pengaruh implementasi media pembelajaran …digilib.unila.ac.id/28825/2/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA
MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
(Skripsi)
Oleh:
Melisa Agustina
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
PENGARUH IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA
MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
Oleh
Melisa Agustina
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelejaran
interaktif berbasis Macromedia Flash terhadap hasil belajar siswa. Sampel
penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 5 dan X IPA 6 SMA Al-Azhar 3
Bandarlampung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Non Equivalent
Control Group Design. Data diuji dengan analisis uji normalitas, uji homogenitas,
dan Independent Sample T-Test. Hasil Independent Sample T-Test menghasilkan
nilai Sig. (2-Tailed) kurang dari 0,05 yatiu 0,03 sehingga ada pengaruh dari
penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash.
Berdasarkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar, kelas eksperimen memperoleh
nilai rata-rata ranah kognitif 80,14 dan ranah psikomotor 75,27 sedangkan kelas
kontrol pada ranah kognitif 73,26 dan psikomotor 72,48 sehingga pembelajaran
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash
memiliki hasil belajar lebih tinggi daripada media konvensional.
Kata kunci: media, pembelajaran, interaktif, macromedia flash, hasil belajar
PENGARUH IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA
MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
Oleh
Melisa Agustina
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Pendidikan
Pada
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan pada
tanggal 23 Agustus1995, sebagai anak keempat dari lima bersaudara dari
pasangan Bapak Suyitno dan Ibu Salyana.
Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2001 di Sekolah Dasar Negeri 1
Way Kandis. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 29
Bandarlampung. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA Al-Azhar 3
Bandarlampung pada tahun 2010. Pada tahun 2013, penulis diterima dan terdaftar
sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung melalui jalur
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Pada tahun 2016, penulis melaksanakan praktik mengajar melalui Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Sendang Agung dan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Desa Sendang Rejo, Kecamantan Sendang Agung, Kabupaten
Lampung Tengah.
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak
ada pelindung selain Dia”
(Q.S. Ar-Ra’d: 11)
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
(H.R. Ahmad)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta ’ala yang selalu melimpahkan
nikmat-Nya dan semoga shalawat selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
salallahu alaihi wa salam. Penulis mempersembahkan karya sederhana ini
sebagai tanda bakti yang tulus dan mendalam kepada:
1. Orang tua tercinta, Bapak Suyitno dan Ibu Salyana yang telah membesarkan
dengan sepenuh hati, mendidik, mendoakan kebaikan, dan mendukung apapun
impian dan cita-citaku. Semoga Allah subhanahu wa ta ’ala senantiasa
melimpahkan karunia-Nya dan memberikanku kemampuan untuk selalu
membahagiakan kalian;
2. Kakak-kakakku tersayang, Arief Hidayat, Yuni Anggraini, dan Lukmanul
Hakim, serta adikku tersayang, Annisa Novendia Soleha, yang telah
memberikan dukungan, doa, dan motivasi untuk segala usahaku meraih cita-
citaku;
3. Para pendidik yang telah mengajarkan banyak hal berupa ilmu pengetahuan
dan ilmu agama;
4. Keluarga Besar Pendidikan Fisika 2013;
5. Almamater tercinta.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Implementasi Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Pada
Materi Hukum Newton tentang Gravitasi” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelas Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung;
2. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;
3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika;
4. Bapak Drs. Feriansyah Sesunan, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik
sekaligus Pembimbing I atas kesediaan dan keihklasannya memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi
ini;
5. Bapak Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd. selaku Pembimbing II atas kesediaan dan
keihklasannya memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan
selama penyusunan skripsi ini;
6. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc. selaku Pembahas yang selalu
memberikan bimbingan dan saran atas perbaikan skripsi ini;
x
7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan
Pendidikan MIPA;
8. Bapak Drs. H. Ma’arifudin, Mz., M.Pd.I selaku Kepala SMA Al-Azhar 3
Bandarlampung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian;
9. Ibu Nurhayati, S.Pd. selaku guru mata pelajaran fisika SMA Al-Azhar 3
Bandarlampung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian;
10. Siswa-siswi SMA Al-Azhar 3 Bandarlampung, khususnya kelas X IPA 5 dan
X IPA 6 atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung;
11. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2013, Isna, Oji, Anita, Arwi,
Mamang, Deni Mul, Dian, Dwi, Fadel, Fince, Gita, Herwin, Ika, Ismal, Tika,
Nuzul, Fira, Sara, Nova, Nurul, Radha, Retno, Reva, Riky, Safura, Ning,
Soleha, Sundari, Tiara, Wanda, Cubin, Yeni, Tante, Aday, Clara, Lulu,
Nawawi, Abi, Adella, Ardi, Citra, Deni Kur, Dewi, Dina, Dini, Eka, Geo,
Alex, Ila, Intan, Imah, Mbak Kur, Sihun, Marisa, Manda, Nurlia, Oki, Rahma,
Ria, Salma, Septian, Ais, Sovia, Hesti, Susi, Tiara Novi, Mbak Uus, Vita,
Witri, Yulia, Alin, Dewa, Tiya, dan Mar atas kebersamaan, bantuan, dan
dukungan untuk penulis selama menyelesaikan skripsi ini;
12. Keluarga Besar Almafika Unila atas kebersamaan, keteguhan, dan
kekompakannya;
13. Keluarga Besar Muslimah MPI Lampung;
14. Rekan-rekan KBDG Lampung;
xi
15. Rekan-rekan KKN-KT Desa Sendang Rejo 2016, Wiji, Lisa, Praba, Elin, Fery,
Udin, Devita, Baiti, dan Yesi;
16. Sahabat-sahabat spesial penulis, Meita, Rahmi, Yani, Eka, Silva, Nana, Raya,
Rizki, Terry, Viryanda, dan Rian atas kepedulian, doa, dan dukungannya;
17. Keluarga Besar SMA Negeri 1 Sendang Agung;
18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada kita
semua, serta berkenan membalas kebaikan yang diberikan kepada penulis dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat di kemudian hari.
