pengaruh good corporate governance dan...

177
i PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2017) Oleh: ATIKA INDAH FITRIYANI NIM: 1114081000087 JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019

Upload: hadieu

Post on 13-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

i

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

(Studi Empiris pada perusahaan Sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode 2013-2017)

Oleh:

ATIKA INDAH FITRIYANI

NIM: 1114081000087

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H / 2019

Page 2: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

ii

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

(Studi Empiris pada perusahaan Sektor Consumer Goods yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2017)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

ATIKA INDAH FITRIYANI

NIM: 11140810000087

Dibawah Bimbingan,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA Deni Pandu Nugraha, S.E., M.Sc

NIDN. 2004107002 NIDN. 2012108503

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019

Page 3: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Pada hari Kamis, 12 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

Nama : Atika Indah Fitriyani

NIM : 11140810000087

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel

Pemoderasi (Studi Empiris pada perusahaan Sektor Consumer

Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

2013-2017)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 April 2018

1. Amalia, M.S.M ( )

NIP. 19740821 200901 2 005 Penguji I

2. Faizul Mubarok, MM ( )

NIDN. 2014058801 Penguji II

Page 4: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu 23 Januari 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Atika Indah Fitriyani

2. NIM : 11140810000087

3. Jurusan : Manajemen Keuangan

4. Judul Skripsi : Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi

Empiris pada perusahaan Sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode 2013-2017)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan Lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 23 Januari 2019

1. Dr. Titi Dewi Warninda, S.E., M.Si ( )

NIP. 19731221 2005012 002 Ketua

2. Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA ( )

NIDN. 2004107002 Sekretaris

3. Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA ( )

NIDN. 2004107002 Pembimbing I

4. Deni Pandu Nugraha, S.E., M.Sc ( )

NIDN. 2012108503 Pembimbing II

5. Dr. Indoyama Nasarudin, S.E., MAB ( )

NIP. 19741127 200112 1 002 Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Atika Indah Fitriyani

NIM : 11140810000087

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Konsentrasi : Keuangan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggung jawab

atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pertnyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakutas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Januari 2019

Yang Menyatakan

(Materai Rp6.000,-)

(Atika Indah Fitriyani)

Page 6: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Atika Indah Fitriyani

Tempat/ Tgl Lahir : Jakarta, 6 Maret 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : WNI

Alamat : Jl. Kabel Atas no. 25 RT 004/05 Pd Karya Pd Aren

No. HP : 0813-1092-6541

E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

2001-2002 : TK Wijaya Mekar

2002-2008 : SDN Bintaro 04 Pagi

2008-2010 : SMPN 31 Jakarta Selatan

2010-2014 : SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan

2014-2019 : S1 Ekonomi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : M. Santoso

2. Ibu : Maimunah

3. Alamat : Jl. Kabel Atas no. 25 RT 004/05 Pd. Karya Pd. Aren

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

- OSIS - Wakil Kord. Bidang Pembinaan Teknologi dan Informasi dan

Kominikasi 2011/2012

- OSIS - Koord. Sekbid VIII Persepsi, Apresiasi dan Karya Seni 2012/2013

Page 7: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

vii

- Pengurus Galeri Investasi Syariah BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis

periode 2016-2017 sebagai anggota divisi Pengembangan Sumber Daya

Manusia.

- Pengurus Galeri Investasi Syariah BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis

periode 2017-2018 sebagai Sekretaris

- Pengurus Galeri Investasi Syariah BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis

periode 2018-2019 sebagai Pengawas II

- Pengurus KSPM GI BEI Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode

2016-2018

V. PELATIHAN DAN SEMINAR YANG DIIKUTI

1. 28 s/d 30 Agustus 2014 : Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK)

2. 15 September 2014 : Company Visit PT. Yakult Indonesia

Persada yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan

Manajemen (HMJ)

3. 24 November 2015 : Seminar Studentpreneur “Mencetak

Generasi Berwawasan Kebangsaan Melalui Studentpreneur”

4. 23 Februari 2016 : Mata Kuliah Praktek Qira’at

5. 25 Juli s/d 25 Agustus 2017 : Kuliah Kerja Nyata (KKN)

6. 26 September 2017 : Seminar “Yuk Mengenal Saham Syariah”

7. 18-19 Mei 2018 : Capital Market Internship Fair (CMIF),

Bursa Efek Indonesia

8. 10 Jan s/d 04 Nov 2018 : Pelatihan Pencak Silat, Padepokan Bina

Insan Mulia

Page 8: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

viii

THE INFLUENCE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND

LEVERAGE TO FIRM VALUE WITH PROFITABILITY AS MODERATING

EFFECT

(Study on Consumer Goods companies listed in the Indonesian Stock

Exchange During Years 2013-2017)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of good corporate governance

and leverage on firm value with profitability as moderating variable. The sample

in this study is the company of the Consumer Goods sector that is listed on the

Indonesia Stock Exchange. The company samples that were successfully obtained

and fulfilled the criteria were as many as 28 companies, where the research was

carried out for 5 years since 2013-2017. The analysis technique used Moderated

Regression Analysis (MRA). The results showed that, (1) Good corporate

governance represented by audit committees and independent comissioner, had a

positive effect on firm value, (2) Leverage represented by DAR, negatively not

affected firm value, (3) Profitability represented by ROA, had a positive effect on

firm value, (4) Good corporate governance represented by audit committees and

moderated by profitability proves that profitability is able to moderate GCG and

has a positive effect on company value, (5) leverage represented by DAR and

moderated by profitability proves that profitability is not able to moderate leverage

and negative effect on company value.

Keywords: Good Corporate Governance, Leverage, Profitability and Firm Value.

Page 9: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

ix

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

(Studi Empiris pada perusahaan Sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode 2013-2017)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh good corporate

governance dan leverage terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai

variabel pemoderasi. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaaan sektor

Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel perusahaan yang

berhasil diperoleh dan memenuhi kriteria adalah sebanyak 28 perusahaan, dimana

penelitian dilakukan selama 5 tahun yaitu tahun 2013 sampai dengan tahun 2017.

Teknik analisis menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa, (1) Good corporate governance yang

direpresentasikan dengan komite audit dan komisaris independen berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan, (2) Leverage yang direpresentasikan dengan DAR

tidak berpengaruh dan negatif terhadap nilai perusahaan, (3) Profitabilitas yang

direpresentasikan dengan ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, (4)

Good corporate governance yang direpresentasikan dengan komite audit yang

dimoderasi dengan profitabilitas membuktikan bahwa profitabilitas mampu

memoderasi GCG dan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, (5) leverage

yang direpresentasikan dengan DAR dan dimoderasi dengan profitabilitas

membuktikan bahwa profitabilitas tidak mampu memoderasi leverage dan

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Good Corporate Governance, Leverage, Profitabilitas dan Nilai

Perusahaan.

Page 10: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, nikmat, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance Dan

Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel

Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan perusahaan Sektor Consumer Goods

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2017)”. Shalawat dan

salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan para sahabatnya. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga

terselesaikannya skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi

dukungan baik moril maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini,

secara khusus penulis ingin menyampaikan hormat dan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya kepada penulis

2. Kedua orang tua, Ayahanda M. Santosa dan Ibunda Maimunah.

Terimakasih Alhamdulillahi jaza kumullahu khoiro atas segala curahan

cinta, doa, nasihat, kasih sayang, bantuan moril maupun materil dan sudah

mendidik penulis dari kecil sampai sekarang ini. Semoga Allah SWT selalu

memberikan kesehatan, umur yang barokah, rezeki yang lancar. Aamiin.

3. Untuk kakakku M. Zainal Rifai. Terimakasih Alhamdulillahi jaza kallahu

khoiro atas semua support yang telah diberikan kepada penulis.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xi

5. Ibu Dr. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen

dan Ibu Ella Patriana, MM, selaku Wakil Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mengesahkan secara resmi judul penelitian sebagai bahan skripsi dan telah

membantu memberikan izin kepada penulis sehingga penulisan skripsi

dapat berjalan dengan lancar.

6. Bapak Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA selaku dosen pembimbing I yang

telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan

mengarahkan penulisan skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar bagi

penulis. Semoga beliau diberikan kesehatan, dilancarkan segala urusannya

dan setiap ilmu yang Bapak berikan kepada penulis bisa bermanfaat untuk

seterusnya. Aamiin.

7. Bapak Deni Pandu Nugraha, S.E., M.Sc selaku dosen pembimbing II yang

telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan

mengarahkan penulisan skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar bagi

penulis. Semoga beliau diberikan kesehatan, dilancarkan segala urusannya

dan setiap ilmu yang Bapak berikan kepada penulis bisa bermanfaat untuk

seterusnya. Aamiin.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmunya yang bermanfaat buat penulis. Serta para staff dan karyawan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pelayanan yang

terbaik bagi mahasiswa.

9. Ranger Sarjana Ekonomi Ratna Fitria, Winarni, Zahara Husna, Devi

Dayanti, Puji, Ernawati yang tidak berhenti untuk menyemangati penulis

dalam pembuatan skripsi.

10. Wanita Sholihah Qisti Amalia, Ayudhita, Isti Farah, dan Suci Fatikah

Hapsari atas segala pembelajaran tentang kehidupan dan rasa bersyukur.

11. Teman seperjuanganku Zulfa Adilla Mafadatin yang telah memberi

pencerahan terhadap penulis, juga pada Gialin, Mela semoga kita bisa

memberikan yang terbaik untuk bangsa ini dengan hati, pikiran dan tenaga

yang kita miliki.

Page 12: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xii

12. Sahabat-sahabat Idaman Kaum Adam Lia, Putri, Mba Miftah, Meril, Delia,

Ningrum, Dewi sahabat sejak kecil hingga sekarang yang masih memberi

support moril.

13. Teman-teman JUINC Alvi, Mas Anas, Irma Fajar Hadi Suryaningrum, Egi,

Ido, Chilman, Salmah, Tyas, Rendi, Bella, Arin dan yang lainnya yang

selalu berbagi canda dan tawa, teman-teman seperjuangan yang berjuang

mencari ilmu agama dan ilmu dunia.

14. Rekan-rekan Galeri Investasi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai keluarga kedua dikampus, sebagai salah

satu wadah mendapatkan ilmu selain dalam perkuliahan.

15. Teman-teman PPM Bina Insan Mulia, sebagai sumber motivasi dan

inspirasi, teman-teman santri yang saling berjuang dan menyemangati.

16. Teman-teman KKN 003 ASTEROID 2017 yang telah bersama-sama

mengabdikan diri kepada masyarakat di Desa Telagasari, Tangerang.

17. Seluruh teman-teman Manajemen Keuangan 2016 yang tidak dapat

disebutkan satu per satu, suatu kebahagiaan bisa bersama kalian.

18. Seluruh teman-teman dari Manajemen angkatan 2014 yang menjadi salah

satu motivasi penulis. Terimakasih untuk kebersamaannya selama ini sejak

memulai menimba ilmu di UIN.

“Tiada gading yang tak retak”, penulis menyadari bahwa dalam penulisan

skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan terbatasnya kemampuan

dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

segala bentuk saran, masukan dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak serta menambah wawasan bagi kita semua.

Jakarta, Januari 2019

Penulis

Atika Indah Fitriyani

NIM. 11140810000087

Page 13: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xiv

DAFTAR ISI

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI

VARIABEL PEMODERASI ................................................................................... i

PENGARUH ........................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

C. Tujuan .......................................................................................................... 9

D. Manfaat ...................................................................................................... 10

BAB II ................................................................................................................... 11

A. Landasan Teori ........................................................................................... 11

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................................... 11

2. Nilai Perusahaan ..................................................................................... 13

3. Good Corporate Governance ................................................................. 17

4. Leverage ................................................................................................. 26

5. Profitabilitas ........................................................................................... 28

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 29

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 37

D. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ................................ 38

E. Hipotesis ..................................................................................................... 42

Page 14: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xv

BAB III.................................................................................................................. 43

Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 43

Populasi Dan Sampel ................................................................................. 43

Metode Pengumpulan................................................................................. 45

Metode Analisis Data ................................................................................. 46

1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................ 46

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 47

3. Teknik Analisis ....................................................................................... 49

F. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 51

1. Koefisien Determinasi ............................................................................ 52

2. Uji F ........................................................................................................ 52

3. Uji t ......................................................................................................... 53

G. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 53

BAB IV ................................................................................................................. 62

A. Gambaran Umum Objek Penelitian : ......................................................... 62

B. Statistik Deskriptif ..................................................................................... 78

C. Hasil Uji Asumsi Klasik........................................................................... 116

1. Normalitas ............................................................................................ 116

2. Multikolonieritas .................................................................................. 118

3. Autokorelasi ......................................................................................... 120

4. Heteroskedastisitas ............................................................................... 121

D. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................................ 123

1. Hasil Koefisien Determinasi................................................................. 123

2. Hasil Uji F ............................................................................................ 124

3. Hasil Uji t ............................................................................................. 126

E. Pembahasan .............................................................................................. 132

BAB V ................................................................................................................. 140

A. Kesimpulan .............................................................................................. 140

B. Saran ......................................................................................................... 142

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 143

LAMPIRAN ........................................................................................................ 147

Page 15: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 30

Tabel 3. 1 Nama-nama Perusahaan ....................................................................... 44

Tabel 3. 2 Durbin Watson ..................................................................................... 48

Tabel 3. 3 Operasional Variabel............................................................................ 60

Tabel 4. 1 Kepemilikan Institusional .................................................................... 78

Tabel 4. 2 Deskriptif Statistik Kepemilikan Publik .............................................. 83

Tabel 4. 3 Deskriptif Statistik Komite Audit ........................................................ 87

Tabel 4. 4 Deskriptif Statistik Direksi................................................................... 92

Tabel 4. 5 Deskriptif Statistik Komisaris Independen .......................................... 96

Tabel 4. 6 Deskriptif Statistik Leverage ............................................................. 102

Tabel 4. 7 Deskriptif Statistik Profitabilitas ........................................................ 107

Tabel 4. 8 Deskriptif Statistik Nilai Perusahaan ................................................. 111

Tabel 4. 9 Output One-Sample K-S ..................................................................... 117

Tabel 4. 10 Output Multikolinearitas .................................................................. 119

Tabel 4. 11 Output Durbin-Watson ..................................................................... 120

Tabel 4. 12 Output Uji Glejser ............................................................................ 121

Tabel 4. 13 Koefisien Determinasi Regresi Model I........................................... 123

Tabel 4. 14 Koefisien Determinasi Regresi Model II ......................................... 124

Tabel 4. 15 Uji F Regresi Model I ...................................................................... 125

Tabel 4. 16 Uji F Regresi Model II ..................................................................... 125

Tabel 4. 17 Hasil Uji t Sebelum Moderasi .......................................................... 126

Tabel 4. 18 Hasil Uji t Setelah Moderasi ........................................................... 127

Tabel 4. 19 Uji t Variabel GCG terhadap Nilai Perusahaan ............................... 128

Tabel 4. 20 Uji t Variabel Leverage terhadap Nilai Perusahaan ......................... 129

Tabel 4. 21Uji t Variabel Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan .................... 129

Tabel 4. 22 Uji t Moderasi GCG dengan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

............................................................................................................................. 130

Tabel 4. 23 UJI t Moderasi Leverage, Nilai Perusahaan, X6_Z ......................... 131

Tabel 4. 24 Perhitungan Regresi ......................................................................... 131

Page 16: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Pengeluaran .............................................................................. 1

Gambar 1. 2 Indeks Industri Barang Konsumsi ...................................................... 2

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 37

Gambar 4. 1 P-Plot .............................................................................................. 118

Gambar 4. 2 Output Scatterplot .......................................................................... 122

Page 17: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Statistik Deskriptif ........................................................................... 147

Lampiran 2 Uji Normalitas ................................................................................. 147

Lampiran 3 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 148

Lampiran 4 Uji Autokorelasi .............................................................................. 148

Lampiran 5 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 149

Lampiran 6 Model Regresi I ............................................................................... 150

Lampiran 7 Model Regresi II (Moderated Regression Analysis (MRA))........... 151

Lampiran 8 Data Kepemilikan Institusional ....................................................... 153

Lampiran 9 Data Kepemilikan Publik................................................................. 154

Lampiran 10 Data Komite Audit......................................................................... 155

Lampiran 11 Data Dewan Direksi....................................................................... 156

Lampiran 12 Data Komisaris Independen........................................................... 157

Lampiran 13 Data Leverage ................................................................................ 158

Lampiran 14 Data PBV ....................................................................................... 159

Lampiran 15 Profitabilitas................................................................................... 160

Page 18: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stabil di kisaran angka 5

persen dalam 3 tahun terakhir, dan memiliki tren meningkat. Membaiknya

kondisi perekonomian Indonesia kemudian memicu meningkatnya

kesejahteraan dan daya beli masyarakat. Berdasarkan gambar 1.1 diketahui

bahwa jumlah yang dikeluarkan masyarakat untuk keperluan konsumsi terus

meningkat seiring dengan pergerakan harga dan waktu. Menurut Monoarfa

(2011) kondisi ini membuka peluang untuk peningkatan produksi barang

konsumsi yang pada akhirnya memajukan pertumbuhan industri barang

konsumsi. Pertumbuhan berkelanjutan dalam industri barang konsumsi akan

membantu meningkatkan nilai investasi di bidang ini.

Gambar 1.1

Grafik Pengeluaran

Sumber: www.id.tradingeconomics.com

Selain pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia yang terus meningkat,

berdasarkan gambar 1.2 bentuk grafik indeks industri barang konsumsi di

Page 19: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

2

bawah ini menunjukkan keadaan pasar dalam kondisi yang stabil atau dalam

kondisi sideways dimana kondisi pasar sedang datar atau pergerakan harga

hanya terjadi selisih kecil. Kondisi pasar sideways disebabkan karena antara

bullish (pembeli) dan bearish (penjual) sama kuat.

Gambar 1. 2

Indeks Industri Barang Konsumsi

Sumber: www.indonesia-investments.com

Objek penelitian diambil dari perusahaan Industri barang konsumsi karena

industri ini memiliki pangsa pasar yang sangat luas mencakup seluruh kalangan

di dalam mayarakat. Industri barang konsumsi memiliki prospek yang baik

karena produknya mencakup berbagai kebutuhan hidup antara lain terdiri dari

sandang, pangan, teknologi dan lain sebagainya.

Dimisyqiyani (2013) menjelaskan bahwa perusahaan Consumer Goods

Industry merupakan perusahaan yang menghasilkan barang, sehingga

perusahaan harus memiliki dana yang cukup untuk beroperasi dengan lancar.

Salah satu sumber dana yang biasa digunakan oleh perusahaan berasal dari

sumber pendanaan eksternal. Artinya, dana yang didapatkan bukan berasal dari

perusahaan itu sendiri akan tetapi didapatkan dari pihak lain di luar perusahaan

yaitu dari para investor dan pemegang saham atau biasa disebut shareholder.

Page 20: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

3

Sehingga perusahaan-perusahaan ini juga harus memperhitungkan nilai

perusahaannya di kacamata para investor dan shareholder.

Nilai perusahaan merupakan nilai yang harus dijaga dan dipertahankan

oleh suatu perusahaan. Harmono (2014: 50) menjelaskan, nilai perusahaan

dapat diukur melalui nilai harga saham di pasar, berdasarkan terbentuknya

harga saham perusahaan dipasar, yang merupakan refleksi penilaian oleh

publik terhadap kinerja perusahaan secara riil. Dikatakan secara riil karena

terbentuknya harga di pasar merupakan bertemunya titik-titik kestabilan

kekuatan permintaan dan titik-titik kestabilan kekuatan penawaran harga yang

secara riil terjadi transaksi jual beli surat berharga di pasar modal antara para

penjual (emiten) dan para investor, atau yang disebut ekuilibrium pasar.

Nilai perusahaan tersebut tidak terlepas dari keinginan para investor dan

pemegang saham yang sangat memperhatikan prospek dari profit dan

keuntungan suatu perusahaan. Apabila prospek keuntungan suatu perusahaan

itu baik maka para investor akan berbondong-bondong dalam

menginvestasikan uang mereka ke perusahaan tersebut. Weston dan Brigham

(1990: 15) mengungkapkan, tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan

kekayaan pemegang saham, dengan mempertimbangkan risiko dan waktu

dalam kaitannya dengan laba per saham yang diharapkan guna

memaksimumkan harga saham perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa salah satu fokus nilai perusahaan yaitu mencari keuntungan atau dalam

penelitian ini dikaitkan dengan profitabilitas, suatu ukuran yang menjadi

indikator evaluasi kinerja perusahaan.

Page 21: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

4

Hasil penelitian Denziana (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas

diproksikan dengan Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan

Return on Equity (ROE) ini merupakan pengukuran penting bagi calon investor

karena dapat mengetahui seberapa efisien sebuah perusahaan akan

menggunakan uang yang mereka investasikan tersebut untuk menghasilkan

laba bersih.

Jensen dan Meckling (2010: 1) menjelaskan, seiring dalam proses

memaksimalkan nilai perusahaan (profit) akan muncul konflik kepentingan

antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan) yang biasa disebut

agency problem. Tidak jarang pihak manajemen yaitu manajer perusahaan

mempunyai tujuan dan kepentingan lain yang bertentangan dengan tujuan

utama perusahaan dan sering mengabaikan kepentingan pemegang saham.

Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham ini

mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut agency conflict, hal

tersebut terjadi karena manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya

pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi dari manajer karena apa

yang dilakukan manajer tersebut akan menambah biaya bagi perusahaan

sehingga menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan berpengaruh

terhadap harga saham sehingga menurunkan nilai perusahaan. Dalam

penelitian Kaihatu (2006) menjelaskan, bahwa perkembangan terbaru

membuktikan bahwa manajemen tidak cukup hanya memastikan bahwa proses

pengelolaan perusahaan berjalan dengan efisien. Diperlukan instrumen baru

Page 22: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

5

yakni, Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan bahwa

manajemen berjalan dengan baik, ada dua hal yang ditekankan dalam konsep

ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi

dengan benar dan tepat pada waktunya dan kedua, kewajiban perusahaan untuk

melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu dan

transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan

stakeholder. Dari berbagai hasil pengkajian yang dilakukan oleh berbagai

lembaga riset independen nasional dan internasional, menunjukkan rendahnya

pemahaman terhadap arti penting dan strategisnya penerapan prinsip-prinsip

GCG oleh pelaku bisnis di Indonesia. Selain itu, budaya organisasi turut

mempengaruhi penerapan GCG di Indonesia.

Untuk mengurangi konflik maka perusahan juga perlu untuk menerapkan

nilai-nilai prusahaan ke dalam perusahaan itu sendiri. Dalam Buku Pedoman

Umum GCG oleh Komite Nasional Kebijakan Governance atau KNKG (2006:

8) menyebutkan untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang,

pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh integritas yang tinggi. Oleh karena itu,

diperlukan pedoman perilaku yang dapat menjadi acuan bagi organ perusahaan

dan semua karyawan dalam menerapkan nilai-nilai (values) dan etika bisnis

sehingga menjadi bagian dari budaya perusahaan. Prinsip-prinsip dasar yang

harus dimiliki oleh perusahaan adalah: (1) Setiap perusahaan harus memiliki

nilai-nilai perusahaan yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam

pelaksanaan usahanya, (2) Untuk dapat merealisasikan sikap moral dalam

pelaksanaan usahanya, perusahaan harus memiliki rumusan etika bisnis yang

Page 23: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

6

disepakati oleh organ perusahaan dan semua karyawan, (3) Nilai-nilai dan

rumusan etika bisnis perusahaan perlu dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut

dalam pedoman perilaku agar dapat dipahami dan diterapkan.

Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori

keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberi keyakinan

kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang mereka

investasikan. Herawaty (2008) menjelaskan, Corporate governance berkaitan

dengan bagaimana investor yakin bahwa manajer akan memberikan

keuntungan bagi investor, yakin bahwa manajer tidak akan

mencuri/menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang

tidak menguntungkan berkaitan dengan dana atau kapital yang telah

ditanamkan oleh investor dan berkaitan dengan bagaimana pada investor

mengendalikan para manajer. Arifin (2005: 13) memaparkan, tujuan GCG pada

intinya adalah menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan. Pihak-pihak tersebut adalah pihak internal yang meliputi

dewan komisaris, direksi, karyawan, dan pihak eksternal yang meliputi

investor, kreditur, pemerintah, masyarakat dan pihak–pihak lain yang

berkepentingan. Hasil penelitian Permatasari (2016) bahwa profitabilitas

mampu memoderasi pengaruh GCG pada nilai perusahaan. Sehingga peneliti

akan menguji pengaruh GCG terhadap nilai perusahaan dan apakah dengan

adanya profitabilitas dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara

leverage dan nilai perusahaan.

Page 24: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

7

Investor dalam kaitannya dengan investasi, investor juga memperhatikan

leverege dari sebuah perusahaan. Leverage adalah penggunaan aset dan sumber

dana (source of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap)

dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.

Dalam Sartono (2008: 257), leverage adalah suatu tingkat kemampuan

perusahaan dalam menggunakan aktiva dan atau dana yang mempunyai beban

tetap (hutang dan atau saham istimewa) dalam rangka mewujudkan tujuan

perusahaan untuk memaksimisasi kekayaan pemilik perusahaan.

Pada saat sebuah perusahaan meminjam uang, perusahaan berjanji

melakukan sederet pembayaran bunga dan kemudian mengembalikan jumlah

uang yang dipinjam. Jika laba naik, pemegang utang terus menerima

pembayaran bunga tetap saja, jadi semua keuntungan menjadi milik pemegang

saham. Sebaliknya, jika laba turun dalam hal ini pemegang saham lah yang

menanggung kerugian. Jika masa cukup sulit, perusahaan yang meminjam

dalam jumlah besar mungkin tidak dapat membayar utangnya, perusahaan itu

lalu bangkrut, dan pemegang saham kehilangan seluruh investasi mereka.

Menurut Braely (2010), karena utang meningkatkan pengembalian bagi

pemegang saham dalam masa-masa baik dan menguranginya pada masa-masa

buruk, utang tersebut dikatakan menciptakan leverage keuangan.

Menurut Fahmi (2013: 72), rasio leverage mengukur seberapa besar

perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan

membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori

extreme leverage (utang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat

Page 25: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

8

utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut. Karena itu

sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa utang yang layak

diambil dan dari mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar

utang. Hal ini didukung oleh penelitian Rahmadani dan Rahayu (2017) yang

mana variabel leverage berpengaruh negatif terhadap variabel nilai perusahaan,

hubungan yang negatif dikarenakan banyak perusahaan sampel yang modalnya

menggunakan utang lebih besar dari pada modal sendiri. Namun dalam

penelitian Farooq (2016) yaitu leverage berpengaruh positif dan signifikan

mempengaruhi nilai perusahaan. Sehingga peneliti juga akan menguji

pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan dan apakah dengan adanya

profitabilitas dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara leverage

dan nilai perusahaan.

Berdasarkan penjelasan yang diuraikan diatas, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana profitabilitas dapat memoderasi pengaruh antara

Good Corporate Goverance dan Leverage terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan sektor Consumer Goods di Indonesia. Maka penelitian ini

mengambil judul “Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi

(Studi Empiris pada perusahaan Sektor Consumer Goods yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2017)”.

Page 26: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

9

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka berikut dapat disimpulkan

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh good corporate governance terhadap nilai

perusahaan?

2. Bagaimana pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan?

3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan?

4. Bagaimana pengaruh profitabilitas dalam memoderasi hubungan good

corporate governance terhadap nilai perusahaan?

5. Bagaimana pengaruh profitabilitas dalam memoderasi hubungan leverage

terhadap Nilai Perusahaan?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka, tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini, sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap nilai

perusahaan.

2. Mengetahui pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.

3. Mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

4. Mengetahui pengaruh profitabilitas dalam memoderasi good

corporate governance terhadap nilai perusahaan.

5. Mengetahui pengaruh profitabilitas dalam memoderasi leverage

terhadap nilai perusahaan.

