebut dengan plastik bekas

Gambar 4.3 Dokumentasi pribadi toples ditutup dengan plastik bekas

6. Kemudian ikat dengan karet agar plastic tidak mudah lepas

Gambar 4.4 Dokumentasi pribadi toples yang ditutup plastik diikat

dengan karet

75

7. Pastikan permukaan plastik tidak ada yang menggelembung atau plastik

harus rata dan rapi

8. Setelah pembuatan sarana praktikum selesai, maka selanjutnya dapat

digunakan untuk praktikum pemodelan efek rumah kaca

B. Deskripsi Data

1. Data Tahap Awal

Data tahap awal yang digunakan adalah nilai penilaian tengah semester

(PTS) dengan tujuan untuk mengetahui sampel yang akan digunakan

dalam penelitian. Sampel dengan nilai terendah akan digunakan sebagai

kelompok eksperimen dan sampel dengan nilai tertinggi akan digunakan

sebagai kelompok kontrol.

Tabel 4.1 Data Nilai PTS

No Kelas N Rata-rata Skor

tertinggi

Skor

terendah

1. VII A 26 48,19 60 33

2. VII B 25 62,96 80 43

3 VII C 26 52,31 66 41

Dari Tabel diatas dapat dilihat Kelas A dengan jumlah peserta

didik 26 memiliki rata-rata kelas terendah yaitu 48,19 dan kelas B dengan

jumlah peserta didik 25 memiliki rata-rata tertinggi yaitu 62,96.

Sehingga dapat digunakan sebagai sampel kelompok kontrol (kelas VII

B) dan kelompok eksperimen (kelas VII A).

76

2. Data Tahap Akhir

Analisis data akhir digunakan untuk mengetahui bahwa dalam

proses pembelajaran IPA materi Pemanasan Global dengan menggunakan

metode praktikum berbasis barang bekas dapat meningkatkan hasil

belajar dan sikap ilmiah siswa.

a. Sikap Ilmiah

Hasil instrumen berupa angket untuk mengukur sikap ilmiah

siswa didapatkan dari nilai pre test dan post tes, baik untuk kelas

eksperimen maupun kelas kontrol.

Gambar 4.5 Data Presentase Nilai Angket Pre Test dan Post Test

Kelas Kontrol

Dari diagram diatas dapat diketahui indikator sikap ilmiah pada

aspek rasa ingin tahu pada kelas kontrol mengalami kenaikan sebesar

7% disebabkan peserta didik tidak melakukan praktikum secara

0%10%20%30%40%50%60%70%80% 70%

71.50% 71% 68%

63% 71%

77% 70%

71% 71% 76% 76%

Pre Test

Post Test

77

langsung sehingga rasa ingin tahunya sedang. Kemudian untuk aspek

mengutamakan bukti mengalami penurunan dari 71,50 % pada saat

pre test menjadi 70 % saat penilaian pos test. Ketika peserta didik

tidak mengalami praktikum secara langsung maka tidak dapat

mengutamakn bukti. Untuk aspek bersikap skeptis pada pre test

maupun post test mempunyai presentase sama yaitu 71%. Kemudian

mengalami kenaikan presentase pada aspek mau menerima perbedaan

yaitu 68% menjadi 71%, dikarenakan pada saat pembelajaran terdapat

beberapa pendapat dari peserta didik sehingga mengharuskan peserta

didik lainnya dapat menerima perbedaan. Pada aspek dapat bekerja

sama mengalami kenaikan presentase yang cukup tinggi yaitu 13 %

dan merupakan aspek sikap ilmiah yang mengalami kenaikan

tertinggi, dapat bekerja sama sudah seharusnya dimiliki setiap peserta

didik sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

Aspek yang terakhir yaitu berpikir kritis mengalami kenaikan dari

71% menjadi 75%.

0.00%

50.00%

100.00% 75.94% 78% 65% 66.38% 74% 73%

83% 80% 68% 72% 79% 82%

Pre Test

Post Test

78

Gambar 4.6 Data Presentase Nilai Angket Pre Test dan Post Test

Kelas Eksperimen

Diagram diatas merupakan hasil presentase nilai angket skala

sikap ilmiah baik saat penilaian pre test maupun post tes unutk kelas

eksperimen. Meskipun tidak signifikan semua aspek sikap ilmiah

mengalami kenaikan presentase dari penilaian pre test dan post test.

Untuk aspek rasa ingin tahu mengalam kenaikan sebesar 7,06%,

peserta didik kelas eksperimen melakukan secara langsung praktikum

efek rumah kaca sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu dari

sebagian peserta didik. Kemudian untuk aspek mengutamakan butki,

peserta didik secara langsung membuktikan teori tentang efek rumah

kaca sehingga peserta didik lebih mengutamakan bukti dibanding

hanya percaya pada teori yang ada. Aspek bersikap skeptis

mengalami kenaikan presentase sebesar 3%.

Selanjutnya aspek mau menerima perbedaan, mengalami

kenaikan presentase 5,62%. Perbedaan hasil yang yang ditemukan

oleh setiap peserta didik mengaharuskan mereka untuk saling

menerima perbedaan antar peserta didik. Untuk melakukan sebuah

percobaan peserta didik tidak dapat bekerja sendiri sehingga

membutuhkan peserta didik lain untuk menyelesaikan percobaan

tersebut, maka aspek dapat bekerja sama mengalami kenaikan

presentase sebesar 5 %. Aspek yang terakhir yaitu berpikir kritis,

peserta didik dituntut untuk mampu berpikir kritis terhadap suatu teori

79

dan hasil dari percobaan tersebut sehingga pada aspek ini kenaikan

presentase cukup tinggi dibandingkan aspek yang lainnya yaitu

sebesar 9%.

b. Hasil Belajar

Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Kelas Nilai

Ideal

X

max

X

min

kenaikan Me Mo

Eksperimen Pre 100 52,5 22,5 40,71 30,99 35 30

Post 100 77,5 65 71,7 72,5 70

Kontrol Pre 100 42,5 15 29,68 27,82 30 30

Post 100 72,5 40 57,5 57,5 55

Berdasarkan tabel diatas diketahui bawa terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa IPA materi pemanasan global antara

kelas kontrol dan eksperimen. Rata rata kelas eksperimen dari

penilaian pre test 40,71 mengalami kenaikan pada penilaian post test

yaitu menjadi 71,7, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode

praktikum dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kemudian untuk

kelas kontrol rata-rata pada penilaian pre test sebesar 29,68 dan pada

post test 57,5. Meskipun mengalami kenaikan ,nilai peserta didik

masih jauh dibawah KKM.

80

C. Analisis Data

1. Uji Coba Instrumen

Pada penelitian kali ini peneliti tidak hanya mengukur skala sikap

ilmiah siswa, melainkan juga mengukur hasil belajar siswa. Hasil belajar

merupakan tingkat pengetahuan kognitif yang dapat diukur dengan test.

Test yang digunakan adalah instrument test yang dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Sebelum soal test di gunakan harus dilakukan uji

validitas terlebih dahulu.

Uji coba instrument tersebut dilakukan pada kelas di luar populai

penelitian yaitu kelas 8C SMP N 3 Getasan tahun Pelajaran 2018/2019

dengan jumlah siswa 26. Instrument ini terdiri dari 50 soal Pilihan Ganda

yang sebelumnya telah dibuat kisi-kisi dengan materi Pemanasan Global

serta pemodelan efek rumah kaca. Hasil analisis butir soal dan

penelaahan sebagai berikut.

a. Instrumen Tes

1) Uji validitas Soal

Validitas instrumen test hasil belajar materi pemanasan

global pada penelitian ini menggunakan validitas empiris

(perhitungan kuantitatif). Sedangkan untuk instrumen angket sikap

ilmiah menggunakan uji validitas logis (isi dan konstruk). Uji

validitas logis dilakukan oleh dua validator yaitu dosen kimia IAIN

Salatiga Ibu Anggun Zuhaida M.Pd. dan Guru IPA SMP N 3

Getasan Ibu Pujiyani S.Pd.

81

Hasil uji coba dilakukan perhitungan dengan menggunakan

bantuan program Statistical Package Social Science (SPSS) 22.0

dari 50 butir soal yang di uji akan digunakan untuk penelitian

sejumlah 40 butir soal. Hasil perhitungan validitas instrumen

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar

Soal Nomor Butir Soal Jumlah

Valid 2,3,4,5,6,8,9,12,13,14,15,18,19,20,21,23,24

25,28,29,30,31,32,33,34,46,37,38,39,40,41

42,44,45,46,47,48,49

39

Tidak

valid

1,10,11,16,17,22,26,27,35,43,50 11

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa soal yang valid

berjumlah 39 dan 11 soal yang tidak valid. Soal dapat dikatakan

valid apabila rhitung > r tabel dan tidak valid jika rhitung < r tabel.

2) Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas peneliti menggunakan program

SPSS versi 22.0. Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r

tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika r hitung > r

tabel, maka soal tersebut reliable. Hasil perhitungan instrument test

hasil belajar materi pemanasan global memiliki nilai cronbach alfa

sebesar 0,932 > 0,388 (rtabel), sehingga dianggap memiliki

82

reliabilitas tinggi. Maka dari itu instrumen test hasil belajar ini

dapat digunakan sebagai alat ukur dalam sebuah penelitian.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Reliabilitas

3) Uji tingkat kesukaran soal

Analisis uji tingkat kesukaran butir soal digunakan untuk

menguji soal pre test hasil belajar dari segi tingkat kesukarannya

sehingga dapat diketahui, kategori soal tersebut sulit, sedang atau

mudah. Pada penelitian ini, untuk menguji tingkat kesukaran butir

soal peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 22.0.

Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dari 50 butir

soal yang telah peneliti ujikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Hasil

Belajar

Kategori

soal

Nomer soal Jumlah

Sulit 1 1

Sedang 2,3,4,5,7,9,12,13,14,18,19,22,24,27,28,3

2,35,36,37,38,39,42,44,45,47,48,49

27

Mudah 6,8,10,11,15,16,17,20,20,21,23,25,26,29,

30,31,33,34,40,41,43,46,50

22

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.932 50

83

Dari uji coba yang telah dilakukan dapat diketahui kategori

soal yaitu (sulit, sedang dan mudah). Soal dapat dikategorikan

sulit apabila memiliki indeks kesukaran 0,00 – 0,30, sedang 0,31 –

0,70 , dan mudah 0,71 – 1,00 dapat dilihat pada lampiran.

4) Uji Daya Beda

Tujuan dari uji daya beda pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui butir soal yang memiliki klasifikasi daya beda soal yang

jelek sekali, jelek, cukup, baik atau baik sekali.

Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Beda

DP Klasifikasi No Soal

0,00 Sangat jelek 6,11,20,50

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek 10,16,17,22,26,27,29

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup 1,8,15,21,23,25,30,31,33,34,35

40,41,43,46

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik 3,4,5,7,9,12,13,18,19,28,32,37

38,39,42,44,45,49

DP > 0,70 Sangat baik 2,14,24,36,47,48

2. Analisis Data

a. Tes

1) Uji Normalitas Data

84

Uji normalitas hipotesis penelitian menggunakan uji Saphiro

Wilk dengan bantuan program Statistical Package Social for

Science (SPSS) 22.0 for windows. Hasil uji normalitas terhadap

nilai hasil belajar siswa baik pre test maupun pos test untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada materi pemanasan global

berdistribusi normal. Dasar Pengambilan keputusan yaitu Niai sig.

atau signifikansi > 0,05 maka distribusinya normal (Sugiyono,

2007:159). Hasil uji normalitas dapat di lihat di tabel berikut ini .

Tabel 4.7 Hasil uji Normalitas Nilai Pre Te st dan Post test

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pemanasan Global

D

a

r

i

data diatas dapat diketahui bahwa semua data berdis tribusi normal.

Dapat dikatakan berdistribusi normal dikarenakan nilai sig dari

semua data > 0,05.

2) Uji Kesamaan Dua Varians

Uji ini digunakan untuk mengetahui kesamaan antara dua

varians.

Tests of Normality

Kelas

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Hasil Belajar

Siswa

Pre Test

Eksperimen .935 25 .116

Post Test

Eksperimen .914 25 .037

Pre Test Kontrol .958 26 .350

Post Test Kontrol .937 26 .113

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

85

Tabel 4. 8 Uji Kesamaan Dua Varians

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Diffe

rence

Std.

Error

Differe

nce

95%

Confidence

Interval of

the

Difference

Lowe

r

Upp

er

Hasil

belajar ipa

Equal

variances

assumed

19.20

6 .000 -6.433 49 .000

-

13.81

538

2.1475

2

-

18.13

100

-

9.4

997

7

Equal

variances

not

assumed

-6.543 29.1

99 .000

-

13.81

538

2.1113

5

-

18.13

230

-

9.4

984

7

Dari tabel diatas menyatakan bahwa analisis menggunakan

t hitung dengan Equal variances Assumed adalah -0,6.433 dengan

probabilitas 0,000. Karena probabilitasnya < 0,05 maka ditolak

atau tidak ada kesamaan diantara dua kelas.

3) Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

perbedaan antara dua rata-rata

86

Tabel 4.9 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Berdasarkan tabel output diatas, diketahui nilai Sig.(2-

tailed) adalah sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-

rata antara hasil belajar pre test dan post test yang artinya ada

pengaruh penggunaan metode praktikum dengan pemanfaatan

barang bekas terhadap hasil belajar pada siswa kelas VII SMP N 3

Getasan.

3. Uji Hipotesis

a) Analisis Korelasi

Analisi korelasi dengan menggunakan rumus korelasi rxy

bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan

antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas

dengan hasil belajar dan atau sikap ilmiah siswa kelas VII SMP

N 3 Getasan. Analisis ini menggunakan bantuan program SPSS

versi 22.0. Dasar pengambilan keputusan dalam analisis

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pre Test

- Post

Test

-

32.9000

0

9.9655

7

1.9931

1

-

37.0135

8

-28.78642

-

16.50

7

24 .000

87

korelasi pada penelitian ini berdasarkan Nilai Signifikansi Sig.

(2-tailed). Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka terdapat korelasi

antara metode praktikum dengan hasil belajar dan atau sikap

ilmiah. Sebaliknya jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak

ada korelasi.

Tabel 4.10 Hasil Analisis Korelasi Metode Praktikum

dengan Sikap Ilmiah Siswa

Correlations

Metode

Praktikum

Sikap

Ilmiah

Metode

Praktikum

Pearson

Correlation 1 .587

**

Sig. (2-tailed) .002

N 26 26

Sikap Ilmiah Pearson

Correlation .587

** 1

Sig. (2-tailed) .002

N 26 26

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari output diatas didapatkan nilai Sig.(2-tailed) yaitu

0,002 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

korelasi atau hubungan antara Metode Praktikum dengan

pemanfaatan barang bekas dengan Sikap Ilmiah Siswa. Dan

interval koefisien menunjukan nilai 0.58 yang berarti tingkat

korelasi sedang.

Tabel 4.11 Hasil Analisis Korelasi Metode Praktikum

dengan Hasil Belajar

88

Correlations

Metode

Praktikum

Hasil

Belajar

Metode

Praktikum

Pearson

Correlation 1 .688

**

Sig. (2-tailed) .000

N 26 26

Hasil Belajar Pearson

Correlation .688

** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 26 26

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari output diatas menunjukan nilai Sig. (2-tailed)

sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat

korelasi atau hubungan yang signifikan antara Metode

Praktikum dengan pemanfaatan barang bekas terhadap hasil

belajar. Dengan tingkat korelasi kuat yang ditunjukan hasil

interval koefisien sebesar 0.688.

b) Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana adalah hubungan

secara linier antara satu variabel independent (X) dan variabel

dependent (Y) . Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan

antara variabel. Pada penelitian ini terdapat 2 analisis regresi

linier sederhana yaitu:

1) Regresi Linier Sederhana antara Metode Praktikum dengan

Sikap Ilmiah

Tabel 4.12 Uji Nilai Signifikan

ANOVAa

89

Tabel uji signifikansi diatas, digunakan untuk

menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi.

Kriteria dapat ditentukan berdasarkan uji nilai signifikansi

(Sig). dengan ketentuan jika nilai Sig < 0,05. Berdasarkan

tabel diatas, diperoleh nilai Sig sebesar 0.002 yang berarti <

0,05. Dengan demikian model persamaan regresi memenuhi

kriteria.

Tabel 4.13 Koefisien Regresi Sederhana

1)

2) 3)

4)

D

a

r

i

output diatas pada tabel Coefficient, pada kolom B pada

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 83.012 1 83.012

12.64

0 .002

b

Residual 157.613 24 6.567

Total 240.625 25

a. Dependent Variable: Metode Praktikum

b. Predictors: (Constant), Sikap Ilmiah

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficie

nts

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 36.031 9.919 3.633 .001

Sikap

Ilmiah .468 .132 .587 3.555 .002

a. Dependent Variable: Metode Praktikum

90

Constant (a) adalah 36.031, sedang nilai Trust (b) adalah

0.468, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis Y=

36.031 + 0.468X.

