pengaruh indoor air health and comfort terhadap …

21
PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP BIAYA KONSTRUKSI GREEN BUILDING DIBANDINGKAN DENGAN CONVENTIONAL BUILDING Oghie M. Purnomo, Yusuf Latief, Suratman Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia ABSTRAK Dunia gencar membangun bangunan hijau termasuk Indonesia. Konsep green bukan sekedar penggunaan material dan penghematan energi, namun mengenai kualitas udara dalam ruangan (indoor air health and comfort/IHC). Aspek ini berkolerasi dengan kesehatan dan kenyamanan dari penghuni gedung. Pemenuhan konsep hijau akan mempengaruhi biaya konstruksi. Skripsi ini bertujuan mengidentifikasi aspek apa yang mempengaruhi biaya konstruksi dan besar pengaruhnya terhadap biaya konstruksi dengan melakukan survey dan studi kasus di proyek kantor pusat Jasa Marga. Penelitian ini mendapatkan faktor yang paling dominan adalah instalasi sensor gas karbon dioksida dan penambahan biaya untuk memenuhi aspek IHC secara keseluruhan adalah sebesar 0,01%. Kata kunci: bangunan hijau; kualitas udara dalam ruang; biaya konstruksi ABSTRACT More nations including Indonesia tend to develop the green building. The green concept is not only using of materials and energy consumption saving, but also concerning to indoor air health and comfort (IHC). This aspect has correlation to the health and the comfort of the building occupants. The Application of green building concept will have significant effect on construction cost. This thesis is aimed to identify the aspect which influences on construction cost and how much it affects the construction cost with survey method and case study on Jasa Marga Main Office project. This research found that the most dominant factor of this aspect is carbon dioxide gas censor installation and the additional costs to fulfill the whole aspects of IHC is 0.01 percents. Keywords: green building; indoor air quality; construction cost Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Upload: others

Post on 17-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP BIAYA KONSTRUKSI GREEN BUILDING DIBANDINGKAN DENGAN

CONVENTIONAL BUILDING

Oghie M. Purnomo, Yusuf Latief, Suratman Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

ABSTRAK Dunia gencar membangun bangunan hijau termasuk Indonesia. Konsep green bukan sekedar penggunaan material dan penghematan energi, namun mengenai kualitas udara dalam ruangan (indoor air health and comfort/IHC). Aspek ini berkolerasi dengan kesehatan dan kenyamanan dari penghuni gedung. Pemenuhan konsep hijau akan mempengaruhi biaya konstruksi. Skripsi ini bertujuan mengidentifikasi aspek apa yang mempengaruhi biaya konstruksi dan besar pengaruhnya terhadap biaya konstruksi dengan melakukan survey dan studi kasus di proyek kantor pusat Jasa Marga. Penelitian ini mendapatkan faktor yang paling dominan adalah instalasi sensor gas karbon dioksida dan penambahan biaya untuk memenuhi aspek IHC secara keseluruhan adalah sebesar 0,01%. Kata kunci: bangunan hijau; kualitas udara dalam ruang; biaya konstruksi

ABSTRACT More nations including Indonesia tend to develop the green building. The green concept is not only using of materials and energy consumption saving, but also concerning to indoor air health and comfort (IHC). This aspect has correlation to the health and the comfort of the building occupants. The Application of green building concept will have significant effect on construction cost. This thesis is aimed to identify the aspect which influences on construction cost and how much it affects the construction cost with survey method and case study on Jasa Marga Main Office project. This research found that the most dominant factor of this aspect is carbon dioxide gas censor installation and the additional costs to fulfill the whole aspects of IHC is 0.01 percents. Keywords: green building; indoor air quality; construction cost

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 2: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

PENDAHULUAN

Perkembangan konstruksi di Indonesia berkembang sangat pesat. Namun perkembangan

konstruksi ini tidak sebanding dengan pengaruh baiknya terhadap lingkungan. Atas dasar itu,

dunia semakin gencar membangun green building atau bangunan hijau termasuk Indonesia.

Menurut Rana Y. Nasir [1], aspek indoor air health and comfort, salah satu aspek penting

dalam konsep green building bukan sekedar kualitas udara dalam ruangan, namun juga

mempunyai kolerasi dengan kesehatan dan kenyamanan dari penghuni gedung. Kualitas udara

di dalam ruangan sangat mempengaruhi kesehatan manusia karena 80-90% kegiatan manusia

berada dalam ruangan [2]. Laporan dari WHO yang dikemukakan oleh Dr. Faisal Yatim,

peneliti Litbang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada acara GBCI menyatakan

bahwa 30% dari seluruh bangunan komersial di dunia mempunyai masalah kualitas udara

dalam ruang [3].

