pengaruh metode latihan plaiometrik medicine …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust...

174
PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE BALL CHEST PASS DAN HEAVY BAG THRUST TERHADAP PENINGKATAN HASIL TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DITINJAU DARI PANJANG LENGAN (Studi Eksperiment Pada Siswa Putra di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Nglames, Kabupaten Madiun) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan Oleh BURHAM ANDHI NURUDIN A121208012 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: others

Post on 30-Jan-2020

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

1

PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE BALL

CHEST PASS DAN HEAVY BAG THRUST TERHADAP PENINGKATAN

HASIL TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DITINJAU

DARI PANJANG LENGAN

(Studi Eksperiment Pada Siswa Putra di Sekolah Menengah Atas

Negeri 1 Nglames, Kabupaten Madiun)

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

BURHAM ANDHI NURUDIN

A121208012

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

i

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

5

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkat dan rahmat Nya, sehingga tesis saya yang berjudul ”

Pengaruh Metode Latihan Plaiometrik Medicine Ball Chest Pass Dan Heavy Bag

Thrust Terhadap Peningkatan Hasil Tolak Peluru Gaya Menyamping Ditinjau

Dari Panjang Lengan”, dapat saya selesaikan dengan baik.

Tesis ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bimbingan dan bantuan

serta dukungan dari semua pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

perkenankanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

sedalam-dalamnya kepada :

a. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mengikuti pendidikan Program Pasca sarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

b. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. Selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

c. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. Selaku ketua program studi ilmu

keolahragaan, program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret atas

dukungan dan arahan guna kelancaran studi.

d. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., AIFO. Sebagai pembimbing I yang telah

secara seksama dan dengan penuh kesabaran dalam mencurahkan pikiran,

waktu, serta tenaga untuk memberikan bimbingan sampai tesis ini dapat

selesai.

e. Dr. Sapta Kunta P, M.Pd Sebagai pembimbing II yang telah secara

seksama dan dengan penuh kesabaran dalam mencurahkan pikiran, waktu,

serta tenaga untuk memberikan bimbingan sampai tesis ini dapat selesai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

6

f. Bapak Drs. Waloyo M.Pd Selaku Kepala SMA N 1 Nglames Kab.

Madiun, serta staf yang telah membantu terlaksanaannya penelitian ini.

g. Bapak dan ibu serta istri tercinta yang telah memberikan dorongan dan doa

sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

h. Rekan-rekan program studi Ilmu Keolahragaan angkatan 2012 yang telah

membantu dalam proses penyelesaian penulisan tesis ini.

i. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan baik

moril atau materiil sehingga dapat terselesaikan penulisan tesis ini

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan yang

diberikan dengan tulus dan ikhlas. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh

dari sempurna, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap

saran dan kritik yang bersifat membangun sebagai bekal demi kesempurnaan tesis

ini.

Surakarta, 1Juni 2014

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

7

BURHAM ANDHI NURUDIN. NIM: A121208012. 2014. Pengaruh Metode

Latihan Plaiometrik Medicine Ball Chest Pass Dan Heavy Bag Thrust Terhadap

Peningkatan Hasil Tolak Peluru Gaya Menyamping Ditinjau Dari Panjang Lengan

(Studi Eksperiment Pada Siswa Putra di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

Nglames, Kabupaten Madiun). TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Muchsin Doewes,

dr., AIFO, II: Dr. Sapta Kunta P, M.Pd. Program Studi Ilmu Keolahragaan,

Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret.

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan

pengaruh antara latihan plaiometrik medicine ball chest pass dan plaiometrik

heavy bag thrust terhadap peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping. (2)

Perbedaan peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping antara yang

memiliki panjang lengan panjang, sedang dan pendek. (3)Pengaruh interaksi

antara latihan plaiometrik medecine ball chest pass dan latihan plaiometrik heavy

bag thrust dan panjang lengan terhadap peningkatan hasil tolak peluru gaya

menyamping.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan

faktorial 2x3. Sampel terdiri dari 42 siswa putra kelas XI SMAN 1 Nglames Kab.

Madiun yang memiliki panjang lengan panjang, sedang, dan pendek dengan

menggunakan random sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan taraf

signifikansi 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) latihan plaiometrik medicine ball

chest pass memberikan dampak peningkatan yang berbeda dibandingkan dengan

latihan plaiometrik heavy bag thrust. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 11,087

> Ftabel = 4.11. (2) siswa yang memiliki panjang lengan panjang memberikan

dampak peningkatan prestasi tolak peluru gaya menyamping yang berbeda

dibandingkan dengan siswa yang memiliki panjang lengan sedang dan pendek.

Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 4,601 > Ftabel = 4,26. (3) Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa interaksi antara latihan plaiometrik medicine ball chest pass,

latihan plaiometrik heavy bag thrust dan panjang lengan sangat bermakna. Karena

Fhitung = 55,865 > Ftabel = 3,26.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan

pengaruh yang signifikan antara latihan plaiometrik medicine ball chest pass dan

plaiometrik heavy bag thrust dalam meningkatkan prestasi tolak peluru gaya

menyamping. (2) Ada perbedaan prestasi tolak peluru gaya menyamping yang

signifikan antara siswa yang memiliki panjang lengan panjang, sedang dan

pendek. (3) Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara latihan plaiometrik

medicine ball chest pass dan plaiometrik heavy bag thrust terhadap prestasi tolak

peluru gaya menyamping. Siswa yang memiliki panjang lengan panjang dan

sedang lebih cocok jika diberikan latihan heavy bag thrust dan Siswa dengan

panjang lengan pendek lebih cocok jika diberikan latihan medicine ball chest

pass.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

8

Kata kunci: plaiometrik medicine ball chest pass, plaiometrik heavy bag thrust,

panjang lengan, hasil tolak peluru gaya menyamping.

Burham Andhi Nurudin. NIM: A121208012. , 2014. Influence Method Exercise

Medicine Ball Chest Pass Plyometric And Heavy Bag Thrust Against Improved

Sideways Shot-Put Style Results Seen From Long Arm (Studies Students

experiment Senior High School 1 Nglames, Madiun County). THESIS.

Supervisor I: Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., AIFO, II: Dr. Sapta Kunta P, M.Pd.

Sport Science Program, Graduate Program, Sebelas Maret University.

ABSTRACT

The main objectives of this research are: (1) The difference between the

effect of exercise plyometric medicine ball chest pass and plyometric heavy bag

thrust towards increasing yields sideways shot-put style. (2) The difference

between the yield increase sideways shot-put style long sleeves that have long,

medium and short . (3) The effect of the interaction between plyometric exercise

ball chest pass and plyometric heavy bag thrust and long sleeves to increase in

shot put results.

This study used an experimental method with 2x3 factorial design. The

samples consisted of 42 students of class XI of SMAN 1 male Nglames Madiun

County has a long arm that long, medium, and short by using simple random

sampling. Hypothesis testing is performed with a significance level of 0.05.

Result: (1) exercise medicine ball chest pass plyometric impact of different

improvement compared to the heavy bag workout plyometric thrust. It is evident

from the value of F = 11.087> F = 4.11., (2) students who have a long arm length

affect the increase in sideways shot-put style different achievement than students

who have long medium and short sleeves. It is evident from the value of F =

4.601> F = 4.26., (3) the interaction between exercise plyometric medicine ball

chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very

meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26.

Conclusion: (1) There is a significant difference between the exercise

plyometric medicine ball chest pass and plyometric heavy bag thrust in improving

achievement sideways shot-put style. (2) There is a difference in sideways shot-

put style significant achievement between students who have a long arm long,

medium and short. (3) There is a significant interaction effect between exercise

plyometric medicine ball chest pass and plyometric heavy bag thrust towards

achievement sideways shot-put style. Students who have a long and mediun arm

length is more suitable if given the heavy bag workout thrust. Students thrust with

a short arm length is more suitable if given exercises medicine ball chest pass.

Keywords: medicine plyometric chest pass, heavy bag plyometric thrust, long

sleeves, sideways shot-put style.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 6

C. Batasan Masalah ....................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................... 9

1. Tolak Peluru ........................................................................ 9

2. Metode Latihan .................................................................... 25

3. Latihan Plaiometrik .............................................................. 30

4. Panjang Lengan .................................................................... 44

B. Penelitian yang Relevan ............................................................ 49

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 50

D. Hipotesis .................................................................................... 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

10

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 54

1. Tempat Penelitian ................................................................ 54

2. Waktu Penelitian ................................................................. 54

B. Metode Penelitian ...................................................................... 55

C. Variabel Penelitian .................................................................... 55

D. Definisi Operasional Variabel ................................................... 55

E. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 56

1. Populasi .............................................................................. 56

2. Sampel Penelitian ................................................................ 56

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 57

G. Teknik Analisis Data ................................................................. 58

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 65

B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................. 70

C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 73

D. Pembahasan Hasil Analisis......................................................... 77

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 84

B. Implikasi ..................................................................................... 85

C. Saran ........................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 90

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

11

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Otot-otot di lengan ......................................................... 13

Gambar 2. Cara memeganga peluru ................................................. 17

Gambar 3. Teknik meletakkan peluru di bahu ................................. 18

Gambar 4. Gerakan menolakkan peluru .......................................... 21

Gambar 5. Gerakan setelah menolak ............................................... 22

Gambar 6. Rangkaian gerakan peluru gaya menyamping ............... 24

Gambar 7. Gerakan Medicine Ball Chest Pass ................................ 38

Gambar 8. Gerakan Heavy Bag Thrust ............................................ 42

Gambar 9. Antropometri Tubuh Manusia ........................................ 45

Gambar 10. Faktor-faktor dasar yang menentukan prestasi

tolak Peluru .................................................................... 48

Gambar 11. Histogram Nilai Rata-rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir

Prestasi Tolak Peluru Tiap Kelompok Berdasarkan

Penggunaan Metode Latihan Plaiometrik medicine ball

chest pass, Latihan Plaiometrik heavy bag thrust dan

Panjang lengan ............................................................... 66

Gambar 12. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Prestasi Tolak

Peluru Pada Tiap Kelompok Perlakuan ......................... 67

Gambar 13. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Prestasi Tolak

Peluru Pada Tiap Kelompok Metode Latihan ................ 69

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

12

Gamabr 14. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Prestasi

TolakPeluru Pada Tiap Kelompok Berdasar Klasifikasi

Panjang Lengan .............................................................. 70

Gambar 15. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Prestasi

Tolak Peluru ................................................................... 82

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan Latihan Plaiomerik Medecine Ball

Chest Pass ............................................................................ 40

Tabel 2 Kelebihan dan Kekurangan Latihan Plaiometrik Heavy Bag

Thrust .................................................................................. 43

Tabel 3 Kerangka Desain Penelitian ................................................. 54

Tabel 4 Analisis Variansi dua jalur ................................................... 54

Tabel 5 Deskripsi Data Hasil Tes Prestasi Tolak Peluru Tiap Kelompok

Berdasarkan Pengunaan Metode Latihan dan Panjang Lengan 65

Tabel 6 Nilai Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Masing-Masing Sel

(Kelompok Perlakuan) ......................................................... 67

Tabel 7 Nilai Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Masing-masing

Kelompok Metode latihan Plaiometrik ................................ 68

Tabel 6 Nilai Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Masing-masing

Kelompok Berdasarkan Klasifikasi Panjang Lengan .......... 69

Tabel 9 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ............................... 71

Tabel 10 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ............................ 72

Tabel 11 Ringkasan Nilai Rata-rata Prestasi Tolak Peluru Berdasarkan

Jenis Latihan Plaiometrik dan Panjang Lengan .................. 73

Tabel 12 Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Metode

Latihan Plaiometrik (A1 dan A2) .......................................... 74

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

14

Tabel 13 Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Panjang Lengan (B1

dan B2) ................................................................................. 74

Tabel 14 Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor .................... 74

Tabel 15 Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians 74

Tabel 16 Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A

dan B Terhadap Prestasi Lompat Jauh ................................. 81

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................. 90

Lampiran 2. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tolak Peluru ..................... 92

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan Program Latihan Plaiometrik .. 94

Lampiran 4. Program Latihan Plaiometrik dengan Medicine Ball Chest

Pass ..................................................................................... 95

Lampiran 5. Program Latihan Plaiometrik dengan Heavy Bag Thrust 96

Lampiran 6. Program Latihan Teknik Dasar Tolak Peluru Gaya

Menyamping ........................................................................ 97

Lampiran 7. Deskripsi Pelaksanaan Program Latihan Plaiometrik

Medicine Ball Chest Pass .................................................... 115

Lampiran 8. Deskripsi Pelaksanaan Program Latihan Plaiometrik

Heavy Bag Thrust ................................................................ 123

Lampiran 9. Rekapitulasi Data Hasil Pengukuran Panjang Lengan

Beserta Klasifikasinya ......................................................... 131

Lampiran 10. Rekapitulasi Tes Prestasi Tolak Peluru Gaya

Menyamping ........................................................................ 132

Lampiran 11. Rekapitulasi Data Hasil Tes Dan Tes Akhir Prestasi Tolak

Peluru Gaya Menyamping Klasifikasi Panjang Lengan Beserta

Pembagian Sampel Ke Sel-Sel ............................................ 133

Lampiran 12. Rekapitulasi Data Tes Awal Dan Tes Akhir Prestasi

Tolak Peluru Gaya Menyamping Pada Kelompok 1 ........... 134

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

16

Lampiran 13. Rekapitulasi Data Tes Awal Dan Tes Akhir Prestasi

Tolak Peluru Gaya Menyamping Pada Kelompok 2 ........... 135

Lampiran 14. Uji Normalitas Data Dengan Metode Liliefors ........... 136

Lampiran 15. Tabel Kerja untuk Menghitung Nilai Homogenitas dan

Analisis Varians ................................................................... 137

Lampiran 16. Hasil Penghitungan Data untuk Uji Homogenitas dan

Analisis Varians ................................................................... 138

Lampiran 17. Uji Homogenitas Dengan Uji Barlet ........................... 139

Lampiran 18. Analisis Varians .......................................................... 140

Lampiran 19. Uji Rata-rata Rentang Newman-Keuls........................ 141

Lampiran 20. Surat Perijinan Penelitian ............................................ 142

Lampiran 21. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................... 143

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian .............................................. 144

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prestasi dapat dicapai bukan hanya karena faktor bakat dari dalam diri

seorang individu, namun faktor latihan juga sangat menentukan tercapainya

prestasi yang tinggi. Latihan merupakan faktor yang sangat penting dalam

memaksimalkan bakat yang terdapat dalam diri seseorang, oleh karena itu

maka latihan harus dilakukan dengan intensif dan terprogram. Latihan intensif

adalah latihan yang berkesinambungan yang memperhatikan prinsip-rinsip

pelatihan yang sesuai dan benar. Sedangkan latihan yang terprogram adalah

latihan yang memiliki tujuan yang jelas, materi yang sesuai, waktu yang

terjadwal, serta penerapan strategi latihan sesuai dengan cabang olahraga yang

dipelajari.

Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang sedang

berkembang pada masyarakat Indonesia. Tolak peluru merupakan salah satu

nomor atletik yang bersifat individu, sehingga diperlukan suatu keterampilan

dari masing-masing individu. Keterampilan tersebut meliputi beberapa unsur

kondisi fisik dan bagian-bagian tubuh. Selain itu seorang atlet tolak peluru

juga harus menguasai berbagai teknik dasar dalam tolak peluru. Tahapan

dalam tolak peluru memiliki tingkat kerumitan dan kompleksitas yang

berbeda-beda, baik dari keterampilan yang mudah sampai keterampilam yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

18

semakin sulit, dan dari keterampilan yang sederhana sampai pada

keterampilan yang kompleks.

Tolak peluru tidak hanya sekedar diajarkan sebagai salah satu bagian

dari mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan disekolah-

sekolah. Dengan latihan-latihan khusus, tolak peluru bisa menjadi olahraga

prestasi bagi siswa. Pembinaan prestasi olahraga melalui kegiatan di sekolah

dapat digunakan sebagai pembinaan olahraga prestasi. Tujuan dari pembinaan

olahraga prestasi ini yaitu untuk menjaring siswa-siswa yang kompeten sejak

dini, sehingga dapat dilakukan pembinaan lebih awal dan dapat dilakukan

secara berjenjang.

Siswa sekolah menengah atas (SMA), merupakan salah satu jejang

dalam rangka pemilihan dan pembinaan prestasi tolak peluru sejak dini. Agar

dapat melakukan tolakan dengan baik diperlukan upaya pelatihan yang

sistematis, kontinyu dan prograsif dari seorang siswa SMA. Selain hal itu

pembinaan yang jelas dan terarah juga akan menjadikan siswa-siswa SMA

menjadi bibit unggul dalam olahraga tolak peluru. Sebagai tuntutan bentuk

pembinaan yang terarah dengan jelas tapak pada penyusunan program latihan

dan metode latihan yang dilakukan.

Gaya menyamping merupakan salah satu gaya dalam tolakan peluru

yang diajarkan dalam pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga di jenjang

SMA. Gaya menyamping sesuai dengan karateristik siswa SMA karena siswa

SMA yang masih tergolong pemula akan lebih mudah belajar gaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

19

menyamping. Untuk menunjang dan meningkatkan kemampuan tolak peluru

gaya menyamping harus dilakukan latihan dengan menerapkan metode latihan

yang baik dan tepat. Karenanya perlu dirancang sebuah metode latihan yang

sesuai supaya siswa lebih mudah mempelajarinya dan mengemas metode agar

lebih merangsang minat siswa untuk lebih belajar dan tidak jenuh.

Pemilihan dan penerapan sebuah metode dalam latihan tolak peluru

gaya menyamping untuk siswa putra SMA, agar sebuah metode tersebut dapat

meningkatkan hasil latihan maka peneliti akan mencobakan sebuah metode

latihan. Metode latihan yang dicobakan adalah latihan plaiometrik.

Tuntutan terhadap metode latihan yang efektif dan efisien didorong

oleh kenyataan atau gejala-gejala yang timbul dalam latihan. Beberapa

alatasan tentang pentingnya kebutuhan metode latihan yang efisien menurut

Rusli Lutan (1988:26) adalah “(1) efisiensi akan menghemat waktu, energy

atau biaya, (2) metode yang efisien akan memungkinkan siswa untuk

menguasai tingkat keterampilan yang lebih tinggi”.

Latihan plaiometrik merupakan suatu metode latihan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kesegaran biomotorik siswa, termasuk

kekuatan dan kecepatan yang memiliki aplikasi yang sangat luas dalam

olahraga dan secara khusus latihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan

power. Pola gerakan dalam latihan plaiometrik sebagian besar mengikuti

konsep “power chain” (rantai power) dan sebagian besar latihan, khusus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

20

melibatkan otot-otot anggota gerak atas, karena gerakan kelompok otot ini

secara nyata merupakan pusat power.

Pada prinsipnya latihan plaiometrik didasarkan pada prinsip pra

peregangan otot yang terlibat pada saat tahap penyelesaian atas respon atau

penyerapan kejutan dari ketegangan yang dilakukan otot sewaktu latihan.

Sebagai metode latihan fisik, latihan plaiometrik dapat dibedakan menjadi tiga

kelompok latihan, yaitu: (1) Latihan anggota gerak bawah, (2) Latihan untuk

batang tubuh, dan (3) Latihan untuk anggota gerak atas.

Agar metode latihan yang akan diterapkan dapat dirancang dengan

baik, terlebih dahulu ditelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tolak

peluru gaya menyamping. Untuk meningkatkan hasil tolak peluru khususnya

pada jenjang SMA diperlukan latihan yang intensif. Pembinaanya meliputi

faktor fisik, teknik, taktik, dan mental. Sebagian besar pelatih atau guru

penjasorkes memberikan hanya bersifat latihan teknik saja, mereka

beramsumsi bahwa teknik yang meningkat juga akan berpengaruh terhadap

kondisi fisik yang otomatis meningkat. Asumsi tersebut kurang benar karena

tolak peluru memerlukan unsur kondisi fisik tersendiri sehingga membutuhkan

pembinaan dan latihan fisik yang tepat. Unsur kondisi fisik yang diperlukan

dalam pelaksanaan gerakan tolak peluru antara lain, power, kekuatan,

kecepatan, kelincahan, kelentukan, koordinasi dan fleksibilitas.

Dalam tolak peluru ada beberapa latihan teknik dasar yang harus

dikuasai diantaranya adalah teknik memegang peluru, sikap awal, peluncuran,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

21

pelepasan, teknik melepaskan peluru, dan teknik penguasaan kerja lengan.

