pengaruh irradiasi sinar gamma stek lada …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

5
Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isofop dan Radiasi, 2006 PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA 60Co TERHADAP PERTUMBUHAN STEK LADA (Piper Nigrum L.) CV. PETALING 1 Ismiyati Sutarto, Agus Darmawan, dan Marina Yuniawati M. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi . BATAN ABSTRAK PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA 60Co TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN LADA (Piper Nigrum L.) CV. PETALING 1. Telah dilaksanakan penelitian untuk mengetahui pengaruh irradiasi sinar gamma 6OCO terhadap pertumbuhan stek lada. Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Bidang Pertanian Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) BATAN dari bulan Juni sampai bulan September 2004. Bahan penelitian yang digunakan adalah stek dengan panjang dua nodus yang diirradiasi sinar gamma dengan dosis 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 Gy. Setelah diiradiasi stek ditanam pada polybag. Setiap dosis perlakuan terdiri dari 110 batang stek lada, maka jumlah keseluruhan stek lada pada percobaan ini adalah 6 x 110 - 660 batang stek lada. Data pengamatan yang diperoleh ditentukan kehomogenan ragamnya berdasarkan uji i! dengan derajat bebas yang berbeda pada tara! nyata 5%. Parameter yang diamati meliputi waktu munculnya tunas, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar terpanjang, persentase setek bertunas, persentase setek jadi, dan persentase setek hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata pada beberapa parameter pengamatan seperti saat muncul tunas pertama, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar terpanjang. Namun terlihat bahwa radiasi mampu menstimulasi pertumbuhan stek lada yang telah diirradiasi dengan menampilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan stek lada yang tidak diradiasi (kontroll. Kata hunci: Piper Nigrum L., steh, irradiasi, 6OCO (Piper Nigrum L., cuttings, irradiation, 6OCO.) ABSTRACT THE INFLUENCE OF GAMMA IRRADIATION6OCOONTHE GROWTH PEPPER IPiper nigrum L.) CV. PETALING 1 CUTTINGS. An experiment was done in order to find out the influence of gamma irradiation 6OCOon the growth of pepper cuttings. The experiment was carried out at the green house of Agriculture Division, Center for Application of Isotope and Radiation Technology, Jakarta from June to September 2004. Pepper cuttings consisted of 2 nodes were exposed to gamma rays at the dose 2, 4, 6, 8 and 10 Gy. Untreated cuttings were also observed in this experiment. Data obtained were analyzed by applying '1.2 test at 5 % significance level to determine homogeneity of variance among the parameter observed with different degree of freedom. The result indicated that there was no significance different in some parameter observed such as time of emerging the first shoot, shoot and root length, number of leaf and root. However, it seems that irradiation might stimulate the growth of irradiated cuttings since their growth was better than untreated cuttings. PENDAHULUAN Lada (Piper Nigrum L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang sejak dulu sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia, yaitu sebagai bumbu masak. Di samping itu, lad a merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi, lebih dari 80% cash crop ini merupakan komoditas ekspor. Karena mahalnya harga lada dan banyaknya negara yang membutuhkan lada hitam atau lada putih menyebabkan prospek agrobisnis tanaman ini sang at cerah. Pada kenyataannya setiap tahun terjadi penurunan volume ekspor lada Indonesia. Dengan demikian, usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi lada nasional perlu dilakukan. Tanaman lad a umumnya diperbanyak secara vegetatif, yaitu dengan stek batang atau cabang. Perbanyakan secara vegetatif menghasilkan tanaman yang seragam dan memiliki sifat genetik yang sarna dengan induknya. Hal ini mengakibatkan tingkat variabilitas at au keragaman genetik tanaman lada menjadi sempit sehingga sulit bagi pemulia untuk melakukan seleksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha meningkatkan variabilitas genetik pada tanaman lada sehingga dapat dilakukan seleksi terhadap sifat unggul yang dikehendaki. Untuk memperbaiki sifat tanaman lad a dapat dilakukan dengan persilangan dan pemuliaan dengan teknik mutasi. Perbaikan sifat tanaman lad a dengan persilangan sulit dilakukan, karena hasil keturunannya tidak seragam dan produksinya sangat lambat. Tanaman lada dapat berbuah setelah berumur 7 tahun atau lebih dan mas a produksinya lebih pendek. Oleh karena itu perlu dilakukan metode yang lain yaitu dengan teknik mutasi. Mutasi adalah perubahan struktur pada gen at au kromosom yang terjadi secara mendadak. Mutasi dapat meningkatkan variabilitas atau keragaman genetik dengan munculnya sifat genetik baru pada tanaman tersebut. Dari sifat yang baru muncul ini dapat 199

