pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep...
TRANSCRIPT
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
GELOMBANG
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : MAULINA FITRIA NINGSIH
NIM 1110016300033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015
Scanned by CamScanner
iv
ABSTRAK MAULINA FITRIA NINGSIH 1110016300033. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gelombang. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran berbasis augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 SMA Negeri 5 Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2015. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif tipe pilihan ganda dan instrumen non tes berupa angket. Berdasarkan analisis data tes, diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap data posttest. Hasilnya adalah nilai thitung sebesar 3,83 dan nilai ttabel sebesar 2,00. Terlihat bahwa nilai thitung > ttabel. Selain itu, nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality. Hasil belajar siswa kelompok eksperimen juga lebih unggul pada ranah kognitif tingkatan C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis). Selanjutnya, berdasarkan analisis data nontes, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penerapan media pembelajaran berbasis augmented reality dalam pembelajaran fisika konsep gelombang memperoleh respon baik. Kata kunci : media pembelajaran, augmented reality, hasil belajar, gelombang.
v
ABSTRACT MAULINA FITRIA NINGSIH 1110016300033. The Effects of Learning Media Based Augmented Reality on Learning Result of Students on the Wave Concept. Skripsi of Physics Education Program, Science Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. The research aims to know the effects of learning media based augmented reality on learning result of students on the wave concept. This research was done on class XI Science 2 and XI Science 3 State Senior High School 5 of South Tangerang. This research was done in Januari 2015. The instrument that were used are test instrument like objective test multiple choice and non-test instrument like questionnaire. Based on result of the analysis test data, we got conclusion that there is a significant effect of the use of learning media based augmented reality to the learning result of students on the wave concept. The conclusion is based on result of statistical test of hypothesis that used t test in both of posttest result of classes. The result is, thitung = 3,83 and ttabel = 2,00. Can be seen that thitung > ttabel . The mean of learning result that was used learning media based augmented reality was higher than the mean of learning result without used learning media based augmented reality. Learning media based augmented reality proved to increase the ability of recalling (C1), comprehension (C2), application (C3), and analyze (C4) . Based on result of the analysis non test data was also show that learning using learning media based augmented reality are in good category. Key words : learning media, augmented reality, learning result, wave.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Konsep Gelombang”. Skripsi ini menggambarkan bagaimana peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
augmented reality.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima
kasih tersebut disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan pembimbing akademik yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses perkuliahan dan pembuatan
skripsi.
4. Ibu Erina Hertanti, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan skripsi.
5. Ibu Ai Nurlaela, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan skripsi.
6. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
7. Ibu Dra. Hj. Ara Juhara, M. M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5
Tangerang Selatan yang telah memberikan izin melakukan penelitian di SMA
tersebut. Dan Ibu Nofia Candrawati, M.Pd, selaku guru bidang studi fisika,
vii
dewan guru, staf, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 5 Tangerang
Selatan, yang telah memberikan bantuannya selama penelitian berlangsung.
8. Ayah, Mamah, kakak-kakakku (Mba Surami, Mas Anto, Mas Didi, Mba
Nani), dan seluruh keluarga yang tiada henti memberikan kasih sayang,
dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
9. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2010 yang telah memberi
bantuan, inspirasi dan motivasi. Khususnya Lia, Lulu, Waji, Enong, Hayatul.
Serta yang lainnya Roland Farno Muhammad, Selly Nurjanah, Fitri
Karningsih, Teguh, Iwan Setiawan, dan Yusuf Suhendri.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, saran, dan bimbingan yang diberikan kepada
penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat
dinantikan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Maret 2015
Maulina Fitria Ningsih
viii
DAFTAR ISI
Hal LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH ............................. ii SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .......................................... iii ABSTRAK .................................................................................................. iv ABSTRACK ............................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................ vi DAFTAR ISI ............................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5 C. Pembatasan Masalah ................................................................ 5 D. Rumusan Masalah .................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ............................................................................. 7 1. Media Pembelajaran ........................................................... 7 2. Teknologi dan Media Memudahkan Pembelajaran............ 15 3. Augmented reality .............................................................. 16 4. Hasil Belajar ....................................................................... 21 5. Konsep Gelombang ............................................................ 25
B. Penelitian Relevan .................................................................... 29 C. Kerangka Berpikir .................................................................... 31 D. Hipotesis Penelitian .................................................................. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 34 B. Metode Penelitian..................................................................... 34 C. Desain Penelitian ...................................................................... 34 D. Variabel Penelitian ................................................................... 35 E. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 35 F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 36 G. Instrumen Penelitian................................................................. 36
1. Instrumen Tes ....................................................................... 36 2. Instrumen Nontes ................................................................. 38
H. Kalibrasi Instrumen .................................................................. 38 1. Kalibrasi Instrumen Tes ....................................................... 38
a. Uji Validitas .................................................................... 39
ix
b. Uji Reabilitas ................................................................... 40 c. Taraf Kesukaran .............................................................. 41 d. Daya Pembeda ................................................................. 42
2. Kalibrasi Instrumen Nontes.................................................. 43 I. Teknik Analisis Data ................................................................ 44
1. Analisis Data Tes ................................................................. 44 a. Uji Prasyarat Analisis Data Tes ...................................... 44
1) Uji Normalitas ........................................................... 44 2) Uji Homogenitas ....................................................... 45
b. Uji Hipotesis ................................................................... 45 2. Analisis Data Nones ............................................................ 46
J. Hipotesis Statistik .................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................ 49
1. Hasil Pretest ........................................................................ 49 2. Hasil Posttest ....................................................................... 50 3. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest ...................... 52
a. Hasil Pretest dan Posttest ............................................... 52 b. Kemampuan Berpikir Kognitif ....................................... 53
4. Uji Normal Gain (N-Gain) ................................................. 56 5. Hasil Analisis Data Tes ........................................................ 56
a. Uji Psrayarat Analisis ...................................................... 56 1) Uji Normalitas ........................................................... 56 2) Uji Homogenitas ....................................................... 57
b. Uji Hipotesis ................................................................... 58 6. Hasil Analisis Data Angket .................................................. 58
B. Pembahasan .............................................................................. 59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 66 B. Saran ......................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 67 LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 69
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Virtuality continum ............................................................... 17 Gambar 2.2 Marker .................................................................................. 18 Gambar 2.3 Markerless AR pada face tracking ........................................ 19 Gambar 2.4 Peta konsep gelombang ......................................................... 25 Gambar 2.4 Gelombang stasioner ujung terikat ........................................ 28 Gambar 2.4 Gelombang stasioner ujung bebas ......................................... 29 Gambar 4.1 Diagram distribusi frekuensi nilai pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol ................................................................... 49 Gambar 4.2 Diagram distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol ................................................................... 41 Gambar 4.3 Diagram hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdasarkan jenjang kognitif ........................... 54 Gambar 4.4 Diagram peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada ranah kognitif ................ 55
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain penelitian ........................................................................ 35 Tabel 3.2 Teknik pengumpulan data ......................................................... 36 Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen tes .............................................................. 37 Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen nontes ......................................................... 38 Tabel 3.5 Interpretasi validitas .................................................................. 39 Tabel 3.6 Hasil uji validitas instrumen tes ................................................. 40 Tabel 3.7 Kriteria reliabilitas ..................................................................... 41 Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas instrumen tes .............................................. 41 Tabel 3.9 Kriteria taraf kesukaran .............................................................. 41 Tabel 3.10 Hasil uji taraf kesukaran instrumen tes ..................................... 42 Tabel 3.11 Kategori daya pembeda ............................................................. 42 Tabel 3.12 Hasil uji daya pembeda instrumen tes ....................................... 43 Tabel 3.13 Uji validitas instrumen nontes.................................................... 43 Tabel 3.14 Kategori uji normalitas............................................................... 44 Tabel 3.15 Kategori uji homogenitas Fisher ................................................ 45 Tabel 3.16 Penskoran alternatif jawaban pernyataan angket ....................... 47 Tabel 3.17 Kategori angket siswa ................................................................ 47 Tabel 4.1 Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest
kelas eksperimen dan kelas kontrol ........................................... 50 Tabel 4.2 Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol ........................................... 52 Tabel 4.3 Rekapitulasi data pretest – posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol ........................................................................................ 53 Tabel 4.4 Hasil uji normalitas data pretest-posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol .............................................................................. 57 Tabel 4.5 Hasil uji homogenitas data pretest-posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol ........................................................................ 57 Tabel 4.6 Uji hipotesis pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol 58 Tabel 4.7 Hasil angket penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality ....................................................................... 59
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Perangkat Pembelajaran ..................................................... 69
1. RPP Kelas Eksperimen .................................................... 70 2. RPP Kelas Kontrol ........................................................... 92
Lampiran B Instrumen Penelitian ............................................................ 114
1. Instrumen Tes .................................................................. 115 a. Kisi-kisi Instrumen Tes untuk Uji Coba Penelitian .... 115 b. Instrumen Tes untuk Uji Coba Penelitian .................... 117
2. Analisis Hasil Uji Instrumen ........................................... 137 a. Soal Uji Coba Instrumen Tes ....................................... 137 c. Soal Instrumen Tes Penelitian ..................................... 147 d. Lembar Jawaban .......................................................... 150 e. Kisi-kisi Instrumen Nontes ......................................... 152 f. Instrumen Nontes ........................................................ 153
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ............................................. 154
1. Hasil Pretest .................................................................... 155 2. Hasil Posttest ................................................................... 162 3. Uji Normalitas Hasil Pretest ............................................ 168
a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ................... 168 b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol .......................... 172
4. Uji Normalitas Hasil Posttest .......................................... 175 a. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .................. 175 b. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ......................... 179
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest ........................................ 182 6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ........................................ 185 7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ............................................... 188 8. Uji Hipotesis Hasil Posttest .............................................. 191 9. Data Hasil Angket Respon Siswa ..................................... 194 10. Data Presentase Ranah Kognitif ....................................... 196
Lampiran D Tampilan E-module Berbasis CTL ..................................... 204 Lampiran E Surat-surat Penelitian ........................................................... 213
1. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................... 214 2. Surart Bimbingan Skripsi ................................................. 215 3. Surat Keterangan Penelitian ............................................ 216 4. Lembar Uji Referensi ...................................................... 217 5. Biodata Penulis ................................................................ 222
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam
era globalisasi, pemerintah terus melakukan kebijakan dalam meningkatkan mutu
dan efisiensi sistem pendidikan nasional. Salah satu mata pelajaran yang turut
dikembangkan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu dan efisiensi sistem
pendidikan nasional adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA
merupakan ilmu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode
ilmiah, IPA memiliki beberapa ciri, diantaranya: objektif, metodik, sistematis,
universal, dan tentatif.1 Fisika sebagai cabang dari ilmu pengetahuan alam
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Fisika merupakan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar
mengenai hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang, dan waktu.
Fisika mempelajari gejala alam yaitu perilaku dan sifat materi dalam bidang yang
sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala
materi hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan.2
Pembelajaran Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai gejala
alam secara sistematis, sehingga dalam proses pembelajaran fisika bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi mata pelajaran fisika merupakan pembelajaran yang
dihasilkan dari suatu proses penemuan.3 Dari pengertian di atas jelaslah bahwa
pembelajaran fisika bukan hanya produk tetapi merupakan proses. Proses
pembelajaran fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi dalam menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah.4 Pembelajaran fisika diarahkan untuk mencari tahu dan
1 Dr. Zulfiani, M.Pd, Tonih Feronika, M.Pd, Kinkin Suartini M. Pd, Strategi Pembelajaran
Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 46. 2 http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika, diakses 8 May 2015 pukul 06.55 3 Lya Eka Mandiri, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah, Pengembangan LKS Fisika
SMA Kelas X Semester II Berbasis Web-learning Tanpa Jaringan, Jurnal Radiasi, Vol.3.No.1, 2013, h.12.
4 Dr. Zulfiani, M.Pd, Tonih Feronika, M.Pd, Kinkin Suartini M, Pd, loc.cit.
2
menindaklanjuti, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam mengenai alam sekitar.
Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan
siswa. Proses komunikasi yang baik melibatkan siswa ikut berperan serta dalam
proses pembelajaran.5 Jadi pembelajaran tidak hanya terfokus kepada guru yang
menyampaikan materi, namun ada interaksi dua arah antar siswa dengan guru. Hal
ini diharapkan dapat membuat siswa berperan aktif selama pembelajaran,
sehingga siswa lebih tertarik untuk memperhatikan materi yang sedang diajarkan.
Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan dengan lancar,
bahkan pada proses komunikasi yang kurang baik dapat menimbulkan salah
pengertian ataupun salah konsep.6 Untuk mencapai proses komunikasi yang
efisien, dibutuhkan alat bantu yang dapat memberikan suatu alternatif
pembelajaran bagi siswa agar dapat memahami konsep-konsep yang telah
diajarkan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
adalah media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki beberapa nilai praktis
diantaranya, pertama media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan atau
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar. Kedua media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan minatnya. Ketiga media pembelajaran dapat
mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Keempat media pembelajaran
dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di
lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan
guru, masyarakat, dan lingkungannya.7
5 Sadirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014), Cet. 22, h. 14. 6 Siti Haerunisa, Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Gaya Mgnet Di Kelas V SDN Tembong 2 Kec. Cipocok Jaya Kota Serang, Skripsi UPI, 2013, h. 2, tidak dipublikasikan.
7 Drs. Uus Ruswandi, M.Pd, Dr. Badrudin, M. Ag, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. Insan Mandiri, 2008), h. 16
3
Salah satu bentuk media yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
proses pembelajaran adalah media visual. Media visual merupakan media yang
dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan
ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, telah muncul berbagai media pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan oleh Desi Afrida, setelah dilakukan observasi didapatkan
bahwa hasil belajar fisika siswa di kelas masih tergolong rendah.8 Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Department of Information Systems University
Teknologi Malaysia, didapatkan bahwa nilai siswa yang melakukan pembelajaran
dengan menggunakan bantuan teknologi lebih besar dibandingkan nilai siswa
yang melakukan pembelajaran tanpa menggunakan bantuan teknologi di kelas.9
Salah satu bentuk media visual yang telah memanfaatkan sistem teknologi
informasi dan komunikasi adalah augmented reality (AR). Augmented reality
merupakan salah satu alternatif perantara yang dapat digunakan sebagai media
visual yang tepat bagi siswa.10 Sistem ini berbeda dengan virtual reality (VR)
yang sepenuhnya merupakan virtual environment. Augmented reality adalah
teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga
dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi kemudian
memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realtime. Augmented reality
merupakan inovasi computer graphics. Dengan menerapkan teknologi ini,
penyampaian informasi yang didapat akan lebih menarik dan interaktif.
8 Desi Afrida, Penerapan Pembelajaran IPA (FISIKA) Berbasis Pendekatan Keterampilan
Proses (PKP) Dengan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Pengetahuan Prosedural Siswa Kelas VII. 3 SMPN 1 Bengkulu, Skripsi Universitas Bengkulu, 2007, h. 2, tidak dipublikasikan.
9 Oye, N. D, dkk., The Impact of E-Learning on Students Performance In Tertiary Institution, Jurnal Department of Information Systems Universiti Teknologi Malaysia, IJCNWC IRACST, Vol. 2, No. 2, 2012, h. 129.
10 Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisa, dan Yusapril Eka Putra, Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia pada Smartphone Android, Jurnal Teknik Informatika, Vol. 1, 2012, h. 2.
4
Pemanfaatan teknologi ini merupakan salah satu cara baru dalam meningkatkan
pembelajaran dan menambah pengetahuan.11
Berbagai potensi dan keuntungan dari penerapan augmented reality untuk
pendidikan, antara lain salah satunya memiliki kekuatan untuk menarik siswa
dengan cara yang sebelumnya tidak memungkinkan dan memberikan kebebasan
bagi siswa dalam melakukan proses penemuan dengan cara mereka sendiri.12
Berdasarkan karakteristik augmented reality tersebut, maka salah satu
konsep fisika yang dianggap cocok diterapkan dengan media augmented reality
adalah konsep gelombang, karena pada materi gelombang terdapat peristiwa yang
harus digambarkan secara real. Misalnya, guru sulit untuk menjelaskan peristiwa
polarisasi yang terjadi pada gelombang transversal, karena peristiwa tersebut
cenderung abstrak, maka sulit untuk divisualisasikan. Contoh lainnya, ketika
menjelaskan sifat-sifat gelombang dengan menggunakan bahan real seperti air,
pola gelombang yang diciptakan tidak terlalu jelas, tetapi dengan augmented
reality pola gelombang akan terlihat lebih jelas dan nyata. Dengan augmented
reality bisa ditampilkan fenomena gelombang tanpa mengurangi imajinasi siswa.
Penyajian konsep gelombang menjadi lebih menarik dan lebih efisien. Selain itu,
siswa diberi kesempatan untuk memperagakan augmented reality secara langsung.
Melalui, augmented reality diharapkan siswa lebih aktif dan berperan serta dalam
kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat mengkonstruk pemikirannya dan
memahami materi yang disampaikan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai implementasi media pembelajaran augmented reality pada
visualisasi konsep gelombang kelas XI pada Sekolah Menengah Atas. Adapun
judul yang penulis ambil adalah “Pengaruh Media Pembelajaran Augmented
Reality terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gelombang“.
11Yanuar Tri Aji Waskito, Penerapan Augmented Reality untuk Katalog Baju Distro Couple
Couple, Skripsi Program Studi Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013, h. 1, tidak dipublikasikan.
12 Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisa, dan Yusapril Eka Putra, loc. cit.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah, antara lain:
1. Proses komunikasi yang kurang baik pada saat pembelajaran dapat
menyebabkan siswa salah dalam memahami konsep.
2. Hasil belajar fisika siswa di kelas masih tergolong rendah.
3. Fenomena pada konsep gelombang sulit untuk divisualisasikan, sehingga
diperlukan media yang dapat menggambarkan konsep gelombang secara
lebih real.
C. Pembatasan Masalah
Agar tidak melebar dari masalah penelitian, maka dalam penelitian ini
penyusun membatasi masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Nilai siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil
belajar yang diukur hanya berorientasi pada ranah kognitif yang merajuk
pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Lorin W. Anderson, dkk.
Ranah kognitif yang diukur pada konsep gelombang mulai dari C1 sampai
C4.
2. Untuk mengatasi hasil belajar yang rendah, maka dalam penelitian ini
digunakanlah media sebagai alat bantu pembelajaran yaitu media
pembelajaran augmented reality.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap
hasil belajar siswa pada konsep gelombang?
2. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media
pembelajaran augmented reality?
6
3. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan media
pembelajaran augmented reality?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil
belajar siswa pada konsep gelombang.
2. Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran augmented reality
3. Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah
menerapkan media pembelajaran augmented reality.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat, antara
lain:
1. Memberikan informasi dalam menyusun dan mengembangkan media
pembelajaran augmented reality yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Menjadi bahan rujukan bagi guru yang akan mengembangkan media
pembelajaran tambahan.
3. Memberikan wawasan dalam bidang penelitian pendidikan.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”.
Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi, perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan
media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials),
komputer dan instruktur. Contoh media tersebut dapat dipertimbangkan sebagai
media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.1 Dijelaskan pula oleh Scramm bahwa media
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.2 Media salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan
tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan dalam proses pembelajaran,
media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut disebut sebagai media
pembelajaran. Heinich dkk mengumukakan media pembelajaran sebagai berikut:
Batasan Medium sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran maka media itu disebut media pembelajaran.3
Media pembelajaran ini salah satu komponen proses belajar mengajar yang
memiliki peranan sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar.
Seperti yang telah dikemukakan Gagne, bahwa penggunaan media pembelajaran
juga dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses pembelajaran.
1 Drs. Rusman, M.Pd, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 159 2 Ibid 3 Ibid , h. 160
8
Hal ini dikuatkan oleh pendapat Miarso yang menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan
serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan,
dan terkendali.4
Association for Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi.5 Disamping sebagai penyaluran informasi, media menurut
Education Association (NEA) media merupakan benda yang dapat dimanipulasi,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas
program instruksional.6
Dari definisi tersebut, dapat diartikan media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk
belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Media pembelajaran merupakan suatu alat/wahana yang jika tidak
digunakan dengan baik dapat menjadikan pembelajaran menjadi verbalisme, salah
tafsir, perhatian tidak terpusat, dan tidak terjadinya pemahaman yang baik oleh
siswa. Sedangkan media pembelajaran jika digunakan dengan baik dapat
menjadikan pembelajaran menjadi perangsang, mempersamakan pengalaman, dan
menimbulkan presepsi yang sama oleh semua siswa, sehingga hakikat dari media
yaitu untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima benar-benar memenuhi
fungsinya. Berdasarkan definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah suatu alat/ wahana yang dapat memudahkan siswa dalam
4 Ibid 5 Drs. Uus Ruswandi, M.Pd, Dr. Badrudin, M. Ag, Media Pembelajaran, (Bandung: CV.
Insan Mandiri, 2008), h. 9 6 Ibid, h. 10
9
mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat
menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang
kegiatan belajar siswa.
b. Nilai Praktis Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai
praktis sebagai berikut :
1) Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki
siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam
karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam
pengalaman yang dimiliki mereka. Dua orang anak yang hidup di dua
lingkungan berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula.
Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.
2) Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami
secara langsung oleh siswa/mahasiswa di dalam kelas, seperti; objek yang
terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat
atau terlalu lambat. Dengan media kesukaran-kesukaran tersebut dapat
diatasi.
3) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan
lingkungan. Gejala fisik dan sosial dapat diajak berkomunikasi dengannya.
4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan
siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap
penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
Penggunaan media, seperti; gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat
memberikan konsep dasar yang benar.
6) Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan
menggunakan media, horizon pengalaman akan semakin luas, persepsi
semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap,
sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.
10
7) Media dapat meningkatkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
Pemasangan gambar di papan iklan, pemutar film dan mendengarkan
program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke arah keinginan
untuk belajar.
8) Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit
sampai kepada yang abstrak. Sebuah film tentang suatu benda atau kejadian
yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa, akan dapat memberikan
gambaran yang konkrit tentang wujud, ukuran, dan lokasi. Disamping itu
dapat pula mengarahkan kepada generalisasi tentang arti kepercayaan suatu
kebudayaan dan sebagainya.7
c. Kriteria Pemilihan Media
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar. Karena beranekaragamnya media tersebut, maka masing-masing
media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda untuk itu perlu memilihnya
dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media,
diantaranya; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi
siswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software),
mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan antara lain :
1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai, baik yang berhubungan dengan aspek kognitif, afektif,
ataupun psikomotor. Tujuan ini terkait dengan materi yang akan
disampaikan oleh guru.
2) Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar harus
disesuaikan dengan kemampuan seorang guru. Oleh sebab itu seorang guru
dapat mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh bidang
pengembangan pada organisasi media pendidikan. Selain itu, guru juga
7 Ibid, h. 16.
11
dapat membaca petunjuk yang berkaitan dengan penggunaan media dalam
proses belajar mengajar.
3) Sesuai dengan taraf berpikir anak dari segi subjek menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan taraf berpikir
anak. Dengan mempertimbangkan peserta didik, program pengajaran akan
lebih bermakna bagi dirinya.
4) Kemudahan untuk memperolehnya atau memungkinkan bagi guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu
menjadi pertimbangan seorang guru. Sering kali suatu media dianggap tepat
untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media
dan peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk mendesain atau merancang
media tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru.
5) Sesuai dengan situasi dan kondisi, aspek ini sama dengan aspek-aspek
lainnya. Situasi dan kondisi meliputi tempat dan audien, contohnya siswa
yang mengikuti pembelajaran di pagi hari akan lebih fresh dibandingkan
siswa yang melakukan pembelajaran di siang hari.
6) Kualitas alat/teknik, untuk menghindari terjadinya ketidakberesan dalam
proses belajar mengajar yang disebabkan oleh kualitas (mutu) alatnya,
seorang guru seyogyanya memiliki media yang representatif, seperti kualitas
gambar dan suara.
7) Penggunaan media pengajaran seyogyanya dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi proses belajar mengajar. Dengan media, diharapkan informasi
yang disajikan dapat diserap oleh siswa dan media tersebut dapat
menghemat biaya, waktu dan tenaga.8
d. Fungsi Media Pembelajaran
Ada beberapa pengertian tentang media pembelajaran yang telah dipelajari,
tersirat tujuan dari penggunaan suatu media yaitu untuk membantu guru
menyampaikan pesan-pesan secara mudah kepada siswa, sehingga siswa dapat
menguasai pesan-pesan secara cepat, dan akurat. Dalam kerangka proses belajar
8 Ibid, h. 28-31
12
mengajar yang dilakukan guru, penggunaan media dimaksudkan agar siswa yang
terlibat dalam kegiatan belajar itu terhindar dari gejala verbalisme, yakni
mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti atau
maknanya.
Secara umum, media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran
merupakan alat bantu yang dapat memperjelas, mempermudah,
mempercepat pencapaian pesan atau materi pembelajaran pada siswa,
sehingga inti materi pelajaran secara utuh dapat disampaikan kepada para
siswa. Disamping itu melalui alat bantu pembelajaran ini memungkinkan
siswa belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual
auditori & kinestetiknya. Dampak pada siswa lain dalam kelas diharapkan
dapat memberikan stimulus, mempersamakan pengalaman dan pemahaman
objek pesan yang disampaikan dalam pembelajaran.
2) Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran. Pembelajaran merupakan
suatu sistem yang manadi dalamnya memiliki sub-sub komponen
diantaranya adalah komponen media pembelajaran. Dengan demikian media
pembelajaran merupakan sub komponen yang dapat menentukan
keberhasilan proses maupun hasil belajar.
3) Sebagai pengarah dalam pembelajaran. Salah satu fungsi dari media
pembelajaran adalah sebagai pengarah pesan atau materi apa yang akan
disampaikan, atau kompetesi apa yang akan dikembangkan untuk dimiliki
siswa. Banyak pembelajaran tidak mencapai hasil prestasi siswa dengan
baik karena tidak memiliki atau tidak optimalnya alat bantu yang digunakan
dalam pembelajaran.
4) Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa.
Media pembelajaran dapat membangkitkan perhatian dan motivasi siswa
dalam belajar, karena media pembelajaran dapat mengakomodasi semua
kecakapan siswa dalam belajar. Media pembelajaran dapat memberikan
bantuan pemahaman pada siswa yang kurang memiliki kecakapan
mendengar atau melihat atau yang kurang memiliki konsentrasi dalam
13
belajar. Alat bantu pembelajaran ini juga dapat menimbulkan gairah belajar,
interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
5) Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. Secara kualitas dan kuantitsa
media pembelajaran sangat memberikan kontribusi terhadap hasil maupun
proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam penggunaan media
pembelajaran harus memperhatikan rambu-rambu mekanisme media
pembelajaran.
6) Mengurangi terjadinya verbalisme. Dalam pembelajaran sering terjadi siswa
mengalami verbalisme karena apa yang diterangkan atau dijelaskan guru
lebih bersifat abstrak atau tidak ada wujud, tidak ada ilustrasi nyata atau
salah contoh, sehingga siswa hanya bisa mengatakan tetapi tidak memahami
bentuk, wujud, atau karakteristik objek. Dengan demikian media
pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat yang efektif dalam memperjelas
pesan yang disampaikan.
7) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. Sering terjadi
dalam pembelajaran menjelaskan objek pembelajaran yang sifatnya sangat
luas, besar, atau sempit, kecil atau bahaya, sehingga memerlukan alat bantu
untuk menjelaskan, mendekatkan pada objek yang dimaksud.9
Fungsi media dalam proses pembelajaran cukup penting dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk
belajarn. Dua unsure yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran,
yaitu metode dan media pembelajaran. Kedua hali ini saling berkaitan satu
sama lain.
Fungsi media pembelajaran menurut Hamalik, yaitu:
1) Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
2) Penggunaan media nerupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.
3) Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
4) Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses
pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang
disajikan oleh guru dalam kelas.
9 Dr. Rusman, op.cit., h. 162-163
14
5) Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi
mutu pendidikan.10
Selain itu menurut Kempt dan Dayton, fungsi utama media pembelajaran
adalah:
1) Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau
hiburan
2) Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi di
hadapan sekelompok siswa.
3) Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan
siswa.11
Menurut Arief S. Sadiman dkk, fungsi umum media pembelajaran adalah:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan berkala).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya :
a) objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film
bingkai, film, atau model
b) objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film, atau gambar.
c) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photo graphy
3) Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media berguna untuk :
a) menimbulkan semangat belajar
b) memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan
c) memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
4) Media dapat mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang
sama.12
10 Ibid, h. 164 11 Ibid 12 Dr. Arief S. Sadirman, M.Sc, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 1996), cet. 4, h. 16-17
15
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran serta memberikan
makna lebih dari proses pembelajaran sehingga memotivasi siswa untuk
meningkatkan proses belajarnya.
2. Teknologi dan Media Memudahkan Pembelajaran
Belakangan ini ketika sebagian besar orang mendengar kata teknologi,
mereka memikirkan benda-benda seperti komputer, pemutar MP3, handphone,
dan lain-lain. Kata teknologi selalu memiliki berbagai penafsiran, mulai dari
sekedar peranti keras hingga cara sistematis dalam menyelesaikan masalah.
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia. Techne artinya
kemampuan dan logia artinya ungkapan. Teknologi merupakan istilah yang luas
berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan tentang perkakas dan
keterampilan.13
Teknologi memiliki peranan di seluruh bagian kurikulum. Dengan
teknologi, siswa tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Melalui jaringan
komputer dan pusat media seperti internet, dunia mejadi ruang kelas bagi setiap
siswa. Salah satu kemajuan terbaru dalam teknologi adalah kemampuan
menyimpan informasi dalam format digital. Informasi ini mencakup teks, audio,
visual, dan film.
