pengaruh konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya ... filei pengaruh konsep diri, kepuasan kerja, dan...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KONSEP DIRI, KEPUASAN KERJA, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN
Studi Kasus di Mirota Godean Jl. Godean Km. 2,8 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Bernadeta Sinto Wuriyanti
NIM : 031334018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Perjuangan hidup penuh warna dan makna hanya demi sebuah skripsi.
Karya kecilku yang jauh dari sempurna ini kupersembahkan untuk:
Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus
Kedua Orang tuaku Bapak dan Ibu Jarwo Sutrisno
Rm. Darno dan Sr. Quirina
Sahabat-sahabatku
Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Orang yang kuat bukanlah mereka yang menang tetapi mereka yang tetap tegar
walaupun telah jatuh.
Tegakkan bahumu menghadapi dunia. Jangan menjadi orang yang mudah menyerah.
Bukan beban yang memberatimu melainkan caramu membawa beban itu.
Allah itu setia, Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Ia
akan memberikan jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
I Kor 11:13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 6 Mei 2008
Penulis
Bernadeta Sinto Wuriyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bunda Maria dan Tuhan Yang Maha
Kasih yang selalu mencurahkan kasih dan karunia-Nya yang sangat luar biasa dari awal
kuliah sampai terselesainya skripsi ini. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program
Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini banyak sekali
mendapat masukan, arahan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang tulus sedalam-dalamnya kepada:
1. Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kekuatan yang
luar biasa dan telah memberikan kejutan-kejutan indah dalam setiap detik-detik
kehidupanku yang menjadikan hidupku menjadi lebih bermakna.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian
sehigga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, yang telah memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis selama
masa kuliah.
5. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing, yang telah
membimbing, memberikan perhatian, dan membantu penulis selama penyusunan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Bapak S. Widanarto Prijowutanto S, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan koreksi kepada penulis.
7. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan, koreksi, dan arahan kepada penulis.
8. Dosen-dosen Universitas Sanata Dharma khususnya Program Studi Akuntansi
yang telah mendidik dan membagikan ilmunya bagi penulis yang sangat berguna
di kemudian hari.
9. Ibu Aga Aystratika selaku Pimpinan PT. Mirota Godean yang telah memberikan
ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Ibu Constantina Rintih selaku Kepala Bagian Personalia PT. Mirota Godean yang
telah membantu dalam penelitian dan memberikan data-data yang sangat berguna
kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
11. Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa, semangat, perhatian, dan
bimbingan dari kecil sampai selesainya kuliahku.
12. Rm. Darno dan Sr. Quirina, terima kasih banyak atas doa dan dukungan dari awal
kuliah sampai saat ini.
13. Sahabat-sahabatku.... Krisna, Eq, Nina, Niken..(Terima kasih atas kebersamaan
selama ini..Akhirnya aku lulus juga buuk... aku pasti akan merindukan
kalian).
14. Big booss ku Tejo ( Makasih banyak atas kotbahnya selama ini, sorry sering
ngrepoti).
15. Teman bermainku.........Putri, Mpo Oneng, Mba Oot, Santi...(Trimakasih sudah
mendengarkan keluh kesahku).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
16. Seseorang yang sudah keluar dari lingkaran kehidupanku. Terima kasih
atas doa, cinta, air mata, dan cerita penuh makna yang menjadikan hidupku
lebih berwarna...Sorry aku tidak bisa menjadi yang terbaik.
17. Crew Surya 7b....Ririen (Trima kasih udah dibantuin buat presentasiku),
Juleha ( makasih udah dipinjemi laptop, jasamu tidak akan kulupakan),
M’Niken, Nian, Vita, Niniko....(Terima kasih atas canda tawa dan
kebersamaan selama ini).
18. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 26 Mei 2008
Penulis
Bernadeta Sinto Wuriyant i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
PENGARUH KONSEP DIRI, KEPUASAN KERJA, DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN
Studi Kasus di Mirota Godean
Bernadeta Sinto Wuriyanti Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) konsep diri terhadap kualitas pelayanan; (2) kepuasan kerja terhadap kualitas pelayanan; (3) budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan; (4) konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan.
Penelitian ini dilaksanakan di Mirota Godean pada bulan Januari 2008. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Mirota Godean yang berjumlah 70 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara, kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif dan signifikan konsep diri terhadap kualitas pelayanan (t hitung = 6,149); (2) ada pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap kualitas pelayanan (t hitung = 7,488). (3) ada pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan (t hitung = 5,144). (4) Ada pengaruh positif dan sinifikan konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan (F hitung = 31,511). Besarnya pengaruh konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya orgaisasi terhadap kualitas pelayanan sebesar 62,8%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
THE INFLUENCE OE SELF CONCEPT, WORK SATISFACTION, AND ORGANIZATIONAL CULTURE TOWARD SERVICE QUALITY
Case Study in Mirota Godean
Bernadeta Sinto Wuriyanti Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The aim of the research was to find out the influence of (1) self concept toward service quality; (2) work satisfaction toward service quality; (3) organizational culture toward service quality; (4) self concept, work satisfaction, and organizational culture toward service quality.
The research was conducted in Mirota Godean in January 2008. The population of this research was all workers Mirota Godean which consisted of 70 people. The data collecting techniques used were questionnaire, documentary study, and interviews. The data was analyzed with regression analysis.
The findings were: (1) there was positive and significant influence of self concept toward service quality ( T observed = 6,149); (2) there was positive and significant influence of work satisfaction toward service quality ( T observed = 7,488); (3) there was positive and significant influence of organizational culture toward service quality ( T observed = 5,144); (4) there was positive and significant influence of self concept, work satisfaction, and organizational culture toward service quality ( T observed = 31,511). The percentage of the influence of self concept, work satisfaction, and organizational culture toward service quality was 62,8%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bernadeta Sinto Wuriyanti
NIM : 031334018
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Pengaruh Konsep Diri, Kepuasan Kerja, dan Budaya Organisasi terhadap Kualitas Pelayanan beserta perangkat (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 26 Mei 2008 Yang menyatakan (Bernadeta Sinto Wuriyanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO …………………….................. ....................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............... ................................................... vii
ABSTRAK ……………………........................................................................ x
ABSTRACT …………………............................................................................ xi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... xii
DAFTAR ISI........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
B. Batasan Masalah ................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah................................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................... 6
A. Kualitas Pelayanan................................................................................ 8
1. Pengertian Kualitas ......................................................................... 8
2. Pengertian Pelayanan...................................................................... 9
3. Pengertian Kualitas Pelayanan........................................................ 10
4. Dimensi Kualitas Pelayanan ........................................................... 10
B. Konsep Diri........................................................................................... 11
1. Pengertian Konsep Diri................................................................... 12
2. Aspek Konsep Diri.......................................................................... 12
3. Jenis-jenis Konsep Diri................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ............................ 16
C. Kepuasan Kerja ..................................................................................... 19
1. Pengertian Kepuasan Kerja ............................................................. 19
2. Faktor-faktor Kepuasan Kerja......................................................... 20
3. Gejala-gejala Ketidakpuasan Kerja................................................. 22
D. Budaya Organisasi ................................................................................ 23
1. Pengertian Budaya Organisasi ........................................................ 23
2. Fungsi Budaya Organisasi .............................................................. 25
3. Jenis-jenis Budaya Organisasi ........................................................ 27
4. Ciri-ciri Budaya Organisasi yang Kuat dan Lemah........................ 28
E. Pengaruh antar Variabel........................................................................ 30
F. Kerangka Berpikir................................................................................. 35
G. Hipotesis ................................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 38
A. Jenis Penelitian......................................................................................... 38
B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................. 38
C. Subjek dan Objek Penelitian.................................................................... 38
D. Populasi.................................................................................................... 39
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran........................................................ 39
F. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 43
G. Teknik Analisis Data................................................................................ 44
1. Pengujian Validitas ............................................................................ 44
2. Pengujian Reliabilitas ........................................................................ 49
H. Pengujian Normalitas dan Linearitas ....................................................... 51
I. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 53
J. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan ..................................... 54
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................. 58
A. Sejarah PT. Mirota Godean...................................................................... 58
B. Lokasi PT. Mirota Godean....................................................................... 60
C. Struktur Organisasi .................................................................................. 61
D. Manajemen Personalia ............................................................................. 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Pemasaran (Bidang Usaha) ...................................................................... 66
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 69
A. Deskripsi Data.......................................................................................... 69
B. Analisis Data ............................................................................................ 72
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 75
D. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................... 79
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 89
B. Keterbatasan Penelitian............................................................................ 90
C. Saran......................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 92
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner ................................................................................. 92
Lampiran 2 : Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II................................... 99
Lampiran 3: Hasil Penelitian ........................................................................ 104
Lampiran 4: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 106
Lampiran 5: Statistik Deskriptif.................................................................... 110
Lampiran 6: Hasil Uji Multikolinearitas dan Heteroskedasitas ................... 112
Lampiran 7: Hasil Uji Normalitas dan Linearitas ........................................ 118
Lampiran 8: Hasil Analisis Regresi.............................................................. 124
Lampiran 9: Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pengkuran Variabel Konsep Diri ....................................................... 39
Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Kepuasan Kerja .................................................. 40
Tabel 3.3 Pengukuran Variabel Budaya Organisasi ............................................. 41
Tabel 3.4 Pengukuran Variabel Kualitas Pelayanan ............................................ 42
Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Konsep Diri ................................................ 45
Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Kepuasan Kerja .......................................... 46
Tabel 3.7 Rangkuman Uji Validitas Budaya Organisasi .................................... 47
Tabel 3.8 Rangkuman Uji Validitas Kualitas Pelayanan ................................... 48
Tabel 5.1 Hasil Penilaian Konsep Diri ............................................................... 69
Tabel 5.2 Hasil Penilaian Kepuasan Kerja ......................................................... 70
Tabel 5.3 Hasil Penilaian Budaya Organisasi .................................................... 71
Tabel 5.4 Hasil Penilaian Kualitas Pelayanan .................................................... 72
Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas …………………………………………......... 73
Tabel 5.6 Hasil Uji Linearitas ……………………………………………....... 73
Tabel 5.7 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 74
Tabel 5.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 75
Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi Variabel Konsep Diri ................................... 76
Tabel 5.10 Hasil Analisis Regresi Variabel Kepuasan Kerja ……………........ 77
Tabel 5.11 Hasil Analisis Regresi Variabel Budaya Organisasi ....................... 78
Tabel 5.12 Hasil Analisis Regresi Ganda Tiga Prediktor ................................. 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini sejalan dengan berkembangnya zaman dan pergeseran budaya
banyak sekali bermunculan perusahaan yang bersaing dengan menawarkan
berbagai keunggulan-keunggulan yang mereka ciptakan untuk mendapatkan
pelanggan. Apabila perusahaan tidak mampu bersaing dan memberikan kualitas
pelayanan yang baik, konsumen akan cenderung mencari tempat lain yang lebih
baik dan lebih memuaskan. Hal terpenting dalam suatu perusahaan adalah
penyediaan produk dan kualitas jasa pelayanan yang baik sesuai dengan harapan
konsumen.
Konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif
kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri dari kualitas desain dan kualitas
kesesuaian (Tjiptono,1999:51). Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi
produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu
produk mampu memenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang ditetapkan.
Kualitas pelayanan dapat diartikan bermacam-macam tergantung dari mana
subjek yang menggunakan dan dari mana istilah kualitas dipakai. Dalam dunia
perdagangan istilah kualitas diartikan sebagai kebaikan seorang karyawan
dalam memberikan pelayanan pada konsumen. Dengan kualitas desain yang
baik dan kualitas kesesuaian yang tinggi akan berpengaruh pada tingkat kualitas
pelayanan yang baik pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Banyak sekali kekurangan-kekurangan kualitas pelayanan karyawan yang
mengecewakan konsumen. Hal ini dapat dilihat kurang ramahnya karyawan
pada saat melayani konsumen, tidak tanggap saat pembeli kesulitan mencari
barang, sering pula karyawan yang selalu mengikuti pembeli saat memilih
barang sehingga menjadi kurang nyaman, selain itu pada saat uang kembalian
kurang sering diganti dengan barang lain. Namun tidak semua karyawan
mempunyai kecenderungan yang kurang memenuhi kebutuhan pembeli. Ada
juga karyawan yang ramah dan tanggap pada saat pembeli mengalami kesulitan.
Ada beberapa konsumen yang merasa dirugikan dengan pelayanan yang
mengecewakan antara lain dialami oleh Poetry Subekty, 30 tahun (Femina,
2007:41) yang mengungkapkan bahwa setelah membeli mobil ada kemudi
mobil yang tidak beres, padahal mobil masih baru dan yang mengecewakan
dealer kendaraan tempat membeli mobil seolah-olah lepas tangan dan tidak ada
niat baik dari petugas dealer untuk membantu pelanggan mengatasi masalah.
Kalaupun komplain ditanggapi, pelayanannya tidak memuaskan. Rendahnya
tingkat kualitas pelayanan juga dialami oleh Ratna Sari Dewi, 28 tahun (
Femina, 2007:41) yang sempat protes kepada manajer sebuah pasar swalayan,
yang harus menunggu lama setiap kali membeli susu formula dalam kaleng,
karena kaleng susu tidak dilengkapi penutup. Jadi setelah membayar harus
menunggui petugas mencari tutup yang tepat di antara puluhan tutup kaleng dari
berbagai merek yang disimpan asal-asalan. Rianty Gunardi, 30 tahun (Femina,
2007:42) mengungkapkan ketika mencoba menukarkan baju yang baru saja
dibelinya di sebuah pusat perbelanjaan. Ketika tiba di rumah, ada noda yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tidak bisa hilang. Ketika kembali ke toko walaupun sudah membawa bukti
pembayaran tetap tidak boleh menukar dengan baju lain. Contoh tersebut hanya
merupakan sebagian kecil pengalaman dari konsumen yang merasa dirugikan
oleh sebuah perusahaan.
Femina mengadakan jajak pendapat kepada 100 responden wanita yang
berusia 25 tahun sampai 35 tahun, 78% diantaranya pernah mengajukan protes
ketika merasa dirugikan sebagai konsumen. Sisanya mengeluh kepada keluarga
dan teman dekat (15%), atau malah memendam saja keluhan mereka (7%).
Ternyata mayoritas penyebab konsumen enggan menyuarakan haknya karena
mereka pesimis akan ditanggapi dengan baik (72%), atau tidak tahu kepada
siapa harus mengajukan protes (28%). Padahal hak-hak konsumen telah
dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) no 8 Th
1999, yang ditujukan untuk mengatur pelaku usaha demi kepentingan
konsumen sehingga para pelaku usaha tidak bisa lagi bertindak semena-mena.
Dalam melindungi hak konsumen ada banyak hal yang diatur Undang-Undang
Perlindungan Konsumen (UUPK), misalnya apabila ada barang cacat
tersembunyi atau berupa barang reject maka ia wajib menginformasikan hal
tersebut secara benar dan jujur kepada pembeli. Dengan demikian konsumen
tidak akan kecewa sesampainya di rumah.
Tingkat kualitas pelayanan karyawan berhubungan dengan banyak faktor
salah satu faktor penting adalah konsep diri, tetapi ada faktor lain yang juga
mempengaruhinya misalnya kepuasan kerja dan budaya organisasi. Menurut
Hurlock (1989:58) konsep diri sebagai gambaran yang dimiliki seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tentang dirinya. Konsep diri merupakan bayangan cermin diri seseorang yang
sebagian besar ditentukan oleh reaksi orang lain terhadapnya. Konsep diri
sangat berpengaruh terhadap tingkat kualitas pelayanan karena dengan konsep
diri yang tinggi seseorang akan berusaha menggunakan segala kemampuannya
untuk memaksimalkan kualitas pelayanan di tempat kerja.
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya
dan segala sesuatu yang dihadapinya dalam lingkungan kerja (Anoraga,
1995:78). Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak pernah
mencapai kematangan psikologis dan pada gilirannya akan menjadi frustasi dan
stress. Stress dapat mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seseorang
sehingga akan mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi
lingkungan kerja dan mengganggu pelaksanaan kerja. Karyawan yang
mempunyai kepuasan kerja baik akan mampu melayani konsumen dengan baik
karena akan mampu menghadapi segala gangguan di lingkungan kerja.
Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang
dianut oleh anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna
mengatasi masalah-masalah eksternal dan masalah integrasi internal (Phithi
Sithi Amnuai dalam Tika, 2006:4). Dengan demikian budaya organisasi
merupakan suatu cara dan keyakinan oleh perusahaan dalam menjalankan misi
dan visi perusahaan, maupun dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul
dari luar maupun dalam perusahaan itu sendiri.
Dari uraian di atas mengenai pentingnya konsep diri, kepuasan kerja dan
budaya organisasi maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Konsep Diri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Kepuasan Kerja, dan Budaya Organisasi terhadap Kualitas Pelayanan
Studi Kasus di Mirota Godean”.
B. Batasan Masalah
Kualitas pelayanan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi. Orang yang mempunyai
konsep diri tinggi akan berusaha untuk menggunakan segala kelebihannya
untuk bekerja dengan baik. Kepuasan kerja sangat penting untuk aktualisasi
diri. Karyawan yang tidak mempunyai kepuasan kerja tidak akan pernah
mencapai kematangan psikologis. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap
kinerja, lebih- lebih dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu
faktor lain yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah budaya organisasi
yang merupakan asumsi dasar yang dianut oleh perusahaan. Budaya yang
tercipta akan mempengaruhi kinerja karyawan karena dalam keyakinan
tersebut mengandung norma yang mengatur tingkah laku anggota organisasi
dan penetapan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan.
