laporan r-lab disipasi hot wire denia apriliani r.pdf

Upload: deniaapriliani

Post on 14-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    1/16

    LAPORAN R-LAB

    Disipasi Hot Wire

    Nama : Denia Apriliani Rahman

    NPM : 1206212344

    Fakultas : Teknik

    Departemen : Teknik Kimia

    Kode Praktikum : KR01

    Tanggal Praktikum : 21 Maret 2013

    Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)

    Universitas Indonesia

    Depok

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    2/16

    I. Tujuan

    Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    II. Alat

    1. kawat pijar (hotwire)2. Fan

    3. Voltmeter dan Ampmeter

    4. Adjustable power supply5. Camcorder

    6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III. Landasan Teori

    a) Disipasi Energi

    Disipasi energi merupaka energi mekanik yang ditimbulkan oleh

    gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satu tempat ke tempat lain

    yang juga disebut kalor. Energi disipasi dapat berarti energi yang hilang dari

    suatu sistem. Hilang dalam arti berubah menjadi energi lain yang tidak

    menjadi tujuan suatu sistem. Timbulnya energi disipasi secara alamiah tidak

    dapat dihindari, karena energi secara sendirinya berubah sulit untuk

    dikontrol.

    Hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut

    termodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang fisika

    yang berkaitan dengan hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi serta

    kesetimbangan dalam reaksi fisika dan dalam perubahan keadaan. Hukum

    pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu

    proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan

    jumlah kalor yang dipindahkan ke sistem. Hukum kedua termodinamika,

    yaitu membahas tentang reaksi spontan dan tidak spontan. Reaksi spontan

    yaitu reaksi yang berlangsung tanpa pengaruh luar. Sedangkan reaksi tidak

    spontan tidak terjadi tanpa bantuan luar.

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    3/16

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    4/16

    P = v i t .........( 1 )

    Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi

    kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat

    udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan

    arus listrik yang mengalir juga berubah.

    Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh

    overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

    Overheat Ratio =

    Dengan:

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian

    (dihembuskan udara).

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

    Gambar : Rangkaian Alat Percobaan Disipasi Hotwire

    Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang

    menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan

    kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh,

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    5/16

    kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi

    menggunakan persamaan tersebut.

    Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan

    polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan

    kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri

    arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara

    oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 ,

    150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

    c) Konveksi

    Konveksi adalah proses di mana kalor ditransfer dengan pergerakan

    molekul dari satu tempat ke tempat yang lain melalui sesuatu perantara.

    Sementara konduksi hanya melibatkan molekul (dan/atau elektron) yang

    hanya bergerak dalam jarak yang kecil dan bertumbukan, konveksi

    melibatkan pergerakan molekul dalam jarak yang besar.

    Tungku dengan udara yang dipaksa, di mana udara dipanaskan, dan

    kemudian ditiup oleh kipas angin ke dalam ruangan, merupakan satu contoh

    konveksi yang dipaksakan. Konveksi alami juga terjadi, dan satu contoh yang

    banyak dikenal adalah bahwa udara panas akan naik. Misalnya, udara di atas

    radiator (atau pemanas jenis lainnya) memuai pada saat dipanaskan, dan

    kerapatannya akan berkurang; karena kerapatan menurun, udara tersebut

    naik, sama seperti sebatang kayu yang diceburkan ke dalam air akan

    terapung ke atas karena massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis air. Air

    samudra yang hangat atau dingin, seperti Gulf Stream yang sejuk,

    menunjukkan konveksi alami dalam skala besar. Angin merupakan contoh

    konveksi yang lain, dan cuaca pada umumnya merupakan hasil dari arus

    udara yang konvektif.

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    6/16

    IV. Cara Kerja

    Eksperimen ini dilakukan oleh praktikan dengan mengunjungi link r-lab

    yang terdapat pada web sitrampil.ui.ac.id secara online dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Mengaktifkan video Web cam untuk melihat kerja percobaan yang

    ditampilkan dalm video

    2. Memberikan aliran udara yang pertama dengan kecepatan 0 m/s

    3. Menghidupkan motor pengerak kipas ( power supply) dengan

    mengklik radio button dibawahnya.

