pengaruh kepemilikan keluarga dan corporate...

142
PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Meliana Utami NIM : 1113082000028 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: buinguyet

Post on 02-Jul-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK DENGAN

MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

OlehMeliana Utami

NIM : 1113082000028

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

ii

PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK DENGAN

MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Meliana Utami

NIM : 1113082000028

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Reskino, SE, M.Si, Ak, CANIP. 197409282008012004

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini 7 Maret 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Meliana Utami2. NIM : 11130820000283. Jurusan : Akuntansi4. Judul Skripsi : Pengaruh Kepemilikan Keluarga dan Corporate Social

Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak dengan Manajemen

Laba sebagai Variabel Moderasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yangbersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswatersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahapUjian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomipada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 Maret 2017

Page 4: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini agustus 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Meliana Utami2. NIM : 11130820000283. Jurusan : Akuntansi4. Judul Skripsi : Pengaruh Kepemilikan Keluarga dan Corporate Social

Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak dengan ManajemenLaba sebagai Variabel Moderasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yangbersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswatersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahapUjian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomipada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Agutus 2017

1. Hepi Prayudiawan, SE., Ak.,MMNIP. 19720516 200901 1 006 (Ketua)

2. Reskino, SE., M.Si., Ak., CANIP. 19740928 200801 2 004 (Pembimbing)

3. Atiqah, SE., M.Si., AkNIP. 19820120 200912 2 004 (Penguji Ahli)

Page 5: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Meliana UtamiNIM : 1113082000028Jurusan : AkuntansiFakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telahmelalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memangditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenaisanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 24 Agutus 2017

Yang Menyatakan

Meliana Utami

Page 6: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Meliana Utami

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 14 Desember 1994

3. Alamat : Perum.Margahayu Blok E No. 247,

Bekasi Timur

4. Agama : Islam

5. Warga Negara : Indonesia

6. No. Telp : 083871559305

7. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

Tahun 2001-2006 : SDN Blok Jaya Timur X

Tahun 2006-2009 : SMPN 2 Bekasi Timur

Tahun 2009-2012 : SMA Mandalahayu 304

Tahun 2013-2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Panitia Makrab HMJ Jurusan Akuntansi Tahun 2014.

2. Panitia OPAK Jurusan Akuntansi Tahun 2015.

IV. Seminar dan Workshop

1. Sebagai peserta dalam seminar nasional Accounting Fair 2014

“Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan

Perbankan Syariah di Indonesia”, 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

vii

2. Sebagai peserta dalam Visit Company to Badan Pemeriksa Keuangan

RI”, 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Sebagai peserta dalam Safari Ramadhan OJK “Edukasi Produk dan

Jasa Keuangan”, 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Sebagai peserta dalam Sosialisasi Perkembangan Terkini Profesi di

Bidang Akuntansi dan Ujian Sertifikasi Akuntan (CA) dan Akuntan

Publik (CPA) Kementerian Keuangan RI – Sekretariat Jendral Pusat

Pembinaan Profesi Keuangan, 2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Sebagai peserta dalam Company Visit to Direktorat Jenderal Pajak RI,

2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

viii

THE INFLUENCE OF FAMILY OWNERSHIP AND CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY ON TAX AGRESSIVENESS WITH EARNINGS

MANAGEMENT AS A MODERATION VARIABLE

ABSTRACT

This research aimed to analyze the effect of family ownership and corporatesocial responsibility on tax agressiveness with earnings management as a moderationvariable . Independent variable in this research were family ownership measured bydummy variable and corporate social responsibility measured by CSRI . Dependentvariable in this research was tax agressiveness measured by ETR and moderationvariable in this research was earnings management measured by DA.

This research used secondary data from annual report that have been publishedby companies in Indonesia Stock Exchange. Population in this research weremanufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2011-2015. Byusing purposive sampling method, the total amount of samples obtained in thisresearch were 182 from 52 companies. The data were analyzed by using multiplelinear regression method and MRA(Moderate Regression Analysis).

The results of this research showed that family ownership and corporate socialresponsibility has a negative and significant effect on tax agressiveness. Theinteraction between family ownership and earnings management has no effect on taxaggressiveness. The interaction between corporate social responsibility and earningsmanagement also has no effect on tax aggressiveness.

Keywords: family ownership, corporate social responsibility, tax aggressiveness,earnings management

Page 9: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

ix

PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK DENGAN

MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan keluarga dancorporate social responsibility terhadap agresivitas pajak dengan manajemen labasebagai variabel moderasi. Variabel independen dalam penelitian ini adalahkepemilikan keluarga yang diproksikan dengan variabel dummy dan pengungkapancorporate social responsibility yang diproksikan dengan CSRI. Variabel dependendalam penelitian ini adalah agresivitas pajak yang diproksikan dengan ETR danvariabel moderasi dalam penelitian ini adalah manajemen laba yang diproksikandengan DA.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan tahunan (annual report)yang telah dipublikasikan oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalampenelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia selama periode 2011-2015. Dengan menggunakan metode purposivesampling, total sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 182 data dari 52perusahaan. Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda dan MRA(Moderate Regression Analysis).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga dan corporatesocial responsibility berpengaruh negatif dan signifikan terhadap agrsivitas pajak danmanajemen laba tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Interaksi kepemilikankeluarga dengan manajemen laba tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak.Interkasi corporate social responsibility dengan manajemen laba juga tidakberpengaruh terhadap agresivitas pajak.

Kata Kunci : kepemilikan keluarga, corporate social responsibility, agresivitas pajak,manajemen laba

Page 10: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi (S.E) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak

lupa pula, shawalat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW. yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak mendapatkan

bimbingan, dukungan, serta doa dari berbagai pihak sehingga segala macam kendala

yang dihadapi dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sugiyo dan Ibunda Misti yang tiada hentinya

memberikan kasih sayang, doa, nasihat, motivasi, dan dukungan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kakakku tersayang, Sari Valysia, S.E. yang senantiasa memberikan semangat,

dukungan, dana THR, serta doa kepada penulis.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA., selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

6. Ibu Reskino, SE., M.Si., Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa meluangkan waktu dan memberikan

arahan, nasihat, serta bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang tak ternilai sehingga

Page 11: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

xi

penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

8. Teman-teman seperjuangan di Akuntansi, Lia, Dila, Rafny, Agias, Dyah, Ana,

Sapta, Dea, Dinda dan Nia. Semangat, dukungan, dan motivasi dari kalian sangat

berarti bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima

kasih untuk selalu berjuang bersama dan menjadi partner in crime terbaik dan

teman dalam suka dan duka selama 4 tahun ini.

9. Keluarga besar Akuntansi 2013, terutama teman-teman Akuntansi A yang

senantiasa memberikan semangat dan doa kepada penulis selama proses

penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis

yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kelemahan maupun kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Besar harapan

penulis bahwa dengan adanya tugas akhir ini dapat bermanfaat guna menambah

wawasan serta pengetahuan penulis pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.

Jakarta, 24 Agutus 2017

Meliana Utami

Page 12: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

xii

DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI............................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... vi

ABSTRACT..................................................................................................... viii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah................................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 15

A. Landasan Teori .......................................................................................... 15

1. Agency Theory ...................................................................................... 15

2. Legitimacy Theory ................................................................................ 18

3. Agresivitas Pajak .................................................................................. 20

a. Definisi Agresivitas Pajak................................................................. 20

b. Keuntungan dan Kerugian Agresivitas Pajak ................................... 21

4. Kepemilikan Keluarga .......................................................................... 23

Page 13: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

xiii

5. Corporate Social Responsibility ........................................................... 24

6. Manajemen Laba .................................................................................. 28

a. Definisi Manajemen Laba................................................................. 28

b. Faktor-faktor Manajemen Laba ........................................................ 30

c. Praktik Manajemen Laba .................................................................. 32

B. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 36

C. Hipotesis .................................................................................................... 40

D. Kerangka Pemikiran.................................................................................. 47

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 48

A. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................... 48

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 50

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 51

D. Metode Analisis Data ................................................................................ 52

1. Statistik Deskriptif................................................................................. 52

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 52

a. Uji Normalitas................................................................................... 52

b. Uji Multikolinearitas......................................................................... 53

c. Uji Autokorelasi................................................................................ 54

d. Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 54

3. Uji Hipotesis.......................................................................................... 55

a. Analisis Regresi Linear Berganda .................................................... 55

b. Moderated Regression Analysis ...................................................... 56

c. Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 58

d. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ....................................... 58

e. Uji Statistik t (t-test).......................................................................... 59

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 59

1. Variabel Dependen ................................................................................ 60

2. Variabel Independen.............................................................................. 61

3. Variabel Moderasi ................................................................................. 63

Page 14: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

xiv

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................ 65

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 66

B. Hasil Uji Analisis Data.............................................................................. 67

1. Analisis Statistik Deskriptif................................................................... 67

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 68

a. Uji Normalitas................................................................................... 68

b. Uji Multikolinearitas......................................................................... 70

c. Uji Autokorelasi................................................................................ 71

d. Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 72

3. Uji Koefisien Determinasi..................................................................... 75

4. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 77

C. Pembahasan ............................................................................................... 83

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 92

A. Kesimpulan ............................................................................................... 92

B. Saran .......................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94

LAMPIRAN................................................................................................... 101

Page 15: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kasus-Kasus Penggelapan Pajak ............................................... 36

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 36

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel .......................................................... 65

Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian ........................................... 66

Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif ............................................................ 67

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (K-S).................... 69

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas......................................................... 71

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................... 72

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Spearman.................. 73

Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi (R Square).................................... 75

Tabel 4.8 Hasil Uji Determinasi H3........................................................... 76

Tabel 4.9 Hasil Uji Determinasi H4............................................................ 77

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ....................... 78

Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik t (t-test) ......................................................... 79

Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik t H3 ............................................................... 81

Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik t H4 ............................................................... 82

Page 16: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran............................................................... 47

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram ................................. 69

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot........................... 70

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot.................... 74

Page 17: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan 2011-2015 ................................... 102

Lampiran 2. Indikator GRI G4................................................................... 105

Lampiran 3. Perhitungan Kepemilikan Keluarga....................................... 112

Lampiran 4. Perhitungan Corporate Social Responsibility........................ 114

Lampiran 5. Perhitungan Agresivitas Pajak............................................... 117

Lampiran 6. Perhitungan Manajemen Laba ............................................... 120

Lampiran 7. Hasil Output SPSS................................................................. 123

Page 18: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang

Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan

untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Perusahaan memiliki kontribusi besar dalam pembangunan nasional yaitu

dengan membayar pajak. Pajak perusahaan diambil dari beberapa persen atas

penghasilan kena pajak perusahaan yang merupakan penghasilan badan. Pajak

penghasilan yang disetorkan perusahaan kepada negara merupakan proses

transfer kekayaan dari pihak perusahaan (khususnya pemilik) kepada negara,

sehingga dapat dikatakan pembayaran pajak penghasilan ini merupakan biaya

bagi perusahaan dan pemilik perusahaan. Pajak yang diambil dari penghasilan

perusahaan akan mengurangi jumlah laba yang diperoleh perusahaan. Padahal

tujuan utama perusahaan beroperasi adalah memaksimalkan laba dan

meminimalkan beban. Oleh karenanya pemilik perusahaan diduga akan

cenderung lebih suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak

agresif (Sari & Martani, 2010).

Page 19: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

2

Pajak bagi perusahaan sendiri dihitung melalui laba bersih perusahaan

di dalam laporan laba-rugi di laporan keuangan perusahaan. Ketika

perusahaan mempunyai laba bersih yang tinggi, maka pendapatan negara atas

pajak pun akan meningkat, begitu pun sebaliknya. Sebuah perusahaan

mempunyai kepentingan tersendiri, terutama perusahaan yang berorientasi

pada laba, dimana perusahaan jenis ini mempunyai tujuan untuk

memaksimalkan laba bagi perusahaan untuk meningkatkan kekayaan

perusahaan. Bagi perusahaan pajak bukanlah sumber pendapatan melainkan

merupakan sumber beban yang harus dibayar karena pajak dapat mengurangi

laba bersih yang diperoleh perusahaan, sehingga perusahaan akan melakukan

segala cara untuk mengefisiensikan pajak. Berbeda dengan negara, yang

mempunyai kepentingannya tersendiri yaitu memaksimalkan pendapatan

negara atas pajak, yang mana kepentingan ini bertentangan dengan

kepentingan perusahaan. Banyak perusahaan yang akan mencari cara untuk

meminimalkan biaya pajak yang harus dibayar, karena mereka menganggap

pajak sebagai faktor pengurang laba bersih. Oleh karena itu, tidak akan

menutup kemungkinan perusahaan akan menjadi agresif terhadap perpajakan

(Chen, Chen, Cheng, & Shevlin, 2010).

Tindakan agresivitas pajak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tax

avoidance (legal) dan tax evasion (illegal). Beberapa peneliti seperti (Frank,

Lynch, & Rego, 2004) mendefinisikan agresivitas pajak sebagai tax planning

perusahaan melalui aktivitas tax avoidance atau tax evasion. Cara legal dalam

Page 20: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

3

tindakan agresivitas pajak yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku

adalah legal tax avoidance, dan merupakan cara yang disahkan oleh akuntan.

Meskipun dalam prakteknya terdapat perbedaan dalam definisi tentang tax

planning yang dilakukan baik secara legal maupun secara illegal

menggunakan tax sheltering atau tax evasion, tetap saja perusahaan

melakukan kegiatan yang melanggar undang-undang dengan melakukan suatu

usaha untuk perencanaan pajaknya. Menurut (Aditama & Purwaningsih, 2013)

menjelaskan bahwa tax avoidance adalah manipulasi penghasilan secara legal

yang masih sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang dilakukan

untuk memperkecil jumlah pajak terutang. Kemudian cara yang kedua adalah

tax sheltering. Sementara tax sheltering menurut (Desai & Dharmapala, 2005)

didefinisikan sebagai upaya untuk mendesain transaksi yang bertujuan untuk

mengurangi kewajiban pajak perusahaan. Meskipun adanya tindakan

agresivitas pajak yang dianggap legal, kegiatan ini tetap menyalahi peraturan

perpajakan dan merugikan negara.

Terdapat banyak kasus di Indonesia yang melibatkan Wajib Pajak

Badan, terutama berkaitan dengan usaha-usahanya dalam meminimalkan

beban pajak yang harus dibayarkan melalui berbagai cara. Perusahaan besar

yang terbukti melakukan tindakan agresif terhadap pajak diantaranya adalah :

Page 21: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

4

Tabel 1.1Kasus-Kasus Penggelapan Pajak

Tahun Kasus

2016 Kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Timurdan Utara menemukan penggunaan 126 faktur fiktif untukpembelian bahan bakar minyak (BBM). Faktur fiktif ini dipakaisejumlah perusahaan penyuplai BBM yang kemudian diberikankepada perusahaan pertambangan dan perkebunan di Kaltim danKaltara. Faktur menjadi alat untuk menghindari pembayaran pajakyang besar. Setidaknya ada 126 wajib pajak yang menggunakanfaktur fiktif sejak 2012 hingga 2013. Praktek penggunaan fakturfiktif ini merugikan negara hingga Rp 134 miliar.

2015 PT NKC bergerak dalam usaha penyedia jasa tenaga kerja(outsourching dan jasa pelaksanaan event/kegiatan (eventorganizer) telah menyelewengkan dana pajak pada tahun 2005-2010. Pelanggaran berupa tidak menyampaikan SPT Masa PPNdan menyampaikan SPT Masa PPN yang isinya tidak benar.Akibatnya, pendapatan negara dirugikan sekurang-kurangnyasebesar Rp 6,7 miliar.

2014PT MPA bergerak dalam usaha pertambangan, pengangkutan(transportasi) dan persewaan alat berat, melakukan pelanggaranpada tahun pajak 2008-2009 karena tidak menyampaikan SPTtahunan PPh dan WP Badan dan SPT masa PPN, serta melakukanpemungutan PPN tetapi tidak menyetorkan PPN yang telahdipungutnya. Kasus pelanggaran pajak ini juga telahmengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 5,7 miliar.

2014 Penyidik Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pajak (PPNSDitjen Pajak) berhasil mengungkap sindikat kasus penggelapanpajak yang melibatkan delapan orang dimana dua diantaranyamerupakan PNS aktif. Cara yang dilakukan sindikat ini yaitudengan memanipulasi faktur pajak pembelian barang dimanadidalamnya tertera pembelian barang yang sebenarnya tidakpernah dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan hanya membayarbeberapa persen dari pajak yang seharusnya dikeluarkan seolahmereka yang telah membayar pajak kepada negara, padahal uangyang dibayarkan langsung masuk ke kantong para tersangka.Negara mengalami kerugian tak kurang dari Rp 4 miliar akibatperbuatan sindikat tersebut.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 22: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

5

Tabel 1.1Kasus-Kasus Penggelapan Pajak

Tahun Kasus

2013 Terjadi kasus suap pajak terkait kasus pembayaran restitusi pajakPT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (PT. SAIP)sebesar Rp 21 miliar. Kasus ini melibatkan dua pegawai pajakDenok Tavi Periana dan Totok Hendrianto yang menerima uangdari komisaris PT. SAIP yang bernama Berty sebesar Rp 1,6miliar.

2007 Direktorat Jenderal Pajak saat ini mengusut kasus dugaan pidanapajak oleh tiga perusahaan Grup Bakrie, yakni PT Kaltim PrimaCoal (KPC), Bumi, dan PT Arutmin Indonesia. Ketiganya didugamenyampaikan surat pemberitahuan (SPT) tahunan tahun pajak2007 secara tidak benar.

2006 Berdasarkan hasil penyelidikan , ditemukan Terjadinyapenggelapan pajak yang berupa penggelapan pajak penghasilan(PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN). selain itu juga “bahwadalam tahun pajak 2002-2005, terdapat Rp 2,62 triliunpenyimpangan pencatatan transaksi yang berupamenggelembungkan biaya perusahaan hingga Rp 1,5 triliun.mendongkrak kerugian transaksi ekspor Rp 232 miliar,mengecilkan hasil penjualan Rp 889 miliar. Lewat modus ini,Asian Agri diduga telah menggelapkan pajak penghasilan untukbadan usaha senilai total Rp 2,6 triliun.

2004 BCA menyatakan keberatan pengalihan utang bermasalah itudimasukkan sebagai pendapatan sehingga ada beban pajaktambahan ratusan miliar rupiah. Apalagi hasil penjualan asetBPPN berhasil menjual senilai Rp 3,29 triliun tidak ada yangmasuk BCA. Pada tahun 2014 KPK menetapkan Ketua BadanPemeriksa Keuangan Hadi Poernomo sebagai tersangka kasusdugaan korupsi. Hadi diduga bermain dalam urusan pajak BCAdengan menerbitkan nota dinas untuk mengabulkan permohonankeberatan pajak Bank BCA. KPK menjerat Hadi dengan Pasal 2ayat 1 dan/atau Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsidengan perkiraan kerugian negara Rp 375 miliar.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 23: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

6

Salah satu cara perusahaan menghindar dari membayar pajak juga

dapat dengan menyuap pegawai pajak. Gayus Tambunan adalah nama yang

sudah tidak asing lagi. Ia dipidana karena telah terbukti menerima suap

sebesar Rp.925 juta rupiah dari Roberto Santonius terkait kepengurusan

gugatan keberatan pajak PT Metropolitan Retailmart dan menerima 3,5 juta

dollar Amerika dari Alif Kuncoro terkait kepengurusan pajak tiga perusahaan

Grup Bakrie, yakni PT Arutmin, PT Kaltim Prima Coal dan PT Bumi

Resource. Gayus Tambunan dinilai telah terbukti menerima suap dan

melakukan tindak pencucian uang dari tiga perusahaan Bakrie Group senilai 7

juta dollar AS, lalu membagikannya ke Alif Kuncoro, Imam Cahyo Maliki,

Maruli Pandapotan Manurung dan pejabat-pejabat di Ditjen Pajak lain. Kasus

yang serupa dengan kasus Gayus Tambunan terjadi di tubuh Bank BCA. Hadi

Poernomo selaku pegawai Dirjen Pajak diduga memanipulasi telaah direktorat

PPH mengenai keberatan SKPN PPH BCA. (Siregar, 2014).

