pengaruh latihan fisik (treadmill) terhadap kadar …repository.ub.ac.id/4047/1/putra, alex...

60
i SKRIPSI Oleh ALEX HARIYONO PUTRA 135130107111009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DAN AKTIVITAS SUPEROKSIDA DIMUTASE (SOD) PADA ORGAN LAMBUNG TIKUS (Rattus norvegicus) MODEL DIABETES MELLITUS TIPE 2

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

i

SKRIPSI

Oleh

ALEX HARIYONO PUTRA

135130107111009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP

KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DAN AKTIVITAS

SUPEROKSIDA DIMUTASE (SOD) PADA ORGAN

LAMBUNG TIKUS (Rattus norvegicus) MODEL

DIABETES MELLITUS TIPE 2

Page 2: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

ii

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

Oleh:

ALEX HARIYONO PUTRA

135130107111009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Pengaruh Latihan Fisik (Treadmill) Terhadap Kadar Malondialdehyde

dan Aktivitas Superoksida Dismutase (SOD) Pada Organ Lambung

Tikus (Rattus norvegicus) Model Diabetes Mellitus Tipe 2

Page 3: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

iii

LEMBAR PENGESAHAN HASIL SKRIPSI

Pengaruh Latihan Fisik (Treadmill) Terhadap Kadar Malondialdehyde

(MDA) dan Aktivitas Superoksida Dismutase (SOD) Pada Organ

Lambung Tikus (Rattus norvegicus) Model Diabetes

Mellitus Tipe 2

Oleh:

ALEX HARIYONO PUTRA

135130107111009

Setelah dipertahankan di depan Majelis Penguji

Pada tanggal ………………………….

dan dinyatakan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

Pembimbing I

Dra. Anna Roosdiana, M.App .Sc

NIP. 19580711 199203 2 002

Pembimbing II

drh. Dyah Ayu Oktavianie A.P., M. Biotech

NIP. 19841026 200812 2 004

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Brawijaya

Prof. Dr. Aulanni’am, drh. DES

NIP. 19600903 198802 2 001

Page 4: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Alex Hariyono Putra

NIM : 135130107111009

Program Studi : Pendidikan Dokter Hewan

Penulis Skripsi berjudul :

Pengaruh Latihan Fisik (Treadmill) Terhadap Kadar Malondialdehyde

(MDA) dan Aktivitas Superoksida Dismutase (SOD) Organ Lambung Pada

Tikus (Rattus norvegicus) Model Diabetes Mellitus Tipe 2.

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Isi dari skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya saya sendiri

dibawah payung penelitian dosen dan tidak menjiplak karya orang lain,

selain nama- nama yang termaktub di isi dan tertulis di daftar pustaka dalam

skripsi ini.

2. Apabila dikemudian hari ternyata skripsi yang saya tulis terbukti hasil

jiplakan, maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan

saya terima.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.

Malang,……………………..

Yang menyatakan,

Alex Hariyono Putra

NIM.135130107111009

Page 5: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

v

Pengaruh Latihan Fisik (Treadmill) Terhadap Kadar Malondialdehyde

(MDA) dan Aktivitas Superoksida Dismutase (SOD) Pada Organ

LambungTikus (Rattus norvegicus) Model Diabetes Mellitus Tipe 2

ABSTRAK

Diabetes Mellitus tipe 2 (DM tipe 2) adalah gangguan metabolisme yang

ditandai dengan adanya resistensi insulin dan berkurangnya jumlah insulin dalam

darah. DM tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi ke berbagai organ akibat keadaan

hiperglikemia yang muncul dan menyebabkan kerusakan pada beberapa organ.

Latihan fisik merupakan salah satu cara yang diharapkan dapat mengurangi

kerusakan dan gangguan pada organ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh latihan fisik (treadmill) terhadap kadar Malondialdehyde (MDA) dan

kadar Superoksida dismutase (SOD) pada tikus (Rattus norvegicus) model DM tipe

2. Tikus model DM tipe 2 dihasilkan dengan induksi Streptozotocin 30 mg/Kg BB

multiple low-dose secara intraperitoneal diberikan satukali dalam satu hari pada hari

ke 29 dan 36, dan pemberian 40 gram/ekor/hari pakan tinggi lemak (High Fat-Diet)

selama 63 hari. Penelitian ini menggunakan empat kelompok tikus, yaitu kelompok

normal sedentari, normal latihan fisik, DM tipe 2 sedentari dan DM tipe 2 latihan

fisik. Latihan fisik dilaksanakan 6 hari dalam 1 minggu dan kecepatan bertahap.

Kecepatan dan durasi latihan fisik setiap 2 minggu mengalami peningkatan, dimulai

dari kecepatan 10 meter/menit selama 10 menit, 14 meter/menit selama 22 menit,

18 meter/menit selama 34 menit, 22 meter/menit selama 46 menit, dan 27

meter/menit selama 60 menit. Kadar MDA dan aktivitas SOD pada organ lambung

diukur menggunakan spektofotometer selanjutnya dianalisis secara kuantitatif

menggunakan uji one way ANOVA α=5% kemudian dilanjutkan dengan Uji BNJ

(beda nyata jujur). Hasil uji ANOVA menunjukan latihan fisik dapat meningkatkan

kadar MDA secara signifikan (p<0.005) dan latihan fisik secara signifikan dapat

menurunkan kadar SOD pada hewan model DMT2 induksi STZ dan HFD.

Kata kunci: Diabetes Mellitus tipe 2, treadmill, MDA, SOD.

Page 6: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

vi

The Effect of Physical Exercise (Treadmill) against levels of malondialdehyde

(MDA) and Activited levels Superoxide Dismutase (SOD) in Gastrics of Rats

(Rattus norvegicus) Diabetes Mellitus Type 2 Models

Abstract

Diabetes mellitus type 2 (DM type 2) is a metabolism disorder which is

characterized by the presence of insulin resistance and reduced amount of insulin

in the blood. DM type 2 can cause complication to any organ for the appearing

hyperglicemia condition and the increasing of Reactive Oxygen Species (ROS)

production. Physical exercise is one of many DM type 2 management which is

expected to reduces any damages and disorders to the affected tissues. The purpose

of this research was to investigated the effect of physical exercise (treadmill) against

levels of malondialdehyde (MDA) and superoxide dismutase (SOD) in gastrics of

rats (rattus norvegicus) model with diabetes mellitus type 2. DM type 2 rats model

was generated with the induction of Streptozotocin 30mg/Kg BB multiple low-dose

by intraperitoneal route and feed with 40gram/rat/day high fat diet for 63 days. This

research used 4 groups of rats, which were normal sedentary group, normal with

physical exercise group, DM type 2 sedentary group and DM type 2 with physical

exercise. The speed and duration of physical exercise every 2 weeks increases,

starting from 10 meters/minute for 10 minutes, 14 meters/minutes for 22 minutes,

18 meters/min for 34 minutes, 22 meters/minute for 46 minutes and 27

meters/minute for 60 minutes. Levels of MDA was measured with Thiobarbituric

Acid Ractive Substrate (TBARS) and levels of SOD was measured by using

spectrophotometer which were then analysed quantitatively using one way

ANOVA test at α=5%. The ANOVA test results showed that physical exercise

could significantly increase MDA levels (p <0.005) and physical exercise

significantly reduced SOD levels in animal models of DM type 2 induction STZ

and HFD.

Keyword : type 2 diabetes mellitus, treadmill, MDA, SOD

Page 7: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

vii

KATA PENGANTAR

Ucapan alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmat, hidayah dan pertolongan-Nya lah sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Latihan Fisik (Treadmill)

Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) dan Aktivitas Superoksida Dismutase

(SOD) Pada Organ Lambung Tikus (Rattus norvegicus) Model Diabetes Mellitus

Tipe 2”.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan proposal skripsi ini dan secara khusus penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Tuhan YME karena rahmat dan ridhoNYA saya bisa mengerjakan dan

menyelesaikan tugas akhir dengan lancar.

2. Dra. Anna Roosdiana, M.App .Sc selaku dosen pembimbing I atas

bimbingan, saran, kesabaran, serta waktu yang telah diberikan selama ini.

3. drh. Dyah Ayu Oktavianie A.P., M. Biotech selaku dosen pembimbing II

atas bimbingan, saran, kesabaran, serta waktu yang telah diberikan selama

ini.

4. Drh. Wawid Purwatiningsih M. Vet dan drh. Fidi Nur Aini EPD, M. Si

selaku dosen penguji atas tanggapan dan saran yang diberikan

5. Teman seperjuangan timses DM khususnya Tia Sundari, Bekti Sri Utami,

Dita Wahyuning Tyas, Aziz Anninurahman Putra dan Ilman Rois Sabillah

yang telah bekerjasama dengan baik selama proses penelitian.

Page 8: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

viii

6. dr. Yensuari, Sp.PD, dr. Lindawati Sp.PD dan dr. Aywar Zamri, Sp.PD yang

telah memberikan banyak bantuan, saran dan motivasi dalam penelitian ini.

7. Ayahanda Hariyono dan ibu Musyarofah serta seluruh anggota keluarga

tercinta untuk doa, kasih sayang, dukungan serta pengorbanan baik moril

maupun materi selama ini.

8. Almarhum bapak Kusnaini, almarhum ibu Alimah, Almarhum bapak

Kusman dan ibu Sariyati yang telah merawat, mendidik dan mendoakan

penulis hingga seperti sekarang.

9. Seluruh dosen yang telah membimbing dan memberikan ilmu selama

menjalankan studi di Fakultas Kedokteran Hewan FKH UB.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 FKH UB khususnya kelas A atas

persahabatan, semangat, inspirasi, keceriaan dan mimpi-mimpi yang luar

biasa.

11. Keluarga Besar BPI dan BPH BEM Responsif khususnya KEMENKORA.

12. Keluarga Besar VTAC yang telah memberikan banyak pengalaman luar

biasa manis.

13. Seluruh kolega di Program Studi Pendidikan Dokter Hewan FKH UB.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan

bantuan telah diberikan kepada penulis. Penulis berharap semoga proposal skripsi

ini dapat digunakan sebagaimana mestinya, dapat memberikan manfaat serta

menambah pengetahuan tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi pembaca, Aamiin.

Malang, Agustus 2017

Page 9: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... .....

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI..................................................................

LEMBAR PERNYATAAN..............................................................................

ABSTRAK ............................................................................................................

ABSTRACT........................................................................................................

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..

DAFTAR ISI......................................................................................................

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................

DAFTAR TABEL ............................................................................................

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN.........................................................

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................

