pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan …eprints.ums.ac.id/56922/14/naskah publikasi...

21
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR AKTIVA, FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Disusun Oleh: IMAM ARIF BAHADURI B 200 130 358 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR AKTIVA, FREE

CASH FLOW, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2015)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Disusun Oleh:

IMAM ARIF BAHADURI

B 200 130 358

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR AKTIVA, FREE

CASH FLOW, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2012 – 2015)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

IMAM ARIF BAHADURI

B200 130 358

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh

Surakarta, 14 Oktober 2017

Dosen Pembimbing

(Dr.Fatchan Achyani, SE, M.Si)

Page 3: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR AKTIVA, FREE

CASH FLOW, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2015)

oleh:

IMAM ARIF BAHADURI

B 200 130 358

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Selasa, 14 Oktober 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan penguji:

1. Dr. Fatchan Achyani, SE, M.Si (…………………………….)

(Ketua dewan penguji)

2. Dra. Nursiam, Ak, M.H, CA (…………………………….)

(Anggota dewan penguji 1)

3. Eny Kusumawati, SE, Ak, MM., CA (…………………………….)

(Anggota dewan penguji 2)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr.Syamsudin, M.M)

Page 4: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi

yang saya serahkan benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya

orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan

pada daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat,

saya bertanggungjawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai

peraturan yang berlaku.

Surakarta, 14 Oktober 2017

Penulis

IMAM ARIF BAHADURI

B 200 130 358

Page 5: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

1

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR AKTIVA, FREE

CASH FLOW, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2015)

ABSTRAK

Kebijakan utang merupakan kebijakan yang diambil oleh manajemen

dalam rangka memperoleh sumber pendanaan bagi perusahaan untuk membiayai

aktivitas operasional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti

empiris tentang pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

kebijakan dividen, struktur aktiva, free cash flow, pertumbuhan penjualan, dan

ukuran perusahaan terhadap kebijakan utang. Variabel independen yang

digunakan adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan

dividen, struktur aktiva, free cash flow, pertumbuhan penjualan, dan ukuran

perusahaan. Variabel dependen yang digunakan adalah kebijakan utang. Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada periode 2012-2015. Sampel yang dikumpulkan

menggunakan metode purposive sampling. Total 48 perusahaan ditentukan

sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, kebijakan dividen, free cash flow, pertumbuhan

penjualan, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

kebijakan utang. Sementara itu, struktur aktiva secara signifikan berpengaruh

positif terhadap kebijakan utang. Hasil koefisien determinasi menunjukkan

sebesar 38%. Hasil tersebut menandakan kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sementara 62% dijelaskan oleh variabel lain.

Kata Kunci: Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Kepemilikan Institusional,

Kepemilikan Manajerial, Struktur Aktiva.

ABSTRACT

Debt policy is policy taken by management in order to obtain sources of

funding for the company to finance the company’s operational activities. This

research aims to analyze and obtain empirical evidence about the effects of

managerial ownership, institutional ownership, dividend policy, tangibility of

fixed assets, free cash flow, growth sales, and firm size to debt policy.

Independent variables were used managerial ownership, institutional ownership,

dividend policy, tangibility of fixed assets, free cash flow, growth sales, and firm

size. Dependent variable was used debt policy. The research population was

manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) in period of

2012-2015. Sample was collected by purposive sampling method. Total 48

manufacturing companies were taken as study’s sample. Analysis method of this

Page 6: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

2

research used multiple regression. The results of this research showed that

managerial ownership, institutional ownership, dividend policy, free cash flow,

growth sales, and firm size did not significantly effect to debt policy. As for

tangibility of fixed assets has positive significantly effect to debt policy. The

determination coefficient result showed 38%. That’s about 38% indicated the

ability of the independent variables explained the dependent variable while 62%

explained by the other variables.

Keywords: Debt Policy, Dividend Policy, Institutional Ownership, Managerial

Ownership, Tangibility of Fixed Assets.