Menurut Sudjarwo (1995:43) bahwa “teknik dasar adalah penguasaan teknik

tingkat awal yang terdiri dari gerakan dasar dari proses gerak bersifat

sederhana dan mudah dilakukan”. Latihan teknik diberikan setelah setelah

pemberian latihan fisik.

Keberhasilan dalam tolak peluru gaya menyamping adalah faktor atlet.

Perbedaan kemampuan terutama terjadi karena kualitas fisik yang berbeda

(sugiyanto, 1997:353). Senada dengan hal tersebut Rusli Lutan (1998:332)

mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses latihan tolak

peluru gaya menyamping adalah: (1) kondisi internal, (2) kondisi eksternal.

Kondisi internal mencakup faktor-faktor yang terdapat dalam individu, atau

atribut lain yang membedakan atlet satu dengan yang lain. Salah satu faktor

internal adalah panjang lengan. Panjang lengan berhubungan dengan

penampilan atlet dalam melakukan tolakan. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa panjang lengan adalah salah satu prasyarat dalam usaha pencapaian

hasil tolakan atau prestasi tolak peluru siswa SMA dalam latihan tolak peluru

gaya menyamping. Panjang lengan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

panjang lengan panjang, panjang lengan sedang dan panjang lengan pendek.

Perbedaan panjang lengan yang ada pada diri siswa harus menjadi

pertimbangan yang sangat penting dalam menentukan metode latihan yang

sesuai dengan karakter masing-masing atlet sehingga bisa mencapai hasil

latihan optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

22

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

maka penelitian ini bejudul “Pengaruh Metode Latihan Plaiometrik Medicine

Ball Chest Pass Dan Heavy Bag Thrust Terhadap Peningkatan Hasil Tolak

Peluru Gaya Menyamping Ditinjau Dari Panjang Lengan (Studi Eksperimen

Pada Siswa Putra di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Nglames, Kabupaten

Madiun)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah

dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Prestasi tolak peluru gaya menyamping dapat dicapai dari beberapa faktor.

2. Kontribusi metode latihan yang diterapkan dalam proses latihan terhadap hasil

latihan.

3. Metode latihan yang tepat digunakan dalam peningkatan hasil tolak peluru

gaya menyamping pada jenjang SMA atau pemula.

4. Perlunya metode latihan yang tepat untuk meningkatkan prestasi tolak peluru.

5. Panjang lengan dapat mempengaruhi peningkatan hasil tolak peluru gaya

menyamping pada siswa putra SMA.

6. Penerapan metode latihan dan panjang lengan berpengaruh terhadap

peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping pada siswa SMA.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

23

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah dalam penelitian ini terbatas pada:

1. Metode latihan yang tepat untuk meningkatkan hasil tolak peluru gaya

menyamping.

2. Panjang lengan panjang, sedang dan pendek dapat mempengaruhi hasil tolak

peluru menyamping.

3. Penerapan latihan plaiometrik medicine ball chest pass dan plaiometrik heavy

bag thrust dan panjang lengan serta pengaruhya terhadap peningkatan hasil

tolak peluru gaya menyamping.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh antara latihan plaiometrik medicine ball chest

pass dan plaiometrik heavy bag thrust terhadap peningkatan hasil tolak peluru

gaya menyamping?

2. Adakah perbedaan peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping antara

siswa yang memiliki panjang lengan panjang, sedang dan pendek?

3. Adakah pengaruh interaksi antara latihan plaiometrik dan panjang lengan

terhadap peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

24

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh antara latihan plaiometrik medicine ball chest pass dan

plaiometrik heavy bag thrust terhadap peningkatan hasil tolak peluru gaya

menyamping.

2. Perbedaan peningkatan hasil tolak peluru antara siswa yang memiliki panjang

lengan panjang, sedang dan pendek.

3. Pengaruh interaksi antara latihan plaiometrik ball chest pass dan plaiometrik

heavy bag thrust dan panjang lengan terhadap peningkatan hasil tolak peluru

gaya menyamping.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan pengetahuan terhadap para guru, pembina, dan

pelatih cabang olahraga atletik terutama pada nomor tolak peluru tentang

pentingnya memilih dan menggunakan latihan yang tepat dalam

meningkatkan prestasi.

2. Memberikan masukan kepada para guru dalam menerapkan metode latihan

pada pembinaan prestasi di sekolah.

3. Menambah wawasan dalam pelatihan plaiometrik untuk meningkatkan hasil

tolak peluru gaya menyamping.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tolak Peluru

Tolak peluru merupakan salah satu jenis keterampilan menolakkan benda

berupa peluru sejauh mungkin. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai

tolakan yang sejauh-jauhnya (Yudha M. Saputra, 2001:73). Sesuai dengan

namanya, tolak, bukan lempar, alat itu ditolak atau didorong dengan satu tangan,

bermula diletakkan di pangkal bahu. Ini berarti, peserta didik yang postur

tubuhnya besar, berpeluang untuk menolakkan peluru lebih jauh. Akan tetapi,

tidak semua peserta didik yang postur tinggi danbesar, akan menolakkan peluru

dengan baik. Pencapaian prestasi tolak peluru membutuhkan koordinasi

ketangkasan dan ketepatan, kecepatan tolakan, di samping kekuatan.

Menurut Aip Syarifuddin dan Yusuf Adi Sasmita (1996:144) bahwa “tolak

peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat yang

bundar dengan berat tertentu yang terbuat dari logam (peluru) yang dilakukan dari

bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya”.

Ada tiga jenis gaya dalam tolak peluru, yaitu tolak peluru gaya

menyamping (Ortodok), gaya rotasi dan gaya membelakangi atau gaya Linier atau

O’Brien. Gaya menyamping lebih sederhana dibandingkan gaya membelakangi.

Perlu diperhatikan dari pembelajaran tolak peluru dan terbentuknya kebugaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

27

jasmani pada mereka sehingga mereka dapat menjalani kegiatan belajar dengan

baik. Hal demikian ditekankan oleh Djumidar (2001:12) sebagai berikut :

Banyak Pembina maupun pelatih tidak menyadari bahwa atlet

mendapatkan kesenangan dari menolak peluru ataupun benda yang

berbentuk semacam peluru. Tetapi hanya sedikit saja yang akan

mendapatkan kesenangan jika gerakannya sulit dan benda yang harus

dilempar berat. Namun kebayakan pembina maupun pelatih mencoba

mengajar nomor ini dalam situasi yang sama seperti halnya seorang

atlet kawakan.

Jika demikian maka penyajian pembelajaran tolak peluru seyogyanya

dilakukan dengan bentuk permainan yang menarik dan terkandung teknik-teknik

tolakan. Jika kondisi telah memungkinkan, peserta didik diajak untuk melakukan

dengan teknik tolakan yang benar yang sesuai dengan aturan tolak peluru.

Sebelum aturan menolak dalam tolak peluru yang sebenarnya diberikan

bentuk permainan yang dapat dilakukan melalui latihan gerakan dasar menolak

terlebih dahulu. Hal ini penting sebab tujuan dari gerakan-gerakan dasar menolak

adalah untuk meningkatkan kekuatan, kecepatan, keterampilan, daya tahan dan

kelentukan kemampuan-kemampuan fisik tersebut akan mendukung kegiatan

peserta didik dalam proses pembelajaran tolak peluru di samping manfaat lain,

seperti terbentuknya tingkat kesegaran jasmani yang baik, memiliki kekebalan

terhadap penyakit, dan sikap mental percaya diri, keberanian, kebersamaan serta

kedisiplinan (Djumidar, 2001:84-85).

Tolakan adalah suatu gerakan menyalurkan tenaga pada suatu benda-

benda yang menghasilkan kecepatan pada benda tersebut dan memiliki daya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

28

dorong ke depan yang kuat. Perbedaan dengan melempar terletak pada saat

melepaskan bendanya, pada menolak pergelangan tidak bergerak dan tenaga

diperoleh dari gerakan meluruskan siku lengan.

a. Komponen Teknik Tolak Peluru

Penguasaan teknik tolak peluru menentukan terhadap pencapaian prestasi

tolak peluru. Dengan teknik yang baik maka akan dapat dicapai hasil tolakan

secara optimal. Pelaksanaan tolak peluru dibagi menjadi beberapa tahapan teknik.

Tahapan pelaksanaan teknik tolak peluru tersebut menurut Jarver, J. (2005:105)

yaitu, “tahap memegang peluru, cara meluncur, teknik melontarkan (menolakkan

peluru dan gerakan setelah menolakkan peluru tadi”. Untuk mencapai prestasi

tolak peluru unsur teknik dasar tersebut harus dipelajari agar dapat dikuasai

dengan baik. Adapun urutan dalam mempelajari teknik tolak peluru, Aip

Syarifuddin dan Yusuf Adi Sasmita (1996;145) adalah sebagai berikut, “1) Cara

memegang peluru, 2) Sikap badan pada waktu akan menolakkan peluru, 3) Cara

menolakkan peluru, 4) Sikap badan setelah menolakkan peluru, 5) Cara

mengambil awalan”.

Teknik tolak peluru dapat dibagi beberapa komponen yaitu cara

memegang peluru, cara mengambil awalan dengan meluncur, cara menolakkan

peluru dan sikap badan setelah menolakkan peluru. Berdasarkan gayanya, gaya

tolak peluru dapat dilakukan dengan tiga gaya yaitu, gaya menyamping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

29

(ortodoks), gaya membelakangi sektor lemparan (linear), dan gaya rotasi. Disebut

gaya menyamping karena sikap permulaan berdiri miring, sehingga arah tolakan

di sebelah samping. Sedangkan Jonath, U., Haag E. & Krempel, R. (1988:46)

berpendapat “Teknik ortodoks yaitu menolak peluru lepas ke samping setelah

loncatan datar”, antara teknik tolak peluru dengan gaya menyamping,

membelakang dan rotasi pada dasarnya sama, yang berbeda hanyalah cara

mengambil awalan dan sikap badan pada saat akan menolak

b. Otot-otot Yang Terlibat Pada Tolak Peluru

Prestasi tolak peluru dapat dicapai dengan meningkatkan kekuatan dan

power otot-otot tubuh yang terlibat pada gerakan menolakkan peluru. Otot-otot

yang perlu dilatih untuk mencapai prestasi nomor tolak peluru, tidak sama dengan

nomor olahraga yang lain. Tujuan utama tolak peluru adalah menolakkan atau

mendorong peluru untuk mencapai karak sejauh-jauhnya yang dilakukan dari

bahu dengan satu tangan. Eksplosif power, khususnya pada otot lengan

merupakan faktor yang sangat penting untuk memperoleh jarak tolakan yang

sejauh-jauhnya. Eksplosif power tersebut dapat dicapai jika lengan memiliki

kekuatan otot dan kecepatan yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Jarver, J.

(2005:112) bahwa, “gerakan menolakkan peluru itu merupakan suatu gerak

mendorong dari bahu dengan sekuat tenaga, disertai gerakan merentangkan

lengan, pergelangan tangan dan jari-jari yang terarah”. Dengan demikian kekuatan

otot lengan yang dimiliki oleh atlet sangat menentukan terhadap prestasi tolak

peluru tersebut. Gambaran otot-otot di lengan yang terlibat pada gerakan tolak

peluru sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

30

Gambar 1. Otot-otot di lengan

(http://dc239.4shared.com)

Gerakan menolakkan peluru diawali dengan gerakan meluncur, untuk

memperoleh kecepatan dalam melakukan tolak peluru. Gerakan meluncur ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

31

menurut Jonath, U., Haag, E. & Krempel, R. (1988:52) pelaksanaannya adalah,

“Dengan lepas tapak melalui tungkai kanan tanpa badan terangkat dengan jelas,

jalan peluncuran mendatar kira-kira dua panjang tapak kaki dan sudah mulai

membentuk tegangan (puntiran antara poros pinggul dan bahu)”. Untuk dapat

meluncur sangat dibutuhkan kemampuan otot tungkai. Tanpa memiliki daya ledak

otot tungkai maka atlet tidak akan meluncur dengan efektif. Selain itu otot tungkai

juga berperan dalam membantu perpindahan titik berat badan serta dalam

pencurahan tenaga secara maksimal di dalam menolakkan peluru. Hal ini sesuai

dengan pendapat Jarver, J. (2005:104) bahwa :

(1) Untuk mendapatkan tenaga maksimum baik dalam arah horizontal

(mendatar) atau vertikal (tegak), kaki yang letaknya di depan

hendaknya tetap berkontak dengan tanah. Sewaktu gerakan melontar

dilakukan.

(2) Pada saat menolakkan peluru pencurahan tenaga dimulai dengan

melakukan rtotasi ke depan dari pinggul kanan, kemudian diikuti

batang tubuh si atlit, dan diakhiri dengan gerakan pergelangan tangan

ketika peluru terlepas.

Gerakan menolakkan peluru harus ditopang oleh otot tubuh yang kuat.

Otot-otot penopang tubuh untuk melakukan gerakan menolakkan peluru meliputi,

tungkai dan batang badan. Jonath, U., Haag, E & Krempel, R. (1988:62)

mengemukakan bahwa, fisik yang harus dimiliki oleh atlet tolak peluru adalah,

“power otot-otot tungkai (tenaga loncat), otot-otot tubuh (otot pinggul, punggung,

perut, otot tubuh melintang), dan otot bahu serta lengan yang telah berkembang

baik”. Sedangkan menurut Jarver, J. (2005:118) bahwa, latihan yang dilakukan

dalam tolak peluru, “haruslah melibatkan semua otot tubuh mayor yang ikut serta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

32

dalam gerakan menolak peluru, yaitu otot-otot kaki, perut, batang tubuh, bahu dan

lengan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa otot-otot yang ikut

terlibat secara dominan dalam melakukan tolak peluru, yaitu terutama, otot lengan

dan bahu, batang tubuh (punggung dan pinggang), perut serta tungkai. Latihan

fisik yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi tolak peluru harus

mengembangkan unsur fisik seperti yang telah dikemukakan. Latihan

diprioritaskan pada otot-otot yang terlibat pada gerakan tolak peluru. Hal ini

dengan maksud agar pelaksanaan latihan dapat mencapai hasil sesuai dengan yang

diharapkan.

c. Tolak Peluru Gaya Menyamping (Ortodoks)

Karakteristik tolak peluru gaya ortodoks yaitu pelaksanaannya dilakukan

menyamping dari sektor lemparan. Upaya mencapai prestasi yang tinggi dalam

tolak peluru gaya ortodoks banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut

Jonath, U., Haag, E & Krempel, R. (1988:44-45) menyatakan bahwa faktor-faktor

terpenting yang menentukan prestasi pada tolak peluru antara lain : “(1) Lintasan

percepatan pelurunya, (2) tinggi berangkat dan sudut berangkat pelurunya, (3)

putaran antara poros bahu dan poros pinggangnya, (4) percepatan peluru dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

33

waktu mulai ditolak dan (5) pengakhiran semua tolakan tenaga bagian serta

bersama dan pada saat yang tepat, dan terutama koordinasi antara gerak lengan

dan kaki”.

Pendapat tersebut menunjukkan kemampuan seorang atlet tolak peluru

memahami biomekanika gerak peluru yang merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi pencapaian prestasi tolak peluru. Kemampuan fisik yang

baik dan penguasaan teknik menolak yang benar tanpa didukung pemahaman

biomekanika gerak menolak, maka prestasi yang tinggi dapat dicapai.

Untuk menghasilkan tolakan yang baik dan menguntungkan, seorang atlet

tolak peluru harus mau berlatih dan belajar dengan tukun teknik dasar tolak peluru

yang benar. Dengan belajar latihan teknik dasar yang baik akan diperoleh irama

gerakan yang benar dan menghasilkan gaya tolakan yang menguntungkan.

Menurut Tamsir Riyadi (1985:122) menyatakan bahwa “Teknik dasar tolak peluru

meliputi cara memegang peluru, cara meletakkan peluru di bahu, sikap menolak,

gerakan menolak dan gerakan setelah menolak”. Hal ini penting untuk diketahui

oleh atlet karena menyangkut penguasaan teknik dasar tolak peluru. Dengan

menguasai teknik dasar tolak peluru ini akan menghasilkan prestasi tolakan yang

baik.

1) Cara Memegang Peluru

Teknik atau cara memegang peluru merupakan teknik pertama yang harus

diperhatikan dan harus dikuasai oleh atlet tolak peluru. Fungsi teknik memegang

peluru adalah untuk mendapatkan tolakan yang sejauh-jauhnya dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

34

mengeluarkan tenaga yang seefisien mungkin, serta untuk memenuhi peraturan

yang sudah ditetapkan. Teknik memegang peluru dalam suatu perlombaan tolak

peluru akan dapat mempengaruhi prestasi tolakan. Untuk itu kepada atlet tolak

peluru diharapkan memperhatikan teknik atau carta-cara memegang peluru yang

ada dengan berbagai keuntungan yang dihasilkannya.

Cara memegang peluru pertama diletakkan pada pangkal jari-jari ditelapak

tangan dengan jari-jari terbuka. Tamsir Riyadi (1985:122) menyatakan bahwa ada

tiga macam cara memegang peluru, yaitu : (1) Peluru diletakkan tepat pada

dataran telapak tangan, (2) seperti cara pertama, tetapi peluru agak digeser ke atas

sehingga titik berat peluru terasa berada pada ujung telapak tangan, (3) seperti

cara yang kedua, tetapi peluru lebih digeser ke atas lagi.

Teknik memegang peluru dengan meletakkan tepat pada dataran telapak

tangan, ibu jari dan keempat jari lainnya merenggang seenaknya. Cara ini sangat

mudah, tetapi kurang menguntungkan karena saat menolak pergelangan tangan

dan jari-jari tangan kurang berfungsi untuk membantu melecutkan peluru.

Gambar 2. Cara memegang peluru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

35

(www.nandocitischool.blogspot.com)

Teknik memegang peluru pada ujung telapak tangan. Pada dasarnya teknik

ini seperti cara di atas, namun peluru agak digeser ke atas sehingga titik berat

peluru terasa berada pada ujung telapak tangan, yaitu kira-kira pada pangkal jari

telunjuk, jari tangah dan jari manis. Ibu jari menahan dan sedikit menekan pada

peluru, sedangkan jari kelingking menahan secara wajar saja. Cara ini lebih baik

dari pada cara memegang di atas, karena pergelangan tangan dan jari-jari tangan

akan ikut berfungsi melakukan lecutan saat peluru ditolakkan.

Teknik memegang peluru pada ruas-ruas jari tangan. Pada prinsipnya

teknik ini seperti juga teknik yang kedua, tetapi letak peluru lebih digeser ke atas

lagi sehingga titik berat peluru berada pada ruas-ruas telunjuk, jari tangah dan jari

manis. Teknik memegang peluru dengan cara ini sebenarnya paling

menguntungkan diantara dua teknik yang lain karena jari-jari dan pergelangan

tangan lebih banyak berfungsi untuk melecutkan peluru, namun cara memegang

peluru seperti ini hanya sesuai bagi atlet yang memiliki jari-jari tangan yang

kokoh yang kuat.

2) Cara Meletakkan Peluru di Bahu

Teknik meletakkan peluru di bahu tidak boleh sembarangan, tetapi ada

aturannya. Peluru diletakkan di depan bahu (pada tulang selanga dan leher), siku

diangkat setinggi bahu. Sebenarnya peluru itu tidak benar-benar diletakkan di atas

bahu, tetapi agak turun ke depan melekat pada pangkal leher. Bagian peluru yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

36

terletak di antara ibu jari dan jari telunjuk sedikit melekat pada tulang selangka

atau clavicula, sedangkan peluru bagian atas menempel pada pangkal dagu atau

rahang bawah. Telapak tangan dan jari-jari tangan melingkupi bagian luar dari

peluru yang menempel pada pangkal dagu. Posisi lengan membentuk siku-siku

dan dibuka tidak lebih dari 45o – 90

o.

Gambar 3. Teknik Meletakkan Peluru di Bahu

(www. ienthanzp.blogspot.com)

3) Gerakan Meluncur

Gerakan peluncuran bertujuan untuk meningkatkan kecepatan ke arah

mendatar. Hal ini sesuai dengan pendapat Jarver, J. (2005:107) bahwa, “Tujuan

dari gerak meluncur adalah untuk meningkatkan momentum horizontal bagi atlet

dan peluru. Juga untuk mendapatkan posisi melontarkan yang enak dan efisien

sebelum peluru dilepaskan”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

37

Pelaksanaan peluncuran pada tolak peluru gaya menyamping yaitu setelah

memegang peluru dengan baik, menempatkan diri dalam lingkaran tepat di

samping busur bagian belakang, dengan arah tolakan di samping kiri.

