pengaruh jarak tanam dan jumlah benih …repository.utu.ac.id/1099/1/bab i-v.pdf1 asmaul husna sp....
TRANSCRIPT
PENGARUH JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
SKRIPSI
FEBRI LINDA YANTI 07C10407053
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH-ACEH BARAT
2013
PENGARUH JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
SKRIPSI
FEBRI LINDA YANTI 07C10407053
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH-ACEH BARAT
2013
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul : Pengaruh Jarak Tanam Dan Jumlah Benih Per Lubang
Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah
(Arachis hypogaeaL.)
Nama Mahasiswa : Febri Linda Yanti
Nim : 07C10407053
Program Studi : Agroteknologi
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama, Pembimbing Anggoota,
Asmaul Husnah, SP. M.Si Muhammad Jalil, SP, MP NIDN. 0120027406 NIDN. 0115068302
Diketahui :
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agroteknologi
Diswandi Nurba, S.TP, M.Si Jasmi, SP, M.Sc NIDN. 0128048202 NIDN. 0129067903
Tanggal lulus : 03 Agustus 2013
Yang disusun oleh:Nama : Febri Linda YantiN I M : 07C10407053Fakultas : PertanianProgram Studi : Agroteknologi
SUSUNAN DEWAN PENGUJI :
1 Asmaul Husna SP. M.Si
2
3
4
Meulaboh, 03 Agustus 2013
Ketua Prodi Agroteknologi,
Jasmi, SP., M.Sc
Penguji Anggota
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi/tugas akhir dengan judul:
Pengaruh Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam TerhadapPertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 03 Agustus 2013 dandinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
Muhammad Jalil, SP., MP
Pembimbing I/ Ketua TIM Penguji
Pembimbing II
Ir. H. Yuliatul Muslimah
Penguji Utama
Jasmi, SP, M.Sc
Ya AllSepercsebagi“sekirasunggumeskip
IbunJasaBetaDemHanydemi
Deng
Kupetersc
TerimdalamHalisRiki,Temapersa
llah….. cik ilmu telaian kecil dari yanya lautan uh habislah pun kami dat
Sabda RasulPerjalanan pengetahuanibadah, memengajarkanmenyebarkan
nda ........ yangmu yang tela
apa ku berhutmi kesuksesan
ya untuk ai buah hatimu
Ayahanda...Tutur katamPegorbananm
Hanya AllahDemi sayangmereka KasiJasa keduanyhatiku yang
gan penuh keersembahkan cinta rismala
ma Kasih kum mengisi hisah, Safrian, Wira, Waan-teman sematu, Thank’s f
P
ah Engkau k yang Engkau
n menjadi ti lautan itu tangkan tamb
lullah SAW :ilimu pen
n itu tanda engingatnya n kepada orannya adalah p
ng sangat kusaah melahirkantang budi pad anakmu, ibuanakmu, ibuu
...... yang sanmu, nasehatmumu dan kerja h yang dapat g Ibu dan demih mereka melnya abadi sela tak terganti
eikhlasan dan karya tulis in serta adik-ad u ucapkan khari-hariku; Eni, Rosna, Yahyudi, Wanmuanya sean for All.
Persembah
karuniakan ku miliki sebaginta untuk sebelum hab
bahan sebany
: ngetahuan, taat kepada adalah tas
ang yang hen pengorbanan
ayangi nku, membesadamu, siang munda tepiskanunda berikan
ngat kucintai u, kasih saya kerasmu yan
t membalas semi cinta Ayalimpah ruah tamanya di jiwikan....
n segenap kasni kepada Aydikku tersayan kepada rekanEra, Icut, I
Yuli, k.Icut, kndi, Bustaningkatan 2007
hanku
kepadaku, hagaimana firma
(menulis) kbis (ditulis) kyak itu (pula)
sesungguhny Allah SWT,sbih, memba
ndak mengeta” (H.R. Tarm
arkanku dan mmalam Ibundan segala dugaan semagat,
angmu, do’amng tidak kenaemua jasamu .ah, karuniahktiada bertepi
wa ini dan eng
sih sayang yanyahanda Rajang : Reza, Ra
n-rekan seperjIda, Aini, Ak.Rika, Ratnil, Firdaus, 7 yang tidak
Febri L
anya saja akuan-Mu :
kalimat-kalimkalimat-kalim”
(A
ya mempelT, menuntut iahasnya adaahui adalah s
mizi)
mendidikku da berdo’a an dan cercahmotivasi, da
mu, harapanml lelah
...... kan Syurgamu gkaulah perm
ng diiringi tuaman dan Ibu
Raihan rjuangan yan
Ainon, Eva, na, Dedi, Adi
Fuadi, Khak dapat ku s
Linda Yan
ku mengetahu
mat Tuhankumat Tuhanku
l-Kahfi : 109
lajari ilmu ilmu adalah
dalah jihad, sedeqah dan
ha dan dorongan
u
u untuk
mata di
ulusnya do’a, unda
ng selalu seti
S,almi Endrdi, Fajar, Sonariuddin, sertsebutkan sat
ti
ui
u, u,
9)
n
ia dri, ni, ta tu
RINGKASAN
FEBRI LINDA YANTI “Pengaruh Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)”dibawah
bimbingan Asmaul Husnah sebagai pembimbing utama dan Muhammad Jalil
sebagai pembimbing anggota.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan
jumlah benih per lubang tanam terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah,
serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat mulai dari 1 Mei sampai 21
September 2012.
Bahan yang digunakaan dalam penelitian ini adalah benih kacang tanah
varietas Domba, Kapur dolomite, Pupuk kandang adalah kotoran kerbau, pupuk
dasar adalah pupuk urea, SP-36, KCl. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah
parang, cangkul, garu, scrup, tali rafia, meteran, gembor, timba, ember, papan
nama, kalkulator, timbangan analitik dan alat-alat menulis.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial
3x3 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah faktor jarak tanam yang terdiri
tiga taraf yaitu : jarak tanam 30 x 10 cm, 30 x 15 cm dan 30 x 20 cm. Faktor
jumlah benih yang terdiri dari tiga taraf yaitu : 1 benih per lubang tanam, 2 benih
per lubang tanam dan 3 benih per lubang tanam
Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST,
jumlah cabang umur 15, 30 dan 45 HST, persentase polong bernas, persentase
polong hampa, jumlah ginofor gagal,berat 100 biji kering, berat kering per plot
dan produksi per hektar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh tidak nyata
terhadap tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah cabang umur 15, 30 dan
45 HST, persentase polong bernas, persentase polong hampa, jumlah ginofor
gagal, berat 100 biji kering, berat kering per plot dan produksi per hektar.
Pertumbuhan dan hasil kacang tanah terbaik dijumai pada jarak tanam 30 x 20 cm
.
Jumlah benih per lubang tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi
tanam dan jumlah cabang 15, 30 dan 45 HST, dan berpengaruh tidak nyata
terhadap persentase polong bernas, persentase polong hampa, jumlah ginofor
gagal,berat 100 biji kering, berat kering per plot dan produksi per hektar.
Pertumbuhan dan hasil kacang tanah terbaik dijumpai pada perlakuan 3 benih per
lubang tanam.
Terdapat interaksi yang tidak nyata antara jarak tanam dan jumlah benih
perlubang tanam terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman kacang
tanah yang diamati.
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan berjudul: “Pengaruh Jarak Tanam
dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Kacang Tanah (Arachis hipogaeaL.)”. Salawat serta salam kepada
junjungan alam Nabi Besar SAW yang telah membawa umatnya dari alam
kebodohan ke alam berilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Asmaul Husnah SP, M.Si selaku dosen pembimbing utama, dan Muhammad
Jalil, SP, MP selaku dosen pembimbing anggota yang telah membimbing
penlis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Jasmi, SP,M.Sc selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Teuku Umar.
3. Diswandi Nurba, S.TP., M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Teuku Umarbeserta Civitas Akademika yang telah menyediakan sarana dan
prasarana selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas
Pertanian Universitas Teuku Umar.
4. Ayahanda dan Ibunda, serta kakak_kakaku dan saudara-saudaraku atas doa,
kasih sayan, pengorbanan dan dorongan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi hingga selesai.
5. Seluruh rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi angkatan 07 dan semua pihak
yang telah membantu dalam kegiatan dan pembuatans skripsi ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga segala amal
dan bantuan mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah AWT..
Meulaboh,03 Agustus2013
Penulis
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan berjudul: “Pengaruh Jarak Tanam
dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Kacang Tanah (Arachis hipogaeaL.)”. Salawat serta salam kepada
junjungan alam Nabi Besar SAW yang telah membawa umatnya dari alam
kebodohan ke alam berilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Asmaul Husnah SP, M.Si selaku dosen pembimbing utama, dan Muhammad
Jalil, SP, MP selaku dosen pembimbing anggota yang telah membimbing
penlis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Jasmi, SP,M.Sc selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Teuku Umar.
3. Diswandi Nurba, S.TP., M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Teuku Umarbeserta Civitas Akademika yang telah menyediakan sarana dan
prasarana selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas
Pertanian Universitas Teuku Umar.
4. Ayahanda dan Ibunda, serta kakak_kakaku dan saudara-saudaraku atas doa,
kasih sayan, pengorbanan dan dorongan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi hingga selesai.
5. Seluruh rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi angkatan 07 dan semua pihak
yang telah membantu dalam kegiatan dan pembuatans skripsi ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga segala amal
dan bantuan mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah AWT..
