pengaruh kegiatan reading class dalam...

111
PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI SISWA DI PERPUSTAKAAN SDI AL IKHLAS CIPONDOH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP) oleh : KHADIJAH ZAKIA NIM. 1113025100048 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2017 M

Upload: leque

Post on 28-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI

SISWA DI PERPUSTAKAAN SDI AL IKHLAS CIPONDOH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S.IP)

oleh :

KHADIJAH ZAKIA

NIM. 1113025100048

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1439 H/ 2017 M

Page 2: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan
Page 3: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan
Page 4: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : KHADIJAH ZAKIA

N I M : 1113025100048

Program Studi : Ilmu Perpustakaan

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang

lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi

dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi

baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian

hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 11 Desember 2017

KHADIJAH ZAKIA

Page 5: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

i

ABSTRAK

Khadijah Zakia (1113025100048). Pengaruh Kegiatan Reading Class Dalam

Mengembangkan Kemampuan Literasi Informasi Siswa Di Perpustakaan SDI

Al-Ikhlas Cipondoh. Di bawah bimbingan Parhan Hidayat M. Hum. Program

Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2017.

Penelitian ini membahas tentang reading class sebagai program literasi informasi

siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana

pengaruh pelaksanaan reading class dalam meningkatkan literasi informasi siswa.

Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis penelitian

kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi,

wawancara, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa di dalam

kegiatan ini siswa diajarkan kemampuan literasi informasi dasar seperti

kemampuan membaca, menulis, membuat sebuah karya tulis, serta kemampuan

untuk berbagi informasi dengan sesamanya (tutor sebaya). Kegiatan ini rutin

dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kegiatan

reading class di lakukan oleh guru bahasa indonesia. Peran guru dalam kegiatan

reading class ini adalah sebagai pelaksana program reading class yang

membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan (selama kegiatan

berlangsung). Sebagai program literasi informasi sekolah, reading class sangat

banyak memberikan pengaruh positif pada siswa/i SDI Al-Ikhlas Cipondoh.

Kata Kunci: Reading Class, Literasi Informasi, Perpustakaan Sekolah

Page 6: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

ii

ABSTRACT

Khadijah Zakia (1113025100048). Influence of Reading Class Activity In

Developing Literacy Ability of Student Information In SDI Library Al-Ikhlas

Cipondoh. Under the guidance of Parhan Hidayat M. Hum. Library Studies

Program Faculty of Adab and Humanities UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2017.

This study discusses the reading class as a student information literacy program.

The purpose of this study is to know about how the influence of reading class

implementation in improving student information literacy. The type of approach

in this study is descriptive with the type of qualitative research. Techniques used

in data collection are observation, interview, and literature study. The results of

the research show that in this activity the students are taught basic literacy skills

such as reading, writing, writing, and the ability to share information with others

(peer tutor). This activity is routinely done every day according to the schedule

that has been determined. Reading class activities conducted by the Indonesian

language teacher. The role of teachers in reading class activities is as an

implementer of the reading class that guides and accompanies students during the

library (during the activity). As a school information literacy program, the reading

class has a lot of positive influence on students of SDI Al-Ikhlas Cipondoh.

Keywords: Reading Class, Information Literacy, School Library

Page 7: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil „Alamiin, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT karena atas izin dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ―Pengaruh Kegiatan Reading Class Dalam Mengembangkan

Kemampuan Literasi Informasi Siswa di Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh‖.

Solawat serta salam tak lupa dilimpahkan kepada Baginda Rasulullah SAW.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kelemahan

dan kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik saran yang membangun

dari semua pihak.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk ibunda tersayang Dra. Julaeha, M.M,

ayahanda tercinta Juftazani, S.Pd, Nde Johariyah, uwa Drs. H. Apip Supiani, M.H,

uwa Hj.Nimmi Pujiati, M.Pd, dan Bibi Mardiah, S.Ag. terima kasih telah

memberikan dukungan baik moral maupun material, bimbingan, serta doa yang

tak pernah putus dipanjatkan untuk penulis yang selalu menjadi motivasi bagi

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

Selanjutnya penulis menyadari dalam pengerjaan skripsi ini tentu tak lepas

dari campur tangan serta dukungan banyak pihak yang telah meluangkan

waktunya dalam membantu penulis. Maka penulis ingin mengucapkan rasa terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.Ag selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

iv

2. Bapak Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, M.Lis selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi

penulis yang membantu mengarahkan, dan menuntun penulis untuk

dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum selaku dosen pembimbing akademik

penulis, terima kasih atas waktu dan motivasinya.

7. Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah

mencurahkan begitu banyak ilmu kepada penulis sebagai bekal masa

depan penulis.

8. Mamang, om, tante dan bibi serta seluruh keluarga besar abah Asmuni

yang telah memberikan dukungan moril maupun material kepada

penulis.

9. Ibu kepala Sekolah SDI Al-Ikhlas Cipondoh yang telah mengizinkan

penulis untuk melaksanakan penelitian.

10. Ibu-ibu guru serta adik-adik siswa SDI Al-Ikhlas Cipondoh yang telah

memberikan informasi yang sangat membantu penulisan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

v

11. Teteh Zahra Mustafavi, S.Sos, Rani, Robiah, Teh Upus serta semua cucu

nde, terima kasih atas motivasi dan bantuan moral maupun material serta

doa tulusnya.

12. Selanjutnya kepada teman-teman penulis, Ummi Latifah, S.IP, Putri

Permatasari, S.IP, Hilda Safitri, S.IP, Anten Eka Gantani, S.IP, dan

seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan 2013 terutama IP B,

yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya.

13. Teruntuk Dewi Arsita, S.Pd Siti Aam Fitriah, Tsani Tsamrotul

Fuadah,S.Pd dan sahabat Rytaz, terima kasih untuk selalu solid dan

meluangkan waktu serta motivasi kepada penulis.

14. Kepada senior Jurusan Ilmu Perpustakaan terutama kak Maulidya

Istiqfani, S.IP, Kak Tiara Puspita Ayu, S.IP, terima kasih telah

memberikan pencerahan serta motivasi kepada penulis.

15. Tidak lupa juga kepada Kiki Saraswati, teh Evi Nurdiana yang telah

dengan baik hati membantu penulis.

16. Dan semua orang yang telah banyak mendukung dalam penyelesaian

skripsi ini, yang tidak dapat diucapkan satu persatu oleh penulis, terima

kasih untuk segalanya, semoga Allah membalas semua kebaikan dan doa

yang telah diberikan kepada penulis. Amiiinn.

Page 10: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iix

DAFTAR BAGAN ................................................................................................. x

DAFTAR SKEMA ............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ............................................. 7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ....................................................... 8

D. Definisi Istilah ................................................................................. 9

E. Sistematika Penulisan ..................... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................. 11

A. Perpustakaan Sekolah .................................................................... 11

1. Definisi Perpustakaan Sekolah ............................................... 11

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ................................................ 13

3. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Sekolah ............................... 14

4. Koleksi Perpustakaan Sekolah ............................................... 15

5. Layanan Perpustakaan Sekolah .............................................. 17

B. Literasi Informasi .......................................................................... 19

1. Definisi Literasi Informasi ..................................................... 19

2. Model-model literasi informasi .............................................. 21

3. Standar Literasi Informasi Bagi Siswa Sekolah Dasar ........... 27

4. Literasi informasi di Sekolah Dasar ....................................... 28

5. Literasi Informasi dalam Permendiknas ................................. 31

C. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 32

Page 11: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 36

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................... 36

B. Sumber Data .................................................................................. 36

C. Informan ........................................................................................ 38

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 39

E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data .......................................... 41

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data ................................................ 42

G. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 45

A. Profil Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh ............................... 45

1. Sejarah Singkat SDI Al-Ikhlas Cipondoh .............................. 45

2. Layanan Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh .................... 47

3. Koleksi Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh ..................... 48

4. Struktur organisasi .................................................................. 49

B. Hasil Penelitian .............................................................................. 50

1. Pelaksanaan Kegiatan Reading Class ..................................... 50

2. Tujuan Kegiatan Reading Class ............................................. 54

3. Peranan Guru dan Perpustakaan ............................................ 56

4. Pengaruh Kegiatan Reading Class ......................................... 58

5. Kendala Kegiatan Reading Class ........................................... 59

C. Pembahasan Penelitian .................................................................. 63

BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 68

A. Kesimpulan .................................................................................... 68

B. Saran .............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 12: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Keterampilan The Big Six Model

2. Table 3.2 Informan

3. Table 3.3 Jadwal Penelitian

4. Table 4.4 Jadwal Kunjungan Reading Class

5. Table 4.5 Tabel kecocokan Empowering 8 dengan reading class

Page 13: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Siswa kelas v sedang melaksanakan reading class

Gambar 4.2 siswa sedang mencari buku

Gambar 4.3 Koleksi Perpustakaan SDI Al-Ikhlas

Gambar 4.4Beberapa siswa terlihat mengobrol dan tidur

Page 14: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Struktur Organisasi Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh

Page 15: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

xi

DAFTAR SKEMA

Skema 1 Tahapan Empowering 8

Page 16: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Surat Dosen Pembimbing

Lampiran 2 Lembar Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Lembar Surat Jawaban Penelitian

Lampiran 4 Lembar Surat Ganti Judul

Lampiran 5 Jadwal Kegiatan Reading Class

Lampiran 6 Transkip Wawancara

Page 17: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah sebagai institusi pendidikan diharapkan dapat mencetak manusia

Indonesia yang cerdas secara intelektual, emosional, maupun spiritual. Salah

satu sarana yang dapat menunjang pendidikan tersebut dalam proses belajar

mengajar di sekolah adalah perpustakaan. Keberadaan perpustakaan mutlak

diperlukan dalam rangka mendukung suksesnya sekolah yang bersangkutan.

Secara umum perpustakaan sekolah berkewajiban untuk menyediakan

berbagai sumber informasi yang dapat mendukung semua aktivitas belajar

mengajar di sekolah. Tuntutan globalisasi dalam dunia pendidikan tidak dapat

dihindari. Serta membanjirnya informasi dalam skala global saat ini,

perpustakaan sebagai salah satu lembaga informasi diharapkan tidak hanya

meyediakan buku bacaan saja, namun juga perlu menyediakan berbagai

sumber informasi dalam bentuk lainnya, seperti bahan audio-visual dan

multimedia, serta akses informasi dari internet.

Menurut Zulfikar Zen dalam pengantar buku Manajemen Perpustakaan,

perpustakaan di masa global ini tidak lagi hanya sebagai lembaga yang

mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan melestarikan bahan pustaka, tapi

lebih mengutamakan pada penyebaran informasi (dissemination of

information). Perubahan paradigma tersebut tentunya diimbangi dengan

berbagai layanan lainnya dalam rangka memenuhi dan memuaskan kebutuhan

informasi pemustaka. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah program

Page 18: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

2

literasi informasi.

Menurut American Library Association (ALA) Literasi Informasi adalah

seperangkat keterampilan yang dibutuhkan untuk mencari, menemukan,

menganalisis atau mengevaluasi, dan menggunakan informasi.1 Sebagaimana

diketahui bersama bahwa di awal abad ke-21 ini dinamakan dengan era

informasi karena adanya ledakan informasi dan banyaknya sumber-sumber

informasi di dalamnya. Literasi informasi memfasilitasi mereka dengan

keterampilan yang penting yang sangat dibutuhkan untuk menjadi pembelajar

mandiri.

Suatu lembaga pendidikan sebaiknya mempunyai komitmen untuk

memperkuat koleksi perpustakaannya dan memberikan literasi informasi

kepada para pengguna khususnya siswa/siswi di sekolah tersebut untuk dapat

menggunakannya secara optimal. Karena untuk mendapatkan informasi yang

cepat dan terkini sudah menjadi kebutuhan setiap manusia pembelajar. Upaya

pemberdayaan terhadap peranan perpustakaan di lingkungan sekolah perlu

terus ditingkatkan dengan berbagai fasilitas yang menunjang proses

pendidikan.

Adapun model literasi informasi yang digunakan di setiap perpustakaan

baik perguruan tinggi maupun sekolah sangatlah beragam dalam memberikan

keterampilan literasi informasi siswa. Adapun beberapa model literasi

informasi tersebut diantaranya seperti The Big Six Theory, Seven Pillars

Model, New South Wales (NSW), Empowering 8, Information Process, dan

1 Jesús Lau, ―Guidelines on Information Literacy for Lifelong Learning,‖ Retrieved

October, 2006, 60, http://www.jesuslau.com/docs/publicaciones/doc2/Iflaguidelines.pdf. h. 13

Page 19: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

3

masih banyak lagi. Model literasi ini tidak sepenuhnya harus dilakukan semua

tahapannya. Kita sebagai tenaga pendidik dapat mengadopsi model literasi

yang cocok dengan keadaan siswa.

Kita pun dapat membuat sendiri model literasi tersebut dengan cara

mengadopsi beberapa teori dari model-model literasi yang sudah ada. Karena,

tujuan dasar dari literasi informasi itu sendiri adalah memberikan pendidikan

agar mereka dapat secara mandiri mencari informasi yang dibutuhkan. Seperti

Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh yang telah menerapkan beberapa

program atau kegiatan yang erat kaitannya dengan literasi informasi,

diantaranya yaitu kunjungan tema, bulan bahasa dan reading class.

Dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas salah satu program

literasi di SDI Al-Iklas yaitu tentang program reading class saja. Reading

class adalah kegiatan yang dimana para siswa diberikan jam pelajaran khusus

yang tercantum dalam jadwal pelajaran umum.. Adapun pelaksanaanya

dilakukan bergiliran setiap kelas selama 1 minggu sekali. Reading class ini

menurut pengamatan awal penulis sangatlah mirip dengan model literasi

empowering 8. Karena dari 8 tahapan yang terdapat dalam model empowering

8 hampir semua diterapkan juga dalam kegiatan reading class.

Namun, berdasarkan observasi awal penulis melihat adanya kejanggalan

dalam program reading class ini. Reading class merupakan program yang

erat kaitannya dengan perpustkaan seharusnya juga merupakan waktu untuk

para siswa mendapatkan pendidikan pemakai berupa orientasi perpustakaan

bagi siswa baru, bimbingan pemustaka, bimbingan bibliografi, dan tentunya

Page 20: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

4

bimbingan literasi informasi dari pustakawan sekolah. Namun berdasarkan

hasil observasi yang telah dilakukan penulis, perpustakaan SDI Al-Ikhlas

Cipondoh tidak memiliki seorang pustakawan yang dapat membimbing para

siswa dalam mendapatkan bimbingan pemakai, cara menelusur informasi

dengan efesien, serta pelatihan literasi informasi lainnya. Literasi informasi

yang selama ini diterapkan hanyala kegiatan reading class yang hanya

dipandu oleh wali kelasnya masing-masing.

Peran pustakawan di sebuah perpustakaan sangatlah penting sebagai

motor penggerak yang mengelola perpustakaan dan menciptakan iklim

edukatif terhadap layanan pengguna. Seorang pustakawan tidak hanya

diharapkan terjebak oleh pekerjaan-pekerjaan teknik administrative sebagai

penjaga buku atau petugas sirkulasi. Namun, pustakawan masa kini dituntut

untuk memiliki seperangkat keterampilan untuk menjadi seorang pendidik

yang akan mengantarkan para pengguna perpustakaan (civitas akademika

sekolah) untuk mengembangkan potensi terbaiknya.

Pustakawan secara tidak langsung juga mempunyai peran penting dan

strategis dalam upaya ikut mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu seorang

pustakawan harus membekali diri dengan kemampuan literasi informasi

diantaranya dengan cara memberdayakan diri dengan berbagai fasilitas yang

tersedia baik di perpustakaan maupun organisasi profesi kepustakawanan.

Setelah membekali diri dengan kemampuan literasi informasi maka

Page 21: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

5

pustakawan juga harus bisa mengajak orang-orang disekitarnya untuk

memiliki kemapuan literasi ini.2

Berdasarkan hasil observasi awal, para siswa belumlah mendapatkan

pengetahuan literasi informasi yang selayaknya diberikan oleh pustakawan.

Dan juga perpustakaan SDI Al-Ikhlas tidak membuka layanan peminjaman

kepada para siswa dan up grade koleksi secara rutin karena terkendala tidak

adanya pustakawan yang memonitori kegiatan tersebut. Sehingga para siswa

hanya boleh membaca ketika jam aktif sekolah, oleh karena itu para siswa

menjadi malas ke perpustakaan selain di jam pelajaran reading class. Fungsi

perpustakaan pun menjadi tidak maksimal dan menjadi agak terbengkalai.

Para guru SDI Al-Iklas pun sebenarnya menyadari akan pentingnya

seorang pustakawan di lingkungan perpustakaan mereka. Dan para siswa pun

banyak yang mengeluh karena tidak bisa menggunakan perpustakaan dengan

bebas yang di karena tidak ada yang dapat membimbing dan memantau

mereka di perpustakaan. Masalah-masalah seperti ini yang sering muncul di

setiap perpustakaan sekolah. Mereka seringkali tidak memiliki SDM ahli di

bidang perpustakaan dan kebanyakan tidak peduli akan hal tersebut.

