penyusun...tabel 3.25 karya tulis ilmiah (kti) yang dihasilkan oleh peneliti lingkup brpbappp sampai...

133

Upload: others

Post on 02-Aug-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth
Page 2: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

Penyusun :

A. Indra Jaya Asaad., M.Sc

Agus Nawang S.St.Pi

Rahmadhany Natsir, S.Sos.

Anwar. S.Kom

Dahlia

Page 3: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmatNYA

sehingga Laporan Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Perikanan Penyuluhan (BRPBAPPP) TriwulV Tahun 2019 dapat disusun dengan

baik. Laporan ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

dan pencapaian visi dan misi BRPBAPPP selama triwulan IV 2019, dengan

metode penyajian mengacu pada Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja ini mempunyai beberapa fungsi antara lain memberikan

informasi kinerja yang terukur atas capaian triwulan IV tahun 2019 dan sebagai

upaya perbaikan berkesinambungan bagi BRPBAPPP dalam rangka

mempertahankan dan meningkatkan kinerja. Selanjutnya, sejalan dengan

pelaksanaan reformasi birokrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

secara umum dan BRPBAPPP pada khususnya, telah menerapkan metode

pengukuran kinerja berbasis Balanced Score Card (BSC). Kinerja BRPBAPPP

diukur atas dasar penilaian indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan

indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis (SS) sebagaimana

tetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) BRPBAPPP 2019 yang merupakan

kontrak kinerja tahunan.

Selanjutnya, laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara

utuh atas capaian kinerja pada bidang riset, pendidikan, pelatihan,

penyuluhan dan dukungan manajemen pelaksanaan tugas lainnya pada

triwulan IV 2019.

Page 4: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

iii

Akhirnya, dengan mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya atas kontribusi dan sumbangsih semua pihak yang turut mendukung

pencapaian kinerja BRPBAPPP ini, laporan ini diharapkan dapat memberikan

manfaat dan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada

triwulan berikutnya.

Plt. Kepala Balai,

A. Indra Jaya Asaad, S.Pi, M.Sc

NIP. 19770711 200502 1 001

Maros, 31 Desember 2019,

Page 5: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

iv

DAFTAR ISI

Hal

Tim Penyusun i Kata Pengantar ii Daftar Isi iv Daftar Tabel v Daftar Gambar viii Ringkasan Eksekutif

I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan 2

1.3. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 3 1.4. Keragaan Sumberdaya Manusia (SDM) 8

1.5. Potensi 14

1.6. Permasalahan 16

1.7. Lingkungan Strategis 17

1.8. Isu-Isu Strategis 18 1.9. Sistematika Laporan Kinerja (LKj) 19

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 20 2.1. Rencana Strategis 2017-2019 21 2.2. Sasaran Strategis 24 2.3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 29

2.4. Perjanjian Kinerja (PK) 30

2.5 Pengukuran Kinerja 37

III AKUNTABILITAS KINERJA 39 3.1. Capaian Kinerja Organisasi 39

3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja 41

IV. P E N U T U P 107

4.1. Capaian Kinerja Utama 107

4.2. Permasalahan dan Rekomendasi 108

LAMPIRAN

Page 6: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

v

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Pegawai Lingkup Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Triwulan IV TA. 2019

8

Tabel 1.2 Keragaan Sumberdaya Manusia BRPBAPPP Triwulan Iv TA. 2019 8

Tabel 1.3 Pegawai BRPBAPPP yang Mendapat Tugas Belajar s/d Triwulan IV

TA.2019

13

Tabel 1.4 Pegawai BRPBAPPP Yang mengikuti Diklat/Pelatihan pada Triwulan

IV TA 2019

14

Tabel 2.1 Rencana Kinerja Kegiatan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

dan Penyuluhan Perikanan, 2017-2019

26

Tabel 2.2 Kerangka Pendanaan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2017-2019

27

Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan, 2019

29

Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan Kepala Pusat Perikanan

(Per Februari 2019)

31

Tabel 2.5 Penjelasan Revisi Perjanjian Kinerja BRPBAPPP dengan Pusat Riset

Perikanan TA.2019

32

Tabel 2.6 Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan Kepala Pusat Pelatihan

dan Penyuluhan (Per Januari 2019)

33

Tabel 2.7 Perjanjian Kinerja Gabungan antara Balai Riset Perikanan Budidaya

Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dengan Kepala Pusat Pelatihan

dan Penyuluhan dan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan TA.2019

34

Tabel 2.8 Revisi Perjanjian Kinerja TA.2019 35

Tabel 3.1 Capaian IKU Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Triwulan IV Tahun 2019

42

Tabel 3.2 Capaian Kinerja pada Perspektif Pemangku Kepentingan

(Stakeholder Perspective)

44

Tabel 3.3 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 1 Triwulan IV TA.2019 45

Tabel 3.4 Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)

Triwulan IV TA.2019

46

Tabel 3.5 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 2 Triwulan IV TA.2019 47

Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja (IK) legalisasi izin usaha mikro kecil dan

pendirian koperasi sektor KP (unit) pada Triwulan IV ini dapat

dilihat pada tabel berikut.

48

Tabel 3.7 Capaian jumlah UMK yang legalisasi dan didirikan 48

Tabel 3.8 Capaian jumlah koperasi yang legalisasi dan didirikan 49

Tabel 3.9 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 4 Triwulan IV TA.2019 50

Tabel 3.10 Target dan Realisasi PNBP BRPBAPPP Triwulan IV TA 2019 51

Page 7: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

vi

Tabel 3.11 Capaian Kinerja pada Perspektif Proses Internal (Internal Process

Perspective) Triwulan IV TA.2019

51

Tabel 3.12 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 5 Triwulan IV TA.2019 54

Tabel 3.13 Capaian Jumlah Pelaku Utama/ Usaha yang disuluh 54

Tabel 3.14 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 6 Triwulan IV TA. 2019 55

Tabel 3.15 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 7 Triwulan IV TA.2019 57

Tabel 3.16 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 8 Triwulan IV TA.2019 58

Tabel 3.17 Kegiatan Percontohan yang dilaksanakan di Tahun 2019 59

Tabel 3.18 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 9 Triwulan IV TA.2019 62

Tabel 3.19 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 10 Triwulan IV TA 2019 65

Tabel 3.20 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 11 Triwulan IV TA.2019 78

Tabel 3.21 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 12 Triwulan IV TA.2019 82

Tabel 3.22 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 13 Triwulan III TA.2019 84

Tabel 3.23 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)14 Triwulan IV TA. 2019 86

Tabel 3.24 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)15 Triwulan IV TA. 2019 88

Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup

BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019.

88

Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth Perspektive

Triwulan IV TA.2019

93

Tabel 3.27 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16 Triwulan IV TA.2019 95

Tabel 3.28 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 17 Triwulan IV TA.2019 97

Tabel 3.29 Penilaian Persentase Capaian Manajemen Pengetahuan 98

Tabel 3.30 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 18 Triwulan IV TA.2019 100

Tabel 3.31 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 19 Triwulan IV TA.2019 102

Tabel 3.32 Kategori Penilaian Kinerja Anggaran 102

Tabel 3.33 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 20 Triwulan IV TA.2019 104

Tabel 3.34 Perbandingan Realisasi Anggaran BRPBAPPP Triwulan III sampai

dengan IV Tahun 2019.

105

Tabel 3.35 Capaian Realisasi anggaran Triwulan IV (Per-Belanja) 106

Page 8: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi dan personel pemangku jabatan di Balai

Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan,

2019

7

Gambar 1.2 Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan IV TA.2019 berdasarkan

Struktural dan fungsional

11

Gambar 1.3 Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan III TA.2019 Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

12

Gambar 1.4 Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan III TA.2019 Berdasarkan

Golongan Ruang

13

Gambar 2.1 Pet Strategi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan, 2019

28

Gambar 3.1 Capaian Sasaran Strategis BRPBAPPP Triwulan III TA. 2019

Berdasarkan Dashboard Kinerja BRPBAPPP pada

www.kinerjaku.kkp.go.id.

40

Gambar 3.2 Capaian Sasaran Strategis BRPBAPPP Triwulan III TA. 2019

Berdasarkan Dashboard Kinerja BRPBAPPP pada

www.kinerjaku.kkp.go.id.

40

Gambar 3.3 Sertifikat KNAPPP 83

Gambar 3.4 Screenshoot Nilai Kinerja Anggaran BRPBAPPP 103

Page 9: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

viii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP sebagaimana

tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/PERMEN-

KP/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015-

2019, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Perikanan Penyluhan

(BRPBAPPP) berkontribusi terhadap pengawalan kebijakan pokok ke-3 yaitu

Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian dalam menjaga keberlanjutan

usaha kelautan dan perikanan melalui Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan

serta mengembangkan Inovasi IPTEK Bidang Kelautan dan Perikanan

Pada tahun 2019, BRPBAPPP memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan

7 Sasaran Strategis dan 20 Indikator Kinerja Utama. Dari 20 Indikator yang ada

terdapat 1 IKU pada Stakeholder Perspective KKP yaitu Jumlah kelompok

pelaku utama/usaha yang meningkat kelasnya merupakan bagian dari IKU

Indeks Kesejahteraan Masyarakat KP. Pada Customer Perspective KKP,

khususnya IKU Jumlah Anggota kelompok pelaku utama dan pelaku Usaha

yang disuluh yang dinilai Kelas kelompoknya, Legalisasi Izin Usaha Mikro

Kecil (UMK) dan Pendirian Koperasi Sekotr KP dan Nilai PNBP BRBAPPP.

Pada Internal Process perspective KKP, khususnya pada IKU Jumlah

Pelaku utama/usaha yang disuluh, Jumlah Profil kelompok pelaku utama/usaha

yang disusun, Persentase Penyuluh Perikanan yang Berkontribusi terhadap

pelaksanaan Program KKP, Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP,

Jumlah Data dan/atau Informasi Hasil Riset Budidaya Air Payau yang

dihasilkan, Jumlah Komponen Inovasi Riset Budidaya Air Payau yang

dihasilkan, Jumlah Inovasi Teknologi Riset Budidaya Air Payau yang diusulkan

untuk direkomendasikan, Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang

terstandar, Jumlah Jejaring dan/ atau Kerjasama Rsiet Budidaya Air Payau yang

disepakati da ditindaklanjuti, Jumlah Sarana dan Prasarana Riset Budidaya Air

Payau yang ditingkatkan kapsitasnya, dan IKU Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Riset Budidaya Air Payau yang dipublikasikan.

Pada Learn and Growth Perspective KKP, BRSDM berkontribusi atas IKU

Indeks profesionalitas ASN Lingkup BRBAPPP, Presentase Unit Kerja BRBAPPPP

yang menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar,

Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang dimanfaatkan untuk

Page 10: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

ix

Perbaikan Kinerja Lingkup BRPBAPPP, Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran

BRPBAPPP, dan IKU Batas Tertinggi Presentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK

BRPBAPPP dibandingkan Realisasi Anggaran BRPBAPPP TA 2018

Pengukuran capaian kinerja BRPBAPPP Triwulan IV tahun 2019 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator

kinerja utama (key perfomance indicator, disingkat KPI) pada masing-masing

perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan

perangkat lunak berbasis balanced scorecard dari Kementerian Kelautan

Perikanan, yaitu pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran

kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja BRSDM di tingkat korporat

triwulan IV tahun 2019 sebesar 101,45%.

Selama Triwulan IV tahun 2019, dari 20 IKU BRPBAPPP telah tercapai

target tahunan dan malah ada yang melebihi dari target tahunan, yakni :

1. Pada Stakeholder Perspective memiliki nilai persentasenya yakni :

101,45%, dimana terdapat 1 IKU pada Sasaran Strategis 1 “Terwujudnya

Kesejahteraan Masyarakat” yang memiliki target pada triwulan IV TA 2019

sebanyak 207 kelompok, dimana telah melebihi target dari capaian

sebanyak 210 kelompok yaitu: Jumlah Kelompok Pelaku Utama/Usaha

yang Meningkat Kelasnya.

2. Pada Customer Perspective nilai persentasenya yakni : 103,63%, dimana

terdapat 3 IKU pada Sasaran Strategis 2 “Terwujudnya pengelolaan SDKP

yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan” yang memiliki

target pada triwulan IV TA 2019, yaitu: Jumlah anggota kelompok Pelaku

Utama dan Pelaku Usaha yang disuluh yang dinilai Kelas Kelompoknya

yang memiliki target sebanyak 4.140 orang dan capaian sebanyak 4.218

orang, Legalisasi Izin Usaha Mikro Kecil (UMK) dan pendirian koperasi

sektor KP yang memiliki target 827 UMK dan dan capaian sebanyak 828

Unit, dan Nilai PNBP BRPBAPPP yang memiliki target sebesar Rp.

218.000.000 (0,218 Miliar) dan capaian sebesar Rp. 485.282.264 (0,485

miliar)

3. Pada Internal Process Perspective memiliki nilai persentasenya yakni :

102,33% dimana, terdapat 11 IKU pada Sasaran Strategis 3

“Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing

dan berkelanjutan” yang memiliki target pada triwulan IV TA 2019 yaitu:

Page 11: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

x

Jumlah Pelaku utama/usaha yang disuluh yang memiliki target sebanyak

49.710 orang dan capaian sebanyak 50.669 orang, Jumlah Profil kelompok

pelaku utama/usaha yang disusun yang memiliki target sebanyak 4.971

dokumen dan capaian sebanyak 5.021 dokumen, Persentase Penyuluh

Perikanan yang Berkontribusi terhadap pelaksanaan Program KKP yang

memiliki target 100% dan telah tercapai 100%, Tersedianya Metode

Percontohan Penyuluhan KP yang memiliki target 4 lokasi dan telah

terlaksana dan tercapai 4 lokasi, Jumlah Data dan/atau Informasi Hasil Riset

Budidaya Air Payau yang dihasilkan yang memiliki 1 target dan telah

tercapai, Jumlah Komponen Inovasi Riset Budidaya Air Payau yang

dihasilkan yang memiliki target 2 buah dan telah tercapai, Jumlah Inovasi

Teknologi Riset Budidaya Air Payau yang diusulkan untuk

direkomendasikan yang memiliki target 1 Paket dan telah tercapai, Jumlah

Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang terstandar yang memiliki target 1

lembaga dan telah tercapai, Jumlah Jejaring dan/ atau Kerjasama Rsiet

Budidaya Air Payau yang disepakati da ditindaklanjuti yang memiliki

target 5 dan capaian melebihi dari target sebesar 7 dokumen, Jumlah

Sarana dan Prasarana Riset Budidaya Air Payau yang ditingkatkan

kapsitasnya yang memiliki target 1 Paket dan telah tercapai, dan IKU

Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Riset Budidaya Air Payau yang

dipublikasikan yang memiliki target sebesar 25 KTI dan telah tercapai.

4. Pada Learn and Growth Perspective memiliki nilai persentase yakni

107,80%,dimana terdapat 5 IKU pada Sasaran Strategis 4 “Terwujudnya

ASN BRPBAPPP yang kompeten, professional dan berintegritas” yang

memiliki target pada triwulan IV TA. 2019 yaitu: Indeks profesionalitas ASN

Lingkup BRBAPPP memiliki 71 indeks dan capaiannya melebihi dari target

sebesar 73,02 indeks ; 1 IKU pada Sasaran Strategis 5 “Tersedianya

manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang menerapkan sisem manajemen

pengetahuan yang terstandar” yang memiliki target pada triwulan IV TA.

2019 yaitu: Presentase Unit Kerja BRBAPPPP yang menerapkan Sistem

Manajemen Pengetahuan yang Terstandar yang memiliki 75% dan telah

melebihi target dari capaian sebesar 100%; 1 IKU pada Sasaran Strategis 6

“Terwujudnya Birokrasi BRPBAPPP yang efektif,efisien dan berorientasi

pada layanan prima” yang memiliki target pada triwulan IV TA. 2019 yaitu:

Page 12: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

xi

Presentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang dimanfaatkan

untuk Perbaikan Kinerja Lingkup BRPBAPPP yang memiliki 80,00% dan

telah melebihi target dari capaian sebesar 81,82% ; 2 IKU pada Sasaran

Strategis 7 “ Terkelolanya anggaran Pembangunan BRPBAPPP secara

efisien dan akuntabel “ yang memiliki target pada triwulan IV TA. 2019

yaitu: Nilai kinerja Pelaksanaan Anggaran BRPBAPPP yang memiliki target

87,00 Nilai dan telah melebihi target dari capaian sebesar 97,54% dan

Batas Tertinggi Presentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK BRBAPPP

dibadingkan Realisasi Anggaran BRPBAPPP TA 2018 yang memiliki target

1% dan capaiannya sebesar 0,01%.

5. IKU Jumlah kelompok pelaku utama/pelaku usaha yang meningkat

kelasnya dengan target tahunan sebanyak 207 kelompok dan target

triwulan IV TA. 2019 sebanyak 210 kelompok realisasi sebanyak 210

kelompok.

6. IKU Jumlah anggota kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang

disuluh yang dinilai kelas kelompoknya dengan target tahunan sebanyak

4.140 orang dan target triwulan IV TA. 2019 sebanyak 4.140 orang realisasi

sebanyak 4.218 orang.

7. IKU Legalisasi izin usaha mikro Kecil (UMK) dan pendirian koperasi sektor

KP dengan target tahunan sebanyak 827 unit dan target triwulan IV TA.

2019 sebanyak 827 unit realisasi sebanyak 828 unit.

8. IKU Nilai PNBP BRPBAPPP dengan target tahunan sebesar 0,218 miliar dan

target triwulan IV TA. 2019 sebesar 0,45 miliar realisasi sebesar 0,49

miliar.

9. IKU Jumlah pelaku utama/usaha yang disuluh (orang) dengan target

tahunan sebanyak 49.710 orang dan target triwulan IV TA. 2019 sebanyak

49.710 orang realisasi sebanyak 50.669 orang.

10. IKU Jumlah Profil kelompok pelaku utama/usaha yang disusun dengan

target tahunan sebanyak 4.971 dan target triwulan IV TA. 2019 sebanyak

4.971 dokumen realisasi sebanyak 5.021 dokumen.

11. IKU Presentase penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap

pelaksanaan program KKP (%) sebesar 100,00% dan target triwulan IV TA.

2019 sebesar 100,00% realisasi 100,00%

Page 13: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

xii

12. IKU Jumlah lembaga Riset Budidaya Air Payau yang terstandar (lembaga)

sebanyak 1 lembaga dan target tahunan triwulan IV TA sebanyak 1

lembaga realisasi sebanyak 1 lembaga. Sudah teralisasi pada triwulan II

sampai triwulan 3 sehingga capaian untuk triwulan IV TA. 2019 tetap 1

lembaga.

13. IKU Jumlah Jejaring dan/atau kerjasama Riset Budidaya Air Payau yang

disepakati dan ditindaklanjuti dengan target tahunan sebanyak 5 dokumen

dan target triwulan IV TA. 2019 sebanyak 4 dokumen realisasi sebanyak 4

dokumen.

14. IKU Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Riset Budidaya Air Payau yang

dipublikasikan (KTI) dengan target tahunan sebanyak 25 KTI dan target

triwulan IV sebanyak 25 KTI realisasi sebanyak 25 KTI.

15. IKU Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BRPBAPPP (Indeks) dengan target

tahunan sebesar 60,00%, namun karena adanya perubahan target

langsung dari Sekertariat BRSDM KP sehingga target tahunannya berubah

menjadi 71,00% dengan target triwulan IV TA. 2019 sebesar 71,00%

realisasi 73,08%.

16. IKU Presentase Unit Kerja BRPBAPPP yang menerapkan sistem manajemen

pengetahuan yang terstandar (%) dengan target tahunan sebesar 75%

dengan target triwulan IV TA. 2019 sebesar 75% realisasi sebesar 100%.

17. IKU Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BRPBAPPP (Nilai) dengan target

tahunan sebanyak 87,00% dengan target triwulan IV TA. 2019 sebanyak

87,00% realisasi sebanyak 97,54%.

18. IKU Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK atas LK BRPBAPPP

dibandingkan realisasi anggaran BRPBAPPP TA. 2018 (%) dengan target

tahunan sebesar 1% dengan target triwulan IV TA. 2019 sebesar 0,01% dan

realisasi sebesar 0,01%

Page 14: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

merupakan amanah dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

29/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan. Balai Riset Perikanan Budidaya

Air Payau dan Penyuluhan Perikanan merupakan unit pelaksana teknis

Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang riset perikanan budidaya air

payau dan penyuluhan perikanan yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan

Perikanan.

Berdasarkan struktur organisasi maka Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan

laporan;

2. Pelaksanaan riset perikanan budidaya air payau di bidang biologi,

reproduksi, genetika, bioteknologi, patologi, toksikologi, ekologi, nutrisi

dan teknologi pakan, pemetaan dan lingkungan, plasma nutfah, serta

analisis komoditi;

3. Pengembangan teknologi penelitian perikanan budidaya air payau;

4. Penyusunan materi, metodologi, pelaksanaan penyuluhan perikanan, serta

pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum masyarakat bagi

pelaku utama dan pelaku usaha;

5. Penyusunan kebutuhan peningkatan kapsitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil

(PNS), swadaya dan swasta;

6. Pengelolaan prasarana sarana riset perikanan budidaya air payau dan

penyuluhan perikanan; dan

7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam melaksanakan pelayanan teknis dan administratif Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan sebagai unit

pelaksana teknis semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan

Page 15: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

2

system manajemen Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan yang

menuntut asas akuntabilitas.

Sebagai sandaran peraturan penerapan akuntabilitas, Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan mengacu Instruksi

Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan diwajibkan untuk:

1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan

organisasi; dan

2. Menyampaikan laporan kinerja interim pada setiap triwulan kepada Kepala

Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan dengan tembusan Sekretaris

Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kepala Pusat Riset Perikanan

dan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.

Dasar hukum penyusunan laporan kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya

Air Payau dan Penyuluhan Perikanan triwulan IV tahun 2019, sebagai berikut:

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2. TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) BRPBAPPP Triwulan IV TA.2019 disusun

dalam rangka memenuhi beberapa tujuan, yaitu :

Page 16: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

3

1. berikutnya. Sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud

akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Riset Perikanan Budidaya

Air Payau dan Penyuluhan Perikanan menuju terwujudnya good governance

dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada

masyarakat di satu sisi dan disisi lain;

2. Sebagai alat kendala dan alat pemacu peningkatan kinerja; dan

3. Sebagai umpan balik (feed back) untuk perbaikan kinerja di setiap triwulan

dan tahun

1.3. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

29/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan. Balai Riset Perikanan Budidaya

Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dibantu oleh:

1. Subbagian Tata Usaha

Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan administrasi

kepegawaian, tata laksana, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga

dan perlengkapan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Subbagian tata usaha menyelenggarakan

fungsi:

a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, administrasi jabatan fungsional, dan

tata laksana; dan

b. Pelaksanaan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga dan

perlengkapan.

Subbagian tata usaha terdiri atas:

a. Urusan kepagawaian

Urusan kepagawaian mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, administrasi jabatan fungsional dan tata laksana.

Page 17: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

4

b. Urusan keuangan dan umum

Urusan keuangan dan umum mempunyai tugas melakukan urusan

keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan.

2. Seksi Tata Operasional

Seksi tata operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana

program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan laporan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi tata operasional menyelenggarakan

fungsi:

a. Penyusunan rencana program dan anggaran; dan

b. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.

Seksi tata operasional terdiri atas:

a) Subseksi Program dan Anggaran

Subseksi program dan anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan rencana program dan anggaran.

b) Subseksi Monitoring dan Evaluasi

Subseksi monitoring dan evaluasi mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.

3. Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana

Seksi pelayanan teknis dan sarana mempunyai tugas melakukan pelayanan

teknis, jasa, informasi, komunikasi, kerjasama, serta pengelolaan prasarana

dan sarana riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan perikanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi pelayanan teknis dan sarana

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan kerjasama riset

perikanan budidaya air payau serta pengelolaan perpustakaan; dan

b. Pengelolaan prasarana dan sarana riset perikanan budidaya air payau.

Seksi pelayanan teknis dan sarana terdiri atas:

Page 18: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

5

a) Subseksi Pelayanan Teknis

Subseksi pelayanan teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, kerjasama riset

perikanan budidaya air payau dan pengelolaan perpustakaan.

b) Subseksi Prasarana dan Sarana

Subseksi prasarana dan sarana mempunyai tugas melakukan

pengelolaan prasarana dan sarana riset perikanan budidaya air payau.

4. Seksi penyuluhan

Seksi penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum masyarakat bagi

pelaku utama dan pelaku usaha, pengelolaan prasarana dan sarana

penyuluhan, penyusunan materi, metodologi dan pelaksanaan penyuluhan

perikanan, serta kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh swadaya dan

swasta.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi penyuluhan menyelenggarakan

fungsi:

a. Penyiapan bahan pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum

masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha, serta pengelolaan

prasarana dan sarana penyuluhan; dan

b. Penyiapan bahan penyusunan materi, metodologi dan penyelenggaraan

penyuluhan perikanan, serta kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh

swadaya dan swasta.

Seksi penyuluhan terdiri atas:

1) Subseksi Kelembagaan Kelompok

Subseksi kelembagaan kelompok mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan

forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha, serta

pengelolaan prasarana dan sarana penyuluhan.

Page 19: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

6

2) Subseksi Penyelenggaraan

Subseksi penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan materi, metodologi dan penyelenggaraan

penyuluhan perikanan, serta kebutuhan peningkatan kapasitas

penyuluh swadaya dan swasta.

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan:

a. Riset perikanan budidaya air payau di bidang biologi, reproduksi,

genetika, bioteknologi, patologi, toksikologi, ekologi, nutrisi dan

teknologi pakan, pemetaan dan lingkungan, plasma nutfah, serta analisis

komoditi;

b. Pengembangan teknologi penelitian perikanan budidaya air payau;

c. Penyuluhan perikanan; dan

d. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas

masing-masing jabatan fungsional berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Kelompok jabatan fungsional terdiri atas peneliti, teknisi litkayasa,

penyuluh perikanan, arsiparis, pranata computer, pengadaaan barang

dan jasa (PBJ), analisis kepegawaian, pustakawan dan jabatan fungsional

lainnya yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Kelompok penelitian (kelti) merupakan kelompok keahlian yang

secara fungsional sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan riset

BRPBAPPP di bidang perikanan budidaya air payau. Setiap kelti dipimpin

oleh penanggung jawab kelti. BRPBAPPP telah menetapkan lima kelti yaitu:

1. Kelti sumber daya dan lingkungan, bertugas melaksanakan riset di

bidang pemetaan, lingkungan, toksikologi, dan ekologi;

2. Kelti kesehatan dan lingkungan, bertugas melaksanakan riset di bidang

biologi dan patologi;

3. Kelti perbenihan, genetika, dan bioteknologi, bertugas

melaksanakan

4. Riset di bidang reproduksi, genetika, bioteknologi, dan plasma

nutfah;

Page 20: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

7

5. Kelti nutrisi dan teknologi pakan, bertugas melaksanakan riset di

bidang nutrisi dan teknologi pakan; dan

6. Kelti teknologi perikanan budidaya, bertugas melaksanakan riset

dibidang teknologi perikanan budidaya dan analisis komoditas.

Adapun struktur organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan sebagaimana Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 29/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dapat dilihat pada

gambar 1.1.

Sumber: PERMEN KP 29,2017

Gambar 1.1. Struktur Organisasi dan personel pemangku jabatan struktural di

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan (BRPBAPPP), Maros.

