pengaruh hiperbarik oksigen pada pasien osteomielitis 2, pembimbing dr. hisnindarsyah, dr. andika

7/26/2019 PENGARUH HIPERBARIK OKSIGEN PADA PASIEN OSTEOMIELITIS 2, PEMBIMBING DR. HISNINDARSYAH, DR. ANDIKA

1/30

Pembimbing :

Letkol Laut (K) dr. Hisnindarsyah, SE., M.Kes.

Lettu Laut (K) dr. Andika Agusisusun !leh:

Tri Rahmawati (2009-83-005)

Zainuddin S. Hadisaputra (2009-83-009)

Almajid (2009-83-09)

"#A$AKA% ALAM &A%'KA 'AS KEPA%"E&AA% KL"%"K

PAA #A'"A% "LM KESEHAA% MAS*A&AKA&SAL r. +. SHA&-!

+AKLAS KE!KE&A%

%"E&S"AS PA"M&A

AM#!%

/012

T!RA"# $%S#&!' H#"!RAR#% "AA "AS#!' $ST!$*#!+#T#S


2/30

DEFINISI

Osteomielitis didefnisikan sebagai ineksipada tulang.

Berasal dari kata osteon (tulang) dan myelo(sumsum tulang) digabungkan dengan itis(peradangan) yang didefnisikan sebagai

keadaan klinis dimana tulang terineksi olemikroorganisme.


3/30

!N!"O#I "$%!N&


4/30

'%!SIFI'!SI

menurut durasi penyakitakut dan kronis

#enurut sumber ineksi ematogen dan okus ineksi

Osteomielitis yang timbulkarena insufsiensi askular.


5/30

'%!SIFI'!SIklasifkasi ierny*#ader+ meliputi , stadium anatomi.

Stadium 1, atau medulari(rongga medula tulang)biasanya akibat ematogen

Stadium 2, atau superfsial (tulang kortikal) danbiasanya berasal dari inokulasi langsung atau okusineksi yang berdekatan.

Stadium 3, atau lokal+ melibatkan bagian kortikal danmedula tulang. Namun+ dalam taap ini+ tulang masi stabilkarena tidak seluru diameter tulang.

Stadium 4, atau dius+ osteomielitis melibatkan seluruketebalan tulang+ dengan ilangnya stabilitas.


6/30


7/30

E"IO%O&I

Organisme patogen tunggal ampir selalu dapatdisembukan

Bayi sering ditemui - Staphylococcus aureus,

Streptococcus agalactiae+ dan Escherichia coli $sia taun - Staphylococcus aureus,

Streptococcus pyogenes+ dan Haemophilusinfuenzae

/ada orang de0asa+ Staphylococcus aureusadala organisme yang paling umum diisolasi.

"B tulangpenyebaran ematogen dariMycobacterium tuberculosis

1amur - coccidioidomycosis, blastomycosis,


8/30

E/IDE#IO%O&I

/enelitian+ di &lasgo0+ Skotlandia+dari 234 kasus osteomielitis akutpada anak di ba0a 5 taun+

prealensi ineksi Staphylococcusaureusmenurun+ dari 446 men7adi56+ selama periode 28 taun.

Berbeda dengan osteomielitisematogen+ ke7adian osteomielitis

karena inokulasi langsung


9/30

/atogenesis

Sumber Infeksi /enyebaran ematogen

inokulasi langsung(kontaminasi pembedaan)

Fokus ineksi berdekatan

Faktor host

penderita dengan anemiasel sabit+ penyakitgranulomatosa kronis+ dandiabetes mellitus.


10/30


11/30

Ineksir9

in:amasiedema+ kongesti

askular+ dantrombosis

pembulu darake;il

vaskularisasi

m7d rongga

AKUTKR!"S

/!"O&ENESIS


12/30

F!SE !'$""ulang yang mati diserap kembali ole aksi en?im yang

diproduksi ole 7aringan granulasi.

@esorpsi berlangsung paling a0al dan paling ;epatpada tulangmati tersebut. 1ika area tulang mati ke;il+ maka akansepenunya an;ur+ meninggalkan rongga dibelakangnya.

Setela pemisaan lengkap (proses yang disebut sequestration)+tulang mati se;ara perlaan terkikis dan diserap.