Berkonsentrasi dengan berat badan dan kaki kanan, kaki kiri diayun-ayunkan ke

muka-belakang. Rendahkan badan, bahu kanan mendekat lutut kanan kemudian

bergeser dengan cepat ke depan. Kaki kiri menuju ke balok tolakan, diikuti kaki

kanan menggeser ke depan.

Waktu kaki kanan mendarat, badan makin condong ke samping kanan,

ketiak kanan terbuka. Pundak kanan lebih rendah dari yang kiri. Tangan kiri tetap

ditekuk di depan kepala atau dagu. Pandangan mata dan sikap kepala ke bawah

sewajarnya. Diusahakan badan tetap rendah dengan lutut kaki kanan agak ditekuk.

4) Sikap Menolak

Sikap atau posisi badan pada saat akan melakukan gerakan menolak

peluru, urutan gerakannya sebagai berikut. Peluru dipegang dan diletakkan pada

pangkal leher. Berdiri di dalam lingkaran tolak agak ke belakang atau menjauhi

sektor tolakan. Kaki ayun dijulurkan ke belakang hampir lurus dan rileks serta

berpijak pada ujung kaki, kemudian diayunkan ke depan. Gerakan ini dilakukan

berulang-ulang untuk mendapatkan keseimbangan. Setelah berat badan

mendapatkan keseimbangan yang sempurna, kaki ayun dilemparkan ke arah

sektor tolakan hingga mendekati balok tolakan diikuti bergesernya kaki tumpu.

Kaki kanan bertumpu dengan seluruh telapak kaki dan letaknya pada garis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

38

diameter lingkaran tolak agak ke depan. Dalam posisi jari-jari kaki kiri berada

suatu garis lurus dengan tumit kanan atau agak ke belakang sedikit, lutut kira-kira

berada dalam satu garis vertikal dengan ujung kaki kanan, sedangkan tangan kiri

diangkat rileks ke depan atas. Badan segera ditundukkan dengan disertai sedikit

putaran ke kanan sehingga punggung, tengkuk dan tungkai belajar merupakan satu

garis hampir lurus, letak peluru, lutut kanan dan ujung jari kanan berada dalam

satu garis vertical dan sebagian besar berat badan bertumpu pada kaki kanan.

Setelah semua siap selanjutnya diteruskan dengan gerakan menolak. Menurut

Jarver, J. (2005:111) bahwa “tujuan teknik gerakan menolakkan peluru yaitu

untuk mengerahkan kecepatan horizontal yang didapat sewaktu meluncur dan

memberikan kecepatan yang lebih besar pada peluru dengan cara mengerahkan

seluruh kekuatan yang dimiliki, agar menghasilkan jarak tolakan yang lebih jauh.

Lengan yang lain menjaga keseimbangan agar tubuh tidak jatuh ke depan.

Ballesteros, J.M. (1989:66) menyatakan bahwa “Bahu kanan dan tangan

mendorong atau menolak peluru karah depan bersamaan dengan gerak

meluruskan kedua belah kaki, pinggang dipindahkan ke samping dan berat badan

dibagi atas kedua kaki”.

5) Gerakan Menolakkan Peluru

Gerakan menolak diawali dengan menolakkan kaki kanan sekuat-kuatnya

sampai lutut lurus, sehingga pinggul terdorong ke depan dan agak berputar ke kiri

sehingga posisi pinggung menghadap ke depan. Pada saat itu bahu berputar ke

kiri, dada terbuka dan menghadap serong ke atas depan. Gerakan dilanjutkan

dengan meluruskan kaki kiri dengan kuat. Pada saat itu pula lengan kanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

39

diluruskan untuk menolakkan peluru disertai dengan lecutan pergelangan tangan

dan jari-jari, terutama jari telunjuk, jari tengah dan jari manis.

Gambar 4. Gerakan Menolakkan Peluru

(Soegito, 1990:28)

Selama gerakan menolak berlangsung, kedua kaki harus benar-benar lurus

dan serong ke depan serta telapak kaki pada bagian ujungnya tetap kontak atau

berhubungan dengan tanah. Ballesteros, J.M. (1989:66) menyatakan bahwa

“Tolakan telah disempurnakan di atas kaki kiri yang diluruskan penuh pada saat

tangan memberikan dorongan atau impuls terhadap peluru”. Jadi saat menolak

tidak dilakukan dengan melompat, namun kedua kaki terangkat ke atas atau lepas

dari tanah karena kuatnya melakukan gerakan menolak. Pada saat menolakkan

peluru, posisi kepala dan dada harus tengadah dan pandangan tertuju ke arah

sasaran.

6) Gerakan Setelah Menolak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

40

Gerakan setelah menolak dimulai saat peluru lepas dari tangan dan seluruh

badan dijulurkan mengikuti jalannya tolakan ke depan ke arah sasaran. Demikian

pula bahu dan lengan kanan dibiarkan menjulur mengikuti jalannya peluru. Agar

badan tidak terjerumus atau tersungkur ke luar dari lingkaran tolak, mata kaki

kanan atau kaki belakang harus cepat dilangkahkan di depan mendekat,

bersamaan itu pula kaki kiri ditarik ke belakang. Perpindahan kaki belakang ke

depan ini merupakan gerakan ikutan. Ballesteros, J.M. (1989:66) menyatakan

bahwa “Setelah gerakan menolak, maka terjadilah gerakan kebalikan dimana

terjadi pertukaran kaki, kaki kiri bergerak ke belakang, berat badan ada di atas

kaki kanan dan tubuh menurun ke bawah”.

Untuk mengerem agar badan tidak jatuh ke depan atau keluar dari

lingkaran tolak, hendaknya pada saat kaki kanan melangkah ke depan lututnya

harus segera ditekuk. Sehubungan dengan itu maka pada lapangan atau lingkaran

tolak peluru dipasang balok tolakan yang berfungsi untuk menahan gerakan kaki

agar tidak terjerumus keluar dari lingkaran tolak peluru. Oleh sebab itu sesuai

dengan peraturan perlombaan tolak peluru apabila bagian kaki penolak menyentuh

bidang bagian dalam dari balok penahan tidak dianggap sebagai suatu

pelanggaran. Tetapi bila menyentuh atau menginjak bidang bagian atas atau

bagian luar dari balok penahan hal ini dinyatakan sebagai suatu pelanggaran atau

diskualifikasi, sehingga prestasinya tidak diakui atau tolakannya tidak sah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

41

Gamabr 5. Gerakan Setelah Menolak

(Soegito, 1990:29)

Untuk dapat mencapai prestasi tolakan dengan jarak yang jauh, selain

mempelajari teknik dasar dengan baik, awalan dalam tolak peluru memegang

peranan penting. Awalan dalam tolak peluru tergantung pada teknik atau gaya

yang digunakan. Tamsir Riyadi (1985:126) menyatakan bahwa “Ada empat

macam gaya dalam tolak peluru, yaitu gaya depan, gaya samping, gaya belakang

dan gaya putaran dalam lembar cakram”. Sedangkan menurut Soegito (1990:25)

yaitu “Gaya dalam tolak peluru meliputi gaya orthodox atau gaya menyamping

dan gaya O’Brien atau membelakangi sektor”.

Tolak peluru gaya menyamping sektor pada prinsipnya dapat diuraikan

sebagai berikut: Peluru siap dipegang dan diletakkan pada pangkal leher. Sikap

permulaan berdiri miring menyamping sektor tolakan. Lutut kaki kanan agak

ditekuk dan tungkai kaki kiri dijulurkan ke belakang lurus dan rileks yang

berpijak pada ujung kaki. Tangan kiri diangkat rileks setinggi bahu atau lebih,

berat badan sebagian besar bertumpu pada kaki kanan dan pandangan ke depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

42

bawah. Sebelum menjulur ke kiri, kaki kiri diangkat ke depan terus melingkar ke

samping kiri dan kembali berpijak ke tempat semula. Ayunan kaki kiri ini hanya

merupakan gerakan pendahuluan untuk mencari keseimbangan. Setelah

keseimbangan badan benar-benar mantap, maka pada ayunan kaki yang terakhir,

kaki kiri tidak diletakkan di tanah, tetapi agak ditarik ke kanan sehingga tungkai

kaki kiri berada di belakang tungkai kaki kanan. Dari sini tungkai kaki kiri cepat

diayunkan ke kiri disertai tolakan kaki kanan. Tolakan kaki kanan diusahakan

rendah saja sehingga seolah-olah seperti gerakan bergeser. Akhir dari gerakan

meluncur ke kiri, kaki kanan mendarat terlebih dahulu kira-kira pada pusat

lingkaran, sedangkan tungkai kaki kiri dijulurkan jauh ke samping kiri, sehingga

saat berpijak di tanah ujung telapak kaki hampir menyentuh bidang dalam balok

penahan kemudian dilanjutkan gerakan menolakkan peluru.

Gambar 6. Rangkaian Gerakan Tolak Peluru Gaya Menyamping

(saldansmpn7.blogspot.com)

Untuk menghasilkan prestasi tolak peluru yang baik perlu sekali

memperhatikan prinsip-prinsip dasar dalam tolakan. Ballesteros, J.M. (1989:68)

menyatakan bahwa hal-hal yang harus diutamakan di dalam melakukan tolakan

dalam tolak peluru yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

43

a) Jagalah kaki kiri untuk selalu rendah.

b) Lakukan gerakan kaki yang seimbang dan sempurna dengan kaki kiri

mendorong ke belakang.

c) Bagian atas badan harus selalu rileks, sedangkan bagian bawah selalu

bergerak.

d) Usahakan gerakan yang cepat dan menjangkau jauh dari kaki kanan.

e) Usahakan pinggang kaki kiri dan bahu menghadap ke belakang sejauh

mungkin.

f) Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur.

g) Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.

h) Tahanlah kuat-kuat dengan kaki kiri.

Selain kondisi fisik yang prima, untuk mendukung keberhasilan anak

dalam mencapai prestasi optimal dalam tolak peluru, seorang guru perlu untuk

mengembangkan model pembelajaran yang dapat menarik minat dan motivasi

atlet, sehingga partisipasi maksimal atlet mengikuti pembelajaran akan dapat

mendukung keberhasilan atlet dalam meningkatkan keterampilan dan prestasi

tolak peluru.

2. Metode Latihan

Latihan menurut Aip Syarifudin dan Yusuf Adi Sasmita (1996 : 126)

adalah : “Proses sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang,

dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas

latihannya.” Sedangkan Nossek, Josef., (1982:10) menyatakan bahwa, “ Latihan

adalah suatu proses atau dinyatakan dengan kata lain, periode waktu yang

berlangsung beberapa tahun sampai atlet tersebut mencapai standard penampilan

yang tinggi”.Yang dimaksud sistematis adalah latihan harus berencana, menurut

jadwal telah diprogramkan dari yang mudah ke yang sukar dan dari yang

sederhana ke yang rumit serta latihan tersebut harus dilakukan dengan teratur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

44

Latihan harus dilakukan berulang-ulang agar gerakan yang semula sulit dilakukan

menjadi semakin mudah dan otomatis dalam pelaksanaannya.

Latihan fisik yang benar harus diawali dengan peregangan otot rangka dan

ligamen, kemudian dilanjutkan dengan pemanasan. Peregangan bertujuan agar

kelentukan tetap terjaga dan untuk mencegah cedera, sedangkan pemanasan untuk

mempersiapkan sirkulasi serta mengoptimalkan temperatur sehingga reaksi

ensimatik didalam tubuh berjalan dengan baik.

Latihan fisik yang teratur , sistematik dan berkesinambungan yang

dituangkan dalam suatu program latihan akan meningkatkan kemampuan fisik

secara nyata, Namun tidak demikian halnya bila latihan dilakukan secara tidak

teratur.

Sekarang ini, seperti juga pada masa-masa yang lalu, melalui latihan fisik

atlet mempersiapkan diri untuk tujuan tertentu. Tujuan latihan fisik yang utama

dalam olahraga prestasi adalah untuk mengembangkan kemampuan biomotornya

ke standart yang paling tinggi, atau dalam arti fisiologisnya, atlet berusaha

mencapai tujuan perbaikan sistem organisme dan fungsinya untuk

mengoptimalkan prestasi atau penampilan olahraganya.

Untuk dapat mencapai tujuan utama dari latihan yaitu taraf ketrampilan

dan prestasi para atlet, maka tujuan umum dari latihan harus dicapai. Maksud dari

tujuan umum latihan menurut Bompa (1990 : 14) adalah :

a) Untuk mencapai dan meningkatkan perkembangan fisik secara

multilateral.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

45

b) Untuk meningkatkan dan mengamankan perkembangan fisik yang

spesifik, sesuai dengan kebutuhan olahraga yang ditekuni.

a) Untuk menghaluskan dan menyempurnakan teknik dari cabang

olahraganya.

b) Untuk meningkatkan dan menyempurnakan teknik maupun strategi

yang diperlukan.

c) Untuk mengelola kualitas kemauan.

d) Untuk menjamin dan mengamankan persiapan individu maupun tim

secara optimal.

e) Untuk memperkuat tingkat kesehatan tiap atlit.

f) Untuk mencegah cedera.

g) Untuk meningkatkan pengetahuan teori.

a. Pengaruh Latihan Fisik

Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan terukur dengan dosis

dan waktu yang cukup, menyebabkan perubahan fisiologis yang mengarah

pada kemampuan menghasilkan energi yang lebih besar dan memperbaiki

penampilan fisik. Menurut Fox, Edward L., Richard W. Bowers & Merie L.

Foss. (1988:324) perubahan fisiologis yang terjadi akibat latihan fisik

diklasifikasikan menjadi tiga macam perubahan yaitu :

1) Perubahan yang terjadi pada tingkat jaringan, yakni perubahan

yang berhubungan dengan biokimia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

46

2) Perubahan yang terjadi secara sistematik, yakni perubahan pada

sistem sirkulasi dan respirasi termasuk sistem pengangkutan

oksigen.

3) Perubahan lain yang terjadi pada komposisi tubuh, perubahan

tekanan darah, dan perubahan yang berkenaan dengan aklimatisasi

panas.

b. Sistem Energi

Energi yang diperlukan untuk suatu kegiatan atau kontraksi otot tidak

dapat diserap langsung dari makanan yang dimakan, akan tetapi diperoleh dari

persenyawaan yang disebut ATP (Adenosin Triphosphate). ATP inilah yang

merupakan sumber energi yang langsung digunakan otot untuk melakukan

kontraksi.

ATP merupakan suatu komponen kompleks yang tersusun atas satu

komponen adenosine dan tiga komponen phosphate. ATP ini tersimpan dalam

otot rangka dalam jumlah yang sangat terbatas. Supaya kontraksi otot tetap

berlangsung, maka ATP ini ini segera disintesis kembali. ATP bisa diberikan

pada sel-sel otot melalui 3 (tiga) cara metabolisme, yaitu : 2 (dua) secara

Anaerobik dan 1 (satu) secara aerobik. Ketiga cara ini disebut : (1)Sistem

ATP-PC (2) Glikolisis anaerobik; (3) Sistem aerobik.

Plaiometrik merupakan gerakan yang sangat cepat dan kuat, yaitu

gerakan-gerakan yang eksplosif atau meledak, karenanya diperlukan energi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

47

yang dapat digunakan secara cepat yakni ATP-PC. Hal ini biasanya dapat

dipenuhi melalui sistem energi yang lainnya yakni dengan Glikolisis

anaerobik atau sistem energi asam laktat. ATP-PC mempunyai peranan

penting dalam pengerahan tenaga secara cepat, karena ATP –PC mempunyai

power terbesar bila dibandingkan dengan sistem energi yang lain

1) ATP-PC (Sistem Phosphagen)

Semua energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh

berasal dari ATP yang banyak terdapat dalam otot. Apabila otot terlatih

lebih banyak, maka persediaan ATP menjadi lebih besar. Agar otot dapat

berkontraksi beulang-ulang dengan cepat kuat maka ATP harus dibentuk

dengan cepat. Pembentuakn kembali ATP(resintesis ATP)diperlukan

energi, energi tersebut berasal dari PC (phospho creatine) yang juga

terdapat didalam otot. Apabila PC dipecah akan keluar energi, pemecahan

tersebut tidak memerlukan oksigen. PC ini jumlahnya sangat sedikit tetapi

merupakan sumber energi cepat untuk pembentukan kembali ATP. ATP-

PC sudah tersimpan didalam otot, keduanya dapat memberikan energi

yang cukup dalam kerja fisik maksimal yang dilakukan dalam waktu 5 –

10 detik. Substansi tersebut segera dibentuk setelah 30 detik, sumber

energi ini sudah terbentuk sekitar 70 %, untuk mencapai 100 % diperlukan

waktu 2 – 3 menit. Sistem ini merupkan sumber energi yang dapat

digunakan secara cepat yang diperlukan untuk olahrgan yang memerlukan

kecepatan yang tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

48

2) Glikolisis anaerobik (sistem asam laktat)

Apabila cadangan PC yang digunakan untuk resintesis ATP

berkurang, maka dilakukan pemecahan cadangan glikogen tanpa

menggunakan oksigen (anaerobik glycolysis). Dalam proses ini diperlukan

reaksi yang lebih panjang daripada sistem phosphogen, karena glikolisis

ini menghasilkan asam laktat, sehingga pembentukan energi lewat sistem

ini berjalan lebih lambat. Aktivitas yang dilakukan secara maksimal dalam

waktu 45 -60 detik menimbulkan akumulasi asam laktat.

Asam laktat yang terbentuk dalam glikolisis anaerobik akan

menurunkan pH dalam otot maupun darah. Perubahan pH ini akan

menghambat kerja enzim-enzim atau reaksi kimia dalam sel tubuh,

terutama dalam sel otot, sehingga menyebabkan kontraksi menjadi lemah

dan akhirnya otot mengalami kelelahan. Untuk menghilangkannya

diperlukan waktu 3-5 menit. Apabila glikolisis anaerobik ini terus

berlangsung maka pH akan menjadi sangat rendah sehingga menyebabkan

atlet menjadi tidak dapat meneruskan aktivitasnya.

Asam laktat merupakan sumber energi yang dapat digunakan

sebagai sumber energi untuk metabolisme aerobic dengan cara mengubah

asam laktat menjadi asam piruvat dan piruvat lalu masuk ke dalam siklus

Kreb`s dan system transport electron sehingga mengasilkan energi H2O

dan CO2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

49

Semua olahraga yang memerlukan kecepatan, pertama-tama

menggunakan sistem phosphagen dan kemudian asam laktat. Selanjutnya

timbunan asam laktat dapat diubah menjadi glukosa lagi dalam hati.

3. Latihan Plaiometrik

Plaiometrik pertama kali dikemukakan pada tahun 1975 oleh Fred will,

salah seorang warga Amerika yang berfikiran jauh ke depan tentang kepelatihan

atletik. Plaiometrik berasal dari bahasa latin “plyo + metrics” yang berarti “

measurable increase” atau peningkatan yang terukur. Chu, Donald, A., (1992:1)

Menurut Radcliffe, J.C., & Farentinos, R.C. (1985:3-7) latihan plaiometrik adalah

suatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat

yang merupakan respon dari pembebanan dinamik atau regangan yang cepat dari

otot-otot yang terlibat. Plaiometrik disebut juga dengan reflek regang atau

miotatik atau reflek musle spindle. Pendapat lain dikemukakan oleh Fox, Edward

L., Richard W. Bowers & Merie L. Foss (1988:175) mengemukakan bahwa

latihan plaiometrik merupakan tipe bentuk program latihan kelima yang

mengkombinasikan suatu regangan awal pada unit tendon yang diikuti oleh suatu

kontraksi isotonik. Sedangkan menurut Chu, Donald, A.,(1992:1-3) berpendapat

bahwa latihan plaiometrik adalah latihan yang memungkinkan otot untuk

mencapai kekuatan maksimal dalamwaktu yang sesingkat mungkin. Dari beberapa

definisi diatas, walaupun terdapat perbedaan namun pada prinsipnya sama.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan plaiometrik adalah salah satu

bentuk latihan yang didalamnya terdapat kontraksi dan regangan otot secara cepat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

50

yang memungkinkan otot mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang

singkat. Pada dasarnya latihan plaiometrik adalah gerakan dari rangsangan

peregangan otot secara mendadak supaya terjadi kontraksi yang lebih kuat.