Upload: buihanh

Post on 24-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA STEK LADA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · karena hasil keturunannya tidak seragam dan ... dosis optimal yang

Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isofop dan Radiasi, 2006

PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA 60Co TERHADAP PERTUMBUHAN

STEK LADA (Piper Nigrum L.) CV. PETALING 1

Ismiyati Sutarto, Agus Darmawan, dan Marina Yuniawati M.Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi . BATAN

ABSTRAK

PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA 60Co TERHADAP PERTUMBUHAN STEKTANAMAN LADA (Piper Nigrum L.) CV. PETALING 1. Telah dilaksanakan penelitian untuk mengetahuipengaruh irradiasi sinar gamma 6OCOterhadap pertumbuhan stek lada. Penelitian dilakukan di Rumah KacaBidang Pertanian Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) BATAN dari bulan Juni sampai bulanSeptember 2004. Bahan penelitian yang digunakan adalah stek dengan panjang dua nodus yang diirradiasisinar gamma dengan dosis 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 Gy. Setelah diiradiasi stek ditanam pada polybag. Setiap dosisperlakuan terdiri dari 110 batang stek lada, maka jumlah keseluruhan stek lada pada percobaan ini adalah 6 x110 - 660 batang stek lada. Data pengamatan yang diperoleh ditentukan kehomogenan ragamnyaberdasarkan uji i! dengan derajat bebas yang berbeda pada tara! nyata 5%. Parameter yang diamati meliputiwaktu munculnya tunas, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar terpanjang, persentase setekbertunas, persentase setek jadi, dan persentase setek hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidakterdapat perbedaan yang nyata pada beberapa parameter pengamatan seperti saat muncul tunas pertama,panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar terpanjang. Namun terlihat bahwa radiasi mampumenstimulasi pertumbuhan stek lada yang telah diirradiasi dengan menampilkan pertumbuhan yang lebihbaik dibandingkan dengan stek lada yang tidak diradiasi (kontroll.

Kata hunci: Piper Nigrum L., steh, irradiasi, 6OCO (Piper Nigrum L., cuttings, irradiation, 6OCO.)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF GAMMA IRRADIATION 6OCOON THE GROWTH PEPPER IPiper nigrum L.)CV. PETALING 1 CUTTINGS. An experiment was done in order to find out the influence of gammairradiation 6OCOon the growth of pepper cuttings. The experiment was carried out at the green house ofAgriculture Division, Center for Application of Isotope and Radiation Technology, Jakarta from June toSeptember 2004. Pepper cuttings consisted of 2 nodes were exposed to gamma rays at the dose 2, 4, 6, 8 and10 Gy. Untreated cuttings were also observed in this experiment. Data obtained were analyzed by applying '1.2test at 5 % significance level to determine homogeneity of variance among the parameter observed withdifferent degree of freedom. The result indicated that there was no significance different in some parameterobserved such as time of emerging the first shoot, shoot and root length, number of leaf and root. However, itseems that irradiation might stimulate the growth of irradiated cuttings since their growth was better thanuntreated cuttings.