Siswa dapat memanfaatkan teknologi dan media dalam serangkaian cara
untuk meningkatkan kegiatan belajar. Pemanfaatan kegiatan yang berpusat pada
siswa memungkinkan guru menggunakan waktu mereka untuk memeriksa dan
memperbaiki masalah siswa, berkonsultasi dengan siswa secara individual, dan
mengajar secara satu per satu dalam kelompok kecil. Banyak waktu yang bisa
dimanfaatkan guru dalam kegiatan tersebut akan bergantung pada tingkat peran
pengajaran yang diberikan pada teknologi dan media. Tentunya ini bukan berarti
teknologi pengajaran bisa menggantikan guru, tetapi lebih kepada teknologi dan
13 Sharon E. Smaldino, dkk, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, (Jakarta:
Kencana, 2011), h. 4.
16
media bisa membantu guru menjadi pengelola kreatif dari pengalaman belajar,
ketimbang hanya sebagai pembagi informasi.
3. Augmented Reality
a. Pengertian Augmented Reality
Augmented reality adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
bentuk benda nyata yang dihasilkan di dalam komputer. Sebuah aplikasi
augmented reality dapat berisi berbagai fungsi, baik untuk interaksi atau display.
Salah satu contoh augmented reality adalah ketika berada di sebuah museum dan
menggunakan aplikasi yang terdapat pada museum, kita dapat memindai kode bar
di dasar patung dan aplikasi akan menunjukkan gambar dari patung dengan
deskripsi interaktif sepenuhnya. Ini bisa menjelaskan di mana dan kapan itu
dibuat. Kemudian augmented reality juga dapat digunakan untuk menampilkan
peta museum yang menunjukkan karya yang berbeda, hal ini memungkinkan kita
untuk mengikuti peta lokasi tersebut.14
Augmented reality merupakan sebuah sistem yang menggabungkan dunia
nyata dan komputer grafis. Tujuan dari augmented reality adalah menambahkan
pengertian dan informasi dunia nyata dimana sistem augmented reality
mengambil dunia nyata sebagai dasar dan menggabungkan beberapa teknologi
dengan menambahkan data kontekstual agar pemahaman seseorang menjadi
semakin jelas.15
Teknologi augmented reality merupakan salah satu terobosan yang
digunakan pada akhir-akhir ini di dibidang interaksi. Penggunaan teknologi ini
akan sangat membantu dalam menyampaikan suatu informasi kepada pengguna.
Augmented reality merupakan teknologi interkasi yang menggabungkan antara
dunia nyata (real world) dan dunia maya (virtual world).16
14 Trevor Ward, Augmented Reality using Appcelerator Titanium Starter, ebook,
(Birmingham: Packt Publishing Ltd, 2012), h.1 15 Emir M. Husni, Yusuf Rokhmat, Perancangan Augmented Reality Volcano untuk Alat
Peraga Museum, Jurnal Institut Teknologi Bandung, 2008, h. 2 16 Kurniawan Teguh Martono, Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi
Interaksi Manusia dan Komputer, Jurnal Sistem Komputer, Vol. 1, No. 2, 2011, h. 60-61.
17
Dalam penggunaan teknologi augmented reality ini adalah menambahkan
pengertian dan informasi pada dunia nyata dimana sistem augmented reality
mengambil dunia nyata sebagai dasar dan menggabungkan beberapa teknologi
dengan menambahkan data kontekstual agar pemahaman seseorang menjadi
jelas.17
Teknologi augmented reality ada tiga karakteristik yang menjadi dasar
diantaranya adalah kombinasi pada dunia nyata dan virtual, interaksi yang
berjalan secara real-time, dan karakteristik terakhir adalah bentuk obyek yang
berupa model 3 dimensi atau 3D. Bentuk data konstektual dalam sistem
augmented reality ini dapat berupa data lokasi, audio, video ataupun dalam bentuk
data model 3D. Untuk membuat data model ini dapat memanfaatkan beberapa
aplikasi computer aided design.
Paul Milgram dan Funio Kishino menjelaskan konsep augmented reality
dalam teori mereka yang disebut dengan virtuality continuum yang dapat dilihat
dalam Gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Virtuality continum18
Sumber : Viet Toan Phan dkk., Interior Design in Augmented Reality
Environment, International Journal of Computer Application, Vol. 5, No. 5, 2010
Paul Milgram dan Funio Kishino merumuskan kemungkinan penggabungan
dan peleburan dunia nyata dan dunia maya ke dalam sebuah kontinum virtualitas.
Sisi yang paling kiri adalah lingkungan nyata yang hanya berisi benda nyata, dan
sisi paling kanan adalah lingkungan maya yang hanya berisi benda maya. Dalam
augmented reality atau realitas tambahan, yang lebih dekat ke sisi kiri lingkungan
bersifat nyata dan benda bersifat maya, sementara dalam augmented virtuality
17 Ibid, h. 61 18 Viet Toan Phan, dkk., Interior Design in Augmented Reality Environment, International
Journal of Computer Application, Vol. 5, No. 5, 2010, h. 16
18
atau virtualitas tertambah, yang lebih dekat ke sisi kanan, lingkungan bersifat
maya dan benda bersifat nyata. Realitas tertambah dan virtualitas tertambah
digabungkan menjadi mixed reality atau realitas campuran.
b. Jenis-jenis Augmented Reality
Berdasarkan metode penggunaannya, augmented reality terbagi menjadi dua
jenis, yaitu :
1) Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Marker Augmented Reality atau Marker Based Tracking merupakan sebuah
metode yang memanfaatkan marker. Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam
dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer
akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D
yaitu titik (0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X,Y, dan Z. Marker Based Tracking ini
sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai
dikembangkan untuk penggunaan augmented reality. Contoh marker dapat dilihat
pada Gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2.2 Marker
Sumber: Kompas Tekno
2) Markerless Augmented Reality
Salah satu metode augmented reality yang saat ini sedang berkembang
adalah metode "Markerless Augmented Reality", dengan metode ini pengguna
tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen
digital. Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan augmented reality
terbesar di dunia total immersion, mereka telah membuat berbagai macam teknik
markerless tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti:
19
a) Face Tracking
Dengan menggunakan alogaritma yang mereka kembangkan, komputer
dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi
mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek
lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan benda-benda lainnya. Teknik
ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy
Story 3 Event. Contoh markerless face tracking dapat dilihat pada Gambar
2.3 di bawah ini.
Gambar 2.3 Markerless AR pada Face Tracking (Sumber: Kompas Tekno)
b) 3D Object Tracking
Berbeda dengan face tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara
umum, teknik 3D object tracking dapat mengenali semua bentuk benda
yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.
c) Motion Tracking.
Pada teknik ini komputer dapat menangkap gerakan, motion tracking telah
mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang
mencoba mensimulasikan gerakan. Contohnya pada film Avatar, di mana
James Cameron menggunakan teknik ini untuk membuat film tersebut dan
menggunakannya secara realtime.19
19 Senja Lazuardi, Augmented Reality:Masa Depan Interaktivita, (Jakarta: kompas, 2012),
online, (http://tekno.kompas.com/read/2012/04/09/12354384/augmented.reality.masa.depan.interaktivitas) diakses 30 September 2014 pukul 08.20
20
c. Unity 3D Dan In2AR
Unity adalah sebuah tool yang terintegrasi untuk membuat game, arsitektur
bangunan dan simulasi. Unity tidak hanya merupakan sebuah game engine, tapi
juga merupakan sebuah editor. Kelebihan unity yaitu multiplatform, platform
yang didukung oleh unity diantaranya adalah windows, mac, iphone, ipad,
android, nintendo wii, flash, dan juga browser.
Pada unity, kita tidak bisa melakukan desain atau modeling objek,
dikarenakan unity bukan tool untuk mendesain. Jika kita ingin mendesain suatu
objek, kita memerlukan 3D editor lain seperti 3dsmax atau blender, kemudian kita
export menjadi format fbx, 3ds, dae, max, maya, atau obj. In2ar adalah sebuah
platform perangkat lunak yang menyediakan library tentang augmented reality.20
d. Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
Media pembelajaran ini merupakan perkembangan teknologi dari hasil
gabungan teknologi cetak dan komputer. Salah satu bentuk akhir dari media
pembelajaran yang akan dibuat adalah dalam bentuk kartu. Kartu tersebut
merupakan print out dari marker yang telah dibuat. Setiap marker akan
menampilkan dimensi yang berbeda. Model tiga dimensi tersebut dapat muncul
dengan bantuan kamera webcam pada komputer ketika marker diarahkan pada
kamera, sehingga nantinya model-model tiga dimensi (objek maya) dapat
ditampilkan dalam dunia nyata pada waktu real time.21
Tahap pembuatan media pembelajaran berbasis augmented reality adalah
sebagai berikut.
1) Perancangan media, merancang animasi yang akan dibuat.
2) Pembuatan model tiga dimensi, model tiga dimensi dibuat dengan
menggunakan program 3DS max
3) Pembuatan marker, marker merupakan medium untuk membantu
memunculkan objek tiga dimensi.
20 Angga Teguh Ajipramuditya, Analisis Implementasi Perbandingan Performansi SDK
Augmented Reality Vuforia dan IN2AR pada Aplikasi Mobile Advertising. Tugas Akhir Institut Teknologi Telkom, 2013, h. 30, tidak dipublikasikan.
21 Trevor Ward, loc. cit.
21
4) Tahap packaging IN2AR, menggabungkan 3 komponen yang telah dibuat
dengan Unity 3D agar bisa ditampilkan di kamera webcam.22
Berikut merupakan contoh aplikasi augmented reality pada konsep
gelombang:
Gambar 2.4 Gambar AR pada Gelombang Transversal
Gambar 2.5 Gambar AR pada Gelombang Longitudinal
4. Hasil Belajar
Sudjana berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya.23 Hasil
belajar merupakan sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep
teori mata pelajaran, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan,
minat dan bakat, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita,
22 Viet Toan Phan, dkk., op. cit., h. 16-21. 23 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), h.22.
22
keinginan dan harapan. Hal tersebut senada dengan pendapat Hamalik dalam
Rusman yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat terlihat dari terjadinya
perubahan persepsi dan perilaku, termasuk perbaikan perilaku.24
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar
melalui kegiatan belajar. Berdasarkan informasi tersebut, guru dapat menyusun
dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut untuk keseluruhan kelas atau
individu.25
Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar
menurut Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.26 Ranah kognitif berkenaan
dengan kemampuan pengembangan keterampilan intelektual (knowledge) dengan
tingkatan-tingkatan sebagai berikut:
a. Mengingat (C1), yakni mengambil pengetahuan yang dibutuhkan oleh
memori jangka panjang. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan akan
digali pada saat dibutuhkan dengan cara mengenali atau mengingat kembali.
b. Memahami (C2), yakni mengkonstruk makna dari pesan-pesan
pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis, yang
disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses-proses
kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan
menjelaskan.
c. Menerapkan atau mengaplikasikan (C3), melibatkan penggunaan prosedur-
prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan
masalah. Kategori menerapkan terdiri dari dua proses kognitif, yakni
24 Dr. Rusman, op.cit., h. 123. 25 Ibid 26 Sudjana, loc.cit
23
mengeksekusi (ketika tugasnya hanya soal latihan) dan
mengimplementasikan (ketika tugasnya merupakan masalah).
d. Menganalisis (C4), melibatkan proses menguraikan materi menjadi
bagianbagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan
antara setiap bagian, serta struktur keseluruhannya. Kategori proses
menganalisis meliputi proses-proses kognitif membedakan,
mengorganisasikan, dan mengatribusikan.
e. Mengevaluasi (C5), yakni membuat keputusan berdasarkan kriteria dan
standar. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif
memeriksa dan mengkritik.
f. Membuat atau mencipta (C6), melibatkan proses menyusun elemen-elemen
jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional yang berisikan tiga
proses kognitif yakni merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.27
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatiannya terhadap
pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan
belajar, dan hubungan sosial. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai
hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai
tingkat yang kompleks, yaitu:
a. Penerimaan (reciving), yakni semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk
masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Penerimaan dibedakan menjadi
kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala
atau rangsangan dari luar.
b. Jawaban (responding), yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap
stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan,
kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
c. Penilaian (valuing), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala
atau stimulus tadi. Penilaian dibedakan menjadi kesediaan menerima nilai,
27 Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), cet. 1, h. 100-102.
24
latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan
terhadap nilai tersebut.
d. Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi,
termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas
nilai yang telah dimilikinya. Kemampuan organisasi dibedakan menjadi
konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan lain-lain.
e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian
dan tingkah lakunya. Hal ini mencakup keseluruhan nilai dan
karakteristiknya.28
Ranah psikomotorik berkaitan erat dengan keterampilan secara fisik dan
motorik. Aspek pada ranah psikomotik terdiri dari:
a. Persepsi, yakni menyadari stimulus, menyeleksi stimulus terarah sampai
menerjemahkannya dalam pengamatan stimulus terarah kepada kegiatan
yang ditampilkan.
b. Kesiapan, berkaitan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan tertentu,
termasuk kesiapan mental, fisik, dan emosional.
c. Respon terpimpin, meliputi kemampuan menirukan gerakan, gerakan coba-
coba, dan performance yang memadai menjadi tolak ukur.
d. Mekanisme, yakni kebiasaan yang berasal dari respons yang dipelajari,
gerakan dilakukan dengan mantap, penuh keyakinan dan kemahiran.
e. Respon kompleks, berkaitan dengan gerak motorik yang memerlukan pola
gerakan yang kompleks.
f. Penyesuaian, berkaitan dengan pola gerakan yang telah berkembang dengan
baik, sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakannya agar sesuai
dengan situasi yang dihadapinya.
28 Sudjana, op.cit., h. 30.
25
g. Mencipta, yakni keterampilan tingkat tinggi dimana pada tingkatan ini
seseorang memiliki kemampuan untuk menghasilkan pola-pola gerakan
baru agar sesuai dengan situasi yang dihadapinya.29
5. Kajian Gelombang
a. Peta Konsep Gelombang
Peta konsep gelombang dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini
Gambar 2.6 Peta konsep gelombang
b. Matei Konsep Gelombang
1) Pengertian Gelombang
Partikel yang mendapat usikan secara periodik disebut getaran dan jika
usikan getaran tersebut merambat disebut gelombang. Getaran yang merambat
pada gelombang membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah.30
2) Simpangan Gelombang
Simpangan gelombang dapat ditentukan dengan menggunakan waktu
perjalanannya. Jika gelombang bergetar selama t detik berarti titik p telah
bergetar tp detik dengan hubungan:
29 Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 68 30 Ni Ketut Lasmi, Fisika untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2014), h. 157
Gelombang
Diklasifikasikan
Berdasarkan arah getar Berdasarkan amplitudo Berdasarkan medium
Gelombang transversal
Gelombang longitudinal
Gelombang berjalan
Gelombang stasioner
Gelombang mekanik
Gelombang elektromagnetik
Mempunyai sifat
Pemantulan Pembiasan Difraksi Interferensi Dispersi Polarisasi
26
𝑡𝑝 = 𝑡 −𝑥𝑣
Dan simpangan di titik p memenuhi:
𝑦𝑝 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
Keterangan: 𝑦𝑝= simpangan di titik p (m) A = amplitudo gelombang (m) 𝜔 = frekuensi sudut k = bilangan gelombang x = jarak titik ke sumber (m) t = waktu gelombang (s)31
3) Jenis-jenis gelombang
a) Berdasarkan arah rambat dan arah getar, berdasarkan arah rambat dan arah
getar (usikan) gelombang terbagi atas dua, yaitu:
(1) Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambat dan arah
getarnya tegak lurus terhadap zat padat yang kenyal ( contohnya: permukaan
air dan gelombang pada tali)
(2) Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambat dan arah
getarnya saling berimpit pada zat padat, cair dan gas (contohnya: gelombang
bunyi dan gelombang pada slinki)
b) Berdasarkan mediumnya, berdasarkan mediumnya gelombang dibagi
menjadi tiga, yaitu:
(1) Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium.
(2) Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam perambatannya
tidak memerlukan medium.
c) Berdasarkan amplitudonya, berdasarkan amplitudonya gelombang dibagi
menjadi dua, yaitu:
(3) Gelombang berjalan adalah gelombang yang mempunyai amplitudo yang
sama pada setiap titik.
(4) Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya tidak sama pada
setiap titik.32
31 Sri Handayani dan Ari Damari, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII, (Jakarta : CV. Adi Perkasa, 2009), h. 5
27
3) Karakteristik Gelombang
a) Pemantulan (refleksi)
Pemantulan adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu
berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas
antara dua medium.
b) Pembiasan
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut
pembiasan.
c) Difraksi
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada
saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung
penghalang.
d) Interferensi
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu
bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan
merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing
gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi.
e) Dispersi
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan
campuran beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena
pembiasan.
f) Polarisasi
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk
suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah.33
4) Gelombang Berjalan
Semua gelombang akan merambat dari sumber ke tujuannya ini merupakan
gelombang berjalan. Pada gelombang berjalan ini perlu dipelajari simpangan dan
fasenya.
32 Ibid 33 Sri Handayani dan Ari Damari, op.cit., h. 14
28
5) Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang
berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan.34
a) Ujung terikat
Contoh gelombang tali yang ujung satunya digetarkan dan ujung lain diikat
pada Gambar 2.7 dan Gambar 2.8
Gambar 2.7 Gelombang stasioner ujung terikat35
Sumber : Sri Handayani dan Ari Damari, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta : CV. Adi Perkasa, 2009
Gambar 2.8 Gelombang stasioner ujung terikat pada aplikasi AR
b) Ujung bebas
Gelombang stationer ujung bebas dapat digambarkan seperti pada Gambar
2.9 dan Gambar 2.10
34 Ibid, h. 9 35 Ibid.
29
Gambar 2.9 Gelombang stationer ujung bebas36
Sumber : Sri Handayani dan Ari Damari, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII, (Jakarta : CV. Adi Perkasa, 2009
Gambar 2.10 Gelombang stasioner ujung bebas pada aplikasi AR
B. Penelitian Relevan
Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan Augmented Reality
adalah sebagai berikut:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Erwin Nugraha (2013) yang berjudul
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Elektronika Dasar
Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality”. Hasil
dari penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
yang signifikan pada siswa yang diberikan pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality. Hal ini
berdasarkan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 52,98% dan termasuk
ke dalam kriteria sedang. Hasil dari pengukuran minat siswa melalui angket
memperoleh hasil rata-rata yang berada pada kategori “baik”, siswa
36 Ibid.
30
memiliki rasa antusias dan kesan positif terhadap pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality.37
b. Penelitian yang dilakukan oleh Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisia, dan
Yusapril Eka Putra (2012) yang berjudul “Aplikasi Augmented Reality
Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia Pada Smartphone Android”.
Hasil dari proyek akhir ini adalah aplikasi augmented reality pembelajaran
organ pernapasan manusia pada smartphone android. Dari perhitungan
kuisioner yang diberikan didapatkan bahwa sebesar 80% siswa menyatakan
media pembelajaran AR membantu siswa dalam memahami materi organ
pernapasan dan meningkatkan minat belajar siswa.38
c. Penelitian yang dilakukan oleh Steve Chi-Yin Yuen, Gallayanee
Yaoyuneyong, dan Erik Jhonson (2011) yang berjudul “Augmented Reality:
An Overview and Five Directions for AR in Education”. Penelitian ini
menjelaskan bahwa aplikasi AR memiliki potensi yang sangat besar dan
banyak manfaat untuk pengajaran dan lingkungan belajar. Augmented
reality ini memiliki potensi untuk terlibat, merangsang dan memotivasi
siswa untuk mengeksplorasi materi dalam kelas dari sudut yang berbeda.
Ada lima aplikasi teknologi AR dalam pendidikan, yaitu AR buku, AR game,
discovery-based learning, pemodelan objek, dan pelatihan keterampilan.39
d. Kurniawan Teguh Martono (2011) yang berjudul “Augmented Reality
Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer”.
Penelitian ini berisi tentang teknologi reality yang digunakan dalam
metafora pada komputer dengan tambahan teknologi interaksi. Metafora
merupakan salah satu bentuk perubahan. Dengan perubahan di bidang
interaksi itu akan meningkatkan pengalaman pengguna saat mengoperasikan
37 Erwin Nugraha, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elektronika
Dasar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality, Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI, 2013. h. 60-61, tidak dipublikasikan.
38 Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisia, dan Yusapril Eka Putra, Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia Pada Smartphone Android, Jurnal Teknik Informatika, Vol. 1, 2012, h. 1-11.
39 Steve Chi-yin Yuen, Gallayanee Yaoyuneyong, dan Erik Jhonson, Augmented Reality: An Overview and Five Directions for AR in Education, Journal of Educational Technology Development and Exchange, Vol. 4, No. 1, 2011, h. 119-140
31
aplikasi. Augmented reality adalah realitas tambahan yang digunakan untuk
campuran atau menggabungkan objek di dunia maya dengan lingkungan
real. Dengan menggunakan augmented reality ini diharapkan pengguna
aplikasi akan merasakan proses interaksi langsung.40
e. Penelitian yang dilakukan oleh Andy Pramono (2013) yang berjudul
“Media Pendukung Pembelajaran Rumah Adat Indonesia menggunakan
Augmented Reality”. Hasil penelitian ini adalah terbentuknya aplikasi
sebagai media pendukung pembelajaran rumah adat Indonesia dengan
menggunakan augmented reality. Secara keseluruhan, validasi media
pembelajaran rumah adat dengan AR ini dinyatakan valid artinya media
pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran di kelas. Hal ini dibuktikan dengan hasil presentase uji coba
ahli media sebesar 86,5%, sedangkan hasil presentase uji coba ahli materi
sebesar 91,4%, hasil penilaian responden sebesar 93,6%.41
f. Penelitian yang dilakukan oleh Septri Elvrilla (2011) yang berjudul
“Augmented Reality Panduan Belajar Sholat Berdasarkan Buku Teks
Belajar Sholat Menggunakan Android”. Tujuan penelitian ini agar
mempermudah umat muslim ataupun para mualaf dalam mempelajari tata
cara sholat yang benar dan tertib serta dapat meningkatkan kepahaman umat
muslim dalam mempelajari tata cara sholat dengan mudah. Hasil dari
penelitian ini adalah aplikasi tuntunan sholat berbentuk 3D dengan animasi
yang dapat bergerak dan dapat diakses melalui hand phone android.42
C. Kerangka Berpikir
Fisika adalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Pembelajaran Fisika
berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai gejala alam secara sistematis,
40 Kurniawan Teguh Martono, Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi
Interaksi Manusia dan Komputer, Jurnal Sistem Komputer, vol. 1, no. 2, 2011, h. 60 41 Andy Pramono, Media Pendukung Pembelajaran Rumah Adat Indonesia menggunakan
Augmented Reality, Jurnal ELTEK, Vol. 11, No. 01, 2013, h. 130 42 Septri Elvrilla, Augmented Reality Panduan Belajar Sholat Berdasarkan Buku Teks
Belajar Sholat Menggunakan Android, Jurnal Universitas Gunadarma, 2011, h. 29
32
sehingga dalam proses pembelajaran fisika bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja.
Mata pelajaran fisika merupakan pembelajaran yang dihasilkan dari suatu proses
penemuan. Pembelajaran fisika diarahkan untuk mencari tahu dan
menindaklanjuti, sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam mengenai alam sekitar.
Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan
siswa. Proses komunikasi yang baik, melibatkan siswa ikut berperan serta dalam
proses pembelajaran. Namun proses komunikasi yang terjadi tidak selalu berjalan
dengan lancar, bahkan proses komunikasi yang kurang baik dapat menimbulkan
salah pengertian ataupun salah konsep. Untuk mencapai proses komunikasi yang
efisien, dibutuhkan alat bantu yang dapat memberikan suatu alternatif
pembelajaran bagi siswa agar dapat memahami konsep-konsep yang telah
diajarkan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
adalah media pembelajaran. Salah satu bentuk media yang dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah media visual. Media visual
merupakan media yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, telah muncul berbagai
media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK).
Salah satu bentuk media visual yang telah memanfaatkan sistem teknologi
informasi dan komunikasi adalah augmented reality (AR). Augmented reality
adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi
ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikan benda-
benda maya tersebut secara realtime. Dengan menerapkan teknologi ini,
penyampaian informasi yang didapat akan lebih menarik dan interaktif. Salah satu
potensi dari augmented reality adalah memiliki kekuatan untuk menarik siswa
dengan cara yang sebelumnya tidak memungkinkan dan memberikan kebebasan
bagi siswa dalam melakukan proses penemuan dengan cara mereka sendiri.
Berdasarkan karakteristik augmented reality tersebut, salah satu konsep
fisika yang dianggap cocok diterapkan dengan media augmented reality adalah
33
konsep gelombang. Pada materi gelombang terdapat peristiwa yang harus
digambarkan secara real. Contohnya ketika menjelaskan sifat-sifat gelombang
dengan menggunakan bahan real seperti air, pola gelombang yang diciptakan
tidak terlalu jelas, tetapi dengan augmented reality pola gelombang akan terlihat
lebih nyata. Dengan augmented reality bisa ditampilkan fenomena gelombang
tanpa mengurangi imajinasi siswa terkait fenomena tersebut. Penyajian konsep
gelombang menjadi lebih menarik dan lebih efisien. Selain itu, siswa diberi
kesempatan untuk memperagakan augmented reality secara langsung. Dengan
pembelajaran menggunakan augmented reality, diharapkan siswa lebih aktif dan
dapat berperan serta dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat
mengkonstruk pemikirannya dan paham mengenai materi yang disampaikan.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan diatas,
maka rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh media
pembelajaran berbasis augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep
gelombang.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2014/2015, pada bulan Januari 2015. Tempat penelitian yaitu SMAN 5 Tangerang
Selatan yang terletak di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
semu (quasi experiment). Metode eksperimen semu merupakan jenis metode
penelitian yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
eksperimen.1 Pemilihan metode ini dikarenakan kelas yang dijadikan objek
penelitian sulit untuk dikontrol dari variable-variabel lain yang tidak diukur dalam
penelitian.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah nonequivalent
control group design. Desain ini dilakukan pada dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random.2 Kedua
kelompok dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu agar kedua kelompok
memiliki homogenitas yang relatif sama. Sebelum diberikan perlakuan, pada
kedua kelompok dilakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
dasar siswa pada konsep yang bersangkutan yaitu konsep gelombang.
Selanjutnya, keduanya diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok
eksperimen akan diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan augmented
reality sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan pembelajaran secara
konvensional. Setelah diberikan perlakuan, pada kedua kelompok akan dilakukan
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. 14, h. 77
2 Ibid, h. 79
35
posttest untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada konsep
gelombang. Gambaran mengenai desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini:
Tabel 3.1 Desain Penelitian3
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 XE O2
Kontrol O1 XK O2
Keterangan: XE = Perlakuan terhadap kelompok eksperimen berupa pembelajaran
menggunakan augmented reality XK = Perlakuan terhadap kelompok kontrol berupa pembelajaran
secara konvensional O1 = Pretest tes awal sebelum perlakuan O2 = Postest tes akhir setelah perlakuan
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran augmented reality, sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian
ini adalah hasil belajar siswa pada konsep gelombang.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Populasi dalam penelitian ini terdiri
dari populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target pada penelitian ini
adalah seluruh siswa SMAN 5 Tangerang Selatan. Populasi terjangkaunya adalah
seluruh siswa kelas XI di sekolah tersebut. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 3
sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.5
3 Ibid. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), cet 14, h.173 5 Sugiyono, op.cit., h. 85
36
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan
nontes. Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data
Sumber Data Jenis Data
Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Kelas eksperimen dan kontrol
Hasil belajar siswa sebelum diterapkan media pembelajaran augmented reality pada kelas eksperimen, serta pembelajaran konvesional pada kelas kontrol
Melaksanakan tes awal (pretest)
Butir soal pilihan ganda
Kelas eksperimen dan kontrol
Hasil belajar siswa setelah diterapkan media pembelajaran augmented reality pada kelas eksperimen, serta pembelajaran konvesional pada kelas kontrol
Melaksanakan tes akhir (posttest)
Butir soal pilihan ganda
Kelas eksperimen
Respon siswa terhadap penggunaan media
Memberikan angket
Angket
G. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, instrument yang digunakan adalah tes dan nontes.
1. Tes
Instrumen tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda yang terdiri
dari lima pilihan jawaban untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
Aspek kognitif yang diukur dibatasi hanya pada aspek mengingat (C1),
memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Tes dilakukan sebelum
(pretest) dan sesudah (posttest) diberikan perlakuan. Adapun kisi-kisi instrumen
tes yang digunakan dalam penelitian ini pada Tabel 3.3:
37
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes
Konsep (Subkonsep) Indikator Soal Aspek Kognitif ∑ soal
C1 C2 C3 C4 Pengertian gelombang
Menjelaskan pengertian gelombang berdasarkan keadaan fisiknya
2* 1*,3 3
Menyimpulkan perumusan persamaan dasar gelombang
5 4*,6* 3
Menerapkan persamaan dasar gelombang pada gelombang transversal dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan matematis
7*,8*, 10*
9 4
Karakteristik gelombang
Mengidentifikasi karakteristik gelombang (pemantulan, pembiasan, interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi)
11*, 13*
12 3
Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal
14 15*, 16*, 17
4
Mengaitkan karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari
19* 18*, 20*
3
Gelombang berjalan
Menyebutkan pengertian gelombang berjalan
21, 23*
22 3
Memahami persamaan gelombang berjalan
26 24, 25*
3
Menganalisis persamaan umum gelombang berjalan dalam menyelesaikan soal
27* 28*, 29, 30*, 31*
5
Gelombang stationer
Mengidentifikasi gelombang stasioner
32*, 33
34 3
Memahami persamaan gelombang stasioner
37 35*, 36
3
Menganalisis persoalan matematis tentang persamaan umum gelombang stasioner
40 38*, 39*
3
∑ soal 10 12 8 10 40 Persentase soal 25% 30% 20% 25% 100%
Keterangan: * = butir soal yang valid
38
2. Nontes
Instrumen nontes yang digunakan berupa angket atau skala sikap untuk
mengetahui persepsi siswa mengenai augmented reality dalam pembelajaran
fisika konsep gelombang. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket dengan skala Likert, siswa memberikan respon terhadap pernyataan-
pernyataan dengan pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju
(TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)
No Indikator Angket Pernyataan
angket Jumlah Soal
Positif Negatif
1 Penggunaan media pembelajaran augmented reality pada konsep Gelombang 1,5,6 2,3,4 6
2 Penjelasan karakteristik Gelombang 7,8 9 3
3 Tampilan animasi 11 10 2
4 Penerapan teknologi augmented reality 12,14 13,15 4
Jumlah Soal 8 7 15
H. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi instrumen dilakukan guna mengetahui kualitas instrumen yang
digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi
kriteria kelayakan.
