pengaruh ila terhadap kadar hsp 70 lama persalinan dan fetal outcome

34
PENGARUH INTRA THECAL LABOR ANALGESIA ( ILA ) TERHADAP KADAR HSP 70, LAMA PERSALINAN DAN FETAL OUTCOME Ahmad Ridlo, JB Dalono, Soetrisno Kondisi distress pada primigravida berdampak pada persalinan yang tidak maju dengan risiko fetal outcome yang tidak baik. Intra thecal labor analgesia (ILA) menghilangkan rasa nyeri sehingga terjadi perubahan emosi positif, meningkatkan kadar Heat Shock protein (Hsp) 70 yang berpengaruh pada peningkatan kontraksi uterus sehingga proses persalinan dan fetal outcome menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh ILA terhadap kadar HSP 70, lama persalinan dan fetal outcome. Penelitian eksperimental biomedik dengan rancangan post test only control group design di Rumah Sakit dr. Moewardi Surakarta. Pengambilan sampel secara purposive non random sampling. Penelitian pada primigravida, umur 20-25 tahun, hamil normal, dalam persalinan kala I fase aktif (pembukaan 4 sentimeter). Dari 32 sampel, dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing 16 pasien. Kelompok perlakuan diberikan ILA. Analisis data kendali menggunakan uji homogenitas, data kadar HSP 70, lama persalinan dan skor APGAR dengan F-Test (ANOVA). Setelah dilakukan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa ILA berpengaruh secara bermakna, pada peningkatan kadar HSP 70 (p=0,01,α<0,05) , penurunan lama persalinan kala I (p=0,00, α<0,05), kala II (p=0,00, α<0,05), kala III (p=0,00, α<0,05) maupun kala I,II dan III (p=0,00, α<0,05), dan peningkatan skor Apgar menit pertama (p=0,05, α<0,05) maupun menit ke lima (p=0,05, α<0,05). ILA berpengaruh terhadap peningkatan kadar HSP i

Upload: ahmad-ridlo

Post on 26-Jul-2015

134 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

PENGARUH INTRA THECAL LABOR ANALGESIA ( ILA ) TERHADAP

KADAR HSP 70, LAMA PERSALINAN DAN FETAL OUTCOME

Ahmad Ridlo, JB Dalono, Soetrisno

Kondisi distress pada primigravida berdampak pada persalinan yang tidak maju dengan risiko fetal outcome yang tidak baik. Intra thecal labor analgesia (ILA) menghilangkan rasa nyeri sehingga terjadi perubahan emosi positif, meningkatkan kadar Heat Shock protein (Hsp) 70 yang berpengaruh pada peningkatan kontraksi uterus sehingga proses persalinan dan fetal outcome menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh ILA terhadap kadar HSP 70, lama persalinan dan fetal outcome.

Penelitian eksperimental biomedik dengan rancangan post test only control group design di Rumah Sakit dr. Moewardi Surakarta. Pengambilan sampel secara purposive non random sampling. Penelitian pada primigravida, umur 20-25 tahun, hamil normal, dalam persalinan kala I fase aktif (pembukaan 4 sentimeter). Dari 32 sampel, dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing 16 pasien. Kelompok perlakuan diberikan ILA. Analisis data kendali menggunakan uji homogenitas, data kadar HSP 70, lama persalinan dan skor APGAR dengan F-Test (ANOVA). Setelah dilakukan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa ILA berpengaruh secara bermakna, pada peningkatan kadar HSP 70 (p=0,01,α<0,05) , penurunan lama persalinan kala I (p=0,00, α<0,05), kala II (p=0,00, α<0,05), kala III (p=0,00, α<0,05) maupun kala I,II dan III (p=0,00, α<0,05), dan peningkatan skor Apgar menit pertama (p=0,05, α<0,05) maupun menit ke lima (p=0,05, α<0,05). ILA berpengaruh terhadap peningkatan kadar HSP 70, memperpendek lama persalinan dan meningkatkan skor APGAR

PENDAHULUAN

Primigravida sering

mengalami kondisi stress,

disebabkan belum adanya

pengalaman kehamilan dan

persalinan (Huliana, 2002).

Kondisi ini berdampak

merugikan, berupa persalinan

tidak maju/macet, dengan risiko

fetal outcome yang tidak baik

(Wiknjo Sastro, 2002, WHO,

2005, Mc Guire, 2006, Nani,

2008 ). Data Survey Demografi

dan Kesehatan Indonesia, SDKI ;

2003 menunjukkan bahwa

kejadian persalinan tidak normal

dengan risiko fetal outcome tidak

baik pada primigravida sebesar

30%.

i

Page 2: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

Empat juta bayi di seluruh

dunia diperkirakan meninggal

pada tahun pertama dan dua

pertiganya meninggal pada bulan

pertama kehidupan. Dua pertiga

dari yang meninggal pada bulan

pertama meninggal pada minggu

pertama. Dua pertiga dari yang

meninggal pada minggu pertama

meninggal pada hari pertama.

Penyebab utama kematian pada

minggu pertama kehidupan

seperti asfiksia dan infeksi adalah

akibat persalinan tidak

maju/macet seperti halnya yang

terjadi pada primigravida.

Kurang lebih 99% kematian ini

terjadi di negara berkembang dan

sebagian besar kematian ini dapat

dicegah dengan pengenalan dini

penyebabnya (termasuk kondisi

psikologis) dan pengobatan yang

tepat (Lawn JE, 2005).

Intra thecal labor

analgesia (ILA) berisi kombinasi

rapivacain 3,0 mg dengan

clonidin 75µg, ditambah dengan

fentanyl 25µg merupakan

analgesia yang ideal pada

persalinan (Slidesshare, 2010).

ILA mempunyai kelebihan

disamping mengurangi rasa nyeri

dan menghilangkan kondisi

stress juga masih bisa merasakan

kontraksi (Nasaldi, 2010).