Plt. KEPALA BALAI

A. Indra Jaya Asaad, S.Pi, M.Sc

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SUBSEKSI PELAYANAN

TEKNIS

Rosmiati, A.Md.Kom

SUBSEKSI PRASARANA

DAN SARANA

Andi Muhammad Sabir

Page

SEKSI PELAYANAN TEKNIS

DAN SARANA

A. Indra Jaya Asaad, S.Pi, M.Sc

Plh. SUBSEKSI PROGRAM DAN

ANGGARAN

Ahmadirrahman

Fajrihanif

Plh. SUBSEKSI MONITORING DAN

EVALUASI

Rahmadhany Natsir,

S.Sos

Plh. SEKSI TATA

OPERASIONAL

Agus Nawang, S.St.Pi

Plh. SEKSI

PENYULUHAN

Anton Mulyawan, S.H

Plh. SUBSEKSI KELEMBAGAAN

KELOMPOK

Husain

SUBSEKSI

PENYELEGGARAAN

Ansar, A.Md

SUBBAGIAN

TATA USAHA

A. Bahtiar, S. St, P.i

URUSAN

KEUANGAN DAN UMUM

Dra. Sitti Maemunah

URUSAN

KEPEGAWAIAN

Hawasia, S.A.P

Page 21: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

8

1.4. KERAGAMAN SUMBERDAYA MANUSIA

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa

pengelolaan potensi dan kekayaan sumber daya laut memerlukan dukungan

sumber daya manusia (SDM) dan teknologi yang handal. Peningkatan kualitas

SDM menghasilkan SDM yang berkompetensi tinggi dalam mengawal

program-program dan target Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan yang telah ditetapkan. Struktur SDM Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan pada Triwulan IV

tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Berikut adalah jumlah pegawai BRPBAPPP yang disajikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Pegawai Lingkup Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Triwulan IV TA. 2019

No. Unit Kerja PNS CPNS Tenaga

Kontrak Jumlah

1. Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan, Maros

90 - 30 120

2. Instalasi Riset Maranak 5 - 3 8

3. Instalasi Perbenihan

Budidaya Udang Windu Di

Barru

17 - 7 24

4. Instalasi Tambak Percobaan

Di Punaga Takalar

4 - 3 7

Total 116 - 43 159

Tabel 1.2. Keragaan Sumberdaya Manusia BRPBAPPP Triwulan IV TA. 2019

No. Uraian Jumlah (orang) %.

1.

Berdasarkan Struktural dan Fungsional

Administrasi 39 7,47

Analis Kepegawaian 1 0,19

Pustakawan 2 0,38

Fungsional PBJ 1 0,19

Arsiparis 2 0,38

Peneliti 42 8,05

Penyuluh Perikanan 410 78,54

Litkayasa 25 4,79

TOTAL 522 100,00

2 Berdasarkan jenjang Fungsional peneliti

Page 22: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

9

No. Uraian Jumlah (orang) %.

Professor Riset 3 7,14

Peneliti Utama 4 9,52

Peneliti Madya 19 45,24

Peneliti Muda 14 33,33

Peneliti Pertama 2 4,76

Non Kelas 0 0,00

TOTAL 42 100.00

3. Berdasarkan Jenjang Fungsional Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan Utama 0 0

Penyuluh Perikanan Madya 85 20,73

Penyuluh Perikanan Muda 159 38,78

Penyuluh Perikanan Pertama 83 20,24

Penyuluh Perikanan Penyelia 17 4,14

Penyuluh Perikanan Pelaksana

Lanjutan

17 4,14

Penyuluh Perikanan Pelaksana 25 6,10

Penyuluh Perikanan Pemula 6

Penyuluh Perikanan (Calon

Fungsional)

18 4,39

TOTAL 410 100,00

4. Berdasarkan Jenjang Fungsional Litkayasa

Litkayasa Penyelia 9 34,61

Litkayasa Pelaksana Lanjutan 11 42,08

Litkayasa Pelaksana 6 23,08

TOTAL 26 100,00

5. Berdasarkan Jenjang Fungsional Pustakawan

Pustakawan Madya 1 1

TOTAL 1 100,00

6. Berdasarkan Jenjang Fungsional Arsiparis

Arsiparis Pelaksana 1 0,5

Arsiparis Pertama 1 0,5

TOTAL 2 100,00

7. Berdasarkan tingkat pendidikan

S3 13 2,49

S2 45 8,62

S1 323 61,88

D4 22 4,21

D3 47 9,00

Page 23: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

10

No. Uraian Jumlah (orang) %.

<SLTA 72 13,79

TOTAL 544 100.00

8. Berdasarkan Golongan

IV 106 20,31

III 345 66,09

II1 71 13,60

I 0 0,0

TOTAL 522 100,00

9. Berdasarkan Kelompok Umur

20 – 25 0 0

26 – 30 7 1,34

31 – 35 43 8,24

36 – 40 93 17,82

41 – 45 118 22,61

46 – 50 126 24,14

51 – 55 94 18,01

56 – 60 38 7,28

> 60 3 0,57

Total 522 100,00

Keragaan sumberdaya manusia di Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) apabila dilihat dari tabel di atas,

dapat digolongkan ke dalam jenis jabatan fungsional dan non fungsional,

jenjang fungsional peneliti, jenjang fungsional penyuluh, jenjang fungsional

litkayasa, jenjang fungsional pustakawan, tingkat pendidikan, golongan,

kelompok umur dan jenis kelamin. Dengan melihat keragaan SDM BRPBAPPP

tersebut, diharapkan dapat menjadi faktor kekuatan bagi BRPBAPPP untuk

menjadi balai riset perikanan budidaya air payau dan juga sekaligus sebagai

balai penyuluhan perikanan yang nantinya dapat mendukung kemajuan sektor

kelautan dan perikanan.

Tabel 1.2. Menyajikan jumlah pegawai BRPBAP3 berdasarkan jenjang

jabatan, terlihat bahwa jumlah pegawai fungsional di BRPBAP3 lebih banyak

dibandingkan dengan jumlah pegawai non-fungsional. Sampai dengan

Triwulan IV Tahun 2019 perbandingan antara jabatan fungsional dan non-

fungsional adalah 4:5, dimana jumlah pegawai dengan jabatan funsional ada 8

orang dan pegawai dengan jabatan non-fungsional ada 15 orang. komposisi

Page 24: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

11

pegawai Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

berdasarkan golongan pada Triwulan IV TA 2019 dominan pada Golongan III

yang mencapai 66,09%, sedangkan jumlah Golongan IV sebanyak 20,48 dari

total pegawai BRPBAPPP. Jumlah pegawai BRPBAP3 menurut usia didominasi

oleh pegawai yang berusia 46 – 50 tahun sebanyak 126 orang, kemudian

pegawai dengan usia 41 – 45 tahun sebanyak 118 orang, pegawai dengan usia

diatas 50 tahun sebanyak 135 orang. BRPBAP3 merupakan Satker atau UPT dari

BRSDM yang tergolong lama sehingga pegawai yang ada di BRPBAP3 sebagian

besar usianya relatif tua. Pegawai BRPBAP3 berdasarkan jenjang pendidikanya

didominasi oleh pegawai dengan jenjang pendidikan S1/DIV yaitu 333 orang,

kemudian dengan jenjang pendidikan <SLTA sebanyak 81 orang, jenjang

pendidikan S2 sebanyak 50 orang, jenjang pendidikan S3 sebanyak 9 orang.

Pada tahun 2019 pegawai lingkup BRPBAP3 yang sedang melaksanakan tugas

belajar sebanyak 1 orang dan izin belajar sebanyak 3 orang untuk jenjang S3.

Berdasarkan Tabel 1.2. di atas, keragaan sumberdaya manusia di BRPBAPPP

dapat digambarkan pada diagram-diagram berikut ini.

Gambar 1.2. Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan IV TA.2019 Struktural dan

fungsional

Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa persentase tertinggi untuk SDM

BRPBAPPP adalah : (1) Penyuluh perikanan sebanyak 410 orang (78,54%)

yang terdiri dari : penyuluh perikanan Madya sebanyak 85 orang (20,73%),

Penyuluh Perikanan Muda sebanyak 159 orang (38,78), Penyuluh Perikanan

Pertama sebanyak 83 orang (20,24%), Penyuluh Perikanan Penyelia sebanyak

17 orang (4,14%), Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan sebanyak 17 orang

(4,14%), Penyuluh Perikanan Pelaksana sebanyak 25 orang (6,10), Penyuluh

Page 25: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

12

Perikanan Pemula sebanyak 6 orang (1,46%), Penyuluh Perikanan (Calon

Fungsional) sebanyak 18 orang (4,39%); (2) Administrasi sebanyak 39

orang (7,47%) yang terdiri dari : tenaga administrasi dan keuangan, pengelola

BMN, pelayanan teknis dan kerjasama, dan satpam; (3) peneliti sebanyak 42

orang (8,05%) yang terdiri dari : Prof Riset sebanyak 3 orang (7,14%),

Peneliti Utama sebanyak 4 orang (9,30%), Peneliti Madya sebanyak 19 orang

(44,19%), Peneliti Muda sebanyak 14 orang (32,56%), Peneliti Pertama

sebanyak 3 orang (6,98%); (4) Teknisi litkayasa sebanyak 25 orang (4,89%)

yang terdiri dari : Teknisi litkayasa Penyelia sebanyak 9 orang (34,61%),

Teknisi Litkayasa pelaksana lanjutan sebanyak 11 orang (42,08%) dan Teknisi

Litkayasa Pelaksana sebanyak 6 orang (23,08%).

Apabila melihat dari komposisi SDM tersebut, maka BRPBAPPP

seharusnya menambah lagi jumlah pegawai administrasi karena peneliti sudah

tidak bisa lagi merangkap jabatan dan adanya pegawai yang jabatannya

sebagai peneliti yang pindah sehingga balai kekurangan tenaga administrasi

dan peneliti yang diharapkan nantinya dapat lebih meningkatkan kualitas

balai sebagai lembaga riset yang menghasilkan teknologi budidaya perikanan

air payau serta Komposisi SDM BRPBAPPP berdasarkan tingkat pendidikan,

sebagian besar telah berpendidikan S1dan D4 yaitu sebanyak 345 orang

(66,09%), kemudian SMA sebanyak 72 orang (13,79%), S2 sebanyak 45 orang

(8,62%), D3 sebanyak 47 orang (9,00%), S3 sebanyak 13 orang (2,49%).

Sebagai lembaga riset dan penyuluhan perikanan, maka kedepannya

BRPBAPPP perlu meningkatkan kualitas SDM balai baik melalui

pelatihan, tugas belajar, maupun ijin belajar,.

Gambar 1.3. Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan IV TA.2019 Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

Page 26: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

13

Selain keragaan SDM BRPBAPPP berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat

juga keragaan SDM BRPBAPPP berdasarkan golongan ruang. Golongan ruang

III mendominasi jumlah pegawai BRPBAPPP yaitu sebanyak 345 orang

(66,09%), diikuti oleh golongan IV sebanyak 106 orang (20,31%), dan yang

terakhir adalah golongan II sebanyak 71 orang (13,60%) dan golongan 1 sudah

tidak ada lagi. sebagaimana tersaji pada Gambar 1.4. berikut ini.

Gambar 1.4. Keragaan SDM BRPBAPPP Triwulan IV TA.2019 Berdasarkan

Golongan Ruang

Untuk meningkatkan kualitas serta kapabilitas SDM Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, maka balai selalu mendorong

pegawainya baik yang fungsional maupun non fungsional untuk

mengembangkan kemampuannya melalui diklat, tugas belajar, maupun ijin

belajar. Sampai dengan akhir bulan Desember tahun 2019 terdapat 1 orang

pegawai BRPBAPPP yang melakukan tugas belajar dengan jenjang pendidikan

S2 dari peneliti. Berikut ini tersaji tabel pegawai BRPBAPPP yang

melaksanakan tugas belajar sampai dengan akhir Desember 2019.

Tabel 1.3. Pegawai BRPBAPPP Yang Mendapat Tugas Belajar s/d Triwulan IV

TA.2019

Untuk pengembangan SDM BRPBAPPP jangka pendek berupa diklat,

pelatihan, bimtek dan sebagainya baik dari internal BRPBAPPP maupun

No. Nama Prog Bidang/Fakultas

/Jurusan

SK Tugas

Belajar

Ket

1 Muh. Nur

Syafaat, S.Pi

Aquacul

ture

Aquaculture 219/SJ/KP.53

2/XII/2017

University

Malaysia

Terengganu

Page 27: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

14

eksternal BRPBAPPP sampai dengan triwulan IV telah ada pegawai BRPBAPPP

yang mengikuti bimtek yang diselenggarakan di lingkup BRSDM KP

sebagaimana tersaji pada tabel berikut.

Tabel 1.4. Pegawai BRPBAPPP Yang mengikuti Diklat/Pelatihan padaTriwulan

IV TA 2019

Untuk kedepannya, diharapkan dengan komposisi SDM BRPBAPPP

sebagaimana tersebut pada tabel-tabel di atas dapat mendukung

terlaksananya tugas pokok dan fungsi BRPBAPPP sebagai lembaga riset

perikanan budidaya air payau dan penyuluhan perikanan

1.5. POTENSI

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki panjang garis pantai

yang tergolong panjang di dunia sehingga merupakan modal besar sebagai

basis untuk perikanan budidaya air payau. Potensi sumberdaya alam berupa

lahan menjadi salah satu keunggulan komparatif dalam pengembangan

perikanan budidaya air payau. Kalau dikelola dengan baik, maka keunggulan

komparatif ini dapat mendukung keunggulan kompetitif. Potensi sumberdaya

lahan budidaya air payau di Indonesia mencapai luas 2.963.717 ha dengan

pemanfaatan yang baru mencapai 657.346 ha atau 22,18%. Potensi ini

sekaligus menjadi tantangan untuk dapat meningkatkan pemanfaatan lahan

untuk perikanan budidaya air payau.

Kalau merujuk pada kategori komoditas yang tergolong komoditas ekspor

yaitu komoditas yang berdaya saing dengan ciri mempunyai pasar

internasional, sumberdaya melimpah, sumber devisa, teknologi dikuasai, dan

bersifat industri, maka sebagian besar komoditas perikanan budidaya air

payau tergolong sebagai komoditas ekspor. Komoditas yang masuk dalam

No Nama Kegiatan Lokasi Tanggal

1 Kamariah, S.Si Mengikuti Kegiatan Test

Potensi Akademik dan Test

TOEFEL lingkup KKP

Jakarta 4 s.d 7

November

2019

2 Erfan Andi

Hendrajat, S.Pi

Mengikuti Kegiatan Test

Potensi Akademik dan Test

TOEFEL lingkup KKP

Jakarta 4 s.d 7

November

2019

3 Syarianah,

S.Sos

Dalam rangka Bimbingan

teknis Penulisan Ilmiah

Perpustakaan

Jakarta

5 s.d 8

November

2019

Page 28: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

15

kategori ini di antaranya adalah udang windu (Penaeus monodon), udang

vaname (Litopenaeus vannamei), kepiting bakau (Scylla spp.), rajungan

(Portunus pelagicus), dan ikan bandeng (Chanos chanos), sehingga juga dapat

menjadi potensi bagi pengembangan perikanan budidaya air payau. Di antara

4 komoditas yang telah ditetapkan oleh KKP sebagai komoditas untuk program

industrialisasi, ternyata 2 di antaranya yaitu udang dan ikan bandeng adalah

komoditas perikanan budidaya air payau. Untuk pertama kalinya sepanjang

sejarah, salah satu produk perikanan budidaya yaitu ikan bandeng, telah

secara nyata memberikan andil yang dominan terhadap inflasi. Bersama dua

komoditas lain yaitu ikan tongkol (Euthynnus spp.) dan ikan kembung

(Rastreliger spp.), telah memberikan andil terhadap inflasi rata-rata sebesar

0,56%. Untuk itu, KKP mengusulkan komoditas perikanan terutama ketiga jenis

komoditas tersebut (termasuk ikan bandeng) agar dimasukkan dalam kategori

barang kebutuhan pokok, karena telah memasyarakat dan menjadi bagian

yang menguasai hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, perikanan

budidaya air payau juga menjadi basis bagi penguatan ketahanan pangan

nasional. Komoditas ketahanan pangan dengan ciri mempunyai pasar

domestik, sumberdaya cukup tersedia, mudah dipelihara secara massal, biaya

produksi murah, dan teknologi budidaya mudah diadopsi. Komoditas lain yang

dapat dikategorikan ketahanan pangan yang juga sudah dikembangkan

sebagai komoditas air payau yang aslinya termasuk komoditas air tawar

adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Selain komoditas ekspor dan

ketahanan pangan, komoditas perikanan budidaya air payau juga ada yang

tergolong komoditas prospektif yang dapat lebih dikembangkan di masa akan

datang seperti ikan baronang (Siganus spp.).

Potensi sumberdaya alam lain yang tergolong sumberdaya terbaharukan

adalah hutan mangrove yang sekarang ini memiliki luas sekitar 1,8 juta hektar

di Indonesia dan merupakan ekosistem yang dapat berasosiasi dengan lahan

perikanan budidaya air payau. Konservasi mangrove dan restorasi

ekosistemnya akan memberikan keuntungan investasi yang besar dan dapat

mendorong upaya perikanan budidaya yang lebih baik, termasuk

memberikan nilai ekonomi bagi perikanan budidaya air payau di satu sisi dan

kesejahteraan masyarakat di sisi lain. Di samping potensi sumberdaya alam

untuk budidaya air payau yang besar, terdapat pula potensi kelembagaan

Page 29: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

16

seperti Komisi Udang, Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN), Masyarakat

Akuakultur Indonesia (MAI), Shrimp Club Indonesia (SCI), Asosiasi Pengusaha

Pembenihan Udang (APPU), Asosiasi Pengusaha Cold Storage Indonesia

(APCI), dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang perikanan yang

perlu terus disinergikan di masa akan datang karena akan menjadi pendorong

dalam pengembangan perikanan budidaya air payau.

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya air

payau dan menjadikan perikanan budidaya air payau ini sebagai penggerak

utama (prime mover) pengembangan ekonomi nasional, diperlukan upaya

percepatan dan terobosan dalam pengembangan perikanan budidaya air

payau yang didukung dengan kebijakan ekonomi serta iklim sosial politik

yang kondusif. Dalam kaitan ini, koordinasi dan dukungan lintas sektor serta

para pemangku kepentingan lainnya menjadi salah satu prasyarat yang sangat

penting.

1.6. PERMASALAHAN

Dalam pengembangan perikanan budidaya air payau, masih

diperhadapkan pada permasalahan kebijakan berupa implementasi kebijakan

tata ruang yang masih sangat rendah. Permasalahan infrastruktur seperti

terbatasnya jalan usaha tani dan prasarana saluran irigasi adalah kondisi

umum yang banyak dijumpai di kawasan perikanan budidaya air payau.

Terbatasnya ketersediaan dan distribusi induk dan benih unggul, harga pakan

yang relatif mahal, dan adanya serangan hama dan penyakit udang/ikan, serta

pencemaran lingkungan perairan merupakan permasalahan teknis yang juga

harus dihadapi dalam pengembangan perikanan budidaya air payau.

Aktivitas pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya air payau yang

berada di daratan maupun sepanjang pesisir pantai, tidak luput dari

permasalahan alam dan kemungkinan bencana alam yang dapat terjadi.

Bencana alam seringkali menimbulkan kerusakan bagi sarana dan prasarana

budidaya air payau yang memerlukan upaya mitigasi yang lebih baik.

Page 30: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

17

1.7. LINGKUNGAN STRATEGIS

Secara teoritis, lingkungan strategis ini dapat diartikan sebagai situasi

factor yang strategis baik internal maupun eksternal yang dapat

mempengaruhi pencapaian tujuan BRPBAPPP telah ditetapkan untuk periode

ke depan (tahun 2017-2019). Dalam hal ini, yang dimaksud dengan situasi

faktor yang strategis tersebut adalah dokumen rencana lima tahunan (2015-

2019) BRPBAPPP yang berisi visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta kebijakan,

program, dan kegiatan yang disusun sesuai sistematika tertentu serta

berpedoman pada perencanaan kerja dan penganggaran yang dikeluarkan

oleh pemerintah dengan mempertimbangkan aspek-aspek internal dan

eksternal yang mempengaruhi dan mungkin mempengaruhi keberhasilan

pencapaian sasaran yang telah ditentukan.

Sasaran Renstra Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan tahun 2015-2019 mencakup:

1. Meningkatnya kapasitas Instalasi Pembenihan Udang Windu;

2. Meningkatnya kapasitas Instalasi Perbenihan Kepiting Bakau;

3. Meningkatnya kapasitas Instalasi Tambak Percobaan;

4. Tersedianya “Teknologi Budidaya Air Payau yang Berdaya Saing dan

Berkelanjutan”;

5. Tersedianya data dan informasi tentang penyakit udang dan cara

pengendaliannya;

6. Meningkatnya penyediaan informasi geospasial mendukung

pengembangan perikanan budidaya air payau;

7. Meningkatnya jejaring dan diseminasi litbang perikanan budidaya air

payau;

8. Terakreditasinya Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan dalam Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) sehingga

diharapkan bahwa produk yang dihasilkan sistem manajemen kualitas

internasional ini akan berkualitas baik dan dapat diterima oleh pasar;

9. Terakreditasinya Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan dalam Sistem Manajemen Litbang (Sertifikasi KNAPPP); dan

10. Meningkatnya penyediaan materi, metodologi, pelaksanaan penyuluhan

perikanan, serta pengembangan dan fasilitas kelembagaan dan forum

masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha.

Page 31: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

18

Dalam penyusunan Renstra Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

dan Penyuluhan Perikanan tahun 2015-2019 telah diidentifikasi berbagai faktor

yang menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan perikanan

budidaya air payau di masa akan datang. Faktor yang dianalisis tersebut

meliputi: faktor kekuatan (strengths), faktor kelemahan (weaknesses), faktor

peluang (opportunities), dan faktor tantangan (threats).

1.8. ISU-ISU STRATEGIS

Isu-isu strategis yang perlu menjadi perhatian dalam perikanan

budidaya air payau yang berkelanjutan adalah sebagai berikut:

1. Potensi terjadinya banjir termasuk banjir pasang (rob) dan tidak

menentunya kondisi cuaca, serta bencana alam di kawasan pesisir yang

dapat menghambat pelaksanaan kegiatan litbang perikanan budidaya air

payau.

2. Potensi wabah penyakit udang/ikan yang dapat terjadi pada situasi dan

kondisi tertentu yang dapat menghambat pelaksanaan kegiatan litbang

perikanan budidaya air payau.

3. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community

(AEC) yang dimulai pada 31 Desember 2015 akan semakin menambah

persaingan dalam memasarkan produk-produk perikanan budidaya air

payau, sebab akan membuka keran perdagangan bebas dan adanya

kesamaan komoditas yang dikembangkan dan diekspor oleh sesama

negara anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) sehingga

dibutuhkan peningkatan efisiensi dalam usaha dan akses pemasaran

produk.

4. Tuntutan kualitas produk di pasar global terhadap standarisasi dan

ketertelusuran untuk jaminan kualitas dan keamanan pangan, sehingga

perlu diantisipasi upaya akreditasi laboratorium, cara budidaya yang baik,

dan kelembagaan yang lebih profesional dari Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan.

5. Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan

frekuensi maupun intensitas kejadian cuaca ekstrem dan lingkungan

budidaya yang memburuk, dengan demikian diperlukan upaya teknologi

Page 32: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

19

yang efisien, hemat air dan energi, ramah lingkungan, dan produktif dalam

pelaksanaan kegiatan perikanan budidaya air payau.

1.9. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA (LKj)

Laporan Kinerja ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian

kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

pada triwulan IV tahun 2019, yaitu dengan melakukan analisis atas capaian

kinerja (performance results) triwulan IV tahun 2019 terhadap rencana kinerja

(performance plans) triwulan IV tahun 2019. Analisis tersebut memungkinkan

teridentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai

umpan balik perbaikan kinerja di triwulan selanjutnya. Sejalan dengan hal

tersebut, sistematika penyajian laporan kinerja adalah sebagai berikut:

Bab I - Pendahuluan, menyajikan penjelasan umum Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, dengan penekanan kepada

aspek strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan serta permasalahan utama (stretegic issued) yang sedang

dihadapi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan.

Bab II - Perencanaan Kinerja, pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar

perjanjian kinerja tahun 2019.

Bab III Akuntabilitas Kinerja, bab ini menjelaskan hasil capaian kinerja

dari indikator-indikator kinerja yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

disertai beberapa capaian indikator kinerja lainnya.

Bab IV Penutup, bab ini berisi uraian singkat terkait Kesimpulan,

Pemasalahan dan Rekomendasi.

Lampiran:

a. Penetapan Kinerja Tahun 2019; dan

b. Dokumen yang diperlukan.

Page 33: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

20

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dalam struktur organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Kelautan

dan Perikanan di bidang riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan

perikanan, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan. Sebagaimana disebutkan pada

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 29/PERMEN-KP/2017

tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

dan Penyuluhan Perikanan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan

laporan.

b. Pelaksanaan riset perikanan budidaya air payau di bidang biologi,

reproduksi, genetika, bioteknologi, patologi, toksikologi, ekologi, nutrisi

dan teknologi pakan, pemetaan dan lingkungan, plasma nutfah, serta

analisis komoditi.

c. Pengembangan teknologi penelitian perikanan budidaya air payau.

d. Penyusunan materi, motodologi, pelaksanaan penyuluhan perikanan, serta

pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum masyarakat bagi

pelaku utama dan pelaku usaha.

e. Penyusunan kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri

Sipil (PNS), swadaya dan swasta.

f. Pengelolaan prasarana sarana riset perikanan budidaya air payau dan

penyuluhan perikanan. Dan

g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien dan

akuntabel, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada: 1)

RENSTRA, 2) RKT, dan 3) PK.

Page 34: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

21

2.1 RENCANA STRATEGIS 2017-2019

Langkah-langkah strategis jangka menengah yang akan memberikan

arah bagi pelaksanaan kegiatan Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan ini dituangkan dalam perencanaan strategis periode 5

(lima) tahunan.

Rencana strategis (RENSTRA) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

dan Penyuluhan Perikanan tahun 2017-2019 merupakan dokumen perencanaan

strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun. Mengacu pada dokumen rencana strategis tersebut Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan membuat

perencanaan tahunan guna mencapai indicator sasaran yang telah ditetapkan

sesuai dengan kegiatan yang temuat dalam rencana strategis. Perencanaan

tersebut dibuat disertai indicator sasaran dan cara mencapai sasaran tersebut

secara strategis baik dalam kurun waktu 1 (satu) tahun maupun 5 (lima)

tahunan. Rencana kerja tahunan (RKT) dalam dokumen perencanaan kinerja

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan memuat

rencana pelaksanaan kegiatan Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan termasuk dukungan pembiayaan yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan perencanaan. Rencana kerja tahunan (RKT) juga memuat

target dan indicator sasaran yang diingatkan dalam pelaksanaan kegiatan.

Rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2017-2019 berisi langkah-langkah stratejik yang

akan memberi arah bagi penyelenggaraan kegiatan Riset Perikanan Budidaya

Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dalam menunjang visi dan misi Badan

riset dan SDM Kelautan dan Perikanan sebagai institusi yang handal dan

terpercaya penyedia IPTEK Kelautan dan Perikanan dan SDM unggul Kelautan

dan Perikanan menuju Indonesia maju.

Rencana umum Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan tahun 2017-2019 merupakan suatu proses yang berorientasi pada

hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis

dan berkesinambungan dengan mempertimbangkan kekuatan dan peluang

Page 35: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

22

yang dimiliki dan kelemahan atau tantangan yang mungkin dihadapi. Proses

tersebut menghasilkan rencana besar yang meliputi visi, misi, tujuan, sasaran,

program, dan kegiatan yang realistis dalam rangka mencapai tujuan

organisasi dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan. Dalam rangkaian pencapaian tujuan organisasi tersebut, maka

menjadi suatu keharusan untuk dapat mengarahkan segenap anggota

organisasi untuk merumuskan tujuan yang akan dicapai, memformulasikan

metode dan prosedur secara umum yang akan dilalui dan menentukan ukuran

keberhasilan/kegagalan yang dituangkan ke dalam indicator kinerja utama.

Penyusunan rencana strategis sejauh mungkin diupayakan

mengakomodasikan kebutuhan pemangku kepentingan, baik internal KKP

maupun instansi lain atau masyarakat yang sesuai dengan tugas dan fungsi

yang diemban.