Bandarlampung, 11 September 2017
Penulis,
Melisa Agustina
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ...................................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... vi
MOTTO ..................................................................................................... vii
PESEMBAHAN ........................................................................................ viii
SANWACANA .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
E. Ruang Lingkup ............................................................................. 7
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Teori Dasar ................................................................................... 9
1. Belajar ..................................................................................... 9
xiii
2. Pembelajaran ........................................................................... 10
3. Hasil Belajar ........................................................................... 12
4. Media Pembelajaran Interaktif ................................................ 13
5. Macromedia Flash 8 Professional .......................................... 16
B. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 18
C. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian .................................... 20
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 22
B. Desain Penelitian .......................................................................... 22
C. Variabel Penelitian ........................................................................ 24
D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 24
E. Instrumen Penelitian ..................................................................... 25
F. Analisis Instrumen ........................................................................ 25
1. Uji Validitas ............................................................................ 25
2. Uji Reliabilitas ........................................................................ 26
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 28
H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .............................. 28
1. Uji Normalitas Data ................................................................. 28
2. Uji Homogenitas ...................................................................... 29
3. Analisis Data ............................................................................ 29
4. Pengujian Hipotesis ................................................................. 30
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitan ............................................................................... 32
1. Tahap Pelaksanaan .................................................................. 32
B. Data Hasil Penelitian ..................................................................... 40
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 40
2. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .................................... 41
C. Pembahasan ................................................................................... 46
1. Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif ....................................... 47
xiv
2. Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotor .................................. 47
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................ 49
B. Saran .............................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Kriteria Validitas Instrumen ................................................................ 26
3.2 Kriteria Reliabilitas Instrumen ............................................................. 27
4.1. Hasil Uji Validitas Soal Tes Hasil Belajar .......................................... 40
4.2. Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes Hasil Belajar ...................................... 41
4.3. Uji Normalitas Data Hasil Belajar ....................................................... 42
4.4. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar ................................................... 43
4.5. Uji Beda Data Hasil Belajar ................................................................ 44
4.6. Hasil Uji Independent Sample T-test .................................................. 44
4.7. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa ............................................................. 45
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Diagram Kerangka Pikir ....................................................................... 20
3.1 Desain Eksperimen Non Equivalent Control Grup Design ................ 23
4.1 Persentase Aspek Kognitif dan Aspek Psikomotor .............................. 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ................................................................................................... 55
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ....................... 59
3. Rencana Pelaksanaan pembelajaran Kelas Kontrol .............................. 87
4. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar (Posttest) ............................................ 111
5. Lembar Soal Tes Hasil Belajar (Posttest) ............................................. 117
6. Lembar Blangko Penilaian Psikomotor ................................................ 120
7. Hasil Uji Validitas Soal ........................................................................ 122
8. Hasil Uji Reliabilitas Soal ..................................................................... 123
9. Hasil Uji Normalitas Data ..................................................................... 124
10. Hasil Uji Homogenitas Data ................................................................. 125
11. Hasil Uji Independent Sample T-test .................................................... 126
12. Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Kognitif Kelas
Eksperimen ........................................................................................... 127
13. Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Kognitif Kelas Kontrol ................... 128
14. Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Psikomotor Kelas
Eksperimen ........................................................................................... 129
15. Rekapitulasi Hasil Belajar Aspek Psikomotor Kelas Kontrol .............. 130
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika mempelajari tentang keadaan fisik alam sekitar. Keadaan fisik tersebut
meliputi pergerakan, massa, suhu, dan wujud suatu benda. Fakta-fakta kajian
fisika diperoleh dari hasil percobaan dan pengamatan langsung pada suatu
peristiwa alam secara empiris yang kemudian dirangkum dan dikembangkan
menjadi berbagai konsep kajian fisika. Fisika pada dasarnya memuat tentang
fakta, prinsip, teori, dan hukum yang memiliki bukti kuat yang didapat dari
sistematika kegiatan dengan berdasarkan metode ilmiah.
Pembelajaran Fisika menampilkan konsep-konsep berupa persamaan matematis.
Persamaan matematis ini berfungsi sebagai penjelas bagi kejadian-kejadian alam
yang dikaji dalam Fisika. Persamaan-persamaan matematis tersebut didapat dari
pengamatan kejadian alam yang sesungguhnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa
persamaan-persamaan matematis tersebut bukanlah dasar dari fisika melainkan
konsep turunan dari hasil pengamatan secara empiris. Pembelajaran fisika di
mana pun hendaknya diawali dengan mengenalkan aplikasi nyata dari konsep
tersebut baru setelahnya dikenalkan persamaan-persamaan matematisnya.
2
Pembelajaran yang demikian akan mengasah pemahaman siswa terhadap hakikat
fisika menjadi utuh.
Fisika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bagi sebagian besar
siswa. Samudra, dkk (2014: 25) mengemukakan bahwa:
Kesulitan siswa dalam mempelajari fisika disebabkan oleh dua hal yaitu
materi fisika yang padat, menghapal, dan menghitung, serta pembelajaran
fisika di kelas yang tidak kontekstual.
Menghapal dalam pembelajaran fisika bukanlah upaya belajar yang efektif.
Dengan materi fisika yang padat dan mengharuskan siswa melakukan
perhitungan, siswa akan mudah lupa dengan materi-materi yang dihapal.
Pemahaman konsep adalah kunci utama dari keberhasilan pembelajaran fisika.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini merambah pada inovasi di
bidang pendidikan, salah satunya teknologi pembelajaran. Ornek, dkk (2008 : 34)
mengemukakan bahwa:
The faculty members should learn how to reach their students and how to
make physics concepts be understood by their students even if they are
really sophisticated in their field. Students do not think the faculty members
are inadequate.
Akademisi di bidang pendidikan fisika hendaknya mengerti bagaimana cara agar
konsep fisika mampu dimengerti siswa dengan mengembangkan cara atau
teknologi yang mampu mengatasi kesulitan-kesulitan belajar fisika. Beberapa cara
dalam membelajarkan siswa telah berkembang dengan menginovasikan metode,
model, hingga media pembelajaran.
3
Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam, pembelajaran fisika sangat
dianjurkan untuk dilaksanakan dengan menampilkan kejadian nyata yang
berkaitan dengan konsep yang dipelajari. Murtiani, dkk (2012:20)
mengemukakan bahwa pembelajaran fisika berbasis kontekstual dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
Mardianti (2011 : 58) menunjukkan hasil yang sama pada pengimplementasian
pembelajaran berbasis kontekstual pada pembelajaran fisika dengan peningkatan
hasil belajar sebesar 86%. Setiyawan, dkk (2012 : 211) dalam jurnal pendidikan
fisika menjelaskan tentang hasil belajar yang lebih baik setelah melaksanakan
pembelajaran model demonstrasi yang dalam pelaksanaannya menampilkan
konsep fisika yang dipelajari di hadapan siswa. Dengan demikian, pembelajaran
fisika yang dalam pelaksanaannya menampilkan kejadian yang berkaitan dengan
konsep fisika yang dipelajari mampu meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.