1.3 Batasan Masalah………………………………………………………

1.4 Tujuan Penelitian..................................................................................

1.5 Manfaat Penelitian..................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................

2.1 Hewan Coba Tikus (Rattus norvegicus)….......................................

2.2 Diabetes Mellitus Tipe 2 ……………………………….................

2.3 Pakan Tinggi Lemak..............................................................................

2.4 Streptozotocin..................................................................................

2.5 Efek Diabetes Mellitus pada Lambung..............................................

2.6 Latihan Fisik...........................................................................................

2.7 Malondialdehyde (MDA)........................................................................

2.8 Superoksida Dismutase (SOD).........................................................

BAB III KERANGKA KONSEP....................................................................

3.1 Kerangka Konsep...............................................................................

3.2 Hipotesis Penelitian..........................................................................

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN.........................................................

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................

4.2 Alat dan Bahan....................................................................................

4.3 Rancangan Penelitian............................................................................

4.4 Sampel Penelitian................................................................................

4.5 Variabel Penelitian............................................................................

4.6 Tahapan Penelitian...............................................................................

4.6.1 Persiapan Hewan Coba.......................................................

4.6.2 Tatalaksana Pembuatan Hewan Coba Model DMT2..............

4.6.3 Perlakuan Sedentari dan Latihan Fisik (Treadmill)...........

4.6.4 Euthanasi Hewan Coba......................................................

4.6.5 Penentuan Panjang Gelombang dan Curva Baku.....................

4.6.6 Pengukuran Kadar MDA........................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

ix

x

xi

xii

xiii

1

1

3

4

5

6

7

7

8

11

12

13

14

16

17

18

18

21

22

22

22

23

23

24

24

24

25

26

27

27

28

Page 10: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

x

4.6.7 Pengukuran Kadar SOD...........................................................

4.7 Analisis Data..........................................................................................

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................

5.1 Pengaruh latihan fisik terhadap kadar MDA..........................................

5.2 Pengaruh latihan fisik terhadap SOD....................................................

BAB VI PENUTUP................................................................................................

6.1 Kesimpulan............................................................................................

6.2 Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

LAMPIRAN..........................................................................................................

28

29

30

30

35

40

40

40

41

47

Page 11: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

xi

Halaman

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Kinerja insulin.............................................................................................. 14

3.1 Mekanisme kerja induksi dan terapi DMT2............................................... . 16

5.1 Proses Insulin independent glukose transport............................................. 32

5.2 Peroksidasi lipid.......................................................................................... 34

5.3 Proses aktifasi antioksidan endogen dengan latihan fisik............................ 37

5.4 Mekanisme glukotoksisitas.......................................................................... 38

Page 12: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

xii

Halaman

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Komposisi bahan pakan tinggi lemak ........................................................ 11

4.1 Rancangan penelitian ................................................................................. 21

5.1 Rata-rata hasil MDA .................................................................................. 30

5.2 Rata-rata hasil SOD.................................................................................... 36

Page 13: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

xiii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Simbol/Singkatan Keterangan

% : Persen

AGEs : Advanced Glycation End-products

AMP : Adenosine Monophosphate

AMPK : 5′AMP-Activated Protein Kinase

ANOVA : Analysis of Variance

ATP : Adenosine Triphosphate

DM : Diabetes Mellitus

DMT1 : Diabetes Mellitus Tipe 1

DMT2 : Diabetes Mellitus Tipe 2

ERK : Ekstracelluler signal regulated kinase

FFA : Free Fatty Acid

GDM : Gestasional Diabetes Mellitus

GLUT : Glucose Transporter

HFD : High Fat-Diet

IKK : Inhibitor κB Kinase

IRS : Insulin Receptor Substrate

m/min : meter per minute

MAPKs : Mitogen-activated protein kinase

MDA : Malondialdehiyde

mL : milimeter

Mn : Mangan

Na+ : Natrium

NF-kB : Nuclear Faktor kappa Beta

nm : nanometer

O2 : Oksigen

PI-3K : Phosphatidylinositol-3 Kinase

PKC : Protein Kinase C

RAL : Rancangan Acak Lengkap

ROS : Reactive Oxygen Species

rpm : Rotations per minute

SOD : Superoxide Dismutase

STZ : Streptozotocin

T1DM : Type 1 Diabetes Mellitus

T2DM : Type 2 Diabetes Mellitus

TBA : Thiobarbituric Acid

TTGO : Tes Toleransi Glukosa Oral

Page 14: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

xiv

Halaman

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Sertifikat Laik Etik .......................................................................................... 47

2. Rancangan Perlakuan ...................................................................................... 48

3. Kerangka Konseptual ...................................................................................... 50

4. Jadwal Treadmill Tikus DMT2 ....................................................................... 51

5. Komposisi Larutan dan Pakan Tinggi Lemak ................................................. 52

6. Perhitungan Dosis STZ ................................................................................... 53

7. Tes Toleransi Glukosa Oral dan STZ.............................................................. 54

8. Prosedur Pengukuran Kadar Malondialdehyde ............................................... 57

9. Prosedur Pengukuran Kadar Superoksida dismutase ...................................... 59

10. Hasil Pengukuran MDA............................................................................... 60

11. Hasil Pengukuran SOD................................................................................. 61

12. Perhitungan Statistik Data MDA................................................................... 62

13. Perhitungan Statistik Data SOD.................................................................... 65

Page 15: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit diabetes melitus bersifat kronis dan jumlah penderita semakin

meningkat setiap tahun di seluruh dunia seiring dengan bertambahnya

populasi, penurunan aktifitas fisik, usia, dan prevalensi obesitas. Di dunia pada

tahun 2013 prevalensi diabetes mellitus sekitar 382 juta orang dan tahun 2035

diprediksi akan mengalami peningkatan 592 juta orang (International Diabetes

Federation, 2012).

Diabetes mellitus juga dapat terjadi pada hewan khususnya pada kucing

dan anjing. Di Amerika Serikat pada tahun 2011 terjadi peningkatan kejadian

DM pada anjing 32% dan kucing 16% dari tahun 2006. Menurut Banfield Pet

Hospital (2016) juga terjadi peningkatan prevalensi pada kucing 18,1% dan

anjing 79,7% dari tahun 2006 hingga tahun 2015. DM pada hewan sangat mirip

dengan kejadian pada manusia dari segi pengobatan yang dilakukan, terapi

farmakoligis, dan diet nutrisi. Terdapat 1 dari 230 ekor kucing dan 1 dari 308

ekor anjing yang terkena DM (Zoetis, 2015). Tipe ras anjing yang sering

terkena DM yaitu jenis Beagle, Samoyed, Keeshonden dan Terrier Australia

sedangkan ras kucing yang sering terkena DM yaitu ras Burmese faktor yang

membuat jenis ini rentan terkena DM adalah faktor obesitas dan obat-obatan

seperti steroid (Rucinsky et al., 2010).

1

Page 16: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

2

Penyakit diabetes melitus yang sering dijumpai adalah diabetus melitus

tipe 1 dan tipe 2. Pada dasarnya diabetes merupakan penyakit akibat adanya

gangguan metabolisme. Diabetes melitus tipe 1 terjadi karena adanya proses

kerusakan pada sel beta di pankreas yang menyebabkan berkurangnya produksi

insulin sehingga kadar insulin dalam darah kurang. Sedangkan diabetes melitus

tipe 2 disebabkan karena adanya abnormalitas pada reseptor insulin, akan tetapi

jumlah insulin dalam darah normal (Kemenkes, 2014). Hiperglikemia terjadi

akibat kegagalan sekresi insulin, kerja insulin menurun ataupun keduanya

(Artanti dkk., 2015; Jadar, 2004).

Pembuatan DM tipe 2 pada hewan coba dilakukan dengan cara

pemberian pakan tinggi lemak dan injeksi STZ. Pemberian pakan tinggi lemak

dilakukan pada hari pertama hingga hari ke-56. Hal ini bertujuan untuk

membuat resistensi insulin, sedangkan pemberian STZ dilakukan pada hari ke-

29 dan hari ke-36 dengan dosis 30mg/kg BB yang bertujuan untuk

mengganggu produksi insulin pada beta pankreas sehingga pembuatan hewan

model DM tipe 2 menjadi lebih cepat (Skovo et al, 2014; Nugroho, 2006).

Perubahan fisiologis yang disebabkan oleh DM tipe 2 dapat menyerang

berbagai organ lain salah satunya adalah mengganggu saluran cerna pada

penderita DM tipe 2 (Maharani, 2007). Hal ini disebabkan oleh kontrol glukosa

darah yang tidak baik, dan gangguan saraf otonom yang mengenai saluran

pencernaan. Gangguan ini dimulai dari rongga mulut yang mudah terkena

infeksi, gangguan rasa pengecapan sehingga mengurangi nafsu makan, sampai

pada akar gigi yang mudah terserang infeksi, gigi menjadi mudah tanggal dan

Page 17: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

3

pertumbuhan menjadi tidak rata. Rasa sebah, mual, bahkan muntah dan diare

juga bisa terjadi oleh karena gangguan saraf otonom pada lambung dan usus

(Ndraha, 2014).

Keadaan hiperglikemia pada tubuh dapat menimbulkan peningkatan

produksi radikal bebas. Peningkatan radikal bebas ini dapat memicu adanya

stres oksidatif yang dapat merusak struktur dan fisiologis dari jaringan melalui

proses peroksidasi lipid dan perusakan DNA (Winarso dan Pratiwi, 2014).

Biomarker kerusakan jaringan dapat diketahui melalui pengukuran MDA (Jawi

dkk., 2014). Kerusakan jaringan pada lambung juga diperparah dengan adanya

gangguan pompa Na+/K+ sehingga proses gastroparesis, pengosongan lambung

melambat, kontraksi melemah, kejang pilorus, dan distribusi makanan yang

melambat (Ayala, 2014). Kadar MDA yang naik akibat karusakan jaringan

akan menyebabkan aktifitas antioksidan endogen seperti SOD menurun

(Paramitha, 2014). Kerusakan lambung akibat ROS akan distabilkan oleh SOD

(Sayuti dan Yenrina, 2015). SOD dibentuk dalam sitosol atau senyawa mangan

yang dibentuk di dalam matriks mitokondria, di lambung SOD dibentuk pada

mukosa. Pembentukan SOD dalam lambung dipengaruhi oleh kemampuan

tubuh untuk meningkatkan jumlah SOD saat ROS meningkat, umur, dan

genetik (Combs, 2008).