Latihan tersebut dapat menghasilkan peningkatan daya ledak dan kekuatan

kontaksi. Daya ledak dan kekuatan kontaksi otot merupakan cermin peningkatan

adaptasi fungsional neuromuscular. Peningkatan kontraksi otot merupakan

perbaikan fungsi reflek peregangan dari musle spindle.

a. Prinsip-Prinsip Latihan Plaiometrik

Latihan plaiometrik sebagai metode latihan fisik untuk

mengembangkan kualitas fisik, selain harus mengikuti prinsip-prinsip dasar

latihan secara umum, juga harus mengikuti prinsip-prinsip khusus yang terdiri

dari :

1) Memberi regangan (stretch) pada otot

Tujuan dari pemberian regangan yang cepat pada otot-otot yang

terlibat sebelum melakukan kontraksi (gerak), secara fisiologis untuk : (a)

memberi panjang awal yang optimum pada otot, (b) mendapatkan tenaga

elastik, dan (c) menimbulkan reflek regang.

(a) Memberi panjang awal yang optimum pada otot.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

51

Maksud dari pemberian regangan pada otot sebelum

berkontraksi adalah untuk memberikan panjang awal yang optimum

pada otot untuk berkontraksi. Panjang awal yang optimum pada otot

adalah pada saat otot dalam keadaan panjang istirahat (resting length).

Dalam keadaan panjang istirahat, sarkomer mampu menimbulkan

daya kontraksi terbesar, Guyton, A. C., & Hall, J. E., (1986:126).

Bila otot jauh lebih besar dari pada panjang normal sebelum

berkontraksi, timbul regangan istirahat dalam jumlah besar dalam otot,

walaupun kontraksi belum berlangsung ; yaitu kedua ujung-ujung otot

saling mendekati satu sama lain oleh daya elastik jaringan ikat,

sarkolema, pembuluh darah, saraf dan sebagainya. Peningkatan

regangan selama kontraksi dinamakan regangan aktif, dan akan

menurun bila otot diregangkan di luar panjang normalnya. Bila otot

yang sedang istirahat dipendekkan sampai kurang dari panjang

regangan penuh normal, tegangan maksimal kontraksi secara progresif

menurun dan mencapai nol bila otot telah memendek sampai kira-kira

60 % - 70 % dari panjang istirahat maksimal.

(b) Untuk mendapatkan tenaga elastis.

Tujuan kedua dari pemberian regangan pada otot sebelum

melakukan gerakan adalah untuk mendapatkan tenaga elastis. Pada

gerakan plaiometrik selama fase eksentrik atau fase negatif ketika otot

diregangkan secara cepat, komponen seri elastis juga akan teregangkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

52

sehingga menyimpan kekuatan beban dalam bentuk energi potensial

elastis. Sebagian simpanan energi elastis diperoleh selama terjadi fase

konsentrik atau fase positif dari kontraksi yang digerakkan oleh reflek

regang. Chu, Donald, A (1992:1-3)

(c) Menimbulkan reflek regang.

Dalam mengunakan dan mengembangkan power , melibatkan

proses motorik yang disadari (voluntary) maupun proses motorik yang

tidak disadari (involuntary) atau dalam plaiometrik disebut dengan

reflek regang ( stretch reflex), miotatik reflex atau muscle spindle

reflex. Dalam latihan plaiometrik mekanisme kemauan (akal) yang

menegndalikan dan mengkoordinasi otot rangka adalah setingkat lebih

penting daripada serabut ototnya sendiri. Perbaikan kontrol otot dan

penggabungan reaksi power latihan plaiometrik rupanya akan

berhubungan dengan perbaikan susunan saraf otot dan jalur senso-

motorik yang kompleks.

2) Beban lebih yang meningkat

Dalam latihan plaiometrik harus menerapkan beban lebih

(overload) dalam hal beban/ tahanan (resistive), kecepatan (temporal),

dan jarak (spatial). Tahan atau beban yang overload biasanya pada latihan

plaiometrik diperoleh bentuk perubahan pemindahan dari anggota badan

atau tubuh yang cepat, seperti menangulangi akibat jatuh, meloncat,

melambung, memantul, dan sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

53

Temporal (waktu atau kecepatan yang overload dapat diperoleh

dengan mengkonsentrasikan pada pelaksanaan gerak yang secepat-

cepatnya. Spatial (jarak atau ruang gerak) yang overload dapat diperoleh

melalui penambahan tinggi atau jarak yang dilakukan berangsur-angsur

meningkat

3) Kekhususan Latihan

Dalam latihan plaiometrik harus menerapkan prinsip kekhususan,

yakni : a) khusus terhadap kelompok otot yang dilatih atau kekhususan

neuromusculer, b) harus khusus terhadap sistem energi yang digunakan,

dan c) khusus terhadap pola gerakan latihan.

(a) Kekhususan pada kelompok otot yang dilatih.

Dalam plaiometrik kekhususan kelompok otot yang dilatih

berdasarkan fungsi anatomi dan hubungannya dengan gerakan

olahraga. Jadi latihan dapat dibagi berdasarkan kelompok otot yang

terlibat dan bagaimana hubungannya dengan gerakan-gerakan olahraga

yang dikembangkan.

Berdasarkan kelompok otot yang dilatih dapat dibedakan

menjadi tiga yaitu : latihan kelompok otot anggota gerak bawah,

latihan kelompok otot anggota gerak tengah, dan latihan kelompok otot

anggota gerak atas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

54

Latihan plaiometrik untuk cabang lompat jauh dalam penelitian

ini adalah latihan kelompok otot anggota gerak bawah. Meskipun

kelompok otot anggota gerak tengah dan atas juga menentukan tetapi

kelompok otot anggota gerak bawah lebih dominan dalam menentukan

jauhnya hasil lompatan.

(b) Kekhususan pada sistem energi utama yang digunakan.

Plaiometrik merupakan gerakan yang sangat cepat dan kuat,

yaitu gerakan-gerakan yang eksplosif atau meledak, karenanya

diperlukan energi yang dapat digunakan secara cepat. Hal ini biasanya

dapat dipenuhi melalui sistem energi yang lainnya. Sistem energi ATP-

PC mempunyai peranan penting dalam pengerahan tenaga secara

cepat, karena ATP –PC mempunyai power terbesar bila dibandingkan

dengan sistem energi yang lain.

(c) Kekhususan pada pola gerakan latihan.

Gerakan plaiometrik sebagian besar mengikuti konsep “power

chain” dan sebagian besar latihan khusus melibatkan kelompok otot

anggota gerak bawah, karena gerakan pada kelompok otot ini secara

nyata merupakan power dari gerakan olahraga dan benar-benar

mempunyai keterlibatan yang besar dalam semua gerakan olahraga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

55

Agar latihan power memberikan hasil seperti yang diharapkan,

maka harus direncanakan secara dinamik dengan memppertimbangkan

aspek-aspek yang menjadi komponennya, yaitu :

(1) Volume

Untuk meningkatkan power anggota gerak bawah, Radcliffe,

J.C., & Farentinos, R.C. (1985:21-27) memberikan pedoman

sebagai berikut :

(a) Jangka waktu kerja antara 4-15 detik.

(b) Jarak yang ditempuh tidak lebih dari 30 meter.

(c) Dikerjakan dengan intensitas sedang sampai tinggi.

(d) Repetisi antara 15-30 dalam 2-4 set dengan istirahat 2 menit.

(2) Intensitas yang tinggi

Intensitas merupakan faktor yang penting dalam latihan

plaiometrik. Pelaksanaan yang cepat dengan usaha yang maksimal

adalah penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kecepatan

regangan otot lebih penting dari pada panjang regangannya.

Respon reflek yang terbesar dicapai jika otot dibebani secara cepat.

Radcliffe, J.C., & Farentinos, R.C., (1985:21). Agar memperoleh

hasil yang maksimal, latihan plaiometrik harus dikerjakan dengan

intensitas sedang sampai tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

56

(3) Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah ulangan berapa kali latihan

dikerjakan setiap sesi atau minggunya. Olahraga yang

mengutamakan power ternyata pengeluaran energinya sangat

tinggi, hal ini dapat menjelaskan mengapa kelelahan lebih cepat

timbul dalam latihan power, sehingga disarankan frekuensi latihan

dilakukan 5-6 per sesi latihan dan 2-4 kali per minggu.

(4) Pulih asal

Pulih asal yang dilakukan pada latihan yang bertujuan untuk

meningkatkan power menggunakan ratio perbandingan antara kerja

dan istirahat 1:5 – 1:10. Chu, Donald, A, (1992:14 ).

Latihan plaiometrik akan memberikan manfaat pada aspek

yang dilatih jika dalam pelaksanaan dan penerapannya dilakukan

dengan tepat dan memenuhi prinsip-prinsip latihan yang telah

disarankan. Dalam menyusun program latihan plaiometrik harus

memperhatikan pedoman-pedoman khusus yang mempengaruhi

terhadap keberhasilan latihan. Menurut Radcliffe & Farentinos

dalam M. Furqon dan Muchsin Doewes (2002:17-22) aspek-aspek

khusus untuk melakukan latihan plaiometrik yang tepat dan efektif

antara lain adalah :

1) Pemanasan dan pendinginan (warm up and warm down)

2) Intensitas tinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

57

3) Beban lebih progresif

4) Memaksimalkan gaya / meminimalkan waktu

5) Melakukan sejumlah ulangan

6) Istirahat yang cukup

7) Membangun landasan yang kuat terlebih dulu

8) Program latihan individualisasi

b. Bentuk Latihan Plaiometrik untuk meningkatkan hasil tolak peluru

Berdasarkan pada fungsi anatomi dan hubungannya dengan olahraga

Radcliffe, J.C., & Farentinos, R.C. (1985:15-109) mengklarifikasikan latihan

plaiometrik menjadi tiga kelompaok latihan , yakni : (1) latihan untuk pinggul

dan tungkai (2) latihan untuk batang tubuh togok (3) latihan untuk tubuh

bagian atas. Dari beberapa klarifikasi latihan diatas maka ditinjau dari otot-

otot pengerak yang dilatih dalam mendukung gerakan tolak peluru gaya

menyamping adalah latihan untuk tubuh bagian atas yang meliputi:

1) Latihan Medicine Ball Chest Pass

Latihan Medicine Ball Chest Pass adalah latihan dengan mendorong bola

secepatnya keluar oleh salah seseorang menjulurkan kedua lengan

sepenuhnya. Latihan ini mempunyai unsur yang sama yaitu menolak yang

dibutuhkan dalam tolak peluru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

58

Gambar 7. Gerakan Medicine Ball Chest Pass

(M. Furqon dan Muchsin Doewes, 2002:63)

Sikap awal saling berpasangan dengan berdiri atau berlutut saling

berhadapan. Salah seorang memegang bola setinggi dada dengan kedua tangan

sedikit kebelakang bola dan kedua lengan ditekuk dengan bagian belakang

tangan menyentuh dada. Pasangan yang satunya mengatisipasi datangnya bola

medesin dengan menjulurkan kedua lengan ke arah horisontal di dada.

Gerakanya yaitu bola didorong secepatnya keuar oleh seorang peserta yang

menjulurkan kedua lengan sepenuhnya.

Dalam latihan Medicine Ball Chest Pass otot-otot yang dilibatkan adalah

triceps, deltoid, pictoralis, dan pergelangan tangan serta lengan bawah.

Latihan Medicine Ball Chest Pass dilakukan dengan tidak menggunakan

beban berlebih (overload) untuk kelompok otot terterntu, tetapi ini ditekankan

pada intensitas/repetisi dari latihan yang dilakukan. Dengan menambah

intensitas dan repetisi latihan, diharapkan akan meningkatkan daya ekplosif

pada otot lengan. Secara fisiologis latihan Medicine Ball Chest Pass

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

59

gerakannya tampak ringan, namun akan memberikan pengaruh yang baik

dalam meningkatkan power otot lengan, dimana otot lengan sangat dibutuhkan

untuk meningkatkan presasi tolak peluru.

Agar hasil latihan optimal, maka dalam melakukan gerakan latihan

Medicine Ball Chest Pass ada bebarapa faktor yang harus dipahami oleh

pelatih dan siswa antara lain:

1. Sebelum melakukan latihan, badan dikondisikan dalam keadaan siap,

melalui aktifitas pemanasan yang cukup

2. Latihan Medicine Ball Chest Pass merupakan salah satu dari latihan

plaiometrik dengan intensitas rendah (low impact), Sukadiyanto,

(2002:96). Oleh karena itu dalam melakukan latihan Medicine Ball Chest

Pass gerakan-gerakan harus benar dengan gerak yang benar maka otot-otot

yang digerakkan akan sesuai dengan tujuan latihan sehingga dihasilkan

peningkatan presasi yang diharapkan.

3. Latihan Medicine Ball Chest Pass sangat cocok untuk siswa yang

mempunyai kekuatan otot yang rendah. Karena dalam latihan ini

penekanannya pada jumlah gerakan yang dilakukan, bukan pada beban

yang lebih.

4. Sebaliknya latihan Medicine Ball Chest Pass ini kurang sesuai untuk

siswa yang mempunyai kekuatan otot lengan tinggi, karena kondisi

kekuatan lengan yang tinggi cenderung memerlukan latihan berat sehingga

kurang cocok apabila diberikan model latihan repetisi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

60

Tabel. 1 Kelebihan dan Kekurangan Latihan Medicine Ball Chest Pass

Kelebihan Latihan Medicine Ball

Chest Pass

Kekurangan Latihan Medicine Ball

Chest Pass

a. Meningkatkan otot lengan

diantaranya triceps, deltoid,

pictoralis.

b. Dapat digunakan dengan mudah

oleh siswa yang memiliki power

otot lengan yang rendah.

c. Dengan dorongan yang eksplosif

akan meningkatkan power otot

lengan setimpal usaha latihan

tersebut.

d. Latihan ini lebih menekankan

pada banyaknya repetisi

dilakukan. Jadi penambahan

beban pada otot lengan dilakukan

dengan latihan gerakan yang sama

berkali-kali.

e. Banyaknya jumlah ulangan

dorongan akan meningkatkan

daya tahan anaerabik otot lengan.

f. Jumlah doronga lebih banyak.

a. Dengan doronga ekplosif yang

kurang maksimal akan

menghasilkan peningkatan power

yang kurang maksimal juga.

b. Membutuhkan kesiapan yang

serius dengan tujuan latihan lebih

terpusat untuk meningkatkan

kemampuan kekuatan dan daya

tahan otot-otot yang terlibat.

2) Latihan Heavy Bag Thrust

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

61

Pelaksanaan latihan plaiometrik model ini adalah latihan dengan cara

peserta menghadap ke samsak dengan kedua tungkai pada posisi setengah

terbuka, kaki yang berada di samping atau di dekat samsak ditarik kebelakang.

Letakkan tangan bagian dalam setinggi dada pada samsak dengan jari-jari

menunjuk ke atas, siku harus dekat dengan tubuh dan lengan lurus ditekuk

penuh. Kedua kaki diam dan dengan kedua togok, doronglah samsak sejauh

mungkin dari tubuh secepat mungkin, lengan dan bahu terjulur penuh.

Pentalan samsak ditangkap dengan tangan terbuka dan pecahkan

momentumnya dengan menggunakan togok, lengan dan bahu. Dorong samsak

ke depan lagi sebelum mencapai posisi awal.

Gambar 8. Gerakan Heavy Bag Thrust

(M. Furqon dan Muchsin Doewes, 2002:64)

Latihan plaiometrik model ini membutuhkan samsak yang digantung

dengan tali dan otot-otot yang terlibat dalam gerakan ini adalah otot triceps,

deltoid, pectoralis, trapicius perut oblinques external, exsternal pinggul,

femoris, gastro nemius. Bentuk latihan ini lebih banyak melibatkan otot-otot

tubuh bagian atas dan bawah dibandingkan dengan latihan medecine Ball

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

62

Chest Pass. Selain hal tersebut model latihan ini juga sesuai dengan pola

gerakan tolak peluru.

Berdasarkan rangkaian gerakan latihan Heavy Bag Thrust di atas, kita

bisa menyimpulkan beberapa faktor yang harus dipahami oleh guru atau siswa

sendiri agar pada pelaksanaan latihan tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan antara lain:

1. Sebelum melakukan latihan, badan dikondisikan dalam keadaan siap,

melalui aktifitas pemanasan yang cukup.

2. Latihan Heavy Bag Thrust merupakan salah satu dari latihan plaiometrik

dengan intensitas tinggi (Sukadiyanto, 2002:96) namun mempunyai beban

yang lebih, karena pada saat melakukan gerakan dorongan samsak lengan

menahan samsak. Hal ini sangat berbahaya apabila kondisi fisik sebelum

latihan tidak dalam keadaan siap.

3. Memperhatikan beberapahal di atas latihan Heavy Bag Thrust ini sangat

cocok untuk siswa yang mempunyai kekuatan otot lengan tinggi. Karena

dalam latihan ini penekanannya pada beban yang lebih/over load, bukan

jumlah repetisi dari gerakan yang dilakukan.

4. Sebaliknya latihan Heavy Bag Thrust ini kurang sesuai untuk siswa yang

mempunyai kekkuatan otot rendah, karena beban yang lebih ini pada akhir

latihan bukan meningkatkan daya ekplosifnya, melainkan akan menemui

keadaan over load yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan otot

lengan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

63

Tabel. 2 Kelebihan dan Kekurangan Dari Latihan Heavy Bag Thrust

Kelebihan dari latihan Heavy Bag

Thrust

Kekurangan dari latihan Heavy Bag

Thrust

a. Menigkatakan power otot

triceps, deltoid, pectoralis,

trapicius perut oblinques

external, exsternal pinggul,

femoris, gastro nemius.

b. Tolakan kedua dan seterusnya

sangat kuat karena efek beban

samsak.

c. Latihan ini lebih menekankan

pada beban otot lengan saat

melakukan dorongan.

d. Saat mendorong dengan satu

tangan yang tinggi dan ekplosif

akan meningkatkan power otot

lengan setimpal usaha latihan

tersebut.

e. Latihan ini sangat sesuai dan

efektif sekali untuk siswa yang

memiliki power otot lengan

yang sebelumnya disa

dikategorikan sudah baik.

a. Bagi siswa yang mempunyai

power otot lengan rendah akan

mengalami hambatan untuk

melakukan dorongan samsak.

b. Membutuhkan kesiapan yang

lebih serius sebelum melakukan

latihan.

c. Siswa mudah sekali mengalami

cidera apabila sebelum latihan

pemanasan kurang cukup.

d. Membutuhkan pengerahan

tenaga yang banyak.

4. Panjang Lengan

Sebagai sesuatu yang nampak konkrit, tubuh manusia mempunyai bentuk

dan susunan tertentu. Susunan yang terdiri dari kerangka tulang dan otot yang

terbungkus kulit itulah yang dimaksud sebagai struktur tubuh. Sejalan dengan itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

64

Anwar Pasau (1993:42) mengatakan bahwa:”struktur tubuh adalah unsur-unsur

atau bagian-bagian tubuh manusia”.

Struktur tubuh memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas

olahraga dan menunjang keterampilan gerak seseorang. Hal tersebut sejalan

pendapat H.Clarke (1997:11) yang mengatakan bahwa :” the type of individual’s

structure is an essensial factor in his motor performance”. Kalimat ini

mengandung arti: bentuk struktur tubuh seseorang adalah suatu factor yang sangat

mendasar bagi pelaksana geraknya.

Panjang lengan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan

dalam olahraga khususnya tolak peluru, karena panjang lengan akan

memungkinkan dalam pencapaian hasil tolakan yang maksimal. Hal ini sesuai

dengan pendapat yang mengatakan bahwa bentuk angggota tubuh atau postur

tubuh merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian prestasi yang

maksimal (Soeharno H. P. 1985 : 8).

a. Pengukuran panjang lengan

Panjang lengan merupakan salah satu anggota tubuh yang tergolong dalam

pengukuran Antropometrik yakni salah satu anggota gerak tubuh bagai atas yang

terdiri dari : lengan atas, lengan bawah, tangan, dan jari-jari tangan. Dengan

demikian panjang lengan meliputi pengukuran anggota gerak tubuh bagian atas

yang dimulai dari persendian bahu atau persendian lengan atas sampai pada

tangan atau jari tangan yang terpanjang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

65

Gambar 9. Antropometri Tubuh Manusia

(yukbelajarergonomi.blogspot.com)

Keterangan:

Nomor 26 : batasan panjang lengan adalah diukur dari kepala tulang lengan

(Caput Os. Ocramion) sampai ujung jari tengah.