Dari kasus-kasus tersebut, kita dapat melihat beberapa cara yang

dilakukan Wajib Pajak Badan untuk mengurangi besarnya pajak yang harus

mereka bayarkan, diantaranya adalah melalui perencanaan dan penggelapan

pajak seperti PT Asian Agri Group, Bakrie Group dan PT BCA. Selain kasus

PT Metropolitan Retailmart, Bakrie Group, PT BCA dan PT Asian Agri

Group masih banyak lagi kasus yang menunjukan agresivitas pajak

perusahaan dan telah menimbulkan banyak kerugian bagi negara yang

Page 24: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

7

berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara karena usaha mereka untuk

menekan biaya pajak yang merupakan sumber pendapatan bagi negara.

Besar kecilnya pajak bagi perusahaan dapat dihitung melalui

perolehan laba bersih perusahaan sebagaimana tercantum dalam laporan laba-

rugi. Semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan maka akan semakin

besar pula kewajiban pajak yang harus dibayarkan, begitu pun sebaliknya.

Semakin kecil laba yang dihasilkan maka akan semakin kecil kewajiban pajak

yang harus dibayarkan. Menurut (Putri, 2014) ini adalah salah satu motivasi

manajemen laba adalah motivasi pajak. Pada prinsipnya manajemen laba

merupakan metode yang dipilih dalam menyajikan informasi laba kepada

publik yang telah disesuaikan dengan kepentingan dari pihak manajer itu

sendiri untuk menguntungkan perusahaan dengan cara menaikkan ataupun

menurunkan laba perusahaan. Perusahaan menggunakan manajemen laba

untuk melakukan income decreasing yang akan mengurangi penghasilan kena

pajak. Semakin agresif perusahaan melakukan manajemen laba, maka dapat

dikatakan bahwa tingkat agresivitas pajak perusahaan juga tinggi karena

beban pajak semakin kecil.

Perusahaan dengan proporsi kepemilikan yang dimiliki oleh mayoritas

baik perorangan melalui perusahaan non publik maupun keluarga juga

berperngaruh pada tindakan agresivitas pajak yang dilakukan suatu

perusahaan. Selain itu mendirikan perusahaan yang dimiliki pemilik mayoritas

akan menimbulkan konflik keagenan antara pemegang saham mayoritas dan

Page 25: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

8

minoritas. Sifat dan tingkat konflik keagenan dapat menimbulkan tingkat

agresivitas pajak yang lebih tinggi (Sari & Martani, 2010). Saat kepemilikan

dan manajemen terpisah, terjadilah proses kerja dan pengawasan yang tidak

sempurna, dan ini menimbulkan indikasi akan terjadinya tindakan agresivitas

pajak.

Kegiatan agresivitas pajak ini juga merupakan kegiatan yang dapat

menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan. (Lanis & Richardson, 2013)

menyatakan salah satu dampak negatif yang akan ditimbulkan dari kegiatan

agresivitas pajak adalah munculnya image negatif yang akan diberikan

masyarakat terhadap perusahaan. Perusahaan yang melakukan agresivitas

pajak akan dianggap tidak adil dalam melakukan pembayaran pajak kepada

pemerintah. Meskipun agresivitas pajak dapat dilakukan melalui cara yang

legal maupun illegal, tetapi tetap saja tindakan tersebut merupakan tindakan

yang tidak bertanggungjawab karena dapat merugikan negara dan

menurunkan kemampuan negara dalam menjalankan kewajibannya untuk

menyejahterakan warga negaranya. (Lanis & Richardson, 2013) menjelaskan

Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya image negatif dari masyarakat

kepada perusahaan atas tindakan agresivitas pajak, maka perusahaan

melakukan berbagai kegiatan sosial yang ditujukan kepada masyarakat.

Kegiatan sosial perusahaan dikenal juga dengan istilah Corporate Social

Responsibility (CSR). Dengan dilakukan kegiatan CSR tersebut diharapkan

perusahaan tetap memperoleh legitimasi positif dari masyarakat. Legitimasi

Page 26: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

9

positif mempunyai arti penting bagi perusahaan karena dapat berpengaruh

pada kelangsungan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Menurut (Susiloadi, 2008) terdapat dua aspek penting yang harus

diperhatikan agar tercipta kondisi sinergis antara perusahaan dan masyarakat

sehingga keberadaan perusahaan membawa perubahan ke arah perbaikan dan

peningkatan taraf hidup masyarakat. Dari aspek ekonomi, perusahaan harus

berorientasi mendapatkan keuntungan dan dari aspek sosial, perusahaan harus

memberikan kontribusi secara langsung kepada masyarakat yaitu

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Perusahaan

tidak hanya dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada perolehan

laba perusahaan semata, tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab

sosial dan lingkungannya. Perusahaan dengan tingkat CSR yang rendah

merupakan perusahaan yang tidak bertanggungjawab secara sosial sehingga

akan melakukan tindakan perencanaan pajak yang lebih agresif dibandingkan

perusahaan yang sadar sosial atau memiliki tingkat CSR yang lebih tinggi.

Sebagaimana yang telah dijelaskan, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang memengaruhi tindakan agresif

perusahaan terhadap pajak yang harus dibayarkannya.

Penelitian ini mengacu pada penelitian oleh (Elisabeth, 2016) dengan

menambah variabel moderasi yaitu manajemen laba. Penelitian juga dilakukan

terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI), namun dengan rentang waktu yang berbeda. Perbedaan penelitian ini

Page 27: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

10

dengan penelitian sebelumnya ditunjukkan dengan penggunaan proksi yang

berbeda dalam perhitungan agresivitas pajak perusahaan. Penelitian

sebelumnya menggunakan proksi Cash Effective Tax Rate (CETR) untuk

menghitung agresivitas pajak perusahaan dan menggunakan 78 check list

dalam pengungkapan CSR sedangkan dalam penelitian ini digunakan proksi

Effective Tax Rate (ETR) untuk menghitung agresivitas pajak perusahaan

serta memakai GRI-G4 yang menyediakan kerangka kerja yang relevan secara

global untuk mendukung pendekatan yang terstandardisasi dalam pelaporan

CSR.

Kepemilikan keluarga dipilih sebagai salah satu variabel independen

adalah karena adanya perbedaan hasil antara beberapa penelitian sebelumnya.

Pada penelitian yang dilakukan oleh (Elisabeth, 2016) dan (Hanna &

Haryanto, 2016) hasil penelitiannya membuktikan bahwa kepemilikan

keluarga berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan.

Namun hasil yang berbeda ditunjukan pada penelitian yang dilakukan (Utami

& Setyawan, 2013) dan (Hidayanti, 2013) yang menunjukan bahwa

kepemilikan keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak

perusahaan.

Dipilihnya manajemen laba sebagai variabel moderasi adalah karena

menurut (Marlina, 2013) upaya manajemen laba ini merespons tindak

ketidakpatuhan pajak. Rendahnya kepatuhan perpajakan membuat perusahaan

melakukan tindakan agresivitas pajak yaitu menghindari besarnya pendapatan

Page 28: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

11

sehingga dapat meminimalkan beban pajak. Dari hasil penelitian (Wysocki,

2004), kegiatan praktik manajemen laba tersebut mengakibatkan tingkat

kepatuhan wajib pajak semakin rendah dan beresiko tinggi melakukan

tindakan pajak agresif. Penelitian oleh (Putri, 2014) menunjukkan bukti

bahwa manajemen laba dijadikan alat bagi perusahaan melakukan

penghindaran pajak. Dari beberapa hasil penelitian tersebut dapat mendukung

pernyataan bahwa manajemen laba dapat memperkuat adanya tindakan pajak

agresif.

Demikian pula alasan dipilihnya corporate social responsibility adalah

karena adanya perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan para peneliti

sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan (Ratmono & Sagala, 2015) dan

(Yoehana, 2013) diperoleh hasil bahwa corporate social responsibility

berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak perusahaan. Namun hasil yang

berbeda ditunjukan pada penelitian (Thesen, 2016) dan Winarsih, dkk. (2014)

yang menunjukan tidak adanya pengaruh negatif yang signifikan dari

corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak perusahaan.

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan, maka judul yang diambil

dalam penelitian ini adalah ”Pengaruh Kepemilikan Keluarga dan

Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak Dan

Manajemen Laba Sebagai Pemoderasi”.

Page 29: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

12

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang penulis jabarkan, maka dapat

dirumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikan keluarga, corporate social responsibility (CSR), dan

manajemen laba berpengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan?

2. Apakah interaksi kepemilikan keluarga dan manajemen laba berpengaruh

terhadap agresivitas pajak?

3. Apakah interaksi corporate Social Responsibility (CSR) dan manajemen

laba berpengaruh terhadap agresivitas pajak?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penulisan dalam penelitian

ini adalah:

1. Menguji secara empiris pengaruh kepemilikan keluarga, corporate social

responsibility (CSR), dan manajemen laba terhadap agresivitas pajak.

2. Menguji secara empiris pengaruh interaksi antara kepemilikan keluarga

dan manajemen laba terhadap agresivitas pajak?

3. Menguji secara empiris pengaruh interaksi antara corporate Social

Responsibility (CSR) dan manajemen laba terhadap agresivitas pajak.

Page 30: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

13

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan mengenai pengaruh kepemilikan keluarga dan corporate

Social Responsibility terhadap agresivitas pajak perusahaan dengan

manajemen laba sebagai moderasi.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk

penelitian selanjutnya dan memperkaya penelitian yang terkait

pengaruh kepemilikan keluarga dan corporate Social Responsibility

terhadap agresivitas pajak perusahaan dengan manajemen laba sebagai

moderasi.

c. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis terutama yang berkaitan dengan perusahaan

keluarga, manajemen laba, corporate social responsibility dan ilmu

perpajakan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat menunjukkan bahwa sikap

perusahaan terhadap CSR akan memberikan dampak positif terhadap

pajak yaitu membayar beban pajak secara penuh, dengan begitu secara

tidak langsung berkontribusi kepada pemerintah untuk membantu

pendanaan barang publik di masyarakat.

Page 31: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

14

b. Bagi investor, bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk

mengevaluasi tanggung jawab sosial suatu perusahaan yang dapat

mempengaruhi sustainability dan image perusahaan tersebut. Jadi

makin baik perusahaan melakukan pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan, maka investor akan mengetahui bahwa perusahaan

tersebut peduli terhadap lingkungan, dan untuk jangka waktu ke depan

kondisi perusahaan akan menjadi lebih baik berkaitan dengan

lingkungan,dan bersedia menambah investasinya sehingga membuat

nilai pasar perusahaan menjadi lebih baik.

Page 32: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi

(Jensen dan Meckling, 1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam

teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak

antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang

mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut. Prinsipal

merupakan pihak yang memberikan arahan kepada agen untuk bertindak atas

nama pemilik, sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh

pemilik untuk menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk

mempertanggungjawabkan apa yang telah diamanahkan oleh prinsipal

kepadanya.

Agen sebagai pihak yang bertugas untuk mengelola perusahaan

mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas perusahaan,

lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Di sisi lain, prinsipal

tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agen. Hal inilah yang

mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi antara prinsipal dan

agen. Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut dengan asimetri

informasi (asymmetric information). Terjadinya informasi yang tidak

Page 33: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

16

seimbang (asimetri) ini dapat menimbulkan dua permasalahan: (Jensen dan

Meckling, 1976)

a. Moral Hazard, yaitu permasalahan yang muncul jika agen tidak

melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama dalam kontrak

kerja.

b. Adverse selection, yaitu suatu keadaan dimana prinsipal tidak dapat

mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil oleh agen benar-

benar didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya atau terjadi

sebagai sebuah kelalaian dalam tugas.

Adanya pihak manajemen yang dapat melakukan kecurangan untuk

mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi membuat para pemilik perusahaan

atau pemegang saham menjadi tidak percaya dengan setiap tindakan yang

dilakukan oleh pihak manajemen. Dengan timbulnya berbagai masalah maka

akan menambah konflik antara pemegang saham dengan tim manajemen yang

membawa dampak buruk terhadap perusahaan. Konflik ini dikenal dengan

nama agency problem.

Agency problem dapat berupa adanya tindakan individualisme antara

kedua pihak, untuk saling menguntungkan dirinya sendiri dan

menomorduakan kepentingan perusahaan. Dalam hal informasi yang berkaitan

dengan perusahaan, pihak manajemen lebih unggul daripada pemilik

perusahaan. Pemilik perusahaan sebagai principal akan lebih fokus pada

peningkatan nilai saham perusahaan sedangkan manajemen akan lebih fokus

Page 34: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

17

pada kepentingan mereka sendiri yang cenderung akan mengambil kebijakan

secara sepihak yang dapat merugikan perusahaan. Adanya perbedaan

kepentingan dan ketidakseimbangan pengetahuan mengenai informasi ini

dapat membuat pihak manajemen dapat melakukan praktek manajemen laba.

Praktek manajemen laba dapat manipulasi laporan keuangan dan

memanfaatkan kebijakan-kebijakan akuntansi untuk memaksimumkan

keuntungan pribadi manajer tersebut. Manajemen laba ini juga merupakan alat

untuk melakukan agresivitas pajak untuk mengurangi beban pajak (Kim,

Nofsinger, & Mohr, 2010).

Penelitian (Chen et al., 2010) dan (Utami & Setyawan, 2013)

menyatakan bahwa perusahaan keluarga memiliki tingkat keagresifan pajak

yang lebih kecil daripada perusahaan non-keluarga. Hal ini diduga terjadi

karena dibandingkan perusahaan non-keluarga, perusahaan keluarga lebih rela

membayar pajak lebih tinggi, daripada harus membayar denda pajak dan

menghadapi kemungkinan rusaknya reputasi perusahaan akibat audit dari

fiskus pajak. Masalah keagenan dalam perusahaan tidak selalu sama

tingkatannya. Menurut (Sari & Martani, 2010) perbandingan tingkat

keagresifan pajak perusahaan keluarga dengan perusahaan non-keluarga

tergantung dari seberapa besar efek manfaat atau biaya yang timbul dari

tindakan pajak agresif tersebut terhadap pemilik perusahaan yang berasal dari

keluarga pendiri (family owners), atau efek yang diterima manajer dalam

perusahaan non-keluarga. Perusahaan non-keluarga memiliki tingkat

Page 35: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

18

keagresifan pajak yang lebih tinggi daripada perusahaan keluarga, diduga

terjadi karena masalah keagenan lebih besar terjadi pada perusahaan non-

keluarga (Chen et al., 2010). Saat kepemilikan dan manajemen terpisah,

terjadilah proses kontrak kerja dan pengawasan yang tidak sempurna.

Konflik antara perusahaan dan manajemen juga dapat berdampak

kepada permasalahan yang melibatkan pemerintah, salah satunya adalah

penghindaran pajak ini. Manajemen yang cenderung ingin meningkatkan

keuntungan perusahaan atau laba bersihnya akan menggunakan banyak cara,

salah satunya agresivitas pajak dan hal ini terjadi karena pemisahan antara

kepemilikan dan manajemen. Hal ini belum tentu disetujui perusahaan, karena

pemilik cenderung tidak ingin perusahaan mendapat akibat fatal ketika

melakukan agresivitas pajak (Hidayanti, 2013).

2. Teori Legitimasi

Menurut (Dowling dan Pfeffer, 1975) legitimasi adalah hal yang penting

bagi organisasi, batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-

nilai sosial, dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya

analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan.

Dowling dan Pfeffer (1975) dalam Chariri (2011) menjelaskan bahwa

teori legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi.

Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal yang melandasi teori

legitimacy adalah “kontrak sosial” yang terjadi antara perusahaan dengan

masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber

Page 36: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

19

ekonomi. Legitimasi dapat dianggap sebagai menyamakan persepsi atau

asumsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas adalah merupakan

tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma, nilai,

kepercayaan dan definisi yang dikembangkan secara sosial (Suchman, 1995

dalam Nurkhin, 2009). Untuk mencapai tujuan ini organisasi berusaha untuk

mengembangkan keselarasan antara nilai-nilai sosial yang dihubungkan atau

diimplikasikan dengan kegiatannya dan norma-norma dari perilaku yang

diterima dalam sistem sosial yang lebih besar dimana organisasi itu berada

serta menjadi bagiannya (Dowling dan Pfeffer, 1975 dalam Chariri, 2011).

Teori legitimasi merupakan teori yang banyak digunakan dalam bidang

akuntansi sosial dan lingkungan. Perusahaan semakin menyadari bahwa

kelangsungan hidup perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan

dengan masyarakat dan lingkungannya tempat perusahaan beroperasi. Hal ini

sejalan dengan legitimacy theory yang menyatakan bahwa perusahaan

memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya

berdasarkan nilai-nilai justice, dan bagaimana perusahaan menanggapi

berbagai kelompok kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan

(Titisari, Suwardi, & Setiawan, 2010).

(Hidayati & Murni, 2009) menyatakan bahwa untuk bisa

mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan mengupayakan sejenis

legitimasi atau pengakuan baik dari investor, kreditor, konsumen, pemerintah

maupun masyarakat sekitar. Untuk memperoleh legitimasi dari investor,

Page 37: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

20

perusahaan senantiasa meningkatkan return saham bagi investor. Untuk

memperoleh legitimasi dari kreditor, perusahaan meningkatkan

kemampuannya mengembalikan hutang. Untuk memperoleh legitimasi dari

konsumen, perusahaan senantiasa meningkatkan mutu produk dan layanan.

Untuk mendapatkan legitimasi dari pemerintah, perusahaan mematuhi segala

peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk

memperoleh legitimasi dari masyarakat, perusahaan melakukan aktivitas

pertanggungjawaban sosial. Teori Legitimasi menyatakan bahwa perusahaan

besar akan memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada perusahaan

kecil (Yoehana, 2013).

Teori legitimasi dalam penelitian ini membantu untuk menjelaskan

hubungan agresivitas pajak terhadap pengungkapan CSR perusahaan. (Lanis

& Richardson, 2013) berpendapat bahwa masyarakat menganggap agresivitas

pajak perusahaan sebagai tindakan tidak sah dan tidak bertanggung jawab

yang akan memberikan dampak negatif bagi kegiatan sosial masyarakat.

Pandangan negatif tersebut akan mempengaruhi image perusahaan dan

berpotensi terhadap hilangnya legitimasi perusahaan. Akibat yang lebih lanjut

adalah terancamnya aktivitas operasional perusahaan dan menjadikan

perusahaan tidak bisa melanjutkan aktivitas bisnisnya. Untuk mengurangi

dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan agresivitas pajak, maka

perusahaan melakukan berbagai kegiatan sosial yang bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, perusahaan juga dapat

Page 38: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

21

melakukan peningkatan pengungkapan informasi tentang kegiatan CSR yang

telah dilakukan. Salah satu tujuan dimasukkannya informasi CSR dalam

laporan tahunan perusahaan dimaksudkan untuk meringankan perhatian

publik dan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tetap memenuhi harapan

masyarakat (Lanis & Richardson, 2013).

3. Agresivitas Pajak

a. Definisi Agresivitas Pajak

Definisi tindakan agresivitas pajak dalam penelitian ini mengacu

pada pengertian agresivitas pajak yang digunakan oleh (Frank, Lynch, &

Rego, 2009), yaitu suatu tindakan yang bertujuan untuk menurunkan laba

kena pajak melalui perencanaan pajak baik menggunakan cara yang

tergolong atau tidak tergolong tax evasion. (Aditama & Purwaningsih,

2013) menyatakan tax evasion merupakan hambatan-hambatan yang

terjadi dalam pemungutan pajak sehingga berkurangnya penerimaan kas

negara. Dalam penelitian ini, agresivitas pajak diukur menggunakan

effective tax rate (ETR), dimana ETR digunakan karena dianggap dapat

merefleksikan perbedaan tetap antara perhitungan laba buku dengan laba

fiskal.