1. Kalibrasi Instrumen Tes
Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes terlebih dahulu
diujicobakan pada siswa kelas XII IPA 2 MAN 11 Jakarta. Uji coba ini
dimaksudkan untuk mengetahui kualitas soal, dimana soal tersebut harus
memenuhi kriteria seperti validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran maupun daya
pembeda. Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus
dipenuhi oleh instrumen tes dalam penelitian:
39
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat.6 Salah satu cara menguji validitas butir soal adalah
menggunakan teknik korelasi point biserial yang dikemukakan oleh Pearson.
Rumus korelasi point biserial sebagai berikut:7
𝛾𝑝𝑏𝑖 =𝑀𝑝 −𝑀𝑡
𝑆𝑡�𝑝𝑞
Katerangan: 𝛾Rpbi = koefisien korelasi point biserial
Mp = mean skor dari testee yang menjawab benar item yang dicari korelasinya dengan tes
Mt = mean skor total St = standar deviasi dari skor total p = proporsi testee yang menjawab benar terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya q = proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang
sedang diuji validitas itemnya
Pada soal-soal bentuk objektif, skor item diberikan 1 jika dijawab benar dan
0 jika dijawab salah. Soal dikatakan valid jika rpbi > rtabel. Interpretasi mengenai
besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Kategori Validitas8 𝛾𝑝𝑏𝑖 Kategori
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:
6 Arikunto, op.cit., h. 211. 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2 (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), cet. 2, h. 93 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet.
12, h. 75.
40
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir soal Jumlah soal 40
Jumlah siswa 37
Nomor soal valid 1, 2, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 23, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 35, 38, 39
Jumlah soal valid 24 Persentase 60%
b. Uji Reliabilitas
Instrumen atau alat pengumpul data dikatakan reliabel manakala instrumen
tes tersebut memiliki taraf kepercayaan yang tinggi. Suatu tes dapat dikatakan
memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah
ketetapan hasil tes.9 Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas
suatu instrumen adalah dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu:10
𝑟𝑟11 = �𝑛
𝑛 − 1� �𝑆2 − ∑𝑝𝑞
𝑆2�
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen p = proporsi subjek (peserta tes) yang menjawab benar q = proporsi subjek (peserta tes) yang menjawab salah ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyak soal S = standar deviasi dari tes
Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks
reliabilitasnya pada Tabel 3.7 berikut:
9 Suharsimi Arikunto, op.cit, 2013, h. 100 10 Ibid, h. 115.
41
Tabel 3.7 Kategori Reliabilitas Instrumen11
rxy Kategori 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Statistik Butir soal 𝑟𝑟11 0,90
Kesimpulan Reliabilitas Sangat Tinggi
c. Taraf Kesukaran
Uji tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang
sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur tingkat
kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus
sebagai berikut:12
𝑃 = 𝐵𝐽𝑆
Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta siswa
Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada Tabel
3.9 berikut:
Tabel 3.9 Kategori Taraf Kesukaran13 Indeks kesukaran Kategori
0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah
11 Suharsimi Arikunto, op.cit, 2011, h. 75 12 Suharsimi Arikunto, op.cit, 2013, h. 223 13 Suharsimi Arikunto, op.cit, 2011, h. 210
42
Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Kategori Butri soal Jumlah soal Persentase
Mudah 8 20% Sedang 20 50% Sukar 12 30%
Jumlah 40 100%
d. Daya Pembeda
Uji daya pembeda ini memiliki tujuan untuk melihat kemampuan peserta
didik, yaitu untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan peserta
didik yang berkemampuan rendah melalui suatu soal. Untuk mengetahui daya
pembeda tiap butir soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:14
D = BA
JA−
BB
JB= PA − PB
Keterangan: D = Daya pembeda tiap soal BA= jumlah skor kelompok atas yang menjawab benar BB = jumlah skor kelompok bawah yang menjawab benar JA = jumlah skor maksimum kelompok atas yang seharusnya JB = jumlah skor maksimum kelompok bawah yang seharusnya
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Penentuan kriteria daya beda soal didasarkan pada Tabel 3.11 berikut ini:15
Tabel 3.11 Kategori Daya Pembeda
Daya Pembeda (D) Kategori 0,00 – 0,20 Buruk 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali
Berikut ini adalah cara yang dapat digunakan untuk memisahkan antara
kelompok atas dan bawah:
14 Suharsimi Arikunto, op.cit, 2013, h. 228 15 Ibid. h. 232.
43
1) Menyusun lembar jawaban tes sesuai dengan urutan nilai dari yang terbesar
(disamping paling atas) sampai yang terkecil (disamping paling bawah).
2) Mengambil 50% dari atas susunan lembar jawaban, jumlah ini akan menjadi
kelompok atas. Kemudian mengambil 50% dari bawah susunan lembar
jawaban, jumlah ini akan menjadi kelompok bawah.
Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.12:
Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda
Kriteria soal Butri soal Jumlah soal Persentase
Buruk 12 30% Cukup 7 17,5% Baik 8 20%
Baik sekali 13 32,5% Jumlah 40 100%
2. Kalibrasi Instrumen Nontes
Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan ahli.
Pertimbangan ahli ini berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan dengan
butir-butir pernyataan yang terdapat pada lembar angket. Adapun pertimbangan-
pertimbangan tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.13berikut:
Tabel 3.13 Uji validitas instrumen nontes
No. Aspek yang diuji Kriteria Baik Cukup Kurang
1. Pengembangan indikator dari setiap tahap pembelajaran
2. Keterwakilan semua tahap pembelajaran oleh indikator yang dikembangkan
3. Penskoran terhadap tiap-tiap indikator
4. Pemilihan kata dan kalimat dalam pengembangan indikator
5. Kejelasan dan kefektifan bahasa yang digunakan
Saran: ……………………………………………………………………………
44
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data,
mentabulasi data, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan.16 Dalam penelitian ini terdapat data tes dan
nontes yang harus dianalisis.
1. Analisis Data Tes
Analisis data tes, dilakukan dua tahapan, yaitu uji prasyarat analisis dan uji
hipotesis.
a. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis data tes terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai
berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji kai-kuadrat, yaitu:17
𝜒2 = �(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2
𝑓ℎ
𝑘
𝑖=1
Keterangan : 𝑋2= nilai tes kai kuadrat 𝑓0 = frekuensi yang diobservasi 𝑓ℎ = frekuensi yang diharapkan
Penentuan kategori uji normalitas berdasarkan pengujian nilai kai kuadrat
didasarkan pada Tabel 3.14 berikut ini:
Tabel 3.14 Kategori Uji Normalitas18 Rentang nilai 𝑿𝟐 Kategori 𝑋2hitung ≤ 𝑋2tabel Distribusi data tidak normal 𝑋2hitung≥ 𝑋2tabel Distribusi data normal
16 Sugiyono, op. cit., h. 147 17 Ibid, 172 18 Ibid
45
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan
atau populasi yang akan diteliti. Uji kesamaan dua keadaan digunakan untuk
menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan
kedua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Fisher, yaitu:19
𝐹 =𝑆12
𝑆22=𝑉𝑎𝑟𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑟𝑉𝑎𝑟𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
dengan,
𝑆2 =𝑛∑𝑋12 − (∑𝑋1)2
𝑛(𝑛 − 1)
Keterangan: F = koefisien F tes S1 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar
S2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil
Penentuan kategori uji homogenitas berdasarkan uji Fisher didasarkan pada
Tabel 3.15 berikut ini:
Tabel 3.15 Kategori Uji Homogenitas Fisher
Rentang nilai 𝐅 Kategori 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Distribusi data tidak homogen 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Distribusi data homogen
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh media
pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Rumus uji t yang digunakan yaitu:
1) Jika varian populasi heterogen20
𝑡ℎ𝑖𝑡 =𝑋𝐸���� − 𝑋𝐾����
�𝑆𝐸2
𝑛𝐸+ 𝑆𝐾2𝑛𝐾
19 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarasito, 2001), cet. 6, h. 249-250 20 Ibid, 241
46
2) Jika varian populasi homogen21
𝑡ℎ𝑖𝑡 =𝑋𝐸���� − 𝑋𝐾����
𝑆𝑔𝑎𝑏�1𝑛𝐸
+ 1𝑛𝐾
dengan,
𝑆2 =(𝑛𝐸 − 1)𝑆𝐸2 + (𝑛𝐾 − 1)𝑆𝐾2
𝑛𝐸 + 𝑛𝐾 − 2
Keterangan : 𝑋𝐸= rata-rata data kelompok eksperimen 𝑋𝐾= rata-rata data kelompok kontrol 𝑆𝐸 = standar deviasi data kelompok eksperimen 𝑆𝐾 = standar deviasi data kelompok kontrol 𝑛𝐸 = jumlah data kelompok eksperimen 𝑛𝐾= jumlah data kelompok kontrol c. Uji N-Gain
Untuk melihat peningkatan pretest ke posttest maka dilakukan uji N-Gain
(Normalized gain). Nilai N-gain ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.22
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑝𝑟𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑝𝑟𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Dengan kategori perolehan pada Tabel 3.16 berikut ini:
Tabel 3.16 Nilai Uji N-Gain
Nilai N-Gain Kategori g > 0.7 Tinggi
0.3 ≤ g ≤ 0.7 Sedang g < 0.3 Rendah
2. Analisis Data Nontes
Dalam penelitian ini, analisis data instrumen nontes menggunakan teknik
analisis data deskriptif. Pernyataan dalam angket terbagi menjadi dua, yaitu
pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam menganalisis data yang berasal
21 Ibid, h. 239 22 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan SainsI, (Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 71.
47
dari angket bernilai 1 sampai dengan 4, peneliti menyimpulkan makna setiap
alternatif jawaban pada Tabel 3.17:23
Tabel 3.17 Penskoran Alternatif Jawaban Pernyataan Angket
Jawaban Nilai
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
sangat tidak setuju (STS) 1 4 tidak setuju (TS) 2 3
setuju (S) 3 2 sangat setuju (SS) 4 1
Selanjutnya, data dari angket diolah dalam bentuk persentase dengan
menggunakan menggunakan rumus:
Skor ideal = Jumlah item × skor minimal
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑟𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%
Kemudian persentase yang didapat diklasifikasikan ke dalam kategori pada
Tabel 3.18 berikut ini:24
Tabel 3.18 Kategori Angket Siswa Rentang Nilai Kategori
0%-20% Sangat kurang 21%-40% Kurang 41%-60% Cukup 61%-80% Baik 81%-100% Sangat Baik
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ho: μ1 = μ2
Ha: μ1 ≠ μ2
Keterangan:
𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh media pembelajaran augmented
23 Eko Putro Dwiyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 126
24 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), h. 60.
48
reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang
𝐻𝑎 = Terdapat pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang
μ1 = Hasil belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality
μ2 = Hasil belajar siswa dengan pembelajaran secara konvensioal.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum dari data
penelitian yang telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data
hasil pretest, posttest dan lembar observasi dari kelas eksperimen maupun kelas
kontrol.
1. Hasil Pretest
Hasil yang diperoleh pada pretest oleh siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas
eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dari penelitian ini
disajikan dalam Gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Diagram frekuensi hasil pretest kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa terdapat 5 siswa (13,8%) di
kelas eksperimen yang memperoleh nilai pada rentang terendah (15-21),
sementara di kelas kontrol terdapat 2 siswa (5,5%). Selanjutnya, tidak terdapat
siswa di kelas eksperimen yang memperoleh nilai pada rentang tertinggi (57-63),
0
2
4
6
8
10
12
15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63
5 5
12
6
5
3
0
2
3
12
9
5
4
1
Bany
ak si
swa
Rentang Nilai
Eksperimen
Kontrol
50
sedangkan di kelas kontrol terdapat 1 siswa (2,7%). Pada hasil pretest, siswa baik
di kelas eksperimen maupun kelas kontrol memperoleh nilai terbanyak pada
rentang 29-35. Terdapat 12 siswa (33,3%) pada kelas eksperimen dan 12 siswa
(33,3%) pada kelas kontrol yang memperoleh nilai pada rentang 29-35.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1
berikut:
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No. Pemusatan dan Penyebaran Data
Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Nilai Terendah 15,00 15,00 2 Nilai Tertinggi 55,00 60,00 3 Rata-rata 33,61 37,44 4 Median 31,66 35,88 5 Modus 27,87 33,75 6 Standar Deviasi 11,59 9,92
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh
kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 15,00. Selanjutnya, untuk nilai
tertinggi pada kelas eksperimen sebesar 55,00 dan kelas kontrol sebesar 60,00.
Selain itu, perolehan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 33,61,
sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 37,44.
Selanjutnya, median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas eksperimen sebesar
31,66 sementara kelas kontrol sebesar 35,88. Nilai yang paling banyak muncul
atau modus pada kelas eksperimen adalah 27,87 sedangkan modus pada kelas
kontrol adalah 33,75. Standar deviasi yang diperoleh kelas eksperimen adalah
11,59, sementara kelas kontrol adalah 9,92
2. Hasil Posttest
Hasil yang diperoleh pada posttest oleh siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas
eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dari penelitian ini
disajikan dalam Gambar 4.2 berikut.
51
Gambar 4.2 Diagram frekuensi hasil posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Berbeda dengan hasil pretest, perolehan nilai posttest pada kelas eksperimen
lebih dominan pada rentang nilai yang tinggi. Sementara siswa pada kelas kontrol
lebih dominan memperoleh nilai pada rentang yang rendah. Berdasarkan pada
diagram di atas, terlihat bahwa tidak ada siswa di kelas eksperimen yang
mendapat nilai pada rentang terendah (55-59), sementara di kelas kontrol terdapat
5 siswa (13,8%). Pada rentang tertinggi untuk hasil posttest, terdapat 2 siswa
(5,5%) di kelas eksperimen yang memperoleh nilai pada rentang tersebut,
sementara di kelas kontrol tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai pada
rentang tersebut. Pada hasil posttest, siswa di kelas eksperimen memperoleh nilai
terbanyak pada rentang 80-84, yaitu sebanyak 10 siswa (27,7%). Siswa di kelas
kontrol memperoleh nilai terbanyak pada rentang 70-74, yaitu sebanyak 9 siswa
(25%).
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada Tabel
4.2 berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
0
3
2
3
9
10
7
2
5
4
5
9
6
5
2
0
Bany
ak S
isw
a
Rentang Nilai
Eksperimen
Kontrol
52
Tabel 4.2 Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
No. Pemusatan dan Penyebaran Data
Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Nilai Terendah 60,00 55,00 2 Nilai Tertinggi 90,00 85,00 3 Rata-rata 78,90 71,20 4 Median 80,05 71,72 5 Modus 80,75 72,35 6 Standar Deviasi 7,95 8,82
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai terendah pada hasil posttest
yang diperoleh oleh kelas eksperimen sebesar 60,00, sementara kelas kontrol
sebesar 55,00. Selanjutnya untuk nilai tertinggi yang diperoleh kelas eksperimen
sebesar 90,00 dan kelas kontrol sebesar 85,00. Selain itu, perolehan nilai rata-rata
untuk kelas eksperimen sebesar 78,90, sedangkan nilai rata-rata untuk kelas
kontrol sebesar 71,20. Selanjutnya, median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas
eksperimen sebesar 80,05 sementara kelas kontrol sebesar 71,72. Nilai yang
paling banyak muncul atau modus pada kelas eksperimen adalah 80,75 sedangkan
modus pada kelas kontrol adalah 72,35. Standar deviasi yang diperoleh kelas
eksperimen adalah 7,95, sementara kelas kontrol adalah 8,82.
3. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest
a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol yang terdiri dari 36 siswa, diperoleh rekapitulasi pada Tabel 4.3
sebagai berikut:
53
Tabel 4.3 Rekapitulasi data pretest dan posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol
No. Pemusatan dan
Penyebaran data
Pretest Posttest Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol 1 Nilai Terendah 15,00 15,00 60,00 55,00 2 Nilai Tertinggi 55,00 60,00 90,00 85,00 3 Rata-rata 33,61 37,44 78,90 71,20 4 Median 31,66 35,88 80,05 71,72 5 Modus 27,87 33,75 80,75 72,35 6 Standar Deviasi 11,59 9,92 7,95 8,82
Sebelum melakukan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan Tabel
4.3 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen pada saat pretest
sebesar 33,62, sementara kelas kontrol sebesar 37,44. Hal ini menunjukkan bahwa
kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang hampir sama
sebelum diberikan perlakuan.
Setelah melakukan penelitian terhadap kelas eksperimen dengan
memberikan perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran berbasis
augmented reality dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional,
dilakukan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mendapat
perlakuan. Berdasarkan hasil posttest, terjadi peningkatan pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. Namun peningkatan pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan peningkatan pada kelas kontrol. Peningkatan nilai dapat
terlihat dari nilai rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata
(mean) kelas eksperimen meningkat sebesar 45,29 sementara nilai rata-rata
(mean) kelas kontrol meningkat sebesar 33,76.
b. Kemampuan Berpikir Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan
jenjang kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut.
54
Gambar 4.3 Diagram hasil pretest dan posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol berdasarkan jenjang kognitif Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa persentase hasil posttest
untuk setiap jenjang kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami
peningkatan dari persentase hasil pretest. Persentase jenjang kognitif yang
mengalami perbedaan jauh antara hasil pretest dengan hasil posttest adalah tingkat
C1 (kemampuan mengingat) dan C2 (kemampuan memahami). Pada ranah
kognitif tingkat C1 (kemampuan mengingat), perolehan persentase pretest untuk
kelas eksperimen sebesar 22,22%, sedangkan persentase di kelas kontrol sebesar
39,58%. Pada saat posttest, persentase kemampuan mengingat (C1) untuk kelas
eksperimen sebesar 88,88%, sedangkan persentase di kelas kontrol sebesar
66,66%.
Selanjutnya, pada ranah kognitif tingkat C2 (kemampuan memahami),
perolehan persentase pada saat pretest untuk kelas eksperimen sebesar 26,66%,
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
C1 C2 C3 C4
22,2
2%
26,6
6%
56,9
4%
27,3
8%
39,5
8%
35,5
6%
52,0
8%
27,7
8%
88,8
8%
78,3
3%
80,5
5%
67,4
6%
66,6
6%
71,1
1%
79,8
6%
63,0
9%
Pers
enta
se
Jenjang Ranah Kognitif
Pretest Eksperimen Pretest Kontrol Posttest Eksperimen Postest Kontrol
55
sedangkan persentase di kelas kontrol sebesar 35,56%. Pada saat posttest,
persentase kemampuan memahami (C2) untuk kelas eksperimen sebesar 78,33%,
sedangkan persentase di kelas kontrol sebesar 71,11%.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini, yang
menunjukkan peningkatan pada tiap jenjang ranah kognitif di kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
Gambar 4.4 Diagram peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada ranah kognitif Berdasarkan Gambar 4.4 terlihat bahwa kemampuan kognitif siswa baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada jenjang ranah kognitif C1
(kemampuan mengingat), C2 (kemampuan memahami), C3 (kemampuan
menerapkan), dan C4 (kemampuan menganalisis) mengalami peningkatan. Pada
jenjang ranah kognitif C1-C2 terlihat jelas kelas eksperimen lebih unggul
dibandingkan kelas kontrol. Pada ranah kognitif C3, kelas kontrol mengalami
peningkatan lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen, yaitu 23,61% untuk
kelas eksperimen dan 27,78% untuk kelas kontrol. Peningkatan terbesar terjadi
pada kelas eksperimen untuk kemampuan mengingat (C1), yaitu 66,66%.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
C1 C2 C3 C4
66,6
6%
51,6
7%
23,6
1% 40
,08%
27,0
8%
35,5
5%
27,7
8%
35,3
1%
Pers
enta
se
Jenjang Ranah Kognitif
Eksperimen
Kontrol
56
Peningkatan terkecil terjadi pada kelas eksperimen untuk kemampuan
menerapkan (C3), yaitu 23,61%.
4. Uji Normal Gain (N-Gain)
Uji normal gain (N-Gain) digunakan untuk menunjukkan peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran. Berikut nilai
rata-rata N-Gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.4 Hasil Uji N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
N-Gain Eksperimen Kontrol Rata-rata 0,77 0,69 Kategori Tinggi Sedang
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa uji N-Gain untuk kelas eksperimen
sebesar 0,77 dengan kategori tinggi. nilai uji N-Gain untuk kelas kontrol sebesar
0,69 dengan kategori sedang.
5. Hasil Analisis Data Tes
a. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih harus dilakukan uji
prasyarat analisis terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Berikut ini adalah uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian.
1) Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest
dan posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Untuk menguji
normalitas kedua data digunakan rumus uji kai kuadrat (chi square) pada taraf
signifikan (α) 5%. Kriteria pengujian menggunakan rumus uji kai kuadrat (chi
square) adalah jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka distribusi data tidak normal,
sedangkan jika 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka distribusi data normal. Berikut ini
adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut.
57
Tabel 4.5 Hasil perhitungan uji normalitas kai kuadrat pretest dan
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Statistik Pretest Posttest
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Nilai X2hitung 5,37 3,59 6,79 4,42
Nilai X2tabel 12,59
Keputusan Data
terdistribusi normal
Data terdistribusi
normal
Data terdistribusi
normal
Data terdistribusi
normal Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai 𝑋2
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 semua data lebih kecil
dibandingkan nilai 𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sehingga dinyatakan bahwa data pretest maupun
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi dengan normal.
2) Uji Homogenitas
Sama halnya seperti uji normalitas, pengujian homogenitas juga dilakukan
pada kedua data hasil pretest dan posttest baik dari kelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Hasil perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan rumus uji
Fisher dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Statistik Pretest Posttest
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas
Kontrol Nilai Varians 134,24 98,31 63,25 77,85 Nilai Fhitung 1,36 1,23 Nilai Ftabel 1,76 Keputusan Kedua data homogen Kedua data homogen
Nilai Ftabel diambil dari tabel F statistik pada taraf signifikansi 5%.
Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas
yaitu jika Fhitung ≤ Ftabel , maka dinyatakan kedua data homogen. Pada tabel di
atas terlihat bahwa nilai Fhitung kedua data baik pretest maupun posttest lebih kecil
dibandingkan nilai Ftabel, sehingga dinyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun saat
posttest.
58
b. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data
terdistribusi normal dan dan kedua kelas dinyatakan homogen. Oleh karena itu,
pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan uji t dengan kriteria
pengujian, yaitu jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 > 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒l , maka dinyatakan hipotesis alternatif (Ha)
diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 < 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒l, maka dinyatakan
hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nol (Ho) diterima. Hasil perhitungan
dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Statistik Pretest Posttest thitung 1,47 3,83 ttabel 2,00
Keputusan Ha ditolak Ha diterima
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 pada hasil pretest lebih kecil
dibandingkan nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis
alternatif (Ha) ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berbeda dengan hasil uji hipotesis pretest, pada uji hipotesis posttest tampak
bahwa nilai kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda menghasilkan
nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 lebih besar dibandingkan nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, sehingga hipotesis nol (Ho)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha pada
pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar fisika
siswa pada konsep gelombang. Hal tersebut juga didukung dari rata-rata hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen yang lebih tinggi dibanding rata-rata hasil
belajar siswa pada kelas kontrol.
6. Hasil Analisis Data Angket
Data nontes berupa angket respon siswa terhadap media augmented reality
pada konsep gelombang diperoleh dari kelas eksperimen. Hasil perhitungan dapat
dilihat pada Tabel 4.7.
59
Tabel 4.8 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran
Augmented Reality
Indikator Angket Kelas Eksperimen
Persentase Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran augmented reality pada konsep gelombang 80% Baik
Penjelasan karakteristik gelombang 74% Baik
Tampilan animasi 79% Baik
Penerapan teknologi augmented reality 80% Baik
Rata-rata 78% Baik
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, terlihat bahwa secara keseluruhan
penggunaan media pembelajaran augmented reality pada konsep gelombang
mendapatkan respon baik dari para siswa dengan rata-rata persentase keseluruhan
indikator sebesar 78%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan media
pembelajaran augmented reality dapat membantu siswa dalam memahami materi
dan memotivasi siswa untuk belajar fisika pada konsep gelombang.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai pretest antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol diperoleh nilai thitung lebih kecil dibandingkan nilai ttabel, yaitu 1,47 <
2,00, artinya tidak terdapat pengaruh media pembelajaran augmented reality
terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gelombang. Hal ini terjadi karena
rata-rata pada saat pretest kedua kelas belum diberikan perlakuan, terlihat juga
dari hasil pretest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang tidak jauh
berbeda. Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 33,61, sedangkan
kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 37,44. Hal ini menunjukkan
bahwa pada saat pretest kelas kontrol memiliki rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan kelas eksperimen. Selain itu, persentase kemampuan siswa kelas
kontrol untuk jenjang kognitif mengingat (C1), memahami (C2), dan menganalisis
(C4) lebih unggul dibandingkan siswa kelas eksperimen, sedangkan persentase
60
kemampuan siswa kelas kontrol untuk jenjang kognitif menerapkan (C3) lebih
rendah dibandingkan kelas eksperimen.
Setelah kedua kelas diberikan perlakuan, dimana kelas eksperimen
menggunakan media pembelajaran augmented reality, sementara kelas kontrol
dengan pembelajaran konvensional, nilai rata-rata dari kedua kelas mengalami
peningkatan. Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai posttest antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol diperoleh nilai thitung lebih besar dibandingkan nilai ttabel, yaitu
3,83 > 2,00, artinya terdapat pengaruh media pembelajaran augmented reality
terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gelombang. Hal tersebut didukung
pula oleh rata-rata hasil posttest, dimana siswa pada kelas eksperimen
memperoleh nilai rata-rata hasil posttest lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
pada kelas kontrol.
Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,90, sedangkan kelas
kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 71,20. Jika dilihat berdasarkan
persentase jenjang kognitif, kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama
mengalami peningkatan dari pretest ke posttest. Perolehan peningkatan hasil
belajar kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas kontrol di jenjang C1, C2 dan
C4. Pada jenjang C3 peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen tidak lebih
tinggi daripada kelas kontrol.
Hal tersebut terjadi karena pada saat pretest, kemampuan menerapkan (C3)
kelas eksperimen sudah lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, sehingga yang
terlihat kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih kecil dari kelas kontrol.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Erwin Nugraha yang menyatakan bahwa
“Pengaruh penerapan media berbasis augmented reality sebagai media
pembelajaran di kelas ditinjau dari peningkatan hasil belajar siswa terdapat
perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan”.1
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran augmented reality dapat
meningkatkan hasil belajar lebih signifikan dari pembelajaran konvensional, hal
ini diperkuat dari hasil uji normal gain (N-gain) kelas eksperimen yang lebih
1 Erwin Nugraha, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elektronika Dasar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality, Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI, 2013. h. 60-61, tidak dipublikasikan.
61
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen nilai N-gain
sebesar 0,77 menunjukkan kategori tinggi dan kelas kontrol sebesar 0,69 dengan
kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas
eksperimen yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran augmented reality lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil
belajar siswa pada kelas kontrol yang melakukan pembelajaran secara
konvensional
Peningkatan hasil belajar terbesar pada kelas eksperimen terdapat pada
jenjang kognitif C1 dan C2, yang masing-masing meningkat sebesar 66,66% dan
51,67%. Kemampuan mengingat (C1) merupakan usaha mendapatkan kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja
didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan.2 Pada jenjang kognitif
mengingat (C1), kelas eksperimen mangalami peningkatan lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Hal ini terjadi karena siswa diajak untuk mengenali
informasi terkait konsep gelombang dengan cara yang berbeda. Jika biasanya
tampilan gelombang hanya diperlihatkan melalui gambar yang tertera di buku
cetak, dengan augmented reality disajikan visualisasi gambaran dan animasi
gelombang dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata.
Selain itu, ketika memberikan gambaran gelombang dengan menggunakan bahan
real seperti air, pola gelombang yang diciptakan tidak terlalu jelas. Dengan
augmented reality pola gelombang yang diciptakan terlihat lebih jelas dan real,
sehingga siswa dapat langsung mengamati objek 3D yang seolah nyata ada di
hapadannya. Contoh gambar difraksi dapat dilihat pada Gambar 4.5 sebagai
berikut
2 Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), cet. 1, h. 103.
62
Gambar 4.5 Difraksi celah sempit pada aplikasi AR
Hal ini dapat memudahkan siswa dalam mengenali dan mengingat informasi
baru terkait dengan konsep gelombang. Hal tersebut didukung dengan hasil angket
pada indikator tampilan animasi yang memperoleh persentase sebesar 79% (baik).
Hal tersebut didukung pula dari hasil validasi ahli media pada indikator yang
menyatakan desain visual sesuai dengan kebutuhan materi dan mendukung materi
ajar dengan kategori sangat baik. Selain itu, hasil validasi ahli materi pada
indikator yang menyebutkan bahwa animasi 3D pada augmented reality dapat
memvisualisasikan konsep gelombang dengan kategori sangat baik.
