pengaruh kombinasi berbagai konsentrasi dan lama
TRANSCRIPT
PENGARUH KOMBINASI BERBAGAI KONSENTRASI
DAN LAMA PERENDAMAN MOLASES (Black strap)
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE
(Zingiber officinale Rosc.)
Oleh
FX Galuh Adi Nugroho
12110035
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Jurusan Agroteknologi
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA
METRO
2017
ABSTRAK
PENGARUH KOMBINASI BERBAGAI KONSENTRASI
DAN LAMA PERENDAMAN MOLASES (Black strap)
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE
(Zingiber officinale Rosc.)
Oleh
FX Galuh Adi Nugroho
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) adalah salah satu tanaman obat komersial yang
sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Jahe merupakan rempah-rempah panas,
yang banyak digunakan untuk bumbu, makanan, minuman, ramuan obat dan juga
untuk ekspor ke beberapa negara. Dengan demikian perlu adanya penelitian untuk
meningkatkan hasil jahe dengan perendaman molases berbagai konsentrasi.
Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui pengaruh berbagai kombinasi
konsentrasi dan lama perendaman molases terhadap pertumbuhan tanaman jahe.
Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) yang terdiri atas sepuluh perlakuan dan 3 ulangan, yaitu tanpa
molases (A), direndam molases 25% selama 1 jam (B), direndam molases 25%
selama 2 jam (C), direndam molases 25% selama 3 jam (D), direndam molases
50% selama 1 jam (E), direndam molases 50% selama 2 jam (F), direndam
molases 50% selama 3 jam (G), direndam molases 75% selama 1 jam (H),
direndam molases 75% selama 2 jam (I), direndam molases 75% selama 3 jam (J).
Perlakuan diulang sebanyak 3 kali Sehingga terdapat 30 satuan percobaan dan
setiap satuan percobaan terdiri atas 15 polybag.
Data hasil pengamatan diuji homogenitasnya dengan uji Barlett dan
ketidakaditifan data antara lingkungan dan perlakuan diuji dengan uji Tuckey
kemudian dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata
Terkecil (BNT), semua pengujian dilakukan pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pengaruh kombinasi konsentrasi molases
dan lama perendaman memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap luas daun
khusus, laju pertumbuhan relatif, dan laju asimilasi bersih, Perlakuan kombinasi C
(rimpang jahe menggunakan molases 25% dan direndam 2 jam) memberikan
pengaruh terbaik terhadap panjang rimpang, diameter rimpang, dan berat rimpang
per polybag. Perlakuan kombinasi J (rimpang jahe menggunakan molases 75%
dan direndam 3 jam) memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman,
diameter batang, dan persentase tumbuh.
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi :
Nama Mahasiwa :FX Galuh Adi Nugroho
Nomor Pokok Mahasiswa :12110035
Jurusan :Agroteknologi
Program studi :Agroteknologi
Menyetujui:
Komisi Pembimbing
Mengetahui
Ketua Jurusan,
Ir. Syafiuddin, MP.
NIP. 196303091989031003
Pembimbing I,
Ir.Yatmin, MTA.
NIP. 196302161999031003
Pembimbing II,
Ir. Sutomo, MP.
NIK. 003001004
PENGARUH KOMBINASI BERBAGAI
KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN
MOLASES (Black Strap) TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
JAHE (zingiber officinale Rosch.)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji :
Ketua : Ir. Yatmin, MTA. (................................)
Penguji utama : Prof.Dr.Ir. Maryati, MP. (.................................)
Anggota : Ir. Sutomo, M.P. (.................................)
2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro
Kota Metro,
Ir.Rakhmiati, M.T.A.
NIP.196304081989032001
Tanggal lulus ujian skripsi: 21 Maret 2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat Kota Metro
pada tanggal 04 Desember 1993. Penulis merupakan anak ke tiga dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak Markus Sumaryadi dan Ibu Cicilia
Kristianingsih.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2006 di SD N 10 Metro Pusat
Kota Metro, selanjutnya meneruskan pendidikan SLTP di SMP N 4 Metro Timur
Kota Metro yang lulus pada tahun 2009. Pendidikan SLTA penulis tempuh di
SMKN 2 Metro dan selesai pada tahun 2012.
Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro, Jurusan Agroteknologi, Program
Study Agroteknologi.
PERSEMBAHAN
Penulis mempersembahkan skripsi ini kepada:
1. Ayahku Markus Sumaryadi dan Ibuku Cicilia Kristianingsih yang telah
mendidik dan memberikan do’anya, dukungan serta motivasinya tiada henti
demi keberhasilan ku.
2. Kakakku tercinta Maria Retno Hapsari dan Robertus Dwi Wahyu Setyadi,
Keluarga besar mbah Markus Ngatiran dan Elisabeth Jumirah yang selalu
memberi do’a dan semangat untuk menyelesaikan studiku.
3. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen dan Staf Tata Usaha Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro, yang telah memberikan ilmu, dan
arahanya.
4. Sahabatku Dedek, Cahya, Yoyon, Rahmat, Kristian, Rizal, Aditya, F Ryan,
Hendra, Warno, Hani dan seluruh rekan seperjuangan angkatan 2012 yang
tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang memberi semangat dan motivasi
demi keberhasilan ku.
5. Almamater Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro.
MOTTO
“Berjalan kedepan,tinggalkan masa suram, dan ciptakan sebuah
keajaiban “
FX Galuh Adi N
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Berbagai Konsentrasi Molases
(Black strap) Dan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman
Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Rakhmiati, MTA. sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
(STIPER) Dharma Wacana Metro.
2. Bapak Ir. Sutomo, MP. dan Ir. Yatmin, MTA. sebagai dosen pembimbing,
atas bimbingan, nasehat dan dukungannya selama ini.
3. Ibu Prof.Dr.Ir. Maryati, M.P. sebagai dosen penguji, atas saran dan
nasehat dan dukungannya selama ini
4. Bapak Ir. Syafiuddin, MP. sebagai Ketua Jurusan Agroteknologi STIPER
Dharma Wacana Metro.
5. Bapak dan Ibu dosen STIPER Dharma Wacana Metro yang selalu
memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan.
6. Ayah dan Ibu yang tak henti-hentinya memberikanku semangat dan
mendoakanku selalu.
7. Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa di sebutkan satu persatu atas
saran, bantuan dan kebersamaannya selama kuliah serta bantuan dan
keceriaan selama ini.
8. Semua pihak yang telah berperan selama penelitian berlangsung.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyusunan
skripsi ini sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakannya.
Metro, 21 Maret 2017
Penulis
FX Galuh Adi Nugroho
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1.3 Dasar Pengajuan Hipotesis ........................................................... 3
1.4 Hipotesis ....................................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
2.1 Botani Tanaman Jahe.................................................................... 6
2.2 Morfologi Tanaman Jahe ............................................................. 7
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman jahe ..................................................... 8
2.4 Molases (Black strap) .................................................................. 10
III. BAHAN DAN METODE ................................................................. 13
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 13
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................ 13
3.3 Metode Penelitian ..................................................................... ... 14
3.4 Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 14
3.4.1 Persiapan media tanam ....................................................... 14
3.4.2 Persiapan bibit .................................................................... 15
3.4.3 Aplikasi molases .................................................................. 15
3.4.4 Penanaman .......................................................................... 16
3.4.5 Pemeliharaan ...................................................................... 16
3.4.6 Pengamatan ......................................................................... 16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil percobaan ........................................................................... 19
4.1.1 Tinggi Tanaman ................................................................... 19
4.1.2 Diameter Batang .................................................................. 21
4.1.3 Luas Daun Khusus (LDK) ................................................... 23
4.1.4 Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) ......................................... 23
4.1.5 Laju Asimilasi Bersih (LAB) .............................................. 24
4.1.6 Persentase Tumbuh .............................................................. 25
4.1.7 Panjang Rimpang ................................................................. 26
4.1.8 Panjang Lilit Rimpang ......................................................... 27
4.1.9 Berat Rimpang per Polybag ................................................. 28
4.2 Pembahasan ................................................................................. 30
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 34
5.2 Saran ....................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 35
LAMPIRAN ................................................................................................. 37-70
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tinggi tanaman akibat perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman... ................................................ 19
2. Diameter batang akibat perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman ................................................... 21
3. Luas daun khusus (LDK) akibat perendaman molases
berbagai konsentrasi dan lama perendaman..................................... 23
4. Laju pertumbuhan relatif (LPR) akibat perendaman molases
berbagai konsentrasi dan lama perendaman..................................... 23
5. Laju asimilasi bersih (LAB) akibat perendaman molases
berbagai konsentrasi dan lama perendaman..................................... 24
6. Persentase tumbuh tanaman jahe akibat perendaman
molases berbagai konsentrasi dan lama perendaman. ...................... 25
7. Tinggi tanaman akibat perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman ................................................... 26
8. Panjang lilit rimpang akibat perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman. .................................................. 27
9. Berat rimpang per polybag akibat perendaman molases
berbagai konsentrasi dan lama perendaman..................................... 28
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Tata Letak percobaan ........................................................................... 63
2. Tata Letak Tanaman............................................................................. 64
3. Media Tanam ...................................................................................... 65
4. Pencampuran Media Tanam................................................................. 65
5. Pengisian Polybag ................................................................................ 65
6. Polybag Siap Pakai .............................................................................. 65
7. Lokasi Percobaan ................................................................................. 65
8. Molases Murni ..................................................................................... 65
9. Molases Konsentrasi 50% .................................................................... 66
10. Pengadukan Larutan Molases .............................................................. 66
11. Bibit Jahe Siap Diaplikasi .................................................................... 66
12. Proses Perendaman Jahe Dengan Molases........................................... 66
13. Jahe Direndam Molases ....................................................................... 66
14. Penanaman Jahe ................................................................................... 66
15. Pengamatan Persentase Tumbuh .......................................................... 67
16. Pengamatan Diameter Batang .............................................................. 67
17. Pengamatan Tinggi Tanaman............................................................... 67
18. Pencabutan Tanaman Sample .............................................................. 67
19. Pembersihan Tanaman Sample ............................................................ 67
20. Tanaman Sample Yang Sudah Dibersihkan......................................... 67
21. Penimbangan Berat Basah ................................................................... 68
22. Penjemuran .......................................................................................... 68
23. Pengukuran Lilit Rimpang ................................................................... 68
24. Pengukuran Panjang Tali Lilit Rimpang .............................................. 68
25. Pengukuran Panjang Rimpang ............................................................. 68
26. Pengukuran Lebar Daun ...................................................................... 68
27. Pengukuran Panjang Daun ................................................................... 69
28. Penimbangan Berat Kering Tanaman .................................................. 69
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
29. Rekapitulasi hasil penelitian ............................................................... 37
30. Deskripsi Jahe Emprit .......................................................................... 38
31. Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 39
32. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Tinggi Tanaman 84 HST .................................................... 41
33. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Tinggi Tanaman Jahe 84 HST ........................ 42
34. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Diameter Batang 84 HST ..................................................... 43
35. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Diameter Batang Tanaman Jahe 84 HST ........................ 44
36. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Luas Daun Khusus (LDK) .................................................. 45
37. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Luas Daun Khusus (LDK) ............................. 46
38. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) (x100) ............................. 47
39. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) .................. 48
40. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) (x100) (Transformasi 𝑥 + 1/2 )
.............................................................................................................. 49
41. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) ................... 49
42. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Laju Asimilasi Bersih (LAB) (x10000) ............................... 50
43. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Laju Asimilasi Bersih (LAB) ......................... 51
44. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Laju Asimilasi Bersih (LAB) (x10000) (Transformasi) (𝑥 +1
2 )
.............................................................................................................. 52
45. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Laju Asimilasi Bersih (LAB) ......................... 52
46. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Persentase Tumbuh Tanaman Jahe Umur 35 HST ............. 53
47. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Persentase Tumbuh Tanaman Jahe 35 HST .... 54
48. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Persentase Tumbuh Tanaman Jahe Umur 35 HST (Transformasi)
( 𝑥 + 1) .............................................................................................. 55
49. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Persentase Tumbuh Tanaman Jahe Umur 35 HST
.............................................................................................................. 55
50. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Panjang Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST ................. 56
51. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Panjang Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST
.............................................................................................................. 57
52. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Panjang Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST (Transformasi)
( 𝑥 + 1/2) ........................................................................................... 58
53. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Panjang Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST
.............................................................................................................. 58
54. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Panjang Lilit Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST ......... 59
55. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Panjang Lilit Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST
.............................................................................................................. 60
56. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Berat Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST .................... 61
57. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Berat Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST 62
58. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama Perendaman
Terhadap Berat Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST (Transformasi)
( 𝑥 + 1/2) .......................................................................................... 63
59. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Berat Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST 63
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) adalah salah satu tanaman obat komersial yang
sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Jahe merupakan rempah-rempah panas,
yang banyak digunakan untuk bumbu, makanan, minuman, ramuan obat dan juga
untuk ekspor ke beberapa negara (Syukur, C., 2006).