(Frank et al., 2004) mendefinisikan agresivitas pajak sebagai

manajemen ke bawah dari kegiatan kena pajak penghasilan melalui

perencanaan pajak. mengelola pajak adalah bagian penting dari pekerjaan

Page 39: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

22

seorang manajer, karena pajak merupakan biaya yang signifikan untuk

perusahaan dan pemegang saham.

(Sari & Martani, 2010) juga menyatakan suatu agresivitas pelaporan

pajak adalah situasi ketika perusahaan melakukan kebijakan pajak

tertentu dan suatu hari terdapat kemungkinan tindakan pajak tersebut

tidak akan diaudit atau dipermasalahkan dari sisi hukum, namun tindakan

ini berisiko karena ketidakjelasan posisi akhir (apakah tindakan pajak

tersebut dianggap melanggar atau tidak melanggar hukum yang berlaku).

b. Keuntungan dan Kerugian dari Agresivitas Pajak

Menurut (Hidayanti, 2013) sebelum memutuskan untuk melakukan

agresivitas pajak, pembuat keputusan (manajer) akan memperhitungkan

keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan. Ada tiga

keuntungan dan kerugian agresivitas pajak menurut (Suandy, 2014) :

1. Keuntungan berupa penghematan pajak yang akan dibayarkan

perusahaan kepada negara, sehingga jumlah kas yang dinikmati

pemilik/pemegang saham dalam perusahaan menjadi lebih besar.

2. Keuntungan bagi manajer (baik langsung maupun tidak langsung)

yang mendapatkan kompensasi dari pemilik/pemegang saham

perusahaan atas tindakan pajak agresif yang dilakukannya.

3. Keuntungan bagi manajer adalah mempunyai kesempatan untuk

melakukan rent extraction.

Page 40: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

23

Sedangkan kerugian dari agresivitas pajak diantaranya adalah :

1. Kemungkinan perusahaan mendapatkan sanksi/penalti dari fiskus

pajak, dan turunnya harga saham perusahaan.

2. Rusaknya reputasi perusahaan akibat audit dari fiskus pajak.

3. Penurunan harga saham dikarenakan pemegang saham lainnya

mengetahui tindakan pajak agresif yang dijalankan manajer

dilakukan dalam rangka rent extraction.

Menurut berbagai penjelasan di atas dengan kata lain dapat

dijelaskan bahwa tujuan utama dari aktivitas agresivitas pajak adalah

menghindari pembayaran pajak atau membuat rendah beban pajak yang

dibayarkan secara signifikan. Strategi dan perencanaan pajak yang baik

dan tentu saja harus legal, akan mampu mendorong perusahaan untuk

dapat bersaing dengan perusahaan yang lain secara sehat.

4. Kepemilikan Keluarga

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih

memiliki dominan kepemilikan saham oleh keluarga diperusahaan.

Kepemilikan saham di negara berkembang sebagian besar dikontrol oleh

kepemilikan keluarga, termasuk perusahaan di Indonesia (Arifin, 2003).

Perusahaan keluarga mempunyai peran yang penting untuk ekonomi baik

lokal ataupun regional karena dapat memberikan kestabilan ekonomi yang

permanen.

Page 41: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

24

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak definisi perusahaan keluarga

disampaikan, kebanyakan dari usulan definisi itu berfokus pada beberapa

faktor yang melingkupi perusahaan keluarga seperti kepemilikan, kendali,

manajemen dan keinginan untuk melestarikan suksesi antar generasi atau

masalah-masalah. Menurut (Utami & Setyawan, 2013) sebuah bisnis keluarga

dikelompokkan sebagai bisnis keluarga jika orang-orang yang terlibat dalam

bisnis sebagian besar masih terikat dalam garis keluarga. Dalam sebuah usaha

keluarga, anggota keluarga secara ekonomis tergantung pada yang lain, dan

bisnisnya secara strategis dihubungkan pada kualitas hubungan keluarga. Itu

juga menggabungkan sebuah rentang situasi mulai dari perusahaan keluarga

generasi tunggal suami dan istri, anak, dan keponakan. Suatu organisasi

dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan dua

generasi dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.

(Prasetyo, 2009) menemukan bahwa perusahaan publik di Indonesia,

perusahaan yang dikendalikan keluarga, perusahaan negara, atau perusahaan

yang dikendalikan institusional, memiliki masalah agensi yang lebih kecil

daripada perusahaan yang dikendalikan publik atau perusahaan tanpa

pemegang saham pengendali. Perusahaan yang dikendalikan keluarga

memiliki masalah agensi yang lebih sedikit karena terdapat konflik yang lebih

sedikit antara prinsipal dan agen, tetapi terdapat masalah agensi lain yaitu

antara pemegang saham mayoritas.

Page 42: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

25

5. Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi

pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para

karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat

maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan

cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun bagi pembangunan

(Ramadhani, 2012).

Berdasarkan definisi tersebut, elemen-elemen CSR dapat dirangkum

sebagai aktivitas perusahaan dalam mencapai keseimbangan aspek ekonomi,

lingkungan, dan sosial tanpa mengesampingkan ekspektasi para pemegang

saham (menghasilkan profit). Prinsip-prinsip tanggung jawab sosial (social

responsibility) dapat diuraikan menjadi tiga (Crowther & Guler, 2008), yaitu:

1. Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam

melakukan aktivitas (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan

sumber daya di masa depan.

2. Accountability, merupakan upaya perusahaan terbuka dan

bertanggungjawab atas aktivitas yang telah dilakukan.

3. Transparency, merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal,

berperan untuk mengurangi asimetri informasi, kesalahpahaman,

khususnya informasi dan pertanggungjawaban berbagai dampak dari

lingkungan.

Page 43: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

26

Menurut (Crowther & Guler, 2008) secara simultan perusahaan akan

menjalankan tiga jenis tanggung jawab yang berbeda-beda kepada pemangku

kepentingan, dimana ketiga jenis tanggung jawab tersebut harus dilakukan

secara seimbang. Ketiga jenis tanggung jawab tersebut mencakup:

1. Economic responsibility, dimana perusahaan dibentuk dengan tujuan

untuk menghasilkan laba yang optimal.

2. Legal responsibility, walaupun tujuan perusahaan adalah untuk

menghasilkan laba, dalam kegiatan operasinya perusahaan harus tetap

mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

3. Social responsibility, yaitu tanggung jawab perusahaan terhadap

lingkungan dan stakeholder.

Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan

yang disebut Sustainability Reporting. Menurut (Ramadhani, 2012)

sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi,

lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di

dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Sustainability Reporting harus menjadi dokumen strategis yang berlevel tinggi

yang menempatkan isu, tantangan dan peluang Sustainability Development

yang membawanya menuju kepada core business dan sektor industrinya

(Ramadhani, 2012).

Page 44: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

27

(Sembiring, 2005) menyebutkan tema pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan terdiri dari tujuh tema, yaitu: lingkungan, energi, kesehatan

dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan

masyarakat, dan umum. Ketujuh tema tersebut dijabarkan ke dalam 78 item

pengungkapan yang telah disesuaikan dengan kondisi yang ada di Indonesia

sesuai dengan peraturan yang berlaku, diantaranya sebagai berikut:

1. Lingkungan: pengendalian polusi, pencegahan atau perbaikan

kerusakan lingkungan, konservasi sumber alam, menerima

penghargaan berkaitan dengan program lingkungan pengelolaan

limbah, mempelajari dampak lingkungan.

2. Energi: menggunakan energi secara lebih efisien, memanfaatkan

barang bekas, membahas upaya perusahaan dalam mengurangi

konsumsi energi, pengungkapan peningkatan energi dari produk,

riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi, mengungkapkan

kebijakan energi perusahaan.

3. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja: mengurangi polusi, iritasi

atau resiko dalam lingkungan kerja, mempromosikan keselamatan

tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental, mengungkapkan

statistik kecelakaan kerja, menaati peraturan standar kesehatan dan

keselamatan kerja, menerima penghargaan berkaitan dengan

keselamatan kerja, menetapkan suatu komite keselamatan kerja.

Page 45: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

28

4. Lain-lain tenaga kerja: pelatihan tenaga kerja melalui program

tertentu di tempat kerja, mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga

kerja, pengungkapan presentasi gaji untuk pensiun, mengungkapkan

kebijakan penggajian dalam perusahaan, mengungkapkan jumlah

tenaga kerja dalam perusahaan, mengungkapkan tingkat manajerial

yang ada, mengungkapkan jumlah staf, masa kerja dan kelompok

usia mereka.

5. Produk: pengungkapan informasi pengembangan produk

perusahaan, pengungkapan informasi proyek riset, membuat produk

lebih aman, melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk

perusahaan, pengungkapan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan

dan penyiapan produk perusahaan.

6. Keterlibatan masyarakat: sumbangan tunai atau produk, pelayanan

untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni, tenaga

kerja paruh waktu, sebagai sponsor untuk proyek kesehatan

masyarakat, sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan,

membiayai program beasiswa, membuka fasilitas perusahaan untuk

masyarakat umum.

7. Umum: pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum

berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada

masyarakat dan informasi berhubungan dengan tanggung jawab

sosial.

Page 46: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

29

Dilihat dari penjelasaan dari berbagai peneliti, dapat dikatakan

tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility

(CSR) adalah suatu bentuk komitmen perusahaan kepada para stakeholder-

nya dalam mempertanggungjawabkan dampak dari aktivitas operasi

perusahaan.

6. Manajemen Laba

a. Definisi Manajemen Laba

Manajemen laba sebagai suatu proses pengambilan langkah yang

disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik

didalam maupun diluar batas General Accepted Accounting Prinsip

(GAAP). Menurut (Sugiri, 1998) membagi definisi manajemen laba

menjadi dua, yaitu:

1) Definisi sempit

Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan

metode akuntansi. Manajemen laba dalam artian sempit ini

didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk bermain dengan

komponen discretionary accrual dalam menentukan besarnya laba.

2) Definisi luas

Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan

(mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha

dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan

(penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.

Page 47: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

30

Menurut (Cahyani, 2016) pihak manajemen memiliki wewenang untuk

memilih opsi dan aturan-aturan yang diterapkan dalam perlakuan

akuntansi. Melalui wewenang tersebut memberikan keleluasaan bagi

manajemen dalam mengelola laba perusahaan yang tercantum dalam

laporan keuangan sesuai dengan kepentingannya, yaitu memperoleh

insentif dari hasil kinerjanya yang diukur dari besarnya laba yang dicapai.

Praktik manajemen laba memiliki kaitan yang erat dengan motivasi-

motivasi pihak manajemen dalam memenuhi sasaran yang ingin dicapai

maupun penggunaan judgement dalam penyusunan laporan keuangan.

Tingkat praktik manajemen laba dalam perusahaan mencerminkan

seberapa baik kualitas laba yang dilaporkan oleh perusahaan. Semakin

tinggi tingkat manajemen laba akan meningkatkan asimetri informasi yang

terjadi antara principal dan agen.

b. Faktor-Faktor Manajemen Laba

Faktor-faktor manajemen laba menurut (Watts & Zimmerman, 1986)

adalah:

1) Bonus Plan Hypothesis

Manajemen akan memilih metode akuntansi yang

memaksimalkan utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer

perusahaan yang memberikan bonus terbesar berdasarkan earnings

lebih banyak menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan

laba yang dilaporkan.

Page 48: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

31

Dalam kontrak bonus dikenal dua istilah yaitu bogey (tingkat laba

terendah untuk mendapatkan bonus) dan cap (tingkat laba tertinggi).

Jika laba berada di bawah bogey, maka tidak akan ada bonus yang

diperoleh manajer sebaliknya jika laba berada di atas cap, maka

manajer juga tidak akan mendapat bonus tambahan. Jika laba bersih

berada di bawah bogey, manajer cenderung memperkecil laba dengan

harapan memperoleh bonus labih besar pada periode berikutnya,

begitu pula sebaliknya. Jadi manajer hanya akan menaikkan laba jika

laba bersih berada diantara bogey dan cap.

2) Debt to Equity Hypothesis

Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit

cenderung memilih metode akuntansi yang memiliki dampak

meningkatkan laba. Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam

pandangan pihak eksternal. Perusahaan yang mempunyai rasio debt to

equity cukup tinggi akan mendorong manajer perusahaan untuk

menggunakan metode akuntansi yang dapat meningkatkan pendapatan

atau laba, menyebabkan perusahaan kesulitan dalam memperoleh dana

tambahan dari pihak kreditor bahkan perusahaan terancam melanggar

perjanjian hutang.

3) Political Cost Hypothesis

Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan

perusahaan tersebut memilih metode akuntansi yang menurunkan laba.

Page 49: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

32

Hal tersebut dikarenakan laba yang tinggi membuat pemerintah akan

segera mengambil tindakan seperti: mengenakan peraturan antitrust,

menaikkan pajak pendapatan perusahaan, dan lain-lain.

Manajemen laba dapat sinkron dengan kebermanfaatan informasi laba

dalam pengambilan keputusan tetapi dapat juga tidak. Oleh sebab itu,

diperlukan berbagai alternatif solusi atas masalah yang timbul akibat

manajemen laba yang dapat tidak sesuai dengan kebermanfaatan laba

dalam pengambilan keputusan, dan solusi tersebut tidak menimbulkan

masalah baru.

c. Praktik Manajemen Laba

Menurut (Watts & Zimmerman, 1986), praktik manajemen laba dapat

dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1) Manajemen Laba Riil

Merupakan praktik manajemen laba yang dilakukan dengan tujuan

pencapaian target laba dan menghindari terjadinya kerugian dalam

aktivitas operasional perusahaan yang dapat dicapai dengan cara:

a) Manipulasi penjualan, bertujuan meningkatkan penjualan pada

periode tertentu sehingga memberikan kesan bahwa pencapaian

target penjualan dan laba terpenuhi. Pada umumnya, praktik

manipulasi penjualan ini dilakukan dengan memberikan diskon

penjualan yang lebih besar maupun dengan memberikan

Page 50: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

33

kemudahan kredit penjualan. Praktik ini dapat memberikan

dampak pada penurunan aliran kas perusahaan.

b) Pengurangan beban-beban diskresionari atau meminimalkan

beban-beban yang tidak secara langsung berkaitan dengan

produksi barang/jasa. Hal ini dimaksudkan untuk

mencantumkan beban dengan jumlah yang minimal sehingga

didapatkan laba yang cenderung lebih besar.

c) Produksi yang berlebihan. Manajemen berupaya meningkatkan

penjualan dengan harga yang rendah. Untuk menekan harga

jual tersebut manajemen memproduksi barang dalam jumlah

yang berlebihan dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan

serta laba perusahaan.

Manajemen laba riil merupakan manipulasi yang dilakukan oleh

manajemen melalui aktivitas perusahaan sehari-hari selama periode

akuntansi. Kegiatan manajemen laba riil dimulai dari praktek

operasional normal, yang dimotivasi oleh manajer yang

berkeinginan untuk mengelabui bahkan menyesatkan stakeholder

yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan.

2) Manajemen Laba Akrual

Merupakan praktik manajemen laba yang dilakukan melalui

proses akrual dimana laporan keuangan dihasilkan. Angka-angka

dalan laporan keuangan mengandung komponen akrual, baik

Page 51: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

34

diskresioner maupun non-diskresioner. Pendekatan lain yang

digunakan untuk merekayasa dapat dibagi menjadi tiga kelompok

yaitu:

a) Memanfatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi.

Cara ini merupakan cara manajer untuk memengaruhi

judgement terhadap estimasi akuntansi seperti: estimasi

tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi

aktiva tetap atau amortisasi aktiva tetap tidak berwujud,

estimasi biaya garansi dan lain-lain.

b) Mengubah metode akuntansi. Perubahan metode akuntansi

yang digunakan untuk menncatat suatu transaksi, contoh:

mengubah metode depresiasi aktiva tetap dari metode

depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus.

c) Menggeser periode biaya atau pendapatan. Hal ini sering

disebut keputusan operasional, misalnya: rekayasa periode

biaya atau pendapatan dengan mempercepat atau menunda

pengeluaran untuk biaya penelitian dan pengembangan

sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau

menunda pengeluaran biaya promosi sampai periode

akuntansi berikutnya mengatur saat penjualan aktiva tetap

yang sudah tidak dipakai.

Page 52: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

35

Manajer cenderung memilih kebijakan manajemen laba

dengan mengendalikan transaksi akrual yaitu kebijakan akuntansi

yang memberikan keleluasaan pada manajemen untuk membuat

pertimbangan akuntansi yang akan memberi pengaruh pada

pendapatan yang dilaporkan.

B. Perumusan Hipotesis

1. Penelitian Relevan

Dalam sub-bab ini dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu

yang digunakan sebagai poin penting dan dijadikan dasar dalam perumusan

hipotesis dalam penelitian ini. Berikut merupakan ringkasan penelitian yang

berkaitan dengan pengaruh kepemilikan keluarga dan corporate social

responsibility tehadap agresivitas pajak dan manajemen laba sebagai

pemoderasi.

Page 53: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

36

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Bersambung ke halaman berikutnya

No. Peneliti dan JudulMetodelogi Penelitian

Hasil PenelitianPerbedaan Persamaan

1. Trifena Elisabeth(2016)“Pengaruh ManajemenLaba dan CorporateSocial ResponsibilityTerhadap TindakanAgresivitas Pajak”.

Sampel : 20Perusahaan,tahun 2010-2014Variabel lain :Kepemilikan Keluarga

Variabel : Manajemen laba,Corporate SocialResponsibility, danagresivitas pajak

Jenis : KuantitatifSumber : SekunderSampel : perusahaan

manufaktur,purposive sampling

Metode analisis : RegresiBerganda

Lokasi : Indonesia

Manajemen laba yang diukurdengan menggunakanDiscretionary Accruals (DA)tidak memiliki pengaruhterhadap agresivitas pajak.Corporate SocialResponsibility (CSR) yangdiukur dengan menggunakanCorporate SocialResponsibility Index (CSRI)memiliki pengaruh terhadapagresivitas pajak.

2. Gita VarinaPutri(2016)“PengaruhPengungkapanCorporate SocialResponsibility danProfitabilitas TerhadapManajemen Laba”.

Sampel : 366

Perusahaan,tahun 2012-

2014

Variabel lain :

profitabilitas, firm

size, leverage.

Variabel : Corporate SocialResponsibility,Manajemen Laba

Jenis : KuantitatifSumber : SekunderSampel : perusahaan

manufaktur,purposive sampling

Metode analisis : RegresiBerganda

Lokasi : Indonesia

Hasil analisis menunjukkanbahwa pengungkapancorporate socialresponsibility berpengaruhsignifikan dan memilikihubungan negatif terhadapmanajemen laba. Profitabilitasjuga memiliki pengaruh yangsignifikan dan memilikihubungan positif terhadapmanajemen laba.

Page 54: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

37

Tabel 2.1 (lanjutan)

No. Peneliti dan JudulMetodelogi Penelitian

Hasil PenelitianPerbedaan Persamaan

3. Hari P. Adhikari Ph.Ddan Ninon K.SuttonPh.D (2016)

“All in the Family: TheEffect of FamilyOwnership onAcquisitionPerformance”.

Sampel : 213perusahaan,tahun 1992-1999

Sampel : Perusahaan diindex S&P500

Variabel Lain :Diversification,Mergers andAcquisitionsLokasi : United States(U.S)

Variabel : kepemilikanKeluarga danagresivitas pajak

Jenis : Kuantitatif

Sumber : Sekunder

Hasil menunjukkan bahwaperusahaan keluarga dapatmembuat pengakuisisi lebihbaik daripada akuisisi dariperusahaan non-keluarga.

4. Alfan Zuhfanur Firdaus(2016)

“PengaruhPengungkapanCorporate SocialResponsibility TerhadapAgresivitas Pajak”.

