pengaruh gaya hidup, kesenangan berinternet dan...

157
PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN SUSCEPTIBILITY TO INTERPERSONAL INFLUENCE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PRODUK SALE E- COMMERCE. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Indira Cahya Fitriya NIM: 11150700000050 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Upload: others

Post on 22-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET

DAN SUSCEPTIBILITY TO INTERPERSONAL INFLUENCE

TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PRODUK SALE E-

COMMERCE.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Indira Cahya Fitriya

NIM: 11150700000050

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

i

PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET

DAN SUSCEPTIBILITY TO INTERPERSONAL INFLUENCE

TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PRODUK SALE E-

COMMERCE.

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi

untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Indira Cahya Fitriya

NIM: 11150700000050

Pembimbing

Drs. Akhmad Baidun, M.Si

NIP. 19640814 200112 1 001

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 3: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN

BERINTERNET DAN SUSCEPTIBILITY TO INTERPERSONAL

INFLUENCE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PRODUK SALE E-

COMMERCE” telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 30 September 2019.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

psikologi (S.Psi) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 30 September 2019

Sidang Munaqasah

Dekan/ Wakil/

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si Bambang Suryadi, Ph.D

NIP. 19620724 198903 2 001 NIP. 19700529 200312 1 002

Anggota

Dr. Yunita Faela Nisa, Psi Ikhwan Lutfi, M.Psi

NIP. 19770608 200501 2 003 NIP. 19730710 200501 1 006

Drs. Akhmad Baidun, M.Si

NIP. 19640814 200112 1 001

Page 4: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 30 September 2019

Indira Cahya Fitriya

NIM : 11150700000050

Page 5: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Bekerja keras dan bersikap baiklah. Hal luar biasa akan terjadi.

-Conan O’Brien-

Karya tulis ini dipersembahkan untuk kedua orang tua saya tercinta, ayah dan ibu

serta keluarga dan sahabat terkasih yang selalu menyemangati dan menemani

perjalanan hidup saya.

Page 6: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

v

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B) September 2019

C) Indira Cahya Fitriya

D) Pengaruh Gaya Hidup, Kesenangan Berinternet dan Susceptibility To

Interpersonal Influence terhadap Pembelian Impulsif Produk Sale E-

commerce.

E) xiv + 112 halaman + Lampiran

F) Pembelian impulsif seringkali terjadi karena adanya stimulus yang menyebabkan

konsumen melakukan pembelian dengan segera tanpa perencanaan sebelumnya.

Respon dari stimuli membuat keinginan membeli semakin menguat dan tidak

rasional mengakibatkan individu membeli produk di luar kebutuhannya. Penelitian

ini dilakukan untuk menguji pengaruh gaya hidup, kesenangan berinternet dan

susceptibility to interpersonal influence terhadap pembelian impulsif produk sale

e-commerce.

Populasi dalam penelitian ini merupakan konsumen e-commerce yang

membeli produk sale. Sampel berjumlah 325 responden terdiri dari 120 laki-laki

dan 205 perempuan. Penelitian ini menggunakan model non probability sampling.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Impulsive Buying Tendency

Scale (IBTS), skala Activity, Interest, Opinion (AIO), skala enjoyment of web

experience dan skala SUSCEP (Consumer Susceptibility To Interpersonal

Influence). Kuesioner disebarkan secara online dan langsung dengan menggunakan

non-probability sampling technique, yakni accidental sampling. Uji validitass alat

ukur yang digunakan adalah teknik CFA (Confirmatory Factor Analysis) di Lisrel

8.7. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan multipe regression

analysis di SPSS 2.0.

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup, kesenangan

berinternet dan susceptibility to interpersonal influence memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap pembelian impulsif. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa

shopping activity, interests related to fashion, opinion about products, fulfillment,

dan pengaruh normatif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelian

impulsif. Sementara itu, working activity, fashion as self representation, interests

related to home, intersts related to family, opinion about themselves, engangement,

positive affect variabel pengaruhnya tidak signifikan terhadap pembelian impulsif.

Hasil penelitian ini juga memperoleh R-Square sebesar 0.413 atau 41,3%. Artinya,

proporsi varians dari pembelian impulsif yang dijelaskan oleh seluruh variabel

independent adalah 41,3%, sedangkan 58,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain

diluar penelitian ini. Penelitian selanjutnya disarankan agar meneliti variabel lain

yang diduga mempengaruhi pembelian impulsif, seperti motif hedonis, emosi dan

lingkungan toko.

G) Daftar Bacaan: 66; buku: 8 + jurnal: 44 + artikel: 14.

Page 7: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

vi

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta

B) September 2019

C) Indira Cahya Fitriya

D) The influence of Lifestyle, Enjoyment Of Web Experience and Susceptibility to

Interpersonal Influence on Impulsive Purchasing Of E-commerce Product Sale

E) xiv + 112 pages + Appendix

F) Impulsive purchases often occur because of a stimulus that drives consumers to

make purchases stuff immediately without prior planning. The response from

stimuli makes the desire to buy stronger and irrational so that an individual buy a

product out of necessity. This research aims to examine the influence of lifestyle,

enjoyment of web experience and susceptibility to interpersonal influence on

impulsive purchases of e-commerce sale products.

The population were e-commerce consumers who buy sale products. The

sample consisted of 325 respondents consists of 120 men and 205 women. The

measuring instruments used in this study were The Impulsive Buying Tendency

Scale (IBTS), The Activity, Interest, Opinion (AIO) scale, The enjoyment of web

experience scale and The SUSCEP scale (Consumer Susceptibility To Interpersonal

Influence). The data were taken both online and direct using accidental sampling

that was categorized as non-probability sampling technique. The validity test of the

measuring instrument used was CFA (Confirmatory Factor Analysis) technique in

Lisrel 8.7. Testing the hypothesis in this study used multiple regression analysis in

SPSS 20.

Hyphothesis test result show that shopping activity, interests related to

fashion, opinion about products, fulfillment and normative influence have a

significant effect on impulsive purchases. Meanwhile, working activity, fashion as

self representation, interests related to home, intersts related to family,

engangement, positive affect and informational influence have no significant effect

on impulsive purchases. This result of the study also obtained an R-square of 0.413

or 41,3%. That is, the proportion of variance from impulsive purchases explained

by all independent variable is 41,3% while the remaining 58,7% is influenced by

other variables outside of this study. Future studies are suggested to examine other

variables that are suscepted to influence impulsive purchases, such as motif

hedonic, emotion and store environtment .

G) Reading List: 66; books: 8 + journal: 44 + article: 14.

Page 8: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup, Kesenangan

Berinternet dan Susceptibility to Intepersonal Influence terhadap Pembelian

Impulsif Produk Sale E-Commerce”. Penulis menyadari bahwa penyusunan

skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,

perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Ibu Dr. Zahrotun Nihayah,

M.Si, beserta wakil dekan dan jajarannya.

2. Dosen pembimbing skripsi, Bapak Drs. Akhmad Baidun, M.Si, terimakasih

penulis ucapkan atas segala arahan, masukan, kritik, serta waktu yang telah

diberikan selama proses bimbingan skripsi ini.

3. Dosen pembimbing akademik, Bapak Miftahuddin, M.Psi, terima kasih atas

motivasi, masukan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama

perkuliahan.

4. Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

memberikan ilmu dan pemahaman kepada penulis baik.

5. Kepada keluarga tercinta, khususnya orang tua yang selalu mendukung baik

berupa dukungan moril, materil, mental dan spritiual ataupun memberikan

semangat serta mendo’akan selama penyusunan skripsi.

Page 9: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

viii

6. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terimakasih untuk Kindy, Nasya, Dewi, Nida, Tisal,

Liana, Windy, Sese, Lalita dan Dewi Anggraini serta teman-teman lainnya

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terimakasih telah sama-sama

saling menguatkan, saling membantu serta tidak pernah berhenti memberikan

semangatnya selama penyusunan laporan skripsi ini.

7. Teman-teman seperbimbingan dalam proses pengerjaan skripsi, Kindy, Radit,

Kak Siti, dan Lukas yang telah bersama-sama berjuang dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh responden yang tidak dapat dituliskan satu per satu, terima kasih telah

bersedia menjadi responden pada penelitian. Semoga selalu dalam lindungan

dan rahmat Allah, dan kebaikan yang telah diberikan dibalas dengan kebaikan

yang akan Allah SWT berikan dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna agar pada

penulisan selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Jakarta, 30 September 2019

Indira Cahya Fitriya

Page 10: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL. ................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

1.2.1 Pembatasan masalah ............................................................................ 11

1.2.2 Rumusan masalah ................................................................................ 12

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 14

1.3.1 Tujuan penelitian ................................................................................. 14

1.3.2 Manfaat penelitian ............................................................................... 14

BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................... 16

2.1 Pembelian Impulsif (impulsive buying) ........................................................ 16

2.1.2 Definisi pembelian impulsif ................................................................ 16

2.1.2 Dimensi pembelian impulsif ............................................................... 18

2.1.3.1 Dimensi Cognitive ................................................................... 19

2.1.3.1 Dimensi Affective .................................................................... 19

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif ...................... 19

2.1.3.1 Faktor eksternal ....................................................................... 19

2.1.3.2 Faktor internal ......................................................................... 19

2.1.4 Pengukuran pembelian impulsif .......................................................... 22

2.2 Gaya Hidup ................................................................................................... 24

2.2.1 Pengertian gaya hidup ......................................................................... 24

2.2.2 Dimensi-dimensi gaya hidup ............................................................... 25

2.2.3 Pengukuran gaya hidup ....................................................................... 27

2.3 Kesenangan Berinternet (Enjoyment of Web Experience) ............................ 28

2.3.1 Pengertian kesenangan berinternet ...................................................... 28

2.3.2 Dimensi kesenangan berinternet (Enjoyment of Web Experience) ..... 30

2.3.3 Pengukuran kesenangan berinternet (Enjoyment of Web Experience) 31

2.4 Susceptibility To Interpersonal Influence ..................................................... 33

2.4.1 Pengertian susceptibility to interpersonal influence ........................... 33

2.4.2 Dimensi susceptibility to interpersonal influence ............................... 35

2.4.3 Pengukuran susceptibility to interpersonal influence ......................... 36

2.5 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 38

2.6 Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 44

Page 11: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

x

BAB 3 METODE PENELITIAN ........................................................................ 47

3.1 Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...................................... 47

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian.............................. 48

3.2.1 Identifikasi variabel penelitian ............................................................ 48

3.2.2 Definisi operasional variabel ............................................................... 48

3.3 Instrumen Pengumpulan Data....................................................................... 50

3.3.1 Skala pembelian impulsif .................................................................... 51

3.3.2 Skala gaya hidup ................................................................................. 52

3.3.3 Skala kesenangan berinternet (enjoyment of web experience ............ 53

3.3.4 Skala susceptibility to interpersonal influence.................................... 54

3.4 Uji Validitas Konstruk .................................................................................. 55

3.4.1 Uji validitas konstruk pembelian impulsif .......................................... 58

3.4.2 Uji validitas konstruk gaya hidup........................................................ 60

3.4.2.1 Dimensi working activity ............................................................. 60

3.4.2.2 Dimensi shopping activity ........................................................... 61

3.4.2.3 Dimensi interests related to fashion ........................................... 62

3.4.2.4 Dimensi Fashion as Self Representation ................................... 63

3.4.2.5 Dimensi interests related to home .............................................. 64

3.4.2.6 Dimensi interests related to family ............................................. 65

3.4.2.7 Dimensi Opinion about Themselves ........................................... 66

3.4.2.8 Dimensi Opinion about Products ............................................... 67

3.4.3 Uji validitas konstruk kesenangan berinternet .................................... 68

3.4.3.1 Dimensi engagement .................................................................... 68

3.4.3.2 Dimensi positive affect ................................................................. 69

3.4.3.3 Dimensi fulfillment ....................................................................... 71

3.4.4 Uji validitas konstruk suceptibility to interpersonal influence ........... 72

3.4.4.1 Dimensi pengaruh normatif ......................................................... 72

3.4.4.2 Dimensi pengaruh informasional ................................................ 73

3.5 Teknik Analisa Data ..................................................................................... 74

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................. 79

4.1 Gambaran Subjek Penelitian......................................................................... 79

4.2 Hasil Analisis Deskriptif............................................................................... 80

4.3 Kategorisasi Skor Variabel ........................................................................... 82

4.4 Uji Hipotesis Penelitian ................................................................................ 87

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian ..................................................... 87

4.4.2 Proporsi varians independent variable ................................................ 94

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ............................................. 98

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 98

5.2 Diskusi .......................................................................................................... 98

5.3 Saran ........................................................................................................... 105

5.3.1 Saran teoritis ...................................................................................... 105

5.3.2 Saran praktis ...................................................................................... 106

Page 12: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

xi

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 108

LAMPIRAN ........................................................................................................ 113

Page 13: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor untuk pernyataan positif dan negatif skala likert .......................... 51

Tabel 3.2 Blue print skala Pembelian Impulsif ..................................................... 52

Tabel 3.3 Blue print skala gaya hidup ................................................................... 53

Tabel 3.4 Blue print skala enjoyment of web experience ..................................... 54

Tabel 3.5 Blue print skala susceptibility to interpersonal influence ..................... 55

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Pembelian Impulsif .............................................. 59

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Working Activity ................................................... 60

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Shopping Activity ................................................. 61

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Interests Related to Fashion ................................ 62

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Fashion as Self Representation .......................... 63

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Interests Related to Home .................................. 65

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Interests Related to Family ................................ 66

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Opinion About Themselves................................. 67

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Opinion About Products..................................... 68

Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Engagement ........................................................ 69

Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Positive Affect .................................................... 70

Tabel 3.17 Muatan Faktor Item Fulfillment .......................................................... 71

Tabel 3.18 Muatan Faktor Item Pengaruh normatif .............................................. 73

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Pengaruh informasional ..................................... 74

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian (N=325) ...................................... 79

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif ................................................................................ 81

Tabel 4.3 Pedoman Interpretasi Skor .................................................................... 83

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel ................................................................... 83

Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi ........................................................ 88

Tabel 4.6 Anova Pengaruh Keseluruhan Independent Variable terhadap

Dependent Variable .............................................................................. 89

Tabel 4.7 Koefesien Regresi ................................................................................. 90

Tabel 4.8 Proporsi Varians Independent Variable ................................................ 94

Page 14: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 51

Page 15: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 114

Lampiran 2 Syantax dan Path Diagram ............................................................. 122

Lampiran 3 Output Regresi ................................................................................. 136

Page 16: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi di Indonesia yang semakin pesat, membuat perubahan

pola belanja masyarakat yang bergeser ke arah elektronik atau online shopping, hal

ini memicu terjadinya pembelian impulsif dalam konteks online. Pembelian

impulsif seringkali terjadi pada masyarakat kita saat ini, banyak konsumen membeli

barang yang “menggoda mata” namun sebenarnya barang tersebut tidak di

butuhkan. Konsumen melakukan pembelian yang tidak direncanakan dan kurang

pertimbangan serta diikuti oleh dorongan emosional, model pembelian seperti ini

dikenal dengan pembelian impulsif (Verplanken & Herabadi, 2001).

