pengaruh konsentrasi inokulum agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfratih...

81
PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium rhizogenes Terhadap Tingkat Keberhasilan Induksi Akar Eksplan Daun Catharanthus roseus (L) G. Don SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Biologi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga Oleh: NIM. 080610338 Ratih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303 198810 2 001 Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si Pembimbing II NIP. 19670507 199102 1 001 Drs. Hery Purnobasuki M.Si, Ph.d ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium rhizogenes Terhadap Tingkat Keberhasilan Induksi Akar Eksplan Daun Catharanthus

roseus (L) G. Don

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Biologi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi

Universitas Airlangga

Oleh:

NIM. 080610338 Ratih Anekawaty

Tanggal Lulus: 19 Januari 2011

Disetujui oleh :

Pembimbing I

NIP. 19640303 198810 2 001 Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si

Pembimbing II

NIP. 19670507 199102 1 001 Drs. Hery Purnobasuki M.Si, Ph.d

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 2: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si NIP. 1964030 198810 2 001

Drs. H. Hery Purnobasuki M.Si, Ph.D. NIP. 19670507 199102 1 001

Pembimbing I, Pembimbing II,

Mengetahui

LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI

Judul : Pengaruh konsentrasi inokulum Agrobacterium rhizogenes terhadap tingkat keberhasilan induksi akar eksplan daun Catharanthus roseus (L) G.Don

Penyusun : Ratih Anekawaty

NIM : 080610338

Pembimbing I : Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si

Pembimbing II : Drs. H. Hery Purnobasuki M.Si, Ph.D.

Tanggal seminar : 19 Januari 2011

Disetujui oleh :

Dr.Ni`Matuzahroh NIP. 19680105 199203 2 003

Dr. Alfiah Hayati NIP. 19640418 198810 2 001

KetuaProgram Studi S1 Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga

Ketua Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 3: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Pedoman penggunaan skripsi

Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam

lingkungan Universitas Airlangga. Diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi

kepustakaan tetapi pengutipan harus seizin penyusun dan harus menyebutkan

sumbernya sebagai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik

Universitas Airlangga.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 4: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta`ala yang telah melimpahkan

segala rahmatnya, karunia, dan hidayahnya, akhirnya penyusunan dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul pengaruh konsentrasi inokulum Agrobacterium

rhizogenes terhadap tingkat keberhasilan induksi akar eksplan daun Catharanthus

roseus (L) G.Don disusun guna memenuhi syarat mata kuliah seminar skripsi dalam

ilmu biologi pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

Penulis sangat menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik, dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan demi kesempurnaan penulisan yang akan datang. Semoga segala yang

tertulis disini dapat menyumbang sebuah pemikiran demi kemajuan ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang biologi.

Surabaya, 3 Januari 2011 Penulis

Ratih Anekawaty

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 5: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Ucapan terima kasih

Keberhasilan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi ini adalah berkat ridho ALLAH Subhanahu Wa Ta`ala. Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan maupun dukungan dari berbagai pihak baik secara materil maupun spiritual. Untuk itu, dalam kesempatan ini penyusun menghanturkan rasa trima kasih yang tulus kepada :

1. Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si., selaku pembimbing I, yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan pengetahuan, arahan, motivasi, dan begitu sabar dalam membimbing selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

2. Drs. H. Hery Purnobasuki, M.Si., Ph.D, selaku pembimbing II, yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan pengetahuan, arahan, motivasi, dan begitu sabar dalam membimbing selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

3. Dra. Thin Soedarti, CESA, selaku penguji III, terima kasih atas koreksi dan saran yang diberikan dalam penulisan skripsi ini.

4. Prof. Win Darmanto, M.Si., Ph.D, selaku penguji IV, terima kasih atas koreksi dan saran yang diberikan dalam penulisan skripsi ini.

5. Drs. Noer Moehammadi, M.Kes, selaku dosen wali, yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.

6. Keluarga ku tercinta : Alm. nenek ku, papa, mama, serly, sarah, Bude yayuk, mbak rory, mas aldrin, tante ita, Aw dan om mamat atas dukungan serta suportnya.

7. Saudara ku seperjuangan kosan : mbak dwi, mbak intan, mba erin, desi, gytha atas bantuan serta persahabatan selama ini.

8. My team work tissue culture : Endah, Novita, Ersi, Erni, Farida, Azesi, gading, agustin, tyas.

9. Seluruh bapak dan ibu dosen atas segala ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 6: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

10. Seluruh staf dan karyawan Depatemen Biologi : Mas Joko, Pak Sunar, Mas Catur, Mas Eko, Pak Sukadji, Pak Warni, Mbak Yatmina, Mbak Ari.

11. Semua teman-teman angkatan 2006. Terima kasih atas dukungan serta kebersamaan yang diberikan.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 7: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Ratih Anekawaty, 2011, Pengaruh konsentrasi inokulum Agrobacterium rhizogenes terhadap tingkat keberhasilan induksi akar eksplan daun Catharanthus roseus (L) G.Don, SKRIPSI, dibawah bimbingan Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si. dan Drs. H. Hery Purnobasuki, M.Si., Ph,D., Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

ABSTRAK

Catharanthus roseus (L) G.Don merupakan salah satu tanaman hias di Indonesia. Tanaman ini dikenal sebagai obat anti mitotik yang memiliki fungsi sebagai anti kanker. Salah satu cara untuk membudidayakan tanaman ini adalah dengan teknik kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 dan YMB 072001 pada konsentrasi 0,1;0,2;0,3, serta untuk mengetahui konsentrasi inokulum yang optimal untuk menginduksi akar Catharanthus roseus (L) G.Don. Penelitian ini merupakan eksperimental labolatoris dengan desain percobaan faktorial 2 x 5. Faktor pertama adalah variasi strain Agrobacterium rhizogenes (LB 510 dan YMB 072001), faktor kedua meliputi variasi konsentrasi inokulum Agrobacterium rhizogenes (ODλ600

Kata kunci : Agrobacterium rhizogenes, Catharanthus roseus (L) G.Don, Murashige and skoog, Indol Butirid Acid.

= 0,1; 0,2; 0,3). Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 16 minggu. Data pengamatan berupa waktu terbentuknya akar dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 dan YMB 072001 pada semua konsentrasi yang digunakan tidak berpengaruh terhadap pembentukan akar pada Catharanthus roseus

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 8: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Ratih Anekawaty, 2011, Effect inoculum consentration Agrobacterium rhizogenes on level sucsess of root induction from leaf Catharanthus roseus (L) G.Don explants, This is Thesis under supervised by Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si. and Drs. H. Hery Purnobasuki, M.Si., Ph,D., Departement of Biology, Faculty of Science and Technology, Airlangga University, Surabaya.

ABSTRACT

Catharanthus roseus (L.) G. Don is one of the Indonesian ornamental plants. These plants are known as anti-mitotic drugs that have function as anti-cancer. These plant can be cultivated by tissue culture techniques. The purposes of the study are to determine the effect of Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 and YMB 072001 at various concentration of 0.1; 0.2 ; 0.3, and knowing the optimal inoculums concentration for roots of Catharanthus roseus (L.) G. Don. This research was labolatories experimental with factorial design. The first factor was using various strains of Agrobacterium rhizogenes (LB 510 and YMB 072001), the second factor was at various concentration of Agrobacterium rhizogenes(ODλ600 = 0,1; 0,2; 0,3). Observations were done of every week for 16 weeks. The data consist of root formation time and it was analysed descriptively.The results showed there were no effect of inoculums of Agrobacterium rhizogenes strains of LB 510 and YMB 072001 at various concentration to root on Catharanthus roseus.

Key word :

Agrobacterium rhizogenes, Catharanthus roseus (L) G.Don, Murashige and skoog, Indol Butirid Acid.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 9: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ii PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ....................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH...........................................................................................v ABSTRAK .................................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................................. viii DAFTAR ISI .................................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................x DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian ........................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................6 1.3. Asumsi Penelitian ....................................................................................................7 1.4 . Hipotesis Penelitian ................................................................................................7

1.4.1. Hipotesis kerja ...............................................................................................7 1.4.2. Hipotesis statistik ..........................................................................................8

1.5. Tujuan Penelitian .....................................................................................................8 1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................................................9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tanaman ......................................................................................10

2.1.1. Klasifikasi Catharanthus roseus ..................................................................10 2.1.2. Tinjauan umum Catharanthus roseus ..........................................................10 2.1.3. Manfaat Catharanthus roseus ......................................................................12

2.2. Teknik Kultur Jaringan ..........................................................................................13 2.3. Tinjauan Umum Agrobacterium rhizogenes ...........................................................15

2.3.1. Klasifikasi Agrobacterium rhizogenes .........................................................15 2.3.2. Karakteristik Agrobacterium rhizogenes ......................................................16

2.4. Tinjauan Umum Transformasi Gen ........................................................................17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................. 21 3.2. Bahan Penelitian ..................................................................................................... 21

3.2.1. Bahan tanaman ............................................................................................. 21 3.2.2. Bahan kimia .................................................................................................. 22

3.3. Alat Penelitian ......................................................................................................... 22 3.4. Prosedur Penelitian ................................................................................................. 22

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 10: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

3.4.1. Pembuatan stok mikronutrien ....................................................................... 22 3.4.2. Pembuatan stok zat besi ............................................................................... 23 3.4.3. Pembuatan stok vitamin ............................................................................... 24 3.4.4 Pembuatan stok IBA ...................................................................................... 24 3.4.5. Pembuatan stok LB ...................................................................................... 25 3.4.6. Pembuatan stok YMB .................................................................................. 25 3.4.7. Pembuatan stok acetosyiringone .................................................................. 26 3.4.8. Pembuatan stok cefotaxime .......................................................................... 26 3.4.9. Pembuatan stok media MS ........................................................................... 27 3.4.10. Sterilisasi media dan alat ............................................................................ 28 3.4.11. Peremajaan bakteri ..................................................................................... 28 3.4.12. Infeksi Agrobacterium rhizogenes ............................................................. 29

3.5. Rancangan Penelitian .............................................................................................. 31 3.6. Variable Pengamatan .............................................................................................. 32 3.7. Parameter Pengamatan ............................................................................................ 33 3.8. Analisis Data ........................................................................................................... 34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ....................................................................................................... 35

4.1.1. Pengaruh pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 terhadap induksi akar pada berbagai variasi konsentrasi dari eksplan daun Catharanthus roseus. ................................................................................... 41

4.1.2. Pengaruh pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain YMB 072001 terhadap induksi akar pada berbagai variasi konsentrasi dari eksplan daun Catharanthus roseus. ............................................................ 47

4.2. Pembahasan............................................................................................................. 53 4.2.1. Pengaruh pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain LB 510

terhadap induksi akar pada OD600

4.2.2. Pengaruh pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain YMB 07200 terhadap induksi akar pada OD

= 0,1; 0,2; 0,3 dari eksplan daun Catharanthus roseus ................................................................................... 53

600

= 0,1; 0,2; 0,3 dari eksplan daun Catharanthus roseus ................................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 62 5.2. Saran ....................................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 63

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 11: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Halaman

2.1. Habitus Catharanthus roseus ................................................................................10

2.4. Skema transfer Agrobacterium pada sel tanaman .................................................18

3.2. Morfologi daun Catharanthus roseus ...................................................................21

4.1. Eksplan daun Catharanthus roseus yang ditumbuhkan pada medium MS0 ........37

4.2. Eksplan daun Catharanthus roseus yang ditumbuhkan pada medium MS+IBA .40

4.3. Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain LB 510 ODλ600

4.4. Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain LB 510 OD

= 0,1.............................................................. 42

λ600

4.5. Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain LB 510 OD

= 0,2.............................................................. 44

λ600

4.6. Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 OD

= 0,3.............................................................. 46

λ600

4.7. Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 OD

= 0,1.................................................... 48

λ600

4.8. Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 OD

= 0,2.................................................... 50

λ600

= 0,3.................................................... 52

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 12: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Halaman

3.6. Tabel penelitian ....................................................................................................... 32

4.1. Tabel lama pengamatan eksplan trhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A. rhizogenes pada medium MS0 ......................................... 38

4.2. Tabel lama pengamatan eksplan trhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A. rhizogenes pada medium IBA .......................................... 40

4.3. Tabel lama pengamatan eksplan trhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A. rhizogenes strain LB 510 ODλ600

4.4. Tabel lama pengamatan eksplan trhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A. rhizogenes strain LB 510 OD

= 0,1 pada medium MS0 ........................................................................................................................ 41

λ600

4.5. Tabel lama pengamatan eksplan trhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A. rhizogenes strain LB 510 OD

= 0,2 pada medium MS0 ........................................................................................................................ 43

λ600

4.6. Tabel lama pengamatan eksplan trhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A. rhizogenes strain YMB 072001 OD

= 0,3 pada medium MS0 ........................................................................................................................ 45

λ600

4.7. Tabel lama pengamatan eksplan trhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A. rhizogenes strain YMB 072001 OD

= 0,1 pada medium MS0 .......................................................................................................... 47

λ600

4.8. Tabel lama pengamatan eksplan trhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A. rhizogenes strain YMB 072001 OD

= 0,2 pada medium MS0 .......................................................................................................... 49

λ600

= 0,3 pada medium MS0 .......................................................................................................... 51

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 13: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Lampiran

1. Komposisi bahan medium MS

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 14: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Permasalahan

Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan berbagai tumbuhan.

Sekitar 30.000 spesies tumbuhan berguna terdapat di sini. Tumbuhan tersebut

sebagian telah dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber pangan maupun obat-obatan.

Penggunaan tumbuhan sebagai obat di Indonesia telah berlangsung sejak lama dan

masyarakat menggunakannya secara turun-temurun berdasarkan pengalaman, masih

terbatas tradisional dan belum banyak diketahui kandungan senyawa dan manfaat

lainnya, hanya beberapa spesies yang telah diketahui kandungannya dari 1260 spesies

tanaman obat yang ada di Indonesia (Aryati, 2005).