Page 27: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

10

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna sebagai referensi

bagi beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi kalangan investor dan masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi

para investor untuk mempertimbangkan beberapa hal seperti good

corporate governance, leverage dan bagaimana variabel moderasi yaitu

profitabilitas mampu mempengaruhi nilai perusahaan terhadap keputusan

berinvestasi.

2. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada perusahaan, khususnya mengenai pengaruh good corporate

governance, leverage terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas

sebagai variabel pemoderasi dan menjadi bahan tambahan informasi bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan.

3. Bagi kalangan akademis

Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana pengembangan keilmuan

khususnya mengenai nilai perusahaan serta menjadi referensi bagi

penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi

nilai perusahaan.

Page 28: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Para manajer diberi kekuasaaan oleh pemilik perusahaan, yaitu

pemegang saham, untuk membuat keputusan, dimana hal ini menciptakan

potensi konflik kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan (agency

theory). Brigham dan Houston (2006: 26) menjelaskan, hubungan

keagenan (agency relationship) dalam konteks perusahaan terjadi ketika

satu atau lebih individu, yang disebut sebagai principal yaitu pemilik

perusahaan menyewa individu atau organisasi lain, yang disebut sebagai

agen atau manajemen, untuk melakukan sejumlah jasa dan

mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen

tersebut.

Arifin (2005: 8) menjelaskan, bahwa hubungan keagenan merupakan

kontrak, baik bersifat eksplisit maupun implisit, dimana satu atau lebih

orang (prinsipal) meminta orang lain (agen) untuk mengambil tindakan

atas nama prinsipal. Dalam kontrak tersebut terdapat pendelegasian

beberapa kewenangan pengambilan keputusan kepada agen. Pihak

manajemen diberi wewenang untuk mengambil keputusan yang terkait

dengan operasi dan strategi perusahaan dengan harapan keputusan-

keputusan yang diambil akan memaksimumkan nilai perusahaan. Namun

dalam praktiknya masih banyak keputusan-keputusan yang diambil oleh

Page 29: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

12

pihak manajemen yang lebih menguntungkan pihak manajemen daripada

pihak pemilik perusahaan.

Menurut Kodrat dan Herdinata (2009: 13) masalah keagenan antara

pemegang saham (pemilik perusahaan) dengan manajer potensial terjadi

bila manajemen tidak memiliki saham mayoritas perusahaan. Pemegang

saham tentu menginginkan manajer berkerja dengan tujuan

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Sebaliknya, manajer

perusahaan bisa saja bertindak tidak untuk memaksimumkan kemakmuran

pemegang saham, tetapi memaksimumkan kemakmuran mereka sendiri.

Sehingga terjadilah conflict of interest, untuk meyakinkan bahwa manajer

berkerja sungguh-sungguh untuk kepentingan pemegang saham,

pemegang saham harus mengeluarkan biaya yang disebut agency cost

yang meliputi antara lain: pengeluaran untuk memonitor kegiatan manajer,

pengeluaran untuk membuat suatu struktur orginasasi yang meminimalkan

tindakan-tindakan manajer yang tidak diinginkan serta opportunity cost

yang timbul akibat kondisi dimana manajer tidak dapat segera mengambil

keputusan tanpa persetujuan pemegang saham.

Dalam Weston dan Brigham (1990: 21) untuk menjamin agar para

manajer melakukan hal yang terbaik bagi pemegang saham secara

maksimal, perusahaan harus menanggung biaya keagenan (Agency Cost),

yang bisa berupa: (1) pengeluaran untuk memantau tindakan manajemen,

(2) pengeluaran untuk menata struktur organisasi sehingga kemungkinan

timbulnya perilaku manajer yang tidak dikehendaki semakin kecil, dan (3)

Page 30: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

13

biaya kesempatan karena hilangnya kesempatan memperoleh laba sebagai

akibat dibatasinya kewenangan manajemen sehingga tidak bisa

mengambil keputusan secara tepat waktu, padahal seharusnya hal itu bisa

dilakukan jika manajer tersebut juga menjadi pemilik perusahaan.

2. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan menggambarkan pengelolaan perusahaan yang

dilakukan oleh manajemen. Baik atau buruknya pengelolaan yang

dilakukan oleh manajeman akan berdampak pada nilai perusahaan.

Peningkatan nilai perusahaan biasanya ditandai dengan naiknya harga

saham di pasar. Naiknya harga saham dikarenakan adanya peluang

investasi. Peluang investasi terjadi karena investor percaya manajemen

mengelola aset, modal dan hutang dengan baik sehingga keuntungan yang

diharapkan akan terjadi. Keuntungan inilah yang menjadi daya tarik

investor dalam menginvestasikan dananya kepada perusahaan. Rachman,

dkk (2015) menjelaskan, adanya peluang investasi dapat memberikan

sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang,

sehingga akan meningkatkan harga saham, dengan meningkatnya harga

saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu: keputusan

pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, struktur modal,

pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut

memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak

konsisten. Dalam beberapa literatur juga menjelaskan bahwa nilai

Page 31: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

14

perusahaan dapat dihitung dari harga pasar dan nilai bukunya. Dalam

Rodoni (2005: 75), hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar

saham bisa juga dipakai sebagai pendekatan alternative untuk menentukan

nilai suatu saham, karena secara teoritis nilai pasar suatu saham haruslah

mencerminkan nilai bukunya. Adapun beberapa rasio yang dapat

digunakan untuk mengukur nilai perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Price Earning Ratio (PER)

Brigham dan Houston (2006: 110) menjelaskan, price earning

ratio (PER) menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela

dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang

dilaporkan. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar

perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan

yang diperoleh oleh para pemegang saham.

Kegunaan price earning ratio adalah untuk melihat bagaimana

pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh earning

per share nya. Price earning ratio (PER) berfungsi untuk mengukur

perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan

datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan

perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Price

earning ratio (PER) adalah sebagai berikut:

Page 32: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

15

b. Price to Book Value (PBV)

Fakhruddin dan Hadianto (2001) menjelaskan, price to book

value (PBV) adalah rasio yang menunjukkan apakah harga saham

yang diperdagangkan overvalued (di atas) atau undervalued (di

bawah) nilai buku saham tersebut.

Price to book value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar

menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio

ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBV juga

menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan

nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang

diinvestasikan untuk perusahaan-perusahaan yang berjalan dengan

baik, umumnya rasio ini mencapai diatas satu, yang menunjukkan

bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar

rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif

dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Price to Book Value

(PBV) adalah sebagai berikut:

Page 33: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

16

c. Tobin’s Q

Alternatif lain yang digunakan dalam mengukur nilai perusahaan

adalah dengan menggunakan metode Tobin’s Q yang dikembangkan

oleh James Tobin. Dalam Weston dan Copeland (2001), Tobin’s Q

dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan

dengan nilai buku ekuitas perusahaan.

Rasio Tobin’s Q lebih unggul daripada rasio nilai pasar terhadap

nilai buku karena rasio ini fokus pada berapa nilai perusahaan saat ini

secara relatif terhadap berapa biaya yang dibutuhkan untuk

menggantinya saat ini. Adapaun rumus Tobin’s Q adalah sebagai

berikut:

Keterangan:

Q = nilai perusahaan

EMV= nilai pasar ekuitas

EBV = nilai buku dari total aktiva

D = nilai buku dari total hutang

EMV diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan pada

akhir tahun (PBV) dengan jumlah saham yang beredar pada akhir

tahun sedangkan EBV diperoleh dari selisih total asset perusahaan

dengan total kewajibannya.

Page 34: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

17

3. Good Corporate Governance

Good corporate governance sangat dibutuhkan eksistensinya

diberbagai perusahaan. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan

meningkatkan kinerja keuangan. Tingginya kinerja keuangan memberikan

efek kepada nilai perusahaan. Good corporate governance diartikan

sebagai suatu sistem untuk mengendalikan dan mengatur perusahaan

dengan tujuan mendapatkan nilai tambah. GCG dapat mendorong pola

kerja manajemen yang transparan, bersih dan professional. Pengertian

good corporate governance menurut Price Waterhouse Coopers yaitu tata

kelola perusahaan terkait dengan pengambilan keputusan yang efektif,

yang bertujuan untuk mencapai bisnis yang efisien dalam mengelola risiko

yang bertanggung jawab pada kepentingan stakeholders. Tujuan GCG

pada intinya adalah menciptakaan nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan. Pihak-pihak tersebut adalah pihak internal yang meliputi

dewan komisaris, direksi, karyawan, dan pihak eksternal yang meliputi

investor, kreditur, pemerintah, masyarakat dan pihak–pihak lain yang

berkepentingan (stakeholders). Iba dan Bariah (2013) menjelaskan,

praktik GCG berbeda di setiap negara dan perusahaan karena berkaitan

dengan sistem ekonomi, hukum, struktur kepemilikan, sosial dan budaya.

Perbedaan praktik ini menimbulkan beberapa versi yang menyangkut

prinsip-prinsip GCG, namun pada dasarnya mempunyai banyak

kesamaan.

Page 35: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

18

Melihat dari sisi kepengelolaan perusahaan, naik turunnya nilai

perusahaan juga dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya, struktur

kepemilikan saham peusahaan yaitu kepemilikan saham oleh manajemen,

institusional atau umum (masyarakat). Dalam penelitian Ningtyas (2014)

menunjukkan bahwa kepemilikan institusi berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Kepemilikian merupakan variabel GCG untuk mengontrol

keuangan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Selanjutnya

dapat dipengaruhi komite audit, dewan komisaris dan sebagainya. Hasil

penelitian Ferial (2016) Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator

komite audit dan indikator dewan komisaris independen berpengaruh

signifikan dikarenakan hampir semua perusahaan yang menjadi sampel

penelitian telah menerapkan jumlah komite audit dan dewan komisaris

yang telah sesuai dengan peraturan perusahaan. Karena banyak dijumpai

dalam laporan keuangan perusahaan yang menerapkan GCG dalam

perusahaannya.

Dalam pedoman buku KNKG (2006: 5) dijelaskan beberapa Asas

good corporate governance bahwa setiap perusahaan harus memastikan

bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran

perusahaan. Asas GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,

independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk mencapai

kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan memperhatikan

pemangku kepentingan (stakeholders).

Page 36: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

19

a. Transparansi (Transparency)

Prinsip Dasar: Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis,

perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan

dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku

kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk

mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan

perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan

keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan

lainnya. Pedoman Pokok Pelaksanaan:

1) Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu,

memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah

diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.

2) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak

terbatas pada, visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan,

kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus,

pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh

anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta

anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan

lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan

pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta

tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat

mempengaruhi kondisi perusahaan.

Page 37: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

20

3) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak

mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan

kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.

4) Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional

dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.

b. Akuntabilitas (Accountability)

Prinsip Dasar: Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan

kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus

dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan

perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang

saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan

prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang

berkesinambungan. Pedoman Pokok Pelaksanaan:

1) Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung

jawab masing-masing organ perusahaan dan semua

karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-

nilai perusahaan (corporate values), dan strategi perusahaan.

2) Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan

dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan

tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan

GCG.

Page 38: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

21

3) Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian

internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan.

4) Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua

jajaran perusahaan yang konsisten dengan sasaran usaha

perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi

(reward and punishment system).

5) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap

organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegang pada

etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang

telah disepakati.

c. Responsibilitas (Responsibility)

Prinsip Dasar: Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-

undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat

dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha

dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good

corporate citizen. Pedoman Pokok Pelaksanaan:

1) Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian

dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-

laws).

2) Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial

dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian

Page 39: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

22

lingkungan terutama di sekitar perusahaan dengan membuat

perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.

d. Independensi (Independency)

Prinsip Dasar: Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG,

perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-

masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat

diintervensi oleh pihak lain. Pedoman Pokok Pelaksanaan:

1) Masing-masing organ perusahaan harus menghindari

terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh

oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan

(conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan,

sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara

obyektif.

2) Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi

dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan

perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau

melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.

e. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Prinsip Dasar: Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus

senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan

pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan

kesetaraan. Pedoman Pokok Pelaksanaan:

Page 40: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

23

1) Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku

kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan

pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses

terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam

lingkup kedudukan masing-masing.

2) Perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan

wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat

dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

3) Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam

penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya

secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras,

golongan, gender, dan kondisi fisik.

Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organ perusahaan, yang

terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan

Direksi yang mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG secara

efektif. Organ perusahaan harus menjalankan fungsinya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ

mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung

jawabnya semata-mata untuk kepentingan perusahaan. Dalam KNKG

(2006) menjelaskan, adapun peran organ perusahaan tersebut, antara lain:

a) Rapat Umum Pemegang Saham

Dalam KNKG (2006: 11), RUPS sebagai organ perusahaan

merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan

Page 41: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

24

penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam

perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan

peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam

RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha perusahaan dalam

jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat

melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan

Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS

untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan

peraturan perundang- undangan, termasuk untuk melakukan

penggantian atau pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan atau

Direksi.

b) Dewan Komisaris dan Direksi

Dalam KNKG (2006: 12), kepengurusan perseroan terbatas di

Indonesia menganut sistem dua badan (two-board system) yaitu

Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai wewenang dan

tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing

sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan peraturan

perundang-undangan. Namun demikian, keduanya mempunyai

tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan

dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi

harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai

perusahaan.

Page 42: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

25

c) Dewan Komisaris

Dalam KNKG (2006: 13), Dewan Komisaris sebagai organ

perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta

memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG. Namun

demikian, Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil

keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan

Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris

Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan

Dewan Komisaris. Agar pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dapat

berjalan secara efektif.

d) Direksi

Dalam KNKG (2006: 17), Direksi sebagai organ perusahaan

bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial dalam mengelola

perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan

tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan

wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing

anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.

Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama

adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah

mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

Page 43: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

26

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini GCG

direpresentasikan dengan kepemilikan institusional, kepemilikan publik,

komite audit, direksi dan komisaris independen.

4. Leverage

Tampubolon (2013: 41) menjelaskan, bahwa leverage digunakan utuk

menjelaskan penggunaan hutang unuk membiayai sebagian dari pada

aktiva korporasi. Pembiayaan hutang mempunya pengaruh bagi korporasi

karena hutang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan korporasi

dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan kesulitan

keuangan yang dapat berakhir dengan kebangkrutan korporasi. Tetapi

penggunaan hutang juga memberikan subsidi pajak atas bunga yang dapat

menguntungkan pemegang saham, oleh karena itu penggunaan hutang

harus menyeimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya.

Menurut Fahmi (2013: 72), rasio leverage mengukur seberapa besar

perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi

akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam

kategori extreme leverage (utang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam

tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut.

Karena itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa utang

yang layak diambil dan dari mana sumber-sumber yang dapat dipakai

untuk membayar utang.

Dalam Walsh (2004: 125), keputusan tentang hutang atau leverage

merupakan salah satu tanggug jawab yang besar dari manajemen. Selalu

Page 44: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

27

ada trade off antara risiko dan pengembalian. Keinginan unutuk mencapai

tingkat pengembalian yang tinggi bagi pemegang saham harus

dikendalikan oleh profil risiko perusahaan. Bahkan perusahaan yang

dikelola baik dapat mengalami kemerosotan posisi keuangan yang tidak

diharapkan baik akibat kegagalan atau default kepada sebagian debitor

utama maupun memburuknya kondisi bisnis secara umum. Kemerosotan

seperti itu sangat sulit diperbaiki. Manajemen harus berhati-hati dalam

mempertahankan sebagian likuiditas cadangannya untuk berjaga-jaga

menghadapi situasi semacam itu.

Menurut Weston dan Brigham (1990: 301), leverage keuangan

menaikkan tingkat pengembalian yang diharapkan bagi para pemegang

saham karena dua sebab:

a. Karena bunga dapat dikurangkan dlam menghitung laba kena

pajak, penggunaan utang sebagai sumber pembiayaan akan

memperkecil pajak dan memperbesar laba operasi yang diterima

oleh investor.

b. Jika tingkat pengembalian atas aktiva (EBIT / Total Aktiva)

melebihi tingkat bunga atas utang, sebagaimana lazimnya, maka

perusahaan bersangkutan dapat menggunakan utang untuk

membiayai aktivanya, membayar bunga atas utang dengan

menyisakan bonus bagi pemegang sahamya.

Setelah diuraikan diatas maka proksi dari variabel leverage yang

digunakan dalam penelitian ini adalah debt to total assets atau debt ratio

Page 45: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

28

(DAR). Dalam Fahmi (2013: 72), rasio ini disebut juga sebagai rasio yang

melihat perbandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan

total utang dibagi dengan total asset.

5. Profitabilitas

Puspitaningtyas (2017) menjelaskan, bahwa tingkat profitabilitas

menjadi penting bagi upaya pencapaian tujuan perusahaan. Suatu

perusahaan harus berada dalam kondisi yang menguntungkan (profitable),

sebab tanpa keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan menarik

minat investor untuk menginvestasikan dananya dalam saham perusahaan.

Oleh karenanya, upaya peningkatan profitabilitas penting artinya bagi

kelangsungan dan masa depan perusahaan. Terdapat beberapa indicator

pengukuran profitabilitas, diantaranya: net profit margin, return on assets,

dan return on equity.

Menurut Denziana (2016), perusahaan yang memiliki profitabilitas

(profitability) besar setiap tahunnya, cenderung diminati oleh banyak

investor. Para investor beranggapan bahwa perusahaan yang mempunyai

profit besar akan menghasilkan return yang besar pula.

Dalam Sabrin (2016) menjelaskan, bahwa profitabilitas dapat diukur

dari dua pendekatan yaitu pendekatan penjualan dan pendekatan investasi.

Ukuran yang banyak digunakan adalah return on asset (ROA) dan return

on equity (ROE), rasio profitabilitas diukur dengan ROA dan ROE

mencerminkan daya tarik bisnis (business attractive). Return on assets

(ROA) adalah ukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam

Page 46: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

29

menghasilkan laba dengan jumlah keseluruhan aset yang tersedia di dalam

perusahaan. ROA digunakan untuk melihat tingkat efisiensi operasional

perusahaan secara keseluruhan. Salah satu ukuran rasio profitabilitas yang

sering digunakan adalah return on equity (ROE), yang merupakan ukuran

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modal sendiri

yang digunakan. Rasio ini menunjukkan efisiensi investasi dilihat dalam

efektivitas manajemen modal mereka sendiri.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan salah satu sumber yang dijadikan acuan

dalam penelitian. Penelitian terdahulu dalam penelitian ini terdiri dari 4 jurnal

Internasional dan 6 jurnal asal Indonesia. Berisikan nama peneliti, tahun

penelitian, judul penelitian, metodologi penelitian beserta persamaan dan

perbedaan penelitian antara peneliti terdahulu dengan penelitian ini, dan

kesimpulan penelitian terdahulu. Ringkasan penelitian terdahulu diringkas

dalam tabel 2.1 dibawah ini:

Page 47: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

30

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1

Muhamm

ad Azhar

Farooq

(2016)

Impact of

Financial

Leverage on

Value of

Firms:

Evidence

from Cement

Sector of

Pakistan

Variabel:

Financial

Leverage,

Metode

Analisis :

Regresi

Variabel:

Ukuran

Perusahaan,

Asset

Tangibility,

Liquidity,

Tobin’s Q

Objek

Penelitian:

Cement

Sector Of

Pakistan

Hasil empiris

menggambarkan bahwa

leverage keuangan

memiliki hubungan positif

dan signifikan secara

statistik dengan nilai

perusahaan yang diwakili

oleh Tobin's Q. Di antara

variabel kontrol, ukuran

perusahaan berpengaruh

negatif dan tidak signifikan

terkait dengan Tobin’s Q.

Likuiditas ditemukan

memiliki hubungan positif

dan signifikan dengan nilai

perusahaan semen yang

menunjukkan bahwa

manajemen modal kerja

yang efisien menyebabkan

peningkatan nilai

perusahaan.

Page 48: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

31

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2 Sabrin, et,

al (2016)

The Effect of

Profitability

on Firm

Value in

Manufacturin

g Company

at Indonesia

Stock

Exchange

Variabel:

Profitabilitas

direpresentas

ikan dengan

ROA, Nilai

Peusahaan

direpresentas

ikan dengan

PBV,

Variabel:

Profitabilitas

(ROE),

Tobin’s Q,

dan Market

Book Ratio

Metode

Analisis :

Partial

Least

Square

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Manufaktur

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

profitabilitas memiliki

hubungan terhadap nilai

perusahaan karena

nilainya positif pada

pencapaian laba untuk

membenarkan pembayaran

dividen, sehingga harga

saham akan meningkat

karena perusahaan

menunjukkan sinyal positif

untuk membayar dividen.

3 Nosakhare

Peter

Osazuwa

Ayoib

Che-

Ahmad

(2015)

The

moderating

effect of

profitability

and

leverage on

the

relationship

between

eco-efficiency

and firm

value in

publicly

traded

Malaysian

firms

Variabel:

Profitabilita

s

direpresenta

sikan ROA

Metode

Analisis :

Multiple

regression

analysis

Variabel:

DER, EPS,

Book Value,

eco-

efficiency

Objek

Penelitian:

Bursa

Malaysia

Studi ini menunjukkan

hubungan positif antara

efisiensi lingkungan dan

nilai perusahaan dan

memberikan dukungan

untuk hubungan moderat

yang positif untuk

profitabilitas dalam

hubungan antara efi siensi

lingkungan dan nilai

perusahaan,

Sedangkan tidak ada

pengaruh yang signifikan

untuk leverage.

Page 49: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

32

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

4 Ming-

Chang

Cheng and

Zuwei-

Ching

Tzeng

(2011)

The Effect Of

Leverage On

Firm Value

And How The

Firm

Financial

Quality

Influence On

This Effect

Variabel:

Leverage

direpresenta

sikan

dengan

DER, Nilai

Perusahaan

Variabel:

Nilai

Perusahaan

direpresenta

sikan EPS,

bankruptcy

probability,

Altman‘s Z-

Score,

freecash

flow of per

share

Metode

Analisis :

Generalized

method of

moment(G

MM)

Objek

Penelitian:

Taiwan

Securities

Exchange

(TSE)

Hasil empiris

menunjukkan sebagai

berikut:

Pertama, nilai-nilai

perusahaan yang leverage

lebih besar daripada

perusahaan yang tidak

leverage jika kita tidak

mempertimbangkan

probabilitas kebangkrutan.

Kedua, Jika kita

mempertimbangkan

manfaat dan biaya utang

secara bersamaan,

leverage secara signifikan

berhubungan positif

dengan nilai perusahaan

sebelum mencapai struktur

modal optimal perusahaan.

Ketiga, pengaruh positif

dari leverage terhadap nilai

perusahaan cenderung

lebih kuat ketika kualitas

keuangan perusahaan lebih

baik (i e., Z-score yang

lebih besar).

5 Tri

Kartika

Pertiwi

dan Ferry

Madi Ika

Pratama

(2012)

Pengaruh

Kinerja

Keuangan,

Good

Corporate

Governance

Terhadap

Nilai

Perusahaan

Food And

Beverage

Variabel:

Kinerja

Keungan

direpresenta

sikan

dengan

ROA

Metode

Analisis :

Regresi

Linear

Variabel:

Nilai

Perusahaan

direpresenta

sikan dengan

Tobin’s Q,

GCG

direpresenta

sikan dengan

kepemilikan

manajerial

Objek

Penelitian:

Food And

Beverage

Hasil penelitian

menunjukkan kinerja

keuangan berpengaruh

terhadap nilai perusahaan,

sedangkan Good

Corporate Governance

bukanlah variabel yang

memoderasi hubungan

kinerja keuangan dengan

nilai perusahaan.

Page 50: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

33

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

6 I Gusti

Bagus

Angga

Pratama

dan

I Gusti

Bagus

Wiksuana

(2016)

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan

Dan

Leverage

Terhadap

Nilai

Perusahaan

Dengan

Profitabilitas

Sebagai

Variabel

Mediasi

Variabel:

Profitabilita

s

direpresenta

sikan

dengan

ROA, Nilai

Perusahaan

direpresenta

sikan

dengan

PBV

Variabel:

Leverage

direpresenta

sikan

dengan

DER dan

Ukuran

Perusahaan.

Metode

Analisis :

Path

Analysis

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Telekomuni

kasi

Hasil analisis yang telah

dilakukan diperoleh bahwa

Ukuran Perusahaan,

Leverage dan Profitabilitas

berpengaruh positif

signifikan terhadap Nilai

Perusahaan. Ukuran

Perusahaan dan Leverage

berpengaruh positif

signifikan terhadap

Profitabilitas. Namun

profitabilitas tidak mampu

memediasi pengaruh

Ukuran Perusahaan

terhadap Nilai Perusahaan

serta Profitabilitas tidak

mampu memediasi

pengaruh Leverage

terhadap Nilai Perusahaan.

Page 51: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

34

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7 Kilat

Liliani

Ningtyas,

dkk (2014)

Pengaruh

Good

Corporate

Governance

Terhadap

Nilai

Perusahaan

(Studi Pada

Perusahaan

Yang

Terdaftar Di

Jakarta

Islamic Index

Tahun 2010-

2013)

Variabel:

GCG

direpresenta

sikan

dengan

kepemilikan

institusional

ukuran

direksi,

proporsi

komisaris

independen,

dan komite

audit. Nilai

Perusahaan

direpresenta

sikan

dengan

closing

price

Metode

Analisis :

Regresi

Linear

Berganda

Variabel:

Nilai

Perusahaan

direpresenta

sikan dengan

Tobin’s Q

Objek

Penelitian:

Jakarta

Islamic

Index (JII)

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa

kepemilikan

institusional, ukuran

direksi, dan proporsi

komisaris independen

berpengaruh secara

signifikan

terhadap nilai perusahaan

yang diproksikan dengan

closing price; komite audit

tidak berpengaruh

signifikan

terhadap nilai perusahaan

yang dengan indikator

closing price; kepemilikan

institusional dan ukuran

direksi tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan yang dengan

indikator Tobin’s Q.

proporsi

komisaris independen dan

komite audit berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan yang

diproksikan

dengan Tobin’s Q.

8 Luh

Wulan

Permatasa

ri dan

Gayatri

(2016)

Profitabilitas

Sebagai

Pemoderasi

Pengaruh

Good

Corporate

Governance

Pada Nilai

Perusahaan

Variabel:

Profitabilita

s

direpresenta

sikan

dengan

ROA,

Metode

Analisis :

Moderated

Regression

Analysis.

Variabel: Nilai

Perusahaan

direpresenta

sikan

dengan

Tobin’s Q

Objek

Penelitian:

Perusahaan

yang masuk

dalam

pemeringkat

an CGPI

tahun 2009-

2013

Berdasarkan hasil

penelitian ditemukan

bahwa profitabilitas

mampu memoderasi

pengaruh GCG pada nilai

perusahaan. Keberadaan

profitabilitas akan

memperkuat pengaruh

positif antara GCG dan

nilai perusahaan.

Page 52: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

35

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

9 Arief Nour

Rachman,

dkk

(2015)

Pengaruh

Good

Corporate

Governance

Dan

Financial

Leverage

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Dan Nilai

Perusahaan

(Studi Pada

Perusahaan

Yang

Terdaftar Di

Indeks Sri

Kehati

Selama

Periode

2011-2014)

Variabel:

GCG

direpresenta

sikan

dengan

kepemilikan

institusi,

Kepemilika

n Publik,

direksi,

Proporsi

Komisaris

Independen,

Komite

Audit.