Meulaboh,03 Agustus2013
Penulis
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan berjudul: “Pengaruh Jarak Tanam
dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Kacang Tanah (Arachis hipogaeaL.)”. Salawat serta salam kepada
junjungan alam Nabi Besar SAW yang telah membawa umatnya dari alam
kebodohan ke alam berilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Asmaul Husnah SP, M.Si selaku dosen pembimbing utama, dan Muhammad
Jalil, SP, MP selaku dosen pembimbing anggota yang telah membimbing
penlis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Jasmi, SP,M.Sc selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Teuku Umar.
3. Diswandi Nurba, S.TP., M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Teuku Umarbeserta Civitas Akademika yang telah menyediakan sarana dan
prasarana selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas
Pertanian Universitas Teuku Umar.
4. Ayahanda dan Ibunda, serta kakak_kakaku dan saudara-saudaraku atas doa,
kasih sayan, pengorbanan dan dorongan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi hingga selesai.
5. Seluruh rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi angkatan 07 dan semua pihak
yang telah membantu dalam kegiatan dan pembuatans skripsi ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga segala amal
dan bantuan mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah AWT..
Meulaboh,03 Agustus2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN.................................................................................................. iiiUCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... vDAFTAR ISI ................................................................................................... viDAFTAR TABEL .......................................................................................... viiDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ixDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1B. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3C. Hipotesis .......................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 4
A. Botani Kacang Tanah ........................................................................ 5B. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah .......................................... 5C. Peranan Unsur Hara Bagi Tanaman ................................................... 6D. Jarak tanam kacang tanah .................................................................. 8E. Jumlah benih per lubang tanam ......................................................... 9
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ........................................... 10
A. Tempat dan Waktu ............................................................................ 10B. Bahan dan Alat ................................................................................. 10C. Rancangan Percobaan ....................................................................... 11D. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 13E. Pengamatan ....................................................................................... 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 16
A. Pengaruh Jarak Tanam ...................................................................... 23B. Jumlah Benih Per Lubang Tanam ..................................................... 25C. Pengaruh Interaksi ............................................................................. 26
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 27
A. Kesimpulan ....................................................................................... 27B. Saran ................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 28LAMPIRAN ................................................................................................... 30
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Jarak Tanam dan Jumlah BenihPer Lubang Tanam .................................................................................... 13
2. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berberapa Jarak TanamUmur 15, 30 dan 45 HST……………………………………………....... 17
3. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berberapa JarakTanam 15, 30 dan 45 HS………………………………………............... 18
4. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Persentase Polong Hampa padaBerberapa Jarak Tanam ………………………………………………..... 18
5. Rata-rata Jumlah Ginofor pada Beberapa Jarak tanam ………………..... 19
6. Rata-rata Berat Polong kering per Plot pada Beberapa Jarak Tanam ....... 19
7. Rata-rata Berat 100 Biji Kering pada Beberapa Jarak Tanam ………...... 20
8. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Jumlah BenihPer Lubang Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST …………………............... 21
9. Rata-rata Jumlah Cabang Kacang Tanah pada Berbagai Jumlah BenihPer Lubang Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST ………………................... 21
10. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Polong Hampa pada TanamanKacang Tanah BerbagaiJumlah Benihper Lubang Tanam ……………... 22
11. Rata-rata Jumlah Ginofor pada Berbagai Jumlah Benih PerlubangTanam ………………………………………………………………........ 23
12. Rata-rata Berat Polong kering per Plot pada Berbagai Jumlah Benih PerLubang Tanam …………………………………………………............... 23
13. Rata-rata Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Jumlah Benih per LubangTanam ……………………………………….……………………........... 24
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1. Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Jumlah Benih per Lubang
Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST ……………………………………….. 22
2. Jumlah Cabang Kacang Tanah pada Berbagai Jumlah Benih per Lubang
Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST …………………………...................... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman
1. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang tanah pada Berbagai Jarak Tanamdan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 15 HST (cm) ………......... 30
2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman kacang Tanah pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam 15 (cm) ……………...... 30
3. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang tanah pada Berbagai Jarak Tanamdan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 30 HST (cm)…………….. 31
4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman kacang Tanah pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam30 (cm) ........................... 31
5. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang tanah pada Berbagai Jarak Tanamdan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 45 HST (cm) ..................... 32
6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman kacang Tanah pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam 45 HST (cm) ………….. 32
7. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang tanah pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah benih per LubangTanam Umur 15 HST ….........…. 33
8. Analisis Ragam Jumlah Cabangkacang Tanah pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam 15HST ………….....…. . 33
9. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang tanah pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 30 HST………...... 34
10. Analisis Ragam Jumlah Cabang kacang Tanah pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 30 HST …........... 34
11. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang tanah pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 45 HST ……......... 35
12. Analisis Ragam Jumlah Cabang Kacang Tanah Berbagai Jarak Tanamdan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 45 HST ............................ 35
Nomor Teks Halaman
13. Rata-rata Jumlah Persentase Polong Bernas pada Berbagai Jarak Tanamdan Jumlah Benih per Lubang Tanam (g) ……………………..……..... 36
14. Analisis Ragam Jumlah Persentase Polong Bernas pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam (g) ………….………..... 36
15. Rata-rata Jumlah Persentase Polong Hampa pada Berbagai Jarak Tanamdan Jumlah Benih per Lubang Tanam (g) …………………………....... 37
16. Analisis Ragam Jumlah Persentase Polong Hampa pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam (g) …………................. 37
17. Rata-rata Jumlah Ginofor Gagal pada Berbagai Jarak Tanam dan JumlahBenih per Lubang Tanam ……………………….…………………....... 38
18. Analisis Ragam Jumlah Ginofor Gagal pada Berbagai Jarak Tanam danJumlah Benih per Lubang Tanam ……………..…………………….... 38
19. Rata-rata Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Jarak Tanam dan JumlahBenih per Lubang Tanam …………………………………….……....... 39
20. Analisis Ragam Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Jarak Tanam danJumlah Benih per Lubang Tanam …………………………………....... 39
21. Rata-rata Berat Polong Kering per Plot pada Berbagai Jarak Tanam danJumlah Benih per Lubang Tanam ………..…………………………..... 40
22. Analisis Ragam Berat Polong Kering per Plot pada Berbagai JarakTanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam ……………………....... 40
23. Bagan Percobaan ................................................................................... 41
24. Foto-foto Kegiatan ............................................................................ 42
25. Diskripsi Varietas ................................................................................... 45
26. Riwayat Hidup ...................................................................................... 46
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman pangan berupa
semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia.
Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika).
Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari
Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17,
dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis (Anonymous, 2006 ).
Kacang tanah merupakan salah satu jenis leguminosa yang banyak
digunakan sebagai bahan makanan, bahan industri dan komoditi ekspor. Kacang
tanah mengandung kadar lemak yang cukup tinggi yaitu 40-50%, kadar protein
25-32% dan karbohidrat 40%. Kacang tanah dapat dikonsumsi dalam berbagai
bentuk, dikonsumsi setelah dimasak misalnya direbus dan digoreng atau sebagai
bahan campuran bahan makanan maupun sebagai bumbu-bumbu dan sayuran
(Suprapto, 1992).
Biji kacang tanah mengandung zat-zat berguna dan berisikan senyawa-
senyawa tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organ tubuh manusia untuk
kelangsungan hidup, terutama kandungan protein (25-30%) juga karbohidrat
(12%) dan lemak (40-50%) (AAK, 1989).
Tanaman kacang tanah tidak terlalu menuntut persyaratan lingkungan
yang ideal,namun demikian untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik
memerlukan tanah yang gembur, dengan pH 6-6,5 keadaan tanah agak lembab dan
berdrainase baik. Disamping itu tanaman kacang tanah memerlukan iklim yang
cocok, berkisar antara 25-35 oC. Bila suhu dibawah 20 oC pertumbuhan akan
1
2 lambat, umur menjadi lebih lama dan produksi hasil sedikit (Arsyad dan Asadi,
1993).
Di Indonesia kacang tanah ditanam pada lahan sawah dan lahan kering.
pada lahan sawah produksi kacang tanah mencapai 1,0-2,0 ton/ha pada lahan
kering produksi kacang tanah dengan rata-rata 0,5-1,5 ton/ha. Sedangkan rata-rata
kacang tanah produksi petani dibawah 10 ton/ha (Barus et al., 2000). Menurut
arsyad dan Asadi (1993) hasil kacang tanah dapat mencapai 2,0 ton/ha dilahan
sawah bahkan potensinya dapat mencapai lebih dari 4,0 ton/ha (Barus et al., 2000)
Saat ini produksi kacang tanah belum seperti yang diharapkan, karena itu
beberapa syarat untuk budidaya kacang tanah perlu mendapat perhatian yang lebih
serius. Banyak upaya telah ditempuh untuk meningkatkan produksi kacang tanah
antara lain dengan memperbaiki sistem budidaya salah satunya dengan pengaturan
jarak tanam yang sesuai.
Menurut Sadjad, (1978) Jarak tanam yang terlalu renggang dapat
memberikan kesempatan pada gulma untuk leluasa, sehingga akan terjadi
kompetisi internspesifik antar tanaman dengan gulma, sehingga mengakibatkan
tanaman memberikan hasil rendah. Adapun pengaturan jarak tanam yang rapat
selain berpengaruh terhadap daun tanaman dibagian bawah, gulma yang tumbuh
dibawah tanaman juga akan mendapat pengaruh negatif karena tidak mendapat
cahaya, sehingga terjadi persaingan dengan gulma (Chang, 1968).