Menurut Ndraha (2014) latihan fisik yang dilakukan secara teratur

berguna untuk mencegah, mengobati dan membantu menejemen terapi pada

penderita DM tipe 2 dan prediabetes. Latihan fisik ini bertujuan untuk

meningkatkan ambilan glukosa, meningkatkan sensitivitas insulin pada

Page 18: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

4

penderita DM tipe 2 dan meningkatkan kadar antioksidan endogen sehingga

mengurangi tingkat stres oksidatif. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap kadar MDA dan aktivitas

SOD pada organ lambung pada tikus model DM tipe 2.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat

dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1) Apakah latihan fisik berpengaruh pada kadar MDA lambung pada tikus

(Rattus norvegicus) model DM tipe 2 hasil induksi pakan tinggi lemak dan

STZ?

2) Apakah latihan fisik berpengaruh pada aktivitas SOD lambung pada tikus

(Rattus norvegicus) model DM tipe 2 hasil induksi pakan tinggi lemak dan

STZ?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka batasan

masalah penelitian ini adanah:

1) Hewan tikus yang akan dijadikan model DM tipe 2 adalah tikus (Rattus

norvegicus) jantan strain Wistar dari Institut Biosains dengan umur 6-8

Page 19: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

5

minggu dengan berat 100-150 gram masih dalam proses pengajuan layak

etik dari KEP-UB.

2) Pemberian pakan tinggi lemak selama 8 minggu dengan, 40 gram diberikan

teratur setiap hari dan hewan coba diinjeksi Streptozotocin dengan dosis

30mg/kg, diberikan 2 kali pada hari ke 29 dan hari ke 36 secara

intraperitoneal (Wu dan Yan, 2015).

3) Perlakuan latihan fisik pada hewan coba dilakukan dengan alat bantu

Rodent treatmill dengan kecepatan dan durasi yang terus meningkat.

Kecepatan dan durasi awal adalah 10 meter/menit selama 10 menit setelah

itu 14 meter/menit selama 22 menit, 18 meter/menit selama 34 menit, 22

meter/menit selama 46 menit dan 27 meter/menit selama 60 menit.

4) Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah kadar MDA lambung yang

diukur dengan menggunakan spektofotometer dengan pereaksi

Tiobarbituric Acid Reactive Substance (TBARS) dan mengukur aktifitas

SOD dengan menggunakan spektofotometer pada jaringan lambung.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1) Mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap kadar MDA lambung pada tikus

(Rattus norvegicus) model DM tipe 2 hasil induksi pakan tinggi lemak dan

STZ.

Page 20: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

6

2) Mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap aktivitas SOD lambung pada

tikus (Rattus norvegicus) model DM tipe 2 hasil induksi pakan tinggi lemak

dan STZ.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah menambah ilmu pengetahuan khususnya

penyakit Diabetes millitus dan membuktikan pengaruh latihan fisik terhadap

kadar MDA dan aktivitas SOD pada lambung tikus (Rattus norvegicus) model

DM tipe 2 dengan induksi STZ dan pakan tinggi lemak.

Page 21: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hewan Coba Tikus (Rattus novergicus)

Hewan coba yang sering digunakan untuk penelitian pada umumnya adalah

tikus, mencit, kelinci, monyet, babi hingga anjing akan tetapi yang paling

sering digunakan adalah tikus (Rattus norvegicus) karena tikus ini sangat

mudah dibiakan, cepat dewasa, penanganan yang mudah, fisiologis mirip

dengan manusia dan proses metabolisme yang cepat sehingga sangat cocok

untuk model DM tipe 2 yang merupakan penyakit metabolik (Novita 2015).

Klasifikasi ilmiah tikus (Rattus norvegicus) menurut Maula (2014) adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Subordo : Odontoceti

Familia : Muridae

Genus : Rattus

Species : norvegicus

7

Page 22: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

8

Tikus yang sering digunakan pada penelitian yang berhubungan dengan

penyakit metabolik adalah tikus jantan. Tikus jantan dapat memberikan hasil

penelitian yang stabil karena tidak dipengaruhi oleh siklus menstruasi dan

kehamilan, tikus putih jantan juga memiliki kecepatan metabolisme obat yang

lebih cepat dan kondisi biologis yang lebih stabil dibandingkan tikus betina

(Setiawan, 2010).

Pada penelitian ini hewan coba ini nantinya akan dibagi menjadi 4

kelompok yakni kelompok 1 sebagai kelompok tikus normal sedentari dengan

pemberian pakan standart, kemudian kelompok 2 sebagai kelompok tikus

normal latihan fisik, kelompok 3 sebagai tikus DM tipe 2 dengan induksi STZ

lowdosis dengan pemberian 2 kali dalam jangka waktu 1 minggu dan pakan

tinggi lemak perlakuan sedentari dan kelompok 4 sebagai tikus DM tipe 2

induksi STZ lowdosis dengan pemberian 2 kali dalam jangka waktu 1 minggu

dan diberikan pakan tinggi lemak dengan perlakuan latihan fisik.

2.2 Diabetes Mellitus tipe 2

DM tipe 2 berdeda dengan DM tipe 1 berdasarkan asal mulanya DM

tipe 1 merupakan penyakit Diabetes mellitus yang timbul akibat adanya

kerusakan pada sel beta pankreas sehingga kebutuhan insulin kurang dan tidak

bisa menurunkan kadar glukosa dalam darah. Sedangkan pada DM tipe 2

berdasarkan asal mulanya disebabkan oleh resistensi insulin akibat salah

satunya obesitas sehingga reseptor insulin mengalami insensivitas sehingga

Page 23: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

9

glukosa dalam darah berlebih. Berbeda dengan DM tipe 1, DM tipe 2 ini jumlah

insulinya dalam kadar yang normal (Kurniawan, 2010).

DM tipe 2 adalah penyakit hiperglikemi akibat insensivitas sel terhadap

insulin. Kadar insulin mungkin dalam jumlah normal ataupun sedikit

mengalami penurunan karena insulin tetap diproduksi oleh sel beta pankreas,

maka DM tipe 2 dianggap sebagai non insulin dependen diabetes mellitus

(Fatimah, 2015). Prevalensi DM tipe 2 juga paling besar diantara DM tipe lain

yaitu sebanyak 95%. Disamping resistensi insulin, penderita DM tipe 2 dapat

timbul gangguan sekresi dan produksi glukosa hepatik yang berlebihan akan

tetapi tidak terjadi kerusakan pada sel beta pankreas secara autoimun seperti

pada DM tipe 1. Dengan demikian defisiensi fungsi insulin pada DM tipe 2

bersifat relatif dan tidak absolut. Oleh karena itu penangananya tidak

memerlukan terapi insulin (Depkes, 2005).

Selain otot, sel beta, dan liver, organ lain yang dapat rusak karena efek

dari DM tipe 2 adalah: jaringan lemak (meningkatnya lipolisis),

gastrointestinal (defisiensi incretin), sel alpha pankreas (hiperglukogonemia),

ginjal (meningkatnyaabsorbsi glukosa), dan otak (resistensi insulin).

Keseluruhan dari organ tersebut berperan dalam menimbulkan terjadinya

toleransi glukosa pada DM tipe 2 (PERKENI, 2015).

Patofisiologis dari DM tipe 1 disebabkan oleh adanya kerusakan pada

sel beta pankreas akibat faktor tertentu seperti genetik atau obat obatan

sehingga produksi insulin mengalami penurunan, insulin tidak mampu

Page 24: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

10

membantu menyerap glukosa ke dalam sel dan terjadi hiperglikemia. DM tipe

2 patofisiologis terjadi karena adanya insensivitas yang terjadi akibat faktor

tertentu seperti obat dan makanan tinggi lemak yang dikonsumsi dalam jangka

waktu tertentu sehingga akan meningkatkan asam lemak bebas dan

menurunkan sensivitas insulin akibat adanya fosforilasi Insulin Reseptor

Substrate (Regensteiner et al., 2009).

Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan pemeriksaan

kadar glukosa darah. Diagnosis tidak dapat ditegakkan dengan adanya

glukosuria. Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan

glukosa secara enzimatik dengan bahan plasma vena. Pemeriksaan yang dapat

dilakukan adalah:

1) Pemeriksaan glukosa darah puasa ≥126 mg/dl puasa adalah kondisi dimana

tidak ada asupan kalori minimal 8 jam.

2) Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2 jam setelah tes toleransi glukosa

oral (TTGO).

3) Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik

(Eliana, 2015).

Penegakan diagnosa pada hewan coba dapat dilihat dari peninkatan

kadar glukosa. Kadar glukosa normal pada tikus adalah 50-135 mg/dl (Delaney

dan Harrison, 1996).

Page 25: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

11

2.3 Pakan Tinggi Lemak

Pemberian pakan tinggi lemak diharapkan dapat memicu adanya

penyakit metabolik yang dilakukan dalam penelitian yang berhubungan

dengan penyakit gangguan metabolik seperti obesitas dan diabetes

(Tsalissavrina dkk., 2006). Pemicu dari beberapa penyakit metabolik

dikarenakan adanya perubahan profil lemak pada darah seperti kolesterol

total meningkat, LDL (Low Density Lipoprotein) meningkat, Triasilgliserida

meningkat dan HDL (High Density Lipoprotein) mengalami penurunan

(Harsa, 2014). Komposisi pakan tinggi lemak yang dipakai dalam penelitian

seperti dapat dilihat pada

Tabel 2.1 Komposisi bahan dari pakan tinggi lemak

Bahan Konfersi dalam persen (%)

Cofeed PARS 50%

Tepung Terigu 25%

Kuning Telur Bebek 5%

Lemak Kambing 18,01%

Minyak Kelapa 1,89%

Asam Colat 0,1%

Total 100%

Pada Tabel 2.1 diransum bahan sedemikian rupa untuk memenuhi

syarat kandungan umum pakan tinggi lemak yaitu lemak 58%, protein 25%,

dan karbohidrat 17% (Srinivasan et al, 2005). Sedangkan kandungan pakan

Page 26: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

12

yang umum digunakan adalah lemak 11%, protein 26%, dan karbohidrat 63%

(King, 2012). Pemberian pakan tinggi lemak dilakukan dengan jangka waktu 2

minggu yang berjutuan untuk membuat tikus model DM tipe 2. Dalam jangka

waktu tersebut diharapkan tikus mengalami resistensi insulin yang menjadi ciri

awal penyakit DM tipe 2 (Skovso et al, 2014).