Al Qur’an memandang perpustakaan sebagai sarana yang sangat penting

untuk bisa mengubah suatu bangsa yang semula tidak tahu apaapa menjadi

bangsa yang berpengetahuan dan memiliki peradaban yang tinggi. Hal ini

terbukti dengan disebutkannya beberapa peran-peran perpustakaan di dalam

Al-Qur’an seperti konsep membaca, dan menulis, konsep ilmu pengetahuan

2 Muh. Azwar Muin, Information Literacy Skills : Strategi Penelusuran Informasi Online, ed. Muh.

Quraisy Mathar (Makassar: Alauddin University Press, 2013). h. 201

Page 22: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

6

dan pendidikan, konsep ibadah serta konsep komunikasi dan informasi. Q.s

Al-Alaq ayat 1-5 merupakan salah satu dalil yang menunjukkan tentang

keutamaan membaca, menulis, dan ilmu pengetahuan.

Q.s Al-Alaq ayat 1-5:

―Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuiny”3

Tanpa kegiatan kegiatan membaca dan menulis, ayat dan ajaran Islam

tidak mungkin dapat disebarluaskan di muka bumi ini. Dalam ayat-ayat Q.s

Al-Alaq terkadung bukti bahwa Allah yang menciptakan manusia dalam

keadaan hidup dan berbicara dari sesutu yang tidak ada tanda-tanda

kehidupan. Kemudian Allah mengajarkan kepada manusia ilmu yang pling

utama yaitu membaca dan menulis serta menganugrahkannya akal dan fikiran

untuk berfikir dan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal kehidupan.

Alasan peneliti mengambil tempat SDI Al-Ikhlas Cipondoh sebagai

tempat untuk melakukan penelitian adalah karena adanya kegiatan reading

class yang dilakukan sekolah tersebut. Karena dalam hal ini peneliti jarang

menemukan kegiatan literasi informasi yang diterapkan di sekolah secara

rutin yang cukup berperan penting dalam meningkatkan kemampuan literasi

3 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an dan

Terjemahnya, issued 2009. Juz 30, Surat: 96. h. 597

Page 23: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

7

informasi siswa. Selain itu SDI Al-Ikhlas Cipondoh merupakan sekolah

swasta yang memiliki cukup banyak prestasi yang pernah diraih.

Beragam prestasi tersebut tidaklah semata-mata diraih dengan sendirinya,

namun secara tidak langsung merupakan hasil dari kegiatan reading class

yang selama ini diterapkan kepada para siswa. Pada kegiatan tersebut siswa

dituntut untuk membaca sebuah buku kemudian mengkomunikasikannya

kepada teman-temannya. Secara tidak langsung karena mereka terbiasa

dengan kegiatan reading class tersebut merekapun terbiasa untuk membaca

dan dengan begitu pengetahuan mereka pun meluas.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui

lebih jauh mengenai program literasi informasi yang diterapkan di SDI Al-

Ikhlas Cipondoh kepada para siswanya. Oleh karena itu penulis mengangkat

tema “PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI

SISWA DI PERPUSTAKAAN SDI AL IKHLAS CIPONDOH”.

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian mengenai “PENGARUH KEGIATAN READING

CLASS DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LITERASI

INFORMASI SISWA DI PERPUSTAKAAN SDI AL IKHLAS

CIPONDOH” ini akan memfokuskan pada kegiatan reading class

sebagai salah satu program literasi informasi di Perpustakaan SDI Al-

Ikhlas Cipondoh dari kelas 4-6, yaitu usia 9-12 tahun.

Page 24: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

8

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis

merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Bagaimana pelaksanaan reading class sebagai salah satu program

literasi informasi di Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh?

b. Bagaiman peranan guru dan perpustakaan dalam kegiatan reading

classs?

c. Bagaimana pengaruh reading class pada kemampuan literasi

informasi siswa SDI Al-Ikhlas Cipondoh?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

a. Mengetahui pelaksanaan reading class sebagai salah satu program

literasi informasi di perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh

b. Mengetahui peranan guru dan perpustakaan dalam kegiatan reading

class

c. Mengetahui pengaruh reading class pada kemampuan literasi

informasi siswa SDI Al-Ikhlas Cipondoh

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas manfaat yang diharapkan

dalam penelitian ini adalah:

a. Memberikan kontribusi pemikiran yang bermanfaat bagi jurusan Ilmu

Perpustakaan terutama dalam hal Literasi Informasi

b. Menambah wawasan penulis dalampelaksanaan kepustakawanan

c. Memberikan masukan yang berguna bagi perpustakaan SDI Al-Ikhlas

Cipondoh sehingga dapat membantu pustakawan dalam

meningkatkan kualitas perpustakaan yang lebih baik di masa

mendatang

Page 25: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

9

D. Definisi Istilah

Untuk memudahkan dan memahami istilah-istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, maka penulis membuat beberapa pengertian istilah yang

sering digunakan dalam setiap bab, diantaranya yaitu:

1. Reading Class

Reading class adalah kegiatan yang dimana para siswa diberikan jam

pelajaran khusus untuk berkunjung ke perpustakaan guna mencari sebuah

buku untuk dibaca yang kemudian dipersentasikan kembali di depan

kelas.

2. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah ialah perpustakaan yang berada di bawah lembaga

pendidikan (sekolah) yang di kelola oleh sekolah untuk menunjang

kegiatan belajar mengajar, penelitian sederhana yang menyediakan bahan

bacaan guna menambah wawasan siswa akan ilmu pengetahuan sekaligus

menjadi tempat rekreasi yang sehat di sela-sela aktivitas belajar siswa.

3. Literasi Informasi

Literasi informasi adalah kemampuan mengetahui menemukan,

mengelola, serta menggunakan informasi sesuai kebutuhannya dan

dengan taat azas (mematuhi etika yang berlaku).

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini penulias membagi

pembahasan menjadi 5 bab dan masing-masing bab berisi beberapa bagian

seperti yang digambarkan di bawah ini:

Page 26: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

10

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri atas dasar pemikiran yang menjadi latar belakang

penelitian ini harus dilakukan diikuti uraian pembatasan dan

perumusan masalah tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah

serta sistematika penelitian.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini membahas tentang landasan-landasan teori yang

dihunakan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitia

yang diambil dari literatur-literatur yang berkaitan dan penelitian

yang relevan dengan topik penelitian meliputi pengertian, buku

pedoman, dan lain sebagainya.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini membahas tetang jenis pendekatan penelitian, sumber

data, pemilihan informan, teknik pengolahan data, teknik analisis

data dan jadwal penelitian.

Bab IV HasilPenelitian dan Pembahasan

Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian yang mencakup

profil (visi misi, sejarah objek penelitian), hasil penelitian reading

class di perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh dan pembahasan

penelitian.

Bab V Penutup

Bab ini merupakan akhir dari penelitian, yang meliputi penarikan

kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa saran-saran.

Page 27: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

Pada bab 2 ini akan membahas mengenai teori yang berkaitan dengan literasi

informasi seperti definisi, model, standar dan juga Permendiknas yang

berhubungan dengan literasi informasi dan perpustakaan. Hal ini digunakan

sebagai acuan ketika melakukan penelitian kemudian menjadi perbandingan

antara kenyataan di lapangan dengan peraturan yang ada apakah sudah sesuai atau

belum.

A. Perpustakaan Sekolah

1. Definisi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan mengandung arti sebagai tempat atau gedung yang

disediakan untuk pengelolaan bahan pustaka, serta koleksi buku, majalah,

dan bahan pustaka lainnya yang dihimpun untuk dibaca, dipelajari, dan

dibicarakan. Dari kata dasar tersebut perpustakaan dapat diartikan

sebagai sebuah wadah atau tempat yang digunakan untuk menghimpun

dan menyimpan berbagai jenis bahan pustaka baik cetak maupun non

cetak, seperti buku, majalah, koran, film, video, dan lain-lain, untuk di

kelola dan digunakan oleh masyarakat pemakainya sebagai sumber

informasi. Sedangkan pengertian perpustakaan sekolah secara khusus

merupakan turunan dari definisi perpustakaan secara umum.

Menurut Sulistyo Basuki perpustakaan sekolah merupakan

perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah yang dikelola

sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan sekolah

Page 28: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

12

khususnya dan tujuan pendidikan umumnya. 4 UNESCO

mendefinisikan perpustakaan sekolah sebagai kumpulan koleksi dengan

ragam yang luas yang menyatu dari bahan-bahan koleksi tercetak dan

audio visual yang diseleksi dengan penuh hati-hati, diorganisasi dan

diindeks menurut subjek agar mudah diakses, ditemukan kembali dan

digunakan, juga menyediakan peralatan pokok yang dibutuhkan dalam

proses belajar mengajar, merangsang, dan membantu balajar individu

atau kelompok.5

Sebagai lembaga yang ikut andil dalam bidang pendidikan,

perpustakaan sekolah harus berperan aktif dalam mendukung tujuan

kurikulum dan tujuan instruksional yaitu, membantu guru dalam

mengajar peserta didiknya, mengadakan workshop serta berdiskusi

dengan orang tua untuk memberikan dorongan kepada pembelajaran

peserta didik.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah

merupakan perpustakaan yang didirikan di lingkungan sekolah guna

menunjang proses belajar mengajar disekolah tersebut sesuai dengan

UUD No. 43 Thn 2007 tentang perpustakaan. Pada pasal 23 ayat 1

disebutkan setiap sekolah menyelenggarakan perpustakaan yang

4 Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1994). h. 1 5 IFLA School Libraries Section Standing Committee, ―Pedoman Perpustakaan Sekolah

IFLA / UNESCO,‖ 2006, 1–34. h.34

Page 29: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

13

memenuhi standar nasional dengan memperhatikan Standar Nasional

Pendidikan. 6

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan komponen utama dari sebuah

sekolah. Oleh karena itu perpustakaan sekolah haruslah dapat

menyediakan sarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,

sosial, emosional, dan kewajiban peserta didik. Tujuan sekolah dasar

sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

adalah membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang7:

a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq

mulia, serta berkepribadian luhur.

b. Berilmu, cakap, kritis, kreatif dan inovatif.

c. Sehat, mandiri, dan percaya diri.

d. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

Dari tujuan sekolah dasar tersebut diatas, tampak bahwa

penyelenggaraan sekolah dasar diarahkan pada upaya-upaya mendasar

untuk membangun sikap mental, pengetahuan dan ketrampilan para

siswa, sebagai dasar untuk pengembangan lebih lanjut pada jenjang

pendidkan selanjutnya. Oleh karena itu, penyelenggaraan perpustakaan

sekolah dasar harus mampu mewujudkan tujuan penyelenggaraan

sekolah dasar melalui penyediaan dan pemanfaatan bahan pustaka yang

6 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, ―Undang-Undang Nomor 43 Tahun

2007 Tentang Perpustakaan,‖ 2007, 1–25,

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27150/node/918/uu-no-43-tahun-2007-

perpustakaan. h. 14

Page 30: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

14

disediakan serta melalui kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan. Secara

rinci tujuan penyelenggaraan perpustakaan sekolah dasar adalah sebagai

berikut8:

a. Menunjang penyelenggaraan pembelajaran di sekolah dasar.

b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah

dasar.

c. Menyediakan sarana untuk belajar membaca, menulis, dan

menghitung para siswa.

d. Membantu para siswa mendapatkan bahan pustaka yang dibutuhkan

baik untuk menunjang pembelajaran maupun untuk bahan bacaan.

e. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para siswa.

f. Membantu para guru mendapatkan bahan-bahan penunjang

pengajaran.

g. Mempercepat proses penguasaan teknik membaca.

h. Menumbuhkan dan menanamkan kebiasaan membaca serta

kebiasaan belajar mandiri para siswa.

i. Memperkaya pengalaman belajar siswa.

j. Memberikan pengetahuan penggunaan bahan pustaka (user

education)

k. Membantu perkembangan kecakapan berbahasa para siswa.

l. Meningkatkan disiplin dan rasa tanggun jawab para siswa.

m. Membantu siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah.

n. Membantu guru dan siswa dalam mengikuti perkembangan peristiwa

dan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.

3. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Sekolah

Untuk merealisasikan tujuan-tujuan perpustakaan sekolah dasar

seperti disebutkan diatas, perpustakaan sekolah tentu harus melaksanakan

fungsi-fungsi yang melekat padanya dengan sebaik-baiknya. Adapun

fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut9:

a. Penyusunan rencana kerja perpustakaan yang akan dilaksanakan

selama satu tahun

b. Penyusunan rencana pengadaan bahan pustaka yang akan digunakan

di perpustakaan.

8 Yaya Suhendar, Panduan Petugas Perpustakaan (Jakarta: Prenada Media Group, 2014).

h. 6 9 Suhendar. h. 184

Page 31: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

15

c. Pelaksanaan pengadaan bahan pustaka baik cetak maupun noncetak

yang dapat secara langsung maupun tidak langsung menunjang

terhadap pembelajaran.

d. Pelaksanaan pengolahan bahan pustaka.

e. Pelaksanaan penyusunan dan penataan bahan pustaka.

f. Pelaksanaan kerja sama dengan guru dalam penyediaan bahan

pustaka yang akan digunakan dalam pembelajaran.

g. Pelaksanaan pembinaan minat baca siswa.

h. Penyusunan tata tertib perpustakaan.

i. Penyelenggaraan pelayanan perpustakaan.

j. Penyelenggaraan administrasi pelayanan perpustakaan.

k. Pelaksanaan promosi dan administrasi perpustakaan.

l. Pelaksanaan bimbingan pemakai perpustakaan (user education).

m. Pelaksaan pelaporan penyelenggaraan perpustakaan.

4. Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan merupakan faktor terpenting bagi sebuah

perpustakaan. Hal tersebut sesuai dengan konsep sebuah perpustakaan

sebagai pusat informasi, pendidikan, pembelajaran penelitiandan

pengembangan ilmu pengetahuan. Dan salah satu dari tugas pokok

perpustakaan sekolah adalah menyediakan bahan-bahan bacaan yang

sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang

lain. Tujuan dari tugas pokok tersebut adalah untuk menunjang agar

proses pendidikan dapat berlangsung dengan lancar dan berhasil baik.10

Perpustakaan sekolah harus dapat menyajikan koleksi bahan pustaka

yang sesuai dengan kebutuhan anak, baik dalam bentuk tercetak

mapupun terekam seperti: buku teks, buku fiksi, koleksi terbitan berseri

dan surat kabar, koleksi referensi, dan koleksi non buku.

10

Sutarno NS, ―Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis‖ (Jakarta: Sagung

Seto, 2006), xx. h.40

Page 32: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

16

a. Koleksi buku

Koleksi buku di perpustakaan sekolah biasanya meliputi buku teks

pelajaran sebagai buku pegangan guru dan murid dalam proses belajar

mengajar, buku teks ilmu pengetahuan sebagai buku teks pelengkap

yang melengkapi isi buku teks pelajaran guna menambah pengetahuan

siswa.

b. Koleksi fiksi

Koleksi fiksi merupakan bahan pustaka yang memuat tentang cerita

kehidupan maupun kegiatan imaginatif yang berfungsi sebagai bahan

hiburan. Koleksi fiksi sangat berperan pentig dalam mendorong minat

baca siswa.

c. Koleksi terbitan berseri dan surat kabar

Perpustakaan sekolah sedikitnya harus melanggan satu terbitan berseri

seperti majalah atau surat kabar. Majalah dan surat kabar banyak

mengandung informasi terkini yang dapat membantu membuka

wawasan siswa semakin luas tentang dunia. Namun perpustakaan

sekolah juga harus memilih majalah atau terbitan berseri lainnya yang

akan dilanggan yang disesuaikan dengan tingkatan sekolahnya.

d. Koleksi referensi

Koleksi referensi tersiri dari kamus, ensiklopedia, sumber geografis

sepertis atlas/ globe, almanac, buku tahunan, indeks dan abstrak, serta

bibliografi. Koleksi referensi ini berguna untuk memperoleh arti kata

Page 33: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

17

atau istilah asing serta memperoleh pengetahuan dasar atas suatu

masalah yang sedang di bahas dalam pembelajaran.

e. Koleksi non-buku

Koleksi non-buku meliputi: kaset, piringan hitam, film, slide, foto,

gambar, lukisan, mikrofish, model dan lain sebagainya yang dapat

digunakan sebagai alat peraga serta penunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar.

5. Layanan Perpustakaan Sekolah

Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan untuk membantu

memberikan kemudahan kapada para pengguna perpustakaan dalam

memanfaatkan bahan pustaka yang tersedia. Secara umum pelayanan di

setiap perpustakaan memiliki prinsip yang sama, yaitu disesuaikan

dengan kebutuhan pengguna, diusahakan berlangung cepat, tepat, mudah

dan sederhana, diciptakan kesan yang menarik dan menyenangkan atau

memuaskan pengguna layanan. Namun ada satu perbedaan yang

mendasar pada pelayanan perpustakaan sekolah dasar yaitu

penggunanya.

