pengaruh media pembelajaran animasi terhadap minat …

117
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA PEMANASAN GLOBAL KELAS VII SMPN 5 TINAMBUNG KAB.POLMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh WAHIDA BISRI 10531226415 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA PEMANASAN
GLOBAL KELAS VII SMPN 5 TINAMBUNG KAB.POLMAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019
ABSTRAK
Wahida Bisri, 2019. Pengaruh Media Pembelajaran Animasi terhadap Minat Belajar IPA Pemanasan Global pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 5 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I H. Syarifuddin Kune, Pembimbing II Nasir.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penggunaan media pembelajaran berbasis animasi dalam pembelajaran IPA pemanasan global dapat mempengaruhi minat belajar siswa kelas VII di SMPN 5 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media pembelajaran animasi dapat meningkatkan minat belajar IPA pemanasan global pada siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Tinambung.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif statistik, dengan jumlah populasi 91 siswa dan yang menjadi sampel adalah kelas VII b dan VII c dengan jumlah 61 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan pedoman observasi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan teknik analisis statistic deskriptif dan statistic inferensial.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data mengenai perbandingan nilai statistic dan perbandingan tingkat ketuntasan serta hasil analisis statistic inferensial telah membuktikan terjadinya peningkatan minat belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Tinambung dapat dilihat hasil belajar siswa melalui analisis statistic deskriptif sebelum menggunakan media animasi rata-rata nilai siswa 19,57 dan setelah menggunakan media animasi rata-rata nilai siswa 32,76. Diketahui bahwa nilai hasil posttest lebih besar dari nilai hasil pretest. Dan berdasarkan hasil hipotesa dengan uji-t menunjukkan bahwa nilai 0,05 signifikan level karena selang kepercayaan yang di kehendaki adalah 95% dalam penelitian ini nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. H1 menyatakan bahwa nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan ≠ nilai rata-rata sesudah diberi perlakuan. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media animasi dengan minat belajar siswa. Kata kunci : Media Pembelajaran, Animasi, Minat Belajar, Konsep Pemanasan Global
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkah rahmat dan hidayah-
Nya yang senantiasa diperuntuhkan kepada hamba-hamba-Nya. Salawat
dan salam kepada Rasulullah SAW, dan sahabat-sahabatnya serta orang-
orang yang mengikuti risalahnya.
Pelajaran IPA Pemanasan Global Kelas VII SMPN 5 Tinambung
Kabupaten Polewali Mandar”, Penulis menghadapi berbagai kesulitan
karena terbatasnya kemampuan penulis dan rumitnya objek pembahasan.
Akan tetapi, berkat bantuan dan motivasi yang tiada henti dari berbagai
pihak, penulisan Skripsi ini bisa sampai terselesaikan. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada mereka yang telah
membantu secara moral maupun material kepada penulis dalam proses
pencarian ilmu.
SUMARNI dan ayahanda Alm.BISRI yang telah berjuang, berdoa,
mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses
pencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada saudaraku
yang selalu memberikan motivasi, Serta teman-teman yang tak henti-
hentinya memberikan semangat. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada kita semua.
Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu bantuan material maupun
moral. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan
penghormatan serta ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Syarifuddin
Kune, M.Si, Selaku pembimbing I dan Nasir, S.Pd., M.Pd Selaku
pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi
ini.
Rahim, SE., MM, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin
Akib, M.Pd., Ph.D dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Muhammad Nawir, M.Pd,
ketua program studi teknologi pendidikan FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar, Nasir, S.Pd., M.Pd, sekretaris program studi
Teknologi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, serta seluruh
dosen dan staf pegawai dalam Lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali
penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan
berbagai kekurangan sebagai akibat keterbatasan kemampuan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Makassar, Juli 2019
SURAT PERNYATAAN...................................................................................... vi
2. Konsep Pemanasan Global .................................................................. 10
3. Media Pembelajaran ............................................................................ 11
5. Minat Belajar ....................................................................................... 26
B. Profil sekolah ............................................................................................ 29
C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 29
D. Desain Penelitian ....................................................................................... 35
E. Instrument Penelitian ................................................................................ 35
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
Tabel 3.3 Desain Penelitian.................................................................................35
Tabel 4.2 Hasil Observasi Eksperimen ...............................................................42
Tabel 4.3 Uji Normalitas .....................................................................................43
Tabel 4.5 Uji-T ....................................................................................................46
Gambar 2.2 Animasi Tradisional ........................................................................24
Gambar 2.3 Animasi 3D .....................................................................................25
Gambar 2.4 Animasi Kombinasi .........................................................................26
LAMPIRAN 2 Story Board
LAMPIRAN 4 Lembar Observasi
LAMPIRAN 5 Dokumentasi Kegiatan
LAMPIRAN 6 SPSS 23
Dalam Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat sekarang
tidak bisa di hindari lagi khususnya dalam bidang pendidikan. Keberadaan IPTEK
memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas. Untuk membantu pembangunan manusia dalam
pengembangan diri dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan yang
dihadapi untuk mencapai kemajuan. Salah satunya adalah pelaksanaan pendidikan
di Indonesia yang senantiasa meyakini perubahan-perubahan dalam rangka
penyempurnaan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan suatu bangsa.
Kemajuan suatu pendidikan seperti Negara Singapura yang luas wilayahnya
sempit dan sumber daya alam terbatas tetapi menjadi Negara yang cukup
diperhitungkan sebab sumber daya manusia yang dimilikinya sangat berkualitas
dan ditunjang dengan pendidikan yang baik. Begitupula dengan China, Negara ini
telah diketahui bahwa pendidikannya sangtlah berkualitas. Sebab telah banyak
SDM dari Negara tersebut sukses dalam membuat produk di dunia elektronik atau
perangkat-perangkatt komputer baik itu software maupun hardware.
Penjelasan dari kedua Negara di atas, Indonesia tak kalah pula dengan
pendidikannya. Indonesia juga bekerja keras untuk memajukan Negara dengan
menitik beratkan pada sektor pendidikan sebagaimana dalam amanat undang-
undang untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. Namun dengan itu, pendidikan di
Indonesia terus mengalami permasalahan yang sangat kompleks yaitu masalah
pendidikan dimana rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan khususnya pendidikan dasar, menengah dan atas. Ilmu pengetahuan dan
teknologi membawa dampak perubahan yang positif dalam dunia pendidikan.
Tuntutan kebutuhan akan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan semakin
tinggi. Oleh sebab itu, Sumber Daya Manusia (SDM) harus semakin ditingkatkan
seiring perkembangan teknologi dan informasi. Usaha dalam meningkatkan
kualitas pendidikan merupakan kegiatan yang sangat kompleks dan membutuhkan
suatu teknik sebagai usaha mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Upaya untuk mencapai pendidikan yang dapat menghasilkan seseorang
yang berkualitas adalah melalui pembelajaran. Ketercapaian suatu proses
pembelajaran ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik
yang menyangkut perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor),
maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Ketercapaian
perubahanperubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu pendidik,
peserta didik, lingkungan, metode pembelajaran, serta sumber belajar.
Sumber belajar saat ini sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Perkembangan sumber belajar khususnya untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sekolah masih sangat sedikit dan kurang variatif. Sehingga saat ini guru masih
menggunakan metode lama dalam pembelajaran seperti media konvensional dan
diskusi. Padahal saat ini dengan adanya kurikulum 2013 siswa dituntut untuk
belajar secara mandiri. Ada beberapa media sebagai sumber belajar yang
berkembang seperti media cetak berupa komik, modul, handout, poster, media
audio berupa lagu-lagu untuk pelajaran, kaset rekaman, musik dan banyak lainya.
Media merupakan suatu sarana yang dapat digunakan dalam menyalurkan
ilmu, sehingga dapat merangsang terjadinya suatu proses pembelajaran dalam diri
siswa. Dengan majunya arus teknologi dan informasi membawa perubahan
perkembangan media itu sendiri, baik dari media yang sederhana seperti media
grafis yang hanya berupa gambar atau tulisan, media audio, visual, anmasi dan
media yang berbasiskan komputer. Media pembelajaran merupakan sarana untuk
mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan sehingga dengan
media pembelajaran diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan lebih baik
dan hasil belajar siswa dapat meningkat.
Pada awalnya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru,
dimana alat bantu ini menekankan alat bantu visual misalnya gambar, obyek dan
alat bantu lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, ghmotivasi belajar
serta mempertinggi daya ingat siswa. Pada perkembangannya saat ini, media
pembelajaran tidak hanya menjadi alat bantu tetapi menjadi sebuah kebutuhan
penting dalam proses belajar mengajar.