1. PENDAHULUAN

Pada era globalisasi saat ini, perkembangan dalam dunia perekonomian

semakin meningkat. Seiring dengan perkembangan tersebut juga

meningkatkan persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi antara perusahaan

satu dengan yang lainnya. Perusahaan saling bersaing guna menjadi yang

terbaik guna meningkatkan nilai perusahaan. Hidayat (2013) mengemukakan

bahwa tujuan lain dari perusahaan yaitu mendapatkan laba dari tahun ke

tahun serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Berkaitan dengan

kelangsungan hidup perusahaan tersebut, salah satu keputusan yang dihadapi

oleh manajer keuangan adalah keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan

yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi modal dan

utang. Komposisi penggunaan hutang dan ekuitas tergambar dalam struktur

modal. Manajer harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari

dalam perusahaan maupun luar perusahaan secara efisien (Nuswandari,

2013).

Keputusan penting yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan

yang berhubungan dengan fungsi untuk mendapatkan dana dengan cara

menentukan seberapa besar hutang yang akan digunakan perusahaan melalui

kebijakan hutang. Jika hutang yang digunakan oleh perusahaan semakin besar

maka cicilan pembayaran yang dilakukan akan semakin besar dan ini akan

berdampak pada meningkatnya risiko ketidakmampuan cash flow dari

perusahaan untuk memenuhi kewajiban tersebut (Sheisarvian, Sudjana, dan

Saifi, 2015). Serta ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap kemudahan

perusahaan dalam memperoleh hutang. Perusahaan besar memiliki aktiva

Page 7: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

3

yang besar yang dapat dijaminkan dalam sumber pendanaan. Sehingga

ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap akses perusahaan untuk

memperoleh sumber pendanaan (Nuraina, 2012). Selain itu menurut

Margaretha dan Rizky (2010) dalam Purnianti dan Putra (2016) umur

perusahaan merupakan faktor kedua yang akan dapat mempengaruhi

penggunaan utang dalam suatu perusahaan karena umur perusahaan dapat

mempengaruhi kepercayaan kreditur terhadap perusahaan.

Membuat kebijakan hutang perusahaan sangat tidak mudah karena

dalam perusahaan terdapat banyak pihak yang memiliki kepentingan yang

berbeda-beda sehingga pembuatan keputusan tidak akan terlepas dari konflik

keagenan yang terjadi dalam perusahaan (Sheisarvian, Sudjana, dan Saifi,

2015). Menurut Hardiningsih dan Oktaviani (2012), pihak manajer yang

memiliki saham perusahaan tentunya akan menyelaraskan kepentingan

dengan kepentingan sebagai pemegang saham, sementara manajer yang tidak

memiliki saham perusahaan ada kemungkinan hanya mementingkan

kepentingan sendiri. Langkah memberikan bagian kepemilikan saham bagi

para manajer ditujukan untuk menarik dan mempertahankan manajer yang

potensial dan untuk mengarahkan tindakan manajer agar mendekati

kepentingan pemegang saham, terutama untuk memaksimalkan harga saham

(Masdupi, 2005) dalam (Susanto, 2011).

Kepemilikan saham oleh manajerial merupakan insentif bagi para

manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan manager akan

menggunakan utang secara optimal karena manager juga bertindak sebagai

pemegang saham. Hal ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan memiliki

pengaruh dalam kebijakan yang diambil oleh perusahaan termasuk kebijakan

utang. Managerial ownership dapat memengaruhi keputusan pencarian dana

apakah melalui utang atau right issue. Jika pendanaan diperoleh dengan utang

berarti rasio utang terhadap equity akan meningkat, sehingga akhirnya

meningkatkan risiko (Hidayat, 2013).

Kepemilikan saham yang lain yaitu kepemilikan institusional.

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan yang

Page 8: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

4

mayoritas dimiliki oleh institusi atau lembaga (perusahaan asuransi, bank,

perusahaan investasi, asset management dan kepemilikan institusi lain)

(Anggraini, 2011) dalam (Purnianti dan Putra, 2016). Baridwan (2004) dalam

Fitriyah dan Hidayat (2011) mengungkapkan bahwa hubungan antara

kebijakan utang dan kepemilikan institusional dapat dilukiskan sebagai suatu

hubungan yang bersifat monitoring-substitution effect. Kehadiran

kepemilikan institusional pada perusahaan manufaktur mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap debt ratio.