Pengguna perpustakaan sekolah dasar sebagian besar adalah para

siswa yang masih berusia anak-anak, sehingga pelayanan yang diberikan

kepada mereka harus disesuaikan dengan usia mereka. Dalam pelayanan

perpustakaan sekolah dasar ada beberapa bentuk pelayanan yang dapat

diselenggarakan diantaranya adalah:

Page 34: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

18

a. Pelayanan bimbingan pemakai perpustakaan

Karena pengguna perpustakaan sekolah dasar sebagian besar

adalah siswa yang masih berusia anak-anak, yang secara formal baru

diperkenalkan kepada dunia pendidikan, tentunya mereka belum

mengenal apa itu perpustakaan. Oleh karena itu, petugas

perpustakaan harus dapat memandu secara benar bagaimana cara

penggunaan perpustakaan secara baik, mulai dari tata cara masuk ke

perpustakaan, sampai pada kegiatan meminjam dan mengembalikan

bahan pustaka. Kegiatan tersebut sering disebut user education atau

pendidikan pemakai.

b. Pelayanan pembinaan minat baca

Sekolah dasar adalah lembaga pendidikan yang pertama kali

memperkenalkan kegiatan membaca. Membaca di sekolah dasar

merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa.

Namun siswa sekolah dasar tidak hanya mampu membaca saja tetapi

juga memiliki kebiasaan membaca yang baik. Kebiasaan membaca

pada siswa sekolah dasar tidak akan tumbuh secara otomatis, oleh

karena itu kebiasaan membaca harus ditumbuhkan dan dibina sejak

usia dini. Usia anak sekolah dasar merupakan usia yang tepat untuk

membina kebiasaan membaca.11

11

Mudjito, Materi Pokok Pembinaan Minat Baca, 4th ed. (Jakarta: Universitas Terbuka,

2001). h. 145

Page 35: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

19

c. Pelayanan peminjaman dan pengembalian buku

Pelayanan peminjaman dan pengembalian buku dapat disebut

juga sebagai pelayanan sirkulasi. Yang berarti perputaran bahan

pustaka, bahan pustaka yang dipinjam ke luar, kemudian

dikembalikan, dan begitu seterusnya. Kegian sirkulasi pada suatu

perpustakaan merupakan kegiatan utama yang harus dilaksanakan

pada semua perpustakaan.12

B. Literasi Informasi

1. Definisi Literasi Informasi

Istilah Literasi Informasi pertama kali muncul pada tahun 1974 di

Amerika Serikat yang dikemukakan oleh Paul G Zurkowski bahwa orang

yang literat informasi adalah orang-orang yang terlatih dalam aplikasi

sumber daya dalam pekerjaannya. Literasi dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia memiliki arti kemampuan membaca dan menulis, sedangkan

informasi berarti pemberitaan kabar atau berita tentang sesuatu. Dari

pengertian dua kata tersebut Literasi Informasi dapat diartikan sebagai

kemampuan membaca dan menulis tetang pemberitaan suatu kabar atau

berita.

Selain itu, UNESCO dalam Information for All Programme

menyatakan bahwa literasi informasi merupakan kemampuan seseorang

dalam13 :

12

Yaya Suhendar, Panduan Petugas Perpustakaan (Jakarta: Prenada Media Group,

2014). h. 199 13

UNESCO, ed., ―IFAP Report,‖ in Information for All Programme (Paris, Perancis:

United Nations Educational, 2014). h. 99

Page 36: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

20

a. Menyadari kebutuhan informasi

b. Menemukan dan mengevaluasi kualitas informasi yang

didapatkan

c. Menyimpan dan menemukan kembali informasi

d. Membuat dan menggunakan informasi secara etis dan efektif

e. Mengomunikasikan pengetahuan

Definisi lainnya diungkapkan oleh ACRL (Association of College

and Research Libraries), menurut mereka lierasi informasi adalah

seperangkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menemukan,

mendapatkan, menganalisis, dan menggunakan informasi. Sedangkan

menurut ALA (American Library Association) Literasi Informasi

merupakan kemampuan seseorang untuk mengetahui kapan informasi

dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi,

dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif.

Namun, literasi informasi di perpustakaan sering dikaitkan dengan

istilah pendidikan pemakai. Karena konsep literasi informasi sendiri

bermula dari pendidikan pemakai di perpustakaan. Jika Pendidikan

pemakai adalah melatih pemakai untuk mempelajari bagaimana cara

menggunakan perpustakaan dan koleksinya, disertai dengan library

instruction yaitu pelatihan pemakaian sarana bibliografi yang terfokus

pada temu kembali informasi. Sedangkan literasi informasi berfokus pada

strategi dan proses pencarian informasi serta kompetensi penggunaan

informasi.14

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa literasi

informasi adalah kemampuan dalam mengakses, mengevaluasi, dan

14

Lau, ―Guidelines on Information Literacy for Lifelong Learning.‖ h. 60

Page 37: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

21

menggunakan informasi secara efektif. Meski konsep tersebut berawal

dari pendidikan pemakai, namun terdapat perbedaan mendasar antara

konsep lierasi informasi dengan pendidikan pemakai yang terletak pada

cakupan informasinya.

2. Model-model literasi informasi

Dewasa ini berbagai lembaga pendidikan mulai dari jenjang

pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi ada yang mamulai, sedang,

dan telah membangun program literasi informasi. Penguasaan informasi

dipandang sangat penting dalam proses pembelajaran sehingga menjadi

bagian dari program pendidikan. Untuk mengukur keterampilan literasi

seseorang khususnya siswa, ada beberapa model literasi informasi yang

dapat diterapkan di perpustakaan sekolah.

Keberadaan model memungkinkan untuk mengidentifikasi

berbagai komponen serta menunjukkan hubungan antar komponen.

Model juga dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan literasi

informasi. Model ada berbagai jenis, seperti The Big 6, Empowering 8,

Seven Pillars dan lain-lain.Berikut penjelasan singkat beberapa model

tersebut:

a. The Big 6 Model

Model ini pertama kali dirumuskan oleh dua orang pakar

bernama Robert E. Berkowitz dan Michael B. Einsberg pada tahun

1987. The Big Six model adalah sebuah teori informasi yang

mengajarkan berbagai keterampilan informasi dan pemecahan

Page 38: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

22

masalah informasi melalui pendekatan terhadap perpustakaan.15

Teori ini cukup terkenal dan sudah banyak digunakan oleh hampir

seluruh dunia diantaranya adalah Amerika Serikat, Italia, Belanda,

Afrika Selatan, Taiwan, Selandia Baru dan termasuk Indonesia.16

The Big Six terdiri dari enam keterampilan dan dua belas langkah

(setiap keterampilan terdiri atas dua langkah) seperti pada tabel 1 di

bawah ini:

Table 2.1. Keterampilan The Big Six

Keterampilan Langkah

1. Perumusan

masalah

1. Merumuskan masalah

2. Mengidentifikasi informasi yang diperlukan

2. Strategi pencarian 3. Menentukan sumber

4. Memilih sumber terbaik

3. Alokasi dan akses 5. Mengalokasi sumber secara intelektual dan fisik

6. Menemukan informasi di dalam sumber tersebut

4.Pemanfaatan

informasi

7. Membaca, mendengar, meraba, dan sebagainya

8. Mengekstraksi informasi yang relevan

5. Sintesis 9. Mengorganisasikan informasi dari berbagai

sumber

10. Mempresentasikan informasi tersebut

6. Evaluasi 11. Mengevaluasi hasil (efektifitas)

12. Mengevaluasi proses (efesiensi)

b. Empowering 8

Empowering 8 adalah model literasi informasi yang dihasilkan

dari dua lokakarya (workshop) yang diselenggarakan oleh NILIS

bersama IFLA-ALP untuk menumbuhkan kesadaran keterampilan

informasi untuk belajar diantara peserta dari negara-negara Asia

Tenggara Selatan. Empowering 8 menggunakan pendekatan

pemecahan masalah berupa resource-based learning, yaitu suatu

15

Muin, Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi Online. h. 12

Page 39: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

23

kemampuan untuk belajar berdasarkan pada sumber datanya. 17

Dalam Empowering 8 terdapat 8 tahapan keterampilan informasi

sebagai berikut:

Skema 2.1. Skema Tahapan Empowering 8.

Di dalam delapan tahapan diatas terdapat beberapa sub-

tahapan yang dapat dijalankan dari semua point secara berputar.

Tahapan-tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut18:

1) Indentifikasi

Menentukan topik atau subjek

Menentukan dan memahami siapa target pendengar

Memilih bentuk yang cocok untuk produk akhir

Identifikasi kata kunci

Merencanakan strategi pencarian

Mengidentifikasi perbedaan jenis sumber informasi

dimana informasi dapat ditemukan

17

Pradeepa Wijetunge, ―The Information Literacy Model in Srilangka to Underpin

Changing Education Paradigma of Sri Langka,‖ Sri Lanka Journal of Librarianship & Information

Management 1 (2005). h.35 18

Wijetunge. h. 37

Page 40: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

24

2) Eksplorasi

Menentukan hasil temuan secara tepat guna pada topik

yang dipilih

Menentukan informasi yang cocok dengan topik yang

dipilih

Melakukan wawancara, karyawisata, atau penelitian luar

lainnya

3) Seleksi

Memilih informasi yang relevan

Menentukan informasi mana yang terlalu mudah, terlalu

sulit atau biasa saja

Mencatat informasi yang relevan dengan cara mencatat

atau membuat pengaturan visual seperti chart, grafik dan

outline dan sebagainya

Menentukan tahapan proses

Mengumpulkan kutipan yang cocok

4) Organisasi

Menyortir informasi

Membedakan antara fakta, opini, dan fiksi

Memeriksa bias diantara sumber

Menyusun informasi dalam susunan yang logis

Menggunakan visual organizer untuk membandingkan

informasi

5) Penciptaan

Menyiapkan informasi dalam bahasa yang dibuat sendiri

Merevisi atau mengedit (sendiri ataupun dengan teman)

Menyelesaikan format bibliografi

6) Presentasi

Melakukan latihan untuk mempresentasikan hasil karya

penelitian

Membagikan informasi kepada pendengar

Menyajikan informasi dalam bentuk yang tepat sesuai

dengan pendengar

Mengatur penggunaan peralatan dengan benar

7) Penilaian

Menerima masukan dari pendengar

Menilai sendiri penilaian dari guru

Refleksikan seberapa baik mereka lakukan

Menentukan apakah ada ketrampilan baru untuk dipelajari

Mempertimbangkan apa yang bisa dilakukan lebih baik

lain kali

8) Aplikasi

Meninjau umpan balik dan penilaian yang diberikan

Menggunakan umpan balik dan penilaian untuk kegiatan

belajar berikutnya/ tugas.

Page 41: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

25

Berusaha untuk menggunakan pengetahuan yang

diperoleh dalam berbagai situasi baru

Menentukan dalam mata pelajaran lain apakah

keterampilan ini bisa dilakukan.

Menambahkan produk ke produksi portofolio

c. NSW (News South Wales) Information Process

Seperti yang tertulis pada "Information Skills in the School"

NSW Departemen of School Education Library Service model

literasi informasi ini terbagi ke dalam enam tahapan19, yaitu:

1) Menentukan topik

Tahapan ini untuk menjawab pertanyaan dasar seperti apakah

tujuan penelitian ini, informasi apakah yang dibutuhkan dan kata

kunci apa yang harus digunakan. Untuk memudahkannya dapat

digunakan strategi seperti brainstorming topik terhadap informasi

yang sudah diketahui dan yang harus diketahui, membuat

mindmapping untuk memperjelas apa saja yang harus dikerjakan,

mencari istilah sulit di dalam kamus bila diperlukan,

sertamemberi penekanan pada kata kunci yang terdapat pada

topik.

2) Mengakses informasi

Pada tahap ke-2 ini yang harus dilakukan adalah menentukan

sumber informasi yang dapat memberikan informasi yang tepat,

membuat daftar kata kunci yang akan digunakan dalam pencarian,

apabila tidak dapat memberikan informasi apapun mengenai topik

19

Merran Dawson and Niki Kallenberger, ―Information Skills in the School :,‖ New South

Wales Department of Education And Training, 2007. h. 5 diakses dari

http://www.curriculumsupport.education.nsw.gov.au/schoollibraries/index.htm

Page 42: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

26

yang sedang dikerjakan dapat menggunakan ensiklopedia. Dalam

ensiklopedia terdapat istilah berkaitan yang dapat memperluas

pengetahuan.

3) Memilih informasi

Akan begitu banyak informasi yang tersedia yang tentunya

tidak semua informasi yang didapat bisa diambil. Oleh karena itu

perlu menentukan mana informasi yang bisa dipakai dan mana

yang harus disingkirkan. Serta yang paling penting memilih

informasi yang terpercaya.Setelah itu jangan lupa untuk menulis

bibliografinya.

4) Mengolah informasi

Langkah selanjutnya adalah mengorganisir informasi yang

terpilih sebelumnya.Penting untuk mengetahui bagaimana

menggabungkan informasi dari berbagai sumber untuk menjadi

satu bagian yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Untuk

memastikan apakah proses yang dilakukan benar, kita dapat

melihat kembali pertanyaan yang muncul di tahap awal.

5) Menyajikan informasi

Setelah menjalani proses pengolahan tibalah saatnya proses

penyajian. Gunakan format penyajian yang sesauai dengan

kemampuan pribadi, dan gaya dalam penyampaian informasi juga

perlu disesuaikan dengan audiensi. Agar presentasi berjalan

lancar kita dapat menuliskan catatan kecil

Page 43: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

27

6) Mengevaluasi

Dan tibalah saatnya tahap mengevaluasi apa yang telah kita

lakukan. Apakah tujuan dan pertanyaan yang muncul pertama kali

sudah terjawab atau belum dapat dilihat dalam evaluasi. Evaluasi

merupakan tahap dimana kita dapat memperbaiki kesalahan yang

telah dilakukan saat mengerjakan tugas ini dan dapat

,mengusahakan yang lebih baik untuk kedepannya.

Tujuan dari model literasi ini adalah untuk membuat

seseorang menjadi pengguna informasi yang sukses.Tujuan ini

dicapai dengan membantu siswa mengembangkan kemampuan

dalam mengakses informasi dan juga dengan mengembangkan

kebiasaan positif dalam menggunakan informasi. Kemampuan ini

diajarkan di sekolah dan diperkuat dengan dukungan dari

keluarga dan lingkungan masyarakat.

3. Standar Literasi Informasi Bagi Siswa Sekolah Dasar

a. Standar AASL (American Association of School Librarian)

Standar yang disusun oleh AASL untuk pelajar terdiri dari 3

Kategori, 9 Standar, dan 29 Indikator yang menggambarkan sebuah

konsep umum mengenai siswa yang memiliki keterampilan literasi

informasi.20 Namun, disini penulis akan membahas mengenai standar

literasi informasinya saja seperti di bawah ini:

a) Standar 1,

20

Lesley S. J. Farmer, ―How AASL Learning Standards Inform ACRL’s Information

Literacy Framework,‖ IFLA WLIC 2014 dari - Lyon - Libraries, Citizens, Societies: Confluence

for Knowledge, 16-22 August, 2014, 6, http://library.ifla.org/831/.

Page 44: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

28

Siswa mampu mengakses informasi secara efektif dan efesien.

Indikatornya siswa mengetahui kebutuhan informasi,

mengetahui keakuratan dan kesatuan suatu informasi sebagai

dasar pembuatan keputusan, membuat pertanyaan berdasarkan

kebutuhan informasi, mengidentifikasi beragamnya sumber

informasi, dan mengembangkan suatu strategi pencarian untuk

mendapatkan informasi.

b) Standar 2,

Siswa mampu mengevaluasi informasi secara kritis dan

kompeten. Indikatornya siswa mampu menentukan keakuratan

dan relevansi suatu informasi, dapat membedakan antara fakta,

pandangan serta pendapat, mengetahui informasi yang tidak

akurat dan menyesatkan, memilih informasi yang sesuai dengan

permasalahan.

c) Standar 3,

Siswa mampu menggunakan informasi secara akurat dan

kreatif. Indikatornya siswa dapat menciptakan suatu

pengetahuan baru, menggunakan informasi untuk memecahkan

masalah, menyajikan informasi/ ide dalam format yang sesuai.21

4. Literasi informasi di Sekolah Dasar

Zaman ini adalah zaman di mana meledaknya berbagai macam

informasi mengakibatkan seseorang kebingungan untuk mendapatkan

21

Farmer. h. 6

Page 45: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

29

informasi yang benar-benar dibutuhkan. 22 Begitupun disekolah, siswa

dituntut untuk selalu melek informasi atau yang disebut juga Literasi

Informasi. Semua siswa perlu mendapatkan keterampilan literasi

informasi untuk memudahkan proses belajarnya. Kemampuan ini tidak

hanya berguna di lingkungan atau tingkat Sekolah Dasar saja melainkan

di tingkat pendidikan yang lebih tinggi bahkan sampai di lingkungan

pekerjaan sekalipun masih sangat dibutuhkan dan akan bermanfaat. Oleh

karena itu kemampuan literasi informasi disebut juga sebagai

keterampilan seumur hidup.23

Pemahaman dan implemetasi literasi informasi berawal dari kegiatan

membaca di perpustakaan. Pada awalnya, anak-anak diajarkan untuk bisa

membaca. Mulailah mereka diperkenalkan dengan deretan abjad A

hingga Z. Pelajaran ini diberikan kepada para siswa Sekolah Dasar.