Selain menggambarkan persamaan regresi output

diatas juga menampilkan uji signifikansi dengan uji t yaitu

untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata

(signifikan) variabel (X) terhadap variabel (Y).

Dari output diatas diketahui nilai signifikansi sebesar 0,002 <

0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada

pengaruh yang signifikan antara Metode Praktikum dengan

Pemanfaatan Barang Bekas terhadap Sikap Ilmiah Siswa

2) Regresi Linier Sederhana antara Metode Praktikum dengan

Hasil Belajar.

Tabel 4.14 Uji Nilai Signifikan

T

abel uji signifikansi diatas, digunakan untuk menentukan

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regressio

n 1057.459 1 1057.459

15.72

7 .001

b

Residual 1613.694 24 67.237

Total 2671.154 25

a. Dependent Variable: Metode Praktikum

b. Predictors: (Constant), Hasil Belajar

91

taraf signifikansi atau linieritas dari regresi. Kriteria dapat

ditentukan berdasarkan uji nilai signifikansi (Sig). dengan

ketentuan jika nilai Sig < 0,05. Berdasarkan tabel diatas,

diperoleh nilai Sig sebesar 0.001 yang berarti < 0,05.

Dengan demikian model persamaan regresi memenuhi

kriteria.

Tabel 4.15 Koefisien Regresi Sederhana

Dari output diatas pada tabel Coefficient, pada kolom B

pada Constant (a) adalah -23.746, sedang nilai Trust (b)

adalah 1.201, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis

Y= -23.746 + 1.201X.

Selain menggambarkan persamaan regresi output

diatas juga menampilkan uji signifikansi dengan uji t yaitu

untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata

(signifikan) variabel (X) terhadap variabel (Y).

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficient

s

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) -

23.746 20.647

-

1.150 .261

Hasil

Belajar 1.201 .303 .629 3.966 .001

a. Dependent Variable: Metode Praktikum

92

Dari output diatas diketahui nilai signifikansi

sebesar 0,001 < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima,

yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara Metode

Praktikum dengan Pemanfaatan Barang Bekas terhadap

Hasil Belajar.

c) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R Square atau R kuadrat) yang

bermakna sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

bebas atau variabel independent (X) terhadap variabel terikat

atau variabel dependent (Y).

Tabel 4.16 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sikap

Ilmiah

Melalui tabel diatas diperoleh nilai R square atau Koefisien

Determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa besar kontribusi

yang dibentuk oleh variabel bebas dan terikat. Nilai KD yang

diperoleh yaitu 0.345, sehingga dapat ditafsirkan bahwa

variabel bebas (X) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 34,5 %

terhadap variabel terikat (Y). Sisanya sebesar (100% - 34,5% =

65,5%) dipengaruhi oleh variabel lain

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .587a .345 .318 2.56266

a. Predictors: (Constant), Sikap Ilmiah

93

Tabel 4.17 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Hasil

Belajar

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .629a .396 .371 8.19983

a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar

Melalui tabel diatas diperoleh nilai R square atau

Koefisien Determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa besar

kontribusi yang dibentuk oleh variabel bebas dan terikat. Nilai

KD yang diperoleh yaitu 0.396, sehingga dapat ditafsirkan

bahwa variabel bebas (X) memiliki pengaruh kontribusi sebesar

39,6 % terhadap variabel terikat (Y). Sedangkan sisa nya (100 –

39,6% = 60,4%) dipengaruhi oleh variabel yang lain.

d) Ketuntasan Belajar

Pada penelitian ini terdapat 2 kategori ketuntasan belajar,

yaitu ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal.

1. Ketuntasan Individu

Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari KKM yang

telah ditentukan oleh sekolah yaitu siswa dapat dikatakan

tuntas dalam mata pelajaran IPA apabila mendapat nilai lebih

atau sama dengan 70 dan apabila dibawah 70 dinyatakan

94

belum tuntas. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 4.18 Ketuntasan Belajar Individu Kelas Eksperimen

Frekuensi Persen Kategori

10 40% Tuntas

15 60% Belum Tuntas

Pada kelas eksperimen banyaknya peserta didik yang

belum tuntas lebih banyak dibandingkan dengan yang tuntas.

Dapat dilihat pada tabel diatas jumlah peserta didik yang tuntas

hanya 10 dari 25 peserta didik yang ada di kelas eksperimen.

Tabel 4.19 Ketuntasan Belajar Individu Kelas Kontrol

Frekuensi Persen Kategori

6 23,07% Tuntas

20 76,92% Belum Tuntas

Begitu juga pada kelas kontrol, banyaknya peserta

didik yang belum tuntas lebih banyak dibandingkan yang

tuntas. Dengan perbedaan yang sangat signifikan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

2. Ketuntasan klasikal

95

Gambar 4.7 Presentase ketuntasan klasikal

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa ketuntasan klasikal

kelas eskperimen sebesar 40% dan kelas kontrol sebesar

23,07%.

b. Non Tes

1) Angket Skala Sikap Ilmiah

Lembar angket yang digunakan pada penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan hasil data sikap ilmiah siswa.

Pengisian angket dilakukan oleh peserta didik baik kelas kontrol

maupun kelas eksperimen. Pengisian angket dilakukan sebelum

dan setelah pembelajaran dilakukan. Hasil nilai tertinggi

diperoleh 94, sedangkan nilai terendah 50

Interval

I =

I = 8,8

Eksperimen

Kontrol

23,07% 88%

96

Berdasarkan perhitungan diatas, di dapat nilai interval

sebesar 8,8, sehingga dapat ditentukan kategori sebagai berikut :

85,2 ≤ x < 94 = Sangat tinggi

76,7 ≤ x < 85,2 = Tinggi

67,9 ≤ x < 76,7 = Sedang

59,1 ≤ x < 67,9 = Rendah

50,3 ≤ x < 59,1 = Sangat Rendah

Frekuensi hasil penilaian dari lembar angket skala sikap

ilmiah untuk kelas eksperimen baik pre test maupun pos test

berdasarkan kategori diatas dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.8 Perbandingan Hasil Pre Test-Post Test Lembar

Angket Skala Sikap Kelas Eksperimen

Penilaian skala sikap ilmiah di kelas eksperimen untuk

kategori sangat tinggi jumlah peserta didik pada pre test yaitu 4

dan 6 pada post test hal ini dikarenakan sebagian peserta didik

sangat antusias dalam melakukan praktikum efek rumah kaca

4

3

9

7

2

6

8

7

4

0 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

sangat

tinggi

tinggi sedang rendah sabgat

rendah

pre test

pos test

97

dengan pemanfaatan barang bekas dan mampu menjawab

pertanyaan pada LKS dengan baik. Selanjutnya pada kategori

tinggi jumlah peserta didik bertambah untuk penilaian post test

yaitu berjumlah 8, hal tersebut disebabkan peserta didik

mengamati langsung proses praktikum meskipun tidak begitu

antusias. Kemudian untuk kategori sedang jumlah peserta didik

menurun pada penilaian post test, meskipun mengalami langsung

proses praktikum akan tetapi ada sebagian peserta didik yang

masih belom paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.

Selanjutnya jumlah peserta didik yang berada pada kategori

rendah yaitu 7 pada pre test dan 4 pada post test. Latarbelakang

peserta didik dan lingkungan juga berpengaruh terhadap sikap

ilmiah siswa, meskipun guru sudah memberikan metode lain

untuk menarik perhatian siswa tetap saja ada beberapa dari

peserta didik yang acuh tak acuh. Tidak ada peserta didik pada

penilaian post test yang berada pada kategori sangat rendah.

2) Lembar Observasi

Perbedaan rata-rata nilai Lembar Observasi Siswa kelas

kontrol dan eksperimen

98

Gambar 4.9 Grafik perbedaan rata-rata lembar observasi

siswa kelas eksperimen dan kontrol

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat

perbedaan rata-rata nilai antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Untuk aspek bertanggungjawab kelas eksperimen

mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol

yaitu 2,56, begitu juga dengan aspek teliti dan jujur rata-rata nilai

kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Kemudian

untuk aspek berhati-hati rata-rata nilai lembar observasi antara

kedua kelas sama yaitu 2,5. Akan tetapi untuk aspek

berkomunikasi nilai rata-rata kelas Kontrol lebih unggul yaitu

2,53.

0

2

4

Ber

tan

gg

un

gja

wab

ber

hat

i-h

ati

teli

ti

juju

r

kom

un

ikas

i

1 2 3 4 5

2.56 2.56 2.52 3

2.2 2.43 2.57 2.26 2.53

2.53

kelas Eksperimen

kelas Kontrol

99

D. Pembahasan

1. Pelaksanaan metode Praktikum dengan pemanfaatan barang

bekas pada materi Pemanasan Global

Praktikum merupakan suatu metode pembelajaran yang cukup

efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap ilmiah siswa,

karena dengan praktikum peserta didik mengalami langsung sehingga

tingkat pemahaman peserta didik lebih tinggi. Pada penelitian ini,

peneliti ingin menerapkan Metode Praktikum dengan pemanfaatan

barang bekas sebagai sarana praktikum pada sub bab efek rumah kaca.

Barang-barang bekas yang digunakan antara lain : Plastik bekas,

toples bekas, karet gelang bekas dan handuk bekas.

Dari barang-barang tersebut akan dilakukan langkah-langkah

berikut agar dapat digunakan sebagai sarana praktikum, antara lain : 1.

Mengumpulkan barang-barang bekas tersebut, 2. Membersihkan

toples dari kotoran kemudian dikeringkan, 3. Merendam handuk

bekas ke dalam air hangat kurang lebih selama 3 menit, 4. Setelah 3

menit handuk diangkat kemudian dimasukkan ke dalam toples bekas

yang telah dibersihkan, 5. Menutup toples dengan plastik bekas dan

kemudian dirapikan untuk diikat dengan karet bekas pada permukaan

toples. Setelah pembuatan sarana praktikum selesai, maka selanjutnya

dapat digunakan untuk praktikum efek rumah kaca.

Pemanfaatan barang bekas sebagai sarana praktikum bertujuan

untuk memberikan pengetahuan pada peserta didik agar dapat

100

memanfaatkan barang bekas atau barag yang sudah tidak digunakan

menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan juga mengajak peserta didik

untuk tidak membuang sampah sembarangan. Materi pemanasan

global merupakan materi yang dapat dikaitkan dengan pemanfaatan

barang bekas serta memberi pengetahuan kepada peserta didik untuk

menjaga lingkungan sekitar agar bumi tetapa nyaman untuk di huni.

2. Sikap ilmiah siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada materi

Pemanasan Global

Pada penelitian ini peneliti menggunakan kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A

sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan

penerapan metode Praktikum dengan pemanfaatan barang bekas,

sedangkan kelas kontrol hanya dengan metode ceramah.

Berdasarkan analisis data hasil pre test dan post test skala sikap

ilmiah siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada

gambar 4.5 data presentase nilai angket pretest-postest untuk kelas

kontrol menunjukan ada satu aspek yang mengalami penurunan.

Sedangkan pada kelas eksperimen mengalami kenaikan pada semua

aspek.

Berdasarkan analisis untuk setiap indikator sikap ilmiah akan

diuraikan sebagai berikut :

a. Rasa ingin tahu

101

Untuk aspek rasa ingin tahu, berdasarkan analisis, terlihat

bahwa kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar 7,06% dari

pre test 75,94% menjadi 83% pada posttest. Sedangkan pada kelas

kontrol mengalami kenaikan sebesar 7%, dari pre test 70%

menjadi 77% pada posttest. Kenaikan lebih tinggi pada kelas

eksperimen, dikarenakan pada kelas eksperimen peserta didik

mengalami dan mempraktekkan langsung sehingga meningkatkan

rasa ingin tahunya.

b. Mengutamakan bukti

Hasil analisis dari aspek mengutamakn bukti diketahui

bahwa pada kelas kontrol mengalami penurunan dari pre test

71,50% menjadi 70% pada posttest. Penurunan ini disebabkan

karena pada kelas kontrol materi hanya disampaikan dengan

metode ceramah biasa. Sedangkan pada kelas eksperimen

mengalami kenaikan sebesar 2% dari pre test 78% menjadi 80%

pada posttest. Pada materi efek rumah kaca terdapat teori-teori

yang harus dibuktikan, maka dari itu untuk kelas eksperimen pada

aspek mengutamakan bukti mengalamai kenaikan.

c. Bersikap skeptis

Pada kelas kontrol aspek bersikap skeptis tidak mengalai

kenaikan tetapi stagnan dari pretest dan posttest sebesar 70%.

Sedangkan pada kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar

3% dari 65% menjadi 68%. Pada teknis pelaksanaan sengaja

102

menggunakan thermometer dengan catatan suhu yang berbeda,

sehingga menggugah dan menantang siswa untuk berpikir dan

mengkaji kembali hasil praktikum.

d. Mau menerima perbedaan

Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa aspek mau

menerima perbedaan pada kelas kontrol dan eksperimen

mengalami kenaikan meskipun presentase kenaikan lebih tinggi

pada kelas eksperimen yaitu 5,68%. Pada proses pelaksanaan

praktikum hingga menemukan hasil tidak semua peserta didik

berpendapat yang sama sehingga dituntut untuk mau menerima

perbedaan pendapat.

e. Dapat bekerja sama

Aspek dapat bekerja sama untuk kelas kontrol mengalami

kenaikan cukup tinggi yaitu sebesar 13%, sedangkan pada kelas

eksperimen hanya mengalami kenaikan sebesar 5%. Sikap mau

bekerja sama juga sangat penting dikembangkan dalam diri peserta

didik, bahwasanya sebagai makhluk social yang perlu bekerja

sama. Melalui metode praktikum dengan pemanfaatan barang

bekas ini, siswa dilatih untuk menumbuhkan sikap tersebut melalui

proses praktikum dan dalam proses mendiskusikan hasil

praktikum.

f. Berpikir kritis

103

Berdasarkan analisis hasil diketahui bahwa pada aspek

berpikir kritis baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen

mengalami kenaikan. Pada kelas kontrol mengalami kenaikan

sebesar 5% sedangkan pada kelas eksperimen mengalami kenaikan

lebih tinggi yaitu 9%.

Dari hasil catatan lapangan, penerapan metode praktikum

dengan pemanfaatan barang bekas pada kelas eksperimen berjalan

dengan baik dalam setiap aspek sikap ilmiahnya. Dari hasil data

tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan metode praktikum

dengan pemanfaatan barang bekas berpengaruh positif terhadap

sikap ilmiah siswa pada materi pemanasan global.

3. Hasil Belajar siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada materi

Pemanasan Global

Hasil belajar merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan

seorang siswa, maka dari itu dibutuhkan metode yang mampu

meningkatkan hasil belajar siswa. Pada penelitian ini, penulis

menggunakan metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas.

Untuk mengukur hasil belajar siswa, penulis menggunakan instrument

soal (pre test dan post test) pada kelas kontrol maupun eksperimen.

Sehingga dapat diketahui terdapat peningkatan atau tidak.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan

hasil belajar siswa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Rata-

rata kelas kontrol pada penilaian pre test sebesar 29,68 dan pada post

104

test 57,5 , meskipun mengalami kenaikan, iliai peserta didik masih

jauh dibawah KKM. Kemudian untuk kelas eksperimen dari penilaian

pre test dengan rata-rata sebesar 40,71 menjadi 71,7 pada post test.

Terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar siswa IPA materi

pemanasan global antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode praktikum dengan

pemanfaatan barang bekas dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Pengaruh Metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas

terhadap Sikap Ilmiah Siswa

Berdasarkan analisis hipotesis analisis korelasi di dapatkan

nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,002 < 0,05 dan hasil interval koefisien

sebesar 0.58 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang

sedang antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas

dengan sikap ilmiah siswa. Dan koefisien regresi sederhana diketahui

nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 maka berarti ada pengaruh

yang signifikan antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang

bekas terhadap sikap ilmiah siswa. Dengan persamaan regresinya

dapat ditulis Y= 36.031 + 0.468X. Maka dari itu metode praktikum

dengan pemanfaatan barang bekas dapat meningkatkan sikap ilmiah

siswa. Dengan pengaruh kontribusi sebesar 34,5%. Hal ini juga

diungkapkan oleh Retno Anjani (2017) bahwa metode praktikum

virtual berpengaruh positif terhadap sikap ilmiah siswa.