Media pembelajaran augmented reality dapat meningkatkan kemampuan
siswa pada jenjang kognitif C2 (memahami), karena dengan media ini dapat
ditampilkan animasi terkait fenomena gelombang dengan waktu yang lebih lama
dan secara berulang. Misalnya gelombang air yang terjadi pada saat interferensi,
jika didemontrasikan di kelas dengan benda real, maka interferensi yang terjadi
akan terlihat singkat. Jika siswa sedang tidak fokus memperhatikan, maka
peristiwa ini akan terlewat begitu saja. Hal inilah yang membuat siswa tidak
memahami peristiwa interferensi yang telah didemonstrasikan. Dengan media
pembelajaran augmented reality peristiwa interferensi bisa ditampilkan lebih lama
dan secara berulang, sehingga memudahkan siswa untuk mengkonstruk
pemikirannya dan memahami materi yang disampaikan. Contoh gambar
interferensi dapat dilihat pada Gambar 4.6 sebagai berikut.
63
Gambar 4.6 Interferensi pada aplikasi AR
Hal ini didukung oleh hasil angket siswa, yaitu sebesar 80,00% siswa
memberikan respon positif bahwa penerapan konsep gelombang dan
karakteristiknya lebih menyenangkan dan lebih mudah dipahami jika disampaikan
menggunakan media augmented reality. Senada dengan Mukhlis Yuzti Perdana,
Yuli Fitrisia, dan Yusapril Eka Putra yang menyatakan bahwa “Sebesar 80%
siswa menyatakan sangat baik bahwa media pembelajaran AR berbasis android
membantu siswa dalam memahami materi organ pernapasan dan meningkatkan
minat belajar siswa”.3
Selain itu, media pembelajaran augmented reality kurang dapat
meningkatkan meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang kognitif C3
(mengaplikasikan). Kemampuan mengaplikasikan melibatkan penggunaan proses-
proses tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan soal.4
Dengan media pembelajaran augmented reality, siswa hanya mendapatkan
pengalaman langsung dalam pembelajaran terkait materi gelombang melalui
visualisasi gelombang saja, tetapi persamaan matematis dalam materi tersebut
tidak dicantumkan di dalam media. Hal ini membuat siswa hanya terfokus pada
kemampuan mengingat dan memahami gambaran mengenai materi gelombang.
Inilah yang menjadikan salah satu kekurangan media pembelajaran augmented
reality.
3 Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisa, dan Yusapril Eka Putra, Aplikasi Augmented Reality
Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia pada Smartphone Android, Jurnal Teknik Informatika, Vol. 1, 2012, h. 1-11.
4 Lorin W. Anderson and David R (eds), op.cit., h. 116
64
Media pembelajaran augmented reality dapat meningkatkan kemampuan
siswa pada jenjang kognitif C4 (menganalisis). Menganalisis meliputi proses-
proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. Dalam
mengorganisasi melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen komunikasi
atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk
sebuah struktur koheren.5 Dalam augmented reality ditampilkan bagian-bagian
dari karakteristik gelombang, secara terpisah dan berurutan. Siswa diajak untuk
membangun hubungan antara karakteristik gelombang yang satu dengan
karakteristik gelombang yang lainnya, serta mengaitkan hubungan tersebut
dengan materi secara keseluruhan. Hal tersebut dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kemampuan menganalisis.
Secara keseluruhan media pembelajaran augmented reality memiliki
beberapa keunggulan. Pertama, media pembelajaran augmented reality dapat
menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah
lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut
secara realtime. Kedua, animasi yang terdapat pada media pembelajaran
augmented reality menjadikan objek terlihat lebih jelas dan real, sehingga siswa
seolah melihat objek tersebut secara nyata ada di hapadannya. Ketiga, animasi
yang ditampilkan pada media pembelajaran augmented reality dapat dilihat
dengan waktu yang lebih lama dan secara berulang. Keempat, dengan media
pembelajaran augmented reality siswa mendapatkan pengalaman langsung terkait
materi gelombang tanpa harus melakukan percobaan. Kelima, Media ini dapat
dikatakan efisien karena dengan media pembelajaran augmented reality kita tidak
perlu membawa alat peraga ke dalam kelas, namun fenomena terkait materi yang
dipelajari tetap dapat ditampilkan di dalam kelas.
Dari beberapa kelebihan yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa
kekurangan yang dimiliki media pembelajaran augmented reality. Pertama, model
animasi 3D tidak bisa menampilkan gambar yang dapat menembus marker,
sehingga animasi yang diciptakan hanya dapat dilihat pada sisi atas marker saja.
Kedua, persamaan matematis yang terdapat dalam materi belum dicantumkan ke
5 Ibid., h. 120
65
dalam media pembelajaran augmented reality, sehingga siswa terfokus pada
visualisasi fenomena gelombang saja. Ketiga, penggunaan tangan saat memegang
marker mebuat tampilan animasi menjadi goyang dan tidak stabil, atau bahkan
menimbulkan error yang menyebabkan gambar tidak keluar pada webcam. Oleh
karena itu, diperlukan alat penyangga untuk memposisikan marker, sehingga
animasi yang ditampilkan tidak bergoyang atau stabil tidak seperti saat dipegang
dengan tangan.
Berdasarkan pembahasan di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran augmented reality dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa khususnya pada konsep gelombang. Hal
ini juga didukung dengan rata-rata perolehan angket yang mendapatkan respon
positif dari siswa yaitu sebesar 78% (baik).
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Media pembelajaran augmented reality berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa pada konsep gelombang. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan Nilai
thitung lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel. Selain itu, nilai rata-rata
hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran augmented reality
lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan
media pembelajaran augmented reality. Hasil belajar siswa kelompok
eksperimen juga lebih unggul hampir di semua jenjang kognitif yang diukur.
2. Hasil angket menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media
pembelajaran augmented reality mendapatkan respon dalam kategori baik.
B. Saran
Berikut ini beberapa saran yang diajukan peneliti, yaitu:
1. Secara keseluruhan penerapan media pembelajaran augmented reality dalam
pembelajaran fisika konsep gelombang memperoleh respon yang baik.
Namun, untuk pengembangannya perlu dilakukan perpaduan augmented
reality dengan background yang dapat menampilkan persamaan matematis.
2. Media pembelajaran augmented reality bisa menjadi lebih interaktif jika
augmented reality tidak hanya ditampilkan pada saat pembahasan materi
gelombang saja, namun juga ditampilkan pada contoh soal.
67
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara. Cet. II. 2013. --------------------------. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Cet. XII. 2011. --------------------------. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Yogyakarta: Rineka Cipta. Cet. XIV. 2010. A. Sahertian, Piet. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2008 Chi-yin Yuen, Steve, dkk. Augmented Reality: An Overview and Five Directions
for AR in Education. Journal of Educational Technology Development and Exchange, Vol. 4. 2011
E. Smaldino, Sharon, dkk. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana. 2011.
Elvrilla, Septri. Augmented Reality Panduan Belajar Sholat Berdasarkan Buku Teks Belajar Sholat Menggunakan Android. Jurnal Universitas Gunadarma. 2011.
Handayani, Sri, dkk. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : CV. Adi Perkasa. 2009
Ketut Lasmi, Ni. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014 Lazuardi, Senja. Augmented Reality:Masa Depan Interaktivita, Jakarta: Kompas
online. 30 September 2014 http://tekno.kompas.com/read/2012/04/09/12354384/augmented.reality.masa.depa
n.interaktivitas M. Husni, Emir, dkk. Perancangan Augmented Reality Volcano untuk Alat Peraga
Museum. Jurnal Institut Teknologi Bandung. 2008. N. D, Oye, dkk., The Impact of E-Learning on Students Performance In Tertiary
Institution, Jurnal Department of Information Systems Universiti Teknologi Malaysia, IJCNWC IRACST, Vol. 2. 2012
Nugraha, Erwin. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elektronika Dasar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality. Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Keguruan Universitas Pendidikan Indonesia: 2013. Tidak dipublikasikan.
Pramono, Andy. Media Pendukung Pembelajaran Rumah Adat Indonesia Menggunakan Augmented Reality, Jurnal ELTEK, Vol. 11. 2013.
Putro Dwiyoko, Eko. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.
68
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta. 2013.
Ruswandi, Uus, dkk. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Insan Mandiri. 2008. S. Sadirman, Arief, dkk, Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
1996 Sadirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. 2011. Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarasito. Cet VI. 2001. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2009 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta. Cet. XIV. 2011 Teguh Ajipramuditya, Angga. Analisis Implementasi Perbandingan Performansi
SDK Augmented Reality Vuforia dan IN2AR pada Aplikasi Mobile Advertising. Tugas Akhir Institut Teknologi Telkom: 2013. Tidak dipublikasikan
Teguh Martono, Kurniawan. Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer. Jurnal Sistem Komputer, Vol. 1. 2011
Tri Aji Waskito, Yanuar. Penerapan Augmented Reality untuk Katalog Baju Distro Couple Couple. Skripsi Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2013. Tidak dipublikasikan.
Toan Phan, Viet, dkk, Interior Design in Augmented Reality Environment. International Journal of Computer Application, Vol. 5. 2010.
W. Anderson, Lorin (eds). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. I. 2010.
Ward, Trevor. Augmented Reality using Appcelerator Titanium Starter. Ebook. Birmingham: Packt Publishing Ltd. 2012.
Yuzti Perdana, Mukhlis, dkk. Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia Pada Smartphone Android. Jurnal Teknik Informatika. Vol. 1. 2012.
Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Cet. I. 2009.
Lampiran A
Perangkat Pembelajaran
1. RPP Kelas Eksperimen 2. RPP Kelas Kontrol
70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / 2
Peminatan : IPA
Materi Pokok : Gelombang
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan ke : 1
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik
3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang
berjalan pada berbagai kasus nyata.
71
C. Indikator
1. Memahami pengertian gelombang dan pembagian gelombang
berdasarkan keadaan fisiknya
2. Menyimpulkan perumusan persamaan dasar gelombang
3. Menerapkan persamaan dasar gelombang pada gelombang transversal
dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian gelombang berdasarkan keadaan
fisiknya dengan benar setelah mendapat penjelasan dari guru.
2. Siswa dapat menyebutkan karakteristik gelombang transversal dan
gelombang longitudinal dengan tepat setelah mengamati peragaan
gelombang transversal dan gelombang longitudinal menggunakan media
augmented reality.
3. Siswa dapat menganalisis besaran-besaran dasar gelombang dengan tepat
setelah mendapat penjelasan dari guru.
4. Siswa dapat menerapkan persamaan besaran-besaran gelombang dalam
menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dan
mengerjakan latihan soal dari guru.
E. Materi Ajar
Gelombang
Partikel yang mendapat usikan secara periodik disebut getaran dan jika
usikan getaran tersebut merambat disebut gelombang. Getaran yang merambat
pada gelombang membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah.
1. Gelombang berdasarkan keadaan fisiknya dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu :
a. Berdasarkan arah rambat dan arah getar, berdasarkan arah rambat dan
arah getar gelombang terbagi atas dua, yaitu gelombang transversal dan
gelombang longitudinal.
72
b. Berdasarkan mediumnya, berdasarkan mediumnya gelombang dibagi
menjadi tiga, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik
c. Berdasarkan amplitudonya, berdasarkan amplitudonya gelombang dibagi
menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan gelombang stasioner.
2. Beberapa besaran pada gelombang :
Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang
sama dan ada beberapa tambahan. Diantaranya adalah frekuensi dan periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik.
Sedangkan periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang.
𝑓 = ∑𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑡
atau 𝑓 = 1𝑇
𝑇 =𝑡
∑𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
∑𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = banyaknya gelombang
t = waktu (s)
Untuk gelombang transversal satu gelombang sama dengan dari puncak ke
puncak terdekat atau dari lembah ke lembah terdekat. Sedangkan untuk
gelombang longitudinal satu gelombang sama dengan dari regangan ke regangan
terdekat atau dari rapatan ke rapatan terdekat. Berikutnya adalah besaran cepat
rambat. Gelombang merupakan bentuk rambatan berarti memiliki kecepatan
rambat. Sesuai dengan pengertian dasarnya maka cepat rambat ini dapat
dirumuskan seperti berikut.
𝑣 =𝑠𝑡
Untuk satu gelombang dapat di tentukan besaran berikutnya yang perlu
diketahui adalah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang. Panjang
gelombang yang disimbulkan λ merupakan panjang satu gelombang atau jarak
yang ditempuh untuk satu kali gelombang.
𝑣 = λ
𝑡 atau 𝑣 = λ. f
73
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan saintifik
G. Media Pembelajaran
LCD dan software augmented reality tentang gelombang
H. Sumber Belajar
1. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga
2. Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
I. Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Apersepsi
• Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan, “Apa yang kalian ketahui mengenai gelombang?”
• Menjelaskan tujuan pembelajaran
• Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
• Menyimak
penjelasan guru
10 Menit
Motivasi
Menyajikan video “senam yang iyalah” dan mengajak siswa mengikuti gerakan dalam video “senam yang iyalah”
Memperhatikan video dan mengikuti gerakan “senam yang iyalah”
Inti
Mengamati
Meminta siswa memperhatikan peragaan gelombang transversal dan longitudinal melalui media augmented reality yang disajikan di depan kelas
Memperhatikan peragaan gelombang transversal dan longitudinal melalui media augmented reality yang disajikan oleh guru di depan kelas
65 Menit
Menanya
Menstimulus siswa melalui tampilan augmented reality terkait dengan
Mengajukan pertanyaan dari tampilan augmented reality terkait dengan
75
Instrument Tes Tertulis
Mata Pelajaran : FISIKA Nama : Kelas :
No. Soal dan Jawaban Pedoman Penilaian Skor
1.
Apakah yang dimaksud dengan gelombang? Jawaban: Gelombang adalah getaran yang merambat membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah
Jawaban benar dan tepat 20
Jawaban kurang tepat 10
Jawaban Salah 5
Skor Soal No.1 20
2.
Sebutkan gelombang berdasarkan arah getarnya! Jawaban: Gelombang transversal dan gelombang longitudinal
Jawaban benar dan tepat 20
Jawaban kurang tepat 10
Jawaban Salah 5
Skor Soal No.2 20
3.
Sebuah gelombang menjalar pada air. Dalam waktu 25 gelombang dapat menempuh jarak 10 m. Pada jarak tersebut terdapat 4 gelombang. Tentukan ferkuensi, periode, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang! Penyelesaian : t = 2 s, S = 10 m, N = 4 a. frekuensi gelombang :
b. periode gelombang:
c. panjang gelombang:
d. cepat rambat gelombang:
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis
diketahui dan ditanya)
60
Jawaban benar dan tepat,
tetapi kurang lengkap
50
Jawaban lengkap tetapi
salah
40
Jawaban salah
30
Skor Soal No. 3 60 Total Skor Skor soal 100
76
No.1 + Skor soal No. 2 +
Skor soal No. 3
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / 2
Peminatan : IPA
Materi Pokok : Gelombang
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan ke : 2
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik
3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang
berjalan pada berbagai kasus nyata.
78
C. Indikator
1. Mengidentifikasi karakteristik gelombang (pemantulan, pembiasan,
interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi)
2. Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal
3. Mengaitkan karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan karakteristik gelombang dengan tepat setelah
mengamati peragaan augmented reality terkait karakteristik gelombang.
2. Siswa dapat membedakan pembiasan dan pemantulan dengan tepat
setelah mengamati peragaan augmented reality terkait pembiasan dan
pemantulan
3. Siswa dapat menyebutkan minimal 3 contoh karakteristik gelombang
dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat setelah mengamati peragaan
augmented reality terkait karakteristik gelombang.
4. Siswa dapat menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan
soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dari guru
E. Materi Ajar
Karakteristik Gelombang
1. Pemantulan
Pemantulan adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari
suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu
dengan bidang batas antara dua medium.
79
𝑖 = 𝑟
dengan
i = sudut datang gelombang
r = sudut pantul gelombang
N = garis normal
2. Pembiasan
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda
disebut pembiasan.
𝑛12 =sin 𝑖sin 𝑟
𝑛2𝑛1
=sin 𝑖sin 𝑟
dengan 𝑛12= 𝑛2
𝑛1 = imdeks bias relatif
𝑛1 = indeks bias medium 1 𝑛2 = indeks bias medium 2 𝑖 = sudut datang 𝑟 = sudut bias
3. Difraksi
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang
pada saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi
ujung penghalang.
4. Interferensi
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi
suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada
80
gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat
pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena
interferensi.
5. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan
campuran beberapa panjang gelombang menjadi komponen-
komponennya karena pembiasan.
6. Polarisasi
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk
suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan saintifik
G. Media Pembelajaran
LCD dan software augmented reality tentang gelombang
H. Sumber Belajar
1. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga
2. Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
I. Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Apersepsi
• Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan, “Apa yang kalian ketahui mengenai karakteristik gelombang?”
• Menyampaikan tujuan
• Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
• Menyimak
15 menit
81
pembelajaran. penjelasan guru
Motivasi
Menyajikan video “nyanyian fisika” dan mengajak siswa bernyanyi bersama
Memperhatikan video dan bernyanyi “nyanyian fisika” bersama
Inti
Mengamati
Meminta siswa memperhatikan peragakan karakteristik gelombang dengan media augmented reality yang disajikan di depan kelas
Memperhatikan peragaan karakteristik gelombang dengan media augmented reality yang disajikan di depan kelas
65 menit
Menanya
Menstimulus siswa melalui peragaan augmented reality terkait dengan karakteristik gelombang yang disajikan di depan kelas
Mengajukan pertanyaan dari peragaan augmented reality terkait dengan karakteristik gelombang yang disajikan di depan kelas
Mengasosiasi
Memberikan pertanyaan kepada siswa terkait besaran dan persamaan dalam karakteristik gelombang
Menjawab pertanyaan terkait besaran dan persamaan dalam karakteristik gelombang setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya
Mengkomunikasikan
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi
• Memberikan penjelasan mengenai besaran dan persamaan dalam karakteristik gelombang di depan kelas
• Menyampaikan jawaban hasil diskusi
• Menyimak
penjelasan mengenai besaran dan persamaan dalam karakteristik gelombang yang disampaikan guru di depan kelas
Penutup Menarik Kesimpulan Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran
Menyimpulkan hasil pembelajaran dengan bimbingan guru
15 menit
83
Instrument Tes Tertulis
Mata Pelajaran : FISIKA Nama : Kelas :
No. Soal dan Jawaban Pedoman Penilaian Skor
1.
Sebutkan karakteristik gelombang minimal 4 macam! Jawaban: gelombang dapat mengalami : pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, disperse dan polarisasi.
Jawaban benar dan lengkap 20
Jawaban kurang lengkap 10
Jawaban Salah 5 Skor Soal No.1 20
2.
Salah satu karakteristik gelombang yang digambarkan oleh gelombang transversal yaitu… Jawaban: Polarisasi
Jawaban benar 10
Jawaban Salah 5
Skor Soal No.2 10
3.
Perhatikan gambar kolam berisi air berikut!
Tentukan kedalaman semu kolam jika indeks bias air adalah 4/3! Penyelesaian : Untuk mencari kedalam semu kolam gunakan persamaan berikut: hsemu = n
1/n2 x hasli dimana dalam kasus di atas n1 adalah indeks bias udara (1) dan n2 adalah indeks bias air kolam. Sehingga: hsemu = n
1/n2 x hasli hsemu = (1)/(
4/3) x (12 meter) = 9 meter
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya)
70
Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap
65
Jawaban lengkap tetapi salah
40
Jawaban salah 30
Skor Soal No. 3 70
Total Skor
Skor soal No.1 + Skor soal No. 2 + Skor soal No. 3
100
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / 2
Peminatan : IPA
Materi Pokok : Gelombang
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan ke : 3
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik
3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang
berjalan pada berbagai kasus nyata
85
C. Indikator
1. Memahami gelombang berjalan dan gelombang stasioner
2. Memahami persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
3. Menganalisis persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
dalam menyelesaikan soal
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang berjalan dengan benar
setelah mendapat penjelasan dari guru
2. Siswa dapat membedakan gelombang stasioner ujung bebas dan
gelombang stasioner ujung terikat dengan benar setelah mengamati
peragaan gelombang stasioner dengan media augmented reality
3. Siswa dapat menerapkan persamaan gelombang berjalan dalam
menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dan
mengerjakan latihan soal dari guru
4. Siswa dapat menerapkan persamaan gelombang stasioner dalam
menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dan
mengerjakan latihan soal dari guru
E. Materi Ajar
1. Gelombang Berjalan
Semua gelombang akan merambat dari sumber ke tujuannya ini merupakan
gelombang berjalan.
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔 𝑡𝑝)
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔 (𝑡 − 𝑥𝑣
)
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔𝑡 −𝑣𝑥𝑣
)
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
dengan : 𝑦𝑝 = simpangan dititik p (m) A = amplitudo gelombang (m) ω = frekuensi sudut
86
k = bilangan gelombang x = jarak titik ke sumber (m) t = waktu gelombang (s) Nilai 𝜔 dan k juga memenuhi persamaan berikut.
𝜔 = 2𝜋𝑓 =2𝜋𝑇
𝑘 =2𝜋λ
Dengan substitusi persamaan di atas pada persamaan, dapat diperoleh bentuk lain
simpangan getaran.
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (2𝜋𝑇𝑡 −
2𝜋λ
𝑥)
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋(𝑡 𝑇
− 𝑥λ
)
2. Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang
berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan.
a) Ujung terikat
Gambar Gelombang stasioner ujung terikat
𝑦 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜔 𝑡
𝑦 = 𝐴𝑝 𝑐𝑜𝑠 𝜔 𝑡 𝐴𝑝 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥
b) Ujung bebas
Gambar Gelombang stationer ujung bebas
87
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2 dengan:
𝑦1 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 –𝜔𝑡) 𝑑𝑎𝑛 𝑦2 = −𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 + 𝜔𝑡)
maka: 𝑦 = [𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 −𝜔𝑡 ) − 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 + 𝜔𝑡 )]
𝑦 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝑦 = 𝐴𝑝 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝐴𝑝 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘 𝑥
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan saintifik
G. Media Pembelajaran
LCD dan software augmented reality tentang gelombang
H. Sumber Belajar
1. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga
2. Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
I. Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Apersepsi
• Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan : 1. apa yang kalian
ketahui mengenai gelombang berjalan?
2. apa yang kalian ketahui mengenai gelombang stasioner?
• . Menyampaikan
• Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
• Menyimak penjelasan
10 menit
88
tujuan pembelajaran.
guru
Motivasi
• Membagi siswa menjadi 5 kelompok
• Memberikan game puzzle kepada siswa untuk diselesaikan secara kerjasama
• Membentuk 5 kelompok
• Menyusun dan menyelesaikan game puzzle secara kerjasama
Inti
Mengamati
Meminta siswa memperhatikan peragakan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat dengan media augmented reality yang disajikan di depan kelas
Memperhatikan peragaan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat dengan media augmented reality yang disajikan di depan kelas
65 menit
Menanya
Menstimulus siswa melalui peragaan augmented reality terkait dengan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat yang disajikan di depan kelas
Mengajukan pertanyaan dari peragaan augmented reality terkait dengan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat yang disajikan di depan kelas
Menngasosiasi
Memberikan pertanyaan kepada siswa terkait persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner
Menjawab pertanyaan terkait persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya
Mengkomunikasikan
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi
• Memberikan penjelasan mengenai persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner di depan kelas
• Menyampaikan jawaban hasil diskusi
• Menyimak penjelasan
mengenai persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner yang disampaikan guru di depan kelas
Penutup Menarik Kesimpulan Membimbing siswa Menyimpulkan hasil 15 menit
90
Instrument Tes Tertulis
Mata Pelajaran : FISIKA Nama : Kelas :
No. Soal dan Jawaban Pedoman Penilaian Skor
1.
Apa yang dimaksud dengan gelombang stasioner? Jawaban: Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan.
Jawaban benar dan lengkap
20
Jawaban kurang lengkap
10
Jawaban Salah 5
Skor Soal No.1 20
2.
Gelombang berjalan pada permukaan air dengan data seperti pada gambar dibawah ini.
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka persamaan simpangan titik P adalah... Penyelesaian: A = 4 cm f = n/t = 2,25/0,5 = 4,5 Hz λ = x/n = 4,5/2,25 = 2 cm y = A sin (ωt – kx) y = A sin (2π.f - 2π.x/λ) y = 4 sin(2𝜋. 4,5. 𝑡 − 2𝜋
2𝑥)
y = 4 sin 2π (4,5 t – x/2) cm
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya)
40
Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap
35
Jawaban lengkap tetapi salah
20
Jawaban salah
10
Skor Soal No. 2 40
3.
Seutas tali salah satu ujungnya digerakkan naik turun sedangkan ujung lainnya terikat. Persamaan gelombang tali adalah y = 8 sin (0,1π) x cos π (100t - 12) dengan y dan x dalam cm dan t dalam satuan sekon. Tentukan panjang gelombang tersebut! Pembahasan:
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya)
40
91
Pola dari gelombang stasioner diatas adalah
menentukan panjang gelombang
Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap
35
Jawaban lengkap tetapi salah
20
Jawaban salah
10
Skor soal No. 3 40
Total Skor
Skor soal No.1 + Skor soal No. 2 + Skor soal No. 3
100
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / 2
Peminatan : IPA
Materi Pokok : Gelombang
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan ke : 1
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik
3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang
berjalan pada berbagai kasus nyata
93
C. Indikator
1. Memahami pengertian gelombang dan pembagian gelombang
berdasarkan keadaan fisiknya
2. Menyimpulkan perumusan persamaan dasar gelombang
3. Menerapkan persamaan dasar gelombang pada gelombang transversal
dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian gelombang berdasarkan keadaan
fisiknya dengan benar setelah mendapat penjelasan dari guru.
2. Siswa dapat menyebutkan karakteristik gelombang transversal dan
gelombang longitudinal dengan tepat setelah mengamati gambaran
gelombang transversal dan gelombang longitudinal menggunakan
microsoft power point.
3. Siswa dapat menganalisis besaran-besaran dasar gelombang dengan tepat
setelah mendapat penjelasan dari guru.
4. Siswa dapat menerapkan persamaan besaran-besaran gelombang dalam
menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dan
mengerjakan latihan soal dari guru.
E. Materi Ajar
Gelombang
Partikel yang mendapat usikan secara periodik disebut getaran dan jika
usikan getaran tersebut merambat disebut gelombang. Getaran yang merambat
pada gelombang membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah.
1. Gelombang berdasarkan keadaan fisiknya dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu :
a. Berdasarkan arah rambat dan arah getar, berdasarkan arah rambat dan
arah getar gelombang terbagi atas dua, yaitu gelombang transversal dan
gelombang longitudinal.
94
b. Berdasarkan mediumnya, berdasarkan mediumnya gelombang dibagi
menjadi tiga, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik
c. Berdasarkan amplitudonya, berdasarkan amplitudonya gelombang dibagi
menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan gelombang stasioner.
2. Beberapa besaran pada gelombang :
Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang
sama dan ada beberapa tambahan. Diantaranya adalah frekuensi dan periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik.
Sedangkan periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang.
𝑓 = ∑𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑡
atau 𝑓 = 1𝑇
𝑇 =𝑡
∑𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
∑𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = banyaknya gelombang
t = waktu (s)
Untuk gelombang transversal satu gelombang sama dengan dari puncak ke
puncak terdekat atau dari lembah ke lembah terdekat. Sedangkan untuk
gelombang longitudinal satu gelombang sama dengan dari regangan ke regangan
terdekat atau dari rapatan ke rapatan terdekat. Berikutnya adalah besaran cepat
rambat. Gelombang merupakan bentuk rambatan berarti memiliki kecepatan
rambat. Sesuai dengan pengertian dasarnya maka cepat rambat ini dapat
dirumuskan seperti berikut.
𝑣 =𝑠𝑡
Untuk satu gelombang dapat di tentukan besaran berikutnya yang perlu
diketahui adalah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang. Panjang
gelombang yang disimbulkan λ merupakan panjang satu gelombang atau jarak
yang ditempuh untuk satu kali gelombang.
𝑣 = λ
𝑡 atau 𝑣 = λ. f
95
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan saintifik
G. Media Pembelajaran
LCD dan Microsoft Power Point tentang gelombang
H. Sumber Belajar
1. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga
2. Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
I. Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah kegiatan Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Apersepsi
• Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan, “Apa yang kalian ketahui mengenai gelombang?”
• Menjelaskan tujuan pembelajaran
• Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
• Menyimak penjelasan
guru 10 menit
Motivasi
Menyajikan video “senam yang iyalah” dan mengajak siswa mengikuti gerakan dalam video “senam yang iyalah”
Memperhatikan video dan mengikuti gerakan “senam yang iyalah”
Inti
Mengamati
Menampilkan gambaran gelombang transversal dan longitudinal melalui microsoft power point yang disajikan di depan kelas
Memperhatikan transversal dan longitudinal yang ditampilkan dalam microsoft power point di depan kelas 65 menit
Menanya Melalui microsoft power point disajikan stimulus terkait
Mengajukan pertanyaan dari microsoft power point terkait dengan
97
Instrument Tes Tertulis
Mata Pelajaran : FISIKA Nama : Kelas :
No. Soal dan Jawaban Pedoman Penilaian Skor
1.
Apakah yang dimaksud dengan gelombang? Jawaban: Gelombang adalah getaran yang merambat membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah
Jawaban benar dan tepat 20
Jawaban kurang tepat 10
Jawaban Salah 5
Skor Soal No.1 20
2.