Sampel : 107

Perusahaan,tahun 2012-

2013

Variabel lain :inventory intensity,capital intensity

Variabel : Kepemilikankeluarga danagresivitas pajak

Jenis : KuantitatifSumber : SekunderSampel : perusahaan

manufaktur,purposive sampling

Metode analisis : RegresiBerganda

Peneliti menemukanhubungan negatif dan tidaksignifikan antarapengungkapan CSR danagresivitas pajak. Sementaraitu, inventory intensity dancapital intensity memilikihubungan positif dansignifikan pada agresivitaspajak.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 55: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

38

Tabel 2.1 (lanjutan)

No. Peneliti dan JudulMetodelogi Penelitian

Hasil PenelitianPerbedaan Persamaan

6. Dea Diandini Primordia(2015)“Pengaruh Leverage,Intensitas Modal,Ukuran Perusahaan,Komisaris Independendan KepemilikanKeluarga TerhadapEffective Tax Rates”.

Sampel : 41Perusahaan,tahun 2009-2013Variabel lain :

Leverage,Intensitas Modal,UkuranPerusahaan,KomisarisIndependen

Variabel : Kepemilikankeluarga danagresivitas pajak

Jenis : KuantitatifSumber : SekunderSampel : perusahaan

manufaktur,purposive sampling

Metode analisis : RegresiBerganda

Lokasi : Indonesia

Ukuran perusahaanberpengaruh negatif dansignifikan terhadap effectivetax rates. leverage, intensitasmodal, komisaris independendan kepemilikan keluargatidak berpengaruh terhadapeffective tax rates.

7. Jonathan Bauweraerts,Julien Vandernoot(2013)

“Are Family Firmsmore Tax Aggressivethan Non-FamilyFirms? EmpiricalEvidence fromBelgium”.

Sampel : 201perusahaan,tahun 2002-2010

Metode analisis : paneland cross-section dataregressionVariabel Lain : Non-Familiy FirmsLokasi : Belgia

Variabel : KepemilikanKeluarga danagresivitas pajak

Jenis : KuantitatifSumber : Sekunder

Hasilnya, diperoleh darisampel 210 perusahaanBelgia, menunjukkan adanyahubungan positif antaraketerlibatan keluarga dalambisnis dan agresivitas pajak.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 56: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

39

Tabel 2.1 (lanjutan)

No. Peneliti dan JudulMetodelogi Penelitian

Hasil PenelitianPerbedaan Persamaan

8. Alfian Nur Hidayanti(2013)

“Pengaruh AntaraKepemilikan Keluargadan CorporateGovernance TerhadapTindakan PajakAgresif”.

Sampel : 42Perusahaan,tahun 2008-2011

Variabel lain : -

Variabel : KepemilikanKeluarga danagresivitas pajak

Jenis : KuantitatifSumber : SekunderSampel : perusahaan

manufaktur,purposive sampling

Metode analisis : RegresiBerganda

Lokasi : Indonesia

Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwakepemilikan keluarga tidakmemiliki pengaruh yangsignifikan terhadap tindakanpajak agresif. Sedangkancorporate governancememiliki pengaruh yangsignifikan terhadap tindakanpajak agresif yang diukurdengan cash effective tax rate(CETR).

10. Maretta Yoehana(2013)

“Analisis PengaruhCorporate SocialResponsibilityTerhadap AgresivitasPajak”.

Sampel : 49Perusahaan,tahun 2010-2011

Variabel lain : -

Metode analisis : regresiordinary leastsquare.

Variabel : Corporate SocialResponsibility danagresivitas pajak

Jenis : KuantitatifSumber : SekunderSampel : perusahaanmanufaktur, purposivesamplingLokasi : Indonesia

Hasil penelitian menunjukkanbahwa semakin tinggi tingkatpengungkapan CSR suatuperusahaan, semakin rendahtingkat agresivitas pajaknya.

Sumber : (diolah dari berbagai sumber referensi penelitian)

Page 57: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

40

2. Hipotesis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengajukan tiga hipotesis. Hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut :

a. Keterkaitan antara Kepemilikan Keluarga dengan Agresivitas

Pajak

Menentukan apakah agresivitas pajak pada perusahaan keluarga

lebih rendah atau lebih tinggi daripada perusahaan non-keluarga,

tergantung dari seberapa besar keuntungan atau kerugian yang ditanggung

pihak keluarga yang menjadi manajemen perusahaan (family owners) atau

pihak manajer dalam perusahaan non-keluarga. Tindakan pajak agresif

memiliki lima komponen pengukuran yaitu effective tax rate (ETR), cash

effective tax rate (CETR), book-tax difference Manzon-Plesko (BTD_MP),

book-tax difference Desai-Dharmapala (BTD_DD) dan tax planning

(TAXPLAN) (Utami & Setyawan, 2013). Kepemilikan keluarga memiliki

kepemilikan yang lebih besar, rentang waktu investasi yang lebih lama,

serta memiliki kepedulian yang lebih tinggi terhadap reputasi perusahaan.

Konflik yang ada didalam perusahaan keluarga juga lebih kecil dibanding

perusahaan non keluarga. Pemilik saham minoritas biasanya tidak

mempunyai hak untuk mengambil keputusan dan akan menerima

keputusan yang diberikan oleh pemilik saham mayoritas. Sehingga pemilik

saham minoritas akan lebih taat terhadap keputusan yang dibuat oleh

pemilik saham mayoritas (Arifin, 2003).

Page 58: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

41

Penelitian (Chen et al., 2010) menjelaskan perusahaan keluarga

memiliki tingkat keagresifan pajak yang lebih kecil daripada perusahaan

non-keluarga. Hal ini diduga terjadi karena dibandingkan perusahaan non-

keluarga, kepemilikan keluarga lebih rela membayar pajak lebih tinggi,

daripada harus membayar denda pajak. (Aditama, 2015) juga menyatakan

bahwa perusahaan yang didominasi oleh keluarga dimungkinkan tidak akan

melakukan penghindaran pajak karena menjaga reputasinya.

Hal ini berbeda dengan penelitian (Martani & Persada, 2010) bahwa

perusahaan keluarga di Indonesia memiliki pengaruh positif terhadap

tindakan pajak agresif, hal ini bisa disebabkan karena di Indonesia

menganut sistem self assessment dimana wajib pajak yang menghitung,

melaporkan dan membayar pajak mereka sehingga dengan mudah

melakukan agresivitas pajak. Hasil yang sama juga diungkapkan pada

penelitian (Sari & Martani, 2010) dan (Asfiyati, 2012) yang menyatakan

bahwa perusahaan keluarga memiliki berpengaruh terhadap tingkat

agresivitas pajak. Maka hipotesis penelitian pertama dirumuskan dalam

format hipotesis alternatif sebagai berikut:

H1 : Kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

Page 59: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

42

b. Keterkaitan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dengan

Agresivitas Pajak

Perusahaan merupakan salah satu subjek pajak yang mempunyai

kewajiban untuk membayar pajak. Dengan membayar pajak, berarti

perusahaan turut serta berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan

nasional guna mensejahterakan kehidupan masyarakat luas. (Harari, et.al.,

2012) menyatakan bahwa dari perspektif masyarakat, pajak dapat

dipandang sebagai dividen yang dibayar oleh perusahaan kepada

masyarakat sebagai imbalan telah menggunakan sumber daya yang

tersedia. Oleh karena itu, apabila perusahaan menghindari kewajibannya

untuk membayar pajak, meskipun tidak melanggar hukum, tindakan

tersebut tidaklah adil, dan perusahaan hanyalah sebagai parasit yang ada di

dalam masyarakat. Hal tersebut dapat mengancam keberadaan perusahaan

karena dianggap tidak memberikan kontribusi dalam kehidupan

bermasyarakat dan hanya mengambil keuntungan darinya. Selain

masyarakat, hubungan baik juga harus diciptakan dengan pemerintah.

Hasil penelitian (Yunistiyani & Tahar, 2016) menunjukkan bahwa

sensitivitas agresivitas pajak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

(Pradipta & Supriyadi, 2016) juga menunjukkan hasil yang signifikan

antara pengungkapan CSR dengan agresivitas pajak. Artinya, perusahaan

yang melakukan tindakan pajak agresif, melakukan pengungkapan CSR

yang lebih luas daripada perusahaan yang tidak melakukan agresivitas

Page 60: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

43

pajak. Namun berbanding terbalik dengan hasil penelitian (Jessica & Toly,

2014) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara

pengungkapan CSR terhadap agresivitas pajak, sehingga kegiatan CSR

tidak mempengaruhi perusahaan untuk membayar pajak yang lebih kecil.

(Ratmono & Sagala, 2015) dan (Yoehana, 2013) juga menyatakan bahwa

tingkat pengungkapan CSR berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak.

Menurut (Ratmono & Sagala, 2015) pengaruh negatif tersebut terjadi

karena perusahaan yang rendah tingkat pengungkapan CSR cenderung

lebih agresif melakukan berbagai upaya agar dapat meminimalkan jumlah

pajak yang harus dibayar. Berdasarkan logika hipotesis di atas, maka

penulis menyatakan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H2 : Corporate social responsibility (CSR) berpengaruh terhadap

agresivitas pajak perusahaan.

c. Keterkaitan antara Kepemilikan Keluarga dengan Agresivitas

Pajak dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Moderasi

Kepemilikan keluarga memiliki kepemilikan yang lebih besar,

rentang waktu investasi yang lebih lama, serta memiliki kepedulian yang

lebih tinggi terhadap reputasi perusahaan. Konflik yang ada didalam

perusahaan keluarga juga lebih kecil dibanding perusahaan non keluarga.

Pemilik saham minoritas biasanya tidak mempunyai hak untuk

mengambil keputusan dan akan menerima keputusan yang diberikan oleh

Page 61: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

44

pemilik saham mayoritas. Sehingga pemilik saham minoritas akan lebih

taat terhadap keputusan yang dibuat oleh pemilik saham mayoritas

(Arifin, 2003).

Penelitian (Chen et al., 2010) yang dilakukan untuk mengetahui

apakah perusahaan keluarga lebih agresif dalam tindakan pajaknya

daripada perusahaan non-keluarga, ternyata perusahaan keluarga memiliki

tingkat keagresifan pajak yang lebih kecil daripada perusahaan non-

keluarga. Namun (Murniati, 2012) menjelaskan bahwa kepemilikan

keluarga berpengaruh terhadap pajak agresif. Perusahaan yang didominasi

oleh keluarga dimungkinkan memberikan posisi pada anggota keluarga di

bagian manajerial sehingga dapat mengutamakan kepentingannya. Hal ini

dapat menyebabkan praktik manajemen laba dan manipulasi lainnya pada

perusahaan. Sejalan dengan penelitian (Martani & Persada, 2010) bahwa

perusahaan keluarga di Indonesia memiliki pengaruh positif terhadap

tindakan pajak agresif, hal ini bisa disebabkan karena di Indonesia

menganut sistem self assessment, juga penelitian (Putri, 2014) yang

menyatakan manajemen laba adalah alat tindakan pajak agresif, maka ada

penulis menyatakan hipotesis :

H3 : Kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap agresivitas pajak

dengan manajemen laba sebagai variabel moderasi.

Page 62: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

45

d. Keterkaitan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dengan

Agresivitas Pajak dengan Manajemen Laba sebagai Variabel

Moderasi

(Lanis & Richardson, 2013) menyatakan bahwa sulit untuk

membedakan antara CSR yang dilakukan dengan motif altruistik dengan

CSR yang dilakukan dengan tujuan untuk menguntungkan reputasi

perusahaan. Sebaliknya, banyak aksi perusahaan yang dilakukan dengan

motif ganda. Oleh karena itu penting dalam mempertimbangkan

bagaimana CSR dapat mempengaruhi agresivitas pajak tanpa membuat

setiap upaya untuk membedakan antara tindakan yang diambil karena

perusahaan benar-benar ingin bertanggung jawab maupun tindakan yang

diambil karena tujuan tertentu. Semakin tinggi tingkat pengungkapan

CSR yang dilakukan oleh perusahaan, diharapkan perusahaan tersebut

semakin tidak agresif terhadap pajak.

(Muzakki, 2015) dan (Firdaus, 2013) menemukan bahwa

pengungkapan CSR dengan manajemen laba berpengaruh negatif.

Perusahaan yang memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan

aktivitas CSR untuk mendapatkan legitimasi dari lingkungan sekitarnya

akan beroperasi sesuai dengan etika dan norma yang belaku sehingga

akan membatasi praktik manajemen labanya. (Octaviana, 2014)

menyatakan, secara etika manipulasi yang tidak dapat diterima oleh

sebagian besar orang terjadi lebih sedikit pada perusahaan yang memiliki

Page 63: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

46

komitmen yang kuat dalam melaksanakan aktivitas CSR. Dengan

demikian, semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan

oleh perusahaan, diharapkan perusahaan tersebut tidak melakukan

tindakan agresivitas pajak. Hal ini karena apabila perusahaan yang

menerapkan CSR dan melakukan tindakan agresivitas pajak, maka

perusahaan akan kehilangan nama baik di mata stakeholder, masyarakat

dan pemerintah, serta akan menurunkan nilai dan dampak positif dari

CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan (Purwanggono, 2015).

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H4 : Corporate social responsibility (CSR) berpengaruh terhadap

agresivitas pajak dengan manajemen laba sebagai variabel moderasi

Page 64: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

47

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian landasan teori dan penelitian terdahulu, gambaran

menyeluruh mengenai penelitian ini tergambar dalam alur penelitian sebagai

berikut :

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran

Pengaruh Kepemilikan Keluarga dan Corporate Social ResponsibilityTerhadap Agresivitas Pajak dengan Manajemen Laba sebagai VariabelModerasi.

Variabel Dependen (Y)

Agresivitas Pajak

Variabel Independen (X)

1. KepemilikanKeluarga (X1)

2. Corporate SocialResponsibility (X2)

Variabel Moderasi

Manajemen Laba

Metode Penelitian : Model Regresi Linear Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Basis Teori : Teori Agensi dan Teori Legitimasi

Page 65: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Sumber data merupakan semua informasi baik yang merupakan suatu

benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara kuantitatif

maupun kualitatif (Sukandarrumidi, 2006). Dalam penelitian ini, jenis data yang

digunakan merupakan data kuantitatif yaitu penelitian yang membutuhkan

pengujian untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan dan

metode penelitian ini adalah penelitian kausalitas yaitu suatu penelitian yang

dilakukan untuk menggambarkan skema hubungan dan pengaruh yang lebih

dalam dari dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti. Penelitian

ini ditujukan untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan prilaku

atau status kelompok individual. Sumber data yang digunakan merupakan jenis

data sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh

variabel independen yakni kepemilikan keluarga dan corporate social

responsibility terhadap variabel dependen yaitu agresivitas pajak yang

dimoderasi oleh manajemen laba. Alasan penulis memilih lokasi ini karena BEI

merupakan tempat yang tepat untuk memperoleh data-data perusahaan berupa

annual report. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur

Page 66: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

49

yang listing di BEI, yang didokumentasikan dalam www.idx.co.id.

periode 2011-2015.

Terpilihnya periode tahun 2011-2015 tidak lepas dari fenomena ekonomi

yang terjadi di indoensia. Terdapat fenomena dengan isu naik turunnya harga

saham di pasar modal perusahaan manufaktur Indonesia. Jatuhnya harga saham

yang diperdagangkan di BEI (Bursa Efek Indonesia) yang tergabung dalam

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dimana tercatat Indeks harga saham

gabungan pada 2014 yang bertumbuh 22,29% memecahkan rekor sejak 2011.

IHSG pada tahun 2011 naik 3,2% dan pada 2012 meningkat 12,94% lantas pada

2013 pertumbuhan industri di Indonesia mengalami trend yang positif yaitu

pertumbuhan perusahaan manufaktur mengalami peningkatan sebesar 5,81% dari

tahun sebelumnya. Hingga akhir tahun 2014 kapitalisasi pasar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) mencapai Rp 5.228 triliun, atau naik 23,92% dari kapitalisasi

pasar per akhir 2013 (Suwartawan & Yasa, 2016). Isu yang tidak kalah penting

terjadi pada tahun 2015 yaitu adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dari

sisi manfaat, MEA memberi akses pasar yang lebih luas dan serta menurunkan

tarif perdagangan. Disisi lain, kerugian dari MEA adalah mematikan industri

kecil yang belum siap bersaing dengan produk dan jasa dari luar negeri

(Wahyudi et al., 2016).

Page 67: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

50

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut (Sukandarrumidi, 2006) populasi adalah sebuah kumpulan dari

semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain dari objek

yang menjadi perhatian. Alasan memilih perusahaan manufaktur sebagai

populasi perusahaan adalah karena:

a) Permasalahan dalam perusahaan manufaktur lebih kompleks, sehingga

diharapkan akan lebih mampu menggambarkan keadaan perusahaan di

Indonesia.

b) Sektor manufaktur memiliki jumlah perusahaan terbanyak

dibandingkan dengan sektor yang lainnya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Sampel

Menurut (Sukandarrumidi, 2006) sampel adalah suatu bagian dari

populasi tertentu yang menjadi perhatian. Sampel dipilih berdasarkan pada

kesesuaian karakteristik dengan kriteria sampel yang ditentukan agar

diperoleh sampel yang representatif. Kriteria pengambilan sampel dalam

penelitian ini mengacu pada penelitian (Yoehana, 2013) yaitu sebagai berikut:

a) Perusahaan mempublikasikan annual report lengkap yang dibutuhkan

selama tahun 2013-2015.

Page 68: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

51

b) Perusahaan menyajikan laporan yang berakhir pada 31 Desember dan

telah diaudit.

c) Perusahaan menggunakan satuan nilai rupiah dalam laporan

keuangannya.

d) Perusahaan tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian.

e) Perusahaan yang memiliki nilai aset bersih positif selama tahun

penelitian.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling

adalah pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan subjek peneliti

sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian (Sukandarrumidi, 2006).

Metode purposive sampling dipilih karena sampel relevan dengan desain

penelitian dan mudah didekati sesuai pertimbangan peneliti.

C. Metode Pengumpulan Data

Menurut (Sukandarrumidi, 2006), ada beberapa metode yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi, kuesioner, interview dan

dokumentasi. Pemilihan metode pengumpulan data ditentukan oleh masalah,

waktu, tenaga dan biaya yang tersedia. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan:

1. Dokumentasi

Mengumpulkan data dengan mencatat dokumen yang berkaitan dengan

penelitian ini, terutama yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.

Page 69: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

52

2. Metode studi pustaka

Metode ini dilakukan dengan melakukan telaah pustaka, eksplorasi dan

mengkaji berbagai literatur pustaka seperti buku-buku, jurnal, majalah dan

sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian.

Penelitian ini didasari dari data berupa jurnal-jurnal akuntansi, buku-buku

yang terkait dengan judul penelitian serta data sekunder berupa annual report.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran dan deskripsi suatu data yang

dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2013). Statistik deskriptif

dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku

data sampel tersebut.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan ada 4, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Walaupun normalitas suatu data tidak selalu

diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika

semua variabel berdistribusi normal. Jika variabel tidak terdistribusi secara

normal maka hasil uji statistik akan terdegradasi (Ghozali, 2013).

Page 70: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

53

Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan uji grafik histogram dan grafik p-plot serta uji statistik

Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas menggunakan grafik histogram

dilakukan dengan melihat bentuk grafiknya. Apabila grafik histogram

berbentuk simetris, tidak condong ke kiri atau ke kanan, maka dapat

dikatakan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Sebaliknya, jika

grafik histogram condong ke kiri atau ke kanan maka data tidak tersebar

dengan normal. Pada grafik p-plot, data dikatakan normal apabila titik-titik

residual tersebar dan berhimpit disekitar garis diagonal. Sedangkan uji

Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistribusi normal

HA : Data residual tidak berdistribusi normal

Level signifikan yang digunakan adalah 0,05. Data berdistribusi normal

jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed) hasil perhitungan dalam komputer lebih dari

0,05 (Ghozali, 2013).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2013).

Multikolonieritas adalah situasi adanya variabel-variabel bebas diantara

satu sama lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Page 71: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

54

multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut (Ghozali,

2013) :

Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

yang sangat tinggi, tetapi secara individual tidak banyak variabel

independen yang memengaruhi variabel dependen secara signifikan).

a. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi

(di atas 0,95) maka merupakan indikasi adanya multikolineraritas.

b. Melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai

cutoff yang umum dipakai untuk melihat multikolinearitas adalah

nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai IF ≥ 10.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu

dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (Ghozali, 2013).