Jahe diperkirakan berasal dari India, namun ada pula yang mempercayai jahe
berasal dari Republik Rakyat Tiongkok. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah
perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, Hingga Timur Tengah.
Pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada
makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa (Murhananto dan
Paimin, F.B., 2015).
Jahe cukup potensial untuk dikembangkan karena jahe merupakan tanaman yang
sudah sangat dikenal oleh petani dan dapat ditanam dengan mudah. Jahe juga
merupakan tanaman yang sangat fleksibel dalam usaha tani dan umur panen
(Syukur, C., 2006).
2
Produksi jahe dunia pada tahun 2009 adalah 1.618.672 ton. Dan perdagangan jahe
dunia diperkirakan sebesar 1.900.000.000 USD pertahun. Negara-negara produksi
jahe terbesar antara lain India, Cina, Nepal, Nigeria, dan Thailand. Indonesia yang
merupakan negara agraris sampai saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan
jahe dunia. Pada tahun 1993 Indonesia pernah menjadi eksportir dengan nilai
ekspor terbesar didunia untuk komoditas ini. Seiring perkembangan zaman
prestasi ini semakin menurun, Indonesia berada pada peringkat ke-14 pada tahun
2007. Menurut data, Indonesia saat ini baru dapat memenuhi kebutuhan jahe dunia
sekitar 0,8% masih kalah dengan negara tetangga, seperti Malaysia yang mampu
memenuhi kebutuhan jahe dunia sekitar 1,4%. (UNINDO, 2012).
Saat ini penggunaan jahe di Indonesia sendiri semakin meningkat, dapat mencapai
90% dari total volume jahe yang diekspor. Jahe paling banyak digunakan sebagai
bahan baku memasak dan rempah-rempah. Selain itu jahe juga dapat digunakan
dalam industri makanan dan minuman, serta obat-obatan (Syukur, C., 2006).
Meluasnya penggunaan jahe tersebut menyebabkan ada peningkatan serapan pasar
dan volume perdagangan, baik dalam maupun luar negeri. Indonesia sebagai
negara agraris seharusnya dapat memanfaatkan momentum seperti ini untuk mulai
menggalakkan lagi sektor industri pertaniannya mengingat tingkat kesuburan
tanah dan ketersediaan lahan yang sangat besar serta didukung pula oleh sektor
tenaga kerja yang melimpah. UNINDO (UN Industrial Development
Organization) sudah sejak awal tahun 1980-an menerbitkan beberapa laporan
tentang potensi jahe, terutama dinegara berkembang seperti Indonesia yang
memiliki lahan luas dan subur karena permintaan pasar terhadap jahe ini sangat
tinggi.
3
Dalam budidaya jahe seringkali menghadapi kendala terutama dalam
pertumbuhan bibit yang baik. Selama ini petani biasanya hanya menanam saja
rimpang jahe tanpa ada perlakuan lainnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan
tanaman jahe pada saat awal atau pada fase vegetatif kurang baik. Penambahan
unsur hara yang berasal dari sintesis mempunyai harga yang relatif mahal
sehingga jarang dipergunakan petani (Murhananto dan Paimin, F.B.,2000).
Dari uraian di atas yang melatarbelakangi penelitian tentang pengaruh perlakuan
berbagai konsentrasi molases (Black strap) dan lama perendaman terhadap
pertumbuhan vegetatif tanaman jahe.
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun beberapa tujuan yang akan dicapai pada saat penelitian adalah :
1. Mengetahui pengaruh berbagai kombinasi konsentrasi dan lama perendaman
molases terhadap pertumbuhan tanaman jahe.
1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis
Molases adalah hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu (Saccharum
officinarum). Tetes tebu berupa cairan kental dan diperoleh dari tahap pemisahan
kristal gula. Molases tidak dapat lagi dibentuk menjadi sukrosa namun masih
mengandung gula dengan kadar air tinggi 50-60%, asam amino dan mineral.
Sukrosa yang sering ditambahkan pada medium kultur jaringan sebagai sumber
energi yang diperlukan untuk industri kalus. Sukrosa dengan konsentrasi 2-5%
merupakan sumber carbon, penggunaan sukrosa diatas 3% menyebabkan
terjadinya penebalan dinding sel (Tim Penulis PS, 1995).
4
Molases tebu atau black strap ternyata memiliki kandungan zat yang berguna.
Zat-zat tersebut antara lain kalsium, magnesium, potasium, dan besi. Black strap
memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, karena terdiri dari glukosa dan
fruktosa. Glukosa merupakan suatu gula monosakarida, adalah salah satu
karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan
tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi. Berbagai vitamin juga terkandung didalamnya, sehingga diharapkan
mampu memenuhi nutrisi bagi tanah yang dibutuhkan tanaman (Tim Penulis PS,
1995).
Glukosa dan fruktosa dapat digunakan untuk mengganti sukrosa karena dapat
merangasang pertumbuhan beberapa jaringan. Pemilihan gula dan konsentrasi
yang akan digunakan tergantung dari jaringan pertumbuhan yang akan dikulturkan
dan tujuan yang ingin dicapai (Pond dkk, 1995).
Pemberian molases tebu dengan konsentrasi 50% memberikan pengaruh pada
tinggi tanaman, diameter batang, jumlah tunas, jumlah daun, lebar daun dan
jumlah tangkai daun setek ubi kayu. Pemberian molases tebu dengan konsentrasi
50% memberikan kesempatan kandungan hara yang ada didalam molases tebu
diserap oleh tanaman singkong dan memberikan reaksi untuk memacu
pertambahan tinggi tanaman. Penyerapan molases tebu oleh tanaman lebih banyak
diserap jika jumlah yang diberikan juga banyak, yang mengakibatkan jumlah
unsur hara untuk fotosintesis juga banyak. Jika proses fotosintesis berlangsung
sempurna akan meningkatkan pertumbuhan tanaman (Lismaini, 2014).
5
Pertumbuhan vegetatif tanaman memerlukan banyak cadangan makanan
(karbohidrat) yang akan dirombak menjadi energi untuk pertumbuhan tanaman.
Pada fase ini berhubungan dengan 3 proses yaitu pembelahan sel, perpanjangan
sel dan tahap pertama diferensiasi. Pada proses pembelahan sel, memerlukan
karbohidrat dalam jumlah besar, karena dinding sel terbentuk dari selulosa dan
protoplasmanya dari gula. Pembelahan sel terjadi dalam jaringan merismatis pada
titik tumbuh batang, daun, ujung akar dan kambium. Untuk kegiatan perpanjangan
sel, hal ini terjadi saat pembesaran sel, proses ini membutuhkan pemberian air
yang cukup, dan yang terakhir adalah dengan adanya ketersediaan gula
(Nugraha, A., 2007).
1.4. Hipotesis
Hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Kombinasi berbagai konsentrasi dan lama perendaman molases berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman jahe yang berbeda.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Tanaman Jahe
Menurut Harmono dan Andoko (2005) klasifikasi dari tanaman jahe adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber offinale Rosc.
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tumbuhan herba menahun yang
tumbuh liar di ladang-ladang berkadar tanah lembab dan memperoleh banyak
sinar matahari. Batangnya tegak, berakar serabut, dan berumbi dengan rimpang
mendatar (Lukito, 2007).
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe
berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai
7
rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, Hingga Timur
Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa
hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa
(Murhananto dan Paimin, F.B., 2015).
2.2. Morfologi Tanaman Jahe
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman jahe. Pada bagian ini tumbuh
tunas-tunas baru yang kelak akan menjadi tanaman. Akar tunggal (rimpang) itu
tertanam kuat didalam tanah dan makin membesar dengan pertambahan usia serta
membentuk rhizoma-rhizoma baru (Rukmana, 2000).
Jahe tumbuh merumpun, berupa tanaman terna tahunan berbatang semu. Tanaman
tumbuh tegak setinggi 30-70cm. Seluruh batang semua terbentuk dari seludang
daun yang memanjang, tertutup, dan melingkar. Bagian luar batang agak licin,
agak mengkilap, dan berwarna hijau tua. Batangnya basah karena banyak
mengandung air sehingga digolongkan kedalam herba (Lukito, 2007).