105

5. Pengaruh Metode Praktikum dengan pemanfaatan barang bekas

terhadap Hasil Belajar

Sebuah metode atau model pemeblajaran merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Penggunaan metode

praktikum dengan pemanfaatan barang bekas pada penelitian ini

diharapkan mampu menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

Berdasakan uji hipotesis analisis korelasi hasil output

menunjukan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 dan hasil

interval koefisien sebesar 0.688 sehingga dapat diketahui bahwa

terdapat hubungan yang kuat antara metode praktikum dengan

pemanfaatan barang bekas dengan hasil belajar. Dan juga terdapat

pengaruh antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas

dengan hasil belajar yang ditunjukan dengan hasil analisis regresi

sederhana dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Hasil

persamaan regresinya dapat ditulis Y= -23.746 + 1.201 X.

Berdasarkan nilai R square diperoleh 0,396 yang berarti Metode

Praktikum dengan pemanfaatan barang bekas memiliki pengaruh

sebesar 39,6% terhadap hasil belajar siswa.

Dari analisis diatas maka dapat diketahui bahwa terdapat

pengaruh positif yang artinya metode praktikum dengan pemanfaatan

barang bekas dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi Yulaida (2016) yang

106

menyatakan bahwa penggunaan metode praktikum memberikan hasil

yang lebih baik dari pada penggunaan metode ceramah. Karena

metode praktikum pada pelaksanaannya, siswa mempraktekan sendiri

materi yang dipelajari sehingga lebih mudah diingat dan dipahami

oleh siswa.

107

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai

pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas terhadap

sikap ilmiah dan hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa:

1. Peserta didik dapat mengetahui langkah kerja pembuatan sarana

metode praktikum dengan barang bekas pada materi Pemanasan

Global. Barang-barang bekas yang digunakan yaitu toples bekas,

handuk bekas, karet bekas dan plastik bekas. Adapun langkah-langkah

nya yaitu, yang pertama menyiapkan barang-barang bekas tersebut,

kemudian mencuci barang bekas tersebut agar bersih. Selanjutnya

merendam handuk bekas ke dalam air hangat kira-kira 3 menit. Setelah

itu memasukkan handuk ke dalam toples dan kemudian ditutup dengan

plastik dan diikat dengan karet gelang agar plastik tidak mudah lepas.

Selanjutnya dapat digunakan untuk sarana praktikum pemodelan efek

rumah kaca.

2. Metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dapat

meningkatkan sikap ilmiah siswa. Berdasarkan analisis data hasil pre

test dan post test skala sikap ilmiah siswa baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol. Pada gambar 4.5 data presentase nilai angket

pretest-postest untuk kelas kontrol menunjukan ada satu aspek yang

108

mengalami penurunan. Sedangkan pada kelas eksperimen mengalami

kenaikan pada semua aspek.

3. Berdasarkan penelitian dapat diketahui terdapat peningkatan atau tidak.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan

hasil belajar siswa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Rata-

rata kelas kontrol pada penilaian pre test sebesar 29,68 dan pada post

test 57,5 , meskipun mengalami kenaikan, iliai peserta didik masih jauh

dibawah KKM. Kemudian untuk kelas eksperimen dari penilaian pre

test dengan rata-rata sebesar 40,71 menjadi 71,7 pada post test.

4. Metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas berpengaruh

terhadap sikap ilmiah. Berdasarkan uji hipotesis analisis korelasi

didapatkan nilai 0,002 < 0,05 dan hasil koefisien interval sebesar 0.58

sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang sedang antara

metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dengan sikap

ilmiah siswa. Dan metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas

berpengaruh terhadap sikap ilmiah siswa yang ditunjukan dengan nilai

signifikansi 0,002 lebih kecil dari probabilitas 0,05 dengan persamaan

regresi linier sederhana yaitu Y= 36.031 + 0.468X dan nilai koefisien

determinasi sebesar 0,345, yang artinya metode praktikum berpengaruh

terhadap sikap ilmiah siswa sebesar 34,5%. Sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti.

5. Berdasarkan uji hipotesis analisis korelasi didapatkan nilai Sig.(2-

tailed) sebesar 0,000 < 0,05 dan hasil interval koefisien sebesar 0.688

109

sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara

Metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dengan hasil

belajar siswa. Dan juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang

ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari

probabilitas 0,05, dengan persamaan regresi linier sederhana yang

diperoleh adalah Nilai Siswa yaitu Y= -23.746 + 1.202X, serta nilai

koefisien determinasi sebesar 0,396 yang artinya metode praktikum

berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 39,6%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, saran yang diberikan oleh peneliti

yaitu :

1. Untuk guru, metode praktikum berbasis barang bekas merupakan

salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru

pada mata pelajaran IPA

2. Untuk siswa, penggunaan metode praktikum berbasis barang bekas

dapat membantu dalam mengasah sikap ilmiah yang dimiliki siswa.

3. Untuk peneliti selanjutnya, pada saat penelitian sebaiknya disesuaikan

dengan kebutuhan siswa, sehingga tercapai hasil yang maksimal.

110

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Aly,dkk. (2004). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

______________. (2011). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Aedi, Nur. 2010. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian. Bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia

Ahmad, Susanto. 2013. Terori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta : Kencana Prenadamedia Group

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Anas, Sudijono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Anggraini, Tia. 2017. Pengaruh Modol Pembelajaran Generatif Terhadap Sikap

Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Biologi Di Kelas X SMA

Muhammadiyah 2 Palembang. Skripsi diterbitkan. Palembang: UIN

Raden Fatah Palembang

Anjani, Retno. 2017. Pengaruh Metode Praktikum Virtual pada Materi Sistem

Peredaran Darah di SMA N 6 Bandar Lampung. Skripsi diterbitkan.

Lampung: Jurusan Pendidikan Biologi FTIK IAIN Raden Intan Lampung

Aqib, Zainal dan Ali Murtadlo. 2016. Kumpulan Metode P embelajaran Kreatif

dan Inovatif. Bandung. PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Arikunto. S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta.

Rineka Cipta

Asih, Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran

IPA. Jakarta : Bumi Aksara

Atika, Dian Suci dkk. 2016. Pengaruh Model Inkuiri Metode Praktikum Terhadap

Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia Di SMA. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran. Vol 23. No 2, Oktober 2016

Azwar, Syaifuddin. 1995. Reliabilitas dan Validitas Aitem. Buletin Psikologi.

Nomor 1, Agustus 1995

Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam

Pembelajaran Sains di SD. Jakarta : Depdiknas

Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Djamarah. Syaiful Bahri. Zain. Aswan.2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT Rineka Cipta

111

E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung. Remaja

Rosdakarya Offset

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Yogyakarta: Universitas Diponegoro

I Irmawanty. 2018. Pengaruh Metode Praktikum terhadap Hasil Belajar IPA

Konsep Struktur Bagian Tumbuhan pada Murid Kelas IV SD N No.166

Inpres Bontorita Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.

Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Vol.2 No.1 2018

Iskandar, Agus. 2006. Daur Ulang Sampah. Jakarta : Azka Mulia Media

Jakarta : Kencana Prenadamedia Group

Latifah, Nurul Hakim. 2013. Meningkatkan Sikap Ilmiah Melalui Pendekatan

Konstektual Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V A di SD N Bakalan

Kabupaten Bantul tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi diterbitkan.

Yogyakarta. Universitas Negri Yogyakarta.

Lukad, Valiant Perdana. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Siswa Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK Di Kota

Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol 6. No 1, Februari 2016.

Matondang, Zulkifi. 2009. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian.

Jurnal Tabularasa PPS UNIMED. Vol. 6 No. 1, Juni 2019

Noviana, Vivi Sari. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

terhadap keterampilan Berfikir Kritis dan Sikap Ilmiah Peserta Didik

Kelas X Materi Protista SMA Negri 15 Bandar Lampung. Skripsi

diterbitkan. Lampung. FTIK IAIN Raden Intan Lampung

Probowati, Annisa. 2018. Sikap Ilmiah Siswa Pada Praktikum Biologi Kelas XI

IPA SMA N 2 Surakarta Tahun PELAJARAN 2017/2018. Skripsi

diterbitkan. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rizza, Fathwa Hanggara. 2011. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media

Berkarya Topeng dalam Pembelajaran Seni Rupa di Kelas VII A SMP N 1

Mayong Jepara. Skripsi diterbitkan. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negrei Semarang

R. Shinta, Khumaedi. 2015. Pengaruh Pembelajaran Berbasis PraktikumTerhadap

Pengembangan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI IPA SMA Islam Sudirman

Ambarawa. Jurnal Pendidikan Fisika UNNES. Vol 4.No 12015. ISSN

2251-6935

Rustaman, N.Y, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Universitas Negeri

Malang.

Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.

Jakarta: Depdiknas

112

Saputro, Budiyono. 2014. Pembelajaran IPA Terpadu Pendekatan Praktikum.

Salatiga. STAIN Salatiga Press

Srini, M. Iskandar. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : DIKTI.B

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta

________. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta

________. 2010. Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alvabeta

________. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta

Suparto.2014. Analisis Korelasi Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Siswa

Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Jurnal IPTEK. Vol 18. No 2 Tahun

2014

Sukaesih, Sri. 2011. Analisis Sikap Ilmiah dan Tanggapan Mahasiswa terhadap

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Praktikum. Jurnal Penelitian

Pendidikan. Vol 28. No 1 Tahun2011

Sulistyorini, Sri. 2007. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Semarang :

Tiara Wacana

Syaiful, Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. CV Alvabeta

113

Lampiran 1 Daftar Nama Responden Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

No. Nama No. Nama

1 Agus Setiawaty 1 Allfia Putri Febriyati

2 Ahmad Mundak ir 2 alma azzahra

3 Akbar Maulana A 3 Ananda Aldiano

4 Akhsa Vendra F 4 Anisa Defi Ramadhani

5 Almaroh Listiyani 5 Aril Dwi Prasetyo

6 Ana Fitriani 6 Bagas Santoso

7 Bima Febriansyah 7 Cinta Rizky Amalia

8 Choerunisyah A 8 Dimas Styawan Budi

9 Denok Wulan F 9 Dwi Siswati

10 Dewi Nur Latifah 10 Dyah Stiyani

11 Dian Fatmawati 11 Fabio Aditya Silwanus

12 Diki Aditama 12 Hasti Inayah

13 Dina Amelia 13 Isti Khotijah

14 Edi Setyo 14 Kriswan Anton Nugroho

15 Eni Aprilia 15 Kurnia Alamsyah

16 Hendi Irwanto 16 Lilis Karmila Sari

17 Imam Nugroho 17 Mysheyla Nur Ramadhani

18 Indra Adhi Setiawan 18 Nabila Anastasya

19 Iqna Fauzi Akbar 19 Nungky Cahya Wulansari

20 Joko Prasetio 20 Partiyani Magfiroreza Kurniawan

21 Miftahul Risqi 21 Reza Kurniawan

22 Sri Aulia Sava 22 Rika Desi Dwi Pratiwi

23 Taufik Hidayat 23 Riski Mustofa

24 Tunggul Tri Susanto 24 Siti Jariyah

25 Wahyu Aji S 25 Sunar

26 Zeny Sulistyowati

114

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Kelas Eksperimen

Sekolah : SMP Negri 3 Getasan

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi waktu : 3 pertemuan ( 6 JP)

A. Kompetensi Inti:

3 . Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.9 Menganalisis perubahan

iklim dan dampaknya bagi

ekosistem

3.9.1. Menelaskan pengertian efek rumah kaca.

3.9.2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan

global.

3.9.3. Mendeskripsikan definisi pemanasan global.

3.9.4.Mendeskripsikan penyebab terjadinya

pemanasan global.

3.9.5. Mendeskripsikan dampak dari pemanasan

global bagi kehidupan di bumi.

3.9.6. Mendeskripsikan beberapa upaya

menanggulangi pemanasan global

4.9 Membuat tulisan tentang

gagasan

adaptasi/penanggulangan

masalah iklim.

4.9.1 Mengamati tayangan dampak perubahan

iklim

4.9.2 Mengumpulkan informasi mengenai

proses dan dampak terjadinya perubahan

iklim bagi ekosistem

4.9.3 Mengajukan gagasan penanggulangan

masalah perubahan iklim dalam bentuk

4.9.4 laporan tertulis, dan mempresentasikan

115

gagasannya untuk ditanggapi temannya

C. Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik dapat mendefinisikan efek rumah kaca

2. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya efek rumah kaca

3. Peserta didik dapat mendefinisikan pemanasan global

4. Peserta didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya pemanasan global

5. Peserta didik dapat menjelaskan dapak dari pemanasan global bagi

kehidupan di bumi

6. Peserta didik dapat mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk

menanggulangi pemanasan global.

D. Materi Pembelajaran

1. Efek Rumah Kaca

2. Pengertian dan penyebab pemanasan global

3. Dampak pemanasan global

4. Usaha penanggulangan pemanasan global

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Discovery Learning

3. Metode : Praktikum dan diskusi

F. Media

1. Audio Visual (video)

2. LKS

G. Alat dan Bahan

1. LCD Proyektor 7. Plastic

2. Lembar kerja 8. Karet gelang

3. Stoples

4. Thermometer

5. Handuk

6. Stopwatch

H. Sumber Belajar

1. Hand out Ilmu Pengetahuan Alam

2. Sugiyarto, Teguh, Eny Ismawati.2008. Ilmu Pengetahuan Alam

SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

3. Wihono, Widodo,dkk.2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas

VII. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan. (E-book)

I. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa 5 menit

116

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

2. Guru mengecek kehadiran siswa

3. Guru menjelaskan pada siswa bahwa pada

pertemuan hari ini dan selanjutnya akan

diadakan penelitian oleh observer.

2. Inti 4. Guru memperkenalkan diri kepada peserta

didik

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

pada hari ini yaitu mengerjakan soal pre

test dan mengisi angket.

6. Guru membagikan soal dan angket kepada

peserta didik

7. Guru menjelaskan alokasi waktu yang

digunakan umtuk mengerjakan soal dan

angket

8. siswa di beri keempatan untuk menanyakan

hal yang belum dipahami

9. siswa dipersilahkan untuk mengerjakan

soal dan angket.

30 menit

10. Penutup 10. setelah waktu untuk mengerjakan sudah

habis, ,guru meminta kembali soal,

angket, serta lembar jawaban siswa

11. guru meminta peserta didik untuk

mempelajari materi selanjutnya yaitu

tentang pemanasan global

12. guru meminta salah satu peserta didik

untuk memimpin doa

13. guru menutup dengan bacaan hamdalah

dan salam.

5 menit

2. Pertemuan kedua

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa kesiapan

siswa dalam mengikuti pelajaran

2. Guru mengecek kehadiran siswa

Mengamati (pemberian rangsangan) :

3. Guru melakukan apersepsi dengan menyajikan

gambar-gambar tentang kondisi bumi 500

tahun yang akan datang

4. Guru menyampaikan kepada Peserta Didik

10 menit

117

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

bahwa kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan pertemuan ini yaitu tentang

pengertian, penyebab, dampak serta usaha

penanggulangan dari pemanasan global.

Inti Menanya (identifikasi masalah)

5. Guru bertanya kepada siswa mengenai

pemanasan global.

Mencoba ( bereksperimen

6. Guru membimbing peserta didik untuk

mengetahui materi tentang pengertian ,

penyebab, dampak serta usaha

penanggulangan dari pemanasan global

7. Guru dan peserta didik melakukan studi

literasi berupa pencarian artikel terkait dan

mendiskusikannya.

8. Guru mendorong peserta didik agar tidak takut

salah dalam menyampaikan pendapat

berdasarkan literasi yang ada.

60 menit

Penutup 9. Guru membimbing peserta didik untuk

menarik kesimpulan tentang pengertian

,penyebab, dampak, serta upaya

penanggulangan dari pemanasan global.

10. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi

efek rumah kaca dan pemanasan global dan

pertemuan selanjutnya akan di adakan post

test.

11. Guru menutup pembelajaran dan meminta

salah satu siswa untuk memimpin doa.

10 menit

3. Pertemuan Ketiga

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa kesiapan

siswa dalam mengikuti pelajaran

2. Guru mengecek kehadiran siswa

Mengamati (pemberian rangsangan) :

3. Guru mereview pembelajaran yang telah

disampaikan sebelumnya ,yaitu tentang

5 menit

118

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

pemanasan global

4. Guru melakukan apersepsi dan motivasi

dengan mengajukan pertanyaan kepada

Peserta Didik “ apakah kalian sering

mengamati perubahan cuaca yang ekstrim

pada tahun-tahun terakhir ini ?”

5. Guru menyampaikan kepada Peserta Didik

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari,

yaitu praktikum pemodelan efek rumah kaca

Inti Menanya (identifikasi masalah)

6. Guru bertanya kepada siswa mengenai efek

rumah kaca

Mencoba ( bereksperimen )

7. Peserta Didik dibagi dalam kelompok untuk

melakukan percobaan tentang efek rumah

kaca.