"ulang yang masi idup biasanya men7adi osteoporosis selamaineksi masi akti.

"ulang kortikal yang nekrotik mungkin memerlukan dua minggu

sampai enam bulan untuk pemisaan


13/30

F!SE '@ONIS

/embentukan tulang baru merupakan karakteristik patolgisbiasanya ditemukan osteomielitis subakut dan kronis.

"erbentuk tulang baru dari ragmen yang masi idup dariperiostium dan endosteum disertai pembungkus tulangyang idup+ dikenal sebagai involucrum+ disekitar tulang

mati diba0a periosteum. Involucrumtidak teratur dan sering berlubang berisi nana

yang dapat masuk ke dalam 7aringan lunak sekitarnya danakirnya mengalir ke permukaan kulit+ membentuk sinuskronis#


14/30

Osteomielitis ematogen pada kasus yang tidakdiobati


15/30

#!NIFES"!SI '%INIS

Akut

Demam+ iritabilitas+ letargi+ dan tanda*tanda peradanganlokal+ nyeri disertai demam

Orang de0asa biasanya nyeri spesifk dan demam dengan

durasi sampai 5 bulan+ pembengkakan+ dan eritema padatulang

Kronis

'eilangan tulang lokal+ pembentukan se=uestrum+ dans;lerosis tulang

/embentukan sinus persisten sering ditemukan berdekatandengan daera ineksi+ nyeri kronis+ demam ringan

!bses lokal dan A atau ineksi 7aringan lunak akut


16/30

/E#E@I'S!!N %!B

%E$'OSI"OSIS pada ase akut+ tetapi seringkalinormal dalam kasus*kasus kronis.

"ingkat SEDI#EN"!SI E@I"@OSI" biasanyameningkat pada osteomielitis akut dan kronis.

peningkatan %ED se;ara terus*menerus setelapera0atan arus diteliti dengan ati*ati+terutama ketika ditemukan padaimuno;ompromise.

"ingkat *@E!'"IF /@O"EIN meningkat padaosteomyelitis akut dan kronis dan penurunan %EDyang ;epat ada pada pasien yang berasil diobati.


17/30

#I'@OBIO%O&I

Diagnosis dan penentuan etiologi kulturspesimen darilesi tulang+ dara+ atau ;airan sendi.


18/30

/E#E@I'S!!N@!DIO%O&I

*ray konensional

radiograf biasanya men;erminkan prosesdestrukti dan ter7adi setidaknya 2 minggu

setela proses ineksi.

Setidaknya 486 sampai 346 dari matriks

tulang arus an;ur sebelum radiografmenun7ukkan perubaan litik.

C scan

scatter phenomenon ! gambaran logammun;ul didalam atau dekat tulang yang

terineksi dan mengasilkan keilangan

resolusi gambar.

#@I

#emiliki sensiitas dan spesiftas yang tinggi


19/30

"E@!/I

/engobatan yang tepat untuk osteomielitis meliputi-

drainase yang memadai

debridement menyeluru

obliterasi ruang mati

pera0atan luka !ntibiotik spesifk.

/erlu diperatikan -

/erbaikan nutrisi

program berenti merokok pengendalian penyakit tertentu seperti diabetes

Dengan demikian+ dilakukan usaa untuk meningkatkan status keseatan gi?i+dan pembulu dara dari pasien untuk mendapatkan pera0atan yang optimal

dari penyakit apapun yang mendasari.


20/30

"E@!/I O'SI&EN CI/E@B!@I' /!D! '!S$SOS"EO#IE%I"IS

"erapi oksigen iperbarik diperkenalkan pertama kali oleBenke pada taun 58.

Indonesiapertama kali dimanaatkan pada taun 8ole %akesla yang beker7asama dengan @S!% Dr. @amelan+

Surabaya. "erapi oksigen iperbarik (CBO") adala terapi medis

dimana pasien dalam suatu ruangan mengisap oksigentekanan tinggi (886) atau pada tekanan barometer tinggi(hyperbaric chamber).

'omposisi udara - Nitrogen (N2) 3 6 dan Oksigen (O2)26.