Saat ini banyak penelitian dalam bidang bahan alam nabati mengalami banyak

kemajuan. Hal ini disebabkan adanya kesadaran manusia untuk kembali ke alam

(back to nature), artinya bahwa bahan alam khususnya dari nabati memiliki banyak

manfaat bagi manusia, yaitu sebagai bahan makanan juga diperlukan sebagai bahan

baku obat-obatan (Manuhara, 1994).

Pada saat ini banyak sekali tanaman yang telah diketahui mengandung

senyawa antioksidan, diantaranya adalah temulawak (Curcuma xanthorriza),

mengkudu (Morinda cirtifolia), daun dewa (Eurycoma longifolia) dan tapak dara

(Catharanthus roseus). C. roseus mengandung senyawa kimia aktif. Tanaman ini

1

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 15: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

mengandung 70 macam alkaloid atau lebih, termasuk 28 indol alkaloid. Alkaloid

yang bersifat antikanker, misalnya vinblastin, vinkristin, vinkadiolin, leurosidin, dan

katarantin. Alkaloid yang bersifat hipoglikemik antara lain leorosin, leorosin sulfat,

katarantin, dan vindolina. Akar tapak dara mengandung alkaloid, flavonoid, fenil

propanoid, saponin, dan tannin (Taufan, 2004).

Senyawa-senyawa kimia yang digunakan dalam industri kimia, sebagian besar

merupakan metabolit sekunder yang berasal dari tumbuhan. Metabolit tersebut

mempunyai peranan penting dalam usaha pengembangan obat-obatan, parfum,

pewarna dan bahan makanan. Salah satu metabolit sekunder tanaman yang telah

dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah ajmalisin. Ajmalisin merupakan senyawa

golongan alkaloid indol yang dihasilkan oleh tanaman C. roseus (Zenk et al., 1977;

Verpoorte dan Van der heijden, 1991). Ajmalisin dapat diisolasi terutama dari bagian

akar tanaman dan dapat digunakan untuk mengatasi penyakit hipertensi (Kulkarni dan

Ravinda, 1988).

Menurut Hashimoto dan Yamada (1994) kultur jaringan dapat digunakan

sebagai metode alternatif untuk memperoleh metabolit sekunder. Kultur organ,

terutama kultur akar, merupakan salah satu tipe kultur jaringan yang banyak

digunakan untuk mempelajari biosintesis metabolit sekunder.

C. roseus mengandung senyawa vinkristina dan vinblastina yang telah dijual

secara komersial sebagai antikanker. Senyawa-senyawa selain alkaloid seperti

flavonoid, steroid, dan terpenoid juga dapat berfungsi sebagai antikanker yang

menghambat aktifitas mitosis sel-sel kanker darah (Depadua et al., 1999).

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 16: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Metode kultur jaringan merupakan suatu bagian dari bioteknologi yang

terkonsentarasi pada penanaman tanaman yang dipisahkan dari lingkungan alaminya

dan kemudian ditumbuhkan secara in vitro pada medium buatan yang telah diberi

nutrisi dan dalam kondisi steril. Kultur jaringan akar merupakan salah satu tipe kultur

jaringan yang banyak digunakan untuk mempelajari biosintesis metabolit sekunder

(Hashimoto dan Yamada, 1994). Pada penelitian ini digunakan kultur akar, karena

beberapa penelitian membuktikan bahwa enzim-enzim yang dibutuhkan untuk

biosintesis ajmalisin lebih banyak disintesis pada bagian akar tanaman (Neumann et

al., 1983). Metabolit sekunder yang biasanya terakumulasi pada organ tertentu,

umumnya akan diproduksi dengan kandungan yang lebih tinggi bila menggunakan

kultur organ tertentu tersebut (Verpoorte dan Van der heijden, 1991).

Menurut Suryowinoto (1985) penerapan kultur jaringan untuk menghasilkan

metabolit sekunder lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan menggunakan

metode konvensional, hal tersebut dikarenakan metode kultur jaringan pada tanaman

memiliki beberapa keuntungan yaitu, (1) dapat membentuk senyawa berkhasiat dalam

kondisi terkontrol, (2) dapat diperbanyak dan menghasilkan metabolit sekunder yang

khas, (3) pembentukan metabolit sekunder dapat ditingkatkan dengan cara

memanipulasi medium, (4) produk yang dihasilkan relatif konsisten baik secara

kuantitas maupun kualitas, (5) dapat membentuk senyawa baru yang tidak dijumpai

pada tanaman induknya, dan (6) tidak tergantung pada kondisi lingkungan seperti

keadaan geografi, iklim maupun musim.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 17: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Akar C. roseus mengandung flavonoid, alkaloid, fenilpropanoid, saponin dan

tannin. Kandungan dari akar C. roseus ini dapat mengatasi pendarahan yang

diakibatkan jumlah trombosit menurun, sembelit, dan dapat mengatasi haid yang

tidak teratur (Taufan, 2004).

Mukarlina (2006) membuktikan bahwa enzim-enzim yang dibutuhkan untuk

biosintesis ajmalisin lebih banyak disintesis pada bagian akar tanaman C. roseus.

Metabolit sekunder yang biasanya terakumulasi pada organ tertentu pada umumnya

akan memiliki kandungan yang lebih tinggi bila menggunakan kultur organ tertentu.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Mathius (2006) pada eksplan daun

Cinchona setelah diinokulasikan dengan Agrobacterium rhizogenes selama tiga

minggu masa inkubasi memperlihatkan adanya pembentukan kalus dan pembentukan

akar pada tempat inokulasi. Dari semua perlakuan dimulai dengan pembentukan kalus

terlebih dahulu selanjutnya terjadi pembentukan akar.

Bakteri Agrobacterium rhizogenes merupakan bakteri tanah gram-negatif

yang termasuk pada kelompok Rhizobiaceae. Agrobacterium rhizogenes memiliki

kemampuan untuk mentransfer sebagian bahan genetiknya (DNA) pada sel tanaman

melalui pelukaan, DNA yang ditransfer disebut dengan T-DNA merupakan potongan

beberapa ratus kilo basa dari plasmid yang dikenal dengan Ri plasmid (root inducing

plasmid) (Nilson dan Olsson, 1997). T-DNA akan terintegrasi pada kromosom

tanaman dan akan mengekspresikan gen untuk mensintesis senyawa opin. Di samping

itu T-DNA juga mengandung onkogen yaitu gen-gen yang berperan untuk menyandi

hormon pertumbuhan auksin dan sitokinin. Apabila onkogen terekspresi maka akan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 18: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

terjadi pertumbuhan cepat dari sel. Ekspresi onkogen pada Ri plasmid mencirikan

pembentukan akar adventif secara besar-besaran pada tempat yang diinfeksi dan

dikenal dengan “hairy root” (akar rambut) (Nilson dan Olsson, 1997).

Menurut Sukma (2002) Agrobacterium rhizogenes mampu mentransfer T-

DNA ke dalam genom tanaman yang terinfeksi. Pada T-DNA yang ditransfer tersebut

adalah sejumlah gen rol, yaitu gen penyandi protein yang dapat membuat sel menjadi

lebih sensitif terhadap zat pengatur tumbuh. Transfer sejumlah gen tersebut ke dalam

genom sel tanaman menghasilkan pembentukan akar rambut transgenik yang mampu

terus tumbuh dan berkembang meskipun dikulturkan dalam media MS0 (tanpa zat

pengatur tumbuh). Dalam penelitian ini kemampuan akar rambut dijadikan sebagai

dasar untuk menyeleksi akar rambut hasil transformasi karena akar normal dari

kecambah yang tidak terinfeksi Agrobacterium tidak berkembang dan mati dalam

media MS0 (tanpa zat pengatur tumbuh).

Menurut Girri dan Narasu (2000) menjelaskan bahwa semua galur

Agrobacterium rhizogenes yang dihasilkan oleh sistem perakaran pada eksplan yang

diinfeksi oleh Agrobacterium rhizogenes, ketika ditumbuhkan dalam medium MS

Berbagai faktor lain yang berpengaruh

terhadap frekuensi mendapatkan jaringan transgenik antara lain : pelukaan,

penggunaan senyawa penginduksi (acetosyiringone), dan jaringan tanaman yang

digunakan sebagai eksplan (Sukma, 2002).

0

(tanpa zat pengatur tumbuh) dapat mengubah morfologi perakaran dan hal tersebut

dikarenakan adanya agropine dan mannopine. Efisiensi hasil transformasi pada strain

bakteri yang berbeda dapat menghasilkan senyawa fenolik tertentu. Dengan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 19: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

pemberian acetosyiringone pada medium MS0

1.2 Rumusan Masalah

(tanpa zat pengatur tumbuh) dapat

mempercepat pembentukan akar pada saat diinduksi oleh Agrobacterium rhizogenes

jika dibandingkan dengan eksplan yang tidak diberi acetosyiringone. Namun pada

penelitian tersebut belum menemukan konsentrasi Agrobacterium rhizogenes yang

optimum untuk menginduksi akar tanaman dalam waktu singkat sedangkan jika

ditumbuhkan secara alamiah akan memakan waktu lama. Sehingga perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan informasi ilmiah mengenai konsentrasi A.

rhizogenes yang optimum dalam hal menginduksi akar tanaman. Mengingat C. reseus

ini memiliki aktivitas sebagai anti kanker yang berguna dalam bidang pengobatan.

Penelitian ini dirancang untuk menjawab permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah pemberian Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 pada

berbagai konsentrasi berpengaruh terhadap induksi akar pada eksplan

daun Chataranthus roseus (L) G.Don ?

2. Apakah pemberian Agrobacterium rhizogenes strain YMB 072001 pada

berbagai konsentrasi berpengaruh terhadap induksi akar pada eksplan

daun Chataranthus roseus (L) G.Don ?

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 20: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

1.3 Asumsi penelitian

Berdasarkan landasan teori, bahwa di dalam Agobacterium rhizogenes

terdapat T-DNA yang dapat menginduksi terbentuknya akar dengan cara mentransfer

gen Ri-plasmid pada T-DNA tersebut ke dalam genom tanaman. Sehingga

diasumsikan bahwa pemberian A.rhizogenes strain LB 510 dan YMB 072001 pada

berbagai konsentrasi dapat mempengaruhi terbentuknya akar pada eksplan daun

Chataranthus roseus (L) G. Don.

1.4 Hipotesis penelitian

1.4.1 Hipotesis kerja

1. Jika pemberian Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 pada berbagai

konsentrasi berpengaruh terhadap induksi akar pada eksplan daun

Chataranthus roseus (L) G. Don, maka terdapat perbedaan waktu

terbentuknya akar pada eksplan daun Chataranthus roseus (L) G. Don.

2. Jika pemberian Agrobacterium rhizogenes strain YMB 072001 pada

berbagai konsentrasi berpengaruh terhadap induksi akar pada eksplan

daun Chataranthus roseus (L) G. Don, maka terdapat perbedaan waktu

terbentuknya akar pada eksplan daun Chataranthus roseus (L) G. Don.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 21: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

1.4.2 Hipotesis statistik

1. H0

H

: Tidak ada pengaruh pemberian Agrobacterium rhizogenes strain

LB 510 pada berbagai konsentrasi terhadap induksi terbentuknya

akar pada eksplan daun Chataranthus roseus (L) G. Don

1

2. H

: Ada pengaruh pemberian Agrobacterium rhizogenes strain 510

pada berbagai konsentrasi terhadap induksi terbentuknya akar

pada eksplan daun Chataranthus roseus (L) G. Don

0

H

: Tidak ada pengaruh pemberian Agrobacterium rhizogenes strain

YMB 072001 pada berbagai konsentrasi terhadap induksi

terbentuknya akar pada eksplan daun Chataranthus roseus (L) G.

Don

1

1.5 Tujuan penelitian

: Ada pengaruh pemberian Agrobacterium rhizogenes strain

YMB 072001 pada berbagai konsentrasi terhadap induksi

terbentuknya akar pada eksplan daun Chataranthus roseus (L) G.

Don

Panelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh pemberian Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 pada

berbagai konsentrasi terhadap induksi akar pada eksplan daun

Chataranthus roseus (L) G. Don.

2. Pengaruh pemberian Agrobacterium rhizogenes strain YMB 072001 pada

berbagai konsentrasi terhadap induksi akar pada eksplan daun

Chataranthus roseus (L) G. Don.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 22: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

1.6 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

perbanyakan akar pada eksplan daun dalam waktu yang relatif singkat dengan

mengunakan metode transformasi Agrobacterium rhizogenes yang dapat

menginduksi akar dan diharapkan dengan metode transformasi ini dapat

meningkatkan jumlah akar secara in vitro dalam waktu singkat.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 23: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tanaman

2.1.1 Klasifikasi tapak dara

Kedudukan tanaman Catharanthus roseus (L) G.Don dalam sistematika

tumbuhan menurut Simpson (2006) adalah sebagai berikut :

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Gentianales

Family : Apocynaceae

Genus : Catharanthus

Species : Catharanthus roseus (L) G.Don

2.1.2 Tinjauan umum Catharanthus roseus (L) G.Don

Tanaman ini berasal dari Amerika tengah (Brazil) dan di Indonesia secara

umum sudah tidak asing lagi karena dikenal sebagai tanaman hias yang menarik.

Tanaman ini biasanya ditanam di halaman rumah, sekolah, dan terkadang pula

tanaman ini sering tumbuh liar di kebun-kebun karet. Tanaman ini tumbuh subur di

10

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 24: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

dataran rendah sampai pada ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Untuk

pertumbuhan selanjutnya dari tanaman ini perlu dilakukan pemupukan secara ringan

dan penyiraman air yang cukup (Anonim, 1980).