Leverage

direpresenta

sikan

dengan

DAR, Nilai

Perusahaan

direpresenta

sikan

Dengan

PBV,

Kinerja

Keuangan

Variabel:

DER,

Kinerja

Keuangan

direpresenta

sikan

dengan

current ratio

dan ROE,

Nilai

Perusahaan

direpresenta

sikan

Dengan

Tobin’s Q

Metode

Analisis :

Partial

Least

Square

Objek

Penelitian:

Indeks Sri

Kehati

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa Good

Corporate Governance

(GCG) berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

keuangan, Good

Corporate Governance

(GCG) berpengaruh tidak

signifikan terhadap nilai

perusahaan, financial

leverage berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

keuangan, financial

leverage berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan, dan kinerja

keuangan berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Page 53: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

36

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

10 Fitra Dwi

Rahmadan

i dan Sri

Mangesti

Rahayu

(2017)

Pengaruh

Good

Corporate

Governance

(GCG),

Profitabilitas

Dan

Leverage

Terhadap

Nilai

Perusahaan

(Studi Kasus

Pada

Perusahan

Perbankan

Yang

Terdaftar

Pada Bei

Periode

2013-2015)

Variabel:

GCG

direpresenta

sikan:

Kepemilikan

Institusional,

Kepemilikan

manajerial,

Komisaris

independen.

Profitabilitas

direpresenta

sikan ROA,

leverage

direpresenta

sikan

dengan

DAR

Metode

Analisis :

Regresi

Linear Berganda

Variabel:

Profitabilita

s

direpresenta

sikan ROE,

Leverage

direpresenta

sikan

dengan

DER

Objek

Penelitian:

Sektor

Perbankan

Hasil uji secara simultan

atau uji F yaitu F hitung >

F tabel ketiga variabel

bebas (GCG, Profitabilitas

dan Leverage) secara

bersama-sama

mempengaruhi nilai

perusahaan. Hasil Uji

tmenyatakan variabel

Good Corporate

Governance (GCG) tidak

mempengaruhi variabel

nilai perusahaan. Variabel

Profitabilitas

mempengaruhi variabel

nilai perusahaan secara

positif signifikan. Variabel

leverage berpengaruh

negatif terhadap variabel

nilai perusahaan secara

signifikan.

Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh suatu variabel terhadap nilai perusahan

sudah banyak dilakukan sehingga dari penjabaran hasil penelitian terdahulu

pada tabel 2.1 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan pada penelitian ini terletak pada objek

penelitian yaitu pada sektor barang konsumsi pada tahun 2013-2017. Serta

penggunaan pada variabel yang dijadikan penelitian yakni, good corporate

governance direpresentasikan dengan kepemilikan publik, kepemilikan

institusional, komite audit, direksi, komisaris independen, leverage

direpresentasikan dengan DAR dan ditambah variabel pemoderasi yaitu

profitabilitas direpresentasikan dengan ROA.

Page 54: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

37

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 1

Kerangka Pemikiran

Page 55: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

38

D. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh GCG Terhadap Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan gambaran dari kepercayaan masyarakat

terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama

beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan

saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, karena

dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik

juga akan meningkat. Dalam penelitian Rahmadani dan Rahayu (2017),

GCG dapat berpengaruh meningkatkan nilai perusahaan karena semakin

baik tata kelola perusahaan maka akan menjadikan perusahaan tersebut

lebih efisien sehingga akan meningkatkan profit dan juga nilai perusahaan

akan meningkat. Maka dari itu penelitian ini memprediksikan bahwa Good

Corporate Governance berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H1: Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

2. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Leverage atau yang biasa disebut juga sebagai pengungkit ini sering

kali dianggap sebagai satu-satunya jalan bagi sebuah perusahaan untuk

mendapatkan dan dapat terus mengoperasionalkan aktivitas

perusahaannya. Menurut Fahmi (2013: 175), bahwa hutang yang terus

tumbuh tanpa pengendalian hanya akan menurunkan nilai perusahaan.

Artinya publik akan ragu ketika perusahaan memiliki kondisi utang yang

extreme leverage, apakah utang itu bisa dilunaskan atau tidak. Disaat

Page 56: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

39

keyakinan publik menurun maka reaksi negatif dari para pemegang saham

akan terlihat yaitu dalam bentuk “pelepasan saham”. Maka dari itu

penelitian ini memprediksikan bahwa leverage berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

H2: Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap nilai perusahaan

Puspaningtyas (2017) menjelaskan, kemampuan suatu perusahaan

untuk menghasilkan laba atau keuntungan dalam suatu periode

mencerminkan kemampuan perusahaan meningkatkan nilai perusahaan

yang tercermin pada harga saham. Perhitungan laba tersebut dihitung

melalui rasio profitabilitas yang tergantung dari informasi akuntansi yang

diambil dari laporan keuangan. Oleh karena itu profitabilitas dalam

konteks analisis rasio, untuk mengukur pendapatan menurut laporan laba

rugi dengan nilai buku investasi.

Berdasarkan penelitian Monoarfa (2018), ditemukan bahwa

profitabilitas memiliki pengaruh positif yang signifikan nilai perusahaan.

Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas, semakin tinggi nilai

perusahaan. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba, akan menaikkan nilai perusahaan sebagaimana diindikasikan oleh

kenaikan harga saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki

profitabilitas besar setiap tahun, cenderung diminati oleh banyak investor.

Para investor berpikir bahwa perusahaan itu memiliki keuntungan besar

akan menghasilkan laba yang besar pula. Ini ditangkap oleh investor

Page 57: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

40

sebagai sinyal positif dari perusahaan, yang akan meningkatkan

kepercayaan investor dan akan memfasilitasi manajemen perusahaan

untuk menarik modal dalam saham. Sehingga, dapat dijelaskan bahwa

nilai perusahaan dapat tercermin dari kemampuannya untuk menghasilkan

laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitas, semakin tinggi nilai perusahaan

dan semakin rendah tingkat profitabilitas, semakin rendah juga nilai

perusahaan. Penelitian ini memprediksikan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H3: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh GCG Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai

Variabel Pemoderasi

Perspektif teori agensi, agen yang risk adverse dan cenderung

mementingkan dirinya sendiri akan mengalokasikan sumber-sumber dari

investasi yang tidak meningkatkan nilai perusahaan ke alternatif investasi

yang lebih menguntungkan. Permasalahan agensi akan mengindikasikan

bahwa nilai perusahaan akan naik apabila pemilik perusahaan bisa

mengendalikan perilaku manajemen agar tidak menghamburkan sumber

perusahaan, baik dalam bentuk investasi yang tidak layak maupun dalam

bentuk shirking. Corporate governance merupakan suatu sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat

memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang

saham. Dengan demikian, penerapan good corporate governance

dipercaya dapat meningkatkan nilai perusahaan dan juga laba yang akan

Page 58: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

41

di dapatkan para pemegang saham. Penelitian ini memprediksikan bahwa

Profitabilitas memperkuat hubungan antara Good Corporate Governance

terhadap Nilai Perusahaan.

H4: Profitabilitas memperkuat hubungan antara Good Corporate

Governance terhadap Nilai Perusahaan.

5. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas

sebagai Variabel Pemoderasi

Leverage digunakan utuk menjelaskan penggunaan hutang unuk

membiayai sebagian dari pada aktiva korporasi. Pembiayaan hutang

mempunya pengaruh bagi korporasi karena hutang mempunyai beban

yang bersifat tetap. Dalam hal ini profitabilitas diharapkan dapat

memperkuat atau memperlemah hubungan antara kebijakan hutang

dengan nilai perusahaan. Profitabilitas memiliki peran penting dalam

kebijakan hutang, dimana kebijakan ini pada akhirnya dapat

memaksimalkan nilai perusahaan. Perusahaan yang profitnya tinggi akan

lebih menggunakan dana internal, karena sumber dana internalnya

melimpah. Keputusan perusahaan dalam mendanai perusahaan akan dapat

mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini memprediksikan bahwa

Profitabilitas memperkuat hubungan antara leverage terhadap nilai

perusahaan.

H5: Profitabilitas memperkuat hubungan antara leverage pada nilai

perusahaan.

Page 59: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

42

E. Hipotesis

1. Pengaruh GCG Terhadap Nilai Perusahaan

Ho1: β = 0, Good Corporate Governance tidak berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan.

Ha1: β ≠ 0, Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

2. Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Ho2: β = 0, Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Ha2: β ≠ 0, Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Ho3: β = 0Profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Ha3: β ≠ 0, Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh GCG Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai

Variabel Pemoderasi

Ho4: β = 0, Profitabilitas memperlemah hubungan antara Good Corporate

Governance terhadap Nilai Perusahaan.

Ha4: β ≠ 0, Profitabilitas memperkuat hubungan antara Good Corporate

Governance terhadap Nilai Perusahaan.

5. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai

Variabel Pemoderasi

Ho5: β = 0, Profitabilitas memperlemah hubungan antara leverage pada nilai

perusahaan.

H5: β ≠ 0, Profitabilitas memperkuat hubungan antara leverage pada nilai

perusahaan.

Page 60: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu, data berbentuk angka dan analisis

data bersifat kuantitatif atau statistik. Penelitian ini akan menguji dan

memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel independen yaitu Good

Corporate Governance dan Leverage terhadap variabel dependen, yaitu Nilai

Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel pemoderasi. Sampel yang

digunakan diperoleh dari web Bursa Efek Indonesia (www.web.idx.com) yaitu

perusahaan sektor consumer goods yang terdaftar di BEI selama periode 2013-

2017

Populasi Dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda

yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan

memiliki karakter tertentu dan sama. Adapun populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Perusahaan sektor consumer goods yang terdaftar di BEI

selama periode 2013-2017.

Dalam Sukandarrumidi (2012: 50), sampel adalah bagian dari populasi

yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data.

Sehingga penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan

Purposive (Judgement) Sampling. Menurut Supranto (2013: 43), Purposive

(Judgement) Sampling adalah teknik penentuan sampel yang digunakan atas

Page 61: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

44

pertimbangan peneliti bahwa elemen sampel yang dipilih memang orang yang

menguasai bidangnya. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel sebagai

berikut:

1. Perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar dalam BEI periode 2013-

2017

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya yang

berakhir per 31 Desember pada periode tahun 2013-2017

3. Mempunyai data yang dibutuhkan dalam penelitian selama periode

2013-2017.

Berdasarkan jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dan memenuhi

kriteria dalam pengambilan sampel yaitu sebanyak 28 perusahaan dengan

kriteria yang telah ditentukan dalam Bursa Efek Indonesia. Berikut beberapa

nama perusahaan yang diteliti:

Tabel 3. 1

Nama-nama Perusahaan

No Kode Nama

1 ADES Akasha Wira International Tbk.

2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

3 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk

4 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk.

5 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

6 DLTA Delta Djakarta Tbk.

7 HMSP H.M. Sampoerna Tbk.

8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

9 IIKP Inti Agri Resources Tbk

10 INAF Indofarma Tbk.

11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

12 KAEF Kimia Farma Tbk.

13 KICI Kedaung Indah Can Tbk

14 KLBF Kalbe Farma Tbk.

Page 62: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

45

No Kode Nama

15 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.

16 MBTO Martina Berto Tbk.

17 MERK Merck Tbk.

18 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.

19 MYOR Mayora Indah Tbk.

20 PYFA Pyridam Farma Tbk

21 RMBA Bentoel Internasional Investam

22 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.

23 SKBM Sekar Bumi Tbk.

24 TCID Mandom Indonesia Tbk.

25 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.

26 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Tra

27 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

28 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk.

Sumber: Hasil Penyisihan Berdasarkan Kriteria

Metode Pengumpulan

Metode pengumpulan data dilakukan dengan melalui penelitian

kepustakaan (library research) dan data-data sekunder (internet research).

Sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan

Melalui studi kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan

berbagai literatur seperti buku-buku, jurnal-jurnal dalam negeri, jurnal

asing dan website resmi yang berkaitan dengan pembahasan yang

diteliti.

2. Data sekunder

Dalam Tim Lembaga Penelitian UIN Jakarta (2009: 76) data

sekunder merupakan data primer yang diperoleh melalui hasil dari

pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan

Page 63: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

46

oleh pengumpul data primer oleh pihak lain-umumnya disajikan

dalam bentuk tabel atau grafik. Data yang diperoleh dalam penelitian

ini didapatkan melalui website Bursa Efek Indonesia

(www.web.idx.co.id), dengan mengambil data financial report

perusahaan sektor consumer goods yang terdaftar dalam Bursa Efek

Indonesia.

Metode Analisis Data

Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh good corporate governance,

leverage, profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Serta untuk menguji

bagaimana pengaruh interaksi antara good corporate governance dan leverage

terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel pemoderasi.

Variabel pemoderasi adalah variabel independen yang akan memperkuat atau

memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel

dependen. Dalam penelitian ini dilakukan dua tahap pengujian dengan

menggunakan tools IBM SPSS Statistics 22.0.

1. Uji Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan deskripsi atau gambaran tentang

ringkasan data atas variabel-variabel penelitian secara statistik. Statistik

deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari jumlah data (N),

nilai rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum, dan Standar

penyimpangan data (standar deviasi).

Page 64: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

47

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Nugroho (2005: 23) menjelaskan, uji normalitas dilakukan untuk

menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan

dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal. Normalitas data dapat dideteksi dengan melihat bentuk kurva

histogram dengan kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan dan

berbentuk seperti lonceng atau dengan melihat titik-titik data yang

menyebar di sekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal

dari gambar Normal P-Plot.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah

multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antar variabel independen.

Pengujian Multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF), kedua ukuran ini menunjukkan setiap

variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance digunakan untuk mengukur variabilitas variabel independen

lainnya. Pengukuran dapat dilihat jika nilai tolerance yang rendah sama

dengan nilai VIF tinggi (karena VIF= 1/Tolerance).

Page 65: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

48

Nilai pengukuran yang umum digunakan untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah jika Nilai Tolerance < 0.10 atau sama

dengan nilai VIF > 10.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu yang saling berkaitan. Dalam penelitian ini uji autokorelasi

digunakan untuk menguji adakah korelasi antara kesalahan pengganggu

dalam pengujian model regresi linear, jika terjadi korelasi maka dalam

pengujian ditemukan problem autokorelasi. Suatu model regresi

dikatakan baik ketika suatu regresi terbebas dari autokorelasi atau

korelasi antara kesalahan pengganggu. Dalam penelitian ini, uji

autokorelasi dilakukan dengan cara Uji Durbin-Watson (DW).

Tabel 3. 2

Durbin Watson

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tdk ada autokorelasi positif

Tdk ada autokorelasi positif

Tdk ada korelasi negatif

Tdk ada korelasi negatif

Tdk ada autokorelasi, positif

atau negatif

Tolak

No decision

Tolak

No decision

Tdk ditolak

0 < d < dl

dl < d < du

4 – dl < d < 4

4 – du < d < 4 – dl

du < d < 4 – du

Sumber: buku referensi, Ghozali (2006)

d. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas adalah variabel pengganggu dimana memiliki

varian yang berbeda dari satu observasi ke observasi lainnya atau varian

antar variabel independen tidak sama, hal ini melanggar asumsi

homokedastisitas yaitu setiap variabel penjelas memiliki varian yang

Page 66: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

49

sama (konstan). Dalam Ghozali (2006: 125-129), Uji

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Park, yaitu dengan

melihat nilai signifikansi di atas tingkat α= 5%, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

Heteroskedastisitas.

3. Teknik Analisis

Sugiyono (2007) menjelaskan, analisis regresi digunakan untuk

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen apabila

dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi.

Berdasarkan kegunaannya regresi berganda dilakukan untuk mengetahui

arah dan besarnya pengaruh dari variabel bebas yang jumlahya lebih dari

satu terhadap variabel terikatnya. Dalam Nurhasanah (2016: 104) analisis

regresi berganda didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:

a. Ada hubungan yang bersifat linier antara variabel terikat dengan

variabel bebasnya.

b. Variabel terikat bersifat kontinu atau berskala rasio atau nisbah.

c. Keragaman atau residu untuk semua nilai y bersifat konstan dan

menyebar secara normal.

d. Pengamatan yang bersifat berurutan terhadap variabel bebas tidak

berkolerasi.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh interaksi variabel

dependen terhadap independen pada hipotesis 1, 2 dan 3, dan pengaruh

interaksi variabel moderasi pada hipotesis 4 dan hipotesis 5 dengan

Page 67: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

50

menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Moderated

Regression Analysis merupakan alat analisis yang menggunakan

pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan

memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator. Dimana

dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua

atau lebih variabel independen). Model atas pengujian analisi regresi adalah

sebagai berikut:

Model Regresi I

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + ε

Model Regresi II

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8Z +

β9X1*Z + β10X2*Z + β11X3*Z + β12X4*Z + β13X5*Z + β14X6*Z + ε

Keterangan:

Y : Nilai Perusahaan

α : konstanta

β1-β14 : koefisien regresi

XI : kepemilikan institusi

X2 : kepemilikan publik

X3 : komite audit

X4 : direksi

X5 : komisaris independen

X6 : DAR

X7 : SIZE

Z : Profitabilitas (ROA)

X1*Z : Interaksi perkalian kepemilikan institusi dengan

profitabilitas

Page 68: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

51

X2*Z : Interaksi perkalian kepemilikan publik dengan

profitabilitas

X3*Z : Interaksi perkalian komite audit dengan profitabilitas

X4*Z : Interaksi perkalian direksi dengan profitabilitas

X5*Z : Interaksi perkalian komisaris independen dengan

profitabilitas

X6*Z : Interaksi perkalian DAR dengan profitabilitas

X7*Z : Interaksi perkalian SIZE dengan profitabilitas

ε : error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam

penelitian

Persamaan pertama menunjukkan hubungan GCG terhadap nilai

perusahaan. Persamaan kedua menunjukkan keterkaitan hubungan antara

GCG terhadap Profitabilitas sebagai variabel moderasi terhadap nilai

perusahaan.

F. Pengujian Hipotesis

Hipotesis apabila ditinjau secara etimologi adalah perpaduan dua kata,

hypo dan thesis. Hypo berarti kurang dari; thesis adalah pendapat atau tesis.

Secara harfiah hipotesis dapat diartikan sebagai sesuatu pertanyaan yang belum

merupakan suatu tesis; suatu kesimpulan sementara; suatu pendapat yang

belum final, karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Yusuf (2014: 130)

menjelaskan, bahwa apa yang dikemukakan dalam hipotesis adalah dugaan

sementara yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang

benar. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis ditentukan dengan melihat

sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

52

1. Koefisien Determinasi

Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independent atau

bebas dalam menerangkan secara keseluruhan terhadap variabel dependen

atau terikat serta pengaruhnya secara potensial dapat diketahui dari

besarnya nilai koefisien determinasi (R Square) yang dirumuskan dengan:

Nilai R Square digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan

variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R Square

semakin besar (mendekati satu), maka sumbangan variabel bebas terhadap

variabel terikat semakin besar. Sebaliknya apabila R Square semakin kecil

(mendekati nol), maka besarnya sumbangan variabel bebas terhadap

variabel terikat semakin kecil. Jadi besarnya R Square berada diantara 0 –

1 atau 0 < R Square < 1.

2. Uji F

Menguji keberartian regresi ganda dengan uji F. Uji F-statistik

digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel

independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output

hasil regresi menggunakan SPSS dengan signifikansi level 0,05 (α= 5%).

Jika nilai siginifikansi lebih besar dari α maka koefisien ditolak dan jika

lebih kecil dari α maka hipotesis diterima.

Page 70: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

53

3. Uji t

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh

suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Uji t juga dapat dilakukan dengan melihat nilai

signifikansi t masing-masing variabel pada output hasil regresi

menggunakan SPSS dengan siginifikansi 0,05 (α= 5%). Jika nilai

signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak, dan jika lebih kecil

dari α maka hipotesis diterima.

G. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Sugiyono (2003: 33) menjelaskan, variabel dependen atau variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Dalam Penelitian ini variabel terikatnya

adalah sebagai berikut:

a. Nilai Perusahaan

Investor menilai perusahaan dengan melihat nilai pasar

perusahaan. Harga saham merupakan persepsi investor terhadap nilai

perusahaan. Indikator nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah

PBV.

1) Price Book Value (PBV)

Fakhruddin dan Hadianto (2001) menjelaskan, price to book

value (PBV) adalah rasio yang menunjukkan apakah harga saham

yang diperdagangkan overvalued (di atas) atau undervalued (di

Page 71: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

54

bawah) nilai buku saham tersebut. Price to book value (PBV)

menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku

saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar

percaya akan prospek perusahaan tersebut. Adapun rumus yang

digunakan untuk mengukur Price to Book Value (PBV) adalah

sebagai berikut:

2. Variabel Independen

Menurut Sugiono (2009: 59), variabel independen atau variabel bebas

adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel independen.

a. Good Corporate Governance

Variabel good corporate governance direpresentasikan dengan

sebagai berikut:

1) Kepemilikan institusional

Ningtiyas (2014) menjelaskan, bahwa kepemilikan

institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan yang

dimiliki oleh institusi dan pemerintah. Institusi ataupun

pemerintah yang memiliki saham dalam suatu perusahaan

dapat menjadi salah satu upaya dalam mengawasi

perusahaan. Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki

Page 72: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

55

pemerintah dalam suatu perusahaan maka memungkikan

pengawasan terhadap perusahaanpun semakin baik. Oleh

karena itu institusi menjadi sebuah lembaga yang memiliki

kepentingan besar terhadap investasi yang dilakukan

termasuk investasi saham.

Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar

(lebih dari 5%) mengindikasikan kemampuannya untuk

memonitor manajemen. Adapun proporsi kepemilikan

institusional dihitung dari jumlah kepemilikan institusional

dibagi dengan jumlah total kepemilikan saham dikali 100%.

2) Kepemilikan Publik

Merupakan kepemilikan saham perusahaan yang

dimiliki oleh masyarakat. Adapun proporsi kepemilikan

publik dalam Lastanti dalam Rachman, dkk (2015), dihitung

dari jumlah kepemilikan publik dibagi dengan jumlah total

kepemilikan saham dikali 100%.

3) Direksi

Direksi adalah organ Emiten atau Perusahaan Publik

yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas

Kepemilikan Institusional= Saham Institusi x 100%

Saham Beredar

Kepemilikan Publik= Saham Publik x 100%

Saham Beredar

Page 73: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

56

pengurusan emiten atau perusahaan publik untuk

kepentingan emiten atau perusahaan publik, sesuai dengan

maksud dan tujuan emiten atau perusahaan publik serta

mewakili emiten atau perusahaan publik, baik di dalam

maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran

dasar, sebagaimana disebutkan dalam Peraturan otoritas jasa

Keuangan Nomor 33/PojK.04/2014. Adapun proporsi direksi

diukur dengan jumlah direksi selama periode n.

4) Komite Audit

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan

bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam

membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan

Komisaris, hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan,

pengendalian internal, pengelolaan risiko serta kepatuhan

terhadap peraturan perundangan yang berlaku sebagaimana

disebutkan dalam Peraturan otoritas jasa Keuangan

NOMOR 55 /POJK.04/2015 Pasal 1 ayat 1. Adapun

proporsi komite audit dalam Ningtiyas (2014: 4), diukur

dengan jumlah anggota komite audit yang ada didalam

perusahaan.

Jumlah Direksi= Jumlah direksi selama periode n

Komite Audit= Jumlah anggota komite audit selama periode n

Page 74: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

57

5) Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan

komisaris yang berasal dari luar emiten atau Perusahaan

Publik dan memenuhi persyaratan sebagai Komisaris,

sebagaimana disebutkan dalam Peraturan otoritas jasa

Keuangan Nomor 33/PojK.04/2014. Tugas utama

Komisaris independen adalah melakukan pengawasan serta

menjaga terpenuhinya hak serta kewajiban pemegang

saham minoritas. Adapun proporsi komisaris independen

dalam Ningtiyas (2014: 4), diukur dengan jumlah komisaris

yang berasal dari luar perusahaan dibagi jumlah komisaris

dikalikan 100%.

b. Leverage

Leverage merupakan penggunaan asset dan sumber dana oleh

perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar

meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Dengan

tujuan mendapatkan keuntungan yang diperoleh lebih besar

daripada biaya aset dan sumber dananya, dengan demikian akan

meningkatkan keuntungan pemegang saham. Variabel Leverage

yang direpresentasikan dengan Debt to Total Assets atau Debt

Ratio (DAR).

Komisaris Independen= Jumlah Komisaris Independen x 100%

Jumlah Seluruh Komisaris

Page 75: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

58

1) Debt to Total Assets atau Debt Ratio (DAR)

Dalam Fahmi (2013: 72) rasio ini disebut juga sebagai

rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan, yaitu

diperoleh dari perbandingan total utang dibagi dengan total

asset. Adapun rumus debt to total assets atau debt ratio

adalah sebagai berikut:

3. Variabel Moderasi

Dalam Supranto (2013: 47), variabel moderasi adalah variabel yang

mempengaruhi kuatnya hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen atau besarnya pengaruh dari variabel dependen

terhadap variabel independen. Adapun variabel moderasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Profitabilitas

Menurut Harahap (2010: 304), Rasio Profitabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba

melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan

penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan

sebagainya. Dalam Fahmi (2013: 80), rasio ini mengukur

efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh

besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik

DAR= Total Liabilities x 100%

Total Asset

Page 76: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

59

rasio maka semakin baik rasio maka semakin baik menggambarkan

kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Variabel

profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini

direpresentasikan dengan:

1) Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan rasio keuangan

perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, asset dan

modal saham tertentu. Dalam Harahap (2010: 304), rasio

ini menunjukkan berapa laba bersih yang diperoleh

perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Adapun rumus

Return On Asset adalah sebagai berikut:

ROA= Profit for the period x 100%

Total Assets

Page 77: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

60

Tabel 3. 3

Operasional Variabel

No Variabel Definisi Skala Pengukuran

1 Price Book

Value (PBV)

Seberapa besar

pasar menghargai

nilai buku saham

suatu perusahaan

Rasio PBV= Market Price per Share

Book Value per Share

2 Kepemilikan

Institusional

Kepemilikan

saham perusahaan

yang dimiliki oleh

institusi dan

pemerintah

Rasio Kepemilikan Institusional=

Saham Institusi x 100%

Saham Beredar

3 Kepemilikan

Publik

Kepemilikan

saham perusahaan

yang dimiliki oleh

masyarakat.

Rasio Kepemilikan Publik=

Saham Publik x 100%

Saham Beredar

4 Komite Audit Komite Audit

adalah komite

yang dibentuk

oleh dan

bertanggung

jawab kepada

Dewan Komisaris

dalam membantu

melaksanakan

tugas dan fungsi

Dewan Komisaris

Nominal Komite Audit= Jumlah anggota

komite audit selama periode n

5 Direksi Direksi adalah

organ Emiten atau

Perusahaan

Publik yang

berwenang dan

bertanggung

jawab penuh atas

pengurusan

Emiten atau

Perusahaan

Publik untuk

kepentingan

Emiten atau

Perusahaan

Publik

Nominal Direksi= LN jumlah direksi selama

periode n

Page 78: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

61

No Variabel Definisi Skala Pengukuran

6 Komisaris

Independen

Komisaris

independen

adalah anggota

dewan Komisaris

yang berasal dari

luar emiten atau

Perusahaan

Publik

Rasio Komisaris Independen=

Jml Komisaris Independen x 100%

Jml Seluruh Komisaris

7 Debt To Total

Assets atau

Debt Ratio

(DAR)

Rasio yang

melihat

perbandingan

utang perusahaan

Rasio DAR= Total Liabilities x 100%

Total Asset

8 Return On

Asset (ROA)

Mengukur

kemampuan

perusahaan

menghasilkan

keuntungan atau

laba pada tingkat

pendapatan, asset

dan modal saham

tertentu

Rasio ROA= Profit for the period x 100%

Total Assets

Page 79: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

62

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian :

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaaan sektor Consumer Goods

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau perusahaan yang telah go public

selama periode 2013-2017. Sampel perusahaan yang berhasil diperoleh dan

memenuhi kriteria adalah sebanyak 28 perusahaan, dimana penelitian

dilakukan selama 5 tahun yaitu tahun 2013 sampai dengan tahun 2017,

sehingga terkumpul sebanyak 140 sampel. Data penelitian ini diperoleh dari

laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang terdapat di situs resmi

Bursa Efek Indonesia www.web.idx.com dan web perusahaan terkait.