Pengendalian kualitas udara dalam ruang mempengaruhi biaya konstruksi. Pelaku industri

konstruksi perlu melakukan penambahan untuk dari segi teknis dibanding dengan proses

konstruksi biasa. Perbedaan biaya konstruksi antara green building dengan conventional

building terdapat pada biaya investasi green building yang mencapai 5-10%, namun apabila

tidak ada perencanaan yang matang oeh pengembang diperkirakan kenaikan harga

pembangunan green building dapat bertambah hingga 20% [4]. Dari laporan akhir proyek

Kantor Pusat PT Dahana di Subang tahun 2011 disebutkan bahwa penerapan green building

menambah biaya pembangunan sebesar 13,4%.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor dalam aspek Indoor Air

Health and Comfort yang mempengaruhi biaya konstruksi proyek serta menganalisis besar

pengaruh dari penerapan aspek indoor air health and comfort terhadap biaya proyek dalam

proyek konstruksi green building dibandingkan dengan bangunan konvensional.

TINJAUAN TEORITIS

Menurut Chen [5], green building merupakan suatu konsep untuk meningkatkan efisiensi

sumber daya yang dibutuhkan untuk sebuah gedung, rumah atau fasilitas lainnya dan dalam

pemanfaatannya menggunakan sumber daya alam dan sumber energi rendah limbah dan

ramah lingkungan, limbah diusahakan tidak bersifat radioaktif dan dapat didaur ulang oleh

alam dalam waktu yang relatif singkat. Green Building didefinisikan sebagai sebuah

perencanaan dan perancangan bangunan melalui sebuah proses yang memeperhatikan

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 3: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

lingkungan dan menggunakan sumber daya secara efisien pada seluruh siklus hidup bangunan

dari menggunakan sumber daya secara efisien pada seluruh siklus hidup bangunan dari mulai

pengolahan tapak, perancangan, pembangunan, penghunian, pemeliharaan, renovasi dan

perubahan bangunan [6] .

Terdapat sistem rating dalam penetapan green building yang merupakan suatu standar terukur

yang berguna dan dapat dipahami untuk pelaku konstruksi. Sistem rating di Indonesia

dikeluarkan oleh GBCI, Green Building Council Indonesia, suatu LSM yang berafliasi

dengan konsil-konsil green building di dunia. Kriteria penilaiannya dikelompokkan menjadi

enam kategori aspek dalam suatu sistem rating yang bernama GREENSHIP [7]. Aspeknya

yakni

1. appropriate site development / ASD (tepat guna lahan)

2. energy efficiency and conservation / EEC (efisiensi dan konservasi energy)

3. water conservation / WC (konservasi air)

4. material resources and cycle / MRC (sumber dan siklus material)

5. indoor air health and comfort / IHC (kualitas udara dan kenyamanan ruangan)

6. building and environment management / BEM (manajemen lingkungan bangunan)

Pencapaian aspek ini menuju pada pencapaian nilai hasil rating yang memberikan predikat

pada bangunan tersebut dengan predikat penilaian terendah perunggu untuk pencapaian nilai

minimal 35, perak dengan pencapaian nilai 47, emas untuk pencapaian nilai 58 dan tertinggi

platinum untuk pencapaian nilai minimal 74.

Menurut buku Panduan Penerapan GREENSHIP versi 1.0 yang diterbitkan Green Building

Council Indonesia, aspek IHC sendiri memiliki satu pra-syarat dan tujuh variabel, yaitu

1. Outdoor Air Introduction

Suatu kantor membutuhkan kebutuhan udara luar sebesar 0,15 m3/menit/orang sampai 0,6

m3/menit/orang. Menurut ASHRAE std. 62.1 – 2007 kebutuhan udara luar di kantor

sebesar 5 cfm/orang. Untuk mencapai kebutuhan yang ditetapkan, diharuskan ada bukaan

atau sistem ventilasi yang baik. Ventilasi, terutama ventilasi alami merupakan berupa

jendela, kisi-kisi, atau bukaan lain yang dapat mengalirkan udara.

2. CO2 monitoring

Sumber utama karbon dioksida (CO2) di gedung perkantoran berasal dari respirasi

penghuni bangunan. Konsentrasi CO2 yang tinggi dapat membuat konsentrasi O2

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 4: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

berkurang sehingga menyebabkan kesulitan bernapas hingga keracunan pada

penggunanya. Peningkatan kadar CO2 dalam ruangan juga berdampak terhadap

peningkatan prevalensi dari satu atau lebih gejala sick building syndrome (SBS), berupa

sakit kepala, iritasi mata, iritasi hidung dan gangguan saluran pernapasan (Seppanen et, al,

1999) [8].

3. environmental tobacco smoke control

Menurut First [9], lingkungan berasap rokok atau Environmental Tobacco Smokes (ETS)

adalah campuran asap side stream dan asap mainstream. Berdasarkan perkiraan sekitar

50% asap mainstream perokok dikeluarkan. Lingkungan berasap rokok ini telah diketahui

menimbulkan pengaruh terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia yang berada di

dalamnya.

4. chemical pollutant

Penggunaan material-material seperti cat, coating, olahan kayu, styrofoam, mercury dan

asbes mempunyai dampak terhadap kesehatan penghuni bangunan tersebut.Sebagian besar

material-material yang digunakan dalam suatu bangunan mempunyai zat-zat kimia yang

berbahaya bagi manusia. Sebagian besar mempunyai VOCs (volatile Organic

Compounds) yang berbahaya bagi kesehatan. Sejumlah penelitian menunjukkan kadar

VOCs di dalam ruang lebih tinggi 40% dibanding VOCs diluar ruangan [10].