Menurut Blak dan Ramarao (2007) obestitas yang menimbulkan

resistensi insulin adalah obesitas abdominal dan terdapat hubungan langsung

antara diet lemak dengan sensivitas insulin. Diet tinggi lemak dalam waktu 8

minggu dapat menyebabkan penumpukan lemak pada organ visceral yang

menyebabkan peningkatan FFA (Free faty acids) menuju hati, meningkatkan

aktivitas sirkulasi trigliserida dan kecepatan produksi glukosa hepatic. FFA ini

akan menyebabkan fosfolirasi pada Insulin Reseptor Substance. Insulin

Reseptor Substance ini adalah molekul protein yang berfungsi sebagai sinyal

intrasel terhadap respon insulin. Karena Insulin Reseptor Substance terganggu

maka akan terjadi penurunan sensivitas dari insulin (Gambar 2.1) (Mawarti

dkk., 2012; Regensteiner, 2009).

Gambar 2.1 Resistensi insulin karena FFA (Delarue, 2007)

Page 27: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

13

2.4 Streptozotocin

Streptozotocin adalah senyawa yang diperoleh dari Streptomices

achromogenes. Streptozotocin bersifat toksik pada sel beta pankreas dan efek

yang ditimbulkan dapat dilihat pada 72 jam atau lebih setelah injeksi

tergantung dosis yang digunakan. Sehingga kerap digunakan untuk

menginduksi hewan coba menjadi model DM tipe 1 dan DM tipe 2 (Nugroho,

2006). Secara umum dosis pemberian STZ sangat bervariatif seperti pada

pembuatan hewan model DM tipe 1 dapat digunakan injeksi sekali dengan

dosis tinggi 50-100 mg/kg pada tikus ataupun dengan dosis berulang dengan

dosis rendah yaitu 20 mg/kgBB selama 5 hari berturut-turut dilakukan dengan

rute intraperitoneal (Ventura et al., 2011; Karunia dkk., 2014). Sedangkan

untuk model DM tipe 2 hewan coba diberikan pemberian nicotinamide, dan

pemberian pakan tinggi lemakdan diinduksi STZ dengan dosis rendah 25-45

mg/kg untuk tikus pada periode neonatus (Zhang et al, 2008; Wu dan Yan,

2015).

2.5 Pengaruh DMT2 pada Lambung

Lambung merupakan organ pencernaan yang berfungsi untuk melumat

makanan yang telah ditelan. Penyakit DMT2 kronis yang bersifat komplikasi

dapat merusak organ lambung, DMT2 merusak lambung dengan cara

mengganggu kinerja insulin sehingga insulin tidak dapat bekerja dengan

maksimal (Krishnan et al. 2013). Insulin akan mempengaruhi Na+/K+

Page 28: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

14

sehingga syaraf pada lambung akan terganggu. Lambung akan mengalami

gastroparesis, pengosongan lambung melamban, proses pencernaan juga akan

melamban (Gambar 2.2) (Luo et al, 2016).

Gambar 2.2 Kinerja insulin (Luo et al, 2016)

Kerusakan lambung akibat ROS akan distabilkan oleh SOD (Sayuti dan

Yenrina, 2015). SOD dibentuk dalam sitosol atau senyawa mangan yang

dibentuk di dalam matriks mitokondria, di lambung SOD dibentuk pada

mukosa. Pembentukan SOD dalam lambung dipengaruhi oleh kemampuan

tubuh untuk meningkatkan jumlah SOD saat ROS meningkat, umur, dan

genetik (Combs, 2008).

2.6 Latihan Fisik

Latihan fisik merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk

meningkatkan atau memelihara kebugaran tubuh. Latihan fisik terbagi menjadi

beberapa bagian seperti latihan aerobik seperti berjalan atau berlari dan latihan

Page 29: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

15

anaerobik seperti angkat besi (Arovah, 2015). Selain untuk memelihara

kebugaran tubuh menurut Kurniawan dan Wuryaningsih (2016) jika

melakukan latihan fisik selama 30 menit setiap hari dengan intensitas sedang

dapat menurunkan resiko terjadinya DM sebanyak 39%. Sedangkan jika

melakukan latihan fisik selama 150 menit dalam seminggu dapat menurunkan

berat badan dan menurunkan resiko terkena DM sebanyak 58% pada kelompok

wanita lansia dibandingkan kelompok intervensi obat metformin.

Melakukan latihan fisik secara teratur sangatlah penting bagi pasien

DM tipe 2 karena dapat menormalisasikan kadar gula darah dalam tubuh.

Menurut Gandini dan Agustina (2013) menyatakan bahwa pengaktifan otot

tubuh dapat menginisiasi proses glikogenolisis dan lipolisis serta menstimulasi

keluarnya glukosa dari hepar. Latihan fisik secara teratur yaitu olah raga

selama 30 menit sehari dan dilakukan 3 hingga 4 kali dalam seminggu dapat

meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan kontrol glukosa darah,

menurunkan resiko penyakit jantung dan vaskuler, dan menurunkan tekanan

darah.

Otot yang sering bergerak akan dapat menyerap glukosa dalam darah

ke dalam sel tanpa bantuan insulin dengan cara Insulin Independent Glukose

Transport dan dapat meningkatkan proteosome. Proses Insulin Independent

Glukose Transport dimulai dengan adanya interaksi otot yang melibatkan ATP

sebagai energi, sehingga menghasilkan AMP. Peningkatan AMP akan

mengaktifkan AMP-activated protein kinase (AMPK) dan memfosfolirasi

TBC1D dan TBC4D yang merupakan regulator pada kontraksi otot sehingga

Page 30: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

16

merangsang translokasi GLUT kepermukaan sel dan menyerap glukosa dalam

darah (Egawa, 2017).

2.7 Malondialdehyde (MDA)

Malondialdehyde (MDA) merupakan hasil akhir dari peroksidasi lipid

yang terletak di dalam membran sel. MDA merupakan marker biologis

peroksidase lipid dan gambaran dari adanya stres oksidatif. MDA dapat

terbentuk karena adanya glukotoksisitas yang disebabkan oleh DM tipe 2. Jika

glukotoksisitas ini berlangsung secara berkelanjutan akan menyebabkan

meningkatnya Advence Glycation End Products (AGEs) sehingga

menyebabkan kadar Reactive Oxygen Species (ROS) meningkat. Jika ROS

tidak segera ditekan jumlahnya maka akan menyebabkan radikal bebas dan

antioksidan mengalami ketidakseimbangan dan ROS dapat bereaksi dengan

komponen asam lemak dari membran sel sehingga terjadi reaksi berantai yang

dikenal dengan peroksidasi lipid karena stres oksidatif sehingga kadar dari

MDA dalam membran sel meningkat (Yunus, 2001).

Malondialdehyde (MDA) merupakan senyawa yang dapat

menggambarkan aktivitas radikal bebas di dalam sel sehingga dijadikan

sebagai salah satu petunjuk terjadinya stres oksidatif akibat radikal bebas,

tingginya kadar MDA akan menurunkan aktivitas dari enzim antioksidan SOD

karena kedua senyawa tersebut berperan secara berlawanan (Asni dkk, 2009).

Page 31: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

17

2.8 Superoksida dismutase (SOD)

Superoksida dismutase merupakan enzim antioksidan primer yang

berfungsi sebagai penangkal radikal bebas (Laksana dkk, 2014). SOD dibutuhkan

untuk mengatasi stres oksidatif akibat meningkatnya ROS. ROS yang meningkat

akibat DM tipe 2 akan menimbulkan hiperglikemia, memproduksi MDA dan

menurunkan kinerja dari SOD (Rahman dkk, 2012). Kadar ROS yang tinggi dapat

mempengaruhi transport sel. Transfer elektron ini akan menghasilkan gradien

proton sehingga terjadi beda potensial elektrokimia yang akan meningkatkan

produksi senyawa oksidatif (Rahmawati dkk, 2014: Prastuti dan Sunarti, 2012).

Rendahnya aktivitas SOD menjadi salah satu indikator tingginya kadar MDA pada

suatu jaringan. Antioksidan merupakan inhibitor yang bekerja menghambat

oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk senyawa

yang relatif stabil sehingga melindungi tubuh dari efek berbahaya (Khaira, 2010).

Page 32: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

18

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

SOD Lambung MDA Lambung

Gambar 3.1 Mekanisme kerja induksi dan terapi DM tipe 2

Tikus

Lipogenesis

FFA

Fosforilasi IRS Ser307

DAG dan Ceramide

Resistensi Insulin

Hiperglikemia

Glukotoksisitas

Stres Oksidatif

STZ

Kerusakan Sel β

Pankreas

Produksi Insulin

High Fat Diet

Latihan Fisik

Aktivasi AMPK

Sensivitas Insulin

Keterangan:

: Efek induksi (HFD dan STZ)

: Efek latihan fisik

: Parameter yang diamati

: Variabel bebas

Peroksidase Lipid Lambung

18

Page 33: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

19

Hewan model DM tipe 2 diberikan pakan tinggi lemak (HFD) dan

induksi STZ. Pakan tinggi lemak bertujuan untuk meningkatkan kadar lemak

dalam darah dan menyebabkan lipogenesis yang akan membentuk akumulasi

lemak dalam tubuh. Penumpukan lemak pada organ visceral akan

menyebabkan peningkatan FFA (Free faty acids) menuju hati, aktivitas

sirkulasi trigliserida dan kecepatan produksi glukosa hepatic. FFA kemudian

akan menyebabkan fosfolirasi pada Insulin Reseptor Substance Serine307

sehingga Diacylglycerol dan Ceramide meningkat. FFA juga mengganggu

penyerapan glukosa sehingga mempengaruhi proses glukoneogenesis untuk

memenuhi kebutuhan glukosa dan ATP sel. Jika hal itu terjadi maka akan

menimbulkan resistensi insulin. Penggunaan STZ bertujuan untuk menurunkan

produksi dari insulin dengan cara merusak sel β pankreas, sehingga pembuatan

hewan model DM menjadi lebih cepat. Kombinasi pakan tinggi lemak dan STZ

akan merubah metabolisme tubuh dan membentuk DM tipe 2.

Insulin yang tidak dapat membantu penyerapan glukosa ke dalam sel

dan produksi insulin yang rendah akan menyebabkan terjadinya hiperglikemia.

Kadar gula tinggi dapat menyebabkan glukotosisitas. Jika glukotoksisitas

berlangsung secara berkelanjutan akan menghasilkan Advence Glycation End

Products (AGEs) dan menyebabkan kadar ROS meningkat. Radikal bebas

akan bereaksi dengan komponen protein, DNA dan lemak sehingga terjadi

reaksi peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid akan menyebabkan peningkatan

kadar MDA selain itu adanya stres oksidatif akan menurunkan kadar dari SOD

dan kerusakan lambung akan diperparah karena pompa Na+/K+ terganggu oleh

Page 34: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

20

kinerja insulin. Pompa Na+/K+ terganggu menyebabkan gangguan syaraf pada

lambung sehingga terjadi gastroparesis, pengosongan lambung terhambat, dan

proses pencernaan makanan akan melambat. Proses tersebut akan menambah

tingkat kerusakan pada organ lambung.

