pengaruh kepercayaan terhadap berbelanja secara online.pdf

110
ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP PERSEPSI RISIKO BELANJA ONLINE DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen Oleh : TRI HANDAYANI NIM : 2006210111 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2010

Upload: lenrez

Post on 22-Nov-2015

84 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • i

    ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN KONSUMEN

    TERHADAP PERSEPSI RISIKO BELANJA

    ONLINE DI SURABAYA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

    Program Pendidikan Strata Satu

    Jurusan Manajemen

    Oleh :

    TRI HANDAYANI

    NIM : 2006210111

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

    SURABAYA

    2010

  • ii

    ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN KONSUMEN

    TERHADAP PERSEPSI RISIKO BELANJA

    ONLINE DI SURABAYA

    Diajukan oleh :

    TRI HANDAYANI

    2006210111

    Skripsi ini telah dibimbing

    dan dinyatakan siap diuji

    Dosen Pembimbing,

    Tanggal: 30 Juli 2010

    Drs. SONI HARSONO, M.Si

  • iii

    SKRIPSI

    ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN KONSUMEN

    TERHADAP PERSEPSI RISIKO BELANJA

    ONLINE DI SURABAYA

    Disusun oleh:

    TRI HANDAYANI

    NIM: 2006210111

    Dipertahankan di depan Tim Penguji

    dan dinyatakan Lulus Ujian Skripsi

    pada tanggal 16 Agustus 2010

    Tim Penguji

    Ketua : Drs. Irawan, M.M. ..

    Sekretaris : Drs. Soni Harsono, M.Si ..

    Anggota : Dra. Ec. Aniek Maschudah Ilfitriah, M. Si. ..

  • iv

    PENGESAHAN SKRIPSI

    Nama : TRI HANDAYANI

    Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 15 Oktober 1988

    NIM : 2006210111

    Jurusan : Manajemen

    Program Pendidikan : Strata I

    Konsentrasi Pendidikan : Manajemen Pemasaran

    Judul : ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN

    KONSUMEN TERHADAP PERSEPSI RISIKO

    BELANJA ONLINE DI SURABAYA

    Disetujui dan diterima baik oleh:

    Dosen Pembimbing,

    Tanggal: 30 Juli 2010

    Drs. Soni Harsono, SE.,M.Si

    Ketua Jurusan Manajemen

    Tanggal:.

    Mellyza Silvy, SE., M.Si

  • v

    persembahan & Motto

    Alhamdulillah.

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua rahmat serta

    hidayahnya yang dilimpahkan, akhirnya Q dapat menyelesaikan

    skripsi ini tepat pada waktunya.

    Pada kesempatan ini ingin sampaikan terimakasih yang mendalam

    kepada:

    1. Kedua orang tua Qu tercinta Ayah & Ibu, terimakasih atas semua

    dukungan, doa, perhatian, motivasi dan kasih sayang kalian

    selama ini yang begitu besar

    2. Kakak Q tersayang, Mas Poer & Mbak Yunie + Mas Ronni, Buat doa,

    dukungan, smuanx dehh

    3. Mbah Kam and The Gank : Mak Lampir (Roehma) sudah bantuin entry data,

    Matus, Citra, Dafa, Dicky, Bix mOes, Candra (si memble), Adit, Andry, Bie

    Moes, Noer, Muna, Ningsih... Buat Paman ku Muhamad, Mery, Om Prim,

    Alm. Solikin dan NASI BEBEK CAK YUDI team.

    4. Thanks to Marketing Friends => Nophiee mulai dari Harmoni sampai lulus

    Bareng my friend,,, V3 udah gila2an bareng, Kendru (temen satu bimbingan)

    mbak Rahma, Maman, Agung, Yusni, Alam, Fariz, Hasan, mas Hendra, Mas

    Romdhoni, Tedya, Nyoman, Senno dan temen2 seperjuangan marketing yang

    ga bisa di sebutin satu sukses buat kalian semua

    5. Buat Pak Soni uda memberi motivasi, pengarahan, semagad buat nyelesaikan

    skripsi ini, makasih buuannyaak yahh pak

    6. Buat temen-temen KomTif,, Lia yang udh memberi semangad aku, gila-gialan

    pas PKM, Dee Dion tofan ca tiata, juga mbak2 komtif yg udah lulus (mbak lid,

    mbak dian, yg udah bantuin PKM Que) m yang laen ga bisa di sebutin

    satoe2....

    7. Cieeta (lulus bareng juga akhirnx ), tutus ma Adie makasih udh bantuin

  • vi

    bikin peta, Nanda Nadia Vie2 makasih udah mau di repotin meski udh lulus.

    Oneng Dhita Emil (Kapan2 jalan2 lagii heehee), Lika wong meduro m tika

    jenk kellin akhirnya aku bisa nyusul kalian lulus juga,

    Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir

    (Success is a journey, not a destination)

    ~ Ben Sweetland

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim,

    Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

    karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan sebagai tugas akhir yang

    berjudul Analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap persepsi risiko

    belanja online di Surabaya.

    Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan

    penyelesaian program pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen Pemasaran di

    STIE Perbanas Surabaya. Pada kesempatan ini dengan penulis mengucapkan

    terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis

    menyelesaikan skripsi ini, terima kasih diucapkan kepada:

    1. Bapak Drs. Soni Harsono, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang memberikan

    banyak bimbingan, saran dan arahan mulai awal hingga terselesainya skripsi

    ini dengan baik.

    2. Ibu DR. Dra. Psi. Hj. Tatik Suryani, M.M selaku Ketua STIE Perbanas

    Surabaya.

    3. Ibu Mellyza Silvy S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen STIE Perbanas

    Surabaya.

    4. Bapak Drs. Emanuel Kristijadi, M.M selaku Dosen Wali penulis yang telah

    memberikan berbagai nasehat dan arahan selama penulis belajar di STIE

    Perbanas Surabaya.

    5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Civitas akademik STIE Perbanas

    Surabaya yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan selama

  • viii

    masa perkuliahan.

    6. Seluruh staf perpustakaan dan karyawan di STIE Perbanas Surabaya.

    7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

    memberikan banyak bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

    Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

    terdapat banyak kekurangan, oleh karenanya penulis mengharapkan masukan dan

    saran yang membangun dari semua pihak. Harapan penulis semoga skripsi ini

    dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, berkepentingan, dan

    dapat menambah wawasan bagi para pembaca serta peneliti selanjutnya dalam

    melakukan penelitian di bidang manajemen.

    Surabaya, Agustus 2010

    Penulis

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN SIAP UJI ....................................................... ii

    HALAMAN LULUS UJIAN SKRIPSI .......................................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ............................................ v

    KATA PENGANTAR .......................................................................... vii

    DAFTAR ISI ........................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ........................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii

    ABSTRAK ........................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah................................................. 1

    1.2 Perumusan Masalah ....................................................... 3

    1.3 Tujuan Penelitian ........................................................... 4

    1.4 Manfaat Penelitian ......................................................... 4

    1.5 Sistematika Penulisan .................................................... 5

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................... 7

    2.2 Landasan Teori .............................................................. 10

    2.3 Pengertian Persepsi ...................................................... 11

    2.4 Kerangka Penelitian ...................................................... 16

    2.4 Hipotesis Penelitian ...................................................... 17

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Rancangan Penelitian .................................................... 18

    3.2 Batasan Penelitian ......................................................... 18

    3.3 Identifikasi Variabel ...................................................... 18

    3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............ 19

    3.5 Populasi, Sampel dan Teknik ....................................... 23

    Pengambilan Sampel

  • x

    3.6 Penyusunan Instrumen Penelitian ................................. 26

    3.7 Data dan Metode pengumpulan data ............................. 27

    3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 28

    Instrumen Penelitian

    3.9 Teknis Analisis Data .................................................... 30

    BAB IV

    4.1 Gambaran Subyek Peneltian ......................................... 36

    4.2 Analisis Data ................................................................. 39

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan ................................................................... 58

    5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................. 59

    5.3 Saran ........................................................................ 59

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 61

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran Connolly dan Bannister (2008) .............. 10

    Tabel 3.2 Rentang skala dari kategori lima skor ...................................... 24

    Tabel 3.3 Wilayah Surabaya Timur ........................................................ 26

    Tabel 3.4 Kisi-kisi pernyataan kuesioner variable penelitian .................. 29

    Tabel 3.5 Hasil uji validitas ..................................................................... 31

    Tabel 3.6 Hasil uji reliabilitas .................................................................. 32

    Tabel 3.7 Kriteria Goodness of fit ............................................................ 36

    Tabel 4.8 Karakteristik responden ........................................................... 39

    Tabel 4.9 Frekuensi berbelanja online ..................................................... 41

    Tabel 4.10 Tanggapan responden terhadap persepsi sekuriti kontrol ........ 42

    Tabel 4.11 Tanggapan responden terhadap persepsi privasi kontrol ......... 42

    Tabel 4.12 Tanggapan responden terhadap persepsi Integritas ................. 43

    Tabel 4.13 Tanggapan responden terhadap persepsi kompentensi ............ 44

    Tabel 4.14 Tanggapan responden terhadap kepercayaan berbelanja ........ 45

    Tabel 4.15 Tanggapan responden terhadap persepsi risiko ....................... 45

    Tabel 4.16 Hasil uji normalitas .................................................................. 47

    Tabel 4.17 Hasil observation number ........................................................ 50

    Tabel 4.18 Hasil Goodness of fit index (model awal) ................................ 51

    Tabel 4.19 Hasil Goodness of fit index (model revisi) ............................... 53

    Tabel 4.20 Hasil Goodness of fit index (model revisi) ............................... 54

    Tabel 4.21 Hasil Goodness of fit index (Structural Equation modeling) ... 56

    Tabel 4.22 Hasil Goodness of fit index (Structural Equation modeling) ... 57

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Connolly dan Bannister (2008) .............. 8

    Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Rofiq (2007) ........................................... 9

    Gambar 2.3 Kerangka Penelitian ................................................................. 18

    Gambar 3.4 Peta wilayah Surabaya Timur .................................................. 17

    Gambar 3.5 Diagram Jalur ........................................................................... 17

    Gambar 3.4 Peta wilayah Surabaya Timur .................................................. 17

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Kuesioner

    Lampiran 2 : Data Responen

    Lampiran 3 : Validitas dan Reliabilitas Sampel Kecil

    Lampiran 4 : Karakteristik Responden

    Lampiran 5 : CFA (Analisis Faktor Konfirmatori)

    Lampiran 6 : SEM (Structural Equation Modelling)

  • xiv

    ABSTRACT

    ANALYSIS INFLUENCE TRUST CONSUMERS ON PERCEIVED RISK

    ONLINE SHOPPING IN SURABAYA

    The purpose of this study to determine what factors influence consumers

    to shop online, while shopping on the internet a lot of uncertainty because of the

    seller and the buyer did not meet each other. Big risks that will arise when we

    shop online but in fact its increasing numbers of online shoppers from year to year

    The questionnaire is only focus on east of Surabaya. In this study, one

    hundred and eleven samples taken with a way to spread the questionnaire via

    email and direct questionnaires to the respondents. The 50 respondents answered

    the questionnaire and return via email, the 61 respondents using direct

    questionnaires.

