pengaruh kesehatan mental terhadap konsentrasi …

79
i PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MURID KELAS V DI SD NEGERI BONTOCINDE KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mengikuti Seminar Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidilkan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH NUR FAHMI SAAD 105401119116 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASAR 2020

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

i

PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI

BELAJAR MURID KELAS V DI SD NEGERI BONTOCINDE

KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mengikuti Seminar Skripsi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidilkan

Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

NUR FAHMI SAAD

105401119116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASAR

2020

Page 2: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

v

Page 3: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

vi

Page 4: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

vii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nur Fahmin Saad

Nim : 10540 1119116

Jurusan : Pendidikan Guru SekolahDasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi :Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Konsentrasi Belajar

Murid Kelas V SD Negeri Bontocinde

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh

orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 15 Januari 2021

Yang Membuat Permohonan

Nur Fahmi Saad

NIM : 10540 1119116

Page 5: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

viii

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nur Fahmi Saad

Nim : 10540 1119116

Jurusan : Pendidikan Guru SekolahDasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Konsentrasi Belajar

Murid Kelas V SD Negeri Bontocinde

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan selalu melakukan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2 dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikan Perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran

Makassar, 15 Januari 2021

Yang Membuat Perjanjian

Nur Fahmi Saad

NIM : 10540 1119116

Page 6: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

ix

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Tetaplah bercita-cita hingga kegagalan lelah mengikutimu”

(Nur Fahmi Saad)

Kupersembahkan karya ini buat :

Kedua orang tua, kedua saudara

Karena tanpa doa dan dukungan mereka

saya mampu mewujudkan harapan menjadi kenyataan

Page 7: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

x

ABSTRAK

NUR FAHMI SAAD, 202.Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Konsentrasi

Belajar Murid Kelas V SD Negeri Bontocinde Kabupaten Gowa. Skripsi. Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Dr. Hidayah Quraisy M.Pd

dan Dr. H Muhammad Basri M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana pengaruh

Kesehatan Mental Terhadap Konsentrasi Belajar murid Kelas V SD Negeri

Bontocinde Kabupaten Gowa.

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

dilakukan dengan menggunakan deduktif kuantitatif yang berangkat dari suatu

kerangka teori, gagasan para ahli ataupun pemahaman peneliti berdasarkan

pengalamannya yang kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-

permasalahan beserta pemecahan-pemecahan yang diajukan untuk memperoleh

pembenaran dalam bentuk dukungan data empiris dilapangan.

Hasil analisis yang diperoleh secara perhitungan menggunakan persamaan

koefisien korelasi produk moment yaitu sebesar 0,594 lebih besar dari nilai

koefisien korelasi produk moment pada tabel 0,590 pada tarafsignifikan 1% dan

0,468 pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan 20-2 = 18 atau rhitung>

rtabel

Dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid SD Negeri Bontocinde dengan

kategori kuat terhadap konsentrasi belajar murid dan semakin baik kesehatan

mental murid maka makin tinggi pula konsentrasi belajar murid dan sebaliknya

makin rendah kesehatan mental murid maka makin rendah pula konsentrasi belajar

murid.

Kata Kunci : Kesehatan Mental, Konsentrasi Belajar

Page 8: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

xi

KATA PENGANTAR

.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin puji dan syukur ke hadirat Allah Swt atas

segala limpahan rahmat dan segala nikmat yang selalu tercurahkan kepada penulis,

salam dan salawat kepada junjungan Nabi Muhammmad saw, keluarga, sahabat dan

seluruh ummat muslim yang tetap istiqamah pada ajarannya. Pada kesempatan ini

penulis mendapat nikmat yang luar biasa karena dapat menyelesaikan skripsi ini

untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti ujian skripsi pada Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit mengalami hambatan, akan

tetapi atas berkat pertolongan sang Khalik Allah Swt penulis dapat mengatasinya

dengan baik. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena

itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuannya baik berupa tenaga maupun materi dalam penyelesaian skripsi ini mulai

dari awal sampai selesai. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga dan teristimewa

untuk yang penulis cintai dan mencintai penulis dengan sepenuh hati kepada orang

tua tercinta , “Ibunda Hasmah” atas pengorbanannya yang tak akan pernah bisa

penulis balas walaupun sampai titik peluh yang terakhir. Ucapan terima kasih yang

Page 9: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

xii

sebesar-besarnya dan penghargaan terkhusus kepada Dr. Hidayah Quraisy M.Pd

Pembimbing I dan Dr. H Muhammad Basri M.Si,yang ditengah kesibukannya

masih dapat meluangkan waktunya membantu dan membimbing penulis.

Demikian juga penulis sampaikan terimaksih tidak terhingga kepada

Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

Erwin Akib S.Pd.,M.Pd.,Ph.D, Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

Aliem Bahri S.Pd.,M.Pd. dan Ernawati, S.Pd.,M.Pd. Ketua Jurusan dan Sekretaris

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah

Makassar. Bapak dan Ibu Dosen pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal dan

ilmu pengetahuan selama mengikuti pendidikan. Pihak-pihak lain yang telah

banyak membantu penulis sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tiada imbalan yang dapat diberikan, hanya kepada Allah Swt penulis

menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini bernilai

ibadah di sisi-Nya Aamiin.

Makassar, 2020

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

Page 10: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

xiii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... iii

LEMBAR PERJANJIAN ......................................................................... iv

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL...................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................. x

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ xi

KATA PENGANTAR ............................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

1. Manfaat Teoritis ........................................................................ 6

2. Manfaat Praktis ......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka ................................................................................ 8

1. Penelitian Relevan ..................................................................... 8

2. Pembahasan tentang kesehatan mental ..................................... 10

3. Indikator Kesehatan Mental ...................................................... 13

4. Konsentrasi Belajar ................................................................... 20

5. Ciri-ciri Anak ............................................................................ 25

6. Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar .................................. 27

B. Kerangka Pikir ................................................................................ 29

C. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 31

B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 32

C. Sumber Data Variabel Penilaian ..................................................... 33

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 36

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 38

F. Prosedur Penelitian.......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 45

Page 11: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

xiv

B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 54

B. Saran ................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 57

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. 60

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Page 12: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

xv

Tabel 3.1 Tabel Frekuensi Hasil Angket………... ……………………………47

Tabel 3.2 Tabel Frekuensi Hasil Belajar murid …………..………………….48

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan SPSS……………………………………...….......50

Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi…….51

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Page 13: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

xvi

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ................................................................................. 30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Page 14: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

xvii

1. Surat Pengantar Penelitian .............................................................................

2. Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................................................

3. Kartu Kontrol Penelitian .................................................................................

4. Hasil Angket Penelitian...................................................................................

5. Lembar Persetujuan Pembimbing ...................................................................

6. Dokumentasi ...................................................................................................

7. Hasil Turnitin ..................................................................................................

Page 15: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

xviii

Page 16: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(Abu Ahmadi 1985:18) Keberadaan murid merupakan salah satu faktor

pendidikan karena faktor pendidikan itu ada lima macam, yang faktor satu dengan

lainnya mempunyai hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Kelima faktor

tersebut ialah: “(1) tujuan pendidikan, (2) pendidik, (3) anak didik, (4) alat

pendidikan dan (5) lingkungan”.Dengan demikian tanpa adanya murid,

pelaksanaan pendidikan tidak dapat berlangsung. Namun dalam pelaksanaan

pendidikan tidak cukup dengan adanya murid saja. Di samping adanya kelima

faktor pendidikan tersebut, khusus murid dalam kondisi “siap” melaksanakan

kegiatan belajar dalam pendidikan tersebut. Siap dalam arti mampu menyesuaikan

diri baik dengan dirinya sendiri maupun dengan lingkungannya dimana

penyesuaian tersebut dapat didukung oleh faktor kesehatan yang dimiliki murid.

Murid yang mampu mengadakan penyesuaian berarti mempunyai jasmani

dan rohani yang sehat. Kesehatan murid tersebut sebaiknya didukung oleh

lingkungan sekitarnya seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan

lingkungan masyarakat. Walaupun sarana dan prasarana pendidikan sudah

terpenuhi, namun jika kesehatan jasmani dan rohani murid terganggu, maka akan

terganggu pula konsentrasi belajarnya. Segala perlengkapan yang sempurna pada

sekolah tidak berguna apabila tidak memperlihatkan kesejahteraan

murid,pendidikan yang memimpin murid untuk mencapai keseimbangan lahir dan

Page 17: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

2

batin yang mendasari kesejahteraan dan suksesnya di dalam kehidupan yang

kompleks ini (Arafat M 2010).

Keadaan jasmani dan rohani yang kurang sehat merupakan hambatan bagi

kemajuan akhirnya, karena setiap aktifitas membutuhkan tenaga dan mental yang

sehat agar aktifitasnya berhasil dengan baik sesuai dengan harapan termasuk

didalamnya untuk mencapai konsentrasi yang maksimal dalam kegiatan belajar.

Karena kondisi fisik pada umumnya sangat mempengaruhi terhadap proses dan

hasil belajar seseorang/siswa. Anisatul Mufarokah (2009:29) berpendapat bahwa

Orang yang dalam keadaan sehat dan segar akan berbeda belajarnya dengan orang

yang sakit atau lelah. Murid yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya

di bawah murid yang tidak kekurangan gizi, karena lekas lelah, mudah mengantuk

dan sulit menerima pelajaran.

Kesehatan bukan kebutuhan sementara bagi seseorang dalam arti berguna

dalam waktu tertentu, tetapi merupakan kebutuhan sepanjang masa selama hayat

dikandung badan. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan dalam dunia pendidikan

kesehatan telah menjadi perhatian para ahli pendidikan, sehingga ada upaya dari

para ahli untuk memasukkan masalah kesehatan tersebut ke dalam kurikulum

pendidikan dan menjadi bidang studi tersendiri, yakni di bidang studi olahraga dan

kesehatan. Dalam hal ini pemerintah menyetujuinya melalui Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang tertuang di Pasal 37 Ayat 1 yang menjelaskan bahwa Kurikulum pendidikan

dasar dan menengah wajib memuat: a) Pendidikan Agama; b) Pendidikan

Kewarganegaraan; c) Bahasa; d) Matematika; e) Ilmu Pengetahuan Alam; f) Ilmu

Page 18: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

3

Pengetahuan Sosial; g) Seni dan Budaya; h) Pendidikan Jasmani dan Olahraga; i)

Keterampilan/Kejuruan; dan j) Muatan Lokal (UUD RI 2003:26).

