-
i
ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN KONSUMEN
TERHADAP PERSEPSI RISIKO BELANJA
ONLINE DI SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Manajemen
Oleh :
TRI HANDAYANI
NIM : 2006210111
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2010
-
ii
ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN KONSUMEN
TERHADAP PERSEPSI RISIKO BELANJA
ONLINE DI SURABAYA
Diajukan oleh :
TRI HANDAYANI
2006210111
Skripsi ini telah dibimbing
dan dinyatakan siap diuji
Dosen Pembimbing,
Tanggal: 30 Juli 2010
Drs. SONI HARSONO, M.Si
-
iii
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN KONSUMEN
TERHADAP PERSEPSI RISIKO BELANJA
ONLINE DI SURABAYA
Disusun oleh:
TRI HANDAYANI
NIM: 2006210111
Dipertahankan di depan Tim Penguji
dan dinyatakan Lulus Ujian Skripsi
pada tanggal 16 Agustus 2010
Tim Penguji
Ketua : Drs. Irawan, M.M. ..
Sekretaris : Drs. Soni Harsono, M.Si ..
Anggota : Dra. Ec. Aniek Maschudah Ilfitriah, M. Si. ..
-
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : TRI HANDAYANI
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 15 Oktober 1988
NIM : 2006210111
Jurusan : Manajemen
Program Pendidikan : Strata I
Konsentrasi Pendidikan : Manajemen Pemasaran
Judul : ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN
KONSUMEN TERHADAP PERSEPSI RISIKO
BELANJA ONLINE DI SURABAYA
Disetujui dan diterima baik oleh:
Dosen Pembimbing,
Tanggal: 30 Juli 2010
Drs. Soni Harsono, SE.,M.Si
Ketua Jurusan Manajemen
Tanggal:.
Mellyza Silvy, SE., M.Si
-
v
persembahan & Motto
Alhamdulillah.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua rahmat serta
hidayahnya yang dilimpahkan, akhirnya Q dapat menyelesaikan
skripsi ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini ingin sampaikan terimakasih yang mendalam
kepada:
1. Kedua orang tua Qu tercinta Ayah & Ibu, terimakasih atas semua
dukungan, doa, perhatian, motivasi dan kasih sayang kalian
selama ini yang begitu besar
2. Kakak Q tersayang, Mas Poer & Mbak Yunie + Mas Ronni, Buat doa,
dukungan, smuanx dehh
3. Mbah Kam and The Gank : Mak Lampir (Roehma) sudah bantuin entry data,
Matus, Citra, Dafa, Dicky, Bix mOes, Candra (si memble), Adit, Andry, Bie
Moes, Noer, Muna, Ningsih... Buat Paman ku Muhamad, Mery, Om Prim,
Alm. Solikin dan NASI BEBEK CAK YUDI team.
4. Thanks to Marketing Friends => Nophiee mulai dari Harmoni sampai lulus
Bareng my friend,,, V3 udah gila2an bareng, Kendru (temen satu bimbingan)
mbak Rahma, Maman, Agung, Yusni, Alam, Fariz, Hasan, mas Hendra, Mas
Romdhoni, Tedya, Nyoman, Senno dan temen2 seperjuangan marketing yang
ga bisa di sebutin satu sukses buat kalian semua
5. Buat Pak Soni uda memberi motivasi, pengarahan, semagad buat nyelesaikan
skripsi ini, makasih buuannyaak yahh pak
6. Buat temen-temen KomTif,, Lia yang udh memberi semangad aku, gila-gialan
pas PKM, Dee Dion tofan ca tiata, juga mbak2 komtif yg udah lulus (mbak lid,
mbak dian, yg udah bantuin PKM Que) m yang laen ga bisa di sebutin
satoe2....
7. Cieeta (lulus bareng juga akhirnx ), tutus ma Adie makasih udh bantuin
-
vi
bikin peta, Nanda Nadia Vie2 makasih udah mau di repotin meski udh lulus.
Oneng Dhita Emil (Kapan2 jalan2 lagii heehee), Lika wong meduro m tika
jenk kellin akhirnya aku bisa nyusul kalian lulus juga,
Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir
(Success is a journey, not a destination)
~ Ben Sweetland
-
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan sebagai tugas akhir yang
berjudul Analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap persepsi risiko
belanja online di Surabaya.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan
penyelesaian program pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen Pemasaran di
STIE Perbanas Surabaya. Pada kesempatan ini dengan penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini, terima kasih diucapkan kepada:
1. Bapak Drs. Soni Harsono, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang memberikan
banyak bimbingan, saran dan arahan mulai awal hingga terselesainya skripsi
ini dengan baik.
2. Ibu DR. Dra. Psi. Hj. Tatik Suryani, M.M selaku Ketua STIE Perbanas
Surabaya.
3. Ibu Mellyza Silvy S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen STIE Perbanas
Surabaya.
4. Bapak Drs. Emanuel Kristijadi, M.M selaku Dosen Wali penulis yang telah
memberikan berbagai nasehat dan arahan selama penulis belajar di STIE
Perbanas Surabaya.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Civitas akademik STIE Perbanas
Surabaya yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan selama
-
viii
masa perkuliahan.
6. Seluruh staf perpustakaan dan karyawan di STIE Perbanas Surabaya.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan banyak bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karenanya penulis mengharapkan masukan dan
saran yang membangun dari semua pihak. Harapan penulis semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, berkepentingan, dan
dapat menambah wawasan bagi para pembaca serta peneliti selanjutnya dalam
melakukan penelitian di bidang manajemen.
Surabaya, Agustus 2010
Penulis
-
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN SIAP UJI ....................................................... ii
HALAMAN LULUS UJIAN SKRIPSI .......................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ............................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii
ABSTRAK ........................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................... 4
1.5 Sistematika Penulisan .................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................... 7
2.2 Landasan Teori .............................................................. 10
2.3 Pengertian Persepsi ...................................................... 11
2.4 Kerangka Penelitian ...................................................... 16
2.4 Hipotesis Penelitian ...................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian .................................................... 18
3.2 Batasan Penelitian ......................................................... 18
3.3 Identifikasi Variabel ...................................................... 18
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............ 19
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik ....................................... 23
Pengambilan Sampel
-
x
3.6 Penyusunan Instrumen Penelitian ................................. 26
3.7 Data dan Metode pengumpulan data ............................. 27
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 28
Instrumen Penelitian
3.9 Teknis Analisis Data .................................................... 30
BAB IV
4.1 Gambaran Subyek Peneltian ......................................... 36
4.2 Analisis Data ................................................................. 39
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................... 58
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................. 59
5.3 Saran ........................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 61
-
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran Connolly dan Bannister (2008) .............. 10
Tabel 3.2 Rentang skala dari kategori lima skor ...................................... 24
Tabel 3.3 Wilayah Surabaya Timur ........................................................ 26
Tabel 3.4 Kisi-kisi pernyataan kuesioner variable penelitian .................. 29
Tabel 3.5 Hasil uji validitas ..................................................................... 31
Tabel 3.6 Hasil uji reliabilitas .................................................................. 32
Tabel 3.7 Kriteria Goodness of fit ............................................................ 36
Tabel 4.8 Karakteristik responden ........................................................... 39
Tabel 4.9 Frekuensi berbelanja online ..................................................... 41
Tabel 4.10 Tanggapan responden terhadap persepsi sekuriti kontrol ........ 42
Tabel 4.11 Tanggapan responden terhadap persepsi privasi kontrol ......... 42
Tabel 4.12 Tanggapan responden terhadap persepsi Integritas ................. 43
Tabel 4.13 Tanggapan responden terhadap persepsi kompentensi ............ 44
Tabel 4.14 Tanggapan responden terhadap kepercayaan berbelanja ........ 45
Tabel 4.15 Tanggapan responden terhadap persepsi risiko ....................... 45
Tabel 4.16 Hasil uji normalitas .................................................................. 47
Tabel 4.17 Hasil observation number ........................................................ 50
Tabel 4.18 Hasil Goodness of fit index (model awal) ................................ 51
Tabel 4.19 Hasil Goodness of fit index (model revisi) ............................... 53
Tabel 4.20 Hasil Goodness of fit index (model revisi) ............................... 54
Tabel 4.21 Hasil Goodness of fit index (Structural Equation modeling) ... 56
Tabel 4.22 Hasil Goodness of fit index (Structural Equation modeling) ... 57
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Connolly dan Bannister (2008) .............. 8
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Rofiq (2007) ........................................... 9
Gambar 2.3 Kerangka Penelitian ................................................................. 18
Gambar 3.4 Peta wilayah Surabaya Timur .................................................. 17
Gambar 3.5 Diagram Jalur ........................................................................... 17
Gambar 3.4 Peta wilayah Surabaya Timur .................................................. 17
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Data Responen
Lampiran 3 : Validitas dan Reliabilitas Sampel Kecil
Lampiran 4 : Karakteristik Responden
Lampiran 5 : CFA (Analisis Faktor Konfirmatori)
Lampiran 6 : SEM (Structural Equation Modelling)
-
xiv
ABSTRACT
ANALYSIS INFLUENCE TRUST CONSUMERS ON PERCEIVED RISK
ONLINE SHOPPING IN SURABAYA
The purpose of this study to determine what factors influence consumers
to shop online, while shopping on the internet a lot of uncertainty because of the
seller and the buyer did not meet each other. Big risks that will arise when we
shop online but in fact its increasing numbers of online shoppers from year to year
The questionnaire is only focus on east of Surabaya. In this study, one
hundred and eleven samples taken with a way to spread the questionnaire via
email and direct questionnaires to the respondents. The 50 respondents answered
the questionnaire and return via email, the 61 respondents using direct
questionnaires.
