faktor dominan yang mempengaruhi tingkat bagi …

124
i FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2018 - 2020 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : AULIA EKA YUNITA NIM : 11160850000061 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

i

FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

BAGI HASIL DEPOSITO PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2018 - 2020

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

AULIA EKA YUNITA

NIM : 11160850000061

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442 H/2021

Page 2: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL

DEPOSITO PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

2018 - 2020

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

AULIA EKA YUNITA

NIM : 11160850000061

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing I

Dr. Herni Ali HT, SE., MM Ivalaili, M.I.E

NIDN. 04221255902 NIP. 198803182018012001

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442 H/2021

Page 3: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari Selasa, 7 April 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Aulia Eka Yunita

2. NIM : 11160850000061

3. Program Studi : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Faktor Dominan yang Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil

Deposito pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2018 - 2020

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 April 2020

1. Santi Yustini, SE., M.Ak

NIDN. 2021078701 (...............................)

Penguji I

2. Ade Ananto Terminanto, SE., MM

NIP. 196811252014111002 (...............................)

Penguji II

Page 4: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aulia Eka Yunita

NIM : 11160850000061

Program Studi : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya ini, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar penrnyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 25 Juli 2021

Yang menyatakan,

Aulia Eka Yunita

Page 5: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

v

FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL

DEPOSITO PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

2018 - 2020

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal

bank syariah yang mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada

bank umum syariah di Indonesia periode 2018 - 2020. Adapun faktor internal

yang akan diteliti adalah financing to deposit ratio (FDR), non performing

financing (NPF), dan beban operasional pendapatan operasional (BOPO),

sedangkan faktor eksternal yang akan diteliti adalah suku bunga Bank Indonesia

dan inflasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi data panel dengan Random Effect Model (REM). Eviews 9

digunakan sebagai aplikasi pengolah data dalam penelitian ini. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan variabel FDR, BOPO dan inflasi secara parsial

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah bank umum syariah,

sedangkan variabel NPF dan suku bunga Bank Indonesia secara parsial tidak

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah bank umum syariah.

Secara simultan, kelima variabel berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah bank umum syariah. Faktor dominan yang

berpengaruh dalam penelitian ini adalah variabel inflasi.

Kata Kunci: Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing

(NPF), Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Suku Bunga Bank

Indonesia, Inflasi.

Page 6: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

vi

FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI HASIL

DEPOSITO PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

2018 - 2020

ABSTRACT

This research intend to discover impact internal and external factor syariat bank

which affect mudharabah profit sharing on common syariat bank in Indonesia on

2018 - 2020 period. Internal factor that will be studied are financing to deposit

ratio (FDR), non performing financing (NPF), and operating burden ratio to

operating income (BOPO). Meanwhile, external factorthat will be studied are

interest rate Bank of Indonesia and inflation. Analysis method used by this

research was panel data regression analysis with Random Effect Model (REM).

Eviews 9 used as a tool to process data in this research. Based on research, FDR,

BOPO and inflation variable partially affect profit sharing rate on mudharabah of

common syariat bank, while NPF variable and interest rate Bank of Indonesia

partially did not affect the profit sharing rate on mudharabah of common syariat

bank. Simultaneously all five variable significantly affect the affect the profit

sharing rate on mudharabah of common syariat bank. Dominant factor impacting

this research was inflation.

Key word: Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF),

operating burden ratio to operating income (BOPO), interest rate Bank of

Indonesia, inflation.

Page 7: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap : Aulia Eka Yunita

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Juni 1998

3. Alamat : Jl. H. Samiin RT/RW. 001/05

Jurang Mangu Barat, Pondok Aren,

Tangerang Selatan 15223

4. Telepon : 08983356978

5. Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 2016 – 2021 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Tahun 2013 – 2016 : SMKN 18 Jakarta

3. Tahun 2010 – 2013 : SMPN 177 Jakarta

4. Tahun 2004 – 2010 : SD Kartika X - 4

III. PENGALAMAN ORGANISASI DAN KEPANITIAN

1. Divisi Acara Global Money Week Indonesia 2019 – Youth Finance

Indonesia (2019).

2. Panitia Bimbingan Test SPMB Komisariat Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2018).

3. Divisi Seminar Nasional Islamic Banking Days – HMJ Perbankan

Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017).

4. Divisi Kesehatan Islamic Banking Days – HMJ Perbankan Syariah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2016).

Page 8: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu a’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Faktor Dominan yang Mempengaruhi Tingkat Bagi

Hasil Deposito pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2018 - 2020”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E).

Shalawat serta salam kami curahkan kepada Rasulullah SAW serta keluarga dan

para sahabatnya yang menjadi teladan umat manusia.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa

adanya dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu melalui penulisan skripsi ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-

pihak yang telah berjasa dalam kehidupan penulis, yaitu kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Kedua orang tua tercinta, yakni Ayahanda Alm. Agus Sudrajat dan Ibunda

Rachmawati yang telah melimpahkan kasih sayang dan telah mencintai

kedua anaknya dengan tulus, ikhlas dan selalu memberikan nasihat dan

dukungan kepada anaknya, serta Mia yang telah menjadi adik yang selalu

memotivasi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullaah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP.,

selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., MBA., selaku Ketua Program Studi

Perbankan Syariah dan Ibu Yuke Rahmawati, M.A., selaku Sekretaris

Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Page 9: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

ix

6. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM dan Ibu Ivalaili, M.I.E., selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan senantiasa

membimbing serta memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis

dalam menyusun skripsi ini.

7. Seluruh Bapak.Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

mencurahkan ilmunya hingga terselesaikannya karya ini.

8. Staf Tata Usaha dan Staf Akademik serta karyawan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis yang telah membantu penulis terkait kebutuhan administrasi penulis

dari awal perkuliahan hingga terselesaikannya karya ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan, yakni Salma, Glendis, Agnes, Siska, Rara,

Tiya dan Okke yang selalu menemani, memberikan dukungan dan

meluangkan waktunya yang tak terlupakan.

10. Sahabaat-sahabat seperjuangan dari bangku SMA hingga saat ini, yakni

Jihan Risya, Eka, Alif dan Nuri yang selalu memberikan dukungan,

meluangkan waktu, semoga silaturahmi ini tetap terjalin hingga nanti.

11. Shidqi Akram yang selalu meluangkan waktu dan tenaganya serta

membantu penulis dalam menyelasaikan skripsi ini.

12. Teman-teman Perbankan Syariah 2016 yang telah memberikan dukungan

dan doanya hingga terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun untuk karya ini.

Wassalamu a’laikum Warahmatullahi Wabarakatu

Jakarta, Juli 2021

Aulia Eka Yunita

NIM : 11160850000061

Page 10: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Batasan Masalah ........................................................................................... 15

C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 16

D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 17

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 20

A. Teori-Teori terkait dengan Penelitian ........................................................... 20

1. Bank Syariah .............................................................................................. 20

2. Deposito Mudharabah ................................................................................ 21

3. Bagi Hasil .................................................................................................. 24

4. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasi ........................................ 26

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 35

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 48

D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis ..................................................... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 57

Page 11: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

xi

A. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 57

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 60

C. Data dan Sumber Data .................................................................................. 60

D. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 61

E. Metode Analisis Data .................................................................................... 62

1. Estimasi Model Persamaan Regresi Data Pane ......................................... 63

2. Pemilihan Estimasi Model Persamaan Regresi Data Panel ....................... 64

3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 66

4. Uji Hipotesis .............................................................................................. 67

F. Definisi Operasional Variabel ....................................................................... 69

1. Variabel Dependen Penelitian ................................................................... 69

2. Variabel Independen Penelitian ................................................................. 69

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 73

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 73

1. Sejarah Singkat BCA Syariah .................................................................... 73

2. Sejarah Singkat BTPN Syariah .................................................................. 74

3. Sejarah Singkat Bank Victoria Syariah ..................................................... 74

4. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin ..................................................... 75

5. Sejarah Singkat Bank Panin Dubai Syariah ............................................... 76

6. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia ............................................... 77

7. Sejarah Singkat Bank Mega Syariah ......................................................... 77

B. Temuan Hasil Penelitian ............................................................................... 78

1. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 78

2. Uji Stasioneritas ......................................................................................... 80

3. Pengujian Model Regresi Data Panel ........................................................ 83

Page 12: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

xii

4. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 92

5. Uji Hipotesis .............................................................................................. 94

BAB V SIMPULAN, INFLASI DAN SARAN ................................................ 103

A. Simpulan ..................................................................................................... 103

B. Implikasi ..................................................................................................... 103

C. Saran ........................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107

Page 13: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 .............................................................................................................. 1

Diagram 1.2 .............................................................................................................. 3

Diagram 1.3 .............................................................................................................. 6

Diagram 1.4 .............................................................................................................. 8

Diagram 1.5 ............................................................................................................ 10

Diagram 1.6 ............................................................................................................ 12

Diagram 1.7 ............................................................................................................ 13

Page 14: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 .................................................................................................................. 5

Tabel 2.1 ................................................................................................................ 34

Tabel 2.2 ................................................................................................................ 26

Tabel 2.3 ................................................................................................................ 28

Tabel 2.4 ................................................................................................................ 29

Tabel 2.5 ................................................................................................................ 30

Tabel 2.6 ................................................................................................................ 35

Tabel 3.1 ................................................................................................................ 58

Tabel 3.2 ................................................................................................................ 59

Tabel 4.1 ................................................................................................................ 78

Tabel 4.2 ................................................................................................................ 80

Tabel 4.3 ................................................................................................................ 81

Tabel 4.4 ................................................................................................................ 83

Tabel 4.5 ................................................................................................................ 84

Tabel 4.6 ................................................................................................................ 85

Tabel 4.7 ................................................................................................................ 86

Tabel 4.8 ................................................................................................................ 87

Tabel 4.9 ................................................................................................................ 89

Tabel 4.10 .............................................................................................................. 90

Tabel 4.11 .............................................................................................................. 94

Tabel 4.12 .............................................................................................................. 95

Tabel 4.13 ............................................................................................................ 100

Tabel 4.14 ............................................................................................................ 101

Page 15: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ............................................................................................................. 49

Gambar 4.1 ............................................................................................................. 93

Page 16: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini Asia Tenggara telah tumbuh dan berkembang menjadi pusat industri

keuangan dan perbankan syariah. Bersama dengan Malaysia, Indonesia tumbuh

menjadi salah satu negara penggerak industri keuangan dan perbankan di kawasan

tersebut. Berkembangnya sistem keuangan dan perbankan syariah di Indonesia

dan Malaysia, mendorong negara-negara yang berada di Asia Tenggara untuk ikut

berpartisipasi dalam pengembangan industri keuangan dan perbankan

syariah.(Rama, 2015). Industri keuangan syariah di Indonesia pun semakin diakui

dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi Indonesia yang diberikan oleh

Islamic Finance Development Indicator (IFDI) sebagai negara dengan industri

keuangan syariah terbaik keempat di dunia setelah Malaysia, Bahrain dan Uni

Emirat Arab (UEA) pada tahun 2019. Shaima Hassan menyampaikan penilaian

tersebut dilakukan dengan mengukur lima indikator yang memiliki peran penting

terhadap perkembangan industri keuangan syariah, yakni pertumbuhan kuantitatif,

pengetahuan (knowledge), tata kelola (goverment), kesadaran (awareness) dan

Corporate Social Responsibility (CSR). Naiknya peringkat Indonesia salah

satunya didorong dengan perkembangan aset yang dimiliki oleh industri keuangan

dan perbankan syariah di Indonesia (Nurrahman, 2019).

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun. Hingga Desember 2020 tercatat, jumlah market share perbankan

syariah Indonesia sebesar 6,51%, terdiri dari 65,21% Bank Umum Syariah,

Page 17: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

2

32,33% Unit Usaha Syariah dan 2,46% Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (OJK,

2020). Meningkatnya jumlah market share perbankan syariah di Indonesia

didorong dengan pertumbuhan aset perbankan syariah.

Diagram 1.1

Perkembangan Total Aset, Pembiayaan yang Disalurkan dan Dana Pihak Ketiga Perbankan

Syariah di Indonesia periode Desember 2018 - Desember 2020

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Indonesia, Desember 2020

Berdasarkan statistik OJK pada Desember 2020, jumlah aset perbankan

syariah Indonesia sebanyak 608,9 triliun, dengan jumlah dana pihak ketiga yang

berhasil dihimpun sebesar 475,8 triliun dan dana yang telah disalurkan kepada

masyarakat sebanyak 394,6 triliun. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan

dengan jumlah aset perbankan syariah pada Desember 2019 yang berjumlah

sebesar 538,3 triliun, dengan jumlah dana pihak ketiga sebesar 425,3 triliun dan

dana yang disalurkan kepada masyarakat sebesar 365,1 triliun (OJK, 2020).

Salah satu hal yang mendorong meningkatnya market share dan aset

perbankan syariah di Indonesia adalah tingkat kesadaran masyarakat Indonesia

untuk mulai menggunakan sistem perbankan yang bebas bunga. Bank syariah

489.7 538.3

608.9

329.3 365.1

394.6 380

425.3

475.8

0

100

200

300

400

500

600

700

Des'2018 Des'2019 Des'2020.

Total Aset Pembiayaan Dana Pihak Ketiga

Page 18: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

3

menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menginvestasikan dananya dan

terbebas dari bunga. Produk yang ada di bank syariah juga sama dengan produk

yang ada di bank konvensional. Hanya saja yang menjadi pembeda dari produk

yang ada di bank syariah adalah adanya akad dalam setiap produk bank syariah.

Dalam menghimpun dana dari masyarakat, bank syariah menerbitkan produk

tabungan, giro dan deposito yang menggunakan akad wadiah dan mudharabah.

Sedangkan dalam pendistribusian dana ke masyarakat, bank syariah menerbitkan

beberapa produk yang dapat dikategorikan dalam akad kerja sama, akad jual beli,

akad sewa menyewa dan akad pendukung lainnya.

Berdasarkan data statistik OJK pada Desember 2020, jumlah dana pihak

ketiga yang berhasil dihimpun perbankan syariah dari masyarakat sebesar 475,79

triliun dengan jumlah rekening nasabah sebanyak 36,43 juta yang tersebar di

seluruh Indonesia. Adapun dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun perbankan

syariah tersebut, terdiri dari produk tabungan sebesar 34,12%, giro sebesar

14,23% dan deposito sebesar 51,56% (OJK, 2020).

Diagram 1.2

Instrumen Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di Indonesia

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Indonesia, Desember 2020

Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa deposito menjadi

Giro 14%

Tabungan 34%

Deposito 52%

Giro Tabungan Deposito

Page 19: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

4

produk yang paling banyak dipilih masyarakat untuk menginvestasikan dananya

di perbankan syariah dikarenakan dalam jangka panjang, deposito dinilai lebih

menguntungkan dibandingkan dengan produk penghimpun dana lainnya. Deposito

pada bank syariah menggunakan akad mudharabah sebagai prinsip dalam

pengelolaan dananya. Akad mudharabah merupakan akad kerja sama antara dua

pihak, dimana salah satu pihak sebagai pemilik dana (shahibul maal) sedangkan

pihak lainnya sebagai pengelola dana (mudharib) dan apabila memperoleh

keuntungan akan dibagikan sesuai dengan nisbah yang telah ditetapkan pada awal

akad, sedangkan apabila mengalami kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana ,

kecuali kerugian tersebut disebabkan oleh kelalaian dari shahibul maal, maka

kerugian tersebut akan ditanggung oleh shahibul maal (Nurhayati & Wasilah,

2015).

Dalam produk deposito mudharabah, besaran imbal hasil antara nasabah dan

pihak bank ditentukan dengan besaran yang disebut dengan nisbah. Nisbah adalah

persentase keuntungan antara nasabah dengan pihak bank yang telah disepakati

pada awal akad. Imbal hasil yang besar dapat menjadi daya tarik nasabah untuk

menginvestasikan dananya di bank syariah. Sebaliknya, imbal hasil yang kecil

menjadi salah satu alasan mengapa nasabah tidak tertarik untuk menginvestasikan

dananya di bank syariah. Kondisi ini mampu mempengaruhi nasabah dalam

memilih produk investasi pada bank syariah.

Terdapat dua metode yang digunakan untuk menghitung tingkat bagi hasil

antara nasabah dan pihak bank, yaitu bagi hasil yang dihitung dari laba bersih

yang diperoleh (profit and loss sharing) dan bagi hasil yang dihitung dari

Page 20: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

5

pendapatan yang diperoleh (revenue sharing). Dalam implementasinya, bank

syariah di Indonesia menggunakan metode equivalent rate sebagai dasar

perhitungan bagi hasil. Equivalent Rate merupakan metode perhitungan bagi hasil

dengan cara mengkonversikan tingkat keuntungan nasabah pada produk tabungan,

giro dan deposito dalam bentuk persentase yang kemudian dikalikan dengan

pendapatan dari investasi yang diterima bank syariah (Susilawati, 2019). Besaran

equivalent rate deposito pada Bank Umum Syariah di Indonesia dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 1.1

Tingkat Bagi Hasil Bank Umum Syariah di Indonesia

Jangka Waktu

Desember

2018

Desember

2019

September

2020

1 Bulan 6,12% 5,71% 5,22%

3 Bulan 6,49% 6,12% 5,81%

6 Bulan 6,12% 5,45% 4,35%

12 Bulan 5,19% 4,68% 4,50%

>12 Bulan 4,60% 5,35% 5,91%

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Indonesia, Desember 2018 - Desember 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat bagi hasil deposito pada bank

syariah di Indonesia dari Desember 2018 hingga September 2020 cenderung

mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan

adanya faktor internal dan faktor eksternal yang terjadi dalam perbankan. Faktor

internal yang dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat bagi hasil bank syariah

adalah kinerja keuangan dan kinerja manajemen bank syariah. Kinerja keuangan

Page 21: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

6

bank syariah dapat diukur melalui rasio keuangan bank syariah, seperti rasio

Return on Assets (ROA), rasio Return on Equity (ROE), rasio Financing to

Deposit Ratio (FDR), rasio Non Performing Financing (NPF), dan rasio Beban

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). Sedangkan kondisi eksternal yang

dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat bagi hasil bank syariah adalah

keadaan makro ekonomi suatu negara seperti kebijakan suku bunga dan inflasi.