Ketetapan MPR No.11 / MPR /1983 tentang GBHN yang menjelaskan

bahwa Pendidkan jasmani dan olah raga perlu makin ditingkatkan dan

dimasyarakatkan sebagai cara pembinaan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap

anggota masyarakat. Selanjutnya perlu ditingkatkan usaha-usaha pembinaan dan

peningkatan prestasi dalam berbagai cabang olah raga. Untuk itu perlu ditingkatkan

kemampuan prasarana dan sarana pendidikan jasmani dan olahraga , termasuk para

pendidik, pelatih dan penggeraknya, dan digalakkan gerakan untuk

memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat (Garis-Garis Besar

Haluan Negara 1983).

Kesehatan yang dimiliki murid dalam hubungannya dengan kegiatan

belajar, perlu dijaga dengan seksama baik kesehatan jasmani maupun rohaninya

karena keduanya saling mempengaruhi dalam hubungannya dengan konsentrasi

belajar sehingga wajib bagi mereka untuk selalu peduli akan kesehatannya.

Sebagaimana jika “terlalu terobsesi menjadi pelajar yang terbaik dengan melupakan

arti penting kesehatan sehingga belajar tanpa memperdulikan kesehatan merupakan

bentuk ketidakpedulian terhadap diri sendiri” (Ngainun Naim 2009:242).

Kenyataannya menunjukkan bahwa prestasi belajar bagi setiap individu tidaklah

sama. Ada yang tinggi, ada yang sedang dan ada pula yang rendah. Perbedaan

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya faktor kesehatan anak.

Diketahui bahwa masing-masing individu memiliki tingkat kesehatan yang berbeda

pula, hal ini tergantung pada anak itu sendiri dan lingkungannya.

Page 19: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

4

Membatasi lingkup persoalan, di sini peneliti akan membahas kesehatan

murid yang memengaruhi konsentrasi belajarnya yaitu kesehatan mental.

Kesehatan mental dapat diartikan sebagai “kemampuan dalam menyesuaikan diri

baik dengan diri sendiri , dengan orang lain ,serta dengan masyarakat maupun

dengan lingkungan dimana seseorang itu berada”(Kartini Kartono 1983:1).

Berbagai bentuk gangguan mental seperti rendah diri, cemas, badan terasa lesu

tanpa diketahui sebab – sebabnya dan sebagainya merupakan gangguan mental

yang sering dihadapi oleh murid sehingga berpengaruh pula terhadap proses

belajarnya. Untuk itulah mental yang sehat adalah jika seseorang mampu mengenal

dirinya sendiri dan menerima kekurangan yang ada pada dirinya. Sebagaimana

pendapat Zakiyah Darodjat (1989:13) bahwa Kesehatan mental adalah terwujudnya

keharmonisan yang sungguh - sungguh antara fungsi – fungsi jiwa serta mempunyai

kesanggupan untuk menghadapi problem – problem yang biasa terjadi dan

merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya.

Maka dari itu orang yang dikatakan sehat mentalnya yaitu orang mampu

menghadapi, menerima dan sanggup memecahkan masalah atau problem yang

dihadapinya tanpa menimbulkan kegelisahan ataupun kecemasan yang berlarut –

larut dengan begitu dalam menghadapi kehidupan haruslah mempunyai semangat

yang tinggi sehingga dirinya akan mampu mengenal, mengetahui, dan

memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada pada dirinya sendiri sehingga

mampu mengambil keputusan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan

jiwanya.

Page 20: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

5

Dalam observasi pertama yang dilakukan, peneliti melihat masih ada

beberapa murid yang konsentrasi belajarnya kurang khususnya dikelas V SD

Negeri Bontocinde, contohnya seperti ketika guru sedang menjelaskan sesuatu

masih ada beberapa murid yang kurang berkonsentrasi untuk mendengarkan

gurunya, dan adapula yang kadang bercerita dengan teman disampingnya.

Mengetahui hal ini maka peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh

kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid, khususnya siswa pada masa

anak-anak. Apakah murid yang demikian ini jika menghadapi suatu permasalahan

akan lari dari permasalahan itu, ataukah akan menghadapinya sendiri yang belum

tentu mampu menyelesaikannya ataukah minta tolong kepada orang tua/guru yang

lebih dewasa untuk membantu menyelesaikan masalahnya terhadap problema yang

terjadi pada dirinya itu.

Adapun alasan peneliti memilih SD Negeri Bontocinde adalah keinginan

peneliti untuk lebih mengetahuai seberapa besar pengaruh kesehatan mental

terhadap konsentrasi belajar murid selama belajar di sana, selain hal tersebut

peneliti mempertimbangkan serta mengambil kelas V karena di umur itulah kadang

murid-murid banyak yang mengalami kesehatan mental yang membuat fokus

belajar atau konsentrasi belajarnya berkurang . Maka peneliti dalam skripsi ini

mengambil judul “pengaruh kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid

kelas 5 SD Negeri Bontocinde Kabupaten Gowa

B. Rumusan Masalah

Page 21: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

6

Berdasarkan rumusan masalah di atas yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh kesehatan

mental terhadap konsentrasi belajar murid kelas 5 SD Negeri Bontocinde

Kabupaten Gowa?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh kesehatan mental terhadap konsentrasi

belajar murid kelas 5 SD Negeri Bontocinde Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan

kepustakaan serta sebagai sumbangan ilmiah dalam pengembangan

khazanah keilmuan yang berkaitan dengan hubungan kesehatan dengan

konsentrasi belajar murid.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan untuk mengukur sejauh mana penulis

mengadakan pendekatan praktis sebagaimana mengadakan pendekatan

dalam menyusun, menganalisa, menyimpulkan dan melaporkan karya

ilmiah untuk memenuhi salah satu syarat pelaksanaan pencapaian

Page 22: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

7

Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Bagi sekolah SD Negeri Bontocinde

Sebagai masukan guru di SD Negeri Bontocinde dalam rangka

mencapai keberhasilan pendidikan terutama dalam meningkatkan

konsentrasi belajar murid.

c. Bagi Universitas Muhammadiyah Makassar

Menambah referensi perpustakaan sehingga dapat digunakan

sebagai bahan-bahan bagi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

khususnya dan pihak yang berkepentingan untuk bahan penelitian

sejenis.

Page 23: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Relevan

a. Berdasarkan hasil penelitian relevan yang dilakukan peneliti di SMP PIRI

tanggal 17 Januari 2019, dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan

data sementara terkait masalah yang akan diteliti. Berdasarkan penelitian di

dalam kelas, peneliti melihat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

Terdapat kondisi atau suasana yang kurang kondusif, Siswa masih suka

mengobrol dengan teman sebangkunya, dan ada yang tidak bersemangat.

Dan cara guru PAI menyampaikan masih berpacu pada buku dan papan

tulis, kurang tegas dalam penyampaian. Sehingga jika murid yang tidak bisa

diatur, guru PAI hanya membiarkan saja dengan alasan jika diberi

peringatan keras, maka akan dilaporkan kepada orang tua oleh peserta didik

tersebut (Fatimah F 2019).

b. skripsi milik Nanik Cahyati, yang berjudul “Korelasi Antara Pengelolaan

Kelas dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Fiqih Siswa Kelas XI MA

Miftahussalam Kambeng Slahung Tahun Ajaran 2014/2015. Dari hasil

analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) Pengelolaan kelas siswa kelas

XI MA Miftahussalam Kambeng Slahung Tahun Ajaran 2014/2015 dalam

kategori cukup sebanyak 13 siswa (65%), (2) Motivasi belajar siswa kelas

XIMA Miftahussalam Kambeng Slahung Tahun Ajaran 2014/2015 dalam

kategori cukup sebanyak 13 siswa (65%), (3) Hasil belajar Fiqih siswa kelas

Page 24: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

9

XI MA Miftahussalam Kambeng Slahung Tahun Ajaran 2014/2015 dalam

kategori cukup sebanyak 10 siswa (50%), (4) Pada taraf signifikasi 5%

Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak sehingga ada hubungan yang signifikan

antara pengelolaan kelas dan motivasi belajar dengan hasil belajar Fiqih

siswa kelas XI MA Miftahussalam KambengSlahung Tahun Ajaran

2014/2015 dengan koefisien korelasi sebesar 0,5991468935077761= 0,60.

c. Hanifah Anggraini, STAIN Ponorogo 2016 yang berjudul “Pengaruh

Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas VII MTsN Sidorejo Wungu Madiun Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan: (1) lingkungan keluarga siswa

dalam kategori cukup dengan presentase sebesar 73% sebanyak 73 siswa.

(2) Motivasi belajar siswa dalam kategori cukup dengan presentase 71%

sebanyak 71 siswa. (3) Prestasi belajar kelas VII mata pelajaran fiqih dalam

kategori cukup dengan presentase sebesar 71% sebanyak 71 siswa. (4)

Variabel lingkugan keluarga dan motivasi belajar berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas

VII MtsN Sidorejo Wungu Madiun. Hal ini dibuktikan dengan

Fhitung>Ftabel, maka tolak H0 yang artinya lingkungan keluarga (X1) dan

motivasi belajar (X2) berpengaruh pada prestasi belajar (Y) dengan

presentase sebesar 34, 87% dan sisanya dengan presentase sebesar 65,13%

dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Pembahasan Tentang Kesehatan Mental

Page 25: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

10

A. Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental merupakan salah satu macam kesehatan yang dibutuhkan

manusia dalam mencapai tujuan hidupnya secara etimologis kata mental berasal

dari kata latin, yaitu mens atau mentis yang berarti jiwa, nyawa, sukma, ruh dan

semangat. Dan secara Etimologis juga, disebut mental hygene yaitu nama dewi

kesehatan yunani kuno yang mempunyai tugas mengurus masalah kesehatan

manusia di dunia. Dan munculnya kata hygene untuk menunjukkan suatu kegiatan

yang bertujuan mencapai kesehatan (Syamsu Yusuf 2018:10).

Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-

sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk

menghadapi problema-problema biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif

kebahagiaan dan kemampuan dirinya. Fungsi-fungsi jiwa yang dimaksud diatas

ialah seperti fikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan, dan keyakinan hidup, harus

dapat membantu satu sama lain, sehingga dapat menjauhkan orang lain

keperasaan ragu dan bimbang (Zakiyah Daradjad 2016:13). Dalam kehidupannya

ada orang yang terlihat selalu gembira dan bahagia, walau apapun keadaan yang

dihadapi. dan sebaliknya ada orang yang sering mengeluh bersedih hati, tidak

bersemangat, serta tidak dapat memikul tanggung jawab. Hidupnya dipenuhi

kegelisahan, kecemasan dan ketidak puasan. Kesehatan mental seseorang setiap

saat bisa berubah karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Agar

kesehatan mental tetap terjaga dengan baik hendaknya, memperhatikan faktor-

faktor yang mempengaruhinya misalnya seorang murid terlihat murung, kurang

Page 26: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

11

bergairah untuk belajar, cemas, merasa rendah hati, badan terasa lesu, tidak

bersemangat dan gangguan psikologis lainnya.

Hal-hal ini dapat disebabkan oleh adanya masalah yang sedang dihadapi

murid tersebut sehingga berpangaruh terhadap mental kejiwaan. Untuk itu

kesehatan mental murid sebaiknya diupayakan dengan dukungan berbagai pihak,

baik itu pihak sekolah, masyarakat maupun keluarga sehingga gangguan

kesehatan mental murid dapat segera teratasi. Kelebihan unsur-unsur mental anak

seperti perasaan, minat dan pikiran sangat rentan terhadap pengaruh positif

ataupun dari luar dirinya sehingga perlu adanya bimbingan, perhatian dan kasih

sayang orang tua secara berlanjut. Kedekatan orang tua dengan anak memberikan

pengaruh yang paling besar dalam proses pembentukan kepribadian dibanding

pengaruh yang berikan oleh komponen pendidikan lainnya. Orang tua yang

membiarkan anaknya tumbuh dan mengerjakan dan mengerjakan apapun

sekehendaknya, merupakan perlakuan yang kurang adil, dan kurang pada

tempatnya. Perlakuan yang seperti itu sangatlah kurang bijaksana, demikian pula

perlakuan yang serba ketat dan keras akan membentuk mental anak yang selalu

ragu-ragu dan penuh kecemasan.

Beberapa pengertian kesehatan mental menurut para ahli psikologi

sebagaimana pendapat Zakiyah Darojad (2016:13) berpendapat bahwa

“Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara

fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara individu dengan

dirinya sendiri dan lingkungannya”.

Page 27: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

12

Kartini Kartono (1983:2) berpendapat bahwa “Orang yang memiliki mental

yang sehat ialah orang yang ditandai dengan sifat-sifat khas antara lain: Memiliki

kemampuan untuk bertindak secara efisien, mempunyai tujuan hidup, memiliki

koordinasi antara segenap potensi diri dengan usaha-usahanya, memiliki regulasi

dan integrasi kepribadian dan selalu tenang hatinya”. Seorang Psikolog, HB.

English (Syamsu yusuf 2006:27), menyatakan sehat mental merupakan keadaan

yang secara relatif menetap dimana seseorang dapat menyesuaikan diri dengan

baik, memiliki semangat hidup yang tinggi, dan terpelihara, serta berusaha

mencapai aktualisasi diri yang optimal. Keadaan yang positif dan bukan sekedar

tidak adanya gangguan mental.

Jalaluddin (2004:154) mendefinisikan “Orang yang sehat mentalnya ialah

orang yang dalam rohani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, dan

tentram”. Berbeda dengan pendapat yang telah dipaparkan, pendapat dari sikun

pribadi menyatakan bahwa sikun tidak menggunakan istilah mental hygiene

karena menurutnya “mental” hanya menitikberatkan pada kerohanian manusia,

sedangkan istilah psiko-hygiene memandang manusia sebagai keseluruhan psiko

fisik atau psiko-somatis, yaitu kesatuan jiwa raga. Istilah psiko-somatis

menunjukkan bahwa kesehatan jiwa tidak bisa dipisahkan dari kondisi kesehatan

jasmani. Apabila pendapat sikun dibandingkan dengan pendapat-pendapat para

ahli, ternyata kajiannya sama dan tidak ada perbedaan yang mendasar antara

penggunaan istilah mental hygiene dan psiko-hygiene dalam pembahasan

kesehatan mental.

Page 28: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

13

Jadi berpijak dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kesehatan mental ialah suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan

tenang, aman dan tentram dan terhindar dari berbagai penyakit mental seperti

rendah diri, cemas, ketakutan, gelisah, dan ketegangan batin lainnya.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

Diantara cara menjaga kesehatan mental khususnya pada anak remaja

adalah dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, adapun

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental itu ada dua macam.

Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri (internal) dan faktor yang berasal dari

luar diri (ekternal).

1. Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) meliputi: sikap independent

(berdiri sendiri), rasa harga diri, rasa bebas, rasa kekurangan, terlepas dari

rasa ingin menyendiri, bebas dari segala neuroses (gangguan jiwa).

2. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) meliputi: faktor keluarga,

pendidikan di sekolah.

3. Tolak Ukur Dan Indikator-indikator Kesehatan Mental

a. Tolak Ukur Kesehatan Mental

Dalam menentukan sehat atau tidaknya dalam perspektif kesehatan mental,

terdapat kriteria-kriteria yang digunakan. Menurut Hasan Langgulung ada

empat kriteria yang biasa digunakan dalam menentukan sehat atau normal

(Achmad Mubarok 2014:15-17). Pertama, kaidah statistik. Dalam kaidah ini

sehat tidaknya sehat tidaknya mental sesorang diukur dengan angka-angka

statistik yang berdasarkan pada fakta dari sifat yang menyatakan seseorang baik

Page 29: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

14

dari segi jasmani atau dari segi intelektual atau dari segi emosi yang kemudian

fakta-fakta itu dituangkan dalam table statistik. Kedua, kriteria norma sosial.

Kriteria ini menyatakan orang normal atau sehat mental adalah orang yang

mengikuti pola-pola tingkah laku. Sikap-sikap sosial dan nilai-nilai lain yang

telah disepakati oleh masyarakat. Ketiga, tingkah laku ikut-ikutan. Menurut

kriteria ini orang yang sehat mental tidak diukur dengan kepatuhannya pada

norma sosial melainkan pada keseimbangannya menentukan pilihan untuk

mengikuti, atau pura-pura mengikuti bahkan menentang dengan alasan bahwa

sikap-sikap itu menumbuhkan potensi-potensi dirinya dan potensi

masyarakatnya. Seseorang mengikuti atau menentang norma-norma sosial

bukan hanya dipengaruhi oleh faktor kepribadiannya tetapi juga dipengaruhi

oleh faktor interaksi antar individu, individu dengan kelompok dan interaksi

dengan masalah yang menjadi tumpuan dimana iya mengikuti atau menentang.

Keempat, kriteria lain. Terdapat sifat-sifat yang dapat digunakan untuk

mengukur kesehatan mental seseorang, antara lain:

1. Seseorang menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya

2. Jarak antara aspirasi dan potensi dimiliki oleh orang itu sesuai

3. Seseorang memiliki keluwesan dalam hubungannya dengan orang lain

4. Seseorang memiliki keseimbangan emosi

5. Seseorang memiliki sifat spontanitas yang sesuai

6. Seseorang berhasil menciptakan hubungan sosial yang dinamis dengan

orang lain.

Page 30: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

15

Pertarungan psikologis tidak bisa dihindari pada orang yang tidak memiliki

kemampuan penyesuaian diri, dan kegagalan seseorang itu dapat berakibat pada

timbulnya rasa kecewa dan risau. Kesehatan mental yang terganggu berpengaruh

pada perasaan, pikiran atau kecerdasan dan juga kepada kelakuan bahkan pada

kesehatan badan, tetapi akarnya adalah pada perasaan kecewa dan kerisauan.

Sangatlah sulit menentukan ukuran kesehatan mental. Menurut Alexander A.

Schneiders dalam bukunya yang berjudul Personality Dinamic And Mental Health

kriteria yang sangat penting untuk menilai kesehatan mental yaitu pengendalian,

integrasi fikiran dan tingkah laku, pengendalian konflik atau frustasi, perasaan-

perasaan emosi yang positif dan sehat, ketenangan atau kedamaian fikiran dan

sikap-sikap yang sehat

b. Indikator Kesehatan Mental

Dikutip dalam buku karya Ramayulis (2013:162), ada beberapa pendapat

indikator-indikator dalam kesehatan mental antara lain

1) Indikator Kesehatan Mental Menurut WHO

a) Bebas dari kecemasan

b) Menerima kekecewaan sebagai pelajaran di kemudian hari

c) Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif meski kenyataan itu

pahit

d) Dapat tolong menolong

e) Merasa lebih puas memberi daripada menerima

f) Memiliki rasa kasih sayang dan butuh disayangi

g) Memiliki spiritual atau agama

Page 31: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

16

2) Indikator kesehatan mental menurut Al-gazali

a) Keseimbangan yang terus menerus antara Jasmani dan Rohani dalam

kehidupan manusia

b) Memiliki kemuliaan akhlak atau memiliki kualitas iman dan taqwa

c) Memiliki makrifat tauhid kepada allah

d) Selalu mengingat dan dekat dengan tuhannya

3) Indikator kesehatan mental menurut said hawa

a) Melaksanakan habl min allah dan habl min al-nas

b) Tidak memiliki penyakit hati, yang bertentangan dengan keesaan

Allah SWT.

c) Jiwanya suci, hatinya menjadi suci, dan pandangannya menjadi

jernih

d) Seluruh anggota tubuh senantiasa berbuat sesuai dengan apa yang

diperintahkan oleh Allah SWT

4) Indikator kesehatan mental menurut Zakiyah Daradjat

a) Terhindar dari gejala gangguan jiwa dan penyakit jiwa

Perbedaan gangguan jiwa (neurose) dan penyakit jiwa (psikose)

yaitu neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam

alam kenyataan. Orang yang terkena neurose mengetahui kerusakan yang

dirasakan tetapi ia tidak mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Gejala-

gejala gangguan penyakit mental dilihat dari segi perasaan tanda-tandanya

yaitu rasa gelisah, cemas, iri, dengki, sombong, takut kehilangan harta rasa

putus asa, murung, dan sebagainya. Sedangkan psikose kepribadiannya dari

Page 32: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

17

segala segi meliputi tanggapan, perasaan atau emosi, dorongan-dorongan

yang sangat terganggu dan akan berdampak pada diri sendiri serta orang

lain.

b) Dapat menyesuaikan diri (self adjustment) dan mengatasi kesulitan

Penyesuaian diri adalah suatu proses untuk memperoleh atau

memenuhi kebutuhan (needs satisfaction), mengatasi stress, konflik,

frustasi, dan masalah-masalah tertentu dengan cara-cara tertentu. Seseorang

dikatakan dapat menyesuaikan diri yang normal manakala ia mampu

memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar dan sesuai

dengan norma agama, tidak merugikan dirinya sendiri maupun

lingkungannya.

