pengaruh kinerja keuangan terhadap tingkat bagi …

111
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2013 2017 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri ―Sultan Maulana Hasanuddin‖ Banten Oleh : DEDEH RAHMAWATI NIM: 141500071 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI “SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN 2018 M/1440 H

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO

MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH

DI INDONESIA PERIODE 2013 – 2017

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah

Universitas Islam Negeri ―Sultan Maulana Hasanuddin‖ Banten

Oleh :

DEDEH RAHMAWATI

NIM: 141500071

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

“SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN

2018 M/1440 H

Page 2: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya, Dedeh Rahmawati dengan NIM 141500071, Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan

judul “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2013 – 2017)”

Saya tulis sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi (S.E) dari UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, dimana

seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam

penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan secara

jelas sesuai dengan format kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil

karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, saya bersedia menerika

sanksi berupa pencabutan gelar akademik yang telah saya peroleh dan sanksi-sanksi

lainnya sesuai dengan peraturan perundangan.

Serang, 18 September 2018

Dedeh Rahmawati

141500071

Page 3: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

ii

ABSTRAK

Nama: Dedeh Rahmawati, NIM: 141500071, Judul Skripsi: Pengaruh Kinerja

Keuangan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2013 – 2017.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan Perbankan Syariah Nasional

yang didominasi oleh BUS, dimana BUS mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga

dengan jumlah yang terus meningkat terutama deposito mudharabah. Besarnya

jumlah deposito mudharabah tersebut dilatar belakangi oleh adanya bagi hasil yang

ditawarkan oleh bank, dimana besarnya bagi hasil yang diberikan oleh nasabah

investor tergantung pada besarnya pendapatan yang dihasilkan oleh bank itu sendiri,

maka kinerja keuangan suatu bank akan mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito

mudharabah yang akan diterima oleh nasabah investor.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Adakah pengaruh variabel

NOM, ROA, dan BOPO secara parsial terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudhabrah pada Bank Umum Syariah di Indonesia 2) Adakah pengaruh variabel

NOM, ROA, dan BOPO secara simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudhabrah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh NOM, ROA, dan BOPO secara parsial terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia 2) Untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh NOM, ROA, dan BOPO secara simultan terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat kuantitatif dengan

menggunakan data sekunder, data penelitian ini diperoleh dari Laporan Statistik

Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2013 – 2017

melalui situs www.ojk.go.id, yang difokuskan pada rasio NOM, ROA, BOPO dan

laporan tingkat bagi hasil deposito mudharabah dalam bentuk persentase.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Hasil uji t diperoleh hasil secara

parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel NOM dan ROA terhadap

tingkat bagi hasil deposito mudharabah, dan tidak ada pengaruh yang signifikan

antara variabel BOPO terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. 2) Hasil uji f

secara simultan ada pengaruh yang signifikan antara variabel NOM, ROA, dan BOPO

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah 3) Variabel NOM, ROA, dan BOPO

memiliki hubungan yang sedang terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah

dengan nilai sebesar 0,516 dan memberikan konstribusi sebesar 26,7% dengan

kriteria berpengaruh cukup berarti terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah

dan sisanya 73,3% dipengaruhi oleh model lain diluar regresi ini.

Kata kunci: NOM, ROA, BOPO, dan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

Page 4: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

iii

Nomor : Nota Dinas

Lampiran : Skripsi

Perihal : Usulan Ujian Munaqasah

a.n Dedeh Rahmawati

NIM 141500071

Assalamu‘alaikum Wr.Wb

Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan menganalisis

serta mengadakan koreksi seperlunya, kami berpendapat bahwa skripsi saudari

Dedeh Rahmawati , NIM 141500071 yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan

terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah

di Indonesia (Periode 2013 – 2017) telah dapat diajukan sebagai salah satu syarat

untuk melengkapi ujian munaqasah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan

Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten .

Demikian atas segala perhatian Bapak Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu‘alaikum Wr.Wb

Serang, 18 September 2018

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN SMH Banten

Di

Tempat

Pembimbing I

Dr. H. Efi Syarifuddin, M.M.

NIP. 19740314 20051 1005

Pembimbing II

Surahman, M,E.

NIP. 198109112015031003

Page 5: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

iv

PENGESAHAN

Skripsi a.n Dedeh Rahmawati, NIM 141500071 yang berjudul Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia (Periode 2013 – 2017 ) telah diujikan dalam sidang Munaqasyah

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten pada tanggal 18 September

2018.

Skripsi tersebut telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sultan MaulanaHasanuddinBanten.

Serang, 18 September 2018

SidangMunaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Dr. Itang, M.Ag Di’amah Fitriyyah, M.Pd

NIP. 197108041998031003 NIP. 198703062015032003

Anggota:

Penguji I Penguji II

Drs. Irsal DT. Gindo Dirajo, MM. Anita, M.Si

NIP. 195311051978031001 NIP. 198208082015032003

Pembimbing I

Dr. H. Efi Syarifuddin, M.M

NIP. 19740314200511005

Pembimbing II

Surahman, M.E

NIP. 198109112015031003

Page 6: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

v

PERSEMBAHAN

Setiap rangkaian kata dalam skripsi ini ku persembahkan

untuk kedua orangtuku..

Untuk Ibunda tercinta Badriyah Indriyati dan Ayahanda

tercinta Didik Budiyanto, terimakasih atas segala dukungan,

bantuan, serta doa tulus kalian..

Untuk kaka ku satu-satunya Eka Budiyanti S.E, dan teman

seperjuanganku Yusuf Kusuma....

Page 7: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

vi

MOTTO HIDUP

“Allah tidak memberikan apa yang hamba-Nya inginkan

tapi Allah memberikan apa yang hamba-Nya butuhkan

karena Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya....”

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

(Al-Baqarah:153)

Page 8: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Dedeh Rahmawati yang dilahirkan di Serang, pada tanggal

02 Desember 1995. Penulis dilahirkan dari orang tua bernama Ibu Badriyah Indriyati

dan Bapak Didik Budiyanto, yang dengan tulus ikhlas membesarkan penulis hingga

saat ini.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis terdiri dari SDN Kemang

Kota Serang lulus pada tahun 2008, SMPN 4 Kota Serang lulus pada tahun 2011,

dan SMKN 1 Kota Serang Jurusan Akuntansi lulus tahun 2014, dan melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah dan lulus pada tahun

2018.

Selama perkuliahan penulis pernah aktif pada Himpunan Mahasiswa Jurusan

Perbankan Syariah bidang Kominfo pada tahun 2015. Dan beberapa Unit Kegiatan

Mahasiswa lainnya guna menambah pengalaman penulis selama perkuliahan.

Page 9: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik,

hidayah serta inayah-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ―Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2013 – 2017‖

Skripsi ini tidak dapat selesai tepat pada waktunya tanpa ada bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr.H. Fauzul Iman, M.A. Rektor UIN Sultan Maulana Hasanudin

Banten.

2. Ibu Dr.Hj. Nihayatul Masykuroh, M.SI. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam

3. Ibu Hendri Ferieka, S.E, M.Si. Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.

4. Bapak Dr.H. Efi Syarifuddin, MM, sebagai pembimbing I dan Bapak

Surahman, M.E.

5. Keluarga, sahabat dan teman-teman yenag telah memberikan motivasi dan

doa dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

ix

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi isi penelitian maupun metodologi penelitian.

Maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran agar skripsi ini

menjadi lebih baik, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Aamiin.

Serang, 18 September 2018

Penulis,

Dedeh Rahmawati

Page 11: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

x

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................................. ii

NOTA DINAS ........................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iv

PERSEMBAHAN ....................................................................................................... v

MOTTO ..................................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Bembatasan Masalah ................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

D. Tujuan Penulisan ......................................................................... 7

E. Manfaat Penulisan ....................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori .......................................................................... 10

1. Kinerja Keuangan ................................................................. 10

a. Definisi Kinerja Keuangan ............................................ 10

b. Rasio Keuangan Bank Syariah ...................................... 16

2. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah ........................... 20

a. Pengertian Bagi Hasil .................................................... 20

b. Bagi Hasil pada Deposito Mudharabah ......................... 21

Page 12: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

xi

3. Deposito Mudharabah ......................................................... 23

a. Definisi Deposito Mudharabah ..................................... 23

b. Landasan Hukum Deposito Mudharabah ...................... 26

B. Hubungan antar Variabel .......................................................... 28

C. Kerangka Pemikiran ................................................................. 31

D. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 32

E. Hipotesis .................................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Pnelitian ................................................... 36

B. Jenis Metode Penelitian ............................................................ 37

C. Operasional Variabel Penelitian ................................................ 38

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 40

E. Teknik Analisis Data ................................................................. 41

1. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 41

a. Uji Normalitas ............................................................... 42

b. Uji Multikolinearitas ..................................................... 42

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................. 43

d. Uji Autokorelasi ............................................................ 43

2. Uji Koefisien Korelasi .......................................................... 44

3. Uji Koefisien Determinasi .................................................... 44

4. Analisis Regresi Berganda ................................................... 45

5. Uji Hipotesis ......................................................................... 47

a. Uji T .............................................................................. 47

b. Uji F ..................................................................................... 47

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian ...................................................... 49

B. Deskripsi Data ........................................................................... 51

C. Analisis Data dan Pembahasan ................................................. 58

1. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 58

Page 13: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

xii

a. Uji Normalitas ............................................................... 58

b. Uji Multikolinearitas .......................................................... 60

c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 61

d. Uji Autokorelasi ................................................................. 62

2. Uji Koefisien Korelasi ............................................................... 64

3. Uji Koefisien Determinasi .................................................... 64

4. Analisis Regresi Berganda ................................................... 65

5. Uji Hipotesis ............................................................................. 67

a. Uji T .............................................................................. 67

b. Uji F ............................................................................... 68

D. Analisis Pembahasan ..................................................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 72

B. Saran ............................................................................................... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase bagi hasil Deposito Mudharabah Periode Januari-

Desember 2017

Tabel 1.2 Rasio Keuangan Bank Umum Syariah Periode 2013-2017 5

Tabel 2.1 Kriteria Penilaian NOM

Tabel 2.2 Kriteria Penilaian ROA

Tabel 2.3 Kriteria Penilaian BOPO

Tabel 3.1 Data Bank Umum Syariah

Tabel 3.2 Interprestasi terhadap Nilai Koefisien Korelasi

Tabel 3.3 Interprestasi terhadap Nilai Koefisien Determinasi

Tabel 4.1 Data NOM BUS Periode Januari 2013 – Desember 2017

Tabel 4.2 Data ROA BUS Periode Januari 2013 – Desember 2017

Tabel 4.3 Data BOPO BUS Periode Januari 2013 – Desember 2017

Tabel 4.4 Data tingkat bagi hasil deposito mudharabah BUS Periode Januari

2013 – Desember 2017

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data dengan Kolmogrov-Smirnov

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi tahap kedua

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Korelasi

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Dterminasi

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 4.12 Hasil Uji T

Tabel 4.13 Hasil Uji F

Page 15: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Deposito Mudharabah

Gambar 4.1 Diagram Perkembangan Aset Bank Umum Syariah Periode 2012 – 2017

Gambar 4.2 Diagram Perkembangan Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah

Periode Tahun 2012 – 2017

Gambar 4.3 Diagram Normalitas Probability Plot

Gambar 4.4 Diagram Histogram Kurva Normalitas

Gambar 4.5 Diagram Pencar Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.6 Hasil Uji Statistik Durbin Watson

Page 16: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri Perbankan Syariah nasional terus tumbuh dengan laju pertumbuhan

bervariasi sesuai dengan kondisi ekonomi dan berbagai faktor yang

mempengaruhi perkembangannya sejak lebih dari dua dekade, tepatnya sejak

tahun 1992. Dengan lahirnya UU No. 21 tahun 2008 sebagai pembaruan dari UU

No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan Syariah maka pengembangan industri

Perbankan Syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai

dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi.

Dengan progres perkembangannya yang impresif, maka diharapkan peran

industri Perbankan Syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan

semakin signifikan. Keberadaan Perbankan Syariah di Indonesia merupakan

refleksi dari kebutuhan atas sistem perbankan alternatif yang lebih dapat

memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan stabilitas sistem perbankan

nasional. Tujuan Perbankan Syariah adalah menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional, seperti melakukan fungsi untuk mendukung sektor riil

melalui pembiayaan sesuai prinsip syariah yang mendukung pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka pemerataan kesejahteraan rakyat.

Perkembangan Perbankan Syariah saat ini semakin terlihat dari

bertambahnya jumlah Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia yang

Page 17: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

2

telah mencapai 13 Bank Umum Syariah dengan total aset mencapai Rp.288,027

Triliun pada tahun 2017 dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnnya

yang mencapai Rp.254,184 Triliun pada tahun 2016. Bank Umum Syariah

memberikan proporsi terbesar bagi Perbankan Syariah nasional dibandingan

UUS dan BRPS sebesar 68,08% pada tahun 2017. Peningkatan nilai aset Bank

Umum Syariah ini karena ditopang dengan perbaikan permodalan perbankan

yang juga terus mengalami peningkatan.