Sebutkan gelombang berdasarkan arah getarnya! Jawaban: Gelombang transversal dan gelombang longitudinal
Jawaban benar dan tepat 20
Jawaban kurang tepat 10
Jawaban Salah 5
Skor Soal No.2 20
3.
Sebuah gelombang menjalar pada air. Dalam waktu 25 gelombang dapat menempuh jarak 10 m. Pada jarak tersebut terdapat 4 gelombang. Tentukan ferkuensi, periode, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang! Penyelesaian : t = 2 s, S = 10 m, N = 4 a. frekuensi gelombang :
b. periode gelombang:
c. panjang gelombang:
d. cepat rambat gelombang:
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis
diketahui dan ditanya)
60
Jawaban benar dan tepat,
tetapi kurang lengkap
50
Jawaban lengkap tetapi
salah
40
Jawaban salah
30
Skor Soal No. 3 60 Total Skor Skor soal 100
98
No.1 + Skor soal No. 2 +
Skor soal No. 3
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / 2
Peminatan : IPA
Materi Pokok : Gelombang
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan ke : 2
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik
3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang
berjalan pada berbagai kasus nyata
100
C. Indikator
1. Mengidentifikasi karakteristik gelombang (pemantulan, pembiasan,
interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi)
2. Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal
3. Mengaitkan karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan karakteristik gelombang dengan tepat setelah
mengamati gambaran terkait karakteristik gelombang dalam microsoft
power point
2. Siswa dapat membedakan pembiasan dan pemantulan dengan tepat
setelah mengamati gambaran terkait pembiasan dan pemantulan dalam
microsoft power point
3. Siswa dapat menyebutkan minimal 3 contoh karakteristik gelombang
dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat setelah mengamati gambaran
terkait karakteristik gelombang dalam microsoft power point
4. Siswa dapat menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan
soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dari guru
E. Materi Ajar
Karakteristik Gelombang
1. Pemantulan
Pemantulan adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari
suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu
dengan bidang batas antara dua medium.
101
𝑖 = 𝑟
dengan
i = sudut datang gelombang r = sudut pantul gelombang N = garis normal
2. Pembiasan
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda
disebut pembiasan.
𝑛12 =sin 𝑖sin 𝑟
𝑛2𝑛1
=sin 𝑖sin 𝑟
dengan 𝑛12= 𝑛2
𝑛1 = imdeks bias relatif
𝑛1 = indeks bias medium 1 𝑛2 = indeks bias medium 2 𝑖 = sudut datang 𝑟 = sudut bias
3. Difraksi
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang
pada saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi
ujung penghalang.
4. Interferensi
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi
suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada
gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat
102
pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena
interferensi.
5. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan
campuran beberapa panjang gelombang menjadi komponen-
komponennya karena pembiasan.
6. Polarisasi
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk
suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan saintifik
G. Media Pembelajaran
LCD dan Microsoft Power Point tentang gelombang
H. Sumber Belajar
1. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga
2. Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
I. Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Apersepsi
• Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan, “apa yang kalian ketahui mengenai karakteristik gelombang?”
• Menyampaikan tujuan pembelajaran.
• Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
• Menyimak
penjelasan guru
10 menit
103
Motivasi
Menyajikan video “nyanyian fisika” dan mengajak siswa bernyanyi bersama
Memperhatikan video dan bernyanyi “nyanyian fisika” bersama
Inti
Mengamati
Menampilkan gambaran karakteristik gelombang melalui microsoft power point yang disajikan di depan kelas
Memperhatikan karakteristik gelombang yang ditampilkan dalam microsoft power point di depan kelas
65 menit
Menanya
Melalui microsoft power point disajikan stimulus terkait dengan karakteristik gelombang
Mengajukan pertanyaan dari microsoft power point terkait dengan karakteristik gelombang
Mengasosiasi
Melalui microsoft power point memberikan pertanyaan kepada siswa terkait besaran dalam karakteristik gelombang
Menjawab pertanyaan terkait besaran dalam karakteristik gelombang setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya
Mengkomunikasikan
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi
• Memberikan penjelasan dan persamaan rumus besaran-besaran karakteristik gelombang di depan kelas
• Menyampaikan jawaban hasil diskusi
• Menyimak
penjelasan dan persamaan rumus besaran-besaran karakteristik gelombang yang disampaikan guru di depan kelas
Penutup
Menarik Kesimpulan
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran
Menyimpulkan hasil pembelajaran dengan bimbingan guru 15 Menit
Evaluasi Memberikan evaluasi sebanyak 3 butir soal esai tentang gelombang
Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru
J. Penilaian
Tes tertulis sebanyak 3 butir soal esai (terlampir).
105
Instrument Tes Tertulis
Mata Pelajaran : FISIKA Nama : Kelas :
No. Soal dan Jawaban Pedoman Penilaian Skor
1.
Sebutkan karakteristik gelombang minimal 4 macam! Jawaban: gelombang dapat mengalami : pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, disperse dan polarisasi.
Jawaban benar dan lengkap 20
Jawaban kurang lengkap 10
Jawaban Salah 5 Skor Soal No.1 20
2.
Salah satu karakteristik gelombang yang digambarkan oleh gelombang transversal yaitu… Jawaban: Polarisasi
Jawaban benar 10
Jawaban Salah 5
Skor Soal No.2 10
3.
Perhatikan gambar kolam berisi air berikut!
Tentukan kedalaman semu kolam jika indeks bias air adalah 4/3! Penyelesaian : Untuk mencari kedalam semu kolam gunakan persamaan berikut: hsemu = n
1/n2 x hasli dimana dalam kasus di atas n1 adalah indeks bias udara (1) dan n2 adalah indeks bias air kolam. Sehingga: hsemu = n
1/n2 x hasli hsemu = (1)/(
4/3) x (12 meter) = 9 meter
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya)
70
Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap
65
Jawaban lengkap tetapi salah
40
Jawaban salah 30
Skor Soal No. 3 70
Total Skor
Skor soal No.1 + Skor soal No. 2 + Skor soal No. 3
100
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / 2
Peminatan : IPA
Materi Pokok : Gelombang
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan ke : 3
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik
3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang
berjalan pada berbagai kasus nyata
107
C. Indikator
1. Memahami gelombang berjalan dan gelombang stasioner
2. Memahami persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
3. Menganalisis persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
dalam menyelesaikan soal
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang berjalan dengan benar
setelah mendapat penjelasan dari guru
2. Siswa dapat membedakan gelombang stasioner ujung bebas dan
gelombang stasioner ujung terikat dengan benar setelah mengamati
gambaran terkait gelombang stasioner dalam microsoft power point
3. Siswa dapat menerapkan persamaan gelombang berjalan dalam
menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mengerjakan latihan soal
dan mendapat penjelasan dari guru
4. Siswa diharapkan dapat menerapkan persamaan gelombang stasioner
dalam menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mengerjakan latihan
soal mendapat penjelasan dari guru
E. Materi Ajar
1. Gelombang Berjalan
Semua gelombang akan merambat dari sumber ke tujuannya ini merupakan
gelombang berjalan.
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔 𝑡𝑝)
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔 (𝑡 − 𝑥𝑣
)
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔𝑡 −𝑣𝑥𝑣
)
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
dengan : 𝑦𝑝 = simpangan dititik p (m) A = amplitudo gelombang (m) ω = frekuensi sudut
108
k = bilangan gelombang x = jarak titik ke sumber (m) t = waktu gelombang (s) Nilai 𝜔 dan k juga memenuhi persamaan berikut.
𝜔 = 2𝜋𝑓 =2𝜋𝑇
𝑘 =2𝜋λ
Dengan substitusi persamaan di atas pada persamaan, dapat diperoleh bentuk lain
simpangan getaran.
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (2𝜋𝑇𝑡 −
2𝜋λ
𝑥)
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋(𝑡 𝑇
− 𝑥λ
)
2. Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang
berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan.
a) Ujung terikat
Gambar Gelombang stasioner ujung terikat
𝑦 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜔 𝑡 𝑦 = 𝐴𝑝 𝑐𝑜𝑠 𝜔 𝑡 𝐴𝑝 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥
b) Ujung bebas
Gambar Gelombang stationer ujung bebas
109
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2
dengan:
𝑦1 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 –𝜔𝑡) 𝑑𝑎𝑛 𝑦2 = −𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 + 𝜔𝑡)
maka: 𝑦 = [𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 −𝜔𝑡 ) − 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 + 𝜔𝑡 )]
𝑦 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝑦 = 𝐴𝑝 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝐴𝑝 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘 𝑥
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan saintifik
G. Media Pembelajaran
LCD dan Microsoft Power Point tentang gelombang
H. Sumber Belajar
1. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga
2. Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
I. Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Apersepsi
• Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan : 1. apa yang kalian
ketahui mengenai gelombang berjalan?
2. apa yang kalian ketahui mengenai gelombang stasioner?
• . Menyampaikan
• Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
• Menyimak
10 menit
110
tujuan pembelajaran.
penjelasan guru
Motivasi • Membagi siswa menjadi 5 kelompok
• Memberikan game puzzle kepada siswa untuk diselesaikan secara kerjasama
• Membentuk 5 kelompok
• Menyusun dan menyelesaikan game puzzle secara kerjasama
Inti
Mengamati Meminta siswa memperhatikan gambaran gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat dengan microsoft power point yang disajikan di depan kelas
Memperhatikan gambaran gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat yang ditampilkan dalam microsoft power point di depan kelas
65 menit
Menanya Melalui microsoft power point disajikan stimulus terkait dengan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat.
Mengajukan pertanyaan dari microsoft power point terkait dengan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat.
Mengasosiasi Melalui microsoft power point memberikan pertanyaan kepada siswa terkait persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner
Menjawab pertanyaan terkait persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya
Mengkomunikasikan • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi
• Memberikan penjelasan mengenai persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang
• Menyampaikan jawaban hasil diskusi
• Menyimak
penjelasan mengenai persamaan dalam gelombang
112
Instrument Tes Tertulis
Mata Pelajaran : FISIKA Nama : Kelas :
No. Soal dan Jawaban Pedoman Penilaian Skor
1.
Apa yang dimaksud dengan gelombang stasioner? Jawaban: Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan.
Jawaban benar dan lengkap
20
Jawaban kurang lengkap
10
Jawaban Salah 5
Skor Soal No.1 20
2.
Gelombang berjalan pada permukaan air dengan data seperti pada gambar dibawah ini.
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka persamaan simpangan titik P adalah... Penyelesaian: A = 4 cm f = n/t = 2,25/0,5 = 4,5 Hz λ = x/n = 4,5/2,25 = 2 cm y = A sin (ωt – kx) y = A sin (2π.f - 2π.x/λ) y = 4 sin(2𝜋. 4,5. 𝑡 − 2𝜋
2𝑥)
y = 4 sin 2π (4,5 t – x/2) cm
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya)
40
Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap
35
Jawaban lengkap tetapi salah
20
Jawaban salah
10
Skor Soal No. 2 40
3.
Seutas tali salah satu ujungnya digerakkan naik turun sedangkan ujung lainnya terikat. Persamaan gelombang tali adalah y = 8 sin (0,1π) x cos π (100t - 12) dengan y dan x dalam cm dan t dalam satuan sekon. Tentukan panjang gelombang tersebut! Pembahasan:
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya)
40
113
Pola dari gelombang stasioner diatas adalah
menentukan panjang gelombang
Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap
35
Jawaban lengkap tetapi salah
20
Jawaban salah
10
Skor soal No. 3 40
Total Skor
Skor soal No.1 + Skor soal No. 2 + Skor soal No. 3
100
Lampiran B
Instrumen Penelitian
1. Instrument Tes
a. Kisi-kisi Instrumen Tes b. Instrumen Tes
2. Analisis Hasil Uji Instrumen a. Soal Uji Coba Instrumen Tes b. Uji Validitas Butir Soal c. Uji Reliabilitas Instrumen d. Uji Taraf Kesukaran e. Uji Daya Pembeda
3. Soal Instrumen Penelitian 4. Lembar Jawaban 5. Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket) 6. Instrumen Nontes (Angket) 7. Lembar Uji Validitas Instrumen
Nontes (Angket) 8. Lembar Validasi Ahli Media 9. Lembar Validasi Ahli Materi
115
Lampiran B.1a
KISI-KISI INSTRUMEN
Satuan Pendidikan : SMAN 5 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/2 Materi Pokok : Gelombang Jenis Tes : Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban Jumlah Soal : 40 Kompetensi Inti : K3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar : 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan
pada berbagai kasus nyata
Konsep (Subkonsep) Indikator Aspek Kognitif ∑ soal
C1 C2 C3 C4
Pengertian gelombang
Menjelaskan pengertian gelombang berdasarkan keadaan fisiknya
2 1,3 3
Menyimpulkan perumusan persamaan dasar gelombang 5 4,6 3
Menerapkan persamaan dasar gelombang pada gelombang transversal dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan matematis
7,8,10 9 4
116
Karakteristik gelombang
Mengidentifikasi karakteristik gelombang (pemantulan, pembiasan, interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi)
11,13 12 3
Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal
14 15,16,17 4
Mengaitkan karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari
19 18,20 3
Gelombang berjalan
Menyebutkan pengertian gelombang berjalan 21,23 22 3
Memahami persamaan gelombang berjalan 26 24,25 3
Menganalisis persamaan umum gelombang berjalan dalam menyelesaikan soal
27 28,29,30,31 5
Gelombang stationer
Mengidentifikasi gelombang stasioner 32,33 34 3
Memahami persamaan gelombang stasioner 37 35,36 3
Menganalisis persoalan matematis tentang persamaan umum gelombang stasioner
40 38, 39 3
∑ soal 10 12 8 10 40 Persentase soal 25% 30% 20% 25% 100%
117
Lampiran B. 1b
INSTRUMEN TES
Satuan Pendidikan : SMAN 5 Tangerang Selatan Alokasi Waktu : 90 Menit Mata Pelajaran : Fisika Jumlah Soal : 40 Butir Kurikulum : Kurikulum 2013 Bentuk Soal : Pilihan Ganda Materi Pokok : Gelombang Kompetensi Inti : K3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar : 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata
Konsep (Subkonsep) Indikator Soal Penyelesaian Soal Ranah
Kognitif Pengertian gelombang
Menjelaskan pengertian gelombang berdasarkan keadaan fisiknya
1. Selama perambatannya, dari suatu tempat ke tempat lainnya gelombang memindahkan…
a. Massa b. Amplitudo c. Panjang gelombang d. Energi e. Frekuensi
Kunci Jawaban: D C2
2. Perhatikan gambar di bawah ini! Kunci Jawaban: A C1
118
Gambar di atas merupakan gambar gelombang …
a. Transversal b. Longitudinal c. Mekanik d. Elektromagnetik e. Stasioner 3. Berdasarkan medium merambatnya,
gelombang dibedakan menjadi dua jenis. Gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat adalah…
a. Gelombang transversal b. Gelombang longitudinal c. Gelombang mekanik d. Gelombang elektromagnetik e. Gelombang berjalan
Kunci Jawaban: D C2
Menyimpulkan 4. Perhatikan gambar di bawah ini! Kunci Jawaban: C C2
119
perumusan persamaan dasar gelombang
Suatu gelombang merambat dari suatu medium ke medium lain. Dalam hal ini yang tetap adalah…
a. Cepat rambat gelombang b. Panjang gelombang c. Frekuensi gelombang d. Amplitudo gelombang e. Fase gelombang 5. Jarak yang ditempuh oleh gelombang
selama satu periode adalah… a. Periode (T) b. Frekuensi (f) c. Cepat rambat gelombang (v) d. Amplitudo (A) e. Panjang gelombang (λ)
Kunci Jawaban: E C1
6. Kebalikan dari frekuensi gelombang di kenal sebagai...
a. Periode (T) b. Frekuensi (f) c. Cepat rambat gelombang (v) d. Amplitudo (A)
Kunci Jawaban: A C2
120
e. Panjang gelombang (λ) Menerapkan
persamaan dasar gelombang pada gelombang transversal dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan matematis
7. Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30 Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, maka cepat rambat gelombang tersebut adalah…
a. 10 m/s b. 20 m/s c. 30 m/s d. 40 m/s e. 50 m/s
Kunci Jawaban: C Penyelesaian : Diketahui : f = 30 Hz ½ λ = 50 cm maka λ = 100 cm = 1 m Ditanya : v = ..? Jawab : v = λ.f v = 1.30 = 30 m/s
C3
8. Sebuah pemancar radio bekerja pada gelombang 1,5 m. Jika cepat rambat gelombang radio 9000 m/s, pada frekuensi berapakah stasion radio tersebut bekerja?
a. 5000𝐻𝑧 b. 6000𝐻𝑧 c. 7000𝐻𝑧 d. 8000𝐻𝑧 e. 9000𝐻𝑧
Kunci Jawaban: B Penyelesaian : Diketahui : λ = 1,5 m v = 9000 m/s Ditanya : f = ...? Jawab : 𝑓 = v
λ
𝑓 =9000 m/s
1,5 m= 6000𝐻𝑧
C3
9. Pada permukaan suatu danau terdapat dua buah gabus yang terpisah sejauh 60 m. Keduanya terbawa arus naik turun pada permukaaan air dengan frekuensi 2 Hz. Salah satu gabus berada di puncak bukit gelombang dan yang satunya di lembah gelombang, sedangkan di antara kedua gabus terdapat satu bukit gelombang. Cepat rambat gelombang pada permukaan danau adalah…
a. 30 m/s
Kunci Jawaban: C Penyelesaian : Diketahui : n = 3/2 L = 60 m f = 2 Hz Ditanya : v = ..? Jawab : n. λ = L 3/2. λ = 60 m
C4
121
b. 30 m/s c. 80 m/s d. 120 m/s e. 240 m/s
λ = 40 m v = λ.f v = 40.2 = 80 m/s
10. Sebuah gelombang transversal mempunyai periode 10 detik dan jarak antara dua buah titik berurutan sefase adalah 10 cm. Cepat rambat gelombang itu adalah…
a. 1 cm/s b. 2 cm/s c. 3 cm/s d. 4 cm/s e. 5 cm/s
Kunci Jawaban: A Penyelesaian Diketahui : T = 10 sekon λ = 10 cm Ditanya : 𝑣 =… ? Jawab : 𝑣 = 𝑓. λ
𝑓 =1𝑇
𝑣 =1𝑇
× λ =λT
𝑣 = λ𝑇
𝑣 =10 cm10 s
= 1 𝑐𝑚/𝑠
C3
Karakteristik gelombang
Mengidentifikasi karakteristik gelombang (pemantulan, pembiasan, interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi)
11. Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut
a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi
Kunci Jawaban: B C1
12. Efek yang ditunjukkan oleh gelombang transversal adalah…
a. Pemantulan b. Pembiasan
Kunci Jawaban: E C2
122
c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi 13. Gambar di bawah ini menunjukkan
karakteristik gelombang, yaitu…
a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi
Kunci Jawaban: C C1
Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal
14. Perhatikan gambar berikut! Sinar melintasi dua buah medium yang memiliki indeks bias berbeda.
Nilai indeks bias medium yang kedua jika medium pertamanya udara adalah…
a. 1,0 b. 1,1 c. 1,2 d. 1,3
Kunci Jawaban: D Penyelesaian: Diketahui: Indeks bias udara adalah 1 meskipun tidak disebutkan dalam data soal (harus hafal). n1 = indeks bias medium 1 (tempat sinar datang) n2 = indeks bias medium 2 (tempat sinar bias) i = besar sudut datang r = besar sudut bias Ditanya: n2 = …? Jawab:
C3
123
e. 1,4 penggunaan dari persamaan : n1 sin i = n2 sin r Sehingga: n1 sin i = n2 sin r (1) sin 53° = n2 sin 37° 0,79 = n2.0,60 n2 = 0,79/0,60 = 1,3
15. Perhatikan gambar berikut ini!
Anak A berada 12 meter di atas permukaan kolam. Ketinggian anak A jika dilihat oleh anak B yang sedang berenang didalam kolam adalah…
a. 9 m b. 12 m c. 14 m d. 16 m e. 18 m
Kunci Jawaban: D Penyelesaian: Untuk mencari ketinggian semu gunakan persamaan berikut: perhatikan penempatan medium untuk n1 dan n2 nya. hsemu = n1/n2 x hasli n1 = indeks bias air n2 = indeks bias udara. indeks bias air = 4/3 (harus hafal) indeks bias udara = 1 (harus hafal) Sehingga: hsemu = (4/3)/(1) x (12 m) = 16 m
C4
16. Seberkas sinar mengenai sistem optik yang terdiri dari 2 cermin datar yang saling tegak lurus. Setelah berkas sinar mengalami pemantulan 2 kali, arah sinar adalah ....
a. Menuju sinar datang b. Memotong sinar datang c. Tegak lurus sinar datang d. Sejajar dan berlawanan sinar datang
Kunci Jawaban: D Penyelesaian:
C4
124
e. Sejajar dan searah dengan sinar datang i1 = r1 (sudut datang = sudut pantul) r1 = a (sudut berseberangan) i2 = r2 (sudut datang = sudut pantul), sehingga a = b Jadi, i1 = r1 = a = b, sehingga arah sinar pantul II sejajar dan berlawanan dengan sinar datang
17. Perhatikan gambar di bawah ini
Jika besar sudut bias kedua (r2) = 300, maka besar sudut bias pertama (r1) adalah…
a. 25,64° b. 34,23° c. 48,59° d. 53,70° e. 65,43°
Kunci Jawaban: B Penyelesaian: n1 sin i = n2 sin r n2 sin i2 = n3 sin r2 43
sin 𝑖2 = 32
sin 30 43
sin 𝑖2 = 32
× 12
43
sin 𝑖2 = 34
sin 𝑖2 = 34
× 34
= 916
sin 𝑖2 = 0,5625 𝑎𝑟𝑐 sin 0,5625 = 34,23°
𝑖2 = 𝑟1 = 34,23°
C4
Mengaitkan karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari
18. Perhatikan pernyataan di bawah ini: 1) Pada saat sinar memasuki titik air,
sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air.
Kunci Jawaban: C Pelangi merupakan aplikasi dari disperse cahaya, yaitu gejala peruarian cahaya putih (polikromatik) menjadi
C3
125
2) Seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air.
3) Karena dibiaskan, maka sinar diuraikan menjadi berbagai warna
4) Akhirnya sinar dibiaskan oleh permukaan depan.
Urutan yang benar mengenai proses terbentuknya pelangi adalah…
a. 1-2-3-4 b. 2-3-4-1 c. 2-1-4-3 d. 3-1-2-4 e. 4-3-2-1
cahaya berwarna-warni (monokromatik).
19. Warna-warna yang tampak pada gelembung sabun menunjukkan gejala…
a. Diraksi b. Pembiasan c. Interferensi d. Polarisasi e. pemantulan
Kunci Jawaban: C Interferensi cahaya pada selaput tipis dapat disaksikan pada gelembung sabun atau lapisan minyak tanah tipis yang mengapung di permukaan air yang seringkali menampakkan warna-warni yang indah.
C2
20. Pernyataan berikut ini adalah sifat difraksi:
1) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar
2) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin besar
3) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin kecil
4) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin kecil
Pernyataan yang benar adalah…
Kunci Jawaban: A Difraksi ialah penyebaran gelombang karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, begitu pula sebaliknya
C3
126
a. 1 dan 4 b. 2 dan 3 c. 2 saja d. 3 saja e. Semuanya benar
Gelombang berjalan
Menyebutkan pengertian gelombang berjalan
21. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas merupakan gambar gelombang…
a. Transversal b. Stasioner c. Berjalan d. Mekanik e. Elektromagnetik
Kunci Jawaban: C C1
22. Tanda negatif pada amplitudo gelombang berjalan diberikan apabila…
a. Gelombang berjalan merambat ke kiri b. Gelombang berjalan merambat ke kanan c. Gelombang pertama kali bergerak ke atas d. Gelombang pertama kali bergerak ke
bawah e. Gelombang berjalan mengalami
perlambatan
Kunci Jawaban: D Jika pertama kali sumber gelombang bergerak ke atas, maka amplitudo (A) bertanda posfitif. Jika pertama kali bergerak ke bawah maka amplitudo (A) bertanda negatif
C2
23. Di bawah ini yang menunjukan gambar Kunci Jawaban: E C1
127
gelombang berjalan yang benar adalah…
a.
b.
c.
d.
e.
Memahami persamaan gelombang berjalan
24. sebuah gelombang merambat ke kanan dengan persamaan simpangan y = 4 sin (x - t) dimana x dan y dalam cm, sedangkan t dalam sekon. Pernyataan yang benar adalah......
a. periode gelombang 2 sekon b. amplitudo gelombang 4 cm
Kunci Jawaban: B secara umum persamaan gelombang dapat ditulis sebagai berikut: y = 4 sin (ωx -k t) jika kita bandingkan dengan persamaan gelomang pada soal, maka A = 4
C2
128
c. panjang gelombang 1 cm d. frekuensi 1 hertz e. cepat rambat gelombang 2 m/s 25. Perhatikan gambar di bawah ini
Dengan demikian persamaan gelombang berjalan pada titik P adalah benar, kecuali… a. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 b. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) c. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋(𝑡
𝑇∓ 𝑥
𝜆)
d. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 ∓ 𝑘𝑥) e. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋𝑓(𝑡 ∓ 𝑥
𝑣)
Kunci Jawaban: A C2
26. Perhatikan gambar di bawah ini
Dari gambar di atas, maka persamaan gelombang berjalan merupakan fungsi…
a. cosinus b. sinus c. tangent
Kunci Jawaban: B C1
129
d. cotangen e. secan
Menganalisis persamaan umum gelombang berjalan dalam menyelesaikan soal
27. Simpangan setiap saat dari sebuah gelombang yang merambat pada tali sepanjang 10 m memenuhi y = 0,1 sin 2π (40t - 20x). Simpangan sebuah titik pada tali yang berada 2 m dari ujung tali pada t = 2 s adalah......
a. 9,4 cm dibawah titik kesetimbangan b. 9,4 cm diatas titik kesetimbangan c. 0,1 cm dibawah titik kesetimbangan d. 0,1 cm diatas titik kesetimbangan e. Berada tepat di titik kesetimbangan
Kunci Jawaban: E Penyelesaian Diketahui: x = 2 m t = 2 s ditanya: y = ….? Jawab: y = 0,1 sin 2π (40t - 20x) masukkan nilai x dan t y = 0,1 sin 2π (40(2) – 20(2)) = 0 m titik berada pada titik kesetimbangan
C3
28. Gelombang berjalan merambat pada tali ujung tetap dilukiskan seperti diagram di bawah ini :
Jika jarak AB = 3 meter ditempuh selama 1 sekon, maka persamaan gelombang transversal yang merambat ke kanan adalah…
a. y= 0,4 sin π (3 t – x) m b. y= 0,4 sin π (3 t + x/2) m c. y= 0,4 sin π (6 t – x/4) m d. y= 0,8 sin π (4 t – x/3) m e. y= 0,8 sin π (4 t + x/3) m
Kunci Jawaban: A Diketahui : AB = 3 m t = 1 s Ditanya : Persamaan gelombang ? Jawab : 𝑛.𝑇 = 𝑡 𝑛𝑓
= 𝑡 3/2𝑓
= 1 32
= 𝑓 𝑛λ = L 32λ = 3 λ = 2 m
C4
130
𝑦 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) 𝑦 = 𝐴 sin �2𝜋𝑓𝑡 − 2𝜋
λ𝑥�
𝑦 = 0,4 sin �2𝜋 32𝑡 − 2𝜋
2𝑥�
𝑦 = 0,4 sin(3𝜋𝑡 − 𝜋𝑥) 𝑦 = 0,4 sin𝜋(3𝑡 − 𝑥)
29. Sebuah gelombang berjalan pada sebuah tali memenuhi persamaan simpangan y = 2 Sin π (10t – (x/25)) dimana y dan x masing-masing dalam cm dan t dalam sekon. Kecepatan gelombang tersebut adalah…
a. 1 m/s b. 1,5 m/s c. 2 m/s d. 2,5 m/s e. 3 m/s
Kunci Jawaban: D Penyelesaian: dari persamaan y = 2 Sin π (10t – (x/25)) kalau kita bentuk dalam persamaan y = 2 Sin (ωt – kx) akan menjadi y = 2 Sin (10πt – (πx/25)) y = 2 Sin (ωt – kx) dari kedua persamaan di atas didapat ω = 10π (diketahui ω = 2πf) 2πf = 10π 2f = 10 f = 5 Hz kx = πx/25 k = π/25 (k = 2π/λ) 2π/λ = π/25 2/λ = 1/25 λ = 50 cm = 0,5 m v = λ.f = 0,5 x 5 = 2,5 m/s
C4
30. Gelombang berjalan pada permukaan air dengan data seperti pada gambar dibawah ini.
Kunci Jawaban: B Penyelesaian: Diketahui : A = 2 cm
C4
131
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka simpangan titik P memenuhi persamaan...
a. yP = 2 sin 2π [5t − ( x/1,8 )] cm b. yP = 2 sin 2π [4,5t − ( x/2 )] cm c. yP = 4 sin 2π [5t − ( x/5 )] cm d. yP = 4 sin 2π [1,8t − ( x/5 )] cm e. yP = 4 sin 2π [4,5t − ( x/6 )] cm
f = n/t = 2,25/0,5 = 4,5 Hz λ = x/n = 4,5/2,25 = 2 cm Ditanyakan: yP = …..? saat x = 4,5 cm dan t = 0,5 s Jawab: y = A sin (ωt – kx) yp = A sin (ωt – kx) yp = A sin (2π.f - 2π.x/λ) yp = 2 sin(2𝜋. 4,5. 𝑡 − 2𝜋
2𝑥)
yp = 2 sin 2π (4,5 t – x/2) cm
31. Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu dawai y = 3 sin π (120 t – 0,4 x). Jika x dan y dalam cm dan t dalam detik, maka panjang gelombangnya adalah ….
a. 1 cm b. 2 cm c. 3 cm d. 4 cm e. 5 cm
Kunci Jawaban: E Penyelesaian: A = amplitudo f = frekuensi T = periode gelombang λ = panjang gelombang v = cepat rambat gelombang Persamaan gelombang transversal 𝑦 = 3 sin𝜋 (120𝑡 − 0,4𝑥) 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) 𝑦 = 3 sin(120𝜋𝑡 − 0,𝟒𝝅𝒙) 𝑘 = 2𝜋
λ
0,4𝜋 = 2𝜋λ
λ = 2𝜋0,4𝜋
= 5 𝑐𝑚
C4
132
Gelombang stationer
Mengidentifikasi gelombang stasioner
32. Gelombang stasioner dikenal juga sebagai…
a. Gelombang merambat b. Gelombang berdiri c. Gelombang bolak-balik d. Gelombang mendatar e. Gelombang sejajar
Kunci Jawaban: B
C1
33. Berikut ini yang menunjukan gambar gelombang stasioner ujung bebas adalah…
a.
b.
c.
d.