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kualitas
pelayanan karyawan pada suatu perusahaan. Fokus penelitian ini adalah pada
konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi terhadap kualitas
pelayanan karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Rumusan Masalah
Kualitas pelayanan karyawan banyak dipengaruhi beberapa faktor
antara lain konsep diri, kepuasan kerja dan budaya organisasi. Seseorang yang
mempunyai konsep diri tinggi akan berusaha untuk menggunakan
kelebihannya sehingga dapat bekerja dengan baik. Kepuasan kerja penting
untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak mempunyai kepuasan kerja tidak
akan pernah mencapai kematangan psikologis. Selain kedua faktor tersebut
ada faktor lain yang mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan yaitu budaya
organisasi yang merupakan asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh
anggota organisasi. Budaya organisasi yang baik akan mempengaruhi kinerja
dan kualitas kerja karyawan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan konsep diri terhadap kualitas
pelayanan?
2. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap
kualitas pelayanan?
3. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap
kualitas pelayanan?
4. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan konsep diri, kepuasan kerja,
dan budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah ada pengaruh positif konsep diri, kepuasan kerja dan
budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan karyawan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Karyawan Mirota Godean
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refleksi
dalam hal peningkatan kualitas pelayanan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang telah
didapat di bangku kuliah dan menambah pengetahuan tentang masalah
konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi terhadap kualitas
pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian Kualitas
Dalam perspektif TQM (Total Quality Manajement), kualitas
dipandang secara luas, tidak hanya pada aspek hasil saja yang ditekankan,
melainkan juga meliputi proses, lingkungan manusia. Menurut Goestch
dan Davis (Tjiptono, 2004:51) kualitas dipandang kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Menurut Wyckof (Tjiptono, 2004:59)
kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian
akan tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Kualitas total suatu jasa terdiri dari tiga komponen utama (Groonroos
dalam Tjiptono, 2004:60).
1. Technical Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas
output (keluaran) jasa yang diterima pelanggan. Menurut Parasuraman
(1991), technical quality dapat diperinci lagi menjadi:
a. search quality, yaitu kualitas yang dapat dievaluasi pelanggan
sebelum membeli, misalnya harga.
b. experience quality, yaitu kualitas yang hanya bisa dievaluasi
pelanggan setelah membeli atau mengkonsumsi jasa, contohnya
ketepatan waktu, kecepatan pelayanan, dan kerapian hasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
c. credence quality, yaitu kualitas yang sukar dievaluasi pelanggan
meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa, misalnya kualitas
operasi jantung.
2. Functional Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas
cara penyampaian jasa.
3. Corporate Image, yaitu profil, reputasi, citra umum, dan daya tarik
khusus perusahaan.
Berdasarkan komponen di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
output jasa dan cara penyampaiannya merupakan faktor yang
dipergunakan dalam menilai kualitas jasa.
2. Pengertian Pelayanan
Layanan merupakan kunci sukses perusahaan yang bersifat jasa.
Perannya akan bersifat lebih besar dan bersifat menentukan manakala
dalam kegiatan jasa di dalam masyarakat terdapat kompetisi dalam suatu
usaha merebut pasaran atau pelanggan. Berbagai kegiatan atau manfaat
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan (Kotler dan
Amstrong, 2003:337). Perusahaan yang mampu mengutamakan pelayanan
yang baik akan mampu mencapai sukses besar karena mampu memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan.
Menurut Kotler (Tjiptono, 2004:6) jasa adalah setiap tindakan atau
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu.
3. Pengertian Kualitas Pelayanan
Service excellence adalah pelayanan yang unggul, yang merupakan
sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan
(Elhaitammy dalam Tjiptono, 2004:58).
Kualitas Pelayanan merupakan kemampuan penyedia jasa dalam
memenuhi harapan pelanggan secara konsisten sehingga kepuasan
pelanggan dapat terpenuhi.
4. Dimensi kualitas Pelayanan
Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (Tjiptono, 2004:70) lima
dimensi kualitas pelayanan.
1. Bukti langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai dan sarana komunikasi.
2. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness) yaitu keinginan para staff untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
tanggap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff, bebas
dari bahaya, resiko, dan keragu-raguan.
5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan.
B. Konsep diri
1. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri mempunyai berbagai arti sejalan dengan banyaknya ahli
yang mendefinisikannya. Burns (1993:iv) mengartikan konsep diri sebagai
suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan mengenai diri kita,
pendapat orang-orang lain mengenai diri kita, dan apa yang kita inginkan
dari diri kita. Cawagas (Pudjijogyanti, 1995:2) menjelaskan bahwa konsep
diri mencakup seluruh pandangan individu mengenai berbagai dimensi
dirinya, seperti dimensi fisiknya, karakteristik, pribadinya, motivasinya,
kelemahannya, kepandaiannya, dan kegagalannya. Dalam penelitian ini
akan lebih ditekankan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran
seseorang mengenai dirinya sendiri yang mencakup keyakinan, penilaian,
serta kecenderungan untuk bertingkah laku (Hurlock, 1989:58).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Aspek Konsep Diri
Konsep diri bisa diartikan sebagai sikap terhadap dirinya sendiri
yaitu suatu kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut cara tertentu
terhadap dirinya sendiri (Sinurat, 1991:1). Sikap terhadap diri sendiri
mencakup tiga aspek.
a. Aspek kognitif
Aspek kognitif adalah seluruh pengetahuan dan keyakinan seseorang
tentang dirinya. Aspek kognitif merupakan penjelasan mengenai “siapa
saya”. Aspek ini merupakan gambaran seseorang tentang dirinya
sendiri.
b. Aspek afektif
Aspek afektif merupakan seluruh perasaan seseorang terhadap dirinya.
Aspek ini berkaitan dengan penilaian seseorang terhadap dirinya
sendiri yang membentuk penerimaan diri serta harga diri seseorang.
Sikap terhadap diri sendiri yang positif membentuk perasaan senang
terhadap dirinya. Sebaliknya sikap diri yang negatif akan membentuk
perasaan kurang senang terhadap dirinya.
c. Aspek perilaku
Aspek perilaku konsep diri adalah kesiapan seseorang untuk bereaksi
atau kecenderungan untuk bertindak atas penilaiannya tentang dirinya
sendiri. Aspek ini berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan orang
mengenai dirinya sendiri. Seseorang yang menilai dirinya mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kemampuan untuk melakukan suatu tugas akan menunjukkan
kemampuan tersebut dalam perilakunya.
Menurut Hurlock (Zahera, 1997:3) konsep diri mempunyai empat
aspek.
1. Aspek yang bersifat fisik, adalah aspek yang dilihat dari
penampilan fisik seseorang yang meliputi bentuk tubuh, suara,
pakaian yang dipakainya, dan lain- lain.
2. Aspek yang bersifat emosi, segala sesuatu yang berkaitan dengan
sifat dasar yang dimiliki seseorang sejak lahir, yang meliputi
periang, mudah cemas, pemurung, dan lain- lain.
3. Aspek sosial, adalah hubungan antara individu dengan individu
lain sehingga akan tercapai interaksi sosial.
4. Aspek intelektual, adalah aspek yang berhubungan dengan tingkat
intelegensi seseorang. Apabila tingkat intelegensi tinggi maka ia
akan dapat dengan mudah melaksanakan tugas-tugasnya dengan
penuh tanggung jawab, disiplin, dan sebagainya.
3. Jenis-jenis Konsep Diri
Secara garis besar konsep diri dibagi menjadi dua, yaitu konsep diri
positif dan konsep diri negatif, tetapi ada juga yang menyebut kedua jenis
konsep diri sebagai konsep diri tinggi dan konsep diri rendah tetapi pada
dasarnya keduanya adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Brooks dan Emmert (Widya, 2005:19) menyebutkan tanda-tanda dari
orang yang mempunyai konsep diri positif dan konsep diri negatif. Orang
yang mempunyai konsep diri positif diantaranya memiliki tanda-tanda
sebagai berikut.
a. Yakin akan kemampuannya mengatasi masalah.
b. Merasa setara dengan orang lain.
c. Menerima pujian tanpa rasa malu.
d. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,
keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh
lingkungan atau masyarakat sekitarnya.
e. Mampu memperbaiki dirinya.
Orang yang mempunyai konsep diri negatif mempunyai tanda-tanda
sebagai berikut.
a. Peka terhadap kritik.
b. Responsif sekali terhadap pujian.
c. Cenderung tidak merasa disenangi orang lain.
d. Bersikap pesimis terhadap kompetisi, yang biasanya terungkap dari
keengganannya untuk bersaing dengan orang lain.
Adler (Widya, 2005:20) berpendapat bahwa konsep diri dibagi menjadi
dua yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Tanda-tanda orang
yang memiliki konsep diri positif adalah.
a. Adanya rasa aman, yaitu berbentuk kepercayaan yang kuat akan suatu
kebenaran perbuatan dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kepercayaan ini berhubungan dengan kepercayaan yang relatif kebal
terhadap penilaian orang lain.
b. Penerimaan diri, seseorang yang dapat menerima segala sesuatu yang
ada pada dirinya pada umumnya dapat merubah pandangan mereka
menjadi lebih mudah menerima pendapat dan perasaan orang lain dan
bersikap lebih terbuka.
c. Memiliki harga diri yang tinggi, karena orang yang harga dirinya
tinggi biasanya tidak mudah gugup, tidak tertutup pada orang lain, dan
mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.
Mereka yang mempunyai konsep diri negatif memiliki tanda-tanda sebagai
berikut.
a. Perasaan tidak aman, perasaan tidak aman ini timbul karena tidak
adanya rasa percaya diri sehingga selalu mengkhawatirkan penilaian
orang lain terhadap dirinya.
b. Kurangnya penerimaan diri, seseorang yang tidak dapat menerima
segala sesuatu yang ada pada dirinya, pada umumnya bersikap kaku
dan tertutup.
c. Rendahnya harga diri, orang yang harga dirinya rendah biasanya
mudah gugup, lebih tertutup pada orang lain, dan tidak percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tinggi rendahnya konsep diri dapat dirincikan sebagai berikut.
a. Konsep Diri Tinggi
Burns (1993:72) menjelaskan bahwa konsep diri tinggi adalah hasil
evaluasi diri yang baik, penghargaan diri yang tinggi, perasaan harga
diri yang tinggi dan penerimaan diri yang baik.
b. Konsep Diri Rendah
Burns (1993:72) menjelaskan bahwa konsep diri rendah adalah hasil
evaluasi diri yang negatif, perasaan rendah diri dan tiadanya perasaan
menghargai pribadi dan penerimaan diri.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang
mempunyai konsep diri positif atau konsep diri tinggi ditandai oleh adanya
rasa aman, penerimaan diri yang baik, harga diri yang tinggi, mampu
mengatasi permasalahan, dan mampu memperbaiki dirinya. Sedangkan
konsep diri rendah atau konsep diri negatif ditandai oleh adanya tanda-
tanda seperti perasaan tidak aman, kurangnya penerimaan diri, rendahnya
harga diri, dan terlalu peka terhadap kritik.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Menurut Hurlock (Widya, 2005:21), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi konsep diri, diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Kondisi organ pengindera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kondisi organ pengindera mempengaruhi perkembangan konsep diri
karena merupakan saluran yang dilalui kesan indera dalam perjalannya
ke otak.
b. Intelegensi
Tingkat kecerdasan mempengaruhi kemampuan untuk menangkap dan
mengerti, yaitu aspek kognitif dari konsep diri.
c. Kesempatan belajar
Semakin bertambahnya usia semakin banyak kesempatan belajar yang
disediakan oleh lingkungan, misalnya sekolah, masyarakat, dan
keluarga.
d. Tipe pengalaman
Perkembangan konsep diri periode awal didasarkan pada pengalaman
melalui pengalaman orang lain.
e. Jenis kelamin
Individu telah dilatih untuk berpikir dan bertindak dengan cara yang
dianggap sesuai untuk jenis kelaminnya, hal ini tercermin dalam arti
yang diasosiasikan dengan berbagai benda dan pengalaman.
f. Kepribadian
Individu yang penyesuaian dirinya baik memandang diri sendiri,
kemampuan, dan hubungan dengan masyarakat secara realistis,
sedangkan penyesuaian diri yang buruk cenderung mempunyai konsep
tidak realistis tentang dirinya dan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Hardi (Widya, 2005:22) mengatakan bahwa berbagai permasalahan
mengenai diri dipengaruhi oleh lingkungan sosial sejauh mana
kemampuan seseorang beraktifitas. Terdapat empat faktor yang sangat
berkaitan dengan konsep diri, yaitu.
a. Reaksi dari orang lain.
Konsep diri terbentuk dalam waktu yang lama dan reaksi
pembentukannya tidak dapat diartikan bahwa adanya reaksi yang tidak
biasa dari seseorang akan dapat mengubah konsep diri, reaksi ini akan
mempengaruhi konsep diri seseorang.
b. Perbandingan dengan orang lain.
Seseorang biasanya lebih suka membandingkan dirinya dengan
seseorang yang dianggap hampir sama dengan dirinya.
c. Peranan seseorang
Harapan-harapan dan pengalaman-pengalaman berkaitan dengan peran
yang berbeda kemungkinan berpengaruh terhadap konsep diri
seseorang.
e. Identifikasi terhadap orang lain.
Proses identifikasi ini menyebabkan perubahan dalam konsep diri yang
biasanya tidak bertahan lama dan akan segera hilang setelah kenyataan
menegaskan kembali pengidentifikasian ini.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi konsep diri berasal dari dalam dirinya
sendiri yaitu kondisi organ penginderaan, intelegensi, kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
belajar, tipe pengalaman, jenis kelamin, dan kepribadian. Selain itu
konsep diri juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial yaitu reaksi dari
orang lain, perbandingan dari orang lain, peranan seseorang, dan
identifikasi terhadap orang lain.
C. Kepuasan Kerja
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja karyawan mencerminkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaannya dan sega la sesuatu yang dihadapinya dalam
lingkungan kerja. Menurut Strauss dan Sayles (As’ad, 1999:78) kepuasan
kerja penting untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak memperoleh
kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologi dan
pada giliranya akan menjadi frustasi dan stress.
Robbert Hoppeck (As’ad, 1978:62) kepuasan kerja merupakan
penilaian dari pekerja bahwa seberapa jauh pekerjaannya secara
keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Tiffin (As’ad, 1978:62) kepuasan
kerja berhubungan dengan sikap karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri,
situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dan sesama karyawan. Blum
(As’ad, 1978:62) mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan sifat
umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-
faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar
kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Menurut Sutrisno Hadi (As’ad,1978:62) Kepuasan kerja pada
dasarnya adalah “security feeling” dan mempunyai dua segi.
a. Segi sosial ekonomi, yang berhubungan dengan gaji dan jaminan
sosial.
b. Segi sosial psikologis, yaitu berhubungan erat dengan:
1. kesempatan untuk maju
2. mendapatkan penghargaan
3. berhubungan dengan masalah pengawasan
4. berhubungan dengan pergaulan antara karyawan dengan karyawan
dan antara karyawan dengan atasannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulan bahwa kepuasan
kerja merupakan suatu sikap yang positif yang menyangkut penyesuaian
diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja,
termasuk di dalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi fisik dan
kondisi psikologis.
2. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja
Banyak orang berpendapat bahwa gaji atau upah merupakan faktor
utama untuk timbulnya kepuasan kerja, sampai taraf tertentu hal ini
memang dapat diterima, akan tetapi gaji tidak dapat menjadi faktor utama
apabila masyarakat telah dapat memenuhi kebutuhannya beserta
keluarganya secara wajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Burt (As’ad, 1978:64) mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor
yang dapat menimbulkan kepuasan kerja.
1. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain:
a. hubungan langsung antara manajer dengan karyawan;
b. faktor fisis dan kondisi kerja;
c. hubungan sosial di antara karyawan;
d. sugesti dari teman kerja;
e. emosi dan situasi kerja;
2. Faktor individual, berhubungan dengan sikap, umur, jenis kelamin
3. Faktor-faktor luar, yaitu berhubungan dengan keadaan keluarga
karyawan, rekreasi, pendidikan.
Ghiselly dan Brown (As’ad, 1978:64) mengemukakan faktor-
faktor yang dapat menimbulkan kepuasan karyawan terhadap
pekerjaannya, yaitu.
1. Kedudukan.
Umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada
pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa puas daripada mereka yang
bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah.
2. Pangkat jabatan.
Apabila ada kenaikan gaji yang sedikit banyaknya dianggap sebagai
kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu
akan memberikan kepuasan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Umur.
Dinyatakan bahwa ada hubungan kepuasan kerja dengan umur
karyawan.
4. Jaminan finansial dan jaminan sosial.
Sistem gaji dibuat berdasarkan rasionalisasi dari penelitian yang
intensif.
5. Mutu pengawasan.
Kepuasan kerja dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan
baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan merasa
bahwa dirinya adalah bagian penting dari perusahaan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan faktor- faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu gaji, umur, jenis pekerjaan,
mutu pengawasan, dan minat dalam bekerja.
3. Gejala-Gejala Ketidakpuasan Kerja
Disamping harus mengerti tentang faktor- faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja, maka perlu diketahui juga beberapa tanda-tanda bahwa
seseorang itu mengalami ketidakpuasan kerja.
Tanda-tanda ketidakpuasan kerja menurut Daud Sirait (As’ad,
1978:67) antara lain:
1. kelesuan yang berlebihan;
2. banyak bercakap-cakap pada waktu jam kerja;
3. pemakaian barang-barang milik dinas dengan boros;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4. banyak waktu terluang;
5. keteledoran dan ketidak hati-hatian;
6. ketidaksediaan untuk bekerjasama antara atasan dengan bawahannya;
Menurut Siagian (As’ad, 1978:67), hal-hal yang dapat dilihat apabila
terjadi ketidakpuasan kerja yang terjadi di kalangan karyawan adalah
sebagai berikut.
