pengaruh kinerja jalur pemasaran terhadap prospek …

115
PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK PASAR SUSU KEDELAI (Glycine max) (Studi Kasus pada Home Industry Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo) SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Oleh : Anggita Yunatie NIM.092310220 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2014

Upload: others

Post on 17-Jan-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN

TERHADAP PROSPEK PASAR SUSU KEDELAI (Glycine max)

(Studi Kasus pada Home Industry Susu Kedelai

di Kabupaten Purworejo)

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

Oleh :

Anggita Yunatie

NIM.092310220

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2014

Page 2: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …
Page 3: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …
Page 4: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …
Page 5: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

iv

MOTTO

“Berfikir secara rasional tanpa dipengaruhi oleh naluri atau emosi

merupakan satu cara menyelesaikan masalah yg paling berkesan . Berfikir

sejenak, merenung masa lalu adalah permulaan yang baik untuk

bertindak”

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin

kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik”.

(Evelyn Underhill)

“Hidup tak selalu seperti yang kamu mau. Hal baik dan buruk terjadi selalu,

namun semua itu telah diatur Tuhan, dengan akhir yang indah”

“Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu.

Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!”

“Salah satu hal terbaik dalam hidup adalah melihat senyum di wajah orang

tuamu, dan menyadari bahwa kamulah alasannya”

“Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, namun jika

digunakan dengan baik, sekali saja cukup!”

“Hanya ada dua cara menjalani hidup,sala satu cara adalah seolah-olah

keajaiban itu tidak ada,cara lainnya adalah seolah segalanya keajaiban

(Albert Einstain)”

Page 6: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kepada orangtua,bapak dan ibu tercinta yang telah memberi

dukungan kepada saya selama saya mengerjakan skripsi ini dan tak pernah bertanya

kapan saya lulus kuliah. Semoga ananda bisa menjadi yang terbaik sesuai harapan

keluarga.

Terimakasih kepada Furi Setiawan I love u pull.

Terimakasih kepada semua teman yang telah membantu proses skripsi ini.

Berkat bantuan teman-teman sehingga skripsi ini selesai.

Terimakasih kepada teman-teman seperjuanganku ; gang Metal, elly eka

wijayanti, diana leni lia wijayanti, muthoharoh, friska widiasti, anjar rahmawati, mas

mamad, sigit irawan, muksin, ari, turyono, dwi nurrohman, yanu arifin, fajar aji cahyo.

Terimakasih atas dukungan kalian semua yang bisa memberikan semangat saya

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih buat bu Laila,atas kerjasamanya.

Page 7: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

vi

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kinerja Jalur Pemasaran Terhadap

Prospek Pasar Susu Kedelai (Studi Kasus pada Home

Industry Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo).

Terselesainya laporan ini tidak lepas dari peranan berbagai pihak,

untuk itu Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ir. Zulfanita, M.P. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Purworejo sekaligus Penguji utama.

2. Dyah Panuntun Utami, S.P., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Agribisnis.

3. Istiko Agus Wicaksono, S.P., M.Sc selaku pembimbing I dan Penguji I.

4. Uswatun Hasanah, S.P., M.Sc. selaku Pembimbing II dan Penguji II.

5. Para produsen susu kedelai di Kabupaten Purworejo.

6. Teman-teman semua yang telah memberikan semangat dan dukungan

sampai terselesaikannya laporan ini.

7. Semua pihak yang telah membantu kelancaran sampai skripsi ini selesai.

Page 8: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …
Page 9: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

ABSTRAK

ANGGITA YUNATIE. 092310220. Pengaruh Kinerja Jalur Pemasaran

Terhadap Prospek Pasar Susu Kedelai (Studi Kasus pada Home Industry

Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo). Skripsi. Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2014.

Tujuan penelitian ini untuk : 1) Mengetahui jalur pemasaran dan

kinerja jalur pemasaran susu kedelai yang ada di Kabupaten Purworejo. 2)

Menganalisis kinerja jalur pemasaran dengan komponen pencapaian target

penjualan (X1), tingkat kenaikan penjualan (X2), tingkat kenaikan jumlah

pelanggan (X3) berpengaruh terhadap prospek pasar (Y) pada home industri susu kedelai di Kabupaten Purworejo.

Penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah studi kasus

sehingga berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka penelitian ini

akan bersifat deskriptif dan analitik. Sasaran penelitian ini ditujukan terhadap

home industri susu kedelai di Kabupaten Purworejo, dengan aspek-aspek

yang akan menjadi bahan penelitian adalah kinerja jalur pemasaran dan

prospek pasar.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa: 1) Jalur pemasaran dan kinerja jalur pemasaran susu kedelai yang ada

di Kabupaten Purworejo paling banyak yaitu dari produsen ke pengecer

langsung ke konsumen. 2) Kinerja jalur pemasaran dengan komponen

pencapaian target penjualan (X1) tidak berpengaruh terhadap prospek pasar

dengan ditunjukkan bahwa rhitung (0,033) < rtabel (0,549), sedangkan pada

komponen tingkat kenaikan penjualan (X2) memberikan pengaruh terhadap

prospek pasar ditunjukkan dengan bahwa rhitung (0,708) > rtabel (0, 549).

Komponen tingkat kenaikan jumlah pelanggan (X3) juga tidak memberikan

pengaruh terhadap prospek pasar ditunjukkan bahwa rhitung (0,373) < rtabel

(0,549).

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka penulis

memberikan saran kepada produsen susu kedelai untuk: 1) Meningkatkan

promosi. 2) Memperluas pemasaran produk. 3) Memperhatikan kualitas

produk.

Kata kunci: Kinerja Jalur Pemasaran, Home Industri Susu Kedelai.

Page 10: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

ABSTRACT ANGGITA YUNATIE. 092310220 . The influence of marketing

performance against the prospect of Soy Milk Market ( Study Case of soy

milk at home industry in Purworejo districk ) . Thesis. Study Program

Agribusiness of Agriculture Faculty Muhammadiyah Purworejo University.

2014.

The aim of the study is : 1 ) Knowing the channels and performance

marketing channels of the oy milk in Purworejo districk. 2 ) Analyze the

channels performance of marketing withc channel achievement component

sales target ( X1), the increase rate of sales ( X2 ) , the increase rate of the

costumers number ( X3 ) affect the outlook market ( Y ) at home industry of

soy milk Purworejo district .

This study , used is study case so based to theaims of the study , its will

descriptive and analytic study. The target of the study is soy milk home

industry in Purworejo districk , with channel of the marketing and outlook

market as the aspect .

Based from the result and discussion , the conclution of the study is : 1 )

The channels performace marketing that exist the soy milk in Purworejo

districk its dominan from the produsen that dinectly . 2 ) Performance

channels with achievement of sales target ( X1 ) does not affecced the outlok

market its showed that r result ( 0.033 ) < r table ( 0.549 ) , whereas the of

sales rate by heil affecd the outlook that showed of r result ( 0.708 ) > r table

( 0 , 549 ) . Increas number of the outlook market that showed from r result (

0.373 ) < r table (0.549) .

The conclusion of the result from this study , authors gives an advice to

the soy milk produsent for increase the promotion, move channel to sales the

product and pay attention to the quality of the product.

Keywords : Performance Marketing Channels , Soy Milk Home Industry .

Page 11: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………..... i

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………...

SURAT PERNYATAAN ………………………………………......

PRAKATA …………………………………...…………………….

DAFTAR ISI ………………………………………………………..

DAFTAR TABEL …………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

BAB I. PENDAHULUAN

A.

B.

Latar Belakang …………………………………………

Identifikasi Masalah ……………………………………

1

4

C. Perumusan Masalah …………………………………… 8

D. Tujuan Penelitian …………………………..………….. 8

E. Manfaat Penelitian …...…………..…………………….

9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, PENDEKATAN TEORI,

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka ………………………………………. 10

B.

C.

D.

Pendekatan Teori ……………………………………….

Kerangka Pemikiran …………………………………....

Hipotesis ..........................................................................

20

35

36

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian …………………………....………… 37

B. Metode Pengambilan Sampel ………….....………….… 38

C. Metode Pengumpulan dan Sumber Data ………………. 39

D. Pembatasan Masalah ....................................................... 41

E.

F.

G.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ………..

Metode Analisis Data .…………………………………

Tempat dan Waktu Penelitian .....……………………....

41

43

51

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian .....………...………… 52

B. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan dan Lapangan

Pekerjaan ..............………….. …………………………

53

Page 12: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

C. Jalur Pemasaran Susu Kedelai di Purworejo ...…………

55

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Teknik Pembuatan Susu Kedelai ...…………...………. 59

B.

C.

D.

E.

Jalur Pemasaran Industri Susu Kedelai di Kabupaten

Purworejo .........................……………………………..

Kinerja Pemasaran ......................................……………

Prospek Pasar ..............………………………………....

Korelasi Kinerja Jalur Pemasaran dengan Prospek Pasar

60

63

73

76

BAB VI. PENUTUP

A. Simpulan…………...….……………………...………… 79

B. Saran……...…………………..…………………………

79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Jumlah Produksi Produsen Susu Kedelai di Kabupaten

Purworejo …………………………………...................

Jalur Pemasaran Home Industri Susu Kedelai di

Kabupaten Purworejo………………………..................

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan

Penelitian saat ini ...........................................................

Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di

Kabupaten Purworejo Tahun 2011 …………………...

Persentase (%) Penduduk Menurut Jenis Kegiatan di

Kabupaten Purworejo Tahun 2011 .....................……

Persentase (%) Penduduk yang Bekerja Menurut

Lapangan Usaha di Kabupaten Purworejo Tahun 2011.

Jumlah Produksi dan Jalur Pemasaran Home Industri

Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo ..........…………

Data Hasil Penelitian Kenaikan Target Penjualan dari

Produsen Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo ......…

Kategori Frekuensi Kenaikan Target Penjualan .......….

Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Penjualan dari

Produsen Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo ...…...

Kategori Frekuensi Kenaikan Penjualan .……………...

Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Pelanggan dari

Produsen Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo ...…...

Kategori Frekuensi Kenaikan Jumlah Pelanggan ..……

Uji Reliabilitas dan Validitas Per Item Kuisioner ..........

Rekap Data Pengisian Kuisioner Produsen Susu Kedelai .

3

7

19

53

54

55

61

64

66

67

69

70

72

74

75

Page 14: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

Tabel

16. Hubungan Kinerja Jalur Pemasaran Dengan Prospek

Pasar ........................…………………………………...

76

Page 15: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1.

Bagan Kerangka Pemikiran…………………………

35

Page 16: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2. Daftar Kuisioner untuk Responden

Lampira 3. Jalur Pemasaran Home Industri Susu Kedelai di Kabupaten

Purworejo

Lampiran 4. Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Penjualan dari Produsen

Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo

Lampiran 5. Data Hasil Penelitian Kenaikan Target Penjualan dari Produsen

Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo

Lampiran 6. Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Pelanggan dari Produsen

Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo

Lampiran 7. Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Penjualan dari Produsen

Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo

Lampiran 8. Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Target Penjualan dari

Produsen Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo Lampiran 9. Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Jumlah Pelanggan dari

Produsen Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo

Lampiran 10. Data Hasil Penelitian Prospek Pasar dari Produsen Susu Kedelai di

Kabupaten Purworejo

Lampiran 11. Data Hasil Pengujian Kuisioner pada Uji Reliabilitas dan Validitas

Page 17: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah menaruh perhatian besar terhadap perbaikan gizi

masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah

satu upaya untuk perbaikan gizi dapat ditempuh melalui penyediaan protein

hewani dan protein nabati. Susu dan produk yang terbuat dari susu merupakan

komoditas unggulan untuk dikembangkan, karena merupakan salah satu jenis

komoditas strategis utama dalam hal pemenuhan gizi, kesehatan dan taraf

hidup bangsa Indonesia (Badan Agribisnis Deptan, 1999).

Susu , di negara maju sudah menjadi minuman biasa. Konsumsi susu

per kapita di negara maju menjadi tinggi karena banyak produk makanan dan

minuman yang menggunakan susu sebagai bahan dasarnya. Sebaliknya di

negara-negara sedang berkembang, susu pada umumnya belum merupakan

minuman yang biasa dan dianggap sebagai makanan mewah (Siregar, 1992).

Hal ini membuat konsumsi per kapita di negara-negara sedang berkembang

menjadi rendah. Konsumsi susu per kapita di negara-negara berkembang

termasuk Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Agribisnis bidang persusuan, khususnya susu olahan merupakan suatu

tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak lintas sektoral apabila upaya

pengembangan persusuan nasional ingin maju. Hambatan yang dihadapi

agribisnis persusuan berkaitan erat dengan tipe dan karakteristik usaha,

permodalan, keterampilan, pengelolaan, teknologi dan pemasaran serta faktor

Page 18: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

2

lain yaitu sifat produk susu yang tidak tahan lama (Badan Agribisnis

Deptan,1999).

Susu kedelai belum dikenal secara luas seperti halnya susu sapi. Hal ini

terjadi karena adanya segmentasi pasar, yaitu jumlah konsumen yang terbatas.

Rendahnya animo masyarakat terhadap konsumsi susu kedelai, antara lain

disebabkan adanya citra rendahnya kadar kalsium di dalam susu kedelai.

Selain itu, air susu yang paling banyak dikonsumsi manusia selama ini berasal

dari susu sapi, sehingga apabila hanya disebutkan “minum susu” umumnya

akan dikonotasikan sebagai minum air susu sapi. Hal ini tentunya sangat

disayangkan, karena susu kedelai memiliki nilai gizi tinggi dengan

keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan susu sapi. Salah satu alternatif

dengan mengolah susu kedelai menjadi produk olahan, adalah untuk

meningkatkan nilai guna produk susu kedelai agar digemari oleh konsumen.

Industri susu kedelai di Kabupaten Purworejo termasuk salah satu

industri rumah tangga yang cukup diminati. Banyaknya produsen dan jumlah

produksi susu kedelai skala rumah tangga, menunjukkan besarnya prospek

pasar dan minat konsumen terhadap produk ini. Bahkan ada produsen susu

kedelai yang berasal dari luar kota yang masuk ke Purworejo sebagai pemasok

bagi pedagang eceran. Berikut data home industry susu kedelai di Kabupaten

Purworejo :

Page 19: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

3

Tabel 1.

Jumlah Produksi dari Produsen Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Pemasaran merupakan suatu parameter untuk menilai berhasil tidaknya

suatu usaha, karena tujuan akhir dari proses produksi ialah penjualan dengan

harapan mendapatkan keuntungan. Proses pemasaran memerlukan pihak lain

yang disebut dengan lembaga pemasaran, dimana peran lembaga pemasaran

sangat mempengaruhi rantai pemasaran. Saluran pemasaran merupakan

No Nama Alamat Jumlah Produksi

per hari

1 Susu Kedelai Bu Yati Pacor 15 liter (150 bks)

2 Susu Kedelai “Murni” Senepo Timur 15 liter (150 bks)

3 Susu Kedelai “Manis” Pereng 15 liter (150 bks)

4 Susu Kedelai “Aneka Rasa” Kutoarjo 15 liter (150 bks)

5 Susu Kedelai “Barokah” Semawung 15 liter (150 bks)

6 Susu Kedelai Bapak Tarom Sidomulyo 10 liter (100 bks)

7 Susu Kedelai Bu Salamah Pendem 15 liter (150 bks)

8 Susu Kedelai Bapak Budi Katerban 10 liter (100 bks)

9 Susu Kedelai “Segar” Kedungsari 15 liter (150 bks)

10 Susu Kedelai Cik Ling Pereng 15 liter (150 bks)

11 Susu Kedelai “Sari Murni” Kutoarjo 20 liter (200 bks)

12 Susu Kedelai “Sehat” Senepo 20 liter (200 bks)

13 Susu Kedelai “Syeeker” Kedungsari 17 liter (170 bks)

14 Susu Kedelai Bu Sri Loano 20 liter (200 bks)

15 Susu Kedelai Galuh Aji Banyuasin 20 liter (200 bks)

16 Susu Kedelai Bu Giyem Tursino 17 liter (170 bks)

17 Susu Kedelai Bu Benyamin Senepo 25 liter (250 bks)

18 Susu Kedelai “Yatmi” Katerban 25 liter (250 bks)

19 Sari Susu Kedelai “Berkah” Kledung Kradenan 35 liter (350 bks)

20 Susu Kedelai Bapak Ricel Brengkelan 30 liter (300 bks)

21 Susu Kedelai “Restu” Purwosari 25 liter (250 bks)

Page 20: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

4

struktur unit organisasi dalam perusahaan yang harus dilalui barang-barang

dari produsen ke konsumen. Tiap saluran pemasaran memerlukan biaya

pemasaran yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Pola konsumsi serta

potensi pasar merupakan peluang bagi usaha pengolahan susu untuk

memenuhi permintaan yang semakin beragam baik dalam mutu, bentuk, jenis

dan rasa. Volume permintaan susu kedelai diharapkan semakin meningkat

seiring dengan kesadaran masyarakat dan perubahan pola hidup sehat dalam

memenuhi kebutuhan protein.

Keberhasilan dari suatu usaha dapat ditentukan oleh kemampuan dalam

menjalankan strategi dan kebijakan pemasaran yang sesuai dengan situasi dan

kondisi perusahaan, baik dimasa kini maupun masa mendatang. Penetapan

strategi yang tepat mempengaruhi peranan dalam mewujudkan tujuan sesuai

dengan perkembangan dan lingkungan pasar yang dihadapi. Perusahaan harus

lebih aktif, kreatif, inovatif, jeli dalam memilih dan memanfaatkan peluang

bisnis yang ada serta meningkatkan kegiatan usaha dengan memberikan

berbagai keunggulan dari produk yang ditawarkan. Ketidakmampuan pemilik

untuk memelihara kekuatannya dalam menghadapi tantangan yang ada justru

akan berpengaruh pada turunnya kinerja dan kegagalan perusahaan (Hill dan

McGowan, 1999).

B. Identifikasi Masalah

Menghadapi era globalisasi, kemampuan perusahaan untuk

merumuskan strategi pasar dan mengimplementasikan strategi tersebut

dengan baik sangat diperlukan. Strategi dapat dipandang sebagai respon

Page 21: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

5

perusahaan, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, dalam

menghadapi tantangan dan peluang akibat perubahan lingkungan yang terjadi.