Di negara Indonesia C. roseus ini dikenal dengan nama daerah yang

bermacam-macam, diantaranya rutu-rutu, rumput jalang merupakan naman lokal di

daerah Sumatera, kembang sari dari Cina, kembang serdadu, paku rane, tapak dara,

cakar ayam, tai lantuan merupakan nama lokal atau naman daerah dari pulau Jawa,

kembang tembaga merupakan nama lokal yang dikenali oleh masyarakat sunda,

Gambar 2.1 Habitus tapak dara, m = mahkota bunga, d = helaian daun. Bar = 7 cm.

Sumber : Dokumentasi pribadi

m

d

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 25: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

sindapor merupakan nama lokal dari daerah Sulawesi, usia merupakan nama lokal

yang terdapat di daerah Maluku (Wijayakusuma et al., 1994).

C. roseus atau tanaman tapak dara ini merupakan tanaman semak menahun,

tumbuh tegak, banyak memiliki percabangan, tinggi tanaman dapat mencapai hingga

120 cm, memiliki batang yang berkayu, pada bagian bawah batang bulat dan

berwarna merah, dan tanaman ini memiliki getah yang berwarna putih. Daun tapak

dara agak tebal, tersusun berhadapan bersilang, bentuk daunnya bulat telur, memiliki

pangkal yang meruncing, memiliki tangkai, kedua permukaan daun berambut halus

dan daunya berukuran 2-5 kali 1-4 cm. bunga pada tanaman ini tumbuh pada ujung

tangkai dan ketiak daun dengan 3 helai mahkota bunga, bentuknya menyerupai

terompet dan memiliki warna bunga yang beraneka warna mulai dari unggu, putih,

hingga yang berwarna merah ditengahnya (Gambar 1). Pada bagian ujung mahkota

bunga melebar terbagi dalam dan berbentuk bulat telur membalik. Buahnya berupa

buah polong, bijinya banyak dan berwarna hitam, menggantung pada batang (van

Steenis, 1975; Wijayakusuma et al., 1994).

2.1.3 Manfaat tanaman tapak dara

Tanaman C. roseus ini mengandung kurang lebih 90 jenis alkaloid, beberapa

contoh yaitu : katarantina, ajmalisin, vinblastin, vinkrisrin, vindolida, serpentin dan

loknerina. Pada vindolina memiliki efek hipoglikemia yang dapat menurunkan kadar

gula dalam darah. Sedangkan ajmalisin dan serpentin memiliki khasiat yang dapat

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 26: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

menurunkan tekanan darah. Diantara 90 jenis alkaloid yang terkandung didalam C.

roseus ini terdapat 20 jenis alkaloid dimerik yang memiliki kemampuan aktifitas

antineoplastik, diantaranya yaitu leukokristina (vinkristin) dan vinblastin (Evans,

1989; Wijayakusuma et al, 1994).

Total alkaloid yang diperoleh dari kultur sel C. roseus ini kurang lebih

mencapai 0,1 - 1,5 % per gram berat kering kultur sel. Oleh karena itu diperlukan

bahan baku dalam jumlah yang cukup besar untuk mendapatkan jumlah alkaloid yang

diinginkan (Evans, 1989).

2.2 Teknik Kultur Jaringan

Kultur jaringan merupakan pembudidayaan suatu jaringan tanaman kecil yang

memiliki sifat seperti induknya (Suryowinoto, 1991). Prinsip dari kultur jaringan

didasari oleh sifat totipotensi sel yang dikembangkan dari teori sel yang dikemukakan

oleh Schleiden dan Schwann (Wetherell dan Constabel, 1982; Stafford dan Warren,

1993). Totipotensi didefinisikan sebagai kemampuan tiap-tiap sel dari manapun saja

diambilnya bila ditumbuhkan dalam lingkungan yang sesuai akan tumbuh menjadi

tanaman yang sempurna (Suryowinoto, 1991).

Teknik kultur jaringan tanaman sebagai salah satu teknik perbanyakan

vegetatif memiliki beberapa keuntungan, salah satunya adalah menghasilkan

metabolit sekunder yang berguna di bidang farmasi untuk memenuhi kebutuhan obat-

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 27: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

obatan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat (Stafford dan Warren,

1993).

Bagian tanaman yang dipakai untuk bahan kultur jaringan disebut sebagai

eksplan (Suryowinoto, 1985), meskipun pada prinsipnya semua jenis sel dapat

ditumbuhkan tetapi sebaiknya dipilih bagian tanaman yang masih tumbuh, yaitu

jaringan meristem (terdapat pada daun muda, ujung akar, ujung batang, dan

sebagainya) karena pada jaringan ini terdapat hormon yang mengatur pembelahan

(Gunawan, 1995; Sriyati dan Wijayani, 1994).

Menurut Kurz dan Constabel dalam Wetter dan Constable (1991) budidaya

meristem bertujuan untuk menumbuhkan kalus dari suatu eksplan yang ditanam.

Kalus ini biasanya muncul dari bagian periderm dan sepanjang tulang daun atau

diantara tulang daun. Kalus ini merupakan proliferasi suatu massa jaringan yang

belum terdiferensiasi.

Massa sel ini kemudian terbentuk pada seluruh permukaan irisan eksplan

(Sriyati dan Wijayani, 1994). Dan dari kalus ini akan didapatkan metabolit sekunder,

yaitu dengan cara memisahkan unsur-unsur yang terdapat dalam kalus ataupun

protokormus, misalnya alkaloid, steroid, dan terpenoid.

Pengambilan metabolit sekunder dari kalus, dimungkinkan memperoleh

kandungan lain yang lebih banyak jenisnya, karena seringkali timbul zat-zat alkaloid

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 28: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

atau persenyawaan lainnya yang berguna untuk bidang kesehatan (Sriyati dan

Wijayani,1994).

Pada produksi metabolit sekunder melalui kultur jaringan dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, antara lain : komposisi medium, zat pengatur tumbuh, cahaya,

dan suhu (Dicosmo dan Towers, 1984).

Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap

pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya. Media

tumbuh berisi semua zat yang diperlukan untuk menjamin pertumbuhan eksplan.

Bahan-bahan yang terdapat di dalam media adalah campuran garam mineral, sumber

unsur makro dan mikro, gula, protein, vitamin, hormon tumbuh, dan zat-zat organik.

Media tumbuh dapat berupa media padat dan cair (Sriyati dan Wijayani, 1994;

Suryowinoto, 1990).

2.3 Tinjauan Umum tentang Agrobacterium rhizogeneses

2.3.1 Klasifikasi Agrobacterium rhizogeneses

Menurut Holt et al., (1994) Agrobacterium rhizogenes diklasifikasikan

sebagai berikut :

Division : Protophyta

Class : Schizomycetes

Order : Eubacteriales

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 29: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Family : Rhizobiaceae

Genus : Agrobacterium

Species : Agrobacterium rhizogenes

2.3.2 Karakteristik Agrobacterium rhizogenes

Menurut Levy dan Miller (1989) Agrobacterium adalah anggota dari genus

bakteri tanah gram negatif yang berhubungan dekat dengan familia Rhizobia.

Bakteri ini memiliki kemampuan yang unik yaitu menginduksi pertumbuhan

neoplastic di dalam tumbuhan dikotil. Pertumbuhan tersebut meliputi dua bentuk

utama : jumlah yang tak terdiferensiasi disebut tumor crown gall yang disebabkan

oleh Agrobacterium tumefaciens dan proliferasi akar yang disebut hairy roots yang

disebabkan oleh Agrobacterium rhizogenes.

Agrobacteria lainnya seperti Agrobacterium radiobacter merupakan bakteri

non-patogen. Kemampuan untuk menginduksi pertumbuhan neoplastic dihubungkan

dengan elemen ekstra kromosom yang disebut Ti (tumor-inducing) plasmid di A.

tumafaciens atau Ri (root-inducing) plasmid di Agrobacterium rhizogeneses (Levy

dan Miller, 1989).

Menurut Levy dan Miller (1989) Agrobacterium rhizogenes, memiliki

keunikan dalam kemampuan mereka untuk mentransfer bagian gen mereka ke dalam

sel tanaman. Transfer DNA ini diintegrasi dan diekspresikan ke dalam kromosom

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 30: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

DNA tanaman. Ri-plasmid dalam Agrobacterium rhizogeneses mengkode DNA

tanaman untuk menghasilkan lebih banyak rambut akar.

Bakteri Agrobacterium rhizogenes ini mempunyai kemampuan untuk

mentransfer T-DNA dari plasmid yang dikenal dengan Ri-plasmid (root inducing

plasmid) ke sel tanaman melalui pelukaan (Nilson dan Olsson, 1997). T-DNA akan

terintegrasi pada kromosom tanaman dan akan mengekspresikan gen-gen untuk

mensintesis senyawa opin, di samping itu T-DNA juga mengandung onkogen yaitu

gen-gen yang berperan untuk menyandi hormon pertumbuhan auksin dan sitokinin

(Mathius, 2006).

Pada Agrobacterium rhizogenes telah diketemukan tiga plasmid besar yaitu:

plasmid pRi 15834 a (107 x 106 daltons), pRi 1583 b (154 x 106 daltons), pTi 1583

c (258 x 106) dan ketiga plasmid tersebut terdapat pada A. rhizogenes strain 15834

yang dapat menyebabkan penyakit rambut akar pada tanaman dikotil (White et al.,

1986).

2. 4 Tinjauan Umum tentang Transformasi Gen

Dalam upaya perbaikan sifat-sifat penting tanaman telah dimulai sejak

manusia mengenal cara bercocok tanam dengan melakukan persilangan dan seleksi

benih. Penemuan gen, yaitu penentu sifat yang diwariskan pada turunan berikutnya

oleh Gregor Mendel pada tahun 1866 dilanjutkan dengan berbagai penemuan

berikutnya dimana gen dapat diisolasi, ditransfer, dan diekspresikan dalam sel lain

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 31: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

telah membuka peluang yang besar dalam upaya perbaikan sifat genetik tanaman.

Penerapan teknologi transfer gen ini memungkinkan penyisipan hanya gen-gen

penting saja, sehingga sifat lain diharapkan tidak berubah (Rahmawati, 2006).

Transformasi gen adalah proses dimana DNA asing dimasukkan ke dalam sel

tanaman (Gambar 2). Teknologi transfer gen telah berkembang sejak dilaporkan

adanya tanaman yang sudah tertransformasi pada awal tahun 1980. Sekarang

teknologi transfer gen mempunyai peranan yang amat penting dalam

perkembangbiakan tanaman dan peningkatan mutu tanaman. Teknologi ini

memungkinkan para pemulian tanaman memasukkan gen asing ke dalam sel atau

jaringan tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung tanpa merujuk

kepada tingkat hubungan genetik atau kompatibel iribilitas suatu jenis

(Tjokrokusumo, 2000).

Gambar 2.4 Transfer Agrobacterium pada sel tanaman

(Heldt, 1999)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 32: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Teknologi transfer gen kini diterapkan pada berbagai ragam species,

menghasilkan berbagai generasi transgenik tanaman dan teknik transformasi ini

sangat menarik bagi tanaman yang mempunyai nilai komersial tinggi Dalam dunia

tumbuhan, lajunya perkembangan teknik transformasi genetik. Selama tahun-tahun

terakhir telah memungkinkan peningkatan kualitas beberapa tanaman budidaya.

Beberapa perusahaan bahkan telah mulai memasarkan tanaman hasil rekayasa

genetik. Meskipun terdapat berbagai cara transformasi, tetapi secara garis besar

teknik transformasi genetik dapat dipisahkan atas transformasi melalui

Agrobacterium dan transformasi secara langsung (Loedin, 1994).

Teknik transformasi Agrobacterium memiliki keunggulan, antara lain:

efisiensi transformasi dengan salinan gen tunggal lebih tinggi dan dapat dilakukan

dengan peralatan laboratorium yang sederhana. Manipulasi berbagai faktor penting

menentukan keberhasilan transformasi. Saat ini berbagai kultivar tanaman padi telah

berhasil ditransformasi menggunakan Agrobacterium (Rahmawati, 2006).

Di Indonesia, penelitian mengenai manipulasi genetik padi telah dimulai

sejak tahun 1995. Pada awalnya teknik transfer gen yang digunakan adalah

penembakan DNA. Penembakan partikel memungkinkan introduksi DNA asing ke

dalam sel atau jaringan hidup secara langsung tanpa harus menumbuhkan sel atau

jaringan tersebut terlebih dahulu, sehingga evaluasi ekspresi transient konstruksi gen

dapat langsung dilakukan pada jaringan tersebut setelah penembakan (Casas et al.,

1995). Baru pada tahun 1996 mulai dirintis pengembangan sistem transformasi

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 33: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Agrobacterium untuk padi jenis indica dan javanica yang banyak ditanam di

Indonesia (Rahmawati, 2006). Transformasi genetika sangat penting dan merupakan

alternatif pilihan dalam mengatasi masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan

teknik pemuliaan tanaman (Rahmawati, 2006).

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 34: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian ini adalah selama 5

bulan, dimulai dari bulan Oktober 2009 sampai bulan Oktober 2010. Tempat

penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tanaman, Departemen Biologi,

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

3.2 Bahan Penelitian

3.2.1 Bahan Tanaman

Bahan tanaman yang digunakan adalah C. roseus yang ditumbuhkan di

Fakultas Sains dan Teknologi. Eksplan yang dipakai adalah helaian daun urutan

kedua dan ketiga dari pucuk apikal dan lateral, karena pada bagian ini masih bersifat

meristematis (Gambar 3).

Gambar 3.2 Morfologi daun tapak dara. Bar = 3,5 cm.