1. Labor turn over (pindahnya pegawai) yang tinggi.
2. Sering terjadi pertikaian perburuhan (labor disputes) yang dapat
mengakibatkan pemogokan.
3. Terlalu banyak pegawai yang tidak masuk dan terlambat.
4. Moral kerja yang rendah berupa kemalasan.
D. Budaya Organisasi
1. Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Peter F. Druiker (Tika, 2006:4) budaya organisasi adalah
pokok penyelesaian masalah eksternal dan internal yang pelaksanaanya
dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian
diwariskan kepada anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami,
memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah organisasi.
Menurut Phithi Sithi Amnuai (Tika, 2006:4) Budaya organisasi adalah
seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota
organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi
masalah adaptasi eksternal dan masalah intregasi internal. Budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
organisasi merupakan sebuah keyakinan suatu organisasi untuk
memecahkan masalah yang dihadapi baik masalah internal maupun
eksternal.
Dari definisi yang dikemukakan oleh para tokoh budaya organisasi di
atas terkandung unsur-unsur dalam budaya organisasi yaitu:
1. Asumsi dasar
Dalam budaya organisasi terdapat asumsi dasar yang dapat berfungsi
sebagai pedoman bagi anggota maupun kelompok dalam organisasi
untuk berperilaku.
2. Keyakinan yang dianut
Keyakinan yang dianut ini mengandung nilai-nilai yang dapat
berbentuk slogan atau motto, asumsi dasar, tujuan umum organisasi
atau perusahaan, filosofi usaha, atau prinsip-prinsip menjelaskan
usaha.
3. Pemimpin atau kelompok pencipta dan pengembangan budaya
organisasi. Budaya organisasi perlu diciptakan dan dikembangkan oleh
pemimpin organisasi atau perusahaan atau kelompok tertentu dalam
organisasi atau kelompok tersebut.
4. Pedoman mengatasi masalah
Masalah yang muncul dalam perusahaan dapat diatasi dengan asumsi
dasar dan keyakinan yang dianut bersama dalam organisasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
5. Berbagai nilai (sharing of value)
Dalam budaya organisasi perlu berbagai nilai terhadap apa yang paling
diinginkan atau apa yang lebih baik atau berharga bagi seseorang.
6. Pewarisan (learning proses)
Asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota organisasi perlu
diwariskan kepada anggota baru dalam organisasi sebagai pedoman
untuk bertindak dan berperilaku dalam organisasi atau perusahaan.
7. Penyesuaian (adaptasi)
Perlu penyesuaian anggota kelompok terhadap peraturan atau norma
yang berlaku dalam kelompok atau organisasi, serta adaptasi
organisasi perusahaan terhadap perubahan lingkungan.
2. Fungsi Budaya Organisasi
Ada beberapa pendapat mengenai fungsi budaya organisasi, yaitu
sebagai berikut.
1. Stephen P. Robins (Tika, 2004:13) membagi lima fungsi budaya
organisasi, sebagai berikut:
a. berperan menetapkan batasan;
b. mengantarkan suatu perasaan identitas bagi anggota organisasi;
c. mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas daripada
kepentingan individual seseorang;
d. meningkatkan stabilitas sistem sosial karena merupakan perekat
sosial yang membantu mempersatukan organisasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
e. sebagai mekanisme kontrol dan menjadi rasional yang memandu
dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan
2. Robert Kreitner (Tika, 2004:13) membagi empat fungsi budaya
organisasi, sebagai berikut:
a. memberikan identitas organisasi kepada karyawannya;
b. memudahkan komitmen kolektif;
c. mempromosikan stabilitas sistem sosial;
d. membentuk perilaku dengan membantu para menajer merasakan
keberadaannya;
3. Parson dan Marton (Tika, 2004:13) mengemukakan bahwa fungsi
budaya organisasi adalah memecahkan masalah-masalah pokok
dalam proses survival suatu kelompok dan adaptasinya terhadap
lingkungan eksternal serta proses integrasi internal.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas fungsi budaya
organisasi yaitu menetapkan batasan, membentuk perilaku karyawan,
sarana menyelesaikan masalah organisasi, sebagai acuan dalam
menyusun perencanaan perusahaan.
3. Jenis-jenis Budaya Organisasi
Jenis-jenis budaya organisasi dapat ditentukan berdasarkan proses
informasi dan tujuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Berdasarkan Proses Informasi
Menurut Robert E.Quinn dan Michael R.McGrath (Tika, 2006:7)
membagi budaya organisasi berdasarkan proses informasi sebagai
berikut:
a. Budaya rasional
Dalam budaya ini, proses informasi individual diansumsikan
sebagai sarana bagi tujuan kinerja yang ditunjukkan (efisiensi,
produktivitas, dan keuntungan)
b. Budaya ideologis
Dalam budaya ini, pemrosesan informasi intuitif (pengetahuan,
pendapat, inovasi) diasumsikan sebagai sarana mencapai bagi
tujuan revitalisasi (dukungan dari luar, perolehan sumber daya,
dan pertumbuhan).
c. Budaya konsesus
Pemrosesan informasi kolektif (diskusi, partisipasi dan
konsesus) diasumsikan untuk menjadi sarana bagi tujuan
kohesi (iklim, moral, dan kerjasama kelompok).
d. Budaya hierarkis
Pemrosesan informasi formal (dokumentasi, komputasi, dan
evaluasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan dan
kesinambungan (stabilitas, kontrol, dan koordinasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Berdasarkan Tujuannya (Tika, 2006:9)
Talizuduhu Ndraha membagi budaya organisasi berdasarkan
tujuannya, yaitu
a. budaya organisasi perusahaan;
b. budaya organisasi sosial;
c. budaya organisasi publik;
4. Ciri-ciri Budaya Organisasi Kuat dan Lemah
1. Ciri-Ciri Budaya Organisasi Kuat
Deal dan Kennedy (Tika, 2004:110) mengemukakan bahwa ciri-ciri
organisasi yang memiliki budaya organisasi kuat sebagai berikut.
1. Anggota organisasi loyal kepada organisasi, tahu dan jelas tujuan
organisasi.
2. Pedoman bertingkah laku di dalam perusahaan digariskan secara
jelas, dimengerti, dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam
perusahaan.
3. Nilai-nilai yang dianut dilaksanakan dalam tingkah laku sehari-
hari secara konsisten dari yang berpangkat paling rendah sampai
pimpinan.
4. Perusahaan memberikan tempat khusus kepada pahlawan
perusahaan dan menciptakan tingkat pahlawan, misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pramujual terbaik bulan ini, pengemudi terbaik, innovator
terbaik, dan sebagainya.
5. Memiliki jaringan cultural yang menampung cerita-cerita
kehebatan para pahlawannya.
Reimann dan Weinner (Tika, 2004:111), budaya organisasi yang
kuat akan membantu perusahaan memberikan kepastian bagi seluruh
individu yang ada dalam organisasi untuk berkembang bersama dan
meningkatkan kegiatan usaha dalam menghadapi persaingan.
S.P. Robins (Tika, 2004:111) mengemukakan ciri-ciri budaya
organisasi yang kuat, yaitu.
a. Menurunnya tingkat keluarnya karyawan.
b. Ada kesepakatan yang tinggi di kalangan anggota mengenai apa
yang dipertahankan oleh organisasi.
c. Ada pembinaan kohesif, kesetiaan, dan komitmen organisasi.
2. Ciri-Ciri Budaya Organisasi Lemah
Menurut Deal dan Kennedy (Tika, 2004:111), ciri-ciri budaya
organisasi lemah adalah.
a. Mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu
sama lain.
b. Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan kepada organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan kepentingan
organisasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan diri
sendiri.
Killman (Tika, 2004:111) budaya organisasi yang kurang
didukung secara luas oleh para anggotanya dan sangat dipaksakan,
akan berpengaruh negatif pada organisasi karena akan memberikan
arah yang salah kepada para pegawainya. Hal ini terlihat dari
kurangnya motivasi kerja, timbul kecurigaan, komunikasi kurang
lancar, lunturnya loyalitas pada tugas utamanya dan komitmen
pegawai pada perusahaan. Akibatnya perusahaan menjadi tidak efektif,
kurang kompetitif, dan kurang mampu menyelesaikan masalah
integrasi internal dan adaptasi eksternal.
E. Pengaruh antar Variabel Penelitian
1. Pengaruh Konsep Diri terhadap Kualitas Pelayanan
Menurut Sinurat (1991:1) konsep diri merupakan sikap terhadap diri
sendiri yaitu suatu kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut cara
tertentu terhadap dirinya sendiri. Konsep diri bukan bawaan sejak lahir
melainkan dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu dalam
hubungannya dengan individu lain. Seseorang yang mempunyai konsep
diri tinggi akan mempunyai penerimaan diri yang baik dan mampu
mengevaluasi diri dengan baik pula. Hal tersebut dapat berpengaruh
terhadap pembawaan diri di lingkungan kerja sehingga mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menggunakan segala kelebihannya untuk melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya. Sedangkan seseorang yang mempunyai konsep diri
rendah adalah hasil evaluasi diri yang negatif, perasaan rendah diri dan
tidak adanya perasaan menghargai pribadi dan penerimaan diri. Menurut
Elhaitammy (Tjiptono, 2004:58) service excellence adalah pelayanan yang
unggul, yang merupakan sikap atau cara karyawan dalam melayani
pelanggan secara memuaskan. Dengan demikian orang yang konsep diri
tinggi akan menggunakan segala kelebihan dan kemampuan dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaannya untuk memaksimalkan kualitas
pelayanan di lingkungan kerja, sedangkan orang yang mempunyai konsep
diri rendah tidak dapat memaksimalkan kualitas pelayanan karena
mempunyai perasaan rendah diri, tidak menghargai pribadi dan
penerimaan diri rendah sehingga tidak dapat menggunakan kemampuan
dan kelebihannya dengan baik.
2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kualitas Pelayanan
Kepuasan kerja berhubungan dengan sikap dari karyawan terhadap
pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerja sama antara pimpinan dan
karyawan (Tiffin dalam Anoraga, 1992:82). Pada dasarnya kepuasan kerja
bersifat individual, dan setiap karyawan akan mempunyai tingkat
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada
dirinya. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaannya yang sesuai
dengan keinginannya, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dirasakan. Menurut Elhaitammy (Tjiptono, 2004:58) service excellence
adalah pelayanan yang unggul, yang merupakan sikap atau cara karyawan
dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Dengan demikian orang
yang mempunyai kepuasan kerja tinggi akan merasa nyaman dalam
bekerja karena tidak ada tekanan yang dirasakan dalam dirinya, sehingga
hal tersebut akan berdampak pada tingginya tingkat kualitas pelayanan
yang diberikan kepada pelanggan. Akan tetapi orang yang mempunyai
kepuasan kerja rendah tidak akan merasa nyaman dalam bekerja hal ini
dapat dilihat dari banyak bercakap-cakap dalam waktu kerja, mengalami
kelesuan dan kebosanan dalam bekerja, pemakaian barang-barang milik
dinas secara boros, banyak waktu luang, keteledoran dan ketidakhati-
hatian, ketidaksediaan bekerja sama dengan atasan dengan bawahan. Hal
ini akan berdampak pada rendahnya tingkat kualitas pelayanan pada
pelanggan.
3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kualitas Pelayanan
Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan
yang dianut oleh anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan
diwariskan guna mengatasi masalah adaptasi internal dan masalah adaptasi
eksternal (Amnuai dalam Tika, 2006:4). Apabila norma dan peraturan
yang dibentuk oleh organisasi dapat dilaksanakan dengan baik oleh
anggota organisasi maka kinerja dan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab karyawan dapat terlaksana dengan baik. Kualitas jasa dapat pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dipengaruhi oleh budaya organisasi dan cara pengorganisasiannya, yaitu
bagaimana berbagai budaya organisasi (kekuasaan, peranan, prestasi, dan
dukungan) berperan sebagai kunci pemahaman jenis jasa yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan dan karakteristik apa yang dimiliki perusahaan yang
memungkinkan merespon kebutuhan pelanggan secara positif dan
menyampaikan jasa yang berkualitas. Menurut Elhaitammy (Tjiptono,
2004:58) service excellence adalah pelayanan yang unggul, yang
merupakan sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara
memuaskan. Dengan budaya organisasi yang baik akan sangat
berpengaruh pada tingkat kualitas pelayanan karyawan dan kinerja
karyawan dalam perusahaan.
4. Pengaruh antara Konsep Diri, Kepuasan Kerja, dan Budaya
Organisasi terhadap Kualitas Pelayanan.
Menurut Goestch dan Davis (Tjiptono,1999:51) kualitas dipandang
sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas
lebih menekankan aspek kepuasan pelanggan dan pendapatan. Kualitas
memberikan dorongan kepada pelanggan untuk memahami dengan
seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Perusahaan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memaksimumkan pengalaman
pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan
pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kepuasan pelanggan akan menciptakan loyalitas kepada perusahaan yang
memberikan kualitas pelayananan yang memuaskan. Service excellence
adalah sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara
memuaskan (Elhaitammy dalam Tjiptono, 2004:58). Menurut Sinurat
(1991:1) konsep diri merupakan sikap terhadap diri sendiri yaitu suatu
kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut cara tertentu terhadap
dirinya sendiri. Dengan konsep diri yang tinggi karyawan dapat
menggunakan semua kemampuannya untuk mencapai tingkat excellence
service diantaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah,
memperlihatkan semangat kerja yang tinggi, selalu siap melayani, tenang
dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai
pekerjaan, mampu berkomunikasi dengan baik, bisa memahami bahasa
isyarat pelanggan, dan memiliki kemampuan menangani keluhan
pelanggan secara profesional. Kualitas pelayanan juga didukung dengan
tingkat kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja berhubungan dengan
sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerja
sama antara pimpinan dan karyawan (Tiffin dalam Anoraga, 1992:82).
Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja semakin baik pula tingkat kualitas
pelayanan dalam menjalankan semua pekerjaannya. Selain itu tingkat
kualitas pelayanan juga dipengaruhi oleh budaya organisasi. Budaya
organisasi adalah seperangkat asumsi dasar yang dan keyakinan yang
dianut oleh anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan
guna mengatasi masalah adaptasi internal dan masalah adaptasi eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
(Amnuai dalam Tika, 2006:4). Dengan budaya organisasi yang baik dalam
perusahaan akan membantu karyawan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan karena budaya organisasi membentuk sikap karyawan untuk
menjadi lebih baik sesuai dengan tuntutan pelanggan. Sikap tersebut dapat
menjadikan dasar sebagai upaya dalam peningkatan kualitas pelayanan
karyawan demi memuaskan kebutuhan pelanggan.
F. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Konsep Diri terhadap Kualitas Pelayanan
Konsep diri adalah keseluruhan gambaran seseorang mengenai
dirinya sendiri yang mencakup keyakinan, penilaian terhadap kekuatan
ataupun kelemahan, serta kecenderungan untuk bertingkah laku. Service
excellence adalah pelayanan yang unggul, yang merupakan sikap atau cara
karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Seseorang yang
mempunyai konsep diri tinggi akan menggunakan segala kelebihan dan
kemampuan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya untuk
memaksimalkan kualitas pelayanan di lingkungan kerja.
2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kualitas Pelayanan
Kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang positif yang
menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap
kondisi dan situasi kerja, kerjasama antara pemimpin dan sesama
karyawan. Service excellence adalah pelayanan yang unggul, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
merupakan sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara
memuaskan. Seseorang yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi akan
merasa nyaman dalam bekerja karena tidak ada tekanan yang dirasakan
dalam dirinya, hal tersebut akan berdampak pada tingginya tingkat kualitas
pelayanan yang diberikan.
3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kualitas Pelayanan
Budaya organisasi adalah norma, peraturan, asumsi dasar dan
keyakinan yang dianut oleh anggota organisasi yang diwariskan dan
dikembangkan untuk mengatasi masalah eksternal maupun internal suatu
organisasi. Service excellence adalah sikap atau cara karyawan dalam
melayani pelanggan secara memuaskan. Nilai-nilai budaya organisasi yang
sudah diterima dengan baik oleh anggota organisasi akan mempengaruhi
perilaku karyawan yang akan berdampak pada tingginya tingkat kualitas
pelayanan karyawan.
G. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah:
Ha 1 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara konsep diri terhadap
kualitas pelayanan.
Ha 2 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap
kualitas pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Ha 3 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara budaya organisasi
terhadap kualitas pelayanan.
Ha 4 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara konsep diri, kepuasan
kerja, dan budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Menurut Consuelo
(1993:73), studi kasus adalah penelitian yang terinci tentang seseorang atau
unit selama kurun waktu tertentu. Studi kasus dilakukan di Mirota Godean.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Mirota Godean.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah karyawan Mirota Godean.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah konsep diri, kepuasan kerja, budaya organisasi,
dan kualitas pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
D. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Mirota Godean yang
berjumlah 70 orang.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Konsep Diri
Konsep diri adalah keseluruhan gambaran seseorang mengenai
dirinya sendiri yang mencakup keyakinan, penilaian, serta kecenderungan
untuk bertingkah laku.
Menurut Hurlock (Zahera,1997:3) terdapat empat aspek dalam
konsep diri yaitu: aspek yang bersifat fisik, aspek yang bersifat emosi,
aspek sosial, dan aspek intelektual.
Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Konsep Diri
Dimensi Indikator No. Pertanyaan
1. Aspek yang bersifat fisik
- Pakaian yang dipakainya. 2
2. Aspek yang bersifat emosi
- Mengenal emosi diri. - Mampu menahan emosi. - Mengetahui kekuatan diri. - Mengetahui kelemahan diri. - Memiliki keyakinan dan kemampuan sendiri .
1, 6, 13, 14, 15
3. Aspek sosial - Bersedia bekerja sama dengan orang lain.
- Kemampian berinteraksi dengan orang lain.
5, 4
4. Aspek intelektual - Melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab.
- Bersikap disiplin. - Mampu menyelesaikan hambatan
dalam bekerja. - Bekerja secara efektif dan efisien.
3, 12, 16, 17, 18, 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Kepuasan Kerja
Menurut Tiffin (As’ad,1972:62) kepuasan kerja berhubungan dengan
sikap karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerjasama
antara pemimpin dan sesama karyawan. Menurut Harold (As’ad,1978:64)
faktor- faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja adalah faktor
hubungan antar karyawan, faktor individual, faktor-faktor luar.
Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Kepuasan Kerja
Dimensi Indikator No. Pertanyaan
1. Faktor hubungan
antar karyawan - Hubungan antara manajer dengan karyawan. - Hubungan antara sesama karyawan. - Kondisi kerja yang mendukung. - Sugesti dari teman. - Emosi dan situasi kerja.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 13, 14
2. Faktor individual - Sikap karyawan terhadap pekerjaan. - Umur. - Jenis kelamin.
7, 8, 9
3. Faktor-faktor luar - Keadaan keluarga. - Rekreasi. - Pendidikan.
10, 11, 12
3. Budaya Organisasi
Menurut Pithi Sithi Amnuai (Tika, 2006:4) budaya organisasi adalah
seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota
organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi
masalah adaptasi eksternal dan masalah intregasi internal. Unsur-unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dalam budaya organisasi menurut Tika (2004:5) yaitu: asumsi dasar,
keyakinan yang dianut, pemimpin dan pengembangan budaya organisasi,
pedoman mengatasi masalah, berbagi nilai, pewarisan, penyesuaian.
Tabel 3.3 Pengukuran Variabel Budaya Organisasi
Dimensi Indikator No. Pertanyaan
1. Asumsi dasar - Pedoman untuk mengatur anggota dalam berperilaku - Asumsi dasar yang dipakai oleh anggota organisasi
3, 4, 6, 16
2. Keyakinan yang dianut
- Nilai-nilai yang dibentuk oleh pemimpin organisasi - Pelaksanaan nilai oleh anggota organisasi
11, 12, 7, 17
3. Pedoman mengatasi masalah
- Kemampuan organisasi mengatasi masalah yang berhubungan dengan karyawan - Kemampuan mengatasi masalah eksternal perusahaan
9, 10, 19, 15
4. Berbagai nilai - Kesepakatan antara pemimpin dan anggota perusahaan - Penghargaan terhadap
karyawan.
8, 5
5. Pewarisan - Pewarisan kepada anggota baru - Penyampaian aturan kepada semua anggota secara baik dan benar.
1, 2
6. Penyesuaian - Kemampuan karyawan menyesuaikan dengan norma yang berlaku. - Penyesuaian organisasi dengan perubahan lingkungan
14, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
4. Kualitas Layanan
Kualitas pelayanan merupakan ukuran relatif kesempurnaan atau
kebaikan suatu produk atau jasa yang meliputi aktivitas, manfaat, atau
kepuasan yang ditawarkan kepada pihak lain yang bersifat intangible
(tidak bersifat fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Menurut
Parasuraman (Tjiptono, 2004:70) terdapat lima dimensi kualitas jasa yaitu:
keandalan (reliability), daya tanggap (responssiveness), jaminan
(assurance), empati (empathy), bukti fisik (tangible). Berikut ini tabel
operasionalisasi variabel.
Tabel 3.4 Pengukuran Variabel Kualitas Pelayanan
Dimensi Indikator No. Pertanyaan
1. Keandalan - Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan. - Dapat diandalkan dalam menangani masalah jasa pelanggan - Menyampaikan jasa sesuai dengan waktu waktu yang dijanjikan. - Menyampaikan jasa secara benar semenjak pertama kali. - Menyimpan catatan/dokumen tanpa kesalahan.
1, 2, 3, 4, 5
2. Daya tanggap (responssiveness)
- Menginformasikan kepada pelanggan tentang kepastian waktu penyampaian jasa. - Layanan yang secara cepat bagi pelanggan. - Kesediaan untuk membantu pelanggan. - Kesiapan untuk merespon permintaaan pelanggan.
6, 7, 8, 9, 10
3. Jaminan (assurance)
- Karyawan menumbuhkan rasa percaya kepada pelanggan. - Membuat pelanggan merasa aman sewaktu melakukan
transaksi.
10, 11, 12, 13, 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
- Karyawan yang bersifat konsisten dan bersikap sopan. - Mengutamakan kepentingan pelanggan. - Karyawan yang memahami kepentingan pelanggan.
4. Empati (empaty) - Memberikan perhatian kepada pelanggan dan rekan kerja. - Karyawan yang memperlakukan pelanggan secara penuh perhatian. - Sungguh-sungguh mengutamakan kepentingan pelanggan. - Karyawan yang memahami kepentingan pelanggan.
15, 16, 17, 18
5. Bukti Fisik (tangible)
- Penyediaan fasilitas agar pelanggan nyaman. - Peralatan yang digunakan modern dan canggih. - Sarana komunikasi yang memadai.
19, 20, 21
Pengukuran dari variabel bebas ini menggunakan skala sikap dari
Likert, yaitu suatu cara yang lebih sistematis untuk memberi skor. Dalam
skala Likert ini digunakan pengukuran sebagai berikut: pertanyaan positif
sangat tidak setuju: 1, tidak setuju 2, ragu-ragu 3, setuju 4, sangat setuju 5.
Sedangkan pertanyaan negatif sangat tidak setuju: 5, tidak setuju 4, ragu-ragu
3, setuju 2, sangat setuju 1.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan dengan mengamati perilaku para karyawan
dalam melayani pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Metode Wawancara
Metode wawancara dilakukan dengan pihak-pihak dalam penelitian.
Pihak-pihak tersebut adalah karyawan di Mirota Godean.
3. Kuisioner
Pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang diisi oleh
responden yaitu karyawan Mirota Godean.
G. Teknik Pengujian Instrumen
a. Pengujian Validitas
Validitas adalah derajad ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau
arti sebenarnya yang diukur. Validitas berkenaan dengan keterkaitan data
yang diperoleh dengan sifat variabel yang diteliti. Uji validitas digunakan
untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan
dalam mendefinisikan suatu variabel. Rumus dari uji validitas adalah
dengan menggunakan teknik Product Moment Co-Efficient of Corelation
dari Pearson (Arikunto, 1991:205). Rumusnya adalah:
( ){ } )( ∑ ∑∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
)( 222
2 YYnXXn
YXXYnrry
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Keterangan:
xyr = Koefisien korelasi Product Moment, uji satu arah dengan
taraf signifikasi )(α = 5%.
n = Jumlah sampel.
X = Jumlah nilai (skor).
Y = Total nilai (skor) seluruh item.
∑ 2Y = Jumlah skor kuadrat variabel kualitas pelayanan.
∑ 2X = Jumlah skor kuadrat variabel konsep diri, kepuasan kerja,
dan budaya organisasi.
Penarikan kesimpulan: jika nilai koefisien r hitung butir pertanyaan > r
tabel pada taraf signifikasi 5% maka butir pertanyaan tersebut adalah
valid. Apabila r hitung butir pertanyaan < r tabel pada taraf signifikasi 5%
maka butir pertanyaan adalah tidak valid.
Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel konsep diri,
kepuasan kerja, budaya organisasi, dan kualitas pelayanan karyawan. Uji
validitas ini dilakukan untuk tiap-tiap butir sehingga ada 75 item
pertanyaan yang akan dilakukan uji validitas.
1. Uji validitas variabel konsep diri
Ada 20 butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman uji validitas
variabel konsep diri adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.5
Rangkuman Uji Validitas Konsep Diri
No Korelasi Status 1. 0.4144 Valid 2. 0.3637 Valid 3. 0.4188 Valid 4. 0.3886 Valid 5. 0.3633 Valid 6. 0.3512 Valid 7. 0.6692 Valid 8. 0.3705 Valid 9. 0.4320 Valid 10. 0.4779 Valid 11. 0.4378 Valid 12. 0.4786 Valid 13. 0.3650 Valid 14. 0.5202 Valid 15. 0.3821 Valid 16. 0.4897 Valid 17. 0.3739 Valid 18. 0.3675 Valid 19. 0.4461 Valid 20. 0.3743 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh item
pertanyaan pada variabel konsep diri dinyatakan valid.
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 35
responden dan taraf signifikasi 5% maka diperoleh nilai r hitung
menunjukkan angka yang lebih besar daripada r tabel (r hitung >
0.222).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Uji validitas variabel kepuasan kerja
Ada 14 butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman uji
validitas variabel kepuasan kerja adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Rangkuman Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja
No Korelasi Status 1. 0.4160 Valid 2. 0.5366 Valid 3. 0.6245 Valid 4. 0.4775 Valid 5. 0.4364 Valid 6. 0.4106 Valid 7. 0.3448 Valid 8. 0.3355 Valid 9. 0.4630 Valid 10. 0.4525 Valid 11. 0.4956 Valid 12. 0.3758 Valid 13. 0.5109 Valid 14. 0.3488 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh item
pertanyaan pada variabel kepuasan kerja dinyatakan valid.
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 35
responden dan taraf signifikasi 5% maka diperoleh nilai r hitung
menunjukkan angka yang lebih besar daripada r tabel (r hitung >
0.222).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Uji validitas variabel budaya organisasi
Ada 14 butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman uji validitas
variabel budaya organisasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Rangkuman Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi
No. Korelasi Status 1. 0.5299 Valid 2. 0.4391 Valid 3. 0.3821 Valid 4. 0.4417 Valid 5. 0.4466 Valid 6. 0.3553 Valid 7. 0.4216 Valid 8. 0.3555 Valid 9. 0.4145 Valid 10. 0.3975 Valid 11. 0.3871 Valid 12. 0.4378 Valid 13. 0.4419 Valid 14. 0.3401 Valid 15. 0.4816 Valid 16. 0.3392 Valid 17. 0.3373 Valid 18. 0.3264 Valid 19. 0.3370 Valid 20. 0.3881 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh item
pertanyaan pada variabel budaya organisasi dinyatakan valid.
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 35
responden dan taraf signifikasi 5% maka diperoleh nilai r hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
menunjukkan angka yang lebih besar daripada r tabel (r hitung >
0.222).
4. Uji validitas variabel kualitas pelayanan
Ada 21 butir pertanyaan pada variabel ini. Rangkuman uji validitas
variabel kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Rangkuman Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
No. Korelasi Status 1. 0.3224 Valid 2. 0.5230 Valid 3. 0.3244 Valid 4. 0.4137 Valid 5. 0.3597 Valid 6. 0.3266 Valid 7. 0.3901 Valid 8. 0.3978 Valid 9. 0.3811 Valid 10. 0.4853 Valid 11. 0.5546 Valid 12. 0.4795 Valid 13. 0.5201 Valid 14. 0.8072 Valid 15. 0.4806 Valid 16. 0.3973 Valid 17. 0.5789 Valid 18. 0.5619 Valid 19. 0.5497 Valid 20. 0.4320 Valid 21. 0.4793 Valid
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh item
pertanyaan pada variabel kualitas pelayanan dinyatakan valid.
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
( )
−
−
= ∑1
2
2
11 11 σ
σ b
kk
r
hitung dengan r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 35
responden dan taraf signifikasi 5% maka diperoleh nilai r hitung
menunjukkan angka yang lebih besar daripada r tabel (r hitung >
0.222).
b. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajad ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang
ditunjukan oleh instrumen pengukuran. Dalam pengukuran reliabilitas ini
menggunakan rumus Alpha dari Cronbach (Arikunto, 1991:165) yaitu:
Keterangan:
11r = Reliabilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
b∑ 2σ = Jumlah varians butir
12σ = Varians total
Penarikan kesimpulan: jika nilai koefisien 11r > r tabel pada taraf
signifikasi 5% maka kuisioner yang akan digunakan sebagai alat ukur
dalam penelitian telah memenuhi syarat reliabilitas. Jika 11r < r tabel pada
taraf signifikasi 5% maka kuisioner tersebut tidak memenuhi syarat
reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Uji reliabilitas pada penelitian ini diperoleh r hitung pada variabel konsep
diri = 0.8349; kepuasan kerja = 0.7975; budaya organisasi = 0.8106;
kualitas pelayanan = 8712. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa 11r > r tabel 0.222 pada taraf signifikasi 5% sehingga
kuesioner telah memenuhi syarat reliabilitas.
H. Pengujian Normalitas dan Linearitas
a. Statistik Deskriptif
Untuk dapat mendeskripsikan variabel konsep diri, kepuasan kerja,
budaya organisasi dan kualitas pelayanan karyawan dilakukan perhitungan
mean, median, modus, dan standar deviasi. Perhitungan nilai-nilai tersebut
didasarkan pada skor jawaban masing-masing responden. Selanjutnya
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II (Masdijo,1995:157)
sebagai berikut:
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan 81 % - 100 % Sangat tinggi 66 % - 80 % Tinggi 56 % - 65 % Cukup tinggi 46 % - 55 % Rendah Di bawah 46% Sangat rendah
b. Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan
berdasarkan rumus Kolmogrov Smirnov (Sugiyono, 2003:150). Persamaan
rumusnya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
22 / SeSF TC=
D = Max [ Fo (xi) – Fn (xi) ]
Keterangan:
D = Deviasi
Fo (xi) = Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan.
Fn (xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi.
Jika D hitung > nilai D tabel pada taraf signifikasi 5% maka distribusi data
dikatakan normal. Jika nilai D hitung lebih < nilai D tabel maka distribusi
dikatakan tidak normal.
c. Pengujian Linearitas
Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Pengujian dilakukan dengan uji F dengan rumus sebagai berikut
(Sudjana,1996:332):
Keterangan;
F = Nilai F untuk garis regresi
TCS 2 = Varians Tuna Cocok
2Se = Varians kekeliruan
Jika F hitung < F tabel dengan taraf signifikasi 5% maka variabel bebas
dengan variabel terikat tersebut mempunyai hubungan linear. Sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
apabila F hitung > F tabel dengan taraf signifikasi 5% maka variabel bebas
dan variabel terikat tidak mempunyai hubungan linear.
H. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Bertujuan untuk menguji derajad hubungan linear di antara variabel-
variabel bebas dalam model regresi. Untuk menguji multikolinearitas
menggunakan rumus Variance Infation Factor (VIF) hitung. Adapun
rumus yang digunakan yaitu (Nugroho, 2005:58)
VIF = 1/ Tolerance
Kriteria pengujian multikolinearitas yaitu jika Variance Infation Factor
(VIF) hitung tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1
maka model dinyatakan terbebas dari multikolinearitas. Sedangkan jika
Variance Infation Factor (VIF) hitung lebih besar dari 10 dan nilai
Tolerance lebih kurang dari 0,1 maka model dinyatakan terjadi
multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedasitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain.
Jika hasil pengamatan variance tetap sama, maka disebut
homoskedastisitas jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dalam
penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
digunakan Uji Glejser (Glejser Test). Setelah memperoleh residual atau
kesalahan pengganggu ei dari regresi GLS, Glejser mengusulkan regresi
harga mutlak (absolute value) dari ei, yaitu ei terhadap variabel bebas x
yang dianggap mempunyai hubungan yang kuat dengan iσ . Dalam
eksperimen yang dilakukan, Glejser menggunakan tiga fungsi sebagai
berikut (Supranto, 2001:273).
ei = B X1 + Vi
Keterangan :
vi : kesalahan pengganggu
Selanjutnya untuk menetukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas
digunakan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika probabilitas (P) > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika probabilitas (P) < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
J. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
a. Analisis Regresi Sederhana
Untuk menguji hipotesis 1,2,3 digunakan teknik analisis regresi linear
sederhana dengan langkah- langkah sebagai berikut.
1. Rumusan Hipotesis
iH = ada pengaruh positif dan signifikan
oH = tidak ada pengaruh positif yang positif dan signifikan
2. Mencari persamaan regresi linear (Sudjana, 1995:369) dengan
rumus sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Y = a + b X ,3,2,1
Keterangan:
Y = Variabel terikat (kualitas pelayanan)
X = Variabel bebas (konsep diri, kepuasan kerja, budaya
organisasi)
B = koefisien regresi
a = konstanta
Untuk mencari a rumusnya adalah a = Y – bx sedangkan b = r SxSy
Dimana r adalah koefisien korelasi Product Moment dari Karl
Pearson (Sujdana,1995:369) dengan rumus sebagai berikut:
r( ){ } ( )( ){ ∑ ∑∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−=
2221
21
1111
YYnXXn
YXYXnxy
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi
Y 1 = skor total setiap item ke-i (variabel kualitas pelayanan).
X 1 = skor total setiap item ke- i (variabel konsep diri, kepuasan kerja,
dan budaya organisasi).
n = jumlah item pertanyaan
b. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
332211 χβχβχβα +++=Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Keterangan:
Y = Kualitas pelayanan
=α Konstanta
1β = Koefisien regresi konsep diri
1χ = Konsep diri
2β = Koefisien regresi kepuasan kerja
2χ = Kepuasan kerja
3β = Koefisien regresi Budaya organisasi
3χ = Budaya organisasi
Jika nilai 3β kurang dari nilai α = 5% , maka dapat disimpulkan ada
pengaruh positif konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi
terhadap kualitas pelayanan karyawan. Apabila nilai 3β lebih besar dari
nilai α = 5 %, maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh positif antara
konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi terhadap kualitas
pelayanan karyawan.