Latihan fisik yang teratur akan menyerap glukosa darah ke dalam sel

tanpa bantuan insulin dengan cara Insulin Independent Glukose Transport.

Proses Insulin Independent Glukose Transport dimulai dengan adanya

interaksi otot yang melibatkan ATP sebagai energi, sehingga menghasilkan

AMP. Peningkatan AMP akan mengaktifkan AMP-activated protein kinase

(AMPK) dan memfosfolirasi TBC1D dan TBC4D yang merupakan regulator

pada kontraksi otot sehingga merangsang translokasi GLUT kepermukaan sel

dan menyerap glukosa dalam darah dan menekan hyperglikemia.

Hyperglikemia yang ditimbulkan oleh DM tipe 2 ditekan dengan

meningkatkan aktivitas tubuh mealui treatmill. aktivitas tubuh ini akan

menyebabkan glukosa yang berlebihan pada darah diserap oleh sel dengan

mekanisme insuline independent glucose transport. Latihan fisik yang teratur

dapat meningkatkan pertahanan antioksidan endogen yang disertai dengan

penurunan kadar lipid peroksidase. Hal ini menyebabkan penurunan kadar

MDA dan peningkatan aktivitas SOD.

Page 35: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

21

3.2 Hipotesa Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesa dari penelitian ini adalah:

1) Hewan coba tikus (Rattus noervegicus) model DM tipe 2 dengan induksi pakan

tinggi lemak dan STZ dengan perlakuan latihan fisik (Treadmill) dapat

menurunkan kadar MDA (Malondialdehyde).

2) Hewan coba tikus (Rattus noervegicus) model DM tipe 2 dengan induksi pakan

tinggi lemak dan STZ dengan perlakuan latihan fisik (Treadmill) dapat

meningkatkan aktvitas SOD (Superoksidatif dismutase).

Page 36: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

22

BAB 4 METODELOGI PENELITIAN

4.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2016 – Juli 2017 di

Laboratorium Biosains, dan Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran,

Universitas Brawijaya.

4.2. Alat dan Bahan

Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ini, antara lain kandang

individu tikus, timbangan, kandang metabolik individu tikus, neraca analitik,

baskom, penggilingan pakan, refrigerator, tabung falcon 15 ml, spatula,

multichannel pipet, pipet tip, micropipet, vortex, sentrifuge, ELISA reader,

spuit insulin, microtube atau efendrof, spuit tuberculin 1 cc, alat treadmiil

tikus, glucose test kit, needle, sonde lambung tikus, mikrohematokrit, mortar,

water bath, spektrofotometer, tabung reaksi, inkubator, kufet, mikrotom,

incubator, dan alat bedah minor.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih

(Rattus norvegicus), pakan standart, pakan tinggi lemak, asam sitrat 0,2 M,

natrium sitrat 0,2 M, STZ (Streptozotocin), xantin, buffer fosfat, xantin

oksidase aquades, NaCl fisiologis, HCL, NaOH, rat ELISA kit, tabung venoject

EDTA, tabung venoject, TCA ,NBT dan PBS.

22

Page 37: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

23

4.3. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan eksperimental yang digunakan

adalah rancangan eksperimen sederhana yang menggunakan subyek dibagi

menjadi 4 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 tikus. Kelompok 1 adalah

tikus normal sedentari (tidak melakukan aktifitas fisik berat), kelompok 2

adalah tikus normal dilakukan latihan fisik dan kelompok 3 adalah model

DMT2 sedentari (tidak melakukan aktifitas fisik berat) dan kelompok 4 adalah

tikus model DMT2 dilakukan latihan fisik,.

Tabel 4.1. Rancangan Penelitian

Variable yang diamati Ulangan

Kadar MDA dan aktivitas SOD 1 2 3 4 5

Kelompok I (normal sedentari)

Kelompok II (normal latihan fisik)

Kelompok III (DMT2 sedentari)

Kelompok IV (DMT2 latihan fisik)

4.4. Sampel penelitian

Hewan model menggunakan tikus (Rattus norvegicus) jantan strain

wistar berumur 6 - 8 minggu. Bobot badan tikus kisaran antara 100-250 gram.

Hewan coba diadaptasikan selama tujuh hari untuk menyesuaikan dengan

Page 38: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

24

dengan kondisi di kandang individu laboratorium. Estimasi besar sampel

dihitung berdasarkan rumus (Kusriningrum, 2008):

t (n-1) ≥ 15

4 (n-1) ≥ 15

4n – 4 ≥ 15

4n ≥ 19

n ≥ 4,75 - 5

Berdasarkan perhitungan di atas, maka untuk 3 macam kelompok

perlakuan diperlukan jumlah ulangan paling sedikit 6 kali dalam setiap

kelompok perlakuan.

4.5. Variabel Penelitian

Variable yang diamati dalam penelitian ini adalah:

Variabel bebas : Induksi pakan tinggi lemak, dosis STZ, kecepatan dan

durasi treadmill

Variabel tergantung : Kadar MDA dan aktivitas SOD

Variabel control : Jenis kelamin, berat badan, umur, suhu, pakan, dan

kandang tikus.

4.6. Tahapan Penelitian

4.6.1. Persiapan Hewan Coba

Tikus yang digunakan untuk penelitian diadaptasi terhadap lingkungan

selama tujuh hari dengan pemberian makanan berupa pakan standar pada

Keterangan :

t : Jumlah kelompok perlakuan

n : Jumlah ulangan yang diperlukan

Page 39: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

25

semua tikus dengan komposisi 5% lemak, 53% karbohidrat, dan 23% protein.

Tikus dibagi menjadi 4 kelompok dan terdiri dari 5 ekor tikus per kelompok.

Tikus dikandangkan dalam kandang individu. Kandang tikus berlokasi

di tempat yang bebas polusi udara dan suara. Suhu optimum ruangan untuk

tikus adalah 22-25 oC dan kelembaban udara 50-60% dengan ventilasi yang

cukup, namun pada kandang individu laboratorium menggunakan ventiliasi

semacam blower sehingga tidak menggunakan ventilasi konvensional, serta

penyediaan penerangan cahaya diberikan selama 12 jam dan 12 jam

selanjutnya dalam kondisi gelap.

4.6.2. Tatalaksana Pembuatan Hewan Model DMT2

Pembuatan tikus model DM tipe 2 dapat menggunakan pemberian

pakan tinggi lemak untuk menginduksi adanya obesitas dan hiperglikemia

(King, 2012) dan injeksi streptozotocin untuk menurunkan fungsi sel β

pankreas (Skovso, 2014).

Tikus dibagi menjadi 2 kelompok besar yang terdiri dari 10 ekor tikus

kelompok pertama dan 10 ekor tikus kelompok kedua. Kelompok pertama

diberikan pakan biasa sedangkan kelompok yang kedua diberikan pakan

tinggi lemak. Pakan tikus normal tersusun dari 26 % protein, 63%

karbohidrat, dan 11% lemak, namun pada pembuatan pakan tinggi lemak,

komposisi berubah dengan 58% energi berasal dari lemak (King, 2012).

Pemberian pakan tinggi lemak pada tikus dilakukan selama 8 minggu

sebanyak 40 g/hari/ekor (Nugroho, 2015).

Page 40: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

26

Injeksi STZ dengan dosis rendah yaitu 30 mg/kg BB yang telah

diencerkan dengan buffer sitrat 0,1 M dengan pH 4,5 diinjeksikan secara

intraperitoneal dilakukan sebanyak 2 kali dalam jangka waktu pemberian 1

minggu dan diberikan pakan tinggi lemak. Tikus kemudian dipuasakan

selama 8-12 jam setelah 4 minggu injeksi STZ yang kedua, kemudian

dilakukan pengambilan sampel darah dan urin untuk pemeriksaan kadar

glukosa, insulin puasa, trigliderida, asam lemak bebas, dan kolesterol.

Pengambilan sampel urin dilakukan di kandang metabolik individu.

Identifikasi tikus yang positif DM dapat diketahui dengan melakukan Tes

Tolerasi Glukosa Oral (TTGO) dengan memberikan beban glukosa 2 g/kg

BB, lalu diperiksa kadar glukosa darah pada menit ke 0, 30, 60, dan 120

setelah pemberian beban.

4.6.3. Perlakuan Sedentari dan Latihan Fisik (Treadmill)

Tikus yang terbagi dalam kelompok yaitu normal sedentari, DMT2

sedentari, dan DMT2 latihan fisik. Perlakuan sedentari yaitu tidak diberikan

latihan fisik pada tikus, sedangkan latihan fisik yaitu tikus diberi perlakuan

dengan menggunakan alat khusus rodent treadmill. Tikus diberikan treadmill

6 hari dalam seminggu, dengan kecepatan intensitas sedang dan durasi yang

meningkat setiap 2 minggu (Kregel, 2006). Latihn fisik dimulai dari

kecepatan dan durasi 10 meter/menit selama 10 menit, 14 meter/menit selama

22 menit, 18 meter/menit selama 34 menit, 22 meter/menit selama 46 menit,

dan 27 meter/ menit selama 60 menit. Tikus dipuasakan selama 8 – 12 jam

Page 41: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

27

setelah dilakukan treadmill pada hari ke 133 sebelum kemudian dilakukan

euthanasi.

4.6.4. Euthanasi dan Pengambilan Organ pada Hewan Coba

Proses euthanasi pada hewan coba dilakukan pada hari ke-134 setelah

seluruh perlakuan. Euthanasi hewan coba dengan cara dislokasi Vertebrae

cervicalis kemudian tikus diletakkan pada posisi rebah dorsal dan dilakukan

pembedahan pada bagian abdomen. Organ lambung dipisahkan dari saluran

pencernaan, kemudian dibilas dengan NaCl-fisiologis 0,9%, lalu dimasukkan

dalam larutan Phospate Buffer Saline-azida (PBS-azida) dan disimpan di

Freezer.

4.6.5. Penentuan Kurva Baku

Sebanyak 100 μl stok kit MDA konsentrasi 1,2,3,4,5,6,7 dan 8 mg/ml

dicampur 550 μl aquades dan 100 μl TCA 10% serta 100 μl Na-Thio 1 % dan

dihomogenkan. Lalu disentrifugasi 500 rpm selama 10 menit. Supernatan

yang dihasilkan diinkubasi pada suhu 100oC selama 30 menit, dan diukur

adsorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer dengan gelombang

maksimum (533 nm). Absorbansi dibuat regresi linear sehingga didapat

persamaan kurva baku (Latifa, 2015).