Pemakaian ILA dengan

dosis optimal (kombinasi

ropivacain 3,0 mg dengan

clonidin 75µg, ditambah dengan

fentanyl 25µg), dapat

menghilangkan rasa nyeri

sehingga terjadi perubahan emosi

yang positif. Sinyal perubahan

emosi akan mencapai neuron di

paraventricular nuclei (PVN)

sistem limbic sehingga intensitas

stress menurun. Stressor

psikologis primigravida

menyebabkan ekspresi astrosit di

amigdala, hipotalamus dan

neuroglia yang mengakibatkan

neuroglia, terutama astrosit dan

mikroglia aktif (Nasronudin,

2005; Soetrisno, 2009). Produksi

ACTH oleh sel basofil hipofise

anterior menurun, yang direspon

korteks adrenal dengan kortisol

yang menurun. Penurunan

kortisol akan mengurangi efek

supresi protein miosit sehingga

terjadi peningkatan produksi

ii

Page 3: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

protein diantaranya adalah Hsp

70 (Alexy, 2005; Dror, 2008;

Soetrisno, 2009).

Penurunan kortisol juga

meningkatkan ion kalsium dalam

miosit dengan dampak

memperbaiki kontraksi

(Soetrisno, 2009). Hsp 70

meningkatkan konsentrasi cAMP

dalam sitoplasma dan

pengaktifan cAMP dependent

protein kinase. Selanjutnya akan

mengakibatkan fosforilasi dan

inaktifasi myosin rantai kinase

dan mengakibatkan kontraksi

otot uterus sehingga proses

persalinan lebih baik dengan

dampak fetal outcome lebih baik.

Heat Shock protein

(Hsp) jika berlebihan akan

berdampak merugikan,

menimbulkan jejas sel dan

mendorong apoptosis, sehingga

diperlukan dosis ILA yang

optimal (Nasronudin, 2005;

Slidesshare, 2010).

Upaya untuk

mengungkap pengaruh intervensi

ILA tersebut perlu didasari oleh

pengungkapan mekanisme efek

ILA terhadap terjadinya partus

normal/maju/tidak macet, yang

berdampak pada fetal outcome

yang baik.

Dalam penelitian ini

akan diteliti kadar Hsp 70 dari

serum darah, yang bisa

memberikan gambaran tentang

kadar Hsp 70 pada kondisi stres

primigravida (Soetrisno,2009).

Variabel lain yang diteliti adalah

fetal outcome yang dinilai

dengan skor APGAR dan lama

persalinan pada primigravida

setelah mendapat ILA.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan

penelitian eksperimental

biomedik dengan pendekatan

post-test only control group

design. Lokasi Penelitian

Kamar Bersalin RSUD Dr.

Moewardi Surakarta. Subyek

dipilih pada penelitian ini

adalah pasien melahirkan yang

datang ke RSUD Dr Moewardi,

dengan tehnik pengambilan

sampel menggunakan kriteria

iii

Page 4: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

inklusi dan eksklusi. Kriteria

Inklusi Primigravida, Umur

20-25 tahun, Hamil Normal,

Dalam persalinan kala I fase

aktif pembukaan 4 sentimeter.

Kriteria Eksklusi hamil tidak

normal. Variabel bebas Intra

Thecal Labor Analgesia.

Variabel terikat Hsp 70,

Lama persalinan, Skor APGAR

Rancangan Penelitian.

Keterangan:

X+ : Perlakuan.

X - : Tanpa perlakuan.

O1 : Pembukaan 4 cm pada

kelompok perlakuan

O2 : Pembukaan 4 cm pada

kelompok kontrol.

O3 : Observasi saat

pembukaan lengkap,

indikator penelitian Hsp

70 pada kelompok

perlakuan.

O4 : Observasi saat

pembukaan lengkap,

indikator Hsp 70 pada

kelompok kontrol.

T1 : Observasi indikator

penelitian lama

persalinan dan skor

APGAR pada

kelompok perlakuan.

T2 : Observasi indikator

penelitian lama

persalinan dan skor

APGAR pada

kelompok kontrol.

Maching : Tinggi badan, berat

badan, umur, sistole,

diastole, gula darah,

SGOT, SGPT, Ureum,

Hb, dan Protein total.

Penentuan besar sampel

didasarkan pada rumus :

n = ( Zα + Zβ)²

n = Besar masing-masing

kelompok sampel.

Zα = nilai studi normal yang

besarnya tergantung α

iv

01 (X+) O3 Hsp-70,T1

Maching

02 (X-) O4 Hsp-70,T2

Indikator :

Hsp 70, skor APGAR , dan

Lama persalinan

29

Page 5: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

Bila α = 0,05 Zα =

1,96

Bila α = 0,01 Zα =

2,57

Zβ = nilai studi normal yang

besarnya tergantung β, Β =

power test

Bila β = 0,05 Zβ =

1,89

Bila β = 0,01 Zβ =

2,42

( Pudjirah

ardjo W,

1993 ).

Dari rumus tersebut didapatkan besar

sampel minimal 15 sampel kontrol

dan 15 sampel perlakuan. Pada

penelitian ini menggunakan 16

sampel kontrol dan 16 sampel

perlakuan untuk memenuhi n

minimal 30.

HASIL DAN ANALISA DATA

PENELITIAN

A. Data Penelitian

Empat macam data penelitian

diperoleh dari primigravida, yang

meliputi:

1. Data pengendali (umur,

tinggi badan, berat badan,

sistolik, diastolik, gula darah,

SGOT, SGPT, ureum,

kreatinin, Hb, dan protein

total) diambil satu kali di

awal penelitian.

2. Data obstetrik lama

persalinan kelompok

perlakuan dan kontrol yang

dihitung sejak pembukaan

empat sentimeter, dihitung

dengan hitungan jam dan

sisanya dengan menit, serta

data kejadian partus normal.