    This research design is a non probability sampling. The data analysis

    technique used is descriptive and statistical analysis. Confirmatory factor analysis

    and structural equation models built using AMOS tester 16. The results of this

    study is the first, the perception of the integrity of the trust has an influence on

    online shopping for the greater integrity that have Internet vendors will add to

    consumer confidence to shop online and the second, online trust has an influence

    on risk perception of risk even when you shop online at high but consumers still

    believe to shop online

    Keywords: trust, online shopping, risk perception

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat internet menjadi

    salah satu media yang tidak hanya untuk berkomunikasi, tapi juga media

    berbelanja. Semakin meningkat pengguna internet membuat para pelaku bisnis

    berusaha untuk memajukan bisnis yang dijalankannya dengan memperluas

    jaringan bisnis melalui internet sebagai salah satu media untuk menawarkan

    produknya. Banyak kemudahan yang dapat di temui dalam transaksi online, akan

    tetapi yang masih melekat dibenak konsumen yaitu tingkat kepercayaan yang

    mereka tujukan pada vendor di internet. Banyak konsumen yang masih

    mempertanyakan tentang sistim keamanan, kontrol pribadi individu, integritas dan

    kemampuan e-commerce sendiri.

    Kepercayaan konsumen akan bertambah saat berbelanja online apabila

    vendor internet menyediakan beberapa yang dapat menunjang proses transaksi,

    karena konsumen akan lebih cermat memilih web store. Konsumen akan lebih

    memilih web store yang sudah dapat dipercaya misalkan saja Kaskus.com

    merupakan situs jual beli yang paling banyak di akses di Indonesia. Situs ini

    memberikan keleluasaan pada penggunanya untuk melapor atau dapat

    memberikan komentar apabila merasa ditipu oleh pihak lain.

    Risiko belanja online sangat lah tinggi hal ini dapat mengurangi

    kepercayaan konsumen untuk berbelanja online. Risiko yang cukup di

  • 2

    khawatirkan yaitu penipuan kartu kredit, barang tidak sesuai, kualitas barang,

    pengiriman barang dan data pribadi konsumen. berbeda dengan perdagangan

    konvensional dimana penjual dan pembeli bertemu secara langsung dalam

    melalukan transaksi. Transaksi online mulai marak di Indonesia, hal ini dapat

    dilihat dari banyak pengguna internet yang mulai belanja online.

    Malik dan Islahuddin (www.SeputarIndonesia.com, 5 April 2010)

    mengenai maraknya konsumen Indonesia mulai belanja secara online

    diungkapkan eBay Indonesia. Tercatat, pada Mei 2009 nilai perdagangan

    lewat internet di Indonesia mencapai sekitar USD3,4 miliar atau sekitar

    Rp35 triliun. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 17 juta

    orang lebih dan nilai e-commerce sebesar USD3,4 miliar. Hasil survei

    Nielsen pada 2008 di Indonesia tercatat hanya 51% pengguna internet

    yang menyatakan belanja online dari 511 responden yang disurvei.

    Terungkap, sebanyak 40% responden di Indonesia menyatakan terbiasa

    membeli atau memesan tiket pesawat secara online. Ini merupakan

    tertinggi jenis produk yang dibeli masyarakat Indonesia lewat dunia maya.

    Kemudian, di ikuti buku (37%), pakaian, sepatu, dan aksesori (21%),

    elektronik (21%), video/ DVD/ games (20%), peranti lunak komputer

    (20%), pemesanan travel dan hotel (13%), musik (9%), peranti keras

    komputer (9%), kosmetik dan makanan suplemen (4%), boneka (3%), tiket

    pertunjukan (3%), peralatan olahraga (3%), suku cadang automotif (1%),

    barang-barang grosir (1%), dan lainnya (22%).

    Ada beberapa fasilitas yang dapat ditemukan saat melakukan transaksi

    berbelanja online yang dapat mempermudah para konsumen dalam berbelanja.

    Fasilitas yang ditawarkan oleh pemilik vendor di internet dapat menarik banyak

    pengunjung yang akan bertransaksi di bisnis online. Sifat interaktif dari Web

    memfasilitasi dilakukannya pertukaran antara pelanggan dan suplier mengenai

    informasi, saran, pemasukan pesanan, status pesanan, status pesanan, dan keluhan

    yang terkustomisasi (Utami, 2006:147). Dalam melakukan transaksi berbelanja

    di internet konsumen mempunyai beberapa manfaat dirasakan pada saat

    berbelanja dengan media internet antara lain kenyaman, kemudahan, kecocokan,

  • 3

    dan keamanan. Maka dari itu pelaku dalam bisnis ini harus dapat mencermati dan

    mengerti apa yang di butuhkan dan diinginkan oleh konsumen, sehingga

    konsumen dapat mempercayai dan melakukan transaksi pembelian kembali di

    internet. Transaksi e-commerce, konsumen cukup melakukan pemesanan dari

    internet dan melakukan pembayaran via transfer rekening antar bank. Semakin

    banyaknya perusahaan yang menggunakan sistem e-commerce ini memudahkan

    para konsumen untuk dapat memilih perusahaan mana yang paling tepat.

    Selain faktor-faktor diatas faktor-faktor lingkugan luar sangat berpengaruh

    terhadap transaksi online, dengan adanya pengakuan pihak ketiga dalam hal ini

    adalah testimonial dari para pengguna internet lainnya, dan hukum yang mengatur

    keamanan dan tindak kriminal yang terjadi di dunia maya. Hal ini dapat

    memperkecil risiko yang diterima sehingga dapat menambah kepercayaan

    konsumen untuk berbelanja di internet. Berdasarkan latar belakang tersebut

    peneliti memlilih judul Analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap

    persepsi risiko belanja online di Surabaya.

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,

    maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

    1. Apakah persepsi sekuriti kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan belanja

    online?

    2. Apakah persepsi privasi kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan belanja di

    online?

  • 4

    3. Apakah integritas berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online?

    4. Apakah persepsi kompentensi berpengaruh terhadap kepercayaan belanja

    online?

    5. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap risiko dalam belanja online?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin di capai

    adalah:

    1. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi sekuriti kontrol terhadap

    kepercayaan belanja online.

    2. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi privasi kontrol terhadap

    kepercayaan belanja online.

    3. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi integritas terhadap kepercayaan

    belanja online.

    4. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi kompentensi terhadap

    kepercayaan belanja online.

    5. Mengetahui signifikansi pengaruh kepercayaan terhadap risiko belanja

    online.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

    a. Bagi Peneliti

    Dengan menyusun ini, maka peneliti dapat mengembangkan konsep yang

    telah didapat, menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan peneliti

  • 5

    tentang analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap persepsi risiko

    belanja online di Surabaya.

    b. Bagi STIE Perbanas Surabaya

    Penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai penambah perbendaharaan

    perpustakaan serta sebagai kajian dan perbandingan bagi mahasiswa lain

    dalam menyusun penelitian selanjutnya.

    c. Bagi Peneliti lain

    Penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau

    pandangan untuk penelitian yang akan datang sehingga akan membantu untuk

    mempercepat dan melengkapi penelitian yang diperlukan selanjutnya.

    1.5 Sistematika Penulisan

    Secara garis besar, sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini secara ringkas menjelaskan latar belakang masalah, rumusan

    permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika

    penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu, landasan teori,

    tinjauan teoritis yang mendasari penelitian serta hipotesis penelitian.

    BAB III : METODE PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, identifikasi variabel,

    definisi operational dan pengukuran variabel, teknik sampling,

    metode pengumpulan data dan metode analisis data.

  • 6

    BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

    Bab ini menjelaskan gambaran subyek yang diteliti, analisis data

    beserta pembahasan dari data yang telah dianalisis.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan data yang

    telah dianalisis, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian

    selanjutnya.

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian yang berjudul

    Analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap risiko belanja online di

    Surabaya dapat dikemukakan sebagai berikut:

    2.1.1 Connolly dan Bannister (2008)

    Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Connolly dan Bannister

    dengan judul Factors infuencing Irish consumers trust in internet shopping

    penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mendasari

    konsumen Irlandia untuk percaya belanja online.

    Rancangan penelitian ini menggunakan data primer, yaitu penelitian survei

    pada konsumen yang pernah melakukan transaksi online pada masyarakat Irlandia

    sebanyak 858 responden. survei didapat dari dua sampel, sampel yang pertama

    dari asosiasi Master of Business Administration (MBA) di Irlandia yang terdiri

    dari 620 responden yang telah memiliki gelar MBA selama 10 tahun. Para

    partisipan diminta untuk berpartisipasi mengisi kuesioner, mereka menerima

    kuesioner dan mengembalikan kuesioner yang sudah disertai jawaban melalui

    pos. Dalam studi ini peserta lulusan dari enam universitas di Irlandia, 200

    responden mendapatkan gelar MBA di Dublin City University, sedangkan 420

    responden lainnya mewakili lima Universitas berbeda di Irlandia. Sampel yang

    kedua, didapat dari anggota ICS (Irish Computer Society) di Irlandia yang terdiri

    7

  • 8

    dari 218 responden dengan latar belakang teknik. Untuk responden yang kedua ini

    peneliti mengirim kuesioner melalui email, mereka juga mengirim dan

    mengembalikan kuesioner melalui email.

    Hasil dari penelitian ini adalah menambah kepercayaan konsumen Irlandia

    untuk berbelanja di internet, faktor yang paling signifikan yaitu persepsi integritas

    vendor dan persepsi kompentensi vendor. Maka agar konsumen lebih percaya

    untuk belanja online maka sebaiknya integritas dan kompentensi harus lebih

    ditingkatkan.

    Trustworthiness of Internet vendor

    GAMBAR 2.1

    KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN TERDAHULU

    Sumber : Cheng and Lee (2000) dalam jurnal Connolly dan Bannister (2008)

    2.1.2 Rofiq (2007)

    Penelitian ini yang menjabarkan bahwa dimensi kepercayaan harus dikembangkan

    agar terjadi hubungan yang signifikan antara kepercayaan dengan integritas.