8. Guru membagikan lembar kerja peserta didik

dan menjelaskan alat,bahan, serta langkah

kerja yang akan dilakukan

9. Peserta Didik melakukan praktikum

pemodelan efek rumah kaca

Mengasosiasi (pengolahan data)

10. Peserta didik mendiskusikan hasil kerjanya

11. Peserta Didik diarahkan untuk menyimpulkan

hal-hal berikut. Kesimpulan apa yang dapat

dibuat , apabila ruang di dalam toples tersebut

dianalogikan sebagai bumi?

12. Peserta Didik mempresentasikan hasil

pengamatan yang dilakukan dan hsilnya yang

telah didiskusikan.

13. Guru mengklarifikasi jika ada konsep yang

salah kepada peserta didik

14. Peserta didik kembali ke tempat masing-

masing

15. Guru membagikan soal post test dan angket

kepada peserta didik

16. Peserta didik mengerjakan soal dan angket

35 menit

119

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Penutup 17. Setelah semua peserta didik selesai

mengerjakan, guru meminta peserta didik

meminta mengumpulkan hasil pekerjaannya

18. Guru bersama Peserta Didik menyimpulkan

hasil percobaan yang telah dilakukan dan

menjawab pertanyaan di awal pembelajaran

serta menyimpulkan tentang efek rumah kaca

19. Guru merefleksi materi yang telah di pelajari

pada hari ini.

20. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa

dan menutup dengan salam

5 menit

J. Penilaian

1. Teknik Penilaian

Aspek Indikator Teknik Bentuk

Instrumen Waktu Penilaian

Pengetahuan Mengidentifikas

i efek rumah

kaca

Lisan

-Pertanyaan

saat proses

pembelajaran

Saat

pembelajaran

berlangsung

Sikap Menunjukkan perilaku yang

tampak (sikap

terbuka dan

antusias)

Observasi Lembar

observasi

Selama kegiatan

praktikum

Keterampilan Mengamati dapat tidaknya

mengukur suhu

dengan

menggunakan

thermometer

Mendiskusikan

data hasil

pengamatan

Penilaian

kinerja

Rubrik

penilaian

kinerja

(instrumen

terlampir)

Saat siswa

praktek dan

presentasi

2. Instrument Penilaian

A. Pertemuan Pertama

- Lampiran 1a : Soal

120

- Lampiran 1b : Angket

B. Pertemuan Kedua

- Lampiran 2a : Materi Pemanasan Global

- Lampiran 2b : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

C. Pertemuan Ketiga

- Lampiran 3a : Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)

- Lampiran 3b : Lembar Observasi

- Lampiran 3c : Materi efek rumah kaca

- Lampiran 3d : soal

- Lampiran 3e : Angket

Getasan, 25 Maret 2019

Mengetahui,

Guru Pamong Mahasiswa

Pujiyani, S.Pd Arina Ayu Nurjanah

NIP. NIM. 23060150033

121

LAMPIRAN

1. Pertemuan I

Lampiran 1a : Soal Pre Test

Jumlah butir soal 40 (Pilihan Ganda)

Lampiran 1b : Angket

Soal Skala Sikap Awal

2. Pertemuan 2

Lampiran 2 a : Lembar Kerja Peserta Didik

PEMODELAN EFEK RUMAH KACA

A. Tujuan : untuk membuat pemodelan efek rumah kaca

B. Alat dan Bahan

1. Toples beas

2. Thermometer

3. Handuk

4. Stopwatch

5. Plastic bekas

6. Karet gelang bekas

C. Langkah kerja :

1. Siapkan alat dan bahan di atas meja

2. Berikan label pada masing-masing toples, yaitu Toples A dan Toples

B.

3. Masukkan handuk yang telah direndam dengan air hangat selama 3

menit pad amasing-masing Toples A dan Toples B

4. Masukkan thermometer pada kedua toples. (pastikan temperature awal

pada thermometer adalah sama)

5. Tutup toples A dengan plastic, kemudian rapatkan dengan karet gelang

6. Letakkan toples A dan toples B dibawah energy panas (sinar matahari

atau lampu)

7. Pastikan bahwa kedua toples tersebut menerima energy panas yang

sama.

8. Mencatat suhu pada kedua toples setiap 3 menit selamat 15 menit

9. Masukkan hasil pengamatan pada tabel.

10. Setelah 15 menit jauhkan kedua toples tersebut dari sumber energy

panas dan amatilah apa yang terjadi.

D. Data Pengamatan

NO. Waktu (Menit)

Temperature

Toples A Toples B

1. 3

122

2. 6

3. 9

4. 12

5. 15

Dari data yang telah diperoleh , buatlah grafik hubungan antara waktu dan

suhu pada Toples A dan Toples B

Pertanyaan :

1. Thermometer pada toples manakah yang menunjukkan suhu lebih tinggi

selama percobaan berlangsung ? mengapa demikian ? coba jelaskan.

2. Apakah yang terjadi ketika kedua toples tersebut dijauhkan dari sumber

energi panas? Jelaskan

3. Kesimpulan apa yang dapat dibuat, apabila ruang di dalam toples

tersebut dianalogikan sebagai bumi ?

123

Lampiran 2b . Lembar Observasi Siswa

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Rubrik Penilaian Kinerja

No. Nama siswa Aspek ∑

Skor

1 2 3 4 5

1. Allfia Putri Febriyati

2. alma azzahra

3. Ananda Aldiano

4. Anisa Defi

Ramadhani

5. Aril Dwi Prasetyo

6. Bagas Santoso

7. Cinta Rizky Amalia

8. Dimas Styawan Budi

9. Dwi Siswati

10. Dyah Stiyani

11. Fabio Aditya

Silwanus

12. Hasti Inayah

13. Isti Khotijah

14. Kriswan Anton N

15. Kurnia Alamsyah

16. Lilis Karmila Sari

17. Mysheyla Nur R

18. Nabila Anastasya

19. Nungky Cahya W

20. Partiyani Magfiroreza

K

21. Reza Kurniawan

22. Rika Desi Dwi

Pratiwi

23. Riski Mustofa

24. Siti Jariyah

25. Sunar

No Indikator Kriteria

1.

Bertanggung jawab saat

1 = Tidak tanggungjawab dengan

keamanan barang-barang yang

digunakan selama praktikum

124

proses prakikum 2 = Jarang tanggungjawab dengan

keamanan barang-barang yang

digunakan selama praktikum

3 = Sering tanggungjawab dengan

keamanan barang-barang yang

digunakan selama praktikum

4 = Selalu tanggungjawab dengan

keamanan barang-barang yang

digunakan selama praktikum

2. Hati-hati dalam melakukan

pengamatan

1 = Tidak hati-hati dalam

menggunakan thermometer

2 = Jarang berhati-hati dalam

menggunakan thermometer

3 = Sering berhati-hati dalam

menggunakan thermometer

4 = Selalu berhati-hati dalam

menggunakan thermometer

3.

Teliti dalam penyimpanan

data

1 = Tidak melakukan penyimpanan

data sama sekali

2 = Data disimpan dalam tabel

dengan

susunan yang tidak tepat

3 = Data disimpan dalam tabel

dengan salah

satu kriteria yang kurang tepat

4 = Data disimpan dalam tabel

dengan kriteria

dan pengelompokan yang tepat

4. Jujur dalam penyimpanan

data

1 = Tidak jujur saat menyimpan data

semuanya

2 = Tidak jujur saat menyimpan daa

sebagian

3 = Jujur pada saat penyimpanan data

sebagian

4 = Jujur pada saat penyimpanan data

keseluruhan

125

5.

Kemampuan

mengomunikasikan hasil

pengolahan data

1 = Presentasi dengan bahasa yang

baik dan benar

2 = Presentasi dengan bahasa yang

baik dan benar serta jelas

3 = Melakukan presentasi dengan

jelas dan menggunakan bahasa yang

baik dan benar serta dapat menjawab

pertanyaan dari kelompok lain atau

guru

4 = Melakukan presentasi dengan

jelas dan menggunakan bahasa yang

baik dan benar serta dapat menjawab

pertanyaan dari kelompok lain atau

guru tanpa grogi.

6. Kritis saat ada kelompok

lain yang presentasi

1 = Mendengarkan dengan baik saa

ada kelompok lain presentasi di depan

2 = Mendengarkan dan menyimak

dengan seksama saa kelompok lain

presentasi di depan

3=Mendengarkan,menyimak, dan

memberikan pertanyaan atau

sanggahan pada kelompok yang

sedang presenasi di depan

4 = Mendengarkan,

menyimak,memberikan pertanyaan,

serta mampu menjawab pertanyaan

dari kelompok lain apabila kelompok

yang presenasi idak bisa menjawab

Lampiran 2c. Materi

Efek Rumah Kaca

Materi untuk Guru Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas

rumah kaca alami. Siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana

adalah beberapa bagian penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya

gas-gas rumah kaca tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi.

Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi sangat dingin

apabila tidak terdapat gas-gas rumah kaca di atmosfernya.

126

Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi

ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas.

Prosesnya, yaitu ketika radiasi sinar matahari mengenai permukaan

Bumi, maka akan menyebabkan Bumi menjadi panas.Radiasi panas

Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas yang kembali

dipantulkan oleh bumi terhalang oleh polutan udara sehingga

terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses ini akan

menahan beberapa panas yang terperangkap dan kemudian

menyebabkan suhu Bumi meningkat. Dengan demikian, Bumi tetap

menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat. Para ilmuwan telah

mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Joseph Fourier

menyatakan bahwa Bumi akan jauh lebih dingin jika tidak memiliki

atmosfer. Adanya gas-gas rumah kaca inilah yang membuat iklim

Bumi layak huni. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi

akan berubah sekitar 600F atau 15,60C lebih dingin

3. Pertemuan 3

Lampiran 3a. Materi Pemanasan Global

A. Pengertian dan Penyebab Global Warming

Global warming atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan

nama pemanasan global merupakan proses naiknya suhu rata-rata

atmosfer, laut, dan daratan bumi. Kenaikan suhu secara global (global

warming) diperkirakan menimbulkan perubahan yang lain seperti

halnya menyebabkan cuaca yang ekstrim dan menaikkan tinggi

permukaan air laut. Selain itu, pengaruh yang lain juga dapat dilihat

dengan punahnya berbagai macam hewan, berpengaruhnya terhadap

hasil pertanian, dan hilangnya gletser Pemanasan global memerlukan

penanganan dalam mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak

dari pemanasan global. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan

bahan bakar fosil dengan meningkatnya kadar CO2 di atmosfer.

Konsumsi total bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi) di

dunia akan meningkat sekitar 1% per tahun. Langkah-langkah yang

dilakukan atau yang sedang didiskusikan saat ini tidak dapat

mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada

adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-

langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan

Pemanasan global (global warming) memberikan dampak yang sangat

luas dan memengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi baik itu

hewan, tumbuhan, dan manusia. Dampak pemanasan global dapat

terjadi karena berbagai penyebab dari tingkah laku manusia dalam

memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak mengenal batas

serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan global sudah lama dan telah

127

terjadi. Jika dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan ini dapat

dilihat dari berbagai perubahan-perubahan yang tidak biasa.

B. Dampak Pemanasan Global

Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit

diprediksi, tetapi beberapa dampak yang telah nampak, yaitu sebagai

berikut.

1. Temperatur bumi semakin tinggi, dibeberapa wilayah mungkin

temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya

mungkin tidak.

2. Tingginya temperatur Bumi menyebabkan lebih banyak penguapan

dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah

akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan bagian lainnya kering.

3. Mencairnya es di daerah kutub yang menyebabkan kadar air laut

meningkat. Begitu pula dengan daratan pantai yang landai, akan

mengalami peningkatan akibat penggenangan air.

4. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang

menyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan

hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan

pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies

lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.

5. Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang

dipublikasikan dalam “Nature”, peningkatan suhu dapat

menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai saat

ini, hilangnya spesies semakin tersebar luas dan daftar spesies yang

teranc am punah terus berkembang.

6. Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru,

terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia

harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke tempat yang

beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun

100 tahun.

7. Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan

atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar

1725 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang melindungi

manusia dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan

pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan ozon secara

berangsurangsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun

1970.

C. Usaha Penanggulangan Pemanasan Global

Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida

(CO2) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan

batubara yang dibakar untuk menghasilkan energi. Besarnya

penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas kita akan

menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. Kerusakan lapisan ozon

128

adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang

mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya

gas polutan di udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi

pemanasan global, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan

batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik lainnya.

2. Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.

3. Mengurangi deforestation.

4. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung

chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk

yang ramah lingkungan.

5. Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan. Penelitian

dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap

pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk

mengimbangi emisi yang dihasilkan dari pengendara mobil

selama setahun.

4. Pertemuan 4

Lampiran 4a. Soal Post Test

Jumlah Soal 40 butir (Pilihan Ganda)

Lampiran 4b. Angket

Soal Skala Sikap Akhir siswa

129

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Kelas Kontrol

Sekolah : SMP Negri 3 Getasan

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VII/Genap

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi waktu : 2 pertemuan ( 5JP)

A. Kompetensi Inti:

1. Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

2. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

3. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.9 Menganalisis perubahan

iklim dan dampaknya bagi

ekosistem

3.9.1. Menelaskan pengertian efek rumah kaca.

3.9.2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan

global.

3.9.3. Mendeskripsikan definisi pemanasan global.

3.9.4.Mendeskripsikan penyebab terjadinya

pemanasan global.

3.9.5. Mendeskripsikan dampak dari pemanasan

global bagi kehidupan di bumi.

3.9.6. Mendeskripsikan beberapa upaya

menanggulangi pemanasan global

4.9 Membuat tulisan tentang

gagasan

adaptasi/penanggulangan

masalah iklim.

4.9.1 Mengamati tayangan dampak perubahan

iklim

4.9.4 Mengumpulkan informasi mengenai

proses dan dampak terjadinya perubahan

iklim bagi ekosistem

4.9.5 Mengajukan gagasan penanggulangan

masalah perubahan iklim dalam bentuk

4.9.4 laporan tertulis, dan mempresentasikan

gagasannya untuk ditanggapi temannya

130

B. Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik dapat mendefinisikan efek rumah kaca

2. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya efek rumah kaca

3. Peserta didik dapat mendefinisikan pemanasan global

4. Peserta didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya pemanasan global

5. Peserta didik dapat menjelaskan dapak dari pemanasan global bagi

kehidupan di bumi

6. Peserta didik dapat mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk

menanggulangi pemanasan global.

C. Materi Pembelajaran

1. Efek Rumah Kaca

2. Pengertian dan penyebab pemanasan global

3. Dampak pemanasan global

4. Usaha penanggulangan pemanasan global

D. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Discovery Learning

Metode : Ceramah dan Diskusi Lierasi

Media : Audio Visual (video) dan LKS

Alat dan Bahan

- LCD Proyektor

- Lembar kerja Siswa

- Video praktikum Pemodelan Efek Rumah Kaca

- Papan tulis

E. Sumber Belajar

- Hand out Ilmu Pengetahuan Alam

- Sugiyarto, Teguh, Eny Ismawati.2008. Ilmu Pengetahuan Alam

SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

- Wihono, Widodo,dkk.2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs

Kelas VII. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan. (E-

book)

131

F. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa

kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran

2. Guru mengecek kehadiran siswa

3. Guru menjelaskan pada siswa bahwa

pada pertemuan hari ini dan

selanjutnya akan diadakan penelitian

10 E

1

I

L

D

S

n

i

t

2IntiSDAJ 2. Guru memperkenalkan diri kepada

peserta didik

3. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran pada hari ini yaitu

mengerjakan soal pre test ,mengisi

angket, dan membahas mengenai

efek rumah kaca

4. Guru membagikan soal dan angket

kepada peserta didik

5. Guru menjelaskan alokasi waktu

yang digunakan umtuk

mengerjakan soal dan angket

6. Siswa dipersilahkan untuk

mengerjakan soal dan angket.

7. Setelah waktu pengerjaan habis,

guru meminta siswa untuk

mengumpulkan pekerjaannya.

8. Guru meminta siswa untuk kembali

focus pada pembelajaran hari ini,

kemudian menayangkan video

tentang praktikum pemodelan efek

rumah kaca

9. Guru menjelaskan materi tentang

efek rumah kaca

10. Guru menyimpulkan materi yang

sudah dipelajari hari ini

60 menit

132

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

11. Penutup 11. Guru bersama peserta didik mereview

materi hari ini yaitu tentang efek

rumah kaca.

12. Guru meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yaitu

mengenai pemanasan global.

13. Guru meminta salah satu peserta didik

untuk memimpin doa

14. Guru menutup kelas dengan bacaan

hamdalah dan salam.

10 menit

3) Pertemuan kedua

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa

kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

2. Guru mengecek kehadiran siswa

Mengamati (pemberian rangsangan) :

3. Guru mereview pembelajaran yang telah

disampaikan sebelumnya mengenai efek

rumah kaca

4. Guru melakukan apersepsi dengan

menyajikan gambar-gambar tentang

kondisi bumi 500 tahun yang akan datang

5. Guru menyampaikan kepada Peserta

Didik bahwa kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan pertemuan ini yaitu

tentang pengertian, penyebab, dampak

serta usaha penanggulangan dari

pemanasan global, serta di akhir

pembelajaran akan diadakan post test.