PENDAHULUAN

Lada (Piper Nigrum L.) merupakan salahsatu komoditas pertanian yang sejak dulu sudahdikenal oleh masyarakat Indonesia, yaitu sebagaibumbu masak. Di samping itu, lad a merupakankomoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomitinggi, lebih dari 80% cash crop ini merupakankomoditas ekspor. Karena mahalnya harga ladadan banyaknya negara yang membutuhkan ladahitam atau lada putih menyebabkan prospekagrobisnis tanaman ini sang at cerah. Padakenyataannya setiap tahun terjadi penurunanvolume ekspor lada Indonesia. Dengan demikian,usaha untuk meningkatkan kualitas dankuantitas produksi lada nasional perlu dilakukan.

Tanaman lad a umumnya diperbanyaksecara vegetatif, yaitu dengan stek batang ataucabang. Perbanyakan secara vegetatifmenghasilkan tanaman yang seragam danmemiliki sifat genetik yang sarna denganinduknya. Hal ini mengakibatkan tingkat

variabilitas at au keragaman genetik tanaman ladamenjadi sempit sehingga sulit bagi pemulia untukmelakukan seleksi. Oleh karena itu, perludilakukan usaha meningkatkan variabilitasgenetik pada tanaman lada sehingga dapatdilakukan seleksi terhadap sifat unggul yangdikehendaki.

Untuk memperbaiki sifat tanaman lad adapat dilakukan dengan persilangan danpemuliaan dengan teknik mutasi. Perbaikan sifattanaman lad a dengan persilangan sulit dilakukan,karena hasil keturunannya tidak seragam danproduksinya sangat lambat. Tanaman lada dapatberbuah setelah berumur 7 tahun atau lebih dan

mas a produksinya lebih pendek. Oleh karena ituperlu dilakukan metode yang lain yaitu denganteknik mutasi. Mutasi adalah perubahan strukturpada gen at au kromosom yang terjadi secaramendadak. Mutasi dapat meningkatkanvariabilitas atau keragaman genetik denganmunculnya sifat genetik baru pada tanamantersebut. Dari sifat yang baru muncul ini dapat

199

Page 2: PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA STEK LADA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · karena hasil keturunannya tidak seragam dan ... dosis optimal yang

Risa/an Seminar I/mian Ap/ikasi /sotop dan Radiasi, 2006

dilakukan seleksi untuk mendapatkan sifatunggul yang dikehendaki (1). Menurut Mickedan Donini dalam Raehmadi (2) aspek yangpaling menjanjikan dari penerapan induksimutasi pada tanaman membiak vegetatifdibandingkan dengan met ode persilangan adalahadanya kemungkinan untuk memperbaiki sedikitkarakter tanpa mengubah seeara mendasarsusunan gen lain yang telah baik. Menurut VanHarten (3) mutagen yang digunakan dalaminduksi mutasi ini ada dua, yaitu mutagen fisikadan mutagen kimia. Donini (4) menyatakanbahwa mutagen kimia kurang efektifdibandingkan dengan mutagen fisika untuktanaman yang diperbanyak seeara vegetatif. Halini dikarenakan mutagen kimia memiliki dayapenetrasi yang rendah terhadap jaringanmeristem. Mutagen fisika yang sering digunakanadalah sinar x dan sinar gamma. Dosis yangefektif dari mutasi induksi ditunjukkan denganLD-50 (Lethal dose 50) dim ana pada LD-50 initerjadi kematian 50% dari organisme yangdiradiasi (5).

Menurut Van Harten (3) dosis optimal yangdigunakan untuk radiasi tanaman atau bagianvegetatif tanaman adalah antara 5 Gy dan 100 Gytergantung pada spesies tanaman, kultivar, jenismaterial yang digunakan (bagian tanaman, umur,dormansi). Hasanah dan Hadipoentiyanti (6) telahmelakukan mutasi radiasi dengan sinar gammapada stek tanaman lada dengan dosis Vz, 1Vz, 2,