5. outside view

Kontinuitas visual antara ruang dalam dan ruang luar sangat dibutuhkan oleh penghuni

gedung. Secara psikologis, penghuni gedung memerlukan rasa aman dengan sesekali

melihat cuaca, kondisi lalu lintas dan akitivitas lain yang ada di luar gedung tersebut.

Secara fisiologis, pemandangan luar gedung dapat memberikan relaksasi mata yang

kelelahan akibat aktivitas di dalam ruangan.Selain itu, terdapat hubungan antara

kurangnya jendela di tempat kerja dengan penghuni yang mengalami ketidakpuasan,

perasaan isolasi, depresi, klaustrofobia, pembatasan, dan ketegangan [11].

6. visual comfort

Menurut Suma’mur dan Manuaba [12], penerangan merupakan faktor lingkungan yang

sangat perlu diperhatikan karena banyak pengaruhnya terhadap kelelahan mata dalam

bekerja. Kelelahan otot dan saraf mata sebagai akibat dari tegangan yang terus-menerus

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 5: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

pada mata memang tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata, namun

menambah beban kerja dan mempercepat kelelahan. Kondisi tersebut mengakibatkan

produktivitas penghuni gedung terganggu, ditunjukkan oleh meningkatnya frekuensi

kesalahan dan gangguan konsentrasi. Oleh karena itu, penerangan yang baik sangat

penting agar pekerjaan dapat dilakukan dengan benar dan dalam situasi yang nyaman.

7. thermal comfort

Penelitian Karyono [13] mengatakan bahwa, Indonesia, terutama Jakarta, mempunyai

suhu rata-rata minimum sebesar 23°C dan maksimum sebesar 33°C serta kelembaban

rata-rata relatif sekitar 69 sampai 90%. Berdasarkan penelitian oleh Ellis tahun 1953 di

Singapura, suhu yang efektif dan nyaman bagi orang-orang yang tinggal di Asia Tenggara

adalah tak lebih dari 78°F (25,53°C) dan tak kurang dari 73°F (22,76°C) dan kelembaban

menurut penelitian Webb tahun 1950 di Singapura adalah 70% [14]. Oleh karena itu

diambil rat-rata bahwa suhu yang nyaman adalah 25°C dan kelembaban 60% [15].

8. acoustic level

Menurut Hodgson [16] tingkat kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan kekesalan,

kelelahan, stress dan mengganggu efisiensi dan produktivitas kerja. Tingkat kebisingan

yang pas dapat membuat penghuni banguan nyaman, bebas dari gangguan dan bagus

dalam berkomunikasi.

METODE PENELITIAN

Untuk identifikasi faktor IHC yang berpotensi menaikkan biaya konstruksi dilakukan survey

pada beberapa proyek bangunan gedung dengan mengunakan metode Delphi untuk

melakukan analisis. Sedangkan untuk menganalisis besar pengaruh dari penerapan aspek

indoor air health and comfort terhadap biaya proyek dalam proyek konstruksi green building

digunakan metode statistik menggunakan AHP (Analytical Hierarcy Process) dan software

SPSS dengan obyek yang digunakan adalah gedung kantor pusat PT Jasa Marga yang

dikonstruksi oleh kontraktor PT X.

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 6: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Variabel-variabel dan indikator-indikator yang mempengaruhi biaya proyek dalam penelitian

ini diidentifikasi berdasarkan literatur-literatur yang berkaitan.

Tabel 1. Variabel dan Sub-variabel

Variabel Sub-Variabel Referensi

PraSyarat Outdoor Air Introduction

desain ruangan menunjukkan potensi introduksi udara luar minimal sesuai SNI 03-6572-2001 tabel 4.4.2

GBCI, ASHRAE

std 62

IHC 1 (CO2

Monitoring)

instalasi sensor gas karbon dioksida di ruangan dengan kepadatan tinggi tidak lebih dari 1000 ppm dan diletakkan 1.5 m di atas lantai dekat return air grill

GBCI, Indoor Air

Quality Handbook

TIDAK

YA

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 7: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Tabel 1. (sambungan)

Variabel Sub-Variabel Referensi

IHC 2 (Environmental Tobacco Smoke Control)

pemasangan tanda "Dilarang Merokok di Seluruh Area Gedung" dan tidak menyediakan area khusus merokok

GBCI, Pergub DKI

No. 88 Tahun 2010,

Peraturan Pemerintah RI No. 19

Tahun 2003

Atau

area khusus merokok berada 5 m dari pintu masuk, outdoor air intake dan bukaan jendela bila disediakan

IHC 3 (Chemical Pollutants)

penggunaan cat dan coating rendah VOCs dan dilabel/disertifikat yang diakui GBCI

GBCI, Indoor Air

Quality Handbook

penggunaan kayu komposit dan agrifiber tanpa atau rendah urea formaldehid dan dilabel/disertifikat yang diakui GBCI

GBCI

tidak menggunakan material yang mengandung asbes,merkuri dan Styrofoam

GBCI

IHC 4 (outside view)

75% dari NLA menghadap langsung ke pemandangan luar

GBCI

IHC 5 (visual comfort)