Berikut ini akan dibahas secara mendalam mengenai beberapa faktor yang

mempengaruhi besar kecilnya tingkat bagi hasil deposito pada bank syariah di

Indonesia.

Financing to Deposit Ratio merupakan rasio keuangan yang digunakan dalam

bank syariah untuk mengukur kemampuan bank syariah dalam memenuhi

kebutuhan likuiditasnya. Perhitungan FDR dilakukan dengan membandingkan

jumlah pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat dengan jumlah dana pihak

ketiga. Pendapatan bagi hasil dalam bank syariah salah satunya bergantung pada

FDR suatu bank. Hal tersebut dikarenakan, semakin banyak dana dari masyarakat

yang dapat dihimpun, maka semakin banyak dana yang dapat didistribusikan

kembali ke masyarakat. Semakin baik kualitas pendistribusian dana ke

masyarakat, maka semakin besar tingkat pengembalian yang akan diterima oleh

bank syariah (Haruniang & Suprayogi, 2015). Besarnya FDR pada bank syariah di

Indonesia dapat dilihat pada diagram berikut.

Diagram 1.3

Financing to Deposit Ratio Bank Umum Syariah di Indonesia

Page 22: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

7

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Indonesia, Desember 2018 - Desember 2020

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2018, nilai FDR bank

syariah di Indonesia berada di angka 78,82%. Kemudian di tahun 2019 nilai FDR

kembali menurun menjadi 77,91%. Hingga pada Desember 2020 tercatat, nilai

FDR bank syariah di Indonesia sebesar 76,36%. Berdasarkan grafik diatas dapat

disimpulkan bahwa nilai FDR bank syariah di Indonesia mengalami penurunan

dari tahun ke tahun. Standar untuk rasio FDR pada suatu bank syariah adalah 80%

- 100%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Somantri dan Sukmana pada

2019, meningkatnya FDR pada bank syariah mengindikasikan kemampuan

likuiditas bank syariah menurun dikarenakan dana pada bank syariah banyak

dialokasikan untuk pembiayaan, sedangkan FDR yang rendah mengindikasikan

kemampuan likuiditas bank syariah tersebut baik (Somantri & Sukmana, 2019).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arfiani dan Mulazid pada 2017

menunjukkan bahwa variabel FDR berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi

hasil deposito bank syariah. Hal tersebut dikarenakan FDR yang semakin tinggi

akan menghasilkan pendapatan bank syariah yang semakin tinggi pula dan dengan

meningkatnya pendapatan bank syariah akan meningkatkan kinerja bank syariah,

sehingga besar kecilnya FDR akan berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil bank

syariah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sabtatianto dan Yusuf pada

78.53% 77.91%

76.36%

0 0

0

75.00%

76.00%

77.00%

78.00%

79.00%

Des'2018 Des'2019 Des'2020

Page 23: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

8

2018 menunjukkan bahwa variabel FDR tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi

hasil deposito bank syariah. Hal terebut dikarenakan meningkatnya pendapatan

bank syariah tidak mempengaruhi kinerja bank syariah sehingga besar kecilnya

FDR tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil bank syariah.

Non Performing Financing merupakan rasio keuangan yang digunakan oleh

bank syariah untuk mengukur besaran pembiayaan yang bermasalah (kurang

lancar, diragukan dan macet). Rasio NPF dapat dihitung dengan membandingkan

total NPF dan total pembiayaan yang disalurkan bank syariah. Semakin tinggi NPF

pada suatu bank mengindikasikan jumlah pembiayaan yang bermasalah semakin

besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas bank syariah dalam menganalisis

debiturnya buruk, sehingga dapat berdampak langsung pada perolehan

pendapatan yang akan diterima bank syariah. Apabila pendapatan bank syariah

menurun, maka pengembalian yang diterima deposan menurun, sehingga dapat

mempengaruhi besaran tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah kepada

deposan. Namun, sebaliknya jika rasio NPF pada bank syariah rendah, maka

pengembalian yang diterima oleh deposan semakin tinggi (Haruniang &

Suprayogi, 2015). Besarnya NPF pada bank syariah di Indonesia dapat dilihat

pada diagram berikut.

Diagram 1.4

Non Performing Financing Bank Umum Syariah di Indonesia

Page 24: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

9

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Indonesia, Desember 2018 - Desember 2020

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada Desember 2018 nilai NPF bank

syariah di Indonesia mengalami penurunan. Hingga pada September 2020

tercatat, nilai NPF bank syariah di Indonesia mengalami peningkatan kembali

menjadi 3,13%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arfiani dan

Mulazid pada 2017 menunjukkan bahwa variabel NPF secara parsial berpengaruh

terhadap tingkat bagi hasil deposito bank syariah dikarenakan adanya pembiayaan

yang bermasalah dapat mengurangi pendapatan yang diterima bank syariah,

sehingga tingkat pengembalian yang akan diterima oleh deposan menurun.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nofianti, et.al pada 2015 menunjukkan

bahwa variabel NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil

deposito bank syariah dikarenakan pihak bank telah mengalokasikan sejumlah

dana sebagai cadangan untuk menangani pembiayaan yang bermasalah sehingga

meningkatnya NPF tidak mempengaruhi besaran tingkat bagi hasil deposito bank

syariah.

Beban Operasional dan Pendapatan Operasional merupakan salah satu rasio

keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dari kinerja suatu

bank. Perhitungan BOPO dapat dilakukan dengan membandingkan beban

3.26%

3.23%

3.28%

0

0

0

0

0

0

3.20%

3.22%

3.24%

3.26%

3.28%

3.30%

Des'2018 Des'2019 Des'2020

Page 25: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

10

operasional dan pendapatan operasional bank syariah (Sabtatianto & Yusuf,

2018). Semakin tinggi rasio BOPO bank syariah maka efisiensi bank syariah

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya semakin tinggi dikarenakan jumlah

beban operasional yang harus dikeluarkan bank syariah lebih kecil dibandingkan

dengan pendapatan operasionalnya. Semakin efisien operasional bank syariah,

maka jumlah pendapatan yang diperoleh meningkat. Meningkatnya pendapatan

bank syariah akan meningkatkan pengembalian yang diterima deposan. Besarnya

BOPO pada bank syariah dapat dilihat pada diagram berikut.

Diagram 1.5

Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Indonesia, Desember 2018 - Desember 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat efisiensi pada bank syariah di

tahun 2018 berada di angka 89,18%, kemudian di tahun 2019 cenderung

mengalami penurunan, dan berada di angka 84,45%. Kemudian di tahun 2020

tingkat efisiensi bank syariah mengalami peningkatan menjadi 85,55%. Hal ini

mengindikasikan bahwa kegiatan operasional oleh bank syariah sudah dijalankan

secara efisien.

89.18%

84.45%

86.12%

0

0

0

0

0

0

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

90.00%

Des'2018 Des'2019 Des'2020

Page 26: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

11

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Permatasari pada 2018, menunjukkan

bahwa variabel BOPO berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito bank

syariah. Hal tersebut dikarenakan dengan meningkatnya pendapatan bank syariah,

dapat mempertahankan nasabah melalui tingkat pengembalian bagi hasil yang

tinggi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nofianti, et al pada 2015

menunjukkan bahwa variabel BOPO tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi

hasil bank syariah dikarenakan besar kecilnya BOPO tidak berdampak pada besar

kecilnya tingkat bagi hasil deposito bank syariah.

Selain faktor internal perusahaan, keadaan makro ekonomi suatu negara

mampu mempengaruhi kegiatan usaha yang berada di negara tersebut termasuk

sektor keuangan dan perbankan. Dalam makro ekonomi BI Rate dan Inflasi

memiliki keterkaitan yang sangat erat, sehingga menjadi salah satu pilihan yang

sulit bagi pemerintah. Hal tersebut dikarenakan apabila tingkat inflasi di suatu

negara meningkat dan jumlah uang yang beredar meningkat, maka untuk

mengatasinya adalah dengan mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat.

Dengan adanya pengurangan jumlah uang yang beredar, mengakibatkan tingkat

suku bunga menjadi tinggi. Meningkatnya suku bunga dapat berdampak pada

penurunan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu peran pemerintah diperlukan

untuk mengatur instrumen pengendali suku bunga agar tetap terkontrol.

Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) merupakan salah satu instrumen

pengendali suku bunga yang digunakan Bank Indonesia untuk mencapai sasaran

kebijakan moneter (Kemu & Ika, 2016). Sedangkan menurut Bank Indonesia, BI

Rate adalah suku bunga acuan yang diumumkan kepada publik dan ditetapkan

Page 27: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

12

Bank Indonesia melalui Rapat Bulanan Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam

menetapkan kebijakan moneter. BI Rate dijadikan sebagai suku bunga acuan

untuk perbankan untuk menetapkan suku bunganya (BI, 2016). Berikut ini grafik

yang menunjukkan perubahan tingkat suku bunga Bank Indonesia periode

Desember 2018 hingga Desember 2020.

Diagram 1.6

Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia

Sumber : Badan Pusat Statistik periode Desember 2018 - Desember 2020

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tingkat suku bunga Bank Indonesia

mengalami perubahan yang berfluktusi. Pada Desember 2018 tingkat suku bunga

Bank Indonesia berada pada poin 6%, Hingga pada Desember 2020, tingkat suku

bunga Bank Indonesia tercatat sebesar 3,75%.

Dalam bank konvensional, suku bunga menjadi instrumen penting untuk

menarik minat nasabah dalam menginvestasikan dananya. Sedangkan dalam bank

6.00% 5.00%

3.75%

0 0

0

0 0

0

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

Des'2018 Des'2019 Des'2020

Page 28: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

13

syariah, tingkat bagi hasil nasabah menjadi instrumen penting dalam menarik

minat nasabah. Apabila suku bunga Bank Indonesia meningkat, maka tingkat suku

bunga pada bank konvensional akan meningkat pula. Hal tersebut tentu akan

menarik minat masyarakat untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki pada

bank konvensional dibandingkan menginvestasikan dana pada bank syariah

dikarenakan pengembalian yang akan diterima nasabah bank konvensional akan

lebih besar dibandingkan dengan pengembalian yang diterima nasabah bank

syariah sehingga dapat mempengaruhi jumlah deposito dan pendapatan bank

syariah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Halimatussa’idah dan Septiarini

pada 2019 menunjukkan bahwa variabel suku bunga berpengaruh signifikan

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank syariah. Hal tersebut

dikarenakan suku bunga masih dijadikan acuan perbankan syariah dalam

menentukan tingkat bagi hasil yang akan diberikan kepada nasabah. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Permatasari pada 2018 menunjukkan bahwa

variabel suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah pada bank syariah. Hal tersebut dikarenakan beberapa

manajemen bank syariah tidak menjadikan suku bunga Bank Indonesia sebagai

acuan untuk memberikan nisbah bagi hasil.

Menurut Bank Indonesia, inflasi merupakan kenaikan harga secara umum dan

terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Apabila terjadi kenaikan

harga barang pada satu atau dua produk tidak dapat disebut dengan inflasi (BI.go.id,

2020). Berikut adalah data inflasi yang terjadi di Indonesia periode Desember

Page 29: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

14

2018 hingga Desember 2020

Diagram 1.7

Tingkat Inflasi di Indonesia periode Desember 2018 - Desember 2020

Sumber : Statistik Bank Indonesia periode Desember 2016 - Desember 2020

Dari grafik diatas dapat dilihat tingkat inflasi di Indonesia cenderung

mengalami penurunan. Pada Desember 2018, tingkat inflasi berada pada angka

3,13%. Kemudian pada Desember 2019, tingkat inflasi kembali mengalami

penurunan menjadi 2,72%. Hingga Desember 2020, tercatat tingkat inflasi di

Indonesia sebesar 1,68%. Penurunan inflasi menunjukkan harga barang-barang

yang ada mengalami penurunan, sehingga daya beli masyarakat kembali

membaik.

Meningkatnya inflasi memaksa Bank Indonesia untuk menekan laju inflasi.

Untuk menekan infasi, kebijakan yang dapat diambil oleh Bank Indonesia adalah

dengan meningkatkan suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka tingkat

suku bunga deposito pada bank konvensional meningkat pula sehingga

masyarakat akan lebih tertarik untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki

ke bank konvensional dan memungkinkan nasabah bank syariah beralih ke bank

konvensional. Untuk mempertahankan nasabah, langkah yang dapat diambil bank

syariah adalah dengan meningkatkan persentase bagi hasil. Jadi dapat disimpulkan

3.13% 2.72%

1.68%

0 0

0

0 0

0

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

Des'2018 Des'2019 Des'2020

Page 30: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

15

untuk mempertahankan nasabah bank syariah, tingkat bagi hasil yang akan

diberikan nasabah dapat mengikuti tingkat inflasi yang terjadi di suatu negara.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Halimatussa’idah

dan Septiarini pada 2019 menunjukkan bahwa variabel inflasi berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito bank syariah. Hal tersebut

dikarenakan apabila inflasi terjadi secara berfluktuatif, maka kegiatan

perekonomian termasuk sektor perbankan cenderung menyesuaikan dengan

kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Arfiani dan Mulazid pada 2017 menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito bank syariah. Hal

tersebut dikarenakan dalam bank syariah antara pihak bank dan nasabah terikat

dalam investasi bersama dimana laba dan rugi akan ditanggung bersama, sehingga

tingginya inflasi tidak mempengaruhi pendapatan yang diperoleh bank syariah

sehingga inflasi tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya tingkat bagi hasil

deposito bank syariah.

Dari fenomena gap yang terdapat pada penelitian terdahulu ketidaksesuaian

fenomena gap dengan teori yang ada, antara lain menurunnya rasio FDR tidak

diikuti dengan menurunnya tingkat bagi hasil, meningkatnya rasio NPF tidak

diikuti dengan menurunnya tingkat bagi hasil, meningkatnya rasio BOPO tidak

diikuti dengan meningkatnya tingkat bagi hasil. Selain itu dalam penelitian

terdahulu ditemukan beberapa perbedaan dan tidak konsisten hasil penelitian antar

peneliti.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

Page 31: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

16

dengan judul Faktor Dominan yang Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil

Deposito pada Bank Umum Syariah periode 2018 - 2020. Adapun variabel

yang akan diteliti adalah beberapa variabel yang sebelumnya sudah menjadi objek

penelitian, yaitu rasio Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing

Financing (NPF), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Suku

Bunga Bank Indonesia dan Inflasi, dimana sampel dari penelitian ini terdiri dari 7

Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia dan secara rinci akan dibahas pada

bab selanjutnya.

B. Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Objek penelitian berfokus pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang

terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan dan berstatus kepemilikan swasta

nasional, yaitu BCA Syariah, BPN Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank

Syariah Bukopin, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Mualamat Indonesia

dan Bank Mega Syariah.

2. Faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah faktor internal dan

faktor eksternal yang dinilai mempengaruhi tingkat bagi hasil. Faktor

internal bank syariah yang akan diteliti adalah Financing to Deposit Ratio

(FDR), Net Performing Financing (NPF), dan Beban Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), sedangkan faktor eksternal bank syariah

yang akan diteliti adalah Suku Bunga Bank Indonesia dan Inflasi.

3. Jangka waktu pengamatan dimulai dari periode Maret 2018 hingga

Desember 2020.

Page 32: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

17

4. Data sekunder yang digunakan adalah Laporan Keuangan Triwulan dari

masing - masing bank yang menjadi objek penelitian.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah

yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah variabel Financing to Deposit Ratio berpengaruh secara parsial

terhadap tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum Syariah periode

Maret 2018 - Desember 2020?.

2. Apakah variabel Net Performing Financing berpengaruh secara parsial

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum

Syariah periode Maret 2018 - Desember 2020?.

3. Apakah variabel Beban Operasional dan Pendapatan Operasional

berpengaruh secara parsial terhadap tingkat bagi hasil deposito pada Bank

Umum Syariah periode Maret 2018 - Desember 2020?.

4. Apakah variabel suku bunga Bank Indonesia berpengaruh secara parsial

terhadap tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum Syariah periode

Maret 2018 - Desember 2020?.

5. Apakah variabel inflasi berpengaruh secara parsial terhadap tingkat bagi

hasil deposito pada Bank Umum Syariah periode Maret 2018 - Desember

2020?.

6. Apakah variabel FDR, NPF, BOPO, BI Rate dan Inflasi berpengaruh

secara simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum

Syariah periode Maret 2018 - Desember 2020?.

Page 33: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

18

7. Dari kelima variabel tersebut, variabel manakah yang paling dominan

mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum Syariah

periode Maret 2018 - Desember 2020?.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisa pengaruh secara parsial variabel Financing to Deposit

Ratio terhadap tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum Syariah

periode Maret 2018 - Desember 2020.