Pengaturan jarak tanam yang sesuai dapat mengatur penggunaan sinar
matahari, air, unsur hara secara optimal, selain itu tanaman juga dapat menghindar
persaingan antara tanaman dalam mendapat kebutuhan hidupnya. Jarak tanam
yang biasanya dilakukan petani adalah jarak 40 cm x 10 cm atau 20 cm x 20 cm
dengan satu benih per lubang tanam. Penanaman dengan cara meletakkan benih di
3 belakang alur bajak pun dapat dilakukan asalkan penempatan benihnya pada jarak
teratur.
Selain pengaturan jarak tanam untuk meningkatkan produksi kacang tanah,
pengaturan jumlah benih per lubang tanam juga dapat meningkatkan produksi
kacang tanah. Produksi kacang tanah per hektar masih belum optimal sehingga
perlu diupayakan optimalisasi produksi kacang tanah. Tanaman kacang tanah
dengan populasi tanaman per hektar yang optimal atau dengan pengaturan jarak
tanam dan jumlah benih per lubang tanam yang tepat akan diperoleh hasil yang
tinggi, karena jarak tanam mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan
dengan produksi yang bersatuan luas lahan (Murrinie, 2004).
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan jumlah benih
per lubang tanam yang tepat sehingga dapat memperoleh pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang tanah yang optimum.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan
jumlah benih per lubang tanam terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah,
serta nyata tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut.
C. Hipotesis
1. Jarak tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang
tanah.
2. Jumlah benih per lubang tanam perlakuan berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.
3. Terdapat interaksi antara jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Botani Tanaman Kacang Tanah
1. Sistematika
Kedudukan tanaman kacang tanah dalam sistematika (taksonomi)
tumbuhan menurut Rukmana (1987), adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathopyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dikotiledon
Ordo : Polipetales
Famili : Leguminose
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea
2. Morfologi
a. Akar
Akar tanaman memiliki akar tunggang, dan akar-akar ini memiliki akar-akar
cabang yang lurus yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat pengisap
unsur hara. Pada varietas tipe menjalar yang mana masing-masing cabang yang
buku-bukunya menyentuh tanah, akan tumbuh akar liar yang juga berfungsi
sebagai alat pengisap (Rukmana, 1987).
b. Daun
Daun tanaman kacang tanah mempunyai daun majemuk bersirip genap.
Setiap helai terdiri dari empat helai anak daun. Permukaan daun sedikit berbulu,
4
5 berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu dan obat semprotan. Pada daun
terjadi gerakan Nyctitropic yang merupakan aktivitas daun sebagai persiapan diri
untuk menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya (AAK, 1989).
c. Bunga
Tanaman kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-6 minggu
setelah tanam. Rangkaian yang berwarna kuning orange muncul pada setiap ketiak
daun. Setiap bunga Posisi bunga biasa menggantung. Warna mahkota bunga putih
dan memiliki 5-6 kelopak bunga. Panjang bunga 1-1,5 cm, dan lebarnya 0,5 cm
dan panjang tangkai bunga 1-2 cm. tangkai berwarna putih, Mahkota kacang tanah
berwarna kuning dan standar mahkota bunga pada bagian pangkal bergaris merah
atau merah tua. Sedangkan benang sari, bakal buah kacang tanah terletak didalam
tepat pada pangkal tabung kelopak bunga di ketiak daun (AAK, 1989).
d. Buah
Buah kacang tanah berbentuk polong terdapat dalam tanah, berisi 1-4 biji,
umumnya 2-3 biji per polong. Bentuk polong ada yang berujung tumpul ada yang
runcing. Polong tua ditandai oleh lapisan warna hitam pada kulit polong bagian
dalam (Rukmana, 1987).
B. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah
a. Iklim
Kacang tanah memerlukan iklim yang lebih panas dibandingkan tanaman
kedelai dan jagung. Suhu harian antara 25 hingga 35oC tanaman kacang tanah
tumbuh lambat, umurnya lebih lama. Kelembaban udara yang tinggi (lebih dari
80%) kurang menguntungkan bagi pertumbuhan kacang tanah, karena akan
memberikan lingkungan yang sangat baik bagi pertumbuhan penyakit bercak daun
6 dan karat. Tanah yang terlalu lembab disamping menghambat pertumbuhan
tanaman, juga mendorong pertumbuhan cendawan pembusuk akar. Tanaman yang
memerlukan sinar matahari penuh (100%). Adanya naungan yang menghalangi
sinar matahari lebih dari 30% akan menurunkan hasil (Arsyad dan Asadi, 1993).
b. Tanah
Tanaman kacang tanah memerlukan tanah yang strukturnya ringan,
berdrainase baik dan cukup unsure hara NPK, Ca dan unsur mikro. Tanah yang
berstekstur lempung berpasir, pasir berlempung sangat cocok untuk kacang tanah.
(AAK, 1989).
Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk pertumbuhan kacang tanah
adalah anatara pH = 6 - 6,5. Kacang tanah termasuk tanaman yang paling toleran
terhadap tanah masam dibandingkan tanaman yang lainnya yang termasuk
polong-polongan. Kacang tanah mempunyai daerah adaptasi yang cukup luas,
karena ia mampu hidup pada tanah yang kurang subur, sedikit masam, dan juga
agak kering (AAK, 1989).
C. Peranan Unsur Hara Bagi Tanaman
1. Nitrogen
Unsur nitrogen merupakan salah satu unsur yang relatif banyak dibutuhkan
tanaman untuk pertumbuhannya, menurut Rinsema (1986), Nitrogen pada
tanaman merupakan unsur yang sangat penting dalam pembentukan protein
lainnya.
Gejala yang dapat diamati pada tanaman yang kekurangan unsur nitrogen
adalah warna daun yang menguning dan terjadi kekeringan mulai dari bawah dan
menjalar kebagian atas, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan pemberian
7 nitrogen yang berlebihan akan merangsang pertumbuhan vegetatif yang
berlebihan pula sehingga akan terhambat dalam pemasakan buah, daun warna
hijau (Buckman dan Brady,1982).
2. Phosfor
Selain nitrogen, phosfor juga merupakan unsur hara makro yang esensial
bagi tanaman, peranan utama unsur ini adalah sebagai penyusun inti sel dalam
pembentukan sel serta perkembangan moristem. Selain itu unsur phosfor
diperlukan untuk pembentukan karbohidrat dan untuk aktivitas afisien kloroplas
dan metabolisme (Dwidjosaputro,1985). Menurut Jacob dan Uexkull (1972),
Tamanan yang kekurangan phosfor dapat menyebabkan sistem perakaran yang
kurang berkembang, pertumbuhan kerdil, daun dan batang berwarna hijau tua,
pembentukan bunga dan pemasakan buah terganggu.
3. Kalium
Kalium merupakan unsur hara yang ketiga yang relatif banyak diserap oleh
tanaman setelah nitrogen dan phosphor. Menurut Indranata (1986) kalium ditemui
dalam cairan sel tanaman, kalium tidak terikat kuat dan merupakan senyawa
organik didalam tanaman, Selanjutnya Dwidjosaputro (1985), menambahkan
bahwa kalium di dalam tanaman berperan sebagai katalisator dalam mengubah
protein menjadi asam amino, juga dalam penyusunan dan perombakan
karbohidrat. Kekurangan kalium menunjukkan gejala dimana tepi daun menjadi
kering dan berwarna kuning coklat, sedangkan permukaan daun menjadi klorosis
akibat fotosintesis menjadi terganggu dan pembentukan pati menjadi terhambat
(Rinsema, 1986).
8 D. Jarak Tanam
Menurut (AAK, 1989) jenis kacang tanah tipe menjalar membutuhkan jarak
tanam yang lebih luas dari pada kacang tanah tipe tegak. Disamping jenis kacang
tanah berbagai cara bertanam kacang juga mempengaruhi penentuan jarak tanam,
banyaknya benih untuk lahan tertentu, dan perkiraan hasil panen. Cara bertanam
kacang disuatu daerah tertentu berbeda. Oleh sebab itu sebaiknya jarak tanam
lebih diperpendek sedikit, sebab tanah bisa tertutup oleh tanaman kacang tanah
dan rumput-rumput yang tumbuh tidak banyak, dan pemeliharaan tanamanpun
lebih ringan. Jumlah tanaman akan lebih banyak dan dengan meningkat produksi
tanaman kacang tanah.
Pengaturan jarak tanam pada semua jenis tanaman yang dibudidayakan.
Penentuan jarak tanam atau jumlah populasi tanaman yang optimum dalam suatu
area perlu dicari untuk dapat menentukan sasaran agronomi yaitu produksi
maksimum (Jumin, 2008).
Kerapatan tanaman penting untuk diketahui guna mengantisipasi agar tidak
terjadi persaingan antar tanaman dan juga persaingan antara gulma dalam
memperebutkan unsur hara, ruang hidup, dan sinar matahari serta efisiensi
pemanfaatan lahan dapat berakibat menurunnya hasil dan kualitas produksi
tanaman.
Jarak tanam yang terlalu rapat, selain berpengaruh terhadap daun tanaman di
bagian bawah, gulma yang tumbuh di bawah pertanaman juga akan mendapat
pengaruh negatif karena tidak mendapat cahaya, sehingga terjadi pergeseran
komposisi gulma akibat dari mikroklimat yang berbeda. dengan hasil biji maupun
berat kering tanaman (Chang, 1968).
9 E. Jumlah Benih Per Lubang Tanam.
Pengaturan jumlah benih per lubang tanam juga sangat menentukan populasi
tanaman sehingga diharapkan peningkatan hasil produksi kacang tanah. Jumlah
benih per lubang sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman serta produksi kacang tanah, karena secara langsung berhadapan dengan
kompetisi antar tanaman dalam jumlah benih 1, 2 dan 3 per lubang tanam
(Anonymous, 2006).