Dari sisi pengelolaan Dana Pihak Ketiga, Bank Umum Syariah telah

menghimpun Dana Pihak Ketiga sebesar Rp.238.225 Miliar, dan jumlah ini terus

mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Besarnya jumlah Dana Pihak Ketiga

dapat dijadikan indikasi tingkat kepercayaan masyarakat pada bank yang

bersangkutan. Semakin tinggi jumlah Dana Pihak Ketiga mengindikasi

kepercayaan nasabah untuk menitipkan dananya di bank semakin membaik.1 Hal

tersebut didukung oleh peningkatan layanan industri jasa keuangan syariah yang

senantiasa berupaya mengoptimalkan infrastruktur dan memberikan service

excellence kepada masyarakat, di antaranya pemanfaatan IT dan peningkatan

jumlah kantor cabang serta pemanfaatan Layanan Syariah (LS) dan Layanan

Syariah Bank (LSB).

Deposito Mudharabah merupakan salah satu sumber Dana Pihak Ketiga yang

memberikan proporsi terbesar dibandingkan dengan tabungan dan giro. Tercatat

1 Umiyati, ―Analisis Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi total DPK BUS di

Indonesia (Periode 2011-2013)‖, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam, Vol.4 No.1 (2016), 2.

Page 18: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

3

dalam Laporan Statistik Perbankan Syariah pada tahun 2013 jumlah deposito

mudharabah sebesar Rp.107.812 Miliar dan terus meningkat hingga Rp.137.377

Miliar pada tahun 2017. Peningkatan jumlah deposito mudharabah ini dilatar

belakangi oleh meningkatnya jumlah nasabah yang menginvestasikan dananya di

bank syariah. Jika dilihat dari sudut pandang perilaku konsumen, alasan nasabah

menginvestasikan dananya dalam bentuk deposito adalah karena adanya bagi

hasil yang berikan oleh bank kepada nasabah. Sehingga apabila bagi hasil yang

ditawarkan tinggi maka akan semakin menarik minat nasabah untuk

menginvestasikan dananya pada bank syariah.

Besarnya persentase bagi hasil yang akan diperoleh nasabah tergantung pada

pendapatan yang dihasilkan oleh bank atas pembiayaan yang dikeluarkan.

Semakin tinggi pendapatan bank syariah, akan tinggi pula bagi hasil yang akan

diterima oleh nasabah investor.2 Oleh karna itu tingkat laba bank syariah bukan

saja berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil untuk para pemegang saham, tetapi

juga berpengaruh terhadap bagi hasil yang dapat diberikan kepada nasabah yang

menginvestasikan dananya. Dengan demikian kemampuan manajamen untuk

melaksanakan fungsinya sebagai penyimpan harta, pengusaha dan pengelola

investasi yang baik akan sangat menentukan kualitas usahanya sebagai lembaga

intermediary dan kemampuannya dalam menghasilkan laba.3

2 Ismail, MBA, Perbankan Syariah, 48.

3 Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014), 110-111.

Page 19: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

4

Tabel 1.1

Persentase bagi hasil Deposito Mudharabah

Periode Januari- Desember 2017

Bulan Persentase

bagi hasil Bulan

Persentase

bagi hasil

Januari 5,96% Juli 5,90%

Februari 5,97% Agustus 5,84%

Maret 6,07% September 6,11%

April 6,15% Oktober 5,91%

Mei 6,16% November 5,70%

juni 6,07% Desember 6,05%

Pada tabel 1.1 terlihat bahwa persentase bagi hasil Deposito Mudharabah

periode Januari hingga Desember 2017 mengalami fluktuatif disetiap bulannya.

Besarnya persentase bagi hasil yang diberikan bank kepada nasabah investor

tergantung pada pendapatan yang diperoleh oleh bank dan pada dasar

perhitungan bagi hasil. Perhitungan dasar bagi hasil dapat dilakukan dengan

konsep revenue sharing atau konsep profit sharing.

Melihat kondisi persaingan antar bank yang semakin ketat, menjadikan bank

perlu mempertahankan kinerja keuangan dengan baik. Bagi nasabah sebelum

mereka mendepositkan dananya, nasabah akan melihat terlebih dahulu kinerja

keuangan bank tersebut melalui laporan keuangan berupa neraca dan laba rugi.

Kinerja keuangan merupakan indikator yang dapat merefleksikan kondisi

keuangan dengan menggunakan alat analisis keuangan, dimana analisis keuangan

bank penting dilakukan untuk melihat kesehatan bank. Karena dari informasi

Page 20: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

5

tersebut dapat diperoleh informasi atas rasio yang dapat menunjukkan kualitas

bank.4 Rasio keuangan merupakan alat analisis yang biasa digunakan untuk

mengetahui apakah kinerja keuangan bank selama periode menghasilkan

keuntungan atau kerugian.

Tabel 1.2

Rasio Keuangan Bank Umum Syariah Periode 2013-2017

Berdasarkan tabel 1.2 terlihat bahwa rasio keuangan Bank Umum Syariah

yang diwakili oleh NOM (Net Operating Margin) dan ROA (Return On Assets)

dari sisi profitabilitas dan BOPO (Biaya Operasioal terhadap Pendapatan

Operasional) dari sisi efisiensi berada pada posisi yang tetap dan sedikit

mengalami penurunan. Pada rasio NOM terjadi penurunan sebesar 0,97% dan

diikuti dengan posisi yang sama selama dua tahun yakni 0,52%. Pada rasio ROA

terjadi peningkatan di setiap tahunnya setelah mengalami penurunan pada tahun

2014. Sedangkan rasio BOPO mengalami penurunan sejak tahun 2015 hingga

2017 yang semula sebesar 97,01% menjadi 94,91%.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Shella Muthya Syarif

(2016) dan Nurul Hikmah (2015) menyebutkan bahwa ROA memiliki pengaruh

4 Adi Wirawan, ―ROA, ROE, dan BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

pada Bank Umum Syariah‖, Artikel Ilmiah, (2016), 4-5

Rasio/Tahun 2013 2014 2015 2016 2017

NOM 1,49% 0,52% 0,52% 0,68% 0,67%

ROA 1,43% 0,41% 0,49% 0,63% 0,63%

BOPO 83,88% 96,97% 97,01% 96,22% 94,91%

Page 21: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

6

secara signifikan dan BOPO tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat

bagi hasil Deposito Mudharabah. Dengan kesimpulan apabila ROA meningkat

maka pendapatan akan ikut meningkat dengan begitu tingkat bagi hasil untuk

nasabah investor akan ikut meningkat. Sedangkan BOPO tidak berpengaruh

dikarenakan jika Bank Syariah memperoleh pendapatan operasional yang kecil

maka resiko yang dimiliki bank syariah akan ditanggung oleh nasabah.

Maka dari itu penulis ingin menguji kembali apakah kinerja keuangan yang

diwakili oleh NOM, ROA dan BOPO berpengaruh langsung terhadap tingkat

bagi hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2013-2017.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

pada karya tulis ilmiah yang berjudul “PENGARUH KINERJA KEUANGAN

TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH

PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Periode Januari 2013 –

Desember 2017).

B. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian tidak meluas dan tetap terfokus pada

pokok pembahasan, maka penulis membatasi masalah ini pada kinerja keuangan

bank syariah yang diwakili oleh tiga variabel independen yaitu variabel NOM,

ROA, BOPO, sedangkan variabel dependennya adalah tingkat bagi hasil deposito

mudharabah. Sumber data dalam penelitian ini adalah data Statistik Perbankan

Syariah yang di publikasikan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada tahun

2013 – 2017.

Page 22: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

7

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, penulis menulis beberapa perumusan

masalah, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh NOM, ROA dan BOPO secara parsial terhadap tingkat

bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

2. Adakah pengaruh NOM, ROA dan BOPO secara simultan terhadap tingkat

bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh NOM, ROA dan BOPO secara

parsial terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh NOM, ROA dan BOPO secara

simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang

lembaga keuangan syariah khususnya di bidang perbankan syariah, serta

sebagai ajang ilmiah untuk mengimplementasikan teori yang pernah didapat

di bangku perkuliahan.

Page 23: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

8

2. Bagi perbankan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebuah referensi

dan informasi bagi perbankan dalam mengambil keputusan yang akan

diambil terhadap faktor-faktor yang mempengaruh tingkat bagi hasil

deposito mudharabah.

3. Bagi Lembaga Pendidikan UIN SMH Banten, penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan keilmuan tambahan khususnya di bidang Perbankan

Syariah tentang deposito mudharabah sebagai produk bank syariah dan

menjadi bahan acuan bagi penelitian-penelitian yang akan datang.

4. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

serta pengetahuan seputar produk bank syariah yakni deposito mudharabah.

F. Sistematika penulisan

Untuk memberikan kemudahan dalam hal penulisan dan pembahasan skripsi,

maka penulis membaginya ke dalam 5 BAB pembahasan, diantaranya adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Pada bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan landasan

teori tentang kinerja keuangan, deposito mudharabah, bagi hasil,

Page 24: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

9

rasio keuangan, serta memaparkan hubungan antarvariabel yang

nantinya akan dibentuk sebuah hipotesa.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan secara rinci mengenai

populasi dan sampel, variabel penelitian, jenis penelitian, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisa data.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulisan akan memaparkan uraian mengenai hasil

penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia

dengan menggunakan analisa data berupa uji asumsi klasik, uji

hipotesis, dan analisis linear berganda.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan kesimpulan dari skripsi ini

serta saran-saran untuk beberapa pihak.

Page 25: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

10

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan

a. Definisi Kinerja Keuangan

Definisi kinerja menurut Indra Bastian adalah gambaran pencapaian

pelaksanaan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

visi dan misi suatu organisasi. Sedangkan kinerja keuangan menurut

Fahmi adalah gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan atau

sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah

dilakukan.5 Dwi Suwiknyo mendefinisikan kinerja keuangan adalah

kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan finansial untuk

mendapatkan profit yang direncanakan. Pendapatan yang dimiliki

oleh suatu perusahaan baik dilihat dari sumbernya maupun fungsinya

yang terangkum dalam laporan keuangan.6

Penilaian kinerja keuangan merupakan hal yang esensi bagi suatu

organisasi atau perusahaan termasuk Perbankan, dimana kinerja tersebut

haruslah mencerminkan peningkatan dari satu periode ke periode

berikutnya. Abdullah mendefinisikan kinerja keuangan bank merupakan

gambaran kondisi keuangan bank pada periode tertentu baik dalam aspek

5 Umiyati, ―Analisi Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi DPK BUS di

Indonesia,.......‖ 6.

6 Dwi Suwiknyo, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010), 105

Page 26: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

11

penghimpunan dana ataupun penyaluran dana yang biasa diukur melalui

indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas bank.7

Adapun tujuan dari penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir

adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan

untuk memperoleh kewajiban yang harus segera dipenuhi.

2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut

dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka

panjang.

3) Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu.

4) Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur

dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk

membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar

kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan

membayar deviden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa

mengalami hambatan atau krisis keuangan.

7 Riekie Susanti Irawati, ―Penilaian Kinerja Keuangan Bank Syariah melalui Pendekatan

CAEL, Risiko Usaha dan Efisiensi Usaha‖, Jurnal Akuntansi, Volume 8 No.1 (2012), 3.

Page 27: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

12

Kondisi keuangan Perbankan Syariah secara keseluruhan dapat

dilihat melalui laporan keuangan bank, adapun tujuan dari laporan

keuangan bagi sektor Perbankan Syariah adalah menyajikan informasi

yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas dari

aktivitas operasi bank yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.8

Semakin baik kondisi keuangan bank syariah maka menunjukkan bahwa

bank tersebut berada pada tingkat kesehatan yang baik.

Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas

berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi suatu bank melalui

penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, profitabilitas,

likuiditas, dan sesitivitas terhadap resiko pasar. Penilaian terhadap faktor-

faktor tersebut dilakukan setelah mempertimbangkan unsur judgement

yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari faktor-faktor

penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya seperti kondisi perbankan dan

perekonomian nasional.9

Bank Indonesia telah menetapkan peraturan perhitungan kinerja

keuangan bank syariah yang tertuang dalam PBI No.9/1/PBI/2007 tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum berdasarkan sistem

8 Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, (Jakarta: Gramdedia Pustaka

Utama, 2014), 273. 9 Totok Budisantoso Nuritomo, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba mpat,

2014), 74.

Page 28: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

13

syariah. Dimana penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian

terhadap faktor-faktor sebagai berikut10

:

1) Permodalan (capital), penilaian permodalan merupakan penilaian

terhadap kecukupan modal Bank dan UUS untuk mengcover

eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur dimasa yang

akan datang.

2) Kualitas Aset (quality asset), penilaian kualitas asset merupakan

penilaian terhadap kondisi asset Bank dan UUS dan kecukupan

manajemem risiko pembiayaan.

3) Manajemen (management), penilaian manajemen merupakan

penilaian terhadap kemampuan manajerial pengurus bank untuk

menjalankan usaha, kecukupan manajemen risiko, dan kepatuhan

bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank

Indonesia dan atau pihak lainnya.

4) Rentabilitas (earning), penilaian rentabilitas merupakan penilaian

terhadap kondisi dan kemampuan Bank dan UUS untuk

menghasilkan keuntungan dalam rangka mendukung kegiatan

operasional dan permodalan.

10

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Umum, http://www.bi.go.id (diunduh tanggal 17 April 2018).