2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial variabel Non Performing

Financing terhadap tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum Syariah

periode Maret 2018 - Desember 2020.

3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial variabel Biaya Operasional

dan Pendapatan Operasional terhadap tingkat bagi hasil deposito pada

Bank Umum Syariah periode Maret 2018 - Desember 2020.

4. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial variabel suku bunga Bank

Indonesia terhadap tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum Syariah

periode Maret 2018 - Desember 2020.

5. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial variabel inflasi terhadap

tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum Syariah periode Maret 2016 -

Desember 2020.

6. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan variabel FDR, NPF, BOPO,

BI Rate dan inflasi terhadap tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum

Syariah periode Maret 2018 - Desember 2020.

7. Untuk menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi tingkat

Page 34: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

19

bagi hasil deposito pada Bank Umum Syariah periode Maret 2018 -

Desember 2020.

E. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,

yang diantaranya:

1. Bagi Peneliti

Diharapkan dengan terselesaikannya penelitian ini dapat melatih

sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam bidang

perbankan syariah Indonesia terutama mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat bagi hasil Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Bagi Perbankan

Diharapkan dengan terselesaikannya penelitian ini dapat memberikan

informasi tambahan terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

bagi hasil Bank Umum Syariah, sehingga penelitian ini dapat dijadikan

sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi bank syariah dalam mengambil

keputusan dan kebijakan perusahaan.

3. Bagi Akademisi

Diharapkan dengan terselesaikannya penelitian ini dapat memperluas

wawasan, pengetahuan dan referensi keilmuan terkait perbankan syariah serta

bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian

yang akan dilakukan di masa mendatang.

Page 35: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori-Teori Terkait dengan Penelitian

1. Pengertian Bank Syariah

Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu “banco” yang memiliki arti peti

atau lemari atau bangku (Sudarsono, 2012). Menurut Undang-Undang RI No.

21 tahun 2008, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank menjadi sebuah lembaga

perantara (intermediary) yang menghubungkan antara nasabah yang memiliki

kelebihan dana dan nasabah yang memiliki kekurangan dana. Sistem

perbankan yang diakui di Indonesia ada dua, yakni sistem perbankan

konvensional dan sistem perbankan syariah.

Menurut Sudarsono (2012), bank syariah merupakan lembaga keuangan

yang tugas intinya adalah untuk memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam

lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya sesuai

dengan prinsip syariah. Menurut Kasmir (2014), bank syariah merupakan

lembaga keuangan yang kegiatan operasionalnya berlandaskan prinsip syariah

dengan perhitungan bagi hasil sebagai dasar pembagian keuntungan, baik

untung maupun rugi. Berdasarkan jenisnya bank syariah dapat dikategorikan

menjadi tiga yaitu Bank Umum Syariah (BUS), Bank Perkreditan Rakyat

Syariah (BPRS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Bank Umum Syariah (BUS)

Page 36: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

21

merupakan bank yang kegiatan usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran, misalnya menerbitkan surat pengakuan hutang, pembukaan Letter

of Credit (L/C), penerbitan garansi bank dan sebagainya. Bank Perkreditan

Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dalam pengoperasiannya

tidak memberikan layanan dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Unit

Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum

Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari unit yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Dari data statistik

OJK tercatat jumlah Bank Umum Syariah (BUS) sebanyak 14 institusi, Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 162 institusi, dan Unit Usaha

Syariah (UUS) sebanyak 20 institusi yang persebarannya berada di seluruh

Indonesia (OJK, 2020).

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bank syariah adalah

lembaga keuangan yang kegiatan usahanya mulai kegiatan penghimpunan

dana hingga pendistribusian dana kepada masyarakat berlandaskan dengan

hukum Islam yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Bank syariah

juga dikenal dengan bank yang kegiatan usahanya terbebas dari bunga atau

riba dan imbalan yang akan diterima oleh nasabah disebut dengan bagi hasil.

2. Deposito Mudharabah

Dalam menjalankan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat, bank

syariah menyediakan fasilitas berupa tabungan, giro dan deposito. Dari

produk-produk penghimpun dana yang ada, deposito masih menjadi

primadona masyarakat dalam menginvestasikan dana yang dimilikinya.

Page 37: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

22

Berbeda dengan deposito yang dikeluarkan oleh bank konvensional yang

menerapkan sistem bunga, produk deposito dari bank syariah menggunakan

akad mudharabah dengan menerapkan sistem bagi hasil. Deposito merupakan

salah satu instrumen investasi pada bank yang penarikannya tidak dapat

dilakukan kapan saja melainkan hanya pada jangka waktu tertentu sesuai

kesepakatan antara pihak bank dan nasabah.

Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008, mendefinisikan deposito sebagai

investasi dana jangka panjang dengan menggunakan akad mudharabah atau

akad lainnya yang sesuai prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu. Menurut Yaya, et al., (2016) deposito

mudharabah merupakan jenis simpanan dengan skema dimana nasabah

sebagai shahibul maal mempercayakan pihak bank untuk mengelola dana

yang diinvestasikannya dengan ketentuan nisbah yang telah disepakati di awal

akad.

Menurut Sudarsono (2012) deposito mudharabah merupakan dana

simpanan dari pihak ketiga yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada

jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan yakni satu bulan, tiga bulan, enam

bulan, dua belas bulan, atau lebih dari dua belas bulan. Jadi dapat disimpulkan

deposito mudharabah merupakan jenis simpanan pada bank syariah yang

pembagian keuntungan berdasarkan bagi hasil yang telah ditentukan di awal

akad dan pencairan dananya dapat dilakukan pada jangka waku tertentu.

Adapun ketentuan-ketentuan dari deposito mudharabah berdasarkan Fatwa

DSN-MUI No. 03/DSN-MUI/IV/2000 adalah sebagai berikut:

Page 38: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

23

1. Dalam deposito mudharabah, nasabah sebagai pemilik dana (shahibul

maal), sedangkan pihak bank sebagai pengelola dana (mudharib).

2. Sebagai pengelola dana, bank harus mengelola dan mengembangkan dana

yang telah dihimpun untuk digunakan dalam sektor usaha yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah.

3. Modal harus diserahkan secara tunai.

4. Pembagian keuntungan antara pihak bank dan nasabah

dinyatakan dalam nisbah dan disepakati pada awal akad.

5. Bank menutup biaya operasional deposito menggunakan nisbah

keuntungan yang menjadi haknya.

6. Bank tidak berhak mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa

persetujuan yang bersangkutan.

Terdapat beberapa aspek yang membedakan deposito mudharabah

dengan deposito pada bank konvensional, antara lain: (1) Berdasarkan prinsip

yang digunakan dalam pengelolaan dananya, deposito mudharabah

menggunakan prinsip dan aturan syariat Islam sebagai pondasinya, sedangkan

dalam deposito konvensional menggunakan prinsip kapitalis, (2) Pembagian

keuntungan yang diterima dalam deposito mudharabah sesuai dengan nisbah

bagi hasil yang telah disepakati di awal akad dan nominal yang diterima bisa

berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kinerja pengelola dananya, sedangkan

dalam deposito konvensional pembagian keuntungannya menggunakan

prinsip bunga dan besarannya tetap, tidak bergantung pada kinerja pengelola

dananya, (3) Dalam pengelolaan dana deposito mudharabah terbatas pada

Page 39: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

24

jenis usaha yang halal saja, sedangkan pada deposito konvensional

cakupannya sangat luas dan tidak terbatas hanya pada jenis usaha yang halal

saja, (4) Dalam pencatatan akuntansinya, deposito mudharabah tidak dicatat

sebagai hutang dan piutang melainkan dicatat sebagai investasi tidak terikat

dan hubungan antara bank dan nasabah adalah mitra, sedangkan dalam

pencatatan akuntansi bank konvensional, deposito dicatat sebagai hutang bank

dan piutang nasabah, sehingga hubungan antara bank dan nasabah adalah

kreditur (pihak yang memiliki piutang) dan debitur (pihak yang memiliki

hutang) (Mustofa, 2015).

Secara singkat, perbedaan deposito mudharabah dengan deposito

konvensional dapat dilihat pada tabel perbedaan dibawah ini.

Tabel 2.1

Perbedaan Deposito Bank Syariah dengan Bank Konvensional

No Dilihat Dari Deposito Mudharabah Deposito Konvensional

1 Penyelenggara Bank Syariah Bank Konvensional

2 Penerapan Prinsip Syariat Islam Ekonomi Kapitalis

3 Pembagian Keuntungan Sesuai Nisbah Sistem Bunga

4 Pengelolaan Dana

Terbatas, pada usaha yang

halal saja

Tidak Terbatas

5

Hubungan dengan

Nasabah

Kemitraan Kreditur-Debitur

6

Pancatatan dalam

Akuntansi

Investasi tidak terikat Hutang-Piutang

Sumber : Mustofa, 2015

Page 40: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

25

3. Bagi Hasil

Salah satu yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional

adalah dalam hal pembagian hasil usaha kepada nasabah. Pembagian hasil

usaha dalam bank syariah dikenal dengan istilah bagi hasil atau profit sharing

and loss sharing. Bagi hasil merupakan tingkat pengembalian atas dana yang

telah diinvestasikan oleh nasabah bank syariah dalam bentuk tabungan, giro

dan deposito. Bagi hasil dibagikan bank syariah sesuai dengan nisbah, yaitu

proporsi pembagian keuntungan antara pihak bank dan nasabah yang

ditetapkan pada saat akad terjadi. Terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi persentase bagi hasil, yaitu (1) jumlah pendapatan bank, (2)

nisbah yang telah ditetapkan, (3) jumlah deposito mudharabah dan (4) jangka

waktu deposito (Farizi & Riduwan, 2016).

Dalam fatwa DSN MUI No. 15/DSN-MUI/IX/2000 disebutkan terdapat

dua metode yang dapat digunakan dalam pembagian hasil usaha antara pihak

bank dan nasabah, yaitu:

1. Prinsip bagi hasil (net revenue sharing), merupakan pembagian hasil

usaha antara pihak bank dan nasabah yang perhitungannya berdasarkan

total pendapatan bersih usaha tersebut.

2. Prinsip bagi untung (profit sharing), merupakan pembagian hasil usaha

antara pihak bank dan nasabah yang perhitungannya berdasarkan laba

bersih yang diterima dari usaha tersebut.

Umumnya pada bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil sebagai

dasar dalam pembagian keuntungan dalam produk-produk tertentu yang

Page 41: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

26

menggunakan akad bagi hasil, seperti akad mudharabah dan musyarakah.

Berikut adalah perbedaan dari sistem bagi hasil dengan sistem bunga.

Tabel 2.2

Perbedaan Deposito Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Sistem Bagi Hasil Sistem Bunga

Persentase pembagian bagi hasil

ditetapkan dalam nisbah pada awal akad

disepakati dengan asumsi untung

rugi.

Persentase bunga ditentukan pada

awal perjanjian dengan asumsi selalu

untung.

Apabila usaha yang dijalankan

mengalami kerugian akan ditanggung

bersama.

Apabila usaha yang dijalankan

mengalami kerugian akan

ditanggung sendiri oleh nasabah

Apabila usaha yang dijalankan

mengalami keuntungan yang banyak,

maka bagi hasil yang diterima

menyesuaikan..

Apabila usaha yang dijalankan

mengalami keuntungan yang

banyak, pembayaran bunga tetap.

Eksistensi bagi hasil tidak diragukan

lagi.

Eksistensi bunga masih diragukan.

Sumber: Heri Sudarsono, 2012

Sistem bagi hasil menjadi alternatif dari sistem bunga yang masih

diterapkan dalam perbankan Indonesia, dimana sistem bagi hasil mampu

memberikan keadilan bagi pihak bank dan nasabah, serta lebih mengutamakan

nilai kebersamaan, persaudaraan, etika dan keadilan dalam bertransaksi.

Page 42: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

27

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Deposito

Dalam penelitian ini terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang

dijadikan variabel dalam penelitian. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Financing to Deposit Ratio

Salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat

kesehatan bank adalah menggunakan rasio Financing to Deposit Ratio

(FDR). Rasio FDR merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan

likuiditasannya. Perhitungan FDR dilakukan dengan membandingkan

jumlah pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat dan jumlah dana

pihak ketiga. Kualitas pembiayaan menjadi hal yang penting dalam rasio

ini, dikarenakan semakin baik kualitas pendistribusian dana ke masyarakat,

maka semakin besar pula tingkat pengembalian yang akan diterima bank

syariah (Haruniang & Suprayogi, 2015).

Tingginya tingkat pendistribusian dana ke masyarakat, memiliki risiko

yang cukup tinggi yaitu risiko nasabah yang gagal bayar. Namun apabila

bank syariah tidak memanfaatkan dana yang dimilikinya, maka akan

menghilangkan kesempatan bagi bank syariah untuk memperoleh

keuntungan dari dana tersebut. Tingginya dana pihak ketiga yang diterima

bank syariah maka akan meningkatkan pendistribusian dana ke

masyarakat. Meningkatnya pendistribusian dana akan meningkatkan FDR

bank syariah. Meningkatnya FDR maka akan meningkatkan tingkat bagi

Page 43: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

28

hasil bank syariah (Haruniang & Suprayogi, 2015). Berikut rumus yang

digunakan untuk mengukur FDR.

Rasio FDR = Jumlah Pendapatan

X 100% Total DPK

Berdasarkan ketentuan yang diterbitkan Bank Indonesia yang dimuat

dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/tahun 2004, besarnya

FDR tidak boleh melebihi 110%. Berikut adalah tabel penilaian FDR.

Tabel 2.3

Penilaian Financing to Deposit Ratio

Persentase Predikat

50% ≤ FDR ≤ 75% Sangat Sehat

75% ≤ FDR ≤ 85% Sehat

85% ≤ FDR ≤ 100% Cukup Sehat

100% ≤ FDR ≤ 120% Kurang Sehat

FDR > 120% Tidak Sehat

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/tahun 2004

b. Non Performing Financing

Dalam bank konvensional untuk mengukur tingkat pinjaman yang

bermasalah menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL). Sedangkan

dalam bank syariah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

pembiayaan yang bermasalah adalah dengan menggunakan rasio Non

Performing Financing (NPF). NPF merupakan salah satu rasio yang

digunakan dalam mengukur kesehatan bank syariah.

Page 44: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

29

Rasio NPF digunakan oleh bank syariah untuk mengukur besaran

pembiayaan bermasalah yang dihadapi bank syariah. Semakin tinggi rasio

NPF menunjukkan kualitas pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah

semakin buruk. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pembiayaan

bermasalah, antara lain perubahan kebijakan pemerintah, adanya

perubahan nilai tukar (kurs), meningkatnya harga produksi, menurunnya

daya beli masyarakat, bencana alam dan meningkatnya inflasi (Arfiani &

Mulazid, 2017). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/21/PBI/2006

Pasal 9 menyebutkan ditinjau dari kualitas pembiayaan dalam bank syariah

dalam dikategorikan menjadi lima golongan, yaitu pembiayaan lancar,

pembiayaan dalam perhatian khusus, pembiayaan kurang lancar,

pembiayaan diragukan dan Pembiayaan macet. Berikut adalah rumus yang

digunakan untuk mengukur tingkat pembiayaan bermasalah pada bank

syariah.

Rasio NPF = Pembiayaan Bermasalah

X 100% Total DPK

Adapun penilaian kriteria Non Performing Financing berdasarkan

Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbs/tahun 2007 adalah sebagai

berikut.

Tabel 2.4

Penilaian Non Performing Financing

Persentase Predikat

NPF < 2% Sangat Sehat

2% ≤ NPF < 5% Sehat

Page 45: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

30

5% ≤ NPF < 8% Cukup Sehat

8% ≤ FDR < 12% Kurang Sehat

NPF ≥ 12% Tidak Sehat

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbs/tahun 2007

c. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional

Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

bank adalah dengan menggunakan rasio Beban Operasional dan

Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan bank syariah dalam mengendalikan pendapatan operasional

dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan secara tepat (Cahya et

al., 2020). Biaya operasional sebagai biaya-biaya yang dikeluarkan bank

syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya, seperti biaya tenaga kerja,

biaya pemasaran, biaya sewa dan lainnya. Sedangkan pendapatan

operasional merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil kegiatan

usaha bank syariah (K & Sunaryo, 2012). Batas aman dari rasio efisiensi

berdasarkan bank Indonesia adalah 83%. Rumus yang digunakan untuk

mengukur efisiensi Beban Operasional dan Pendapatan Operasional.

Rasio BOPO = Beban Operasional

X 100% Pendapatan Operasional

Adapun penilaian kriteria BOPO berdasarkan Surat Edaran Bank

Indonesia Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/tahun 2011

Page 46: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

31

adalah sebagai berikut.

Tabel 2.5

Penilaian Beban Operasional dan Pendapatan Operasional

Persentase Predikat

BOPO ≤ 83% Sangat Sehat

83% < NPF ≤ 85% Sehat

85% < NPF ≤ 87% Cukup Sehat

87% < FDR ≤ 89%

Kurang

Sehat

NPF > 89% Tidak Sehat

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/tahun 2011

d. Suku Bunga Bank Indonesia

Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) merupakan instrumen

pengendali suku bunga yang digunakan Bank Indonesia untuk mencapai

sasaran kebijakan moneter (Kemu & Ika, 2016). Menurut Kamus Bank

Indonesia, BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap

atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur

Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan. BI Rate

diimplementasikan dalam operasi moneter yang dilakukan oleh Bank

Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di pasar uang guna mencapai

sasaran professional moneter (BI, 2016) Jadi dapat disimpulkan bahwa

suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) merupakan tingkat suku bunga yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur dan

Page 47: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

32

menjadi acuan tingkat suku bunga di pasar uang dan bank konvensional

dalam menetapkan suku bunga simpanan dan kreditnya.