Page 42: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

28

4.6.6. Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA)

Pengukuran kadar MDA dilakukan dengan pereaksi Thiobarbituric

Acid (TBA), dimulai dengan penggerusan organ lambung sebanyak 100 mg

pada mortar dingin, kemudian ditambahkan 1 mL akuades dan tampung pada

ependolf. Gerusan lambung lalu ditambahkan TCA 100%, Na Thio 1%

sebanyak 100 μl dan HCL 250 μl. Supernatan kemudian dilakukan

pemanasan dengan temperatur 100oC selama 20 menit. Sentrifuse supernatan

organ dengan kecepatan 3500 rpm selama 10 menit. Supernatan yang

terbentuk dipindah ke dalam tabung reaksi baru dan ditambahkan akuades

sampai dengan 3500 μl. Sampel kemudian diukur absorbansinya dengan

spektofotometer.

4.6.7. Pengukuran Aktivitas Superoksidatif dismutase (SOD)

Pengukuran aktivitas enzim SOD dilakukan dengan cara melumat

organ lambung seberat 100 mg dihomogenasi dengan mortir kemudian

ditambahkan PBS sebanyak 1 mL. Homogenat organ diletakan di ependolf

dan dicampur dengan Xantine, Xantine Oxidase dan NBT masing-masing

sebanyak 100 μl. Inkubasi homogenat dengan temperatur 30oC selama 30

menit, setelah dilakukan inkubasi homogenat disentrifus dengan kecepatan

3500 rpm selama 10 menit. Supernatan kemudian diletakan kedalam tabung

reaksi dan dicampurkan PBS sampai dengan 3500 mL. Sampel kemudian

diukur absorbansinya dengan spektofotometer.

Page 43: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

29

4.7. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data

kuantitatif untuk mengetahui kadar MDA dan aktivitas SOD yang dianalisis

dengan ANOVA menggunakan Microsoft Office Exel dan SPSS untuk

Windows, dengan α=0,05, kemudian dilanjutkan dengan uji benar nyata jujur

(BNJ) agar diketahui perbedaan hasil dari masing-masing kelompok.

Page 44: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

30

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Latihan Fisik (Treadmill) terhadap Kadar Malondialdehyde

(MDA) Organ Lambung Hewan Tikus Model DM Tipe 2

Pengukuran kadar MDA menggunakan pereaksi Thiobarbituric Acic

Reactive Subtance (TBARS) menggunakan spektofotometer. Data yang didapatkan

dari hasil pengujian dengan metode spektofotometri kemudian diolah

menggunakan uji ANOVA one way, sebelum dilakukan uji ANOVA data harus

dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas sebagai syarat dilakukannya uji

ANOVA. Uji normalitas menunjukan bahwa data terdistribusi normal dan pada uji

homogenitas menunjukan bahwa data homogen (Lampiran 12). Hasil rata-rata

data MDA setelah uji ANOVA dapat dilihat pada (Tabel 5.1).

Tabel 5.1 Rata-rata hasil MDA lambung

Perlakuan Rata-rata kadar

MDA (mg/mL)

± SD

Kadar MDA (%)

Penurunan/ kenaikan

berdasarkan K-

Kenaikan

berdasarkan K+

Normal

sedentari

(K-)

3,73±0,19a - -

Normal

latihan fisik

3,55±0,40ab -4,82 -

DMT2

sedentari

(K+)

3,67±0,35ab -1,47 -

DMT2

latihan fisik

4,20±0,38b 12,7 14,38

*Notasi yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara

kelompok perlakuan (p< 0.05).

30

Page 45: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

31

Kelompok normal sedentari jumlah rata-rata MDA pada lambung sebesar

3,73±0,19 mg/mL, adanya MDA pada kelompok normal sedentari tersebut

disebabkan hasil proses metabolisme. Proses metabolisme secara normal

menghasilkan ROS (Anita, 2014). Berdasarkan uji Tukey perbandingan rata-rata

kadar MDA pada kelompok normal latihan fisik dan kelompok normal sedentari

tidak ada perbedaan nyata pada perlakuan kedua kelompok (p< 0.05), tetapi

terdapat penurunan rata-rata sebesar 4,82% (Tabel 5.1).

Berdasarkan uji Tukey perbandingan rata-rata kadar MDA pada kelompok

DMT2 sedentari dan kelompok normal sedentari tidak ada perbedaan nyata pada

kedua kelompok perlakuan (p< 0.05), tetapi terdapat penurunan rata-rata sebesar

1,47% (Tabel 5.1). Menurut Akbarzadeh et al. (2007) faktor yang dapat

mempengaruhi kadar MDA lambung pada kontrol positif adalah kadar glukosa

darah puasa kelompok 3 (Lampiran 7) tidak tinggi dikarenakan mekanisme

kompensasi hiperglikemia pankreas akibat degenerasi reversibel sel beta pankreas

pada induksi STZ dosis rendah. Latihan fisik yang teratur dapat menurunkan kadar

MDA pada DMT2 karena latihan fisik menginduksi permintaan energi menjadi

lebih tinggi sehingga ambilan glukosa juga naik (Giriwijoyo, 2012). Peningkatan

energi di otot polos disebabkan meningkatkan ambilan glukosa melalui GLUT 4.

Latihan fisik juga dapat membantu menurunkan kerusakan jaringan karena radikal

bebas dengan memproduksi SOD, Glutation, dan katalase. (Coskun et al., 2004).

Peningkatan ambilan glukosa terjadi karena glukosa masuk melalui jalur Insulin

independent glukose transport. Jalur ini dapat bekerja tanpa adanya insulin, glukosa

masuk ke dalam sel dengan bantuan AMPK sehingga TBC1D1 dan TBC1D2

Page 46: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

32

menstimulasi GLUT4 menuju T-tubule dan membran plasma. GLUT4 yang sudah

menuju T-tubule dan membran plasma akan menarik glukosa dengan difusi

(Gambar 5.1) (O’Neill, 2013).

Gambar 5.1 Proses Insulin independent glukose transport (O’Neill, 2013).

Hasil analisa statistik pada kelompok DMT2 latihan fisik dan kelompok

normal sedentari terdapat perbedaan nyata pada kedua kelompok perlakuan (p<

0.05), mengalami peningkatan sebesar 12,7% (Tabel 5.1). Faktor yang

menyebabkan kadar MDA lambung kelompok 4 lebih besar adalah adanya ambilan

glukosa pada saat latihan fisik sehingga glukotoksisitas dapat ditekan. Keadaan

glukotoksisitas yang meningkat akan mempengaruhi meningkatkan kerusakan

jaringan yang diakibatkan oleh penumpukan radikal bebas (Anita, 2014). Latihan

fisik yang terlalu berat juga mempengaruhi respirasi mitokondria yang meningkat,

oksidasi xantine peroksidase menjadi xantin oksidase dan reaksi fagositosis saat

latihan fisik (Iso, 2014).

Page 47: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

33

Hasil analisa statistik pada kelompok DMT2 latihan fisik dan DMT2

sedentari mengalami perubahan yang tidak nyata, tetapi mengalami peningkatan

rata-rata MDA sebesar 14,38% (Tabel 5.1). Kenaikan kadar MDA pada kelompok

DMT2 terjadi karena respirasi mitokondria terlalu tinggi, oksidasi xantine

peroksidase menjadi xantin oksidase dan reaksi fagositosis saat latihan fisik (Iso,

2014).

Menurut Irawan (2013) tahapan resipasi aerob adalah glikolisis,

dekarbosilaksi oksidatif asam piruvat siklus kreb dan transfer elektron. Salah satu

hasil dari transfer elektron adalah atom yang bersifat reaktif, atom tersebut yang

nantinya akan merusak struktur membran sel dengan peroksidasi lipid. Peroksidasi

lipid yang tinggi menyebabkan kadar MDA cukup tinggi pula. Proses peroksidasi

lipid terdiri dari fase inisiasi, tahapan inisiasi dimulai dari produksi senyawa reaktif,

sehingga senyawa tersebut akan mengikat partikel lemak dan menghasilkan air

(H2O). Senyawa radikal akan mengabstraksi atom hidorgenalilik pada PUFA

(Polyunsaturated fatty acid ), sehingga meengubahnya menjadi lemak radikal. Fase

propagasi, pada fase ini lipid radikal dari proses inisiasi akan bereaksi dengan

oksigen (O2) membentuk lipid peroksil radikal. Lipid peroksil radikal akan

mengabstraksi hidrogen dari PUFA yang lain sehingga terjadi reaksi berantai dari

PUFA. Reaksi tersebut akan mengubah PUFA menjadi lipid radikal dan lipid

hidroperoksidase. Fase terminasi, lipid yang mengalami reaksi berantai akan

berhenti apabila antioksidan menyumbangkan atom H dan membentuk hasil akhir

seperti lipid hidroperoksidase dan MDA seperti pada (Gambar 5.2) (Surya, 2012).

Page 48: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

34

Gambar 5.2 Peroksidasi lipid (Ayala et al., 2014).

Faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan MDA lambung pada

DMT2 latihan fisik adalah sistem respirasi mitokondria, hewan yang melakukan

latihan fisik berlebihan akan membutuhkan energi dalam jumlah yang besar dan

penggunaan oksigen dalam metabolisme energi akan meningkat hingga 100 kali

lebih besar dari pada keadaan sedentari. Reaksi fosforilasi oksidatif terdapat 1-5%

oksigen yang berubah menjadi ROS (Iso, 2014). Oksidasi xantin dehydrogenase

menjadi xantin oksidase, hewan yang melakukan latihan fisik yang berlebihan akan

mengalami hipoksia atau iskemia, ketika kondisi itu ATP akan diubah menjadi

ADP, AMP, inosine hingga hipoxantin. Proses hiperfusi yang terjadi setelah

iskemia akan menghasilkan ROS dalam bentuk superoksida dan hydrogen

peroksida. Reaksi fagositosis, hewan yang mengalami cedera jaringan akan

mengaktifkan reaksi neutrofil dan sistem fagosit lainya sehingga senyawa ROS

akan meningkat setelah 6-24 jam (Winarsi, 2007). ROS akan kembali normal

setelah 72 jam setelah latihan fisik (Iso, 2014).