Rencana strategis ini memuat hasil dari suatu proses sistematis yang

berkelanjutan dari pembuatan keputusan mengenai arah strategis yang

menjadi titik tujuan organisasi dan bagaimana cara mencapai titik tujuan

tersebut. Disamping itu juga memuat berbagai langkah antisipasi dengan

mengorganisasikan secara sistematis tahapan pelaksanaan keputusan tersebut

dan mengukur hasilnya melalui umpan balik secara terorganisir dan sistematis

pula. Rencana strategis ini merupakan langkah awal yang diperlukan agar

mampu menjawab tuntutan lingkungan baik local, nasional maupun

internasional yang kelak dijabarkan lebih rinci ke dalam rencana strategis

untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan. Selain itu, dengan perencanaan yang

lebih baik Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

dapat lebih menyerasikan antara visi dan misinya dengan potensi, peluang

dan kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja.

Suatu hal yang harus diingat bahwa untuk membuat suatu organisasi tetap

eksis dan unggul dalam peraingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang

mengalami perubahan sangat cepat, maka perubahan kea rah perbaikan

mutlak harus dilakukan. Perubahan tersebut perlu disusun dalam suatu pola

yang sistematis yang termuat di dalam renstra dengan tahapan yang konsisten

dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang

berorientasi kepada pencapaian hasil.

Page 36: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

23

Rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan tahun 2017-2019 telah disusun dengan diagram alur

seperti telah disebutkan sebelumnya dengan mengcu kepada rancangan awal

RPJMN tahun 2015-2019, Rencana strategis KKP 2015-2019, Rencana strategis

BRSDM 2017-2019, Rencana strategis Pusat Riset Perikanan 2017-2019 dan

Rencana Strategis Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

2015-2019.

2.1.1. VISI

Visi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan merupakan kondisi yang diharapkan dari Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dengan mempertimbangkan

kondisi saat ini. Visi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan mengacu pada visi KKP yaitu “Mewujudkan

pengelolaan riset perikanan budidaya air payau yang mandiri, maju, kuat

dan berbasis kepentingan nasional”.

2.1.2. MISI

Sebagai langkah kongkret untuk mewujudkan visi (kondisi yang

diharapkan) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan tersebut maka misi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan yang merupakan cara untuk mendapatkan kondisi

yang diharapkan, telah ditetapkan misi Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan yang mengacu pada misi KKP sebagai

berikut:

a. Mewujudkan pembangunan perikanan budidaya air payau yang

berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumberdaya perikanan melalui pengelolaan riset

perikanan.

b. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya air payau

yang berkelanjutan melalui pengelolaan riset perikanan.

c. Mewujudkan masyarakat perikanan yang sejahtera melalui pengelolaan

riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan perikanan.

Page 37: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

24

2.1.3. TUJUAN

Tujuan yang diharapkan adalah penjabaran lebih lanjut dari visi dan

misi BRPBAPPP dalam rangka mencapai sasaran strategis pembangunan

kelautan dan perikanan tahun 2017-2019, adalah:

a. Diperolehnya data, informasi, dan teknologi perikanan budidaya air

payau yang bertanggung jawab dan berorientasi pada masyarakat

dan industri perikanan.

b. Tersebarluaskan hasil litbang perikanan budidaya air payau; dan

c. Meningkatnya kapasitas sumber daya litbang, kinerja litbang,

pelayanan jasa litbang, dan kerja sama litbang.

Secara keseluruhan sasaran BRPBAPPP yang tertuang dalam Renstra

2015-2019 dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Tersedianya usulan Hak Kekayaan Intelektual, inovasi teknologi dan

produk biologi yang meningkatkan efisiensi produksi, ragam varietas

baru/unggul, kualitas, dan keamanan komoditas unggulan budidaya

air payau;

b. Meluasnya penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang perikanan

budidaya air payau melalui sosialisasi, temu konsultasi, promosi,

komersialisasi, dokumentasi, publikasi, dan dempond; dan

c. Meningkatnya kualitas dan kapabilitas sumber daya litbang perikanan

budidaya air payau.

2.2. SASARAN STATEGIS

Sasaran strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam 4 (empat)

perspektif yaitu:

a. Stakeholders Perspective

▪ Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP melalui penyediaan SDM KP

yang kompeten.

Page 38: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

25

b. Customer Perspective

▪ Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab dan

berkelanjutan.

c. Internal Process Perspective

▪ Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing

dan berkelanjutan.

d. Learning and Growth Perspective

▪ Terwujudnya ASN BRPBAPPP yang kompeten, professional dan

berintegritas.

▪ Tersedianya manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang handal dan mudah

diakses.

▪ Terwujudnya birokrasi BRPBAPPP yang efektif, efisien dan berorientasi

pada layanan prima.

▪ Terkelolanya anggaran pembangunan BRPBAPPP secara efisien dan

akuntabel.

Secara terinci, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan memiliki 7 (tujuh) sasaran strategis yang dijabarkan dalam 20 (dua

puluh) indikator kinerja utama untuk mendukung kegiatan Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan beserya taget yang akan

dicapai selama tahun 2017-2019.

Dalam penuangan rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun 2017-2019 diatas juga dituangkan ke

dalam rencana kerja tahunan dan kerangka pendanaan sesuai tabel dibawah

ini:

Page 39: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

26

Tabel 2.1. Rencana Kinerja Kegiatan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

dan Penyuluhan Perikanan, 2017-2019

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TAHUN

2017 2018 2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1

Terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat KP

yang kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku

usaha yang kompeten dan

inovatif meningkat

produksinya melalui

penyuluhan perikanan

lingkup BRPBAPPP

- 679 207

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya

pengelolaan SDKP

yang partisipatif,

bertanggungjawab

dan berkelanjutan

2

Jumlah UMK dan koperasi

sektor KP yang dibentuk dan

dilegalisasi

- 917 4.140

3

Legilisasi izin usaha mikro

kecil dan pendirian

koperasi sector KP

- - 827

4 Nilai PNBP 378.000 259.990 218

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya

tata kelola

pemanfaatan SDKP

yang adil, berdaya

saing dan

berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha

yang disuluh - 39.460 49.710

6

Jumlah profil kelompok

pelaku utama/usaha yang

disusun

- - 4.971

7

Persentase penyuluh

perikanan yang

berkontribusi terhadap

pelaksanaan program KKP

- - 100

8 Tersedianya metode

percontohan penyuluhan KP - 4 4

9

Jumlah data dan/atau

informasi hasil riset

perikanan

1 1 1

10 Jumlah komponen inovasi

yang dihasilkan 1 1 2

11

Jumlah inovasi teknologi

yang diusulkan untuk

direkomendasikan

1 1 1

12 Jumlah lembaga riset

perikanan yang terstandar - - 1

13

Jumlah jejaring dan/atau

kerjasama riset perikanan

yang dispakati dan

ditindaklanjuti

2 10 5

14

Jumlah sarana dan prasarana

BRPBAPPP yang

ditingkatkan kapasitasnya

1 1 1

15

Jumlah karya tulis ilmiah

(KTI) BRPBAPPP yang

dipublikasikan

- 25 25

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4 Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang 16

Indeks profesionalitas ASN

lingkup BRPBAPPP 80 90 60

Page 40: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

27

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TAHUN

2017 2018 2019

kompeten,

professional dan

berintegritas

5

Tersediannya

manajemen

pengetahuan

BRPBAPPP yang

handal dan mudah

diakses

17

Persentase unit kerja

BRPBAPPP yang

menerapkan sistem

manajemen pengetahuan

yang terstandar

65 65 75

6

Terwujudnya

birokrasi

BRPBAPPP yang

efektif, efisien dan

berorientasi pada

layanan prima

18

Persentase jumlah

rekomendasi hasil

pengawasan yang

dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup

BRPBAPPP

- 80 80

7

Terkelolanya

anggaran

pembangunan

BRPBAPPP secara

efisien dan

akuntabel

19 Nilai kinerja pelaksanaan

anggaran BRPBAPPP

Baik

83

Baik

86

Baik

87

20

Batas tertinggi persentase

temuan LHP BPK atas

laporan keuangan (LK)

BRPBAPPP dibandingkan

realisasi anggaran

BRPBAPPP TA 2018

- 1 1

Tabel 2.2. Kerangka Pendanaan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2017-2019

SASARAN INDIKATOR

TARGET ANGGARAN (Rp. Miliar)

2017 2018 2019 2017

(x1.000)

2018

(x1.000)

2019

(x1.000)

Tersedianya

komponen

inovasi

perikanan

yang

dihasilkan

Komponen

inovasi

perikanan

yang

dihasilkan

- 1 2 - 711.736 1.165.000

Tersedianya

data dan/atau

informasi riset

perikanan

yang

dihasilkan

Jumlah data

dan/atau

informasi riset

perikanan air

payau

1 1 1 820.502 262.575 262.575

Jumlah inovasi

teknologi

perikanan

yang

dihasilkan

- 1 1 - 634.761 600.000

Tersedianya

sarana

prasarana

riset

perikanan

Sarana

prasarana

riset

perikanan

2 1 1 2.154.728 1.109.250 2.278.000

Tersedianya

layanan

penatausahaan

riset

Persentase

pemenuhan

layanan

penatausahaan

4 4 4 545.551 801.918 817.838

Page 41: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

28

SASARAN INDIKATOR

TARGET ANGGARAN (Rp. Miliar)

2017 2018 2019 2017

(x1.000)

2018

(x1.000)

2019

(x1.000)

perikanan lingkup

BRPBAPPP

Tersedianya

layanan

perkantoran

Jumlah

layanan

perkantoran

12 12 12 25.525.813 22.000.792 26.311.1941

Selanjutnya untuk sasaran dan rencana kinerja tahunan diwujudkan dalam

peta strategis yang merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang

memetakan sasaran strategis ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat

yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan. Peta strategi memudahkan

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan untuk

mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh Pejabat/Pegawai

dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi dan tujuan

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun

2019 yang disepakati antara Kepala Balai dengan Kepala Pusat Riset Perikanan

dan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan ditunjukan

dalam gambar dibawah ini:

Gambar 2.1. Peta Strategi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan, 2019

Page 42: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

29

Peta strategi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan tahun 2019 memetakan setiap sasaran strategis yang disusun dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi, misi dan tujuan yang

diemban. Dengan metodologi balanced scorecard (BSC) sasaran strategis

dikelompokan kedalam 4 (empat) perspektif, yaitu stakeholder, customer,

internal process dan learn and growth perspective.

2.3. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Rencana kinerja tahunan pada dasarnya adalah dokumen perencanaan

awal yang merepresentasikan rencana tekad dan janji untuk mentargetkan

kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 (satu) tahun tertentu

dengan mempertimbangkan sumberdaya yang ditelitinya sesuai dengan

rencana kinerja Pemerintah.

Rencana kinerja tahunan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan tahun 2019 terdiri dari sasaran, indikator dan target

tahun 2019 yang didasarkan pada dokumen balanced scorecard (BSC). Target

ditetapkan untuk indikator kinerja utama sebagai output kinerja tahun 2019

yang dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan, 2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1

Terwujudnya kesejahteraan

masyarakat KP yang

kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku usaha

yang kompeten dan inovatif

meningkat produksinya melalui

penyuluhan perikanan lingkup

BRPBAPPP

207

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya pengelolaan

SDKP yang partisipatif,

bertanggungjawab dan

berkelanjutan

2 Jumlah UMK dan koperasi sector KP

yang dibentuk dan dilegalisasi 4.140

3 Legilisasi izin usaha mikro kecil

dan pendirian koperasi sector KP 827

4 Nilai PNBP 218

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya tata kelola

pemanfaatan SDKP yang adil,

berdaya saing dan

berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha yang

disuluh 49.710

6 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/usaha yang disusun 4.971

7

Persentase penyuluh perikanan

yang berkontribusi terhadap

pelaksanaan program KKP

100

Page 43: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

30

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

8 Tersedianya metode percontohan

penyuluhan KP 4

9 Jumlah data dan/atau informasi

hasil riset perikanan 1

10 Jumlah komponen inovasi yang

dihasilkan 2

11 Jumlah inovasi teknologi yang

diusulkan untuk direkomendasikan 1

12 Jumlah lembaga riset perikanan

yang terstandar 1

13

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama

riset perikanan yang dispakati dan

ditindaklanjuti

5

14

Jumlah sarana dan prasarana

BRPBAPPP yang ditingkatkan

kapasitasnya

1

15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)

BRPBAPPP yang dipublikasikan 25

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN BRPBAPPP

yang kompeten, professional

dan berintegritas

16 Indeks profesionalitas ASN lingkup

BRPBAPPP 60

5

Tersediannya manajemen

pengetahuan BRPBAPPP yang

handal dan mudah diakses

17

Persentase unit kerja BRPBAPPP

yang menerapkan system

manajemen pengetahuan yang

terstandar

75

6

Terwujudnya birokrasi

BRPBAPPP yang efektif,

efisien dan berorientasi pada

layanan prima

18

Persentase jumlah rekomendasi

hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan

kinerja lingkup BRPBAPPP

80

7

Terkelolanya anggaran

pembangunan BRPBAPPP

secara efisien dan akuntabel

19 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran

BRPBAPPP

Baik

87

20

Batas tertinggi persentase temuan

LHP BPK atas laporan keuangan

(LK) BRPBAPPP dibandingkan

realisasi anggaran BRPBAPPP TA

2018

1

2.4. PERJANJIAN KINERJA (PK)

Dengan diterbitkanya Peraturan Menteri PANRB Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka setiap instansi

Pemerintah wajib menyusun perjanjian kinerja berdasarkan alokasi anggaran

yang dikelolanya.

Page 44: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

31

Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan

terukur dalam rentang waktu 1 (satu) tahun. Tujuan khusus perjanjian kinerja

adalah untuk: 1) meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja

aparatur, 2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan

pemberi amanah, 3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, 4) menciptakan tolak ukur kinerja

sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan 5) sebagai dasar pemberian

reward and punishment. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan telah membuat perjanjian kinerja tahun 2019 secara

berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ditetapkan dalam

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. Perjanjian kinerja tahun 2019

merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2019,

yang dijabarkan sebagai berikut:

Adapun perincian perjanjian kinerja BRPBAPPP pada tahun 2019 ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan Kepala Pusat Perikanan

(Per Februari 2019)

SASARAN STRATTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 SS1

Terwujudnya

pengelolaan SDKP yang

partisipatif,

bertanggung jawab dan

berkelanjutan

IK1 Nilai PNBP BRPPBAPPP (RP.miliar)

0,218

INTERNAL PROCESS PRESPEKTIVE

2 SS2

Terwujudnya

pengelolaan SDKP yang

partisipatif,

bertanggung jawab dan

berkelanjutan

IK2 Jumlah Data dan /atau informasi

Hasil Riset Budidaya Air Payau

yang dihasilkan (paket)

1

IK3 Jumlah Komponen Inovasi Riset

Budidaya air Payau yang

dihasilkan (buah)

2

IK4 Jumlah Inovasi Teknologi

Budidaya Air Payau yang

diusulkan untuk

direkomendasikan (paket)

1

IK5 Jumlah Lembaga Riset Budidaya

Air payau yang

terstandar(lembaga)

1

Page 45: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

32

SASARAN STRATTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

3 Terselenggaranya

program riset dan

pengembangan SDM

mendukung

terwujudnya kedaulatan

dan keberlanjutan

IK6 Jumlah jejaring dan /atau

kerjasama Riset Budidaya Air

Payau yang disepakati dan

ditindaklanjuti (dokumen)

5

IK7 Jumlah Sarana dan Prasarana

Budidaya Air Payau yang

ditingkatkan kapasitasnya (paket)

1

IK8 Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Riset Budidaya Air Payau yang

dipublikasikan (KTI)

25

4 Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang

kompeten, profesional

dan berintegritas

IK9 Indeks Profesionalitas ASN

BRPBAPPP (indeks) 60

5 Tersedianya

manajemen

pengetahuan BRPBAPPP

yang handal dan mudah

diakses

IK10 Persentase unit kerja BRPBAPPP

yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang

terstandar (%)

75

6 Terwujudnya Birokrasi

BRPBAPPP yang efektif,

efisien dan berorientasi

pada layanan prima

IK11 Presentase jumlah Rekomendasi

Hasil Pengawasan yang

Dimanfaatkan untuk Perbaikan

Kinerja Lingkup BRPBAPPP (%)

80

7 Terkelolanya anggaran

pembangunan

BRPBAPPP secara

efisien dan akuntabel

IK12 Nilai kinerja pelaksanaan

anggaran BRPBAPPP (nilai) Baik (86)

IK13 Batas tertinggi persentase temuan

LHP BPK atas (Lk)BRPBAPPP(Nilai) 1

Perjanjian kinerja level 3 dengan Pusat Riset Perikanan telah di revisi

sebanyak 1 (satu) kali yaitu pada bulan Februari. Revisi tersebut dilakukan

karena terdapat pergantian pejabat Kepala Pusat Riset Perikanan dan terdapat

perubahan pada narasi di indikator kinerja (IK) 12. Berikut tabel penjelasan

revisi Perjanjian Kinerja level 3 BRPBAPPP.

Tabel 2.5. Penjelasan Revisi Perjanjian Kinerja BRPBAPPP dengan Pusat Riset

Perikanan TA.2019

No Poin Perubahan Sebelum Revisi Setelah Revisi

1 Pejabat penanda tangan

Perjanjian Kinerja di Pusat

Riset Perikanan (Kepala

Pusriskan)

Dr. Ir. Toni

Ruchimat, M. Sc

Waluyo Sejati Abutohir,

S.H., M.M

2 Waktu penandatanganan

Perjanjian Kinerja

Januari Februari

3 Narasi IK12 Nilai Kinerja

Anggaran

BRPBAPPP (Nilai)

Nilai Kinerja Pelaksanaan

Anggaran BRPBAPPP (Nilai)

Page 46: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

33

Tabel 2.6. Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan Kepala Pusat Pelatihan

dan Penyuluhan (Per Januari 2019)

SASARAN STRATTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

STAKEHOLDERS PERFECTIVE

1 SS1

Terwujudnya

Kesejahteraan

Masyarakat KP melalui

penyediaan SDM KP yang

kompeten

IK1 Jumlah kelompok pelaku

utama/ pelaku usaha yang

meningkat kelasnya

(kelompok) 207

CUSTOMER PERSPECTIVE

2 SS2

Terwujudnya

pengelolaan SDKP yang

partisipatif,bertanggung

jawab dan berkelanjutan

IK2 Jumlah anggota kelompok

pelaku utama dan pealku

usaha yang disuluh yang

dinilai kelas kelompoknya

(orang)

4140

IK3 Legalisasi izin usaha mikro

kecil dan pendirian koperasi

sekotr KP (Unit)

827

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Terselenggaranya tata

kelola pemanfaatan SDKP

yang adil, berdaya saing

dan berkelanjutan

IK4 Jumlah pelaku utama/ usaha

yang disuluh (orang) 49710

IK5 Jumlah profil kelompok

pelaku utama/ usaha yang

disusun (Dokumen)

4971

IK6 Presentase penyuluh

perikanan yang berkontribusi

terhadap pelaksanaan

program KKP (%)

100

IK7 Tersedianya metode

percontohan penyuluhan KP

(lokasi)

4

Pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.3 di atas, perjanjian kinerja antara BRPBAPPP

dengan Eselon 2 terkait (Pusriskan dan Puslatluh) selanjutnya di gabung

menjadi satu untuk mengisi aplikasi kinerjaku. Berikut Tabel 2.4 yang

menyajikan perjanjian kinerja gabungan BRPBAPPP dengan Pusriskan dan

Puslatluh TA.2019.

Page 47: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

34

Tabel 2.7. Perjanjian Kinerja Gabungan antara Balai Riset Perikanan Budidaya

Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dengan Kepala Pusat

Pelatihan dan Penyuluhan dan Kepala Pusat Pelatihan dan

Penyuluhan TA.2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1

Terwujudnya

kesejahteraan masyarakat

KP yang kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku usaha

yang kompeten dan inovatif meningkat

produksinya melalui penyuluhan

perikanan lingkup BRPBAPPP

207

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya pengelolaan

SDKP yang partisipatif,

bertanggungjawab dan

berkelanjutan

2 Jumlah UMK dan koperasi sector KP

yang dibentuk dan dilegalisasi 4.140

3 Legilisasi izin usaha mikro kecil dan

pendirian koperasi sector KP 827

4 Nilai PNBP 218

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya tata

kelola pemanfaatan SDKP

yang adil, berdaya saing

dan berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha yang

disuluh 49.710

6 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/usaha yang disusun 4.971

7

Persentase penyuluh perikanan yang

berkontribusi terhadap pelaksanaan

program KKP

100

8 Tersedianya metode percontohan

penyuluhan KP 4

9 Jumlah data dan/atau informasi hasil

riset perikanan 1

10 Jumlah komponen inovasi yang

dihasilkan 2

11 Jumlah inovasi teknologi yang

diusulkan untuk direkomendasikan 1

12 Jumlah lembaga riset perikanan yang

terstandar 1

13

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama

riset perikanan yang dispakati dan

ditindaklanjuti

5

14

Jumlah sarana dan prasarana

BRPBAPPP yang ditingkatkan

kapasitasnya

1

15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)

BRPBAPPP yang dipublikasikan 25

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang

kompeten, professional

dan berintegritas

16 Indeks profesionalitas ASN lingkup

BRPBAPPP 60

5

Tersediannya manajemen

pengetahuan BRPBAPPP

yang handal dan mudah

diakses

17

Persentase unit kerja BRPBAPPP yang

menerapkan system manajemen

pengetahuan yang terstandar

75

6 Terwujudnya birokrasi 18 Persentase jumlah rekomendasi hasil 80

Page 48: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

35

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

BRPBAPPP yang efektif,

efisien dan berorientasi

pada layanan prima

pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP

7

Terkelolanya anggaran

pembangunan BRPBAPPP

secara efisien dan

akuntabel

19 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran

BRPBAPPP

Baik

87

20

Batas tertinggi persentase temuan LHP

BPK atas laporan keuangan (LK)

BRPBAPPP dibandingkan realisasi

anggaran BRPBAPPP TA 2018

1

Kegiatan : Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 108.193.722.000,-

Perjanjian kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan tahun 2019 merupakan bentuk komitmen yang

disepakati oleh Kepala Pusat Riset Perikanan, Kepala Pusat Pelatihan dan

Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dengan Kepala Balai. Perjanjian kinerja

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun

2019 memuat sasaran, indicator kinerja utama dan target. Indikator kinerja

utama tersebut merupakan salah satu kegiatan mendukung pencapaian kinerja

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun

2019 yang dianggarkan sebesar Rp. 108.193.722.000,-.

Akan tetapi bulan November terjadi revisi DIPA dan revisi target

Perjanjian Kinerja terjadi pada bulan oktober 2019 pada IKU 16. Indeks

profesioanlitas ASN lingkup BRPBAPPP yang target awalnya 60 menjadi 71%.

Tabel 2.8. Revisi Perjanjian Kinerja TA.2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1

Terwujudnya

kesejahteraan masyarakat

KP yang kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku usaha yang

kompeten dan inovatif meningkat

produksinya melalui penyuluhan

perikanan lingkup BRPBAPPP

207

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya pengelolaan

SDKP yang partisipatif,

bertanggungjawab dan

berkelanjutan

2 Jumlah UMK dan koperasi sektor KP yang

dibentuk dan dilegalisasi 4.140

3 Legilisasi izin usaha mikro kecil dan

pendirian koperasi sektor KP 827

Page 49: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

36

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

4 Nilai PNBP 218

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya tata

kelola pemanfaatan SDKP

yang adil, berdaya saing

dan berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha yang disuluh 49.710

6 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/usaha yang disusun 4.971

7

Persentase penyuluh perikanan yang

berkontribusi terhadap pelaksanaan

program KKP

100

8 Tersedianya metode percontohan

penyuluhan KP 4

9 Jumlah data dan/atau informasi hasil riset

perikanan 1

10 Jumlah komponen inovasi yang dihasilkan 2

11 Jumlah inovasi teknologi yang diusulkan

untuk direkomendasikan 1

12 Jumlah lembaga riset perikanan yang

terstandar 1

13

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama riset

perikanan yang dispakati dan

ditindaklanjuti

5

14 Jumlah sarana dan prasarana BRPBAPPP

yang ditingkatkan kapasitasnya 1

15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI) BRPBAPPP

yang dipublikasikan 25

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang kompeten,

professional dan

berintegritas

16 Indeks profesionalitas ASN lingkup

BRPBAPPP 71

5

Tersediannya manajemen

pengetahuan BRPBAPPP

yang handal dan mudah

diakses

17

Persentase unit kerja BRPBAPPP yang

menerapkan system manajemen

pengetahuan yang terstandar

75

6

Terwujudnya birokrasi

BRPBAPPP yang efektif,

efisien dan berorientasi

pada layanan prima

18

Persentase jumlah rekomendasi hasil

pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP

80

7

Terkelolanya anggaran

pembangunan BRPBAPPP

secara efisien dan

akuntabel

19 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran

BRPBAPPP 86

20 Batas tertinggi persentase temuan LHP

BPK atas laporan keuangan (LK) BRPBAPPP

dibandingkan realisasi anggaran

1

Page 50: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

37

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

BRPBAPPP TA 2018

Kegiatan : Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 109.996.776.000,-

2.5. PENGUKURAN KINERJA

2.5.1. Rumusan Pengukuran

Rumus Pengukuran Pengukuran capaian kinerja BRPBAPPP Tahun 2019,

dilakukan dengan membandingkan antara data target dan realisasi IKU, akan

diperoleh indeks capaian IKU. Penghitungan indeks capaian IKU perlu

memperhitungkan jenis polarisasi IKU yang berlaku yaitu maximize, minimize,

dan stabilize. Ketentuan penetapan indeks capaian IKU adalah:

1. Angka maksimum adalah 120;

2. Angka minimum adalah 0;

3. Formula penghitungan indeks capain IKU untuk setiap jenis polarisasi

adalah berbeda;

4. Adapun status Indeks capaian IKU adalah sebagai berikut:

Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu kepada Manual IKU

pada masing-masing Indikator yang ada dalam dokumen Balanced Scores Card

(BSC).

2.5.2. Metode Pengukuran Kinerja

Metode pengukuran kinerja lingkup BRPBAPPP dilakukan secara

berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali (triwulanan), yaitu pada bulan Maret (B03),

Page 51: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

38

Juni (B06), September (B09) dan Desember (B12). Selaku pihak yang

bertanggungjawab dalam pengukuran telah ditugaskan kepada Tim Monev

BRPBAPPP untuk menyusun laporan LKj Triwulan dan LKj Tahun 2019. Dalam

pelaksanaannya, capaian kinerja tahun 2019 dipantau oleh Tim Monev

dibawah tanggung jawab Kasie Tata Operasional. Selanjutnya tim Monev

BRPBAPPP melaporkan kepada tim monev Pusriskan, tim monev Puslatluh dan

tim monev BRSDM KP yang kemudian akan merangkum seluruh hasil yang

dicapai dan melakukan evaluasi untuk mengendalikan pencapaian

pelaksanaan program/kegiatan secara keseluruhan pada lingkup BRSDM KP.

Page 52: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

39

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas kinerja organisasi merupakan kinerja secara kolektif dari 4

(empat) Bagian dan 8 (delapan) Subbagian yang ada di dalam struktur

organisasi BRPBAPPP. Dengan didasarkan atas dokumen Perjanjian Kinerja

seluruh level lingkup BRPBAPPP, telah dilakukan pengukuran dan evaluasi

kinerja secara berkala, dengan menggunakan Sistem Aplikasi Pengelolaan

Kinerja (SAPK),

Kinerja utama Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan Maros ditentukan sampai sejauh mana hasil-hasil riset dan

penyuluhan perikanan dimanfaatkan pengguna sesuai dengan sasaran

strategis yang telah ditetapkan dengan mengimplementasikan metode

Balanced Scorecard (BSC) dalam pengelolaan kinerjanya, meskipun dalam

prakteknya belum sepenuhnya mengakomidir prinsip-prinsip Balanced

Scorecard (BSC), namun hal tersebut tetap dilanjutkan dengan tujuan untuk

memastikan target-target sasaran yang telah dicanangkan akan tercapai,

dimana dengan harapan akhir misi-misinya dapat terwujud dengan nyata.