    4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan caramengklik icon ukur.

    5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190

    dan 230 cm/s

    V. Hasil Percobaan dan Pengolahan Data

    Setelah dilakukan pengamatan percobaan, didapatkan data-data yangdisajikan dalam tabel pengamatan, yaitu:

    Kecepatan Angin 0 m/s

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 0 2.112 54.9

    2 0 2.112 55.1

    3 0 2.112 55.0

    4 0 2.112 54.7

    5 0 2.112 54.26 0 2.112 54.0

    7 0 2.112 53.9

    8 0 2.112 53.9

    9 0 2.112 53.9

    10 0 2.112 54.0

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    7/16

    Kecepatan Angin 70 m/s

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 70 2.058 55.7

    2 70 2.058 56.33 70 2.060 55.9

    4 70 2.057 55.0

    5 70 2.058 54.4

    6 70 2.057 54.1

    7 70 2.058 54.3

    8 70 2.057 55.0

    9 70 2.057 55.8

    10 70 2.057 56.4

    Kecepatan Angin 110 m/s

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 110 2.040 56.6

    2 110 2.041 56.0

    3 110 2.039 55.5

    4 110 2.040 55.0

    5 110 2.039 54.7

    6 110 2.040 54.4

    7 110 2.038 54.3

    8 110 2.038 54.3

    9 110 2.039 54.4

    10 110 2.039 54.6

    Kecepatan Angin 150 m/s

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 150 2.031 54.4

    2 150 2.032 54.4

    3 150 2.032 54.4

    4 150 2.032 54.6

    5 150 2.032 54.7

    6 150 2.032 54.9

    7 150 2.031 55.2

    8 150 2.031 55.6

    9 150 2.032 55.9

    10 150 2.032 56.2

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    8/16

    Kecepatan Angin 190 m/s

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 190 2.026 55.9

    2 190 2.027 55.83 190 2.027 55.8

    4 190 2.026 55.9

    5 190 2.026 55.9

    6 190 2.026 55.9

    7 190 2.026 56.0

    8 190 2.026 56.0

    9 190 2.026 56.1

    10 190 2.026 56.2

    Kecepatan Angin 230 m/s

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 230 2.024 55.1

    2 230 2.024 55.1

    3 230 2.024 55.1

    4 230 2.024 55.2

    5 230 2.024 55.3

    6 230 2.024 55.3

    7 230 2.024 55.4

    8 230 2.023 55.4

    9 230 2.023 55.4

    10 230 2.023 55.4

    Dari data tabel diatas didapatkan grafik gabungan hubungan antara tegangan

    dan kecepatan angin, yaitu :

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    9/16

    Keterangan :

    Sumbu x : menunjukkan waktu (s)

    Sumbu y : tegangan (v)

    Sedangkan Hubungan antara kecepatan angin dan tegangan secara

    keseluruhan yang terjadi dalam hasil pengamatan percobaan adalah:

    Keterangan:

    Sumbu x : menunjukkan kecepatan angin (m/s)

    Sumbu y : menunjukkan tegangan (v)

    1,960

    1,980

    2,000

    2,020

    2,040

    2,060

    2,080

    2,100

    2,120

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Kecepatan Angin 0

    m/s

    Kecepatan Angin 70

    m/s

    Kecepatan Angin 110

    m/s

    Kecepatan Angin 150

    m/s

    Kecepatan Angin 190

    m/s

    Kecepatan Angin 230

    m/s

    y = -1073,4x + 2495,2

    1,950

    2,000

    2,050

    2,100

    2,150

    0 70 110 150 190 230

    Grafik Hubungan Tegangan dan

    Kecepatan Angin

    Grafik Hubungan

    Tegangan dan

    Kecepatan Angin

    Linear (GrafikHubungan

    Tegangan dan

    Kecepatan Angin )

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    10/16

    Suhu dari sistem pada percobaan ini tidak diketahui oleh praktikan, maka suhu

    dianggap tetap.