This research design is a non probability sampling. The data analysis
technique used is descriptive and statistical analysis. Confirmatory factor analysis
and structural equation models built using AMOS tester 16. The results of this
study is the first, the perception of the integrity of the trust has an influence on
online shopping for the greater integrity that have Internet vendors will add to
consumer confidence to shop online and the second, online trust has an influence
on risk perception of risk even when you shop online at high but consumers still
believe to shop online
Keywords: trust, online shopping, risk perception
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat internet menjadi
salah satu media yang tidak hanya untuk berkomunikasi, tapi juga media
berbelanja. Semakin meningkat pengguna internet membuat para pelaku bisnis
berusaha untuk memajukan bisnis yang dijalankannya dengan memperluas
jaringan bisnis melalui internet sebagai salah satu media untuk menawarkan
produknya. Banyak kemudahan yang dapat di temui dalam transaksi online, akan
tetapi yang masih melekat dibenak konsumen yaitu tingkat kepercayaan yang
mereka tujukan pada vendor di internet. Banyak konsumen yang masih
mempertanyakan tentang sistim keamanan, kontrol pribadi individu, integritas dan
kemampuan e-commerce sendiri.
Kepercayaan konsumen akan bertambah saat berbelanja online apabila
vendor internet menyediakan beberapa yang dapat menunjang proses transaksi,
karena konsumen akan lebih cermat memilih web store. Konsumen akan lebih
memilih web store yang sudah dapat dipercaya misalkan saja Kaskus.com
merupakan situs jual beli yang paling banyak di akses di Indonesia. Situs ini
memberikan keleluasaan pada penggunanya untuk melapor atau dapat
memberikan komentar apabila merasa ditipu oleh pihak lain.
Risiko belanja online sangat lah tinggi hal ini dapat mengurangi
kepercayaan konsumen untuk berbelanja online. Risiko yang cukup di
-
2
khawatirkan yaitu penipuan kartu kredit, barang tidak sesuai, kualitas barang,
pengiriman barang dan data pribadi konsumen. berbeda dengan perdagangan
konvensional dimana penjual dan pembeli bertemu secara langsung dalam
melalukan transaksi. Transaksi online mulai marak di Indonesia, hal ini dapat
dilihat dari banyak pengguna internet yang mulai belanja online.
Malik dan Islahuddin (www.SeputarIndonesia.com, 5 April 2010)
mengenai maraknya konsumen Indonesia mulai belanja secara online
diungkapkan eBay Indonesia. Tercatat, pada Mei 2009 nilai perdagangan
lewat internet di Indonesia mencapai sekitar USD3,4 miliar atau sekitar
Rp35 triliun. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 17 juta
orang lebih dan nilai e-commerce sebesar USD3,4 miliar. Hasil survei
Nielsen pada 2008 di Indonesia tercatat hanya 51% pengguna internet
yang menyatakan belanja online dari 511 responden yang disurvei.
Terungkap, sebanyak 40% responden di Indonesia menyatakan terbiasa
membeli atau memesan tiket pesawat secara online. Ini merupakan
tertinggi jenis produk yang dibeli masyarakat Indonesia lewat dunia maya.
Kemudian, di ikuti buku (37%), pakaian, sepatu, dan aksesori (21%),
elektronik (21%), video/ DVD/ games (20%), peranti lunak komputer
(20%), pemesanan travel dan hotel (13%), musik (9%), peranti keras
komputer (9%), kosmetik dan makanan suplemen (4%), boneka (3%), tiket
pertunjukan (3%), peralatan olahraga (3%), suku cadang automotif (1%),
barang-barang grosir (1%), dan lainnya (22%).
Ada beberapa fasilitas yang dapat ditemukan saat melakukan transaksi
berbelanja online yang dapat mempermudah para konsumen dalam berbelanja.
Fasilitas yang ditawarkan oleh pemilik vendor di internet dapat menarik banyak
pengunjung yang akan bertransaksi di bisnis online. Sifat interaktif dari Web
memfasilitasi dilakukannya pertukaran antara pelanggan dan suplier mengenai
informasi, saran, pemasukan pesanan, status pesanan, status pesanan, dan keluhan
yang terkustomisasi (Utami, 2006:147). Dalam melakukan transaksi berbelanja
di internet konsumen mempunyai beberapa manfaat dirasakan pada saat
berbelanja dengan media internet antara lain kenyaman, kemudahan, kecocokan,
-
3
dan keamanan. Maka dari itu pelaku dalam bisnis ini harus dapat mencermati dan
mengerti apa yang di butuhkan dan diinginkan oleh konsumen, sehingga
konsumen dapat mempercayai dan melakukan transaksi pembelian kembali di
internet. Transaksi e-commerce, konsumen cukup melakukan pemesanan dari
internet dan melakukan pembayaran via transfer rekening antar bank. Semakin
banyaknya perusahaan yang menggunakan sistem e-commerce ini memudahkan
para konsumen untuk dapat memilih perusahaan mana yang paling tepat.
Selain faktor-faktor diatas faktor-faktor lingkugan luar sangat berpengaruh
terhadap transaksi online, dengan adanya pengakuan pihak ketiga dalam hal ini
adalah testimonial dari para pengguna internet lainnya, dan hukum yang mengatur
keamanan dan tindak kriminal yang terjadi di dunia maya. Hal ini dapat
memperkecil risiko yang diterima sehingga dapat menambah kepercayaan
konsumen untuk berbelanja di internet. Berdasarkan latar belakang tersebut
peneliti memlilih judul Analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap
persepsi risiko belanja online di Surabaya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,
maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah persepsi sekuriti kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan belanja
online?
2. Apakah persepsi privasi kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan belanja di
online?
-
4
3. Apakah integritas berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online?
4. Apakah persepsi kompentensi berpengaruh terhadap kepercayaan belanja
online?
5. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap risiko dalam belanja online?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin di capai
adalah:
1. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi sekuriti kontrol terhadap
kepercayaan belanja online.
2. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi privasi kontrol terhadap
kepercayaan belanja online.
3. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi integritas terhadap kepercayaan
belanja online.
4. Mengetahui signifikansi pengaruh persepsi kompentensi terhadap
kepercayaan belanja online.
5. Mengetahui signifikansi pengaruh kepercayaan terhadap risiko belanja
online.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Bagi Peneliti
Dengan menyusun ini, maka peneliti dapat mengembangkan konsep yang
telah didapat, menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan peneliti
-
5
tentang analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap persepsi risiko
belanja online di Surabaya.
b. Bagi STIE Perbanas Surabaya
Penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai penambah perbendaharaan
perpustakaan serta sebagai kajian dan perbandingan bagi mahasiswa lain
dalam menyusun penelitian selanjutnya.
c. Bagi Peneliti lain
Penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau
pandangan untuk penelitian yang akan datang sehingga akan membantu untuk
mempercepat dan melengkapi penelitian yang diperlukan selanjutnya.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara garis besar, sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini secara ringkas menjelaskan latar belakang masalah, rumusan
permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu, landasan teori,
tinjauan teoritis yang mendasari penelitian serta hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, identifikasi variabel,
definisi operational dan pengukuran variabel, teknik sampling,
metode pengumpulan data dan metode analisis data.
-
6
BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini menjelaskan gambaran subyek yang diteliti, analisis data
beserta pembahasan dari data yang telah dianalisis.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan data yang
telah dianalisis, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian
selanjutnya.
-
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian yang berjudul
Analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap risiko belanja online di
Surabaya dapat dikemukakan sebagai berikut:
2.1.1 Connolly dan Bannister (2008)
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Connolly dan Bannister
dengan judul Factors infuencing Irish consumers trust in internet shopping
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mendasari
konsumen Irlandia untuk percaya belanja online.
Rancangan penelitian ini menggunakan data primer, yaitu penelitian survei
pada konsumen yang pernah melakukan transaksi online pada masyarakat Irlandia
sebanyak 858 responden. survei didapat dari dua sampel, sampel yang pertama
dari asosiasi Master of Business Administration (MBA) di Irlandia yang terdiri
dari 620 responden yang telah memiliki gelar MBA selama 10 tahun. Para
partisipan diminta untuk berpartisipasi mengisi kuesioner, mereka menerima
kuesioner dan mengembalikan kuesioner yang sudah disertai jawaban melalui
pos. Dalam studi ini peserta lulusan dari enam universitas di Irlandia, 200
responden mendapatkan gelar MBA di Dublin City University, sedangkan 420
responden lainnya mewakili lima Universitas berbeda di Irlandia. Sampel yang
kedua, didapat dari anggota ICS (Irish Computer Society) di Irlandia yang terdiri
7
-
8
dari 218 responden dengan latar belakang teknik. Untuk responden yang kedua ini
peneliti mengirim kuesioner melalui email, mereka juga mengirim dan
mengembalikan kuesioner melalui email.
Hasil dari penelitian ini adalah menambah kepercayaan konsumen Irlandia
untuk berbelanja di internet, faktor yang paling signifikan yaitu persepsi integritas
vendor dan persepsi kompentensi vendor. Maka agar konsumen lebih percaya
untuk belanja online maka sebaiknya integritas dan kompentensi harus lebih
ditingkatkan.
Trustworthiness of Internet vendor
GAMBAR 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN TERDAHULU
Sumber : Cheng and Lee (2000) dalam jurnal Connolly dan Bannister (2008)
2.1.2 Rofiq (2007)
Penelitian ini yang menjabarkan bahwa dimensi kepercayaan harus dikembangkan
agar terjadi hubungan yang signifikan antara kepercayaan dengan integritas.
Dalam rancangan penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. data
Persepsi sekuriti
kontrol
Persepsi privasi
kontrol
Persepsi integritas
Persepsi
kompentensi
Kepercayaan
berbelanja
online
Persepsi
risiko
-
9
primer di lakukan dengan menggunakan sebanyak 236 responden tetapi yang
memenuhi syarat untuk dijadikan sampel sebanyak 152 responden dimana 72 %
berasal dari barat Indonesia dan 24 % berasal dari tengah Indonesia dan 4% dari
timur Indonesia. 78 responden adalah pria dan usia antara 26-35 tahun sebanyak
54%, Didominasi lulusan sarjana sebanyak 50%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa integritas (integrity) dan
kemampuan (Ability)vendor mempunyai pengaruh positif secara langsung
terhadap kepercayaan (trust) pelanggan e-commerce di Indonesia dan
pengaruhnya signifikan.