Bahkan saat ini, guru-guru di Taman Kanak-kanak sebagian besar juga

sudah mengajari para siswa kecilnya untuk membaca. Mereka belajar

mengenal huruf, diikuti dengan mengkombinasikan huruf hingga

akhirnya mereka bisa membaca suku kata menjadi kata serta mengetahui

artinya. Kata demi kata terangkai hingga membentuk sebuah makna

kalimat, kemudian makna paragraph hingga akhirnya makna pokok-

pokok pikiran dalam sebuah cerita.

22

Ilham Mashuri, ―Implementasi Literasi Informasi Di Sekolah,‖ Pustakaloka 4, no. No.

1 (2012). h. 62 23

Sri Rohyanti Zulaikha, Siti Partini Suardiman, and Sodiq A. Kuntoro, ―Pengebangan

Model Perpustakaan Madrasah Dalam Penerapan Literasi Informasi Untuk Mempersiapkan

Belajar Sepanjang Hayat,‖ Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi vol. 3, No. 2.

h. 215

Page 46: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

30

Ketika anak-anak ini sudah pandai membaca, maka mereka didorong

untuk bisa terus mengembangkan kebiasaan membaca mereka. Pada

proses inilah, mereka memperlancar keterampilan membaca mereka.

Secara tidak langsung mereka juga menyerap makna bacaan yang mereka

baca. Mulailah, koleksi buku-buku dimanfaatkan dan di sinilah

perpustakaan sekolah berperan. Lama kelamaan, kegiatan membaca

semakin melatih para siswa untuk belajar menangkap ide dan gagasan

dari apa yang mereka baca.

Pada proses ini juga, kecintaan para siswa pada kegiatan membaca

dapat ditumbuhkan. Proses ini menjadi penting, karena kecintaan

membaca pada usia dini, akan menolong mereka untuk mempelajari

literasi informasi, literasi media dan lainnya karena seperti kata pepatah

yakni ―buku adalah jedela dunia‖. Literasi ini menjadi kunci untuk

kesuksesan mereka di tahapan pembelajaran selanjutnya.24

Perpustakaan sekolah menyediakan sumber-sumber bacaan bagi para

siswa. Mereka dapat memilih bacaan yang mereka suka. Di sisi lain,

perpustakaan juga sedapat mungkin memenuhi kebutuhan membaca para

siswa sesuai dengan tingkat usia mereka. Inilah konsep awal mula

keberadaan perpustakaan. Citra perpustakaan sebagai tempat menyimpan

buku-buku sangat melekat dalam benak masyarakat hingga saat ini.

Sejalan dengan perkembangannya, koleksi perpustakaan berkembang

bukan saja dari segi jumlah buku namun juga keberagaman jenis bacaan.

24

Mashuri, ―Implementasi Literasi Informasi Di Sekolah.‖ h. 63

Page 47: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

31

5. Literasi Informasi dalam Permendiknas

Dalam Permendiknas No.25 Tahun 2008 terdapat Standar Tenaga

Perpustakaan Sekolah/ Madrasah, karena perpustakaan sekolah harus

memberikan bimbingan literasi informasi kepada pemustakanya. Standar

kompetensi yang harus dimiliki seorang tenaga perpustakaan sekolah

yaitu25 :

a) Mengidentifikasi kemampuan dasar literasi informasi pemustaka.

b) Menyusun panduan dan materi bimbingan literasi informasi sesuai

dengan kebutuhan pemustaka

c) Membimbing pemustaka hingga mencapai literasi informasi

d) Mengevaluasi bimbingan literasi informasi

e) Memotivasi dan mengembangkan minat baca komunitas sekolah/

madrasah.

Dari poin-poin diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

keberadaan perpustakaan sekolah memiliki peran yang sangat penting

dalam menunjang kemampuan literasi informasi siswa. Perpustakaan

sekolah merupakan sumber belajar yang sangat mendukung tercapainya

tujuan pendidikan sekolah tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk

menyatukan persepsi antara guru dan tenaga perpustakaan dimana

perpustakaan merupakan sumber informasi yang dapat memperkaya

pengetahuan seluruh komponen sekolah dan guru sebagai tenag a

pengajar yang membimbing siswa untuk mewujudkan tujuan pendidikan

dengan maksimal.

25

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ―Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008‖ (2008).

Page 48: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

32

6. Reading Class

Reading class adalah kegiatan belajar mengajar yang merupakan

salah satu kegiatan yang dilakukan di perpustakaan untuk siswa kelas 1-6

SD Al-Ikhlas Cipondoh. Reading class merupakan salah satu program

sekolah dalam mengembangkan literasi informasi siswa yang diadakan

secara rutin oleh SDI Al-Ikhlas Cipondoh di setiap kurikulumnya.

Reading class diselenggarakan sebagai upaya melatih kemampuan

membaca serta menanamkan cinta akan buku sebagai jendela dunia pada

siswa. Reading class juga dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan

sekolah sesuai dengan kompetensi belajar siswa.

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini diambil dari dua judu

skripsi dan artikel ilmiah.

1. Skripsi

Skripsi pertama berjudul “Class Library Sebagai Program Literasi

Informasi di Perpustakaan SDI Al-Azhar 20 Cibubur”. Disusun oleh

Husain Haikal Pratama mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tahun 2011. Penelitian ini

membahas tentang class library sebagai program literasi informasi

siswa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pelaksanaan

class library dalam meningkatkan kemampuan literasi informasi siswa.

Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis

penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data

Page 49: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

33

adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa dalam kegiatan ini siswa diajarkan bagaimana cara

menelususr informasi dengan baik dan benar serta relevan sesuai dengan

kebutuhannya.

Kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari dan sudah diberi jadwalnya.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kegiatan class library dapat

memotivasi siswa untuk tidak hanya datang dan berdiam diri saja di

perpustakaan, tapi untuk mencari segala macam sumber informasi yang

ada dan menggunakannya dengan tepat guna. Class libnrary merupakan

sebuah program yang bias mengembangkan kemampuan literasi

informasi siswa SDI Al-Azhar 20 Cibubur yaitu, dalam kegiatan ini

siswa dituntut untuk selalu melek informasi.

Skripsi kedua berjudul: "Penerapan Literasi Informasi di Sekolah

Alam Indonesia Rawa Kopi". Disusun oleh Nuruls Sofa mahasiswi

Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia pada tahun 2010. Skripsi ini

membahas penerapan literasi informasi melalui penulisan project

penelitian yang dilakukan siswa kelas 6 Sekolah Alam Indonesia Rawa

Kopi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi

kasus.

Penelitian ini membahas tentang proses penelitian yang dikaitkan

dengan berbagai aspek literasi informasi, seperti pemanfaatan

perpustakannya, hubungannya dengan Permendiknas, standar literasi

informasi, dll. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa langkah-

Page 50: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

34

langkah dalam penulisan project penelitian hampir sama dengan model

literasi yang ada, hanya ada sedikit perbedaan. Penelitian ini juga

menyarankan agar perpustakaan sekolah dilibatkan dalam penulisan

project penelitian ini agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

maksimal.

2. Artikel

Penelitian terdahulu yang terakhir peneliti dapatkan dalam artikel.

Artikel tersebut berjudul :"Kontruk Kompetensi Literasi Untuk Siswa

Sekolah Dasar". Penelitian ini ditulis oleh Tadkiroatun Musfiroh dan

Beniati Listyorini FBS Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2016.

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan komponen literasi versi

PIRLS, (2) mengidentifikasi kontruk kompetensi literasi membaca kelas

IV SD, dan (3) membuat draf konstruk kompetensi literasi kelas IV SD

versi Indonesia. Pengumpulan data dengan observasi pustaka,

wawancara, dan focus group discussion. Analisis data dengan metode

deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, komponen literasi versi

PRILS meliputi: konsep literasi membaca, framework asesment, tolak

ukur, komponen literary text, dan penentuan sistem penilaian. Kedua,

kompetensi literasi membaca dikonstrukkan sebagai kemampuan

membaca dan memahami teks berjenis sastra dan informatif, berdasarkan

empat tingkatan kognitif, dari berbagai tipe teks, dan mengikuti konteks

lokal disekitar anak dan konteks nasional. Ketiga, kontruk kompetensi

Page 51: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

35

literasi versi Indonesia berisi: 2-5 kata sulit, panjang teks 200 kata,

komposisi tingkatan kognisi rendah hingga lanjut: 30-30-30-10, tema

teks sesuai kondisi dan kultur Indonesia, ilustrasi teks yang jelas, dan

tabel / grafik diberikan dalam gradasi. Hasil ini penting sebagai informasi

literasi untuk dasar pengembangan kebijakan pendidikan Indonesia.26

26

Tadkirotun Musfiroh and Beniati Listyorini, ―Kontruk Kompetensi Literasi Untuk

Siswa Sekolah Dasar,‖ LITERA 15, no. 1 (2016): 1–11.

Page 52: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif merupkan suatu jenis penelitian yang dilakukan yang bertujuan

mengambarkan situasi objek penelitian seperti apa adanya. 27 Penelitian

deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, analisis dan

menginterpretasikan kondisi-kondisi sekarang ini terjadi tanpa melebih-

lebihkan. Sehingga peneliti bisa membahas masalah secara lebih mendalam

apa saja yang ingin diungkapkan

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari

pada generalisasi.

B. Sumber Data

Data kualitatif adalah data yang umumnya berupa kalimat atau

pernyataan, uraian, deskripsi yang mengandung suatu makna dan nilai

(values) tertentu yang diperoleh melalui instrument penggalian data khas

27

Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: Sekolah Tinggi

Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004). p. 28

Page 53: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

37

kualitatif seperti wawancara, observasi, focuse group discussion, analisis

dokumentasi, dan lain sebagainya. Data kualitatif juga dapat berupa

penerjemahan atau pengartian dari data kuantitatif yang memiliki makna

karena di dalamnya sudah dibandingkan dengan suatu hal yang sama atau

dibandingkan dengan norma tertentu. 28 Dan adapun pembagian sumber

datanya ada 2 yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data tanpa perantara. Data yang diperoleh dari

hasil wawancara langsung kepada narasumber yang dianggap berpotensi

dalam memberikan informasi yang relevan.29 Sumber data primer yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari narasumber

tempat penelitian dengan melakukan wawancara kepada siswa kelas 4, 5,

dan 6, guru kelas 5 dan 6 yang merupakan guru mata pelajaran bahasa

serta penggagas kegiatan reading class yang merupakan kepala sekolah

SDI Al-Ikhlas periode pertama yang baru saja pensiun.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu Library Research yang berkaitan dengan

penelitian. Library Research adalah penelitian yang datanya diambil atau

28

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups: Sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2005). p. 10 29

Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian. p. 86

Page 54: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

38

diperoleh dari sumber kepustakaan (buku, laporan-laporan/ dokumen peneliti

terdahulu, artikel, jurnal, dan lain sebagainya).30

C. Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi latar penelitian. 31 Penentuan informan pada

penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan dan kriteria tertentu. 32 Di

gunakannya teknik ini agar terpercaya dan relevan. Oleh karena itu peneliti

akan menentukan beberapa kriteria sampel yang diambil, yaitu sebagai

berikut :

1. Merupakan siswa kelas atas yakni kelas 4, 5, 6 yang sudah memiliki

pemahaman yang cukup dalam menjawab pertanyaan.

2. Guru yang terlibat dalam kegiatan reading class.

3. Guru yang memahami lebih dalam tentang sejarah dan asal-usul program

reading class.

4. Bersedia diwawancarai dalam penelitian ini sebagai informan.

Berdasarkan kriteria tersebut peneliti mendapatkan 6 orang yang

memenuhi syarat sebagai informan. Terdiri dari 3 orang siswa yang terdiri

dari 1 sampel dari setiap kelas, kemudian 2 orang guru bidang studi dan

30

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, 4th ed (Jakarta:

Rhineka Cipta, 1998). h. 65 31

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001).

h. 90 32

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta,

2013). h. 126

Page 55: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

39

1orang penggagas program reading class. Informan yang sesuai dengan

penelitian ini adalah:

Tabel 3.2. Informan

No. Nama Informan Jabatan

1. Yolanda (YL) Siswi kelas 6 SDI Al-Ikhlas Cipondoh

2. Syamil (SY) Siswa kelas 5 SDI Al-Ikhlas Cipondoh

3. Shabiya (SH) Siswi kelas 4 SDI Al-Ikhlas Cipondoh

4. Sulistiyani (SL) Guru wali kelas 6 SDI Al-Ikhlas Cipondoh

sekaligus Kepala Perpustakaan (PJ Perpus)

5. Lili (LI) Guru wali kelas 4 sekaligus guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

6. Dharma (DR) Pencetus kegiatan Reading Class (kepala

sekolah periode 1)

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan

tujuan penelitian. Dalam penelitian kualitatif, dikenal beberapa metode

pengumpulan data yang umum digunakan diantaranya adalah:

1. Studi pustaka

Studi pustaka yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah

dengan mempelajari dokumen-dokumen, buku-buku, artikel-artikel atau

catatan- catatan hasil penelitian sebelumnya yang menunjang

penelitian yang sedang dilakukan. Dengan maksud untuk mendapatkan

gambaran teoritis sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian

ini. Melalui studi pustaka penulis dapat mengetahui berbagai definisi

istilah serta teori-teori dari permasalahan yang dihadapinya. Permasalah

tersebut kemudian dibandingkan dari sumber literatur yang ada dengan

keadaan di lapangan yang sedang ditelitinya.

Page 56: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

40

2. Observasi

Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan

melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.

Observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi partisipan

yaitu peneliti melakukan pengamatan secara langsung dengan melibatkan

diri dalam kegiatan-kegiatan literasi informasi yang dilakukan oleh

pustakawan dan guru.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang

dilakukan oleh dua pihak yaitu interviewer yang mengajukan pertanyaan

dan interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Dari definisi tersebut wawancara dapat diartikan sebagai percakapan

yang dilakukan oleh dua orang (2 pihak) atau lebih dimana salah satu

pihak bertujuan untuk menggali informasi kepada pihak lainnya untuk

tujuan tertentu. Penelitian ini menggunakan wawancara terstuktur.

Menurut Sulistyo Basuki wawancara terstruktur adalah wawancara

dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan

sebelumnya. Peneliti menggunakan teknik wawancara terstuktur agar

fokus pada pokok permasalahan penelitian.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku pedoman, majalah,

Page 57: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

41

dokumen, peraturan-peraturan dan lain sebagainya yang ada di tempat

penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui

dokumen-dokumen yang terdapat di perpustakaan serta sekolah seperti

buku tahunan, buku raport siswa, buku kunjungan perpustakaan, dan

foto-foto perpustakaan serta foto-foto kegiatan reading class yang

peneliti ambil sendiri dengan izin pihak guru dan pengelola

perpustakaan. Dokumen-dokumen tersebut di kumpulkan dengan tujuan

sebagai arsip yang sewaktu-waktu diperlukan dalam penyusunan skripsi

ini.

E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian kuatitatif dilakukan setelah data yang

didapat dari lapangan terkumpul. Data yang didapat merupakan data mentah

yang berupa hasil wawancara ataupun dokumentasi. Pada proses pengolahan

data, yang harus disiapkan adalah semua catatan di lapangan maupun hasil

rekaman wawancara, kemudian ditranskipkan ke bentuk tulisan. Setelah

semua data disiapkan, baik data berupa hasil wawancara maupun foto

kemudian diseleksi sesuai dengan objek penelitian, data yang tidak sesuai

kemudian tidak digunakan.

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Aktivitas dalam analisis data yaitu sebagai berikut :

Page 58: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

42

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh penulis melalui wawancara dan kajian pustaka

dicatat dengan rinci, dikelompokkan dan memfokuskan pada hal penting,

dengan demikian data yang didapat bisa memberikan gambaran jelas dan

kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasikan.33

2. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif .34

3) Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/ verification)

Kesimpulan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah

ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang

sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga diteliti menjadi

jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.35

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan bagian yang tak

terpisahkan. Uji keabsahan data ini dilakukan untuk mempertanggung

jawabkan bahwa penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian

33

Mathew B. Milles and Michael A. Hubberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

Tentang Metode-Metode Baru, Terjemahan (Jakarta: UI Press, 19992). h. 16 34

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012). hb.95 35

Sugiyono. h. 99

Page 59: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

43

ilmiah. Uji keabsahan data yang biasanya dilakukan alam penelitian kualitatif

meliputi uji credibility, transferability, dependability, dan comfirmability.36

Dalam memenuhi keabsahan data, penulis melakukan triangulasi data

dengan sumber. Secara hafiah triangulasi berarti segitiga, akantetapi tidak

berarti dalam teknik ini data atau informasi cukup dicari dari tiga sumber saja.