Perusahaan menerapkan strateginya dalam rangka untuk mendapatkan

konsumen atau pelanggan baru dan juga untuk mengantisipasi perubahan

yang terjadi. Tanpa dukungan strategi yang tepat, perusahaan akan sulit untuk

bertahan di tengah persaingan (Knight, 2000). Berawal dari sinilah, muncul

tuntutan perusahaan agar mampu merumuskan strategi pemasaran dengan

baik. Perusahaan perlu untuk membuat strategi-strategi pemasaran yang

kreatif dan selaras dengan perubahan kondisi lingkungannya. Pemasaran

berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam merencanakan dan

melaksanakan konsep produk, harga, promosi, dan distribusi baik barang

maupun jasa.

Pasar merupakan sentra bertemunya produk susu kedelai dari beberapa

home industry yang ada di Kabupaten Purworejo. Letak pasar yang sangat

strategis berada di tengah keramaian masyarakat akan sangat mendukung

proses pemasaran susu kedelai. Bekerjanya jalur – jalur pemasaran susu

kedelai akan berpengaruh terhadap kinerja pemasaran yang berdampak dalam

prospek pasar.

Industri susu kedelai di Kabupaten Purworejo termasuk salah satu

industri rumah tangga yang cukup diminati. Banyaknya produsen dan jumlah

produksi susu kedelai skala rumah tangga, menunjukkan besarnya prospek

pasar dan minat konsumen terhadap produk ini. Bahkan ada produsen susu

Page 22: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

6

kedelai yang berasal dari luar kota yang masuk ke Purworejo sebagai pemasok

pada pedagang eceran. Berdasarkan survei pendahuluan diperoleh 21 home

industry susu kedelai di Kabupaten Purworejo yang memasarkan produknya di

pasar-pasar Kabupaten Purworejo. Masing-masing home industry berperan

sebagai produsen yang memasarkan produk susu kedelainya di beberapa pasar

besar yang ada di Kabupaten Purworejo seperti pasar Kutoarjo, pasar Bener,

pasar Butuh, pasar Grabag, dan pasar Krendetan. Hal ini tercantum dalam

tabel 2 berikut ini:

Page 23: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

7

Tabel 2.

Jalur Pemasaran Home industry Susu Kedelai

di Kabupaten Purworejo

No Nama Jalur Pemasaran Nama Pasar

1 Susu Kedelai Bu Yati Produsen – Konsumen Kutoarjo

2 Susu Kedelai “Murni” Produsen – Konsumen Grabag

3 Susu Kedelai “Manis” Produsen – Konsumen Kutoarjo

4 Susu Kedelai “Aneka

Rasa” Produsen – Konsumen Kutoarjo

5 Susu Kedelai “Barokah” Produsen – Konsumen Kutoarjo

6 Susu Kedelai Bapak

Tarom Produsen – Konsumen Purworejo

7 Susu Kedelai Bu

Salamah Produsen – Konsumen Purworejo

8 Susu Kedelai Bapak

Budi Produsen – Konsumen Butuh

9 Susu Kedelai “Segar” Produsen – Konsumen Purworejo

10 Susu Kedelai Cik Ling Produsen – Konsumen Kutoarjo

11 Susu Kedelai “Sari

Murni”

Produsen – Pengecer –

Konsumen Kutoarjo

12 Susu Kedelai “Sehat” Produsen – Pengecer –

Konsumen Grabag

13 Susu Kedelai “Syeeker” Produsen – Pengecer –

Konsumen Purworejo

14 Susu Kedelai Bu Sri Produsen – Pengecer –

Konsumen Bener

15 Susu Kedelai Galuh Aji Produsen – Pengecer –

Konsumen Krendetan

16 Susu Kedelai Bu Giyem Produsen – Pengecer –

Konsumen Grabag

17 Susu Kedelai Bu

Benyamin

Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen Grabag

18 Susu Kedelai “Yatmi” Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen Butuh

19 Sari Susu Kedelai

“Berkah”

Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen Purworejo

20 Susu Kedelai Bapak

Ricel

Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen Purworejo

21 Susu Kedelai “Restu” Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen Purworejo

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 24: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

8

Umumnya komponen kinerja jalur pemasaran dapat dianalisis melalui

pencapaian target penjualan, tingkat kenaikan penjualan dan tingkat kenaikan

jumlah pelanggannya. Ketiganya dipandang sebagai faktor yang

mempengaruhi upaya perusahaan susu kedelai untuk meningkatkan

kinerjanya. Permasalahan kinerja jalur pemasaran tersebut akan berpengaruh

pada prospek pasar suatu produk. Berdasarkan latar belakang tersebut maka

perlu dilakukan penelitian tentang kinerja jalur pemasaran dan prospek pasar

susu kedelai.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah jalur pemasaran dan kinerja jalur pemasaran susu kedelai

produksi home industry susu kedelai di Kabupaten Purworejo ?

2. Apakah kinerja jalur pemasaran dengan komponen pencapaian target

penjualan (X1), tingkat kenaikan penjualan (X2), tingkat kenaikan jumlah

pelanggan (X3) berpengaruh terhadap prospek pasar susu kedelai produksi

home industry susu kedelai di Kabupaten Purworejo?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui jalur pemasaran dan kinerja jalur pemasaran susu kedelai

produksi home industry susu kedelai di Kabupaten Purworejo.

2. Menganalisis kinerja jalur pemasaran dengan komponen pencapaian target

penjualan (X1), tingkat kenaikan penjualan (X2), tingkat kenaikan jumlah

Page 25: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

9

pelanggan (X3) berpengaruh terhadap prospek pasar susu kedelai (Y)

produksi home industry susu kedelai di Kabupaten Purworejo.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata

satu program studi Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Purworejo

2. Bagi Produsen, sebagai informasi untuk mengetahui kinerja jalur

pemasaran susu kedelai, pertimbangan untuk menetapkan kebijakan yang

diambil produsen guna pengembangan usaha selanjutnya.

3. Bagi pihak lain, dapat digunakan sebagai bahan pembanding pada

permasalahan yang sama dan sebagai bahan masukkan bagi peneliti lebih

lanjut.

Page 26: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PENDEKATAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Taksonomi Kedelai

Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), kacang kedelai

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Glycine

Species : Glycine max

Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman polong-

polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur

seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi,

tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia.

Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai

praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai).

Kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun

Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi

karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih

bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada

Page 27: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

11

di Jepang dan Cina. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil

sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai

hitam yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan

meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia.

Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki

bintil pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar

protein tinggi sehingga tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan

pakan ternak.

Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein

dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam

fitat) dan lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi:

a. tahu (tofu),

b. bermacam-macam saus penyedap (seperti kecap, taosi, dan tauco),

c. tempe,

d. susu kedelai (baik bagi orang yang sensitif laktosa),

e. tepung kedelai,

f. minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta,

krayon, pelarut, dan biodiesel),

g. makanan ringan

2. Susu Kedelai sebagai Produk Olahan Kedelai

Susu kacang kedelai (lebih tepatnya adalah sari kedelai) adalah

semacam minuman yang dibuat dari kacang kuning, mendapat namanya

karena minuman ini berwarna putih kekuningan mirip dengan susu. Susu

Page 28: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

12

ini juga dikenal sebagai susu kedelai di Indonesia. Susu kacang memiliki

komposisi yang mirip dengan susu: 3,5% protein, 2% lemak, serta 2,9%

karbohidrat (http://id.wikipedia.org/wiki/Susu_kedelai).

Susu kacang kedelai bukanlah termasuk kategori susu, karena susu

adalah cairan yang hanya diproduksi oleh kelenjar susu pada mamalia dan

manusia. Protein susu kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip

susu sapi, sehingga sangat baik untuk digunakan sebagai pengganti susu

sapi, terutama bagi mereka yang alergi terhadap susu sapi, penderita

lactose intolerance, atau bagi mereka yang tidak menyukai susu sapi,

karena alasan lain.

Prinsipnya terdapat dua bentuk susu kedelai, yaitu cair dan bubuk.

Bentuk cair lebih banyak dibuat dan diperdagangkan. Susu kedelai bentuk

bubuk dibuat dengan cara pengeringan semprot (spray drying) susu

kedelai cair. Susu kedelai dapat disajikan dalam bentuk murni, artinya

tanpa penambahan gula dan citarasa baru. Dapat juga ditambahkan gula

atau flavor seperti moka, pandan, panili, coklat, strawberi, dan lain-lain.

Jumlah gula yang ditambahkan biasanya sekitar 5-7 persen dari berat susu.

Agar dapat meningkatkan selera anak-anak, kandungan gula dapat

ditingkatkan menjadi 5-15 persen. Tetapi kadar gula yang dianjurkan

adalah 7 persen, sebab kadar gula 11 persen dapat lebih menyebabkan

cepat kenyang.

Persyaratan mutu untuk susu yang terpenting adalah kadar protein

minimal 3 persen, kadar lemak 3 persen, kandungan total padatan 10

Page 29: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

13

persen, dan kandungan bakteri maksimum 300 koloni per gram, serta tidak

mengandung bakteri koli. Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat

dibuat menjadi susu asam. Susu asam yang dibuat dari susu sapi disebut

yoghurt, sedangkan susu asam dari susu kedelai disebut soyghurt.

3. Kinerja Jalur Pemasaran

Banyak produsen yang membuat suatu produk tidak menjual secara

langsung produknya kepada konsumen akhir (end user), pertimbangan

biaya distribusi biasanya menjadi faktor utama perusahaan memilih tidak

mendistribusikan sendiri ke konsumen akhir terutama untuk wilayah

pemasaran yang belum terjangkau oleh perusahaan. Diantara produsen dan

konsumen ada sekelompok perantara yang menyalurkan produk diantara

mereka.

Perantara ini sering disebut dengan saluran pemasaran. Saluran

pemasaran adalah organisasi-organisasi yang saling tergantung yang

tercakup dalam proses yang membuat produk dan jasa menjadi tersedia

untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Perangkat inilah yang

menjadi alur lintas produk dari produsen ke konsumen setelah diproduksi.

Keputusan memilih saluran pemasaran adalah salah satu keputusan

penting dalam pemasaran. Saluran pemasaran salah satu yang menentukan

keputusan pemasaran yang lainnya seperti dalam hal penetapan harga

produk (pricing) sangat ditentukan keputusan ini. Ketika perusahaan

memilih memasarkan di toko terbatas pasti harganya pun tinggi karena ada

nilai eksklusifitas. Berbeda ketika perusahaan memasarkan di toko secara

Page 30: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

14

massal pasti harganya pun lebih murah. Perlu diingat juga saluran

pemasaran tidak hanya melayani pasar tetapi juga menciptakan pasar.

4. Hasil Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Agriculture Technical

Mission Republic of China Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari,

Kabupaten Malang mulai tanggal 1 Maret sampai 31 Maret 2004 tentang

Analisis Kinerja Jalur Pemasaran Terhadap Prospek Pasar Susu Kambing

di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Tujuan

Penelitian adalah untuk menganalisis kinerja jalur pemasaran dan prospek

pasar susu kambing di ATM-ROC.

Kegunaan dari penelitian ialah sebagai informasi bagi produsen

untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran susu kambing, pertimbangan

untuk menetapkan kebijakan yang diambil produsen guna pengembangan

usaha selanjutnya dan informasi untuk penelitian selanjutnya.

Metode penelitian menggunakan metode studi kasus (case study).

Pengambilan sampel lembaga pemasaran dilakukan secara total sampling,

sedangkan sampel konsumen dilakukan secara accidental sampling.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuisioner dan

observasi. Analisis data berupa analisis secara deskriptif, analisis harga

yang diterima produsen, analisis share keuntungan dan biaya lembaga

pemasaran, analisis margin pemasaran, analisis pendekatan structure,

conduct and Market performance (S-C-P) dan analisis SWOT. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada 2 tipe saluran pemasaran susu

Page 31: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

15

kambing, yaitu : (1) Produsen - konsumen akhir dan (2) produsen -

pedagang - pengecer - konsumen akhir. Harga jual susu pasteurisasi dan

yoghurt berkisar antara Rp 3.500 sampai Rp 4.500 per cup (220 ml) dan

Rp 6.000 sampai Rp 6.500 per cup (220 ml). Besarnya margin pemasaran

berbeda pada masing-masing pedagang pengecer dengan kisaran Rp 1.000

per cup (220 ml) sampai Rp 2.500 per cup (220 ml) untuk susu pasteurisasi

dan yoghurt, sedangkan margin pemasaran untuk susu segar sebesar

Rp 8.000 per liter. Share yang diterima produsen untuk produk susu segar

sebesar 60 persen, share dari susu pasteurisasi berkisar antara 55,56

sampai 71,43 persen, dan share dari yoghurt sebesar 61,54 dan 66,67

persen. Keuntungan dan distribusi margin masing-masing pedagang

menunjukkan perbedaan yang disebabkan oleh aktivitas kegiatan fungsi

pemasaran yang dilakukan dan tujuan usaha pedagang. Evaluasi dengan

pendekatan struktur, perilaku dan penampilan pasar menunjukkan belum

efisien dengan indikator penilaian antara lain: margin pemasaran, harga

produk, tingkat keuntungan, tersedianya fasilitas pemasaran dan intensitas

persaingan.

Evaluasi dengan metode SWOT menunjukkan prospek pasar yang cukup

besar dengan pertimbangan alternatif solusi antara lain: peningkatan

kegiatan promosi, perbaikan manajemen sumber daya manusia dan

peninjauan kembali visi dan misi usaha, meningkatkan mutu pelayanan

pemasaran dan kontinuitas produk, dan perbaikan kinerja perusahaan

dengan strategi pemasaran baru. Kesimpulan dari hasil penelitian ialah

Page 32: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

16

kinerja jalur pemasaran belum efisien (efisiensi rendah) dan prospek pasar

yang cukup besar apabila didukung dengan strategi pemasaran baru.

Berdasarkan penelitian (Hasibuan, A. A, 2010) tentang Analisis

Pengaruh Faktor Eksternal dan Faktor Internal Terhadap Keputusan

Pembelian Susu”Sari Kedelai Bu Ade” Di Yogyakarta yang dilaksanakan

pada Usaha Susu “Sari Kedelai Bu Ade” di kota Yogyakarta Jalan Panuluh

379A di daerah Condongdatur.

Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor eksternal (kelas sosial,

kelompok referensi, keluarga) dan faktor internal (motivasi, sikap) yang

berpengaruh terhadap keputusan pembelian “Susu Kedelai Bu Ade” di

Yogyakarta.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan

metode penentuan sampel lokasi menggunakan metode purposive. Metode

pengambilan sampel konsumen menggunakan teknik accidental sampling.

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode

analisis menggunakan Regeresi Logistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan konsumen membeli

“Susu Kedelai Bu Ade” adalah faktor internal yaitu motivasi dan sikap.

Untuk mengetahui penjualan disarankan perusahaan susu “Sari Kedelai Bu

Ade” di Yogyakarta harus memperhatikan motivasi dan sikap konsumen.

Berdasarkan penelitian (Guslimin, B. 2002) tentang Analisis Sikap

Konsumen Terhadap Variabel Marketing Mix yang dilaksanakan pada

Counter Sizzling Hot Plate, Food Court Taman Anggrek Jakarta

Barat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap

Page 33: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

17

variabel “Marketing Mix” di Counter Sizzling Hot Plate, Food Court

Taman Anggrek Jakarta Barat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi

kasus dengan jumlah sampel yang diambil untuk penelitian sebanyak 100

responden dengan memakai Teknik Convenience Sampling. Adapun teknik

analisis data yang digunakan adalah 1) Analisis Persentase 2) Analisis

Prioritas Kepentingan 3) Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM).

Data mengidentifikasi karakteristik konsumen dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar konsumen Counter Sizzling Hot Plate, Food Court Taman

Anggrek Jakarta Barat adalah wanita (51%), berusia 17-21 tahun (52%),

berpendidikan terakhir SMU (53%), kebanyakan pekerjaan

mahasiswa/pelajar (45%), berpenghasilan atau uang saku 251.000-500.000

(51%). Hasil Prioritas Kepentingan variabel dapat diketahui dari variabel

Produk mempunyai nilai 162, variabel Harga mempunyai nilai 306,

variabel Tempat mempunyai nilai 273, dan variabel Promosi mempunyai

nilai 259. Variabel “Marketing Mix” (produk, harga, tempat, dan promosi)

Counter Sizzling Hot Plate, Food Court Taman Anggrek Jakarta Barat

secara keseluruhan adalah sangat memuaskan atau sangat baik karena

mempunyai nilai 9,6. Variabel Produk mempunyai selisih ideal dan belief

terkecil 0,08; variabel Promosi mempunyai selisih ideal dan belief terkecil

0,08; variabel Tempat mempunyai selisih ideal dan believe terkecil 0,13;

dan terakhir variabel Harga mempunyai selisih ideal dan believe terkecil

0,14. Jadi, hubungan konsumen terhadap variabel Marketing Mix (produk,

harga, tempat dan promosi) sangat baik dan sangat memuaskan.

Page 34: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

18

Tabel 3.

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian saat ini:

No Judul Tujuan Metode Analisis Persamaan Perbedaan

1. Anggita Yunatie (2014)

Analisis

Kinerja Jalur

Pemasaran

Terhadap

Prospek

Pasar Susu

Kedelai

(Study Kasus

Home

industry di

Kecamatan

Kutoarjo)

Menganalisis

kinerja jalur

pemasaran

terhadap

prospek

pasar susu

kedelai

Metode analisis

data secara

deskriptif analisis,

data yang

diperoleh dengan

cara mengikuti

aliran barang dari

produsen ke

konsumen akhir,

persentase volume

penjualan,

persentase tingkat

kenaikan

penjualan,

persentase

kenaiakan jumlah

pelanggan,

persentase

pencapaian target

penjualan,korelasi

product moment.

jenis

penelitian

studi

kasus

Penelitian ini

menggunakan

metode survai

sensus, yang

mengambil

seluruh

populasi

sehingga

responden

yang akan

diteliti

jumlahnya

sesuai dengan

populasi

tersebut.