Fokus penelitian ini untuk mengetahui pengaruh nilai perusahaan yang

direpresentasikan dengan PBV, Good Corporate Governance (GCG) yang

direpresentasikan dengan kepemilikan institusi, kepemilikan publik, komite

audit, direksi, komisaris independen dan Leverage yang direpresentasikan

dengan debt to assets ratio (DAR) yang di moderasi dengan Profitabilitas yang

direpresentasikan dengan Return on assets (ROA). Sektor Consumer Goods

atau Barang Konsumsi mencakup perusahaan makanan dan minuman,

tembakau, farmasi, kosmetik dan produk rumah tangga, dan peralatan rumah

tangga.

Page 80: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

63

Berikut ini adalah profil 28 perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang

berhasil diperoleh:

1. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. (TPSF) dengan kode perusahaan

AISA, merupakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2003 yang pada awalnya hanya bergerak di bisnis

makanan (TPS Food). Sejalan dengan proses transformasi bisnis yang

dimulai pada 2009, TPSF telah menjadi salah satu perusahaan yang

termasuk dalam Indeks Kompas 100. Pada 2011, TPSF menjadi salah satu

perusahaan yang termasuk dalam daftar “A List of the Top 40 Best

Performing Listed Company” dari Majalah Forbes Indonesia dan pada

2012, TPSF mendapatkan penghargaan Indonesia Best Corporate

Transformation dari Majalah SWA. Selain itu, TPSF juga dianugerahi

penghargaan Asia’s Best Companies 2014 kategori Best Small Cap dari

Finance Asia dan termasuk dalam daftar 20 Rising Global Stars dari

Forbes Indonesia pada 2014.

2. Bumi Teknokultura Unggul Tbk.

Bumi Teknokultura Unggul Tbk. dengan kode perusahaan BTEK,

merupakan perusahaan yang awalnya bergerak dalam bidang bio teknologi

pertanian, namun dewasa ini fokus kegiatan utama Perseroan adalah

pembibitan baik untuk tanaman kehutanan, tanaman pangan, tanaman

obat-obatan, tanaman hias tropis, pembalakan kayu (HPH), serta

perdagangan kayu bulat (log). Ruang lingkup kegiatan Perusahaan

Page 81: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

64

berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan adalah mencakup

bioteknologi pertanian, Hak Perusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman

Industri (HTI) dan Perdagangan. Kantor pusat Perusahaan beralamat di

Rukan Komplek Permata Senayan, Blok E No. 38 Jl. Tentara Pelajar

Jakarta Selatan 12210, sedangkan lokasi kegiatan usaha berada di Jl. Raya

Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang. Perusahaan mulai melakukan

kegiatan komersialnya pada bulan Juni 2001.

3. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. dengan kode perusahaan CEKA,

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi minyak

nabati dan khusus yang digunakan dalam industri makanan dan

perdagangan umum, termasuk ekspor dan impor. Perusahaan memulai

operasinya pada tahun 1971. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. adalah

perusahaan di bawah Wilmar International Limited ("WIL") Group yang

merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Singapura.

4. Delta Djakarta Tbk.

PT. Delta Djakarta Tbk. dengan kode perusahaan DLTA, merupakan

perusahaan bir terbesar di Indonesia. PT Delta Djakarta Tbk. adalah

produsen dan distributor beberapa merek bir terbaik di dunia di bawah

merek dagang Anker, Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih. Perusahaan

ini juga merupakan figur kunci dalam pasar minuman non-alkohol di

Indonesia dengan mereknya Sodaku dan Soda Ice.

Page 82: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

65

5. Darya-Varia Laboratoria Tbk.

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. ("Darya-Varia atau Perseroan")

dengan kode perusahaan DVLA, merupakan perusahaan farmasi yang

telah lama berdiri di Indonesia, beroperasi sejak tahun 1976. Setelah

menjadi perusahaan terbuka pada tahun 1994, Perseroan mengakuisisi PT

Pradja Pharin (Prafa) di tahun 1995, dan terus mengembangkan berbagai

produk Obat Resep dan Consumer Health. Pada Juli 2014, Darya-Varia

bergabung (merger) dengan Prafa.

6. Gudang Garam Tbk.

Gudang Garam Tbk. dengan kode perusahaan GGRM, merupakan

salah satu industri rokok terkemuka di tanah air yang telah berdiri sejak

tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam sudah

terkenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai penghasil

rokok kretek berkualitas tinggi. Produk Gudang Garam bisa ditemukan

dalam berbagai variasi, mulai sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek

linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM).

7. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dengan kode perusahaan

ICBP, merupakan salah satu produsen produk konsumen bermerek yang

mapan dan terkemuka, dengan kegiatan usaha yang terdiversifikasi antara

lain mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan

makanan khusus serta minuman. Selain itu, ICBP juga menjalankan

Page 83: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

66

kegiatan usaha kemasan yang memproduksi baik kemasan fleksibel

maupun karton untuk mendukung kegiatan usaha intinya.

8. Indofarma Tbk.

PT Indofarma (Persero) Tbk. dengan kode perusahaan INAF,

merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang

usaha industri farmasi. Sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar, maksud

dan tujuan didirikannya adalah menyediakan barang dan/atau jasa yang

bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di bidang farmasi, diagnostik, alat

kesehatan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki

Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi,

berdaya saing kuat, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai

Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

Berawal dari tahun 1918 di sebuah pabrik skala kecil di lingkungan

Rumah Sakit Pusat Pemerintah Kolonial Belanda yang pada saat itu hanya

memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut. Seiring dengan

berjalannya waktu, usaha Perseroan berkembang menambah tablet dan

injeksi dalam rangkaian lini produksinya. Sempat dikuasai oleh

Pemerintah Jepang pada tahun 1942 di bawah manajemen Takeda

Pharmaceutical, Perseroan kembali diambil alih oleh Pemerintah

Indonesia pada tahun 1950 melalui Departemen Kesehatan.

Page 84: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

67

9. Indofood Sukses Makmur Tbk.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dengan kode perusahaan INDF,

merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang

bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14

Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya

Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses

Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga

Australia, Asia, dan Eropa.

10. Kimia Farma Tbk.

Kimia Farma Tbk. dengan kode perusahaan KAEF, merupakan

perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh

Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada

awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan

kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal

kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia

melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF

(Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada

tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi

Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia

Farma (Persero).

Page 85: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

68

11. Kedaung Indah Can Tbk.

PT. Kedaung Indah Can Tbk. Dengan kode perusahaan KICI,

merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi alat rumah

tangga yang bermarkas di Surabaya, Indonesia. Perusahaan ini didirikan

pada tahun 1992, dan menghasilkan berbagai macam alat rumah tangga.

12. Kalbe Farma Tbk.

Kalbe Farma Tbk. dengan kode perusahaan KLBF, merupakan

perusahaan internasional yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi

dan layanan kesehatan yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Kalbe Farma

didirikan pada 10 September 1966, oleh 6 bersaudara, yaitu Khouw Lip

Tjoen, Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria

Karmila, F. Bing Aryanto. Kalbe Farma telah jauh berkembang dari awal

mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di garasi rumah pendirinya

di wilayah Jakarta Utara. Kalbe Farma memiliki motto Innovation for a

Better Life.

13. Martina Berto Tbk.

Martina Berto Tbk. dengan kode perusahaan MBTO,

merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam-macam

bahan kosmetik dan telah diekspor ke berbagai negara seperti Malaysia,

Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Jepang, Hong Kong dan Taiwan

di Asia, Yunani, dan Timur Tengah. Bermarkas di Jakarta, Indonesia

perusahaan ini didirikan pada tahun 1977.

Page 86: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

69

14. Merck Tbk.

PT. Merck Indonesia Tbk. dengan kode perusahaan MERK,

merupakan perusahaan yang beroperasi pada bisnis farmasi dan kimia di

Indonesia. Di bidang farmasi, perusahaan memproduksi produk sebagai

berikut: Neurobion®, Sangobion® and Glucophage®. Sedangkan di

bidang kimia, MERK memasarkan berbagai jenis bahan kimia, zat warna,

serta berbagai spesialisasi kimia lainnya. MERK tercatat pada Bursa Efek

Indonesia di tahun 1981 pada Papan Pengembangan. Perusahaan didirikan

pada tahun 1970 dan berpusat di Jakarta, Indonesia. MERK beroperasi

sebagai anak usaha dari Merck KgaA, Perusahaan farmasi yang berpusat

di Darmstadt, Jerman.

15. Multi Bintang Indonesia Tbk.

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. dengan kode perusahaan MLBI,

merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

minuman bir di Indonesia. Perusahaan ini pertama kali didirikan dengan

nama NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen pada tanggal 3 Juni

1929 di Medan, Sumatera Utara. Produsen bir ini awalnya memulai

operasionalnya di sebuah pabrik yang terletak di Surabaya, Jawa Timur.

Pada tahun 1936, saham mayoritas perusahaan ini dipegang oleh salah

satu perusahaan pembuat bir terkemuka bernama Heineken NV. Pada

tahun yang sama perusahaan juga memindahkan kantor pusat di Surabaya.

Perusahaan mulai berganti nama menjadi Heineken's Nederlandsch-

Indische Bierbrouwerijen Maatschappij NV sejak tahun 1951. Nama PT.

Page 87: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

70

Multi Bintang Indonesia Tbk mulai dipakai secara resmi oleh perusahaan

sejak tahun 1982. Pada tahun yang sama perusahaan juga mulai merubah

status perusahaan menjadi perusahaan terbuka dengan berhasil

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

16. Mustika Ratu Tbk.

PT. Mustika Ratu Tbk. dengan kode perusahaan MRAT, merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, perdagangan dan

distribusi kosmetik herbal dan tradisional, minuman kesehatan. Seperti

Minyak Zaitun Mustika Ratu, Minyak Cendana Mustika Ratu, Lulur

Kocok Ratu Mas, Slimming Gel, Slimming Tea, Lokol Tea, Tox Tea, dan

sebagainya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun

1978 dan bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada

tahun 1975. Perusahaan ini mengirim barang ke lebih dari satu negara di

dunia.

17. Mayora Indah Tbk.

PT. Mayora Indah Tbk. dengan kode perusahaan MYOR, merupakan

kelompok bisnis yang memproduksi makanan terkemuka di Indonesia.

Mayora Indah telah berkembang menjadi salah satu perusahaan Fast

Moving Consumer Goods Industry yang telah diakui keberadaan-nya

secara global. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak 17 Februari 1977

sebagai sebuah industri biskuit rumah sederhana yang hingga sekarang

mampu berkembang dengan pesat menjadi salah satu kelompok usaha

yang ter-integrasi di Indonesia. Perkembangan perusahaan juga ditorehkan

Page 88: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

71

dengan merubah status perusahaan menjadi perusahaan terbuka seiring

dengan pencatatan saham perusahaan untuk pertama kali di Bursa Efek

Jakarta sejak 4 Juli 1990.

18. Prasidha Aneka Niaga Tbk.

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. dengan kode perusahaan PSDN,

merupakan perusahaan yang bisnis utamanya adalah pengolahan dan

ekspor komoditas pertanian yang ditangani terutama oleh perusahaan

anggota operasinya PT. Prasidha Aneka Niaga & anak perusahaannya.

Perusahaan ini juga memiliki diversifikasi dalam makanan, manufaktur,

dan perkebunan didirikan pada tahun 1984 oleh Bapak Oesman Soedargo,

Bapak Mansjur Tandiono, almarhum Bapak Haji Mahmud Uding dan

almarhum Bapak I Gede Subratha.

19. Pyridam Farma Tbk.

Pyridam Farma Tbk. dengan kode perusahaan PYFA, merupakan

perusahaan multinasional yang memproduksi farmasi yang bermarkas di

Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972. Perusahaan

ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan farmasi dan juga

memiliki lebih dari 100 produk dalam bentuk tablet, kaplet, kapsul, sirup

krim, dan salep. Selain itu, Pyridam juga memproduksi produk resep

seperti penisilin dan non-penisilin antibiotik, anti-TBC, dan obat

penghilang rasa sakit, serta produk non-resep produk vitamin, pencegah

flu dan batuk, dan antipiretik.

Page 89: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

72

Didirikan pada tahun 1976 oleh Bapak Sarkri Kosasih. Pyridam

dianugerahi gelar “Mitra dengan Baik Kinerja” pada tahun 1994 oleh

Departemen Pertanian. Pada tahun 1985, Pyridam mendirikan Divisi

Farmasi, yang berkembang cepat. Peningkatan yang dipercepat

memungkinkan Pyridam membangun sebuah pabrik produksi baru di atas

lahan seluas 35.000m2 di Cianjur, Jawa Barat, dengan desain canggih,

mesin dan manajemen lingkungan. Pabrik mulai beroperasi di Indonesia

April 2001.

20. PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk.

PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk. dengan kode perusahaan

RMBA, merupakan anggota dari British American Tobacco Group,

kelompok perusahaan tembakau kedua terbesar di dunia menurut pangsa

pasar global dengan brand yang diperjualbelikan di lebih dari 200 negara.

Bentoel adalah produsen rokok terbesar keempat di Indonesia dengan

pangsa pasar sebesar 7%. Bentoel memproduksi dan memasarkan berbagai

jenis produk tembakau seperti rokok kretek mesin, rokok kretek tangan

dan rokok putih. Bentoel mempekerjakan lebih dari 6.000 orang karyawan,

dari mulai membangun kemitraan dengan petani-petani tembakau,

pembelian dan pemrosesan daun tembakau dan cengkeh, hingga produksi,

pemasaran dan distribusi rokok.

Page 90: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

73

21. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. dengan kode perusahaan ROTI,

merupakan perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan merek dagang

Sari Roti. Nippon Indosari Corpindo Tbk merupakan salah satu

perusahaan roti dengan merek dagang “Sari Roti” terbesar di Indonesia.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1995 sebagai sebuah perusahaan

penanaman modal asing dengan nama PT Nippon Indosari Corporation.

Perkembangan perusahaan ini semakin meningkat dengan semakin

meningkatnya permintaan konsumen. Sehingga perseroan mulai

meningkatkan kapasitas produk dengan menambahkan dua lini produksi,

yakni roti tawar dan roti manis sejak tahun 2001.

22. Sekar Bumi Tbk.

Sekar Bumi Tbk. dengan kode perusahan SKBM, merupakan

perusahaan bidang usaha pengolahan hasil perikanan laut dan darat, hasil

bumi dan peternakan. Sekar Bumi memiliki 2 divisi usaha, yaitu hasil laut

beku nilai tambah (udang, ikan, cumi-cumi, dan banyak lainnya) dan

makanan olahan beku (dim sum, udang berlapis tepung roti, bakso

seafood, sosis, dan banyak lainnya). Selain itu, melalui anak usahanya,

Sekar Bumi memproduksi pakan ikan, pakan udang, mete dan produk

kacang lainnya. Produk-produk Sekar Bumi dipasarkan dengan berbagai

merek, diantaranya SKB, Bumifood dan Mitraku. Tanggal 18 September

1995, SKBM memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SKBM (IPO) kepada

Page 91: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

74

masyarakat. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 05 Januari 1993.

23. Sekar Laut Tbk.

PT. Sekar Laut, Tbk. dengan kode perusahaan SKLT, merupakan

perusahaan produsen makanan terkemuka di Indonesia produk yang

dihasilkan antara lain krupuk, bumbu masakan instant, kacang mente,

melinjo, beras dan biji-bijian lain, saus, sarden, kacang gulung, dan

sambal. Berawal dari sebuah usaha dibidang perdagangan produk kelautan

di kota Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1966. Kemudian berkembang

menjadi usaha krupuk udang tradisional. Dengan kegigihan usaha yang

dirintis berkembang pesat dari industry rumah tangga menjadi perusahaan

penghasil kerupuk. PT. Sekar Laut, Tbk. didirikan pada 19 juli 1976 dalam

bentuk perseroan terbatas dan kemudian terdaftar resmi sebagai badan

perusahaan di departemen kehakiman pada 1 maret 1978.

24. Mandom Indonesia Tbk.

PT Mandom Indonesia Tbk. dengan kode perusahaan TCID,

merupakan perusahaan yang bemula sebagai perusahaan joint venture

antara Mandom Corporation, Jepang dan PT The City Factory. Perseroan

berdiri dengan nama PT Tancho Indonesia dan pada tahun 2001 berganti

menjadi PT Mandom Indonesia Tbk. Pada tahun 1993, Perseroan menjadi

perusahaan ke-167 dan perusahaan joint venture Jepang ke-11 yang

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Saat ini jumlah saham

Page 92: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

75

Perseroan adalah 201.066.667 lembar saham dengan nilai nominal Rp

500/saham. Kegiatan produksi komersial Perseroan dimulai pada tahun

1971 dimana pada awalnya Perseroan menghasilkan produk perawatan

rambut, kemudian berkembang dengan memproduksi produk wangi-

wangian dan kosmetik. Perseroan mempunyai dua lokasi pabrik yaitu

pabrik Sunter yang khusus memproduksi seluruh produk kosmetik

Perseroan sementara pabrik Cibitung berfungsi untuk memproduksi

kemasan plastik dan juga sebagai pusat logistik. Kemasan plastik dikirim

dari Cibitung ke Sunter untuk diisi kemudian barang jadi dikirim kembali

ke Cibitung dan didistribusikan melalui pusat logistic.

25. Tempo Scan Pacific Tbk.

PT Tempo Scan Pacific Tbk. dengan kode perusahaan TSPC,

merupakan bagian dari Tempo Grup yang memulai kegiatan usahanya

melalui pendirian PT PD Tempo pada tanggal 3 Nopember 1953 yang

bergerak di bidang perdagangan produk farmasi. Perseroan dibentuk

melalui proses restrukturisasi pada tahun 1991 dan semula Perseroan

bernama PT Scanchemie yang pada tahun 1970 memulai kegiatan

produksi komersial produk farmasi dalam skala besar. Seiring dengan

perjalanan waktu, Perseroan melalui entitas anaknya juga telah

memproduksi produk kosmetik dan produk konsumen sejak tahun 1977.

Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan publik dan mencatatkan

saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar saham di Bursa Efek

Indonesia/BEI.

Page 93: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

76

26. Ultra Jaya Milk Industry Tbk.

Ultra Jaya Milk Industry Tbk. dengan kode perusahaan ULTJ,

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan

minuman, dan bidang perdagangan. Bermula dari usaha keluarga yang

dirintis sejak tahun 1960an oleh Bapak Achmad Prawirawidjaja (alm), PT

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dari tahun ke tahun

terus berkembang, dan saat ini telah menjadi salah satu perusahaan yang

terkemuka di bidang industri makanan & minuman di Indonesia. Di

bidang minuman Ultrajaya memproduksi berbagai minuman seperti susu

cair, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman kesehatan, yang

diolah dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan dikemas

dalam kemasan karton aseptik. Di bidang makanan Ultrajaya

memproduksi susu kental manis, susu bubuk, dan konsentrat buah-buahan

tropis.

27. Unilever Indonesia Tbk.

Unilever Indonesia Tbk. dengan kode perusahaan UNVR, merupakan

salah satu perseroan terdepan untuk kategori Fast Moving Consumer

Goods di Indonesia. Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933

sebagai Lever Zeepfabrieken N.V. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan

diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30 Juni 1997, nama

perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever

Indonesia melepas 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya pada tahun 1981. Unilever Indonesia mempunyai lebih dari

Page 94: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

77

1.000 distributor di seluruh Indonesia. Rangkaian produk Unilever

Indonesia mencakup brand-brand ternama dunia seperti Pepsodent, Lux,

Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight,

Wall’s, Royco, Bango dan lainnya.

28. Wismilak Inti Makmur Tbk.

Wismilak Inti Makmur Tbk. dengan kode perusahaan WIIM,

merupakan perusahaan rokok Indonesia yang didirikan pada tahun 1962 di

Surabaya. Pada tahun 2012, Wismilak sukses melakukan penawaran

umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat dan menjadi

Perusahaan Publik, PT Wismilak Inti Makmur Tbk. PT Wismilak Inti

Makmur Tbk merupakan perusahaan induk dari PT Gelora Djaja

(produsen) dan PT Gawih Jaya (distributor) yang pada akhir tahun 2017

memiliki 5 Fasilitas Produksi, 4 Sentra Logistik Regional, 19 Area

Distribusi, 2 Stock Point dan 30 Agen yang tersebar di seluruh pulau besar

di Indonesia.

Page 95: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

78

B. Statistik Deskriptif

1. Kepemilikam Institusional

Ningtiyas (2014) menjelaskan, bahwa kepemilikan institusional

merupakan kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi dan

pemerintah. Institusi ataupun pemerintah yang memiliki saham dalam

suatu perusahaan dapat menjadi salah satu upaya dalam mengawasi

perusahaan. Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki pemerintah

dalam suatu perusahaan maka memungkikan pengawasan terhadap

perusahaan semakin baik.

Tabel 4. 1

Kepemilikan Institusional

NO Nama Perusahaan Kepemilikan institusional

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92

2 AISA 0,56 0,62 0,62 0,63 0,62

3 BTEK 0,50 0,37 0,24 0,73 0,73

4 BUDI 0,53 0,53 0,50 0,53 0,53

5 CEKA 0,46 0,92 0,92 0,92 0,09

6 DLTA 0,82 0,85 0,82 0,82 0,82

7 HMSP 0,98 0,98 0,92 0,92 0,92

8 ICBP 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81

9 IIKP 0,57 0,55 0,52 0,13 0,13

10 INAF 0,81 0,81 0,81 0,87 0,87

11 INDF 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

12 KAEF 0,90 0,90 0,08 0,90 0,90

13 KICI 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83

14 KLBF 0,57 0,57 0,57 0,57 0,57

15 LMPI 0,83 0,83 0,83 0,83 0,24

16 MBTO 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68

17 MERK 0,94 0,87 0,87 0,87 0,87

18 MLBI 0,75 0,84 0,82 0,82 0,82

19 MYOR 0,33 0,33 0,33 0,33 0,84

20 PYFA 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54

21 RMBA 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99

Page 96: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

79

NO

Nama Perusahaan

Kepemilikan institusional

2013 2014 2015 2016 2017

22 ROTI 0,71 0,71 0,07 0,07 0,07

23 SKBM 0,81 0,81 0,81 0,80 0,80

24 TCID 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72

25 TSPC 0,77 0,78 0,78 0,78 0,79

26 ULTJ 0,47 0,47 0,45 0,37 0,37

27 UNVR 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85

28 WIIM 0,22 0,28 0,22 0,28 0,05

MINIMUM 0,22 0,28 0,07 0,07 0,05

MAKSIMUM 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99

RATA-RATA 0,69 0,71 0,64 0,68 0,64

Sumber: Data Penelitian 2019

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat besarnya Kepemilikan

Institusional perusahaan sub sektor Goods Cosumer yng dijadikan sampel

penelitian periode 2013-2017.

Pada tahun 2013, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan institusional

sebesar 0,69 dengan nilai kepemilikan institusional tertinggi sebesar 0,99

dimiliki oleh RMBA dan terendah sebesar 0,22 oleh WIIM . Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan institusional

diatas rata-rata diantaranya ADES, DLTA, HMSP, ICBP, INAF, KAEF,

KICI, LMPI, MERK, ROTI, SKBM, TCID, TSPC dan UNVR. Sedangkan

nilai kepemilikan institusional dibawah rata-rata dimiliki oleh AISA,

BTEK, BUDI, CEKA, IIKP, INDF, KLBF, MBTO, MYOR, PYFA, ULTJ

dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2013 terdapat 15 perusahaan

yang menggunakan hutang diatas rata-rata yang mengindikasikan

kemampuan untuk memonitor manajemen adalah baik karena makin tinggi

kepemilikan institusional maka pengawasan pada perusahaan tersebut

makin baik. Sedangkan 14 perusahaan lainnya memiliki kepemilikan

Page 97: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

80

institusional dibawah rata-rata yang mengindikasikan kurangnya dari segi

pengawasan oleh pihak luar untuk perusahaan tersebut.

Pada tahun 2014, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan institusional

meningkat menjadi 0,71 dengan nilai kepemilikan institusional tertinggi

sebesar 0,99 dimiliki oleh RMBA dan terendah sebesar 0,22 oleh WIIM.

Disamping itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan

institusional diatas rata-rata diantaranya ADES, CEKA, DLTA, HMSP,

ICBP, INAF, KAEF, KICI, LMPI, MERK, MLBI, ROTI, SKBM, TCID,

TSPC dan UNVR. Sedangkan nilai kepemilikan institusional dibawah

rata-rata dimiliki oleh AISA, BTEK, BUDI, IIKP, INDF, KLBF, MBTO,

MYOR, PYFA, ULTJ dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2014

terdapat 17 perusahaan yang menggunakan hutang diatas rata-rata yang

mengindikasikan kemampuan untuk memonitor manajemen adalah baik

karena makin tinggi kepemilikan institusional maka pengawasan pada

perusahaan tersebut makin baik. Sedangkan 14 perusahaan lainnya

memiliki kepemilikan institusional dibawah rata-rata mengindikasikan

kurangnya dari segi pengawasan oleh pihak luar untuk perusahaan

tersebut.

Pada tahun 2015, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan institusional

menurun menjadi sebesar 0,64 dengan nilai kepemilikan institusional

tertinggi sebesar 0,99 dimiliki oleh RMBA dan terendah sebesar 0,07 oleh

ROTI. Disamping itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai

kepemilikan institusional diatas rata-rata diantaranya ADES, CEKA,

Page 98: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

81

DLTA, HMSP, ICBP, INAF, KICI, LMPI,MBTO, MERK, MLBI,

RMBA, SKBM, TCID, TSPC dan UNVR. Sedangkan nilai kepemilikan

institusional dibawah rata-rata dimiliki oleh AISA, BTEK, BUDI, IIKP,

INDF, KAEF, KLBF, MBTO, MYOR, PYFA, ROTI dan ULTJ. Dapat

disimpulkan pada tahun 2015 terdapat 16 perusahaan yang menggunakan

hutang diatas rata-rata yang mengindikasikan kemampuan untuk

memonitor manajemen adalah baik karena makin tinggi kepemilikan

institusional maka pengawasan pada perusahaan tersebut makin baik.

Sedangkan 12 perusahaan lainnya memiliki kepemilikan institusional

dibawah rata-rata yang mengindikasikan kurangnya dari segi pengawasan

oleh pihak luar untuk perusahaan tersebut.

Pada tahun 2016, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan institusional

kembali meningkat sebesar 0,68 dengan nilai kepemilikan institusional

tertinggi sebesar 0,99 dimiliki oleh RMBA dan terendah sebesar 0,07 oleh

ROTI. Disamping itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai

kepemilikan institusional diatas rata-rata diantaranya ADES, BTEK,

CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, INAF, KAEF, KICI, LMPI, MBTO,

MERK, MLBI, SKBM, TCID, TSPC dan UNVR. Sedangkan nilai

kepemilikan institusional dibawah rata-rata dimiliki oleh AISA, BUDI,

IIKP, INDF, KLBF, MYOR, PYFA, ULTJ dan WIIM. Dapat disimpulkan

pada tahun 2016 terdapat 18 perusahaan yang menggunakan hutang diatas

rata-rata mengindikasikan kemampuan untuk memonitor manajemen

adalah baik karena makin tinggi kepemilikan institusional maka

Page 99: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

82

pengawasan pada perusahaan tersebut makin baik. Sedangkan 10

perusahaan lainnya memiliki kepemilikan institusional dibawah rata-rata

mengindikasikan kurangnya dari segi pengawasan oleh pihak luar untuk

perusahaan tersebut.

Pada tahun 2017, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan institusional

menurun sebesar 0,64 dengan nilai kepemilikan institusional tertinggi

sebesar 0,99 dimiliki oleh RMBA dan terendah sebesar 0,05 oleh WIIM.