Contoh seorang peserta didik tidak lulus dalam ulangan tengah

semester, maka cara merespon yang wajar terhadap masalah tersebut adalah

dengan melakukan intropeksi dan mengidentifikasi hal-hal yang

menyebabkan tidak lulus. Faktor yang menyebabkan mungkin sering

begadang malam hari, Menggunakan belajar dengan sistem kebut semalam

ataupun jarang membaca materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh

guru. Apabila latar masalahnya telah ditemukan, maka hal yang terjadi

tersebut, dapat dijadikan pelajaran untuk tidak mengulang kembali aktivitas

yang kurang baik tersebut.

c) Mengembangkan potensi semaksimal mungkin

Page 33: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

18

Potensi diri atau kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta

didik dapat diketahui melalui test psikologis, prestasi belajar, ataupun

kecenderungan minatnya. Seorang anak yang memiliki mental sehat mampu

mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam kegiatan-kegiatan positif.

d) Tercapainya kebahagiaan pribadi dan orang lain

Orang yang sehat mentalnya menampilkan perilaku yang

memberikan dampak positif bagi dirinya dan orang lain. Memiliki prinsip

bahwa tidaklah baik mengorbankan hak orang lain demi kepentingan

dirinya sendiri, ataupun

mencari keuntungan diri sendiri di atas kerugian orang lain.Dengan

demikian, segala aktivitas untuk mencapai kebahagiaan atau kesejahteraan

bersama selalu jadi penanaman.

Dari beberapa pendapat mengenai indikator dalam kesehatan mental

yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terhindar dari gejala gangguan jiwa dan penyakit jiwa

2. Dapat menyesuaikan diri (self adjustment) dan mengatasi kesulitan

3. Mengembangkan potensi semaksimal mungkin

4. Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain

5. Terhindar dari al-akhlaq al-mazmumah

5) Kesehatan Mental Dalam Agama Islam

Page 34: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

19

Di dalam fungsi agama fitrah manusia adalah makhluk beragama, yaitu

makhluk yang memiliki rasa keagamaan dan kemampuan untuk bagaimana

memahami serta mengamalkan nilai-nilai agama. Manusia yang mengamalkan

ajaran agama, berarti manusia tersebut telah mewujudkan jati dirinya, identitas

dirinya (self identity) yang hakiki yaitu sebagai Abdullah (hamba Allah) dan

khalifatullah (khalifah Allah di muka bumi). Agama sebagai pedoman hidup

manusia telah berikan hudan (petunjuk) tentang pembinaan atau pengembangan

mental yang sehat. Sebagai petunjuk hidup bagi manusia dalam mencapai

mentalnya yang sehat agama juga berfungsi sebagai:

a) Memelihara fitrah

Fitrah manusia saat lahir bersih dari dosa dan noda. Namun karena manusia

memiliki hawa nafsu dan banyak yang menggoda atau menyelewengkan manusia

dari kebenaran. Maka untuk terhindar dari hal tersebut maka manusia harus

beragama atau bertaqwa kepada Allah.

b) Memelihara jiwa

Kemuliaan jiwa manusia perlu dipelihara, oleh sebab itu agama melarang atau

mengharamkan melakukan penganiyaan, penyiksaan atau pembunuhan baik

terhadap diri sendiri ataupun orang lain.

c) Memelihara akal

Manusia diberi oleh Allah pembeda dengan makhluk lain, yaitu akal. Dengan

akal manusia mampu untuk membedakan yang baik dan yang buruk, atau

memahami dan menerima nilai-nilai agama, mengembangkan ilmu dan tekhnologi,

dan sebagainya. Karena pentingnya peran akal, maka agama memberi petunjuk

Page 35: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

20

kepada manusia untuk mengembangkan dan memelihara dengan mensyukuri

nikmat akal tersebut dengan memanfaatkan seoptimal mungkin untuk berfikir.

4. Konsentrasi Belajar

a. Konsentrasi

Menurut asal katanya, konsentrasi atau concentrate (kata kerja) berarti

memusatkan, dan dalam bentuk kata bentuk kata benda, concentration artinya

pemusatan. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran pada suatu hal dengan cara

menyampingkan hal-hal lain yang tidak berhubungan. Murid yang

berkonsentrasi belajar dapat diamati dari beberapa tingkah lakunya ketika

proses belajar mengajar (Slameto 2010:86).

Menurut pendapat lain konsentrasi yaitu kemampuan untuk memusatkan

perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi. Konsentrasi

memungkinkan individu untuk terhindar dari pikiran-pikiran yang mengganggu

ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. Pada

kenyataannya, justru banyak individu yang tidak mampu berkonsentrasi ketika

menghadapi tekanan. Perhatian mereka malah terpecah-pecah dalam berbagai

arus pemikiran yang justru membuat persoalan menjadi semakin kabur dan

tidak terarah (Siswanto 2007:65).

Secara garis besar, sebagian besar orang memahami pengertian konsentrasi

sebagai suatu proses pemusatan pikiran kepada suatu objek tertentu. Dengan

adanya pengertian tersebut, timbullah suatu pengertian lain bahwa di dalam

melakukan konsentrasi, orang harus berusaha keras agar segenap perhatian

panca indera dan pikirannya hanya boleh focus pada satu objek saja. Panca

Page 36: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

21

indera, khususnya mata dan telinga tidak boleh terfokus kepada hal-hal lain,

pikiran tidak boleh memikirkan dan teringat masalah-masalah lain (2003:1).

Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa secara umum

konsentrasi merupakan suatu proses pemusatan pikiran terhadap suatu objek

tertentu. Berarti tindakan atau pekerjaan itu dilakukan dengan sungguh-sungguh

dengan memusatkan seluruh panca indra yang kita miliki bahkan yang bersifat

abstrak sekalipun seperti perasaan. Konsentrasi ketika mendengarkan guru

menyampaikan materi saat proses pembelajaran berlangsung yang harus kita

lihat, dengar dan simak dengan sungguh-sungguh, bertanyanya bila diperlukan,

mencatat bila terdapat pembahasan yang sangat penting agar maksud maupun

tujuan yang disampaikan dapat kita terima dengan baik.

b. Pengertian belajar

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman,

yang artinya belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Belajar tidak

hanya mengingat akan tetapi mengalami (Oemar Hamalik 2007:27).

Menurut Arthur J.Gates (2013:226) belajar adalah perubahan tingkah laku

melalui pengalaman dan latihan.Sedangkan menurut Clifford T. Morgan

(2001:33) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang

merupakan hasil pengalaman yang lalu.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa belajar mengacu

pada berubahnya perilaku seseorang yang dinyatakan dalam bentuk

penguasaan, penggunaan, penilaian mengenaik sikap, pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi

Page 37: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

22

dalam aspek kehidupan dan pengalaman. Belajar selalu menunjukkan suatu

proses perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik

pengalaman yang dialaminya.

c. Konsentrasi belajar

Konsentrasi belajar adalah terpusatnya perhatian murid pada proses

pembelajaran yang berlangsung tanpa melakukan hal-hal lain. Menurut Dimyati

dan Mudjiono, “Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan

perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan

belajar maupun proses memperolehnya” (Dimyati 2009:239).

Jika seorang murid tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar, bisa jadi ia

tidak dapat menikmati proses belajar yang dilakukannya. Hal ini bisa saja

dikarenakan mata pelajaran yang dipelajari dianggap sulit sehingga tidak dapat

menyukai pelajaran tersebut, guru yang menyampaikan tidak disukai karena

beberapa alasan, suasana dan tempat tidak menyenangkan, atau bahkan cara

penyampaiannya membosankan (Thursan Hakim 2003:5). Gangguan

konsentrasi pada saat belajar banyak dialami oleh para siswa terutama dalam

mempelajari mata pelajaran yang mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi

misalnya pelajaran yang berkaitan dengan ilmu pasti dan mata pelajaran yang

termasuk kelompok ilmu social.

Gangguan Pemusatan Perhatian / Hiperaktif atau dikenal dengan attention

deficit disorder / hiperactivity disoder, yang disingkat ADHD merupakan salah

satu bentuk gangguan eksternalisasi. Anak yang mengetukkan jari, selalu

bergerak, menggoyang-goyangkan kaki, mendorong tubuh orang lain tanpa ada

Page 38: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

23

alasan yang jelas, berbicara tanpa henti, dan selalu bergerak gelisah seringkali

disebut hiperaktivitas. Di samping itu, anak dengan simtom-simtom seperti itu

juga sulit untuk berkonsentrasi (Sunawan 2009:42).

Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar seorang murid. Jika

seorang siswa mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, jelas belajarnya akan

sia-sia, karena hanya akan membuang tenaga, waktu, pikiran maupun biaya.

Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang yang dapat

berkonsentrasi dengan baik.

d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam konsentrasi belajar

Faktor-faktor pendukung konsentrasi belajar seorang murid dipengaruhi oleh 2

faktor yakni: (Sunawan 2009:6)

1. Faktor internal

Faktor internal adalah sesuatu hal yang berada dalam diri seseorang.

Beberapa factor internal pendukung konsestrasi belajar adalah.

a) Jasmani : (a) kondisi badan yang normal menurut standar kesehatan atau

bebas dari penyakit yang serius, (b) kondisi badan di atas normal atau fit

akan lebih menunjang konsentrasi, (c) cukup tidur dan istirahat, (d) cukup

makan dan minum serta makanan yang dikonsumsi memenuhi standar gizi

untuk hidup sehat, (e) seluruh panca indera berfungsi dengan baik, (f) detak

jantung normal. Detak jantung ini mempengaruhi ketenangan dan sangat

mempengaruhi konsentrasi efektif, dan (g) irama nafas berjalan baik. Sama

halnya dengan jantung, irama nafas juga sangat mempengaruhi ketenangan.