Penggunaan media berbasis komputer dengan menggunakan animasi pada
pembelajaran menjadikan siswa dapat termotivasi untuk lebih aktif dengan cara
membaca, melihat dan mengoperasikan komputer. Selain membantu siswa untuk
mempermudah pemahaman terhadap materi ajar juga memberikan pengalaman
yang berarti bagi siswa sehingga dapat membangkitkan minat siswa.
Pada mata pelajaran IPA dibutuhkan suatu situasi belajar yang menggalang
minat siswa, dimana peran guru sebagai pengelola kelas mampu mengorganisir
siswa, fasilitas dan proses belajar. Untuk itu dalam penyampaian materi IPA, guru
harus bias menggunakan komunikasi banyak arah. Dimana guru dapat
memanfaatkan alat atau media untuk membantu proses pengajaran. Sebagai bentuk
usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran IPA di SMP, maka perlu dibuat atau
dikembangkan sumber belajar berbentuk audio-visual, terutama penggunaan media
animasi.
Animasi ini bertujuan untuk menambah keanekaragaman sumber belajar
IPA dan sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik, motivasi, dan prestasi dalam
pembelajaran IPA. Media ini juga berfungsi untuk menarik perhatian siswa dan
memperkuat motivasi, biasanya berupa tulisan atau gambar yang bergerak-gerak,
animasi yang lucu, aneh yang sekiranya akan menarik perhatian siswa. Keunggulan
animasi dalam hal ini gambar yang bergerak adalah kemampuannya
untuk menjelaskan suatu kejadian secara sistematis dalam tiap waktu perubahan.
Minat merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi keberhasilan siswa
dalam belajar, karena minat merupakan kecenderungan yang tepat untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, minat juga selalu disertai
dengan rasa senang. Jika anak belajar dengan perasaan senang maka ia akan mudah
paham, sehigga pembelajaran akan terasa lebih bermakna dan menyenangkan
baginya. Tetapi, jika anak kurang berminat pada suatu mata pelajaran, maka hasil
belajar yang dicapainya juga kurang memuaskan, kurangnya minat anak dalam
beberapa mata pelajaran menyebabkan rendahnya hasil belajar. Dari
hasil observasi awal, rendahnya minat siswa pada mata pelajaran IPA dikarenakan
pada umumnya siswa masih menganggap bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. Hal
ini disebabkan juga oleh cara mengajar guru dikelas, cara mengajar yang monoton
dan media yang digunakan kurang menarik menyebabkan siswa menjadi malas dan
tidak tertarik dalam kegiatan belajar mengajar.
Jelas terlihat pada saat observasi siswa di kelas VII B pada mata pelajaran
IPA siswa cenderung tidak memperhatikan pelajaran bahkan siswa banyak yang
mengantuk dan bosan dengan mata pelajaran tersebut karena media yang digunakan
kurang menarik itulah mengapa peneliti ingin menggunakan media animasi pada
mata pelajaran tersebut agar siswa dapat kembali semangat dalam proses
pembelajaran dengan adanya media animasi yang semenarik mungkin.
Berdasarkan penjelasan di atas, mendorong peneliti mencoba melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran Animasi Terhadap
Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pemanasan
Global Kelas VII Di SMP Negeri 5 Tinambung Kab. Polewali Mandar”
B. Rumusan Masalah
Sesuai pada latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah pada
proposal penelitian adalah : “Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis
animasi dalam pembelajaran IPA pemanasan global dapat mempengaruhi minat
belajar siswa pada kelas VII SMP Negeri 5 Tinambung Kab. Polewali mandar”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: “Mengetahui pengaruh media pembelajaran animasi dalam pembelajaran
IPA pemanasan global terhadap minat belajar siswa di SMP Negeri 5 Tinambung
Kabupaten Polewali Mandar”
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif
dan inovatif, yang belum di aplikasikan sebelumnya untuk mendukung
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di SMP Negeri 5 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar.
2. Manfaat Praktis
media pembelajaran animasi terhadap minat belajar siswa.
b. Guru
mutu pendidikan khususnya pada media pembelajaran berbasis komputer
sehingga meningkatkan minat belajar siswa.
c. Siswa
Penelitian ini diharapkan untuk menjadikan siswa yang cerdas dalam tiga
ranah yaitu kognitif, afektif maupun psikomotorik.
d. Peneliti
siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran.
BAB II
A. Kajian Teori
serupa dengan hasil yang relevan. Hal tersebut dapat digunakan sebagai
pedoman awal sebagai kerangka pemikiran guna menambah, mengembangkan
maupun memperbaiki penelitian yang telah ada sebelumnya. Adapun hasil
penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andhika Budi Setiawan
di SMKN 3 Yogyakarta dengan judul skripsi : “pengaruh penggunaan media
animasi terhadap hasil belajar rencana anggaaran biaya”, dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran animasi terhadap
siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan pada mata pelajaran
Rencana Anggaran Biaya di SMKN 3 . Penelitian ini dilaksanakan dengan
metode quasi-eksperimen. hasil belajar siswa yang menggunakan media
animasi lebih besar dari hasil belajar siswa yang menggunakan media
konvesional (papan tulis) pada mata pelajaran rencana anggaran biaya
(RAB) kelas XI di SMK N 3 Yogyakarta. Perbedaan hasil belajar
ditunjukkan dengan analisis hasil tes siswa yang diuji dengan rumus T-tes (
Independent Sample Test ) dengan perolehan Pvalue (sig.) 0,0001 < 0,05.
Dari instrumen yang diujikan kepada siswa dapat diketahui peningkatan
hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen pada mata pelajaran
rencana anggaran biaya (RAB).
b) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liza Yunita di SMP 1
Darussalam dengan judul : “Pengaruh penggunaan media animasi terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan”, dengan
tujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media animasi berpengaruh
terhadap aktivitas belajar siswa pada materi sistem pencernaan di SMP 1
Darussalam. Penelitian ini menggunakan metode Post-Test only Control
Group Design penelitian ini menggunakan dua kelas penelitian sebagai
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan tentang pengaruh penggunaan media animasi terhadap aktivitas
dan hasil belajar Siswa pada materi sistem pencernaan di SMP 1
Darussalam, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa yang
dibelajarkan dengan media animasi pada materi sistem pencernaan sangat
berpengaruh, dengan jumlah nilai rata-rata persentase di kelas eksperimen
85,62 dan di kelas kontrol 80,31. 2. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan media animasi pada materi sistem pencernaan berpengaruh nyata,
dengan nilai menggunakan Uji-t yaitu thitung ≥ dari ttabel 3,50 ≥ 2,20
Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian di atas maka saya dapat
menyimpulkan bahwa kedua penelitian relevan tersebut memiliki pengaruh
penggunaan media animasi terhadap aktivitas dan hasil belajar
dibandingkan dengan penggunaan media konvensioanal (papan tulis).
Berkaitan dengan hasil deskripsi saya dari beberapa penelitian
relevan pula yang menjelaskan bahwa terdapat perbedaan pemahaman
konsep dan kinerja siswa melalui penerapan media pembelajaran animasi
pada materi yang sesuai atau yang terpilih. Media pembelajaran pula
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap skor hasil belajar siswa.
2. Konsep Pemanasan Global
bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebih. Pemanasan global
tidak dapat dilepaskan dari fenomena pencemaran udara di dunia, volume
peningkatan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang dikeluarkan
oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian dan
aktivitas manusia lainnya diyakini sebagai sumber utama dari pemanasan
suhu global yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir.
b. Penyebab pemanasan global dan buktinya
1) Emisi gas rumah kaca dan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil juga
menjadi penyebab pencemaran tanah, misalnya akibat tumpahan
minyak di sekitar sumur pengeboran. Meskipun demikian bukan
berartiefek rumah kaca selalu berdampak negative bagi bumi. Secara
umum, efek rumah kaca merupakan hal baik dan dibutuhkan bagi
makhluk hidup.
Peternakan sapi menghasilkan lebih banyak metana dibandingkan
industry minyak.
3) Saat ini, terdapat lebih banyak karbon dioksida diatmosfer dibandingkan
dalam kurun waktu 800.000tahun terakhir.
4) Perubahan iklim global menimbulkan dampak yangdapat diamati pada
lingkungan. Gletser mencair, es di sungai serta danau lebih cepat
mencair dibandingkan periode sebelumnya. Penyebaran tanaman dan
hewan berubah dibandingkan data historis. Bahkan, beberapa pohon
berbunga lebih awal.
3. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Association for Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi. Menurut Gerlach dan Ely (1971), media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Disamping sebagai system
penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator
menurut Fleming (1987), adalah penyebab atau alat yang turut campur
tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator
media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang
efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar-siswa dan isi pelajaran.