    Dalam rancangan penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. data

    Persepsi sekuriti

    kontrol

    Persepsi privasi

    kontrol

    Persepsi integritas

    Persepsi

    kompentensi

    Kepercayaan

    berbelanja

    online

    Persepsi

    risiko

  • 9

    primer di lakukan dengan menggunakan sebanyak 236 responden tetapi yang

    memenuhi syarat untuk dijadikan sampel sebanyak 152 responden dimana 72 %

    berasal dari barat Indonesia dan 24 % berasal dari tengah Indonesia dan 4% dari

    timur Indonesia. 78 responden adalah pria dan usia antara 26-35 tahun sebanyak

    54%, Didominasi lulusan sarjana sebanyak 50%.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa integritas (integrity) dan

    kemampuan (Ability)vendor mempunyai pengaruh positif secara langsung

    terhadap kepercayaan (trust) pelanggan e-commerce di Indonesia dan

    pengaruhnya signifikan.

    GAMBAR 2.2

    KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN TERDAHULU

    Sumber : Rofiq (2007)

    Dari pembahasan penelitian terdahulu Connolly dan Bannister (2008) dan

    Rofiq (2007), maka persamaan dan perbedaan penelitian ini sebagai berikut:

    Integritas

    Kepercayaan Partisipasi

    Kemampuan

    Kebaikan Hati

  • 10

    TABEL 2.1

    PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN TERDAHULU

    Indikator Penelitian

    Terdahulu I

    Penelitian

    Terdahulu II

    Penelitian Sekarang

    Variabel Bebas - Persepsi sekuriti kontrol

    - Persepsi privasi kontrol

    - Persepsi integritas

    - Persepsi kompentensi

    - Kemampuan - Kemurahan hati - Integitas - Kepercayaan - Partisipasi

    - Persepsi sekuriti kontrol

    - Persepsi privasi kontrol

    - Persepsi integritas - Persepsi kompentensi

    Variabel Terikat Risiko Partisipasi Risiko

    Variabel

    Perantara

    Kepercayaan

    berlanja online

    Kepercayaan Kepercayaan belanja

    online

    Lokasi Penelitian Irlandia Indonesia Surabaya (khususnya

    Surabaya Timur)

    Populasi Konsumen yang

    pernah membeli

    barang di internet

    Konsumen yang

    pernah membeli

    barang di internet

    Konsumen yang pernah

    membeli barang di

    internet

    Sampel - asosiasi Master of Business

    Administration

    (MBA)

    - anggota ICS (Irish Computer

    Society)

    Konsumen yang

    melalukan transaksi

    e-commerce lima

    bulan terakhir

    - Konsumen yang melakukan transaksi

    online minimal lima

    bulan terakhir

    Sumber : Data diolah

    2.2 Landasan teori

    Definisi Belanja online

    Belanja online adalah proses dimana konsumen membeli produk atau jasa

    di internet (http://en.wikipedia.org/). Belanja online juga di sebut dengan istilah

    perdagangan elektronik (Electronic commerce atau e-commerce) adalah

    penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem

    elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya. E-

  • 11

    commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,

    sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

    Pengertian Electronic Commerce (EC) juga dapat didefinisikan konsep baru yang

    bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web

    Internet Shim et al (2000) dalam Suyanto (2003:11) atau proses jual beli

    produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet menurut

    Turban et al (2000) dalam Suyanto (2003:11).

    Ada tiga elemen berbeda yang ditemui di e-commerce. Pertama, vendor

    yakni organisasi atau orang yang menjual barang atau jasa secara elektronik.

    Mereka disebut electronic vendor atau e-vendor. Kedua, konsumen yang

    menggunakan jasa elektronik untuk mencari informasi, memesan jasa atau

    membeli produk. Ketiga, teknologi berupa perangkat keras (komputer, internet,

    telepon seluler), perangkat lunak yang dapat digunakan untuk bertransaksi

    (Cowles et al. 2002).

    2.3 Persepsi

    Suryani (2008:97), mendefinisikan Persepsi adalah proses dimana dalam

    proses tersebut individu memilih, dan mengorganisasikan dan

    menginterpretasikan stimuli menjadi sesuatu yang bermakna dalam buku.

    Sedangkan Mowen dan Minor (2002:82), mendefinisikan Persepsi adalah

    proses dimana individu dieksposuntuk menerima informasi, memperhatikan

    informasi tersebut, dan memahaminya. Sedangkan dalam (id.wikipedia.org)

    Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu

    informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap

  • 12

    objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses

    oleh otak.

    2.3.1 Persepsi Sekuriti Kontrol (Perceived Security Control)

    Transaksi bisnis di dalam dunia maya rentan akan terjadinya tindak kejahatan,

    konsumen harus lebih selektif memilih website atau toko online yang akan mereka

    tuju. Keamanan data pribadi yang bersifat rahasia haruslah mendapatkan

    pengawasan atau kontrol keamanan yang baik dari pihak vendor. Menurut hasil

    riset pada tahun 2001 yang dilakukan oleh ClearCommerce.com yang berkantor di

    Texas, Indonesia dinyatakan di urutan ke dua negara asal pelaku cyberfraud

    setelah Ukraina. Hasilnya di Internet adalah fraud.riset tersebut mensurvei 1.137

    toko online, 6 juta transaksi, dan 40 ribu pelanggan (Utoyo dalam tesis Rofiq

    2007). Jadi transaksi bisnis melalui internet bukan berarti terhindar dari kejahatan

    oleh pihak lain sebagaimana bertransaksi secara konvensional. Potensi kejahatan

    berupa penipuan, penyalahgunaan kartu kredit, penstransferan dana illegal dari

    rekening tertentu.

    Hubungan kontrol sekuriti terhadap tingkat kepercayaan konsumen dan

    risiko adalah ketika vendor internet menerapkan kontrol sekuriti yang baik dalam

    transaksi online dengan konsumen, hal ini dapat membuat konsumen lebih

    percaya berbelanja online. Semakin baik sistem keamanan membuat konsumen

    lebih percaya belaja online karena risiko yang terjadi saat transaksi online

    semakin kecil.

  • 13

    2.3.2 Persepsi Privasi Control (Perceived Control Privacy)

    Cheung dan Lee (2001:483) mendefinisikan Privasi adalah kemampuan satu atau

    sekelompok individu untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya

    dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka. Privasi

    adalah hak individu untuk mengendalikan penggunaan informasi tentang identitas

    pribadi baik oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya. Persepsi konsumen pada

    vendor internet adalah kemampuan untuk melindungi informasi personal yang

    didapatkan saat transaksi elektronik berlangsung.

    Menurut Wang (1998) dalam (Sularto 2004:140) privasi pada Internet

    dapat dikelompokkan menjadi empat bidang utama:

    (1) Pemilikan informasi oleh pihak yang tidak berhak.

    (2) penggunaan informasi yang tidak tepat.

    (3) Penjajahan privasi.

    (4) Penyimpanan informasi yang tidak pada tempatnya.

    Hubungan privasi kontrol terhadap tingkat kepercayaan konsumen dan

    risiko adalah pada saat transaksi sedang berlangsung hingga selesai vendor

    internet akan menjaga kerahasian data transaksi khususnya data yang bersifat

    pribadi. Penerapan privasi kontrol dimaksudkan agar semua transaksi bersifat

    intern hanya antara vendor internet dengan konsumen. Apabila vendor mampu

    menyimpan transaksi kedua belah pihak akan mengurangi kejahatan oleh pihak

    lain yang tidak berhak sehingga semakin baik kontrol privasi membuat konsumen

    lebih percaya belaja online karena risiko yang terjadi saat transaksi online

    semakin kecil.

    2.3.3 Persepsi Integritas (Perceived Integrity)

    Persepsi konsumen di internet ada pada kejujuran vendor internet. Secara

    khusus, apakah vendor internet memiliki tindakan yang konsisten, apakah

  • 14

    tindakan vendor internet sama dengan apa yang di katakan. Apakah transaksi

    dengan konsumen berjalan dengan adil (Cheung dan Lee, 2001:483). Persepsi

    konsumen pada integritas website shopping online yaitu sering dianggap sesuatu

    yang penting dari kepercayaan Wang et al (2009:13). Lee dan Turban (2001)

    dalam Sulaiman (2007:194) mendefinisikan persepsi integritas adalah sesuatu

    yang dianggap sebagai kepercayaan pengguna internet pada kejujuran vendor

    internet.

    Hubungan integritas terhadap tingkat kepercayaan konsumen dan risiko

    jadi untuk melihat integritas vendor di internet tidak mudah karena konsumen

    hanya dapat mengetahui apakah suatu vendor mempunyai integritas yang baik

    atau tidak dengan melihat tes timonial yang ditulis oleh konsumen yang pernah

    bertransaksi, hal bukan suatu patokan yang sah tetapi akan mengurangi risiko

    sebelum konsumen melakukan transaksi online.

    2.3.4 Persepsi Kompentensi (Perceived Competence)

    Mayer at al (1995) dan George (2004) dalam Sulaiman (2007:194)

    mendefinisikan bahwa lingkungan web, reputasi vendor dan persepsi kualitas

    dalam pengiriman web yang terpusat untuk mempersepsikan kompetensi internet

    vendor. Menurut Cheung dan Lee (2006:483) Persepsi kompentensi adalah

    persepsi konsumen pada vendor internet bahwa vendor internet mempunyai

    keterampilan dan keahlian yang memadai.

    Hubungan kompentensi terhadap tingkat kepercayaan konsumen dan

    risiko adalah suatu vendor dapat dikatakan kompenten apabila mempunyai

    sumber daya dan tenaga yang dapat diandalkan misalkan saja kualitas tampilan

  • 15

    toko harus dibuat menarik, vendor internet harus tanggap dalam menghadapi

    masalah sehingga risiko saat transaksi online akan kecil.

    2.3.5 Kepercayaan Berbelanja Online (Trust in Online Shopping)

    Kepercayaan merupakan pondasi dari bisnis, suatu transaksi bisnis antara dua

    pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling saling mempercayai.

    Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnsi,

    melainkan harus dibangun mulai awal dan dapat dibuktikan (Rofiq, 2007:30).

    Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa

    cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena

    keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar

    atau keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran (id.wikipedia.org). Pengertian

    lain dari kepercayaan konsumen berbelanja online adalah Keinginan konsumen

    akan tindakan yang peka dari vendor internet saat transaksi online, didasari

    harapan bahwa vendor internet akan berperilaku jujur, terlepas dari kemampuan

    konsumen untuk memantau atau mengontrol vendor internet Lee dan Turban

    (2001) dalam Cheung dan Lee (2008:481).

    Hubungan tingkat kepercayaan konsumen terhadap risiko adalah apabila

    konsumen sudah percaya pada belanja online maka konsumen sudah mengetahui

    risiko apa yang akan ada, jika konsumen melakukan transaksi online beberapa kali

    dan transaksi tersebut sesuai (barang yang diterima sesuai harapan, keamanan data

    saat transaksi, pengiriman barang, dan saat pembayaran) maka risiko akan

    berkurang.