Page 39: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

24

b) Rohani : (a) kondisi kehidupan sehari-hari cukup tenang, (b) memiliki sifat

baik, (c) taat beribadah sebagai penunjang ketenangan dan daya

pengendalian diri, (d) tidak dihinggapi berbagai jenis masalah yang terlalu

berat, (e) tidak emosional, (f) memiliki rasa percaya diri yang cukup, (g)

tidak mudah putus asa, (h) memiliki kemauan keras yang tidak mudah

padam, dan (i) bebas dari berbagai gangguan mental, seperti rasa takut, was-

was, dan gelisah.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal berarti hal-hal yang berada di luar diri seseorang

atau dapat dikatakan hal-hal yang berada di sekitar lingkungan. Beberapa

factor eksternal yang mempengaruhi belajar adalah:

a.) Lingkungan : terbebas dari berbagai suara yang keras dan bising sehingga

mengganggu ketenangan. Udara sekitar harus cukup nyaman, bebas dari

polusi dan bau yang mengganggu.

b.) Penerangan harus cukup agar tidak mengganggu penglihatan.

c.) Orang-orang di sekitar harus mendukung suasana tenang apalagi

lingkungan tersebut merupakan lingkungan belajar.

Selain faktor pendukung, ada juga faktor penghambat konsentrasi belajar.

Faktor penghambat tersebut menjadi penyebab terjadinya gangguan konsentrasi

belajar. Ada dua faktor penyebab gangguan konsentrasi yakni faktor internal

dan eksternal, adapun penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: (Sunawan

2009:14)

1. Faktor internal

Page 40: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

25

a.) Faktor jasmaniah, yang bersumber dari kondisi jasmani seseorang yang

tidak berada di dalam kondisi normal atau mengalami gangguan

kesehatan, misalnya mengantuk, lapar, haus, gangguan panca indra,

gangguan pencernaan, gangguan jantung, gangguan pernapasan, dan

sejenisnya.

b.) Faktor rohaniah, berasal dari mental seseorang yang dapat menimbulkan

gangguan konsentrasi seseorang, misalnya tidak tenang, mudah gugup,

emosional, tidak sabar, mudah cemas, stres, depresi, dan sejenisnya.

2. Faktor eksternal

Gangguan yang sering dialami adalah adanya rasa tidak nyaman dalam

melakukan berbagai kegiatan yang memerlukan konsentrasi penuh, misalnya

ruang belajar yang sempit, kotor, udara yang berpolusi, dan suhu udara yang

panas.

5. Ciri-ciri Anak yang dapat Berkonsentrasi Belajar

Ciri-ciri murid yang dapat berkonsentrasi belajar berkaitan dengan perilaku

belajar yang meliputi perilaku kognitif, perilaku afektif, dan perilaku psikomotor.

Karena belajar merupakan aktivitas yang berbeda-beda pada berbagai bahan

pelajaran, maka perilaku konsentrasi belajar tidak sama pada perilaku belajar

tersebut. Klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-

ciri murid yang dapat berkonsentrasi belajar sebagai berikut: (Tabrani Rusyan

1989:10)

a. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan,

informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini,

Page 41: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

26

murid yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan kesiapan

pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan, komprehensif

dalam penafsiran informasi, mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh,

dan mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh.

b. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada

perilaku ini, murid yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai

dengan adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu, respon yang

berupa keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan, mengemukakan

suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu keyakinan, ide

dan sikap seseorang.

c. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, murid yang memiliki konsentrasi

belajar dapat ditengarai dengan adanya gerakan anggota badan yang tepat

atau sesuai dengan petunjuk guru, serta komunikasi non verbal seperti

ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang penuh arti.

d. Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, murid yang memiliki konsentrasi

belajar dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi

dengan baik dan benar.

Dari penjabaran diatas, maka indikator konsentrasi belajar murid yakni

dapat diamati dari beberapa tingkah lakunya saat proses belajar mengajar

berlangsung, antara lain:

a. Memperhatikan secara aktif setiap materi yang disampaikan guru dengan

cara mencatat hal-hal yang perlu, menyimak dengan seksama, bertanya saat

ada yang tidak dipahami dll.

Page 42: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

27

b. Dapat merespon dan memahami setiap materi pelajaran yang diberikan

seperti menerapkan pembelajaran yang disampaikan.

c. Selalu bersikap aktif dengan bertanya dan memberikan argumentasi

mengenai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

d. Menjawab dengan baik dan benar setiap pertanyaan yang diberikan guru

e. Kondisi kelas tenang dan tidak gaduh saat menerima materi pelajaran, tidak

mudah terganggu oleh rangsangan dari luar dan minat belajar murid.

6. Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar

Ada beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi belajar, yaitu: (Setiyo

Purwanto dan Aryati Nuryani 2010:90)

a. Memberikan kerangka waktu yang jelas.

b. Mencegah murid agar tidak terlalu cepat berganti dari satu tugas ke tugas

lain.

c. Mengurangi jumlah gangguan dalam ruangan kelas.

d. Memberikan umpan balik dengan segera.

e. Merencanakan tugas yang lebih sedikit daripada memberikan satu sesi yang

banyak.

f. Menetapkan tujuan dengan menawarkan hadiah untuk memotivasinya agar

terus bekerja.

Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain sehingga menuntut guru

untuk merancang model pembelajaran yang bermuatan permainan (Deddy Indra

Hermawan 2014:6). Permainan disini diartikan sebagai kegiatan yang

menyenangkan dan juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi murid.

Page 43: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

28

Tujuan utamanya adalah memudahkan murid dalam menerima pembelajaran di

kelas dengan cara yang menarik sehingga menarik perhatian murid.

B. Kerangka Pikir

1. Konsentrasi belajar murid yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian

secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi. Konsentrasi

memungkinkan individu untuk terhindar dari pikiran-pikiran yang

mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang

dihadapi.

Page 44: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

29

2. Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-

sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk

menghadapi problema-problema biasa yang terjadi, dan merasakan secara

positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya. Fungsi-fungsi jiwa yang

dimaksud diatas ialah seperti fikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan, dan

keyakinan hidup, harus dapat membantu satu sama lain, sehingga dapat

menjauhkan orang lain keperasaan ragu dan bimbang (Zakiyah Daradjad

2016:13).Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibuat skema kerangka

pemikiran seperti gambar berikut.

GAMBAR 2.1

Page 45: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

30

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian menurut Sugiyono (2016:96) adalah “jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Sementara itu, Sanjaya

mengemukakan bahwa hipotesisi penelitian adalah jawaban sementara dari masalah

dalam penelitian yang diperoleh dari hasil pengujian melalui pengumpulan data dan

analisis data. Hipotesis dikatakan sementara karena jawaban yang diperoleh

berdasarkan teori-teori yang relevan, belum teruji kebenarannya. Ditinjau dari

operasinya dikenal dua rumusan hipotesis, yaitu:

yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel. Jadi hipotesis

kerja dalam penelitian ini adalah:

Ho: tidak ada pengaruh kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid kelas

V SD Negeribontocinde

Ha: ada pengaruh Kesehatan Mental terhadap Konsentrasi belajar murid kelas V

SD Negeri Bontocinde”

Page 46: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pola dan Jenis Penelitian

1. Pola Penelitian

Dilihat dari sudut prosedur yang ditempuh dalam kegiatan penelitian

untuk menjawab permasalahan yang ada, maka pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu “suatu penelitian yang

dilakukan dengan menggunakan pendekatan deduktif induktif yang berangkat

dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti

berdasarkan pengalamannya yang kemudian dikembangkan menjadi

permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan

untuk memperoleh pembenaran dalam bentuk dukungan data empiris di

lapangan” (Arsyad Syafi’I 2007:27). Sedangkan dilihat dari sudut variabelnya,

penelitian ini termasuk penelitian korelasional, yakni “penelitian untuk

mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

variasi – variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi”

(Sumadi Suryabrata 1991:26). Karena itu penulis berusaha mencari korelasi

dalam bentuk sebab akibat yaitu sebab variabel satu (kesehatan mental)

mengakibatkan variabel lain (konsentrasi belajar murid).

2. Jenis Penelitian

a. Penelitian ex post facto

Menurut Donald Ary (1982:382) nama ex post facto berasal dari

bahasa latin yang artinya “Dari sesudah fakta, yang menunjukkan bahwa

Page 47: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

32

penelitian itu dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas

itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami”. Sedangkan

menurut pendapat Nana Sudjana mendefinisikan “penelitian ex post facto

sebagai metode penelitian yang menunjukkan kepada perlakuan atau

manipulasi variabel bebas (X) telah terjadi sebelumnya, sehingga peneliti

tidak perlu memberikan perlakuan lagi, tinggal melihat efek yang

ditimbulkannya pada variabel terikat (Y)” (Nana Sudjana 1996:56). Dari

pendapat para ahli ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ex post

facto adalah suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu kejadian yang

terjadi pada waktu yang lalu yang akibatnya dirasakan pada masa sekarang.

Kejadian yang dimaksud adalah kesehatan mental sebagai variabel bebas

(X) yang dialami murid selama proses belajar di sekolah yang

mempengaruhi konsentrasi dari proses belajar murid sebagai variabel terikat

(Y).

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Sutrisno Hadi (1989:89) menjelaskan bahwa populasi adalah

“Sebagai obyek yang diteliti dan dianggap dapat mewakili seluruh obyek

atau gejala yang diselidiki di sebut populasi atau universe”. Suharsimi

Arikunto berpendapat bahwa populasi adalah “ keseluruhan subyek

penelitian” (Suharsimi Arikunto 2002:108). Dari pengertian tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian atau individu yang memiliki karakteristik

Page 48: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

33

tertentu yang hendak diteliti. Berdasarkan data di atas, maka sebagai

populasi dalam penelitian ini adalah murid SD Negeri Bontocinde yang

berjumlah 20 murid.

b. Sample

Sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”(Nazar

Bakry 1995:109). Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya

jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10-25% atau 20-25% atau lebih

(Suharsimi Arikunto 2002:120). Jadi jumlah sampel pada penelitian ini

adalah 20 murid kelas V SD Negeri Bontocinde yang terdiri dari 10 laki-

laki dan 10 perempuan .

C. Sumber Data, Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Sumber data

Sumber data adalah “subyek darimana data dapat diperoleh”

(Suharsimi Arikunto (2002:107). Adapun sumber data dalam penelitian ini

dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

a. Subyek Penelitian

Adapun yang menjadi subyek penelitian dalam skripsi ini adalah

murid SD Negeri Bontocinde. Hal ini penulis lakukan karena masih banyak

murid yang kurang konsentrasi ketika proses pembelajaran dimulai. Untuk

itu peneliti ingin meneliti kesehatan mental para murid selama mereka diajar

di sekolah.