Helaian daunnya bertangkai pendek sepanjang 0,75 – 1 cm. Bentuk helaian daun
lanset dengan ujung lancip. Panjang daun 15 – 23 cm dan lebar 0,8 – 2,5 cm.
Tangkainya berbulu atau gundul. Ketika daun mengering dan mati, pangkal
tangkainya (rimpang) tetap hidup dalam tanah. Rimpang tersebut kelak akan
bertunas dan tumbuh menjadi tanaman baru setelah terkena hujan (Santoso, 1994).
Bunga jahe berupa malai yang tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat
atau bulat telur yang sempit. Aroma bunga sangat tajam, panjang malai bunga 3,5
– 5 cm dan lebar 1,5 – 1,75 cm. Gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25
cm. Sisik digagang sebanyak 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan
8
atau rapat, hampir tidak berbulu, dan panjangnya 3 – 5 cm. Daun pelindung bunga
berbentuk bulat telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna
hijau cerah, panjang 2,5 cm, dan lebar 1 – 1,75 cm. Mahkota bunga berbentuk
tabung sepanjang 2 – 2,5 cm. Helaian mahkota bunga agak sempit, berbentuk
tajam, berwarna kuning kehijauan, dengan panjang 1,5 – 2,5 mm dan lebar 3 – 3,5
mm. Sementara bibit bunga berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik putih
kekuningan, panjang 2 – 15 mm. Kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm, dan
tangkai putiknya ada dua (Harmono dan Andoko, 2005).
Rimpang jahe berbentuk umbi, besar kecilnya umbi bergantung pada varietas
tanamannya. Rimpang agak pipih kepinggir membentuk cabang (ranting) kesegala
arah yang saling tumpang tindih. Cabang rimpang yang berada diatas dapat
tumbuh membentuk batang baru, sedangkan yang berada di bagian bawah
merupakan perakaran baru (Wiroatmojo, dkk., 1998).
Rimpang jahe berbuku-buku, gemuk agak pipih, membentuk akar lateral (akar
serabut). Rimpang tersebut tertanam kuat dalam tanah dan semakin membesar
sesuai dengan bertambahnya usia dan membentuk rimpang-rimpang baru. Kulit
luar rimpang mudah dikelupas. Rimpang berkulit agak tebal, membungkus daging
rimpang (jaringan parenchyma). Didalam sel-sel rimpang tersimpan minyak atsiri
yang aromatis dan oleoresin khas jahe (Harmono dan Andoko, 2005).
2.3. Syarat Tumbuh
Tanaman jahe mempunyai daya adaptasi yang luas didaerah tropis, sehingga dapat
tumbuh didataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.500 mdpl.
Namun, untuk tumbuh dengan berproduksi secara optimal, tanaman jahe
9
membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500 – 4000 mm/tahun.
Pada umur 2,5 – 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari
dengan kata lain penanaman jahe dilakukan ditempat yang terbuka sehingga
mendapat sinar matahari sepanjang hari. Suhu udara optimum untuk budidaya
tanaman jahe antara 20 – 35 0C. Tanaman jahe minginginkan kelembaban udara
yang cukup tinggi dengan RH 60% - 90% (Rukmana, 2000).
Jahe membutuhkan ruang terbuka dan menerima cahaya matahari secara penuh.
Selama fase pembentukan anakan, jahe membutuhkan banyak sinar matahari agar
pertumbuhannya optimal. Jika ditanam ditempat yang agak terlindung, jahe akan
berdaun lebar tetapi ukuran rimpangnya kecil (Santoso, 1994).
Ditanam dijenis tanah apapun, jahe bisa tumbuh namun untuk mendapatkan hasil
yang optimal tanaman ini menghendaki tanah yang subur, gembur, dan
berdrainase baik. Tanah subur berarti memiliki kandungan hara yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tanaman. Tanah gembur memudahkan perakaran menembus
dan menyerap hara yang dibutuhkannya. Selain itu pembentukan rimpang juga
menjadi lebih leluasa. Sementara itu tanah berdrainase baik bisa mencegah lahan
menjadi becek dan tergenang air (Harmono dan Andoko, 2005).
Jahe mutlak membutuhkan lahan subur, tanah latosol merah coklat, dan andosol
sangat tepat untuk pertumbuhan jahe. Tanah tersebut banyak mengandung humus,
keasaman tanah yang ideal untuk tanaman jahe adalah 6,0 - 7,0. Lahan harus
memiliki sistem drainase yang baik, yakni mampu menyimpan dan melewatkan
air. Kecukupan air dapat dipenuhi dalam bentuk curah hujan atau pengairan,
10
asalkan lahan tidak tergenang. Penanaman dilahan irigasi cukup menguntungkan
karena tanaman jahe bisa mendapatkan pengairan secara rutin (Lukito, 2007).
Pengolahan tanah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, sebab tanah
memainkan peranan yang penting dan mendukung kehidupan tanaman. Tanah
memberikan unsur mineral baik hanya sebagai medium pertukaran maupun
penyedia unsur mineral. Selain itu, tanah sebagai tempat persediaan air yang amat
penting bagi aktifitas hidup tanaman dan menjadi tempat berpegang dan bertumpu
bagi tanaman (Muhlisah, 1999).
2.4. Molases (Black strap)
Molases adalah hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu (saccharum
officinarum). Tetes tebu berupa cairan kental dan diperoleh dari tahap pemisahan
kristal gula. Molases tidak dapat lagi dibentuk menjadi sukrosa namun masih
mengandung gula dengan kadar air tinggi 50-60%, asam amino dan mineral. (Tim
Penulis PS, 1995)
Molases memiliki kandungan yang bermanfaat bagi pertumbuhan tumbuhan, zat
– zat tersebut antara lain kalsium, magnesium, potassium, dan besi. Molases juga
merupakan agent chelating yang sangat baik, karena mampu mengubah beberapa
nutrisi kimia menjadi bentuk yang mudah tersedia untuk organisme tumbuhan.
Penyerapan molases tebu oleh tanaman lebih banyak diserap jika jumlah yang
diberikan juga banyak, yang mengakibatkan jumlah unsur hara untuk fotosintesis
juga banyak. (Lismaini, 2014).
Molases memiliki kandungan protein kasar 3,1 %, serat kasar 0,6 %, BETN 83,5
%, lemak kasar 0,9 %, dan abu 11,9 %, (Pond dkk, 1995). Molases memiliki
11
kandungan 25 - 40 % sukrosa dan 12 - 25 % gula pereduksi dengan total kadar
gula 50 - 60 % atau lebih. Kadar protein kasar sekitar 3 % dan kadar abu sekitar 8
– 10 %, yang sebagian besar terbentuk dari K, Ca, Cl, dan garam sulfat
(McDonald dkk.,2001).
Berikut adalah tabel data yang diambil dari Academic Press Inc, (1953) dalam
Huda (2013) berdasarkan jumlah rata-rata produksi tetes tebu (molasses) yang
diproduksi dari berbagai daerah.
Komposisi Tetes Tebu (molasses) (Academic Press Inc, 1953)
Konstituen Komponen Normal Range
(%)
Air
Gula
Karbohidrat
Sukrosa
Glukosa (dextrosa)
Frucosa (leluvosa)
Gula reduksi lain (sbg invert)
Gula reduksi total (sbg invert)
Gum, kanji, pentosan
17 - 25
30 - 40
4 - 9
6 - 12
1 - 4
10 - 25
2 - 5
Abu Karbonat
Abu, %
Basa : K2O 30 - 60
CaO 7 - 16
MgO 2 - 14
Na2O 0,3 - 9
R2O3 0,4 - 2,7
Asam: SO3 7 - 27
Cl 12 - 20
P2O5 0,5 - 2,6
SIO2 dan ineol 1 – 7
7 - 15
Komponen Nitrogen Protein (N x 6,25)
True protein
Asam amino
Tak teridentifikasi
2,5 – 4,5
0,5 – 1,5
0,3 – 0,5
1,5 – 3,0
Komponen non Nitrogen
Asam-asam
Asam akonitat (1-5%). Citric,
malic, exalic, glicolic
1,5 – 6,0
0,5 – 1,5
Wax, sterols, dan
phospatide
Vitamin-vitamin
0,1 – 1,0
bervariasi
12
Menurut Emilia (2016) Penambahan molases pada fermentasi urine sapi
memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah
dan berat kering pada tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L). Menurut
Muhammad Khoirul Huda (2013) Penambahan molases sebanyak 60 ml
meningkatkan kadar nitrogen sebesar 0,225% pada fermentasi urine sapi.
Menurut Emilia (2016) Senyawa nitrogen adalah salah satu kandungan
protoplasma. Senyawa nitrogen digunakan oleh tanaman untuk membentuk asam
amino yang akan diubah menjadi protein. Protein adalah salah satu substansi
kimia penyusun hormon pertumbuhan. Salah satu hormon pertumbuhan adalah
auksin. Auksin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel didaerah kambium,
pemanjang sel pada daerah titik tumbuh batang.
Menurut Novizan (2005), nitrogen dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting
seperti klorofil, asam nukleat, dan enzim. Senyawa penting ini dibutuhkan dalam
proses metabolisme dan merangsang proses pertumbuhan. Nitrogen dibutuhkan
dalam jumlah besar pada setiap tahap pertumbuhan tanaman, khususnya pada
tahap pertumbuhan vegetatif, seperti pembentukan tunas atau perkembangan
batang dan daun. Tanpa suplai nitrogen yang cukup, pertambahan tinggi tanaman
tidak maksimal. Hal ini menyebabkan pembelahan sel, peningkatan jumlah sel
dan pembesaran ukuran sel tidak berjalan dengan baik, karena proses metabolisme
tidak berjalan dengan baik maka pertumbuhan tanaman juga tidak maksimal yang
membutuhkan energi dalam bentuk ATP tidak berjalan dengan baik.
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat Kota
Metro dengan koordinat 506’ – 5
08’ LS dan 105
017’ – 105
019’ BT. Kota Metro
memiliki ketinggian tempat ± 60 m di atas permukaan laut dan jenis tanah
podsolik merah kuning. Penelitian dilaksanakan mulai dari Juni 2016 sampai
September 2016.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan adalah cangkul untuk mengolah dan mencampur tanah,
meteran untuk mengukur tinggi tanaman, selang dan pompa air untuk menyiram
tanaman, ember, gelas ukur, timbangan, alat tulis, kertas label, serta alat lain yang
mendukung penelitian ini.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit jahe emprit, tanah top
soil, pupuk kandang sapi, sekam padi, polybag, dan bahan-bahan lain yang
digunakan .
14
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) yang terdiri atas sepuluh perlakuan dan 3 ulangan, yaitu tanpa
molases (A), direndam molases 25% selama 1 jam (B), direndam molases 25%
selama 2 jam (C), direndam molases 25% selama 3 jam (D), direndam molases
50% selama 1 jam (E), direndam molases 50% selama 2 jam (F), direndam
molases 50% selama 3 jam (G), direndam molases 75% selama 1 jam (H),
direndam molases 75% selama 2 jam (I), direndam molases 75% selama 3 jam (J).
Perlakuan diulang sebanyak 3 kali Sehingga terdapat 30 satuan percobaan dan
setiap satuan percobaan terdiri atas 15 polybag.
Data hasil pengamatan diuji homogenitasnya dengan uji Barlett dan
ketidakaditifan data antara lingkungan dan perlakuan diuji dengan uji Tuckey
kemudian dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata
Terkecil (BNT), semua pengujian dilakukan pada taraf 5%.
3.4 Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Persiapan Media Tanam
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah persiapan media tanam, media
tanam yang digunakan adalah tanah, pupuk kandang sapi dan sekam. Untuk
mendapatkan kehomogenan ukuran media tanam, dilakukan pengayakan pada
media tanam agar media tanam homogen ukurannya. Untuk penanaman, jahe
ditanam dipolybag dengan ukuran polybag 25cm x 35cm. Media tanam ditakar
dengan ukuran volume dengan perbandingan 1 : 1 : 1 (tanah : pupuk kandang sapi
15
: sekam), kemudian polybag diisi dengan media tanam sebanyak 2/3 bagian dari
polybag.
3.4.2 Persiapan Bibit
Bibit yang digunakan adalah jenis jahe emprit, dengan rimpang jahe berumur ±12
bulan, kemudian rimpang dipotong – potong sesuai dengan ruasnya kurang lebih 5
cm dengan 2 mata tunas. Kemudian potongan-potongan rimpang jahe di
kelompokkan berdasarkan ukuran dari rimpang jahe yang akan ditanam, agar
ukuran dari rimpang jahe yang akan ditanam pada setiap ulangan seragam.
3.4.3 Aplikasi Molases
Pemberian molases atau aplikasi molases yaitu dengan cara merendam rimpang
jahe kedalam larutan molases dengan perbandingan yang telah ditentukan dan
lama perendaman yang telah ditentukan pula yaitu, rimpang jahe tanpa molases
(A), rimpang jahe menggunakan molases 25% dan direndam 1 jam (B), rimpang
jahe menggunakan molases 25% dan direndam 2 jam (C), rimpang jahe
menggunakan molases 25% dan direndam 3 jam (D), rimpang jahe menggunakan
molases 50% dan direndam 1 jam (E), rimpang jahe menggunakan molases 50%
dan direndam 2 jam (F), rimpang jahe menggunakan molases 50% dan direndam 3
jam (G), rimpang jahe menggunakan molases 75% dan direndam 1 jam (H),
rimpang jahe menggunakan molases 75% dan direndam 2 jam (I), rimpang jahe
menggunakan molases 75% dan direndam 3 jam (J).
Setelah itu rimpang jahe dimasukkan kedalam larutan molases yang telah dibuat,
dengan menghitung lama perendaman yang telah ditentukan. Perendaman dimulai
dari waktu perendaman terlama ke waktu perendaman tersingkat yaitu dari 3 jam,
16
2 jam, dan 1 jam sehingga penanaman dapat dilakukan secara bersamaan. Setelah
perendaman dilakukan, rimpang ditiriskan terlebih dahulu hingga tuntas dan
rimpang jahe baru siap ditanam.
3.4.4 penanaman
Setelah semua proses berlangsung barulah rimpang jahe yang sudah direndam
larutan molases siap ditanam pada media yang telah disiapkan. Rimpang ditanam
didalam polybag sebanyak 1 rimpang per polibag dengan kedalaman lubang
tanam 5 cm.
3.4.5 Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman yang dilakukan setiap hari yaitu pagi
atau sore hari tergantung kondisi cuaca. Penyiangan dilakukan bila gulma yang
ada sudah cukup mengganggu tanaman. Penyiangan dilakukan secara manual
dengan cara mencabut gulma. Pengendalian hama dan penyakit tanaman
dilakukan jika tanaman terserang hama atau penyakit.
3.4.6 Pengamatan
Parameter yang akan diamati adalah :
1. Tinggi tanaman
Tinggi tanaman diukur saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam, dan
dilakukan secara berkala setiap 1 minggu sekali selama 3 bulan. Cara
pengukuran tinggi tanaman dengan cara menarik tanaman keatas, hingga
didapat daun tertinggi dan diukur dari pangkal batang hingga daun
tertinggi.
2. Diameter batang
17
Diameter batang diukur saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam,
dan dilakukan secara berkala setiap 2 minggu sekali selama 3 bulan.
Pengukuran diameter batang dilakukan dengan menggunakan jangka
sorong.
3. Luas daun khusus (LDK)
LDK = (LA2/W2 + LA1/W1)/2
Keterangan : LA1 = Luas daun pada pengamatan kesatu (80 hst)
LA2 = Luas daun pada pengamatan kedua (90 hst)
W1 = Berat kering pada pengamatan kesatu (80 hst)
W2 = Berat kering pada pengamatan kedua (90 hst)
4. Laju pertumbuhan relatif (LPR)
Laju pertumbuhan relatif merupakan peningkatan berat kering dalam suatu
interval waktu, dalam hubungannya dengan berat asal.
LPR = (lnW2 – lnW1) / (T2-T1)
Keterangan : W1 = Berat kering pada pengamatan kesatu (80 hst)
W2 = Berat kering pada pengamatan kedua (90 hst)
T1 = Waktu pengamatan kesatu (80 hst)
T2 = Waktu pengamatan kedua (90 hst)
5. Laju asimilasi bersih (LAB)
Adalah hasil bersih dari asimilasi, kebanyakan hasil fotosinesis, per satuan
luas daun dan waktu.
LAB = (W2-W1) / (T2-T1) – (lnLA2 – lnLA1) / (LA2 – LA1)
Keterangan : W1 = Berat kering pada pengamatan kesatu (80 hst)
W2 = Berat kering pada pengamatan kedua (90 hst)
T1 = Waktu pengamatan kesatu (80 hst)
T2 = Waktu pengamatan kedua (90 hst)
LA1 = Luas daun pada pengamatan kesatu (80 hst)
LA2 = Luas daun pada pengamatan kedua (90 hst)
6. Persentase tumbuh
18
Persentase tumbuh diamati saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam.
Persentase tumbuh diamati dengan cara menghitung seluruh tanaman yang
tumbuh, kemudian dibagi dengan jumlah tanaman yang ditanam kemudian
dikalikan 100 %.
7. Panjang rimpang
Panjang rimpang diamati diakhir penelitian saat tanaman berumur 3 bulan
dengan cara mengukur panjang rimpang terpanjang dengan mistar.
8. Diameter rimpang
Diameter rimpang diamati diakhir penelitian saat tanaman berumur 3
bulan dengan menggunakan jangka sorong.
9. Berat rimpang per polybag
Berat rimpang diamati diakhir penelitian saat tanaman berumur 3 bulan
dengan cara menimbang seluruh rimpang jahe yang telah dibersihkan dari
media tanam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
4.1.1 Tinggi Tanaman
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jahe
84 hst (lampiran 4).
Tabel 1. Tinggi tanaman 84 hst (cm) akibat perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman.
Perlakuan Rata-rata
A = tanpa molases 10,02 a
B = direndam molases 25% selama 1 jam 10,75 ab
C = direndam molases 25% selama 2 jam 13,33 cd
D = direndam molases 25% selama 3 jam 12,09 abc
E = direndam molases 50% selama 1 jam 15,24 de
F = direndam molases 50% selama 2 jam 14,27 de
G = direndam molases 50% selama 3 jam 15,38 de
H = direndam molases 75% selama 1 jam 15,97 ef
I = direndam molases 75% selama 2 jam 15,65 ef
J = direndam molases 75% selama 3 jam 17,5 f
BNT = 2,11
20
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji BNT 5%
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi J (direndam molases
75% selama 3 jam) menghasilkan tinggi tanaman paling tinggi namun tidak
berbeda dengan perlakuan kombinasi H (direndam molases 75% selama 1 jam)
dan I (direndam molases 75% selama 2 jam). Pada perlakuan kombinasi J
(direndam molases 75% selama 3 jam) meningkat 74,65 % dibandingkan
perlakuan A (tanpa molases) (tabel 1). Peningkatan tinggi tanaman jahe umur 35,
42, 49, 56, 63, 70, 77 dan 84 hst dapat dilihat pada kurva 1.
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
35 hst 42 hst 49 hst 56 hst 63 hst 70 hst 77 hst 84 hst
tin
ggi t
anam
an (c
m)
Kurva 1. Tinggi Tanaman
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
21
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
4.1.2 Diameter Batang
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap diameter batang
tanaman jahe 84 hst (lampiran 6).
Tabel 2. Diameter batang 84 hst (mm) akibat perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman.
Perlakuan Rata-rata
A = tanpa molases 3,09 a
B = direndam molases 25% selama 1 jam 3,21 ab
C = direndam molases 25% selama 2 jam 3,66 cd
D = direndam molases 25% selama 3 jam 3,48 bc
E = direndam molases 50% selama 1 jam 3,91 de
F = direndam molases 50% selama 2 jam 3,63 cd
G = direndam molases 50% selama 3 jam 3,68 cde
H = direndam molases 75% selama 1 jam 3,79 cde
I = direndam molases 75% selama 2 jam 3,85 cde
J = direndam molases 75% selama 3 jam 4,26 e
BNT = 0,37
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji BNT 5%
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi J menghasilkan diameter
batang paling besar namun tidak berbeda dengan perlakuan kombinasi G, H dan I.
Pada perlakuan kombinasi J meningkat 37,86 % dibandingkan perlakuan A (tanpa
22
molases) (tabel 2). Peningkatan diameter batang tanaman jahe umur 35, 42, 49,
56, 63, 70, 77 dan 84 hst dapat dilihat pada
kurva 2.
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
35 hst 42 hst 49 hst 56 hst 63 hst 70 hst 77 hst 84 hst
dia
met
er b
atan
g (
mm
)
Kurva 2. Diameter batang
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
23
4.1.3 Luas Daun Khusus (LDK)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap luas daun
khusus tanaman jahe (lampiran 8).
Tabel 3. Luas daun khusus (LDK) (cm2/g) akibat perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman.
Perlakuan Rata-rata
A = tanpa molases 192,21
B = direndam molases 25% selama 1 jam 178,96
C = direndam molases 25% selama 2 jam 164,97
D = direndam molases 25% selama 3 jam 161,84
E = direndam molases 50% selama 1 jam 135,08
F = direndam molases 50% selama 2 jam 141,31
G = direndam molases 50% selama 3 jam 147,22
H = direndam molases 75% selama 1 jam 146,57
I = direndam molases 75% selama 2 jam 122,80
J = direndam molases 75% selama 3 jam 130,70
Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa luas daun khusus (LDK) secara
statistik tidak dipengaruhi oleh konsentrasi dan lama perendaman molases, namun
dari nilai rata-rata untuk setiap kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang
berbeda.
24
4.1.4 Laju Pertumbuhan Relatif (LPR)
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap laju
pertumbuhan relatif (lampiran 12).
Tabel 4. Laju pertumbuhan relatif (LPR) (g/hari) akibat perendaman molases
berbagai konsentrasi dan lama perendaman.
Perlakuan Rata-rata
A = tanpa molases 1,67
B = direndam molases 25% selama 1 jam 2,20
C = direndam molases 25% selama 2 jam 1,63
D = direndam molases 25% selama 3 jam 1,52
E = direndam molases 50% selama 1 jam 1,50
F = direndam molases 50% selama 2 jam 1,95
G = direndam molases 50% selama 3 jam 2,03
H = direndam molases 75% selama 1 jam 1,95
I = direndam molases 75% selama 2 jam 1,73
J = direndam molases 75% selama 3 jam 3,58
Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan bahwa laju pertumbuhan relatif (LPR) secara
statistik tidak dipengaruhi oleh konsentrasi dan lama perendaman molases, namun
dari nilai rata-rata untuk setiap kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang
berbeda.
4.1.5 Laju Asimilasi Bersih (LAB)
Data pengamatan dan hasil analisis ragam laju asimilasi bersih (LAB) jahe
disajikan pada (lampiran 15 dan 16). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
25
perendaman molases berbagai konsentrasi dan lama perendaman tidak berbeda
nyata terhadap laju asimilasi bersih (lampiran 16).
Tabel 5. Laju asimilasi bersih (LAB) (g/cm2/hari) akibat perendaman molases
berbagai konsentrasi dan lama perendaman.
Perlakuan Rata-rata
A = tanpa molases 1,81
B = direndam molases 25% selama 1 jam 2,09
C = direndam molases 25% selama 2 jam 1,58
D = direndam molases 25% selama 3 jam 1,50
E = direndam molases 50% selama 1 jam 1,55
F = direndam molases 50% selama 2 jam 1,96
G = direndam molases 50% selama 3 jam 1,99
H = direndam molases 75% selama 1 jam 1,93
I = direndam molases 75% selama 2 jam 1,81
J = direndam molases 75% selama 3 jam 3,85
Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan bahwa laju asimilasi bersih (LAB) secara
statistik tidak dipengaruhi oleh konsentrasi dan lama perendaman molases, namun
dari nilai rata-rata untuk setiap kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang
berbeda.
4.1.6 Persentase tumbuh
Data pengamatan dan hasil analisis ragam persentase tumbuh tanaman jahe umur
35 hst disajikan pada (lampiran 19 dan 20). Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa perendaman molases berbagai konsentrasi dan lama perendaman
26
berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh tanaman jahe umur 35 hst
(lampiran 20).
Tabel 6. Persentase tumbuh 35 hst (%) tanaman jahe akibat perendaman molases
berbagai konsentrasi dan lama perendaman.
Perlakuan Rata-rata
A = tanpa molases 0,00 a
B = direndam molases 25% selama 1 jam 0,00 a
C = direndam molases 25% selama 2 jam 13,33 b
D = direndam molases 25% selama 3 jam 0,00 a
E = direndam molases 50% selama 1 jam 46,67 c
F = direndam molases 50% selama 2 jam 93,33 d
G = direndam molases 50% selama 3 jam 93,33 d
H = direndam molases 75% selama 1 jam 100,00 d
I = direndam molases 75% selama 2 jam 86,67 d
J = direndam molases 75% selama 3 jam 100,00 d
BNT = 1,62
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji BNT 5%
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi J menghasilkan
persentase tumbuh paling tinggi namun sama dengan perlakuan kombinasi F, G,
H dan I. Pada perlakuan kombinasi J meningkat 905 % dibandingkan perlakuan A
(tanpa molases) (tabel 6).
4.1.7 Panjang Rimpang
Data pengamatan dan hasil analisis ragam panjang rimpang tanaman jahe
disajikan pada (lampiran 23 dan 24). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
27
perendaman molases berbagai konsentrasi dan lama perendaman berpengaruh
nyata terhadap panjang rimpang tanaman jahe (lampiran 24).
Tabel 7. Panjang rimpang umur 90 hst (cm) akibat perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman.
Perlakuan Rata-rata
A = tanpa molases 1,22 a
B = direndam molases 25% selama 1 jam 2,98 d
C = direndam molases 25% selama 2 jam 4,77 e
D = direndam molases 25% selama 3 jam 2,91 d
E = direndam molases 50% selama 1 jam 2,50 cd
F = direndam molases 50% selama 2 jam 2,01 bc
G = direndam molases 50% selama 3 jam 1,57 ab
H = direndam molases 75% selama 1 jam 1,39 a
I = direndam molases 75% selama 2 jam 1,57 ab
J = direndam molases 75% selama 3 jam 1,25 a
BNT = 0,20
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji BNT 5%
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi C menghasilkan panjang
rimpang terpanjang. Pada perlakuan kombinasi C meningkat 75,57 %
dibandingkan perlakuan A (tanpa molases) (tabel 7).
4.1.8 Panjang Lilit Rimpang
Data pengamatan dan hasil analisis ragam panjang lilit rimpang jahe disajikan
pada (lampiran 25 dan 26). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perendaman
28
molases berbagai konsentrasi dan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap
panjang lilit rimpang jahe (lampiran 26).
Tabel 8. Panjang lilit rimpang umur 90 hst (cm) akibat perendaman molases
berbagai konsentrasi dan lama perendaman.
Perlakuan Rata-rata
A = tanpa molases 2,29 a
B = direndam molases 25% selama 1 jam 3,57 b
C = direndam molases 25% selama 2 jam 5,86 c
D = direndam molases 25% selama 3 jam 3,56 b
E = direndam molases 50% selama 1 jam 3,56 b
F = direndam molases 50% selama 2 jam 2,89 ab
G = direndam molases 50% selama 3 jam 3,06 b
H = direndam molases 75% selama 1 jam 2,81 ab
I = direndam molases 75% selama 2 jam 3,15 b
J = direndam molases 75% selama 3 jam 2,85 ab
BNT = 0,76
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji BNT 5%
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi C menghasilkan panjang
lilit rimpang terpanjang. Pada perlakuan kombinasi meningkat 155,9 %
dibandingkan perlakuan A (tanpa molases) (tabel 8).
4.1.9 Berat Rimpang Per Polybag
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perendaman molases berbagai
konsentrasi dan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap berat rimpang per
polybag (lampiran 30).
29
Tabel 9. Berat rimpang per polybag umur 90 hst (g) akibat perendaman molases
berbagai konsentrasi dan lama perendaman.
Perlakuan Rata-rata
A = tanpa molases 0,44 a
B = direndam molases 25% selama 1 jam 2,22 de
C = direndam molases 25% selama 2 jam 8,13 f
D = direndam molases 25% selama 3 jam 2,28 e
E = direndam molases 50% selama 1 jam 1,88 cde
F = direndam molases 50% selama 2 jam 0,98 abc
G = direndam molases 50% selama 3 jam 1,40 bcde
H = direndam molases 75% selama 1 jam 0,77 abcd
I = direndam molases 75% selama 2 jam 1,14 abcde
J = direndam molases 75% selama 3 jam 0,73 ab
BNT = 0,38
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji BNT 5%
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi C menghasilkan berat
rimpang tertinggi. Pada perlakuan kombinasi C meningkat 208,33 %
dibandingkan perlakuan A (tanpa molases) (tabel 9).
30
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman berbagai konsentrasi molases
dan lama perendaman memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap beberapa
peubah yang diamati yaitu luas daun khusus, laju pertumbuhan relatif, dan laju
asimilasi bersih. Namun secara angka didapat nilai yang berbeda. Pada luas daun
khusus perlakuan A (rimpang jahe tanpa molases) merupakan nilai tertinggi, laju
pertumbuhan relatif nilai tertinggi pada perlakuan kombinasi J (rimpang jahe
menggunakan molases 75 % dan direndam 3 jam), dan pada laju asimilasi bersih
pada perlakuan kombiasi J (rimpang jahe menggunakan molases 75 % dan
direndam 3 jam) merupakan nilai tertinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa perendaman berbagai konsentrasi molases dan
lama perendaman memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah yang di
amati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, persentase tumbuh, panjang rimpang,
diameter rimpang, berat rimpang per polybag. Hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan J (rimpang jahe menggunakan molases
75 % dan direndam 3 jam) meningkat 74,65% dibandingkan perlakuan A
(rimpang jahe tanpa molases) pada tinggi tanaman, kombinasi perlakuan J
(rimpang jahe menggunakan molases 75 % dan direndam 3 jam) meningkat
37,86% dibandingkan perlakuan A (rimpang jahe tanpa molases) pada diameter
batang, kombinasi perlakuan J (rimpang jahe menggunakan molases 75 % dan
direndam 3 jam) meningkat 905% dibandingkan perlakuan A (rimpang jahe tanpa
molases) pada persentase tumbuh, kombinasi perlakuan C (rimpang jahe
menggunakan molases 25 % dan direndam 2 jam) meningkat 75,57%
dibandingkan perlakuan A (rimpang jahe tanpa molases) pada panjang rimpang,
31
kombinasi perlakuan C (rimpang jahe menggunakan molases 25 % dan direndam
2 jam) meningkat 155,9% dibandingkan perlakuan A (rimpang jahe tanpa
molases) pada panjang lilit rimpang, kombinasi perlakuan C (rimpang jahe
menggunakan molases 25 % dan direndam 2 jam) meningkat 208,33%
dibandingkan perlakuan A (rimpang jahe tanpa molases) pada berat rimpang per
polybag.
Penambahan molases sebesar 75% menghasilkan pengaruh yang nyata terhadap
tinggi tanaman, diameter batang, dan persentase tumbuh. Menurut Lismaini
(2014) Penyerapan molases tebu oleh tanaman lebih banyak diserap jika jumlah
yang diberikan juga banyak, yang mengakibatkan jumlah unsur hara untuk
fotosintesis juga banyak. Jika proses fotosintesis berlangsung sempurna akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hal ini karena pada molases terkandung
senyawa nitrogen. Menurut Emilia (2016) Senyawa nitrogen adalah salah satu
kandungan protoplasma. Senyawa nitrogen digunakan oleh tanaman untuk
membentuk asam amino yang akan diubah menjadi protein. Protein adalah salah
satu substansi kimia penyusun hormon pertumbuhan. Salah satu hormon
pertumbuhan adalah auksin. Auksin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel
didaerah kambium, pemanjang sel pada daerah titik tumbuh batang. Menurut Adi
Nugraha (2007) Pertumbuhan vegetatif tanaman memerlukan banyak cadangan
makanan (karbohidrat) yang akan dirombak menjadi energi untuk pertumbuhan
tanaman.
Menurut Novizan (2005), nitrogen dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting
seperti klorofil, asam nukleat, dan enzim. Senyawa penting ini dibutuhkan dalam
proses metabolisme dan merangsang proses pertumbuhan. Nitrogen dibutuhkan
32
dalam jumlah besar pada setiap tahap pertumbuhan tanaman, khususnya pada
tahap pertumbuhan vegetatif, seperti pembentukan tunas atau perkembangan
batang dan daun. Tanpa suplai nitrogen yang cukup, pertambahan tinggi tanaman
tidak maksimal. Hal ini menyebabkan pembelahan sel, peningkatan jumlah sel
dan pembesaran ukuran sel tidak berjalan dengan baik, karena proses metabolisme
tidak berjalan dengan baik maka pertumbuhan tanaman juga tidak maksimal yang
membutuhkan energi dalam bentuk ATP tidak berjalan dengan baik.
Penambahan molases 25% menghasilkan pengaruh yang nyata terhadap panjang
rimpang, diameter rimpang dan berat rimpang per polybag. Pada penambahan
molases 75% memiliki pengaruh yang sama dengan kontrol, yang tidak
berpengaruh nyata. Menurut Academic Press Inc (1953) kandungan protein pada
molases sebanyak 2,5 - 4,5%. Menurut Novizan (2005) unsur nitrogen yang
terdapat pada protein sebanyak 16% dari protein itu sendiri. Menurut Emilia
(2016) Senyawa nitrogen adalah salah satu kandungan protoplasma. Senyawa
nitrogen digunakan oleh tanaman untuk membentuk asam amino yang akan
diubah menjadi protein. Protein adalah salah satu substansi kimia penyusun
hormon pertumbuhan. Salah satu hormon pertumbuhan adalah auksin. Auksin
berfungsi untuk merangsang pembelahan sel didaerah kambium, pemanjang sel
pada daerah titik tumbuh batang Menurut Laimatul Lailiya (2011) kelebihan unsur
hara nitrogen dapat menyebabkan warna daun terlalu hijau, tanaman rimbun
dengan daun, proses pembungaan dan pembuahan menjadi lebih lama, adenium
bakal bersifat sekulen, karena banyak mengandung banyak air, hal itu
menyebabkan rentan serangan cendawan dan penyakit, dan mudah roboh.
Menurut Effendi dalam Emilia (2016) nitrogen memiliki fungsi untuk
33
meningkatkan pertumbuhan tanaman, dapat menyehatkan pertumbuhan daun,
meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas
tanaman penghasil daun-daunan, meningkatkan berkembangbiaknya mikro-
organisme didalam. Pada penambahan molases 75% memberikan pengaruh yang
tidak berbeda nyata dengan kontrol karena pada molases mengandung protein
sebanyak 2,5 – 4,5%, sehingga pada tanaman yang direndam larutan molases 75%
mengalami kelebihan unsur nitrogen sehingga tanaman lebih cenderung ke
pertumbuhan vegetatif dan pada pertumbuhan generatif menjadi lebih lambat.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pengaruh kombinasi konsentrasi molases dan lama perendaman memberikan
pengaruh yang tidak nyata terhadap luas daun khusus, laju pertumbuhan
relatif, dan laju asimilasi bersih. Perlakuan kombinasi C (rimpang jahe
menggunakan molases 25% dan direndam 2 jam) memberikan pengaruh
terbaik terhadap panjang rimpang, diameter rimpang, dan berat rimpang per
polybag. Perlakuan kombinasi J (rimpang jahe menggunakan molases 75%
dan direndam 3 jam) memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman,
diameter batang, dan persentase tumbuh.
5.2 saran
Disarankan penelitian pemberian molases dengan kombinasi konsentrasi yang
lebih rendah dari 75% agar tanaman tidak dominan pada pertumbuhan vegetatif
karena kelebihan unsur nitrogen. Pada tanaman jahe sebaiknya kecepatan tumbuh
rimpang diamati, dan pemanenan hingga waktu tanaman jahe benar-benar siap
untuk dipanen, agar didapat data informasi yang lebih pasti.
DAFTAR PUSTAKA
Emilia VJ. 2016. Pengaruh Penambahan Tetes Tebu (Molases) Pada Fermentasi
Urin Sapi Terhadap Pertumbuhan Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)
Harmono Dan Andoko. 2005. Budidaya Dan Peluang Bisnis Jahe. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Laimatul Lailiya. 2011 . Kelebihan Dan Kekurangan Unsur Hara Makro Dan
Mikro. Yogyakarta. UGM press.
Lismaini. 2014. Pengaruh Pemberian Molases Terhadap Pertumbuhan Vegetatif
Tanaman Ubi Kayu. Penelitian.
Lukito. 2007. Petunjuk Praktis Bertanam Jahe. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Muhammad Khoirul Huda. 2013. Pembuatan Pupuk Organik Air Dari Urine Sapi
Dengan Aditif Tetes Tebu (Molases) Metode Fermentasi.
Muhlisah, F. 1999. Temu-temuan Dan Empon-empon, Budidaya Dan Manfaatnya.
Kanisius. Yogyakarta.
Murhananto dan Paimin, F.B. 2015. Budidaya, Pengolahan, Perdagangan, Jahe.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Napitupulu, LM. 2013. Sintesis Nanofibrilated Celulose (NFC) Aerogels
Berbahan Baku Ampas Tebu (Sugar Cane Baggase). Skripsi. FMIPA. Unila.
Novizan. 2005 . Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Nugraha, A. 2007. Teknik Pembibitan Dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Hias.
Bogor. World Agroforestry Centre.
Pond, W.G.,D.C. Church, dan K.R. Pond. 1995. Basic Animal Nutrition and
Feeding. Fourth edition. John Wiley & Sons, New York.
Rukmana, R. 2000. Usaha Tani Jahe. Kanisius. Yogyakarta.
Santoso, H.B. 1994. Jahe Gajah. Kanisius. Yogyakarta..
Syukur, C. 2006. Agar Jahe Berproduksi Tinggi. Penebar Swadaya. Jakarta.
36
Tim Bina Karya Tani. 2015. Budidaya Tanaman Jahe. Yrama Widya. Bandung.
Tim Penulis PS. 1995. Pembudidayaan Tebu Di Lahan Sawah Dan Tegalan.
Penebar Swadaya. Jakarta.
UNINDO. 2012. Persiapan Studi Kelayakan Industri. Pelatihan Manajemen
Marketing. Universitas Indonesia.
Wiroatmodjo, J. Suroso dan M. Januati. 1998. Pengaruh Tingkat Pemupukan N
dan Alas Sekam Terhadap Hasil dan Ukuran Rimpang Jahe Jenis Badak.
Kanisius. Yogyakarta.
37
Rekapitulasi hasil penelitian
Perlakuan
Ulangan
Tinggi
tanaman
Diameter
batang LDK LPR LAB
Persentase
tumbuh
Panjang
rimpang
Diameter
rimpang
Berat
rimpang
per polybag
A 10,02 a 3,09 a 192,21 1,67 1,81 1,00 a 1,31 a 2,29 a 0,96 a
B 10,75 ab 3,21 ab 178,96 2,20 2,09 1,00 a 1,86 d 3,57 b 1,63 de
C 13,33 cd 3,66 cd 164,97 1,63 1,58 3,39 b 2,30 e 5,86 c 2,92 f
D 12,09 abc 3,48 bc 161,84 1,52 1,50 1,00 a 1,84 d 3,56 b 1,65 e
E 15,24 de 3,91 de 135,08 1,50 1,55 6,73 c 1,73 cd 3,56 b 1,54 cde
F 14,27 de 3,63 cd 141,31 1,95 1,96 9,70 d 1,58 bc 2,89 ab 1,21 abc
G 15,38 de 3,68 cde 147,22 2,03 1,99 9,70 d 1,44 ab 3,06 b 1,38 bcde
H 15,97 ef 3,79 cde 146,57 1,95 1,93 10,05 d 1,38 a 2,81 ab 1,25 abcd
I 15,65 ef 3,85 cde 122,80 1,73 1,81 9,30 d 1,43 ab 3,15 b 1,33 abcde
J 17,5 f 4,26 e 130,70 3,58 3,85 10,05 d 1,32 a 2,85 ab 1,11 ab
Nilai BNT 5% 2,11 0,37
1,62 0,20 0,76 0,38
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
38
Lampiran 1. Deskripsi tanaman jahe emprit
Tinggi tanaman : 41,78 – 56,45 cm
Akar : Berbentuk serabut
Warna akar : Putih
Warna daun : Hijau muda
Panjang daun : 17,4 – 19,8 cm
Lebar daun :1,3 – 2 cm
Umur panen : 10 – 12 bulan setelah tanam
Warna daging rimpang : Putih kekuningan
Tinggi rimpang : dapat mencapai 11 cm
Panjang rimpang : 6 – 30 cm
Diameter rimpang : 3,27 – 4,05 cm
Berat per rumpun : 0,5 – 0,7 kg
Sumber: Cheppy Syukur. 2006. Agar Jahe Berproduksi Tinggi. Penebar Swadaya.
Jakarta.
39
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Penelitian
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at sabtu
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at sabtu
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at sabtu
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
Juni
I
Juli
I
Agustus
I
40
keterangan :
= Penanaman
= Pengamatan persen tumbuh, tinggi tanaman, diameter batang.
= Pengamatan tinggi tanaman, dan diameter batang.
= T1 (80 hst)
= Selesai penelitian dan T2 (90 hst)
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at sabtu
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
September
I
41
Lampiran 3. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Tinggi Tanaman 84 HST
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-Rata I II III
..................... cm .....................
A 9,88 9,90 10,18 29,96 9,99
B 11,96 10,12 10,16 32,24 10,75
C 14,08 14,22 11,68 39,98 13,33
D 12,06 12,96 11,26 36,28 12,09
E 15,98 15,72 14,02 45,72 15,24
F 16,20 13,58 13,02 42,80 14,27
G 17,42 13,00 15,72 46,14 15,38
H 16,72 14,76 16,44 47,92 15,97
I 14,60 17,22 15,14 46,96 15,65
J 16,80 18,00 17,70 52,50 17,50
Jumlah 145,70 139,48 135,32 420,50 140,17
Rata-Rata 14,57 13,95 13,53 42,05 14,02
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
42
Lampiran 4. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Tinggi Tanaman Jahe 84 HST
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 5,446777 2,7234 1,8049 tn
3,44
Perlakuan 9 158,779465 17,6422 11,6924* 2,27
Galat 18 27,159500 1,5089
Non-Aditif 1 0,006975 0,0070 0,0044 tn
4,32
Sisa 17 27,152525 1,5972
Total 29 191,385742 KK = 8,76%
Keterangan : * = berbeda nyata 5%
tn = tidak nyata
KK = koefisien keragaman
Uji homogenitas : X2 Hitung = 11,1187 < X
2 Tabel = 16,9 (Data Homogen).
43
Lampiran 5. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Diameter Batang 84 HST
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-Rata I II III
..................... cm .....................
A 3,10 3,14 3,02 9,26 3,09
B 3,52 3,04 3,08 9,64 3,21
C 3,76 3,86 3,36 10,98 3,66
D 3,42 3,70 3,32 10,44 3,48
E 4,02 3,92 3,78 11,72 3,91
F 3,83 3,51 3,54 10,88 3,63
G 3,98 3,25 3,82 11,05 3,68
H 3,80 3,64 3,92 11,36 3,79
I 3,75 4,03 3,77 11,55 3,85
J 4,04 4,38 4,35 12,77 4,26
Jumlah 37,22 36,47 35,96 109,65 36,55
Rata-Rata 3,72 3,65 3,60 10,97 3,66
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
44
Lampiran 6. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Diameter Batang Tanaman Jahe 84 HST
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 0,080286 0,0401 0,8687 tn
3,44
Perlakuan 9 3,092997 0,3437 7,4373 * 2,27
Galat 18 0,831752 0,0462
Non-Aditif 1 0,000476 0,0005 0,0097 tn
4,32
Sisa 17 0,831276 0,0489
Total 29 4,005036 KK = 5,88%
Keterangan : * = berbeda nyata 5%
tn = tidak nyata
KK = koefisien keragaman
Uji homogenitas : X2 Hitung = 7,7188 < X
2 Tabel = 16,9 (Data Homogen).
45
Lampiran 7. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Luas Daun Khusus (LDK)
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-Rata I II III
..................... cm2 .....................
A 172,56 250,33 153,70 576,59 192,20
B 196,65 196,85 143,39 536,89 178,96
C 156,88 144,74 193,30 494,93 164,98
D 141,83 136,40 157,34 435,56 145,19
E 166,51 106,84 131,39 404,74 134,91
F 148,96 150,76 124,20 423,92 141,31
G 167,62 148,15 125,88 441,65 147,22
H 154,65 150,50 134,57 439,73 146,58
I 132,03 134,83 101,53 368,39 122,80
J 141,13 116,53 134,44 392,09 130,70
Jumlah 1578,82 1535,93 1399,74 4514,49 1504,83
Rata-Rata 157,88 153,59 139,97 451,45 150,48
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
46
Lampiran 8. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Luas Daun Khusus (LDK)
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 2213,550049 1106,7750 1,7223 tn
3,44
Perlakuan 9 13104,083008 1456,0092 2,2657 tn
2,27
Galat 18 11567,367188 642,6315
Non-Aditif 1 0,003500 0,0035 0,0000 tn
4,32
Sisa 17 11567,363688 680,4332
Total 29 26685,000245 KK = 16,66%
Keterangan : * = berbeda nyata 5%
tn = tidak nyata
KK = koefisien keragaman
Uji homogenitas : X2 Hitung = 8,0354 < X
2 Tabel = 16,9 (Data Homogen).
47
Lampiran 9. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) (x100)
PERLAKUAN ULANGAN
JUMLAH RATA-
RATA I II III
..................... g/hari .....................
A 0,98 0,69 6,77 8,44 2,81
B 2,88 3,84 6,66 13,39 4,46
C 0,69 0,27 7,96 8,92 2,97
D 0,24 0,32 7,23 7,79 2,60
E 0,47 0,25 6,59 7,31 2,44
F 7,52 4,56 0,09 12,17 4,06
G 5,40 7,95 0,08 13,44 4,48
H 2,56 8,09 0,84 11,48 3,83
I 2,41 6,60 0,15 9,16 3,05
J 10,56 19,84 8,00 38,39 12,80
JUMLAH 33,71 52,41 44,37 130,49 43,50
RATA-RATA 3,37 5,24 4,44 13,05 4,35
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
48
Lampiran 10. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Laju Pertumbuhan Relatif (LPR)
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 17,599024 8,7995 0,5331tn
3,44
Perlakuan 9 253,380203 28,1534 1,7056 tn
2,27
Galat 18 297,110748 16,5052
Non-Aditif 1 0,005212 0,0052 0,0003 tn
4,32
Sisa 17 297,105536 17,4768
Total 29 568,089975 KK = 93,40%
Keterangan : * = berbeda nyata 5%
tn = tidak nyata
KK = koefisien keragaman
Uji homogenitas : X2 Hitung = 2,7257 < X
2 Tabel = 16,9 (Data Homogen).
49
Lampiran 11. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) (x100)
(Transformasi 𝑥 + 1/2 )
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-
Rata I II III
..................... g/hari .....................
A 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
B 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
C 4,58 4,58 1,00 10,16 3,39
D 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
E 7,81 7,81 4,58 20,20 6,73
F 10,05 10,05 9,00 29,10 9,70
G 10,05 10,05 9,00 29,10 9,70
H 10,05 10,05 10,05 30,15 10,05
I 7,81 10,05 10,05 27,91 9,30
J 10,05 10,05 10,05 30,15 10,05
Jumlah 63,40 65,64 56,73 185,77 61,92
Rata-Rata 6,34 6,56 5,67 18,58 6,19
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
Lampiran 12. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Laju Pertumbuhan Relatif (LPR)
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 0,487703 0,243851 0,2449tn
3,55
Perlakuan 9 10,061256 1,117917 1,1229 tn
2,46
Acak 18 17,920530 0,995585
Total 29 28,469490 KK = 50,52%
50
Lampiran 13. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Laju Asimilasi Bersih (LAB) (x10000)
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-
Rata I II III
..................... g/cm2 .....................
A 0,90 0,40 6,50 7,90 2,60
B 2,40 3,10 6,60 12,00 4,00
C 0,70 0,30 7,00 8,00 2,70
D 0,20 0,40 6,90 7,50 2,50
E 0,40 0,40 7,00 7,70 2,60
F 7,70 4,50 0,10 12,30 4,10
G 4,80 7,90 0,10 12,80 4,30
H 2,40 7,90 0,90 11,20 3,70
I 2,70 7,30 0,20 10,20 3,40
J 11,00 25,70 8,80 45,40 15,10
Jumlah 33,30 57,70 44,10 135,10 45,00
Rata-Rata 3,30 5,80 4,40 13,50 4,50
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
51
Lampiran 14. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Laju Asimilasi Bersih (LAB)
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 30,644665 8,7995 0,5331 tn
3,44
Perlakuan 9 391,765320 28,1534 1,7056 tn
2,27
Galat 18 370,688965 16,5052
Non-Aditif 1 0,004539 0,0052 0,0003 tn
4,32
Sisa 17 370,684426 17,4768
Total 29 793,098850 KK = 93,40%
Keterangan : * = berbeda nyata 5%
tn = tidak nyata
KK = koefisien keragaman
Uji homogenitas : X2 Hitung = 5,8156 < X
2 Tabel = 16,9 (Data Homogen).
52
Lampiran 15. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Laju Asimilasi Bersih (LAB) (x10000)
(Transformasi) (𝑥 +1
2 )
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-Rata I II III
..................... g/cm
2.....................
A 1,83 0,95 2,65 5,43 1,81
B 1,70 1,90 2,67 6,27 2,09
C 1,10 0,89 2,74 4,73 1,58
D 0,84 0,95 2,72 4,51 1,50
E 1,00 0,95 2,74 4,69 1,56
F 2,86 2,24 0,78 5,88 1,96
G 2,30 2,90 0,78 5,98 1,99
H 1,70 2,90 1,18 5,78 1,93
I 1,79 2,79 0,84 5,42 1,81
J 3,39 5,12 3,05 11,56 3,85
Jumlah 18,51 21,59 20,15 60,25 20,08
Rata-Rata 1,85 2,16 2,02 6,03 2,01
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
Lampiran 16. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Laju Asimilasi Bersih (LAB)
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 0,487161 0,243581 0,2369 tn
3,55
Perlakuan 9 12,473231 1,385915 1,3481 tn
2,46
Acak 18 18,504391 1,028022
Total 29 31,464783 KK = 50,55%
53
Lampiran 17. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Persentase Tumbuh Tanaman Jahe Umur
35 HST
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-Rata I II III
..................... % .....................
A 0 0 0 0,00 0,00
B 0 0 0 0,00 0,00
C 20 20 0 40,00 13,33
D 0 0 0 0,00 0,00
E 60 60 20 140,00 46,67
F 100 100 80 280,00 93,33
G 100 100 80 280,00 93,33
H 100 100 100 300,00 100,00
I 60 100 100 260,00 86,67
J 100 100 100 300,00 100,00
Jumlah 540,00 580,00 480,00 1600,00 533,33
Rata-Rata 54,00 58,00 48,00 160,00 53,33
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
54
Lampiran 18. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Persentase Tumbuh Tanaman Jahe
35 HST
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 506,664063 8,7995 0,5331 tn
3,44
Perlakuan 9 56533,332031 28,1534 1,7056 tn
2,27
Galat 18 2426,667969 16,5052
Non-Aditif 1 0,005564 0,0052 0,0003 tn
4,32
Sisa 17 2426,662405 17,4768
Total 29 59466,664063 KK = 21,77%
Keterangan : * = berbeda nyata 5%
tn = tidak nyata
KK = koefisien keragaman
Uji homogenitas : X2 Hitung = 45,2898 < X
2 Tabel = 16,9 (Data Homogen).
55
Lampiran 19. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Persentase Tumbuh Tanaman Jahe Umur
35 HST (Transformasi) ( 𝑥 + 1)
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
..................... % .....................
A 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
B 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
C 4,58 4,58 1,00 10,16 3,39
D 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
E 7,81 7,81 4,58 20,20 6,73
F 10,05 10,05 9,00 29,10 9,70
G 10,05 10,05 9,00 29,10 9,70
H 10,05 10,05 10,05 30,15 10,05
I 7,81 10,05 10,05 27,91 9,30
J 10,05 10,05 10,05 30,15 10,05
Jumlah 63,40 65,64 56,73 185,77 61,92
Rata-rata 6,34 6,56 5,67 18,58 6,19
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
Lampiran 20. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Persentase Tumbuh Tanaman Jahe
Umur 35 HST
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 4,296435 2,148218 2,4138 tn
3,55
Perlakuan 9 459,252838 51,028091 57,3356 * 2,46
Acak 18 16,0,19817 0,889990
Total 29 479,569092 KK = 15,23%
56
Lampiran 21. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Panjang Rimpang Tanaman Jahe Umur 90
HST
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
..................... cm .....................
A 1,34 1,04 1,28 3,66 1,22
B 2,50 3,58 2,86 8,94 2,98
C 4,34 5,00 4,98 14,32 4,77
D 3,52 2,30 2,92 8,74 2,91
E 2,66 2,42 2,42 7,50 2,50
F 2,40 2,04 1,58 6,02 2,01
G 1,46 1,34 1,90 4,70 1,57
H 1,34 1,44 1,40 4,18 1,39
I 2,06 1,60 1,06 4,72 1,57
J 1,20 1,24 1,32 3,76 1,25
Jumlah 22,82 22,00 21,72 66,54 22,18
Rata-rata 2,28 2,20 2,17 6,65 2,22
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
57
Lampiran 22. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Panjang Rimpang Tanaman Jahe
Umur 90 HST
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 0,065375 0,0327 0,2196 tn
3,44
Perlakuan 9 33,493603 3,7215 24,9982 * 2,27
Galat 18 2,679685 0,1489
Non-Aditif 1 0,000089 0,0001 0,0006 tn
4,32
Sisa 17 2,679696 0,1576
Total 29 35,238663 KK = 17,40%
Keterangan : * = berbeda nyata 5%
tn = tidak nyata
KK = koefisien keragaman
Uji homogenitas : X2 Hitung = 18,1844 < X
2 Tabel = 16,9 (Data Homogen).
58
Lampiran 23. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Panjang Rimpang Tanaman Jahe Umur 90
HST (Transformasi) ( 𝑥 + 1/2)
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
..................... cm .....................
A 1,36 1,24 1,33 3,93 1,31
B 1,73 2,02 1,83 5,59 1,86
C 2,20 2,35 2,34 6,89 2,30
D 2,01 1,67 1,85 5,53 1,84
E 1,78 1,71 1,71 5,20 1,73
F 1,70 1,59 1,44 4,74 1,58
G 1,40 1,36 1,55 4,31 1,44
H 1,36 1,39 1,38 4,13 1,38
I 1,60 1,45 1,25 4,30 1,43
J 1,30 1,32 1,35 3,97 1,32
Jumlah 16,43 16,10 16,03 48,57 16,19
Rata-rata 1,64 1,61 1,60 4,86 1,62
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
Lampiran 24. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Panjang Rimpang Tanaman Jahe
Umur 90 HST
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 0,009256 0,004628 0,3599 tn
3,55
Perlakuan 9 2,671794 0,296866 23,0868 * 2,46
Acak 18 0,231456 0,012859
Total 29 2,912506 KK = 7,00%
59
Lampiran 25. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Panjang Lilit Rimpang Tanaman Jahe Umur 90 HST
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
..................... cm .....................
A 2,75 2,12 2,00 6,87 2,29
B 3,27 2,77 3,67 9,71 3,24
C 5,20 6,03 6,35 17,58 5,86
D 3,09 3,06 4,53 10,69 3,56
E 3,28 4,04 3,35 10,67 3,56
F 2,46 3,26 2,96 8,68 2,89
G 3,04 2,90 3,23 9,17 3,06
H 3,06 2,50 2,86 8,42 2,81
I 3,06 3,64 2,74 9,44 3,15
J 2,72 2,84 2,98 8,54 2,85
Jumlah 31,93 33,16 34,68 99,77 33,26
Rata-rata 3,19 3,32 3,47 9,98 3,33
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
60
Lampiran 26. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Panjang Lilit Rimpang Tanaman
Jahe Umur 90 HST
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 0,424664 0,2123 1,0914 tn
3,44
Perlakuan 9 25,327911 2,8142 14,4651 * 2,27
Galat 18 3,501941 0,1946
Non-Aditif 1 0,000241 0,0002 0,0012 tn
4,32
Sisa 17 3,501700 0,2060
Total 29 29,254516 KK = 13,13%
Keterangan : * = berbeda nyata 5%
tn = tidak nyata
KK = koefisien keragaman
Uji homogenitas : X2 Hitung = 9,7969 < X
2 Tabel = 16,9 (Data Homogen).
61
Lampiran 27. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Berat Rimpang Tanaman Jahe Umur 90
HST
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
..................... gr .....................
A 0,73 0,26 0,32 1,31 0,44
B 1,32 2,24 3,10 6,66 2,22
C 5,60 9,30 9,50 24,40 8,13
D 1,90 1,46 3,49 6,85 2,28
E 1,82 1,98 1,84 5,64 1,88
F 0,86 1,24 0,84 2,94 0,98
G 1,46 1,14 1,60 4,20 1,40
H 1,12 0,71 0,49 2,32 0,77
I 1,84 1,19 0,40 3,43 1,14
J 0,66 0,92 0,62 2,20 0,73
Jumlah 17,31 20,44 22,20 59,94 19,98
Rata-rata 1,73 2,04 2,22 5,99 2,00
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
62
Lampiran 28. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Berat Rimpang Tanaman Jahe Umur
90 HST
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 1,563530 0,7818 1,0332 tn
3,44
Perlakuan 9 133,471207 14,8301 19,5990 * 2,27
Galat 18 13,620201 0,7567
Non-Aditif 1 0,001036 0,0010 0,0013 tn
4,32
Sisa 17 13,619165 0,8011
Total 29 148,654938 KK = 42,51%
Keterangan : * = berbeda nyata 5%
tn = tidak nyata
KK = koefisien keragaman
Uji homogenitas : X2 Hitung = 18,1844 < X
2 Tabel = 16,9 (Data Tidak
Homogen).
63
Lampiran 29. Data Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan Lama
Perendaman Terhadap Berat Rimpang Tanaman Jahe Umur 90
HST (Transformasi) ( 𝑥 + 1/2)
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
..................... gr .....................
A 1,11 0,87 0,91 2,89 0,96
B 1,35 1,66 1,90 4,90 1,63
C 2,47 3,13 3,16 8,76 2,92
D 1,55 1,40 2,00 4,95 1,65
E 1,52 1,58 1,53 4,63 1,54
F 1,17 1,32 1,16 3,64 1,21
G 1,40 1,28 1,45 4,13 1,38
H 1,27 1,49 1,00 3,76 1,25
I 1,53 1,30 1,16 3,99 1,33
J 1,08 1,19 1,06 3,33 1,11
Jumlah 14,45 15,21 15,31 44,97 14,99
Rata-rata 1,44 1,52 1,53 4,50 1,50
Keterangan : A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
Lampiran 30. Analisis Ragam Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Molases Dan
Lama Perendaman Terhadap Berat Rimpang Tanaman Jahe Umur
90 HST
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
F Hitung F Tabel
5%
Kelompok 2 0,044720 0,022360 0,4611 tn
3,55
Perlakuan 9 8,068954 0,896550 18,4871 * 2,46
Acak 18 0,872928 0,048496
Total 29 8,986603 KK = 14,69%
64
Gambar 1. Tata letak percobaan
Keterangan:
A = tanpa molases
B = direndam molases 25% selama 1 jam
C = direndam molases 25% selama 2 jam
D = direndam molases 25% selama 3 jam
E = direndam molases 50% selama 1 jam
F = direndam molases 50% selama 2 jam
G = direndam molases 50% selama 3 jam
H = direndam molases 75% selama 1 jam
I = direndam molases 75% selama 2 jam
J = direndam molases 75% selama 3 jam
U
I : ulangan 1
II : ulangan 2
III : ulangan 3
1 m
0,25 m
III
II
I A
A
A
I E J B D C F H G
J H E F G C I B D
B E C I H D F J G
65
Gambar 2. Tata letak tanaman
Keterangan:
- Satu petak percobaan terdiri dari 15 polybag
- Kedalaman tanam 5 cm
- Jumlah tanaman perpetak percobaan 15 tanaman
: Tanaman yang dikeringkan
: Tanaman sempel
Dalam satu petak percobaan diambil 5 tanaman sempel dan 2 tanaman yang
dikeringkan.
X
X
X
X X X
X
X X X X U
X X X
X X
X
66
Gambar 3. Media tanam
Gambar 4. Pencampuran media
tanam
Gambar 5. Pengisian polybag Gambar 6. Polybag siap pakai
Gambar 7. Lokasi percobaan Gambar 8. Molases murni
67
Gambar 9. Molases konsentrasi
50%
Gambar 10. Pengadukan larutan
molases
Gambar 11. Bibit jahe siap
diaplikasi
Gambar 12. Proses perendaman
jahe dengan molases
Gambar 13. Jahe yang direndam
molases
Gambar 14. Penanaman jahe
68
Gambar 15. Pengamatan
persentase tumbuh.
Gambar 16. Pengamatan
diameter batang.
Gambar 17. Pengamatan tinggi
tanaman.
Gambar 18. Pencabutan tanaman
sample.
Gambar 19. Pembersihan
tanaman sample.
Gambar 20. Tanaman sample yang
sudah dibersihkan.
69
Gambar 21. Penimbangan berat
basah
Gambar 22. Penjemuran
Gambar 23. Pengukuran lilit
rimpang
Gambar 24. Pengukuran panjang
tali lilit rimpang
Gambar 25. Pengukuran panjang
rimpang
Gambar 26. Pengukuran lebar
daun
70
Gambar 27. Pengukuran panjang
daun
Gambar 28. Penimbangan berat
kering tanaman