2Vz, dan 3 Gy. Tujuan penelitian adalah untukmeningkatkan keragaman genetik tanaman ladauntuk memperoleh mutan yang mempunyaiproduksi tinggi dan tahan terhadap penyakitbusuk pangkal batang yang disebabkan oleheendawan Phytophtora palmivora. Namun darihasil penelitian yang dilakukan menunjukkanbahwa perlakuan dosis yang diberikan belummeningkatkan keragaman genetik yangdiharapkan. Hal ini ditunjukkan dengan tidakadanya perbedaan produksi yang nyata antaratanaman yang tidak diradiasi dengan tanamanyang diradiasi dan tidak diperoleh mutan yangtahan terhadap busuk pangkal batang ketikadiuji. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitianlebih lanjut dengan memberikan perlakuan dosisyang lebih tinggi.

Salah satu daerah penghasil utama lada diIndonesia adalah Pulau Bangka dan salah satuvarietas unggul yang ban yak ditanam di daerahterse but adalah varietas Petaling 1. Lada varietasPetaling 1 memiliki produksi tinggi, umurberbuah yang relatif lebih eepat dan tahanterhadap penyakit kuning, namun rentanterhadap penyakit busuk pangkal batang.Sehubungan dengan itu akan dilakukanperbaikan sifat tanaman lada varietas Petaling 1melalui induksi mutasi dengan sinar gamma

200

untuk meningkatkan sifat unggul tahan terhadappenyakit busuk pangkal batang dan sifat unggullainnya guna memperbaiki kualitas dankuantitas lada nasional.

Pereobaan ini bertujuan untukmendapatkan dosis yang tepat atau efektif untukinduksi mutasi dengan penyinaran sinar gamma6OCOpada setek tanaman lada.

BAHAN DAN METODE

Pereobaan dilaksanakan pada bulan Junisampai bulan September 2004 di Rumah KaeaBidang Pertanian Pusat Aplikasi Teknologi Isotopdan Radiasi (PATIR) Badan Tenaga NuklirNasional (BATAN) di Pasar Jum'at, Lebak BulusJakarta Selatan.

Bahan yang digunakan dalam pereobaanini adalah stek lada perdu varietas Petaling 1,Green Leaf 200 sebagai eampuran mediapertumbuhan bibit setek, pasir, tanah, RootoneF, insektisida Furadan dan fungisida Benlate.Sedangkan alat yang digunakan adalah GammaChamber sebagai irradiator, polybag, rak tempatmeletakkan polybag, gunting tanaman, pisau,plastik, kertas, hand sprayer, dan alat tulis.

Perlakuan pada pereobaan ini adalahirradiasi atau penyinaran stek lada dengan sinargamma 6OCobait dengan 6 taraf dosis penyinaranyaitu 0, 2, 4, 6, 8, 10 Gy. Setiap dosis perlakuanterdiri dari 110 batang stek lada, maka jumlahkeseluruhan stek lada pada pereobaan ini adalah6 x 110 = 660 batang stek lada. Pengamatandilakukan pada setiap individu bibit stek dari tiapperlakuan. Kegiatan pengamatan meliputi waktumuneulnya tunas (hst). panjang tunas (em).jumlah daun (helai). jumlah akar (buah). panjangakar terpanjang (em). persentase stek bertunas(%). persentase stek jadi (%). dan persentase stekhidup (%). Hasil pengamatan yang didapatditentukan nilai ragamnya. Semua parameterpengamatan keeuali pengamatan mengenaipersentase diuji kehomogenan ragamnya dengananalisis berdasarkan uji XZ dengan derajat bebasberbeda pada taraf nyata 5%.

Media tanam yang digunakan adalahGreen Leaf 200, pasir, dan tanah denganpebandingan 1 : 1 : 2. Kegiatan selanjutnyaadalah persiapan bahan stek. Pemotongan stekdilakukan pada pagi hari dan stek yangdigunakan adalah eabang buah dengan 2 nodusyang dipotong kira-kira 1 em di bawah noduspertama at au nodus terbawah dan 1 em di atasnodus kedua atau teratas. Setek diradiasi sesuai

dengan dosis perlakuan. Sebelum ditanam,pangkal stek diolesi dengan pasta Rootone F.Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan,serta pengendalian hama dan penyakit.