GAMBAR 2.2
KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN TERDAHULU
Sumber : Rofiq (2007)
Dari pembahasan penelitian terdahulu Connolly dan Bannister (2008) dan
Rofiq (2007), maka persamaan dan perbedaan penelitian ini sebagai berikut:
Integritas
Kepercayaan Partisipasi
Kemampuan
Kebaikan Hati
-
10
TABEL 2.1
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN TERDAHULU
Indikator Penelitian
Terdahulu I
Penelitian
Terdahulu II
Penelitian Sekarang
Variabel Bebas - Persepsi sekuriti kontrol
- Persepsi privasi kontrol
- Persepsi integritas
- Persepsi kompentensi
- Kemampuan - Kemurahan hati - Integitas - Kepercayaan - Partisipasi
- Persepsi sekuriti kontrol
- Persepsi privasi kontrol
- Persepsi integritas - Persepsi kompentensi
Variabel Terikat Risiko Partisipasi Risiko
Variabel
Perantara
Kepercayaan
berlanja online
Kepercayaan Kepercayaan belanja
online
Lokasi Penelitian Irlandia Indonesia Surabaya (khususnya
Surabaya Timur)
Populasi Konsumen yang
pernah membeli
barang di internet
Konsumen yang
pernah membeli
barang di internet
Konsumen yang pernah
membeli barang di
internet
Sampel - asosiasi Master of Business
Administration
(MBA)
- anggota ICS (Irish Computer
Society)
Konsumen yang
melalukan transaksi
e-commerce lima
bulan terakhir
- Konsumen yang melakukan transaksi
online minimal lima
bulan terakhir
Sumber : Data diolah
2.2 Landasan teori
Definisi Belanja online
Belanja online adalah proses dimana konsumen membeli produk atau jasa
di internet (http://en.wikipedia.org/). Belanja online juga di sebut dengan istilah
perdagangan elektronik (Electronic commerce atau e-commerce) adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya. E-
-
11
commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Pengertian Electronic Commerce (EC) juga dapat didefinisikan konsep baru yang
bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web
Internet Shim et al (2000) dalam Suyanto (2003:11) atau proses jual beli
produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet menurut
Turban et al (2000) dalam Suyanto (2003:11).
Ada tiga elemen berbeda yang ditemui di e-commerce. Pertama, vendor
yakni organisasi atau orang yang menjual barang atau jasa secara elektronik.
Mereka disebut electronic vendor atau e-vendor. Kedua, konsumen yang
menggunakan jasa elektronik untuk mencari informasi, memesan jasa atau
membeli produk. Ketiga, teknologi berupa perangkat keras (komputer, internet,
telepon seluler), perangkat lunak yang dapat digunakan untuk bertransaksi
(Cowles et al. 2002).
2.3 Persepsi
Suryani (2008:97), mendefinisikan Persepsi adalah proses dimana dalam
proses tersebut individu memilih, dan mengorganisasikan dan
menginterpretasikan stimuli menjadi sesuatu yang bermakna dalam buku.
Sedangkan Mowen dan Minor (2002:82), mendefinisikan Persepsi adalah
proses dimana individu dieksposuntuk menerima informasi, memperhatikan
informasi tersebut, dan memahaminya. Sedangkan dalam (id.wikipedia.org)
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu
informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap
-
12
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses
oleh otak.
2.3.1 Persepsi Sekuriti Kontrol (Perceived Security Control)
Transaksi bisnis di dalam dunia maya rentan akan terjadinya tindak kejahatan,
konsumen harus lebih selektif memilih website atau toko online yang akan mereka
tuju. Keamanan data pribadi yang bersifat rahasia haruslah mendapatkan
pengawasan atau kontrol keamanan yang baik dari pihak vendor. Menurut hasil
riset pada tahun 2001 yang dilakukan oleh ClearCommerce.com yang berkantor di
Texas, Indonesia dinyatakan di urutan ke dua negara asal pelaku cyberfraud
setelah Ukraina. Hasilnya di Internet adalah fraud.riset tersebut mensurvei 1.137
toko online, 6 juta transaksi, dan 40 ribu pelanggan (Utoyo dalam tesis Rofiq
2007). Jadi transaksi bisnis melalui internet bukan berarti terhindar dari kejahatan
oleh pihak lain sebagaimana bertransaksi secara konvensional. Potensi kejahatan
berupa penipuan, penyalahgunaan kartu kredit, penstransferan dana illegal dari
rekening tertentu.
Hubungan kontrol sekuriti terhadap tingkat kepercayaan konsumen dan
risiko adalah ketika vendor internet menerapkan kontrol sekuriti yang baik dalam
transaksi online dengan konsumen, hal ini dapat membuat konsumen lebih
percaya berbelanja online. Semakin baik sistem keamanan membuat konsumen
lebih percaya belaja online karena risiko yang terjadi saat transaksi online
semakin kecil.
-
13
2.3.2 Persepsi Privasi Control (Perceived Control Privacy)
Cheung dan Lee (2001:483) mendefinisikan Privasi adalah kemampuan satu atau
sekelompok individu untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya
dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka. Privasi
adalah hak individu untuk mengendalikan penggunaan informasi tentang identitas
pribadi baik oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya. Persepsi konsumen pada
vendor internet adalah kemampuan untuk melindungi informasi personal yang
didapatkan saat transaksi elektronik berlangsung.
Menurut Wang (1998) dalam (Sularto 2004:140) privasi pada Internet
dapat dikelompokkan menjadi empat bidang utama:
(1) Pemilikan informasi oleh pihak yang tidak berhak.
(2) penggunaan informasi yang tidak tepat.
(3) Penjajahan privasi.
(4) Penyimpanan informasi yang tidak pada tempatnya.
Hubungan privasi kontrol terhadap tingkat kepercayaan konsumen dan
risiko adalah pada saat transaksi sedang berlangsung hingga selesai vendor
internet akan menjaga kerahasian data transaksi khususnya data yang bersifat
pribadi. Penerapan privasi kontrol dimaksudkan agar semua transaksi bersifat
intern hanya antara vendor internet dengan konsumen. Apabila vendor mampu
menyimpan transaksi kedua belah pihak akan mengurangi kejahatan oleh pihak
lain yang tidak berhak sehingga semakin baik kontrol privasi membuat konsumen
lebih percaya belaja online karena risiko yang terjadi saat transaksi online
semakin kecil.
2.3.3 Persepsi Integritas (Perceived Integrity)
Persepsi konsumen di internet ada pada kejujuran vendor internet. Secara
khusus, apakah vendor internet memiliki tindakan yang konsisten, apakah
-
14
tindakan vendor internet sama dengan apa yang di katakan. Apakah transaksi
dengan konsumen berjalan dengan adil (Cheung dan Lee, 2001:483). Persepsi
konsumen pada integritas website shopping online yaitu sering dianggap sesuatu
yang penting dari kepercayaan Wang et al (2009:13). Lee dan Turban (2001)
dalam Sulaiman (2007:194) mendefinisikan persepsi integritas adalah sesuatu
yang dianggap sebagai kepercayaan pengguna internet pada kejujuran vendor
internet.
Hubungan integritas terhadap tingkat kepercayaan konsumen dan risiko
jadi untuk melihat integritas vendor di internet tidak mudah karena konsumen
hanya dapat mengetahui apakah suatu vendor mempunyai integritas yang baik
atau tidak dengan melihat tes timonial yang ditulis oleh konsumen yang pernah
bertransaksi, hal bukan suatu patokan yang sah tetapi akan mengurangi risiko
sebelum konsumen melakukan transaksi online.
2.3.4 Persepsi Kompentensi (Perceived Competence)
Mayer at al (1995) dan George (2004) dalam Sulaiman (2007:194)
mendefinisikan bahwa lingkungan web, reputasi vendor dan persepsi kualitas
dalam pengiriman web yang terpusat untuk mempersepsikan kompetensi internet
vendor. Menurut Cheung dan Lee (2006:483) Persepsi kompentensi adalah
persepsi konsumen pada vendor internet bahwa vendor internet mempunyai
keterampilan dan keahlian yang memadai.
Hubungan kompentensi terhadap tingkat kepercayaan konsumen dan
risiko adalah suatu vendor dapat dikatakan kompenten apabila mempunyai
sumber daya dan tenaga yang dapat diandalkan misalkan saja kualitas tampilan
-
15
toko harus dibuat menarik, vendor internet harus tanggap dalam menghadapi
masalah sehingga risiko saat transaksi online akan kecil.
2.3.5 Kepercayaan Berbelanja Online (Trust in Online Shopping)
Kepercayaan merupakan pondasi dari bisnis, suatu transaksi bisnis antara dua
pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling saling mempercayai.
Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnsi,
melainkan harus dibangun mulai awal dan dapat dibuktikan (Rofiq, 2007:30).
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa
cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena
keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar
atau keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran (id.wikipedia.org). Pengertian
lain dari kepercayaan konsumen berbelanja online adalah Keinginan konsumen
akan tindakan yang peka dari vendor internet saat transaksi online, didasari
harapan bahwa vendor internet akan berperilaku jujur, terlepas dari kemampuan
konsumen untuk memantau atau mengontrol vendor internet Lee dan Turban
(2001) dalam Cheung dan Lee (2008:481).
Hubungan tingkat kepercayaan konsumen terhadap risiko adalah apabila
konsumen sudah percaya pada belanja online maka konsumen sudah mengetahui
risiko apa yang akan ada, jika konsumen melakukan transaksi online beberapa kali
dan transaksi tersebut sesuai (barang yang diterima sesuai harapan, keamanan data
saat transaksi, pengiriman barang, dan saat pembayaran) maka risiko akan
berkurang.