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan pengertian media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata ajar yang memiliki makna sebuah
petunjuk yang diberikan kepada orang untuk diketahui (dituruti). Belajar
adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Arsyad
(2013: 1), belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
diri seseorang sepanjang hidupnya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
pembelajaran merupakan suatu proses dan cara perbuatan menjadikan orang
atau makhluk hidup untuk belajar.
Menurut Munandar (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:207) yang
menyatakan bahwa pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong
kreativitas anak secara keseluruhan, membuat peserta didik aktif, mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif dan berlangsung dalam kondisi
menyenangkan. Kondisi lingkungan sekitar dari siswa sangat berpengaruh
terhadap kreativitas yang akan diciptakan oleh siswa. Disaat ketika siswa
merasa nyaman, maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah untuk dicapai.
Proses belajar dan pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya, sehingga dapat terjadi kapan saja dan
dimana saja. Adanya perubahan tingkah laku seseorang m erupakan salah
satu tanda bahwa orang tersebut telah belajar dan mengalami proses
pembelajaran. Perubahan tingkah laku tersebut bisa disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat ilmu pengetahuan, keterampilan, atau
sikapnya.
pembelajaran adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk
mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Menurut Winataputra (2007: 1) yang menyatakan bahwa arti
pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi,
memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri
peserta didik.
proses belajar mengajar yang pada dasarnya merupakan proses komunikasi.
Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator
yang bertugas menyampaikan pesan pendidikan kepada penerima pesan
yaitu anak didik. Agar pesan-pesan pendidikan yang disampaikan guru
dapat diterima dengan baik oleh anak, maka dalam proses komunikasi
pendidikan tersebut diperlukan wahana penyalur pesan yang disebut media
pendidikan/pembelajaran.
dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dari
pembelajaran itu sendiri.
dimaknai dan ditelaah secara mikro dan makro, secara mikro pembelajaran
adalah suatu proses yang dipayakan agar peserta didik dapat
mengoptimalkan potensi yang dimiliki baik kognitif maupun sosio
emosional secara efektif dan efesien untuk mencari perubahan perilaku yang
diharapkan sedangkan pembelajaran makro terkait dengan dua jalur yaitu
individu yang belajar dan penataan komponen eksternal agar terjadi proses
belajar pada individu yang belajar .
Berdasarkan paparan tersebut maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik
dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang
meliputi guru dan siswa yang saling bertukar inormasi.
3. Pengertian Media Pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat,
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Oemar Hamalik (2011), menyatakan bahwa media adalah alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interest antara guru dan anak didik dalam proses pendidikan
dan pembelajaran di sekolah. Guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahanan yang cukup tentang media pembelajaran yaitu:
(1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (3) Seluk-beluk proses belajar, (4) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan, (5) Nilai atau manfaat media pembelajaran dalam pendidikan, (6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (8) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, (9) Usaha inovasi dalam media pendidikan. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa (Arsyad, 2013: 19).
Arsyad (2013: 10) yang menyatakan bahwa: media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaiakan pesan
atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang
perhatian dan minat siswa dalam belajar.
Suwarna, dkk (2006:128) menjelaskan bahwa secara umum manfaat
media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa,
dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal.
Dengan bantuan media yang menarik, siswa akan lebih mudah untuk
memahami materi pelajaran dan hal ini akan berdampak posotif terhadap
hasil belajar siswa. Media disini sangat penting untuk menarik minat belajar
siswa dan membuat siswa antusias dengan materi yang diberikan. Ada
berbagai pemanfaatan komputer yang saat ini sedang marak dikembangkan
sebagai media yang mampu membuat siswa tertarik untuk belajar. Media
pembelajaran tersebut dapat berupa media berbasis komputer dengan
menggunakan animasi.
fungsi yang penting, yaitu memotivasi minat belajar siswa dan
menyampaikan materi pelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Oleh karena
itu guru harus dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dalam
membuat media pembelajaran yang tepat guna sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara menumbuhkan semangat dan
motivasi belajar saat proses belajar berlangsung. Komponen media
pembelajaran terdiri dari pesan, peralatan dan orang. Dalam pembuatan
media pembelajaran, komponen-komponen tersebut harus diperhatikan.
Kemudian dalam pembuatannya juga harus melalui beberapa langkah
pembuatan agar media tersebut dapat diterima di lingkungan sekolah.
Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran menurut Sadiman
dkk (2011) antara lain adalah sebagai berikut:
1) Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan
antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Sebelum media
dibuat, harus meneliti secara seksama pengetahuan awal maupun
pengetahuan prasyarat yang dimiliki dan tingkat kebutuhan siswa yang
menjadi sasaran media yang dibuat. Merumuskan tujuan intruksional
(instructional objective). Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional
dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, pertama
tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa, artinya tujuan
instruksional itu benar-benar harus menyatakan adan ya perilaku siswa yang
dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan. kedua
tujuan instruksional harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional,
artinya kata kerja itu menunjukkan suatu perilaku atau perbuatan yang dapat
diamati atau diukur.
mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar
tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah
selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada
tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang
abstrak.
Alat pengukur keberhasilan dikembangkan terlebih dahulu sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran
yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan,
penugasan atau cheklist perilaku. Instrumen tersebut akan digunakan
oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program
media yang dikembangkannya.
media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok- pokok materi
yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas.
Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka
materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita
sebut naskah program media. Naskah program media maksudnya adalah
sebagai penuntun kita dalam memproduksi media.
5) Mengadakan tes dan revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat
efektifitas dan kesesuaian media pembelajaran yang dirancang dengan
tujuan yang akan diharapkan. Program media yang oleh pembuatnya
dianggap bagus, belum tentu menarik dan dapat dipahami oleh siswa.
Hal ini hanya menghasilkan media pembelajaran yang tidak merangsang
proses belajar bagi siswa yang menggunakan. Tes atau uji coba dapat
dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau
juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang
sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan.
Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang
dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
4. Multimedia Pembelajaran Video Animasi .
a. Pengertian Multimedia
definisi animasi adalah kombinasi dari komputer dan video, multimedia
secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan
teks. Menurut Turban dkk (2002), multimedia adalah kombinasi dari paling
sedikit dua media input atau output dari data, media ini berupa audio (suara
dan musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar. Menurut Robin dan
Linda (2001), multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan
presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik,
animasi, audio, dan gambar video. Pengertian multimedia menurut Agus
Suheri (2006: 3) adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih
media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi
secara terintegrasi.
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi)
dengan menggabungkan link dan tools yang memungkinkan navigasi,
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Penggunaan komputer sebagai
media pembelajaran secara umum mengikuti proses intruksional yaitu: (1)
merencanakan mengatur dan mengorganisasikan serta menjadwalkan
pelajaran, (2) mengevaluasi siswa (tes), mengumpulkan data mengenai
siswa, (4) melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran, (5)
membuat catatan perkembangan pembelajaran. Format penyajian pesan dan
informasi dalam CAI (Computer-Assisted Instruction) terdiri atas tutorial
terprogram, tutorial intellijen, drill and practice dan simulasi.
b. Pengertian Animasi
Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa,
hidup, semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan maupun objek
nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D.
shingga karakter animasi secara dapat diartikan sebagai gambar yang
memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar
itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam gambar bisa
berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek. Berdasarkan arti
harfiah, Animasi adalah menghidupkan yaitu usaha untuk menggerakkan
sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Prinsip dari animasi adalah
mewujudkan ilusi bagi pergerakan dengan memaparkan atau menampilkan
satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit pada kecepatan yang
tinggi atau dapat disimpulkan animasi merupakan objek diam yang
diproyeksikan menjadi bergerak sehingga kelihatan hidup.
Animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis
komputer yang bertujuan untuk memaksimalkan efek visual dan
memberikan interaksi berkelanjutan sehingga pemahaman bahan ajar
meningkat. Utami (2007) menyatakan ada tiga jenis format animasi:
pertama, Animasi tanpa sistem kontrol, animasi ini hanya memberikan
gambaran kejadian sebenarnya (behavioural realism), tanpa ada kontrol
sistem. Misal untuk pause, memperlambat kecepatan pergantian frame,
Zoom in, Zoom Out, bisa jadi animasi terlalu cepat, pengguna tidak memiliki
waktu yang cukup untuk memperhatikan detil tertentu karena tidak ada
fasilitas untuk pause dan zoom in. Kedua, Animasi dengan sistem kontrol,
animasi ini dilengkapi dengan tombol kontrol.