Pembayaran dividen akan membuat pemegang saham mempunyai

tambahan return selain dari capital gain. Perusahaan akan cenderung untuk

membayar dividen yang lebih besar jika manajemen memiliki proporsi

saham yang lebih rendah. Semakin tinggi dividen yang dibayarkan kepada

pemegang saham maka free cash flow dalam perusahaan semakin kecil. Hal

ini mengakibatkan manajemen harus memikirkan cara untuk memperoleh

sumber dana yang relevan dengan utang (Hidayat, 2013).

Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang

dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan memberi manfaat dimasa

yang akan datang (Kesuma, 2009) dalam (Hidayat, 2013). Aktiva tetap dapat

dijadikan jaminan / collateral dalam melakukan pinjaman utang dan

karenanya dapat mereduksi biaya dari kesulitan keuangan (cost of financial

distress) dan ini akan semakin meningkatkan kapastitas tingkat utang yang

dapat menguntungkan perusahaan (Elsas dan Florysiak, 2008) dalam

(Indrajaya, Herlina dan Setiadi, 2011).

Free cash flow diduga juga memiliki pengaruh terhadap kebijakan

utang. Menurut Ross et al.(2000) dalam Hasan (2014), Free cash flow

menggambarkan kepada investor bahwa dividen yang dibagikan oleh

perusahaan tidak sekedar strategi menyiasati pasar dengan maksud

meningkatkan nilai perusahaan. Sementara bagi perusahaan yang melakukan

pengeluaran modal, free cash flow akan mencerminkan dengan jelas

mengenai perusahaan manakah masih mempunyai kemampuan dimasa depan

dan yang tidak. Pertumbuhan penjualan mencerminkan manisfestasi

Page 9: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

5

keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi

pertumbuhan masa yang akan datang.

Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan

daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu

perusahaan akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan keuntungan

dalam mendanai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang

(Barton et al., 1989) dalam (Deitiana, 2011). Hidayat (2013) menyatakan jika

penjualan meningkat per tahun, maka pembiayaan dengan utang dengan

beban tertentu akan meningkatkan pendapatan pemegang saham. Hal ini

mendorong perusahaan dengan tingkat penjualan yang tinggi akan cenderung

menggunakan jumlah utang yang lebih besar dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah.

Sehingga pertumbuhan penjualan dinyatakan berpengaruh positif terhadap

kebijakan utang seperti hasil yang diperoleh pada penelitian Hidayat (2013).

Ukuran perusahaan juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam menentukan level hutang perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar

lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dari pihak ke tiga karena

kemampuan mengakses kepada pihak lain atau jaminan yang dimiliki berupa

asset bernilai besar dibandingkan dengan perusahaan kecil (Tarjo dan

Jogiyanto, 2003) dalam (Hasan, 2014).

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012 – 2015. Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI dipilih karena perusahaan jenis tersebut

memiliki jumlah yang banyak serta memiliki beberapa sektor dan sub

sektor. Pemilihan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan metode purposive sampling dari seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tujuan

Page 10: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

6

untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang

telah ditentukan.

2.2 Definisi dan Operasional Variabel

2.2.1 Variabel Dependen

Kebijakan utang merupakan kebijakan yang diambil oleh pihak

manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi

perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas

operasional perusahaan (Syadeli, 2013). Kebijakan utang dalam

penelitian ini akan diukur menggunakan rumus debt to equity ratio

yaitu total utang dibagi dengan modal sendiri. Berdasarkan penelitian

(Yusralaini, 2009) dalam (Purnianti dan Putra, 2016) sehingga rumas

yang digunakan adalah :

2.2.2 Variabel Independen

2.2.2.1 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan managerial merupakan kepemilikan saham

perusahaan oleh pihak manager atau dengan kata lain manager juga

sekaligus sebagai pemegang saham (Imanta dan Satwiko, 2011).

Merujuk ke penelitian Sugiarto (2011) dalam Purnianti dan Putra

(2016) kepemilikan manajerial diukur menggunakan rumus:

2.2.2.2 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh

pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar

negeri, dana perwalian dan institusi lainnya pada akhir tahun (Winanda,

2009) dalam (Kurniawati, Manalu, dan Octavianus, 2015). Merujuk ke

penelitian Sugiarto (2011) dalam Purnianti dan Putra (2016)

kepemilikan institusional diukur menggunakan rumus :