-
16
2.3.6 Persepsi Risiko (Perceived Risk)
Jones dan Vijayasarathy (1998:141) dalam Sularto 2004 mengungkapkan bahwa
orang menganggap belanja online lebih berisiko dibanding belanja melalui
katalog cetak. Maholtra et al 2004 dalam (Katos 2009:30) Risiko persepsi
mengacu pada ketidakpastian yang terkait dengan hasil keputusan. Chang,
Cheung and Lai 2005 dalam (Katos 2009:30) Khususnya pada e-commerce risiko
dibedakan dalam dua kategori yaitu risiko produk dan risiko transaksi. Risiko
produk mengacu pada ketidakpastian produk atau jasa yang dibeli akan sesuain
dengan yang diharapkan sedangkan transaksi risiko adalah ketidakpastian yang
akan berakibat merugikan konsumen dalam proses transaksi.
Menurut Lee dan Turban (2001:75) dalam konteks berbelanja online, risiko
adalah parameter relevansi situasional bahwa:
1. Terdapat ketidakpastian tentang hasil dari transaksi berbelanja online 2. Hasil tergantung pada tindakan vendor internet, yang mana tidak dapat
langsung bertemu dan mengontrol konsumen.
3. Kerugian dari hasil kecurangan mungkin lebih besar dari pada keuntungan dari hasil yang sukses.
Hubungan risiko dalam belanja online adalah banyaknya pengguna internet
dan maraknya perdagangan melalui internet dengan tinggi nya tingkat kejahatan
yang terjadi di dunia maya. Fenomena ini menarik karena adanya risiko yang
besar tetapi konsumen tetap melakukan transaksi online, namun mengapa transaki
online masih berlangsung dan semakin meningkat.
2.4 Kerangka penelitian
Berdasarkan penelitian terdahulu maka kerangka penelitian ini sebagai
berikut:
-
17
H1 H2
H5
H3
H4
GAMBAR 2.3
KERANGKA PENELITIAN
Sumber : Cheung dan Lee (2000) dalam jurnal Connolly dan Bannister (2008).
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dan
landasan teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1 : Persepsi sekuriti kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online
H2 : Persepsi privasi kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online
H3 : Persepsi integritas berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online
H4 : Persepsi kompentensi berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online
H5 : Kepercayaan belanja online berpengaruh terhadap persepsi risiko
Kepercayaan
belanja online Persepsi
risiko Persepsi
integritas
Persepsi
kompentensi
Persepsi sekuriti
kontrol
Persepsi
privasi kontrol
-
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Metode penelitian adalah survei, dimana peneliti survei adalah suatu
penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan data primer yaitu berupa data yang dikumpulkan langsung
dari responden. Data primer dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan masalah riset (Malholtra, 2005:120).
3.2 Batasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat batasan batasan dan fokus meneliti analisis
pengaruh kepercayaan konsumen terhadap risiko belanja online di Surabaya.
Penelitian ini hanya dilakukan pada orang yang pernah belanja online di
Surabaya. Adapun variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini
terbatas pada Persepsi Sekuriti Kontrol, Persepsi Privasi Kontrol, Persepsi
Integritas, Persepsi Kompentensi, Kepercayaan Berbelanja online dan Persepsi
Risiko.
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dan hipotesis yang
diajukan, maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
diidentifikasi sebagai berikut:
18
-
19
a. Variabel eksogen (variabel independen) merupakan variabel stimulus atau
variabel yang mempengaruhi variabel lain (Sarwono dan Martadiredja,
2008:107).
PS : Persepsi Sekuriti Kontrol
PP : Persepsi Kontrol Privasi
PI : Persepsi Integritas
PK : Persepsi Kompentensi
b. Variabel Mediating (variabel antara) merupakan variabel yang memiliki
hubungan dengan variabel sebelumnya dan variabel sesudahnya.
KB : Kepercayaan belanja online
c. Variabel endogen (variabel dependen) merupakan variabel yang memberikan
reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono dan
Martadiredja, 2008:107).
PR : Persepsi Risiko
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.4.1 Definisi Operasional
Variabel-variabel yang diduga membentuk motif yang mendorong percaya pada
belanja online. Indikator untuk mengukur variabel ini menggunakan kuesioner
Connolly dan Bannister (2008).
a. Persepsi Sekuriti Kontrol (PS)
Persepsi kontrol sekuriti saat berbelanja online adalah persepsi konsumen akan
kontrol pengamanan melakukan transaksi online. Vendor menjamin kontrol
-
20
keamanan data transaksi dari penyalahgunaan atau kejahatan di internet. Adapun
indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah
1. PS1 : vendor internet menerapkan keamanan yang sesuai untuk melindungi
konsumen.
2. PS2 : vendor internet menjamin tidak akan merubah informasi saat
transaksi di internet
b. Persepsi Kontrol Privasi (PP)
Transaksi online memerlukan kontrol privasi (informasi individu) yang harus
terjaga kerahasiaannya, untuk dapat menambah kepercayaan para konsumen
untuk berbelanja online. Konsumen percaya bahwa data pribadi yang mereka
berikan kepada vendor tidak akan di publikasikan atau di sebarkan ke pihak lain.
Untuk mengukur variabel tersebut indikator yang digunakan adalah:
1. PP1 : vendor internet akan peduli dengan keamanan data pribadi
konsumen
2. PP2 : vendor internet tidak akan membuka rahasia data pribadi konsumen
kepada pihak lain
3. PP3 : Saya merasa nyaman dengan kemampuan vendor dalam menjaga
data pribadi konsumen
c. Persepsi Integritas (PI)
Persepsi integritas adalah persepsi konsumen terhadap kejujuran vendor pada
bisnis e-commerce dapat menambah kepercayaan konsumen. Pada umumnya
konsumen yang telah melakukan transaksi banyak yang menulis komentar, baik
yang komentar yang senang ataupun yang merasa kecewa. Konsumen yang akan
-
21
melakukan transaksi online dapat melihat komentar-komentar para pembeli
terdahulu untuk memastikan toko online yang dituju bagus atau tidak. Indikator
yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:
1. PI1 : vendor internet bertindak jujur kepada konsumen
2. PI2 : vendor internet tulus dalam melakukan transaksi dengan
konsumen
d. Persepsi Kompetensi (PK)
Kemampuan dan keahlian vendor di internet sehingga memberikan pelayanan
yang baik kepada para konsumennya. Pelayanan yang baik dapat berupa informasi
yang lengkap, mudah dimengerti, dan toko online di buat menarik dan di lakukan
inovasi sehingga tidak membuat konsumen bosan. Dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan persepsi kompentensi adalah kemampuan dan sumber daya
yang mempunyai keahlian yang cukup untuk melakukan transaksi penjualan
online. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah
1. PK1 : vendor internet mampu menangani transaksi penjualan dengan
baik
2. PK2 : vendor internet memiliki sumber daya dan keahlian yang cukup
untuk berbisnis di internet
3. PK3 : vendor internet memiliki pengetahuan yang memadai untuk
mengatur bisnis mereka di internet
e. Kepercayaan belanja online (KB)
Kepercayaan merupakan pondasi dari bisnis, suatu transaksi bisnis antara dua
pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling saling mempercayai.
-
22
Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnis,
melainkan harus dibangun mulai awal dan dapat dibuktikan (Rofiq, 2007:30).
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:
1. KB1 : belanja melalui internet tidak bisa dipercaya
2. KB2 : belanja melalui internet tidak dapat dipercaya karena terlalu
banyak ketidakpastian.
3 KB3 : Saya sulit mengandalkan internet vendor karena tidak sesuai
dengan apa yang dijanjikan
f. Persepsi Risiko (PR)
Risiko belanja online dipersepsikan dengan ketidakpastian dalam bertransaksi
online. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:
1. PR1 : Berbelanja online berisiko
2. PR2 : Saya tidak yakin belanjadi internet
3. PR17 : Saya merasa belanja di internet berbahaya
3.4.2 Pengukuran Instrumen
Variabel-variabel dalam penelitian ini diukur dengan mengunakan skala Likert
yang digunakan untuk mengukur tanggapan responden terhadap masalah yang
diteliti. pengukuran mengunakan skala dengan tingkatan skor 1 sampai dengan 5,
dimana dimulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat
setuju yang di kemukakan kepada responden untuk mengidentifikasi tingkat
ketidak setujuan atau persejutuan. Berikut ini rumus yang digunakan untuk
penentuan interval adalah
Interval kelas = Nilai tertinggi Nilai terendah = 5 1 = 0,8 Jumlah Kelas 5
-
23
Hasil dari interval kelas diatas menjadi jarak atau rentang interval dari setiap
skala, skala memiliki lima rentang seperti yang di gambarkan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 3.2
RENTANG INTERVAL DARI SKALA KATEGORI LIMA SKOR
Interval Class Kategori Skor
1 < x 1,8 1,8 < x 2,6 2,6 < x 3,4 3,4 < x 4,2 4,2 < x 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-Ragu
Setuju
Sangat Setuju
1
2
3
4
5
3.5 Populasi dan Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.5.1 Populasi
Malholtra (2005:364) Populasi adalah gabungan elemen, yang memliki
serangkaian karakteristik serupa, yang mencakup semesta untuk kepentingan
masalah riset pemasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
pernah melakukan transaksi perbelanjaan dengan menggunakan media internet di
wilayah Surabaya. Hal ini dikarenakan dalam pengisian kuesioner responden
harus benar-benar pernah menggunkan media internet untuk berbelanja.
3.5.2 Sampel
Definisi sampel menurut Malholtra (2005:364) adalah subkelompok elemen
populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Menurut Ariestonandri
(2006:93) mendefinisikan Sampel merupakan bagian kecil dari popuasi. Sampel
dalam penelitian ini adalah
-
24
1. Masyarakat yang pernah melakukan transaksi perbelanjaan dengan
menggunakan media internet yang berdomisili (bertempat tinggal tetap
maupun sementara) di wilayah Surabaya Timur.