10 menit

Inti Menanya (identifikasi masalah)

1. Guru bertanya kepada siswa mengenai

pemanasan global.

Mencoba ( bereksperimen

2. Guru membimbing peserta didik untuk

mengetahui materi tentang pengertian ,

penyebab, dampak serta usaha

penanggulangan dari pemanasan global

3. Guru dan peserta didik melakukan studi

literasi berupa membaca artikel terkait

dan mendiskusikannya.

100 menit

133

Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

4. Guru mendorong peserta didik agar

tidak takut salah dalam menyampaikan

pendapat berdasarkan literasi yang ada.

5. Guru membagikan soal post test dan

angket kepada peserta didik

6. Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan

soal tersebut

7. Setelah waktu untuk mengerjakan

habis, guru memnita siswa untuk

mengumpulkan pekerjaannya.

Penutup 1. Guru membimbing peserta didik untuk

menarik kesimpulan tentang pengertian

,penyebab, dampak, serta upaya

penanggulangan dari pemanasan global.

2. Guru menutup pembelajaran dan

meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa.

10 menit

Teknik Penilaian

Aspek Indikator Teknik Bentuk

Instrumen Waktu Penilaian

Pengetahuan Mengidentifikasi efek rumah

kaca

Lisan

-Pertanyaan

saat proses

pembelajaran

Saat pembelajaran

berlangsung

Sikap Menunjukkan perilaku yang

tampak (sikap

terbuka dan

antusias)

Observasi Selama kegiatan

pembelajaran

Keterampilan

Mempresentasi

kan hasil

diskusi

kelompok

lierasi

observasi Saat siswa

presentasi

3. Instrument Penilaian

D. Pertemuan Pertama

- Lampiran 1a : Soal pre test

- Lampiran 1b : Angket

134

- Lampiran 1c : Materi Efek Rumah Kaca

E. Pertemuan Kedua

- Lampiran 2a : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

- Lampiran 2b : Materi Pemanasan Global

- Lampiran 2c : Soal post tes

- Lampiran 2d : Angket

Getasan, 27 Maret 2019

Mengetahui,

Guru Pamong Mahasiswa

Pujiyani, S.Pd Arina Ayu Nurjanah

NIP. NIM. 23060150033

135

LAMPIRAN

4) Pertemuan I

Lampiran 1a : Soal Pre Test

Jumlah 40 butir soal (Pilihan Ganda)

Lampiran 1b : Angket

Soal Skala Sikap Akhir

Lampiran 1c : Materi Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca

Materi untuk Guru Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas

rumah kaca alami. Siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana

adalah beberapa bagian penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya

gas-gas rumah kaca tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi.

Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi sangat dingin

apabila tidak terdapat gas-gas rumah kaca di atmosfernya.

Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi

ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas.

Prosesnya, yaitu ketika radiasi sinar matahari mengenai permukaan

Bumi, maka akan menyebabkan Bumi menjadi panas.Radiasi panas

Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas yang kembali

dipantulkan oleh bumi terhalang oleh polutan udara sehingga

terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses ini akan

menahan beberapa panas yang terperangkap dan kemudian

menyebabkan suhu Bumi meningkat. Dengan demikian, Bumi tetap

menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat. Para ilmuwan telah

mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Joseph Fourier

menyatakan bahwa Bumi akan jauh lebih dingin jika tidak memiliki

atmosfer. Adanya gas-gas rumah kaca inilah yang membuat iklim

Bumi layak huni. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi

akan berubah sekitar 600F atau 15,60C lebih dingin.

5) Pertemuan 2

Lampiran 2 a : Lembar Kerja Peserta Didik

Surat Terbuka dari Akademisi kepada Pemimpin Dunia Menjelang Konferensi

Iklim di Paris 2015

Beberapa hal menjadi masalah etika

yang besar seperti sisi kebenaran dalam

sejarah, sehingga menjadi sebuah

penanda dari karakter moral bagi

generasi yang akan datang. Pemanasan

kemiskinan, ketahanan pangan yang

berkurang, dan lebih banyak konflik

yang diperburuk oleh faktor-faktor ini.

Mengingat hal ini sebagai sebuah

pertaruhan yang begitu tinggi, maka

136

global merupakan masalah yang begitu

penting. Masyarakat adat dan negara-

negara berkembang paling tidak mampu

beradaptasi dan yang paling rentan

terhadap dampak dari pemanasan global

tersebut. Pada konferensi iklim yang

diselenggarakan oleh PBB (Perserikatan

Bangsa-bangsa) di Paris, para pemimpin

dunia dari negara industri bertanggung

jawab besar terhadap konsekuensi dari

emisi karbon kita saat ini dan masa lalu.

Namun hal itu tampaknya tidak

mungkin, jika masyarakat internasional

akan mendapatkan mandat dalam

pengurangan gas rumah kaca yang

diperlukan untuk memberikan kita dua-

pertiga kesempatan dalam membatasi

pemanasan global hingga 2 derajat

Celsius di atas level praindustri. Pada

saat ini, bahkan jika negara-negara tidak

memenuhi janji pada pertemuan

tersebut untuk mengurangi emisi

karbon, maka kami akan tetap berada di

jalur untuk mencapai 3 derajat Celsius

pada akhir abad ini. Hal ini sangatlah

mengejutkan, mengingat bahwa setiap

pengorbanan dalam keterlibatan untuk

melakukan pengurangan yang jauh

dibayangi oleh sebuah bencana. Akan

tetapi, kita akan menghadapi

meningkatkanya kepunahan spesies dan

hilangnya ekosistem, meningkatnya

gelombang panas, meningkatnya curah

hujan

para pemimpin kita seharusnya

mengerahkan dan memobilisasi

masyarakat di semua tingkatan, untuk

membatasi pemanasan global yang

tidak lebih dari 1,50C. Kita yang

bertanda tangan ini, para akademisi,

peneliti dan ilmuwan dari seluruh dunia

mengakui situasi lingkungan kita yang

amat serius dan ini merupakan

tanggung jawab kami yang berhutang

kepada masyarakat kita, generasi

mendatang, dan kepada sesama. Kami

akan berusaha untuk memenuhi

tanggung jawab kami dalam upaya

pendidikan dan usaha komunikatif.

Kami menyerukan kepada para

pemimpin dunia kita untuk melakukan

apa yang diperlukan untuk mencegah

bencana perubahan iklim. Dengan

berada dalam situasi yang sangat

penting, kami juga menyerukan kepada

sesama masyarakat dunia untuk

menahan para pemimpin mereka

bertanggung jawab dan penuh

semangat untuk mengatasi pemanasan

global.

Pertanyaan Apa yang akan kalian lakukan setelah membaca artikel ini?

137

Lampiran 2b. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Rubrik Penilaian Kinerja

No. Nama siswa Aspek ∑

Skor

1 2 3 4 5

1. Agus Setiawaty

2. Ahmad Mundakir

3. Akbar Maulana A

4. Akhsa Vendra F

5. Almaroh Listiyani

6. Ana Fitriani

7. Bima Febriansyah

8. Choerunisyah A

9. Denok Wulan F

10. Dewi Nur Latifah

11. Dian Fatmawati

12. Diki Aditama

13. Dina Amelia

14. Edi Setyo

15. Eni Aprilia

16. Hendi Irwanto

17. Imam Nugroho

18. Indra Adhi Setiawan

19. Iqna Fauzi Akbar

20. Joko Prasetio

21. Miftahul Risqi

22. Sri Aulia Sava

23. Taufik Hidayat

24. Tunggul Tri Susanto

25. Wahyu Aji S

26 Zeny Sulistyowati

No Indikator Kriteria

1.

Bertanggung jawab saat

proses pembelajaran

1 = Tidak tanggungjawab dengan

keamanan dan kondusifnya kelas

2 = Jarang tanggungjawab dengan

keamanan dan kondusifnya kelas

138

3 = Sering tanggungjawab dengan

keamanan dan kondusifnya kelas

4 = Selalu tanggungjawab dengan

keamanan dan kondusifnya kelas

2. Memperhatikan guru saat

proses pembelajaran

1 = Tidak memperhatikan guru

2 = Jarang memperhatikan guru

3 = Sering memperhatikan guru

4 = Selalu memperhatikan guru

3.

Aktif di dalam kelas

1 = Tidak aktif sama sekali

2 = jarang aktif di dalam kelas

3 = sering aktif di dalam kelas

4= selalu aktif di dalam kelas

4. Jujur dalam mengerjakan

lembar kerja

1 = Tidak jujur saat mengerjakan

lembar kerja

2 = Tidak jujur saat mengerjakan

lembar kerja

3 = Jujur pada saat mengerjakan

lembar kerja sebagian

4 = Jujur pada saat mengerjakan

lembar erja seluruhnya

5.

Kemampuan

mengomunikasikan hasil

lembar kerja siswa

1 = Presentasi dengan bahasa yang

baik dan benar

2 = Presentasi dengan bahasa yang

baik dan benar serta jelas

3 = Melakukan presentasi dengan

jelas dan menggunakan bahasa yang

baik dan benar serta dapat menjawab

pertanyaan dari kelompok lain atau

guru

4 = Melakukan presentasi dengan

jelas dan menggunakan bahasa yang

baik dan benar serta dapat menjawab

pertanyaan dari kelompok lain atau

guru tanpa grogi.

139

6. Kritis saat ada kelompok

lain yang presentasi

1 = Mendengarkan dengan baik saat

ada kelompok lain presentasi di depan

2 = Mendengarkan dan menyimak

dengan seksama saa kelompok lain

presentasi di depan

3=Mendengarkan,menyimak, dan

memberikan pertanyaan atau

sanggahan pada kelompok yang

sedang presenasi di depan

4 = Mendengarkan,

menyimak,memberikan pertanyaan,

serta mampu menjawab pertanyaan

dari kelompok lain apabila kelompok

yang presenasi idak bisa menjawab

Lampiran 2c. Materi

Materi Pemanasan Global

A. Pengertian dan Penyebab Global Warming

Global warming atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan

nama pemanasan global merupakan proses naiknya suhu rata-rata

atmosfer, laut, dan daratan bumi. Kenaikan suhu secara global (global

warming) diperkirakan menimbulkan perubahan yang lain seperti

halnya menyebabkan cuaca yang ekstrim dan menaikkan tinggi

permukaan air laut. Selain itu, pengaruh yang lain juga dapat dilihat

dengan punahnya berbagai macam hewan, berpengaruhnya terhadap

hasil pertanian, dan hilangnya gletser Pemanasan global memerlukan

penanganan dalam mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak

dari pemanasan global. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan

bahan bakar fosil dengan meningkatnya kadar CO2 di atmosfer.

Konsumsi total bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi) di

dunia akan meningkat sekitar 1% per tahun. Langkah-langkah yang

dilakukan atau yang sedang didiskusikan saat ini tidak dapat

mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada

adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-

langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan

Pemanasan global (global warming) memberikan dampak yang sangat

luas dan memengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi baik itu

hewan, tumbuhan, dan manusia. Dampak pemanasan global dapat

terjadi karena berbagai penyebab dari tingkah laku manusia dalam

memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak mengenal batas

serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan global sudah lama dan telah

140

terjadi. Jika dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan ini dapat

dilihat dari berbagai perubahan-perubahan yang tidak biasa.

B. Dampak Pemanasan Global

Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit

diprediksi, tetapi beberapa dampak yang telah nampak, yaitu sebagai

berikut.

1. Temperatur bumi semakin tinggi, dibeberapa wilayah mungkin

temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya

mungkin tidak.

2. Tingginya temperatur Bumi menyebabkan lebih banyak penguapan

dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah

akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan bagian lainnya kering.

3. Mencairnya es di daerah kutub yang menyebabkan kadar air laut

meningkat. Begitu pula dengan daratan pantai yang landai, akan

mengalami peningkatan akibat penggenangan air.

4. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang

menyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan

hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan

pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies

lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.

5. Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang

dipublikasikan dalam “Nature”, peningkatan suhu dapat

menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai saat

ini, hilangnya spesies semakin tersebar luas dan daftar spesies yang

teranc am punah terus berkembang.

6. Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru,

terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia

harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke tempat yang

beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun

100 tahun.

7. Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan

atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar

1725 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang melindungi

manusia dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan

pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan ozon secara

berangsurangsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun

1970.

C. Usaha Penanggulangan Pemanasan Global

Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida

(CO2) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan

batubara yang dibakar untuk menghasilkan energi. Besarnya

penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas kita akan

menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. Kerusakan lapisan ozon

141

adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang

mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya

gas polutan di udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi

pemanasan global, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan

batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik lainnya.

2. Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.

3. Mengurangi deforestation.

4. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung

chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk

yang ramah lingkungan.

5. Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan. Penelitian

dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap

pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk

mengimbangi emisi yang dihasilkan dari pengendara mobil

selama setahun.

Lampiran 2c : Soal Pre Test

Jumlah 40 butir soal (Pilihan Ganda)

Lampiran 2d : Angket

Soal Skala Sikap Akhir

142

Lampiran 4 Kisi-Kisi

KISI-KISI SOAL TES

No Indikator Materi Aspek Soal

Tingkatan Kognitif

Total C1 C2 C3 C4

1. Menjelaskan Lapisan Ozon Mengaitkan

40 (B)

1

2. Menjabarkan secara sederhana proses dari fenomena efek rumah

kaca serta efek rumah kaca Menyebutkan

50 ( B)

5

Menganalisis 3 (B)

Menganalisis

37 ( C)

Mensimulasi

4 (C)

Menyatakan

6 ( C)

3. Mengetahui pemodelan efek rumah kaca Menganalisis

21 (B)

6

Menganalisis 22 (D)

Menentukan 19 ( A)

Mengurutkan

20 (A)

Menentukan

23 (A)

Menganalisis

24 ( C)

4. Menyebutkan penyebab efek rumah kaca Menyelidiki 39 (D)

2

Mengaitkan

48 (B)

5. Mengidentifikasi gas-gas rumah kaca serta dampaknya Mencontohkan 35 (D) 46 (

8 Menyelidiki

32 ( C)

Menganalisis

34 (A)

143

Menyatakan

36 (A) 47 (D)

Menyelidiki 38 (A) 49 (A)

Mengetahui upaya pencegahan terjadinya efek rumah kaca Menentukan 5 (A)

6. Mengaitkan 42 (A) 4

Menganalisis 43 ( C)

Menganalisis 44 ( A)

7. Menjelaskan pengertian pemanasan global / global warming serta

penyebabnya Menyebutkan 18 (A)

6

Menyatakan

14 ( C)

Menganalisis

17 ( C)

Menjelaskan

16 (B)

Mengaitkan 41 (D)

Menentukan 31 (D)

8. Memahami dampak dari pemanasan global Mengidentifikasi 7 ( C)

11 ( C)

9

Menganalisis

8 (A) Menentukan

9 (C )

Mengaitkan

13 ( C)

Menyatakan 15 (B)

Menentukan 26 ( B) 28 (A) Menyelidiki 29 (A)

9. Mengetahui usaha untuk menanggulangi pemanasan global Mensimulasi

10 (A)

10

Menyebutkan 31 ( D)

Mengidentifikasi

1 (D) Menentukan 2 ( C)

Mensimulasi

25 ( C)

144

Menentukan

12 (B)

Menjabarkan

30 (

Menyebutkan 33 ( D)

. Menentukan 45 ( C)

Mengaitkan 27 (D)

TOTAL 11 15 15 9 50

PRESENTASE 22% 30% 30% 18% 100%

145

Lampiran 5 soal validitas

A. Berilah tanda silang pada jawaban yang kalian anggap benar !

1. 1) Menanam pohon di rumah dan di sekolah

2) hemat dalam memakai kertas

3) memakai sepeda ke sekolah

4) memakai motor ke sekolah

Uraian diatas, yang termasuk upaya yang dapat dilakukan siswa untuk

mengurangi pemanasan global ditunjukan nomer….

A. 1,2,3, dan 4 C. 4 saja

B. 1,3,4 D. 1,2, dan 3

2. Pernyatan di bawah ini yang bukan merupakan upaya penanggulangan

pemanasan global yaitu ...

A. Menanam banyak pohon C. Membatasi penggunaan

obat nyamuk

B. Penanaman kembali hutan gundul D. Tidak memakai TV selesai

menonton

3. Pada mekanisme efek rumah kaca, kalor akan terperangkap di bumi

sehingga akan mengakibatkan terjadinya ...

A. Menurunnya letusan gunung berapi C. Menurunnya suhu rata-rata

bumi

B. Meningkatnya suhu rata-rata bumi D. Meningkatnya

kelembapan udara

4. Salah satu keuntungan dilakukannya penghijauan di kota-kota yaitu karena

tanaman dapat ...