Page 49: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

35

Kerusakan pada organ lambung pada kelompok DMT2 juga diperparah

dengan adanya gangguan pada pompa Na+/K+. Gangguan tersebut akan

mengakibatkan gastroparesis, pengosongan lambung melambat, kontraksi

melemah, kejang pilorus, dan distribusi makanan yang melambat (Ayala, 2014).

5.2 Pengaruh Latihan Fisik (Treadmill) terhadap Kadar Superoksida dismutase

(SOD) Organ Lambung Hewan Tikus Model DM Tipe 2

Antioksidan adalah suatu komponen atau senyawa kimia yang dalam jumlah

atau kadar tertentu mampu menghambat atau memperlambat kerusakan akibat

proses oksidasi. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya

kepada senyawa oksidan atau radikal bebas sehingga aktivitas senyawa yang

bersifat oksidan tersebut dapat di hambat (Sayuti dan Rina, 2015). Kadar SOD

dihitung dengan metode spektrofotometer, kemudian diolah menggunakan uji

ANOVA one way, sebelum dilakukan uji ANOVA data harus dilakukan pengujian

normalitas dan homogenitas sebagai syarat dilakukannya uji ANOVA. Uji

normalitas menunjukan bahwa data terdistribusi normal dan pada uji homogenitas

menunjukan bahwa data homogen (Lampiran 13). Hasil rata-rata data SOD setelah

uji ANOVA dapat dilihat pada (Tabel 5.2).

Page 50: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

36

Tabel 5.2 Rata-rata hasil SOD lambung

Perlakuan Rata-rata

aktivitas

SOD (U/mL)

± SD

Aktivitas SOD (%)

Penurunan/

peningkatan

berdasarkan K-

Penurunan

berdasarkan K+

Kelompok

normal

sedentari

62,67±2,46a - -

Kelompok

normal latihan

fisik

63,12±1,41a 0,0071 -

Kelompok

DMT2

sedentari

56,56±3,54b -0,097 -

Kelompok

DMT2 latihan

fisik

47,54±4,83c -0,24 0,15

*Notasi yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara

kelompok perlakuan ( p < 0.05)

Perbandingan aktivitas SOD organ lambung pada kelompok normal latihan

fisik mengalami peningkatan sebesar 0,0071%, hasil analisa statistik

mengungkapkan adanya perbandingan tidak signifikan dibandingkan dengan

kelompok normal sedentari (Tabel 5.2). Aktivitas SOD mengalami peningkatan

disebabkan oleh turunnya antioksidan MDA pada kelompok tersebut. Superoksida

dismutase (SOD) merupakan enzim yang berpartisipasi pada proses degradasi

senyawa radikal bebas. SOD merupakan enzim yang berfungsi sebagai katalisator

reaksi dismutasi dari anion superoksida menjadi hidrogen peroksida (H2O2) dan

oksigen (O2). Reaksi dismutasi adalah sebagai berikut (Wresdiyati dkk., 2007):

(O2*+ O2

*) + 2H SOD H2O2 + O2

Page 51: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

37

SOD akan mendonorkan atom H pada radikal bebas pada fase terminasi

proses peroksidase lipid (Gambar 5.2). Radikal bebas yang telah didonorkan atom

H akan menjadi stabil dan akan mengubah lipid radikal menjadi lipid

hidroperoksidase dan MDA (Surya, 2012). Antioksidan merupakan inhibitor yang

bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif

membentuk senyawa yang relatif stabil sehingga melindungi tubuh dari efek

berbahaya (Khaira, 2010). Menurut Iso (2014) latihan fisik dapat meningkatkan

potensi antioksidan endogen dengan produksi ROS selama latihan fisik akan

mengaktifasi protein MAPKs (p38 dan ERK1/ERK2), selanjutnya akan

mengaktifasi NF-KB sehingga menghasilkan antioksidan endogen yang penting

untuk pertahanan sel seperti SOD dan Glutation peroksidase (Gambar 5.3).

Gambar 5.3 Proses aktivasi antioksidan endogen dengan latihan fisik (Iso, 2014).

Perbandingan aktivitas SOD pada kelompok DMT2 sedentari dan

kelompok normal sedentari mengalami penurunan sebesar 0,097%, hasil analisa

statistik mengungkapkan adanya perbandingan signifikan. Penurunan SOD organ

lambung pada DMT2 sedentari dikarenakan adanya peningkatan MDA pada

kelompok tersebut (Tabel 5.1). Peningkatan MDA pada perbandingan kelompok

Page 52: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

38

DMT2 sedentari dapat disebabkan beberapa faktor seperti pada keadaan DM

NADPH di proses pada jalur poliol sehingga menghasilkan ROS yang banyak dan

menekan produksi SOD seperti pada (Gambar 5.4)(Anita, 2014).

Gambar 5.4 Mekanisme glukotoksisitas (Luo et al., 2016).

Perbandingan aktivitas SOD pada kelompok DMT2 latihan fisik dan

kelompok normal sedentari mengalami penurunan sebesar 0,24%, hasil analisa

statistik mengungkapkan adanya perbandingan signifikan.. Penurunan SOD organ

lambung pada DMT2 sedentari dikarenakan latihan fisik yang berlebihan. Latihan

fisik yang berlebihan menyebabkan sistem respirasi mitokondria terganggu,

oksidasi xantin dehydrogenase menjadi xantin oksidase, reaksi fagositosis dan kerja

insulin yang mempengaruhi kinerja Na+/K+ (Ayala et al. 2014).

Perbandingan aktivitas SOD pada kelompok DMT2 latihan fisik dan DMT2

sedentari mengalami penurunan sebesar 0,15%, hasil analisa statistik

mengungkapkan adanya perbandingan signifikan. Penenurunan kadar SOD organ

Page 53: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

39

lambung pada kelompok DMT2 dapat disebabkan oleh hewan yang sakit

dipaksakan untuk latihan fisik sehingga memperparah kerusakan jaringan. Latihan

fisik yang berlebihan menyebabkan sistem respirasi mitokondria terganggu

sehingga menghasilkan radikal bebas (Cooper et al., 2002), oksidasi xantin

dehydrogenase menjadi xantin oksidase, reaksi fagositosis, kerja insulin yang

mempengaruhi kinerja Na+/K+ (Ayala et al., 2014).

Page 54: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

40

BAB 6 PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan

yaitu:

1. Pemberian latihan fisik (Treadmill) berpengaruh terhadap kadar

Malondialdehide (MDA) karena pemberian latihan fisik (Treadmill)

dapat meningkatkan kadar Malondialdehide (MDA) organ lambung

secara signifikan pada tikus (Rattus noervegicus) model DMT2 induksi

HFD dan STZ.

2. Pemberian latihan fisik (Treadmill) berpengaruh terhadap aktivitas

Superoksida dismutase (SOD) karena pemberian latihan fisik

(Treadmill) dapat menurunkan aktivitas Superoksida dismutase (SOD)

pada tikus (Rattus noervegicus) model DMT2 induksi HFD dan STZ.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang

diberikan yaitu:

1. Sebaiknya dilakukan variasi jarak dan waktu latihan fisik agar diketahui

treadment terbaik untuk menurunkan kadar MDA dan meningkatkan

aktivitas SOD.

Page 55: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

41

DAFTAR PUSTAKA

Akbarzadeh, A., Norouzian, D., Mehrabi, M.R., Jamshidi, S. H., Farhangi, A.,

Verdi, A. A. 2007. Induction of Diabetes By Strepzotocin In Rats. Indian J

Clin Biochem. 22(2):60-64.

Anita, D. A. 2014. Kadar Glukosa Darah dan Malondialdehid Ginjal Tikus Diabetes

yang Diberi Latihan Fisik. Muhammadiyah Journal of Nursing 110-118.

Arovah, N. I. 2015. Prinsip Dasar Program Olahraga Kesehatan. Jurnal Kesehatan

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Yogyakarta. Yoyakarta.

Artanti, P. Masdar, H dan Rosdiana, D. 2015. Angka Kejadian Diabetes Melitus

Tidak Terdiagnosis pada Masyarakat Kota Pekanbaru. Jurnal Kesehatan

Fakultas Kedokteran Volume 2 No. 2 Oktober 2015 Universitas Riau.

Asni, E. 2009. Pengaruh Hipoksia Berkelanjutan Terhadap Kadar Malondialdehid,

Glutation Tereduksi, dan Aktivitas Katalase Ginjal Tikus, Maj Kedokt

Indon, 59(12): 595-600.

Ayala, A., M. F. Munoz dan S. Arguelles. 2014. Lipid Peroxidation: Production,

Metabolism, and Signaling Mechanisms of Malondialdehyde and 4-

Hydroxy-2- Nonenal. Oxidative Medicine and Cellular Longevity

vol.2014, Article ID 360438.

Banfield Pet Hospital. 2016. State of Pet Health 2016 Report. Banfield Pet Hospital.

USA. 2-13

Blaak. Fatty Acids: Friends or Foe? Relation Between Dietary Fat and Insulin

Sensitivity. Immunology, Endocrinology and Metabolic Agents Medical

Chemistry, Vol 7: 31-37.

Combs, G. F. 2008. The Vitamins Fundamental Aspects in Nutrition and Health 3rd

edition. Elsevier Cornell University.

Cooper, C. E., Vollaard, N.B., Choueri, T., Wilson, M.T. 2002. Exercise, Free

Radicals and Oxidative Stress. Biochem Soc Trans. 30(2):280-283.

Coskun, O., Ocakci, A., Bayraktaroglu, T. Kanter, M. 2004. Exercise Training

Prevelens and Protects Streptozotocin Induced Oxidative Stress and B Cell

Damage In Rat Pancreas. Tohoku J Exp Med. 203:145-154.

Delarue, J. Dan C. Magnan. 2007. Free Fatty Acid and Resistance. Curr Opin Clin

Nutr Metab Care 10:142-148.

41

Page 56: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

42

Depkes [Departemen Kesehatan RI]. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Direktorat

Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Departemen Kesehatan

RI.

Depkes [Dinas Kesehatan]. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes

Melitus. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Direktorat

Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Departemen Kesehatan RI.

Jakarta. 10-13

Egawa, T., S. Tsuda, R. Oshima, A. Goto, X. Ma, K. Goto dan T. Hayashi. 2017.

Regulatory Mechanism of Skeletal Muscle Glucose Transport by Phenolic

Acids dalam Phenolic Compounds - Biological Activity, Prof. Marcos Soto-

Hernández (Ed.), InTech, DOI: 10.5772/65968.

Eliana, F. 2015. Penatalaksanaan DM sesuai Konsesnsus Perkeni 2015. Jurnal

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Fatimah, R. N. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Majority, 4(5) 93-101.