Manfaat positif lainnya adalah dapat terhindarkannya duplikasi (overlap)

kegiatan unit kerja lingkup Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Maros, dan dapat ditelusurinya kontribusi unit kerja

bawahan terhadap sasaran kinerja yang telah ditetapkan. Dalam manajemen

kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

tahun 2019 terdapat 7 (tujuh) sasaran strategis dan 20 (dua puluh) indikator

kinerja utama.

Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian

kinerja organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan Maros pada triwulan IV tahun 2019 adalah sebesar 103,80%. Nilai

tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing perspektif yang

ditetapkan sesuai dengan gambar berikut:

Page 53: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

40

Sumber: SAPK KKP, Triwulan IV Tahun 2019

Gambar 3.1. Capaian Sasaran Strategis BRPBAPPP Triwulan IV TA. 2019

Berdasarkan Dashboard Kinerja BRPBAPPP pada

www.kinerjaku.kkp.go.id.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja NPSS Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros sampai dengan triwulan

IV tahun 2019 semua capaian telah melebihi dari target tahunan.

Capaian kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan sampai dengan triwulan IV tahun 2019 merupakan kontribusi dari

Subbagian Tata Usaha, Seksi Tata Operasional, Seksi Pelayanan Teknis dan

Sarana, Seksi Penyuluhan, Urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan dan Umum,

Sub Seksi Program dan Anggaran, Sub Seksi Monitoring dan Evaluasi, Sub

Seksi Pelayanan Teknis, Sub Seksi Prasarana dan Sarana, Sub Seksi

Kelembagaan Kelompok, dan Sub Seksi Penyelenggaraan.

Sumber: SAPK KKP, Triwulan IV Tahun 2019

Gambar 3.2. Capaian Sasaran Strategis BRPBAPPP Triwulan IV TA. 2019

Berdasarkan Dashboard Kinerja BRPBAPPP pada

www.kinerjaku.kkp.go.id.

Page 54: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

41

3.2. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Evaluasi dan analisis kinerja dilakukan dengan menggunakan

formulir pengukuran kinerja sebagaimana Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan

atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran

yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BRPBAPPP.

Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang

didasarkan pada Indikator Kinerja Utama yang telah diidentifikasi agar

sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah

ditetapkan dalam Peta Strategi BRPBAPPP yang menjadi kontrak kinerja

pada Tahun 2019 dapat tercapai.

Capaian Kinerja BRPBAPPP

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan

sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Balai

Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros.

Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang

didasarkan pada indikator kinerja utama yang telah diidentifikasi agar sasaran

dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan

kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

Maros pada tahun 2019 dapat tercapai.

Capaian indikator kinerja utama Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

dan Penyuluhan Perikanan Maros tahun 2019 pada Stakeholders, customer,

internal process dan learning & growth perspectif mengalami perubahan dan

penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan

penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, sebagian besar telah

berhasil tercapai. pencapaian sasaran strategis dengan indikator kinerja

utama tahun 2019 yang mengacu Balanced Scorecard (BSC) dapat dilihat pada

tabel dibawah sebagai berikut:

Page 55: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

42

Tabel 3.1. Capaian IKU Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Triwulan IV Tahun 2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TRIWULAN IV

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE T R %

1

Terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat KP yang

kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku

usaha yang kompeten dan

inovatif meningkat

produksinya melalui

penyuluhan perikanan lingkup

BRPBAPPP

207 210 101,45

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya

pengelolaan SDKP yang

partisipatif,

bertanggungjawab dan

berkelanjutan

2

Jumlah UMK dan koperasi

sektor KP yang dibentuk dan

dilegalisasi

4.140 4.218 101,88

3

Legilisasi izin usaha mikro

kecil dan pendirian koperasi

sektor KP

827 828 100,12

4 Nilai PNBP 0,218 0,485 107,78

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya tata

kelola pemanfaatan

SDKP yang adil,

berdaya saing dan

berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha

yang disuluh

49.71

0

50.669 101,93

6 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/usaha yang disusun 4.971

5.021 101,01

7

Persentase penyuluh

perikanan yang berkontribusi

terhadap pelaksanaan program

KKP

100 100 100,00

8 Tersedianya metode

percontohan penyuluhan KP 4

4 100,00

9 Jumlah data dan/atau informasi

hasil riset perikanan 1

1 100,00

10 Jumlah komponen inovasi yang

dihasilkan 2 2 100,00

11

Jumlah inovasi teknologi yang

diusulkan untuk

direkomendasikan

1 1 100,00

12 Jumlah lembaga riset

perikanan yang terstandar 1 1 100,00

13

Jumlah jejaring dan/atau

kerjasama riset perikanan

yang dispakati dan

ditindaklanjuti

5 7 100,00

14

Jumlah sarana dan prasarana

BRPBAPPP yang ditingkatkan

kapasitasnya

1 1 100,00

Page 56: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

43

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TRIWULAN IV

15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)

BRPBAPPP yang dipublikasikan 25 25 100,00

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang

kompeten, professional

dan berintegritas

1

6

Indeks profesionalitas ASN

lingkup BRPBAPPP 71 73,02 102,85

5

Tersediannya

manajemen

pengetahuan BRPBAPPP

yang handal dan mudah

diakses

1

7

Persentase unit kerja BRPBAPPP

yang menerapkan system

manajemen pengetahuan yang

terstandar

75 100,00 120,00

6

Terwujudnya birokrasi

BRPBAPPP yang efektif,

efisien dan berorientasi

pada layanan prima

1

8

Persentase jumlah rekomendasi

hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan

kinerja lingkup BRPBAPPP

80 81,82 102,28

7

Terkelolanya anggaran

pembangunan

BRPBAPPP secara

efisien dan akuntabel

1

9

Nilai kinerja pelaksanaan

anggaran BRPBAPPP

Baik

87 97,54 112,11

2

0

Batas tertinggi persentase

temuan LHP BPK atas laporan

keuangan (LK) BRPBAPPP

dibandingkan realisasi

anggaran BRPBAPPP TA 2018

1 0,01 0,01

Baik (Capaian >=100%)

Hati-Hati (Capaian 80% <= - <100%)

Buruk Capaian <80%

Belum ada capaian

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan

sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Balai

Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros.

Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang

didasarkan pada indikator kinerja utama yang telah diidentifikasi agar sasaran

dan tujuan strategis pada peta strategis yang dituangkan pada penetapan

kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

Maros tahun 2019 dapat tercapai.

Stakeholder Perspective

Capaian kinerja BRPBAPPP pada Perspektif Instansi (Stakeholder Perspective)

dengan bobot perspektif pada Triwulan IV TA 2019 target tahunan sudah

Page 57: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

44

tercapai sehingga capaian SS sebesar 101,45% yang berasal dari satu Sasaran

Strategis yaitu: 1) Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP melalui

penyediaan SDM KP yang kompeten.

Tabel 3.2 Capaian KInerja Pada Persepektif Pemangku Kepentingan

(Stakeholders Perspective)

Sasaran Strategis 1

Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP melalui penyediaan SDM KP

yang kompeten

Pada sasaran strategis ini BRPBAPPP berperan serta dalam mendukung

terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP melalui penyediaan SDM KP yang

kompeten melalui pelatihan dan/atau pendampingan usaha oleh penyuluh

(Penyuluhan) dengan memanfaatkan hasil inovasi dan teknologi tepat guna

sebagai bagian dari materi pelatihan dan penyuluhan. Dari

pelatihan/penyuluhan maupun pendampingan tersebut, diharapkan jumlah

kelompok pelaku utama/pelaku usaha dapat meningkat kelasnya.

Indikator Kinerja (IK) 1

Jumlah kelompok pelaku utama/pelaku usaha yang meningkat kelasnya

(Kelompok)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan jumlah kelompok pelaku

utama/pelaku usaha KP yang meningkat kelasnya setelah mendapatkan

penyuluhan berbasis teknologi tepat guna/inovatif. Kriteria peningkatan kelas

kelompok sesuai dengan Kepmen KP No. 14 Tahun 2012 tentang Pedoman

Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama

Perikanan.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW IV

CAPAIAN

TW IV %

Stakeholders Perspective

JUMLAH KELOMPOK

PELAKU

UTAMA/PELAKU

USAHA KP YANG

MENINGKAT

KELASNYA

TW 3 207 75 80 106,67

TW 4 207 207 210 101,45

Page 58: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

45

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi

BRPBAPPP dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat KP melalui

peningkatan kelembagaan kelompok melalui pendampingan Penyuluh

Perikanan.

Cara pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah melalui

penghitungan jumlah pelaku utama/pelaku usaha KP yang meningkat kelasnya

yang memenuhi kriteria peningkatan kelas yang termuat di dalam laporan

kinerja penyuluh perikanan. Bukti capaian akhir dari indikator kinerja ini

adalah: (1) data kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang meningkat

kelasnya beserta nama penyuluh perikanan pembina dan nomor sertifikat

kenaikan kelas kelompoknya serta nilai / skor hasil penilaian kelas kelompok;

dan (2) data yang disajikan merupakan legal terdapat pengesahan pimpinan.

Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah kelompok pelaku utama/pelaku

usaha KP yang meningkat kelasnya pada Triwulan IV TA 2019 ini dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 1 Triwulan IV TA.2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada triwulan IV targetnya

sebanyak 207 kelompok dan capaiannya sebanyak 210 kelompok (101,45%),

capaian IK ini telah melebihi dari target tahunan dibandingkan dengan capaian

pada triwulan III sebanyak 80 kelompok (106,67%).

Faktor keberhasilan IKU ini dengan adanya dukungan data dan laporan

dari penyuluh perikanan yang tepat waktu pengumpulannya, disiplin dan

integritas dari pengelola laporan penyuluhan.

Customer Perspective

Capaian kinerja BRPBAPPP pada perspektif pemangku kepentingan

(Customer Perspective) dengan bobot perspektif pada Triwulan IV sebesar

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH KELOMPOK

PELAKU UTAMA/PELAKU

USAHA KP YANG

MENINGKAT KELASNYA

TW 3 207 75 80 106,67

TW 4 207 207 210 101,45

Page 59: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

46

103,63% yang berasal dari 1 (satu) Sasaran Strategis yaitu: 1) Terwujudnya

pengelolaan SDKP yang bertanggung jawab dan berkelanjutan

Tabel 3.4 Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)

Triwulan IV TA.2019

Sasaran Strategis 2

Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab

dan berkelanjutan

Pada sasaran strategis ini BRPBAPPP berperan serta dalam mendukung

pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Adapun capaian tersebut dari indikator berikut :

Indikator Kinerja (IK) 2

Jumlah Anggota Kelompok Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha Yang

Disuluh Yang Dinilai Kelas Kelompoknya (Orang)

Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah anggota kelompok

pelaku utama/pelaku usaha KP yang dinilai kelas kelompoknya sesuai Kepmen

KP No. 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

WAKTU TARGET

2019

TARGET

TW

CAPAIAN

TW %

Customer Perspektive

Terwujudnya

pengelolaan

SDKP yang

partisipatif,

bertanggung

jawab dan

berkelanju

tan

IK2 Jumlah

anggota

kelompok

pelaku utama

dan pelaku

usaha yang

disuluh yang

dinilai kleas

kelompoknya

(orang)

TW 3 4.140 3.000 3.663 120,00

TW 4 4.140 4.140 4.218 101,88

IK3 Legalisasi

izin usaha

Mikro Kecil

(UMK) dan

pendirian

koperasi

Sektor KP

(Unit)

TW 3 827 270 274 101,48

TW 4 827 827 828 100,12

IK4 Nilai PNBP

BRPBAPPP

(Rp. Miliar)

TW 3 0,218 0,348 0,348 100,00

TW 4 0,218 0.218 0,485 120,00

Page 60: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

47

Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan. Tujuan dari indikator

kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat KP melalui peningkatan

kelembagaan kelompok melalui pendampingan Penyuluh Perikanan.

Cara pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah dengan

menghitung jumlah anggota kelompok pelaku utama/pelaku usaha KP yang

dinilai kelas kelompoknya yang termuat di dalam laporan kinerja penyuluh

perikanan. Bukti capaian akhir dari indikator kinerja ini adalah: (1) Data

anggota kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang dinilai kelas

kelompoknya by name by address beserta nama penyuluh perikanan pembina

dan nomor berita acara penilaian kelas kelompok; dan (2) Rekapitulasi

dilengkapi dengan pengesahan pimpinan.

Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah anggota kelompok pelaku

utama/pelaku usaha KP yang dinilai kelas kelompoknya pada Triwulan IV ini

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 2 Triwulan IV TA.2019

Berdasarkan tabel diatas capaian indikator kinerja utama Jumlah

anggota kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang disuluh yang dinilai

kelas kelompoknya (orang) pada triwulan IV tercapai sebesar 4.218 orang atau

101,88% lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 4.140 orang dan jika

dibandingkan pada triwulan III capaiannya meningkat.

Faktor keberhasilan tercapainya IKU ini karena adanya dukungan data

dan laporan dari penyuluh perikanan yang tepat waktu pengumpulannya,

disiplin dan integritas dari pengelola laporan penyuluhan.

Indikator Kinerja (IK) 3

Legalisasi Izin Usaha Mikro Kecil dan Pendirian Koperasi Sektor KP

(Unit)

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH ANGGOTA

KELOMPOK PELAKU UTAMA

DAN PELAKU USAHA YANG

DISULUH YANG DINILAI

KLEAS KELOMPOKNYA

(ORANG)

TW 3 4.140 3.000 3.663 120,00

TW 4 4.140 4.140 4.218 101,88

Page 61: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

48

Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah pelaku usaha yang

difasilitasi dalam mendapatkan izin usaha skala mikro dan/atau kecil sektor KP,

serta fasilitasi dalam mendapatkan legalitas usaha menjadi Koperasi sektor KP

melalui pendampingan oleh Penyuluh perikanan, sesuai Pemendagri No 83

Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil, serta

Permenkop dan UKM RI No. 10 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Koperasi.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi

BRPBAPPP dalam mendukung produktivitas usaha melalui penumbuhan dan

pembentukan UMKM dan Koperasi sektor KP

Cara penghitungan IKU ini adalah: Hitung jumlah pelaku usaha yang

telah mendapatkan izin usaha skala mikro dan/atau skala kecil serta kelompok

yang telah mendapatkan legalitas usaha menjadi Koperasi sektor KP dalam

satuan unit.

Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja (IK) legalisasi izin usaha mikro kecil dan

pendirian koperasi sektor KP (unit) pada Triwulan IV ini dapat dilihat pada

tabel berikut.

Dilihat dari tabel diatas, bahwa capaian IKU pada triwulan IV telah

melampaui target tahunan, dimana pada triwulan III capaiannya 274 unit

sedangkan pada triwulan IV capaian IKU ini 828 unit dimana adanya

peningkatan yang besar sebanyak 554 Unit.

Tabel 3.7 Capaian jumlah UMK yang legalisasi dan didirikan

No. Provinsi Jumlah

(Unit)

1. Sulawesi Barat 43

2. Sulawesi Selatan 635

3. Sulawesi Tenggara 150

Jumlah Total : 828

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

LEGALISASI IZIN USAHA MIKRO

KECIL (UMK) DAN PEDIRIAN

KOPERASI SEKTOR KP (UNIT)

TW 3 827 270 274 101,48

TW 4 827 827 828 100,12

Page 62: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

49

Tabel 3.8 Capaian jumlah koperasi yang legalisasi dan didirikan

Faktor Pendukung tercapaian IKU ini disebabkan karena adanya inisiatif

luhkan dalam membuat IUMK sesuai target capaian dengan kesadaran pelaku

kelompok/perorangan dengan manfaat pembentukan UMKM.

Faktor penghambat pelaksanaan adalah masih banyaknya peraturan yang

berbeda dari tiap wilayah kerja dalam persyaratan berkas pembentukan

UMKM

Indikator Kinerja (IK) 4

Nilai PNBP BRPBAPPP (Rp. Miliar)

Definisi dari IKU Nilai PNBP merupakan indikator yang menunjukkan

presentase peningkatan PNBP dari hasil penyelenggaraan riset. IKU ini

bertujuan untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung

No. Nama Koperasi Alamat

1. Wonua Medulu Sako Desa Lalombonda, Kec. Lalonggasumeeto

2. Baru Terbit Kawite-Wite Desa Kawite-Wite Kec. Kabawo

3 Sumber Berkah Alam

Jl. Perintis Kel. Lapulu Kec. Abeli Kota

Kendari

4 Produksi Mutiara

Nusantara

Dusun Puccero Desa Tumpiling

5 Koperasi Berkah Tompo

Galesong

Dusun Soreang Baru, Desa Tamalate, Kec.

Galesong Utara, Kab. Takalar

6 Koperasi Konsumen

Nelayan Dopa Bersatu

Dusun Dopa Desa Kahu-Kahu, Kecamatan

Bontoharu Kab. Kepulauan Selayar

7 Koperasi Produsen

Bandeng Sejahtera

Manakku

Kabupaten Pangkajene Kepulauan

8 Koperasi Produsen Fadli

Jaya Sejahtera Galesong

Dusun Bura'ne, Desa Boddia, Kec. Galesong,

Kab. Takalar

Page 63: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

50

pendapatan negara melalui hasil penyelenggaraan layanan jasa riset dan SDM

KP.

Cara penghitungan IKU ini adalah Jumlah total nilai PNBP dari hasil

penyelenggaraan riset dan SDM dengan aplikasi SIMPONI, dengan target

sebesar Rp. 218.000.000 (Rp 0,218 milliar)

Berdasarkan aplikasi SIMPONI, IKU ini telah terealisasi sebesar Rp.

485.282.264,- (Rp 0,485 Miliar) dari target Rp. 218.000.000,- Hal ini

menunjukkan bahwa pada tahun 2019 jumlah penerimaan PNBP BRPBAPPP

telah melampaui target tahunan.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Nilai PNBP (Rp. Miliar) pada Triwulan IV ini

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.9 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 4 Triwulan IV TA.2019

Pada Triwulan IV capaian IKU ini mengalami peningkatan, dimana

capaian pada triwulan III sebesar 0,348 miliar dan capaian triwulan IV sebesar

0,485 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan yang menghasilkan output

IKU ini tidak mengalami kendala.

Faktor keberhasilan dari IKU ini adalah karena pendapatan fungsional PNBP

terealisasi dengan baik. Pendapatan fungsional PNBP berasal dari penjualan

Biota seperti pendapatan penjualan hasil sampling Riset/ Udang vanname

dimana meningkat 32,59% dan pendapatan umum bearasal dari penerimaan

dari hasil penyewaan barang/ kekayaan negara sertakoordinasi dan

monitoring terhadap pengembalian belanja pegawai kepada pegawai yang

mendapatkan TGR akibat perberhentian Fungsional dan penjualan hasil

samping kegiatan riset serta hasil dari lab uji umum. Pada tahun sebelumnya,

sumber pendapatan PNBP yang dijadikan capaian pada IKU ini berasal dari

pendapatan fungsional dan umum. Dan acuan dari perolehan nilai tersebut

berasal dari aplikasi simponi. Hal tersebut berpengaruh terhadap jumlah

capaian dari IKU PNBP karena harus memilah dahulu antara pendapatan

fungsional dan pendapatan umum PNBP.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

NILAI PNBP (RP. MILIAR) TW 3 0,218 0,348 0,348 100,00

TW 4 0,218 0,218 0,485 120,00

Page 64: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

51

Tabel 3.10 Target dan Realisasi PNBP BRPBAPPP Triwulan IV TA. 2019

Internal Process Perspective

Capaian kinerja BRPBAPPP pada Perspektif pemangku kepentingan

(Internal Perspective) dengan bobot perspektif sebesar 102,33% yang berasal

dari satu 1) Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan SDKP yang adil,

berdaya saing dan berkelanjutan.

Tabel 3.11 Capaian Kinerja pada Perspektif Proses Internal (Internal Process

Perspective) Triwulan IV TA.2019

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW

CAPAIAN

TW %

INTERNAL PROCESS 106,41

Terseleng

garanya Tata

Kelola Pemanfaa

tan SDKP yang

adil, berdaya

saing dan

berkelanju

tan

IK5 Jumlah

pelaku

utama/usaha

yang disuluh

(orang)

TW 3 49.710 50.000 50.669 101,93

TW 4 49.710 50.000 50.669 101,93

Jumlah profil

kelompok TW 3 4.971 1.500 2.015 120,00

Page 65: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

52

IK6 pelaku

utama/usaha

yang disusun

(dokumen)

TW 4 4.971 4.971 5.021 101,01

IK7 Persentase

penyuluh

perikanan

yang

berkontribusi

terhadap

pelaksanaan

program KKP

(%)

TW 3 100,00 80 82,57 103,21

TW 4 100,00 100,00 100,00 100,00

IK8 Tersedianya

Metode

Percontohan

Penyuluhan

KP (lokasi)

TW 3 4 2 2 100,00

TW 4 4 4 4 100,00

IK9 Jumlah Data

Dan / Atau

Informasi

Hasil Riset

Budidaya Air

Payau Yang

Dihasilkan

(Paket)

TW 3 1 0 n/a n/a

TW 4 1 1 1 100,00

IK10 Jumlah

komponen

inovasi riset

budidaya Air

Payau Yang

Dihasilkan

(buah)

TW 3 1 0 n/a n/a

TW 4 1 1 1 100,00

IK11 Jumlah

Inovasi

Teknologi

Riset

Budidaya Air

Payau Yang

diusulkan

untuk

direkomend

asikan

(paket)

TW 3 1 0 n/a n/a

TW 4 1 1 1 100,00

IK12 Jumlah

lembaga

riset

TW 3 1 1 1 100,00

Page 66: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

53

Pada sasaran strategis ini BRPBAPPP berperan serta dalam mendukung

tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan.

Adapun capaian tersebut dapat diraih dari indikator berikut :

Indikator Kinerja (IK) 5

Jumlah Pelaku utama/ usaha yang disuluh (Orang)

Merupakan indikator kinerja yang menggambarkan jumlah pelaku

utama/usaha yang disuluh mendukung terselenggaranya tata kelola SDKP

yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan melalui penyelenggaraan

penyuluhan. Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan

kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung penyediaan SDM KP yang kompeten

untuk pengelolaan sumberdaya KP yang berkeadilan dan berdaya saing.

Penghitungan untuk indikator kinerja ini dilakukan dengan cara

menjumlahkan jumlah pelaku utama/pelaku usaha KP yang disuluh. Bukti akhir

budidaya air

payau yang

terstandar

(lembaga)

TW 4 1 1 1 100,00

IK13 Jumlah

Jejaring Dan

/ Atau

Kerjasama

Riset

Budidaya Air

Payau Yang

Disepakati

dan

ditindaklanju

ti (dokumen)

TW 3 5 4 4 100,00

TW 4 5 5 7 120,00

IK14 Jumlah

Sarana Dan

Prasarana

Budidaya air

payau yang

ditingkatkan

kapasitasnya

(paket)

TW 3 1 0 n/a n/a

TW 4 1 1 1 100,00

IK15 Jumlah Karya

Tulis Ilmiah

(KTI)

Budidaya Air

Payau yang

dipulikasika

n (KTI)

TW 3 25 10 11 110,00

TW 4 25 25 25 100,00

Page 67: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

54

dari indikator kinerja ini adalah data pelaku utama/pelaku usaha KP yang

disuluh sampai akhir tahun by name by address.

Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah pelaku utama/ usaha yang disuluh

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.12 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 5 Triwulan IV TA.2019

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja jumlah pelaku

utama/usaha yang disuluh pada triwulan III capaiannya telah melebihi target

tahunan sehingga capaian untuk triwulan IV tetap, dimana terjadi kelebihan

dari target tahunan sebesar 959 orang. Persentase capaian indikator ini

terhadap target pada triwulan IV tetap dengan capaian pada triwulan III

(101,34%).

Faktor keberhasilan dari IKU ini adalah membuktikan bahwa penyuluh

perikanan melakukan pendampingan kelompok sesuai dengan target minimal

pendampingan kelompok selama 1 tahun.

Faktor terhambatnya dari IKU ini adalah pembagian wilayah dari dinas

perikanan yang tidak sesuai dengan potensi penyuluh dan ketersediaan

tenaga penyuluhan.

Tabel 3.13 Capaian Jumlah Pelaku Utama/ Usaha yang disuluh

No. Provinsi Jumlah

(Orang)

1. Sulawesi Selatan 30.986

2. Sulawesi Tenggara 4.664

3. Sulawesi Barat 15.019

Jumlah Total : 50.669

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH PELAKU

UTAMA/USAHA

YANG DISULUH

(ORANG)

TW 3 49.710 50.000 50.669 101,34

TW 4 49.710 50.000 50.669 101,34

Page 68: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

55

Indikator Kinerja (IK) 6

Jumlah Profil Kelompok Pelaku utama/ usaha yang disusun (Dokumen)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan penyediaan dokumen profil

dan administrasi kelompok pelaku utama/usaha perikanan yang disuluh yang

berisikan seperangkat catatan atau dokumen yang menyangkut semua

kegiatan yang dilakukan oleh kelompok, dan profiling untuk membangun

jejaring kerja dan penyampaian informasi tentang kelompok perikanan

kepada stakeholder baik internal maupun eksternal perusahaan.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi

BRPBAPPP dalam meningkatkan produktivitas kegiatan penyuluhan perikanan

dengan melengkapi administrasi dan profil kelompok perikanan untuk

memperkuat peran kelompok sebagai kelas belajar, unit produksi usaha

perikanan dan wahana kerjasama.

Penghitungan untuk indikator kinerja ini dilakukan dengan cara:

1) Melakukan penyediaan kelengkapan administrasi kelompok perikanan

sesuai kelompok yang disuluh; dan

2) Melakukan penyediaan profil kelompok perikanan sesuai kelompok yang

disuluh. Bukti akhir dari indikator kinerja ini adalah:

a. tersedianya data 4.971 kelompok pelaku utama/usaha yang disusun

profilnya;

b. Dokumen profil kelompok perikanan;

c. Dokumen administrasi kelompok perikanan.

Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah profil kelompok pelaku utama/ usaha

yang disusun dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.14 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 6 Triwulan IV TA. 2019

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH PROFIL

KELOMPOK

PELAKU UTAMA/

USAHA YANG

DISUSUN

(DOKUMEN)

TW 3 4.971 1.500 2.015 120,00

TW 4 4.971 4.971 5.021 101,01

Page 69: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

56

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa IKU Jumlah profil kelompok

pelaku utama usaha yang disusun hingga Triwulan IV telah tercapai target

tahunan sebesar 5.021 dokumen jika dibandingkan pada triwulan III sebesar

2.015 dokumen sehingga adanya peningkatan yang cukup besar.

Adanya faktor keberhasilan capaian IKU ini adalah Kewajiban dari

setiap Penyuluh untuk membuatkan profil kelompok yang dibentuk dengan

format dan ketentuan yang sudah sangat jelas

Adanya faktor terhambatnya capaian IKU ini adalah keterlambatan

sosialisasi format yang sering berubah sehingga dibutuhkan waktu yang

ekstra untuk membuat profil yang sudah ada dalam bentuk dan format yang

baru

Indikator Kinerja (IK) 7

Persentase Penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap

pelaksanaan program KKP (%)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan persentase penyuluh

perikanan, baik itu PNS maupun Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) yang

melakukan penyuluhan dan pendampingan terhadap pelaksanaan program

KKP tahun 2019 dan tahun sebelumnya seperti SKPT, bantuan pemerintah,

Kusuka dll untuk mendukung tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya

saing dan berkelanjutan. Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk

menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung penyediaan SDM KP

yang kompeten untuk pengelolaan sumberdaya KP yang berkeadilan dan

berdaya saing.

Penghitungan capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan cara

menjumlah Penyuluh Perikanan PNS dan PPB yang berkontribusi terhadap

pelaksanaan program KKP dibanding dengan total Jumlah Penyuluh Perikanan

PNS dan PPB sebesar 100 %. Bukti akhir dari capaian indikator kinerja ini

adalah: (1) Data penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap pelaksanaan

program KKP (sesuai format yang telah ditentukan); dan (2) Laporan Kinerja

Penyuluh Perikanan, rekap nama penyuluh, serta kelompok penerima bantuan

yang didampingi dan program KKP yang didampinginya.

Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah profil kelompok pelaku utama/ usaha

yang disusun dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 70: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

57

Tabel 3.15 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 7 Triwulan IV TA.2019

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja persentase

penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap pelaksanaan program KKP

pada Triwulan IV tahun 2019 telah mencapai target tahunan, sedangkan pada

triwulan III belum mencapai target tahunan, walaupun sudah ada capaian

sebanyak 82,57%

Faktor keberhasilan IKU ini karena seringnya Seksi Penyuluhan

melakukan koordinasi, telah melakukan monev lapangan ke setiap penyuluh

yang ada didaerah dan lebih banyaknya kontribusi penyuluh dalam

pelaksanaan program KKP

Indikator Kinerja (IK) 8

Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP (Lokasi)

Merupakan indikator yang menunjukkan salah satu metode penyuluhan

dalam bentuk percontohan penyuluhan KP di lokasi percontohan yang telah

ditentukan dengan memanfaatkan hasil inovasi teknologi kelautan perikanan

tepat guna. Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan

kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung penyediaan SDM KP yang kompeten

untuk pengelolaan sumberdaya KP yang berkeadilan dan berdaya saing.

Penghitungan capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan cara menjumlah

percontohan penyuluhan KP yang telah dilaksanakan. Bukti akhir capaian

indikator kinerja ini adalah berupa laporan hasil pelaksanaan percontohan

penyuluhan di semua lokasi percontohan.

Beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dalam rangka menerapkan

metode percontohan penyuluhan ini adalah : (1) Satminkal menginformasikan

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

PERSENTASE

PENYULUH

PERIKANAN YANG

BERKONTRIBUSI

TERHADAP

PELAKSANAAN

PROGRAM KKP

(%)

TW 3 100,00 80,00 82,57 103,21

TW 4 100,00 100,00 100,00 100,00

Page 71: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

58

kegiatan percontohan ke penyuluh, (2) Penyuluh membuat dan mengusulkan

proposal kegiatan percontohan ke satminkal, (3) Satminkal melakukan seleksi

proposal yang telah dikirim oleh penyuluh, (4) Satminkal menetapkan SK tim

pelaksana, lokasi, dan jenis inovasi teknologi percontohan, dan (5) Satminkal

melakukan temu lapang untuk mensosialisasikan teknologi budidaya yang

menjadi percontohan di lokasi yang telah ditetapkan.

Dalam melakukan pemilihan inovasi teknologi yang terekomendasikan

yang akan diterapkan sebagai metode percontohan penyuluhan harus

memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut: (1) Secara teknologi dapat

dikuasai; (2) Secara ekonomi menguntungkan; dan (3) Secara sosial dapat

diterima masyarakat serta lokasi. Sedangkan dalam menentukan lokasi metode

percontohan penyuluhan diharapkan dapat memenuhi beberapa kriteria

sebagai berikut : (1) Merupakan kawasan sentra yang memiliki potensi

kelautan dan perikanan; (2) Terdapat kelompok pelaku utama/ pelaku usaha

binaan Penyuluh Perikanan; (3) Terdapat penyuluh perikanan; (4) Komoditas

dapat dikembangkan sesuai lokasi spesifik daerah; (5) Lahan milik pelaku

utama; (6) Akses transportasi mudah; (7) Akses pasar mudah.

Capaian Indikator Kinerja (IK) tersedianya metode percontohan

penyuluhan KP dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.16 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 8 Triwulan IV TA.2019

Dari tabel diatas diketahui bahwa pada Triwulan IV capaian IKU ini

sudah melebihi target tahunan yakni sebanyak 4 unit lokasi jika dibandingkan

pada triwulan III yang capaian IKU masih 2 unit lokasi.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

TERSEDIANYA

METODE

PERCONTOHAN

PENYULUHAN KP

(LOKASI)

TW 3 4 2 2 100,00

TW 4 4 4 4 100,00

Page 72: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

59

Tabel 3.17 Kegiatan Percontohan yang dilaksanakan di tahun 2019 sebagai

berikut :

Sulawesi

Selatan Maros Budidaya

1

Budidaya Rumput Laut dengan Menggunakan Bibit

Hasil Seleksi

Sulawesi

Selatan Mamuju Budidaya 2

Budidaya Udang Vaname Tradisional Plus dgn

meggunakan Probiotik Rica

Sulawesi

Selatan Barru Budidaya

3

Aplikasi Penggunaan Probiotik Rica Serbuk di

Pembenihan Skala Rumah Tangga

Sulawesi

Selatan Wajo Budidaya

4

Penggemukan Kepiting Bakau dengan Pemanfaatan

Galon Bekas

Unit Percontohan Pemanfaatan Lahan Budidaya Pembibitan Rumput Laut

Gracilaria Hasil Seleksi Kulur Jaringan Di Kabupaten Maros BRPBAPPP

Maros 2019

Gambar. Peraktek Magang Seleksi, mengikat dan pembenihan rumput laut Gracillaria, sp kultur jaringan di Instalasi

Tambak Maranak BRPBAPPP Maros di bersama penyuluh, petani rumput laut dan teknisi yang didampingi oleh Peneliti ahli

rumput laut

Gambar. Peninjauan kesiapan lokasi, penyerahan bahan sampai dengan penembaran bibit rumput laut di lokasi

percontohan guna mendukung ketersediaan bibit rumput laut Gracillaria, sp di Kabupaten Maros (Borongkalukua,

Binasangkara dan Marusu)

Gambar. Sampling rutin dan terjadwal yang dilakukan setiap minggu oleh Penyuluh, peneliti dan teknisi dalam rangka

monitoring perkembangan dan perumbuhan rumput laut

Page 73: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

60

Unit Percontohan Budidaya Udang Vaname Tradisional Plus Dengan

Menggunakan Probiotik Rica Di Kabupaten Mamuju BRPBAPPP Maros

2019

Gambar. Antusias masyarakat dan pemerintah setempat untuk program kampong probiotik rica setelah melihat hasil

dari panen perdana percontohan yang dilaksanakan di Desa Papalang Kab.Mamuju Sulawesi Barat.

Unit Percontohan Pembenihan Udang Windu Skala Rumah Tangga

Menggunakan Probiotik Rica Serbuk Di Kabupaten Barru BRPBAPPP

Maros 2019

Gambar…Peraktek aplikasi probiotik rica serbuk dimulai dari magang di hatchery NC IPWU Barru BRPBAPPP oleh

Penyuluh perikanan dan empat orang pelaku usaha pembenihan skala rumah tangga yang didampingi langsung

oleh Peneliti Bertempat di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan

Page 74: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

61

Unit Percontohan Pemanfaatan Lahan Penggemukan Kepiting Bakau

Dengan Menggunakan Media Galon Bekas Di Kabupaten Wajo

BRPBAPPP Maros 2019

Gambar. Pendampingan Peneliti Ahli Kepiting memberikan pengalaman dalam pembenihan dan penggemukan kepiting

Bakau di Desa Keera Kab. Wajo dalam rangka perconohan penggemukan kepiting bakau dengan menggunakan media

gallon bekas

Faktor keberhasilan iku ini karena dukungan anggaran dari pusat dan

dukungan dari peneliti dan penyuluhan dalam mengaplikasikan teknologi di

lokasi percontohan.

Faktor terhambatnya IKU ini dikarenakan waktu pelaksanaan terlambat

dikarenakan juknis pelaksanaan belum di terima hungga semester 2.

Indikator Kinerja (IK) 9

Jumlah Data dan/ atau Informasi Hasil Riset Perikanan Budidaya Air

Payau (Paket)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan data informasi hasil riset

yang telah disusun dalam bentuk paket informasi (hasil pengolahan dan

analisis data). Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan kontribusi

BRPBAPPP dalam memberikan data dan informasi dan rekomendasi hasil riset

KP untuk pengelolaan sumberdaya KP yang berkeadilan dan berdaya saing.

Pengukuran indikator kinerja ini adalah dengan cara menghitung jumlah

data dan informasi yang dihasilkan dan sudah disampaikan secara resmi oleh

Kepala UPT kepada Kepala Pusat Riset Perikanan. Bukti capaian akhir yang

diminta adalah berupa laporan akhir riset data informasi.

Judul untuk kegiatan riset yang menghasilkan data dan informasi adalah

“Kajian Kawasan dan Lingkungan Perikanan Budidaya Air Payau yang

kemudian terbagi menjadi 2 (dua) sub judul yaitu: (1) Kajian Tingkat Adopsi,

Aplikasi dan Efektifitas Pelaksanaan CBIB berbasis Kluster pada Tambak

Tradisional; dan (2) Kajian Lingkungan Perikanan Budidaya.

Page 75: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

62

Capaian indikator kinerja jumlah data dan informasi hasil riset kelautan

dan perikanan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.18 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 9 Triwulan IV TA.2019

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator kinerja capaian pada

triwulan IV telah mencapai target tahunan yang berupa laporan teknis dari

masing-masing penanggung jawab kegiatan pada riset data dan informasi

hasil riset perikanan budidaya air payau karena telah dilakukan rapat

pembahasan evaluasi akhir maka penanggung jawab mengumpulkan laporan

teknis akhir TA 2019 yang akan dijadikan sebagai capaian IKU ini.

Progres Laporan teknis yang menghasilkan data dan informasi untuk

triwulan IV ini adalah :

1) Kajian Tingkat Adopsi, Aplikasi dan Efektifitas Pelaksanaan CBIB

berbasis Kluster pada Tambak Tradisional

Pemanfaatan dan produktivitas lahan untuk budidaya tambak masih

tergolong rendah. Hasil dari kegiatan riset aplikasi informasi dan analisis

geospasial 2015-2018 secara umum menujukkan adanya berbagai

kendala teknis pengelolaan kawasan tambak di sentra-sentra produksi

udang di Indonesia. Hal ini antara lain disebabkan karenapengelolaan

lahan tambak dikelola secara individual dan proses bimbingan teknis

peningkatan produktivitas lahan budidaya juga masih bersifat parsial dan

cenderung tidak terkoordinasi sehingga kelebihan dan kekurangan dari

teknologi yang diterapkan juga hanya dapat diketahui secara individu

atau oleh kelompok-kelompok petambak tertentu. Cara Budidaya Ikan

yang Baik (CBIB) berbasis klaster diharapkan dapat memfasilitasi

operasional kelompok-kelompok atau organisasi pembudidaya yang

menggabungkan aksi kolektif para pembudidaya skala kecil untuk

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH DATA

DAN/ ATAU

INFORMASI HASIL

RISET PERIKANAN

BUDIDAYA AIR

PAYAU (PAKET)

TW 3 1 0 n/a n/a

TW 4 1 1 1 100,00

Page 76: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

63

mengatasi berbagai tantangan dalam budidaya tambak. Penelitian ini

dilaksanakan disentra pengembangan budidaya tambak di kecamatan

lanrisang dan Kecamatan Mattirosompe Kabupaten Pinrang, provinsi

Sulawesi Selatan.

Hasil secara umum menunjukkan bahwa tingkat dopsi CBIB oleh para

pembudidaya di Kabupaten Pinrang baru pada kisaran 40-45%. Dari 4

aspek yang dievaluasi yang meliputi 1) Aspek Teknis; 2) Aspek

Manajemen; 3) Aspek Keamanan Pangan; dan 4) Aspek Lingkungan

menunjukkan persentase penerapan CBIB di tambak Kecamatan

Lanrisang dan Mattiro Sompe tertinggi pada Aspek Keamanan Pangan

dan Teknis dan yang rendah pada Aspek Manajemen dan Lingkungan.

Keempat aspek yang dinilai tersebut menunjukkan bahwa persentase

penerapan CBIB di tambak Pokdakan SalopokkoE, CempaE, Pottotau, dan

Rawa Subur Lapolo Balena berturut-turut 45,89; 43,80; 47,50%; dan 44,63

dengan rata-rata 45,46%. Aspek Manajemen dan Lingkungan harus

menjadi aspek yang mendapatkan perhatian serius untuk meningkatkan

penerapan CBIB di Kabupaten Pinrang. Juga disarankan agar Aspek

Sosial Ekonomi dipertimbangkan dalam penilaian penerapan CBIB di

tambak. Manfaat langsung dari teknologi berupa keuntungan relatif

termasuk keuntungan ekonomi (produksi dan pendapatan) yang lebih

tinggi merupakan faktor yang paling mempengaruhi keputusan

pembudiya untuk mengadopsi teknologi CBIB. Selain itu juga didorong

anggapan bahwa penerapan CBIB dapat memperbaiki reputasi positif

didalam masyarakat serta dapat berkontribusi dalam memperbaiki

lingkungan budidaya. Tingkat adopsi juga dapat dimaksimalkan jika ada

dukungan pengusaha ekspor atau pengusaha lokal serta adanya arahan

dan pendampingan dari pemerintah terkait, balai riset dan akademisi.

Para pembudidaya meyakini bahwa untuk memaksimalkan tingkat adopsi

dan aplikasi CBIB prioritas utama yang harus diperbaiki adalah aspek

fisik seperti lokasi; pengelolaan air; penanganan, penggunaan dan

pembuatan pakan yang harus sesuai dengan syarat dan pedoman CBIB.

Hal ini sejalan dengan hasil analisis aspek rekayasa dan faktor pembatas

lingkungan dimana pada kedua kluster tambak diketahui bahwa

keberadaan faktor-faktor pembatas kualitas air berkaitan erat dengan

Page 77: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

64

kondisi petakan tambak yang bermasalah dalam melakukan pergantian

air termasuk membuang secara tuntas limbah budidaya setelah

beroperasi. Kedua klaster tambak CBIB dapat dikategorikan sebagai

tanah berpasir (kisaran kandungan pasir 56 – 90%) dan juga memiliki

karakteristik tanah sulfat masam. Faktor rekayasa tambak dan kualitas

lingkungan ini akan menjadi faktor penghambat utama penerapan dan

tingkat adopsi CBIB di lokasi studi.

2) Kajian Lingkungan Perikanan Budidaya

Telah dilakukan survei II. Survei I dilakukan sebelum ada kegiatan

budidaya udang vaname di tambak intensif sehingga data yang diperoleh

meggambarkan rona awal perairan, sedangkan survei II dilakukan

setelah adanya proses budidaya. Data yang diperoleh dari survei II akan

memberikan gambaran rona perairan setelah kegiataan budidaya

berlangsung. Hasil pengukuran kualitas air secara insitu, secara umum

perairan Arungkeke Kabupaten Jeneponto memiliki suhu perairan antara

26,5 – 27,8 C dengan rerata 26,87 C, DO antara 5,97 – 6,70 mg/L dengan

rerata 6,37 mg/L, salinitas sekitar 33,46 – 34,01 ppt dengan rerata 33,85

ppt dan pH berkisar antara 8,22 – 8,43 dengan rerata 8,38. Hasil

pengukuran karakteristik sedimen secara langsung menunjukkan bahwa

pHF berkisar antara 6,88 – 8,10 dengan rerata 7,71 dan potensial redoks

antara -319,9 – 261,1 mV dengan rerata -30,5 mV. Selanjutnya masih

dilakukan analisa kualitas air di laboratorium untuk parameter

amonia,nitrat, nitrit, fosfat, BOT danTSS. Demikian pula dengan

parameter sedimen yaitu bahan organik, karbon organik, total-N, dan

fosfat. Juga dilakukan analisa plankton dan makrozoobentos.

Indikator Kinerja (IK) 10

Jumlah Komponen Inovasi Riset Perikanan Budidaya Air Payau yang

dihasilkan (Buah)

Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2008 tentang “Penyelenggaran Penelitian dan

Pengembangan Perikanan” disebutkan:

1. Inovasi Teknologi (Pengembangan eksperimental perikanan) merupakan

kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada yang

diperoleh melalui penelitian dasar dan/atau penelitian terapan, untuk

memperoleh sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien serta

menghasilkan produk unggulan;

Page 78: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

65

2. Sistem teknologi berupa teknologi sederhana, murah, terjangkau, adaptif,

dan ramah lingkungan Produk unggulan berupa produk yang memiliki nilai

tambah tinggi, berdaya saing, dan aman dikonsumsi serta terjangkau

masyarakat luas;

3. Hasil kegiatan riset perikanan yang memiliki kebaruan sebagian atau

seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem produksi,

pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK berupa:

a. Komponen inovasi perikanan yang dihasilkan oleh UPT;

b. Inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan oleh Pusriskan;

c. Inovasi Teknologi yang diusulkan untuk direkomendasikan.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk memberikan

gambaran/data jumlah hasil riset inovatif yang dihasilkan oleh BRPBAPPP.

Pengukuran indikator kinerja ini adalah dengan menghitung jumlah hasil riset

perikanan berupa riset output komponen inovasi perikanan yang dihasilkan

oleh UPT dan inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan oleh Pusriskan. Bukti

akhir dari capaian indikator kinerja ini adalah laporan akhir kegiatan riset

Komponen Inovasi yang Dihasilkan oleh BRPBAPPP.

Pada tahun 2019 ini, judul kegiatan riset yang menghasilkan komponen

inovasi adalah “Perbenihan dan Pembesaran Krustase dan Ikan” yang

kemudian terbagi menjadi 5 (lima) sub judul, yaitu : (1) Aplikasi Probiotik

pada Produksi Larva SPF dan Pengembangan Teknologi Peningkatan

Resistensi dan Kualitas Udang Windu; (2) Perbaikan Sistem Produksi dan

Perakitan Calon Induk Unggul Dalam Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau;

(3) Penelitian dan Pengembangan Pakan Ikan Beronang; (4) Pencegahan

Penyakit Udang; (5) Riset Minapadi Air Payau (Padi dan Udang)

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah komponen inovasi riset perikanan

budidaya air payau dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.19 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 10 Triwulan IV TA.2019

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH

KOMPONEN

INOVASI RISET

PERIKANAN

BUDIDAYA AIR

TW 3 2 0 n/a n/a

TW 4 2 2 2 100,00

Page 79: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

66

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa capaian dan target

indikator kinerja jumlah komponen inovasi riset perikanan budidaya air payau

yang dihasilkan (buah) pada triwulan IV telah mencapai target tahunan

sebanyak 1 paket dengan kata lain presentase realisasi sebesar 100%.

Faktor keberhasilan IKU ini disebabkan karena pada triwulan IV kegiatan

penelitian dan penyusunan laporan tahunan untuk setiap kegiatan riset telah

selesai dilaksanakan. Dalam penyusunan laporan tahunan kegiatan riset, selain

berdasarkan atas proposal teknis yang dibuat di awal tahun 2019, juga

diperkaya dengan masukan dari evaluator eksternal.

Pada tahun 2019 ini, judul kegiatan riset yang menghasilkan komponen

inovasi adalah “Perbenihan dan Pembesaran Krustase dan Ikan” yang

kemudian terbagi menjadi 5 (lima) sub judul, yaitu : (1) Aplikasi Probiotik

pada Produksi Larva SPF dan Pengembangan Teknologi Peningkatan

Resistensi dan Kualitas Udang Windu; (2) Perbaikan Sistem Produksi dan

Perakitan Calon Induk Unggul Dalam Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau;

(3) Penelitian dan Pengembangan Pakan Ikan Beronang; (4) Pencegahan

Penyakit Udang; (5) Riset Minapadi Air Payau (Padi dan Udang)

Capaian Riset yang menghasilkan komponen inovasi untuk triwulan IV ini

adalah:

1) Aplikasi Probiotik pada Produksi Larva SPF dan Pengembangan

Teknologi Peningkatan Resistensi dan Kualitas Udang Windu.

Keberlanjutan budidaya udang windu Penaeus monodon sangat

tergantung dari penyedian benih dan calon induk unggul. Produksi benih

unggul SPF difokuskan pada pengembangan penggunaan probiotik bubuk

dalam proses produksi larva. Selain itu akan dilakukan kajian reproduksi

induk dan penilaian morfologi serta pengujian vitalitas benih yang

dihasilkan. Pada Tahun 2018, riset aplikasi probiotuk RICA cair dan bubuk

(tepung) memperlihatkan hasil yang cukup baik dibandingkan dengan

kontrol dan probiotik komersil yang dicobakan. Oleh karena itu, probiotik

bubuk memberikan harapan yang cukup potensial untuk dikembangan

kedepan. Pada Tahun 2019, produksi larva udang windu SPF difokuskan

pada aplikasi probiotik bubuk dengan melakukan aktivasi bakteri sebelum

PAYAU YANG

DIHASILKAN

(BUAH)

Page 80: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

67

digunakan. Benur SPF yang dihasilkan tetap didistribusikan ke

pembudidaya. Riset perakitan strain udang windu tahan penyakit dan

teknologi RNAi (RNA interferensi) merupakan kelanjutan dari riset

sebelumnya dengan menitik beratkan pada peningkatan resistensi dalam

melawan patogen penyebab penyakit khususnya WSSV. Riset RNAi pada

Tahun 2018 menunjukkan keberhasilan dalam produksi dsRNA VP-WSSV

baik secara in-vitro (menggunakan kit RNAi Megascript) maupun in-vivo

(kloning gen pada bakteri rekombinan). Aplikasi dsRNA in-vivo dan invitro

pada udang windu melalui injeksi dan perendaman memperlihatkan

sintasan dan respon imun yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol

(tanpa dsRNA). Dengan pertimbangan kemudahan dalam produksi dan

aplikasi massal, maka pada tahun 2019, pengembangan teknologi RNAi

difokuskan pada dsRNA in-vivo dengan metode aplikasi menggunakan

pakan pellet yang diperkaya dengan dsRNA. Salah satu kendala dalam

pengembangan domestikasi udang windu adalah rendahnya kualitas calon

induk yang dihasilkan dari tambak. Selain kendala serangan penyakit,

pematangan induk hasil domestikasi juga menjadi kendala. Peningkatan

kualitas calon induk udang windu yang diproduksi dari tambak perlu

dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya pemacuan pematangan

gonad menggunakan hormon dan herbal. Penerapan inseminasi buatan

pada induk hasil dari tambak menjadi salah satu penentu kesuksesan

pemijahannya. Aplikasi teknologi krio-preservasi spermatofora menjadi

salah satu aspek yang perlu dikaji dalam menghasilkan spermatofora yang

selalu siap saat diperlukan untuk inseminiasi buatan. Keberhasilan

beberapa komponen teknologi inovasi tersebut sangat diperlukan dalam

menghasilkan larva unggul SPF dan peningkatan risistesinya terhadap

penyakit bintik putih serta pemijahan udang windu hasil produksi dari

tambak. Hasil penelitian ini diharapan dapat mendukung peningkatan

produksi larva dan pembesaran udang windu di tambak, serta mendukung

isu akuakultur berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan pembudidaya.

Hasil riset yang dicapai pada 2019 ,meliputi, aplikasi probiotik RICA pada

produksi massal benur udang windu SPF memperlihatkan hasil yang lebih

baik pada aktivasi probiotik RICA selama 24 jam sebelum digunakan, dan

kegiatan ini telah menghasilkan produk biologi larva PL-12 udang windu

Page 81: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

68

SPF sebanyak 2.510.100 (100,4% dari target 2,5 juta) yang sudah

didistribusikan ke pembudidaya di beberapa Kab/Kota di Sulawesi Selatan

dan Sulawesi Barat. Penggunaan dsRNA pada pakan memberikan sintasan

udang windu yang lebih tinggi (27,3% ) dibandingkan dengan pakan tanpa

dsRNA serta respon imun yang lebih baik. Perbaikan kualitas udang windu

dapat dilakukan dengan menggunakan hormon, herbal dan penyimpanan

spermatofora dapat dilakukan dengan teknik kriopreservasi. Hormon 17α-

methyl testoteron 300ng/100g bobot udang memberikan respon

peningkatan jumlah sperma tertinggi dan TKG. Ekstrak rimpang rumput

teki mengandung 1,7 % juvenile hormone dari berat kering, aplikasinya

memberikan respon perkembangan vitellogenin dan spermatogenin.

Penggunaan kriopreservasi gliserol 15%, memberikan respon sel sperma

lebih baik dibandingkan dengan gliserol 5%. Meskipun demikian, litbang

peningkatan resistensi dan kualitas udang windu masih perlu dilakukan

dalam upaya mendukup keberhasilan domestikasi. Output riset yang

dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh stakeholder seperti: Ditjen Perikanan

Budidaya, Perguruan Tinggi, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan

pembudidaya/pembenih.

2) Perbaikan Sistem Produksi dan Perakitan Calon Induk Unggul Dalam

Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau

Penelitian “Perbaikan sistem produksi dan perakitan calon induk

ungguldalam mendukung domestikasi kepiting bakau” terdiri dari 3 Unit

Penelitian. Unit 1 penanggung jawab Drs. Gunarto MSc, “Upaya kawin

silang kepiting bakau scylla spp” Tahap 1, berlangsung dari bulan

Februari hingga Juni 2019. Dalam rangka untuk memperbaiki ukuran

kepiting bakau S. olivacea, maka penelitian kawin silang kepiting bakau

perlu dilakukan. Kawin silang pada kepiting bakau Scylla spp telah

berhasil dilakukan di bak terkontrol, Namun belum ada informasi ukuran

kepiting jantan S. tranquebarica yang paling tepat untuk mengawini

kepiting betina S. olivacea. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan

ukuran kepiting jantan S. tranquebarica yang lebih sering mengawini

kepiting betina S. olivacea yang baru molting. 15 individu kepiting betina

remaja S. olivacea dipelihara secara individu di bak-bak kerucut ukuran

diameter 60 cm, tinggi 100 cm, diisi air sebanyak 500 L yang satu dengan

Page 82: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

69

lainnya saling terhubung membentuk sistem resirkulasi. Di bak segi empat

lainnya sebanyak 12 unit juga dipelihara secara individu di setiap bak

sebanyak 1 ekor kepiting jantan S. tranquebarica ukuran 200-500g.

Kepiting diberi pakan ikan rucah secara et libitum sebanyak 3x/hari (pagi,

siang dan sore). Kepiting betina yang molting segera dipindah ke bak

perkawinan, selanjutnya juga ditebar kepiting jantan S. tranquebarica

berbagai ukuran yang mewakili tiga group ukuran kepiting jantan.

Kemudian ditunggu hingga satu diantara kepiting jantan mengawini

kepiting betina yang baru molting. Setelah selesai kawin, ukuran kepiting

yang kawin (panjang dan lebar karapas serta berat) baik jantan maupun

betina dicatat. Selanjutnya kepiting betina dipelihara secara individu di

bak agar matang gonad hingga memijah. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kepiting jantan S.tranquebarica berat >300g adalah paling sering

mengawini kepiting betina S. olivacea sebaliknya tidak satu ekorpun

kepiting jantan S.tranquebarica ukuran < 300g sukses mengawini kepiting

betina S. olivacea. Waktu paling cepat yang dibutuhkan dari setelah kawin

hingga matang gonad stadia IV adalah 59 hari pemeliharaan. Tahap 2.

Penelitian berlangsung dari bulan Agustus hingga Oktober 2019. Tujuan

penelitian adalah melanjutkan upaya kawin silang kepiting bakauantara

kepiting jantan S. tranquebarica dan S. olivacea untuk dapat mengawini

kepiting betina S. olivacea dan S. serrata. Metode yang digunakan adalah

sebagai berikut : 1). Calon induk betina S. serrata masih banci dilepas satu

pasang kaki jalannya, ukuran lebar karapas 100-130 mm dan berat dengan

kisaran 180-380g ditebar di dua bak fiber bulat ukuran 4 ton dan masing

masing diisi air sebanyak 1 ton. Padat tebar kepiting betina dalam setiap

bak adalah 5 ekor/bak. Selanjutnya di setiap bak juga ditebar 2 ekor

jantan S. olivacea dan 3 ekor jantan S. tranquebarica ukuran dengan

kisaran 200-500g. 2). Calon induk betina S. olivacea masih banci dilepas

satu pasang kaki jalannya, dengan lebar karapas 100-130 mm dan berat

120-250 g ditebar di dua bak fiber bulat ukuran 4 ton, masing-masing diisi

air sebanyak 1 ton. Padat tebar kepiting betina adalah 5 ekor/bak.