Penggunaan lampu dengan iluminasi sesuai SNI 03-6197-2000 tabel 1

GBCI, majalah techno

konstruksi

IHC 6 (thermal comfort)

perencanaan kondisi termal ruangan secara umum pada suhu 25°C dan kelembaban 60%

GBCI

IHC 7 (accoustic level)

tingkat kebisingan pada 90% NLA tidak lebih atau sama dengan SNI 03-6386-2000 tabel 1

GBCI

Sumber: data olahan

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 8: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Identifikasi akan menghasilkan beberapa calon variabel dan indikator yang kemudian

divalidasi ke pakar-pakar di bidang green building. Validasi dilakukan dengan survey yang

disebar ke 5 pakar untuk menentukan variabel dan indikator mana yang akan digunakan dari

identifikasi. Setelah data dianilisis kesahihannya, serta hasil validasi variabel telah didapat,

variabel dan indikator ditentukan dengan melihat pengaruhnya terhadap biaya konstruksi.

Apabila pengaruhnya tidak terlalu signifikan maka variabel dan indikator tersebut tidak akan

digunakan.Setelah validasi dengan pakar, tahap selanjutnya adalah penyebaran variabel dan

indikator melalui kuisioner yang disebar ke responden yang merupakan pelaku konstruksi di

beberapa proyek bangunan gedung konvensional. Hasil dari penyebaran kuisioner ini

dianalisis menggunakan AHP dan software SPSS. Dari analisis tersebut didapatkan faktor-

faktor dominan yang mempengaruhi biaya konstruksi.

Kemudian data selanjutnya diambil dari studi kasus di gedung kantor pusat PT Jasamarga

dengan melihat aspek GREENSHIP mana saja yang digunakan di proyek tersebut. Data-data

dari proyek tersebut diambil dari BoQ, shop drawing, serta data-data teknis lainnya.

HASIL PENELITIAN

Dari validasi yang dilakukan oleh pakar didapatkan beberapa variabel dan indikator yang

akan dipakai untuk kuisioner tahap 2.

Tabel 2. Variabel yang Telah Valid Hasil Validasi Pakar

NO Variabel Sub- No

Sub Variabel Cost Komponen Apa Saja yang Mempengaruhi Biaya

dalam Green Building

X1 Pra Syarat Outdoor Air Introduction

X.1.1 Introduksi udara luar minimal sesuai

SNI 03-6572-2001 tabel 4.4.2

Ruangan mampu memenuhi kebutuhan udara luar dengan menggunakan

ventilasi alami atau buatan

X2 IHC 1 (Co2 monitoring)

X.2.1 Ruangan dengan kepadatan tinggi

kadar CO2 tidak lebih dari 1000 ppm

Melengkapi ruangan dengan instalasi sensor gas karbon

dioksida diletakkan 1,5 m di atas lantai dekat return air

grill

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 9: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Tabel 2 (Sambungan)

X3 IHC 2 (environmental tobacco smoke control)

X.3.1

Memasang tanda “Dilarang Merokok di Seluruh Area

Bangunan” dan tidak menyediakan area khusus merokok

Pemasangan tanda “Dilarang Merokok di

Seluruh Area Bangunan”

Atau

X.3.2 Menyediakan area khusus merokok 5 m dari dari pintu masuk, outdoor

air intake dan bukaan jendela

Pembangunan area khusus merokok

NO Variabel Sub- No

Sub Variabel Cost Komponen Apa Saja yang Mempengaruhi Biaya

dalam Green Building

X4 IHC 3 (chemical pollutant)

X.4.1 Penggunaan cat dan coating dengan kadar VOCs rendah dan diakui oleh

GBCI

Menggunakan cat dan coating dengan kadar VOCs

rendah dan diakui oleh GBCI

X.4.2

Penggunaan kayu komposit dan produk agrifiber tanpa urea

formaldehid atau kadar formaldehid rendah

Menggunakan kayu komposit dan produk agrifiber tanpa urea

formaldehid atau kadar formaldehid rendah

X.5 IHC 4 (outside view)

X.5.1 75% dari Nett Lettable Area

menghadap langsung ke pemandangan luar

Desain bangunan memastikan 75% NLA menghadap langsung ke

pemandangan luar

X.6 IHC 5 (Visual Comfort)

X.6.1 Penggunaan lampu dengan tingkat

pencahayaan sesuai dengan SNI 03-6197-2001 tabel 1

Menggunakan lampu dengan jumlah lux yang

sesuai

X.7 IHC 6 (Thermal Comfort)

X.7.1 Penetapan kondisi termal ruangan

pada suhu 25˚ dan kelembaban relatif 60%

Menggunakan pengatur udara sehingga suhu dan

kelembaban sesuai

X.8 IHC 7 (Acoustic Level)

X.8.1 Tingkat kebisingan 90% NLA tidak lebih dari SNI 03-6386-2000 tabel 1

Melaporkan pengukuran tingkat kebisingan

Sumber: data olahan

Setelah kuisioner disebar kepada 32 responden di beberapa proyek bangunan gedung,

dilakukan uji validitas. Uji validitas ini dilakukan guna mengetahui ketepatan alat ukur

penelitian. Dalam pengujian ini yang menjadi alat ukurnya adalah angka hasil dari korelasi