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk

menguji asumsi autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-

Watson (DW). Kriteria yang harus dipenuhi untuk membuktikan bahwa

tidak terjadi autokorelasi adalah dU< DW< (4-dU).

d. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat

ketidaksamaan varian antar nilai residual (error) (Ghozali, 2013). Data

yang ideal adalah yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas, yaitu

Page 72: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

55

tidak terdapat ketidaksamaan varian antar nilai residual (error). Untuk

menguji asumsi heteroskedastisitas digunakan grafik scatterplot dan uji

Glejser.

Data yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas akan

membentuk grafik scatterplot yang menyebar dan tidak membentuk pola

tertentu. Titik-titik residual pada grafik scatterplot akan menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dalam uji Glejser data yang

memenuhi asumsi heteroskedastisitas akan menunjukan probabilitas

signifikansi. Masing-masing variabel independen di atas 0,05 , begitu pula

sebaliknya (Ghozali, 2013).

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda merupakan analisis statistik yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen

(variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel terikat) (Ghozali,

2013).

1) Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menguji pengaruh kepemilikan keluarga (dummy)

dan corporate social responsibility (dengan proksi corporate social

responsibility index) terhadap agresivitas pajak perusahaan (dengan

proksi effective tax rate). Persamaan regresi penelitian ini adalah:

Page 73: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

56

Y= + 1 X1 + 2X2 + e

Keterangan :

Y = Agresivitas Pajak

α = konstanta

β = koefisien regresi

X1 = Kepemilikan Keluarga

X2 = Corporate Social Responsibility

e = error

b. Pengujian dengan menggunakan Moderated Regression Analysis

1) Hubungan interaksi antara kepemilikan keluarga dan manajemen

laba terhadap agresivitas pajak

Y= + 1 X1 + 2X3 + 3X1X3 + e

Keterangan :

Y = Agresivitas Pajak

α = konstanta

β = koefisien regresi

X1 = Kepemilikan Keluarga

X3 = Manajemen Laba

X1X3 =Variabel perkalian antara kepemilikan keluarga

dengan manajemen laba yang menggambarkan

Page 74: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

57

pengaruh variabel moderasi manajemen laba terhadapa

kepemilikan keluarga dengan agresivitas pajak.

e = error

2) Hubungan interaksi antara corporate social responsibility dan

manajemen laba terhadap agresivitas pajak

Y= + 1 X2 + 2X3 + 3X2X3 + e

Keterangan :

Y = Agresivitas Pajak

α = konstanta

β = koefisien regresi

X2 = Corporate Social Responsibility

X3 = Manajemen Laba

X2X3 = Variabel perkalian antara corporate social

responsibility dengan manajemen laba yang

menggambarkan pengaruh variabel moderasi

manajemen laba terhadap corporate social

responsibility dengan agresivitas pajak.

e = error

Page 75: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

58

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati

satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi

adalah bias terhadap jumlah independen yang dimasukkan ke dalam

model (Ghozali, 2013).

d. Uji Statistik F

Uji Statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013). Uji Statistik F dapat ditentukan dengan

melihat nilai F hitung atau signifikansinya (sig.) yang terdapat pada tabel

ANOVA. Kriteria yang digunakan untuk Uji Statistik F yaitu:

a. Ho ditolak, Ha diterima yaitu bila nilai sig.-F kurang dari tingkat

signifikan 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen atau

Page 76: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

59

b. Ho diterima dan Ha ditolak yaitu bila nilai sig.-F lebih dari tingkat

signifikan 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

e. Uji Statistik t

Uji Statistik t bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen (Ghozali,

2013). Uji statistik t dapat ketahui dengan melihat nilai t hitung atau nilai

signifikansi (sig.) masing-masing variabel independen yang terdapat

dalam tabel coefficient. Kriteria yang digunakan untuk Uji Statistik t

yaitu:

a. Ho ditolak dan Ha diterima yaitu bila nilai signifikan kurang dari

tingkat signifikan 0,05 berarti variabel independen secara individual

berpengaruh terhadap variabel dependen atau,

b. Ho diterima dan Ha ditolak yaitu bila nilai signifikan lebih dari

tingkat signifikan 0,05 berarti variabel independen secara individual

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

E. Operasionalisasi variabel penelitian

Operasionalisasi variabel penelitian adalah penentuan construct sehingga

menjadi variabel yang dapat diukur, sehingga memungkinkan penelitian lain

untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau

mengembangkan cara pengukuran yang lebih baik. Pada operasionalisasi variabel

penelitian ini akan dijelaskan variabel dan cara pengukurannya.

Page 77: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

60

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

agresivitas pajak. Agresivitas pajak merupakan keinginan Wajib Pajak (WP)

untuk meminimalkan beban pajak yang dibayar dengan cara yang legal, illegal

maupun kedua-duanya. Adapun proksi utama yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Effective Tax Rate (ETR) yang dihitung dari:

Pengukuran menggunakan Effective Tax Rate (ETR) ini mengacu pada

pengukuran yang telah dilakukan oleh beberapa penelitian, yaitu (Octaviana,

2014), (Muzakki, 2015), (Nugraha, 2015), (Purwanggono, 2015), (Firdaus,

2016), (Hidayanti, 2013), dan (Yoehana, 2013). ETR menggambarkan

presentase total beban pajak penghasilan yang dibayarkan perusahaan dari

seluruh total pendapatan sebelum pajak yang diperoleh perusahaan. Menurut

(Aditama, 2015) pendekatan Effective Tax Rate (ETR) mampu

menggambarkan penghindaran pajak yang berasal dari dampak beda temporer

dan memberikan gambaran menyeluruh mengenai perubahan beban pajak

karena mewakili pajak kini dan tangguhan.

Page 78: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

61

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjadi penyebab terjadinya

atau terpengaruhnya variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah kepemilikan keluarga dan corporate social responsibility.

a. Kepemilikan Keluarga

(Arifin, 2003) menyatakan bahwa semua individu dan perusahaan

yang kepemilikannya tercatat (kepemilikan > 5% wajib dicatat), keluarga

adalah seseorang yang berhubungan darah atau karena pernikahan. Dalam

penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian, yaitu (Aditama, 2015),

(Hidayanti, 2013), (Asfiyati, 2012), (Martani & Persada, 2010), dan (Sari

& Martani, 2010) kepemilikan keluarga diukur dengan menggunakan

variabel dummy yaitu nilai 1 jika proporsi kepemilikan keluarga > 50%,

dan bernilai 0 jika sebaliknya.

b. Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility dihitung berdasarkan jumlah

pendapatan bersih perusahaan dan dibagi dengan 91 indikator

berdasarkan GRI-G4. GRI-G4 menyediakan kerangka kerja yang

relevan secara global untuk mendukung pendekatan yang

terstandardisasi dalam pelaporan, yang mendorong tingkat

transparansi dan konsistensi yang diperlukan untuk membuat informasi

yang disampaikan menjadi berguna dan dapat dipercaya oleh pasar

dan masyarakat. Fitur yang ada di GRI-G4 menjadikan pedoman ini

Page 79: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

62

lebih mudah digunakan, baik bagi pelapor yang berpengalaman dan

bagi mereka yang baru dalam pelaporan keberlanjutan dari sektor

apapun dan didukung oleh bahan-bahan dan layanan GRI lainnya.

(Sumber : www.globalreporting.org).

GRI-G4 juga menyediakan panduan mengenai bagaimana

menyajikan pengungkapan keberlanjutan dalam format yang berbeda

baik itu laporan keberlanjutan mandiri, laporan terpadu, laporan

tahunan, laporan yang membahas norma-norma internasional tertentu,

atau pelaporan online. Jenis pendekatan pengukuran GRI-G4 melalui isi

laporan tahunan dengan aspek-aspek penilaian tanggungjawab sosial

yang dikeluarkan oleh GRI (Global Reporting Initiative). Standar GRI

dipilih karena lebih memfokuskan pada standar pengungkapan berbagai

kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan perusahaan dengan tujuan

untuk meningkatkan kualitas, dan pemanfaatan sustainability reporting.

Dalam standar GRI-G4 (2013) indikator kinerja dibagi menjadi 3

komponen utama, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial mencakup

praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia,

masyarakat, tanggung jawab atas produk dengan total kinerja indikator

mencapai 91 indikator. (Sumber : www.globalreporting.org)

Penelitian ini didasari pada beberapa penelitian serupa seperti

(Yunistiyani & Tahar, 2016), (Pradipta & Supriyadi, 2016), (Ratmono

& Sagala, 2015), dengan mencocokan item pada check list dengan item

Page 80: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

63

yang diungkapkan perusahaan. Apabila item y diungkapkan maka

diberikan nilai 1, sebaliknya jika item y tidak diungkapkan perusahaan

oleh perusahaan maka diberikan nilai 0 pada check list. Setelah

mengidentifikasi item yang diungkapkan oleh perusahaan di dalam

laporan keuangan tahunan, serta mencocokkannya dengan check list,

hasil pengungkapan perusahaan dihitung indeksnya dengan proksi

Corporate Social Responsibility Index (CSRI).

Adapun rumus untuk menghitung CSRI adalah sebagai berikut:

Keterangan :

CSRIit : Indeks luas pengungkapan tanggung jawab sosial dan

lingkungan perusahaan i.

ΣXyit : nilai 1 = jika item y diungkapkan; 0 = jika item y tidak

diungkapkan.

nit : jumlah item untuk perusahan i, nit ≤ 91.

3. Variabel Moderasi

Variabel moderasi adalah variabel yang dapat memperkuat atau

memperlemah hubungan antara variabel dependen dan variabel independen

(Ghozali, 2013). Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah manajemen laba.

Manajemen laba adalah upaya yang dilakukan manajemen untuk mengatur laba

Page 81: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

64

untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen laba diproksikan dengan

discretionary accruals yang diabsolutkan karena tidak membedakan antara

income increasing accrual ataupun income decreasing accruals (Pramudyatama,

2014).

Perhitungan discretionary accruals menurut model Friedlan adalah

sebagai berikut:

TA = NOI - CFO

Keterangan :

TAC : Total accrual

NOI : Net operating income

CFO : cash flow operating activities

kemudian akan diukur discretionary accruals dengan menggunakan

persamaan :

DACpt = (TACpt / SALEpt) – (TACpd / SALEpd)

Keterangan :

DACpt : Discretionary accruals pada periode tes

TACpt : Total accruals pada periode tes

TACpd : Total accruals pada periode dasar

SALEpt : Penjualan pada periode tes

SALEpd : Penjualan pada periode dasar

Page 82: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

65

Nilai discretionary accruals yang positif berarti perusahaan telah melakukan

upaya untuk menaikkan laba, sedangkan untuk nilai discretionary accruals negatif

berarti perusahaan telah berupaya menurunkan laba. Apabila perusahaan tidak

melakukan praktek manajemen laba maka nilai discretionary accruals adalah nol.

Tabel 3.1Operasional Variabel

Variabel JenisVariabel

PerhitunganSkala

Pengukuran

KepemilikanKeluarga

Independen Menggunakan varibel dummy :

1 = memiliki kepemilikan

keluarga

0 = tidak memiliki kepemilikan

keluarga

Nominal

CorporateSocialResponsibility

Independen Rasio

AgresivitasPajak

Dependen Rasio

ManajemenLaba

Moderasi DACpt= (TACpt / salept) –(TACpd / salepd)

Rasio

Sumber : Diolah dari berbagai referensi

Page 83: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

66

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor

manufaktur yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2011 sampai 2015. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan

metode purposive sampling. Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih

sampel, yaitu :

1. Perusahaan mempublikasikan annual report lengkap yang dibutuhkan

selama tahun 2011- 2015.

2. Perusahaan menyajikan laporan yang berakhir pada 31 Desember.

3. Perusahaan menggunakan satuan nilai rupiah dalam laporan keuangannya.

4. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian.

5. Perusahaan yang memiliki nilai aset bersih positif selama tahun penelitian.

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut, didapatkan sampel

sebanyak 52 perusahaan dengan total data observasi sebanyak 182 (dengan

pengurangan outlier) sampel. Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan tampak pada tabel 4.1. sebagai berikut.

Tabel 4. 1Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan 52

Periode penelitian 5 tahun

Total Sampel Perusahaan 260

Data Outlier (78)

Jumlah sampel total selama periode penelitian 182

Sumber : Data sekunder yang diolah

Page 84: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

67

B. Hasil Uji Analisis Data

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh

mengenai pengaruh variabel independen (manajemen laba dan corporate social

responsibility) terhadap variabel dependen yaitu agresivitas pajak.

1. Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen

(Y) yaitu agresivitas pajak serta variabel independen yaitu manajemen laba

(X1) dan corporate social responsibility (X2). Hasil pengujian variabel-

variabel tersebut secara deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.2.

Tabel 4. 2Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber: data sekunder diolah

a. Variabel Dependen

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel agresivitas pajak

menunjukan nilai minimum sebesar 0,131155792 dan nilai maksimum

sebesar 0,382535933 dengan rata-rata (mean) sebesar 0,259105613,

sedangkan standar deviasi variabel agresivitas pajak sebesar 0,4654.

b. Variabel Independen

1. Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel kepemilikan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Family 182 ,00 1,00 ,4505 ,49892

CSR 182 ,11 ,35 ,2472 ,06585

Agresivitas 182 ,13 ,38 ,2591 ,04654

EM 182 -,65 ,60 ,0017 ,09970Valid N(listwise)

182

Page 85: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

68

keluarga atau family (X1) menunjukan nilai minimum sebesar 0

dan nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata (mean) 0,4505,

sedangkan standar deviasi sebesar 0,49892.

2. Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel corporate social

responsibility (X2) menunjukan nilai minimum sebesar

0,10989011 dan nilai maksimum sebesar 0,351648352 dengan

rata-rata (mean) sebesar 0,2472, sedangkan standar deviasi variabel

agresivitas pajak sebesar 0,6585.

c. Variabel Moderasi

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel manajemen laba

menunjukan nilai minimum sebesar -0,64640831 dan nilai maksimum

sebesar 0,600580848 dengan rata-rata (mean) sebesar 0,0017, sedangkan

standar deviasi variabel agresivitas pajak sebesar 0,9970.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data berdistribusi normal

atau tidak. model regresi yang baik memiliki data yang berdistribusi

normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini

menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Nilai residual

terstandarisasi berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. > 0,05.

Page 86: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

69

Tabel 4. 3 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 182

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,04405902

Most Extreme Differences Absolute ,078

Positive ,078

Negative -,058

Kolmogorov-Smirnov Z 1,053

Asymp. Sig. (2-tailed) ,217Sumber: data sekunder diolah

Berdasarkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat

nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,217 > 0,05. Hal ini berarti

data yang digunakan terdistribusi secara normal dan dapat dikatakan

memenuhi syarat uji normalitas. Hasil uji normalitas data yang

ditunjukkan Kolmogorov-Smirnov tersebut konsisten dengan hasil

analisis grafik histogram dan grafik normal p-plot berikut ini.

Gambar 4.1Grafik Histogram

Page 87: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

70

Gambar 4.2

Grafik Normal P-Plot

Berdasarkan kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa grafik

histogram dan grafik grafik normal P-Plot memberikan pola distribusi

data yang normal. pada grafik histogram dapat dilihat bahwa grafik

menggambarkan bentuk lonceng serta pada grafik normal P-Plot titik-

titik yang mewakili jumlah sampel dalam penelitian ini mendekati

garis diagonal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini uji multikolonieritas

dilakukan dengan melihat besarnya nilai korelasi, nilai VIF (Variance

Page 88: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

71

Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Suatu model regresi yang bebas

dari multikolonieritas memiliki nilai korelasi antar variabel

independennya apabila nilai Tolerance ≥ 0,1 serta nilai VIF ≤ 10.

berikut tabel 4.4 yang menunjukkan hasil dari uji multikolonieritas.

Tabel 4.4Hasil Uji Multikolonieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

EM ,999 1,001

CSR ,997 1,003

Family ,998 1,002

Sumber: data sekunder diolah

Berdasarkan hasil uji Multikolonieritas pada tabel 4.4 dapat dilihat

bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi

karena memiliki nilai Tolerance ≥ 0,1 serta nilai VIF ≤ 10. maka dapat

dikatakan tidak terdapat gejala multikolonieritas antar variabel.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode tertentu

dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013). Dalam

penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin-

Watson (DW). Sebuah data dikatakan tidak memiliki masalah

Page 89: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

72

autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson (DW) berada diantara nilai

dU (upper bound) dan 4-dU. Hasil pengujian autokorelasi dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,322a ,104 ,089 ,04443 1,780Sumber: data sekunder diolah

Nilai Durbin-Watson pada penelitian ini adalah 1,780. Jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 182 sampel dengan

jumlah variabel independen yang diuji adalah 2 sehingga nilai dL

sebesar 1,738 dan 4-dU sebesar 2,218. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa dalam model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual (error) satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Data yang ideal adalah yang

tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas, yaitu tidak terdapat

kesamaan varian antar nilai residual (error) (Ghozali, 2013). Untuk

menguji asumsi heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan

grafik scatterplot dan uji Spearman. Data yang tidak menyalahi asumsi

heteroskedastisitas titik-titik yang terdapat pada grafik scatterplot akan

Page 90: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

73

terlihat menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Sedangkan dalam uji Spearman data yang memenuhi asumsi

heteroskedastisitas akan menunjukan apabila nilai signifikansi (2-

tailed) masing-masing variabel independen di atas lebih besar dari

0,05, begitu pula sebaliknya. Hasil uji heterokedastisitas dengan

menggunakan grafik scatterplot dan uji Spearman dapat dilihat pada

tabel 4.6 dan gambar 4.3.

Tabel 4.6Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Spearman

Family Csr

Unstandardized

Residual

Spearman's

rho

Family Correlation

Coefficient

1,000 ,057 ,036

Sig. (2-

tailed)

. ,441 ,634

N 182 182 182

Csr Correlation

Coefficient

,057 1,000 ,081

Sig. (2-

tailed)

,441 . ,276

N 182 182 182

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient

,036 ,081 1,000

Sig. (2-

tailed)

,634 ,276 .

N 182 182 182

Sumber: data sekunder diolah

Page 91: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

74

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa dalam grafik scatterplot titik-titik

residual menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk

dipakai. Hal ini mengindikasikan bahwa penyebaran titik-titik yang

mewakili sampel pada grafik scatterplot diatas mengemukakan bahwa

data dalam penelitian ini mempunyai kesamaan varians dalam fungsi

regresi atau homoskedastisitas.

Pada tabel 4.6 terlihat bahwa dalam grafik Spearman nilai

signifikansi (2-tailed) kepemilikan keluarga (x1) adalah 0,634 dan csr

sebesar 0,276. karena nilai kedua variabel independen lebih besar dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

heterokedastisitas.

Page 92: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

75

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

a. Hasil Koefisien Determinasi (R2) Analisis Regresi Berganda

(Kepemilikan Keluarga Dan Corporate Social Responsibility

Terhadap Agresivitas Pajak)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,

2013). Hasil uji koefisien Adjusted R Square dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7Hasil Uji Koefisien Determinasi analisis regresi berganda

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,322a ,104 ,089 ,04443

Sumber: data sekunder diolah

Pada tabel 4.6 memperlihatkan R Square dan Adjusted R Square

masing-masing sebesar 0,104 dan 0,089. Hal ini berarti variabel

agresivitas pajak dapat dijelaskan sebanyak 8,9% oleh variabel

kepemilikan keluarga dan corporate social responsibility. Sedangkan

mayoritas sisanya, yaitu sebesar 91,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain

Page 93: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

76

yang tidak termasuk dalam analisa regresi pada penelitian ini seperti

kompensasi eksekutif (Syafitri, 2016), profitabilitas (Yatulhusna, 2015)

dan komisaris independen (Eksandy, 2016).

b. Hasil Koefisien Determinasi (R2) Moderated Regression Analysis

(MRA)

1) Hasil Koefisien Determinasi Hubungan Interaksi Kepemilikan

Keluarga Dan Manajemen Laba

Tabel 4.8

Hasil Koefisien Determinasi H3

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,222a ,049 ,033 ,04576

Sumber: data sekunder diolah

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,033.

Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel kepemilikan keluarga

(X1), manajemen laba (X3) dan interaksi antara kepemilikan

keluarga dana manajemen laba (X1X3) hanya bisa menjelaskan

3,3% variasi variabel agresivitas pajak. Sedangkan sisanya sebesar

96,7% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

Page 94: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

77

2) Hasil Koefisien Determinasi Hubungan Interaksi Corporate

Sosial Responsibility Dan Manajemen Laba

Tabel 4.9Hasil Koefisien Determinasi H4

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,281a ,079 ,064 ,04504

Sumber: data sekunder diolah

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai adjusted R2 sebesar

0,064. Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel corporate

sosial responsibility (X2), manajemen laba (X3) dan interaksi

antara kepemilikan keluarga dana manajemen laba (X1X3) hanya

bisa menjelaskan 6,4% variasi variabel agresivitas pajak.

Sedangkan sisanya sebesar 93,6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain

diluar model.

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

model analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis), yaitu

dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji statistik F dan uji statistik t.

a. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji Statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Uji

Page 95: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

78

Statistik F dapat ditentukan dengan melihat nilai F hitung atau

signifikansinya (sig.) yang terdapat pada tabel ANOVA. Jika nilai

probabilitas F lebih kecil dari 0,05 maka HA diterima dan menolak H0.

Sedangkan jika nilai probabilitas F lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak HA. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel

4.10.

Tabel 4.10Hasil Uji Statistik F

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,041 3 ,014 6,879 ,000a

Residual ,351 178 ,002

Total ,392 181

Sumber: data sekunder diolah

Dapat dilihat pada tabel 4.10 bahwa hasil uji statistik F memiliki

nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian

HA diterima dan menolak H0. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa kedua variabel independen yaitu kepemilikan keluarga dan

corporate social responsibility secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen yaitu agresivitas pajak.

Page 96: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

79

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

1. Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi berganda

(kepemilikan keluarga dan corporate social responsibility

terhadap agresivitas pajak).

Uji Statistik t bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen yang

diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Uji statistik t dapat ketahui dengan

melihat nilai t hitung atau nilai signifikansi (sig.) masing-masing

variabel independen yang terdapat dalam tabel coefficient (Ghozali,

2013). Sama dengan uji signifikansi F, jika nilai probabilitas t lebih

kecil dari 0,05 maka HA diterima dan menolak H0. Sedangkan jika

nilai probabilitas t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak

HA. Hasil uji t pada analisis regresi berganda (H1 dan H2) ditunjukkan

pada tabel 4.11

Tabel 4.11Hasil Uji t Analisis Regresi Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) ,310 ,013 23,813 ,000

Family -,019 ,007 -,202 -2,851 ,005

CSR -,171 ,050 -,242 -3,415 ,001

Sumber: data sekunder diolah

Page 97: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

80

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan hasil uji t antara variabel

dependen dan variabel independen dalam analisis regresi berganda.

Variabel kepemilikan keluarga (X1) memiliki tingkat signifikansi

0,005 (<0,05). Dengan demikian H1 diterima sehingga dapat dikatakan

variabel kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

Pada tabel juga dapat dilihat bahwa variabel independen corporate

social responsibility (X2) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001

(<0,05). Tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis

H2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa corporate social

responsibility juga berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

Sedangkan koefisien beta variabel kepemilikan keluarga dan

corporate social responsibility masing-masing menunjukan nilai yang

negatif yaitu sebesar -0,019 dan -0,171 menunjukan bahwa, apabila

variabel kepemilikan keluarga bertambah 1 satuan maka akan

menaikkan tindakan agresivitas pajak sebesar 1,9%, sedangkan apabila

variabel corporate social responsibility bertambah 1 satuan maka akan

menurunkan agresivitas pajak sebesar 17,1%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa variabel kepemilikan keluarga dan corporate

social responsibility memiliki pengaruh yang negatif terhadap

agresivitas pajak. Semakin banyak kenaikan proporsi kepemilikan

keluarga dalam suatu perusahaan maka tindakan agresivitas pajak

semakin meningkat. pada variabel corporate social responsibility,

Page 98: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

81

semakin banyak melakukan dan melaporkan kegiatan corporate social

responsibility, semakin rendah agresivitas perusahaan terhadap pajak.

Berdasarkan hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

independen kepemilikan keluarga dan corporate social responsibility

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel agresivitas pajak.

2. Hasil Uji Hipotesis Dengan Moderated Regression Analysis

a. Hasil Uji Hipotesis Hubungan Interaksi Kepemilikan

Keluarga Dengan Manajemen Laba.

Tabel 4.12Hasil Uji t H3

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) ,268 ,005 58,588 ,000

Family -,020 ,007 -,215 -2,935 ,004

EM -,013 ,039 -,028 -,340 ,735

Family*EM ,071 ,083 ,071 ,858 ,392Sumber: data sekunder diolah

Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji t antara variabel independen

dengan variabel dependen. Variabel kepemilikan keluarga memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,004 (<0,05) dengan nilai beta -0,02

dan variabel moderasi yaitu manajemen laba memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,735 (>0,05) dengan nilai beta -0,013. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel kepemilikan keluarga berpengaruh

negatif terhadap agresivitas pajak sedangkan manajemen laba dalam

Page 99: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

82

penelitian ini belum dapat mempengaruhi tindakan agresivitas

pajak.

Variabel X1X3 yang merupakan interaksi antara variabel

kepemilikan keluarga dan manajemen laba memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,392 (>0,05) sehingga dapat dikatakan

variabel manajemen laba bukan variabel moderasi dalam model dan

belum dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh kepemilikan

keluarga (X1) terhadap agresivitas pajak (Y).

b. Hasil Uji Hipotesis Hubungan Interaksi Corporate Social

Responsibility Dengan Manajemen Laba.

Tabel 4.13

Hasil Uji t H4

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) ,305 ,013 23,358 ,000

CSR -,185 ,051 -,262 -3,629 ,000

Ml -,264 ,153 -,565 -1,726 ,086

CSR*EM 1,052 ,598 ,576 1,759 ,080

Sumber: data sekunder diolah

Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji t variabel corporate social

responsibility memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 (<0,05)

dengan nilai beta -0,185 dan variabel moderasi yaitu manajemen

laba memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,086 (>0,05) dengan

Page 100: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

83

nilai beta -0,264. Hal ini menunjukkan bahwa variabel corporate

social responsibility berpengaruh negatif terhadap agresivitas

pajak sedangkan manajemen laba belum dapat mempengaruhi

tindakan agresivitas pajak.

Variabel X2X3 yang merupakan interaksi antara variabel

corporate social responsibility dan manajemen laba memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,80 (>0,05) sehingga dapat dikatakan

variabel manajemen laba bukan variabel moderasi dalam model

yang artinya interaksi antara corporate social responsibility

dengan manajemen laba belum dapat menjadi faktor yang

mempengaruhi tindakan agresivitas pajak.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Kepemilikan Keluarga Terhadap Agresivitas Pajak

Berdasarkan hasil uji statistik t variabel kepemilikan keluarga dalam

perusahaan menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,005 dengan koefisien

regresi -0,019 dapat dikatakan bahwa variabel kepemilikan keluarga

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan

artinya H1 diterima.

Hal ini menunjukkan semakin tinggi adanya tingkat kepemilikan oleh

keluarga disuatu perusahaan maka semakin tinggi juga tindakan agresivitas

pajak perusahaan. Hal ini bisa disebabkan karena di Indonesia menganut

sistem self assessment dimana wajib pajak yang menghitung, melaporkan dan

Page 101: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

84

membayar pajak mereka sehingga dengan mudah melakukan agresivitas

pajak.

Hasil yang sama juga diungkapkan pada penelitian (Sari & Martani,

2010) yang menyatakan bahwa perusahaan keluarga memiliki berpengaruh

terhadap tingkat agresivitas pajak. (Sari & Martani, 2010) menyatakan bahwa

bagi perusahaan Indonesia keuntungan berupa penghematan pajak lebih besar

daripada kemungkinan rugi karena turunnya harga saham perusahaan,

rusaknya nama perusahaan ataupun kemungkinan terkena sanksi atau denda

dari petugas pajak. fenomena seperti ini mungkin juga terjadi karena adanya

efek exterlitas dari budaya pemeriksaan pajak di Indonesia. (Sari & Martani,

2010) mengungkapkan bahwa dalam kondisi dimana korupsi dan tindakan

curang dianggap merupakan hal biasa, maka tindakan tersebut akan semakin

diterima dan biaya atas tindakan tersebut akan semakin rendah.

Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian, penelitian (Chen et al.,

2010) yang menjelaskan perusahaan keluarga memiliki tingkat keagresifan

pajak yang lebih kecil daripada perusahaan non-keluarga. Hal ini diduga

terjadi karena dibandingkan perusahaan non-keluarga, perushaan keluarga

lebih rela membayar pajak lebih tinggi, daripada harus membayar denda

pajak. (Aditama, 2015) juga menyatakan bahwa perusahaan yang didominasi

oleh keluarga dimungkinkan tidak akan melakukan penghindaran pajak karena

menjaga reputasinya. Hasil yang berbeda ini dapat disebabkan oleh perbedaan

pengukuran yang digunakan (CETR), sektor perusahaan yang dipilih

Page 102: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

85

(nonmanufaktur) untuk penelitian (Aditama, 2015) dan perbedaan

pengambilan sampel perusahaan (usa) untuk penelitian (Chen et al., 2010).

2. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak

Berdasarkan hasil uji statistik t yang ditunjukkan oleh tabel 4.10 dapat

dikatakan bahwa variabel corporate social responsibility berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan, maka H2 diterima.

Artinya semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR suatu perusahaan, semakin

rendah praktik penghindaran pajak perusahaan. Hasil tersebut sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penelitian (Ratmono & Sagala,

2015) dan (Yoehana, 2013) yang menyatakan bahwa tingkat pengungkapan

CSR berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak. Menurut (Ratmono &

Sagala, 2015) pengaruh negatif tersebut terjadi karena perusahaan yang

rendah tingkat pengungkapan CSR cenderung lebih agresif melakukan

berbagai upaya agar dapat meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar.

Hasil penelitian Lanis dan Richardson (2012) juga menyatakan bahwa

semakin besar perusahaan bertanggungjawab terhadap sosial maka semakin

besar kemungkinannya untuk mencegah aktivitas agresivitas pajak. Hasil

analisis tambahan juga menunjukan bahwa komitmen investasi sosial dan

strategi CSR perusahaan (termasuk etika dan aturan bisnis) dari elemen dasar

kegiatan CSR memiliki dampak negatif terhadap agresivitas pajak.

Berbeda dengan hasil penelitian (Ratmono & Sagala, 2015) dan

(Yoehana, 2013), Menurut Winarsih, dkk. (2014), pelaporan CSR tidak dapat

Page 103: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

86

menjadi ukuran terhadap kinerja CSR yang dilakukan perusahaan karena

infomasi CSR yang diungkapkan dalam laporan belum tentu sesuai dengan

kondisi yang sebenanya. Pengukuran CSR dalam penelitian ini dilakukan

dengan mengamati ada tidaknya suatu item informasi yang terdapat dalam

laporan tahunan perusahaan. Sedangkan kontrol dari pihak yang diberi

wewenang terhadap laporan CSR juga belum tentu ada sehingga kebenaran

dari yang dilaporkan perusahaan mengenai kegiatan CSR-nya belum dapat

dipertanggungjawabkan. Maka tingkat pengungkapan kegiatan tanggungjawab

sosial dalam laporan tahunan perusahaan tidak dapat dijadikan jaminan akan

rendahnya tindakan pajak agresif yang dilakukan oleh perusahaan. Perbedaan

hasil ini disebabkan oleh perbedaan pengukuran sebelumnya yang hanya

menggunakan 78 check list katagori, dalam penelitian ini menggunakan

indikator terbaru GRI-G4 yang menyediakan kerangka kerja yang relevan

secara global untuk mendukung pendekatan yang terstandardisasi dalam

pelaporan, yang mendorong tingkat transparansi dan konsistensi yang

diperlukan untuk membuat informasi yang disampaikan menjadi berguna

dan dapat dipercaya oleh pasar dan masyarakat.

Hipotesis ini didasarkan pada pemikiran bahwa kewajiban CSR adalah

perusahaan seharusnya membayar pajak secara wajar sesuai hukum di negara

manapun perusahaan beroperasi. Jika perusahaan dipandang sebagai

penghindar pajak, maka perusahaan tersebut dianggap tidak membayar pajak

secara fair kepada pemerintah untuk membantu membiayai barang publik

Page 104: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

87

masyarakat. Kekurangan penerimaan pajak akan menghasilkan permusuhan,

rusaknya reputasi bagi perusahaan. Pada akhirnya, agresivitas pajak

perusahaan akan menghasilkan kerugian bagi masyarakat. Dengan demikian,

agresivitas pajak perusahaan seharusnya dianggap tindakan tidak bertanggung

jawab secara sosial (socially irresponsible) dan merupakan aktivitas yang

tidak berlegitimasi (Wahyudi, 2015).

Hasil hipotesis yang signifikan ini juga membuktikan hipotesis

sebelumnya yang erat kaitannya dengan teori legitimasi, bahwa untuk

mencapai keuntungan yang lebih baik dan untuk mempertahankan

keberlanjutan usahanya, perusahaan akan berusaha menjaga kepercayaan

para stakeholders-nya dengan melakukan dan melaporkan kegiatan CSR,

termasuk menjaga kepercayaan pihak pemerintah dengan tidak melakukan

tindakan agresif terhadap pembayaran pajak penghasilan.

3. Pengaruh Kepemilikan Keluarga Terhadap Agresivitas Pajak Dengan

Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel X1X3 yang merupakan interaksi antara variabel kepemilikan

keluarga dengan manajemen laba memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,392

lebih besar dibandingkan 0,05, maka demikian hipotesis ketiga (H3) ditolak,

yang artinya dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa manajemen laba

bukan sebagai faktor moderasi yang dapat memperkuat/memperlemah

hubungan kepemilikan keluarga terhadap agresivitas pajak.

Page 105: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

88

Berdasarkan hasil uji statistik t yang ditunjukkan oleh tabel 4.11 dapat

dikatakan bahwa variabel manajemen laba berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan dalam kepemilikan keluarga terhadap agresivitas pajak. Ini

menunjukan bahwa manajemen laba yang dilakukan perusahaan dapat

meminimalkan beban pajak yang harus dibayarkan. Namun manajemen laba

tidak berdampak besar bagi tujuan meminimalisasi biaya pajak. Hal ini

disebabkan karena terkonsentrasinya kepemilikan keluarga belum mampu

memberikan kontrol yang baik terhadap tindakan manajemen atas sikap

opportunitiesnya dalam melakukan manajemen laba.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Isnanta, 2008) yang

mengungkapkan faktor kepemilikan dalam perusahaan kurang berpengaruh

dalam praktik manajemen laba. Namun (Murniati, 2012) menjelaskan bahwa

kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap pajak agresif. Perusahaan yang

didominasi oleh keluarga dimungkinkan memberikan posisi pada anggota

keluarga di bagian manajerial sehingga dapat mengutamakan kepentingannya.

Hal ini dapat menyebabkan praktik manajemen laba dan manipulasi lainnya

pada perusahaan. (Hartanto, 2011) mengatakan Perusahaan publik di

Indonesia yang dikendalikan keluarga atau negara atau institusi keuangan

masalah agensinya lebih kecil jika dibandingkan perusahaan yang dikontrol

oleh publik atau tanpa pengendali utama. Perusahaan yang dikendalikan oleh

keluarga mempunyai struktur yang menyebabkan berkurangnya konflik agensi

antara pemegang saham dan kreditur, dimana kreditur menganggap

Page 106: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

89

kepemilikan keluarga lebih melindungi kepentingan kreditur. Jika

kepemilikan keluarga lebih efisien, maka pada perusahaan dengan

kepemilikan keluarga yang tinggi, masalah pengelolaan laba yang oportunis

dapat dibatasi. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi kepemilikan keluarga

menunjukkan monitoring semakin baik karena rasa tanggung jawab besar

sehingga akan semakin menurunkan kemungkinan manajemen laba yang

dilakukan oleh perusahaan.

4. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak

Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Moderasi.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel X2X3 yang merupakan interaksi antara variabel corporate

social responsibility dengan manajemen laba memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,080 lebih besar dibandingkan 0,05, maka demikian hipotesis ketiga

(H4) ditolak, yang artinya dalam penelitian ini bahwa manajemen laba bukan

sebagai faktor moderasi yang dapat memperkuat/memperlemah hubungan

corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak.

Berdasarkan hasil uji statistik t yang ditunjukkan oleh tabel 4.12 dapat

dikatakan bahwa variabel manajemen laba berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan dalam corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak.

Hal ini menyatakan bahwa praktik manajemen laba tidak membawa pengaruh

terhadap kegiatan corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan.

keberadaan manajemen laba dianggap kurang mampu untuk menambah efek

Page 107: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

90

dari tindakan agresivitas pajak. CSR belum terbukti menjadi alat

pembentengan (entrenchement) untuk meningkatkan dukungan dari kelompok

pemangku kepentingan lainnya yang kepentingan-kepentingannya terganggu

atas praktik-praktik manajemen laba.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian (Dianita dan

Rahmawati, 2011) dan (Jayastini dan Wirajaya, 2016) menyatakan bahwa

pengungkapan perusahaan yang memiliki komitmen yang kuat dalam

melaksanakan aktivitas CSR belum tentu mampu untuk mendapatkan

legitimasi dari lingkungan sekitarnya dan beroperasi sesuai dengan etika dan

norma yang belaku yang akan membatasi praktik manajemen labanya.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh (Lanis & Richardson, 2013) menyatakan bahwa sulit untuk membedakan

antara CSR yang dilakukan dengan motif altruistik dengan CSR yang

dilakukan dengan tujuan untuk menguntungkan reputasi perusahaan.

Sebaliknya, banyak aksi perusahaan yang dilakukan dengan motif ganda. Oleh

karena itu penting dalam mempertimbangkan bagaimana CSR dapat

mempengaruhi agresivitas pajak tanpa membuat setiap upaya untuk

membedakan antara tindakan yang diambil karena perusahaan benar-benar

ingin bertanggung jawab maupun tindakan yang diambil karena tujuan

tertentu. Semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan oleh

perusahaan, diharapkan perusahaan tersebut semakin tidak agresif terhadap

pajak. (Octaviana, 2014) menyatakan, secara etika manipulasi yang tidak

Page 108: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

91

dapat diterima oleh sebagian besar orang terjadi lebih sedikit pada perusahaan

yang memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan aktivitas CSR.

Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan

oleh perusahaan, diharapkan perusahaan tersebut tidak melakukan tindakan

agresivitas pajak. Hal ini karena apabila perusahaan yang menerapkan CSR

dan melakukan tindakan agresivitas pajak, maka perusahaan akan kehilangan

nama baik di mata stakeholder, masyarakat dan pemerintah, serta akan

menurunkan nilai dan dampak positif dari CSR yang telah dilakukan oleh

perusahaan (Purwanggono, 2015).

Page 109: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kepemilikan keluarga dan corporate

social responsibility (CSR) terhadap agresivitas pajak dengan manajemen laba

sebagai pemoderasi. Perusahaan yang termasuk dalam populasi pemelitian adalah

perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama lima periode berturut-turut tahun 2011-2015. Data

sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 182 (dengan pengurangan

outlier) pengamatan. Analisis menggunakan model regresi berganda dengan

program IBM Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 22.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, hasil pengujian yang telah dilakukan dan

pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kepemilikan Keluarga yang diukur dengan menggunakan Dummy

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Agresivitas Pajak perusahaan

yang diukur dengan Effective Tax Rate (ETR). Hasil yang sama juga

ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh (Sari & Martani, 2010).