Page 29: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

14

5) Likuiditas (liquidity), penilaian likuiditas merupakan penilaian

terhadap kemampuan bank untuk memelihara tingkat likuiditas yang

memadai.

6) Sensitivitas terhadap resiko pasar (sensitivity to market risk),

penilaian sensitivitas terhadap risiko pasar merupakan penilaian

terhadap kemampuan modal Bank dan UUS untuk mengcover risiko

yang ditimbulkan oleh perubahan nilai tukar.

Pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan kepercayaan

dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian

(prudential banking), maka Bank Indonesia menerapkan aturan tentang

kesehatan bank. Dengan adanya aturan kesehatan bank, maka diharapkan

Perbankan Syariah selalu dalam kondisi sehat sehingga tidak merugikan

masyarakat yang menjadi nasabah bank tersebut.

b. Rasio Keuangan Bank Syariah

Rasio keuangan meupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk

menganalisa laporan keuangan. Rasio keuangan dapat diartikan sebagai

suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang

terdapat pada laporan keuangan, dengan mempergunakan formula-

formula yang dianggap representatif untuk diterapkan.11

Dalam

Perbankan Syariah rasio keuangan dapat dijadikan sebagai pengukur

11 Mukhlishotul Jannah, Manajemen Keuangan, (Serang, 2015), 65.

Page 30: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

15

kinerja Perbankan termasuk penilaian untuk kesehatan bank tersebut.

Rasio keuangan Perbankan memiliki perbedaaan dengan kinerja

keuangan perusahaan dimana perbankan termasuk kategori bisnis yang

bersifat intangible sehingga memiliki risiko yang sangat tinggi.12

Dengan menggunakan alat analisa berupa rasio keuangan dapat

menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik

atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu

periode ke periode berikutnya. Kondisi keuangan yang baik atau sehat

dapat diartikan bahwa bank mampu untuk melakukan kegiatan

operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua

kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan

peraturan perbankan yang berlaku.13

Jenis analisis rasio keuangan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :

1) Perbandingan internal, yakni analisis dengan membandingkan rasio

sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan

yang sama.

2) Perbandingan eksternal, yakni analisis dilakukan dengan

membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan lain yang

sejenis dengan rata-rata industri pada suatu titik yang sama.

12 Irham Fahmi, Pengantar Perbankan Teori dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2014), 175. 13

Totok Budisantoro Nuritomo, Bank dan lembaga keuangan lain, 5.

Page 31: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

16

Dalam menganalisa kinerja keuangan Perbankan Syariah dapat

dilakukan dengan berbagai rasio keuangan seperti rasio profitabilitas,

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dll. Namun dalam penelitian ini, rasio

keuangan difokuskan pada rasio profitabilitas dan rasio biaya. Pada rasio

profitabilias indikator yang digunakan adalah Net Operating Margin

(NOM) dan Return On Asset (ROA) sedangkan pada raio biaya

menggunakan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO). Adapun penjelasan dari ketiga rasio tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Net Operating Margin (NOM)

Net Operating Margin (NOM) merupakan analog dari Net Interest

Margin (NIM) dikarenakan bank syariah tidak mengenal sistem bunga

melainkan bagi hasil. Net Operating Margin merupakan rasio utama

dari rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba.14

Net

Operating Margin (NOM) adalah perbandingan antara pendapatan

operasional dengan beban operasional terhadap rata-rata aktiva

produktif. Aktiva produktif merupakan penanaman bank dalam

bentuk pembiayaan, surat berharga, penyertaan dan penanaman

lainnya yang dimaksudkan untuk menghasilkan laba. Adapun formula

14

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, SE9/24/DPbS2007 Romawi II.3, 28.

Page 32: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

17

yang digunakan dalam perhitungan Net Operating Margin adalah

sebagai berikut15

:

NOM = ( )–

X 100%

Keterangan :

a) Pendapatan Operasional (PO) adalah pendapatan operasional

setelah Distribusi Bagi Hasil (DBH) dalam 12 (dua belas) bulan

terakhir.

b) Beban Operasional (BO) adalah beban operasional termasuk

kekurangan PPAP yang w ajib dibentuk sesuai dengan ketentuan

dalam 12 (dua belas) bulan terakhir.

c) Perhitungan rata-rata aktiva produktif merupakan rata-rata aktiva

produktif 12 (dua belas) terakhir.

d) Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

Tabel 2.1

Kriteria Penilaian Net Operating Margin

Kriteria Keterangan

Peringkat 1 : NOM > 3% Tinggi

Peringkat 2 : 2% < NOM ≤ 3% Cukup Tinggi

Peringkat 3 : 1,5 % < NOM ≤ 2% Rendah

Peringkat 4 : 1% < NOM ≤ 1,5% Cukup Rendah

Peringkat 5 : NOM ≤ 1% Sangat Rendah

15

Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, 286.

Page 33: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

18

Semakin besar nilai NOM maka begitu pula dengan nilai return

on assetnya , yang berarti akan meningkatkan pendapatan bagi hasil

atas aktiva produktiv yang dikelola oleh bank, sehingga kinerja

keuangan akan semakin meningkat.16

2) Return On Asset (ROA)

Return On Asset merupakan rasio penunjang dari rasio

profitabiltas, dimana rasio ini menggambarkan kemampuan bank

dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva

yang menghasilkan laba.17

Tujuan dari rasio ini adalah untuk

mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba.

Semakin kecil rasio yang diperoleh mengindikasi kurangnya

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva untuk

meningkatkan pendapatan dan menekan biaya.18

Semakin tinggi rasio

yang diperoleh mengindikasi baiknya kemampuan manajemen bank

dalam mengelola aktiva sehingga keuntungan yang dicapai akan

semain besar dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaan aset.

Dengan kondisi ROA yang baik pada suatu bank menunjukkan

bank tersebut memiliki kinerja keuangan yang baik, dengan demikian

16

Vita Tristiningtyas, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada

Bank Umum Syariah di Indonesia, Jurnal Akuntansi, Vol.3 No.2 (2013), 4. 17

Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, 254 18 Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Penilaian Tingkat Kesehatan Bank,..... 184.

Page 34: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

19

tingkat pengembalian (return) akan semakin besar. Hal ini

menunjukkan bahwa ROA dapat menjadi cermin daya tarik bisnis

(business attractiveness) bagi para investor untuk menginvestasikan

dananya di bank syariah. Menurut Peraturan Bank Indonesia, nilai

ROA yang baik adalah diatas 1,5%, dimana nilai ROA diperoleh dari

laba sebelum pajak dibagi rata-rata total aktiva dengan formula

sebagai berikut :

Return On Asset =

x 100%

Keterangan :

a) Perhitungan laba sebelum pajak disetahunkan.

b) Perhitungan rata-rata total aktiva berdasarkan posisi bulan.

c) Rasio dihitung per posisi tanggal penilaian.

Tabel 2.2

Kriteria Penilaian Return On Asset

Kriteria Penilaian

Peringkat 1 : ROA > 1,5% Tinggi

Peringkat 2 : 1,25% < ROA ≤ 1,5% Cukup Tinggi

Peringkat 3 : 0,5% < ROA ≤ 1,25% Rendah

Peringkat 4 : 0% < ROA ≤ 0,5% Cukup Rendah

Peringkat 5 : ROA ≤ 0% Sangat Rendah

3) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional atau BOPO

adalah indikator dari rasio biaya yang digunakan untuk mengukur

Page 35: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

20

tingkat efisiensi kinerja operasional bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasionalnya.19

Persentase dari

BOPO ini akan mencerminkan efisiensi suatu bank dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya, Ponco berpendapat bahwa

rasio BOPO yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya

kemampuan bank tersebut dalam menekan biaya operasional dan

meningkatkan pendapatan operasional yang akan menimbulkan

kerugian karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya.20

Besarnya BOPO diperoleh melalui perbandingan antara biaya

operasional dengan pendapatan operasional, dengan formula sebagai

berikut :21

Rasio biaya =

Tabel 2.3

Kriteria Penilaian Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Kriteria Penilaian

Peringkat 1 : BOPO ≤ 83% Rendah

Peringkat 2 : 83% < BOPO ≤ 85% Cukup Rendah

Peringkat 3 : 85% < BOPO ≤ 87% Rendah

Peringkat 4 : 87% < BOPO ≤ 89% Cukup Tinggi

Peringkat 5 : BOPO > 90% Tinggi

19

Muhamad, Manajemen dana bank syariah, 287. 20

Moh Iskandar Nur, ‗Skripsi Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah dan Tingkat Pengembalian Ekuitas pada BUS‖, 21 21

Muhamad, Manajemen dana bank syariah, 254.

Page 36: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

21

Semakin rendah persentase BOPO maka semakin baik kinerja

manajemen bank tersebut karena lebih efisien dalam menggunakan

sumber daya perusahaan sehingga bank dapat menghasilkan banyak

pendapatan dari pengelolaan aktivanya dengan biaya operasional

yang rendah.

2. Deposito Mudharabah

a. Definisi Deposito Mudharabah

Menururt Undang-Undang No.10 Tahun 2008 pasal 1 yang dimaksud

dengan deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah

atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan

akad antara nasabah penyimpan dan Bank Syariah, dan arti dari investasi

itu sendiri adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada Bank

Syariah berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk deposito, tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.22

Sedangkan deposito mudharabah menurut Ismail adalah dana investasi

yang ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu,

22

UU RI No.21 Tahun 2008 pasal 1 tentang Perbankan Syariah

Page 37: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

22

sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank dengan

nasabah investor.23

Maka dapat disimpulkan bahwa deposito mudharabah adalah dana

simpanan pihak ketiga yang diamanahkan kepada bank dan penarikannya

dilakukan pada waktu tertentu sesuai masa penyimpanan yang

diperjanjikan seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.

Deposito dicairkan setelah jangka waktu berakhir dan dapat diperpanjang

secara otomatis (automatic roll over) ataupun secara tidak otomatis (non-

automatic roll over) .24

Gambar 2.1 Skema Deposito Mudharabah

Gambar 2.1 merupakan skema deposito mudharabah, dimana dalam

mekanisme deposito mudharabah nasabah bertindak sebagai pemilik dana

(shahibul maal) dan bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib).

Pengelolaan dana oleh bank dapat dilakukan sesuai batasan-batasan atau

tanpa batasan-batasan dari pemilik dana. Dari hasil pengelolaan dana

tersebut, bank akan membagi hasil atas laba usaha kepada nasabah

investor sesuai dengan nisbah yang telah diperjanjikan.

23

Ismail, Perbankan Syariah, 91. 24

Ikatan Bankir Indonesia, Memahami bisnis bank syariah, 98.

Nasabah

investor Bank

Syariah

Investasi mudharabah

Bagi hasil

Mitra

Usaha

Mitra

Usaha Bagi hasil

Kerja sama

Menjual Jasa

Bayar Cicilan

Page 38: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

23

Deposito mudharabah terbagi menjadi dua bagian yakni deposito

mudharabah mutlaqah (Unrestricted Investment Account, URIA) dan

deposito mudharabah muqayyadah (Restricted Investment Account, RIA).

Deposito mudharabah mutlaqah adalah deposito yang mana pemilik dana

memberikan batasan pada Bank Syariah dalam mengelola investasinya.

Dengan kata lain Bank Syariah mempunyai hak dan kebebasan

sepenuhnya dalam menginvestasikan dana URIA ke berbagai sektor

bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan. Sedangkan

deposito mudharabah muqayyadah adalah deposito yang mana pemilik

dana memberikan batasan kepada Bank Syariah dalam mengelola

investasinya seperti memberikan batasan kemana dana tersebut akan

diinvestasikan ke sektor bisnis.25

b. Landasan Hukum Deposito Mudharabah

Landasan hukum deposito mudharabah terdapat pada Undang-Undang

No.10 Tahun 2008 pasal 1 tentang Perbankan Syariah, PBI

No.10/16/PBI/2008 pasal 3. Selain itu produk deposito mudharabah telah

diatur dalam sebuah Fatwa DSN No.03/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 01

April 2000, yang menyatakan bahwa keperluan masyarakat dalam

meningkatkan kesejahteraan dan dalam bidang investasi, memerlukan

jasa perbankan.

25 Adiwarman, Bank Islam......, 364-367.

Page 39: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

24

Adapaun landasan hukum Al-qur‘an dan Hadits tentang deposito

mudharabah berdasarkan Fatwa DSN No.03/DSN-MUI/IV/2000 adalah

sebagai berikut :

1) Al-Qur‘an

a) QS. An-Nisaa‘: 29

“hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling

memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan peniagaan yang berlaku dengan sukarela di

antaramu”

b) QS.Al-Baqarah: 283

“maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,

hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanahnya dan

hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya”

c) QS.Al-Maidah: 1

“hai orang-orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu.

d) QS.Al-Baqarah: 198

“tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu”

2) Al-Hadits

Riwayat Thabarani dari Ibnu Abbas:

Page 40: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

25

“abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai

mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak

mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak

membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia

(mudharib) harus menanggung risikonya. Ketika persyaratan

yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau

membenarkannya.”

b) Riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib:

“nabi bersabda, „Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual

beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan

mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah

tangga, bukan untuk dijual‟.”

c) Riwayat Tirmidzi dan ‗Amir bin ‗Auf:

“perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali

perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan

yang haram dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat

mereka, kecuali syrat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram.”

3. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

a. Pengertian Bagi Hasil

Page 41: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

26

Islam melarang penggunaan bunga dan membolehkan bagi hasil.

Keduanya memberikan keuntungan namun memiliki perbedaan yang

mendasar sebagai akibat adanya perbedaan antara investasi dengan

pembungaan uang. Bagi hasil didefinisikan sebagai suatu sistem yang

meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara pemodal dan pengelola

dana.26

Bagi hasil juga dapat diartikan sebagai pembagian atas hasil usaha

yang telah dilakukan oleh pihak yang melakukan perjanjian usaha.

Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan

dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Penggunaan

tingkat bagi hasil ini dimaksudkan untuk menghindari fluktuasi nominal

bagi hasil yang dipengaruhi oleh perubahan saldo dan menjamin adanya

keadilan sehingga tidak ada pihak yang tereksploitasi.27

Adapun prinsip-prinsip dalam bagi hasil adalah sebagai berikut28

:

2) Penentuan keuntungan dilakukan pada saat akad dengan pedoman

kemungkinan untung rugi.

3) Besarnya persentase bagi hasil berdasarkan jumlah keuntungan yang

diperoleh.

4) Pembayaran bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan,

apabila terjadi kerugian makan ditanggung bersama.

26

Ahmad Ihfam, Ini Lho Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015), 45. 27

Andryani Iska, ―Analisis Pengaruh ROA, BOPO, dan Suku Bunga terhadap Tingkat Bagi

Hasil Deposito Mudharabah pada BUS‖, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 11 Nomor 1 (September,

2012), 4. 28

Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), 41.

Page 42: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

27

5) Jumlah pembayaran atas bagi hasil akan meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

6) Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.

Disamping hal itu ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

besarnya bagi hasil yang diterima oleh nasabah, diantaranya adalah

sebagai berikut :

1) Investment Rate

Investment Rate merupakan persentase dana yang diinvestasikan

kembali oleh bank syariah baik ke dalam pembiayaan maupun

penyaluran dana lainnya. Ketentuan ini dilakukan karena adanya

ketentuan dari Bank Indonesia, bahwa jumlah persentase tertentu atas

dana dari masyarakat tidak boleh diinvestasikan akan tetapi

diinvestasikan dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM).

2) Total Dana Investasi

Total dana yang diinvestasikan diterima oleh bank syariah akan

mempengaruhi bagi hasil yang diterima oleh nasabah investor. Total

dana yang berasal dari investasi mudharabah dapat dihitung dengan

menggunakan saldo minimal bulanan atau harian.

3) Jenis Dana

Investasi mudharabah dalam penghimpunan dana memiliki

beberapa jenis, dimana setiap jenisnya memiliki karakteristik yang

Page 43: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

28

berbeda – beda sehingga akan berpengaruh terhadap besarnya bagi

hasil.

4) Nisbah

Nisbah merupakan persentase bagi hail yang disebutkan dalam

akad kerja sama usaha (mudharabah atau musyarakah) yang telah

disepakati antara nasabah dengan bank.

5) Metode Perhitungan Bagi Hasil

Bagi hasil akan berbeda tergantung pada dasar perhitungan bagi

hasil yaitu menggunakan metode profit/loss sharing atau revenue

sharing. Bagi hasil dengan metode profit/loss sharing dihitung

berdasarkan laba sebelum pajak. Sedangkan metode revenue sharing

dihitung berdasarkan pendapatan kotor sebelum dikurangi biaya.

b. Bagi Hasil pada Deposito Mudharabah

Sebagai lembaga intermediary yang menghimpun dana dalam bentuk

investasi , bank akan mendapatkan bagi hasil atas dana yang dikelolanya

yang dikategorikan sebagai pendapatan. Dalam deposito mudharabah

nasabah bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana) dan bank

bertindak sebagai mudharib (pengelola dana). Dalam kapasitasnya

sebagai mudharib, bank akan melakukan berbagai macam usaha yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya,

termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga.

Page 44: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

29

Dari hasil pengelolaan dana tersebut bank akan membagi hasilkan

kepada nasabah investor atas keuntungan yang diperoleh sesuai dengan

nisbah yang telah diperjanjikan.29

Semakin tinggi tingkat keuntungan

yang diperoleh semakin besar jumlah pembagian laba yang dibagikan

kepada nasabah.30

Besarnya pembagian hasil usaha antara pihak shahibul maal (pemilik

dana) dan mudharib (pengelola dana) tergantung pada dasar perhitungan

bagi hasil, diantaranya adalah dengan menggunakan prinsip profit sharing

atau revenue sharing. Perhitungan dengan metode profit sharing adalah

bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi beban usaha,

sedangkan revenue sharing adalah bagi hasil yang dihitung dari total

pendapatan usaha sebelum dikurangi beban usaha.31

Apabila terjadi

kerugian karena proses usaha, dan bukan karena kelalaian atau

kecurangan pengelolaan, kerugian ditanggung sepenuhnya oleh sahibul

maal, sedangkan mudharib kehilangan tenaga dan keahlian yang telah

diberikan. Apabila terjadi kerugian karena kelalaian atau kecurangan

dalam pengelolaan, maka mudharib bertanggung jawab sepenuhnya.

Disamping hal itu, bagi hasil dalam Perbankan Syariah menggunakan

istilah nisbah bagi hasil, nisbah adalah proporsi persentase yang disetujui

29 Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Rajagrafindo ersada, 2016),

363. 30 Tyas Dyah Fatmawati, ―Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Konvensional dan Nisbah

Bagi Hasil....., 4. 31

Ismail , Perbankan Syariah, 98.

Page 45: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

30

oleh kedua belah pihak dalam menentukan bagi hasil atas usaha yang

dilakukan bersama. Penentuan bagi hasil ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor seperti perkiraan pendapatan investasi dan biaya operasional

bank.32

Misalnya customer service menawarkan nisbah bagi hasil

deposito mudharabah sebesar 55 : 45, itu berarti nasabah investor akan

memperoleh 55% dari return investasi yang dihasilkan bank melalui

pengelolaan dana masyarakat di sektor riil, sementara bank mendapatkan

porsi bagi hasil sebesar 45%.

c. Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Ada perbedaan yang paling mendasar antara deposito pada bank syariah

dengan deposito pada bank konvensional. Dimana pada bank syariah

menerapkan sistem bagi hasil sedangkan bank konvensional menerapkan

sistem suku bunga. Dengan menggunakan sistem bagi hasil, pendapatan dari

deposito mudharabah menjadi tidak tetap seperti pendapatan bunga pada

deposito di bank konvensional. pendapatan deposito mudharabah akan

berfluktuasi sesuai dengan tingkat pendapatan bank syariah.33

Namun sistem

suku bunga memiliki dampak buruk bagi bank itu sendiri, karena xxxxx

32

www.bi.go.id, Menghitung Bagi Hasil IB, Bank Indonesia, diakses pada 28 Maret 2018. 33 Tyas Dyah Fatmawati, ―Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Konvensional dan

Nisbah Bagi Hasil terhadap Deposito Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia‖, Artikel Ilmiah

Jurusan Akuntansi, (2015), 2.

Page 46: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

31

Dalam bank syariah ada beberapa tahap yang perlu dilakukan untuk

menghitung bagi hasil deposito mudharabah, diantaranya adalah sebagai

berikut34

:

1) Menentukan metode perhitungan yang digunakan.

2) Memilah antara dana yang berasal dari investasi mudharabah dengan

dana selain investasi mudharabah.

3) Menjumlahkan semua dana yang berasal dari investasi mudharabah.

4) Menghitung rata – rata pembiayaan pada bulan laporan.

5) Menjumlahkan pendapatan pada bulan laporan yang terdiri dari

pendapatan bagi hasil, margin keuntungan dan pendapatan sewa.

6) Mengurangi total investasi mudharabah sesuai ketentuan Bank Indonesia.

7) Menentukan pendapatan yang akan dibagi hasilkan antara nasabah

investor dengan bank.

Setelah mengetahui tahapan dalam menghitung bagi hasil deposito

mudharabah, berikut disajikan ilustrasi kasus perhitungan bagi hasil deposito

mudharabah pada bank syariah :

Setelah mengetahui jumlah income disrtribution selanjutnya menghitung

bagi hasil deposito mudharabah, dengan formula sebagai berikut:

34 Ismail, Perbankan Syariah, 44.

Formula Income Distribution Bank Syariah :

Income distribution = investasi mudharabah – GWM (inv.mudharabah) x pendapatan

Total penyaluran dana

Page 47: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

32

Kasus 1 :

Seorang nasabah menginvestasikan dananya pada Bank Syariah X untuk

deposito mudharabah berjangka 1 bulan sebesar Rp.20.000.000,- dengan

nisbah 45% : 55%. Saldo rata-rata deposito mudharabah perbulan sebesar

Rp.10.000.000.000,- dengan income distribution sebesar Rp.500.000.000,-

maka perhitungan bagi hasilnya adalah sebagai berikut :

Rp.20.000.000,- x 55% x Rp.500.000.000,- = Rp.550.000,-

Rp. 10.000.000.000,-

Dengan menggunakan sistem bagi hasil, pendapatan dari deposito

mudharabah menjadi tidak tetap, berbeda dengan Bank Konvensional yang

menggunakan suku bunga pada depositonya sehingga berapapun pendapatan

yang diperoleh bank tidak akan mempengaruhi besarnya bunga yang

diberikan bank kepada nasabah investor. Berikut disajikan ilustrasi kasus

perhitungan bunga deposito pada Bank Konvensional35

35 Julius R. Latumaerissa, Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Jakarta: Salemba Empat, 2011),

248.

Formula bagi hasil deposito mudharabah :

Saldo deposito berjangka x nisbah x income distribution

Total investasi mudharabah

Formula bunga deposito bank konvensional :

Bunga = pokok x rate x bulan/12 x pajak

Page 48: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

33

Keterangan:

Bunga : bunga bersih yang diterima oleh deposan setelah dipotong pajak.

Pokok : jumlah dana awal yang didepositkan.

Rate : suku bunga deposito dalam persen/tahun.

Bulan : jangka waktu deposito.

Kasus 2 :

Seorang nasabah menginvestasikan dananya pada Bank Y untuk deposito

berjangka 3 bulan sebesar Rp.100.000.000,- dengan tingkat bunga sebesar

10% pertahun dengan pajak sebesar 20%, maka perhitungan bunganya adalah

sebagai berikut :

Rp.100.000.000,- x 10% x 3 = Rp.2.500.000,- x 20% = Rp.500.000,-

12

Maka bunga neto = Rp.2.500.000,- – Rp.500.000,- = Rp.2.000.000,-

Bagi hasil untuk investasi deposito mudharabah akan dibayarkan pada

tanggal valuta, yakni tanggal pada saat dana ditempatkan. Dalam deposito

berjangka baik dalam bank syariah ataupun bank konvensional apabila

nasabah akan mencairkan dana sebelum jatuh tempo maka bank akan

melakukan sanksi tertentu atau pinalti. Pada Bank Konvensional pinalti

tersebut dapat berupa pengurangan suku bunga, penghapusan bunga yang

berhak diperoleh, atau lain-lain, sedangkan pada Bank Syariah pinalti tersebut

dapat barupa sejumlah uang, namun Bank Syariah tidak boleh mengakuinya

Page 49: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

34

sebagai pendapatan operasional bank akan tetapi akan digunakan sebagai dana

kebajikan.36

B. Hubungan Antar Variabel

1. Pengaruh Net Operating Margin terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah

NOM merupakan rasio utama dari rasio profitabilitas yang digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva

produktif untuk menghasilkan laba melalui perbandingan pendapatan

operasional dan beban operasional dengan rata-rata aktiva produktif. Aktiva

produktif merupakan penanaman bank dalam bentuk pembiayaan, surat

berharga, penyertaan dan penanaman lainnya yang dimaksudkan untuk

menghasilkan laba.37

Menurut teori yang ada, semakin besar nilai NOM maka semakin

besar pendapatan operasional suatu bank atas aset yang dikelola oleh bank,

sehingga suatu bank mampu mengantisipasi potensi kerugian dan

meningkatkan modal, dengan begitu kondisi bank dalam keadaan

bermasalah semakin kecil.38

Dari besarnya nilai rasio ini menunjukkan

bagaimana kemampuan bank dalam memaksimalkan pengelolaan terhadap

36 Julius R. Latumaerissa, Bank dan Lembaga Keuangan Lain....., 250.

37

Sherty Junita, ―Pengaruh KAP, BOPO, dan FDR terhadap NOM Perbankan Syariah di

Indoensia (Periode 2010-2014), Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

2015,32. 38

Silfani permata sari, ―Analisis Pengaruh CAR, NOM, FDR, NPF, dan Pembiayaan Bagi Hasil

terhadap Profitabilitas BUS di Indonesia, Vol.6 No.4 (2017), 3.

Page 50: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

35

aktiva yang bersifat produktif untuk melihat seberapa besar perolehan

pendapatan bagi hasil.

Apabila nilai rasio NOM mengalami peningkatan maka akan

mempengaruhi nilai profitabilitas, dimana ketika nilai profitabilitas

meningkat akan berpengaruh juga terhadap tingkat bagi hasil, dimana tingkat

bagi hasil yang diberikan kepada nasabah investor akan ikut meningkat.