Hukum Newton tentang gravitasi merupakan salah satu materi pembelajaran
fisika yang sulit untuk ditampilkan kejadiannya secara detail pada konsep-konsep
yang perlu dibelajarkan pada siswa sehingga tidak memungkinkan untuk
memberikan pengalaman empirik. Hukum Newton tentang gravitasi memiliki
manifestasi yang tidak konkret dalam materi pembelajarannya, salah satu
contohnya adalah medan gravitasi. Hal ini merupakan kendala dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan alam seperti fisika. Kendala tersebut dapat diatasi
dengan menyajikan media pembelajaran yang tepat yang memungkinkan
4
menampilkan peristiwa gaya gravitasi antara benda langit yang menjadi kajian
dalam materi hukum Newton tentang gravitasi.
Media pembelajaran dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan dalam
penyampaian materi pembelajaran. Guru sebaiknya mampu menyediakan media
yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) saat ini kerap menjadi andalan dalam
menyajikan pembelajaran. Media berbasis TIK dipandang mampu memenuhi
keseluruhan dari fungsi media secara optimal. Manifestasi dalam pembelajaran
fisika yang tidak konkret seperti garis gaya, medan gravitasi, medan listrik, dan
lainnya dapat dengan mudah disajikan dengan media pembelaaran berbasis TIK.
Keterbatasan instrumen laboratorium juga dapat diatasi dengan media
pembelajaran berbasis TIK karena laboratorium virtual dapat dengan mudah
dikembangkan dengan media pembelajaran berbasis TIK. Pengembangan dan
implementasi media pembelajaran berbasis TIK memerlukan pengetahuan dan
keterampilan TIK yang memadai. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan
TIK inilah yang menjadi penghambat pengembangan dan implementasi media
pembelajaran berbasis TIK di sekolah.
Nurhayati, guru fisika kelas X IPA SMA Al-Azhar 3 Bandarlampung, pada
wawancara dengan peneliti, menjelaskan mengenai media pembelajaran yang
biasa digunakan dalam pembelajaran fisika. Pembelajaran fisika di SMA Al-
Azhar 3 Bandarlampung memanfaatkan aplikasi Microsoft PowerPoint dalam
menyajikan materi pembelajaran. Slide presentasi yang ditampilkan berisikan
5
konten berupa tulisan, gambar, video, dan tabulasi. Media pembelajaran yang
digunakan juga berupa buku teks fisika selain slide presentasi berbasis Microsoft
PowerPoint tersebut. Pembelajaran hukum Newton tentang gravitasi belum
pernah mengajak siswa untuk melakukan percobaan karena tidak tersedianya alat
peraga atau instrumen labratorium lainnya yang memungkinkan untuk digunakan
dalam pembelajaran fisika materi hukum Newton tentang gravitasi.
Peneliti akan menguji pengaruh implementasi media pembelajaran interaktif
berbasis Macromedia Flash terhadap hasil belajar. Media pembelajaran ini
merupakan jenis media pembelajaran interaktif, artinya output dari media
pembelajaran ini merupakan hasil dari input yang diberikan oleh pengguna media
ini. Fenomena gravitasi yang sulit untuk ditampilkan secara langsung dalam
kegiatan pembelajaran dapat ditampilkan dengan baik oleh media pembelajaran
ini melalui animasi bergerak yang pergerakannya dibuat sesuai dengan konsep
fisika dan juga dilengkapi dengan video singkat. Larichie, dkk (2014: 81-82)
memaparkan kelebihan-kelebihan dari media pembelajaran ini yaitu:
1. Menyajikan fenomena yang logis yang bersesuain dengan kemutahiran data
serta bersesuian dengan konsep yang ingin disampaikan
2. Dilengkapi dengan laboratorium maya
3. Menu tampilan pada media pembelajaran disusun secara sistematis
4. Dilengkapi dengan petunjuk penerapan media sehingga memudahkan
pengguna dalam mengakses media pembelajaran ini
6
5. Media pembelajaran ini di sajikan dalam format .swf sehingga dapat diputar
dengan media putar yang umum digunakan pada perangkat komputer pada
umumnya
6. Media pembelajaran ini merupakan media interaktif sehingga pengguna dapat
berinteraksi dengan materi pembelajaran yang disajikan serta dilengkapi
dengan gambar dan simulasi pembelajaran untuk memudahkan pengguna
memahami isi pesan pembelajaran.
Kelebihan-kelebihan dari produk ini dipandang dapat menunjukkan pengaruh
terhadap hasil belajar siswa jika diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu, media pembelajaran ini dapat mengatasi kendala dalam
mempresentasikan peristiwa gaya gravitasi pada suatu planet dengan jelas dan
menarik bagi siswa. Kesesuaian animasi yang ditampilkan dengan konsep fisika
yang sesungguhnya juga telah teruji. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
untuk mengetahui pengaruh dari implementasi media pembelajaran interaktif
berbasis Macromedia Flash 8 Professional terhadap hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Adakah pengaruh dari mengimplementasikan media pembelajaran interaktif
berbasis Macromedia Flash pada materi hukum Newton tentang gravitasi
terhadap hasil belajar rata-rata siswa?
7
2. Adakah peningkatan hasil belajar rata-rata setelah pembelajaran menggunakan
media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash pada materi hukum
Newton tentang gravitasi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian eksperimen ini adalah:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh dari mengimplementasikan media
pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash pada materi hukum
Newton tentang gravitasi terhadap hasil belajar rata-rata siswa.
2. Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar rata-rata setelah
pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis
Macromedia Flash pada materi hukum Newton tentang gravitasi.
D. Manfaat Penelitian
Setelah dilakukanya penelitian, diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat bagi
siswa dan khususnya guru mata pelajaran fisika. Melalui penelitian ini, dapat
memberikan pengalaman belajar menggunakan media pembelajaran interaktif
untuk menjadi salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian eksperimen ini adalah:
1. Media pembelajaran interaktif yang dimaksud adalah media pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada materi hukun Newton
8
tentang gravitasi dengan pendekatan saintifik yang disusun oleh Larichie, dkk
dari Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universtas
Lampung tahun 2014 yang telah divalidasi.