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 10: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi pada

kuisioner. Dengan menggunakan bantuan software SPSS-20 berikut adalah tabel hasil

pengolahan data :

Tabel 3. Item-Total Statistics

variabel

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

x.1.1 23.59 31.604 .820 .813

x.2.1 23.22 36.757 .417 .851 x.3.1 24.34 40.362 .169 .868

x.3.2 24.03 38.418 .234 .870 x.4.1 23.59 33.862 .689 .827

x.4.2 23.34 35.136 .600 .835 x.5.1 23.75 33.742 .649 .831

x.6.1 23.75 35.484 .724 .829 x.7.1 23.88 33.726 .694 .827

x.8.1 23.88 34.500 .648 .831 Sumber: data olahan SPSS

Untuk mengukur tingkat valid dan tidaknya dari variabel yang ada, nilai r (Corrected Item-

Total Correlation) harus minimal sama dengan atau lebih dari nilai r tabel. Berdasrkan nilai

responden yang berjumlah 32 (nilai N-2) responden didatakan nilai r tabel yaitu r=0,349.

Tabel 4. Hasil Validitas

Variabel Corrected Item-Total

Correlation Keterangan

x.1.1 .820 VALID x.2.1 .417 VALID x.3.1 .169 TIDAK VALID x.3.2 .234 TIDAK VALID x.4.1 .689 VALID x.4.2 .600 VALID x.5.1 .649 VALID x.6.1 .724 VALID x.7.1 .694 VALID x.8.1 .648 VALID

Sumber: data olahan SPSS

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 11: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Dari hasil validitas, terdapat 2 variabel yang tidak valid, karena berada di bawah r=0,349. Hal

ini terjadi karena memang tidak terlalu berpengaruh variabel tersebut terhadap biaya

konstruksi.

Tabel 5. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.853 10 Sumber: data olahan SPSS

Berdasarkan tabel tingkat realible, nilai Alpha Cronbach = 0.853 sehingga tingkat

reliabilitasnya tinggi (dapat dipercaya).

Perhitungan untuk pengaruh variabel terhadap perubahan biaya konstruksi dilakukan dengan

memasukkan bobot elemen masing-masing sesuai dengan hasil. Tabel berikut merupakan

perhitungan nilai pengaruh terhadap biaya yang digunakan untuk menentukan rangking atau

peringkat dalam analisa AHP.

Tabel 6. Hasil Perhitungan AHP

Var 1 2 3 4 5 TOT 1 2 3 4 5 NILAI

(%) Rank

0.07 0.13 0.27 0.52 1.00

x.1.1 2 14 8 5 3 32 6.25 43.75 25.00 15.63 9.38 30.47 3

x.2.1 0 10 11 7 4 32 0.00 31.25 34.38 21.88 12.50 37.22 1

x.4.1 1 15 8 6 2 32 3.13 46.88 25.00 18.75 6.25 29.17 4

x.4.2 1 9 12 8 2 32 3.13 28.13 37.50 25.00 6.25 33.22 2

x.5.1 3 14 10 2 3 32 9.38 43.75 31.25 6.25 9.38 27.51 5

x.6.1 1 15 11 5 0 32 3.13 46.88 34.38 15.63 0.00 23.81 8

x.7.1 4 15 7 5 1 32 12.50 46.88 21.88 15.63 3.13 24.24 6

x.8.1 4 14 9 4 1 32 12.50 43.75 28.13 12.50 3.13 23.87 7 Sumber: data olahan

Angka 1 merupakan “tidak berpengaruh”, 2 merupakan “kurang berpengaruh”, 3 merupakan

“cukup berpengaruh”, 4 merupakan “berpengaruh” dan 5 adalah “sangat berpengaruh”.

Dari tabel di atas, diperoleh nilai proxy utama indikator yang sangat berpengaruh terhadap

perubahan biaya konstruksi yang mewakili variabel tersebut. Indikator tersebut merupakan

indikator yang paling berpengaruh terhadap perubahan biaya konstruksi.

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 12: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Tabel 7. Faktor Pengaruh yang Dominan Terhadap Biaya

Variabel Indikator Nilai (%)

X.1

Ruangan mampu memenuhi kebutuhan udara luar dengan menggunakan ventilasi alami atau buatan 30.47

X.2

Melengkapi ruangan dengan instalasi sensor gas karbon dioksida diletakkan 1,5 m di atas lantai dekat return air grill 37.22

X.4

Menggunakan kayu komposit dan produk agrifiber tanpa urea formaldehid atau kadar formaldehid rendah 33.22

X.5

Desain bangunan memastikan 75% NLA menghadap langsung ke pemandangan luar 27.51

X.6

Menggunakan lampu dengan jumlah lux yang sesuai 23.81

X.7

Menggunakan pengatur udara sehingga suhu dan kelembaban sesuai 24.24

X.8

Melaporkan pengukuran tingkat kebisingan 23.87

Sumber: data olahan

Setelah mendapatkan proxy variabel, penelitian dilanjutkan dengan studi kasus. Hasil

penelitian studi kasus dapat disimpulkan sebagai berikut. Pembangunan gedung kantor ini

ditargetkan memperoleh 65 poin sistem rating GREENSHIP untuk mendapatkan predikat

gold. Desain awal (pada saat tender) merupakan desain gedung konvensional yang

selanjutnya diubah menjadi desain green building. Meskipun desain awalnya adalah

konvensional tetapi telah memiliki baseline poin green building yaitu sebesar 21 poin.