Pembelian impulsif sering dilakukan oleh konsumen dengan membeli produk

menggunakan bantuan alat elektronik secara online, seperti smartphone (Martin &

Catala’n, 2013). Kemudahan proses transaksi jual beli dalam belanja online,

membuat belanja online semakin banyak peminatnya. Hal ini didukung oleh

laporan tahunan yang dikeluarkan We Are Social, persentase masyarakat Indonesia

yang membeli barang dan jasa secara online dalam kurun waktu sebulan di 2018

mencapai 40% dari total populasi, meningkat 14% dibanding tahun 2016 yang

hanya 26% (Kemp, 2018).

Konsumen Indonesia cenderung tidak memiliki rencana ketika melakukan

pembelian, sehingga membuat pola belanja konsumen Indonesia relatif tidak

teratur, ini yang membuat proses pembelian melalui pembelian impulsif menjadi

relatif tinggi (Irawan, 2007). Sejalan dengan pernyataan Putra et.al. (2017)

Page 17: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

2

menyatakan bahwa konsumen di Indonesia memiliki keunikan karakteristik, salah

satunya cenderung impulsif saat berbelanja karena memiliki kecenderungan untuk

melakukan pembelian yang tidak terencana. Pembelian impulsif saat ini sudah

meluas sampai dibanyak konsumen online, demikian dibuktikan oleh penelitian

Dolliver (dalam Xu dan Huang 2014) menemukan bahwa hampir 60% pembeli

online adalah pembeli impulsif dan 40% belanja online dihasilkan melalui

pembelian impulsif. Penelitian tersebut juga mengatakan bahwa konsumen yang

cenderung mengalihkan pembelian dari konvensional menjadi online adalah

pembeli yang impulsif.

Perkembangan dalam hal belanja online mempengaruhi keputusan membeli

konsumen, seperti survei yang dilakukan oleh ShopBack tahun 2018 terhadap lebih

dari 1.000 responden di Indonesia, menemukan sebanyak 70,2% responden

menganggap keberadaan toko online memengaruhi perilaku belanja konsumen,

sehingga responden lebih sering berbelanja online dibanding berbelanja di toko

offline. Selain itu 83,1% responden mengaku pernah ke toko offline untuk melihat

barang dan kemudian membelinya secara online. Hal ini disebabkan banyak promo

sale yang ditawarkan oleh platfrom e-commerce (Arini, 2018). Keinginan membeli

dapat semakin menguat jika konsumen melihat banyaknya tawaran promosi di e-

commerce seperti sale.

Para pesaing e-commerce mencoba banyak bentuk promosi sale, salah satu

bentuk sale saat ini yang paling banyak di tawarkan oleh para e-commerce adalah

“Flash Sale”. Flash Sale adalah salah satu kegiatan promo di mana para Seller

dapat memberikan diskon atau potongan harga kepada pembeli dalam jangka waktu

Page 18: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

3

yang ditentukan dan stok barang yang juga terbatas. Misalnya untuk flash sale

Tokopedia diadakan 3 kali dalam sehari pada pukul 08:00, 12:00, dan 17:00 WIB,

sedangkan Shopee flash sale juga diadakan 3 kali dalam sehari yaitu pukul 12.00,

18.00 dan 22.00 WIB. E-commerce bukalapak juga mengadakan flash sale dengan

nama flash deal yang diadakan 3 kali dalam sehari yaitu pukul 12.00, 16.00, dan

21.00 WIB. Promosi flash sale ini ditawarkan oleh berbagai e-commerce dengan

bentuk yang berbeda dan rentang harga sale yang berbeda pula. Promosi ini

memang menawarkan harga cenderung lebih murah dibanding kondisi normal, ini

dilakukan pemasar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar di Indonesia

(Rosyadi, 2018).

Flash sale besar-besaran juga diadakan pada hari tertentu, misalnya

menjelang akhir tahun ada banyak pesta belanja di dunia online yang dirayakan

secara bergantian setiap bulannya. Pesta ini berlangsung mulai september hingga

desember dan jatuh pada tanggal-tanggal bagus seperti 9.9, 10.10, 11.11 dan 12.12.

Salah satu pesta belanja yang disebut Single’s Day atau 11.11 diadakan setiap

tanggal 11 November, pesta belanja ini disambut cukup baik oleh konsumen di

Indonesia, terutama di kalangan konsumen muda. Survei Picodi.com mencatat,

jumlah transaksi pada Single’s Day meningkat secara signifikan yaitu 23%

dibandingkan hari biasa. Rata-rata konsumen Indonesia bersedia menghabiskan

Rp.1.175.000 untuk berbelanja pada pesta belanja online tersebut. Kemudian, 52%

masyarakat Indonesia juga mengungkapkan bahwa ketika berbelanja konsumen

tidak mempersiapkan daftar belanjaan, melainkan membeli secara spontan

(Picodi.id, 2019).

Page 19: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

4

Selain itu, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) atau 12.12 yang

diadakan pada tanggal 12 desember merupakan puncak pesta belanja yang paling

ditunggu oleh banyak konsumen serta sejumlah flash sale akan hadir memeriahkan

pesta belanja online ini. Berbagai e-commerce di Indonesia seperti JD.ID,

Bukalapak, Shopee, Blibli, Zalora, Lazada serta 300 e-commerce lainnya turut

menggelar flash sale. Seperti, Lazada menyambut Harbolnas dengan menghadirkan

Lazada 12.12 Grand Year End Sale selama tiga hari mulai 10 - 12 Desember 2018,

diskon ini ditawarkan hingga 99 persen melalui program crazy flash sale.

Kemudian Blibli juga menggelar flash sale mulai pukul 10.00 - 17.00 WIB. Diskon

yang ditawarkan saat flash sale pada 12.12 sebesar 52 persen. Di susul

penyambutan Harbolnas 12.12, oleh Shopee yang menghadirkan flash sale delapan

kali dalam sehari, dengan harga barang yang di sale berkisar mulai dari Rp99.

Selain itu e-commerce Bukalapak juga ikut memeriahkan Harbolnas dengan

menghadirkan flash deal serba Rp12 selama 6 jam tanpa henti (Debora, 2018).

Ajang pesta belanja online terbesar di Indonesia yaitu Hari Belanja Online

Nasional (Harbolnas) 2018 ini, ternyata berhasil mendapatkan transaksi hingga

sebesar Rp 6,8 triliun. Jumlah transaksi Harbolnas 2018 ini naik sebesar Rp2,1

triliun dari nilai transaksi tahun lalu. Penjualan pada saat Harbolnas diketahui

menembus angkat 11 juta pemesanan dengan 40% pemesanan berasal dari Shopee

Indonesia (Luthfi, 2019). Berdasarkan hasil riset Nielsen Indonesia, nilai transaksi

di platform e-commerce selama flash sale untuk Harbolnas terjadi peningkatan

yaitu rata-rata meningkat 6,9 kali dibanding rata-rata transaksi harian (Hasibuan,

Page 20: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

5

2018). Hal ini membuktikan bahwa banyak konsumen yang tergiur melakukan

pembelian produk sale dilihat dari transaksi yang meningkat saat sale berlangsung.

Kecenderungan pembelian impulsif merupakan sifat perseorangan yang

muncul sebagai respon atas suatu stimuli (Peck & Childers, 2006). Stimuli seperti

sale yang diberikan oleh pihak pemasar dapat membuat konsumen tergiur untuk

membeli barang dan melakukan pembelian impulsif. Keterbatasan stok produk

serta batasan waktu saat sale membuat individu ingin memiliki produk dengan

segara dan berakhir pada keputusan yang kurang pertimbangan, oleh karena itu

teknik promosi dan sale sangat berpengaruh besar kepada konsumen terlebih lagi

masyarakat Indonesia yang masih sensitif terhadap harga (Triwijanarko, 2018).

Penelitian dari The Yankee Group (2000) membuktikan bahwa "sale" akan

memotivasi konsumen untuk melakukan pembelian impulsif di e-commerce. Bagi

pemasar, sale dapat memberikan banyak keuntungan, namun konsumen juga

seringkali di buat kecewa atas produk sale yang dibelinya secara online.

Seperti survey yang dilakukan oleh Shopback kepada 2.455 responden selama

Agustus 2017 membuktikan bahwa sebanyak 62,9% konsumen merasa barang yang

dibeli tidak sesuai dengan produk yang ada di foto. Dalam hal pelayanan, 43%

konsumen belanja online mengatakan pernah memiliki pengalaman yang kurang

baik seperti harga yang dinaikkan terlebih dahulu sebelum sale, harga sale tidak

akurat dan barang yang diterima telah rusak (Handayani, 2017). Beberapa

tanggapan responden di atas membuktikan bahwa konsumen mengalami beberapa

kerugian ketika membeli produk sale secara online.

Page 21: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

6

E-commerce mempunyai tujuan untuk memudahkan konsumen melakukan

pencarian informasi secara efesien mengenai produk yang ingin dibeli sehingga

konsumen dapat lebih berpikir rasional saat melakukan pembelian (LaRose, 2001).

Namun keunggulan dalam penggunaan e-commerce seperti akses mudah ke produk,

kemudahan proses pembelian, kurangnya tekanan sosial, dan tidak adanya upaya

membeli, justru dapat mengakibatkan pembeli online menjadi lebih tidak rasional

dalam mengambil keputusan membeli, sehingga lebih impulsif saat berbelanja

(Jeffrey & Hodge, 2007).

Konsumen seringkali mengalami kerugian finansial ketika melakukan

pembelian impulsif secara online, dikarenakan kemudahan transaksi online yang

tidak memerlukan jarak tempuh untuk membeli produk, sehingga menyebabkan

konsumen tidak terasa telah mengeluarkan uang lebih banyak (Dittmar & Meek,

2004). Selain itu penelitian oleh LaRose (2001) membuktikan bahwa konsumen

diikuti rasa penyesalan setelah melakukan pembelian impulsif secara online,

banyaknya bentuk promosi seperti sale atau bonus produk yang ditawarkan e-

commerce, membuat individu membeli secara berlebihan sehingga akhirnya merasa

bersalah atas produk yang telah dibelinya. Fonemena ini sering ditemukan pada

banyak konsumen online, individu melakukan pembelian yang awalnya tidak

dinginkan atau produk yang sama sekali tidak dibutuhkan, namun karena beberapa

alasan yang tidak diketahui, akhirnya individu membuat keputusan yaitu membeli

secara impulsif (Ahmed et.al. 2015).

Banyak faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif, salah satunya

adalah penelitian yang dilakukan oleh Wu dan Huan (2010) menemukan bahwa

Page 22: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

7

inkonsistensi waktu, konformitas dan demografi memiliki pengaruh yang positif

terhadap pembelian impulsif. Selanjutnya penelitian Dawson & Kim (2009)

menemukan bahwa terdapat pengaruh internet retail, normative evaluation dan

promotion terhadap pembelian impulsif online. Dalam pembelian impulsif online

telah dilakukukan sebelumnya oleh Verhagen dan Dolen (2011) yang menemukan

pengaruh signifikan antara online store beliefs on consumer terhadap pembelian

impulsif online. Ditinjau dari beberapa penelitian sebelumnya, maka penelitian ini

memfokuskan pembelian impulsif online yaitu pada produk sale di e-commerce.

Selain faktor yang telah disebutkan, terdapat faktor gaya hidup yang diduga

dapat mempengaruhi pembelian impulsif. Konsumen melihat, berpikir, memilih

dan membeli produk sesuai gaya hidupnya sehingga gaya hidup merupakan konsep

yang popular untuk memahami perilaku konsumen (Pandey & Pandey, 2013).

Individu akan melakukan berbagai cara untuk memenuhi gaya hidup yang

menurutnya sesuai dengan dirinya, berkaitan dengan hobi, pekerjaan, belanja

ataupun minat individu terhadap suatu produk serta pendapatnya mengenai produk

yang akan dibeli, hal ini tentu berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Seperti

penelitian yang telah dilakukan oleh Wahidah, Herkulana & Achmadi (2013)

menyatakan bahwa Individu yang memiliki gaya hidup berbelanja sangat mudah

terpengaruh rayuan iklan, konformitas, serta gengsi tanpa mempertimbangkan

kegunaan barang tersebut hingga akhirnya akan lebih mudah membeli barang atau

produk.

Sejalan dengan penelitian dari Tambuwun (2016) menyatakan bahwa

pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan nyaman akan membentuk

Page 23: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

8

kebiasaan dan dijadikan gaya hidup oleh individu. Sehingga penelitian tersebut

mendapatkan hasil bahwa gaya hidup berbelanja hedonik berpengaruh signifikan

terhadap pembelian impulsif. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Bashir, et.al (2013) menunjukkan hasil bahwa gaya hidup berpengaruh signifikan

terhadap pembelian impulsif. Oleh karena itu penelitian ini mengambil faktor gaya

hidup yang mengacu pada gaya hidup sebagai fakor yang dapat mempengaruhi

pembelian impulsif.

Kemudian, faktor yang diduga berpengaruh terhadap pembelian impulsif

adalah kesenangan berinternet. Monsuwe, Dellaert, Ruyter (2004) menjelaskan

kesenangan dalam menggunakan web e-commerce dapat memotivasi individu

untuk belanja di internet. Holbrook (dalam Monsuwe et.al., 2004) juga menemukan

kesenangan berinternet menjadi konsisten dan merupakan prekditor yang kuat

dalam sikap belanja online. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Floh dan

Madlberger (2013) mengemukakan kesenangan berinternet berpengaruh secara

signifikan terhadap pembelian impulsif. Konsumen yang menikmati pengalaman

saat berbelanja sebenarnya mencoba mempertahankan suasana hati yang positif dan

dengan demikian memiliki kecenderungan untuk membeli secara impulsif yang

lebih tinggi karena konsumen berharap untuk mendapatkan kepuasan segera dari

tindakan pembelian. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Verhagen dan Dolen

(2011) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat mengenai kesenangan

berinternet dengan pembelian impulsif.