Penggunaan benih yang bermutu merupakan syarat utama dalam setiap
komoditi yang diusahakan. Jika benih yang ditanam dalam jumlah banyak akan
terjadi persaingan dalam rumpun terutama terhadap sinar matahari. Sebaliknya,
benih yang ditanam per lubang tanam dalam jumlah sedikit tidak dapat mencapai
tingkat populasi yang optimum sehingga produksi persatuan luas menjadi rendah
(Kamil, 1985).
Dari segi benih, jumlah benih per lubang tanam juga harus diperhatikan
dalam budidaya tanaman kacang tanah. Jumlah benih yang terlalu berlebihan
per lubang tanam tidak akan memberikan hasil optimal. Agar pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang tanah dapat lebih optimum serta produksinya
tinggi dapat diperlukan struktur tanah yang gembur dan subur sehingga air mudah
meresap (Zulkarnaen, 1982 ). Penanaman dengan jumlah benih perlubang tanam
diisi lebih dari satu benih akan merebut nutrisi makanan dalam tanah, semakin
banyak jumlah benih perlubang tanam maka kebutuhan nutrisi sangat banyak
dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Sedangkan penanaman dengan 1 benih per
lubang tanaman nurtisinya bisa maksimal untuk tanaman.
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Teuku Umar Kabupaten Aceh Barat, pelaksanaan penelitian ini
dimulai dari tanggal 4 Juni sampai 21 September 2012.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Benih
Benih kacang tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih
unggul varietas Domba.
b. Kapur Dolomit
Kapur dolomid yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 13 kg
c. Pupuk Kandang
Pupuk kandang yang digunakan berasal dari kotoran kerbau yang telah
dikeringkan diambil dari Gampong Darat Kecamatan Johan Pahlawan
sebanyak 6 karung.
d. Pupuk Dasar
Adapun Pupuk dasar yang di gunakan adalah pupuk Urea, SP36 dan
KCl.
e. Pestisida.
Untuk pengendalian hama dan penyakit digunakan insektisida
Agrimycin. Untuk mengendalikan hama kutu daun.
10
11 2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah, cangkul, parang, garu,
tudor spayer, timbangan, meteran, skrop, tali rafia, gembor, timba, papan nama,
kalkulator dan alat-alat tulis.
C. Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola
faktorial 3 x 3 dengan 9 ulangan, ada dua faktor yang diteliti adalah sebagai
berikut :
Faktor jarak tanam (J) yang terdiri dari 3 taraf yaitu :
J1 = 30 cm x 10 cm
J2 = 30 cm x 15 cm
J3 = 30 cm x 20 cm
Faktor jumlah benih (B) yang terdiri dari 3 taraf yaitu :
B1 = 1 benih per lubang tanam
B2 = 2 benih per lubang tanam
B3 = 3 benih per lubang tanam
Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan secara
keseluruhan terdapat 27 unit percobaan. Susunan kombinasi perlakuan antara
jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam dapat dilihat pada Tabel 1.
12 Tabel 1 Susunan Kombinasi Perlakuan antara Jarak Tanam dan Jumlah Benih Per
Lubang Tanam. No Kombinasi Perlakuan
Jarak Tanam
(cm xcm) Jumlah Benihper Lubang
Tanam (biji)
1 2 3
J1 B1 J1 B2 J1 B3
30 x 10 30 x 10 30 x 10
1 2 3
4 5 6
J2 B1 J2 B2 J2 B3
30 x 15 30 x 15 30 x 15
1 2 3
7 8 9
J3 B1 J3 B2 J3 B3
30 x 20 30 x 20 30 x 20
1 2 3
Model Matematis yang akan digunakan adalah :
Yijk = µ + β i + Jj + Bk + (JB)jk + εijk
Keterangan :
Yijk = Nilai pengamatan untuk faktor jarak tanam taraf ke –j, faktor jumlah
benih perlubang taraf ke- k dan ulangan ke-k
µ = Nilai tengah umum
βi = Pengaruh ulangan ke-i (i = 1,2,3)
Jj = Pengaruh faktor jarak tanam ke-j (j = 1,2,3)
Bk = Pengaruh faktor jumlah benih perlubang tanam ke-k (k = 1,2,3)
(JB)jk = Interaksi jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam taraf jarak
tanam ke- j, taraf jumlah benih perlubag tanam ke-k
εijk = Galat percobaan untuk ulangan ke-I, faktor jarak tanam taraf ke-j
faktor jumlah benih perlubang tanam taraf ke-k.ijk
13
Apabila hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka akan
dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur pada taraf 5%. Dengan rumus sebagai
berikut :
BNJ0,05 = q0,05 (p;dbg) r
KTg
Dimana :
BNJ0,05 = Beda Nyata Jujur pada taraf 5℅
q0,05 ( p;dbg ) = Nilai baku pada taraf 5℅ (jumlah perlakuan p dan derajat
bebas galat)
KT g = Kuadrat tengah galat
r = Jumlah ulangan
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dilakukan dengan cara mencangkul tanah dengan
kedalaman ± 20 cm dengan untuk membersihkan gulma sekaligus untuk
menggemburkan tanah kemudian dibuat plot-plot percobaan dengan luas
150 cm x 150 cm dengan batas parit 30 cm dan berfungsi sebagai saluran
drainase, jarak antar blok 50 cm. Setelah dilakukan pengolahan tanah didiamkan
selama satu minggu. Pemberian kapur dolomit dilakukan dengan cara menabur
langsung kebedengan dengan dosis 450 gr/bedeng kemudian pemberian pupuk
kadang dilakukan setelah satu minggu pemberian kapur dolomit.
2. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara menanam langsung ke dalam tanah. Sebelum
penanaman, tanah ditugal sedalam 3 cm kemudian ditanam dengan 1, 2 dan 3 benih per
14
da sore hari.
lubang tanam dengan jarak tanam 30 cm x 10 cm, 30 cm x 15 cm dan 30 cm x 20 cm.
Penanaman dilakukan pa
3. Pemupukan
Pupuk dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk Urea, SP-
36 dan KCl, pupuk Urea diberikan sebanyak 50 kg/ha (11,25 gr/plot) SP-36 125
kg/ha (28,125 g/plot) dan KCl 100 kg /ha (2,25 gr/plot). Pemupukan dilakukan
saat tanam dengan cara dibenamkan diantara barisan tanaman.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan cara penyiraman, penyiangan,
pembubunan dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan dua
kali sehari pagi dan sore hari. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan yang
pembubunan dua minggu setelah tanam apabila ada biji yang tidak tumbuh rata.
Pengendalian hama belalang dengan cara manual dan kutu daun (Cmyzus percae
sulz) dengan menyemprot dengan mengunakan insektisida Agrimycin.
5. Pemanenan
pemanenan tanaman kacang tanah pada umur 110 hari setelah tanam.
Ciri-ciri daun sudah mengering, berwarna coklat kehitam-hitaman, kulit polong
telah mengeras dan nampak ada urat-uratnya dan biji berisi penuh. Pemanenan
dilakukan dengan cara mencabut batang tanaman secara hati-hati agar polongnya
tidak tertinggal dalam tanah
E. Pengamatan
Adapun peubah – peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
15
(g)
1. Pengamatan tinggi
Tinggi tanaman dilakukan pada umur 15, 30 dan 45 HST, dengan cara
mengukur tinggi batang utama mulai leher akar sampai titik tumbuh
tertinggi (cm)
2. Jumlah Cabang (Buah)
Jumlah cabang diamati pada umur 15, 30 dan 45 HST dengan cara
menghitung semua cabang.
3. Persentase Polong Bernas (g)
Persentase polong bernas pertanaman dihitung setelah dipanen pada
setiap tanaman sampel.
4. Persentase Polong Hampa
Persentase polong hampa pertanaman dihitung setelah panen dipisahkan
dengan polong bernas perlakuan menggunakan tampi.
5. Jumlah Ginefor yang tidak Tumbuh Menghasilkan Polong.
Jumlah Ginefor yang tidak Tumbuh menghasilkan polong dihitung saat
panen dengan menghitung jumlah ginefor yang tidak menghasilkan
polong pada setiap tanaman sampel.
6. Berat Polong Kering Per Plot (g)
Berat polong kering per plot dari setiap tanaman sampel dikeringkan
diterik matahari selama 3 hari, kemudian masing-masing perlakuan
ditimbang.
7. Berat 100 Biji Kering (g)
Berat 100 biji kering dihitung dengan menimbang berat 100 biji setelah
dikeringkan.
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pengaruh Jarak Tanam
Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai 22)
menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman
dan jumlah cabang umur 15, 30 dan 45 HST, persentase polong bernas, jumlah
ginofor gagal, persentase polong hampa, berat polong kering per plot, berat 100
biji kering dan produksi per hektar.
a. Tinggi tanaman (cm)
Rata-rata tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai jarak tanam umur 15,
30 dan 45 HST disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Berbagai Jarak Tanam Umur 15, 30dan 45 HST
Jarak Tanam Tinggi Tanaman (cm)Simbol cm x cm 15 HST 30 HST 45 HST
J1 30 x 10 5.11 16.50 27.59J2 30 x 15 5.55 14.91 25.70J3 30 x 20 5.33 15.19 24.33
Tabel 2 menunjukkan bahwa tinggi tanaman kacang tanah tertinggi umur
15 HST cenderung ditunjukkan pada jarak tanam 30 x 15 cm (J2) meskipun
secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan jarak tanam 30
cm x 10 cm (J1) dan jarak tanam 30 cm x 20 cm (J3). Sedangkan pada umur 30
dan 45 HST tanaman tertinggi cenderung ditunjukkan pada jarak tanam30 cm x
10 cm (J1) meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata
dengan jarak tanam 30 x 15 cm (J1) dan jarak tanam 30 x 20 cm (J3).