Disamping itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan

institusional diatas rata-rata diantaranya ADES, BTEK, DLTA, HMSP,

ICBP, INAF, KAEF, KICI, MBTO, MERK, MLBI, MYOR, SKBM,

TCID, TSPC dan UNVR. Sedangkan nilai kepemilikan institusional

dibawah rata-rata dimiliki oleh AISA, BUDI, CEKA, IIKP, INDF, KLBF,

LMPI, PYFA, ROTI dan ULTJ. Dapat disimpulkan pada tahun 2017

terdapat 17 perusahaan yang menggunakan hutang diatas rata-rata yang

mengindikasikan kemampuan untuk memonitor manajemen adalah baik

karena makin tinggi kepemilikan institusional maka pengawasan pada

perusahaan tersebut makin baik. Sedangkan 11 perusahaan lainnya

memiliki kepemilikan institusional dibawah rata-rata mengindikasikan

kurangnya dari segi pengawasan oleh pihak luar untuk perusahaan

tersebut.

Page 100: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

83

2. Kepemilikan Publik

Merupakan kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh

masyarakat. Adapun proporsi kepemilikan publik dalam Lastanti dalam

Rachman, dkk (2015).

Tabel 4. 2

Deskriptif Statistik Kepemilikan Publik

NO Nama Perusahaan Kepemilikan Publik

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

2 AISA 0,44 0,38 0,38 0,38 0,38

3 BTEK 0,46 0,58 0,76 0,27 0,27

4 BUDI 0,47 0,44 0,47 0,47 0,47

5 CEKA 0,04 0,07 0,08 0,07 0,07

6 DLTA 0,18 0,15 0,18 0,18 0,18

7 HMSP 0,02 0,02 0,08 0,08 0,08

8 ICBP 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19

9 IIKP 0,43 0,42 0,48 0,87 0,87

10 INAF 0,19 0,19 0,19 0,13 0,13

11 INDF 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

12 KAEF 0,10 0,10 0,02 0,10 0,10

13 KICI 0,17 0,17 0,17 0,17 0,16

14 KLBF 0,43 0,43 0,43 0,43 0,43

15 LMPI 0,17 0,17 0,17 0,17 0,08

16 MBTO 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32

17 MERK 0,06 0,13 0,13 0,13 0,13

18 MLBI 0,17 0,16 0,18 0,18 0,18

19 MYOR 0,67 0,67 0,67 0,67 0,16

20 PYFA 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23

21 RMBA 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

22 ROTI 0,29 0,29 0,03 0,03 0,03

23 SKBM 0,17 0,15 0,15 0,16 0,16

24 TCID 0,23 0,23 0,28 0,28 0,28

25 TSPC 0,23 0,22 0,22 0,22 0,21

26 ULTJ 0,36 0,36 0,38 0,51 0,51

27 UNVR 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15

28 WIIM 0,34 0,29 0,29 0,28 0,33

MINIMUM 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

MAKSIMUM 0,67 0,67 0,76 0,87 0,87

RATA-RATA 0,25 0,25 0,26 0,26 0,24

Sumber: Data Penelitian 2019

Page 101: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

84

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat besarnya Kepemilikan Publik

perusahaan sub sektor Goods Cosumer yng dijadikan sampel penelitian

periode 2013-2017.

Pada tahun 2013, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan publik

sebesar 0,25 dengan nilai kepemilikan publik tertinggi sebesar 0,67

dimiliki oleh MYOR dan terendah sebesar 0,01 oleh RMBA. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan publik diatas

rata-rata diantaranya AISA, BTEK, BUDI, IIKP, INDF, KLBF, MBTO,

ROTI, ULTJ dan WIIM. Sedangkan nilai kepemilikan publik tere dibawah

rata-rata ndah dimiliki oleh ADES, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, INAF,

KAEF, KICI, LMPI, MERK, MLBI, PYFA, SKBM, TCID, TSPC dan

UNVR. Dapat disimpulkan pada tahun 2013 terdapat 11 perusahaan yang

menggunakan hutang diatas rata-rata yang mengindikasikan semakin

banyak atau besar informasi yang diketahui oleh public tentang perusahaan

tersebut. Sedangkan 17 perusahaan lainnya memiliki kepemilikan

institusional dibawah rata-rata mengindikasikan semakin kecil

kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba.

Pada tahun 2014, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan publik

sebesar 0,25 dengan nilai kepemilikan publik tertinggi sebesar 0,67

dimiliki oleh MYOR dan terendah sebesar 0,01 oleh RMBA. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan publik diatas

rata-rata diantaranya AISA, BTEK, BUDI, IIKP, INDF, KLBF, MBTO,

ROTI, ULTJ dan WIIM. Sedangkan nilai kepemilikan publik dibawah

Page 102: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

85

rata-rata dimiliki oleh ADES, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, INAF,

KAEF, KICI, LMPI, MERK, MLBI, PYFA, SKBM, TCID, TSPC dan

UNVR. Dapat disimpulkan pada tahun 2014 terdapat 11 perusahaan yang

menggunakan hutang diatas rata-rata yang mengindikasikan semakin

banyak atau besar informasi yang diketahui oleh publik tentang

perusahaan tersebut. Sedangkan 17 perusahaan lainnya memiliki

kepemilikan institusional dibawah rata-rata mengindikasikan semakin

kecil kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba.

Pada tahun 2015, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan publik

sebesar 0,26 dengan nilai kepemilikan publik tertinggi sebesar 0,76

dimiliki oleh MYOR dan terendah sebesar 0,01 oleh RMBA. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan publik diatas

rata-rata diantaranya AISA, BTEK, BUDI, IIKP, INDF, KLBF, MBTO,

TCID, ULTJ dan WIIM. Sedangkan nilai kepemilikan publik dibawah

rata-rata dimiliki oleh ADES, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, INAF,

KAEF, KICI, LMPI, MERK, MLBI, PYFA, RMBA, ROTI, SKBM, TSPC

dan UNVR. Dapat disimpulkan pada tahun 2013 terdapat 11 perusahaan

yang menggunakan hutang diatas rata-rata yang mengindikasikan semakin

banyak atau besar informasi yang diketahui oleh public tentang perusahaan

tersebut. Sedangkan 17 perusahaan lainnya memiliki kepemilikan

institusional dibawah rata-rata mengindikasikan semakin kecil

kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba.

Page 103: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

86

Pada tahun 2016, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan publik

sebesar 0,24 dengan nilai kepemilikan publik tertinggi sebesar 0,87

dimiliki oleh BTEK dan terendah sebesar 0,01 oleh RMBA. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan publik diatas

rata-rata diantaranya AISA, BUDI, IIKP, INDF, KLBF, MBTO, MYOR,

TCID, ULTJ dan WIIM. Sedangkan nilai kepemilikan publik dibawah

rata-rata dimiliki oleh ADES, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, INAF,

KAEF, KICI, LMPI, MERK, MLBI, PYFA, ROTI, SKBM, TSPC dan

UNVR. Dapat disimpulkan pada tahun 2016 terdapat 11 perusahaan yang

menggunakan hutang diatas rata-rata yang mengindikasikan semakin

banyak atau besar informasi yang diketahui oleh public tentang perusahaan

tersebut. Sedangkan 17 perusahaan lainnya memiliki kepemilikan

institusional dibawah rata-rata mengindikasikan semakin kecil

kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba.

Pada tahun 2017, diketahui rata-rata tingkat kepemilikan publik

sebesar 0,24 dengan nilai kepemilikan publik tertinggi sebesar 0,87

dimiliki oleh BTEK dan terendah sebesar 0,01 oleh RMBA. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan publik diatas

rata-rata diantaranya AISA, BUDI, IIKP, INDF, KLBF, MBTO, MYOR,

TCID, ULTJ dan WIIM. Sedangkan nilai kepemilikan publik dibawah

rata-rata dimiliki oleh ADES, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, INAF,

KAEF, KICI, LMPI, MERK, MLBI, PYFA, ROTI, SKBM, TSPC dan

UNVR. Dapat disimpulkan pada tahun 2017 terdapat 11 perusahaan yang

Page 104: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

87

menggunakan hutang diatas rata-rata yang mengindikasikan semakin

banyak atau besar informasi yang diketahui oleh public tentang perusahaan

tersebut. Sedangkan 17 perusahaan lainnya memiliki kepemilikan

institusional dibawah rata-rata mengindikasikan semakin kecil

kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba.

3. Komite Audit

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung

jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas

dan fungsi Dewan Komisaris, sebagaimana disebutkan dalam Peraturan

otoritas jasa Keuangan NOMOR 55 /POJK.04/2015 Pasal 1 ayat 1. Komite

audit dibentuk dengan tujuan membantu dewan Komisaris dalam

pelaksanaan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi

keuangan, pengendalian internal, pengelolaan risiko serta kepatuhan

terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Tabel 4. 3

Deskriptif Statistik Komite Audit

NO Nama Perusahaan Komite Audit

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 3 3 3 3 3

2 AISA 3 4 4 4 4

3 BTEK 3 3 3 3 3

4 BUDI 3 3 3 3 3

5 CEKA 3 3 3 3 3

6 DLTA 3 3 3 3 3

7 HMSP 3 3 3 3 3

8 ICBP 3 3 3 3 3

9 IIKP 3 3 3 3 3

10 INAF 3 3 3 3 3

11 INDF 3 3 3 3 3

12 KAEF 3 3 4 4 4

13 KICI 3 3 3 3 3

Page 105: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

88

NO

Nama Perusahaan

Komite Audit

2013 2014 2015 2016 2017

15 LMPI 3 3 3 3 3

16 MBTO 2 2 2 2 2

17 MERK 3 3 3 3 3

18 MLBI 3 3 3 3 3

19 MYOR 3 3 3 3 3

20 PYFA 3 3 3 3 3

21 RMBA 3 3 3 3 3

22 ROTI 3 3 3 3 3

23 SKBM 3 3 3 3 3

24 TCID 4 4 4 4 3

25 TSPC 3 3 3 3 3

26 ULTJ 3 3 3 3 3

27 UNVR 3 3 3 3 3

28 WIIM 3 3 3 3 3

MINIMUM 2 2 2 2 2

MAKSIMUM 4 4 4 4 4

RATA-RATA 3 3 3 3 3

Sumber: Data Penelitian 2019

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat besarnya Komite Audit

perusahaan sub sektor Goods Cosumer yng dijadikan sampel penelitian

periode 2013-2017.

Pada tahun 2013, diketahui rata-rata tingkat komite audit sebesar 3

dengan nilai komite audit tertinggi sebesar 4 dimiliki oleh TCID dan

terendah sebesar 2 oleh selain MBTO. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan institusional diatas rata-rata

diantaranya ADES, AISA, BTEK, BUDI, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP,

IIKP, INAF, INDF, KAEF, KICI KLBF, LMPI, MBTO, MERK

MLBI,MYOR, PYFA, RMBA, ROTI, SKBM, TSPC, ULTJ UNVR dan

WIIM. Sedangkan nilai komite audit dibawah rata-rata dimiliki oleh

MBTO. Dapat disimpulkan pada tahun 2013 terdapat 27 perusahaan yang

Page 106: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

89

memaksimalkan fungsi pengawasan yang dilakukan komite audit atas hal-

hal yang terkait dengan informasi keuangan, pengendalian internal

pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku..

Sedangkan 1 perusahaan lainnya memiliki komite audit dibawah rata-rata

mengindikasikan kurang maksimanya segi pengawasan oleh komite audit

untuk perusahaan tersebut.

Pada tahun 2014, diketahui rata-rata tingkat komite audit sebesar 3

dengan nilai komite audit tertinggi sebesar 4 dimiliki oleh AISA dan TCID

dan terendah sebesar 2 oleh selain MBTO. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan institusional diatas rata-rata

diantaranya ADES, BTEK, BUDI, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, IIKP,

INAF, INDF, KAEF, KICI KLBF, LMPI, MBTO, MERK MLBI,MYOR,

PYFA, RMBA, ROTI, SKBM, TSPC, ULTJ, UNVR dan WIIM.

Sedangkan nilai komite audit dibawah rata-rata dimiliki oleh MBTO.

Dapat disimpulkan pada tahun 2014 terdapat 27 perusahaan yang

memaksimalkan fungsi pengawasan yang dilakukan komite audit atas hal-

hal yang terkait dengan informasi keuangan, pengendalian internal

pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku..

Sedangkan 1 perusahaan lainnya memiliki komite audit dibawah rata-rata

mengindikasikan kurang maksimanya segi pengawasan oleh komite audit

untuk perusahaan tersebut.

Pada tahun 2015, diketahui rata-rata tingkat komite audit sebesar 3

dengan nilai komite audit tertinggi sebesar 4 dimiliki oleh AISA, KAEF

Page 107: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

90

dan TCID dan terendah sebesar 2 oleh selain MBTO. Disamping itu,

beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan institusional diatas

rata-rata diantaranya ADES, BTEK, BUDI, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP,

IIKP, INAF, INDF, KICI, KLBF, LMPI, MBTO, MERK MLBI, MYOR,

PYFA, RMBA, ROTI, SKBM, TSPC, ULTJ, UNVR dan WIIM.

Sedangkan nilai komite audit teren dibawah rata-rata dah dimiliki oleh

MBTO. Dapat disimpulkan pada tahun 2015 terdapat 27 perusahaan yang

memaksimalkan fungsi pengawasan yang dilakukan komite audit atas hal-

hal yang terkait dengan informasi keuangan, pengendalian internal

pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku.

Sedangkan 1 perusahaan lainnya memiliki komite audit dibawah rata-rata

mengindikasikan kurang maksimanya segi pengawasan oleh komite audit

untuk perusahaan tersebut.

Pada tahun 2016, diketahui rata-rata tingkat komite audit sebesar 3

dengan nilai komite audit tertinggi sebesar 4 dimiliki oleh AISA, KAEF

dan TCID dan terendah sebesar 2 oleh selain MBTO. Disamping itu,

beberapa perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan institusional diatas

rata-rata diantaranya ADES, BTEK, BUDI, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP,

IIKP, INAF, INDF, KICI, KLBF, LMPI, MBTO, MERK, MLBI, MYOR,

PYFA, RMBA, ROTI, SKBM, TSPC, ULTJ, UNVR dan WIIM.

Sedangkan nilai komite audit dibawah rata-rata dimiliki oleh MBTO.

Dapat disimpulkan pada tahun 2016 terdapat 27 perusahaan yang

memaksimalkan fungsi pengawasan yang dilakukan komite audit atas hal-

Page 108: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

91

hal yang terkait dengan informasi keuangan, pengendalian internal

pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku..

Sedangkan 1 perusahaan lainnya memiliki komite audit dibawah rata-rata

mengindikasikan kurang maksimanya segi pengawasan oleh komite audit

untuk perusahaan tersebut.

Pada tahun 2017, diketahui rata-rata tingkat komite audit sebesar 3

dengan nilai komite audit tertinggi sebesar 4 dimiliki oleh AISA dan

KAEF dan terendah sebesar 2 oleh selain MBTO. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai kepemilikan institusional diatas rata-rata

diantaranya ADES, AISA, BTEK, BUDI, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP,

IIKP, INAF, INDF, KAEF, KICI KLBF, LMPI, MBTO, MERK

MLBI,MYOR, PYFA, RMBA, ROTI, SKBM, TSPC, ULTJ, UNVR dan

WIIM. Sedangkan nilai komite audit dibawah rata-rata dimiliki oleh

MBTO. Dapat disimpulkan pada tahun 2017 terdapat 27 perusahaan yang

memaksimalkan fungsi pengawasan yang dilakukan komite audit atas hal-

hal yang terkait dengan informasi keuangan, pengendalian internal

pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku..

Sedangkan 1 perusahaan lainnya memiliki komite audit dibawah rata-rata

yang mengindikasikan kurang maksimanya segi pengawasan oleh komite

audit untuk perusahaan tersebut.

4. Direksi

Direksi bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial dalam

mengelola perusahaan. Masing-masing anggota Direksi melaksanakan

Page 109: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

92

tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan

wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota

Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing

anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara.

Tabel 4. 4

Deskriptif Statistik Direksi

NO Nama Perusahaan Dewan Direksi

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 4 4 4 3 3

2 AISA 4 3 3 3 4

3 BTEK 4 4 4 4 4

4 BUDI 7 7 7 7 7

5 CEKA 4 4 4 4 4

6 DLTA 5 5 5 5 5

7 HMSP 7 7 7 8 8

8 ICBP 7 9 9 9 9

9 IIKP 2 2 2 2 2

10 INAF 4 3 3 3 3

11 INDF 9 9 10 10 10

12 KAEF 5 5 5 5 5

13 KICI 3 3 3 3 3

14 KLBF 5 5 5 5 6

15 LMPI 5 5 5 5 4

16 MBTO 4 4 4 4 4

17 MERK 7 5 5 5 5

18 MLBI 4 4 4 4 4

19 MYOR 5 5 5 5 5

20 PYFA 3 3 3 3 2

21 RMBA 4 4 4 4 4

22 ROTI 6 6 6 5 5

23 SKBM 6 6 6 6 8

24 TCID 13 15 16 16 16

25 TSPC 12 11 11 10 10

26 ULTJ 3 3 3 3 3

27 UNVR 10 8 9 10 10

28 WIIM 6 6 6 6 6

MINIMUM 2 2 2 2 2

MAKSIMUM 13 15 16 16 16

RATA-RATA 6 6 6 6 6

Sumber: Data Penelitian 2019

Page 110: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

93

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat besarnya Direksi perusahaan

sub sektor Goods Cosumer yng dijadikan sampel penelitian periode

2013-2017.

Pada tahun 2013, diketahui rata-rata tingkat direksi sebesar 6

dengan nilai direksi tertinggi sebesar 13 dimiliki oleh TCID dan

terendah sebesar 2 oleh selain IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai direksi diatas rata-rata diantaranya

BUDI, HMSP, ICBP, INDF, MERK, ROTI, SKBM, TSPC, UNVR

dan WIIM. Sedangkan nilai direksi dibawah rata-rata dimiliki oleh

ADES, AISA, BTEK, CEKA, DLTA, INAF, KAEF, KICI, KLBF,

LMPI, MBTO, MLBI, MYOR, PYFA, RMBA dan ULTJ. Dapat

disimpulkan pada tahun 2013 terdapat 11 perusahaan yang memiliki

direksi diatas rata-rata yang mengindikasikan memungkinkan

ketersediaan keahlian diberbagai bidang dan memiliki pengendalian

manajemn yang lebih efektif sesuai dengan kemampuan mereka

dalam melaksanakan tugas. Sedangkan 17 perusahaan lainnya

memiliki direksi dibawah rata-rata yang mengindikasikan kurang

efektif dalam pengendalian manajemen.

Pada tahun 2014, diketahui rata-rata tingkat direksi sebesar 6

dengan nilai direksi tertinggi sebesar 15 dimiliki oleh TCID dan

terendah sebesar 2 oleh selain IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai direksi diatas rata-rata diantaranya

BUDI, HMSP, ICBP, INDF, ROTI, SKBM, TSPC, UNVR dan WIIM.

Page 111: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

94

Sedangkan nilai direksi dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES,AISA,

BTEK, CEKA,DLTA, IIKP, INAF, KAEF, KICI, KLBF, LMPI,

MBTO, MERK, MLBI, MYOR, PYFA, RMBA dan ULTJ. Dapat

disimpulkan pada tahun 2014 terdapat 9 perusahaan yang memiliki

direksi diatas rata-rata yang mengindikasikan memungkinkan

ketersediaan keahlian diberbagai bidang dan memiliki pengendalian

manajemn yang lebih efektif sesuai dengan kemampuan mereka

dalam melaksanakan tugas. Sedangkan 19 perusahaan lainnya

memiliki direksi dibawah rata-rata yang mengindikasikan kurang

efektif dalam pengendalian manajemen.

Pada tahun 2015, diketahui rata-rata tingkat direksi sebesar 6

dengan nilai direksi tertinggi sebesar 16 dimiliki oleh TCID dan

terendah sebesar 2 oleh selain IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai direksi diatas rata-rata diantaranya

BUDI, HMSP, ICBP, INDF, MERK, ROTI, SKBM, TSPC, UNVR

dan WIIM. Sedangkan nilai direksi dibawah rata-rata dimiliki oleh

ADES, AISA, BTEK, CEKA, DLTA, INAF, KAEF, KICI, KLBF,

LMPI, MBTO, MLBI, MYOR, PYFA, RMBA dan ULTJ. Dapat

disimpulkan pada tahun 2015 terdapat 11 perusahaan yang memiliki

direksi diatas rata-rata yang mengindikasikan memungkinkan

ketersediaan keahlian diberbagai bidang dan memiliki pengendalian

manajemn yang lebih efektif sesuai dengan kemampuan mereka

dalam melaksanakan tugas. Sedangkan 17 perusahaan lainnya

Page 112: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

95

memiliki direksi dibawah rata-rata yang mengindikasikan kurang

efektif dalam pengendalian manajemen.

Pada tahun 2016, diketahui rata-rata tingkat direksi sebesar 6

dengan nilai direksi tertinggi sebesar 16 dimiliki oleh TCID dan

terendah sebesar 2 oleh selain IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai direksi diatas rata-rata diantaranya

BUDI, HMSP, ICBP, INDF, SKBM, TSPC, UNVR dan WIIM.

Sedangkan nilai direksi dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA,

BTEK, CEKA, DLTA, INAF, KAEF, KICI, KLBF, LMPI, MBTO,

MERK, MLBI, MYOR, PYFA, RMBA, ROTI dan ULTJ. Dapat

disimpulkan pada tahun 2016 terdapat 9 perusahaan yang memiliki

direksi diatas rata-rata yang mengindikasikan memungkinkan

ketersediaan keahlian diberbagai bidang dan memiliki pengendalian

manajemn yang lebih efektif sesuai dengan kemampuan mereka

dalam melaksanakan tugas. Sedangkan 19 perusahaan lainnya

memiliki direksi dibawah rata-rata yang mengindikasikan kurang

efektif dalam pengendalian manajemen.

Pada tahun 2017, diketahui rata-rata tingkat direksi sebesar 6

dengan nilai direksi tertinggi sebesar 16 dimiliki oleh TCID dan

terendah sebesar 2 oleh selain IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai direksi diatas rata-rata diantaranya

BUDI, HMSP, ICBP, KLBF, SKBM, TSPC, UNVR dan WIIM.

Sedangkan nilai direksi dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA,

Page 113: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

96

BTEK, CEKA, DLTA, IIKP, INAF, KAEF, KICI, LMPI, MBTO,

MERK, MLBI, MYOR, PYFA, RMBA, ROTI dan ULTJ. Dapat

disimpulkan pada tahun 2017 terdapat 9 perusahaan yang memiliki

direksi diatas rata-rata yang mengindikasikan memungkinkan

ketersediaan keahlian diberbagai bidang dan memiliki pengendalian

manajemn yang lebih efektif sesuai dengan kemampuan mereka

dalam melaksanakan tugas. Sedangkan 19 perusahaan lainnya

memiliki direksi dibawah rata-rata yang mengindikasikan kurang

efektif dalam pengendalian manajemen.

5. Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang

berasal dari luar emiten atau Perusahaan Publik dan memenuhi

persyaratan sebagai Komisaris, sebagaimana disebutkan dalam

Peraturan otoritas jasa Keuangan Nomor 33/PojK.04/2014. Tugas

utama Komisaris independen adalah melakukan pengawasan serta

menjaga terpenuhinya hak serta kewajiban pemegang saham minoritas.

Tabel 4. 5

Deskriptif Statistik Komisaris Independen

NO Nama Perusahaan Komisaris Independen

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

2 AISA 0,33 0,40 0,40 0,40 0,40

3 BTEK 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

4 BUDI 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

5 CEKA 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

6 DLTA 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40

7 HMSP 0,50 0,50 0,50 0,40 0,40

8 ICBP 0,43 0,43 0,33 0,50 0,50

9 IIKP 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

Page 114: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

97

NO Nama Perusahaan Komisaris Independen

2013 2014 2015 2016 2017

10 INAF 0,50 0,33 0,33 0,33 0,33

11 INDF 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38

12 KAEF 0,40 0,40 0,33 0,20 0,20

13 KICI 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

14 KLBF 0,33 0,33 0,43 0,43 0,43

15 LMPI 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

16 MBTO 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

17 MERK 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

18 MLBI 0,43 0,50 0,50 0,57 0,50

19 MYOR 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40

20 PYFA 0,33 0,25 0,20 0,50 0,50

21 RMBA 0,40 0,33 0,60 0,50 0,50

22 ROTI 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

23 SKBM 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

24 TCID 0,40 0,40 0,40 0,40 0,50

25 TSPC 0,50 0,75 0,50 0,50 0,60

26 ULTJ 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

27 UNVR 0,80 0,80 0,80 0,80 0,80

28 WIIM 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

MINIMUM 0,33 0,25 0,20 0,20 0,20

MAKSIMUM 0,80 0,80 0,80 0,80 0,80

RATA-RATA 0,40 0,40 0,40 0,41 0,41

Sumber: Data Penelitian 2019

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat besarnya Komisaris Independen

perusahaan sub sektor Goods Cosumer yng dijadikan sampel penelitian

periode 2013-2017.

Pada tahun 2013, diketahui rata-rata tingkat komisaris independen

sebesar 0,40 dengan nilai komisaris independen tertinggi sebesar 0,80

dimiliki oleh UNVR dan terendah sebesar 0,33 oleh ADES, AISA,

BTEK, BUDI, IIKP, KICI, KLBF, MBTO, MERK, PYFA, ROTI,

SKBM, ULTJ dan WIIM. Disamping itu, beberapa perusahaan juga

memiliki nilai komisaris independen diatas rata-rata diantaranya

Page 115: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

98

CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, INAF, KAEF, LMPI, MLBI, MYOR,

RMBA, TCID dan TSPC. Sedangkan nilai komisaris independen

dibawah rata-rata dimiliki oleh INDF. Dapat disimpulkan pada tahun

2013 terdapat 13 perusahaan yang memiliki komisaris independen

diatas rata-rata yang mengindikasikan kemampuan meningkatkan

kinerja keuangan perusahaan tersebut makin baik, karena komisaris

independen merupakan sentral mekanisme kontrol internal perusahaan

dalam melakukan pengawasan terhadap manajer. Sedangkan 15

perusahaan lainnya memiliki komisaris independen dibawah rata-rata

yang mengindikasikan kurangnya pengawasan pada para manajer pada

perusahaan tersebut.

Pada tahun 2014, diketahui rata-rata tingkat komisaris independen

sebesar 0,40 dengan nilai komisaris independen tertinggi sebesar 0,80

dimiliki oleh UNVR dan terendah sebesar 0,25 oleh PYFA. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai komisaris independen

diatas rata-rata diantaranya CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, KAEF,

LMPI, MLBI, MYOR, RMBA, TCID dan TSPC. Sedangkan nilai

komisaris independen dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, BTEK,

BUDI, IIKP, INAF, INDF, KICI, KLBF, MBTO, MERK, ROTI,

SKBM, ULTJ dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2014 terdapat

13 perusahaan yang memiliki komisaris independen diatas rata-rata

yang mengindikasikan kemampuan meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan tersebut makin baik, karena komisaris independen

Page 116: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

99

merupakan sentral mekanisme kontrol internal perusahaan dalam

melakukan pengawasan terhadap manajer. Sedangkan 15 perusahaan

lainnya memiliki komisaris independen dibawah rata-rata yang

mengindikasikan kurangnya pengawasan pada para manajer pada

perusahaan tersebut.

Pada tahun 2015, diketahui rata-rata tingkat komisaris independen

sebesar 0,40 dengan nilai kepemilikan institusional tertinggi sebesar

0,80 dimiliki oleh UNVR dan terendah sebesar 0,20 oleh PYFA.