    Untuk menghitung data yang telah didapatkan melalui pengamatan pada

    percobaan digunakan metode least square. Pendekatan least square tersebut

    didapatkan melalui persamaan :

    F.v.t = V.I.t

    dv =

    dV

    maka didapatkan : y = mx + b, dengan :

    x, menyatakan kecepatan angin (m/s)

    y, menyatakan tegangan (v)

    Dengan rumus mencari m dan b, yaitu :

    m =. ()()

    ()

    b =

    . ()()

    ()

    Untuk mencari nilai m dan b dapat menggunakan tabl yang terdapat dibawah ini:

    Kecepatan Angin (m/s) X (v) Y (m/s) x2

    y2

    xy

    0 2,112 0 4 0 0

    0 2,112 0 4 0 0

    0 2,112 0 4 0 0

    0 2,112 0 4 0 0

    0 2,112 0 4 0 0

    0 2,112 0 4 0 0

    0 2,112 0 4 0 0

    0 2,112 0 4 0 0

    0 2,112 0 4 0 0

    0 2,112 0 4 0 0

    70 2,058 70 4 4900 144,06

    70 2,058 70 4 4900 144,06

    70 2,060 70 4 4900 144,2

    70 2,057 70 4 4900 143,99

    70 2,058 70 4 4900 144,06

    70 2,057 70 4 4900 143,99

    70 2,058 70 4 4900 144,06

    70 2,057 70 4 4900 143,99

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    11/16

    70 2,057 70 4 4900 143,99

    70 2,057 70 4 4900 143,99

    110 2,040 110 4 12100 224,4

    110 2,041 110 4 12100 224,51

    110 2,039 110 4 12100 224,29

    110 2,040 110 4 12100 224,4

    110 2,039 110 4 12100 224,29

    110 2,040 110 4 12100 224,4

    110 2,038 110 4 12100 224,18

    110 2,038 110 4 12100 224,18

    110 2,039 110 4 12100 224,29

    110 2,039 110 4 12100 224,29

    150 2,031 150 4 22500 304,65

    150 2,032 150 4 22500 304,8150 2,032 150 4 22500 304,8

    150 2,032 150 4 22500 304,8

    150 2,032 150 4 22500 304,8

    150 2,032 150 4 22500 304,8

    150 2,031 150 4 22500 304,65

    150 2,031 150 4 22500 304,65

    150 2,032 150 4 22500 304,8

    150 2,032 150 4 22500 304,8

    190 2,026 190 4 36100 384,94

    190 2,027 190 4 36100 385,13

    190 2,027 190 4 36100 385,13

    190 2,026 190 4 36100 384,94

    190 2,026 190 4 36100 384,94

    190 2,026 190 4 36100 384,94

    190 2,026 190 4 36100 384,94

    190 2,026 190 4 36100 384,94

    190 2,026 190 4 36100 384,94

    190 2,026 190 4 36100 384,94

    230 2,024 230 4 52900 465,52230 2,024 230 4 52900 465,52

    230 2,024 230 4 52900 465,52

    230 2,024 230 4 52900 465,52

    230 2,024 230 4 52900 465,52

    230 2,024 230 4 52900 465,52

    230 2,024 230 4 52900 465,52

    230 2,023 230 4 52900 465,29

    230 2,023 230 4 52900 465,29

    230 2,023 230 4 52900 465,29

    7500 123 7500 252 1285000 15235,46 Total

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    12/16

    Maka dapat dihitung :

    m =. ()()

    ()

    =, (,)()

    ,,

    =,

    ,

    = -1073,4

    b =

    . ()()

    ()

    =,,(,)

    ,,

    =,

    ,

    = 2495,2

    Dari perhitungan diatas, didapatkan persamaan garis lurus, yaitu :

    y = mx +b

    = -1073,4x + 2495,2

    Dari data yang telah didapatkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

    kawat hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan angin, karena :