( Sumber : Dokumentasi pribadi )

21

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 35: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

3.2.2 Bahan Kimia

Bahan kimia yang dipakai meliputi bahan penyusun media MS

(lampiran 1), zat pengatur tumbuh IBA sebagai kontrol positif, HCl 1 N, dan KOH 1

N, Clorox, alkohol 70 % untuk sterilisasi eksplan, acetosirigone (sigma), cefotaxime

(benofarm), Luria Bertani (LB), Yeast Manitol Broth (YMB).

3.3 Alat-alat Penelitian

Alat-alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laminar Air Flow

(LAF ) untuk menanam eksplan, autoclave untuk sterilisasi alat dan media, botol

kultur, pinset, scapel, gunting, cawan petri, mikropipet, tabung Erlenmeyer, alat

sheaker, kompor listrik, Bunsen, kertas saring, beaker glass, sprayer, magnetic

stirrer, pengaduk, timbangan analitik, kertas payung (cokelat), kertas pH, dan kertas

label.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Pembuatan stok mikronutrien

Larutan stok adalah larutan yang berisi satu atau lebih komponen media yang

konsentrasinya lebih tinggi dari pada konsentrasi komponen tersebut dalam formulasi

media yang akan dibuat. Pembuatan larutan stok mikronutrien 100 mL dilakukan

dengan cara menimbang setiap bahan kimia penyusun mironutrien (Lampiran 1)

menggunakan timbangan analitik. Bahan-bahan yang telah ditimbang dimasukkan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 36: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

satu persatu hingga terlarut dalam Erlenmeyer 250 mL yang berisi akuades kurang

lebih 80 mL. setiap memasukkan bahan kimia harus segera diaduk menggunakan

pengaduk magnetic stirrer sampai sampai warna menjadi jernih, baru selanjutnya

memasukkan bahan berikutnya. Setelah itu larutan ditambah dengan akuades sampai

volume total 100 mL sambil terus diaduk. Larutan yang sudah jadi dimasukkan ke

dalam botol kultur, ditutup dengan aluminium foil, kemudian diberi label. Untuk

membuat medium MS 1 L, diperlukan 1 mL larutan stok mironutrien dan selanjutnya

stok disimpan di dalam lemari es (Hendaryono dan Wijayani, 1994).

3.4.2 Pembuatan stok zat besi

Untuk pembuatan larutan stok zat besi dengan volume 200 mL dilakukan

dengan menimbang 1.492 mg Na2EDTA dan 1.112 mg FeSO4.7H2O dengan

timbangan analitik. Kemudian kedua larutan tersebut dilarutkan secara terpisah dalam

75 mL akuades. Kemudian larutan FeSO4.7H2O yang telah mendidih dimasukkan

terlebih dahulu kemudian ditambahkan larutan Na2EDTA sedikit demi sedikit sambil

diaduk dan dipanaskan diatas hot plate magnetic stirrer sampai larutan tercampur,

menjadi bening dan berwarna kuning. Setelah itu membiarkan larutan dingin,

selanjutnya menambahkan akuades sampai volume total 200 mL. larutan dimasukkan

ke dalam botol kultur, kemudian ditutup dengan menggunakan aluminium foil, lalu

diberi label dan disimpan dalam lemari es. Membuat 1 L medium MS , diperlukan 5

mL larutan stok zat besi (Hendaryono dan Wijayani, 1994).

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 37: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

3.4.3 Pembuatan stok vitamin

Untuk pembuatan larutan stok vitamin dengan volume 200 mL (50 kali

konsentrasi) dilakukan dengan menimbang setiap bahan penyusun larutan vitamin

(Lampiran 1) menggunakan timbangan analitik. Bahan-bahan yang telah ditimbang

dilarutkan satu persatu dalam Erlenmeyer yang berisi akuades steril kurang lebih 150

mL dan sambil diaduk terus menerus dengan menggunakan pengaduk magnetic

stirrer sampai larutan menjadi jernih. Selanjutnya menambahkan akuades steril

sampai volume total 200 mL. Dan larutan yang sudah jadi dimasukkan ke dalam

botol kultur, kemudian ditutup dengan aluminium foil, diberi label dan disimpan ke

dalam lemari es (bukan pada frezer). Untuk membuat 1 L medium MS, diperlukan 4

mL larutan stok vitamin (Hendaryono dan Wijayani, 1994).

3.4.4 Pembuatan stok Zat Pengatur Tumbuh IBA (sebagai kontrol positif)

Pembuatan larutan stok Indol Asam Butirat (IBA) dengan volume 100 mL,

dilakukan dengan menimbang IBA sebesar 100 mg. Kemudian ditambahkan sedikit

demi sedikit larutan KOH 1 N dan dipanaskan sambil diaduk sampai larut dan larutan

menjadi jernih. Setelah itu ditambahkan 50 mL akuades untuk mempercepat proses

kelarutan. Setelah dingin, larutan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, kemudian

ditambahkan akuades hingga volume total menjadi 100 mL, langkah selanjutnya

adalah memindahkan larutan tersebut ke dalam botol kultur lalu ditutup dengan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 38: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

aluminium foil, botol kultur tersebut diberi label dan disimpan dalam lemari es

(Hendaryono dan Wijayani, 1994).

3.4.5 Pembuatan media LB (Luria Bertani)

Pembuatan media LB dengan volume 1 Liter, dilakukan dengan menimbang

satu persatu komponen media dengan timbangan analitik (lampiran 1). Setelah semua

bahan-bahan ditimbang kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan satu persatu

hingga semua bahan terlarut dengan sempurna dalam Erlenmeyer 1 L yang telah

berisi akuades kurang lebih 500 mL. setiap memasukkan bahan kimia harus segera

diaduk dengan menggunakan pengaduk magnetic stirrer sampai warna menjadi

kuning jernih. Dan setelah semua bahan terlarut, ditambahkan akuades hingga

volume total menjadi 1 L. Dan larutan yang sudah jadi tersebut dimasukkan ke dalam

botol kultur sebanyak 50 mL per masing-masing botol kultur. Lalu botol kultur

tersebut ditutup dengan kapas dan aluminium foil, kemudian di autoclave dengan

suhu 1210

3.4.6 Pembuatan media YMB (Yeast Manitol Broth)

C dengan tekanan 1,2 atm selama 15 menit (Untergasser, 2006).

Pembuatan media YMB dengan volume 1 Liter, dilakukan dengan

menimbang satu persatu komponen media dengan timbangan analitik (lampiran 2).

Setelah bahan-bahan tersebut ditimbang kemudian dimasukkan satu persatu hingga

semua bahan terlarut dengan sempurna dalam Erlenmeyer 1 L yang telah berisi

akuades kurang lebih 500 mL. setiap memasukkan bahan kimia harus segera diaduk

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 39: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

dengan menggunakan pengaduk magnetic stirrer sampai warna menjadi kuning

jernih. Lalu setelah semua bahan terlarut, tambahkan akuades hingga volume total

menjadi 1 L. Dan larutan yang sudah jadi tersebut dimasukkan ke dalam botol kultur

sebanyak 50 mL permasing-masing botol kultur. Lalu botol kultur tersebut ditutup

dengan kapas dan aluminium foil, kemudian di autoclave dengan suhu 1210

3.4.7 Pembuatan stok acetosiringone

C dengan

tekanan 1,2 atm selama 15 menit (Sukma, 2002).

Pembuatan larutan stok acetosiringone dengan volume 100 mL, dilakukan

dengan menimbang acetosiringone sebesar 0,1962 mg dengan menggunakan

timbangan analitik. Lalu larutkan acetosiringone dengan alkohol 96 % sebanyak 1

mL dan masukkan ke dalam erlenmeyer. Kemudian masukkan akuades steril

sebanyak 100 mL ke dalam Erlenmeyer sambil terus diaduk dengan menggunakan

pengaduk magnetic strirer hingga bahan terlarut lalu masukkan larutan yang telah

jadi ke dalam botol kultur lalu tutup dengan kapas dan masukkan ke dalam lemari es

(bukan frezer) (Girri dan Narasu, 2000).

3.4.8 Pembuatan Cefotaxime (300 ppm)

Pembuatan larutan cefotaxime untuk 250 mL media MS (Murashige and

Skoog), dilakukan dengan menimbang 1 gram cefotaxime dan dilarutkan ke dalam 8

mL akuades steril lalu dihomogenkan hingga terlarut dan tambahkan akuades steril

hingga volume total menjadi 10 mL. Kemudian larutan cefotaxime tersebut diambil

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 40: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

sebanyak 750 μL dan dimasukkan dalam 250 mL media MS (Murashige and Skoog)

yang telah diautoclave (Sukma, 2002).

3.4.8 Pembuatan media MS (Murashige and Skoog)

Pembuatan media MS (Murashige and Skoog) dengan cara menyiapkan gelas

Erlenmeyer 1000 mL yang telah berisi 500 mL akuades. Menimbang komponen

penyusun medium MS (Murashige and Skoog) (lampiran 1) menggunakan timbangan

analitik. Bahan-bahan tersebut dilarutkan dalam Erlenmeyer yang telah berisi akuades

dan dihomogenkan satu persatu (kecuali agar) dengan menggunakan pengaduk

magnetic stirrer. Setelah itu mengukur pH dengan menggunakan kertas pH dengan

kisaran 5,6-5,8. Jika pH mula-mula lebih tinggi (larutan terlalu basa) ditambahkan

HCl 1 N, sedangkan jika pH lebih rendah (larutan terlalu asam) ditambahkan KOH 1

N. setelah pH sesuai, pemadat media agar-agar dapat ditambahkan. Selanjutnya

media dan agar-agar dimasak hingga mendidih sambil terus diaduk agar semua bahan

terlarut dengan sempurna dan homogen. Agar-agar yang telah larut dan media yang

telah mendidih langsung dituangkan ke dalam botol selai steril, kemudian ditutup

dengan aluminium foil, dan disterilisasi dengan menggunakan autoclave pada suhu

1210

C tekanan 1,2 atm selama 20 menit. Langkah terakhir yaitu menyimpan media

yang telah steril di dalam ruang inkubasi (Hendaryono dan Wijayani, 1994).

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 41: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

3.4.9 Sterilisasi alat dan media

Sterilisasi alat dengan menggunakan autoclave bertekanan 1 atm pada suhu

1210

Semua alat harus dicuci bersih dengan deterjen dan dibilas dengan air, lalu

setelah kering dari air, botol selai ditutup dengan aluminium foil, akuades juga

dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan aluminium foil, sedangkan kertas

saring dimasukkan ke dalam cawan petri, dan alat-alat lainnya dibungkus dengan

kertas payung. Setelah steril alat-alat itu disimpan dalam oven supaya tetap dalam

kondisi steril (Pandiangan, 2006).

C selama 15 menit. Alat-alat yang disterilisasi adalah botol kultur, botol selai,

pinset, gunting, scapel, cawan petri yang berisi kertas saring, gelas Erlenmeyer, gelas

ukur, gelas beker, serta akuades.

3.4.10 Peremajaan bakteri

Bakteri Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 diambil dari isolat agar

miring, kemudian dimasukkan dalam botol kultur sebanyak 50 mL media LB (Luria

Bertani) dengan jarum ose sebanyak satu lup. Kemudian tutup botol kultur tersebut

dengan kapas dan aluminium foil dan digoyang dengan menggunakan sheaker

incubator selama 24 jam. Sedangkan untuk bakteri Agrobacterium rhizogenes strain

YMB 072001 diambil dari isolat agar miring, kemudian dimasukkan ke dalam botol

kultur sebanyak 50 mL media YMB (Yeast Manitol Broth) dengan jarum ose

sebanyak satu lup. Kemudian tutup botol kultur tersebut dengan kapas dan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 42: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

aluminium foil dan digoyang dengan menggunakan sheaker incubator selama 24 jam

(Rohayati, 2003; Sukma, 2002).

3.4.11 Infeksi A. rhizogenes

Penanaman eksplan dilakukan secara aseptis didalam LAF (Laminar Air

Flow). Sebelum digunakan LAF disterilkan terlebih dahulu dengan cara

membersihkan seluruh permukaan meja kerja yang ada di dalam LAF dengan tissu

yang telah dibasahi dengan alkohol 70 %. Semua bahan dan alat yang akan digunakan

dalam penanaman eksplan dimasukkan ke dalam LAF. Peralatan dan bahan tersebut

adalah cawan petri yang berisi kertas saring, botol kultur yang telah berisi medium

MS, pinset, scapel, gunting, cawan petri, mikropipet, gelas beker, gelas ukur, labu

Erlenmeyer, botol yang berisi akuades steril. Mula-mula sebelum di masukkan ke

dalam LAF, peralatan tersebut disemprot terlebih dahulu dengan alkohol 70 % pada

permukaan LAF menggunakan sprayer. Selanjutnya lampu UV dinyalakan selama

kurang lebih 15 menit. Setelah itu lampu UV dimatikan dan diganti dengan lampu

neon dan blower dinyalakan, LAF siap digunakan untuk menanam eksplan.

Penanaman eksplan C. roseus dilakukan dalam LAF dengan kondisi aseptis.

Eksplan sebelumnya disterilkan terlebih dahulu. Daun C. roseus diambil dari urutan

kedua, dan ketiga dari pucuk apical maupun lateral kemudian disterilkan dengan cara

dicuci dengan detergen selama 15 menit lalu dibilas dengan air sebanyak 3 kali. Lalu

daun C. roseus tersebut dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer steril dan diletakkan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 43: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

dalam LAF. Kemudian direndam dalam larutan Clorox 10 % selama kurang lebih 10

menit sambil digoyang-goyang searah jarum jam, lalu bilas dengan akuades steril

sebanyak 3 kali selama 1 menit.