17
b. Jumlah Cabang (Buah)
Rata-rata jumlah cabang tanaman kacang tanahpada berbagai jarak tanam
umur 15, 30 dan 45 HST disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai JarakTanam Umur 15, 30 dan 45 HST
Jarak Tanam Jumlah CabangSimbol cm x cm 15 HST 30 HST 45 HST
J1 30 x 10 5.24 8.09 7.76J2 30 x 15 4.73 7.67 8.49J3 30 x 20 5.33 8.40 9.51
Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah cabang tanaman kacang tanah
terbanyak umur 15, 30 dan 45 HST cenderung ditunjukkan pada jarak tanam 30
cm x 20 cm (J3) meskipun secara statistik menunjukan perbedaan yang tidak nyata
dengan jarak tanam 30 cm x 10 cm (J1) dan 30 x 15 cm (J2).
c. Persentase Polong Bernas dan Hampa (%)
Rata-rata persentase polong bernas dan persentase polong hampa pada
berbagai jarak tanam disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Persentase Polong Hampa padaBerbagai Jarak Tanam
Jarak Tanam Persentase Polong Bernas Persentase Polong HampaSimbol cm x cm (%) Arsin √ (%) Arsin √
J1 30 x 10 38.07 30.07 51.93 43.94J2 30 x 15 39.66 31.66 50.35 42.35J3 30 x 20 43.62 35.62 46.39 38.39
Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase polong bernas tertinggi cenderung
ditunjukkan pada jarak tanam 30cm x 20 cm (J3) meskipun secara statistik
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan jarak tanam 30 cm x 10 cm (J1)
dan 30 cm x 15 cm (J2). Sedangkan persentase polong hampa tertinggi cenderung
menunjukkan pada jarak tanam 30 cm x 10 cm (J1) meskipun secara statistik
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan jarak tanam 30 cm x 15 cm (J3).
18
d. Jumlah Ginefor Gagal
Rata-rata jumlah ginefor gagal pada berbagai jarak tanam disajikan pada
Tabel 5.
Tabel 5. Rata-rata Jumlah Ginefor Gagal pada Berbagai Jarak Tanam.Jarak Tanam
Jumlah Ginefor GagalSimbol cm x cm
J1 30 x 10 16.78
J2 30 x 15 14.78J3 30 x 20 17.78
Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah ginofor gagal terbanyak dijumpai
pada jarak tanam 30 cm x 20 cm (J3) meskipun secara statistik menunjukkan
perbedaan yang tidak nyata dengan jarak tanam 30 cm x 15 cm (J2) dan jarak
tanam 30 cm x 10 cm (J1).
e. Berat Polong Kering Per Plot
Rata-rata berat polong kering per plot pada berbagai jarak tanam disajikan
pada Tabel 6.
Tabel 6. Rata-rata Berat Polong Kering Per Plot pada Berbagai Jarak Tanam.
Jarak TanamBerat Polong Kering per Plot (kg)
Simbol cm x cmJ1 30 x 10 13.73J2 30 x 15 12.31J3 30 x 20 11.65
Tabel 6 menunjukkan bahwa berat polong kering cenderung di tunjukkan
pada jarak tanam 30 cm x 20 cm (J3) meskipun secara statistik menunjukkan
perbedaan yang tidak nyata dengan jarak tanam 30 cm x 15 cm (J2) dan jarak
tanam 30 cm x 10 cm (J1).
19
f. Berat 100 Biji Kering
Rata-rata berat 100 biji kering pada berbagai jarak tanam disajikan pada
Tabel 7.
Tabel 7. Rata-rata Berat100 Biji Kering pada Berbagai Jarak TanamPerlakuan
Berat 100 Biji Kering(g)Simbol cm x cm
J1 30 x 10 48.93J2 30 x 15 47,45J3 30 x 20 44.81
Tabel 7 menunjukkan bahwa berat 100 biji kering kacang Tanah tertinggi
cenderung di tunjukkan pada jarak tanam 30 cm x 10 cm (J1) meskipun secara
statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan jarak tanam
30 cm x 20 cm (J3) dan jarak tanam 30 cm x 15 cm (J2).
2. Pengaruh jumlah Benih Per Lubang Tanam
Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 Sampai 22)
menunjukkan bahwa jumlah benih per lubang tanam berpengaruh sangat nyata
terhadap jumlah cabang pada umur 15, 30 dan 45 HST,akan tetapi berpengaruh
tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30 dan 45 HST persentase
polong bernas, jumlah ginofor gagal, persentase polong hampa, Persentase
polong kering per plot, berat 100 biji kering dan produksi per hektar.
a. Tinggi Tanaman (cm)
Rata-rata tinggi tanaman pada berbagai jumlah benih per lubang tanam
umur 15, 30 dan 45 HST setelah diuji BNJ0,05 dapat dilihat Tabel 8.
20
Tabel 8. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Berbagai Jumlah benih per LubangTanam Umur 15, 30 dan 45 HST
Jumlah Benih per LubangTanam
Tinggi Tanaman(cm)
Simbol Biji 15 HST 30 HST 45 HSTB1 1 4.80 12.91 24.68B2 2 5.43 16.50 27.70B3 3 5.77 17.18 25.24
Tabel 8 menunjukkan bahwa tanaman kacang tanah tertinggi umur 15 HST
dijumpai pada perlakuan 3 benih per lubang tanam (B3) sedangkan pada umur
30 dan 45 HST tanaman kacang tanah tertinggi dijumpai pada perlakuan 3 benih
per lubang tanaman (B3) dan 2 benih per lubang tanam (B2) meskipun secara
statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.
b. Jumlah Cabang (Buah)
Rata-rata jumlah cabang pada berbagai jumlah benih per Lubang tanam
umur 15, 30 dan 45 HST setelah diuji BNJ0,05 disajikan Tabel 9.
Tabel 9. Rata-rata Jumlah Cabang pada Berbagai Jumlah Benih Per LubangTanam Umur 15, 30 dan 45 HST.
Jumlah Benih per LubangTanam
Jumlah Cabang
Simbol Biji 15 HST 30 HST 45 HSTB1 1 3.38 a 5.73 a 5.82 aB2 2 5.33 b 8.54 b 9.02 bB3 3 6.60 b 9.88 b 10.91 b
BNJ 0,05 1.27 1.55 2.46Keterangan :Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada taraf peluang uji BNJ 0,05.
Tabel 9 menunjukkan bahwa jumlah cabang kacang tanah terbanyak umur
15, 30 dan 45 HST dijumpai pada perlakuan3 benih per lubang tanam (B3) yang
berbeda nyata dengan perlakuan 1 benih per lubang tanam 1 (B1) namun berbeda
tidak nyata dengan perlakuan 2 benih per lubang tanam (B2).
21
Hubungan antara jumlah Benih per lubang tanam umur 15 HST, 30 HST
dan 45 HST dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Jumlah Benihper Lubang Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST.
c. Persentase Polong Bernas dan Hampa (%)
Rata-rata persentase polong bernas dan persentase polong hampa pada
berbagai jumlah benih per lubang tanam disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Persentase Hampa padaBerbagai Jumlah Benih Per Lubang Tanam.
Jumlah Benih perLubang Tanam
Persentase PolongBernas
Persentase PolongHampa
Simbol Biji (%) Arsin √ (%) Arsin √B1 1 43.64 38.36 46.36 43.94B2 2 38.89 43.11 51.11 42.35B3 3 38.80 43.20 51.20 38.39
Tabel 10 menunjukkan bahwa persentase polong bernas terbanyak
dijumpai pada perlakuan 1 benih per lubang tanam (B1) meskipun secara statistik
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan
persentase polong hampa tertinggi cenderung ditunjukkan pada perlakuan 3 benih
3,38
5,336,60
5,73
8,54
9,88
5,82
9,0210,91
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3
Jum
lah
Cab
ang
Jumlah Benih per Lubang Tanam
15 HST
30 HST
45 HST
22
per lubang tanam (B3) meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang
tidak nyata dengan jumlah benih per lubang tanam lainnya.
d. Jumlah Ginefor Gagal
Rata-rata jumlah ginefor gagal pada berbagai jumlah benih per lubang
tanam disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Rata-rata Jumlah Ginefor gagal pada Berbagai Jumlah Benih perLubang Tanam.
Jumlah Benih per Lubang Tanam Jumlah Ginefor GagalSimbol Biji
B1 1 13.56B2 2 18.00B3 3 17.78
Tabel 11 Menunjukkan bahwa jumlah ginefor gagal tanaman kacang tanah
terbanyak dijumpai pada perlakuan 2 benih per lubang tanam (B2) meskipun
secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan
lainnya.
e. Berat Polong Kering plot (g)
Rata-rata berat polong kering plot Pada berbagai jumlah benih per lubang
tanam disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Rata-rata Berat Polong KeringPlotpada Berbagai Jumlah Benih PerLubang Tanam.
Jarak Tanam Berat Polong Kering per PlotSimbol cm x cm (kg)
B1 30 x 10 12.34B2 30 x 15 12.36B3 30 x 20 12.98
Tabel 12 menunjukkan bahwa jumlah polong kering terbanyak pada
tanaman kacang tanah dijumpai perlakuan 3 benih per lubang tanam (B3)
23
meskipun secara satistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan
perlakuan lainnya.
f. Berat 100 Biji Kering
Rata-rata berat 100 biji kering pada berbagai jumlah benih per lubang
tanam disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Rata-rata Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Jumlah Benih PerLubang Tanam.