    VI. Analisis

    a)Analisis Percobaan

    Praktikum Disipasi Hot Wire ini bertujuan untuk menggunakan hotwire

    sebagai pengukur kecepatan aliran udara. Untuk rangkaian peralatan yang

    digunakan dalam percobaan ini dapat terlihat melalui visualisasi video berupa

    tabung tembus pandang yang dilintasi semacam kawat, bagian pangkal tabung

    ada kipas yang mevarisasikan kecepatan angin dengan mevariasikan arus listrik

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    13/16

    yang diberikan, dan terlihat sebuah indikator digital yang menunjukan harga

    tegangan. Terlihatlah disini hubungan antara tegangan dan kecepatan angin yang

    diberikan. Data diambil secara bervariasi dari harga tegangan tiap detiknya

    dengan durasi selama 10 detik. Pada kecepatan 0 cm/s kipas tidak berputar danindikator tidak menunjukan adanya variasi tegangan.

    Langkah pertama yang dilakukan oleh praktikan adalah mengatur

    kecepatan angin pada sistem dengan kecepatan yang bervariasi, yaitu 0 m/s, 70

    m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Ketika angin dihembuskan pada

    hotwire, akan mengubah nilai resistansi kawat, sehingga akan merubah besarnya

    arus listrik yang mengalir. Hal ini, juga akan berpengaruh terhadap tegangan

    listrik yang mengalir pada kawat. Dengan kecepatan angin yang sama,

    pengukuran dilakukan setiap sekon sebanyak 10 kali. Hal ini dilakukan untuk

    mendapatkan data yang akurat dari variasi data yang ada hingga hasil

    pengukuran akan memiliki pendekatan yang baik terhadap nilai yang

    sesungguhnya.

    Namun dengan kecepatan angin yang sama, walaupun diukur setiap

    sekon sebanyak 10 kali, tidak tercatat perubahan tegangan hotwire yang

    signifikan. Tercatat beberapa fluktuasi, tetapi tidak terlalu jauh dari nilai

    tegangan rata-rata. Dapat disimpulkan, bahwa waktu tidak berpengaruh

    terhadap tegangan hotwire bila kecepatan angin sama. Tetapi jika melihat data

    pengamatan serta membuat hubungan antara tegangan dan kecepatan angin,

    maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan kecepatan angin akan

    berpengaruh signifikan terhadap tegangan hotwire.

    b) Analisis Alat dan Bahan

    Alat-alat yang digunakan dalam percobaan disipasi hotwire ini, adalah:

    1. Kawat Pijar

    Digunakan untuk objek pengamatan untuk mengetahui pengaruh

    tegangan dan kecepatan angin

    2. Fan

    Digunakan sebagai penghembus angin yang bervariasi pada saat

    percobaan

    3. Voltmeter dan Ampermeter

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    14/16

    Digunakan untuk mengukur besar tegangan dan arus yang terdapat pada

    sistem saat percobaan.

    4. Adjustable power supply

    Digunakan untuk mengaktifkan alat percobaan (sumber tegangan sistem)

    6. Camcorder

    Digunakan untuk mengawasi perubahan suhu yang terjadi saat konversi

    tegangan ke temperatur berlangsung.

    7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    Digunakan sebagai media percobaan.

    c) Analisis Hasil dan Pengolahan Data

    Dengan data yang telah diperoleh dari pengamatan percobaan diatas,

    praktikan menggunakan metode least squre untuk mengolah data yang

    bervariasi dan mencari persamaan garis lurus untuk dapat membuat grafik

    hubungan antara kecepatan angin dan tegangan. Dari perhitungan didapatkan

    persamaan garis lurus yaitu:

    y = mx +b

    y = -1073,4x + 2495,2

    Dari hasil percobaan yang didapat, hotwire memiliki keterbatasan. Kawat

    hotwire tidak dapat mengukur dengan kecepatan angin yang tinggi. Pada saat

    fan belum dinyalakan (kecepatan angin = 0 m/s), tegangan hotwire memiliki rata-

    rata 2,112 volt. Penambahan kecepatan angin berbanding terbalik dengan

    tegangan hotwire. Dengan adanya hembusan angin pada kawat pijar akan

    menyebabkan terjadinya perubahan resistansi pada kawat di mana perubahan

    tersebut berbanding lurus dengan kecepatan udara yang mengalir maka

    tegangan yang terjadi pada sistem semakin kecil dan arus semakin besar.