A. Menyerap limbah-limbah industry

B. Mengikat gas N2 dari udara

C. Mengikat CO2 di udara dan membebaskan O2

D. Mengubah CO2 dari udara menjadi O2

5. Untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca, dapat dilakukan....

A. Menanam tumbuhan yang banyak C. Mengurangi tumbuh-

tumbuhan

B. Membakar sampah D. Mendaur ulang sampah

6. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, gas CO2 dapat mengakibatkan

terjadinya ...

A. Berkurangnya tumbuh-tumbuhan C. Naiknya suhu permukaan

bumi

B. Berkurangnya gas O2 D. Bertambahnya gas O2

7. Es di daerah kutub pada fenomena pemanasan gelobal mengalami

perubahan wujud dari .

A. Cair ke padat C. Padat ke cair

B. Padat ke gas D. Gas ke cair

8. Banjir rob merupakan salah satu dampak dari pemanasan global yang

terjadi karena ...

146

A. Naiknya permukaan air sumur C. Naiknya permukaan air sungai

B. Naiknya curah hujan D. Naiknya permukaan air laut

9. Yang bukan dampak pemanasan global terhadap ekosistem yaitu ...

A. Hilangnya habitat untuk spesies

B. Terputusnya rantai makanan

C. Terjadinya keseimbangan ekosistem

D. Terganggunya keseimbangan ekosistem

10. Yang dapat dilakukan oleh siswa dalam upaya pencegahan pemanasan

global yaitu ...

A. Hemat dalam memakai kertas, jadi tidak banyak pohon yang ditebang

untuk pembuatan kertas

B. Menghindari penggunaan kantong plastik, sehingga menghemat minyak

bumi sebagai bahan bakar pembuatan kantong plastik

C. Mengurangi produksi CO2 ke atmosfer dengan cara jalan kaki ke

sekolah

D. menghemat listrik dengan cara mematikan lampu belajar setelah selesai

belajar

11. Peranan tumbuhan dalam mengatasi dampak pemanasan global adalah…

A. Menyerap energy cahay matahari dalam proses fotosinresis sehingga

mengurangi panas

B. Meneduhkan jalan sehingga panas berkurang

C. Menggunakan karbondioksida untuk fotosintesis sehingga mengurangi

gas rumah kaca

D. Menyerap energy cahaya matahari dalam fotosintesis sehingga

mengurangi panas

12. Dampak negatif dari pemanasan global pada para petani adalah...

A. suhu lebih panas sehingga tanaman tidak mengalami pertumbuhan

B. iklim berubah sehingga menyebabkan gagal panen

C. suhu malam hari lebih panas sehingga petani tidak sempat beristirahat

D. berkurangnya volume panen karena gas rumah kaca

13. Berikut adalah peristiwa alam yang bisa menyumbang gas karbon

dioksida ke atmosfer paling banyak, yaitu...

A. tsunami C. Gunung meletus

B. gempa bumi D. Angin topan

14. Gas-gas yang bukan merupakan penyebab pemanasan global adalah..

A. CFC C. Oksigen

B. metana D. Nitrogen oksida

15. Hewan yang berdasarkan habitatnya terkena dampak pemanasan global

secara langsung adalah...

A. babi hutan C. Rubah gurun

B. beruang kutub D. Burung pemakan bangkai

147

16. Pada peristiwa pemanasan globalterjadi peningkatan suhu bumi yang

diakibatkan oleh adanya kalor yang terperangkap di bumi. Kalor tersebut

berasal dari cahaya matahari yang sampai ke bumi , cahaya matahari dapat

sampai ke bumi karena mengalami perpindahan kalor secara……

A. Radiasi dan konveksi C. Konveksi

B. Radiasi D. Radiasi dan konduksi

17. Faktor abiotic yang berpengaruh terhadap pemanasan global

A. Hewan C. Sulfat

B. Suhu D. Neon

18. Gas utama pemicu pemanasan global adalah….

A. Karbon dioksida C. Sulfat

B. Oksigen D. Neon

19. Pada saat praktikum pemodelan efek rumah kaca, alat dan bahan berikut

yang digunakan adalah, kecuali…..

A. Toples bekas C. Botol bekas

B. Thermometer D. Handuk

20. Perhatikan langkah kerja berikut !

1. Memberi label pada toples

2. Memasukkan thermometer pada kedua toples

3. Menyiapkan alat dan bahan

4. Memasukkan handuk yang telah direndam air hangat

Urutan langkah kerja dalam praktikum pemodelan efek rumah kaca

yaitu….

A. 3,1,4,2 C. 3,1,4,2

B. 1,2,3,4 D. 2,3,1,4

21 . Sumber energy panas yang digunakan dalam praktikum pemodelan efek

rumah kaca adalah….

A. Bulan

B. Matahari atau lampu

C. Bintang

D. planet

22. Semakin lama toples di letakkan di bawah sumber energy panas maka

suhu pada kedua toples tersebut akan mengalami

A. stabil C. naik turun

B. turun D. naik

23. Pada kedua toples , toples manakah yang suhunya lebih tinngi..

A. toples yang ditutupi oleh plastic C. Toples roti

B. toples tanpa ditutupi plastic D. Toples permen

24. Grafik yang manakah dibawah ini yang menunjukan hubungan antara

waktu dan suhu pada toples A dan toples B

A.

148

B.

C.

D.

25. Untuk menjaga lingkungan, kita sanggup menerapkan pengolahan sampah

dengan tidakan 3R , yaitu …..

A. Reuse, repeat, reduce C. Reduce, reuse, recycle

B. Reduce, replay, reuse D. Reduce,replay, recycle

26. Contoh efek pemanasan global yaitu….

A. Orang rajin reboisasi

B. Es mencair, daratan menyempit

C. Hidup jadi bahagia

D. Badan kurang sehat

27. Apakah menghemat energy termasuk salah satu upaya pencegahan global

warming ?

A. Tidak tahu C. Tidak Mungkin

B. Tidak D. Iya, benar

28. Salah satu efek dari pemanasan global ialah banjir dalam skala besar yang

disebabkan oleh ….

A. Permukaan air laut yang naik C. Kemarau berkepanjangan

B. Naiknya permukaan tanah D. Berkurangnya curah hujan

29. Perhatikan uraian di bawah ini !

1. Es kutub mencair

2. Kebakaran hutan besar

3. Banjir bandang

4. Perubahan iklim

5. Kemacetan lalu lintas

149

Dampak pemanasan global ditunjukan oleh nomor….

A. 1,2,3 C. 2,3,4

B. 3,4,5 D. 3,4,5

30. Agustina memiliki banyak kertas bekas yang tidak dipakai. Lalu Agustina

memanfaatkan kertas tersebut untuk menciptakan kerajinan lain. Contoh

kegiatan tersebut menerapkan prinsip….

A. Composting C. Recycle

B. Reduse D. Reuse

31. Salah satu cara untuk menanggulangi efek pemanasan global yaitu…..

A. Mengubur sampah

B. Menghemat listrik

C. Membeli barang yang tidak sekali pakai

D. Menanam pohon

32. komponen pada penggunaan alat transportasi yang mengakibatkan

terjadinya peningkatan suhu udara ialah….

A. Pembakaran yang terjad didalam mesin tidak sempurna

B. Kecepatan transportasi

C. Emisi CO2 dari materi bakar trasnportasi

D. Banyaknya penggunaan transportasi

33. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global

yaitu…..

A. Rumah sehat C. Penebaran benih ikan

B. Program keluarga berencana D. Penanaman seribu pohon

34. Tejadinya peningkatan kadar gas karbon dioksida di atmosfer dari

kendaraan bermotor, industry, dan pemukiman sanggup menjadikan

terjadinya …..

A. Kenaikan suhu udara C. Terganggunya proses

fotosintesis

B. Penurunan suhu udara D. Penurunan intensitas

matahari

35. berikut ini tergolong gas rumah kaca yaitu :

A. CFC, uap air , metana, dan helium C. Metana, CO2, CFC dan nitrogen

B. Metana, CO2, CFC, dan O2 D. Metana, CFC, CO2 dan ozon

36. Menurut Joseph Fourier bahwa bumi akan jauh lebih dingin jika tidak

memiliki….

A. Atmosfer C. Bintang

B. Matahari D. Bulan

150

37. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah

sekitar….. F

A. 450 C. 600

B. 300 D. 640

38. Berikut ini produk-produk yang mengandung chlorofluorocarbons (CFC)

yaitu…

A. AC, Lemari es, Parfum C. Parfum, HP, Laptop

B. TV, CD, AC D. Lemari es, parfum, CD

39. Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas

manusia yang mengganggu….

A. Manusia C. Tumbuhan

B. Hewan D. Ekosistem dan biosfer

40. Lapisan ozon merupakan lapisan yang melindungi manusia dari bahaya

radiasi sinar

A. Lampu C. Bulan

B. UV (Ultra Violet) D. Gama

41. Contoh keterkaitan antara proses pemanasan global dengan perpindahan

kalor adalah

A. Perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkan suhu rata-rata

permukaan bumi nol

B. Perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkan suhu rata-rata bumi

turun

C. Perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkan suhu rara-rata bumi

tetap

D. Perpindahan kalor matahari ke bumi menyebaban suhu rata-rata bumi

naik

42. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan

bantuan…

A. Sinar matahari C. Ulat

B. Semut D. Tanah

43. Keuntungan penghijauan di kota-kota antara lain karena tanaman dapat….

A. Mengikat gas N2

B. Menjaga keseimbangan banyaknya gas CO2, N2, dan O2

C. Mengikat CO2 diudara dan membebaskan O2

D. Mengubah CO2 dan udara menjadi O2

44. Adi menulis rancangan tugas proyeknya dibalik kertas milik ayahnya,

kegiatan ini menerapkan prinsip….

A. Reuse C. Reduce

151

B. Recycle D. Replace

45. Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan oleh manusia untuk

menanggulangi adanya pemanasan global, kecuali…

A. Penghematan energy C. Menambah transportasi

B. Mengolah sampah yang ada D. Reboisasi hutan

46. Ada dua gas rumah kaca yang paling berperan terjadoinya efek rumah

kaca yaitu…

A. O2 C. CFC dan N2

B. CO2 dan H2O D. CO2 dan CH4

47. Aktifitas yang mengahsilkan gas rumah kaca , yaitu kecuali

A. Asap kendaraan bermotor C. Industri pabrik

B. Penggunaan AC D. Kelautan dan perikanan

48. Industri batu bara dan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam karena menghasilkan….

A. Karbon dioksida C. Sulfur dioksida B. CFC D. Hidrogen peroksida

49. Salah satu cara pemanfaatan gas metana (CH4) yang merupakan limbah dari pertanian dan peternakan dapat dilakukan….

A. Biogas C. Biofuel B. Pupuk organic D. Bioremediasi

50. Berikut ini yang merupakan salah satu efek rumah kaca adalah….

A. Perubahan iklim yang mengakibatkan kekeringan

B. Penipisan lapisan ozon

C. Terjadi hujan asam

D. Tsunami

152

Lampiran 6 Soal Pre Test dan Post Test

A. Berilah tanda silang pada jawaban yang kalian anggap benar !

1. Pernyatan di bawah ini yang bukan merupakan upaya penanggulangan

pemanasan global yaitu ...

A. Menanam banyak pohon C. Membatasi penggunaan

obat nyamuk

B. Penanaman kembali hutan gundul D. Tidak memakai TV

selesai menonton

2. Pada mekanisme efek rumah kaca, kalor akan terperangkap di bumi

sehingga akan mengakibatkan terjadinya ...

A. Menurunnya letusan gunung berapi C. Menurunnya suhu rata-rata

bumi

B. Meningkatnya suhu rata-rata bumi D. Meningkatnya

kelembapan udara

3. Salah satu keuntungan dilakukannya penghijauan di kota-kota yaitu

karena tanaman dapat ...

A. Menyerap limbah-limbah industry

B. Mengikat gas N2 dari udara

C. Mengikat CO2 di udara dan membebaskan O2

D. Mengubah CO2 dari udara menjadi O2

4. Untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca, dapat dilakukan....

A. Menanam tumbuhan yang banyak C. Mengurangi

tumbuh-tumbuhan

B. Membakar sampah D. Mendaur ulang

sampah

5. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, gas CO2 dapat mengakibatkan

terjadinya ...

A. Berkurangnya tumbuh-tumbuhan C. Naiknya suhu

permukaan bumi

B. Berkurangnya gas O2 D. Bertambahnya gas O2

6. Es di daerah kutub pada fenomena pemanasan gelobal mengalami

perubahan wujud dari .

A. Cair ke padat C. Padat ke cair

B. Padat ke gas D. Gas ke cair

7. Banjir rob merupakan salah satu dampak dari pemanasan global yang

terjadi karena ...

A. Naiknya permukaan air sumur C. Naiknya permukaan air

sungai

B. Naiknya curah hujan D. Naiknya permukaan air

laut

8. Yang bukan dampak pemanasan global terhadap ekosistem yaitu ...

A. Hilangnya habitat untuk spesies

B. Terputusnya rantai makanan

C. Terjadinya keseimbangan ekosistem

153

D. Terganggunya keseimbangan ekosistem

9. Yang dapat dilakukan oleh siswa dalam upaya pencegahan pemanasan

global yaitu ...

A. Hemat dalam memakai kertas, jadi tidak banyak pohon yang ditebang

untuk pembuatan kertas

B. Menghindari penggunaan kantong plastik, sehingga menghemat

minyak bumi sebagai bahan bakar pembuatan kantong plastik

C. Mengurangi produksi CO2 ke atmosfer dengan cara jalan kaki ke

sekolah

D. menghemat listrik dengan cara mematikan lampu belajar setelah

selesai belajar

10. Dampak negatif dari pemanasan global pada para petani adalah...

A. suhu lebih panas sehingga tanaman tidak mengalami pertumbuhan

B. iklim berubah sehingga menyebabkan gagal panen

C. suhu malam hari lebih panas sehingga petani tidak sempat beristirahat

D. berkurangnya volume panen karena gas rumah kaca

11. Berikut adalah peristiwa alam yang bisa menyumbang gas karbon

dioksida ke atmosfer paling banyak, yaitu...

A. tsunami C. Gunung meletus

B. gempa bumi D. Angin topan

12. Gas-gas yang bukan merupakan penyebab pemanasan global adalah..

A. CFC C. Oksigen

B. metana D. Nitrogen oksida

13. Hewan yang berdasarkan habitatnya terkena dampak pemanasan global

secara langsung adalah...

A. babi hutan C. Rubah gurun

B. beruang kutub D. Burung pemakan bangkai

14. Pada peristiwa pemanasan globalterjadi peningkatan suhu bumi yang

diakibatkan oleh adanya kalor yang terperangkap di bumi. Kalor tersebut

berasal dari cahaya matahari yang sampai ke bumi , cahaya matahari dapat

sampai ke bumi karena mengalami perpindahan kalor secara……

A. Radiasi dan konveksi C. Konveksi

B. Radiasi D. Radiasi dan konduksi

15. Gas utama pemicu pemanasan global adalah….

A. Karbon dioksida C. Sulfat

B. Oksigen D. Neon

16. Pada saat praktikum pemodelan efek rumah kaca, alat dan bahan berikut

yang digunakan adalah, kecuali…..

C. Toples bekas C. Botol bekas

D. Thermometer D. Handuk

17. Perhatikan langkah kerja berikut !

5. Memberi label pada toples

6. Memasukkan thermometer pada kedua toples

154

7. Menyiapkan alat dan bahan

8. Memasukkan handuk yang telah direndam air hangat

Urutan langkah kerja dalam praktikum pemodelan efek rumah kaca

yaitu….

C. 3,1,4,2 C. 3,1,4,2

D. 1,2,3,4 D. 2,3,1,4

18 . Sumber energy panas yang digunakan dalam praktikum pemodelan efek

rumah kaca adalah….

E. Bulan

F. Matahari atau lampu

G. Bintang

H. planet

19. Semakin lama toples di letakkan di bawah sumber energy panas maka

suhu pada kedua toples tersebut akan mengalami

A. stabil C. naik turun

B. turun D. naik

20. Pada kedua toples , toples manakah yang suhunya lebih tinngi..

C. toples yang ditutupi oleh plastic C. Toples roti

D. toples tanpa ditutupi plastic D. Toples permen

21. Grafik yang manakah dibawah ini yang menunjukan hubungan antara

waktu dan suhu pada toples A dan toples B

A.

B.

C.

D.

155

22. Untuk menjaga lingkungan, kita sanggup menerapkan pengolahan sampah

dengan tidakan 3R , yaitu …..

C. Reuse, repeat, reduce C. Reduce, reuse, recycle

D. Reduce, replay, reuse D. Reduce,replay, recycle

23. Contoh efek pemanasan global yaitu….

E. Orang rajin reboisasi

F. Es mencair, daratan menyempit

G. Hidup jadi bahagia

H. Badan kurang sehat

24. Apakah menghemat energy termasuk salah satu upaya pencegahan global

warming ?