Jumlah Benih per Lubang Tanam Berat 100 Biji Kering (gr)Simbol Biji
B1 1 44.83
B2 2 47.89B3 3 45.49
Tabel 13 menunjukkan bahwa berat 100 biji kering terbanyak pada
tanaman kacang tanah dijumpai pada perlakuan 2 benih per lubang tanam (B2)
meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan
perlakuan lainnya.
B. Pembahasan
1. Pengaruh Jarak tanam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang tanah yang terbaik dijumpai pada jarak tanam 30 cm x 20 cm (J3)
dibandingkan dengan jarak tanam 30 cm x 10 cm (J1) dan jarak tanam 30 cm x 15
cm (J2). Hal ini diduga karena pada jarak tanam 30 cm x 20 cm merupakan jarak
tanam yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan terutama cahaya, air dan
unsur hara karena cukup tersedia cahaya dan suhu yang berproses fotosintesis
berlangsung dengan sempurna yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang tanah.
24
Hal ini sesuai dengan pendapat Setiawan (2005) yang menyatakan
bahwaJarak tanam 30 cm x 20 cm (J3) sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang tanah sehingga hasil menurun produksinya secara
optimal Didukung Andoko (2004) menambahkan bahwa jarak tanaman jarak
tanam yang baik, akan mendukung tanaman tumbuh dan berkembang dengan
lebih baik karena itu dibutuhkan jarak tanam yang optimum untuk meningkatkan
hasil yang maksimum.
Sistem jarak tanam mempengaruhi cahaya, angin dan unsur hara yang
diperoleh tanaman sehingga akan mempengaruhi proses fotosintesis yang pada
akhirnya memberikan pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan dan hasil
produksi kacang tanah (Viyanti, 1990).
Menurunnya pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah pada jarak
tanam 30 cm x 10 cm (J1) dan 30 cm x 15 cm (J2) diduga karena pertumbuhan
tajuk tanaman sudah menutupi permukaan tanah sehingga pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terhambat yang mengakibatkan persaingan unsur hara,
air dan cahaya.
Sesuai dengan pendapat Suprapto (1988), Jarak tanaman yang rapat dapat
mengakibatkan persaingan tanaman terhadap cahaya, air dan unsur hara sehingga
dapat menghambat pancaran cahaya ke permukaan lahan sehingga pertumbuhan
menjadi terhambat. Sedangkan jarak tanam yang terlalu sempit tanaman dapat
menurunkan hasil yang relatif rendah adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri.
Resiworo (1992), menyatakan bahwa pengaturan jarak tanam terhdap
intensitas cahaya yang tersedia unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman.
Semakin lebar jarak tanam, semakin besar intensitas cayaha dan semakin banyak
25
ketersediaan unsur hara bagi individu tanaman karena jumlah rumpunnya lebih
sedikit. Demikian juga sebaliknya semakin rapat jarak tanam semakin banyak
jumlah rumpun dalam persaingan.
2. Jumlah Benih per Lubang Tanam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang tanah terbaik dijumpai padaperlakuan 3 benih per lubang tanam (B3). Hal
ini menunjukkan bahwa penanaman kacang tanah dengan jumlah benih per lubang
tanam3 benih mampu meninggkatkan pertumbuhan dan perkembangan terhadap
tanaman kacang tanah. Hal ini menunjukkan bahwa dengan jumlah benih per
lubang tanam yang banyak sama meninggkatkan kepatan populasi tanaman per
satuan luas. Kepatan populasi tanaman yang tinggi akan memperbaki
pertumbuhan tanaman secara individu akan menurunkarena persaingan dalam
intersepsi radiasi sinar matahari, air dan unsur hara serta pengambilan CO2 dan
O2.
Menurut Beets (1982), hasil komunitas adalah fungsi dari dari pertanaman
dan jumlah tanaman per satuan luas. Jumlah tanaman genotip tertentu dapat
menguntungkan bergantung pada sumber daya lingkungan, pada sumber daya
yang tersedia terbatas, populasi tanaman rendah, jika sumber dayaberlebihan
maka populasi tanaman dapat ditingkatkan.
Menurut Gardiner et.al (1991), meningkatkannya populasi tanaman akan
meningkatkan sampai batas tertentu. Apabila populasi tanaman terlalu tinggi
dapat menjadi pembatas perlu karena CO2 penetrasi radiasi matahari dan
penggunaan fotosintesis. Jumlah benih per lubang tanam, 1 (B1), dan 2 (B2) lebih
rendah dibandingkan dengan 3(B3). Hal ini diduga karena terjadinya kompetisi
26
antara tanaman yang sangat dekat dalam memperoleh faktor pertumbuhan seperti
air, cahaya dan unsur hara kompetisi ini diasumsikan sudah terjadi sejak awal
pertumbuhan tanaman setelah penanaman.
Menurut Kadekah (2002), kompetisi dalam memperoleh faktor tumbuhan
ini akan sangat jelas pada kondisi lingkungan yang sumber dayanya rendah,
sehingga akan mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman.
3. Pengaruh Interaksi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang
tidak nyata antara jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam terhadap
semua peubah pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah yang diamati.
Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang
tanah akibat berbedanya jumlah benih per lubang tanam tidak tergantung pada
jarak tanam.Demikian juga sebaliknya perbedaan jumlah benih per lubang tanam
tidak tergantung pada jarak tanam kacang tanah yang dicobakan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah pertumbuhan
dan hasil tanaman kacang tanah, tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST,
persentase polong bernas, persentase polong hampa, jumlah ginofor gagal,
berat 100 biji kering, berat kering per plot dan produksi per hektar.
2. Pertumbuhan terbaik dijumpai pada perlakuan 3 benih per lubang tanam,
sedangkan perlakuan jarak tanam tidak dapat pengaruh yang nyata.
Komponen hasil tidak dipengaruhi oleh kedua perlakuan jarak tanam dan
jumlah benih per lubang tanam.
3. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara jarak tanam dan jumlah benih per
lubang tanam terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang tanah yang diamati.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap penggunaan jarak tanam
dan jumlah benih perlubang tanam untukpertumbuhan dan produksi lainnya.
27
28
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2006. Hasil Utama Penilitian Tanaman Pangan 1987-1991. Puasat
penelitian dan Pengembangan. Bogor; AAK, 1989. Kacang tanah. Kanisius. Jakarta Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB, Bogor. Arsyad, D.M. Asadi, 1993. Progress Report on Legumes Varietal Selection For
Condition Aferlowland Rice and For Acid Soils. Cent. Rest. Inst. For food Crops. 154p.
Buckman, H.O., Brady, 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara : Jakarta Beets, W.C 1982. Multiple Cropping and Tropical Forming System. The Asian
Delelompent Bank Manila. Chang, T.H 1968. Climate and Agriculture an Ecological Survey. Aldin
Publishing Company. Chicago. 296p. Dasi, Winarnno. 1983. Percobaan jarak tanam bawang merah. Laporan cabang
LBH. Malang Darmidjati SS, Yulianar, 2. Adrizal dan Syarifuddin, A. 1987. Pemberitaan
penelitian. Sukarami. Padang. Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia, Jakarta
232 halaman. Ferry Jontara Haloho, 2011. Pengaruh Perebahan Dan Dosis Pemberian Pupuk
Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang
Tanah.Universitas Katolik Santo Thomas. Sumatera utaraMedan
Gardner, F.P., R.B. Pearce, R.L. Mitcchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya
(Terjemahan Herawati Susilo). UI Press. Jakarta. Sarwanto, Heni P. 1992. Budidaya 8 jenis Tanaman pangan Unggul. Penebar
Swadaya. Depok Suprapto, H.S. 1992. Bertanam kacang tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. Setiyati,S.S 1986 Badan penelitian dan pengembang pertanian.
29
Viyanti, E. 1990. Pengaruh Populasi Kacang Tanah Terhadap Pertumbuhan Serta hasil kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)
Haryadi, SS. 1993. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta. Indranata, H.K. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bina Aksara, Jakarta. Jacob, A., H.V. Uexkull. 1973. Fertilizer Use. Nutrion and Manuring of Tropical
crops. Jumin, HB. 2008. Pengantar Agronomi. Rajawali Pers. Jakarta; Kamil, 1985. Dasar-Dasar Teknologi Benih. Angkasa Raya. Padang. Kadekah, 1.,2002. Respon Tanaman kacang tanah Terhadap Jarak Tanaman dan
Waktu Defoliasi Jagung dalam System Tumpang Sari pada Musim kemarau dan Musim Hujan. Disertai Universitas Padjajaran, Bandung.
Murrinie, E. D. 2004. Kajian Variasi Populasi Jagung dan Penyiangan dalam
Sistem Tumpanggilir dengan Kacang Tanah. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Atus’ sadiyah, 2004. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Yogyakarta. Mintarsih, EPPY, Sri Hannasih dan Jko Widyatmoko1992, Pengaruh Jarak
Tanaman didalam Barisan Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Varietas Ajuna.
Radjaguguk, B. Kesuburan Tanah. Diktat. Program Pasca Sarjana UGM.
Yogyakarta.
Rukmana. R. 1987. Kacang Tanah. Kanisus. Yogyakarta. Rinsema, W.T. 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan (Terjemahan H.M. Saleh),
Bharata Karya Aksara, Jakarta. 235 halaman. Sadjad, S. 1978. Agronomi umum. Departeman agronomi Fakultas Pertanian. IPB
Bogor. Yaqin, N. 1997. Produktivitas 5 Ginotip Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Zulkarnaen, 1982. Dasar-Dasar Teknologi Benih. Angkasa Raya. Padang.