Page 11: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

7

2.2.2.3 Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah kebijakan perusahaan yang berkaitan

dengan tiga hal yaitu penentuan berapa besar laba bersih yang akan

dibagikan dalam bentuk dividen, dalam bentuk apa dividen itu akan

dibagikan, dan pertumbuhan dividen yang bagaimanakah yang

sebaiknya digunakan oleh perusahaan (Brigham dan Houston, 2006)

dalam (Sheisarvian, Sudjana, dan Saifi, 2015). Menurut penelitian

Hidayat (2013) kebijakan dividen diukur menggunakan rumus :

Keterangan :

DPR: Dividend Payout Ratio

DPS : Dividend Per Share (dividen per saham)

EPS : Earning Per Share (laba per saham)

2.2.2.4 Struktur Aktiva

Struktur aktiva (tangibility of fixed assets) merupakan

perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva perusahaan. Aktiva

sendiri merupakan aktiva yang digunakan untuk keperluan operasi

perusahaan (Hidayat, 2013). Menurut penelitian Hidayat (2013) struktur

aktiva diukur menggunakan rumus :

2.2.2.5 Free Cash Flow

Free Cash Flow merupakan kelebihan biaya yang diperlukan untuk

mendanai semua proyek yang memiliki net present value positif

(Hasan, 2014). Free cash flow dihitung menggunakan (Yogi dan

Damayanthi, 2016):

Page 12: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

8

2.2.2.6 Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan Penjualan menurut Kesuma (2009:41) dalam Hidayat

(2013) adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari

waktu ke waktu. Pertumbuhan Penjualan pada penelitian Hidayat

(2013) di ukur dengan cara sebagai berikut :

2.2.2.7 Ukuran Perusahaan

Dalam penelitian Hidayat (2013) ukuran perusahaan (firm size)

merupakan besar atau kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari total

aktiva perusahaan dan dihitung dengan menggunakan rumus:

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

Analisis kuantitatif digunakan untuk melihat pola hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menjelaskan pola

hubungan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan analisis regresi

berganda. Sebelum dilakukan analisis regresi berganda, untuk menjamin

kenormalan distribusi data agar hasil analisis penelitian ini tidak bias,

maka terlebih dahulu data akan dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi

klasik ini dilakukan guna memperoleh model regresi yang dapat

dipertanggung jawabkan dan mempunyai hasil yang tidak bias.

3.1.1 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh

nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,973 dan Asymp. Sig. (2-tailed)

Page 13: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

9

sebesar 0,300 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data

berdistribusi normal.

3.1.2 Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa tidak ada variabel

bebas yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Hal

tersebut ditunjukkan pada hasil masing-masing variabel. Variabel

Kepemilikan Manajerial memiliki nilai tolerance sebesar 0,366 dan VIF

sebesar 2,735; Kepemilikan Institusional memiliki nilai tolerance

sebesar 0,434 dan VIF sebesar 2,306; Kebijakan Dividen memiliki nilai

tolerance sebesar 0,839 dan VIF sebesar 1,192; Struktur Aktiva

memiliki nilai tolerance sebesar 0,486 dan VIF sebesar 2,056; Free

Cash Flow memiliki nilai tolerance sebesar 0,856 dan VIF sebesar

1,169; Pertumbuhan Penjualan memiliki nilai tolerace sebesar 0,643

dan VIF sebesar 1,555; Ukuran Perusahaan memiliki nilai tolerance

sebesar 0,371 dan VIF sebesar 2,695. Dengan demikian model regeresi

dalam penelitian ini terbukti bahwa terbebas dari gejala

multikolinieritas.

3.1.3 Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dengan DW Test menunjukkan bahwa nilai

D-W sebesar 1,937. Dengan jumlah variabel bebas sebanyak 7 buah

(k=7) dan sampel sebanyak 48 perusahaan (n=48), berdasarkan tabel D-

W dengan tingkat signifikansi 5%, maka nilai du adalah sebesar 1,882

dan nilai 4-du sebesar 2,118. Dengan demikian nilai du < DW < 4-du

yaitu 1,882 < 1,937 < 2,118. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat

disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

3.1.4 Uji Heterokedastisitas

Dari hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji glejser

menunjukkan semua variabel memiliki nilai signifikansi diatas tingkat

kepercayaan 5%. Hal tersebut ditunjukkan pada variabel Kepemilikan

Manajerial yang memiliki nilai signifikansi 0,065; Kepemilikan

Page 14: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

10

Institusional memiliki nilai signifikansi sebesar 0,231; Kebijakan

Dividen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,402; Struktur Aktiva

memiliki nilai signifikansi 0,112; Free Cash Flow memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,241; Pertumbuhan Penjualan memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,133 dan Ukuran Perusahaan memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,198. Dengan demikian model regresi dalam

penelitian ini terbukti bahwa tidak adanya gangguan heterokedastisitas.