3. Data skor APGAR menit

pertama dan ke lima

kelompok kontrol dan

perlakuan

4. Data biologis ( Hsp-70)

diambil satu kali saat

pembukaan lengkap.

Homogenitas Data Kendali

Homogenitas data kendali

antara perlakuan dan kontrol

digunakan untuk mengendalikan

sampel agar nilai setiap variabel

yang diperoleh sesuai yang

diinginkan.

Hasil perhitungan dan analisis

statistik dengan menggunakan

v

Page 6: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

metode analisis varians untuk data

variabel Umur, Tinggi Badan, Berat

Badan, Tekanan Darah Sistolik dan

Diastolik seperti pada table. dan

Gambar.

Hasil perhitungan dan analisis

statistik dengan menggunakan

metode analisis varians untuk data

variabel Gula Darah, SGOT, SGPT,

Ureum, Creatinin, Hemoglobin dan

Protein total seperti pada tabel dan

Gambar.

Tabel.Mean dan Standar Deviasi

Data Kendali

VariabelKontrol Perlakuan

Rerata SD Rerata SD

Umur 23.44 2.85 22.56 2.53

TB 155.5 6.40 151.81 5.29

BB 61.38 4.86 58.94 5.71

Sist 117.81 4.07 115.62 4.79

Dias 86.88 4.03 83.13 4.43

GD 111.81 14.08 111.44 12.57

OT 29.50 4.89 29.94 2.79

PT 30.63 6.93 29.63 4.47

Ur 35.50 5.15 37.38 5.30

Cr 0.685 0.11 0.76 0.76

Hb 11.13 0.94 10.91 0.71

Prot 7.16 0.52 7.09 0.49

Hasil analisis Kelompok

Perlakuan dan kelompok kontrol

pada variable kendali tersebut dapat

disimpulkan homogen atau secara

statistik mempunyai kondisi yang

sama

Uji Homogenitas umur, tinggi

badan, berat badan, sistole, diastole,

gula darah, SGOT, SGPT, ureum,

kretinin, Hb, protein total,

menunjukkan homogen dangan α >

0.05. Hal tersebut menunjukkan

keadaan ibu primigravida, baik yang

menjadi kelompok kontrol maupun

perlakuan sama.

Pengamatan lama persalinan

Persalinan pada kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol

dapat terjadi secara normal dan tidak

normal, lama persalinan bervariasi,

antara kelompok kontrol dan

perlakuan.

Hasil perhitungan dan analisis

statistik dengan menggunakan

metode analisis varians untuk data

variabel Kala_1, Kala_2, Kala_3 dan

Kala_1-2-3, didapat hasil seperti

pada table dan Gambar.

Tabel Mean dan Standar Deviasi

Lama Persalinan*

vi

Page 7: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

VariabelKontrol Perlakuan

Rerata SD Rerata SD

KL_1 13.85 0.47 11.79 0.65

KL_2 1.77 0.27 0.97 0.17

KL_3 0.25 0.01 0.20 0.01

KL_123 15.88 0.40 12.96 0.73

*) Dalam Jam

Pengamatan skor APGAR menit

pertama dan ke lima

Variabel skor APGAR 1’

seperti pada table dan Gambar.

Tabel Mean dan Standar

Deviasi Skor APGAR

VariabelKontrol

Rerata SD Rerata

AS 1' 7.25 0.86

AS 5' 8.38 0.72

Pengamatan kadar HSP 70

Variabel HSP 70 seperti pada

Tabel dan Gambar.

Tabel Mean dan Standar Deviasi

Kadar HSP 70

VariabelKontrol Perlakuan

Rerata SD Rerata SD

HSP 70 0.10 0.02 0.27 0.19

Penyebaran Kejadian Partus

Normal

Penyebaran kejadian partus

normal seperti pada Tabel .

Jumlah penyebaran kejadian

partus normal

Kelo

mpok

Perlak

uan

Kon

trol

To

tal

Nor

mal

16 15 31

Jenis

Persal

inan

Tida

k

Nor

mal

1 1

Total 16 16 32

Kejadian Asfiksia Bayi Baru Lahir

Rata-rata skor APGAR menit

pertama seperti tabel. Hasil ini

vii

Page 8: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

membuktikan bahwa pada

kelompok yang tidak mendapatkan

ILA, kejadian asfiksia bayi baru

lahir adalah 0,429 kali lebih tinggi

dari pada kelompok yang

menggunakan ILA.

Perbedaan rerata Skor APGAR

Menit 1 dan Kejadian Asfiksia

Bayi Baru Lahir

ILA Kontrol

(n=16) (n=16)

Skor APGAR 7.75±0.45 7.25±0.86

Asfiksia

Tidak 16 (100%) 12 (75%)

Ya 0 (0%) 4 (25%)

Keterangan :

Data berskala numeric dinyatakan dalam

rata-rata ±simpang baku

Data berskala nominal dinyatakan dalam

frekuwensi (%)

a= Uji t independent

b=Uji Chi Kuadrat

RR (Risiko Relatif) kejadian

asfiksia pada ILA sebesar 0.429 (CI

95% = 0.28-0.66).

Rerata ± simpang baku skor

APGAR menit ke Lima seperti pada

tabel .