Standar yang digunakan untuk mengukur panjang lengan menggunakan

meteran baja (Antropometer) yang diukur melalui pangkal persendian bahu yang

paling atas sampai ujung jari tengah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

mengatakan bahwa lengan adalah anggota gerak bagian atas mulai dari gelang

bahu sampai ujung jari (Soedarminta, 1994:108).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

66

b. Peran Panjang Lengan Terhadap Peningkatan Hasil Tolak Peluru

Pengaruh lengan terhadap prestasi tolak peluru pada umumnya sangat

besar, ditinjau dari fungsi lengan sebagai penahan, pemegang dan sebagai alat

tolakan terakhir dengan gaya dorong. Fungsi lengan dalam tolakan ini sesuai

dengan pendapat yang mengatakan otot lengan adalah kekuatan otot-otot atau

kelompok otot untuk mengatasi suatu beban dalam menjalankan suatu aktivitas

(Abdul Hamid Syeeh Nur, 1993:135).

Makin tinggi dan besar orang yang menolak, makin baik adanya. Orang

dengan lengan panjang akan lebih menguntungkan dari pada berlengan pendek.

Sebab lengan yang panjang mempunyai jangkauan tolakan yang lebih jauh

(Winarno Surachman, 1992:20). Hal senada juga diuratakan oleh (Hidayat,

1997:148) bahwa semakin tinggi jarak tolakan maka akan menetukan jarak dari

tolakan. Selain hal tersebut (Hidayat, 1997:240) memberikan contoh tentang

adanya implus dan momentum:

“Peluru yang meledak mengerahkan kekuatan/gayanya. Gaya yang bekerja

pada pistol, pengerahannya dilakukan sepanjang larasnya. Karena larasnya

pendek, waktu (t) yang dikerahkan juga pendek. Senjata apai yang

larasnya panjang, dengan sendirinya t-nya juga besar sehingga implusnya

besar, ini berarti jarak tembak senjata api yang larasnya panjang lebih jauh

dari laras pendek/pistol”

Prestasi tolak peluru dapat dicapai jika atlet memiliki kemampuan baik

fisik maupun teknik sesuai dengan kartakteristik tolak peluru.Tujuan tolak peluru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

67

yaitu mencapai jarak horizontal tolakan yang sejauh-jauhnya. Dari segi

biomekanika Hay, J.G. (1985:476) mengemukakan mengenai faktor dasar yang

menentukan prestasi tolak peluru seperti pada bagan berikut :

Gambar 10. Faktor-faktor Dasar yang Menentukan Prestasi Tolak Peluru

(Hay, J.G. 1985:476)

Jarak

Tinggi

Pelepasan

Faktor

Aerodinamik

Fisik Posisi

Sudut

Sikap

Kecepatan

Angin

Pengaruh

Kecepatan

Pelepasan

Sudut

Pelepasan

Pengeraha

n

Tenaga

Jarak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

68

Berdasarkan bagan di atas dapat diketahui bahwa jarak tolakan ditentukan

oleh : kecepatan pelepasan, sudut pelepasan, tenaga yang dikerahkan, ketinggian

pelepasan dan faktor aerodinamika. Tingginya pelepasan peluru ditentukan oleh

kemampuan kondisi fisik dan posisi badan saat menolakkan peluru. Orang yang

memiliki tubuh kuat dan tinggi besar lebih diuntungkan, karena dapat melepaskan

peluru pada posisi yang tinggi dan dapat menolakkan peluru dengan lebih kuat

sehingga mencapai jarak yang lebih jauh.

jika demikian maka pada prinsip tolak peluru dapat dikatakan bahwa jika

seseorang yang mempunyai lengan yang lebih panjang maka pengerahan

kekuatanya lebih lama sehingga implus lebih besar. Implus yang lebih besar

mengakibatkan momentum juga besar. Maka jarak hasil tolakan peluru

kecenderungannya akan maksimal.

B. Penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan dalam mendukung kajian teori yang

dikemukakan, sehingga dapat dipergunakan sebagai kajian untuk hipotesis.

Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan khususnya yang

trekait dengan program latihan plaiometrik dengan hasil yang bervariasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

69

Penelitian Dwi Gunadi (2005) tentang program latihan plaiometrik dan

latihan berbeban terhadap power otot lengan menujukkan pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi tolak peluru gaya linier.

Penelitian Subandono (2006) tentang pengaruh latihan plaiometrik dan

rasio panjang tungkai dan tinggi badan menunjukkan pengaruh yang signifikan

terhadap prestasi lompat jauh.

C. Kerangka Berfikir

1. Perbedaan pengaruh antara latihan plaiometrik medicine ball chest pass

dan plaiometrik heavy bag thrust terhadap peningkatan hasil tolak peluru

gaya menyamping.

Metode latihan merupakan prosedur dan cara pemilihan jenis latihan dan

penataanya menurut kadar kesulitan kompleksitas. Plaiometrik medicine ball chest

pass dan plaiometrik heavy bag thrust juga mempunyai karateristik berbeda dalam

upaya peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping. Plaiometrik medicine

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

70

ball chest pass memberikan kontribusi terhadap koordinasi sedangkan plaiometrik

heavy bag thrust lebih menekankan pada peningkatan kekuatan, ketahanan otot

dan pembentukan otot. Dengan kondisi tersebut tentunya daya didorong atau

tolakan akan meningkat.

Keuntungan latihan plaiometrik medicine ball chest pass adalah kecepatan

gerakan dalam latihan lebih tinggi, sehingga sangat baik dan efektif untuk

menghasilkan tenaga pada jenis gerakan (kecepatan gerak jauh lebih baik) resiko

cidera otot jauh lebih rendah, sehingga lebih aman saat melakukan latihan, kontrol

kesungguhan dan kebenaran dalam pelaksanaan program latihan lebih mudah,

peningkatan beban latihan lebih tepat sesuai dengan ketentuan dan memungkinkan

sejumlah siswa untuk berlatih bersama, sehingga menghemat waktu.

Latihan plaiometrik heavy bag thrust adalah latihan yang menggunakan

alat bantu berupa samsak untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan otot dan

pembentukan otot. Sama halnya dengan latihan plaiometrik medicine ball chest

pass latihan plaiometrik heavy bag thrust juga mempunyai kelebihan atau

keuntungan untuk meningkatkan hasil tolak peluru gaya menyamping yang cukup

besar, dengan adanya penambahan beban dari luar, lebih memberikan tantangan

bagi pelaku sehingga dapat meningkatkan semangat dan motivasi dalam latihan.

Latihan plaiometrik merupakan metode latihan yang dikembangkan untuk

mengembangkan ekplosif power. Maksud plaiometrik adalah membangun tenaga

yang luar biasa besar dalam waktu yang relatif pendek. Tujuan latihan plaiometrik

adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk menjadi lebih bertenaga dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

71

lebih cepat. Oleh karena itu latihan plaiometrik merupakan latihan yang sangat

cocok untuk meningkatkan daya ledak.

Metode latihan yang berulang-ulang dan berkesinambungan akan

berpengaruh terhadap power otot lengan sehingga akan beradaptasi terdahap

gerakan yang dilakukan. Dengan demikian hasil tolak peluru gaya menyamping

pada siswa SMA dapat meningkat. Hal ini disebabkan karena pola gerakan yang

digunakan sesuai dengan gerakan pada koordinasi. Oleh karena itu penningkatan

dosis metode latihan senbaikya diberikan secara bertahap.

Dari uraian diatas dengan memperhatikan metode latihan plaiometrik

maka dapat diduga bahwa latihan plaiometrik akan memberikan pengaruh yang

berbeda terhadap peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping.

2. Perbedaan peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping antara yang

memiliki panjang lengan panjang, sedang dan pendek.

Tujuan utama tolak peluru adalah menolak atau mendorong peluru untuk

mencapai jarak sejau-jauhnya yang dilakukan dari bahu dengan satu lengan.

Lengan adalah salah satu anggota tubuh yang mempunyai bidang gerak besar atau

yang paling leluasa bergerak. atau Panjang lengan merupakan salah satu faktor

penentu prestasi tolak peluru. Panjang lengan seseorang mencerminkan panjang

jangkau seseorang, dimana perbandingan panjang jangkauan dan tinggi badan

seseorang adalah relatif sama.

Panjang lengan yang dimiliki siswa tidaklah sama. Ada yang panjang,

sedang dan pendek.Semakain panjang lengan seseorang, maka dalam pelaksanaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

72

tolakaan juga akan mempengaruhi ketinggian saat melepaskan peluru. Semakin

tinggi saat pelepasan peluru maka semakin jauh pula jarak yang akan dihasilkan.

Selain hal tersebut semakin panjang lengan seseorang maka implus yang terjadi

saat menolak peluru semakin besar pula.

Dari uraian diatas maka dapat diduga bahwa perbedaan panjang lengan

yang panjang, sedang dan pendek diduga dapat memberikan pengaruh yang

berbeda terhadap hasil tolak peluru gaya menyamping.

3. Pengaruh interaksi antara latihan plaiometrik ball chest pass dan

plaiometrik heavy bag thrust dan panjang lengan terhadap peningkatan

hasil tolak peluru gaya menyamping.

Latihan plaiometrik merupakan metode latihan yang dikembangkan untuk

mengembangkan ekplosif power. Latihan plaiometrik ball chest pass dan

plaiometrik heavy bag thrust memberikan pengaruh yang positif terhadap power

lengan untuk menghasilkan tolakan yang sempurna, karena kedua latihan tersebut

memberikan kontribusi terhdap koordinasi, kekuatan, ketahan otot dan

pembentukan otot.

Bagi siswa yang memiliki panjang lengan yang pendek latihan

plaiometrik medecine ball chest pass akan memberikan kontribusi yang positif

terhadap penggunaan lengan sebagai tenaga pendorong dalam melakukan tolakan.

Sebaliknya bagi siswa yang mempunyai panjang lengan sedang dan panjang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

73

latihan plaiometrik heavy bag thrust memberikan kontribusi yang efektif terhadap

penggunaan lengan sebagai tenaga pendorong dalam melakukan tolakan.

Dari uraian di atas dapat diduga terdapat interaksi antara latihan

plaiometrik medecine ball chest pass dan plaiometrik heavy bag thrust dan

panjang lengan terhapat peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping.

D. Hipotesis

1. Ada perbedaan pengaruh antara latihan plaiometrik medicine ball chest pass

dan plaiometrik heavy bag thrust terhadap peningkatan hasil tolak peluru gaya

menyamping.

2. Ada perbedaan peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping antara yang

memiliki panjang lengan panjang, sedang dan pendek.

3. Ada pengaruh interaksi antara latihan plaiometrik medecine ball chest pass

dan plaiometrik heavy bag thrust dan panjang lengan terhadap peningkatan

hasil tolak peluru gaya menyamping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

74

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Nglames Kabupaten Madiun.

Alasan peneliti memilih tempat ini karena pada sekolah tersebut belum

pernah dilakukan penelitian yang menyangkut permasalahan seperti yang

diajukan dalam penelitian ini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama delapan minggu, dimulai pada 26

Agustus 2013 sampai dengan 12 Oktober 2013 dengan rekuensi latihan tiga

kali dalam seminggu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Penelitian diluar jam

pelajaran pendidikan jasmani yaitu pada sore hari mulai pukul 15.00 s.d 16.30

WIB. Secara keseluruhan kegiatan perlakuan berlangsung selama 24 kali

pertemuan. Uraian terperinci mengenai waktu penelitian tersebut

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

75

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan menggunakan rancangan faktorial 2 x 3. Rancangan penelitian faktorial ini

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Kerangka Desain Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

76

Metode Latihan

(A)

Variabel Antributif

Variabel Manipulatif

Panjang Lengan

(B)

Panjang

(B1)

Sedang

(B2)

Pendek

(B3)

Plaiometrik Medicine Ball

Chest Pass

(A1)

a1 b1 a1 b2 a1 b3

Plaiometrik Heavy Bag

Thrust

(A2)

a2 b1 a2 b2 a2 b3

Keterangan:

a1 b1 : Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan panjang dilatih dengan

mengunakan latihan medicine ball chest pass

a2 b1 : Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan panjang dilatih dengan

mengunakan latihan heavy bag thrust

a1 b2 : Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan sedang dilatih dengan

mengunakan latihan medicine ball chest pass

a2 b2 : Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan sedang dilatih dengan

mengunakan latihan heavy bag thrust

a1 b3 : Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan pendek dilatih dengan

mengunakan latihan medicine ball chest pass

a2 b3 : Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan pendek dilatih dengan

mengunakan latihan heavy bag thrust

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu

variabel terikat (dependen) yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

77

1. Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Dalam penelitian ini meliputi :

a). Variabel manipulatif yang terdiri latihan plaiometrik medicine ball chest

pass dan latihan plaiometrik heavy bag thrust.

b). Variabel atributif yang terdiri dari panjang lengan panjang, sedang dan

pendek

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah hasil tolak peluru gaya menyamping.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Latihan Plaiometrik adalah salah satu bentuk latihan yang didalamnya terdapat

kontraksi dan regangan otot secara cepat yang memungkinkan otot mencapai

kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat. Latihan plaiometrik dalam

penelitian ini adalah medicine ball chest pass dan heavy bag thrust.

a) Medicine ball chest pass adalah mendorong bola medicine ke depan sejajar

dengan bahu secepat mungkin hingga lengan terjulur penuh.

b) Heavy bag thrust adalah latihan dengan kedua kaki diam dan terbuka

mendorong samsak menjauh dari tubuh secepat mungkin lengan dan bahu

terjulur penuh.

2. Panjang lengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

78

Panjang lengan adalah bagian lengan yang diukur dari kepala tulang lengan

(Caput Os. Ocramion) sampai ujung jari tengah.

3. Hasil tolak peluru gaya menyamping

Hasil tolak peluru adalah hasil yang mampu diraih seorang individu dalam

melakukan tolak peluru gaya menyamping.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XI SMAN 1

Nglames Kebupaten Madiun yang berjumlah 96 siswa.

2. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

purposive random sampling. Menurut Sudjana (2002: 148) teknik purposive

random sampling yaitu dari jumlah populasi yang ada untuk menjadi sampel

harus memenuhi ketentuan-ketentuan untuk memenihi tujuan penelitian.

Dari jumlah siswa yang terpilih selanjutnya dilakukan pengukuran panjang

lengan untuk mengetahui siswa yang memiliki panjang lengan panjang,

sedang, dan pendek, kemudian dirangking dan dikelompokkan berdasar

panjang lengan. Diambil Sebanyak 42 siswa dengan rincian 14 orang siswa

yang memiliki panjang lengan panjang, dan 14 siswa yang memiliki panjang

lengan sedang dan 14 siswa dengan panjang lengan pendek. Kemudian dari 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

79

siswa setiap kelompoknya lengan akan dibagi masing-masing kelompok

terdiri 7 orang untuk menjalani latihan medicine ball chest pass dan heavy

bag thrust.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara

tes dan pengukuran beberapa variabel penelitian:

1) Data panjang lengan

Data panjang lengan yang diperhitungkan atas dasar pengukuran

lengan yang diukur dari kepala tulang lengan (Caput Os. Ocramion) sampai

ujung jari tengah. Panjang lengan diukur pada sikap duduk pada bangku,

sikap badan tegak dan tangan diletakkan disamping badan. Data panjang

lengan dapat dipakai untuk mengelompokkkan (1) sampel yang memiliki

panjang lengan panjang, (2) sampel yang memilki panjang lengan sedang, dan

(3) sampel yang memilki panjang lengan pendek.

2) Data Hasil tolak peluru gaya menyamping

Teknik pengumpulan data hasil tolak peluru gaya menyamping

terdapat data pre-tes dan post- tes. Petunjuk tes tolak peluru gaya menyamping

dari Suhendro Andi (1999:3).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

80

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analis varian (ANAVA)

rancangan faktorial 2 x 3 pada α = 0,05. Jika nila F yang diperoleh (F0) signifikan

analisis dilanjutkan dengan uji rentang Newman-keuls (Sujdana, 2002:36). Untuk

memenuhi asumsi dalam teknik anava, maka dilakukan uji normalitas (Uji

liliefors) dan uji Homogenitas Varians (dengan uji Bartlett) (Sujdana, 2002:261-

264). Urutan langkah-langkah analisis data ini adalah:

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a) Uji Normalitas (Metode Lilliefors)

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak.(Sudjana 2002:132)

Langkah-langkah :

1) Pengamatan X1,X2,X3,………….Xn dijadikan bilangan baku

Z1,Z2,Z3,………..Zn, dengan menggunakan rumus :

Zi = { Xi – X }/ SD, dengan X dan SD masing-masing merupakan rata-rata

dan simpangan baku.

2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai

skor tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi

normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

81

4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu :

S(Zi) = i/n.

5) Mencari selisih antara F(Zi) – S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya.

6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo.

Rumusnya : Lo = | F(Zi) – S(Zi) | maksimum.

Kreteria :

Lo < Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b) Uji Homogenitas ( Metode Bartlett )

Dalam uji homogenitas menggunakan Uji Bartlett dengan α =

0,05.Dimana rumus homogenitas adalah sebagi berikut :

S12

=

1

)( 22

n

n

xx

2). Uji Hipotesis

Data hasil tes akhir tolak peluru dianalisis dengan statistika anava dua jalur

dan pengujian hipotesis dengan perhitungan uji F pada taraf signifikan 0,05 %

yang ada pada tahap sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas

sampel (uji Lilliefors dengan α = 0,05 %) dan uji homogenitas varians (uji

Bartlett dengan α = 0,05 %) Selanjutnya prosedur analisis prosedur analisis

variansi dua jalur secara rinci sebagai berikut :

Tabel 4. Analisis Variansi dua jalur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

82

Source of variance SS df MS F

Between Grups

A

B

A*B

Within groups

Total

SSB

SS1

SS2

SS1x2

SSw

SST

dfn

df1

df2

df1x2

dfw

dfT

MSB

MS1

MS2

MS1x2

MSw

FB

F1

F2

F1x2

Langkah-langkah perhitungan :

a) Sum of Square

1) Total Sum of Square

SSr = X2 –

N

X 2

2) Between group sum of square (SSB)

SSB =

N

X

N

X

N

X

N

X

k

k

22

2

2

2

1

2

1

3) Within group sum of square (SSw)

SSw = SSr - SSB

4) Sum of square for factor 1 (SS1)

SS1 =

N

X

umnNineachcol

columneachofsum22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

83

5) Sum of square for factor 2 (SS2)

SS2 =

N

X

roweachinN

roweachofsum22

6) Sum of Square for interactions (SS1x2)

SS1x2 = SSB – SS1 – SS2

b) Degrees of freedom

1) Total Degrees of Freedom

dfr = N – 1

2). Degree of Freedom Within Groups

Dfw = N – K

3) Degrees of Freedom for Factor 1

Df1 = one less than the number of levels for factor 1

4) Degrees of Freedom for Factor 2

Df1 = one less than the number of levels for factor 2

5) Degrees of Freedom for interaction

Df1x2 = df1xdf2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

84

6). Degrees of Freedom Between Groups

dfB = k-1

c. Mean Square

1) Mean Square Between Group (MSB)

MSB = B

B

df

SS

2) Mean Square within group (MSw)

MSW = W

W

df

SS

3) Mean Square for Factor 1 (MS1)

MSB = 1

1

df

SS

4) Mean Square for factor 2 (MS2)

MSB = 2

2

df

SS

5) Mean Square for interaction (MS1x2)

MS1 X 2 = 21

21

X

X

df

SS

d. Fration and test of significance

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

85

1) Effect of Between group (FB)

F = W

B

MS

MS

2) Effect of factor 1 (F1)

F = WMS

MS1

3) Effect of factor 2 (F2)

F = WMS

MS2

4) Effect of interaction (F1x2)

F = W

X

MS

MS 21

Penggunaan Anova harus memenuhi persyaratan : (1) observasi untuk

masing-masing kelompok independen, (2) setiap kelompok perlakuan memiliki

variansi yang sama (Homogen), (3) populasi berdistribusi normal. Selanjutnya

untuk menguji perbedaan pengaruh perlakuan menggunakan uji range berganda

dari Duncan sebagaimana yang terdapat dalam buku Sudjana (2002 : 105)

menyatakan bahwa untuk uji lanjut ( sesudah Fo terbukti signifikan ) bagi

penelitian eksperimen dengan ukuran sama untuk setiap kelompok atau dimana n-

nya tidak sama. Untuk n yang sama, s.e = nMSE / , sedangkan untuk n yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

86

berbeda maka n pada persamaan tersebut diganti dengan nh =

a

n

a

11

)/1(

dimana a

adalah banyaknya kelompok perlakuan. Untuk menggunakan uji ini ada beberapa

prosedur yang perlu dilakukan sebagaimana yang tertera di bawah ini :

1) Urutkan mean perlakuan dari yang terkecil sampai mean yang terbesar.