Adapun fungsi utama dari penetapan suku bunga Bank Indonesia

adalah untuk menekan laju inflasi dan menjaga agar perekonomian tetap

stabil. Apabila inflasi yang terjadi lebih tinggi daripada target yang telah

ditetapkan, maka Bank Indonesia akan meningkatkan BI Rate. Sedangkan

apabila inflasi yang terjadi dimasa mendatang lebih rendah daripada target

yang telah ditetapkan, maka Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate

(Zuhri et al., 2020). Hal tersebut dimaksudkan untuk menekan jumlah

uang yang beredar di masyarakat sehingga angka inflasi dapat terjaga daya

beli masyarakat dan aktivitas produksi kembali membaik.

e. Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga yang terjadi secara umum meliputi

barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu (Arfiani & Mulazid, 2017).

Inflasi merupakan suatu kondisi perekonomian yang ditandai dengan

meningkatnya harga barang dan jasa secara keseluruhan dan memberi

dampak pada menurunnya daya beli masyarakat dan menurunnya tingkat

investasi masyarakat (Halimatussa’idah & Septiarini, 2019). Jadi dapat

disimpulkan bahwa inflasi merupakan fenomena kenaikan harga barang

dan jasa yang terjadi secara terus-menerus dalam waktu tertentu.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi yaitu

disebabkan meningkatnya permintaan atas suatu produk, menurunnya

penawaran atas suatu produk dan ekspektasi pasar. Adapun indikator

Page 48: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

33

utama yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks

Harga Konsumen (IHK). Indeks Harga Konsumen (IHK) digunakan untuk

memantau pergerakan harga serta produk yang dikonsumsi oleh

masyarakat, yaitu (BI, 2020).

1. Bahan Makanan

2. Makanan jadi, minuman dan tembakau

3. Perumahan

4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan dan Olahraga

7. Transportasi dan Komunikasi

Terjadinya inflasi di suatu negara akan berdampak besar pada

kegiatan perekonomian di negara tersebut, terutama dalam sektor

keuangan dan perbankan. Berikut adalah beberapa dampak yang

dirasakan dari inflasi.

1. Meningkatnya suku bunga

2. Menurunnya daya beli masyarakat

3. Menurunnya nilai mata uang

4. Menurunnya kegiatan produksi

5. Distorsi pajak pendapatan

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk

mengendalikan inflasi agar tidak terus meningkat (Utami, 2011).

Page 49: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

34

1. Menetapkan kebijakan moneter dengan cara meningkatkan jumlah

cadangan minimum pada perbankan, meningkatkan suku bunga

diskonto, dan politik pasar bursa (jual-beli surat berharga)

2. Menetapkan kebijakan fiskal, dengan mengatur pemasukan dan

pengeluaran yang berkaitan dengan perpajakan.

3. Menetapkan kebijakan out dengan cara menurunkan bea masuk atas

produk-produk impor.

Page 50: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

35

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dijadikan sebagai referensi

dalam melakukan penelitian ini. Penelitian ini merupakan pengembangan dari

penelitian Permatasari pada tahun 2018, dimana variabel FDR, BOPO, Suku

Bunga dan Inflasi digunakan. Sedangkan variabel ROA tidak digunakan. Dalam

penelitian variabel NPF ditambahkan untuk meneliti faktor dominan yang

mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Tabel 2.6

Penelitian Terdahulu

No. Judul

Penulis

(Tahun)

Hasil Persamaan Perbedaan

1. Analisis

Pengaruh Return

On Assets

(ROA), Beban

Operasional dan

Pendapatan

Operasional

(BOPO), dan

Suku Bunga

terhadap Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

Mudharabah

Andryani

Isna K. dan

Kunti

Sunaryo

(2012)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

semua variabel yang

diteliti berpengaruh

secara bersama-sama

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah.

Sedangkan untuk

secara parsial variabel

ROA dan suku bunga

berpengaruh terhadap

tingkat bagi hasil dan

- Variabel

BOPO,

Suku

Bunga dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

Mudharab

ah

- Variabel

ROA

- Perbedaa

n tahun

penelitia

n yaitu

periode

2009-

2011.

- Menggun

akan

Page 51: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

36

pada Bank

Umum Syariah

variabel BOPO tidak

berpengaruh.

analisis

regresi

berganda

2. Pengaruh

BOPO, CAR,

FDR dan ROA

terhadap Tigkat

Bagi Hasil

Deposito

Mudharabah

pada Bank

Umum Syariah

di Indonesia

Reandy

Sabtatianto

dan

Muhamad

Yusuf

(2018)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

semua variabel yang

diteliti secara simultan

berpengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah

BUS. Sedangkan,

secara parsial variabel

ROA berpengaruh

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah dan

variabel FDR, CAR

dan BOPO tidak

berpengaruh.

- Variabel

FDR,

BOPO,

dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

Mudharab

ah

- Variabel

ROA dan

CAR

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2012-2016

- Alat yang

digunakan

adalah

Eviews

versi 8.0

3. Analisis

Pengaruh

Return On

Assets (ROA),

Biaya

Operasional

terhadap

Pendapatan

Nana

Nofianti,

Tenny

Badina dan

Aditiya

Erlangga

(2015)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

variabel ROA, Suku

Bunga, FDR, memiliki

pengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah.

Sedangkan variabel

- Variabel

FDR, NPF,

BOPO, dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

Mudharab

ah

- Variabel

ROA

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2011-2013

Page 52: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

37

Operasional

(BOPO), Suku

Bunga,

Financing to

Deposit Ratio

(FDR) dan Non

Performing

Financing

(NPF)

terhadap

Tingkat Bagi

Hasil

Deposito

Mudharabah

BOPO dan NPF

tidak berpengaruh

terhadap tingkat

bagi hasil deposito

Mudharabah

- Analisis

regresi

berganda

4. Pengaruh

Kinerja

Keuangan,

Inflasi dan Suku

Bunga terhadap

Tingkat Bagi

Hasil Deposito

Mudharabah

Rosalia

Permatasar

i dan

Andayani

(2018)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

BOPO berpengaruh

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah.

Sedangkan variabel

ROA, FDR, Suku

Bunga, dan Inflasi

tidak berpengaruh

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah

- Variabel

FDR dan

BOPO

- Laporan

keuangan

yang

digunakan

laporan

keuangan

triwulan

- Variabel

ROA

- Periode

penelitian

2012-2015

- Analisis

regresi

berganda

Page 53: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

38

5. Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Return Bagi

Hasil Deposito

Mudharabah

(Studi Empiris

pada Bank

Umum Syariah

di Indonesia

tahun 2012-

2016)

Khairul

Umuri,

Endang

Ahmad

Yani dan

Abdi

Triyanto

(2018)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

secara parsial BOPO

berpengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

BUS. Sedangkan FDR

dan NPF tidak

berpengaruh, sehingga

dapat disimpulkan dari

secara simultan ketiga

faktor tersebut tidak

berpengaruh terhadap

tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah BUS

- Variabel

FDR, NPF

dan BOPO

- Analisis

regresi

data panel

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2012-2016

- Alat yang

digunakan

adalah

Eviews

versi 8.0

6. Pengaruh Return

On Asset, Return

On Equity dan

Financing to

Deposit Ratio

terhadap Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

Mudharabah

(pada Bank

Umum Syariah

Periode 2012-

Zulfikar

Faza dan

Ummiy

Fauziyah

Laily

(2018)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

variabel ROA, ROE

dan FDR secara

bersama-sama

berpengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

BUS. Sedangkan

secara parsial variabel

ROA berpengaruh

negatif signifikan dan

FDR berpengaruh

Variabel

FDR

- Variabel

ROA dan

ROE

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2012-2017

- Analisis

regresi

berganda

Page 54: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

39

2017) positif seginifikan, dan

ROE tidak

berpengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah

7. Analisa

Pengaruh

Kinerja

Keuangan

trehadap Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

Mudharabah

pada Bank

Umum Syariah

di Indonesia

Tahun 2012-

2018

Nia

Sulfiyani,

dan Rimi

Gusliana

Mais

(2019)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

secara parsial hanya

variabel CAR yang

memiliki pengaruh

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah,

sedangkan variabel

lainnya, yakni ROA,

FDR, BOPO dan NPF

tidak berpengaruh,

sehingga dapat

disimpulkan bahwa

secara bersama-sama

semua variabel tidak

memiliki pengaruh

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah.

- Variabel

FDR, NPF,

BOPO, dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

- Analisis

regresi

data panel

- Variabel

ROA dan

CAR

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2012-2018

8. Analisis Tingkat

Bagi Hasil

Bayu Tri

Cahya,

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

- Variabel

FDR,

- Variabel

ROA

Page 55: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

40

Mudharabah : di

Tinjau dari

Rasio Return On

Assets (ROA),

Financial to

Deposit Ratio

(FDR) dan

Biaya

Operasional dari

Pendapatan

Operasional

(BOPO) (Studi

pada Bank

Umum Syariah

di Indonesia

Periode 2014-

2018)

Rikha

Zakiyyah,

Rukmini

dan

Aryanti

Muhtar

Kusuma

(2020)

secara parsial variabel

ROA dan NOPO

memiliki pengaruh

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah.

Sedangkan secara

parsial variabel FDR

tidak memiliki

pengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah.

Secara simultan,

ketiga variabel yang

diteliti memiliki

pengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah

BOPO, dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2012-2018

- Analisis

regresi

berganda

- Menggun

akan

SPSS

sebagai

alat

ujinya

9. Analisis Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Tingkat Bagi

Hasil Simpanan

Mudharabah

pada Bank

Umum Syariah

Indonesia (Studi

Lydia

Rahmadhi

ni Arfiani

dan Ade

Sofyan

Mulazid

(2017)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

secara parsial variabel

yang berpengaruh

terhadap tingkaat bagi

hasil adalah FDR dan

NPF. Sedangkan

variabel inflasi tidak

berpengaruh. Secara

- Variabel

FDR, NPF,

Inflasi dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2011-2015

- Alat yang

digunakan

adalah

Eviews

Page 56: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

41

Kasus pada

Bank Umum

Syariah di

Indonesia

periode 2011-

2015

simultan ketiga

variabel ini secara

bersama- sama

berpengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah

versi 8.0

10. Pengaruh Non

Performing

Financing, Dana

Pihak Ketiga dan

Inflasi terhadap

Tingkat Bagi

Hasil Deposito

Mudharabah

Maulita

Sari dan

Anwar

Made

(2017)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

secara parsial variabel

NPF dan DPK

berpengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah.

Sedangkan variabel

inflasi secara parsial

tidak berpengaruh

terhadap tingkat bagi

hasil mudharabah

- Variabel

NPF,

Inflasi, dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

- Teknik

pengambil

an sampel

mengguna

kan teknik

purposive

sampling

- Variabel

DPK

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2015-2016

- Menggun

akan

analisis

regresi

berganda

11. Pengaruh Return

On Asset (ROA)

dan Financing to

Deposit Ratio

(FDR) terhadap

Tingkat Bagi

Hasil Deposito

Mudharabah

Rahmawat

y dan

Tiffany

Andari

Yudina

(2015)

Peneliian ini

menyimpulkan bahwa

variabel ROA dan

FDR secara simultan

berpengaruh tingkat

bagi hasil deposito

mudharabah pada

Bank Umum Syariah

- Variabel

FDR dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

Muharaba

h

- Variabel

ROA

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2008-2012

Page 57: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

42

pada Bank

Umum Syariah

(BUS). Sedangkan

secara parsial,

variabel ROA

berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah

dan variabel FDR

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah.

- Teknik

pengambil

an sampel

mengguna

kan teknik

purposive

sampling

12 Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Tingkat Bagi

Hasil Deposito

Mudharabah

pada BMT

Maslahah Se-

Kabupaten

Situbondo

Yulinartati,

Diyah

Prabowula

n dan Tara

Ayu

Adevia utri

(2020)

Penelitian ini

menyimpulkan

bahwa variabel FDR

dan laba operasional

berpengaruh positif

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah,

variabel CAR, NPF,

BOPO berpengaruh

negatif terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah, dan

variabel ROA tidak

- Variabel

FDR, NPF,

BOPO dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

Muharaba

h

- Variabel

ROA,

CAR dan

laba

operasiona

l.

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2014-2019

Page 58: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

43

berpengaruh positif

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah.

13 The

Internal

Faktors

Determini

ng Rate of

Return on

Mudharab

a Deposits

in Sharia

Commerci

al Banks in

Indonesia

Leni

Yulyani,

Jajang

W

Mahri,

Suci

Apriliani

Utami,

Anen

Cakhyan

en

(2018)

Penelitian Ini

menyimpulkan

bahwa ketiga

variabel yang diteliti,

yaitu variabel ROA,

NPF dan BOPO

secara bersama-sama

berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah.

Sedangkan secara

parsial variabel ROA

dan BOPO

berpengaruh

signifikan positif

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah dan

variabel NPF

berpengaruh

signifikan negatif

- Variabel

NPF,

BOPO dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

- Teknik

pengambil

an sampel

mengguna

kan teknik

purposive

sampling

- Laporan

keuangan

yang

digunakan

laporan

keuangan

triwulan

- Variabel

ROA

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2014-2016

-

Page 59: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

44

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah

14 The Effect

of

Financial

Performan

ce toward

Profit

Sharing

Rate on

Mudharab

ah Deposit

of Sharia

Banking in

Indonesia

Heri

Sudarso

no dan

Miranti

Aprilia

Saputri

(2018)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

dalam jangka pendek,

variabel FDR dan

suku bunga

berpengaruh positif

terhadap tingkat bagi

hasil deposito,

variabel ROA dan

BOPO berpengaruh

negatif terhadap

tingkat bagi hasil

deposito dan variabel

NPF tidak

berpengaruh terhadap

tingkat bagi hasil

deposito. Sedangkan

dalam jangka panjang,

variabel suku bunga

berpengaruh positif

terhadap tingkat bagi

hasil deposito,

variabel FDR dan

BOPO berpengaruh

- Variabel

FDR, NPF,

BOPO,

Suku

Bunga dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

-

- Variabel

ROA

- Metode

yang

digunakan

untuk

analisis

data yaitu

dengan

mengguna

kan Auto-

Regressive

Distributed

Lag

(ARDL)

untuk

mengetahu

i

keterkaitan

variabel

dalam

jangka

pendek

dan

Page 60: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

45

negatif terhadap

tingkat bagi hasil

deposito dan variabel

ROA dan NPF tidak

berpengaruh. terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

panjang

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2011-2017

-

15 The

Impact of

ROA,

BOPO and

FDR to

Indonesian

Islamic

Banks

Mudharab

ah Deposit

Profit

Sharing

Laila

Mugi

Harfiah,

Atiek Sri

Purwati

dan

Permata

Ulfah

(2016)

Penelitian ini

menyimpulkan

bahwa variabel

ROA, BOPO dan

FDR memiliki

pengaruh positif dan

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito, dimana

naik turunnya

tingkat bagi hasil

deposito sebesar

47,9% dapat

dijelaskan oleh

variabel ROA,

BOPO dan FDR.

Sedangkan 52,1%

dijelaskan oleh

variabel lain yang

tidak diteliti

- Variabel

FDR,

BOPO dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

- Laporan

keuangan

yang

digunakan

laporan

keuangan

triwulan

- Variabel

ROA

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2011-2014

Page 61: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

46

16 The Impact of

ROA, BOPO,

FDR, CAR,

NPF on

Mudharabah

Profit Sharing

Rate

Bramandit

a dan

Harun

(2020)

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

secara parsial, variabel

ROA, BOPO, FDR

dan CAR berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito mudharabah.

Sedangkan variabel

NPF tidak

berpengaruh signifikan

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah

- Variabel

FDR, NPF,

BOPO dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

- Variabel

ROA dan

CAR

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2016-2018

- Metode

analisis

data

mengguna

kan uji

OLS

setalah uji

asumsi

klasik.

17 Factors

that

Influence

the Level

of Profit

Sharing

Mudharab

ah in

Purnama

Putra,

Ade

Qutrotul

Labania

h dan

Tjiptoha

di

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

variabel FDR, NPF,

CAR dan DPK

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

- Variabel

FDR, NPF,

Inflasi dan

Tingkat

Bagi Hasil

Deposito

- Variabel

CAR dan

DPK

- Perbedaan

tahun

penelitian

yaitu

2013-2017

Page 62: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

47

Islamic

Banks

Using

Financing

as a

Moderatin

g Variabel

Sawarju

wono

(2020)

mudharabah.

Sedangkan variabel

inflasi berpengaruh

signifikan positif

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah. Selain

itu variabel

pembiayaan sebagai

variabel moderat

mampu memodoresi

variabel NPF, CAR,

DPK dan inflasi

terhadap tingkat bagi

hasil deposito

mudharabah

- Alat yang

digunakan

dalam

mengolah

data

adalah

smart PLS

2.0

-

Sumber: Data yang sudah diolah, 2021

Page 63: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

48

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh antara variabel independen

yang terdiri dari Financing to Deposit Ratio (X1), Non Performing Financing

(X2), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X3), Suku Bunga Bank

Indonesia (X4) dan Inflasi (X5) terhadap variabel dependennya yaitu Tingkat

Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Y) sehingga dapat disimpulkan kerangka

pemikiran seperti dibawah ini.