C. Tidak tahu C. Tidak Mungkin

D. Tidak D. Iya, benar

25. Salah satu efek dari pemanasan global ialah banjir dalam skala besar yang

disebabkan oleh ….

C. Permukaan air laut yang naik C. Kemarau berkepanjangan

D. Naiknya permukaan tanah D. Berkurangnya curah hujan

26. Perhatikan uraian di bawah ini !

6. Es kutub mencair

7. Kebakaran hutan besar

8. Banjir bandang

9. Perubahan iklim

10. Kemacetan lalu lintas

Dampak pemanasan global ditunjukan oleh nomor….

C. 1,2,3 C. 2,3,4

D. 3,4,5 D. 3,4,5

27. Agustina memiliki banyak kertas bekas yang tidak dipakai. Lalu Agustina

memanfaatkan kertas tersebut untuk menciptakan kerajinan lain. Contoh

kegiatan tersebut menerapkan prinsip….

C. Composting C. Recycle

D. Reduse D. Reuse

28. Salah satu cara untuk menanggulangi efek pemanasan global yaitu…..

E. Mengubur sampah

F. Menghemat listrik

G. Membeli barang yang tidak sekali pakai

H. Menanam pohon

29. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global

yaitu…..

C. Rumah sehat C. Penebaran benih ikan

D. Program keluarga berencana D. Penanaman seribu pohon

30. Tejadinya peningkatan kadar gas karbon dioksida di atmosfer dari

kendaraan bermotor, industry, dan pemukiman sanggup menjadikan

terjadinya …..

C. Kenaikan suhu udara C. Terganggunya proses

fotosintesis

156

D. Penurunan suhu udara D. Penurunan intensitas

matahari

31. Menurut Joseph Fourier bahwa bumi akan jauh lebih dingin jika tidak

memiliki….

C. Atmosfer C. Bintang

D. Matahari D. Bulan

32. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah

sekitar….. F

C. 450 C. 600

D. 300 D. 640

33. Berikut ini produk-produk yang mengandung chlorofluorocarbons (CFC)

yaitu…

C. AC, Lemari es, Parfum C. Parfum, HP, Laptop

D. TV, CD, AC D. Lemari es, parfum, CD

34. Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas

manusia yang mengganggu….

C. Manusia C. Tumbuhan

D. Hewan D. Ekosistem dan biosfer

35. Lapisan ozon merupakan lapisan yang melindungi manusia dari bahaya

radiasi sinar

C. Lampu C. Bulan

D. UV (Ultra Violet) D. Gama

36. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan

bantuan…

C. Sinar matahari C. Ulat

D. Semut D. Tanah

37. Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan oleh manusia untuk

menanggulangi adanya pemanasan global, kecuali…

C. Penghematan energy C. Menambah transportasi

D. Mengolah sampah yang ada D. Reboisasi hutan

38. Ada dua gas rumah kaca yang paling berperan terjadoinya efek rumah

kaca yaitu…

C. O2 C. CFC dan N2

D. CO2 dan H2O D. CO2 dan CH4

39. Industri batu bara dan kendaraan bermotor merupakan salah satu

penyebab terjadinya hujan asam karena menghasilkan….

C. Karbon dioksida C. Sulfur dioksida

D. CFC D. Hidrogen peroksida

40. Salah satu cara pemanfaatan gas metana (CH4) yang merupakan limbah

dari pertanian dan peternakan dapat dilakukan….

A. Biogas C. Biofuel

B. Pupuk organic D. Bioremediasi

157

Lampiran 7 Lembar Observasi Kelas Eksperimen

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Rubrik Penilaian Kinerja

No. Nama siswa Aspek ∑

Skor

1 2 3 4 5

1. Allfia Putri Febriyati

3 3 3 3 3 15

2. alma azzahra 2 2 2 3 2 11

3. Ananda Aldiano 2 2 2 3 2 11

4. Anisa Defi

Ramadhani 2 2 2 3 2 11

5. Aril Dwi Prasetyo 3 3 3 3 2 14

6. Bagas Santoso 3 3 3 3 3 15

7. Cinta Rizky Amalia 3 3 3 3 2 14

8. Dimas Styawan Budi 3 3 3 3 3 15

9. Dwi Siswati 3 3 3 3 2 14

10. Dyah Stiyani 3 3 3 3 2 14

11. Fabio Aditya

Silwanus 3 3 3 3 2 14

12. Hasti Inayah 2 2 2 3 2 11

13. Isti Khotijah 3 3 3 3 3 15

14. Kriswan Anton

Nugro 2 2 3 3 2 12

15. Kurnia Alamsyah 3 3 2 3 2 13

16. Lilis Karmila Sari 2 2 2 3 2 11

17. Mysheyla Nur R 2 2 2 3 2 11

18. Nabila Anastasya 3 3 2 3 2 13

19. Nungky Cahya W 2 2 2 3 2 11

20. Partiyani

Magfiroreza K 2 2 2 3 2 11

21. Reza Kurniawan 2 2 2 3 2 11

158

22. Rika Desi Dwi

Pratiwi 3 3 3 3 2 14

23. Riski Mustofa 3 3 3 3 2 14

24. Siti Jariyah 2 2 2 3 2 11

25. Sunar 3 3 3 3 3 15

No Indikator Kriteria

1.

Bertanggung jawab saat

proses prakikum

1 = Tidak tanggungjawab dengan

keamanan barang-barang yang

digunakan selama praktikum

2 = Jarang tanggungjawab dengan

keamanan barang-barang yang

digunakan selama praktikum

3 = Sering tanggungjawab dengan

keamanan barang-barang yang

digunakan selama praktikum

4 = Selalu tanggungjawab dengan

keamanan barang-barang yang

digunakan selama praktikum

2. Hati-hati dalam melakukan

pengamatan

1 = Tidak hati-hati dalam

menggunakan thermometer

2 = Jarang berhati-hati dalam

menggunakan thermometer

3 = Sering berhati-hati dalam

menggunakan thermometer

4 = Selalu berhati-hati dalam

menggunakan thermometer

3.

Teliti dalam penyimpanan

data

1 = Tidak melakukan penyimpanan

data sama sekali

2 = Data disimpan dalam tabel

dengan

susunan yang tidak tepat

3 = Data disimpan dalam tabel

dengan salah

satu kriteria yang kurang tepat

4 = Data disimpan dalam tabel

dengan kriteria

dan pengelompokan yang tepat

4. Jujur dalam penyimpanan

data

1 = Tidak jujur saat menyimpan data

semuanya

2 = Tidak jujur saat menyimpan daa

sebagian

159

3 = Jujur pada saat penyimpanan data

sebagian

4 = Jujur pada saat penyimpanan data

keseluruhan

5.

Kemampuan

mengomunikasikan hasil

pengolahan data

1 = Presentasi dengan bahasa yang

baik dan benar

2 = Presentasi dengan bahasa yang

baik dan benar serta jelas

3 = Melakukan presentasi dengan

jelas dan menggunakan bahasa yang

baik dan benar serta dapat menjawab

pertanyaan dari kelompok lain atau

guru

4 = Melakukan presentasi dengan

jelas dan menggunakan bahasa yang

baik dan benar serta dapat menjawab

pertanyaan dari kelompok lain atau

guru tanpa grogi.

6. Kritis saat ada kelompok

lain yang presentasi

1 = Mendengarkan dengan baik saa

ada kelompok lain presentasi di depan

2 = Mendengarkan dan menyimak

dengan seksama saa kelompok lain

presentasi di depan

3=Mendengarkan,menyimak, dan

memberikan pertanyaan atau

sanggahan pada kelompok yang

sedang presenasi di depan

4 = Mendengarkan,

menyimak,memberikan pertanyaan,

serta mampu menjawab pertanyaan

dari kelompok lain apabila kelompok

yang presenasi idak bisa menjawab

160

Lampiran 8 Lembar Observasi Kelas Kontrol

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Rubrik Penilaian Kinerja

No. Nama siswa Aspek ∑

Skor

1 2 3 4 5

1. Agus Setiawaty

3 2 2 2 3 12

2. Ahmad Mundakir

3 2 2 2 2 11

3. Akbar Maulana A

2 3 2 3 3 13

4. Akhsa Vendra F

3 3 2 2 2 12

5. Almaroh Listiyani

2 3 2 3 3 13

6. Ana Fitriani

3 3 3 2 2 13

7. Bima Febriansyah

2 2 2 3 3 12

8. Choerunisyah A

2 3 3 2 2 12

9. Denok Wulan F

2 3 2 3 3 13

10. Dewi Nur Latifah

2 2 2 2 2 10

11. Dian Fatmawati

2 3 2 2 2 11

12. Diki Aditama

2 2 2 3 3 12

13. Dina Amelia

2 3 2 2 2 11

14. Edi Setyo

3 3 3 3 3 15

15. Eni Aprilia

2 2 3 3 3 13

16. Hendi Irwanto

3 2 2 2 3 12

17. Imam Nugroho

2 2 2 2 3 11

18. Indra Adhi Setiawan

3 3 2 2 3 13

19. Iqna Fauzi Akbar

3 3 3 3 3 15

20. Joko Prasetio

3 3 2 3 3 14

21. Miftahul Risqi

2 3 2 2 2 11

22. Sri Aulia Sava

2 2 3 3 2 12

161

23. Taufik Hidayat

3 2 2 3 2 12

24. Tunggul Tri Susanto

3 2 2 3 3 13

25. Wahyu Aji S

2 3 2 3 2 12

26 Zeny Sulistyowati

2 3 3 3 2 13

No Indikator Kriteria

1.

Bertanggung jawab saat

proses pembelajaran

1 = Tidak tanggungjawab dengan

keamanan dan kondusifnya kelas

2 = Jarang tanggungjawab dengan

keamanan dan kondusifnya kelas

3 = Sering tanggungjawab dengan

keamanan dan kondusifnya kelas

4 = Selalu tanggungjawab dengan

keamanan dan kondusifnya kelas

2. Memperhatikan guru saat

proses pembelajaran

1 = Tidak memperhatikan guru

2 = Jarang memperhatikan guru

3 = Sering memperhatikan guru

4 = Selalu memperhatikan guru

3.

Aktif di dalam kelas

1 = Tidak aktif sama sekali

2 = jarang aktif di dalam kelas

3 = sering aktif di dalam kelas

4= selalu aktif di dalam kelas

4. Jujur dalam mengerjakan

lembar kerja

1 = Tidak jujur saat mengerjakan

lembar kerja

2 = Tidak jujur saat mengerjakan

lembar kerja

3 = Jujur pada saat mengerjakan

lembar kerja sebagian

4 = Jujur pada saat mengerjakan

lembar erja seluruhnya

5.

Kemampuan

mengomunikasikan hasil

lembar kerja siswa

1 = Presentasi dengan bahasa yang

baik dan benar

2 = Presentasi dengan bahasa yang

baik dan benar serta jelas

3 = Melakukan presentasi dengan

jelas dan menggunakan bahasa yang

baik dan benar serta dapat menjawab

pertanyaan dari kelompok lain atau

guru

162

4 = Melakukan presentasi dengan

jelas dan menggunakan bahasa yang

baik dan benar serta dapat menjawab

pertanyaan dari kelompok lain atau

guru tanpa grogi.

6. Kritis saat ada kelompok

lain yang presentasi

1 = Mendengarkan dengan baik saat

ada kelompok lain presentasi di depan

2 = Mendengarkan dan menyimak

dengan seksama saa kelompok lain

presentasi di depan

3=Mendengarkan,menyimak, dan

memberikan pertanyaan atau

sanggahan pada kelompok yang

sedang presenasi di depan

4 = Mendengarkan,

menyimak,memberikan pertanyaan,

serta mampu menjawab pertanyaan

dari kelompok lain apabila kelompok

yang presenasi idak bisa menjawab

163

Lampiran 9 Angket Skala Sikap Pre Test dan Post Test

164

165

Lampiran 10 Lembar Jawaban

166

167

Lampiran 11 Kunci Jawaban

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS

(Pilihan Ganda)

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran

NO Alternatif

Jawaban Penyelesaian Skor

1

D

Seorang siswa dapat ikut serta dalam

menanggulangi pemanasan global , dengan cara

meminimalisir penggunaan kertas, mengurangi

polusi dengan berangkat sekolah menggunakan

sepeda, dan menanampohon

2

2 C

Penggunaan obat nyamuk dapat mengeluarkan

asap atau gas CO2 2

3 B Meningkatnya suhu bumi 2

4

C

Dengan adanya tanaman yang dapat melakukan

fotosintesis maka dapat menyerap gas CO2 dan

melepaskan gas O2

2

5 D

Mendaur ulang sampah dapat mengurangi efek

rumah kaca 2

6

C

Akibat dari sinar uv yang dipancarkan matahari

yang dipantulkan oleh bumi dan kembali ke bumi

lagi, maka suhu di bumi akan meningkat

2

7 C

Perubahan wujud dari salju akibat pemanasan

global yaitu dari padat ke cair 2

8

D

Pemanasan global dapat menyebababkan cuaca

buruk dan naiknya air laut ke daratan, sehingga

dapat menyebabkan banjir rob

2

9 C

Pemanasan juga berdampak pada tidak seimbang

nya ekosistem dari makhluk hidup 2

10

A

Seorang siswa yang dapat mengurangi

penggunaan kertas/ buku maka juga dapat

berperang dalam mengurangi dampakdari

pemanasan global

2

11

C

Karbon dioksida merupakan gas yang dapat

menyebabkan pemanasan global, akan tetapi

karbon dioksida dapat berkurang apabila

digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan

fotosintesis

2

12 B

Pemanasan global juga menyebabkan cuaca

ekstrem sehingga para petani gagal panen 2

13 C

Guung meletus karna mengeluarkan gas berupa

karbon dioksida 2

168

NO Alternatif

Jawaban Penyelesaian Skor

14

C

Oksigen merupakan gas bermanfaat yang

digunakan untuk bernafas makhluk hidup, dan

tidak berpengaruh terhadap pemanasan global

2

15

B

Karna apabila terjadi pemanasan global terjadi

dan benua antartika meleleh maka beruang kutub

akan tenggelam oleh es yang berubah menjadi air

2

16

B

Karna Perpindahan kalor secaara radiasi tanpa

melalui zat perantara, panas matahari sampai ke

bumi walau melalui ruang hampa

2

17 B

Faktor Abiotik merupakan komponen yang tak

hidup yang mempengaruhi pemanasana global 2

18 A

Karbon dioksida merupakan gas yang paling

banyak menyebabkan pemanasan global 2

19

C

Pada praktikum pemodelan efek rumah kaca

menggunakan toples bekas, thermometer, dan

handuk

2

20 A

Langkah-langkah praktikum:

3,1,4,2 2

21

B

Sumber energi panas yang digunakan untuk

praktikum efek rumah kaca yaitu matahari atau

lampu. Karna pemanasan global sangat erat

kaitannya dengan panas matahari

2

22 D

Semakin lama dibawah terik matahari maka suhu

handuk di dalam toples akan naik 2

23

A

Toples yang di tutup dengan plastik, suhu di

dalamnya akan terpenjara sehingga suhu lebih

tinggi dibandingkan yang terbuka

2

24 C

Grafik yang menunjukan kenaikan suhu yaitu

gambar c 2

25 C

Prinsip 3 R dalam menjaga lingkungan kita :