Untuk menguji signifikasi antara variabel bebas dan variabel terikat secara
bersama-sama digunakan F test (Sudjana, 2002:385):
( ) ( )1/1/
2
2
−−−=
KNRkR
F
Keterangan =
K = Banyaknya variabel bebas
N = Banyaknya responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2R = Koefisien determinan
Harga F hitung yang diperoleh dibandingkan dengan F tabel pada derajad
kebebasan = {k:(n-k-1)} dan pada taraf signifikasi 5 %.
Kriteria: jika F hitung > F tabel maka harga Y (1, 2, 3) signifikan 5%, dan
berarti ada korelasi antar variabel bebas secara keseluruhan dengan
variabel terikat. Jika F hitung < F tabel pada taraf signifikasi 5% berarti
tidak ada korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat secara
keseluruhan. Selanjutnya untuk penarikan kesimpulan menggunakan Uji t
(Sudjana, 2002:380):
t = r
nr21
2
−
−
Keterangan:
t = nilai t hitung yang dicari
r = koefisien korelasi
r 2 = koefisien determinasi
n = jumlah sampel
Dengan taraf signifikansi sebesar 5 % dan derajad kebebasan n-2.
Hipotesis akan diterima apabila t hitung > t tabel. Hipotesis akan ditolak
apabila t hitung < t tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah PT. Mirota Godean
Usaha MIROTA berasal dari usaha milik keluarga Bapak Hendro
Sutikno yang menjual roti basah, tart, kue kering, dan minuman. MIROTA
sendiri berasal dari kata Minuman, Roti, dan Tart. Usaha kelua rga ini mulai
berdiri sejak tahun 1950 dan mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Sampai sekarang MIROTA telah mengembangkan usaha di berbagai bidang:
1. MIROTA KSM, yang memproduksi susu makanan bayi;
2. MIROTA DEPT. STORE, yang bergerak dalam bidang perdagangan;
3. MIROTA BATIK, yang bergerak dalam bidang penjualan batik;
4. MIROTA BAKERY, yang menjual roti kering dan basah;
5. MIROTA WARPOSTEL, yang bergerak di bidang telekomunikasi;
6. PT. MIROTA SAMBILEGI, dengan hasil produksinya ice cream.
Salah satu usaha MIROTA adalah DEPT. STORE yang berada di bawah
PT. MIROTA NAYAN. Semula tahun 1980 berdiri usaha rumah makan di
desa Nayan, Ndewa Jl. Solo Km. 8. Karena sesuatu hal, usaha tersebut
dipindahkan ke desa Pacitan, Babarsari Jl. Solo Km. 7 dengan memperluas
usaha di bidang penjualan alat tulis. Sebagai realisasi dari hal tersebut, maka
tanggal 1 November 1983 di hadapan Notaris Suryanto, SH. Didirikan
MIROTA NAYAN yang ditanda tangani oleh bapak Hendro Sutikno dan
Bapak Niko Sukandar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
MIROTA NAYAN kemudian memperluas usahanya dengan
menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan pada tanggal 13 Mei
1985 membuka cabang baru di Jl. C. Simanjuntak 70 dengan nama MIROTA
KAMPUS. Kata KAMPUS digunakan karena lokasi toko yang berdekatan
dengan UGM, selain itu juga MIROTA KAMPUS didirikan dengan maksud
untuk melayani kebutuhan pelajar dan mahasiswa. Sejak itu MIROTA
KAMPUS mulai berkembang sebagai toko serba ada dengan sistem pembeli
melayani sendiri. Setelah mempunyai pasar cukup luas, maka MIROTA
KAMPUS mulai membuka cabang di Jl. Godean Km. 2 dengan nama
MIROTA KAMPUS Godean.
MIROTA KAMPUS Godean berdiri tanggal 20 Maret 1992, tetapi
pengelolaannya masih menjadi satu dengan MIROTA KAMPUS Jl. C.
Simanjuntak. Setelah mampu berdiri sendiri, maka MIROTA KAMPUS
Godean memisahkan diri dengan MIROTA KAMPUS Jl. C. Simanjuntak
pada tanggal 1 April 1994 dengan berstatus PT. MIROTA GODEAN berdiri
dengan Siup No. 68/1201/PB/VII/1994. Pemisahan ini berarti PT. MIROTA
GODEAN telah mempunyai manajemen sendiri.
Pimpinan PT. MIROTA GODEAN sejak berdiri dengan berstatus
cabang sampai berdiri sendiri.
1. Status Cabang
a. Yosephin Widianingsih (20 Maret 1992 s/d 20 Maret 1993).
b. Jaya Nugraha (21 Maret 1993 s/d 31 Maret 1994).
c. Toto Sumardiyanto (22 Oktober 1993 s/d 31 Maret 1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Status Berdiri Sendiri
Phoek Djien Ay (1 April 1994 sampai sekarang) PT. Mirota Godean
mempunyai motto “KAMI ADA KARENA ANDA”, artinya Mirota
Godean berusaha menyediakan barang kebutuhan konsumen yang
terpercaya dalam jenis barang, kualitas baik dan harga terjangkau serta
tempat belanja yang menyenangkan.
B. Lokasi PT. Mirota Godean
PT. Mirota Godean memilih lokasi di Green Plasa Jl. Godean Km. 2,8.
Ada beberapa alasan pemilihan lokasi pada waktu itu.
1. Lokasi PT. Mirota Godean berdekatan dengan rumah
penduduk/perumahan, sekolah, dan akademi.
2. Lokasi mudah dijangkau, terletak di tepi jalan dan dilalui oleh angkutan
umum.
3. Belum ada departemen store di Yogyakarta bagian barat sehingga PT.
Mirota Godean mempunyai kesempatan untuk memilih pasar yang luas,
karena belum ada saingannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
C. Struktur Organisasi
SSs
Sumber : Data Sekunder, 1999
Adapun pembagian tugas untuk masing-masing bagian adalah sebagai berikut.
1. Pimpinan
Pimpinan Mirota Godean dijabat oleh Ibu Phoek Djien Ay, mempunyai
wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan dan melakukan
pengawasan terhadap semua kegiatan perusahaan, bertanggung jawab atas
kelangsungan perusahaan dan melakukan pengawasan terhadap semua
kegiatan perusahaan.
2. Pembukuan
Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut:
Pimpinan (lini)
Pembukuan (staff) Supervisor (lini) Keamanan (staff) Personalia (staff)
Gudang Kasir Rumah Tangga Teknisi Pramuniaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
a. mencatat semua transaksi (pembelian, hutang piutang) yang terjadi dalam
perusahaan;
b. menangani penjualan setiap harinya dari kasir maupun pendapatan yang
lain untuk disetor;
c. menangani pembayaran baik tunai maupun melalui bank (BG/ Cek);
d. mencatat pengeluaran kas kecil maupun kas besar (Bank);
e. bertanggung jawab atas laporan setiap bulannya;
3. Supervisor
Supervisor dijabat oleh FX. Subandi dan MG. Heryatmi, mempunyai
tanggung jawab atas kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung jawab
langsung pada pimpinan. Bagian ini membawahi bagian gudang, kasir,
pramuniaga, rumah tangga dan teknisi, termasuk mengenai barang atau order
barang.
4. Keamanan
Bagian ini bertanggung jawab atas keamanan operasional dan barang-barang
milik toko.
5. Personalia
Dijabat oleh Constantina Rintih K, dengan tugas:
a. absensi karyawan;
b. kelengkapan data-data karyawan;
c. laporan- laporan ke Depnaker dan astek atau instansi terkait lainnya;
d. surat-surat keluar masuk;
e. menentukan dan mengurus pembagian karyawan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
f. memberi gaji kepada karyawan kontrak;
g. menghitung jam lembur dan memberikan uang lembur karyawan;
h. rekruitmen/training/pengembangan karyawan;
i. menangani siswa dan siswi PKL, riset dan lainnya.
6. Gudang
Bertugas menerima barang, menyimpan dan memeriksa barang yang baru
datang atau mengembalikan barang yang rusak serta memberikan label harga
pada barang yang akan dijual, order barang yang akan habis pakai.
7. Kasir
Bertugas menerima barang, menyimpan dan memeriksa barang yang baru
datang atau mengembalikan barang yang rusak serta memberikan label harga
pada barang yang akan dijual, order barang yang akan habis pakai.
8. Teknisi
Bagian ini bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan teknik
baik di dalam toko maupun di luar kantor, yaitu: instalasi listrik, genset, dan
lain- lain.
9. Rumah tangga dan Cleaning Service
Bertanggung jawab pada hal-hal yang berhubungan dengan rumah tangga
(seperti memasak, kebersihan dapur dan menimbang barang-barang yang
dipacking di Mirota) dan cleaning service yang bertugas menjaga dan
membersihkan semua lingkungan toko, merapikan dos-dos dan menjualnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
10. Pramuniaga
Bagian ini berhubungan langsung dengan konsumen. Tugasnya adalah
sebagai berikut:
a. melayani konsumen;
b. mengecek barang yang kosong dan membeli bila tidak ada stok di
gudang;
c. melaporkan pada supervisor;
d. menata, mengatur dan membersihkan gambar;
e. menarik barang yang rusak atau tidak laku;
f. membersihkan barang/counter;
D. Manajemen Personalia
Karyawan PT. Mirota Godean berjumlah 73 orang yang terdiri dari 36
orang pria dan 37 wanita, dengan perincian sebagai berikut.
1. Staff pembukuan dan personalia : 5 orang
2. Supervisor : 2 orang
3. Pramuniaga : 37 orang
4. Kasir : 8 orang
5. Teknisi : 3 orang
6. Gudang : 4 orang
7. Satpam : 6 orang
8. Rumah tangga dan cleaning service : 8 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Jam kerja pada PT. Mirota Godean terbagi dalam dua shift yaitu: shift pagi :
07.00-14.00 dan shift sore : 14.50-21.00. Pembagian ini berlaku bagi semua
karyawan, kecuali bagi karyawan yang bekerja sebagai staff, jam kerja mulai
dari pukul 07.00-15.00.
Dalam merekrut karyawan baru, PT. Mirota Godean mempergunakan media
surat kabar daerah maupun melalui DEPNAKER. Dalam penarikannya
perusahaan menetapkan syarat minimal lulusan SLTA, kecuali untuk staff
pembukuan harus sarjana muda dan beberapa persyaratan umum lainnya. Bagi
karyawan baru diperlakukan masa training, dengan tujuan agar karyawan dapat
beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dan sebagai latihan dalam
mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawab nanti. Training dilakukan
selama 3 bulan. Setelah bekerja selama 6 bulan, baru karyawan tersebut diangkat
menjadi karyawan tetap.
Upah karyawan diberikan sebulan sekali, besarnya upah diberikan pada
lamanya bekerja dan prestasi kerja karyawan. Ketentuan upah tetap ini tidak
berlaku pada karyawan yang menjalani training, upah bagi karyawan yang
menjalani training dihitung per hari. Selain itu karyawan juga menerima
tunjangan hari raya, asuransi tenaga kerja sosial, bonus harian, melahirkan,
menikah, kematian, pengobatan di Rumah Sakit Bethesda, piknik bersama 1 tahun
sekali gratis dengan membawa keluarga.
Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan, PT. Mirota Godean
menyelenggarakan pendidikan atau bekerja sama dengan DEPNAKER, seminar-
seminar dan kursus-kursus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
E. Pemasaran (Bidang Usaha)
1. Pasar
PT. Mirota Godean tidak melakukan segmentasi pasar, barang yang dijual
disediakan bagi setiap golongan ekonomi atas, maupun menengah ke
bawah, bagi anak-anak maupun dewasa, pelajar atau non pelajar.
Walaupun pada kenyataannya ditujukan pada konsumen menengah ke
bawah.
2. Barang
Barang-barang yang disediakan PT. Mirota Godean adalah sebagai
berikut.
a. Makanan dan minuman;
b. Alat-alat rumah tangga;
c. Kosmetika;
d. Toiletries seperti sabun mandi, sikat gigi, dan pembersih lantai;
e. Perlengkapan sekolah seperti alat-alat tulis, buku, dan tas;
f. Pakaian anak-anak dan dewasa;
g. Mainan anak-anak;
h. Bahan pembuat kue;
i. Kebutuhan memasak dan bumbu dapur;
j. Buah-buahan;
k. Makanan dan minuman bayi serta perlengkapan bayi seperti bedak,
sabun, sampho, dan minyak bayi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Sistem Harga
Dalam menentukan harga, PT. Mirota Godean mempunyai tujuan untuk
memperoleh laba dengan memperhitungkan hal-hal sebagai berikut.
a. Sumber barang;
b. Sistem pembayaran;
c. Tingkat perputaran barang;
d. Harga pesaing;
e. Potongan pembelian;
Metode penetapan yang dipakai didasarkan pada harga beli + % profit + %
pajak.
4. Distribusi
PT. Mirota Godean dalam menjual barang-barangnya langsung kepada
konsumen tanpa melalui perantara.
5. Promosi
Beberapa promosi yang digunakan antara lain:
a. pemberian hadiah;
b. discount/potongan harga;
c. belanja seharga tertentu dengan mendapatkan kupon;
Sedangkan promosi yang dilakukan PT. Mirota Godean diberikan pada
waktu tertentu saja, misalnya waktu ulang tahun PT. Mirota Godean,
lebaran, dan tahun ajaran baru.
Cara pembelian barang-barang yang digunakan oleh PT. Mirota Godean
adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
a. Secara kredit
Pembelian barang secara kredit dilakukan dengan
mempertimbangkan jenis barang (cepat laku atau tidak) dan syarat
pembayaran yang ditawarkan. Untuk pembelian barang secara
kredit, barang yang tidak laku dapat dikembalikan kepada
pemasok.
b. Secara tunai
Untuk pembelian barang secara tunai, barang yang sudah dibeli
tidak dikembalikan kepada pemasok. Jika barang tersebut tidak laku
maka kerugian-kerugian ditanggung pihak perusahaan.
c. Secara konsinyasi
Perusahaan hanya membayar barang yang laku saja. Jadi PT. Mirota
Godean tidak dibebani oleh barang yang tidak laku. Sedangkan
permodalan perusahaan sebagai salah satu sumber daya untuk
melakukan kegiatannya, PT. Mirota Godean mencukupi modalnya
berasal dari modal sendiri dan sebagian lagi berasal dari pinjaman
bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2008. Subyek penelitian
adalah karyawan Mirota Godean dengan sampel 60 responden. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsep diri, kepuasan kerja,
dan budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan karyawan di Mirota
Godean. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada seluruh
karyawan. Kuesioner dibagi dalam empat bagian yaitu bagian pertama konsep
diri, bagian kedua kepuasan kerja, bagian ketiga budaya organisasi, bagian
keempat kualitas pelayanan.
1. Konsep Diri
Hasil perhitungan untuk variabel konsep diri diperoleh nilai mean =
74,02, median = 75,50, modus = 74 dan deviasi standar = 9,251.
Kemudian untuk menilai variabel konsep diri digunakan penilaian PAP II.
Berikut disajikan tabel hasil penilaian konsep diri.
Tabel 5.1
Hasil Penilaian Konsep Diri
No Skor Frekuensi Persentase Penilaian/Kategori 1. 2. 3. 4. 5.
85 - 100 73 - 84 65 - 72 57 - 64 dibawah 57
5 35 8 9 3
8,33 % 58,33 % 13,33 %
15 % 5 %
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Jumlah 60 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan penilaian tersebut di atas, diketahui bahwa konsep diri
karyawan Mirota Godean yang termasuk dalam kategori tinggi ada
58,33%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep diri karyawan
Mirota Godean termasuk dalam kategori tinggi.
2. Kepuasan Kerja
Hasil perhitungan untuk variabel kepuasan kerja karyawan Mirota
Godean diperoleh nilai mean = 53,28, median = 53,00, modus = 48 dan
deviasi standar = 5,895. Kemudian untuk menilai variabel konsep diri
digunakan penilaian PAP II. Berikut disajikan tabel hasil penilaian
kepuasan kerja.
Tabel 5.2
Hasil Penilaian Kepuasan Kerja
No Skor Frekuensi Persentase Penilaian/Kategori 1. 2. 3. 4. 5.
59 - 70 51 - 58 45 - 50 40- 44 dibawah 40
12 28 17 2 1
20 % 46,67 % 28,33 % 3,33 % 1,67 %
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Jumlah 60 100%
Berdasarkan penilaian tersebut di atas, diketahui bahwa kepuasan
kerja karyawan Mirota Godean yang termasuk dalam kategori tinggi ada
46,67%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja
karyawan Mirota Godean termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Budaya Organisasi
Hasil perhitungan untuk variabel budaya organisasi diperoleh nilai
mean = 72,73, median = 73, modus = 74 dan deviasi standar = 5,734.
Kemudian untuk menilai variabel konsep diri digunakan penilaian PAP II.
Berikut disajikan tabel hasil penilaian budaya organisasi.
Tabel 5.3
Hasil Penilaian Budaya Organisasi
No Skor Frekuensi Persentase Penilaian/Kategori 1. 2. 3. 4. 5.
85 - 100 73 - 84 65 - 72 57 - 64 dibawah 57
5 28 24 5 0
5 % 46,67 %
40 % 8,33%
0
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Jumlah 60 100 %
Berdasarkan penilaian tersebut di atas, diketahui karyawan
menganggap bahwa budaya organisasi Mirota Godean yang termasuk
dalam kategori tinggi ada 46,67%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa budaya organisasi Mirota Godean termasuk tinggi.