2. Konsumen yang berbelanja untuk konsumsi pribadi.
3. Melakukan transaksi online minimal 5 bulan terakhir.
Berdasarkan pemilihan lokasi yang berada di Wilayah Surabaya Timur,
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
WILAYAH SURABAYA TIMUR
Kecamatan Kelurahan
Kecamatan Tenggilis
Mejoyo Tenggilis Mejoyo
Prapen
Panjang jiwo
Kendangsari
Kutisari
Rungkut Kedung baruk
Wonorejo
Medokan ayu
Rungkut Kidul
Kali Rungkut
Penjaringan sari
Mulyorejo Kalijudan
Mulyorejo
Kalisari
Kejawan Putih Tambak
Manyar Sabrangan
Dukuh Sutorejo
Tambaksari Tambaksari
Ploso
Rangkah
Pacar Kembang
Gading
Pacar Keling
Sukolilo Keputih
Gebang Putih
Menur Pumpungan
Nginden Jangkungan
Semolowaru
Medokan Semampir
Klampis Ngasem
Gununganyar Gunung Anyar
Gunung Anyar
Tambak Rungkut
Menanggal
Rungkut Tengah
Gubeng Gubeng
Mojo
Airlangga
Pucang sewu
Kertajaya
Barata Jaya
Sumber : id.wikipedia.org (diakses tanggal 23 Mei 2010)
-
25
GAMBAR 3.4
PETA WILAYAH SURABAYA TIMUR
Sumber : www.fe.unair.ac.id/peta-kota-surabaya (diakses 21 Mei 2010) dan Data
diolah
-
26
3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan sampel dengan metode kuesioner, Malholtra (2005:325)
mendefinisikan Kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang
terdiri dari serangkaian pertanyaan, tertulis atau verbal, yang dijawab responden.
Kuesioner disebar dengan cara menyusun pertanyaan yang telah tersusun lengkap
dengan pilihan jawaban yang bertujuan untuk mempermudah responden untuk
menjawab. Semua pertanyaan yang sudah dijawab oleh responden akan dijaga
kerahasiannya mulai dari data pribadi responden hingga jawaban yang telah
responden berikan. Sampel yang berupa kuesioner akan di bagikan secara
langsung kepada responden dan peneliti juga menggunakan email sebagai salah
satu media penyebaran kuesioner.
Desain yang di pakai adalah non probability dengan memakai purposive
sampling. Non probability adalah peluang unit populasi tidak dapt ditentukan,
namun dapat meminimalisasi tingkat kesulitan dan biaya pengambilan sampel
sedangkan purposive sampling adalah periset menggunakan persyaratan lebih
ketat dalam dalam menentukan jumlah, kriteria, dan kemudahan pengambilan
sampel (Ariestonandri, 2006:96). Selain menggunakan purposive sampling dalam
penelitian ini juga menggunakan snowball sampling, snowball sampling adalah
penetapan sampel dengan menggunakan rekomendasi responden untuk
mendapatkan responden yang lain.
3.6 Instrumen Penelitian
Variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini diidentifikasi
dengan kisi-kisi indikator sebagai berikut:
-
27
Tabel 3.4
KISI-KISI PERNYATAAN KUESIONER VARIABEL PENELITIAN
Variabel Indikator Kode
Persepsi Sekuriti
Kontrol
vendor internet menerapkan keamanan yang
sesuai untuk melindungi konsumen.
PS 1
vendor internet menjamin tidak akan merubah
informasi saat transaksi di internet
PS 2
Persepsi Privasi
Kontrol
vendor internet akan peduli dengan keamanan
data pribadi konsumen
PP 1
vendor internet tidak akan membuka rahasia data
pribadi konsumen kepada pihak lain
PP 2
Saya merasa nyaman dengan kemampuan vendor
dalam menjaga data pribadi konsumen
PP 3
Persepsi
Integritas
vendor internet bertindak jujur kepada konsumen PI 1
vendor internet tulus dalam melakukan transaksi
dengan konsumen
PI 2
Persepsi
Kompentensi
vendor internet mampu menangani transaksi
penjualan dengan baik
PK 1
vendor internet memiliki sumber daya dan
keahlian yang cukup untuk berbisnis di internet
PK 2
vendor internet memiliki pengetahuan yang
memadai untuk mengatur bisnis mereka di
internet
PK 3
Kepercayaan
belanja online
belanja melalui internet tidak bisa dipercaya KB 1
belanja melalui internet tidak dapat dipercaya
karena terlalu banyak ketidakpastian
KB 2
Saya sulit mengandalkan internet vendor karena
tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan
KB 3
Persepsi Risiko
Berbelanja online berisiko PR 1
Saya tidak yakin belanjadi internet PR 2
Saya merasa belanja di internet berbahaya PR 3
Sumber : Cheung dan Lee (2001) dalam Connolly dan Bannister (2008)
3.7 Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu
data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menyebarkan
kuesioner untuk menyelesaikan masalah yang diteliti.
-
28
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
metode kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan
kuesioner berupa pertanyaan tertulis dalam lembar formulir yang dibagikan secara
langsung untuk memperoleh jawaban dan informasi atas masalah yang diteliti.
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terstruktur, dimana jawaban
pertanyaan yang diajukan kepada responden sudah disediakan. Responden yaitu
konsumen yang pernah melakukan transaksi belanja dengan menggunakan media
internet.
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Malholtra (2004:311) Validitas skala dapat didefinisikan sebagai sejauh
mana perbedaan skor skala yang diamati mencerminkan perbedaan sejati antar
obyek atas karakteristik yang sedang di ukur, ketimbang kesalahan sistematis atau
kesalahan acak. Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat
mengukur apa yang diukur (Umar, 2002:103). Validitas diuji melalui
Confirmatory Factor Analysis, Ukuran validitas yang dapat di terima dengan nilai
convergent validity 0.7 yang dianggap memiliki validitas yang baik, sedangkan
convergent validity 0.50-0.60 dapat diterima (Ghozali, 2008:132). Pengujian awal
validitas untuk tiga puluh sampel dilakukan dengan program SPSS versi 12.0,
berikut ini merupakan hasil dari validitas tersebut:
-
29
Tabel 3.5
HASIL UJI VALIDITAS
Variabel Indikator Korelasi (r) Signifikansi Keterangan
Persepsi Sekuriti
Kontrol
PS1
PS2
0.882 0.000 Valid
0.907 0.000 Valid
Persepsi Privasi
Kontrol
PP1
PP2
PP3
0.765 0.000 Valid
0.816 0.000 Valid
0.746 0.000 Valid
Persepsi
Integritas
PI1
PI2
0.882 0.000 Valid
0.937 0.000 Valid
Persepsi
Kompentensi
PK1
PK2
PK3
0.719 0.000 Valid
0.901 0.000 Valid
0.819 0.000 Valid
Kepercayaan
belanja online
KB1
KB2
KB3
0.902 0.000 Valid
0.894 0.000 Valid
0.839 0.000 Valid
Persepsi Risiko
PR1
PR2
PR3
0.852 0.000 Valid
0.947 0.000 Valid
0.900 0.000 Valid
Sumber : Lampiran 3, data diolah
3.8.2 Uji Reliabilitas
Malhotra (2004:267) mendefinisikan reliabilitas adalah Sejauh mana hasil
pengukuran dapat dipercaya (akurat) jika dilakukan pengulangan dalam beberapa
kali pengukuran pada subyek penelitian yang sama akan diperoleh hasil yang
relatif sama selama aspek yang diukur berubah. Dalam penelitian ini diuji
melalui Analisis Faktor Konfirmatori, dan standardized loading estimate harus
sama dengan 0.05 atau lebih idealnya harus 0.70 berarti reliabel tersebut reliabel
(Ghozali, 2008:135).
-
30
Tabel 3.6
HASIL UJI RELIABILITAS
Variabel Cronbarch Kritis Keterangan
Persepsi Sekuriti Kontrol 0.652 0.60 Reliabel
Persepsi Privasi Kontrol 0.629 0.60 Reliabel
Persepsi Integritas 0.775 0.60 Reliabel
Persepsi Kompentensi 0.733 0.60 Reliabel
Kepercayaan belanja online 0.851 0.60 Reliabel
Persepsi Risiko 0.880 0.60 Reliabel
Sumber : Lampiran 3, data diolah
3.9 Teknik Analisi Data
Setelah data terkumpul maka akan dilakukan analisis data dengan tahap-tahap
analisis data sebagai berikut:
3.9.1 Teknik Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai
responden dalam penelitian dan hasil penelitian di lapangan yang berkaitan
dengan kecenderungan faktor analisis pengaruh kepercayaan konsumen terhadap
risiko belanja online di Surabaya.
3.9.2 Teknik Analisis Statistik
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel
independent terhadap variabel dependen. Penelitian menggunakan persamaan
srtuktural SEM (Struktural Equation Modelling), pengakat lunak yang digunakan
adalah AMOS 12. Structural Equation Modeling (SEM) merupakan gabungan dari
dua metode statistika yang terpisah yaitu analisis faktor dan persamaan simultan.
-
31
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit
Pada langkah ini kesesuaian model dievaluasi, melalui telaah terhadap
berbagai kriteria goodness-of-fit. Untuk itu tindakan pertama yang dilakukan
adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi asumsiasumsi
SEM. Apabila asumsi-asumsi ini dipenuhi, maka model dapat diuji. Menurut
Ferdinand (2000:48), asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur
pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM
adalah:
a. Ukuran Sampel
Jumlah minimun sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini sebanyak 100
dan menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap estimated parameter.
Apabila ingin dikembangkan model dengan 20 parameter, maka minimum sampel
yang harus digunakan adalah 100 sampel.
b. Normalitas dan Linearitas
Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi,
sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk pemodelan SEM. Normalitas dapat
diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode
statistik. Uji normalitas perlu dilakukan, baik untuk normalitas terhadap data
tunggal maupun normalitas multivariat di mana beberapa variabel digunakan
sekaligus dalam analisis akhir. Uji linearitas dapat dilakukan dengan mengamati
scatterplots data (memilih pasangan data dan melihat pola penyebarannya untuk
menduga ada tidaknya linearitas).