Perbedaan rerata Skor APGAR Menit ke

Lima dan Kejadian Asfiksia

Bayi Baru Lahir

ILA Kontrol Kemaknaan(n=16) (n=16) (p)

Skor APGAR 8.94±0.25 8.38±0.72 0.01Asfiksia

Tidak 16 (50%) 16 (50%)Ya 0 (0%) 0 (0%)

Data berskala numeric dinyatakan dalam rata-rata ±simpang baku

Data berskala nominal dinyatakan dalam frekuwensi (%)

a= Uji t independent

PEMBAHASAN

Data penelitian (tabel 5.1)

diperoleh dengan melakukan

matching yang didapatkan sesuai

dengan kasus yang didapat, meliputi,

tinggi badan yang di ukur

menggunakan satuan sentimeter

dengan batas bawah 140 cm untuk

mengurangi risiko adanya panggul

sempit. Berat badan yang diukur

menggunakan satuan kilogram

dengan batas 40 kg- 90 kg, umur 20-

25 tahun, tekanan darah yang diukur

dengan satuan mmHg berkisar 110-

130 mmHg untuk sistole, dan 60-90

mmHg untuk diastole. Laboratorium

gula darah, ureum, kreatinin,

viii

Page 9: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

haemoglobin dan protein total,

semuanya masuk dalam kriteria

normal secara klinis/ homogen (tabel

5.2). Hal tersebut dilakukan untuk

menghilangkan bias pada penelitian

ini.

Kriteria eksklusi adalah

kehamilan abnormal seperti

kehamilan dengan infeksi,

preeklampsia, eklampsia, perdarahan

ante partum, fetal distres, ruptura

uteri, dan partus presipitatus. Partus

presipitatus dieksklusikan oleh

karena merupakan persalinan yang

patologis, walaupun telah disebutkan

bahwa diharapkan timbul persalinan

yang cepat karena perbaikan

kontraksi uterus, tetapi partus

presipitatus terjadi kurang dari 3 jam

yang disebabkan oleh kontraksi yang

terlalu kuat. Partus presipitatus

menimbulkan dampak pada kondisi

janin dan berisiko terjadinya

perlukaan yang luas pada jalan lahir

saat persalinan (Wiknjo Sastro,

2008).

Data obstetri lama persalinan

dilakukan saat mulai persalinan kala

satu fase aktif atau pada pembukaan

4 cm, karena menentukan mulai

timbulnya persalinan kala I fase laten

sulit untuk ditentukan (Cunningham,

2002 ; Wiknjo Sastro, 2002).

Pengawasan kemajuan persalinan

sesuai partograf WHO (World health

organization).

Data sebaran persalinan

dilakukan pada kriteria persalinan

normal seperti janin tunggal, berat

badan lahir bayi 2500 gram sampai

dengan 4000 gram, presentasi

belakang kepala, dilahirkan pada ibu

melahirkan usia kehamilan aterm,

dengan tenaga ibu sendiri, tidak ada

komplikasi baik pada ibu maupun

janin, dan kurang dari 24 jam,

seperti dalam kriteria inklusi pada

penelitian ini.

Skor APGAR digunakan

untuk secara cepat menilai kondisi

kesehatan bayi baru lahir sesaat

setelah kelahiran (Finster, 2005).

Data skor APGAR didapatkan dari

penilaian bayi baru lahir pada menit

pertama dan menit ke lima. Jumlah

skor rendah pada tes menit pertama

dapat menunjukkan bahwa bayi yang

baru lahir membutuhkan perhatian

medis lebih lanjut, tetapi belum tentu

mengindikasikan akan terjadi

masalah jangka panjang, khususnya

ix

Page 10: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

jika terdapat peningkatan skor pada

tes ke lima (Finster, 2005).

Data biologis kadar HSP 70

didapatkan dari sampel darah yang

diambil saat kala II/ pembukaan

lengkap. Sampel dikirim ke

laboratorium untuk mengukur kadar

HSP 70 dengan metode ELISA

memakai antibodi monoklonal anti

HSP 70. Penggunaan sampel darah

dan bukan jaringan pada penelitian

ini, menurut Attila, 2002,

peningkatan kadar Hsp 70 pada

serum darah juga terjadi oleh karena

stres berupa peradangan kronik,

stres oksidatif dan kerusakan sel-sel

hepatoseluler pada preeklamsia.

Dalam penelitiannya, Walsh

menemukan peningkatan serum Hsp

70 yang didahului dengan adanya

peningkatan ekspresi gen Hsp 70

dalam otot. Hal ini menunjukkan,

peningkatan kadar HSP 70 serum

setelah olahraga akut disebabkan

pelepasan Hsp 70 dari stres sel ke

dalam darah. Lancaster, 2007

menemukan bahwa pengeluaran HSP

70 oleh sel yang mengalami stress ke

lingkungan ekstraseluler, melalui

mekanisme transport protein non

klasik (Reticulum Endoplasma-

Golgi) di dalam eksosom atau

lisosom melalui lemak. HSP 70

ekstraseluler bekerja dengan terikat

pada permukaan reseptor antigen

presenting cell, merangsang

proinflamasi sitokin (TNF α),IL-1β

dan IL-16) dan produksi kemokin

sebagai kostimulator ekspresi

molekul.

Dalam penelitian ini

disampaikan homogenitas data,

dimana data sampel yang telah ada

dilakukan perhitungan dengan

menilai uji beda rerata/ mean,

simpang baku/ standart deviasi, dan

nilai confidence interval antara

kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol. Pada semua data tidak

didapatkan nilai yang signifikan,

sehingga semua data tersebut dapat

dijadikan sampel/ menjadi data

kendali dalam penelitian ini atau

dengan kata lain semua data tersebut

homogen (Lampiran 9). Diharapkan

hasil yang dicapai tidak terganggu

oleh bias.

Hasil pengamatan biologis

(tabel 5.4) pada penelitian ini yang

menggunakan 16 sampel untuk

diberikan ILA sebagai kelompok

perlakuan dan 16 sampel tanpa ILA

x

Page 11: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

sebagai kelompok kontrol, kadar

Hsp-70 serum yang diambil saat kala

II untuk kelompok perlakuan didapat

rerata (0.19 dan dari kelompok

kontrol (0.10) yang memperlihatkan

kadar yang lebih tinggi pada

kelompok dengan perlakuan/

kelompok yang mendapat ILA,

dengan nilai simpang baku untuk

kelompok perlakuan (0.19) dan

kelompok kontrol (0.02) dan nilai

p=.001 (α<0.05) yang memiliki

perbedaan signifikan.

Pada penelitian sebelumnya,

yang dilakukan di Cina tahun 2009

menemukan bahwa dalam keadaan

hamil Hsp-70 terdeteksi di

miometrium, hal tersebut dapat

membuktikan bahwa Hsp-70 juga

diproduksi pada myometrium

(Zhiang W, 2009). Hal tersebut

sesuai dengan fakta yang didapat

pada penelitian ini dimana kenaikan

kadar Hsp-70 berpengaruh pada lama

persalinan yang lebih cepat pada

kelompok perlakuan dibandingkan

kelompok kontrol (Lampiran 10).

Penelitian dimulai saat

pembukaan 4 cm, dan tidak

didapatkan adanya partus lama, baik

pada kelompok perlakuan maupun

kelompok kontrol. Partus lama dan

terlantar adalah suatu keadaan

persalinan yang macet dan

berlangsung lama,sehingga

menimbulkan komplikasi terhadap

ibu dan anak (Hariyadi, 2004).

Pemberian ILA mampu

mengubah stress perception dari

stress menjadi eustress. Dalam

penelitian sebelumnya (Soetrisno,

2009), dijelaskan bahwa stress

diklasifikasikan menjadi stress

perception dan stress response. ILA

memberikan pengaruh terhadap

pembentukan stress perception.

Persepsi memiliki 3 (tiga) tahap yaitu

seleksi, organisasi dan interprestasi.

ILA yang diberikan kepada ibu hamil

akan berpengaruh terhadap proses

seleksi, organisasi dan interprestasi,

sehingga menimbulkan perubahan

stress perception dari distress

menjadi eustress. Hantaran sinyal

perception akan mencapai neuron di

paraventricular nuclei (PVN) dalam

sistem limbik, sehingga intensitas

stres menurun (Nasronudin, 2005).

Stressor psikologis tersebut

menyebabkan pengeluaran astrosit di

amigdala, hipotalamus dan neuroglia

xi

Page 12: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

terutama astrosit dan mengaktifkan

mikroglia. Astrosit dan mikroglia

mengeluarkan Hsp yang berfungsi

sebagai chapronin. Chapronin ini

akan mengaktifkan berbagai sitokin

yang dihasilkan dari astrosit dan

mikroglia aktif. Sitokin ini yang

kemudian memicu Paraventricular

nuclei (PVN) di hipotalamus, dan

segera diproduksinya corticotrophin

releasing hormone (CRH) yang

berperan sebagai penghantar

perseption yang dapat

mempengaruhi reseptor sel basofil

hipofisis anterior, dan segera

diproduksinya adrenocorticotropic

hormone (ACTH). ACTH

mempengaruhi zona fasikulata

korteks adrenal memproduksi

kortisol. Kortisol bersifat bimodal,

artinya jika kadar lebih tinggi dari

nilai ambang bersifat supresi, tetapi

jika masih di bawah ambang bersifat

proliferatif. Alexy 2005 dan Avisar

2008 menyebutkan bahwa Hsp-70

mempengaruhi peningkatan jumlah

kalsium dalam miosit. Hsp-70 juga

meningkatkan konsentrasi cAMP

dalam sitoplasma dan mengaktifkan

cAMP dependent kinase.

Selanjutnya akan mengakibatkan

fosforilasi dan inaktifasi myosin

rantai kinase dan menyebabkan

kontraksi uterus. Menimbulkan

tenaga pada miosit, berdampak

kekuatan kontraksi meningkat,

sehingga mampu mempercepat

waktu persalinan.

Pada penelitian ini

menunjukkan fakta tersebut dengan

hasil yang signifikan. Efek intra

thecal labor analgesia (ILA) secara

empiris memperbaiki lama

persalinan primigravida. Pada

penelitian sebelumnya di USA

(Tomshi L, 2009) dijelaskan bahwa

kadar Hsp-70 yang rendah

merupakan risiko yang tinggi terjadi

komplikasi pada proses persalinan.

Dengan kadar Hsp-70 tinggi akan

mengurangi resiko terjadi persalinan

yang patologis.

Hasil penelitian ini

memperlihatkan hal yang sama,

dengan menggunakan 16 sampel

untuk diberikan ILA sebagai

kelompok perlakuan dan 16 sampel

tanpa ILA sebagai kelompok

kontrol, dan pada lama kala I

didapatkan rerata (11.78) pada

kelompok perlakuan, (13.85) pada

kelompok kontrol yang

xii

Page 13: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

memperlihatkan perbedaan lama

persalinannya dan nilai simpang

baku untuk kelompok perlakuan

(0.65) dan kelompok kontrol (0.47)

dengan nilai p=0,00. (α<0.05) yang

memiliki perbedaan yang signifikan.

Pada lama kala II dari sampel yang

sama didapatkan rerata (0.97) pada

kelompok perlakuan, (1.77) pada

kelompok kontrol yang

memperlihatkan perbedaan lama

persalinan, dan nilai simpang baku

untuk kelompok perlakuan (0.17)

dan kelompok kontrol (0.27) dengan

nilai yang memiliki perbedaan yang

signifikan. Pada lama kala III dari

sampel yang sama didapatkan rerata

(0.20) pada kelompok perlakuan,

(0.25) pada kelompok kontrol yang

memperlihatkan perbedaan lama

persalinan, dan nilai simpang baku

untuk kelompok perlakuan (0.02)

dan kelompok kontrol (0.01) dengan

nilai p= 0.00 (α<0.05) (Lampiran 13)

yang memiliki perbedaan yang

signifikan. Demikian pula pada total

lama persalinan kala1-2-3,

didapatkan rerata (12.96) pada

kelompok perlakuan, (15.88) pada

kelompok kontrol yang

memperlihatkan perbedaan lama

persalinan dan nilai simpang baku

untuk kelompok perlakuan (0.73)

dan kelompok kontrol (0.40) dengan

nilai p= 0.00 (α<0.05) yang memiliki

perbedaan yang signifikan.

Pada hasil penilaian terhadap

skor APGAR, rerata ± simpang

baku skor APGAR menit pertama

pada kelompok perlakuan adalah

7.75±0.45 sedang pada kelompok

kontrol sebesar 7.25±0.86.

Perbedaan ini bermakna secara

statistik yang berarti rata-rata skor

APGAR menit pertama pada

kelompok yang mendapatka ILA

lebih tinggi daripada kelompok

kontrol.

Bila dikelompokkan

berdasarkan kejadian asfiksia (skor

APGAR menit pertama <7) maka

didapatkan 4 kasus (25%) asfiksia

bayi baru lahir pada kelompok yang

tidak mendapatkan ILA. Sedangkan

pada kelompok yang mendapatkan

ILA tidak didapatkan asfiksia bayi

baru lahir. Kejadian asfiksia pada

bayi baru lahir ini antara dua

kelompok berbeda bermakna secara

statistik (p<0,05) dengan risiko

relatif kejadian asfiksia pada

kelompok yang tidak mendapatkan

xiii

Page 14: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

ILA sebesar 0,429. Hasil ini

membuktikan bahwa pada

kelompok yang tidak mendapatkan

ILA, kejadian asfiksia bayi baru

lahir adalah 0,429 kali lebih tinggi

dari pada kelompok yang

menggunakan ILA.

Pada penialaian skor APGAR

menit ke lima, rerata ± simpang

baku skor APGAR menit ke Lima

pada kelompok perlakuan adalah

8.94±0.25, sedang pada kelompok

kontrol sebesar 8.38±0.72.

Perbedaan ini bermakna secara

statistik yang berarti rata-rata skor

APGAR menit ke Lima pada

kelompok yang mendapatkan ILA

lebih tinggi daripada kelompok

kontrol. Bila dikelompokkan

berdasarkan kejadian asfiksia (skor

APGAR menit pertama <7) maka

tidak didapatkan kejadian asfiksia,

baik pada kelompok yang

mendapatkan ILA maupun pada

kelompok yang tidak mendapatkan

ILA .

Hal ini sesuai dengan

penemuan Finster 2005, bahwa

jumlah skor rendah pada tes menit

pertama dapat menunjukkan bahwa

bayi yang baru lahir ini

membutuhkan perhatian medis lebih

lanjut, tetapi belum tentu

mengindikasikan akan terjadi

masalah jangka panjang, khususnya

jika terdapat peningkatan skor pada

tes menit kelima. Penelitian Casey

2001, juga menyatakan bahwa tujuan

tes APGAR adalah untuk

menentukan dengan cepat apakah

bayi yang baru lahir tersebut segera

membutuhkan penanganan medis,

dan tidak didisain untuk memberikan

prediksi jangka panjang akan

kesehatan bayi tersebut.

Berdasarkan data kadar Hsp-

70 serta memperhitungkan lamanya

waktu persalinan pada penelitian ini,

dapat diketahui bahwa kecepatan

lama persalinan dipengaruhi oleh

kadar Hsp-70 yang tinggi pada

kelompok perlakuan/ kelompok yang

mendapat ILA, atau dengan kata lain

kadar Hsp-70 yang tinggi

mengakibatkan menurunnya lama

persalinan .

A. Kesimpulan. 1. Penggunaan analgesia ILA

(Intra techal labour

xiv

Page 15: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

analgesia) dengan ropivacain

3,0 mg, clonidin 75 µg dan

fentanyl 25 µg memperbaiki

persepsi stres, sehingga

mengubah distress menjadi

kondisi eustress (menjadi

positif).

2. Peningkatan respon stress

yang positif

menyempurnakan aktivitas

aksis HPA (hipotalamus-

Pituitari-Adrenal) dan

menurunkan efek supresi

kortisol, sehingga sintesis

protein stress (Hsp-70)

meningkat.

3. Peningkatan Hsp-70 direspon

oleh reseptor dimembran

miosit dengan peningkatan

cAMP, sehingga terjadi

pengaktifan enzim dependent

protein kinase. Peningkatan

enzim ini menyebabkan

myosin light chain (MLC)

aktif meningkat. MLC aktif

dengan kalmodulin kalsium

aktif (kalsium meningkat

pada persalinan) membentuk

komplek aktif yang

memfosforilasi myosin, dan

terjadi aktifasi ATPase oleh

aktin dan membentuk

aktomyosin. Perubahan ATP

menjadi ADP dan Pi

(posphatidil inositol),

sehingga timbul tenaga untuk

kontraksi miometrium dan

persalinan menjadi normal.

4. ILA memperbaiki persepsi

stress menjadi persepsi yang

positif sehingga mempercepat

proses persalinan dengan

fetal outcome yang lebih

baik.

B. Saran.

1. Penggunaan ILA dengan

ropivacain 3,0 mg, clonidin

75 µg dan fentanyl 25 µg

diberikan pada setiap

persalinan , khususnya

primigravida.

2. Penelitian selanjutnya perlu

dilakukan lebih awal (saat

pasien datang ke rumah sakit

atau saat awal persalinan),

untuk meminimalkan

perbedaan/ keragaman

sampel yang sulit dikontrol,

juga perlu diperiksa kadar

xv58

Page 16: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

kortisol dan kadar HSP 70

sebelum perlakuan.

