senny mapantau a 211 08 307 - core.ac.uk filesenny mapantau a 211 08 307 - core.ac.uk

271
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN METODE VERTIKAL-HORIZONTAL DAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN PADA BANK BUMN (Periode 2008-2010) SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi OLEH : SENNY MAPANTAU A 211 08 307 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Upload: hoangtu

Post on 10-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN METODE

VERTIKAL-HORIZONTAL DAN RASIO KEUANGAN UNTUK

MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

PADA BANK BUMN (Periode 2008-2010)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

OLEH :

SENNY MAPANTAU

A 211 08 307

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

Page 2: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

ii

Page 3: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

iii

Page 4: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

iv

ABSTRAK

SENNY MAPANTAU.Analisis Laporan Keuangan berdasarkan Metode Vertikal-Horizontal dan Rasio Keuangan untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Perbankan pada Bank BUMN (periode 2008-2010). Dibimbing oleh Dr. H.A.Rahman Laba, SE.,MBA dan Fauzi R. Rahim, SE,.M.Si, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Penelitian ini betujuan untuk melihat perkembangan aktiva, laba/rugi dan arus kas dan juga mengamati rasio keuangan Bank BUMN sebagai proyeksidari Kinerja Keuangan Bank BUMN periode 2008 sampai 2010.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Tahunan Publikasi Bank BUMN periode tahun 2008 hingga 2010. Penelitian ini menggunakan populasi dari bank BUMN di Indonesia yaitu dengan jumlah 4 bank. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel jenuh dimana seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis perbandingan laporan keuangan yaitu analisis vertikal-horizontal yang membandingkan antara setiap pos-pos dalam laporan keuangan untuk periode beberapa tahun sehingga dapat diketahui perkembangan (tren) atau kecenderungannya. Selain itu juga dilakukan analisis rasio keuangan berdasarkan penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu dengan rasio CA-EL (capital(modal), asset quality (aktiva), earning (rentabilitas), dan liquidity (likuiditas). Penelitian ini tidak mencantumkan unsur manajemen suatu bank karena hal ini tidak bisa dilihat dari luar.Tolak ukur penilaian kinerja bank BUMN dalam penelitian ini adalah melihat pos-pos dalam Laporan Keuangan bank BUMN dengan menggunakan analisis vertikal dan horizontal serta perhitungan rasio.

Hasil penelitian dengan menggunakan analisis vertikal menunjukkan bahwa indeks neraca dan laporan laba rugi Bank BUMN sudah optimal sedangkan laporan arus kas Bank BUMN cenderung tidak optimal.Dengan demikian pihak bank diharapkan lebih memperhatikan arus kas untuk meningkatkan kinerja keuangannya.Hasil penelitian dengan menggunakan analisis horizontal menunjukkan bahwa kinerja Bank BUMN selama periode 2008-2010 berfluktuatif.

Hasil penelitian selanjutnya dengan menggunakan analisis rasio keuangan berdasarkan tingkat kesehatan BI, menggunakan rasio CA-EL untuk melihat kondisi kesehatan bank, menunjukkan rasio CAR, BOPO, NPL, dan ROA keempat Bank BUMN dalam kondisi sehat, meskipun pada tahun 2008 rasio ROA Bank Negara Indonesia berada di bawah standar namun tahun berikutnya rasio tersebut kembali sehat, sedangkan rasio LDR hanya Bank Tabungan Negara yang mematuhi standar likuiditas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sedangkan ketiga bank lainnya berada di bawah standar kesehatan Bank Indonesia. Dengan demikian diharapkan Bank Mandiri, BNI dan BRI dapat meningkatkan likuiditasnya agar bisa mencapai tingkat kesehatan BI melalui perbaikan-perbaikan infrastruktur khususnya di bidang perkreditan, dan lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan promosi untuk meningkatkan dana pihak ketiga.

Page 5: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

v

ABSTRACT

SENNY MAPANTAU. Financial Statement Analysis by Vertical-Horizontal Methods and Financial Ratios for Evaluating the Financial Performance of Banking at Bank of the government (period 2008-2010). Guided by Dr. H.A.Rahman Laba, SE., MBA and Fauzi R. Rahim, SE,. M.Si, Department of Management, Faculty of Economics and Business, University of Hasanuddin.

This study aims to see the development of assets, profit / loss and cash flow and financial ratios are also observed as a projection of the state-owned Bank Financial Bank state the period 2008 to 2010.

The data used in this study were obtained from the Bank's Annual Report Government Publication year period 2008 to 2010. This study uses the population of the state banks in Indonesia, namely the number of 4 banks. Samples used in this study is saturated samples in which all members of the population is used as a sample.

Analysis technique used is the analysis of comparative financial statement analysis that compares the vertical-horizontal between each of the posts in the financial statements for a period of several years so that it can be seen developments (trends) or the inclination. In addition, analysis of financial ratios based on the assessment of the soundness of banks by Bank Indonesia, which is the ratio of CA-EL (capital (equity), asset quality (assets), earnings (earnings), and liquidity (liquidity). Study did not include elements of the management of a bank because it can not be seen from the outside. benchmarks of performance appraisal of state banks in this study is to see the posts in the government's bank financial statements using horizontal and vertical analysis and ratio calculation.

The results using vertical analysis shows that the index of the balance sheet and income statement whereas the Bank of the government has optimal cash flow statement Bank governments tend not optimal. Thus the bank is expected to pay more attention to cash flow to improve its financial performance. The results using horizontal analysis shows that the performance of state-owned Bank fluctuated over the period 2008-2010.

The results of subsequent studies using financial ratio analysis based on the BI health, using CA-EL ratio for the current state of the bank, showing the ratio of CAR, BOPO, NPL, and the fourth ROA Government Bank in good health, although by 2008 the ratio of ROA Bank Negara Indonesia fall below the standard, but next year the ratio was back to health, while the ratio of LDR only comply with the State Savings Bank liquidity standards set by the Bank Indonesia, while the three other banks under the Bank Indonesia health standards. It is expected the Bank Mandiri, BNI and BRI can increase its liquidity in order to achieve the level of BI health through infrastructure improvements, especially in the areas of credit, and further improve the quality of service and campaign to raise funds to third parties.

Page 6: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkah, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian

akhit Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin Makassar. Judul skripsi yang penulis susun adalah

“Analisis Laporan Keuangan berdasarkan Metode Vertikal-Horizontal dan Rasio

Keuangan untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Perbankan pada Bank BUMN

selama periode 2008-2010”.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari masukan, arahan, dorongan,

dukungan, serta bimbingan yang diberikan oleh banyak pihak, karena itu penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Ali, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

2. Bapak Dr. Muhammad Yunus Amar, MT selaku Ketua Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

3. Bapak Dr. H.A.Rahman Laba, SE., MBAselaku Dosen Pembimbing I dan

Bapak Fauzi R. Rahim, SE,. M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan

arahan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

vii

4. Kepada Bapak/Ibu dosen penguji, Prof.Dr.H.Cepi Pahlevi.,SE.,M.Si.,Drs.

Kasman Damang, ME., dan Abdul Razak Munir, SE., M.Si., M.Mktg yang

telah memberikan saran, dan nasehat dalam menyempurnakan skripsi ini.

5. Keluarga Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin,

seluruh staf pengajar (Dosen) dan seluruh staf akademik.

6. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan doa, cinta, kasih

sayang, dukungan, semangat, dan nasehat kepada penulis.

7. Teman-teman seperjuangan Dechrista, Suhaidah, Ikhsan, Resky Nirmala,

Wahyuni dan juga sahabat-sahabatku Riska Pratiwi, Siti Rahmadiani, Riza

Ayu, Edith, serta, Yanti Sriwulan, Asyriah, Cyntia, Devina yang telah

membantu memberikan masukan dan ide-ide dalam penyusunan skripsi ini

dan teman-teman seangkatan 2008 khususnya Jurusan Manajemen yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, banyak terdapat

kekurangan dan ketidaksempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik dari para pembaca sebagai bahan masukan sehingga dapat berguna bagi

penulis maupun pembaca pada umumnya.Akhir kata, penulis berharap skripsi ini

dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Semoga Tuhan memberikan rahmat-Nya bagi kita semua.Amin.

Makassar, Mei 2012

Senny Mapantau

Page 8: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ii

ABSTRAK ……………………………………………………………. iv

ABSTRACK ……………………………………………………………………. v

KATA PENGANTAR............................................................................ vi

DAFTAR ISI.......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL……………………………………………………. xi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………… xiii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................... 1

1.1.Latar Belakang.......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah …………………………………………… 8

1.3. Tujuan Penelitian…………………………............................... 8

1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………… 8

1.5. Sistematika Penulisan ………………………………………… 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 11

2.1. Definisi Konseptual...................................................................... 11

2.1.1 Laporan Keuangan ………………………………………. 11

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan……………………… 11

2.1.1.2 Arti Penting Laporan Keuangan ………………… … 12

2.1.1.3 Tujuan Laporan Keuangan …………………………. 12

2.1.1.4 Keterbatasan Laporan Keuangan …………………… 13

Page 9: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

ix

2.1.1.5 Metode dan Analisa Laporan Keuangan………… 14

2.1.2 Analisis Vertikal Horizontal…………………………… 16

2.1.3 Rasio Keuangan ……………………………………….. 19

2.1.3.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan……………… 19

2.1.3.2 Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan ………………… 20

2.1.4 Kinerja Keuangan …………………………………….. 30

2.1.4.1 Pengertian Kinerja Keuangan……………………… 30

2.1.4.2 Prinsip dan Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan… 31

2.1.4.3 Evaluasi Kinerja Perbankan…………………………. 33

2.1.5 Perbankan di Indonesia…………………………………... 35

2.1.5.1 Pengertian Bank……………………………………… 35

2.1.5.2 Jenis Bank………….………………………………… 36

2.1.5.3 Azas dan Prinsip-Prinsip Perbankan…………………. 39

2.1.6 Badan Usaha Milik Negara……………………………….. 41

2.1.6.1 Pengertian BUMN…………………………………… 41

2.1.6.2 Fungsi BUMN……………………………………….. 42

2.1.6.3 Bank BUMN………………………………………… 43

2.2. Tinjauan Teoritis……................................................................... 44

2.3. Tinjauan Empiris…...................................................................... 46

2.4. Kerangka Pikir………….............................................................. 46

2.5. Hipotesis Penelitian…….............................................................. 48

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................. 49

3.1. Populasi dan Sampel………......................................................... 50

3.2. Jenis dan Sumber Data………..………………………………… 50

Page 10: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

x

3.3. Variabel Pengukuran Penelitian………………………………….. 51

3.4. Metode Pengumpulan Data………………………………… 52

3.5. Metode Analisis………………………………………………… 52

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………… 57

4.1. Gambaran Umum PT. Bank Mandiri(Persero) Tbk ………........... 57

4.2. Gambaran Umum PT. Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk……. .61

4.3. Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk…….. 64

4.4. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk……. 68

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………… 72

5.1. Analisis Vertikal Bank BUMN………………………………….. 72

5.1.1 Analisis Vertikal Bank Mandiri ………………………… 72

5.1.2 Analisis Vertikal Bank Negara Indonesia ……………… 92

5.1.3 Analisis Vertikal Bank Rakyat Indonesia ……………… 107

5.1.4 Analisis Vertikal Bank Tabungan Negara ………………125

5.2. Analisis Horizontal Bank BUMN ………………………………..145

5.2.1 Analisis Horizontal Bank Mandiri ……………………...145

5.2.2 Analisis Horizontal Bank Negara Indonesia …………....167

5.2.3 Analisis Horizontal Bank Rakyat Indonesia ……………183

5.2.4 Analisis Horizontal Bank Tabungan Negara …………...202

5.3. Gambaran Kondisi Riil Bank BUMN Periode 2008-2010 ………221

5.4. Analisis Rasio Keuangan Bank BUMN …………………………229

5.5. Evaluasi Kinerja Keuangan Bank BUMN Periode 2008-2010 ….241

Page 11: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

xi

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ……………………………………………………. 254

6.2. Saran …………………………………………………………… 255

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. xiv

Page 12: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Aset Bank Umum Tahun 2008-2010............... 2

Tabel 1.2 Perkembangan Aset, Laba, Modal, DPK dan Kredit Bank BUMN ...................................................................................... 3

Tabel 2.1 Contoh Analisis Horizontal ...................................................... 18

Tabel 2.2 Contoh Analisis Vertikal ......................................................... 19

Tabel 2.3 Tinjauan Empiris ..................................................................... 46

Tabel 5.1 Analisis vertikal pada neraca PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk 72

Tabel 5.2 Analisis vertikal pada laporan laba rugi PT.Bank Mandiri(Persero) Tbk ............................................................... 82

Tabel 5.3 Analisis vertikal pada laporan laba arus kas PT.Bank Mandiri(Persero) Tbk ............................................................... 87

Tabel 5.4 Analisis vertikal pada neraca PT.Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk ............................................................................ 92

Tabel 5.5 Analisis vertikal pada laporan laba rugi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) .................................................................. 98

Tabel 5.6 Analisis vertikal pada laporan arus kas PT.Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk ............................................................ 102

Tabel 5.7 Analisis vertikal pada neraca PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk…….. .................................................................. 107

Tabel 5.8 Analisis vertikal pada laporan laba rugi PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk ............................................................ 115

Tabel 5.9 Analisis vertikal pada laporan arus kas PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ........................................................... 120

Tabel 5.10 Analisis vertikal pada neraca PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk…….................................................................... 125

Tabel 5.11 Analisis vertikal pada laporan laba rugi PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ............................................................... 133

Tabel 5.12 Analisis vertikal pada laporan arus kas PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ............................................................... 139

Tabel 5.13 Analisis horizontal pada neraca PT. Bank Mandiri(Persero)Tbk ................................................................ 145

Page 13: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

xiii

Tabel 5.14 Analisis horizontal pada laba rugi PT. Bank Mandiri(Persero)Tbk ................................................................ 155

Tabel 5.15 Analisis horizontal pada arus kas PT. Bank Mandiri(Persero)Tbk ................................................................ 160

Tabel 5.16Analisis horizontal pada neraca PT. Bank Negara Indonesia(Persero)Tbk ............................................................. 167

Tabel 5.17 Analisis horizontal pada laba rugi PT. Bank Negara Indonesia(Persero)Tbk ............................................................................. 174

Tabel 5.18 Analisis horizontal pada arus kas PT. Bank Negara Indonesia(Persero)Tbk ............................................................................. 178

Tabel 5.19 Analisis horizontal pada neraca PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero)Tbk ............................................................................. 183

Tabel 5.20 Analisis horizontal pada laba rugi PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero)Tbk ............................................................................. 191

Tabel 5.21 Analisis horizontal pada arus kas PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero)Tbk ............................................................................. 196

Tabel 5.22Analisis horizontal pada neraca PT. Bank Tabungan Negara(Persero)Tbk…… ......................................................... 202

Tabel 5.23 Analisis horizontal pada laba rugi PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk… ............................................................ 210

Tabel 5.24 Analisis horizontal pada arus kas PT. Bank Tabungan Negara(Persero)Tbk…......................................................................... 215

Tabel 5.25 Analisis rasio keuangan Bank BUMN .................................... 232

Page 14: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4 Kerangka Pikir ............................................................................. 47

Page 15: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi, dalam perekonomian tumbuh dan berkembang

berbagai macam lembaga keuangan.Salah satu diantara lembaga-lembaga

keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam perekonomian

adalah lembaga keuangan bank, yang lazimnya disebut bank.Bank merupakan

lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan

pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan dana-dananya. Melalui

kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan

pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor

perekonomian

Untuk itu dalam rangka menjaga agar industri perbankan, khususnya

lembaga perbankan yang beroperasi di Indonesia, diharapkan dapat menjalankan

aktifitasnya dengan mengacu kepada prinsip prudential banking. Dalam kaitan ini

bank Indonesia sebagai regulator telah mengeluarkan ketentuan tentang penilaian

tingkat kesehatan bank melalui Surat Edaran BI Nomor 26/BPPP/1993 tanggal

23 Mei 1993. Aturan ini pada prinsipnya menghendaki perbankan untuk tetap

mengacu kepada tingkat kesehatan bank berdasarkan penilaian kinerja bank.

Ditinjau dari segi kepemilikan, bank dikelompokkan menjadi bank

pemerintah dan bank swasta. Bank pemerintah memiliki peran ganda yaitu

keuntungan (profit oriented) dan agen pembangunan Negara (social oriented).

Oleh karena itu, bank pemerintah dituntut agar dapat mengelola asset Negara

Page 16: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

2

dengan baik.Besarnya asset bank umum nasional di Indonesia pada tahun 2008-

2010 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Perkembangan Aset Bank Umum Tahun 2008-2010 (Miliar

Rupiah)

Sumber : Direktori Bank Indonesia 2011 (data diolah kembali)

Berdasarkan tabel 1.1 tersebut dapat dilihat bahwa besarnya asset bank

umum di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai 2010.Pada

tabel tersebut dapat dilihat bahwa asset bank pemerintah mengalami peningkatan

dari tahun 2008 sampai 2010.Meskipun Bank Umum Swasta Nasional (BUSN)

Devisa memiliki asset yang lebih besar daripada bank pemerintah pada tahun

2010. Tetapi apabila dilihat secara individual, Bank Pemerintah memiliki nilai

asset yang lebih besar daripada BUSN Devisa karena nilai asset bank pemerintah

merupakan total asset dari 4 bank pemerintah sedangkan nilai asset BUSN Devisa

merupakan nilai asset dari 36 bank. Selain itu, keempat bank pemerintah yang ini

termasuk sebagai bank dengan total asset terbesar.

Bank BUMN adalah bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya

dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. Sebelum terjadi krisis moneter,

jumlah bank BUMN di Indonesia cukup banyak, namun setelah periode krisis

moneter jumlah bank BUMN hanya empat buah, yaitu Bank Negara Indonesia

BANK UMUM 2008 2009 2010Bank Pemerintah 847,563 979,078 1,115,519BUSN Devisa 883,470 958,549 1,203,370

BUSN Non Devisa 42,467 55,762 78,485BPD 185,252 200,542 239,141Bank Campuran 118,131 135,675 149,990

Bank Asing 233,674 204,502 222,347Total Asset 2,310,557 2,534,108 3,008,852

Page 17: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

3

(BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Nasional (BTN) dan Bank

Mandiri yang berasal dari penggabungan Bank Dagang Negara (BDN), Bank

Ekspor Impor (Bank Exim), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan

Indonesia (Bapindo).

Operasi Bank BUMN tidak berbeda dengan bank umum lainnya. Kegiatan

utama bank ini tetap menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya

dalam bentuk kredit. Sebelum ada deregulasi di bidang moneter, bank BUMN

memang mendapat perlakuan istimewa dari pemerintah.Hal ini menyebabkan

banyaknya kredit macet di bank pemerintah tersebut. Namun, setelah adanya

deregulasi, perlakuan istimewa tersebut tidak ada lagi sehingga bank BUMN pun

harus bisa berkompetisi dengan dana dari masyarakat.

Tabel berikut menguraikan besarnya jumlah asset, laba, modal, dana pihak

ketiga, dan kredit bank BUMN dari tahun 2008 sampai 2010.

Tabel 1.2 Perkembangan jumlah asset, laba, modal, dana pihak ketiga, dan kredit Bank BUMN tahun 2008-2010.

No BANK BUMN TahunAset Laba Modal DPK Kredit

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(miliar rupiah)

(miliar rupiah)

1 PT. Bank Mandiri 2008 358.438.678 5.312.821 30,513,869 289.112 174.498

(Persero) Tbk. 2009 394.616.604 7.155.464 35,108,769 319,550 198.547

2010 449.774.551 9.218.298 41,542,808 362.212 246.201

2 PT. Bank Rakyat 2008 246.076.896 5.958.368 22,356,697 201.637 161.108

Indonesia 2009 316.947.029 7.308.292 27,257,381 255.928 208.123

(Persero) Tbk. 2010 404.285.602 11.472.385 36,673,110 333.652 252.489

3 PT. Bank Negara 2008 201.741.069 1.222.485 15,431,148 163,164 111,994

Indonesia 2009 227.496.967 2.483.995 19,143,582 188,469 120,843

(Persero) Tbk. 2010 248.580.529 4.101.706 33,119,626 194,375 136,357

4 PT. Bank 2008 44.992.171 430.474 3.078.470 31.448 30.774

Tabungan Negara 2009 58.447.667 490.453 5.393.125 40.215 38.737

(Persero) Tbk. 2010 68.385.539 915.938 6.447.278 47.546 48.703

Sumber : Laporan Pengawasan PerbankanLaporan keuangan bank bersangkutan

Page 18: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

4

Aset bank merupakan salah satu indikasi besarnya kepercayaan

masyarakat terhadap bank tersebut karena aset adalah kumpulan dana dari

masyarakat yang ditempatkan di bank dan kemudian disalurkan sebagai pinjaman

dan aset produktif lainnya.Sedangkan laba merupakan salah satu indikasi untuk

menilai pengelolaan bank.Apabila laba semakin besar, maka berarti bank tersebut

dikelola dengan benar.Berdasarkan tabel 1.2 tersebut dapat dilihat bahwa jumlah

asset dan laba keempat bank BUMN mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun.Asset terbesar diperoleh oleh Bank Mandiri dengan peningkatan yang

cukup signifikan dari tahun 2008 sampai 2010, dan laba terbesar diperoleh Bank

Rakyat Indonesia. Sedangkan Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara

meskipun jumlah asset dan labanya tidak sebesar Bank Mandiri dan Bank Rakyat

Indonesia, namun asset dan labanya meningkat dari tahun ke tahun.

Selain asset dan laba, peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun juga

dapat dilihat pada modal, dana pihak ketiga (DPK) dan jumlah kredit keempat

bank BUMN.Hal ini berarti kinerja keuangan Bank BUMN mengalami

perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun.Aspek permodalan bagi

perbankan nasional sangatlah penting karena permodalan sangat dibutuhkan

dalam persaingan global.Semakin besar modal, semakin tinggi tanggung jawab

dan risiko yang ditanggung oleh pemilik. Di samping itu permodalan bagi bank

juga merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha

yaitu untuk menampung kerugian, hal tersebut sesuai dengan fungsi modal bagi

bank menurut Siswanto Sutojo (1997;39) dalam bukunya Manajemen Terapan

Bank, yaitu : (1) sebagai penunjang kegiatan operasi, dimana bangunan,

equipment, dan fasilitas fisik lainnya sebaiknya dibiayai dengan dana jangka

Page 19: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

5

panjang, (2) sebagai fungsi regulatory yaitu permodalan bank harus memenuhi

ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter, dan (3) fungsi

protective yaitu penyediaan modal untuk melindungi apabila bank mengalami

kerugian.

Selain modal, dana pihak ketiga dan jumlah kredit merupakan indikator

penting untuk menilai tingkat likuiditas suatu bank. Bahkan bagi dunia perbankan

likuiditas merupakan faktor fundamental. Sebesar apapun asset suatu bank jika

kondisi likuiditasnya terancam, maka pada saat itu juga bank akan mengalami

kesulitan dalam penarikan dana yang dilakukan oleh pihak deposan. Terlebih

dalam menghadapi rush (penarikan dana serentak oleh para deposan), bank harus

menyiapkan dana likuiditas. Menurut Ibu Angel Gladys Meruntu (bagian business

developer officer Bank Mandiri Cabang Makassar), dalam rangka meningkatkan

likuiditas, bank Mandiri meningkatkan prinsip kehati-hatian dan penambahan

Dana Pihak Ketiga (DPK) yaitu tabungan, giro, deposito dengan cara melakukan

promosi melalui iklan, brosur,dan lain-lain. Selain itu cara kedua dengan

meningkatkan standar layananbank bagi nasabah.

Bank sebagai lembaga keuangan harus mampu menjaga likuiditas dan

solvabilitasnya karena kedua rasio ini merupakan hal-hal yang dapat menentukan

kemampuan bank untuk membayar para deposannya.Suatu bank dapat dikatakan

solvent apabila nilai asset yang dimiliki lebih besar disbanding dengan nilai

kewajibannya kepada deposan maupun kreditur. Dalam kondisi pasar yang

dinamis dan kompetitif, tingkat profitabilitas bank sangat tergantung pada tingkat

efisiensi, sehingga apabila suatu bank tersebut tidak dapat dikelola secara efisien,

maka bank tersebut akan menderita kerugian. Oleh karena itu Bank Indonesia

Page 20: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

6

menetapkan ukuran kesehatan bank, yang dikenal dengan konteks CAMEL

(Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity).

Kinerja bank yang menurun akan mempengaruhi kepercayaan

masyarakat karena pada dasarnya bank merupakan industri yang dalam

menjalankan usahanya memerlukan kepercayaan masyarakat sehingga kesehatan

bank harus diperhatikan. Untuk itu bank perlu menjaga stabilitas kredit agar tidak

menjadi kredit macet/bermasalah.Kredit bermasalah yang tinggi dapat

menimbulkan keengganan bank untuk menyalurkan kredit karena harus

membentuk cadangan penghapusan yang besar, sehingga mengurangi jumlah

kredit yang diberikan oleh suatu bank.Menurut bapak Asdar(bagian Account

officer BNI Cabang Makassar)salah satu upayauntuk menyelamatkan kredit

bermasalah yaitu bank BNI menerapkan praktik kehati-hatian serta meningkatkan

kualitas asset,.Hasil operasi serta kondisi keuangan BNI sangatdipengaruhi oleh

kebijakan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan di

Indonesia.Kemampuan BNI dalam merestrukturisasi kredit juga berdampak

kepada tingkat dan hasil operasi BNI.BNI memilikirestrukturisasi kredit yang

dapat disesuaikan untuk debitur berdasarkan negosiasi dan perjanjian antara

debitur danBNI.

Selain Bank BNI kebijakan restrukturisasi kredit juga diterapkan oleh

bank Mandiri. Menurut Ibu Angel Gladys Meruntu (bagian business developer

officer Bank Mandiri Cabang Makassar) restrukturing, mencakup perubahan

struktur organisasi, manajemen, operasional, sistem dan prosedur, keuangan, aset,

utang, pemegang saham, legal dan sebagainya.Restrukturing Kredit adalah upaya

perbaikan yang dilakukan Bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang

Page 21: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

7

mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya pada Bank.

Restrukturingdapat dilakukan dalam berbagai cara, serta dapat dilakukan pada

saat kredit belum termasuk kriteria Non Performing Loan. Restrukturisasi kredit

bertujuan untuk penyelamatan kredit sekaligus menyelamatkan usaha debitur agar

kembali sehat.Restrukturisasi kredit dapat dilakukan apabila Bank mempunyai

keyakinan bahwa debitur masih mempunyai prospek usaha yang baik, dan mampu

memenuhi kewajibannya setelah kreditnya direstrukturisasi.Selain melalui

restrukturisasi kredit,bapak Marwan (bagian account officer BRI Cabang

Makassar) mengatakan untuk mengatasi kredit bermasalah dapat dilakukan

dengan mempertimbangkan kredit dengan kemampuan bayar nasabah melalui

syarat-syarat yang telah ditetapkan pada masing-masing produk kredit

Alasan penulis mengambil Bank BUMN sebagai objek penelitian karena

keempat bank BUMN termasuk sebagai bank dengan total asset

terbesarsebagaimana dapat dilihat pada tabel 1.1 yang berisi tentang

perkembangan asset bank umum tahun 2008-2010 juga karena penulis ingin

melihat kinerja 4 bank BUMN di Indonesia dengan memakai metode vertikal

horizontal dan rasio keuangan untuk melihat kinerja Bank mana di antara keempat

Bank BUMN yang memiliki kinerja yang bagus seperti yang telah dijelaskan di

atas.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian melalui penulisan skripsi

denganjudul“Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan Metode Vertikal-

Horizontal dan Rasio Keuangan Pada Bank BUMN di Indonesia dalam

periode 2008-2010”.

Page 22: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka

permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kinerja keuangan bank BUMN (BRI, BNI, Bank Mandiri dan

BTN) optimal berdasarkan analisis vertikal-horizontal?

2. Bagaimana gambaran rasio keuangan bank BUMN(BRI, BNI, BTN, dan

Bank Mandiri) selama periode 2008-2010?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk melihat perkembangan Aktiva, Laba/rugi dan Arus Kas melalui

pengamatan Vertikal Horizontal pada laporan keuangan bank BUMN

(BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN) selama periode 2008-2010.

2. Untuk melakukan pengamatan rasio keuangan bank BUMN (BRI, BNI,

Bank Mandiri dan BTN) selama periode 2008-2010.

1.4.Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat berupa:

1. Dapat menjadi masukan bagi masyarakat umum pengguna jasa perbankan

baik kreditur, debitur maupun investor dalam menganalisa kinerja bank

sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar pengambilan

keputusan investasi dan kebijakan penyaluran dananya;

Page 23: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

9

2. Bagi sektor perbankan khususnya Bank BUMN (BRI, BNI, Bank Mandiri,

BTN) dapat digunakan sebagai dasar untuk melihat masalah finansial yang

dihadapi dan membuat kebijakan tertentu guna meningkatkan kinerja bank

BUMN yang bersangkutan sehingga dapat lebih meningkatkan nilai

perusahaan;

3. Secara akademis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah

satu literatur di manajemen keuangan dan juga dapat memperkaya

pengembangan ilmu dalam bidang keuangan perbankan;

4. Menjadi sarana perwujudan latihan akademik dan pendalaman ilmu

sekaligus pemahaman penulis, sebagai hasil proses pembelajaran penulis

hingga saat ini, serta tentunya menjadi stimulus bagi penulis untuk lebih

banyak belajar.

5. Sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang ingin memperdalam

pengetahuan dan ingin melakukan evaluasi lebih lanjut.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini disajikan untuk memberikan

gambaran keseluruhan isi penelitian.Adapun sistematika pembahasan yang

terdapat dalam penelitian ini terdiri dari enam Bab.

Page 24: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

10

Bab I Pendahuluan.Bab ini menguraikan tentang latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka.Bab ini menjelaskan tentang landasan teori

yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, kemudian dilanjutkan

dengan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis

penelitian.

Bab III Metode Penelitian.Bab ini menguraikan tentang populasi dan

sampel, jenis dan sumber data, variabel pengukuran penelitian, metode

pengumpulan data dan metode analisis.

Bab IV Gambaran Umum Perusahaan.Bab ini memaparkan tentang

sejarah, visi dan misi serta budaya organisasi.

BabV Hasil dan Pembahasan.Bab ini menguraikan tentang deskripsi

objek penelitian, hasil analisis data, serta interpretasi hasil.

BabVI Penutup.Berisi tentang simpulan dari laporan penelitian yang

telah dilakukan berdasarkan hasil analisis dan pembahasandan saran bagi

pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian.

Page 25: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Konseptual

2.1.1 Laporan Keuangan

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Dilihat dari segi prosesnya, laporan keuangan merupakan hasil akhir

dari proses akuntansi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Dengan adanya

laporan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas,

maka akan diketahui atau diperoleh gambaran posisi keuangan suatu perusahaan

serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut.

Menurut J. Fred Weston & Thomas E. Copeland (Sawir, 2001),

“Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari

proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada

suatu saat tertentu”.

Menurut Munawir (2002:5), “pada umumnya laporan keuangan itu

terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta perubahan modal dimana neraca

menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu

perusahaan pada tangga tertentu sedangkan perhitungan laba rugi memperlihatkan

hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama

periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber-sumber

penggunaan dana atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal”.

Page 26: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

12

2.1.1.2 Arti Penting Laporan Keuangan

Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan

perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah

sebagai ‘alat penguji’ dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya

laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar

untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut,

dimana dengan hasil analisa tersebut pihak – pihak yang berkepentingan

mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu

perusahaan serta hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu

adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau

aktivitas perusahaan tersebut.

2.1.1.3 Tujuan Laporan Keuangan

Berikut tujuan laporan keuangan yang dikemukakan oleh Mamduh

(2004:79).

a. Menyajikan informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

b. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai eksternal

untuk memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian (yang berarti

resiko) penerimaan kas yang berkaitan.

Page 27: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

13

c. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk membantu pihak

eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian

aliran kas masuk bersih perusahaan,

d. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahaan

dan klaim-klaim atas sumber daya tersebut yang meliputi utang dan

modal saham.

e. Memberikan informasi mengenai prestasi perusahaan selama periode

tertentu untuk membantu pihak eksternal menentukan harapannya

mengenai prestasi perusahaan pada masa-masa mendatang atau

dengan kata lain memberikan informasi mengenai pendapatan dan

komponen-komponennya.

f. Memberikan informasi mengenai aliran kas perusahaan, bagaimana

perusahaan menerima kas, mengenai pinjaman dan pelunasan

pinjaman, mengenai transaksi permodalan termasuk dividen yang

dibayarkan dan mengenai faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi

likuiditas perusahaan.

2.1.1.4 Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu

diketahui, antara lain:

a. Laporan keuangan dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan

integritas report (laporan yang harus dibuat antara waktu tertentu yang

sifatnya sementara) dan bukan laporan yang final. Karena itu jumlah dan

Page 28: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

14

hal-hal interim report ini terdapat pendapat pribadi yang dilakukan oleh

akuntan maupun manajemen.

b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya

bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan

standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi

keuangan nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana

daya beli uang tersebut berubah dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam

rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin besar, mungkin

kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan kenaikan

tingkat inflasi.

d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai fakta yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-

faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.

2.1.1.5 Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

Analisa – analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau

mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk

menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan

yang bersangkutan.

Page 29: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

15

Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan

mengukur hubungan antara pos – pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat

diketahui perubahan–perubahan dari masing–masing pos tersebut bila

diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan

tertentu, atau diperbandingkan dengan alat–alat pembanding lainnya.

Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk

menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti.

Wild, Subramanyam dan Robert (2005:30) menyatakan bahwa ada

lima teknik untuk analisis laporan keuangan, yakni:

1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif/Analisis Horizontal

Analisis Laporan Keuangan Komparatif/Analisis horizontal adalah analisa

yang menggunakan laporan keuangan dengan membandingkan pos-pos

laporan keuangan untuk dua periode atau lebih sehingga akan diketahui

perkembangannya.. Ada dua teknik analisis yang biasa digunakan yaitu

analisis perubahan dari tahun ke tahun dan analisis trend angka index.

Analisis horizontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis trend.

Metode ini disebut metode analisa dinamis.

2. Analisis Laporan Keuangan Common Size/Analisis Vertikal

Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya

meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan

antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut,

sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada

saat itu saja. Untuk analisis laba rugi, penjualan biasanya ditetapkan 100%

Page 30: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

16

sedangkan untuk analisis secara total aktiva ditetapkan 100%. Metode ini

disebut metode analisa statis .

3. Analisis Rasio

Analisis rasio yaitu menggunakan data perusahaan untuk menghitung

rasio-rasio yang mencerminkan kondisi perusahaan terkini. Analisis rasio

melibatkan dua jenis perbandingan yaitu: internal (membandingkan rasio

saat ini, masa lalu dan masa yang akan datang) dan eksternal (melibatkan

perbandingan rasio perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri

dengan titik waktu yang sama).

4. Analisis Arus Kas

Analisis arus kas merupakan analisis terhadap laporan arus kas

perusahaan.Analisis arus kas mencerminkan sumber penerimaan dan

tujuan pengeluaran kas perusahaan. Analisis arus penerimaan dan

pengeluaran kas ini akan dilakukan terhadap tiga aktivitas yang ada dalam

laporan arus kas yaitu aktivitas operasi, pendanaan dan investasi.

5. Penilaian

Penilaian merupakan penilaian atas laporan keuangan yang dibuat oleh

perusahaan.Jenis analisis ini jarang digunakan namun analisis ini dapat

menambah informasi bagi pengguna dan pembaca laporan keuangan

perusahaan.

2.1.2 Analisis Vertikal Horizontal

Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari

hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk

Page 31: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

17

menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan

perusahaan yang bersangkutan.

1. Analisis horizontal (analisa dinamis)

Analisis horizontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan

laporan keuangan untuk beberapa perode sehingga diketahui

perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode yang lainnya.

Contoh :

Tabel 2.1 Contoh Analisis Horizontal

Pos neraca 31 Desember Naik/Turun Ratio2007(A)

2008(B)

Rp(C)

%(D) (E)

Kas 8000 16.000 8.000 100 2,0Piutang 40.000 30.000 10.000 25 0,75Barang 20.000 5.000 15.000 75 0,25Tanah 75.000 90.000 15.000 20 1,20

Bangunan 50.000 75.000 25.000 50 1,50Aktiva lain 40.000 50.000 10.000 25 1,25

Total 233.000 266.000 83.000 14 1,14Kolom (C) menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam

absolutnya(jumlah dalam rupiah) dan diperoleh dari kolom (B) – (A),

sedang kolom (D) menunjukkan pertambahan ataupengurangan yang

dinyatakan dalam persentase.Persentase ini dihitung denganmembagi kolom

(C) dari setiap pos dengan jumlah yang terdapat dalam laporantahun

sebelumnya atau tahun yang dijadikan pembanding (tahun dasar).Kolom(E)

dihitung dengan membagi jumlah rupiah tiap pos dari tahun

yangdiperbandingkan dengan tahun pembanding atau tahun dasar.

Page 32: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

18

2. Analisis vertikal (analisa statis)

Analisis vertikal yaitu dengan menguraikan proporsi angka dari masing-

masing pos terhadap total asset pada neraca, total penjualan pada pos laba

rugi, dan total kas keluar dan masuk pada arus kas.

Contoh:

Tabel 2.2 Contoh Analisis Vertikal

PT. Losso OptimasiNeraca Common Size

Per 31 DesemberAktiva 1991 % 1992 % 1993 %Kas dan BankAk.Lancar LainAktiva Tetap (net)Aktiva Lain

1035505

10%35%50%5%

18304012

18%30%40%12%

24263515

24263515

Total Aktiva 100 100% 100 100% 100 100%Utang dan ModalUtang LancarUtang J. Panjang

1528

15%28%

2037

20%37%

1716

17%16%

Total Utang 43 43% 57 57% 33 33%ModalModal SahamLaba Ditahan

2730

27%30%

3211

32%11%

4324

43%24%

Total Modal 57 57% 43 43% 67 67%T.Utang danModal 100 100% 100 100% 100 100%(Sumber: Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Sofyan Syafri Harahap, h. 251)

Teknik ini menggunakan pola penyederhanaan angka-angka yang terdapat

dalamlaporan keuangan atau bisa juga disebut “pengawaman” laporan

keuangan. Prosesini juga memerlukan angka dasar yang ditetapkan sebagai

dasar perhitunganangka konversi. Tanpa mengabaikan angka lain,

biasanya untuk neraca dipakai total assets atau total utang dan modal

sebagai dasar dengan angka 100% berartipos-pos assets akan

dipersentasikan ke angka total assets tadi dan pos-pos utang dan modal

Page 33: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

19

akan dipersentasikan ke total utang dan modal itu. Dengan

demikian,neraca akan menjadi angka-angka awam dalam bentuk

persentase ke total assets.

Sama halnya dengan laporan laba/rugi. Tanpa meremehkan angka pos

lainbiasanya yang menjadi pos dasar adalah penjualan. Angka penjualan

dianggap100% sehingga komponen pos laba/rugi di bawahnya dikaitkan

dengan angkapenjualan di konversikan ke angka presentasi.Sehingga

semua pos laba/rugi dapatdikaitkan atau dihubungkan dengan penjualan.

2.1.3 Rasio Keuangan

2.1.3.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Pengertian rasio keuangan menurut James C van Horne

dalam bukuKasmir (2008:104) adalah:

“Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua

angkaakuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan

angkalainnya.Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi

kondisikeuangan dan kinerja perusahaan”.

Menurut Sutrino (2009:214) mengatakan bahwa:

“Analisis rasio keuangan adalah menghubungkan elemen–

elemenyang ada dilaporan keuangan”.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian tentang rasio keuangan

merupakankegiatan membandingkan angka – angka yang ada adalam

laporan keuangandengan cara mambagi satu angka dengan angka

lainnya.

Page 34: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

20

2.1.3.2 Bentuk – Bentuk Rasio Keuangan

Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan

menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren

yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing

komponen yang membentuk rasio. Seperti alat analisis lainnya, rasio

paling bermanfaat bila berorientasi ke depan.

Penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank

Indonesia yaitu kepada bank-bank diharuskan membuat laporan baik

yang bersifat rutin maupun secara berkala mengenai seluruh

aktivitasnya dalam suatu periode tertentu. Penilaian untuk

menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan analisis

CAMEL(Kasmir, 2008 : 50-53), yaitu:

1. Return On Assets (ROA)

Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia

lebih mementingkan penilaian besarnya ROA karena Bank Indonesia

sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai

profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya

sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat (Lukman

Dendawijaya, 2009 : 119). Suatu bank dapat dimasukkan dalam

kategori sehat apabila memiliki rasio ROA minimal 1,5%.

ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di

dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva / assets

yang dimilikinya. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

Page 35: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

21

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu

bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaan asset (Veithzal Rivai, 2006 : 157).

Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank terdapat

perbedaan kecil antara perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara

perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teoretis,

laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam

sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak

(Lukman Dendawijaya, 2009 : 118).

ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara laba

sebelum pajak / earning before interest tax (EBIT) terhadap total

assets. EBIT merupakan pendapatan bersih sebelum bunga dan

pajak.Total assets merupakan total asset perusahaan dari awal tahun

dan akhir tahun. Total assets yang lazim digunakan untuk mengukur

ROA sebuah bank adalah jumlah dari asset-asset produktif yang

terdiri dari penempatan surat-surat berharga (seperti Sertifikat Bank

Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, penempatan dalam saham

perusahaan lain, penempatan dalam Call Money atau Money

Market)dan penempatan dalam bentuk kredit (kredit konsumtif

maupun produktif baik kepada perorangan maupun institusi atau

perusahaan) sebagaimana yang dikutip oleh Artin Shitawati dalam

Robert Ang (1997: hal. 18.32- 18.33). ROA dapat dirumuskan sebagai

berikut (Lukman Dendawijaya, 2009 : 118)

Page 36: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

22

2. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono (2002:562) CAR

adalah kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang

mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,

mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang

dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank”.

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat

berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri

bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar

bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan

kata lain, capital adequacy ratio adalah rasio kinerja bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang

aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit

yang diberikan. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank

untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-

kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko (Lukman

Dendawijaya, 2009:121). Semakin tinggi CAR maka semakin baik

kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit

atau aktiva produktif yang berisiko.

Page 37: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

23

Besarnya CAR diukur dari rasio antara modal bank terhadap

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Menurut PBI No.

10/15/PBI/2008 Pasal 2 Bank wajib menyediakan modal minimum

sebesar 8% (delapan persen) dari Aset Tertimbang Menurut Risiko

(ATMR). Sebuah bank mengalami risiko modal apabila tidak dapat

menyediakan modal minimum sebesar 8%. Dengan penetapan CAR

pada tingkat tertentu dimaksudkan agar bank memiliki kemampuan

modal yang cukup untuk meredam kemungkinan timbulnya resiko

sebagai akibat berkembang atau meningkatnya ekspansi aset terutama

aktiva yang dikategorikan dapat memberikan hasil dan sekaligus

mengandung resiko sebagaimana yang dikutip oleh Argo Asmoro

dalam Hesti Werdaningtyas (2002).

Besarnya CAR suatu bank dapat dihitung dengan rumus berikut.

(Lukman Dendawijaya, 2009 :144).

Secara lebih terperinci, dijabarkan dalam rumus:

3. Biaya Operasi dibanding dengan Pendapatan Operasi (BOPO)

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya, terutama

Page 38: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

24

kredit. Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah

bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpundan menyalurkan dana

(misalnya dana masyarakat), maka biaya dan pendapatan operasional

bank didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga (Lukman

Dendawijaya, 2009 : 120).

Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank

dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya. Biaya

operasional terdiri atas biaya bunga, biaya valuta asing lainnya, biaya

tenaga kerja, biaya pemasaran, biaya penyusutan, dan biaya

operasional lainnya. Pendapatan operasional terdiri atas semua

pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank

yang benar-benar telah diterima. Pendapatan operasional bank terdiri

atas hasil bunga, provisi dan komisi, pendapatan valuta asing lainnya,

dan pendapatan operasional lainnya (Lukman Dendawijaya,

2009:111). Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank

dalam menjalankan aktifitas usahanya. Suatu bank dapat dimasukkan

dalam kategori sehat apabila memiliki rasio BOPO tidak melebihi

93,5% (Mudrajad Kuncoro, 2002:565).

Secara matematis BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut

(Lukman Dendawijaya, 2009 : 119).

Page 39: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

25

4. Non Performing Loan (NPL)

NPL adalah debitur atau kelompok debitur yang masuk

dalam golongan 3, 4,5 dari 5 golongan kredit yaitu debitur yang

kurang lancar, diragukan dan macet. Hendaknya selaludiingat bahwa

perubahan pengolongan kredit dari kredit lancar menjadi NPL adalah

secara bertahapmelalui proses penurunan kualitas kredit.

Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan

dengankemungkinan kegagalan klien membayar kewajibannya atau

risiko dimanadebitur tidak dapat melunasi hutangnya (Imam Gozali,

2009 : 17). Salah satu resiko yang muncul akibat semakin

kompleknya kegiatan perbankan adalahmunculnya NPL yang

semakin besar. Atau dengan kata lain semakin besar skalaoperasi

suatu bank maka aspek pengawasan semakin menurun, sehingga NPL

semakin besar atauresiko kredit semakin besar (Wisnu Mawardi, 2005

: 43).

NPL adalah rasio kredit bermasalah dengan totalkredit.

NPL yang baik adalah NPL yang memiliki nilai dibawah

5%(berdasarkan Peraturan Bank Indonesia). Dikatakan sehat jika

jumlah kredit non lancar tidak lebih dari 5% dari total kredit yang

diberikan kepada nasabah. NPL mencerminkan risikokredit, semakin

kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung bank.

Bank dengan NPLyang tinggi akan memperbesar biaya baik

pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya,sehingga

berpotensi terhadap kerugian bank (Wisnu Mawardi, 2005:55).

Page 40: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

26

NPL = Kualitas produktif bermasalah x 100 %

Aktiva produktif

5. Loan To Deposit Ratio (LDR)

LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang

diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank (Lukman

Dendawijaya, 2009:116). Menurut Veithzal Rivai (2006:156) Loan to

Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank

dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan masyarakat

dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya.

Artinya seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat

mengimbangi kewajiban bank untuk dapat segera memenuhi

permintaan deposan yang ingin menarik kembali dananya yang telah

digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga

yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan

dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama

bank, oleh karena itu sumber pendapatan utama bank berasal dari

kegiatan ini. Semakin besarnya penyaluran dana dalam bentuk kredit

dibandingkan dengan deposit atau simpanan masyarakat pada suatu

bank membawa konsekuensi semakin besarnya risiko yang harus

ditanggung oleh bank yang bersangkutan. Menurut Kasmir

(2008:290), rasio LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi

NPL = Kualitas produktif bermasalah x 100 %

Aktiva produktif

Page 41: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

27

jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana

masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.

Semakin tinggi LDR, maka semakin tinggi dana yang disalurkan

kepada pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah

pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini

disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai

kredit menjadi semakin besar (suatu bank meminjamkan seluruh

dananya (loan-up). Sebaliknya, semakin rendah LDR menunjukkan

kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. LDR yang

rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan

kapasitasdana yang siap untuk dipinjamkan sebagaimana dikutip oleh

Yuyun Nurul Aini dalam Julius R. Latumaerissa (1999:23).

Jika total kredit yang diberikan lebih besar daripada jumlah dana

yang dihimpun maka akan mengindikasikan bahwa semakin

rendahnya kemampuan likuiditas bank tersebut. Hal ini disebabkan

karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi

semakin besar. Dan begitu pula sebaliknya, apabila jumlah kredit

yang diberikan lebih kecil daripada jumlah dana yang dihimpun maka

akan terjadi penumpukan dana yang tidak produktif pada bank

tersebut yang pada hakikatnya merupakan alat likuid yang sebagian

besar berupa kas, berasal dari penghimpunan dana masyarakat yang di

dalamnya terdapat unsur biaya bunga. Oleh karena itu, beberapa ahli

menyepakati bahwa batas aman LDR adalah sekitar 80%, namun

batas toleransi LDR berkisar antara 85%-100% (Veithzal Rivai,

Page 42: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

28

2006:156). Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maksimum

adalah 110% (Kasmir, 2008:290).

LDR dapat dirumuskan sebagai berikut (Lukman Dendawijaya,

2009).

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:147) jumlah kredit yang

diberikan dalam rumus di atas adalah kredit yang diberikan bank yang

sudah direalisir / ditarik / dicairkan. Menurut Surat Edaran Bank

Indonesia tanggal 29 Mei 1993, yang termasuk dalam pengertian dana

yang diterima bank adalah sebagai berikut (Lukman Dendawijaya,

2009:116).

1. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) (jika ada) adalah volume

pemberian pinjaman (kredit) yang diberikan Bank Indonesia

kepada bank yang bersangkutan.

2. Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,

dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara

pemindahbukuan.

3. Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang

penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu

berdasarkan perjanjian antara nasabah dan bank.

Page 43: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

29

4. Tabungan masyarakat adalah simpanan pihak ketiga pada bank

yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat

tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,

bilyet giro, dan/atau lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

5. Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari 3

bulan, tidak termasuk pinjaman subordinasi.

6. Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih

dari 3 bulan.

7. Surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang berjangka waktu

lebih dari 3 bulan.

8. Modal pinjaman.

9. Modal inti bank terdiri atas modal yang telah disetor pemilik bank,

agio saham (terutama untuk bank yang telah go public), berbagai

cadangan, laba ditahan (setelah diputuskan oleh rapat umum

pemegang saham bank), serta laba tahun berjalan.

Sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 LDR dapat

dirumuskan sebagai berikut.

Kredit merupakan total kredit yangdiberikan kepada pihak

ketiga (tidaktermasuk antar Bank).Dana Pihak Ketiga mencakup

giro,tabungan, dan deposito (tidaktermasuk antar Bank).

Page 44: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

30

2.1.4 Kinerja Keuangan

2.1.4.1 Analisis Kinerja Keuangan Bank

Menurut Abdullah (2005:120) analisis kinerja keuangan bank

merupakanproses pengkajian secara kritis terhadap keuangan bank

menyangkut review data, menghitung, mengukur, menginterpretasi dan

memberi solusi terhadap keuangan bank pada suatu periode tertentu.

Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara

keseluruhan. Kinerja (performance) bank secara keseluruhan merupakan

gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik

menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran

dana, teknologi maupun sumber daya manusia. Mengenai kinerja bank,

Kasmir (2003:263)menyatakan bahwa untuk mengetahui kondisi keuangan

suatu bank maka dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh

suatu bank secara periodik. Laporan ini juga sekaligus menggambarkan

kinerja bank selama periode tersebut.

Berdasarkan apa yang dinyatakan di atas, kinerja keuangan bank

merupakangambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu

baik menyangkut aspekpenghimpunan dana penyaluran dana yang

biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan

profitabilitas bank. Penilaian aspek penghimpunan dana dan penyaluran

dana merupakan kinerja keuangan yang berkaitan dengan peranbank

sebagai lembaga intermediasi. Sedangkan penilaian kondisi likuiditas

bankberguna untuk mengetahui seberap besar kemampuan bank dalam

memenuhikewajibannya kepada para deposan.

Page 45: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

31

Penilaian aspek profitabilitas berguna untuk mengetahui

kemampuanmenciptakan profit, yang sudah tentu penting bagi pemilik.

Dengan kinerja bank yangbaik pada akhirnya akan berdampak baik pada

intern maupun bagi pihak eksternbank. Menurut Abdullah (2005:120)

berkaitan dengan analisis kinerja keuanganbank mengandung beberapa

tujuan yaitu:

a. untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan bank terutama

kondisilikuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas yang dicapai dalam

tahun berjalanmaupun tahun sebelumnya,

b. untuk mengetahui kemampuan bank dalam mendayagunakan semua

asset yangdimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.

2.1.4.2 Prinsip dan Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan

Salah satu faktor yang penting yang dapat menjamin keberhasilan

implementasi strategi perusahaan adalah pengukuran kinerja untuk

diperbandingkan dengan perusahaan lainnya. Pengukuran kinerja adalah proses

untuk menentukan seberapa baik aktivitas–aktivitas bisnis dilaksanakan untuk

mencapai tujuan strategis, mengeliminasi pemborosan–pemborosan dan

menyajikan informasi tepat waktu untuk melaksanakan penyempurnaan secara

berkesinambungan.

Berikut rinsip–prinsip pengukuran kinerja yang dikemukakan oleh

Supriyono (1999:420).

1. Konsisten dengan tujuan perusahaan

2. Memiliki adaptibilitas pada kebutuhan bisnis

Page 46: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

32

3. Dapat mengukur aktivitas–aktivitas signifikan

4. Mudah diaplikasikan

5. Memiliki akseptabilitas dari atas ke bawah

6. Berbiaya efektif

7. Tersaji tepat waktu

Kinerja keuangan adalah sampai sejauh mana prestasi peningkatan

posisi kesehatan atau performa dari nilai perusahaan yang diukur melalui laporan

keuangan baik melalui neraca, maupun laporan laba rugi yang dibutuhkan oleh

pihak–pihak tertentu.

Kinerja perlu diukur dan dievaluasi untuk menentukan sejauh mana

keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Dua aspek yang sering digunakan

dalam menilai kinerja adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi menggambarkan

hubungan antara input dan output, sedangkan efektivitas mencerminkan hubungan

output pada suatu tujuan tertentu.

Pengukuran kinerja merupakan kunci penting dalam infrastruktur

oeganisasi. Istilah tersebut mencakup suatu set kebijakan organisasional, sistem

dan praktek yang mengkoordinasi tindakan serta transfer informasi untuk

mendukung seluruh siklus manajemen. Manajemen menggunakan sistem

pengukuran sebagai mekanisme untuk mengimplementasikan strategi.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan bergantung pada sudut

pandang yang diambil dan tujuan analisis. Tujuan umum penilaian kinerja

perusahaan adalah untuk mengevaluasi perubahan–perubahan atas sumber daya

yang dimiliki perusahaan.

Page 47: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

33

Secara umum tujuan suatu perusahaan dalam mengadakan

pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kontribusi masing–masing divisi atau perusahaan secara

keseluruhan atau atas kontribusi masing–masing subdivisi dari suatu

divisi (evaluasi ekonomi atau evaluasi segmen).

2. Memberikan daftar untuk mengevaluasi kualitas kerja masing–masing

manajer divisi (evaluasi manajerial).

3. Memotivasi para manajer divisi supaya konsisten mengoperasikan

divisinya sehingga sesuai dengan tujuan pokok perusahaan (evaluasi

operasi).

2.1.4.3 Evaluasi Kinerja Perbankan

Saat ini lingkungan perbankan lebih kompetitif, sehingga menyebabkan

lembaga-lembaga perbankan untuk mengevaluasi secara hati-hati risiko yang

ditanggung dalam melayani kebutuhan-kebutuhan publik. Kelompok-kelompok

yang berkepentingan dalam mengevaluasi kinerja bank:

1. Para pemegang saham: pihak-pihak yang secara langsung dipengaruhi

oleh kinerja bank.

2. Manajemen bank: pihak yang dievaluasi atas basis sebaik bagaimana

kinerja bank relatif terhadap tahun sebelumnya dan dibanding dengan

bank-bank sejenis.

3. Regulator: pihak yang berkepentingan dengan keamanan dan kesehatan

sistem perbankan dan penjagaan kepercayaan publik.

Page 48: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

34

4. Para deposan: pihak yang berkepentingan dengan bagaimana bank

bekerja, khususnya jika jumlah deposito mereka tidak dijamin dan harus

bergantung pada dana bank bagi kelangsungan operasi mereka.

5. Komunitas bisnis dan publik umum: pihak yang berkepentingan

dengan kinerja bank untuk perluasan akses kredit & jasa keuangan

mereka.

Pengukuran akhir kinerja bank adalah nilai saham biasanya. Faktor-faktor

internal adalah area manajemen bank yang para pegawai dan staf bank

mempunyai kontrol yang cukup. Faktor-faktor eksternal adalah aspek-aspek

lingkungan pasar bank yang manajemen tidak mempunyai kontrol langsung. Tiga

aspek kinerja internal:

1. perencanaan bank,

2. teknologi, dan

3. pengembangan pegawai.

Langkah pertama, perencanaan internal: tujuan-tujuan bank akan

dinyatakan. Setiap tujuan bank dikembangkan, mereka diterjemahkan dalam

sasaran-sasaran yang spesifik dan dapat dikuantifikasi. Dengan sasaran-sasaran

yang dikuantifikasi, manajemen memformalkan proses perencanaan. Perencanaan

bank secara formal dinyatakan dalam: 1. anggaran, dan 2. perencanaan strategik.

Anggaran/ perencanan profit: pernyataan mendalam yang diharapkan

untuk menurunkan tujuan-tujuan ini pada level departemen bank. Perencanaan

strategik mencoba untuk mengan-tisipasi perkembangan kondisi-kondisi internal

dan eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian atas sasaran-sasaran bank

Page 49: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

35

dalam jangka panjang. Perencanaan strategik berkaitan dengan efektivitas dalam

mencapai sasaran-sasaran, sedangkan anggaran berfokus pada efisiensi biaya.

Langkah kedua, teknologi: otomasi operasi dapat mengembangkan kinerja

internal dalam sejumlah cara, misalnya:

1. Penyediaan informasi yang lebih tepat waktu & akurat.

2. Jasa-jasa keuangan yang terotomasi. Dalam jangka panjang, otomasi

dapat mengurangi biaya operasi.

Langkah ketiga, pengembangan pegawai: dilakukan karena bank-bank

komersial mensyaratkan angkatan kerja dengan keahlian tinggi.Pelatihan yang

berkelanjutan bagi pegawai untuk menyesuaikan dengan perubahan-perubahan

dalam regulasi bank adalah penting.

Kinerja eksternal tercermin dalam kemampuan bank untuk secara sukses

menanggulangi para pelanggan, pesaing, regulator, dan publik.

2.1.5 Perbankan di Indonesia

2.1.5.1 Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2001 :

23).

Kasmir (2002) menyatakan bahwa bank secara sederhana dapat

diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun

Page 50: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

36

dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat

serta memberikan jasa Bank lainnya.

Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai

tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank dapat

sebagai agent of trust, agent of development, dan agen of services (Sigit Triandaru

dan Totok Budisantoso, 2008:9)

1. Agen of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik

dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan

mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur

kepercayaan.

2. Agen of Development

Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat

diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil.

Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi,

distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan

investasi-distribusi-konsumsi berkaitan dengan penggunaan uang.

3. Agen of Services

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran

dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain

kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya

dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.

Page 51: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

37

Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok

perbankan. Sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya

hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan di atas.

2.1.5.2 Jenis Bank

Jenis-jenis perbankan di Indonesia dapat ditinjau dari berbagai segi

antara lain (Kasmir, 2008 : 20) :

1. Dilihat dari segi fungsinya

Berdasarkan UU RI No.10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri

dari:

a. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalamkegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan

seluruh jasa perbankan yang ada.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas

pembayaran. Artinya, kegiatan BPR jauh lebih sempit jika

dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

Page 52: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

38

2. Dilihat dari segi kepemilikannya, di bagi menjadi:

a. Bank Milik Pemerintah merupakan bank yang akte pendirian maupun

modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan

bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.

b. Bank Milik Swasta Nasional merupakan bank yang seluruh atau

sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte

pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian

keuntungannya diambil oleh swasta pula. Dalam Bank Swasta Milik

Nasional termasuk pula bank-bank yang dimiliki oleh badan usaha

yang berbentuk koperasi.

c. Bank Milik Asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar

negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu

negara.

d. Bank Milik Campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya

dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Di mana

kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga Negara

Indonesia.

3. Dilihat dari segi status

a. Bank Devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi

keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

keseluruhan, misalnya misalnya transfer ke luar negeri, travelers

cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit (L/C).

Page 53: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

39

b. Bank non devisa, merupakan bank yang mempunyai ijin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat

melaksanakan transaksi seperti bank devisa. Bank non devisa

melakukan transaksi dalam batas-batas suatu negara.

4. Dilihat dari segi cara menentukan harga

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional, menetapkan bunga

sebagai harga jual baik untuk produk simpanan seperti giro,

tabungan maupun deposito. Demikian pula harga beli untuk produk

pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga

tertentu.

b. Bank berdasarkan prinsip syariah, yang menerapkan aturan

perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain

baik dalam hal untuk menyimpan dana, pembiayaan usaha atau

kegiatan perbankan lainnya.

2.1.5.3 Azas dan Prinsip-Prinsip Perbankan

Pasal 2 UU No 7 tahun 1992 menetapkan bahwa Perbankan

Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi

ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Untuk

mempertegas makna asas demokrasi ekonomi ini penjelasan umum

dan penjelasan Pasal 2 berbunyi : yang dimaksud dengan demokrasi

ekonomi adalah demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan

undang-undang dasar 1945. Demokrasi ekonomi ini tersimpul dalam

Page 54: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

40

Pasal 33 UUD 1945, yaitu perekonomian disusun sebagai usaha

bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Menurut Rochmat Soemitro

( 1991 : 185 ) pembangunan di bidang ekonomi yang didasarkan

pada demokrasi ekonomi menentukan masyarakat harus memegang

peran aktif dalam kegiatan pembangunan, memberikan pengarahan

dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan

iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.

Dalam hukum perbankan dikenal beberapa prinsip perbankan,

yaitu prinsip kepercayaan ( fiduciary relation principle ), prinsip

kehati-hatian ( prudential principle ), prinsip kerahasiaan ( secrecy

principle), dan prinsip mengenal nasabah ( know how costumer

principle ) .

1) Prinsip Kepercayaan ( fiduciary relationprinciple )

Prinsip kepercayaan adalah suatu asas yang melandasi hubungan

antara bank dan nasabah bank. Bank berusaha dari dana masyarakat

yang disimpan berdasarkan kepercayaan, sehingga setiap bank

perlu menjaga kesehatan banknya dengan tetap memelihara dan

mempertahankan kepercayaan masyarakat. Prinsip kepercayaan

diatur dalam Pasal 29 ayat (4) UU No 10 Tahun 1998.

2) Prinsip Kehatihatian ( prudential principle )

Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menegaskan bahwa

bank dalam menjalankan kegiatan usaha baik dalam penghimpunan

terutama dalam penyaluran dana kepada masyarakat harus sangat

Page 55: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

41

berhati-hati. Tujuan dilakukannya prinsip kehati-hatian ini agar

bank selalu dalam keadaan sehat menjalankan usahanya dengan

baik dan mematuhi ketentuan-ketentuan dan norma-norma hukum

yang berlaku di dunia perbankan. Prinsip kehati-hatian tertera

dalam Pasal 2 dan Pasal 29 ayat (2) UU No 10 tahun 1998.

3) Prinsip Kerahasiaan ( secrecy principle)

Prinsip kerahasiaan bank diatur dalam Pasal 40 sampai dengan

Pasal 47 A UU No 10 Tahun 1998. Menurut Pasal 40 bank wajib

merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan

simpanannya. Namun dalam ketentuan tersebut kewajiban

merahasiakan itu bukan tanpa pengecualian. Kewajiban

merahasiakan itu dikecualikan untuk dalam hal-hal untuk

kepentingan pajak, penyelesaian utang piutang bank yang sudah

diserahkan kepada badan Urusan Piutang dan Lelang / Panitia

Urusan Piutang Negara (UPLN/PUPN), untuk kepentingan

pengadilan perkara pidana, dalam perkara perdata antara bank

dengan nasabah, dan dalam rangka tukar menukar informasi antar

bank.

4) Prinsip Mengenal Nasabah ( know how costumer principle )

Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh

bank untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau

kegiatan transaksi nasabah termasuk melaporkan setiap transaksi

Page 56: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

42

yang mencurigakan. Prinsip mengenal nasabah nasabah diatur

dalam Peraturan Bank Indonesia No.3/10/PBI/2001 tentang

Penerapan Prinsip Mengenal nasabah. Tujuan yang hendak

dicapai dalam penerapan prinsip mengenal nasabah adalah

meningkatkan peran lembaga keuangan dengan berbagai kebijakan

dalam menunjang praktik lembaga keuangan, menghindari

berbagai kemungkinan lembaga keuangan dijadikan ajang tindak

kejahatan dan aktivitas illegal yang dilakukan nasabah, dan

melindungi nama baik dan reputasi lembaga keuangan.

2.1.6 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

2.1.6.1 Pengertian BUMN

Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian

atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk

menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Pada beberapa BUMN di

Indonesia, pemerintah telah melakukan perubahan mendasar pada

kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi perusahaan

terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik.

2.1.6.2 Fungsi BUMN

Dengan mengelola berbagai produksi BUMN, pemerintah

mempunyai tujuan untuk mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa

publik oleh perusahaan swasta yang kuat.Karena,apabila terjadi monopoli

Page 57: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

43

pasar atas barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak,

maka dapat dipastikan bahwa rakyat kecil yang akan menjadi korban

sebagai akibat dari tingkat harga yang cenderung meningkat.

Manfaat BUMN:

a. Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam

memperoleh berbagai alat pemenuhan kebutuhan hidup

yang berupa barang atau jasa.

b. Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi

penduduk angkatan kerja.

c. Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang

merupakan kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok

pengusaha swasta yang bermodal kuat.

d. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi

ekspor sebagai sumber devisa,baik migas maupun non

migas.

e. Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang

selanjutnya dipergunakan untuk memajukan dan

mengembangkan perekonomian negara.

2.1.6.3 Bank BUMN

Bank BUMN adalah bank yang seluruh atau sebagian besar

sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. Sebelum terjadi

krisis moneter, jumlah bank BUMN di Indonesia cukup banyak, namun

Page 58: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

44

setelah periode krisis moneter jumlah bank BUMN hanya empat buah,

yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank

Tabungan Nasional (BTN) dan Bank Mandiri yang berasal dari

penggabungan Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor (Bank

Exim), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia

(Bapindo).

Operasi Bank BUMN tidak berbeda dengan bank umum lainnya.

Kegiatan utama bank ini tetap menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya dalam bentuk kredit. Sebelum ada deregulasi di bidang

moneter, bank BUMN memang mendapat perlakuan istimewa dari

pemerintah. Hal ini menyebabkan banyaknya kredit macet di bank

pemerintah tersebut. Namun, setelah adanya deregulasi, perlakuan istimewa

tersebut tidak ada lagi sehingga bank BUMN pun harus bisa berkompetisi

dana dari masyarakat.

2.2 Tinjauan Teoritis

Hubungan Kinerja Perusahaan Dengan Analisis Laporan Keuangan

Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para pemakai

laporan keuangan dalam mengukur kinerja suatu perusahaan. Performa suatu

perusahaan dapat dilihat melalui laoran keuangan tersebut. Dari laporan keuangan

tersebut dapat diketahui keadaan financial dan hasil-hasil yang telah dicapai

perusahaan selama periode tertentu.

Page 59: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

45

Harringtom (1991 : 1) menyebutkan sebagai berikut :“The primary

resources of information these analysist use to evaluate a firm performance

are its financial statement the historical record of it’s past performance”.

Tingkat kesehatan perusahaan dapat diketahui dengan melakukan analisis

atau interpretasi terhadap laporan keuangan. Dari hasil analisis tersebut dapat

diketahui prestasi dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, sehingga pihak-pihak

yang berkepentingan dengan perusahaan dapat menggunakannya sebagai

pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Interpretasi atau analisis laporan

keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan meskipun kepentingan mereka masing-masing

berbeda.

Selanjutnya dikatakan pula oleh Harringtom (1991 : 1) bahwa :

“The financial performance of corporation is of vital interest to many groups

and individual’.

Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan

perusahaan yang tergambar dalam laporan keuangan menjadi perhatian utama

bagi para pemakai laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, manajemen

perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dari period eke

periode.

Hubungan antara kesehatan perusahaan dengan analisis laporan keuangan

adalah seperti yang dikemukakan oleh Martin (1991 : 421), yaitu :

“ Financial analysis involves the assessment of a firm past, present,

anticipated future financial condition. The objective is to identify any

Page 60: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

46

weakness in the firm’s financial health that could lead to future problems

and to determine any strength the firm’s might capitalize upon”.

Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa,

a. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan dan selanjutnya

dari kinerja tersebut dapat ditentukan tingkat kesehatan perusahaan yaitu

dengan cara melakukan analisis atau interpretasi terhadap laporan

keuangan.

b. Kinerja perusahaan merupakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-

pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, untuk membantu mereka

dalam proses pengambilan keputusan.

c. Dari hasil analisis terhadap kinerja perusahaan maka dapat membantu

manajemen dalam mengambil keputusan untuk mengatasi kondisi

keuangan di masa yang akan datang.

2.3 Tinjauan Empiris

Tabel 2.3 Tinjauan Empiris

No Penulis Judul Hasil1. Hendriek

Maslo(2006)

Analisis Laporan Keuangan Calon Debitur dalam Penentuan Pemberian Kredit pada Bank Ekonomi Jasa Raharja Cabang Medan Perintis

Pihak bank melakukan analisis horizontal dan analisis rasio untuk menilai laporan keuangan, sementara analisis vertikal tidak digunakan

2. Defi Febrian (2008)

Peranan Analisis Laporan Keuangan dalam Menilai Kinerja Perusahaan pada Kelompok Industri Alas Kaki dari Tahun 2005-

Analisis laporan keuangan dilaksanakan dengan menggunakan analisis rasio yang meliputi analisis likuiditas, leverage, profitabilitas dan aktifitas. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah

Page 61: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

47

2007 metode analisis horizontal. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis keuangan sangat membantu manajemen dalam menilai kinerja perusahaan. Dimana perusahaan dapat mengetahui kelemahan dan kelebihannya sehingga dapat memilih alternatif keputusan yang tepat.

3. Octonema Sombolinggi Tambe (2003)

Penilaian Kinerja keuangan Berdasarkan Analisis Vertikal-Horizontal pada Kantor Wilayah Utama Perum Pegadaian Makassar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan selama periode 2001-2005 relatif baik dan stabil. Perusahaan menerapkan kebijakan keuangan jangka pendek karena berinvestasi pada aktiva lancar khususnya piutang usaha

2.4 Kerangka Pikir

Untuk memberikan gambaran yang yang jelas dan sistematis, maka gambar

berikut ini menyajikan kerangka berpikir penelitian dan menjadi pedoman dalam

keseluruhan penelitian yang dilakukan.

Bank BUMN (BRI,BNI, BTN, Mandiri)

Laporan Keuangan

Analisis VertikalAnalisis Horizontal Analisis Rasio

Evaluasi kinerja keuangan

Page 62: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

48

Berdasarkan gambar kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditarik suatu

proposisi sebagai berikut:

Kinerja keuangan perusahaan perlu diukur dan dievaluasi untuk

menentukan sejauh mana keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuannya. Dalam hal ini peneliti perlu menganalisis laporan keuangan bank

BUMN (BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri) dengan menggunakan pendekatan

analisis rasio, analisis horizontal dan analisis vertikal, dimana nantinya melalui

pengukuran ini diharapkan akan menghasilkan informasi mengenai kinerja

keuangan perusahaan sehingga kinerja tersebut dapat diukur dan dievaluasi,

dimana dari hasil pengukuran tersebut dapat diperoleh informasi keuangan yang

nantinya akan sangat dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan dalam

rangka mencapai tujuan.

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dikemukakan

hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga bahwa kinerja keuangan bank BUMN optimal berdasarkan

analisis vertikal-horizontal.

2. Diduga bahwa pencapaian rasio-rasio keuangan bank BUMN sehat.

Page 63: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

49

BAB III

Metode Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan dan rasio

keuangan 4 bank BUMN yang terdaftar dalam direktori Bank Indonesia. Adapun

4 bank BUMN yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Alasan pemilihan bank BUMN sebagai populasi dalam penelitian ini

adalah dikarenakan bank BUMN memiliki jumlah asset yang tinggi sebagaimana

dapat dilihat pada tabel 1.1 di bab 1 yang berisi tentang perkembangan asset bank

umum tahun 2008-2010. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa asset bank

BUMN mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai 2010. Meskipun Bank

Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa memiliki asset yang lebih besar daripada

bank pemerintah pada tahun 2010. Tetapi apabila dilihat secara individual, Bank

BUMN memiliki nilai asset yang lebih besar daripada BUSN Devisa karena nilai

asset bank pemerintah merupakan total asset dari 4 bank pemerintah sedangkan

nilai asset BUSN Devisa merupakan nilai asset dari 36 bank. Selain itu, keempat

bank BUMN yang menjadi populasi dalam penelitian ini termasuk sebagai bank

dengan total asset terbesar sebagaimana dapat dilihat pada lampiran tabel

peringkat bank umum berdasarkan total asset.Alasan lain karena penulis ingin

melihat kinerja 4 bank BUMN di Indonesia dengan memakai metode vertikal

Page 64: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

50

horizontal dan rasio keuangan untuk melihat kinerja Bank mana di antara keempat

Bank BUMN yang memiliki kinerja yang bagus.

Penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah

senses, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan rasio

keuangan 4 bank BUMN selama tahun 2008 sampai 2010 yang dipublikasikan

oleh bank-bank pemerintah melalui laporan tahunan periode tahun 2008 sampai

2010. Pertimbangan memilih sampel tersebut adalah untuk melihat kinerja

keuangan pada Bank BUMN periode tahun 2008-2010.

3.2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder (time

series data). Data primer diperoleh melalui penelitian wawancara pada

masing – masing bank BUMN. Data sekunder terdiri dari :

1. Data kualitatif, yaitu data dalam bentuk informasi yang bukan dalam

bentuk angka-angka tetapi dalam bentuk lisan dan tertulis. Data

kualitatif ini seperti gambaran umum perusahaan pada bank BUMN

(BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri).

2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka.

Data kuantitatif dalam penelitian ini bersumber dari Laporan

Page 65: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

51

Keuangan bank BUMN (BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri) selama

3 tahun, yaitu dari tahun 2008-2010.

b. Kurun waktu time series data yang digunakan adalah laporan keuangan

selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2008 sampai tahun 2010.

c. Sumber data diperoleh dari laporan tahunan Bank BUMN (BRI, BNI,

BTN, dan Bank Mandiri), studi kepustakaan, melalui jurnal, artikel, dan

makalah serta berbagai situs yang berhubungan dengan penelitian. Dan

melalui penelitian wawancara pada masing-masing bank BUMN di

Makassar.

3.3. Variabel Pengukuran Penelitian

Kinerja keuangan merupakan variabel pengukuran dalam penelitian ini yang

indikatornya terdiri dari:

1. Rasio keuangan yang terdiri dari rasio capital, aktiva, earning, dan

likuiditas.

2. Perubahan pos terdiri dari :

a. Pos-pos pada laporan laba rugi,pendapatan, beban, dan laba.

b. Pos-pos pada neraca, yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan

ekuitas.

c. Pos-pos pada arus kas yang terdiri dari arus kas masuk dan

arus kas keluar yang berasal dari kegiatan operasi, kegiatan

pendanaan, dan kegiatan investasi.

Page 66: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

52

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Metode

pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tinjauan Kepustakaan (Library Research)

Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep

yang sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada buku-buku, makalah,

dan jurnal guna memperoleh landasan teoritis yang memadai untuk melakukan

pembahasan.

2. Mengakses web dan situs-situs terkait

Metode ini digunakan untuk mencari data-data atau informasi terkait pada

website maupun situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan dengan

masalah dalam penelitian ini.

3. Penelitian lapangan(Field Research)

Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di lokasi (objek

penelitian) secara langsung yaitu dengan melakukan wawancara langsung pada

pihak bank yang bersangkutan.

3.5 Metode dan Teknik Analisis

Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari

daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan ( trend ) untuk menentukan

posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang

bersangkutan.

Page 67: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

53

Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan dan mengukur

hubungan antara pos – pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui

perubahan – perubahan dari masing – masing pos tersebut bila diperbandingkan

dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau

diperbandingkan dengan alat – alat pembanding lainnya. Tujuan dari setiap

metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat

lebih dimengerti.

Penelitian ini menggunakan metode analisis sebagai berikut :

1. Analisis perbandingan laporan keuangan

Analisis perbandingan laporan keuangan merupakan analisis vertikal-

horizontal yang membandingkan antara setiap pos-pos yang sama dalam laporan

keuangan untuk periode beberapa tahun (periode) sehingga dapat diketahui

perkembangan (tren) atau kecenderungannya. Yang diperbandingkan adalah hasil

penilaian yang diperoleh dari kinerja perusahaan selama beberapa tahun.

a. Analisis horizontal

Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan

perbandingan laporan keuangan dari beberapa periode yang

berbeda untuk melihat perubahan–perubahan kekayaan perusahaan,

modal kerja netto, dan kas perusahaan. Dari analisis–analisis

perubahan ini dapat diketahui asal atau sumber penggunaan dana

perusahaan, disamping perkembangan perusahaan dari periode satu

ke periode yang lainnya.

Page 68: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

54

b. Analisis Vertikal

Analisis vertikal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan

antara masing–masing pos dalam laporan keuangan periode

berjalan dengan jumlah total pada laporan keuangan yang sama

sehingga dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada

periode itu.

2. Analisis rasio

Metode analisis yang digunakan dengan menganalisis laporan keuangan

pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu

dan pos lainnya dalam laporan keuangan yang sama untuk tahun yang sama. Rasio

yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio berdasarkan ketentuan Bank

Indonesia mengenai penilaian tingkat kesehatan bank, yaitu dengan rasio CA-EL

(capital(modal), asset quality (aktiva), earning(rentabilitas), dan

liquidity(likuiditas)).Penelitian ini tidak mencantumkan unsur manajemen suatu

bank karena hal ini tidak bisa dilihat dari luar.Tolak ukur penilaian kinerja bank

BUMN dalam penelitian ini adalah melihat pos-pos dalam Laporan Keuangan

bank BUMN dengan menggunakan analisis vertikal dan horizontal serta

perhitungan rasio.

Adapun aspek-aspek yang di analisis penulis hanya dilihat dari aspek C

(Capital), A (Asset), E (Earning) , dan L (Liquidity). Adapun penilaian dari

masing-masing aspek tersebut meliputi :

Page 69: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

55

1. Capital (Permodalan)

Pada aspek permodalan ini yang dinilai adalah permodalan yang di

dasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut

di dasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio).

CAR = Total Modal x 100 %

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

2. Asset (Aktiva)

Asset (aktiva) suatu bank akan dinilai berdasarkan kualitas produktif

bermasalah terhadap aktiva produktif, baik yang sudah maupun yang mengandung

potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian yang besarnya

ditetapkan sebagai berikut :

a. 25 % dari kredit yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus (DPK)

b. 50 % dari kredit yang digolongkan Kurang Lancar (KL)

c. 75 % dari kredit yang digolongkan Diragukan (D)

d. 100 % dari kredit yang digolongkan Macet (M)

NPL = Kualitas produktif bermasalah x 100 %

Aktiva produktif

3. Earning (Rentabilitas)

Rentabilitas suatu bank adalah meliputi besarnya rasio laba sebelum pajak

diperoleh terhadap total asset (ROA), dan rasio beban operasional terhadap

pendapatan operasional bank (BOPO).

a. ROA = Laba Sebelum Pajak x 100 %

Total Aktiva

Page 70: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

56

b. BOPO = Biaya Operasional x 100 %

Pendapatan Operasional

4. Liquidity (Likuiditas)

Adapun faktor likuiditas yang dinilai dalam analisa CA-EL ini adalah rasio

kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR).

LDR = Kredit x 100 %

Dana Pihak Ketiga

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian agar dapat

diinterpretasikan dan mudah dipahami adalah analisis deskriptif /statistic

desktiptif yaitu suatu teknik analisis data yang berusaha menjelaskan atau

menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti berapa rata-ratanya, seberapa

jauh data-data bervariasi dan sebagainya (Singgih Santoso, 2003:1).

Page 71: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

57

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Gambaran Umum PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

A. Sejarah Bank PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah

Indonesia.Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank

Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan

Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri.

Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak

terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai

dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari

140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan

perekonomian Indonesia.

Segera merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara

menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang

saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah

gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri

diimplementasikan ke semua jaringan dan seluruh kegiatan periklanan

dan promosi lainnya.Selain itu, Bank Mandiri berhasil

Page 72: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

58

mengimplementasikan core banking system baru yang terintegrasi

menggantikan core banking system legacy yang terpisah.

Semenjak didirikan, kinerja Bank Mandiri terus meningkat terlihat dari

laba yang terus meningkat dari Rp 1,18 Triliun di tahun 2000 hingga

mencapai Rp 5,3 Triliun di tahun 2004. Selain itu, Bank Mandiri juga

mencatat prestasi penting dengan melakukan penawaran saham

perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4

Milliar lembar saham.

Dengan kinerja yang semakin membaik dan keberhasilan program

transformasi bisnis dalam beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri

bertekad memasuki tahapan strategis yaitu menjadi salah satu bank

terkemuka di kawasan Regional Asia Tenggara.Visi strategis tersebut

diawali dengan tahapan mengembangkan kekuatan di semua segmen

nasabah untuk menjadi universal bank yang mendominasi pasar

perbankan domestik, dengan fokus pada pertumbuhan segmen

consumer dan commercial.Dengan menguasai pasar Indonesia sebagai

Fastest Growing Market di Asia Tenggara.Bank Mandiri berada dalam

posisi lebih menguntungkan dibandingkan pesaing-pesaing regional.

B. Visi dan Misi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Visi

Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan

selalu progresif.

Misi

Page 73: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

59

Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar

Mengembangkan sumber daya manusia professional

Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder

Melaksanakan manajemen terbuka

Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan

Kami berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang

didasari atas kepercayaan, baik dengan nasabah bisnis maupum

perorangan.Kami melayani seluruh nasabah dengan standar layanan

internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami

ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim

yang terbaik.

Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan,

kami mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka

panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi

secara konsisten bagi pemegang saham.

C. Budaya Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Budaya TIPCE

Trust

Membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam

hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan.

Iintegrity

Page 74: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

60

Setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga

martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi.

Professionalism

Berkomitmen untuk bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi

terbaik dengan penuh tanggung jawab.

Customer Focus

Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling

menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan.

Excellence

Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk

mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara

terus-menerus.

4.2 Gambaran Umum PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

A. Sejarah PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara

Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah

Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi

pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik

Page 75: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

61

Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa

bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai

Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5

Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari

Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah

membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank

sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan

kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses

langsung untuk transaksi luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank

Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.Perubahan ini

melandasi pelayanan yang lebih baik dan luas bagi sektor usaha nasional.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari

identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai

akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal

sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank

BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank

Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan

publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun

1996.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan

lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan

Page 76: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

62

identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa.Hal ini juga

menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja

secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan

untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan

mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi

'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk

meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang

berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik

bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.

B. Visi dan Misi PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk

Visi

Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja

Misi

Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada

seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (the bank of choice)

Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor

Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya

dan berprestasi

Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan

sosial

Page 77: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

63

Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang

baik

C. Budaya Perusahaan PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk

Setiap Nilai Budaya Kerja BNI memiliki Perilaku Utama yang merupakan

acuan bertindak bagi seluruh Insan BNI, 6 (enam) Perilaku Utama Insan BNI

adalah :

4 NILAIBUDAYA KERJA BNI

6 NILAI PERILAKU UTAMAINSAN BNI

Profesionalisme(Professionalism)

Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik

Integritas(Integrity)

Jujur, Tulus dan Ikhlas Disiplin, Konsisten dan

BertanggungjawabOrientasi Pelanggan

(Customer Orientation) Memberikan Layanan Terbaik

Melalui Kemitraan yang Sinergis

Perbaikan Tiada Henti(Continuous Improvement)

Senantiasa Melakukan Penyempurnaan

Kreatif dan Inovatif

4.3 Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

A. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah

yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren

atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang

Page 78: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

64

berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember1895,

yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank

Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang

mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat

terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah

perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank

Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun

1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang

merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche

Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden

(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank

Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan

Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965

tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.

Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan

Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia

unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia

unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang -undang

Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-

undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia

Page 79: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

65

sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan

Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank

Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya

berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali

tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun

1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah

menjadi perseroan terbatas.

Sampai sekarang PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetak

konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil,

diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan

pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan

penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp.

6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun

1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp.

20.466 milyar.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka

sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang

berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor

Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145

Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency,

1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor

Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357

Pos Pelayanan Desa.

Page 80: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

66

Kepemilikannya Bank Rakyat Indonesia (Persero) masih 100% ditangan

Pemerintah Republik Indonesia.

B. Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Visi

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan

nasabah.

Misi

1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

peningkatan ekonomi masyarakat.

2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja

yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang

profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

C. Budaya Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

1) Integritas : Setiap pekerja menjadi satu atau menyatu dengan BRI

2) Profesionalisme : Setiap pekerja harus bekerja secara professional

3) Kepuasan Nasabah : BRI mengutamakan kepuasan nasabah

4) Keteladanan : Setiap pemimpin menjadi teladan bagi bawahannya

5) Pnghargaan kepada SDM : BRI memberikan penghargaan kepada pekerja

yang dianggap berprestasi

Page 81: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

67

4.4 Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

A. Sejarah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Awal sejarah berdirinya BTN dimulai sejak Belanda menginjakkan

kakinya pertama kali di Indonesia.Puncak dari perjuangan BTN dalam

memperjuangkan keberadaannya itu pada tahun 1897.Para pelaku dalam

pengembangan BTN pada saat itu yakin bahwa tahun itulah sebagai

puncak dari cikal bakal berdirinya BTN.Hal ini didasari oleh adanya

Koninklijk Besluit No. 27 di Hindia Belanda yang menyatakan adanya

pendirian Postpaarbank ini berkedudukan di Batavia. Pendirian

Postpaarbank tersebut mempunyai tujuan antara lain untuk mendidik

masyarakat pada saat itu agar gemar menabung.

Pada tahun 1942, Jepang memasuki Indonesia dan secara resmi

mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia dan Postpaarbank yang

merupakan bank karya kolonial Belanda dibekukan.Sebagai gantinya

pemerintah Jepang mendirikan Tyokin Kyoku.Setelah kemerdekaan

diproklamasikan, maka Tyokin Kyoku diambil alih oleh pemerintah

Indonesia dan namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Posatau

disingkat KTP.Pembentukan KTP pada saat iti diprakarsai oleh Bapak

Darmoesoesanto selaku direktur pertama KTP.Pada tahun 1946 terjadi

Agresi Militer Belanda dan berhasil menduduki kantor-kantor cabang KTP

yang tersebar di Indonesia. Namun Agresi Belanda tidak berlangsung lama

Page 82: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

68

dan pada tahun 1949 pemerintah RI membuka kembali KTP sekaligus

mengganti nama KTP menjadi Bank Tabungan PosRepublik Indonesia.

Usai dikukuhkannya Bank Tabungan Pos RI sebagai satu-satunya lembaga

tabungan di Indonesia, pada tahun 1950 kemudian pemerintah mengganti

namanya menjadi Bank Tabungan Pos.

Selanjutnya dalam perjalanannya BTN merupakan sebuah unit dari Bank

Negara Indonesia, dimana saat itu BTN masuk ke dalam Unit V. Karena

sebagai sebuah unit dari Bank Negara Indonesia, maka pada saat itu BTN

sempat kehilangan kekuasaan dan wewenang. Hal ini patut dimaklumi

karena BTN langsung ditempatkan di bawah kekuasaan urusan Bank

Sentral masa itu, sementara BTN hanya dipimpin oleh seorang Direktur

Koordinator yang sangat sulit dalam pengembangannya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun

1963 Lembaran Negara Republik Indonesia No. 62 tahun 1963 tanggal 22

Juni 1963, maka resmi sudah nama Bank Tabungan Pos diganti namanya

menjadi Bank Tabungan Negara. Kemudian berdasarkan Penetapan

Presiden No. 17 tahun 1965, seluruh Bank Umum Milik Negara termasuk

Bank Tabungan Negara beralih statusnya menjadi Bank Tunggal Milik

Negara, yang pada akhirnya berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun

1998 yang sebelumnya diprakarsai dengan Undang-Undang Darurat No.

50 tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950 resmi sudah status Bank Tabungan

Negara sebagai salah satu bank milik negara dengan tugas utama saat itu

untuk memperbaiki perekonomian rakyat melalui penghimpunan dana

masyarakat terutama dalam bentuk tabungan. Kemudian sejarah BTN

Page 83: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

69

mulai diukir kembali dengan ditunjuknya oleh Pemerintah Indonesia pada

tanggal 29 Januari 1974 melalui Surat Menteri Keuangan RI No.B-

49/MK/I/1974 sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan rakyat.Pada

tahun 1989 Bank BTN beroperasi sebagai bank umum dan mulai

menerbitkan obligasi.Pada tahun 1992 status hukum Bank BTN berubah

menjadi perusahaan perseroan.Bank BTN selanjutnya mendapat ijin

sebagai Bank Devisa pada tahun 1994. Kemudian sekuritisasi aset Bank

BTN menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan pendaftaran

transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) di

Bapepam yang kemudian dilakukan dengan pencatatan perdana dan listing

transaksi tersebut di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

B. Visi dan Misi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Visi

Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.

Misi

1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan

industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

2) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan

produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas,

profesional dan memiliki integritas tinggi.

4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip

kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan

Page 84: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

70

Shareholder Value.

5) Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

C. Budaya Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

6 Nilai Dasar (Pola Prima) :

1) Pelayanan Prima:

Ramah, sopan dan bersahabat

Peduli, pro aktif dan cepat tanggap

2) Inovasi

Berinisiatif melakukan penyempurnaan

Berorientasi menciptakan nilai tambah

3) Keteladanan

Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar

Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja

4) Profesionalisme

Kompeten dan bertanggungjawab

Bekerja cerdas dan tuntas

5) Integritas

Konsisten dan disiplin

Jujur dan berdedikasi

6) Kerjasama

Tulus dan terbuka

Saling percaya dan menghargai.

Page 85: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

71

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 ANALISIS VERTIKAL BANK BUMN

Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya

meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan

antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut,

sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada

saat itu saja.

5.1.1 Analisis vertikal Bank Mandiri

1. Analisis Vertikal pada Neraca

Analisis vertikal pada neraca dilakukan dengan cara menguraikan

angka dari masing masing pos terhadap total asset dalam neraca,

sehingga dapat diketahui proporsi masing-masing pos-pos aktiva.

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.1 analisis vertikal pada neraca PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %

AKTIVA

Kas 8,388,974 2.34% 8,867,881 2.25% 9,521,713 2.12%

Giro pd BI 13,354,289 3.73% 16,055,871 4.07% 24,856,699 5.53%

Page 86: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

72

Giro pd bank lain brsh

stlh dikrngi cadangankerugian sbsr Rp10.113,Rp 86.962 &Rp87.689 pd tgl 31 Des 2010,2009&2008 7,406,529 2.07% 7,402,647 1.88% 8,559,665 1.90%

Penmptn pd bank lain

& Bank Indonesia

stlh dikurangi cdngankerugian sbsr Rp137.885,Rp347.184 &Rp386.708 pd tgl31 Des 2010,2009&2008 29,404,818 8.20% 41,402,410 10.49% 28,914,035 6.43%

Efek-efekPihak yg mempunyai hub. istimewa 0 0.00% 25,000 0.01% 0 0.00%

Pihak ketiga 24,670,360 6.88% 18,143,414 4.60% 27,359,768 6.08%

24,670,360 6.88% 18,168,414 4.60% 27,359,768 6.08%Dikurangi: Diskonto yg blm diamortisasikeuntungan yg blm direalisasi dr kenaikan

nilai efek2&cadangan

krugian pnurunn nilai (45,513) -0.01% (15,022) 0.00% (112,239) -0.02%

24,624,847 6.87% 18,153,392 4.60% 27,247,529 6.06%

Obligasi Pemerintah 88,259,039 24.62% 89,132,940 22.59% 78,092,734 17.36%

Tagihan lainnya -Transaksi Prdaganganstlh dikurangi cdngan krugian pnurunan nlaimsg2 sbsr Rp1.146.327, Rp844.781&Rp1.158.049 pd tgl 31Des10, 09&08 3,513,133 0.98% 3,146,143 0.80% 2,575,586 0.57%

Tagihan atas Efek2 yg Dbeli dgn Janji DijualKmbl - stlh dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai masing2 sbsr RpNihil,Rp30.488 & Rp 47.987 pd tgl 31 Des

2010, 2009 & 2008 619,092 0.17% 4,905,541 1.24% 8,980,757 2.00%

Tagihan Derivatif -stlh dikurangi cdngan

Page 87: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

73

krugian pnurunn nilai msg2 sbsr RpNihilRp1.765 & Rp6.313 pd tgl31Des10,09&08 354,024 0.10% 174,526 0.04% 37,096 0.01%

Kredit yg DiberikanPihak yg mempunyai hub. istimewa 641,263 0.18% 638,057 0.16% 799,179 0.18%

Pihak ketiga 173,858,171 48.50% 196,488,172 49.79% 243,227,805 54.08%

Jmlh Krdt yg Dberikn 174,499,434 48.68% 197,126,229 49.95% 244,026,984 54.26%Dikurangi: Pndapatan yg ditangguhkan (1,334) 0.00% 0 0.00% 0 0.00%Jumlah Kredit yg Diberikan stlh pndptn

yg ditangguhkan 174,498,100 48.68% 197,126,229 49.95% 244,026,984 54.26%Dikurangi: Cadangan krugian pnurunn nilai (11,860,312) -3.31% (12,435,52) -3.15% (11,481,725) -2.55%Jumlah Kredit yg Diberikan - bersih 162,637,788 45.37% 184,690,704 46.80% 232,545,259 51.70%

Piutang Pembiayaan Konsumen -stlh dikurangi cdngan krugian pnurunn nilaimasing2 sbsr Rp40.769, Rp16.343 &RpNihil pd tgl 31 Des 2010, 2009 & 2008 0 0.00% 1,404,045 0.36% 2,132,823 0.47%

Tagihan akseptasisetelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai msg2 sbsr Rp171.097,Rp52.773 & Rp246.008 pd tgl31 Des

2010, 2009 & 2008 3,596,359 1.00% 4,304,000 1.09% 3,779,409 0.84%

Penyertaan sahamstlh dkurangi cdngan kerugian pnurunnnilai msg2 sbsr Rp1.285, Rp2.106& Rp1.656 pd tgl31 Des2010, 2009&2008 158,173 0.04% 186,848 0.05% 6,248 0.00%

Investasi Pmgng Polis pd Kntrk Unit-Linked 0 0.00% 0 0.00% 7,212,113 1.60%

Aktiva tetapstlh dikurangi akumulasi penyusutan& amortisasi masing2 sbsr Rp5.300.137,

Page 88: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

74

Rp4.869.622 & Rp4.461.347pd tgl31Des

2010, 2009 & 2008 4,603,560 1.28% 4,963,306 1.26% 5,527,000 1.23%

Aktiva pajak tngguhn -stlh dikrngi pnyisihansbsr masing2 Rp1.065.606, RpNihil &RpNihil pd tgl 31 Des 2010, 2009 & 2008 6,123,919 1.71% 6,014,085 1.52% 4,401,088 0.98%

Aset Lain2 - stlh dikurangi penyisihankrugian msg2 sbsr Rp740.012, Rp936.622& Rp639.575 pd tgl31 Des 10,09 & 08 5,394,134 1.50% 3,812,265 0.97% 5,384,797 1.20%

JUMLAH ASET 358,438,678 100% 394,616,604 100% 449,774,551 100%

KEWAJIBAN, DANA SYIRKAHTEMPORER & EKUITAS

KEWAJIBAN & DANA SYIRKAH TEMPORER

Kewajiban segera 619,798 0.17% 573,557 0.15% 757,465 0.17%

Simpanan nasabahBank Konvensional & Syariah -Bukan Dana Syirkah Temporer

GiroPihak yg mempunyai hub. istimewa 115,857 0.03% 254,439 0.06% 495,154 0.11%

Pihak ketiga 68,970,831 19.24% 72,437,086 18.36% 67,792,099 15.07%

69,086,688 19.27% 72,691,525 18.42% 68,287,253 15.18%

TabunganPihak yg mempunyai hub. istimewa 40,562 0.01% 90,589 0.02% 105,513 0.02%

Pihak ketiga 89,667,809 25.02% 106,636,775 27.02% 123,851,094 27.54%

89,708,371 25.03% 106,727,364 27.05% 123,956,607 27.56%

Deposito berjangkaPihak yg mempunyai hub. istimewa 311,649 0.09% 467,683 0.12% 1,188,078 0.26%

Pihak ketiga 116,957,341 32.63% 123,007,078 31.17% 143,955,971 32.01%

117,268,990 32.72% 123,474,761 31.29% 145,144,049 32.27%

Bank Syariah

Page 89: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

75

Dana Syirkah TemporerInvestasi terikat giro & giro mudharabah

musytarakah 0 0.00% 5,322 0.00% 85,094 0.02%Investasi terikat tabungan &

investasi tdk terikat

tabungan mudharabah 5,245,641 1.46% 7,067,647 1.79% 9,628,749 2.14%

Investasi tdk terikat

deposito mudharabah 7,802,362 2.18% 9,583,762 2.43% 15,110,402 3.36%

13,048,003 3.64% 16,656,731 4.22% 24,824,245 5.52%Jmlh Simpanan Nasabah 289,112,052 80.66% 319,550,381 80.98% 362,212,154 80.53%

Simpanan dr Bank LainBank Konvensional & Syariah -Bkn Dana Syirkah Temporer

Giro & tabungan 3,096,390 0.86% 5,744,330 1.46% 1,780,344 0.40%

Inter-bank call money 7,588 0.00% 0 0.00% 0 0.00%

Deposito berjangka 4,347,403 1.21% 4,736,318 1.20% 5,422,339 1.21%

7,451,381 2.08% 10,480,648 2.66% 7,202,683 1.60%

Bank SyariahDana Syirkah TemporerInvestasi tdk terikat tabungan mudharabah 48,353 0.01% 98,239 0.02% 100,532 0.02%Investasi tdk terikat deposito mudharabah 218,380 0.06% 207,640 0.05% 326,647 0.07%

267 0.00% 305,879 0.08% 427,179 0.09%Jumlah Simpanan dr Bank Lain 7,718,114 2.15% 10,786,527 2.73% 7,629,862 1.70%

Kewajiban atas Efek2 yg Dijual dgn

Janji Dibeli Kembali 981,893 0.27% 316,356 0.08% 0 0.00%

Kewajiban Derivatif 160,678 0.04% 41,611 0.01% 33,246 0.01%Kewajiban kpd Pemegang Polis Unit-Linked 0 0.00% 0 0.00% 7,212,113 1.60%

Kewajiban Akseptasi 3,842,367 1.07% 4,356,773 1.10% 3,950,506 0.88%

Efek2 yg Diterbitkan 1,016,603 0.28% 1,672,619 0.42% 1,492,744 0.33%Dikurangi: Biaya penerbitan yg blm diamortisasi 0 0.00% (1,605) 0.00% (1,377) 0.00%

1,016,603 0.28% 1,671,014 0.42% 1,491,367 0.33%

Page 90: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

76

Pinjaman yg Diterima 9,371,508 2.61% 3,944,356 1.00% 5,634,838 1.25%

Estimasi Kerugian atas Komitmen & Kontinjensi 316,401 0.09% 329,362 0.08% 371,665 0.08%Beban yg Msh Hrs Dibayar 746,808 0.21% 542,921 0.14% 606,975 0.13%

Hutang Pajak 3,174,500 0.89% 1,855,829 0.47% 1,408,798 0.31%

Kewajiban Lain2 7,999,368 2.23% 9,132,586 2.31% 10,338,954 2.30%

Pinjaman Subordinasi 2,836,650 0.79% 6,217,068 1.58% 6,056,572 1.35%JUMLAH KEWAJIBAN &DANA SYIRKAH TEMPORER 327,896,740 91.48% 359,318,341 91.06% 407,704,515 90.65%

Hak Minoritas atas Aset Bersih AnakPerusahaan yg Dikonsolidasi 28,069 0.01% 189,494 0.05% 527,228 0.12%

EKUITAS Modal saham-nilai nomonal Rp500 (nilai penuh) per lmbr.Modal dasar- 1 lmbr sahamDwiwarna Seri A & 31.999.999.999 lmbrSaham Biasa Seri B. Modal Ditempatkan &Disetor-1 lmbr Saham Dwiwarna Seri A &20.996.494.741 lmbr Saham Biasa SeriB pdtgl 31 Des 2010, 1 lmbr SahamDwiwarna Seri A & 20.970.116.804 lmbrSaham Biasa Seri B pd tgl 31 Des2009 & 1 lmbr Saham Dwiwarna Seri A &20.905.647.787 lmbr Saham Biasa Seri B

pd tgl 31 Des 2008 10,452,824 2.92% 10,452,824 2.65% 10,498,247 2.33%

Tmbhn modal disetor 6,809,056 1.90% 6,911,587 1.75% 6,960,680 1.55%

Selisih kurs krn pnjabarn lap.keuangan

dlm mata uang asing 239,625 0.07% 120,963 0.03% 69,593 0.02%

Page 91: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

77

Kerugian Bersih yg Blm Direalisasidr penurunan Nilai Wajar Efek2&Obligasi Pemerintah yg Tersedia utkDijual Stlh Dikurangi Pajak Tangguhan (170,310) -0.05% (260,756) -0.07% (405,197) -0.09%

Selisih Transaksi PerubahanEkuitas

Anak Perusahaan (50,935) -0.01% (22,890) -0.01% (22,702) -0.01%

Opsi Saham 54,465 0.02% 16,174 0.00% 0 0.00%

Saldo Laba (sldo rugi sbsr Rp162.874.901tlh dieliminasi dgn tambahan modaldisetor/agio saham pd saat kuasi reorganisasi

pd tgl 30 April 2003)Sdh Ditentukan Penggunaannya 5,680,357 1.58% 5,706,921 1.45% 5,706,921 1.27%Blm Ditentukan Penggunaannya 7,498,787 2.09% 12,151,712 3.08% 18,735,266 4.17%

Jumlah Saldo Laba 13,179,144 3.68% 17,858,633 4.53% 24,442,187 5.43%

JUMLAH EKUITAS 30,513,869 8.51% 35,108,769 8.90% 41,542,808 9.24%JUMLAH KEWAJIBAN DANA SYIRKAHTEMPORER & EKUITAS 358,438,678 100% 394,616,604 100% 449,774,551 100%

Analisis Vertikal Neraca Bank Mandiri periode 31 Desember 2008

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat perkembangan aktiva dan

pasiva peiode 2008 mengalami fluktuatif. Jumlah aktiva pada periode

tersebut adalah Rp 358,438,678,000, jumlah aktiva terbesar diperoleh

dari hasil penyaluran kredit kepada pihak ketiga dengan proporsi

48.50% (Rp173,858,171,000) kemudian diikuti dengan obligasi

pemerintah sebesar 24.62% ( Rp 88,259,039,000 ). Adapun aktiva

dalam jumlah kecil selama periode 2008 yaitu : penyertaan saham

Page 92: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

78

sebesar 0.04% ( Rp 158,173,000), tagihan derivatif sebesar 0.10%

(Rp 354,024,000 ) dan tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali sebesar 0.173% ( Rp 619,092,000 ).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca dapat terlihat pada pasiva.Jumlah kewajiban pada pada periode

2008 sebesar Rp 327,896,740,000 (91.48%) dan jumlah ekuitas

sebesar Rp 30,513,869,000 (8.51%). Jumlah pasiva terbesar berasal

dari pembiayaan deposito berjangka pihak ketiga sebesar 32.63% ( Rp

116,957,341,000) dan tabungan yang berasal dari pihak ketiga sebesar

25.02% ( Rp 89,667,809,000 ) . Sedangkan pasiva terkecil berasal dari

kewajiban derivatif sebesar 0.05% ( Rp 160,678,000 ).

Pada pos ekuitas, modal terbesar diperoleh dari modal

saham sebesar 2.92% ( Rp 10,452,824,000) dan modal terkecil

diperoleh dari opsi saham sebesar 0.02% ( Rp 54,465,000).

Analisis Vertikal Neraca Bank Mandiri periode 31 Desember 2009

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat perkembangan

aktiva dan pasiva peiode 2009 mengalami fluktuatif. Jumlah aktiva

pada periode tersebut adalah Rp394,616,604,000, jumlah aktiva

terbesar diperoleh dari hasil penyaluran kredit kepada pihak ketiga

dengan proporsi 49.79% (Rp196,488,172,000) kemudian diikuti

dengan obligasi pemerintah sebesar 22.59% ( Rp 89,132,940,000 ).

Adapun aktiva dalam jumlah kecil selama periode 2009yaitu :

penyertaan saham sebesar 0.05% ( Rp 186,848,000), tagihan derivatif

Page 93: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

79

sebesar 0.04% ( Rp 174,526,000 ) dan asset lain-lain sebesar 0.97%

(Rp 3,812,265,000 ).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca dapat terlihat pada pasiva.Jumlah kewajiban pada pada periode

2009 sebesar Rp359,318,341,000 (91.06%) dan jumlah ekuitas

sebesar Rp 35,108,769,000 (8.90%). Jumlah pasiva terbesar berasal

dari pembiayaan deposito berjangka pihak ketiga sebesar 31.17% (Rp

123,007,078,000) dan tabungan yang berasal dari pihak ketiga sebesar

27.02% ( Rp 106,636,775,000 ) . Sedangkan pasiva terkecil berasal

dari investasi terikat giro sebesar 0.001% ( Rp 5,322,000 ).

Pada pos ekuitas, modal terbesar diperoleh dari modal

saham sebesar 2.65% (Rp 10,452,824,000) dan modal terkecil

diperoleh dari opsi saham sebesar 0.04% (Rp 16,174,000).

Analisis Vertikal Neraca Bank Mandiri periode 31 Desember 2010

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat perkembangan

aktiva dan pasiva peiode 2010 mengalami fluktuatif. Jumlah aktiva

pada periode tersebut adalah Rp449,774,551,000, jumlah aktiva

terbesar diperoleh dari hasil penyaluran kredit kepada pihak ketiga

dengan proporsi 54.08% (Rp243,227,805,000) kemudian diikuti

dengan obligasi pemerintah sebesar 17.36% ( Rp 78,092,734,000 ).

Adapun aktiva dalam jumlah kecil selama periode 2010yaitu :

Page 94: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

80

penyertaan saham sebesar 0.001% ( Rp 6,248,000), tagihan derivatif

sebesar 0.008% ( Rp 37,096,000 ).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca dapat terlihat pada pasiva.Jumlah kewajiban pada pada periode

2009 sebesar Rp407,704,515,000 (90.65%) dan jumlah ekuitas

sebesar Rp 41,542,808,000 (9.24%). Jumlah pasiva terbesar berasal

dari pembiayaan deposito berjangka pihak ketiga sebesar 32.61%

(Rp 143.955,971,000) dan tabungan yang berasal dari pihak ketiga

sebesar 27.54% ( Rp 123,851,094,000 ) . Sedangkan pasiva terkecil

berasal dari kewajiban derivatif sebesar 0.01% ( Rp 33,246,000 ).

Pada pos ekuitas, modal terbesar diperoleh dari modal

saham sebesar 2.33% (Rp 10,498,247,000) dan modal terkecil

diperoleh dari tambahan modal disetor sebesar 1.55% (Rp

6,960,680,000).

Page 95: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

81

2. Analisis Vertikal pada Laporan Laba Rugi

Analisis vertikal pada Laporan Laba Rugi bertujuan menguraikan

proporsi angka dari masing pos di rugi laba dengan total

penjualan.

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.2 analisis vertikal pada laporan laba rugi PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %PENDAPATAN & BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan bunga

Pendapatan bunga 26,496,487 82.42% 31,640,259 81.86% 33,931,650 77.28%

Pndapatan provisi& komisi 839,750 2.61% 958,705 2.48% 0 0.00%

Pendapatan Premi 0 0.00% 0 0.00% 1,025,306 2.34%Pendapatan Operasional Lainnya

Provisi & komisi lainnya 3,423,247 10.65% 4,311,235 11.15% 5,101,838 11.62%

Laba selisih kurs - bersih 789,350 2.46% 637,065 1.65% 595,449 1.36%

Lain-lain 440,410 1.37% 536,063 1.39% 2,735,530 6.23%Pendapatan Bkn Operasional - Bersih 158,118 0.49% 389,596 1.01% 230,142 0.52%Keuntungan dr Pnjualan Efek2&Obligasi Pmrnth 0 0.00% 180,752 0.47% 286,870 0.65%Keuntungan yg Blm Direalisasidr Penurunan/

Kenaikan Nilai WajarEfek2, Obligasi Pemerintah &InvestasiPemegang Polis

pd Kontrak Unit-Linked 1,486 0.00% 0 0.00% 0 0.00%

JMLH PENDAPATAN 32,148,848 100 % 38,653,675 100% 43,906,785 100%

BEBAN BUNGA

Beban bunga (12,371,4) -38.48% (15,675,21) -40.55% (14,394,59) -32.78%

Beban pembiayaan lainnya (165,200) -0.51% (146,636) -0.38% (18,443) -0.04%

Beban Klaim 0 0.00% 0 0.00% (472,394) -1.08%BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Page 96: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

82

Beban gaji & tunjangan (4,563,768) -14.20% (4,853,601) -12.56% (5,802,173) -13.21%

Beban umum&administrasi (3,861,684) -12.01% (4,324,893) -11.19% (5,467,972) -12.45%

Lain2-bersih (469,329) -1.46% (831,373) -2.15% (804,828) -1.83%

(Beban)/Manfaat Pajak

Tahun Berjalan (4,711,894) -14.66% (3,479,867) -9.00% (3,026,466) -6.89%

Tangguhan 1,958,650 6.09% (145,719) -0.38% (1,576,470) -3.59%

Krugian dr Pnjualan Efek2

& Obligasi Pemerintah (54,061) -0.17% 0 0.00% 0 0.00%(Kerugian)/Keuntungan yg Blm Direalisasidr Penurunan/Kenaikan Nilai WajarEfek2,

Obligasi Pmrnth&InvestasiPemegang Polis pd Kontrak Unit-Linked 0 0.00% (2,155) -0.01% (23,401) -0.05%

JUMLAH BEBAN (24,238,7) -75.40% (29,459,457) -76.21% (31,586,745) -71.94%

Pmbntkan Cdngn Kerugian

Penurunan Nilai (2,986,361) -9.29% (1,147,540) -2.97% (2,986,234) -6.80%

(Pmbntkan)/Pmbalikn Pnyisihn Estimasi Krugian

ats Kmitmen& Kontinjensi 221,393 0.69% (37,782) -0.10% (53,358) -0.12%

Pembalikan/(Pembentukan) Penyisihan Kerugian 170,139 0.53% (810,408) -2.10% 88,778 0.20%

LABA SBLM (BEBAN) MANFAAT PAJAK &

HAK MINORITAS 8,068,560 25.10% 10,824,074 28.00% 13,972,162 31.82%

LABA BRSH STLH PAJAKSBLM

HAK MINORITAS 5,315,316 16.53% 7,198,488 18.62% 9,369,226 21.34%

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIHANAK PERUSAHAAN YG DIKONSOLIDASI (2,495) -0.01% (43,024) -0.11% (43,024) -0.10%

LABA BERSIH 5,312,821 16.53% 7,155,464 18.51% 9,218,298 21.00%

LABA PER SAHAM

Dasar (dlm Rupiah penuh) 254.51 0.00% 341.72 0.00% 439.38 0.00%

Dilusian (dlm Rupiah pnh) 253.84 0.00% 341.37 0.00% 439.38 0.00%

Page 97: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

83

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Mandiri periode 31

Desember 2008

Berdasarkan laporan laba rugi Bank Mandiri periode 2008,

dapat dilihat total pendapatan yang diperoleh sebesar Rp

32,148,848,000. Sebesar 82.42% (26,496,487,000) dari total

pendapatan adalah pendapatan operasional dalam bentuk bunga dan

10.65% (Rp 3,423,247,000) diperoleh dari pendapatan operasional

lainnya dalam bentuk provisi dan komisi lainnya. Sementara

perolehan pendapatan dari pendapatan non operasional sebesar 0,49%

(Rp158,118,000).

Pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya laba

Bank Mandiri antara lain beban operasional dan beban non

operasional dengan total beban sebesar Rp 24,238,703,000. Beban

terbesar berasal dari beban bunga sebesar 38.48% (Rp

12,371,417,000) dari total pendapatan, kemudian beban gaji dan

tunjangan sebesar Rp 4,563,768,000 atau 14.20% dari total

pendapatan dan beban pajak tahun berjalan sebesar Rp 4,711,894 atau

sebesar 14.66%.

Pada periode 2008 laba bersih Bank Mandiri mencapai

16.26% ( Rp5,312,821,000 ).

Page 98: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

84

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Mandiri periode 31

Desember 2009

Berdasarkan laporan laba rugi Bank Mandiri periode 2009,

dapat dilihat total pendapatan yang diperoleh sebesar Rp

38,653,675,000. Sebesar 81.86% (33,931,650,000) dari total

pendapatan adalah pendapatan operasional dalam bentuk bunga dan

11.15% (Rp 4,311,235,000) diperoleh dari pendapatan operasional

lainnya dalam bentuk provisi dan komisi lainnya. Sementara

perolehan pendapatan dari pendapatan non operasional sebesar 1.01%

(Rp389,596,000).

Pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya laba

Bank Mandiri antara lain beban operasioanal dan beban non

operasional dengan total beban sebesar Rp 29,459,457,000. Beban

terbesar berasal dari beban bunga sebesar 40.55% (Rp

15,675,213,000) dari total pendapatan, kemudian beban gaji dan

tunjangan sebesar Rp 4,853,601,000 atau 12.56% dari total

pendapatan dan beban umum dan administrasi sebesar Rp 5,467,972

atau sebesar 11.19%.Pada periode 2009 laba bersih Bank Mandiri

mencapai 18.51% ( Rp7,155,464,000 ). Laba pada periode ini

meningkat dari tahun sebelumnya.

Page 99: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

85

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Mandiri periode 31

Desember 2010

Berdasarkan laporan laba rugi Bank Mandiri periode 2010,

dapat dilihat total pendapatan yang diperoleh sebesar Rp

43,906,785,000. Sebesar 77.28% (33,931,650,000) dari total

pendapatan adalah pendapatan operasional dalam bentuk bunga dan

11.62% (Rp 5,101,838,000) diperoleh dari pendapatan operasional

lainnya dalam bentuk provisi dan komisi lainnya. Sementara

perolehan pendapatan dari pendapatan non operasional sebesar 0,52%

(Rp230,142,000).

Pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya laba

Bank Mandiri antara lain beban operasioanal dan beban non

operasional dengan total beban sebesar Rp 31,586,745,000. Beban

terbesar berasal dari beban bunga sebesar 38.78% (Rp

14,394,598,000) dari total pendapatan, kemudian beban gaji dan

tunjangan sebesar Rp5,802,173,000 atau 13.22% dari total pendapatan

dan beban umumdan administrasi sebesar Rp 5,467,972,000 atau

sebesar 12.45%. Pada periode 2010 laba bersih Bank Mandiri

meningkat di banding periode 2009 mencapai 20.99% ( Rp

9,218,298,000 ).

Page 100: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

86

3. Analisis Vertikal pada Laporan Arus Kas

Laporan perubahan posisi keuangan merupakan laporan arus kas

yang membagi arus kas menjadi tiga kategori arus kas operasi,

arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Analisis Vertika pada

laporan arus kas dilakukan melalui membandingkan

posdiperubahan kas dengan total kas keluar dan masuk.

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.3 analisis vertikal pada laporan arus kas PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %

ARUS KAS MASUK

Dr Kegiatan Operasi

Penerimaan pendapatan bunga 26,117,536 30.88% 32,078,031 33.72% 34,021,221 28.01%Pnerimaan pndptn provisi & komisi 4,262,997 5.04% 5,269,940 5.54% 5,101,838 4.20%Penerimaan dr pnjualan Obligasi Pmrnth -utk diukur pd nilai wajar melalui lap.laba rugi 6,003,599 7.10% 9,349,047 9.83% 37,628,006 30.98%

Pndapatan operasional lainnya 311,092 0.37% 716,236 0.75% 877,840 0.72%Pndptn bkn operasional-lainnya 82,339 0.10% 197,692 0.21% 163,281 0.13%

Aset lain2 284,409 0.34% 1,118,663 1.18% (603,636) -0.50%Pnerimaan atas aset produktif yg tlh dihapusbukukan 2,343,228 2.77% 2,350,123 2.47% 2,348,642 1.93%

Giro 6,650,858 7.86% 6,261,015 6.58% (8,471,819) -6.98%

Tabungan 2,721,321 3.22% 17,010,757 17.88% 10,161,596 8.37%

Deposito berjangka 26,376,748 31.19% 6,594,686 6.93% 12,563,907 10.35%Bank Syariah - Dana Syirkah Temporer

Investasi terikat giro & giro

mudharabah musytarakah 0 0.00% 5,322 0.01% 85,094 0.07%Investasi terikat tabungan & investasitdk terikat

tabungan mudharabah 1,392,953 1.65% 1,871,892 1.97% 9,729,281 8.01%Investasi tdk terikat deposito mudharabah 2,494,381 2.95% 1,770,660 1.86% 15,437,049 12.71%Efek2 - utk diukur pd nilai wajar melalui lap.laba rugi*) 2,600,153 3.07% 5,808,627 6.11% 0

Dr Kegiatan Investasi

Page 101: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

87

Penurunan penyertaan saham 41,649 0.05% 302,355 0.32% 241,792 0.20%

Pnerimaan dr pnjualan aset ttp 80,178 0.09% 62,978 0.07% 79,563 0.07%

Kenaikan hak minoritas 0 0.00% 118,402 0.12% 186,806 0.15%(Kenaikan)/penurunan efek2 yg dibelidgn janji dijual kmbl 2,657,374 3.14%

Dari Kegiatan Pendanaan(Penurunan)/kenaikan atas efek2 yg diterbitkan 0 0.00% 654,411 0.69% 0 0.00%Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman yg ditrima 0 0.00% 0 0.00% 1,847,937 1.52%

Pnerbitn Obligasi Subordinasi 0 0.00% 3,500,000 3.68% 0 0.00%Eksekusi hak opsi saham 135,697 0.16% 96,474 0.10% 46,108 0.04%

Kenaikan hak minoritas 19,228 0.02% 0 0.00% 0 0.00%TOTAL ARUS KAS MASUK 84,575,740 100% 95,137,311 100% 121,444,506 100%

ARUS KAS KELUAR

Dr Kegiatan Operasi

Pembayaran beban bunga (12,165,21) 13.40% (15,897,10) 17.28% (14,821,381) 18.40%Pembayaran beban pendanaan lainnya (165,200) 0.18% (146,636) 0.16% 0 0.00%Pmbelian Obligasi Pemerintah - utk diukur pdnilai wajar

melalui lap. laba rugi (5,184,940) 5.71% (9,722,868) 10.57% (36,985,217) 45.91%

Laba/(rugi) selisih kurs-bersih (138,149) 0.15% (589,937) 0.64% 288,569 -0.36%

Beban operasional lainnya (469,332) 0.52% (1,647,961) 1.79% (4,817,154) 5.98%

Beban gaji & tunjangan (3,403,043) 3.75% (4,853,601) 5.28% (5,802,173) 7.20%

Beban umum & administrasi (3,288,579) 3.62% (3,878,814) 4.22% (5,019,356) 6.23%Penempatan pd Bank Indonesia & bank lain (12,016,854) 13.23% (11,958,068) 13.00% 41,264,635 -51.22%Efek2 - utk diukur pd nilai wajar melalui lap.laba rugi*) (1,920,318) 2.38%Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (1,513,689) 1.67% 680,259 -0.74% 269,011 -0.33%

Kredit yg diberikan (36,149,818) 39.81% (24,906,337) 27.08% (46,900,755) 58.22%

Piutang pmbiayaan konsumen 0 0.00% (1,420,388) 1.54% (753,204) 0.93%

Inter-bank call money (823,257) 0.91% (7,588) 0.01% 0 0.00%

Kewajiban segera (232,979) 0.26% (46,242) 0.05% 183,908 -0.23%

Hutang pajak (2,817,792) 3.10% (4,798,538) 5.22% (3,473,497) 4.31%

Kewajiban lain2 (2,751,048) 3.03% 1,133,216 -1.23% 1,553,634 -1.93%

Dr Kegiatan Investasi(Kenaikan)/penurunan efek2 –tersedia utk dijual&

dimiliki hingga jth tmpo (70,105) 0.08% 524,900 -0.57% (6,271,745) 7.78%Penurunan/(kenaikan)Obligasi Pmrnth-trsediautk dijual

& dimiliki hingga jth tmpo 286,139 -0.32% (500,834) 0.54% 11,221,714 -13.93%Pembelian PT Mandiri Tunas Finance 0 0.00% (290,000) 0.32% 0 0.00%Penyetoran modal Mandiri International

Page 102: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

88

Remittance Sendirian Berhard 0 0.00% (13,435) 0.01% (11,756) 0.01%Pembelian PT AXA Mandiri Financial

Services (Anak Perusahaan) 0 0.00% 0 0.00% (48,427) 0.06%

Pembelian aset tetap (613,507) 0.68% (651,467) 0.71% (1,027,188) 1.28%(Kenaikan)/penurunan efek2 yg dibelidgn janji dijual kmbl (4,268,951) 4.64% (4,044,728) 5.02%

Dr Kegiatan Pendanaan(Penurunan)/kenaikan atas efek2 yg diterbitkan (3,033,961) 3.34% (179,647) 0.22%Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman yg ditrima (111,064) 0.12% (5,427,152) 5.90%Pembayaran atas pinjaman subordinasi (130,374) 0.14% (150,374) 0.16% (152,853) 0.19%Penurunan efek2 yg dijual dgnjanji dibeli kmbl (1,932,450) 2.13% (665,539) 0.72% (316,356) 0.39%Pmbayarn dividen,dana prgrm kmitraan&prgrm bina lgkngn (4,085,450) 4.50% (2,475,975) 2.69% (2,799,087) 3.47%TOTAL ARUS KAS KELUAR (90,810,669) 100% (91,979,431) 100% (80,563,371) 100%

(PENURUNAN)KENAIKAN BERSIH

KAS & SETARA KAS (6,234,929) -21.33% 3,175,880 9.80% 40,881,135 55.78%

KAS & SETARA KAS PD

AWAL TAHUN 35,472,410 121.33% 29,237,481 90.20% 32,413,361 44.22%

KAS & SETARA KAS PD

AKHIR TAHUN 29,237,481 100% 32,413,361 100% 73,294,496 100%KAS & SETARA KAS TERDIRI DR:

Kas 8,388,974 28.69% 8,867,881 27.36% 9,521,713 12.99%

Giro pd Bank Indonesia 13,354,289 45.68% 16,055,871 49.53% 24,856,699 33.91%

Giro pd bank lain 7,494,218 25.63% 7,489,609 23.11% 8,569,778 11.69%Penempatan pd BankIndonesia d Bank lain 0 0.00% 0 0.00% 28,566,961 38.98%

Sertifikat Bank Indonesia 0 0.00% 0 0.00% 1,779,345 2.43%

Jumlah kas & setara kas 29,237,481 100% 32,413,361 100% 73,294,496 100%

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Mandiri periode 31

Desember 2008

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2008 berasal dari kegiatan operasi yaitu deposito berjangka sebesar

Rp26,376,748,000 (31.18%), kemudian dari penerimaan pendapatn

bunga sebesar Rp26,117,536,000 (30,88%), selanjutnya dari giro

Page 103: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

89

sebesar Rp 6,650,858,000 (7.86%).Sedangkan arus kas masuk terkecil

berasal dari penerimaan dari penjualan asset tetap dan penurunan

penyertaan saham masing-masing sebesar Rp 80,178,000 (0.09%) dan

41,649,000(0.05%).

Arus kas keluar terbesar pada tahun 2008 berasal dari

kegiatan operasi yaitu kredit yang di berikan sebesar Rp

36,149,818,000 (39.81%) dan pembayaran beban bunga sebesar Rp

12,165,217,000(13.40%). Total arus kas masuk pada tahun 2008

mengalami defisit dimana total arus kas masuk pada tahun 2008

sebesar Rp 84,575,740,000 lebih kecil dari total arus kas keluar yang

sebesar Rp 90,810,669,000.

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Mandiri periode 31

Desember 2009

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2009 berasal dari kegiatan operasi yaitu penerimaan pendapatan bunga

sebesar Rp32,078,031,000 (33,72%), kemudian dari tabungan sebesar

Rp 17,010,757,000 (17.88%), selanjutnya dari penerimaan dari

penjualan obligasi sebesar Rp 9,349,047,000(9.83%).

Arus kas keluar terbesar pada tahun 2008 berasal dari

kegiatan operasi yaitu kredit yang di berikan sebesar Rp

24,906,337,000 (27.08%) dan dari pembayaran beban bunga sebesar

Rp 15,897,101,000(17.28%). Total arus kas masuk pada tahun 2009

Page 104: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

90

mengalami surplus dimana total arus kas masuk pada tahun 2009

sebesar Rp 95,137,311,000 lebih besar dari total arus kas keluar yang

sebesar Rp 91,979,431,000.

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Mandiri periode 31

Desember 2010

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2010 berasal dari kegiatan operasi yaitu penerimaan dari penjualan

obligasi pemerintah sebesar Rp 37,628,006,000 (30.98%), kemudian

dari penerimaan pendapatan bunga sebesar Rp 34,021,221,000

(28.01%). Arus kas keluar terbesar pada tahun 2008 berasal dari

kegiatan operasi yaitu pembelian obligasi sebesar Rp 36,985,217,000

(45.91%)dan dari pembayaran beban bunga sebesar Rp

14,821,381,000(18.40%). Total arus kas masuk pada tahun 2010

mengalami peningkatan yang cukup signifikan di banding tahun 2008

dan 2009 dimana total arus kas masuk pada tahun 2010 sebesar Rp

121,444,506,000 sedangkan total arus kas keluar sebesar Rp

80,563,371,000.

Page 105: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

91

5.1.2 Analisis Vertikal Bank Negara Indonesia.

1. Analisis Vertikal pada Neraca

Analisis vertikal pada neraca dilakukan dengan cara menguraikan

angka dari masing masing pos terhadap total asset dalam neraca,

sehingga dapat diketahui proporsi masing-masing pos-pos aktiva.

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.4 analisis vertikal pada neraca PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

2008 2009 2010Rp % Rp % Rp %

AKTIVAKas 4,428,192 2.19% 4,903,316 2.16% 5,480,703 2.20%

Giro pd Bank Indonesia 9,350,792 4.64% 8,531,044 3.75% 13563799 5.46%

Giro pd bank lain bersihstlh dikurangi penyisihankerugian sbsr Rp10.914pd thn 2007 & Rp19.787pd thn 2008

& Rp69.276 pd thn 2009 1,700,793 0.84% 1,700,793 0.75% 1,344,771 0.54%

Penempatan pd bank lain& Bank Indonesiastlhdikurangi penyisihankerugiansbsr Rp79.621 pd thn 2007 &Rp306.367pd thn 2008& Rp229.550 pd thn 2009 22,641,940 11.22% 29,622,162 13.02% 38,385,316 15.44%

Surat2 berhargastlh dikurangipnyisihn krugian sbsr Rp42.249pd thn 07&Rp369.232thn 08& Rp229.550 pd thn09 9,874,051 4.89% 19,197,927 8.44% 13,181,480 5.30%

Srt2 brharga yg dibelidgnjanji dijualkmbl stlh Dikurangi pndapatn bunga ygditangguhkan sbsr Rp5.206pd thn 2007&Rp365 pd thn2008 Rp Nihil pd thn 2009 86,815 0.04% 0 0.00% 0 0.00%Wesel ekspor&tagihan lainnyastlh dikurangipenyisihankerugian sbsr Rp

Page 106: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

92

10.574 pd thn2007&Rp24.110pd thn08&Rp19.207pd thn09 427,945 0.21% 668,764 0.29% 866,460 0.35%

Tagihan akseptasistlh dikurangi penyisihankerugian sbsr Rp47.353 pd thn2007&Rp158.998 pd thn2008& Rp63.479 pd thn 2009 3,831,037 1.90% 4,729,379 2.08% 4,778,440 1.92%

Tagihan derivatif stlh dkurangi penyisihan krugiansbsr Rp27 pd th2007&Rp967pd thn2008&Rp92 pd th 2009 95,558 0.05% 7,301 0.00% 7,552 0.00%

Pinjaman/pembiayaan/piutangyg diberikan stlh dikurangipenyisihan kerugiansbsr Rp5.436.203 pdthn 2007&Rp5.652.046 pd thn 2008&Rp6.920.455 pd thn 2009Phk2 yg mpunyai hb.istimewa 465,254 0.23% 525,829 0.23% 513,049 0.21%Pihak ketiga 105,877,097 52.48% 113,396,856 49.85% 135,843,910 54.65%

Obligasi Pmrnth,stlh pnyesuaianamortisasi diskonto &premi 34,655,313 17.18% 31,039,523 13.64% 32,556,138 13.10%

Penyertaan saham stlhdikurangi pnyisihan kerugiansbsr Rp11.118pd thn 2007&Rp32.387 pd thn2008&Rp15.523 pd thn 2009 104,653 0.05% 51,267 0.02% 24,398 0.01%

Aktiva tetapstlh dikurangiakumulasiPnyusutnsbsr Rp2.944.609pdth2007&Rp3.553.245pd th08&Rp3.863.790pd thn2009 3,732,893 1.85% 3,707,940 1.63% 3,838,079 1.54%

Aktiva pajak tangguhan 1,989,131 0.99% 1,358,911 0.60% 990,943 0.40%

Biaya dibayar di muka &aktiva lain2 - bersih 2,479,605 1.23% 2,898,406 1.27% 4,162,883 1.67%

JUMLAH AKTIVA 201,741,069 100% 227,496,967 100% 248,580,529 100%

KEWAJIBAN & EKUITASKEWAJIBANKewajiban segera 1,059,663 0.53% 1,109,216 0.49% 1,336,316 0.54%

Simpanan nasabahPihak-pihak yg mempunyaihub. istimewa 866,953 0.43% 1,017,255 0.45% 75,005 0.03%Pihak ketiga 162,297,405 80.45% 187,451,732 82.40% 194,299,680 78.16%

Simpanan dr bank lainPihak ketiga 4,100,032 2.03% 3,819,149 1.68% 3,325,751 1.34%

Surat berharga yg dijualdgn janji dibeli kmbl 625,000 0.31% 0 0.00% 0 0.00%

Page 107: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

93

Kewajiban derivatif 82,666 0.04% 152,423 0.07% 221,033 0.09%

Kewajiban akseptasi 1,969,306 0.98% 2,558,681 1.12% 2,497,356 1.00%

Surat brharga yg diterbitkan 1,269,242 0.63% 1,260,750 0.55% 1,277,197 0.51%

Pinjaman yg ditrima 8,616,869 4.27% 5,569,805 2.45% 5,623,480 2.26%

Hutang pajak 599,246 0.30% 94,036 0.04% 182,128 0.07%

Estimasi kerugian ataskomitmen & kontinjensi 129,166 0.06% 155,723 0.07% 189,106 0.08%

Biaya yg msh hrs dibayar& kewajiban lain2 4,663,795 2.31% 5,133,675 2.26% 6,403,952 2.58%

Pinjaman subordinasi - 0.00% 0 0.00%JUMLAH KEWAJIBAN 186,279,343 92.34% 208,322,445 91.57% 215,431,004 86.66%HAK MINORITAS 30,578 0.02% 30,940 0.01% 29,899 0.01%

EKUITAS Modal saham:SeriA Dwiwarna-nlai nominal Rp7.500 per sahamSeri B - nilai nominalRp7.500 per sahamSeri C - nilai nominalRp375 per saham

Modal dasar:Seri A Dwiwarna - 1 sahamSeri B - 289.341.866 sahamSeri C -34.213.162.660 saham

Modal ditempatkan &disetor pnh :Seri A Dwiwarna - 1 sahamSeri B - 289.341.866 sahamSeri C -14.984.598.643 saham 7,789,288 3.86% 7,789,288 3.42% 9,054,807 3.64%

Tambahan modal disetor 5,812,879 2.88% 5,617,599 2.47% 14,568,468 5.86%

Laba (rugi) yg blmdirealisasiatas surat2brharga dlmklompoktrsedia utk dijualstlh pajak tangguhan (2,720,198) -1.35% (924,402) -0.41% (361,009) -0.15%

Selisih kurs krn penjabaranlap. keuangan 39,141 0.02% 6,903 0.00% 32,568 0.01%

Rugi yg blm direalisasi atastransaksi lindung nilai - 0.00% (148,374) -0.07% (165,644) -0.07%

Cadangan umum & wajib 1,155,957 0.57% 1,272,833 0.56% 1,523,788 0.61%

Cadangan khusus 756,661 0.38% 867,286 0.38% 1,100,846 0.44%

Tdk dicadangkan 0 0.00% 0 0.00% 7,365,802 2.96%Saldo laba *) 2,597,420 1.29% 4,662,449 2.05% 9,990,436 4.02%Jumlah ekuitas sblm dikurangisaham yg

Page 108: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

94

diperoleh kmbloleh Anak2Perusahaan - 0.00% 0 0.00%Dikurangi: saham yg dperolehkmbl oleh Anak2 Perusahaan sejmlh 23.585.000 saham - 0.00% 0 0.00%JUMLAH EKUITAS 15,431,148 7.65% 19,143,582 8.41% 43,110,062 17.34%

JUMLAH KEWAJIBAN

& EKUITAS 201,741,069 100% 227,496,967 100% 248,580,529 100%

Analisis Vertikal Neraca Bank Negara Indonesia periode 31

Desember 2008

Pada tahun 2008 jumlah aktiva PT. BNI PERSERO Tbk

meningkat menjadi sebesar Rp 201.741.069.000. Jumlah aktiva

terbesar diperoleh dari pinjaman yang diberikan pada pihak ketiga

yaitu sebesar Rp 105.877.097.000(52,48%). Kemudian diikuti dengan

obligasi pemerintah,setelah penyesuaian diskonto dan premi sebesar

Rp 34.655.313(17,18%). Dan jumlah aktiva terkecil pada periode

2008 adalah tagihan derivative sebesar Rp 95.558.000 (0,05%),pihak-

pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp

80.912.000(0,04%), penyertaan saham setelah dikurangi penyisihan

kerugian sebesar Rp 32.387.000 pada tahun 2008 sebesar Rp

104.653.000(0,05%), surat-surat berharga yang dibeli dengan janji

dijual kembali setelah dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan

sebesar Rp365.000 pada tahun 2008 sebesar Rp 86.815.000(0,04%).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca PT BNI PERSERO Tbk dapat terlihat di pasiva. Jumlah

kewajiban pada pada periode 2008 sebesar Rp 186.279.343.000

(92,34%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp 15.431.148.000

(7,65%). Pada periode ini jumlah kewajiban dan ekuitas terbesar

Page 109: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

95

diperoleh dari pihak ketiga yaitu sebesar Rp

162.297.405.000(80,49%) dan pinjaman yang diterima yaitu sebesar

Rp8.616.427.000(4,27%). Sedangkan jumlah kewajiban dan ekuitas

terkecil diperoleh dari laba rugi yang belum terealisasi

sebesar2.720.198.000(-1,35%), kewajiban derivative sebesar Rp

82.666.000(0,04%),estimasi kerugian sebesar Rp

129.166.000(0,06%), selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

sebesar Rp 39.141.000(0,02%).

Analisis Vertikal Neraca Bank Negara Indonesia periode 31

Desember 2009

Pada tahun 2009 jumlah aktiva PT. BNI PERSERO Tbk

meningkat menjadi sebesar Rp227.496.967.000. Jumlah aktiva

terbesar diperoleh dari pinjaman yang diberikan pada pihak ketiga

yaitu sebesar Rp 113.396.586.000(49,84%). Kemudian diikuti dengan

obligasi pemerintah,setelah penyesuaian diskonto dan premi sebesar

Rp 31.039.523(13,64%). Dan jumlah aktiva terkecil pada periode

2009 adalah tagihan derivative sebesar Rp 7.301.000 (0,003%),pihak-

pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar

Rp525.829.000(0,23%), penyertaan saham setelah dikurangi

penyisihan kerugian sebesar Rp15.523.000 pada tahun 2009 sebesar

Rp 51.267.000(0,02%).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca PT BNI PERSERO Tbk dapat terlihat di pasiva. Jumlah

Page 110: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

96

kewajiban pada pada periode 2009 sebesar Rp208.322.445.000

(91,57%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp 19.143.582.000

(8,41%). Pada periode ini jumlah kewajiban dan ekuitas terbesar

diperoleh dari pihak ketiga yaitu sebesar Rp

187.451.732.000(82,38%) dan modal ditempatkan yaitu

sebesar7.789.288.000(3,42%). Sedangkan jumlah kewajiban dan

ekuitas terkecil diperoleh dari laba rugi yang belum terealisasi sebesar

924.402.000(-0,41%), rugi yang belum terealisasi atas transaksi

lindung nilai sebesar Rp 148.374.000(-0,06%).

Analisis Vertikal Neraca Bank Negara Indonesia periode 31

Desember 2010

Pada tahun 2010 jumlah aktiva PT. BNI PERSERO Tbk

meningkat menjadi sebesar Rp248,580,529,000. Jumlah aktiva

terbesar diperoleh dari pinjaman yang diberikan pada pihak ketiga

yaitu sebesar Rp 135,843,910,000 (54.65%). Kemudian diikuti dengan

penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia sebesar Rp

38,385,316 (15.44%). Dan jumlah aktiva terkecil pada periode 2010

adalah tagihan derivative sebesar Rp 7,522.000 (0,003%), pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp513,049,000(0,21%),

penyertaan saham setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar

Rp24,398,000 pada tahun 2010.

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca PT BNI PERSERO Tbk dapat terlihat di pasiva. Jumlah

Page 111: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

97

kewajiban pada pada periode 2010 sebesar

Rp215,431,004,000(86.66%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp

43,110,062,000 (17.34%). Pada periode ini jumlah kewajiban dan

ekuitas terbesar diperoleh dari simpanan nasabah pihak ketiga yaitu

sebesar Rp 194,299,680,000 (78.16%) dan tambahan modal di setor

yaitu sebesar 14,568,468,000 (5.86%).Sedangkan jumlah kewajiban

dan ekuitas terkecil diperoleh dari simpanan nasabah yaitu pihak yang

mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 75,005,000 (0.03%), dan

penyertaan saham sebesar Rp 24,398,000(0.01%).

2. Analisis Vertikal pada Laporan Laba Rugi

Analisis vertikal pada Laporan Laba Rugi bertujuan menguraikan

proporsi angka dari masing pos di rugi laba dengan total

penjualan.

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.5 analisis vertikal pada laporan laba rugi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga 16,103,368 79.81% 18,878,575 79.52% 18,837,397 72.74%

Pndptn prvisi&komisi

atas krdit yg dberikan 524,771 2.60% 568,191 2.39% 0 0.00%

Page 112: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

98

PENDAPATAN OPERASIONAL

LAINNYA

Prvisi&komisi lainnya 1,975,746 9.79% 2,231,196 9.40% 2,386,391 9.21%

Laba dr srt brharga &

Obligasi Pmrnth -brsh (143,240) -0.71% 424,428 1.79% 727,092 2.81%

Laba slisih kurs - brsh 629,965 3.12% 261,966 1.10% 177,308 0.68%

Pndptn premi asuransi 764,263 3.79% 1,026,573 4.32% 1,328,098 5.13%

Lain-lain 322,155 1.60% 351,222 1.48% 387,447 1.50%

Penerimaan kmbl aset

yg tlh dihapusbukukan 1,821,088 7.03%Keuntungan yg blm direalisasi dr

pnurunn/knaikan nilai

wajar surat2 brharga

& Obligasi Pmrintah 233,629 0.90%

JMLH PNDPTAN 20,177,028 100.00% 23,742,151 100.00% 25,898,450 100.00%

BEBAN BUNGA & BEBANPEMBIAYAAN LAINNYA

Beban bunga (6,661,349) -33.01% (8,294,120) -34.93% (7,099,714) -27.41%Beban pembiayaan lainnya (54,907) -0.27% (19,878) -0.08% (16,966) -0.07%

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Beban gaji&tunjangan (3,298,886) -16.35% (3,460,000) -14.57% (4,126,640) -15.93%Beban umum& administrasi (2,273,336) -11.27% (2,311,820) -9.74% (2,760,917) -10.66%Beban underwriting asuransi (706,076) -3.50% (1,022,219) -4.31% (1,343,205) -5.19%

Beban promosi (351,967) -1.74% (427,323) -1.80% (675,153) -2.61%

Beban premi penjaminan (257,876) -1.28% (334,399) -1.41%

(363,989) -1.41%

Lain-lain (339,501) -1.68% (435,469) -1.83% (373,453) -1.44%

JUMLAH BEBAN (13,943,898) -69.11% (16,305,228) -68.68% (16,760,037) -64.71%

PENYISIHAN KERUGIANATAS AKTIVA PRODUKTIF

& NON PRODUKTIF (4,358,607) -21.60% (4,050,809) -17.06% (3,629,395) -14.01%

LABA SBLM PAJAK

PENGHASILAN &

Page 113: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

99

HAK MINORITAS 1,932,385 9.58% 3,443,949 14.51% 5,485,460 21.18%

PAJAK PNGHASILN (706,480) -3.50% (957,230) -4.03% (1,382,262) -5.34%

LABA SBLM HAK

MINORITAS 1,225,905 6.08% 2,486,719 10.47% 4,103,198 15.84%

HAK MINORITAS ATAS LABABERSIH ANAK PERUSAHAAN (3,420) -0.02% (2,724) -0.01% (1,492) -0.01%

LABA BERSIH 1,222,485 6.06% 2,483,995 10.46% 4,101,706 15.84%

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Negara Indonesia

periode 31 Desember 2008

Pada tahun 2008 PT BNI PERSERO Tbk memperoleh laba bersih

sebesar Rp 1.222.485.000(6,06%) dengan total pendapatansebesarRp

20.177.028.000. Sebagian besar pendapatan diperoleh dari pendapatan

bunga yaitu sebesar Rp 16.103.368.000(79,81%),provisi dan komisi

lainnya sebesar Rp 1.975.746 (9,79%).

Sedangkan pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya

laba PT BNI PERSERO Tbk antara lain beban bunga dan beban

operasional lainnya.Jumlah beban terbesar adalah beban bunga

sebesar Rp 6.661.349.000(-33,01%) dan beban gaji dan tunjangan

sebesar Rp 3.298.886.000 (-16,35%).

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Negara Indonesia

periode 31 Desember 2009

Pada tahun 2009 PT BNI PERSERO Tbk memperoleh laba

bersih sebesar Rp2.483.995.000(10,46%) dengan total pendapatan

Page 114: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

100

sebesar Rp 23.742.151.000. Sebagian besar pendapatan diperoleh dari

pendapatan bunga yaitu sebesar Rp 18.878.575.000(79,51%),provisi

dan komisi lainnya sebesar Rp 2.231.196 (9,40%).

Sedangkan pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya

laba PT BNI PERSERO Tbk antara lain beban bunga dan beban

operasional lainnya.Jumlah beban terbesar adalah beban bunga

sebesar Rp8.294.120.000(-34,93%) dan beban gaji dan tunjangan

sebesar Rp 3.460.000.000 (-14,57%).

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Negara Indonesia

periode 31 Desember 2010

Pada tahun 2010 PT BNI PERSERO Tbk memperoleh laba

bersih sebesar Rp4,101,706,000(15.8384%) dari total pendapatan

sebesar Rp 25,898,450,000. Sebagian besar pendapatan diperoleh dari

pendapatan bunga yaitu sebesar Rp 18,837,397,000(72.74%),dan

pendapatan operasional lainnya yaitu provisi dan komisi lainnya

sebesar Rp 2,386,391 (9.21%).

Sedangkan pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya

laba PT BNI PERSERO Tbk antara lain beban bunga dan beban

operasional lainnya.Jumlah beban terbesar adalah beban bunga

sebesar Rp7,099,714,000(27.41%) dan beban gaji dan tunjangan

sebesar Rp 4,126,640,000 (15.93%).

Page 115: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

101

3. Analisis Vertikal pada Laporan Arus Kas

Laporan perubahan posisi keuangan merupakan laporan arus kas

yang membagi arus kas menjadi tiga kategori arus kas operasi,

arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Analisis Vertika pada

laporan arus kas dilakukan melalui membandingkan

posdiperubahan kas dengan total kas keluar dan masuk.

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.6 analisis vertikal pada laporan arus kas PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %ARUS KAS MASUK

dr kegiatan operasi:

Bunga,prvisi&komisi 16,434,789 29.07% 19,509,478 24.88% 19,345,064 19.42%Pndpatan operasional lainnya 2,918,923 5.16% 4,014,390 5.12% 6,883,747 6.91%Pendapatan & operasional-bersih 73,562 0.13% 79,798 0.10% 49,951 0.05%Wesel ekspor & tagihanlainnya (122,148) -0.22% (235,929) -0.30% (197,911) -0.20%

Tagihan akseptasi (1,562,564) -2.76% (802,823) -1.02% (38,195) -0.04%

Simpanan nasabah 16,975,812 30.03% 25,304,629 32.28% 5,905,698 5.93%

Smpnan dr bank lain 296,096 0.52% (280,883) -0.36% (493,398) -0.50%

Srt berharga yg dijual

dgn janji dibeli kmbl 425,594 0.75% (625,000) -0.80% 0 0.00%

Prubahn dlm aktiva&

kewajiban operasi:Knaikn aktiva operasi:

Pnmptn pd bank lain

&Bank Indonesia 28,467,698 28.59%dr kegiataninvestasi :

Page 116: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

102

Penjualan Obligasi 18,780,490 33.22% 29,148,982 37.18% 29,094,972 29.21%Penjualan Obligasi Pemerintah - bersih 0 0.00% 4,971,530 6.34% 0 0.00%Hasil penjualan aktiva tetap 5,900 0.01% 318,891 0.41% 56,636 0.06%Hsl pnjualn pnyertan mdlsmntr, saham

Anak Perusahaan

&asosiasi perusahaan 0 0.00% 45,878 0.06% 0 0.00%dr kegiatan pendanaan:Kenaikan(penurunan)pinjaman yg diterima 2,307,718 4.08% (3,047,064) -3.89% 53,670 0.05%

Pengeluaran saham 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%

Pnambahn mdl shm 1,265,519 1.27%

Pnambahn agio shm 9,196,100 9.23%TOTAL ARUS KAS MSK 56,534,172 100% 78,401,877 100% 99,589,551 100%

ARUS KAS KELUAR

dr kegiatan operasi:Bunga&pembiayaan lain yg dibayar (6,966,538) 10.83% (8,246,264) 12.03% (7,188,490) 8.34%Beban operasional lainnya (5,121,094) 7.96% (7,046,325) 10.28% (12,038,70) 13.96%Pembayaran pajak penghasilan bdn (761,972) 1.18% (874,109) 1.27% (1,114,001) 1.29%Prbhn dlm aktiva&kewajiban operasi:Penurunan aktiva operasi:Pnmptn pd bank lain & Bank Indonesia (8,060,171) 12.53% (7,087,639) 10.34% (10,092,194) 11.71%

Srt2 brharga dgn 7an

utk diperdagangkan (1,323,415) 2.06% (10,918,294) 15.92% 602,406 -0.70%Srt berharga yg dibeli dgn janji dijual kmbl 108,304 -0.17% 86,815 -0.13% 0 0.00%

Pnjmn yg diberikan (27,033,997) 42.04% (11,437,453) 16.68% (15,513,819) 18.00%Biaya dibayar di muka&aktiva lain 513,429 -0.80% (660,283) 0.96% (1,772,147) 2.06%

Kewajiban segera (58,670) 0.09% 49,553 -0.07% 227,100 -0.26%

Kewajiban akseptasi 375,036 -0.58% 589,375 -0.86% (61,325) 0.07%

Hutang pajak (46,264) 0.07% (656,476) 0.96% 0 0.00%Biaya yg msh hrs dibyr& kwjbn lain2 595,215 -0.93% 580,919 -0.85% 1,342,088 -1.56%dr kegiatan investasi:

Pembelian Obligasi (20,036,650) 31.16% (24,177,452) 35.26% (31,415,770) 36.44%Pembelian Obligasi Pemerintah - bersih (1,256,160) 1.95% 0 0.00% (2,320,798) 2.69%Pembelian surat2 brharga-bersih 6,650,251 -10.34% 2,120,264 -3.09% (5,028,979) 5.83%

Pnambahn aktiva ttap (463,529) 0.72% (703,109) 1.03% (634,795) 0.74%

Page 117: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

103

Penambahan saham Anak Perusahaan

&asosiasi perusahaan 0 0.00% (7,817) 0.01% 0 0.00%dr kegiatan pendanaan:Penurunan srt brhrga yg diterbitkan 107 0.00% (8,492) 0.01% 16,447 -0.02%Pembayaran dividen,program kemitraan

& bina lingkungan (484,971) 0.75% (171,146) 0.25% (968,754) 1.12%Pelunasan hutang subordinasi (933,704) 1.45% 0 0.00% 0 0.00%Biaya emisi penerbitan saham 0 0.00% 0 0.00% (245,231) 0.28%TOTAL ARUS KAS KELUAR (64,304,793) 100% (68,567,933) 100% (86,206,963) 100%

KENAIKAN(PENURUNAN)BERSIH KAS

& SETARA KAS (6,514,461) -42.03% 4,862,414 23.88% (12,764,312) -26.13%

KAS&SETARA KAS PD AWAL THN 22,014,025 142.03% 15,499,564 76.12% 61,621,283 126.13%

KAS & SETARA KAS PD AKHIR

TAHUN 15,499,564 100% 20,361,978 100% 48,856,971 100%

KAS &SETARA KAS TERDIRI DR:

Kas 4,428,192 28.57% 4,903,316 24.08% 5,480,703 4.64%Giro pd Bank Indonesia 9,350,792 60.33% 8,531,044 41.90% 13,563,799 11.48%

Giro pd bank lain 1,720,580 11.10% 6,927,618 34.02% 1,344,771 1.14%Jmlh kas&setara kas 15,499,564 100% 20,361,978 100% 118,103,215 100%

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Negara Indonesia

periode 31 Desember 2008

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2008 berasal dari kegiatan investasi yaitu penjualan obligasi sebesar

Rp 18.780.490.000 (33,22%), kemudian dari kegiatan operasi yaitu

dari simpanan nasabah sebesar Rp 16.975.812.000 (30,03%),

Page 118: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

104

selanjutnya dari bunga,provisi dan komisi sebesar Rp

16.434.789.000(29,07%). Arus kas keluar terbesar pada tahun 2008

berasal dari kegiatan operasi yaitu pinjaman yang di berikan sebesar

Rp 27.033.997.000 (42,04%) dan dari kegiatan investasi yaitu dari

pembelian obligasi sebesar Rp 20.036.650.000(31,16%). Total arus

kas masuk pada tahun 2008 mengalami defisit dimana total arus kas

masuk pada tahun 2008 sebesar Rp 56.534.172.000 lebih kecil dari

total arus kas keluar yang sebesar Rp 64.304.793.000.

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Negara Indonesia

periode 31 Desember 2009

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2009 berasal dari kegiatan investasi yaitu penjualan obligasi sebesar

Rp 29.148.982.000 (37,18%), kemudian dari kegiatan operasi yaitu

dari simpanan nasabah sebesar Rp25.304.629.000 (32,28%),

selanjutnya dari bunga,provisi dan komisi sebesar

Rp19.509.478.000(24,88%). Arus kas keluar terbesar pada tahun 2009

berasal dari kegiatan investasi yaitu pembelian obligasi sebesar

Rp24.177.452.000 (35,26%) dan dari kegiatan operasi yaitu dari

pinjamam yang diberikan sebesar Rp 11.437.453.000(16,68%). Total

arus kas masuk pada tahun 2009 sebesar Rp78.401.877.000 lebih

besar dari total arus kas keluar yang sebesar Rp68.567.933.000.

Page 119: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

105

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Negara Indonesia

periode 31 Desember 2010

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2010 berasal dari kegiatan investasi yaitu penjualan obligasi sebesar

Rp 29,094,972,000 (29.21%), kemudian dari kegiatan operasi yaitu

dari penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia sebesar

Rp28,467,698,000 (28.58%), selanjutnya dari bunga,provisi dan

komisi sebesar Rp19,345,064,000(19.42%). Arus kas keluar terbesar

pada tahun 2010 berasal dari kegiatan investasi yaitu pembelian

obligasi sebesar Rp31,415,770,000 (36.44%) dan dari kegiatan operasi

yaitu dari pinjamam yang diberikan sebesar Rp

15,513,819,000(17.99%). Total arus kas masuk pada tahun 2010

sebesar Rp99,589,551,000 lebih besar dari total arus kas keluar yang

sebesar Rp86,206,963,000.

Page 120: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

106

5.1.3 Analisis Vertikal Bank Rakyat Indonesia.

1. Analisis Vertikal pada Neraca

Analisis vertikal pada neraca dilakukan dengan cara menguraikan

angka dari masing masing pos terhadap total asset dalam neraca,

sehingga dapat diketahui proporsi masing-masing pos-pos aktiva.

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.7 analisis vertikal pada neraca PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %

AKTIVA

KAS 6,750,145 2.74% 8,139,304 2.57% 9,975,712 2.47%

GIRO PD BANK INDONESIA 9,945,696 4.04% 12,893,414 4.07% 19,989,683 4.94%

GIRO PD BANK LAIN 3,420,288 1.39% 9,081,086 2.87% 5,658,116 1.40%Penyisihan kerugian penurunan nilai (34,208) -0.01% (90,811) -0.03% (63) 0.00%

3,386,080 1.38% 8,990,275 2.84% 5,658,053 1.40%

PENEMPATAN PD BANK INDONESIA& BANK LAIN -setelah dikurangi bungayg blm diamortisasi msg2sbsr Rp22.282pd

tgl31Des 2008&Rp

17.481pd tgl31Des 09

Pihak ketiga 22,643,327 9.20% 40,438,290 12.76% 83,057,390 20.54%Pihak yg mempunyai hub. istimewa 265,000 0.11% 193,000 0.06% 215,000 0.05%

22,908,327 9.31% 40,631,290 12.82% 83,272,390 20.60%

Penyisihan kerugian (672,766) -0.27% (136,233) -0.04% (250) 0.00%

22,235,561 9.04% 40,495,057 12.78% 83,272,140 20.60%EFEK2- trmasuk premium yg blm

diamortisasi msg2 sbsr

Page 121: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

107

Rp677.743 pd tgl 31 Des 2008Rp535.117 pd tgl31Des2009 & dikurangibunga & diskonto yg blm diamortisasi

msng2 sbsr Rp100.782

pd tgl 31 Des 2008

& 2007 Rp123.776 pd tgl31 Des 2009 23,855,465 9.69% 24,535,241 7.74% 22,516,173 5.57%

Penyisihan kerugian (89,294) -0.04% (57,109) -0.02% (1,510) 0.00%

23,766,171 9.66% 24,478,132 7.72% 22,514,663 5.57%TAGIHAN WESEL EKSPOR 561,709 0.23% 551,172 0.17% 741,757 0.18%

Penyisihan kerugian (5,617) 0.00% (5,512) 0.00% (7,418) 0.00%

556,092 0.23% 545,660 0.17% 734,339 0.18%

OBLIGASI REKAPITALISASI

PEMERINTAH 16,352,318 6.65% 15,027,074 4.74% 13,626,463 3.37%

EFEK2 YG DIBELI DGN JANJIDIJUAL KMBL - stlh dikurangi bungayg blmdiamortisasi sbsr Rp775pd tgl31Des2009 0 0.00% 503,887 0.16% 501,381 0.12%

TAGIHAN DERIVATIF 13 0.00% 144,921 0.05% 87,870 0.02%

Penyisihan kerugian 0 0.00% (1,449) 0.00% 0 0.00%

13 0.00% 143,472 0.05% 87,870 0.02%

KREDIT YG DIBERIKAN

Pihak ketiga 159,657,070 64.88% 205,037,003 64.69% 246,504,161 60.97%Pihak yg mempunyai hub. istimewa 451,613 0.18% 485,391 0.15% 460,077 0.11%

160,108,683 65.06% 205,522,394 64.84% 246,964,238 61.09%

Penyisihan kerugian (7,891,140) -3.21% (11,279,891) -3.56% (13,991,454) -3.46%

152,217,543 61.86% 194,242,503 61.29% 232,972,784 57.63%

PIUTANG & PEMBIAYAAN SYARIAH 999,409 0.41% 2,600,174 0.82% 5,524,968 1.37%

Penyisihan kerugian (114,322) -0.05% (88,257) -0.03% (111,376) -0.03%

885,087 0.36% 2,511,917 0.79% 5,413,592 1.34%

TAGIHAN AKSEPTASI 483,862 0.20% 352,716 0.11% 666,878 0.16%

Penyisihan kerugian (4,839) 0.00% (4,502) 0.00% (6,669) 0.00%

479,023 0.19% 348,214 0.11% 660,209 0.16%

Page 122: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

108

PENYERTAAN SAHAM

Pihak ketiga 91,235 0.04% 1,646 0.00% 1,646 0.00%Pihak yg mempunyai hub. isimewa (1,443) 0.00% 111,477 0.04% 134,130 0.03%

89,792 0.04% 113,123 0.04% 135,776 0.03%Penyisihan kerugian penurunan nilai 0 0.00% (1,662) 0.00% (1,888) 0.00%

89,792 0.04% 111,461 0.04% 133,888 0.03%

ASET TETAP

Nilai tercatat 4,655,049 1.89% 4,945,008 1.56% 5,405,013 1.34%

Akumulasi penyusutan (3,304,566) -1.34% (3,578,796) -1.13% (3,836,068) -0.95%

Nilai buku - bersih 1,350,483 0.55% 1,366,212 0.43% 1,568,945 0.39%AKTIVA PAJAK TANGGUHAN -bersih 2,000,076 0.81% 1,915,026 0.60% 2,295,101 0.57%AKTIVA LAIN2 -bersih 6,062,816 2.46% 5,235,421 1.65% 4,880,779 1.21%

JUMLAH AKTIVA 246,076,896 100% 316,947,029 100% 404,285,602 100%

KEWAJIBAN & EKUITAS

KEWAJIBANKEWAJIBAN SEGERA 5,620,911 2.28% 4,333,232 1.37% 4,123,639 1.02%SIMPANAN NASABAH

Giro

Pihak ketiga 39,841,943 16.19% 49,959,614 15.76% 77,042,297 19.06%Pihak yg mempunyai hub. Istimewa 6,062 0.00% 5,302 0.00% 6,400 0.00%

39,848,005 16.19% 49,964,916 15.76% 77,048,697 19.06%

Giro Wadiah 74,999 0.03% 129,297 0.04% 315,779 0.08%

Tabungan

Pihak ketiga 87,798,704 35.68% 104,068,469 32.83% 125,145,383 30.95%Pihak yg mempunyai hub. Istimewa 37,497 0.02% 50,266 0.02% 52,135 0.01%

87,836,201 35.69% 104,118,735 32.85% 125,197,518 30.97%

Tabungan Wadiah 0 0.00% 313,800 0.10% 738,227 0.18%

Tabungan Mudharabah 240,558 0.10% 30,731 0.01% 54,005 0.01%

Deposito Berjangka

Pihak ketiga 73,043,694 29.68% 99,842,774 31.50% 125,826,676 31.12%Pihak yg mempunyai hub. Istimewa 276,982 0.11% 191,525 0.06% 482,910 0.12%

73,320,676 29.80% 100,034,299 31.56% 126,309,586 31.24%Deposito Berjangka Mudharabah 217,000 0.09% 126,309,586 39.85% 3,988,585 0.99%

Jmlh Smpanan Nasabah 201,537,439 81.90% 255,928,261 80.75% 333,652,397 82.53%

SIMPANAN DR

Page 123: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

109

BANK LAIN &

LMBG KEUANGAN LAINNYA 3,428,243 1.39% 4,449,907 1.40% 5,160,315 1.28%EFEK YG DIJUAL DGN JANJIDIBELI KMBL - stlh dikurangibunga yg

blm diamortisasi

msg2 sbsr Rp494 pd tgl

31 Des 2008& 2007 102,752 0.04% 544,464 0.17% 526,365 0.13%KEWAJIBAN DERIVATIF 1,313,676 0.53% 277,302 0.09% 81,801 0.02%KEWAJIBAN AKSEPTASI 483,862 0.20% 352,716 0.11% 666,878 0.16%

HUTANG PAJAK 300,295 0.12% 343,492 0.11% 1,930,923 0.48%PINJAMAN YG DITRIMA - stlhdikurangi beban provisi ditangguhkan

sbsr Rp4.332 pd tgl

31 Des 2008 & Rp1.895 pd tgl31Des 2009 3,356,495 1.36% 13,611,399 4.29% 9,454,545 2.34%ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN

& KONTINJENSI 86,970 0.04% 101,737 0.03% 93,422 0.02%

KEWAJIBAN LAIN2 7,068,716 2.23% 9,766,026 2.42%

Pihak ketiga 6,777,778 2.75%Pihak yg mempunyai hub. istimewa 1,144 0.00%

6,778,922 2.75%PINJAMAN SUBORDINASI - stlhdikurangi beban emisi ditangguhkn msg2 sbsr

Rp1.980&Rp9.358pd

tgl 31Des2008&2009

& diskonto yg blmdiamortisasi sbsr Rp 4.214 tgl 31 Des 2007 710,634 0.29% 2,678,422 0.85% 2,156,181 0.53%JUMLAH KEWAJIBAN 223,720,199 90.91% 289,689,648 91.40% 367,612,492 90.93%

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500(Rupiah pnh) per lmbr sahamModal dasar -30.000.000.000 lmbrsaham (terdiri dr 1lmbr saham SeriA Dwiwarna

dan 29.999.999.999

lmbr saham Seri B)

Page 124: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

110

Modal ditempatkan & disetor pnh -12.325.299.500 lmbr saham (terdiridr 1lmbr saham Seri A Dwiwarna& 12.325.299.499 lmbr sahamSeri B)

pd tgl 31 Des2008 &

12.334.581.000 lmbr

saham (terdiri dr 1 lmbr

shm SeriADwiwarna &12.334.580.999 lmbr shm Seri B)pd tgl31Des2010 & 12.329.852.500 lmbr shm(trdiri dr1lmbr

shm SeriADwiwarna &

12.329.852.499lmbr

shm Seri B) pd tgl

31 Des 2009 6,162,650 2.50% 6,164,926 1.95% 6,167,291 1.53%

Tambahan modal disetor/agio saham 2,706,137 1.10% 2,722,349 0.86% 2,773,858 0.69%

Slsh pnlaiankmbl astttp 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%Slisih kurs krn pnjabarn laporankeuangan

dlm mata uang asing 108,361 0.04% 89,947 0.03% 47,237 0.01%

Opsi saham 17,300 0.01% 12,977 0.00% 0 0.00%Keuntungan yg blm direalisasi atasefek2 & obligasi rekapitalisasiPemerintah yg tersedia utk dijual - stlh

dikrngi pajak tngguhan 37,523 0.02% 432,488 0.14% 561,564 0.14%Saldo laba - (defisit sbsr Rp24.699.387tlh dieliminasi akibat kuasi-reorganisasi

per tgl 30 Juni 2003)

Tlh ditntkn pgunaannya 6,488,625 2.64% 7,024,878 2.22% 7,974,956 1.97%

Blm dtntkn pgunaannya 6,836,101 2.78% 10,809,816 3.41% 19,148,204 4.74%

Jumlah Saldo Laba 13,324,726 5.41% 17,834,694 5.63% 27,123,160 6.71%

JUMLAH EKUITAS 22,356,697 9.09% 27,257,381 8.60% 36,673,110 9.07%JMLH KEWAJIBAN & EKUITAS 246,076,896 100% 316,947,029 100% 404,285,602 100%

Page 125: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

111

Analisis Vertikal Neraca Bank Rakyat Indonesia periode 31

Desember 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perkembangan aktiva

dan pasiva Bank Rakyat Indonesia peiode 2008 mengalami fluktuatif.

Jumlah aktiva pada periode tersebut adalah Rp246,076,896,000,

jumlah aktiva terbesar diperoleh dari hasil penyaluran kredit kepada

pihak ketiga dengan proporsi 64.88% (Rp159,657,070,000) kemudian

diikuti dengan efek-efek sebesar 9.69% (Rp23,855,465,000). Adapun

aktiva dalam jumlah kecil selama periode 2008 yaitu : penyertaan

saham pihak ketiga sebesar 0.04% ( Rp91,235,000), tagihan akseptasi

sebesar 0.19% ( Rp483,862,000 ).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca dapat terlihat pada pasiva.Jumlah kewajiban pada pada periode

2008 sebesar Rp223,720,199,000 (90.91%) dan jumlah ekuitas

sebesar Rp22,356,697,000 (9.08%). Jumlah pasiva terbesar berasal

dari tabungan pihak ketiga sebesar 35.68% ( Rp87,798,704,000) dan

deposito berjangka yang berasal dari pihak ketiga sebesar 29.68% (Rp

73,043,694,000).

Pada pos ekuitas, modal terbesar diperoleh dari modal saham

sebesar 2.50% ( Rp 6,162,650,000) dan modal terkecil diperoleh dari

opsi saham sebesar 0.01% ( Rp17,300,000).

Page 126: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

112

Analisis Vertikal Neraca Bank Rakyat Indonesia periode 31

Desember 2009

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perkembangan aktiva

dan pasiva Bank Rakyat Indonesia peiode 2009 mengalami fluktuatif.

Jumlah aktiva pada periode tersebut adalah Rp316,947,029,000,

jumlah aktiva terbesar diperoleh dari hasil penyaluran kredit kepada

pihak ketiga dengan proporsi 64.69% (Rp205,037,003,000) kemudian

diikuti dengan pihak ketiga sebesar 12.76% (Rp40,438,290,000).

Adapun aktiva dalam jumlah kecil selama periode 2008 yaitu :

penyertaan saham pihak ketiga sebesar 0.001% ( Rp1,646,000).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca dapat terlihat pada pasiva.Jumlah kewajiban pada pada periode

2009 sebesar Rp289,689,648,000 (91.40%) dan jumlah ekuitas

sebesar Rp27,257,381,000 (8.60%). Jumlah pasiva terbesar berasal

dari tabungan pihak ketiga sebesar 32.83% ( Rp104,068,469,000) dan

deposito berjangka yang berasal dari pihak ketiga sebesar 31.50% (Rp

99,842,774,000).

Pada pos ekuitas, modal terbesar diperoleh dari modal saham

sebesar 1.94% ( Rp 6,164,926,000) dan modal terkecil diperoleh dari

opsi saham sebesar 0.004% ( Rp12,977,000).

Page 127: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

113

Analisis Vertikal Neraca Bank Rakyat Indonesia periode 31

Desember 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perkembangan aktiva

dan pasiva Bank Rakyat Indonesia peiode 2010 mengalami fluktuatif.

Jumlah aktiva pada periode tersebut adalah Rp404,285,602,000,

jumlah aktiva terbesar diperoleh dari hasil penyaluran kredit kepada

pihak ketiga dengan proporsi 60.97% (Rp246,504,161,000) kemudian

diikuti dengan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dari

pihak ketiga sebesar 20.54% ( Rp83,057,390,000 ). Adapun aktiva

dalam jumlah kecil selama periode 2010berasal dari tagihan derivatif

sebesar 0.02% ( Rp87,870,000 ).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca dapat terlihat pada pasiva.Jumlah kewajiban pada pada periode

2010 sebesar Rp367,612,492,000 (90.93%) dan jumlah ekuitas

sebesar Rp36,673,110,000 (9.07%). Jumlah pasiva terbesar berasal

dari tabungan pihak ketiga sebesar 30.95% (Rp125,145,383,000) dan

deposito berjangka yang berasal dari pihak ketiga sebesar 31.12%

(Rp125,826,676,000).

Pada pos ekuitas, modal terbesar diperoleh dari modal saham

sebesar 1.52% ( Rp 6,167,291,000) dan modal terkecil diperoleh dari

tambahan modal disetor/ agio saham sebesar 0.69%

(Rp2,773,858,000).

Page 128: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

114

2. Analisis Vertikal pada Laporan Laba Rugi

Analisis vertikal pada Laporan Laba Rugi bertujuan menguraikan

proporsi angka dari masing pos di rugi laba dengan total

penjualan.

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.8 analisis vertikal pada laporanlaba rugi PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %

PENDAPATAN Pendapatan Bunga, Investasi & Syariah

Bunga & investasi 27,009,627 86.83% 33,946,341 85.01% 43,971,493 86.79%

Provisi & komisi 898,025 2.89% 261,475 0.65% 643,669 1.27%

Pendapatan syariah 188,981 0.61% 1,126,315 2.82% 0 0.00%Pndptn Operasional Lainnya

Imbalan 1,709,007 5.49% 2,042,546 5.11% 2,732,255 5.39%Pnerimaan kmbl aset yg tlh dihpsbukukan 0 0.00% 0 0.00% 1,525,143 3.01%Keuntungan transaksi mata uang

asing - bersih 613,641 1.97% 713,431 1.79% 773,019 1.53%Provisi & komisi lainnya 57,829 0.19% 75,203 0.19% 80,253 0.16%Keuntungan dr penjualan efek2&

obligasi rekapitalisasi

Pemerintah - bersih 51,484 0.17% 142,846 0.36% 152,888 0.30%Keuntungan yg blm direalisasidr prbhn

nilai wajarefek2 &

Obligasi Rkapitalisasi

Pemerintah - bersih - - 127,305 0.32% 3,321 0.01%

Lain-lain 103,275 0.33% 168,263 0.42% 277,654 0.55%

PNDAPATAN NON OPERASIONAL -BERSIH 475,899 1.53% 1,330,569 3.33% 506,229 1.00%

JMLH PENDPTAN 31,107,768 100% 39,934,294 100% 50,665,924 100%

Page 129: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

115

BEBAN Beban Bunga, PmbiayaanLainnya

& SyariahBeban bunga & pembiayaanlainnya (8,407,912) -27.03% (12,179,932) -30.50% (11,448,953) -22.60%

Beban syariah (37,667) -0.12% (104,704) -0.26% (277,606) -0.55%Beban penyisihan kerugian aktivaproduktif -bersih (2,889,630) -9.29% (5,421,499) -13.58% (7,880,536) -15.55%Beban estimasi kerugian komitmen

& kontinjensi - bersih (13,141) -0.04% (14,767) -0.04% 8,315 0.02%Pembalikan (beban) penyisihan kerugian

aktiva lain2 - bersih 59,140 0.19% (362,649) -0.91% (45,222) -0.09%

Beban Operasional Lainnya

Tnga krj&tunjangan (6,329,075) -20.35% (6,675,793) -16.72% (8,675,721) -17.12%

Umum & administrasi (3,087,606) -9.93% (3,717,931) -9.31% (4,711,444) -9.30%Premi prgrm pnjaminan Pmerintah (349,065) -1.12% (424,003) -1.06% (523,991) -1.03%Kerugian yg blm direalisasi dr nilaiefek2 & obligasi rekapitalisasi

Pemerintah - bersih (150,277) -0.48%

Prvisi&kmisi lainnya (1,222) 0.00%

Lain-lain (1,079,301) -3.47% (1,141,788) -2.86% (2,202,536) -4.35%

JUMLAH BEBAN (22,285,756) -71.64% (30,043,066) -75.23% (35,757,694) -70.58%

LABA OPERASIONAL 8,346,113 26.83% 8,560,659 21.44% 14,402,001 28.43%

LABA SBLM MANFAAT

(BEBAN) PAJAK 8,822,012 28.36% 9,891,228 24.77% 14,908,230 29.42%

MANFAAT(BEBAN)PAJAK

Kini (3,382,854) -10.87% (2,633,880) -6.60% (3,922,049) -7.74%

Tangguhan 519,210 1.67% 50,944 0.13% 486,204 0.96%

LABA BERSIH 5,958,368 19.15% 7,308,292 18.30% 11,472,385 22.64%

LABA BRSH PER LMBR SAHAMDasar (dalam Rupiah penuh) 496.99 0.00% 609.50 0.00% 956.72 0.00%Dilusian (dalam Rupiah penuh) 486.38 0.00% 596.73 0.00% 933.58 0.00%

Page 130: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

116

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Rakyat Indonesia

periode 31 Desember 2008

Berdasarkan laporan laba rugi Bank Rakyat Indonesia periode

2008, dapat dilihat total pendapatan yang diperoleh sebesar Rp

31,107,768,000. Sebesar 86.83% (27,009,627,000) dari total

pendapatan adalah pendapatan operasional dalam bentuk bunga dan

investasi dan sebesar 5.49% (Rp1,709,007,000) diperoleh dari

pendapatan operasional lainnya dalam bentuk imbalan. Sementara

perolehan pendapatan terkecil berasal dari keuntungan dari penjualan

efek-efek dan obligasi pemerintah sebesar 0,17% (Rp51,484,000).

Pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya laba Bank

Rakyat Indonesia antara lain beban operasional dan beban non

operasional dengan total beban sebesar Rp 22,285,756,000. Beban

terbesar berasal dari beban bunga dan pembiayaan lainnya sebesar

27.03% (Rp8,407,912,000) dari total pendapatan, kemudian beban

tenaga kerja dan tunjangan sebesar Rp6,329,075,000 atau 20.34% dari

total pendapatan. Pada periode 2008 laba bersih Bank Rakyat

Indonesia mencapai 19.15% ( Rp5,958,368,000 ).

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Rakyat Indonesia

periode 31 Desember 2009

Berdasarkan laporan laba rugi Bank Rakyat Indonesia periode

2009, dapat dilihat total pendapatan yang diperoleh sebesar Rp

Page 131: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

117

39,934,294,000. Sebesar 85.01% (33,946,341,000) dari total

pendapatan adalah pendapatan operasional dalam bentuk bunga dan

investasi dan sebesar 5.12% (Rp2,042,546,000) diperoleh dari

pendapatan operasional lainnya dalam bentuk imbalan. Sementara

perolehan pendapatan terkecil berasal dari provisi dan komisi lainnya

sebesar 0,19 % (Rp75,203,000).

Pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya laba Bank

Rakyat Indonesia antara lain beban operasional dan beban non

operasional dengan total beban sebesar Rp30,043,066,000. Beban

terbesar berasal dari beban bunga dan pembiayaan lainnya sebesar

30.50% (Rp12,179,932,000) dari total pendapatan, kemudian beban

tenaga kerja dan tunjangan sebesar Rp6,675,793,000 atau 16.72% dari

total pendapatan. Pada periode 2009 laba bersih Bank Rakyat

Indonesia meningkat di banding tahun 2008 mencapai 18.30%

(Rp7,308,292,000).

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Rakyat Indonesia

periode 31 Desember 2010

Berdasarkan laporan laba rugi Bank Rakyat Indonesia periode

2010, dapat dilihat total pendapatan yang diperoleh sebesar

Rp50,665,924,000. Sebesar 86.79% (43,971,493,000) dari total

pendapatan adalah pendapatan operasional dalam bentuk bunga dan

investasi dan sebesar 5.39% (Rp2,732,255,000) diperoleh dari

Page 132: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

118

pendapatan operasional lainnya dalam bentuk imbalan. Sementara

perolehan pendapatan terkecil berasal dari provisi dan komisi lainnya

sebesar 0,16 % (Rp80,253,000).

Pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya laba Bank

Rakyat Indonesia antara lain beban operasional dan beban non

operasional dengan total beban sebesar Rp35,757,694,000. Beban

terbesar berasal dari beban bunga dan pembiayaan lainnya sebesar

22.59% (Rp11,488,953,000) dari total pendapatan, kemudian beban

tenaga kerja dan tunjangan sebesar Rp8,675,221,000 atau 17.12% dari

total pendapatan. Pada periode 2010 laba bersih Bank Rakyat

Indonesia meningkat di banding tahun 2009 mencapai 22.64%

(Rp11,472,385,000).

Page 133: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

119

3. Analisis Vertikal pada Laporan Arus Kas

Laporan perubahan posisi keuangan merupakan laporan arus kas

yang membagi arus kas menjadi tiga kategori arus kas operasi,

arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Analisis Vertika pada

laporan arus kas dilakukan melalui membandingkan

posdiperubahan kas dengan total kas keluar dan masuk.

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.9 analisis vertikal pada laporan arus kas PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %

ARUS KAS MASUK

Dr Kegiatan OperasiPenerimaan bunga, hsl investasi, provisi& komisi

srt pndapatan syariah 27,591,162 41.65% 35,065,389 31.85% 46,642,900 38.60%

Pnrimaan kmbl krdt yg tlh

dihapusbukukan 473,989 0.72% 775,150 0.70% 1,525,143 1.26%

Pndptn operasional lainnya 2,787,555 4.21% 3,269,594 2.97% 4,019,390 3.33%Pendapatan non operasional - bersih 472,604 0.71% 1,314,297 1.19% 500,354 0.41%

Aktiva lain2 (3,373,184) -5.09% 1,541,853 1.40% 547,943 0.45%

Simpanan:

Giro 2,727,538 4.12% 10,116,911 9.19% 27,083,781 22.41%

Giro wadiah 33,672 0.05% 54,298 0.05% 186,482 0.15%

Tabungan 15,730,375 23.75% 16,282,534 14.79% 21,078,783 17.44%

Tabungan wadiah 0 0.00% 313,800 0.28% 424,427 0.35%

Tabungan mudharabah 46,457 0.07% (209,827) -0.19% 23,274 0.02%

Deposito berjangka 17,425,521 26.31% 26,713,624 24.26% 26,275,287 21.74%Deposito berjangka mudharabah (26,107) -0.04% 1,119,483 1.02% 2,652,102 2.19%

Simpanan dr bank lain &

lembaga keuangan lainnya 1,817,211 2.74% 1,021,664 0.93% 710,408 0.59%

Page 134: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

120

Efek2&obligasi rkapitalisasi Pmrnth

yg diperdagangkan (3,042,849) -4.59% 2,000,138 1.82% (6,711,511) -5.55%

Dr Kegiatan Investasi

Hsl pnjualan aset tetap 3,295 0.00% 16,272 0.01% 5,875 0.00%

Penerimaan dividen 89 0.00% 24 0.00% 147 0.00%

Dr Kegiatan Pendanaan

Knaikan tmbhn mdl dsetor

dr eksekusi opsi saham 23,231 0.04% 11,889 0.01% 38,532 0.03%Kenaikan modal disetor dr eksekusi opsi saham 3,750 0.01% 2,276 0.00%

Kenaikan efek2 yg dijual

dgn janji dibeli kmbl 71 0.00% 441,712 0.40%

Pnrimaan pnjmn yg dtrima 974,218 1.47% 10,254,904 9.31% (4,156,854) -3.44%

Kenaikan efek2 yg dibeli

dgn janji dijual kmbl 2,573,610 3.89% - - 2,506 0.00%

TOTAL ARUS KAS MASUK 66,242,208 100% 110,105,985 100% 120,848,969 100%

ARUS KAS KELUAR

Dr Kegiatan OperasiPmbayaran bunga, beban syariah& pembiayaan

lainnya (8,317,392) 10.00% (12,296,537) 15.26% (11,719,715) 14.02%

Beban operasional lainnya (14,254,468) 17.14% (17,448,759) 21.65% (25,245,930) 30.20%Penempatan pd Bank Indonesia & bank lain (8,248,952) 9.92% 635,901 -0.79% (816,714) 0.98%

Tagihan wesel ekspor 34,584 -0.04% 10,537 -0.01% (190,585) 0.23%

Tagihan derivatif 24,711 -0.03% (144,908) 0.18% 57,051 -0.07%

Kredit yg diberikan (49,011,423) 58.95% (45,413,711) 56.35% (41,441,844) 49.58%Piutang&pmbiayaan syariah 134,738 -0.16% (1,600,765) 1.99% (2,924,794) 3.50%

Kewajiban segera 1,621,694 -1.95% (1,305,606) 1.62% 560,071 -0.67%

Kewajiban derivatif 1,132,754 -1.36% (1,036,374) 1.29% (195,501) 0.23%

Kewajiban lain2 6,083 -0.01% (4,968) 0.01% 3,476,865 -4.16%

Dr Kegiatan Investasi

Penambahan aset tetap (639,578) 0.77% (441,550) 0.55% (511,912) 0.61%Penambahan efek2 & obligasirekapitalisasi

Pmrnth yg trsedia utk djual

&dimiliki hngga jth tmpo (1,584,097) 1.91% (212,145) 0.26% (1,686,098) 2.02%

Dr Kegiatan PendanaanKenaikan(penurunan)efek2 yg dijual

Page 135: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

121

dgn janji dibeli kmbl - - - - (18,099) 0.02%Pembayaran pinjaman subordinasi (1,429,619) 1.72% 1,967,788 -2.44% (522,241) 0.62%Kenaikan(pnurunan) efek2 yg dibeli dgn janji

dijual kmbl - - (503,887) 0.63% - -Pembagian laba utk dividen & PKBL (2,612,520) 3.14% (2,798,324) 3.47% (2,414,327) 2.89%

TOTAL ARUS KAS KELUAR (83,143,485) 100% (80,593,308) 100% (83,593,773) 100%

(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH

KAS & SETARA KAS (16,895,991) -83.99% 29,494,263 36.11% 37,214,851 31.30%KAS & SETARA KAS AWAL TAHUN 37,012,120 183.99% 52,179,836 63.89% 81,674,099 68.70%KAS & SETARA KASAKHIR TAHUN 20,116,129 100% 81,674,099 100% 118,888,950 100%

Kas & Setara Kas trdiri dr:

Kas 6,750,145 33.56% 8,139,304 9.97% 8,139,304 6.85%

Giro pd Bank Indonesia 9,945,696 49.44% 12,893,414 15.79% 19,989,683 16.81%

Giro pd bank lain 3,420,288 17.00% 9,081,086 11.12% 5,658,116 4.76%Penempatan pd bank lain -jngk wkt jth tempo 3 bln

atau krng sjk tgl perolehan 0 0.00% 40,443,390 49.52% 82,267,776 69.20%Sertifikat Bank Indonesia -jngk wkt jth tmpo3 blnatau krng sjk tgl perolehan 0 0.00% 11,116,905 13.61% 997,663 0.84%

Jmlh Kas & Setara Kas 20,116,129 100% 81,674,099 100% 118,888,950 100%

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Rakyat Indonesia

periode 31 Desember 2008

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2008 berasal dari kegiatan operasi yaitu penerimaan bunga, hasil

investasi, provisi dan komisi serta pendapatan syariah sebesar Rp

27,591,162,000 (41.65%), kemudian dari deposito berjangka sebesar

Rp 17,425,521,000 (26.31%), selanjutnya tabungan sebesar Rp.

15,730,375,000(23.747%). Arus kas masuk terkecil berasal dari

Page 136: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

122

kegiatan investasi yaitu hasil penjualan asset tetap sebesar Rp

3,295,000(0.01%) dan dari kegiatan operasi yaitu giro wadiah sebesar

Rp 33,672,000(0.05%).

Arus kas keluar terbesar pada tahun 2008 berasal dari kegiatan

operasi yaitu kredit yang di berikan sebesar Rp 49,011,423,000

(58.95%) dan dari beban operasional lainnya sebesar Rp

14,254,468,000(17.14%). Total arus kas masuk pada tahun 2008

mengalami defisit dimana total arus kas masuk pada tahun 2008

sebesar Rp 66,242,208,000 lebih kecil dari total arus kas keluar yang

sebesar Rp83,143,485,000.

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Rakyat Indonesia

periode 31 Desember 2009

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2009 berasal dari kegiatan operasi yaitu penerimaan bunga, hasil

investasi, provisi dan komisi serta pendapatan syariah sebesar

Rp35,065,389,000 (31.85%), kemudian dari deposito berjangka

sebesar Rp26,713,624,000 (24.26%), selanjutnya tabungan sebesar

Rp. 16,282,534,000(14.79%). Arus kas masuk terkecil berasal dari

kegiatan investasi yaitu hasil penjualan asset tetap sebesar

Rp16,272,000(0.01%) dan dari kegiatan operasi yaitu giro wadiah

sebesar Rp 54,298,000(0.05%).

Arus kas keluar terbesar pada tahun 2009 berasal dari kegiatan

operasi yaitu kredit yang di berikan sebesar Rp 45,413,711,000

Page 137: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

123

(56.35%) dan dari beban operasional lainnya sebesar Rp

17,488,759,000(21.65%). Total arus kas masuk pada tahun 2009

mengalami surplus dimana total arus kas masuk pada tahun 2009

sebesar Rp110,105,985,000 lebih besar dari total arus kas keluar yang

sebesar Rp81,674,099,000.

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Rakyat Indonesia

periode 31 Desember 2010

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2010 berasal dari kegiatan operasi yaitu penerimaan bunga, hasil

investasi, provisi dan komisi serta pendapatan syariah sebesar

Rp46,642,900,000 (38.59%), kemudian dari simpanan giro sebesar

Rp27,083,781,000 (22.41%), selanjutnya deposito berjangka sebesar

Rp.26,275,287,000(21.74%). Arus kas masuk terkecil berasal dari

kegiatan operasi yaitu giro wadiah sebesar Rp186,482,000(0.15%).

Arus kas keluar terbesar pada tahun 2009 berasal dari kegiatan

operasi yaitu kredit yang di berikan sebesar Rp 41,441,844,000

(49.57%) dan dari beban operasional lainnya sebesar

Rp25,245,930,000(30.20%). Total arus kas masuk pada tahun 2010

mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya dan

juga mengalami surplus dimana total arus kas masuk pada tahun 2010

sebesar Rp120,848,969,000 lebih besar dari total arus kas keluar yang

sebesar Rp83,593,773,000.

Page 138: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

124

5.1.4 Analisis Vertikal Bank Tabungan Negara.

1. Analisis Vertikal pada Neraca

Analisis vertikal pada neraca dilakukan dengan cara menguraikan

angka dari masing masing pos terhadap total asset dalam neraca,

sehingga dapat diketahui proporsi masing-masing pos-pos aktiva.

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.10 analisis vertikal pada neraca PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %

AKTIVA

KAS 229,843 0.51% 294,357 0.50% 362,769 0.53%

GIRO PD BANK INDONESIA 1,811,728 4.03% 2,842,112 4.86% 4,126,152 6.03%

GIRO PD BANK LAIN 21,605 0.05% 33,378 0.06% 153,797 0.22%Penyisihan kerugian pnurunan nilai (10,011) -0.02% (7,686) -0.01% (2,410) 0.00%

11,594 0.03% 25,692 0.04% 151,387 0.22%

PENEMPATAN PD BANK LAIN 131,755 0.29% 2,669,169 4.57% 2,374,930 3.47%

Penyisihan kerugian (6,542) -0.01% (3,763) -0.01% (3,120) 0.00%

125,213 0.28% 2,665,406 4.56% 2,371,810 3.47%

EFEK2 - stlh dikurangi

bunga&diskonto& ditambah

premium ygblm

diamortisasi msng2

SbsrRp5.045,pd tgl31 Des

2008 & Rp6.941 & Rp6.359

pd tgl 31 Des 2010 & 2009Nilai wjr mlalui lap.laba rugi 0 0.00% 20,002 0.03% 399,000 0.58%

Page 139: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

125

Tersedia utk dijual 182,274 0.41% 105,432 0.18% 4,702 0.01%

Dimiliki hngga jth tmpo 1,648,009 3.66% 2,830,057 4.84% 527,475 0.77%

Jumlah efek2 1,830,283 4.07% 2,955,491 5.06% 931,177 1.36%

Penyisihan kerugian (4,029) -0.01% (4,411) -0.01% (2,820) 0.00%

1,826,254 4.06% 2,951,080 5.05% 928,357 1.36%OBLIGASI PEMERINTAH(OBLIGASI REKAPITALISASI) -

stlh dikurangi diskonto&

ditambah premium yg blm

Diamortisasisbsr Rp9.405,

Rp3.763&Rp8.158pd tgl

31 Des 2008, 2009 & 2010Nilai wajar melaluilap. laba rugi 0 0.00% 10,723 0.02% 0 0.00%

Tersedia utk dijual 5,110,147 11.36% 4,984,710 8.53% 5,822,033 8.51%

Dimiliki hingga jth tmpo 2,373,533 5.28% 2,384,780 4.08% 1,371,237 2.01%

7,483,680 16.63% 7,380,213 12.63% 7,193,270 10.52%

TAGIHAN SWAP SUKU BUNGA 33,361 0.07% 33,410 0.06% 0 0.00%

Penyisihan kerugian (333) 0.00% (351) 0.00% 0 0.00%

33,028 0.07% 33,059 0.06% 0 0.00%

KREDIT YG DIBERIKAN& PEMBIAYAAN/ PIUTANGSYARIAH

Kredit yg diberikan

Pihak ketiga 30,767,976 68.39% 38,718,344 66.24% 48,682,818 71.19%

Pihak yg mempunyai

hub. istimewa 6,019 0.01% 18,858 0.03% 20,102 0.03%

Jmlh kredit yg diberikan 30,773,995 68.40% 38,737,202 66.28% 48,702,920 71.22%

Penyisihan kerugian (540,827) -1.20% (619,829) -1.06% (725,119) -1.06%

30,233,168 67.20% 38,117,373 65.22% 47,977,801 70.16%

Pembiayaan/piutang syariah

Pihak ketiga 1,250,366 2.78% 1,995,144 3.41% 2,845,849 4.16%

Pihak yg mempunyai

hub. istimewa 870 0.00% 608 0.00% 732 0.00%

Jmlh pembiayaan/piutang

syariah 1,251,236 2.78% 1,995,752 3.41% 2,846,581 4.16%

Penyisihan kerugian (15,768) -0.04% (83,724) -0.14% (155,567) -0.23%

1,235,468 2.75% 1,912,028 3.27% 2,691,014 3.94%

31,468,636 69.94% 40,029,401 68.49% 50,668,815 74.09%AKTIVA PAJAK TANGGUHAN

Page 140: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

126

Bersih 103,981 0.23% 72,221 0.12% 38,836 0.06%

ASET TETAP

Nilai tercatat 1,740,475 3.87% 1,962,073 3.36% 2,034,213 2.97%

Akumulasi penyusutan (667,830) -1.48% (725,401) -1.24% (583,376) -0.85%

1,072,645 2.38% 1,236,672 2.12% 1,450,837 2.12%

BUNGA YG MSH AKAN

DITRIMA 466,851 1.04% 508,542 0.87% 580,476 0.85%

AKTIVA LAIN2 358,718 0.80% 408,912 0.70% 512,830 0.75%

JUMLAH AKTIVA 44,992,171 100.00% 58,447,667 100.00% 68,385,539 100.00%

KEWAJIBAN&EKUITAS

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN SEGERA 592,025 1.32% 664,765 1.14% 781,931 1.14%

SIMPANAN NASABAH

Giro

Pihak ketiga 2,732,840 6.07% 7,222,120 12.36% 5,010,691 7.33%Pihak yg mempunyai hub.istimewa 61,315 0.14% 34,439 0.06% 25,261 0.04%

2,794,155 6.21% 7,256,559 12.42% 5,035,952 7.36%

Giro Wadiah

Pihak ketiga 58,137 0.13% 99,919 0.17% 135,240 0.20%

Pihak yg mempunyai

hub. istimewa 938 0.00% 7,794 0.01% 2,983 0.00%

59,075 0.13% 107,713 0.18% 138,223 0.20%

2,853,230 6.34% 7,364,272 12.60% 5,174,175 7.57%

Tabungan

Pihak ketiga 7,238,122 16.09% 8,714,702 14.91% 10,567,700 15.45%Pihak yg mempunyai hub.istimewa 10,345 0.02% 25,624 0.04% 23,560 0.03%

7,248,467 16.11% 8,740,326 14.95% 10,591,260 15.49%

Tabungan Wadiah &

Tabungan Mudharabah

Pihak ketiga 125,630 0.28% 200,021 0.34% 200,021 0.29%

Pihak yg mempunyai

hub. istimewa 1,001 0.00% 617 0.00% 2,019 0.00%

126,631 0.28% 200,638 0.34% 276,367 0.40%

7,375,098 16.39% 8,940,964 15.30% 10,867,627 15.89%

Deposito Berjangka

Pihak ketiga 20,678,662 45.96% 22,743,026 38.91% 29,496,407 43.13%Pihak yg mempunyai hub.istimewa 41,141 0.09% 28,093 0.05% 17,518 0.03%

20,719,803 46.05% 22,771,119 38.96% 29,513,925 43.16%Deposito Berjangka Mudharabah

Pihak Ketiga 493,703 1.10% 1,133,098 1.94% 1,964,850 2.87%

Page 141: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

127

Pihak yg mempunyai

hub. istimewa 6,910 0.02% 5,501 0.01% 25,470 0.04%

500,613 1.11% 1,138,599 1.95% 1,990,320 2.91%

21,220,416 47.16% 23,909,718 40.91% 31,504,245 46.07%

Jmlh Simpanan Nasabah 31,448,744 69.90% 40,214,954 68.81% 47,546,047 69.53%

SIMPANAN DR BANK LAIN 330,190 0.73% 504,763 0.86% 558,271 0.82%

KEWAJIBAN SWAP

SUKU BUNGA 2,115 0.00% 0 0.00% 0 0.00%

EFEK YG DIJUAL DGN

JANJI DIBELI KMBL -

stlh dikurangi beban bunga

yg blm diamortisasi sbsr

Rp16.165 & Rp6.777 pd tgl

31 Des 2010 &2009 1,775,000 3.95% 3,564,709 6.10% 3,463,819 5.07%

SURAT2 BERHARGA

YG DITERBITKAN - stlh

dikurangi obligasi dlm

perbendaharaan msg2 sbsr

Rp Nol, & Rp 20.000

pd tgl 31 Des2008 &

2009, & biaya emisi

obligasi yg blmdiamortisasi

msng2 sbsr Rp3.843,

Rp10.066 & Rp8.106pd tgl

31 Des 2010 & 2009 2,496,157 5.55% 3,221,894 5.51% 4,139,934 6.05%

PNJMN YG DITERIMA 3,281,294 7.29% 2,983,997 5.11% 3,399,787 4.97%BUNGA YG MSH HRS DI BYR 196,752 0.44% 161,604 0.28% 163,106 0.24%

KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN

Bersih 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%

ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN

&KONTINJENSI 28,183 0.06% 39,538 0.07% 60,782 0.09%

KEWAJIBAN LAIN2 1,513,339 3.36% 1,698,318 2.91% 1,824,584 2.67%

Page 142: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

128

PINJAMAN SUBORDINASI - stlhdikurangi biaya emisi obligasi subordinasi yg blm

diamortisasi msg2 sbsrRp98

Rp392& Rp564 pd tgl31Des

2008&2007, &31 Mei 2007 249,902 0.56% 0 0.00% 0 0.00%

JUMLAH KEWAJIBAN 41,913,701 93.16% 53,054,542 90.77% 61,938,261 90.57%

EKUITAS

Modal saham - nominal

Rp169.595,99 (Rupiah

penuh) per sahampd tgl

31 Des 2008 Rp500

(Rupiah pnh) per saham pd

tgl 31 Des 2010& 2009Modal dasar - 60.374.163 saham

pd tgl 31 Des 200820.478.432.000 saham (terdiri dr 1lmbr shm seri A

dwiwarna & 20.478.431.999

lembar saham seri B) pd tgl

31 Des 2010 & 2009Modal ditempatkan & disetor

pnh - 15.093.540 saham

pd tgl 31 Des 20088.714.057.000 saham (terdiri dr 1lmbr shm seriA

dwiwarna & 8.714.056.999

lmbr saham seri B) pd tgl

31 Des 2010 & 2009 2,559,804 5.69% 4,357,029 7.45% 4,357,029 6.37%

Tambahan modal disetor 0 0.00% 639,626 1.09% 639,626 0.94%

Opsi Saham 0 0.00% 0 0.00% 60,845 0.09%

Keuntungan(krugian)yg blm

direalisasi atas efek2

&obligasi pemerintah yg

tersedia utk dijual (114,747) -0.26% (54,239) -0.09% 127,641 0.19%

Saldo laba tlh ditentukan

penggunaannya 202,939 0.45% 158,421 0.27% 307,488 0.45%

Saldo laba blm ditentukan

Penggunaannya 0 0.00% 292,288 0.50% 954,649 1.40%

Page 143: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

129

Saldo laba - (defisit sbsr

Rp14.226.290tlhdieliminasi

pd saat Kuasi-Reorganisasi

per tgl 31 Mei 2007) 430,474 0.96% 0 0.00% 0 0.00%

JUMLAH EKUITAS 3,078,470 6.84% 5,393,125 9.23% 6,447,278 9.43%JMLHKWAJIBAN&EKUITAS 44,992,171 100.00% 58,447,667 100.00% 68,385,539 100.00%

Analisis Vertikal Neraca Bank Tabungan Negara periode 31

Desember 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perkembangan aktiva

dan pasiva Bank Tabungan Negara peiode 2008 mengalami fluktuatif.

Jumlah aktiva pada periode tersebut adalah Rp44,992,171,000, jumlah

aktiva terbesar diperoleh dari hasil penyaluran kredit kepada pihak

ketiga dengan proporsi 68.38% (Rp30,767,976,000) kemudian diikuti

dengan obligasi pemerintah yang tersedia untuk di jual sebesar

11.54% (Rp5,110,147,000). Adapun aktiva dalam jumlah kecil selama

periode 2008 yaitu :giro pada bank lain sebesar 0.05%

(Rp21,605,000), kredit yang diberikan pada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa sebesar 0.01% ( Rp6,019,000).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca dapat terlihat pada pasiva.Jumlah kewajiban pada pada periode

2008 sebesar Rp41,913,701,000 (93.16%) dan jumlah ekuitas sebesar

Rp 3,078,470,000 (6.84%). Jumlah pasiva terbesar berasal dari

deposito berjangka pihak ketiga sebesar 45.96% (Rp20,678,662,000)

dan tabungan yang berasal dari pihak ketiga sebesar 16.088% (Rp

Page 144: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

130

7,238,122,000). Pada pos ekuitas, sebagian besar modal diperoleh

modal saham sebesar 5.69% (Rp2,559,804,000) .

Analisis Vertikal Neraca Bank Tabungan Negara periode 31

Desember 2009

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perkembangan aktiva

dan pasiva Bank Tabungan Negara peiode 2009. Jumlah aktiva pada

periode tersebut adalah Rp58,447,667,000, jumlah aktiva terbesar

diperoleh dari hasil penyaluran kredit kepada pihak ketiga dengan

proporsi 66.24% (Rp38,718,344,000) kemudian diikuti dengan

obligasi pemerintah yang tersedia untuk di jual sebesar 8.53%

(Rp4,984,710,000). Adapun aktiva dalam jumlah kecil selama periode

2009yaitu : giro pada bank lain sebesar 0.06% (Rp33,378,000) dan

tagihan swap suku bunga sebesar 0.06% ( Rp33,410,000).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca dapat terlihat pada pasiva.Jumlah kewajiban pada pada periode

2009 sebesar Rp53,054,542,000 (90.77%) dan jumlah ekuitas sebesar

Rp5,393,125,000 (9.23%). Jumlah pasiva terbesar berasal dari

deposito berjangka pihak ketiga sebesar 38.91% (Rp22,743,026,000)

dan tabungan yang berasal dari pihak ketiga sebesar 14.91%

(Rp8,714,702,000). Pada pos ekuitas, sebagian besar modal diperoleh

modal saham sebesar 7.45% (Rp4,357,029,000) dan tambahan modal

disetor sebesar 1.09% (Rp 639,626,000).

Page 145: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

131

Analisis Vertikal Neraca Bank Tabungan Negara periode 31

Desember 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perkembangan aktiva

dan pasiva Bank Tabungan Negara peiode 2010. Jumlah aktiva pada

periode tersebut adalah Rp68,385,539,000, jumlah aktiva terbesar

diperoleh dari hasil penyaluran kredit kepada pihak ketiga dengan

proporsi 71.19% (Rp48,682,818,000) kemudian diikuti dengan

obligasi pemerintah yang tersedia untuk di jual sebesar 8.52%

(Rp5,822,033000). Adapun aktiva dalam jumlah kecil selama periode

2010yaitu :aktiva pajak tangguhan sebesar 0.06% (Rp38,836,000),

dan kredit yang diberikan pada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 0.03% ( Rp20,102,000).

Pembiayaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap dalam

neraca dapat terlihat pada pasiva.Jumlah kewajiban pada pada

periode 2010 sebesar Rp61,938,261,000 (90.57%) dan jumlah

ekuitas sebesar Rp6,447,278,000 (9.43%). Jumlah pasiva terbesar

berasal dari deposito berjangka pihak ketiga sebesar 43.13%

(Rp29,469,407,000) dan tabungan yang berasal dari pihak ketiga

sebesar 15.45% (Rp10,567,700,000). Pada pos ekuitas, sebagian

besar modal diperoleh modal saham sebesar 6.37%

(Rp4,357,029,000) dan tambahan modal disetor sebesar 0.93% (Rp

60,845,000).

Page 146: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

132

2. Analisis Vertikal pada Laporan Laba Rugi

Analisis vertikal pada Laporan Laba Rugi bertujuan menguraikan

proporsi angka dari masing pos di rugi laba dengan total

penjualan.

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.11 analisis vertikal pada laporan laba rugi PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %

PENDAPATANPendapatan Bunga & Bagi Hasil

Bunga 4,372,009 91.47% 5,471,728 91.18% 6,326,333 91.76%

Provisi & komisi 120,320 2.52% 124,954 2.08% 0 0.00%

Bagi hsl scr syariah 74,697 1.56% 133,259 2.22% 172,419 2.50%Pendapatan Operasional Lainnya

Imbalan

Pungutan administrasi &

denda simpanan &

kredit yg diberikan 176,330 3.69% 208,936 3.48% 244,817 3.55%

Keuntungan pembelian/

pnjualn kmbl obligasi

dlm perbendaharaan

bersih 321 0.01% 0 0.00% 0 0.00%

Keuntungan penjualan

efek2 - bersih 53 0.00% 0 0.00% 68,051 0.99%

Keuntungan knaikn nilai

obligasi pemerintah yg

diperdagangkan - bersih 0 0.00% - - - -

Keuntungan pnjualan

obligasi pmrinth bersih 0 0.00% 5,198 0.09% 42,444 0.62%

Page 147: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

133

Keuntungan knaikn nilai

efek2 yg diperdagangkan

bersih 0 0.00% 2 0.00% 4,360 0.06%

Lain-lain 40,367 0.84% 50,721 0.85% 49,570 0.72%

PENDAPATAN NON OPERASIONAL -BERSIH (4,292) -0.09% 6,379 0.11% (13,495) -0.20%JUMLAH PENDAPATAN 4,779,805 100% 6,001,177 100% 6,894,499 100%

BEBAN

Beban Bunga & Bonus

Bunga (2,600,060) -54.40% (3,420,345) -56.99% (3,135,975) -45.49%

Beban pendanaan lainnya (3,859) -0.08% (4,115) -0.07% (4,365) -0.06%

Bonus (2,775) -0.06% (3,272) -0.05% (3,594) -0.05%

Pembalikan (Beban) Penyisihan Kerugian

Aktiva Produktif &

Non-Produktif 4,782 0.10% (52,864) -0.88% (310,536) -4.50%

Beban Estimasi Kerugian

Komitmen & Kontinjensi (9,770) -0.20% (11,355) -0.19% (21,244) -0.31%

Beban Operasional Lainnya

Gaji&tunjangan kyawan (772,818) -16.17% (937,075) -15.61% (1,136,484) -16.48%

Umum & administrasi (555,335) -11.62% (673,954) -11.23% (886,244) -12.85%Premi prgrm pnjaminan Pmrnth (51,298) -1.07% (70,562) -1.18% (79,964) -1.16%

Kerugian penurunan nilai

obligasi pmrnth

yg diprdagangkn bersih (32,116) -0.67% (127) 0.00% 0 0.00%

Kerugian penurunan

nilai efek2 utk

Diperdagangkanbersih (7,535) -0.16% 0 0.00% 0 0.00%

Kerugian transaksimata uang asing

bersih (3,530) -0.07% (11,407) -0.19% 0 0.00%

Kerugian penjualanobligasi pemerintah

bersih (23,105) -0.48% (27) 0.00% 0 0.00%

Lain-lain (56,853) -1.19% (70,257) -1.17% (144,519) -2.10%MANFAAT(BEBAN) PAJAK

Kini (291,935) -6.11% (227,996) -3.80% (374,350) -5.43%

Tangguhan 56,876 1.19% (11,578) -0.19% 40,066 0.58%

Page 148: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

134

JUMLAH BEBAN (4,349,331) -90.99% (5,494,934) -91.56% (6,057,209) -87.86%

LABA OPERASIONAL 669,825 14.01% 739,438 12.32% 1,263,717 18.33%

LABA SBLM MANFAAT

PAJAK PENGHASILN 665,533 13.92% 745,817 12.43% 1,250,222 18.13%

LABA BRSH SBLM POS

LUAR BIASA 0 0.00% 506,243 8.44% 915,938 13.29%POS LUAR BIASA -BERSIH 0 0.00% (15,790) -0.26% 0 0.00%

LABA BERSIH 430,474 9.01% 490,453 8.17% 915,938 13.29%

LABA BERSIH PER

SAHAM DASAR

Dasar (nilai penuh) 28.520 0.00% 76 0.00% 105 0.00%

Dilusian (nilai penuh) 0 0.00% 0 0.00% 104 0.00%

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Tabungan Negara

periode 31 Desember 2008

Berdasarkan laporan laba rugi Bank Tabungan Negara periode

2008, dapat dilihat total pendapatan yang diperoleh sebesar

Rp4,779,805,000. Sebesar 91.47% (4,372,009,000) dari total

pendapatan adalah pendapatan operasional dalam bentuk bunga dan

sebesar 3.69% (Rp176,330,000) diperoleh dari pendapatan

operasional lainnya dalam pungutan administrasi dan denda simpanan

dan kredit yang diberikan. Sementara pendapatan non operasional

mengalami defisit sebesar Rp 4,292,000 atau (-0.09%) dan pendapatan

terkecil berasal dari keuntungan dari penjualan efek-efek bersih

sebesar 0,001% (Rp53,000).

Page 149: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

135

Pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya laba Bank

Tabungan Negara antara lain beban operasional dan beban non

operasional dengan total beban sebesar Rp4,349,331,000. Beban

terbesar berasal dari beban bunga dan pembiayaan lainnya sebesar

54.379 % (Rp2,600,060,000) dari total pendapatan, kemudian beban

gaji dan tunjangan karyawan sebesar Rp772,818,000 atau 16.17% dari

total pendapatan. Pada periode 2008 laba bersih Bank Tabungan

Negara mencapai 9.01% ( Rp439,474,000 ).

Pada tahun 2008, Bank BTN membukukanpendapatan bunga

sebesar Rp4,57 triliun,meningkat sebesar 16,18%, atau naik

sebesarRp636 miliar, dari Rp3,93 triliun di tahun 2008. Peningkatan

ini bersumber dari naiknyatingkat suku bunga pinjaman yang

mengikutitren kenaikan suku bunga deposito sebesar2%-3% di tahun

yang dilaporkan.

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Tabungan Negara

periode 31 Desember 2009

Berdasarkan laporan laba rugi Bank Tabungan Negara periode

2009, dapat dilihat total pendapatan yang diperoleh sebesar

Rp6,001,177,000. Sebesar 91.18% (5,471,728,000) dari total

pendapatan adalah pendapatan operasional dalam bentuk bunga dan

sebesar 3.48% (Rp208,936,000) diperoleh dari pendapatan

operasional lainnya dalam pungutan administrasi dan denda simpanan

Page 150: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

136

dan kredit yang diberikan. Sementara pendapatan terkecil berasal dari

keuntungan dari penjualan obligasi pemerintah bersih sebesar 0,09%

(Rp5,198,000),keuntungan lain-lain sebesar Rp 50,721,000(0.84%)

dan pendapatan non operasional bersih sebesar Rp 6,379,000 (0.11%).

Pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya laba Bank

Tabungan Negara antara lain beban operasional dan beban non

operasional dengan total beban sebesar Rp5,494,934,000. Beban

terbesar berasal dari beban bunga dan pembiayaan lainnya sebesar

56.99% (Rp3,420,345,000) dari total pendapatan, kemudian beban

gaji dan tunjangan karyawan sebesar Rp937,705,000 atau 15.61% dari

total pendapatan. Pada periode 2009 laba bersih Bank Tabungan

Negara mencapai 8.17% ( Rp490,453,000 ).

Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Bank Tabungan Negara

periode 31 Desember 2010

Berdasarkan laporan laba rugi Bank Tabungan Negara periode

2010, dapat dilihat total pendapatan yang diperoleh sebesar

Rp6,894,499,000. Sebesar 91.76 % (6,326,333,000) dari total

pendapatan adalah pendapatan operasional dalam bentuk bunga dan

sebesar 3.55% (Rp244,817,000) diperoleh dari pendapatan

operasional lainnya dalam pungutan administrasi dan denda simpanan

dan kredit yang diberikan. Sementara pendapatan terkecil berasal dari

Page 151: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

137

keuntungan kenaikan nilai efek-efek yang diperdagangkan bersih

sebesar 0,06% (Rp4,360,000).

Pos pos pada beban yang mempengaruhi besarnya laba Bank

Tabungan Negara antara lain beban operasional dan beban non

operasional dengan total beban sebesar Rp6,057,209,000. Beban

terbesar berasal dari beban bungasebesar 45.48% (Rp3,135,975,000)

dari total pendapatan, kemudian beban gaji dan tunjangan karyawan

sebesar Rp1,136,484,000 atau 16.48% dari total pendapatan. Pada

periode 2010 laba bersih Bank Tabungan Negara meningkat dari

tahun sebelumnya mencapai13.28% (Rp915,938,000 ).

Page 152: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

138

3. Analisis Vertikal pada Laporan Arus Kas

Laporan perubahan posisi keuangan merupakan laporan arus kas

yang membagi arus kas menjadi tiga kategori arus kas operasi,

arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Analisis Vertika pada

laporan arus kas dilakukan melalui membandingkan

posdiperubahan kas dengan total kas keluar dan masuk.

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.12 analisis vertikal pada laporan arus kas PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

2008 2009 2010

Rp % Rp % Rp %ARUS KAS MASUKDr Kegiatan Operasi

Pnerimaan bunga&bg

hsl, provisi&komisi 4,480,873 33.03% 5,691,970 28.60% 6,424,521 40.79%Penerimaan kredit yg tlhdihapusbukukan 93,280 0.69% 86,671 0.44% 78,758 0.50%

Pndptn bkn oprsional

lainnya - bersih (4,292) -0.03% 6,379 0.03% (13,495) -0.09%

Aktiva lain2 139,904 1.03% (43,972) -0.22% 282,084 1.79%

Simpanan dr nasabah

Giro 577,466 4.26% 4,462,404 22.42% (2,220,607) -14.10%

Giro Wadiah 30,577 0.23% 48,638 0.24% 30,511 0.19%

Tabungan 161,802 1.19% 1,491,859 7.50% 1,850,934 11.75%

Tabungan Wadiah &

Mudharabah 57,162 0.42% 74,007 0.37% 75,729 0.48%

Deposito berjangka 6,386,571 47.08% 2,051,316 10.31% 6,742,806 42.81%Deposito berjangka Mudharabah 48,078 0.35% 637,986 3.21% 851,721 5.41%

Smpnan dr bank lain 315,042 2.32% 174,573 0.88% 53,509 0.34%Pnrimaan dr klaim asrnsi 0 0.00% 40,300 0.20% 25,379 0.16%

Page 153: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

139

Dr Kegiatan Investasi

Pnjualn efek2 yg

dimiliki hngg jth tmp 141,946 1.05% - - - -

Pnjualan aset ttp 4,947 0.04% 0 0.00% 0 0.00%

Dr Kegiatan PendanaanPnrimaan dr srt2 brhrga yg diterbitkan 0 0.00% 1,500,000 7.54% 1,650,000 10.48%

Penjualan kembali

obligasi dlm

perbendaharaan 8,000 0.06% - - 20,000 0.13%

Penerbitan saham 0 0.00% 1,888,046 9.49% 0 0.00%

Pjualn efek2 yg djual

dgn janji dbeli kmbl 1,124,999 8.29% 1,789,710 8.99% (100,890) -0.64%

TOTAL ARUS KAS MASUK 13,566,355 100% 19,899,887 100% 15,750,960 100%

ARUS KAS KELUARDr Kegiatan OperasiPembayaran bunga & bonus, prvisi&komisi (2,535,349) 18.42% (3,462,878) 19.53% (3,141,922) 21.65%Pembayaran pajak penghslanbadan (293,709) 2.13% (269,211) 1.52% (291,979) 2.01%Beban operasional lainnya - bersih (1,181,133) 8.58% (1,379,881) 7.78% (2,131,694) 14.69%

Pnmptn pd bank lain (77,195) 0.56% 0 0.00% 62,450 -0.43%

Efek2 diprdgangkn&

tersedia utk dijual (58,331) 0.42% (36,049) 0.20% (278,269) 1.92%

Obligasi pemerintah

diperdagangkan &

tersedia utk dijual 1,047,424 -7.61% 288,294 -1.63% (532,558) 3.67%Tagihan swap suku bunga 109,367 -0.79% (49) 0.00% 33,410 -0.23%

Kredit yg diberikan

&pembiayaan/piutang

syariah (9,775,606) 71.01% (8,794,395) 49.60% (10,895,306) 75.09%

Kewajiban segera 88,817 -0.65% 120,096 -0.68% 34,795 -0.24%Kewajiban swap suku bunga 2,115 -0.02% (2,115) 0.01% 0 0.00%

Kewajiban lain2 219,401 -1.59% 272,923 -1.54% 126,265 -0.87%

Dr Kegiatan Investasi

Pmbelian efek2 yg

dmiliki hngga jth tmp (2,660,034) 15.00% 2,304,519 -15.88%

Page 154: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

140

Pembelian aset tetap (134,503) 0.98% (347,641) 1.96% (335,552) 2.31%Pembelian obligasi pmerintah yg dimiliki

hngga jth tmpo (50,172) 0.36% (11,134) 0.06% 1,013,395 -6.98%

Dr Kegiatan PendanaanPelunasan pinjaman subordinasi 0 0.00% (250,000) 1.41% 0 0.00%

Pmbyaran biaya emisi srt2 berharga yg dterbitkn 0 0.00% (6,231) 0.04% 0 0.00%

Pembelian kmbl

obligasi dlm

perbendaharaan - - (20,000) 0.11% - -Pembayaran pinjaman yg diterima (344,460) 2.50% (297,297) 1.68% 415,789 -2.87%

Pembayaran dividen,

tantiem direksi&

komisaris, Program

Kemitraan & Bina

Lingkungan (33,037) 0.24% (55,961) 0.32% (143,221) 0.99%Pmbayarn atas jth tempo srt2 brharga

yg diterbitkan (750,000) 5.45% (750,000) 4.23% (750,000) 5.17%

Biaya emisi pnerbitan

saham 0 0.00% (68,391) 0.39% 0 0.00%TOTAL ARUS KAS KELUAR (13,766,371) 100% (17,729,954) 100% (14,509,878) 100%

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS & SETARA KAS (200,016) -9.69% 2,169,933 37.98% 1,241,082 17.84%KAS & SETARA KAS

AWAL PERIODE 2,263,192 109.69% 3,544,083 62.02% 5,714,016 82.16%

KAS&SETARA KAS AKHIR

PERIODE 2,063,176 100% 5,714,016 100% 6,955,098 100%

Rincian kas & setara

kas akhir periode adlh

sbb:

Kas 229,843 11.14% 294,357 5.15% 362,769 5.22%Giro pd Bank Indonesia 1,811,728 87.81% 2,842,112 49.74% 4,126,152 59.33%

Giro pd bank lain 21,605 0.00% 33,378 0.58% 153,797 2.21%

Penempatan pd bank

Page 155: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

141

lain-jngk wkt jth tmp

3 bulan atau kurang

sjk tgl perolehan 0 0.00% 2,544,169 44.53% 2,312,380 33.25%

Jumlah 2,063,176 100% 5,714,016 100% 6,955,098 100%

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Tabungan Negara

periode 31 Desember 2008

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2008 berasal dari kegiatan operasi yaitu dari deposito berjangka

sebesar Rp6,386,571,000 (47.08%), kemudian penerimaan bunga,

provisi dan komisi sebesar Rp4,480,873,000 (33.03%). Arus kas

masuk terkecil berasal dari kegiatan investasi yaitu hasil penjualan

asset tetap sebesar Rp4,947,000(0.04%) dan dari kegiatan pendanaan

yaitu penjualan kembali obligasi dalam perbendaharaan sebesar

Rp8,000,000(0.06%).

Arus kas keluar terbesar pada tahun 2008 berasal dari kegiatan

operasi yaitu kredit yang di berikan dan pembiayaan/piutang syariah

sebesar Rp 9,755,606,000 (71.01%) dan dari pembayaran bunga dan

bonus,provisi dan komisi sebesar Rp2,535,349,000(18.42%). Total

arus kas masuk pada tahun 2008 mengalami defisit dimana total arus

kas masuk pada tahun 2008 sebesar Rp13,566,355,000 lebih kecil dari

total arus kas keluar yang sebesar Rp13,766,371,000.

Page 156: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

142

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Tabungan Negara

periode 31 Desember 2009

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2009 berasal dari kegiatan operasi yaitu dari penerimaan bunga dan

bagi hasil, provisi dan komisi sebesar Rp5,691,970,000 (28.60%),

kemudian giro sebesar Rp4,462,404,000 (22.42%). Arus kas masuk

terkecil berasal dari kegiatan operasi yaitu pendapatan bukan

operasional lainnya sebesar Rp6,379,000(0.03%) dan dari penerimaan

dari klaim asuransi sebesar Rp40,300,000(0.20%).

Arus kas keluar terbesar pada tahun 2009 berasal dari kegiatan

operasi yaitu kredit yang di berikan dan pembiayaan/piutang syariah

sebesar Rp8,794,395,000 (49.60%) dan dari pembayaran bunga dan

bonus,provisi dan komisi sebesar Rp3,462,878,000(19.53%). Total

arus kas masuk pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnyadan lebih besar dari arus kas keluar (surplus) dimana total

arus kas masuk pada tahun 2009 sebesar Rp19,899,887,000 lebih

besar dari total arus kas keluar yang sebesar Rp17,729,954,000.

Analisis Vertikal Laporan Arus Kas Bank Tabungan Negara

periode 31 Desember 2010

Arus kas masuk dan keluar diperoleh dari kegiatan

operasi,investasi dan pendanaan. Arus kas masuk terbesar pada tahun

2010 berasal dari kegiatan operasi yaitu dari deposito berjangka

Page 157: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

143

sebesar Rp6,742,806,000 (42.81%), kemudian penerimaan bunga dan

bagi hasil, provisi dan komisi sebesar Rp6,424,521,000

(40.79%).Pada periode ini deposito berjangka kembali menguat

setelah mengalami penurunan pada tahun 2009.Arus kas masuk

terkecil berasal dari kegiatan pendanaan yaitu penjualan kembali

obligasi dalam perbendaharaan sebesar Rp20,000,000(0.13%) dan dari

kegiatan operasi yaitu penerimaan dari klaim asuransi sebesar

Rp25,379,000(0.16%).

Arus kas keluar terbesar pada tahun 2010 berasal dari kegiatan

operasi yaitu kredit yang di berikan dan pembiayaan/piutang syariah

sebesar Rp10,895,306,000 (75.09%) dimana jumlah kredit pada

periode ini meningkat di banding tahun sebelumnya dan dari

pembayaran bunga dan bonus,provisi dan komisi sebesar

Rp3,141,922,000(21.65%). Total arus kas masuk pada tahun 2010

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dan lebih besar dari

arus kas keluar (surplus) dimana total arus kas masuk pada tahun 2010

sebesar Rp15,750,960,000 lebih besar dari total arus kas keluar yang

sebesar Rp14,509,878,000.

Page 158: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

145

5.2 ANALISIS HORIZONTAL BANK BUMNAnalisis horizontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa perode sehingga

diketahui perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode yang lainnya.

5.2.1 Analisis Horizontal Bank Mandiri

1. Analisis Horizontal Pada Neraca

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.13 analisis horizontal pada neraca PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan / penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

Rp % Rp %

AKTIVA

Kas 8,388,974 8,867,881 478,907 5.71% 8,867,881 9,521,713 653,832 7.37%

Giro pd Bank Indonesia 13,354,289 16,055,871 2,701,582 20.23% 16,055,871 24,856,699 8,800,828 54.81%

Giro pd bank lain bersih stlh dikurangi

cadangan kerugian sebsr Rp10.113,Rp 86.962

Page 159: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

146

&Rp87.689 pd tgl31Desember 2010,2009&2008 7,406,529 7,402,647 (3,882) -0.05% 7,402,647 8,559,665 1,157,018 15.63%

Penempatan pd bank lain& Bank Indonesia

setlh dikurangi cadangan kerugian

sebsr Rp137.885,Rp347.184&Rp386.708

pd tgl 31 Desember 2010,2009 & 2008 29,404,818 41,402,410 11,997,592 40.80% 41,402,410 28,914,035 (12,488,375) -30.16%

Efek-efek

Pihak yg mempunyai hub. istimewa 0 25,000 25,000 25,000 0 (25,000) -100.00%

Pihak ketiga 24,670,360 18,143,414 (6,526,946) -26.46% 18,143,414 27,359,768 9,216,354 50.80%

24,670,360 18,168,414 (6,501,946) -26.36% 18,168,414 27,359,768 9,191,354 50.59%

Dikurangi: Diskonto yg blm diamortisasi

keuntungan yg blm direalisasi dr

kenaikan nilai efek-efek &cadangan

kerugian penurunan nilai (45,513) (15,022) 30,491 -66.99% (15,022) (112,239) (97,217) 647.16%

24,624,847 18,153,392 (6,471,455) -26.28% 18,153,392 27,247,529 9,094,137 50.10%

Obligasi Pemerintah 88,259,039 89,132,940 873,901 0.99% 89,132,940 78,092,734 (11,040,206) -12.39%

Tagihan lainnya - Transaksi Perdagangan

setlh dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai masing2 sebsr Rp1.146.327, Rp844.781

&Rp1.158.049 pd tgl 31Des2010,2009&2008 3,513,133 3,146,143 (366,990) -10.45% 3,146,143 2,575,586 (570,557) -18.14%

Tagihan atas Efek2 yg Dibeli dgn Janji Dijual

Kembali-stlh dikurangi cadangan kerugian

Page 160: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

147

penurunan nilai masing2 sebesar RpNihil,

Rp30.488&Rp47.987pd tgl31Des10,09&08 619,092 4,905,541 4,286,449 692.38% 4,905,541 8,980,757 4,075,216 83.07%

Tagihan Derivatif-stlh dkurangi cdangan krugian

penurunan nilai masing2 sbsr RpNihil,Rp1.765

&Rp6.313 pd tgl31Des2010,2009&2008 354,024 174,526 (179,498) -50.70% 174,526 37,096 (137,430) -78.74%

Kredit yg Diberikan

Pihak yg m'punyai hub istimewa 641,263 638,057 (3,206) -0.50% 638,057 799,179 161,122 25.25%

Pihak ketiga 173,858,171 196,488,172 22,630,001 13.02% 196,488,172 243,227,805 46,739,633 23.79%

Jumlah Kredit yg Diberikan 174,499,434 197,126,229 22,626,795 12.97% 197,126,229 244,026,984 46,900,755 23.79%

Dikurangi: Pendapatan yg ditangguhkan (1,334) 0 1,334 -100.00% 0 0 0

Jumlah Kredit yg Diberikan setelah

pendapatan yg ditangguhkan 174,498,100 197,126,229 22,628,129 12.97% 197,126,229 244,026,984 46,900,755 23.79%

Dikurangi:Cadangan krugian pnurunan nilai (11,860,312) (12,435,525) (575,213) 4.85% (12,435,525) (11,481,725) 953,800 -7.67%

Jumlah Kredit yg Diberikan - bersih 162,637,788 184,690,704 22,052,916 13.56% 184,690,704 232,545,259 47,854,555 25.91%

Piutang Pembiayaan Konsumen -

stlh dkurangi cdngan krugian pnurunan nilai

masing sbsr Rp40.769, Rp16.343&

RpNihil pd tgl31Des2010,2009&2008 0 1,404,045 1,404,045 1,404,045 2,132,823 728,778 51.91%

Tagihan akseptasi

setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai masing2 sbsr Rp171.097, Rp52.773

Page 161: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

148

&Rp246.008 pd tgl31Des2010,2009&2008 3,596,359 4,304,000 707,641 19.68% 4,304,000 3,779,409 (524,591) -12.19%

Penyertaan saham stlh dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai masing2 sbsr Rp1.285,

Rp2.106&Rp1.656 pd tgl31Des10,09&08 158,173 186,848 28,675 18.13% 186,848 6,248 (180,600) -96.66%

Investasi Pmgang Polis pd Kntrak Unit-Linked 0 0 0 0 7,212,113 7,212,113

Aktiva tetap

stlh dikurangi akumulasi penyusutan&amortisasi

masing2 sbsr Rp5.300.137, Rp4.869.622&

Rp4.461.347 pd tgl31 Des2010, 2009 dan 2008 4,603,560 4,963,306 359,746 7.81% 4,963,306 5,527,000 563,694 11.36%

Aktiva pajak tngguhan-stlh dkurangi pnyisihn

sbsr masing2 Rp1.065.606, RpNihil&

RpNihil pd tgl 31Des2010,2009&2008 6,123,919 6,014,085 (109,834) -1.79% 6,014,085 4,401,088 (1,612,997) -26.82%

Aset Lain2- stlh dkurangi pnyisihan

krugian msng2 sebsr Rp740.012,Rp936.622

&Rp639.575 pd tgl31Des2010,2009&2008 5,394,134 3,812,265 (1,581,869) -29.33% 3,812,265 5,384,797 1,572,532 41.25%

JUMLAH ASET 358,438,678 394,616,604 36,177,926 10.09% 394,616,604 449,774,551 55,157,947 13.98%

KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH

TEMPORER DAN EKUITAS

Page 162: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

149

KEWAJIBAN&DANA SYIRKAH TEMPORER

Kewajiban segera 619,798 573,557 (46,241) -7.46% 573,557 757,465 183,908 32.06%

Simpanan nasabah

Bank Konvensional&Syariah -

Bukan Dana Syirkah Temporer

Giro

Pihak yg m'punyai hub istimewa 115,857 254,439 138,582 119.61% 254,439 495,154 240,715 94.61%

Pihak ketiga 68,970,831 72,437,086 3,466,255 5.03% 72,437,086 67,792,099 (4,644,987) -6.41%

69,086,688 72,691,525 3,604,837 5.22% 72,691,525 68,287,253 (4,404,272) -6.06%

Tabungan

Pihak yg m'punyai hub istimewa 40,562 90,589 50,027 123.33% 90,589 105,513 14,924 16.47%

Pihak ketiga 89,667,809 106,636,775 16,968,966 18.92% 106,636,775 123,851,094 17,214,319 16.14%

89,708,371 106,727,364 17,018,993 18.97% 106,727,364 123,956,607 17,229,243 16.14%

Deposito berjangka

Pihak yg m'punyai hub istimewa 311,649 467,683 156,034 50.07% 467,683 1,188,078 720,395 154.03%

Pihak ketiga 116,957,341 123,007,078 6,049,737 5.17% 123,007,078 143,955,971 20,948,893 17.03%

117,268,990 123,474,761 6,205,771 5.29% 123,474,761 145,144,049 21,669,288 17.55%

Bank Syariah

Dana Syirkah Temporer

Investasi terikat giro&giro

mudharabah musytarakah 0 5,322 5,322 5,322 85,094 79,772 1498.91%

Investasi terikat tabungan&investasi

tdk terikat tabungan mudharabah 5,245,641 7,067,647 1,822,006 34.73% 7,067,647 9,628,749 2,561,102 36.24%

Investasi tdk trikat deposito mudharabah 7,802,362 9,583,762 1,781,400 22.83% 9,583,762 15,110,402 5,526,640 57.67%

Page 163: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

150

13,048,003 16,656,731 3,608,728 27.66% 16,656,731 24,824,245 8,167,514 49.03%

Jumlah Simpanan Nasabah 289,112,052 319,550,381 30,438,329 10.53% 319,550,381 362,212,154 42,661,773 13.35%

Simpanan dr Bank Lain

Bank Konvensional &Syariah -

Bukan Dana Syirkah Temporer

Giro & tabungan 3,096,390 5,744,330 2,647,940 85.52% 5,744,330 1,780,344 (3,963,986) -69.01%

Inter -bank call money 7,588 0 (7,588) -100.00% 0 0 0

Deposito berjangka 4,347,403 4,736,318 388,915 8.95% 4,736,318 5,422,339 686,021 14.48%

7,451,381 10,480,648 3,029,267 40.65% 10,480,648 7,202,683 (3,277,965) -31.28%

Bank Syariah

Dana Syirkah Temporer

Investasi tdk terikat tabungan mudharabah 48,353 98,239 49,886 103.17% 98,239 100,532 2,293 2.33%

Investasi tdk terikat deposito mudharabah 218,380 207,640 (10,740) -4.92% 207,640 326,647 119,007 57.31%

267 305,879 305,612 114576.10% 305,879 427,179 121,300 39.66%

Jumlah Simpanan dr Bank Lain 7,718,114 10,786,527 3,068,413 39.76% 10,786,527 7,629,862 (3,156,665) -29.26%

Kewajiban atas efek2 yg Dijual dgn

Janji Dibeli Kembali 981,893 316,356 (665,537) -67.78% 316,356 0 (316,356) -100.00%

Kewajiban Derivatif 160,678 41,611 (119,067) -74.10% 41,611 33,246 (8,365) -20.10%

Kewajiban kpd Pmegang Polis Unit-Linked 0 0 0 0 7,212,113 7,212,113

Kewajiban Akseptasi 3,842,367 4,356,773 514,406 13.39% 4,356,773 3,950,506 (406,267) -9.32%

Efek2 yg Diterbitkan 1,016,603 1,672,619 656,016 64.53% 1,672,619 1,492,744 (179,875) -10.75%

Dikurangi:Biaya penerbitan yg blm diamortisasi 0 (1,605) (1,605) (1,605) (1,377) 228 -14.21%

Page 164: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

151

1,016,603 1,671,014 654,411 64.37% 1,671,014 1,491,367 (179,647) -10.75%

Pinjaman yg Diterima 9,371,508 3,944,356 (5,427,152) -57.91% 3,944,356 5,634,838 1,690,482 42.86%

Estimasi Kerugian atas Komitmen&Kontinjensi 316,401 329,362 12,961 4.10% 329,362 371,665 42,303 12.84%

Beban yg Msh Harus Dibayar 746,808 542,921 (203,887) -27.30% 542,921 606,975 64,054 11.80%

Hutang Pajak 3,174,500 1,855,829 (1,318,671) -41.54% 1,855,829 1,408,798 (447,031) -24.09%

Kewajiban Lain2 7,999,368 9,132,586 1,133,218 14.17% 9,132,586 10,338,954 1,206,368 13.21%

Pinjaman Subordinasi 2,836,650 6,217,068 3,380,418 119.17% 6,217,068 6,056,572 (160,496) -2.58%

JUMLAH KEWAJIBAN&

DANA SYIRKAH TEMPORER 327,896,740 359,318,341 31,421,601 9.58% 359,318,341 407,704,515 48,386,174 13.47%

Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak

Perusahaan yg Dikonsolidasi 28,069 189,494 161,425 575.10% 189,494 527,228 337,734 178.23%

EKUITAS

Modal saham-nilai nominal Rp500(nilai pnh)

per lmbr. Modal dasar- 1 lmbr saham

Dwiwarna Seri A&31.999.999.999 lmbr

Saham Biasa Seri B. Modal Ditempatkan&

Disetor-1 lmbr Saham Dwiwarna Seri A&

20.996.494.741 lmbr Saham Biasa Seri B pd

tgl31Des2010,1 lmbr Saham Dwiwarna

Seri A &20.970.116.804 lmbr Saham

Biasa Seri B pd tgl31Des2009&1lmbr

Saham Dwiwarna Seri A 20.905.647.787

lmbr Saham Biasa Seri B pd tgl 31Des2008 10,452,824 10,452,824 0 0.00% 10,452,824 10,498,247 45,423 0.43%

Page 165: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

152

Tambahan modal disetor 6,809,056 6,911,587 102,531 1.51% 6,911,587 6,960,680 49,093 0.71%

Selisih kurs krn pnjabaran

lap keuangan dlm mata uang asing 239,625 120,963 (118,662) -49.52% 120,963 69,593 (51,370) -42.47%

Kerugian Bersih yg Blm Direalisasi dr pnurunan

Nilai Wajar Efek2&Obligasi Pmrintah yg trsedia

utk dijual Stlh Dikurangi Pajak Tangguhan (170,310) (260,756) (90,446) 53.11% (260,756) (405,197) (144,441) 55.39%

Selisih Transaksi Perubahan

Ekuitas Anak Perusahaan (50,935) (22,890) 28,045 -55.06% (22,890) (22,702) 188 -0.82%

Opsi Saham 54,465 16,174 (38,291) -70.30% 16,174 0 (16,174) -100.00%

Saldo Laba(saldo rugi sbsr Rp162.874.901 tlh

dieliminasi dgn tmbhn modal disetor/agio saham

pd saat kuasi reorganisasi pd tgl 30 April 2003)

Sdh Ditentukan Penggunaannya 5,680,357 5,706,921 26,564 0.47% 5,706,921 5,706,921 0.00%

Blm Ditentukan Penggunaannya 7,498,787 12,151,712 4,652,925 62.05% 12,151,712 18,735,266 6,583,554 54.18%

Jumlah Saldo Laba 13,179,144 17,858,633 4,679,489 35.51% 17,858,633 24,442,187 6,583,554 36.86%

JUMLAH EKUITAS 30,513,869 35,108,769 4,594,900 15.06% 35,108,769 41,542,808 6,434,039 18.33%

JUMLAH KEWAJIBAN DANA SYIRKAH TEMPORER& EKUITAS 358,438,678 394,616,604 36,177,926 10.09% 394,616,604 449,774,551 55,157,947 13.98%

Page 166: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

153

Analisis horizontal pada neraca BANK MANDIRI periode 2008-

2009

Laporan Neraca PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk periode 2008

ke 2009 menunjukkan peningkatan total aktiva sebesar 10.09%. Pos-pos pada

aktiva yang mengalami peningkatan yang signifikan seperti giro pada bank

Indonesia sebesar 20.23%, penempatan pada Bank lain dan Bank Indonesia

sebesar 40.80%, tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

sebesar 692.38%, tagihan akseptasi sebesar 19.68%, dan penyertaan saham setelah

dikurangi cadangan kerugian sebesar 18.13%. Sedangkan aktiva yang mengalami

penurunan yang signifikan adalah tagihan derivatif dan asset lain-lain. Neraca di

sisi pasiva dan ekuitas selama periode 2008-2009 menunjukkan peningkatan pada

pos pasiva kewajiban meningkat sebesar Rp31,421,601,000(9.58%) dan ekuitas

sebesar Rp 4,594,900 (15.06%). Pos–pos yang mengalami peningkatan yang

signifikan pada sisi pasiva adalah giro dari pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, deposito

berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, investasi tidak terikat

tabungan mudharabah, dan pinjaman subordinasi.Sementara pos-pos yang

mengalami penurunan yang signifikan adalah kewajiban derivatif, kewajiban atas

efek-efek yang dijual, pinjaman yang diterima dan hutang pajak.Pada sisi ekuitas,

pos-pos yang mengalami peningkatan adalah tambahan modal disetor dan obligasi

pemerintah, sementara pos-pos ekuitas yang mengalami penurunan adalah selisih

kurs karena penjabaran laporan keuangan dan opsi saham.Sementara modal

saham tidak mengalami penurunan ataupun peningkatan pada periode 2008-2009.

Page 167: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

154

Analisis horizontal pada neraca BANK MANDIRI periode 2009-

2010

Laporan Neraca PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk periode 2009

ke 2010 menunjukkan peningkatan total aktiva sebesar 13.98%. Pos-pos pada

aktiva yang mengalami peningkatan yang signifikan seperti giro pada bank

Indonesia sebesar 54.81%, tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual

kembali sebesar 83.07%, piutang pembiayaan konsumen sebesar 51.91%, efek-

efek dari pihak ketiga sebesar 50.80% dan asset lain-lain sebesar 41.25%.

Sedangkan aktiva yang mengalami penurunan yang signifikan adalah tagihan

derivatif, penyertaan saham dan efek-efek yang mempunyai hubungan istimewa.

Neraca di sisi pasiva dan ekuitas selama periode 2009-2010 menunjukkan

peningkatan pada pos pasiva kewajiban meningkat sebesar

Rp48,386,174,000(13.47%) dan ekuitas sebesar Rp 6,434,039,000 (18.33%).

Pos–pos yang mengalami peningkatan yang signifikan pada sisi pasiva adalah

kewajiban segera, giro dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, investasi

terikat giro, dan pinjaman yang diterima.Sementara pos-pos yang mengalami

penurunan yang signifikan adalah giro dan tabungan dan kewajiban atas efek-efek

yang dijual dengan janji dibeli kembali.

Pada sisi ekuitas, pos-pos yang mengalami peningkatan adalah modal saham,

tambahan modal disetor dan obligasi pemerintah, sementara pos-pos ekuitas yang

mengalami penurunan adalah selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

dan opsi saham.

Page 168: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

155

2. Analisis Horizontal Pada Laporan Laba Rugi

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.14 analisis horizontal pada laporan laba rugi PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan/penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

Rp % Rp %

PENDAPATAN&BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan bunga

Pendapatan bunga 26,496,487 31,640,259 5,143,772 19.41% 31,640,259 33,931,650 2,291,391 7.24%

Pendapatan provisi&komisi 839,750 958,705 118,955 14.17% 958,705 0 (958,705) -100.00%

JMLH PENDAPATAN BUNGA 27,336,237 32,598,964 5,262,727 19.25% 32,598,964 33,931,650 1,332,686 4.09%

BEBAN BUNGA

Beban bunga (12,371,417) (15,675,213) (3,303,796) 26.71% (15,675,213) (14,394,598) 1,280,615 -8.17%

Beban pembiayaan lainnya (165,200) (146,636) 18,564 -11.24% (146,636) (18,443) 128,193 -87.42%

JUMLAH BEBAN BUNGA (12,536,617) (15,821,849) (3,285,232) 26.21% (15,821,849) (14,413,041) 1,408,808 -8.90%

PENDAPATAN BUNGA BERSIH 14,799,620 16,777,115 1,977,495 13.36% 16,777,115 19,518,609 2,741,494 16.34%

Pendapatan Premi 0 0 0 0.00% 0 1,025,306 1,025,306

Beban Klaim 0 0 0 0.00% 0 (472,394) (472,394)

PENDAPATAN PREMI-BERSIH 0 0 0 0.00% 0 552,912 552,912

PENDAPATAN BUNGA-BERSIH&

PENDAPATAN PREMI-BERSIH

Page 169: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

156

Pendapatan Operasional Lainnya

Provisi&komisi lainnya 3,423,247 4,311,235 887,988 25.94% 4,311,235 5,101,838 790,603 18.34%

Laba selisih kurs-bersih 789,350 637,065 (152,285) -19.29% 637,065 595,449 (41,616) -6.53%

Lain-lain 440,410 536,063 95,653 21.72% 536,063 2,735,530 2,199,467 410.30%

Jmlh Pndptn Operasional Lainnya 4,653,007 5,484,363 831,356 17.87% 5,484,363 8,432,817 2,948,454 53.76%

Pmbntukn Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (2,986,361) (1,147,540) 1,838,821 -61.57% (1,147,540) (2,986,234) (1,838,694) 160.23%

(Pmbentukn)/Pmbalikan Pnyisihan Estimasi

Kerugian ats Komitmen&Kontinjensi 221,393 (37,782) (259,175) -117.07% (37,782) (53,358) (15,576) 41.23%

Pmbalikn/(Pmbntukn)Pnyisihn Kerugian 170,139 (810,408) (980,547) -576.32% (810,408) 88,778 899,186 -110.95%

(Kerugian)/Keuntungan yg Blm Direalisasi

dr Pnurunan/Kenaikan Nilai Wajar

Efek2,Obligasi Pemerintah&Investasi

Pemegang Polis pd Kontrak Unit-Linked 1,486 (2,155) (3,641) -245.02% (2,155) (23,401) (21,246) 985.89%

Keuntungan/(Kerugian) dr Pnjualn Efek2

&Obligasi Pemerintah (54,061) 180,752 234,813 -434.35% 180,752 286,870 106,118 58.71%

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Beban gaji&tunjangan (4,563,768) (4,853,601) (289,833) 6.35% (4,853,601) (5,802,173) (948,572) 19.54%

Beban umum&administrasi (3,861,684) (4,324,893) (463,209) 12.00% (4,324,893) (5,467,972) (1,143,079) 26.43%

Lain2 bersih (469,329) (831,373) (362,044) 77.14% (831,373) (804,828) 26,545 -3.19%

Jmlh Beban Operasional Lainnya (8,894,781) (10,009,867) (1,115,086) 12.54% (10,009,867) (12,074,973) (2,065,106) 20.63%

Page 170: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

157

LABA OPERASIONAL 7,910,442 10,434,478 2,524,036 31.91% 10,434,478 13,742,020 3,307,542 31.70%

Pendapatan Bkn Operasional-Bersih 158,118 389,596 231,478 146.40% 389,596 230,142 (159,454) -40.93%

LABA SBLM(BEBAN)MANFAAT PAJAK

&HAK MINORITAS 8,068,560 10,824,074 2,755,514 34.15% 10,824,074 13,972,162 3,148,088 29.08%

(Beban)/Manfaat Pajak

Tahun Berjalan (4,711,894) (3,479,867) 1,232,027 -26.15% (3,479,867) (3,026,466) 453,401 -13.03%

Tangguhan 1,958,650 (145,719) (2,104,369) -107.44% (145,719) (1,576,470) (1,430,751) 981.86%

Jmlh Beban Pajak - BersiH (2,753,244) (3,625,586) (872,342) 31.68% (3,625,586) (4,602,936) (977,350) 26.96%

LABA BERSIH STLH PAJAK

SBLM HAK MINORITAS 5,315,316 7,198,488 1,883,172 35.43% 7,198,488 9,369,226 2,170,738 30.16%

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIHANAK PERUSAHAAN YG DIKONSOLIDASI (2,495) (43,024) (40,529) 1624.41% (43,024) (43,024) 0.00%

LABA BERSIH 5,312,821 7,155,464 1,842,643 34.68% 7,155,464 9,218,298 2,062,834 28.83%

LABA PER SAHAM

Dasar (dalam Rupiah penuh) 254.51 341.72 87.21 34.27% 341.72 439.38 97.66 28.58%

Dilusian (dalam Rupiah penuh) 253.84 341.37 87.53 34.48% 341.37 439.38 98.01 28.71%

Page 171: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

159

Laporan Laba Rugi 2008 keAnalisis horizontal pada laba rugi

BANK MANDIRI periode 2008-2009

2009 PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.menunjukkan

peningkatan laba sebesar 34.69% (Rp7,155,464,000). Peningkatan yang signifikan

dari sisi pendapatan berasal dari pendapatan bukan operasional bersih, provisi dan

komisi lainnya, pendapatan bunga dan pendapatan provisi dan komisi.Laba

operasional meningkat sebesar 31.91%. Sementara pendapatan yang mengalami

penurunan adalah laba selisih kurs, penurunan nilai, keuntungan/(kerugian) dari

penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah, pembalikan/(pembentukan)

penyisihan kerugian.

Dari sisi beban, yang mengalami peningkatan adalah beban bunga,

beban gaji dan tunjangan, beban umum dan administrasi dan lain-lain

bersih.Sementara beban yang mengalami penurunan yang signifikan adalah beban

pembiayaan lainnya dan beban pajak tahun berjalan dan tangguhan.

Analisis horizontal pada laba rugi BANK MANDIRI periode

2009-2010

Laporan Laba Rugi 2009 ke 2010 PT BANK MANDIRI (PERSERO)

Tbk.menunjukkan peningkatan laba sebesar 28.83% (Rp2,062,834,000).

Peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan berasal dari pendapatan bunga,

provisi dan komisi lainnya, pendapatan operasional lainnya, keuntungan yang

belum direalisasi, keuntungan dari penjualan efek-efek dan obligasi

pemerintah.Laba operasional meningkat sebesar 31.70%. Sementara pendapatan

Page 172: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

160

yang mengalami penurunan adalah pendapatan provisi dan komisi, pendapatan

bukan operasional dan pembalikan/(pembentukan) penyisihan kerugian.

Dari sisi beban, yang mengalami peningkatan adalah beban gaji dan

tunjangan, beban umum dan administrasi dan beban pajak tangguhan.Sementara

beban yang mengalami penurunan yang signifikan adalah beban bunga, beban

pembiayaan lainnya dan beban pajak tahun berjalan.

Page 173: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

161

3. Analisis Horizontal Pada Laporan Arus Kas

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.15 analisis horizontal pada laporan arus kas PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk kenaikan/penurunan kenaikan / penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

Rp % Rp %

ARUS KAS DR KEGIATAN OPERASI

Penerimaan pendapatan bunga 26,117,536 32,078,031 5,960,495 22.82% 32,078,031 34,021,221 1,943,190 6.06%

Penerimaan pndptn provisi&komisi 4,262,997 5,269,940 1,006,943 23.62% 5,269,940 5,101,838 (168,102) -3.19%

Pmbyrn beban bunga (12,165,217) (15,897,101) (3,731,884) 30.68% (15,897,101) (14,821,381) 1,075,720 -6.77%

Pmbyrn beban pendanaan lainnya (165,200) (146,636) 18,564 -11.24% (146,636) 0 146,636 -100.00%

Pnerimaan dr pnjualan Obligasi Pemerintah-

utk diukur pd nilai wajar mlalui lap.laba rugi 6,003,599 9,349,047 3,345,448 55.72% 9,349,047 37,628,006 28,278,959 302.48%

Pmbelian Obligasi Pemerintah- utk diukur

pd nilai wajar mlalui lap.laba rugi (5,184,940) (9,722,868) (4,537,928) 87.52% (9,722,868) (36,985,217) (27,262,349) 280.39%

Laba/(rugi) selisih kurs - bersih (138,149) (589,937) (451,788) 327.03% (589,937) 288,569 878,506 -148.92%

Pndptn operasional lainnya 311,092 716,236 405,144 130.23% 716,236 877,840 161,604 22.56%

Beban operasional lainnya (469,332) (1,647,961) (1,178,629) 251.13% (1,647,961) (4,817,154) (3,169,193) 192.31%

Beban gaji&tunjangan (3,403,043) (4,853,601) (1,450,558) 42.63% (4,853,601) (5,802,173) (948,572) 19.54%

Page 174: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

162

Beban umum&administrasi (3,288,579) (3,878,814) (590,235) 17.95% (3,878,814) (5,019,356) (1,140,542) 29.40%

Pendapatan bkn operasional-lainnya 82,339 197,692 115,353 140.10% 197,692 163,281 (34,411) -17.41%

Arus kas dr aktivitas operasional sblm

perubahan aset&kewajiban operasional 11,963,103 10,892,028 (1,071,075) -8.95% 10,892,028 10,635,474 (256,554) -2.36%

(Kenaikan)/penurunan ats aset operasional:

Penempatan pd Bank Indonesia&bank lain (12,016,854) (11,958,068) 58,786 -0.49% (11,958,068) 41,264,635 53,222,703 -445.08%

Efek2-utk diukur pd nilai wajar

mlalui lap laba rugi*) 2,600,153 5,808,627 3,208,474 123.40% 5,808,627 (1,920,318) (7,728,945) -133.06%

Tagihan lainnya-transaksi perdagangan (1,513,689) 680,259 2,193,948 -144.94% 680,259 269,011 (411,248) -60.45%

Kredit yg diberikan (36,149,818) (24,906,337) 11,243,481 -31.10% (24,906,337) (46,900,755) (21,994,418) 88.31%

Piutang pembiayaan konsumen 0 (1,420,388) (1,420,388) (1,420,388) (753,204) 667,184 -46.97%

Aset lain2 284,409 1,118,663 834,254 293.33% 1,118,663 (603,636) (1,722,299) -153.96%

Penerimaan atas aset produktif yg

tlh dihapusbukukan 2,343,228 2,350,123 6,895 0.29% 2,350,123 2,348,642 (1,481) -0.06%

Kenaikan(penurunan)kwajiban operasional:

Bank Konvensional&Syariah-

Bukan Dana Syirkah Temporer

Giro 6,650,858 6,261,015 (389,843) -5.86% 6,261,015 (8,471,819) (14,732,834) -235.31%

Tabungan 2,721,321 17,010,757 14,289,436 525.09% 17,010,757 10,161,596 (6,849,161) -40.26%

Deposito berjangka 26,376,748 6,594,686 (19,782,062) -75.00% 6,594,686 12,563,907 5,969,221 90.52%

Bank Syariah - Dana Syirkah Temporer

Investasi terikat giro&giro

Page 175: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

163

mudharabah musytarakah 0 5,322 5,322 5,322 85,094 79,772 1498.91%

Investasi terikat tabungan&investasi

tdk terikat tabungan mudharabah 1,392,953 1,871,892 478,939 34.38% 1,871,892 9,729,281 7,857,389 419.76%

Investasi tdk terikat deposito mudharabah 2,494,381 1,770,660 (723,721) -29.01% 1,770,660 15,437,049 13,666,389 771.82%

Inter-bank call money (823,257) (7,588) 815,669 -99.08% (7,588) 0 7,588 -100.00%

Kewajiban segera (232,979) (46,242) 186,737 -80.15% (46,242) 183,908 230,150 -497.71%

Hutang pajak (2,817,792) (4,798,538) (1,980,746) 70.29% (4,798,538) (3,473,497) 1,325,041 -27.61%

Kewajiban lain2 (2,751,048) 1,133,216 3,884,264 -141.19% 1,133,216 1,553,634 420,418 37.10%

Kas bersih diperoleh dr keg.operasi 521,717 12,360,087 11,838,370 2269.12% 12,360,087 42,109,002 29,748,915 240.69%

ARUS KAS DR KEGIATAN INVESTASI

(Kenaikan)/penurunan efek2- tersedia

utk dijual&dimiliki hingga jth tempo (70,105) 524,900 595,005 -848.73% 524,900 (6,271,745) (6,796,645) -1294.85%

Pnurunan/(kenaikn)Obligasi Pemerintah-trsedia

utk dijual&dimiliki hngga jth tempo 286,139 (500,834) (786,973) -275.03% (500,834) 11,221,714 11,722,548 -2340.61%

Pembelian PT Mandiri Tunas Finance 0 (290,000) (290,000) (290,000) 0 290,000 -100.00%

Penyetoran modal Mandiri International

Remittance Sendirian Berhard 0 (13,435) (13,435) (13,435) (11,756) 1,679 -12.50%

Pembelian PT AXA Mandiri Financial

Services (Anak Perusahaan) 0 0 0 0 (48,427) (48,427)

Penurunan penyertaan saham 41,649 302,355 260,706 625.96% 302,355 241,792 (60,563) -20.03%

Penerimaan dr penjualan aset tetap 80,178 62,978 (17,200) -21.45% 62,978 79,563 16,585 26.33%

Pembelian aset tetap (613,507) (651,467) (37,960) 6.19% (651,467) (1,027,188) (375,721) 57.67%

(Kenaikan)/penurunan efek-efek yg dibeli

Page 176: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

164

dgn janji dijual kembali 2,657,374 (4,268,951) (6,926,325) -260.65% (4,268,951) (4,044,728) 224,223 -5.25%

Kenaikan hak minoritas 0 118,402 118,402 118,402 186,806 68,404 57.77%

Kas bersih yg diperoleh dr/(digunakan utk)

aktivitas investasi 2,381,728 (4,716,052) (7,097,780) -298.01% (4,716,052) 326,031 5,042,083 -106.91%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

(Penurunan)/kenaikan atas efek2 yg diterbitkan (3,033,961) 654,411 3,688,372 -121.57% 654,411 (179,647) (834,058) -127.45%

Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman yg diterima (111,064) (5,427,152) (5,316,088) 4786.51% (5,427,152) 1,847,937 7,275,089 -134.05%

Penerbitan Obligasi Subordinasi 0 3,500,000 3,500,000 3,500,000 0 (3,500,000) -100.00%

Pembayaran atas pinjaman subordinasi (130,374) (150,374) (20,000) 15.34% (150,374) (152,853) (2,479) 1.65%

Pnurunan efek2 yg dijual dgn janji dibeli kmbl (1,932,450) (665,539) 1,266,911 -65.56% (665,539) (316,356) 349,183 -52.47%

Eksekusi hak opsi saham 135,697 96,474 (39,223) -28.90% 96,474 46,108 (50,366) -52.21%

Pmbayaran dividen,dana program kemitraan&

program bina lingkungan (4,085,450) (2,475,975) 1,609,475 -39.40% (2,475,975) (2,799,087) (323,112) 13.05%

Kenaikan hak minoritas 19,228 0 (19,228) -100.00% 0 0 0

Kas bersih yg digunakan utk aktivitas pendanaan (9,138,374) (4,468,155) 4,670,219 -51.11% (4,468,155) (1,553,898) 2,914,257 -65.22%

(PENURUNAN)KENAIKAN BERSIH KAS&

SETARA KAS (6,234,929) 3,175,880 9,410,809 -150.94% 3,175,880 40,881,135 37,705,255 1187.24%

KAS&SETARA KAS PD AWAL TAHUN 35,472,410 29,237,481 (6,234,929) -17.58% 29,237,481 32,413,361 3,175,880 10.86%

KAS&SETARA KAS PD AKHIR TAHUN 29,237,481 32,413,361 3,175,880 10.86% 32,413,361 73,294,496 40,881,135 126.12%

Page 177: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

165

KAS&SETARA KAS TERDIRI DR:

Kas 8,388,974 8,867,881 478,907 5.71% 8,867,881 9,521,713 653,832 7.37%

Giro pd Bank Indonesia 13,354,289 16,055,871 2,701,582 20.23% 16,055,871 24,856,699 8,800,828 54.81%

Giro pd bank lain 7,494,218 7,489,609 (4,609) -0.06% 7,489,609 8,569,778 1,080,169 14.42%

Penempatan pd Bank Indonesia&Bank lain 0 0 0 0 28,566,961 28,566,961

Sertifikat Bank Indonesia 0 0 0 0 1,779,345 1,779,345

Jumlah kas&setara kas 29,237,481 32,413,361 3,175,880 10.86% 32,413,361 73,294,496 40,881,135 126.12%

Page 178: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

166

Analisis horizontal pada cash flow BANK MANDIRI periode

2008-2009

Laporan arus kas PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.periode

2008-2009 menunjukkan terjadi peningkatan dari segi arus kas dari kegiatan

operasi sementara arus kas pendanaan dan investasi mengalami penurunan. Pada

arus kas dari kegiatan operasi yang mengalami peningkatan signifikan adalah

hutang pajak, tabungan, asset lain-lain, efek-efek, pendapatan bukan operasional,

beban operasional laba selisih kurs dan yang mengalami penurunan adalah tagihan

lainnya, deposito berjangka, kewajiban segera dan kewajiban lain-lain . Pada arus

kas investasi yang mengalami peningkatan adalah pembelian asset tetap,dan

penurunan penyertaan saham. Dan yang mengalami penurunan adalah efek-efek

yang tersedia untuk dijual, obligasi pemerintah, efek-efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali, dan penerimaan dari penjualan asset tetap. Sementara pada arus

kas pendanaan,yang mengalami peningkatan adalah pinjaman yang diterima dan

pembayaran atas pinjaman subordinasi. Saldo kas pada awal periode menurun -

17.58%, adapun saldo kas pada akhir periode meningkat sebesar 10.86% (Rp

29,237,482,000 menjadi Rp32,413,361,000).

Page 179: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

167

Analisis horizontal pada cash flow BANK MANDIRI periode

2009-2010

Laporan arus kas PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.periode 2009-2010

menunjukkan terjadi peningkatan dari segi arus kas dari kegiatan operasi

sementara arus kas pendanaan dan investasi mengalami penurunan. Pada arus kas

dari kegiatan operasi yang mengalami peningkatan signifikan adalah penerimaan

dari penjualan obligasi pemerintah, pembelian obligasi pemerintah, beban

operasional lainnya, investasi terikat giro dan investasi-investasi lainnya dan yang

mengalami penurunan adalah kewajiban segera, giro, asset lain-lain, efek-efek,

penempatan asset operasional pada Bank Indonesia dan bank lain. Pada arus kas

investasi yang mengalami peningkatan adalah pembelian asset tetap, penerimaan

dari penjualan asset tetap, dan hak minoritas.Dan yang mengalami penurunan

adalah efek-efek yang tersedia untuk dijual, obligasi pemerintah, efek-efek yang

dibeli dengan janji dijual kembali. Sementara pada arus kas pendanaan,yang

mengalami peningkatan adalah pembayaran dividen, dana program kemitraan dan

program bina lingkungan dan pembayaran atas pinjaman subordinasi. Saldo kas

pada awal periode meningkat 10.86%, dan saldo kas pada akhir periode juga

meningkat sebesar 126.12%.

Page 180: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

167

5.2.2 Analisis Horizontal Bank Negara Indonesia

1. Analisis Horizontal Pada Neraca

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASIAN

(Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007,2008, dan 2009)(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali jumlah saham dan data per saham)

Tabel 5.16 analisis horizontal pada neraca PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan / penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

AKTIVA Rp % Rp %

Kas 4,428,192 4,903,316 475,124 10.73% 4,903,316 5,480,703 577,387 11.78%

Giro pd Bank Indonesia 9,350,792 8,531,044 (819,748) -8.77% 8,531,044 13563799 5,032,755 58.99%

Giro pd bank lain bersih stlh dikurangi pnyisihan

kerugian sbsr Rp10.914 pd thn 2007&

Rp19.787 pd thn 2008&Rp69.276 pd thn 2009 1,700,793 1,700,793 - 0.00% 1,700,793 1,344,771 -356,022 -20.93%

Penempatan pd bank lain & Bank Indonesia stlh

dikurangi penyisihan kerugian sbsr Rp79.621 pd thn

2007&Rp306.367 pd thn2008

& Rp229.550 pd thn 2009 22,641,940 29,622,162 6,980,222 30.83% 29,622,162 38,385,316 8,763,154 29.58%

Page 181: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

168

Surat2 berharga stlh dikurangi penyisihan kerugian

sbsr Rp42.249pd thn2007&Rp369.232 pd thn 2008

& Rp229.550 pd thn 2009 9,874,051 19,197,927 9,323,876 94.43% 19,197,927 13,181,480 -6,016,447 -31.34%

Surat2 berharga yg dibeli dgn janji dijual kmbl stlh

dikurangi pendapatan bunga yg ditangguhkan sbsr

Rp5.206 pd thn2007&Rp365 pd thn2008

Rp Nihil pd thn 2009 86,815 0 (86,815) -100.00% 0 0 0

Wesel ekspor dan tagihan lainnya setelah dikurangi

penyisihan kerugian sebesar Rp10.574 pd thn 2007&

Rp24.110 pd thn 2008dan Rp19.207 pada tahun 2009 427,945 668,764 240,819 56.27% 668,764 866,460 197,696 29.56%

Tagihan akseptasi stlh dikurangi penyisihan kerugian

sbsr Rp47.353 pd thn2007&Rp158.998 pd thn2008

&Rp63.479 pd thn 2009 3,831,037 4,729,379 898,342 23.45% 4,729,379 4,778,440 49,061 1.04%

Tagihan derivatif stlh dikurangi penyisihan

kerugian sbsr Rp27 pd thn 2007

&Rp967 pd thn 2008& Rp92 pd thn 2009 95,558 7,301 (88,257) -92.36% 7,301 7,552 251 3.44%

Pinjaman/pembiayaan/piutang yg diberikan stlh

dikurangi penyisihan kerugian sbsr Rp5.436.203 pd

thn2007&Rp5.652.046 pd thn2008

&Rp6.920.455 pd thn2009

Pihak2 yg mempunyai hub. istimewa 465,254 525,829 60,575 13.02% 525,829 513,049 -12,780 -2.43%

Page 182: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

169

Pihak ketiga 105,877,097 113,396,856 7,519,759 7.10% 113,396,856 135,843,910 22,447,054 19.80%

Obligasi Pemerintah,

stlh pnyesuaian amortisasi diskonto&premi 34,655,313 31,039,523 (3,615,790) -10.43% 31,039,523 32,556,138 1,516,615 4.89%

Penyertaan saham stlh dikurangi penyisihan

kerugian sbsr Rp11.118 pd thn2007&Rp32.387

pd thn2008& Rp15.523 pd thn2009 104,653 51,267 (53,386) -51.01% 51,267 24,398 -26,869 -52.41%

Aktiva tetap stlh dikurangi akumulasi penyusutan

sbsr Rp2.944.609 pd thn2007&Rp3.553.245 pd

thn2008&Rp3.863.790 pd thn2009 3,732,893 3,707,940 (24,953) -0.67% 3,707,940 3,838,079 130,139 3.51%

Aktiva pajak tangguhan 1,989,131 1,358,911 (630,220) -31.68% 1,358,911 990,943 -367,968 -27.08%

Biaya dibayar di muka& aktiva lain2 - bersih 2,479,605 2,898,406 418,801 16.89% 2,898,406 4,162,883 1,264,477 43.63%

JMLH AKTIVA 201,741,069 227,496,967 25,755,898 12.77% 227,496,967 248,580,529 21,083,562 9.27%

KEWAJIBAN&EKUITAS

KEWAJIBAN

Kewajiban segera 1,059,663 1,109,216 49,553 4.68% 1,109,216 1,336,316 227,100 20.47%

Simpanan nasabah

Pihak2 yg mempunyai hub. istimewa 866,953 1,017,255 150,302 17.34% 1,017,255 75,005 -942,250 -92.63%

Pihak ketiga 162,297,405 187,451,732 25,154,327 15.50% 187,451,732 194,299,680 6,847,948 3.65%

Page 183: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

170

Simpanan dr bank lain

Pihak ketiga 4,100,032 3,819,149 (280,883) -6.85% 3,819,149 3,325,751 -493,398 -12.92%

Surat berharga yg dijual dgn janji dibeli kembali 625,000 0 (625,000) -100.00% 0 0 0

Kewajiban derivatif 82,666 152,423 69,757 84.38% 152,423 221,033 68,610 45.01%

Kewajiban akseptasi 1,969,306 2,558,681 589,375 29.93% 2,558,681 2,497,356 -61,325 -2.40%

Surat brharga yg diterbitkan 1,269,242 1,260,750 (8,492) -0.67% 1,260,750 1,277,197 16,447 1.30%

Pinjaman yg diterima 8,616,869 5,569,805 (3,047,064) -35.36% 5,569,805 5,623,480 53,675 0.96%

Hutang pajak 599,246 94,036 (505,210) -84.31% 94,036 182,128 88,092 93.68%

Estimasi kerugian atas komitmen&kontinjensi 129,166 155,723 26,557 20.56% 155,723 189,106 33,383 21.44%

Biaya yg msh hrs dibayar &kewajiban lain2 4,663,795 5,133,675 469,880 10.08% 5,133,675 6,403,952 1,270,277 24.74%

Pinjaman subordinasi - 0 - 0 0

JMLH KEWAJIBAN 186,279,343 208,322,445 22,043,102 11.83% 208,322,445 215,431,004 7,108,559 3.41%

HAK MINORITAS 30,578 30,940 362 1.18% 30,940 29,899 -1,041 -3.36%

EKUITAS

Modal saham:

Seri A Dwiwarna - nilai nominal Rp7.500 per saham

Seri B - nilai nominal Rp7.500 per saham

Seri C - nilai nominal Rp375 per saham

Modal dasar:

Seri A Dwiwarna - 1saham

Seri B - 289.341.866 saham

Seri C - 34.213.162.660 saham

Page 184: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

171

Modal ditempatkan& disetor pnh :

Seri A Dwiwarna - 1saham

Seri B - 289.341.866 saham

Seri C - 14.984.598.643saham 7,789,288 7,789,288 - 0.00% 7,789,288 9,054,807 1,265,519 16.25%

Tambahan modal disetor 5,812,879 5,617,599 (195,280) -3.36% 5,617,599 14,568,468 8,950,869 159.34%

Laba (rugi) yg blm direalisasi atas srt2 brharga dlm

klmpok tersedia utk dijual stlh pajak tangguhan (2,720,198) (924,402) 1,795,796 -66.02% (924,402) (361,009) 563,393 -60.95%

Selisih kurs krn penjabaran laporan keuangan 39,141 6,903 (32,238) -82.36% 6,903 32,568 25,665 371.79%

Rugi yg blm direalisasi atas transaksi lindung nilai - (148,374) (148,374) (148,374) (165,644) -17,270 11.64%

Cadangan umum&wajib 1,155,957 1,272,833 116,876 10.11% 1,272,833 1,523,788 250,955 19.72%

Cadangan khusus 756,661 867,286 110,625 14.62% 867,286 1,100,846 233,560 26.93%

Tdk dicadangkan Saldo laba *) 2,597,420 4,662,449 2,065,029 79.50% 4,662,449 9,990,436 5,327,987 114.27%

Jumlah ekuitas sblm dikurangi saham yg

diperoleh kembali oleh Anak2 Perusahaan - 0 - 0 0

Dikurangi: saham yg diperoleh kembali oleh

Anak2 Perusahaan sejumlah 23.585.000 saham - 0 - 0 0

JMLH EKUITAS 15,431,148 19,143,582 3,712,434 24.06% 19,143,582 33,119,626 13,976,044 73.01%

JMLH KEWAJIBAN&EKUITAS 201,741,069 227,496,967 25,755,898 12.77% 227,496,967 248,580,529 21,083,562 9.27%

Page 185: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

172

Analisis horizontal pada neraca Bank Negara Indonesia periode

2008-2009

Laporan Neraca PT BNI PERSERO Tbk periode 2008 ke 2009

menunjukkan peningkatan total aktiva sebesar 12,77% (Rp 201.741.069.000

menjadi Rp 227.496.967.000). Pos-pos pada aktiva yang mengalami peningkatan

yang signifikan seperti kas sebesar 10,73%, surat-surat berharga 94,43%,

kewajiban derivative 84,384%, tagihan akseptasi 23,50%. Neraca di sisi pasiva

dan ekuitas selama periode 2008-2009 menunjukkan peningkatan, pada pos pasiva

kewajiban Rp 22.043.102.000(11,83%) dan ekuitas sebesar 24.06%. Sementara

pos pos pada pasiva yang lainnya juga menunjukkan peningkatan di bawah 100%.

Pos –pos yang mengalami peningkatan yang signifikan pada sisi pasiva adalah

kewajiban derivatif yang meningkat sebesar 84.38% dan kewajiban akseptasi

sebesar 29.93%. sementara pos-pos yang mengalami penurunan yang signifikan

adalah hutang pajak dan pinjaman yang diterima. Pada sisi ekuitas, pos-pos yang

mengalami peningkatan adalah cadangan khusus dan cadangan umum dan wajib,

sementara pos-pos ekuitas yang mengalami penurunan adalah tambahan modal

disetor, laba(rugi) yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan selisih kurs

karena penjabaran laporan keuangan. Modal saham, modal dasar, dan modal

ditempatkan tidak mengalami penurunan ataupun kenaikan.

Dapat disimpulkan bahwa BNI melakukan pembiayaan atas aktiva

sebagian besar dari tabungan, deposito dan rupa-rupa pasiva serta peningkatan

dari pos pasiva lainnya untuk didistribusikan dalam pembiayaan aktiva lancar dan

tetap.

Page 186: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

173

Analisis horizontal pada neraca Bank Negara Indonesia periode

2009-2010

Laporan Neraca PT BNI PERSERO Tbk periode 2009 ke 2010 menunjukkan

peningkatan total aktiva sebesar 9.27%. Pos-pos pada aktiva yang mengalami

peningkatan yang signifikan seperti giro pada bank Indonesia sebesar 58.99%, kas

sebesar 11.78%, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia sebesar 29.58%,

wesel ekspor dan tagihan lainnya sebesar 29.56%, dan biaya dibayar di muka dan

aktiva lain-lain bersih sebesar 43.63%. Neraca di sisi pasiva dan ekuitas selama

periode 2009-2010, menunjukkan peningkatan pada pos pasiva kewajiban Rp

7,108,559,000(3.41%) dan ekuitas sebesar 73.01%. Sementara pos pos pada

pasiva yang lainnya juga menunjukkan peningkatan di bawah 100%.Pos–pos yang

mengalami peningkatan yang signifikan pada sisi pasiva adalahhutang pajak,

kewajiban derivatif, biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban segera.

Sementara pos-pos yang mengalami penurunan yang signifikan adalah simpanan

nasabah dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan simpanan dari

bank lain. Pada sisi ekuitas, pos-pos yang mengalami peningkatan adalah

cadangan khusus dan cadangan umum dan wajib, sementara pos-pos ekuitas yang

mengalami penurunan adalah selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

dan tambahan modal disetor. Sementara ekuitas yang mengalami penurunan

adalah laba(rugi) yang belum direalisasi atas surat-surat berharga.

Page 187: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

174

2. Analisis Horizontal Pada Laporan Laba Rugi

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN

(Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007,2008, dan 2009)(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali jumlah saham dan data per saham)

Tabel 5.17 analisis horizontal pada laporan laba rugi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan/penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

PENDAPATAN BUNGA Rp % Rp %

Pendapatan bunga 16,103,368 18,878,575 2,775,207 17.23% 18,878,575 18,837,397 -41,178 -0.22%

Pendapatan provisi&komisi atas kredit yg diberikan 524,771 568,191 43,420 8.27% 568,191 0 -568,191 -100.00%

JMLH PENDAPATAN BUNGA 16,628,139 19,446,766 2,818,627 16.95% 19,446,766 18,837,397 -609,369 -3.13%

BEBAN BUNGA & BEBAN

PEMBIAYAAN LAINNYA

Beban bunga (6,661,349) (8,294,120) (1,632,771) 24.51% (8,294,120) (7,099,714) 1,194,406 -14.40%

Beban pembiayaan lainnya (54,907) (19,878) 35,029 -63.80% (19,878) (16,966) 2,912 -14.65%

JUMLAH BEBAN BUNGA&

BEBAN PEMBIAYAAN LAINNYA (6,716,256) (8,313,998) (1,597,742) 23.79% (8,313,998) (7,116,680) 1,197,318 -14.40%

PENDAPATAN BUNGA BERSIH 9,911,883 11,132,768 1,220,885 12.32% 11,132,768 11,720,717 587,949 5.28%

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

Page 188: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

175

Provisi&komisi lainnya 1,975,746 2,231,196 255,450 12.93% 2,231,196 2,386,391 155,195 6.96%

Laba dr srt berharga & Obligasi Pemerintah-bersih (143,240) 424,428 567,668 -396.31% 424,428 727,092 302,664 71.31%

Laba selisih kurs-bersih 629,965 261,966 (367,999) -58.42% 261,966 177,308 -84,658 -32.32%

Pendapatan premi asuransi 764,263 1,026,573 262,310 34.32% 1,026,573 1,328,098 301,525 29.37%

Lain-lain 322,155 351,222 29,067 9.02% 351,222 387,447 36,225 10.31%

Penerimaan kembali aset yg tlh dihapusbukukan 0 0 0 0.00% 0 1,821,088 1,821,088

Keuntungan yg blm direalisasi dr penurunan/kenaikan

nilai wajar surat2 berharga&Obligasi Pemerintah 0 0 0 0.00% 0 233,629 233,629JMLH PNDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 3,548,889 4,295,385 746,496 21.03% 4,295,385 7,061,053 2,765,668 64.39%

PENYISIHAN KERUGIAN ATAS AKTIVA

PRODUKTIF & NON PRODUKTIF (4,358,607) (4,050,809) 307,798 -7.06% (4,050,809) (3,629,395) 421,414 -10.40%

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Beban gaji&tunjangan (3,298,886) (3,460,000) (161,114) 4.88% (3,460,000) (4,126,640) -666,640 19.27%

Beban umum&administrasi (2,273,336) (2,311,820) (38,484) 1.69% (2,311,820) (2,760,917) -449,097 19.43%

Beban underwriting asuransi (706,076) (1,022,219) (316,143) 44.77% (1,022,219) (1,343,205) -320,986 31.40%

Beban promosi (351,967) (427,323) (75,356) 21.41% (427,323) (675,153) -247,830 58.00%

Beban premi penjaminan (257,876) (334,399) (76,523) 29.67% (334,399) (363,989) -29,590 8.85%

Lain-lain (339,501) (435,469) (95,968) 28.27% (435,469) (373,453) 62,016 -14.24%

JMLH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (7,227,642) (7,991,230) (763,588) 10.56% (7,991,230) (373,453) 7,617,777 -95.33%

LABA OPERASIONAL BERSIH 1,874,523 3,386,114 1,511,591 80.64% 3,386,114 5,509,018 2,122,904 62.69%

PENDAPATAN BKN OPERASIONAL - BERSIH 57,862 57,835 (27) -0.05% 57,835 (23,558) -81,393 -140.73%

Page 189: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

176

LABA SBLM PAJAK PENGHASILAN&

HAK MINORITAS 1,932,385 3,443,949 1,511,564 78.22% 3,443,949 5,485,460 2,041,511 59.28%

PAJAK PENGHASILAN (706,480) (957,230) (250,750) 35.49% (957,230) (1,382,262) -425,032 44.40%

LABA SBLM HAK MINORITAS 1,225,905 2,486,719 1,260,814 102.85% 2,486,719 4,103,198 1,616,479 65.00%

HAK MINORITAS ATAS LABA

BERSIH ANAK PERUSAHAAN (3,420) (2,724) 696 -20.35% (2,724) (1,492) 1,232 -45.23%

LABA BERSIH 1,222,485 2,483,995 1,261,510 103.19% 2,483,995 4,101,706 1,617,711 65.13%

LABA BERSIH PER SAHAM

DASAR (NILAI PENUH) 80 163 83 103.75% 163 266 103 63.19%

Page 190: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

177

Analisis horizontal pada laba rugi BNI periode 2008-2009

Laporan Laba Rugi 2008 ke 2009 PT.BNI PERSERO

Tbkmenunjukkan peningkatan laba sebesar 103,19 % (Rp1.222.485.000 menjadi

Rp2.483.995.000). Peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan berasal dari

pendapatan premi asuransi dan pendapatan bunga.Total pendapatan operasional

meningkat sebesar 21.04%. Pendapatan non operasional menurun sebesar -0,05%

(Rp57.862.000 menjadi Rp57.835.000). Sementara pendapatan yang mengalami

penurunan adalah obligasi pemerintah dan laba selisih kurs.Dari sisi beban, yang

mengalami peningkatan adalah beban bunga, beban underwriting asuransi, beban

promosi, beban premi penjaminan, dan beban lain-lain.Sementara beban yang

mengalami penurunan yang signifikan adalah beban pembiayaan lainnya sebesar

63.80%.

Analisis horizontal pada laba rugi BNI periode 2009-2010

Laporan Laba Rugi 2009 ke 2010 PT.BNI PERSERO Tbkmenunjukkan

peningkatan laba sebesar 65.13% (Rp2,483,995,000 menjadi Rp4,101,706,000).

Peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan berasal dari pendapatan premi

asuransi dan obligasi pemerintah.Total pendapatan operasional meningkat sebesar

64.39%.Sementara pendapatan yang mengalami penurunan adalah obligasi

pemerintah, pendapatan bunga, dan pendapatan provisi dan komisi atas kredit

yang diberikan.Dari sisi beban, yang mengalami peningkatan adalah beban

underwriting asuransi, beban promosi, beban premi penjaminan, dan beban gaji

dan tunjangan.Sementara beban yang mengalami penurunan yang signifikan

adalah beban bunga, beban pembiayaan lainnya dan beban lain-lain.

Page 191: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

178

3. Analisis Horizontal Pada Laporan Arus Kas

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

(Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007,2008, dan 2009)(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali jumlah saham dan data per saham)

Tabel 5.18 analisis horizontal pada laporan arus kas PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan/penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

ARUS KAS DR KEG. OPERASI Rp % Rp %

Bunga, provisi&komisi 16,434,789 19,509,478 3,074,689 18.71% 19,509,478 19,345,064 (164,414) -0.84%

Bunga&pmbiayaan lainnya yg dibayar (6,966,538) (8,246,264) (1,279,726) 18.37% (8,246,264) (7,188,490) 1,057,774 -12.83%

Pendapatan operasional lainnya 2,918,923 4,014,390 1,095,467 37.53% 4,014,390 6,883,747 2,869,357 71.48%

Beban operasional lainnya (5,121,094) (7,046,325) (1,925,231) 37.59% (7,046,325) (12,038,701) (4,992,376) 70.85%

Pndapatan bkn operasional-bersih 73,562 79,798 6,236 8.48% 79,798 49,951 (29,847) -37.40%

Pmbayaran pajak pnghasilan badan (761,972) (874,109) (112,137) 14.72% (874,109) (1,114,001) (239,892) 27.44%

Arus kas sblm prbhan dlm aktiva&kewajiban operasi 6,577,670 7,436,968 859,298 13.06% 7,436,968 5,937,570 (1,499,398) -20.16%

Perubahan dlm aktiva&kewajiban operasi:

Penurunan (kenaikan) aktiva operasi:

Penempatan pd bank lain& Bank Indonesia (8,060,171) (7,087,639) 972,532 -12.07% (7,087,639) (10,092,194) (3,004,555) 42.39%

Surat2 berharga dgn tujuan utk diperdagangkan (1,323,415) (10,918,294) (9,594,879) 725.01% (10,918,294) 602,406 11,520,700 -105.52%

Surat berharga yg dibeli dgn janji dijual kembali 108,304 86,815 (21,489) -19.84% 86,815 0 (86,815) -100.00%

Wesel ekspor&tagihan lainnya (122,148) (235,929) (113,781) 93.15% (235,929) (197,911) 38,018 -16.11%

Pinjaman yg diberikan (27,033,997) (11,437,453) 15,596,544 -57.69% (11,437,453) (15,513,819) (4,076,366) 35.64%

Page 192: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

179

Tagihan akseptasi (1,562,564) (802,823) 759,741 -48.62% (802,823) (38,195) 764,628 -95.24%

Biaya dibayar di muka&aktiva lain2 513,429 (660,283) (1,173,712) -228.60% (660,283) (1,772,147) (1,111,864) 168.39%

Kenaikan(penurunan)kewajiban operasi:

Kewajiban segera (58,670) 49,553 108,223 -184.46% 49,553 227,100 177,547 358.30%

Simpanan nasabah 16,975,812 25,304,629 8,328,817 49.06% 25,304,629 5,905,698 (19,398,931) -76.66%

Simpanan dr bank lain 296,096 (280,883) (576,979) -194.86% (280,883) (493,398) (212,515) 75.66%

Surat berharga yg dijual dgn janji dibeli kembali 425,594 (625,000) (1,050,594) -246.85% (625,000) 0 625,000 -100.00%

Kewajiban akseptasi 375,036 589,375 214,339 57.15% 589,375 (61,325) (650,700) -110.41%

Hutang pajak (46,264) (656,476) (610,212) 1318.98% (656,476) 656,476 -100.00%

Biaya yg msh hrs dibayar& kewajiban lain2 595,215 580,919 (14,296) -2.40% 580,919 1,342,088 761,169 131.03%Kas bersih diperoleh dr keg.operasi

(12,340,073) 1,343,479 13,683,552 -110.89% 1,343,479 (14,154,127) (15,497,606) -1153.54%

ARUS KAS DR KEG. INVESTASI

Penjualan&pembelian Obligasi

Pemerintah:

Penjualan 18,780,490 29,148,982 10,368,492 55.21% 29,148,982 29,094,972 (54,010) -0.19%

Pembelian (20,036,650) (24,177,452) (4,140,802) 20.67% (24,177,452) (31,415,770) (7,238,318) 29.94%

Penjualan (pembelian) Obligasi Pemerintah - bersih (1,256,160) 4,971,530 6,227,690 -495.77% 4,971,530 (2,320,798) (7,292,328) -146.68%

Pembelian surat2 berharga - bersih 6,650,251 2,120,264 (4,529,987) -68.12% 2,120,264 (5,028,979) (7,149,243) -337.19%

Penambahan aktiva tetap (463,529) (703,109) (239,580) 51.69% (703,109) (634,795) 68,314 -9.72%

Hsl penjualan aktiva tetap 5,900 318,891 312,991 5304.93% 318,891 56,636 (262,255) -82.24%

Pnambahan saham Anak Perusahaan &asosiasi perusahaan 0 (7,817) (7,817) (7,817) 0 7,817 -100.00%

Hsl pnjualan penyertaan modal sementara,

saham Anak Perusahaan &asosiasi perusahaan 0 45,878 45,878 45,878 0 (45,878) -100.00%

Kas bersih digunakan utk keg.investasi 4,936,462 6,745,637 1,809,175 36.65% 6,745,637 (7,927,936) (14,673,573) -217.53%

Page 193: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

180

ARUS KAS DR KEG. PENDANAAN

Pnurunan srt brharga yg diterbitkan 107 (8,492) (8,599) -8036.45% (8,492) 16,447 24,939 -293.68%

Knaikan(pnurunan)pnjaman yg ditrima 2,307,718 (3,047,064) (5,354,782) -232.04% (3,047,064) 53,670 3,100,734 -101.76%

Pembayaran dividen, program kemitraan&bina lingkungan (484,971) (171,146) 313,825 -64.71% (171,146) (968,754) (797,608) 466.04%

Pengeluaran saham 0 0 0 0 0 0

Pelunasan hutang subordinasi (933,704) 0 933,704 -100.00% 0 0 0

Penambahan modal saham 0 0 0 0 1,265,519 1,265,519

Penambahan agio saham 0 0 0 0 9,196,100 9,196,100

Biaya emisi penerbitan saham 0 0 0 -195,280 (245,231) (49,951) 25.58%

Kas brsih diperoleh dr (digunakan utk)keg. pendanaan 889,150 (3,226,702) (4,115,852) -462.90% (3,421,979) 9,317,751 12,739,730 -372.29%

KNAIKN(PNURUNAN) BRSH KAS&SETARA KAS (6,514,461) 4,862,414 11,376,875 -174.64% 4,862,414 (12,764,312) (17,626,726) -362.51%

KAS & SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 22,014,025 15,499,564 (6,514,461) -29.59% 15,499,564 61,621,283 46,121,719 297.57%

KAS & SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 15,499,564 20,361,978 4,862,414 31.37% 20,361,978 48,856,971 28,494,993 139.94%

KAS&SETARA KAS TERDIRI DR:

Kas 4,428,192 4,903,316 475,124 10.73% 4,903,316 5,480,703 577,387 11.78%

Giro pd Bank Indonesia 9,350,792 8,531,044 (819,748) -8.77% 8,531,044 13,563,799 5,032,755 58.99%

Giro pd bank lain 1,720,580 6,927,618 5,207,038 302.63% 6,927,618 1,344,771 (5,582,847) -80.59%

Penempatan pd bank lain-jangka wkt

jth tempo 3bln atau krng sejak tgl perolehan 29,795,428 29,795,428 28,467,698 (1,327,730) -4.46%

Sertifikat Bank Indonesia-jngk wkt

t jth tempo 3bln atau krng sjk gl perolehan 11,463,877 11,463,877 0 (11,463,877) -100.00%

Jumlah kas & setara kas 15,499,564 61,621,283 46,121,719 297.57% 61,621,283 48,856,971 (12,764,312) -20.71%

Page 194: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

181

Analisis horizontal pada cash flow Bank Negara Indonesia

periode 2008-2009

Laporan arus kas PT.BNI PERSERO Tbk periode 2008-2009

menunjukkan terjadi peningkatan dari segi arus kas dari kegiatan investasi

sementara arus kas pendanaan dan operasi mengalami penurunan. Pada arus kas

dari kegiatan operasi yang mengalami peningkatan signifikan adalah hutang

pajak, surat-surat yang di beli dengan janji dijual kembali, pendapatan operasional

dan beban operasional lainnya,dan yang mengalami penurunan adalah biaya yang

di bayar di muka, kewajiban segera, dan simpanan dari bank lain. Pada arus kas

investasi yang mengalami peningkatan adalah hasil penjualan aktiva tetap,

penambahan aktiva tetap, penjualan dan pembelian obligasi pemerintah.Dan yang

mengalami penurunan adalah pembelian surat-surat berharga bersih.Sementara

pada arus kas pendanaan, semua pos mengalami penurunan.

Saldo kas pada awal periode menurun -29,53%, adapun saldo kas pada

akhir periode meningkat sebesar 31,38% (Rp15.499.564.000 menjadi Rp

20.361.978).

Page 195: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

182

Analisis horizontal pada cash flow Bank Negara Indonesia

periode 2009-2010

Laporan arus kas PT.BNI PERSERO Tbk periode 2009-2010

menunjukkan terjadi peningkatan dari segi arus kas dari kegiatan pendanaan

sementara arus kas investasi dan operasi mengalami penurunan. Pada arus kas dari

kegiatan operasi yang mengalami peningkatan signifikan adalah biaya yang

dibayar di muka dan aktiva lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan

kewajiban lain-lain, kewajiban segera, pendapatan operasional dan beban

operasional lainnya,dan yang mengalami penurunan adalah surat-surat berharga,

tagihan akseptasi dan kewajiban akseptasi.

Pada arus kas investasi yang mengalami peningkatan adalah pembelian obligasi

pemerintah.Dan yang mengalami penurunan adalah penjualan obligasi,

penambahan aktiva tetap dan hasil penjualan aktiva tetap. Sementara pada arus

kas pendanaan,yang mengalami peningkatan adalah biaya emisi penerbitan

saham, pembayaran dividen, program kemitraan dan bina lingkungan. Saldo kas

pada awal dan akhir periode mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Page 196: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

183

5.2.3 Analisis Horizontal Bank Rakyat Indonesia

1. Analisis Horizontal Pada Neraca

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2008, 2009 dan 2010(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.19 analisis horizontal pada neraca PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan / penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

Rp % Rp %

AKTIVA

KAS 6,750,145 8,139,304 1,389,159 20.58% 8,139,304 9,975,712 1,836,408 22.56%

GIRO PD BANK INDONESIA 9,945,696 12,893,414 2,947,718 29.64% 12,893,414 19,989,683 7,096,269 55.04%

GIRO PD BANK LAIN 3,420,288 9,081,086 5,660,798 165.51% 9,081,086 5,658,116 (3,422,970) -37.69%

Penyisihan kerugian penurunan nilai (34,208) (90,811) (56,603) 165.47% (90,811) (63) 90,748 -99.93%

3,386,080 8,990,275 5,604,195 165.51% 8,990,275 5,658,053 (3,332,222) -37.06%

PENEMPATAN PD BANK INDONESIA

&BANK LAIN-stlh dikurangi bunga yg blm

diamortisasi masing2 sbsr Rp22.282 pd tgl31Des2008

&Rp17.481 pd tgl31Des2009

Pihak ketiga 22,643,327 40,438,290 17,794,963 78.59% 40,438,290 83,057,390 42,619,100 105.39%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 265,000 193,000 (72,000) -27.17% 193,000 215,000 22,000 11.40%

22,908,327 40,631,290 17,722,963 77.36% 40,631,290 83,272,390 42,641,100 104.95%

Page 197: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

184

Penyisihan kerugian (672,766) (136,233) 536,533 -79.75% (136,233) (250) 135,983 -99.82%

22,235,561 40,495,057 18,259,496 82.12% 40,495,057 83,272,140 42,777,083 105.64%

EFEK2- trmsk premium yg blm diamortisasi msng2

sbsr Rp677.743 pd tgl31Des2008 Rp535.117 pd

tgl31Des 2009&dikurangi bunga&diskonto yg blm

diamortisasi masing2 sbsr Rp100.782 pd tgl31

Des2008&2007 Rp123.776 pd tgl31Des2009 23,855,465 24,535,241 679,776 2.85% 24,535,241 22,516,173 (2,019,068) -8.23%

Penyisihan kerugian (89,294) (57,109) 32,185 -36.04% (57,109) (1,510) 55,599 -97.36%

23,766,171 24,478,132 711,961 3.00% 24,478,132 22,514,663 (1,963,469) -8.02%

TAGIHAN WESEL EKSPOR 561,709 551,172 (10,537) -1.88% 551,172 741,757 190,585 34.58%

Penyisihan kerugian (5,617) (5,512) 105 -1.87% (5,512) (7,418) (1,906) 34.58%

556,092 545,660 (10,432) -1.88% 545,660 734,339 188,679 34.58%

OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH 16,352,318 15,027,074 (1,325,244) -8.10% 15,027,074 13,626,463 (1,400,611) -9.32%

EFEK2 YG DIBELI DGN JANJI

DIJUAL KEMBALI - stlh dkurangi bunga

yg blm diamortisasi sbsr Rp775 pd tgl31Des2009 0 503,887 503,887 503,887 501,381 (2,506) -0.50%

TAGIHAN DERIVATIF 13 144,921 144,908 1114676.92% 144,921 87,870 (57,051) -39.37%

Penyisihan kerugian 0 (1,449) (1,449) (1,449) 0 1,449 -100.00%

13 143,472 143,459 1103530.77% 143,472 87,870 (55,602) -38.75%

KREDIT YANG DIBERIKAN

Pihak ketiga 159,657,070 205,037,003 45,379,933 28.42% 205,037,003 246,504,161 41,467,158 20.22%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 451,613 485,391 33,778 7.48% 485,391 460,077 (25,314) -5.22%

160,108,683 205,522,394 45,413,711 28.36% 205,522,394 246,964,238 41,441,844 20.16%

Penyisihan kerugian (7,891,140) (11,279,891) (3,388,751) 42.94% (11,279,891) (13,991,454) (2,711,563) 24.04%

152,217,543 194,242,503 42,024,960 27.61% 194,242,503 232,972,784 38,730,281 19.94%

Page 198: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

185

PIUTANG&PEMBIAYAAN SYARIAH 999,409 2,600,174 1,600,765 160.17% 2,600,174 5,524,968 2,924,794 112.48%

Penyisihan kerugian (114,322) (88,257) 26,065 -22.80% (88,257) (111,376) (23,119) 26.20%

885,087 2,511,917 1,626,830 183.80% 2,511,917 5,413,592 2,901,675 115.52%

TAGIHAN AKSEPTASI 483,862 352,716 (131,146) -27.10% 352,716 666,878 314,162 89.07%

Penyisihan kerugian (4,839) (4,502) 337 -6.96% (4,502) (6,669) (2,167) 48.13%

479,023 348,214 (130,809) -27.31% 348,214 660,209 311,995 89.60%

PENYERTAAN SAHAM

Pihak ketiga 91,235 1,646 (89,589) -98.20% 1,646 1,646 0.00%

Pihak yg m'punyai hub.isimewa (1,443) 111,477 112,920 -7825.36% 111,477 134,130 22,653 20.32%

89,792 113,123 23,331 25.98% 113,123 135,776 22,653 20.03%

Penyisihan kerugian penurunan nilai 0 (1,662) (1,662) (1,662) (1,888) (226) 13.60%

89,792 111,461 21,669 24.13% 111,461 133,888 22,427 20.12%

ASET TETAP

Nilai tercatat 4,655,049 4,945,008 289,959 6.23% 4,945,008 5,405,013 460,005 9.30%

Akumulasi penyusutan (3,304,566) (3,578,796) (274,230) 8.30% (3,578,796) (3,836,068) (257,272) 7.19%

Nilai buku - bersih 1,350,483 1,366,212 15,729 1.16% 1,366,212 1,568,945 202,733 14.84%

AKTIVA PAJAK TANGGUHAN-bersih 2,000,076 1,915,026 (85,050) -4.25% 1,915,026 2,295,101 380,075 19.85%

AKTIVA LAIN2-bersih 6,062,816 5,235,421 (827,395) -13.65% 5,235,421 4,880,779 (354,642) -6.77%

JMLH AKTIVA 246,076,896 316,947,029 70,870,133 28.80% 316,947,029 404,285,602 87,338,573 27.56%

KEWAJIBAN&EKUITAS

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN SEGERA 5,620,911 4,333,232 (1,287,679) -22.91% 4,333,232 4,123,639 (209,593) -4.84%

SIMPANAN NASABAH

Giro

Page 199: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

186

Pihak ketiga 39,841,943 49,959,614 10,117,671 25.39% 49,959,614 77,042,297 27,082,683 54.21%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 6,062 5,302 (760) -12.54% 5,302 6,400 1,098 20.71%

39,848,005 49,964,916 10,116,911 25.39% 49,964,916 77,048,697 27,083,781 54.21%

Giro Wadiah 74,999 129,297 54,298 72.40% 129,297 315,779 186,482 144.23%

Tabungan

Pihak ketiga 87,798,704 104,068,469 16,269,765 18.53% 104,068,469 125,145,383 21,076,914 20.25%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 37,497 50,266 12,769 34.05% 50,266 52,135 1,869 3.72%

87,836,201 104,118,735 16,282,534 18.54% 104,118,735 125,197,518 21,078,783 20.24%

Tabungan Wadiah 0 313,800 313,800 313,800 738,227 424,427 135.25%

Tabungan Mudharabah 240,558 30,731 (209,827) -87.23% 30,731 54,005 23,274 75.73%

Deposito Berjangka

Pihak ketiga 73,043,694 99,842,774 26,799,080 36.69% 99,842,774 125,826,676 25,983,902 26.02%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 276,982 191,525 (85,457) -30.85% 191,525 482,910 291,385 152.14%

73,320,676 100,034,299 26,713,623 36.43% 100,034,299 126,309,586 26,275,287 26.27%

Deposito Berjangka Mudharabah 217,000 126,309,586 126,092,586 58107.18% 126,309,586 3,988,585 (122,321,001) -96.84%

Jmlh Simpanan Nasabah 201,537,439 255,928,261 54,390,822 26.99% 255,928,261 333,652,397 77,724,136 30.37%

SIMPANAN DARI BANK LAIN&

LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3,428,243 4,449,907 1,021,664 29.80% 4,449,907 5,160,315 710,408 15.96%

EFEK YG DIJUAL DGN JANJI DIBELI KMBL-

stlh dikurangi bunga yg blm diamortisasi msg2

sbsr Rp494 pd tgl31Des2008&2007 102,752 544,464 441,712 429.88% 544,464 526,365 (18,099) -3.32%

KEWAJIBAN DERIVATIF 1,313,676 277,302 (1,036,374) -78.89% 277,302 81,801 (195,501) -70.50%

KEWAJIBAN AKSEPTASI 483,862 352,716 (131,146) -27.10% 352,716 666,878 314,162 89.07%

Page 200: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

187

HUTANG PAJAK 300,295 343,492 43,197 14.38% 343,492 1,930,923 1,587,431 462.14%

PINJAMAN YG DITERIMA - stlh

dikurangi beban provisi ditangguhkan sbsr Rp4.332

pd tgl 31Des2008&Rp1.895pd tgl31Des2009 3,356,495 13,611,399 10,254,904 305.52% 13,611,399 9,454,545 (4,156,854) -30.54%

ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN

&KONTINJENSI 86,970 101,737 14,767 16.98% 101,737 93,422 (8,315) -8.17%

KEWAJIBAN LAIN2 - 7,068,716 7,068,716 7,068,716 9,766,026 2,697,310 38.16%

Pihak ketiga 6,777,778 - (6,777,778) -100.00% - - - -

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 1,144 - (1,144) -100.00% - - - -

6,778,922 (6,778,922) -100.00%

PINJAMAN SUBORDINASI - stlh dikurangi beban

emisi ditangguhkan msg2 sbsr Rp1.980&Rp9.358 pd

tgl31 Des2008&2009 & diskonto yg blm diamortisasi

sbsr Rp4.214 pd tgl 31 Des2007 710,634 2,678,422 1,967,788 276.91% 2,678,422 2,156,181 (522,241) -19.50%

JUMLAH KEWAJIBAN 223,720,199 289,689,648 65,969,449 29.49% 289,689,648 367,612,492 77,922,844 26.90%

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp500(Rupiah penuh)

per lmbr saham

Modal dasar - 30.000.000.000 lmbr saham(trdiri

dr 1lmbr shm Seri ADwiwarna&29.999.999.999

lembar saham Seri B)

Modal ditempatkan&disetor penuh -12.325.299.500

lmbr saham (terdiri dr 1lmbr saham Seri A Dwiwarna

&12.325.299.499 lembar saham Seri B) pd tgl31Des

Page 201: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

188

2008&12.334.581.000 lembar saham (terdiri dr 1lmbr

saham SeriA Dwiwarna&12.334.580.999 lmbr saham

Seri B)pd tgl31Des2010 &12.329.852.500 lmbr

saham (terdiri dr 1 lembar saham Seri A Dwiwarna &

12.329.852.499 lmbr saham Seri B)pd tgl31 Des2009 6,162,650 6,164,926 2,276 0.04% 6,164,926 6,167,291 2,365 0.04%

Tmbhn modal disetor/agio saham 2,706,137 2,722,349 16,212 0.60% 2,722,349 2,773,858 51,509 1.89%

Selisih penilaian kmbl aset tetap 0 0 0 0 0 0

Selisih kurs krn penjabaran laporan

keuangan dlm mata uang asing 108,361 89,947 (18,414) -16.99% 89,947 47,237 (42,710) -47.48%

Opsi saham 17,300 12,977 (4,323) -24.99% 12,977 0 (12,977) -100.00%

Keuntungan yg blm direalisasi atas efek2 & obligasi

rekapitalisasi pemerintah yg tersedia utk dijual -

stlh dikurangi pajak tangguhan 37,523 432,488 394,965 1052.59% 432,488 561,564 129,076 29.84%

Saldo laba - (defisit sbsr Rp24.699.387 tlh dieliminasi

akibat kuasi-reorganisasi per tgl 30 Juni 2003)

Tlh ditentukan penggunaannya 6,488,625 7,024,878 536,253 8.26% 7,024,878 7,974,956 950,078 13.52%

Blm ditentukan penggunaannya 6,836,101 10,809,816 3,973,715 58.13% 10,809,816 19,148,204 8,338,388 77.14%

Jmah Saldo Laba 13,324,726 17,834,694 4,509,968 33.85% 17,834,694 27,123,160 9,288,466 52.08%

JMLH EKUITAS 22,356,697 27,257,381 4,900,684 21.92% 27,257,381 36,673,110 9,415,729 34.54%

JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS 246,076,896 316,947,029 70,870,133 28.80% 316,947,029 404,285,602 87,338,573 27.56%

Page 202: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

189

Analisis horizontal pada neracaBANK RAKYAT INDONESIA

periode 2008-2009

Laporan NeracaPT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)

Tbkperiode 2008 ke 2009 menunjukkan peningkatan total aktiva sebesar

28.80%. Pos-pos pada aktiva yang mengalami peningkatan yang signifikan

seperti piutang dan pembiayaan syariah, tagihan derivatif, giro pada bank

lain dan Bank Indonesia dan kas. Sedangkan aktiva yang mengalami

penurunan yang signifikan adalah penyertaan saham dari pihak ketiga dan

pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Neraca di sisi pasiva dan

ekuitas selama periode 2008-2009 menunjukkan peningkatan pada pos

pasiva kewajiban meningkat sebesar Rp65,969,449,000(29.49%) dan

ekuitas sebesar Rp 4,900,684,000(21.92%).

Pos–pos yang mengalami peningkatan yang signifikan pada sisi pasiva

adalah deposito berjangka, pinjaman subordinasi, pinjaman yang diterima,

efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali dan giro wadiah.

Sementara pos-pos yang mengalami penurunan yang signifikan adalah

kewajiban lain-lain, kewajiban derivatif, tabungan mudharabah .Pada sisi

ekuitas, pos-pos yang mengalami peningkatan adalah modal

saham,tambahan modal disetor dan obligasi rekapitalisasi pemerintah,

sementara pos-pos ekuitas yang mengalami penurunan adalah selisih kurs

karena penjabaran laporan keuangan dan opsi saham.

Page 203: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

190

Analisis horizontal pada neracaBANK RAKYAT INDONESIA

periode 2009-2010

Laporan NeracaPT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)

Tbkperiode 2009 ke 2010 menunjukkan peningkatan total aktiva sebesar

27.56%. Pos-pos pada aktiva yang mengalami peningkatan yang

signifikan seperti kas, giro pada Bank Indonesia, penempatan pada Bank

lain dan bank Indonesia dari pihak ketiga, piutang dan pembiayaan

syariah . Sedangkan aktiva yang mengalami penurunan yang signifikan

adalah giro pada bank lain dan tagihan derivatif. Neraca di sisi pasiva dan

ekuitas selama periode 2009-2010 menunjukkan peningkatan pada pos

pasiva kewajiban meningkat sebesar Rp77,922,844,000(26.90%) dan

ekuitas sebesar Rp9,415,729,000(34.54%).

Pos–pos yang mengalami peningkatan yang signifikan pada sisi

pasiva adalah hutang pajak, kewajiban akseptasi, deposito berjangka dari

pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan giro wadiah.Sementara

pos-pos yang mengalami penurunan yang signifikan adalah deposito

berjangka mudharabah, kewajiban derivatif, pinjamam sobordinasi dan

pinjaman yang diterima.Pada sisi ekuitas, pos-pos yang mengalami

peningkatan adalah modal saham,tambahan modal disetor dan obligasi

rekapitalisasi pemerintah, sementara pos-pos ekuitas yang mengalami

penurunan adalah selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dan

opsi saham.

Page 204: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

191

2. Analisis Horizontal Pada Laporan Laba Rugi

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 Desember 2008, 2009 dan 2010(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.20 analisis horizontal pada laporan laba rugi PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan / penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

Rp % Rp %

PENDAPATAN&BEBAN

OPERASIONAL

Pendapatan Bunga,Investasi&Syariah

Bunga&investasi 27,009,627 33,946,341 6,936,714 25.68% 33,946,341 43,971,493 10,025,152 29.53%

Provisi&komisi 898,025 261,475 (636,550) -70.88% 261,475 643,669 382,194 146.17%

Pendapatan syariah 188,981 1,126,315 937,334 495.99% 1,126,315 0 (1,126,315) -100.00%

Jumlah Pendapatan Bunga, Investasi&Syariah 28,096,633 35,334,131 7,237,498 25.76% 35,334,131 44,615,162 9,281,031 26.27%

Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya & Syariah

Beban bunga&pembiayaan lainnya (8,407,912) (12,179,932) (3,772,020) 44.86% (12,179,932) (11,448,953) 730,979 -6.00%

Beban syariah (37,667) (104,704) (67,037) 177.97% (104,704) (277,606) (172,902) 165.13%

Jumlah Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya&Syariah (8,445,579) (12,284,636) (3,839,057) 45.46% (12,284,636) (11,726,559) 558,077 -4.54%

Pendapatan Bunga - bersih 19,651,054 23,049,495 3,398,441 17.29% 23,049,495 32,888,603 9,839,108 42.69%

Page 205: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

192

Pendapatan Operasional Lainnya

Imbalan 1,709,007 2,042,546 333,539 19.52% 2,042,546 2,732,255 689,709 33.77%

Penerimaan kembali aset yg tlh dihapusbukukan 0 0 0 0 1,525,143 1,525,143

Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih 613,641 713,431 99,790 16.26% 713,431 773,019 59,588 8.35%

Provisi&komisi lainnya 57,829 75,203 17,374 30.04% 75,203 80,253 5,050 6.72%

Keuntungan dr penjualan efek2

& obligasi rekapitalisasi Pemerintah - bersih 51,484 142,846 91,362 177.46% 142,846 152,888 10,042 7.03%

Keuntungan yg blm direalisasi dr prbhn nilai wajar

efek2 & Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - bersih - 127,305 127,305 - 127,305 3,321 (123,984) -97.39%

Lain-lain 103,275 168,263 64,988 62.93% 168,263 277,654 109,391 65.01%

Jmlh Pndptn Operasional Lainnya 2,535,236 3,269,594 734,358 28.97% 3,269,594 5,544,533 2,274,939 69.58%

Beban penyisihan kerugian aktiva produktif - bersih (2,889,630) (5,421,499) (2,531,869) 87.62% (5,421,499) (7,880,536) (2,459,037) 45.36%

Beban estimasi kerugian komitmen & kontinjensi - bersih (13,141) (14,767) (1,626) 12.37% (14,767) 8,315 23,082 -156.31%

Pembalikan(beban) penyisihan kerugian aktiva lain2-brsh 59,140 (362,649) (421,789) -713.20% (362,649) (45,222) 317,427 -87.53%

Beban Operasional Lainnya

Tenaga kerja&tunjangan (6,329,075) (6,675,793) (346,718) 5.48% (6,675,793) (8,675,721) (1,999,928) 29.96%

Umum&administrasi (3,087,606) (3,717,931) (630,325) 20.41% (3,717,931) (4,711,444) (993,513) 26.72%

Premi program penjaminan Pemerintah (349,065) (424,003) (74,938) 21.47% (424,003) (523,991) (99,988) 23.58%

Kerugian yg blm direalisasi dr nilai

efek2 & obligasi rekapitalisasi Pemerintah - bersih (150,277) - 150,277 -100.00% - - - -

Provisi & komisi lainnya (1,222) - 1,222 -100.00% - - - -

Lain-lain (1,079,301) (1,141,788) (62,487) 5.79% (1,141,788) (2,202,536) (1,060,748) 92.90%

Jumlah Beban Operasional Lainnya (10,996,546) (11,959,515) (962,969) 8.76% (11,959,515) (16,113,692) (4,154,177) 34.74%

Page 206: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

193

LABA OPERASIONAL 8,346,113 8,560,659 214,546 2.57% 8,560,659 14,402,001 5,841,342 68.23%

PENDAPATAN NON OPERASIONAL -BERSIH 475,899 1,330,569 854,670 179.59% 1,330,569 506,229 (824,340) -61.95%

LABA SBLM MANFAAT (BEBAN)PAJAK 8,822,012 9,891,228 1,069,216 12.12% 9,891,228 14,908,230 5,017,002 50.72%

MANFAAT(BEBAN) PAJAK

Kini (3,382,854) (2,633,880) 748,974 -22.14% (2,633,880) (3,922,049) (1,288,169) 48.91%

Tangguhan 519,210 50,944 (468,266) -90.19% 50,944 486,204 435,260 854.39%

LABA BERSIH 5,958,368 7,308,292 1,349,924 22.66% 7,308,292 11,472,385 4,164,093 56.98%

LABA BERSIH PER LEMBAR SAHAM

Dasar (dalam Rupiah penuh) 496.99 609.50 113 22.64% 609.50 956.72 347 56.97%

Dilusian (dalam Rupiah penuh) 486.38 596.73 110 22.69% 596.73 933.58 337 56.45%

Page 207: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

194

Analisis horizontal pada laba rugi BANK RAKYAT

INDONESIAperiode 2008-2009

Laporan Laba Rugi 2008 ke 2009 PT.BANK RAKYAT INDONESIA

(PERSERO) Tbkmenunjukkan peningkatan laba sebesar 22.66% (Rp

1,349,924,000). Peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan berasal dari

pendapatan syariah, pendapatan bunga, investasi dan syariah, penjualan efek-efek

dan obligasi rekapitalisasi pemerintah.Laba operasional meningkat sebesar 2.57%.

Pendapatan non operasional meningkat sebesar 179.59%

(Rp854,670,000).Sementara pendapatan yang mengalami penurunan adalah

provisi dan komisi.

Dari sisi beban, yang mengalami peningkatan adalah beban bunga dan

pembiayaan lainnya, beban syariah,beban umum dan administrasi dan premi

program penjaminan pemerintah. Sementara beban yang mengalami penurunan

yang signifikan adalah provisi dan komisi lainnya dan kerugian yang belum

direalisasi dari nilai efek-efek dan rekapitalisasi pemerintah bersih.

Page 208: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

195

Analisis horizontal pada laba rugi BANK RAKYAT INDONESIA

periode 2009-2010

Laporan Laba Rugi 2009 ke 2010 PT.BANK RAKYAT INDONESIA

(PERSERO) Tbkmenunjukkan peningkatan laba sebesar 56.98%

(Rp4,164,093,000). Peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan berasal dari

provisi dan komisi, rekapitalisasi pemerintah, imbalan, pendapatan bunga dan

investasi.Laba operasional meningkat sebesar 68.24%. Pendapatan non

operasional menurun sebesar -61.95% (Rp824,340,000).Sementara pendapatan

yang mengalami penurunan adalah pendapatan syariah dan rekapitalisasi

pemerintah bersih.

Dari sisi beban, yang mengalami peningkatan adalah beban syariah, beban

operasional lain-lain, tenaga kerja dan tunjangan, beban umumdan administrasi

dan premi program penjaminan pemerintah.Sementara beban yang mengalami

penurunan adalah beban bunga dan pembiayaan lainnya.

Page 209: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

196

3. Analisis Horizontal Pada Laporan Arus Kas

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

31 Desember 2008, 2009 dan 2010(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.21 analisis horizontal pada laporan arus kas PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan / penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

Rp % Rp %

ARUS KAS DR KEG. OPERASI

Penerimaan bunga, hasil investasi, provisi

& komisi srt pndptn syariah 27,591,162 35,065,389 7,474,227 27.09% 35,065,389 46,642,900 11,577,511 33.02%

Pembyran bunga,beban syariah&pmbiayaan lainnya (8,317,392) (12,296,537) (3,979,145) 47.84% (12,296,537) (11,719,715) 576,822 -4.69%

Penerimaan kmbl kredit yg tlh dihapusbukukan 473,989 775,150 301,161 63.54% 775,150 1,525,143 749,993 96.75%

Pendapatan operasional lainnya 2,787,555 3,269,594 482,039 17.29% 3,269,594 4,019,390 749,796 22.93%

Beban operasional lainnya (14,254,468) (17,448,759) (3,194,291) 22.41% (17,448,759) (25,245,930) (7,797,171) 44.69%

Pendapatan non operasional - bersih 472,604 1,314,297 841,693 178.10% 1,314,297 500,354 (813,943) -61.93%

Laba sblm prbhan dlm aktiva & kewajiban operasi 8,753,450 10,679,134 1,925,684 22.00% 10,679,134 15,722,142 5,043,008 47.22%

Perubahan dlm aktiva&kewajiban operasi:

(Kenaikan)penurunan aktiva operasi:

Penempatan pd Bank Indonesia&bank lain (8,248,952) 635,901 8,884,853 -107.71% 635,901 (816,714) (1,452,615) -228.43%

Page 210: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

197

Efek2 & obligasi rekapitalisasi Pemerintah

yg diperdagangkan (3,042,849) 2,000,138 5,042,987 -165.73% 2,000,138 (6,711,511) (8,711,649) -435.55%

Tagihan wesel ekspor 34,584 10,537 (24,047) -69.53% 10,537 (190,585) (201,122) -1908.72%

Tagihan derivatif 24,711 (144,908) (169,619) -686.41% (144,908) 57,051 201,959 -139.37%

Kredit yg diberikan (49,011,423) (45,413,711) 3,597,712 -7.34% (45,413,711) (41,441,844) 3,971,867 -8.75%

Piutang& pembiayaan syariah 134,738 (1,600,765) (1,735,503) -1288.06% (1,600,765) (2,924,794) (1,324,029) 82.71%

Aktiva lain2 (3,373,184) 1,541,853 4,915,037 -145.71% 1,541,853 547,943 (993,910) -64.46%

Kenaikan(penurunan)kewajiban operasi:

Kewajiban segera 1,621,694 (1,305,606) (2,927,300) -180.51% (1,305,606) 560,071 1,865,677 -142.90%

Simpanan:

Giro 2,727,538 10,116,911 7,389,373 270.92% 10,116,911 27,083,781 16,966,870 167.71%

Giro wadiah 33,672 54,298 20,626 61.26% 54,298 186,482 132,184 243.44%

Tabungan 15,730,375 16,282,534 552,159 3.51% 16,282,534 21,078,783 4,796,249 29.46%

Tabungan wadiah 0 313,800 313,800 313,800 424,427 110,627 35.25%

Tabungan mudharabah 46,457 (209,827) (256,284) -551.66% (209,827) 23,274 233,101 -111.09%

Deposito berjangka 17,425,521 26,713,624 9,288,103 53.30% 26,713,624 26,275,287 (438,337) -1.64%

Deposito berjangka mudharabah (26,107) 1,119,483 1,145,590 -4388.06% 1,119,483 2,652,102 1,532,619 136.90%

Smpnan dr bank lain&lmbg keuangan lainnya 1,817,211 1,021,664 (795,547) -43.78% 1,021,664 710,408 (311,256) -30.47%

Kewajiban derivatif 1,132,754 (1,036,374) (2,169,128) -191.49% (1,036,374) (195,501) 840,873 -81.14%

Kewajiban lain2 6,083 (4,968) (11,051) -181.67% (4,968) 3,476,865 3,481,833 -70085.21%

Kas Bersih yg(Digunakan utk) Diperoleh dr

Keg. Operasi (14,213,727) 20,773,718 34,987,445 -246.15% 20,773,718 46,517,667 25,743,949 123.93%

ARUS KAS DR KEG. INVESTASI

Page 211: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

198

Hsl pnjualan aset tetap 3,295 16,272 12,977 393.84% 16,272 5,875 (10,397) -63.90%

Penerimaan dividen 89 24 (65) -73.03% 24 147 123 512.50%

Penambahan aset tetap (639,578) (441,550) 198,028 -30.96% (441,550) (511,912) (70,362) 15.94%

Pnambahan efek2&obligasi rekapitalisasi Pmrntah

yg trsedia utk dijual&dimiliki hingga jth tempo (1,584,097) (212,145) 1,371,952 -86.61% (212,145) (1,686,098) (1,473,953) 694.79%

Kas Bersih yg Digunakan utk Keg.Investasi (2,220,291) (637,399) 1,582,892 -71.29% (637,399) (2,191,988) (1,554,589) 243.90%

ARUS KAS DR KEG. PENDANAAN

Kenaikan tmbhn modal disetor dr eksekusi

opsi saham 23,231 11,889 (11,342) -48.82% 11,889 38,532 26,643 224.10%

Kenaikan modal disetor dr eksekusi opsi saham 3,750 2,276 (1,474) -39.31% 2,276 (2,276) -100.00%

Kenaikan(penurunan)efek2 yg dijual

dgn janji dibeli kmbl 71 441,712 441,641 622029.58% 441,712 (18,099) (459,811) -104.10%

Penerimaan pinjaman yg diterima 974,218 10,254,904 9,280,686 952.63% 10,254,904 (4,156,854) (14,411,758) -140.54%

Pembayaran pinjaman subordinasi (1,429,619) 1,967,788 3,397,407 -237.64% 1,967,788 (522,241) (2,490,029) -126.54%

Kenaikan (penurunan) efek2 yg dibeli

dgn janji dijual kmbl 2,573,610 (503,887) (3,077,497) -119.58% (503,887) 2,506 506,393 -100.50%

Pembagian laba utk dividen&PKBL (2,612,520) (2,798,324) (185,804) 7.11% (2,798,324) (2,414,327) 383,997 -13.72%

Kas Bersih yg Digunakan utk Keg. Pendanaan (467,259) 9,376,358 9,843,617 -2106.67% 9,376,358 (7,068,118) (16,444,476) -175.38%

EFEK SELISIH KURS KRN PENJABARAN

LAP. KEUANGAN DLM MATA UANG ASING 5,286 (18,414) (23,700) -448.35% (18,414) (42,710) (24,296) 131.94%

(PENURUNAN)KENAIKAN BERSIH

KAS&SETARA KAS (16,895,991) 29,494,263 46,390,254 -274.56% 29,494,263 37,214,851 7,720,588 26.18%

Page 212: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

199

KAS & SETARA KAS AWAL TAHUN 37,012,120 52,179,836 15,167,716 40.98% 52,179,836 81,674,099 29,494,263 56.52%

KAS & SETARA KAS AKHIR TAHUN 20,116,129 81,674,099 61,557,970 306.01% 81,674,099 118,888,950 37,214,851 45.57%

Kas & Setara Kas terdiri dari:

Kas 6,750,145 8,139,304 1,389,159 20.58% 8,139,304 8,139,304 0.00%

Giro pd Bank Indonesia 9,945,696 12,893,414 2,947,718 29.64% 12,893,414 19,989,683 7,096,269 55.04%

Giro pd bank lain 3,420,288 9,081,086 5,660,798 165.51% 9,081,086 5,658,116 (3,422,970) -37.69%

Penempatan pd bank lain - jangka wkt jth

tempo 3 bln atau kurang sjk tgl perolehan 0 40,443,390 40,443,390 40,443,390 82,267,776 41,824,386 103.41%

Sertifikat Bank Indonesia - jngk wkt jth tmpo3bln atau kurang sjk tgl perolehan 0 11,116,905 11,116,905 11,116,905 997,663 (10,119,242) -91.03%

Jmlh Kas & Setara Kas 20,116,129 81,674,099 61,557,970 306.01% 81,674,099 118,888,950 37,214,851 45.57%

Page 213: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

200

Analisis horizontal pada cash flowBANK RAKYAT INDONESIA

periode 2008-2009

Laporan arus kas PT BANK RAKYAT INDONESIA(PERSERO)

Tbk.periode 2008-2009 menunjukkan terjadi peningkatan dari segi arus kas dari

kegiatan operasi, arus kas pendanaan dan investasi.Pada arus kas dari kegiatan

operasi yang mengalami peningkatan signifikan adalah pendapatan bukan

operasional, giro, deposito berjangka dan yang mengalami penurunan adalah

penempatan pada bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan derivatif,

piutang dan pembiayaan syariah, aktiva lain-lain, kewajiban segera, tabungan

mudharabah, deposito berjangka mudharabah, kewajiban derivatif dan kewajiban

lain-lain. Pada arus kas investasi yang mengalami peningkatan adalahhasil

penjualan asset tetap.Dan yang mengalami penurunan adalah penerimaan dividen,

penambahan asset tetap, dan penambahan efek-efek dan obligasi. Sementara pada

arus kas pendanaan,yang mengalami peningkatan adalah efek-efek yang dijual

dengan janji dibeli kembali dan penerimaan pinjaman yang diterima. Dan yang

mengalami penurunan adalah pembayaran pinajaman subordinasi, dan efek-efek

yang dibeli dengan janji dijual kembali.

Saldo kas pada awal periode meningkat 40.98%, adapun saldo kas

pada akhir periode juga meningkat sebesar 306.01% (Rp61,557,970).

Page 214: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

201

Analisis horizontal pada cash flowBANK RAKYAT INDONESIA

periode 2009-2010

Laporan arus kas PT BANK RAKYAT INDONESIA(PERSERO)

Tbk.periode 2009-2010 menunjukkan terjadi peningkatan dari segi arus kas dari

kegiatan operasi dan investasi, sementara arus kas pendanaan mengalami

penurunan.Pada arus kas dari kegiatan operasi yang mengalami peningkatan

signifikan adalah penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan, piutang

dan pembiayaan syariah, giro, giro wadiah dan deposito berjangka dan yang

mengalami penurunan adalah penempatan pada bank Indonesia dan bank lain,

efek-efek,tagihan wesel ekspor, tagihan derivatif, kewajiban segera, tabungan

mudharabah, dan kewajiban lain-lain. Pada arus kas investasi yang mengalami

peningkatan adalah penerimaan dividen, penambahan asset tetap dan penambahan

efek-efek dan obligasi. Dan yang mengalami penurunan adalah hasil penjualan

asset tetap . Sementara pada arus kas pendanaan,yang mengalami peningkatan

adalah tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham. Dan yang mengalami

penurunan adalah modal disetor dari eksekusi opsi saham, efek-efek yang dijual,

penerimaan pinjaman yang diterima, pembayaran pinjaman subordinasi, efek-efek

yang dibeli dan pembagian laba untuk dividend an PKBL.

Saldo kas pada awal periode meningkat 56.52%, adapun saldo kas

pada akhir periode juga meningkat sebesar 45.57% (Rp37,214,851,000).

Page 215: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

202

5.2.4 Analisis Horizontal Bank Tabungan Negara.

1. Analisis Horizontal Pada Neraca

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk

NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2008, 2009 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.22 analisis horizontal pada neraca PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan /penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

Rp % Rp %

AKTIVA

KAS 229,843 294,357 64,514 28.07% 294,357 362,769 68,412 23.24%

GIRO PD BANK INDONESIA 1,811,728 2,842,112 1,030,384 56.87% 2,842,112 4,126,152 1,284,040 45.18%

GIRO PD BANK LAIN 21,605 33,378 11,773 54.49% 33,378 153,797 120,419 360.77%

Penyisihan kerugian pnurunan nilai (10,011) (7,686) 2,325 -23.22% (7,686) (2,410) 5,276 -68.64%

11,594 25,692 14,098 121.60% 25,692 151,387 125,695 489.24%

PENEMPATAN PD BANK LAIN 131,755 2,669,169 2,537,414 1925.86% 2,669,169 2,374,930 (294,239) -11.02%

Penyisihan kerugian (6,542) (3,763) 2,779 -42.48% (3,763) (3,120) 643 -17.09%

125,213 2,665,406 2,540,193 2028.70% 2,665,406 2,371,810 (293,596) -11.02%

EFEK2-stlh dikurangi bunga&diskonto& ditambah premium

Page 216: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

203

yg blm diamortisasi msg2 sbsr Rp5.045,pd tgl31 Des 2008&

Rp6.941&Rp6.359 pd tgl 31 Des2010&2009

Nilai wajar mlalui lap.laba rugi 0 20,002 20,002 20,002 399,000 378,998 1894.80%

Tersedia utk dijual 182,274 105,432 (76,842) -42.16% 105,432 4,702 (100,730) -95.54%

Dimiliki hingga jth tmpo 1,648,009 2,830,057 1,182,048 71.73% 2,830,057 527,475 (2,302,582) -81.36%

Jumlah efek2 1,830,283 2,955,491 1,125,208 61.48% 2,955,491 931,177 (2,024,314) -68.49%

Penyisihan kerugian (4,029) (4,411) (382) 9.48% (4,411) (2,820) 1,591 -36.07%

1,826,254 2,951,080 1,124,826 61.59% 2,951,080 928,357 (2,022,723) -68.54%

OBLIGASI PEMERINTAH

(OBLIGASI REKAPITALISASI) -

stlh dkurangi diskonto&ditmbh premium yg blm diamortisasi

sbsr Rp9.405, Rp3.763&Rp8.158 pd tgl31Des08, 09&10

Nilai wajar melalui lap. laba rugi 0 10,723 10,723 10,723 0 (10,723) -100.00%

Tersedia utk dijual 5,110,147 4,984,710 (125,437) -2.45% 4,984,710 5,822,033 837,323 16.80%

Dimiliki hingga jth tempo 2,373,533 2,384,780 11,247 0.47% 2,384,780 1,371,237 (1,013,543) -42.50%

7,483,680 7,380,213 (103,467) -1.38% 7,380,213 7,193,270 (186,943) -2.53%

TAGIHAN SWAP SUKU BUNGA 33,361 33,410 49 0.15% 33,410 0 (33,410) -100.00%

Penyisihan kerugian (333) (351) (18) 5.41% (351) 0 351 -100.00%

33,028 33,059 31 0.09% 33,059 0 (33,059) -100.00%

KREDIT YG DIBERIKAN& PEMBIAYAAN/ PIUTANG

SYARIAH

Kredit yg diberikan

Pihak ketiga 30,767,976 38,718,344 7,950,368 25.84% 38,718,344 48,682,818 9,964,474 25.74%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 6,019 18,858 12,839 213.31% 18,858 20,102 1,244 6.60%

Jmlh kredit yg diberikan 30,773,995 38,737,202 7,963,207 25.88% 38,737,202 48,702,920 9,965,718 25.73%

Page 217: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

204

Penyisihan kerugian (540,827) (619,829) (79,002) 14.61% (619,829) (725,119) (105,290) 16.99%

30,233,168 38,117,373 7,884,205 26.08% 38,117,373 47,977,801 9,860,428 25.87%

Pembiayaan/piutang syariah

Pihak ketiga 1,250,366 1,995,144 744,778 59.56% 1,995,144 2,845,849 850,705 42.64%

Pihak yg m'punyai hub. Istimewa 870 608 (262) -30.11% 608 732 124 20.39%

Jmlh pembiayaan/piutang syariah 1,251,236 1,995,752 744,516 59.50% 1,995,752 2,846,581 850,829 42.63%

Penyisihan kerugian (15,768) (83,724) (67,956) 430.97% (83,724) (155,567) (71,843) 85.81%

1,235,468 1,912,028 676,560 54.76% 1,912,028 2,691,014 778,986 40.74%

31,468,636 40,029,401 8,560,765 27.20% 40,029,401 50,668,815 10,639,414 26.58%

AKTIVA PAJAK TANGGUHAN

Bersih 103,981 72,221 (31,760) -30.54% 72,221 38,836 (33,385) -46.23%

ASET TETAP

Nilai tercatat 1,740,475 1,962,073 221,598 12.73% 1,962,073 2,034,213 72,140 3.68%

Akumulasi penyusutan (667,830) (725,401) (57,571) 8.62% (725,401) (583,376) 142,025 -19.58%

1,072,645 1,236,672 164,027 15.29% 1,236,672 1,450,837 214,165 17.32%

BUNGA YG MSH AKAN DITERIMA 466,851 508,542 41,691 8.93% 508,542 580,476 71,934 14.15%

AKTIVA LAIN2 358,718 408,912 50,194 13.99% 408,912 512,830 103,918 25.41%

JUMLAH AKTIVA 44,992,171 58,447,667 13,455,496 29.91% 58,447,667 68,385,539 9,937,872 17.00%

KEWAJIBAN & EKUITAS

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN SEGERA 592,025 664,765 72,740 12.29% 664,765 781,931 117,166 17.63%

SIMPANAN NASABAH

Giro

Pihak ketiga 2,732,840 7,222,120 4,489,280 164.27% 7,222,120 5,010,691 (2,211,429) -30.62%

Page 218: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

205

Pihak yg m'punyai hub. Istimewa 61,315 34,439 (26,876) -43.83% 34,439 25,261 (9,178) -26.65%

2,794,155 7,256,559 4,462,404 159.70% 7,256,559 5,035,952 (2,220,607) -30.60%

Giro Wadiah

Pihak ketiga 58,137 99,919 41,782 71.87% 99,919 135,240 35,321 35.35%

Pihak yg m'punyai hub. Istimewa 938 7,794 6,856 730.92% 7,794 2,983 (4,811) -61.73%

59,075 107,713 48,638 82.33% 107,713 138,223 30,510 28.33%

2,853,230 7,364,272 4,511,042 158.10% 7,364,272 5,174,175 (2,190,097) -29.74%

Tabungan

Pihak ketiga 7,238,122 8,714,702 1,476,580 20.40% 8,714,702 10,567,700 1,852,998 21.26%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 10,345 25,624 15,279 147.69% 25,624 23,560 (2,064) -8.05%

7,248,467 8,740,326 1,491,859 20.58% 8,740,326 10,591,260 1,850,934 21.18%

Tabungan Wadiah&Tabungan Mudharabah

Pihak ketiga 125,630 200,021 74,391 59.21% 200,021 200,021 0 0.00%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 1,001 617 (384) -38.36% 617 2,019 1,402 227.23%

126,631 200,638 74,007 58.44% 200,638 276,367 75,729 37.74%

7,375,098 8,940,964 1,565,866 21.23% 8,940,964 10,867,627 1,926,663 21.55%

Deposito Berjangka

Pihak ketiga 20,678,662 22,743,026 2,064,364 9.98% 22,743,026 29,496,407 6,753,381 29.69%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 41,141 28,093 (13,048) -31.72% 28,093 17,518 (10,575) -37.64%

20,719,803 22,771,119 2,051,316 9.90% 22,771,119 29,513,925 6,742,806 29.61%

Deposito Berjangka Mudharabah

Pihak Ketiga 493,703 1,133,098 639,395 129.51% 1,133,098 1,964,850 831,752 73.41%

Pihak yg m'punyai hub.istimewa 6,910 5,501 (1,409) -20.39% 5,501 25,470 19,969 363.01%

500,613 1,138,599 637,986 127.44% 1,138,599 1,990,320 851,721 74.80%

21,220,416 23,909,718 2,689,302 12.67% 23,909,718 31,504,245 7,594,527 31.76%

Page 219: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

206

Jmlh Simpanan Nasabah 31,448,744 40,214,954 8,766,210 27.87% 40,214,954 47,546,047 7,331,093 18.23%

SIMPANAN DR BANK LAIN 330,190 504,763 174,573 52.87% 504,763 558,271 53,508 10.60%

KEWAJIBAN SWAP SUKU BUNGA 2,115 0 (2,115) -100.00% 0 0 0

EFEK YG DIJUAL DGNJANJI DIBELI KMBL-stlh

dikurangi beban bunga yg blm diamortisasi sbsr

Rp16.165&Rp6.777 pd tgl 31 Des 2010 & 2009 1,775,000 3,564,709 1,789,709 100.83% 3,564,709 3,463,819 (100,890) -2.83%

SURAT2 BERHARGA YG DITERBITKAN - stlh

dikurangi obligasi dlm perbendaharaan masing2

sbsr Rp Nol,& Rp 20.000 pd tgl 31 Des2008&2009,&

biaya emisi obligasi yg blm diamortisasi msng2 sbsr

Rp3.843,Rp10.066&Rp8.106pd tgl 31 Des 2010&2009 2,496,157 3,221,894 725,737 29.07% 3,221,894 4,139,934 918,040 28.49%

PINJAMAN YG DITERIMA 3,281,294 2,983,997 (297,297) -9.06% 2,983,997 3,399,787 415,790 13.93%

BUNGA YG MSH HRS DI BYR 196,752 161,604 (35,148) -17.86% 161,604 163,106 1,502 0.93%

KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN

Bersih 0 0 0 0 0 0

ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN&KONTINJENSI 28,183 39,538 11,355 40.29% 39,538 60,782 21,244 53.73%

KEWAJIBAN LAIN2 1,513,339 1,698,318 184,979 12.22% 1,698,318 1,824,584 126,266 7.43%

PINJAMAN SUBORDINASI-stlh dikurangi biaya emisi

obligasisubordinasi yg blm diamortisasimsng2 sbsr

Rp98,Rp392&Rp564pd tgl31 Des08&07,&31Mei07 249,902 0 (249,902) -100.00% 0 0 0

JMLH KEWAJIBAN 41,913,701 53,054,542 11,140,841 26.58% 53,054,542 61,938,261 8,883,719 16.74%

EKUITAS

Modal saham - nominal

Rp169.595,99 (Rupiah penuh) per saham pd tgl31 Des 2008

Page 220: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

207

Rp500 (Rupiah penuh) per saham pd tgl 31 Des 2010 & 2009

Modal dasar - 60.374.163 saham

pd tgl 31 Des 2008, 20.478.432.000 saham (terdiri dr1lmbr

shm seriA dwiwarna&20.478.431.999 lmbr shm seri B) pd tgl

31 Des2010&2009

Modal ditempatkan & disetor

pnh - 15.093.540 saham pd tgl 31 Des2008

8.714.057.000 saham (terdiri dr1lmbr shm seriA dwiwarna&

8.714.056.999 lmbr shm seri B) pd tgl 31 Des 2010 & 2009 2,559,804 4,357,029 1,797,225 70.21% 4,357,029 4,357,029 0 0.00%

Tambahan modal disetor 0 639,626 639,626 639,626 639,626 0 0.00%

Opsi Saham 0 0 0 0 60,845 60,845

Keuntungan (kerugian) yg blm direalisasi atas efek2

&obligasi pemerintah yg tersedia utk dijual (114,747) (54,239) 60,508 -52.73% (54,239) 127,641 181,880 -335.33%

Saldo laba tlh ditentukan penggunaannya 202,939 158,421 (44,518) -21.94% 158,421 307,488 149,067 94.10%

Saldo laba blm ditentukan Penggunaannya 0 292,288 292,288 292,288 954,649 662,361 226.61%

Saldo laba - (defisit sbsr Rp14.226.290 tlh

dieliminasi pd saatKuasi-Reorganisasi per tgl 31 Mei 2007) 430,474 0 (430,474) -100.00% 0 0 0

JMLH EKUITAS 3,078,470 5,393,125 2,314,655 75.19% 5,393,125 6,447,278 1,054,153 19.55%

JMLH KEWAJIBAN & EKUITAS 44,992,171 58,447,667 13,455,496 29.91% 58,447,667 68,385,539 9,937,872 17.00%

Page 221: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

208

Analisis horizontal pada Neraca BTN periode 2008-2009

Laporan Neraca periode PT BANK TABUNGAN NEGARA

(PERSERO) Tbk2008 ke 2009 menunjukkan peningkatan total aktiva sebesar

29.91%. Pos-pos pada aktiva yang mengalami peningkatan yang signifikan seperti

kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan

kepada pihak ketiga, kas,giro pada bank Indonesia, giro pada bank lain,

penempatan pada bank lain, dan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo.

Sedangkan aktiva yang mengalami penurunan yang signifikan adalah aktiva pajak

tangguhan, pembiayaan/piutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, dan efek-efek yang tersedia untuk dijual.Neraca di sisi pasiva dan

ekuitas selama periode 2008-2009 menunjukkan peningkatan, pada pos pasiva

kewajiban meningkat sebesar Rp11,140,481,000(26.58%) dan ekuitas sebesar Rp

2,314,655,000 (75.19%). Pos–pos yang mengalami peningkatan yang signifikan

pada sisi pasiva adalah giro dari pihak ketiga, giro wadiah dari pihak ketiga dan

pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tabungan dari pihak yang

mempunyai hubungan istimewa, deposito berjangka mudharabah dari pihak

ketiga, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali. Sementara pos-pos yang

mengalami penurunan yang signifikan adalah kewajiban swap suku bunga,

tabungan wadiah dan mudharabah dari pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan

pinjaman subordinasi. Pada sisi ekuitas, pos-pos yang mengalami peningkatan

adalah modal saham, sementara pos-pos ekuitas yang mengalami penurunan

adalah efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan saldo

laba.

Page 222: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

209

Analisis horizontal pada Neraca BTN periode 2009-2010

Laporan Neraca periode PT BANK TABUNGAN NEGARA

(PERSERO) Tbk2009 ke 2010 menunjukkan peningkatan total aktiva sebesar

17.00%. Pos-pos pada aktiva yang mengalami peningkatan yang signifikan seperti

kas,giro pada bank Indonesia, giro pada bank lain, kredit yang diberikan pada

pihak ketiga. Sedangkan aktiva yang mengalami penurunan yang signifikan

adalah efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo,

obligasi pemerintah, tagihan swap suku bunga, dan aktiva pajak tangguhan.Neraca

di sisi pasiva dan ekuitas selama periode 2009-2010 menunjukkan peningkatan,

pada pos pasiva kewajiban meningkat sebesar Rp8,883,719,000(16.75%) dan

ekuitas sebesar Rp1,054,153,000 (19.55%). Pos–pos yang mengalami

peningkatan yang signifikan pada sisi pasiva adalah tabungan wadiah dan

mudharabah dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, deposito berjangka

mudharabah dari pihak ketiga dan dari pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, dan surat-surat berharga yang diterbitkan. Sementara pos-pos yang

mengalami penurunan yang signifikan adalah simpanan nasabah dari pihak ketiga,

giro wadiah dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, deposito berjangka

dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada sisi ekuitas, pos-pos yang

mengalami peningkatan adalahsaldo laba yang telah ditentukan penggunaannya

dan yang belum ditentukan penggunaannya, sementara pos-pos ekuitas yang

mengalami penurunan adalah efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia

untuk dijual, sementara modal saham dan modal disetor relative stabil, tidak

mengalami peningkatan ataupun penurunan.

Page 223: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

210

2. Analisis Horizontal Pada Laporan Laba Rugi

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 Desember 2008, 2009 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.23 analisis horizontal pada laporan laba rugi PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan / penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

Rp % Rp %

PENDAPATAN & BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga&Bagi Hasil

Bunga 4,372,009 5,471,728 1,099,719 25.15% 5,471,728 6,326,333 854,605 15.62%

Provisi & komisi 120,320 124,954 4,634 3.85% 124,954 0 (124,954) -100.00%

Bagi hsl scr syariah 74,697 133,259 58,562 78.40% 133,259 172,419 39,160 29.39%

Jmlh Pndptn Bunga &Bagi Hsl 4,567,026 5,729,941 1,162,915 25.46% 5,729,941 6,498,752 768,811 13.42%

Beban Bunga&Bonus

Bunga (2,600,060) (3,420,345) (820,285) 31.55% (3,420,345) (3,135,975) 284,370 -8.31%

Beban pendanaan lainnya (3,859) (4,115) (256) 6.63% (4,115) (4,365) (250) 6.08%

Bonus (2,775) (3,272) (497) 17.91% (3,272) (3,594) (322) 9.84%

Jmlh Beban Bunga&Bonus (2,606,694) (3,427,732) (821,038) 31.50% (3,427,732) (3,143,934) 283,798 -8.28%

Pendapatan Bunga&Bagi Hasil - Bersih 1,960,332 2,302,209 341,877 17.44% 2,302,209 3,354,818 1,052,609 45.72%

Page 224: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

211

Pendapatan Operasional Lainnya

ImbalanPungutan administrasi&denda simpanan&kredit yg dberikn 176,330 208,936 32,606 18.49% 208,936 244,817 35,881 17.17%

Keuntungan pembelian/ pnjualan kmbl obligasi dlm

perbendaharaan bersih 321 0 (321) -100.00% 0 0 0

Keuntungan pnjualan efek2- bersih 53 0 (53) -100.00% 0 68,051 68,051

Keuntungan kenaikan nilai obligasi pemerintah yg

diperdagangkan - brsh 0

Keuntungan penjualan obligasi pemerintah brsh 0 5,198 5,198 5,198 42,444 37,246 716.54%

Keuntungan kenaikan nilai efek2 yg diperdagangkan brsh 0 2 2 2 4,360 4,358 217900.00%

Lain-lain 40,367 50,721 10,354 25.65% 50,721 49,570 (1,151) -2.27%

Jmlh Pndapatan Operasional Lainnya 217,071 264,857 47,786 22.01% 264,857 487,890 223,033 84.21%

Pembalikan(Beban)Penyisihan

Kerugian Aktiva Produktif &Non-Produktif 4,782 (52,864) (57,646) -1205.48% (52,864) (310,536) (257,672) 487.42%

Beban Estimasi Kerugian

Komitmen & Kontinjensi (9,770) (11,355) (1,585) 16.22% (11,355) (21,244) (9,889) 87.09%

Beban Operasional Lainnya

Gaji & tunjangan karyawan (772,818) (937,075) (164,257) 21.25% (937,075) (1,136,484) (199,409) 21.28%

Umum & administrasi (555,335) (673,954) (118,619) 21.36% (673,954) (886,244) (212,290) 31.50%

Premi prgrm pnjaminn Pemerintah (51,298) (70,562) (19,264) 37.55% (70,562) (79,964) (9,402) 13.32%

Kerugian penurunan nilaiobligasi pemerintah

yg diperdagangkan brsh (32,116) (127) 31,989 -99.60% (127) 0 127 -100.00%

Page 225: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

212

Kerugian penurunannilai efek2 utk diperdagangkan brsh (7,535) 0 7,535 -100.00% 0 0 0

Kerugian transaksi mata uang asing brsh (3,530) (11,407) (7,877) 223.14% (11,407) 0 11,407 -100.00%

Kerugian pnjualn obligasi pmrnth brsh (23,105) (27) 23,078 -99.88% (27) 0 27 -100.00%

Lain-lain (56,853) (70,257) (13,404) 23.58% (70,257) (144,519) (74,262) 105.70%

Jmlh Beban Operasional Lainnya (1,502,590) (1,763,409) (260,819) 17.36% (1,763,409) (2,247,211) (483,802) 27.44%

LABA OPERASIONAL 669,825 739,438 69,613 10.39% 739,438 1,263,717 524,279 70.90%

PENDAPATAN NON OPERASIONAL-BRSIH (4,292) 6,379 10,671 -248.63% 6,379 (13,495) (19,874) -311.55%

LABA SBLM MANFAAT PAJAK PNGHASILAN 665,533 745,817 80,284 12.06% 745,817 1,250,222 504,405 67.63%

MANFAAT(BEBAN) PAJAK

Kini (291,935) (227,996) 63,939 -21.90% (227,996) (374,350) (146,354) 64.19%

Tangguhan 56,876 (11,578) (68,454) -120.36% (11,578) 40,066 51,644 -446.05%

Beban Pajak - Bersih (235,059) (239,574) (4,515) 1.92% (239,574) (334,284) (94,710) 39.53%

LABA BERSIH SBLM POS LUAR BIASA 0 506,243 506,243 506,243 915,938 409,695 80.93%

POS LUAR BIASA-BRSIH 0 (15,790) (15,790) (15,790) 0 15,790 -100.00%

LABA BERSIH 430,474 490,453 59,979 13.93% 490,453 915,938 425,485 86.75%

LABA BERSIH PERSAHAM DASAR

Dasar (nilai penuh) 28.520 76 47 166.48% 76 105 29 38.16%

Dilusian (nilai penuh) 0 0 0 0 104 104

Page 226: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

213

Analisis horizontal pada laba rugi BANK TABUNGAN NEGARA

periode 2008-2009

Laporan Laba Rugi 2008 ke 2009 PT BANK TABUNGAN NEGARA

(PERSERO) Tbkmenunjukkan peningkatan laba sebesar 13.93% (Rp59,979,000).

Peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan berasal dari pendapatan bunga,

pendapatan provisi dan komisi dan bagi hasil secara syariah. Laba operasional

meningkat sebesar 10.39%.Sementara pendapatan yang mengalami penurunan

adalah pendapatan non operasional bersih.

Dari sisi beban, yang mengalami peningkatan adalah beban bunga,

bonus, beban pendanaan lainnya, beban gaji dan tunjangan karyawan, premi

program penjaminan pemerintah ,umum dan administrasi. Sementara beban yang

mengalami penurunan yang signifikan adalah beban pajak kini dan tangguhan,

beban penyisihan kerugian aktiva produktif dan non produktif.

Analisis horizontal pada laba rugi BANK TABUNGAN NEGARA

periode 2009-2010

Laporan Laba Rugi 2009 ke 2010PT BANK TABUNGAN NEGARA

(PERSERO) Tbkmenunjukkan peningkatan laba sebesar 86.75%

(Rp425,485,000). Peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan berasal dari

pendapatan bunga, bagi hasil secara syariah keuntungan penjualan obligasi

pemerintah bersih dan efek-efek yang diperdagangkan. Laba operasional

meningkat sebesar 70.90%.Sementara pendapatan yang mengalami penurunan

adalah pendapatan provisi dan komisi dan pendapatan non operasional bersih.

Page 227: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

214

Dari sisi beban, yang mengalami peningkatan adalah beban bonus,

beban pendanaan lainnya, beban gaji dan tunjangan karyawan, premi program

penjaminan pemerintah ,umum dan administrasi, beban pajak kini dan beban lain-

lain. Sementara beban yang mengalami penurunan adalah beban bunga dan beban

pajak tangguhan.

Page 228: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

215

3. Analisis Horizontal Pada Laporan Arus Kas

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

31 Desember 2008, 2009 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 5.24 analisis horizontal pada laporan arus kas PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

kenaikan/penurunan kenaikan / penurunan

2008 2009 2009-2008 2009 2010 2010-2009

Rp % Rp %

ARUS KAS DR KEG. OPERASI

Penerimaan bunga &bagi hsl,provisi&komisi 4,480,873 5,691,970 1,211,097 27.03% 5,691,970 6,424,521 732,551 12.87%

Penerimaan kredit yg tlh dihapusbukukan 93,280 86,671 (6,609) -7.09% 86,671 78,758 (7,913) -9.13%

Pembayaran bunga&bonus,provisi & komisi (2,535,349) (3,462,878) (927,529) 36.58% (3,462,878) (3,141,922) 320,956 -9.27%

Pmbyrn pajak pnghsln badan (293,709) (269,211) 24,498 -8.34% (269,211) (291,979) (22,768) 8.46%

Beban operasional lainnya -brsh (1,181,133) (1,379,881) (198,748) 16.83% (1,379,881) (2,131,694) (751,813) 54.48%

Pendapatan bkn operasional lainnya - brsh (4,292) 6,379 10,671 -248.63% 6,379 (13,495) (19,874) -311.55%

Penerimaan kas sblm perubahan aktiva&

kewajiban operasi 559,670 673,050 113,380 20.26% 673,050 924,189 251,139 37.31%

Perubahan dlm aktiva& kewajiban operasi:

Penurunan (kenaikan) dlm aktiva operasi:

Penempatan pd bank lain (77,195) 0 77,195 -100.00% 0 62,450 62,450

Page 229: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

216

Efek2 diperdagangkan &tersedia utk dijual (58,331) (36,049) 22,282 -38.20% (36,049) (278,269) (242,220) 671.92%

Obligasi pmrnth diprdagangkan&trsedia utk djual 1,047,424 288,294 (759,130) -72.48% 288,294 (532,558) (820,852) -284.73%

Tagihan swap suku bunga 109,367 (49) (109,416) -100.04% (49) 33,410 33,459 -68283.67%

Kredit yg diberikan &pembiayaan/piutang syariah (9,775,606) (8,794,395) 981,211 -10.04% (8,794,395) (10,895,306) (2,100,911) 23.89%

Aktiva lain2 139,904 (43,972) (183,876) -131.43% (43,972) 282,084 326,056 -741.51%

Kenaikan (penurunan)dlm

kewajiban operasi:

Kewajiban segera 88,817 120,096 31,279 35.22% 120,096 34,795 (85,301) -71.03%

Simpanan dr nasabah:

Giro 577,466 4,462,404 3,884,938 672.76% 4,462,404 (2,220,607) (6,683,011) -149.76%

Giro Wadiah 30,577 48,638 18,061 59.07% 48,638 30,511 (18,127) -37.27%

Tabungan 161,802 1,491,859 1,330,057 822.03% 1,491,859 1,850,934 359,075 24.07%

Tabungan Wadiah &Mudharabah 57,162 74,007 16,845 29.47% 74,007 75,729 1,722 2.33%

Deposito berjangka 6,386,571 2,051,316 (4,335,255) -67.88% 2,051,316 6,742,806 4,691,490 228.71%

Deposito berjangka Mudharabah 48,078 637,986 589,908 1226.98% 637,986 851,721 213,735 33.50%

Simpanan dr bank lain 315,042 174,573 (140,469) -44.59% 174,573 53,509 (121,064) -69.35%

Kewajiban swap suku bunga 2,115 (2,115) (4,230) -200.00% (2,115) 0 2,115 -100.00%

Kewajiban lain2 219,401 272,923 53,522 24.39% 272,923 126,265 (146,658) -53.74%

Kas Brsh yg (Digunakan utk)

Diperoleh dr aktivitas normal (167,736) 1,418,566 1,586,302 -945.71% 1,418,566 (2,858,337) (4,276,903) -301.49%

Penerimaan dari klaim asuransi 0 40,300 40,300 40,300 25,379 (14,921) -37.02%

Kas Bersih yg (Digunakan utk)

Diperoleh dr Aktivitas Operasi 0 1,458,866 1,458,866 1,458,866 (2,832,958) (4,291,824) -294.19%

Page 230: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

217

ARUS KAS DR KEG. INVESTASIPnjualan(pmbelian)efek2yg dimiliki hngga jth tmpo 141,946 (2,660,034) (2,801,980) -1973.98% (2,660,034) 2,304,519 4,964,553 -186.63%

Pembelian aset tetap (134,503) (347,641) (213,138) 158.46% (347,641) (335,552) 12,089 -3.48%

Penjualan aset tetap 4,947 0 (4,947) -100.00% 0 0 0Pembelian obligasi pmrnth yg dimiliki hngga jth tmpo (50,172) (11,134) 39,038 -77.81% (11,134) 1,013,395 1,024,529 -9201.81%

Kas Brsh yg Digunakn utk Keg.Investasi (37,782) (3,018,809) (2,981,027) 7890.07% (3,018,809) 2,982,362 6,001,171 -198.79%

ARUS KAS DR KEG.PENDANAAN

Penerimaan dr surat2 berhrg yg diterbitkn 0 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,650,000 150,000 10.00%

Pelunasan pnjmn subordinasi 0 (250,000) (250,000) (250,000) 0 250,000 -100.00%

Pmbayaran biaya emisi srt2berhrg yg diterbitkan 0 (6,231) (6,231) (6,231) 0 6,231 -100.00%

Pnjualn(pmblian)kmbl obligasi dlm prbndaharaan 8,000 (20,000) (28,000) -350.00% (20,000) 20,000 40,000 -200.00%

Pmbyran pinjaman yg ditrima (344,460) (297,297) 47,163 -13.69% (297,297) 415,789 713,086 -239.86%

Pembayaran dividen,tantiem direksi &

komisaris, Program Kemitraan&Bina Lingkungan (33,037) (55,961) (22,924) 69.39% (55,961) (143,221) (87,260) 155.93%

Pmbayaran ats jth tmpo srt2 brharga yg diterbitkn (750,000) (750,000) 0.00% (750,000) (750,000) 0 0.00%

Penerbitan saham 0 1,888,046 1,888,046 1,888,046 0 (1,888,046) -100.00%

Biaya emisi pnerbitn shm 0 (68,391) (68,391) (68,391) 0 68,391 -100.00%

Penjualan efek2 yg dijual dgn janji dibeli kmbl 1,124,999 1,789,710 664,711 59.09% 1,789,710 (100,890) (1,890,600) -105.64%

Kas Brsh Diperoleh dr(Digunakan utk)

Aktivitas Pendanaan 5,502 3,729,876 3,724,374 67691.28% 3,729,876 1,091,678 (2,638,198) -70.73%

KENAIKAN (PENURUNAN) BRSH

KAS & SETARA KAS (200,016) 2,169,933 2,369,949 -1184.88% 2,169,933 1,241,082 (928,851) -42.81%

Page 231: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

218

KAS & SETARA KAS AWAL PERIODE 2,263,192 3,544,083 1,280,891 56.60% 3,544,083 5,714,016 2,169,933 61.23%

KAS & SETARA KAS AKHIR PERIODE 2,063,176 5,714,016 3,650,840 176.95% 5,714,016 6,955,098 1,241,082 21.72%

Rincian kas & setara kas akhir periode adlh sbb:

Kas 229,843 294,357 64,514 28.07% 294,357 362,769 68,412 23.24%

Giro pd Bank Indonesia 1,811,728 2,842,112 1,030,384 56.87% 2,842,112 4,126,152 1,284,040 45.18%

Giro pd bank lain 21,605 33,378 11,773 54.49% 33,378 153,797 120,419 360.77%

Penempatan pd bank lain - jngka wkt jth tmpo

3 bln atau krng sjk tgl perolehan 0 2,544,169 2,544,169 2,544,169 2,312,380 (231,789) -9.11%

Jumlah 2,063,176 5,714,016 3,650,840 176.95% 5,714,016 6,955,098 1,241,082 21.72%

Page 232: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

219

Analisis horizontal pada cash flow BANK TABUNGAN NEGARA

periode 2008-2009

Laporan arus periodePT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

Tbk 2008-2009 menunjukkan terjadi peningkatan dari segi arus kas dari kegiatan

operasidan arus kas pendanaan sementara investasi mengalami penurunan. Pada

arus kas dari kegiatan operasi yang mengalami peningkatan signifikan adalah giro,

tabungan, deposito berjangka mudharabah, penerimaan bunga dan bagi hasil,

provisi dan komisi, dan pembayaran bunga dan bonus, provisi dan komisi dan

yang mengalami penurunan adalah pendapatan bukan operasional lainnya,

penempatan pada bank lain, obligasi pemerintah, tagihan swap suku bunga, dan

kewajiban swap suku bunga. Pada arus kas investasi yang mengalami peningkatan

adalah pembelian asset tetap.Dan yang mengalami penurunan adalah efek-efek

yang dimiliki hingga jatuh tempo, pembelian obligasi pemerintah, dan penjualan

asset tetap. Sementara pada arus kas pendanaan,yang mengalami peningkatan

adalah pembayaran dividen, tantiem direksi dan komisaris, program kemitraan

dan bina lingkungan dan penjualan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli

kembali.

Saldo kas pada awal periode meningkat 56.60%, adapun saldo kas pada

akhir periode juga meningkat sebesar 176.95% (Rp2,063,176,000 menjadi

Rp5,714,016,000).

Page 233: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

220

Analisis horizontal pada cash flow BANK TABUNGAN NEGARA

periode 2009-2010

Laporan arus periodePT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

Tbk 2009-2010 menunjukkan terjadi peningkatan dari segi arus kas dari kegiatan

investasi sementara arus kas operasidan arus kas pendanaan mengalami

penurunan. Pada arus kas dari kegiatan operasi yang mengalami peningkatan

signifikan adalah deposito berjangka, efek-efek diperdagangkan dan tersedia

untuk dijual dan yang mengalami penurunan adalah pendapatan bukan operasional

lainnya, obligasi pemerintah, tagihan swap suku bunga, giro, kewajiban swap

suku bunga dan aktiva lain-lain.Pada arus kas investasi tidak ada pos yang

mengalami peningkatan.Dan yang mengalami penurunan adalah efek-efek yang

dimiliki hingga jatuh tempo, pembelian obligasi pemerintah, dan pembelian asset

tetap. Sementara pada arus kas pendanaan,yang mengalami peningkatan adalah

pembayaran dividen, tantiem direksi dan komisaris, program kemitraan dan bina

lingkungan dan penerimaan dari surat-surat berharga yang diterbitkan dan yang

mengalami penurunan adalah pelunasan pinjaman subordinasi, pembayaran biaya

emisi surat-surat berharga yang diterbitkan, penjualan obligasi, pembayaran

pinjaman yang diterima, penerbitan saham, biaya emisi penerbitan saham,

penjualan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali.

Saldo kas pada awal periode meningkat 61.23%, adapun saldo kas

pada akhir periode juga meningkat sebesar 21.72% (Rp5,714,016,000 menjadi

Rp6,955,098,000).

Page 234: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

221

5.3 Gambaran Kondisi Riil Bank BUMN Periode 2008-2010

A. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Kinerja keuangan Bank Mandiri selama 3 periode yaitu 2008-

2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama pada

tahun 2010.Bagi Bank Mandiri tahun 2010 merupakan awal era

transformasi lanjutan. Era transformasi tersebut diawali dengan fokus

strategi pada 3 area utama yaitu : Jasa Layanan Transaksi Perbankan

Korporasi (Wholesale Transacsion Banking), Jasa Layanan Transaksi

dan Layanan Ritel (Retail Deposit & Deposit Payment) serta

Pembiayaan Ritel (Retail Financing).

Selama tahun 2010 , kinerja perseroan mengalami peningkatan

yang signifikan di bandingkan tahun sebelumnya. Bank mandiri

mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 9,2 triliun yang sejauh

ini merupakan laba bersih tertinggi dalam kurun waktu 12 tahun

terakhir sejak Bank Mandiri berdiri. Peningkatan profitabilitas

tersebut juga di dukung pertumbuhan kredit sebesar 24% di atas

pertumbuhan pasar yang sebesar 22%. Di sisi lain pertumbuhan

tersebut juga tetap dapat diiringi dengan perbaikan kualitas asset

secara berkelanjutan yang dicerminkan dari penurunan rasio NPL

Gross dari 2,79% di tahun 2009 menjadi 2,42% di tahun 2010.

Kontribusi pendapatan bunga yangberasal dari kredit pada tahun

2009meningkat menjadi sebesar Rp32.599miliar, hal ini terutama

disebabkanperbaikan kualitas kredit, sertajumlah penyaluran kredit

Page 235: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

222

yang terusmeningkat. Kontribusi pendapatan bunga yang berasal dari

kredit pada tahun 2010 juga meningkat, hal ini terutama disebabkan

perbaikan kualitas kredit, serta jumlah penyaluran kredit, serta jumlah

penyaluran kredit yang terus meningkat. Pendapatan bunga bersih

meningkat pada tahun 2009 menjadi Rp 20.072 miliar pada tahun

2010.Peningkatan tersebut terutama disebabkan membaiknya

kolektibilitas kredit dan bertumbuhnya kredit sehingga mengakibatkan

peningkatan pendapatan bunga bersih.

Bank Mandiri menerapkan metode kewajiban (liability method)

untuk menentukan beban pajak penghasilan.Pada metode ini, aktiva

dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer

antara nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar

pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut setiap tanggal

pelaporan. Metode ini juga mengakui adanya manfaat pajak di masa

datang seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila

kemungkinan besar manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa

yang akan datang.

Kegiatan usaha Bank Mandiri selama tahun 2010 sebagian besar

didanai oleh kombinasi penerimaan dari pendapatan bunga atas kredit

yang diberikan, komisi dan provisi, peningkatan jumlah simpanan.

Selain itu, Bank Mandiri telah memanfaatkan pasar uang antar

bank.Bank Mandiri juga mempertahankan cadangan likuiditas, yang

biasanya berjumlah lebih besar daripada Giro Wajib Minimum Bank

Page 236: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

223

Indonesia, untuk mengantisipasi penarikan simpanan dalam jumlah

besar oleh nasabah.

Bank Mandiri menggunakan sebagian besar dananya untuk

pembayaran beban bunga atas dana pihak ketiga dan pinjaman yang

diterima, pemberian kredit dan pembayaran kembali pinjaman yang

diterima, penempatan pada pasar uang antar bank, dan pembayaran

biaya operasional (termasuk biaya gaji dan tunjangan, serta biaya

umum dan administrasi).

Total ekuitas mengalami peningkatandari Rp30.514 miliarpada

tanggal 31 Desember 2008menjadi Rp35.109 miliar pada tanggal31

Desember 2009. Kenaikan initerutama disebabkan meningkatnyasaldo

laba dari Rp13.179 miliar padatanggal 31 Desember 2008

menjadiRp17.859 miliar pada tanggal 31Desember

2009.Pendistribusian laba bersih tahun 2008yang dilaksanakan pada

tahun 2009adalah pembayaran dividen, cadanganumum serta Dana

Program Kemitraandan Bina Lingkungan.

B. PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Di tahun 2009, BNI mencatat kinerja finansial yangcukup

baik.Pertumbuhan pendapatan didorongoleh pendapatan bunga bersih

dan pendapatanfee yang meningkat, sedangkan inisiatifpeningkatan

efisiensi yang diluncurkan telahberhasil menahan peningkatan biaya

operasional,hingga menghasilkan laba bersih yang solid.Kualitas aset

Page 237: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

224

dan tingkat likuiditas berhasildipertahankan, untuk mendukung proses

ekspansibisnis lebih lanjut dan memberikan imbal hasilyang lebih

tinggi bagi para pemegang saham.

Pada tahun 2010, BNI terus melanjutkan tradisimencetak

pertumbuhan laba yang tinggi, yaitu sebesar65,1% yang melampaui

pertumbuhan laba rata-rata industri perbankan sebesar

26,7%.Pertumbuhan laba yang signifikan tersebut diperolehmelalui

perbaikan kualitas aset, menurunkan biayabunga dan meningkatkan

pendapatan non bungatermasuk pendapatan dari aset yang telah

dihapusbuku.

Selain pencapaian di atas, pada tahun 2010 BNIjuga telah

memperkuat struktur permodalan melaluipenawaran saham umum

terbatas (rights issue) yangberhasil mendapatkan tambahan dana

sebesarRp 10,5 triliun (bruto) sehingga tercatat sebagai ”TheBiggest

Indonesian Capital Market Deal in 2010”.Marjin bunga bersih

menurun dari 6,0% di tahun2009 menjadi 5,8% di tahun 2010.

Meskipun marginbunga turun, BNI mengalami peningkatan

pendapatanbunga bersih sebesar 5,3% dari Rp 11,1 triliun di

2009menjadi Rp 11,7 triliun di tahun 2010 karena aktivaproduktif

BNI terus meningkat. Pendapatan bunga ditahun 2010 menurun

dibandingkan tahun 2009sebesar Rp 19,4 triliun menjadi Rp 18,8

triliun di tahun2010. Penurunan pendapatan bunga di tahun

2010diikuti dengan penurunan beban bunga yang lebihbesar

dibandingkan tahun 2009sebesar Rp 8,3 triliun menjadi Rp 7,1 triliun

Page 238: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

225

di tahun2010. Penurunan beban bunga tersebut sejalandengan

komitmen manajemen dalam meningkatkanporsi dana murah di tahun

2010.Pendapatan bunga di tahun 2010 didominasi olehpendapatan

bunga dari pinjaman,obligasi pemerintah dan surat berharga,

sedangkan beban bunga didominasioleh beban bunga dana pihak

ketiga.

Pada tahun 2010, BNI melakukan penerbitan sahambaru

terbatas sebanyak 3.374.715.948 lembar sahamdengan harga jual per

lembar saham sebesarRp 3.100 sehingga BNI mendapatkan aliran

dana ataspenerbitan saham baru sebesar Rp 10,5 triliun

(bruto).Dengan tambahan modal serta pencapaian laba yangsignifikan,

mengakibatkan total ekuitas meningkatmenjadi Rp 33,1 triliun dari Rp

19,1triliun di tahun sebelumnya.

C. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Kenaikan laba Bank BRI antara lain bersumber dari kenaikan

pendapatan nonbunga dan konsolidasi tagihan bermasalah.

Pendapatan nonbunga tumbuh dari tahun 2008-2010.BRI memiliki

aset-aset produktif sehingga kinerja perseroan semakin optimal dan

maksimal. Perolehan laba bersih 2010 (unaudited) sebesar Rp 9,03

triliun, meningkat 10 % dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya

Rp 8,21 triliun. Perolehan tersebut mengukuhkan BRI sebagai bank

dengan laba terbesar di Tanah Air. Perolehan laba tersebut terungkap

dalam laporan keuangan publikasi bulanan perseroan yang

Page 239: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

226

disampaikan ke Bank Indonesia (BI). Laporan tersebut menunjukkan,

aset BRI pada 2010 mencapai Rp 395,39 triliun, penyaluran kredit

sebesar Rp 241,06 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp

328,78 triliun. Sedangkan pendapatan bunga bersih perseroan senilai

Rp 28,07 triliun.

D. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Dari sisi pertumbuhan aset, per 31 Desember 2010Bank BTN

berhasil meraih peningkatan hingga 17,00% menjadi Rp 68,39 triliun

dari Rp 58,45 triliun pada tahun sebelumnya. Berdasarkan jumlah

asset tersebut, Bank BTN tetap berada dalam kelompok10 bank umum

nasional dengan aset terbesar.

Sepanjang tahun 2010, Bank BTN berhasilmenghimpun

tabungan (tidak termasuktabungan syariah) sebesar Rp 10,59

triliun.Angka ini lebih tinggi 21,18% dari tabungantahun 2009 yang

sebesar Rp 8,74 triliun.Penghimpunan tabungan ini diperoleh

melaluiproduk Tabungan BTN Batara, Tabungan BTNPrima,

Tabungan Lainnya, Tabanas Batara,dan Tabungan BTN e’Batara Pos.

Sebagai hasil dengan strategi Bank BTN, selamatahun 2010,

Bank BTN berhasil mencapai marginbunga bersih lebih tinggi dan

pertumbuhan lababersih yang memuaskan sebesar 86,75% lebihtinggi

dari jumlah yang dicapai pada tahun 2009dan menghasilkan

pertumbuhan ekuitas sebesar 20% pada tahun 2010. Portofolio kredit

Page 240: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

227

meningkat27% lebih tinggi yang berpengaruh terhadappertumbuhan

aset sebesar 17% selama tahun 2010.

Dengan hasil tersebut, Bank BTN telah berhasilmenjadi

pemimpin pasar dalam pembiayaan rumah;terbesar kesembilan atas

saldo kredit portofolio danterbesar kesepuluh atas aktiva bank di

Indonesiapada tahun 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank BTN telahberhasil

mencapai laba bersih sebesar Rp 916miliar yang meningkat secara

signifikan sebesar86,75% lebih tinggi dari laba tahun

sebelumnya.Peningkatan ini terutama disebabkan dari

kenaikanpendapatan bunga dan bagi hasil syariah masing-

masingsebesar 16% dan 29% lebih tinggi danpenurunan beban bunga

sebagai biaya pendapatansebesar 8% lebih rendah pada tahun 2010.

Kenaikanpendapatan bunga terpengaruh dari kenaikanportofolio

kredit pada 27% lebih tinggi pada tahun2010. Penurunan beban bunga

terutama didorongoleh penurunan tingkat suku bunga rata-

ratadeposito jangka pendek periode 1 bulan dari 6,43%menjadi

5,98%.

Bank BTN memperoleh pendapatan bunga darihasil penyaluran

kredit perumahan (KPR) dannon-perumahan serta dari penempatan

danapada portofolio obligasi pemerintah yang dimiliki.Pendapatan

bunga yang diperoleh dari kredit yangdiberikan merupakan kontribusi

terbesar pada 92%dari total pendapatan bunga selama 2010.

Page 241: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

228

Bank BTN juga memperoleh pendapatan bunga darisaldo

penempatan dana pada Obligasi Pemerintahselama periode tertentu.

Selama tahun 2010,Bank BTN telah menjual dengan janji

pembeliankembali atas beberapa obligasi pemerintah sebesarRp 4,3

triliun. Transaksi ini secara signifikanmengurangi pengakuan

pendapatan bunga yangmengakibatkan penurunan pendapatan bunga

dariobligasi pemerintah sebesar 39% di tahun 2010dibandingkan

tahun sebelumnya.Pendapatan bunga dari Obligasi

Pemerintahmemberikan kontribusi terhadap jumlah pendapatansebesar

6% pada tahun 2010 dan 12% pada tahun2009.

Untuk mengoptimalkan kelebihan dana yang tersediadi Bank

BTN dan mengelola likuiditas, manajemen treasury

menyelenggarakan penempatan danapada instrumen keuangan tertentu

yang dapatmenghasilkan pendapatan bunga dari penempatantersebut.

Selama tahun 2010, Bank BTN telahmengurangi penempatan dana

dalam efek danpenempatan pada bank lain untuk

meningkatkanpenempatan dana dalam rekening giro dengan

BIsehubungan dengan kepatuhan pada peraturan Bank Indonesia

No.12/19/PBI/2010, tanggal 4Oktober 2010, tentang "Giro Wajib

Minimum di BankIndonesia untuk Bank Umum dalam Rupiah

danValuta Asing". Sebagai dampaknya, pendapatanbunga yang

diperoleh dari saldo penempatandana dalam efek dan penempatan

pada bank lainmengalami penurunan masing-masing sebesar20% dan

53% lebih rendah pada tahun 2010dibandingkan dengan tahun 2009.

Page 242: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

229

5.4 ANALISIS RASIO KEUANGAN BANK BUMN

Penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu

kepada bank-bank diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin maupun

secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya dalam suatu periode tertentu.

Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan analisis

CAMEL (Kasmir, 2008 : 50-53).Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah

rasio berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian tingkat kesehatan

bank, yaitu dengan rasio CA-EL (capital(modal), asset quality (aktiva),

earning(rentabilitas), dan liquidity(likuiditas)).Penelitian ini tidak mencantumkan

unsur manajemen suatu bank karena hal ini tidak bisa dilihat dari luar.Adapun

aspek-aspek yang di analisis penulis hanya dilihat dari aspek C (Capital), A

(Asset), E (Earning) , dan L (Liquidity). Penilaian dari masing-masing aspek

tersebut meliputi:

1. Capital (Permodalan)

Pada aspek permodalan ini yang dinilai adalah permodalan yang di

dasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.Penilaian tersebut

di dasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio).Besarnya CAR diukur dari

rasio antara modal bank terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

(ATMR).Menurut PBI No. 10/15/PBI/2008 Pasal 2 Bank wajib menyediakan

modal minimum sebesar 8% (delapan persen) dari Aset Tertimbang Menurut

Risiko (ATMR).Sebuah bank mengalami risiko modal apabila tidak dapat

menyediakan modal minimum sebesar 8%.

Page 243: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

230

CAR = Total Modal x 100 %

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

2. Asset (Aktiva)

Asset (aktiva) suatu bank akan dinilai berdasarkan kualitas produktif

bermasalah terhadap aktiva produktif, baik yang sudah maupun yang mengandung

potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian.

NPL = Kualitas produktif bermasalah x 100 %

Aktiva produktif

NPL adalah rasio kredit bermasalah dengan totalkredit.NPL yang baik

adalah NPL yang memiliki nilai dibawah 5%(berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia).

3. Earning (Rentabilitas)

Rentabilitas suatu bank adalah meliputi besarnya rasio laba sebelum pajak

diperoleh terhadap total asset (ROA), dan rasio beban operasional terhadap

pendapatan operasional bank (BOPO). Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu

bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya ROA karena Bank

Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai

profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar

berasal dari dana simpanan masyarakat (Lukman Dendawijaya, 2009 : 119). Suatu

bank dapat dimasukkan dalam kategori sehat apabila memiliki rasio ROA

minimal 1,5%.Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya, terutama kredit.Biaya

Page 244: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

231

operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka

menjalankan aktivitas usaha pokoknya.Pendapatan operasional terdiri atas semua

pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-

benar telah diterima.Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank

dalam menjalankan aktifitas usahanya. Suatu bank dapat dimasukkan dalam

kategori sehat apabila memiliki rasio BOPO tidak melebihi 93,5% (Mudrajad

Kuncoro, 2002:565).

a. ROA = Laba Sebelum Pajak x 100 %

Total Aktiva

b. BOPO = Biaya Operasional x 100 %

Pendapatan Operasional

4. Liquidity (Likuiditas)

Adapun faktor likuiditas yang dinilai dalam analisa CA-EL ini adalah rasio

kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR). beberapa ahli menyepakati bahwa batas

aman LDR adalah sekitar 80%, namun batas toleransi LDR berkisar antara

85%-100%(Veithzal Rivai, 2006:156). Besarnya LDR menurut peraturan

pemerintah maksimum adalah 110% (Kasmir, 2008:290).

LDR = Kredit x 100 %

Dana Pihak Ketiga

Page 245: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

232

Tabel berikut menguraikan rasio CA-EL bank BUMN dari tahun 2008-

2010.

Tabel 5.25 Rasio keuangan bank BUMN

No BANK BUMN TahunCAR NPL ROA BOPO LDR

(%) (%) (%) (%) (%)

1 PT. Bank Mandiri 2008 15,7% 4,7% 2,5% 42,3% 59.20%

(Persero) Tbk. 2009 15,6% 2,8% 3,0% 44,6% 61,4%

2010 14,7% 2,4% 3,4% 42,0% 67,6%

2 PT. Bank Rakyat 2008 13,18% 2,80% 4,18% 72,66% 79,93%

Indonesia 2009 13,20% 3,52% 3.73% 77,64% 80,88%

(Persero) Tbk. 2010 13,76% 2,78% 4,64% 70,86% 75,17%

3 PT. Bank Negara 2008 13,50% 4,90% 1,1% 90,2% 68,60%

Indonesia 2009 13,80% 4,70% 1,7% 84,9% 64,10%

(Persero) Tbk. 2010 18,60% 4,30% 2,5% 76,0% 70,20%

4 PT. Bank 2008 16,14% 3,20% 1,80% 86,18% 101,83%

Tabungan 2009 21,54% 3,36% 1,47% 88,29% 101,29%Negara (Persero)

Tbk 2010 16,74% 3,26% 2,05% 83,26% 108,42%Sumber : Laporan Tahunan Bank BUMN

1. Kondisi kesehatan PT Bank Mandiri ( Persero ) Tbk menurut rasio

CAEL

a. Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mandiri relative stabil dari tahun

2008-2010, meskipun rasio ini menurun tetapi rasio CAR Bank

Mandiri jauh di atas kebutuhan modal menurut regulasi Bank

Indonesia (8%). Dengan CAR yang cukup tinggi tersebut

memungkinkan Bank Mandiri terus mengembangkan usaha.

b. Rasio Kredit Bermasalah (NPL)

Rasio kredit bermasalah bank Mandiri terus mengalami perbaikan dari

tahun ke tahun. Pada tahun 2008 rasio NPL sebesar 4,7% namun pada

Page 246: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

233

tahun 2009 rasio ini menurun secara signifikan menjadi 2,8% dan terus

membaik di tahun 2010 menjadi 2,4%. Hal ini menunjukkan pihak

bank Mandiri berhasil mengendalikan dan menekan jumlah kredit

bermasalah pada Bank Mandiri. Rasio NPL bank Mandiri telah

memenuhi standar minimal Bank Indonesia.

c. Rasio Laba terhadap Aktiva (ROA)

Rasio ROA tahun 2009 3,0% ,meningkat di banding tahun sebelumnya

yang hanya 2,5%. ROA tahun 2010 pun meningkat sebesar 0,4%

menjadi 3,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,0%.

Peningkatan tersebut terutama disebabkan asset dan laba bersih yang

meningkat di tahun 2010. Rasio bank Mandiri berada di atas 1,5%

sesuai standar kesehatan bank menurut BI.

d. Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR)

Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga tahun 2010 mengalami

peningkatan dari 59,20% di tahun 2008 mengalami peningkatan

menjadi 61,4% dan meningkat sebesar 67,6% di tahun 2010. Hal ini

menunjukkan Bank Mandiri terus berusaha memperbaiki likuiditas

meskipun rasio ini masih di bawah standar yang ditentukan Bank

Indonesia yaitu 85-110%, rasio LDR Bank Mandiri tidak memenuhi

standar minimal Bank Indonesia.

e. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO pada tahun 2008 sebesar 42,3% kemudian meningkat

44,6% di tahun 2009, dan kembali menurun di tahun 2010 menjadi

42,0%. Hal ini di karenakan upaya efisiensi yang dilakukan Bank

Page 247: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

234

Mandiri yang menyebabkan penurunan rasio biaya/beban terhadap

pendapatan yang cukup baik pada tahun 2010.Rasio BOPO Bank

Mandiri telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia.

2. Kondisi kesehatan PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk

menurut rasio CAEL

a. Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Rasio CAR Bank BRI selama periode 2008-2010 mengalami

peningkatan yang relative stabil, dan berada jauh di atas modal

minimum yang ditetapkan BI yaitu minimum 8%. Dengan demikian

dapat disimpulkan rasio kecukupan modal Bank BRI telah memenuhi

standar minimal Bank Indonesia

b. Rasio Kredit Bermasalah (NPL)

Rasio kredit bermasalah Bank BRI pada tahun 2008 mencapai 2,80%

dan meningkat 3,52% pada tahun 2009, namun pada tahun 2010 rasio

ini kembali menurun mencapai 2,78%. Hal ini berarti pihak manajemen

Bank BRI berhasil menekan jumlah kredit bermasalah pada tahun 2010.

Dengan demikian rasio NPL Bank BRI dapat dikategorikan telah

memenuhi standar minimal Bank Indonesia meskipun rasio tersebut

meningkat pada tahun 2009 namun masih di bawah tingkat kesehatan

yang ditetapkan BI yaitu minimal 5%.

Page 248: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

235

c. Rasio Laba terhadap Aktiva (ROA)

Rasio ROA Bank BRI selama periode 2008-2010 dalam kondisi stabil

meskipun pada tahun 2009 rasio tersebut menurun mencapai 3,73%

namun rasio tersebut kembali menguat pada tahun 2010 mencapai

4,64%, hal ini di karenakan peningkatan laba bersih yang signifikan.

Dengan demikian rasio ROA Bank BRI telah memenuhi standar

minimal Bank Indonesia.

d. Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR)

Rasio LDR Bank BRI pada tahun 2008 mencapai 79,93% dan pada

tahun 2009 meningkat mencapai 80,88% kemudian kembali menurun

pada tahun 2010 menjadi 75,17%. Dengan demikian rasio LDR Bank

BRI tidak memenuhi standar minimal Bank Indonesia, meskipun rasio

tersebut meningkat pada tahun 2009 namun belum mencapai batas

toleransi yang ditetapkan BI yaitu 85%-110%.

e. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO Bank BRI pada tahun 2008 mencapai 72,66% dan

meningkat 5% di tahun 2009 mencapai 77,64% kemudian pada tahun

2010 rasio ini kembali menurun mencapai 70,86%. Dengan demikian

rasio BOPO bank BRI telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia

karena rasio tersebut berada di bawah standar minimum Bank BRI yaitu

tidak melebihi 93,5%.

Page 249: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

236

3. Kondisi kesehatan PT Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk

menurut rasio CAEL

a. Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada posisi akhirtahun 2010 sebesar

18,6%, di atas ketentuanCAR minimum Bank Indonesia sebesar 8% dan

mengalami peningkatansignifikan dibandingkan tahun 2009 sebesar13,8%.

Peningkatan tersebut bersumber dari hasilrights issueataumeningkatkan

modal melalui penerbitan umum Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu,yang dilaksanakan Perseroan padabulan November 2010. Dengan

CAR yang semakinmenguat, Perseroan dapat melakukan upaya-

upayauntuk pengembangan bisnis dan infrastruktursecara lebih leluasa,

termasuk melakukan ekspansi kredit dengan lebih baik.Penerbitan umum

HMETD ini telah meningkatkan modal sebesar Rp 10,5 triliun (bruto)

sehingga CAR Bank naik menjadi 18,6% dari 13,8% pada tahun 2009.

Rasio CAR bank BNItelah memenuhi standar minimal Bank Indonesia.

b. Kredit Bermasalah (NPL)

Kualitas kredit terus membaik dengan rasio NPL gross menurun dari 4,9%

menjadi 4,7% dan di akhir tahun 2010 sebesar 4,3%,lebih baik

dibandingkan tahun 2009 sebesar4,7%. Di tahun 2010, perbaikan kondisi

perekonomian makromendukung BNI untuk memperbaiki kualitas

kreditbermasalah antara lain dilakukan melalui peningkatanpemantauan

dan penyelamatan kredit (restrukturisasi)secara lebih komprehensif serta

meningkatkanpenyelesaian NPL (Non Performing Loan)

danrecovery.Restrukturisasi dan penurunan NPL debitur

Page 250: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

237

korporasidilakukan dengan berbagai cara seperti penurunan suku bunga,

penjadwalan kembali angsuran pokok,kerja sama dengan investor

strategis, penjualanjaminan dan aktiva tidak produktif secara sukarela

ataulelang.

Perbaikan kualitas aset tersebut antaralain merupakan hasil dari upaya

Direksi danjajarannya dalam melakukan upaya perbaikan danpenyelesaian

kredit bermasalah melalui praktik kehati-hatian BNI sertakeberhasilan

inisiatif peningkatan kualitas aset. Rasio NPL bank BNItelah memenuhi

standar minimal Bank Indonesia.

c. Rasio Laba terhadap Aktiva (ROA)

Rasio Laba terhadap Aktiva (ROA) meningkat dari 1,1% menjadi 1,7% di

tahun 2009, dan meningkat secara signifikan di tahun 2010 menjadi 2,5%

hal ini didorong oleh peningkatan laba bersih yang signifikan. Rasio ROA

bank BNItelah memenuhi standar minimal Bank Indonesia.

d. Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR)

Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR) menurundari 68,6% menjadi

64,1% di tahun 2009, dan posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) pada

akhirtahun 2010 kembali meningkat mencapai 70,2%.Namun belum

mencapai batas toleransi yang ditentukan BIsebesar 85%-

110%.Rendahnya LDRtersebut disebabkan oleh perbaikan –

perbaikaninfrastruktur khususnya di bidang perkreditan,

yangmenyebabkan ekspansi kredit selama tahun 2010masih relatif rendah

yang menggarisbawahi komitmen BNI sebagai intermediary keuangan

Page 251: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

238

yang terdepan. Rasio LDR bank BNItidak memenuhi standar minimal

Bank Indonesia.

e. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

menurun dari 90,2% di tahun 2008 menjadi 84,9% di tahun 2009 dan

76,0% di tahun 2010. Hal ini menandakan kinerja keuangan bank BNI

terus membaik dan sesuai dengan standar ketentuan BI yaitu tidak

melebihi 93,5%. Rasio BOPO bank BNItelah memenuhi standar minimal

Bank Indonesia.

4. Kondisi kesehatan PT Bank Tabungan Negara ( Persero ) Tbk

menurut rasio CAEL

a. Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Pada tahun 2008 rasio CAR bank BTN mencapai 16,14%, kemudian

meningkat pada tahun 2009 menjadi 21,54% dan kembali menurun

16,74% di tahun 2010. Sesuai dengan peraturan BI, Rasio

KecukupanModal minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar8%.

Dengan rasio kecukupan Bank BTN beradapada tingkat 16,74% pada

tahun 2010, sekalipun rasio tersebut lebihrendah dari tahun sebelumnya,

struktur permodalanBank BTN tersebut tetap memiliki kapabilitas

untukmengimbangi risiko pasar dan risiko kredit dimanarasio tersebut

lebih tinggi dari rasio kecukupanminimum BI dan struktur modal Bank

BTN sudahmemenuhi Peraturan BI.Dengan demikian dapat dikatakan

rasio CAR Bank BTNtelah memenuhi standar minimal Bank Indonesia.

Page 252: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

239

b. Rasio Kredit Bermasalah (NPL)

Rasio NPL NPL Bank BTN pada tahun 2008 mencapai 3,20% dan

meningkat di tahun 2009 sebesar 3,36% kemudian rasio ini menurun di

tahun 2010 menjadi 3,26%. Hal ini berarti bahwa bank BTN telah

mengurangi kredit bermasalah dimana menurunkan tingkat risikokredit

dan kerugian yang mungkin terjadi akibat daripenurunan nilai

kredit.Rasio NPL bank BTN telah memenuhi standar minimal Bank

Indonesia karena berada di bawah standar NPL yang ditentukan BI

yaitu minimal 5%.

c. Rasio Laba terhadap Aktiva (ROA)

Rasio ROA bank BTN pada tahun 2008 sebesar 1,80% dan menurun

pada tahun 2009 menjadi 1,47% tetapi rasio ini kembali menguat di

tahun 2010 menjadi 2,05%. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh

peningkatan signifikan dari laba bersih bank BTN sebesar 86,75% di

tahun 2010 yang lebih tinggi dari perolehan tahun 2009. Dengan

demikian dapat dikatakan rasio ROA bank BTN telah memenuhi

standar minimal Bank Indonesia karena berada di bawah standar yang

ditetapkan BI yaitu minimal 1,5%.

d. Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR)

Rasio LDR Bank BTN selama tahun 2008-2010 relativ stabil dan

meningkat secara signifikan pada tahun 2010.Rasio ini meningkat 7%

lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh

peningkatansignifikan dari kredit pada tahun 2010, khususnyadari

peningkatan portofolio kredit perumahan.Rasio pinjaman terhadap

Page 253: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

240

simpanan (LDR) BankBTN per 31 Desember 2010 sebesar

108,42%memperkuat komitmen manajemen Bank BTN dalam

menjalankanperan sebagai lembaga intermediasi perbankansecara aktif

yang fokus dalam pembiayaan bidangperumahan.Hal tersebut berarti

bahwa Bank BTN memiliki likuiditas yang baik dimana

semuapendanaan dari pihak ketiga ditempatkan pada asset produktif.Di

samping itu, rasio ini berada di atasrata-rata minimal LDR yang

ditetapkan pemerintah sebesar 85%-110%.Dengan demikian, Bank

BTN telahmematuhi standar likuiditas yang ditetapkan olehBank

Indonesia.

e. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO Bank BTN pada tahun 2008 sebesar 86,18% dan

meningkat menjadi 88,29% di tahun 2009 kemudian kembali menurun

menjadi 83,26% di tahun 2010. Rasio pada tahun 2010 menurun 6%

lebih rendah dari perhitunganbeban operasional terhadap

pendapatanoperasional pada tahun 2009. Penurunan inimenunjukkan

bahwa pendapatan operasionalBank BTN mengalami peningkatan pada

tahun2010 dimana manajemen telah berhasil mengelolatingkat suku

bunga yang tepat terhadap nasabahdan mengurangi biaya operasional

yang terlihat darikeberhasilan Bank meraih margin yang lebih

tinggipada tahun 2010. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rasio

BOPO Bank BTN sesuai dengan regulasi BI tidak melebihi 93,5%.

Page 254: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

241

5.5 Evaluasi Kinerja Keuangan Bank BUMN Periode 2008-2010

a) Kinerja PT. BankMandiri (Persero) Tbk Periode 2008-2010

1. Berdasarkan Analisis Vertikal

Dari tabel analisis vertikal Bank Mandiri dapat dilihat

bagaimana indeks kenaikan setiap aktiva maupun passiva yag dimiliki

oleh perusahaan tersebut. Dapat dilihat dari total aktiva, pasiva serta

ekuitas yang didapatkan meningkat dari tahun 2008 – 2010.Adapun

aktiva terkecil selama 3 tahun tersebut berasal dari tagihan derivatif

dan jumlah aktiva terbesar diperoleh dari hasil penyaluran kredit

kepada pihak ketiga.Dari sisi pasiva, jumlah pasiva terbesar berasal

dari deposito berjangka pihak ketiga dan jumlah pasiva terkecil

berasal dari kewajiban derivatif.Dari sisi modal, yang paling berperan

besar memberikan sumbangsi terbesar pada modal adalah modal

saham dan yang terkecil adalah opsi saham.

Jika dilihat dari laporan laba ruginya Bank Mandiri memiliki

angka indeks yang sangat fluktuatif. Pendapatan bank Mandiri

meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun dan jumlah

pendapatan bank lebih besar daripada jumlah beban. Hal ini berarti

kinerja keuangan Bank Mandiri sudah optimal.Pendapatan terbesar

selama 3 periode tersebut berasal dari pendapatan bunga dan beban

terbesar adalah dari beban bunga. Dan jika dilihat dari laporan arus

kas, arus kas masuk Bank Mandiri cenderung meningkat stabil

sedangkan arus kas keluar cenderung tidak stabil, dimana kadang

angka indeks dari satu tahun ke tahun berikutnya menurun drastis.

Page 255: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

242

Dapat dikatakan bahwa indeks neraca dan laporan laba rugi Bank

mandiri sudah optimal dan laporan arus kas Bank Mandiri tidak

optimal.

2. Berdasarkan Analisis Horizontal

Apabila di lihat dari data diketahui bahwa indeks pada neraca

tahun 2008 menuju 2009 cenderung menunjukkan peningkatan yang

cukup signifikan. Dan pada tahun 2009 menuju 2010 indeks jumlah

aktiva, pasiva dan ekuitas meningkat lagi secara signifikan. Hal ini

berarti neraca Bank Mandiri sudah optimal.

Menurut data indeks yang di dapat pada laporan laba rugi

maka dilihat pendapatan dari tahun ke tahun cenderung stabil dan

meningkat dari tahun 2008 ke 2009 dan juga dari 2009 ke 2010. Akan

tetapi jumlah beban bunga pada periode 2008-2009 meningkat

sementara periode 2009-2010 beban tersebut menurun drastis, hal ini

dikarenakan masih ada angka yang tidak stabil atau fluktuatif yang

kadang naik dan kadang turun.Peningkatan pada laba usaha menurun

dari 34.683% ke 28.829% pada periode 2009-2010.Hal ini

menunjukkan adanya ketidakstabilan dari tahun 2008 ke tahun

2009.Dengan demikian dapat disimpulkan kinerja keuangan Bank

Mandiri periode 2008-2010 belum optimal.

Dilihat dari data indeks laporan arus kas periode 2008-2009

dan periode 2009-2010 diketahui bahwa yang mengalami peningkatan

hanya arus kas dari kegiatan operasi sementara arus kas pendanaan

Page 256: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

243

dan investasi mengalami penurunan.Hal ini berarti kinerja keuangan

Bank Mandiri belum optimal.

3. Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan

Dari segi permodalan dapat dilihat dari rasio CAR. Rasio CAR bank

Mandiri telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia karena

berada di atas batas minimum permodalan yang ditetapkan BI (8%).

Dari segi asset dapat dilihat dari rasio NPL atau rasio kredit

bermasalah. Rasio NPL bank Mandiri selama periode 2008-2010

telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia. Karena mempunyai

rasio NPL di bawah 5%, tidak melewati batas minimum yang

ditetapkan BI. Dari segi earning ( rentabilitas ) dapat dilihat dari rasio

ROA dan BOPO. Rasio ROA dan BOPO bank Mandiri telah

memenuhi standar minimal Bank Indonesia. Dari segi likuiditas,

dapat dilihat dari rasio LDR. Rasio LDR Bank Mandiri tidak

memenuhi standar minimal Bank karena rasio tersebut berada di

bawah standar tingkat kesehatan yang ditetapkan BI yaitu 85-110%.

b) Kinerja PT. BankNegara Indonesia (Persero) Tbk Periode 2008-2010

1. Berdasarkan Analisis Vertikal

Dari tabel analsis vertikal Bank Negara Indonesia dapat dilihat

bagaimana indeks kenaikan setiap aktiva maupun passiva yag dimiliki

oleh perusahaan tersebut. Dapat dilihat dari total aktiva, pasiva serta

ekuitas yang didapatkan meningkat dari tahun 2008 – 2010.Adapun

Page 257: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

244

aktiva terkecil selama 3 tahun tersebut berasal dari tagihan derivatif

dan jumlah aktiva terbesar diperoleh dari hasil penyaluran kredit

kepada pihak ketiga.Dari sisi pasiva, jumlah pasiva terbesar berasal

dari pembiayaan deposito berjangka pihak ketiga dan jumlah pasiva

terkecil berasal dari kewajiban derivatif.Dari sisi modal, yang paling

berperan besar memberikan sumbangsi terbesar pada modal adalah

modal saham dan yang terkecil adalah cadangan khusus.

Jika dilihat dari laporan rugi labanya Bank Negara Indonesia

memiliki angka indeks yang sangat fluktuatif. Pendapatan bank

Negara Indonesia meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun dan

jumlah pendapatan bank lebih besar daripada jumlah beban. Hal ini

berarti kinerja keuangan Bank Negara Indonesia sudah

optimal.Pendapatan terbesar selama 3 periode tersebut berasal dari

pendapatan bunga dan beban terbesar adalah dari beban bunga. Dan

jika dilihat dari laporan arus kas, arus kas masuk Bank Negara

Indonesia cenderung meningkat secara signifikan sedangkan arus kas

keluar cenderung tidak stabil, dimana kadang angka indeks dari satu

tahun ke tahun berikutnya menurun drastis terutama pada tahun 2010.

Dapat dikatakan bahwa indeks neraca dan laporan laba rugi

Bank Negara Indonesia optimal dan laporan arus kas Bank Negara

Indonesia cenderung tidak optimal .

Page 258: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

245

2. Berdasarkan Analisis Horizontal

Apabila di lihat dari data diketahui bahwa indeks pada neraca tahun

2008 menuju 2009 cenderung menunjukkan peningkatan yang cukup

signifikan. Dan pada tahun 2009 menuju 2010 indeks jumlah aktiva,

pasiva dan ekuitas meningkat lagi secara signifikan, meskipun pada

periode 2009-2010 peningkatan jumlah aktiva lebih rendah di banding

periode 2008-2009, akan tetapi jumlah kewajiban periode 2009-2010

menurun di banding periode 2008-2009, dan jumlah ekuitas pada

periode 2009-2010 meningkat drastis karena meningkatnya modal

saham dan tambahan modal disetor pada periode 2009-2010. Dengan

demikian, neraca Bank Negara Indonesia sudah optimal.

Dilihat dari data indeks laporan arus kas periode 2008-2009

diketahui bahwa yang mengalami peningkatan hanya arus kas dari

kegiatan investasi sementara arus kas pendanaan dan operasi

mengalami penurunan.Sementara periode 2009-2010 yang mengalami

peningkatan adalah arus kas pendanaan, sementara arus kas investasi

dan operasi mengalami penurunan.Hal ini berarti kinerja keuangan

Bank Negara Indonesia belum optimal.

3. Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan

Dari segi permodalan dapat dilihat dari rasio CAR. Rasio CAR bank

Negara Indonesia telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia

karena berada di atas batas minimum permodalan yang ditetapkan BI

(8%). Dari segi asset dapat dilihat dari rasio NPL atau rasio kredit

Page 259: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

246

bermasalah. Rasio NPL bank Negara Indonesia selama periode 2008-

2010 telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia. Karena

mempunyai rasio NPL di bawah 5%, tidak melewati batas minimum

yang ditetapkan BI.

Dari segi earning ( rentabilitas ) dapat dilihat dari rasio ROA dan

BOPO. Rasio ROA Bank Negara Indonesia tahun 2008 hanya 1,1%,

jauh di bawah batas toleransi yang ditetapkan BI (1,5%), akan tetapi

pada tahun 2009 dan 2010 rasio tersebut meningkat dan berada di atas

standar minimal Bank Indonesia. Peningkatan ini berarti Bank Negara

Indonesia telah berhasil meningkatkan kinerjanya.Sedangkan rasio

BOPO Bank Negara Indonesia telah memenuhi standar minimal Bank

Indonesia.Dari segi likuiditas, dapat dilihat dari rasio LDR. Rasio

LDR Bank Negara Indonesia tidak memenuhi standar minimal Bank

karena rasio tersebut berada di bawah standar tingkat kesehatan yang

ditetapkan BI yaitu 85-110%.

c) Kinerja PT. BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2008-2010

1. Berdasarkan Analisis Vertikal

Dari tabel analisis vertikal Bank Rakyat Indonesia dapat dilihat

bagaimana indeks kenaikan setiap aktiva maupun passiva yag dimiliki

oleh perusahaan tersebut. Dapat dilihat dari total aktiva, pasiva serta

ekuitas yang didapatkan meningkat secara stabil dari tahun 2008 –

2010.Adapun aktiva terkecil selama 3 tahun tersebut berasal dari

Page 260: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

247

penyertaan saham pihak ketiga dan tagihan derivatif dan jumlah aktiva

terbesar diperoleh dari hasil penyaluran kredit kepada pihak ketiga.

Dari sisi pasiva, jumlah pasiva terbesar berasal dari tabungan

pihak ketiga dan jumlah pasiva terkecil berasal dari kewajiban

derivatif.Dari sisi modal, yang paling berperan besar memberikan

sumbangsi terbesar pada modal adalah modal saham dan yang terkecil

adalah opsi saham dan agio saham/tambahan modal disetor.

Jika dilihat dari laporan rugi labanya Bank Rakyat Indonesia

memiliki angka indeks yang sangat fluktuatif.Pendapatan Bank

Rakyat Indonesia meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun dan

jumlah pendapatan bank lebih besar daripada jumlah beban.Hal ini

berarti kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia sudah

optimal.Pendapatan terbesar selama 3 periode tersebut berasal dari

pendapatan bunga dan investasi dan beban terbesar adalah dari beban

bunga dan pembiayaan lainnya. Dan jika dilihat dari laporan arus kas,

arus kas masuk Bank Rakyat Indonesia cenderung meningkat secara

signifikan terutama pada tahun 2009 total arus kas masuk hampir

mendekati dua kali lipat dari arus kas masuk tahun sebelumnya, hal ini

dikarenakan peningkatan pos-pos dari kegiatan pendanaan yaitu

kenaikan efek-efek dan penerimaan pinjaman yang diterima,

sedangkan arus kas keluar cenderung tidak stabil, dimana kadang

angka indeks dari satu tahun ke tahun berikutnya menurun drastis

terutama pada tahun 2009. Dapat dikatakan bahwa indeks neraca dan

Page 261: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

248

laporan laba rugi Bank Rakyat Indonesia optimal dan laporan arus kas

Bank Rakyat Indonesia cenderung tidak optimal .

2. Berdasarkan Analisis Horizontal

Apabila di lihat dari data diketahui bahwa indeks pada neraca

tahun 2008 menuju 2009 cenderung menunjukkan peningkatan yang

cukup signifikan. Dan pada tahun 2009 menuju 2010 indeks jumlah

aktiva, pasiva dan ekuitas meningkat lagi secara signifikan. Hal ini

berarti neraca Bank Rakyat Indonesia sudah optimal.

Menurut data indeks yang di dapat pada laporan laba rugi

maka dilihat pendapatan dari tahun ke tahun cenderung stabil dan

meningkat dari tahun 2008 ke 2009 dan pada 2009 ke 2010 jumlah

pendapatan dan laba bersih meningkat drastis. Dengan demikian dapat

disimpulkan kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia periode 2008-

2010 optimal.

Dilihat dari data indeks laporan arus kas periode 2008-2009

diketahui bahwa semua arus kas mengalami peningkatan baik dari

arus kas dari kegiatan investasi, arus kas pendanaan dan

operasi.Sementara periode 2009-2010 yang mengalami peningkatan

adalah, arus kas investasi dan operasi sementara yang mengalami

penurunan arus kas pendanaan.Hal ini berarti kinerja keuangan Bank

Rakyat Indonesia optimal, meskipun arus kas pendanaan pada periode

2009-2010 menurun tetapi hal ini sangat kecil pengaruhnya bagi

kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia.

Page 262: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

249

3. Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan

Dari segi permodalan dapat dilihat dari rasio CAR. Rasio CAR bank

Rakyat Indonesia telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia

karena berada di atas batas minimum permodalan yang ditetapkan BI

(8%). Dari segi asset dapat dilihat dari rasio NPL atau rasio kredit

bermasalah.Rasio NPL Bank Rakyat Indonesia selama periode 2008-

2010 telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia.Karena

mempunyai rasio NPL di bawah 5%, tidak melewati batas minimum

yang ditetapkan BI.

Dari segi earning ( rentabilitas ) dapat dilihat dari rasio ROA dan

BOPO. Rasio ROA dan BOPO Bank Rakyat Indonesia telah

memenuhi standar minimal Bank Indonesia.Dari segi likuiditas, dapat

dilihat dari rasio LDR. Rasio LDR Bank Rakyat Indonesia tidak

memenuhi standar minimal Bank karena rasio tersebut berada di

bawah standar tingkat kesehatan yang ditetapkan BI yaitu 85-110%.

d) Kinerja PT. BankTabungan Negara (Persero) Tbk Periode 2008-2010

1. Berdasarkan Analisis Vertikal

Dari tabel analisis vertikal Bank Tabungan Negara dapat

dilihat bagaimana indeks kenaikan setiap aktiva maupun passiva yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut.Dapat dilihat dari total aktiva, pasiva

serta ekuitas yang didapatkan meningkat secara stabil dari tahun 2008

– 2010. Adapun aktiva terkecil selama 3 tahun tersebut berasal dari

giro pada bank lain dan kredit yang diberikan pada pihak yang

Page 263: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

250

mempunyai hubungan istimewa dan jumlah aktiva terbesar diperoleh

dari hasil penyaluran kredit kepada pihak ketiga.

Dari sisi pasiva, jumlah pasiva terbesar berasal dari deposito

berjangka pihak ketiga dan jumlah pasiva terkecil berasal dari giro

wadiah dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Dari sisi

modal, yang paling berperan besar memberikan sumbangsi terbesar

pada modal adalah modal saham dan yang terkecil adalah opsi saham

dan tambahan modal disetor.

Jika dilihat dari laporan rugi labanya Bank Tabungan Negara

memiliki angka indeks yang sangat fluktuatif.Pendapatan Bank

Tabungan Negara meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun dan

jumlah pendapatan bank lebih besar daripada jumlah beban.Hal ini

berarti kinerja keuangan Bank Tabungan Negara sudah

optimal.Pendapatan terbesar selama 3 periode tersebut berasal dari

pendapatan bunga dan beban terbesar adalah dari beban bunga dan

pembiayaan lainnya. Dan jika dilihat dari laporan arus kas, arus kas

masuk dan arus kas keluar Bank Tabungan Negara cenderung tidak

stabil, hal ini dikarenakan arus kas masuk dan arus kas keluar pada

tahun 2009 meningkat drastis kemudian pada tahun 2010 kembali

menurun.

Dapat dikatakan bahwa indeks neraca dan laporan laba rugi

Bank Tabungan Negara optimal dan laporan arus kas Bank Tabungan

Negara cenderung tidak optimal .

Page 264: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

251

2. Berdasarkan Analisis Horizontal

Apabila di lihat dari data diketahui bahwa indeks pada neraca

tahun 2008 menuju 2009 cenderung menunjukkan peningkatan yang

cukup signifikan. Dan pada tahun 2009 menuju 2010 indeks jumlah

aktiva, pasiva dan ekuitas meningkat lagi secara signifikan. Meskipun

jumlah aktiva dan ekuitas pada periode 2009-2010 lebih rendah dari

periode 2008-2009, namun dapat disimpulkan neraca Bank Tabungan

Negara sudah optimal.

Menurut data indeks yang di dapat pada laporan laba rugi

maka dilihat pendapatan dari tahun ke tahun cenderung stabil dan

meningkat dari tahun 2008 ke 2009 dan pada 2009 ke 2010 jumlah

pendapatan dan laba bersih meningkat drastis. Dengan demikian dapat

disimpulkan kinerja keuangan Bank Tabungan Negara periode 2008-

2010 optimal.

Dilihat dari data indeks laporan arus kas periode 2008-2009

diketahui bahwa yang mengalami peningkatan hanya arus kas dari

kegiatan arus kas pendanaan dan operasi sementara yang mengalami

penurunan adalah arus kas investasi. Kebalikan dari periode

sebelumnya arus kas periode 2009-2010 yang mengalami peningkatan

adalah arus kas investasi , sementara arus kas pendanaan dan operasi

mengalami penurunan. Hal ini berarti kinerja keuangan Bank

Tabungan Negara belum optimal.

Page 265: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

252

3. Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan

Dari segi permodalan dapat dilihat dari rasio CAR.Rasio CAR Bank

Tabungan Negara telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia

karena berada di atas batas minimum permodalan yang ditetapkan BI

(8%).Dari segi asset dapat dilihat dari rasio NPL atau rasio kredit

bermasalah.Rasio NPL Bank Tabungan Negara selama periode 2008-

2010 telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia.Karena

mempunyai rasio NPL di bawah 5%, tidak melewati batas minimum

yang ditetapkan BI.

Dari segi earning ( rentabilitas ) dapat dilihat dari rasio ROA dan

BOPO. Rasio ROA Bank Tabungan Negara tahun 2009 hanya 1,47%

tidak memenuhi standar minimal Bank Indonesia. Akan tetapi di tahun

2010 Bank Tabungan Negara berhasil meningkatkan kinerjanya, hal

ini terlihat dari meningkatnya rasio ROA di atas standar minimal Bank

Indonesia yaitu minimal 1,5%. Sedangkan rasio BOPO Bank Rakyat

Indonesia telah memenuhi standar minimal Bank Indonesia.Dari segi

likuiditas, dapat dilihat dari rasio LDR.Rasio LDR Bank Tabungan

Negara telah memenuhi standar likuiditas yang ditetapkan oleh BI

yaitu sebesar 85-100%.

Page 266: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

253

Berdasarkan pembahasan di atas dapat dilihat keempat kinerja Bank

BUMN berdasarkan analisis vertikal horizontal, rata-rata kinerja keempat Bank

BUMN dinilai dari neraca dan laba rugi sudah optimal, akan tetapi dari segi arus

kas kinerja keempat Bank BUMN tidak stabil. Jika dilihat berdasarkan analisis

rasio keuangan, Bank BTN memiliki rasio CAR yang lebih tinggi dibandingkan

Bank BRI, BNI dan BTN. Bank BRI dan Bank Mandiri memiliki rasio NPL yang

lebih rendah dibanding Bank BNI dan BTN, meskipun pada tahun 2008 rasio

Bank Mandiri mendekati standar minimal Bank Indonesia akan tetapi rasio

tersebut menurun drastis pada tahun berikutnya, hal ini berarti Bank Mandiri telah

berhasil mengurangi kredit bermasalah dan memperbaiki kinerjanya sehingga

rasio ROA Bank Mandiri semakin meningkat dan rasio BOPO semakin menurun

yang berarti tingkat efisiensi Bank Mandiri semakin meningkat dan perputaran

assetnya pun semakin meningkat. Sedangkan Bank BNI memiliki rasio NPL yang

paling mendekati standar minimal Bank Indonesia yaitu minimal 5%, hal ini

berarti tingkat kredit bermasalah Bank BNI lebih tinggi dibandingkan Bank BRI,

BTN dan Bank Mandiri, sehingga rasio ROA Bank BNI lebih rendah

dibandingkan Bank BUMN yang lain.

Dari segi efisiensi Bank Mandiri memiliki tingkat efisiensi yang lebih

tinggi dibandingkan dengan Bank BRI, BNI dan BTN karena Bank Mandiri

memiliki rasio BOPO paling rendah dibandingkan Bank BNI, BRI dan BTN.

Berdasarkan rasio LDR, hanya Bank BTN yang mematuhi standar regulasi Bank

Indonesia yaitu 85-110%.

Page 267: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

254

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Dari tiga analisis laporan keuangan yang dilakukan pada Bank BUMN

selama 3 periode yaitu dari tahun 2008-2010, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan analisis vertikal dapat disimpulkan bahwa indeks neraca dan

laporan laba rugi Bank BUMN optimal dan laporan arus kas Bank BUMN

cenderung tidak optimal karena arus kas masuk Bank BUMN cenderung

meningkat secara signifikan sedangkan arus kas keluar cenderung tidak

stabil, dimana kadang angka indeks dari satu tahun ke tahun berikutnya

menurun drastis.

2. Berdasarkan analisis horizontal dapat disimpulkan bahwa neraca dan

laporan laba rugi Bank BUMN optimal sedangkan laporan arus kas bank

BUMN cenderung tidak optimal dimana masih terdapat arus kas yang

berfluktuatif.

3. Berdasarkan analisis rasio CA-EL dapat disimpulkan bahwa dari segi

Capital, Aset, dan Earning, Bank BUMN telah memenuhi standar minimal

Bank Indonesia. Bank Mandiri memiliki rasio BOPO dan NPL yang lebih

baik dibandingkan Bank BRI, BNI dan BTN. Bank BRI memiliki rasio

ROA yang lebih tinggi dibandingkan Bank Mandiri, BNI dan BTN. Bank

BTN memiliki rasio CAR yang lebih tinggi dibanding Bank BUMN yang

lainnya dan rasio LDR yang telah memenuhi standar likuiditas yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan Bank BNI memiliki rasio NPL

Page 268: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

255

tertinggi di banding Bank BUMN lainnya, akan tetapi rasio ini terus

menurun dari tahun 2008-2010, hal ini berarti kredit bermasalah Bank BNI

mulai menurun dan Bank BNI terus berusaha memperbaiki kinerjanya.

6.2 SARAN

Adapun beberapa saran yang diajukan setelah melakukan analisis vertikal-

horizontal dan rasio keuangan terhadap laporan keuangan Bank BUMN selama

periode 2008-2010, antara lain sebagai berikut:

1. Sebaiknya Bank BUMN meningkatkan lagi pengelolaan keuangan

perusahaannya, karena arus kas Bank BUMN yang diteliti tidak stabil.

2. Berdasarkan rasio CA-EL, sebaiknya Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia dan

Bank Rakyat Indonesia perlu meningkatkan likuiditasnya agar bisa mencapai

tingkat kesehatan BI melalui perbaikan-perbaikan infrastruktur khususnya di

bidang perkreditan, dan lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan promosi

untuk meningkatkan dana pihak ketiga. Karena LDR yang terlalu rendah akan

berakibat pada meningkatnya biaya operasional yaitu biaya bunga yang

harus ditanggung oleh Bank BUMN. Tetapi hendaknya Bank BUMN

mengalokasikan kredit dengan tetap memperhatikan asas-asas pemberian

kredit yang sehat.

Page 269: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

256

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft

Indonesia.

Abdullah, Faisal M. 2005.Manajemen Perbankan (Tekhnik Analisa Kinerja

Keuangan Bank). Malang: UMM-Press.

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12

April 2004 perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004.perihal

Tatacara Penilaian Kesehatan Bank Umum.

Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005

perihal Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Lukman Dendawijaya. (2009). Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Imam Ghozali. (2009). Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS

17. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Mamduh Hanafi. (2004). “Manajemen Keuangan”, BPFE, Yogyakarta.

Harrington dan Niehaus, Risk Management & Insurances, second edition, 2004.

Jumingan.2003. Analisis Rasio Keuangan Dan Legal Lending Limit Sebagai Alat

Dalam Memprediksi Kesehatan Bank. Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Akuntansi Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan).

Kasmir.(2008). Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 2008. PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta .

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono.(2002). Manajemen Perbankan Teori dan

Aplikasi.Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Munawir, S. 2000. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty,

Yogyakarta.

Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. (2006). Credit Management

Handbook : Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis

Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Rochmat Soemitro, (1991), Azas dan Dasar Perpajakan 2, PT. Eresco, Bandung.

Page 270: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

257

Singgih Santoso. (2003). Mengatasi berbagai masalah Statistik dengan SPSS

versi 11.5. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Agnes Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dahlan Siamat. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi.ke-4. Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2004.

Siswanto Sutojo . 1997. Manajemen Terapan Bank. Jakarta : PT Pustaka Binaman

Pressindo.

Sofyan Syafri Harahap. (2007). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso.(2008). Bank dan Lembaga Keuangan

Lain. Cetakan Keempat. Salemba Empat, Jakarta.

Veithzal Rivai. 2006. Credit Manajemen Hand Book.. PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta

Wisnu Mawardi. 2005. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Keuangan Bank

Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Assets

Kurang

Dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis Dan Strategi. Vol.14. No.1.Juli 2005.

Wild Jhon J., Subramanyam KR., Hasley Robert F.(Yasivi S. Bachtiar, S.

Nurwahyu Harahap), Analisis Laporan Keuangan, Edisi 8 , Salemba

Empat, Jakarta, 2005.

Nurul Aini, Yuyun (2006). Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan to

Deposit Ratio, Return On Assets, dan Besaran Perusahaan terhadap

Perubahan Laba Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta (BEJ). Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang. Terpublikasi melalui link:

http://www.docstoc.com/docs/73957361/Pengaruh-Loan-to-Deposit-

Page 271: SENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk fileSENNY MAPANTAU A 211 08 307 - core.ac.uk

258

Ratio-Dan-Capital-Adequacy-Ratio-Terhadap-Tingkat-Likuiditas-Bank.

Diakses pada tanggal : 16 Maret 2012.

http://www.bri.co.id/. Diakses pada tanggal 02 Maret 2012

http://www. btn.co.id/. Diakses pada tanggal 02 Maret 2012

http://www.bankmandiri.co.id/ . Diakses pada tanggal 02 Maret 2012

http://www.bni.co.id/ . Diakses pada tanggal 02 Maret 2012

http://www.bumn.go.id/bri/. Diakses pada tanggal 03 Maret 2012

http://liak86.multiply.com/journal/item/6?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem. Diakses pada tanggal 02 April 2012.