Sebelum dilakukan penanaman eksplan, alat-alat (pinset, scapel, gunting,

cawan petri, mikropipet, gelas beker, gelas ukur, labu erlenmeyer, botol yang berisi

akuades steril) disterilkan terlebih dahulu dalam autoclave dengan suhu 1210

Eksplan daun C. roseus yang telah steril kemudian diiris menjadi 3 bagian

kemudian dimasukkan kedalam cawan petri yang berisi kertas saring untuk menyerap

kelebihan clorox yang masih terdapat pada eksplan. Sebanyak 50 mL media YMB

yang telah berisi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 dan media LB yang

telah berisi inokulum A.rhizogenes strain LB 510 yang telah digoyang dengan

menggunakan sheaker incubator selama 24 jam diambil sebanyak 2 mL (konsentrasi

divariasikan pada OD

C selama

15 menit dengan tekanan 1,2 atm.

λ600

Kedua strain bakteri tersebut dimasukkan ke dalam cawan petri yang berbeda

untuk setiap strain Agrobacterium rhizogenes. Kemudian acetosyiringone sebanyak

80 μL dimasukkan ke dalam botol kultur yang telah berisi 20 mL MS

= 0,1; 0,2; 0,3).

0 cair. Setelah

acetosyiringone dan Ms0 cair homogen, dari larutan tersebut diambil sebanyak 9 mL

dengan menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke dalam cawan petri yang

berbeda untuk setiap strain Agrobacterium rhizogenes.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 44: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Eksplan yang telah diiris menjadi 3 bagian dimasukkan kedalam cawan petri

yang berisi acetosyiringone dan biakan Agrobacterium rhizogenes dan kemudian

direndam selama 5 menit. Setelah 5 menit eksplan tersebut ditiriskan ke dalam cawan

petri yang berisi kertas saring untuk kemudian ditanam pada media MS0 padat (tanpa

zat pengatur tumbuh) selama 1 minggu dan setelah 1 minggu eksplan tersebut

dipindahkan ke dalam medium baru yang telah diberi cefotaxime. Kultur dipelihara

dalam ruang inkubasi dengan suhu (25 ± 3)0

3.5 Rancangan penelitian

C dan diberi perlakuan gelap untuk

mempercepat terbentuknya akar.

Penelitian ini menggunakan daun Catharanthus roseus (L) G.Don dan

bersifat eksperimental laboratoris dengan desain percobaan faktorial 2 x 5. Faktor ke-

2 adalah perbedaan strain Agrobacterium rhizogenes yaitu strain LB 510 dan strain

YMB 072001. Faktor kedua adalah variasi konsentrasi Agrobacterium rhizogenes

dengan ODλ600 = 0,1; 0,2; 0,3. Masing-masing eksplan ditumbuhkan pada media MS0

Variasi perlakuan disusun dalam rancangan penelitian sebagai berikut :

(tanpa transformasi + zat pengatur tumbuh) sebagai kontrol negatif, dan MS + IBA

sebagai kontrol positif Untuk masing-masing perlakuan memiliki 5 kali ulangan.

1. kontrol positif = media MS + IBA 2,0 mg/L

2. kontrol negatif = media MS tanpa perlakuan

3. P1 = media MS + konsentrasi A. rhizogenes strain LB 510 ODλ600

4. P

= 0,1

2 = media MS + konsentrasi A. rhizogenes strain LB 510 ODλ600 = 0,2

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 45: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

5. P3 = media MS + konsentrasi A. rhizogenes strain LB 510 ODλ600

6. P

= 0,3

4 = media MS + konsentrasi A. rhizogenes strain YMB 072001 ODλ600

7. P

= 0,1

5 = media MS + konsentrasi A. rhizogenes strain YMB 072001 ODλ600

8. P

= 0,2

6 = media MS + konsentrasi A. rhizogenes strain YMB 072001 ODλ600

3.6 Variabel penelitian

= 0,3

1. variabel bebas = variasi konsentrasi Agrobacterium rhizogenes ( OD

λ600

2. variabel terikat = lama waktu terbentuknya akar, panjang akar, dan

jumlah akar.

= 0,1; 0,2; 0,3), dan variasi strain

Agrobacterium rhizogenes ( LB 510 & YMB

072001).

3. variabel terkendali = media, eksplan, suhu inkubasi, dan perlakuan

gelap.

Tabel 3.6 Rancangan penelitian

kontrol positif

kontrol negatif

OD= 0,1

λ600

OD= 0,2

λ600

OD= 0,3

λ600

Agrobacterium rhizogenes strain 501

(a)

a.1 a.2 a.3 a.4 a.5

Agrobacterium rhizogenes strain 072001

(b)

b.1 b.2 b.3 b.4 b.5

Variasi konsentrasi

Strain

Agrobacterium

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 46: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

3.7 Parameter pengamatan

Pada penelitian ini terdapat beberapa data yang terkumpul, yaitu :

1. Pengamatan waktu terbentuknya akar

Pengamatan waktu terhadap terbentuknya akar yaitu dengan mengamati

berapa lama waktu eksplan mulai terbentuk akar, dihitung mulai satu hari

setelah eksplan ditransformasi dengan Agrobacterium rhizogenes

kemudian dipindahkan dalam medium MS. Transformasi dilakukan setiap

2 minggu sekali dan pemotretan dilakukan terhadap spesimen untuk

merekam data perubahan setiap seminggu sekali.

2. Pengamatan jumlah akar yang terbentuk

Eksplan yang telah terbentuk selanjutnya berkembang dan beregenerasi

untuk membentuk akar. Pengamatan terhadap jumlah akar dilakukan

dengan mengamati dan menghitung jumlah akar yang terbentuk pada

masing-masing eksplan untuk setiap perlakuan. Pengamatan ini dilakukan

setiap seminggu sekali dengan melakukan pemotretan terhadap spesimen

untuk merekam data perubahan spesimen.

3. Pengamatan panjang akar

Eksplan yang telah berkembang membentuk akar diamati perubahan

panjang serta diameternya, karena sel-sel pada eksplan terus menerus

berkembang dan berdiferensiasi sehingga terjadi perubahan pada panjang

akar pada eksplan. Untuk setiap ulangan diberi 1 perlakuan. Pengamatan

terhadap panjang akar dilakukan dengan cara mengamati pertambahan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 47: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

panjang akar setiap minggunya dan melakukan pemotretan setiap

seminggu sekali agar dapat mengetahui perubahan panjang serta diameter

akar yang terbentuk pada eksplan daun Catharanthus roseus (L) G.Don

terhadap spesimen untuk merekam data perubahan specimen.

3.8 Analisis Data

Pada penelitian ini analisis data dilakukan adalah menggunakan

metode deskriptif non parametrik dengan analisis kualitatif (lama

pembentukan akar) dan analisis kuantitatif (jumlah akar, panjang akar).

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 48: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian inokulum

pada berbagai konsentrasi Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 maupun pada

Agrobacterium rhizogenes strain YMB 072001 dalam menginduksi akar pada eksplan

daun Catharanthus roseus secara in vitro. Pengamatan terhadap perkembangan akar

dilakukan tiap minggu selama 16 minggu masa inkubasi. Untuk seluruh pengamatan

pertumbuhan akar dilakukan secara deskriptif pada perlakuan yang mampu

menginduksi terbentuknya akar dan hasil pengamatan disajikan dalam bentuk gambar

hasil pengamatan terhadap lama waktu dan banyaknya akar yang terbentuk adalah

sebagai berikut.

Pertumbuhan eksplan diamati setiap minggu selama 16 minggu masa

inkubasi, untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada eksplan. Adanya

pertumbuhan pada eksplan C. roseus ini ditandai dengan adanya pertambahan ukuran

daun, terbentuknya kalus serta terdapatnya akar. Pemberian inokulum bakteri

Agrobacterium rhizogenes pada berbagai konsentrasi diharapkan mampu untuk

menginduksi akar lebih cepat jika dibandingkan dengan metode konvensional.

Dari gambar 4.1.A dapat diketahui bahwa pada kontrol negatif (MS0) pada

minggu ke-2 yang terjadi pada eksplan adalah perubahan di daunnya yang sedikit

35

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 49: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

melengkung dengan sudut kemiringan 00-300

Pada kontrol negatif (MS

, warna daun tetap, atau hijau muda dan

tidak terbentuk kalus (Gambar 4.1.A). Pada minggu ke-3 semua perlakuan

menunjukkan penampakan warna daun tetap atau hijau muda, dan tidak terbentuk

kalus (Gambar 4.1.B). Pada minggu ke-6 dari semua ulangan terdapat perubahan

pada warna daun yang semula berwarna hijau muda berubah menjadi hijau

kekuningan, dan terdapat kalus yang berwarna putih kehijauan (Gambar 4.1.C).

0

Pada minggu ke-10 tidak terdapat perubahan dari minggu sebelumnya,

dimana 4 ulangan perlakuan hanya mampu untuk membentuk kalus sedangkan 1

ulangan dari 5 ulangan yang ada ternyata dapat membentuk tunas (Tabel 4.1). Pada

minggu ke-16 terlihat adanya perkembangan pada kalus yang mengalami perubahan

warna yang semula berwarna putih kekuningan menjadi kuning kecokelatan (Gambar

4.1.E). Serta terlihat pula adanya pembentukan tunas (Gambar 4.1.F).

) minggu ke-8 terdapat perubahan pada warna

eksplan yang semula hijau kekuningan menjadi kecokelatan dengan warna kalus yang

berubah menjadi putih kekuningan (Gambar 4.1.D). Pada minggu ke-9 terlihat adanya

pembentukan tunas dimana eksplan berwarna kecokelatan (Tabel 4.1). Dan ada pula

eksplan yang dapat membentuk tunas yaitu, ada 2 ulangan dari keseluruhan ulangan

sedangkan 3 ulangan yang lain hanya mampu membentuk kalus hingga memasuki

minggu ke-16 masa kultur (Tabel 4.1).

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 50: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

A B

C D

kl

F E

Gambar 4.1 Eksplan daun Catharanthus roseus yang ditumbuhkan pada medium MS0. A. pada minggu ke-2 B. pada minggu ke-3 C. pada minggu ke-6 D. pada minggu ke-8 E. pada minggu ke-16 D. perkembangan eksplan yang membentuk tunas pada minggu ke-16. kl = kalus, tn = tunas. Bar = 1 cm.

kl

tn

kl

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 51: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Tabel 4.1 Data pengamatan eksplan pada perlakuan MS0 terhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A.rhizogenes

Keterangan :

0 = daun belum ada perkembangan, permukaan daun datar, warna daun tetap dan belum terbentuk kalus.

1 = daun sedikit melengkung dengan sudut kemiringan 00-300

2a = daun mengalami pertambahan ukuran, warna daun tetap atau hijau muda, sebagian daun berwarna kuning dan tidak terbentuk kalus.

, warna daun tetap, atau hijau muda dan belum terbentuk kalus.

2b = daun mengalami pertambahan ukuran, warna daun tetap atau berwarna hijau muda, sebagian daun berwarna kuning, terbentuk kalus di tepi daun.

3a = daun mengalami perubahan warna menjadi hijau, belum terbentuk kalus.

3b = daun berwarna warna hijau kekuningan, terbentuk kalus pada bagian tepi daun.

4a = warna daun kuning atau cokelat dan belum terbentuk kalus.

4b = warna daun kuning atau cokelat dan terbentuk kalus.

5a = warna daun cokelat dan terdapat kalus serta tumbuh tunas.

Replikasi Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 1 2a 3a 3a 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b

2 0 1 2a 3a 4a 4b 4b 4b 5a 5a 5a 5a 5a 5a 5a 5a

3 0 1 2a 2a 3a 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b

4 0 1 2a 2a 3a 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 5a

5 0 1 2a 2a 3a 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b 4b

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 52: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Pada kontrol positif (MS0+ IBA) pada minggu kedua tampak daun mulai

menggulung sedikit dengan sudut kemiringan 00-300 dimana warna daun tetap, atau

berwarna hijau muda dan tidak terbentuk kalus (Gambar 4.2.A). Sedangkan pada

Tabel 4.2 yang terlihat disini, ketika memasuki minggu ketiga belum tampak adanya

perubahan pada 4 ulangan dari semua ulangan yang ada, yakni berupa pelengkungan

daun dengan sudut kemiringan 00-300

Pada minggu ke-6 semua ulangan memperlihatkan adanya perubahan berupa

daun yang melengkung 30

dengan warna daun yang cenderung tetap atau

berwarna hijau muda (Gambar 4.2.B).

0-900

Tetapi memasuki minggu ke-7 masa inkubasi dari semua ulangan ternyata

mampu membentuk kalus disertai dengan perubahan warna eksplan daun yang

menguning dan eksplan menggulung 30

atau menggulung dimana eksplan berwarna hijau

muda walaupun terdapat sebagian eksplan yang warna daunnya menguning, dan

belum terlihat adanya perkembangan dari pembentukan kalus (Gambar 4.2.C).