Hal ini juga didukung oleh penelitian Parboteeah (2009) yang menemukan

bahwa kesenangan berinternet merupakan salah satu penyebab individu melakukan

Page 24: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

9

pembelian impulsif online. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa daya tarik

dari situs web yang ditampilkan dapat memengaruhi pengguna merasakan

kesenangan ketika menjelajahi situs web dan memengaruhi suasana yang

berdampak pada pembelian secara impulsif. Kemudian penelitian terakhir yang

dilakukan oleh Mohan et.al. (2013) mendapatkan hasil bahwa konsumen yang

merasakan kenikmatan saat berbelanja ditemukan lebih impulsif , sehingga hal ini

menunjukkan hubungan positif antara kesenangan berinternet dan pembelian

impulsif

Selain fakor gaya hidup dan kesenangan berinternet, faktor lain yang juga

diduga mempengaruhi pembelian impulsif adalah susceptibility to interpersonal

influence. Individu memiliki kebutuhan untuk mengidentifikasi, atau meningkatkan

image dimata significant others (orang yang dianggap penting) melalui penggunaan

produk serta keinginan untuk memenuhi harapan orang lain dalam mengambil suatu

keputusan pembelian yang disebut sebagai susceptibility to interpersonal influence

(Bearden & Teel 1989). Didukung oleh penelitian yang dilakukan Luo (2005)

mendapatkan hasil bahwa kerentanan dampak interpersonal (Susceptibility to

Interpersonal Influence) mempengaruhi pembelian impulsif. Individu dapat

melibatkan orang lain dalam perilaku pembelian sebagai pembenaran untuk dirinya

sendiri, dengan demikian individu merasa tidak ada hambatan dalam membeli.

Selain itu Luo (2005) menyatakan bahwa berbelanja dengan orang lain membuat

konsumen melakukan pembelian impulsif.

Untuk memperkuat penelitian ini dilakukan survey awal pada 13-15

Februari 2019 terhadap 10 konsumen e-commerce ( Shopee, Tokopedia, Lazada,

Page 25: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

10

Bukalapak, dan Bli-bli) yang bertempat tingal di sekitar Jakarta dan Tangerang

Selatan. Dari hasil wawancara dengan konsumen didapatkan informasi bahwa

konsumen senang berbelanja menggunakan e-commerce karena banyaknya tawaran

sale, gratis ongkos pengiriman, serta tersedia banyak pilihan produk. Selain itu 8

dari 10 konsumen mengatakan sering membeli produk sale di e-commerce tanpa

ada perencanaan terlebih dahulu.

Survey yang dilakukan oleh Priceza juga menemukan selama tiga tahun

berturut-turut yaitu 2015-2017, Kota Jakarta dan sekitarnya menempati urutan

pertama pengguna e-commerce terbanyak di Indonesia sebesar 41,94%

dibandingkan dengan kota-kota lainnya (Bachdar, 2018). Sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2017) bahwa

masyarakat perkotaan lebih banyak dalam hal penggunaan internet sebesar 72,4%

di tahun 2017 dibanding dengan masyarakat pedesaan, sehingga akses untuk

membeli barang secara online menjadi cukup mudah. Penelitian ini memfokuskan

pada konsumen e-commerce seperti shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan

Bli-bli. Dikarenakan menurut survei yang dilakukan iPrice (2018) per Oktober

2018, ditemukan bahwa Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Bli-bli

merupakan peringkat 5 besar e-commerce yang paling populer di Indonesia dilihat

dari banyaknya pengunjung website e-commerce.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada

penelitian ini ingin mengkaji lebih lanjut mengenai pembelian impulsif di e-

commerce. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah pembelian impulsif,

sedangkan varibel bebas dalam penelitian ini adalah gaya hidup, kesenangan

Page 26: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

11

berinternet dan susceptibility to intepersonal influence. Oleh sebab itu penelitian ini

akan diberi judul “Pengaruh Gaya Hidup, Kesenangan Berinternet dan

Susceptibility to Intepersonal Influence terhadap Pembelian impulsif pada

Produk Sale di E-Commerce”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran, kesalahan persepsi dan lebih terarahnya

pembahasan, maka penelitian ini membatasi masalah pembelian impulsif yang

dipengaruhi oleh gaya hidup, kesenangan berinternet dan susceptibility to

intepersonal influence. Adapun pengertian konsep yang digunakan sebagai berikut:

1. Pembelian impulsif (impulsive buying) dalam penelitian ini adalah pembelian

yang tidak rasional dan diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan kurang

perencanaan, serta diikuti oleh dorongan emosional (Verplanken & Herabadi,

2001). Pembelian impulsif dalam penelitian ini yaitu terhadap produk sale.

2. Gaya hidup dalam penelitian ini adalah pola kehidupan sehari-hari individu

dalam hal bagaimana individu menghabiskan waktu, apa yang individu minati,

serta pendapat individu mengenai diri sendiri dan lingkungan sekitar

(Plummer,1974).

3. Kesenangan Berinternet (enjoyment of web experience) dalam penelitian ini

adalah perasaan yang berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik) berupa

perasaan terlibat, perasaan senang dan perasaan terpenuhi kebutuhannya

yang didasarkan pada pengalaman menggunakan web (Lin, Gregor, &

Ewing, 2008). Dalam penelitian ini pengalaman yang dimaksud yaitu

Page 27: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

12

pengalaman menggunakan web e-commerce ketika membeli produk.

4. Susceptibility to interpersonal influence dalam penelitian ini adalah kebutuhan

individu untuk mengidentifikasi produk dengan bantuan pandangan atau opini

orang lain dan keinginan untuk mengikuti orang lain terhadap keputusan

pembelian, serta kecenderungan untuk mempelajari suatu produk dan jasa

dengan mengobservasi dari orang lain (Bearden & Teel 1989).

5. Sampel penelitian pada penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk

sale di e-commerce, dan pada penelitian ini memfokuskannya pada Shopee,

Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Bli-bli di Jabodetabek.

1.2.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, pada

penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan gaya hidup, kesenangan berinternet

dan susceptibility to interpersonal influence terhadap pembelian impulsif

produk sale e-commerce?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan working activity pada variabel gaya

hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan shopping activity pada variabel gaya

hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan interests related to fashion pada

variabel gaya hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan fashion as self representation pada

variabel gaya hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

Page 28: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

13

6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan interests related to home pada

variabel gaya hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan interests related to family pada

variabel gaya hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan opinion about themselves pada

variabel gaya hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

9. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan opinion about product pada variabel

gaya hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

10. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan engagement pada variabel

kesenangan berinternet terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

11. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan positive affect pada variabel

kesenangan berinternet terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

12. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan fulfillment pada variabel

kesenangan berinternet terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce?

13. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan pengaruh normatif pada variabel

dan susceptibility to interpersonal influence terhadap pembelian impulsif

produk sale e-commerce?

14. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan pengaruh informasional pada

variabel dan susceptibility to interpersonal influence terhadap pembelian

impulsif produk sale e-commerce?

Page 29: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

14

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini untuk menguji signifikansi pengaruh gaya hidup (working activity,

shopping activity, interests related to fashion, fashion as self representation,

interest related to home, interests related to family, opinion about themselves,

opinion about products), kesenangan berinternet (engagement, positive affect,

fulfillment), dan susceptibility to interpersonal influence (pengaruh normatif dan

pengaruh informasional) secara bersama-sama terhadap pembelian impulsif pada

produk sale di e-commerce

1.3.2 Manfaat penelitian

1.3.2.1 Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu

psikologi, khususnya di bidang Psikologi Konsumen. Selain itu, penelitian ini juga

diharapkan dapat menjadi acuan dan memberikan manfaat berupa kerangka teoritis

tentang pembelian impulsif , terkhusus untuk pembelian impulsif secara online serta

faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan

pertimbangan untuk mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya mengenai

pengaruh gaya hidup, kesenangan berinternet, dan susceptibility to interpersonal

influence terhadap pembelian impulsif pada produk sale di di e-commerce.

1.3.2.2 Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan yang bermanfaat baik bagi

konsumen. Sehingga temuan dari penelitian ini dapat dijadikan masukan dan bahan

Page 30: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

15

pertimbangan bagi konsumen agar dapat lebih cermat dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya, menggunakan akal rasional dan tidak hanya membeli dengan emosi. Bagi

para praktisi produk yang rentan terhadap pembelian impulsif, sehingga temuan dari

penelitian ini dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan bagi manager dalam

menyusun strategi pemasaran yang tepat.

Page 31: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

16

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pembelian Impulsif (impulsive buying)

2.1.2 Definisi pembelian impulsif

Verplanken dan Herabadi (2001) mendefinisikan penembelian impulsif yaitu

pembelian yang tidak rasional dan diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan

kurang perencanaan, serta diikuti oleh dorongan emosional. Dorongan emosional

terkait dengan adanya perasaan intens yang ditunjukkan dengan dorongan untuk

membeli suatu produk dengan segera, mengabaikan konsukensi negatif, dan

merasakan kepuasan.

Pembelian impulsif, melibatkan dua sistem inti yaitu afektif (emosi) dan

kognitif (Verplanken & Herabadi, 2001). Kemudian Zajonc (dalam Verplanken &

Herabadi, 2001), mengatakan lebih lanjut bahwa kognisi dan emosi dipahami

sebagai dua sistem yang terpisah. Kognisi dan emosi dapat melakukan prosesnya

masing-masing dan ada kalanya kognisi dan emosi bekerja secara bersama-sama.

Namun dalam beberapa hal, sisi emosi sering menjadi yang paling utama, bahkan

mendahului dan mampu mempengaruhi kognisi. Emosi bisa terjadi secara otomatis

tanpa peran aktif dari kognitif, yaitu kesadaran (dalam Verplanken & Herabadi,

2001).

Menurut Rook (1987) pembelian impulsif adalah pembelian yang dilakukan

tanpa perencanaan, terjadi ketika konsumen mengalami dorongan tiba-tiba, kuat,

dan dorongan yang tetap untuk membeli sesuatu dengan segera. Selain itu

pembelian impulsif cenderung mengganggu perilaku konsumen, karena individu

Page 32: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

17

yang melakukan pembelian impulsif lebih menggunakan emosional dari pada

rasionalnya, sehingga konsumen lebih cenderung merasa lepas kendali saat

melakukakan pembelian.

Beatty dan Ferrel (1998) memperluas definisi dari Rook (1987), bahwa

pembelian impulsif adalah pembelian tiba-tiba dan langsung, tanpa niat sebelum

berbelanja, baik dengan tujuan membeli produk tertentu atau untuk memenuhi

tugas membeli. Perilaku impulsif terjadi setelah mengalami dorongan untuk

membeli dan cenderung spontan tanpa banyak refleksi dan tidak termasuk

pembelian sederhana, seperti barang-barang yang hanya dibeli ketika persediaan

barang dirumah telah habis.

Sedangkan menurut Dincer (2010) pembelian impulsif diartikan sebagai

kecenderungan individu membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan, segera dan

unreflective. Konsumen dengan kecenderungan memiliki gaya pembelian impulsif

yang tinggi memiliki kecenderungan secara umum untuk membeli barang-barang

dari semua kategori produk. Selama pengambilan keputusan, tindakan atau reaksi

terhadap rangsangan diproses secara efektif, kognitif atau keduanya. Proses

pemikiran dan emosi serta perbedaan perilaku konsumen ini sangat menarik bagi

perusahaan yang secara aktif mencari metode untuk mendapatkan manfaat dari

kecenderungan pembelian impulsif.

Banerjee dan Saha (2012) mendifinisikan pembelian impulsif merupakan

pembelian tidak terencana yang disebabkan oleh stimulus. Stimulus dapat

diberikan melalui rangsangan sensorik yang memungkinkan untuk menyentuh

produk, dengan informasi yang jelas tentang penawaran dan membantu mengingat

Page 33: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

18

apa yang individu butuhkan.

Oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan teori pembelian impulsif

dari Verplanken dan Herabadi (2001) yaitu pembelian yang tidak rasional dan

diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan kurang perencanaan, serta diikuti

oleh dorongan emosional. Teori ini dipilih karena memiliki definisi yang paling

sesuai untuk menjabarkan pengertian pembelian impulsif.

2.1.2 Dimensi pembelian impulsif

Verplanken dan Herabadi (2001) membagi pembelian impulsif menjadi dua

dimensi , yaitu cognitive dan affective.

2.1.2.1 Dimensi Cognitive

Cognitive adalah proses psikologis individu yang merujuk kepada struktur dan

proses mental yang meliputi pemikiran, pemahaman dan penginterpretasian.

Menurut Verplanken dan Herabadi (2001) pembelian impulsif terjadi karena ada

desakan membeli tanpa melakukan pertimbangan yang matang terlebih dahulu.

Selain itu, individu melakukan pembelian dengan kurangnya perencanaan, dan

tanpa memikirkan kegunaan pada produk yang akan dibeli. Dimensi kognitif terdiri

dari tiga komponen, yaitu :

1. Cognitive deliberation, suatu keadaan (calon) konsumen merasakan adanya

desakan untuk bertindak sehingga kurangnya pertimbangan mendalam atau

memikirkan konsekuensinya.

2. Unplanned buying, suatu keadaan (calon) konsumen kurang memiliki rencana

yang jelas dalam berbelanja.

3. Disregard for the future, suatu keadaan (calon) konsumen melakukan pembelian

Page 34: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

19

impulsif tanpa mempertimbangkan kegunaan kedepannya.

2.1.2.2 Dimensi Affective

Affective adalah proses psikologis dalam diri individu yang merujuk kepada emosi,

perasaan maupun suasana hati (mood). Menurut Verplanken dan Herabadi (2001)

yang dimaksud pada dimensi ini adalah, keadaan individu tidak mampu menahan

dirinya untuk tidak melakukan membelian, adanya desakan membeli yang

dipengaruhi oleh suasana hati dan ketika melakukan pembelian dapat mengubah

suasana hati individu. Proses ini terdiri dari tiga komponen, yaitu:

1. Irresistible urge to buy, suatu keadaan (calon) konsumen memiliki keinginan

yang instan, terus menerus dan begitu memaksa, sehingga (calon) konsumen

tidak dapat menahan dirinya.