Page 49: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

34

b. Responden

Responden adalah “orang yang dimintai keterangan tentang suatu fakta

atau pendapat” (Suharsimi Arikunto 2002:122. Responden dalam penelitian ini

adalah kepala sekolah dan wali kelas.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu semua dokumen atau catatan yang ada sehingga

dapat digunakan sebagai sumber data yang berupa data-data tentang struktur

organisasi sekolah, keadaan guru, daftar nilai siswa dan sebagainya.

d. Data

Data adalah “ hasil pencatatan penelitian baik berupa fakta maupun

angka” (Suharsimi Arikunto 2002:96). Data yang dikumpulkan harus relevan

dengan persoalan yang dihadapi. Data dalam penelitian ini dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu:

1.) Data primer yaitu berupa data yang diperoleh (bersumber) dari

responden seperti data dari observasi, angket, dan wawancara.

Sedangkan sebagai responden ini adalah :

- Subyek penelitian adalah murid-murid SD Negeri Bontocinde yang

menjadi sampel dalam penelitian ini.

- Informan yaitu kepala sekolah dan wali kelas disebut juga responden.

Responden adalah “orang yang dimintai keterangan tentang suatu

fakta atau pendapat” (Suharsimi Arikunto 2002:122).

Page 50: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

35

2.) Data sekunder yaitu berupa data yang diperoleh (bersumber) dari

dokumentasi, seperti : catatan, arsip –arsip, buku dan dokumen –

dokumen lainnya khususnya berkaitan dengan penelitian.

C. Variabel

Sugiyono (2000:20) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan

variabel penelitian adalah “suatu atribut atau sifat (nilai) dari objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”.Variabel penelitian ini ada dua

variabel yang perlu dikaji yaitu Variabel adalah “obyek penelitian atau apa

yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian” (Sugiyono 2000:99).

Dalam keterangan yang lebih lengkap seperti diungkapkan Sudjana

menjelaskan bahwa:

Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori utama,

yakni variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi

untuk diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat.

Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas, oleh

sebab itu variabel terikat menjadi tolok ukur atau indikator keberhasilan

variabel bebas (Nana Sudjana 1995:24).

Dari penjelasan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:

1.) Variabel terikat (dependent) : Merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi atribut karena adanya variabel bebas atau variabel

yang timbul akibat respon dari variabel bebas. Oleh karena itu variabel

Page 51: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

36

terikat menjadi tolok ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas

(Sugiyono :33). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

konsentrasi belajar pada saat proses belajar mengajar murid kelas V SD

Negeri Bontocinde tahun ajaran 2020/2021 yang diberi simbol (Y)

2.) Variabel bebas (independent) : Merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat atau dengan kata lain sebagai variabel perlakuan atau

sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya atau pengaruhnya

terhadap variabel terikat (Sugiyono :33). dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah Kesehatan mental murid kelas V SD

Negeri Bontocinde tahun ajaran 2020/2021 yang diberi simbol (X)

Pengukuran variabel dalam penelitian ini, baik variabel dependent /

terikat dengan variabel independent / bebas, diukur menggunakan angket

berskala ordinat dengan kriteria : semakin tinggi skor diperoleh berarti

semakin baik nilainya. Sejumlah item pertanyaan diajukan kepada

responden (siswa) menggunakan skor terendah 1 dan tertinggi 4.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar-benar atentik dan valid maka

diperlukan metode pengumpulan data yang efektif dalam penelitian, maka

dibutuhkan beberapa metode pengumpulan data agar informasi data yang

diperoleh nanti berfungsi sebagai data yang obyektif dan tidak terjadi

penyimpangan – penyimpangan dengan keadaan yang sebenarnya. Adapun

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan empat metode, yaitu

Page 52: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

37

observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Jadi sebuah informasi pertama

kali diperoleh dengan observasi, lalu penyebaran angket, setelah itu baru

melakukan wawancara sebagai penunjang informasi dari nilai angket yang

diperoleh dari responden. Dan untuk selanjutnya mencari dokumen – dokumen

yang berkaitan dengan penelitian. Adapun penjelasan dari keempat metode

pengumpulan data tersebut di atas sebagai berikut:

a. Metode Observasi.

Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip Marzuki (1989:55)

berpendapat bahwa “metode observasi diartikan “sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematik mengenai fenomena-fenomena yang

diselidiki”. Dengan demikian observasi merupakan suatu penyelidikan yang

dilakukan dengan jalan mengamati kejadian yang dapat ditangkap

kemudian diadakan pencatatan secara sistematis. Metode ini digunakan

untuk mendapatkan data tentang:

1. Lokasi penelitian / Letak gegrafis SD Negeri Bontocinde

2. Kondisi fisik fasilitas sarana prasarana sekolah

3. Aktifitas belajar mengajar murid dengan guru

4. Jumlah murid SD Negeri Bontocinde

b. Metode Angket

Metode angket atau kuesioner adalah “ sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” (Suharsimi

Arikunto 2002:128). Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini

Page 53: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

38

berbentuk angket tertutup yakni angket yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilihnya.

E. Tehnik Analisis Data

Setelah data empiris terkumpul, proses selanjutnya adalah pengolahan

dan penganalisaan data. Pengertian analisis menurut Lexy J. Moleong

(2000:103) adalah “proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam

pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat

dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan oleh data”. Terhadap data-data

yang berhasil dikumpulkan dari lokasi penelitian, maka langkah selanjutnya

adalah mengkoordinasikan data-data berdasarkan masing-masing fokus

penelitian dan menganalisisnya kemudian menyajikan secara tertulis dalam

laporan penelitian. Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat

kritis dalam penelitian. Analisa data penelitian bertujuan menyempitkan dan

membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi suatu data yang teratur dan

tersusun serta lebih berarti. Dalam penelitian ini menggunakan tehnik analisis

deskriptif kuantitatif.

1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2002:86) adalah “penelitian

yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data sebanyak banyaknya untuk

mengetahui suatu gejala yang ada”. Sedangkan menurut Yatim Rianto

mendefinisikan penelitian deskriptif (2001:24) adalah “penelitian yang

diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta ataupun kejadian secara

sistematis dan akurat, mengenai populasi atau daerah tertentu”.

Page 54: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

39

Untuk melakukan penjabaran dalam penelitian ini, penulis

menggunakan dua macam metode, yaitu:

a. Metode Induktif

Metode berfikir induktif adalah “berangkat dari fakta-fakta yang

bersifat khusus atau peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian fakta-

fakta atau peristiwa-peristiwa yang bersifat khusus dan konkrit itu

ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum” (Hadi S 1990:42).

Jadi yang dimaksud dengan metode deskriptif induktif adalah suatu cara

berfikir yang berdasarkan fakta yang khusus kemudian diakhiri dengan

suatu pernyataan yang bersifat umum sebagai kesimpulan.

b. Metode Deduktif

Metode deduktif adalah “berangkat dari pengetahuan umum, yang

bertitik tolak pada pengetahuan yang umum itu kita hendak menilai

suatu kejadian yang khusus” (Hadi S 1990:42).

2. Analisis Data Kuantitatif

Tehnik ini digunakan untuk menghitung data-data yang bersifat

kuantitatif atau data yang diwujudkan dengan angka. Untuk menganalisa

data, peneliti menggunakan analisa statistik, sebagaimana yang dinyatakan

oleh Nana Sudjana bahwa “alat yang digunakan untuk menganalisa data

adalah statistik” (Nana Sudjana 1996:76).

Adapun kegiatan-kegiatan dalam mengolah data dengan statistik

adalah sebagai berikut:

Page 55: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

40

a. Editing

Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah

diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuannya untuk mengoreksi dan

mengecek terhadap data yang masuk.

b. Koding

Koding adalah memeriksa tanda atau kode data yang dicari (data

variabel dan sub variabel). Dalam penelitian ini, koding disini adalah

pengaruh kesehatan mental yang diberi kode X terhadap konsentrasi

belajar murid yang diberi kode Y.

c. Skoring

Skoring adalah pemberian angka pada lembar jawaban angket

tiap subyek. Tiap skor angket ditentukan sesuai dengan option sebagai

berikut:

1. Alternatif jawaban A diberi skor angka 4

2. Alternatif jawaban B diberi skor angka 3

3. Alternatif jawaban C diberi skor angka 2

4. Alternatif jawaban D diberi skor angka 1

Sebelum angket penelitian ini dianalisis menggunakan alat analisis

statistika yang relevan, terlebih dahulu akan diuji validitas dan

reliabilitasnya. Validitas menunjukkan seberapa cermat suatu alat tes

melakukan fungsi ukurnya atau suatu alat ukur yang dapat mengukur apa

yang ingin diukur. Selanjutnya disebutkan bahwa validitas bertujuan untuk

menguji apakah tiap item atau instrumen (bisa pertanyaan maupun

Page 56: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

41

pernyataan) benar-benar mampu mengungkap faktor yang akan diukur atau

konsistensi internal tiap item alat ukur dalam mengukur suatu faktor.

Selanjutnya disebutkan bahwa item pernyataan atau pertanyaan dinyatakan

valid jika mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,3

(Agus Eko Sujianto 2007:81).

Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat

dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai

dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji

reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s. Selanjutnya

disebutkan bahwa reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika

memiliki nilai Alpha Cronbach’s > dari 0.60 (Agus Eko Sujianto 2007:82).

Penelitian ini adalah penelitian tentang pengaruh kesehatan mental

terhadap konsentrasi belajar murid SD Negeri Bontocinde. Untuk

menganalisis pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y),

penulis menggunakan rumus regresi sederhana atau regresi tunggal, yaitu

“bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan

antara dua variabel, yakni variabel independen (bebas) dan variabel

dependen (terikat)” (Yulianto Kadji 2009:54).

Dalam melakukan perhitungan statistik ini penulis menggunakan

bantuan program SPSS 16.0. Secara umum, tujuan analisis regresi adalah:

a. Menentukan persamaan garis regresi berdasarkan nilai konstanta dan

koefisien regresi yang dihasilkan.