Pada prinsipnya dalam teknik triangulasi informasi harus dikumpulkan dari

sumber-sumber yang berbeda agar tidak ada bias di salah satu kelompok.

Dalam hal ini triangulasi dapat berarti adanya informan atau sumber data

yang berbeda mengenai sesuatu.37

Triangulasi dilakukan untuk memperkuat data dan untuk membuat peneliti

yakin akan keabsahan data yang di dapatkan. Triangulasi dengan sumber

yang dulakukan pada penelitian ini yaitu membandingkan hasil wawancara

dengan isi dokumen yang bersangkutan.

G. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di SDI Al-Ikhlas Cipondoh yang beralamat di Jl.

Simphoni B 26. Komp. Garuda Taman Cipondoh Permai, Cipondoh,

Tangerang, Banten. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran

2017-2018 selama 3 bulan yaitu pada bulan Juli, Agustus dan September

2017 dengan alokasi sebagai berikut:

36

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. h. 270 37

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan

Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu, 1st ed. (Jakarta: Rajawali Pers, 2016). h. 168

Page 60: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

44

Table 3.3. Jadwal Penelitian

Tahun 2017 2018

Jenis kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan

1. 1

.

Pengajuan proposal skripsi

& penerimaan surat dosen

pembimbing

2. 1

.

Penyerahan proposal skripsi

dan surat dosen

pembimbing

3. 2

.

Pelaksanaan bimbingan

skripsi

4. 3

.

Melakukan observasi dan

wawancara kepada

informan

5. 4

.

Pengumpulan, pengolahan,

dan analisis data

6. 5

.

Penyerahan laporan skripsi

7. 6

.

Siding skripsi

Page 61: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh

1. Sejarah Singkat SDI Al-Ikhlas Cipondoh

SDI Al-Ikhlas Cipondoh adalah sekolah Islam swasta di Cipondoh

Kota Tangerang, Banten. Sekolah ini terbilang baru berdiri yaitu di tahun

2003 dan mulai beroprasi di tahun 2014. 38 SDI Al-Ikhlas Cipondoh

mempunyai tujuan menjadi sekolah pelopor, lulusan berkualitas,

generasi pembaru masa depan yang Rahmatan Lilaalamin. Dan visi:

Berakhlak mulia, cerdas, berkarakter unggul, Peduli lingkungan, serta

Misi39:

a. Menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah

b. Menanamkan dan mnenumbuhkan rasa hormat dan kasih sayang

kepada Orang tuan Guru dan sesama.

c. Merekrut dan membina SDM yang profesional.

d. Menumbuh kembangkan bakat potensi siswa dengan pembelajaran

yang berintegrasikan pendidikan lingkungan hidup berbasis

pendidikan Agama Islam, aktif menantang dan menyenangkan

dalam lingkungan yang kondusif.

e. Menanam kejujuran dan tanggung jawab serta kedisiplinan

nasionalisme, patriotisme selalu diterapkan.

f. Menanmkan dan menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap

alam dan lingkungannya.

Walaupun SDI Al-Ikhlas Cipondoh merupakan sekolah yang masih

terbilang baru, namun SDI Al-Ikhlas sudah lumayan banyak meraih

penghargaan dan prestasi. Salah satu penghargaan yang sudah berhasil

38

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, ―Data Pokok Pendidikan Dasar

Dan Menengah,‖ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, n.d.,

http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/8B7AEBFE0BC35770C7C8. 39

―Sekolah Islam Al Ikhlas Cipondoh,‖ Yayasan Al-Ikhlas Muslim Indonesia (YIMI),

n.d., http://www.alikhlascipondoh.sch.id/Sdi.php#vimi.

Page 62: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

46

diraih SDI Al-Ikhlas adalah penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata

tingkat Kota Tangerang, Tingkat Provinsi Banten, Nasional hingga

menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri.40

Dari awal berdirinya sekolah ini sudah menanamkan pendidikan

berbasis literasi dengan cara membuat mini library di dalam kelas.

Karena pada awal berdirinya sekolah ini berawal dari angakatan pertama

yang hanya ada 1 kelas saja dengan jumlah murid 9 anak dan jumlah

tenaga pengajarnya 4 orang yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 2 orang

guru dan 1 orang tata usaha.

Dari angkatan pertama setiap bulannya siswa/i SDI Al-Iklas

Cipondoh dianjurkan membawa buku apa saja dari rumah mereka untuk

di simpan di mini library kelas mereka. Tujuan diadakannnya mini

library tersebut untuk membuat suasana di sekolah itu nyaman dan

sebagai salah satu media hiburan anak-anak ketika mereka mempunyai

jam istirahat. Mini library juga sebagai media pembiasaan mereka

terhadap buku dan untuk menumbuhkan minat baca pada anak. 41

Setelah angkatan ke-5 SDI Al-Iklas masuk maka sedikit-sedikit

sekolah ini membuat perpustakaan sekolah yang sumber koleksinya

didapat dari berbagai bantuan seperti buku BOS, bantuan Kemenag serta

sumbangan dari orang tua siswa. Di awal berdirinya perpustakaan

sekolah SDI Al-Iklas dikelola oleh para guru yang kemudian diberikan

tanggung jawab kepada staf OB yang diberikan pelatihan

40 ―Sekolah Islam Al Ikhlas Cipondoh,‖ Yayasan Al-Ikhlas Muslim Indonesia (YIMI),

n.d., http://www.alikhlascipondoh.sch.id/Sdi.php#prest. 41

Hasil Wawancara dengan Founder Reading Class pada 11 Agustus 2017

Page 63: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

47

kepustakawanan selama 1 tahun di PNRI. Namun hanya selama 5 tahun

perpustakaan SDI Al-Ikhlas di kelola oleh staf tersebut dan selama 4

tahun belakangan ini perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh sudah tidak

ada lagi yang mengelola.42

2. Layanan Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh

Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh melayani pemustaka setiap

hari sekolah dari senin-Jum’at 07:30-15:00. Pada awal bedirinya

pepustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh melakukan pelayanan terbuka

(open acces5) namun selama 5 tahun belakangan ini perpustakaan SDI

Al-Ikhlas Cipondoh memberlakukan system pelayanan tertutup (close

acces) dikarenakan tidak adanya pustakawan atau pengelola khusus yang

menjaga perpustakaan. Siswa hanya boleh membaca koleksi di tempat

(perpustakaan) dan tidak diperkenankan untuk meminjam ataupun

membawa koleksi keluar dari perpustakaan kecuali guru yang

membawakannya untuk pembelajaran di kelas.

Sedangkan untuk mini library yang ada di kelas masing-masing

siswa boleh membaca ketika jam istirahat atau ketika ada instruksi dari

guru. Mini library memang diadakan untuk membuat siswa nyaman di

kelas ketika jam istirahat dan ketika cuaca tidak mendukung untuk

bermain di luar kelas.

42

Hasil Wawancara dengan Founder Reading Class pada 11 Agustus 2017

Page 64: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

48

3. Koleksi Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh

Koleksi perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh terdiri dari buku

paket, buku umum, buku pengetahuan sains, buku pengetahuan berbasis

lingkungan hidup, buku cerita, majalah, serta koleksi referensi seperti

kamus dan ensiklopedia. Koleksi buku perpustakaan SDI Al-Ikhlas

Cipondoh telah di klassifikasikan dengan menggunakan klasssifikasi

persepuluh DDC (Dewey Decimal Classifikation). Untuk membedakan

setiap kelas, buku-buku tersebut di tempelkan warna di setiap punggung

bukunya berikut rinciannya43:

No. Subjek Warna

1. Karya umum Orens

2. Filsafat Hitam

3. Agama Hijau Tua

4. Ilmu social Merah Muda

5. Bahasa Ungu

6. Ilmu murni Kuning

7. Ilmu terapan Merah

8. Kesenian/ olahraga Kesusastraan

9. Geografi/ sejarah Cokelat

10. Fiksi Hijau Muda

Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh mengggunakan catalog

kartu sebagai sarana temu kembalinya. Sistem katalogisasinya

menggunakan tajuk pegarang, tajuk subjek dan tajuk judul.

Pengolahan koleksi perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh masih

menggunakan sistem manual yaitu dengan cara pencatatan inventarisasi

yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan isi buku ke dalam buku induk,

43

Hasil Observasi selama Bulan Juni-Agustus

Page 65: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

49

pengecapan serta penacatatan sirkulasi dengan menggunakan buku

sirkulasi.44

4. Struktur organisasi

Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh dikepalai oleh Ibu Sulistiyani,

Amd. Pnj yang merupakan guru kelas 6 yang di tambah tugasnya sebagai

penanggung jawab perpus untuk mengontrol dan memonitori

perpustakaan serta kinerja pustakawan.45 Pustakawan perpustakaan SDI

Al-Ikhlas merupakan tenaga baru yang di rekrut pada bulan September

untuk mengelola dan menghidupkan kembali perpustakaan SDI Al-

Ikhlas.

Bagan 1

Struktur Organisasi Perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh

44

Hasil Wawancara dengan kepala perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh pada 21

Agustus 2017 45

Ibid

Kepala Sekolah

Hasanah, S. Pd

Bid. Kurikulum

Lili Karmila, S. Pd

Pj. Pusat Sumber Belajar

Pajriah, S. Pd

Kepala Perpustakaan

Sulistiyani, Amd. Pnj

Pengelola perpustakaan

Ikhwan

Page 66: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

50

B. Hasil Penelitian

“PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI

SISWA DI PERPUSTAKAAN SDI AL IKHLAS CIPONDOH”

1. Pelaksanaan Kegiatan Reading Class

Perpustakaan merupakan sumber segala informasi dan ilmu

pengetahuan. Begitu pula pepustakaan sekolah, adalah sarana belajar

utama dalam sebuah lembaga pendidikan terutama sekolah dasar. Dari

perpustakaan sekolah siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam

menemukan dan mendapatkan informasi atau kemampuan literasi

informasi. Oleh karena itu pustakawan sekolah dituntut tidak hanya

menguasai teknik pengelolaan koleksi tapi untuk terampil dalam hal

menggunakan informasi dengan efektif dan efisien. Berikut hasil

penelitian yang penulis dapatkan dari wawancara dan observasi di

perpustakaan SDI Al-Ikhlas Cipondoh.

SDI Al-Ikhlas Cipondoh memiliki beberapa program literasi

informasi salah satunya adalah kegiatan reading class. Kegiatan

reading class ini telah dilakukan dari pertamakali sekolah berdiri atas

inisiatif kepala sekolah periode pertama SDI Al-Ikhlas Cipondoh karena

beliau sangat mencintai buku. Oleh karena itu kegiatan reading class ini

sudah dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah SDI Al-Ikhlas

Cipondoh dan diberlakukan untuk kelas 1-6.

Page 67: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

51

Gambar 4.1 Siswa kelas V sedang melaksanakan reading class

Dalam pelaksanaannya reading class biasa disebut sebagai

kegiatan kunjungan perpustakaan, sedangkan dalam jadwal yang

terdapat di perpustakaan kegiatan ini disebut ―Iqro’ Library‖. Metode

pembelajaran yang diterapkan di antara setiap kelas disesuaikan dengan

tingkatan kelas dan kemampuan yang dimiliki siswa. Dikarenakan kelas

1-3 adalah kelas awal yang kebanyakan dari siswanya dalah anak-anak

yang baru belajar calistung (baca, tulis dan menghitung) maka

metodenya menggunakan metode mendongeng, sedangkan untuk kelas

4-6 mereka lebih dilatih kemampuan pemahaman mengenai bacaan dan

kemampuan mengolah kata dalam membuat tulisan.

Adapun jadwal kegiatan reading class rutin diadakan bergiliran

seminggu sekali untuk setiap kelas dalam jadwal kelas bahas Indonesia

yang berlangsung 1 jam pelajaran yakni selama 70 menit. Hal tersebut

sesuai dengan jawaban dari SL sebagai berikut:

“kegiatan Reading class Utamanya diadakan dalam jadwal pelajaran

bahasa Indonesia selama 1 jam pelajaran, yaitu 70 menit”

Page 68: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

52

Hal serupa juga disampaikan oleh SY salah seorang siswa kelas 5, SY

mengatakan bahwa:

“reading class itu biasanya disebut kunjungan perpus, kita disuruh

baca buku selama 30 menit abis itu disuruh merangkum apa yang udah

kita baca di selembar kertas untuk dibacakan di depan kelas atau

hanya dikumpulkan aja ke bunda”

Berikut adalah tabel pembagian jadwal dari setiap kelas:

Tabel 4.4. Jadwal Kunjungan Iqro Library

No. Hari Kunjungan Waktu Kunjungan Kelas

1. Senin 07.00-08.10

08.10-09.20

11.15-12.25

13.00-14.10

III A

IV A

III B

IV B

2. Selasa 10.05-11.15

11.15-12.25

13.00-14.10

I A

I B

I C

3. Rabu 07.00-08.10

13.00-14.10

V A

V B

4. Kamis 08.10-09.20

10.05 – 11.05

13.00 – 14.10

VI A

II B

III A

5. Jum’at 13.00 – 14.10 VI B

Tabel diatas menunjukkan jadwal kegiatan reading class yang rutin

dilakukan seminggu sekali oleh guru wali kelas khususnya di dalam

jam pelajaran bahasa Indonesia. Jadwal tersebut dibuat oleh para guru

kelas dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang disesuaikan

dengan jadwal pelajaran bahasa Indonesia dan telah disetujui oleh

kepala sekolah. Kegiatan reading class ini sengaja rutin dilakukan

untuk menciptakan iklim literasi dan membiasakan siswa dengan

membaca serta agar terciptanya lingkungan belajar diluar kelas.

Meskipun dalam pelaksanaannya terkadang dilakukan di dalam kelas

karena kesulitan untuk mengakses perpustakaan.

Page 69: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

53

Dalam pengamatan penulis selama observasi, kegiatan reading

class ini dimulai dari dalam kelas dengan guru yang memberikan

pengantar mengenai tema yang akan mereka bahas hari itu. Kemudian

anak-anak di arahkan ke ruang perpustakaan untuk mencari buku yang

sesuai dengan tema yang diberikan guru untuk dibaca. Ketika sampai di

perpustakaan anak-anak dibebaskan mencari buku yang mereka sukai

namun tetap sesuai tema pelajaran mereka.

Gambar 4.2 siswa sedang mencari buku

Dalam proses pencarian mereka langsung berlari ke rak dan

mengacak koleksi yang tersedia karena mereka tidak dikenalkan dengan

catalog sebagai alat bantu pencarian, meskipun catalog kartu pernah

dibuat oleh pustakawan sebelumnya namun tidak pernah digunakan.

Setelah siswa/i mendapatkan buku yang mereka butuhkan kemudian

mereka diberikan waktu membaca selama 30 menit kemudian di sisa

waktu pelajaran mereka di tugaskan untuk menceritakan kembali apa

Page 70: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

54

yang telah mereka baca, hal ini seperti yang di ungkapkan oleh SY

siswa kelas 4 bahwa:

“kita disuruh baca selama 30 menit abis itu disuruh merangkum apa

yang kit abaca di kertas yang dikasih bunda (guru)”

Namun berbeda dengan kelas 3 yang biasanya dalam sekali jadwal

kunjungan hanya ditugaskan untuk membaca sebuah buku dan untuk

tugas merangkumnya dilakukan pada jadwal pelajaran bahas Indonesia

di hari berikutnya. Hal ini penulis dapatkan dari penuturan guru kelas 3

yang sekaligus adalah guru bahasa Indonesia untuk kelas bawah yaitu

ibu LI:

“dalam jadwal pelajaran bahasa Indonesia yang terdiri dari 3 kali

seminggu, di jadwal pertama siswa membaca selama 1 jam pelajaran

(70 menit) kemudian di hari ke dua siswa ditugaskan untuk menulis apa

saja yang sudah dia dapatkan dari isi bacaannya, karna kan untuk

mencari bukunya aja mereka udah mengabiskan banyak waktu”

2. Tujuan Kegiatan Reading Class

Tujuan utama penggagas kegiatan reading class ini sebenarnya

hanya untuk membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan

sehingga para siswa bisa betah di dalam kelas. Informasi ini penulis

dapatkan dari ibu DR (kepala sekolah SDI Al-Ikhlas periode pertama

sekaligus sebagai founder kegiatan reading class) yang

mengungkapkan bahwa:

“Kegiatan ini sebetulnya untuk membuat anak-anak nyaman dan betah

di sekolah, di kelas. Selain perpustakaan sekolah ada juga mini library,

sama halnya dengan permainan lain yang disediakan sekolah sebagai

bahan bermain anak-anak ketika jam istirahat ketika cuaca kurang

bagus (hujan atau terlalu panas untuk bermain di luar kelas) serta

ketika menunggu jemputan di saat pulang sekolah”

Page 71: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

55

Selain itu beberapa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah:

a. Agar siswa terbiasa dengan buku. Dengan adanya mini library dan

pelaksanaan kegiatan reading class yang rutin dilakukan, dapat

membuat anak-anak akrab dengan buku, mengenal buku dan lama

kelamaan dapat pula menumbuhkan kecintaan akan buku dan

tentunya untuk dibaca. Hal ini juga diungkapkan oleh ibu DR:

“Untuk menumbuhkan kecintaan pada buku, untuk mengenalkan

anak pada buku dan menumbuhkan hobi mambaca pada anak.”

b. Agar siswa dapat memperlancar membaca dan menulis dengan cara

yang menyenangkan. Di dalam kegiatan reading class siswa kelas

1 yang masih belajar membaca diterapkan metode mendongeng.