2. Positive buying emotion, suatu keadaan (calon) konsumen memiliki suasana hati

positif yang berasal dari motivasinya untuk memuaskan diri melalui pembelian

impulsif.

3. Mood management, suatu keadaan (calon) konsumen muncul keinginan untuk

mengubah atau menata perasaannya melalui pembelian impulsif.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif

Faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif dibagi ke dalam dua faktor yaitu

faktor eksternal dan internal.

2.1.3.1 Faktor eksternal

1. Menurut Youn dan Faber (dalam Dawson & Kim, 2009) faktor eksternal

pembelian impulsif mengacu pada isyarat pemasaran atau rangsangan yang

ditempatkan dan dikendalikan oleh pemasar dengan tujuan untuk memikat

Page 35: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

20

konsumen dalam perilaku pembelian.

Verplanken dan Herabadi (2001) menyatakan bahwa faktor eksternal yang

mempengaruhi pembelian impulsif, yaitu lingkungan toko. Beberapa variabel

yang ada di lingkungan toko antara lain adalah penampilan produk, cara

menampilkannya, atau adanya tambahan seperti harumnya toko, warna yang

indah atau music yang menyenangkan. Isyarat ini dapat menarik perhatian,

menimbulkan motivasi untuk membeli, dan menimbulkan suasana hati yang

positif. Variabel situasional lain yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif

adalah tersedianya waktu dan uang, baik benar-benar tersedia (benar-benar

memiliki waktu dan uang), maupun hanya perasaan saja (hanya merasa memiliki

waktu dan uang).

Adapun faktor eksternal yang dipengaruhi oleh teman kelompok, seperti:

1. Konformitas. Myers (2010) menyatakan bahwa konfromitas merupakan

perubahan perilaku akibat dari tekanan kelompok, terlihat dari kecenderungan

individu untuk selalu menyamakan perilakunya dengan kelompok acuan agar

terhindar dari celaan maupun keterasingan. Penelitian yang dilakukan oleh Wu

dan Huan (2010) menunjukkan bahwa individu dengan konformitas yang tinggi

lebih cenderung untuk melakukan pembelian impulsif karena adanya harapan

agar dapat diterima oleh teman dalam kelompoknya.

2. Kerentanan terhadap pengaruh orang lain. Selain konformitas, faktor sosial lain

yang juga mempengaruhi pembelian impulsif adalah kerentanan terhadap

pengaruh orang lain. Banyak penelitian yang telah meneliti pengaruh kehadiran

orang lain saat berbelanja terhadap pembelian impulsif konsumen. Sebuah

Page 36: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

21

penelitian yang dilakukan oleh lee, et.al (2009) menemukan bahwa individu

akan cenderung lebih impulsive dalam berbelanja jika ia pergi bersama temannya

dibandingkan jika berbelanja sendiri.

2.1.3.2 Faktor internal

Menurut Kacen dan Lee (dalam Dawson & Kim, 2009) faktor internal pembelian

impulsif yaitu memiliki fokus langsung pada individu, faktor internal dan

karakteristik individu yang membuat individu terlibat dalam pembelian impulsif.

Verplanken dan Herabadi (2001) menjelaskan faktor- faktor internal yang

mempengaruhi pembelian impulsif, yaitu:

1. Emosi. Perilaku pembelian impulsif (Verplanken & Herabadi, 2001)

berhubungan dengan suasana hati tertentu. Sebagai contoh adanya percampuran

rasa senang, kegairahan dan kekuasaan sehingga menimbulkan kecenderungan

untuk melakukan pembelian impulsif. Salah satu alasan konsumen melakukan

pembelian impulsif adalah menghilangkan depressed mood.

2. Sex. Identitas diri konsumen seperti jenis kelamin merupakan salah satu

perbedaan individu dalam melakukan pembelian impulsif.

3. Motif hedonis. Rook (1987) menyebutkan bahwa pembelian impulsif berkaitan

dengan kepuasan hedonis. Sifat dasar hedonis itu sendiri yaitu, kesenangan,

kejutan, kepuasan, sesuatu yang baru, menyenangkan dan keakraban. Konsumen

melakukan pembelian impulsif pada saat sedang termotivasi oleh kebutuhan

hedonisnya.

4. Gaya Hidup. Engel, Blackwell dan Miniard (1994) menyebutkan gaya hidup

sebagai pola dimana individu hidup dan menghabiskan waktu serta uangnya.

Page 37: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

22

Gaya hidup juga merupakan konsep popular untuk memahami perilaku

konsumen, gaya hidup merefleksikan aktifitas, minat dan opini individu.

Konsumen merupakan fondasi dasar setiap bisnis. Saat ini konsumen melihat,

berpikir, memilih dan membeli produk sesuai gaya hidupnya dan menjadi

kesempatan bagi pemasar untuk menyempurnakan penawaran dan mencapai

kepuasan konsumen (Pandey & Pandey, 2013).

5. Kesenangan berinternet (enjoyment). Shopping enjoyment didefinisikan sebagai

kesenangan yang diperoleh dalam proses belanja (Beatty dan Ferrell, 1998).

Konsumen yang menikmati pengalaman saat berbelanja sebenarnya mencoba

mempertahankan suasana hati yang positif dan dengan demikian memiliki

kecenderungan untuk membeli secara impulsif yang lebih tinggi karena

konsumen berharap untuk mendapatkan kepuasan segera dari tindakan

pembelian (Floh dan Madlberger, 2013).

2.1.4 Pengukuran pembelian impulsif

Terdapat beberapa alat ukur yang dapat mengukur pembelian impulsif, diantaranya

sebagai berikut:

1. Consumer Impulsiveness Scale (CIS). CIS adalah ukuran dua faktor yang terdiri

dari subskala "prudence" dan subskala "hedonic"yang disusun oleh Puri (1996).

Subskala prudence memiliki tujuh item, dan subskala hedonic memiliki lima

item. Semua item diwakili oleh kata sifat tunggal, responden diminta untuk

menunjukkan kata sifat yang menggambarkan diri responden dalam skala 7 poin.

Melalui Confirmatory Factor Analyses (CFA) ditemukan bahwa model dua

faktor, yang mewakili subdimensi prudence dan hedonic fit dengan data. Alat

Page 38: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

23

ukur ini memiliki koefisien alpha untuk dua subdimensi ini berkisar dari 0,53

hingga 0,82 dalam masing-masing subdimensi.

2. Impulse Buying Tendency Scale (IBTS). Verplanken dan Herabadi (2001)

mengukur pembelian impulsif dengan menggunakan Impulse Buying Tendency

Scale (IBTS). IBTS terdiri dari 20 item yang mengukur dua apsek kognitif dan

afektif. Dimensi kognitif mengenai kurangnya perencanaan dan kehati-hatian,

sedangkan pada dimensi afektifnya mengukur perasaan menyenangkan,

kegairahan, tekanan, kontrol yang rendah dan rasa penyesalan. Alat ukur ini

memiliki koefisien alpha sebesar 0,91 untuk dimensi dimensi kognitif dan 0,83

untuk dimensi afektif.

3. Buying Impulsiveness Scale (BIS). Skala ini dikembangkan oleh Rook dan

Fisher (1995) yang terdiri dari 35 item hasil review penelitian pembelian

impulsif oleh Rook (1987) dan dari literatur pengukuran mengenai impulsif.

Kemudian, setelah dilakukan uji CFA, didapatkan 9 item yang sesuai model,

dengan pilihan jawaban setuju untuk point tertinggi, hingga tidak setuju untuk

point terendah. Alat ukur ini memiliki koefisien alpha sebesar 0,60 sampai 0.88.

Dalam penelitian ini memodifikasi alat ukur yang digunakan oleh

Verplanken dan Herabadi (2001) terdiri dari 20 item yang menjelaskan dimensi

kognitif mengenai kurangnya perencanaan dan kehati-hatian, sedangkan pada

dimensi afektifnya mengukur dorongan emosional seperti kegairahan, tekanan, dan

kontrol yang rendah, alat ukur ini dipilih karena memiliki kriteria yang sesuai

dengan dimensi-dimensi yang akan diukur.

Page 39: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

24

2.2 Gaya Hidup

2.2.1 Pengertian gaya hidup

Gaya hidup menurut Hawkins et.al. (1995) adalah berkaitan dengan barang yang

dibeli, bagaimana menggukannya, dan apa yang dipikirkan. Gaya hidup merupakan

manifestasi dari citra diri atau konsep diri, gambaran total mengenai diri individu

sebagai hasil dari budaya yang dijalani dan pengalaman individu yang membentuk

pola kehidupan sehari-hari. Gaya hidup memiliki dua aspek bagi konsumen,

pertama, berfungsi sebagai pendorong, motivator (keinginan untuk

mempertahankan atau menunjang gaya hidup sekarang) untuk berbagai kegiatan

membeli. Maksudnya kebutuhan untuk membuat keputusan membeli timbul dari

siapa konsumen, apa masalah konsumen dan peluang apa yang konsumen hadapi

dalam kehidupan. Aspek kedua ialah gaya hidup dapat berubah sebagai hasil dari

proses pengambilan keputusan konsumen. Hasil dari keputusan yang dibuat

konsumen tentang produk (barang dan jasa) memberi informasi tentang motivasi

dan sikap yang dapat mengubah atau memperkuat gaya hidup.

Menurut Plummer (1974) gaya hidup adalah pola kehidupan sehari-hari

individu dalam hal bagaimana individu menghabiskan waktu, apa yang individu

itu minati, serta pendapat individu mengenai diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Gaya hidup berhubungan dengan aspek kehidupan sehari-hari yang berorientasi

pada perilaku serta perasaan, sikap, dan pendapat individu. Selain itu semakin

pemasar memahami mengenai gaya hidup para konsumen, semakin efektif pula

pemasar berkomunikasi dan memasarkan produknya kepada konsumen.

Page 40: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

25

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994), gaya hidup menunjukkan pola

dimana individu hidup dan menghabiskan waktu serta uangnya. Gaya hidup juga

merupakan konsep popular untuk memahami perilaku konsumen, gaya hidup

merefleksikan aktifitas, minat dan opini individu (AIO). Gaya hidup adalah

konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai konsumen. Konsumen

mengembangkan seperangkat konsepsi yang meminimumkan ketidakcocokan

didalam nilai dan gaya hidup konsumen. Individu menggunakan konsepsi seperti

gaya hidup untuk menganalisis peristiwa yang terjadi di sekitarnya dan untuk

menafsirkan, mengonseptualisasikan, serta meramalkan peristiwa.

Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008:140), gaya hidup adalah pola

kehidupan individu yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya

hidup menggambarkan “keseluruhan diri individu” dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Gaya hidup juga sangat berkaitan dengan perkembangan zaman

dan teknologi, semakin bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi,

maka semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia dalam

kehidupan sehari-hari

Dari beberapa definisi di atas, penelitan ini menggunakan definisi menurut

Plummer (1974) yaitu gaya hidup adalah pola kehidupan sehari-hari individu

dalam hal bagaimana individu menghabiskan waktu, apa yang individu itu minati,

serta pendapat individu mengenai diri sendiri dan lingkungan sekitar.

2.2.2 Dimensi-dimensi gaya hidup

Menurut Kwan, et.al (2008) yang mengembangkan konsep gaya hidup dari

Plummer (1974) terdapat 8 dimensi dari gaya hidup:

Page 41: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

26

Activity merupakan wujud dari aksi atau tindakan nyata yang dilakukan

individu dalam menghabiskan waktunya (dapat diobservasi).

1. Working activities: kegiatan individu terkait pekerjaan yang individu lakukan

sehari-hari, seperti, kegiatan terkait tugas dan kegiatan terkait dengan belajar

2. Shopping activities: kegiatan individu terkait pembelajaan yang dilakukan

individu dalam menghabiskan waktunya, seperti, kegiatan membandingkan

barang ketika berbelanja, memilih model pakaian dan menghabiskan uang

Interest merupakan perhatian khusus secara berkelanjutan pada objek,

kejadian atau topik, seperti hal yang dianggap penting di lingkungan.

3. Interests related to fashion: perhatian khusus secara berkelanjutan (minat)

individu yang berhubungan dengan fashion, seperti, memperhatikan trend

fashion saat ini dan ketertarikan terhadap trend fashion

4. Fashion as self representation: kepercayaan konsumen terhadap pakaian yang

dibeli tidak hanya untuk manfaat fungsional, tetapi juga sebagai penanda

simbolik dari citra dirinya. Ketertaikan bahwa fashion adalah alat penting

untuk mengekspreksikan diri dan berpakaian bagus adalah tanda harga diri.

5. Interests related to home: minat individu yang berkaitan dengan rumah, seperti

menghabiskan waktu dirumah dan merasa senang ketika berada dirumah

6. Interests related to family: perhatian khusus secara berkelanjutan yang

ditunjukan individu terkait dengan keluarga, seperti menghabiskan waktu

dengan keluarga dan mementingkan keluarga.

Opinion merupakan tanggapan terhadap peristiwa tertentu seperti

pandangan tentang diri dan lingkungan sekitar. Merupakan“jawaban” lisan atau

Page 42: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

27

berupa tulisan yang diberikan oleh individu sebagai respon terhadap situasi

stimulus berupa pertanyaan, serta pandangan individu dalam menanggapi isu-

isu global, ekonomi dan sosial .

7. Opinion about themselves: pandangan individu mengenai dirinya sendiri,

seperti memberikan pendapat mengenai diri sendiri dan mengenal diri sendiri.

8. Opinion about products: pandangan individu mengenai produk, seperti

pendapat individu terkait merk, dan pendapat individu terkait kualitas produk.

2.2.3 Pengukuran gaya hidup

Terdapat beberapa pengukuran yang digunakan untuk mengukur gaya hidup,

diantaranya sebagai berikut:

1. Activity Interests Opinion (AIO). Konsep AIO telah dikembangkan oleh

beberapa ahli terdahulu salah satunya oleh Plummer (1974), Alat ukur ini terdiri

dari 37-item dengan faktor loading diatas 0,50. Alat ukur ini mengukur Activity,

Interests, Opinion. AIO diidentifikasi menjadi delapan karakteristik yaitu,

working activities, shopping activities, interests related to home, interests

related to family, interests related to fashion, fashion as self representation,

opinion about themselves, dan opinion about products (Kwan et. al 2008).