  • 16

    2.3.6 Persepsi Risiko (Perceived Risk)

    Jones dan Vijayasarathy (1998:141) dalam Sularto 2004 mengungkapkan bahwa

    orang menganggap belanja online lebih berisiko dibanding belanja melalui

    katalog cetak. Maholtra et al 2004 dalam (Katos 2009:30) Risiko persepsi

    mengacu pada ketidakpastian yang terkait dengan hasil keputusan. Chang,

    Cheung and Lai 2005 dalam (Katos 2009:30) Khususnya pada e-commerce risiko

    dibedakan dalam dua kategori yaitu risiko produk dan risiko transaksi. Risiko

    produk mengacu pada ketidakpastian produk atau jasa yang dibeli akan sesuain

    dengan yang diharapkan sedangkan transaksi risiko adalah ketidakpastian yang

    akan berakibat merugikan konsumen dalam proses transaksi.

    Menurut Lee dan Turban (2001:75) dalam konteks berbelanja online, risiko

    adalah parameter relevansi situasional bahwa:

    1. Terdapat ketidakpastian tentang hasil dari transaksi berbelanja online 2. Hasil tergantung pada tindakan vendor internet, yang mana tidak dapat

    langsung bertemu dan mengontrol konsumen.

    3. Kerugian dari hasil kecurangan mungkin lebih besar dari pada keuntungan dari hasil yang sukses.

    Hubungan risiko dalam belanja online adalah banyaknya pengguna internet

    dan maraknya perdagangan melalui internet dengan tinggi nya tingkat kejahatan

    yang terjadi di dunia maya. Fenomena ini menarik karena adanya risiko yang

    besar tetapi konsumen tetap melakukan transaksi online, namun mengapa transaki

    online masih berlangsung dan semakin meningkat.

    2.4 Kerangka penelitian

    Berdasarkan penelitian terdahulu maka kerangka penelitian ini sebagai

    berikut:

  • 17

    H1 H2

    H5

    H3

    H4

    GAMBAR 2.3

    KERANGKA PENELITIAN

    Sumber : Cheung dan Lee (2000) dalam jurnal Connolly dan Bannister (2008).

    2.5 Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dan

    landasan teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian sebagai berikut:

    H1 : Persepsi sekuriti kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online

    H2 : Persepsi privasi kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online

    H3 : Persepsi integritas berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online

    H4 : Persepsi kompentensi berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online

    H5 : Kepercayaan belanja online berpengaruh terhadap persepsi risiko

    Kepercayaan

    belanja online Persepsi

    risiko Persepsi

    integritas

    Persepsi

    kompentensi

    Persepsi sekuriti

    kontrol

    Persepsi

    privasi kontrol

  • 18

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Rancangan Penelitian

    Metode penelitian adalah survei, dimana peneliti survei adalah suatu

    penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi dan

    menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini,

    penulis menggunakan data primer yaitu berupa data yang dikumpulkan langsung

    dari responden. Data primer dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus

    menyelesaikan masalah riset (Malholtra, 2005:120).

    3.2 Batasan Penelitian

    Pada penelitian ini terdapat batasan batasan dan fokus meneliti analisis

    pengaruh kepercayaan konsumen terhadap risiko belanja online di Surabaya.

    Penelitian ini hanya dilakukan pada orang yang pernah belanja online di

    Surabaya. Adapun variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini

    terbatas pada Persepsi Sekuriti Kontrol, Persepsi Privasi Kontrol, Persepsi

    Integritas, Persepsi Kompentensi, Kepercayaan Berbelanja online dan Persepsi

    Risiko.

    3.3 Identifikasi Variabel Penelitian

    Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dan hipotesis yang

    diajukan, maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

    diidentifikasi sebagai berikut:

    18

  • 19

    a. Variabel eksogen (variabel independen) merupakan variabel stimulus atau

    variabel yang mempengaruhi variabel lain (Sarwono dan Martadiredja,

    2008:107).

    PS : Persepsi Sekuriti Kontrol

    PP : Persepsi Kontrol Privasi

    PI : Persepsi Integritas

    PK : Persepsi Kompentensi

    b. Variabel Mediating (variabel antara) merupakan variabel yang memiliki

    hubungan dengan variabel sebelumnya dan variabel sesudahnya.

    KB : Kepercayaan belanja online

    c. Variabel endogen (variabel dependen) merupakan variabel yang memberikan

    reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono dan

    Martadiredja, 2008:107).

    PR : Persepsi Risiko

    3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

    3.4.1 Definisi Operasional

    Variabel-variabel yang diduga membentuk motif yang mendorong percaya pada

    belanja online. Indikator untuk mengukur variabel ini menggunakan kuesioner

    Connolly dan Bannister (2008).

    a. Persepsi Sekuriti Kontrol (PS)

    Persepsi kontrol sekuriti saat berbelanja online adalah persepsi konsumen akan

    kontrol pengamanan melakukan transaksi online. Vendor menjamin kontrol

  • 20

    keamanan data transaksi dari penyalahgunaan atau kejahatan di internet. Adapun

    indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah

    1. PS1 : vendor internet menerapkan keamanan yang sesuai untuk melindungi

    konsumen.

    2. PS2 : vendor internet menjamin tidak akan merubah informasi saat

    transaksi di internet

    b. Persepsi Kontrol Privasi (PP)

    Transaksi online memerlukan kontrol privasi (informasi individu) yang harus

    terjaga kerahasiaannya, untuk dapat menambah kepercayaan para konsumen

    untuk berbelanja online. Konsumen percaya bahwa data pribadi yang mereka

    berikan kepada vendor tidak akan di publikasikan atau di sebarkan ke pihak lain.

    Untuk mengukur variabel tersebut indikator yang digunakan adalah:

    1. PP1 : vendor internet akan peduli dengan keamanan data pribadi

    konsumen

    2. PP2 : vendor internet tidak akan membuka rahasia data pribadi konsumen

    kepada pihak lain

    3. PP3 : Saya merasa nyaman dengan kemampuan vendor dalam menjaga

    data pribadi konsumen

    c. Persepsi Integritas (PI)

    Persepsi integritas adalah persepsi konsumen terhadap kejujuran vendor pada

    bisnis e-commerce dapat menambah kepercayaan konsumen. Pada umumnya

    konsumen yang telah melakukan transaksi banyak yang menulis komentar, baik

    yang komentar yang senang ataupun yang merasa kecewa. Konsumen yang akan

  • 21

    melakukan transaksi online dapat melihat komentar-komentar para pembeli

    terdahulu untuk memastikan toko online yang dituju bagus atau tidak. Indikator

    yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:

    1. PI1 : vendor internet bertindak jujur kepada konsumen

    2. PI2 : vendor internet tulus dalam melakukan transaksi dengan

    konsumen

    d. Persepsi Kompetensi (PK)

    Kemampuan dan keahlian vendor di internet sehingga memberikan pelayanan

    yang baik kepada para konsumennya. Pelayanan yang baik dapat berupa informasi

    yang lengkap, mudah dimengerti, dan toko online di buat menarik dan di lakukan

    inovasi sehingga tidak membuat konsumen bosan. Dalam penelitian ini yang

    dimaksud dengan persepsi kompentensi adalah kemampuan dan sumber daya

    yang mempunyai keahlian yang cukup untuk melakukan transaksi penjualan

    online. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah

    1. PK1 : vendor internet mampu menangani transaksi penjualan dengan

    baik

    2. PK2 : vendor internet memiliki sumber daya dan keahlian yang cukup

    untuk berbisnis di internet

    3. PK3 : vendor internet memiliki pengetahuan yang memadai untuk

    mengatur bisnis mereka di internet

    e. Kepercayaan belanja online (KB)

    Kepercayaan merupakan pondasi dari bisnis, suatu transaksi bisnis antara dua

    pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling saling mempercayai.

  • 22

    Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnis,

    melainkan harus dibangun mulai awal dan dapat dibuktikan (Rofiq, 2007:30).

    Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:

    1. KB1 : belanja melalui internet tidak bisa dipercaya

    2. KB2 : belanja melalui internet tidak dapat dipercaya karena terlalu

    banyak ketidakpastian.

    3 KB3 : Saya sulit mengandalkan internet vendor karena tidak sesuai

    dengan apa yang dijanjikan

    f. Persepsi Risiko (PR)

    Risiko belanja online dipersepsikan dengan ketidakpastian dalam bertransaksi

    online. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:

    1. PR1 : Berbelanja online berisiko

    2. PR2 : Saya tidak yakin belanjadi internet

    3. PR17 : Saya merasa belanja di internet berbahaya

    3.4.2 Pengukuran Instrumen

    Variabel-variabel dalam penelitian ini diukur dengan mengunakan skala Likert

    yang digunakan untuk mengukur tanggapan responden terhadap masalah yang

    diteliti. pengukuran mengunakan skala dengan tingkatan skor 1 sampai dengan 5,

    dimana dimulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat

    setuju yang di kemukakan kepada responden untuk mengidentifikasi tingkat

    ketidak setujuan atau persejutuan. Berikut ini rumus yang digunakan untuk

    penentuan interval adalah

    Interval kelas = Nilai tertinggi Nilai terendah = 5 1 = 0,8 Jumlah Kelas 5

  • 23

    Hasil dari interval kelas diatas menjadi jarak atau rentang interval dari setiap

    skala, skala memiliki lima rentang seperti yang di gambarkan dalam tabel berikut

    ini :

    Tabel 3.2

    RENTANG INTERVAL DARI SKALA KATEGORI LIMA SKOR

    Interval Class Kategori Skor

    1 < x 1,8 1,8 < x 2,6 2,6 < x 3,4 3,4 < x 4,2 4,2 < x 5

    Sangat Tidak Setuju

    Tidak Setuju

    Ragu-Ragu

    Setuju

    Sangat Setuju

    1

    2

    3

    4

    5

    3.5 Populasi dan Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    3.5.1 Populasi

    Malholtra (2005:364) Populasi adalah gabungan elemen, yang memliki

    serangkaian karakteristik serupa, yang mencakup semesta untuk kepentingan

    masalah riset pemasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang

    pernah melakukan transaksi perbelanjaan dengan menggunakan media internet di

    wilayah Surabaya. Hal ini dikarenakan dalam pengisian kuesioner responden

    harus benar-benar pernah menggunkan media internet untuk berbelanja.

    3.5.2 Sampel

    Definisi sampel menurut Malholtra (2005:364) adalah subkelompok elemen

    populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Menurut Ariestonandri

    (2006:93) mendefinisikan Sampel merupakan bagian kecil dari popuasi. Sampel

    dalam penelitian ini adalah

  • 24

    1. Masyarakat yang pernah melakukan transaksi perbelanjaan dengan

    menggunakan media internet yang berdomisili (bertempat tinggal tetap

    maupun sementara) di wilayah Surabaya Timur.