3. Pemberian pengertian kepada

keluarga bahwa dengan

persalinan yang cepat dan

fetal outcome yang baik

setelah ILA, menyebabkan

mobilisasi dan lama

perawatan menjadi lebih

cepat sehingga memperkecil

risiko komplikasi dan biaya

selama perawatan baik untuk

ibu atau anaknya.

DAFTAR PUSTAKA

Albar, Z 2006, Heat Shock Protein, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Yarsi.

Albert,B 2001, Molecular biology of the cel, 2nd, ed, New York, Garland Publishing 1994.

American Academy of Pediatrics dan American Heart Association, 2006, Buku panduan resusitasi neonatus. Edisi ke-5 alih bahasa Perinasia, Jakarta.

Alexy,I, 2005 Myosins Are required ror Plasmodesmatal Localization of Closterovirus Hsp70 Homolog Journal Of Virology, Department of Botany and Plant Pathology and Center fur Genome Research AND Biocomputing, Oregon State University,Corvallis, Oregon 97331Class VII vol 79, No 22, p. 14421-28.

Attila , János R, Levente L, et all,

2007, Increased serum heat-shock

protein 70 levels reflect systemic inflammation, oxidative stress and hepatocellular injury in preeclampsia,

Biomedical and Life Sciences Cell

and Chaperone, Vol 14, Number 2, 151-159.

Archie, C, L, 2003, the course and Conduct of Normal Labour and Delivery, in Courrent Obstetric and Gynecology Diagnosis and Treatment, 9 edition 2003: 15: 20. NEJM Volume 353. 1489-501. October 6, P. 14.

Avisar, D, 2008, Journal Of Virology, Vol 82, No 6, Oregon state Universuty, Carvalis, Oregon, P. 2836-43.

xvi

Page 17: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

Bashu, 2001, General and comparatire endocrinology, vol 124, Isuei pages 97-105, University of British Columbia,Vancouver Canada.

Casey BM, McIntire DD, Lnevo KJ, 2001 . The Continuing Value of the Apgar Score for the Assessment of Newborn Infants. N Eng J Med; 344;467-71.

Chan, Johnson, S 2004, Current Clinical Strategies Gynaecology and Obstetrics, P. 80-1.

Cunningham, F, 2001, Parturition, William Obstetric, 21st edition, McGraw-Hill, medical Publishing division, 11, P. 250-5.

____________, 2002. Regulation of Myometrial Contraction and relaxation, Williams Obstetrics, 22th edition. McGraw-Hill, medical Publishing division, P. 96-7.

Edner, 2003, Cooperation of molecular chaperones with the ubiquitin/proteasome system, Heidelberg, Berlin, Heidelberg, Berlin, Vol 695, 171-88.

Ellis, R, Vies, S 2001, Molecular chaperone, Cambridge University Press, New York, USA. Annu Rev Biochem, 60 P. 321-47.

Farina, Y 2007. Pengaruh terapi relaksasi otot terhadap kecemasan ibu hamil pertama trimester ketiga, Thesis Sarjana Strata II Surabaya, Program Studi Magister Profesi Psikologi Universitas Surabaya.

Finster M; Wood M.2005. The Apgar score has survived the test of time. Anesthesiology 102 (4): 855–857.

Gao, H. 2004. Global transcriptome analysis of the heat shock respons of Shewanella aneidensis, Bacteriol, 186, P. 7796-803.

Ganong WF, 1998, Medula Adrenal dan Korteks Adrenal. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Garfied, RE 2001, Gap Junction, Their Development, regulation in Myometrium during Parturition, In Fourth Ross, Com.

Gilstrap LC, Oh W, editors, Elk Grove Village (IL), American Academy of Pediatrics and

xvii

66

Page 18: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

American College of Obstetricians and Gynaecologists, 2002, Care of the neonate, Guidelines for perinatal care, American Academy of Pediatrics.p. 196-7

Guire W. 2006.Perinatal asphyxia. Clin Evid ;15:1–2.

Guyton AC, Hall JE, 1997, Hormon Adrenokortikal. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Haryadi 2004, Partus Lama dan Terlantar, Dalam Ilmu Kedokteran Fetomaternal, Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Surabaya, edisi pertama, P. 905-8.

Hayashi, 2006, Laugthetr Regulates Gene Expression in Patients with type 2 Diabetes, Regular Article Psychocurative and Psikosomatics, Japan.

Homma, M, 2001, Assesing systemic 11((beta)- hydroxysteroiddehiydrogenase with serum cortisone/cortisol ratios in healthy subjects and patiens with diabetes mellitus

and chronic renal failure, metabolism journal, Yokyo, Japan, volume 50, Issue 1, P . 801-4.

Horimoto, N, Morokuma, Nakano 2004, Does maternal blood cortisol entrain fetal diurnal rhythm?, Journal early human development, Okinawa-Japan, volume 76, Issue 1, P. 55-64.

Huliana, M 2002, Panduan menjalani Kehamilan Sehat, Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, Jakarta.

IDAI, 2004, Asfiksia Neonatorum.Standar Pelayanan Medis Kesehatan anak, 272-276

Isenberg 2000, Heat-Shock proteins in Autoimmune Disease, Proc 4 th Asean Congress of Rheumatology, Singapore.

Kluckenc 2004, Hsp 70 Reduces alpha-synuclein aggregrastion and toxicity, Charkstown, USA J Biol chem, 279, P. 497-502.

Kredentser, J 2005, Prostaglandin F 2a Output by Amnion-Chorison-desidua: Relationship With Labor Ppostglandin E 2 Concentration at the Amniotic Surface, Am J Obstet-

xviii

Page 19: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

Gynecol, 1995 ELSEVIER, Philadelphia ,P. 199-204.

Lancaster GI, Febbraio MA.2007.”Mechanisms of Stress Induced Cellular HSP 70 Release”.in HSP : Potent Mediator of Inflamation and Immunity.Asea AA,Maio AD (editors).Baker Heart RTesearch Institute.Melbourne CIC 3004,Australia.pp 31-37.