2. Pengaruh diukur melalui peningkatan rata-rata hasil belajar yang signifikan
kelas eksperimen dan bandingkan dengan kelas kontrol.
3. Hasil belajar yang akan dibandingkan antara lain aspek kognitif yang akan
dilihat dari nilai pretest dan posttest siswa, dan aspek psikomotor yang dilihat
dari aktivitas siswa saat mengoperasikan laboratorium maya.
4. Subyek penelitian ini dilakukan pada kelas X SMA Al-Azhar 3
Bandarlampung tahun ajaran 2016/2017.
5. Materi fisika yang akan diterapkan dalam penelitian adalah hukum Newton
tentang gravitasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Teori Dasar
1. Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang menjadikan seseorang dari yang
tidak tahu menjadi tahu. Seseorang pada umumnya belajar mengenai
berbagai macam hal di lingkungan sekitarnya baik mengenai hal konkret
maupun hal abstrak. Baharuddin dan Wahyuni (2009: 15) mengungkapkan
bahwa tanda suatu kegiatan belajar adalah adanya perubahan tingkah laku
(change behaviour). Fathurrohman dan Sutikno (2011: 6) menyatakan
bahwa belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi dalam diri
seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu.
Dua pendapat tersebut mengemukakan pengertian belajar sebagai
perubahan tingkah laku sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku yang dialami oleh seseorang setelah melakukan
suatu aktivitas. Perubahan tingkah laku tersebut dapat dilihat bagaimana
orang tersebut dari tidak mengetahui sesuatu hal menjadi mengetahui hal
tersebut dan dari tidak terampil melakukan sesuatu menjadi terampil.
10
Hal-hal yang menjadi beban bagi siswa dalam belajar fisika perlu
diketahui agar guru dapat menentukan bentuk kegiatan belajar seperti apa
yang dapat membelajarkan siswa dengan baik.
Samudra, dkk (2014: 25) mengemukakan bahwa:
Kesulitan siswa dalam mempelajari fisika disebabkan oleh dua hal
yaitu materi fisika yang padat, menghapal, dan menghitung, serta
pembelajaran fisika di kelas yang tidak kontekstual.
Yogantari (2015: 10) menjabarkan faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar fisika pada siswa yaitu kesukaan mereka terhadap fisika,
materi yang mereka pelajari, kegiatan pembelajaran yang dialami siswa,
dan gaya mengajar guru. Yogantari (2015:10) juga mengemukakan bahwa:
Siswa mengalami kesulitan memahami fisika yang disajikan dalam
bentuk grafik sebesar 14,6%, kesulitan memahami konsep sebesar
33%, kesulitan menggunakan representasi matematis sebesar 38%, dan
sisanya pada kesulitan membuat kesimpulan berdasar analitis.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, kesulitan dalam mempelajari fisika
terletak pada materi fisika dan pembelajaran yang dialami siswa. Materi
fisika yang banyak dan memerlukan keterampilan matematis siswa serta
cara membelajarkan yang tidak menyertai kejadian nyata yang menjadi
aplikasi konsep fisika seolah memaksa siswa mempelajari fisika dengan
cara menghapal. Cara belajar yang menghapal itu menyebabkan siswa sulit
memahami konsep dan merepesentasikan konsep melalui cara matematis.
2. Pembelajaran
Kata “pembelajaran” diambil dari kata “instruction” dalam bahasa Inggris.
Secara praktiknya, pembelajaran adalah kegiatan komunikasi antara
11
pengajar (guru) dan pembelajar (siswa) yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan belajar.
Komalasari (2011: 3) mengemukakan bahwa:
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses
membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau
didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek
didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien.
Uno (2008:2) menjelaskan mengenai hakikat pembelajaran yaitu
perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk
membelajarkan siswa.
Definisi dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah sebagai suatu proses membelajarkan subjek didik/
siswa. Proses tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Ketiga tahap itu harus tepat dan sesuai dengan keadaan siswa yang akan
diberikan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran memperoleh hasil
yang baik.
Sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan alam, fisika memerlukan
pemahaman konsep, kemampuan memultirepresentasikan konsep, dan
keterampilan mengolah konsep dalam bentuk matematis sebagai aspek-
aspek dalam hasil belajarnya. Ketercapaian pada ketiga aspek itu
memerlukan kegiatan pembelajaran yang tepat.
Inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran yang banyak
digunakan dalam kegiatan pembelajaran fisika dan dipercaya mampu
meningkatkan hasil belajar yang baik pada pembelajaran ilmu
12
pengetahuan alam. Sukma, dkk (2016: 60) mengemukakan terdapat
pengaruh positif yang signifikan dengan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran ikuiri terbimbing.
Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran inkuiri terbimbing
(guided inquiry) siswa dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah
yang menempatkan siswa sebagai pembelajar dalam memecahkan
permasalahan dan memperoleh pengetahuan yang bersifat
penyelidikan sehingga dapat memahami konsep-konsep sains.
Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah model
pembelajaran yang efektif untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang
lebih baik.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar menjadi salah satu aspek yang vital dalam kegiatan
pembelajaran karena merupakan suatu tanda tingkat pemahaman siswa
pada suatu kegiatan pembelajaran dan tingkat keberhasilan suatu
pembelajaran dalam upaya membantu siswa mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran.
Hasil belajar memiliki tiga aspek yaitu aspek kognitif, psikomotor, dan
afektif. Hasil belajar aspek kognitif ialah hasil belajar yang menyatakan
tingkat pengetahuan siswa pada materi yang telah dipelajari. Hasil belajar
aspek psikomotor adalah hasil belajar yang menyatakan tingkat
keterampilan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah
didapat. Aspek psikomotor dalam fisika biasanya berupa keterampilan
mengoperasikan instrumen percobaan, membuat proyek sains, dan lain-
13
lain. Aspek afektif yaitu hasil belajar yang menyatakan rasa, minat,
tanggapan, dan emosi siswa.
Pengukuran dan penilaian hasil belajar siswa merupakan salah satu bagian
penting dari serangkaian kegiatan pembelajaran. Sudjana (2009: 2)
mengemukakan bahwa
Kegiatan penilaian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai
siswa dalam bentuk hasil belajar.
Arikunto (2012: 32) mengatakan bahwa
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif
untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang
diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan
tepat dan cepat.