2. Penelitian di Agriculture Technical Mission Republic of China Desa Toyomarto,

Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang (2004)

Analisis

Kinerja Jalur

Pemasaran

Terhadap

Prospek

Pasar Susu

Kambing di

ATM-ROC

Menganalisis

kinerja jalur

pemasaran

terhadap

prospek

pasar susu

kambing

Analisis data

berupa analisis

secara deskriptif,

analisis harga yang

diterima produsen,

analisis share

keuntungan dan

biaya lembaga

pemasaran,

analisis margin

pemasaran,

analisis

pendekatan

structure, conduct

and Market

performance (S-C-

P) dan analisis

SWOT

jenis

penelitian

studi

kasus

Pengambilan

sampel

lembaga

pemasaran

dilakukan

secara total

sampling,seda

ngkan sampel

konsumen

dilakukan

secara

accidental

sampling.

Page 35: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

19

Lanjutan tabel 3.

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian saat ini:

No Judul Tujuan Metode Analisis Persamaan Perbedaan

3. Amran Aprizal Hasibuan (2010)

Analisis

Pengaruh

Faktor

Eksternal

dan Faktor

Internal

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Susu “Sari

Kedelai Bu

Ade”di

Yogyakarta

Menganalisis

pengaruh

faktor

internal dan

ekternal

terhadap

keputusan

pembelian

“Susu

Kedelai Bu

Ade” di

Yogyakarta

Metode analisis

menggunakan

Regeresi Logistik.

jenis

penelitian

studi

kasus

Pengambilan

sampel

konsumen

menggunakan

teknik

accidental

sampling

4. Beny Guslimin (2002)

Analisis

Sikap

Konsumen

Terhadap

Variabel

“Marketing

Mix” Study

Kasus Pada

Counter

Sizzling Hot

Plate,FOOD

Court,Taman

Anggrek

Jakarta Barat

Menganalisis

sikap

konsumen

terhadap

variabel

Marketing

Mix pada

Counter

Sizzling Hot

Plate Food

Court

teknik analisis data

yang digunakan

adalah 1) Analisis

Persentase 2)

Analisis Prioritas

Kepentingan 3)

Analisis

Multiatribute

Attitude Model

(MAM)

jenis

penelitian

studi

kasus

Pengambilan

sampel

dengan

memakai

Teknik

Convenience

Sampling.

B. Pendekatan Teori

1. Susu Kedelai

Susu kedelai adalah bahan makanan serta minuman yang biasa

dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Susu kedelai mengandung energi

sebesar 41 kilokalori, protein 3,5 gram, karbohidrat 5 gram, lemak 2,5

gram, kalsium 50 miligram, fosfor 45 miligram, dan zat besi 1 miligram.

Page 36: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

20

Selain itu di dalam susu kedelai juga terkandung vitamin A sebanyak 200

IU, vitamin B1 0,08 miligram dan vitamin C 2 miligram. Hasil tersebut

didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Susu Kedelai,

dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 % (Rukmana, 1997 :

16-17)

Susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino

yang hampir sama dengan susu sapi (www.rsmph.co.id). Keunggulan lain

dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah tidak mengandung

kolesterol sama sekali. Namun, kandungan kolesterol pada susu sapi

masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan bahan pangan hewani

lainnya. Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh varietas

kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi

penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air yang

digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar

protein yang diperoleh. Kadar protein dalam susu kedelai yang dibuat

dengan perbandingan kedelai dan air 1:8, 1:10, dan 1:15 berturut-turut

adalah 3.6%, 3.2%, dan 2.4%. Susu kedelai yang dibuat dengan kadar

protein 3% mempunyai mutu gizi yang mendekati susu sapi. Untuk anak

balita, minum dua gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi 30% dari

total kebutuhan proteinnya setiap hari. Kadar asam amino lisin yang tinggi

menyebabkan susu kedelai dapat digunakan untuk meningkatkan nilai gizi

protein pada nasi dan makanan serealia lainnya, yang umumnya rendah

kadar lisinnya.

Page 37: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

21

Mutu protein susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu

sapi. Protein eficiency ratio (PER) susu kedelai adalah 2.3, sedangkan

PER susu sapi adalah 2.5 (www.rsmph.co.id). PER 2.3 artinya setiap

gram protein yang dimakan akan menghasilkan pertambahan berat badan

sebesar 2.3 gram. Dengan demikian, semakin tinggi nilai PER

mencerminkan semakin baik mutu protein tersebut. Secara umum susu

kedelai mengandung vitamin B1, B2 dan niasin dalam jumlah yang setara

dengan susu sapi atau ASI, serta mengandung vitamin E dan K dalam

jumlah yang cukup banyak. Namun, susu kedelai tidak mengandung

vitamin B12 dan kandungan mineralnya (terutama kalsium) lebih sedikit

dibandingkan susu sapi. Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan

fortifikasi (penambahan) vitamin dan mineral pada susu kedelai untuk

mensejajarkan kualitasnya dengan susu sapi.

Susu kedelai juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan seperti

meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, menurunkan kadar

kolesterol, mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke,

meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak karena banyak mengandung

protein, mencegah diabetes, selain itu susu kedelai dapat memperlambat

proses penuaan karena memiliki kandungan vitamin E yang tinggi dan

masih banyak manfaat lainnya. Banyaknya manfaat dari Susu Kedelai ini

menyebabkan meningkatnya animo masyarakat untuk mengkomsumsinya.

Usaha susu kedelai, menjadi peluang usaha yang cukup bagus untuk

dijalani dan sangat menjanjikan keuntungan. Usaha ini dapat dimulai

Page 38: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

22

dengan modal yang kecil dan cocok dijalankan dalam skala usaha kecil

rumah tangga, bahan bakunya banyak dijumpai diberbagai tempat dan cara

pembuatannya juga cukup mudah, pemasarannya pun juga tidak sulit.

Peluang usaha susu kedelai bagi ibu rumah tangga sangat bagus dijalankan

karena dapat membantu menambah penghasilan rumah tangga. Usaha susu

kedelai telah menciptakan banyak pengusaha sukses. Umumnya pelaku

usaha susu kedelai tinggal berhitung berapa pundi-pundi rupiah yang akan

didapat dengan menghitung berapa banyak jumlah Susu Kedelai yang

berhasil terjual setiap harinya.

Dewasa ini, masalah menopause dapat ditunda dengan terapi

hormon estrogen (estrogen replacement therapy), yang juga diharapkan

dapat menghambat laju osteoporosis (Wikipedia). Terapi hormon estrogen

terutama dianjurkan bagi wanita yang berhenti menstruasi sebelum usia 40

tahun atau orang-orang yang menderita osteoporosis pada usia muda.

Namun, terapi hormon estrogen ini dapat menimbulkan efek samping,

seperti sakit kepala, perubahan perasaan mendadak, merasa depresi dan

ingin muntah. Dampak negatif lainnya yaitu kanker payudara dan kanker

rahim. Terapi hormon estrogen bisa berdampak negatif, oleh karena itu

beberapa peneliti mulai mencari bahan pengganti estrogen yang aman

untuk menghambat laju osteoporosis. Salah satu bahan pangan yang kini

menjadi pusat perhatian dalam hubungannya dengan osteoporosis adalah

kedelai. Hal itu disebabkan pada kedelai terdapat senyawa alami mirip

Page 39: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

23

estrogen, yang disebut fitoestrogen. Fitoestrogen terbukti mampu

menghambat osteoporosis.

2. Home industry

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah

atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah

untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan

juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa

barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Secara harfiah, Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun

kampung halaman. Sedang industri, dalam Kamus Ilmiah Populer yang

diterbitkan oleh ARKOLA – Surabaya (1994) dapat diartikan sebagai

kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya,

Home industry adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan

kecil.

Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi

ini dipusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum

dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil

adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta (tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan

tahunan paling banyak Rp1.000.000.000. Kriteria lainnya dalam UU No 9

Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau

tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan

usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Jika terdaftar

Page 40: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

24

dalam Dinas Perdagangan Kabupaten/kota permohonan izin ke pemerintah

untuk menjalankan usaha, home industry termasuk dalam kategori

peraturan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Putih, yaitu perusahaan

kecil yang dengan kekayaan kurang dari 200 juta.

Home industry juga dapat berarti industri rumah tangga, karena

termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga.

a. Pelaku Home industry

Umumnya, pelaku kegiatan ekonomi yang berbasis di rumah ini

adalah keluarga itu sendiri ataupun salah satu dari anggota keluarga

yang berdomisili di tempat tinggalnya itu dengan mengajak beberapa

orang di sekitarnya sebagai karyawannya. Meskipun dalam skala yang

tidak terlalu besar, namun kegiatan ekonomi ini secara tidak langsung

membuka lapangan pekerjaan untuk sanak saudara ataupun tetangga

di kampung halamannya. Usaha perusahaan kecil ini otomatis dapat

membantu program pemerintah dalam upaya mengurangi angka

pengangguran dan akhirnya jumlah penduduk miskinpun akan

berangsur menurun.

b. Pusat Kegiatan Home industry

Home industry pada umumnya memusatkan kegiatan di sebuah

rumah keluarga tertentu dan biasanya para karyawan berdomisili di

tempat yang tak jauh dari rumah produksi tersebut. Secara geografis

dan psikologis hubungan pemilik usaha dan karyawan sangat dekat,

memungkinkan untuk menjalin komunikasi sangat mudah.

Page 41: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

25

Kemudahan dalam berkomunikasi ini diharapkan dapat memicu etos

kerja yang tinggi. Masing-masing pihak merasa bahwa kegiatan

ekonomi ini adalah milik keluarga, kerabat dan juga warga sekitar.

Merupakan tanggung jawab bersama dalam upaya meningkatkan

perusahaan mereka.

c. Home industry sebagai Alternatif Penghasilan bagi Keluarga

Bertambahnya jumlah keluarga tentu saja akan menambah

jumlah kebutuhan dalam memenuhi keperluan anggota keluarga itu

sendiri semakin meningkat. Kebutuhan keluarga ini akan terasa ringan

terpenuhi jika ada usaha yang mendatangkan income atau penghasilan

keluarga untuk menutupi kebutuhan tersebut. Home industry yang

pada umumnya berawal dari usaha keluarga yang turun menurun dan

pada akhirnya meluas ini secara otomatis dapat bermanfaat menjadi

mata pencaharian penduduk kampung di sekitarnya. Kegiatan

ekonomi ini biasanya tidak begitu menyita waktu, sehingga

memungkinkan pelaku usaha membagi waktunya untuk keluarga dan

pekerjaan tetap yang diembannya.

3. Analisis Kinerja Jalur Pemasaran

Ferdinand (2002) mengemukakan kinerja pemasaran merupakan

faktor yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah strategi

perusahaan. Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan

kinerja pemasaran seperti volume penjualan, porsi pasar dan tingkat

kenaikan penjualan maupun kinerja keuangan. Disarankan pengukuran

Page 42: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

26

kinerja menggunakan aktivitas-aktivitas pemasaran yang menghasilkan

kinerja yaitu unit yang terjual dan perputaran pelanggan.

Pertumbuhan penjualan merupakan konsep untuk mengukur prestasi

pasar suatu produk. Pertumbuhan penjualan merupakan sumber

pertumbuhan pangsa pasar. Pertumbuhan penjualan digunakan untuk

semua peneliti sebagai salah satu variabel pembentuk kinerja pasar.

Kinerja pasar merupakan bagian dari kinerja pemasaran.

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari

produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau

jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya

menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.

Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting

yang terlibat didalamnya, yaitu : 1) Lembaga yang berfungsi sebagai

saluran distribusi (Channel of distribution/marketing channel); 2) Aktivitas

yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution).

Saluran Distribusi menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud

dengan saluran distribusi adalah sebagai berikut: “Saluran distribusi

merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama

lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli”. Sedangkan

Philip Kotler (1997:140) mengemukakan bahwa: “Saluran distribusi adalah

serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses

Page 43: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

27

untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau

dikonsumsi“.

Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang

menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat

digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu: Pedagang perantara dan Agen

perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses

negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.

a. Pedagang perantara

Pedagang perantara (merchant middleman) pada dasarnya

bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang

dipasarkannya atau dengan kata lain pedagang mempunyai hak atas

kepemilikan barang. Ada dua kelompok yang termasuk dalam

pedagang perantara, yaitu pedagang besar dan pengecer. Namun tidak

menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak

sekaligus sebagai pedagang, karena selain membuat barang juga

memperdagangkannya.

b. Agen perantara

Agen perantara (Agent middle man) ini tidak mempunyai hak

milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat

digolongkan kedalam dua golongan, yaitu:

1) Agen Penunjang

a) Agen pembelian dan penjulan

b) Agen Pengangkutan

Page 44: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

28

c) Agen Penyimpanan

2) Agen Pelengkap

a) Agen yang membantu dalam bidang finansial

b) Agen yang membantu dalam bidang keputusan

c) Agen yang dapat memberikan informasi

d) Agen khusus

Menurut Kotler P (1993:174) agar suatu kegiatan penyaluran

barang dapat berjalan dengan baik (efektif dan efisien) maka para

pemakai saluran pemasaran harus mampu melakukan sejumlah tugas

penting, yaitu:

1) Penelitian, yaitu melakukan pengumpulan informasi penting untuk

perencanaan dan melancarkan pertukaran.

2) Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran informasi yang

persuasive mengenai penawaran.

3) Kontak, yaitu melakukan pencarian dan menjalin hubungan

dengan pembeli.

4) Penyelarasan, yaitu mempertemukan penawaran yang sesuai

dengan permintaan pembeli termasuk kegiatan seperti pengolahan,

penilaian dan pengemasan.

5) Negoisasi, yaitu melakukan usaha untuk mencapai persetujuan

akhir mengenai harga dan lain-lain sehubungan dengan penawaran

sehingga pemindahan pemilikan atau penguasaan bias

dilaksanakan.

Page 45: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

29

6) Distribusi fisik, yaitu penyediaan sarana transportasi dan

penyimpanan barang.

7) Pembiayaan, yaitu penyediaan permintaan dan pembiayaan dana

untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut.

8) Pengambilan resiko, yaitu melakukan perkiraan mengenai resiko

sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut.

Kelima tugas pertama membantu pelaksanaan transaksi dan tiga

yang terakhir membantu penyelesaian transaksi. Semua tugas diatas

mempunyai tiga persamaan, yaitu menggunakan sumber daya yang

langka, dilaksanakan dengan menggunakan keahlian yang khusus, dan

bisa dialih-alihkan diantara penyalur. Apabila perusahaan/produsen

menjalankan seluruh tugas diatas, maka biaya akan membengkak dan

akibatnya harga akan menjadi lebih tinggi.

Ada beberapa alternatif saluran (tipe saluran) yang dapat

dipakai. Biasanya alternatif saluran tersebut didasarkan pada golongan

barang konsumsi dan barang industri. Barang konsumsi adalah

barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Pembeliannya

didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Jadi, pembelinya

adalah pembeli/konsumen akhir, bukan pemakai industri karena

barang –barang tersebut tidak diproses lagi, melainkan dipakai sendiri

(Swasta, B 1984:96). Barang industri adalah barang-barang yang

dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi,

Page 46: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

30

pembeli barang industri ini adalah perusahaan, lembaga, atau

organisasi, termasuk non laba (Swasta, 1984:97).

Berdasarkan pengertian di atas, maka seperti halnya pupuk itu

digolongkan ke dalam golongan barang industri, sebab pupuk dibeli

petani bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk digunakan dalam

produksi pertaniannya.

Terdapat lima macam saluran pemasaran dalam penyaluran

barang konsumsi yang ditujukan untuk pasar konsumen. Pada setiap

saluran, mempunyai alternatif yang sama untuk menggunakan kantor

dan cabang penjualan. Adapun macam-macam saluran distribusi

barang konsumsi adalah : ( Swasta, 1984:98).

1) Produsen – Konsumen

Ini adalah saluran yang paling pendek, dan paling sederhana.

Tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang

yang dihasilkan melalui Pos atau langsung mendatangi rumah

konsumen. Disebut juga saluran distribusi langsung.

2) Produsen – Pengecer – Konsumen

Disini pengecer besar langsung melakukan pembelian pada

produsen. Adapula beberapa produsen yang mendirikan toko

pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen.

3) Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen

Saluran seperti ini banyak digunakan oleh produsen dan

dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Disini Produsen

Page 47: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

31

hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang

besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh

pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen

dilayani oleh pengecer saja.

4) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen

Disini Produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Dia

menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi

yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para

pengecer besar.

5) Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen

sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang

besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil.

Menurut Keegen (2003) saluran pemasaran atau saluran

distribusi (marketing channels) adalah saluran yang digunakan oleh

produsen untuk menyalurkan barang sampai ketangan konsumen atau

pemakai industri. Menurut Kottler, saluran pemasaran adalah

sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilik

atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk

ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen. Menurut

Nitisemitro (1993) saluran pemasaran adalah lembaga – lembaga

pemasaranyang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau

menyampaikan barang – barang atau jasadari produsen kepada

Page 48: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

32

konsumen. Saluran pemasaran antara satu dengan bagian lainya

merupakan merupakan satukesatuan yang saling bergantung sehingga

membentuk sistem saluran pemasaran (marketing channel system).

Saluran pemasaran mempunyai andil dalam menyampaikan barang

kekonsumen yaitu sebagai agen, bagaimana perantara pemasaran

bernegosiasi atas barang milikprodusen dengan konsumen. Saluran

pemasaran adalah salah satu aspek yang menentukan keputusan

pemasaran yanglainnya seperti dalam hal penetapan harga produk

(pricing) yang secara langsung bergantungpada saluran pemasaran

seperti apa yang diterapkan oleh perusahaan tersebut dan berapa

banyak pihak yang terlibat di dalamya. Ketika perusahaan memilih

memasarkan produknya secara terbatas dengan menggunakan toko

kualitas tinggi, menjual produknya secara massal, menjual langsung

ke pelanggan secara online, atau bekerja sama dengan rantai diskon

nasional. Kondisinya berbeda ketika perusahaan memasarkan

produknya secara massal yang pastinya membuat harga produk lebih

murah.