Tabel 8. Target dan Baseline Proyek

NO ITEM Baseline Target

ELIGIBILITY

1 ASD Appropriate Site Development 4 11

2 EEC Energy Efficiency & Conservation 2 16

3 WAC Water Conservation 4 14

4 MRC Material Resources & Cycle 4 4

5 IHC Indoor Health & Comfort 6 9

6 BEM Building Enviroment Management 1 11

TOTAL 21 65 Sumber: data olahan

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 13: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Aspek indoor air health and comfort (IHC) memiliki target sebanyak 9 poin dari sebelumnya

telah memiliki 6 poin baseline. Target poin IHC berasal dari subaspek Prasyarat 1 (outdoor

air introduction), IHC 2 (environmental tobacco smoke control), IHC 3 (chemical pollutant),

IHC 4 (outside view), IHC 5 (visual comfort), IHC 6 (thermal comfort) dan IHC 7 (acoustic

level). Dalam analisis studi kasus, didapat aspek-aspek yang diterapkan di proyek gedung

kantor pusat PT Jasamarga, yaitu:

a. Prasyarat 1 (outdoor air introduction)

Outside air introduction merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh suatu gedung yang

akan disertifikasi sebagai green building. Prasyarat ini mewajibkan ruangan dalam gedung

mampu memenuhi kebutuhan udara luar dengan menggunakan ventilasi alami atau buatan

sesuai dengan SNI 03-6572-2001 tabel 4.4.2. Dalam proyek PT Jasa Marga ini penggunaan

ventilasi buatan berupa Exhaust Fan. Penggunaan Exhaust Fan sudah lazim dalam bangunan

tinggi, terlebih adanya SNI membuat ventilasi tersebut diharuskan dilakukan.

b. IHC 2 (Environmental Tobacco Smoke Control)

Indikator yang dipakai untuk memenuhi IHC 2 adalah pemasangan tanda “Dilarang Merokok”

di Seluruh Area Bangunan.

c. IHC 3 (chemical pollutant)

Penggunaan cat yang rendah VOCs yang telah bersertifikat green sudah merupakan kebijakan

dari kontraktor itu sendiri. Cat yang dipakai adalah ICI paint yang telah meraih ISO 14001.

Produk kayu komposit dan agrifiber yang rendah kandungan urea formaldehid juga terbilang

mudah dan murah, karena sebagian besar produk tersebut telah rendah urea formaldehid.

Kontraktor juga telah mempunyai kebijakan tersebut sehingga tidak ada tambahan apapun.

Proyek ini sudah mempunyai kebijakan tidak menggunakan merkuri, Styrofoam dan asbes

sehingga dengan mudah mendapatkan poin dari indikator ini.

d. IHC 4 (outside view)

75% nett letable area menghadap langsung ke pemandangan luar juga telah dilakukan di

proyek ini. Menggunakan cubicle yang tidak full membuat pengguna gedung dapat melihat ke

pemandangan luar. Dan membuat banyak bukaan kaca di gedung juga membuat 75% NLA

tercukupi untuk menghadap langsung ke pemandangan luar. Membuat bukaan jendela dan

penggunaan cubicle tidak menambah biaya pembangunan karena telah lazim digunakan

dalam bangunan tinggi.

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 14: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

e. IHC 5 (visual comfort)

Variabel ini tidak menambah biaya konstruksi proyek karena hanya memastikan lampu telah

sesuai dengan SNI 03-6197-2001 tabel 1. Pemenuhan variabel ini hanya berupa hitungan lux

dan tidak akan menambah biaya apapun karena hanya berupa desain, dan telah diwajibkan

SNI sehingga tidak akan menambah biaya apapun.

f. IHC 6 (thermal comfort)

Variabel ini merupakan yang paling mudah dan murah bahkan tidak mengeluarkan biaya

apapun. Hal ini terjadi karena hanya penyetelan suhu pada 25˚ dan kelembaban 60% pada

AC. Tidak terjadi penambahan biaya apapun.

g. IHC 7 (acoustic level)

Untuk memenuhi variabel ini, kontraktor melakukan penambahan berupa penanaman pohon

yang mampu meredam suara dari luar. Pohon-pohon tersebut adalah pohon bambu dan pohon

kenari. Pohon tersebut mampu meredam suara, selain itu pohon-pohon tersebut memenuhi

aspek ASD 5 yang mengharuskan penggunaan 60% tanaman lokal. Penambahan biaya tidak

masuk dalam aspek ini karena persentasenya lebih berat kepada aspek ASD 5.

PEMBAHASAN

Setelah melakukan validasi pakar, pengumpulan data kuisioner, dan melakukan analisa

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), didapatkan proxy variabel dari

indikator-indikator yang ada. Variabel yang paling berpengaruh adalah Melengkapi ruangan

dengan instalasi sensor gas karbon dioksida diletakkan 1,5 m dengan 30.47% dan menjadi

peringkat teratas variabel yang paling berpengaruh ke biaya konstruksi. Hal itu memang

sesuai karena harga sensor gas tersebut yang sangat mahal dipasaran. Hasil penyeberan

kuisioner ke responden dan pendapat para pakar, instalasi sensor gas karbon dioksida adalah

barang yang mahal. Data proyek Dahana, instalasi sensor gas karbon dioksida seharga Rp.

184 juta. Jadi memang instalasi sensor gas karbon dioksida, yang hanya bernilai 1 poin dalam

pencapaian GREENSHIP, bisa diindahkan dan tidak diterapkan dalam proyek ini.

Pemasangan tanda “Dilarang Merokok di Seluruh Area Bangunan” dipilih sebagai pilihan

pemenuhan aspek IHC 2 dikarenakan lebih murah dibandingkan membangun area khusus

merokok. Walaupun tidak valid menurut hasil uji validitas dan reabilitas dikarenakan banyak

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 15: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

dari responden beranggapan membangun area khusus merokok atau memasang tanda dilarang

merokok tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap biaya konstruksi proyek, kontraktor

tetap menerapkan aspek ini demi mendapatkan 2 poin dengan biaya yang tidak terlalu

signifikan berpengaruh terhadap biaya konstruksi proyek.

Dalam proyek ini, terdapat beberapa aspek yang telah menjadi baseline. Maksudnya adalah

ada 5 aspek yang memang telah diterapkan oleh kontraktor baik saat mereka mengerjakan

proyek gedung konvensional, maupun saat mereka mengerjakan proyek gedung ramah

lingkungan, sehingga tidak menambah biaya apapun. Hal itu seperti Pra syarat IHC, IHC 3

Chemical Pollutant, IHC 4 Outside View, IHC 5 Visual Comfort, IHC 6 Thermal Comfort.

Hal-hal tersebut tidak menambah biaya apapun karena tidak berubah dengan desain yang

tidak green.

Tabel 9. Poin IHC di GREENSHIP v1.0 Beserta Project Baseline dan Target

ITEM Poin baseline target

P outdoor air introduction - - -

IHC 1 CO2 monitoring 1 - -

IHC 2 environmental tobacco smoke control 2 - 2

IHC 3 chemical pollutant 3 3 3

IHC 4 outside view 1 1 1

IHC 5 visual comfort 1 1 1

IHC 6 thermal comfort 1 1 1

IHC 7 accoustic level 1 - 1

TOTAL 10 6 9 Sumber: data olahan

Sedangkan untuk aspek IHC 7, digunakan metode penanaman tanaman yang dapat meredam

suara seperti bambu, kenari dan tumbuhan perdu. Lalu tidak adanya bukaan yang menghadap

ke jalan tol diharapkan mampu meredam suara dari luar terutama dari jalan tol. Metode

penanaman tanaman tidak menambah biaya apapun karena lingkupnya yang masuk ke dalam

lingkup lansekap sehingga dihitung dalam aspek ASD 5.

Terdapat kontrakdiksi antara hasil dari survey dengan studi kasus yang telah dilakukan.hal itu

tentu sangat wajar mengingat hal yang menjadi tujuan dalam survey adalah untuk mencari

faktor dominan yang mempengaruhi biaya konstruksi, jadi indikator-indikator yang menjadi

hasil dari survey merupakan kegiatan-kegiatan yang sebagian besar akan menambah biaya.

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 16: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Sedangkan yang dilakukan pihak kontraktor dalam proyek yang distudikasuskan adalah

melakukan kegiatan-kegiatan yang mempunyai bobot poin dalam penilaian GREENSHIP itu

besar namun memiliki penambahan biaya yang kecil, bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini

dapat dilihat pada pemilihan aspek IHC 2 yang memiliki 2 poin, namun minim penambahan

biayanya. IHC 2 dalam hasil survey dianggap tidak valid karena penambahan biayanya tidak

seginifikan mempengaruhi biaya proyek.

Tabel 10. Perhitungan Biaya Green Building

variabel indikator item

Green volume

Satuan

harga satuan total biaya

X.1

Ruangan mampu memenuhi kebutuhan udara luar dengan menggunakan ventilasi alami atau buatan

ventilasi buatan

80,830,425

X.2

instalasi sensor gas karbon dioksida

sensor gas karbon dioksida

-

-

-

X.3 pemasangan tanda dilarang merokok

tanda dilarang merokok

100

buah

40,000

4,000,000

X.4 cat rendah VOCs dulux ICI paint

246,428,625.25

X.5 75% NLA menghadap keluar

-

-

-

X.6

penggunaan lampu dengan lux yang sesuai

-

-

-

X.7 -

X.8 90% NLA tidak bising

penanaman tanaman sebagai sound barier

497.03 m2

55,324

27,497,416.63

total 358,756,466.88

total biaya konstruksi

38,859,884,343.