Kedua pendapat di atas memberikan penjelasan pada cara pengukuran
hasil belajar pada tiap aspek-aspeknya. Tes akan menunjukkan pencapaian
pemahaman siswa selama kegiatan belajar secara detail sehingga tes
adalah cara untuk memperoleh keterangan mengenai hasil belajar siswa
pada aspek kognitif. Kegiatan penilaian dapat pula dilakukan dengan
menggunakan blangko observasi. Aspek psikomotor dan afektif dapat
menggunakan balngko observasi dalam pengukuran tingkat perolehan
siswa.
4. Media Pembejalaran Interaktif
Kata media berasal dari kata medius dalam bahasa Latin yang memiliki
arti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Media memiliki peran sebagai
perantara atau pengantar dalam menyampaikan suatu informasi dari suatu
pihak ke pihak yang lain. Arsyad (2011: 3) menyampaikan bahwa
14
Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun jembali informasi visual atau verbal.
Media itu hendaknya dapat memudahkan siswa dalam mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap berdasarkan tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Media memiliki peranan sebagai alat penyampai pengetahuan dalam
kegiatan pembelajaran. Arsyad (2011:6) menjelaskan ciri-ciri umum dari
media yang digunakan dalam pendidikan:
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini
dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda
yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.
b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal
sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang
terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin
disampaikan kepada siswa.
c. Penekakan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses
belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
e. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
f. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya:
radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya:
film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul,
komputer, radio tape/kaset, video recorder).
g. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang
berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
Pembelajaran fisika, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam,
hendaknya menggunakan media pembelajaran yang memungkinkan siswa
melakukan percobaan atau mengalami pengalaman empirik dari suatu
konsep yang dipelajari. Guru harus menyiapkan instrumen percobaan atau
alat peraga untuk melaksanakan pembelajaran ini. Sering kali,
keterbatasan alat peraga dan instrumen percobaan serta konsep yang
dipelajari sangat sulit untuk ditampilkan secara langsung pada siswa
menjadi kendala dalam pembelajaran.
15
Primavera (2014:127) mengemukakan bahwa pembelajaran fisika
menggunakan media berbasis audio-visual (video) lebih unggul dalam
meningkatkan kemampuan memahami, menerapkan, dan menganalisis.
Purwono (2014:142) mengemukakan:
Hasil belajar mengalami peningkatan setelah guru menggunakan
media audio visual. Peningkatan hasil belajar juga diikuti oleh
peningkatan daya serap siswa dalam menerima pelajaran.
Dengan demikian, media berbasis audio-visual (video) sangat baik untuk
diimplementasikan pada pembelajaran.
Tidak semua konsep fisika mampu direpresentasikan dalam bentuk video,
contohnya saja konsep fisika yang membahas mengenai manifestasi yang
tidak kasat mata seperti medan gravitasi, garis gaya magnet, arus listrik,
dan sebagainya. Keterbatasan itu dapat diatasi dengan media berbasis
visualisasi grafis atau animasi. Trindade (2005:224) menyatakan
visualisasi grafis menunjukkan kegunaannya untuk meningkatkan
pemahaman siswa dan mengatasi kesalahpahaman siswa sebelumnya.
Sakti (2013:498) menyatakan pembelajaran menggunakan media
pembelajaran animasi memiliki pengaruh yang signifikan dengan kelas
yang menggunakan media pembelajaran animasi memiliki hasil belajar
yang lebih baik daripada media konvensional.
Salah satu jenis tampilan media pembelajaran berbasis TIK yaitu media
pembelajaran interaktif. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan
“interaktif” sebagai “bersifat saling melakukan aksi” atau “saling aktif”.
Media pembelajaran interaktif adalah media pembelajaran, yang dalam
16
penggunaannya, baik pengguna media maupun media itu sendiri saling
aktif. Suatu media interaktif secara praktiknya dapat menampilkan
keluaran (output) berdasarkan masukan (input) yang diberikan pengguna
pada media tersebut. Media pembelajaran interaktif tidak hanya
memungkinkan pengguna untuk mengamati, membaca, atau
mendengarkan konten-konten yang disediakan oleh media namun juga
memungkinkan pengguna untuk turut aktif mengoperasikan media
tersebut. Akbas dan Pektas (2011: 50) menyatakan pembelajaran
menggunakan media interaktif menghasilkan perolehan hasil belajar yang
lebih tinggi dibandingkan dengan media konvensional, selain itu juga
meningkatkan aktivitas siswa di kelas, menciptakan suasana yang lebih
antusias, dan menghasilkan pelajaran yang lebih menyenangkan.
5. Macromedia Flash 8 Professional
Macromedia Flash adalah aplikasi komputer pembuat animasi yang dapat
bergerak baik secara otomatis maupun interaktif atau memerlukan
masukan instruksi dari pengguna. File produk dihasilkan dari Macromedia
Flash dapat memuat gambar, animasi, suara, video, dan tulisan. Hal
tersebut membuat Macromedia Flash sangat memungkinkan diaplikasikan
sebagai media pembelajaran.
Macromedia Flash 8 Professional adalah versi terbaru dari seluruh seri
Macromedia Flash yang ada. Secara umum, tahap-tahap dalam pembuatan
animasi melalui Macromedia Flash adalah sebagai berikut:
17
a. Menentukan jenis aplikasi yang akan dibuat. Menurut jenisnya ada tiga
macam aplikasi Flash, yaitu :
i. Animasi, biasanya berupa film kartun singkat, animasi logo, dan
sebagainya.
ii. Interaktif, banyak digunakan untuk pembuatan formulir atau
poling online di internet.
iii. Gabungan animasi dan interaktif, paling sering ditemukan
berupa Flash. Berdasarkan file, Macromedia Flash 8
Professional dapat membuat beberapa aplikasi, yaitu file
ActionScript 2.0 dan ActionScript 1.0.
b. Membuat atau menambahkan unsur-unsur media. Unsur-unsur media
ini bisa berupa gambar, video, suara, atau teks.
c. Menyusun unsur-unsur media yang telah dibuat atau ditambahkan.