Page 57: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

42

b. Mencari korelasi bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel

terikat (nilai R).

c. Menguji signifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

melalui uji F. (Singgih Santoro 1995:265)

Adapun rumus regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut: (Hartono 2010:94)

Y = a + bX

Keterangan:

Y = variabel terikat / dipengaruhi (konsentrasi belajar murid)

X = variabel bebas / mempengaruhi (kesehatan mental)

a = konstanta regresi

b = intersep atau kemiringan garis regresi (koefisien regresi yang

dihasilkan)

Rumus uji korelasi sederhana

Keterangan:

rxy : koefisien validitas

N : Banyaknya subjek

X : Nilai pembanding

Y : nilai dari instrument

Setelah pengujian menggunakan regresi sederhana, selanjutnya

dilakukan pengujian hipotesis penelitian. Dasar pengambilan kesimpulan

Page 58: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

43

adalah dengan membandingkan nilai probabilitas (tingkat signifikasi) atau sig.

(2-tiled) jika hasilnya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Ini berarti ada

korelasi yang signifikan begitu juga sebaliknya.

F. Prosedur Penelitian

Sebelum prosedur penelitian ini dibahas terlebih dahulu perlu

dikemukakan tiga persyaratan penting dalam kegiatan penelitian yaitu

sistematis, terencana dan mengetahui konsep ilmiah. Dalam hal ini Arikunto

menjelaskan sebagaimana dikutip Nana Sudjana sebagai berikut:

Sistematis artinya dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling

sederhana sampai yang kompleks, sehingga tercipta tujuan secara efektif dan

efisien. Terencana artinya dilaksanakan dengan unsur kesengajaan dan

sebelumnya sudah dilaksanakan langkah-langkah pelaksanaannya. Mengikuti

konsep ilmiah artinya menilai awal sampai akhir kegiatan penelitian dengan

mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan yaitu prinsip yang digunakan untuk

memperoleh penetahuan (Nana Sudjana 1996:245).

Berdasarkan pada persyaratan tersebut di atas akan dikemukakan

prosedur penelitian atau langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Mendalami masalah sesuai dengan judul yang telah disetujui biro

skripsi. Dalam mendalami masalah ini melalui studi kepustakaan, mengisi

teori-teori yang ada dari buku-buku maupun sumber lain yang berkaitan

dengan skripsi untuk selanjutnya dilakukan penelitian.

Page 59: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

44

2. Tahap penyelesaian administrasi

Tahap ini meliputi penyelesaian surat-surat yang diperlukan dalam

penelitian baik surat kepada pembimbing skripsi maupun surat ijin

penelitian yang ditujukan kepada kepala sekolah SD Negeri Bontocinde.

3. Tahap pengumpulan data

Tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data yang ada di

lapangan, yakni data dari SD Negeri Bontocinde yang berupa angket,

interview, observasi dan dokumen. Setelah mendapatkan data-data tersebut

kemudian data-data itu diolah dan dianalisis. Dengan demikian data tersebut

semua dapat dibaca dan dipakai untuk menguji hipotesis yang dipegang

selama penelitian, hasil dari penelitian ini selanjutnya disusun dalam bentuk

skripsi.

Page 60: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

45

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Konsentrasi

Belajar Murid Kelas V SD Negeri Bontocinde Kabupaten Gowa.

Setalah melalui beberapa tahap penelitian guna pengumpulan data, maka

langkah selanjutnya adalah paparan data atau penyajian data hasil penelitian. Pada

tahapan ini dimaksudkan untuk memaparkan data dari variabel X ( kesehatan

mental ) dan variabel Y ( konsentrasi belajar murid ) dengan terlebih dahulu

membuat tabel pemaparan yang peneliti dapatkan dari penyebaran angket. Dari 20

angket yang peneliti sebarkan kepada murid SD Negeri Bontocinde sebagai obyek

penelitian keseluruhannya dikembalikan kepada peneliti. Proses pelaksanaan

penelitian ini dilakukan terhadap satu kelas yang menjadi sampel dengan

mengedarkan angket tersebut. Selain itu, diawal pertemuan peneliti memberikan

informasi mengenai tujuan dari pelaksanaan pembelajaran sebelum membagikan

angket dan menyampaikan bahwa proses pengisian yang diberikan pada tanggal 2

November 2020, diharapkan mampu menyelesaikan pengisian angket dengan benar

yaitu murid memilih satu option saja dari empat option yang telah disediakan oleh

peneliti dalam angket serta menyampaikan bahwa hasil dari angket berindikator

pengaruh kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid kelas V di SD

Negeri Bontocinde Kabupaten Gowa.

Page 61: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

46

Tabel 3.1

Tabel Frekuensi Hasil Angket Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap

Konsentrasi Belajar Murid Kelas V SD Negeri Bontocinde .

Berdasarkan isi tabel di atas merupakan variable hasil angket kesehatan

mental terhadap konsentrasi belajar murid kelas V di SD Negeri Bontocinde

yang menunjukkan bahwa dari 20 sampel murid mendapatkan rata-rata nilai 91-

100.

2. Deskripsi Konsentrasi Belajar Murid Kelas V SD Negeri Bontocinde yang

dilihat dari hasil belajar.

Penelitian ini menggunakan satu variabel terikat yaitu konsentrasi Belajar

yang dilihat dari hasil belajar murid. Konsentrasi belajar merupakan

kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian

tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya Hasil

belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat dari pengalaman

belajarnya melalui usaha pendidikan yang dapat berupa kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik yang diukur menggunakan tes. Proses pelaksanaan

terhadap hasil belajar murid ini dilakukan dengan menggunakan tes tertulis

Interval Nilai Frekuensi

51-60 0

61-70 0

71-80 0

81-90 0

91-100 20

Page 62: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

47

pada setiap mata pelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 2 November 2020

sampai 6 November 2020 oleh guru kelas V kepada murid.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 20 murid yang telah dilakukan di SD

Negeri Bontocinde yang diperoleh dengan teknik observasi yang berupa

pemberian angket. Berikut skor konsentrasi belajar dari hasil belajar murid

kelas V yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2

Tabel Frekuensi Hasil Belajar Murid Kelas V SDN Bontocinde Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa

Berdasarkan isi tabel diatas menunjukkan bahwa variabel hasil hasil belajar

murid kelas V SD Negeri Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

murid yang mendapatkan nilai 8,1-9 berjumlah 20 murid.

Untuk menghitung korelasi dengan product moment dilakukan dengan dua cara

yaitu dengan cara manual dan di bantu dengan program SPSS 22.0 for Windows.

Adapun dengan cara manual, peneliti membuat tabel-tabel penolong untuk

memudahkan dalam menghitung nilai rhitung yang telah diperoleh, kemudian

Interval Nilai Frekuensi

5,1-6 0

6,1-7 0

7,1-8 0

8,1-9 20

9,1-10 0

Page 63: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

48

dikonsultasikan dengan nilai rtabel product moment. Apabila rhitung yang diperoleh

lebih besar atau sama dengan rtabel maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan

atau hubungan yang positif. Begitu pula sebaliknya, apabila rhitung lebih kecil dari

rtabel maka tidak terdapat hubungan atau hubungan positif.

Berdasarkan hasil penelitian maka selanjutnya hasil tersebut dimasukkan ke

dalam korelasi product moment dengan rumus angka kasar berikut ini :

Diketahui :

∑X =1682 ∑Y =167,8

∑X2 =141590 ∑Y2 =1408,42

∑XY =14117,2 ∑N = 20

Hasil perhitungan di atas selanjutnya dimasukan ke dalam rumus sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥) (∑ 𝑦)

√{𝑛 ∑ 𝑥2

− (∑ 𝑥)2}{𝑛 ∑ 𝑦2

− (∑ 𝑦)2}

𝑟𝑥𝑦 =20 𝑋 14117,2 − (1682) (167,8)

√{20 𝑋 141590 − (1682)2}{20 𝑋 1408,42 − (167,8)2}

𝑟𝑥𝑦 =282344 − 282239,6

√{2831800 − 2829124}{28168,4 − 28156,84}

𝑟𝑥𝑦 =104,4

√{2676}{11,56}

𝑟𝑥𝑦 =104,4

√30934,56

𝑟𝑥𝑦 =104,4

175,882233

𝑟𝑥𝑦 = 0,594579

𝑟𝑥𝑦 = 0,594 (dibulatkan tiga angka dibelakang koma)

Page 64: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

49

Adapun perhitungan manual tersebut di atas yang menggunakan rumus korelasi

product moment, peneliti juga menggunakan bantuan program SPSS 22.0 for

windows. Dari hasil analisis SPSS 22.0 for windows dengan diperoleh nilai rhitung

yang sama dengan hasil perhitungan manual yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan SPSS 22.0 for windows.

Hasil analisis menunjukkan bahwa perhitung antara pengaruh kesehatan

mental (X) dengan konsentrasi belajar dengan menggunakan hasil belajar murid (Y)

diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,594. Nilai koefisien rtable dengan taraf

signifikansi 5% dan N = 20-2 = 18 sebesar 0,468. Hasil ini menunjukkan bahwa

rhitung lebih besar daripada rtabel sehingga hipotesis diterima, ini berarti ada pengaruh

yang positif dan signifikan antara variabel pola pengaruh kesehatan mental terhadap

konsentrasi belajar dengan menggunakan hasil belajar murid. Berikut pedoman

interpretasi koefisien korelasi:

Tabel 3.4

Correlations

Kesehatan mental konsentrasibelajar

kesehatanmental

Pearson

Correlation

1 ,594**

Sig. (2-tailed) ,006

N 20 20

konsentrasibelajar

Pearson

Correlation

,594** 1

Sig. (2-tailed) ,006

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 65: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

50

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Berdasarkan tabel 3.3 tersebut, maka koefisien korelasi yang ditemukan

sebesar 0,594 termasuk pada kategori kuat. Jadi terdapat pengaruh kesehatan

mental terhadap konsentrasi belajar murid kelas V SD Negeri Bontocinde

Kabupaten Gowa.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah

pengaruh kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid kelas V SD Negeri

Bontocinde Kabupaten Gowa.

Pada bagian ini, dibahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan meliputi

pengaruh kesehatan mental sebagai variabel X dan konsentrasi belajar murid

sebagai variabel Y secara keseluruhan maupun hasil dari setiap murid. Berdasarkan

tabel mengenai skor angket dan nilai rata-rata hasil belajar murid kelas V dapat

dilihat bahwa skor angket terendah yang diperoleh adalah 80 sedangkan skor

tertinggi adalah 88 dengan jumlah skor angket secara keseluruhan 1682. Selain itu,

dapat juga dilihat nilai rata-rata hasil belajar murid yang terendah adalah 8.2 dan

Page 66: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

51

nilai rata-rata hasil belajar murid yang tertinggi adalah 8,8 dengan jumlah sampel

20 siswa dari satu kelas.