Menurut Loudon dan Bitta (1993) psikografik adalah sebuah metode yang

mendefinisikan gaya hidup melalui pengukuran. Pernyataan-pernyataan dalam

AIO ini dapat berupa pernyataan-pernyataan umum dan pernyataan-pernyataan

spesifik.

Page 43: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

28

2. List of Values (LOV). Alat ukur ini dikembangkan oleh Kahle, yang terdiri dari

9 nilai. Skala penting lainnya untuk menilai sistem value dikembangkan oleh

Schwartz dan Bilsky dan kemudian dimodifikasi oleh Schwartz (Vyncke, 2002).

3. Values and Lifestyle (VALS). Program VALS dibuat oleh SRI International pada

tahun 1978 dalam upaya untuk memahami kepribadian individu melalui perilaku

masyarakat di tengah perubahan nilai dan gaya hidup. Alat ukur ini mengukur

dimensi yang mendasari persepsi gaya hidup yang terdiri dari 36 item dengan

faktor loading diatas 0,50. VALS digunakan untuk melihat individu berdasarkan

sikap, kebutuhan, keinginan, kepercayaan, dan demografi (Anandan et.al 2006).

Dari beberapa alat ukur yang telah dijelaskan, penelitian ini memodifikasi

konsep activity, interests dan opinion (AIO) dari Plummer (1974) yang

dikembangkan oleh Kwan et. al (2008) dan terdiri dari 32 item yang mengukur 8

dimensi yaitu working activities, shopping activities, interests related to home,

interests related to family, interests related to fashion, fashion as self

representation, opinion about themselves, dan opinion about products. Alat ukur

ini dipilih karena dimensi yang akan diukur sesuai dengan apa yang akan diteliti

2.3 Kesenangan Berinternet (Enjoyment of Web Experience)

2.3.1 Pengertian kesenangan berinternet

Konsep enjoyment dalam penggunaan sistem sebelumnya telah diukur dan

didefinisikan sebagai tingkat dimana melakukan kegiatan dipersepsikan sebagai

aktivitas yang dianggap dapat memberikan kesenangan dan kebahagiaan dalam diri

sendiri, diluar dari bagaimana konsekuensi kinerja yang dihasilkan dari sistem. Ada

Page 44: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

29

bagian teori yang signifikan dan bukti empirik mengenai pentingnya peran motivasi

instrinsik (Davis, 1989).

Enjoyment merupakan nilai intrisik dalam individu yang dapat memotivasi

individu untuk belanja di internet , hal ini dituangkan dalam jurnal penelitian yang

dilakukan oleh Monsuwe et.al. (2004). Nilai intinsik atau enjoyment berasal dari

apresiasi pengalaman untuk kepentingan sendiri, selain dari segala konsekuensi

yang mungkin terjadi,membuktikan enjoyment of web experience menjadi

konsisten dan merupakan prekditor yang kuat dalam sikap belanja online.

Konsep enjoyment of web experience sering dianggap identik dengan

istilah-istilah seperti happiness, pleasure, playfulness, and flow. Namun,

pendekatan ilmiah untuk gagasan enjoyment telah membedakannya dari konsep lain

dengan berfokus pada suatu perasaan yang berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik)

dimana pengalaman yang dilakukan membuat individu terlibat dalam kegiatannya,

memberikan perasaan senang, dan mampu memenuhi kebutuhan individu.yang

memberikan kenikmatan sebagai respon terhadap pengalaman tertentu, bukan

sebagai keadaan yang sederhana (Lin, Gregor, & Ewing, 2008). Pengertian ini telah

didefinisikan secara berbeda dan digunakan oleh para ahli lintas disiplin, dengan

tiga dimensi dalam membangun konsep enjoyment of web experience seperti

engagement, positive affect, dan fulfillment. Enjoyment aktivitas online, khususnya

pengalaman dari situs web tertentu, telah paling dekat diteliti oleh Lin et.al. (2008).

Sejalan dengan Perry (1967), menganggap bahwa gagasan mengenai

enjoyment perlu dibatasi dengan cara di mana konsep happiness, pleasure,

playfulness, and flow tidak disamakan. Kenikmatan hanya dapat dikatakan muncul

Page 45: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

30

ketika ada tindakan yang dilakukan atau kegiatan yang dilakukan; atau di mana

individu mengalami sesuatu dalam arti menonton, melihat, mendengarkan,

mencicipi, mencium, atau merasakannya atau dalam pengertian memilikinya

(sensasi).

Gagasan utama di balik definisi ini adalah bahwa enjoyment of web

experience terdiri dari harmoni tertentu antara tiga elemen: aktivitas atau

pengalaman itu sendiri; konsep dimana aktivitas atau pengalaman ini menyebabkan

individu percaya untuk melakukannya dan adanya keinginan tertentu pada konsep-

konsep yang sama (Warner, 1980 dalam Lin et.al, 2008). Ketika membedah definisi

ini, tiga konsep penting dapat diekstraksi engagement, positive affect, dan

fulfillment. Asumsi mendasar dalam definisi Warner adalah bahwa kenikmatan

terkait dengan “pengalaman atau kegiatan” bahwa individu melakukan sesuatu

yang melibatkan kognisi dan perasaannya.

Dari beberapa penjelasan di atas, penelitian ini menggunakan konsep

enjoyment dari Lin, Gregor, & Ewing, (2008) yaitu perasaan yang berasal dari

dalam diri sendiri (intrinsik) berupa perasaan terlibat, perasaan senang dan

perasaan terpenuhi kebutuhannya yang didasarkan pada pengalaman membeli

produk menggunakan web.

2.3.2 Dimensi kesenangan berinternet (Enjoyment of Web Experience)

Terdapat tiga dimensi mengenai konsep enjoyment of web experience seperti yang

dijelaskan oleh Lin et.al. (2008), yaitu : engagement, positive affect dan fulfillment.

1. Engagement adalah keterlibatan individu dalam suatu kegiatan, ketika perhatian

difokuskan pada kegiatan sehingga tingkat perhatian yang lebih tinggi dikaitkan

Page 46: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

31

dengan tingkat kenikmatan yang lebih tinggi. Engagement mengacu pada

beberapa objek yang erat dengan apa yang dialami oleh individu ketika

berkonsentrasi penuh.

2. Positive affect adalah suatu kenikmatan yang mengacu pada perasaan baik yang

dialami individu ketika perasaan mampu melewati batas-batas homeostatis

(keseimbangan yang ideal). Dimana individu memperoleh kenikmatan dari suatu

hal yang logis cenderung memberikan kenyamanan. Positive affect dapat

ditentukan oleh perasaan senang, bahagia, puas, nikmat atau emosi serupa.

3. Fulfillment adalah pemenuhan beberapa kebutuhan atau keinginan, meskipun

kebutuhan ini mungkin belum pernah disadari sebelumnya. Terdapat peristiwa

menyenangkan yang terjadi oleh individu ketika individu mencapai keinginan

yang lebih dimana tidak hanya bertemu dengan yang diharapkannya tetapi juga

mencapai sesuatu yang tak terduga, mungkin sesuatu yang bahkan tidak

dibayangkan sebelumnya seperti perasaan terpenuhi, sesuai keinginan, dan

merasa sesuatu berguna.

2.3.3 Pengukuran kesenangan berinternet (Enjoyment of Web Experience)

Terdapat beberapa pengukuran yang digunakan untuk mengukur enjoyment ,

diantaranya sebagai berikut:

1. Enjoyment of Web Experiences Scale. Pengukuran sebelumnya mengenai

enjoyment of web experience telah dikembangkan oleh Lin et.al. (2008)

terhadap pengalaman mengenai enjoyment ketika menggunakan website, Lin

et.al. (2008) . Alat ukur ini disusun berdasarkan skala Likert dengan 9 skala

penilaian yang dimodifikasi menjadi 7 skala penilaian dari point sangat tidak

Page 47: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

32

setuju ke sangat setuju yang terdiri dari 12 item dimana 4 item mengukur

dimensi engagement, 4 item mengukur dimensi positive affect dan 4 item

mengukur dimensi fulfillment dengan skor koefesien alpha sebesar 0,941

untuk dimensi engagement, 0,964 untuk dimensi positive affect , dan 0,966

untuk dimensi fulfillment.

2. Enjoyment of the shopping experience scale. Alat ukur ini dikembangkan

oleh Hart et.al. (2007) mengenai kenikmatan yang dirasakan individu ketika

berbelanja di retail yang dapat mempengaruhi niat membeli konsumen.

Terdapat 4 dimensi yang diukur yaitu accessibility (0,70), atmosphere (0,89),

environment (0,83) dan service personnel (0,95) yang terdiri dari 14 item

dengan 10 skala penilaian dari point 1 (sangat tidak setuju ) sampai 10 (sangat

setuju).

3. Learners’ enjoyment: E-Game Flow scale. Alat ukur ini dikembangkan oleh

Fu et.al. (2009) untuk mengukur kenikmatan yang ditawarkan oleh game e-

learning yang dapat membantu perancang permainan untuk memahami

kekuatan dan kelemahan permainan secara efisien dari sudut pandang pelajar.

Skala yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari delapan dimensi:

Immersion, social interaction, challenge, goal clarity, feedback,

concentration, control, dan knowledge improvement. Alat ukur ini terdiri dari

56 item dengan koefisien alpha sebesar 0,942, disusun berdasarkan skala

Likert dengan skala 7 skala penilaian dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 7

(sangat setuju).

Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran enjoyment of web

Page 48: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

33

experience yang di adaptasi dari skala Likert yang digunakan oleh Lin et.al.

(2008) yang terdiri dari 22 item dengan beberapa modifikasi sesuai dengan

tujuan penelitian. terdapat empat pilihan jawaban untuk masing-masing dimensi

engagement, positive affect, dan fulfillment yaitu Sangat Sesuai (SS) dengan

nilai 4 sampai Sangat Tidak Sesuai (STS) dengan nilai 1.

2.4 Susceptibility To Interpersonal Influence

2.4.1 Pengertian susceptibility to interpersonal influence

Park dan Lessig (1997) melihat susceptibility to interpersonal influence sebagai

pengaruh kelompok referensi yang berasal dari individu atau kelompok yang

dianggap memiliki relevansi signifikan terhadap evaluasi, aspirasi atau perilaku

individu. Pengaruh kelompok referensi memiliki tiga komponen motivasi yaitu:

pengaruh informasi, utilitarian, dan nilai ekspresif. Pengaruh informasi diterima

orang lain intuk meningkatkan pengetahuan individu tetang lingkungannya.

Pengaruh utilitarian didasarkan pada kepatuhan dengan orang lain. Individu

mematuhi karena merasa orang lain dapat memberi pujian atau hukuman. Pengaruh

nilai ekspresif berkaitan dengan keinginan individu untuk meningkatkan konsep

dirinya di mata orang lain.

Susceptibility to interpersonal influence menurut MCGuire (dalam Bearden

dan Teel, 1989) merupakan sifat umum yang bervariasi antar individu dan bahwa

kemampuan relatif individu dalam satu situasi cenderung memiliki hubungan

positif yang signifikan dengan kemampuannya dalam berbagai situasi sosial

lainnya. McGuire (dalam Bearden dan Teel 1989) juga mengutip bukti yang

menunjukkan bahwa ada konformitas dan persuasi di seluruh kejadian. Artinya,

Page 49: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

34

individu yang menyesuaikan diri dengan satu sumber pada satu masalah

kemungkinan akan menyesuaikan dengan sumber lain pada masalah lain.

Sedangkan menurut Bearden dan Teel (1989) susceptibility to interpersonal

influence adalah kebutuhan individu untuk mengindentifikasi sesuatu dengan

bantuan pandangan/opini orang lain serta keinginan untuk mengikuti orang lain

yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, dan kecenderungan untuk

mempelajari suatu produk dan jasa dengan mengobservasi dari orang lain.

susceptibility to interpersonal influence dianggap sebagai sifat umum yang

bervariasi antar individu dan terkait dengan sifat dan karakteristik individu lainnya.

Menurut Lennox dan Wolfe (1984) mengartikan susceptibility to

interpersonal influence memfokuskannya pada perbandingan sosial, keadaan ketika

individu sadar akan reaksi orang lain terhadap perilakunya dan individu merasa

peduli atau peka terhadap sifat dari reksi tersebut. Dapat diartikan individu akan

peduli dengan apa yang dipirkan orang lain tentang dirinya dan mencari petunjuk

tentang reaksi orang lain terhadap dirinya.

Dalam penelitian ini, mengunakan definisi yang dikemukakan oleh Bearden

dan Teel (1989) susceptibility to interpersonal influence adalah kebutuhan individu

dalam mengindentifikasi sesuatu dengan bantuan pandangan/opini orang lain dan

keinginan untuk mengikuti orang lain yang mempengaruhi keputusan pembelian,

serta kecenderungan untuk mempelajari suatu produk dan jasa dengan

mengobservasi dari orang lain. Alasan pada penelitian ini memilih definisi yang

dikembangkan oleh (Bearden & Tell 1989) karena telah dilengkapi dengan properti

Page 50: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

35

konstruk seperti dimensi dan alat ukur yang sudah diakui dan digunakan dalam

banyak penelitian psikologi.

2.4.2 Dimensi susceptibility to interpersonal influence

Bearden dan Tell (1989) mengemukakan bahwa Susceptibility to interpersonal

influence memiliki dua dimensi, yaitu pengaruh normatif dan pengaruh

informasional.

1. Pengaruh normatif

Susceptibility to normative influence atau kerentanan konsumen terhadap pengaruh

normatif didefinisikan sebagai kecenderungan untuk memenuhi harapan orang lain

(Bearden & Tell 1989). Lalu Bearden dan Tell (1989) membagi dimensi pengaruh

normatif kedalam dua sub-dimensi, yakni kerentanan konsumen terhadap nilai

ekspresif dan kerentanan konsumen terhadap nilai utilitarian.

Kerentanan konsumen terhadap nilai ekspresif menggambarkan keinginan

individu untuk meningkatkan citra diri melalui asosiasi dengan kelompok tertentu.

Munculnya nilai ekspresif pada diri individu disebabkan oleh keinginan individu

untuk meningkatkan dan mendukung citra diri dengan mengidentifikasi dirinya

pada individu lain atau kelompok tertentu. Proses munculnya nilai ekspresif diawali

oleh kepuasan individu yang didapatkan ketika mengadopsi perilaku serta pendapat

individu lain (Brinberg & Plimtom, dalam Beaarden & Tell, 1989).