Pada tahap ini unsur-unsur media disusun dan diatur pada stage dan
timeline untuk menentukan kapan dan bagaimana semua unsur tersebut
akan ditampilkan.
d. Memberi efek khusus. Pada tahap ini efek khusus seperti filter grafis,
blend, dan efek khusus lainnya ditambahkan untuk mempercantik
tampilan akhir aplikasi.
e. Menentukan behavior dengan ActionScript. Kode ActionScript
ditambahkan untuk menentukan cara animasi bekerja atau respons
yang muncul saat terjadi dengan pengguna.
f. Menguji aplikasi. Pengujian hasil aplikasi harus dilakukan untuk
melihat apakah semua proses animasi maupun interaktif bekerja
18
dengan baik sesuai yang diharapkan. Pengujian biasanya dilakukan
berulang-ulang pada setiap tahap pembuatan aplikasi atau setiap kali
ada tambahan unsur media maupun kode ActionScript.
g. Mempublikasikan hasil akhir aplikasi. Hasil akhir aplikasi dapat
dipublikasikan dalam bentuk dokumen .swf, EXE, atau format lain
yang sesuai tujuan pembuatan aplikasi.
Penerapan Macromedia Flash sebagai media pembelajaran fisika bukan
lagi hal baru. Macromedia Flash sebagai software pembuat animasi telah
banyak dimanfaatkan untuk media penyampaian materi pembelajara.
Handhika (2012:114) mengemukakan bahwa siswa yang diajar
menggunakan media berbasis Macromedia Flash memberikan rata-rata
prestasi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan
media berbasis Microsoft PowerPoint. Anugrah dan Sirait (2014 : 50)
dalam jurnal penelitian pendidikan fisika juga menunjukkan hasil belajar
yang lebih baik dengan menggunakan media berbasis Macromedia Flash
tidak hanya pada aspek kognitif tetapi juga pada aspek psikomotor dan
afektif.
B. Kerangka Pemikiran
Media konvensional pada pembelajaran fisika pada materi hukum Newton
yang digunakan di SMA Al-Azhar 3 Bandarlampung adalah slide presentasi
berbasis PowerPoint. Tampilan slide presentasi tersebut masih berupa
tampilan biasa yang hanya memungkinkan pembelajaran yang berpusat pada
19
guru. Oleh karena itu, peneliti akan memberikan media pembelajaran baru
yang berbasis Macromedia Flash dan bersifat interaktif.
Media pembelajaran interaktif yang digunakan peneliti memberikan
visualisasi pada semua konsep yang terkandung dalam hukum Newton tentang
gravitasi dan sudah teruji validitas visualisasinya. Visualisasi konsep tersebut
memberikan pemahaman siswa mengenai makna fisis dari setiap konsep yang
dipelajari. Hal ini dipandang mampu memberikan hasil belajar yang berbeda
dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran konvensional.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang menggunakan dua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas
yang menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash
8 Proffesional dan buku teks konvensional, sedangkan kelas kontrol yaitu
kelas yang menggunakan media slide presentasi berbasis Microsoft
PowerPoint. Kedua kelas akan diberikan perlakuan dengan kegiatan
pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran yang berbeda. Peneliti
juga melakukan penilaian psikomotor siswa pada salah satu sesi di kegiatan
pembelajaran. Setelah kedua kelas diberi perlakuan maka kedua kelas tersebut
diberi posttest dengan soal yang sama tujuannya untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash
terhadap hasil belajar pada ranah kognitif. Rata-rata hasil belajar aspek
kognitif dan psikomotor itu kemudian diuji keberpengaruhannya dan
dibandingkan.
20
Secara umum kerangka pikir penelitian eksperimen ini digambarkan secara
berikut :
Gambar 2.1 : Diagram Kerangka Pikir
Keterangan:
O1 : penilaian psikomotor dan posttest Kelas Eksperimen
O2 : penilaian psikomotor dan posttest Kelas Kontrol
X1 : perlakuan pembelajaran dengan media pembelajaran interaktif berbasis
Macromedia Flash
X2 : perlakuan pembelajaan konvensional yaitu dengan media slide presentasi
berbasis Microsoft PowerPoint
C. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas X IPA 4 dan X IPA 6.
Kedua kelas tersebut memiliki kemampuan akademik rata-rata yang sama
dilihat dari nilai rapor pada mata pelajaran fisika para siswa di kedua kelas
tersebut.
Kelas
Eksperimen O1 X1 Rata-rata Hasil
Belajar
Kelas
Kontrol X2
dibandingkan
O2 Rata-rata Hasil
Belajar
21
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh yang signifikan pada rata-rata hasil belajar siswa antara
pembelajaran yang menggunakan dengan tidak menggunakan media
pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash pada materi hukum
Newton tentang gravitasi.
2. Ada peningkatan pada rata-rata hasil belajar siswa setelah pembelajaran
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash.
III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X IPA SMA Al-Azhar 3
Bandarlampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri
atas enam kelas berjumlah 240 siswa. Penelitian ini dilakukan dengan
memberikan perlakuan pembelajaran dari peneliti pada dua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pemberian perlakuan pada dua kelas ini
dilakukan secara sengaja untuk kelas memiliki kemampuan awal siswa-
siswanya relatif sama, oleh sebab itu pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling.
Pengambilan sampel dilakukan pada siswa kelas X IPA SMA Al-Azhar 3
Bandarlampung yang terdiri dari enam kelas sehingga akan diambil dua kelas
sebagai sampel. Penelitian ini memerlukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol, namun tidak memungkinkan untuk melakukan pengambilan subjek
penelitian secara acak dari populasi. Oleh sebab itu, pengambilan sampel
penelitian ini menggunakan desain Quasy Experimental.
B. Desain Penelitian
Siswa diberikan perlakuan berupa kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran. Penelitian di kelas eksperimen
23
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash
sedangkan kelas kontrol menggunakan media pembelajaran konvensional
yaitu dengan slide presentasi berbasis Microsoft PowerPoint. Peneliti juga
mengobservasi kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung
untuk memperoleh data hasil belajar pada ranah psikomotor. Siswa diberikan
soal posttest di akhir pembelajaran untuk memperoleh data hasil belajar pada
ranah kognitif. Perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen
sebagai indikator pengaruh menggunakan media pembelajaran interaktif
berbasi Macromedia Flash dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
Dengan demikian, pengambilan data pada penelitian ini menggunakan desain
Nonequivalent Control Group Design.
Diagram rancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 3.1. Desain Eksperimen Non Equivalent Control Grup Design
(Sugiyono, 2011: 79)
Keterangan:
O1 : Kelas Eksperimen
O2 : tes akhir (posttest) Kelas Eksperimen
O3 : Kelas Kontrol
O4 : tes akhir (posttest) Kelas Kontrol
X1 : perlakuan pembelajaran dengan media pembelajaran interaktif berbasis
Macromedia Flash
O1 X1 O2
O3 X2 O4
O3 X2
O4
O1 X1 O2
O3 X2
O4
24
X2 : perlakuan pembelajaan konvensional yaitu dengan media slide presentasi
berbasis Microsoft PowerPoint
C. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media
pembelajaran interaktif berbasi Macromedia Flash sedangkan variabel
terikatnya yaitu hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan psikomotor.
D. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah:
1. Menetapkan sampel.
2. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash pada kelas eksperimen
dan menggunakan media pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
3. Melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran siswa untuk mengetahui
dan memperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada ranah psikomotor.
4. Mengadakan posttest pada akhir pembelajaran untuk mengetahui dan
memperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
5. Menilai hasil posttest dan dan mengolah nilai psikomotor siswa untuk
mengetahui perubahan hasil belajar siswa.
6. Menganalisis hasil penelitian mengenai pengaruh implementasi media
pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash terhadap hasil belajar
siswa.
25
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa instrument untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Instrument-instrumen penelitian yang digunakan yaitu:
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash materi hukum
Newton tentang gravitasi
4. Blangko penilaian psikomotor siswa. Peneliti mengobservasi kegiatan
praktikum siswa untuk mengetahui hasil belajar ranah psikomotor siswa.
5. Soal tes berbentuk essay agar dapat mengukur hasil belajar ranah kognitif
fisika siswa. Soal tes yang diberikan merupakan sepuluh butir soal essay
dengan level Lower Order Thinking Skill. Soal tes diberikan pada siswa
saat evaluasi akhir pembelajaran yang berfungsi untuk mengetahui hasil
belajar ranah kognitif setelah diberikan perlakuan.
F. Analisis Instrumen
Instrumen tes untuk kegiatan posttest pada akhir pembelajaran diuji terlebih
dahulu validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan program SPSS 21.0
sebelum diberikan kepada sampel.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk melihat valid atau tidaknya instrumen
evaluasi yang digunakan. Instrumen evaluasi valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
(ketepatan).
26
Pengujian validitas instrument menggunakan rumus korelasi product-
moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:
𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2 } {𝑛 ∑ 𝑌2 (∑ 𝑌)2}
(Arikunto, 2012: 87)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi yang menyatakan validitas
X = Skor butir soal
Y = Skor total
n = Jumlah sampel
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 21.0 dengan kriteria uji yang dapat dilihat melalui tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kriteria Validitas Instrumen
Nilai Keterangan
rxy > rtabel Instrumen valid
rxy ≤ rtabel Instrumen tidak valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan dalam penelitian. Perhitungan reliabilitas tes
pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha:
2
2
11 11
t
b
n
nr
27
Keterangan:
11r : koefisien reliabilitas instrumen
n : banyaknya butir
2
b : jumlah varians dari tiap-tiap item
2
t : varians total
(Arikunto 2012: 122)
Kriteria reliabilitas instrumen dapat dilihat dalam tabel 3.2
Tabel 3.2. Kriteria Reliabilitas Instrumen
(Arikunto, 2012: 89)
Uji reliabilitas pada penelitian menggunakan SPSS. Uji reliabilitas dalam
hal ini mengacu pada nilai alpha yang dihasilkan dalam output SPSS. Jika
nilai alpha lebih besar dari r tabel maka soal pretest dan postest yang
digunakan sebagai instrumen dinyatakan reliabel atau konsisten.
Sebaliknya, jika nilai alpha lebih kecil dari r tabel maka soal pretest dan
postest yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.
Nilai Keterangan
0,80 < r11 ≤ 1,00 Reabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 Reabilitas tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,60 Reabilitas sedang
0,20 < r11 ≤ 0,40 Reabilitas rendah
r11 ≤ 0,20 Reabilitas sangat rendah
28
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan memberikan
instrumen penilaian kognitif dan psikomotor. Instrumen penilaian kognitif
yang digunakan adalah instrumen tes tertulis yaitu tes soal berkemampuan
tingkat rendah berupa sepuluh butir soal essay. Instrumen tes diberikan saat
posttest untuk menunjukkan hasil belajar siswa seletah diberi perlakuan.
Instrumen penilaian psikomotor digunakan saat kegiatan praktikum
berlangsung dengan peneliti sebagai pengamat dan penilai kegiatan siswa.
H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa ranah
kognitif yang ditunjukkan pada proses pembelajaran. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan melakukan:
1. Uji Normalitas Data
Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi
normal, dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-
Smirnov. Data yang diuji kenormalitasannya adalah data hasil tes akhir
(pretest) dan data hasil tes akhir (posttest) hasil belajar siswa. Dasar dari
pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung menggunakan program
SPSS 21.0 dengan metode nonparametrik berdasarkan pada besaran
probabilitas atau nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test, nilai α yang digunakan adalah 0,05 dengan
demikian kriteria uji sebagai berikut: (1) jika nilai sig atau probabilitas <
0,05 maka H0 diterima dengan arti bahwa data tidak terdistribusi normal;
29
dan (2) jika nilai sig atau probabilitas ≥ 0,05 maka Ha diterima dengan
arti bahwa terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui sama atau tidaknya varian dari populasi, maka
dilakukan uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan analisis uji
paired sample t test, dengan bantuan program SPSS 21.0. Jika nilai
signifikasi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua kelompok
populasi data adalah tidak sama. Sebaliknya, jika nilai signifikasi > 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa varian dari kelompok populasi data adalah
sama.
3. Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan adalah mencari ada atau tidaknya
perbedaan hasil belajar rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol. Independent Sample T-test digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak
berhubungan. Menguji Independent Sample T-test dengan menggunakan
bantuan program komputer SPSS 21.0. Berpedoman berdasarkan nilai
signifikansi atau nilai probabilitas: (1) jika nilai signifikansi atau nilai
probabilitas > 0,05 maka OH diterima; (2) jika nilai signifikansi atau
nilai probabilitas < 0,05 maka OH ditolak.
30
2121
2
22
2
11
_____
2
____
1
11
2
)1()1(
nnnn
snsn
XXt
Rumus perhitungan Independent Sample T-test adalah sebagai berikut.
(Priyatno, 2010: 32).
Dimana t adalah t hitung. Kemudian t tabel dicari pada tabel distribusi t
dengan = 5% dengan derajat kebebasan (df) n-2.
4. Pengujian Hipotesis
Adapun hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah
Hipotesis Pertama
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan pada rata-rata hasil belajar
siswa antara pembelajaran yang menggunakan dengan tidak
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis
Macromedia Flash pada materi hukum Newton tentang gravitasi.