2. Pengaruh Return On Asset terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah

Return On Asset merupakan rasio penunjang dari rasio profitabilitas,

ROA merupakan perbandingan laba sebelum pajak dengan total aktiva yang

menggambarkan produktivitas bank dalam mengelola dana sehingga

mengasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimiliki.

ROA juga dapat digunakan sebagai variabel yang menggambarkan

kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan. Semakin besar

nilai ROA pada suatu bank menunjukkan semakin baiknya posisi bank

tersebut dari segi penggunaan aset.39

Apabila ROA pada suatu bank mengalami peningkatan, maka

demikian juga dengan pendapatannya yang secara langsung akan

mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah yang diperoleh oleh

nasabah investor. Hasil penelitian yang dilakukan Moh. Iskandar Nur (2014)

39

Andryani Isna K, ―Pengaruh ROA, BOPO dan Suku Bunga terhadap Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah‖, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vo.11 No.01 (2012), 7.

Page 51: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

36

dan Shella Mutya Syarif (2016) menyatakan bahwa ROA secara parsial

berpengaruh positif terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hal ini

sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Ismail bahwa dengan

meningkatnya ROA maka pendapatan yang diperoleh bank ikut meningkat

dengan begitu tingkat bagi hasil deposito mudharabah yang diberikan kepada

nasabah investor ikut meningkat.

3. Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Untuk mengukur efisiensi bank dapat diukur dengan membandingkan

antara total beban operasional dengan total pendapatan operasional (BOPO).

Tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya berpengaruh terhadap

tingkat pendapatan yang dihasilkan bank. Jika kegiatan operasional bank

berjalan dengan efisien, maka pendapatan bank akan meningkat. Sehingga

semakin besar rasio BOPO menunjukkan bahwa kinerja bank tersebut

menurun, begitupun sebaliknya semakin kecil rasio BOPO dapat

disimpulkan bahwa profitabilitas bank meningkat dan semakin efisien beban

operasional yang dikeluarkan, dengan begitu kemungkinan bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil.

Hasil penelitian yang dilakukan Siti Juwairiyah (2008) menyatakan

bahwa ada pengaruh positif antara BOPO terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

apabila BOPO menurun maka pendapatan bank akan meningkat. Dengan

Page 52: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

37

adanya peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil kepada

nasabah investor akan meningkat. Namun berbeda dengan hasil penelitian

Nurul Hikmah (2015) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Karena semakin tinggi

BOPO maka semakin rendah tingkat bagi hasil deposito mudharabah, hal ini

mengindikasi bahwa biaya operasional yang tinggi akan memperlihatkan

porsi yang tidak seimbang antara pendapatan operasional dengan biaya

operasional. Sehingga menibulkan efek buruk bagi kesehatan bank yang

secara langsung akan berpengaruh juga terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting.40

Berikut disajikan kerangka pemikiran dala penelitian ini :

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014),

60.

Page 53: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

38

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

C. Hasil – Hasil Penelitian yang Relevan

NO NAMA

PENELITI

JUDUL

PENELI

TIAN

METODE PENELITIAN HASIL

PENELITIAN PERSAMAAN PERBEDAAN

1 Moh.

Iskandar

Nur (2014)

Pengaruh

kinerja

keuangan

terhadap

tingkat

bagi hasil

deposito

mudharab

Return on

Asset (ROA)

dan Biaya

Operasional

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

Net

Operating

Margin

(NOM),

Financing to

Deposit

Ratio (FDR),

Return On

ROA dan BOPO

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

ROMD, dan

FDR tidak

berpengaruh

Data Statistik Perbankan Syariah

Periode 2013- 2017

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan

Landasan teori

Kinerja Keuangan

NOM (X1) ROA (X2) BOPO (X3)

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Y)

Page 54: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

39

ah dan

tingkat

pengemba

lian

ekuitas

pada

Bank

Umum

Syariah di

Indonesia.

(Periode

2011-

2013)

Equity

(ROE)

terhadap

ROMD.

Sedangkan ROA

dan BOPO

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap tingkat

pengembalian

ekuitas, dan

FDR tidak

berpengaruh

terhadap tingkat

pengembalian

ekuitas.

2 Siti Rahayu Pengaruh

ROA,

CAR,

BOPO,

dan Suku

Bunga

terhadap

tingkat

bagi hasil

deposito

mudharab

ah pada

Return on

Asset (ROA)

danBiaya

Operasional

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

Net

Operating

Margin

(NOM),

Current

Asset Ratio

(CAR), dan

Suku Bunga

Ada pengaruh

positif dan

signifikan antara

ROA dan Suku

Bunga terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah,

dan tidak ada

pengaruh yang

signifikan antara

BOPO dan CAR

Page 55: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

40

perbanka

n syariah.

(Periode

2008-

2012)

terhadap tingkat

bagi hasil

deposito

mudharabah.

3 Shella

Muthya

Syarif

(2016)

Pengaruh

kinerja

keuangan

terhadap

tingkat

bagi hasil

deposito

mudharab

ah pada

perbanka

n syariah

di

Indonesia.

(Periode

2011-

2015)

Return on

Asset (ROA)

dan Biaya

Operasional

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

Net

Operating

Margin

(NOM), dan

Current

Asset Ratio

(CAR)

ROA dan CAR

berpengaruh

secara signifikan

terhadap tingkat

bagi hasil

deposito

mudharabah,

dan BOPO tidak

berpengaruh

signifikan.

Sedangkan

ROA, CAR, dan

BOPO secara

simultan

berpengaruh

signifikan

terhadap tingkat

bagi hasil

deposito

mudharabah.

4 Nurul Analisis

Pengaruh

Return on

Asset (ROA)

Non

Peforming

Secara simultan

ROA, BOPO,

Page 56: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

41

Hikamh

(2015)

ROA,

BOPO,

NPF dan

FDR

terhadap

tingkat

bagi hasil

deposito

mudharab

ah (Studi

pada BUS

periode

2011-

2013)

dan Biaya

Operasional

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

Financing

(NPF) dan

Financing to

Deposit

Ratio (FDR)

NPF dan FDR

berpengaruh

terhadap tingkat

bagi deposito

mudharabah.

Sedangkan

secara parsial

hanya NPF yang

tidak

berpengaruh

terhadap tingkat

bagi hasil

deposito

mudharabah.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas rumusan masalah yang telah

diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori dan harus diuji

kebenarannya. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dideskripsikan, maka

hipotesis penelitian dapat diajukan sebagai berikut :

1. Ha : Variabel Net Operating Margin (NOM), Return On Assets (ROA),

dan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara

parsial terhadap tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah.

Page 57: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

42

H0 : Variabel Net Operating Margin (NOM), Return On Assets (ROA),

dan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh

secara parsial terhadap tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah.

2. Ha : Variabel Net Operating Margin (NOM), Return On Assets (ROA),

dan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara

simultan terhadap tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah.

H0 : Variabel Net Operating Margin (NOM), Return On Assets (ROA),

dan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh

secara simultan terhadap tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah.

Page 58: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 41

Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia. Menurut

Otoritas Jasa Keuangan, Bank Umum Syariah adalah bank yang dalam

aktivitasnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip syariah dan

melaksanakan kegiatan lalu lintas pembayaran. Berdasarkan data Statistik

Perbankan Syariah tahun 2017, total jumlah Bank Umum Syariah yang

beroperasi di Indonesia saat ini sebanyak 13 bank. Berikut adalah nama-nama

Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia

Tabel 3.1

Data Bank Umum Syariah

NO NAMA BANK UMUM SYARIAH JUMLAH

KPO

TAHUN

BERDIRI

1 PT. Bank Muamalat Indonesia 83 1991

2 PT. Bank Mandiri Syariah 130 1999

3 PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah 9 2008

4 PT. Bank BNI Syariah 68 2010

41

Ali Idris Suntoro, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian dengan Aplikasi Statistika, PT.

Aramedia 7Bakti Persada, 17.

Page 59: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

44

5 PT. Bank Mega Syariah 28 1990

6 PT. Bank Jawa Barat Banten Syariah 9 2010

7 PT. Bank Panin Dubai Syariah 17 2009

8 PT. Bank Syariah Bukopin 12 2008

9 PT. Bank Victoria Syariah 9 2010

10 PT. BCA Syariah 12 2010

11 PT. Maybank Syariah Indonesia 1 1995

12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara

Syariah 24 2014

13 PT. Bank Aceh Syariah 26 2016

Ket : KPO = Kantor Pusat Operasional

Sedangkan sampel menurut Sugiyono adalah bagian dari jumlah yang

dimiliki populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel yang di teliti

menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan

metode pengambilan sampel dimana tidak semua elemen populasi digunakan

sebagai sampel karena sampel yang dipilih hanya berdasarkan kriteria-kriteria

tertentu 42

Kriteria tersebut adalah Bank Umum Syariah yang didirikan atau

telah melakukan kegiatan operasional sebelum tahun 2013, sehingga pada

penelitian ini jumal sampel sebanyak 11 Bank Umum Syariah.

Penelitian ini menggunakan data NOM, ROA, BOPO dan Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah dari Laporan Statistik Perbankan Syariah dalam skala

bulanan sejak Januari 2013 hingga Desember 2017, sehingga jumlah data dalam

penelitian ini berjumlah 240 data.

42 Ali Idris Suntoro, Cara Mudah Belajar Metodologi..........., 18.

Page 60: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

45

B. Jenis Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk

diambil kesimpulan, artinya penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan anatara variabel

yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas

gambaran mengenai objek penelitian.

Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk

suatu keperluan tertentu.43

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data kuantitatif, yaitu serangkaian observasi yang dapat dinyatakan dalam angka-

angka atau data kualitatif yang diangkakan.44

Menurut sumber datanya peneliti menggunakan data sekunder yaitu data yang

diambil oleh peneliti tidak mengukur secara langsung dari obyek yang diteliti,

tetapi peneliti menggunakan data dari hasil penelitian orang lain atau suatu

institusi dimana data tersebut sudah dipublikasikan.45

C. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah karakteristik dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

43

Soeratna dan Lincolin Arsyad, Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta:

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2008), 67. 44 Soeratna dan Lincolin Arsyad, Metode Penelitian....., 63. 45

Ali Idris Soentoro, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian dengan Aplikasi Statistika

(Depok: Taramedia Bakti Persada, 2015) 17-18.

Page 61: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

46

kemudian ditarik kesimpulannya.46

Sedangkan operasional varibael penelitian

merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu vaiabel.

Spesifikasi tersebut menunjukkan pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator

dari variabel peneliti yang diperoleh melalui pengamatan dan penelitian

terdahulu.

Dengan penelitian yang berjudul ―Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia‖ terdapat empat variabel yang terdiri dari tiga variabel independen dan

satu variabel dependen. Variabel-variabel ini dihubungkan untuk mengetahui

tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun

masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Tingkat bagi hasil deposito mudharabah sebagai variabel dependen (Y)

Deposito mudharabah merupakan produk Perbankan Syariah yang

menggunakan sistem bagi hasil. Dimana dalam bank syariah bagi hasil ini

ditentukan oleh besarnya nisbah. Nisbah adalah proporsi persentase yang

disetujui oleh kedua belah pihak dalam menentukan bagi hasil atas usaha yang

dilakukan bersama. Dalam penelitian ini data atas tingkat bagi hasil deposito

mudharabah bersumber dari data Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan

setiap bulan, dengan jumlah sampel sebanyak 60 bulan terhitung dari Januari

2013 hingga Desember 2017 dalam bentuk persentase.

46

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif......, 38 .

Page 62: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

47

2. Net Operating Margin sebagai variabel independen (X1)

Net Operating Margin atau NOM merupakan rasio utama dari rasio

profotabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan aktiva

produktif dalam menghasilkan laba dengan membandingkan antara

pendapatan operasional dengan beban operasional terhadap rata-rata aktiva

produktif,. Dalam penelitian ini data atas Net Operating Margin bersumber

dari Otoritas Jasa Keuangan berupa data Statistik Perbankan Syariah yang

diterbitkan setiap bulan, dengan jumlah sampel sebanyak 60 bulan terhitung

dari Januari 2013 hingga Desember 2017 dalam bentuk persentase.

3. Return on asset sebagai variabel independen (X2)

Return on asset atau ROA merupakan rasio pendukung dari rasio

profitabilitas. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola

dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan

keuntungan. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan antara laba sebelum

pajak dengan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian ini data atas Return On

Asset bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan berupa data Statistik Perbankan

Syariah yang diterbitkan setiap bulan, dengan jumlah sampel sebanyak 60

bulan terhitung dari bulan Januari 2013 hingga Desember 2017.

4. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional sebagai variabel

independen (X3)

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional atau BOPO

merupakan indikator dari rasio biaya yang digunakan untuk mengukur

Page 63: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

48

tingkat efisiensi kinerja operasional bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasionalnya. Semakin rendah persentase

BOPO maka semakin baik kinerja manajemen bank tersebut karena lebih

efisien dalam menggunakan sumber daya perusahaan . Dalam penelitian ini

data atas Return On Asset bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan berupa

data Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan setiap bulan, dengan

jumlah sampel sebanyak 60 bulan terhitung dari bulan Januari 2013 hingga

Desember 2017.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Studi Pustaka (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang bersumber

dari literature, buku, jurnal, dan sejenisnya yang berhubungan dengan objek

penelitian agar memperoleh data yang bersifat teoritis yang dapat menunjang

materi agar relevan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Dokumentasi

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu teknik

pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian,

namun melalui dokumen atau menelusuri data historis. Data dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara mendokumentasikan data yang

bersumber dari Laporan Statistik Perbankan Syariah dan data penunjang

Page 64: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

49

lainnya yang diperoleh melalui situs www.bi.go.id, www.ojk.go.id dan

beberapa situs lainnya yang digunakan untuk kelengkapan data seperti

www.mui.or.id.

E. Teknik Analisis Data

Terdapat beberapa teknik statistika yang dapat digunakan untuk menganalisa

dataa, tujuan dari analisa ini adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan

mengenai variabel penelitian. Metode analisa data pada penelitian ini

menggunakan uji asumsi klasik, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi,

uji analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis. Berikut adalah penjelasan

mengenai metode analisa data yang akan digunakan pada penelitian ini :

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, atau autokorelasi. Asumsi

klasik penting dilakukan untuk menghasilkan estimoer linier tidak bisa

dengan varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator) yang berarti

model regresi tidak bermasalah. Untuk itu diperlukan pendektesian lebih

lanjut, diantaranya adalah :

a. Uji Normailtas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi

data normal atau mendekati normal. Untuk menganalisis analisis

Page 65: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

50

normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai analisis

normalitas, salah satunya menggunakan Kolmogrov-Smirnov.

Uji normalitas dilakukan dengan mendasarkan pada uji Kolmogrov-

Smirnov (KS) dengan nilai p 2 sisi (two tailed). Kriteria yang digunakan

adalah apabila hasil perhitungan KS dengan 2 sisi lebih besar dari 0.05

maka data berdistribusi normal. Apabila data berdistribusi normal, maka

data tersebut memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji T dan uji F sehingga data tersebut dapat diuji

untuk pengambilan keputusan penelitian.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas adalah analisis yang bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi antar

variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas. Adanya multikolinearitas pada

model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance Value dan Variance

Inflation Factor (VIF), jika nilai VIF < 10.00 dan Tolerance > 0.10 maka

model tersebut bebas dari multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Jika varians dari residual satu pengamatan lain tetap maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Salah

Page 66: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

51

satu cara yang digunakan untuk mendeteksi homoskedastisitas adalah

dengan melihat grafik scatter plot.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam persamaan regresi terdapat kondisi serial atau tidak antara

variabel pengganggu. Untuk mengetahui apakah persamaan regresi ada

atau tidak autokorelasi akan digunkaan pendekatan Durbin Watson (DW)

test. Untuk mengetahui model tersebut terjadai atau tidak adanya korelasi

serial antara error term adalah dengan melihat nilai Durbin Watson yang

bisa dijadikan patokan untuk pengambilan keputusan, diantaranya adalah:

1) Bila nilai DW < -2, berarti ada autokorelasi positif.

2) Bila nilai DW berada diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada

autokorelasi.

3) Bila nilai DW < +2, berarti ada autokorelasi negatif.

2. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan antara

variabel independen terhadap variabel dependen yang diberi notasi R.

Koefisien korelasi mempunyai nilai diantara -1 sampai 1. Nilai koefisien

korelasi yang mendekati -1 atau 1 menyatakan bahwa hubungan kedua

variabel adalah kuat. Nilai koefisien korelasi yang mendekati 1 menandakan

bahwa model regresi dapat digunakan untuk forecasting berdasarkan

Page 67: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

52

variabel independen. Untuk memberikan penafsiran pada koefisien korelasi

dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 3.2

Interprestasi terhadap nilai Koefisien Korelasi

3. Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi merupakan besarnya konstribusi variabel

independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi koefisien

determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan perubahan pada variabel dependen. Nilai R2

yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap besar kecilnya koefisien

korelasi maka dapat dilihat melalui kriteria sebagai berikut :

Pernyataan Keterangan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 -0,799 Tinggi

0,80 – 0,1000 SangaT tinggi

Page 68: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

53

Tabel 3.3

Interprestasi terhadap nilai Koefisien Determinasi

Pernyataan Keterangan

< 4% Pengaruh rendah sekali

5% - 16% Pengaruh rendah tapi pasti

17 – 49% Pengaruh cukup berarti

50% - 81% Pengaruh tinggi atau kuat

80% Pengaruh tinggi sekali

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda adalah analisis asosiasi yang

digunakan secara bersamaan untuk mengetahu dua variabel atau lebih

terhadap satu variabel tergantung skala interval. Analisis ini digunakan

apabila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

variabel dependen. Analisi regresi berganda akan dilakukan apabila jumlah

variabel independen mininal 2 variabel, dengan formula sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 +.............bnXn + e

Keterangan :

Y = Variabel dependen

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

bn = Koefisien regresi untuk Xn

X1 = Varibel bebas pertama

Page 69: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

54

X2 = Variabel bebas kedua

Xn = Variabel bebas ke-n

e = Standar error

Berdasarkan pemaparan diatas, maka model regresi liner berganda

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

DM = a + b1NOM + b2ROA + b3BOPO + e

Keterangan :

DM = Tingkat bagi hasil deposito mudharabah

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

b3 = Koefisien regresi untuk X3

NOM = Net Operating Margin X1

ROA = Return On Asset X2

BOPO = Beban Operasional Pendapatan Operasional X3

e = Standar error

5. Uji Hipotesis

a. Uji T (uji secara parsial)

Uji T bertujuan untuk menguji apakah setiap variabel independen

secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Untuk menguji pengaruh variabel X terhadap Y secara parsial

terhadap titik bebasnya, maka digunakan uji t yang merupakan uji

Page 70: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

55

keberatian dengan membandingkan thitung dengan ttabel pada selang keyanikan

yang didapat. Adapun hipotesisnya sebagai berikut :

1) Jika nilai thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang artinya

ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

2) Jika nilai thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang artinya

tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

b. Uji F (uji secara simultan)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis ini akan

menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% = 0.05. Adapun pengajuan

hipotesis untuk melakukan uji F ini adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai Fhitung < Ftabel atau nilai sig > 0.05 maka H0 diterima Ha

ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen secara simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah.

2) Jika nilai Fhitung > Ftabel atau nilai sig < 0.05 maka Ha diterima H0

ditolak, yang artinya Ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen secara simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah.

Page 71: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

56

Page 72: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

57

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Perbankan Syariah pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1991 di tandai

dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), dalam perkembangan

selanjutnya hadir bank-bank syariah lainnya seperti Bank Syariah Mandiri dan

bank syariah dari cabang bank konvesional. Bank syariah di Indonesia secara

konsisten telah menunjukkan perkembangannya dari waktu ke waktu hingga saat

ini. Hal ini terlihat dari semakin bertambahnya bank syariah yang beroperasi di

Indonesia yang semula berjumlah 447 unit pada tahun 2013 menjadi 724 unit pada

tahun 2017. Disamping hal itu pertumbuhan bank syariah menunjukkan bahwa

besarnya permintaan masyarakat terhadap jasa perbankan syariah.

Pangsa pasar bank syariah masih berada di 5,57% dari total Perbankan

Nasional. Namun bank syariah mampu menunjukkan perkembangannya melalui

aset yang terus meningkat disetiap tahunnya. Peningkatan nilai aset Perbankan

Syariah ini karena ditopang dengan perbaikan permodalan perbankan yang juga

terus mengalami peningkatan. Bank Umum Syariah merupakan bank yang paling

mendominasi di Perbankan Syariah, dimana BUS memberikan proporsi aset

terbesar dibandingkan dengan UUS dan BPRS. Tercatat selama periode 2012 –

2017 aset BUS terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Page 73: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

58

Diagaram 4.1

Perkembangan Aset Bank Umum Syariah Periode Tahun 2012 – 2017

(dalam triliun rupiah)

Saat ini Bank Umum Syariah (BUS) berjumlah 13 bank, jumlah BUS

bertambah satu unit sejak tahun 2016 yaitu PT. Bank Aceh Syariah. Dalam

kegiatan operasionalnya, salah satu sumber dana bank berasal dari dari Dana

Pihak Ketiga (DPK) dimana proporsi terbesar diberikan oleh produk deposito

mudharabah. Deposito mudharabah merupakan produk penghimpun dana dimana

nasabah menginvestasikan dananya kepada bank dan penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu. Berikut adalah perkembangan deposito

mudharabah Bank Umum Syariah dari tahun 2012 – 2017.

147.581

180.360 204.961 213.420

254.184

288.027

0

50

100

150

200

250

300

350

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Aset BUS Aset BUS

Page 74: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

59

Diagram 4.2

Perkembangan Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah

Periode Tahun 2012 – 2017 (dalam miliar rupiah)

Pada tahun 2013 deposito mudharabah mengalami lonjakan yang tinggi dari

tahun sebelumnya yakni sebesar Rp.23.080 Miliar, dan diikuti pada tahun-tahun

berikutnya dengan peningkatan yang tidak tinggi namun cukup baik.

Pertumbuhan deposito mudharabah pada BUS dilatar belakangi karena adanya

bagi hasil yang diberikan oleh bank kepada nasabah investor, hal inilah yang

menarik minat masyarakat untuk menginvestasikan dananya ke produk deposito

dibandingkan dengan menyimpan dananya ke dalam bentuk tabungan atau giro.

B. Deskripsi Data

Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan software program

komputer Microsift Excel dan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences)

versi 16. Hal ini dilakukan untuk mempercepat hasil perhitungan dan dapat

84,732

107,812 105,451 106,266 122,022

137,377

0

30,000

60,000

90,000

120,000

150,000

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Deposito Mudharabah Deposito…

Page 75: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

60

menjelaskan variabel yang akan diteliti yaitu NOM, ROA, dan BOPO sebagai

variabel independen dan tingkat bagi hasil deposito mudharabah sebagai variabel

dependen. Tahap awal penelitian ini adalah dengan menentukan sampel dengan

menggunakan teknik purposive sampling yaitu Bank Umum Syariah yang

menyediakan laporan keuangan gabungan bulanan secara time series dari Januari

2013 hingga Desember 2017 dengan jumlah data (n) sebanyak 240. Adapun

deskripsi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Deskripsi variabel NOM

NOM adalah rasio utama dari rasio profitabilitas yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba dengan

melihat perbandingan antara pendapatan operasional dengan beban

operasional terhadap rata-rata aktiva produktif. Kriteria NOM yang baik

berada pada posisi > 3%, dimana dengan profitabilitas yang tinggi, maka

suatu bank mampu mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan

modal.

Tabel 4.1

Data NOM Bank Umum Syariah Periode Januari 2013 – Desember 2017

(dalam persentase)

Bulan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Januari 2,34 1,45 0,97 1,20 1,11

Feburari 2,22 0,87 0,86 0,94 1,11

Maret 2,29 1,38 0,75 1,00 1,26

April 2,25 1,45 0,68 1,00 1,24

Mei 2,02 1,54 0,69 0,71 1,25

Page 76: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

61

Juni 2,05 1,64 0,55 0,78 1,24

Juli 2,23 1,61 0,56 0,69 1,61

Agustus 1,77 2,93 0,48 0,53 1,80

September 1,46 2,22 0,52 0,65 1,10

Oktober 1,55 2,68 0,55 0,50 0,77

November 1,49 2,92 0,57 0,74 0,78

Desember 1,49 2,92 0,52 0,68 0,67

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa selama periode penelitian yakni

Januari 2013 hingga Desember 2017, nilai NOM terendah berada pada

bulan Agustus 2015 sebesar 0,48% dan tertinggi berada pada bulan

Agustus 2014 sebesar 2,93%. Dengan rata-rata nilai NOM sebesar

1,29%. Jika dilihat berdasarkan kriteria penilaian NOM yang diterbitkan

oleh Bank Indonesia, maka nilai NOM Bank Umum Syariah berada pada

peringkat 4 atau 1% < NOM ≤ 1,5% dengan kriteria cukup rendah, yang

berarti kurangnya kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva

produktif untuk menghasilkan laba.

2. Deskripsi data ROA

ROA merupakan rasio penunjang dari rasio profitabiltas, dimana rasio

ini menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan keuntungan.

Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat

pengembalian (%) dari aset yang dimiliki. Apabila rasio ini tinggi

menunjukkan adanya efisiensi yang dilakukan oleh pihak manajemen.

Page 77: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

62

Tabel 4.2

Data ROA Bank Umum Syariah

Periode 2013 – 2017 (dalam persentase)

Bulan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Januari 2,14 1,01 0,88 1,01 1,01

Feburari 1,92 1,00 0,78 0,81 1,00

Maret 1,55 1,30 0,69 0,88 1,12

April 1,94 1,09 0,62 0,80 1,10

Mei 1,58 0,82 0,63 0,61 1,11

Juni 1,65 0,76 0,50 0,73 1,10

Juli 1,57 0,71 0,50 0,63 1,04

Agustus 1,54 0,55 0,64 0,48 0,98

September 1,43 0,65 0,94 0,59 1,00

Oktober 1,48 0,56 0,51 0,64 0,70

November 1,43 0,94 0,51 0,67 0,73

Desember 1,43 0,41 0,94 0,63 0,63

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa selama periode penelitian yakni

Januari 2013 hingga Desember 2017, nilai ROA terendah berada pada

bulan Desember 2014 sebesar 0,41% dan tertinggi berada pada bulan

Januari 2013 sebesar 2,14%. Dengan rata-rata nilai ROA sebesar 0,96%.