Sebagai media ilmu pengetahuan animasi memiliki kemampuan
untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan
dengan hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka
animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata
tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka
materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. Animasi yang digunakan baik
pada penjelasan konsep maupun contoh-contoh, selain berupa animasi statis
auto-run atau diaktifkan melalui tombol, juga bisa berupa animasi interaktif
dimana pengguna (siswa) diberi kemungkinan berperan aktif dengan
merubah nilai atau posisi bagian tertentu dari animasi tersebut. Secara garis
besar membagi animasi komputer menjadi dua kategori yaitu:
1. Computer Assisted Animation. Animasi pada kategori ini biasanya
menunjuk pada system animasi 2 dimensi, yaitu mengkomputerisasi
proses animasi tradisional yang menggunakan gambaran tangan.
Computer digunakan untuk pewarnaan, penerapan virtual kamera dan
penataan data yang digunakan dalam sebuah animasi.
2. Computer Generated Animation. Pada kategori ini biasanya digunakan
untuk animasi 3 dimensi dengan program 3D seperti 3D Studio Max,
Maya, Autocad dll. Animasi merupakan salah satu bentuk visual
bergerak yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan materi pelajaran
yang sulit disampaikan secara konvensional. Dengan diintergrasikan ke
media lain seperti video, presentasi, atau sebagai bahan ajar tersendiri
animasi cocok untuk menjelaskan materi-materi pelajaran yang secara
langsung sulit dihadirkan di kelas atau disampaikan dalam bentuk buku.
Sebagai misal proses bekerjanya mesin mobil atau proses terjadinya
tsunami.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Computer Assisted
Animation dan Computer Generated Animation adalah animasi yang
menunjuk pada system animasi 2 dimensi dan system animasi 3 dimensi
yang mengkomputerisasi proses animasi tradisional dengan
menggunakan gambaran tangan serta dapat dimanfaatkan untuk
menjelaskan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara
konvensional.
beredar di pasaran, dari software yang mempunyai kemampuan yang
sederhana hingga yang komplek. Dari sisi fungsi penggunaan software
animasi dapat dikelompokkan menjadi Software Animasi 2 Dimensi dan
Software Animasi 3 Dimensi. Software Animasi 2 Dimensi adalah
software yang digunakan untuk membuat animasi tradisional (flat
animation), umumnya mempunyai kemampuan untuk menggambar,
mengatur gerak, mengatur waktu, beberapa dapat mengimpor suara.
Dari sisi penggunaan umumnya tidak sulit. Contoh dari Software
Animasi 2 Dimensi ini antara lain: Macromedia Flash, Adobe Flash,
Macromedia Director, ToonBoom Studio, Adobe ImageReady, Corel
RaVe, Swish Max, Adobe After Effect, dan Video Scribe. Software
Animasi 3 Dimensi adalah software yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan canggih untuk membuat animasi 3 dimensi. Fasilitas dan
kemampuan tersebut antara lain, membuat obyek 3 Dimensi, pengaturan
gerak kamera, pemberian efek, import video dan suara, serta masih
banyak lagi. Beberapa software animasi 3 Dimensi mempunyai
kemampuan khusus, misalnya untuk animasi figure (manusia), animasi
landscape (pemandangan), animasi (title). Karena kemampuannya yang
canggih, dalam penggunaannya diperlukan pengetahuan yang cukup
tinggi dan terkadang rumit. Contoh dari Software Animasi 3 Dimensi
ini antara lain: 3 Dimensi Studio Max, Maya, Poser (figure animation),
Bryce (landscape animation), Vue (landscape animation), Cinema 4
Dimensi, Blender (free), Daz3D (free), Aurora 3 Dimensi Presentation
(free).
Animasi Stop Motion
Stop motion berasal dari dua kata yaitu stop dan motion. Stop
(berhenti) dan motion (bergerak). Jadi, stop motion berarti berhenti
dan bergerak. Satop motion adalah suatu teknik animasi utnuk
membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terliahat
bergerak sendiri.
Animasi Tradisional
film animasi yang paling lama yaitu pada abad ke-20.
Gambar 2.2 animasi tradisional
dicapai melalui komputer dan digital generator. Animasi 3d sendiri
adalah sebuah model yang mempunyai bentu, volume, dan ruang
sehingga dapat dilihat dari segala arah.
Gambar 2.3 animasi 3 Dimensi
Animasi Kombinasi
yang berbeda. Animasi kombinasi dibedakan menjadi 3 yaitu, a)
kombinasi animasi 2D & 3D, b) 2D and Live Shot dan c) 3D and
Live Shot.
Menurut Gie (2002: 28) minat berarti sibuk, tertarik, dan terlibat
sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan, karena menyadari pentingnya
kegiatan itu. Sibuk dan terlibat dengan kegiatan merupakan indikasi adanya
aktivitas. Pernyataan di atas didukung oleh Suryabrata (2002: 14), minat
adalah tenaga psikis yang tertuju kepada suatu obyek serta banyak
sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
Pendapat-pendapat di atas menunjukkan adanya unsur aktivitas di dalam
minat seseorang terhadap sesuatu.
Dari pendapat ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri adanya minat
pada seseorang, antara lain: adanya perasaan senang, adanya perhatian,
adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.
1) Perasaan senang Menurut Ahmadi (2002: 101), perasaan adalah suatu
kerohanian atau kejiwaan yang kita alami dengan rasa senang atau tidak
senang dalam hubungan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Jadi
perasaan senang adalah peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang
dalam hubungan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif.
2) Perhatian Menurut Subrata (2002: 14), perhatian adalah pemusatan
tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek atau banyak sedikitnya kesadaran
yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
3) Aktivitas Menurut Ali (1996: 26), aktivitas adalah keaktifan atau
kegiatan aktivitas yang dimaksud adalah keaktifan atau partisipasi langsung
dalam suatu kegiatan. Pendapat ini didukung oleh Suryabrata (2002: 72),
aktivitas adalah banyak sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan
perasaan dan pikiran-pikirannya dalam tindakan yang spontan.
4) Ketertarikan Siswa
benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang
oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak
menunda tugas dari guru.
b. Pentingnya Minat Belajar
Menurut Dalyono (2001: 56-57), minat dapat timbul karena daya
tarik dari luar dan juga datang dari hati nurani. Minat yang besar terhadap
sesuatu meupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau
memperoleh benda atau tujuan yang diminati. Minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi. Menurut Ahmadi dan
Supriyono (1971: 79), tidak adanya minat seseorang terhadap suatu
pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya
mungkin tidak sesuai 23 dengan kecakapan, tidak sesuai dengan tipe-tipe
anak yang bisa menimbulkan masalah dengan dirinya, karena itu pelajaran
sulit masuk dan diproses dalam otak sehingga menimbulkan kesulitan.
Melihat dari pendapat di atas, maka minat penting untuk ditingkatkan,
karena mempermudah proses belajar siswa dan untuk mencapai prestasi
yang lebih tinggi dari sebelumnya.
c. Cara meningkatkan minat belajar
Menurut Winkel (1984: 30), perasaan senang akan menimbulkan
minat belajar, yang diperkuat lagi oleh sikap positif. Skema Munculnya
Minat Menurut Dalyono (2001: 56-57), minat dapat timbul karena daya
tarik dari luar dan datang dari hati nurani. Perasaan tidak Senang
menghambat dalam belajar, karena hanya menimbulkan sikap yang tidak
positif dan tidak menunjang minat dalam belajar.
Dari beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa minat dapat
ditingkatkan dengan daya tarik dari luar, perasaan senang, dan sikap positif
yang akan dapat meningkatkan kualitas pencapaian hasil belajar siswa
dalam bidang tertentu.
B. Profil Sekolah
SMP Negeri 5 Tinambung merupakan salah satu sekolah Negeri yang
berada di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mnadar Provinsi Sulawesi
Barat.
Berikut adalah data identitas atau profil SMP Negeri 5 Tinambung:
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Tinambung
2. Provinsi : Sulawesi Barat
4. Kecamatan : Tinambung
5. Desa/Kelurahan : Karama
7. Kode Pos : 91354
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir ini bermula dari adanya masalah terhadap minat belajar di
SMP Negeri 5 Tinambung masih tergolong rendah . Minat merupakan salah
satu unsur yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, karena minat
merupakan kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan, minat juga selalu disertai dengan rasa nyaman.
Dari hasil observasi awal, rendahnya minat siswa pada mata pelajaran IPA di
karenakan pada umumnya siswa masih menganggap bahwa mata pelajaran IPA
itu sulit. Hal ini disebabkan juga oleh cara mengajar guru di kelas, cara
mengajar yang monoton dan media yang digunakan kurang menarikl
menyebabkan siswa menjadi malas dan tidak tertarik dalam kegiatan belajar
mengajar.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran,
diantaranya adalah penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media yang
tepat akan membantu guru maupun peserta didik dalam proses
pembelajaran.Multimedia mampu mengabungkan antara teks, gambar, audio,
musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan, sehingga multimedia
dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.