Kunci Jawaban: C
C1
133
e. 34. Perhatikan gambar di bawah ini!
Ketika sebuah pulsa gelombang sampai di ujung, pulsa tersebut mengarahkan semua gaya yang arahnya ke atas pada penopang, maka penopang memberikan gaya yang sama tapi berlawanan arahnya pada tali tersebut. Hal ini merupakan penjelasan dari gelombang…
a. Gelombang berjalan b. Gelombang stasioner ujung tetap c. Gelombang stasioner ujung bebas d. Gelombang longitudinal e. Gelombang transversal
Kunci Jawaban: B
C2
Memahami 35. Sebuah gelombang tali menjalar dengan Kunci Jawaban: B C2
134
persamaan gelombang stasioner
fungsi gelombang awalnya berbentuk y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt) m. Kemudian gelombang tersebut sampai pada ujung tali yang bebas. Fungsi gelombang pantulnya adalah…
a. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt + 3π) m b. y(x,t) = -0,08 sin (5πx - 6πt) m c. y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt + 2π) m d. y(x,t) = -0,08 sin (5πx + 6πt) m e. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt) m
Penyelesaian: Glombang stasioner ujung bebas Gelombang datang yd = A sin (ωt – kx) gelombang pantul yp = A sin (ωt + kx) fungsi gelombang sama, hanya arah rambat yang berbeda
36. Seutas tali panjangnya 5 m dengan ujung ikatannya dapat bergerak dan ujung lainnya digetarkan dengan frekuensi 8 Hz, sehingga gelombang merambat dengan kelajuan 3 ms-1. Jika diketahui amplitudo gelombang 10 cm, persamaan simpangan superposisi gelombang di titik P yang berjarak 1 meter dari ujung adalah…
a. y = 0,2 cos 2π (163
) sin 2π (8t − 203
)
b. y = 0,4 cos 2π (83) sin 2π (8t − 40
3)
c. y = 0,2 cos 2π (83) sin 2π (8t − 40
3)
d. y = 0,2 cos 2π (83) sin 2π (4t − 20
3)
e. y = 0,4 cos 2π (163
) sin 2π (4t − 403
)
Kunci Jawaban: C k = 2𝜋
𝜆 = 2𝜋
3/8 = 16𝜋
3
Ω = 2πf = 2π(8) = 16πrad/s Persamaan simpangan di titik P, satu meter dari ujung pemantulan y = 2A cos (kx) sin(ωt − 2πl
𝑙)
y = 2(0,1) cos(16𝜋3
(1)) sin (16πt − 2𝜋(5)3/8
)
y = 0,2 cos(16𝜋3
) sin(16πt − 80𝜋3
)
y = 0,2 cos 2π (83) sin 2π (8t − 40
3)
C2
37. Dari soal nomor 36, Amplitudo superposisi gelombang di titik P adalah…
a. 0,1 m b. -0,1 m c. 0,2 m d. -0,2 m e. 1 m
Kunci Jawaban: C y = 2A cos (kx) sin(ωt − 2πl
𝑙)
y = 0,2 cos 2π (83) sin 2π (8t − 40
3)
A = 0,2 m Karena ujung bebas, maka A datang searah dengan A pantul
C1
135
Menganalisis persoalan matematis tentang persamaan umum gelombang stasioner
38. Seutas kawat bergetar menurut persamaan: 𝑦 = 0,5 cm sin[(
𝜋3𝑐𝑚−1)𝑥] cos [(40𝜋𝑠−1)𝑡]
Jarak perut ketiga dari titik pantul adalah..... a. 2,5 cm b. 5,0 cm c. 6,5 cm d. 7,5 cm e. 10 cm
Kunci Jawaban: D Pola dari gelombang stasioner soal adalah y = A sin (kx) cos (𝜔t) 𝑦 = 0,5 cm sin[(
𝜋3𝑐𝑚−1)𝑥] cos [(40𝜋𝑠−1)𝑡]
Untuk mencari jarak perut atau simpul dari ujung ikatnya, tentukan dulu nilai dari panjang gelombang. 𝑘 = 2𝜋
λ
𝜋3
= 2𝜋λ
λ = 6 cm Gambarkan dulu perumpamaan bentuk gelombang stasionernya
Posisi perut ketiga P3 dari ujung tetap A adalah satu seperempat panjang gelombang atau (5/4) λ (Satu gelombang = satu bukit – satu lembah), sehingga nilai x adalah : P3 = (2n−1)
4 λ
P3 = ((2×3)−1)4
6 cm
P3 = 54
6 = 7,5 cm
C4
39. Perhatikan gambar di bawah ini Kunci Jawaban: C C4
136
Pada tali yang panjangnya 2 m dan ujungnya terikat pada tiang ditimbulkan gelombang stasioner. Jika terbentuk 5 gelombang penuh, maka letak perut yang ke tiga dihitung dari ujung terikat adalah...
a. 0,10 m b. 0,30 m c. 0,50 m d. 0,60 m e. 1,00 m
Diketahui: L = 2 m n = 5 Ditanya: xp = …? Jawab: 𝑛 λ = L 5 λ = 2 λ = L
n
λ = 25
= 0,4 m Perut ketiga P3 = (2n−1)
4 λ
P3 = ((2×3)−1)4
0,4 P3 = 0,5 mR
40. Sebuah tali panjangnya 200 cm di rentangkan horizontal. Salah satu ujungnya di getarkan dengan amplitudo 10 cm, serta ujung lainnya bergerak bebas. Apabila pada tali tersebut terbentuk 8 gelombang berdiri, maka letak titik simpul ke 2 dan perut ke 3 dari ujungnya bebasnya adalah…
a. 0,5 m dan 0,75 m b. 0,6875 m dan 0,75 m c. 0,1875 m dan 0,375 m d. 0,75 m dan 0,5 m e. 0,6875 m dan 0,5 m
Kunci Jawaban: C λ = 𝑙
𝑛 = 2𝑚
8 = 0,25m
titik simpul ke 2 dari ujung bebas xs = (2𝑛−1
4) λ
xs = �(2×2)−14
�0,25 = 0,1875 m Titik perut ke 3 dari ujung bebas xp = (𝑛
2)λ
= (32) 0,25
= 0,375 m
C3
137
Lampiran B.2a
SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES
Nama :
Kelas :
1. Dari suatu tempat ke tempat lainnya gelombang memindahkan… a. Massa b. Amplitudo c. Panjang gelombang d. Energi e. Frekuensi
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas merupakan gambar gelombang …
a. Transversal b. Longitudinal c. Mekanik d. Elektromagnetik e. Stasioner
3. Berdasarkan medium merambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua jenis. Gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat adalah…
a. Gelombang transversal b. Gelombang longitudinal c. Gelombang mekanik d. Gelombang elektromagnetik e. Gelombang berjalan
4. Perhatikan gambar di bawah ini!
Suatu gelombang merambat dari suatu medium ke medium lain. Dalam hal ini yang tetap adalah…
a. Cepat rambat gelombang b. Panjang gelombang c. Frekuensi gelombang d. Amplitudo gelombang
138
e. Fase gelombang
5. Jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu periode adalah…
a. Periode (T) b. Frekuensi (f) c. Cepat rambat gelombang (v) d. Amplitudo (A) e. Panjang gelombang (λ)
6. Kebalikan dari frekuensi gelombang dikenal sebagai... a. Periode (T) b. Frekuensi (f) c. Cepat rambat gelombang (v) d. Amplitudo (A) e. Panjang gelombang (λ)
7. Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu
getaran yang frekuensinya 30 Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, maka cepat rambat gelombang tersebut adalah…
a. 10 m/s b. 20 m/s c. 30 m/s d. 40 m/s e. 50 m/s
8. Sebuah pemancar radio bekerja pada gelombang 1,5 m. Jika cepat rambat gelombang radio 9000 m/s, pada frekuensi berapakah stasion radio tersebut bekerja…
a. 5000𝐻𝑧 b. 6000𝐻𝑧 c. 7000𝐻𝑧 d. 8000𝐻𝑧 e. 9000𝐻𝑧
9. Pada permukaan suatu danau terdapat dua ikan gabus yang
terpisah sejauh 60 m. keduanya berenang naik turun ke permukaaan air dengan frekuensi 2 Hz. Salah satu gabus berada di puncak bukit gelombang dan yang satunya di lembah gelombang, sedangkan di antara kedua gabus terdapat satu bukit gelombang. Cepat rambat gelombang pada permukaan danau adalah…
a. 30 m/s b. 30 m/s c. 80 m/s d. 120 m/s e. 240 m/s
10. Sebuah gelombang transversal mempunyai periode 10 detik dan
jarak antara dua buah titik berurutan sefase adalah 10 cm. Cepat rambat gelombang itu adalah…
a. 1 cm/s b. 2 cm/s c. 3 cm/s
139
d. 4 cm/s 5 cm/s
11. Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut…
a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi
12. Efek yang ditunjukkan oleh gelombang transversal adalah… a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi
13. Gambar di bawah ini menunjukkan karakteristik gelombang,
yaitu…
a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi 14. Perhatikan gambar berikut! Sinar melintasi dua buah medium
yang memiliki indeks bias berbeda.
Nilai indeks bias medium yang kedua jika medium pertamanya udara adalah…
a. 1,0 b. 1,1 c. 1,2 d. 1,3
140
e. 1,4
15. Perhatikan gambar berikut ini!
Anak A berada 12 meter diatas permukaan kolam. Ketinggian anak A jika dilihat oleh anak B yang sedang berenang didalam kolam adalah…
a. 9 m b. 12 m c. 14 m d. 16 m e. 18 m
16. Seberkas sinar mengenai sistem optik yang terdiri dari 2 cermin
datar yang saling tegak lurus. Setelah berkas sinar mengalami pemantulan 2 kali, arah sinar adalah ....
a. Menuju sinar datang b. Memotong sinar datang c. Tegak lurus sinar datang d. Sejajar dan berlawanan sinar datang e. Sejajar dan searah dengan sinar datang
17. Perhatikan gambar di bawah ini
Jika besar sudut bias kedua (r2) = 300, maka besar sudut datang (r1) adalah…
a. 25,64° b. 34,23° c. 48,59° d. 53,70° e. 65,43°
18. Perhatikan pernyataan di bawah ini: 1) Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan
dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air. 2) Seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air. 3) Karena dibiaskan, maka sinar diuraikan menjadi berbagai warna. 4) Akhirnya sinar dibiaskan oleh permukaan depan.
Urutan yang benar mengenai proses terbentuknya pelangi adalah…
a. 1-2-3-4
141
b. 2-3-4-1 c. 2-1-4-3 d. 3-1-2-4 e. 4-3-2-1
19. Warna-warna yang tampak pada gelembung sabun menunjukkan
gejala… a. Diraksi b. Pembiasan c. Interferensi d. Polarisasi e. Pemantulan
20. Pernyataan berikut ini adalah sifat difraksi:
1) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar 2) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin besar 3) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin kecil 4) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin kecil
Pernyataan yang benar adalah… a. 1 dan 4 b. 2 dan 3 c. 2 saja d. 3 saja e. Semuanya benar
21. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas merupakan gambar gelombang…
a. Transversal b. Stasioner c. Berjalan d. Mekanik e. Elektromagnetik
22. Tanda negatif pada amplitudo gelombang berjalan diberikan apabila…
a. Gelombang berjalan merambat ke kiri b. Gelombang berjalan merambat ke kanan c. Gelombang pertama kali bergerak ke atas d. Gelombang pertama kali bergerak ke bawah e. Gelombang berjalan mengalami perlambatan
23. Di bawah ini yang menunjukan gambar gelombang berjalan yang
benar adalah…
a.
142
b.
c.
d.
e.
24. sebuah gelombang merambat ke kanan dengan persamaan simpangan y = 4 sin (x - t) dimana x dan y dalam cm, sedangkan t dalam sekon. Pernyataan yang benar adalah......
a. periode gelombang 2 sekon b. amplitudo gelombang 4 cm
c. panjang gelombang 1 cm d. frekuensi sudut 1 rad/s e. cepat rambat gelombang 1 m/s
25. Perhatikan gambar di bawah ini
Dengan demikian persamaan gelombang berjalan pada titik P adalah benar, kecuali… a. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 b. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) c. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋(𝑡
𝑇∓ 𝑥
𝜆)
d. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 ∓ 𝑘𝑥) e. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋𝑓(𝑡 ∓ 𝑥
𝑣)
26. Perhatikan gambar di bawah ini
143
Dari gambar di atas, maka persamaan gelombang berjalan merupakan fungsi…
a. cosinus b. sinus c. tangent d. cotangent e. secan
27. Simpangan setiap saat dari sebuah gelombang yang merambat
pada tali sepanjang 10 m memenuhi y = 0,1 sin 2π (40t - 20x). Simpangan sebuah titik pada tali yang berada 2 m dari ujung tali pada t = 2 s adalah......
a. 9,4 cm dibawah titik kesetimbangan b. 9,4 cm diatas titik kesetimbangan c. 0,1 cm dibawah titik kesetimbangan d. 0,1 cm diatas titik kesetimbangan e. Berada tepat di titik kesetimbangan
28. Gelombang berjalan merambat pada tali ujung tetap dilukiskan
seperti diagram di bawah ini :
Jika jarak AB = 3 meter ditempuh selama 1 sekon, maka persamaan gelombang transversal yang merambat ke kanan adalah…
a. y= 0,4 sin π (3 t – x) m b. y= 0,4 sin π (3 t + x/2) m c. y= 0,4 sin π (6 t – x/4) m d. y= 0,8 sin π (4 t – x/3) m e. y= 0,8 sin π (4 t + x/3) m
29. Sebuah gelombang berjalan pada sebuah tali memenuhi
persamaan simpangan y = 2 Sin π (10t – (x/25)), dimana y dan x masing-masing dalam cm dan t dalam sekon. Kecepatan gelombang tersebut adalah…
a. 1 m/s b. 1,5 m/s c. 2 m/s d. 2,5 m/s e. 3 m/s
30. Gelombang berjalan pada permukaan air dengan data seperti
pada gambar dibawah ini.
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka simpangan titik P memenuhi persamaan...
a. YP = 2 sin 2π [5t − ( x/1,8 )] cm b. YP = 2 sin 2π [4,5t − ( x/2 )] cm
144
c. YP = 4 sin 2π [5t − ( x/5 )] cm d. YP = 4 sin 2π [1,8t − ( x/5 )] cm e. YP = 4 sin 2π [4,5t − ( x/6 )] cm
31. Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu
dawai y = 3 sin π (120 t – 0,4 x). Jika x dan y dalam cm dan t dalam detik, maka panjang gelombangnya adalah ….
a. 1 cm b. 2 cm c. 3 cm d. 4 cm e. 5 cm
32. Gelombang stasioner dikenal juga sebagai… a. Gelombang merambat b. Gelombang berdiri c. Gelombang bolak-balik d. Gelombang mendatar e. Gelombang sejajar
33. Berikut ini yang menunjukan gambar gelombang stasioner ujung
bebas adalah…
a.
b.
c.
d.
e.
34. Perhatikan gambar di bawah ini!
145
Ketika sebuah pulsa gelombang sampai di ujung, pulsa tersebut mengarahkan semua gaya yang arahnya ke atas pada penopang, maka penopang memberikan gaya yang sama tapi berlawanan arahnya pada tali tersebut. Hal ini merupakan penjelasan dari gelombang…
a. Gelombang berjalan b. Gelombang stasioner ujung tetap c. Gelombang stasioner ujung bebas d. Gelombang longitudinal e. Gelombang transversal
35. Sebuah gelombang tali menjalar dengan fungsi gelombang
awalnya berbentuk y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt) m. Kemudian gelombang tersebut sampai pada ujung tali yang bebas. Fungsi gelombang pantulnya adalah…
a. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt + 3π) m b. y(x,t) = -0,08 sin (5πx - 6πt) m c. y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt + 2π) m
d. y(x,t) = -0,08 sin (5πx + 6πt) m e. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt) m
36. Seutas tali panjangnya 5 m dengan ujung ikatannya dapat
bergerak dan ujung lainnya digetarkan dengan frekuensi 8 Hz, sehingga gelombang merambat dengan kelajuan 3 ms-1. Jika diketahui amplitudo gelombang 10 cm, persamaan simpangan superposisi gelombang di titik P yang berjarak 1 meter dari ujung adalah…
a. y = 0,2 cos 2π (163
) sin 2π (8t − 203
)
b. y = 0,4 cos 2π (83) sin 2π (8t − 40
3)
c. y = 0,2 cos 2π (83) sin 2π (8t − 40
3)
d. y = 0,2 cos 2π (83) sin 2π (4t − 20
3)
e. y = 0,4 cos 2π (163
) sin 2π (4t − 403
)
37. Dari soal nomor 36, Amplitudo superposisi gelombang di titik P adalah…
a. 0,1 m b. -0,1 m c. 0,2 m d. -0,2 m e. 1 m
38. Seutas kawat bergetar menurut persamaan:
146
Jarak perut ketiga dari titik pantul adalah..... a. 2,5 cm b. 5,0 cm c. 6,5 cm d. 7,5 cm e. 10 cm
39. Perhatikan gambar berikut ini
Pada tali yang panjangnya 2 m dan ujungnya terikat pada tiang ditimbulkan gelombang stasioner. Jika terbentuk 5 gelombang penuh, maka letak perut yang ke tiga dihitung dari ujung terikat adalah...
a. 0,10 m b. 0,30 m c. 0,50 m d. 0,60 m e. 1,00 m
40. Sebuah tali panjangnya 200 cm di rentangkan horizontal. Salah satu ujungnya di getarkan dengan amplitude 10 cm, serta ujung lainnya bergerak bebas. Apabila pada tali tersebut terbentuk 8 gelombang berdiri, maka letak titik simpul ke 2 dan perut ke 3 dari ujungnya bebasnya adalah…
a. 0,5 m dan 0,75 m b. 0,6875 m dan 0,75 m c. 0,75 m dan 0,6875 m d. 0,75 m dan 0,5 m e. 0,6875 m dan 0,5 m
DAYA PEMBEDA============
Jumlah Subyek= 37Klp atas/bawah(n)= 10Butir Soal= 40Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 5 1 4 40.00 2 2 10 0 10 100.00 3 3 7 9 -2 -20.00 4 4 9 0 9 90.00 5 5 9 7 2 20.00 6 6 9 0 9 90.00 7 7 7 6 1 10.00 8 8 9 7 2 20.00 9 9 8 7 1 10.00 10 10 9 0 9 90.00 11 11 3 0 3 30.00 12 12 8 7 1 10.00 13 13 2 0 2 20.00 14 14 2 1 1 10.00 15 15 8 2 6 60.00 16 16 6 0 6 60.00 17 17 3 3 0 0.00 18 18 10 0 10 100.00 19 19 10 0 10 100.00 20 20 10 0 10 100.00 21 21 8 9 -1 -10.00 22 22 2 1 1 10.00 23 23 10 0 10 100.00 24 24 0 2 -2 -20.00 25 25 10 0 10 100.00 26 26 9 6 3 30.00 27 27 6 0 6 60.00 28 28 6 1 5 50.00 29 29 6 2 4 40.00 30 30 9 4 5 50.00 31 31 4 1 3 30.00 32 32 9 1 8 80.00 33 33 8 8 0 0.00 34 34 5 0 5 50.00 35 35 8 0 8 80.00 36 36 4 1 3 30.00 37 37 2 1 1 10.00 38 38 10 0 10 100.00 39 39 10 0 10 100.00 40 40 2 1 1 10.00
KELOMPOK UNGGUL & ASOR======================
Kelompok UnggulNama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA
1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 31 EE 33 1 1 1 1 1 1 1 2 26 Z 32 1 1 1 1 - 1 1 3 37 KK 29 1 1 - - 1 1 1 4 28 BB 27 - 1 1 1 1 1 1 5 3 C 26 1 1 - 1 1 - 1 6 23 W 26 - 1 1 1 1 1 - 7 4 D 25 1 1 1 1 1 1 - 8 21 U 25 - 1 - 1 1 1 1 9 33 GG 25 - 1 1 1 1 1 1 10 18 R 24 - 1 1 1 1 1 - Jml Jwb Benar 5 10 7 9 9 9 7
8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 31 EE 33 1 1 1 1 1 1 1 2 26 Z 32 1 1 1 1 - - 1 3 37 KK 29 - 1 - - 1 1 - 4 28 BB 27 1 1 1 - 1 - - 5 3 C 26 1 1 1 - 1 - - 6 23 W 26 1 - 1 1 1 - - 7 4 D 25 1 1 1 - 1 - - 8 21 U 25 1 1 1 - 1 - - 9 33 GG 25 1 1 1 - 1 - - 10 18 R 24 1 - 1 - - - - Jml Jwb Benar 9 8 9 3 8 2 2
15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 31 EE 33 1 1 - 1 1 1 1 2 26 Z 32 1 1 1 1 1 1 1 3 37 KK 29 1 1 - 1 1 1 1 4 28 BB 27 1 - - 1 1 1 1 5 3 C 26 - 1 - 1 1 1 1 6 23 W 26 1 1 - 1 1 1 - 7 4 D 25 - - - 1 1 1 1 8 21 U 25 1 1 - 1 1 1 1 9 33 GG 25 1 - 1 1 1 1 - 10 18 R 24 1 - 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 8 6 3 10 10 10 8
22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 31 EE 33 1 1 - 1 1 1 1 2 26 Z 32 - 1 - 1 1 1 1 3 37 KK 29 1 1 - 1 - 1 1 4 28 BB 27 - 1 - 1 1 1 1 5 3 C 26 - 1 - 1 1 1 1 6 23 W 26 - 1 - 1 1 - 1 7 4 D 25 - 1 - 1 1 - - 8 21 U 25 - 1 - 1 1 - - 9 33 GG 25 - 1 - 1 1 - - 10 18 R 24 - 1 - 1 1 1 - Jml Jwb Benar 2 10 0 10 9 6 6
29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 31 EE 33 1 1 1 1 1 - - 2 26 Z 32 1 1 1 - 1 1 1 3 37 KK 29 - 1 1 1 1 1 - 4 28 BB 27 - 1 - 1 1 - 1 5 3 C 26 - - - 1 1 1 1 6 23 W 26 1 1 - 1 1 1 1 7 4 D 25 - 1 1 1 1 1 1 8 21 U 25 1 1 - 1 - - 1 9 33 GG 25 1 1 - 1 1 - 1 10 18 R 24 1 1 - 1 - - 1 Jml Jwb Benar 6 9 4 9 8 5 8
36 37 38 39 40 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 1 31 EE 33 - - 1 1 - 2 26 Z 32 1 - 1 1 - 3 37 KK 29 1 1 1 1 1 4 28 BB 27 - 1 1 1 - 5 3 C 26 1 - 1 1 - 6 23 W 26 - - 1 1 - 7 4 D 25 - - 1 1 - 8 21 U 25 1 - 1 1 - 9 33 GG 25 - - 1 1 - 10 18 R 24 - - 1 1 1 Jml Jwb Benar 4 2 10 10 2
Kelompok AsorNama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA
1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 36 JJ 11 - - 1 - 1 - 1 2 13 M 10 - - 1 - 1 - - 3 15 O 10 - - 1 - 1 - 1 4 22 V 10 - - 1 - - - 1 5 25 Y 10 - - 1 - 1 - 1
6 20 T 9 - - 1 - 1 - - 7 12 L 8 1 - 1 - - - - 8 24 X 8 - - 1 - - - 1 9 32 FF 6 - - - - 1 - - 10 34 HH 6 - - 1 - 1 - 1 Jml Jwb Benar 1 0 9 0 7 0 6
8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 36 JJ 11 1 1 - - 1 - - 2 13 M 10 1 1 - - 1 - - 3 15 O 10 1 - - - 1 - - 4 22 V 10 1 1 - - 1 - - 5 25 Y 10 1 1 - - 1 - 1 6 20 T 9 - 1 - - 1 - - 7 12 L 8 1 - - - - - - 8 24 X 8 1 1 - - 1 - - 9 32 FF 6 - 1 - - - - - 10 34 HH 6 - - - - - - - Jml Jwb Benar 7 7 0 0 7 0 1
15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 36 JJ 11 - - - - - - 1 2 13 M 10 1 - - - - - 1 3 15 O 10 - - - - - - 1 4 22 V 10 1 - 1 - - - 1 5 25 Y 10 - - - - - - - 6 20 T 9 - - 1 - - - 1 7 12 L 8 - - 1 - - - 1 8 24 X 8 - - - - - - 1 9 32 FF 6 - - - - - - 1 10 34 HH 6 - - - - - - 1 Jml Jwb Benar 2 0 3 0 0 0 9
22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 36 JJ 11 - - - - 1 - 1 2 13 M 10 - - 1 - - - - 3 15 O 10 - - 1 - 1 - - 4 22 V 10 - - - - - - - 5 25 Y 10 - - - - - - - 6 20 T 9 1 - - - 1 - - 7 12 L 8 - - - - 1 - - 8 24 X 8 - - - - 1 - - 9 32 FF 6 - - - - 1 - - 10 34 HH 6 - - - - - - - Jml Jwb Benar 1 0 2 0 6 0 1
29 30 31 32 33 34 35
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 36 JJ 11 - 1 - - 1 - - 2 13 M 10 1 - - - 1 - - 3 15 O 10 1 - - - - - - 4 22 V 10 - 1 - - 1 - - 5 25 Y 10 - 1 - 1 1 - - 6 20 T 9 - - - - 1 - - 7 12 L 8 - - 1 - 1 - - 8 24 X 8 - - - - - - - 9 32 FF 6 - - - - 1 - - 10 34 HH 6 - 1 - - 1 - - Jml Jwb Benar 2 4 1 1 8 0 0
36 37 38 39 40 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 1 36 JJ 11 - - - - - 2 13 M 10 - - - - - 3 15 O 10 1 - - - - 4 22 V 10 - - - - - 5 25 Y 10 - - - - - 6 20 T 9 - - - - - 7 12 L 8 - - - - - 8 24 X 8 - 1 - - - 9 32 FF 6 - - - - 1 10 34 HH 6 - - - - - Jml Jwb Benar 1 1 0 0 1
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================
Jumlah Subyek= 37Butir Soal= 40Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0.382 Signifikan 2 2 0.859 Sangat Signifikan 3 3 -0.195 - 4 4 0.823 Sangat Signifikan 5 5 0.036 - 6 6 0.671 Sangat Signifikan 7 7 0.316 Signifikan 8 8 0.306 Signifikan 9 9 0.118 - 10 10 0.745 Sangat Signifikan 11 11 0.355 Signifikan 12 12 0.128 - 13 13 0.307 Signifikan 14 14 0.057 - 15 15 0.514 Sangat Signifikan 16 16 0.627 Sangat Signifikan 17 17 0.112 - 18 18 0.843 Sangat Signifikan 19 19 0.896 Sangat Signifikan 20 20 0.838 Sangat Signifikan 21 21 -0.136 - 22 22 0.273 - 23 23 0.863 Sangat Signifikan 24 24 -0.056 - 25 25 0.884 Sangat Signifikan 26 26 0.283 - 27 27 0.506 Sangat Signifikan 28 28 0.365 Signifikan 29 29 0.257 - 30 30 0.305 Signifikan 31 31 0.408 Sangat Signifikan 32 32 0.678 Sangat Signifikan 33 33 -0.038 - 34 34 0.267 - 35 35 0.496 Sangat Signifikan 36 36 0.278 - 37 37 0.109 - 38 38 0.856 Sangat Signifikan 39 39 0.896 Sangat Signifikan 40 40 0.062 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH=================
Jumlah Subyek= 37Butir Soal= 40Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA
No Butir Baru No Butir Asli a b c d e * 1 1 0-- 7++ 4+ 10** 16--- 0 2 2 20** 7- 6+ 2- 2- 0 3 3 1+ 4--- 0-- 30** 2++ 0 4 4 8+ 5++ 14** 4+ 6++ 0 5 5 0-- 4-- 2++ 3+ 28** 0 6 6 16** 7+ 10-- 3+ 1-- 0 7 7 3+ 8-- 19** 5++ 2- 0 8 8 1+ 31** 2+ 3-- 0-- 0 9 9 1- 7--- 1- 28** 0-- 0 10 10 20** 7- 4++ 3+ 3+ 0 11 11 6++ 6** 11+ 13- 1-- 0 12 12 3+ 2++ 3+ 0-- 29** 0 13 13 8++ 7++ 6** 7++ 9++ 0 14 14 4+ 7++ 8++ 10** 8++ 0 15 15 8++ 5++ 5++ 11** 8++ 0 16 16 6++ 9+ 6++ 12** 4+ 0 17 17 7++ 9+ 9** 8++ 4+ 0 18 18 2+ 3++ 22** 8--- 2+ 0 19 19 4+ 9- 15** 9- 0-- 0 20 20 19** 6+ 2- 4++ 6+ 0 21 21 3++ 7--- 26** 0-- 1- 0 22 22 20--- 3- 0-- 4** 10++ 0 23 23 3+ 5++ 5++ 6+ 18** 0 24 24 4- 23--- 3- 5** 2-- 0 25 25 4++ 18** 10--- 2- 3+ 0 26 26 3- 30** 3- 1+ 0-- 0 27 27 3- 10- 6++ 6++ 12** 0 28 28 16** 10-- 5++ 3+ 3+ 0 29 29 4+ 5++ 10-- 15** 3+ 0 30 30 1-- 21** 5++ 5++ 5++ 0 31 31 5+ 6+ 5+ 16-- 5** 0 32 32 3- 13** 18--- 0-- 3- 0 33 33 4-- 0-- 28** 5--- 0-- 0 34 34 7++ 11** 12-- 4+ 3- 0 35 35 3+ 5++ 3+ 12--- 14** 0 36 36 13- 8++ 6** 5+ 5+ 0 37 37 9++ 5** 15-- 3- 5+ 0 38 38 5++ 6+ 7+ 18** 1-- 0 39 39 6++ 5++ 15** 6++ 5++ 0 40 40 9+ 9+ 12** 5++ 2- 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR=====================
Rata2= 17.49Simpang Baku= 7.77KorelasiXY= 0.81Reliabilitas Tes= 0.90Butir Soal= 40Jumlah Subyek= 37Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 40.00 Sukar 0.382 Signifikan 2 2 100.00 Sedang 0.859 Sangat Signifikan 3 3 -20.00 Mudah -0.195 - 4 4 90.00 Sedang 0.823 Sangat Signifikan 5 5 20.00 Mudah 0.036 - 6 6 90.00 Sedang 0.671 Sangat Signifikan 7 7 10.00 Sedang 0.316 Signifikan 8 8 20.00 Mudah 0.306 Signifikan 9 9 10.00 Mudah 0.118 - 10 10 90.00 Sedang 0.745 Sangat Signifikan 11 11 30.00 Sukar 0.355 Signifikan 12 12 10.00 Mudah 0.128 - 13 13 20.00 Sukar 0.307 Signifikan 14 14 10.00 Sukar 0.057 - 15 15 60.00 Sukar 0.514 Sangat Signifikan 16 16 60.00 Sedang 0.627 Sangat Signifikan 17 17 0.00 Sukar 0.112 - 18 18 100.00 Sedang 0.843 Sangat Signifikan 19 19 100.00 Sedang 0.896 Sangat Signifikan 20 20 100.00 Sedang 0.838 Sangat Signifikan 21 21 -10.00 Sangat Mudah -0.136 - 22 22 10.00 Sangat Sukar 0.273 - 23 23 100.00 Sedang 0.863 Sangat Signifikan 24 24 -20.00 Sangat Sukar -0.056 - 25 25 100.00 Sedang 0.884 Sangat Signifikan 26 26 30.00 Mudah 0.283 - 27 27 60.00 Sedang 0.506 Sangat Signifikan 28 28 50.00 Sedang 0.365 Signifikan 29 29 40.00 Sedang 0.257 - 30 30 50.00 Sedang 0.305 Signifikan 31 31 30.00 Sangat Sukar 0.408 Sangat Signifikan 32 32 80.00 Sedang 0.678 Sangat Signifikan 33 33 0.00 Mudah -0.038 - 34 34 50.00 Sukar 0.267 - 35 35 80.00 Sedang 0.496 Sangat Signifikan 36 36 30.00 Sukar 0.278 - 37 37 10.00 Sangat Sukar 0.109 - 38 38 100.00 Sedang 0.856 Sangat Signifikan 39 39 100.00 Sedang 0.896 Sangat Signifikan 40 40 10.00 Sedang 0.062 -
RELIABILITAS TES================
Rata2= 17.49Simpang Baku= 7.77KorelasiXY= 0.81Reliabilitas Tes= 0.90Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 31 EE 17 16 33 2 26 Z 17 15 32 3 37 KK 15 14 29 4 28 BB 14 13 27 5 3 C 12 14 26 6 23 W 11 15 26 7 4 D 12 13 25 8 21 U 11 14 25 9 33 GG 13 12 25 10 18 R 12 12 24 11 30 DD 10 14 24 12 6 F 11 12 23 13 7 G 8 15 23 14 27 AA 11 12 23 15 35 II 10 12 22 16 14 N 8 10 18 17 19 S 8 10 18 18 10 J 8 9 17 19 8 H 6 10 16 20 29 CC 7 9 16 21 1 A 5 10 15 22 2 B 6 9 15 23 9 I 7 5 12 24 11 K 6 6 12 25 5 E 6 5 11 26 16 P 6 5 11 27 17 Q 5 6 11 28 36 JJ 6 5 11 29 13 M 7 3 10 30 15 O 5 5 10 31 22 V 7 3 10 32 25 Y 5 5 10 33 20 T 6 3 9 34 12 L 6 2 8 35 24 X 5 3 8 36 32 FF 4 2 6 37 34 HH 5 1 6
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 37Butir Soal= 40Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 10 27.03 Sukar 2 2 20 54.05 Sedang 3 3 30 81.08 Mudah 4 4 14 37.84 Sedang 5 5 28 75.68 Mudah 6 6 16 43.24 Sedang 7 7 19 51.35 Sedang 8 8 31 83.78 Mudah 9 9 28 75.68 Mudah 10 10 20 54.05 Sedang 11 11 6 16.22 Sukar 12 12 29 78.38 Mudah 13 13 6 16.22 Sukar 14 14 10 27.03 Sukar 15 15 11 29.73 Sukar 16 16 12 32.43 Sedang 17 17 9 24.32 Sukar 18 18 22 59.46 Sedang 19 19 15 40.54 Sedang 20 20 19 51.35 Sedang 21 21 26 70.27 Sangat Mudah 22 22 4 10.81 Sangat Sukar 23 23 18 48.65 Sedang 24 24 5 13.51 Sangat Sukar 25 25 18 48.65 Sedang 26 26 30 81.08 Mudah 27 27 12 32.43 Sedang 28 28 16 43.24 Sedang 29 29 15 40.54 Sedang 30 30 21 56.76 Sedang 31 31 5 13.51 Sangat Sukar 32 32 13 35.14 Sedang 33 33 28 75.68 Mudah 34 34 11 29.73 Sukar 35 35 14 37.84 Sedang 36 36 6 16.22 Sukar 37 37 5 13.51 Sangat Sukar 38 38 18 48.65 Sedang 39 39 15 40.54 Sedang 40 40 12 32.43 Sedang
147
Lampiran B.3 LEMBAR SOAL Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/2 Peminatan : IPA Materi Pokok : Gelombang 1. Selama perambatannya, dari suatu
tempat ke tempat lainnya gelombang memindahkan…
a. Massa b. Amplitudo c. Panjang gelombang d. Energi e. Frekuensi
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
Suatu gelombang merambat dari suatu medium ke medium lain. Dalam hal ini yang tetap adalah…
a. Cepat rambat gelombang b. Panjang gelombang c. Frekuensi gelombang d. Amplitudo gelombang e. Fase gelombang
3. Kebalikan dari frekuensi gelombang
dikenal sebagai... a. Periode (T) b. Frekuensi (f) c. Cepat rambat gelombang (v) d. Amplitudo (A) e. Panjang gelombang (λ)
4. Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30 Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, maka cepat rambat gelombang tersebut adalah…
a. 10 m/s b. 20 m/s c. 30 m/s d. 40 m/s e. 50 m/s
5. Sebuah gelombang transversal
mempunyai periode 10 detik dan jarak antara dua buah titik berurutan sefase adalah 10 cm. Cepat rambat gelombang itu adalah…