4. Prospek Pasar

Menururt Krugman (2003:121) menyatakan bahwa “Prospek adalah

peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan”.

Menurut Djasmin (1994:28) “kebijakan perusahaan untuk meningkatkan

kinerja penjualan dengan meraih peluang yang ada serta mengatasi

Page 49: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

33

berbagai hambatan dan ancaman baik dalam jangka panjang maupun

jangkan pendek”. Siswanto Sutejo (1945;28) menyimpulkan secara jelas

prospek adalah : “Suatu gambaran keseluruhan, baik ancaman ataupun

peluang dari kegiatan pemasaran yang akan datang yang berhunbungan

dengan ketidak pastian dari aktifitas pemasaran atau penjualan”.

Prospek pasar merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh

perusahaan dimasa yang akan datang baik kecenderungan untuk

meningkatkan keuntungan atau menutup kerugian yang dialami. Kondisi

ini dipengaruhi oleh berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi. Adanya

kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan sehingga diperlukan

perencanaan dan perumusan strategis perusahaan secara baik. Khususnya

kebijakan pemasaran dan perusahaan dapat meningkatkan pemasaran

produksinya dengan memanfaatkan peluang-peluang dan mengetahui

berbagai bentuk ancaman dikemudian hari.

Berdasarkan pengertian pemasaran atau marketing yang telah

dituliskan sebelumnya, pengertian-pengertian pemasaran tersebut mengacu

pada Konsep Inti Pemasaran. Konsep inti pemasaran sendiri terdiri dari 6

poin yaitu:

a. Needs atau Kebutuhan, Wants atau Keinginan dan Demans atau

Permintaan

b. Product yang berupa Barang, Jasa dan Gagasan

c. Nilai, Biaya dan Kepuasan

d. Transaksi dan Pertukaran

Page 50: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

34

e. Hubungan dan Jaringan

f. Pasar, Pemasar dan Prospek.

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Keterangan :

Kinerja jalur pemasaran dengan komponen pencapaian target

penjualan, tingkat kenaikan penjualan, tingkat kenaikan jumlah

pelangganberpengaruh terhadap prospek pasar. Berdasarkan pengaruh

tersebut menghasilkan volume penjualan susu kedelai.

Indikator keberhasilan pemasaran dapat diukur dengan mengetahui

tingkat pencapaian target penjualan, tingkat kenaikan penjualan, dan kenaikan

jumlah pelanggan. Keberhasilan dari suatu usaha dapat ditentukan oleh

kemampuan dalam menjalankan startegi dan kebijakan pemasaran yang sesuai

dengan situasi dan kondisi perusahaan, baik dimasa kini maupun masa

Kinerja Jalur Pemasaran

Susu Kedelai

Kenaikan Jumlah

Pelanggan

Tingkat Pertumbuhan

Penjualan

Pencapaian Target

Penjualan

Prospek Pasar Volume Penjualan

Page 51: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

35

mendatang. Penetapan strategi yang tepat mempengaruhi peranan dalam

mewujudkan tujuan sesuai dengan perkembangan dan lingkungan pasar yang

dihadapi. Perusahaan harus lebih aktif, kreatif, inovatif, jeli dalam memilih

dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada serta meningkatkan kegiatan

usaha dengan memberikan berbagai keunggulan dari produk yang ditawarkan.

Prospek pasar merupakan peluang bagi usaha pengolahan susu kedelai

untuk memenuhi permintaan yang semakin beragam baik dalam mutu, bentuk,

jenis dan rasa. Volume permintaan susu kedelai diharapkan semakin

meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat Indonesia dan perubahan

pola hidup sehat dalam memenuhi kebutuhan protein nabati.

Didukung kinerja pemasaran yang baik, diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan pelaku home industry susu kedelai. Kinerja

pemasaran ini diukur dengan tercapainya target penjualan, kenaikan penjualan

dan kenaikan jumlah pelanggan. Harapan lainnya adalah peningkatan kualitas

gizi masyarakat/pola hidup sehat, dan menumbuhkan perekonomian sektor

home industry pada umumnya.

D. Hipotesis

Diduga kinerja jalur pemasaran dengan komponen pencapaian target

penjualan, tingkat kenaikan jumlah penjualan, dan tingkat kenaikan jumlah

pelanggan berpengaruh terhadap prospek pasar home industry susu kedelai di

Kabupaten Purworejo.

Page 52: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini mengunakan pendekatan studi kasus yang merupakan

salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Riset yang menggunakan

metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap

suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan

cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data,

analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh

pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat

menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk

menghasilkan dan menguji hipotesis. Kemudian karakteristik yang akan di

teliti dalam penelitian ini adalah kinerja jalur pemasaran dengan komponen

pencapaian target penjualan, tingkat kenaikan penjualan, dan tingkat kenaikan

jumlah pelanggan, dan prospek pasar.

Sasaran penelitian ini ditujukan terhadap home industry susu kedelai di

Kabupaten Purworejo, dengan aspek-aspek yang akan menjadi bahan

penelitian adalah kinerja jalur pemasaran dan prospek pasar. Berdasarkan

pertimbangan tujuan penelitian, maka penelitian ini akan bersifat deskriptif

dan analitik dimana penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

untuk memperoleh gambaran atau deskripsi tentang prospek pasar dan kinerja

pemasaran.

Page 53: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

37

B. Metode Pengambilan Sampel

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Purworejo. Pemilihan

tersebut dilakukan dengan sengaja (Purposive Sampling), yaitu

pengambilan lokasi penelitian secara sengaja dengan mempertimbangkan

alasan tertentu sesuai tujuan penelitian (Singarimbun,1995).

Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah adanya

produsen susu kedelai dan jalur kinerja pemasarannya yang berdampak

pada prospek pasar di Kabupaten Purworejo. Alasan lain adalah pasar –

pasar tersebut merupakan pasar besar yang strategis yang ada di kota

Purworejo yang banyak dijadikan salah satu tujuan pemasaran berbagai

produk industri dari kota-kota sekitar Purworejo antara lain Yogyakarta,

Magelang, Kebumen dan Wonosobo.

2. Metode Pengambilan Sampel

Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari

satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data

yang pokok (Singarimbun, 1995). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh produsen susu kedelai sebanyak 21 home industry di Kabupaten

Purworejo.

C. Metode Pengumpulan dan Sumber Data

1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dimaksud adalah pengumpulan data yang

lengkap yaitu data primer dan data sekunder, meliputi: seluruh data yang

Page 54: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

38

dimiliki home industry dan hasil pengisian kuisioner oleh para produsen

susu kedelai.

Berikut adalah teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara:

a. Melakukan wawancara sebagai teknik komunikasi langsung untuk

memperoleh data-data yang diperlukan dan ditujukan kepada.

1) Pihak pemilik home industry susu kedelai di Kabupaten

Purworejo;

2) Penjual produk susu kedelai di Kabupaten Purworejo;

3) Konsumen/pembeli produk susu kedelai di Kabupaten

Purworejo.

b. Menyebarkan kuesioner, yakni daftar pertanyaan yang dibuat dalam

bentuk sederhana yang diberikan kepada responden yakni produsen

susu kedelai, sehingga memperoleh data yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

Angket yang dipergunakan berbentuk kuisioner dengan

menggunakan model skala Likert yang terdiri dari lima kategori

jawaban. Penentuan skor pada tiap-tiap alternatif pilihan

dimaksudkan agar data yang diperoleh merupakan data kuantitatif.

Secara terperinci penempatan skor tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut :

Page 55: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

39

c. Mengumpulkan data sekunder, berupa berbagai informasi yang telah

dikumpulkan oleh pihak lain sehubungan dengan kegiatan home

industry susu kedelai yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti.

2. Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi

Penelitian ini memperoleh sumber data melalui beberapa sumber

dan cara yaitu:

a. Sumber data sekunder, diperoleh dari data-data yang terpublikasi,

data home industry produsen susu kededai, dan hasil penelitian

terdahulu;

b. Sumber data primer, diperoleh dengan cara:

1) Data inti penelitian, yakni data yang mendukung dengan tujuan

penelitian yang berupa hasil survei home industry susu kedelai;

2) Data pendukung, yakni data yang mendukung dengan tujuan

penelitian berkaitan dengan industri susu kedelai yang diperoleh

dengan cara observasi langsung.

Alternatif jawaban

STS : Sangat Tidak Setuju

SS : Sangat Setuju

KS : Kurang Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Skor

5

4

3

2

1

(untuk pertanyaan yang bersifat positif)

Page 56: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

40

D. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang dikaitkan dengan judul di atas sangat luas, sehingga

tidak mungkin di lapangan permasalahan yang ada itu dapat dijangkau dan

terselesaikan semua. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan masalah,

sehingga persoalan yang diteliti menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat

dihindari. Penelitian membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti

sebagai berikut:

1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah aspek-aspek dari subyek penelitian yang

menjadi sasaran penelitian, meliputi:

a. Kinerja Jalur Pemasaran Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo.

b. Prospek Pasar Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah semua produsen Susu Kedelai di Kabupaten

Purworejo.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh

kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

2. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan

suatu kebutuhan dan keinginan. Produknya adalah susu kedelai.

3. Nilai adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk

memuaskan kebutuhannya.

Page 57: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

41

4. Transaksi adalah pertemuan antara dua belah pihak (penjual dan

Pembeli) yang saling menguntungkan dengan adanya data/bukti/

dokumen pendukung yang dimasukkan kedalam jurnal setelah melalui

pencatatan.

5. Jaringan adalah pengembangan asset unik perusahaan yang terdiri dari

perusahaan dan semua pihak pendukung yang berkepentingan, yaitu

pelanggan, pekerja, pemasok, penyalur, pengecer, agen iklan, ilmuwan,

dan pihak lain yang bersama-sama dengan perusahaan telah membangun

hubungan bisnis yang saling menguntungkan.

6. Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan

keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu

melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.

7. Pemasaran adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli

yang akan terlibat dalam pertukaran nilai.

8. Prospek pasar adalah suatu gambaran keseluruhan, baik ancaman

ataupun peluang dari kegiatan pemasaran yang akan datang yang

berhubungan dengan ketidak pastian dari aktifitas pemasaran atau

penjualan susu kedelai.

9. Pencapaian target penjualan adalah suatu kondisi dimana telah

tercapainya suatu standar penjualan produk dinyatakan dalam persentase.

Page 58: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

42

10. Tingkat kenaikan penjualan adalah saat barang mengalami kenaikan atau

perubahan yang signifikan dalam penjualan dinyatakan dengan

persentase.

11. Tingkat kenaikan jumlah pelanggan adalah suatu keadaan yang

menunjukan konsumen semakin meningkat dan menunjukan perubahan

dinyatakan dengan persentase.

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskripsi

Dalam penelitian ini akan diungkap pengaruh kinerja jalur

pemasaran terhadap prospek pasar. Maka perlu adanya deskripsi untuk

memberikan gambaran yang sesungguhnya mengenai variabel-variabel

tersebut. Deskripsi yang dipakai adalah rerata, simpangan baku, skor

tertinggi dan skor terendah. Kemudian untuk mengetahui sebaran data,

akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi beserta

histogramnya.

a. Metode analisis kinerja jalur pemasaran susu kedelai di Kabupaten

Purworejo dilakukan secara deskriptif analisis. Data diperoleh

dengan cara mengikuti aliran barang dari produsen sampai ke

konsumen akhir.

b. Mengetahui Persentase Volume Penjualan Dari Home industry Susu

Kedelai.

Rumus :

Page 59: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

43

Jumlah Penjualan Terakhir−Jumlah Penjualan Awal

Jumlah Penjualan Akhir 𝑥100%

c. Mengetahui Persentase Pencapaian Target Penjualan

Rumus :

x100%

LaluBulan Penjualan Target

LaluBulan Penjualan Target SekarangBulan Penjualan Target

d. Mengetahui Persentase Tingkat Kenaikan Penjualan

Rumus :

%100LaluBulan Penjualan

LaluBulan Penjualan SekarangBulan Penjualan x

e. Mengetahui Persentase Kenaikan Jumlah Pelanggan

Rumus :

x100%

LaluBulan Pelanggan Jumlah

LaluBulan Pelanggan Jumlah SekarangBulan Pelanggan Jumlah

Sebagaimana disebutkan dalam desain penelitian, salah satu tujuan

penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis, selanjutnya untuk

memperoleh data variabel, setiap variabel terlebih dahulu dijabarkan ke

dalam indikator yang merupakan refleksi dari konsep sehingga dapat

diamati atau diukur secara langsung. Setiap indikator diukur dengan

ukuran peringkat jawaban dengan skala ordinal.

Sebelum kuesioner didistribusikan dilakukan beberapa pengujian

terlebih dahulu, yakni pengujian validitas dan pengujian reliabilitas.

Untuk pengujian validitas dan reliabilitas digunakan beberapa responden

yang diambil secara acak.

Page 60: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

44

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui bahwa instrumen

ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu

diukur. Uji validitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa cermat

suatu alat uji melakukan fungsi ukurannya, suatu alat ukur yang

validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil

sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

konstruk (validity construct) yaitu menemukan validitas dengan cara

mengkorelasikan skor yang diperoleh masing-masing item

pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang

diperoleh dari penjumlahan semua skor item.

Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan

berdasarkan ukuran statistik. Bila ternyata skor semua item yang

disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor

totalnya, maka disimpulkan bahwa alat ukur tersebut mempunyai

validitas yang baik.

Cara untuk melakukan uji validitas penelitian ini menggunakan

rumus korelasi Product-Momen Pearson. Menurut Sugiono

(2005:115), bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3

keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat (valid),

namun sebaliknya bila korelasi dibawah 0,3 berarti tidak valid.

Pengujian keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan taraf

Page 61: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

45

signifikansi α = 0,05. Untuk uji validitas instrumen tersebut peneliti

menggunakan rumus korelasi product momen yang dikemukakan

oleh Pearson sebagai berikut :

(Suharsimi, 2002 : 243)

Dengan keterangan :

rxy : koefisien korelasi

n : banyaknya subjek skor X dan skor Y

XY : jumlah hasil kali skor X dan Y

X : jumlah skor dalam sebaran X

Y : jumlah skor dalam sebaran Y

X2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

Y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

Kriteria pengujian/pertanyaan alat yang digunakan dalam

penelitian dikatakan valid sebagai alat ukur baik pada taraf

signifikansi α = 5% dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka alat ukur

penelitian dikatakan valid;

2) Jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka alat ukur penelitian

dikatakan tidak valid.

Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan terhadap

jumlah pertanyaan dalam kuesioner pada uji pendahuluan. Data yang

digunakan untuk pengujian ini sebanyak 6 responden.

Jika berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa

seluruh variabel dinyatakan valid, sehingga data yang terkumpul

2222xy

YYnXXn

Y)X)(( - XYn r

Page 62: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

46

merupakan data yang dapat dipercaya, sehingga dapat dikatakan bahwa

variabel-variabel yang digunakan pada penelitian pendahuluan dapat

digunakan dalam penelitian utama.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat

ukur yang digunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan,

kestabilan, atau konsisten, walaupun dilakukan terhadap pertanyaan-

pertanyaan yang sudah valid untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil

pengukuran bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang

sama. Cara untuk melakukan uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007:365). Dalam

penelitian ini peneliti akan menguji reliabilitas instrumen dengan

menggunakan teknik Alpha Cronbach, dengan rumus :

1k

kri

2

t

2

i

s

Σs1

Dengan pengertian :

ri = reliabilitas instrumen

k = mean kuadrat antar subyek

si2 = means kuadrat kesalahan

st2 = varians total (Sugiyono, 2007:365)

Kesimpulan dari hasil pengujian reliabilitas ditentukan dengan

menggunakan kriteria sebagai berikut.

1) Jika koefisien internal seluruh item (ri) lebih besar atau sama

dengan r tabel dengan taraf signifikansi α = 5%, maka item

instrumen dapat dikatakan reliabel;

Page 63: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

47

2) Jika koefisien reliabilitas internal seluruh item (ri) lebih kecil

dari r tabel dengan taraf signifikansi α = 5%, maka item

instrumen dapat dikatakan tidak reliabel.

Pengujian reliabilitas tersebut, menunjukkan bahwa alat ukur

yang digunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan,

kestabilan, atau konsisten meskipun pengukuran dilakukan pada

waktu yang berbeda. Standar nilai alpha adalah 0,7 yang dapat

diterima dan lebih dari 0,8 adalah baik. Sehingga dengan demikian,

maka alat ukur yang ditetapkan pada penelitian pendahuluan dapat

dipercaya dan dapat digunakan pada penelitian utama.

c. Uji Hipotesis

Statistik analitik yang digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian ini adalah statistik koefisien korelasi Product Moment

diberi simbol rxy atau disingkat r. Rumus yang digunakan adalah :

2222 YYnXXn

Y)X)(( - XYnr

(Margono, 2004)

Dengan keterangan :

r : koefisien korelasi

n : banyaknya subjek skor X dan skor Y

XY : jumlah hasil kali skor X dan Y

X : jumlah skor dalam sebaran X

Y : jumlah skor dalam sebaran Y

X2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

Y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

Page 64: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

48

Hipotesis statistik atau hipotesis nihil (Ho) adalah hipotesis

yang akan diuji dengan analisis data secara statistik. Sedang

hipotesis alternatif (Ha) yang didasarkan atas dasar teori, dan

merupakan lawan dari hipotesis statistik ini. Maksudnya, setiap

penolakan terhadap Ha berarti penerimaan terhadap Ho dan

sebaliknya.

Hipotesis pertama :

Ho : Diduga Kinerja jalur pemasaran dengan komponen

pencapaian target penjualan (X1), tingkat kenaikan penjualan

(X2), dan tingkat kenaikan jumlah pelanggan (X3) tidak

berpengaruh terhadap prospek pasar home industry susu

kedelai di Kabupaten Purworejo.

Ha : Diduga kinerja jalur pemasaran dengan komponen

pencapaian target penjualan (X1), tingkat kenaikan penjualan

(X2), dan tingkat kenaikan jumlah pelanggan (X3)

berpengaruh terhadap prospek pasar home industry susu

kedelai di Kabupaten Purworejo.