Sedangkan sub-dimensi utilitarian adalah sebagai upaya individu untuk

memenuhi harapan individu lain, baik untuk mendapatkan imbalan, atau

menghindari hukuman. Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh

utilitarian lebih kepada bentuk kepatuhan individu, bukan bentuk dari keinginan

Page 51: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

36

untuk meningkatkan citra diri, layaknya nilai ekspresif. Adapun pengaruh normatif

yang dimaksud pada pembelian impulsif disini ialah, melakuan pembelian suatu

produk karena pengaruh orang lain, dimana individu mempunyai keinginan untuk

meniru orang lain. Jika individu membeli produk yang dibeli oleh orang lain

individu merasa mempunyai kedekatan dengan orang tersebut.

2. Pengaruh informasional

Bearden dan Tell (1989) mendefinisikan susceptibility to informasional influence

(kerentanan konsumen terhadap pengaruh informasional) sebagai kecenderungan

individu untuk menerima informasi dari individu lain terkait bukti tentang

kenyataan. Kerentanan konsumen terhadap pengaruh informasional dapat muncul

melalui dua cara, pertama, mencari informasi dari individu lain yang dianggap

memiliki pengetahuan lebih baik. Kedua, membuat kesimpulan berdasarkan

pengamatan terhadap perilaku orang lain. Beberapa penelitian membuktikan bahwa

pengaruh informasional dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih

dan membeli produk (Bearden & Etzel, dalam Bearden & Tell, 1989).

2.4.3 Pengukuran susceptibility to interpersonal influence

Terdapat pengukurann yang terkait dengan susceptibility to interpersonal influence,

diantaranya sebagai berikut:

1. Attention To Social Comparison Information (ATSCI). Alat ukur ini

dikembangkan oleh Lennox dan Wolfe (1984) yang memfokuskan pada

perbandingan sosial. Yaitu menilai kesadaran individu terhadap reaksi orang lain

dan kepedulian terhadap rekasi tersebut, serta kepedulian tentang apa yang

difirkan orang lain tentang dirinya. Alat ukur ini terdiri dari 13 item dengan skala

Page 52: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

37

Likert yang disusun berdasarkan 5 penilaian yaitu 0 (selalu salah) hingga 5

(selalu benar) .Alat ukur ini memiliki koefisien alpha sebesar 0,83.

2. Consumer Susceptibility to Reference Group Influence. Alat ukur ini

dikembangkan oleh Park dan Lessig (1977). Setiap item pada alat ukur ini

menanyakan kepada responden mengenai relevensi dari sikap pernyataan

(terkait pengaruh interpersonal) dalam pembelian sebuah produk atau merek

yang diberikan. Alat ukur ini mengukur 3 dimensi yaitu informational influence,

utilitarian influence, dan value expressive.

Alat ukur ini terdiri dari 14 item dengan skala Likert yang disusun

berdasarkan 4 penilian yaitu dari 1 (tidak relevan) hingga 4 (sangat relevan).

Meski telah digunakan dalam beberapa penelitian, namun alat ukur ini memiliki

keterbatasan. Alat ukur ini dianggap tidak dapat dibandingkan dengan

kepribadian umum dan karakteristik personal yang dimiliki individu, karena alat

ukur ini menyebutkan merek dan produk tertentu secara spesifik, sehingga

memungkinkan adanya bias dari individu.

3. SUSCEP scale. Selain Park dan lessig (dalam Bearden & Tell 1989) tidak pernah

menyebutkan hasil pengukuran reliabilitas dan validitas dari alat ukur

susceptibility to interpersonal influence yang telah dikembangkan ini. Bearden

dan Tell (1989) kemudian mencoba untuk mengembangkan sebuah alat ukur

Susceptibility to interpersonal influence, untuk memperbaiki keterbatasan yang

terdapat pada alat ukur yang dikembangkan Park dan lessig (1977). Alat ukur ini

bernama SUSCEP scale yang mengukur dua dimensi, yaitu pengaruh normatif

dan pengaruh informasional yang terdiri dari 12 item dengan skala Likert yang

Page 53: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

38

disusun menjadi 7 skala penilaian yaitu dari 1 (sangat tidak setuju) hingga 7

(sangat setuju). Koefisien alpha dari dua subskla ini adalah 0,82 untuk pengaruh

informasi, dan 0,88 untuk pengaruh normatif.

Pada penelitian ini memodifikasi alat ukur SUSCEP scale yang

dikembangkan oleh Bearden dan Tell (1989) terdiri dari 18 item yang mengukur

pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Dikarenakan alat ukur merupakan

hasil perbaikan dari versi sebelumnya yang memiliki beberapa keterbatasan dan alat

ukur ini memiliki dimensi yang sesuai dengan penelitian.

2.5 Kerangka Berpikir

Belakangan ini perilaku konsumen menjadi begitu kompleks, pembelian memang

dilakukan oleh banyak individu dalam kegiatan sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan. Namun begitupula, banyak konsumen yang melakukan pembelian tanpa

rencana karena terdorong situasi tertentu dan menyebabkan konsumen membeli

barang tanpa pertimbangan yang matang. Hal ini dapat menyebabkan konsumen

melakukan pembelian impulsif. Pembelian impulsif atau pembelian dengan

dorongan tanpa perencanaan sebelumnya, mungkin saja terjadi dengan adanya

stimuli yang diberikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi emosi konsumen.

Pembelian menjadi sangat mudah dilakukan, dikarenakan perkembangan

teknologi yang semakin pesat membuat banyak bermunculan e-commerce baru

yang dapat dijadikan pilihan untuk berbelanja bagi konsumen. Pembelian dapat

dilakukan dimana saja dan kapan saja, membuat pembelian melalui online ini

banyak di minati oleh konsumen. Sehingga para e-commerce ini secara bersamaan

menawarkan banyak strategi pemasaran untuk meningkatkan transaksi pembelian,

Page 54: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

39

salah satu teknik yang paling banyak digunakan adalah sale. Teknik sale ini juga

merupakan salah satu alasan konsumen berpindah yang tadinya berbelanja secara

konvensional dan sekarang beralih membeli secara online. Sale juga dikatakan

dapat menjadi salah satu motivasi konsumen untuk melakukan pembelian tanpa

pertimbangan yaitu pembelian impulsif.

Ketika konsumen dihadapkan pada situasi belanja, seringkali konsumen

tidak dapat berpikir jernih, tidak mampu mengontrol dirinya dan diikuti oleh rasa

terburu-buru ingin memiliki produk. Dalam hal ini sale merupakan stimuli yang

diberikan oleh lingkungan belanja yang pada akhirnya membuat konsumen menjadi

pembeli impulsif. Para konsumenpun juga menjadi “gelap mata” jika dihadapkan

pada situasi sale yang sangat menggiurkan, padahal banyak pertimbangan yang

harus dipikirkan sebelum membeli produk sale terlebih lagi untuk sale yang

diadakan di online .

Pembelian impulsif berkaitan dengan gaya hidup dari konsumen itu sendiri.

Gaya hidup telah menjadi nilai-nilai yang dipercayai dalam melakukan suatu

kegiatan, minat dan opini individu, oleh karena itu hal ini sangat mempengaruhi

gaya pengambilan keputusan dalam membeli. Gaya hidup sering dipelajari dengan

orientasi belanja sehingga gaya belanja konsumen dapat menjadi cerminan dari

gaya hidup konsumen. Kebutuhan konsumen untuk meningkatkan citra diri

biasanya dilihat melalui produk apa yang konsumen beli dan gunakan, dan

seringkali menjadi hedonis hanya untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga

Individu rela mengorbankan apapun untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan

dengan gaya hidupnya.

Page 55: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

40

Activity (aktivitas) dalam penelitian ini adalah working activity dan shopping

activity, kegiatan-kegiatan tersebutlah yang sering dilakukan oleh konsumen muda

dalam mengabiskan waktunya. Dalam melakukan kegiatan tentunya ada beberapa

kebutuhan ataupun barang yang harus dipenuhi dari kegiatan tersebut, misalnya

kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan ataupun kegiatan individu ketika

melakukan pembelanjaan, untuk memenuhi kegiatannya membutuhkan beberapa

barang yang harus dibeli. Sehingga semakin tinggi individu memiliki keinginan

untuk melakukan kegiatan berkaitan dengan pekerjaan ataupun pembelanjaan,

semakin tinggi pula kemungkin individu melakukan pembelian impulsif untuk

memenuhi kebutuhan dari kegiatannya.

Interest (minat) dalam penelitian ini yaitu interest related to fashion, fashion

as self representation, interest related to home dan interest related to family, ke

empat dimensi interest tersebut merupakan karakteristik minat yang dimiliki oleh

konsumen muda. Keterikatan individu terhadap sesuatu membuat individu

memberikan perhatiannya secara berkelanjutan. Seringkali individu bersedia

melakukan apa saja untuk memenuhi minatnya seperti membeli barang-barang

yang berkaitan dengan minat individu. Sehingga semakin tinggi individu memiliki

keinginan untuk memenuhi minat terhadap sesuatu, semakin tinggi pula individu

melakukan pembelian impulsif.

Opinion (opini) dalam penelitian ini dibagi menjadi dua dimensi yaitu opini

about themselves dan opini about products, opini tersebut didasarkan pada

pandangan individu mengenai dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Dalam hal

pendapat mengenai diri sendiri dan pendapatnya terhadap produk sangat

Page 56: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

41

menentukan individu dalam keputusan membeli. Ketika individu memiliki

pandangan mengenai diri sendiri, individu menjadi paham apa yang harus

dilakukan untuk dirinya begitu pula dalam hal membeli barang. Selanjutnya

keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh pendapat individu mengenai produk

tersebut, individu akan lebih mudah membeli barang karena telah memiliki

pandangan baik atau kuang baik mengenai produk tersebut sehingga cenderung

lebih mudah mengambil keputusan membeli. Oleh karena itu semakin individu

memiliki opini terkait dirinya sendiri dan opini terkait produk semakin tinggi pula

individu melakukan pembelian impulsif.

Lalu pembelian impulsif juga dapat dipengaruhi oleh kesenangan berinternet

(enjoyment of web experience). Kesenangan berinternet bersifat intrinsik yang

dirasakan oleh individu dari kegiatan atau pengalaman yang individu itu lakukan.

Dalam proses pembelian menggunakan web/e-commerce banyak hal yang dapat

membuat konsumen merasakan kesenangan dari web itu sendiri yakni kemudahan

dalam penggunaan web, kenyamanan dari tampilan web, serta tampilan web yang

dibuat menarik, hal ini salah satu faktor individu menikmati moment saat

menggunakan web.

Engagement sangat menentukan individu dalam membuat keputusan

membeli. Perhatian yang difokuskan terhadap kegiatan, konsentrasi penuh dan

perasaan terlibat yang dirasakan individu dalam melakukan pembelian membentuk

keterikatan individu terhadap kegiatan yang sedang dilakukan. Dalam hal ini

tampilan web e-commerce yang di buat senyaman dan semudah mungkin mampu

membuat individu merasa terikat dalam proses pembelian. Sehingga semakin tinggi

Page 57: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

42

engagement individu ketika menggunakan e-commerce untuk pembelian semakin

tinggi pula kemungkinan individu melakukan pembelian impulsif.

Ketika individu merasakan pengalaman menyenangkan menggunakan e-

commerce untuk melakukan pembelian, hal ini tentu berkaitan dengan positive

affect. Perasaan bahagia, puas, senang, dan menikmati kegiatan yang sedang

dilakukan ketika menggunakan e-commerce mampu memberikan kenyaman dalam

proses pembelian. Individu menjadi tidak sadar telah menghabiskan waktu lama

dalam melakukan pembelian dan perasaan menyenangkan membawanya pada

pembelian yang tidak direncakan sebelumnya. Sehingga semakin tinggi positive

affect semakin tinggi pula individu melakukan pembelian impulsif.

Kegiatan menggunakan e-commerce untuk berbelanja seringkali membuat

individu merasa terpenuhi kebutuhannya, sesuai keingian dan berguna.

Menggunakan e-commerce individu dapat dengan mudah membeli barang yang

diinginkan, hal ini berkaitan dengan fulfillment. Ketika individu merasa e-

commerce memiliki kegunaan dan mampu memenuhi kebutuhan, tentu individu

merasa mendapatkan kenyaman dari pengalamannya. Sehingga semakin individu

merasa fulfillment semakin tinggi pula individu akan melakukan pembelian

impulsif.

Selain gaya hidup dan kesenangan berinternet, pembelian impulsif juga dapat

dipengaruhi oleh susceptibility to interpersonal influence. susceptibility to

interpersonal influence merupakan kebutuhan individu dalam mengidentifikasi

sesuatu melalui bantuan pandangan/opini orang lain, adanya keinginan untuk

mengikuti orang lain dan kecenderungan dalam mempelajari suatu produk dengan

Page 58: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

43

mengobservasi orang lain. Hal ini akan berdampak pada keputusan membelinya,

dimana pengaruh orang lain dapat menjadi sesuatu yang dipercaya oleh individu.

Dalam dimensi pengaruh normatif, dibeberapa individu lainnya yang

melakukan pembelian impulsif cenderung melakukan pembelian yang dipengaruhi

oleh orang lain atau memenuhi harapan orang lain serta seringkali mengadopsi

perilaku orang lain. Ketika individu mampu mengikuti harapan orang lain individu

merasa hal itu dapat meningkatkan citra dirinya dalam seuatu kelompok, sehingga

apa yang orang lain inginkan sangat mempengaruhi keputusannya dalam membeli.

Oleh karena itu semakin tinggi pengaruh normatif semakin tinggi pula individu

tersebut melakukan pembelian impulsif.

Berbeda dalam dimensi pengaruh informasional, beberapa individu ketika

melakukan pembelian cenderung terlebih dahulu melakukan pengamatan, mencari

informasi tentang produk yang akan dibelinya serta mengikuti pendapat dari orang

lain. Informasi yang didapat tersebut tentu menjadi pertimbangan untuk membeli

barang, ketika individu memiliki banyak informasi terhadap barang yang akan

dibelinya, individu menjadi lebih berhati-hati dan menimbang-nimbang dalam

keputusan membelinya. Sehingga semakin tinggi pengaruh informasi maka

semakin rendah kemungkinan melakukan pembelian impulsif.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka penelitian dapat dirumuskan

dalam bentuk skema sebagai berikut :

Page 59: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

44

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.6 Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis mayor

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan gaya hidup, kesenangan berinternet dan

susceptibility to interpersonal influence terhadap pembelian impulsif produk

sale e-commerce.

Page 60: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

45

2. Hipotesis minor

H2: Terdapat pengaruh yang signifikan working activity pada variabel gaya hidup

terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

H3: Terdapat pengaruh yang signifikan shopping activity pada variabel gaya hidup

terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

H4: Terdapat pengaruh yang signifikan interest related to fashion pada variabel gaya

hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

H5: Terdapat pengaruh yang signifikan fashion as self representation pada variabel

gaya hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

H6: Terdapat pengaruh yang signifikan interest related to home pada variabel gaya

hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

H7: Terdapat pengaruh yang signifikan interest related to family pada variabel gaya

hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

H8: Terdapat pengaruh yang signifikan opinion about themselves pada variabel gaya

hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

H9: Terdapat pengaruh yang signifikan opinion about products pada variabel gaya

hidup terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

H10: Terdapat pengaruh yang singifikan engagement pada variabel kesenangan

berinternet pada pembelian impulsif produk sale e-commerce

H11: Terdapat pengaruh yang signifikan positive affect pada variabel kesenangan

berinternet terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

H12: Terdapat pengaruh yang signifikan fulfillment pada variabel kesenangan

berinternet terhadap pembelian impulsif produk sale e-commerce.

Page 61: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

46

H13: Terdapat pengaruh yang signifikan pengaruh normatif pada variabel

susceptibility to interpersonal influence terhadap pembelian impulsif produk

sale e- commerce.

H14: Terdapat pengaruh yang signifikan pengaruh informasional pada variabel

susceptibility to interpersonal influence terhadap pembelian impulsif produk

sale e-commerce.

Seluruh hipotesis di atas akan dijadikan H0 untuk kajian pengujian statistik

selanjutnya.

Page 62: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

47

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1 Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen online di daerah Jakarta, Bogor,

Depok, dan Tangerang (Jabodetabek). Penelitian ini memiliki jumlah keseluruhan

populasi yang tidak teridentifikasikan karena populasi dalam penelitian ini tidak

terbatas. Sampel dalam penelitian ini yaitu konsumen yang melakukan pembelian

produk sale di e-commerce Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Bli-bli

sebanyak 325 orang. Pada penelitian ini memilih kelima e-commerce karena

menurut survey iPrice per Oktober 2018, Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak,

dan Bli-bli merupakan peringkat 5 besar e-commerce yang populer di Indonesia

dilihat dari banyaknya pengunjung website.

Kriteria populasi pada penelitian ini yaitu: laki-laki atau perempuan, usia

(18-25) tahun, konsumen yang membeli produk sale di e-commerce seperti Shopee,

Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Bli-bli dan berdomisili di daerah Jabodetabek.

1.1.2 Teknik pengambilan sampel

Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability sampling dengan menggunakan teknik accidental sampling

(convenience sampling) yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.

Siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data serta anggota populasi

bersedia menjadi responden dapat dijadikan sebagai sampel. Pengambilan sampel

dilakukan mulai tanggal 03 Juni 2019 sampai 01 juli 2019 melalui online dan

Page 63: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

48

penyebaran kuesioner langsung. Pengambilan sampel untuk online melalui google

form di link http://bit.ly/lagisale, mendapatkan sebanyak 209 responden sedangkan

116 responden lainnya melalui penyebaran secara langsung kepada responden yang

sesuai dengan kriteria penelitian. Sehingga, total keseluruhan sampel yang

didapatkan pada penelitian ini sebanyak 325 responden.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian

3.2.1 Identifikasi variabel penelitian

Dalam penelitian ini secara keseluruhan terdapat sembilan variabel, yang terdiri

dari delapan variabel bebas atau Independent Variable (IV) dan satu variabel terikat

atau Dependent Variable (DV). Adapun variabel pada penelitian ini yaitu:

1. Dependent Variable (DV): Pembelian impulsif.

2. Independent Variable (IV): working activities (X1), shopping activities (X2),

interests related to home (X3), interests related to family (X4), interests related

to fashion (X5), fashion as self representation (X6), opinion about themselves

(X7), opinion about products (X8), engagement (X9), positive affect (X10),

fulfillment (X11), pengaruh normatif (X12) , pengaruh informasional(X13).

3.2.2 Definisi operasional variabel

Setelah menentukan variabel mana yang menjadi variabel dependent dan

independent, maka selanjutnya menentukan definisi operasional dari variabel-

variabel penelitian yang kemudian akan digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan

definisi variabel operasional adalah sebagai berikut:

1. Pembelian impulsif (impulsive buying) adalah pembelian yang tidak rasional

dan diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan kurang perencanaan, serta

Page 64: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

49

diikuti oleh dorongan emosional. Pembelian impulsif diukur dengan

menggunakan skala Impulse Buying Tendency Scale (IBTS) dari Verplanken

dan Herabadi (2001) yang menekankan pada dua aspek yaitu aspek kognitif

dan aspek afektif. Aspek kognitif mengenai desakan membeli tanpa ada

pertimbangan, muncul keinginan membeli tanpa perencanaan sebelumnya dan

pembelian tanpa memikirkan kegunaan. Aspek afektif mengenai kesulitan

menahan keinginan untuk tidak membeli, desakan membeli barang akibat

perasaan/suasana hati positif, melakukan pembelian untuk mengubah

perasaan.

2. Gaya hidup adalah pola kehidupan sehari-hari individu dalam hal bagaimana

individu menghabiskan waktu, apa yang individu itu minati, serta pendapat

individu mengenai diri sendiri dan lingkungan sekitar (Plummer,1974). Gaya

hidup diukur menggunakan konsep AIO (Activity, Interest, and Opinion) oleh

Plummer (1974) yang dikembangan oleh Kwan et. al (2008) yang membagi

gaya hidup menjadi 8 dimensi yaitu working activity, shopping activity,

interests related to fashion, fashion as self representation, interest related to

home, interests related to family, opinion about themselves, opinion about

products, engagement, positive affect, fulfillment, pengaruh normatif dan

pengaruh informasional yang dijelaskan dalam indikator seperti kegiatan

terkait tugas, membandingkan baeangm memperhatikan trend setter,

memperhatikan cara berpakaian, menghabiskan waktu dirumah,

menghabiskan waktu dengan keluarga dan mengenal diri sendiri.

3. Kesenangan Berinternet (enjoyment of web experience) adalah perasaan yang

Page 65: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

50

berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik) berupa perasaan terlibat, perasaan

senang dan perasaan terpenuhi kebutuhannya yang didasarkan pada

pengalaman membeli produk menggunakan web. Pada penelitian ini

menjelaskan enjoyment of web experience akan diukur menggunakan alat ukur

yang di adaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Lin, et al (2008) yang

terdiri dari tiga aspek yaitu engagement, positive affect, dan fulfillment yang

dijelaskan dalam indikator seperti perhatian terfokus, konsentrasi penuh,

perasaan terlibat, merasa puas, merasa bahagia, menikmati waktu

menggunakan web, merasa kebutuhan terpenuhi, merasa sesuai keinginan dan

merasa web sangat berguna.

4. Susceptibility to interpersonal influence adalah kebutuhan individu untuk

mengidentifikasi suatu produk dengan bantuan pandangan atau opini individu

dan keinginan untuk mengikuti orang lain terhadap keputusan pembelian.

Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur Susceptibility to interpersonal

influence (SUSCEP) scale dari Bearden dan Tell (1989) yang mengukur dua

dimensi, yaitu pengaruh normatif dan pengaruh informasional yang dijelaskan

dalam indikator seperti mengikuti harapan orang lain, mengadopsi perilaku

orang lain, melakukan pengamatan, mencari informasi dan mengikuti pendapat

orang lain.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner, karena diharapkan

para responden dapat menilai perasaan, sikap ataupun opini mengenai diri

responden sendiri. Kuesioner dalam penelitian ini juga menyertakan halaman

Page 66: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

51

identitas responden untuk mempermudah mengelompokan gambaran subyek

mengenai usia dan jenis kelamin. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini

berbentuk skala model Likert, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS)

dan sangat tidak sesuai (STS). Subjek diminta untuk memilih salah satu dari pilihan

jawaban yang masing-masing jawaban menunjukan kesesuaian pernyataan yang

diberikan dengan keadaan yang dirasakan oleh subjek. Model skala Likert ini terdiri

dari pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable).

Perhitungan skor tiap-tiap pilihan jawaban adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Skor untuk pernyataan positif dan negatif skala likert

Kategori Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Instrumen dalam pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas empat

skala, yaitu: skala pembelian impulsif, skala gaya hidup, dan skala susceptibility

to interpersonal influence.

3.3.1 Skala pembelian impulsif

Pada variabel pembelian impulsif, menggunakan skala pembelian impulsif yang di

modifikasi dari Verplanken dan Herabadi (2001). Alat ukur terdiri dari 20 item yang

terbagi menjadi 2 dimensi, yaitu dimensi cognitive yang berjumlah 10 item

mengenai kurangnya perencanaan dan kehati-hatian dan dimensi affective yang

berjumlah 10 item mengukur dorongan emosional seperti kesulitan menahan

keinginan untuk tidak membeli, desakan membeli barang akibat perasaan/suasana

hati positif, melakukan pembelian untuk mengubah perasaan. Alat ukur ini

Page 67: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

52

menggunakan skala model likert dengan rentang 4 point, yaitu skala 1 (sangat tidak

setuju) sampai dengan 4 (sangat setuju). Ada pun blue print skala pembelian

impulsif pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut ini.

Tabel 3.2

Blue print skala Pembelian Impulsif

No Dimensi Indikator Fav Unfav Jml Contoh item

1. Dimensi

kognitif

- Kurangnya

pertimbangan

- Kurangnya

perencanaan

- Membeli tanpa

memikirkan kegunaan

1

4, 9

2, 6

7, 3

5, 8

10

10

item

Saya

membeli

barang sale

di e-

commerce

meskipun

jarang

digunakan.

2. Dimensi

afektif

- Kesulitan

menahan diri

- Membeli akibat

suasana hati

- Membeli untuk

mengubah perasaan

16, 11, 14

13, 17, 19

15, 18, 20

12 10

Item

Saya sulit

tergoda

melihat

barang sale

di e-

commerce

Jumlah 20

3.3.2 Skala gaya hidup

Skala gaya hidup pada penelitian memodifikasi konsep dasar activity, interest and

opinion (AIO) dari Plummer (1974), yang telah dikembangkan oleh Kwan et. al

(2008) dengan menggunakan 8 dimensi. Alat ukur ini terdiri dari 32 item, diukur

berdasarkan dimensi-dimensinya, yakni working activity, shopping activity,

interests related to fashion, fashion as self representation, interest related to home,

interests related to family, opinion about themselves dan opinion about products.

Alat ukur ini menggunakan skala model likert dengan rentang 4 point, yaitu skala

1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 4 (sangat setuju). Ada pun blue print skala

gaya hidup pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3. berikut ini.

Page 68: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

53

Tabel 3.3

Blue print skala gaya hidup

3.3.3 Skala kesenangan berinternet (enjoyment of web experience)

Skala kesenangan berinternet pada penelitian ini memodifikasi pengukuran dari

penelitian yang dilakukan oleh Lin et.al (2008). Alat ukur ini terdiri dari 22 item,

diukur berdasarkan dimensinya yaitu 7 item mengenai dimensi engagement

mengukur perasaan keterlibatan individu dalam kegiatan, 8 item mengenai dimensi

positive affect mengukur perasaan baik atau positif yang dirasakan individu ketika

melakukan kegiatan dan 7 item mengenai dimensi fulfillment mengukur perasaan

No Dimensi Indikator Fav Unf

av

Jml Contoh item

1

Working

activity

- Kegiatan terkait tugas 1, 9 4 Ketika sudah memulai

belajar, saya akan sulit

untuk berhenti. untuk

melakukannya.

- Menghabiskan waktu

dengan belajar

25

17

2 Shopping

activity

- Membandingkan barang

- Memilih model pakaian

- Menghabiskan uang

2

18

26

10

4 Saya membandingkan

barang di satu toko

dengan toko lainnya.

3 Interests

related to

fashion

- Memperhatikan trend

fashion

- Tertarik dengan trend

fashion

11, 19

27

3

4 Saya selalu

memperhatikan trend

fashion terbaru.

4 Fashion as self

representation

- Memperhatikan cara

berpakaian

- Mencerminkan diri

melalui pakaian

4, 28

12

20

4 Berpakaian baik

merupakan bentuk

menghargai diri sendiri.

5 Interests

related to home

- Menghabiskan waktu

dirumah

- Senang berada dirumah

21

5, 29

13

4 Saya lebih banyak

menghabiskan waktu

senggang dirumah

6 Intersted

related to

family

- menghabiskan waktu

dengan keluarga

- Mementingkan keluarga

6

14, 30

22

4 Keluarga meupakan hal

yang paling penting

bagi saya.

7 Opinion about

themselves

- Mengenal diri sendiri

- Pendapat tentang diri

23

7, 31

15 4 Saya selalu bangga

dengan diri saya.

8 Opinion about

products

- Pendapat terkait merek

- Berpendapat tentang

kualitas

8

16, 24

32 4 Saya bersedia

membayar harga lebih

mahal untuk merek

terkenal.