    2. Konsumen yang berbelanja untuk konsumsi pribadi.

    3. Melakukan transaksi online minimal 5 bulan terakhir.

    Berdasarkan pemilihan lokasi yang berada di Wilayah Surabaya Timur,

    adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.3

    WILAYAH SURABAYA TIMUR

    Kecamatan Kelurahan

    Kecamatan Tenggilis

    Mejoyo Tenggilis Mejoyo

    Prapen

    Panjang jiwo

    Kendangsari

    Kutisari

    Rungkut Kedung baruk

    Wonorejo

    Medokan ayu

    Rungkut Kidul

    Kali Rungkut

    Penjaringan sari

    Mulyorejo Kalijudan

    Mulyorejo

    Kalisari

    Kejawan Putih Tambak

    Manyar Sabrangan

    Dukuh Sutorejo

    Tambaksari Tambaksari

    Ploso

    Rangkah

    Pacar Kembang

    Gading

    Pacar Keling

    Sukolilo Keputih

    Gebang Putih

    Menur Pumpungan

    Nginden Jangkungan

    Semolowaru

    Medokan Semampir

    Klampis Ngasem

    Gununganyar Gunung Anyar

    Gunung Anyar

    Tambak Rungkut

    Menanggal

    Rungkut Tengah

    Gubeng Gubeng

    Mojo

    Airlangga

    Pucang sewu

    Kertajaya

    Barata Jaya

    Sumber : id.wikipedia.org (diakses tanggal 23 Mei 2010)

  • 25

    GAMBAR 3.4

    PETA WILAYAH SURABAYA TIMUR

    Sumber : www.fe.unair.ac.id/peta-kota-surabaya (diakses 21 Mei 2010) dan Data

    diolah

  • 26

    3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik Pengambilan sampel dengan metode kuesioner, Malholtra (2005:325)

    mendefinisikan Kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang

    terdiri dari serangkaian pertanyaan, tertulis atau verbal, yang dijawab responden.

    Kuesioner disebar dengan cara menyusun pertanyaan yang telah tersusun lengkap

    dengan pilihan jawaban yang bertujuan untuk mempermudah responden untuk

    menjawab. Semua pertanyaan yang sudah dijawab oleh responden akan dijaga

    kerahasiannya mulai dari data pribadi responden hingga jawaban yang telah

    responden berikan. Sampel yang berupa kuesioner akan di bagikan secara

    langsung kepada responden dan peneliti juga menggunakan email sebagai salah

    satu media penyebaran kuesioner.

    Desain yang di pakai adalah non probability dengan memakai purposive

    sampling. Non probability adalah peluang unit populasi tidak dapt ditentukan,

    namun dapat meminimalisasi tingkat kesulitan dan biaya pengambilan sampel

    sedangkan purposive sampling adalah periset menggunakan persyaratan lebih

    ketat dalam dalam menentukan jumlah, kriteria, dan kemudahan pengambilan

    sampel (Ariestonandri, 2006:96). Selain menggunakan purposive sampling dalam

    penelitian ini juga menggunakan snowball sampling, snowball sampling adalah

    penetapan sampel dengan menggunakan rekomendasi responden untuk

    mendapatkan responden yang lain.

    3.6 Instrumen Penelitian

    Variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini diidentifikasi

    dengan kisi-kisi indikator sebagai berikut:

  • 27

    Tabel 3.4

    KISI-KISI PERNYATAAN KUESIONER VARIABEL PENELITIAN

    Variabel Indikator Kode

    Persepsi Sekuriti

    Kontrol

    vendor internet menerapkan keamanan yang

    sesuai untuk melindungi konsumen.

    PS 1

    vendor internet menjamin tidak akan merubah

    informasi saat transaksi di internet

    PS 2

    Persepsi Privasi

    Kontrol

    vendor internet akan peduli dengan keamanan

    data pribadi konsumen

    PP 1

    vendor internet tidak akan membuka rahasia data

    pribadi konsumen kepada pihak lain

    PP 2

    Saya merasa nyaman dengan kemampuan vendor

    dalam menjaga data pribadi konsumen

    PP 3

    Persepsi

    Integritas

    vendor internet bertindak jujur kepada konsumen PI 1

    vendor internet tulus dalam melakukan transaksi

    dengan konsumen

    PI 2

    Persepsi

    Kompentensi

    vendor internet mampu menangani transaksi

    penjualan dengan baik

    PK 1

    vendor internet memiliki sumber daya dan

    keahlian yang cukup untuk berbisnis di internet

    PK 2

    vendor internet memiliki pengetahuan yang

    memadai untuk mengatur bisnis mereka di

    internet

    PK 3

    Kepercayaan

    belanja online

    belanja melalui internet tidak bisa dipercaya KB 1

    belanja melalui internet tidak dapat dipercaya

    karena terlalu banyak ketidakpastian

    KB 2

    Saya sulit mengandalkan internet vendor karena

    tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan

    KB 3

    Persepsi Risiko

    Berbelanja online berisiko PR 1

    Saya tidak yakin belanjadi internet PR 2

    Saya merasa belanja di internet berbahaya PR 3

    Sumber : Cheung dan Lee (2001) dalam Connolly dan Bannister (2008)

    3.7 Data dan Metode Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu

    data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menyebarkan

    kuesioner untuk menyelesaikan masalah yang diteliti.

  • 28

    Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

    metode kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan

    kuesioner berupa pertanyaan tertulis dalam lembar formulir yang dibagikan secara

    langsung untuk memperoleh jawaban dan informasi atas masalah yang diteliti.

    Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terstruktur, dimana jawaban

    pertanyaan yang diajukan kepada responden sudah disediakan. Responden yaitu

    konsumen yang pernah melakukan transaksi belanja dengan menggunakan media

    internet.

    3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

    3.8.1 Uji Validitas

    Menurut Malholtra (2004:311) Validitas skala dapat didefinisikan sebagai sejauh

    mana perbedaan skor skala yang diamati mencerminkan perbedaan sejati antar

    obyek atas karakteristik yang sedang di ukur, ketimbang kesalahan sistematis atau

    kesalahan acak. Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat

    mengukur apa yang diukur (Umar, 2002:103). Validitas diuji melalui

    Confirmatory Factor Analysis, Ukuran validitas yang dapat di terima dengan nilai

    convergent validity 0.7 yang dianggap memiliki validitas yang baik, sedangkan

    convergent validity 0.50-0.60 dapat diterima (Ghozali, 2008:132). Pengujian awal

    validitas untuk tiga puluh sampel dilakukan dengan program SPSS versi 12.0,

    berikut ini merupakan hasil dari validitas tersebut:

  • 29

    Tabel 3.5

    HASIL UJI VALIDITAS

    Variabel Indikator Korelasi (r) Signifikansi Keterangan

    Persepsi Sekuriti

    Kontrol

    PS1

    PS2

    0.882 0.000 Valid

    0.907 0.000 Valid

    Persepsi Privasi

    Kontrol

    PP1

    PP2

    PP3

    0.765 0.000 Valid

    0.816 0.000 Valid

    0.746 0.000 Valid

    Persepsi

    Integritas

    PI1

    PI2

    0.882 0.000 Valid

    0.937 0.000 Valid

    Persepsi

    Kompentensi

    PK1

    PK2

    PK3

    0.719 0.000 Valid

    0.901 0.000 Valid

    0.819 0.000 Valid

    Kepercayaan

    belanja online

    KB1

    KB2

    KB3

    0.902 0.000 Valid

    0.894 0.000 Valid

    0.839 0.000 Valid

    Persepsi Risiko

    PR1

    PR2

    PR3

    0.852 0.000 Valid

    0.947 0.000 Valid

    0.900 0.000 Valid

    Sumber : Lampiran 3, data diolah

    3.8.2 Uji Reliabilitas

    Malhotra (2004:267) mendefinisikan reliabilitas adalah Sejauh mana hasil

    pengukuran dapat dipercaya (akurat) jika dilakukan pengulangan dalam beberapa

    kali pengukuran pada subyek penelitian yang sama akan diperoleh hasil yang

    relatif sama selama aspek yang diukur berubah. Dalam penelitian ini diuji

    melalui Analisis Faktor Konfirmatori, dan standardized loading estimate harus

    sama dengan 0.05 atau lebih idealnya harus 0.70 berarti reliabel tersebut reliabel

    (Ghozali, 2008:135).

  • 30

    Tabel 3.6

    HASIL UJI RELIABILITAS

    Variabel Cronbarch Kritis Keterangan

    Persepsi Sekuriti Kontrol 0.652 0.60 Reliabel

    Persepsi Privasi Kontrol 0.629 0.60 Reliabel

    Persepsi Integritas 0.775 0.60 Reliabel

    Persepsi Kompentensi 0.733 0.60 Reliabel

    Kepercayaan belanja online 0.851 0.60 Reliabel

    Persepsi Risiko 0.880 0.60 Reliabel

    Sumber : Lampiran 3, data diolah

    3.9 Teknik Analisi Data

    Setelah data terkumpul maka akan dilakukan analisis data dengan tahap-tahap

    analisis data sebagai berikut:

    3.9.1 Teknik Analisis Deskriptif

    Analisis deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai

    responden dalam penelitian dan hasil penelitian di lapangan yang berkaitan

    dengan kecenderungan faktor analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap

    risiko belanja online di Surabaya.

    3.9.2 Teknik Analisis Statistik

    Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel

    independent terhadap variabel dependen. Penelitian menggunakan persamaan

    srtuktural SEM (Struktural Equation Modelling), pengakat lunak yang digunakan

    adalah AMOS 12. Structural Equation Modeling (SEM) merupakan gabungan dari

    dua metode statistika yang terpisah yaitu analisis faktor dan persamaan simultan.

  • 31

    Evaluasi Kriteria Goodness of Fit

    Pada langkah ini kesesuaian model dievaluasi, melalui telaah terhadap

    berbagai kriteria goodness-of-fit. Untuk itu tindakan pertama yang dilakukan

    adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi asumsiasumsi

    SEM. Apabila asumsi-asumsi ini dipenuhi, maka model dapat diuji. Menurut

    Ferdinand (2000:48), asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur

    pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM

    adalah:

    a. Ukuran Sampel

    Jumlah minimun sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini sebanyak 100

    dan menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap estimated parameter.

    Apabila ingin dikembangkan model dengan 20 parameter, maka minimum sampel

    yang harus digunakan adalah 100 sampel.

    b. Normalitas dan Linearitas

    Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi,

    sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk pemodelan SEM. Normalitas dapat

    diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode

    statistik. Uji normalitas perlu dilakukan, baik untuk normalitas terhadap data

    tunggal maupun normalitas multivariat di mana beberapa variabel digunakan

    sekaligus dalam analisis akhir. Uji linearitas dapat dilakukan dengan mengamati

    scatterplots data (memilih pasangan data dan melihat pola penyebarannya untuk

    menduga ada tidaknya linearitas).