Selanjutnya di setiap bak ditebar 2 ekor jantan S. olivacea dan 3 ekor

jantan S. tranquebarica ukuran 200-500g. Kepiting diberi pakan ikan rucah

secara et libitum sebanyak 3x/hari (pagi, siang dan sore). Kepiting jantan

Page 83: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

70

dibiarkan memilih pasangannya sendiri untuk dikawini. Setelah melakukan

perkawinan baik kepiting jantan maupun kepiting betina ditimbang

beratnya dan diukur panjang dan lebar karapasnya. Selanjutnya kepiting

betina dipelihara secara individu di bak fiber kerucut volume 500 L agar

matang gonad hingga memijah. Data ukuran kepiting jantan yang kawin

dibandingkan ukurannya berdasarkan spesies dan dianalisis secara

deskriptif. Kepiting betina yang sudah kawin tetapi mati, maka dibuka

karapasnya untuk melihat status kondisi perkembangan gonadnya.

Berdasarkan data ukuran kepiting jantan yang kawin diketahui bahwa

betina S. olivacea dikawini oleh jantan S. tranquebarica ukuran >300g

sebanyak 3 ekor dan ukuran >200g sebanyak 1 ekor dan dikawini oleh

jantan S. olivacea ukuran >400g sebanyak 2 ekor. Sedangkan kepiting

betina S. serrata dikawini oleh jantan S. tranquebarica ukuran >200g

sebanyak 2 ekor dan dikawini oleh jantan S. olivacea sebanyak 1 ekor.

Dari 9 ekor betina yang kawin, sampai awal Desember 2019 baru dua ekor

yang memijah yaitu betina S. serrata yang kawin dengan jantan S.

tranquebarica ukuran 280g. Telur yang dihasilkan berwarna kuning pucat,

fekundtas sekitar satu juta, namun yang berhasil menetas hanya beberapa

ekor dan larvanya lemah, mayoritas telur hanya

berkembang hingga stadia gastrula. Sedangkan induk memijah yang

kedua adalah kepiting bakau betina S. olivacea yang kawin dengan

kepiting jantan S. tranquebarica (ukuran 423 g, lebar karapas 118,5 mm)

memijah setelah 57 hari dari perkawinan. Saat ini induk masih diinkubasi

agar menetaskan telurnya. Unit 2. “Pembalikan jenis kelamin”. Terdapat

perbedaan pertumbuhan antara jantan dan betina pada kepiting bakau,

dimana kepiting jantan tumbuh lebih cepat dibandingkan betina. Namun

demikian, nilai jual kepiting betina dapat lebih tinggi dibandingkan jantan

pada saat kepiting betina mengandung telur yang bisa mencapai 1/3

bobot bandannya. Oleh karena itu, pemilihan jenis kelamin kepiting dapat

memberikan perbedaan nilai ekonomi yang nyata di dalam usaha

budidayanya. Pembalikan jenis kelamin telah berhasil dilakukan pada

berbagai jenis ikan budidaya namun belum umum dilakukan pada jenis

krustase apalagi pada kepiting bakau. Penelitian ini bertujuan melakukan

penelitian pendahuluan untuk mengetahui kemungkinan jantanisasi

Page 84: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

71

kepiting bakau dengan perlakuan hormon Methyl Testosterone (MT). Dua

seri penelitian telah dilakukan yang pertama adalah perendaman crablet

instar-4 (C-4) dengan berbagai dosis hormon MT (0, 1, 10, dan 100 ppm)

selama empat jam. Yang kedua adalah perlakuan pemberian hormon

melalui pakan selama satu bulan dengan dosis yang berbeda (0, 2.5, 5.0

dan 7.5 ppm) setelah terlebih dahulu dilakukan perendaman dengan dosis

7.5 ppm selama empat jam.

Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa perendaman dengan larutan

hormon MT pada dosis 100 ppm selama empat jam menyebabkan

kematian krablet C-4 100% namun tidak terjadi kematian pada 0 dan 1

ppm. Sedangakan pada perlakuan 10 ppm, terjadi kematian 10%. Setelah

dipelihara lebih lanjut selama 2 bulan, diperoleh seks ratio jantan dan

betina yang tidak berbeda nyata antar perlakuan. Dengan kata lain,

perendaman larutan hormon MT selama empat jam tidak efektif untuk

merubah jenis kelamin kepiting bakau C-4. Hasil penelitian kedua

menunjukkan bahwa perendaman krablet C-4 dengan dosis 7.5 ppm yang

dilanjutkan dengan perlakuan MT malalui pakan dari dosis 2.5-7.5 ppm

menghasilkan 100% jantan. Unit 3. “Pengujian nilai toleransi larva kepiting

bakau terhadap faktor lingkungan”. Pengujian toleransi salinitas diperoleh

bahwa salinitas 0-10 ppt dan salinitas 50 ppt adalah salinitas yang ekstrim

bagi larva kepiting bakau yang ditunjukkan pada hasil paparan salinitas

tersebut setelah 1 jam larva yang bertahan tidak lebih dari 50 % (untuk

salinitas 5-10 ppt) dan 0 % pada salinitas 0 dan 50 ppt. Untuk salinitas 15

ppt masih bertahan 80 % hidup pada 1 jam pertama tetapi setelah 24 jam

sudah mati total 100 %. Untuk pengujian salinitas 20-40 ppt masih bertahan

hidup hingga 24 jam lebih. Proses adaptasi dilakukan melalui proses

osmoregulasi. Nilai Osmolalitas Media (OM) menurun ketika terjadi

perubahan penurunan salinitas, dan sebaliknya OM meningkat ketika

salinitas meningkat. Pengujian suhu tinggi dengan suhu air media awal saat

penebaran larva kepiting bakau adalah 27oC, setelah 5 menit meningkat

menjadi 35oC (SR 53 %), 7 menit 39oC (33%), 10 menit 42oC (0%). Untuk

shock treatmen larva langsung pada suhu 40-42oC, larva yang berasal dari

stok bak inkunasi awal, mati dalam waktu 5 menit sedangkan larva yang fit

(pemisahan stok hasil seleksi) baru mati setelah 15 menit paparan suhu 42

Page 85: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

72

oC. Pengujian suhu rendah (cold shock treatment), kisaran suhu 10-20oC (

± 14oC), 50 % larva masih bergerak pada menit ke-20-30. Selanjutnya

suhu menurun <10 oC (hingga 5 oC). Setelah 40 menit, larva yang

bergerak sisa 20 % dan pada menit ke-60, larva sudah mati semua.

Pengujian pH meliputi kisaran : 3; 4; 6,5; 7,5; 8, 9 dan 10 menggunakan

wadah toples berisi air laut 1-2 liter yang diisii larva zoea sebanyak 10-20

ekor. Pengamatan larva hari pertama dilakukan tiap 30 menit, hari

berikutnya pengamatan/penghitungan larva dilakukan 2 kali sehari yakni

pada pagi (07.00) dan sore (16.00) hingga larva habis/mati semua.

3) Penelitian dan Pengembangan Pakan Ikan Beronang

Penelitian ini terdiri dari 2 unit kegiatan yaitu: (1). Isolasi dan uji

pemanfaatan mikroba probiotik dari usus ikan baronang dalam

peningkatan mutu bahan baku pakan, dan (2) Penggunaan EM (Effective

microorganism) dalam pakan pembesaran ikan baronang (S. guttatus).

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komponen teknologi berupa:

(i) mikroba probiotik dari usus ikan baronang untuk meningkatkan mutu

bahan baku pakan; (ii) mengevaluasi penggunaan EM (effective

microorganism) dalam fermentasi bahan pakan (Sargassum) dan pakan

terhadap kinerja pertumbuhan ikan baronang, S. guttatus. Unit 1 dilakukan

dengan mengisolasi kandidat bakteri probiotik dari usus ikan baronang

alam, kemudian bakteri tersebut diseleksi berdasarkan aktivitas enzim

pencernaan (protease, amilase, dan sellulase) yang dihasilkan. Dilanjutkan

dengan uji patogenitas bakteri, kemudian dikultur massal, lalu dijadikan

bakteri fermentor dalam peningkatan mutu tepung sargassum. Tepung

sargassum hasil fermentasi dianalisis proksimat untuk selajutnya dianalisis

secara deskriptif kualitasnya. Unit 2 terdiri dari 2 sub unit yaitu: 2.1. Dosis

penggunaan EM dalam fermentasi pakan pembesaran ikan baronang dan

2.2. Perbaikan mutu bahan baku pakan (Sargassum sp) melalui fermentasi

dengan EM-4. Pada sub unit 2.1. perlakuan yang dicobakan adalah

fermentasi pakan baronang dengan dosis EM-4 berbeda (10 mL/kg, 20

mL/kg, 30 mL/kg, dan 40 mL/kg) dan pakan tanpa fermentasi. Pada sub

unit 2.2. juga terdiri dari 2 unit sub unit yaitu: 2.1.1. Fermentasi tepung

sargassum menggunakan EM-4 dengan metode fermentasi dan kadar air

berbeda. Perlakuan yang dicobakan adalah fermentasi dengan metode

Page 86: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

73

aerob, fakultatif, dan an-aerob pada kadar air substrat 35%, 50%, dan 65%

dan didisain dengan rancangan acak lengkap pola faktorial. Pada unit sub

unit 2.1.1. Fermentasi tepung sargassum dengan dosis EM-4 dan lama

fermentasi. Perlakuan yang dicobakan adalah dosis EM-4 yaitu: 10 mL/kg,

20 mL/kg, 30 mL/kg, 40 mL/kg dan 50 mL/kg dengan lama waktu

fermentasi 5 hari, 10 hari, dan 15 hari.

Hasil penelitian didapatkan 10 isolat bakteri dari usus ikan baronang alam

memiliki aktivitas enzim amilase, protease, dan selulase. Hasil uji

patogenitas menunjukkan bahwa ke 10 isolat bakteri tersebut tidak

memiliki aktivitas pathogen terhadap ikan baronang. Pada ujicoba

pemanfaatannya melalui fermentasi menunjukkan bahwa bakteri tersebut

dapat meningkatkan mutu (meningkatkan kandungan protein dan bahan

ekstrak tanpa nitrogen serta menurunkan serat kasar) bahan pakan tepung

sargassum. Ke-10 isolate bakteri usus tersebut berpotensi sebagai

probiotik untuk meningkatkan mutu bahan baku dan pemanfaatan pakan

bagi pertumbuhan ikan baronang pada khususnya, dan ikan budidaya

pada umumnya.

Pada perlakuan dosis penggunaan EM-4 dalam fermentasi pakan

pembesaran ikan baronang menunjukkan tingkat pemanfaatan pakan dan

laju petumbuhan ikan baronang tidak berbeda nyata (P>0,05) di antara

perlakuan, namun pakan yang tidak difermentasi cenderung memberikan

respon pertumbuhan ikan sedikit lebih tinggi dibandingkan yang diberi

pakan hasil fermentasi EM-4. Pada perlakuan metode fermentasi dan kadar

air substrat berbeda menunjukkan hasil bahwa kandungan proksimat

tepung sargassum hasil fermentasi tidak berbeda nyata (P>0,05) di antara

perlakuan baik dengan metode fermentasi maupun dengan kadar air

substrat. Namun demikian rata-rata kandungan serat kasar terendah yaitu

14,6% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) tinggi yaitu 47,8% terjadi

pada metode fermentasi anaerob dengan kadar air 65%. Sementara

tepung sargassum yang tidak difermentasi memiliki kandungan serat kasar

cukup tinggi rata-rata 24,0% dan kandungan BETN cukup rendah rata-rata

38,0%. Pada perlakuan dosis EM-4 dan lama waktu fermentasi yang

berbeda menunjukkan hasil bahwa kandungan protein tepung sargassum

hasil fermentasi tertinggi didapatkan pada perlakuan dosis EM-4 sebanyak

30 mL/kg dengan lama fermentasi 5 hari. Kandungan lemak tepung

sargassum hasil fermentasi tertinggi terjadi pada lama fermentasi 5 hari.

Kandungan abu dan serat kasar tepung sargassum hasil fermentasi tidak

Page 87: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

74

berbeda nyata (P>0,05) di antara perlakuan, namun sudah mengalami

penurunan yang cukup tinggi dibandingkan tepung sargassum yang tidak

difermentasi. Kandungan BETN tertinggi terjadi pada tepung sargasum

hasil fermentasi selama 10 dan 15 hari dan tidak dipengaruhi oleh dosis

EM-4 yang dicobakan. Populasi bakteri heterotrof pada tepung sargassum

yang difermentasi menunjukkan jumlah yang berbeda nyata (P<0,05) di

antara perlakuan dosis EM-4 dan lama fermentasi, namun tidak ada

interaksi di antara perlakuan. Jumlah populasi bakteri heterotrof tertinggi

terjadi pada hari ke- 5 waktu fermentasi, dan cenderung menurun pada

hari ke 10 dan hari ke 15 waktu fermentasi. Sementara berdasarkan dosis

EM-4, ternyata jumlah populasi bakteri heterotroph tertinggi terjadi pada

perlakuan dosis EM-4 sebanyak 50 mL/kg substrat. Berdasarkan hasil

penelitian ini disimpukan bahwa fermantasi tepung sargassum dengan EM-

4 dapat dilakukan selama fermentasi 5 hari dan dosis EM-4 sebanyak 30

mL/kg substrat untuk menurunkan kandungan serat kasar dan

meningkatkan kandungan protein dan BETN tepung sargassum.

4) Pencegahan Penyakit Udang

Kematian udang di tambak akibat serangan penyakit masih sering

terjadi, baik oleh vibriosis maupun oleh White Spot Syndrome Virus

(WSSV). Peningkatan rasio vibrio dengan bakteri umum (TBV/TPC) hingga

lebih 10% berkorelasi dengan kematian udang di tambak. Probiotik RICA

cair telah terbukti mampu mengendalikan penyakit udang, namun

penggunaannya ke pulau lain masih terkendala pada pengirimannya,

sehingga dicoba pembuatan dalam bentuk serbuk. Pada tahun 2016,

probiotik RICA serbuk telah dicobakan pada pemeliharaan larva udang

windu di hatchery, juga pentokolan dan pembesaran udang windu di

tambak. Upaya lain untuk pencegahan penyakit udang adalah

pemanfaatan herbal mangrove. Hingga tahun 2014 didapatkan beberapa

jenis mangrove yang potensial sebagai anti Vibrio harveyi yaitu Sonneratia

alba, S. caseolaris, S. lanceolata, dan Bruguiera gymnorrhiza, sedangkan

sebagai anti WSSV adalah S. alba dan B. gymnorrhiza. Tahun 2018 herbal

mangrove telah diujicobakan untuk pencegahan penyakit udang di tambak,

namun masih perlu dibandingkan dengan penggunaan probiotik RICA

serbuk dan mikroalga. Penanggulangan vibriosis menggunakan mikroalga

sebagai anti quorum sensing telah dimulai pada tahun 2016. Hasil

penelitian tahun 2017 menunjukkan, bahwa secara umum ekstrak

Page 88: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

75

mikroalga hanya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio pada 24

jam pertama, sedangkan mikroalga Nannochloropsis sp dapat menurunkan

populasi bakteri Vibrio patogen dalam media pemeliharaan. Pada tahun

2018 didapatkan bahwa mikroalga Nannochloropsis sp dan Porpyridium sp

dapat mempertahankan kelangsungan hidup udang sekitar 90% meskipun

telah diinfeksi dengan Vibrio harveyi berpendar. Dengan tujuan untuk

mendapatkan alternatif pencegahan penyakit udang yang ramah

lingkungan, maka penelitian tahun 2019 terbagi dalam tujuh (7) unit

penelitian, yaitu 1) Pemantauan penyakit udang di Sulawesi Selatan; 2)

Pemanfaatan mikroalga untuk pencegahan penyakit pada pembenihan

udang windu; 3) Pemanfaatan mikroalga sebagai immunostimulan pada

udang; 4) Pencegahan vibriosis pada udang menggunakan ekstrak

mangrove; 5) Pencegahan penyakit WSSV pada udang menggunakan

ekstrak mangrove; 6) Pencegahan penyakit udang di tambak melalui

aplikasi probiotik, ekstrak mangrove, dan mikroalga; 7) Efektivitas

probiotik serbuk pada pencegahan penyakit udang di tambak. Hasil

penelitian ini menunjukkan, bahwa udang budidaya di kawasan

pertambakan di Kabupaten Pinrang, Bone, Bulukumba, dan Jeneponto

terindikasi adanya serangan White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan

protozoa hemo gregarin. Sedangkan EHP diduga juga menyerang udang

di Kabupaten Bulukumba. Penggunaan Nannochloropsis sp di pembenihan

udang windu walaupun mampu menekan perkembangbiakan bakteri

Vibrio spp, namun tidak mampu meningkatkan sintasan benih udang

windu hingga PL12. Penambahan ekstrak mikroalga Porphyridium

aerugenum dalam pakan udang dapat meningkatkan jumlah hemosit dan

aktivitas Pro-PO. Perendaman dalam larutan ekstrak mangrove Sonneratia

alba selama 24-48 jam dapat meningkatkan ketahanan udang windu dari

serangan Vibrio harveyi patogen. Penyuntikan ekstrak perebusan daun

Sonneratia alba kering masih lebih baik daripada dengan daun segarnya

dalam upaya mencegah serangan White Spot Syndrome Virus (WSSV).

Penggunaan herbal mangrove S. alba di tambak dengan alkalinitas rendah

masih cenderung menghasilkan produksi udang windu sedikit lebih baik

dari pada penggunaan probiotik RICA serbuk ataupun mikroalga

Nannochloropsis sp.

Page 89: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

76

Probiotik RICA4-5-3 dalam bentuk serbuk masih cukup efektif untuk

menurunkan kandungan bahan organik total (BOT) dan kualitas air lainnya,

serta mampu menurunkan rasio TBV/TPC dalam sedimen dan air tambak.

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa produksi dan sintasan udang

windu yang diaplikasikan probiotik serbuk cenderung lebih baik daripada

aplikasi bentuk cair, walaupun keduanya berbeda tidak nyata. Di masa

datang probiotik serbuk dapat menggantikan probiotik cair yang relatif

sulit dalam distribusinya, sehingga pembudidaya udang dapat lebih mudah

mendapatkan bahan yang ramah lingkungan dalam pencegahan penyakit

udang di tambak.

5) Riset Minapadi Air Payau (Padi dan Udang)

Pemanfaatan lahan sawah yang terintrusi air laut melalui kegiatan

budidaya padi udang Windu telah dirintis tahun 2018 oleh Kementerian

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui program INTAN-AP

Pusat Riset Perikanan-BRSDM_KP. Peneliti BRPABAP3 Maros sebagai

pelaksana pada kegiatan di lapangan melalui koordinasi dengan Puriskan

telah melakukan serangkaian program pemanfaatan lahan yang dimulai

dari perencanaan, koordinasi dengan pemerintah daerah, survei hingga

pelaksanaan kegiatan pada lokasi milik kelompok tani Massiddi’e dengan

luasan sekitar 1 ha di Dusun Oring Desa Lawallu Kecamatan Soppeng Riaja

Kabupaten Barru Sulawesi Selatan yang telah di tentukan berdasarkan

survei kelayakan lahan. Lahan yang digunakan tersebut pada awalnya

ditinggalkan pemiliknya karena tidak layak untuk ditanami padi sehingga

terlantar berpuluh tahun.

Pada uji coba tahun 2018 telah dilakukan rekonstruksi dan pengolahan

lahan dalam rangka persiapan budidaya padi udang Windu. Kegiatan

persiapan lahan setelah rekonstruksi berupa pembalikan tanah

menggunakan eskavator, pengolahan lahan persemaian dan pelataran

sawah menggunakan hand tractor milik kelompok tani, penaburan benih,

tanam pindah di lahan pelataran sawah dan selanjutnya pemeliharaan padi

yang diikuti dengan pemberantasan hama menggunakan biopestisida

nabati, pemupukan, penyiangan gulma, sampling pertumbuhan hingga

panen. Seiring dengan itu dilakukan pula persiapan lahan caren ; berupa

pengapuran, pengisian air, pemberantasan hama menggunakan saponin,

Page 90: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

77

penumbuhan plankton, pemupukan, penebaran tokolan udang Windu,

sampling pertumbuhan dan berakhir dengan panen udang Windu.

Benih padi yang ditanam pada lahan tersebut toleran terhadap salinitas <7

ppt, yaitu INPARI 34 dan INPARI 35 hasil rekomendasi dari BB Padi

Sukamandi. Sementara tokolan udang Windu yang digunakan diproduksi

dari IPUW Barru telah diadaptasikan terhadap kadar salinitas rendah yakni

<7 ppt. Kedua teknologi tersebut dapat diintegrasikan menjadi sebuah

inovasi untuk menjawab permasalahan lahan tidur/idle yang disebabkan

oleh intrusi air laut.

Budidaya padi dan udang Windu tahun 2019 merupakan lanjutan kegiatan

tahun 2018 yang dilakukan dalam 2 musim tanam, yakni musim tanam I

(musim hujan pada bulan Februari-Mei 2019), sedangkan musim tanam II (

awal musim kemarau pada bulan Mei hingga November 2019). Padi

ditanam dengan jajar legowo pada luasan 0,363 ha di lahan pelataran dan

dilakukan pemeliharaan padi sekitar 110 hari, sedangkan udang Windu

ditebar pada luasan 0,242 ha caren dengan kepadatan 2-4 ekor/m2 dan

dilakukan pemeliharaan selama 65 hari. Potensi total hasil yang didapatkan

yakni : hasil panen padi diperoleh sekitar 3,5 - 4,5 ton gabah kering giling

(konversi ke luasan ha) dan hasil panen udang Windu diperoleh sekitar

125 - 278 kg/ha (di konversi ke produksi per ha) dengan survival rate (SR)

22-55

Indikator Kinerja (IK) 11

Jumlah Inovasi Teknologi Riset Budidaya Air Payau yang diusulkan

untuk direkomendasikan (Paket)

Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2008 tentang “Penyelenggaran Penelitian dan

Pengembangan Perikanan” disebutkan:

1. Inovasi Teknologi (Pengembangan eksperimental perikanan) merupakan

kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada

yang diperoleh melalui penelitian dasar dan/atau penelitian terapan, untuk

memperoleh sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien serta

menghasilkan produk unggulan;

2. Sistem teknologi berupa teknologi sederhana, murah, terjangkau, adaptif,

dan ramah lingkungan Produk unggulan berupa produk yang memiliki

Page 91: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

78

nilai tambah tinggi, berdaya saing, dan aman dikonsumsi serta terjangkau

masyarakat luas;

3. Hasil kegiatan riset perikanan yang memiliki kebaruan sebagian atau

seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem

produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK berupa:

a. Komponen inovasi perikanan yang dihasilkan oleh UPT;

b. Inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan oleh Pusriskan;

c. Inovasi Teknologi yang diusulkan untuk direkomendasikan.

Indikator kinerja ini bertujuan untuk memberikan gambaran/data jumlah

hasil riset teknologi perikanan budidaya air payau yang diusulkan untuk

direkomendasikan oleh BRPBAPPP. Pengukuran indikator kinerja ini adalah

dengan menghitung jumlah inovasi teknologi riset perikanan budidaya air

payau yang diusulkan untuk direkomendasikan yang dihasilkan oleh

BRPBAPPP. Bukti akhir dari capaian indikator kinerja ini adalah laporan akhir

kegiatan riset inovasi teknologi riset perikanan budidaya air payau yang

diusulkan untuk direkomendasikan yang dihasilkan oleh BRPBAPPP.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Inovasi Teknologi Riset Perikanan

Budidaya Air Payau yang diusulakn untuk direkomnedasikan (buah) dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.20 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 11 Triwulan IV TA.2019

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator kinerja ini pada triwulan IV

target tahunannya sebesar 1 Paket sudah tercapai jika dibandingkan pada

triwulan III belum ada capaian karena masih dalam proses.

Capaian ini disebabkan karena pada tahun 2019, kegiatan penelitian dan

penyusunan laporan tahunan untuk setiap kegiatan riset telah selesai

dilaksanakan. Dalam penyusunan laporan tahunan kegiatan riset, selain

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH INOVASI

TEKNOLOGI RISET

PERIKANAN

BUDIDAYA AIR

PAYAU YANG

DIUSULKAN UNTUK

DIREKOMEN

DASIKAN (BUAH)

TW 3 1 0 n/a n/a

TW 4 1 1 1 100,00

Page 92: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

79

berdasarkan atas proposal teknis yang dibuat di awal tahun 2019, juga

diperkaya dengan masukan dari evaluator eksternal.

Pada tahun 2019 ini, judul kegiatan riset inovasi teknologi riset perikanan

budidaya air payau yang diusulkan untuk direkomendasikan adalah “Kajian

Budidaya Ikan dan Udang Ramah Lingkungan” yang kemudian terbagi

menjadi 10 (sepuluh) sub kegiatan, yaitu : (1) Pemanfaatan IPAL sebagai media

budidaya; (2) Pemanfaatan limbah sedimen IPAL untuk semaian mangrove; (3)

Pemanfaatan Sedimen IPAL Tambak Untuk Produksi Pupuk Organik; dan (4)

Aplikasi pupuk organik berbahan limbah padat tambak udang untuk

pendederan ikan nila; (5) Manajemen kualitas air melalui aplikasi mineral

dalam budidaya udang vaname kepadatan tinggi; (6) Rancang Bangun RAS

pada pendederan udang vaname; (7) Pendederan udang vaname skala rumah

tangga dengan sistem resirkulasi; (8) Pembesaran udang vaname skala rumah

tangga dengan sistem resirkulasi; (9) Kajian aquaponik udang di salinitas

rendah; (10) Polikultur udang dan nila.

Capaian Riset inovasi teknologi riset perikanan budidaya air payau yang

diusulkan untuk direkomendasikan untuk triwulan IV ini adalah:

1) Kajian Budidaya Ikan dan Udang Ramah Lingkungan Target produksi udang masih dihadapkan pada berbagai tantangan, satu

diantaranya adalah manajemen budidaya yang mampu menghasilkan

tingkat produktivitas yang tinggi dengan beban limbah budidaya yang

minimal. Untuk saat ini, udang vaname masih menjadi tumpuan yang

strategis bagi upaya pencapaian target produksi udang dalam rangka

industrialisasi perikanan budidaya.

Padat penebaran tinggi yang diaplikasikan dalam sistem budidaya udang

memberikan konsekuensi terhadap beban limbah yang dihasilkan. Retensi

N dan P pakan pada budidaya udang vaname masing-masing 22,27% dan

9,79% sehingga nutrien yang terbuang ke lingkungan perairan tambak

masing-masing mencapai 77,73% Nirogen dan 90,21% Phosphor

(Hongsheng et al. 2008). Syah et al. (2006) melaporkan budidaya udang

vaname dengan padat penebaran 50 ekor/m2 menghasilkan beban limbah

yang terbuang ke lingkungan perairan mencapai 108,49±1,53 kgN dan

56,13±6,56 kgP. Pada padat penebaran 500 dan 600 ekor/m2, retensi N

masing-masing 30,47% dan 33,34% serta retensi P masing-masing 16,59%

Page 93: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

80

dan 18,05% (Syah et al. 2014). Dengan demikian beban limbah N dan P

yang dihasilkan dapat mencapai 406,57 kgN dan 100,33 kgP (500 ekor/m2)

serta 532,30 kgN dan 119,50 kg (600 ekor/m2).

Limbah budidaya udang memiliki potensi dampak negatif terhadap

kualitas lingkungan badan air penerima beban limbah. Sementara

intensitas dampak tergantung pada manajemen air (jumlah dan frekuensi

pergantian), padat penebaran yang diaplikasikan dan jumlah pakan yang

dibutuhkan, profil pantai dan karakteristik badan air penerima effluent.

Berdasarkan potensi dampak yang dapat ditimbulkan, maka upaya

meminimalisir dampak negatif limbah budidaya harus dilakukan melalui

aplikasi IPAL sebagai bagian dari sistem budidaya yang utuh dan

berkelanjutan.