2. Corporate Social Responsibility (CSR) yang diukur dengan menggunakan

Corporate Social Responsibility Index (CSRI) memiliki pengaruh negatif

dan signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan yang diukur dengan

Effective Tax Rate (ETR). Hasil yang sama juga ditemukan dalam

Page 110: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

93

3. penelitian yang dilakukan oleh (Ratmono & Sagala, 2015) dan (Yoehana,

2013)

4. Hubungan interaksi antara Kepemilikan Keluarga dengan Manajemen

Laba yang diukur menggunakan Discretionary Accruals (DA) belum

dapat mempengaruhi Agresivitas Pajak. Hasil yang sama ditemukan

dalam penelitian (Isnanta, 2008).

5. Hubungan interaksi antara Corporate Social Responsibility (CSR) dengan

Manajemen Laba) belum dapat mempengaruhi tindakan Agresivitas Pajak.

Hasil yang sama ditemukan dalam penelitian (Dianita dan Rahmawati,

2011) dan (Jayastini dan Wirajaya, 2016).

B. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya :

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel yang akan

digunakan seperti kompensasi eksekutif, profitabilitas dan komisaris

independen, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, dll sehingga hasilnya

akan memperkaya pembahasan mengenai agresivitas pajak.

2. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan proxi-proxi yang berbeda

dalam setiap variabel sehingga dapat dibandingkan dengan proxi yang

digunanakan dalam penelitian ini.

Page 111: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

94

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan perusahaan yang

bergerak di sektor selain sektor manufaktur sebagai objek penelitian.

Dengan demikian dapat diketahui pengaruh kepemilikan keluarga dan

corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak perusahaan serta

manajemen laba dari masing-masing sektor yang ada serta dari semua

industri secara keseluruhan.

Page 112: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

95

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Ahmad. (2015). “Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Keluarga,Corporate Governance, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, DanKepemilikan Institusional Terhadap Penghindaran Pajak ”.

Aditama, Ferry., & Anna Purwaningsih. (2013). “Pengaruh Perencanaan PajakTerhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Non-manufaktur yang Terdaftardi BEI ”. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 1–15.

Arifin, Zaenal. (2003). “Masalah agensi dan mekanisme kontrol pada perusahaandengan struktur kepemilikan terkonsentrasi yang dikontrol keluarga: Buktidari perusahaan publik di Indonesia ”. Universitas Indonesia.

Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., & Shevlin, T. (2010). “Are Firms More TaxAggressive Than Non-Family Firms? ” . Journal of Financial Economics,95, 41–61.

Crowther, D., & Guler, A. (2008). “Corporate social responsibility ”.

Elisabeth, Trifena. (2016). “Pengaruh Kepemilikan Keluarga, Profitabilitas, DanCorporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Agresivitas Pajak ”.

Firdaus, Alfan. Z. (2013). “Pengaruh Pengungkapan Corporate SocialResponsibility Terhadap Kepemilikan Institusional ”, 2, 1–12.

Frank, M. M., Lynch, L. J., & Reg, S. O. (2004). “Does Aggressive FinancialReporting Accompany Aggressive Tax Reporting (and Vice Versa)? ” . TheAccounting Review, (319). https://doi.org/10.2139/ssrn.647604

Frank, M. M., Lynch, L. J., & Rego, S. O. (2009). “Tax Reporting Aggressivenessand Its Relation to Aggresive Financial Reporting ”. The Accounting Review,84(2), 467–496. https://doi.org/10.2308/accr.2009.84.2.467

Ghozali, Imam. (2013). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS ”.Semarang: Universitas Diponegoro.

Hanna, & Haryanto, M. (2016). “Agresivitas Pelaporan Keuangan, AgresivitasPajak, Tata Kelola Perusahaan dan Kepemilikan Keluarga ”, XX(3), 407–419.

Hidayanti, Alfiani Nur. (2013). “Pengaruh Antara Kepemilikan Keluarga DanCorporate Governance Terhadap Tindakan Pajak Agresif”. Semarang :Universitas Diponegoro.

Page 113: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

96

Hidayati, & Murni. (2009). “Pengaruh Pengungkapan Corporate SosialResponsibility Terhadap Earningss Response Coefficient Pada PerusahaanHigh Profile ”. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol.11.

Jessica, & Toly, Agus Arianto. (2014). “Pengaruh Pengungkapan CorporateSocial Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak ”, 4(1).

K.A. Kim, J.R. Nofsinger, & D.J. Mohr. (2010). “Corporate Governance ”. (3rd,Ed.). Pearson (KNM).

Kamila, Putri. A., & Dwi Martani. (2011). “Analisis Hubungan AgresivitasPelaporan Keuangan Dan Agresivitas Pajak Pada Saat Terjadinya PenurunanTarif Pajak ”, 1–19.

Lanis, Roman., & Richardson, G. (2013). “Corporate social responsibility and taxaggressiveness: a test of legitimacy theory ”. Accounting, Auditing &Accountability Journal, 26(1), 75–100.https://doi.org/10.1108/09513571311285621

Marlina, Tina. S. (2013). “Pengaruh Manajemen Laba Dan Sanksi PerpajakanTerhadap Kepatuhan Perpajakan ”, 1–22.

Martani, Dwi., & Persada, A. E. (2010). “Pengaruh Book Tax Gap TerhadapPersistensi Laba ”. Jurnal Akuntansi Universitas Indonesia.

Murniati, Sari. (2012). “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan TerkonsentrasiPada Keluarga Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan ”.

Muzakki, Muadz. R. (2015). “Pengaruh Corporate Social Responsibility DanCapital Intensity Terhadap Penghindaran Pajak ”.

Octaviana, Natasya. E. (2014). “Pengaruh Agresivitas Pajak Terhadap CorporateSocial Responsibility : Untuk Menguji Teori Legitimasi ”.

Pradipta, Dyah. H., & Supriyadi. (2016). “Pengaruh Corporate SocialResponsibility (CSR), Profitabilitas, Leverage, dan Komisaris IndependenTerhadap Praktik Penghindaran Pajak ”.

Pramudyatama, Renaldo. S. (2014). “Pengaruh Overvalued Equities TerhadapTarif Audit Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Pemoderasi ”.

Prasetyo, Arief. (2009). “Corporate Governance, Kebijakan Deviden, Dan NilaiPerusahaan ”. Universitas Indonesia.

Page 114: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

97

Purwanggono, Erlang. A. (2015). “Pengaruh Corporate Social Responsibility DanKepemilikan Mayoritas Terhadap Agresivitas Pajak ”.

Putri, Lucy. T. Y. (2014). “Pengaruh Likuiditas, Manajemen Laba Dan CorporateGovernance Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan ”.

Ramadhani, Laras. S. (2012). “Pengaruh Corporate Social ResponsibilityTerhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan ManajemenSebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftardi BEI ”.

Ratmono, Dwi., & Sagala, Winarti. M. (2015). “Pengungkapan Corporate SocialResponsibility Sebagai Sarana Legitimasi : Dampaknya Terhadap TingkatAgresivitas Pajak ”, IV, 16–30.

Sari, & Martani, D. (2010). “Karakteristik Kepemilikan Perusahaan, CorporateGovernance, dan Tindakan Pajak Agresif ”. Simposium Nasional AkuntansiXIII Purwokerto, 1–34.

Sembiring, Eddy. R. (2005). “Karakteristik Perusahaan dan PengungkapanTanggung Jawab Sosial pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa EfekJakarta ”. Simposium Nasional Akuntansi 7.

Siregar, Bagja. (2014, September 5). Kasus Manipulasi Pajak, Dari Bakrie HinggaBCA. Kompasiana.com. http://hukum.kompasiana.com/2014/09/05/kasus-manipulasi-pajak-dari-bakrie-hingga-bca-672777%0A.html.

Suandy, Erly. (2014). “Perencanaan Pajak (5th ed.) ”. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiri, S. (1998). “Earnings management: Teori, model, dan bukti empiris ”.

Sukandarrumidi. (2006). “Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk PenelitiPemula ”. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Thesen, Wijayanto. (2016). “Pengaruh Pengungkapan Corporate SocialResponsibility Terhadap Agresivitas Pajak ”.

Titisari, Kartika. H., Suwardi, E., & Setiawan, D. (2010). “Corporate SocialResponsibility (CSR) dan kinerja perusahaan ”. Purwokerto: ProceedingSimposium Nasional Akuntansi XIII.

Utami, Wahyu. T., & Setyawan, H. (2013). “Pengaruh Kepemilikan KeluargaTerhadap Tindakan Pajak Agrsif dengan Corporate Governance sebagaiVariabel Moderating ”, (2004), 413–421.

Watts, R. L., & Zimmerman, J. L. (1986). “Positive Accounting Theory ”. New

Page 115: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

98

Jersey: Prentice-Hall.

Wysocki, P. D. (2004). “Discussion of Ultimate Ownership, Income Management,and Legal and Extra-Legal Institutions ”, 42(2).

Yoehana, Maretta. (2013). “Analisis Pengaruh Corporate Social ResponsibilityTerhadap Agresivitas ”. Working Paper.

Yunistiyani, Vina., & Tahar, Afrizal. (2016). “Analisis Hubungan CorporateSosial Responsibility Dan Agresivitas Pajak Dengan Good CorporateGovernance Sebagai Variabel Pemoderasi ”.

Page 116: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

99

LAMPIRAN

Page 117: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

100

LAMPIRAN 1

Daftar Sampel Perusahaan 2011-2015

No Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1. PT AKRA Corporindo, Tbk. AKRA

2. PT Alkindo Naratama, Tbk. ALDO

3 PT Asahimas Flat Glass, Tbk. AMFG

4 PT Asia Plast Industries, Tbk. APLI

5 PT Arwana Citramulia, Tbk. ARNA

6 PT Astra International, Tbk. ASII

7 PT Astra Otoparts, Tbk. AUTO

8 PT Betonjaya Manunggal, Tbk. BTON

9 PT Budi Acid Jaya, Tbk. BUDI

10 PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk. CEKA

11 PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk. CPIN

12 PT Delta Djakarta, Tbk. DLTA

13 PT Darya-Varia Laboratoria, Tbk. DVLA

14 PT Ekadharma International, Tbk. EKAD

15 PT Gudang Garam, Tbk. GGRM

16 PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. HMSP

17 PT Indofood CBP Sukses Makmur,Tbk. ICBP

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 118: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

101

LAMPIRAN 1 (LANJUTAN)

18 PT Champion Pacific Indonesia, Tbk. IGAR

19 PT Indal Aluminium Industry, Tbk. INAI

20 PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. INDF

21 PT Indospring, Tbk. INDS

22 PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk. INTP

23 PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. JPFA

24 PT Kimia Farma (Persero), Tbk. KAEF

25 PT KMI Wire and Cable, Tbk. KBLI

26 PT Kabelindo Murni, Tbk. KBLM

27 PT Kedawung Setia Industrial KDSI

28 PT Kalbe Farma, Tbk. KLBF

29 PT Lion Metal Works, Tbk. LION

30 PT Lionmesh Prima, Tbk. LMSH

31 PT Merck, Tbk. MERK

32 PT Mayora Indah, Tbk. MYOR

33 PT Nipress, Tbk. NIPS

34 PT Pelangi Indah Canindo, Tbk. PICO

35 PT Bukit Asam (Persero), Tbk. PTBA

36 PT Pyridam Farma, Tbk. PYFA

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 119: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

102

LAMPIRAN 1 (LANJUTAN)

37 PT Ricy Putra Globalindo, Tbk. RICY

38 PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk. ROTI

39PT Supreme Cable Manufacturing &

Commerce, Tbk. SCCO

40 PT Sekar Laut, Tbk. SKLT

41 PT Holcim Indonesia, Tbk. SMCB

42 PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. SMGR

43 PT Selamat Sempurna, Tbk. SMSM

44 PT Indo Acidatama, Tbk. SRSN

45 PT Mandom Indonesia, Tbk. TCID

46 PT Surya Toto Indonesia, Tbk. TOTO

47 PT Trias Sentosa, Tbk. TRST

48 PT Tempo Scan Pacific, Tbk. TSPC

49PT Ultrajaya Milk Industry & Trading,

Tbk. ULTJ

50 PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. UNIT

51 PT United Tractors, Tbk. UNTR

52 PT Unilever Indonesia, Tbk. UNVR

Sumber: Data sekunder diolah

Page 120: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

103

LAMPIRAN 2

INDIKATOR GRI G4

KATEGORIA. EKONOMI

A.1. Aspek Kinerja EkomomiNo. Kode GRI Keterangan1. G4-EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan2. G4-EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada

kegiatan organisasi karena perubahan iklim3. G4-EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti4. G4-EC4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintahA.2. Aspek Keberadaan Pasar5. G4-EC5 Rasio upah standar pegawai pemula (entry level) menurut

gender dibandingkan dengan upah minimum regional di lokasi-lokasi operasional yang signifikan

6. G4-EC6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan darimasyarakat lokal di lokasi operasi yang signifikan

A.3. Aspek dampak ekonomi tidak langsung7. G4-EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan jasa

yang diberikan8. G4-EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk

besarnya dampakA.4. Aspek pengadaan9. G4-EC9 Perbandingan pembelian dari pemasok lokal di lokasi

operasional yang signifikanB. LINGKUNGANB.1. Aspek bahan10 G4-EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau volume11 G4-EN2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input

daur ulangB.2. Aspek energy12 G4-EN3 Konsumsi energi dalam organisasi13 G4-EN4 Konsumsi energi di luar organisasi14 G4-EN5 Intensitas energi15 G4-EN6 Pengurangan konsumsi energi16 G4-EN7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasaB.3. Aspek air17 G4-EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber18 G4-EN9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh

Page 121: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

104

pengambilan air19 G4-EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan

digunakan kembaliB.4. Aspek keanekaragaman hayati20 G4-EN11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola di

dalam, atau yang berdekatan dengan, kawasan lindung dankawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di luarkawasan lindung

21 G4-EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa terhadapkeanekaragaman hayati di kawasan lindung dan kawasandengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasanlindung

22 G4-EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan23 G4-EN14 Jumlah total spesies dalam iucn red list dan spesies dalam daftar

spesies yang dilindungi nasional dengan habitat di tempat yangdipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat risiko kepunahan

B.5. Aspek Emisi24 G4-EN15 Emisi gas rumah kaca (grk) langsung (cakupan 1)25 G4-EN16 Emisi gas rumah kaca (grk) energi tidak langsung (cakupan 2)26 G4-EN17 Emisi gas rumah kaca (grk) tidak langsung lainnya (cakupan 3)27 G4-EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (grk)28 G4-EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (grk)29 G4-EN20 Emisi bahan perusak ozon (bpo)30 G4-EN21 Nox, sox, dan emisi udara signifikan lainnyaB.6. Aspek Efluen dan limbah31 G4-EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan32 G4-EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan33 G4-EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan34 G4-EN25 Bobot limbah yang dianggap berbahaya yang diangkut,

diimpor, diekspor, atau diolah, dan persentase limbah yangdiangkut untuk pengiriman internasional

35 G4-EN26 Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai keanekaragamanhayati dari badan air dan habitat terkait yang secara signifikanterkena dampak dari air buangan dan limpasan dari organisasi

B.7. Aspek produk dan jasa36 G4-EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingungan produk

dan jasa37 G4-EN28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang

direklamasi menurut kategoriB.8. Aspek kepatuhan38 G4-EN29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi non-

moneter karena ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan

Page 122: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

105

peraturan lingkunganB.9. Aspek transportasi39 G4-EN30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan

barang lain serta bahan untuk operasional organisasi, danpengangkutan tenaga kerja

B.10. Aspek Lain-lain40 G4-EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan

berdasarkan jenisB.11. Asesmen pemasok atas lingkungan41 G4-EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

lingkungan42 G4-EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial

dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambilB.12. Aspek mekanisme pengaduan masalah lingkungan43 G4-EN34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan,

ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduanresmi

C. KATEGORI SOSIALC.1. SUB-KATEGORI PRAKTIK KETENAGAKERJAAN DANKENYAMANAN BEKERJAC.1.1. Aspek Kepegawaian44 G4-LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover

karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah45 G4-LA2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang

tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu,berdasarkan lokasi operasi yang signifikanTingkat kembalibekerja dan tingkat retensi setelah cuti melahirkan, menurutgender

46 G4-LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cutimelahirkan, menurut gender

C.1.2. Aspek hubungan industrial47 G4-LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan

operasional, termasuk apakah hal tersebut tercantum dalamperjanjian bersama.

C.1.3. Aspek kesehatan dan keselamatan kerja48 G4-LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite

bersama formal manajemen-pekerja yang membantumengawasi dan memberikan saran program kesehatan dankeselamatan kerja

49 G4-LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang, dankemangkiran, serta jumlah total kematian akibat kerja, menurutdaerah dan gender

Page 123: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

106

50 G4-LA7 Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkenapenyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka

51 G4-LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalamperjanjian formal dengan serikat pekerja

C.1.4. Aspek pelatihan dan pendidikan52 G4-LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan menurut gender,

dan menurut kategori karyawan53 G4-LA10 Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran

seumur hidup yang mendukung keberlanjutan kerja karyawandan membantu mereka mengelola purna bakti.

54 G4-LA11 Persentase karyawan yang menerima reviu kinerja danpengembangan karier secara reguler, menurut gender dankategori karyawan

C.1.5. Aspek keberagaman dan kesetaraan peluang55 G4-LA12 Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan per

kategori karyawan menurut gender, kelompok usia,keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator keberagamanlainnya

C.1.6. Aspek kesetaraan remunerasi perempuan dan laki-laki56 G4-LA13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki-

laki menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasionalyang signifikan

C.1.7. Aspek Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan57 G4-LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

praktik ketenagakerjaan58 G4-LA15 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap

praktik ketenaga kerjaan dalam rantai pasokan dan tindakanyang diambil

C.1.8. Aspek mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan59 Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang

diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanismepengaduan resmi

C.2. SUB-KATEGORI: HAK ASASI MANUSIAC.2.1. Aspek: investasi60 G4-HR1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi

yang signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasimanusia atau penapisan berdasarkan hak asasi manusia

61 G4-HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atauprosedur hak asasi manusia terkait dengan aspek hak asasimanusia yang relevan dengan operasi, termasuk persentasekaryawan yang dilatih

C.2.2. Aspek: non-diskriminasi

Page 124: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

107

62 G4-HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yangdiambil

C.2.3. Aspek: kebebasan berserikat dan perjanjian kerja bersama63 G4-HR4 Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar

atau berisiko tinggi melanggar hak untuk melaksanakankebebasan berserikat dan perjanjian kerja bersama, dantindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.