  • 32

    c. Outliers (Nilai-nilai ekstrim)

    Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim, baik secara

    univariat maupun multivariat. Observasi tersebut muncul karena kombinasi

    karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi

    lainnya. Outliers dapat diatasi asal diketahui bagaimana munculnya outliers itu.

    Outliers dapat muncul dalam rentang nilai yang ada, namun bila dikombinasikan

    dengan variabel lainnya, kombinasinya menjadi tidak lazim atau sangat ekstrim

    (multivariate outliers).

    GAMBAR 3.5

    DIAGRAM JALUR

    Sumber : Data diolah

    Setelah teori model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam sebuah

    diagram alur, berikut persamaan struktural dalam penelitian ini.

    PS

    PI

    PK

    KB PR

    PS2e21

    PS1e1

    PP

    PP5e5

    11

    PP4e41

    PP3e31

    PI7e7

    11

    PI6e61

    PK10e10

    1

    1PK9e9

    1PK8e8

    1KB13

    e13

    1KB12

    e12

    1

    KB11

    e11

    1

    PR14

    e14

    1

    PR15

    e15

    1

    PR16

    e16

    1

    1

    1

    1

    1

  • 33

    a. Persepsi Sekuriti Kontrol

    PS1 : PS1 + 1

    PS2 : PS2 + 2

    b. Persepsei Privasi Kontrol

    PP4 : PP4 + 4

    PP5 : PP5 + 5

    c. Persepsi Integritas

    PI6 : PI6 + 6

    PI6 : PI7 + 7

    d. Persepsi Kompentensi

    PK7 : PK8 + 8

    PK8 : PK9 + 9

    PK10 : PK10 + 10

    e. Kepercayaan Belanja Online

    KB11 : KB11 + 11

    KB12 : KB12+ 12

    KB13 : KB13 + 13

    f. Persepsi Risiko

    PR14 : PR11 + 14

    PR15 : PR15+ 15

    PR16 : PR16 + 16

    PPPP4e411

    PP3e3

    1

    PP5e51

    PSPS2e2

    11

    PS1e1

    1

    PIPI7e7

    11

    PI6e6

    1

    PKPK9e911

    PK8e8

    1

    PK10e10

    1

    KBKB12e1211

    KB11e11

    1

    KB13e13

    1

    PRPR15e1511

    PR14e14

    1

    PR16e16

    1

  • 34

    Setelah persamaan structural, tahap selanjutnya adalah pemilihan matriks input

    san teknik estimasi, penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan kausalitas

    maka input yang akan digunakan pada operasi SEM.

    Uraian masing-masing dari goodness of fit index dapat dijelaskan sebagai

    berikut:

    Tabel 3.7

    KRITERIA GOODNESS OF FIT

    Goodness of fit index Cut-off value

    X2-Chi-square Small

    p-value 0.05

    CMIN/df 2.00

    RMSEA 0.08

    GFI 0.9

    AGFI 0.9

    TLI 0.9

    CFI 0.9

    Sumber : Ferdinand (2002:61)

    a. Chi-Square

    Alat uji paling dasar untuk mengukur overall fit adalah likehood Ratio Chi-square

    statistik. Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan apabila nilai chi-

    squarenya rendah. Semakin nilai x2, semakin baik model tersebut. Dalam uji beda

    chi-square, x2 = 0 berarti benar-benar tidak ada perbedaan dan H0 diterima.

    b. The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

    Ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic chi-square menolak

    model dengan jumlah sampel besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08

    merupakan ukuran yang dapat diterima.

  • 35

    c. Goodness of Fit Index (GFI)

    Ukuran non-statistik yang nilainya berkisar dari 0 (poor fit) sampai 1.0 (perpect

    fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik dan beberapa nilai GFI yang

    dapat diterima 90% sebagai ukuran good fit.

    d. (AGFI)

    Fit indeks ini dapat disesuaikan terhadap degrees of freedom yang tersedia untuk

    menguji diterima atau tidaknya model Tingkat penerimaan yang

    direkomendasikan adalah bila nilai AGFI 0,90

    e. CMIN/DF

    The Minimum Sample Discrepancy Function (CMIN) adalah nilai chi-square

    dibagi dengan degree of freedom. Ukuran

  • 36

    BAB IV

    GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

    4.1 Gambaran Subyek Penelitian

    Dalam bab ini akan di uraikan penjelasan mengenai gambaran subyek

    penelitian, dimana menguraikan karakteristik responden sebagai subyek

    penelitian. setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan maka proses

    selanjutnya akan dilakukan analisis data.

    Subyek pada penelitian ini adalah respoden yang pernah melakukan

    transaksi perbelanjaan melalui media internet dan berdomisili di Surabaya Timur.

    Dengan menggunakan teknik judgement sampling dan snowball sampling maka

    telah di peroleh seratus sebelas sampel yang siap untuk dianalisis.

    4.1.1 Karakteristik Responden

    Berdasarkan hasil pengumpulan data dan identitas responden, maka di bawah ini

    karakteristik responden diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan,

    pekerjaan, pendapatan, lama berinteraksi dengan internet, tempat untuk akses

    internet, waktu yang digunakan untuk mengakses internet dalam satu minggu,

    produk yang di beli. Hasil indentifikasi karakteristik responden disajikan dalam

    tabel berikut:

    36

  • 37

    Tabel 4.8

    KARAKTERISTIK RESPONDEN

    Karakteristik Items Frekuensi Persentase

    Jenis kelamin Pria

    Wanita

    30

    81

    27.0

    73.0

    Usia

    15-18 tahun

    19-25 tahun

    26-35 tahun

    36-45 tahun

    5

    94

    10

    2

    4.5

    84.7

    9.0

    1.8

    Pendidikan

    SMA

    Diploma

    Sarjana

    Lainnya

    63

    10

    34

    3

    56.8

    9.0

    30.6

    2.7

    Pekerjaan

    Pelajar/Mahasiswa

    PNS

    Swasta

    Lainnya

    82

    3

    20

    5

    73.9

    2.7

    18.0

    4.5

    Pendapatan perbulan

    < 1 juta

    1-2,5 juta

    2,5-5 juta

    >5 juta

    57

    32

    8

    10

    51.4

    28.8

    7.2

    9.0

    Lama berinteraksi dengan

    internet

    < 1 tahun

    1-2 tahun

    2-3 tahun

    3-4 tahun

    > 4 tahun

    6

    9

    16

    17

    63

    5.4

    8.1

    14.4

    15.3

    56.8

    Dimana sering mengakses

    internet

    Rumah

    Kantor/Kampus

    Warnet

    Lainnya

    47

    36

    25

    3

    42.3

    32.4

    22.5

    2.7

    Waktu yang digunakan

    mengakses dalam satu

    minggu

    1-5 jam

    6-10 jam

    11-15 jam

    16-20 jam

    >20 jam

    29

    28

    19

    13

    22

    26.1

    25.2

    17.1

    11.7

    19.8

    Produk yang pernah di beli

    di internet

    Baju

    Sepatu

    Buku

    Elektronik

    Lainnya

    60

    13

    3

    18

    17

    54.1

    11.7

    2.7

    16.2

    15.3

    Sumber : Lampiran 4, data diolah

  • 38

    Berdasarkan Tabel 4.1 berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden yang

    diteliti adalah wanita sebanyak 81 responden atau 73.0% sedangkan yang berjenis

    kelamin pria sebanyak 30 responden atau 27.0%. Dilihat dari usia sebagian besar

    responden berumur 19-25 tahun sebasar 94 responden atau 84.7% dan usia 36-40

    tahun sebanyak 2 responden atau 84.7% adalah jumlah paling sedikit. Ditinjau

    dari pendidikan sebagian besar responden SMA sebanyak 63 responden atau

    56.8% sedangkan jumlah yang paling sedikit yaitu 3 responden atau 2.7%. Dilihat

    dari jenis pekerjaan mayoritas responden sebanyak 82 respodenden atau 73.9%

    adalah pelajar/ mahasiswa dan jumlah terendah PNS sebanyak 3 responden atau

    2.7%. Dilihat dari pendapatan perbulan sebagian besar responden memiliki

    pendapatan 4 tahun sebesar 63 responden atau

    56.8% sedangkan yang terkecil

  • 39

    Dari analisis tentang berapa kali responden berbelanja online dalam kurun waktu

    lima bulan terakhir, hasil dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.9

    Frekuensi berbelanja online

    Frekuensi berbelanja

    dalam lima bulan terakhir

    Frekuensi Persentase

    Kurang dari 3 kali 39 35.1

    Lebih dari 3 kali 72 64.9

    Sumber : Lampiran 4, data diolah

    Berdasarkan tabel 4.9 diatas terlihat bahwa mayoritas responden yang diteliti

    pernah berbelanja online lebih dari tiga kali sebanyak 72 responden dengan

    persentase 64.9 dan sebanyak 39 responden dengan persentase 35.1 adalah

    responden yang pernah berbelanja online kurang dari tiga kali dalam lima bulan

    terakhir.

    4.2 Analisis Data

    Pada penelitian ini menggunakan analisi data yang digunakan adalah

    analisis deskriptif, analisis statistik, dan pembahasan hasil penelitian.

    4.2.1 Analisis Deskriptif

    Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui

    pengumpulan jawaban atas responden, maka dapat diperoleh informasi tentang

    tanggapan respoden pada masing-masing variabel penelitian.

  • 40

    4.2.1.1 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi sekuriti

    kontrol

    Tabel 4.10

    TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERSEPSI SEKURITI

    KONTROL

    Item

    pernyataan

    Tanggapan Jumlah Mean

    1 2 3 4 5

    PS1 2 3 26 66 14 420 3.78

    PS2 0 4 14 73 20 442 3.98

    Total 2 7 40 134 34 862 7.76

    Sumber : Lampiran 4, data diolah

    Berdasarkan analisa data pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jawaban dengan skor

    tertinggi dalam persepsi sekuriti kontrol ditunjukkan oleh item pernyataan PS2

    dimana sebanyak 442 dengan rata-rata 3.98, sebanyak 73 responden menjawab

    setuju dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 responden.

    Hasil jawaban terendah dalam persepsi sekuriti kontrol dan ditunjukkan

    dengan item pernyataan PS1 sebesar 420 dengan rata-rata 3.78 dan sebanyak 66

    respoden menjawab setuju dan tidak ada satu pun responden yang menjawab tidak

    setuju.