Lawn JE, Cousens S, Zupan J; Lancet Neonatal Survival Steering Team. 4 million neonatal deaths: When? Where? Why?, Lancet. 2005;365 (9462):891 –900 [CrossRef][ISI][Medline]

Lee ACC, Mullany LC, Tielsch JM, Katz J, LeClerq SSC, Adhikari RK, Shrestha SR, Darmstadt.2008. Risk Factors for Neonatal Mortality Due to Birth Asphyxia in Southern Nepal: A Prospective, Community-Based Cohort Study. Pediatrics ;121;e1381-e1390.

Manuaba, I, dkk 2007, Fisiologi persalinan, pada pengantar kuliah obstetri, P. 272-82.

Meneguel JF, Guinsburg R, Miyoshi MH, Peres CA, Russo RH, Kopelman BI, Camano

L,2003. Antenatal treatment with corticosteroids for preterm neonates: impact on the incidence of respiratory distress syndrome and intra-hospital mortality. Sao Paulo Med J; 121(2):45-52.

Merber, et al 2004, Stress Proteins, heat stress and myocardial protection, In Ischemic Preconditioning: the concept of endogenous cardioprotecyion, massachussets, Kluwer Academic Publishers, P. 105-23.

Michael, J; Paech; Palmer; Craigh M 2002, Regional Anesthesia and pain medicines In Obstetanesthesia : Original Pub pdf only.

Minty. R, 2007. Single dose intrathecal analgesia to vontrol labor pain, in Pubmed central, The college of family physicians of Canada.

Michael J; Paech; Palmer; Craigh M 2002, Complication Regional Anesthesia, In Hand Book 0f Obstetric Anesthesia.

Nasronudin 2005, Efek Pernyataaan Diagnosis Terinfeksi HIV / AIDS Terhadap Mekanisme Apoptosis Limfosit T-CD4 Pada Penderita HIV/AIDS,

xix

Page 20: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

Disertasi Program pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya.

Nasaldy 2010, Persalinan Normal

Tanpa Rasa Nyeri, Diunduh dari: http:www.humanmedicine.net/?s=article&m=read&id=84, tgl 28-7-2010.

Odunugu, et al 2004, Hop: more than an HSP70/HSP90 adaptor protein, Montreal, Quebec Canada, Bioessays, Vol 26,P. 1058-68.

Oswyn G, Vince JD, Friesen H. 2000. Perinatal asphyxia at Port Moresby General Hospital: a study of incidence, risk factors and outcome. PNG Med J . Mar-Jun;43(1-2):110-120

Puspasca 2007, dikeluarkan oleh : http://www.Puspasca.ugm.ac.id/files/Abst-(3877-H-2007).Jogjakarta.

Saifuddin, A 2006, Persalinan Normal. dalam Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Bina pustaka Sarwono Prawirohardjo, edisi ke empat, P. 100-1.

Situs Departemen Kesehatan R I. Available atww w.d

epkes.go.id. Accesed june 15, 2008.

Slidesshare 2010, ILA. Diunduh dari: http://www.slidesshare.net/nof2i/ila, tgl 28-7-2010.

Soetrisno 2007, Penelitian Pendahuluan Stressor Primigravida di Rumah Sakit

Umum Daerah Dr.Moewadi Surakarta.

_______, 2009, Ekspresi heat shock protein 60, 70, 90 dan kortisol pada persalinan ibu primigravida yang mendapat psikokuratif, Disertasi Program Gelar Doktor, Surabaya, Program Pasca Sarjana Ilmu Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Stocks, G, A, Fernand, R 2005, Minimal Dose of Intra Thecal Labour and Effect of Intra Thecal Fentanyl.

Stryer, L 2003, Protein Targetting, Stryer L, editor, Biochemistry, 8th edition. New York, W, H, Freeman and Co, P. 911-48.

Tomashi, L 2009, Circulating Heat Shock Protein 70 (HSPA1A) in

xx

Page 21: Pengaruh Ila Terhadap Kadar Hsp 70 Lama Persalinan Dan Fetal Outcome

Normal and Pathological Pregnancy, in Cell Stress Chaperone, diunduh dari http://www. springerlink . com/c ontent/n12328125367404. tgl 23 Oktober 2010.

Verbeke 2001, Heat Shock respons and ageing, in mechanism and applications, Cell Biol Inl, Denmark University of Aarhas, Vol 25, P. 854-57.

Walsh RC, Koukoulas I, Garnham A, Moseley PL, Hargreaves M, Febbraio MA, 2001, Exercise increases serum Hsp 70 in humans Cell Stress Chaperones, Oct;6 (4):386-93.

World Health Organization, 2005. The World Health Report 2005: make every mother and child count.Geneva: WHO.

_______________________, 2008. Basic Newborn Resuscitation: A Practical Guide-Revision. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 1999. Available at:www.who.int/reproductive- health/publications /newborn_resus_citation/index.html. Accessed June 20,

Widodo, P. 1993, Metode penelitian dan struktur terapan, Universitas Pers Surabaya.

Wiknjosastro, 2008, Fisiologi dan mekanisme persalinan normal, Dalam Ilmu Kebidanan Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono, edisi ketiga, Jakarta, P. 296-315.

Wong W, 2007, Seminar masalah seputar kehamilan dan persalinan, In Pregnancy 101, Obstetric and Gynecology Reffles Hospital Singapura.

Yanuarman, 2010, Pengaruh prostaglandin terhadap serviks, Speroff L, Glass R H clinical gynaecology endocrinology and infertility,William and Willkins, six edition, P. 308-26.

Zhang, W 2009, Ekspression NMBR in myometrium in pregnant mice at different gestational ages and its relation with parturition, Departement of Obstetry and Gynecology Xiangya Hospital, Central South University, Cangsha, China.

xxi