Biasanya anak di usia ini akan senang jika mendengarkan dongeng,

kemudian lama-kelamaan dia akan semakin haus dengan cerita-

cerita tersebut dan rasa penasaran akan mendorong mereka untuk

lebih mencari cerita-cerita lainnya. Jika mereka sudah menyukai

cerita-cerita dongeng seperti itu maka keinginan untuk bisa

membaca sendiri pun akan tumbuh dan kemudian jika terus di latih

mereka akan bisa dengan cepat lancar membaca.

Hal ini diutarakan oleh ibu SL:

“Tujuannya ya untuk membantu anak kelas bawah memperlancar

kemampuan membaca mereka, kemudian juga memancing minat

baca anak, dan tentunya untuk .memanfaatkan buku-buku yang ada

di perpustakaan”

c. Agar siswa dapat mengetahui berbagai macam ilmu pengetahuan

dan informasi dari sumber yang disukai dan Agar siswa

berwawasan luas. Dalam kegiatan reading class siswa dibebaskan

Page 72: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

56

untuk memilih jenis buku yang mereka sukai. Hal ini agar siswa

tidak merasa dipaksa ataupun terpaksa membaca.

Hal ini di utarakan oleh ibu DR:

“Anak-anak bisa mendapatkan banyak pengetahuan dari buku dan

dapat melancarkan membaca pada siswa kelas 1 yang sedang

belaja membaca. Meluaskan wawasan anak sehingga di kemudian

hari, di masa depan anak tidak kepentok dengan 1 pengetahuan,

sehingga menjadikan anak yang inovatif.”

d. Agar siswa bisa mengasah kemampuan menulis (membuat karya

tulis). Selain membaca dalam kegiatan reading class juga terdapat

kegiatan menulis. Setelah siswa membaca selama waktu yang

ditentukan, siswa ditugaskan untuk merangkum bacaan atau

meceritakan kembali ke dalam bentuk tulisan. Hal ini dapat

mengasah kemampuan menulis pada siswa. Apalagi jika siswa

tersebut memang sudah mempunyai bakat menulis.

Hal ini diungkapkan oleh ibu LI:

“tujuan kegiatan ini yaa untuk memancing minat baca anak.,

melatih kemampuan menulis siswa (membuat karya tulis), dan juga

dapat mengasah kemampuan pemahaman terhadap isi bacaan”

3. Peranan Guru dan Perpustakaan dalam Kegiatan Reading Class

SDI Al-Ikhlas sejak awal berdiri sudah sangat membiasakan

siswanya untuk mengembangkan dan memperkuat kebiasaan dan

kegemaran membaca. SDI Al-Ikhlas tidak hanya menyediakan

perpustakaan sekolah namun juga memberdayakan perpustakaan, baik

perpustakaan sekolah maupun perpustakaan kelas yang disebut sebagai

mini library. Dengan adanya kedua perpustakaan di SDI Al-Ikhlas ini,

Page 73: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

57

berarti sekolah ini sangat peduli terhadap perkembangan kemampuan

literasi informasi siswanya.

Kegiatan reading class merupakan salah satu program Literasi

Informasi sekolah. Oleh karena itu reading class dalam pelaksanaannya

di pandu dan diawasi oleh guru wali kelas masing-masing. Seperti yang

dituturkan oleh SL (walikelas 6) ketika wawancara :

―peranan guru dalam kegiatan ini ya sebagai pemandu dan pengawas

siswa ketika berada di pepustakaan. Namanya juga anak-anak ya kan

suka ada aja yang gak bisa diem, suka usil ganggu temennya yang lagi

baca gitu, atau yang iri sama bacaan temennya lebih bagus dari pada

bacaan yang dia dapet akhirnya dia balik ke rak buku, pengen cari

bacaan yang sama bagus kaya punya temennya. Ada juga yang cerewet

nanya terus jadi harus dibimbing dalam mencai bacaan dan juga anak

yang overaktif itu sangat butuh pengawasan ekstra agar kegiatan

bejalan kondusif.”

Hal tersebut senada dengan yang diutarakan oleh LI (walikelas 4):

“iya jadi peran guru itu sebagai pelaksana (fasilitator), guru yang

mengarahkan siswa untuk mencari buku dengan tema-tema tertentu

sesuai dengan pembahasan pembelajaran, kemudian guru juga

bertugas untuk mengawasi siswa ketika di perpustakaan agar anak-

anak bersikap tertib di pepustakaan.”

Begitu pula DR sebagai founder kegiatan Reading Class ini

menuturkan:

“guru itu yang mengatur jadwal kunjungan, kan jadwal harus

dirundingkan dulu sebelum di bagi waktunya. Kemudian guru juga

yang memandu jalannya kegiatan di perpustakaan dan sebagai

pengawas jalannya kegiatan agar tertib dan aman”

Para siswa pun menuturkan hal yang sama:

YL: ―peranan guru di kegiatan ini mengawasi dan membimbing kita

(siswa/i), kan biasanya ada yang suka bercanda dan lari-lari gitu

berisik kak”

SY: ―mengawasi dan membimbing muridnya kalo ada yang gak baca

buku ya di tegor sama bunda di suuh baca dan gak boleh berisik”

Page 74: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

58

SH: “mantau anak-anak yang lagi di perpus aja, soalnya kadang ada

yang suka ribut bercanda”

Berdasarkan penuturan para narasumber diatas, dapat disimpulkan

peran dan tugas guru dalam pelaksanaan reading class adalah sebagai

berikut:

a. Mengatur jadwal kunjungan perpustakaan disesuaikan dengan

jadwal pelajaran bahasa Indonesia.

b. Membimbing siswa dalam memilih tema bacaan dan dalam

pemilihan bahan bacaan.

c. Memandu dan mengawasi siswa di perpustakaan agar bersikap

tertib dan tidak gaduh di perpustakaan.

Sedangkan peran perpustakaan dalam pelaksanaan kegiatan

reading class ini adalah hanya sebagai media/ fasilitas yang

dimanfaatkan siswa untuk memenuhi kebutuhan informasi. Hal ini juga

seperti yang dituturkan oleh bebeapa narasumber:

SL : “perpustakaan sangat berperan penting dalam kegiatan ini, yaitu

sebagai sumber informasi, sumber belajar siswa”

LI: “ya kalau perpustakaan itu fasilitas sekolah yang dimanfaatkan

untuk sarana belajar anak”

DR: “perpustakaan sebagai media belajar para siswa”

4. Pengaruh Kegiatan Reading Class

Dari hasil wawancara dengan 3 orang guru SDI Al-Ikhlas, adapun

pengaruh yang ditimbulkan dari kegiatan reading class kepada

kemampuan literasi informasi siswa SDI Al-Ikhlas Cipondoh adalah

sebagai berikut:

Page 75: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

59

a. Siswa kelas rendah (1-3) menjadi lancar membaca dan menulis

b. Siswa menjadi terbiasa dengan adanya buku dan lama-kelamaan

dapat merangsang minat baca pada siswa

c. Siswa menjadi terbuka wawasannya tentang berbagai ilmu

pengetahuan yang tidak ada dalam buku pelajaran pokoknya.

Ketiga poin di atas sesuai dengan pernyataan dari SL:

“siswa menjadi lancar membaca dan terbiasa dengan buku dan

membaca sehingga membaca menjadi hobi mereka, serta

menambah wawasan pengetahuan baru bagi mereka”

d. Beberapa siswa menjadi berprestasi dalam lomba menulis

Hal ini dituturkan oleh DR:

“saya sih kurang mengamati, tapi yang saya ingat selama saya

mengajar ada 1 anak yang sudah berhasil memenangkan lomba

menulis tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Gramedia saat

itu”

e. Siswa menjadi hobi membaca dan mencintai buku

f. Siswa menjadi memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai

berbagai hal yang di dapatnya dari buku.

g. Beberapa siswa ada yang sudah bisa menjadi tutor sebaya.

Dan tiga poin terakhir ini sesuai dengan penuturan dari LI:

“beberapa siswa jadi hobi membaca dan kemampuan menulisnya

semakin terasah, yang mempunyai bakat menulis satu persatu

semakin terlihat dan sedikit banyak ada yang sudah bisa menjadi

tutor sebaya dalam belajar. Bagi anak-anak usia SD ini kan

dengan adanya tutor sebaya menjadi lebih mudah untuk memahami

pelajaran mereka”

5. Kendala Kegiatan Reading Class

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan YL, DH, SL dan

SH, kendala yang dialami pada saat melakukan kegiatan reading class

adalah46:

46

Hasil wawancara pada tanggal 11 September 2017

Page 76: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

60

a. Ketersediaan koleksi yang tidak ada peningkatan. Sejak pengelola

perpustakaan yang pertama keluar dari SDI Al-Ikhlas, perpustakaan

seperti terbengkalai. Koleksinya tidak pernah lagi bertambah karna

alasan pendanaan.

YL mengatakan:

―buku di perpusnya kurang bervariasi, jarang ada buku baru. dari

kelas satu, buku yang ada cuman itu-itu aja, jadi bosen.”

Gambar 4.3 Koleksi Perpustakaan SDI Al-Ikhlas

Mengenai variasi koleksi perpustakaan yang jarang di up grade ini

juga dinyatakan oleh, DH:

―mungkin hanya masalah anggaran untuk pengadaan buku di

perpustakaan sekolah yang hanya mengandalkan sumbangan dan

bantuan dana dari pemerintah.”

Kemudian YL mengungkapkan harapannya untuk mengatasi

kendala ini di pernyataan selanjutnya:

―lebih banyak di tambah variasi buku yang menarik biar yang gak

suka baca jadi semangat baca bukunya, kaya di perpustakaan

sekolah temen aku yang dia enak banget bisa pinjem buku apa aja

di perpustakaan sekolahnya yang lengkap. terus buku yang ada di

perpustakaan kita juga banyak yg berdebu karna gak ada yang

jaganya.‖

Page 77: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

61

b. Gangguan dari teman yang berisik mengganggu konsentrasi

membaca dalam perpustakaan. Siswa sekolah dasar pada dasarnya

memang masih senang bermain oleh karena itu, sudah bukan hal

aneh jika mereka selalu bersikap gaduh dan membuat ulah. Hal ini

membuat siswa yang ingin berkonsentrasi membaca merasa

tergangu. Hal ini dituturkan oleh SH :

“paling gangguan dari temen yang suka berisik aja pada

bercanda”

Gambar 4.4 beberapa siswa terlihat mengobrol dan tidur

Yang kemudian jika ada siswa yang tidak membaca atau membuat

suasana perpustakaan gaduh maka akan ditegur oleh guru yang

sedang mendampingi mereka di perpustakaan. Seperti yang

diungkapkan oleh SH pada pertanyaan berikutnya:

― di tegur aja sih sama gurunya, terus di suruh baca kalo masih

gak mau juga ya dis suruh keluar”

Page 78: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

62

c. Tidak adanya pustakawan pengelola perpustakaan

Sekolah ini awalnya memiliki seorang pustakawan yang diangkat

dari seorang pegawai OB yang kebetulan pendidikannya paling

tinggi dan memiliki kemampuan dan minat belajar yang tinggi

kemudian disekolahkan keahlian kepustakawanan selama beberapa

bulan untuk di berikan tugas sebagai pustakawan. Namun

pustakawan ini tidak bertahan lama hanya selama 2 tahun dan

kemudian setelah itu perpustakaan tidak lagi ada yang mengelola

sehingga terbengkalai dan tidak lagi memberikan layanan prima

kepada warga sekolah. Hal ini diungkapkan oleh SL dalam

wawancara:

―karena tidak ada pustakawannya jadi anak-anak tidak bisa

maksimal dalam penggunaan buku di perpustakaan dan sudah

tidak boleh lagi dipinjam keluar perpus”

d. Tugas dan fungsi perpustakaan tidak berjalan

Fakta ini penulis dapatkan dari hasil pengamatan langsung di

lapangan. Hal ini sudah penulis jabarkan sebelumnya pada

pembahasan ―Pelaksanaan reading class‖ bahwa dalam proses

pencarian buku siswa langsung berlari ke rak koleksi dan

mengacak koleksi dalam rak. Hal tersebut karena siswa tidak di

kenalkan dengan catalog atau system temu kembali informasi.

Kemudian siswa juga tidak dapat meminjam dan mengakses

perpustakaan secara bebas karena kendala tidak adanya pustakawan

Page 79: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

63

yang dapat memantau kegiatan sirkulasi perpustakaan. DR pun

mengatakan :

―awalnya kita punya pengelola perpustakaan yang diambil dari

seorang OB yang kemudian disekolahkan selama beberapa bulan

untuk mempelajari tentang kepustakawanan, tapi itu tidak lama”

Begitupun dengan LI:

―kendalanya di kunjungan perpus akhir-akhir ini itu karna tidak

ada penjaga perpustakaan jadi jika pas jadwalnya kunjungan

repot, karna perpus letaknya di lt. 3dan selalu di kunci, jadi harus

muter dulu ke bawah cari kunci, kadang di puter dari si A, ke si B,

tidak bisa leluasa untuk masuk perpus jadi guru kadang males dan

akhirnya menggunakan perpus mini saja yang ada di kelas”

C. Pembahasan Penelitian

Kegiatan reading class jika di cocokkan dengan model-model literasi

informasi yang ada, komponen kegiatannya akan mirip dengan model

empowering 8, dan sudah hampir memenuhi standar literasi informasi

American Association of School Librarian adalah sebagai berikut:

1. Empowering 8

Empowering 8 merupakan model yang dapat digunakan untuk

memecahkan berbagai permasalahan tentang informasi dengan

menggunakan delapan tahapan yang di dalamnya terdapat sub-tahapan.

Kedelapan tahapan dalam Empowering 8dapat dijalankan dari semua

poin secara berputar tanpa berurutan. Begitupun dalam kegiatan reading

class, ada beberapa tahapan yang sama seperti tahapan-tahapan dalam

model Empowering 8 namun tidak semua sub-tahapan yang terdapat

dalam Empowering 8 sudah dijalankan pula dalam kegiatan reading

class.

Page 80: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

64

Tahapan-tahapan dalam Empowering 8 yang sama seperti dalam

program reading class SDI Al-Ikhlas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Indentifikasi

Dalam kegiatan reading class tahap identifikasi di pandu oleh guru

yaitu, menentukan tema bacaan yang akan di baca selama kegiatan.

Tema bacaan ini menyesuaikan dengan tema pelajaran yang sedang

berlangsung.

b. Eksplorasi

Setelah guru menentukan tema bacaan mereka, kemudian siswa di

arahkan untuk ke perpustakaan mencari buku yang sesuai dengan

tema yang diberikan.

c. Seleksi

Tahapan ini belum diterapkan dalam kegiatan reading class

d. Organisasi

Pada tahap ini siswa ditugaskan untuk membaca buku yang telah

mereka pilih dan kemudian memahami apa yang telah mereka baca

untuk kemudian di tuangkan ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri.

e. Penciptaan

Pada tahap ini siswa ditugaskan untuk membuat tulisan atau

menceritakan kembali apa yang telah mereka dapatkan dari buku

yang mereka baca dengan kata-kata dan bahasa sendiri.

f. Presentasi

Di beberapa kelas tahapan presentasi kadang kala dilakukan.

Presentasi ini adalah menceritakan kembali apa yang telah mereka

baca di depan teman-teman yang lainnya.

g. Penilaian

Penilaian dilakukan oleh guru dari hasil tulisan siswa maupun hasil

presentasi siswa sebagai bahan evaluasi siswa untuk belajar lebih

baik lagi.

h. Aplikasi

Setelah mengikuti kegiatan reading class siswa menerapkan

penilaian yang diberikan guru dan menggunakan informasi yang

telah di peroleh dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

Misalnya menjadi tutor sebaya ketika belajar di kelas atau belajar

kelompok. Guru membolehkan siswa yang mempunyai pemahaman

lebih mengenai suatu pelajaran untuk membantu temannya yang

lainnya untuk memahami pelajaran mereka. Karena tutor sebaya

biasanya lebih mudah difahami oleh siswa/i sekolah dasar karena

menggunakan bahasa mereka sendiri.