0-900

, tetapi disini tidak terlihat adanya

perkembangan yang menuju kearah pembentukan akar dan keadaan seperti ini terus

berlanjut hingga pada minggu ke-16, hal ini terlihat dari Gambar 4.2.D.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 53: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Replikasi Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 1 1 2a 2a 3a 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b

2 0 1 2a 2a 2a 3a 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b

3 0 1 2a 2a 2a 3a 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b

4 0 1 2a 2a 2a 3a 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b

5 0 1 2a 2a 2a 2a 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b 3b

A

D C

B

Gambar 4.2 Eksplan daun Catharanthus roseus yang ditumbuhkan pada medium MS+IBA. A. pada minggu ke-2 B. pada minggu ke-3 C. pada minggu ke-6 D. pada minggu ke-7. kl = kalus. Bar = 1 cm.

kl

Tabel 4.2 Data pengamatan eksplan pada perlakuan IBA terhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A.rhizogenes

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 54: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Tabel 4.3 Data pengamatan eksplan pada perlakuan LB 510 ODλ600 = 0,1 terhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A.rhizogenes

4.1.1. Pengaruh pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 terhadap induksi akar pada berbagai variasi konsentrasi dari eksplan daun Catharanthus roseus. Pada eksplan yang diberi inokulum A. rhizogenes strain LB 510 ODλ600 = 0,1

setelah 16 minggu inkubasi tidak tampak adanya pembentukan akar (Tabel 4.3). Pada

minggu pertama tampak belum ada perkembangan dari eksplan, tetapi memasuki

minggu ke-2 terlihat adanya perkembangan yakni daun yang mulai sedikit

melengkung dengan sudut kemiringan 00 - 300

dengan warna daun yang tetap atau

hijau muda dan belum terlihat adanya perkembangan ke arah pembentukan kalus

maupun akar (Gambar 4.3.A).

Memasuki minggu ke-3 semua ulangan belum mengalami perubahan seperti

halnya pada minggu sebelumnya dimana daun melengkung dengan sudut kemiringan

Replikasi Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 1 1 2a 2a 3a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 4b

2 0 1 2a 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

3 0 1 2a 2a 3a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 4b

4 0 1 2a 3a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

5 0 1 2a 2a 2a 3a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 4b

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 55: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Gambar 4.3 Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain LB 510 ODλ600 = 0,1 ditumbuhkan pada medium MS. A. pada minggu ke-2 B. pada minggu ke-3 C. pada minggu ke-6 D. pada minggu ke-14. kl = kalus. Bar = 1 cm.

00 - 300

melengkung 30

, warna daun tetap atau hijau muda, dan tidak terbentuk kalus (Gambar 4.3.B).

Pada Tabel 4.3 memperlihatkan keadaan eksplan yang memasuki minggu ke-5

dimana 3 ulangan dari 5 ulangan mengalami perubahan yaitu dimana eksplan daun

0 - 900

Sedangkan pada minggu ke-7 penampakan yang terlihat disini adalah warna

daun hijau kekuningan atau cokelat dan belum terbentuk kalus (Tabel 4.3). Memasuki

minggu ke-14 dari 5 ulangan, 3 ulangan diantaranya baru menampakkan adanya

pembentukan kalus. (Gambar 4.3.D).

, terdapat pula sebagian ulangan yang mengalami perubahan

pada warna daunnya yang semula berwarna hijau muda menjadi hijau kekuningan

dan belum terlihat adanya perkembangan pembentukan kalus (Gambar 4.3.C).

D

B A

C

kl

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 56: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Tabel 4.4 Data pengamatan eksplan pada perlakuan LB 510 ODλ600 = 0,2 terhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A.rhizogenes

Pada eksplan yang diberi perlakuan melalui perendaman inokulum

Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 pada ODλ600 = 0,2 pada minggu ke-2

semua ulangan mengalami perubahan yaitu daunnya mengalami sedikit pelengkungan

dengan sudut kemiringan 00-300

dan warna eksplan daun berwarna hijau muda dan

belum terbentuk kalus seperti yang terlihat pada gambar 4.4.A.

Pada gambar 4.4.B memasuki minggu ke-3 (Tabel 4.4), mengalami adanya

perubahan pada warna eksplan daun yang semula berwarna hijau muda berubah

menjadi hijau kekuningan dan tidak terbentuk kalus. Dan keadaan tersebut terus

berlangsung hingga memasuki minggu ke-5 dimana daun mengalami perubahan

warna yang semula berwarna kuning menjadi sedikit berwarna kecokelatan dan tidak

tampak terbentuk kalus.

Replikasi Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 1 1 2a 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b

2 0 1 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

3 0 1 1 2a 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4a 4a

4 0 1 1 2a 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b

5 0 1 2a 3a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 57: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Pada minggu ke-7 terdapat perubahan pada warna daun menjadi cokelat dan

tidak terbentuk kalus (Gambar 4.4.C). Akan tetapi memasuki minggu ke-15 disini

terlihat adanya perkembangan yang berupa pembentukan kalus dari 5 ulangan yang

mampu untuk membentuk kalus hanya 2 ulangan (Gambar 4.4.D).

D C

B A

Gambar 4.4 Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain LB 510 ODλ600 = 0,2 ditumbuhkan pada medium MS. A. pada minggu ke-2 B. pada minggu ke-3 C. pada minggu ke-7 D. pada minggu ke-15. kl = kalus. Bar = 1 cm.

kl

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 58: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Tabel 4.5 Data pengamatan eksplan pada perlakuan LB 510 ODλ600 = 0,3 terhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A.rhizogenes

Dari gambar 4.5.A eksplan yang telah direndam dalam inokulum

Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 ODλ600 = 0,3 pada minggu ke-2 semua

ulangan mengalami perkembangan berupa daun yang melengkung dengan sudut

kemiringan 00-300

Pada minggu ketiga yang terlihat dari gambar 4.5.B adalah eksplan daun yang

mengalami perubahan warna yang semula berwarna hijau muda berubah menjadi

hijau kekuningan. Memasuki minggu ke-4 2 ulangan dari keseluruhan ulangan

memperlihatkan warna daun yang semula berwarna hijau muda menjadi kuning

sebagian, dan belum tampak adanya pembentukan dari kalus (Tabel 4.5).

, dimana warna daun tetap berwarna hijau muda dan tidak tampak

adanya pembentukan dari kalus (Tabel 4.5).

Memasuki minggu ke-7 dimana daun warna daun yang semula kuning

berubah menjadi cokelat dan belum membentuk kalus (Gambar 4.5.C). Pada minggu

ke-15 yang terlihat disini adalah perkembangan dari eksplan daun yang telah mampu

Replikasi Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 1 1 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b

2 0 1 1 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

3 0 1 1 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

4 0 1 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b

5 0 1 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 59: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

untuk membentuk kalus dan hal ini terlihat dari keseluruhan ulangan terdapat 2

ulangan yang mampu untuk membentuk kalus (Gambar 4.5.D).

Jika dibandingkan dengan Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 pada

ODλ600 = 0,2 atau 0,3 terlihat paling cepat memberikan respon pembentukan dari

kalus adalah pada OD λ600 = 0,1 (Tabel 4.6). Pada minggu ke-6 dari semua eksplan

yang telah diberi inokulum Agrobacterium rhizogenes belum terlihat adanya

pembentukan kalus seperti halnya terdapat pada kontrol negatif (MS0

).

B A

D C

Gambar 4.5 Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain LB 510 ODλ600 = 0,3 ditumbuhkan pada medium MS. A. pada minggu ke-1 B. pada minggu ke-2 C. pada minggu ke-3 D. pada minggu ke-15. kl = kalus. Bar = 1 cm.

kl

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 60: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Tabel 4.6 Data pengamatan eksplan pada perlakuanYMB 072001 OD λ600 = 0,1 terhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A.rhizogenes

4.1.2. Pengaruh pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain YMB 072001 terhadap induksi akar pada berbagai variasi konsentrasi dari eksplan daun Catharanthus roseus. Pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes pada eksplan daun

Catharanthus roseus ini diharapkan mampu untuk menginduksi akar pada tanaman

tersebut secara visual. Pada semua perlakuan ini pertumbuhan eksplan diamati setiap

minggu selama 16 minggu untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada eksplan

dan semua eksplan diberi perlakuan gelap.

Pada eksplan yang di beri inokulum Agrobacterium rhizogenes strain YMB

072001 ODλ600 = 0,1 pada minggu pertama semua ulangan belum memperlihatkan

adanya perkembangan sedangkan pada minggu kedua sudah mulai terlihat adanya

perkembangan berupa daun yang sedikit melengkung dengan sudut kemiringan 00-

300

, dengan warna daun yang tetap atau hijau muda tetapi tidak terlihat adanya

kemunculan dari kalus (Gambar 4.6.A). Dari gambar 4.6.B disini pada minggu ke-4

memperlihatkan warna daun yang cenderung tetap yakni berwarna hijau muda, dan

tidak terlihat adanya penampakan pembentukan kalus (Tabel 4.6).

Replikasi Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 1 1 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 2 0 1 2a 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 3 0 1 2a 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 4 0 1 2a 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 5 0 1 1 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 61: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Gambar 4.6 Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 OD λ600 = 0,1 ditumbuhkan pada medium MS. A. pada minggu ke-2 B. pada minggu ke-4. kl = kalus.Bar = 1 cm.

Tentunya hal ini sangat berbeda dengan kontrol negatif (MS0

Dari gambar 4.6.D yang memasuki minggu ke-14 yang terlihat disini adalah

perkembangan dari pembentukan kalus yang baru muncul pada minggu ke-14

walaupun eksplan daunnya sudah berwarna kecokelatan tetapi eksplan tersebut masih

mampu untuk membentuk kalus. Dan yang tampak disini yakni semua ulangan yang

telah diberi inokulum Agrobacterium rhizogenes strain YMB 072001 OD

) yang pada

minggu ke-3 telah mampu untuk membentuk kalus. Memasuki minggu ke-7 dari 5

ulangan keadaan semua daunnya mulai berwarna cokelat, tetapi belum terlihat adanya

pembentukan kalus terutama pada bagian yang diberi pelukaan (Gambar 4.6.C).

λ600

= 0,1

mampu untuk membentuk kalus yang berwarna putih kekuningan, tetapi tidak

satupun dari semua ulangan tersebut mampu untuk membentuk akar.

A B

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 62: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Gambar 4.6 Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 OD λ600 = 0,1 ditumbuhkan pada medium MSC. pada minggu ke-7 D. pada minggu ke-14. kl = kalus.Bar = 1 cm.

Tabel 4.7 Data pengamatan eksplan pada perlakuanYMB 072001 ODλ600 = 0,2 terhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A.rhizogenes

Pada eksplan yang diberi inokulum Agrobacterium rhizogenes strain YMB

072001 pada ODλ600 = 0,2 pada minggu ke-2 terlihat semua ulangan (Tabel 4.7)

daunnya mengalami pelengkungan dengan sudut kemiringan 00 - 300

, dengan warna

daun hijau muda, dan tidak terbentuk kalus (Gambar 4.7.A).

Pada minggu ke-4 1 ulangan diantaranya memiliki daun yang melengkung ≥

900

Replikasi

atau menggulung eksplan daun berwarna hijau kekuningan dan belum terlihat

pembentukan kalus (Tabel 4.7). Dari gambar 4.7.B pada minggu ke-6, 3 ulangan

Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 1 1 2a 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 2 0 1 1 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 3 0 1 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4 0 1 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 5 0 1 1 2a 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

C D kl

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 63: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Gambar 4.7 Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 ODλ600 = 0,2 ditumbuhkan pada medium MS. A. pada minggu ke-2 B. pada minggu ke-5 kl = kalus. Bar = 1 cm.

diantaranya memperlihatkan adanya perubahan yakni berupa warna daun yang

semula berwarna hijau kekuningan berubah menjadi kecokelatan dan belum terlihat

adanya pembentukan kalus pada semua ulangan.

Memasuki minggu ke-8 dari gambar 4.7.C memperlihatkan semua ulangan

mengalami perubahan pada warna eksplan daunnya menjadi kecokelatan dan disini

belum tampak adanya pembentukan kalus, dan hal ini terus berlanjut hingga pada

minggu ke-15.

Ketika memasuki minggu ke-15 yang terlihat dari gambar 4.7.D adalah 2

ulangan dari keseluruhan ulangan sudah mampu untuk membentuk kalus yang

berwarna putih kehijauan sedangkan 3 ulangan lainnya tidak terlihat adanya

pembentukan kalus selama 16 minggu masa inkubasi, warna kecokelatan pada

eksplan ini diduga disebabkan karena terdapatnya senyawa fenol yang dapat

menyebabkan terhambatnya pertumbuhan eksplan dan hal ini dapat terjadi pada

tanaman yang banyak mengandung tannin.

A B

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 64: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Gambar 4.7 Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 ODλ600 = 0,2 ditumbuhkan pada medium MS. C. pada minggu ke-6 D. pada minggu ke-15. kl = kalus. Bar = 1 cm.

Tabel 4.8 Data pengamatan eksplan pada perlakuanYMB 072001 ODλ600 = 0,3 terhadap lama waktu terbentuknya akar hasil transformasi dengan A.rhizogenes

Pada eksplan yang diberi perlakuan melalui perendaman inokulum

Agrobacterium rhizogenes strain 072001 ODλ60 0 = 0,3 pada minggu pertama semua

eksplan belum menunjukkan adanya perkembangan (Tabel 4.8). Sedangkan pada

gambar 4.8.A yang terlihat disini adalah eksplan yang memasuki minggu ke-2

memperlihatkan tahapan perkembangan yang dimulai dari eksplan daun yang

mengalami sedikit perubahan berupa pelengkungan pada daunnya dengan sudut

kemiringan 00-300

, disertai pula dengan warna daun yang cenderung tetap atau

berwarna hijau muda dan tidak tampak adanya pembentukan kalus.

Replikasi Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 1 1 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 2 0 1 2a 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 3 0 1 2a 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 4 0 1 2a 2a 3a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 5 0 1 1 2a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a 4a

C

D

kl

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 65: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Pada minggu ke-5, 1 ulangan diantaranya memperlihatkan adanya perubahan

warna menjadi hijau kekuningan, dan disini tidak tampak adanya pembentukan dari

kalus (Gambar 4.8.B).