-
32
c. Outliers (Nilai-nilai ekstrim)
Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim, baik secara
univariat maupun multivariat. Observasi tersebut muncul karena kombinasi
karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi
lainnya. Outliers dapat diatasi asal diketahui bagaimana munculnya outliers itu.
Outliers dapat muncul dalam rentang nilai yang ada, namun bila dikombinasikan
dengan variabel lainnya, kombinasinya menjadi tidak lazim atau sangat ekstrim
(multivariate outliers).
GAMBAR 3.5
DIAGRAM JALUR
Sumber : Data diolah
Setelah teori model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam sebuah
diagram alur, berikut persamaan struktural dalam penelitian ini.
PS
PI
PK
KB PR
PS2e21
PS1e1
PP
PP5e5
11
PP4e41
PP3e31
PI7e7
11
PI6e61
PK10e10
1
1PK9e9
1PK8e8
1KB13
e13
1KB12
e12
1
KB11
e11
1
PR14
e14
1
PR15
e15
1
PR16
e16
1
1
1
1
1
-
33
a. Persepsi Sekuriti Kontrol
PS1 : PS1 + 1
PS2 : PS2 + 2
b. Persepsei Privasi Kontrol
PP4 : PP4 + 4
PP5 : PP5 + 5
c. Persepsi Integritas
PI6 : PI6 + 6
PI6 : PI7 + 7
d. Persepsi Kompentensi
PK7 : PK8 + 8
PK8 : PK9 + 9
PK10 : PK10 + 10
e. Kepercayaan Belanja Online
KB11 : KB11 + 11
KB12 : KB12+ 12
KB13 : KB13 + 13
f. Persepsi Risiko
PR14 : PR11 + 14
PR15 : PR15+ 15
PR16 : PR16 + 16
PPPP4e411
PP3e3
1
PP5e51
PSPS2e2
11
PS1e1
1
PIPI7e7
11
PI6e6
1
PKPK9e911
PK8e8
1
PK10e10
1
KBKB12e1211
KB11e11
1
KB13e13
1
PRPR15e1511
PR14e14
1
PR16e16
1
-
34
Setelah persamaan structural, tahap selanjutnya adalah pemilihan matriks input
san teknik estimasi, penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan kausalitas
maka input yang akan digunakan pada operasi SEM.
Uraian masing-masing dari goodness of fit index dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 3.7
KRITERIA GOODNESS OF FIT
Goodness of fit index Cut-off value
X2-Chi-square Small
p-value 0.05
CMIN/df 2.00
RMSEA 0.08
GFI 0.9
AGFI 0.9
TLI 0.9
CFI 0.9
Sumber : Ferdinand (2002:61)
a. Chi-Square
Alat uji paling dasar untuk mengukur overall fit adalah likehood Ratio Chi-square
statistik. Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan apabila nilai chi-
squarenya rendah. Semakin nilai x2, semakin baik model tersebut. Dalam uji beda
chi-square, x2 = 0 berarti benar-benar tidak ada perbedaan dan H0 diterima.
b. The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
Ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic chi-square menolak
model dengan jumlah sampel besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08
merupakan ukuran yang dapat diterima.
-
35
c. Goodness of Fit Index (GFI)
Ukuran non-statistik yang nilainya berkisar dari 0 (poor fit) sampai 1.0 (perpect
fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik dan beberapa nilai GFI yang
dapat diterima 90% sebagai ukuran good fit.
d. (AGFI)
Fit indeks ini dapat disesuaikan terhadap degrees of freedom yang tersedia untuk
menguji diterima atau tidaknya model Tingkat penerimaan yang
direkomendasikan adalah bila nilai AGFI 0,90
e. CMIN/DF
The Minimum Sample Discrepancy Function (CMIN) adalah nilai chi-square
dibagi dengan degree of freedom. Ukuran
-
36
BAB IV
GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Subyek Penelitian
Dalam bab ini akan di uraikan penjelasan mengenai gambaran subyek
penelitian, dimana menguraikan karakteristik responden sebagai subyek
penelitian. setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan maka proses
selanjutnya akan dilakukan analisis data.
Subyek pada penelitian ini adalah respoden yang pernah melakukan
transaksi perbelanjaan melalui media internet dan berdomisili di Surabaya Timur.
Dengan menggunakan teknik judgement sampling dan snowball sampling maka
telah di peroleh seratus sebelas sampel yang siap untuk dianalisis.
4.1.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan identitas responden, maka di bawah ini
karakteristik responden diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, lama berinteraksi dengan internet, tempat untuk akses
internet, waktu yang digunakan untuk mengakses internet dalam satu minggu,
produk yang di beli. Hasil indentifikasi karakteristik responden disajikan dalam
tabel berikut:
36
-
37
Tabel 4.8
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik Items Frekuensi Persentase
Jenis kelamin Pria
Wanita
30
81
27.0
73.0
Usia
15-18 tahun
19-25 tahun
26-35 tahun
36-45 tahun
5
94
10
2
4.5
84.7
9.0
1.8
Pendidikan
SMA
Diploma
Sarjana
Lainnya
63
10
34
3
56.8
9.0
30.6
2.7
Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa
PNS
Swasta
Lainnya
82
3
20
5
73.9
2.7
18.0
4.5
Pendapatan perbulan
< 1 juta
1-2,5 juta
2,5-5 juta
>5 juta
57
32
8
10
51.4
28.8
7.2
9.0
Lama berinteraksi dengan
internet
< 1 tahun
1-2 tahun
2-3 tahun
3-4 tahun
> 4 tahun
6
9
16
17
63
5.4
8.1
14.4
15.3
56.8
Dimana sering mengakses
internet
Rumah
Kantor/Kampus
Warnet
Lainnya
47
36
25
3
42.3
32.4
22.5
2.7
Waktu yang digunakan
mengakses dalam satu
minggu
1-5 jam
6-10 jam
11-15 jam
16-20 jam
>20 jam
29
28
19
13
22
26.1
25.2
17.1
11.7
19.8
Produk yang pernah di beli
di internet
Baju
Sepatu
Buku
Elektronik
Lainnya
60
13
3
18
17
54.1
11.7
2.7
16.2
15.3
Sumber : Lampiran 4, data diolah
-
38
Berdasarkan Tabel 4.1 berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden yang
diteliti adalah wanita sebanyak 81 responden atau 73.0% sedangkan yang berjenis
kelamin pria sebanyak 30 responden atau 27.0%. Dilihat dari usia sebagian besar
responden berumur 19-25 tahun sebasar 94 responden atau 84.7% dan usia 36-40
tahun sebanyak 2 responden atau 84.7% adalah jumlah paling sedikit. Ditinjau
dari pendidikan sebagian besar responden SMA sebanyak 63 responden atau
56.8% sedangkan jumlah yang paling sedikit yaitu 3 responden atau 2.7%. Dilihat
dari jenis pekerjaan mayoritas responden sebanyak 82 respodenden atau 73.9%
adalah pelajar/ mahasiswa dan jumlah terendah PNS sebanyak 3 responden atau
2.7%. Dilihat dari pendapatan perbulan sebagian besar responden memiliki
pendapatan 4 tahun sebesar 63 responden atau
56.8% sedangkan yang terkecil
-
39
Dari analisis tentang berapa kali responden berbelanja online dalam kurun waktu
lima bulan terakhir, hasil dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Frekuensi berbelanja online
Frekuensi berbelanja
dalam lima bulan terakhir
Frekuensi Persentase
Kurang dari 3 kali 39 35.1
Lebih dari 3 kali 72 64.9
Sumber : Lampiran 4, data diolah
Berdasarkan tabel 4.9 diatas terlihat bahwa mayoritas responden yang diteliti
pernah berbelanja online lebih dari tiga kali sebanyak 72 responden dengan
persentase 64.9 dan sebanyak 39 responden dengan persentase 35.1 adalah
responden yang pernah berbelanja online kurang dari tiga kali dalam lima bulan
terakhir.
4.2 Analisis Data
Pada penelitian ini menggunakan analisi data yang digunakan adalah
analisis deskriptif, analisis statistik, dan pembahasan hasil penelitian.
4.2.1 Analisis Deskriptif
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui
pengumpulan jawaban atas responden, maka dapat diperoleh informasi tentang
tanggapan respoden pada masing-masing variabel penelitian.
-
40
4.2.1.1 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi sekuriti
kontrol
Tabel 4.10
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERSEPSI SEKURITI
KONTROL
Item
pernyataan
Tanggapan Jumlah Mean
1 2 3 4 5
PS1 2 3 26 66 14 420 3.78
PS2 0 4 14 73 20 442 3.98
Total 2 7 40 134 34 862 7.76
Sumber : Lampiran 4, data diolah
Berdasarkan analisa data pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jawaban dengan skor
tertinggi dalam persepsi sekuriti kontrol ditunjukkan oleh item pernyataan PS2
dimana sebanyak 442 dengan rata-rata 3.98, sebanyak 73 responden menjawab
setuju dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 responden.
Hasil jawaban terendah dalam persepsi sekuriti kontrol dan ditunjukkan
dengan item pernyataan PS1 sebesar 420 dengan rata-rata 3.78 dan sebanyak 66
respoden menjawab setuju dan tidak ada satu pun responden yang menjawab tidak
setuju.
4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi privasi
kontrol
Tabel 4.11
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERSEPSI PRIVASI KONTROL
Item
pernyataan
Tanggapan Jumlah Mean
1 2 3 4 5
PP1 1 5 24 66 15 422 3.80
PP2 0 1 28 67 15 429 3.86
PP3 0 2 25 65 19 434 3.91
Total 1 8 77 198 49 1285 11.57 Sumber : Lampiran 4, data diolah
-
41
Berdasarkan analisa data pada tabel 4.3 tentang persepsi sekuriti kontrol
didapatkan hasil bahwa pada item pernyataan PP3 merupakan jumlah jawaban
tertinggi, dimana sebesar 434 dengan rata-rata 3.91 yaitu sebanyak 65 respoden
menjawab setuju dengan persepsi kontrol privasi dalam transaksi berbelanja
melalui media internet, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
Jawaban terendah dalam tenggapan responden mengenai persepsi sekuriti
kontrol ditunjukkan item pernyataan PP1 dimana sebesar 422 dengan 66
responden yang menjawab setuju dengan persepsi sekuriti kontrol dalam belanja
online dengan rata-rata 3.80.