Upaya pengolahan air buangan tambak udang intensif telah

dikembangkan dengan menggunakan sistem resirkulasi (Castin et al. 2013,

Hochheimer, 2003), kolam sedimentasi dan penggunaan kembali air

buangan serta mengkonstruksi lahan basah (Anh et al., 2010), sistem lahan

basah buatan aliran air permukaan yang ditanami rumput vetiver,

Chrysopogon zizanioides, L (Rahardjo et al., 2015), pemanfaatan

kekerangan, Crassostrea lugubris dan kerang hijau, Perna viridis serta

rumput laut Gracilaria fisheri untuk memperbaiki kualitas air buangan

tambak udang (Songsangjinda, 2004), filtrasi oleh bivalve, Saccostrea

commercialis (Jones et al., 2001), oyster, Cassostrea rhizophore (de

Azevedo et al., 2015), lumut Enteromorfa flexuosa dan rumput laut,

Gracilaria verrucosa (Devi & Gowri, 2007) atau melalui aplikasi teknologi

bioflok (Crab et al., 2007, Krummenauer et al., 2014) serta penggunaan

filter (Jegatheesan, et al., 2006) dan teknik bioremediasi (Divya et al.,

2015). Sebagian besar penelitian tersebut masih dalam skala laboratorium

sehingga perlu ditingkatkan kapasitasnya untuk skala komersial.

Pada tahun 2015, IPAL tambak telah dibangun dan berfungsi dengan baik.

Dari kajian awal diperoleh informasi bahwa parameter TSS, pH, DO, BOD,

BOT air limbah dapat diturunkan sampai batas ambang yang

diprasyaratkan bagi air limbah tambak. Sementara parameter Total

Nitrogen dan Phosphat belum mencapai batas ambang yang

dipersyaratkan (Fahrur et al. 2016). Untuk itu, kajian pengolahan limbah

Page 94: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

81

TSI dan evaluasi kinerja IPAL masih perlu dilanjutkan. Pada tahun 2016

diperoleh informasi bahwa efektifitas kinerja IPAL untuk parameter kunci

air limbah (TSS, Total N, Phosphat) dikategorikan sangat efisien dengan

nilai efektifitas >90%. Sementara untuk parameter BOD5 dikategorikan

efisien dan parameter BOT cukup efisien (Syah et al., 2017). Sarang tawon

sebagai media pembiakan mikroba cukup efektif dalam upaya

memperbaiki kualitas air limbah tambak untuk parameter TAN (>90%) dan

BOT (>15%). Peletakan sarang tawon pada kolam aerasi-1 sebanyak 25%

dari volume kolam sudah cukup efektif memperbaiki kualitas air limbah

tambak. Kerang hijau cukup efektif menurunkan kandungan TSS air limbah

tambak selama 6 jam pengamatan. Semakin tinggi kepadatan kerang hijau,

semakin cepat penurunan kandungan TSS dalam media air limbah tambak

dengan laju filtrasi kerang hijau berkisar 87—244 mL/ind/jam. Semakin

padat kerang hijau, laju filtrasi semakin menurun. Nilai efektifitas kerang

hijau dalam menurunkan kadar TSS air limbah berkisar antara 55—50%.

Oleh karena itu keberadaan IPAL tambak diharapkan mampu

memperbaiki dan menjamin buangan limbah tambak berada dan

memenuhi syarat baku mutu lingkungan bagi limbah tambak sebelum

dibuang ke perairan (Syah et al., 2018). Pada tahun 2019 kajian riset

difokuskan pada (a) Pemanfaatan IPAL tambak sebagai media budidaya

ikan, (b) Pemanfaatan sedimen limbah tambak untuk semaian mangrove

dan bahan baku pupuk organik, (c) Manajemen kualitas air melalui

aplikasi kapur, (d) Aplikasi Teknologi resirkulasi dalam sistem budidaya,

dan (e) Pengembangan akuponik udang dan sayur di salinitas rendah dan

(f) Polikultur. Hasil kajian ini digunakan sebagai bahan penyusunan

rekomendasi teknologi hasil litbang Kelautan dan Perikanan TA 2019 yakni

teknologi pentokolan benur udang vaname kepadatan tinggi skala rumah

tangga.

Meningkatnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan di sektor

kelautan dan perikanan mendorong meningkatnya juga kebutuhan

teknologi terekomendasi bidang kelautan dan perikanan. Berdasarkan

Pasal 28 UU No 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan yang menyatakan bahwa materi penyuluhan

dalam bentuk teknologi tertentu yang akan disampaikan kepada pelaku

Page 95: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

82

utama dan pelaku usaha harus mendapat rekomendasi dari lembaga

pemerintah dan ditetapkan oleh Menteri. Berdasarkan hal tersebut maka

telah disusun bahan rekomendasi teknologi pentokolan benur vaname

kepadatan tinggi skala rumah tangga.

Indikator Kinerja (IK) 12

Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang terstandar (lembaga)

IKU ini didefinisikan sebagai Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah

lembaga riset perikanan yang terstandard di bawah BRSDM yang masih

berlangsung. Yaitu lembaga riset perikanan yang terstandar seperti akreditasi

ISO/KNAPPP/PUI.

Penghitungan dilakukan dengan cara : Hitung ∑ lembaga riset perikanan

yang terstandar

IKU ini bertujuan untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam

menyiapkan sarana prasarana Riset terstandar untuk menghasilkan Riset dan

SDM kompeten dalam mengelola sumberdaya KP yang berkeadilan dan

berdaya saing.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air Payau yang

terstandar (lembaga) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.21 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 12 Triwulan IV TA.2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada triwulan II sudah ada

capaian dan progessnya sudah 100% yakni KNAPPP. Sehingga capaiannya

pada triwulan IV sesuai dengan triwulan II dan triwulan III.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH LEMBAGA

RISET BUDIDAYA AIR

PAYAU YANG

TERSTAND AR

(LEMBAGA)

TW 3 1 1 1 100,00

TW 4 1 1 1 100,00

Page 96: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

83

Gambar 3.3 Sertifikat KNAPPP

Indikator Kinerja (IK) 13

Jumlah Jejaring dan/ atau kerjasama Riset Budidaya Air Payau yang

disepakati dan ditindaklanjuti

Beberapa definisi terkait dengan indikator kinerja ini adalah :

Jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerja sama riset dan SDM

perikanan;

Jejaring adalah jalinan asosiasi/forum/organisasi lainnya yang memiliki

kesamaan profesi/kepakaran yang diikuti oleh BRPBAPPP;

Kemitraan adalah hubungan dengan badan/ perorangan untuk

melakukan aktivitas bersama dan/atau memiliki perjanjian kerja sama; •

Kerja sama riset dan SDM adalah penyelenggaraan kerja sama antara

Pusriskan dengan pihak mitra pada tahun berjalan dan yang dituangkan

dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh kedua belah

pihak dengan ruang lingkup meliputi :

1. Penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek;

2. Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan;

3. Pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi, tenaga ahli dan material

penelitian;

4. Perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan hasil litbang;

5. Diseminasi dan publikasi;

6. Pertemuan ilmiah, seminar bersama dan lokakarya bersama;

7. Peningkatan pelayanan publik atas ilmu pengetahuan dan teknologi

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah sebagai upaya peningkatan

kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset dan layanan iptek KP. Pengukuran

Page 97: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

84

indikator kinerja ini adalah dengan menghitung jumlah jejaring, kemitraan

dan/atau kerjasama yang dijalin oleh BRPBAPPP pada tahun yang masih

berjalan (on going) dan terbentuk di tahun 2019.

Bukti capaian akhir dari indikator kinerja ini adalah berupa: (1)

Dokumen kesepakatan yang sudah ditandatangani oleh pejabat berwenang

(KB/IA, PKS/MOU, KAK yang ditandatangani oleh kedua belah pihak,

SK/dokumen lainnya yang sejenis); dan (2) Rencana Kerja Bersama dengan

Pemerintah Daerah yang ditandatangani oleh para pihak.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama

BRPBAPPP yang Disepakati dan Ditindaklanjuti (Dokumen) dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 3.22 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 13 Triwulan IV TA.2019

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada Triwulan IV, BRPBAPPP

menargetkan ada 5 (lima) jejaring dan/atau kerjasama BRPBAPPP yang

disepakati dan ditindaklanjuti, capaiannya sebanyak 7 buah. Sedangkan pada

triwulan III capaiannya sebanyak 4 jejaring.

Pada triwulan IV ini BRPBAPPP telah mencapai 3 (tiga) dokumen

kerjasama yang disepakati dan 4 (empat) dokumen kerjasama yang ditindak

lanjuti, yaitu :

A. Perjanjian Kerjasama yang disepakati

Terdapat capaian sebanyak 3 (tiga) dokumen perjanjian kerjasama yang

disepakati, yaitu :

1. STIP Muhammadyah Bone.

Penelitian, pelatihan/magang teknologi perikanan budidaya air payau

meliputi bidang kajian sumberdaya budidaya, kesehatan ikan dan

lingkungan, nutrisi dan teknologi pakan, bioteknologi dan keteknikan

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH JEJARING

DAN/ ATAU

KERJASAMA RISET

BUDIDAYA AIR

PAYAU YANG

DISEPAKATI DAN

DITINDAKLANJUTI

TW 3 5 4 4 100,00

TW 4 5 5 7 120,00

Page 98: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

85

budidaya, praktek kerja lapangan, seminar dan penelitian mahasiswa

yang sesui dengan kajian BRPBAPPP.

2. Radius Artha Djaya

Kerjasama dalam bidang magang teknologi budidaya udang vanname

3. PT. Minerindo Trifabuana

Kerjasama dalam bidang Riset Aplikasi zeolit pada budidaya udang

B. Perjanjian Kerjasama yang ditindaklanjuti

Terdapat capaian sebanyak 4 (empat) dokumen perjanjian kerjasama yang

ditindaklanjuti, yaitu :

1. Universitas Malaysia Trengganu.

Kerjasama dalam bidang Collaboration in Aquaculture research, Staff

and student exchange, training intnship

2. Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Kerjasama di Bidang Program Penelitian, Pelatihan dan Magang Bidang

Teknologi Budidaya Air Payau

3. ACIAR

Accelerating the Development of Finfish Marine culture in Cambodia

through south-south research cooperation with Indonesia

4. STIPM Sinjai

Kerjasama dalam bidang pembinaan dan pengembangan sumberdaya

manusia di bidang teknologi budidaya air payau

Indikator Kinerja (IK) 14

Jumlah Sarana dan Prasarana Budidaya Air Payau yang ditingkatkan

kapasitasnya.

IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas jumlah sarana dan

prasarana serta kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal

atau ruang lingkup akreditasi yang dilaksanakan oleh satuan kerja lingkup

BRPBAPPP. Formulasinya adalah sarana dan prasarana serta kelembagaan

yang berbentuk penagdaan fisik/belanja modal atau ruang lingkup akreditasi

yang diusulkan. Dengan menggunakan klarifikasi maximize, dimana capaian

Page 99: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

86

yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Capaian IKU jumlah

sarana dan prasarana budidaya air payau yang ditingkatkan kapasitasnya

terdiri dari 1 paket yakni paket pengadaan Pembangunan asrama di Barru dan

pembangunan tambak udang windu di Takalar

Adapun capaian atas indikator kinerja utama jumlah sarana dan prasarana

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan yang

ditingkatkan kapasitasnya dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 3. 23 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)14 Triwulan IV TA. 2019

Berdasarkan tabel diatas bahwa IKU ini telah mencapai target tahunan

yakni sebanyak 1 Paket.

Pada triwulan IV progressnya sudah mencapai 100% karena telah selesai

tahap Pengadaan Barang/Jasa pada BRPAPPP, jika dibandingkan dalam triwulan

III yang progressnya 50% sehingga adanya peningkatan sebesar 45 % dari

triwulan II karena pada triwulan III ini sudah adanya pembayaran termin 1

pada Pembangunan Tambak.

Tabel Status Kelengkapan Dokumen Anggaran dan Dokumen Paket Lelang

Peningkatan Kapasitas Sarana dan Prasarana di BRPBAPPP TA. 2019.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH SARANA

DAN PRASARANA

BALAI RISET

PERIKANAN

BUDIDAYA AIR

PAYAU DAN

PENYULUHAN

PERIKANAN YANG

DITINGKATKAN

KAPASITASNYA

TW 3 1 0 n/a n/a

TW 4 1 1 1 100,00

Page 100: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

87

Sumber : http// dashboard.apmukp.org/2019/index.php?pages=lelang

Pembangunan Asrama dan Pembangunan Tambak Udang Windu

terselesaikan pada triwulan IV; dimana progress pembangunan diawasi oleh

tenaga pengawas di lapangan yang dituangkan dalam TOR, LPSE, Pemenang,

laporan pendahuluan, antara dan akhir serta berita acara serah terima dan

Output kegiatan (jika pengadaan barang/ jasa sudah dimanfaatkan) dalam

aplikasi dashboard sebagai implementasi pengawasan terhadap sarana dan

prasarana di BRPBAPPP. Dokumen serta gambar pada pembangunan asrama

dan pembanguna tambak udang windu secara berturut-turut dapat diunduh

pada tautan berikut :

http// dashboard.apmukp.org/2019/index.php?pages=lelang;

Dengan memilih file apa yang akan dilihat/diunduh.

Paket Pembangunan Asrama dimenangkan oleh CV. Mulia Jaya

Konstruksi dan telah diterbitkan Berita Acara Serah Terima Barang pada

tanggal 25 Oktober 2019 dengan masa pemeliharaan 180 hari yakni dimulai

dari tanggal 25 Oktober 2019 s.d 21 April 2020. Dalam pelaksanaan

pembangunan tambak udang windu, pekerjaan ini dapat diselesaikan dalam

waktu yang telah disepakati yang ditandai dengan diterbitnya Berita Acara

Serah Terima Barang pada tanggal 16 Desember 2019 dari CV. Cakra kepada

BRPBAPPP dengan masa pemeliharaan selama 180 hari dimulai dari tanggal 30

november 2019 s.d 27 Mei 2020.

Paket Pembangunan Asrama sudah dipakai oleh dosen dan mahasiswa

dari Poltek Bone. Sedangkan pada pembangunan tambak udang windu belum

ada outputnya.

Faktor keberhasilan IKU ini adalah Komitmen pimpinan menjadikan

BRPBAPPP sebagai lembaga riset yang terpecaya sehingga dapat

menghasilkan Riset yang berkeadilan dan berdaya saing

Indikator Kinerja (IK) 15

Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Budidaya Air Payau yang

dipublikasikan (KTI)

Karya Tulis Ilmiah (KTI) pada indikator kinerja ini adalah tulisan yang

disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan riset

yang telah diterbitkan di media jurnal terakreditasi, prosiding, bunga rampai,

Page 101: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

88

buku hasil riset, naskah akademik dan buletin ilmiah yang diterbitkan dalam

negeri dan/atau luar negeri pada tahun berjalan. Tujuan dari indikator kinerja

ini adalah untuk mendapatkan gambaran jumlah KTI yang dihasilkan oleh

peneliti lingkup BRPBAPPP.

Pengukuran indikator kinerja ini adalah dengan cara menghitung jumlah

karya tulis ilmiah yang sudah diterbitkan di tahun berjalan berdasarkan

penulis pertama untuk terbitan dalam negeri, dan dihitung sampai penulis

kedua untuk terbitan internasional yang diterbitkan di media jurnal

terakreditasi, prosiding, bunga rampai, buku hasil riset, naskah akademik dan

buletin ilmiah yang diterbitkan dalam negeri dan/atau luar negeri. Bukti akhir

capaian dari indikator kinerja ini adalah KTI yang telah tercantum dalam

jurnal, prosiding, bunga rampai, dan buletin ilmiah yang telah diterbitkan

pada tahun berjalan.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) BRPBAPPP yang

dipublikasikan (Buah) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.24 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)15 Triwulan IV TA. 2019

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja jumlah Karya

Tulis Ilmiah (KTI) Riset Perikanan Budidaya Air Payau yang dipublikasikan

pada Triwulan IV tahun 2019 telah mencapai target tahunan. Pada Triwulan III

capaiannya sebanyak 11 KTI (110,00%) sedangkan pada triwulan IV

capaiannya 25 KTI (100,00). Beberapa Karya Tulis ilmiah (KTI) yang telah terbit

antara lain adalah :

Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup

BRPBAPPP sampai dengan triwulan IV TA.2019.

No Judul Publikasi Nama Peneliti

Perekayasa

Nama Jurnal, Volume

Tahun, Status (Accepted-

Published)

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

JUMLAH KARYA

TULIS ILMIAH (KTI)

BUDIDAYA AIR

PAYAU YANG

DIPUBLIKASI

KAN (KTI)

TW 3 25 10 11 110,00

TW 4 25 25 25 100,00

Page 102: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

89

No Judul Publikasi Nama Peneliti

Perekayasa

Nama Jurnal, Volume

Tahun, Status (Accepted-

Published)

1 Kondisi Plankton pada

Tambak Udang Windu

(Penaeus monodon

Fabricius) dengan

Substrat Berbeda

Erfan Andi Hendrajat

dan A. Sahrijanna Jurnal Berita Biologi LIPI,

Vol 18 (1): 47-57,

Terakreditasi Peringkat 2,

No Akreditasi

21/E/KPT/2018.

2 Performa Rumput Laut

Kappaphycus alvarezii

Hasil Seleksi di

Perairan Laikang,

Kabupaten Takalar.

Mat Fahrur, A.

Parenrengi, Makmur

dan Sri Redjeki Hesti M

Media Akuakultur, 14 (1),

2019, 9-18

3 Pengaruh sumber

spermatofor pada

inseminasi buatan

induk betina udang

windu turunan pertama

(F-1) terhadap

pemijahan, kualitas

telur dan larva

turunannya (F-2)

Samuel Lante dan

Usman Media Akuakultur Vol 14

(2)

4 Suplementasi ragi roti

(Saccharomyces

cerevisiae) dalam

pakan pembesaran

ikan baronang

(Siganus gutttus).

Kamaruddin, Lideman,

Bunga R. Tampangallo,

dan Usman

Media Akuakultur Vol 14

(2) 2019

5 Konstrasi dan

penentuan status

kualitas air untuk

budidaya tambak di

Kecamatan Jabon,

Kabupaten Sidoarjo,

Provinsi Jawa Timur

Akhmad Mustafa,

Hasnawi, Taruna Mulia,

Muhammad Banda

Salamat dan Muh, Farid

S

Media Akuakultur Vol 14

(2) 2019

6 Estimasi Kebutuhan

Kapur Untuk Tambak

Tanah Sulfat Masam

(TSM) Di Pulau Laut,

Kabupaten Kota Baru

Provinsi Kalimantan

Selatan

Tarunamulia,

Hasnawi, Admi Athirah Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (2) 2019

7 Peremajaan bibit

rumput laut, Gracilaria

verrucosa hasil kultur

jaringan melalui

seleksi massal

Sri Redjeki Hesti

Mulyaningrum, Andi

Indra Jaya Asaad,

Hidayat Suryanto

Suwoyo, Erfan Andi H

Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (3) 2019

8 Performa bibit rumput

laut Gracilaria

verrucosa hasil kultur

jaringan dengan

budidaya metode

Rosmiati, Emma

Suryati, Herlina Usman,

Rohama Daud, dan

Herlinah

Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (3) 2019

Page 103: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

90

No Judul Publikasi Nama Peneliti

Perekayasa

Nama Jurnal, Volume

Tahun, Status (Accepted-

Published)

sebar (broadcoast) di

tambak Kabupaten

Sinjai

9 Performansi

pertumbuhan dan

reproduksi udang

windu Penaeus

monodon yang diberi

pakan dengan

penambahan vitamin C

dan E

Usman,Kamaruddin,

Samuel Lante, dan

Bunga Rante

Tamppangallo

Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (4) 2019

10 Penagaruh Aplikasi

dsRNA VP-15 In-Vitro

dan In-Vivo Terhadap

Sintasan dan Respon

Imun Udang Windu

Penaeus Monodon

Andi Parenrengi, Andi

Tenriulo, Sri Redjeki

Hesti M, Samuel Lante

dan Agus Nawang

Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (4) 2019

11 Larva Development

and growth of

mangrove crab, Scylla

tranquebarica crablet

form individual

selection for the

broodstock candidate

Gunarto, Muh Nur

Syafaat, Herlinah Aquacultura Indonesiana

Vol. 20 (1 ) : 24-31

12 Fatty Acid Profile of

Hepatopancreas and

Oocyte of Tiger

Shrimp, Penaeus

monodon, Fed

Modified-commercial

Diet by Supplementing

Vitamin C and E

Usman, Kamaruddin,

Asda Laining, and Ike

Trismawanti

Aquacultura Indonesiana

(2019) 20 (1): 15-23

13 The Preference siza of

male mud crab, Scylla

tranquebarica at

succes mating with

female, Scylla olivacea

in controlled tanks

Gunarto, Sulaiman dan

Herlinah Aquacultura Indonesiana

(2019) 20 (2): 37-45

14 Epiphyte Identification

on Kappaphycus

alvarezii Seaweed

Farming Area in

Arungkeke Waters,

Jeneponto and the

Effect on Carrageenan

Quality

Sri Redjeki Hesti

Mulyaningrum,

Hidayat Suryanto

Suwoyo, Mudian Paena,

Bunga Rante

Tampangallo

ILMU KELAUTAN:

Indonesian Journal of

Marine Sciences

September 2019 Vol

24(3):146-152

Page 104: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

91

No Judul Publikasi Nama Peneliti

Perekayasa

Nama Jurnal, Volume

Tahun, Status (Accepted-

Published)

15 Analisis resiko

produksi dan

pendapatan pada

usaha tambak udang

windu di Kabupaten

Kota Baru, Provinsi

Kalimantan Selatan

A. Indra Jaya Asaad,

Ruzkiah Asaf, Admi

Athirah, dan Erna

Ratnawati

Jurnal Sosial Ekonomi

Perikanan Vol. 14 (2)

Tahun 2019

16 Identifikasi konsentrasi

logam berat pada air

di perairan sekitar

tambak Kecamatan

Tayu, Kabupaten Pati,

Semarang

Ruskiah Asaf, Admi

Athirah M dan Hasnawi Jurnal Universitas

Gorontalo Tahun 2019

Jurnal Ilmiah Internasional Terakreditasi

17 Influence of Squid

Meal in Maturation Diet

on Gonadosomatic

Index and Gonadal

Amino Acid Content of

Golden Spotted

Rabbitfish, Siganus

guttatus.

Asda Laining, Ike

Trismawanti, Usman,

and Muhammad Hafid

Masruri

Indonesian Aquaculture

Journal, 14 (1), 2019, 31-38

18 Effects of different

feeding regimes on

larvae and crablets of

purple mud crab,

Scylla tranquebarica

(Fabricius, 1798)

Muhammad Nur

Syafaat, Gunarto,

Sulaeman, Herlinah ,

Hongyu Ma , Mhd

Ikhwanuddin

Aquaculture Reports, p 1-7

journal homepage:

www.elsevier.com

19 Detection of Vibrio

harveyi using IAVh

primer in shrimp fy

infected under

different immersion

time

A.K. Kadriah and

Nurbaya IOP Conference Series:

Earth and Environmental

Science

Publishing Science 253

(2019) 012015 p 1-7

20 Study on the potential

of Aaptos aaptos

aqueous extract as an

antibacterial agent

Vibrio harveyi in tiger

shrimp (Penaeus

monodon Fabricus)

post larvae

Rosmiati, and Muliani IOP Conference Series:

Earth and Environmental

Science

Publishing Science 253

(2019) 012015 p 1-7

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL

21 Karakterisasi spasio-

Temporal Kualitas Air

di Tambak dan

perairan sekitar

kawasan pertambakan

Kamariah,

Tarunamulia dan

Hasnawi

Prosiding simposium

Nasional VI Keluatan dan

Perikanan Universitas

Hasanuddin Makassar, 21

Juli 2019

Page 105: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

92

No Judul Publikasi Nama Peneliti

Perekayasa

Nama Jurnal, Volume

Tahun, Status (Accepted-

Published)

minapolitan

22 Karakteristik sosial

ekonomi masyarakat

nelayan pesisir di

Kabupaten Pulau

Morotai

Erna Ratnawati,

Ruzkiah Asaf, dan

Tarunamulia

Prosiding simposium

Nasional VI Keluatan dan

Perikanan Universitas

Hasanuddin Makassar, 21

Juli 2019

23 Analisis sarana

produksi tambak di

kawasan inti

minapolitan Kecamatan

Suppa Kabupaten

Pinrang Sulawesi

Selatan

Atmi Athirah, Ruzkiah

Asaf, dan Tarunamulia Prosiding simposium

Nasional VI Keluatan dan

Perikanan Universitas

Hasanuddin Makassar, 21

Juli 2019

BUKU:

24 Penerapan teknologi

transgenesis dalam

menghasilkan udang

windu tahan penyakit

Andi Perenrengi, Andi

Tenriulo, Herlinah dan

Agus Nawang

Buku : Status dan Prospek

Penerapan Molekuler

Genetik Pada Udang

Windu Penaeus monodon

25 Aplikasi penanda DNA

Mikrosatelit ketahanan

penyakit pada udang

wuindu (Penaeus

monodon)

A.Tenriulo, Herlinah,

Emma Suryati, dan Andi

Parenrengi

Buku : Status dan Prospek

Penerapan Molekuler

Genetik Pada Udang

Windu Penaeus monodon

Learn and Growth Perspektive

Capaian kinerja BRPBAPPP pada perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

(Learn and Growth Perspektive) dengan bobot perspektif pada Triwulan IV

sebesar 107,80% yang berasal dari 4 (satu) Sasaran Strategis yaitu : 1)

Terwujudnya ASN BRPBAPPP yang kompeten, professional dan berintegritas;

2) Tersedianya manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang handal dam mudah

diakses; 3) Terwujudnya birokrasi BRPBAPPP yang efektif, efisien dan

berorientasi pada layanan prima; 4) Terkelolanya anggaran pembangunan

BRPBAPPP secara efisien dan akuntabel.

Page 106: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

93

Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth Perspektive

triwulan IV TA.2019 sebagai berikut :

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW

CAPAIAN

TW %

INTERNAL PROCESS

SS4

TERWUJUDNYA

ASN BRPBAPPP

YANG

KOMPETEN,

PROFESSIONAL

DAN

BERINTEGRITA

S

IK 16 INDEKS

PROFESIONALI

TAS ASN

LINGKUP

BRPBAPPP

(NDEKS)

TW 3 60,00 50,00 54,96 109,92

TW 4 71,00 71,00 73,02 102,85

SS5 TERSEDIANYA

MANAJEMEN

PENGETAHUAN

BRBPBAPPP

YANG HANDAL

DAN MUDAH

DIAKSES

IK 17 PRESENTASE

UNIT KERJA

BRPBAPPP

MENERAPKAN

SISTEM

MANAJEMEN

PENGETAHUAN

YANG

TERSTANDAR

TW 3 75,00 75,00 95,83 120,00

TW 4 75,00 100,00 100,00 120,00

SS6 TERWUJUDNY

A BIROKRASI

BRPBAPPP

YANG

EFEKTIF,

EFISIEN DAN

BERIORENTAS

I PADA

LAYANAN

PRIMA

IK 18 PRESENTASE

JUMLAH

REKOMENDASI

HASIL

PENGAWASAN

YANG

DIMAFAATKAN

UNTUK

PERBAIKAN

KINERJA

LINGKUP

BRPBAPPP (%)

TW 3 80 0 n/a n/a

TW 4 80,00 80,00 81,82 102,28

SS7 TERKELOLAN

YA

ANGGARAN

PEMBANGUN

AN BRPBAPPP

SECARA

EFEKTIF,

EFISIEN DAN

BERORIENTAS

I PADA

LAYANAN

PRIMA

IK 19 NILAI KINERJA

PELAKSANAAN

ANGGARAN

BRPBAPPP

(NILAI)

TW 3 87 94 94,74 95,43

TW 4 87,00 87,00 97,16 111,68

IK 20 BATAS

TERTINGGI

PERSENTASE

TEMUAN LHP

BPK ATAS

LAPORAN

KEUANGAN

(LK) BRPBAPPP

DIBANDINGKA

N REALISASI

ANGGARAN

BRPBAPPP

TA.2018 (%)

TW 3 1 0 n/a n/a

TW 4 1 1 0,01 100,00

Page 107: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

94

Sasaran Strategis 4

Terwujudnya Aparatur Sipil Negara BRPBAPPP yang Kompeten,

Profesional dan Berintegritas

Nilai sasaran strategis “Terwujudnya ASN Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan yang Kompeten, Profesional dan

Berintegritas” sebesar 102,85%. indikator kinerja yang ditetapkan untuk

mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja

utama sebagai berikut:

Indikator Kinerja (IK) 16

Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BRPPBAPPP (Indeks)

Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya

serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan

tugastugasnya. Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang

menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi,

kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan

tugas jabatan (Permen PAN dan RB No. 38 Tahun 2018). Nilai indeks

profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN KKP

yang diukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan

mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang

Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk mengukur profesionalitas

ASN lingkup BRPBAPPP berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi,

kinerja dan disiplin (Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018).