Page 64: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

49

Gambar 2.1

Kerangka PemikiranS

Page 65: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

50

D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis

1. Pengaruh antara Financing to Deposit Ratio terhadap Tingkat Bagi

Hasil Deposito Mudharabah

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP/2010

mendefinisikan Financing to Deposit Ratio sebagai rasio keuangan yang

digunakan untuk mengukur kemampuan bank syariah dalam memenuhi

kebutuhan jangka pendek yang perhitungannya dilakukan dengan

membandingkan jumlah pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat

dengan jumlah dana pihak ketiga. Financing to Deposit Ratio merupakan

rasio keuangan yang mencerminkan kemampuan likuiditas bank syariah

(Permatasari, 2018). Semakin tinggi rasio likuiditas dari bank syariah

mengindikasikan bank syariah telah menjalankan fungsi sebagai lembaga

intermediary dengan optimal. Semakin baik kualitas pendistribusian dana

yang diberikan ke masyarakat, maka semakin besar pula tingkat

pengembalian yang akan di terima bank syariah (Haruniang & Suprayogi,

2015).

Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arfiani dan Mulazid

pada 2017 menunjukkan bahwa variabel Financing to Deposit Ratio

berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil mudharabah pada bank

syariah Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sabtatianto dan Yusuf

pada 2018 menunjukkan bahwa variabel FDR tidak berpengaruh terhadap

tingkat bagi hasil bank syariah. Semakin tinggi dana yang didistribusikan

ke masyarakat dengan tepat, maka akan membuka peluang yang cukup

Page 66: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

51

besar bagi bank syariah untuk menerima pendapatan yang lebih besar.

Meningkatnya jumlah pendapatan bank syariah akan berdampak pada

meningkatnya tingkat bagi hasil atau pengembalian yang akan diterima

nasabah. Namun dengan semakin meningkatnya Financing to Deposit

Ratio pada bank syariah menunjukkan kemampuan likuiditas bank

tersebut menurun dikarenakan dana yang ada dalam bank syariah banyak

dialokasikan untuk pembiayaan, sedangkan Financing to Deposit Ratio

yang rendah menunjukkan kemampuan likuiditas bank syariah tersebut

baik (Somantri & Sukmana, 2019). Untuk itu, bank syariah harus cermat

dalam melakukan analisa pembiayaan terhadap calon debiturnya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Financing to Deposit

Ratio merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur

kemampuan likuiditas suatu bank. Berdasarkan penjelasan diatas

Financing to Deposit Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

tingkat bagi hasil deposito mudharabah, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah:

H0 : Financing to Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap

tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

H1 : Financing to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap tingkat

bagi hasil deposito mudharabah.

Page 67: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

52

2. Pengaruh antara Non Performing Financing terhadap Tingkat Bagi

Hasil Deposito Mudharabah

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbs/tahun 2007

dijelaskan bahwa Non Performing Financing digunakan oleh bank syariah

untuk mengukur besaran pembiayaan bermasalah yang dihadapi bank

syariah. Semakin tinggi rasio Non Performing Financing, menunjukkan

kualitas pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah semakin buruk.

Non Performing Financing merupakan pembiayaan yang mengalami

kesulitan pelunasan disebabkan oleh faktor kesengajaan maupun suatu

kejadian yang terjadi diluar ekspektasi nasabah (Arfiani & Mulazid,

2017).

Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arfiani dan Mulazid

pada 2017 menunjukkan bahwa variabel NPF secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap tingkat bagi hasil mudharabah pada bank syariah.

Semakin tinggi rasio Non Performing Financing akan menyebabkan

pendapatan yang diterima bank syariah menurun yang mengakibatkan

pengembalian yang akan diterima deposan menurun. Sebaliknya, semakin

rendah rasio Non Performing Financing akan menyebabkan pendapatan

yang diterima bank syariah meningkat yang mengakibatkan pengembalian

yang akan diterima deposan meningkat. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Nofianti, et al pada 2015, menunjukkan bahwa variabel Non

Performing Financing tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi

hasil bank syariah.

Page 68: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

53

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Non Performing

Financing merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur

tingkat pembiayaan bermasalah pada suatu bank. Berdasarkan penjelasan

diatas Non Performing Financing memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

H0 : Non Performing Financing tidak berpengaruh signifikan terhadap

tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

H1 : Non Performing Financing berpengaruh signifikan terhadap tingkat

bagi hasil deposito mudharabah.

3. Pengaruh antara Beban Operasional dan Pendapatan Operasional

terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Rasio BOPO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan bank syariah dalam mengendalikan pendapatan operasional

dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan secara tepat. Rasio

BOPO digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam

memakimalkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien

(Umuri et al., 2018). Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Permatasari pada 2018 menunjukkan bahwa variabel BOPO berpengaruh

signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Beban Operasional

dan Pendapatan Operasional merupakan rasio keuangan yang digunakan

Page 69: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

54

untuk mengukur tingkat efisiensi pada suatu bank. Berdasarkan

penjelasan diatas Beban Operasional dan Pendapatan Operasional

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H0 : Beban Operasional dan Pendapatan Operasional tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

H1 : Beban Operasional dan Pendapatan Operasional berpengaruh

signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah

4. Pengaruh antara Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Menurut Kamus Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga

kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate

diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan

Gubernur bulanan. BI Rate diimplementasikan dalam operasi moneter

yang dilakukan oleh Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di

pasar uang guna mencapai sasaran profesional moneter (BI.go.id, 2016).

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Halimatussa’idah dan Septiarini pada 2019 menunjukkan bahwa variabel

suku bunga berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Permatasari

pada 2018 menunjukkan bahwa variabel suku bunga tidak berpengaruh

signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Page 70: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

55

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa suku bunga Bank

Indonesia merupakan faktor eksternal bank yang digunakan sebagai

acuan suku bunga bank. Berdasarkan penjelasan diatas suku bunga Bank

Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah

H0 : Suku Bunga Bank Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap

tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

H1 : Suku Bunga Bank Indonesia berpengaruh signifikan terhadap tingkat

bagi hasil deposito mudharabah.

5. Pengaruh antara Inflasi terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah

Inflasi merupakan keadaan perekonomian yang ditandai dengan

meningkatnya harga barang dan jasa secara keseluruhan dan memberi

dampak pada menurunnya daya beli masyarakat dan menurunnya tingkat

investasi masyarakat (Halimatussa’idah & Septiarini, 2019). Terjadinya

kenaikan angka inflasi akan memaksa Bank Indonesia untuk menekan laju

inflasi. Untuk menekan laju inflasi, kebijakan yang dapat diambil oleh Bank

Indonesia adalah dengan menaikan tingkat suku bunga Bank Indonesia.

Apabila tingkat suku bunga Bank Indonesia naik, maka tingkat suku bunga

pada bank konvensional meningkat pula. Hal ini menjadikan masyarakat

yang memiliki kelebihan dana untuk menginvestasikan dana tersebut ke

Page 71: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

56

bank konvensional dan memungkinkan nasabah bank syariah beralih ke

bank konvensional. Untuk tetap mempertahankan nasabah yang dimiliki,

bank syariah dapat mengambil langkah untuk menaikkan pula tingkat bagi

hasil bank syariah. Jadi dapat disimpulkan untuk mempertahankan

nasabah yang dimiliki bank syariah, tingkat bagi hasil yang akan diberikan

nasabah dapat menyesuaikan dengan inflasi yang terjadi di suatu negara.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Halimatussa’idah dan Septiarini pada 2019 menunjukkan bahwa variabel

inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil

deposito bank syariah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Arfiani

dan Mulazid pada 2017 menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito bank syariah.

H0 : Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah.

H1 : Inflasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah.

Page 72: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2011) mendefinisikan populasi sebagai sebuah wilayah

general yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik

tertentu dengan ketentuan yang telah ditetapkan peneliti untuk di pelajari dan

diteliti hingga menghasilkan sebuah kesimpulan. Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia yang terdaftar secara

resmi di Otoritas Jasa Keuangan dan beroperasi pada periode Maret 2018 -

Desember 2020.

2. Sampel

Syahrum dan Salim (2014) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari

populasi yang memiliki krieria tertentu yang dapat mewakili populasi

tersebut. Sugiyono (2011) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari objek

atau subjek dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Sebuah

sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang akan diteliti. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel dalam sebuah

penelitian adalah bagian dari sebuah populasi yang digunakan sebagai objek

penelitian yang dipilih dengan ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pemilihan sampel

adalah teknik purposive sampling atau pengambilan sampel dengan kriteria

Page 73: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

58

tertentu.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No Nama Bank

Kriteria

Keterangan

1 2 3 4

1 BRI Syariah Tidak Memenuhi

2 BNI Syariah Tidak Memenuhi

3 Bank Aceh Syariah Tidak Memenuhi

4 Bank Syariah Mandiri Tidak Memenuhi

5 Bank Muamalat Indonesia Memenuhi

6 Bank Mega Syariah Memenuhi

7 Bank Panin Dubai Syariah Memenuhi

8 BPD NTB Syariah Tidak Memenuhi

9 Maybank Syariah Tidak Memenuhi

10 Bank Syariah Bukopin Memenuhi

11 Bank Victoria Syariah Memenuhi

12 Bank Jabar Banten Syariah Tidak Memenuhi

13 BCA Syariah Memenuhi

14 BTPN Syariah Memenuhi

Page 74: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

59

Keterangan Kriteria :

1. BUS yang terdaftar di OJK dan aktif beroperasi pada periode 2018 -

2020.

2. Telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan triwulan

secara lengkap (Neraca, Laporan Laba Rugi dan Distribusi Bagi Hasil) pada

periode 2018 - 2020.

3. Berstatus kepemilikan swasta nasional.

4. Memiliki kelengkapan data terkait variabel dependen dan independen.

Jumlah sampel yang akan di observasi dalam penelitian sebanyak 84

sampel, terdiri dari 7 BUS dengan masing - masing 12 Laporan Keuangan

Triwulan. Berikut in daftar Bank Umum Syariah yang telah memenuhi

kriteria.

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No Nama Bank Kode

1 BCA Syariah BCAS

2 BTPN Syariah BTPS

3 Bank Victoria Syariah BVS

4 Bank Syariah Bukopin BSB

Page 75: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

60

5 Bank Panin Dubai Syariah BPDS

6 Bank Muamalat Indonesia BMI

7 Bank Mega Syariah BMS

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan lokasi penelitian tersebut dilakukan untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Adapun

tempat pelaksanaan penelitian ini adalah melalui website resmi Otoritas Jasa

Keuangan dan website resmi dari masing-masing Bank Umum Syariah yang

memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih tiga bulan, satu

bulan pengumpulan data dan dua bulan pengolahan data sejak tanggal

dikeluarkannya izin penelitian.

C. Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari laporan keuangan triwulan BCA Syariah, BTPN Syariah, Bank

Victoria Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Panin Dubai Syariah, Bank

Muamalat Indonesia dan Bank Mega Syariah periode Maret 2018 - Desember

2020. Data penelitian ini diperoleh dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan

(OJK), Bank Indonesia (BI) serta situs resmi masing-masing Bank Umum

Page 76: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

61

Syariah. Adapun data yang akan digunakan berkaitan dengan rasio keuangan

Bank Umum Syariah, tingkat bagi hasil deposito mudharabah, suku bunga dan

tingkat inflasi.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data yang akan di observasi dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan jenis pengumpulan data sebagai berikut.

1. Kepustakaan Otoritas Jasa Keuangan

Data yang diambil dari kepustakaan OJK adalah data yang berkaitan

dengan laporan keuangan Bank Umum Syariah periode Maret 2018 -

Desember 2020.

2. Kepustakaan Bank Indonesia

Data yang diambil dari kepustakaan Bank Indonesia adalah data yang

berkaitan dengan penetapan suku bunga Bank Indonesia dan inflasi periode

Maret 2018 - Desember 2020.

3. Riset Kepustakaan

Pengumpulan data melalui studi kepustakaan dilakukan dengan cara

mengumpulkan informasi berkaitan dengan penelitian ini yang diperoleh dari

beberapa buku, literatur, artikel, surat kabar serta situs resmi masing-masing

Bank Umum Syariah yang berhubungan dengan rasio keuangan bank syariah

Page 77: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

62

yang akan diteliti.

4. Dokumentasi

Pengumpulan data melalui dokumentasi dilakukan dengan cara

mengumpukan informasi yang berkaitan dengan penelitian dari beberapa

catatan, notulen rapat, surat kabar dan lainnya. Teknik ini digunakan untuk

mengambil data terkait penelitian berupa sejarah, profil serta struktur

organisasi perusahaan.

E. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang

mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum

Syariah menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang

menggunakan data berbentuk angka dan metode analisis regresi data panel

dengan menggunakan software eviews versi 9 dan Microsoft Excel 2016. Berikut

ini adalah persamaan model regresi data panel yang digunakan dalam penelitian.

Y it = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it + eit

Keterangan:

Y = equivalent rate deposito pada

β0 = konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 = koefisien variabel

X1 = rasio FDR

X2 = rasio NPF

X3 = rasio BOPO

Page 78: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

63

X4 = Suku Bunga BI

X5 = Inflasi

e = error

1. Estimasi Model Persamaan Regresi Data Panel

Persamaan regresi data panel merupakan gabungan dari dua data, yaitu time

series dan cross section yang digunakan dalam sebuah penelitian (Amaliah et al.,

2020). Dalam persamaan model ini terdapat tiga model yang dapat digunakan

dalam mengestimasi persamaan regresi data panel, yaitu:

a. Common Effect Model

Model ini merupakan sebuah model dengan asumsi bahwa intercept

dan slope adalah tetap (Sriyana, 2014:108). Perbedaan pada intercept dan

slope dapat dijelaskan oleh variabel pengganggu (error). Persamaan pada

model ini menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) sebagai

parameter (Amaliah et al., 2020).

b. Fixed Effect Model

Model ini merupakan sebuah model dengan asumsi bahwa intercept tidak

tetap dan slope bernilai tetap. Persamaan ini menambahkan variabel dummy pada

parameter sehingga metode ini sering kali disebut sebagai Least Dummy Variabel

Model (Amaliah et al., 2020).

c. Random Effect Model

Model ini merupakan sebuah model dengan asumsi bahwa

Page 79: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

64

perbedaan intercept dan slope melalui transmisi error. Untuk itu

parameter yang tepat digunakan dalam model ini adalah dengan metode

Generalized Least Square (GLS) untuk mengatasi adanya potensi

gangguan antar variabel dalam persamaan tersebut (Amaliah et al., 2020).

2. Pemilihan Estimasi Model Persamaan Regresi Data Panel

Untuk mendapatkan model yang sesuai dengan data penelitian, terdapat

beberapa uji yang perlu dilakukan, seperti:

a. Uji Chow

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan model yang tepat dari

kedua model yaitu, common effect model dengan fixed effect model

(Arfiani & Mulazid, 2017). Pengujian ini dapat dilakukan dengan

hipotesis sebagai berikut:

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Apabila nilai kemungkinan > 0,05, maka H0 diterima yang berarti

bahwa model regresi data panel yang tepat adalah common effect model.

Namun sebaliknya apabila nilai kemungkinan < 0,05, maka H1 diterima

yang berarti bahwa model regresi data panel yang tepat adalah fixed

effect model. Tetapi apabila H0 ditolak, maka harus dilakukan pengujian

kembali terhadap fixed effect model dan random effect model melalui uji

Page 80: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

65

hausman.

b. Uji Hausman

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan model yang tepat dari

kedua model yaitu fixed effect model dan random effect model (Arfiani

& Mulazid, 2017). Pengujian ini dapat dilakukan dengan hipotesis

sebagai berikut:

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Apabila nilai probabilitas pada equation random effect < 0,05,

maka H1 diterima yang berarti model regresi data panel yang tepat

adalah fixed effect model. Namun sebaliknya, apabila nilai probabilitas

pada equation random effect > 0,05, maka H0 diterima yang berarti

model regresi data panel yang tepat adalah random effect model

(Amaliah et al., 2020).

c. Uji Langrange Multiplier

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan model yang tepat dari

kedua model, yakni common effect model dan random effect model.

Pengujian ini dapat dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 = Random Effect Model

H1 = Command Effect Model

Apabila nilai probabilitas cross section - BP < 0,05, maka H0

Page 81: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

66

diterima yang berarti model regresi data panel yang tepat adalah random

effect model. Namun sebaliknya, apabila nilai probabilitas cross section -

BP > 0,05, maka H1 diterima yang berarti model regresi data panel yang

tepat adalah common effect model (Amaliah et al., 2020).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah data yang

digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam

sebuah penelitian data yang diperlukan adalah data yang berdistribusi

normal atau mendekati normal. Uji normalitas data dapat dilakukan

melalui Uji Jarque-Bera (JB). Uji JB dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai JB dengan nilai pada tabel Chi-square. Apabila

setelah penghitungan, nilai JB > nilai Chi-square tabel, maka data tidak

berdistribusi normal. Namun apabila setelah penghitungan, nilai JB <

nilai Chi-square tabel, maka data berdistribusi normal (Ghozali &

Ratmono, 2017).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menganalisis adanya korelasi

antar variabel independen yang akan diteliti. Apabila terdapat korelasi

Page 82: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

67

yang tinggi atau sempurna antar variabel independen maka koefisien

regresi tidak dapat ditentukan. Terdapat beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel bebas, salah

satunya dengan melihat nilai koefisien korelasi. Apabila nilai koefisien

korelasi antar variabel bebas melebihi 0,80, maka dapat disimpulkan

bahwa antar variabel terdapat multikoliniearitas (Ghozali & Ratmono,

2017).