Pada minggu ke-6, 3 ulangan dari keseluruhan ulangan yang ada mulai

mengalami perubahan warna daun yang semula kuning menjadi cokelat (Gambar

4.8.C). Pada minggu ke-15 (Gambar4.8.D) disini terlihat adanya pembentukan kalus

yang berwarna putih kekuningan walaunpun yang terlihat disini adalah semua

ulangan eksplan daun berwarna kecokelatan namun ada beberapa ulangan yang

ternyata mampu untuk membentuk kalus, dari 5 ulangan hanya terdapat 1 ulangan

saja sedangkan ulangan yang lainnya tidak memperlihatkan adanya perkembangan ke

arah pembentukan kalus namun semua ulangan dari setiap perlakuan yang diberi

inokulum bakteri Agrobacterium rhizogenes strain 072001 ODλ600

= 0,1; 0,2 maupun

0,3 tidak ada yang dapat menginduksi terbentuknya akar melainkan hanya dapat

membentuk kalus.

I

A B

Gambar 4.8 Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 ODλ600 = 0,3 ditumbuhkan pada medium MS. A. pada minggu ke-2 B. pada minggu ke-5. kl = kalus. Bar = 1 cm.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 66: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

4.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian ini, pengamatan terhadap lama waktu terbentuknya akar

dari eksplan daun C. roseus ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsentrasi

inokulum Agrobacterium rhizogenes yang optimum terhadap keberhasilan induksi

akar C. roseus. Dalam penelitian ini digunakan 2 macam strain yaitu : strain LB 510

dan strain YMB 072001.

4.2.1 Pengaruh pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 terhadap induksi akar pada ODλ600

= 0,1; 0,2; 0,3 dari eksplan daun Catharanthus roseus.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata tidak satu pun dari

konsentrasi inokulum dengan ODλ600

F

= 0,1; 0,2 maupun 0,3 pada strain tersebut yang

mampu untuk menginduksi akar pada eksplan daun C. roseus. Sedangkan tingkat

keberhasilan pada transformasi ini diukur berdasarkan atas induksi akar yang

Gambar 4.8 Eksplan daun Catharanthus roseus yang telah diberi inokulum A.rhizogenes strain YMB 072001 ODλ600 = 0,3 ditumbuhkan pada medium MS. A. pada minggu ke-2 B. pada minggu ke-5C. pada minggu ke-6 D. pada minggu ke-15. kl = kalus. Bar = 1 cm.

C D

kl

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 67: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

terbentuk dari eksplan daun C. roseus. Akan tetapi, dari semua perlakuan yang telah

diberi inokulum Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 itu ternyata hanya mampu

untuk membentuk kalus kurang dari 16 minggu masa inkubasi. Kondisi ini berbeda

sekali dengan penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Batara (2009) dengan

menggunakan A. rhizogenes untuk menginduksi akar tanaman Capsicum flannuum,

yang kemudian diberi perlakuan konsentrasi ODλ600 = 0,1 – 0,5 dengan lama

perendaman 5 menit ternyata kondisi terbaik hasil efisiensi transien tertinggi adalah

pada konsentrasi ODλ600

Menurut Hiei et al,. (1997) menyebutkan bahwa strain A. rhizogenes sering

juga diklasifikasikan berdasarkan opin yang dikandungnya seperti agropin, atau

manopin. A. rhizogenes strain LB 510 ini digolongkan dalam bakteri dengan tipe

= 0,1 dengan lama perendaman 5 menit. Hal ini didukung

pula oleh pendapat Lizawaty et al., (2007) yang menyebutkan bahwa kemampuan

Agrobacterium dalam menginduksi akar pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya : waktu perendaman inokulum bakteri, serta galur Agrobacterium

yang digunakan tidak kompatibel dengan tanaman yang akan ditransformasi. Hal

tersebut sependapat dengan penelitian yang dilakukan Menze dan Mollers (1999)

yang menggunakan empat strain A. rhizogenes yang di inokulasikan pada Brassica

napus untuk menginduksi akar pada tanaman tersebut. Empat macam strain bakteri

yang digunakan, yaitu : galur ATCC-8196, ATCC-5835, A4RS dan LBA 9402,

namun ternyata tidak ada akar yang terbentuk dengan menggunakan A. rhizogenes

galur ATCC-8196. Sedangkan galur ATCC-5835, A4RS dan LBA9402 dapat dengan

sukses menghasilkan akar dengan frekuensi transformasi yang berbeda

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 68: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

agropin. Dimana bakteri dengan tipe agropin itu memiliki kedua DNA transfer yaitu

left T-DNA (TL-DNA) dan right T-DNA (TR-DNA), sedangkan bakteri dengan tipe

manopin hanya memiliki TL-DNA saja sehingga tidak dapat menyandi gen yang

mensintesis auksin (vander Salm et al., 1996).

Pada semua perlakuan dengan menggunakan ODλ600

Sedangkan jika dibandingkan dengan kontrol positif (MS

= 0,1 – 0,3 ternyata

hanya dapat merespon pembentukan kalus, walaupun eksplan mengalami browning

tetapi eksplan tersebut masih dapat membentuk kalus. Warna kecoklatan pada

eksplan ini diduga karena terdapatnya senyawa fenolik yang dihasilkan oleh eksplan

tersebut sehingga dapat menghambat pertumbuhan eksplan. Senyawa fenolik ini

banyak terdapat pada tanaman yang banyak mengandung tanin, dan tanaman C.

roseus ini termasuk tanaman yang banyak mengandung tanin.

0

Pada perlakuan kontrol negatif (MS

+ IBA) pada

minggu ke-7 semua perlakuan sudah mampu untuk membentuk kalus dimana warna

eksplan yang semula berwarna hijau telah berubah menjadi hijau kekuningan, hal ini

disebabkan karena eksplan telah mampu untuk melakukan adaptasi terhadap

lingkungan barunya dan pada kondisi tersebut eksplan mulai memerlukan nutrisi dan

unsur hara agar dapat meningkatkan substansi interselulernya sehingga dapat

melakukan pertumbuhan (Salisbury dan Ross, 1992).

0) kemunculan kalus dimulai pada minggu

ke-6 disertai dengan warna daun yang berwarna hijau kekuninggan dimana pada

minggu ke-16 terlihat pembentukan tunas. Kemunculan tunas pada perlakuan kontrol

negatif (MS0) diduga karena adanya fitohormon yang dihasilkan oleh tanaman itu

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 69: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

sendiri yang memungkinkan eksplan pada perlakuan kontrol negatif ini dapat

membentuk tunas. Hal ini pula didukung oleh pendapat Chudaifah (1997) yang

menyatakan bahwa secara alami beberapa eksplan memproduksi hormon endogen

dalam jumlah yang cukup namun kebanyakan membutuhkan hormon tambahan

eksogen.

4.2.2 Pengaruh pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain YMB 072001 terhadap induksi akar pada ODλ600

= 0,1; 0,2; 0,3 dari eksplan daun Catharanthus roseus.

Pada penelitian ini, perlakuan yang telah diberi inokulum A. rhizogenes strain

YMB 072001 pada ODλ600 = 0,1; 0,2; dan 0,3 ternyata tidak ada satu pun dari semua

konsentrasi tersebut yang mampu untuk menginduksi akar pada tanaman C. roseus

ini. Namun pada semua perlakuan yang telah diberi rendaman inokulum A.

rhizogenes ternyata hanya dapat merespon kalus. Pada ODλ600 = 0,1 kalus terbentuk

pada minggu ke-14 sedangkan ODλ600 = 0,2 dan 0,3 kalus terbentuk pada minggu ke-

15. Kondisi tersebut berbeda pada penelitian yang dilakukan oleh Sukmawati (2011)

yang menggunakan eksplan daun Talinum paniculatum dengan perlakuan variasi

konsentrasi inokulum A. rhizogenes strain YMB 072001 ODλ600 = 0,1 dan 0,2 dengan

variansi lama perendaman yakni 5, 10, 15, dan 20 menit. Rata-rata munculnya akar

dimulai pada minggu ke-2 yaitu pada perlakuan dengan lama perendaman 5 dan 10

menit pada ODλ600 = 0,1. Sedangkan pada ODλ600 = 0,2 kemunculan akar dimulai

dari minggu ke-2 dengan perlakuan lama perendaman 5, 10, dan 15 menit, namun

yang paling cepat untuk induksi akar adalah pada ODλ600 = 0,1 dengan lama

perendaman 10 menit. Hal ini diduga karena waktu perendaman yang belum optimal

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 70: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

sehingga pada ODλ600

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Dong et al., (2009) yang

menggunakan kedelai untuk di transformasi dengan perlakuan perendaman selama 5

menit dengan OD

= 0,1 – 0,3 belum ada yang mampu untuk menginduksi akar

kurang dari 16 minggu masa inkubasi. Hal ini sependapat dengan Lizawaty et al.,

(2007) yang menyatakan bahwa tingkat keberhasilan suatu transformasi dipengaruhi

oleh beberapa faktor salah satunya adalah lama waktu perendaman eksplan dalam

inokulum bakteri sehingga tingkat keberhasilan pada setiap tanaman berbeda pula

dalam hal induksi akar. Walaupun lama waktu perendaman yang digunakan sama,

tetapi tanaman yang akan di transformasi berbeda spesiesnya. Maka, dampak yang

dihasilkan antar tanaman dalam hal induksi akar dapat berbeda pula.

λ600 = 0,2 – 1,2 ternyata dari hasil penelitian yang dilakukan

menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan ketika diberi perlakuan variasi

konsentrasi inokulum bakteri A. rhizogenes strain k599 dari ODλ600

Menurut Hiei et al,. (1997) strain Agrobacterium rhizogenes diklasifikasikan

pula berdasarkan opin yang dikandungnya, sehingga Agrobacterium rhizogenes strain

YMB 072001 ini digolongkan kedalam bakteri dengan tipe agropin yang memiliki

kedua DNA transfer yaitu left T-DNA (TL-DNA) dan right T-DNA (TR-DNA),

sedangkan bakteri dengan tipe manopin hanya memiliki TL-DNA saja sehingga tidak

dapat menyandi gen yang mensintesis auksin (vander Salm et al., 1996).

= 0,2 – 1,2.

Karena semua akar rambut yang dihasilkan mampu di induksi pada minggu ke-2

dengan tingkat frekuensi transformasi sebesar 94,2 %.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 71: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Apabila dibandingkan dengan kontrol positif yang menggunakan zat pengatur

tumbuh IBA kemunculan kalus terlihat pada minggu ke-6, hal ini disebabkan karena

unsur-unsur hara yang terdapat didalam media MS+IBA sudah mampu untuk

menginduksi terbentuknya kalus. Kondisi ini sependapat dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anggraini (2008) yang menggunakan eksplan dari tanaman

Grammatopyhllum scriptum yang ternyata mampu untuk merespon pembentukan

kalus namun belum mampu untuk menginduksi akar. Namun apabila zat pengatur

tumbuh yang diberikan pada tanaman terlalu tinggi, maka dapat berakibat

terhambatnya pembentukan akar pada tanaman tersebut (Hendaryono dan Wijayani,

1994). Hal ini tidak sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso

(2004) yang menyatakan bahwa pengaruh konsentrasi IBA secara tersendiri mampu

menghasilkan jumlah akar tertinggi pada konsentrasi 2 mg/L. Keadaan ini diduga

karena masing-masing eksplan memiliki kemampuan dalam hal untuk membentuk

akar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : genotip tanaman, species tanaman,

tingkat kematangan jaringan dan karakter fisiologis. Oleh sebab itu eksplan

memberikan respon terhadap pembentukan akar berbeda-beda pada masing-masing

tanaman (Santoso, 2004).

Menurut Salisbury dan Ross (1992) IBA ini memegang peranan penting pada

proses pembelahan dan pembesaran sel. Zulkarnain (2009) menyatakan bahwa yang

diabsorbsi tanaman akan bergantung pada konsentrasi yang diberikan dan akan

menentukan pembelahan sel. Jika IBA yang diabsorbsi tinggi maka proses

pembelahan sel akan berlangsung cepat sehingga pembentukan kalus akan lebih

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 72: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

cepat. Namun auksin dapat berperan secara optimal pada konsentrasi tertentu, baik

berperan sebagai pendukung (sinnergisme) maupun sebagai penghambat

(antagonisme) dalam proses fisiologis tumbuhan sebagaimana yang terjadi pada

perlakuan yang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap pemberian zat

pengatur tumbuh debgan berbagai konsentrasi (Abidin,1983).

Sedangkan jika dibandingkan dengan kontrol negatif (MS0) tahapan

kemunculan kalus ini terjadi pada minggu ke-6 sedangkan pada kontrol positif yang

menggunakan zat pengatur tumbuh IBA kemunculan kalus ini didapati pada minggu

ke-6, menurut Salisbury dan Ross (1995) hal ini dikarenakan eksplan tersebut sudah

mampu untuk berdaptasi terhadap lingkungan barunya dan pada kondisi tersebut

eksplan mulai memerlukan nutrisi dan unsur hara untuk dapat meningkatkan

substansi interselulernya agar dapat melakukan pertumbuhan. Pada perlakuan kontrol

negatif didapati adanya kemunculan tunas. pada minggu ke-16, hal tersebut diduga

karena terdapatnya hormon sitokinin endogen yang terdapat didalam tanaman itu

sendiri sehingga cukup mampu untuk memacu pembentukan tunas. Hal ini sesuai

dengan yang dikemukakan oleh George dan Sherrington (1994) bahwa kebutuhan

eksplan untuk pembentukan tunas sudah terpenuhi dari zat pengatur tumbuh sitokinin

endogen yang secara alami disintesis oleh jaringan pada eksplan.