4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi integritas
Tabel 4.12
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERSEPSI INTEGRITAS
Item
pernyataan
Tanggapan Jumlah Mean
1 2 3 4 5
PI1 0 9 29 63 10 407 3.67
PI2 0 5 26 65 15 423 3.81
Total 0 14 55 128 25 830 7.48
Sumber : Lampiran 4, data diolah
Berdasarkan analisa data pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor jawaban
tertinggi dalam persepsi integriti yaitu item pernyataan PI2 dimana sebesar 423
dengan rata-rata 3.81 dengan spesifikasi sebanyak 65 responden menjawab setuju
dengan persepsi integritas vendor saat berbelanja online dan tidak ada satu pun
responden yang menjawab tidak setuju. Sedangkan yang jawaban terendah yaitu
PI1 dengan nilai sebesar 407 dengan rata-rata 3.67 sebanyak 63 responden
menjawab setuju dan tidak ada satu pun responden yang menjawab tidak setuju.
-
42
4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi
kompentensi
Tabel 4.13
ANALISIS TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP VARIABEL PERSEPSI
KOMPENTENSI
Item
pernyataan
Tanggapan Jumlah Mean
1 2 3 4 5
PK1 0 4 22 70 15 429 3.86
PK2 1 5 16 71 18 433 3.90
PK3 0 8 12 71 20 436 3.93
Total 1 17 50 212 53 1289 11.69
Sumber : Lampiran 4, data diolah
Berdasarkan hasil analisa di atas pada tabel 4.5 menunjukkan skor jawaban
tertinggi dalam persepsi kompentensi dapat dilihat pada item pernyataan PK3
dimana sebesar 436 dengan rata-rata 3.93 dengan jumlah responden sebanyak 71
menjawab setuju dengan kompentensi vendor dalam berbelanja online. Sedangkan
jawaban terendah ditunjukkan pada item pernyataan PK1 dengan nilai sebesar 429
dengan rata-rata 3.86 dan yang menjawab setuju dengan persepsi kompentensi
sebanyak 70 responden.
4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi
kepercayaan berbelanja online
Tabel 4.14
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP VARIABEL KEPERCAYAAN
BELANJA ONLINE
Item
pernyataan
Tanggapan Jumlah Mean
1 2 3 4 5
KB1 15 39 41 14 2 384 3.46
KB2 8 47 33 21 2 371 3.34
KB3 10 40 41 19 1 372 3.35
Total 33 126 115 54 5 1127 10.15
Sumber : Lampiran 4, data diolah
-
43
Berdasarkan hasil analisa di atas pada tabel 4.6 menunjukkan skor jawaban
tertinggi dalam kepercayaan berbelanja dapat dilihat pada item pernyataan KB1
dimana sebesar 384 dengan rata-rata 3.46 sebanyak 41 responden yang menjawab
ragu-ragu dalam berbelanja berbelanja online. Sedangkan jawaban terendah
ditunjukkan pada item pernyataan KB2 dengan nilai sebesar 371 sebanyak 47
orang menjawab setuju.
4.2.1.2 Analisis tanggapan responden terhadap variabel persepsi risiko
Tabel 4.15
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PERSEPSI RISIKO
Item
pernyataan
Tanggapan Jumlah Mean
1 2 3 4 5
PR1 7 27 26 36 15 308 2.77
PR2 10 42 27 25 7 356 3.21
PR3 12 40 26 27 6 356 3.23
Total
Sumber : Lampiran 4, data diolah
Berdasarkan hasil analisa di atas pada tabel 4.7 menunjukkan skor jawaban
tertinggi dalam persepsi risiko terdapat dua item pernyataan yang memiliki jumlah
nilai yang sama besar yaitu PR2 dan PR3 yang sama-sama memiliki nilai 356,
dalam PR2 sebanyak 42 responden menjawab setuju dengan nilai rata-rata 3.21
dan pada PR3 sebanyak 40 responden menjawab setuju dengan nilai rat-rata 3.23.
sedangkan nilai jawaban terendah ditunjukkan pada item pernyataan PR1 dengan
nilai sebesar 308 sebanyak 47 orang menjawab setuju dengan rata-rata 2.77.
4.2.2 Analisis Statistik
Setelah dilakukan analisis deskriptif, tahap selanjutnya adalah melakukan
analisis statistik dengan menggunakan model persamaan struktural (SEM) dengan
-
44
teknik Maximum Likelihood (ML). berikut ini merupakan awal yang harus di
penuhi dalam analisis model persamaan struktural (SEM).
1. Jumlah Sampel
Menurut Ghozali (2008:64) bahwa jumlah sampel yang diperlukan antara 100
sampai 200 yang digunakan untuk model estimasi Maximum Likelihood (ML).
dalam penelitian ini jumlah responden yang dianalis sebanyak seratus sebelas
sampel sehingga telah memenuhi syarat analisis maka langka selanjutnya adalah
pengujian CFA (Cofirmatory Factor Analysis) kemudian akan dilanjutkan dengan
analisis SEM.
2. Evaluasi Outliers
Menurut Ferdinand (2001:52) sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah
asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk
permodelan SEM. Pengujian data outliers dapat dilakukan dengan program
AMOS 16, penilaian data memiliki outliers di lihat apabila mahalanobis distance
tidak lebih besar dari chi square.
3. Evaluasi Normalitas
Langkas selanjutnya melakukan uji normalitas, menurut Ghozali (2008) evaluasi
normalitas data dapat dilihat pada hasil pengujian assement of normality, dengan
mengamati critical skewness. Tingkat normal tidaknya suatu distribusi data dapat
ditentukan dengan nilai kritis z pada signifikansi 0,01 atau sebesar 2,58.
-
45
Tabel 4.16
HASIL UJI NORMALITAS
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. Keterangan
PR3 1.00 5.00 -.19 -.82 -.88 -1.88 Normal
PR2 1.00 5.00 -.27 -1.18 -.79 -1.69 Normal
PR1 1.00 5.00 .14 .62 -.94 -2.00 Normal
KB1 1.00 5.00 -.19 -.81 -.37 -.79 Normal
KB2 1.00 5.00 -.30 -1.30 -.57 -1.23 Normal
KB3 1.00 5.00 -.06 -.25 -.56 -1.20 Normal
PS1 1.00 5.00 -.94 -4.00 2.00 4.28 Tidak Normal
PS2 2.00 5.00 -.61 -2.59 1.26 2.70 Tidak Normal
PI1 2.00 5.00 -.50 -2.15 .01 .03 Normal
PI2 2.00 5.00 -.39 -1.66 .25 .53 Normal
PK1 2.00 5.00 -.52 -2.21 .62 1.33 Normal
PK2 1.00 5.00 -1.00 -4.27 1.96 4.19 Tidak Normal
PK3 2.00 5.00 -.87 -3.75 .99 2.11 Tidak Normal
PP1 1.00 5.00 -.77 -3.30 1.43 3.07 Tidak Normal
PP2 2.00 5.00 -.08 -.35 -.13 -.28 Normal
PP3 2.00 5.00 -.23 -.98 -.03 -.06 Normal
Multivariate 41.33 9.03
Sumber : Lampiran 5, data diolah
Berdasarkan hasil uji normalitas data diatas jika dilihat secara univariate
nilai critical skewnwss (kemencengan) pada masing-masing indikator masih
terdapat lima indikator yang tidak berdistribusi normal yaitu PS1 (persepsi
sekuriti kontrol 1), (PS2 persepsi sekuriti kontrol 2), PK2 (persepsi kompentensi
2), PK3 (persepsi kompentensi 3) dan PP1 (persepsi privasi 1). Sebuah data
dikatakan normal jika data simetris dengan nilai skewness, serta memiliki
kemiringan yang ideal.
-
46
Menurut Karin, Helfiried and Muller (2007) menyatakan bahwa meskipun
data didistribusi cenderung tidak normal, analisis selanjutnya masih dapat
dilakukan karena data dalam penelitian berasal dari data primer berdasarkan
jawaban responden yang sangat beragam sehingga sulit untuk memperoleh data
yang berdistribusi normal.
4.2.2.1 Analisis Konfirmatori Faktor (CFA)
.16
Persepsi
Privasi
PP3
.30
e5
1.001
PP2
.20
e41.151
PP1
.33
e3 1.251
.29
Persepsi
Kompentensi
PK3
.28
e10
1.001
PK2
.24
e91.041
PK1
.19
e8 .961
.38
Persepsi
IntegritasPI2
.14
e7
1.001PI1
.20
e6.981
.19
Persepsi
SekuritiPS2
.26
e2
1.001PS1
.35
e11.111
.17
.14
.41
Kepercayaan
Berbelanja
KB3
1.00KB21.20
KB1 1.20
.24
.75
Persepsi
Risiko
PR11.00
PR21.17
PR3
1.03
.49
.19
.21
.13
.16
.09
.19
.21
.13
.08
.20
.18
.28
e111
.39
e131
.26
e121
.56
e141
.15
e151
.42
e161
Chi Square = 152.787
DF = 89
Probability = .000
Cmin/df = 1.717
RMSEA = .081
GFI = .855
AGFI = .778
TLI = .901
CFI = .927
Sumber : Lampiran 5, data diolah
-
47
Tabel 4.17
HASIL OBERVATION NUMBER
Observation
number
Mahalanobis d-
squared p1 p2
7 44.32 .00 .02
103 35.74 .00 .05
64 33.75 .01 .03
77 33.23 .01 .01
8 32.86 .01 .00
82 30.43 .02 .01
58 29.93 .02 .00
24 29.58 .02 .00
111 29.49 .02 .00
48 29.14 .02 .00
76 28.50 .03 .00
61 27.62 .04 .00
63 27.39 .04 .00
81 26.39 .05 .00
86 26.10 .05 .00
52 25.73 .06 .00
72
...