Page 81: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

65

Berikut adalah table kecocokan kegiatan reading class dengan model

Empowering 8:

Tabel 4.5. Tabel Kecocokan Empowering dengan reading class

Tahapan kegiatan Pelaksana

Empowering 8 Reading Class

Mengidentifikasi topik Menentukan tema bacaan dalam

kegiatan reading class

Guru

Mengeksplorasi sumber dan

informasi yang sesuai dengan

kebutuhan

Mencari bahan bacaan yang

sesuai tema yang telah di berikan

guru di perpustakaan

Siswa

Menyeleksi dan merekam informasi

yang relevan

Tidak ada Tidak ada

Mengorganisir, mengevaluasi dan

menyusun informasi

Memahami isi bacaan dan

menuangkannya ke dalam tulisan

Siswa

Menciptakan informasi dengan

menggunakan kata-kata sendiri

Menceritakan kembali hasil

bacaan ke dalam tulisan dengan

kata-kata sendiri

Siswa

Mempresentasikan, menyebarkan

atau mgomunikasikan informasi

yang dihasilkan

Mempresentasikan hasil tulisan di

depan kelas

Siswa

Menilai luaran (output) berdasarkan

pada masukan (input) dari orang

lain

Memberikan peniliaian terhadap

hasil tulisan dan presentasi

Guru

Menerapkan masukan, penilaian,

dan pengalaman yang diperoleh

untuk kegiatan yang akan datang

dan menggunakan pengetahuan

baru yang diperoleh untuk berbagai

situasi

Menerapkan penilaian guru dan

menggunakan informasi yang

telah di peroleh dalam

pembelajaran dan kehidupan

sehari-hari

Siswa

2. Standar Association of School Librarian

Standar yang disusun oleh AASL untuk pelajar terdiri dari 3

Kategori, 9 Standar, dan 29 Indikator yang menggambarkan sebuah

konsep umum mengenai siswa yang memiliki keterampilan literasi

informasi. Semua kategori, standar, dan indikator menggambarkan isi

dan proses yang berkaitan dengan kemampuan literasi informasi pada

siswa yang mana siswa dituntut untuk melek informasi. Namun, disini

penulis akan membahas mengenai standar literasi informasinya saja yang

menurut penulis kategori itu tepat untuk objek penelitian ini.

Page 82: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

66

Standar-standar literasi informasi yang telah diterapkan dalam kegiatan

reading class:

a. Standar 1,

Siswa mampu mengakses informasi secara efektif dan efesien.

Indikatornya siswa mengetahui kebutuhan informasi, mengetahui

keakuratan dan kesatuan suatu informasi sebagai dasar pembuatan

keputusan, membuat pertanyaan berdasarkan kebutuhan informasi,

mengidentifikasi beragamnya sumber informasi, dan

mengembangkan suatu strategi pencarian untuk mendapatkan

informasi.

Siswa SDI Al-Ikhlas mampu mengetahui dan mengenal

informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dikarenakan

dalam reading class siswa diajarkan bagaimana cara mendapatkan

informasi yang relevan dari buku dengan cepat dan praktis tanpa

harus membaca seluruh isi buku. Siswa diajarkan dengan bagian-

bagian yang terdapat dalam buku serta manfaat dari bagian-bagian

tersebut. Misalnya daftar pustaka, berguna untuk melihat gambaran

isi buku secara rinci selain dari synopsis yang terdapat di belakang

buku.

b. Standar 2,

Siswa mampu mengevaluasi informasi secara kritis dan

kompeten. Indikatornya siswa mampu menentukan keakuratan dan

relevansi suatu informasi, dapat membedakan antara fakta,

Page 83: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

67

pandangan serta pendapat, mengetahui informasi yang tidak akurat

dan menyesatkan, memilih informasi yang sesuai dengan

permasalahan.

Siswa SDI Al-Ikhlas belum diajarkan semua indikator yang

terdapat di dalam standar ini. Siswa SDI Al-Ikhlas hanya baru

diajarkan bagaimana membedakan antara fakta, pandangan, serta

pendapat dan bagaimana cara memilih informasi yang sesuai dengan

permasalahan atau tema yang ditentukan oleh guru.

c. Standar 3,

Siswa mampu menggunakan informasi secara akurat dan kreatif.

Indikatornya siswa dapat menciptakan suatu pengetahuan baru,

menggunakan informasi untuk memecahkan masalah, menyajikan

informasi/ ide dalam format yang sesuai.

Dalam standar tiga ini SDI Al-Ikhlas sudah mampu menguasai

hampir semua indikatornya walaupun hanya yang bersifat dasar.

Seperti siswa telah mampu menyajikan sebuah informasi baru dari

informasi yang telah di bacanya, menggunakan informasi yang di

dapat untuk memecahkan masalah atau soal-soal pelajaran yang di

berikan oleh guru, serta menyajikan sebuah ide tulisan dengan kata-

kata sendiri sesuai dengan format yang ditentukan. Dan siswa SDI

Al-Ikhlas mampu untuk mengomunikasikan informasi yang

dipahaminya kepada teman-teman yang belum faham atau menjadi

tutor belajar untuk sebayanya.

Page 84: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

68

BAB V

KESIMPULAN

Pada bab ini, penulis akan mengemukakan kesimpulan yang didapatkan dari

hasil penelitian tersebut dan kemudian memberikan saran-saran yang dapat

dijadikan masukan bagi beberapa pihak.

A. Kesimpulan

Kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini

dapat dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu, pelaksanaan reading class

sebagai program literasi informasi siswa, peran guru dan perpustakaan dalam

pelaksanaan reading class, dan pengaruh pelaksanaan reading class terhadap

literasi informasi siswa.

1. Reading Class Sebagai Program Literasi Informasi Siswa

Kegiatan reading class dilaksanakan dengan melibatkan semua

siswa SDI Al-Ikhlas dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Namun

demikian, setiap kelas memiliki metode belajar yang berbeda dalam

melaksanakan kegiatan reading class. Diantara beberapa perbedaannya

adalah jika kelas 1 dan 2 digunakan metode mendongeng, karena siswa

kelas 1 dan 2 masih dalam tahap belajar membaca. Prosesnya adalah

guru menceritakan sebuah cerita dan anak-anak mendengarkan dan

menyimak cerita tersebut kemudian di akhir cerita anak-anak di beri

pertanyaan untuk di jawab secara spontan serta menceritakan kembali

secara singkat apa yang mereka dengar.

Page 85: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

69

Di kelas 3 dan 4 rata-rata siswa sudah bisa membaca, maka dari itu

dalam kegiatan reading class siswa di tugaskan untuk membaca sendiri

buku dengan tema tertentu untuk kemudian di ceritakan kembali di depan

teman-temannya atau di buat rangkuman tertulis apa yang telah mereka

baca. Sedangkan untuk di kelas 5 dan 6 siswa juga hamper sama dengan

metode yang di lakukan oleh kelas 3 dan 4 namun, siswa kelas 5 dan 6 di

tuntut untuk lebih mendalami pemahaman mereka akan isi bacaan

mereka dan di akhir kelas mereka di tugaskan membuat sebuah karangan

atau tulisan berdasarkan buku yang telah mereka baca. Kegiatan reading

class ini biasanya dilaksanakan di perpustakaan sekolah atau di dalam

kelas masing-masing dengan memanfaatkan mini library. Jadwal

kegiatan reading class di buat atas perundingan semua guru yang

disesuaikan dengan jadwal pelajaran bahasa Indonesia setiap kelas dan di

setujui oleh kepala sekolah.

2. Peran Guru Dan Perpustakaan Dalam Pelaksanaan Reading Class

Kegiatan reading class merupakan salah satu program Literasi

Informasi sekolah. Oleh karena itu reading class dalam pelaksanaannya

di pandu dan diawasi oleh guru wali kelas masing-masing yang juga

mengajar pelajaran bahasa Indonesia. Peran dan tugas guru dalam

pelaksanaan reading class adalah sebagai berikut:

a. Mengatur jadwal kunjungan perpustakaan sesuai dengan jadwal

pelajaran bahasa Indonesia.

Page 86: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

70

b. Membimbing siswa dalam memilih tema bacaan dan dalam

pemilihan bahan bacaan.

c. Memandu dan mengawasi siswa di perpustakaan agar bersikap tertib

dan tidak gaduh di perpustakaan.

Sedangkan peran perpustakaan dalam pelaksanaan kegiatan reading

class ini adalah hanya sebagai media yang digunakan siswa untuk

memenuhi kebutuhan informasi.

3. Pengaruh Reading Class Terhadap Literasi Informasi Siswa

Pengaruh kegiatan reading class dalam meningkatkan kemampuan

literasi informasi siswa setelah mereka rutin melakukan kegiatan reading

class diantaranya adalah siswa menjadi terbiasa dengan buku dan

sebagian besar anak menjadi gemar membaca dan senang berkunjung ke

perpustakaan. Siswa menjadi melek informasi, berbagai informasi yang

tidak siswa dapatkan di dalam uku paket pelajaran biasa mereka dapatkan

di perpustakaan. Beberapa siswa yang mempunyai bakat menulis menjadi

semakin terasah kemampuan menulisnya bahkan, sampai ada yang

memenangkan lomba menulis di beberapa kompetisi menulis tingkat

SD.

Kemudian siswa menjadi terbiasa untuk saling berbagai

pengetahuan, saling menjadi tutor sebaya ketika di dalam kelas. Sebagai

program literasi informasi sekolah, reading class sangat banyak

memberikan pengaruh positif pada siswa/i SDI Al-Ikhlas Cipondoh.

Page 87: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

71

B. Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis,

diantaranya adalah:

1. Perpustakaan SDI Al-Ikhlas sebaiknya melengkapi koleksi dan fasilitas

perpustakaan agar lebih menunjang proses reading class.

2. Sebaiknya SDI Al-Ikhlas memiliki seorang pustakawan (tenaga

professional) agar pemberdayaan perpustakaan dapat berjalan secara

efektif.

3. Sebaiknya pengelola perpustakaan mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan

yang di laksanakan oleh Perpustakaan Nasional ataupun lembaga lainnya,

supaya pengelola dapat senantiasa meningkatkan kompetensi terkait ilmu

perpustakaan,

4. Sebaiknya siswa juga di ajarkan mengenai orientasi perpustakaan yang

di dalamnya terdapat pendidikan pemakai mengenai berbagai fasilitas

yang ada di perpustakaan. Agar siswa lebih mengenal perpustakaan

sebaiknya, dan siswa juga perlu di kenalkan dengan informasi yang

terkini melalui media surat kabar atau pun informasi yang terdapat di

media online serta cara menggunakan informasi tersebut dengan tepat

agar kemampuan literasi informasi siswa bisa berkembang dengan lebih

baik.

Page 88: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

72

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan

Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. 1st ed. Jakarta: Rajawali

Pers, 2016.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. 4th ed.

Jakarta: Rhineka Cipta, 1998.

Dawson, Merran, and Niki Kallenberger. ―Information Skills in the School :‖ New

South Wales Department of Education And Training, 2007, 1–30.

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:FEk_uemZiXEJ:www.curricu

lumsupport.education.nsw.gov.au/schoollibraries/teachingideas/isp/docs/info

skills.pdf+&hl=en&gl=my&pid=bl&srcid=ADGEESjlMVQhwo9BmmGzx4

kHAvbnZki0L6ekErbMAYjVf7qCXr45tW3LcsKkEeEHC3e0KY5HzgQO.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. ―Undang-Undang Nomor 43

Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,‖ 2007, 1–25.

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27150/node/918/uu-no-43-

tahun-2007-perpustakaan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. ―Data Pokok Pendidikan

Dasar Dan Menengah.‖ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, n.d.

http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/8B7AEBFE0BC35770C7C8

.

Farmer, Lesley S. J. ―How AASL Learning Standards Inform ACRL’s

Information Literacy Framework.‖ IFLA WLIC 2014 - Lyon - Libraries,

Citizens, Societies: Confluence for Knowledge, 16-22 August, 2014, 6.

http://library.ifla.org/831/.

Herdiansyah, Haris. Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups: Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers, 2005.

IFLA School Libraries Section Standing Committee. ―Pedoman Perpustakaan

Sekolah IFLA / UNESCO,‖ 2006, 1–34.

Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: Sekolah Tinggi

Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 (2008).

Page 89: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

73

Lau, Jesús. ―Guidelines on Information Literacy for Lifelong Learning.‖ Retrieved

October, 2006, 60.

http://www.jesuslau.com/docs/publicaciones/doc2/Iflaguidelines.pdf.

Mashuri, Ilham. ―Implementasi Literasi Informasi Di Sekolah.‖ Pustakaloka 4,

no. No. 1 (2012).

Milles, Mathew B., and Michael A. Hubberman. Analisis Data Kualitatif: Buku

Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan. Jakarta: UI Press,

19992.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001.

Mudjito. Materi Pokok Pembinaan Minat Baca. 4th ed. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2001.

Muin, Muh. Azwar. Information Literacy Skills : Strategi Penelusuran Informasi

Online. Edited by Muh. Quraisy Mathar. Makassar: Alauddin University

Press, 2013.

Musfiroh, Tadkirotun, and Beniati Listyorini. ―Kontruk Kompetensi Literasi

Untuk Siswa Sekolah Dasar.‖ LITERA 15, no. 1 (2016): 1–11.

―Sekolah Islam Al Ikhlas Cipondoh.‖ Yayasan Al-Ikhlas Muslim Indonesia

(YIMI), n.d. http://www.alikhlascipondoh.sch.id/Sdi.php#vimi.

―Sekolah Islam Al Ikhlas Cipondoh.‖ Yayasan Al-Ikhlas Muslim Indonesia

(YIMI), n.d. http://www.alikhlascipondoh.sch.id/Sdi.php#prest.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012.

———. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta,

2013.

Suhendar, Yaya. Panduan Petugas Perpustakaan. Jakarta: Prenada Media Group,

2014.

———. Panduan Petugas Perpustakaan. Jakarta: Prenada Media Group, 2014.

Sulistyo Basuki. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1994.

Sutarno NS. ―Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis,‖ xx. Jakarta:

Sagung Seto, 2006.

Page 90: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

74

UNESCO, ed. ―IFAP Report.‖ In Information for All Programme. Paris, Perancis:

United Nations Educational, 2014.

Wijetunge, Pradeepa. ―The Information Literacy Model in Srilangka to Underpin

Changing Education Paradigma of Sri Langka.‖ Sri Lanka Journal of

Librarianship & Information Management 1 (2005).

Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Penafsiran Al-Qur’an. Al-Qur’an dan

Terjemahnya, issued 2009.

Zulaikha, Sri Rohyanti, Siti Partini Suardiman, and Sodiq A. Kuntoro.

―Pengebangan Model Perpustakaan Madrasah Dalam Penerapan Literasi

Informasi Untuk Mempersiapkan Belajar Sepanjang Hayat.‖ Jurnal

Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi 3, no. No. 2 (n.d.).

Page 91: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 92: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan
Page 93: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan
Page 94: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan
Page 95: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan
Page 96: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan
Page 97: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan
Page 98: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

HASIL WAWANCARA GURU

Narasumber : Sulistiyani (SL), guru kelas 6.

Waktu Wawancara : 21 Agustus 2017

Tempat wawancara : Ruang Serba Guna SDI Al-Ikhlas Cipondoh

1. Bisakah anda menceritakan sedikit saja tentang reading class ?

“Biasanya seminggu sekali dalam 3 hari jadwal pelajaran bahasa

Indonesia, terkadang pelajaran lain pun suka mengadakan reading class

terutama pelajaran bahasa (inggris/arab)”

2. Sejak kapan sekolah ini menjalankan program reading class ?

“Sejak awal sekolah berdiri.”

3. Apa tujuan diadakannya program reading class ?

“Tujuannya ya untuk membantu anak kelas bawah memperlancar

kemampuan membaca mereka, kemudian juga memancing minat baca

anak, dan tentunya untuk .memanfaatkan buku-buku yang ada di

perpustakaan”

4. Siapa yang memegang kendali program reading class ini?

“Program tsb dari sekolah yang dimasukkan ke dalam kurikulum mata

pelajaran terutama pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa inggris/

arab.”

5. Siapa saja yang terlibat dalam program reading class ?

“Guru kelas/ guru mata pelajaran dan siswa.”

6. Dalam pelaksanaannya, kapan dan berapa jam pelajaran yang diterapkan

dalam program reading class ini?

“Utamanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia selama 1 jam pelajaran,

70 menit”

Page 99: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

7. Dimana biasanya kegiatan reading class dilaksanakan?

―Di perpustakaan dan kadangkala di dalam kelas masing-masing karena

di kelas pun mereka punya mini library juga.”

8. Hal apa saja yang dipersiapkan sebelum program reading class

dilaksanakan?

“Dari gurunya menyiapkan buku-buku yang sesuai tema pelajaran,jika

dilaksanakan di perpus di bereskan buku-buku yang ada di perpusnya

atau guru yang membawa buku-buku tsb ke kelas jika kegiatannya

dilaksanakan di kelas. Dan media audio visual seperti dongeng digital

yang menggunakan infocus untuk anak-anak kelas bawah (1-3)”

9. Metode apa yang digunakan dalam program reading class ?

―Saya kurang tau”.

10. Bagaimana peran guru dalam kegiatan reading class ?

―Pemandu dan pengawas siswa ketika di perpustakaan.”