2) Dengan tabel Range signifikasi Duncan, tentukan : rα (p.f) untuk p = 2,

3,…….,ab

Dengan :

α = taraf signifikansi

f = derajad kebebasan (df) error.

3) Ubah range signifikasi seperti pada butir 2 ke dalam ( a – 1 ) range signifikasi

terkecil, Rp dengan terlebih dahulu menghitung s.e sebagaimana yang telah

dikemukakan di depan.

4) Komparasikan perbedaan mean absolut dari pasangan mean yang diinginkan

dengan range signifikasi terkecil. Mulailah dari pasangan yang menghasilkan

perbedaan mean terbesar sampai dengan yang terkecil, secara berturut-turut

mulai mean yang terbesar.

5) Dua mean perlakuan dikatakan berbeda secara signifikan jika perbedaaan

mean absolut lebih besar dari Rp yang menjadi perbandingannya mulai dri Rp

yang mempunyai nilai yang terbesar sampai dengan yang terkecil.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

87

Bila selisih kedua mean yang dipasangkan lebih besar dari nilai Rp yang

dipasangkan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua buah mean tersebut

berbeda. Selanjutnya untuk menghindari terjadinya kontradiksi, maka diberikan

acuan sebagai berikut :

Bila dua buah mean yang berbeda tetapi terletak diantara kedua mean lain

yang tidak berbeda. Maka perbedaan tersebut dianggap tidak signifikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian

hasil penelitian berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes

akhir prestasi tolak peluru gaya menyamping. Berturut-turut berikut disajikan

deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian.

Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data hasil tes prestasi tolak peluru gaya menyamping

yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan disajikan sebagai

berikut:

Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Tes Prestasi Tolak Peluru Tiap Kelompok

Berdasarkan Pengunaan Metode Latihan dan Panjang Lengan

Perlakuan

Antrop

ometri

Panjang

Lengan

Plaiometrik Medecine Ball Chest Pass Plaiometrik Heavy Bag Thrust

Tes Awal Tes Akhir

Penin

gkata

n

Tes Awal Tes Akhir

Penin

gkata

n Jml Rer

ata SD Jml

Rer

ata SD Jml

Rer

ata SD Jml

Rer

ata SD

Panjang 52,1

7,42

0,40

57,8

8,28

0,35

5,74 51,8

7,28

0,85

58,3

8,23

0,84

6,5

Sedang 51,4

7,30

0,95

56,5

8,29

0,99

5,13 48,4

6,75

0,85

54,3

7,61

0,85

5,93

Pendek 42,8

5,93

0,79

50,0

6,98

0,78

7,22 45,9

6,80

0,66

49,7

7,34

0,65

3,79

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

89

Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata prestasi tolak peluru maka dapat dibuat

histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:

Gambar 11. Histogram Nilai Rata-rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Prestasi

Tolak Peluru Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Metode

Latihan Plaiometrik medicine ball chest pass, Latihan Plaiometrik

heavy bag thrust dan Panjang lengan

PMB = Kelompok latihan Plaiometrik medicine ball chest pass

PHB = Kelompok latihan Plaiometrik heavy bag thrust

KEL PJ = Kelompok panjang lengan Panjang

KEL S = Kelompok panjang lengan Sedang

KEL PD = Kelompok panjang lengan pendek

= Hasil tes awal

= Hasil tes akhir

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

PMB (A1) PHB (A2) KEL PJ (B1) KEL S (B2) KEL PD (B3)

6.97 6.977.43

7.13

6.35

7.83 7.748.3

7.93

7.13

Prestasi Tolak Peluru

Pre test

Pos test

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

90

Masing-masing sel (kelompok perlakuan) memiliki peningkatan prestasi

tolak peluru yang berbeda. Nilai peningkatan prestasi tolak peluru masing-masing

sel (kelompok perlakuan) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Nilai Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Masing-Masing Sel (Kelompok

Perlakuan)

No Kelompok Perlakuan

(Sel)

Nilai Peningkatan

Prestasi Tolak Peluru

1 A1B1 (KP1) 0,82

2 A1B2 (KP2) 0,73

3 A1B3 (KP3) 1,03

4 A2B1 (KP4) 0,93

5 A2B2 (KP5) 0,85

6 A2B3 (KP6) 0,54

Nilai rata-rata peningkatan prestasi tolak peluru yang dicapai tiap kelompok

perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Gambar 12. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Pada

Tiap Kelompok Perlakuan

0

0.5

1

1.5

A1B1 (KP1)

A1B2 (KP2)

A1B3 (KP3)

A2B1 (KP4)

A2B2 (KP5)

A2B3 (KP6)

0.82 0.731.03 0.93 0.85

0.54

Peningkatan Prestasi Tolak Peluru

Rerata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

91

Keterangan :

KP1 = Kelompok siswa dengan panjang lengan panjang yang mendapat

perlakuan metode latihan plaiometrik medicine ball chest pass

KP2 = Kelompok siswa dengan panjang lengan sedang yang mendapat perlakuan

metode latihan plaiometrik medicine ball chest pass

KP3 = Kelompok siswa dengan panjang lengan pendek yang mendapat perlakuan

metode latihan plaiometrik medicine ball chest pass

KP4 = Kelompok siswa dengan panjang lengan panjang yang mendapat

perlakuan metode latihan plaiometrik heavy bag thrust

KP5 = Kelompok siswa dengan panjang lengan sedang yang mendapat perlakuan

metode latihan plaiometrik heavy bag thrust

KP6 = Kelompok siswa dengan panjang lengan pendek yang mendapat perlakuan

metode latihan plaiometrik heavy bag thrust

Peningkatan prestasi tolak peluru berdasarkan kelompok perlakuan dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Nilai Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Masing-masing Kelompok

Metode latihan Plaiometrik

Metode Latihan Rerata peningkatan Prestasi

tolak peluru

Plaiometrik medicine ball chest

pass

0,861

Plaiometrik heavy bag thrust 0,772

Jika antara kelompok mahasiswa yang mendapat latihan Plaiometrik medicine ball

chest pass dengan latihan Plaiometrik heavy bag thrust, maka dapat diketahui

bahawa kelompok latihan Plaiometrik medicine ball chest pass memiliki

peningkatan prestasi tolak peluru 0,089 meter lebih baik dari pada kelompok

latihan Plaiometrik heavy bag thrust. Gambaran perbandingan nilai rata-rata

peningkatan prestasi tolak peluru yang dicapai tiap kelompok metode latihan

disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

92

Gambar 13. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Pada

Tiap Kelompok Metode Latihan

Peningkatan prestasi tolak peluru berdasarkan kelompok klasifikasi

panjang lengan dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 8. Nilai Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Masing-masing Kelompok

Berdasarkan Klasifikasi Panjang Lengan.

Klasifikasi Panjang Lengan Rerata Peningkatan Prestasi

Tolak Peluru

Panjang 0,874

Sedang 0,790

Pendek 0,786

Jika antara kelompok siswa yang memiliki panjang lengan panjang, sedang dan

pendek dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang

memiliki panjang lengan panjang memiliki peningkatan prestasi tolak peluru yang

paling tinggi, selanjutnya panjang lengan sedang dan pendek. Siswa yang

0.72

0.74

0.76

0.78

0.8

0.82

0.84

0.86

0.88

Plaiometrik medicine ball chest pass

Plaiometrik heavy bag thrust

0.861

0.772

Peningkatan Prestasi Tiap Kelompok Latihan

Rerata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

93

memiliki panjang lengan panjang memiliki peningkatan prestasi tolak peluru

0,084 lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki panjang lengan sedang, dan

0,089 meter lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki panjang

lengan pendek. Sedangkan siswa yang memiliki panjang lengan sedang memliki

peningkatan prestasi tolak peluru 0,004 meter yang lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang memiliki panjang lengan pendek. Gambaran perbandingan

nilai rata-rata peningkatan prestasi tolak peluru yang dicapai tiap kelomppok

siswa berdasarkan klasifikasi panjang lengan dapat dilihat pada histogram berikut:

Gambar 14. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Pada

Tiap Kelompok Berdasar Klasifikasi Panjang Lengan.

0.74

0.76

0.78

0.8

0.82

0.84

0.86

0.88

Panjang Lengan Panjang

Panjang Lengan Sedang

Panjang Lengan Pendek

0.874

0.79 0.786

Peningkatan Prestasi Pada Tiap Kategori Panjang Lengan

Rerata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

94

Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji

normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji

normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok

Perlakuan

N M SD Lhitung Ltabel 5% Kesimpulan

KP1 7 0,820 0,101 0,1201 0,300 Berdistribusi Normal

KP2 7 0,733 0,130 0,1868 0,300 Berdistribusi Normal

KP3 7 1,031 0,061 0,1727 0,300 Berdistribusi Normal

KP4 7 0,929 0,078 0,2050 0,300 Berdistribusi Normal

KP5 7 0,847 0,075 0,2050 0,300 Berdistribusi Normal

KP6 7 0,540 0,056 0,2165 0,300 Berdistribusi Normal

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP1 diperoleh nilai Lo =

0,1201. Dimana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf

signifikansi 5% yaitu 0,300. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

pada KP1 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang

dilakukan pada KP2 diperoleh nilai Lo = 0,1868, yang ternyata lebih kecil dari

angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu

0,300. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP2 termasuk

berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP3

diperoleh nilai Lo = 0,1727. Nilai tersebut lebih kecil dari angka batas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

95

penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0,300. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data pada KP3 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji

normalitas yang dilakukan pada KP4 diperoleh nilai Lo = 0,2050, yang ternyata

juga lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan

signifikansi 5% yaitu 0,300. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

pada KP4 juga termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang

dilakukan pada KP5 diperoleh nilai Lo = 0,2050. Nilai tersebut lebih kecil dari

angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0,300. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KP5 termasuk berdistribusi

normal. Adapun dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP6 diperoleh

nilai Lo = 0,2165, yang ternyata juga lebih kecil dari angka batas penolakan

hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0,300. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa data pada KP6 juga termasuk berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara

kelompok 1 dengan kelompok 2. Hasil uji homogenitas data antara kelompok

dan kelompok 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data

∑ Kelompok Ni SD2

gab χ2

o χ2

tabel 5% Kesimpulan

6 7 0.008 6,237 11,07 Varians homogen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

96

Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai χ2

o = 6,237. Sedangkan dengan

K - 1 = 6 – 1 = 5, angka χ2

tabel 5% = 7,81, yang ternyata bahwa nilai χ2

o = 6,237

lebih kecil dari χ2

tabel 5% = 11,07. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara

kelompok dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai

langkah-langkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis

varians dan uji rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus

diuji. Urutan pengujian disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan

pada bab II.

Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai

berikut:

Tabel 11. Ringkasan Nilai Rata-rata Prestasi Tolak Peluru Berdasarkan Jenis

Latihan Plaiometrik dengan Panjang Lengan

Variabel

Rerata Prestasi

Tolak Peluru

A1

A2

B1 B2 B3 B1 B2 B3

Hasil tes awal 7,44 7,35 6,12 7,41 6,92 6,57

Hasil tes akhir 8,26 8,08 7,15 8,34 7,77 7,11

Peningkatan 0,82 0,73 1,03 0,93 0,85 0,54

Keterangan :

A1 = Latihan Plaiometrik medicine ball chest pass.

A2 = Latihan Plaiometrik heavy bag thrust.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

97

B1 = Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan panjang

B2 = Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan sedang

B3 = Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan pendek

Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Metode Latihan

Plaiometrik (A1 dan A2)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo Ft

A 1 0,0842 0,084 11,086 4.11

Kekeliruan 36 0,2733 0,008

Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Panjang Lengan (B1 dan B2)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo Ft

B 2 0,0698 0,035 4,6010 4.11

Kekeliruan 36 0,2733 0,008

Tabel 14. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber

Variasi Dk JK RJK Fo Ft

Rata-rata

Perlakuan 1 28,0117 28,012

A 1 0,0842 0,084 11,0866 4.11

B 2 0,0698 0,035 4,6010 3,26

AB 2 0,8481 0,424 55,8645 3,26

Kekeliruan 36 0,2733 0,008

Total 42 29,2870

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

98

Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians

KP A2B3 A1B2 A1B1 A2B2 A2B1 A1B3

RST Rerata 0,540 0,733 0,820 0,847 0,929 1,031

A2B3 0,540 - 0,193 * 0,280 * 0,307 * 0,389 * 0,491 * 0,0952

A1B2 0,733 -

0,087 0,114

0,196 * 0,299 * 0,1146

A1B1 0,820

- 0,027

0,109 0,211 * 0,1264

A2B2 0,847

-

0,081 0,184 * 0,1353

A2B1 0,929

- 0,103

0,1416

A1B3 1,031 -

Keterangan ;

Yang bertanda * signifikan pada P 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis

sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis I

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan plaiometrik medicine

ball chest pass memberikan dampak peningkatan yang berbeda dibandingkan

dengan latihan plaiometrik heavy bag thrust. Hal ini dibuktikan dari nilai

Fhitung = 11,087 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak, ini

berarti pernyataan ada perbedaan pengaruh antara latihan plaiometrik

medicine ball chest pass dan latihan plaiometrik heavy bag thrust terhadap

prestasi tolak peluru dapat diterima kebenarannya. Latihan plaiometrik

medicine ball chest pass memberikan dampak peningkatan yang berbeda

dengan latihan plaiometrik heavy bag thrust. Dari analisis lanjutan dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

99

dikemukakan bahwa latihan plaiometrik medicine ball chest pass

memberikan dampak terhadap peningkatan prestos tolak peluru yang lebih

baik dari pada latihan plaiometrik heavy bag thrust, dengan rata-rata

peningkatan prestasi tolak peluru yaitu 0,77 meter.

2. Pengujian Hipotesis II

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki panjang

lengan panjang memberikan dampak peningkatan prestasi tolak peluru yang

berbeda dibandingkan dengan siswa yang memiliki panjang lengan sedang

dan pendek. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 4,601 > Ftabel = 4,26.

Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Ini berarti bahwa antara siswa

yang memiliki panjang lengan panjang, sedang dan pendek memiliki

peningkatan prestasi tolak peluru gaya menyamping yang berbeda dapat

diterima kebenarannya.

Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata siswa yang memiliki

panjang lengan panjang memiliki peningkatan prestasi tolak peluru yang lebih

baik dari pada siswa yang miliki panjang lengan sedang maupun yang

memiliki panjang lengan pendek. Setelah diperbandingkan siswa yang

memilki panjang lengan sedang juga memiliki peningkatan prestasi tolak

peluru yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memilki panjang

lengan pendek. Siswa yang memiliki panjang lengan panjang memiliki rata-

rata peningkatan prestasi tolak peluru sebesar 0,874 meter, siswa yang

memiliki panjang lengan sedang memiliki rata-rata peningkatan presasi tolak

peluru sebesar 0,790 meter, sedangkan siswa yang memiliki panjang lengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

100

pendek memiliki rata-rata peningkatan presasi tolak peluru sebesar 0, 786

meter.

Kelompok siswa yang memiliki panjang lengan panjang memiliki

peningkatan prestasi tolak peluru yang paling tinggi, selanjutnya panjang

lengan sedang dan pendek. Siswa yang memiliki panjang lengan panjang

memilki peningkatan prestasi tolak peluru 0,084 meter lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang memiliki panjang lengan sedang, dan 0,089

meter lebih tinggi jika dibandingkan dengan panjang lengan pendek.

Sedangkan siswa yang memiliki panjang lengan sedang memiliki peningktan

prestasu tolak peluru 0,004 meter lebih tinggi dibandingkan siswa yang

memiliki panjang lengan pendek.

3. Pengujian Hipotesis III

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara latihan

plaiometrik medicine ball chest pass, latihan plaiometrik heavy bag thrust dan

panjang lengan sangat bermakna. Karena Fhitung = 55,865 > Ftabel = 3,26.

Dengan demikian hipotesa nol ditolak. Terdapat interaksi yang signifikan

antara jenis latihan plaiometrik dan panjang lengan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

101

Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan

pengujian hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu :

(a) Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama

penelitian. Faktor utama yang diteliti meliputi:

1) Perbedaan jenis latihan plaiometrik

2) Perbedaan panjang lengan

(b) Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk

interaksi dua faktor.

Kelompok kesimpulan analisis dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Plaiometrik Ball Chest Pass,

Latihan Plaiometrik Heavy Bag Thrust Terhadap Prestasi Tolak Peluru

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan

pengaruh yang nyata antara kelompok siswa yang mendapatkan latihan

medicine ball chest pass dan kelompok siswa yang mendapat latihan

plaiometrik heavy bag thrust terhadap peningkatan prestasi tolak peluru. Pada

kelompok siswa yang mendapatkan latihan plaiometrik medicine ball chest

pass mempunyai peningkatan prestasi tolak peluru yang lebih baik terjadi

pada siswa yang mempunyai panjang lengan pendek. Hal ini disebabkan

karena karateristik latihan plaiometrik medicine ball chest pass yang

pemberian beban lebih ringan sehingga untuk siswa yang mempunyai lengan

pendek lebih baik. Sedangkan kelompok siswa yang mendapatkan latihan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

102

plaiometrik heavy bag thrust mempunyai peningkatan prestasi tolak peluru

yang lebih baik terjadi pada siswa yang mempunyai panjang lengan panjang.

ini disebabkan karena karateristik latihan plaiometrik heavy bag thrust yang

pemberian beban lebih berat berupa samsak, sehingga untuk siswa yang

mempunyai lengan panjang lebih baik.

Pelaksanaan latihan plaiometrik medicine ball chest pass pada

penelitian ini yaitu melakukan latihan mengunakan alat (beban) yaitu bola

medicine yang dilakukan dengan cepat dan eksplosif. Dalam latihan ini otot-

otot atlet (siswa) yang mempunyai panjang lengan pendek secara anatomisnya

bahwa seseorang yang mempunyai panjang lengan yang pendek maka

penampang otot atau otot-otot yang ada dilengan lebih sedikit dibandingkan

dengan siswa yang mempunyai panjang lengan panjang dan sedang. Dengan

demikian dapat dikatakan power lengan siswa yang memiliki panjang lengan

pendek lebih kecil dari pada siswa yang memiliki panjang lengan panjang dan

sedang. Maka latihan plaiometrik medicine ball chest pass yang dalam

pemberian beban relative ringan akan memberikan pengaruh gerakan yang

sesuai dengan kebutuhan otot siswa yang mempunyai panjang lengan pendek.

Sedangkan pelaksanaan plaiometrik heavy bag thrust pada penelitian ini

yaitu melakukan latihan mengunakan alat (beban) yaitu bola medicine yang

dilakukan dengan cepat dan eksplosif. Dalam latihan ini otot-otot atlet (siswa)

yang mempunyai panjang lengan panjang dan sedang secara anatomisnya

bahwa seseorang yang mempunyai panjang lengan yang panjang maka

penampang otot atau otot-otot yang ada dilengan lebih banyak dibandingkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

103

dengan siswa yang mempunyai panjang lengan pendek. Dengan demikian

dapat dikatakan power lengan siswa yang memiliki panjang lengan panjang

dan sedang lebih baik dari pada siswa yang memiliki panjang lengan pendek.

Maka latihan plaiometrik heavy bag thrust yang dalam pemberian beban

relative berat akan memberikan pengaruh gerakan yang sesuai dengan

kebutuhan otot siswa yang mempunyai panjang lengan panajng dan sedang.

Kebutuhan power sangat dominan dalam nomor tolak peluru, karena

tipe gerakan menolak peluru adalah cepat dan ekplosif. Latihan ini memiliki

karateristik yang sesuai dengan tipe kerja dari masing masing kondisi anatomi

siswa atau atltet dalam tolak peluru. Dengan demikian latihan ini sangat baik

untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru, karena kekuatan yang ekplosif

lebih diperlukan dalam tolak peluru.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan

bahwa perbandingan rata-rata peningkatan persentase prestasi tolak peluru

yang dihasilkan oleh latihan plaiometrik medicine ball chest pass lebih baik

0,089 meter dari pada latihan plaiometrik heavy bag thrust.

2. Perbedaan Pengaruh Panjang Lengan Panjang, Sedang Dan Pendek

Terhadap Peningkatan Prestasi Tolak Peluru

Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan

pengaruh yang nyata antara kelompok siswa dengan panjang lengan panjang

dengan panjang lengan sedang dan pendek terhadap peningkatan prestasi

tolak peluru. Pada kelompok siswa dengan panjang lengan panjang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

104

memberikan dampak peningkatan prestasi tolak peluru lebih tinggi dibanding

kelompok siswa dengan panjang lengan sedang dan pendek.