Page 3: PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA STEK LADA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · karena hasil keturunannya tidak seragam dan ... dosis optimal yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan terhadap saat muneul tunaspertama (hst), panjang tunas (emL jumlah daun(helai). jumlah akar (buah) dan panjang akarterpanjang (em) an tara tanaman lada yangdiiradiasi dengan tanaman lada yang tidakdiirradiasi (kontrol) menunjukkan hasil yangberbeda tidak nyata menurut uji X2dengan derajatbebas berbeda pada taraf nyata 5% (Tabell).

Tidak nyatanya perbedaan terhadapkehomogenan ragam waktu muneul tunaspertama, panjang tunas, jumlah daun, jumlahakar, dan panjang akar terpanjang antaratanaman lada yang tidak diirradiasi (kontrol)dengan tanaman lad a yang diirradiasi inimenunjukkan bahwa irradiasi sinar gammadengan dosis 2-10 Gy sebagai mutagen yangdiperlakukan dalam pereobaan ini belummemberikan perubahan fenotipe dalam halwaktu muneul tunas pertama, panjang tunas,jumlah daun, jumlah akar, dan panjang akarterpanjang pada tanaman lada generasi M 1VI ini.

Tabel1. Rata-ratadan ragam waktu muneul tunas pertama(hst) stck lada yang tidak diirradiasi dan stek ladayangdiirradiasi.

No DosisPenyinaranRata-rataRagam(Gv! 1

o (konlrol)43.12543.5842

235.250156.0933

443.125108.2504

634.297108.9925

832.677104.3596

1030.16762.147X2 label0.05= 11.070,x2hitung= 7.935'~

I~ berbedatidak nyatamenuruluji X2denganderajalbebastidaksarnapadatarat nyala5%.

Stek lada yang diirradiasi memilikikeeenderungan nilai ragam saat muneul tunaspertama yang lebih besar dibandingkan denganstek lada kontrol (Tabel 11. Donini (4)

menyatakan bahwa mutasi induksi pada tanamanyang diperbanyak seeara vegetatif umumnyaadalah perubahan genetis yang mengarah pad akarakter kuantitatif dan mutasi yang ditampilkanpada generasi M 1VI bersifat resesif sehinggaperubahan tersebut akan tampak pada generasiberikutnya. Begitu juga dengan nilai rata-rata saatmuneul tunas pertama stek lada generasi M 1VIeenderung lebih eepat daripada stek lad a kontrol.Mutasi bersifat aeak sehingga nilai ragampanjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, danpanjang akar terpanjang antara stek lada kontroldengan stek lada yang diirradiasi tidak berbedanyata. Welsh 171 menyatakan bahwa mutasiinduksi hasilnya tidak tampak seeara langsungdimana perlakuan mutagen dapat mengubah

Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2fJ06

genotipe aiel a dalam pola aeak. Ditambahkanoleh Allard (8! karena bersifat aeak inilah makamutasi induksi dengan sinar gamma tidak selalumengakibatkan perubahan genetis.

Tabel 2. Rata-ratadan ragam panjang tunas (em) stek ladayangtidak diirradiasidan stek lada yangdiirradiasi.

No DosisPenyinaranRata-rataRagam(Gy)1

o (kontrol)1.6630.2832

2 1.5000.2713

4 1.7690.3324

61.4780.3605

81.4710.4186

101.4670.398

X2 tabel 0.05 = 11.070,X2 hitung = 1.508I.,

tnl berbedatidaknyatarnenurutuji i denganderajatbebastidaksarnapadatarafnyata5%.