Disamping itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai komisaris

independen diatas rata-rata diantaranya CEKA, DLTA, HMSP, ICBP,

INAF, KAEF, LMPI, MLBI, MYOR, RMBA, TCID, TSPC dan

UNVR. Sedangkan nilai komisaris independen dibawah rata-rata

dimiliki oleh INDF, ADES, AISA, BTEK, BUDI, IIKP, KICI, KLBF,

MBTO, MERK, PYFA, ROTI, SKBM, ULTJ dan WIIM. Dapat

disimpulkan pada tahun 2015 terdapat 13 perusahaan yang memiliki

komisaris independen diatas rata-rata yang mengindikasikan

kemampuan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan tersebut

makin baik, karena komisaris independen merupakan sentral

mekanisme kontrol internal perusahaan dalam melakukan pengawasan

terhadap manajer. Sedangkan 15 perusahaan lainnya memiliki

komisaris independen dibawah rata-rata yang mengindikasikan

kurangnya pengawasan pada para manajer pada perusahaan tersebut.

Page 117: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

100

Pada tahun 2016, diketahui rata-rata tingkat komisaris independen

sebesar 0,41 dengan nilai komisaris independen tertinggi sebesar 0,80

dimiliki oleh UNVR dan terendah sebesar 0,20 oleh KAEF. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai komisaris independen

diatas rata-rata diantaranya CEKA, ICBP, KLBF, LMPI, MLBI, PYFA,

TSPC dan UNVR. Sedangkan nilai komisaris independen dibawah rata-

rata dimiliki oleh ADES, AISA, BTEK, BUDI, DLTA, HMSP, IIKP,

INAF, INDF, KICI, MBTO, MERK, MYOR, ROTI, SKBM, TCID,

ULTJ dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2016 terdapat 9

perusahaan yang memiliki komisaris independen diatas rata-rata yang

mengindikasikan kemampuan meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan tersebut makin baik, karena komisaris independen

merupakan sentral mekanisme kontrol internal perusahaan dalam

melakukan pengawasan terhadap manajer. Sedangkan 19 perusahaan

lainnya memiliki komisaris independen dibawah rata-rata yang

mengindikasikan kurangnya pengawasan pada para manajer pada

perusahaan tersebut.

Pada tahun 2017, diketahui rata-rata tingkat komisaris independen

sebesar 0,41 dengan nilai kepemilikan institusional tertinggi sebesar

0,80 dimiliki oleh UNVR dan terendah sebesar 0,20 oleh KAEF.

Disamping itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai komisaris

independen diatas rata-rata diantaranya CEKA, ICBP, KLBF, LMPI,

MLBI, PYFA, RMBA dan TSPC. Sedangkan nilai komisaris

Page 118: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

101

independen dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA, BTEK,

BUDI, DLTA, HMSP, IIKP, INAF, INDF, KICI, MBTO, MERK,

MYOR, ROTI, SKBM, TCID, ULTJ, WIIM. Dapat disimpulkan pada

tahun 2017 terdapat 9 perusahaan yang memiliki komisaris independen

diatas rata-rata yang mengindikasikan kemampuan meningkatkan

kinerja keuangan perusahaan tersebut makin baik, karena komisaris

independen merupakan sentral mekanisme kontrol internal perusahaan

dalam melakukan pengawasan terhadap manajer. Sedangkan 19

perusahaan lainnya memiliki komisaris independen dibawah rata-rata

mengindikasikan kurangnya pengawasan pada para manajer pada

perusahaan tersebut.

6. Leverage

Leverage merupakan penggunaan asset dan sumber dana oleh

perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar

meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Dengan tujuan

mendapatkan keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset

dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan

pemegang saham.

Page 119: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

102

Tabel 4. 6

Deskriptif Statistik Leverage

NO Nama Perusahaan DAR

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,40 0,41 0,50 0,50 0,50

2 AISA 0,53 0,51 0,56 0,54 0,61

3 BTEK 0,78 0,82 0,84 0,71 0,63

4 BUDI 0,63 0,63 0,66 0,60 0,58

5 CEKA 0,51 0,58 0,57 0,38 0,33

6 DLTA 0,22 0,23 0,18 0,15 0,16

7 HMSP 0,48 0,52 0,16 0,20 0,21

8 ICBP 0,59 0,54 0,46 0,36 0,36

9 IIKP 0,05 0,04 0,04 0,17 0,17

10 INAF 0,54 0,53 0,61 0,58 0,66

11 INDF 0,53 0,53 0,53 0,47 0,47

12 KAEF 0,41 0,43 0,42 0,51 0,58

13 KICI 0,31 0,32 0,30 0,36 0,39

14 KLBF 0,25 0,22 0,20 0,18 0,16

15 LMPI 0,52 0,51 0,49 0,50 0,55

16 MBTO 0,19 0,18 0,23 0,38 0,47

17 MERK 0,28 0,23 0,26 0,22 0,27

18 MLBI 0,45 0,75 0,64 0,64 0,58

19 MYOR 0,59 0,60 0,58 0,54 0,51

20 PYFA 0,46 0,44 0,37 0,37 0,32

21 RMBA 0,90 0,88 0,75 0,30 0,37

22 ROTI 0,57 0,55 0,56 0,51 0,28

23 SKBM 0,61 0,53 0,55 0,63 0,37

24 TCID 0,21 0,33 0,18 0,18 0,21

25 TSPC 0,29 0,27 0,31 0,30 0,31

26 ULTJ 0,28 0,22 0,21 0,18 0,19

27 UNVR 0,73 0,72 0,69 0,72 0,73

28 WIIM 0,36 0,36 0,30 0,27 0,21

MINIMUM 0,05 0,04 0,04 0,15 0,16

MAKSIMUM 0,90 0,88 0,84 0,72 0,73

RATA-RATA 0,45 0,46 0,43 0,41 0,40

Sumber: Data Penelitian 2019

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat besarnya Leverage perusahaan

sub sektor Goods Cosumer yng dijadikan sampel penelitian periode

2013-2017.

Page 120: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

103

Pada tahun 2013, diketahui rata-rata tingkat Leverage sebesar 0,45

dengan nilai leverage tertinggi sebesar 0,90 dimiliki oleh RMBA dan

nilai terendah sebesar 0,05 oleh IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai leverage diatas rata-rata diantaranya

AISA, BTEK, BUDI, CEKA, HMSP, ICBP, INAF, INDF, LMPI,

MLBI, MYOR, PYFA, ROTI, SKBM dan UNVR. Sedangkan nilai

leverage dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, DLTA, KAEF, KICI,

KLBF, MBTO, MERK, TCID, TSPC, ULTJ dan WIIM. Dapat

disimpulkan pada tahun 2013 terdapat 16 perusahaan yang

menggunakan leverage diatas rata-rata mengindikasikan perusahaan

memiliki utang yang besar. Sedangkan 12 perusahaan lainnya yang

memiliki leverage dibawah rata-rata mengindikasikan keadaan

perusahaan tersebut sehat, hal ini dikarenakan debt aset ratio yang kecil

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki utang yang kecil sehingga

dapat menghindari perusahaan dari resiko kebangkrutan.

Pada tahun 2014, diketahui rata-rata tingkat Leverage sebesar 0,46

dengan nilai leverage tertinggi sebesar 0,88 dimiliki oleh RMBA dan

nilai terendah sebesar 0,04 oleh IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai leverage diatas rata-rata diantaranya

AISA, BTEK, BUDI, CEKA, HMSP, ICBP, INAF, INDF, LMPI,

MLBI, MYOR, ROTI, SKBM dan UNVR. Sedangkan nilai leverage

dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, DLTA, KAEF, KICI, KLBF,

MBTO, MERK, PYFA, TCID, TSPC, ULTJ dan WIIM. Dapat

Page 121: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

104

disimpulkan pada tahun 2014 terdapat 15 perusahaan yang

menggunakan leverage diatas rata-rata mengindikasikan perusahaan

memiliki utang yang besar. Sedangkan 13 perusahaan lainnya yang

memiliki leverage dibawah rata-rata mengindikasikan keadaan

perusahaan tersebut sehat, hal ini dikarenakan debt aset ratio yang kecil

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki utang yang kecil sehingga

dapat menghindari perusahaan dari resiko kebangkrutan.

Pada tahun 2015, diketahui rata-rata tingkat Leverage sebesar 0,43

dengan nilai leverage tertinggi sebesar 0,84 dimiliki oleh RMBA dan

nilai terendah sebesar 0,04 oleh IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai leverage diatas rata-rata diantaranya

ADES, AISA, BTEK, BUDI, CEKA, ICBP, INAF, INDF, LMPI,

MLBI, MYOR, ROTI, SKBM dan UNVR. Sedangkan nilai leverage

dibawah rata-rata dimiliki oleh DLTA, HMSP, KAEF, KICI, KLBF,

MBTO, MERK, PYFA, TCID, TSPC, ULTJ dan WIIM. Dapat

disimpulkan pada tahun 2015 terdapat 15 perusahaan yang

menggunakan leverage diatas rata-rata mengindikasikan perusahaan

memiliki utang yang besar. Sedangkan 13 perusahaan lainnya yang

memiliki leverage dibawah rata-rata mengindikasikan keadaan

perusahaan tersebut sehat, hal ini dikarenakan debt aset ratio yang kecil

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki utang yang kecil sehingga

dapat menghindari perusahaan dari resiko kebangkrutan.

Page 122: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

105

Pada tahun 2016, diketahui rata-rata tingkat Leverage sebesar 0,41

dengan nilai leverage tertinggi sebesar 0,72 dimiliki oleh RMBA dan

nilai terendah sebesar 0,15 oleh IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai leverage diatas rata-rata diantaranya

ADES, AISA, BTEK, BUDI, INAF, INDF, KAEF, LMPI, MLBI,

MYOR, ROTI, SKBM dan UNVR. Sedangkan nilai leverage dibawah

rata-rata dimiliki oleh CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, KICI, KLBF,

MBTO, MERK, PYFA, TCID, TSPC, ULTJ dan WIIM. Dapat

disimpulkan pada tahun 2016 terdapat 14 perusahaan yang

menggunakan leverage diatas rata-rata mengindikasikan perusahaan

memiliki utang yang besar. Sedangkan 14 perusahaan lainnya yang

memiliki leverage dibawah rata-rata mengindikasikan keadaan

perusahaan tersebut sehat, hal ini dikarenakan debt aset ratio yang kecil

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki utang yang kecil sehingga

dapat menghindari perusahaan dari resiko kebangkrutan.

Pada tahun 2017, diketahui rata-rata tingkat Leverage sebesar 0,40

dengan nilai leverage tertinggi sebesar 0,73 dimiliki oleh RMBA dan

nilai terendah sebesar 0,16 oleh IIKP. Disamping itu, beberapa

perusahaan juga memiliki nilai leverage diatas rata-rata diantaranya

ADES, AISA, BTEK, BUDI, INAF, INDF, KAEF, LMPI, MBTO,

MLBI, MYOR dan UNVR. Sedangkan nilai leverage dibawah rata-rata

dimiliki oleh CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, KICI, KLBF, MERK,

PYFA, ROTI, SKBM, TCID, TSPC, ULTJ dan WIIM. Dapat

Page 123: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

106

disimpulkan pada tahun 2017 terdapat 13 perusahaan yang

menggunakan leverage diatas rata-rata mengindikasikan perusahaan

memiliki utang yang besar. Sedangkan 15 perusahaan lainnya yang

memiliki leverage dibawah rata-rata mengindikasikan keadaan

perusahaan tersebut sehat, hal ini dikarenakan debt aset ratio yang kecil

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki utang yang kecil sehingga

dapat menghindari perusahaan dari risiko kebangkrutan.

7. Profitabilitas

Menurut Harahap (2010: 304), Rasio Profitabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan,

dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Dalam Fahmi (2013: 80),

rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang

ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio

maka semakin baik rasio maka semakin baik menggambarkan

kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan

Page 124: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

107

Tabel 4. 7

Deskriptif Statistik Profitabilitas

NO Nama Perusahaan ROA

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,07 0,04 0,05 0,11 0,09

2 AISA 0,07 0,05 0,04 0,08 0,10

3 BTEK 0,01 -0,01 0,01 0,01 -0,01

4 BUDI 0,02 0,01 0,01 0,01 0,02

5 CEKA 0,06 0,03 0,07 0,18 0,08

6 DLTA 0,31 0,29 0,18 0,21 0,21

7 HMSP 0,39 0,35 0,27 0,30 0,29

8 ICBP 0,10 0,10 0,11 0,13 0,11

9 IIKP -0,05 -0,03 -0,05 -0,04 -0,04

10 INAF -0,04 0,01 0,01 0,01 -0,03

11 INDF 0,04 0,06 0,04 0,06 0,06

12 KAEF 0,09 0,08 0,08 0,06 0,05

13 KICI 0,08 0,01 -0,10 0,01 0,05

14 KLBF 0,17 0,17 0,15 0,15 0,15

15 LMPI -0,01 0,01 0,01 0,01 -0,04

16 MBTO 0,03 0,01 -0,02 0,01 -0,03

17 MERK 0,25 0,26 0,22 0,21 0,17

18 MLBI 0,49 0,36 0,24 0,43 0,53

19 MYOR 0,11 0,04 0,11 0,11 0,07

20 PYFA 0,04 0,02 0,02 0,03 0,04

21 RMBA -0,10 -0,21 -0,13 -0,15 -0,04

22 ROTI 0,09 0,09 0,10 0,10 0,03

23 SKBM 0,12 0,14 0,05 0,02 0,02

24 TCID 0,10 0,09 0,26 0,07 0,08

25 TSPC 0,12 0,10 0,08 0,08 0,07

26 ULTJ 0,12 0,10 0,15 0,17 0,14

27 UNVR 0,42 0,42 0,37 0,38 0,37

28 WIIM 0,11 0,08 0,10 0,08 0,03

MINIMUM -0,10 -0,21 -0,13 -0,15 -0,04

MAKSIMUM 0,49 0,42 0,37 0,43 0,53

RATA-RATA 0,11 0,10 0,09 0,10 0,09

Sumber: Data Penelitian 2019

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat besarnya Profitabilitas

perusahaan sub sektor Goods Cosumer yng dijadikan sampel penelitian

periode 2013-2017.

Page 125: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

108

Pada tahun 2013, diketahui rata-rata tingkat profitabilitas sebesar

0,11 dengan nilai profitabilitas tertinggi sebesar 0,49 dimiliki oleh

MLBI dan nilai terendah sebesar -0,10 oleh RMBA. Disamping itu,

beberapa perusahaan juga memiliki nilai profitabilitas diatas rata-rata

diantaranya DLTA, HMSP, KLBF, MERK, MYOR, SKBM, TSPC,

ULTJ, UNVR dan WIIM. Sedangkan nilai kepemilikan institusional

dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA, BTEK, BUDI, CEKA,

ICBP, IIKP, INAF, INDF, KAEF, KICI, LMPI, MBTO, PYFA, ROTI

dan TCID. Dapat disimpulkan pada tahun 2013 terdapat 11 perusahaan

yang menghasilkan untung diatas rata-rata yang mengindikasikan

perusahaan mampu memperoleh keuntungan dalam penjualan maupun

investasi. Sedangkan 17 perusahaan lainnya memiliki keuntungan

dibawah rata-rata yang mengindikasikan kurangnya perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, asset dan

modal tertentu.

Pada tahun 2014, diketahui rata-rata tingkat profitabilitas sebesar

0,10 dengan nilai profitabilitas tertinggi sebesar 0,42 dimiliki oleh

UNVR dan nilai terendah sebesar -0,21 oleh RMBA. Disamping itu,

beberapa perusahaan juga memiliki nilai profitabilitas diatas rata-rata

diantaranya DLTA, HMSP, ICBP, KLBF, MERK, SKBM, TSPC,

ULTJ dan MLBI. Sedangkan nilai kepemilikan institusional dibawah

rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA, BTEK, BUDI, CEKA, IIKP,

INAF, INDF, KAEF, KICI, LMPI, MBTO, MYOR, PYFA, ROTI,

Page 126: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

109

TCID dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2014 terdapat 10

perusahaan yang menghasilkan untung diatas rata-rata yang

mengindikasikan perusahaan mampu memperoleh keuntungan dalam

penjualan maupun investasi. Sedangkan 18 perusahaan lainnya

memiliki keuntungan dibawah rata-rata yang mengindikasikan

kurangnya perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba pada

tingkat pendapatan, asset dan modal tertentu.

Pada tahun 2015, diketahui rata-rata tingkat profitabilitas sebesar

0,09 dengan nilai profitabilitas tertinggi sebesar 0,37 dimiliki oleh

UNVR dan nilai terendah sebesar -0,13 oleh RMBA. Disamping itu,

beberapa perusahaan juga memiliki nilai profitabilitas diatas rata-rata

diantaranya DLTA, HMSP, ICBP, KLBF, MERK, MLBI, MYOR,

ROTI, TCID, ULTJ, UNVR dan WIIM. Sedangkan nilai kepemilikan

institusional dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA, BTEK,

BUDI, CEKA, IIKP, INAF, INDF, KAEF, KICI, LMPI, MBTO,

PYFA, RMBA, SKBM dan TSPC. Dapat disimpulkan pada tahun 2015

terdapat 12 perusahaan yang menghasilkan untung diatas rata-rata yang

mengindikasikan perusahaan mampu memperoleh keuntungan dalam

penjualan maupun investasi. Sedangkan 16 perusahaan lainnya

memiliki keuntungan dibawah rata-rata yang mengindikasikan

kurangnya perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba pada

tingkat pendapatan, asset dan modal tertentu.

Page 127: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

110

Pada tahun 2016, diketahui rata-rata tingkat profitabilitas sebesar

0,10 dengan nilai profitabilitas tertinggi sebesar 0,43 dimiliki oleh

MLBI dan nilai terendah sebesar -0,15 oleh RMBA. Disamping itu,

beberapa perusahaan juga memiliki nilai profitabilitas diatas rata-rata

diantaranya ADES, CEKA, DLTA, HMSP, ICBP, KLBF, MERK,

MLBI, MYOR, ROTI dan ULTJ. Sedangkan nilai kepemilikan

institusional dibawah rata-rata dimiliki oleh AISA, BTEK, BUDI, IIKP,

INAF, INDF, KAEF, KICI, LMPI, MBTO, PYFA, SKBM ,TCID,

TSPC dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2016 terdapat 12

perusahaan yang menghasilkan untung diatas rata-rata yang

mengindikasikan perusahaan mampu memperoleh keuntungan dalam

penjualan maupun investasi. Sedangkan 16 perusahaan lainnya

memiliki keuntungan dibawah rata-rata yang mengindikasikan

kurangnya perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba pada

tingkat pendapatan, asset dan modal tertentu.

Pada tahun 2017, diketahui rata-rata tingkat profitabilitas sebesar

0,09 dengan nilai profitabilitas tertinggi sebesar 0,53 dimiliki oleh

MLBI dan nilai terendah sebesar -0,04 oleh RMBA. Disamping itu,

beberapa perusahaan juga memiliki nilai profitabilitas diatas rata-rata

diantaranya ADES, AISA, DLTA, HMSP, ICBP, KLBF, MERK,

MLBI, ULTJ dan UNVR. Sedangkan nilai kepemilikan institusional

dibawah rata-rata dimiliki oleh TEK, BUDI, CEKA, IIKP, INAF,

INDF, KAEF, KICI, LMPI, MBTO, MYOR, PYFA, RMBA, ROTI,

Page 128: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

111

SKBM, TCID, TSPC dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2017

terdapat 10 perusahaan yang menghasilkan untung diatas rata-rata yang

mengindikasikan perusahaan mampu memperoleh keuntungan dalam

penjualan maupun investasi. Sedangkan 18 perusahaan lainnya

memiliki keuntungan dibawah rata-rata yang mengindikasikan

kurangnya perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba pada

tingkat pendapatan, asset dan modal tertentu.

8. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan menggambarkan pengelolaan perusahaan yang

dilakukan oleh manajemen. Baik atau buruknya pengelolaan yang

dilakukan oleh manajeman akan berdampak pada nilai perusahaan.

Peningkatan nilai perusahaan biasanya ditandai dengan naiknya harga

saham di pasar. Dalam penelitian ini nilai perusahaan di intreperaikan

dengan Price to book value (PBV) yang menggambarkan seberapa besar

pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.

Tabel 4. 8

Deskriptif Statistik Nilai Perusahaan

No Nama Perusahaan PBV

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 4,46 2,74 1,82 1,53 1,28

2 AISA 1,95 2,05 0,98 1,58 0,35

3 BTEK 20,16 16,36 24,85 1,49 3,17

4 BUDI 0,50 0,48 0,26 0,34 0,36

5 CEKA 1,31 0,87 0,63 0,90 0,85

6 DLTA 0,21 9,33 4,90 4,37 3,48

7 HMSP 15,12 27,35 13,66 14,51 16,13

8 ICBP 2,21 5,26 4,79 5,61 5,11

Page 129: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

112

No Nama Perusahaan PBV

2013 2014 2015 2016 2017

9 IIKP 21,29 33,35 38,69 29,30 42,80

10 INAF 0,80 1,98 0,88 25,80 35,74

11 INDF 0,15 1,45 1,05 1,55 1,43

12 KAEF 2,04 4,75 2,59 6,84 5,83

13 KICI 0,72 0,46 0,37 0,36 0,52

14 KLBF 5,97 9,30 5,66 6,01 5,97

15 LMPI 0,55 0,44 0,20 0,34 0,41

16 MBTO 0,72 0,47 0,34 0,45 0,35

17 MERK 0,04 6,97 6,41 7,44 6,24

18 MLBI 0,26 48,67 22,54 47,54 27,06

19 MYOR 0,24 4,74 5,25 6,38 6,71

20 PYFA 0,08 0,77 0,59 1,03 0,90

21 RMBA 4,68 -17,41 -1,17 1,79 1,60

22 ROTI 6,56 7,76 5,39 5,97 5,39

23 SKBM 0,17 3,08 2,57 1,65 1,23

24 TCID 2,02 2,80 1,93 1,44 1,94

25 TSPC 3,79 3,15 1,82 1,94 1,66

26 ULTJ 6,45 4,91 4,07 3,95 3,59

27 UNVR 46,63 45,03 54,48 46,67 82,44

28 WIIM 1,80 1,60 0,96 0,62 0,53

MINIMUM 0,04 -17,41 -1,17 0,34 0,35

MAKSIMUM 46,63 48,67 54,48 47,54 82,44

RATA-RATA 5,39 8,17 7,38 8,12 9,40

Sumber: Data Penelitian 2019

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat besarnya nilai perusahaan sub

sektor Goods Cosumer yng dijadikan sampel penelitian periode 2013-

2017.

Pada tahun 2013, diketahui rata-rata tingkat nilai perusahaan

sebesar 5,39 dengan nilai perusahaan tertinggi sebesar 46,63 dimiliki

oleh UNVR dan nilai terendah sebesar 0,04 oleh MERK. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai perusahaan diatas rata-rata

diantaranya BTEK, HMSP, IIKP, KLBF, ROTI dan ULTJ. Sedangkan

Page 130: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

113

nilai perusahaan dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA, BUDI,

CEKA, DLTA,ICBP, INAF, INDF, KAEF, KICI, LMPI, MBTO,

MLBI, MYOR, PYFA, RMBA, SKBM, TCID, TSPC dan WIIM. Dapat

disimpulkan pada tahun 2013 terdapat 7 perusahaan yang nilai pasar

saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV

semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif

dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan

mengindikasikan perusahaan berhasil menciptakan nilai untuk

pemegang saham. Sedangkan 21 perusahaan lainnya memiliki nilai

perusahaan dibawah rata-rata yang mengindikasikan saham

dikategorikan undervalued, artinya harga saham berada dibawah nilai

buku atau nilai sebenarnya yang disebabkan turunnya harga saham.

Pada tahun 2014, diketahui rata-rata tingkat nilai perusahaan

sebesar 8,17 dengan nilai perusahaan tertinggi sebesar 48,67 dimiliki

oleh MLBI dan nilai terendah sebesar -17,41 oleh RMBA. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai perusahaan diatas rata-rata

diantaranya BTEK, DLTA, HMSP, IIKP, KLBF dan UNVR.

Sedangkan nilai perusahaan dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES,

AISA, BUDI, CEKA, ICBP, INAF, INDF, KAEF, KICI, LMPI,

MBTO, MERK, MYOR, PYFA, ROTI, SKBM, TCID, TSPC, ULTJ

dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2014 terdapat 7 perusahaan

yang nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar

rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif

Page 131: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

114

dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan

mengindikasikan perusahaan berhasil menciptakan nilai untuk

pemegang saham. Sedangkan 21 perusahaan lainnya memiliki nilai

perusahaan dibawah rata-rata yang mengindikasikan saham

dikategorikan undervalued, artinya harga saham berada dibawah nilai

buku atau nilai sebenarnya yang disebabkan turunnya harga saham.

Pada tahun 2015, diketahui rata-rata tingkat nilai perusahaan

sebesar 7,38 dengan nilai perusahaan tertinggi sebesar 54,48 dimiliki

oleh UNVR dan nilai terendah sebesar -1,17 oleh RMBA. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai perusahaan diatas rata-rata

diantaranya BTEK, IIKP dan MLBI. Sedangkan nilai perusahaan

dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA, BUDI, CEKA, DLTA,

ICBP, INAF, INDF, KAEF, KICI, KLBF, LMPI, MBTO, MERK,

MYOR, PYFA, RMBA, ROTI, SKBM, TCID, TSPC, ULTJ dan

WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2015 terdapat 4 perusahaan yang

nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio

PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif

dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan

mengindikasikan perusahaan berhasil menciptakan nilai untuk

pemegang saham. Sedangkan 24 perusahaan lainnya memiliki nilai

perusahaan dibawah rata-rata yang mengindikasikan saham

dikategorikan undervalued, artinya harga saham berada dibawah nilai

buku atau nilai sebenarnya yang disebabkan turunnya harga saham.

Page 132: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

115

Pada tahun 2016, diketahui rata-rata tingkat nilai perusahaan

sebesar 8,12 dengan nilai perusahaan tertinggi sebesar 47,54 dimiliki

oleh MLBI dan nilai terendah sebesar 0,34 oleh BUDI. Disamping itu,

beberapa perusahaan juga memiliki nilai perusahaan diatas rata-rata

diantaranya HMSP, IIKP, INAF dan UNVR. Sedangkan nilai

perusahaan dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA, BTEK,

CEKA,DLTA, ICBP, INDF, KAEF, KICI, KLBF, LMPI, MBTO,

MERK, MYOR, PYFA, RMBA, ROTI, SKBM, TCID, TSPC, ULTJ

dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2016 terdapat 5 perusahaan

yang nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar

rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif

dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan

mengindikasikan perusahaan berhasil menciptakan nilai untuk

pemegang saham. Sedangkan 23 perusahaan lainnya memiliki nilai

perusahaan dibawah rata-rata yang mengindikasikan saham

dikategorikan undervalued, artinya harga saham berada dibawah nilai

buku atau nilai sebenarnya yang disebabkan turunnya harga saham.

Pada tahun 2017, diketahui rata-rata tingkat nilai perusahaan

sebesar 9,40 dengan nilai perusahaan tertinggi sebesar 82,44 dimiliki

oleh UNVR dan nilai terendah sebesar 0,35 oleh MBTO. Disamping

itu, beberapa perusahaan juga memiliki nilai perusahaan diatas rata-rata

diantaranya HMSP, IIKP, INAF dan MLBI. Sedangkan nilai

perusahaan dibawah rata-rata dimiliki oleh ADES, AISA, BTEK,

Page 133: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

116

BUDI, CEKA, DLTA, ICBP, INDF, KAEF, KICI, KLBF, LMPI,

MERK, MYOR, PYFA, RMBA, ROTI, SKBM, TCID, TSPC, ULTJ

dan WIIM. Dapat disimpulkan pada tahun 2017 terdapat 5 perusahaan

yang nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar

rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif

dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan

mengindikasikan perusahaan berhasil menciptakan nilai untuk

pemegang saham. Sedangkan 23 perusahaan lainnya memiliki nilai

perusahaan dibawah rata-rata yang mengindikasikan saham

dikategorikan undervalued, artinya harga saham berada dibawah nilai

buku atau nilai sebenarnya yang disebabkan turunnya harga saham.

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan untuk memberikan

kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam

estimasi, tidak bias dan konsisten.

1. Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah yang memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal.

Page 134: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

117

Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa residual data yang diperoleh dari

variabel tabel berdistribusi normal. Engan demikian, residual data

berdistribusi normal dna model regresi memenuhi asumsi normalitas

Tabel 4. 9

Output One-Sample K-S

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 114

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,38329298

Most Extreme Differences Absolute ,082

Positive ,082

Negative -,059

Test Statistic ,082

Asymp. Sig. (2-tailed) ,057c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Hasil output dari analisis statistik uji normalitas dengan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data pada model regresi

terdistribusi normal. Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan nilai signifikansi

variabel independen nilai perusahaan sebesar 0,057 yang berarti nilai ini

lebih besar dari 0,05 (sig. > 0,05). Dengan demikian model regresi layak

untuk digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.

Page 135: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

118

Gambar 4. 1

P-Plot

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Untuk melihat pola distribusi uji normalitas dapat dilihat pada gambar

4.1 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual disimpulkan bahwa

pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal.

Grafik ini menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi

normalitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini

memenuhi syarat untuk menjadi model regresi yang baik karena merupakan

model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

2. Multikolonieritas

Tujuan digunakannya uji ini adalah untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat

Page 136: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

119

atau terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas

(multikol). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kerelasi di

antara variabel independen.

Tabel 4. 10

Output Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LN_DAR ,670 1,491

Kepemilikan Institusional ,919 1,088

Kepemilikan Publik ,796 1,256

Komite Audit ,845 1,184

Direksi ,717 1,395

Komisaris Independen ,853 1,173

ROA ,690 1,449

SIZE ,745 1,343

a. Dependent Variable: LN_Y

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk

variabel kepemilikan institusi sebesar 0,919, kepemilikan publik sebesar

0,769, komite audit sebesar 0,919, direksi sebesar 0,717, komisaris

independen sebesar 0,853, LN_DAR (leverage) sebesar 0,570, size sebesar

0,745 dan ROA (profitabilitas) sebesar 0,690. Nilai tolerance dari masing-

masing variabel ini lebih besar dari 0,1. Kemudian nilai VIF untuk variabel

kepemilikan institusi sebesar 1,088, kepemilikan publik sebesar 1,256,

komite audit sebesar 1,184, direksi sebesar 1,395, komisaris independen

sebesar 1,174, LN_DAR (leverage) sebesar 1,491 dan ROA (profitabilitas)

sebesar 1,452. Nilai VIF dari masing-masing variabel ini kurang dari 10

Page 137: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

120

yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini memenuhi

syarat untuk menjadi model regresi yang baik karena tidak terjadi korelasi

antar variabel independen.

3. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya.

Tabel 4. 11

Output Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,704a ,496 ,457 ,39763 2,207

a. Predictors: (Constant), SIZE, Komite Audit, Kepemilikan Institusional, LN_DAR,

Komisaris Independen, Kepemilikan Publik, Direksi, ROA

b. Dependent Variable: LN_Y

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Berdasarkan tabel 4.11 Nilai Durbin-Watson sebesar 2,207, nilai ini

dibandingkan dengan nilai tabel dengan signifikansi 5%, jumlah sampel 126

dan jumlah variabel independen 8, sehingga didapat nilai tabel Durbin-

Watson sebesar dl=1.59383 dan du=1.82768. Oleh karena nilai Durbin-

Watson 2, 207lebih besar dari batas atas (du) 1.59383 dan kurang dari 8-

1.59383 ( 8 - du ) sehingga Ho dalam tabel keputusan diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa antara variabel tidk terjadi autokorelasi

positif atau negatif atau tidak terdapat autokorelasi.

Page 138: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

121

4. Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi atau

terdapat ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain.

Tabel 4. 12

Output Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,237 ,227 1,044 ,299

LN_DAR ,105 ,061 ,195 1,713 ,090

Kepemilikan Institusional -,034 ,029 -,113 -1,163 ,247

Kepemilikan Publik -,014 ,151 -,010 -,093 ,926

Komite Audit ,073 ,064 ,117 1,151 ,253

Direksi -,011 ,009 -,138 -1,254 ,213

Komisaris Independen ,071 ,230 ,031 ,311 ,757

ROA -,019 ,308 -,007 -,060 ,952

SIZE 1,007E-9 ,000 ,079 ,730 ,467

a. Dependent Variable: ABS_Y

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Penilaian pada Uji Glejser dapat dilihat berdasarkan nilai P value yaitu

pada kolom Sig., apabila nilai Sig. > 0,05 maka tidak ada gejala

Heteroskedastistias. Berdasarkan tabel 4.12 diatas nilai sig. yang didapat

adalah sebagai berikut, kepemilikan institusi memiliki nilai 0, 247,

kepemilikan publik memiliki nilai 0, 926, komite audit memiliki nilai 0, 253,

direksi memiliki nilai 0, 213, komisaris independen memiliki nilai 0, 757,

leverage memiliki nilai 0, 090, profitabilitas memiliki nilai 0, 952. Nilai sig.

yang didapat pad setiap variabel lebih dari 0,05 atau Sig. 0,299, 0,090,

0,247, 0,926, 0,253, 0,213, 0,757, 0,952, 0,467> 0,05. Dengan demikian

Page 139: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

122

dapat disimpulkan bahwa data pada model regresi adalah homokedastisitas

atau tidak mengalami heteroskedastisitas.

Gambar 4. 2

Output Scatterplot

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Jadi

dapat disimpulkan bahwa model pada penelitian ini memenuhi syarat untuk

menjadi model yang baik karena merupakan model yang homoskedastisitas

atau varians dari nilai residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain

tetap. Sehingga model regresi ini layak untuk digunakan untuk memprediksi

nilai perusahaan dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu kepemilikan

institusi, kepemilikan publik, komite audit, direksi, komisaris independen,

leverage dan profitabilitas.

Page 140: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

123

D. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Hasil Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya

sumbangan variabel dependen yang diteliti terhadap variabel independen.

Jika R Square semakin besar (mendekati satu), maka sumbangan variabel

dependen terhadap variabel independen semakin besar. Sebaliknya apabila

R Square semakin kecil (mendekati nol), maka besarnya sumbangan

variabel dependen terhadap variabel independen semakin kecil. Jadi

besarnya R Square berada diantara 0 - 1 atau 0 < R Square < 1.

Tabel 4. 13

Koefisien Determinasi Regresi Model I

Model R R Square

1 ,704a ,496

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Berdasarkan pada Tabel 4.13, nilai koefisien determinasi (R Square)

model regresi I adalah sebesar 0, 496 atau 50%. Hal ini berarti variasi

variabel GCG (komisaris independen, komite audit, kepemilikan

institusi, kepemilikan publik dan direksi), leverage dan profitabilitas

mampu menjelaskan sebesar 50% variasi variabel nilai perusahaan dan

50% (100% - 50%= 50%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model

regresi.

Page 141: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

124

Tabel 4. 14

Koefisien Determinasi Regresi Model II

Model R R Square

1 ,755a ,570

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Berdasarkan pada tabel 4.14, nilai koefisien determinasi (Adjusted R2)

model regresi II adalah sebesar 0, 570 atau 57%. Hal ini berarti variasi

variabel GCG (komisaris independen, komi te audit, kepemilikan institusi,

kepemilikan publik dan direksi), leverage, profitabilitas dan perkalian

antara variabel komisaris independen dengan profitabilitas, komite audit

dengan profitabilitas, kepemilikan institusi dengan profitabilitas,

kepemilikan publik dengan profitabilitas, direksi dengan profitabilitas dan

leverage dengan profitabilitas mampu menjelaskan sebesar 57% variasi

variabel nilai perusahaan dan 43% (100% - 57%= 43%) dijelaskan oleh

sebab-sebab lain di luar model regresi.

2. Hasil Uji F

Uji F digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh

variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F

pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan signifikansi level

0,05 (α=5%). Jika nilai siginifikansi lebih besar dari α maka koefisien

ditolak dan jika lebih kecil dari α maka hipotesis diterima. Jika F hitung >

F tabel, maka H0 ditolak, artinya variabel independen secara simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Page 142: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

125

Tabel 4. 15

Uji F Regresi Model I

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 16,328 8 2,041 12,909 ,000b

Residual 16,601 105 ,158

Total 32,929 113

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Pada tabel 4.15 dapat dilihat hasil uji ANOVA atau uji F pada regresi

I menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini

dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 12,909 lebih besar dari F tabel

sebesar 2,02 (F hitung 12,909> F tabel 2,43) dengan signifikansi sebesar

0,000 lebih kecil dari signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05). Oleh karena itu

variabel GCG (komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusi,

kepemilikan publik, direksi), leverage (DAR) dan profitabilitas (ROA)

dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan.

Tabel 4. 16

Uji F Regresi Model II

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 18,766 14 1,340 9,369 ,000b

Residual 14,163 99 ,143

Total 32,929 113

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Pada tabel 4.16 dapat dilihat hasil uji ANOVA atau uji F pada regresi

I menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dibuktikan

dari nilai F hitung sebesar 9,369 lebih besar dari F tabel sebesar 2,02 (F

Page 143: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

126

hitung 9,369 > F tabel 2,43) dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil

dari signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05). Oleh karena itu variabel GCG

(komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusi, kepemilikan

publik, direksi), leverage (DAR), profitabilitas (ROA) dan perkalian

antara GCG dengan profitabilitas (Interaksi_1, Interaksi_2, Interaksi_3,

Interaksi_4, Interaksi_5) dan perkalian leverage dengan profitabilitas

(Interaksi_6) dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan.

3. Hasil Uji t

Berdasarkan output olah data uji t sebelum moderasi ditunjukkan pada

tabel 4.17 sebagai berikut:

Tabel 4. 17

Hasil Uji t Sebelum Moderasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 1,252 ,391 3,200 ,002

Kepemilikan Institusional -,058 ,050 -,084 -1,159 ,249

Kepemilikan Publik -,522 ,260 -,156 -2,008 ,047

Komite Audit ,057 ,109 ,039 ,523 ,602

Direksi -,014 ,015 -,077 -,947 ,346

Komisaris Independen -,322 ,396 -,061 -,814 ,417

LN_DAR -,050 ,105 -,040 -,476 ,635

ROA 4,214 ,531 ,663 7,943 ,000

SIZE ,000000003505 ,000 ,119 1,478 ,142

a. Dependent Variable: LN_Y

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Page 144: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

127

Dari tabel 4.17 diatas dapat dirumuskan persamaan model regresi I

sebagai berikut:

Y= 1,252 + -0,058 X1 + -0,522 X2 + 0,057 X3 + -0,014X4 +-0,561X5 +

-0,322X6 + 4,214X7+ 0,000000003505X8 + ε

Selanjutnya Berdasarkan output olah data uji t sesudah moderasi

ditunjukkan pada tabel 4.18 sebagai berikut:

Tabel 4. 18

Hasil Uji t Setelah Moderasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) ,677 ,637 1,062 ,291

Kepemilikan Institusional ,107 ,296 ,155 ,361 ,719

Kepemilikan Publik -1,034 ,531 -,309 -1,947 ,054

Komite Audit ,346 ,166 ,239 2,084 ,040

Direksi -,022 ,026 -,121 -,864 ,390

Komisaris Independen -,909 ,431 -,172 -2,108 ,038

LN_DAR -,003 ,137 -,002 -,019 ,985

ROA 21,947 8,214 3,451 2,672 ,009

SIZE ,000000002323 ,000 ,079 ,996 ,322

Interaksi_1 -2,000 3,725 -,353 -,537 ,593

Interaksi_2 7,588 5,548 ,304 1,368 ,175

Interaksi_3 -6,974 2,430 -3,375 -2,870 ,005

Interaksi_4 ,361 ,268 ,422 1,345 ,182

Interaksi_5 3,921 5,397 ,269 ,726 ,469

Interaksi_6 -,115 ,972 -,026 -,118 ,906

a. Dependent Variable: LN_Y

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Page 145: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

128

Dari tabel 4.18 dapat dirumuskan persamaan model regresi II sebagai

berikut:

Y= 0,677 + 0,107X1 + -1,034X2 + 0,346X3 + -0,022X4 + -0,909X5 + -

0,003X6 + 21,947X7 + 0,00000002323X8 + -2,000X9 + 7,588X10 + -

6,974X11 + 0,361X12 + 3,921X13+ -0,115 X14 + ε

Tabel 4. 19

Uji t Variabel GCG terhadap Nilai Perusahaan

Model

Unstandardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error

Komite Audit ,346 ,166 2,084 ,040

Komisaris Independen -,909 ,431 -2,108 ,038

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Berdasarkan tabel 4.19 hasil uji t variabel good corporate governance

terhadap nilai perusahaan menunjukkan terdapat dua variabel good

corporate governance yang direpresentasikan dengan komite audit dan

komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Variabel pertama yaitu, variabel komite audit berpengaruh terhadap

nilai perusahaan secara parsial, di mana unstandardized coefficients B

sebesar 0,346 yang berarti memiliki arah positif. Nilai t hitung sebesar -

2,084 > t tabel 1,98 dengan nilai signifikansi sebesar 0, 040 < 0,05 yang

berarti variabel komite audit berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.

Variabel kedua adalah variabel komisaris independen berpengaruh

terhadap nilai perusahaan secara parsial, di mana unstandardized

coefficients B sebesar -0,909 yang berarti memiliki arah negatif. Nilai t

Page 146: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

129

hitung sebesar -2,108 > t tabel 1,98 dengan nilai signifikansi sebesar 0,038

< 0,05 yang berarti variabel komisaris independen berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.

Artinya, good corporate governance berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Tabel 4. 20

Uji t Variabel Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Model

Unstandardized Coefficients

t Sig. B Std. Error

LN_DAR -,003 ,137 -,019 ,985

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Berdasarkan tabel 4.20 hasil uji t variabel leverage terhadap nilai

perusahaan menunjukkan bahwa variabel independen leverage yang

direpresentasikan dengan DAR berpengaruh terhadap nilai perusahaan

secara parsial, di mana unstandardized coefficients B sebesar -0,003 yang

berarti memiliki arah negatif. Nilai t hitung sebesar -0,019 > t tabel 1,98

dengan nilai signifikansi sebesar 0,985 > 0,05 yang berarti leverage tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga Ho2 ditolak

dan Ha2 diterima. Artinya, leverage tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Tabel 4. 21

Uji t Variabel Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Model

Unstandardized Coefficients

t Sig. B Std. Error

ROA 21,947 8,214 2,672 ,009

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Page 147: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

130

Berdasarkan tabel 4.21 hasil uji t variabel profitabilitas terhadap nilai

perusahaan menunjukkan bahwa variabel independen profitabilitas yang

direpresentasikan dengan ROA berpengaruh terhadap nilai perusahaan

secara parsial, di mana unstandardized coefficients B sebesar 21,947 yang

berarti memiliki arah positif. Nilai t hitung sebesar 2,672 > t tabel 1,98

dengan nilai signifikansi sebesar 0,009 < 0,05 yang berarti profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga Ho3 ditolak

dan Ha3 diterima. Artinya, profitabilitas berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Tabel 4. 22

Uji t Moderasi GCG dengan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Model

Unstandardized Coefficients

t Sig. B Std. Error

Interaksi_3 -6,974 2,430 -2,870 ,005

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Berdasarkan tabel 4.22 hasil uji t diatas, terdapat satu variabel

moderasi yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan,

yaitu Interaksi_3 yang merupakan perkalian antara komite audit dengan

profitabilitas. Komite audit yang dimoderasi dengan profitabilitas

berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara parsial, di mana

unstandardized coefficients B sebesar -6,974 yang berarti memiliki arah

negatif. Nilai t hitung sebesar -2,870 > t tabel 1,98 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,005 < 0,05 yang berarti variabel Interaksi_3 berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga Ho4 ditolak dan Ha4

Page 148: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

131

diterima. Artinya, profitabilitas memperkuat hubungan good corporate

governance terhadap nilai perusahaan.

Tabel 4. 23

UJI t Moderasi Leverage, Nilai Perusahaan, X6_Z

Model

Unstandardized Coefficients

t Sig. B Std. Error

Interaksi_6 -,115 ,972 -,118 ,906

Sumber: Data Olah SPSS 22.0

Berdasarkan tabel 4.23 hasil uji t diatas, variabel Interaksi_6 yaitu

perkalian antara leverage dengan profitabilitas, berpengaruh terhadap nilai

perusahaan secara parsial, di mana unstandardized coefficients B sebesar -

0,115 yang berarti memiliki arah negatif. Nilai t hitung sebesar -0,118 >

t tabel 1,98 dengan nilai signifikansi sebesar 0,906 > 0,05 yang berarti

variabel Interaksi_6 tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Sehingga Ho5 diterima dan Ha5 ditolak. Artinya,

profitabilitas memperlemah hubungan leverage terhadap nilai perusahaan.

Tabel 4. 24

Perhitungan Regresi

Hipotesis R

Square F Hitung Sig.

t

Hitung Sig. Keputusan

HaI 0,50 12,909 0,000 2,084 0,040

Diterima 0,50 12,909 0,000 -2,108 0,038

Ha2 0,50 12,909 0,000 -0,019 0,985 Ditolak

Ha3 0,50 12,909 0,000 2,672 0,009 Diterima

Ha4 0,57 9,369 0,000 -2,870 0,005 Diterima

Ha5 0,57 9,369 0,000 -,118 0,906 Ditolak

Sumber: Ringkasan Hasil Output SPSS 22.00

Page 149: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

132

E. Pembahasan

1. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari lima variabel yang

digunakan untuk mempresentasikan variabel good corporate governance

yaitu komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusi,

kepemilikan publik, direksi yang dimasukkan dalam model regresi, ada

dua variabel moderasi yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel independen

good corporate governance yang direpresentasikan dengan komite audit

dan komisaris independen berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

perusahaan baik secara simultan, Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung

sebesar 15,370 lebih besar dari F tabel sebesar 12,909 dengan signifikansi

sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 0,05.

Variabel pertama yaitu, variabel komite audit berpengaruh terhadap

nilai perusahaan secara parsial, di mana unstandardized coefficients B

sebesar 0,346 yang berarti memiliki arah positif. Nilai t hitung sebesar -

2,084 > t tabel 1,98 dengan nilai signifikansi sebesar 0, 040 < 0,05 yang

berarti variabel komite audit berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.

Variabel kedua adalah variabel komisaris independen berpengaruh

terhadap nilai perusahaan secara parsial, di mana unstandardized

coefficients B sebesar -0,909 yang berarti memiliki arah negatif. Nilai t

hitung sebesar -2,108 > t tabel 1,98 dengan nilai signifikansi sebesar 0,038

Page 150: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

133

< 0,05 yang berarti variabel komisaris independen berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.

Artinya, good corporate governance berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.Ningtiyas (2014: 4) menjelaskan, bahwa komite audit

dibentuk oleh perusahaan dengan tujuan untuk membantu dewan

komisaris dalam pelaksanaan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait

dengan informasi keuangan, pengendalian internal, pengelolaan risiko

serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Hasil ini didukung oleh penelitian Ferial (2016) Hasil penelitian

menunjukan bahwa indikator komite audit dan indikator dewan komisaris

independen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Arah yang

positif menunjukkan bahwa perusahaan telah mengoptimalkan peran

komite audit sebagai pengawas kinerja manajemen dalam mengelola

perusahaan bersama dewan komisaris. Berbeda dengan penelitian

Ningtyas (2014) bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan dengan indikator PBV.

2. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian variabel independen leverage yang direpresentasikan

dengan DAR berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan baik

secara simultan, hal ini dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 12,909 lebih

besar dari F tabel sebesar 2,02 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih

kecil dari signifikansi 0,05.

Page 151: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

134

Nilai t hitung sebesar -0,019 > t tabel 1,98 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,985 > 0,05 yang berarti leverage tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Sehingga Ho2 ditolak dan Ha2 diterima.

Artinya, leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Sartono (2008: 257) menjelaskan, leverage merupakan suatu tingkat

kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva dan atau dana yang

mempunyai beban tetap (hutang dan atau saham istimewa) dalam rangka

mewujudkan tujuan perusahaan untuk memaksimisasi kekayaan pemilik

perusahaan dalam. Walaupun hasil penelitian menunjukkan arah yang

negatif namun hubungan leverage terhadap nilai perusahaan signifikan.

Artinya banyaknya hutang yang dimiliki oleh perusahaan akan

mempengaruhi nilai perusahaan. Sehingga hasil yang signifikan

menandakan bahwa kebijakan hutang yang telah ditetapkan perusahaan

memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dipaparkan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan yang terdapat di sektor goods

consumer mampu mengelola hutang dengan baik. Hubungannya dengan

memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan. Hasil ini didukung oleh

penelitian Tah dan Susilo (2017) bahwa leverage tidak berpengaruh

signifikan terhadp nilai perusahaandan memiliki arah yang negative. Dan

bertentangan dengan penelitian Rahmadani dan Rahayu (2017) yaitu

variabel leverage berpengaruh negatif terhadap variabel nilai perusahaan

secara signifikan. Dalam penelitiannya Rahmadani dan Rahayu

Page 152: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

135

menjelaskan, hasil pengujian yang bernilai negatif menandakan terjadi

hubungan yang terbalik antara leverage dan nilai perusahaan. Semakin

rendah leverage suatu perusahaan maka nilai perusahaan akan semakin

tinggi. Hubungan yang negatif juga dapat dikarenakan banyak perusahaan

sampel yang modalnya menggunakan utang lebih besar dari pada modal

sendiri.

3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian variabel independen profitabilitas berpengaruh secara

signifikan terhadap nilai perusahaan baik secara simultan dan secara

parsial. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 12,909 lebih besar

dari F tabel sebesar 2,02 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari

signifikansi 0,05.

Nilai t berdasarkan unstandardized coefficients B sebesar 6,359

mempunyai arti bahwa setiap profitabilitas naik sebesar 1% akan

menyebabkan nilai perusahaan naik sebesar 6,36%. Nilai t hitung sebesar

2,672 > t tabel 1,98 dengan nilai signifikansi sebesar 0,009 < 0,05 yang

berarti profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sehingga Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya, profitabilitas

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan arah yang positif dan signifikan

sehingga menandakan satu arah. Artinya ketika profitabilitas mengalami

kenaikan maka otomatis nilai perusahaan juga mengalami kenaikan dan

sebaliknya, jika profitabilitas menurun maka nilai perusahaan juga ikut

Page 153: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

136

menurun. Sehingga suatu perusahaan harus berada dalam kondisi yang

menguntungkan (profitable), sebab tanpa keuntungan (profit), maka akan

sulit bagi perusahaan menarik minat investor untuk menginvestasikan

dananya dalam saham perusahaan. Oleh karenanya, upaya peningkatan

profitabilitas penting artinya bagi kelangsungan dan masa depan

perusahaan.

Hasil penelitian didukung oleh penelitian Denziana (2016)

menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Dan penelitian Sabrin, et, al (2016) yang

menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki hubungan terhadap nilai

perusahaan karena nilainya positif pada pencapaian laba untuk

membenarkan pembayaran dividen, sehingga harga saham akan

meningkat karena perusahaan menunjukkan sinyal positif untuk

membayar dividen.

4. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai perusahaan

dengan Profitabilitas sebagai Variabel Pemoderasi

Hasil pengujian variabel independen dari lima variabel GCG yang

dimasukkan dalam model regresi, hanya satu variabel moderasi yang

berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. hasil uji t diatas,

terdapat satu variabel moderasi yang berpengaruh secara signifikan

terhadap nilai perusahaan, yaitu Interaksi_3 yang merupakan perkalian

antara komite audit dengan profitabilitas. Komite audit yang dimoderasi

dengan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

Page 154: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

137

perusahaan secara simultan. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung sebesar

9,369 lebih besar dari F tabel sebesar 2,02 (F hitung 9,369 > F tabel 2,43)

dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 0,05 (0,000

< 0,05).

Nilai unstandardized coefficients B sebesar -6,974 yang berarti

memiliki arah negatif, mempunyai arti bahwa setiap pertambahan sebesar

1 porsi komite audit yang dimoderasi oleh profitabilitas pada perusahaan

akan menyebabkan nilai perusahaan turun sebesar 16%, sebaliknya

pengurangan sebesar 1 porsi komite audit pada perusahaan akan

menyebabkan nilai perusahaan naik sebesar 16%. Dan nilai t hitung

sebesar -2,870 > t tabel 1,98 dengan nilai signifikansi sebesar 0,005 < 0,05

yang berarti variabel Interaksi_3 berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan secara parsial, di mana Sehingga variabel Interaksi_3

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga Ho4 ditolak

dan Ha4 diterima. Artinya, profitabilitas memperkuat hubungan good

corporate governance terhadap nilai perusahaan.

Permasalahan agensi akan mengindikasikan bahwa nilai perusahaan

akan naik apabila pemilik perusahaan bisa mengendalikan perilaku

manajemen agar tidak menghamburkan sumber dana perusahaan, baik

dalam bentuk investasi yang tidak layak maupun dalam bentuk shirking.

Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan

meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham. Dengan

Page 155: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

138

demikian, penerapan good corporate governance dipercaya dapat

meningkatkan nilai perusahaan dan juga laba yang akan di dapatkan para

pemegang saham.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komite audit dan direksi

memiliki hubungan terhadap nilai perusahaan karena nilainya positif.

Artinya semakin banyak jumlah komite audit dan jumlah direksi yang

berada disuatu perusahaan maka pengawasan manajemen pada perusahaan

tersebut tinggi dan dapat mempengaruhi atau meningkatkan nilai

perusahaan dengan adanya profitabilitas. Sesuai dengan hasil penelitian

Permatasari (2016) bahwa profitabilitas mampu memoderasi pengaruh

GCG pada nilai perusahaan. Keberadaan profitabilitas akan memperkuat

pengaruh positif antara GCG dan nilai perusahaan.

5. Pengaruh Leverage terhadap nilai perusahaan dengan Profitabilitas

sebagai variabel pemoderasi

Hasil pengujian variabel independen perkalian antara leverage dan

profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

perusahaan secara parsial namun berpengaruh secara simultan. Hal ini

dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 9,369 lebih besar dari F tabel sebesar

2,02 (F hitung 9,369 > F tabel 2,43) dengan signifikansi sebesar 0,000

lebih kecil dari signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05).

Nilai unstandardized coefficients B sebesar -0,115 mempunyai arti

bahwa setiap leverage naik sebesar 1% akan menyebabkan nilai

perusahaan turun sebesar 13%. Dan nilai t hitung sebesar -0,118 > t tabel

Page 156: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

139

1,98 dengan nilai signifikansi sebesar 0,906 > 0,05 yang berarti variabel

Interaksi_6 tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sehingga Ho1 diterima dan Ha5 ditolak. Artinya, profitabilitas

memperlemah hubungan leverage terhadap nilai perusahaan.

Leverage digunakan utuk menjelaskan penggunaan hutang unuk

membiayai sebagian dari pada aktiva korporasi. Pembiayaan hutang

mempunyai pengaruh bagi korporasi karena hutang mempunyai beban

yang bersifat tetap. Perusahaan yang profitnya tinggi akan lebih

menggunakan dana internal, karena sumber dana internalnya melimpah.

Sehingga ketika leverage atau penggunaan hutang tinggi profitabilitas

tidak mampu memperkuat hubungan terhadap nilai perusahaan akibat

penggunaan hutang yang tinggi sehingga hhubungan yang terjadi dengan

nilai perusahaan yaitu melemah. Maka hal ini membuktikan bahwa adanya

tambahan variabel profitabilitas atau kemampuan perusahaan memperoleh

laba tidak mempengaruhi leverage dalam meningkatkan Nilai Perusahaan.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian I Gusti Bagus Angga Pratama dan

I Gusti Bagus Wiksuana (2016) bahwa Profitabilitas tidak mampu

memediasi pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan.