Jika dilihat berdasarkan kriteria penilaian ROA yang diterbitkan oleh

Bank Indonesia, maka nilai ROA Bank Umum Syariah berada pada

peringkat 3 atau 0,5% < ROA ≤ 1,25% dengan kriteria rendah yang

berarti kemampuan bank dalam mengelola dana untuk menghasilkan laba

masih tergolong rendah.

Page 78: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

63

3. Deskripsi data BOPO

BOPO merupakan indikator dari rasio biaya, dimana persentase dari

BOPO ini akan mencerminkan efisiensi suatu bank dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya, semakin rendah persentase BOPO maka semakin

baik kinerja manajemen bank tersebut karena lebih efisien dalam

menggunakan sumber daya perusahaan sehingga bank dapat

menghasilkan banyak pendapatan dari pengelolaan aktivanya dengan

biaya operasional yang rendah.

Tabel 4.3

Data BOPO Bank Umum Syariah

Periode 2013 – 2017 (dalam persentase)

Bulan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Januari 76,60 89,25 94,80 95,28 95,09

Feburari 76,86 89,22 94,23 94,49 93,35

Maret 81,64 90,91 95,98 94,40 92,34

April 76,32 84,50 96,69 94,71 92,31

Mei 81,50 76,49 96,51 94,04 92,26

Juni 79,86 70,82 96,98 95,61 90,98

Juli 75,68 79,29 97,08 96,15 91,56

Agustus 83,30 82,31 97,30 96,96 92,03

September 81,52 85,70 96,94 96,27 91,68

Oktober 84,11 76,96 96,71 97,21 94,16

November 83,88 78,22 96,75 95,91 94,05

Desember 83,88 81,32 97,01 96,23 94,91

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa selama periode penelitian yakni

Januari 2013 hingga Desember 2017, nilai BOPO terendah berada pada

Page 79: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

64

bulan Juni 2014 sebesar 70,82% dan tertinggi pada bulan Agustus 2015

sebesar 97,30%. Dengan rata-rata nilai BOPO sebesar 89,48%. Jika dilihat

berdasarkan kriteria penilaian BOPO yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia, maka nilai BOPO Bank Umum Syariah berada pada peringkat

4 atau 87% < BOPO ≤ 89% dengan kriteria cukup tinggi yang berarti

kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya operasional untuk

meningkatkan pendapatan operasional.

4. Deskripsi data bagi hasil deposito mudharabah

Deposito mudharabah adalah dana simpanan pihak ketiga yang

diamanahkan kepada bank dan penarikannya dilakukan pada waktu

tertentu sesuai masa penyimpanan yang diperjanjikan seperti 1 bulan, 3

bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan. Dalam deposito mudharabah

nasabah bertindak sebagai pemilik dana dan bank bertindak sebagai

pengelola dana, dalam kapasitasnya sebagai pengelola dana bank akan

mengelola dana tersebut hingga menghasilkan pendapatan dan laba.

Besarnya pendapatan yang diperoleh oleh bank akan mempengaruhi

tingkat bagi hasil deposito mudharabah kepada nasabah investor.

Tabel 4.4

Data tingkat bagi hasil deposito mudharabah Bank Umum Syariah

Periode 2013 – 2017 (dalam persentase)

Bulan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Januari 6,22 5,70 7,57 7,11 5,96

Feburari 5,52 5,74 7,98 6,65 5,97

Page 80: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

65

Maret 4,20 5,86 7,70 6,56 6,07

April 4,06 5,85 7,45 6,60 6,15

Mei 5,10 6,65 7,95 6,25 6,16

Juni 5,10 6,82 7,51 6,61 6,70

Juli 5,31 6,61 7,72 6,29 5,90

Agustus 5,38 7,42 7,50 6,20 5,84

September 5,14 7,96 7,64 6,61 6,11

Oktober 5,21 7,89 7,81 4,66 5,91

November 5,02 7,81 7,41 6,26 5,70

Desember 5,02 8,39 7,32 6,10 6,05

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa selama periode penelitian yakni

Januari 2013 hingga Desember 2017, tingkat bagi hasil terendah berada

pada bulan April 2013 sebesar 4,06% dan tertinggi pada bulan Desember

2014 sebesar 8,39%. Semakin tinggi tingkat bagi hasil deposito

mudharabah yang diberikan kepada nasabah investor menunjukkan bahwa

bank telah mengelola dana dengan baik hingga menghasilkan keuntungan

yang cukup tinggi.

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen atau independen mempunyai distribusi normal atau

tidak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan

analisis grafik dan uji Kolmogrov –Smirnov (KS). Berdasarkan hasil

Page 81: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

66

perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16 diperoleh hasil uji

normalitas sebagai berikut :

Tabel 4.5

Uji Normalitas Data dengan Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa Mean

.0000000 Std. Deviation

.74662704 Most Extreme Differences

Absolute .082

Positive .053

Negative -.082

Kolmogorov-Smirnov Z

.637 Asymp. Sig. (2-tailed)

.812

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed)

sebesar 0.812 > 0.05, yang berarti nilai residual terstandarisasi

berdistribusi secara normal.

Gambar 4.3

Diagram Normalitas Probability Plot

Page 82: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

67

Gambar 4.4

Histogram Kurva Normalitas

Berdasarkan gambar 4.3 dan gambar 4.4, maka dapat disimpulkan

bahwa pada diagram Normal Probability Plot penyebaran data (titik)

menyebar di garis sekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal., sedangkan pada

grafik histogram menunjukkan bentuk lonceng yang berarti data

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi yang terbentuk tedapat korelasi antar variabel bebas atau tidak.

Page 83: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

68

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16

diperoleh hasil uji multikolinearitas sebagai berikut :

Tabel 4.6

Uji Multikolinearitas

B

e

r

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh hasil bahwa nilai tolerance dari ketiga

variabel lebih besar dari 0.10 dengan hasil nilai tolerance NOM sebesar

0.633, nilai tolerance ROA sebesar 0.886, dan nilai tolerance BOPO

sebesar 0.576. Sedangkan nilai VIF dari ketiga variabel lebih kecil dari

10.00 dengan hasil nilai VIF NOM sebesar 1.579, nilai VIF ROA sebesar

1.128 dan nilai VIF BOPO sebesar 1.735, sehingga terbukti bahwa tidak

terjadi multikolinearitas antar variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant)

1.801 1.291

1.395 .169

LAGX1 .536 .245 .317 2.188 .033 .633 1.579

LAGX2 -1.014 .307 -.405

-3.304 .002 .886 1.128

LAGX3 .039 .022 .263 1.730 .089 .576 1.735

a. Dependent Variable:LAGY

Page 84: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

69

Dasar analisis dari Uji Heteroskedastisitas melalui grafik Scatter Plot

adalah sebagai berikut :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

dengan teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit

maka mengindikasi adanya heteroskedastisitas.

2) Jika tidak menunjukkan pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas atau di bawah angka nol pada sumbu, maka mengindikasi tidak

adanya heteroskedastisitas.

Gambar 4.5

Uji Heteroskedastisitas

Diagram Pencar Studenttized Residual dan Standarized Predicted Value

ScatterPlot

Dari hasil grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak (random) baik di atas ataupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan

tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa data

tidak adanya heteroskedastisitas pada model regresi.

Page 85: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

70

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam persamaan

regresi terdapat kondisi serial atau tidak antara variabel pengganggu.

Berikut adalah hasil dari uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson :

Tabel 4.7

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .684a .467 .439 .76637 1.109

a. Predictors: (Constant), BOPO, ROA, NOM

b. Dependent Variable: Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Dari hasil pengujian tersebut diperoleh nilai DW sebesar 1.109. Jika

dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson (n) = 60 dan (k) = 3 maka

diperoleh nilai tabel dL sebesar 1.479 dan dU sebesar 1.688, sehingga nilai

4-dU sebesar 2.312 dan nilai 4-dL sebesar 2.521. Oleh karena itu dengan

nilai DW sebesar 1.109 dapat disimpulkan menjadi 1.688 > 1.109 < 2.312,

dimana model regresi linier berada di daerah dL yang berarti terjadi

autokorelasi.

Karena adanya autokorelasi maka nilai Standard Error dan nilai t-

statistik tidak dapat dipercaya sehingga perlu dilakukan transformasi data

dengan menggunakan Cochrane Orcutt yaitu meng-Lag nilai residual dari

Page 86: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

71

model regresi linier. Setelah diperoleh nilai ρ (Rho) sebesar 0.441 (yaitu

nilai koefisien variabel Lag_Res1), maka berikut adalah hasil uji

autokorelasi tahap kedua :

Tabel 4.8

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .516

a .267 .227 .66826 1.784

a. Predictors: (Constant), LAGX3, LAGX2, LAGX1

b. Dependent Variable: LAGY

Gambar 4.6

Uji Statistik Durbin Watson

Auto + Ada

Keragu-

raguan

Tidak ada Autokorelasi Ada

Keragu-

raguan

Auto -

0 dL dU 4-dU 4dL 0

1.479 1.688 1.784 2.312 2.521

Pada gambar 4.6 menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1.784, dengan

nilai dU sebesar 1.688 dan 4-dU sebesar 2.312 sehingga nilai DW berada

pada daerah antara dU dan 4-dU, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan

regresi tersebut sudah tidak lagi terjadi autokorelasi.

Page 87: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

72

2. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi digunakan untuk menunjukkan kemampuan

hubungn variabel independen dengan variabel dependen. Berikut adalah hasil

dari uji koefisien korelasi :

Tabel 4.9

Uji Koefisien Korelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .516

a .267 .227 .66826 1.784

a. Predictors: (Constant), LAGX3, LAGX2, LAGX1

b. Dependent Variable: LAGY

Tabel 4.10

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .516

a .267 .227 .66826 1.784

a. Predictors: (Constant), LAGX3, LAGX2, LAGX1

b. Dependent Variable: LAGY

Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa nilai R square sebesar 0.267,

artinya bahwa variabel independen (NOM, ROA, dan BOPO) memberikan

konstribusi sebesar 26,7% terhadap variabel dependen (tingkat bagi hasil

deposito mudharabah), sedangkan sisanya sebesar 73,3% dipengaruhi oleh

model lain di luar regresi ini. Berdasarkan kriteria koefisien determinasi

Page 88: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

73

pengaruh NOM, ROA, dan BOPO dikatakan berpengaruh cukup berarti

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk

menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Analisis ini berguna untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen apabila variabel independen sebagai faktor

prediktor dimanipulasi (di naik-turunkan nilainya). Berdasarkan hasil

pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS 16, maka

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.11

Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

1.801 1.291

1.395 .169

LAGX1 .536 .245 .317 2.188 .033

LAGX2 -1.014 .307 -.405 -3.304 .002

LAGX3 .039 .022 .263 1.730 .089

a. Dependent Variable: LAGY

Dari hasil pengolahan di atas dengan bantuan program SPSS 16 disusun

persamaan sebagai berikut :

Lag Y = a + b1LagX1 + b2LagX2 + b3LagX3

Page 89: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

74

Lag Y = 1.801 + 0.536 – 1.014 + 0.039

Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut :

a. Konstanta sebesar 1.801 menyatakan bahwa apabila NOM, ROA, dan

BOPO bernilai nol maka nilai bagi hasil deposito mudharabah adalah

1,801%.

b. X1 sebesar 0.536 menyatakan bahwa jika setiap kenaikan NOM sebesar

1% akan menaikan nilai bagi hasil deposito mudharabah sebesar 0,536%,

dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

c. X2 sebesar -1.014 menyatakan bahwa jika kenaikan ROA sebesar 1%

maka akan menurunkan nilai bagi hasil deposito mudharabah sebesar

-1,014%dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

d. X3 sebesar 0.039 menyatakan bahwa setiap kenaikan BOPO sebesar 1%

maka akan menaikan nilai bagi hasil deposito mudharabah sebesar

0,039%, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Statistik T (secara parsial)

Uji T bertujuan untuk menguji apakah setiap variabel independen

secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen dengan membandingkan thitung dengan ttabel pada selang

keyanikan yang didapat. Berdasarkan hasil uji T dengan menggunakan

program SPSS 16, diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 4.12

Page 90: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

75

Hasil Uji t (secara parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

1.801 1.291

1.395 .169

LAGX1 .536 .245 .317 2.188 .033

LAGX2 -1.014 .307 -.405 -3.304 .002

LAGX3 .039 .022 .263 1.730 .089

a. Dependent Variable: LAGY

Dengan kriteria tingkat signifikansi sebesar 0.05 dan derajat kebebasan

(dk) = n-k-1 (60-3-1=54) maka diperoleh nilai ttabel sebesar 2.003, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

Berdasarkan nilai uji t yang diperoleh, secara parsial pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut :

1) Variabel NOM diperoleh thitung > ttabel yakni 2.118 > 2.003 dengan nilai

signifikansi 0.033 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan

antara NOM dengan tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

2) Variabel ROA diperoleh thitung > ttabel yakni -3.304 > -2.003 dengan

nilai signifikansi 0.002 yang terdapat pengaruh yang signifikan antara

ROA dengan tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

3) Variabel BOPO diperoleh thitung < ttabel yakni 1.730 < 2.003 dengan

nilai signifikansi 0.089 yang artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan antara BOPO dengan tingkat bagi hasil deposito

mudharabah.