25.24
. .07
(dan selanjutnya)
.00
Sumber : Lampiran 5, data diolah
Pada penelitian ini nilai mahalanobis distance dengan jumlah item pernyataan
sebanyak 16 maka nilai mahalanobis distance 39.25, apabila lebih maka dianggap
multivariate outliers. Hasil evaluasi outliers terdapat 1 outliers dengan nilai 44.32
jadi 44.32 > 39.25, maka pada data nomer 7 harus di hapus agar tidak ada outliers
dan akan dilakukan revisi.
-
48
Tabel 4.18
GOODNESS OF FIT INDEX
(MODEL AWAL)
Kriteria Cut of value Hasil Komputasi Evaluasi model
Chi-square Kecil 152.787 Sekecil-kecilnya
DF n.a 89
Probability < 0.05 0.000 Kurang Baik
CMIN/DF < 2.0 1.717 Baik
RMSEA < 0.08 0.081 Marginal
GFI 0.900 0.885 Marginal
AGFI 0.900 0.778 Kurang Baik
TLI 0.900 0.901 Baik
CFI 0.900 927 Baik
Sumber : Lampiran 5, data diolah
Berdasarkan hasil tabel 4.18 menunjukkan penerimaan yang baik dengan chi-
square (X2) sebesar 152.787, nilai probability kurang baik karena 0.000 < 0.05.
Cmin\df senilai 1.717 dikatakan baik karena < 2, RMSEA senilai 0.081 dikatakan
marginal karena >.008 ,GFI senilai 0.885 dinyatakan marginal karena dibawah
0.9, AGFI dikatakan marginal senilai 0.778 karena < 0.9. TLI senilai 0.901
dikatakan marginal karena < 0.9, sedangkan CFI senilai 0.927 dikatakan baik
karena >0.9. dilihat dari hasil output pada mahalanobis distance di dapatkan 1
outliers maka data tersebut harus dihilangkan atau dihapus.
-
49
4.2.2.2 Analisis Konfirmatori Faktor dengan Model Revisi
Hasil pada analisis konfirmatori awal masih ada outliers dan nilai adjusted
goodness of fit sehingga perlu dilakukan analisis konfirmatori faktor revisi model
agar hasil dapat memenuhi nilai yang baik, berikut ini adalah model yang telah
direvisi:
Gambar : Lampiran 5, data diolah
.16
Persepsi
Privasi
PP3
.30
e5
1.001
PP2
.18
e41.181
PP1
.32
e3 1.181
.20
Persepsi
Kompentensi
PK3
.38
e10
1.001
PK2
.34
e91.041
PK1
.15
e8 1.251
.39
Persepsi
IntegritasPI2
.09
e7
1.001PI1
.21
e6.961
.20
Persepsi
SekuritiPS2
.22
e2
1.001PS1
.35
e11.101
.17
.14
.42
Kepercayaan
Berbelanja
KB3
1.00KB21.20
KB1 1.21
.21
.77
Persepsi
Risiko
PR11.00
PR21.15
PR3
1.02
.50
.18
.19
.12
.17
.09
.16
.21
.13
.08
.20
.17
.28
e111
.39
e131
.26
e121
.55
e141
.15
e151
.42
e161
Chi Square = 138.262
DF = 88
Probability = .001
Cmin/df = 1.571
RMSEA = .072
GFI = .864
AGFI = .789
TLI = .923
CFI = .944
.17
-
50
Tabel 19
GOODNESS OF FIT INDEX
(MODEL REVISI)
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
PP3
-
51
Tabel 20
GOODNESS OF FIT INDEX
MODEL REVISI
Kriteria Cut of value Hasil Komputasi Evaluasi model
Chi-square Kecil 138.262 Sekecil-kecilnya
DF n.a 88
Probability < 0.05 0.001 Kurang Baik
CMIN/DF < 2.0 1.571 Baik
RMSEA < 0.08 0.072 Baik
GFI 0.900 0.864 Marginal
AGFI 0.900 0.789 Kurang Baik
TLI 0.900 0.923 Baik
CFI 0.900 0.944 Baik
Sumber : Lampiran 5, data diolah
Berdasarkan pada tabel 20 adalah hasil model revisi pertama untuk probability
naik dari 0.000 menjadi 0.001, nilai Cmin\Df nilainya turun menjadi 1.571 dan
nilai AGFI naik menjadi 0.789 yang nilai sebelumnya 0.778 sedangkan kriteria fit
lainnya seperti CFI, TLI, GFI mengalami peningkatan.
-
52
4.2.2.3 Analisis Model Persamaan Struktural (SEM)
Setelah melakukan uji analisis konfirmatori faktor akan dilanjutkan dengan model
persamaan struktural (Structural Equation Modelling) yang akan diaplikasikan
dengan program AMOS 16.
ANALISIS PERSAMAAN STRUKTURAL
.12
Persepsi
Privasi
PP3
.35
e5
1.001
PP2
.08
e41.681
PP1
.36
e3 1.261
.25
Persepsi
Kompentensi
PK3
.32
e10
1.001
PK2
.22
e91.171
PK1
.25
e8 .921
.26
Persepsi
IntegritasPI2
.22
e7
1.001PI1
.03
e61.431
.13
Persepsi
SekuritiPS2
.28
e2
1.001PS1
.23
e11.631
Kepercayaan
Berbelanja
KB3
1.00KB21.26
KB1 1.24
Persepsi
Risiko
PR11.00
PR21.14
PR3
1.01
.27
e111
.41
e131
.23
e121
.54
e141
.16
e151
.41
e161
Chi Square = 309.586
DF = 98
Probability = .000
Cmin/df = 3.159
RMSEA = .141
GFI = .733
AGFI = .630
TLI = .710
CFI = .764
.09
.37
-.10
.34
.36
1.22
.26
z1
1
.19
z2
1
Gambar : 4.7 Analisis Persamaan Model
Sumber : Lampiran 6, data diolah
-
53
Tabel 4.21
(GOODNESS OF FIT INDEX)
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Std. Est Estimate S.E. C.R. P Label
KB
-
54
diterima dan memperoleh dukungan ( = 0.30, p=0.02). Hipotesa 4 yang
menyatakan bahwa Persepsi kompentensi berpengaruh terhadap kepercayaan
belanja online ditolak dan tidak memperoleh dukungan ( = 0.31, p=0.13).
Hipotesa 5 yang menyatakan bahwa kepercayaan belanja online berpengaruh
terhadap persepsi risiko diterima dan memperoleh dukungan ( = 0.86, p= 0.000).
Tabel 4.22
GOODNESS OF FIT INDEX
(ANALISIS PERSAMAAN STRUKTURAL)
Kriteria Cut of value Hasil Komputasi Evaluasi model
Chi-square Kecil 309.586 Sekecil-kecilnya
DF n.a 98
Probability < 0.05 .000 Kurang Baik
CMIN/DF < 2.0 3.159 Kurang Baik
RMSEA < 0.08 0.141 Kurang Baik
GFI 0.900 0.733 Marginal
AGFI 0.900 0.630 Kurang Baik
TLI 0.900 0.710 Marginal
CFI 0.900 0.764 Marginal
Sumber : Lampiran 6, data diolah
Berdasarkan hasil tabel 4.22 menunjukkan penerimaan yang baik dengan chi-
square (X2) sebesar 309.586, nilai probability kurang baik karena 0.000 < 0.05.
Cmin\df senilai 3.159 dikatakan kurang baik karena < 2, RMSEA senilai 0.141
dikatakan kurang baik karena > 0.08, GFI senilai 0.733 dinyatakan marginal
karena dibawah 0.9, AGFI dikatakan kurang baik senilai 0.630 karena < 0.9. TLI
senilai 0.710 dikatakan marginal karena < 0.9, sedangkan CFI senilai 0.764
dikatakan baik karena >0.9.
-
55
4.2.3 Pembahasan
4.2.3.1 Pengaruh persepsi sekuriti kontrol terhadap kepercayaan belanja
online
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa persepsi sekuriti kontrol tidak
berpengaruh terhadap berbelanja online terlihat dari = 0.23, p=0.17 pada
signifikansi p=0.05. hasil dari penelitian ini tidak mendukung penelitian terdahulu
yang dilakukan Connolly dan Bannister (2008) yang mengatakan bahwa persepsi
sekuriti kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan berbelanja di internet, dimana
apabila persepsi sekuriti kontrol ditingkatkan maka kepercayaan konsumen
berbelanja di internet juga akan meningkat. Sedangkan dalam penelitian ini dapat
dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendidikan SMA sebesar 63 orang,
sebesar 82 responden masih berstatus pelajar/mahasiswa dan sebanyak 57
responden pendapatan perbulan responden kurang dari satu juta rupiah. Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang berpendidikan SMA
dengan pekerjaan pelajar/mahasiswa dan juga memiliki tingkat penghasilan
kurang dari satu juta rupiah, dapat dikatakan tidak terlalu memikirkan tentang
sekuriti kontrol yang diterapkan oleh vendor internet.
4.2.3.2 Pengaruh persepsi privasi kontrol terhadap kepercayaan belanja
online
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa persepsi privasi kontrol tidak
berpengaruh terhadap kepercayaan belanja online, hal itu terlihat dari = -0.6, p=
0.67 pada signifikansi 0.05. Hasil dari penelitian ini tidak mendukung penelitian
terdahulu yang dilakukan Connolly dan Bannister (2008) yang mengatakan bahwa
-
56
persepsi privasi kontrol berpengaruh terhadap kepercayaan berbelanja di internet,
dimana apabila persepsi privasi kontrol kerahasian dari awal tranasksi sampai
transaksi berakhir, apabila hal itu ditingkatkan maka kepercayaan berbelanj