Adapun cara lain untuk mendeteksi adanya kolerasi antar variabel

independen adalah dengan melihat nilai Tolerance dan Variance

Inflation Faktor (VIF). Apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai

VIF nya kurang dari 10, maka dapat disimpulkan data tersebut tidak ada

masalah multikolinearitas. Sedangkan apabila nilai tolerance kurang dari

0,1 dan nilai VIF nya lebih dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa data

tersebut terdapat masalah multikolinearitas (Ghozali & Ratmono, 2017).

4. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji T)

Uji T digunakan untuk menganalisis secara individual pengaruh

variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) apakah memiliki

pengaruh yang signifikan atau tidak. Analisa ini dilakukan dengan cara

membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel dengan tingkat probabilitas

5%. Jika nilai sig < 0,5 atau thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa

variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel

Page 83: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

68

dependen (Ghozali & Ratmono, 2017).

Dalam penelitian ini Uji T dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh tiap variabel independen yakni Financing Deposit Ratio,

Non Performing Financing, Beban Operasional dan Pendapatan

Operasional, BI Rate dan Inflasi terhadap variabel dependennya yaitu

Tingkat Bagi Hasil Deposito pada Bank Umum Syariah

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menganalisis secara bersama-sama pengaruh

variabel independen terhadap (X) terhadap variabel dependen (Y)

apakah memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak. Analisa ini

dilakukan dengan cara membandingkan nilai fhitung dengan ftabel dengan

tingkat probabilitas 5%. Apabila nilai sig < 0,05 atau fhitung > ftabel, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali & Ratmono, 2017).

Dalam penelitian ini Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependennya yaitu tingkat bagi hasil deposito pada Bank Umum Syariah

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menganalisis seberapa

besar persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan

oleh variabel independen dalam persamaan regresi yang dihasilkan.

Page 84: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

69

Berikut adalah rumus yang digunakan dalam mengukur koefisien

determinasi.

Kd = R2 x 100%

Keterangan:

Kd = Koefisien determinasi

R2

= Koefisien korelasi

Jika nilai koefisien determinasi mendekati 0, maka pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen lemah. Sedangkan apabila nilai

koefisien determinasi mendekati 1, maka pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen kuat (Ghozali & Ratmono, 2017).

F. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel

dependen dan variabel independen. Definisi operasional variabel ditujukan untuk

memberikan informasi mengenai cara pengukuran mengenai variabel yang akan

diobservasi. Berikut adalah variabel yang berkaitan dalam penelitian ini.

1. Variabel Dependen (Y) - Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Tingkat bagi hasil deposito mudharabah merupakan tingkat

pengembalian nasabah yang ditetapkan oleh bank syariah. Penetapan tingkat

bagi hasil harus disepakati antara pihak bank dan nasabah. Data operasional

yang digunakan dalam penelitian ini tercermin dari distribusi bagi hail

deposito mudharabah yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan

Page 85: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

70

masing-masing Bank Umum Syariah yang diperoleh dari situs resmi bank

tersebut dari periode Maret 2018 - Desember 2020.

2. Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan ada lima yaitu

sebagai berikut :

a. Financing Deposit Ratio (X1)

Financing to Deposit Ratio merupakan rasio keuangan yang

digunakan dalam bank syariah untuk mengukur kemampuan bank syariah

dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Perhitungan FDR dilakukan

dengan membandingkan jumlah pembiayaan yang diberikan kepada

masyarakat dengan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK). Berikut rumus

yang digunakan untuk mengukur rasio FDR

FDR =

Jumlah Pembiayaan

x 100% Total DPK

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

laporan keuangan triwulan dari situs resmi masing- masing Bank Umum

Syariah (BUS) periode Maret 2018 - Desember 2020.

b. Non Performing Financing (X2)

Non Performing Financing merupakan salah satu rasio yang

digunakan dalam mengukur besaran pembiayaan bermasalah yang

dihadapi bank syariah. NPF dapat dihitung dengan membandingkan total

Page 86: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

71

NPF dengan total pembiayaan yang disalurkan bank syariah. Berikut

adalah rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat pembiayaan

bermasalah bank syariah.

NPF = Pembiayaan Bermasalah

x 100% Total Pembiayaan

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

laporan keuangan triwulan dari situs resmi masing- masing Bank Umum

Syariah (BUS) periode Maret 2018 - Desember 2020.

c. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X3)

Beban Operasional dan Pendapatan Operasional merupakan salah

satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

dari kinerja suatu bank. Perhitungan Beban Operasional dan Pendapatan

Operasional dapat dilakukan dengan membandingkan beban operasional

dengan pendapatan operasional bank syariah. Rumus yang digunakan

untuk mengukur efisiensi BOPO berdasarkan Surat Edaran Bank

Indonesia No.13/24/DPNP/tahun 2011 adalah sebagai berikut.

BOPO =

Beban Operasional

x 100% Pendapatan Operasional

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

laporan keuangan triwulan dari situs resmi masing- masing Bank Umum

Syariah (BUS) periode Maret 2018 - Desember 2020.

d. Suku Bunga Bank Indonesia (X4)

Menurut Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang

Page 87: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

72

mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan oleh

Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan.

BI Rate menjadi acuan bank konvensional untuk menetapkan suku

bunganya (BI.go.id, 2016).

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

situs resmi Bank Indonesia periode Maret 2018 - Desember 2020.

e. Inflasi (X5)

Bank Indonesia mendefinisikan inflasi sebagai kenaikan harga yang

terjadi secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Apabila terjadi kenaikan harga barang pada satu atau dua produk tidak

dapat disebut dengan inflasi (BI.go.id, 2020). Data operasional yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia

dan Badan Pusat Statistik periode Maret 2018 - Desember 2020.

Page 88: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

73

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat BCA Syariah

Berdasarkan Akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009, PT Bank Utama

International Bank diambil alih oleh PT Bank Central Asia (Persero) Tbk

yang kemudian berganti nama menjadi PT. Bank Central Asia Syariah

sehubungan dengan perubahan prinsip dan sistem operasional yang

diterapkan. PT BCA Syariah merupakan salah satu bank umum syariah yang

secara resmi beroperasi sesuai dengan prinsip dan syariat Islam pada 5 April

2010, sesuai dengan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Gubernur Bank

Indonesia No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tertanggal 2 Maret 2010. Hadirnya

PT BCA Syariah diharapkan mampu menjadi bank yang unggul di industri

perbankan syariah Indonesia dalam memberikan pelayanan yang maksimal

pada nasabah. Komitmen penuh ini diimplementasikan melalui ketersediaan

berbagai layanan yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah, seperti tarik tunai

dan setoran yang dapat dilakukan di seluruh ATM dan mesin EDC milik

BCA tanpa dikenakan biaya. Hingga saat ini tercatat BCA Syariah sudah

memiliki jaringan kantor yang cukup luas terdiri dari 15 unit Kantor Cabang,

13 unit Kantor Cabang Pembantu dan 1 unit Kantor Kas yang tersebar di

seluruh Indonesia.

Page 89: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

74

2. Sejarah Singkat BTPN Syariah

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (Persero) Tbk

merupakan anak perusahaan dari BTPN yang secara resmi beroperasi pada

14 Juli 2014 sesuai dengan keputusan Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 22

Mei 2014. BTPN Syariah merupakan hasil dari kolaborassi dua perusahaan

yakni PT Bank Sahabat Purbadanarta dan Unit Usaha Syariah BTPN.

Kemudian pada 20 Januari 2014, BTPN mengakuisisi 70% saham PT Bank

Sahabat Purbadanarta. Setelah mengakuisisi saham yang dimiliki oleh PT

Bank Sahabat Purbadanarta, BTPN mengkonversi bank tersebut menjadi PT

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (Persero) Tbk dan mengubah

statusnya menjadi perseroan terbuka pada tanggal 8 Mei 2018. Hingga kini,

PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Persero) Tbk telah memiliki 24 unit

Kantor Cabang dan 2 unit Kantor Cabang Pembantu yang tersebar di seluruh

Indonesia.

3. Sejarah Singkat Bank Victoria Syariah

Sesuai dengan Akta Pendirian No. 9 tanggal 15 April 1966, PT Bank

Victoria Syariah pertama kali didirikan dengan nama PT Bank Swaguna.

Kemudian pada 6 Agustus 2009, Bank Swaguna diubah namanya menjadi

Bank Vistoria Syariah. Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank

Indonesia no. 12.8.KEP.GBI.DpG.2010 tanggal 10 Februari 2010, Bank

Victoria Syariah resmi mengubah prinsip dan sistem operasionalnya dari

bank konevensional menjadi bank syariah. Bank Victoria Syariah resmi

beroperasi dengan prinsip dan syariat Islam pada 1 April 2010. Perubahan ini

Page 90: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

75

mendapat dukungan penuh dari PT Bank Victoria International, Tbk sebagai

induk perusahaan dari Bank Victoria. Berdasarkan statistik Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), Tercatat Bank Victoria Syariah telah memiliki 7 unit

Kantor Cabang dan 2 unit Kantor Cabang Pembantu yang tersebar di wilayah

Indonesia.

4. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin

PT Bank Syariah Bukopin merupakan bank hasil akuisisi dari PT Bank

Swansarindo International yang kemudian berganti nama menjadi PT Bank

Persyarikatan Indonesia. Perubahan nama terebut dilakukan sesuai dengan

surat persetujuan Bank Indonesia No. 5/4/KEP.DGS/2003 tertanggal 24

Januari 2003. Proses akuisisi yang dilakukan oleh PT Bank Bukopin

dilakukan secara bertahap mulai tahun 2005 sampai 2008. Kemudian pada 27

Oktober 2008 sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia

no.10/69/KEP.GBI/DpG/2008, PT Bank Persyarikatan Indonesia

memperoleh izin dari Bank Indonesia untuk menjalankan kegiatan

operasionalnya sesuai dengan prinsip dan syariat Islam dan mengubah

namanya menjadi PT Bank Syariah Bukopin. PT Bank Syariah Bukopin

resmi beroperasi sebagai bank syariah pada 9 Desember 2008. Berdasarkan

statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga saat ini PT Bank Syariah

Bukopin telah memiliki 12 unit Kantor Cabang, 7 unit Kantor Cabang

Pembantu dan 4 unit Kantor Kas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Page 91: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

76

5. Sejarah Singkat Bank Panin Dubai Syariah

PT Bank Panin Dubai Syariah (Persero) Tbk merupakan salah satu bank

umum yang secara resmi beroperasi sesuai dengan prinsip dan syariat Islam

pada tanggal 2 Desember 2009 sesuai dengan surat keputusan yang

dikeluarkan oleh Gubernur Bank Indonesia No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009

tertanggal 6 Oktober 2009. Sejak awal, PT Bank Panin Dubai Syariah

(Persero) Tbk pernah beberapa kali mengalami penggantian nama. PT Bank

Panin Dubai Syariah (Persero) Tbk didirikan pertama kali di Malang dengan

nama PT Bank Pasar Bersaudara Djaja pada 8 Januari 1972. Kemudian pada

8 Januari 1990, PT. Bank Pasar Bersaudara Djaja mengganti namanya

menjadi PT Bank Bersaudara Jaya. Untuk ketiga kalinya bank ini mengganti

namanya kembali menjadi PT Bank Harfa pada tanggal 27 Maret 1997.

Kemudian pada tanggal 3 Agustus 2009, sehubungan dengan mulai

diterapkannya prinsip dan syariat Islam, PT Bank Harfa mengganti namanya

kembali menjadi PT Bank Panin Syariah. Kemudian pada tanggal 1 Mei

2016, PT Bank Panin Syariah kembali berganti nama kembali menjadi PT

Bank Panin Dubai Syariah (Persero) Tbk sesuai dengan perubahan status dari

perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka dan nama tersebut masih

digunakan sampai sekarang. PT Bank Panin Dubai Syariah (Persero) Tbk

secara resmi mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan menjadi

bank devisa pada tanggal 8 Desember 2015. Hingga saat ini PT Bank Panin

Dubai Syariah (Persero) Tbk memiliki 11 unit Kantor Cabang dan 1 unit

Page 92: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

77

Kantor Cabang Pembantu yang tersebar di seluruh Indonesia.

6. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia

PT. Bank Muamalat Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 1

November 1991 dan secara resmi beroperasi sebagai bank syariah pertama di

Indonesia pada tanggal 1 Mei 1992 DENGAN MODAL AWAL SEBESAR

Rp.106.126.382.000,-. Bank Muamalat Indonesia lahir dari hasil prakarsa

Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia

(ICMI) dan pengusaha muslim Indonesia yang ingin menerapkan sistem bagi

hasil dalam perkreditan. Bank Muamalat Indonesia menjadi bank syariah

pertama di Indonesia dan menjadi pelopor berdirinya bank syariah. Pada

tahun 1994, secara resmi Bank Muamalat Indonesia mendapatkan status bank

devisa negara. Setelah sebelumnya terdaftar sebagai perusahaan publik yang

tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank Muamalat Indonesia

kemudian melakukan penawaran umum Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

(HMETD) sebanyak 5 kali di tahun 2003 dan menjadi bank syariah pertama

yang mengeluarkan sukuk. Bank Muamalat Indonesia terus mengembangkan

produk-produknya, seperti mengeluarkan produk asuransi syariah, dana

pensiun serta multifinance syariah. Tercatat hingga Desember 2020, Bank

Mualamat Indonesia telah memiliki 80 unit Kantor Cabang, 145 unit Kantor

Cabang Pembantu dan 50 unit Kantor Kas yang tersebar di seluruh wilayah

Indonesia.

7. Sejarah Singkat Bank Mega Syariah

Page 93: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

78

Bank Mega Syariah didirikan pertama kali pada tanggal 14 Juli 1990

dengan nama PT Bank Umum Tugu, yang kemudian pada tahun 2001 secara

resmi diakuisisi oleh PT Mega Corporate. Pada tanggal 27 Juli 2004,

melakukan perubahan kegiatan usaha dari bank umum konvensional menjadi

bank umum syariah dan berganti nama menjadi PT Bank Syariah Mega

Indonesia (BSMI), sekaligus mengubah logo perusahaan untuk meningkatkan

kepercayaan masyarakat sebagai bank syariah yang amanah. PT Bank

Syariah Mega Indonesia secara resmi beroperasi pada 25 Agustus 2004 dan

memperoleh izin sebagai bank devisa pada 16 Oktober 2008. Dengan status

ini dapat memperkokoh PT Bank Syariah Mega Indonesia dalam transaksi

devisa dan perdagangan Internasional. Kemudian di tahun 2009, Bank Mega

Syariah secara resmi memperoleh izin dari Kementerian Agama untuk

menerima setoran biaya penyelenggara ibadah haji (BPS BPIH). Berdasarkan

statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Mega Syariah telah memiliki

27 unit Kantor Cabang, 33 unit Kantor Cabang Pembantu dan 5 unit Kantor

Kas yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

B. Temuan Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif

Tabel 4.1

Hasil Pengujian Statistik Deskriptif

Deskriptif Variabel Penelitian

Page 94: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

79

FDR NPF BOPO

Suku

Bunga

Inflasi

Tingkat

Bagi Hail

Mean 91,44 3,59 91,18 5,00 2,70 4,92

Maximum 196,73 11,28 100,20 6,00 3,40 8,08

Minimum 63,94 0,35 54,85 3,75 1,42 2,82

Observation 84 84 84 84 84 84

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan data pada tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata

variabel FDR Bank Umum Syariah periode 2018 - 2020 sebesar 91,44%.

Nilai tertinggi variabel FDR Bank Umum Syariah periode 2018 - 2020

terdapat di Bank Syariah Bukopin pada Triwulan IV tahun 2020 sebesar

196,73%. Nilai terendah variabel FDR Bank Umum Syariah periode 2018 -

2020 terjadi di Bank Mega Syariah pada Triwulan IV tahun 2020 sebesar

63,94%.

Nilai rata-rata variabel NPF Bank Umum Syariah periode 2018 - 2020

sebesar 3,59%. Nilai tertinggi variabel NPF Bank Umum Syariah periode

2018 - 2020 terjadi di Bank Panin Dubai Syariah pada Triwulan I tahun 2018

sebesar 11,28%. Nilai terendah variabel NPF Bank Umum Syariah periode

2018 - 2020 terjadi di Bank BCA Syariah pada Triwulan IV 2018 sebesar

0,35%.

Nilai rata-rata variabel BOPO Bank Umum Syariah periode 2018 - 2020

sebesar 91,18%. Nilai tertinggi variabel BOPO Bank Umum Syariah periode

Page 95: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

80

2018 - 2020 terjadi di Bank Panin Dubai Syariah pada Triwulan III tahun

2020 sebesar 100,20%. Nilai terendah variabel BOPO Bank Umum Syariah

periode 2018 - 2020 terjadi di Bank BTPN Syariah pada Triwulan I 2020

sebesar 54,85%.

Nilai rata-rata variabel suku bunga Bank Indonesia sebesar 5%. Nilai

tertinggi variabel Suku Bunga Bank Indonesia sebesar 6% yang terjadi pada

Triwulan IV 2018 - Triwulan II 2019. Nilai terendah variabel suku Bunga

bank Indonesia sebesar 3,75% terjadi pada Triwulan IV 2020.