4. Kualitas Pelayanan
Hasil perhitungan untuk variabel kualitas pelayanan diperoleh nilai
mean = 75,73, median = 77, modus = 80 dan deviasi standar = 10,276.
Kemudian untuk menilai variabel kualitas pelayanan karyawan digunakan
penilaian PAP II. Berikut disajikan tabel hasil penilaian kualitas pelayanan
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.4
Hasil Penilaian Kualitas Pelayanan Karyawan
No Skor Frekuensi Persentase Penilaian/Kategori 1. 2. 3. 4. 5.
89 - 105 76 - 88 68 - 75 60 - 68 dibawah 60
4 30 16 5 5
6,67 % 50 %
26,67 % 8,33 % 8,33 %
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Jumlah 60 100%
Berdasarkan penilaian tersebut di atas, diketahui kualitas pelayanan
karyawan Mirota Godean yang termasuk dalam kategori tinggi ada 50%.
Dengan demikian dapat dikatakan kualitas pelayanan karyawan Mirota
Godean termasuk tinggi.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal
atau tidaknya distribusi variabel konsep diri, kepuasan kerja, budaya
organisasi dan kualitas pelayanan. Berikut ini disajikan hasil
pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogrov-
Smirnov.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.5
Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Variabel Asymp sig 2 tailed α Kesimpulan Konsep diri 0.242 0.05 Normal Kepuasan kerja 0.225 0.05 Normal Budaya Organisasi 0.266 0.05 Normal Kualitas Pelayanan 0.324 0.05 Normal
Dari tabel diatas diketahui nilai asymptotic significance (asym
sig) untuk distribusi data variabel konsep diri : 0.242 ; kepuasan
kerja: 0.225 ; budaya organisasi: 0.266 ; dan kualitas pelayanan:
0.324 yang berarti masing-masing variabel lebih besar dari D tabel:
0.1755 pada taraf signifikasi sebesar 5%. Dengan demikian dapat
disimpulkan distribusi data variabel konsep diri, kepuasan kerja,
budaya organisasi, dan kualitas pelayanan adalah normal.
b. Penguj ian Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan linear antara variabel konsep diri, kepuasan kerja, budaya
organisasi terhadap kualitas pelayanan. Berikut ini disajikan tabel
hasil pengujian linearitas
Tabel 5.6
Rangkuman Hasil Uji Linearitas
Variabel F hitung F tabel Kesimpulan Konsep diri 1.482 1.843 Linear Kepuasan kerja 1.548 1.853 Linear Budaya Organisasi 0.615 1.860 Linear
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dari tabel di atas diketahui nilai F hitung pada taraf signifikasi 5
% untuk variabel konsep dir i sebesar 1.482 < F tabel : 1.843; variabel
kepuasan kerja F hitung: 1.548 < F tabel: 1.853. Variabel budaya
organisasi F hitung : 0.615 < F tabel : 1.860. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa distribusi data variabel konsep diri, kepuasan
kerja, dan budaya organisasi adalah linear.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji derajad
hubungan linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Jika
Variance Infation Factor (VIF) hitung tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dinyatakan bebas dari
multikolinearitas. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 5.7
Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas
No. Variabel Tolerance VIF 1. Konsep Diri 0,703 1,422 2. Kepuasan Kerja 0,583 1,714 3. Budaya Organisasi 0,744 1,344
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Tolerance variabel
konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi tidak kurang dari
0,1 dan nilai Variance Infation Factor (VIF) hitung tidak lebih dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
10 maka dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi
multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Dari hasil perhitungan diperoleh sebagai berikut:
Tabel 5.8
Rangkuman Hasil Uji Heteroskedastisitas
No. Variabel Sig Kriteria 1. Konsep Diri 0,951 0,05 2. Kepuasan Kerja 0,549 0,05 3. Budaya Organisasi 0,268 0,05
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. lebih besar dari
0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel konsep diri, kepuasan kerja,
dan budaya organisasi tidak terjadi heteroskedastisitas.
C. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian pertama, kedua, dan ketiga
digunakan analisis regresi linear sederhana, sedangkan untuk menguji
hipotesis keempat digunakan analisis regresi ganda tiga prediktor. Berikut ini
analisis hipotesis penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
1. Pengaruh Konsep Diri (X1) terhadap Kualitas Pelayanan (Y)
Dari hasil analisis regresi linear dengan bantuan program komputer
SPSS diperoleh harga koefisien korelasi atau rxy sebesar 0,628, koefisien
determinasi sebesar 0,395 dan persamaan regresi Y = 24,083 + 0,698 X1.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang sesungguhnya antara
variabel konsep diri dengan kualitas pelayanan maka perlu dilakukan
dengan uji t pada taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan db = n-2 dengan
jumlah responsen sebanyak 60.
Tabel 5.9
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Konsep Diri
B Std Error Beta t Sig R Constant 24.083 8.464 2.845 .006 Konsep Diri .698 .628 6.149 .000 .628
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa t hitung > t tabel
atau t hitung 6,149 > t tabel 1,672 maka hipotesis pertama yang
menyatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan konsep diri
dengan kualitas pelayanan gagal ditolak.
2. Pengaruh Kepuasan Kerja (X2) terhadap Kualitas Pelayanan (Y)
Dari hasil analisis regresi linear dengan bantuan program komputer
SPSS diperoleh harga koefisien korelasi atau rxy sebesar 0,701, koefisien
determinasi sebesar 0,492 dan persamaan regresi Y = 10,616 + 1,222 X2.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang sesungguhnya antara
variabel kepuasan kerja dengan kualitas pelayanan maka perlu dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dengan uji t pada taraf signifikasi 5% atau 0,05 dan db = n-2 dengan
jumlah responsen sebanyak 60.
Tabel 5.10
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Kepuasan Kerja
B Std. Error Beta t Sig R Constant 10.616 8.479 1.213 .230 Kepuasan Kerja 1.222 .163 .701 7.488 .000 .701
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa t hitung > t tabel
atau t hitung 7,488 > t tabel 1,672 maka hipotesis kedua yang menyatakan
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kepuasan kerja dengan
kualitas pelayanan gagal ditolak.
3. Pengaruh Budaya Organisasi (X3) terhadap Kualitas Pelayanan (Y)
Dari hasil analisis regresi linear dengan bantuan program komputer
SPSS diperoleh harga koefisien korelasi atau rxy sebesar 0,506, koefisien
determinasi sebesar 0,313 dan persamaan regresi Y = 2,755 + 1,003 X3.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang sesungguhnya antara
variabel budaya organisasi dengan kualitas pelayanan maka perlu
dilakukan dengan uji t pada taraf signifikasi 5% atau 0,05 dan db = n-2
dengan jumlah responsen sebanyak 60.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 5.11
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Budaya Organisasi
B Std. Error Beta t Sig. R Constant 2.775 14.226 .195 .846 Budaya Organisasi 1.003 .195 .560 5.144 .000 .560
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa t hitung > t tabel
atau t hitung 5,144 > t tabel 1,672 maka hipotesis ketiga yang menyatakan
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan budaya organisasi dengan
kualitas pelayanan gagal ditolak.
4. Pengaruh Konsep Diri (X1), Kepuasan Kerja (X2) dan Budaya Organisasi
(X3) terhadap Kualitas Pelayanan (Y)
Dari hasil analisis regresi ganda tiga prediktor dengan bantuan
program komputer SPSS diperoleh harga konstanta Y sebesar – 21,609
sedangkan koefisien regresi prediktor X1 sebesar 0,373, koefisien
prediktor X2 sebesar 0,679 dan koefisien prediktor X3 sebesar 0,462.
Untuk menguji signifikasi harga koefisien korelasi ganda (R)
dilakukan dengan uji F dengan mengambil taraf signifikasi 5% atau 0,05.
Rangkuman hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 13
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda Tiga Prediktor
Sumber Jk Df Rk Hasil Observasi
F tabel (5%)
Regresi 3912,197 3 1304,066 31,511 2,769 Residu 2317,537 56 41,385 Total 6229,733 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh harga F hitung sebesar
31,511 sedangkan harga F tabel sebesar 2,769 (F hitung > F tabel).
Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya
organisasi terhadap kualitas pelayanan gagal ditolak.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Konsep Diri terhadap Kualitas Pelayanan
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa konsep diri
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan
karyawan. Positif berarti bahwa meningkatnya konsep diri akan
meningkatkan tingkat kualitas pelayanan karyawan, sedangkan signifikan
berarti bahwa kesimpulan yang diambil dapat digeneralisasikan pada
populasi. Hasil regresi linear sederhana diperoleh persamaan 24,083 +
0,698 X1. Dari persamaan tersebut dapat diartikan jika terjadi kenaikan 1
nilai konsep diri maka kualitas pelayanan akan mengalami peningkatan
sebesar 0,698. Konstanta sebesar 24,083 menunjukkan besarnya nilai
kualitas pelayanan karyawan sebelum dipengaruhi oleh faktor konsep diri.
Untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel konsep diri
terhadap kualitas pelayanan dapat dilihat dari nilai determinasi yaitu
sebesar 0,395. Ini berarti tingkat kualitas pelayanan karyawan ditentukan
oleh variabel konsep diri sebesar 39,5%, sedangkan 61,5% kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pelayanan karyawan dipengaruhi faktor lain, misalnya gaya kepemimpinan
manajer, kondisi lingkungan kerja, tingkat gaji atau upah, lama kerja,
tingat pendidikan. Dalam penelitian ini aspek-aspek konsep diri meliputi
aspek fisik, emosi, sosial, dan intelektual. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat konsep diri karyawan Mirota Godean
termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan
mempunyai evaluasi diri yang baik, penghargaan diri yang tinggi, perasaan
harga diri yang tinggi, mampu mengenali kelebihan dan kekurangan,
adanya penerimaan diri yang baik sehingga mampu menggunakan semua
kemampuan untuk melaksanakan semua pekerjaan dengan baik dan
bertanggung jawab. Selain itu konsep diri tinggi dapat ditunjukkan dengan
cara berpakaian rapi dan sopan, ramah dan sopan dalam melayani
pelanggan, mampu bekerja sama dengan sesama karyawan, tingkat
intelegensi yang tinggi sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan
tanggung jawab, efektif, dan efisien. Penelitian Zahera (1997:192)
menemukan hubungan antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses
belajar mengajar. Konsep diri dapat dianggap sebagai suatu sistem sikap
dengan objeknya adalah diri sendiri yang terdiri dari aspek yang bersifat
fisik, aspek yang bersifat emosi, aspek sosial, dan aspek intelektual.
Sejalan dengan penelitian tersebut konsep diri juga berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan karyawan. Hal ini dikarenakan bahwa tujuan dari
penelitian yaitu menilai kinerja karyawan. Konsep diri yang baik
ditunjukkan dengan kemampuan karyawan dalam me laksanakan tugasnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
di lingkungan kerja, kemampuan dalam melakukan hubungan antar pribadi
dengan atasan, rekan sekerja maupun dengan konsumen. Dengan
demikian meyakinkan peneliti bahwa seseorang yang mempunyai konsep
diri tinggi akan menggunakan segala kelebihan dan kemampuannya dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaannya untuk memaksimalkan kualitas
pelayanan di lingkungan kerja.
2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kualitas Pelayanan
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan
karyawan. Dengan analisis data dalam regresi linear sederhana diperoleh
persamaan Y = 10,610 + 1,222 X2. Dari persamaan tersebut dapat
diartikan jika terjadi kenaikan 1 nilai kepusan kerja maka kualitas
pelayanan akan mengalami peningkatan sebesar 1,222. Konstanta sebesar
10,610 menunjukkan besarnya nilai kualitas pelayanan karyawan sebelum
dipengaruhi oleh faktor kepuasan kerja.
Untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel kepuasan kerja
terhadap kualitas pelayanan dapat dilihat dari nilai determinasi yaitu
sebesar 0,492. Ini berarti tingkat kualitas pelayanan karyawan ditentukan
oleh variabel kepuasan kerja sebesar 49,2 %, sedangkan 51,8% kualitas
pelayanan karyawan dipengaruhi faktor lain, misalnya gaya kepemimpinan
manajer, kondisi lingkungan kerja, tingkat gaji atau upah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapinya dalam lingkungan kerja.
Kepuasan kerja karyawan yang baik dapat dilihat dalam hal karyawan
melaksanakan pekerjaan tanpa paksaan, tidak mengeluh ketika mengalami
kesulitan, mengisi waktu luang dengan bekerja. Pegawai yang tidak
memperoleh kepuasan kerja tidak akan mencapai kematangan psikologis
dan pada gilirannya akan mengalami frustasi dan stress yang akan
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Stress yang
besar akan mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi
lingkungan kerja dan akan mengganggu pelaksanaan kerja mereka
sehingga tidak dapat memenuhi tuntutan pelanggan dan tujuan perusahaan
tidak dapat tercapai.
Dari hasil analisis, kepuasan kerja karyawan Mirota Godean termasuk
dalam kategori tinggi. Hal ini berarti dalam perusahaan sudah terbina
hubungan yang baik antara atasan dengan karyawan ataupun antara sesama
karyawan. Selain itu karyawan juga merasa situasi kerja dan lingkungan
kerja sangat mendukung, tidak mengeluh ketika mengalami kesulitan.
Perasaan senang dan puas dalam kerja akan menimbulkan pemikiran yang
positif terhadap pekerjaan dan akan berdampak pada pelayanan yang baik
kepada pelanggan. Penelitian Zahera (1997:192) menemukan kepuasan
kerja guru mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan sikapnya
dalam proses belajar mengajar. Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan
yang timbul apabila guru merasa bahwa pengalaman-pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
diperolehnya dalam bekerja dapat memenuhi kebutuhannya sebagai
individu yang meliputi aspek imbalan, kemampuan pimpinan dan teman
sejawat dalam bekerja sama, dan kesempatan untuk mengaktualisasi diri.
Perasaan tersebut dapat menimbulkan pemikiran positif dari guru terhadap
pekerjaannya itu sendiri. Perasaan dan penilaian positif ini selanjutnya
dapat berkembang menjadi sikap yang positif terhadap kegiatannya dalam
proses belajar mengajar. Sejalan dengan penelitian tersebut dapat
dinyatakan bahwa kepuasan kerja juga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas pelayanan karyawan. Karyawan yang mempunyai
kepuasan kerja yang tinggi akan merasa nyaman dalam bekerja karena
tidak ada tekanan yang dirasakan dalam dirinya, dapat membangun relasi
yang baik dengan teman sekerja ataupun dengan konsumen. Hal tersebut
akan berdampak pada tingginya tingkat kualitas pelayanan yang diberikan
kepada setiap pelanggan. Dengan demikian meyakinkan peneliti bahwa
seseorang yang mempunyai kepuasan kerja tinggi akan merasa nyaman
dalam bekerja karena tidak ada tekanan yang dirasakan dalam dirinya.
3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kualitas Pelayanan
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi yang baik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas pelayanan karyawan. Dengan analisis data dalam regresi linear
sederhana diperoleh persamaan Y = 2,775 + 1,003 X3. Dari persamaan
tersebut dapat diartikan jika terjadi kenaikan 1 nilai konsep diri maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kualitas pelayanan akan mengalami peningkatan sebesar 1,003. Konstanta
sebesar 2,775 menunjukkan besarnya nilai kualitas pelayanan karyawan
sebelum dipengaruhi oleh faktor budaya organisasi.
Untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel budaya
organiasi terhadap kualitas pelayanan dapat dilihat dari nilai determinasi
yaitu sebesar 0,313. Ini berarti tingkat kualitas pelayanan karyawan
ditentukan oleh variabel budaya organisasi sebesar 31,3 %, sedangkan
68,7% kualitas pelayanan karyawan dipengaruhi faktor lain, misalnya gaya
kepemimpinan manajer, kondisi lingkungan kerja, tingkat gaji atau upah.
Budaya organisasi yang baik dan kuat mempunyai pedoman bertingkah
laku bagi anggota perusahaan yang dengan jelas, dimengerti, dipatuhi, dan
dilaksanakan. Selain itu anggota organisasi loyal kepada organisasi.
Budaya organisasi yang baik juga mengatur perilaku karyawan yang baik
dan tidak baik, nilai-nilai yang dianut dihayati dan dinyatakan dalam
tindakan di lingkungan kerja secara konsisten oleh seluruh anggota
organisasi.
Budaya organisasi yang kurang baik akan berpengaruh pada
rendahnya kualitas kerja karyawan karena memberikan arah yang salah.
Jika hal ini terjadi maka tugas-tugas tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
Penelitian Yuniarti (2006:25) menemukan pengaruh positif dan signifikan
antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang
mempunyai kinerja yang baik dapat mencapai sasaran atau standar kerja
yang ditetapkan oleh perusahaan. Sejalan dengan penelitian tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap
kualitas pelayanan karyawan. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari
sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan adalah
mencapai penjualan yang tinggi yang ditunjang dengan tingkat pelayanan
yang baik sesuai dengan tuntutan pelanggan. Dengan demikian terbukti
bahwa budaya organisasi yang baik dalam perusahaan akan membantu
karyawan dalam meningkatkan kualitas pelayanan karena budaya
organisasi membentuk sikap karyawan untuk menjadi lebih baik sesuai
tuntutan pelanggan.