H1 : Ada pengaruh yang signifikan pada rata-rata hasil belajar siswa
antara pembelajaran yang menggunakan dengan tidak
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis
Macromedia Flash pada materi hukum Newton tentang gravitasi.
Hipotesis Kedua
H0 : Tidak ada peningkatan pada rata-rata hasil belajar siswa setelah
pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif
berbasis Macromedia Flash.
31
H1 : Ada peningkatan pada rata-rata hasil belajar siswa setelah
pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif
berbasis Macromedia Flash.
Setelah diperoleh besar hitungt dan tabelt pada tahap analisis data maka
dilakukan pengujian dengan kriteria pengujian sebagai berikut.
Kriteria pengujian:
OH diterima jika - tabelt
hitungt tabelt
OH ditolak jika - hitungt < - tabelt atau hitungt > tabelt
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil penelitian dan pembahasan data memperoleh simpulan dari penelitian
eksperimen ini yaitu:
1. Ada pengaruh yang signifikan pada rata-rata hasil belajar siswa antara
pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis
Macromedia Flash dibandingkan dengan menggunakan media
pembelajaran konvensional. Hasil ini terlihat dari nilai signifikansi kurang
dari 0,05 yaitu 0,03.
2. Ada peningkatan pada rata-rata hasil belajar siswa setelah pembelajaran
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Flash.
Hal ini terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar pada ranah kognitif yaitu
80,14 pada kelas eksperimen dan 73,26 pada kelas kontrol serta rata-rata
hasil belajar pada ranah psikomotor yaitu 75,27 pada kelas eksperimen dan
72,48 pada kelas kontrol.
50
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
dan analisis dari data hasil penelitian, peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1. Siswa memerlukan gawai seperti komputer, laptop, atau notebook pada
saat menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Macromedia
Flash ini. Guru sebaiknya membagi kelas menjadi beberapa kelompok
untuk memudahkan pengakomodasian gawai yang diperlukan.
Pembelajaran juga dapat dilakukan menggunakan satu unit komputer yang
dihubungkan dengan proyektor LCD.
2. Setiap kali selesai membahas satu konsep pada kegiatan pembelajaran,
guru sebaiknya memberikan contoh soal yang mengaplikasikan konsep
tersebut.
3. Guru hendaknya benar-benar membimbing setiap siswa untuk aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran baik untuk bertanya maupun mengemukakan
pendapat. Hal ini akan membantu guru memonitor pemahaman siswa dan
menghindari miskonsepsi.
4. Media pembelajaran interaktif ini telah dilengkapi dengan video dan
animasi untuk memancing persepsi awal siswa pada materi. Jika
pembelajaran menggunakan model pembelajaran seperti inkuiri, inkuiri
terbimbing, dan problem based learning, guru hendaknya mampu
mengarahkan siswa melalui penjelasan verbal selain mengandalkan video
51
dan animasi yang ditampilkan agar masalah yang dirumuskan dapat
bersesuaian dengan indikator.
DAFTAR PUSTAKA
Akbas, O. dan Pektas, H. M. 2013. The Effects of Using An Interactive Whiteboard on The
Academic Achievement of University Students. Asia-Pacific Forum on Science
Learning and Teaching Journal. 12(2): 45-54.
Anugrah, G. R., Sirait, M. 2014. Effect Of Cooperative Type Stad Aided By Macromedia
Flash Toward Students’ Learning Outcomes. Faculty of Mathematics and Natural
Science State University of Medan Journal. 2(1): 43-51.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Baharuddin dan Wahyuni. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta.
Fathurrohman dan Sutikno. 2011. Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Islami. Bandung:
Refika Aditama.
Handika, J. 2012. Efektivitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau dari Motivasi Belajar. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia Unnes. 1 (2): 109-114.
journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/viewFile/2127/2228.
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung:
Refika Aditama.
Larichie, A. E., Maharta, N., dan Abdurahman. 2014. Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Hukum Newton Tentang Gravitasi Dengan Pendekatan Saintifik. Jurnal
FKIP Unila. 2 (7): 69-83. http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/article/view/7582.
Mardianti, Lia. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Pemahaman Siswa pada
Konsep Bunyi. Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah.
Murtiani, Fauzan, A., dan Wulan, R. 2012. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and
Learning Berbasis Lesson Study dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMP
Negeri Kota Padang. Jurnal FKIP UNP. 1(21): 14-21.
Ornek, F., Robinson, W. R., dan Haugan, M. P. 2008. What Makes Physics Difficult.
International Journal of Environmental & Science Education from Australia. 3(1): 30 –
34.
53
Primavera, Ika Risqi Citra. 2014. Penggunaan Media Audio-Visual (video) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XI Pada Konsep Elastisitas. Jurnal FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. 14(5): 122-129. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25047
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan
SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta: Gaya Media.
Purwono, Joni. 2014. Penggunaan Media Audio-Visual pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal FKIP UNS.
2(2): 127-144. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/tp/article/view/3659.
Sakti, Indra. 2013. Pengaruh Media Animasi Fisika Dalam Model Pembelajaran Langsung
(Direct Instruction) Terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di
SMA Negeri Kota Bengkulu. Prosiding Semirata FMIPA Unila. 1(1) (2013): 493-498.
http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/semirata/article/view/778.
Samudra, Suastra, dan Suma. 2014. Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi Siswa SMA
di Kota Singaraja dalam Mempelajari Fisika. Jurnal Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha. 4(1): 18-25. http://pasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1093/841.
Setiyawan, R.T., Sutarto, dan Subiki. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika
dengan Metode Demonstrasi yang Dilengkapi Media Lingkungan pada Siswa Kelas VIII
B SMP Negeri 13 Jember. Jurnal FKIP Universitas Jember. 1(2): 206-211.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Sukma, Komariyah, dan Syam. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
(Guided Inquiry) dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal FKIP
Universitas Jember. 18(1): 59-63.
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/STF/article/view/3185
Trindade, Jorge F. e. 2010. Improving Physics Learning with Virtual Environments: An
Example on The Phases of Water. Centre for Computational Physics University of
Coimbra Journal. 2(11):212-226.
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Yogantari, Pipit. 2015. Identifikasi Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal
FMIPA UNM. 1(2): 7-9. http://fmipa.um.ac.id/index.php/download/all-
files/doc_details/51-pipit-yogantari.html?tmpl=component.