Nilai rata-rata variabel inflasi sebesar 2,7%. Nilai tertinggi variabel

inflasi sebesar 3,4% yang terjadi pada Triwulan I 2018. Nilai terendah

variabel inflasi sebesar 1,42% terjadi pada Triwulan III 2020.

Nilai rata-rata variabel tingkat bagi hasil Bank Umum Syariah periode

2018 - 2020 sebesar 4,92%. Nilai tertinggi variabel Tingkat Bagi Hasil Bank

Umum Syariah periode 2018 - 2020 terjadi di BTPN Syariah pada Triwulan I

tahun 2019 sebesar 8,08%. Nilai terendah variabel Tingkat Bagi Hasil Bank

Umum Syariah periode 2018 - 2020 terjadi di Bank Syariah Bukopin pada

Triwulan IV 2020 sebesar 2,82%.

2. Uji Stasioneritas

Tabel 4.2

Hasil Uji Augmented Dickey Fuller pada Tingkat Level

Variabel

t-

Statistic

Test Critical Values

Probability Keterangan

1% 5% 10%

Page 96: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

81

Level Level Level

Tingkat

Bagi

Hasil

-1,837071 -3,511262 -2,896779 -2,585626 0,3604

Tidak

Stasioner

FDR -3,611303 -3,511262 -2,896779 -2,585626 0,0075 Stasioner

NPF -2,489079 -3,511262 -2,896779 -2,585626 0,1218

Tidak

Stasioner

BOPO -1,671242 -3,511262 -2,896779 -2,585626 0,4420

Tidak

Stasioner

Suku

Bunga

-1,498292 -4,420595 -3,259808 -2,771129 0,4888

Tidak

Stasioner

Inflasi -1,078227 -4,200056 -3,175352 -2,728985 0,6831

Tidak

Stasioner

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai kritis pada 1% level, 5%

level, dan 10% level > nilai t-statistic uji Augmented Dickey Fuller pada

tingkat level. Nilai probability variabel FDR < nilai α, maka H0 diterima Ha

ditolak. Sedangkan nilai probability untuk variabel tingkat bagi hasil, NPF,

BOPO, suku bunga dan inflasi > nilai α, maka H0 ditolak Ha diterima. Jadi

dapat disimpulkan untuk variabel FDR data sudah stasioner, sedangkan untuk

variabel lainnya data belum stasioner. Untuk itu, perlu dilakukan uji

Augmented Dickey Fuller pada tingkat 1st difference, untuk memastikan

semua data yang akan diuji bersifat stasioner.

Tabel 4.3

Page 97: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

82

Hasil Uji Augmented Dickey Fuller pada Tingkat 1st difference

Variabel t-Statistic

Test Critical Values

Probability Keterangan 1%

Level

5%

Level

10%

Level

Tingkat

Bagi

Hasil

-8,873479 -3,51229

-

2,897223

-2,585861 0,3600 Stasioner

FDR -9,111288 -3,51229

-

2,897223

-2,585861 0,0000 Stasioner

NPF -11,75701 -3,51229

-

2,897223

-2,585861 0,0000 Stasioner

BOPO -8,984508 -3,51229

-

2,897223

-2,585861 0,0000 Stasioner

Suku

Bunga

-2,85193 -4,420595

-

3,259808

-2,771129 0,0891

Tidak

Stasioner

Inflasi -3,949083 -4,297073

-

3,212696

-2,747676 0,0160 Stasioner

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai kritis pada 1% level, 5%

level, dan 10% level < nilai t-statistic uji Augmented Dickey Fuller pada

tingkat 1st difference. Nilai probability variabel tingkat bagi hasil, FDR, NPF,

BOPO dan inflasi < nilai α, maka H0 diterima Ha ditolak. Sedangkan nilai

probability untuk variabel suku bunga > nilai α, maka H0 ditolak Ha diterima.

Jadi dapat disimpulkan untuk variabel tingkat bagi hasil, FDR, NPF, BOPO

dan inflasi data sudah stasioner, sedangkan untuk variabel suku bunga data

Page 98: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

83

belum stasioner. Untuk itu, perlu dilakukan uji Augmented Dickey Fuller

pada tingkat 2nd

difference, untuk memastikan semua data yang akan diuji

bersifat stasioner.

Tabel 4.4

Hasil Uji Augmented Dickey Fuller pada Tingkat 2nd

difference

Variabel t-Statistic

Test Critical Values

Probability Keterangan 1%

Level

5%

Level

10%

Level

Tingkat

Bagi

Hasil

-8,283446 -3,515536 -2,898623 -2,586605 0,0000 Stasioner

FDR -8,489627 -3,516676 -2,899115 -2,586866 0,0000 Stasioner

NPF -8,049104 -3,516676 -2,899115 -2,586866 0,0000 Stasioner

BOPO -13,4192 -3,514426 -2,898145 -2,586351 0,0001 Stasioner

Suku

Bunga

-4,489435 -4,420595 -3,259808 -2,771129 0,0091 Stasioner

Inflasi -4,951405 -4,582648 -3,320969 -2,801384 0,0065 Stasioner

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai kritis pada 1% level, 5%

level, dan 10% level < nilai t-statistic uji Augmented Dickey Fuller pada

tingkat 2nd

difference. Nilai probability semua variabel < nilai α, maka H0

diterima Ha ditolak. Jadi, dapat disimpulkan untuk hasil uji Augmented

Dickey Fuller pada tingkat 2nd

difference semua data sudah bersifat stasioner.

3. Pengujian Model Regresi Data Panel

Page 99: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

84

Dalam regresi data panel terdapat tiga persamaan yang dapat digunakan,

yaitu common effect model, fixed effect modal dan random effect model.

Untuk menentukan model yang akan digunakan dalam penelitian ini perlu

dilakukan pengujian terhadap model yang akan digunakan. Berikut adalah

tahapan yang akan dilakukan untuk menentukan persamaan model yang tepat

pada penelitian ini.

Estimasi dan Pemilihan Model Persamaan Regresi Data Panel

a. Common Effect Model

Tabel 4.5

Common Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 05/29/21 Time: 21:15

Sample: 2018Q1 2020Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.67690 1.069510 10.91799 0.0000

X1 -0.013247 0.004471 -2.963150 0.0040

X2 0.055244 0.046730 1.182206 0.2407

X3 -0.077591 0.008719 -8.899279 0.0000

X4 0.171164 0.132242 1.294321 0.1994

X5 0.176650 0.163861 1.078049 0.2843

R-squared 0.612757 Mean dependent var 4.922381

Adjusted R-squared 0.587934 S.D. dependent var 1.198688

Page 100: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

85

S.E. of regression 0.769466 Akaike info criterion 2.382510

Sum squared resid 46.18213 Schwarz criterion 2.556140

Log likelihood -94.06543 Hannan-Quinn criter. 2.452308

F-statistic 24.68476 Durbin-Watson stat 0.301332

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Tabel 4.5 diatas merupakan hasil output dari estimasi common effect

model. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan

pengujian dengan menggunakan estimasi fixed effect model.

b. Fixed Effect Model

Tabel 4.6

Fixed Effect Model

Method: Panel Least Squares

Date: 05/29/21 Time: 21:16

Sample: 2018Q1 2020Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.553380 1.922785 2.888196 0.0051

X1 -0.007650 0.003498 -2.186804 0.0320

X2 -0.016329 0.051767 -0.315439 0.7533

X3 -0.015237 0.019625 -0.776402 0.4401

X4 0.148287 0.086880 1.706803 0.0922

X5 0.286840 0.106675 2.688928 0.0089

Effects Specification

Page 101: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

86

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.855033 Mean dependent var 4.922381

Adjusted R-squared 0.832885 S.D. dependent var 1.198688

S.E. of regression 0.490020 Akaike info criterion 1.542823

Sum squared resid 17.28862 Schwarz criterion 1.890083

Log likelihood -52.79858 Hannan-Quinn criter. 1.682419

F-statistic 38.60577 Durbin-Watson stat 0.672738

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

c. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk menentukan model terbaik diantara dua

model, yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas dari commom effect

model dan fixed effect model. Untuk menentukan model yang terbaik dalam

uji chow dapat ditentukan dari nilai probability nya. Apabila nilai probability

> nilai α, maka H0 diterima yang berarti bahwa model regresi data panel yang

tepat adalah common effect model. Namun, apabila nilai probability < nilai α,

H1 diterima yang berarti bahwa model regresi data panel yang tepat adalah

fixed effect model.

Tabel 4.7

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Page 102: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

87

Cross-section F 20.054925 (6,72) 0.0000

Cross-section Chi-square 82.533713 6 0.0000

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan data pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa nilai

probability cross section chi-square (0,0000) < nilai α (0,05), yang berarti H0

ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan berdasarkan uji chow yang

telah dilakukan bahwa model yang terpilih adalah fixed effect model.

Dikarenakan model yang terpilih adalah fixed effect model, maka perlu

dilakukan pengujian selanjutnya yaitu uji hausman.

d. Random Effect Model

Tabel 4.8

Random Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 05/29/21 Time: 21:17

Sample: 2018Q1 2020Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 7.562521 1.582343 4.779319 0.0000

X1 -0.007871 0.003463 -2.272956 0.0258

X2 -0.021605 0.049585 -0.435726 0.6642

X3 -0.036121 0.015790 -2.287589 0.0249

Page 103: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

88

X4 0.145821 0.086566 1.684501 0.0961

X5 0.267008 0.106196 2.514297 0.0140

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.772001 0.7128

Idiosyncratic random 0.490020 0.2872

Weighted Statistics

R-squared 0.367346 Mean dependent var 0.887176

Adjusted R-squared 0.326791 S.D. dependent var 0.601194

S.E. of regression 0.493276 Sum squared resid 18.97903

F-statistic 9.058029 Durbin-Watson stat 0.640960

Prob(F-statistic) 0.000001

Unweighted Statistics

R-squared 0.488513 Mean dependent var 4.922381

Sum squared resid 60.99929 Durbin-Watson stat 0.199425

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

e. Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk menetukan model terbaik diantara dua

model, yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas dari fixed effect

model dan random effect model. Untuk menentukan model yang terbaik

dalam uji hausman dapat ditentukan dari nilai probability nya. Apabila nilai

probability pada output equation random effect > nilai α, maka H0 diterima

yang berarti bahwa model regresi data panel yang tepat adalah random effect

model. Namun, apabila nilai probability pada output equation random effect

Page 104: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

89

< nilai α, H1 diterima yang berarti bahwa model regresi data panel yang tepat

adalah fixed effect model.

Tabel 4.9

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.039865 5 0.5437

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan data pada tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa nilai

probability cross section random (0,5437) > nilai α (0,05), yang berarti H0

diterima H1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan berdasarkan uji hausman yang

telah dilakukan bahwa model yang terpilih adalah random effect model.

Dikarenakan model yang terpilih adalah random effect model, maka perlu

dilakukan pengujian selanjutnya yaitu uji langrange multiplier.

f. Uji Langrange Multiplier

Uji Langrange Multiplier dilakukan untuk menentukan model terbaik

diantara dua model, yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas dari

random effect model dan commom effect model. Untuk menentukan

model yang terbaik dalam uji ini dapat ditentukan dari nilai probability

cross section- Breusch Pagan. Apabila nilai probability cross section-

Page 105: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

90

Breusch Pagan > nilai α, maka H1 diterima yang berarti bahwa model

regresi data panel yang tepat adalah common effect model. Namun,

apabila nilai probability cross section- Breusch Pagan < nilai α, maka H0

diterima yang berarti bahwa model regresi data panel yang tepat adalah

random effect model.

Tabel 4.10

Hasil Uji Langrange Multiplier

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects

Null hypotheses: No effects

Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided

(all others) alternatives

Test Hypothesis

Cross-section Time Both

Breusch-Pagan 121.0284 3.947046 124.9754

(0.0000) (0.0470) (0.0000)

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan data pada tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa nilai

probability cross section-Breusch Pagan (0,0000) < nilai α (0,05), yang

berarti H0 diterima H1 dittolak. Jadi dapat disimpulkan berdasarkan uji

langrang multiplier yang telah dilakukan bahwa model yang terpilih adalah

random effect model.

Dari berbagai pengujian yang telah dilakukan untuk pemilihan model

persamaan regresi data panel, model yang terpilih untuk digunakan dalam

penelitian ini adalah random effect model, maka persamaan model regresi

Page 106: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

91

yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Yit = 7.562521 - 0.007871it - 0.021605it - 0.036121it + 0.145821it + 0.267008it

Berdasarkan hasil pengujian diatas, dapat dilihat bahwa variabel FDR

memiliki nilai probability sebesar 0.0258 < nilai α (0.05) yang berarti variabel

FDR berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil. Nilai koefisien

variabel FDR sebesar 0.007871 memiliki tanda negatif, yang berarti apabila

variabel FDR mengalami penurunan satu poin maka menyebabkan penurunan

sebesar 0.007871.

Pada variabel NPF memiliki nilai probabilty sebesar 0.6642 > nilai α

(0.05) yang berarti variabel NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat

bagi hasil. Nilai koefisien variabel NPF sebesar 0.021605 memiliki tanda

negatif, yang berarti apabila variabel NPF mengalami penurunan satu poin

maka menyebabkan penurunan sebesar 0.021605.

Pada variabel BOPO memiliki nilai probabilty sebesar 0.0249 < nilai α

(0.05) yang berarti variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap tingkat

bagi hasil. Nilai koefisien variabel BOPO sebesar 0.036121 memiliki tanda

negatif, yang berarti apabila variabel BOPO mengalami penurunan satu poin

maka menyebabkan penurunan sebesar 0.036121.

Pada variabel Suku Bunga Bank Indonesia memiliki nilai probabilty

Page 107: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

92

sebesar 0.0961 > nilai α (0.05) yang berarti variabel Suku Bunga Bank

Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil. Nilai

koefisien variabel suku bunga Bank Indonesia sebesar 0.145821 memiliki

tanda positif, yang berarti apabila variabel Suku Bunga Bank Indonesia

mengalami peningkatan satu poin maka menyebabkan peningkatan sebesar

0.145821.

Pada variabel Inflasi memiliki nilai probabilty sebesar 0.0140 < nilai α

(0.05) yang berarti variabel Inflasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat

bagi hasil. Nilai koefisien variabel inflasi sebesar 0.267008 memiliki tanda

positif, yang berarti apabila variabel Inflasi mengalami peningkatan satu poin

maka menyebabkan peningkatan sebesar 0.267008.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

apakah data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak.

Untuk menentukan apakah data yang digunakan dalam penelitian

berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada nilai probability dalam

tabel uji normalitas. Apabila nilai probability > nilai α = 0.05, maka data

yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal. Namun, apabila nilai

probability < nilai α = 0.05, maka data yang digunakan dalam penelitian

berdistribusi tidak normal.

Page 108: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

93

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8

Series: Standardized Residuals

Sample 2018Q1 2020Q4

Observations 84

Mean 1.59e-17

Median 0.041568

Maximum 0.878751

Minimum -1.195086

Std. Dev. 0.456395

Skewness -0.084434

Kurtosis 2.367121

Jarque-Bera 1.501683

Probability 0.471969

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan gambar diatas (gambar 4.1) dapat diketahui bahwa nilai

Jarque-Bera pada uji normalitas data sebesar 1.501683, dengan nilai

probability uji normalitas sebesar 0,471969 > nilai α = 0.05, maka H0

diterima dan H1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji

normalitas yang telah dilakukan, data yang akan digunakan dalam penelitian

telah berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonearitas

Uji multikolonearitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui adanya korelasi antar variabel independen penelitian. Untuk

mengetahui adanya korelasi dapat dilihat melalui nilai koefisien korelasi

Page 109: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

94

pada data penelitian. Apabila nilai koefisien korelasi < 0,80, maka dapat

disimpulkan data yang digunakan dalam penelitian tidak terdapat gejala

multikolonearitas.

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolonearitas

FDR NPF BOPO Suku Bunga Inflasi

FDR 1.000000 0.146755 -0.053193 -0.176652 -0.207330

NPF 0.146755 1.000000 0.569126 -0.110254 -0.007171

BOPO -0.053193 0.569126 1.000000 -0.029810 -0.052045

Suku

Bunga

-0.176652 -0.110254 -0.029810 1.000000 0.590057

Inflasi -0.207330 -0.007171 -0.052045 0.590057 1.000000

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan data pada tabel diatas (tabel 4.11) dapat dilihat bahwa nilai

koefisien antar variabel independen < 0,80. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi

multikolonearitas.

5. Uji Hipotesis

a. Uji T

Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

Page 110: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

95

secara parsial terhadap variabel dependen, apakah memiliki pengaruh

secara signifikan atau tidak. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen dapat dilakukan

dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel dengan tingkat

probabilitas 5%. Jika nilai sig < 0,5 atau thitung > ttabel, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen (Ghozali & Ratmono, 2017).