    4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi privasi

    kontrol

    Tabel 4.11

    TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERSEPSI PRIVASI KONTROL

    Item

    pernyataan

    Tanggapan Jumlah Mean

    1 2 3 4 5

    PP1 1 5 24 66 15 422 3.80

    PP2 0 1 28 67 15 429 3.86

    PP3 0 2 25 65 19 434 3.91

    Total 1 8 77 198 49 1285 11.57 Sumber : Lampiran 4, data diolah

  • 41

    Berdasarkan analisa data pada tabel 4.3 tentang persepsi sekuriti kontrol

    didapatkan hasil bahwa pada item pernyataan PP3 merupakan jumlah jawaban

    tertinggi, dimana sebesar 434 dengan rata-rata 3.91 yaitu sebanyak 65 respoden

    menjawab setuju dengan persepsi kontrol privasi dalam transaksi berbelanja

    melalui media internet, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak

    setuju.

    Jawaban terendah dalam tenggapan responden mengenai persepsi sekuriti

    kontrol ditunjukkan item pernyataan PP1 dimana sebesar 422 dengan 66

    responden yang menjawab setuju dengan persepsi sekuriti kontrol dalam belanja

    online dengan rata-rata 3.80.

    4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi integritas

    Tabel 4.12

    TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERSEPSI INTEGRITAS

    Item

    pernyataan

    Tanggapan Jumlah Mean

    1 2 3 4 5

    PI1 0 9 29 63 10 407 3.67

    PI2 0 5 26 65 15 423 3.81

    Total 0 14 55 128 25 830 7.48

    Sumber : Lampiran 4, data diolah

    Berdasarkan analisa data pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor jawaban

    tertinggi dalam persepsi integriti yaitu item pernyataan PI2 dimana sebesar 423

    dengan rata-rata 3.81 dengan spesifikasi sebanyak 65 responden menjawab setuju

    dengan persepsi integritas vendor saat berbelanja online dan tidak ada satu pun

    responden yang menjawab tidak setuju. Sedangkan yang jawaban terendah yaitu

    PI1 dengan nilai sebesar 407 dengan rata-rata 3.67 sebanyak 63 responden

    menjawab setuju dan tidak ada satu pun responden yang menjawab tidak setuju.

  • 42

    4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi

    kompentensi

    Tabel 4.13

    ANALISIS TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP VARIABEL PERSEPSI

    KOMPENTENSI

    Item

    pernyataan

    Tanggapan Jumlah Mean

    1 2 3 4 5

    PK1 0 4 22 70 15 429 3.86

    PK2 1 5 16 71 18 433 3.90

    PK3 0 8 12 71 20 436 3.93

    Total 1 17 50 212 53 1289 11.69

    Sumber : Lampiran 4, data diolah

    Berdasarkan hasil analisa di atas pada tabel 4.5 menunjukkan skor jawaban

    tertinggi dalam persepsi kompentensi dapat dilihat pada item pernyataan PK3

    dimana sebesar 436 dengan rata-rata 3.93 dengan jumlah responden sebanyak 71

    menjawab setuju dengan kompentensi vendor dalam berbelanja online. Sedangkan

    jawaban terendah ditunjukkan pada item pernyataan PK1 dengan nilai sebesar 429

    dengan rata-rata 3.86 dan yang menjawab setuju dengan persepsi kompentensi

    sebanyak 70 responden.

    4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi

    kepercayaan berbelanja online

    Tabel 4.14

    TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP VARIABEL KEPERCAYAAN

    BELANJA ONLINE

    Item

    pernyataan

    Tanggapan Jumlah Mean

    1 2 3 4 5

    KB1 15 39 41 14 2 384 3.46

    KB2 8 47 33 21 2 371 3.34

    KB3 10 40 41 19 1 372 3.35

    Total 33 126 115 54 5 1127 10.15

    Sumber : Lampiran 4, data diolah

  • 43

    Berdasarkan hasil analisa di atas pada tabel 4.6 menunjukkan skor jawaban

    tertinggi dalam kepercayaan berbelanja dapat dilihat pada item pernyataan KB1

    dimana sebesar 384 dengan rata-rata 3.46 sebanyak 41 responden yang menjawab

    ragu-ragu dalam berbelanja berbelanja online. Sedangkan jawaban terendah

    ditunjukkan pada item pernyataan KB2 dengan nilai sebesar 371 sebanyak 47

    orang menjawab setuju.

    4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi risiko

    Tabel 4.15

    TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERSEPSI RISIKO

    Item

    pernyataan

    Tanggapan Jumlah Mean

    1 2 3 4 5

    PR1 7 27 26 36 15 308 2.77

    PR2 10 42 27 25 7 356 3.21

    PR3 12 40 26 27 6 356 3.23

    Total

    Sumber : Lampiran 4, data diolah

    Berdasarkan hasil analisa di atas pada tabel 4.7 menunjukkan skor jawaban

    tertinggi dalam persepsi risiko terdapat dua item pernyataan yang memiliki jumlah

    nilai yang sama besar yaitu PR2 dan PR3 yang sama-sama memiliki nilai 356,

    dalam PR2 sebanyak 42 responden menjawab setuju dengan nilai rata-rata 3.21

    dan pada PR3 sebanyak 40 responden menjawab setuju dengan nilai rat-rata 3.23.

    sedangkan nilai jawaban terendah ditunjukkan pada item pernyataan PR1 dengan

    nilai sebesar 308 sebanyak 47 orang menjawab setuju dengan rata-rata 2.77.

    4.2.2 Analisis Statistik

    Setelah dilakukan analisis deskriptif, tahap selanjutnya adalah melakukan

    analisis statistik dengan menggunakan model persamaan struktural (SEM) dengan

  • 44

    teknik Maximum Likelihood (ML). berikut ini merupakan awal yang harus di

    penuhi dalam analisis model persamaan struktural (SEM).

    1. Jumlah Sampel

    Menurut Ghozali (2008:64) bahwa jumlah sampel yang diperlukan antara 100

    sampai 200 yang digunakan untuk model estimasi Maximum Likelihood (ML).

    dalam penelitian ini jumlah responden yang dianalis sebanyak seratus sebelas

    sampel sehingga telah memenuhi syarat analisis maka langka selanjutnya adalah

    pengujian CFA (Cofirmatory Factor Analysis) kemudian akan dilanjutkan dengan

    analisis SEM.

    2. Evaluasi Outliers

    Menurut Ferdinand (2001:52) sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah

    asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk

    permodelan SEM. Pengujian data outliers dapat dilakukan dengan program

    AMOS 16, penilaian data memiliki outliers di lihat apabila mahalanobis distance

    tidak lebih besar dari chi square.

    3. Evaluasi Normalitas

    Langkas selanjutnya melakukan uji normalitas, menurut Ghozali (2008) evaluasi

    normalitas data dapat dilihat pada hasil pengujian assement of normality, dengan

    mengamati critical skewness. Tingkat normal tidaknya suatu distribusi data dapat

    ditentukan dengan nilai kritis z pada signifikansi 0,01 atau sebesar 2,58.

  • 45

    Tabel 4.16

    HASIL UJI NORMALITAS

    Assessment of normality (Group number 1)

    Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. Keterangan

    PR3 1.00 5.00 -.19 -.82 -.88 -1.88 Normal

    PR2 1.00 5.00 -.27 -1.18 -.79 -1.69 Normal

    PR1 1.00 5.00 .14 .62 -.94 -2.00 Normal

    KB1 1.00 5.00 -.19 -.81 -.37 -.79 Normal

    KB2 1.00 5.00 -.30 -1.30 -.57 -1.23 Normal

    KB3 1.00 5.00 -.06 -.25 -.56 -1.20 Normal

    PS1 1.00 5.00 -.94 -4.00 2.00 4.28 Tidak Normal

    PS2 2.00 5.00 -.61 -2.59 1.26 2.70 Tidak Normal

    PI1 2.00 5.00 -.50 -2.15 .01 .03 Normal

    PI2 2.00 5.00 -.39 -1.66 .25 .53 Normal

    PK1 2.00 5.00 -.52 -2.21 .62 1.33 Normal

    PK2 1.00 5.00 -1.00 -4.27 1.96 4.19 Tidak Normal

    PK3 2.00 5.00 -.87 -3.75 .99 2.11 Tidak Normal

    PP1 1.00 5.00 -.77 -3.30 1.43 3.07 Tidak Normal

    PP2 2.00 5.00 -.08 -.35 -.13 -.28 Normal

    PP3 2.00 5.00 -.23 -.98 -.03 -.06 Normal

    Multivariate 41.33 9.03

    Sumber : Lampiran 5, data diolah

    Berdasarkan hasil uji normalitas data diatas jika dilihat secara univariate

    nilai critical skewnwss (kemencengan) pada masing-masing indikator masih

    terdapat lima indikator yang tidak berdistribusi normal yaitu PS1 (persepsi

    sekuriti kontrol 1), (PS2 persepsi sekuriti kontrol 2), PK2 (persepsi kompentensi

    2), PK3 (persepsi kompentensi 3) dan PP1 (persepsi privasi 1). Sebuah data

    dikatakan normal jika data simetris dengan nilai skewness, serta memiliki

    kemiringan yang ideal.

  • 46

    Menurut Karin, Helfiried and Muller (2007) menyatakan bahwa meskipun

    data didistribusi cenderung tidak normal, analisis selanjutnya masih dapat

    dilakukan karena data dalam penelitian berasal dari data primer berdasarkan

    jawaban responden yang sangat beragam sehingga sulit untuk memperoleh data

    yang berdistribusi normal.

    4.2.2.1 Analisis Konfirmatori Faktor (CFA)

    .16

    Persepsi

    Privasi

    PP3

    .30

    e5

    1.001

    PP2

    .20

    e41.151

    PP1

    .33

    e3 1.251

    .29

    Persepsi

    Kompentensi

    PK3

    .28

    e10

    1.001

    PK2

    .24

    e91.041

    PK1

    .19

    e8 .961

    .38

    Persepsi

    IntegritasPI2

    .14

    e7

    1.001PI1

    .20

    e6.981

    .19

    Persepsi

    SekuritiPS2

    .26

    e2

    1.001PS1

    .35

    e11.111

    .17

    .14

    .41

    Kepercayaan

    Berbelanja

    KB3

    1.00KB21.20

    KB1 1.20

    .24

    .75

    Persepsi

    Risiko

    PR11.00

    PR21.17

    PR3

    1.03

    .49

    .19

    .21

    .13

    .16

    .09

    .19

    .21

    .13

    .08

    .20

    .18

    .28

    e111

    .39

    e131

    .26

    e121

    .56

    e141

    .15

    e151

    .42

    e161

    Chi Square = 152.787

    DF = 89

    Probability = .000

    Cmin/df = 1.717

    RMSEA = .081

    GFI = .855

    AGFI = .778

    TLI = .901

    CFI = .927

    Sumber : Lampiran 5, data diolah

  • 47

    Tabel 4.17

    HASIL OBERVATION NUMBER

    Observation

    number

    Mahalanobis d-

    squared p1 p2

    7 44.32 .00 .02

    103 35.74 .00 .05

    64 33.75 .01 .03

    77 33.23 .01 .01

    8 32.86 .01 .00

    82 30.43 .02 .01

    58 29.93 .02 .00

    24 29.58 .02 .00

    111 29.49 .02 .00

    48 29.14 .02 .00

    76 28.50 .03 .00

    61 27.62 .04 .00

    63 27.39 .04 .00

    81 26.39 .05 .00

    86 26.10 .05 .00

    52 25.73 .06 .00

    72

    ...