Gandini, A. L. A., dan Agustina, H. R. 2013. Latihan Fisik pada Pasien Diabetus

Mellitus Tipe 2. Jurnal Husada Mahakam, Volume 3(6): 263-318.

Giriwijoyo. 2012. Ilmu Faal Olahraga. FPOK UPI. IKIP Bandung.

Harsa, I. M. S. 2014. Efek Pemberian Diet Tinggi Lemak terhadap Profil Lemak

Darah (Rattus norvegicus). Jurnal Ilmiah Kedokteran, 6(1): 21-28.

International Diabetes Federation. 2012. IDF Global Guideline for Type 2 Diabetes.

Irawan, R. 2013. Hubungan Obesitas terhadap Kadar Malondialdehid (MDA)

Plasma pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Uin

Syarifhiddayatullah Jakarta [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah.

Iso, S. 2014. Efek Latihan Longmars terhadap malondialdehida (MDA) pada

Prajurit Kopassus TNI AD [Tesis]. Universitas Indonesia Hal 14-24.

Jawi, I. M. Dan Satriyasa, B. K. 2014. Potensi Ekstrak Air Umbi Ubi Jalar Ungu

Meningkatkan Ekspresi Gen Superoxide Dismutase dan Catalase serta

Menurunkan MDA pada Berbagai Organ [Skripsi]. Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

Johnson-Delaney, C. A., dan L. R. Harrison.1996. Exotic Companion Medicine

Handbook for Veterinarians, Volume 1. Zoological Education Network.

Karunia, B. P., Winarso, D., Dan Trisunuwati, P. 2014 Pengaruh Ekstrak Ethanol

Curcuma Longa L Sebagai Terapi Diabetes Melitus 1 pada Tikus Model

Hasil Induksi Streptozotocin Terhadap Kadar Trigliserida dan Gambaran

Histopatologi Aorta [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Brawijaya.

40

Page 57: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

43

Kemenkes [Kementerian Kesehatan] RI. 2014. Info Datin: Situasi dan Analisis

Diabetes. Pusat Data dan Informasi. Kmenterian Kesehatan RI. Jakarta

Selatan. 1-5.

Khaira, K. 2010. Menangkal Radikal Bebas dengan Antioksidan. Jurnal Sainstek

Vol. II No. 2. 183-187.

King, A. J. F. 2012. The Use of Animal Models in Diabetes Research. British

Journal of Pharmacology. 166: 877-894

Kregel, K. C. 2006. Resource Book for the Design of Animal Exercise Protocols.

American Physcolgical Society. 23-30 .

Krishnan, B. Babu, S. Walker, J. Walker, A. and Papachan J. 2013. Gastrointestinal

Complication of Diabetes Melittus. World Jaournal of Diabetes Vol 15;51-

63.

Kuriawan, I. 2010 Diabetes Melitus Tipe 2 pada Usia Lanjut. Majalah Kedokteran

Indonesia, 60(12): 576-584

Kurniawan, A. A., dan Wuryaningsih, Y. N. S. 2016. Rekomendasi Latihan Fisik

untuk Diabetes Melitus Tipe 2. Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana,

Volume 1(8): 197-208

Kusriningrum, R. S. 2008. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak

Lengkap. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.

Laksana, A. Y., Aulaniam, dan Wuragil, D. K. 2014. Pengaruh Terapi Ekstrak Daun

Putri Malu (Mimosa pudica, Linn) Terhadap Aktifitas Enzim

Superoksida Dismutase (SOD) dan Gambaran Histopatologi Paru pada

Tikus (Rattus novergicus) Model Asma [Skripsi]. Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Brawijaya.

Latifa, K. L. 2015. Profil Kadar MDA (Malondialdehyde) pada Tikus yang

Diberikan Ekstrak Herba Thymi (Thymus vulgaris [l.]. [Skripsi] Fakultas

Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Luo X., Wu J., Jing S., and Yan L. 2016. Hyperglicemic Stress and Carbon Stress

in Diabetic Glucotoxicity. Journey Aging and Disease Vol 7, 1;90-110.

Maharani, E. P. 2007. Faktor-Faktor Risiko Osteoartritis Lutut [Thesis]. Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro.

Maula, I. F. 2014. Uji Antifertilitas Ekstrak N-Heksana Biji Jarak Pagar (Jatropha

cucas L.) pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague

Dawley Secara In Vivo [Skripsi]. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.

Page 58: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

44

Mawarti, Ratnawati, R., dan Lyrawati, D. 2012. Epigallocatechin Gallate

Menghambat resistensi Insulin pada Tikus dengan Diet Tinggi Lemak.

Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol 27(1).

Ndraha, S. 2014. Diabetes Melitus Tipe 2 dan Tatalaksana Terkini. Medicinus

27(2): 9-16

Novita, R. 2015. Pemeliharaan Hewan Coba pada Penelitian Pengembangan Vaksin

Tuberculosis. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia (4.1.2015):15-23.

Nugroho, A. E. 2006. Hewan Percobaan Diabetes Mellitus: Patologi dan

Mekanisme Aksi Diabetogenik. J Biodiversitas, Vol 7(4): 378-382.

O’Neill, H. M. 2013. AMPK and Exercise: Glukose Uptake and Insulin Sensivity.

Diabetes and Metabolism Korean Diabetes Assosiation, 37: 1-21.

Paramitha, G. M. 2014. Hubungan Aktivitas Kadar Gula Darah pada Pasien

Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar

[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas muhammadyah Surakarta.

PERKENI [Perkumpulan Endokrinologi Indonesia]. 2015. Konsensus Pengelolaan

dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Pengurus Besar

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 14-51

Prastuti, B. Dan Sunarti. 2012. Pengendalian Superoxide Dismutase (SOD) dan

Nitrit Oxide (NO) pada Penderita DMT2 dengan Emping Garut (Maranta

arundinacea Linn) Sebagai Makanan Selingan. Jurnal Gizi Klinik

Indonesia, Vol 8(3): 118-125.

Rahman, H., Kartawinata, T. G., dan Julianti, E. 2012. Uji Aktifitas Enzim

Superoksida Dismutase dalam Ekstrak Mesokarp Buah Merah

(Pandanus conoideus Lamarck) Menggunakan Densitometri Citra

Elektroforegram. Acta Pharmaceutica Indonesia, Volume 37(2): 43-46.

Rahmawati, G., Rachmawati, F. N., dan Winarsi, H. 2014. Aktivitas Superoksida

Dismutase Tikus Diabetes yang Diberi Ekstrak Batang Kapulaga dan

Glibenklamid. J Scripta Biologica, Volume 1(3):19-23.

Regensteiner, J. G., J. E. B. Reusch, K. J. Stewart, dan A. Veves. 2009. Diabetes

adn Exercise. New York: Humana Press. Hal 16-19.

Rucinsky, R., A Cook., S Haley., R Nelson., D L Zoran and M Poundstone. 2010.

AAHA Diabetes Management Guidelines for Dogs and Cats. Journal of the

American Animal Hospital Association 46:215-224.

Sayuti, K., dan Yenrina, R. 2015. Antioksidan Alami dan Sintetik. Padang: Andalas

University Press.

Page 59: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

45

Setiawan, R. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Rosela (Hibiscus

sabdariffa L) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih (Rattus

noervegicus) yang Diinduksi Aloksan [Skripsi]. Fakultas kedokteran

Universitas Sebelas Maret.

Skovso, S. 2014. Modeling Type 2 Diabetes in Rats Using High Fat Diet and

Streptozotocin. Journal of Diabetes Investigation. 5: 349-358

Srinivasan, K., B. Viswanad, L. Asrat, C. L. Kaul dan P. Ramarao. 2005.

Combination of High-Fat Diet-Fed and Low-Dose Streptozotocin-Treated

Rat: A Model for Type 2 Diabetes and Pharmacological Screening.

Pharmacological Research 52: 313-320.

Surya, I. G. P. 2012. Kadar Malondialdehid yang Tinggi Meningkatkan Risiko

Terjadinya Preeklampsia. Journal Kesehatan Universitas Udayana.

Tsalissavrina, I,. Wahono, D., Dan Handayani, D. 2006. Pengaruh Pemberian Diet

Tinggi Karbohidrat Dibandingkan Diet Tinggi Lemak Terhadap Kadar

Trigliserida dan HDL Darah pada Rattus novergicus galur wistar

[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Ventura, S. J., V. D. Boone-Villa, C. N. Aguilar, R. Román-Ramos, E. Vega-Ávila,

E. Campos-Sepúlveda, dan F. Alarcón-Aguilar. 2011. Effect of Varying

Dose and Administration of Streptozotocin on Blood Sugar in Male CD1

Mice. Proc West Pharmacol Soc 2011, 54:5–9

Winarsi, H. 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta : Penerbit

Kanisius. p: 13-15, 77-81.

Winarso, D. Dan Pratiwi, H. 2014.Pengaruh Pemberian Curcuma longa L. Sebagai

Terapi Diabetes militus: Kajian Secara In Vivo pada Tikus Model Induksi

STZ. Universitas Brawijaya.

Wresdiyati, T., M. Astawan, D. Fithriani, I Ketut M. A., S. Novelina, dan S. Aryani.

2007. Pengaruh α-Tokoferol Terhadap Profil Superoksida Dismutase dan

Malondialdehida pada Jaringan Hati Tikus di Bawah Kondisi Stres. Jurnal

Veteriner Vol. 8(4); pp: 202-209.

Wu, J., dan L. J. Yan. 2015. Streptozotocin Induced Type 1 Diabetes in Rodents as

A Model for Studying Mitochondrial Mechanisms of Diabetic ẞ Cell

Glucotoxicity. Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and

Therapy. 8:181-188

Yunus, Moch. 2001. Pengaruh Antioksidan Vitamin C Terhadap MDA Eritrosit

Tikus Wistar Akibat Latihan Anaerobik. Jurnal Pendidikan Jasmani,

(1): 9-16.

Page 60: PENGARUH LATIHAN FISIK (TREADMILL) TERHADAP KADAR …repository.ub.ac.id/4047/1/Putra, Alex Hariyono.pdf · 2020. 7. 6. · iv LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah

46

Zhang, M., Xiao-Y. Lv, J. Li, Zhi-G. Xu dan L. Chen. 2008. The Characterization

of High-Fat Diet and Multiple Low-Dose Streptozotocin Induced Type 2

Diabetes Rat Model. Exp Diabetes Res 2008: 704045.

Zoetis. 2015. Diabetes in Cats and Dogs. Zoetis Corp.