Tabel 4.12

Hasil Uji T

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 05/29/21 Time: 21:17

Sample: 2018Q1 2020Q4

Periods included: 12

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 84

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 7.562521 1.582343 4.779319 0.0000

FDR -0.007871 0.003463 -2.272956 0.0258

NPF -0.021605 0.049585 -0.435726 0.6642

BOPO -0.036121 0.015790 -2.287589 0.0249

BI Rate 0.145821 0.086566 1.684501 0.0961

Inflasi 0.267008 0.106196 2.514297 0.0140

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Page 111: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

96

1. Pengaruh Financing to Deposit Ratio Secara Parsial terhadap

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Hasil pengujian diatas (Tabel 4.12) dapat dilihat bahwa nilai thitung

pada variabel FDR adalah sebesar -2.272956 dengan nilai probabilitas

variabel FDR sebesar 0.0258 < 0,05, yang berarti H0 ditolak dan H1

diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel FDR memiliki

pengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

Arfiani dan Mulazid pada 2017 yang menunjukkan variabel FDR

berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudhabarah. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya rasio FDR pada

suatu bank mengindikasikan bahwa jumlah pendapatan yang diterima

oleh bank tersebut besar, sehingga jumlah bagi hasil yang akan

diterima oleh deposan semakin besar pula. Namun sebaliknya,

semakin rendah rasio FDR pada suatu bank mengindikasikan jumlah

pendapatan yang diterima oleh bank tersebut kecil, sehingga jumlah

bagi hasil yang diterima oleh deposan semakin kecil pula.

2. Pengaruh Non Performing Financing Secara Parsial terhadap

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Hasil pengujian diatas (Tabel 4.12) dapat dilihat bahwa nilai thitung

pada variabel NPF adalah sebesar -0.435726 dengan nilai probabilitas

variabel NPF sebesar 0.6642 > 0,05, yang berarti H0 diterima dan H1

ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel NPF tidak memiliki

Page 112: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

97

pengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Nofianti et.al pada 2015 yang menunjukkan variabel NPF tidak

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Meningkatnya rasio NPF dinilai tidak mempengaruhi tingkat bagi hasil

deposito mudharabah dikarenakan setiap bank telah mengantisipasi

adanya risiko pembiayaan macet dan bermasalah dengan

mengalokasikan sejumlah dana yang mereka miliki sebagai dana

cadangan untuk risiko tersebut.

3. Pengaruh Beban Operasiondal dan Pendapatan Operasional

Secara Parsial terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Hasil pengujian diatas (Tabel 4.12) dapat dilihat bahwa nilai thitung

pada variabel BOPO adalah sebesar -2.287589 dengan nilai probabilitas

variabel BOPO sebesar 0.0249 < 0,05, yang berarti H0 ditolak dan H1

diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel BOPO memiliki

pengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Permatasari pada 2018 yang menunjukkan variabel BOPO berpengaruh

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hal tersebut

dikarenakan semakin efektif bank syariah dalam mengelola manajemen

keuangan bank tersebut, maka semakin besar dana yang dapat

digunakan oleh bank syariah untuk pengembalian dana kepada deposan.

4. Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia Secara Parsial terhadap

Page 113: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

98

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Hasil pengujian diatas (Tabel 4.12) dapat dilihat bahwa nilai thitung

pada variabel Suku Bunga BI adalah sebesar 1.684501 dengan nilai

probabilitas variabel Suku Bunga BI sebesar 0.961 > 0,05, yang berarti

H0 diterima dan H1 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel

Suku Bunga BI tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat

bagi hasil deposito mudharabah. Hasil penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Permatasari pada 2018 yang

menunjukkan bahwa variabel suku bunga Bank Indonesia tidak

memiliki pengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Tidak berpengaruhn suku bunga Bank Indonesia terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah terjadi dikarenakan bank syariah yang

berprinsip sesuai dengan syariat Islam, tidak menjadikan suku bunga

Bank Indonesia sebagai acuan dalam memberikan pengembalian dana

kepada deposan melainkan menjadikan nisbah sebagai dasar dalam

pembagian bagi hasil kepada deposan.

5. Pengaruh Inflasi Secara Parsial terhadap Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah

Hasil pengujian diatas (Tabel 4.12) dapat dilihat bahwa nilai thitung

pada variabel BOPO adalah sebesar 2.514297 dengan nilai probabilitas

variabel BOPO sebesar 0.0140 < 0,05, yang berarti H0 ditolak dan H1

diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel BOPO memiliki

pengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Page 114: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

99

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Halimatussa'idah dan Septiarini pada 2019 yang menunjukkan bahwa

variabel inflasi berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan apabila angka

inflasi yang terjadi cukup tinggi dan berlangsung secara keseluruhan,

maka akan berdampak secara langsung terhadap sektor perbankan dan

sektor perbankan akan menyesuaikan dengan keadaan ekonomi yang

terjadi saat ini.

6. Faktor Dominan yang Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah

Dari hasil pengujian data diatas (Tabel 4.12) dapat dilihat bahwa

nilai probabilitas yang mendekati nilai 0 adalah nilai probabilitas dari

variabel inflasi yakni sebesar 0,0140. Hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa hasil dari pengujian yang telah dilakukan variabel inflasi

menjadi variabel dominan yang mempengaruhi tingkat bagi hasil

deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia. Hal tersebut

dapat terjadi dikarenakan dengan meningkatnya inflasi di masyarakat

akan menyebabkan harga - harga barang yang ada di masyarakat

meningkat, sehingga dapat menurunkan daya beli masyarakat terhadap

produk-produk yang ada. Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah

untuk mengatasi laju inflasi adalah dengan meningkatkan tingkat suku

bunga Bank Indonesia. Meningkatnya suku bunga Bank Indonesia

menjadi acuan bagi bank konvensional untuk meningkatkan bunga

Page 115: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

100

kreditnya. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat yang memiliki

kelebihan dana cenderung lebih memilih menginvestasikan dana yang

mereka miliki ke bank konvensional dikarenakan bunga yang diberikan

kompetitif. Menurunnya minat masyarakat terhadap produk bank

syariah mengakibatkan sektor investasi menjadi lesu sehingga akan

berdampak pada jumlah pembiayaan dan tingkat bagi hasil yang akan

dibagikan bank syariah kepada deposan (Rianto et al., 2021).

b. Uji F (Simultan)

Uji F dilakukan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen

memiliki pengaruh signifikan atau tidak. Untuk mengetahui pengaruh

yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen

dapat dilakukan dengan membandingkan nilai sig < 0,05 atau fhitung >

ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali &

Ratmono, 2017).

Tabel 4.13

Hasil Uji F

Weighted Statistics

R-squared 0.367346 Mean dependent var 0.887176

Adjusted R-squared 0.326791 S.D. dependent var 0.601194

S.E. of regression 0.493276 Sum squared resid 18.97903

F-statistic 9.058029 Durbin-Watson stat 0.640960

Page 116: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

101

Prob(F-statistic) 0.000001

Unweighted Statistics

R-squared 0.488513 Mean dependent var 4.922381

Sum squared resid 60.99929 Durbin-Watson stat 0.199425

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan tabel data diatas (4.13) dapat dilihat bahwa nilai Fhitung

adalah sebesar 9.058029 > 2.39, dan dengan nilai probabilitas sebesar

0.000001 < 0,5, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa dalam penelitian ini secara bersama-sama variabel

independen memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Haruniang dan Suprayogi pada 2015 dan

Permatasari pada 2018 yang mengemukakan bahwa besaran tingkat bagi

hasil bank syariah dapat dipengaruhi oleh faktor internal bank syariah,

seperti FDR, NPF dan BOPO, sedangkan dan faktor eksternal bank

syariah, seperti suku bunga Bank Indonesia dan inflasi.

c. Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk menganalisis dan

mengatahui besar persentase variasi nilai dependen yang dapat dijelaskan

oleh variabel independen.

Tabel 4.14

Hasil Uji F

Page 117: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

102

Weighted Statistics

R-squared 0.367346 Mean dependent var 0.887176

Adjusted R-squared 0.326791 S.D. dependent var 0.601194

S.E. of regression 0.493276 Sum squared resid 18.97903

F-statistic 9.058029 Durbin-Watson stat 0.640960

Prob(F-statistic) 0.000001

Unweighted Statistics

R-squared 0.488513 Mean dependent var 4.922381

Sum squared resid 60.99929 Durbin-Watson stat 0.199425

Sumber : Output Eviews 9, hasil data yang sudah diolah

Berdasarkan tabel data diatas (4.13) dapat dilihat bahwa besarnya

nilai R2 adalah sebesar 0.488513, yang menunjukkan bahwa besar

persentase variasi nilai dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen dalam penelitian ini sebesar 48,85%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa variabel dalam penelitian ini mampu menjelaskan

48,85% variabel dependennya, sedangkan sisanya sebesar 51,15%

dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Page 118: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

103

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian analisa yang telah dilakukan, maka kesimpulan

yang dapat diambil dalam penelitian ini antara lain:

1. Hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, variabel FDR, BOPO

dan inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah.

2. Hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, variabel NPF dan suku

bunga Bank Indonesia tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

3. Hasil penelitian yang dilakukan secara simultan, variabel FDR, NPF,

BOPO, suku bunga Bank Indonesia dan inflasi memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

4. Variabel dominan yang mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito

mudharabah adalah variabel inflasi.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka implikasi

yang dapat bermanfaat untuk masa mendatang, antara lain:

1. Bank Syariah

Bank syariah menjadi salah satu penggerak dalam sektor

perbankan di Indonesia. Untuk memaksimalkan perkembangan bank

syariah di Indonesia, bank syariah perlu memperhatikan faktor internal

Page 119: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

104

dan eksternal bank syariah yang dapat mempengaruhi perkembangan

bank syariah. Meningkatnya laju inflasi dinilai menjadi salah satu

faktor eksternal yang mempengaruhi besaran tingkat bagi hasil

deposito mudharabah. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya laju

inflasi salah satunya dapat diatasi dengan meningkatkan suku bunga

Bank Indonesia. Meningkatnya suku bunga Bank Indonesia menjadi

acuan bagi bank konvensional untuk meningkatkan tingkat suku

bunganya. Dengan meningkatnya suku bunga pada bank konvensional

mengakibatkan dana yang ada di masyarakat banyak terserap oleh

bank konvensional. Hal tersebut dapat mengakibatkan sektor investasi

pada bank syariah menjadi lesu dan dapat mempengaruhi besaran

tingkat bagi hasil bank syariah, termasuk pada produk deposito

mudharabah, sehingga bank syariah perlu mempersiapkan strategi

sebagai antisipasi dari risiko tersebut.

2. Nasabah

Dengan adanya penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat

membantu calon nasabah untuk memilih lembaga keuangan yang tepat

untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki. Nasabah perlu

memperhatikan beberapa aspek yang dapat digunakan sebagai alat

bantu untuk menganalisa lembaga keuangan yang tepat dan produk

investasi yang tepat untuk dijadikan sebagai alat investasi bagi calon

nasabah.

3. Akademisi

Page 120: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

105

Dengan adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi

tambahan dalam terkait dengan lembaga keuangan perbankan syariah

dan dapat dijadikan salah satu kepustakaan kampus.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa

keterbatasan dalam penelitian ini, sehingga terdapat beberapa saran untuk

beberapa pihak antara lain:

1. Bagi Investor

Dalam memilih produk investasi dalam bank syariah, disarankan

untuk memperhatikan dan menganalisis faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi besar kecilnya tingkat bagi hasil dalam produk bank

yang diterbitkan bank syariah, terutama pada produk deposito

mudharabah. Hal ini perlu dilakukan agar nasabah dapat mengetahui

besaran tingkat bagi hasil dan estimasi kemungkinan apabila besaran

nisbah bagi hasil mengalami perubahan.

2. Bagi Perusahaan

Dalam menarik minat calon nasabah untuk berinvestasi disarankan

untuk memberikan besaran nisbah bagi hasil yang menarik. Apabila

nisbah yang diberikan kepada nasabah menarik, maka jumlah dapat

meningkat sehingga market share dan jumlah aset bank syariah di

Indonesia dapat meningkat dan bersaing secara kompetitif dengan

bank konvensional.

Page 121: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

106

3. Bagi Regulator

Dalam mengambil kebijakan untuk mengurangi laju inflasi ada

baiknya pembuat kebijakan memperhatikan juga dampak yang akan

dirasakan oleh bank syariah dari kebijakan tersebut, agar

perkembangan dalam sektor perbankan syariah dapat semakin luas.

4. Bagi Akademisi

Untuk akademisi dan peneliti yang akan melakukan penelitian

serupa, disarankan untuk memperluas cakupan penelitian apabila topik

yang akan dibahas menyerupai dengan hasil penelitian ini, seperti

rentang waktu penelitian, jumlah variabel yang akan diteliti, serta

jumlah bank syariah yang dijadikan sebagai objek penelitian agar topik

dan hasil penelitian menjadi lebih akurat.

Page 122: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

107

DAFTAR PUSTAKA

Amaliah, E. N., Darnah, & Sifriyani. (2020). Regresi Data Panel dengan

Pendekatan Common Effect Model (CEM), Fixed Effect model (FEM) dan

Random Effect Model (REM) (Studi Kasus: Persentase Penduduk Miskin

Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur Tahun 2015-2018). Jurnal

Estimasi, 1(2), 106–115.

Arfiani, L. R., & Mulazid, A. S. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah pada Bank Umum

Syariah Indonesia Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2011-2015. Iqtishadia, 4(1), 1–23.

BI. (2016). Metadata Bank Indonesia. Diunduh pada 24 Oktober 2020, dari

https://www.bi.go.id/id/statistik/metadata/seki/Documents/8_Suku_Bunga_In

do_DPM SEKI_2016 (Indonesia) new.pdf

BI. (2020). Inflasi. Diunduh pada 25 November 2020, dari

https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/inflasi/Default.aspx

Cahya, B. T., Zakiyyah, R., Rukmini, & Kusuma, A. M. (2020). Analisis Tingkat

Bagi Hasil Mudharabah : di Tinjau dari Rasio ROA, FDR dan BOPO (Studi

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018). Jurnal Ilmiah

Ekonomi Islam, 6(2), 321–329.

Ghozali, I., & Ratmono, D. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika (Teori,

Konsep dan Aplikasi dengan Eviews 10).

Halimatussa’idah, & Septiarini, D. F. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah pada Perbankan

Syariah di Indonesia Periode 2012-2016. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan

Terapan, 6(7), 1348–1364.

Haruniang, L., & Suprayogi, N. (2015). Variabel-Variabel yang Mempengaruhi

Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah pada Industri Perbankan Syariah

di Indonesia Periode 2011-2014. JESIT, 2(7), 583–597.

K, A. I., & Sunaryo, K. (2012). Analisis Pengaruh ROA, BOPO dan Suku Bunga

terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum

Page 123: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

108

Syariah. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 11(1), 29–42.

Kasmir. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Rajagrafindo Persada.

Kemu, S. Z., & Ika, S. (2016). Transmisi BI Rate sebagai Instrumen untuk

Mencapai Sasaran Kebijakan Moneter. Kajian Ekonomi Dan Keuangan,

20(3), 261–284.

Mustofa. (2015). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Deposito Perbankan. An-

Nisbah, 02(01), 257–274.

Nurhayati, S., & Wasilah. (2015). Akuntansi Syariah di Indonesia (Edisi 4).

Salemba Empat.

Nurrahman, A. (2019). IFDI: Peringkat Industri Keuangan Syariah Indonesia

Meroket Ke Peringkat Empat. Diunduh pada 15 Agustus 2020, dari

https://knks.go.id/berita/186/ifdi-peringkat-industri-keuangan-syariah-

indonesia-meroket-ke-peringkat-empat?category=1

OJK. (2020). Snapshot Perbankan Syariah Desember 2020. Diunduh pada 7 Juni

2021, dari https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/berita-dan-

kegiatan/publikasi/Pages/-Snapshot-Perbankan-Syariah-Desember-2020.aspx

Permatasari, R. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan, Inflasi dan Suku Bunga

terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah. Jurnal Ilmu Dan Riset

Akuntansi, 7(1), 1–16.

Rama, A. (2015). Analisis Deskripstif Perkembangan Perbankan Syariah di Asia

Tenggara. The Journal of Tauhidinomics, 1(2), 105–123.

Rianto, A., Hendra, K., & Fajri, R. N. (2021). Pengaruh Inflasi, Tingkat SBBI,

FDR dan NPF terhadap Penetapan Nisbah Bagi Hasil Deposito (Studi

Empiris pada Perbankan Syariah yang terdaftar di OJK periode 2013-2017).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 07(01), 519–524.

Sabtatianto, R., & Yusuf, M. (2018). Pengaruh BOPO, CAR, FDR dan ROA

terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia. ULTIMA Accounting, 10(2), 169–186.

Somantri, Y. F., & Sukmana, W. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi FDR pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Berkala

Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 4(2), 61–71.

Page 124: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BAGI …

109

Sudarsono, H. (2012). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Edisi 4).

EKONISIA.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

ALFABETA.

Susilawati. (2019). Analisis Penerapan Perhitungan Bagi Hasil Berdasarkan

Equivalent Rate Terhadap Tabungan Mudharabah pada PT. Bank Mega

Syariah Kantor Cabang Pembantu Pekanbaru. Jurnal Akuntansi Syariah,

3(1), 48–65.

Umuri, K., Yani, E. A., & Triyanto, A. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Studi Empiris pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Tahun 2012-2016). Jurnal Ekonomi Dan Perbankan

Syariah, 6(1), 63–89.

Utami, T. (2011). Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi. Gema Maritim, 13(1), 8–12.

Yaya, R., Martawireja, A. E., & Abdurahman, A. (2016). Akuntansi Perbankan

Syariah (Edisi 2). Salemba Empat.

Zuhri, A., Maslichah, & Sudaryanti, D. (2020). Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar

Rupiah, BI Rate dan Jumlah Uang Beredar terhadap Indeks Saham Syariah

Indonseia (ISSI) PERIODE 2016-2018. E-JRA, 9(9), 1–13.