Hasil penelitian ini diperoleh dengan menggunakan analisis deskriptif

inferensial yaitu menghitung nilai koefisien korelasi produk moment sebagai nilai

dari penunjukan adanya pengaruh kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar

murid dilihat dari hasil belajar murid. Nilai koefisien korelasi produk moment

secara teori berkisar diantara -1 ≤ r ≤ +1, nilai koefisien korelasi produk moment

hitung diperoleh dengan menggunakan persamaan koefisien korelasi produk

moment. Hal ini menunjukkan bahwa rhitung> rtabel yang berarti bahwa hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan “Ada pengaruh yang kuat terkait

kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid kelas V SD Negeri Bontocinde

dinyatakan diterima dengan kategori kuat.

Hasil penelitian yang dilakukan telah tergambar bahwa ada pengaruh yang

kuat terkait kesehatan mental terlihat dari hasil belajar murid kelas V SD Negeri

Bontocinde Adapun skor nilai variabel X dan Y dapat dilihat melalui lampiran.

Tabulasi angket dari kedua komponen tersebut yang diperoleh dari 20 responden

akan digabungkan menjadi satu sehingga dapat terlihat dengan jelas perbedaan skor

nilai dari komponen yang ada pada setiap itemnya.

Dalam melakukan uji korelasi peneliti menggunakan rumus korelasi

product moment seperti yang sudah dijelaskan pada bab terdahulu tujuan

penggunaan rumus ini untuk mengetahui seberapa tingkat besar atau kekuatan

korelasi anatara variabel (X) dan variabel (Y). Berdasarkan perhitungan nilai

koefisien korelasi sebesar 0,594. Dari angka tersebut dapat dikatakan bahwa nilai

Page 67: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

52

koefisien korelasi yang dapat diperoleh dari penelitian mengenai pengaruh

kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid dilihat dari hasil belajar murid

adalah 0,594. Untuk mengetahui koefisien ini signifikansi, maka perlu

dikonsultasikan pada rtabel dengan (n=20) sehingga diperoleh rtabel 0,468 taraf

signifikan 5% dengan ketentuan bila rhitunglebih besar dari rtabel maka terdapat

korelasi yang signifikan. Sehingga dari perhitungan dinyatakan rhitung lebih besar

dari rtabel 0,594 > 0,468. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang positif

dan signifikan antara kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid dilihat

dari hasil belajar murid SD Negeri Bontocinde.

Hipotesis yang berbunyi ada pengaruh Kesehatan Mental terhadap

Konsentrasi belajar murid kelas V SD Negeri Bontocinde Kabupaten Gowa. Data

yang dikorelasikan adalah data variabel kesehatan mental (X) dan konsentrasi

belajar murid (Y), kemudian data kedua variabel tersebut dikorelasikan dengan

rumus rxy. Hasil perhitungan penelitian diperoleh korelasi antara pengaruh

kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid di SD Negeri Bontocinde

Kabupaten Gowa 0,594. Untuk mengetahui hipotesis ini diterima maka perlu

dikonsultasikan pada rtabel dengan (n=20), sehingga diperoleh rtabel0,468 taraf

signifikan 0,05 dan 0,594 taraf signifikan 0,01 dengan ketentuan bila rhitung lebih

besardari rtabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif

antara kesehatan mental terhadap konsentrasi belajar murid. Hal ini ditunjukkan

dengan koefisien korelasi rxy sebesar 0,594 dan rhitung = 0,594 yang lebih besar dari

rtabel pada α = 0,05 yaitu 0,468.

Page 68: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

53

Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-

sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk

menghadapi problema-problema biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif

kebahagiaan dan kemampuan dirinya. Fungsi-fungsi jiwa yang dimaksud diatas

ialah seperti fikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan, dan keyakinan hidup, harus

dapat membantu satu sama lain, sehingga dapat menjauhkan orang lain keperasaan

ragu dan bimbang (Zakiyah Daradjad 2016:13). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa semakin baik kesehatan mental murid maka semakin baik pula

konsentrasi belajarnya, begitupula sebaliknya jika kesehatan mental murid kurang

baik maka konsentrasi belajarnya pula akan menurun hal itu dapat dilihat dari hasil

belajar murid.

Page 69: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada pembahasan sebelumnya, hasil

pengujian secara parsial menunjukkan variabel pengaruh kesehatan mental

berhubungan positif dan signifikan terhadap konsentrasi belajar murid di SD Negeri

Bontocinde Kabupaten Gowa, artinya semakin diperhatikannya kesehatan mental

murid maka konsentrasi belajar murid cenderung meningkat. Hasil analisis yang

diperoleh secara perhitungan menggunakan persamaan koefisien korelasi produk

moment yaitu sebesar 0,594 lebih besar dari nilai koefisien korelasi produk moment

pada tabel 0,590 pada tarafsignifikan 1% dan 0,468 pada taraf signifikan 5% dengan

derajat kebebasan 20-2 = 18 atau rhitung> rtabel dapat disimpulkan bahwa “Ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara kesehatan mental terhadap konsentrasi

belajar murid SD Negeri Bontocinde dengan kategori kuat terhadap konsentrasi

belajar murid dan semakin baik kesehatan mental murid maka makin tinggi pula

konsentrasi belajar murid dan sebaliknya makin rendah kesehatan mental murid

maka makin rendah pula konsentrasi belajar murid.

Page 70: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

56

56

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan penelitian ini

diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi sekolah sebaiknya selalu memperhatikan kesehatan mental

setiap murid agar meraih hasil yang memuaskan yang diwujudkan

dalam nilai rapor sekolah.

2. Bagi orang tua murid sebaiknya memberikan perhatian dan kasih

sayang serta selalu memberikan motivasi belajar agar meraih

prestasi yang baik disekolahnya , serta menghindari hal-hal yang

dapat menggangu kesehatan mental anaknya.

3. Bagi guru/wali kelas untuk selalu membantu murid yang bermasalah

untuk mencapai hasil yang maksimal.

Page 71: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

57

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Bandung: Armico,

1985.hal 6 lihat pula Achmad Patoni, Metodologi Pendidikan

Agama Islam, Jakarta: PT Bina Ilmu, 2004.

Achmad Mubarok, Jiwa Dalam Al-Qur'an Jakarta: Paramadina, 2014.

Cet.Ke--8.

Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik Dengan SPSS Untuk Pemula, Jakarta:

Penerbit Prestasi Pustaka, 2007.

Arafat, M. Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Prestasi Belajar

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Ngantru Tulungagung,

2010.

Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta 2002.

Ary Donald, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Terjemahan oleh

Arief Furchan ,Surabaya : Usaha Nasional,1982.

Asyrop Syafi’i ,Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: eLKAF,

2007.

Daradjat Z, Kesehatan Mental Jakarta: PT Gunung Agung, 2016.

Deddy Indra Hermawan, Teknik Permainan Edukatif Untuk Meningkatkan

Konsentrasi Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Tugu Jumantono Tahun

Pelajaran 2014/2015, E-Journal Surakarta: FKIP Universitas

Sebelas Maret, 2014.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta,

2009.

Fatimah, F. Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Hasil Belajar Pendidikan

Agama Islam di SMP Piri Jati Agung, Doctoral dissertation, UIN

Raden Intan Lampung, 2019.

Garis-Garis Besar Haluan Negara, Ketetapan MPR No II / MPR /1983

Hadi S, Metodologi Research, Bandung, Andi Ofset, 1989, Metodologi

Riset I, Yogyakarta: Andi offset, 1990.

Page 72: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

58

Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007.

Hanifah Anggraini, “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsN Sidorejo Wungu

Madiun Tahun Pelajaran 2015/2016,” (Skripsi, STAIN Ponorogo,

Ponorogo, 2016).

Hartono, SPSS 16.0 Analisis Data Statistik dan Penelitian, Yogyakarta:

LSFK2P bekerja sama dengan Pustaka Pelajar xi, 2010.

Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dan

pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo persada, 1999.

Jalaluddin, Psikologi Agama Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Kartini Kartono, Mental Hygiene Bandung : Alumni,1983.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung: Remaja

Rosda karya, 2000.

Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: BPFE-VII, 1989

Mufarokah, Anisatul, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Teras, 2009

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo &Pustaka Belajar Jogjakarta.2001.

Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Sinar Baru

Algensisdo, 1996.

Nanik Cahyati, “Korelasi Antara Pengelolaan Kelas dan Motivasi Belajar

dengan Hasil Belajar Fiqih Siswa Kelas XI MA Miftahussalam

Kambeng Slahung Tahun Ajaran 2014/2015,” (Skripsi, STAIN

Ponorogo, Ponorogo, 2015).

Nazar Bakry, Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian, Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1995.

Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009.

Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru,

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2013.

Rusyan T, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya: 1989.

Page 73: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

59

Setiyo Purwanto dan Aryati Nuryani, Efektivitas Brain Gym dalam

Meningkatkan Konsentrasi Belajar pada Anak , E-Journal

Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah, 2010.

Singgih Santoro, SPSS: Statistical Product and Service Solution, Jakarta:

PT. Elex Media Komputindo, 1999.

Siswanto, Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan, dan Perkembangannya,

Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2007.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta :

Rineka Cipta, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Sinar Baru Algensindo,

2000.,Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ,Bandung: 2005

Sunawan, Diagnosa Kesulitan Belajar, Semarang : UNNES, 2009.

Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian ,Jakarta:Rajawali, 1991.

Syamsu Yusuf, Kesehatan Mental Perspektif Psikologis dan Agama

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018.

Thursan Hakim, Mengatasi Gangguan Konsentrasi, Jakarta : Puspa Swara,

2003.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Yogyakarta, Pustaka Widyatama, 2003.

Yatim Rianto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: SIC, 2001.

Yulianto Kadji, Agus Eko Sudjianto, SPSS for Windows Step by Step,

Tulungagung: Cahaya Abadi, 2009.

Page 74: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

60

LAMPIRAN

Page 75: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

61

SURAT PENGANTAR PENELITIAN

Page 76: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

62

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Page 77: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

63

KARTU KONTROL PENELITIAN

Page 78: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

64

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 79: PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KONSENTRASI …

65