Page 157: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

140

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil intrepetasi dan pembahasan pada bab sebelumnya

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Good corporate governance yang direpresentasikan dengan komite audit

dan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Arah yang positif menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang

terdapat dalam sektor consumer goods selama 5 tahun telah

mengoptimalkan peran komite audit dan komisaris independen sebagai

pengawas kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan.

2. Leverage yang direpresentasikan dengan DAR tidak berpengaruh dan

memiliki arah negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian yang

bernilai negatif menandakan terjadi hubungan yang terbalik antara

leverage dan nilai perusahaan. Semakin rendah leverage suatu perusahaan

maka nilai perusahaan akan semakin tinggi. Hubungan yang negatif juga

dapat dikarenakan banyak perusahaan sampel yang modalnya

menggunakan utang lebih besar dari pada modal sendiri.

3. Profitabilitas yang direpresentasikan dengan ROA berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan arah yang positif

dan signifikan sehingga menandakan satu arah. Artinya, ketika

profitabilitas mengalami kenaikan maka otomatis nilai perusahaan juga

Page 158: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

141

mengalami kenaikan dan sebaliknya, jika profitabilitas menurun maka

nilai perusahaan juga ikut menurun.

4. Good corporate governance yang direpresentasikan dengan komite audit

dan dimoderasi dengan profitabilitas membuktikan bahwa profitabilitas

mampu memoderasi GCG dan berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komite audit memiliki

hubungan terhadap nilai perusahaan karena nilainya positif. Artinya

semakin banyak jumlah komite audit dan jumlah direksi yang berada

disuatu perusahaan maka pengawasan manajemen pada perusahaan

tersebut tinggi dan dapat mempengaruhi atau meningkatkan nilai

perusahaan dengan adanya profitabilitas.

5. Leverage yang direpresentasikan dengan DAR dan dimoderasi dengan

profitabilitas membuktikan bahwa profitabilitas tidak mampu memoderasi

leverage dan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil

pengujian yang bernilai negatif menandakan terjadi hubungan yang

terbalik antara leverage dan nilai perusahaan yang dimoderasi oleh

profitabilitas. Sehingga ketika leverage atau penggunaan hutang tinggi

profitabilitas tidak mampu memperkuat hubungan terhadap nilai

perusahaan akibat penggunaan hutang yang tinggi sehingga hhubungan

yang terjadi dengan nilai perusahaan yaitu melemah. Maka hal ini

membuktikan bahwa adanya tambahan variabel profitabilitas atau

kemampuan perusahaan memperoleh laba tidak mempengaruhi leverage

dalam meningkatkan Nilai Perusahaan.

Page 159: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

142

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian diatas, saran

unutk penelitian selanjutnya yaitu:

1. Bagi investor, sebaiknya memperhatikan porsi komite audit dan porsi

direksi pada suatu perusahaan yang hendak diberikan investasi sebagai

salah satu bentuk pengawasan tidak langsung pada perusahaan yang dituju.

2. Bagi penelitian selanjutnya:

a. Disarankan untuk memperluas sampel penelitian dan menggunakan jenis

perusahaan yang berbeda sebagai pembanding.

b. Penggunaan variabel lain yang memungkinkan bisa menjadi faktor yang

berpengaruh terhadap nilai perusahaan seperti kebijakan dividen dan

variabel lain yang dapat mempresentasikan Good Corporate Governance.

c. Menambah variabel independen atau variabel moderasi guna mengetahui

variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan memperkuat atau

memperlemah variabel dependen.

Page 160: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

143

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. “Peran akuntan dalam menegakkan prinsip good corporate governance

pada perusahaan di indonesia (tinjauan perspektif teori keagenan)”,

disampaikan pada sidang senat guru besar Universitas Diponegoro dalam

rangka pengusulan jabatan guru besar, FE Undip, Semarang, 2005.

Brealey, Myres Dan Marcus. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan”,

Alih Bahasa Oleh Bob Sabran MM, Jakarta: PT Gelora, 2008.

Brigham, E.F. dan Houston Joel. “Manajemen Keuangan”, Jakarta: Erlangga, 2001.

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan“,

Edisi 10 buku 1, Jakarta: Salemba Empat penerjemah Ali Akbar Yulianto,

2009.

Brigham, Eugene F dan Weston J. Fred. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan“,

jilid 1, Jakarta: Erlangga alih Bahasa alfonsus Sirait, S.E., M.Bus, 1990.

Dimisyqiyani, Erindah, Suhadak dan Kertahadi. “The Effect Of Financial Leverage

On Firm Value And Market Risk (Research On Consumer Goods Industries

Listed In Indonesian Stock Exchange In The Year Of 2010-2012)”, Profit

(Jurnal Administrasi Bisnis) Vol 9, No 1, 2015.

Denziana, Angrita dan Winda Monica. “Analisis Ukuran Perusahaan Dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan

Yang Tergolong LQ45 di BEI Periode 20112014)”, Jurnal Akuntansi &

Keuangan, Vol. 7, No. 2, September 2016.

Fahmi, Irham. “Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab”,

Bandung: Alfabeta, 2013.

Fakhruddin dan Sopian Hadianto. “Perangkat dan Model Analisis Investasi di

Pasar Modal”, Buku satu, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2001.

Farooq, Muhammad Azhar and Ahsan Masood. “Impact of Financial Leverage on

Value of Firms: Evidence from Cement Sector of Pakistan”, Research Journal

of Finance and Accounting, Vol.7, No.9, 2016

Ferial, Fery, Suhadak dan Handayani, Siti Ragil. “Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dan Efeknya Terhadap Nilai

Perusahaan”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 33, No. 1 April 2016

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Page 161: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

144

Harmono. “Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan

Teori, Kasus, dan Riset Bisnis”, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009

Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2010.

Herawaty, Vinola. “Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating

Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan”,

Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, November 2008.

Iba, Zainuddin dan Bariah, Chairul. “Mengenal Prinsip Dan Penerapan Corporate

Governance Dalam Mendukung Pengungkapan Informasi”, Vol. 2, No. 3,

Jurnal Kebangsaan, 2013.

Jensen, M. and Meckling, W. “Theory of the firm: managerial behavior, agency

costs and ownership structure”, Journal of Financial Economics, Vol. 3, P.

305-60, 1976.

Kaihatu, Thomas S. “Good Corporate Governance dan Penerapannya di

Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.8, No. 1, Maret 2006.

KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance). “Pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia”, 2006.

Kodrat, David Sukardi dan Herdinata, Christian. “Manajemen Keuangan Based On

Empirical Research”, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Ningtiyas, Kilat. “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai

Perusahaan (Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di Islamic Jakarta

Indexs)”, Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya, Vol 17, 2014.

Monoarfa, Rio. "The Role of Profitability in Mediating the Effect of Dividend Policy

and Company Size on Company Value", Vol. 4, No. 2, Redfame Publishing,

Gorontalo, 2018.

Martalena dan Maya Malinda. “Pengantar Pasar Modal”, Jogjakarta: ANDI, 2011.

Puspitaningtyas, Zarah. “Efek Moderasi Kebijakan Dividen Dalam Pengaruh

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur”, Jurnal Akuntansi,

Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 5, No. 2, December 2017.

Permatasari, Luh Wulan dan Gayatri. “Profitabilitas Sebagai Pemoderasi

Pengaruh Good Corporate Governance Pada Nilai Perusahaan”, E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, 2016.

Pratama, I Gusti Bagus Angga dan Wiksuana, I Gusti Bagus. “Pengaruh Ukuran

Perusahaan Dan Lhanaeverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan

Page 162: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

145

Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi”, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5,

No. 2, 2016.

Rachman, Arif Noer, Rahayu, Sri Mangesti dan Topowijono. “Pengaruh Good

Corporate Governance Dan Financial Leverage Terhadap Kinerja Keuangan

Dan Nilai Perusahaan”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 27, No. 1,

Oktober 2015.

Rahmadani, Fitra Dwi dan Rahayu, Sri Mangesti. “Pengaruh Good Corporate

Governance (GCG), Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Nilai

Perusahaan”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 52, No. 1, November

2017.

Sabrin, Sarita, Buyung, S. Takdir, Dedy dan Sujono.“The Effect of Profitability on

Firm Value in Manufacturing Company at Indonesia Stock Exchange”, The

International Journal Of Engineering And Science (IJES), Vol. 5, 2016

Sartono, Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, Edisi Empat,

Yogyakarta: BPFE, 2008.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung:

Alfabeta, 2012.

Sudana, I Made. “Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan praktik”, Jakarta:

Erlangga, 2011.

Sukandarrumidi. “Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti

Pemula”, Cetakan Keempat, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,

2012.

Supranto dan Nandan Limakrisna. “Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk

Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi”, Jilid 1, Jakarta: Mitra Wacana Media,

2013.

Tahu, Gregorius Paulus dan Susilo, Dominicius Djoko Budi, "Effect of Liquidity,

Leverage and profitability to The Firm Value (Dividend Policy as Moderating

Variable) in Manufacturing Company of Indonesia Stock Exchange", Research

Journal of Finance and Accounting, Mahasaraswati University, Denpasar,

Vol.8, No.18, 2017.

Tim Lembaga Penelitian UIN Jakarta. “Pedoman Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta”, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2009.

Tampubolon, Manahan P. “Manajemen Keuangan (Finance Management)”,

Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

Page 163: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

146

Walsh, Ciaran. “Key Management Ratios: rasio-rasio Manajemen Penting

Penggerak dan Pengendali Bisnis”, Jakarta: Erlangga, 2003.

Weston, J. F dan T. E. Copeland. “Manajemen Keuangan”, edisi 9, Alih Bahasa

Oleh Robinson Tarigan, Jakarta: Erlangga, 2001.

www.id.tradingeconomics.com

www.indonesia-investments.com

Page 164: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

147

LAMPIRAN

Lampiran 1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kepemilikan Institusional 114 ,05 8,65 ,7408 ,78264

Kepemilikan Publik 114 ,01 ,67 ,2460 ,16127

Komite Audit 114 2 4 3,05 ,373

Direksi 114 2 16 5,77 2,939

Komisaris Independen 114 ,20 1,00 ,3925 ,10239

ROA 114 -,15 ,39 ,0780 ,08488

LN_DAR 114 -1,90 -,11 -,9730 ,43393

LN_Y 114 -,19 2,84 1,4560 ,53982

SIZE 114 96746 91831526 9096437,62 18275562,182

Valid N (listwise) 114

Lampiran 2 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 114

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,38329298

Most Extreme Differences Absolute ,082

Positive ,082

Negative -,059

Test Statistic ,082

Asymp. Sig. (2-tailed) ,057c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 165: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

148

Lampiran 3 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,252 ,391 3,200 ,002

LN_DAR -,050 ,105 -,040 -,476 ,635 ,670 1,491

Kepemilikan

Institusional -,058 ,050 -,084

-

1,159 ,249 ,919 1,088

Kepemilikan

Publik -,522 ,260 -,156

-

2,008 ,047 ,796 1,256

Komite Audit ,057 ,109 ,039 ,523 ,602 ,845 1,184

Direksi -,014 ,015 -,077 -,947 ,346 ,717 1,395

Komisaris

Independen -,322 ,396 -,061 -,814 ,417 ,853 1,173

ROA 4,214 ,531 ,663 7,943 ,000 ,690 1,449

SIZE 3,505E-9 ,000 ,119 1,478 ,142 ,745 1,343

a. Dependent Variable: LN_Y

Lampiran 4 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,704a ,496 ,457 ,39763 2,207

a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE

AUDIT, SIZE, KEPEMILIKAN institusi, LEVERAGE, DIREKSI, KEPEMILIKAN PUBLIK

b. Dependent Variable: LN_Y

Page 166: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

149

Lampiran 5 Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,073 2,214 1,388 ,168

KEPEMILIKAN institusi -,744 1,052 -,081 -,707 ,481

KEPEMILIKAN PUBLIK -1,645 1,391 -,137 -1,183 ,239

KOMITE AUDIT -,829 ,606 -,129 -1,367 ,174

DIREKSI -,053 ,090 -,064 -,590 ,556

KOMISARIS INDEPENDEN -,329 2,155 -,015 -,153 ,879

LEVERAGE -,529 1,232 -,044 -,430 ,668

SIZE -1,450E-8 ,000 -,116 -1,127 ,262

PROFITABILITAS -1,854 2,649 -,075 -,700 ,485

a. Dependent Variable: UI_NILAIPERUSAHAAN

Page 167: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

150

Lampiran 6 Model Regresi I

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,704a ,496 ,457 ,39763

a. Predictors: (Constant), SIZE, Komite Audit, Kepemilikan Institusional,

LN_DAR, Komisaris Independen, Kepemilikan Publik, Direksi, ROA

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 16,328 8 2,041 12,909 ,000b

Residual 16,601 105 ,158

Total 32,929 113

a. Dependent Variable: LN_Y

b. Predictors: (Constant), SIZE, Komite Audit, Kepemilikan Institusional, LN_DAR, Komisaris

Independen, Kepemilikan Publik, Direksi, ROA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,252 ,391 3,200 ,002

Kepemilikan Institusional -,058 ,050 -,084 -1,159 ,249

Kepemilikan Publik -,522 ,260 -,156 -2,008 ,047

Komite Audit ,057 ,109 ,039 ,523 ,602

Direksi -,014 ,015 -,077 -,947 ,346

Komisaris Independen -,322 ,396 -,061 -,814 ,417

LN_DAR -,050 ,105 -,040 -,476 ,635

ROA 4,214 ,531 ,663 7,943 ,000

SIZE 3,505E-9 ,000 ,119 1,478 ,142

a. Dependent Variable: LN_Y

Page 168: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

151

Lampiran 7 Model Regresi II (Moderated Regression Analysis (MRA))

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,755a ,570 ,509 ,37824

a. Predictors: (Constant), Interaksi_6, Kepemilikan Publik, Komite Audit,

Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, SIZE, Direksi,

LN_DAR, Interaksi_2, Interaksi_5, Interaksi_4, Interaksi_1, Interaksi_3,

ROA

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 18,766 14 1,340 9,369 ,000b

Residual 14,163 99 ,143

Total 32,929 113

a. Dependent Variable: LN_Y

b. Predictors: (Constant), Interaksi_6, Kepemilikan Publik, Komite Audit, Komisaris Independen,

Kepemilikan Institusional, SIZE, Direksi, LN_DAR, Interaksi_2, Interaksi_5, Interaksi_4,

Interaksi_1, Interaksi_3, ROA

Page 169: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

152

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,677 ,637 1,062 ,291

Kepemilikan

Institusional ,107 ,296 ,155 ,361 ,719

Kepemilikan Publik -1,034 ,531 -,309 -1,947 ,054

Komite Audit ,346 ,166 ,239 2,084 ,040

Direksi -,022 ,026 -,121 -,864 ,390

Komisaris Independen -,909 ,431 -,172 -2,108 ,038

LN_DAR -,003 ,137 -,002 -,019 ,985

ROA 21,947 8,214 3,451 2,672 ,009

SIZE 2,323E-9 ,000 ,079 ,996 ,322

Interaksi_1 -2,000 3,725 -,353 -,537 ,593

Interaksi_2 7,588 5,548 ,304 1,368 ,175

Interaksi_3 -6,974 2,430 -3,375 -2,870 ,005

Interaksi_4 ,361 ,268 ,422 1,345 ,182

Interaksi_5 3,921 5,397 ,269 ,726 ,469

Interaksi_6 -,115 ,972 -,026 -,118 ,906

a. Dependent Variable: LN_Y

Page 170: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

153

Lampiran 8 Data Kepemilikan Institusional

NO Nama Perusahaan Kepemilikan institusional

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92

2 AISA 0,56 0,62 0,62 0,63 0,62

3 BTEK 0,50 0,37 0,24 0,73 0,73

4 BUDI 0,53 0,53 0,50 0,53 0,53

5 CEKA 0,46 0,92 0,92 0,92 0,09

6 DLTA 0,82 0,85 0,82 0,82 0,82

7 HMSP 0,98 0,98 0,92 0,92 0,92

8 ICBP 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81

9 IIKP 0,57 0,55 0,52 0,13 0,13

10 INAF 0,81 0,81 0,81 0,87 0,87

11 INDF 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

12 KAEF 0,90 0,90 0,08 0,90 0,90

13 KICI 0,83 0,83 0,83 0,83 0,83

14 KLBF 0,57 0,57 0,57 0,57 0,57

15 LMPI 0,83 0,83 0,83 0,83 0,24

16 MBTO 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68

17 MERK 0,94 0,87 0,87 0,87 0,87

18 MLBI 0,75 0,84 0,82 0,82 0,82

19 MYOR 0,33 0,33 0,33 0,33 0,84

20 PYFA 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54

21 RMBA 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99

22 ROTI 0,71 0,71 0,07 0,07 0,07

23 SKBM 0,81 0,81 0,81 0,80 0,80

24 TCID 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72

25 TSPC 0,77 0,78 0,78 0,78 0,79

26 ULTJ 0,47 0,47 0,45 0,37 0,37

27 UNVR 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85

28 WIIM 0,22 0,28 0,22 0,28 0,05

Page 171: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

154

Lampiran 9 Data Kepemilikan Publik

NO Nama Perusahaan Kepemilikan Publik

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

2 AISA 0,44 0,38 0,38 0,38 0,38

3 BTEK 0,46 0,58 0,76 0,27 0,27

4 BUDI 0,47 0,44 0,47 0,47 0,47

5 CEKA 0,04 0,07 0,08 0,07 0,07

6 DLTA 0,18 0,15 0,18 0,18 0,18

7 HMSP 0,02 0,02 0,08 0,08 0,08

8 ICBP 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19

9 IIKP 0,43 0,42 0,48 0,87 0,87

10 INAF 0,19 0,19 0,19 0,13 0,13

11 INDF 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

12 KAEF 0,10 0,10 0,02 0,10 0,10

13 KICI 0,17 0,17 0,17 0,17 0,16

14 KLBF 0,43 0,43 0,43 0,43 0,43

15 LMPI 0,17 0,17 0,17 0,17 0,08

16 MBTO 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32

17 MERK 0,06 0,13 0,13 0,13 0,13

18 MLBI 0,17 0,16 0,18 0,18 0,18

19 MYOR 0,67 0,67 0,67 0,67 0,16

20 PYFA 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23

21 RMBA 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

22 ROTI 0,29 0,29 0,03 0,03 0,03

23 SKBM 0,17 0,15 0,15 0,16 0,16

24 TCID 0,23 0,23 0,28 0,28 0,28

25 TSPC 0,23 0,22 0,22 0,22 0,21

26 ULTJ 0,36 0,36 0,38 0,51 0,51

27 UNVR 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15

28 WIIM 0,34 0,29 0,29 0,28 0,33

Page 172: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

155

Lampiran 10 Data Komite Audit

NO Nama Perusahaan Komite Audit

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 3 3 3 3 3

2 AISA 3 4 4 4 4

3 BTEK 3 3 3 3 3

4 BUDI 3 3 3 3 3

5 CEKA 3 3 3 3 3

6 DLTA 3 3 3 3 3

7 HMSP 3 3 3 3 3

8 ICBP 3 3 3 3 3

9 IIKP 3 3 3 3 3

10 INAF 3 3 3 3 3

11 INDF 3 3 3 3 3

12 KAEF 3 3 4 4 4

13 KICI 3 3 3 3 3

14 KLBF 3 3 3 3 3

15 LMPI 3 3 3 3 3

16 MBTO 2 2 2 2 2

17 MERK 3 3 3 3 3

18 MLBI 3 3 3 3 3

19 MYOR 3 3 3 3 3

20 PYFA 3 3 3 3 3

21 RMBA 3 3 3 3 3

22 ROTI 3 3 3 3 3

23 SKBM 3 3 3 3 3

24 TCID 4 4 4 4 3

25 TSPC 3 3 3 3 3

26 ULTJ 3 3 3 3 3

27 UNVR 3 3 3 3 3

28 WIIM 3 3 3 3 3

Page 173: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

156

Lampiran 11 Data Dewan Direksi

NO Nama Perusahaan Dewan Direksi

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 4 4 4 3 3

2 AISA 4 3 3 3 4

3 BTEK 4 4 4 4 4

4 BUDI 7 7 7 7 7

5 CEKA 4 4 4 4 4

6 DLTA 5 5 5 5 5

7 HMSP 7 7 7 8 8

8 ICBP 7 9 9 9 9

9 IIKP 2 2 2 2 2

10 INAF 4 3 3 3 3

11 INDF 9 9 10 10 10

12 KAEF 5 5 5 5 5

13 KICI 3 3 3 3 3

14 KLBF 5 5 5 5 6

15 LMPI 5 5 5 5 4

16 MBTO 4 4 4 4 4

17 MERK 7 5 5 5 5

18 MLBI 4 4 4 4 4

19 MYOR 5 5 5 5 5

20 PYFA 3 3 3 3 2

21 RMBA 4 4 4 4 4

22 ROTI 6 6 6 5 5

23 SKBM 6 6 6 6 8

24 TCID 13 15 16 16 16

25 TSPC 12 11 11 10 10

26 ULTJ 3 3 3 3 3

27 UNVR 10 8 9 10 10

28 WIIM 6 6 6 6 6

Page 174: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

157

Lampiran 12 Data Komisaris Independen

NO Nama Perusahaan Komisaris Independen

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

2 AISA 0,33 0,40 0,40 0,40 0,40

3 BTEK 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

4 BUDI 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

5 CEKA 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

6 DLTA 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40

7 HMSP 0,50 0,50 0,50 0,40 0,40

8 ICBP 0,43 0,43 0,33 0,50 0,50

9 IIKP 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

10 INAF 0,50 0,33 0,33 0,33 0,33

11 INDF 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38

12 KAEF 0,40 0,40 0,33 0,20 0,20

13 KICI 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

14 KLBF 0,33 0,33 0,43 0,43 0,43

15 LMPI 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

16 MBTO 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

17 MERK 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

18 MLBI 0,43 0,50 0,50 0,57 0,50

19 MYOR 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40

20 PYFA 0,33 0,25 0,20 0,50 0,50

21 RMBA 0,40 0,33 0,60 0,50 1,00

22 ROTI 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

23 SKBM 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

24 TCID 0,40 0,40 0,40 0,40 0,50

25 TSPC 0,50 0,75 0,50 0,50 0,60

26 ULTJ 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

27 UNVR 0,80 0,80 0,80 0,80 0,80

28 WIIM 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

Page 175: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

158

Lampiran 13 Data Leverage

NO Nama Perusahaan DAR

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,40 0,41 0,50 0,50 0,50

2 AISA 0,53 0,51 0,56 0,54 0,61

3 BTEK 0,78 0,82 0,84 0,71 0,63

4 BUDI 0,63 0,63 0,66 0,60 0,58

5 CEKA 0,51 0,58 0,57 0,38 0,33

6 DLTA 0,22 0,23 0,18 0,15 0,16

7 HMSP 0,48 0,52 0,16 0,20 0,21

8 ICBP 0,59 0,54 0,46 0,36 0,36

9 IIKP 0,05 0,04 0,04 0,17 0,17

10 INAF 0,54 0,53 0,61 0,58 0,66

11 INDF 0,53 0,53 0,53 0,47 0,47

12 KAEF 0,41 0,43 0,42 0,51 0,58

13 KICI 0,31 0,32 0,30 0,36 0,39

14 KLBF 0,25 0,22 0,20 0,18 0,16

15 LMPI 0,52 0,51 0,49 0,50 0,55

16 MBTO 0,19 0,18 0,23 0,38 0,47

17 MERK 0,28 0,23 0,26 0,22 0,27

18 MLBI 0,45 0,75 0,64 0,64 0,58

19 MYOR 0,59 0,60 0,58 0,54 0,51

20 PYFA 0,46 0,44 0,37 0,37 0,32

21 RMBA 0,90 0,88 0,75 0,30 0,37

22 ROTI 0,57 0,55 0,56 0,51 0,28

23 SKBM 0,61 0,53 0,55 0,63 0,37

24 TCID 0,21 0,33 0,18 0,18 0,21

25 TSPC 0,29 0,27 0,31 0,30 0,31

26 ULTJ 0,28 0,22 0,21 0,18 0,19

27 UNVR 0,73 0,72 0,69 0,72 0,73

28 WIIM 0,36 0,36 0,30 0,27 0,21

Page 176: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

159

Lampiran 14 Data PBV

NO Nama Perusahaan PBV

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 4,46 2,74 1,82 1,53 1,28

2 AISA 1,95 2,05 0,98 1,58 0,35

3 BTEK 20,16 16,36 24,85 1,49 3,17

4 BUDI 0,50 0,48 0,26 0,34 0,36

5 CEKA 1,31 0,87 0,63 0,90 0,85

6 DLTA 0,21 9,33 4,90 4,37 3,48

7 HMSP 15,12 27,35 13,66 14,51 16,13

8 ICBP 2,21 5,26 4,79 5,61 5,11

9 IIKP 21,29 33,35 38,69 29,30 42,80

10 INAF 0,80 1,98 0,88 25,80 35,74

11 INDF 0,15 1,45 1,05 1,55 1,43

12 KAEF 2,04 4,75 2,59 6,84 5,83

13 KICI 0,72 0,46 0,37 0,36 0,52

14 KLBF 5,97 9,30 5,66 6,01 5,97

15 LMPI 0,55 0,44 0,20 0,34 0,41

16 MBTO 0,72 0,47 0,34 0,45 0,35

17 MERK 0,04 6,97 6,41 7,44 6,24

18 MLBI 0,26 48,67 22,54 47,54 27,06

19 MYOR 0,24 4,74 5,25 6,38 6,71

20 PYFA 0,08 0,77 0,59 1,03 0,90

21 RMBA 4,68 -17,41 -1,17 1,79 1,60

22 ROTI 6,56 7,76 5,39 5,97 5,39

23 SKBM 0,17 3,08 2,57 1,65 1,23

24 TCID 2,02 2,80 1,93 1,44 1,94

25 TSPC 3,79 3,15 1,82 1,94 1,66

26 ULTJ 6,45 4,91 4,07 3,95 3,59

27 UNVR 46,63 45,03 54,48 46,67 82,44

28 WIIM 1,80 1,60 0,96 0,62 0,53

Page 177: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45497/1/ATIKA INDAH... · JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

160

Lampiran 15 Profitabilitas

NO Nama Perusahaan ROA

2013 2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,07 0,04 0,05 0,11 0,09

2 AISA 0,07 0,05 0,04 0,08 0,10

3 BTEK 0,01 -0,01 0,01 0,01 -0,01

4 BUDI 0,02 0,01 0,01 0,01 0,02

5 CEKA 0,06 0,03 0,07 0,18 0,08

6 DLTA 0,31 0,29 0,18 0,21 0,21

7 HMSP 0,39 0,35 0,27 0,30 0,29

8 ICBP 0,10 0,10 0,11 0,13 0,11

9 IIKP -0,05 -0,03 -0,05 -0,04 -0,04

10 INAF -0,04 0,010 0,01 0,01 -0,03

11 INDF 0,04 0,06 0,04 0,06 0,06

12 KAEF 0,09 0,08 0,08 0,06 0,05

13 KICI 0,08 0,01 -0,10 0,010 0,05

14 KLBF 0,17 0,17 0,15 0,15 0,15

15 LMPI -0,01 0,01 0,01 0,01 -0,04

16 MBTO 0,03 0,01 -0,02 0,01 -0,03

17 MERK 0,25 0,26 0,22 0,21 0,17

18 MLBI 0,49 0,36 0,24 0,43 0,53

19 MYOR 0,11 0,04 0,11 0,11 0,07

20 PYFA 0,04 0,02 0,02 0,03 0,04

21 RMBA -0,10 -0,21 -0,13 -0,15 -0,04

22 ROTI 0,09 0,09 0,10 0,10 0,03

23 SKBM 0,12 0,14 0,05 0,02 0,02

24 TCID 0,10 0,09 0,26 0,07 0,08

25 TSPC 0,12 0,10 0,08 0,08 0,07

26 ULTJ 0,12 0,10 0,15 0,17 0,14

27 UNVR 0,42 0,42 0,37 0,38 0,37

28 WIIM 0,11 0,08 0,10 0,08 0,03