Reduce, Reuse, Recycle 2

26

B

Akibat daripemanasan global salah satunya yaitu

es mencair dan daratan menyempit yang

diakibatkan oleh kenaikan suhu bumi

2

27 D

Menghemat energi dapat mencegah global

warming / pemanasan global 2

28

A

Akibat dari pemanasan Global, tidak stabilnya

cuaca di bumi sehingga bagian bumi ada yang

mengalami permukaan air laut yang naik

sehingga dapat menyababkan banjir besar

29 A

Dampak pemanasan global yaitu es kutub

mencair, kebakaran hutan, banjir bandang 2

30 C Recycle yaitu mendaur ulang atau membuat 2

169

NO Alternatif

Jawaban Penyelesaian Skor

brang bekas menjadi barang yang dapat

digunakan lagi

31 D

Kegiatan menanam pohon dapat menanggulangi

efek dari pemanasan global 2

32

C

Bahan bakar kendaraan dapat mengeluarkan asap

yang mengandung karbon dioksida sehingga

dapat meningkatkan suhu udara

2

33

D

Program penanaman seribu pohon dapat

menangani pemanasan global, banyak pohon

mampu mengikat karbon dioksida di udara

sehingga mengeluarkan oksigen

2

34

A

Kenaikan suhu udara disebabkan oleh asap asap

yang mengandung karbon dioksida seperti asap

kendaraan bermotor, asap pabrik,dan pemukiman

2

35 C

Gas rumah kaca yaitu Metana, CFC CO2 dan

nitrogen 2

36

A

Atmosfer merupakan lapisan udara yang mampu

menahan sinar matahari sehingga dapat di

pantulkan ke bumi

2

37 C 600 f 2

38 A

Ac, Lemari es, dan parfum merupakan produk-

produk yang mengandung CFC 2

39 D Ekosistem dan biosfer 2

40

B

Sinar matahari mengandung sinar UV , sehingga

adanya lapisan ozon mampu sedikit melindungi

makhluk bumi dari jahatnya sinar uv

2

41 D

Perpindahan secara radiasi proses pemanasan

global dapat menaikkan suhu rata-rta bumi 2

42 A

Sinar matahari yang baik dapat membantu

tumbuhan dalam proses fotosinesis 2

43 C

Banyaknya pohon dikota dapat mengikat gas

CO2 diudara dan membebaskan o2 ke udara 2

44

A

Reuse yaitu menggunakan kembali barang yang

sudah tak terpakai secara langsung tanpa di daur

ulang

2

45

C

Menambah transportasi bukan merupakan cara

menanggulangi pemanasan global, melainkan

menambah gas karbon dioksida di udara

2

46 C

Gas rumah kaca yang paling berperang dalam

efek rumah kaca yaitu CFC dan N2 2

47

D

Kelautan dan perikanan apabila dilakukan dengan

benar tidk akan menghasilkan gas efek rumah

kaca

2

170

NO Alternatif

Jawaban Penyelesaian Skor

48

C

Sulfur dioksida merupakan pengotor dalam bahan

bakar fosil sehingga dapat menyebabkan hujan

asam

2

49

A

Limbah dari peternakan dan pertanian dapat

digunakan untuk Biogas yang berasal dari kooran

ternak

2

50 C

Gas gas rumah kaca dapat menyebabkan hujan

asa, 2

171

Lampiran 12 Lembar Kerja Peserta Didik

172

Lampiran 13 Hasil Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

No. Nama Pre Test Post Test

1 AS 25 72.5

2 AM 27.5 47.5

3 AMA 20 45

4 AVF 30 55

5 AL 35 50

6 AF 50 70

7 BF 42.5 40

8 CA 30 70

9 DWF 30 70

10 DNL 30 70

11 DF 40 55

12 DA 22.5 60

13 DA 32.5 62.5

14 ES 30 57,5

15 EA 27.5 60

16 HI 35 47.5

17 IN 20 57,5

18 IAS 15 32.5

19 IFA 32.5 50

20 JP 35 62.5

21 MR 20 60

22 SAS 30 67.5

23 TH 22.5 55

24 TST 27.5 55

25 WAS 27.5 60

26 ZS 32.5 72.5

RATA-RATA 29,688 57,78

173

Lampiran 14 Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

No. Nama Pre Test Post Test

1 APF 27.5 75

2 AA 42.5 72,5

3 AA 30 70

4 ADR 47.5 77,5

5 ADP 27.5 72,5

6 BS 37.5 70

7 CRA 55 72,5

8 DSB 27.5 70

9 DS 37.5 75

10 DS 35 70

11 FAS 30 75

12 HI 42.5 70

13 IK 42.5 72,5

14 KAN 32.5 70

15 KA 37.5 75

16 LKS 47.5 70

17 MNR 52.5 70

18 NA 60 72,5

19 NCW 52.5 75

20 PMK 30 67,5

21 RK 45 70

22 RDDW 52.5 75

23 RM 22.5 67,5

24 SJ 27.5 72,5

25 SN 27.5 65

RATA-RATA 40,714 71,7

174

Lampiran 15 Validitas Soal

HASIL VALIDITAS SOAL

No.

Soal

r hitung r tabel keterangan No.

soal

r

hitung

r

tabel

Keterangan

1 0,2 0,3 Tidak valid 26 0,2 0,3 Tidak valid

2 0,796 0,3 Valid 27 0,2 0,3 Tidak valid

3 0,631 0,3 Valid 28 0,647 0,3 Valid

4 0,631 0,3 Valid 29 0,481 0,3 Valid

5 0,565 0,3 Valid 30 0,565 0,3 Valid

6 0,397 0,3 Valid 31 0,563 0,3 Valid

7 0,549 0,3 Valid 32 0,467 0,3 Valid

8 0,565 0,3 Valid 33 0,565 0,3 Valid

9 0,697 0,3 Valid 34 0,565 0,3 Valid

10 0,1 0,3 Tidak valid 35 0,2 0,3 Tidak valid

11 0 0,3 Tidak valid 36 0,796 0,3 Valid

12 0,612 0,3 Valid 37 0,612 0,3 Valid

13 0,697 0,3 Valid 38 0,766 0,3 Valid

14 0,796 0,3 Valid 39 0,641 0,3 Valid

15 0,592 0,3 Valid 40 0,491 0,3 Valid

16 0,2 0,3 Tidak valid 41 0,627 0,3 Valid

17 0,02 0,3 Tidak valid 42 0,632 0,3 Valid

18 0,612 0,3 Valid 43 0,2 0,3 Tidak valid

19 0,549 0,3 Valid 44 0,631 0,3 Valid

20 0,397 0,3 Valid 45 0,766 0,3 Valid

21 0,435 0,3 Valid 46 0,451 0,3 Valid

22 0,005 0,3 Tidak valid 47 0,684 0,3 Valid

23 0,543 0,3 Valid 48 0,796 0,3 Valid

24 0,796 0,3 Valid 49 0,766 0,3 Valid

25 0,590 0,3 Valid 50 0,06 0,3 Tidak valid

175

Lampiran 16 Hasil Realiabilitas

HASIL RELIABILITAS SOAL

No.

Soal

Cronbach’s

Alpha

Tingkat Reliabel No.

Soal

Cronbach’s

Alpha

Tingkat Reliabel

1 0,936 Tinggi 26 0,929 Tinggi

2 0,927 Tinggi 27 0,931 Tinggi

3 0,929 Tinggi 28 0,932 Tinggi

4 0,929 Tinggi 29 0,929 Tinggi

5 0,930 Tinggi 30 0,930 Tinggi

6 0,936 Tinggi 31 0,930 Tinggi

7 0,930 Tinggi 32 0,930 Tinggi

8 0,930 Tinggi 33 0,930 Tinggi

9 0,928 Tinggi 34 0,930 Tinggi

10 0,933 Tinggi 35 0,933 Tinggi

11 0,932 Tinggi 36 0,927 Tinggi

12 0,929 Tinggi 37 0,929 Tinggi

13 0,928 Tinggi 38 0,928 Tinggi

14 0,927 Tinggi 39 0,929 Tinggi

15 0,929 Tinggi 40 0,930 Tinggi

16 0,931 Tinggi 41 0,929 Tinggi

17 0,934 Tinggi 42 0,929 Tinggi

18 0,929 Tinggi 43 0,932 Tinggi

19 0,930 Tinggi 44 0,929 Tinggi

20 0,936 Tinggi 45 0,928 Tinggi

21 0,931 Tinggi 46 0,930 Tinggi

22 0,934 Tinggi 47 0,928 Tinggi

23 0,930 Tinggi 48 0,927 Tinggi

24 0,927 Tinggi 49 0,928 Tinggi

25 0,9,29 Tinggi 50 0,934 Tinggi

176

Lampiran 17 Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Hasil Belajar

Siswa

Pre Test Eksperimen .157 25 .116

Post Test Eksperimen .198 25 .013

Pre Test Kontrol .134 26 .200*

Post Test Kontrol .121 26 .200*

177

Lampiran 18 Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Kelas Eksperimen

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 PRE TEST - POST TEST -5.64000 8.92973 1.78595 -9.32601 -1.95399 -3.158 24 .004

Kelas Kontrol

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PRE TEST - POST

TEST -26.90000 7.68115 1.53623 -30.07062 -23.72938

-

17.510 24 .000

178

Lampiran 19 Uji Kesamaan Dua Varians

Kelas Eksperimen

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

hEqual variances assumed 36.957 .000 -14.938 48 .000 -32.90000 2.20246 -37.32834 -28.47166

179

a

s

i

l

b

e

l

a

j

a

r

Equal variances not assumed

-14.938 27.691 .000 -32.90000 2.20246 -37.41380 -28.38620

Kelas Kontrol

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

H Equal variances assumed 2.751 .103 -11.249 50 .000 -28.26923 2.51298 -33.31671 -23.22175

180

a

s

i

l

_

B

e

l

a

j

a

r

Equal variances not assumed

-11.249 45.834 .000 -28.26923 2.51298 -33.32810 -23.21036

181

Lampiran 20 Angket Skala Sikap Ilmiah Pre Test Post Test Kelas Eksperimen

PRE TEST

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah

1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 1 69

2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 1 4 1 3 4 1 1 4 1 3 1 4 1 1 3 63

3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 3 4 87

4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 2 1 2 4 3 1 2 3 4 1 3 4 4 4 3 4 76

5 3 3 3 3 0 3 4 3 3 3 4 3 3 1 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 4 76

6 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 1 2 4 67

7 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 1 72

8 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 3 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 4 65

9 2 1 2 3 1 1 1 2 1 2 4 4 1 3 4 1 1 4 1 3 1 4 1 1 1 50

10 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 88

11 4 3 4 1 1 1 4 2 3 1 2 4 2 4 1 3 1 3 3 1 4 2 2 1 1 58

12 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 1 3 1 2 3 4 1 3 3 4 3 3 4 68

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92

14 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 64

182

15 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 65

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 82

17 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 1 3 1 2 3 4 1 3 3 4 3 3 4 68

18 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 1 69

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 82

20 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 1 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 84

21 3 3 3 3 2 3 2 0 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 65

22 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 74

23 3 2 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 3 2 3 4 2 4 3 4 3 2 1 2 4 73

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92

25 4 4 4 4 4 0 3 4 1 0 1 4 2 3 1 3 3 4 0 4 2 3 1 2 2 63

183

POST TEST

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92

2 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 1 3 1 2 3 4 1 3 3 4 3 3 4 69

3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 80

4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 2 1 3 1 2 3 4 1 3 3 4 4 3 4 75

5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 76

6 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 76

7 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 83

8 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 2 2 2 4 4 3 2 3 4 4 0 2 4 77

9 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 4 4 79

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92

11 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 62

12 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 4 70

13 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 1 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 83

14 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 64

184

15 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 80

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92

17 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 74

18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 61

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92

21 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 71

22 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 1 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 77

23 4 3 4 4 3 3 3 1 2 3 4 4 2 2 2 4 4 4 2 3 4 2 4 2 4 77

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 94

25 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 61

185

Lampiran 21 Nilai Angket Pre Test Pos Test Kelas Kontrol

PRE TEST

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah

1 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 81

2 4 3 2 2 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 3 4 3 70

3 4 3 2 4 1 2 3 1 1 3 4 4 1 1 4 1 3 3 2 2 2 2 4 4 1 62

4 4 3 2 1 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 2 4 2 67

5 4 4 4 2 3 1 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 2 4 2 2 4 2 1 3 3 71

6 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 78

7 4 3 2 4 3 2 4 3 3 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 3 2 4 3 3 63

8 3 2 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 1 2 3 4 3 3 75

9 3 2 3 4 1 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 70

10 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 1 4 2 1 4 1 4 4 3 76

11 3 2 3 3 1 3 3 4 3 3 4 1 2 3 3 2 4 4 3 2 2 3 1 2 2 66

12 4 3 2 4 3 2 4 3 3 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 3 2 4 3 3 63

13 3 2 3 4 1 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 69

14 3 2 3 3 1 3 3 4 2 2 1 4 2 3 1 4 2 3 1 2 2 2 2 4 4 63

186

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 4 2 1 2 3 70

16 3 3 2 4 1 2 2 1 1 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 4 1 61

17 4 3 2 4 3 2 4 3 3 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 3 2 4 3 3 63

18 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 1 4 2 3 3 3 3 1 2 1 2 2 4 2 4 69

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 4 2 1 2 3 70

20 3 2 3 4 1 2 3 2 4 3 4 3 3 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 78

21 4 3 2 1 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 2 4 2 67

22 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 3 1 2 2 68

23 4 3 2 1 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 2 4 2 67

24 4 3 2 4 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 2 4 2 70

25 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 0 4 2 4 1 3 2 2 68

26 3 2 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 2 3 4 3 3 76

187

POS TEST

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah

1 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 81

2 3 2 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 2 3 4 3 3 76

3 3 2 3 3 4 3 1 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 0 2 3 1 67

4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 4 2 1 2 3 71

5 3 3 1 4 3 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 73

6 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77

7 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 74

8 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77

9 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77

10 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77

11 4 3 4 2 1 2 3 3 3 3 4 4 2 3 1 1 3 4 2 1 4 3 1 2 2 65

12 3 2 3 3 4 3 1 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 0 2 3 1 67

13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 0 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 72

14 3 3 1 4 3 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 73

188

15 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 81

16 4 3 2 4 1 2 2 1 1 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 4 1 62

17 3 2 3 3 4 3 1 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 0 2 3 1 67

18 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 81

19 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77

20 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 81

21 4 3 4 2 4 2 2 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 0 3 1 2 1 2 3 4 68

22 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77

23 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 1 2 66

24 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 0 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 72

25 3 2 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 2 3 4 3 3 76

26 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77

189

Lampiran 22 Lembar Observasi

Kelas Eksperimen dan Kontrol

No As Pe k

Res 1 2 3 4 5 Jumlah

1 3 3 3 3 3 15

2 2 2 2 3 2 11

3 2 2 2 3 2 11

4 2 2 2 3 2 11

5 3 3 3 3 2 14

6 3 3 3 3 3 15

7 3 3 3 3 2 14

8 3 3 3 3 3 15

9 3 3 3 3 2 14

10 3 3 3 3 2 14

11 3 3 3 3 2 14

12 2 2 2 3 2 11

13 3 3 3 3 3 15

14 2 2 3 3 2 12

15 3 3 2 3 2 13

16 2 2 2 3 2 11

17 2 2 2 3 2 11

18 3 3 2 3 2 13

19 2 2 2 3 2 11

20 2 2 2 3 2 11

21 2 2 2 3 2 11

22 3 3 3 3 2 14

23 3 3 3 3 2 14

24 2 2 2 3 2 11

25 3 3 3 3 3 15

No As pe k

1 2 3 4 5 Jumlah

1 3 2 2 2 3 12

2 3 2 2 2 2 11

3 2 3 2 3 3 13

4 3 3 2 2 2 12

5 2 3 2 3 3 13

6 3 3 3 2 2 13

7 2 2 2 3 3 12

8 2 3 3 2 2 12

9 2 3 2 3 3 13

10 2 2 2 2 2 10

11 2 3 2 2 2 11

12 2 2 2 3 3 12

13 2 3 2 2 2 11

14 3 3 3 3 3 15

15 2 2 3 3 3 13

16 3 2 2 2 3 12

17 2 2 2 2 3 11

18 3 3 2 2 3 13

19 3 3 3 3 3 15

20 3 3 2 3 3 14

21 2 3 2 2 2 11

22 2 2 3 3 2 12

23 3 2 2 3 2 12

24 3 2 2 3 3 13

25 2 3 2 3 2 12

26 2 3 3 3 2 13

190

Lampiran 23 Hasil Uji Analisis Korelasi

Hasil Belajar

Correlations

Metode

Praktikum

Hasil

Belajar

Metode

Praktikum

Pearson

Correlation 1 .688

**

Sig. (2-tailed) .000

N 26 26

Hasil Belajar Pearson

Correlation .688

** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 26 26

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sikap Ilmiah

Correlations

Metode

Praktikum

Sikap

Ilmiah

Metode

Praktikum

Pearson

Correlation 1 .587

**

Sig. (2-tailed) .002

N 26 26

Sikap Ilmiah Pearson

Correlation .587

** 1

Sig. (2-tailed) .002

N 26 26

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

191

Lampiran 24. Analisis Uji Regresi Sederhana

Hasil Belajar

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -23.746 20.647 -1.150 .261

Hasil

Belajar 1.201 .303 .629 3.966 .001

a. Dependent Variable: Metode Praktikum

Sikap Ilmiah

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 36.031 9.919 3.633 .001

Sikap

Ilmiah .468 .132 .587 3.555 .002

a. Dependent Variable: Metode Praktikum

192

Lampiran 25 Analisis Koefisien Determinasi

Hasil Belajar

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .629a .396 .371 8.19983

a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar

Sikap Ilmiah

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .587a .345 .318 2.56266

a. Predictors: (Constant), Sikap Ilmiah

193

Lampiran 26 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

194

Lampiran 27 Surat Penelitian

195

Lampiran 28 Surat Selesai Penelitian

196

Lampiran 29 Lembar Konsultasi

197

198

199

Lampiran 30. Foto Kegiatan Penelitian

a. Proses pembelajaran kelas eksperimen

200

b. Proses pembelajaran kelas kontrol

201

c. Proses Praktikum kelas eksperimen

202

203

d. Kegiatan diskusi