11. Seberapa berperan perpustakaan dalam program reading class ?

“Sangat berperan penting sebagai sumber informasi siswa (sumber

belajar siswa)”

12. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program

reading class ?

―karena tidak ada pustakawannya jadi anak-anak tidak bisa maksimal

dalam penggunaan buku di perpustakaan dan sudah tidak boleh lagi

dipinjam keluar perpus”

13. Mengapa sekolah selalu memasukkan program reading class disetiap

kurikulum pembelajaran?

―Untuk menumbuhkan minat baca anak dan membantu anak melancarkan

kemampuan membaca dan menulis.”

Page 100: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

14. Output apa yang diharapkan guru dari siswa stelah mengikuti kegiatan

reading class?

―Lebih suka baca, dan jadi lebih ingin tahu hal-hal yang baru jadi di ruma

mereka bisa menerapkan hobi baca mereka.”

15. Adakah perbedaan kegiatan dalam program reading class di setiap

tingkatan kelas?

“Ada, kalo di kelas bawah biasanya pakai metode mendongeng dan lebih

memberatkan kepada kelancaran menulis dan membaca siswa. Kalau

kelas atas lebih ke pemahaman isi bacaan yang mereka baca.”

16. Sejauh ini apa saja dampak yang terlihat pada siswa setelah mengikuti

reading class ?

“Beberapa siswa yang benar-benar selalu membaca jadi menumbuhkan

hobi baca dan menambah pengetahuan baru mereka.”

Page 101: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

HASIL WAWANCARA GURU

Narasumber : Lili (LI), guru kelas 4.

Waktu Wawancara : 21 Agustus 2017

Tempat wawancara : Ruang Kelas IV SDI Al-Ikhlas Cipondoh

1. Bisakah anda menceritakan sedikit saja tentang reading class ?

“kita menyebutnya kunjungan perpus, itu dilakukan di jam bahasa

indonesia untuk melatih kemampuan membaca dan menulis siswa”

2. Sejak kapan sekolah ini menjalankan program reading class ?

“dari Sejak saya masuk ke sekolah ini.”

3. Apa tujuan diadakannya program reading class ?

“tujuan kegiatan ini yaa untuk memancing minat baca anak., melatih

kemampuan menulis siswa (membuat karya tulis), dan juga dapat

mengasah kemampuan pemahaman terhadap isi bacaan”

4. Siapa yang memegang kendali program reading class ini?

“kunjungan perpus merupakan salah satu program sekolah yang

dimasukkan ke dalam kurikulum mata pelajaran bahasa indonesia.”

5. Siapa saja yang terlibat dalam program reading class ?

“Guru kelas/ guru mata pelajaran dan siswa.”

6. Dalam pelaksanaannya, kapan dan berapa jam pelajaran yang diterapkan

dalam program reading class ini?

“dalam jadwal pelajaran bahasa Indonesia yang terdiri dari 3 kali

seminggu, di jadwal pertama siswa membaca selama 1 jam pelajaran (70

menit) dan kemudian di hari ke dua siswa ditugaskan untuk menulis apa

Page 102: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

saja yang sudah dia dapatkan dari isi bacaannya, karna kan untuk

mencari bukunya aja mereka udah mengabiskan banyak waktu”

7. Dimana biasanya kegiatan reading class dilaksanakan?

―Di perpustakaan dan kadangkala di dalam kelas (jika perpustakaan

sedang tidak ada penjaganya) masing-masing karena di kelas pun mereka

punya mini library juga.”

8. Hal apa saja yang dipersiapkan sebelum program reading class

dilaksanakan?

“Dari gurunya menyiapkan buku-buku yang sesuai tema pelajaran,jika

dilaksanakan di perpus di bereskan buku-buku yang ada di perpusnya

atau guru yang membawa buku-buku tsb ke kelas jika kegiatannya

dilaksanakan di kelas. Dan media audio visual seperti dongeng digital

yang menggunakan infocus untuk anak-anak kelas bawah (1-3)”

9. Metode apa yang digunakan dalam program reading class ?

“dalam kunjungan perpus mereka diajarkan untuk memahami isi bacaan

dan mengasah kemampuan menulis siswa”.

10. Bagaimana peran guru dalam kegiatan reading class ?

―Pemandu dan pengawas siswa ketika di perpustakaan.”

11. Bagaimana peran perpustakaan dalam kegiatan reading class ?

―hanya sebagai fasilitator saja”

12. Seberapa berperan perpustakaan dalam program reading class ?

“Sangat berperan penting sebagai sumber informasi siswa (sumber

belajar siswa)”

13. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program

reading class ?

Page 103: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

―karena tidak ada pustakawannya menjadikan ku jungan perpus jadi tidak

optimal karena kesulitan untuk mengakses perpustakaan yang sering di

kunci”

14. Mengapa sekolah selalu memasukkan program reading class disetiap

kurikulum pembelajaran?

―Untuk menumbuhkan minat baca anak dan membantu anak melancarkan

kemampuan membaca dan menulis.”

15. Output apa yang diharapkan guru dari siswa stelah mengikuti kegiatan

reading class?

―minimal mereka paham dengan apa yang mereka baca dan mereka bisa

menceritakan kembali apa yang sudah di baca dengan bahasa mereka

sendiri (karna berbicara itu ternyata lebih sulit, entah karna keterbatasan

kosa kata). Dan membiasakan mereka dengan tutor sebaya karna

biasanya tutor sebaya lebih mudah dipahami dari pada penjelasan dari

guru.”

16. Adakah perbedaan kegiatan dalam program reading class di setiap

tingkatan kelas?

“iya karna kelas 1 kan baru belajar baca jadi pakai metode mendongeng,

seiring dengan bertambah tinggi tingkatan kelas, mereka dilatih untuk

berbicara dan menulis .”

17. Sejauh ini apa saja dampak yang terlihat pada siswa setelah mengikuti

reading class ?

“ada beberapa anak yang sudah terlihat bakat menulisnya yang semakin

terasah dari program kunjungan perpus ini ”

Page 104: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

HASIL WAWANCARA PENGAGAS KEGIATAN READING CLASS

Narasumber : Ibu Dharma (DR) (Kepala Sekolah SDI Al-Ikhlas Periode

Pertama)

Waktu Wawancara : 21 September 2017

Tempat wawancara : Warung Tenda Sop Buntut Pasar LamaTangerang

1. Bisakah anda menceritakan sedikit saja tentang reading class ?

“Sebetulnya bukan reading class ya, tapi lebih kepada class library.

Kegiatan ini sebetulnya untuk membuat anak-anak nyaman dan betah di

sekolah, di kelas. Selain perpustakaan sekolah ada juga mini library,

sama halnya dengan permainan lain yang disediakan sekolah sebagai

bahan bermain anak-anak ketika jam istirahat ketika cuaca kurang bagus

(hujan atau terlalu panas untuk bermain di luar kelas) serta ketika

menunggu jemputan di saat pulang sekolah”

2. Sejak kapan sekolah ini menjalankan program reading class ?

“Sejak sekolah berdiri.”

3. Apa tujuan diadakannya program reading class ?

“Untuk menumbuhkan kecintaan pada buku, untuk mengenalkan anak

pada buku dan menumbuhkan hobi mambaca pada anak.”

4. Siapa yang memegang kendali program reading class ini?

“Sekolah yang sudah di selipkan ke dalam silabus.”

5. Metode apa yang digunakan dalam program reading class ?

“Saya memberlakukan classs library ini hanya dari kebiasaan saya di

rumah yang suka membaca kemudian saya terapkan juga di sekolah

kepada anak-anak. Untuk menumbuhkan kecintaan pada buku dan hobi

membaca.”

6. Manfaat apa yang didapat siswa dari program reading class tersebut?

Page 105: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

“Anak-anak bisa mendapatkan banyak pengetahuan dari buku dan dapat

melancarkan membaca pada siswa kelas 1 yang sedang belaja membaca.

Meluaskan wawasan anak sehingga di kemudian hari, di masa depan anak

tidak kepentok dengan 1 pengetahuan, sehingga menjadikan anak yang

inovatif.”

7. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program

reading class ?

“Hampir tidak ada, mungkin hanya masalah anggaran untuk pengadaan

buku di perpustakaan sekolah yang hanya mengandalkan sumbangan dan

bantuan pemerintah.”

Kalau masalah pustakawan?

―awalnya kita punya pengelola perpustakaan yang diambil dari seorang

OB yang kemudian disekolahkan selama beberapa bulan untuk

mempelajari tentang kepustakawanan, tapi itu tidak lama”

8. Mengapa sekolah selalu memasukkan program reading class disetiap

kurikulum pembelajaran?

“Untuk membuat anak-anak nyaman belajar, betah di sekolah,

membiasakan anak dengan buku sehingga lambat laun bisa menumbuhkan

kecintaan mereka pada membaca buku dan menumbuhkan rasa

keingintahuan yang tinggi”

9. Output apa yang diharapkan guru dari siswa stelah mengikuti kegiatan

reading class?

“Bisa menumbuhkan rasa keingintahuan yang tinggi dari anak dan

kecintaan pada buku.”

10. Adakah perbedaan kegiatan dalam program reading class di setiap

tingkatan kelas?

“Jika di kelas kecil (kelas 1-3) metodenya dengan mendongeng atau

bercerita oleh gurunya kemudian anak-anaknya mendengarkan

Page 106: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

(menyimak), jika di kelas besar (kelas 4-6) anak-anak di berikan tugas

untuk kaimerangkum apa yang dia baca karna mereka sudah bisa

merangkai kata.”

11. Sejauh ini apa saja dampak yang terlihat pada siswa setelah mengikuti

reading class ?

“Sayangnya saya kurang mengamati tapi yang saya ingat selama saya

mengajar ada 1 anak yang sudah berhasil memenangkan lomba menulis

tingkat nasional dari gramedia sebagai penyelenggaranya”

Page 107: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

HASIL WAWANCARA SISWA

Narasumber :

Siswa kelas 6 Yolanda (YL)

Siswa kelas 5 Syamil (SY)

Siswa kelas 4 Shabiya (SH)

Waktu Wawancara : 11 September 2017

Tempat wawancara : Ruang Serba Guna SDI Al-Ikhlas Cipondoh

1. Menurut kamu apakah reading class merupakan kegiatan yang

menyenangkan?

YL: menyenangkan banget, karna kan aku emang suka banget, kadang di

luar jadwal itu aku suka ke perpus aja pagi-pagi.

SY : iyaa suka bisa baca buku dengan tema baru.

SH : seneng sih.

2. Bisakah kamu ceritakan sedikit tentang kegiatan reading class?

YL : jadi kalo lagi jam kunjungan perpus kita disuruh nyari dan baca dulu

bukunya di perpus terus balik lagi ke kelas untuk meringkas buku yg udah

kita baca.

SY : reading class itu biasanya disebut kunjungan perpus, kita disuruh

baca buku selama 30 menit abis itu disuruh merangkum apa yang kit

abaca di kertas yang di kasih bunda (guru).

SH : kalo ada yang berkaitan dengan pelajaran dan disuruh nyari buku di

perpus terus kita baca.

3. Adakah tema-tema khusus yang ditentukan oleh guru dalam memilih

bacaan?

YL : kadang dikasih tema kadang juga ngga (bebas milih buku dg tema

apa aja)

Page 108: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

SY : iya ada

SH : iyaa ada yang sesuai dengan tema yang lagi dipelajarin tapi bebas

kita yang pilih bukunya.

4. Apa saja yang kamu lakukan dalam kegiatan reading class ?

YL : ya baca buku terus di rangkum atau di certain lagi di depan kelas.

SY : baca 30 menit, terus habis itu merangkum di sebuah kertas atau

langsung diceritakan kembali apa yang sudah kit abaca..

SH : baca di tempat terus menceritakan kembali apa yng kita baca

5. Jenis buku apa saja yang biasa kalian baca ?

YL : kalo di perpus sih banyakan buku pelajaran atau ensiklopedia, buku

ceritanya cuman sedikit.

SY : kamus, buku pelajaran, sama buku cerita kadang-kadang

SH : ensiklopedia, buku pengetahuan IPA, terus buku cerita kadang-

kadang.

6. Siapa saja yang terlibat di kegiatan reading class ini?

YL : murid kelas sama guru mata pelajarannya

SY : guru matapelajaran sama semua murid di kelas

SH : guru

7. Dimana biasanya tempat dilaksanakannya kegiatan reading class ?

YL : kadang di perpus, kadang juga di kelas (bukunya di bawa ke kelas)

SY : di perpustakaan

SH : karna kita kurikulum tematik jadi lebih sering di kelas dan buku

8. Sejak kapan kalian mengikuti kegiatan reading class?

YL : dari kelas 1

Page 109: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

SY : dari kelas 1 tapi gak sering

SH : baru pertama kali di kelas 4 ini doang.

9. Bagaimana cara kamu mencari bahan bacaan dengan tema tertentu untuk

kegiatan reading class ?

YL : langsung ke rak terus diliat-liat isinya, kalo kira-kira aku suka dan

sesuai tema yang dikasih bunda (guru) ya itu buku yg aku baca.

SY : langsung ke raknya cari misalnya tema tumbuh-tumbuhan terus diliat

isinya ada tema tumbuh-tumbuhannya apa ngga gitu.

SH : cari-cari yang sesuai tema terus pilih langsung ke rak yang kita suka.

10. Apa saja peranan guru dalam kegiatan reading class ?

YL : mengawasi dan membimbing anak-anak muridnya kan biasanya ada

yg suka bercanda dan lari-lari gitu berisik.

SY : mengawasi dan me muridnya kalo ada yg gak baca buku ya di tegor

di suruh baca jangan berisik

SH : mantau anak-anak yang lagi di perpus aja soalnya kadang ada yang

suka rebut bercanda.

11. Bagaimana jika ada teman kamu yang tidak mau mengikuti kegiatan

reading class?

YL : di tegur aja sih sama gurunya terus di suruh baca kalo masih gak

mau disuruh keluar (berisik/ bercanda).

SY : kalo ada yg gak baca buku ya di tegor di suruh baca jangan berisik

SH : ditegur

12. Hal apa yang kamu sukai dari kegiatan reading class?

YL : bisa baca buku-buku yang kita suka walaupun kadang suka di kasih

tema tertentu.

Page 110: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

SY : bisa pilih buku bacaan sendiri.

SH : bisa

13. Hal apa yang kamu tidak suka (kendala) dari kegiatan reading class?

YL : bukunya kurang bervariasi, jarang ada buku baru dari kelas satu

bukunya itu-itu aja jadi rada bosen.

SY : gak ada, seru aja sih

SH : paling ada yang suka berisik aja pada bercanda.

14. Manfaat apa saja yang kamu rasakan setelah mengikuti kegiatan reading

class ?

YL : jadi lancar baca, terus bias nambah pengetahuan baru juga, jadi

lebih tau banyak hal dari pada temen yang males baca.

SY : bisa dapet pengetahuan baru sama bisa lancarin baca.

SH : bisa lebih tau pengetahuan baru gitu.

15. Apa yang kamu harapkan dari kegiatan reading class untuk kedepannya?

YL : lebih banyak di tambah variasi buku yang menarik biar yang gak

suka baca jadi semangat baca bukunya, kaya di perpustakaan sekolah

temen aku yang dia enak banget bisa pinjem buku apa aja di perpustakaan

sekolahnya yang lengkap. terus bukunya juga banyak yg berdebu karna

gak ada yang jaganya.

SY : ya paling gak usah di kasih tema sama bunda (guru) biar kita bisa

cari sendiri buku yang kita suka gitu.

SH : harusnya kita bebas ke perpus gak cuman pas pelajaran aja terus

ada yang jagain perpus biar kita gampang mau ke perpus,

Page 111: PENGARUH KEGIATAN READING CLASS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37947/1/KHADIJAH ZAKIA -FAH.pdf · membimbing serta mendampingi siswa selama di perpustakaan

BIODATA PENULIS

KHADIJAH ZAKIA. Lahir di Tangerang, 9 Maret 1995.

Putri ke-2 dari 4 bersaudara dari Ayahanda Juftazani dan

ibunda Julaeha. Menamatkan pendidikan sekolah dasar di

Tangerang Selatan, SDN Pondok Ranji III. Menamatkan se-

solah menengah pertama dan menengah atas di Tasikmalaya, MTs. Fadris dan

MA. Fath-Hiyyah Pendidikan S1 di Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora Jakarta dan lulus dengan menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Kegiatan Reading Class Dalam Mengembangkan

Kemampuan Literasi Informasi Siswa Di Perpustakaan SDI Al Ikhlas

Cipondoh” tahun 2017. Selama menempuh pendidikan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mengikuti organisasi Senat Mahasiswa Fakultas Adab dan

Humaniora sebagai sekretaris pada periode 2016 dan organisasi ekstra yaitu

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat Adab dan Humaniora sebagai

divisi kesekretariatan pada tahun 2016. Melakukan PKL (Praktek Kerja

Lapangan) di Knowledge Management & Library IPC Corporate University tahun

2015 serta melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa Ancol Pasir pada tahun

2016.