3.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

3.2.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial (MO) terhadap Kebijakan

Utang (DER)

Variabel Kepemilikan Manjerial (MO) menunjukkan nilai thitung

sebesar (-0,830) dengan probabilitas signifikansi sebesar (0,411).

Tingkat signifikansi tersebut bernilai lebih besar dari taraf signifikansi α

= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara Kepemilikan Manajerial (MO) terhadap kebijakan

utang dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER). Dari hasil tersebut

dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan utang karena masih

rendahnya kepemilikan oleh insider serta pihak manajemen bukan

pengendali utama suatu perusahaan.

3.2.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional (IO) terhadap Kebijakan

Utang (DER)

Variabel Kepemilikan Institusional (IO) menunjukkan nilai thitung

sebesar (-1,080) dengan probabilitas signifikansi sebesar (0,287).

Tingkat signifikansi tersebut bernilai lebih besar dari taraf signifikansi α

= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara Kepemilikan Institusional (IO) terhadap kebijakan

utang dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER). Dari hasil tersebut

dengan demikian H0 diterima dan H2 ditolak yang artinya kepemilikan

Page 15: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

11

institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan utang karena pihak

institusional lebih berkonsentrasi pada penanaman modal.

3.2.3 Pengaruh Kebijakan Dividen (DPR) terhadap Kebijakan Utang

(DER)

Variabel Kebijakan Dividen (DPR) menunjukkan nilai thitung

sebesar (1,389) dengan probabilitas signifikansi sebesar (0,172).

Tingkat signifikansi tersebut bernilai lebih besar dari taraf signifikansi α

= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara kebijakan dividen dengan indikator Dividend Payout

Ratio (DPR) terhadap kebijakan utang dengan indikator Debt to Equity

Ratio (DER). Dari hasil tersebut dengan demikian H0 diterima dan H3

ditolak yang artinya kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap

kebijakan utang karena keputusan pembagian dividen tidak dapat

ditentukan berdasarkan besar kecilnya kerugian ataupun keuntungan

yang dialami perusahaan. Keputusan dalam pembagian dividen

ditentukan pada RUPS yang dilaksanakan secara rutin. Perusahaan

tidak perlu mempertimbangkan perlunya pendanaan tambahan dari

pihak lain yang berupa utang hanya karena ingin melakukan pembagian

dividen.

3.2.4 Pengaruh Struktur Aktiva (TFA) terhadap Kebijakan Utang

(DER)

Variabel Struktur Aktiva (TFA) menunjukkan nilai thitung sebesar

(2,474) dengan probabilitas signifikansi sebesar (0,018). Tingkat

signifikansi tersebut bernilai lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

Struktur Aktiva (TFA) dengan indikator terhadap kebijakan utang

dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER). Dari hasil tersebut

dengan demikian H0 ditolak dan H4 diterima yang artinya struktur

aktiva berpengaruh terhadap kabijakan utang karena aktiva tetap dapat

digunakan sebagai jaminan dalam memperoleh pinjaman dan

perusahaan dengan aktiva tetap yang besar akan semakin mudah dalam

Page 16: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

12

memperoleh pinjaman sehingga struktur aktiva akan berdampak pada

keputusan pinjaman dari suatu perusahaan.

3.2.5 Pengaruh Free Cash Flow (FCF) terhadap Kebijakan Utang (DER)

Variabel Free Cash Flow (FCF) menunjukkan nilai thitung sebesar (-

0,958) dengan probabilitas signifikansi sebesar (0,344). Tingkat

signifikansi tersebut bernilai lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara Free Cash Flow (FCF) terhadap kebijakan utang dengan

indikator Debt to Equity Ratio (DER). Dari hasil tersebut dengan

demikian H0 diterima dan H5 ditolak artinya free cash flow tidak

berpengaruh terhadap kebijakan utang karena meskipun free cash flow

perusahaan besar namun perusahaan membagikan dividen yang stabil

sehingga pemegang saham tidak mempermasalahkan alokasi free cash

flow atau tidak menuntut manajemen membagikan free cash flow

sebagai tambahan dividen. Sehingga manajemen tidak perlu

mempertimbangkan perlunya pendanaan tambahan dari pihak lain yang

berupa utang.