4. Pengaruh Konsep Diri, Kepuasan Kerja, dan Budaya Organisasi terhadap
Kualitas Pelayanan
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa dengan konsep
diri yang tinggi, kepuasan kerja tinggi, dan budaya organisasi yang baik
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan
karyawan. Dengan analisis data dalam regresi linear ganda diperoleh
persamaan Y = - 21,609 + 0,373 X1 + 0,679 X2 + 0,462 X3. Dari
persamaan tersebut dapat diartikan jika terjadi satu penambahan unit pada
prediktor konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi secara
berurutan maka akan menambah kriterium kualitas pelayanan sebesar
0,373 + 0,609 + 0,402. Konstanta sebesar – 21,609 menunjukkan besarnya
nilai kua litas pelayanan karyawan sebelum dipengaruhi oleh faktor konsep
diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan analisis diperoleh harga koefisien korelasi ganda
( )123Ry sebesar 0,792; dengan koefisien determinasi ( )123Ry sebesar 0,628
atau 62,8 %. Ini berarti skor kualitas pelayanan karyawan Mirota Godean
dapat dijelaskan dari konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi,
sedangkan sisanya sebesar 37,2 % berasal dari faktor lain yang belum
terungkap dalam pene litian ini.
Konsep diri, kepuasan kerja, dan budaya organisasi mempengaruhi
tingkat kualitas pelayanan karyawan. Konsep diri yang tinggi
mencerminkan penerimaan diri yang baik, pembawaan diri yang baik, dan
mampu mengevaluasi diri dengan baik. Karyawan yang mempunyai
konsep diri tinggi akan terlihat dari cara berpakaian yang rapi dan sopan,
mampu mengenali emosi diri, tingkat intelektual yang tinggi sehingga
mampu bekerja dengan baik dan tanggung jawab.
Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individua l. Seseorang
yang merasa puas dalam bekerja apabila ia merasa pekerjaan itu sudah
memenuhi harapannya sesuai dengan tujuan ia bekerja. Semakin banyak
aspek dalam bekerja yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka
semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan. Hal ini akan
berdampak pada tingginya tingkat kualitas pelayanan dalam melayani
pelanggan.
Budaya organisasi yang kuat adalah budaya yang nilai-nilainya baik
formal atau informal dianut dan berpengaruh positif terhadap perilaku dan
kinerja pimpinan maupun anggota organisasi sehingga bisa menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
masalah eksternal dan integral dalam organisasi. Budaya organisasi dapat
membuat karyawan merasa lebih baik dengan apa yang mereka lakukan
sehingga karyawan cenderung untuk bekerja lebih baik. Dengan konsep
diri yang tinggi, kepuasan kerja yang tinggi, dan budaya organisasi yang
baik dan kuat akan berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan yaitu
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan tingkat kualitas pelayanan
karyawan yang tinggi. Dengan demikian terbukti bahwa konsep diri,
kepuasan kerja, dan budaya organisasi mempengaruhi tingkat kualitas
pelayanan karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai
berikut.
1. Tingkat konsep diri karyawan Mirota Godean termasuk dalam kategori
tinggi sebesar 58,33%.
2. Tingkat kepuasan kerja karyawan Mirota Godean termasuk dalam
kategori tinggi yaitu sebesar 46,67%.
3. Tingkat budaya organisasi di Mirota Godean termasuk dalam tinggi
yaitu sebesar 46,67%.
4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara konsep diri terhadap
kualitas pelayanan karyawan dengan perolehan t hitung = 6,149.
5. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja
terhadap kualitas pelayanan karyawan dengan perolehan t hitung =
7,488.
6. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya organisasi
terhadap kualitas pelayanan karyawan dengan perolehan t hitung =
5,144.
7. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara konsep diri, kepuasan
kerja, dan budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan dengan
koefisien determinasi sebesar 62,8%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
B. Keterbatasan
1. Penulis tidak mampu melacak kejujuran responden dalam memberikan
jawaban. Hal ini berdampak bahwa hasil penelitian ini bias dari
seharusnya.
2. Keterbatasan penulis yang meliputi keterbatasan kemampuan, waktu, dan
biaya sehingga peneliti hanya mampu meneliti pengaruh konsep diri,
kepuasan kerja, dan budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan,
padahal masih banyak yang mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan
karyawan.
C. Saran
1. Dengan adanya pengaruh positif antara konsep diri terhadap kualitas
pelayanan karyawan, disarankan bagi semua karyawan untuk lebih
mengenal kekurangan dan kelebihan masing-masing agar dapat bekerja
dengan baik sehingga tingkat kualitas pelayanan semakin tinggi.
2. Dengan adanya pengaruh positif antara kepuasan kerja dengan kualitas
pelayanan karyawan, sebaiknya pihak atasan membina hubungan yang
baik dengan para karyawan atau para karyawan dengan sesama karyawan
sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif. Selain itu lebih
diperhatikan lagi keadaan lingkungan kerja, dan diharapkan para karyawan
bekerja dengan bertanggung jawab sehingga tingkat kualitas
pelayanannya semakin baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3. Dengan adanya pengaruh positif antara budaya organisasi dengan kualitas
pelayanan karyawan, sebaiknya pihak perusahaan mempunyai prosedur
operasi baku, syarat-sayarat pekerjaan, dan instruksi operasi yang jelas
sehingga memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Karyawan sebaiknya lebih mengutamakan dan berusaha
mencapai tujuan organisasi daripada kepentingan individu. Selain itu juga
perlu diciptakan budaya organisasi yang baik sehingga karyawan dapat
bekerja dengan baik.
4. Peneliti berharap agar peneliti selanjutnya menambahkan variabel lain
sebagai prediktor kualitas pelayanan karyawan. Berdasarkan nilai
determinasi terdapat pengaruh positif dan signifikan antara konsep diri,
kepuasan kerja, dan budaya organisasi terhadap kualitas pelayanan
karyawan, sehingga penelitian selanjutnya mencari variabel lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Daftar Pustaka
Anoraga, Pandji, 1995. Psikologi Kerja, PT.Dunia Pustaka Jaya: Jakarta. As’ad, Moh., 1978. Psikologi Industri, Liberti: Yogyakarta. Burns. S.R, 1993. Konsep Diri: Teori, Pengukuran Perkembangan dan Perilaku,
Archan: Jakarta. Consuelo, 1993. Pengantar Metode Penelitian, Universitas Indonesia: Jakarta. Danianto, Widya, 2005. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kecemasan dalam
Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Yogyakarta.
Femina, 2007 (Maret). Anda Berhak Komplain,41-42. Jakarta. Griffin, Ricky, 2004. Manajemen Personalia, Erlangga: Jakarta. Hurlock, E.B, 1973. Adolescent Development, Mc.GrawHill Kogasusha: Tokyo. Kotler dan Amstrong, 2003. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Ke-9 Jilid 1,
PT.Indeks Kelompok Gramedia: Jakarta. Nugoho, Agung, 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS, Andi Offset: Yogyakarta. Masdijo, 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah,
Kanisius:Yogyakarta. Pudjijogyanti, R. Clara, 1995. Konsep Diri Dalam Pendidikan, Archan: Jakarta. Sinurat, 1991. Konsep Diri dan Pengembangannya, IKIP Universitas Sanata
Dharma: Yogyakarta. Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta: Bandung Supranto, 2001. Statistik Teori dan Akuntansi Edisi ke-6, Erlangga: Jakarta. Tjiptono, Fandy,2004. Manajemen Jasa, Andi Offset: Yogyakarta. Tika, Pabundu, 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan,
Bumi Aksara: Jakarta. Zahera, 1997. Hubungan Konsep Diri, dan Kepuasan Kerja dengan Sikap Guru
dalam Proses Belajar Mengajar, Jurnal Ilmu Pendidikan: Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mrican, Tromol Pos 29, (515352, 513301) YOGYAKARTA
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Konsep Diri, Kepuasan Kerja, dan Budaya Organisasi
terhadap Kualitas Pelayanan
Studi Kasus: di Mirota Godean
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Hal: Pengisian Kuesioner Yogyakarta, 13 Desember 2007 Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara Karyawan Mirota Kampus Godean Dengan Hormat, Dengan ini saya: Nama : Bernadeta Sinto Wuriyanti No. Mhs : 031334018 Program Studi : Pendidikan Akuntansi Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Konsep Diri, Kepuasan Kerja, dan Budaya Organisasi terhadap Kualitas Pelayanan”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu/Saudara berkenan menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban anda. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini mengganggu aktivitas Bapak/Ibu/Saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara, saya mengucapkan terima kasih.
Mengetahui Hormat saya
Pembimbing I Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Bernadeta Sinto Wuriyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
KUESIONER Nama : Umur : Jenis Kelamin : Lama Bekerja : Petunjuk : jawablah semua pertanyaan yang ada dengan memberi tanda silang
(X) pada jawaban yang saudara anggap sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
Keterangan : sts: sangat tidak setuju, ts: tidak setuju, rr: ragu-ragu, s: setuju, ss:
sangat setuju.
Bagian I. Konsep Diri No. Keterangan sts ts rr s ss 1. Saya mampu mengenali emosi diri (sedih, gembira,
kawatir).
2. Saya berpenampilan rapi dan sopan dalam bekerja. 3. Saya mampu menyelesaikan hambatan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
4. Saya selalu menghormati teman-teman sekerja. 5. Saya menyukai bekerja sendiri daripada bekerjasama
dengan teman sekerja.
6. Saya adalah orang yang tidak mudah cemas. 7. Saya adalah orang yang optimis. 8. Saya adalah orang yang suka berterus terang dalam
setiap masalah.
9. Saya adalah orang yang mudah terpengaruh. 10. Saya adalah orang yang mudah marah. 11. Saya memiliki semangat kerja tinggi. 12. Saya selalu berpikir logis dalam menyelesaikan
setiap masalah.
13. Saya tidak yakin dapat menyelesaikan setiap masalah dengan baik.
14. Saya memiliki kepercayaan atas kemampuan yang saya miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
15. Saya menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien.
16. Saya selalu menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab saya.
17. Saya tidak pernah melanggar peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan
18. Saya tidak pernah datang terlambat 19. Saya memiliki prestasi kerja yang rendah. 20. Saya terbiasa membuat persiapan sebelum bekerja.
Bagian II. Kepuasan Kerja No. Keterangan sts ts rr s ss 1. Saya merasa atasan sangat memberikan perhatian
kepada setiap karyawan.
2. Hubungan yang baik dengan atasan dapat memotivasi saya dalam bekerja.
3. Saya mampu membina hubungan baik dengan teman sekerja.
4. Saya mampu bekerja sama dengan teman sekerja dalam menyelesaikan pekerjaan.
5. Saya selalu mendapat dukungan dari teman sekerja apabila mengalami kesulitan.
6. Situasi kerja di tempat saya bekerja dapat mempengaruhi saya dalam bekerja.
7. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan senang hati dan rela berkorban.
8. Saya sering mengeluh apabila mengalami kesulitan dalam bekerja.
9. Pria biasanya menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sedangkan wanita menyelesaikan pekerjaan dengan hati-hati.
10. Keluarga sangat mendudung saya dalam bekerja. 11. Rekreasi dengan teman sekerja adalah cara yang
baik untuk mengenal satu sama lain.
12. Karyawan yang berpendidikan rendah tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
13. Saya merasa atasan saya bersikap adil dan bijaksana.
14. Saya merasa nyaman dengan keadaan lingkungan kerja (ventilasi, suhu, ruang gerak) saya saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Bagian III. Budaya Organisasi No. Keterangan sts ts rr s ss 1. Perusahaan seharusnya mempunyai syarat-syarat
pekerjaan dan instruksi dengan rinci sehingga karyawan mengerti apa yang akan dicapai oleh perusahaan.
2. Pemimpin mengharapkan pegawai untuk mengikuti prosedur dan instruksi yang telah ditetapkan.
3. Peraturan sangat penting karena memberikan informasi kepada pegawai mengenai apa yang diharapkan oleh perusahaan.
4. Prosedur operasi baku sangat membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.
5. Kesejahteraan kelompok lebih penting daripada besaran imbalan setiap individu.
6. Pegawai seharusnya bekerja dengan baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
7. Individu diharapkan untuk mengorbankan tujuannya demi kepentingan kelompok.
8. Pimpinan seharusnya membantu pegawai apabila mengalami masalah keluarga.
9. Pimpinan seharusnya membantu pegawai apakah sudah berpakaian pantas, memiliki papan, dan kecukupan pangannya.
10. Pria biasanya menyelesaikan masalah dengan analisis logis, sedangkan wanita dengan nalurinya.
11. Pria lebih disukai apabila menduduki posisi tingkat tinggi daripada wanita.
12. Pertemuan dapat berjalan dengan lancar apabila dipimpin seorang pria.
13. Saya mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan dalam lingkungan kerja (struktur organisasi, teknologi, dll).
14. Perusahaan tempat saya bekerja mampu menyelesaikan masalah yang muncul.
15. Instruksi operasi sangat penting untuk pegawai ditempat kerja.
16. Pegawai seharusnya hanya berusaha mencapai tujuannya setelah mempertimbangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kesejahteraan kelompok. 17. Pimpinan seharusnya memperhatikan bahwa anak-
anak dari pegawai cukup memadai pendidikannya.
18. Pimpinan seharusnya membantu pegawai memecahkan masalah pribadi mereka.
19. Pimpinan mampu menyelesaikan masalah yang muncul dari para pesaing.
20. Keberhasilan kelompok lebih penting daripada keberhasilan individu.
Bagian IV. Kualitas Pelayanan No. Keterangan sts ts rr s ss 1. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan pokok saya
dengan tepat waktu.
2. Saya selalu dipercaya orang lain dalam melaksanakan pekerjaan saya.
3. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang saya janjikan.
4. Saya tidak pernah melakukan kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan.
5. Saya melakukan pengarsipan setiap catatan/dokumen penting secara rapi dan teratur sehingga memudahkan pada saat pencarian.
6. Saya selalu menginformasikan kepada pelanggan tentang kepastian menyelesaikan pekerjaan.
7. Saya tidak pernah menunda waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.
8. Saya selalu siap membantu pelanggan apabila mereka sedang mengalami kesulitan.
9. Saya selalu merespons positif ketidakpuasan pelanggan atas pelayanan yang saya berikan.
10. Saya selalu bersikap ramah dalam melayani pelanggan.
11. Saya selalu melaksankan pekerjaan tanpa melakukan kesalahan sehingga orang lain kepercayaan yang tinggi kepada saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
12. Saya selalu bersikap sopan dalam melayani pelanggan.
13. Saya menguasai bidang pekerjaan saya sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.
14. Saya mengenal dengan baik pelanggan yang saya layani.
15. Saya menaruh rasa hormat kepada para pelanggan. 16. Saya sungguh-sungguh mengutamakan kepuasan
para pelanggan.
17. Sehubungan dengan pekerjaan, saya mampu mewujudkan setiap permintaan pelanggan.
18. Di tempat saya bekerja tersedia peralatan yang memadai sehingga mampu memberikan pelayanan secara cepat kepada pelanggan.
19. Di tempat saya bekerja tersedia fasilitas baru yang sangat mendukung penyelesaian tugas-tugas pokok saya.
20. Di tempat kerja, saya selalu berpakaian rapi, bersih, sopan sesuai dengan ketetapan perusahaan.
21. Di tempat kerja tersedia petunjuk-petunjuk kerja yang lengkap yang memudahkan saya dalam menyelesaikan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP) TIPE II
PAP tipe II digunakan untuk menentukan kategori kecenderungan variabel.
PAP tipe II merupakan penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing
score adalah 56 dari total skor yang harus dicapai, diberi nilai cukup. Nilai-nilai di
atas dan di bawah cukup diperhitungkan sebagai berikut (Masdijo 1995:157):
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% dibawah 46%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria di atas, maka kategori kecenderungan dari masing-masing
variabel adalah:
1. Variabel Konsep Diri
Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 20 x 5 = 100
Skor terendah yang mungkin dicapai adalah 20 x 1 = 20
Skor: 81% x (100 – 20) + 20 = 84,8 dibulatkan menjadi 85
66% x (100 – 20) + 20 = 72,8 dibulatkan menjadi 73
56% x (100 – 20) + 20 = 64,8 dibulatkan menjadi 65
46% x (100 – 20) + 20 = 56,8 dibulatkan menjadi 57
di bawah 46% atau di bawah 57
Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel konsep diri sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Skor-skor Kategori Kecenderungan 85 - 100 73 - 84 65 - 72 57 - 64 dibawah 57
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Hasil Penilaian Konsep Diri
No. Skor Frekuensi Persentase Kategori 1. 2. 3. 4. 5.
85 - 100 73 - 84 65 - 72 57 - 64 dibawah 57
5 35 8 9 3
8,33 % 58,33 % 13,33 %
15 % 5 %
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Jumlah 60 100%
2. Variabel Kepuasan Kerja
Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 14 x 5 = 70
Skor terendah yang mungkin dicapai adalah 14 x 1 = 14
Skor: 81% x (70 – 14) + 14 = 59,36 dibulatkan menjadi 59
66% x (70 – 14) + 14 = 50,96 dibulatkan menjadi 51
56% x (70 – 14) + 14 = 45,36 dibulatkan menjadi 45
46% x (70 – 14) + 14 = 39,76 dibulatkan menjadi 40
di bawah 46% atau di bawah 40
Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel kepuasan kerja sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Skor-skor Kategori Kecenderungan 59 - 70 51 - 58 45 - 50 40- 44 dibawah 40
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Hasil Penilaian Kepuasan Kerja
No Skor Frekuensi Persentase Penilaian/Kategori 1. 2. 3. 4. 5.
59 - 70 51 - 58 45 - 50 40- 44 dibawah 40
12 28 17 2 1
20 % 46,67 % 28,33 % 3,33 % 1,67 %
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Jumlah 60 100%
3. Variabel Budaya Organisasi
Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 20 x 5 = 100
Skor terendah yang mungkin dicapai adalah 20 x 1 = 20
Skor: 81% x (100 – 20) + 20 =84,8 dibulatkan menjadi 85
66% x (100 – 20) + 20 = 72,8 dibulatkan menjadi 73
56% x (100 – 20) + 20 = 64,8 dibulatkan menjadi 65
46% x (100 – 20) + 20 = 56,8 dibulatkan menjadi 57
di bawah 46% atau di bawah 57
Dari perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan kategori kecenderungan
variabel budaya organisasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Skor-skor Kategori Kecenderungan 85 - 100 73 - 84 65 - 72 57 - 64 dibawah 57
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Hasil Penilaian Budaya Organisasi
No Skor Frekuensi Persentase Penilaian/Kategori 1. 2. 3. 4. 5.