    Sehingga semakin besar kecepatan angin, maka semakin kecil tegangan hotwire,

    yang sebenarnya tidak terlalu signifikan apabila tidak diukur dengan peralatan

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    15/16

    digital atau bila diukur manual, karena nilai tegangan kawat berkisar 2 volt dan

    hanya berbeda ketelitian 3 angka di belakang koma.

    d) Analisis Kesalahan

    Dalam percobaan yang dilakukan oleh praktikan terdapat kesalahan yang

    secara sengaja ataupun secara tidak sengaja terjadi baik dilakukan oleh

    praktikan. Kesalahan yang pertama terdapat dalam faktor pengambilan data.

    Dalam proses pengambilan data,secara otomatis data disajikan oleh rlab, namun

    kondisi sistem percobaan pada rlab bergantung pada koneksi internet yang baik,

    jika tidak pengamatan yang dilakukan oleh praktikan akan berjalan tidak sesuai

    sehingga mempengaruhi hasil dari percobaan. Kesalahan lainnya terdapat pada

    proses pengolahan data. Dalam proses pengolahan data, praktikan melakukan

    pembulatan pada perhitungan angka yang menghasilkan desimal yang banyak.

    Sehingga dengan pembulatan tersebut terdapat perbedaan hasil angka

    perhitungan dengan nilai yang sebenarnya. Pembulatan angka dilakukan pada

    saat perhitungan data terutama pada peritungan least square. Kesalahan lainnya

    mungkin dapat disebabkan kurangnya ketelitian praktikan dalam menghitung

    pengolahan data secara tidak sengaja. Sehingga nilai yang seharusnya didapatkan

    berbeda dengan apa yang praktikan telah hitung. Kesalahan juga dapat terjadi

    karena praktikkan yang kurang memahami praktikum ataupun teori dasarnya

    yang mempengaruhi hasil percobaan.

    e) Analisis Grafik

    Data yang didapatkan oleh praktikkan bervariasi yang disebabkan oleh

    variasi kecepatan angin yan mempengaruhi tegangan yang bervariasi pula. Grafik

    gabungan yang dihasilkan dari data pengamatan hampir membentuk garis lurus

    pada masing-masing kecepatan anginnya.

    Grafik lainnya yang menunjukkan hubungan antara kecepatan angin dan

    tegangan, gradien grafik didapatkan melalui persamaan garis lurus yang

    didapatkan dengan rumus least square. Pada grafik sumbu x menunjukkan

    kecepatan angin yang bervariasi karena kecepatan angin adalah variabel bebas

    yang mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh kawat hotwire. Dan pada

    sumbu y menunjukkan variabel terikat yaitu tegangan yang dihasilkan dari proses

    pengamatan. Grafik yang menunjukkan hubungan antara kecepatan angin dan

    tegangan memiliki gradien negatif (-) dan juga berbelok-belok. Hal ini

    memperlihatkan hubungan antara kecepatan angin dan tegangan adalah

    kecepatan angin berbanding terbalik dengan tegangan yang dihasilkan.

  • 7/27/2019 Laporan R-lab Disipasi Hot Wire Denia Apriliani R.pdf

    16/16

    VII. Kesimpulan

    1. Kecepatan angin mempengaruhi nilai resistansi kawat hotwire sehingga

    mempengaruhi tegangan kawat hotwire2. Bila kecepatan angin tidak konstan maka kecepatan angin berbanding

    tebalik dengan tegangan pada kawat hotwire

    3. Hotwire anemometer adalah salah satu sensor yang dapat digunakan

    dalam pengukuran berbagai aliran turbulen, salah satunya adalah aliran

    angin

    4. Persamaan kecepatan aliran angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire

    adalah y=-1073,4x + 2495,2 dengan y adalah tegangan hotwire sedangkan

    x adalah kecepatan aliran angin.

    VIII. Referensi

    1. http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory.html

    2. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice

    Hall, NJ, 2000.

    3. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended

    Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

    4. Modul Praktikum, (2002), Fisika Dasar I, Laboratorium Fisika Dasar,

    Departemen Fisika ITB Bandung