3.2.6 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan (GS) terhadap Kebijakan

Utang (DER)

Variabel Pertumbuhan Penjualan (GS) menunjukkan nilai thitung

sebesar (1,956) dengan probabilitas signifikansi sebesar (0,057).

Tingkat signifikansi tersebut bernilai lebih besar dari taraf signifikansi α

= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara Pertumbuhan Penjualan (GS) terhadap kebijakan

utang dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER). Dari hasil tersebut

dengan demikian H0 diterima dan H6 ditolak yang artinya pertumbuhan

penjualan tidak berpengaruh terhadap kebijakan utang karena tidak

semua perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang

tinggi memilih utang sebagai sumber pendanaannya melainkan lebih

mengandalkan dana internal. Selain itu apabila perusahaan

Page 17: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

13

membutuhkan dana lebih, maka kemungkinan akan lebih memilih

menerbitkan saham untuk mengumpulkan dana.

3.2.7 Pengaruh Ukuran Perusahaan (FS) terhadap Kebijakan Utang

(DER)

Variabel Ukuran Perusahaan (FS) menunjukkan nilai thitung sebesar

(1,721) dengan probabilitas signifikansi sebesar (0,093). Tingkat

signifikansi tersebut bernilai lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara Ukuran Perusahaan (FS) terhadap kebijakan utang dengan

indikator Debt to Equity Ratio (DER). Dari hasil tersebut dengan

demikian H0 diterima dan H7 ditolak yang artinya ukuran perusahaan

tidak berpengaruh terhadap kebijakan utang karena meskipun ukuran

perusahaan besar belum tentu mempunyai prospek atau peluang dimasa

mendatang yang baik, sehingga perusahaan tidak tergantung atau tidak

tertarik menggunakan utang Baik perusahaan besar maupun kecil pasti

mempunyai hutang dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan tersebut..

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1) Struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan

utang, yang berarti bahwa semakin besar aktiva milik perusahaan,

maka perusahaan cenderung untuk meningkatkan penggunaan atas

utang.

2) Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan dividen,

free cash flow, pertumbuhan penjualan, dan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.

Page 18: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

14

4.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain sebagai

berikut ini:

1. Penelitian ini hanya sebatas pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan hanya dalam periode empat

tahun sehingga belum dapat mewakili seluruh perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Penelirtian ini hanya menggunakan 7 variabel independen yaitu

Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan

Dividen, Struktur Aktiva, Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan,

dan Ukuran Perusahaan. Banyak hal yang mempengaruhi kebijakan

utang perusahaan. Banyak variabel lain yang masih berpengaruh

terhadap kebijakan utang perusahaan yang tidak tercakup dalam

penelitian ini.

4.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan penelitian yang sudah

dipaparkan maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya yang akan menggunakan topik yang

sama disarankan memperluas objek penelitian tidak hanya sebatas

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dan memperluas periode penelitian.

2. Berdasarkan nilai Adjusted R Square, hanya sebesar 0,380 atau 38%

saja variabel dependen atau Kebijakan Utang dipengaruhi oleh

variabel independen yaitu Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Kebijakan Dividen, Struktur Aktiva, Free Cash Flow,

Pertumbuhan Penjualan, dan Ukuran Perusahaan. Sedangkan sisanya

yaitu sebesar 62% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi Kebijakan Utang. Untuk itu penelitian selanjutnya

Page 19: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

15

disarankan untuk menambah variabel yang akan digunakan dalam

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti dan Nurlaelasari. 2013. Pengaruh Arus Kas Bebas dan Profitabilitas

terhadap Kebijakan Utang. Trikonomika. Volume 12, No. 1, Juni 2013,

Hal. 40-48.

Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan

Dividen terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13,

No. 1, April 2011, Hlm. 57-66.

Fitriyah dan Hidayat. 2011. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Set Kesempatan

Investasi dan Arus Kas Bebas terhadap Utang. Media Riset Akuntansi.