Pada penelitian ini digunakan senyawa fenolik yaitu asetosiringone yang

diberikan pada saat eksplan direndam beserta dengan inokulum bakteri. Dari hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh Girri dan Narasu (2000) dengan adanya

pemberian asetosiringone ini akan mempercepat pembetukan akar. Pendapat ini

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 73: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kurniasari, 2010) yang menggunakan

eksplan daun Talinum paniculatum untuk ditransformasi dengan A. rhizogenes dan

diberikan pula senyawa penginduksi (acetosyiringone) sehingga rata-rata akar mulai

muncul pada minggu ke-2.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari (2011) menunjukkan adanya

tahapan pembentukan kalus sebelum pembentukan akar (in direct morhogenesis)

sehingga akar yang terbentuk melalui tahapan kalus terlabih dahulu,walaupun kalus

yang terbentuk sangat sedikit. Dan hal ini didukung pula dengan pendapat dari Baron

& Zambryski (1995) dari hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan penambahan

acetosiringone 100 ppm atau lebih, terbukti efektif dan efisien dalam transfer

konstruksi transgen P5CS ke dalam eksplan kalus tebu. Pemakaian acetosiringon

dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari metode standar (100 mg/L) memberikan

hasil yang cukup signifikan. Baron & Zambryski (1995) juga menjelaskan bahwa

acetosiringon merupakan suatu senyawa fenolik yang ditambahkan pada saat

inokulasi yang berfungsi untuk merangsang ekspresi gen VIR pada Agrobacterium

dalam mentransfer T-DNA. Namun kondisi tersebut sangat berbeda pada penelitian

ini, pada pemberian acetosyiringone 100 ppm ternyata belum mampu untuk

mempercepat pembentukan akar pada tanaman C. roseus ini. Hal ini diduga karena

tanaman ini banyak mengandung tannin fenolik sehingga ketika ditambahkan

acetosyiringone maka terjadilah peningkatan konsentrasi dari senyawa ini dan

menyebabkan terhambatnya pembentukan kalus pada tanaman C. roseus ini. Hal ini

sependapat dengan Girri dan Narasu (2000) yang menyebutkan bahwa dengan adanya

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 74: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

pemberian acetosyiringone ini pada saat transformasi maka akan mempercepat

pembentukan akar, namun dapat menghambat pembentukan kalus.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 75: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain LB 510 pada berbagai variasi

absorbansi tidak berpengaruh terhadap induksi pembentukan akar setelah 16 minggu

masa kultur dan hanya mampu untuk membentuk kalus.

2. Pemberian inokulum Agrobacterium rhizogenes strain YMB 072001 pada ODλ600

5.2 Saran

=

0,1; 0,2 maupun 0,3 tidak berpengaruh terhadap induksi pembentukan akar setelah 16

minggu masa kultur dan hanya mampu untuk membentuk kalus.

Dalam penelitian transformasi dengan menggunakan variasi konsentrasi inokulum

Agrobacterium rhizogenes pada Catharanthus roseus ini dapat diaplikasikan pada eksplan daun,

namun perlu untuk hasil yang optimal perlu dilakukan variasi terhadap lama waktu perendaman

pada tanaman Catharanthus roseus .

62

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 76: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Daftar Pustaka

Abidin, Z. 1983. Dasar-dasar pengetahuan tentang zat pengatur tumbuh.

Penerbit Angkasa. Bandung.

Anggraini, A.D. 2008. Kultur batang anggrek macan Grmmotophyllum scriptum (L.)

Bl. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga. Surabaya

Anonim. 1980. Tanaman obat. Lembaga Biologi Nasional-LIPI. P. N. Balai

Pustaka. Jakarta.

Aryati.2005. Isolasi senyawa antikanker dari akar berambut Artemisia cina dan

aktifitas inhibisinya terhadap sel kanker mulut rahim. Majalah Farmasi

Indonesia. 16(4) : 192-196.

Baron, C. and P. C. Zambryski (1995). Notes from the underground: highlights from

plant-microbe interactions. Tibtech.. 356-361.

Batara, E. M. S. 2009. Transformasi genetika dan regenerasi tanaman cabai

transgenic (Capsicum flannuum L.) dengan bantuan Agrobacterium

rhizogenes. Thesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Casas, A.M., R.A. Bressan, and Hasegawa. 1995. Cereal transformation through

particle bombardment in Janick journal edition. Plant breeding. John willey

& Sons incorporation.

Chudaifah. 1997. Pengaruh penambahan zat pengatur tumbuh terhadap pembentukan

dan pertumbuhan kalus eksplan paprika (Capsicum annum var. Grossum).

Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga. Surabaya.

Depadua, L.S., N. Bunyapraphatsara and R.H.M.J. Lemmens. 1999. Plant resources

of South-East Asia. Bogor.

Dicosmo, F. and G.H.N. Towers. 1984. Stress and secondary metabolism in cultured

plant cell in B.N timmerman (ads). Phytochenical adaptions to stress.

Plenim publishing incorporation.

63

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 77: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Dong, Cao., H. Wensheng, S. Shikui, S. Hongbo, W. Cunxiang, G. Yongsheng, and

H. Tiafu. 2009. Assessment of conditions affecting Agrobacterium rhizogenes

mediated transformation of soybean. Plant Cell, Tissue, and Organ Culture.

96 (1) : 45-52.

Evans, W. C. 1989. Trease and evans pharmacology. 13ed. Billiere tindall. New

York.

George, E.F. and Sherrington, P.D. 1994. Plant propagation by tissue culture.

Exegenetics Limited. England.

Girri, A. and M.L. Narasu. 2000. Transgenic hairy root: recent trends and

applications. Biotech.18 : 1-22.

Gunawan, L. W. 1995. Teknik kultur in vitro dalam holtikultura. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Hashimoto, T. and Y. Yamada. 1994. Alkaloid biogenesis : molecular aspect.

Journal Plant Molecular Biology. 45 : 257- 285.

Heldt, H. 1999. Plant biochemistry and molecular biology. Oxford University

Press. New York.

Hendaryono, D.P.S. dan Wijayani, A. 1994. Teknik kultur jaringan : Pengenalan

dan petunjuk perbanyakan tanaman secara vegetative modern. Kanisius.

Yogyakarta.

Hiei, Y., T. Komari, and T. Kubo. 1997. Transformation of rice mediated by

Agrobacterium tumefaciens. Plant Molecular Biology. 35 : 205-218.

Holt, J.G., Krieg, N. R., Sneath, P.H.A., Staley, J.T and William, S.T. 1994. Bergey`s

manual of determinative bacteriology. 7 ed. William and Wilkins.

Philadelphia.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 78: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Kulkarni, R. N. and N. S. Ravinda. 1988. Resistance to phytium aphanidermatum in

diploids and induced autotetraploids of Catharanthus roseus. Journal Planta

Medica. 12 : 45-51

Kurniasari, 2011. Induksi akar dari eksplan daun tanaman Talinum paniculatum

Gaertn melalui transformasi gen Agrobacterium rhizogenes. Skripsi. Fakultas

Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga. Surabaya.

Laksitarahmi. 2009. Pengaruh zat pengatur tumbuh BAP dan IBA terhadap induksi

tunas dan akar pada eksplan beberapa segmen nodus mawar Holland (Rosa

hybrida) var. Dallas secara invitro. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi.

Universitas Airlangga. Surabaya.

Levy and R. V. Miller. 1989. Gene transfer in the environment. Mcgraw-hill inc.

New York.

Lizawati, Roedhy, Sobir, dan Tri. 2007. Pertumbuhan bibit tanaman manggis

(Gacinia mangostana L.) setelah inokulasi dengan berbagai galur

Agrobacerium rhizogenes. Buletin Agronomi. 35 (2) : 127-134.

Loedin, I.H.S. 1994.Ulasan Transformasi genetik pada tanaman: beberapa teknik dan

aspek penting. puslitbang bioteknologi LIPI hayati. 1 (2) : 66-67.

Mathius, T. N. 2006. Pengaruh elisitasi terhadap pertumbuhan dan produksi alkaloida

kinolin dari akar rambut tanaman kina. Menara Perkebunan. 74 (1) : 10-22.

Manuhara, Y.S.W. 1994. Kandungan alkaloid vinkristina kalus daun Catharanthus

roseus (L.) G. Don pada berbagai komposisi media. Thesis.Universitas Gajah

Mada. Yogyakarta.

Menze, A.and C. Moller .1999. Transformation of different Brassica napus cultivars

with three different starins of Agrobacterium rhizogenes. In Prociding the

10th Int. Rapeseed Congress. Canberra. Australia.

Mukarlina. 2006. Pengaruh pemberian elisitor homogenat jamur Phytium

ophanidermatum terhadap kandungan ajmalisin dalam kultur akar

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 79: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Catharanthus roseus (L) G. Don. Jurnal Matematika dan Sains. 11 (2) : 45-

48

Nillson, O. and O. Olsson.1997. Getting to the root : the role of the Agrobacterium

rhizogenes rol genes in the formation of hairy roots. Physiol Plant. 100 : 463-

473.

Owens, L.D. and A.C. Smigocki. 1988. Transformation of soybean cell using mixed

strains of Agrobacterium tumefasciens and phenolic compounds. Plant

Physiol. 88 : 570- 573.

Pandiangan. 2006. Pengaruh triptofan pada pertumbuhan kalus dan kandungan

katarantin dari kalus Catharanthus roseus. Jurnal Matematika dan Sains.

11(4) : 109-115

Rahmawati, S. 2006. Status perkembangan perbaikan sifat genetik padi menggunakan

transformasi Agrobacterium. Jurnal Agro Biogen. 2 (1) : 34-53.

Rohayati, E. 2003. Pengaruh variasi komposisi amilosa terhadap kemudahan

biodegradasi poliuretan. Jurnal Matematika dan Sains. 8 (4) :157-161.

Salisbury, F.B. and Ross, C.W. 1992. Plant physiology. Wadsworth Publishing

Company. California.

Salisbury, F.B. dan Ross, C.W. 1992. Fisiologi tumbuhan III edisi ke-4.

Penerjemah Lukman, D.R. dan Sumaryini. ITB. Bandung.

Santoso.2004. Perbanyakan tanaman kina Cinchona ledgeriana Moens dan C.

succiribra Pavon melalui penggandaan tunas aksiler. Jurnal Menara

Perkebunan. 72(1): 11-27.

Simpson, M. G. 2006. Plant Systematics. Elsevier Academic Press Publications.

London.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 80: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

Sriyati, D. P. dan A. Wijayani. 1994. Teknik kultur jaringan : pengenalan dan

petunjuk perbanyakan tanaman secara vegetative modern. Kanisius.

Yogyakarta.

Stafford, A., and G. Warren. 1993. Plant cell and tissue culture. John Willey and

Sons. England.

Sukma, D. 2002. Pengaruh jumlah Eksplan, umur kultur, dan kasein hidrolisat

terhadap biomassa dan total protein kultur akar rambut paria belut.Jurnal

Matematika dan Sains. 10(2) : 48-54.

Sukmawati. 2011. Pengaruh konsentrasi dan lama waktu inokulasi Agrobacterium

rhizogenes strain YMB 072001 terhadap efisiensi induksi akar eksplan daun

Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn). Skripsi. Fakultas Sains dan

Teknologi. Universitas Airlangga. Surabaya.

Suryowinoto, M. 1985. Budidaya jaringan dan manfaatnya. Fakultas biologi

Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Suryowinoto, M. 1991. Teknik kultur jaringan : pengenalan dan petunjuk

perbanyakan tanaman secara vegetative modern. Kanisius. Yogyakarta.

Taufan. 2004. Pemodelan reaksi glikosilasi dan peran infuus daun tapak dara

(Catharanthus roseus (L) G. Don) sebagai penghambat kerusakan protein.

Jurnal Berkala Ilmu Kedokteran. 38 (1) : 1-5.

Tjokrokusumo, D. 2000. Teknologi transfer gen pada tanaman. Jurnal Sains dan

Teknologi Indonesia. 2 (2) : 48-54.

Untergasser, A. 2006. Media lb (luria bertani).www.untergasser.de/lab.14

Desember 2009.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty

Page 81: PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Agrobacterium ...repository.unair.ac.id/24504/9/24504nn.pdfRatih Anekawaty Tanggal Lulus: 19 Januari 2011 Disetujui oleh : Pembimbing I NIP. 19640303

van derSalm, T.P.M., C.H. hanisch ten cate, H.J.M. Don. 1996. Prospects for

application of rol genes for crop improvement. Plant Molecular Biology

Reporter. 14 : 207-228

van Steenis, C.G.G.J. 1975. Flora untuk sekolah di Indonesia. Pradya paramita.

Jakarta.

Verpoorte, R. and R. van der Heijden. 1991. Plant biotechnology for the

production of alkaloids. Academic Press Inc. San Diego.

Wetherell, D.F. and F. Constable. 1982. Pengantar propagasi tanaman secara in

vitro. Penerjemah : Koensoemardiyah. IKIP Semarang Press. Semarang

Wetter, L.R. and F. Constable. 1991. Metode kultur jaringan tanaman. Edisi ke-2.

Penerjemah : Mathilda B. Widianto. Penerbit ITB. Bandung.

White, F.F., Taylor B.H, Huffman G. A, Gordon MP and Nester E. W. 1986.

Molecular and genetic analysis of the transferred DNA region of the root

inducing plasmid of A.rhizogenes. Journal Bacteriol. 164 : 33-44.

Wijayakusuma, H. M., A. M. Wirian, T. Yaputra, S. Dalimarta, dan B. Wibowo.

1994. Tanaman berkhasiat obat di Indonesia. Kartini. Jakarta.

Winans, S. 1992. Two way chemical signaling Agrobacterium plant interactions.

Microbiology Rev. p. 12- 31.

Zenk, M. H., H. EL-Shagi, H. Arens, J. Stockigt, E. W. Weiler, and B. Deus. 1977.

Formation of the indole alkaloids serpentineand ajmalicine in cell

suspension cultures of Catharanthus roseus. Springer-Verlag. Berlin.

Zulkarnain. 2009. Kultur jaringan tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM ... Ratih Anekawaty