a. 1 cm/s b. 2 cm/s c. 3 cm/s d. 4 cm/s
5 cm/s
6. Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut…
a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi
148
7. Gambar di bawah ini menunjukkan
karakteristik gelombang, yaitu…
a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi
8. Perhatikan gambar berikut ini!
Anak A berada 12 meter diatas permukaan kolam. Ketinggian anak A jika dilihat oleh anak B yang sedang berenang didalam kolam adalah…
a. 9 m b. 12 m c. 14 m d. 16 m e. 18 m
9. Seberkas sinar mengenai sistem optik
yang terdiri dari 2 cermin datar yang saling tegak lurus. Setelah berkas sinar
mengalami pemantulan 2 kali, arah sinar adalah ....
a. Menuju sinar datang b. Memotong sinar datang c. Tegak lurus sinar datang d. Sejajar dan berlawanan sinar datang e. Sejajar dan searah dengan sinar datang
10. Perhatikan pernyataan di bawah ini: 1) Pada saat sinar memasuki titik air,
sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air.
2) Seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air.
3) Karena dibiaskan, maka sinar diuraikan menjadi berbagai warna.
4) Akhirnya sinar dibiaskan oleh permukaan depan. Urutan yang benar mengenai proses terbentuknya pelangi adalah…
a. 1-2-3-4 b. 2-3-4-1 c. 2-1-4-3 d. 3-1-2-4 e. 4-3-2-1
11. Pernyataan berikut ini adalah sifat
difraksi: 1) semakin kecil halangan, penyebaran
gelombang semakin besar 2) semakin besar halangan, penyebaran
gelombang semakin besar 3) semakin kecil halangan, penyebaran
gelombang semakin kecil 4) semakin besar halangan, penyebaran
gelombang semakin kecil Pernyataan yang benar adalah…
a. 1 dan 4 b. 2 dan 3 c. 2 saja
149
d. 3 saja e. Semuanya benar
12. Di bawah ini yang menunjukan gambar
gelombang berjalan yang benar adalah…
a.
b.
c.
d.
e.
13. Perhatikan gambar di bawah ini
Dengan demikian persamaan gelombang berjalan pada titik P adalah benar, kecuali… a. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 b. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) c. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋(𝑡
𝑇∓ 𝑥
𝜆)
d. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 ∓ 𝑘𝑥) e. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋𝑓(𝑡 ∓ 𝑥
𝑣)
14. Gelombang berjalan merambat pada tali
ujung tetap dilukiskan seperti diagram di bawah ini :
Jika jarak AB = 3 meter ditempuh selama 1 sekon, maka persamaan gelombang transversal yang merambat ke kanan adalah…
a. y= 0,4 sin π (3 t – x) m b. y= 0,4 sin π (3 t + x/2) m c. y= 0,4 sin π (6 t – x/4) m d. y= 0,8 sin π (4 t – x/3) m e. y= 0,8 sin π (4 t + x/3) m
15. Gelombang berjalan pada permukaan air
dengan data seperti pada gambar dibawah ini.
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka simpangan titik P memenuhi persamaan...
150
a. YP = 2 sin 2π [5t − ( x/1,8 )] cm b. YP = 2 sin 2π [4,5t − ( x/2 )] cm c. YP = 4 sin 2π [5t − ( x/5 )] cm d. YP = 4 sin 2π [1,8t − ( x/5 )] cm e. YP = 4 sin 2π [4,5t − ( x/6 )] cm
16. Persamaan gelombang transversal yang
merambat pada suatu dawai y = 3 sin π (120 t – 0,4 x). Jika x dan y dalam cm dan t dalam detik, maka panjang gelombangnya adalah ….
a. 1 cm b. 2 cm c. 3 cm d. 4 cm e. 5 cm
17. Gelombang stasioner dikenal juga
sebagai… a. Gelombang merambat b. Gelombang berdiri c. Gelombang bolak-balik d. Gelombang mendatar e. Gelombang sejajar
18. Sebuah gelombang tali menjalar dengan
fungsi gelombang awalnya berbentuk y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt) m. Kemudian gelombang tersebut sampai pada ujung tali yang bebas. Fungsi gelombang pantulnya adalah…
a. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt + 3π) m b. y(x,t) = -0,08 sin (5πx - 6πt) m c. y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt + 2π) m d. y(x,t) = -0,08 sin (5πx + 6πt) m e. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt) m
19. Seutas kawat bergetar menurut
persamaan:
Jarak perut ketiga dari titik pantul adalah..... a. 2,5 cm b. 5,0 cm c. 6,5 cm d. 7,5 cm e. 10 cm
20. Perhatikan gambar berikut ini
Pada tali yang panjangnya 2 m dan ujungnya terikat pada tiang ditimbulkan gelombang stasioner. Jika terbentuk 5 gelombang penuh, maka letak perut yang ke tiga dihitung dari ujung terikat adalah...
a. 0,10 m b. 0,30 m c. 0,50 m d. 0,60 m e. 1,00 m
151
Lampiran B.4 LEMBAR JAWABAN
NAMA : NO. ABSEN : KELAS :
Berilah tanda (×) sesuai dengan jawaban Anda!
No. Jawaban
A B C D E
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
152
Lampiran B.5
Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)
No Indikator Angket Augmented Reality Jumlah
Soal Positif Negatif
1 Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality pada konsep Gelombang 1,5,6 2,3,4 6
2 Penjelasan karakteristik Gelombang 7,8 9 3
3 Tampilan animasi 11 10 2
4 Penerapan teknologi augmented reality 12,14 13,15 4
Jumlah Soal 8 7 15
153
Lampiran B.6
ANGKET
Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
Hari, Tanggal :
Jenis Kelamin : P/L
Petunjuk Pengisian:
1. Pada angket ini terdapat 15 butir pernyataan. Pertimbangkan baik-baik
setiap butir pernyataan dalam kaitannya dengan pembelajaran menggunakan
Augmented Reality.
2. Tentukan pilihan Anda atas pernyataan yang tersedia dengan memberikan
tanda checklist (√) pada lembar angket. Jawaban yang diberikan harus
sesuai dengan pendapat Anda.
3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk
mengisi dengan benar.
Keterangan Pilihan Jawaban:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No. Pernyataan STS TS S SS 1 Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented
reality pada konsep gelombang membuat belajar menjadi lebih menyenangkan
2 Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality pada konsep gelombang hanya dapat dipahami dengan tingkat kecerdasan yang tinggi
3 Tidak terdapat kesesuaian antara tampilan dengan materi yang dijelaskan
4 Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality kurang dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa pada konsep gelombang
154
5 Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality dapat menarik perhatian, sehingga menumbuhkan motivasi belajar
6 Percobaan gelombang dengan media pembelajaran berbasis augmented reality tidak harus dilakukan di laboratorium
7 Belajar menggunakan augmented reality membuat materi gelombang menjadi lebih nyata dan mudah diingat
8 Penjelasan karakteristik gelombang yang disajikan menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality sesuai dengan tingkat kemampuan.
9 Penjelasan karakteristik gelombang tidak dapat terwakili jika digambarkan menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality
10 Tampilan model 3D pada augmented reality kurang menarik, sehingga membosankan
11 Tampilan karakteristik gelombang pada model 3D dapat membantu penjelasan materi
12 Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality memberikan pengalaman baru yang menarik dalam belajar fisika
13 Pembelajaran fisika menggunakan media yang lain lebih komunikatif dibandingkan menggunakan media augmented reality
14 Media pembelajaran berbasis augmented reality sebaiknya digunakan juga pada materi fisika yang lainnya.
15 Media pembelajaran berbasis augmented reality kurang tepat jika diterapkan pada konsep gelombang
Lampiran C
Instrumen Penelitian
1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Uji Normalitas Pretest
a. Uji Normalitas Pretest kelas
eksperimen
b. Uji Normalitas Pretest kelas
kontrol
4. Uji Normalitas Posttest
a. Uji Normalitas Posttest kelas
eksperimen
b. Uji Normalitas Posttest kelas
kontrol
5. Uji Homogenitas Pretest
6. Uji Homogenitas Posttest
7. Uji Hipotesis Pretest
8. Uji Hipotesis Posttest
9. Data Angket
10. Persentase Jenjang Kognitif
155
Lampiran C. 1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas
XI IPA 3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut:
15 15 15 20 20 25 25 25 25 25 30 30
30 30 30 30 30 35 35 35 35 35 35 40
40 40 40 40 40 45 45 45 45 55 55 55
Berdasarkan hasil pretest diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 55
dan nilai minimum (Xmin) adalah 15, sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi.
Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu menentukan nilai
rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Ketiga nilai tersebut
diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini:
a. Rentang (R ) = Xmax - Xmin
= 55 – 15
= 40
b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 36
= 1 + (3,3 x 1,56)
= 1 + 5,14
= 6,14
c. Panjang Kelas (P) = 𝑅𝐾
= 406,14
= 6,52 ≈ 7
156
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Interval Batas Kelas
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi fi . xi2
10-16 9.5 3 13 169 39 507 17-23 16.5 2 20 400 40 800 24-30 23.5 12 27 729 324 8748 31-37 30.5 6 34 1156 204 6936 38-44 37.5 6 41 1681 246 10086 45-51 44.5 4 48 2304 192 9216 52-58 51,5 3 55 3025 165 9075
Jumlah 192 36 238 9464 1210 45368
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-
rata (𝑋𝑋�), median (Me), modus (Mo) dan standar deviasi (S) nilai pretest ini. Berikut
ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.
d. Rata-rata (𝑋𝑋�)
𝑋𝑋� = ∑𝑓𝑖 . 𝑥𝑖∑𝑓𝑖
= 121036
= 33,61
e. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini:
Me = L0 + �12𝑛− 𝐹𝑚𝑓𝑚
× 𝑃�
di mana: L0 = tepi bawah kelas median = 30,5
n = banyaknya data = 36
Fm = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 17
fm = frekuensi kelas median = 6
157
P = panjang kelas = 7
Maka:
Me = 30,5 + �1236− 17
6× 7�
= 30,5 + �18 − 176
× 7�
= 30,5 + 1,16
= 31,66
f. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini:
Mo = L0 + � 𝑏1𝑏1+𝑏2
× 𝑃�
di mana: L0 = tepi bawah kelas modus = 23,5
b1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya= 10
b2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 6
P = panjang kelas = 7
Maka:
Mo = 23,5 + � 1010+6
× 7�
= 23,5 + 3,375
= 27,875
g. Standar Deviasi (S)
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistika berikut ini:
S = �∑𝑓𝑖.𝑥𝑖2−
�∑𝑓𝑖𝑥𝑖�2
∑𝑓𝑖∑𝑓𝑖− 1
= �45368− (1210)2
3636−1
= �45368−40669,435
158
= �4698,535
= √134,24
= 11,59
159
Hasil Pretest Kelas Kontrol Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas
XI IPA 3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut:
15 20 25 25 25 30 30 30 30 30 30 30
30 30 30 35 35 40 40 40 40 40 40 40
40 40 45 45 45 45 45 50 50 55 55 60
Berdasarkan hasil pretest diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 60
dan nilai minimum (Xmin) adalah 15, sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi.
Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu menentukan nilai
rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Ketiga nilai tersebut
diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini:
a. Rentang (R ) = Xmax - Xmin
= 60 – 15
= 45
b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 36
= 1 + (3,3 x 1,56)
= 1 + 5,14
= 6,14
c. Panjang Kelas (P) = 𝑅𝐾
= 456,14
= 7,32
160
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol
Interval Batas Kelas
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi fi . xi2
15-21 14.5 2 18 324 36 648 22-28 21.5 3 25 625 75 1875 29-35 28.5 12 32 1024 384 12288 36-42 35.5 9 39 1521 351 13689 43-49 42.5 5 45 2025 225 10125 50-56 49.5 4 53 2809 212 11236 57-63 56,5 1 60 3600 60 3600
Jumlah 192 36 272 12019 1348 53916
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-
rata (𝑋𝑋�), median (Me), modus (Mo) dan standar deviasi (S) nilai pretest ini. Berikut
ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.
d. Rata-rata (𝑋𝑋�)
𝑋𝑋� = ∑𝑓𝑖 . 𝑥𝑖∑𝑓𝑖
= 134836
= 37,44
e. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini:
Me = L0 + �12𝑛− 𝐹𝑚𝑓𝑚
× 𝑃�
di mana: L0 = tepi bawah kelas median = 35,5
n = banyaknya data = 36
Fm = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 17
fm = frekuensi kelas median = 9
P = panjang kelas = 7
Maka:
161
Me = 35,5 + �1236− 17
18× 7�
= 35,5 + �18 − 1718
× 7�
= 35,5 + 0,38
= 35.88
f. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini:
Mo = L0 + � 𝑏1𝑏1+𝑏2
× 𝑃�
di mana: L0 = tepi bawah kelas modus = 28,5
b1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya= 9
b2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 3
P = panjang kelas = 7
Maka:
Mo = 28,5 + � 99+3
× 7�
= 28,5 + 5,25
= 33,75 ≈ 34
g. Standar Deviasi (S)
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistika berikut ini:
S = �∑𝑓𝑖.𝑥𝑖2−
�∑𝑓𝑖𝑥𝑖�2
∑𝑓𝑖∑𝑓𝑖− 1
= �53916− (1348)2
3636−1
= �53916−50475,135
= �3440,8935
= √98,28 = 9,92
162
Lampiran C. 2
Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil posttest dari kelas
XI IPA 3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut:
60 60 60 65 65 70 70 70 75 75 75 75
75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80
80 80 80 85 85 85 85 85 85 85 90 90
Berdasarkan hasil posttest diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 90
dan nilai minimum (Xmin) adalah 60, sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi.
Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu menentukan nilai
rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Ketiga nilai tersebut
diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini:
a. Rentang (R ) = Xmax - Xmin
= 90 – 60
= 30
b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 36
= 1 + (3,3 x 1,56)
= 1 + 5,14
= 6,14
c. Panjang Kelas (P) = 𝑅𝐾
= 306,14
= 4,88 ≈ 5
163
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Interval Batas Kelas
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi fi . xi2
60-64 59.5 3 62 3844 186 11532 65-69 64.5 2 67 4489 134 8978 70-74 69.5 3 72 5184 216 15552 75-79 74.5 9 77 5929 693 53361 80-84 79.5 10 82 6724 820 67240 85-89 84.5 7 87 7569 609 52983 90-94 89.5 2 92 8464 184 16928
Jumlah 521.5 36 5539 42203 2842 226574
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-
rata (𝑋𝑋�), median (Me), modus (Mo) dan standar deviasi (S) nilai posttest ini. Berikut
ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.
d. Rata-rata (𝑋𝑋�)
𝑋𝑋� = ∑𝑓𝑖 . 𝑥𝑖∑𝑓𝑖
= 284236
= 78,9
e. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini:
Me = L0 + �12𝑛− 𝐹𝑚𝑓𝑚
× 𝑃�
di mana: L0 = tepi bawah kelas median = 74,5
n = banyaknya data = 36
Fm = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 8
fm = frekuensi kelas median = 9
P = panjang kelas = 5
164
Maka:
Me = 74,5 + �1236−8
9× 5�
= 74,5 + �18 − 89
× 5�
= 74,5 + 5,5
= 80,05
f. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini:
Mo = L0 + � 𝑏1𝑏1+𝑏2
× 𝑃�
di mana: L0 = tepi bawah kelas modus = 79,5
b1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya= 1
b2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 3
P = panjang kelas = 5
Maka:
Mo = 79,5 + � 11+3
× 5�
= 79,5 + 1,25
= 80,75
g. Standar Deviasi (S)
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistika berikut ini:
S = �∑𝑓𝑖.𝑥𝑖2−
�∑𝑓𝑖𝑥𝑖�2
∑𝑓𝑖∑𝑓𝑖− 1
S = �226574−80769643635
𝑆𝑆 = �226574−224360,135
𝑆𝑆 = �2213,835
𝑆𝑆 = �63,25 = 7,95
165
Hasil posttest kelas kontrol
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil posttest dari kelas
XI IPA 2 (kelas kontrol) adalah sebagai berikut:
55 55 55 55 55 60 60 60 60 65 65 65
65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 70 75
75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 85 85
Berdasarkan hasil posttest diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 85
dan nilai minimum (Xmin) adalah 55, sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi.
Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu menentukan nilai
rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Ketiga nilai tersebut
diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini:
a. Rentang (R ) = Xmax - Xmin
= 85 – 55
= 30
b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 36
= 1 + (3,3 x 1,56)
= 1 + 5,14
= 6,14
c. Panjang Kelas (P) = 𝑅𝐾
= 306,14
= 4,885 ≈ 5
166
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Interval Batas Kelas
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi fi . xi2
55-59 54.5 5 57 3249 285 16245 60-64 59.5 4 62 3844 248 15376 65-69 64.5 5 67 4489 335 22445 70-74 69.5 9 72 5184 648 46656 75-79 74.5 6 77 5929 462 35574 80-84 79.5 5 82 6724 410 33620 85-89 84.5 2 87 7569 174 15138
Jumlah 486.5 36 504 36988 2562 185054
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-
rata (𝑋𝑋�), median (Me), modus (Mo) dan standar deviasi (S) nilai posttest ini. Berikut
ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.
d. Rata-rata (𝑋𝑋�)
𝑋𝑋� = ∑𝑓𝑖 . 𝑥𝑖∑𝑓𝑖
= 256236
= 71,2
e. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:
Me = L0 + �12𝑛− 𝐹𝑚𝑓𝑚
× 𝑃�
di mana: L0 = tepi bawah kelas median = 69,5
n = banyaknya data = 36
Fm = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 14
fm = frekuensi kelas median = 9
P = panjang kelas = 5
Maka:
167
Me = 69,5 + �1236− 14
9× 5�
= 69,5 + �18 − 149
× 5�
= 69,5 + 2,2
= 71,72
f. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini:
Mo = L0 + � 𝑏1𝑏1+𝑏2
× 𝑃�
di mana: L0 = tepi bawah kelas modus = 69,5
b1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya= 4
b2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 3
P = panjang kelas = 5
Maka:
Mo = 69,5 + � 44+3
× 5�
= 69,5 + 2,85
= 72,35
g. Standar Deviasi (S)
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistika berikut ini:
S = �∑𝑓𝑖.𝑥𝑖2−
�∑𝑓𝑖𝑥𝑖�2
∑𝑓𝑖∑𝑓𝑖− 1
𝑆𝑆 = �185054−65638443635
𝑆𝑆 = �185054−18232935
𝑆𝑆 = �272535
𝑆𝑆 = �77,85 = 8,82
168
Lampiran C. 3
Uji Normalitas Hasil Belajar (Pretest)
Uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
𝜒2 = �(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2
𝑓𝑓𝑒𝑒
𝑘
𝑖=1
Keterangan :
𝑋𝑋2= nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑓𝑡= frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian nilai uji chi-kuadrat adalah sebagai berikut:
1. Jika 𝑋𝑋2ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 ≥ 𝑋𝑋2𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, distribusi data tidak normal
2. Jika 𝑋𝑋2ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 ≤ 𝑋𝑋2𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, distribusi data normal
Lampiran C. 3a A. Kelas XI IPA 3 (kelas eksperimen)
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas XI IPA
3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut:
15 15 15 20 20 25 25 25 25 25 30 30
30 30 30 30 30 35 35 35 35 35 35 40
40 40 40 40 40 45 45 45 45 55 55 55
Tabel Bantu Chi Kuadrat Kelas XI IPA 3
Interval Batas Kelas fi xi fi .
xi fi . xi2 Z Batas
Kelas
Luas Tiap kelas
𝒇𝒕𝒕 𝒇𝟎 (𝒇𝟎 − 𝒇𝒕𝒕)𝟐
𝒇𝒕𝒕
10-16 9.5 3 13 39 507 -2.08 0.051 1.8216 3 0.76231 17-23 16.5 2 20 40 800 -0.87 1.32561 1.32561 1.32561 1.32561
169
24-30 23.5 12 27 324 8748 -0.27 1.43087 1.43087 1.43087 1.43087 31-37 30.5 6 34 204 6936 0.34 0.25198 0.25198 0.25198 0.25198 38-44 37.5 6 41 246 10086 0.94 0.39693 0.39693 0.39693 0.39693 45-51 44.5 4 48 192 9216 1.54 0.20797 0.20797 0.20797 0.20797 52-58 51,5 3 55 165 9075 2.15 0.99581 0.99581 0.99581 0.99581
Jumlah 192 36 238 1210 45368 𝑥2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 5.37148
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai
berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran 4, 5, 6, dan 7.
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
𝑍𝑍 =𝑏𝑏𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑒𝑒𝑙𝑙𝑎𝑎𝑠𝑠 − 𝑋𝑋
𝑠𝑠
dimana:
𝑋𝑋 = nilai rata-rata
𝑆𝑆 = nilai standar deviasi
3. Menentukan Z tabel.
Z batas kelas -2.08 -1.48 -0.87 -0.27 0.34 0.94 1.54 2.15 Luas Z tabel 0,4812 0,4306 0,3078 0,0714 0,1331 0,3485 0,437 0,4842
Luas Z tabel masing-masing kelas interval adalah sebagai berikut:
a. Kelas 10-16
0,4812-0,4306=0,0506
b. Kelas 17-23
0,4306-0,3078=0,1228
c. Kelas 24-30
0,3078-0,0714=0,2364
d. Kelas 31-37
170
0,0714+0,1331=0,2045
e. Kelas 38-44
0,3485-0,1331=0,2154
f. Kelas 45-51
0,437-0,3485=0,0885
g. Kelas 52-58
0,4842-0,437=0,0472
4. Menghitung nilai 𝑓𝑓𝑡𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:
𝑓𝑓𝑡𝑡 = 𝑓𝑓 × 𝑙𝑙𝑢𝑢𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑍𝑍 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙
a. Kelas 10-16
36x0,0506=1,8216
b. Kelas 17-23
36x0,1228=4,4208
c. Kelas 24-30
36x0,2364=8,5104
d. Kelas 31-37
36x0.2045=7,362
e. Kelas 38-44
36x0,2154=7,7544
f. Kelas 45-51
36x0,0885=3,186
g. Kelas 52-58
36x0,0472=1,6992
5. Menentukan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas dengan rumus sebagai berikut:
𝜒2 = �(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2
𝑓𝑓𝑒𝑒
𝑘
𝑖=1
171
Keterangan :
𝑋𝑋2= nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑓𝑡= frekuensi yang diharapkan
6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan menjumlahkan nilai chi-
kuadrat tiap-tiap kelas.