85 - 100 73 - 84 65 - 72 57 - 64 dibawah 57
5 28 24 5 0
5 % 46,67 %
40 % 8,33%
0
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Jumlah 60 100%
4. Variabel Kualitas Pelayanan
Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 21 x 5 = 105
Skor terendah yang mungkin dicapai adalah 21 x 1 = 21
Skor: 81% x (105 – 21) + 21 = 89,04 dibulatkan menjadi 89
66% x (105 – 21) + 21 = 76,44 dibulatkan menjadi 76
56% x (105 – 21) + 21 = 68,04 dibulatkan menjadi 68
46% x (105 – 21) + 21 = 59,64 dibulatkan menjadi 60
di bawah 46% atau di bawah 60
Dari perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan kategori kecenderungan
variabel kualitas pelayanan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Skor-skor Kategori Kecenderungan 89 - 105 76 - 88 68 - 75 60 - 68 dibawah 60
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Hasil Penilaian Kualitas Pelayanan
No Skor Frekuensi Persentase Penilaian/Kategori 1. 2. 3. 4. 5.
89 - 105 76 - 88 68 - 75 60 - 68 dibawah 60
4 30 16 5 5
6,67 % 50 %
26,67 % 8,33 % 8,33 %
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Jumlah 60 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
UJI VALIDITAS DAN
UJI RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) KD Konsep Diri Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted KD1 74.7429 40.5496 .4144 .8274 KD2 74.4571 41.5496 .3637 .8297 KD3 75.0571 41.2319 .4188 .8277 KD4 74.5714 41.1933 .3886 .8287 KD5 74.6857 41.3395 .3633 .8297 KD6 75.7143 40.0924 .3512 .8315 KD7 74.9143 37.9630 .6692 .8144 KD8 75.2286 40.1227 .3705 .8301 KD9 75.2000 39.3412 .4320 .8269 KD10 75.2571 38.3143 .4779 .8246 KD11 74.7429 41.7261 .4378 .8279 KD12 74.9714 40.2050 .4786 .8247 KD13 75.1714 40.4992 .3650 .8300 KD14 74.6857 40.9866 .5202 .8247 KD15 75.0000 41.1176 .3821 .8289 KD16 74.6000 41.3059 .4897 .8260 KD17 75.0571 40.2319 .3739 .8297 KD18 75.4286 38.8403 .3675 .8332 KD19 74.8857 40.9277 .4461 .8265 KD20 75.0000 42.5294 .3743 .8306 Reliability Coefficients N of Cases = 35.0 N of Items = 20 Alpha = .8349
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) KK Kepuasan Kerja Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted KK1 52.5429 22.9613 .4160 .7853 KK2 52.3143 23.0454 .5366 .7785 KK3 52.4000 23.2471 .6245 .7768 KK4 52.3429 23.7025 .4775 .7838 KK5 52.4857 23.1395 .4364 .7840 KK6 52.4571 22.1966 .4106 .7866 KK7 52.6000 24.2471 .3448 .7910 KK8 53.2571 23.0202 .3355 .7927 KK9 53.0571 20.5261 .4630 .7854 KK10 52.2286 23.6521 .4525 .7846 KK11 52.4571 22.7261 .4956 .7795 KK12 52.7714 22.1227 .3758 .7912 KK13 52.4857 23.3160 .5109 .7808 KK14 53.1429 22.2437 .3488 .7946 Reliability Coefficients N of Cases = 35.0 N of Items = 14 Alpha = .7975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) BO Budaya Organisasi Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted BO1 70.6000 45.0118 .5299 .7994 BO2 70.6286 45.6521 .4391 .8027 BO3 70.5714 45.7815 .3821 .8040 BO4 70.8571 45.2437 .4417 .8016 BO5 71.1429 41.4790 .4466 .7989 BO6 70.4571 45.7261 .3553 .8046 BO7 71.4571 42.9613 .4216 .8000 BO8 71.8000 43.1059 .3555 .8048 BO9 71.3429 42.9966 .4145 .8004 BO10 71.1429 43.3613 .3975 .8014 BO11 71.7143 41.9160 .3871 .8039 BO12 71.2000 43.1059 .4378 .7990 BO13 70.9143 44.1983 .4419 .7998 BO14 70.8571 45.8908 .3401 .8052 BO15 70.7143 45.3866 .4816 .8013 BO16 72.0000 43.6471 .3392 .8053 BO17 71.2857 43.4454 .3373 .8058 BO18 72.0000 43.4118 .3264 .8068 BO19 70.6857 45.4571 .3370 .8048 BO20 70.9143 43.8454 .3881 .8019 Reliability Coefficients N of Cases = 35.0 N of Items = 20 Alpha = .8106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) KP Kualitas Pelayanan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted KP1 76.0286 48.3227 .3224 .8699 KP2 76.1429 47.3613 .5230 .8643 KP3 76.2286 48.4756 .3244 .8697 KP4 77.1714 46.2050 .4137 .8680 KP5 76.2571 48.1378 .3597 .8687 KP6 76.6857 47.1630 .3266 .8715 KP7 76.1143 48.0454 .3901 .8678 KP8 75.7714 47.7697 .3978 .8676 KP9 76.0000 48.0000 .3811 .8681 KP10 75.7714 48.4168 .4853 .8662 KP11 76.9143 44.7277 .5546 .8621 KP12 75.8000 48.1059 .4795 .8659 KP13 76.0571 46.2319 .5201 .8635 KP14 76.4857 42.4924 .8072 .8512 KP15 75.6286 47.8874 .4806 .8656 KP16 75.7429 48.3731 .3973 .8677 KP17 76.3714 45.0639 .5789 .8611 KP18 76.0857 45.7277 .5619 .8620 KP19 76.2571 45.5496 .5497 .8623 KP20 75.7429 47.0790 .4320 .8665 KP21 76.1714 44.7345 .4793 .8661 Reliability Coefficients N of Cases = 35.0 N of Items = 21 Alpha = .8712
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Statistics
60 60 60 60
0 0 0 0
74.02 53.28 72.73 75.73
75.50 53.00 73.00 77.00
74a 48a 74 80
9.251 5.895 5.734 10.276
49 38 62 52
100 66 90 105
4441 3197 4364 4544
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Sum
X1 KonsepDiri
X2 KepuasanKerja
X3 BudayaOrganisasi
Y KualitasPelayanan
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
K_X1 Konsep Diri
2 3.3 3.3 3.3
11 18.3 18.3 21.7
34 56.7 56.7 78.3
13 21.7 21.7 100.0
60 100.0 100.0
2 Rendah(46% - 55%)
3 Cukup (56% - 65%)
4 Tinggi (66% - 80%)
5 Sangat Tinggi (81% - 100%)
Total
Valid
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
K_X2 Kepuasan Kerja
1 1.7 1.7 1.7
3 5.0 5.0 6.7
41 68.3 68.3 75.0
15 25.0 25.0 100.0
60 100.0 100.0
2 Rendah(46% - 55%)
3 Cukup (56% - 65%)
4 Tinggi (66% - 80%)
5 Sangat Tinggi (81% - 100%)
Total
Valid
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
K_X3 Budaya Organisasi
6 10.0 10.0 10.0
47 78.3 78.3 88.3
7 11.7 11.7 100.0
60 100.0 100.0
3 Cukup (56% - 65%)
4 Tinggi (66% - 80%)
5 Sangat Tinggi (81% - 100%)
Total
Valid
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
K_Y Kualitas Pelayanan
4 6.7 6.7 6.7
12 20.0 20.0 26.7
39 65.0 65.0 91.7
5 8.3 8.3 100.0
60 100.0 100.0
2 Rendah(46% - 55%)
3 Cukup (56% - 65%)
4 Tinggi (66% - 80%)
5 Sangat Tinggi (81% - 100%)
Total
Valid
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
UJI HETEROSKEDASTISITAS DAN
UJI MULTIKOLINEARITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Variables Entered/Removedb
X1 KonsepDiri
a. Enter
Model
1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term)b.
Model Summary
.008a .000 -.017 3.79580
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X1 Konsep Diria.
ANOVAb
.055 1 .055 .004 .951a
835.669 58 14.408
835.724 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X1 Konsep Diria.
Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term)b.
Coefficientsa
5.214 3.984 1.309 .196
-.003 .053 -.008 -.062 .951
(Constant)
X1 Konsep Diri
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term)a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Variables Entered/Removedb
X2 KepuasanKerja
a. Enter
Model
1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term)b.
Model Summary
.079a .006 -.011 3.78409
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X2 Kepuasan Kerjaa.
ANOVAb
5.203 1 5.203 .363 .549a
830.521 58 14.319
835.724 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X2 Kepuasan Kerjaa.
Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term)b.
Coefficientsa
7.654 4.480 1.709 .093
-.050 .084 -.079 -.603 .549
(Constant)
X2 Kepuasan Kerja
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term)a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Variables Entered/Removedb
X3 BudayaOrganisasi
a. Enter
Model
1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term)b.
Model Summary
.145a .021 .004 3.75561
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X3 Budaya Organisasia.
ANOVAb
17.658 1 17.658 1.252 .268a
818.066 58 14.105
835.724 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X3 Budaya Organisasia.
Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term)b.
Coefficientsa
11.909 6.221 1.914 .061
-.095 .085 -.145 -1.119 .268
(Constant)
X3 Budaya Organisasi
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term)a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Descriptive Statistics
75.73 10.276 60
74.02 9.251 60
53.28 5.895 60
72.73 5.734 60
Y Kualitas Pelayanan
X1 Konsep Diri
X2 Kepuasan Kerja
X3 Budaya Organisasi
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
X3 Budaya Organisasi, X1 Konsep Diri, X2 Kepuasan Kerja
a . Enter
Model
1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
Model Summaryb
.792a .628 .608 6.433
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X3 Budaya Organisasi, X1 KonsepDiri, X2 Kepuasan Kerja
a.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
ANOVAb
2458.596 1 2458.596 37.813 .000a
3771.138 58 65.020
6229.733 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X1 Konsep Diria.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Coefficientsa
-21.609 11.272 -1.917 .060
.373 .108 .335 3.451 .001 .703 1.422
.679 .186 .389 3.648 .001 .583 1.714
.462 .169 .258 2.728 .008 .744 1.344
(Constant)
X1 Konsep Diri
X2 Kepuasan Kerja
X3 Budaya Organisasi
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayanana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
UJI LINEARITAS DAN
UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
ANOVA Table
4386.733 25 175.469 3.237 .001
2458.596 1 2458.596 45.357 .000
1928.138 24 80.339 1.482 .143
1843.000 34 54.206
6229.733 59
(Combined)
Linearity
Deviation from Linearity
BetweenGroups
Within Groups
Total
Y KualitasPelayanan *X1 KonsepDiri
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
Report
Y Kualitas Pelayanan
71.00 1 .
60.00 1 .
57.00 1 .
79.00 1 .
63.00 2 7.071
70.00 1 .
67.40 5 7.335
83.00 1 .
59.00 1 .
80.00 1 .
72.00 3 6.928
75.50 2 7.778
78.00 2 7.071
71.33 6 6.772
79.00 2 .000
75.83 6 12.205
80.20 5 4.087
80.50 2 .707
77.00 2 7.071
77.00 2 .000
75.67 3 3.786
74.50 2 7.778
76.00 3 6.083
92.67 3 7.638
101.00 1 .
105.00 1 .
75.73 60 10.276
X1 Konsep Diri
49
53
56
58
60
62
64
65
68
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
83
84
85
92
100
Total
Mean N Std. Deviation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Measures of Association
.628 .395 .839 .704Y Kualitas Pelayanan* X1 Konsep Diri
R R Squared Eta Eta Squared
Report
Y Kualitas Pelayanan
77.00 1 .
52.00 1 .
59.00 1 .
66.00 1 .
64.00 2 5.657
69.63 8 6.739
73.00 2 4.243
67.50 4 11.619
84.00 1 .
77.00 6 4.858
73.00 8 5.757
77.67 6 6.743
83.00 1 .
79.67 3 6.506
80.00 1 .
77.00 2 7.071
80.00 1 .
80.00 3 1.000
81.00 3 11.136
85.00 1 .
82.00 1 .
102.33 3 2.309
75.73 60 10.276
X2 Kepuasan Kerja
38
41
43
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
64
66
Total
Mean N Std. Deviation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
ANOVA Table
4484.192 21 213.533 4.649 .000
3062.018 1 3062.02 66.659 .000
1422.174 20 71.109 1.548 .121
1745.542 38 45.935
6229.733 59
(Combined)
Linearity
Deviation from Linearity
BetweenGroups
Within Groups
Total
Y KualitasPelayanan *X2 KepuasanKerja
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
Measures of Association
.701 .492 .848 .720Y Kualitas Pelayanan* X2 Kepuasan Kerja
R R Squared Eta Eta Squared
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Report
Y Kualitas Pelayanan
62.00 2 5.657
60.00 1 .
76.00 2 5.657
79.00 1 .
73.50 2 7.778
66.83 6 8.208
74.00 2 11.314
70.20 5 7.463
76.75 4 2.872
79.75 4 19.687
74.83 6 5.231
77.86 7 9.822
76.80 5 8.815
76.33 3 3.215
73.00 1 .
81.00 1 .
70.00 1 .
87.50 4 9.037
83.00 1 .
91.00 1 .
101.00 1 .
75.73 60 10.276
X3 Budaya Organisasi
62
63
64
65
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
82
85
86
90
Total
Mean N Std. Deviation
ANOVA Table
2937.943 20 146.897 1.740 .068
1951.752 1 1951.75 23.124 .000
986.191 19 51.905 .615 .872
3291.790 39 84.405
6229.733 59
(Combined)
Linearity
Deviation from Linearity
BetweenGroups
Within Groups
Total
Y KualitasPelayanan *X3 BudayaOrganisasi
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Measures of Association
.560 .313 .687 .472Y Kualitas Pelayanan *X3 Budaya Organisasi
R R Squared Eta Eta Squared
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
60 60 60 60
74.02 53.28 72.73 75.73
9.251 5.895 5.734 10.276
.133 .135 .130 .123
.084 .135 .130 .123
-.133 -.085 -.071 -.091
1.027 1.045 1.004 .953
.242 .225 .266 .324
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
X1 KonsepDiri
X2 KepuasanKerja
X3 BudayaOrganisasi
Y KualitasPelayanan
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
UJI REGRESI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
REGRESSION
Descriptive Statistics
75.73 10.276 60
74.02 9.251 60
Y Kualitas Pelayanan
X1 Konsep Diri
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
X1 KonsepDiri
a . Enter
Model
1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
Model Summary
.628a .395 .384 8.063
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X1 Konsep Diria.
ANOVAb
2458.596 1 2458.596 37.813 .000a
3771.138 58 65.020
6229.733 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X1 Konsep Diria.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Coefficientsa
24.083 8.464 2.845 .006
.698 .113 .628 6.149 .000
(Constant)
X1 Konsep Diri
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayanana.
Descriptive Statistics
75.73 10.276 60
53.28 5.895 60
Y Kualitas Pelayanan
X2 Kepuasan Kerja
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
X2 KepuasanKerja
a . Enter
Model
1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
Model Summary
.701a .492 .483 7.390
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X2 Kepuasan Kerjaa.
ANOVAb
3062.018 1 3062.018 56.065 .000a
3167.716 58 54.616
6229.733 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X2 Kepuasan Kerjaa.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Coefficientsa
10.616 8.749 1.213 .230
1.222 .163 .701 7.488 .000
(Constant)
X2 Kepuasan Kerja
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayanana.
Descriptive Statistics
75.73 10.276 60
72.73 5.734 60
Y Kualitas Pelayanan
X3 Budaya Organisasi
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
X3 BudayaOrganisasi
a . Enter
Model
1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
Model Summary
.560a .313 .301 8.588
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X3 Budaya Organisasia.
ANOVAb
1951.752 1 1951.752 26.461 .000a
4277.981 58 73.758
6229.733 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X3 Budaya Organisasia.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Coefficientsa
2.775 14.226 .195 .846
1.003 .195 .560 5.144 .000
(Constant)
X3 Budaya Organisasi
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayanana.
Descriptive Statistics
75.73 10.276 60
74.02 9.251 60
53.28 5.895 60
72.73 5.734 60
Y Kualitas Pelayanan
X1 Konsep Diri
X2 Kepuasan Kerja
X3 Budaya Organisasi
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
X3 Budaya Organisasi, X1 Konsep Diri, X2 Kepuasan Kerja
a . Enter
Model
1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
Model Summaryb
.792a .628 .608 6.433
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X3 Budaya Organisasi, X1 KonsepDiri, X2 Kepuasan Kerja
a.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
ANOVAb
3912.197 3 1304.066 31.511 .000a
2317.537 56 41.385
6229.733 59
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X3 Budaya Organisasi, X1 Konsep Diri, X2 Kepuasan Kerjaa.
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayananb.
Coefficientsa
-21.609 11.272 -1.917 .060
.373 .108 .335 3.451 .001 .703 1.422
.679 .186 .389 3.648 .001 .583 1.714
.462 .169 .258 2.728 .008 .744 1.344
(Constant)
X1 Konsep Diri
X2 Kepuasan Kerja
X3 Budaya Organisasi
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y Kualitas Pelayanana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI