PENGARUH KYAI DALAM PERUBAHAN PENDIDIKAN AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODEREN SULTAN HASANUDDIN AL-JAWI

(BANTEN)

A. Latar belakang masalah

Pesantren merupakan salah satu bentuk lembaga non formal yang cenderung berperan sebagai lembaga sosial keagamaan, yang pengasuhnya juga berperan sebagai “pimpinan” dan “sumber rujukan” kepada para santri-santrinya. Elemen-elemen atau komponen-komponen yang terpenting dalam lembaga pendidikan pondok pesantren adalah Kyai, sebagai tokoh sentral yang mendidik dan mengajar santri yang belajar, Masjid sebagai pusat kegiatan dan asrama sebagai tempat tinggal bagi santri, system pendidikan dan pengajaran di terapkan. Ini artinya bahwa, kyai adalah elemen terpenting dalam pendidikan pondok pesantren. Dengan ini kyai telah memainkan peran yang penting dalam proses perkemabngan pendidikan pesantren, baik sosial, kultural atau keagamaan ataupun peraturan politik. Ada 5 elemen pondok pesantren yang di kemukakan oleh Dr. Badri yatimdkk (2000:98-99) sebagai berikut.

1. Pondok.Sebuah pesantren pada dasarnya adalah merupakan tempat atau asrama bagi para santri dalam lembaga sistem pendidikan tradisional.

2. Masjid Masjid merupakan elemen yang tidak bisa di pisahkan dari dunia pesantren karena masjid dapat berfungsi sebagai tempat yang baik untuk mendidik para santri.

3. Mengajarkan kitab santriPengajaran kitab-kitab klasik bisa juga di sebut kitab kuning. Dalam hal ini berkaitan dengan kitab-kitab terutama karangan-karangan ulama yang beraliran salafiyyah.

4. Santri Santri dapat di katakan sebagai komponen terpenting dalam dunia pesantren, dalam dunia pesantren santri di bagi menjadi dua: 1. Santri Mukim, yakni murid-murid yang berasal dari daerah jauh dan bertempat tinggal pesantren atau pondok. 2. Santri kalong, yaitu murid-murid yang berasal dari daerah atau desa di sekitar lingkungan pesantren yang biasanya tidak menetap di dalam pondok.

5. Kyai Kyai merupakan komponen terpenting dalam kehidupan pesantren. Ialah pelopor bagi kelahiran pesantren yang dipimpinnya yang menjadi pemegang dan penentu kebijakan yang ada di seluruh pesantren, pada tingkat tertentu, kemajuan dan perkembangan pesantren tergantung pada sang kyai.

Fenomena menurunnya kualitas akhlak sudah menjamur dimana-mana, di antaranya adalah merosotnya moral berupa berbagai kejahatan yang di lakukan oleh anak yang masih dalam tahap kedewasaan yang tidak terkontrol. Kemajuan ilmu teknologi juga sering menimbulkan hal yang negatif dari kemajuan teknologi itulah muncul kejahatan dimana-mana. Tantangan bagi suatu lembaga yang berbasis pondok pesantren guna memberikan suatu tolak ukur menyeimbangkan dan memperbaiki dampak negatif dari perkembangan teknologi saat ini, supaya dapat menyiapkan generasi yang mumpuni dalam menyambut kemajuan zaman.

Akhlak merupakan muara dari pengejawantahan nilai-nilai ajaran agama islam. Sosok Nabi Muhammad SAW, dengan akhlak kesehariannya yang mulia, merupakan teladan utama bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Dr. Ahmad Amin (1995:2) mengatakan akhlak adalah kebiasaan kehendak. Ini berarti bila bahwa kehendak itu bila di biasakan akan sesuatu maka kebiasaannya itu di sebut akhlak, contohnya, bila kehendak itu di biasakan memberi, maka kebiasaan itu adalah akhlak dermawan.

Menurut Rasulullah SAW, hamba yang paling di cintai oleh Allah SWT adalah seorang hamba yang paling baik akhlaknya, di dalam hadits disebutkan :“Rasulullah SAW bersabda “para hamba yang di cintai Allah adalah mereka yang paling baik akhlaknya” (Adnan Tarsha 2006:135)

B. Rumusan masalah a. Faktor-faktor berkurangnya akhlak manusia di zaman sekarang ?b. Bagaimana perubahan akhlak santri yang telah di didik di dalam pondok ?c. Apa yang di maksud dengan akhlak ?d. Apa tolak ukur pondok dalam menyeimbangkan dan memperbaiki akhlak tercela

pada manusia ?e. Bagaimana cara kyai dalam menerapkan akhlak pada santri ?

C. Refrensi a. Bekal pemimpin (KH. Abdullah syukri zarkasyi)