Page 91: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

76

4) Uji F (secara simultan)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis ini

akan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% = 0.05. Berikut adalah

hasil perhitungan uji F dengan menggunakan program SPSS 16:

Tabel 4.13

Uji F (secara simultan)

ANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression

8.935 3 2.978 6.670 .001a

Residual 24.561 55 .447

Total 33.497 58

a. Predictors: (Constant), LAGX3, LAGX2, LAGX1

b. Dependent Variable: LAGY

Hasil tabel 4.13 menunjukkan nilai Fhitung sebesar 6.670 nilai yang

akan dibandingkan dengan Ftabel, dimana Ftabel dihitung melalui df1

(derajat bebas pembilang) = 3 dan df2 (derajat bebas penyebut) = 60, maka

diperoleh nilai Ftabel sebesar 2.76. Berdasarkan nilai Fhitung dan Ftabel yang

telah didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel atau 6.670

> 2.76 dengan tingkat signifikansi sebesar nilai sig < ɑ atau 0.001 < 0.05,

yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain dapat

disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen (NOM, ROA,

Page 92: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

77

BOPO) berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Interprestasi terhadap variabel NOM (X1)

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa variabel NOM

(X1) memiliki nilai t hitung sebesar 2.188 dengan nilai signifikansi 0.033, jika

dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 2.003 maka t hitung > t tabel atau

2.188 > 2.003 yang berarti hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel NOM (X1) terhadap

variabel tingkat bagi hasil deposito mudharabah (Y). Hasil penelitian ini

didukung oleh teori yang menyebutkan bahwa semakin besar nilai NOM

maka semakin besar pendapatan operasional suatu bank atas aset yang

dikelola oleh bank, dengan pendapatan yang tinggi maka akan mempengaruhi

tingkat bagi hasil deposito mudharabah dimana bagi hasil yang diterima oleh

nasabah investor akan ikut meningkat.

2. Interprestasi terhadap variabel ROA (X2)

Pada variabel ROA (X2) memiliki nilai t hitung sebesar -3.304 dengan

nilai signifikansi 0.002 maka t hitung > t tabel atau -3.304 > -2.003, maka

hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh yang

signifikan antara ROA terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah

namun bernilai negatif.. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Shella Mutya Syarif (2016) yang menyebutkan ada pengaruh

Page 93: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

78

yang signifikan antara ROA dengan bagi hasil deposito mudharabah. ROA

berpengaruh negatif terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, hal ini

dikarenakan ROA dihitung dari laba sebelum pajak, dimana laba tersebut

terdiri dari pendapatan operasional, pendapatan non operasional dan

pendapatan operasional lainnya yang dikurangi beban operasional. Sedangkan

distribusi bagi hasil untuk pemilik dana investasi diperoleh hanya dari

pendapatan operasional yang bersumber dari penyaluran dana. Dengan begitu

meskipun pendapatan bank meningkat tidak berpengaruh terhadap tingkat

bagi hasil deposito mudharabah, lain halnya apabila distribusi bagi hasil

tersebut diperoleh dari total pendapatan bank.

Atau kemungkinn dikarenakan nilai ROA akan meningkat apabila terjadi

penurunan total aset bank berupa penurunan hutang, dimana hutang tersebut

berupa simpanan Dana Pihak Ketiga. Banyaknya nasabah yang menarik

dananya pada Bank Syariah dikarenakan hal—hal tertentu maka secara

langsung akan menurunkan tingkat bagi hasil termasuk bagi hasil deposito

mudharabah, karena kewajiban bank untuk mendistribusikan bagi hasil

kepada pemilik dana investasi menjadi berkurang.

3. Interprestasi terhadap variabel BOPO (X3)

Pada variabel BOPO (X3) memiliki nilai t hitung sebesar 1.730 dengan

nilai signifikansi 0.089 maka t hitung < t tabel atau 1.730 < 2.003, maka

hipotesis Ha ditolak dan H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan antara BOPO terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Page 94: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

79

Tidak berpengaruhnya BOPO terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah dikarenakan semakin tinggi nilai BOPO maka semakin rendah

pendapatan operasional yang diperoleh oleh bank, hal ini memperlihatkan

porsi yang tidak seimbang antara pendapatan dengan biaya operasional yang

akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan bank, dan secara langsung akan

berdampak buruk juga terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Page 95: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

80

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Variabel NOM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia dengan

nilai 2.188 > 2.003 , variabel ROA secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia -3.304 > -3.304, dan variabel BOPO secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia dengan nilai 1.730 <

2.003.

2. Variabel NOM, ROA, dan BOPO secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia dengan nilai 6.670 > 2.76 dengan nilai signifikansi

0,001.

3. Secara keseluruhan variabel NOM, ROA dan BOPO memberikan

konstribusi sebesar 26,7% terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah dengan nilai R2 sebesar 0.267. Sedangkan hubungan variabel

NOM, ROA dan BOPO berada pada kategori sedang dengan nilai 0.516

yang terletak pada interval koefisien (0,40 – 0,599).

Page 96: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

81

B. Saran

Adapun saran yang disampaikan untuk menjadi bahan pertimbangan atas

penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu tambahan referensi

bagi peneliti ataupun para peneliti selanjutnya untuk membahas topik

yang sama tentang produk perbankan syariah khususnya deposito

mudharabah. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya memperbanyak

variabel penelitian seperti FDR, CAR, ROE, ataupun NPF dengan periode

yang semakin diperbarui agar hasil penelitian yang diperoleh sesuai

dengan perkembangan zaman.

2. Bagi Bank Syariah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, variabel NOM,

ROA, dan BOPO baik secara parsial atau simultan memiliki pengaruh

yang dignifikan terhadap tingkat bagi hasi deposito mudharabah pada

Bank Umum Syariah di Indonesia. Maka dari itu, pihak Bank Umum

Syariah disarankan untuk lebih memperhatikan ketiga variabel tersebut,

dan memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan

variabel tersebut, sehingga kinerja keuangan perbankan syariah menjadi

lebih maksimal.

Page 97: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

82

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adiwarman. ―Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan:‖, Jakarta: Rajagrafindo,

2016.

Budisantoro, Totok, dkk.. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Jakarta: Salemba

Empat, 2014.

Ikatan Bankir Indonesia. ―Memahami Bisnis Bank Syariah‖, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2014.

Ifham, Ahmad. ―Ini Lho Bank Syariah‖, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015.

Ismail. ―Perbankan Syariah‖, Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2011.

Jannah, Mukhlishotul . “Manajemen Keuangan” , Serang, 2015.

Latumaerissa, Julius R. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Jakarta: Salemba

Empat, 2011.

Muhamad. “ Manajemen Dana Bank Syariah‖, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.

Rifai, Veithzal. “Manajemen Perbankan dari Teori ke Praktik”, Depok: Rajagrafindo

Persada, 2012.

Suntoro, Ali Idris. “Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian dengan Aplikasi

Statistika”, PT.Aramedia 7Bakti Persada.

Susanto, Agus. ―Cara Mudah Belajar SPSS & Lisrel (Teori dan Aplikasi untuk

Analisis Data Penelitian)‖, Bandung: Alfabeta, 2015

Page 98: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

83

Sugiyono. ―Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & R&D‖, Bandung:

Alfabeta, 2014.

Suwiknyo, Dwi. ―Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah‖, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010.

Wirdyaningsih, “Bank dan Asuransi Islam di Indonesia”, Jakarta: Kencana, 2005.

Skripsi dan Jurnal :

Adi Wirawan, ―ROA, ROE, dan BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah pada Bank Umum Syariah‖, Artikel Ilmiah, (2016).

Andiansyah, Yuli. ―Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dan

Konstribusinya untuk Pembangunan Nasional‖, Jurnal Ekonomi Islam, Vol.III

No.2 (2009)

Fatmawati, Tyas Dyah. “Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Konvensional

dan Nisbah Bagi Hasil Terhadap Deposito Mudharabah pada Bank Syariah di

Indonesia” Artikel Ilmiah Akuntansi, STIE Perbanas Surabaya, 2015.

Irawati, Riekie Susanti. “Penilaian Kinerja Keuangan Bank Syariah melalui

Pendekatan CAEL, Risiko Usaha dan Efisiensi Usaha”, Jurnal Akuntansi

Volume 8 Nomor 1, Juli, 2012.

Iska, Andryani. “Analisis Pengaruh ROA, BOPO, dan Suku Bunga terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada BUS‖, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,

Volume 11 Nomor 1, September, 2012.

Page 99: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

84

Junita, Sherty. “Pengaruh KAP, BOPO, dan FDR terhadap NOM Perbankan Syariah

di Indoensia (Periode 2010-2014), Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah, 2015.

Permata Sari, Silfani. ―Analisis Pengaruh CAR, NOM, FDR, NPF dan Pembiayaan

bagi hasil terhadap Profitabilitas BUS di Indonesia (Stdui Kasus BUS Tahun

2011-2015), Jurnal Manajemen, Volume 6, Nomor 4, 2017.

Tristiningtyas, Vita. ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan

Pada BUS di Indonesia‖, Jurnal Akuntansi, Volume 3, Nomor 2, September,

2013.

Umiyati. ―Kinerja Keuangan dan Tingkat Bagi Hasil Bank Umum Syariah di

Indonesia‖, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Vol.4 No.1 (2016)

Wulandari, Septi. ―Jurnal Analisis Faktor Internal dan Eksternak yang

Mempengaruhi total DPK BUS di Indonesia (Periode 2011-2013).

Website :

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank

www.dsnmui.or.id

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

Page 100: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

85

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 101: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

86

Data Variabel Penelitian

Rasio Keuangan dan Bagi Hasil Deposito Bank Umum Syariah

Periode Januari 2013 – Desember 2017

(dalam persentase)

Tahun Bulan NOM ROA BOPO Bagi Hasil

2013

Januari 2,34 2,14 76,60 6,22

Feburari 2,22 1,92 76,86 5,52

Maret 2,29 1,55 81,64 4,20

April 2,25 1,94 76,32 4,06

Mei 2,02 1,58 81,50 5,10

Juni 2,05 1,65 79,86 5,10

Juli 2,23 1,57 75,68 5,31

Agustus 1,77 1,54 83,30 5,38

September 1,46 1,43 81,52 5,14

Oktober 1,55 1,48 84,11 5,21

November 1,49 1,43 83,88 5,02

Desember 1,49 1,43 83,88 5,02

2014

Januari 1,45 1,01 89,25 5,70

Feburari 0,87 1,00 89,22 5,74

Maret 1,38 1,30 90,91 5,86

April 1,45 1,09 84,50 5,85

Mei 1,54 0,82 76,49 6,65

Juni 1,64 0,76 70,82 6,82

Juli 1,61 0,71 79,29 6,61

Agustus 2,93 0,55 82,31 7,42

September 2,22 0,65 85,70 7,96

Oktober 2,68 0,56 76,96 7,89

November 2,92 0,94 78,22 7,81

Desember 2,92 0,41 81,32 8,39

2015

Januari 0,97 0,88 94,80 7,57

Feburari 0,86 0,78 94,23 7,98

Maret 0,75 0,69 95,98 7,70

April 0,68 0,62 96,69 7,45

Page 102: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

87

Mei 0,69 0,63 96,51 7,95

Juni 0,55 0,50 96,98 7,51

Juli 0,56 0,50 97,08 7,72

Agustus 0,48 0,64 97,30 7,50

September 0,52 0,94 96,94 7,64

Oktober 0,55 0,51 96,71 7,81

November 0,57 0,51 96,75 7,41

Desember 0,52 0,94 97,01 7,32

2016

Januari 1,20 1,01 95,28 7,11

Feburari 0,94 0,81 94,49 6,65

Maret 1,00 0,88 94,40 6,56

April 1,00 0,80 94,71 6,60

Mei 0,71 0,61 94,04 6,25

Juni 0,78 0,73 95,61 6,61

Juli 0,69 0,63 96,15 6,29

Agustus 0,53 0,48 96,96 6,20

September 0,65 0,59 96,27 6,61

Oktober 0,50 0,64 97,21 4,66

November 0,74 0,67 95,91 6,26

Desember 0,68 0,63 96,23 6,10

2017

Januari 1,11 1,01 95,09 5,96

Feburari 1,11 1,00 93,35 5,97

Maret 1,26 1,12 92,34 6,07

April 1,24 1,10 92,31 6,15

Mei 1,25 1,11 92,26 6,16

Juni 1,24 1,10 90,98 6,70

Juli 1,61 1,04 91,56 5,90

Agustus 1,80 0,98 92,03 5,84

September 1,10 1,00 91,68 6,11

Oktober 0,77 0,70 94,16 5,91

November 0,78 0,73 94,05 5,70

Desember 0,67 0,63 94,91 6,05

Page 103: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

88

Page 104: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

89

Page 105: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

90

Page 106: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

91

Page 107: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

92

Page 108: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

93

Page 109: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

94

Page 110: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

95

Page 111: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …

96