Panjang lengan merupakan unsur kondisi fisik yang dapat menunjang

atau memberikan kontribusi yang sangat penting terhadap tolakan peluru.

Tinggi pelepasan peluru ditentukan oleh kondisi fisik seseorang. Orang yang

memiliki panjang lengan yang lebih panjang pada umumnya mempunyai

kondisi fisik tubuh yang besar sehingga akan lebih menguntungkan karena

dapat melepaskan peluru pada posisi yang tinggi dan dapat menolak peluru

dengan lebih kuat sehingga mencapai jarak yang lebih jauh.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan

bahwa perbandingan rata-rata peningkatan prestasi tolak peluru pada siswa

yang memilki panjang lengan panjang 0,084 meter yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan siswa yang memiliki panjang lengan sedang, dan 0,089

meter lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki panjang

lengan pendek. Sedangkan siswa yang memiliki panjang lengan sedang

memiliki peningkatan prestasi tolak peluru 0,004 meter lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang memiliki panajng lengan pendek.

3. Pengaruh Interaksi Antara Metode Latihan Dengan Panjang Lengan

Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, tampak bahwa

faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi

yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah

table di bawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

105

Tabel 16. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan

B Terhadap Prestasi Tolak Peluru.

Faktor B = Panjang Lengan

A =

Metode

Latihan

Taraf B1 B2 B3 Rerata B1 -

B2

B1 -

B3

B2 -

B3

A1 0,82 0,73 1,03 0,861 0,09 0,21 0,30

A2 0,93 0,85 0,54 0,772 0,08 0,39 0,31

Rerata 0,874 0,790 0,786 0,817 0,084 0,089 0,004

A1 - A2 0,11 0,12 0,49 0,089

Berdasarkan hasil analisis data dua faktor variabel penelitian yang

diteliti memiliki pengaruh interaksi yang signifikan terhadap peningkatan

prestasi tolak peluru gaya menyamping. Interaksi antara dua faktor penelitian

yaitu metode latihan dan panjang lengan dapat dilihat pada gambar berikut ini:

0.82

0.73

1.03

0.930.85

0.54

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1 2 3

A1

A2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

106

Gambar 15. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Prestasi Tolak

Peluru

Keteraangan:

: A1 = Latihan plaiometrik medicine ball chest pass

: A2 = Latihan plaiometrik heavy bag thrust

: B1 = Panjang lengan panjang

: B2 = Panjang lengan sedang

: B3 = Panjang lengan pendek

Atas dasar gambar di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya nilai

prestasi tolak peluru adalah tidak sejajar dan bersilangan. Garis perubahan

peningkatan presasi antar kelompok memilki satu titik pertemuan atau

persilangan. Antara jenis latihan plaiometrik dan panjang lengan memiliki titik

0.82

0.93

0.73

0.85

1.03

0.54

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1 2

B1

B2

B3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

107

persilangan. Berarti terdapat interaksi yang signifikan diantaranya keduanya.

Gambar tersebut menunjukkan bahwa panjang lengan berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan metode latihan plaiometrik.

berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata siswa yang memiliki

panjang lengan panjang dan sedang memiliki peningkatan prestasi tolak peluru

yang lebih baik jika mendapatkan perlakuan latihan plaiometrik heavy bag

thrust.. Keefektifan penggunaan metode latihan plaiometrik medicine ball chest

pass dipengaruhi oleh klasifikasi panjang lengan yang dimiliki oleh siswa.

Siswa dengan panjang lengan pendek lebih cocok jika mendapatkan perlakuan

latihan plaiometrik medicine ball chest pass.

Berdasarkan hasil penelitian, ternyata ada interaksi antara metode latihan

plaiometrik medicine ball chest pass dan metode latihan plaiometrik heavy

bag thrust dengan panjang lengan, hal itu terlihat bahwa arah perubahan

peningkatan prestasi tidak sejajar dan memilki titik penemuan. Bedasarkan

hasil penelitian yang dicapai panjang lengan panjang dan sedang memiliki

pengaruh interaksi terhadap latihan plaiometrik heavy bag thrust.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

108

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan plaiometrik medicine

ball chest pass dan plaiometrik heavy bag thrust dalam meningkatkan

prestasi tolak peluru gaya menyamping. Pengaruh latihan plaiometrik

medicine ball chest pass lebih baik dari pada plaiometrik heavy bag thrust.

2. Ada perbedaan prestasi tolak peluru yang signifikan antara siswa yang

memiliki panjang lengan panjang, panjang lengan sedang dan panjang lengan

pendek. Peningkatan prestasi tolak peluru pada siswa yang memiliki panjang

lengan panjang lebih baik dari pada siswa yang memiliki panjang lengan

sedang dan panjang lengan pendek.

3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara latihan plaiometrik

medicine ball chest pass dan plaiometrik heavy bag thrust terhadap prestasi

tolak peluru .

(a) Siswa yang memiliki panjang lengan panjang dan sedang lebih cocok jika

diberikan latihan heavy bag thrust.

(b) Siswa dengan panjang lengan pendek lebih cocok jika diberikan latihan

medicine ball chest pass .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

109

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:

1. Secara umum dapat dikatakan bahwa metode latihan plaiometrik dan panjang

lengan merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi peningkatan prestasi

tolak peluru gaya menyamping.

2. Latihan plaiometrik medicine ball chest pass ternyata memberikan pengaruh

yang lebih tinggi dalam meningkatkan prestasi tolak peluru gaya

menyammping terhadap siswa yang memiliki panjang lengan pendek.

Sedangkan latihan plaiometrik heavy bag thrust memberikan pengaruh yang

lebih tinggi terhadap siswa yang memiliki panjang lengan panjang dan

sedang.

3. Berkenaan dengan penerapan kedua bentuk penggunaan metode latihan

plaiometrik dapat meningkatkan prestasi tolak peluru gaya menyamping,

masih ada faktor lain yaitu panjang lengan. Hasilnya menunjukkan bahwa ada

perbedaan peningkatan prestasi tolak peluru gaya menyamping yang sangat

signifikan antara kelompok siswa yang memiliki panjang lengan panjang lebih

baik dari pada siswa yang memiliki panjang lengan sedang dan panjang

lengan pendek. Hal ini mengisyaratkan kepada pengajar dan pelatih, upaya

peningkatan prestasi tolak peluru gaya menyamping hendaknya

memperhatikan faktor panjang lengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

110

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka kepada pengajar dan pelatih diberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Latihan plaiometrik medicine ball chest pass memiliki pengaruh yang lebih

baik dalam meningkatkan prestasi tolak peluru untuk siswa yang memiliki

panjang lengan pendek sedangkan, latihan plaiometrik heavy bag thrust

memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap siswa yang memiliki panjang

lengan panjang dan sedang, sehingga pengajar dan pelatih harus

memperhatikan bagaimana memilih latihan plaiometrik dalam upaya

meningkatkan hasil tolak peluru gaya menyamping siswanya.

2. Penerapan penggunaan metode latihan plaiometrik untuk meningkatkan

prestasi tolak peluru, dapat memperhatikan faktor panjang lengan sebagai

penunjang peningkatan hasil tolak peluru gaya menyamping.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

111

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Hamid, Syeh, Nur. 1993. Olahraga Tehnik dan Program Latihan,

Akademik Persindo Jakarta

Aip, Syarifudin,. Yusuf, Adi, Sasmita. 1996. AtletikI. Jakarta. Depdikbud.

Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Anwar, Pasau. 1993. Fisiologi Olahraga. Bandung:Cipta Raya Jaya

Ballesteros, J.M. 1989. Pedoman Latihan Dasar Atletik.Terjemahan SOS.

Jakarta:PT. Enka Parrahyangan

Bompa, O. Tudor. 1990. The Theory and Metodology of Training the Key to

Athletic Performance, Dubuque, IOWA:Kendall/Hunt.

Bompa, O. Tudor. 1994. Power Training For Sport : Plyometric for Maximum

Power Divelopment. Ontario : coaching association of Canada.

Chu, Donald A., 1992. Jumping into plyometrics.champaign, Illonis:Leisure Press

Clarke. 1997. Principles of Sport Training. Berlin: Sportverlag

Djumidar. 2001. Dasar-Dasar Atletik. Jakarta:PPUT

Fox, Edward L., Richard W. Bowers & Merie L. Foss.1988. The Psysiological

Basis of Physical Education and Athletik. Philadelpia : WB. Sounders Company.

Dwi, Gunadi. 2005. Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Plaiometrik dan

Latihan Berbeban Terhadap Peningkatan Prestasi Tolak Peluru Gaya Rotasi

Ditinjau dari Power Otot Lengan: Studi Eksperimen Pada Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Jasmani UTP Surakarta. Tesis. Surakarta: Program Studi Ilmu

Keolahragaan, Program Pascasarjana Univesitas Sebelas Maret.

Guyton, A. C., & Hall, J. E., (1986). Teks Book of Medical Physiologi.

Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Harsono.,2001. Latihan Kondisi Fisik: Panduan Pelatihan Untuk Pelatih Tingkat

Muda.

Hay, James G. 1985. The Biomekanics of Sport Techniques. New Jersey: Prentice

Hall, Upper Saddle River.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

112

Heho. 2012. Antropometri. (http://www.yukbelajarantropometri.com) Diakses 12

Juli 2013

Hidayat. 1997. Biomekanika. Bandung:FPOK IKIP Bandung

Jarver, J.,2005.Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung: Pioner Jaya

Jonat, U., Hagg, E., Krempel, R,1988. Atletik I, Alih bahasa Suparno. Jakarta: PT.

Rosda Jaya.

Nanda. 2009. Cara Meletakkan Peluru (http://

www.nandocitischool.blogspot.com.) diakses 12 Juli 2013

Nossek, J. 1982. General Theory of Training. Logos: Pan African Press

Putra. 2007. Otot-otot di Lengan. (http://www.dc239.4shared.com). Diakses 12

juli 2013

Radcliffe, J.C., Farentinos, R. C. 1985. Plyometrics. Illionis : Human kinetics

Publiser. Inc.

Rosy. 2011. Cara Memegang Peluru. (http://www. ienthanzp.blogspot.com.)

diakses 12 juli 2013

Rusli, Lutan. 1998. Belajar Keterampilan Motorik. Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta. Depdikbud

Saldan. 2011. Tolak Peluru GayaMenyamping

(http://www.saldansmpn7.blogspot.com). Diakses 12 juli 2013

Soedarminta. 1994. Laporan Penelitian Penentuan Tinggi Badan Dari Tulang

Panjang dan Ukuran Beberapa Bagian Tubuh. Medan: FK USU

Soeharno, H.P. 1985. Alat-Alat Tes Pengukuran Kesegaran Jasmani. Jakarta

Soegito. 1990. Teori dan Praktek Atletik Dasar. Surakarta: Sebelas Maret

University Press

Subandono. 2006. Pengaruh Metode Latihan Plaiometrik Terhadap Peningkatan

Prestasi Lompat Jauh ditinjau Dari Panjang Tungkai dan Tinggi Badan: Studi

Eksperimen di SMAN 1 Boyolali. Tesis. Program Studi Ilmu Keolahragaan,

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Sudjana, 2002. Metode Statiska. Bandung: Tarsito

Sudjarwo. 1995. Ilmu Kepelatihan. Surakarta: Sebelas Maret University Press

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

113

Sugiyanto. 1997.Perkembangan Gerak. Surakarta. UNS Press

Suhendro, Andi. 1999. Dasar-dasar Kepelatihan. Jakarta: PPUT

Sukadiyanto. 2002. Pengantar Teori dan Metodelogi Melatih Fisik. Yogyakarta:

FIK UNY

Tamsir, Riyadi. 1985. Petunjuk Atletik. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Winarno, Surachman. 1992. Tes dan Pengukuran. Malang: IKIP Malang

Yudha, M, Saputra. 2001. Dasar-dasar Ketrampilan Atletik Pendekatan Bermain

Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama dengan Direktorat Jendral

Olahraga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

114

Lampiran - lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

115

Lampiran 1

PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

(Mulai bulan Agustus 2013 s/d Oktober 2013)

No Kegiatan

Minggu ke

Agust ‘13 Sept ‘13 Okt ‘13

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Persiapan Penelitian

- Persiapan program

- Persiapan perlengkapan

- Penyiapan data siswa

2 Pelaksanaan

- Pengukuran panajgn lengan

- Pretes tolak peluru gaya

menyamping

- Pengelompokan sel

- Latihan/perlakuan

- posttest hasil penelitian

3 Pengolahan hasil

- Penyusunan hasil

- Pengolahan hasil

Keterangan :

: Pelaksanaa kegiatan

A. Penyusunan usulan penelitian antara lain:

1. Judul Tesis

2. Konsultasi Proposal penelitian seminar proposal

3. Revisi proposal penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

116

B. Persiapan Penelitian

1. Mengurus ijin penelitian

2. Menghubungi tenaga ahli (expert)

3. Menghubungi orang coba penelitian

4. Menyiapkan alat ukur

5. Tenaga pembantu pelaksanaan penelitian

C. Ujian Tesis

D. Revisi Tesis

E. Pelaksanaan Penelitian Antara lain:

1. Pre tes

2. Perlakuan

3. Post tes

F. Tempat Penelitian

Lapangan SMA N 1 Nglames Madiun

G. Orang Coba

Siswa putra SMA N 1 Nglames MAdiun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

117

Lampiran 2

PETUNJUK PELAKSANAAN TES TOLAK PELURU

A. Alat dan perlengkapan:

1. Lapangan tolak peluru

2. Peluru 5 kg

3. Roll Meter

4. Bendera

5. Blangko dan alat tulis

B. Petugas:

1. Seorang bertugas menancapkan bendera pada bekas jatuhnya peluru

2. Dua orang pengukur

3. Seorang pencatat

C. Pelaksanaan:

1. Testi harus masuk lapangan dan keluar lapangan melalui setengah

lingkaran belakang

2. Testi yang mendapat kesempatan untuk melakukan tolak peluru masuk ke

lapangan dengan memegang peluru

3. Testi siap melakukan tolakan peluru

4. Setiap testi diberikan kesempatan menolak sebanyak tiga kali kesempatan

5. Tolakan dinyatakan gagal apabila:

a) Testi masuk dan keluar lapangan dari setengah lingkaran bagian depan

b) Testi menyentuh atau masuk ke dalam sektor lingkaran

c) Tolakan keluar dari srktor tolakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

118

D. Penilaian:

1. Dari ketiga tolakan yang dilakukan hasilnya semua dicatat dalam satuan

meter

2. Prestasi yang dicapai adalah tolakan yang terjauh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

119

Lampiran 3

Petunjuk Pelaksanaan Program Latihan Plyometrics

1. Latihan dilaksanakan dalam 3 bagian, yaitu :

a. Pendahuluan ( pemanasan) selama 10 menit.

b. Inti (pelaksanaan program latihan) ± 60 menit

c. Penenangan (penutup) selama 10 menit.

2. Sebelum latihan, dilaksanakan tes uji coba untuk menentukan intensitas beban

latihan dan tes ini dilakukan terhadap semua sampel

Tes yang dilakukan berupa tes gerakan plaiometrik medicine ball chest pass

dan latihan plaiometrik heavy bag thrust semaksimal mungkin selama 30

detik (beban maksimal)

3. Beban awal latihan 50 % dari beban maksimal dengan irama cepat.

Jenis latihan yang dilakukan sampel adalah plaiometrik medicine ball chest

pass dan latihan plaiometrik heavy bag thrust.

4. Program latihan ini didasarkan atas pendapat Nosseck (1982:81) yang

menyatakan bahwa, “Beban latihan untuk latihan kekuatan eksplosif dan

kecepatan adalah dengan intensitas 50% – 75 %, set 4 – 6, interval 3 – 5

menit, irama eksplosif / cepat, periode kerja selama 15-30 detik dan periode

istirahat antara 15-60 detik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

120

Lampiran 4

Program Latihan Plyometrics dengan medicine ball chest pass

Minggu Hari Pertemuan Repetisi Set Recovery

Tes Awal (pre-test) Tolak Peluru Gaya Menyamping

I Selasa

Kamis

Sabtu

1

2

3

50 % 4 2 menit

II Selasa

Kamis

Sabtu

4

5

6

55% 4 2 menit

III Selasa

Kamis

Sabtu

7

8

9

60 % 4 2 menit

IV Selasa

Kamis

Sabtu

10

11

12

65 % 5 2 menit

V Selasa

Kamis

Sabtu

13

14

15

65 % 5 2 menit

VI Selasa

Kamis

Sabtu

16

17

18

70 % 5 2 menit

VII Selasa

Kamis

Sabtu

19

20

21

75 % 6 2 menit

VIII Selasa

Kamis

Sabtu

22

23

24

75 % 6 2 menit

Tes Akhir (Post-test) Tolak Peluru Gaya Menyamping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

121

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

122

Lampiran 5

Program Latihan Plyometrics dengan heavy bag thrust.

Minggu Hari Pertemuan Repetisi Set Recovery

Tes Awal (pre-test) Tolak Peluru Gaya Menyamping

I Selasa

Kamis

Sabtu

1

2

3

50 % 4 2 menit

II Selasa

Kamis

Sabtu

4

5

6

55% 4 2 menit

III Selasa

Kamis

Sabtu

7

8

9

55 % 4 2 menit

IV Selasa

Kamis

Sabtu

10

11

12

60 % 5 2 menit

V Selasa

Kamis

Sabtu

13

14

15

65% 5 2 menit

VI Selasa

Kamis

Sabtu

16

17

18

65 % 5 2 menit

VII Selasa

Kamis

Sabtu

19

20

21

70 % 6 2 menit

VIII Selasa

Kamis

Sabtu

22

23

24

75 % 6 2 menit

Tes Akhir (Post-test) Tolak Peluru Gaya Menyamping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

123

Lampiran 6

PROGRAM LATIHAN TEKNIK DASAR

TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa

memahami

dengan baik

cara

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Pertama a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan cara

memengang dan

meletakkan

peluru.

Latihan cara

Meluncur

Latihan

Menolak

Latihan gerakan

lanjutan setelah

menolak

Latihan gerak

keseluruhan

tanpa peluru

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

124

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Kedua a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan/

gaya

keseluruhan

tanpa peluru

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

submaksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

125

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Ketiga a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

submaksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

126

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Keempat a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

submaksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

127

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Kelima a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

submaksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

128

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Keenam a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

submaksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

129

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Ketujuh a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

submaksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

130

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Kedelapan a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

submaksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

131

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyampin

g dengan

baik dan

benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control

peluru yang

baik

Kesembilan a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

submaksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

132

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Kesepuluh a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

maksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

133

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Kesebelas a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

maksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

134

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Keduabelas a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

maksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

135

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Ke

Tiga

belas

a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

maksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

136

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Keempat

belas

a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang bertahap

dari dekat ke

jauh

Intensitas

maksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

137

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Kelima

belas

a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang maksimal

Intensitas

maksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

138

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Keenam

belas

a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang maksimal

Intensitas

maksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

139

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Ketujuh

belas

a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang maksimal

Intensitas

maksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

140

Tujuan Latihan Pertemuan Materi Latihan Waktu

(Menit) Repetisi/Set

Istirahat

antar Set

Siswa dapat

melakukan

tolak peluru

gaya

menyamping

dengan baik

dan benar

Siswa

memiliki

perasaan

terhadap

control peluru

yang baik

Kedelapan

belas

a. Informasi

Siswa berbaris 3

sap.