Pengambilan Keputusan :

Koefisien korelasi yang diperoleh kemudian dilihat angka

koefisien korelasi hitungnya. Ho di terima apabila rhitung< rtabel,

sebaliknya Ha di terima apabila rhitung> rtabel.

Page 65: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

49

G. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Purworejo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan September sampai Maret 2014

dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Bulan

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

1. Penyusunan proposal

2. Pelaksanaan penelitian

3. Analisis data

4. Penyusunan laporan

5. Ujian

6. Revisi Laporan

Page 66: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

50

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kondisi Fisik Daerah Penelitian

Kabupaten Purworejo adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah. Luas wilayah Kabupaten Purworejo adalah 1.034,81752 km2, secara

administratif dibagi atas 16 Kecamatan yang terdiri dari 469 Desa dan 25

Kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Purworejo. Kabupaten

Purworejo terletak pada 109o 47’ 28” Bujur timur, 110o 08’ 20” Bujur

Timur, 7o 32’ Lintang Selatan.

Batas batas wilayah kabupaten Purworejo adalah:

a. Sebelah Barat : Kabupaten Kebumen

b. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

c. Sebelah Timur : Daerah Istimewa Yogyakarta

d. Sebelah Utara : Kabupaten Magelang dan Wonosobo

Berdasarkan letak geografis, bagian selatan wilayah Kabupaten

Purworejo merupakan dataran rendah. Bagian utara berupa pegunungan, yaitu

bagian dari Pegunungan Serayu. Di bagian timur, yaitu perbatasan dengan

Kabupaten Kulonprogo dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membujur

Pegunungan Menoreh. Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten

Kebumen. Bagian selatan berupa lautan yaitu Samudera Indonesia. Purworejo

berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten ini juga dilintasi

jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo.

Page 67: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

51

B. Jumlah Penduduk Kabupaten Purworejo Menurut Kelompok Umur

Jumlah penduduk menurut umur dapat digunakan untuk mengetahui

banyaknya tenaga kerja yang tersedia di suatu wilayah tertentu. Keadaan

jumlah penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Purworejo dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Purworejo Tahun 2011

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0 – 4 27.252 25.748 53.000

5 – 9 30.212 28.622 58.834

10 – 14 33.634 31.801 65.435

15 – 19 30.337 27.146 57.483

20 – 24 19.355 20.005 39.360

25 – 29 20.474 22.161 42.635

30 – 34 21.974 22.835 44.809

35 – 39 23.035 25.622 47.657

40 – 44 26.436 28.558 54.994

45 – 49 26.146 27.133 53.279

50 – 54 23.098 23.217 46.315

55 – 59 17.377 17.168 34.545

60 – 64 11.091 13.058 24.149

65 – 69 11.760 13.483 25.243

70 – 74 9.993 12.123 22.116

75 + 11.951 14.595 26.546

Jumlah/Total 344.125 352.275 696.400

Sumber : Kabupaten Purworejo dalam Angka Tahun (2011)

Page 68: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

52

Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di

Kabupaten Purworejo memiliki angka produktif yang sangat tinggi. Standar

atau batas usia produktif menurut Badan Pusat Statistik 2011 adalah

kelompok usia 15 tahun hingga 64 tahun dan merupakan kelompok usia

dewasa/usia kerja.

C. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan dan Lapangan Pekerjaan

Komposisi penduduk menurut pendidikan dapat digunakan untuk

mengetahui tingkat kemajuan pendidikan di suatu daerah. Penggolongan

penduduk menurut pendidikan dapat diketahui dengan banyaknya penduduk

yang mengikuti berbagai tingkatan pendidikan. Komposisi penduduk menurut

tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5.

Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

di Kabupaten Purworejo Tahun 2011

Tingkat Pendidikan Jumlah

Laki-laki (%) Perempuan (%) Jumlah (%)

DIII/DIV/S1,S2,S3 4,28 3,29 3,80

D1/D2 0,44 0,95 0,69

SMA 18,85 16,43 17,68

SMP 26,55 21,71 24,21

SD 28,90 32,14 30,46

Tidak/Belum Tamat SD 17,87 17,32 17,60

Tidak/Belum Sekolah 3,11 8,16 5,56

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : Kabupaten Purworejo dalam Angka Tahun (2011)

Page 69: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

53

Berdasarkan Tabel 5 tersebut, dapat diketahui bahwa penduduk

Kabupaten Purworejo berpendidikan SD yaitu 30,46%. Ini merupakan angka

terbesar dari Persentase (%) jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan

lainnya. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku

penduduk terkait dengan keputusan pembelian suatu produk.

Keadaan penduduk menurut jenis kegiatan di Kabupaten Purworejo

tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6.

Persentase Penduduk Menurut Jenis Kegiatan

di Kabupaten Purworejo Tahun 2011

No Jenis Kegiatan

Jumlah

Laki-laki

(%)

Perempuan

(%) %

1. Bekerja 78,61 53,70 65,83

2. Pengangguran 2,95 1,71 2,32

3. Sekolah 7,72 7,94 7,83

4. Mengurus Rumah Tangga 2,55 29,35 16,30

5. Selain Kegiatan Pribadi 8,17 7,31 7,73

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : Kabupaten Purworejo dalam Angka Tahun (2011)

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk

Kabupaten Purworejo mempunyai pekerjaan. Persentase (%) jumlah pada

jenis kegiatan bekerja merupakan angka terbesar yaitu 65,83%. Angka

tersebut tentunya akan sangat berpengaruh pada tingkat perekonomian di

Purworejo. Tingkat perekonomian yang tinggi akan berpengaruh terhadap

minat konsumen dalam menentukan keputusan membeli suatu produk.

Produsen khususnya home industry susu kedelai melihat hal ini pastinya akan

Page 70: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

54

memberikan pengaruh terhadap tingginya kenaikan penjualan maupun jumlah

pelanggan.

Keadaan penduduk menurut lapangan pekerjaan di Kabupaten

Purworejo dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini :

Tabel 7.

Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

di Kabupaten Purworejo Tahun 2011

No Jenis Kegiatan

Jumlah

Laki-laki

(%)

Perempuan

(%) %

1. Pertanian 46,70 35,25 41,90

2. Pertambangan dan Penggalian 0,32 0,00 0,19

3. Industri 7,32 21,15 13,11

4. Listrik, Gas, dan Air 0,00 0,00 0,00

5. Konstruksi 9,70 0,00 5,64

6. Perdagangan 16,63 28,23 21,48

7. Komunikasi 1,57 0,80 3,50

8. Keuangan 1,57 0,61 1,17

9. Jasa-jasa 12,31 13,96 13,00

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : Kabupaten Purworejo dalam Angka Tahun (2011)

Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui bahwa sebagian penduduk

Purworejo bekerja pada bidang perdagangan yang ditunjukkan dengan angka

21,48%. Pada posisi berikutnya bidang industri juga banyak ditekuni oleh

masyarakat Purworejo yang ditunjukkan dengan angka 13,11%. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa masyarakat di Purworejo sebagian besar

perekonomiannya di dukung dari bidang industri dan perdagangan.

Page 71: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

55

D. Jalur Pemasaran Susu Kedelai di Purworejo

Salah satu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian ini adalah

industri susu kedelai dimana para produsen juga secara tidak langsung

sebagai sumber jalur pemasaran yang merupakan bagian dari bidang

perdagangan.

Industri pembuatan susu kedelai ini dipilih karena susu kedelai dikenal

sebagai minuman fungsional, sebagai minuman yang bergizi tinggi, minuman

yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai ini terutama sekali karena

kandungan proteinnya, disamping mengandung lemak, karbohidrat, kalsium,

phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air.

Susunan asam amino hampir sama dengan susu sapi. Untuk itu produk ini

tampaknya perlu diperhitungkan dalam menyusun pola menu sehari-hari bagi

konsumen yang memperhatikan kesehatan.

Prospek usaha pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sekarang ini

banyak diusahakan, kandungan gizi yang terkandung didalamnya memiliki

kandungan gizi yang dibutuhkan manusia. Kadar protein kedelai mencapai

35,6 % (berat kering), dan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat

mencapai 40 % – 43 %. Kebutuhan protein yang bersumber dari protein

hewani sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan 157,14 gram.

Selain itu tingginya harga susu sapi menjadi peluang atau prospek

usaha dengan menjadikan susu kedelai menjadi barang substitusi atau

pengganti susu sapi, karena harga susu kedelai lebih murah daripada susu

produk hewani sementara kandungan gizinya hampir sama. Faktor lain yang

Page 72: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

56

menjadikan usaha susu kedelai prospektif adalah mudah dalam pembuatan.

Teknologi dan peralatan sederhana yang digunakan, serta tidak diperlukannya

keterampilan khusus, siapapun dapat melakukan pengolahan kedelai menjadi

susu kedelai.

Susu kedelai yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas.

Pengemasan di sini dilakukan karena memiliki peranan yang sangat penting

dalam dunia usaha, karena pengemasan tidak sekedar memberi wadah dari

dari produk yang dihasilkan tapi lebih pada pengembanan muatan misi dalam

rangka persaingan pasar dan juga peningkatan penjualan. Di mana konsumen

akan cenderung tertarik dengan produk yang dikemas dengan rapi dan

menarik.

Fungsi kemasan tidak sebatas digunakan sebagai pelindung produk

melainkan juga sangat mendukung terjaganya kualitas produk serta adanya

peningkatan kelas atau penampilan yang baik. Jenis bahan kemasan yang

digunakan adalah plastik ukuran 1/4 kg. Selain itu, pada kemasan juga akan

diberi label. Pemberian label di sini tidak hanya sekedar tulisan, tapi di

dalamnya terkandung pesan-pesan tertentu yang disampaikan pada

konsumen. Harapannya produk yang dihasilkan dapat dikenal oleh konsumen

luas, sehingga mudah dicari ketika dibutuhkan. Selain itu label juga berfungsi

sebagai jaminan atas kualitas produk, sarana untuk merk dagang, logo

perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan berat atau volume produk.

Informasi yang ingin disampaikan kepada konsumen tersebut terangkum

dalam tulisan yang dicetak pada kemasan produk.

Page 73: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

57

Produsen susu kedelai di Kabupaten Purworejo ada yang memilih jalur

pemasaran sederhana yaitu dari produsen langsung ke konsumen. Hal ini

bertujuan untuk memperkecil biaya pemasaran karena jumlah produksi yang

masih sedikit atau sekitar 100-150 bungkus tiap produksi. Untuk home

industry yang tingkat produksinya menengah atau sekitar 150-250 bungkus

tiap produksi, lebih memilih jalur pemasaran melalui pengecer. Hal ini

bertujuan untuk mempercepat produk tersampaikan kepada konsumen,

meskipun pihak produsen akan membagi keuntungan dengan pengecer. Untuk

home industry dengan tingkat produksi tinggi atau sekitar 200-350 bungkus

tiap produksi, lebih memilih jalur pemasaran melalui pedagang besar

kemudian ke pengecer. Hal inipun bertujuan untuk mempersingkat waktu

peredaran produk di pasaran agar lebih cepat tersampaikan kepada konsumen.

Pada jalur pemasaran ini, pihak produsen akan lebih banyak terkurangi

keuntungannya karena melalui dua pihak untuk menyampaikan barang

produksinya kepada konsumen.

Page 74: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

58

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Teknik Pembuatan Susu Kedelai

Kedelai saat ini sangat dikenal sebagai bahan baku tahu dan tempe.

Produk olahan kedelai bukan hanya tempe dan tahu saja, kedelai juga bisa

dijadikan produk susu kedelai. Kedelai terbukti berkasiat bisa menyembuhkan

beraneka ragam penyakit. Kandungan gizi yang sedemikian rupa, menjadikan

kedelai layak dijadikan bahan utama konsumsi masyarakat. Susu kedelai

harganya lebih murah daripada susu produk hewani. Susu kedelai dapat

dibuat dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak

memerlukan keterampilan khusus. Penggunaan air sumur dapat menghasilkan

susu kedelai dengan rasa yang lebih enak.

Susu kedelai menjadi alternatif susu sapi karena rasanya yang enak,

harga murah dan memiliki kandungan gizi yang baik. Selain itu susu kedelai

juga memiliki banyak manfaat kesehatan seperti bisa mencegah kanker,

menurunkan kadar kolesterol, dan juga meningkatkan daya tahan tubuh.

Usaha susu kedelai memiliki prospek yang cukup cerah. Selain itu dapat

dilakukan dengan modal kecil, proses pembuatannya mudah, pemasarannya

juga tidak sulit tapi mampu menghasilkan keuntungan.

Bahan-bahan yang diperlukan antara lain kacang kedelai 1 kg; gula 1

kg; 4 liter air; dan 10 lembar daun pandan. Peralatan yang dibutuhkan

diantaranya panci untuk merendam dan merebus, blender untuk

menghancurkan kedelai, kompor, kain atau alat saring. Proses pembuatannya

Page 75: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

59

yaitu: pertama pilih kacang kedelai yang berkualitas baik, buanglah kacang-

kacang yang rusak agar tidak mengganggu rasa susu. Kemudian bahan

tersebut direndam dalam air panas selama 4-5 jam. Setelah itu, kacang yang

telah terkelupas kulitnya diblender hingga benar-benar halus dengan

perbandingan bahan 1/4 kg kacang dengan 1 liter air. Setelah semua bahan

kacang diblender, saring dengan saringan halus, kemudian hasil saringan (air

kedelai) tersebut dipanaskan dalam panci. Dengan bahan kacang seperempat

kilogram kacang tersebut, tambahkan 1/4 gula pasir dan 2-3 daun pandan.

Dalam proses pemasakan, aduk pelan-pelan selama 1 jam hingga mendidih.

Setelah proses tersebut, susu telah matang kemudian tunggu hingga dingin

untuk dikemas.

B. Jalur Pemasaran Industri Susu Kedelai di Kabupaten Purworejo

Produsen susu kedelai di Kabupaten Purworejo ada yang memilih jalur

pemasaran sederhana yaitu dari produsen langsung ke konsumen. Untuk

home industry yang tingkat produksinya menengah atau sekitar 150-250

bungkus tiap produksi, lebih memilih jalur pemasaran melalui pengecer. Dan

untuk home industry dengan tingkat produksi tinggi atau sekitar 200-350

bungkus tiap produksi, lebih memilih jalur pemasaran melalui pedagang besar

kemudian ke pengecer.

Data jumlah produksi dan jalur pemasaran home industry susu kedelai di

Purworejo dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:

Page 76: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

60

Tabel 8.

Jumlah Produksi dan Jalur Pemasaran Home industry Susu Kedelai

di Kabupaten Purworejo

No Nama Jumlah Produksi Jalur Pemasaran

1 Susu Kedelai Bu Yati 15 liter (150 bks) Produsen - Konsumen

2 Susu Kedelai “Murni” 15 liter (150 bks) Produsen - Konsumen

3 Susu Kedelai “Manis” 15 liter (150 bks) Produsen – Konsumen

4 Susu Kedelai “Aneka

Rasa” 15 liter (150 bks) Produsen – Konsumen

5 Susu Kedelai “Barokah” 15 liter (150 bks) Produsen – Konsumen

6 Susu Kedelai Bapak

Tarom 10 liter (100 bks) Produsen – Konsumen

7 Susu Kedelai Bu

Salamah 15 liter (150 bks) Produsen – Konsumen

8 Susu Kedelai Bapak

Budi 10 liter (100 bks) Produsen – Konsumen

9 Susu Kedelai “Segar” 15 liter (150 bks) Produsen – Konsumen

10 Susu Kedelai Cik Ling 15 liter (150 bks) Produsen – Konsumen

11 Susu Kedelai “Sari

Murni” 20 liter (200bks) Produsen – Pengecer -

Konsumen

12 Susu Kedelai “Sehat” 20 liter (200bks) Produsen – Pengecer –

Konsumen

13 Susu Kedelai “Syeeker” 17 liter (170 bks) Produsen – Pengecer –

Konsumen

14 Susu Kedelai Bu Sri 20 liter (200bks) Produsen – Pengecer –

Konsumen

15 Susu Kedelai Galuh Aji 20 liter (200bks) Produsen – Pengecer –

Konsumen

16 Susu Kedelai Bu Giyem 17 liter (170 bks) Produsen – Pengecer –

Konsumen

17 Susu Kedelai Bu

Benyamin 25 liter (250bks) Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer - Konsumen

18 Susu Kedelai “Yatmi” 25 liter (250bks) Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen

19 Sari Susu Kedelai

“Berkah” 35 liter (350bks) Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen

20 Susu Kedelai Bapak

Ricel 30 liter (300bks) Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen

21 Susu Kedelai “Restu” 25 liter (250bks) Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer - Konsumen

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 77: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

61

Berdasarkan tabel 8, dapat dilihat bahwa produsen susu kedelai dengan

jumlah produksi 100-150 bungkus menggunakan jalur pemasaran sederhana

yaitu dari produsen-konsumen. Pada produsen susu kedelai dengan jumlah

produksi antara 170-200 bungkus menggunakan jalur pemasaran melalui

pengecer yaitu, produsen-pengecer-konsumen. Pada produsen susu kedelai

dengan jumlah produksi antara 250-350 bungkus menggunakan jalur

pemasaran melalui pedagang besar dan pengecer yaitu, produsen-pedagang

besar-pengecer-konsumen.

Beberapa macam jalur pemasaran susu kedelai di Kabupaten Purworejo

adalah :

1. Produsen – Konsumen, yaitu saluran yang paling pendek, dan paling

sederhana. Jalur ini termasuk paling banyak digunakan oleh para

produsen susu kedelai di Kabupaten Purworejo. Sebanyak 10 home

industry dari 21 objek pengamatan dengan jumlah produksi yang relatif

sedikit. Pihak produsen menggunakan jalur ini untuk memperkecil biaya

pemasaran sebagai pertimbangan pemilihan jalur pemasaran.