30 Lampiran 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Jarak
Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 15 HST (cm)
Perlakuan Ulangan Total Rerata I II III
J1 B1 4.00 4.56 4.60 13.16 4.39 J1 B2 4.80 6.28 5.56 16.64 5.55 J1 B3 4.54 5.80 5.88 16.22 5.41 J2 B1 4.12 5.50 5.78 15.40 5.13 J2 B2 4.86 4.84 6.58 16.28 5.43 J2 B3 4.60 6.82 6.85 18.27 6.09 J3 B1 4.84 4.94 4.86 14.64 4.88 J3 B2 5.42 4.90 5.60 15.92 5.31 J3 B3 4.60 6.42 6.40 17.42 5.81 Total 41.78 50.06 52.11 143.95
Y= 5.33 Lampiran 2. Analisis Ragam Tinggi kacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam
dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 15 HST Sumber Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01 Ulangan 2 773.061 386.531 1197.839 ** 3.63 6.23 J 2 0.858 0.429 1.330 tn 3.63 6.23 B 2 4.337 2.168 10.834 ** 3.63 6.23 J x B 4 0.801 0.200 0.620 tn 3.01 4.77 Galat 16 5.163 0.323 Total 26 784.220
KK = 10.05%
Keterangan : ** = Sangat Nyata tn = Tidak nyata
31 Lampiran 3. Rata-rata Tinggi Tanaman kacang Tanah pada Berbagai Jarak
Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 30 HST (cm)
Perlakuan Ulangan Total Rerata I II III J1 B1 16.34 14.62 12.86 43.82 14.61 J1 B2 15.70 18.84 17.98 52.52 17.51 J1 B3 19.56 15.28 17.30 52.14 17.38 J2 B1 12.28 12.30 13.20 37.78 12.59 J2 B2 16.04 14.34 18.04 48.42 16.14 J2 B3 14.54 14.98 18.44 47.96 15.99 J3 B1 9.56 12.32 12.74 34.62 11.54 J3 B2 14.83 15.88 16.84 47.55 15.85 J3 B3 15.68 19.42 19.44 54.54 18.18 Total 134.53 137.98 146.84 419.35
Y= 15.53 Lampiran 4. Analisis Ragam Tinggi Kacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam
dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 30 HST
Sumber Keragaman
DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01 Ulangan 2 6513.004 3256.502 1146.742 ** 3.63 6.23
J 2 12.970 6.485 2.284 tn 3.63 6.23 B 2 94.630 47.315 13.822 ** 3.63 6.23
J x B 4 13.692 3.423 1.205 tn 3.01 4.77 Galat 16 45.437 2.840 Total 26 6679.733
KK = 10.85%
Keterangan : ** = Sangat Nyata tn = Tidak nyata
32 Lampiran 5. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Jarak
Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 45 HST (Cm)
Perlakuan Ulangan Total Rerata I II III
J1 B1 31.82 30.74 24.86 87.42 29.14 J1 B2 26.88 32.32 28.18 87.38 29.13 J1 B3 26.22 24.00 23.28 73.50 24.50 J2 B1 22.10 17.76 30.22 70.08 23.36 J2 B2 25.20 27.82 31.74 84.76 28.25 J2 B3 23.46 23.44 29.54 76.44 25.48 J3 B1 16.70 21.12 26.76 64.58 21.53 J3 B2 25.24 24.98 26.94 77.16 25.72 J3 B3 22.46 27.88 26.92 77.26 25.75 Total 220.08 230.06 248.44 698.58
Y= 25.87
Lampiran 6. Analisis Ragam Tinggi Kacang Tanah Tanaman pada Berbagai Jarak Tanaman dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 45 HST
Sumber
Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel 0.05 0.01
Ulangan 2 18095.789 9047.894 726.900 ** 3.63 6.23 J 2 48.110 24.055 1.933 tn 3.63 6.23 B 2 46.502 23.251 1.367 tn 3.63 6.23
J x B 4 68.014 17.004 1.366 tn 3.01 4.77 Galat 16 199.156 12.447 Total 26 18457.571
KK = 13.64%
Keterangan : tn = Tidak nyata ** = sangat nyata
33 Lampiran 7. Rata-rata Jumlah Cabang Kacang Tanah pada Berbagai Jarak
Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 15 HST (Buah)
Perlakuan Ulangan Total Rerata I II III
J1 B1 3.40 4.00 3.00 10.40 3.47 J1 B2 4.40 5.60 5.80 15.80 5.27 J1 B3 6.40 6.00 8.60 21.00 7.00 J2 B1 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00 J2 B2 5.80 5.20 5.80 16.80 5.60 J2 B3 4.40 4.40 8.00 16.80 5.60 J3 B1 3.80 4.20 3.00 11.00 3.67 J3 B2 5.00 4.40 6.00 15.40 5.13 J3 B3 5.00 7.80 8.80 21.60 7.20 Total 41.20 44.60 52.00 137.80
Y= 5.10
Lampiran 8. Analisis Ragam Jumlah Cabang Kacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 15 HST
Sumber
Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel 0.05 0.01
Ulangan 2 709.102 354.551 324.339 ** 3.63 6.23 J 2 1.887 0.944 0.863 tn 3.63 6.23 B 2 47.434 23.717 25.492 ** 3.63 6.23
J x B 4 3.721 0.930 0.851 tn 3.01 4.77 Galat 16 17.490 1.093 Total 26 779.635
KK=20.49%
Keterangan : ** = Sangat Nyata tn = Tidak nyata
34 Lampiran 9. Rata-rata Jumlah Cabang Kacang Tanah pada Berbagai Jarak
Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 30 HST (Buah)
Perlakuan Ulangan Total Rerata I II III J1 B1 5.00 5.80 6.80 17.60 5.87 J1 B2 7.80 8.60 9.50 25.90 8.63 J1 B3 10.40 11.00 7.90 29.30 9.77 J2 B1 5.00 4.80 6.90 16.70 5.57 J2 B2 8.80 6.60 9.30 24.70 8.23 J2 B3 8.80 11.40 7.40 27.60 9.20 J3 B1 5.40 5.00 6.90 17.30 5.77 J3 B2 8.40 8.00 9.90 26.30 8.77 J3 B3 10.40 10.80 10.80 32.00 10.67 Total 70.00 72.00 75.40 217.40 8.05
Y= 8.05
Lampiran 10. Analisis Ragam Jumlah Cabang Kacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 30 HST
Sumber
Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel 0.05 0.01
Ulangan 2 1749.728 874.864 538.439 ** 3.63 6.23 J 2 2.439 1.219 0.750 tn 3.63 6.23 B 2 80.570 40.285 111.444 ** 3.63 6.23
J x B 4 1.446 0.361 0.222 tn 3.01 4.77 Galat 16 25.997 1.625 Total 26 1860.179
KK = 15.83 %
Keterangan : ** = Sangat Nyata tn = Tidak nyata
35 Lampiran 11. Rata-rata Jumlah Cabang Kacang Tanah pada Berbagai Jarak
Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 45 HST (Buah)
Perlakuan Ulangan Total Rerata I II III
J1 B1 5.00 5.20 5.00 15.20 5.07 J1 B2 7.80 10.00 8.80 26.60 8.87 J1 B3 10.40 12.60 5.00 28.00 9.33 J2 B1 4.80 5.00 5.20 15.00 5.00 J2 B2 9.20 8.20 9.40 26.80 8.93 J2 B3 10.20 11.20 13.20 34.60 11.53 J3 B1 5.20 5.20 11.80 22.20 7.40 J3 B2 9.00 9.00 9.80 27.80 9.27 J3 B3 11.60 11.60 12.40 35.60 11.87 Total 73.20 78.00 80.60 231.80 8.59
Y= 8.59
Lampiran 12. Analisis Ragam Jumlah Cabang kacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 45 HST
Sumber
Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel 0.05 0.01
Ulangan 2 1990.448 995.224 243.574 ** 3.63 6.23 J 2 13.994 6.997 1.712 tn 3.63 6.23 B 2 119.114 59.557 26.890 ** 3.63 6.23
J x B 4 8.859 2.215 0.542 tn 3.01 4.77 Galat 16 65.375 4.086 Total 26 2197.790
KK =23.54%
Keterangan : ** = Sangat Nyata tn = Tidak nyata
36 Lampiran 13. Rata-Rata Persentase Polong Bernas pada Berbagai Jarak Tanaman
dan Jumlah Benih per Lubang Tanam
Perlakuan
Data Persen Data Transformasi
Total
Rerata
Ulangan Ulangan
I II III I II III
J1 B1 50.00 46.67 45.00 45.00 43.09 42.13 130.22 43.41
J1 B2 25.00 22.22 51.61 30.00 28.13 45.93 104.05 34.68
J1 B3 30.43 37.50 36.36 33.48 37.76 37.09 108.33 36.11
J2 B1 42.11 50.00 48.28 40.46 45.00 44.01 129.47 43.16
J2 B2 47.37 30.77 48.00 43.49 33.69 43.85 121.04 40.35
J2 B3 37.50 43.40 21.21 37.76 41.21 27.42 106.39 35.46
J3 B1 52.00 27.27 67.86 46.15 31.48 55.46 133.09 44.36
J3 B2 40.00 33.33 59.46 39.23 35.27 50.45 124.95 41.65
J3 B3 48.65 54.05 46.43 44.23 47.33 42.95 134.51 44.84 Total 373.06 345.21 424.21 359.80 342.95 389.31 1092.06
Y= 40.45
Lampiran 14. Analisis Ragam Persentase Polong Bernas pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam
Sumber
Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel 0.05 0.01
Ulangan 2 44231.924 22115.962 511.968 ** 3.63 6.23 J 2 147.023 73.511 1.702 tn 3.63 6.23 B 2 137.969 68.985 2.704 tn 3.63 6.23
J x B 4 102.057 25.514 0.591 tn 3.01 4.77 Galat 16 691.167 43.198 Total 26 45310.139
KK =16.25%
Keterangan : tn = Tidak nyata ** = Sangat nyata
37 Lampiran 15. Rata-rata Persentase Polong Hampa pada Berbagai Jarak Tanam
dan Jumlah Benih per Lubang Tanam
Perlakuan Data Persen Data Transformasi
Total
Rerata Ulangan Ulangan
I II III I II III
J1 B1 50.00 53.33 55.00 45.00 46.91 47.87 139.78 46.59
J1 B2 75.00 77.78 48.39 60.00 61.88 44.08 165.95 55.32
J1 B3 69.57 62.50 63.64 56.52 52.24 52.91 161.67 53.89
J2 B1 57.89 50.00 51.72 49.54 45.00 45.99 140.53 46.84
J2 B2 52.63 69.23 52.00 46.51 56.31 46.15 148.97 49.66
J2 B3 62.50 56.60 78.79 52.24 48.80 62.58 163.61 54.54
J3 B1 48.00 72.73 32.14 43.85 58.52 34.54 136.91 45.64
J3 B2 60.00 66.67 40.54 50.77 54.74 39.55 145.05 48.35
J3 B3 51.35 45.95 53.57 45.78 42.68 47.05 135.50 45.17 Total 526.94 554.79 475.79 450.21 467.07 420.71 1337.99 49.56
Y = 49.56
Lampiran 16. Analisis Ragam Persentase Polong Hampa pada Berbagai Jarak Tanaman dan Jumlah Benih per Lubang tanam
Sumber
Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel 0.05 0.01
Ulangan 2 66335.934 33167.967 767.814 ** 3.63 6.23 J 2 147.023 73.511 1.702 tn 3.63 6.23 B 2 137.969 68.985 2.704 tn 3.63 6.23
J x B 4 102.057 25.514 0.591 tn 3.01 4.77 Galat 16 691.167 43.198 Total 26 67414.149
KK = 13.26 %
Keterangan : tn = Tidak nyata ** = Sangat nyata
38 Lampiran 17. Rata-rata Jumlah Ginofor Gagal pada Berbagai Jarak Tanaman dan
Jumlah Benih per Lubang Tanam
Perlakuan Ulangan Total Rerata I II III
J1 B1 20.00 15.00 10.00 45.00 15.00 J1 B2 17.00 22.00 16.00 55.00 18.33 J1 B3 14.00 16.00 21.00 51.00 17.00 J2 B1 12.00 19.00 8.00 39.00 13.00 J2 B2 13.00 11.00 16.00 40.00 13.33 J2 B3 16.00 20.00 18.00 54.00 18.00 J3 B1 14.00 14.00 10.00 38.00 12.67 J3 B2 27.00 20.00 20.00 67.00 22.33 J3 B3 35.00 10.00 10.00 55.00 18.33 Total 168.00 147.00 129.00 444.00 16.44
Y= 16.44
Lampiran 18. Analisis Ragam Jumlah Ginofor Gagal pada Berbagai Jarak Tanaman dan Jumlah Benih per Lubang Tanam
Sumber
Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01 Ulangan 2 7375.984 3687.992 106.384 ** 3.63 6.23
J 2 42.000 21.000 0.606 tn 3.63 6.23 B 2 112.889 56.444 2.442 tn 3.63 6.23
J x B 4 92.444 23.111 0.667 tn 3.01 4.77 Galat 16 554.667 34.667 Total 26 8177.984
KK= 35.80 % Keterangan : tn = Tidak nyata ** = Sangat nyata
39 Lampiran 19. Rata-rata Berat 100 biji Kering pada Berbagai Jarak Tanaman dan
Jumlah Benih per Lubang Tanam.
Perlakuan Ulangan Total Rerata I II III
J1 B1 55.400 72.100 59,39
127.56 42.52
J1 B2 53.300 55.000 44.400
152.77 50.92
J1 B3 66.200 43.200 50.700
160.06 53.35
J2 B1 52.900 47.300 36.900
137.05 45.68
J2 B2 52.900 47.500 42.500
142.93 47.64
J2 B3 41.300 42.500 36.600
120.30 40.10
J3 B1 49.700 45.300 43.800
138.89 46.30
J3 B2 46.000 46.500 42.900
135.32 45.11
J3 B3 44.800 38.700 45.600
129.09 43.03 Total 462.60 438.02 343.35 1243.97 46.07
Y= 46.07 Lampiran 20. Analisis Ragam Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Jarak
Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Sumber Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01 Ulangan 2 58115.770 29057.885 180.748 ** 3.63 6.23 J 2 110.874 55.437 0.345 tn 3.63 6.23 B 2 46.593 23.297 0.365 tn 3.63 6.23 J x B 4 255.606 63.901 0.397 tn 3.01 4.77 Galat 16 2572.229 160.764 Total 26 61101.072
KK =27.52 %
Keterangan : tn = Tidak nyata ** = Sangat nyata
40 Lampiran 21. Rata-rata Berat Polong Kering per Plot pada Berbagai Jarak Tanam
dan Jumlah Benih per Lubang Tanam
Perlakuan Ulangan Total Rerata I II III
J1 B1 35.80 26.40 21.80
84.00 28.00
J1 B2 28.00 29.80 29.20
87.00 29.00
J1 B3 15.80 22.40 28.40
66.60 22.20
J2 B1 18.20 28.80 27.80
74.80 24.93
J2 B2 21.60 18.80 28.60
69.00 23.00
J2 B3 26.20 44.40 16.40
87.00 29.00
J3 B1 26.40 10.60 36.40
73.40 24.47
J3 B2 20.40 18.00 38.40
76.80 25.60
J3 B3 35.00 30.40 29.00
94.40 31.47 Total 227.40 229.60 256.00 713.00 26.41
Y = 26.41
Lampiran 22. Analisis Ragam Polong Kering per Hektar pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam
Sumber
Keragaman DB JK KT F. Hitung F. Tabel 0.05 0.01
Ulangan 2 18858.941 9429.471 120.056 ** 3.63 6.23 J 2 10.581 5.290 0.067 tn 3.63 6.23 B 2 17.816 8.908 0.175 tn 3.63 6.23
J x B 4 204.041 51.010 0.649 tn 3.01 4.77 Galat 16 1256.673 78.542 Total 26 20348.052
KK =33.56 %
Keterangan : tn = Tidak nyat ** = Sangat nyata
BAGAN PERCOBAAN
BLOK I BLOK II BLOK III
B1 J2 B2 J1 B1J1
B3 J1 B3 J3 B2 J2 U
B1J1 B2J3 B3J2
B2J1 B1J2 B2J1
B3J1 B3J1 B1J2
B1J3 B2J2 B2J3 S
B2J2 B3J2 B1J3
B3J2 B1J1 B3J3
B2 J3 B3J3 B3J1
Keterangan
Jarak Antar Plot = 30 cm Jarak Antar Blok = 50 cm
FOTO – FOTO KEGIATAN
Gambar 1. Pancang papan
Gambar 2 , pengukuran 30 HST
Gambar 3 , pengukuran 30
Gambar 4. Pengukuran 45
Gambar 5. Pemanenan
Gambar 6. Berat 100 Biji Kering
Gambar 7. Berat Polong Kering
Gambar 8. Ginofor Gagal
DISKRIPSI VARIETASDOMBA
Dilepas tanggal : 17 Maret 2004
SK Mentan : 172/Kpts/LB. 240/3/2004
Nomor induk : MLG 7926
Kode galur : G/PI 259747-92-B-28
Asal : Silang tunggal antara varietas Gajah (G) dengan
ICGV 259747
Hasil rata-rata : 2,1 t/ha polong kering
Potensi hasil : 3,6 t/ha polong kering
Tipe tumbuh : Tegak
Percabangan : Tegak
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau tua
Warna bunga : Kuning
Warna ginofor : Hijau
Warna biji : Rose (merah muda)
Bentuk polong : Tidak berpinggang
Jaring kulit polong : Agak dalam
Bentuk biji : Pipih
Tinggi tanaman : 22,3–69,1 cm
Jumlah polong/tanaman : 8–30 buah Jumlah biji/polong : 3 / 4 / 2 / 1
Umur berbunga : 28–32 hari
Umur panen : 90–95 hari
Bobot 100 biji : 46,5–50,5 g (rata-rata 48,9 g) 100 polong : 152,5 g
Kadar protein : 23,2% Kadar lemak : 44,1%
Ketahanan thd penyakit : Agak tahan karat, dan bercak daun; tahan A.flavus
Toleransi abiotik : Toleran kahat Fe dan adaptif di Alfisol alkalis
Pemulia : Astanto Kasno, Joko Purnomo, Novita
Nugrahaeni, Trustinah, Mujiono, dan Paidi
Ekofisiologis : Abdullah Taufik
Fitopatologis : Nasir Saleh, Sumartini
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Gampong Darat Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat pada tanggal 25 Februari 1989 dari Bapak Rajaman
dan Ibu Rismala. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara .
Pada tahun 2001 penulis lulus dari Sekolah Dasar (SD) Negeri Pasi
Pinang kemudian pada tahun 2004 penulis lulus Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) Negeri 1 Meulaboh. Pada tahun 2007 penulis berhasil lulus
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Meulaboh. Pada tahun 2007 penulis
diterima sebagai mahasiswa Universitas Teuku Umar pada Fakultas Pertanian
Program Studi Agroteknologi Maulaboh Aceh Barat .