    25.24

    . .07

    (dan selanjutnya)

    .00

    Sumber : Lampiran 5, data diolah

    Pada penelitian ini nilai mahalanobis distance dengan jumlah item pernyataan

    sebanyak 16 maka nilai mahalanobis distance 39.25, apabila lebih maka dianggap

    multivariate outliers. Hasil evaluasi outliers terdapat 1 outliers dengan nilai 44.32

    jadi 44.32 > 39.25, maka pada data nomer 7 harus di hapus agar tidak ada outliers

    dan akan dilakukan revisi.

  • 48

    Tabel 4.18

    GOODNESS OF FIT INDEX

    (MODEL AWAL)

    Kriteria Cut of value Hasil Komputasi Evaluasi model

    Chi-square Kecil 152.787 Sekecil-kecilnya

    DF n.a 89

    Probability < 0.05 0.000 Kurang Baik

    CMIN/DF < 2.0 1.717 Baik

    RMSEA < 0.08 0.081 Marginal

    GFI 0.900 0.885 Marginal

    AGFI 0.900 0.778 Kurang Baik

    TLI 0.900 0.901 Baik

    CFI 0.900 927 Baik

    Sumber : Lampiran 5, data diolah

    Berdasarkan hasil tabel 4.18 menunjukkan penerimaan yang baik dengan chi-

    square (X2) sebesar 152.787, nilai probability kurang baik karena 0.000 < 0.05.

    Cmin\df senilai 1.717 dikatakan baik karena < 2, RMSEA senilai 0.081 dikatakan

    marginal karena >.008 ,GFI senilai 0.885 dinyatakan marginal karena dibawah

    0.9, AGFI dikatakan marginal senilai 0.778 karena < 0.9. TLI senilai 0.901

    dikatakan marginal karena < 0.9, sedangkan CFI senilai 0.927 dikatakan baik

    karena >0.9. dilihat dari hasil output pada mahalanobis distance di dapatkan 1

    outliers maka data tersebut harus dihilangkan atau dihapus.

  • 49

    4.2.2.2 Analisis Konfirmatori Faktor dengan Model Revisi

    Hasil pada analisis konfirmatori awal masih ada outliers dan nilai adjusted

    goodness of fit sehingga perlu dilakukan analisis konfirmatori faktor revisi model

    agar hasil dapat memenuhi nilai yang baik, berikut ini adalah model yang telah

    direvisi:

    Gambar : Lampiran 5, data diolah

    .16

    Persepsi

    Privasi

    PP3

    .30

    e5

    1.001

    PP2

    .18

    e41.181

    PP1

    .32

    e3 1.181

    .20

    Persepsi

    Kompentensi

    PK3

    .38

    e10

    1.001

    PK2

    .34

    e91.041

    PK1

    .15

    e8 1.251

    .39

    Persepsi

    IntegritasPI2

    .09

    e7

    1.001PI1

    .21

    e6.961

    .20

    Persepsi

    SekuritiPS2

    .22

    e2

    1.001PS1

    .35

    e11.101

    .17

    .14

    .42

    Kepercayaan

    Berbelanja

    KB3

    1.00KB21.20

    KB1 1.21

    .21

    .77

    Persepsi

    Risiko

    PR11.00

    PR21.15

    PR3

    1.02

    .50

    .18

    .19

    .12

    .17

    .09

    .16

    .21

    .13

    .08

    .20

    .17

    .28

    e111

    .39

    e131

    .26

    e121

    .55

    e141

    .15

    e151

    .42

    e161

    Chi Square = 138.262

    DF = 88

    Probability = .001

    Cmin/df = 1.571

    RMSEA = .072

    GFI = .864

    AGFI = .789

    TLI = .923

    CFI = .944

    .17

  • 50

    Tabel 19

    GOODNESS OF FIT INDEX

    (MODEL REVISI)

    Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

    Estimate S.E. C.R. P Label

    PP3

  • 51

    Tabel 20

    GOODNESS OF FIT INDEX

    MODEL REVISI

    Kriteria Cut of value Hasil Komputasi Evaluasi model

    Chi-square Kecil 138.262 Sekecil-kecilnya

    DF n.a 88

    Probability < 0.05 0.001 Kurang Baik

    CMIN/DF < 2.0 1.571 Baik

    RMSEA < 0.08 0.072 Baik

    GFI 0.900 0.864 Marginal

    AGFI 0.900 0.789 Kurang Baik

    TLI 0.900 0.923 Baik

    CFI 0.900 0.944 Baik

    Sumber : Lampiran 5, data diolah

    Berdasarkan pada tabel 20 adalah hasil model revisi pertama untuk probability

    naik dari 0.000 menjadi 0.001, nilai Cmin\Df nilainya turun menjadi 1.571 dan

    nilai AGFI naik menjadi 0.789 yang nilai sebelumnya 0.778 sedangkan kriteria fit

    lainnya seperti CFI, TLI, GFI mengalami peningkatan.

  • 52

    4.2.2.3 Analisis Model Persamaan Struktural (SEM)

    Setelah melakukan uji analisis konfirmatori faktor akan dilanjutkan dengan model

    persamaan struktural (Structural Equation Modelling) yang akan diaplikasikan

    dengan program AMOS 16.

    ANALISIS PERSAMAAN STRUKTURAL

    .12

    Persepsi

    Privasi

    PP3

    .35

    e5

    1.001

    PP2

    .08

    e41.681

    PP1

    .36

    e3 1.261

    .25

    Persepsi

    Kompentensi

    PK3

    .32

    e10

    1.001

    PK2

    .22

    e91.171

    PK1

    .25

    e8 .921

    .26

    Persepsi

    IntegritasPI2

    .22

    e7

    1.001PI1

    .03

    e61.431

    .13

    Persepsi

    SekuritiPS2

    .28

    e2

    1.001PS1

    .23

    e11.631

    Kepercayaan

    Berbelanja

    KB3

    1.00KB21.26

    KB1 1.24

    Persepsi

    Risiko

    PR11.00

    PR21.14

    PR3

    1.01

    .27

    e111

    .41

    e131

    .23

    e121

    .54

    e141

    .16

    e151

    .41

    e161

    Chi Square = 309.586

    DF = 98

    Probability = .000

    Cmin/df = 3.159

    RMSEA = .141

    GFI = .733

    AGFI = .630

    TLI = .710

    CFI = .764

    .09

    .37

    -.10

    .34

    .36

    1.22

    .26

    z1

    1

    .19

    z2

    1

    Gambar : 4.7 Analisis Persamaan Model

    Sumber : Lampiran 6, data diolah

  • 53

    Tabel 4.21

    (GOODNESS OF FIT INDEX)

    Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

    Std. Est Estimate S.E. C.R. P Label

    KB

  • 54

    diterima dan memperoleh dukungan ( = 0.30, p=0.02). Hipotesa 4 yang

    menyatakan bahwa Persepsi kompentensi berpengaruh terhadap kepercayaan

    belanja online ditolak dan tidak memperoleh dukungan ( = 0.31, p=0.13).

    Hipotesa 5 yang menyatakan bahwa kepercayaan belanja online berpengaruh

    terhadap persepsi risiko diterima dan memperoleh dukungan ( = 0.86, p= 0.000).

    Tabel 4.22

    GOODNESS OF FIT INDEX

    (ANALISIS PERSAMAAN STRUKTURAL)

    Kriteria Cut of value Hasil Komputasi Evaluasi model

    Chi-square Kecil 309.586 Sekecil-kecilnya

    DF n.a 98

    Probability < 0.05 .000 Kurang Baik

    CMIN/DF < 2.0 3.159 Kurang Baik

    RMSEA < 0.08 0.141 Kurang Baik

    GFI 0.900 0.733 Marginal

    AGFI 0.900 0.630 Kurang Baik

    TLI 0.900 0.710 Marginal

    CFI 0.900 0.764 Marginal

    Sumber : Lampiran 6, data diolah

    Berdasarkan hasil tabel 4.22 menunjukkan penerimaan yang baik dengan chi-

    square (X2) sebesar 309.586, nilai probability kurang baik karena 0.000 < 0.05.

    Cmin\df senilai 3.159 dikatakan kurang baik karena < 2, RMSEA senilai 0.141

    dikatakan kurang baik karena > 0.08, GFI senilai 0.733 dinyatakan marginal

    karena dibawah 0.9, AGFI dikatakan kurang baik senilai 0.630 karena < 0.9. TLI

    senilai 0.710 dikatakan marginal karena < 0.9, sedangkan CFI senilai 0.764

    dikatakan baik karena >0.9.

  • 55

    4.2.3 Pembahasan

    4.2.3.1 Pengaruh persepsi sekuriti kontrol terhadap kepercayaan belanja

    online

    Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa persepsi sekuriti kontrol tidak

    berpengaruh terhadap berbelanja online terlihat dari = 0.23, p=0.17 pada

    signifikansi p=0.05. hasil dari penelitian ini tidak mendukung penelitian terdahulu

    yang dilakukan Connolly dan Bannister (2008) yang mengatakan bahwa persepsi

    sekuriti kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan berbelanja di internet, dimana

    apabila persepsi sekuriti kontrol ditingkatkan maka kepercayaan konsumen

    berbelanja di internet juga akan meningkat. Sedangkan dalam penelitian ini dapat

    dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendidikan SMA sebesar 63 orang,

    sebesar 82 responden masih berstatus pelajar/mahasiswa dan sebanyak 57

    responden pendapatan perbulan responden kurang dari satu juta rupiah. Dari

    penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang berpendidikan SMA

    dengan pekerjaan pelajar/mahasiswa dan juga memiliki tingkat penghasilan

    kurang dari satu juta rupiah, dapat dikatakan tidak terlalu memikirkan tentang

    sekuriti kontrol yang diterapkan oleh vendor internet.

    4.2.3.2 Pengaruh persepsi privasi kontrol terhadap kepercayaan belanja

    online

    Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa persepsi privasi kontrol tidak

    berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online, hal itu terlihat dari = -0.6, p=

    0.67 pada signifikansi 0.05. Hasil dari penelitian ini tidak mendukung penelitian

    terdahulu yang dilakukan Connolly dan Bannister (2008) yang mengatakan bahwa

  • 56

    persepsi privasi kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan berbelanja di internet,

    dimana apabila persepsi privasi kontrol kerahasian dari awal tranasksi sampai

    transaksi berakhir, apabila hal itu ditingkatkan maka kepercayaan berbelanj