21/30

#ekanisme CBO dalam penangananosteomielitis

#eningkatkan tekanan oksigen pada 7aringan#eningkatkan mekanisme agosit leukosit pada tulang dan luka deng"ekanan optimal oksigen meningkatkan osteogenesis atau neuroaskCBO meningkatkan aktiitas osteoklastik untuk mengilangkan debri


22/30

Setiap penurunan kedalaman 55 kaki+ tekananakan naik atm.

"ekanan udara yang tinggi+ akanmenyebabkan 7umla oksigen yang diba0aole sel dara mera meningkat ingga ,886.


23/30

CBO"

GFibroblast

Ciperoksia

Eekagositosisleukosit G

G


24/30

!dapun ;ara CBO" pada prinsipnya adala dia0alidengan pemberian O2886+ tekanan 2 H 5 !tm

'ondisi ini akan memi;u meningkatnya fbroblast+sintesa kolagen+ rasio @N!ADN!+ peningkatanleukosit killing+ serta angiogenesis yangmenyebabkan neoaskularisasi 7aringan luka.

'emudian akan ter7adi peningkatan dan perbaikanaliran dara mikroaskular.

Sebagai respon+ akan ter7adi peningkatan NOingga , H 4 kali dengan diiringi pemberianoksigen iperbarik 2*5 !"! selama 2 7am


25/30

/ersiapan sebelum terapi iperbarik

#enyebutkan atau mengisi ri0ayatkeseatan pasien. Cal ini penting

dilakukan untuk mengindari ter7adinyakontraindikasi dan komplikasi.

#elakukan pemeriksaan oto toraks

(rontgen) men;urigai adanya "B paru(sarankan menggunakan masker)


26/30

"erapi osteomyelitis

merupakan terapi komplementer yang dilakukan bersama denganterapi medis konensional

Ineksimikroorganisme CBO"

ter7adi peningkatan IFN*"C*Gmempengarui

B*;ellGIg*& eekagositosis leukosit

meningkat

ipoksia CBO"

Gfbroblastasodilatasipada daera edema

iperaskular+ iperselulerdan iperoksia

1aringan nekrosisdanpembentukan

luka

CBO"


27/30

#ekanisme CBO dalam pengobatan osteomielitis adala-

#eningkatkan tekanan oksigen pada 7aringan

#eningkatkan mekanisme agosit leukosit pada tulang danluka dengan tekanan oksigen renda

"ekanan optimal oksigen meningkatkan osteogenesis atauneuroaskularisasi pada daera yang mengalami kematian7aringan+ pembulu daran atau 7aringan lunak

CBO meningkatkan aktiitas osteoklastik untukmengilangkan debris pada tulang dan 7uga mengambatpertumbuan organisme anaerobik dalam 7aringan ipoksia

"ekanan O2tulang J K ,4

mmCg

"ulang nekrotik

J K 25 mmCg

Dibutukantekanan oksigensekitar 58* ,8mmCg


28/30

Cipoksia pada luka dapat dikoreksi denganterapi oksigen yang berariasi yaitu ,86 padatekanan udara bebas ingga oksigen 886 padatekanan 2+4 "ekanan !tmosfr !bsolut (!"!).

"ekanan yang tinggi diperlukan untuk oksigenasi

di pusat luka kronis yang ipoksia.

'oreksi se;ara intermiten pada luka yangipoksia dengan terapi oksigen dapatmeningkatkan replikasi fbroblas dan produksikolagen.


29/30

S"$DI E'S/E@I#EN"!%

#ader menun7ukkan ubungan proporsional antaratekanan oksigen dan kemampuan agosit

oksigen ingga 48 mmCg dan 38 mmCgmembunu sebagian besar S.aureus

/enelitian menun7ukkan asil terapi osteomyelitisstapylokokus membaik dengan terapi ad7uantoksigen iperbarik.

Fibroblast tidak dapat mensintesa kolagen atau

migrasi ke daera terineksi apabila tekanan oksigenkurang dari 28 mmCg. #eningkatkan tekananoksigen di atas 288 mmCg mengembalikan aktiftasfbroblastik ke dalam ungsi normal.


30/30

T$R"%A KAS"&'#

pengaruh hiperbarik oksigen pada pasien osteomielitis 2, pembimbing dr. hisnindarsyah, dr. andika

Documents