Begitu juga menurut Nasir (9) bahwa didalam mutasi spontan at au buatan, sel yangmembawa hasil mutasi baru eenderung hilangdaya saingnya dengan sel yang tidak termutasi.Selain itu, tipe perubahan genetik dalam prosesmutasi sifatnya aeak sehingga perubahan yangmemperbaiki kemampuan organisme untukbertahan hidup, tumbuh, dan berkembangbiakjarang terjadi. Hal ini dapat dilihat pada nilairata-rata panjang tunas (Tabel 2). jumlah daun(Tabel 3), dan panjang akar terpanjang (Tabel 5)yang tidak begitu berbeda antara stek ladakontrol dan stek lada generasi Ml VI yangdiradiasi.

Tabel 3. Rata-ratadan ragamjumlah daun (helail stek ladayangtidak diirradiasidan stek ladayangdiirradiasi.

No DosisRata-rataRagamPenyinaran(Gy) 1

o (kontrol) 1.0000.0002

2 1.0000.0003

4 1.4000.3004

6 1.0000.0005

8 1.0000.0006

10 1.0000.000

Sedangkan rata-rata jumlah akar nilainyaberagam dan tidak menentu (Tabel 41. Hal iniberhubungan dengan dengan tingkat sensitivitassel dalam mengabsorbsi sinar gamma dimana sel­sel somatis dari tiap individu memiliki tingkatkepekaan yang berbeda dalam mengabsorbsisinar-sinar pengion sehingga memiliki genotipeyang berbeda pula.

Hal ini sejalan dengan pendapat VanHarten (3! bahwa sel memiliki tingkatradiosensitivitas yang berbeda dalammengabsorbsi sinar pengion sehingga juga

201

Page 4: PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA STEK LADA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · karena hasil keturunannya tidak seragam dan ... dosis optimal yang

Risalan Seminar /lmian Aplikasi ls%p dan Radiasi, 2{)()6

memberikan perubahan dalam sel akibat sinarpengion terse but yang berbeda pula. Oleh karenaitulah nilai ragam jumlah akar tanaman ladagenerasi MIVI ini beragam.

Tabel 4. Rata-rata dan ragam jumlah akar (buahl stek lada

yang tidak diirradiasi dan stek lada yang diirradiasi.

No Dosis PenyinaranRata-rataRagam

(Gv) 1

o (kontrol) 3.1004.322

2

22.2861.515

3

4 2.2733.637

4

63.2784.918

5

8 2.5192.105

6

102.9001.674

X2 tabel0.05 = 11.070, X2 hitung = 1O.978'nl

,~ berbeda tidak nyata rnenurut uji x2 dengan derajat bebas tidak

sarna pada taraf nyata 5%.

Tabel 5. Rata-rata dan ragam panjang akar terpanjang (em)

stek lada yang tidak diirradiasi dan stek lada yangdiirradiasi.

No Dosis Rata-rataRagam

Penvinaran (Gv) 1

o (kontrol) 4.9105.461

2

2 4.6574.409

3

4 3.7503.556

4

6 4.2894.879

5

8 4.0964.929

6

10 4.6755.090

X2 tabel 0.05 = 11.070, X2 hitung = 1.065 InJ

In) berbeda tidak nyata rnenurut uji X2 dengan derajat bebas tidak

sarna pada taraf nyata 5%.

Persentase stek bertunas tanaman lada

yang diirradiasi ada yang sarna bahkan ada yanglebih besar daripada nilai persentase stekbertunas dari tanaman lada kontrol (Tabel 6).Persentase stek bertunas tanaman lada kontrol

hanya sebesar 14.6 %, sedangkan persentase stekbertunas tertinggi terdapat pad a tanaman ladayang diirradiasi dengan dosis 6 Gy yaitu sebesar33.6 % yang diikuti oleh tanaman lada yangdiirradiasi dengan dosis 8 Gy (28.2 %1. 2 Gy (18.2%). 10 GY (16.4 %). dan 4 Gy (14.6 %1. Tanamanlad a generasi M 1VI secara umum memilikipersentase stek bertunas yang lebih baikdaripada tanaman lada kontrol. Persentase stekbertunas tanaman lada yang diradiasi lebih tinggidaripada tanaman kontrol menunjukan bahwasinar gamma sebagai mutagen dalam induksimutasi telah memberikan perubahan phisik.Donini (4) menyatakan bahwa di dalam induksimutasi pada tanaman yang diperbanyak secaravegetatif lebih efektif menggunakan sinar gammaat au sinar x. Micke (10) juga melaporkan bahwasinar gamma memiliki daya penetrasi yang

202

sangat kuat sehingga mampu mengubah formasikromosom sehingga memberi peluang terjadinyakeragaman genetik.