Penghitungan capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan cara

menghitung indeks berdasarkan bobot 4 (empat) komponen yang telah

ditetapkan meliputi : (1) Kualifikasi (Bobot 25%); (2) Kompetensi (Bobot 40%);

(3) Kinerja (Bobot 30%); dan (4) Disiplin (Bobot 5%). Nilai Indeks

Profesionalitas ASN (IPA) pegawai BRPBAPPP ini nantinya diperoleh dari total

nilai IPA pegawai BRPBAPPP dibagi total pegawai BRPBAPPP. Sedangkan untuk

total nilai IPA pegawai BRPBAPPP merupakan penjumlahan dari IPA pegawai

BRPBAPPP yang menduduki jabatan struktural, fungsional tertentu dan

fungsional umum. Nilai IPA BRPBAPPP dapat kita lihat pada website

http://ropeg.kkp.go.id.

Page 108: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

95

Bukti akhir capaian indikator kinerja ini meliputi 4 (empat) komponen

yang menjadi kriteria Indeks Profesionalitas ASN, yaitu :

1. Kualifikasi pendidikan : data export dari database simpeg, sampel ijazah/SK

pencantuman gelar; 2. Kompetensi : sertifikat diklatpim untuk diklatpim;

sertifikat diklat fungsional untuk diklat fungsional; sertifikat diklat teknis /diklat

lainnya untuk diklat 20 JP; Seminar ( Sertifikat/undangan/ SPT/laporan singkat

untuk seminar/bimtek, foto kegiatan, daftar hadir learning session dan laporan

singkat untuk learning session); 3. Kinerja (Prestasi Kerja) : export data dari

menu laporan, laporan akhir SKP untuk Database BKN; sampel penilaian

prestasi kerja yang telah selesai ditandangani oleh pegawai, pejabat penilai

dan atasan pejabat penilai; 4. Disiplin : rekap pegawai dijatuhi hukuman

disiplin; contoh SK hukuman Disiplin yang dijatuhkan.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Indeks Kompetensi dan Integritas BRPBAPPP

(Indeks) pada triwulan IV dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.27 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16 Triwulan IV TA.2019

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator kinerja ini capaian pada

triwulan IVsebesar 73,02% dimana adanya peningkatan 18,06% dari triwulan

III yang capaiannya sebesar 54,96% sehingga target tahunannya telah

tercapai. Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh BRPBAPPP untuk

melakukan penilaian Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BRPPBAPPP antara

lain adalah :

1. Melakukan pengisian capaian output kualifikasi di simpeg apabila ada

pegawai yang telah melaksanakan pendidikan dan sudah pencantuman

gelar dari bulan Januari sampai dengan Desember untuk mengetahui

persentase kualifikasi pendidikan

2. Melakukan pengisian capaian output kompetensi di simpeg apabila ada

pegawai yang telah melaksanakan Diklat, pelatihan, seminar dll dari bulan

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

INDEKS

PROFESIONALITAS

ASN LINGKUP

BRPBAPPP

(INDEKS)

TW 3 60 50 54,96 109,92

TW 4 71 71 73,02 102,85

Page 109: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

96

Januari sampai dengan Desember untuk mengetahui persentase

kompetensi.

3. Melakukan pengisian capaian output kinerja pegawai melalui SKP on-line

dari bulan Januari sampai dengan Desember untuk mengetahui persentase

capaian output kinerja pegawai pada SKP serta merekap nilai kinerja ASN

per bagian (Tata Usaha, Tata Operasional, Pelayan Teknis dan Sarana, dan

Penyuluhan Perikanan) lingkup BRPBAPPP dari bulan Januari sampai

dengan bulan Desember berdasarkan data dari

e-SKP BRPBAPPP

4. Melakukan rekap absensi seluruh pegawai BRPBAPPP dari bulan Januari

sampai dengan bulan Desember untuk mengetahui persentase tingkat

kehadiran pegawai;

Faktor keberhasilan dari IKU ini dikarenakan adanya peningkatan indeks

kompotensi SDM karena adanya diklat yang dilakukan oleh beberapa PNS di

BRPBAPPP, adanya pembinaan dari kepegawaian terhadap pencapaian e-skp

dan melakukan pemantauan atau monitoring secara berkala terkait capaian

kinerja eskp.

Sasaran Strategis 5

Tersedianya Manajemen Pengetahuan BRPBAPPP Yang Handal Dan

Mudah Diakses

Nilai sasaran strategis “Tersedianya manajemen pengetahuan Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan yang handal dan

mudah diakses” sebesar 120,00%. indikator kinerja yang ditetapkan untuk

mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja

utama sebagai berikut:

Indikator Kinerja (IK) 17

Presentase Unit Kerja BRPBAPPP yang menerapkan Sistem Manajemen

Pengetahuan yang terstandar (%)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan persentase unit kerja

BRPBAPPP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar.

Page 110: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

97

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah tersedianya manajemen pengetahuan

BRPBAPPP yang handal dan mudah diakses.

Tingkat penerapan MP, dihitung dari 3 variabel, yaitu : (i) Sharing

dokumen, (bobot 20%) (ii) keikutsertaan level 3 s.d staf (bobot 40%), (iii)

keaktifan level 3 s.d 4 dalam Sistem Informasi MP yang terpilih (bobot 40%).

Bukti akhir capaian indikator kinerja ini adalah berupa laporan tahunan terkait

penerapan penerapan manajemen pengetahuan terstandar lingkup BRPBAPPP

disertai dengan lampiran capture posting melalui aplikasi

kinerjakkp.bitix24.com.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Persentase Unit Kerja BRPBAPPP yang

Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) pada

triwulan IV dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.28 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 17 Triwulan IV TA.2019

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja persentase unit

kerja BRPPBAPPP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang

terstandar pada triwulan IV ini sudah melebihi target tahunan sebanyak 75,00

dan capaian pada triwulan IV sebanyak 100,00 (120,00%), sedangkan pada

triwulan III capaiannya sebanyak 95,83% juga sudah melebihi target tahunan

(75,00%). Hasil penilaian nilai manajemen pengetahuan secara rinci per

komponen pengukuran sebagai berikut:

1. Nilai Komponen Dokumen meraih 100%

DOKUMEN

Dokumen Capaian Target %

Perjanjian Kinerja 13 13 100,00%

Laporan Kinerja (LAPRIN) 4 4 100,00%

Rata-Rata 100,00%

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

PRESENTASE UNIT

KERJA BRPBAPPP

YANG

MENERAPKAN

MANAJEMEN

PENGETAHUAN

YANG TERSTANDAR

TW 3 75 75 95,83 120,00

TW 4 75 75 100,00 120,00

Page 111: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

98

2. Nilai Komponen Keikutsertaan meraih 100%

KEIKUTSERTAAN

LEVEL Capaian (Orang) Target (Orang) %

3 1 1 100,00%

4 4 4 100,00%

5 8 8 100,00%

Rata-Rata 100,00%

3. Nilai Komponen Keaktifan meraih 100,00%

KEAKTIFAN

LEVEL Capaian (Orang) Target (Orang) %

3 1 1 0

4 4 4 100,00%

5 8 8 100,00%

Rata-Rata 100,00%

Tabel 3.29. Penilaian Persentase Capaian Manajemen Pengetahuan

PENILAIAN

Komponen Nilai Bobot %

Dokumen 87,50 20 20,00

Keikutsertaan 100 40 40,00

Keaktifan 95,83 40 40,00

Rata-Rata 100,00%

Dari tabel Penilaian diatas didapat komponen nilai dokumen 87,50%

dengan bobot 20% menjadi 20,00%, nilai keikutsertaan 100% dengan bobot

40% menjadi 40%, dan nilai komponen keaktifan 95,83% dengan bobot 40%

menjadi 100,00%. Sehingga akumulasi nilai dari 3 komponen %MP sebesar

100,00%

Page 112: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

99

Dari data-data yang dijabarkan di atas, capaian Triwulan IV tahun 2019

meraih keberhasilan disebabkan oleh :

1) Seluruh pejabat struktural sudah berkontribusi dalam hal ini rajin

mengupdate data di aplikasi bitrix dalam semua komponen di

Manajemen Pengetahuan

2) Plh. Ka Sub Seksi Monitoring dan Evaluasi selalu mengingatkan Eselon

3,4 dan 5 untuk selalu memposting di aplikasi bitrix24.com

(www.kinerjakkp.bitrixx24.com) kegiatan yang dilakukan agar nilai MP

bisa meningkat.

Sasaran Strategis 6

Terwujudnya Birokrasi BRPBAPPP Yang Efektif, Efisien Dan Berorientasi Pada

Layanan Prima

Nilai sasaran strategis “Terwujudnya birokrasi BRPBAPPP yang efektif,

efisen dan berorientasi pada layanan prima” sebesar 102,28%. indikator

kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri

dari 1 (satu) indikator kinerja utama sebagai berikut :

Indikator Kinerja (IK) 18

Presentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang dimanfaatkan untuk

Perbaikan Kinerja Lingkup BRPBAPPP (%)

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan

untuk perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP adalah jumlah rekomendasi hasil

pengawasan Inspektorat Jenderal KKP kepada BRPBAPPP berdasarkan LHP

(terbatas pada LHP audit, reviu dan evaluasi baik bentuk surat maupun bab)

yang terbit pada triwulan IV tahun 2018 s/d triwulan IV tahun 2019 yang telah

ditindaklanjuti (berstatus proses dan/atau tuntas) oleh BRPBAPPP yang

menjadi objek pengawasan.

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan

untuk perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP diukur dari jumlah rekomendasi

hasil pengawasan Inspektorat Jenderal KKP yang ditindaklanjuti oleh

BRPBAPPP yang menjadi objek pengawasan sebanyak minimal 80% dari

Page 113: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

100

seluruh rekomendasi yang diberikan kepada BRPBAPPP selama periode

pengukuran.

Adapun capaian atas indikator kinerja utama persentase jumlah

rekomendasi hasil pengawasan hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 3.30 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 18 Triwulan IV TA.2019

Berdasarkan tabel diatas bahwa capaian IKU pada triwulan IV sebesar

81,82% sedangkan pada triwulan III capaiannya belum ada karena Itjen belum

ke Satker BRPBPPP

Faktor keberhasilan capaian IKU adalah adanya komitmen pimpinan

BRPBAPPP untuk segera menyelesaikan tindak lanjut rekomendasi hasil

pengawasan Inspektorat Jenderal KKP

Sasaran Strategis 7

Terkelolanya Anggaran Pembangunan BRPBAPPP Secara Efisien Dan

Akuntabel.

Nilai sasaran strategis “Terkelolanya anggaran pembangunan BRPBAPPP

secara efisien dan akuntabel” sebesar 106,06%. indikator kinerja yang

ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua)

indikator kinerja utama sebagai berikut:

Indikator Kinerja (IK) 19

Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BRPBAPPP

Kinerja pelaksanaan anggaran adalah sebagai evaluasi dan spending review

terhadap optimalisasi belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka ketahanan

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

PRESENTASE JUMLAH

REKOMENDASI HASIL

PENGAWASAN YANG

DIMANFAATKAN

UNTUK PERBAIKAN

KINERJA LINGKUP

BRPBAPPP (%)

TW 3 80 0 n/a n/a

TW 4 80 80 81,82 102,28

Page 114: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

101

fiscal dan ekonomi berdasarkan 12 (dua belas) indikator pelaksanaan

anggaran yaitu revisi DIPA, halaman III DIPA, pengelolaan UP, rekon LPj

Bendahara, data kontrak, penyelesaian tagihan, penyerapan anggaran, retur

SP2D, perencanaan kas, pengembalian SPM, dispensasi penyampaian SPM dan

pagu minus. Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) menjadi ukuran

evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran yang mencerminkan aspek kesesuaian

perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta

efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Penjelasan dan formula

perhitungan sebagaimana terlampir:

IKPA akan menjadi salah satu alat monitoring dan evaluasi serta pembinaan

pelaksanaan anggaran oleh karena itu dihimbau untuk:

1. Melakukan revisi DIPA secara selektif.

2. Meningkatkan akurasi pencairan dana sesuai perencanaannya (halaman III

DIPA).

3. Mengantisipasi dan menyelesaikan pagu minus sesegera mungkin.

4. Menyampaikan data kontrak ke KPPN tepat waktu (max 5 hari kerja sejak

tanggal kontrak).

5. Ketepatan waktu dalam revolving UP (minimal 1x dalam 1 bulan) dan

pertanggungjawaban TUP (SPM-PTUP tidak lebih dari 1 bulan dan tidak

ada sisa penyetoran dana TUP).

6. Ketepatan waktu penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran/Penerimaan

(upload ke aplikasi SPRINT sebelum tanggal 10 pada bulan berikutnya).

Page 115: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

102

7. Menghindari adanya dispensasi SPM.

8. Meningkatkan ketelitian dalam memproses SPM dan nomor rekening

penerima/tujuan untuk menghindari retur SP2D.

9. Mengeksekusi anggaran secara proporsional sesuai dengan target

penyerapan anggaran dengan melakukan perencanaan yang baik.

10. Memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan SPM-LS Non Belanja

Pegawai (maksimal 17 hari kerja sejak serah terima/penyelesaian

pekerjaan)

11. Meningkatkan akurasi perencanaan kas/RPD Harian dengan cara

mengajukan SPM dengan sesuai Renkas

12. Meningkatkan ketelitian dalam penerbitan SPM untuk menghindari

kesalahan/pengembalian SPM oleh sistem di KPPN.

Adapun capaian atas indikator kinerja utama nilai kinerja pelaksanaan

anggaran BRPBAPPP dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 3.31. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 19 Triwulan IV TA.2019

Berdasarkan tabel di atas capaian indikator kinerja utama Nilai kinerja

pelaksanaan anggaran BRPBAPPP target triwulan IV tahun 2019 sebesar

87,00% sedangkan capaiannya sebesar 97,16% dibandingkan target pada

triwulan III sebesar 94% dengan capaian 94,74% atau 120,00%, dimana adanya

peningkatan sebesar 8,32 % dibandingkan pada triwulan III.

Tabel 3.32 Kategori Penilaian Kinerja Anggaran

No Nilai Angka Inteprestasi

1. > 90% - 100% Sangat baik

2. > 80% - 90% Baik

3. > 60% - 80% Cukup / Normal

4. > 50% - 60% Kurang

5. ≥50% Sangat kurang

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

NILAI KINERJA

PELAKSANAAN

ANGGARAN

BRPBAPPP

TW 3 87 94 94,74 120,00

TW 4 87 87 97,16 111,68

Page 116: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

103

Sumber : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011

Nilai kinerja pelaksanaan anggaran BRPBAPPP pada triwulan IV adalah sebesar

97,16% atau tergolong ke dalam kategori sangat baik. Nilai kinerja anggaran

ini dapat dilihat pada aplikasi OMSPAN tahun anggaran 2019. Sampai dengan

akhir bulan Desember tahun 2019, BRPBAPPP telah mencapai nilai realisasi

anggaran sebesar Rp. 76.493.944.873,- atau 69,54%. Berikut adalah nilai

kinerja anggaran BRPBAPPP pada triwulan III TA.2019 yang terdapat pada

aplikasi OMSPAN.

Gambar 3.4 Screenshoot Nilai Kinerja Anggaran BRPBAPPP pada Triwulan IV

Tahun 2019 pada Aplikasi OMSPAN

Keberhasilan atas kinerja IKU ini antara lain :

1. Komitmen pimpinan dalam kontrol pelaksanaan anggaran dimana setiap

kegiatan revisi DIPA harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Balai.

Disamping itu, kemampuan petugas keuangan juga menjadi faktor

penentu sehingga BRPBAPPP melaksanakan kegiatan peningkatan

kompetensi melalui kegiatan bimbingan teknis dan kegiatan rekonsiliasi

setiap bulan dilakukan untuk mencocokan data yang ada pada PUMK.

2. Adanya BRPBAPPP sangat selektif dalam melakukan pergeseran

anggaran dalam revisi DIPA BRPBAPPP senantiasa meningkatkan

kedisplinan, ketertiban dan ketepatan waktu dalam penyampaian LPJ

sebelum tanggal 10 bulan berikutnya, dan memastikan data LPJ telah

terverifikasi oleh KPPN pada aplikasi SPRINT penyampaian data kontrak

sebelum 5 hari kerja setelah ditandatangani dan dipastikan verifikasi

kebenaran data kontraknya (approval) oleh KPPN

Page 117: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

104

3. Penyelesaian tagihan kontraktual (LS Non-Belanja Pegawai) paling lambat

dalam 17 hari kerja setelah BAST ditanda tangani sudah diajukan SPM-nya

ke KPPN dan lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian

pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/BAPP.

Faktor keberhasilan pada IKU ini,antara lain: melakukan perencanaan

dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, sehingga tidak

menumpuk pencairan anggaran pada akhir tahun.

.

Indikator Kinerja (IK) 20

Batas Tertinggi Persentase Temuan LHP BPK Atas Laporan Keuangan

(LK) BRPBAPPP Dibandingkan Realisasi Anggaran BRPBAPPP TA. 2018

(%)

Merupakan indikator kinerja yang mempengaruhi terkelolanya anggaran

pembangunan BRPBAPPP secara efisien dan akuntabel atau tidak. Untuk batas

tertinggi persentase temuan LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK atas LK

(Laporan Keuangan) BRPBAPPP dibandingkan dengan realisasi anggaran

BRPBAPPP TA.2018 adalah sebesar 1%. Pada tahun 2018, pagu anggaran

BRPBAPPP adalah sebesar Rp. 113.027.497.000,-. Sehingga temuan LHP BPK

harus kurang dari 1% dari pagu anggaran tahun 2018 atau tidak boleh lebih

dari Rp. 113.027.497.000,-.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Nilai Kinerja Anggaran BRPBAPPP (Nilai) pada

triwulan IV dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.33. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 20 Triwulan IV TA.2019

INDIKATOR

KINERJA UTAMA WAKTU

TARGET

2019

TARGET

TW CAPAIAN

TW %

BATAS TERTINGGI

PERSENTASE

TEMUAN LHP BPK

ATAS LAPORAN

KEUANGAN (LK)

BRPBAPPP

DIBANDINGKAN

REALISASI

ANGGARAN

TW 3 1 0 n/a n/a

TW 4 1 1 0,01 100,00

Page 118: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

105

Berdasarkan tabel diatas bahwa IKU ini merupakan persentase temuan

LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK atas LK (Laporan Keuangan) BRPBAPPP.

Pada triwulan III belum terproses, sedangkan pada triwulan IV tidak ada

temuan LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK atas LK (Laporan Keuangan)

BRPBAPPP.

Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh BRPBAPPP untuk mencapai

indikator kinerja tersebut antara lain adalah membuat laporan keuangan dan

updating laporan keuangan melalui aplikasi SAIBA (Sistem Akuntansi Instansi

Basis Akrual), SAS, Silabi, SIMPONI, E-SPT, E-BILING, dan sebagainya.

3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pada tahun 2019 pagu anggaran yang dialokasikan untuk Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan sebesar Rp.

107.188.172.000,- sampai dengan triwulan II tahun 2019 sudah terealisasi

sebesar Rp.47.020.673.043,- atau 43,87%, sedangkan pada triwulan III telah

dilakukan revisi anggaran sehingga anggaran menjadi Rp. 108.173.122.000,-

dengan realisasi anggarannya sebesar Rp. 76.564.998.009,- Sedangkan

triwulan IV telah dilakukan lagi revisi DIPA sehingga pagu anggaran pada

triwulan IV sebesar Rp. 109.996.776.000,- sudah terealisasi sebesar Rp.

108.589.225.174 atau (98,72%) dengan rincian berdasarkan jenis belanja

sebagai berikut:

Tabel 3.34 Perbandingan Realisasi Anggaran BRPBAPPP Triwulan III sampai

Triwulan IV Tahun 2019

RUPIAH MURNI

B. PEGAWAI B. BARANG B. MODAL

PAGU TW 3 85.601.348.000 22.017.028.000 2.378.400.000

TW 4 85.601.348.000 22.017.028.000 2.378.400.000

REALISASI

TW 3

63.341.529.535

(74,00%)

12.151.812.897

(55,19%)

1.000.602.441

(42,07%)

TW 4 85.178.098.952

(99,51%)

21.121.930.731

(95,83%)

2.289.195.491

(96,25%)

TOTAL PAGU TW 3 109.996.776.000

BRPBAPPP TA.2018

(%)

Page 119: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

106

RUPIAH MURNI

B. PEGAWAI B. BARANG B. MODAL

TW 4 109.996.776.000

TOTAL REALISASI

TW 3 76.493.944.873

(69,54%)

TW 4 108.589.225.174

(98,72%)

Sampai dengan triwulan IV, menunjukkan realisasi tertinggi ada pada

belanja pegawai sebesar 99,51% dibandingkan pada triwulan III sebesar

74,00% sehingga adanya peningkatan sebesar 25,51%, diikuti dengan belanja

modal triwulan IV sebesar 96,25% sedangkan pada triwulan III sebesar 42,07%

sehingga adanya peningkatan sebesar 52,18% dan belanja barang pada

triwulan IV sebesar 95,83% dan pada triwulan III sebesar 55,19%, sehingga

adanya peningkatan pada triwulan IV sebesar 54,28%. Penggunaan belanja

pegawai digunakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan kinerja secara rutin

bagi seluruh pegawai negeri sipil (PNS) BRPBAPPP.

Tabel 3.35 Capaian realisasi anggaran Triwulan IV (Per-Belanja)

Secara umum penyerapan anggaran per-Belanja pada BRPBAPPP pada kurun

waktu 2018-2019 cukup baik. Lonjakan penyerapan anggaran banyak

dipengaruhi oleh oleh lancarnya revolving dana UP setiap bulan (realisasi

belanja pegawai dan belanja modal).

Page 120: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

107

BAB IV

PENUTUP

4.1. CAPAIAN KINERJA UTAMA

Pada tahun 2019, BRPBAPPP memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan

7 Sasaran Strategis dan 20 Indikator Kinerja Utama. Dari 20 Indikator yang ada

terdapat 1 IKU pada stakeholder Perspective KKP yaitu Jumlah kelompok

pelaku utama/usaha yang meningkat kelasnya dari jumlah kelompok pelaku

utama/usaha yang disuluh yang merupakan bagian dari IKU Indeks

Kesejahteraan Masyarakat KP. Pada Customer Perspective KKP, khususnya IKU

Jumlah anggota kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang disuluh yang

dinilai kelas kelompoknya, BRPBAPPP bertanggung jawab terhadap

pencapaian Legalisasi izin usaha mikro kecil (UMK) dan pendirian koperasi

sektor KP dan IKU Nilai PNBP dari sektor KP.

Pada Internal Process Perspective KKP, khususnya pada IKU Jumlah

pelaku utama/usaha yang disuluh, BRPBAPPP bertanggung jawan atas

pencapaian Jumlah profil kelompok pelaku utama/usaha yang disusun dengan

presentase penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap pelaksanaan

program KKP dengan tersedianya metode percontohan penyuluhan KP. Pada

Learn dan Growth Perspective KKP, BRPBAPPP berkontribusi atas IKU Indeks

kompetensi dan integritas, Persentase unit kerja yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang terstandar, Nilai kinerja pelaksanaan Anggaran

KKP serta Opini atas Laporan Keuangan KKP (Batas tertinggi persentase nilai

temuan LHP BPK atas LK BRPBAPPP dibandingkan realisasi anggaran

BRPBAPPP).

Pengukuran capaian kinerja BRPBAPPP Triwulan IV tahun 2019 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator

kinerja utama (key perfomance indikator, disingkat KPI) pada masing-masing

perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan

menggunakan aplikasi “Kinerjaku” dari Kementerian Kelautan Perikanan, yaitu

pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja

tersebut, diperoleh data capaian kinerja BRPBAPPP di tingkat korporat pada

Triwulan III tahun 2019 adalah sebesar 106,67%, sedangkan pada Triwulan IV

Page 121: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

108

adalah sebesar 103,80% yang berasal dari capaian kinerja masing-masing

perspektif sebagai berikut :

1. Pada triwulan III Perspektif Stakeholder (Stakeholder Perspective) dengan

bobot 25,00%, capaian kinerja 106,67%; sedangkan pada triwulan IV

capaian kinerja 101,45%

2. Pada triwulan III Perspektif Masyarakat (Costumer Perspective) dengan

bobot 25,00%, capaian kinerja 107,16%; sedangkan pada triwulan IV

capaian kinerja 103,63%

3. Pada triwulan III Perspektif Internal (Internal Process Perspective) dengan

bobot 25,00%, capaian kinerja 106,41%; sedangkan pada triwulan IV

capaian kinerja 102,33% dan

4. Pada triwulan III Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and

Growth Perspective) dengan bobot 25,00%, capaian kinerja 110,12%;

sedangkan capaian kinerja 107,80%

Capaian pada masing-masing perspektif ini dipenuhi dari pencapaian 7

(tujuh) Sasaran Strategis yang didukung oleh 20 (dua puluh) Indikator Kinerja

Utama. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa 7 (dua belas) Sasaran Strategis

dan 20 (dua puluh) Indikator Kinerja Utama dapat dicapai/ status baik (100%).

Keberhasilan terhadap pencapaian ini tidak terlepas dari komitmen

pimpinan BRPBAPPP dan koordinasi yang baik antar level pimpinan.

4.2. PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI

Secara umum kinerja BRPBAPPP cukup baik, namun demikian dalam

rangka peningkatan kinerja perlu dilakukan perhatian terhadap hal-hal

sebagai berikut :

1. Data Dukung

Penanggung jawab IKU agar dapat menyampaikan data dukung tepat

waktu bersamaan dengan penyampaian laporan kinerja dan capaian

2. IKU dengan Target Kinerja Tahunan

Indikator Kinerja Utama yang memiliki target tahunan tetap harus

dimonitor perkembangan pelaksanaan kegiatan. Penanggung jawab IKU

agar memastikan bahwa capaian akhir tahun dapat dicapai dengan baik

sesuai target yang telah ditetapkan.

Page 122: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

109

Pencapaian target sasaran kinerja riset perikanan budidaya air payau dan

penyuluhan perikanan yang telah dicapai pada Triwulan IV tahun 2019 serta

penyelesaian permasalahan yang dihadapi dapat menjadi salah satu acuan

untuk memperbaiki kinerja BRPBAPPP untuk Triwulan berikutnya pada tahun

depan. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk melaksanakan

amanah riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan perikanan

sehingga capaian kinerja dari BRPBAPPP ini tidak hanya menjadi laporan saja,

namun diharapkan benar-benar dapat memberikan dampak serta dapat

bermanfaat untuk masyarakat. Pada akhirnya, Laporan Kinerja (LKj) BRPBAPPP

Triwulan IV tahun 2019 ini diharapkan dapat menjadi pertanggungjawaban

tertulis kepada pemberi wewenang serta dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan dan membentuk

pemerintahan yang baik (Good Governance) di lingkup BRPBAPPP.

Page 123: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

110

Page 124: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

111

1. PERJANJIAN KINERJA

A. PK Level 3 Riset

Page 125: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

112

Page 126: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

113

Page 127: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

114

B. PK Level 3 Penyuluh

Page 128: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

115

Page 129: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

116

C. PK Gabungan

Page 130: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

117

Page 131: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

118

SK TIM PENYUSUN LKj TA 2019

Page 132: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

119

Page 133: Penyusun...Tabel 3.25 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP sampai dengan TW IV TA.2019. 88 Tabel 3.26 Capaian Kinerja pada Perspektif Learn and Growth

LA

POR

AN

KIN

ER

JA

(LK

J)

TR

IW

ULA

N I

V T

AH

UN

20

19 B

RPB

APP

P

120