Informasi

tentang latihan

yang akan

dilakukan

b. Latihan Pendahuluan

Penguluran dan

Kalestenik

c. Latihan Inti

Latihan gerakan

menolak peluru

dengan jarak

yang maksimal

Intensitas

maksimal

d. Latihan Penutup

Melakukan

penguluran

Evaluasi

terhadap latihan

yang talah

dilakukan

5 Menit

5 Menit

10 Menit

50 Menit

10 Menit

10 Menit

10/3

2 Menit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

141

Lampiran 7

DESKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM LARIHAN PLAIOMETRIK

MEDICINE BALL CHEST PASS

Minggu ke 1 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 1 s/d 3

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Medicine Ball

Chest Pass

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 50%, 4

Set Istirahat setiap

perlakuan2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

bola Medicine

dengan berat 5 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

1. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan dengan

berpasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

142

Minggu ke 2 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 4 s/d 6

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Medicine Ball

Chest Pass

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 55%,

4 Set Istirahat setiap

perlakuan2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

bola Medicine

dengan berat 5 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

1. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan dengan

berpasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

143

Minggu ke 3 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 7 s/d 9

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Medicine Ball

Chest Pass

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 50%,

4 Set Istirahat setiap

perlakuan2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

bola Medicine

dengan berat 5 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

1. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan dengan

berpasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

144

Minggu ke 4 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 10 s/d 12

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Medicine Ball

Chest Pass

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 60%,

5 Set Istirahat setiap

perlakuan2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

bola Medicine

dengan berat 5 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan dengan

berpasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

145

Minggu ke 5 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 10 s/d 12

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Medicine Ball

Chest Pass

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 65%,

5 Set Istirahat setiap

perlakuan2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

bola Medicine

dengan berat 5 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan dengan

berpasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

146

Minggu ke 6 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 16 s/d 18

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Medicine Ball

Chest Pass

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 70%, 5

Set Istirahat setiap

perlakuan 2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

bola Medicine

dengan berat 5 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

1. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan dengan

berpasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

147

Minggu ke 7 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 19 s/d 21

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Medicine Ball

Chest Pass

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 70%, 5

Set Istirahat setiap

perlakuan2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

bola Medicine

dengan berat 5 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan dengan

berpasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

148

Minggu ke 8 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 22 s/d 23

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Medicine Ball

Chest Pass

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 75%, 6

Set Istirahat setiap

perlakuan 2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

bola Medicine

dengan berat 5 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan dengan

berpasangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

149

Lampiran 8

DESKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM LARIHAN PLAIOMETRIK

HEAVY BAG THRUST

Minggu ke 1 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 1 s/d 3

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Heavy Bag Thrust

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 50%, 4

Set Istirahat setiap

perlakuan2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

Samsak dengan berat

20 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan secara

individu,

menghadap ke

samsak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

150

Minggu ke 2 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 4 s/d 6

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

Lakukan latihan

Heavy Bag Thrust

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 55%, 4

Set Istirahat setiap

perlakuan 2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

Samsak dengan berat

20 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan secara

individu,

menghadap ke

samsak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

151

Minggu ke 3 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 7 s/d 9

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

Lakukan latihan

Heavy Bag Thrust

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 50%,

4 Set Istirahat setiap

perlakuan 2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

Samsak dengan berat

20 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10s Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan secara

individu,

menghadap ke

samsak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

152

Minggu ke 4 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 10 s/d 12

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

Lakukan latihan

Heavy Bag Thrust

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 60%, 5

Set Istirahat setiap

perlakuan 2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

Samsak dengan berat

20 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan secara

individu,

menghadap ke

samsak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

153

Minggu ke 5 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 10 s/d 12

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Heavy Bag Thrust

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 65%, 5

Set Istirahat setiap

perlakuan 2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

Samsak dengan berat

20 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan secara

individu,

menghadap ke

samsak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

154

Minggu ke 6 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 16 s/d 18

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Heavy Bag Thrust

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 70%, 5

Set Istirahat setiap

perlakuan 2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

Samsak dengan berat

20 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan secara

individu,

menghadap ke

samsak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

155

Minggu ke 7 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 19 s/d 21

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Heavy Bag

Thrust

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 70%,

5 Set Istirahat setiap

perlakuan 2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

Samsak dengan berat

20 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan secara

individu,

menghadap ke

samsak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

156

Minggu ke 8 Materi kegiatan Waktu Keterangan

Pertemuan

ke 22 s/d 23

1. Pemanasan

a. Stretching

b. Kalestenik

2. Latihan Inti

a. Lakukan latihan

Heavy Bag Thrust

(Latihan dilakukan

dengan itensitas

tinggi, repetisi 75%, 6

Set Istirahat setiap

perlakuan 2 menit.

Beban yang

digunakan berupa

Samsak dengan berat

20 Kg)

3. Penutup a. Melakukan

penguluran

b. Evaluasi terhadap

latihan yang talah

dilakukan

10 Menit

50 Menit

10 Menit

a. Penjelasan

prosedur

pelaksanaan

latihan

Latihan secara

individu,

menghadap ke

samsak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

157

Lampiran 9

Rekapitulasi data hasil pengukuran panjang lengan beserta

klasifikasinya

No Nama Panjang Lengan Kategori 1 Atok Budiyanto 81 Panjang 174-178 cm

2 Damas saputro 79 Panjang 3 Istiyan 80 Panjang 4 Slamet Arifin 77 Panjang 5 Sukamto 78 Panjang 6 Wahyu Dwi.P 79 Panjang 7 Wahyudi 79 Panjang 8 Tri Hantoro 77 Panjang 9 Korie Bunayya 78 Panjang 10 Agung Santoso 80 Panjang 11 Kurniawan 82 Panjang 12 Ahmad Jundhi 79 Panjang 13 Amirul Ali 79 Panjang 14 Edi Munandar 80 Panjang 15 Yusuf Setyawan 72 Sedang 163-165 cm

16 Ariyanto 71 Sedang 17 M. Beni Setyawan 74 Sedang 18 Andi Chaniago 70 Sedang 19 Dimas saputro 74 Sedang 20 Maulana Mustaqim 73 Sedang 21 Septian Eko 70 Sedang 22 Ansori 72 Sedang 23 Bayu Pamungkas 71 Sedang 24 Bayu Eko Prasetyo 74 Sedang 25 Akbar Mufida 74 Sedang 26 Aldo Nugroho 70 Sedang 27 Windy Lukito 73 Sedang 28 Eko Ariyanto 74 Sedang 29 M. Rifki 66 Pendek 154-156cm

30 Budi Prasetyo 66 Pendek 31 Didik Indra T. 65 Pendek 32 Ikhwan Adi N. 67 Pendek 33 Farid al Mansyuri 64 Pendek 34 Herlambang 66 Pendek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

158

35 Joni Supriyanto 66 Pendek 36 Galuh Sasongko 65 Pendek 37 Langgeng Wicaksono 67 Pendek 38 Moch Aldi H 65 Pendek 39 Muhammad Diki W 63 Pendek 40 Herianto 65 Pendek 41 Pramujianto 66 Pendek 42 Qohar Arsyanto 67 Pendek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

159

Lampiran 10

Rekapitulasi hasil tes prestasi tolak peluru gaya menyamping

No Nama Prestasi Tolak Peluru

Tes Awal Tes

Akhir 1 Atok Budiyanto 7, 86 8,52 2 Damas saputro 7,43 8,20 3 Istiyan 6,84 7,66 4 Slamet Arifin 8,04 8,80 5 Sukamto 7,42 8,28 6 Wahyu Dwi.P 7,32 8,28 7 Wahyudi 7,20 8,11 8 Tri Hantoro 7,00 7,71 9 Korie Bunayya 8,60 9,26 10 Agung Santoso 5,75 6,34 11 Kurniawan 6,78 7,43 12 Ahmad Jundhi 8,14 8,91 13 Amirul Ali 7,30 8,29 14 Edi Munandar 7,85 8,61 15 Yusuf Setyawan 7,55 8,57 16 Ariyanto 5,93 6,98 17 M. Beni Setyawan 5,85 6,89 18 Andi Chaniago 6,60 7,54 19 Dimas saputro 6,35 7,48 20 Maulana Mustaqim 5,28 6,34 21 Septian Eko 5,30 6,28 22 Ansori 6,84 7,70 23 Bayu Pamungkas 9,25 10,12 24 Bayu Eko Prasetyo 7,30 8,23 25 Akbar Mufida 6,76 7,61 26 Aldo Nugroho 6,95 8,02 27 Windy Lukito 7,50 8,47 28 Eko Ariyanto 7,28 8,23 29 M. Rifki 8,30 9,21 30 Budi Prasetyo 6,75 7,61 31 Didik Indra T. 7,28 8,07 32 Ikhwan Adi N. 6,50 7,35 33 Farid al Mansyuri 6,20 7,17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

160

34 Herlambang 5,83 6,62 35 Joni Supriyanto 7,60 8,36 36 Galuh Sasongko 7,10 7,62 37 Langgeng Wicaksono 7,32 7,87 38 Moch Aldi H 6,25 6,79 39 Muhammad Diki W 6,90 7,34 40 Herianto 6,80 7,43 41 Pramujianto 6,20 6,76 42 Qohar Arsyanto 5,40 5,94

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

161

Lampiran 11

Rekapitulasi data hasil tes awal dan tes akhir prestasi tolak peluru gaya menyamping

klasifikasi panjang lengan beserta pembagian sampel ke sel-sel

No Nama

Prestasi Tolak Peluru Panjang

Lengan Sel

Tes Awal Tes

Akhir

1 Atok Budiyanto 7, 86 8,52 Panjang

A1B1

2 Damas saputro 7,43 8,20 Panjang

3 Istiyan 6,84 7,66 Panjang

4 Slamet Arifin 8,04 8,80 Panjang

5 Sukamto 7,42 8,28 Panjang

6 Wahyu Dwi.P 7,32 8,28 Panjang

7 Wahyudi 7,20 8,11 Panjang

8 Yusuf Setyawan 7,00 7,71 Sedang

A1B2

9 Ariyanto 8,60 9,26 Sedang

10 M. Beni Setyawan 5,75 6,34 Sedang

11 Andi Chaniago 6,78 7,43 Sedang

12 Dimas saputro 8,14 8,91 Sedang

13 Maulana

Mustaqim 7,30 8,29 Sedang

14 Septian Eko 7,85 8,61 Sedang

15 M. Rifki 7,55 8,57 Pendek

A1B3

16 Budi Prasetyo 5,93 6,98 Pendek

17 Didik Indra T. 5,85 6,89 Pendek

18 Ikhwan Adi N. 6,60 7,54 Pendek

19 Farid al Mansyuri 6,35 7,48 Pendek

20 Herlambang 5,28 6,34 Pendek

21 Joni Supriyanto 5,30 6,28 Pendek

22 Tri Hantoro 6,84 7,70 Panjang

A2B1

23 Korie Bunayya 9,25 10,12 Panjang

24 Agung Santoso 7,30 8,23 Panjang

25 Kurniawan 6,76 7,61 Panjang

26 Ahmad Jundhi 6,95 8,02 Panjang

27 Amirul Ali 7,50 8,47 Panjang

28 Edi Munandar 7,28 8,23 Panjang

29 Ansori 8,30 9,21 Sedang A2B2

30 Bayu Pamungkas 6,75 7,61 Sedang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

162

31 Bayu Eko Prasetyo 7,28 8,07 Sedang

32 Akbar Mufida 6,50 7,35 Sedang

33 Aldo Nugroho 6,20 7,17 Sedang

34 Windy Lukito 5,83 6,62 Sedang

35 Eko Ariyanto 7,60 8,36 Sedang

36 Galuh Sasongko 7,10 7,62 Pendek

A2B3

37 Langgeng Wicaksono 7,32 7,87 Pendek

38 Moch Aldi H 6,25 6,79 Pendek

39 Muhammad Diki W 6,90 7,34 Pendek

40 Herianto 6,80 7,43 Pendek

41 Pramujianto 6,20 6,76 Pendek

42 Qohar Arsyanto 5,40 5,94 Pendek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

163

Lampiran 12

Rekapitulasi data tes awal dan tes akhir prestasi tolak peluru gaya menyamping

pada kelompok 1 (kelompok latihan Latihan plyometrics medicine ball chest pass)

No Nama Sel

Prestasi Tolak Peluru Gaya Menyamping

Tes Awal Tes Akhir Gain Score

1 Atok Budiyanto

A1B1

7.86 8.52 0.66

2 Damas saputro 7.43 8.2 0.77

3 Istiyan 6.84 7.66 0.82

4 Slamet Arifin 8.04 8.8 0.76

5 Sukamto 7.42 8.28 0.86

6 Wahyu Dwi.P 7.32 8.28 0.96

7 Wahyudi 7.20 8.11 0.91

Jumlah 52.11 57.85 5.74

Mean 7.42 8.28 0.82

SD 0.402 0.353 0.101

1 Yusuf Setyawan

A1B2

7.00 7.71 0.71

2 Ariyanto 8.6 9.26 0.66

3 M. Beni Setyawan 5.75 6.34 0.59

4 Andi Chaniago 6.78 7.43 0.65

5 Dimas saputro 8.14 8.91 0.77

6 Maulana Mustaqim 7.3 8.29 0.99

7 Septian Eko 7.85 8.61 0.76

Jumlah 51.42 56.55 5.13

Mean 7.30 8.29 0.71

SD 0.953 0.999 0.130

1 M. Rifki

A1B3

7.55 8.57 1.02

2 Budi Prasetyo 5.93 6.98 1.05

3 Didik Indra T. 5.85 6.89 1.04

4 Ikhwan Adi N. 6.60 7.54 0.94

5 Farid al Mansyuri 6.35 7.48 1.13

6 Herlambang 5.28 6.34 1.06

7 Joni Supriyanto 5.30 6.28 0.98

Jumlah 42.86 50.08 7.22

Mean 5.93 6.98 1.04

SD 0.797 0.794 0.061

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

164

Lampiran 13

Rekapitulasi data tes awal dan tes akhir prestasi tolak peluru gaya menyamping

pada kelompok 2 (kelompok latihan Latihan plyometrics heavy bag thrust)

No Nama Sel

Prestasi Tolak Peluru Gaya Menyamping

Tes Awal Tes Akhir Gain Score

1 Tri Hantoro

A2B1

6.84 7.70 0.86

2 Korie Bunayya 9.25 10.12 0.87

3 Agung Santoso 7.3 8.23 0.93

4 Kurniawan 6.76 7.61 0.85

5 Ahmad Jundhi 6.95 8.02 1.07

6 Amirul Ali 7.5 8.47 0.97

7 Edi Munandar 7.28 8.23 0.95

Jumlah 51.88 58.38 6.5

Mean 7.28 8.23 0.93

SD 0.855 0.842 0.078

1 Ansori

A2B2

8.30 9.21 0.91

2 Bayu Pamungkas 6.75 7.61 0.86

3 Bayu Eko Prasetyo 7.28 8.07 0.79

4 Akbar Mufida 6.50 7.35 0.85

5 Aldo Nugroho 6.20 7.17 0.97

6 Windy Lukito 5.83 6.62 0.79

7 Eko Ariyanto 7.60 8.36 0.76

Jumlah 48.46 54.39 5.93

Mean 6.75 7.61 0.85

SD 0.857 0.856 0.075

1 Galuh Sasongko

A2B3

7.1 7.62 0.52

2 Langgeng Wicaksono 7.32 7.87 0.55

3 Moch Aldi H 6.25 6.79 0.54

4 Muhammad Diki W 6.9 7.34 0.44

5 Herianto 6.8 7.43 0.63

6 Pramujianto 6.2 6.76 0.56

7 Qohar Arsyanto 5.4 5.94 0.54

Jumlah 45.97 49.75 3.78

Mean 6.80 7.34 0.54

SD 0.660 0.657 0.056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

165

Lampiran 14

Uji Normalitas Data Dengan Metode Lilliefors

1 Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik

medecine ball chest pass kategori panjang lengan panjang

Dari penghitungan data diperoleh :

M = 0.820

SD = 0.101

Tabel

11.

Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik

medecine ball chest pass kategori panjang lengan panjang

Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

0.66 -1.58 0.0571 0.1429 0.0858

0.76 -0.59 0.2776 0.2857 0.0081

0.77 -0.50 0.3085 0.4286 0.1201

0.82 0.00 0.5000 0.5714 0.0714

0.86 0.40 0.6554 0.7143 0.0589

0.91 0.89 0.8133 0.8571 0.0438

0.96 1.39 0.9177 1.0000 0.0823

Kesimpulan :

Dari penghitungan di atas diperoleh Lhitung = 0.1207. Dengan n = 7 dan

taraf signifikansi 5%. nilai Ltabel = 0.300. Ternyata nilai Lhitung lebih kecil

dari Ltabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti data

termasuk berdistribusi normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

166

Lampiran 15

2 Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik

medecine ball chest pass kategori panjang lengan sedang

Dari penghitungan data

diperoleh:

M = 0.733

SD = 0.130

Tabel

12.

Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan

plaiometrikmedecine ball chest pass kategori panjang lengan sedang

Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

0.59 -1.10 0.1357 0.1429 0.0072

0.65 -0.64 0.2611 0.2857 0.0246

0.66 -0.56 0.2877 0.4286 0.1409

0.71 -0.18 0.4286 0.5714 0.1428

0.76 0.21 0.5832 0.7143 0.1311

0.77 0.28 0.6703 0.8571 0.1868

0.99 1.98 0.9762 1.0000 0.0238

Kesimpulan :

Dari penghitungan di atas diperoleh Lhitung = 0.1868 Dengan n = 7 dan

taraf signifikansi 5%. nilai Ltabel = 0.300. Ternyata nilai Lhitung lebih kecil

dari Ltabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti data

termasuk berdistribusi normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

167

Lampiran 16

3 Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik

medecine ball chest pass kategori panjang lengan pendek

Dari penghitungan data

diperoleh:

M = 1.031

SD = 0.061

Tabel

13.

Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik

medecine ball chest pass kategori panjang lengan pendek

Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

0.94 -1.49 0.0681 0.1429 0.0748

0.98 -0.84 0.2005 0.2857 0.0852

1.02 -0.18 0.4286 0.4286 0.0000

1.04 0.15 0.5596 0.5714 0.0118

1.05 0.31 0.6217 0.7143 0.0926

1.06 0.48 0.6844 0.8571 0.1727

1.13 1.62 0.9474 1.0000 0.0526

Kesimpulan :

Dari penghitungan di atas diperoleh Lhitung = 0.1727 Dengan n = 7 dan

taraf signifikansi 5%. nilai Ltabel = 0.300. Ternyata nilai Lhitung lebih kecil

dari Ltabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti data

termasuk berdistribusi normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

168

Lampiran 17

4 Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik heavy

bag thrust kategori panjang lengan panjang

Dari penghitungan data

diperoleh:

M = 0.929

SD = 0.078

Tabel

13.

Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik heavy

bag thrust kategori panjang lengan panjang

Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

0.85 -1.01 0.1562 0.1429 0.0133

0.86 -0.88 0.1894 0.2857 0.0963

0.87 -0.76 0.2236 0.4286 0.2050

0.93 0.01 0.5040 0.5714 0.0674

0.95 0.27 0.6064 0.7143 0.1079

0.97 0.53 0.7717 0.8571 0.0854

1.07 1.81 0.9649 1.0000 0.0351

Kesimpulan :

Dari penghitungan di atas diperoleh Lhitung = 0.2050 Dengan n = 7 dan

taraf signifikansi 5%. nilai Ltabel = 0.300. Ternyata nilai Lhitung lebih kecil

dari Ltabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti data

termasuk berdistribusi normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

169

Lampiran 18

5 Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik heavy

bag thrust kategori panjang lengan sedang

Dari penghitungan data

diperoleh:

M = 0.847

SD = 0.075

Tabel

13.

Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik heavy

bag thrust kategori panjang lengan sedang

Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

0.76 -1.16 0.1230 0.1429 0.0199

0.79 -0.76 0.2236 0.2857 0.0621

0.79 -0.76 0.2236 0.4286 0.2050

0.85 0.04 0.5180 0.5714 0.0534

0.86 0.17 0.5675 0.7143 0.1468

0.91 0.84 0.7996 0.8571 0.0575

0.97 1.64 0.9495 1.0000 0.0505

Kesimpulan :

Dari penghitungan di atas diperoleh Lhitung = 0.2050 Dengan n = 7 dan

taraf signifikansi 5%. nilai Ltabel = 0.300. Ternyata nilai Lhitung lebih kecil

dari Ltabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti data

termasuk berdistribusi normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

170

Lampiran 19

6 Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik heavy

bag thrust kategori panjang lengan pendek

Dari penghitungan data

diperoleh:

M = 0.540

SD = 0.056

Tabel

13.

Uji normalitas data pada kelompok perlakuan latihan plaiometrik heavy

bag thrust) kategori panjang lengan pendek

Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

0.44 -1.79 0.0367 0.1429 0.1062

0.52 -0.36 0.3594 0.2857 0.0737

0.54 0.00 0.5000 0.4286 0.0714

0.54 0.00 0.5000 0.5714 0.0714

0.55 0.18 0.5714 0.7143 0.1429

0.56 0.36 0.6406 0.8571 0.2165

0.63 1.61 0.9463 1.0000 0.0537

Kesimpulan :

Dari penghitungan di atas diperoleh Lhitung = 0.2165 Dengan n = 7 dan

taraf signifikansi 5%. nilai Ltabel = 0.300. Ternyata nilai Lhitung lebih kecil

dari Ltabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti data

termasuk berdistribusi normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

171

Lampiran 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

172

Lampiran 21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

173

Lampiran 22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE …...chest pass, heavy bag workout plyometric thrust and sleeve length is very meaningful. Because of F = 55.865> F = 3.26. Conclusion:

174

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user