Sumber: data olahan

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 17: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Tabel 11. Perhitungan Biaya Conventional Building

variabel indikator Item

Conventional

volume satuan harga satuan total biaya

X.1

Ruangan mampu memenuhi kebutuhan udara luar dengan menggunakan ventilasi alami atau buatan

ventilasi buatan

80,830,425.00

X.2

instalasi sensor gas karbon dioksida

sensor gas karbon dioksida

-

-

-

X.3

pemasangan tanda dilarang merokok

tanda dilarang merokok

-

-

-

X.4 cat rendah VOCs

dulux ICI paint

246,428,625.25

X.5

75% NLA menghadap keluar

-

-

-

X.6

penggunaan lampu dengan lux yang sesuai

-

-

-

X.7 -

X.8 90% NLA tidak bising

penanaman tanaman sebagai sound barier

497.03 m2 55,324

27,497,416.63

Total

354,756,466.88

Deviasi 4,000,000.00

deviasi (%) 0.01% Sumber: data olahan

Dengan total biaya proyek mencapai Rp 38.859.884.343,-. total penambahan biaya IHC hanya

0,01% dari total biaya proyek. Itu didapat dari pemasangan tanda dilarang merokok sebesar p

4.000.000,-.

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 18: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

KESIMPULAN

Dari hasil analisa data, maka dapat disimpulkan hasil penelitian adalah sebagai berikut,

a. Faktor yang mempengerahui biaya konstruksi green building dibandingkan dengan

conventional building adalah sebagai berikut.

Peringkat variabel sub

variabel Indikator

1 X.2 X.2.1 Melengkapi ruangan dengan instalasi sensor gas karbon dioksida diletakkan 1,5 m di atas lantai dekat return air grill

2 X.4 X.4.2 Menggunakan kayu komposit dan produk agrifiber tanpa urea formaldehid atau kadar formaldehid rendah

3 X.1 X.1.1 Ruangan mampu memenuhi kebutuhan udara luar dengan menggunakan ventilasi alami atau buatan

4 X.5 X.5.1 Desain bangunan memastikan 75% NLA menghadap langsung ke pemandangan luar

5 X.7 X.7.1 Menggunakan pengatur udara sehingga suhu dan kelembaban sesuai

6 X.8 X.8.1 Melaporkan pengukuran tingkat kebisingan

7 X.6 X.6.1 Menggunakan lampu dengan jumlah lux yang sesuai

b. Penambahan biaya dalam proyek ini untuk memenuhi target dari IHC sebesar 0.01%

SARAN

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah studi kasus beberapa proyek

dengan target peringkat yang sama akan lebih baik karena akan mudah membandingkannya.

Dengan adanya beberapa proyek yang dibandingkan diharapkan hasilnya akan menjadi lebih

akurat. Kemudian penelitian tidak hanya pada biaya konstruksi, karena poin utama dari green

building adalah biaya pemeliharaan dan waktu pengembalian investasi.

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 19: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

KEPUSTAKAAN [1] R.Y., Nasir. The Definition in Creating Green Office. Green Building Council Indonesia.

2010

[2] US Environmental Protection Agency. Healthy Buildings, Healthy People: A Vision for the 21st Century. US EPA. 2010 Dipetik Desember 7, 2011 dari: http://www.epa.gov/iaq/pubs/hbhp.html

[3] WHO: Sekitar 30 persen Gedung di Dunia Memiliki Masalah Kualitas Udara dalam Ruangan. Diakses Desember 6, 2011 dari: mediaprofesi.com

[4] Bisnis Indonesia, Oktober 2011

[5] Green Building Council Indonesia. (2010). Panduan Penerapan Perangkat Penilaian Bangunan Hijau GREENSHIP Versi 1.0. Jakarta: Green Building Council Indonesia.

[6] US Environmental Protection Agency. www.epa.gov

[7] Green Building Council Indonesia. (2010). Panduan Penerapan Perangkat Penilaian Bangunan Hijau GREENSHIP Versi 1.0. Jakarta: Green Building Council Indonesia.

[8] Wisconsin Department of Health Service. 2011

[9] Pudjiastuti. Kualitas Udara Dalam Ruang. Dirjen PT Depdikbud. 1998

[10] Minnesota Department of Health. 2010

[11] Green Building Council Indonesia. (2010). Panduan Penerapan Perangkat Penilaian Bangunan Hijau GREENSHIP Versi 1.0 (hal. 56). Jakarta: Green Building Council Indonesia.

[12] Green Building Council Indonesia. (2010). Panduan Penerapan Perangkat Penilaian Bangunan Hijau GREENSHIP Versi 1.0 (hal. 57). Jakarta: Green Building Council Indonesia.

[13] Karyono, Tri Harso. 1998. Report on Thermal Comfort and Building Energy Studies in Jakarta-Indonesia. Journal of Elsevier Science, Building Environment.

[14] Feriadi, Henry & Nyuk Hien Wong. Thermal Comfort for Naturally Ventilated Houses in Indonesia. Journal of Elsevier Science, Building Environment.

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 20: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

[15] Green Building Council Indonesia. (2010). Panduan Penerapan Perangkat Penilaian Bangunan Hijau GREENSHIP Versi 1.0. Jakarta: Green Building Council Indonesia.

[16] Hodgson, Murray. Acoustical Evaluation of Six ‘Green’ Office Buildings.

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.

Page 21: PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP …

Pengaruh indoor..., Oghie M. Purnomo, FT UI, 2013.