Vol. 1, No. 1, Februari 2011. ISSN: 2088-2106

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Cetakan V. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hardiningsih dan Oktaviani. 2012. Determinan Kebijakan Hutang (Dalam Agency

Theory dan Pecking Order Theory). Dinamika Akuntansi, Keuangan dan

Perbankan, Mei 2012, Hal: 11-24. ISSN: 1979-4878

Hasan, Mudrika Alamsyah. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Free Cash

Flow dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang (Studi pada

Perusahaan-Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI).

Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No. 1, Oktober 2014: 90–100. ISSN: 2337-

4314.

Hidayat, M. Syaifudin. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan

Dividen, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Kebijakan Utang. Jurnal Ilmu Manajemen. Volume

1, Nomor 1, Januari 2013.

Imanta dan Satwiko. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan

Manajerial. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13, No. 1, April 2011, Hlm

67-80.

Indrajaya, Herlina dan Setiadi. 2011. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran

Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko Bisnis

terhadap Struktur Modal: Studi Empiris pada Perusahaan Sektor

Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007.

Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi. Nomor 06, Tahun ke-2 September-

Desember 2011.

Page 20: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

16

Joher, Huson. 2006. The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt

Policy: Two Stage Least Square Simultaneous Model Approach for Post

Crisis Period: Evidence from Kuala Lumpur Stock Exchange.

International Business & Economics Reasearch Journal. May 2006,

Volume 5, Number 5.

Kurniawati, Manulu dan Octavianus. 2015. Pengaruh Kepemilikan Institusional

terhadap Kebijakan Dividen, dan Harga Saham. Jurnal Manajemen,

Vol.15, No.1, November 2015.

Larasati, Eva. 2011. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional

dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal

Ekonomi Bisnis, TH. 16, No.2, Juli 2011.

Nengsi, Widya Hesti. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan

Dividen terhadap Kebijakan Hutang dalam Perspektif Agency Theory

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Manajemen, Vol 2, No 01 (2013).

Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan

terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Akrual 4 (1) (2012): 51-70. e-ISSN:

2502-6380.

Nurmasari, ND. 2015. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Kebijakan Dividen, Pertumbuhan Perusahaan, dan

Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi.

Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen, Universitas Negeri

Yogyakarta.

Pradhana, Taufik dan Anggaini. 2014.Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan

Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JOM

FEKON, Vol. 1 no. 2, Oktober 2014.

Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price

Earning Ratio dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu

Manajemen. Volume 1 Nomor 1 Januari 2013

Putri, Meidira ED. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran

Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor

Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012.

Page 21: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/56922/14/Naskah Publikasi R.pdf · Struktur aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh

17

Safitri dan Asyik. 2015. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Cash Flow

terhadap Kebijakan Hutang. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 4 No.7

(2015).

Santika dan Sudiyatno. 2011. Menentukan Struktur Modal Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dinamika Keuangan dan

Perbankan, Nopember 2011, Hal: 172-182, Vol. 3, No. 2. ISSN: 1979-

4878.

Sari dan Budiasih. 2016. Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan

Institusional, Free Cash Flow dan Profitabilitas pada Kebijakan Dividen.

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.15.3. Juni (2016): 2439-

2466. ISSN: 2302-8556.

Sheisarvian, Sudjana dan Saifi. 2015. Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kebijakan Dividend dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang (Studi

pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEI Periode 2010-2012).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 22 No. 1. Mei 2015.

Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,

Kebijakan Dividend an Kebijakan Hutang Analisis terhadap Nilai

Perusahaan. Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012). ISSN: 2256-6765.

Susanto, Yulius Kurnia. 2011. Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen,

Karakteristik Perusahaan, Risiko Sismatik, Set Peluang Investasi dan

Kebijakan Hutang. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13, No. 3,

Desember 2011, Hlm. 195-210.

Syadeli, Moh. 2013. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan

terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan Pemanufakturan di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntanis. Volume 2, Nomor 2,

Agustus 2013.

Yogi dan Damayanthi. 2016. Pengaruh Arus Kas Bebas, Capital Adequacy Ratio

dan Good Corporate Governance Pada Manajemen Laba. ISSN: 2302-

8556. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 15.2. Mei (2016):

1056-1085.