Penggunaa media pembelajaran yang menarik secara tidak langsung akan
menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, dengan menggunakan
multimedia sebagai media akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa mencapai tujuan
pembelajaran lebih baik. Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 2.5 kerangka fikir
Pembelajaran IPA Menggunakan Media
kelas VII
D. Hipotesis
maka hipotesis dapat dirumuskan sebagi berikut:
H0 : Tidak ada da pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi terhadap
minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA pemanasan global kelas VII
SMPN 5 Tinambung
H1 : Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi terhadap minat
belajar siswa pada mata pelajaran IPA pemanasan global kelas VII SMPN
5 Tinambung
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan
variabel Media pembelajaran animasi (X) dan variabel minat belajar siswa (Y).
Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
(hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain
yang dapat mengganggu, eksperimental dilakukan dengan maksud untuk
menilai akibat suatu perlakuan.
B. Populasi dan Sampel
berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama
dengan banyaknya manusia. Populasi memiliki parameter yakni besaran
terukur yang menunjukkan ciri dari populasi itu.Prameter suatu populasi
tertentu adalah tetap nilainya itu berubah, maka berubah pula populasinya.
Pengertian lain, menyebutkan populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri dari manusia, benda – benda, hewan, tumbuh –
tumbuhan, gejala – gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data
yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Hadari
Nawawi, 1983:141).
Tabel. 3.1. Keadaan Populasi
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 VII A 30 orang
2 VII B 30 orang
3 VII C 31 orang
Jumlah Populasi 91 orang (Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 5 Tinambung Kabupaten
Polewali Mandar)
b. Sampel
populasi yang dipilih untuk sumber data. Dalam penelitian ini,
menggunakan pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu
penunjukkan dalam hal ini ditunjuk langsung sebagai sampel, adapun
sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VII B Dan VII C karena
kelas tersebut yang dilihat masih sangat kurang minat belajarnya apalagi di
mata pelajaran IPA dibandingkan dengan kelas VII A. Kedua kelas
tersebut akan dibagi atas kelas control (VII B) dan kelas eksperimen (VII
C) yakni kelas yang diberi perlakuan atau yang menggunakan media
animasi dan kelas yang tidak diberi perlakuan atau tidak menggunakan
media animasi.
Jumlah 61 orang
(Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 5 Tinambung, Kabupaten Polman)
C. Definisi Operasional Variabel
bawah ini diberikan definisi operasional masing-masing variabel. Variabel-
variabel tersebut adalah :
Media pembelajaran animasi (Variabel Bebas) adalah alat, metode
dan teknik yang digunakan untuk mengefektifkan komunikasi antara guru
dan peserta didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah.
Media pembelajaran animasi juga berisi kumpulan gambar yang diolah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan
audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan
pembelajaran. Media animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai
perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk menyampaikan
materi pelajaran.
Minat belajar dipandang sebagai salah satu indikator pendidikan
bagi mutu pendidikan dan perlu disadari bahwa minat belajar adalah
bagian dari hasil pendidikan.
pretest-posttest control group design, hanya saja pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random. Desain penelitian
ini dapat di gambarkan sebagai berikut.
O1 X O2
Tabel 3.3. Desain Penelitian (Sugiyono, 2016)
Keterangan: O1 : kelas eksperimen X : perlakuan / treatment O2 : kelas eksperimen O3 : kelas kontrol O4 : kelas kontrol
E. Instrumen Penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena sosial maupun
alam.
untuk mengukur minat belajar siswa:
1. Angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah berupa
pertanyaanan yang dikembangkan berdasarkan indikator indikator
minat belajar siswa yang meliputi perhatian, perasaan senang, aktivitas
belajar dan kesadaran belajar.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti
menggunakan cara sebagai berikut:
fenomena yang diselidiki.
2. Angket atau kuesioner adalah alat ukur yang berupa pertanyaan yang
dikembangkan berdasarkan indikator
berupa nilai protest dan nilai posttest kemudian dibandingkan.
Membandingkan kedua nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan
apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan antara nilai pretest
dengan nilai posttest. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap
rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang
disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian, langkah-langkah analisis
data eksperimen dengan model eksperimen “Nonequivalent Control Group
Desain” adalah sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun
langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai
berikut.
n : jumlah (Arif Tiro, 2008)
b) Presentase (%) nilai rata-rata
2. Analisis Statistik Inferensial
penelitian dengan menggunakan uji-t. Adapun uji-t dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan softwere SPSS. Pesatnya perkembangan
penggunaan statistic didukung oleh softwere statistic yang mempermudah
pengolahan data. SPSS sebagai salah satu softwere statistic telah umum
digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data penelitian.
Uji-t
yang signifikan di tingkat probabilitas pilihan. Contohnya, Uji-t dapat
digunakan untuk membandingkan minat belajar siswa sebelum
menggunakan media pembelajaran animasi dan setelah menggunakan
media pembelajaran animasi.
µo = rata-rata uji n : banyak data
(Sumber: Sugiyono, 2016)
Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Tinambung merupakan salah
satu SMP yang berada di Kabupaten Polewali Mandar beralamat di jalan
poros karama Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten
Polewali Mandar.
identitas sebagai berikut :
b) Nomor Statistik :201192004066
d) Provinsi : SULBAR
karasteristik subjek penelitian sebelum dan sesudah pembelajaran IPA,
minat belajar siswa, aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta respo
siswa terhadap pembelajaran IPA melalui penggunaan media
VII C SMP Negeri 5 Tinambung.
Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media
pembelajaran animasi dalam pembelajaran pemanasaan global terhadap
minat belajar siswa kelas VII di SMPN 5 Tinambung Kabupaten
Polewali Mandar. Data yang disajikan dalam penelitian diperoleh dari
observasi dan angket siswa kelas VII B dan VII C.
a. Hasil olah data agket (Sebelum & Sesudah diberi perlakuan)
Berikut akan di uraikan hasil olah data dari setiap pernyataan
responden sebagai berikut:
Tabel 4.1 Statistik Angket Minat Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
Descriptives
Lower Bound 17.00
Upper Bound 19.57
Lower Bound 30.19
Upper Bound 32.76
Interquartile Range 5
Skewness -.231 .501
Kurtosis -1.189 .972
Dari tabel 4.1 di atas, hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 23 pada
data sebelum perlakuan pada kelas eksperimen diperoleh jumlah sampel yang
valid yaitu 21 orang, mean 19,57 median 18,00 std. deviation 2,831, range 10,
minimum 14, dan maximum 24.
Sedangkan setelah perlakuan pada kelas eksperimen diperoleh jumlah
sampel yang valid yaitu 21 orang, mean 32,76 median 31,00 std. deviation 2,822,
range 8, minimum 27, dan maximum 35.
b. Deskripsi hasil observasi
Lembar pengamatan ini di buat untuk memperoleh salah satu jenis
data pendukung. Instrument ini memuat petunjuk dan dua belas
indicator aktivitas siswa yang diamati. Pengamatan dilakukan dengan
cara observer mengamati aktivitas siswa. Untuk melihat aktivitas
belajar siswa selama penelitian berlangsung.
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dan persentase aktivitas belajar siswa selama penelitian berlangsung.
No Aktivitas
Pertemuan/ Frekuensi
I Siswa
II siswa
3 Siswa yang mengajukan pertanyaan 11 13
4 Siswa yang menjawab pertanyaan 10 12
5 Siswa yang meminta bimbingan guru 5 7
6 Siswa yang aktif membantu temannya mengerjakan soal 10 12
Dari hasil observasi diatas menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama
siswa yang memperhatikan penjelasan guru hanya 7 orang, siswa yang mencatat
penjelasan guru 10 orang, siswa yang mengajukan pertanyaan 11 orang, siswa yang
menjawab pertanyaan 10 orang,siswa yang meminta bimbingan guru 5 orang, dan
siswa yang aktif membantu temanya mengerjakan soal hanya 10 orang dan
selebihnya siswa ada yang melamung saja tidak memperhatikan guru dan beberapa
siswa keluar masuk pada saat guru mengajar didalam kelas. Pada pertemuan kedua
siswa yang memperhatikan penjelasan guru 15 orang, siswa yang mencatat
penjelasan guru 10 orang, siswa yang mengajukan pertanyaan 12 orang, siswa yang
menjawab pertanyaan 13 orang, siswa meminta bimbingan guru 7 orang dan siswa
yang aktif membantu temannya mengerjakan soal 12 orang sedikit ada peningkatan
dari pertemuan pertama tetapi masih saja ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran.