Tabel 6. Persentase stek bertunas, stek jadi, dan stek hidup

tanaman lada yang tidak diirradiasi dan tanaman

lada yang diirradiasi.

No DosisPersentasePersentasePersentasestek

Penyinaran

setekstekjadihidup 1%I(Gyl

bertunas (%I1%)

1

o (kontroll 14.65.540.0

2

2 18.28.241.8

3

4 14.65.546.4

4

6 33.612.750.9

5

8 28.212.750.06

10 16.412.739.1

Persentase stek jadi adalah persentase steklad a yang telah memiliki tunas dan akar.Persentase stek jadi tertinggi terdapat padatanaman lada yang diirradiasi dengan dosis 6, 8,dan 10 Gy yaitu sebesar 12.7 %. Persentase stekjadi tanaman lada kontrol hanya sebesar 5.5 %dimana nilai persentase ini sarna dengan nilaipersentase stek jadi tanaman lada yang diirradiasidengan dosis 4 Gy. Hasil pengamatan inimenunjukkan bahwa irradiasi yang diberikanmengakibatkan perubahan fisik sehinggatanaman lada generasi M 1VI memiliki persentasestek jadi yang lebih baik daripada tanaman ladakontrol. Persentase stek hidup tanaman ladasemakin meningkat sejalan dengan meningkatnyadosis penyinaran yang diberikan dan persentasestek hidup terse but kembali menurun pada dosis8 dan 10 Gy (Tabel 6). Perbedaan persentase stekhidup berhubungan dengan kepekaan seltanaman terhadap radiasi sinar gamma yangdiberikan, semakin tinggi dosis irradiasi yangdiberikan semakin tinggi kerusakan fisiologisyang terjadi. Dikatakan oleh Ismachin (11) bahwadi dalam penerimaan radiasi sel tanamanmemiliki tingkat kepekaan yang berbeda,semakin tinggi dosis radiasi yang diberikansemakin ban yak bagian sel rusak, atau mati.

Pada Tabel 6 tampak bahwa Irradiasi dapatmengakibatkan perubahan fisik pada tanamangenerasi M 1VI yaitu berupa aktifitas fisiologisyang lebih baik dibandingkan tanaman lad akontrol yang ditunjukkan dengan persentase stekhidup yang lebih tinggi, kecuali pada tanamanyang diirradiasi dengan dosis 10 Gy. Pemberianirradiasi sinar gamma pada dosis yang rendahbisa mengakibatkan perubahan fisik yang tidakselalu bersifat mengganggu aktifitas fisiologistetapi juga dapat meningkatkan mutu fisiologisyaitu dapat menstimulasi pertumbuhan.Sebagaimana yang dilaporkan oleh Van Harten(3) bahwa induksi mutasi pada suatu tanamanmengakibatkan peningkatan keragaman genetik

Page 5: PENGARUH IRRADIASI SINAR GAMMA STEK LADA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · karena hasil keturunannya tidak seragam dan ... dosis optimal yang

Mutation

practicalUniversity

yang ditandai dengan perubahan peningkatanhasil, ketahanan terhadap penyakit ataupeningkatan dalam aktifitas fisiologis sepertimempercepat atau memperlambat pertumbuhan,mempercepat atau memperlambat pembungaanat au proses fisiologis lainnya yang tentu saja padatingkat dosis tertentu.