2. Produsen – Pengecer – Konsumen, yaitu pengecer langsung melakukan

pembelian pada produsen. Sebanyak 6 home industry dari 21 objek

pengamatan yang menggunakan jalur pemasaran jenis ini. Hal ini

dilakukan oleh para produsen karena jumlah produksi agak banyak

dengan tujuan mempersingkat waktu yang diperlukan untuk

menyampaikan produk kepada konsumen. Pemilihan jalur pemasaran

yang langsung kepada konsumen menyebabkan barang produksi akan

Page 78: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

62

tertahan lama di pihak produsen. Home industry dengan jumlah produksi

yang agak banyak, tentunya pengecer akan sangat membantu

penyampaian produk kepada konsumen.

3. Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen. Saluran seperti ini

banyak digunakan oleh produsen dan dinamakan sebagai saluran

distribusi tradisional. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah

besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.

Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh

konsumen dilayani oleh pengecer saja. Sebanyak 5 home industry dari 21

objek pengamatan yang menggunakan jalur pemasaran ini. Hal ini

bertujuan untuk mempersingkat waktu penyampaian produk kepada

konsumen.

C. Kinerja Pemasaran

Umumnya komponen kinerja jalur pemasaran dapat dianalisis melalui

pencapaian target penjualan, tingkat kenaikan penjualan dan tingkat kenaikan

jumlah pelanggannya. Metode analisis kinerja jalur pemasaran susu kedelai di

Kabupaten Purworejo dilakukan secara deskriptif analisis. Data diperoleh

dengan cara mengikuti aliran barang dari produsen sampai ke konsumen

akhir, yaitu pada komponen:

1. Target Penjualan

Data tentang tingkat kenaikan target penjualan home indutri susu

kedelai di Kabupaten Purworejo pada tabel 9 sebagai berikut:

Page 79: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

63

Tabel 9.

Data Hasil Penelitian Kenaikan Target Penjualan dari Produsen Susu

Kedelai di Kabupaten Purworejo

No Nama Target Penjualan

Bulan Sekarang

Target

Penjualan Bulan

Lalu

Kenaikan

Target

Penjualan

1 Susu Kedelai Bu Yati 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

2 Susu Kedelai “Murni” 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

3 Susu Kedelai “Manis” 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

4 Susu Kedelai “Aneka

Rasa” 15 liter (150 bks) 13 liter (130bks) 15.38%

5 Susu Kedelai

“Barokah” 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

6 Susu Kedelai Bapak

Tarom 10 liter (100 bks) 8 liter (80bks) 25.00%

7 Susu Kedelai Bu

Salamah 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

8 Susu Kedelai Bapak

Budi 10 liter (100 bks) 7 liter (70 bks) 42.86%

9 Susu Kedelai “Segar” 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

10 Susu Kedelai Cik Ling 15 liter (150 bks) 10 liter (100bks) 50.00%

11 Susu Kedelai “Sari

Murni” 20 liter (200bks) 17 liter (170bks) 17.65%

12 Susu Kedelai “Sehat” 20 liter (200bks) 15 liter (150bks) 33.33%

13 Susu Kedelai

“Syeeker” 17 liter (170 bks) 12 liter (120bks) 41.67%

14 Susu Kedelai Bu Sri 20 liter (200bks) 15 liter (150bks) 33.33%

15 Susu Kedelai Galuh

Aji 20 liter (200bks) 15 liter (150bks) 33.33%

16 Susu Kedelai Bu

Giyem 17 liter (170 bks) 12 liter (120bks) 41.67%

17 Susu Kedelai Bu

Benyamin 25 liter (250bks) 20 liter (200bks) 25.00%

18 Susu Kedelai “Yatmi” 25 liter (250bks) 22 liter (220bks) 13.64%

19 Sari Susu Kedelai

“Berkah” 35 liter (350bks) 30 liter (300bks) 16.67%

20 Susu Kedelai Bapak

Ricel 30 liter (300bks) 25 liter (250bks) 20.00%

21 Susu Kedelai “Restu” 25 liter (250bks) 22 liter (220bks) 13.64%

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Berdasarkan tabel 9, kenaikan target penjualan menunjukkan

bahwa angka tertinggi = 50; angka terendah = 13,64; mean = 27,29;

Page 80: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

64

median = 25; Standar Deviasi = 10,23. Langkah berikutnya adalah

mengidentifikasi kategori skor, yang dilakukan dengan membandingkan

antara rerata hasil penelitian dengan norma yang telah ditentukan dalam

penggolongan berikut :

(Mi + 1 SDi ) ke atas = tinggi

(Mi + 1 SDi ) s/d (Mi - 1 SDi ) = sedang

(Mi - 1 SDi ) ke bawah = rendah

Dimana:

Mi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

= ½ ( 42,86 + 15,38 )

= ½ x 58,24

= 29,12

sedangkan

SDi = ½ (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)

= ½ (42,86 - 15,38 )

= ½ x 27,48

= 13,74

Berdasarkan penggolongan tersebut diatas, maka dapat diperoleh

Mi = 29,12 dan SDi = 13,74 dengan demikian maka :

Skor 29,12 + 13,74 = 42,86 ke atas termasuk kategori tinggi

Skor (29,12 + 13,74 = 42,86) s/d (29,12 - 13,74 = 15,38) atau

42,86 s/d 15,38 termasuk kategori sedang

Skor 29,12 - 13,74 = 15,38 ke bawah termasuk kategori rendah

Page 81: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

65

Berdasarkan ketentuan tersebut maka dengan melihat deskripsi data

diperoleh kelompok kategori data target penjualan sebagai berikut :

Tabel 10.

Kategori Frekuensi Kenaikan Target Penjualan

NO Data Kategori Frekuensi Persentase

(%)

1 13,64 s/d 15,38 Rendah 3 14,3

2 15,39 s/d 42,86 Sedang 16 76,2

3 42,87 s/d 50,00 Tinggi 2 9,5

Jumlah 21 100%

Sumber: Analisis Data Primer (2014)

Berdasarkan tabel 10, dapat diketahui bahwa dari 21 sampel yang

mengalami kenaikan target penjualan pada kategori rendah ada 3 home

industry atau 14,3%, kenaikan target penjualan pada kategori rendah

karena kenaikan yang terjadi dari target penjualan awal dan target

penjualan akhir antara 10-20 bungkus. Jumlah kategori sedang terdapat

16 home industry atau 76,2%, kenaikan target penjualan paling banyak

pada kategori sedang karena kenaikan yang terjadi dari target penjualan

awal dan target penjualan akhir antara 30-40 bungkus. Kategori tinggi

hanya ada 2 home industry atau 9,5%, karena kenaikan yang terjadi dari

target penjualan awal dan target penjualan akhir adalah 50 bungkus.

Page 82: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

66

2. Kenaikan Penjualan

Tabel 11.

Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Penjualan dari Produsen Susu Kedelai

di Kabupaten Purworejo

No Nama Penjualan Bulan

Sekarang

Penjualan Bulan

Lalu

Kenaikan

Penjualan

1 Susu Kedelai Bu Yati 15 liter (150 bks) 15 liter (130bks) 15.38%

2 Susu Kedelai “Murni” 15 liter (150 bks) 15 liter (120bks) 25.00%

3 Susu Kedelai “Manis” 15 liter (150 bks) 15 liter (140bks) 7.14%

4 Susu Kedelai “Aneka

Rasa” 15 liter (150 bks) 15 liter (120bks) 25.00%

5 Susu Kedelai

“Barokah” 15 liter (150 bks) 15 liter (110bks) 36.36%

6 Susu Kedelai Bapak

Tarom 10 liter (100 bks) 10 liter (90bks) 11.11%

7 Susu Kedelai Bu

Salamah 15 liter (150 bks) 15 liter (150bks) 0.00%

8 Susu Kedelai Bapak

Budi 10 liter (100 bks) 10 liter (80 bks) 25.00%

9 Susu Kedelai “Segar” 15 liter (150 bks) 15 liter (150bks) 0.00%

10 Susu Kedelai Cik Ling 15 liter (150 bks) 15 liter (150bks) 0.00%

11 Susu Kedelai “Sari

Murni” 20 liter (200bks) 20 liter (170bks) 17.65%

12 Susu Kedelai “Sehat” 20 liter (200bks) 20 liter (190bks) 5.26%

13 Susu Kedelai

“Syeeker” 17 liter (170 bks) 17 liter (170bks) 0.00%

14 Susu Kedelai Bu Sri 20 liter (200bks) 20 liter (180bks) 11.11%

15 Susu Kedelai Galuh

Aji 20 liter (200bks) 20 liter (180bks) 11.11%

16 Susu Kedelai Bu

Giyem 17 liter (170 bks) 17 liter (150bks) 13.33%

17 Susu Kedelai Bu

Benyamin 25 liter (250bks) 25 liter (230bks) 8.70%

18 Susu Kedelai “Yatmi” 25 liter (250bks) 25 liter (240bks) 4.17%

19 Sari Susu Kedelai

“Berkah” 35 liter (350bks) 35 liter (340bks) 2.94%

20 Susu Kedelai Bapak

Ricel 30 liter (300bks) 30 liter (290bks) 3.45%

21 Susu Kedelai “Restu” 25 liter (250bks) 25 liter (250bks) 0.00%

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 83: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

67

Berdasarkan tabel 11, data tingkat kenaikan penjualan

menunjukkan bahwa angka tertinggi = 33,36; angka terendah = 2,94;

mean = 10,60; median = 8,70; Standar Deviasi = 10,30. Langkah

berikutnya adalah mengidentifikasi kategori skor, yang dilakukan dengan

membandingkan antara rerata hasil penelitian dengan norma yang telah

ditentukan dalam penggolongan berikut :

(Mi + 1 SDi ) ke atas = tinggi

(Mi + 1 SDi ) s/d (Mi - 1 SDi ) = sedang

(Mi - 1 SDi ) ke bawah = rendah

dimana

Mi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

= ½ ( 25,00 + 2,94 )

= ½ x 27,94

= 13,97

sedangkan

SDi = ½ (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)

= ½ ( 25,00 – 2,94 )

= ½ x 23,06

= 11,53

Berdasarkan penggolongan tersebut diatas, maka dapat diperoleh

Mi = 13,97 dan SDi = 11,53 dengan demikian maka :

Skor 13,97 + 11,53 = 25,5 ke atas termasuk kategori tinggi

Page 84: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

68

Skor (13,97 + 11,53 = 25,5) s/d (13,97 - 11,53 = 2,44) atau 25,5

s/d 2,44 termasuk kategori sedang

Skor 13,97 - 11,53 = 2,44 ke bawah termasuk kategori rendah

Berdasarkan ketentuan tersebut maka dengan melihat deskripsi data

diperoleh kelompok kategori data kenaikan penjualan sebagai berikut:

Tabel 12.

Kategori Frekuensi Kenaikan Penjualan

NO Data Kategori Frekuensi Persentase

(%)

1 0 s/d 2,44 Rendah 5 23,8

2 2,45 s/d 25,5 Sedang 15 71,4

3 25,6 s/d 36,36 Tinggi 1 4,8

Jumlah 21 100%

Sumber: Analisis Data Primer (2014)

Berdasarkan tabel 12, dapat diketahui bahwa dari 21 sampel yang

mengalami kenaikan penjualan pada kategori rendah ada 5 home industry

atau 23,8%, kenaikan jumlah penjualan pada kategori rendah karena

kenaikan yang terjadi dari penjualan awal dan penjualan akhir antara 0-

10 bungkus. Jumlah kategori sedang terdapat 15 home industry atau

71,4%, kenaikan jumlah penjualan paling banyak pada kategori sedang

karena kenaikan yang terjadi dari penjualan awal dan penjualan akhir

antara 10-30 bungkus. Kategori tinggi hanya ada 1 home industry atau

4,8%, karena kenaikan yang terjadi dari penjualan awal dan penjualan

akhir adalah 40 bungkus.

Page 85: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

69

3. Kenaikan Jumlah Pelanggan

Tabel 13.

Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Pelanggan dari Produsen Susu

Kedelai di Kabupaten Purworejo

No Nama

Jumlah

Pelanggan

Bulan Sekarang

Jumlah

Pelanggan

Bulan Lalu

Tingkat

Kenaikan

Pelanggan

1 Susu Kedelai Bu Yati 10 9 11.11%

2 Susu Kedelai “Murni” 9 9 0.00%

3 Susu Kedelai “Manis” 10 9 11.11%

4 Susu Kedelai “Aneka

Rasa” 10 8 25.00%

5 Susu Kedelai “Barokah” 10 9 11.11%

6 Susu Kedelai Bapak

Tarom 10 9 11.11%

7 Susu Kedelai Bu Salamah 10 9 11.11%

8 Susu Kedelai Bapak Budi 10 8 25.00%

9 Susu Kedelai “Segar” 12 11 9.09%

10 Susu Kedelai Cik Ling 10 9 11.11%

11 Susu Kedelai “Sari

Murni” 13 11 18.18%

12 Susu Kedelai “Sehat” 14 12 16.67%

13 Susu Kedelai “Syeeker” 14 13 7.69%

14 Susu Kedelai Bu Sri 17 15 13.33%

15 Susu Kedelai Galuh Aji 16 14 14.29%

16 Susu Kedelai Bu Giyem 15 13 15.38%

17 Susu Kedelai Bu

Benyamin 15 13 15.38%

18 Susu Kedelai “Yatmi” 16 15 6.67%

19 Sari Susu Kedelai

“Berkah” 25 20 25.00%

20 Susu Kedelai Bapak Ricel 26 24 8.33%

21 Susu Kedelai “Restu” 23 20 15.00%

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 86: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

70

Berdasarkan tabel 13, dapat diketahui bahwa kenaikan jumlah

pelanggan menunjukkan bahwa angka tertinggi = 25; angka terendah = 0;

mean = 13,41; median = 11,11; SD = 6,25. Langkah berikutnya adalah

mengidentifikasi kategori skor, yang dilakukan dengan membandingkan

antara rerata hasil penelitian dengan norma yang telah ditentukan dalam

penggolongan berikut :

(Mi + 1 SDi ) ke atas = tinggi

(Mi + 1 SDi ) s/d (Mi - 1 SDi ) = sedang

(Mi - 1 SDi ) ke bawah = rendah

Dimana:

Mi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

= ½ ( 18,18 + 6,67 )

= ½ x 24,85

= 12,42

sedangkan

SDi = ½ (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)

= ½ (18,18 – 6,67 )

= ½ x 11,51

= 5,75

Berdasarkan penggolongan tersebut diatas, maka dapat diperoleh

Mi = 18,18 dan SDi = 5,75 dengan demikian maka :

Skor 18,18 + 5,75 = 23,93 ke atas termasuk kategori tinggi

Skor (18,18 + 5,75 = 23,93) s/d (18,18 - 5,75 = 12,43) atau

23,93 s/d 12,43 termasuk kategori sedang

Skor 18,18 - 5,75 = 12,43 ke bawah termasuk kategori rendah

Page 87: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

71

Berdasarkan ketentuan tersebut maka dengan melihat deskripsi data

diperoleh kelompok kategori data kenaikan jumlah pelanggan sebagai

berikut :

Tabel 14.

Kategori Frekuensi Kenaikan Jumlah Pelanggan

NO Data Kategori Frekuensi Persentase

(%)

1 0 s/d 12,43 Rendah 11 52,4

2 12,44 s/d 23,93 Sedang 7 33,3

3 23,94 s/d 25,00 Tinggi 3 14,3

Jumlah 21 100%

Sumber: Analisis Data Primer (2014)

Berdasarkan tabel 14, dapat diketahui bahwa dari 21 sampel yang

mengalami kenaikan jumlah pelanggan pada kategori rendah ada 11

home industry atau 52,4%, kenaikan jumlah pelanggan paling banyak

pada kategori rendah karena kenaikan jumlah pelanggan yang terjadi dari

penjualan awal dan penjualan akhir antara 0-1 orang pelanggan saja.

Kategori sedang terdapat 7 home industry atau 33,3% karena kenaikan

jumlah pelanggan yang terjadi dari penjualan awal dan penjualan akhir

antara 1-2 orang pelanggan dan pada kategori tinggi terdapat 3 home

industry atau 14,3% karena kenaikan jumlah pelanggan yang terjadi dari

penjualan awal dan penjualan akhir antara 2-5 orang pelanggan.

D. Prospek Pasar

Prospek pasar merupakan peluang bagi usaha pengolahan susu kedelai

untuk memenuhi permintaan yang semakin beragam baik dalam mutu,

Page 88: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

72

bentuk, jenis dan rasa. Volume permintaan susu kedelai diharapkan semakin

meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat Indonesia dan perubahan

pola hidup sehat dalam memenuhi kebutuhan protein nabati.

Didukung kinerja pemasaran yang diukur dengan tercapainya target

penjualan, kenaikan penjualan dan kenaikan jumlah pelanggan, serta prospek

pasar yang baik diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku home

industry susu kedelai, kualitas gizi masyarakat atau pola hidup sehat, dan

menumbuhkan perekonomian sektor home industry pada umumnya.

Penulis dalam penelitian ini, menyebar angket kepada 21 responden

yang termasuk dalam hasil survey yaitu sebagai sampel penelitian. Sebelum

kuisioner dibagikan kepada reponden, peneliti melakukan uji reliabitas dan

validitas terhadap kuisioner untuk melakukan analisis terhadap setiap item

butir pernyataan yang diajukan kepada 6 responden yng diambil secara acak

dan bukan merupakan sampel dalam penelitian. Adapun hasil uji reliabilitas

dan validitas, sebagai berikut:

Page 89: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

73

Tabel 15.