7. Menguji hipotesis normalitas.
Nilai 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5%
(α=0,05) adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka kita
bandingkan nilai 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Didapatkan bahwa
𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 5,37 < 11,07. Artinya Ha diterima (data terdistribusi
normal).
172
Lampiran C. 3b
B. Kelas XI IPA 2 (kelas kontrol)
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas XI IPA
2 (kelas kontrol) adalah sebagai berikut:
15 20 25 25 25 30 30 30 30 30 30 30
30 30 30 35 35 40 40 40 40 40 40 40
40 40 45 45 45 45 45 50 50 55 55 60
Tabel Bantu Chi Kuadrat Kelas XI IPA 2
Interval Batas Kelas fi xi fi .
xi fi . xi2
Z Batas Kelas
Luas Tiap kelas
𝒇𝒕𝒕 𝒇𝟎 (𝒇𝟎 − 𝒇𝒕𝒕)𝟐
𝒇𝒕𝒕
15-21 14.5 2 18 36 648 -2.03 0.058 2.092 2 0.004 22-28 21.5 3 25 75 1875 -0.79 0.136 4.878 3 0.723 29-35 28.5 12 32 384 12288 -0.17 0.218 7.837 12 2.211 36-42 35.5 9 39 351 13689 0.45 0.241 8.680 9 0.012 43-49 42.5 5 45 225 10125 1.07 0.184 6.628 5 0.400 50-56 49.5 4 53 212 11236 1.69 0.097 3.485 4 0.076 57-63 56,5 1 60 60 3600 2.63 0.042 1.494 1 0.163
Jumlah 192 36 272 1348 53916 𝑥2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 3.59
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai
berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran 4, 5, 6, dan 7.
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
𝑍𝑍 =𝑏𝑏𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑒𝑒𝑙𝑙𝑎𝑎𝑠𝑠 − 𝑋𝑋
𝑠𝑠
dimana:
𝑋𝑋 = nilai rata-rata
𝑆𝑆 = nilai standar deviasi
173
3. Menentukan Z tabel.
Z batas kelas -2.03 -1.41 -0.79 -0.17 0.45 1.07 1.69 2,63 Luas Z tabel 0,4788 0,4207 0,2852 0,0675 0,1736 0,3577 0,4545 0,496
Luas Z tabel masing-masing kelas interval adalah sebagai berikut:
a. Kelas 15-21
0,4788-0,4207=0,0581
b. Kelas 22-28
0,4207-0,2852=0,1355
c. Kelas 29-35
0,2852-0,0675=0,2177
d. Kelas 36-42
0,0675+0,1736=0,2411
e. Kelas 43-49
0,3577-0,1736=0,1841
f. Kelas 50-56
0,4545-0,3577=0,0968
g. Kelas 57-63
0,496-0,4545=0,0415
4. Menghitung nilai 𝑓𝑓𝑡𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:
𝑓𝑓𝑡𝑡 = 𝑓𝑓 × 𝑙𝑙𝑢𝑢𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑍𝑍 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙
a. Kelas 15-21
36x0,0581=2,092
b. Kelas 22-28
36x0,1355=4,878
c. Kelas 29-35
36x0,2177=7,837
174
d. Kelas 36-42
36x0,2411=8,680
e. Kelas 43-49
36x0,1841=6,628
f. Kelas 50-56
36x0,0968=3,485
g. Kelas 57-63
36x0,4545=1,494
5. Menentukan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas dengan rumus sebagai berikut:
𝜒2 = �(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2
𝑓𝑓𝑒𝑒
𝑘
𝑖=1
Keterangan :
𝑋𝑋2= nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑓𝑡= frekuensi yang diharapkan
6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan menjumlahkan nilai
chi-kuadrat tiap-tiap kelas.
7. Menguji hipotesis normalitas.
Nilai 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5%
(α=0,05) adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka kita
bandingkan nilai 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Didapatkan bahwa 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<
𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 3,59 < 11,07. Artinya Ha diterima (data terdistribusi normal).
175
Lampiran C. 4 Uji Normalitas Hasil Belajar (Postest)
Uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
𝜒2 = �(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2
𝑓𝑓𝑒𝑒
𝑘
𝑖=1
Keterangan :
𝑋𝑋2= nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑓𝑡= frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian nilai uji chi-kuadrat adalah sebagai berikut:
3. Jika 𝑋𝑋2ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 ≥ 𝑋𝑋2𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, distribusi data tidak normal
4. Jika 𝑋𝑋2ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 ≤ 𝑋𝑋2𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, distribusi data normal
Lampiran C. 4a
A. Kelas XI IPA 3 (kelas eksperimen)
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil posttest dari kelas
XI IPA 3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut:
60 60 60 65 65 70 70 70 75 75 75 75
75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80
80 80 80 85 85 85 85 85 85 85 90 90
Tabel Bantu Chi Kuadrat Kelas XI IPA 3
Interval Batas Kelas (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi Z
Batas Kelas
Luas Tiap kelas
𝒇𝒕𝒕 𝒇𝟎 (𝒇𝟎 − 𝒇𝒕𝒕)𝟐
𝒇𝒕𝒕
60-64 59.5 3 62 3844 186 -2.44 0.038 1.354 3 2.003 65-69 64.5 2 67 4489 134 -1.19 0.094 3.398 2 0.575
176
70-74 69.5 3 72 5184 216 -0.56 0.163 5.864 3 1.399 75-79 74.5 9 77 5929 693 0.07 0.164 5.904 9 1.624 80-84 79.5 10 82 6724 820 0.70 0.253 9.108 10 0.087 85-89 84.5 7 87 7569 609 1.13 0.142 5.101 7 0.707 90-94 89.5 2 92 8464 184 1.96 0.087 3.114 2 0.399
Jumlah 521,5 36 5539 42203 2842 𝑥2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 6.79
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai
berikut:
8. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran 4, 5, 6, dan 7.
9. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
𝑍𝑍 =𝑏𝑏𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑒𝑒𝑙𝑙𝑎𝑎𝑠𝑠 − 𝑋𝑋
𝑠𝑠
dimana:
𝑋𝑋 = nilai rata-rata
𝑆𝑆 = nilai standar deviasi
10. Menentukan Z tabel.
Z batas kelas -2.44 -1.82 -1.19 -0.56 0.07 0.70 1.13 1.96 Luas Z tabel 0.4828 0.4452 0.3508 0.1879 0.0239 0.2291 0.3708 0.4573
Luas Z tabel masing-masing kelas interval adalah sebagai berikut:
h. Kelas 60-64
0,4828-0,4452=0,376
i. Kelas 65-69
0,4452-0,3508=0,0944
j. Kelas 70-74
0,3508-0,1879=0,1629
k. Kelas 75-79
177
0,1879-0,0239=0,164
l. Kelas 80-84
0,0239+0,2291=0,253
m. Kelas 85-89
0,3708-0,2291=0,1417
n. Kelas 90-94
0,4573-0,3708=0,0865
11. Menghitung nilai 𝑓𝑓𝑡𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:
𝑓𝑓𝑡𝑡 = 𝑓𝑓 × 𝑙𝑙𝑢𝑢𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑍𝑍 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙
a. Kelas 60-64
36x0,376=1,354
b. Kelas 65-69
36x0,0944=3,398
c. Kelas 70-74
36x0,1629=5,864
d. Kelas 75-79
36x0,164=5,904
e. Kelas 80-84
36x0,253=9,108
f. Kelas 85-89
36x0,1417=5,101
g. Kelas 90-94
36x0,0865=3,114
12. Menentukan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas dengan rumus sebagai berikut:
𝜒2 = �(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2
𝑓𝑓𝑒𝑒
𝑘
𝑖=1
178
Keterangan :
𝑋𝑋2= nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑓𝑡= frekuensi yang diharapkan
13. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan menjumlahkan nilai chi-
kuadrat tiap-tiap kelas.
14. Menguji hipotesis normalitas.
Nilai 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5%
(α=0,05) adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka kita
bandingkan nilai 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Didapatkan bahwa
𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 6,79 < 11,07. Artinya Ha diterima (data terdistribusi normal).
179
Lampiran C. 4b
B. Kelas XI IPA 2 (kelas kontrol)
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas XI IPA
2 (kelas kontrol) adalah sebagai berikut:
55 55 55 55 55 60 60 60 60 65 65 65
65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 70 75
75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 85 85
Tabel Bantu Chi Kuadrat Kelas XI IPA 2
Interval Batas Kelas
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi Z
Batas Kelas
Luas Tiap kelas
𝒇𝒕𝒕 𝒇𝟎 (𝒇𝟎 − 𝒇𝒕𝒕)𝟐
𝒇𝒕𝒕
55-59 54.5 5 57 3249 285 -1.89 0.075 2.682 5 2.003 60-64 59.5 4 62 3844 248 -0.76 0.132 4.738 4 0.115 65-69 64.5 5 67 4489 335 -0.19 0.178 6.404 5 0.308 70-74 69.5 9 72 5184 648 0.38 0.197 7.085 9 0.518 75-79 74.5 6 77 5929 462 0.94 0.167 6.026 6 0.000 80-84 79.5 5 82 6724 410 1.19 0.086 3.107 5 1.154 85-89 84.5 2 87 7569 174 2.08 0.083 2.974 2 0.319
Jumlah 486.5 36 504 36988 2562 𝑥2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 4.42
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai
berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran 4, 5, 6, dan 7.
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
𝑍𝑍 =𝑏𝑏𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑒𝑒𝑙𝑙𝑎𝑎𝑠𝑠 − 𝑋𝑋
𝑠𝑠
dimana:
𝑋𝑋 = nilai rata-rata
𝑆𝑆 = nilai standar deviasi
180
3. Menentukan Z tabel.
Z batas kelas -1.89 -1.32 -0.76 -0.19 0.38 0.94 1.19 2.08 Luas Z tabel 0,4515 0,377 0,2454 0,0675 0,1293 0,2967 0,383 0,4656
Luas Z tabel masing-masing kelas interval adalah sebagai berikut:
a. Kelas 55-59
0,4515-0,377=0,0745
b. Kelas 60-64
0,377-0,2454=0,1316
c. Kelas 65-69
0,2454-0,0675=0,1779
d. Kelas 70-74
0,0675+0,1293=0,1968
e. Kelas 75-79
0,2967-0,1293=0,1674
f. Kelas 80-84
0,383-0,2967=0,0863
g. Kelas 85-89
0,4656-0,383=0,0826
4. Menghitung nilai 𝑓𝑓𝑡𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:
𝑓𝑓𝑡𝑡 = 𝑓𝑓 × 𝑙𝑙𝑢𝑢𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑍𝑍 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙
a. Kelas 55-59
36x0,0745=2,682
b. Kelas 60-64
36x0,1316=4,738
c. Kelas 65-69
36x0,1779=6,404
181
d. Kelas 70-74
36x0,1968=7,085
e. Kelas 75-79
36x0,1674=6,026
f. Kelas 80-84
36x0,0863=3,107
g. Kelas 85-89
36x0,0826=2,974
5. Menentukan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas dengan rumus sebagai berikut:
𝜒2 = �(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2
𝑓𝑓𝑒𝑒
𝑘
𝑖=1
Keterangan :
𝑋𝑋2= nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑓𝑡= frekuensi yang diharapkan
6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan menjumlahkan nilai
chi-kuadrat tiap-tiap kelas.
7. Menguji hipotesis normalitas.
Nilai 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5%
(α=0,05) adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka kita bandingkan nilai 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Didapatkan bahwa 𝜒2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<
𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 4,42 < 11,07. Artinya Ha diterima (data terdistribusi normal).
182
Lampiran C. 5
Uji Homogenitas Hasil Belajar (Pretest)
Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil belajar (pretest)
digunakan uji Fisher, berdasarkan rumus berikut ini:
𝐹 =𝑆𝑆12
𝑆𝑆22=𝑣𝑎𝑎𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑏𝑏𝑒𝑒𝑠𝑠𝑎𝑎𝑟𝑣𝑎𝑎𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑘𝑘𝑒𝑒𝑐𝑖𝑖𝑙𝑙
Dimana:
𝑆𝑆 =�∑𝑓𝑓. 𝑥𝑖2 −
(∑(𝑓𝑓. 𝑥𝑖)2
∑𝑓𝑓∑𝑓𝑓 − 1
Kriteria pengujian uji Fisher adalah sebagai berikut:
1. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data dinyatakan
homogen).
2. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, Ho diterima dan Ha ditolak (data dinyatakan tidak
homogen).
A. Kelas XI IPA 3 (Kelas Eksperimen)
Tabel Bantu Uji F Kelas XI IPA 3
Interval Batas Kelas
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi fi . xi2
10-16 9.5 3 13 169 39 507 17-23 16.5 2 20 400 40 800 24-30 23.5 12 27 729 324 8748 31-37 30.5 6 34 1156 204 6936 38-44 37.5 6 41 1681 246 10086 45-51 44.5 4 48 2304 192 9216 52-58 51,5 3 55 3025 165 9075
Jumlah 192 36 238 9464 1210 45368
183
Perhitungan Nilai Standar Deviasi Kelas XI IPA 3
𝑆𝑆 = �∑𝑓.𝑥𝑖2−(∑(𝑓.𝑥𝑖)
2
∑𝑓
∑𝑓−1
𝑆𝑆 = �45368− (1210)236
36−1
= �45368−40669,435
= �4698,535
= √134,24
=11,59
B. Kelas XI IPA 2 (Kelas Kontrol)
Tabel Bantu Uji F Kelas XI IPA 2
Interval Batas Kelas
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi fi . xi2
15-21 14.5 2 18 324 36 648 22-28 21.5 3 25 625 75 1875 29-35 28.5 12 32 1024 384 12288 36-42 35.5 9 39 1521 351 13689 43-49 42.5 5 45 2025 225 10125 50-56 49.5 4 53 2809 212 11236 57-63 56,5 1 60 3600 60 3600
Jumlah 192 36 272 12019 1348 53916
Perhitungan Nilai Standar Deviasi Kelas XI IPA 2
184
𝑆𝑆 = �∑𝑓.𝑥𝑖2−(∑(𝑓.𝑥𝑖)
2
∑𝑓
∑𝑓−1
= �53916− (1348)2
3636−1
= �53916−50475,135
= �3440,8935
= √98,31
= 9,92
C. Menentukan Nilai 𝑭𝑭𝒉𝒉𝒊𝒊𝒕𝒕𝒖𝒖𝒏𝒏𝒈𝒈 dan Menguji Hipotesis Homogenitas
Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah:
𝐹 = 𝑆12
𝑆22
𝐹 = (11,59)2
(9,92 )2
𝐹 = 134,3298,4
= 1,36
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Pada taraf signifikansi 5%, terlihat bahwa nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (35;35) adalah sebesar
1,76. Maka terlihat nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data
dinyatakan homogen).
185
Lampiran C. 6
Uji Homogenitas Hasil Belajar (Posttest)
Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil belajar (posttest)
digunakan uji Fisher, berdasarkan rumus berikut ini:
𝐹 =𝑆𝑆12
𝑆𝑆22=𝑣𝑎𝑎𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑏𝑏𝑒𝑒𝑠𝑠𝑎𝑎𝑟𝑣𝑎𝑎𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑘𝑘𝑒𝑒𝑐𝑖𝑖𝑙𝑙
Dimana:
𝑆𝑆 =�∑𝑓𝑓. 𝑥𝑖2 −
(∑(𝑓𝑓. 𝑥𝑖)2
∑𝑓𝑓∑𝑓𝑓 − 1
Kriteria pengujian uji Fisher adalah sebagai berikut:
3. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data dinyatakan
homogen).
4. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, Ho diterima dan Ha ditolak (data dinyatakan tidak
homogen).
A. Kelas XI IPA 3 (Kelas Eksperimen)
Tabel Bantu Uji F Kelas XI IPA 3
Interval Batas Kelas
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi fi . xi2
60-64 59.5 3 62 3844 186 11532 65-69 64.5 2 67 4489 134 8978 70-74 69.5 3 72 5184 216 15552 75-79 74.5 9 77 5929 693 53361 80-84 79.5 10 82 6724 820 67240 85-89 84.5 7 87 7569 609 52983 90-94 89.5 2 92 8464 184 16928
Jumlah 521,5 36 5539 42203 2842 226574
186
Perhitungan Nilai Standar Deviasi Kelas XI IPA 3
𝑆𝑆 = �∑𝑓.𝑥𝑖2−(∑(𝑓.𝑥𝑖)
2
∑𝑓
∑𝑓−1
= �226574−80769643635
𝑆𝑆 = �226574−224360,135
𝑆𝑆 = �2213,835
𝑆𝑆 = �63,25 = 7,95
B. Kelas XI IPA 2 (Kelas Kontrol)
Tabel Bantu Uji F Kelas XI IPA 2
Interval Batas Kelas
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah
(xi) xi
2 fi . xi fi . xi2
55-59 54.5 5 57 3249 285 16245 60-64 59.5 4 62 3844 248 15376 65-69 64.5 5 67 4489 335 22445 70-74 69.5 9 72 5184 648 46656 75-79 74.5 6 77 5929 462 35574 80-84 79.5 5 82 6724 410 33620 85-89 84.5 2 87 7569 174 15138
Jumlah 486,5 36 504 36988 2562 185054
Perhitungan Nilai Standar Deviasi Kelas XI IPA 2
𝑆𝑆 = �∑𝑓.𝑥𝑖2−(∑(𝑓.𝑥𝑖)
2
∑𝑓
∑𝑓−1
𝑆𝑆 = �185054−65638443635
𝑆𝑆 = �185054−18232935
187
𝑆𝑆 = �272535
𝑆𝑆 = �77,85 = 8,82
C. Menentukan Nilai 𝑭𝑭𝒉𝒉𝒊𝒊𝒕𝒕𝒖𝒖𝒏𝒏𝒈𝒈 dan Menguji Hipotesis Homogenitas
Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah:
𝐹 = 𝑆12
𝑆22
𝐹 = (8,82 )2
(7,95 )2
𝐹 = 77,863,2
= 1,23
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Pada taraf signifikansi 5%, terlihat bahwa nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (35;35) adalah sebesar
1,76. Maka terlihat nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data
dinyatakan homogen).
188
Lampiran C. 7 Uji Hipotesis (Pretest)
Karena kedua data yang akan diuji perbedaannya bersifat normal dan homogen,
maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑋�1−𝑋�2
𝑑𝑠𝑔� 1𝑛1+ 1𝑛2
Dimana:
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �(𝑛1−1)𝑆12+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2
Keterangan:
𝑋𝑋�1 : Nilai rata-rata hasil tes kelompok 1
𝑋𝑋�2 : Nilai rata-rata hasil tes kelompok 2
𝑛𝑛1 : Jumlah sampel kelompok 1
𝑛𝑛2 : Jumlah sampel kelompok 2
𝑆𝑆12 : Varians kelompok 1
𝑆𝑆22: Varians kelompok 2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔: Varians gabungan kedua kelompok
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
a. Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 < , maka Ho diterima dan H1 ditolak.
b. Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 > , maka H1 diterima dan Ho ditolak.
Langkah-langkah menentukan nilai 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 adalah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui. Berdasarkan hasil pretest
diperoleh:
𝑋𝑋�1 = 37,44
𝑋𝑋�2 = 33,61
𝑆𝑆12=(9,92)2=127,46
𝑆𝑆22=(11,59)2 =134,32
189
2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔).
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �(𝑛1−1)𝑆12+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �(36−1)98,4 + (36−1)134,32
36+36−2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �(35)98,4 + (35)134,32
70
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �3444,2 +4701,270
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �8145,4270
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = √116,36
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = 10,78 3. Menentukan nilai thitung
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑋�1−𝑋�2
𝑑𝑠𝑔� 1𝑛1+ 1𝑛2
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 37,44−33,61
10,78 � 136+
136
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 3,8310,78√0,06
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 3,8310,78.0,24
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 3,832,58
= 1,47
4. Menentukan nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙.
Derajat kebebasan untuk mencari nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙 adalah:
𝑑𝑑𝑘𝑘 = 𝑛𝑛1 + 𝑛𝑛2 − 2 = 36 + 36 − 2 = 70
Pada taraf signifikansi 5% α = 0,05 nilai ttabel untuk dk = 70 adalah 2,00.
190
5. Menguji hipotesis.
Karena nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 < 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏el , maka Ho diterima dan Ha ditolak.
6. Memberikan interpretasi.
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan hasil belajar fisika pada konsep gelombang antara hasil pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan
yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian
191
Lampiran C. 8
Uji Hipotesis (Postest)
Karena kedua data yang akan diuji perbedaannya bersifat normal dan homogen, maka
rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑋�1−𝑋�2
𝑑𝑠𝑔� 1𝑛1+ 1𝑛2
Dimana:
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �(𝑛1−1)𝑆12+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2
Keterangan:
𝑋𝑋�1 : Nilai rata-rata hasil tes kelompok 1
𝑋𝑋�2 : Nilai rata-rata hasil tes kelompok 2
𝑛𝑛1 : Jumlah sampel kelompok 1
𝑛𝑛2 : Jumlah sampel kelompok 2
𝑆𝑆12 : Varians kelompok 1
𝑆𝑆22: Varians kelompok 2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔: Varians gabungan kedua kelompok
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
a. Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 < 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒l , maka Ho diterima dan H1 ditolak.
b. Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 > 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒l , maka H1 diterima dan Ho ditolak.
Langkah-langkah menentukan nilai 𝑡𝑡h𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 adalah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui. Berdasarkan hasil postest
diperoleh:
𝑋𝑋�1=78,9
𝑋𝑋�2=71,2
𝑆𝑆12=(7,95)2=63,2
𝑆𝑆22=(8,82)2 =77,8
192
2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔).
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �(𝑛1−1)𝑆12+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �(36−1)63,2+ (36−1)77,836+36−2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �(35)63,2+ (35)77,870
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �2212+2722,7370
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �4934,7370
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = √70,49
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = 8,39
3. Menentukan nilai 𝑡𝑡hitung.
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑋�1−𝑋�2
𝑑𝑠𝑔� 1𝑛1+ 1𝑛2
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 78,9−71,2
8,39 � 136+
136
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 7,78,39 √0,06
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 7,78,39.0,24
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 7,72,01
= 3,83
4. Menentukan nilai 𝑡𝑡tabel.
Derajat kebebasan untuk mencari nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙 adalah:
𝑑𝑑𝑘𝑘 = 𝑛𝑛1 + 𝑛𝑛2 − 2 = 36 + 36 − 2 = 70
Pada taraf signifikansi 5% α = 0,05 nilai ttabel untuk dk = 70 adalah 2,00.
5. Menguji hipotesis.
Karena nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 > 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏el , maka Ha diterima dan Ho ditolak.
6. Memberikan interpretasi.
193
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
media pembelajaran berbasis augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada
konsep gelombang.
194
Lampiran C. 9 Data Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
Responden Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 54
2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 47
3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 51
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
6 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 51
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 46
8 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
9 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 50
10 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 52
11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 43
12 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 3 53
13 3 2 2 2 3 3 1 1 2 1 1 3 2 1 4 31
14 3 1 3 1 2 4 3 3 1 2 3 3 2 4 1 36
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
16 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 47
17 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 50
18 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 48
19 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 48
20 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 48
21 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 48
22 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 45
23 3 3 2 4 4 4 4 1 3 1 4 3 3 4 4 47
24 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 53
25 3 2 3 2 1 3 3 3 2 1 3 3 2 1 2 34
26 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 46
27 4 4 4 4 4 1 2 3 4 4 4 4 3 4 4 53
28 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 47
29 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 45
30 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 46
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
32 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 43
33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 43
195
34 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 57
35 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 48
36 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 51
Jumlah 123 113 113 112 117 113 118 101 101 115 113 123 101 120 117 Skor 85% 78% 78% 78% 81% 78% 82% 70% 70% 80% 78% 85% 70% 83% 81%
Rata-rata 80% 74% 79% 80%
78%
196
Lampiran C. 10
Persentase Jenjang Kognitif
1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Siswa C1 C2 C3 C4
6 7 12 17 1 2 3 18 13 4 5 10 11 8 9 14 15 16 19 20 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0
2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0
6 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
7 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0
11 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0
13 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
14 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
15 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
16 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
17 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
18 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
19 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
20 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
21 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
22 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
24 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1
25 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0
26 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
27 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
28 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
29 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1
30 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
197
31 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
32 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0
33 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
34 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
35 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 8 3 18 3 4 8 22 7 7 5 26 29 22 4 14 14 22 3 8 7 % 22,2 83 50 8.3 11.1 22.2 61.1 19.4 19.4 13.8 72.2 80.5 61.1 11.1 38.8 38.8 61.1 8.3 22.2 19.4
Rata-rata 22% 27% 57% 27%
198
2. Pretest Kelas Kontrol
Siswa C1 C2 C3 C4
6 7 12 17 1 2 3 18 13 4 5 10 11 8 9 14 15 16 19 20 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0
2 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 4 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
5 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
8 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
9 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
10 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
11 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0
12 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
13 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0
14 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
15 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
16 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
17 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
18 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
19 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
20 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
21 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
22 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0
24 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1
25 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0
26 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
27 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0
28 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1
30 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
199
31 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0
32 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
33 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
34 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
35 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
36 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
Jumlah 20 15 17 5 7 6 30 7 14 5 15 25 29 8 15 10 15 8 9 5
% 55. 6 41. 7 47. 2 13. 9 19. 4 16. 7 83. 3 19. 4 38. 9 13. 9 41. 7 69. 4 80. 6 22.2 41.7 27. 8 41. 7 22.2 25 13. 9
Rata-rata 39,58% 35,56% 52,08% 27.,78%
200
3. Posttest Kelas Eksperimen
Siswa C1 C2 C3 C4
6 7 12 17 1 2 3 18 13 4 5 10 11 8 9 14 15 16 19 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0
2 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
3 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
9 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 11 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
14 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
15 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0
20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0
22 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
23 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
24 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
25 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
26 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
29 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
30 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
201
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0
34 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
35 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
36 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
Jumlah 31 35 27 35 36 18 35 31 21 25 27 32 32 10 30 34 13 35 25 23
% 86. 1 97. 2 75 97.2 100 50 97.2 86.1 58.3 69.4 75 89 89 27.8 83 94.4 36.1 97.2 69 63.89
Rata-rata 88,89% 78,3% 80,6% 53,6%
202
4. Postest Kelas Kontrol
Siswa C1 C2 C3 C4
6 7 12 17 1 2 3 18 13 4 5 10 11 8 9 14 15 16 19 20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
2 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0
3 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
4 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
5 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
6 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1
7 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
8 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0
9 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1
10 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0
11 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0
12 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
13 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
14 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0
15 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
16 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
17 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
18 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
20 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
21 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
22 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
23 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1
25 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
26 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
27 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
28 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0
29 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
30 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0
203
31 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
32 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
33 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 34 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 36 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Jumlah 24 28 29 15 30 18 25 28 27 31 30 31 23 26 25 29 13 30 14 22
% 66.67 28 29 41.7 83.3 50 69 77.8 75 86.1 83 86.1 63.9 72 69.4 81 36.1 83 39 61.1
Rata-rata 66,66% 71,11% 79,86% 63,09%
Lampiran D
Print Screen Media
1. Program IN2AR 1
2. Program IN2AR 2
3. Program IN2AR 3
4. Program IN2AR 4
5. Program IN2AR 5
6. Program IN2AR 6
7. Program IN2AR 7
8. Program IN2AR 8
205
Lampiran D.1
IN2AR 1
No. Nama Animasi Tampilan pada Augmented Reality
1. Gelombang Transversal
2. Gelombang Longitudinal
206
Lampiran D.2
IN2AR 2
No. Nama Animasi Tampilan pada Augmented Reality
1. Gelombang Transversal
2. Gelombang Longitudinal
207
Lampiran D.3
IN2AR 3
No. Nama Animasi Tampilan pada Augmented Reality
1. Pemantulan
2. Pembiasan
208
Lampiran D.4
IN2AR 4
No. Nama Animasi Tampilan pada Augmented Reality
1. Pembiasan
2. Pembiasan pada Pensil
209
Lampiran D.5
IN2AR 5
No. Nama Animasi Tampilan pada Augmented Reality
1. Difraksi Celah Sempit
2. Difraksi Celah Lebar
210
Lampiran D.6
IN2AR 6
No. Nama Animasi Tampilan pada Augmented Reality
1. Interferensi
2. Dispersi
211
Lampiran D.7
IN2AR 7
No. Nama Animasi Tampilan pada Augmented Reality
1. Polarisasi Celah Tegak
2. Polarisasi Celah Miring
212
Lampiran D.8
IN2AR 8
No. Nama Animasi Tampilan pada Augmented Reality
1. Pemantulan pada Ujung Tetap
2. Pemantulan pada Ujung Bebas
Lampiran E
Surat-Surat Penelitian
1. Surat Permohonan izin Penelitian
2. Surat Keterangan Penelitian
3. Lembar Uji Referensi
4. Biodata Penulis
222
MAULINA FITRIA NINGSIH. Anak kelima dari lima
bersaudara pasangan Sartam dan Sumiati. Lahir di Jakarta pada
tanggal 22 September 1991, bertempat tinggal di jalan Aria Putra,
Kedaung Hijau Blok A 38 RT 03 RW 05, Kedaung, Pamulang,
Tangerang Selatan.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis
diantaranya TK Wonokerto lulus tahun 1997, SD Waskito 3 (kelas 1-3) SD
Wonokerto 1 (kelas 4-6), lulus tahun 2003, SMPN 2 Pamulang, lulus tahun 2006.
Kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 40 Jakarta dan lulus pada
tahun 2009. Penulis bekerja selama 1 tahun sebelum melanjutkan kuliah. Penulis
tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,
Program Studi Pendidikan Fisika sejak tahun 2010 melalui jalur Ujian Mandiri.