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan data dari
variabel X (media animasi) dan variabel Y (minat belajar siswa) yang telah diolah
akan diuji normalitasnya menggunakan program SPSS dengan rumus
Kolmogorov-smirnov dan shapiro-Wilk. Uji normalitas data dilakukan untuk
mengetahui apakah data penelitian sudah memenuhi persyaratan penggunaan
statistic yang akan digunakan dalam pengujian. Utuk mengetahui normal atau
tidaknya adalah jika sig > 0.05 maka dikatan normal dan jika sig < 0,05 dapat
dikatakan tidak normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 4.3 Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pree Test .163 21 .150 .946 21 .280
Post Test .195 21 .035 .897 21 .031
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, uji normalitas menggunakan rumus
Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Hasil dari uji normalitas diketahui
signifikan karena rumus Kolmogorov-Smirnov (sebelum) sig 0,150 dan Shapiro-
Wilk sig 0,280 sedangkan rumus Kolmogorov-Smirnov (sesudah) sig 0,035 dan
Shapiro-Wilk sig 0,031 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Histogram diatas menunjukan bahwa sebelum eksperimen dari nilai
minimum 14 sampai nilai maksimun 24 tidak memiliki peningkatan dengan mean
19,57.
minimum 27,5 sampai nilai maksimun 35,0 memiliki peningkatan dengan mean
32,76.
Uji – t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan sebelum dan sesudah perlakuan. Untuk melakukan
pengujian terhadap hipotesis maka harus focus pada nilai
signifikannya, jika nilai signifikannya > 0,05 maka H0 diterima
sebaliknya jika nilai signifikannya < 0,05 maka H0 ditolak dan
konsekuensinya bila H0 ditolak maka H1 diterima.
tabel 4.4 Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretes 18.29 21 2.831 .618
postes 31.48 21 2.822 .616
Tabel diatas menunjukan bahwa nilai 0,05 signifikan level karena selang
kepercayaan yang di kehendaki adalah 95 % maka signifikan levelnya adalah 100-
95 = 5 % (0,05). Dalam penelitian ini nilai signifikannya adalah 0.000 < 0,05
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. H1 menyatakan bahwa nilai rata-rata sebelum
diberi perlakuan ≠ nilai rata-rata sesudah diberi perlakuan.
Maka kesimpulannya siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media animasi menunjukkan minat siswa lebih tinggi yaitu rata-rata
32,76 bila dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
metode ceramah yaitu rata-rata 19,57.
B. Pembahasan
pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian yaitu pembahasan hasil
analisis deskriptif dan pembahasan inferensial.
Hasil angket tentang media animasi yang diisi oleh siswa yang
ditemukan bahwa suasana di kelas menjadi lebih menyenangkan, lebih
Tabel 4.5 Paired Samples Test
Paired Differences
Deviation Std. Error
Difference
akrab dengan teman-teman lainnya, membuat siswa lebih percaya diri dan
membuat siswa lebih bersemangat mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil angket yang diperoleh menunjukan minat belajar
siswa sebelum dan sesudah menggunakan media animasi, maka diperoleh
hasil angket sebelum penggunaan media dengan nilai rata-rata yang valid
yaitu 21 orang, mean 19,57 median 18,00 std. deviation 2,831, range 10,
minimum 14, dan maximum 24. Sedangkan setelah penggunaan (post-test)
pada kelas eksperimen diperoleh jumlah sampel yang valid yaitu 21 orang,
mean 32,76 median 31,00 std. deviation 2,822, range 8, minimum 27, dan
maximum 35.
Dari hasil deskripsi data yang telah diuraikan tersebut bahwa hasil
aktivitas belajar siswa yang diadakan oleh peneliti pada pertemuan pertama
belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih
kurangnya minat belajar siswa terutama pada pelajaran IPA mengenai
materi pemanasan global. Dengan menggunakan media pembelajaran
animasi dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikolog siswa.
mencapai indikator kinerja yang sesuai dengan harapan dan akan
melanjutkan ke pertemuan kedua. Dari hasil deskripsi data yang telah
diuraikan bahwa ternyata dari segi hasil aktivitas belajar, hasil belajar yang
diadakan oleh peneliti sudah mencapai hasil yang optimal.
Hal ini ditunjukkan dengan nampaknya minat belajar siswa dalam
menggunakan media animasi teutama dalam pembelajaran IPA mengenai
materi pemanasan global. Melihat minat belajar siswa kelas VII C yang
dicapai meningkat berarti semakin memperjelas adanya manfaat dari
penggunaan media animasi dalam pembelajaran IPA terutama materi
pemanasan global terjadi peningkatan.
adalah 100-95 = 5 % (0,05). Dalam penelitian ini nilai signifikannya adalah
0.000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. H1 menyatakan bahwa
nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan ≠ nilai rata-rata sesudah diberi
perlakuan.
Setelah peneliti melaksanakan penelitian di SMPN 5 Tinambung
Kabupaten Polewali Mandar dengan menggunakan Uji-t dengan nilai
signifikan levelnya adalah 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
H1 menyatakan bahwa nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan ≠ nilai rata-
rata sesudah diberi perlakuan.
ahli seperti Dalyono (2001:56-57) yaitu minat dapat timbul karena daya
tarik dari luar dan juga datang dari hati nurani. Minat yang besar terhadap
sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau
memperoleh benda atau tujuan yang diminati. Minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi. Di sisi lain, menurut Winkel
(1984:30) yaitu perasaan senang akan menimbulkan minat belajar, yang
diperkuat lagi oleh sikap positif.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian relevan yang
dilakukan oleh Andhika Budi Setiawan dimana hasil belajar siswa yang
menggunakan media animasi lebih besar dari hasil belajar siswa yang
menggunakan media konvensional (papan tulis). Perbedaan hasil belajar
ditunjukkan dengan analisis hasil tes siswa yang diuji dengan rumus T-tes
dengan perolehan Pvalue (sig) 0,000 < 0,05.
Penelitian yang dilakukan oleh Liza Yunita menunjukkan bahwa
aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan media animasi pada materi
system pencernaan sangat berpengaruh, dengan jumlah nilai rata-rata
persentase di kelas eksperimen 85,62 dan di kelas control 80,31. Hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan media animasi pada materi system
pencernaan berpengaruh nyata, dengan nilai menggunakan Uji-t yaitu t-
hitung ≥ dari t-tabel 3,50 ≥ 2,20.
Berdasarkan hasil analisis statistic inferensial, teori dan penelitian
relevan serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran di atas, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran animasi
terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA Pemanasan Global
kelas VII di SMP Negeri 5 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Hal ini
menunjukan pelaksanaan penelitian sesuai dengan yang direncanakan.
Namun, hal itu tidak terlepas dari adanya kendala yang dihadapi selama
proses penelitian berlangsung, salah satunya kurangnya sarana prasana yang
dimiliki sekolah.
BAB V
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka di
simpulkan bahwa, “Media Animasi berpengaruh terhadap minat belajar IPA
Pemanasan Global kelas VII SMP Negeri 5 Tinambung Kabupaten Polewali
Mandar. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan
yaitu 19.57, setelah menerapkan media animasi rata-rata nilai meningkat
yaitu 32,76 dengan jumlah sampel 21 orang dan menggunakan perhitungan
SPSS 23. Hasil uji-t dengan nilai signifikan 0,05, selang kepercayaan
dikehendaki adalah 95% maka signifikan levelnya adalah 100-95 = 5 %
(0,05) dalam penelitian ini nilai signifikannya adalah 0,000 < 0,05 sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima . H1 menyatakan bahwa nilai rata-rata sebelum
diberi perlakuan ≠ nilai rata-rata sesudah diberi perlakuan.
B. SARAN
berikut :
1. Kepada pihak sekolah dalam proses proses belajar mengajar khususnya
pada mata pelajaran IPA itu sendiri agar pihak sekolah lebih
memperhatikan fasilitas sekolah seperti diperadakannya media
elektronik yang menunjang pembelajaran.
2. Diharapkan kepada guru agar lebih aktif dalam kegiatan proses belajar
mengajar dan guru diharapkan membuat media pembelajaran, agar lebih
memudahkan siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan
dengan bantuan media, termasuk media animasi.
3. Diharapkan kepada siswa agar mampu mengaplikasikan pengetahuan
yang diperoleh dari guru dan senantiasa meningkatkan pem,ahaman
untuk setiap pelajaran.
Ahmadi dan Supriyono. 1971. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Agustin, M. 2011. Permasalahan belajar dan inovasi pembelajaran. Bandung:
PT. Refika Aditama.
Persada
(Inovatif). Bandung : Yrama Widya.
Fleming,1987.ManfaatDanFungsi.[online].Tersedia:http://alasror.wordpress.com/
?s=MANFAAT+DAN+FUNGSI. (Diakses pada tanggal 09 juli 2019)
Gerlach, Ely 1971. Media pembelajaran.Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Gie, The Liang. 2002. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: PUBIB
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika
Karwono dan Heni Mularsih. 2018. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan
Sumber Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nawawi, H. Hadari. 1983. Metode Penelitian Deskriptif. Yogyakarta: Tiara
Wacana
Robin dan Linda. 2001, Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video.