Uji Reliabilitas dan Validitas Per Item Kuisioner

No

Soal

Responden Uji Reliabilits Uji Validitas

1 2 3 4 5 6 ri Ket rxy Ket

1 5 5 4 4 5 5 0.92 Reliabel 0.85 Valid

2 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

3 5 4 4 4 5 5 0.79 Reliabel 0.64 Valid

4 5 4 1 4 4 5 0.95 Reliabel 0.9 Valid

5 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

6 5 5 4 4 5 5 0.81 Reliabel 0.67 Valid

7 5 5 1 5 4 5 0.85 Reliabel 0.76 Valid

8 5 4 3 4 4 5 0.88 Reliabel 0.78 Valid

9 4 4 3 4 5 4 0.92 Reliabel 0.86 Valid

10 5 5 4 4 5 5 0.92 Reliabel 0.85 Valid

11 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

12 4 4 4 4 5 4 0.63 Reliabel 0.45 Valid

13 3 4 1 4 4 3 0.91 Reliabel 0.84 Valid

14 5 4 4 4 5 5 0.79 Reliabel 0.64 Valid

15 5 5 4 5 5 5 0.74 Reliabel 0.6 Valid

16 4 4 3 2 5 4 0.79 Reliabel 0.64 Valid

17 4 5 3 4 5 4 0.92 Reliabel 0.86 Valid

18 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

19 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

20 4 4 4 4 5 4 0.63 Reliabel 0.45 Valid

21 5 4 2 4 4 5 0.93 Reliabel 0.86 Valid

22 5 5 4 4 5 5 0.81 Reliabel 0.67 Valid

23 4 5 4 4 5 4 0.66 Reliabel 0.49 Valid

24 5 5 4 4 5 5 0.81 Reliabel 0.67 Valid

Sumber : Analisis Data Primer (2014)

Kemudian setelah semua item tersebut dinyatakan valid dan reliabel,

peneliti menyebarkan kuisioner terhadap responden yang telah ditentukan

dalam penelitian ini.

Page 90: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

74

Data pengisian kuisioner komponen yang berpengaruh terhadap propek

pasar susu kedelai oleh para produsen susu kedelai diperoleh hasil seperti

pada tabel 16 sebagai berikut:

Tabel 16.

Data Komponen yang Berpengaruh Terhadap Prospek Pasar Susu Kedelai

No

Responden

Jumlah Skor

Pencapaian

Target

Penjualan (X1)

Tingkat

Kenaikan

Penjualan (X2)

Kenaikan

Jumlah

Pelanggan (X3)

Prospek

Pasar (Y)

1 22 21 23 26

2 23 23 22 23

3 27 25 22 23

4 24 19 22 25

5 26 22 24 25

6 22 21 24 27

7 24 24 24 27

8 23 22 22 25

9 22 27 24 25

10 24 26 22 23

11 26 23 25 26

12 26 24 19 23

13 23 25 24 26

14 20 24 24 25

15 27 23 28 26

16 22 26 26 24

17 25 24 22 28

18 22 22 22 25

19 24 25 27 30

20 26 24 23 28

21 22 22 26 23

Rata-rata 23.81 23.43 23.57 25.38

Skor

Tertinggi 27.00 27.00 28.00 30.00

Skor

Terendah 20.00 19.00 19.00 23.00

Sumber : Analisis Data Primer (2013)

Page 91: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

75

Berdasarkan tabel 16, dapat diketahui bahwa pada komponen pencapaian

target penjualan diperoleh skor rata-rata 23,81, skor tertinggi 27,00 dan skor

terendah 20,00. Komponen tingkat kenaikan penjualan diperoleh skor rata-rata

23,43, skor tertinggi 27,00 dan skor terendah 19,00. Komponen kenaikan jumlah

pelanggan diperoleh skor rata-rata 23,57, skor tertinggi 28,00 dan skor terendah

19,00. Prospek pasar diperoleh skor rata-rata 25,58, skor tertinggi 30,00 dan skor

terendah 23,00.

E. Korelasi Kinerja Jalur Pemasaran dengan Prospek Pasar

Hasil analisis korelasi untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang

kinerja jalur pemasaran dengan komponen tingkat kenaikan penjualan (X1),

tingkat kenaikan target penjualan (X2) dan kenaikan jumlah pelanggan (X3)

dengan prospek pasar (Y) pada home industry susu kedelai di Kabupaten

Purworejo, Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

Tabel Hubungan kinerja jalur pemasaran dengan prospek pasar

Correlations

Tingkat_ Penjualan

Target_ Penjualan

Jumlah_ Pelanggan

Prospek_ Pasar

Tingkat_ Penjualan

Pearson

Correlation 1 ,049 -,070 ,087

Sig. (2-tailed) ,834 ,761 ,708

N 21 21 21 21 Target_ Penjualan

Pearson

Correlation ,049 1 ,123 -,033

Sig. (2-tailed) ,834 ,595 ,888

N 21 21 21 21 Jumlah_ Pelanggan

Pearson

Correlation -,070 ,123 1 ,373

Sig. (2-tailed) ,761 ,595 ,095

N 21 21 21 21 Prospek_ Pasar

Pearson

Correlation ,087 -,033 ,373 1

Sig. (2-tailed) ,708 ,888 ,095 N 21 21 21 21

Sumber : Olah Data Primer (2013)

Page 92: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

76

Hasil analisis korelasi tersebut menunjukkan bahwa:

1. Koefisien korelasi target penjualan yang dihasilkan rhitung sebesar 0,033,

dengan taraf signifikan 1% (Sig.p = 0,888) dapat dilihat rtabel adalah

0,549. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rhitung (0,033) < rtabel (0,549),

maka Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara target penjualan terhadap prospek pasar.

2. Koefisien korelasi tingkat penjualan yang dihasilkan rhitung sebesar 0,87,

dengan taraf signifikan 1% (Sig.p = 0,708) dapat dilihat rtabel adalah

0,549. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rhitung (0,708) > rtabel (0, 549),

maka Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara tingkat penjualan terhadap prospek pasar.

3. Koefisien korelasi jumlah pelanggan yang dihasilkan rhitung sebesar 0,373,

dengan taraf signifikan 1% (Sig.p = 0,095) dapat dilihat rtabel adalah

0,549. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rhitung (0,373) < rtabel (0,549),

maka Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara jumlah pelanggan terhadap prospek pasar.

Melihat dari ketiga hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kenaikan jumlah penjualan berpengaruh terhadap prospek pasar karena

berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara kenaikan jumlah penjualan terhadap prospek

pasar. Kenaikan jumlah penjualan memberikan pengaruh pada prospek

pasar karena dengan meningkatnya jumlah penjualan yang merupakan

Page 93: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

77

salah satu komponen kinerja jalur pemasaran akan meningkatkan prospek

pasar suatu produk dalam hal susu kedelai.

2. Kenaikan target penjualan tidak berpengaruh terhadap prospek pasar

karena berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara kenaikan target penjualan

terhadap prospek pasar. Kenaikan target penjualan yang merupakan salah

satu komponen kinerja jalur pemasaran tidak memberikan pengaruh pada

prospek pasar karena target penjualan belum tentu dicapai oleh produsen

sehingga tidak akan mempengaruhi prospek pasar suatu produk. Target

penjualan yang belum dicapai oleh produsen bisa disebabkan oleh harga

jual yang mahal walaupun kemasan sudah cukup menarik.

3. Kenaikan jumlah pelanggan tidak berpengaruh terhadap prospek pasar

karena berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara kenaikan jumlah pelanggan

terhadap prospek pasar. Kenaikan jumlah pelanggan yang merupakan

salah satu komponen kinerja jalur pemasaran tidak memberikan pengaruh

pada prospek pasar karena kenaikan jumlah pelanggan yang tidak disertai

dengan kenaikan jumlah penjualan belum tentu mempengaruhi prospek

pasar suatu produk. Kenaikan jumlah pelanggan dengan jumlah

penjualan yang tidak meningkat bisa disebabkan oleh jumlah pembelian

yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan.

Page 94: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

78

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Jalur pemasaran dan kinerja jalur pemasaran susu kedelai produksi home

industry susu kedelai di Kabupaten Purworejo paling banyak yaitu dari

produsen ke pengecer langsung ke konsumen.

2. Kinerja jalur pemasaran susu kedelai produksi home industry susu

kedelai di Kabupaten Purworejo dengan komponen pencapaian target

penjualan (X1) tidak berpengaruh terhadap prospek pasar dengan

ditunjukkan bahwa rhitung (0,033) < rtabel (0,549), sedangkan pada

komponen tingkat kenaikan penjualan (X2) memberikan pengaruh

terhadap prospek pasar ditunjukkan dengan bahwa rhitung (0,708) > rtabel

(0, 549). Komponen tingkat kenaikan jumlah pelanggan (X3) juga tidak

memberikan pengaruh terhadap prospek pasar ditunjukkan bahwa rhitung

(0,373) < rtabel (0,549).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat

diberikan kepada produsen susu kedelai adalah:

1. Meningkatkan promosi.

Promosi perlu ditingkatkan karena konsumen sebagian besar belum

paham benar manfaat dari susu kedelai. Produsen melakukan inovasi

Page 95: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

79

kemasan yang lebih baik sesuai harapan konsumen seperti dengan

mengubah bentuk kemasan disertai testimoni atau pernyataan kepuasan

terhadap produk susu kedelai dari konsumen, tampilan kegunaan dan

lain-lain. Informasi tentang tanpa adanya bahan pengawet pada proses

produksi susu kedelai dan kadaluwarsa atau daya tahan dari produk susu

kedelai, misalnya pada suhu panas kamar, produk susu kedelai akan

tahan selama 8-10 jam. Jika dimasukkan freezer, susu kedelai akan tahan

selama satu minggu.

2. Memperluas pemasaran produk.

Pemasaran produk yang lebih luas akan menyebabkan peningkatan

jumlah pelanggan yang harapannya juga akan meningkatkan jumlah

penjualan. Usaha memperluas pasar dapat dilakukan dengan membuka

cabang baru di daerah lain atau membuat jaringan pedagang pengecer di

daerah lain yang belum dilakukan pemasaran produk susu kedelai

sebelumnya.

3. Memperhatikan kualitas produk.

Kualitas produk perlu dijaga dengan berbagai pertimbangan, salah

satunya adalah daya tahan produk. Dengan pertimbangan ini, produsen

harus menentukan berbagai strategi untuk menjaga kualitas produk yaitu

dengan jalur pemasaran sederhana agar produk segera sampai kepada

konsumen. Strategi lain yang dapat dipilih oleh produsen susu kedelai

adalah teknologi pengawetan menggunakan mesin pendingin. Produk

susu kedelai yang dipasarkan adalah susu kedelai yang sudah membeku.

Page 96: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

80

DAFTAR PUSTAKA

Agriculture Technical Mission Republic of China. 2004. Analisis Kinerja

Pemasaran Terhadap Prospek Pasar Susu Kambing di Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Amran Aprizal Hasibuan. 2010. Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan

Terhadap Keputusan Pembelian Susu “Sari Kedelai Bu Ade” Di

Yogyakarta Jalan Panuluh 379A. Condongcatur.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Badan Agribisnis Deptan.1999. Penyusunan Rancangan Standisasi Prosedur dan

Cara Uji Serta Standar Komponen Alsin. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2011. Purworejo dalam Angka. Purworejo.

Basu Swasta. 2000. Manajemen Penjualan. Yogyakarta : Penerbit BPFI

_________ . 2000. Azas-Azas Marketing. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE

_________ . 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua, Cetakan kedelapan.

Jakarta: Penerbit Liberty.

Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modelling Dalam Penelitian

Manajemen.Semarang: UNDIP

Guslimin B .2002. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Variabel Marketing Mix

yang dilaksanakan pada Counter Sizzling Hot Plate, Food Court Taman

Anggrek. Jakarta Barat

Keegan, Warren, J. 2003. Saluran Distribusi; All Management Insight, Catatan

perkuliahan. http://www.informasiku.com/2011/04/saluran-distribusi-definisi-

fungsi-dan.html.Di akses: 20 Oktober 2013

Knight . 2000

Kotler dan Amstrong. 2003. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Jakarta:

Penerbit PT. Indeks.

__________________ . 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Alih Bahasa Alexander

Sindoro. Jilid 1. Jakarta: PT. Prenhalindo.

Page 97: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

81

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan,

Implementasi dan Kontrol. Edisi 9. Jakarta: PT. Prenhalindo

_____________ . 2005. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Alih Bahasa. Edisi Milenium. Jakarta: PT.

Prenhalindo.

_____________ . 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi Bahasa

Indonesia. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Kotler, Philip & Kevin Lane Kaller. 2006. Marketing Management. Twelfth

Edition. Pearson.

Margono, 2004 , Metodologi Penelitian Pendidikan. Penerbit RINEKA CIPTA.

Jakarta.

Nitisemitro, 1993, Saluran Distribusi; All Management Insight, Catatan

perkuliahan.

http://www.informasiku.com/2011/04/saluran-distribusi-definisi-fungsi-an.html.

Di akses : 20 Oktober 2013.

Pelham, Alfred M., 1997, “Mediating Influences on the Relationship Between

Market Orientation and Profitability in Small Industrial Firms”, Journal of

Marketing Theory and Practice, Summer.p.55-76.

Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1995. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta:

LP3ES.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung

Alfabeta

Winardi. 1989. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy). Bandung: Mandar Maju

Page 98: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

82

LAMPIRAN

Page 99: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

Kuisioner

KUISIONER PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP

PROSPEK PASAR HOME INDUSTRI SUSU KEDELAI

(Study Kasus Pada Home Industri Susu Kedelai Di Kabupaten

Purworejo)

Dalam rangka penelitian yang tengah kami lakukan, kami memohon Anda dapat meluangkan

waktu sejenak untuk mengisi kuisioner ini. Jawaban yang jujur yang Anda berikan sangat

berguna bagi penelitian yang sedang dilakukan. Atas perhatian Anda yang telah berkenan

mengisi kuisioner ini kami ucapkan terima kasih.

Identitas

Nama

Alamat

:

:

Petunjuk Pengisian,

Pada setiap nomor pernyataan berilah tanda tepat pada kolom yang tersedia () sesuai

dengan penilaian Anda pada setiap pernyataan yang berkaitan dengan home industri susu

kedelai.

Keterangan Jawaban:

Sangat tidak setuju -- (STS) = skor 1

Tidak setuju -- (TS) = skor 2

Kurang setuju/Netral -- (KS) = skor 3

Setuju -- (S) = skor 4

Sangat setuju -- (SS) = skor 5

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

PENCAPAIAN TARGET PENJUALAN

1. Jumlah produk yang terjual sebanyak 120 bungkus per hari

2. Target penjualan dalam sehari sebanyak 120 bungkus

3. Promosi dan perluasan wilayah pemasaran telah dilakukan untuk

mencapai target

4. Persaingan dengan pedagang lain maupun produk lain

merupakan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target

5. Jalur pemasaran mempengaruhi waktu yang dibutuhkan dalam

penyampaian produk ke konsumen

6. Daya tahan produk mempengaruhi penentuan jalur pemasaran

Page 100: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

Kuisioner

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

TINGKAT KENAIKAN PENJUALAN

1. Jumlah produk yang terjual dalam tiap pekan rata-rata

mengalami peningkatan

2. Tingkat kenaikan penjualan mengalami perubahan sesuai dengan

permintaan pasar

3. Memperbanyak agen untuk wilayah yang tidak terjangkau untuk

meningkatkan penjualan

4. Memperbanyak kerja sama dengan pengecer merupakan usaha

yang sudah dilakukan untuk menaikkan tingkat penjualan

5. Daya saing tinggi di antara pedagang pengecer merupakan

kendala yang dihadapi dalam meningkatkan penjualan

6. Intensitas kegiatan promosi yang kurang merupakan salah satu

penyebab rendahnya tingkat penjualan

TINGKAT KENAIKAN JUMLAH PELANGGAN

1. Ada peningkatan jumlah pelanggan pada setiap pekannya

2. Tingkat kenaikan jumlah pelanggan dipengaruhi oleh jumlah

pedagang pengecer yang mau bekerja sama

3. Kegiatan promosi dilakukan sebagai usaha untuk menaikkan

jumlah pelanggan

4. Produk substitusi yang ada di pasar menjadi salah satu kendala

yang dihadapi dalam menaikkan jumlah pelanggan

5. Jumlah produk yang didistribusikan pada pedagang pengecer

merupakan salah satu faktor pendukung dalam menaikkan

jumlah pelanggan

6. Daya tahan produk menjadi salah satu faktor penentu keputusan

pelanggan untuk membeli produk yang akan berpengaruh

terhadap kenaikan jumlah pelanggan

Page 101: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

Kuisioner

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

PROSPEK PASAR

1. Minat pelanggan terhadap produk susu kedelai menjadi faktor

penentu prospek pasar

2. Jumlah pesaing dalam satu wilayah menjadi faktor penentu

prospek pasar

3. Tingkat penyebaran tempat penjualan yang sudah dijangkau

menjadi faktor penentu prospek pasar dalam hal

mempertahankan kualitas dan keberlangsungan usaha

4. Daerah-daerah yang belum terjangkau pemasaran menjadi faktor

penentu prospek pasar dalam hal perluasan jangkauan pemasaran

5. Kegiatan promosi yang dapat menarik minat pelanggan menjadi

faktor pendukung prospek pasar

6. Menciptakan teknologi untuk mempertahankan kualitas produk

akan menjadi faktor pendukung prospek pasar

Page 102: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

83

Lampiran 3

Jalur Pemasaran Home industry Susu Kedelai

di Kabupaten Purworejo

No Nama Jalur Pemasaran Nama Pasar

1 Susu Kedelai Bu Yati Produsen - Konsumen Kutoarjo

2 Susu Kedelai “Murni” Produsen - Konsumen Grabag

3 Susu Kedelai “Manis” Produsen – Konsumen Kutoarjo

4 Susu Kedelai “Aneka

Rasa” Produsen – Konsumen Kutoarjo

5 Susu Kedelai “Barokah” Produsen – Konsumen Kutoarjo

6 Susu Kedelai Bapak

Tarom Produsen – Konsumen Purworejo

7 Susu Kedelai Bu

Salamah Produsen – Konsumen Purworejo

8 Susu Kedelai Bapak

Budi Produsen – Konsumen Butuh

9 Susu Kedelai “Segar” Produsen – Konsumen Purworejo

10 Susu Kedelai Cik Ling Produsen – Konsumen Kutoarjo

11 Susu Kedelai “Sari

Murni”

Produsen – Pengecer –

Konsumen Kutoarjo

12 Susu Kedelai “Sehat” Produsen – Pengecer –

Konsumen Grabag

13 Susu Kedelai “Syeeker” Produsen – Pengecer –

Konsumen Purworejo

14 Susu Kedelai Bu Sri Produsen – Pengecer –

Konsumen Bener

15 Susu Kedelai Galuh Aji Produsen – Pengecer –

Konsumen Krendetan

16 Susu Kedelai Bu Giyem Produsen – Pengecer –

Konsumen Grabag

17 Susu Kedelai Bu

Benyamin

Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer - Konsumen Grabag

18 Susu Kedelai “Yatmi” Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen Butuh

19 Sari Susu Kedelai

“Berkah”

Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen Purworejo

20 Susu Kedelai Bapak

Ricel

Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer – Konsumen Purworejo

21 Susu Kedelai “Restu” Produsen – Pedagang Besar

– Pengecer - Konsumen Purworejo

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 103: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

84

Lampiran 4

Data Hasil Penelitian Tingkat kenaikan penjualan dari Produsen Susu Kedelai

di Kabupaten Purworejo

No Nama Penjualan Bulan

Sekarang

Penjualan Bulan

Lalu

Kenaikan

Penjualan

1 Susu Kedelai Bu Yati 15 liter (150 bks) 15 liter (130bks) 15.38%

2 Susu Kedelai “Murni” 15 liter (150 bks) 15 liter (120bks) 25.00%

3 Susu Kedelai “Manis” 15 liter (150 bks) 15 liter (140bks) 7.14%

4 Susu Kedelai “Aneka

Rasa” 15 liter (150 bks) 15 liter (120bks) 25.00%

5 Susu Kedelai

“Barokah” 15 liter (150 bks) 15 liter (110bks) 36.36%

6 Susu Kedelai Bapak

Tarom 10 liter (100 bks) 10 liter (90bks) 11.11%

7 Susu Kedelai Bu

Salamah 15 liter (150 bks) 15 liter (150bks) 0.00%

8 Susu Kedelai Bapak

Budi 10 liter (100 bks) 10 liter (80 bks) 25.00%

9 Susu Kedelai “Segar” 15 liter (150 bks) 15 liter (150bks) 0.00%

10 Susu Kedelai Cik Ling 15 liter (150 bks) 15 liter (150bks) 0.00%

11 Susu Kedelai “Sari

Murni” 20 liter (200bks) 20 liter (170bks) 17.65%

12 Susu Kedelai “Sehat” 20 liter (200bks) 20 liter (190bks) 5.26%

13 Susu Kedelai

“Syeeker” 17 liter (170 bks) 17 liter (170bks) 0.00%

14 Susu Kedelai Bu Sri 20 liter (200bks) 20 liter (180bks) 11.11%

15 Susu Kedelai Galuh

Aji 20 liter (200bks) 20 liter (180bks) 11.11%

16 Susu Kedelai Bu

Giyem 17 liter (170 bks) 17 liter (150bks) 13.33%

17 Susu Kedelai Bu

Benyamin 25 liter (250bks) 25 liter (230bks) 8.70%

18 Susu Kedelai “Yatmi” 25 liter (250bks) 25 liter (240bks) 4.17%

19 Sari Susu Kedelai

“Berkah” 35 liter (350bks) 35 liter (340bks) 2.94%

20 Susu Kedelai Bapak

Ricel 30 liter (300bks) 30 liter (290bks) 3.45%

21 Susu Kedelai “Restu” 25 liter (250bks) 25 liter (250bks) 0.00%

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 104: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

85

Distribusi Frekuensi Tingkat Kenaikan Penjualan

Statistics Tingkat_Kenaikan_Penjualan N Valid 21

Missing 0 Mean 10,6052 Median 8,7000 Mode ,00 Std. Deviation 10,30408 Sum 222,71

Tingkat_Kenaikan_Penjualan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid ,00 5 23,8 23,8 23,8

2,94 1 4,8 4,8 28,6 3,45 1 4,8 4,8 33,3 4,17 1 4,8 4,8 38,1 5,26 1 4,8 4,8 42,9 7,14 1 4,8 4,8 47,6 8,70 1 4,8 4,8 52,4 11,11 3 14,3 14,3 66,7 13,33 1 4,8 4,8 71,4 15,38 1 4,8 4,8 76,2 17,65 1 4,8 4,8 81,0 25,00 3 14,3 14,3 95,2 36,36 1 4,8 4,8 100,0 Total 21 100,0 100,0

Page 105: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

86

Lampiran 5

Data Hasil Penelitian Kenaikan Target Penjualan dari Produsen Susu

Kedelai di Kabupaten Purworejo

No Nama Target Penjualan

Bulan Sekarang

Target

Penjualan Bulan

Lalu

Kenaikan

Target

Penjualan

1 Susu Kedelai Bu Yati 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

2 Susu Kedelai “Murni” 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

3 Susu Kedelai “Manis” 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

4 Susu Kedelai “Aneka

Rasa” 15 liter (150 bks) 13 liter (130bks) 15.38%

5 Susu Kedelai

“Barokah” 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

6 Susu Kedelai Bapak

Tarom 10 liter (100 bks) 8 liter (80bks) 25.00%

7 Susu Kedelai Bu

Salamah 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

8 Susu Kedelai Bapak

Budi 10 liter (100 bks) 7 liter (70 bks) 42.86%

9 Susu Kedelai “Segar” 15 liter (150 bks) 12 liter (120bks) 25.00%

10 Susu Kedelai Cik Ling 15 liter (150 bks) 10 liter (100bks) 50.00%

11 Susu Kedelai “Sari

Murni” 20 liter (200bks) 17 liter (170bks) 17.65%

12 Susu Kedelai “Sehat” 20 liter (200bks) 15 liter (150bks) 33.33%

13 Susu Kedelai

“Syeeker” 17 liter (170 bks) 12 liter (120bks) 41.67%

14 Susu Kedelai Bu Sri 20 liter (200bks) 15 liter (150bks) 33.33%

15 Susu Kedelai Galuh

Aji 20 liter (200bks) 15 liter (150bks) 33.33%

16 Susu Kedelai Bu

Giyem 17 liter (170 bks) 12 liter (120bks) 41.67%

17 Susu Kedelai Bu

Benyamin 25 liter (250bks) 20 liter (200bks) 25.00%

18 Susu Kedelai “Yatmi” 25 liter (250bks) 22 liter (220bks) 13.64%

19 Sari Susu Kedelai

“Berkah” 35 liter (350bks) 30 liter (300bks) 16.67%

20 Susu Kedelai Bapak

Ricel 30 liter (300bks) 25 liter (250bks) 20.00%

21 Susu Kedelai “Restu” 25 liter (250bks) 22 liter (220bks) 13.64%

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 106: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

87

Distribusi Frekuensi Pencapaian Target Penjualan

Statistics Kenaikan_Target_Penjualan N Valid 21

Missing 0 Mean 27,2938 Median 25,0000 Mode 25,00 Std. Deviation 10,23837 Sum 573,17

Kenaikan_Target_Penjualan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 13,64 2 9,5 9,5 9,5

15,38 1 4,8 4,8 14,3

16,67 1 4,8 4,8 19,0

17,65 1 4,8 4,8 23,8

20,00 1 4,8 4,8 28,6

25,00 8 38,1 38,1 66,7

33,33 3 14,3 14,3 81,0

41,67 2 9,5 9,5 90,5

42,86 1 4,8 4,8 95,2

50,00 1 4,8 4,8 100,0

Total 21 100,0 100,0

Page 107: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

88

Lampiran 6

Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Pelanggan dari Produsen Susu

Kedelai di Kabupaten Purworejo

No Nama

Jumlah

Pelanggan

Bulan Sekarang

Jumlah

Pelanggan

Bulan Lalu

Tingkat

Kenaikan

Pelanggan

1 Susu Kedelai Bu Yati 10 9 11.11%

2 Susu Kedelai “Murni” 9 9 0.00%

3 Susu Kedelai “Manis” 10 9 11.11%

4 Susu Kedelai “Aneka

Rasa” 10 8 25.00%

5 Susu Kedelai “Barokah” 10 9 11.11%

6 Susu Kedelai Bapak

Tarom 10 9 11.11%

7 Susu Kedelai Bu Salamah 10 9 11.11%

8 Susu Kedelai Bapak Budi 10 8 25.00%

9 Susu Kedelai “Segar” 12 11 9.09%

10 Susu Kedelai Cik Ling 10 9 11.11%

11 Susu Kedelai “Sari

Murni” 13 11 18.18%

12 Susu Kedelai “Sehat” 14 12 16.67%

13 Susu Kedelai “Syeeker” 14 13 7.69%

14 Susu Kedelai Bu Sri 17 15 13.33%

15 Susu Kedelai Galuh Aji 16 14 14.29%

16 Susu Kedelai Bu Giyem 15 13 15.38%

17 Susu Kedelai Bu

Benyamin 15 13 15.38%

18 Susu Kedelai “Yatmi” 16 15 6.67%

19 Sari Susu Kedelai

“Berkah” 25 20 25.00%

20 Susu Kedelai Bapak Ricel 26 24 8.33%

21 Susu Kedelai “Restu” 23 20 15.00%

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 108: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

89

Distribusi Frekuensi Kenaikan Jumlah Pelanggan

Statistics Tingkat_Kenaikan_Pelanggan N Valid 21

Missing 0 Mean 13,4129 Median 11,1100 Mode 11,11 Std. Deviation 6,25147 Sum 281,67

Tingkat_Kenaikan_Pelanggan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid ,00 1 4,8 4,8 4,8

6,67 1 4,8 4,8 9,5

7,69 1 4,8 4,8 14,3

8,33 1 4,8 4,8 19,0

9,09 1 4,8 4,8 23,8

11,11 6 28,6 28,6 52,4

13,33 1 4,8 4,8 57,1

14,29 1 4,8 4,8 61,9

15,00 1 4,8 4,8 66,7

15,38 2 9,5 9,5 76,2

16,67 1 4,8 4,8 81,0

18,18 1 4,8 4,8 85,7

25,00 3 14,3 14,3 100,0

Total 21 100,0 100,0

Page 109: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

90

Lampiran 7

Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Penjualan dari Produsen Susu Kedelai

di Kabupaten Purworejo

No Responden Skor Per Item

Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6

1 4 1 5 4 4 4 22

2 4 2 4 5 4 4 23

3 5 3 5 5 5 4 27

4 4 3 5 4 4 4 24

5 4 4 4 5 4 5 26

6 4 1 4 5 4 4 22

7 4 2 5 4 5 4 24

8 4 2 4 5 4 4 23

9 5 1 4 3 4 5 22

10 4 3 4 4 4 5 24

11 5 3 5 4 4 5 26

12 4 5 4 3 5 5 26

13 3 2 4 5 5 4 23

14 3 3 4 4 2 4 20

15 5 5 5 5 4 3 27

16 5 1 4 3 4 5 22

17 3 3 5 4 5 5 25

18 3 2 3 5 5 4 22

19 4 3 4 4 4 5 24

20 5 5 4 4 4 4 26

21 3 5 4 5 2 3 22

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 110: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

91

Lampiran 8

Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Target Penjualan dari Produsen Susu

Kedelai di Kabupaten Purworejo

No Responden Skor Per Item

Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6

1 3 4 3 4 4 3 21

2 3 4 2 5 5 4 23

3 4 4 3 5 5 4 25

4 3 4 3 3 3 3 19

5 4 4 3 4 4 3 22

6 3 4 3 3 4 4 21

7 3 4 5 5 3 4 24

8 3 4 2 5 4 4 22

9 4 5 5 5 4 4 27

10 3 5 4 5 5 4 26

11 4 5 4 5 3 2 23

12 4 5 5 5 4 1 24

13 4 4 4 4 5 4 25

14 3 5 4 4 4 4 24

15 4 2 5 5 3 4 23

16 4 5 5 5 4 3 26

17 3 5 5 5 4 2 24

18 3 4 3 4 4 4 22

19 3 5 4 5 4 4 25

20 3 5 4 4 4 4 24

21 2 5 3 4 5 3 22

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 111: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

92

Lampiran 9

Data Hasil Penelitian Tingkat Kenaikan Jumlah Pelanggan dari Produsen Susu

Kedelai di Kabupaten Purworejo

No Responden Skor Per Item

Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6

1 3 5 4 4 5 2 23

2 4 4 4 3 4 3 22

3 3 5 4 3 4 3 22

4 3 5 4 4 4 2 22

5 4 5 4 4 5 2 24

6 4 5 4 4 5 2 24

7 4 4 4 4 5 3 24

8 3 5 3 3 5 3 22

9 4 4 4 3 4 5 24

10 3 5 4 3 4 3 22

11 3 5 4 3 5 5 25

12 3 4 4 2 3 3 19

13 4 2 5 4 5 4 24

14 4 4 4 3 4 5 24

15 4 4 5 5 5 5 28

16 5 5 5 4 2 5 26

17 2 4 4 3 4 5 22

18 3 5 3 3 5 3 22

19 3 5 5 4 5 5 27

20 3 5 3 4 4 4 23

21 5 5 4 4 4 4 26

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 112: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

93

Lampiran 10

Data Hasil Penelitian Prospek Pasar dari Produsen Susu Kedelai

di Kabupaten Purworejo

No Responden Skor Per Item

Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6

1 4 3 4 5 5 5 26

2 4 4 3 3 5 4 23

3 4 4 3 4 4 4 23

4 4 4 4 5 4 4 25

5 4 4 3 5 5 4 25

6 5 4 3 5 5 5 27

7 5 4 4 4 5 5 27

8 4 4 3 5 5 4 25

9 5 4 4 4 4 4 25

10 4 4 3 4 4 4 23

11 5 3 5 4 4 5 26

12 5 5 3 3 2 5 23

13 5 4 4 4 4 5 26

14 5 4 4 4 4 4 25

15 3 4 4 5 5 5 26

16 4 3 5 2 5 5 24

17 5 5 5 4 4 5 28

18 4 4 3 5 5 4 25

19 5 5 5 5 5 5 30

20 5 4 5 4 5 5 28

21 5 5 4 3 4 2 23

Sumber : Analisis Data Primer, 2013

Page 113: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

94

Lampiran 11

Data Hasil Pengujian Kuisioner pada Uji Reliabitas dan Validitas

a. Jawaban Kuisioner

No Soal Responden

1 2 3 4 5 6

1 SS SS SS S S SS

2 SS SS SS S SS SS

3 SS S SS S S SS

4 SS S SS STS S S

5 SS SS SS S SS SS

6 SS SS S S S SS

7 SS SS KS STS SS S

8 SS S S KS S S

9 S S S KS S SS

10 SS SS SS S S SS

11 SS SS SS S SS SS

12 S S SS S S SS

13 KS S S STS S S

14 SS S SS S S SS

15 SS SS S S SS SS

16 S S S KS TS SS

17 S SS SS KS S SS

18 SS SS SS S SS SS

19 SS SS SS S SS SS

20 S S SS S S SS

21 SS S SS TS S S

22 SS SS S S S SS

23 S SS S S S SS

24 SS SS S S S SS

Page 114: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

95

b. Skor Jawaban Kuisioner serta Uji Reliabitas

No

Soal

Responden Uji Reliabilits Uji Validitas

1 2 3 4 5 6 ri Ket rxy Ket

1 5 5 4 4 5 5 0.92 Reliabel 0.85 Valid

2 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

3 5 4 4 4 5 5 0.79 Reliabel 0.64 Valid

4 5 4 1 4 4 5 0.95 Reliabel 0.9 Valid

5 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

6 5 5 4 4 5 5 0.81 Reliabel 0.67 Valid

7 5 5 1 5 4 5 0.85 Reliabel 0.76 Valid

8 5 4 3 4 4 5 0.88 Reliabel 0.78 Valid

9 4 4 3 4 5 4 0.92 Reliabel 0.86 Valid

10 5 5 4 4 5 5 0.92 Reliabel 0.85 Valid

11 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

12 4 4 4 4 5 4 0.63 Reliabel 0.45 Valid

13 3 4 1 4 4 3 0.91 Reliabel 0.84 Valid

14 5 4 4 4 5 5 0.79 Reliabel 0.64 Valid

15 5 5 4 5 5 5 0.74 Reliabel 0.6 Valid

16 4 4 3 2 5 4 0.79 Reliabel 0.64 Valid

17 4 5 3 4 5 4 0.92 Reliabel 0.86 Valid

18 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

19 5 5 4 5 5 5 0.96 Reliabel 0.93 Valid

20 4 4 4 4 5 4 0.63 Reliabel 0.45 Valid

21 5 4 2 4 4 5 0.93 Reliabel 0.86 Valid

22 5 5 4 4 5 5 0.81 Reliabel 0.67 Valid

23 4 5 4 4 5 4 0.66 Reliabel 0.49 Valid

24 5 5 4 4 5 5 0.81 Reliabel 0.67 Valid

Page 115: PENGARUH KINERJA JALUR PEMASARAN TERHADAP PROSPEK …

96

Lampiran 12

Data Profil Produsen Home industry Susu Kedelai

No Nama Umur Pendidikan Alamat

1 Susu Kedelai Bu Yati 39 SMA Pacor

2 Susu Kedelai “Murni” 31 SMA SenepoTimur

3 Susu Kedelai “Manis” 73 SD Pereng

4 Susu Kedelai “Aneka Rasa” 33 SMA Kutoarjo

5 Susu Kedelai “Barokah” 42 SMA Semawung

6 Susu Kedelai Bapak Tarom 49 STM Sidomulyo

7 Susu Kedelai Bu Salamah 32 SMA Pendem

8 Susu Kedelai Bapak Budi 45 SMK Katerban

9 Susu Kedelai “Segar” 28 SMA Kedungsari

10 Susu Kedelai Cik Ling 51 SMA Pereng

11 Susu Kedelai “Sari Murni” 22 SMA Kutoarjo

12 Susu Kedelai “Sehat” 41 SMA Senepo

13 Susu Kedelai “Syeeker” 29 SMA Kedungsari

14 Susu Kedelai Bu Sri 43 SMA Loano

15 Susu Kedelai Galuh Aji 54 SMA Banyuasin

16 Susu Kedelai Bu Giyem 70 SMP Tursino

17 Susu Kedelai Bu Benyamin 61 SMA Senepo

18 Susu Kedelai “Yatmi” 32 SMA Katerban

19 Sari Susu Kedelai “Berkah” 30 SMA Kledung Kradenan

20 Susu Kedelai Bapak Ricel 40 SMA Brengkelan

21 Susu Kedelai “Restu” 35 SMA Purwosari

Sumber : Analisis Data Primer, 2013