Ismachin (11) menjelaskan bahwa respontanaman terhadap radiasi juga tergantung padaintensitas dan dosis yang diterima. Bila dosisterlalu tinggi maka efek yang terlihat adalahkerusakan atau kematian sedangkan pada dosisrendah dapat menstimulasi pertumbuhan. Efekini tampak pada stek lada generasi M 1V 1 yangmemiliki kemampuan bertahan hidup yang lebihtinggi daripada stek lada kontrol kecuali padastek lada yang diirradiasi dengan dosis 10 Gy.Induksi mutasi dengan sinar gamma 6OCOpadapercobaan ini dapat dikatakan belum efektif. Halini ditunjukkan oleh hasil pengamatan antarastek lad a kontrol dan stek lad a yang diirradiasitidak berbeda nyata. Namun, tampaknya mutasitelah terjadi pad a stek lada yang diirradiasidengan dosis 6 Gy dimana stek lada memberikanpenampilan yang berbeda dengan stek ladakontrol dan penampilan yang lebih baik daripadastek lada yang diirradiasi dengan dosis 2, 4, 8 dan10 Gy. Perbedaan penampilan ini menunjukkantelah terjadi perubahan fenotipe akibat radiasiyang diberikan.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukan tidakterdapat perbedaan yang nyata pada saat muncultunas pertama, panjang tunas, jumlah daun,jumlah akar dan panjang akar terpanjang. Selainitu tidak diperoleh mutan yang tahan terhadapbusuk pangkal batang.

Namun terlihat bahwa radiasi mampumenstimulasi pertumbuhan stek lada yang telahdiirradiasi dengan menampilkan pertumbuhanyang lebih baik dibandingkan dengan stek ladayang tidak diradiasi (kontrol).

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih diberikan untukNoerleni Azhar, Fakultas Pertanian UniversitasAndalas Padang atas partisipasinya dalampelaksanaan penelitian ini.

Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2006

DAFTAR PUSTAKA

1. POEHLMAN, J.M. and BORTHAKUR. 1969.Asian breeding fied crop. Oxford andIBH Publishing Company. New Delhi.385 pages.

2. RACHMADI, M. 1999. Diktat kuliahpemuliaan tanaman membiakvegetatif. Fakultas PertanianUniversitas Padjadjaran. Bandung. 119hal.

3. VAN HARTEN, A.M. 1998.breeding. Theory andapplications. CambridgePress. London. 353 hal.

4. DONINI, B. 1995. Mutagenesis applied forthe improvement of vegetativelypropagated crops. IAEA. Vienna,Austria. 86 pages.

5. BREWBAKER, J.L. 1983. Genetika pertanian.Alih bahasa oleh Imam Santoso dari

Agricultural genetics. FakultasPertanian Institut Pertanian Bogor.Bogor. 142 hal.

6. HASANAH, M. dan E. HADIPOENTIY ANTI.

1995. Pembangkitan mutasi lad amelalui radiasi. Dalam Laporan TeknisPenelitian Penguasaan TeknologiTanaman Rempah dan ObatCimanggu tahun 1994/1995. BalaiPenelitian Tanaman Rempah danObat. Bogor. Hal 64-69.

7. WELSH, J.R. 1991. Dasar-dasar genetika danpemuliaan tanaman. Alih bahasa olehJohanis P. Mogea dari Fundamental ofplant genetics and breeding. PenerbitErlangga. Jakarta. 224 hal.

8. ALLARD, R.W. 1989. Pemuliaan tanamanjilid 2. Alih bahasa oleh Manna dariPrinciple of plant breeding. BinaAksara. Jakarta. 642 hal.

9. NASIR, M. 2002. Bioteknologi molekulerteknik rekayasa genetika tanaman.Citra Aditya Bakti. Bandung. 296 hal.

10. MICKE, A. 1995. When to use mutations inplant breeding. IAEA. Vienna, Austria.156 pages.

11. ISMACHIN, M. 1989. Pemuliaan denganmutasi buatan. Dalam Padi buku II.

Badan Penelitian dan PengembanganPertanian. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Bogor. Hal392-400.

203