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/10/juhaeri-Pengantar-
desember 2018)
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman, dkk. 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Setiawan, budi Andhika. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap Hasil
Belajar Rencana Anggaran Biaya Di Smk Negeri 3 Yogyakarta
https://www.scribd.com/doc/300283500/Andhika-Budi-Setiawan. (Diakses
Alfabeta
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta
Vol .2, No. 1. Cianjur: Universitas Surya kencana.
http://rangkumanpustaka.blogspot.com/2017/04/multimedia-pembelajaran
Sukardi. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep
Dasar. Surabaya : Rosda.
Yogyakarta.
Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Turban, dkk 2002, Aplikasi Multimedia Interaktif, Paradigma, Yogyakarta
Utami,D.2007. AnimasidalamPembelajaran.www.uny.ac.id/akademik/default.php
Http://Digilib.Unila.Ac.Id/25222/3/Skripsi%20tanpa%20bab%20pembaha
san.Pdf (diakses pada tanggal 09 Desember 2018)
Winkel, S. J. 1984. Psikologi pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia
Yunita, Liza. 2017. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Di Smp 1
Darussalam.
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
Indikator:
1.1.1 Menjaga dan merawat tanaman di sekolah dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan konsep ekosistem
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Indikator:
2.1.1 Menunjukkan perilaku disiplin, aktif, kerjasama, dan komunikasi yang baik pada saat melaksanakan percobaan ekosistem 2.1 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
Indikator:
Indikator :
3.10.1 Menjelaskan konsep Pemanasan Global 3.10.2 Menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global 3.10.3 Menjelaskan pengaruh pemanasan global terhadap ekosistem 3.10.4
Indikator :
4.13.1 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan tentang penanggulangan masalah.
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian pemanasan global 2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global 3. Menjelaskan pengaruh pemanasan global bagi lingkungan 4. Menjelaskan upaya untuk penanggulangan pemanasan global
D. Materi Pelajaran
1. Pemanasan Global Pemanasan global adalah indikasi naiknya suhu permukaan bumi secara global terhadap suhu normal pada kurun waktu tertentu
Perubahan iklim global adalah perubahan unsur-unsur iklim secara global terhadap iklim normal Penyebab pemanasan global adalah gas-gas rumah kaca yaitu antara lain; karbondioksida (CO2), metana (CH4), Nitroksida (N2O), Hidrofluorokarbon (HFC), Perfluorokarbon (PFC), Sulfurheksafluorida (SF6), dll. Penyebab pemanasan global yang paling besar adalah (CO2), (CH4), NO dari pupuk dan CFC yang biasa digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan
E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model : Discovery learning 3. Metode : diskusi
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Media animasi 2. Alat :Laptop, lcd 3. Sumber belajar : Buku Pegangan Peserta didik dan Sumber lain yang relevan (
misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Tujuan esensial :
b). Peserta didik dapat menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global
c). Peserta didik memiliki ketrampilan berbicara di muka kelas melalui kegiatan presentasi hasil proyek “ Bagaimana Pemanasan global
Mempengaruhi Ekosistem?”
PENDAHULUAN
kegiatan/aktivitas siswa sebelum masuk ke KBM dengan memperlihatkan gambar suatu kawasan “
apa yang kamu ketahui tentang pemanasan global ?”
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai setelah belajar tentanginteraksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
20 menit
KEGIATAN INTI
Guru mengingatkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan yang lalu
Guru mencek tugas yaitu mempelajari LKS tentang pemanasan global
Siswa dikelompokkan secara heterogen dan mendiskusikan hasil observasi terhadap lingkungan tentang pemanasan global
Guru memberikan penjelasan tentang langkah dan teknik melakukan observasi terhadap lingkungan tentang pemanasan globa
50 menit
Presentasi hasil percobaan oleh wakil kelompok Diskusi kelas untuk menanamkan konsep
pemanasan global melalui hasil observasi Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi tentang
konsep pemanasan global dengan bantuan bahan tayang konsep pemanasan global
Diskusi penanaman konsep pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari
PENUTUP
Siswa mengerjakan kuis secara individu Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki skor tertinggi Pemberian tugas untuk pertemuan berikutnya
20 1
Alat, Bahan dan Media : Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Bagaimana Pemanasan Global Mempengaruhi Ekosistem?” Media : poster/gambar kampanye pemanasan global Sumber Belajar : a). Buku Pegangan Peserta didik b). Sumber lain yang relevan ( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet) Pertemuan II : Review dan Presentasi Tugas Kelompok ( 1 JP)
Tujuan esensial :
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN
PENUTUP
Refleksi 21 1
Alat, Bahan dan Media : Alat ,Bahan dan Media sesuai kegiatan tes dan presentasi Sumber Belajar : a). Buku Pegangan Peserta didik b). Sumber lain yang relevan ( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)
H. Penilaian
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen - Pengamatan Sikap - Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
- Tes Unjuk Kerja - Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik
- Tes Tertulis - Tes Uraian dan Pilihan - Portofolio - Panduan Penyusunan Portofolio
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan
A. KOMPETENSI INTI
5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
8. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
Indikator:
1.1.2 Menjaga dan merawat tanaman di sekolah dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan konsep ekosistem
4.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Indikator:
2.1.2 Menunjukkan perilaku disiplin, aktif, kerjasama, dan komunikasi yang baik pada saat melaksanakan percobaan ekosistem 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
Indikator:
Indikator :
3.10.5 Menjelaskan konsep Pemanasan Global 3.10.6 Menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global 3.10.7 Menjelaskan pengaruh pemanasan global terhadap ekosistem 3.10.8
Indikator :
4.13.2 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan tentang penanggulangan masalah.
C. Tujuan
5. Menjelaskan pengertian pemanasan global 6. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global 7. Menjelaskan pengaruh pemanasan global bagi lingkungan 8. Menjelaskan upaya untuk penanggulangan pemanasan global
D. Materi Pelajaran
1. Pemanasan Global Pemanasan global adalah indikasi naiknya suhu permukaan bumi secara global terhadap suhu normal pada kurun waktu tertentu
Perubahan iklim global adalah perubahan unsur-unsur iklim secara global terhadap iklim normal Penyebab pemanasan global adalah gas-gas rumah kaca yaitu antara lain; karbondioksida (CO2), metana (CH4), Nitroksida (N2O), Hidrofluorokarbon (HFC), Perfluorokarbon (PFC), Sulfurheksafluorida (SF6), dll. Penyebab pemanasan global yang paling besar adalah (CO2), (CH4), NO dari pupuk dan CFC yang biasa digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan
E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran 4. Pendekatan : Saintifik 5. Model : Discovery learning 6. Metode : diskusi
F. Media, dan Sumber Pembelajaran
4. Media : poster/ gambar kampanye pemanasan global. 5. Sumber belajar : Buku Pegangan Peserta didik dan Sumber lain yang relevan (
misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Tujuan esensial :
b). Peserta didik dapat menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global
c). Peserta didik memiliki ketrampilan berbicara di muka kelas melalui kegiatan presentasi hasil proyek “ Bagaimana Pemanasan global Mempengaruhi Ekosistem?”
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN
kegiatan/aktivitas siswa sebelum masuk ke KBM dengan memperlihatkan gambar suatu kawasan “
apa yang kamu ketahui tentang pemanasan global ?”
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai setelah belajar tentanginteraksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
20 menit
KEGIATAN INTI
Guru mengingatkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan yang lalu
Guru mencek tugas yaitu mempelajari LKS tentang pemanasan global
Siswa dikelompokkan secara heterogen dan mendiskusikan hasil observasi terhadap lingkungan tentang pemanasan global
50 menit
Presentasi hasil percobaan oleh wakil kelompok Diskusi kelas untuk menanamkan konsep
pemanasan global melalui hasil observasi Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi
tentang konsep pemanasan global dengan bantuan bahan tayang konsep pemanasan global
Diskusi penanaman konsep pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari
PENUTUP
Siswa mengerjakan kuis secara individu Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki skor tertinggi Pemberian tugas untuk pertemuan berikutnya
20 1
Alat, Bahan dan Media : Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Bagaimana Pemanasan Global Mempengaruhi Ekosistem?” Media : poster/gambar kampanye pemanasan global Sumber Belajar : a). Buku Pegangan Peserta didik b). Sumber lain yang relevan ( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet) Pertemuan II : Review dan Presentasi Tugas Kelompok ( 1 JP)
Tujuan esensial :
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN
PENUTUP
Refleksi 21 1
Alat, Bahan dan Media : Alat ,Bahan dan Media sesuai kegiatan tes dan presentasi Sumber Belajar : a). Buku Pegangan Peserta didik b). Sumber lain yang relevan ( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)
H. Penilaian
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen - Pengamatan Sikap - Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik - Tes Unjuk Kerja - Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik
- Tes Tertulis - Tes Uraian dan Pilihan - Portofolio - Panduan Penyusunan Portofolio
LAMPIRAN 2
Story Board
Instrument
2
Instrument
3
Instrument
4
5
Instrument
6
Gambar ke lima animasi tentang mengajak kita agar ikut mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan menggunakan energy terbarukan
Instrument
6
7
Gambar ke tujuh terdapat animasi tentang cuaca dan iklim menjadi tidak teratur
8
Gambar ke delapan terdapat animasi tentang beberapa spesies hewan menjadi punah
9
-
Gambar ke sepuluh animasi tentang solusi pemanasan global salah satunya menggunakan kendaraan ramah lingkungan
Instrument kevin macleo-carefree
2. Bacalah pertanyaan dengan seksama dan jawablah dengan sebenarnya
tanpa terpengaruh hal-hal lain.
3. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia
sesuai dengan item jawaban sebai berikut:
S : Selalu KK : Kadang-kadang
No Pertanyaan Jawaban
Total KK S P TP
1 Apakah anda selalu dapat menerima mata pelajaran IPA materi pemanasan global dengan menggunakan media konvensional ?
√ 2
2 Apakah anda selalu mempunyai rasa ingin tahu dalam setiap pembelajaran IPA materi pemanasan global dengan menggunakan media konvensional?
√ 2
3 Apakah anda bisa merespon tentang pelajaran IPA materi pemanasan global dengan menggunakan media konvensional?
√ 2
4 Dengan adanya media konvensional apakah anda selalu semangat untuk belajar IPA materi pemanasan global?
√ 1
5 Dengan adanya media konvensional apakah anda selalu tertarik dalam mengikuti pelajaran IPA materi pemanasan global?
√ 1
6 Apakah anda selalu antusias untuk menguasai pelajaran IPA pemanasan global dalam menggunakan media konvensional?
√ 3
7 Apakah anda selalu memperhatikan guru saat pelajaran IPA materi pemanasan global dalam menggunakan media konvensional?
√ 1
8 Apakah anda berpartisipasi saat pelajaran IPA materi pemanasan global dalam menggunakan media konvensional?
√ 2

2
10 Apakah anda selalu berminat mengerjakan tugas IPA materi pemanasan global saat menggunakan media konvensional yang diberikan Bapak/Ibu guru?
√ 3
No
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 1 3 1 1 1 3 2 1 1 16
2 4 4 4 1 1 2 1 3 3 1 24
3 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1 15
4 2 1 3 1 1 1 3 2 3 1 18
5 4 1 1 1 1 1 3 3 3 3 21
6 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 14
7 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 14
8 2 2 2 1 1 3 1 2 2 3 19
9 4 1 2 2 1 2 2 2 1 1 18
10 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1 15
11 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3 19
12 2 3 4 3 1 3 1 2 1 1 21
13 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 19
14 4 1 1 1 1 3 3 3 3 3 23
15 2 1 1 1 1 1 1 3 3 3 17
16 4 2 2 1 1 2 3 1 1 3 20
17 4 3 1 1 1 1 1 3 3 3 21
18 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 17
19 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1 15
20 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1 15
21 2 3 1 1 3 3 1 3 2 1 20
Jumlah 53 35 41 24 25 45 33 49 39 37
381
2. Bacalah pertanyaan dengan seksama dan jawablah dengan sebenarnya
tanpa terpengaruh hal-hal lain.
3. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia
sesuai dengan item jawaban sebai berikut:
S : Selalu KK : Kadang-kadang
No Pertanyaan Jawaban
Total KK S P TP
1 Apakah anda selalu dapat menerima mata pelajaran IPA materi pemanasan global dengan menggunakan media animasi ?
√ 3
2 Apakah anda selalu mempunyai rasa ingin tahu dalam setiap pembelajaran IPA materi pemanasan global dengan menggunakan media animasi?
√ 2
3 Apakah anda bisa merespon tentang pelajaran IPA materi pemanasan global dengan menggunakan media animasi?
√ 1
4 Dengan adanya media animasi apakah anda selalu semangat untuk belajar IPA materi pemanasan global?
√ 2
5 Dengan adanya media animasi apakah anda selalu tertarik dalam mengikuti pelajaran IPA materi pemanasan global?
√ 4
6 Apakah anda selalu antusias untuk menguasai pelajaran IPA pemanasan global dalam menggunakan media animasi?
√ 2
7 Apakah anda selalu memperhatikan guru saat pelajaran IPA materi pemanasan global dalam menggunakan media animasi?
√ 4
8 Apakah anda berpartisipasi saat pelajaran IPA materi pemanasan global dalam menggunakan media animasi?
√ 3

4
10 Apakah anda selalu berminat mengerjakan tugas IPA materi pemanasan global saat menggunakan media animasi yang diberikan Bapak/Ibu guru?
√ 4
No
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 3 3 4 4 4 4 2 2 2 29
2 3 4 2 2 4 4 4 2 3 2 30
3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 31
4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 35
5 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 34
6 1 4 4 4 4 4 4 2 2 2 31
7 1 4 4 4 4 4 4 2 2 2 31
8 2 1 2 4 4 2 4 2 2 4 27
9 3 4 2 4 4 4 2 3 2 4 32
10 1 3 3 4 4 1 2 4 4 2 28
11 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 35
12 3 2 4 4 2 2 4 2 3 4 30
13 3 2 1 2 4 2 4 3 4 4 29
14 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 34
15 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 34
16 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 35
17 3 4 3 4 4 2 4 2 3 2 31
18 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 35
19 3 4 3 4 4 2 4 2 3 4 33
20 1 4 4 4 4 2 2 2 2 2 27
21 1 4 4 4 4 4 4 2 2 2 31
Jumlah 57 73 63 80 80 54 77 51 65 68 662
Daftar Skor Angket Minat Belajar Siswa Pretest dan Postest
No Nama Pretest Postest
1 Jefri 18 29
2 Febrianti 24 30
3 Nurani 19 31
4 Sabrina 21 35
6 Padil 15 31
7 Ferdiansyah 20 31
9 Safira 18 32
10 Nuraeni 15 28
11 Nurmadina 19 35
12 Raoda 21 30
14 Rahmani 17 34
16 Linda Puspita Sari 15 35
17 Huldia 19 31
LAMPIRAN 4
Lembar observasi
Hari/tanggal : 13 Mei 2019
Nama guru : Nurlaila S.Pd
Nama observer : Wahida Bisri
Tujuan
1. Merekam data berapa banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran 2. Merekam data kuantitas aktivitas belajar siswa
Petunjuk :
1. Observer harus berada oada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa
2. Observer harus teliti dalam memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
No Aktivitas
Pertemuan/ Frekuensi
I Siswa
II siswa
3 Siswa yang mengajukan pertanyaan
4 Siswa yang menjawab pertanyaan
5 Siswa yang meminta bimbingan guru
6 Siswa yang aktif membantu temannya mengerjakan soal
Polewali Mandar
3 Siswa yang mengajukan pertanyaan 11 13
4 Siswa yang menjawab pertanyaan 10 12
5 Siswa yang meminta bimbingan guru 5 7
6 Siswa yang aktif membantu temannya
mengerjakan soal 10 12
Pengisian angket
LAMPIRAN 6
SPSS 23
Descriptives
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
tabel 4.4 Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretes 18.29 21 2.831 .618
postes 31.48 21 2.822 .616
Tabel 4.5 Paired Samples Test
Paired Differences
Std. Deviation
Difference
- 16.23
Mandar pada tanggal 17 Januari 1997, dari pasangan Ayahanda
Bisri dan Ibunda Sumarni. Penulis masuk sekolah dasar pada
tahun 2003 di SDN 052 Inpres Jemarang Kecamatan
Tinambung Kabupaten Polewali Mandar dan tamat tahun
2009. Kemudian masuk SMP tahun 2009 di SMP Negeri 5 Tinambung dan tamat
pada tahun 2012. Pada tahun yang sama (2012) penulis melanjutkan pendidikan di
SMA Negeri 1 Tinambung dan tamat pada tahun 2015. Setelah itu penulis
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada tahun 2015 penulis
masuk ke perguruan tinggi dan melanjutkan Strata 1 (S1) di Universitas
Muhammadiyah Makassar dan masuk di jurusan Teknologi Pendidikan dan selesai
tahun 2019. Pengalaman organisasi yang pernah diikuti yaitu bergabung di
Organisasi daerah pusat polewali mandar (KPM-PM) selama satu periode dan
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) selama dua periode dari 2015-2017 .
.