C.2.4. Aspek: pekerja anak64 G4-HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi

melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambiluntuk berkontribusi dalam penghapusan pekerja anak yangefektif

C.2.5. Aspek: pekerja paksa atau wajib kerja65 G4-HR6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi

melakukan pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan untukberkontribusi dalam penghapusan segala bentuk pekerja paksaatau wajib kerja

C.2.6. Aspek: praktik pengamanan66 G4-HR7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan

atau prosedur hak Asasi manusia di organisasi yang relevandengan operasi

C.2.7. Aspek: hak adat67 G4-HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak

masyarakat adat dan tindakan yang diambilC.2.8. Aspek: asesmen68 G4-HR9 Jumlah total dan persentase operasi yang telah melakukan reviu

atau asesmen campak hak asasi manusiaC.2.9. Aspek: asesmen pemasok atas hak asasi manusia69 G4-HR10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria hak

asasi manusia70 G4-HR11 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap

hak asasi manusia dalam rantai pasokan dan tindakan yangdiambil

C.2.10. Aspek: Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia71 G4-HR12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi manusia

yang 112 diajukan, ditangani, dan diselesaikan melaluimekanisme pengaduan formal

C.3. SUB-KATEGORI:MASYARAKATC.3.1. Aspek: Masyarakat Lokal72 G4-SO1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, asesmen

dampak, dan program pengembangan yang diterapkan73 G4-SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang

Page 125: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

108

signifikan terhadap masyarakat localC.3.2. Aspek: anti-korupsi74 G4-SO3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap risiko

terkait dengan korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi75 G4-SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur

antikorupsi76 G4-SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambilC.3.3. Aspek: kebijakan publik77 G4-SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan

penerima/penerima manfaatC.3.4. Aspek: anti persaingan78 G4-SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-trust,

serta praktik monopoli dan hasilnyaC.3.5. Aspek: kepatuhan79 G4-SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total sanksi

nonmoneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang danperaturan

C.3.6. Aspek: asesmen pemasok atas dampak pada masyarakat80 G4-SO9 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

dampak terhadap masyarakat81 G4-SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap

masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambilC.3.7. Aspek: Mekanisme Pengaduan Dampak terhadap Masyarakat82 G4-SO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang

diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanismepengaduan resmi

C.4. SUB-KATEGORI: TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUKC.4.1. Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan83 G4-PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang

dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan yang dinilaiuntuk peningkatan

84 G4-PR2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dankoda sukarela terkait dampak kesehatan dan keselamatan dariproduk dan jasa sepanjang daur hidup, menurut jenis hasil

C.4.2. Aspek: Pelabelan Produk dan Jasa85 G4-PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur

organisasi terkait dengan informasi dan pelabelan produk danjasa, serta persentase kategori produk dan jasa yang signifikanharus mengikuti persyaratan informasi sejenis

86 G4-PR4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dankoda sukarela terkait dengan informasi dan pelabelan produkdan jasa, menurut jenis hasil

Page 126: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

109

87 G4-PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelangganC.4.3. Aspek: komunikasi pemasaran88 G4-PR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan89 G4-PR7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan

koda sukarelaC.4.3. Aspek: privasi pelanggan90 G4-PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran

privasi pelanggan dan hilangnya data pelangganC.4.4. Aspek: kepatuhan91 G4-PR9 Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan

terhadap undang-undang dan peraturan terkait penyediaan danpenggunaan produk dan jasa.

Page 127: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

110

Lampiran 3

Kepemilikan Keluarga

NamaPerusahaan

2011 2012 2013 2014 2015

AKRA 1 1 1 1 1

ALDO 1 1 1 1 1

AMFG 0 0 0 0 0

APLI 0 0 0 0 0

ARNA 1 1 0 0 0

ASII 0 0 0 0 0

AUTO 1 1 0 0 0

BTON 0 0 1 1 1

BUDI 1 1 0 0 0

CEKA 0 0 0 0 0

CPIN 1 1 1 1 1

DLTA 0 0 0 0 0DVLA 0 0 0 0 0

EKAD 1 1 1 1 1

GGRM 0 0 0 1 1

HMSP 1 1 1 1 1

ICBP 1 1 0 0 0

IGAR 0 0 0 0 0

INAI 1 1 0 0 0

INDF 1 1 1 1 1

INDS 1 1 1 1 1

INTP 1 1 1 1 1

JPFA 0 0 0 0 0

KAEF 0 0 1 1 1

KBLI 0 0 0 0 0

KBLM 0 0 0 0 0

KDSI 1 1 0 0 0

KLBF 1 1 1 1 1

LION 0 0 0 0 0

LMSH 0 0 0 0 0

Page 128: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

111

Lampiran 3 (lanjutan)

MERK 0 0 0 0 0

MYOR 0 0 0 0 0

NIPS 0 0 0 0 0

PICO 0 0 0 1 1

PTBA 0 0 0 0 0PYFA 1 1 1 1 1

RICY 0 0 0 0 0

ROTI 0 0 0 0 0

SCCO 1 1 1 1 1

SKLT 0 0 0 0 0

SMCB 0 0 0 0 0

SMGR 0 0 0 0 0

SMSM 1 1 1 1 1

SRSN 0 0 1 1 1

TCID 0 0 0 0 0

TOTO 0 0 0 1 1

TRST 0 0 0 0 0

TSPC 1 1 1 1 1

ULTJ 0 0 0 1 1

UNIT 0 0 0 0 0

UNTR 1 1 1 1 1UNVR 1 1 1 1 1

Page 129: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

112

Lampiran 4

Corporate Social Responsibility

NamaPerusahaan 2011 2012 2013 2014 2015

AKRA 0,296703 0,296703 0,296703 0,307692 0,307692

ALDO 0,274725 0,274725 0,307692 0,340659 0,340659

AMFG 0,362637 0,362637 0,384615 0,384615 0,406593

APLI 0,274725 0,274725 0,285714 0,285714 0,296703

ARNA 0,164835 0,164835 0,197802 0,197802 0,285714

ASII 0,274725 0,274725 0,285714 0,230769 0,263736

AUTO 0,32967 0,340659 0,362637 0,362637 0,362637

BTON 0,230769 0,230769 0,230769 0,230769 0,252747

BUDI 0,32967 0,340659 0,351648 0,351648 0,384615

CEKA 0,10989 0,120879 0,120879 0,186813 0,186813

CPIN 0,175824 0,197802 0,274725 0,307692 0,340659

DLTA 0,32967 0,351648 0,351648 0,384615 0,384615

DVLA 0,351648 0,362637 0,307692 0,307692 0,340659

EKAD 0,197802 0,241758 0,241758 0,241758 0,263736

GGRM 0,197802 0,197802 0,208791 0,208791 0,208791

HMSP 0,296703 0,296703 0,285714 0,285714 0,285714

ICBP 0,164835 0,175824 0,186813 0,252747 0,263736

IGAR 0,21978 0,21978 0,175824 0,263736 0,263736

Page 130: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

113

Lampiran 4 (lanjutan)

INAI 0,120879 0,120879 0,142857 0,142857 0,164835

INDF 0,164835 0,175824 0,186813 0,153846 0,175824

INDS 0,10989 0,10989 0,10989 0,131868 0,142857

INTP 0,32967 0,32967 0,373626 0,373626 0,428571

JPFA 0,241758 0,263736 0,263736 0,263736 0,285714

KAEF 0,307692 0,318681 0,318681 0,318681 0,340659

KBLI 0,285714 0,285714 0,252747 0,296703 0,296703

KBLM 0,120879 0,142857 0,153846 0,153846 0,153846

KDSI 0,186813 0,186813 0,175824 0,186813 0,197802

KLBF 0,186813 0,197802 0,208791 0,21978 0,230769

LION 0,351648 0,351648 0,32967 0,406593 0,428571

LMSH 0,197802 0,208791 0,21978 0,21978 0,21978

MERK 0,241758 0,263736 0,274725 0,307692 0,307692

MYOR 0,208791 0,21978 0,230769 0,230769 0,241758

NIPS 0,241758 0,263736 0,274725 0,274725 0,274725

PICO 0,054945 0,054945 0,054945 0,054945 0,065934

PTBA 0,241758 0,263736 0,274725 0,274725 0,296703

PYFA 0,340659 0,351648 0,362637 0,373626 0,384615

RICY 0,21978 0,241758 0,252747 0,274725 0,274725

ROTI 0,351648 0,362637 0,362637 0,362637 0,373626

SCCO 0,175824 0,164835 0,186813 0,197802 0,230769

Page 131: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

114

Lampiran 4 (lanjutan)

SKLT 0,120879 0,120879 0,131868 0,131868 0,164835

SMCB 0,296703 0,318681 0,373626 0,373626 0,395604

SMGR 0,285714 0,296703 0,307692 0,307692 0,318691

SMSM 0,296703 0,32967 0,340659 0,340659 0,373626

SRSN 0,274725 0,274725 0,285714 0,285714 0,296703

TCID 0,384615 0,395604 0,395604 0,395604 0,428571

TOTO 0,340659 0,395604 0,384615 0,384615 0,384615

TRST 0,21978 0,21978 0,252747 0,252747 0,285714

TSPC 0,241758 0,274725 0,285714 0,285714 0,307692

ULTJ 0,340659 0,373626 0,373626 0,373626 0,395604

UNIT 0,10989 0,10989 0,120879 0,120879 0,120879

UNTR 0,263736 0,285714 0,296703 0,318681 0,318681

UNVR 0,164835 0,186813 0,197802 0,208791 0,230769

Page 132: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

115

Lampiran 5

Agresivitas Pajak

NamaPerusahaan 2011 2012 2013 2014 2015

AKRA 0,22353365 0,232886636 0,209797122 0,203554133 0,209957254

ALDO 0,256952492 0,257402335 0,248260729 0,251305332 0,259105613

AMFG 0,258668207 0,269473407 0,259871814 0,23338836 0,242089075

APLI 0,248191537 0,591084008 0,94426973 0,329447489 0,428081432

ARNA 0,249596909 0,263473677 0,252672732 0,245989613 0,261304814

ASII 0,198804997 0,205821206 0,212440504 0,21749575 0,270657157

AUTO 0,148080246 0,149351575 0,19839386 0,164695153 0,29377116

BTON 0,211833614 0,231036851 0,219996462 0,204077822 0,2130622

BUDI 0,140485044 0,25490982 0,127059068 0,022495921 0,005179856

CEKA 0,249884878 0,300986853 0,229657036 0,259512012 0,256179752

CPIN 0,207153279 0,212197901 0,261433481 0,315287193 0,255039337

DLTA 0,167641894 0,21864676 0,014241125 0,007050938 0,007923329

DVLA 0,298023912 0,267032491 0,301730044 0,268934477 0,260355689

EKAD 0,265182219 0,25230836 0,248764997 0,248911031 0,274052587

GGRM 0,262978175 0,248724833 0,242178672 0,223054585 0,250112127

HMSP 0,266165995 0,257943414 0,252996373 0,257975716 0,346433494

ICBP 0,26823721 0,268622994 0,231656647 0,287017397 0,306693329

IGAR 0,239812581 0,254399737 0,262845451 0,259593462 0,282533279

Page 133: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

116

Lampiran 5 (lanjutan)

INAI 0,208941692 0,253734067 0,700995438 0,381308148 0,439704669

INDF 0,273268057 0,296695246 0,397272662 0,342228973 0,318257433

INDS 0,230036898 0,245917939 0,205055918 0,276966119 3,830578489

INTP 0,239939373 0,244509941 0,250622199 0,224894277 0,222001126

JPFA 0,23412919 0,241494742 0,28723016 0,301661743 0,242003105

KAEF 0,275164003 0,269079434 0,244295189 0,238682091 0,229487788

KBLI 0,300012101 0,29259898 0,337541338 0,274537107 0,23804302

KBLM 0,243272605 0,27065792 0,272914711 0,262030721 0,457951301

KDSI 0,27555151 0,265363398 0,278695604 0,233754749 0,257474374

KLBF 0,233932076 0,233880649 0,240001759 0,234645682 0,250399413

LION 0,226596469 0,185262367 0,233395446 0,236042633 0,236996874

LMSH 0,298844815 0,082383662 0,256204091 0,327682812 0,353426162

MERK 0,191043143 0,268457232 0,268009293 0,245997097 0,287441751

MYOR 0,223016137 0,218540149 0,252556206 0,232573283 0,235560522

NIPS 0,264145983 0,243563674 0,31171166 0,282163746 0,347254382

PICO 0,109733485 0,133347336 0,131155792 0,164649492 0,157598854

PTBA 0,019807869 0,017250032 0,019490835 0,023541065 0,212929911

PYFA 0,318994063 0,339285983 0,341325 0,447701162 0,461225803

RICY 0,276258366 0,284646183 0,35662697 0,347359225 0,393437054

ROTI 0,232175669 0,226687908 0,25869694 0,191218719 0,212680432

SCCO 0,238997269 0,240354516 0,271240982 0,246406563 0,23463003

Page 134: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

117

Lampiran 5 (lanjutan)

SKLT 0,379665223 0,382535933 0,382535933 0,374830039 0,314872141

SMCB 0,302087647 0,29744563 0,304435755 0,355000183 0,449275735

SMGR 0,226071443 0,2218771 0,217330766 0,013024136 0,142997833

SMSM 0,224248245 0,237699544 0,242380346 0,236045001 0,226325428

SRSN 0,302283273 0,336483776 0,232505271 0,416274249 0,307560302

TCID 0,273459668 0,306523446 0,283889717 0,283734908 0,06583084

TOTO 0,279849419 0,289763247 0,286597321 0,284418443 0,28852559

TRST 0,177431761 0,320398829 0,087934678 0,336406546 0,340614205

TSPC 0,213595291 0,223907141 0,226502163 0,207583453 0,246797865

ULTJ 0,212407465 0,243691076 0,280877981 0,301076933 0,260612654

UNIT 0,368829862 0,940107825 0,871610639 0,966795624 0,832854702

UNTR 0,263827052 0,27334913 0,325510445 0,403222812 0,628321153

UNVR 0,249247372 0,243020892 0,244706521 0,236321297 0,243333218

Page 135: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

118

Lampiran 6

Manajemen Laba

NamaPerusahaan 2011 2012 2013 2014 2015

AKRA -0,002818895 0,015334577 0,116215484 -0,165911535 0,06397021

ALDO 0,021365012 -0,058194676 -0,013629126 0,076128112 0,002710110

AMFG 0,055768363 -0,024376718 -0,051202851 0,037741837 0,017214694

APLI -0,008474678 0,111204167 -0,264150842 0,186158428 -0,058288352

ARNA -0,031267756 -0,018770455 0,041830432 0,040394696 -0,077698013

ASII -0,043489862 0,005655118 -0,070393887 -0,029167136 -0,037880586

AUTO 0,077449567 -0,039191852 -0,035493372 0,005828734 -0,095421663

BTON 0,005168916 0,100114998 0,132565663 -0,160830402 0,063566060

BUDI 0,005107372 -0,004784141 -0,063062356 0,053850168 -0,017398175

CEKA 0,227257928 -0,096265836 0,105742981 0,03803969 -0,066507924

CPIN 0,080370599 -0,025800514 -0,023910038 0,01550782 -0,020837049

DLTA -0,113990688 0,020767447 -0,043550082 0,22125736 -0,246459358

DVLA 0,06700577 -0,026101006 -0,016177783 -0,062816703 -0,058718366

EKAD -0,027228152 -0,003080651 0,01649502 0,034594152 -0,167918701

GGRM 0,088628021 -0,119555424 0,033836831 1,221846555 -1,200398162

HMSP 0,146533284 -0,047209207 -0,088553886 -0,017401825 0,115474340

ICBP 0,006850307 -0,031831957 0,04042595 -0,053519294 0,038460004

IGAR 0,118638141 -0,038970882 -0,021685114 0,042193968 -0,095722475

Page 136: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

119

Lampiran 6 (lanjutan)

INAI -0,262898447 0,226595815 -0,313357158 0,055410542 0,031119808

INDF -0,076433963 0,083714912 -0,00390481 -0,015971675 0,038566258

INDS 0,023916394 -0,063074134 -0,100249062 0,093140331 -0,104316144

INTP -0,021786853 -0,026795026 0,022820872 -0,001791561 -0,032268529

JPFA 0,036336706 0,021343633 -0,025131184 -0,646408308 0,600580848

KAEF 0,044156334 -0,031773119 -0,005411302 0,009512525 0,025544028

KBLI 0,018136285 0,063969283 -0,018452506 -0,082090648 0,073059235

KBLM -0,025490369 0,169248926 0,020612963 -0,119162056 -0,038011020

KDSI -0,047612601 0,003909766 -0,029608626 0,092539974 -0,014447832

KLBF -0,003424131 0,017062676 0,037314219 -0,077182608 -0,007113171

LION 0,004466873 0,015415231 -0,023933308 -0,089166064 0,024745455

LMSH 0,042228002 0,101785604 -0,138697399 -0,020926415 -0,048151543

MERK 0,139584317 -0,130802013 0,072650537 -0,177499524 0,084910703

MYOR 0,070403506 -0,113425472 -0,004603407 0,097291518 -0,155732042

NIPS 0,153625537 -0,108943755 0,125524109 0,081300223 -0,023714151

PICO -0,02482655 0,077454784 -0,034024929 -0,042417784 -0,047579839

PTBA 0,413442774 -0,291496481 0,333743067 -0,168153823 0,009000834

PYFA 0,0627329 0,025214758 0,030799739 -0,051970754 -0,064773689

RICY 0,046864689 -0,016805789 0,197017967 -0,18630452 -0,070625899

ROTI -0,002956077 -0,062849512 -0,062872189 0,019360847 -0,046281869

SCCO -0,123358342 0,097372123 0,009208228 -0,007452927 -0,024764852

Page 137: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

120

Lampiran 6 (lanjutan)

SKLT 0,001093245 0,000686398 -0,006955205 0,018091106 -0,000129410

SMCB -2,847429466 2,835299302 -0,081132959 -0,010516525 0,093754662

SMGR -0,049799027 0,002428667 0,011357066 -0,008473405 -0,082962533

SMSM -0,021077028 -0,036963581 0,023641214 -0,014143767 0,020892776

SRSN 0,002824394 0,07929788 -0,095537173 0,059059556 0,146887739

TCID 0,061122948 -0,094282887 0,008017613 0,071394207 -0,015314274

TOTO 0,015426633 -0,007990199 -0,092000993 0,034738645 0,026559268

TRST -0,001596571 -0,019156214 -0,018166083 -0,044822663 0,033301169

TSPC 0,016601116 0,003186064 0,028895572 -0,023644698 -0,031940423

ULTJ -0,04763681 0,063356926 0,09092766 -0,002930895 -0,058142934

UNIT -0,15831592 0,316337107 0,197741238 -0,212056239 0,455757809

UNTR 0,00314216 0,068618945 -0,130792931 0,05664428 -0,105234355

UNVR -0,042386422 0,043178711 -0,01767387 0,014751901 21,543724545

Page 138: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

121

Lampiran 7

Hasil Output SPSS

Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Family 182 ,00 1,00 ,4505 ,49892

Csr 182 ,11 ,35 ,2472 ,06585

Agresivitas 182 ,13 ,38 ,2591 ,04654

Em 182 -,65 ,60 ,0017 ,09970

Valid N (listwise) 182

Uji Normalitas

Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 182

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,04405902

Most Extreme Differences Absolute ,078

Positive ,078

Negative -,058

Kolmogorov-Smirnov Z 1,053

Asymp. Sig. (2-tailed) ,217

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 139: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

122

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,310 ,013 23,733 ,000

family -,019 ,007 -,202 -2,843 ,005 ,998 1,002

Csr -,171 ,050 -,242 -3,405 ,001 ,997 1,003

Em -,001 ,033 -,003 -,044 ,965 ,999 1,001

Page 140: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

123

Uji Heterokedastisitas

Family Csr

Unstandardized

Residual

Spearman's rho Family Correlation

Coefficient

1,000 ,057 ,036

Sig. (2-

tailed)

. ,441 ,634

N 182 182 182

Csr Correlation

Coefficient

,057 1,000 ,081

Sig. (2-

tailed)

,441 . ,276

N 182 182 182

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient

,036 ,081 1,000

Sig. (2-

tailed)

,634 ,276 .

N 182 182 182

Page 141: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

124

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,322a ,104 ,089 ,04443 1,780

a. Predictors: (Constant), ml, family, csr

b. Dependent Variable: agresivitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,222a ,049 ,033 ,04576 1,811

a. Predictors: (Constant), moderasi1, family, ml

b. Dependent Variable: agresivitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,281a ,079 ,064 ,04504 1,825

a. Predictors: (Constant), moderasi2, csr, ml

b. Dependent Variable: agresivitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) ,310 ,013 23,733 ,000

family -,019 ,007 -,202 -2,843 ,005

Csr -,171 ,050 -,242 -3,405 ,001

Em -,001 ,033 -,003 -,044 ,965

a. Dependent Variable: agresivitas

Page 142: PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41042/1/MELIANA UTAMI-FEB.pdf · Dependent variable in this ... kepemilikan keluarga

125

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) ,268 ,005 58,588 ,000

em -,013 ,039 -,028 -,340 ,735

family -,020 ,007 -,215 -2,935 ,004

moderasi1 ,071 ,083 ,071 ,858 ,392

a. Dependent Variable: agresivitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) ,305 ,013 23,358 ,000

em -,264 ,153 -,565 -1,726 ,086

csr -,185 ,051 -,262 -3,629 ,000

moderasi2 1,052 ,598 ,576 1,759 ,080

a. Dependent Variable: agresivitas