Jumlah 32

Page 69: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

54

individu ketika kebutuhannya terpenuhi, Alat ukur ini menggunakan skala model

likert dengan rentang 4 point, yaitu skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 4

(sangat setuju). Ada pun blue print skala enjoyment of web experience pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4. berikut ini

Tabel 3. 4

Blue print skala kesenangan berinternet

3.3.4 Skala susceptibility to interpersonal influence

Untuk mengukur susceptibility to interpersonal influence dalam penelitian ini

memodifikasi alat ukur yang diperkenalkan oleh Bearden dan Teel (1989) yaitu

susceptibility to interpersonal influence (SUSCEP) scale yang terdiri dari 18 item

yang mengukur dua subskala. Sub skala pertama melihat pengaruh pengaruh

normatif yang mencakup 8 item untuk mengukur kecenderungan perilaku individu

berdasarkan persetujuan atau penegasan dari lingkungan sosial. Sedangkan

subskala kedua melihat pengaruh component informative yang mencakup 10 item

No Dimensi Indikator Fav Unfav Jml Contoh item

1 Engagement - Perhatian

terfokus

- Konsentrasi

penuh

- Perasaan terlibat

1,10

2

12

19

11

7 Saat memilih produk

di web e-commerce,

perhatian saya sangat

terfokus

3

2 Positive

affect

- Merasa puas

- Merasa bahagia

- Menikmati

menggunakan

web

4

14, 20

6, 15

13 8 Saya menikmati

semua moment yang

dialami dalam

membeli produk di e-

commerce

5

21

3 Fulfillment - Merasa

kebutuhan

terpenuhi

- Merasa sesuai

keinginan

- Merasa web

sangat berguna

7, 16

8

18, 22

7 Membeli produk di e-

commerce merupakan

kegiatan yang

bermanfaat

17

9

Jumlah 22

Page 70: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

55

mengukur kecenderungan individu mencari informasi yang berkaitan dengan

pembelian dari lingkungan sosialnya. Alat ukur ini menggunakan skala model likert

dengan rentang 4 point, yaitu skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 4 (sangat

setuju). Ada pun blue print skala susceptibility to interpersonal influence pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.5. berikut ini

Tabel 3.5

Blue print skala susceptibility to interpersonal influence

3.4 Uji Validitas Konstruk

Instrumen penelitian diuji validitas dengan menggunakan metode Confirmatory

Factor Analysis (CFA). CFA adalah suatu bagian dari analisis faktor yang

digunakan untuk menguji apakah masing-masing item valid dalam mengukur

konstruk yang hendak diukur. Confirmatory Factor Analysis diuji dengan

menggunakan software LISREL 8.7. Adapun langkah-langkah dalam menguji

validitas setiap alat ukur menurut Umar, 2012 (dalam Suryadi, et al 2014), yaitu :

1. Menguji apakah hanya terdapat satu faktor saja yang menyebabkan item-item

saling berkorelasi (hipotesis unidimensionalitas item). Hipotesis ini diuji

No Dimensi Indikator Fav Unfav Jml Contoh item

1 Pengaruh

normatif

- Mengikuti harapan

orang lain

- Mengadopsi perilaku

orang lain

1, 6,

11

2, 7, 12

16

17

8 Ketika membeli

produk, saya

biasanya membeli

merek-merek yang

menurut saya akan

disetujui oleh

orang lain.

2 Pengaruh

informasional

- Melakukan pengamatan

- Mencari informasi

- Mengikuti pendapat

orang lain

3, 13

9, 18

5, 10

8

4, 14

10 Saya sering

mengumpulkan

informasi dari

teman atau

keluarga tentang

suatu produk

sebelum saya

membeli.

15

Jumlah 18

Page 71: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

56

dengan chi-square untuk memutuskan ada atau tidak ada perbedaan antara

matriks korelasi yang diperoleh dari data dengan matriks korelasi yang

dihitung menurut teori atau model. Jika P-value tidak signifikan (P-value >

0,05), artinya item yang diuji mengukur satu faktor saja (unidimensional).

Sedangkan, jika nilai P-value signifikan (P-value < 0,05) maka item-

item yang diuji ternyata mengukur lebih dari satu faktor (multidimensional).

Dalam keadaan demikian maka penelitian ini melakukan modifikasi terhadap

model dengan cara memperbolehkan kesalahan pengukuran pada item-item

saling berkorelasi tetapi dengan tetap menjaga bahwa item hanya mengukur

satu faktor (unidimensional). Jika sudah diperoleh model yang fit (tetapi tetap

unidimensional) maka dilakukan langkah selanjutnya.

2. Menganalisis item mana yang menjadi sumber tidak fit. Beberapa hal yang

perlu diperhatikan untuk mengetahui item mana yang menjadi sumber tidak fit,

yaitu:

- Melakukan uji signifikansi terhadap koefisien muatan faktor dari

masingmasing item dengan menggunakan t-test. Jika nilai t yang diperoleh

pada sebuah item tidak signifikan (t < 1,96), maka item tersebut akan

dieliminasi karena dianggap tidak signifikan sumbangannya terhadap

pengukuran yang sedang dilakukan.

- Melihat arah dari koefisien muatan faktor (factor loading). Jika suatu item

memiliki muatan faktor negatif, maka item tersebut dieliminasi karena

tidak sesuai dengan pengukuran (berarti semakin tinggi nilai pada item

tersebut semakin rendah nilai pada faktor yang diukur).

Page 72: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

57

3. Sebagai kriteria tambahan (optional) dapat dilihat juga banyaknya korelasi

partial antar kesalahan pengukuran, yaitu kesalahan pengukuran pada suatu

item yang berkorelasi dengan kesalahan pengukuran pada item lain. Jika pada

suatu item terdapat terlalu banyak korelasi seperti ini (misalnya lebih dari tiga),

maka item tersebut juga akan dieliminasi. Alasannya adalah karena item yang

demikian selain mengukur apa yang ingin diukur juga mengukur hal lain

(multidimensional item).

4. Setelah melakukan modifikasi terhadap model, maka dilakukan olah data untuk

mendapatkan faktor skor. Olah data dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 20 dengan ketentuan tidak mengikutserakan skor mentah dari item yang

sudah di drop.

5. Setelah mendapatkan faktor skor, kemudian ditransform dalam skala T-score

(true score) dengan menggunakan formula:

T-score= 50+ (10*F-score)

Faktor skor yang masih mengandung angka negatif harus ditransform menjadi

true score dengan mean= 50 dan standart deviation (SD)= 10.

6. Setelah proses true score (T-score) dari masing-masing variabel, maka

dilakukan analisis regresi. Dalam penelitian ini menggunakan analisiss regresi

berganda (multiple regression analysis).

Dapat disimpulkan, dalam penelitian ini terdapat 3 syarat untuk melihat

validitas konstruk alat ukur:

- Root Mean Square Eror of Approximation (RMESEA). RMSEA adalah ukuran

kesalahan yang dipakai oleh SEM untuk mungukur tingkat kesalahan model

Page 73: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

58

terhadap data. Model konstruk dapat dinyatakan fit apabila RMSEA > 0.05

(Browne & Cudeck, 1992).

- P-value. P-value adalah nilai kesalahan yag didapat dalam konstruk alat ukur.

Dengan nilai a (alpha) yaitu batas kesalahan maksimal sebesar 0.05. Dalam

validitas konstruk data dikatakan fit dengan model jika bentuknya

unidimensional yaitu item yang di uji mengukur satu faktor saja. Sehingga

model konstruk dapat dikatakan fit apabila P-value > 0.05. (Browne & Cudeck,

1992).

- T-value. T-value adalah nilai yang diperoleh melalui uji t, yang bertujuan untuk

menguji signifikansi terhadap koefisien faktor dari masing-masing item. Item

dapat dikatakan valid apabila T-value > 1.96 dan memiliki arah faktor loading

yaitu positive (Hair et.al, 2014).

3.4.1 Uji validitas konstruk pembelian impulsif

Skala pembelian impulsif terdiri atas 20 item. Penelitian ini menguji apakah 20 item

yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur pembelian

impulsif. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata

tidak fit, dengan Chi-Square = 1342.46, df = 170 P-value = 0.00000, RMSEA =

0.146. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya. Maka, diperoleh model fit dengan Chi-Square = 140.80, df = 118 P-

value = 0.07481, RMSEA = 0.024, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit

artinya model dengan satu faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur

satu faktor yaitu pembelian impulsif maka diperoleh model fit.

Page 74: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

59

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.6

Tabel 3.5

Muatan Faktor Item Pembelian Impulsif

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

1 0.59 0.05 10.99 V

2 0.63 0.05 12.55 V

3 0.54 0.05 9.90 V

4 0.56 0.05 10.53 V

5 0.37 0.06 6.74 V

6 0.54 0.05 10.10 V

7 0.49 0.05 8.99 V

8 0.47 0.05 8.60 V

9 0.69 0.05 13.75 V

10 0.56 0.05 10.43 V

11 0.75 0.05 15.21 V

12 0.50 0.05 9.17 V

13 0.62 0.05 11.88 V

14 0.77 0.05 15.81 V

15 0.59 0.05 11.20 V

16 0.78 0.05 16.25 V

17 0.75 0.05 15.31 V

18 0.66 0.05 12.93 V

19 0.58 0.05 11.07 V

20 0.64 0.05 12.33 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

digugurkan atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t dan muatan

faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.6 terlihat bahwa secara keseluruhan item tidak ada yang harus

Page 75: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

60

di drop out. Artinya bobot nilai pada item tersebut akan ikut dianalisis dalam

perhitungan factor score.

3.4.2 Uji validitas konstruk gaya hidup

3.4.2.1 Dimensi working activity

Skala working activity terdiri atas 4 item. Penelitian ini menguji apakah 4 item yang

ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur working activity. Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata fit, dengan

Chi-Square =3.04, df = 2 P-value = 0.21898, RMSEA = 0.040. Oleh karena itu,

nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor yaitu working activity

maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.7.

Tabel 3.6

Muatan Faktor Item Working Activity

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

1 0.43 0.07 6.32 V

9 0.46 0.07 6.78 V

25 0.38 0.07 5.75 V

17 0.80 0.08 9.55 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 1,9,25,17 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara

Page 76: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

61

keseluruhan item tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item

tersebut akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.2.2 Dimensi shopping activity

Skala shopping activity terdiri atas 4 item. Penelitian ini menguji apakah 4 item

yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur shopping activity.

Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata fit,

dengan Chi-Square =0,07, df = 2 P-value = 0.96529, RMSEA = 0.000. Oleh karena

itu, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor yaitu shopping activity

maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.8.

Tabel 3.8

Muatan Faktor Item Shopping Activity

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

2 0.15 0.08 1.99 V

10 0.24 0.10 2.45 V

18 0.24 0.10 2.43 V

26 1.00 0.34 2.92 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 2,10,18,26 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara

Page 77: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

62

keseluruhan item tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item

tersebut akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.2.3 Dimensi interests related to fashion

Skala interests related to fashion terdiri atas 4 item. Penelitian ini menguji apakah

4 item yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur interests

related to fashion. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor

ternyata tidak fit, dengan Chi-Square =21,51, df = 2 P-value = 0.00002, RMSEA =

0.174. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkolerasi satu

sama lainnya. Maka, diperoleh model fit dengan Chi-Square =0.08, df = 1 P-value

= 0.77931, RMSEA = 0.000, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya

model dengan satu faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu

faktor yaitu interests related to fashion maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.9.

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item Interests Related to Fashion

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

3 0.49 0.06 8.50 V

11 0.76 0.05 14.81 V

19 0.87 0.05 17.25 V

27 0.63 0.05 11.51 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Page 78: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

63

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 3,11,19,27 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara

keseluruhan item tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item

tersebut akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.2.4 Dimensi Fashion as Self Representation

Skala fashion as self representation terdiri atas 4 item. Penelitian ini menguji

apakah 4 item yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur

fashion as self representation. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor ternyata fit, dengan Chi-Square =0,16, df = 2 P-value = 0.92168,

RMSEA = 0.000. Oleh karena itu, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit

artinya model dengan satu faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur

satu faktor yaitu fashion as self representation maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.10.

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Fashion as Self Representation

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

4 0.56 0.07 8.50 V

12 0.89 0.08 11.51 V

28 0.42 0.06 6.68 V

20 0.36 0.06 5.74 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Page 79: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

64

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 4,12,28,20 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara

keseluruhan item tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item

tersebut akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.2.5 Dimensi interests related to home

Skala interests related to home terdiri atas 4 item. Penelitian ini menguji apakah 4

item yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur interests

related to home. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor

ternyata tidak fit, dengan Chi-Square =32,09, df = 2 P-value = 0.00000, RMSEA =

0.215. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkolerasi satu

sama lainnya. Maka, diperoleh model fit dengan Chi-Square =0.00, df = 0 P-value

= 1.00000, RMSEA = 0.000, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya

model dengan satu faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu

faktor yaitu interests related to home maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.11.

Page 80: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

65

Tabel 3.11

Muatan Faktor Item Interests Related to Home

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

5 0.57 0.08 7.35 V

13 0.35 0.06 5.44 V

21 0.69 0.09 7.37 V

29 1.08 0.12 9.30 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 5,13,21,29 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara

keseluruhan item tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item

tersebut akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.2.6 Dimensi interests related to family

Skala interests related to family terdiri atas 4 item. Penelitian ini menguji apakah 4

item yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur interests

related to family. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor

ternyata tidak fit, dengan Chi-Square =35.97, df = 2 P-value = 0.00000, RMSEA =

0.229. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkolerasi satu

sama lainnya. Maka, diperoleh model fit dengan Chi-Square =0.00, df = 0 P-value

= 1.00000, RMSEA = 0.000, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya

model dengan satu faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu

faktor yaitu interests related to home maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

Page 81: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

66

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.12

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item Interests Related to Home

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

6 0.91 0.18 5.05 V

14 1.06 0.22 4.88 V

22 0.17 0.07 2.66 V

30 0.60 0.13 4.57 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 6,14,22,30 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara

keseluruhan item tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item

tersebut akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.2.7 Dimensi Opinion about Themselves

Skala opinion about themselves terdiri atas 4 item. Penelitian ini menguji apakah 4

item yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur opinion about

themselves. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor

ternyata fit, dengan Chi-Square =2.60, df = 2 P-value = 0.27265, RMSEA = 0.030.

Oleh karena itu, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya model dengan

satu faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor yaitu

opinion about themselves maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

Page 82: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

67

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.13.

Tabel 3.13

Muatan Faktor Item Opinion about Themselves

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

7 0.09 0.05 1.86 X

15 0.22 0.10 2.21 V

23 1.25 0.53 2.37 V

31 0.29 0.12 2.35 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 15,23,31 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian item 7 harus di

drop out karena memiliki nilai t <1.96. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak

akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.2.8 Dimensi Opinion about Products

Skala opinion about products terdiri atas 4 item. Penelitian ini menguji apakah 4

item yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur opinion about

products. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata

fit, dengan Chi-Square =1.01, df = 2 P-value = 0.60489, RMSEA = 0.000. Oleh

karena itu, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya model dengan satu

faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor yaitu opinion

about products maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

Page 83: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

68

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.14.

Tabel 3.14

Muatan Faktor Item Opinion about Products

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

8 0.68 0.08 8.36 V

16 0.43 0.07 6.04 V

24 0.33 0.07 4.74 V

32 0.55 0.07 7.36 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 8,16,24,32 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara

keseluruhan item tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item

tersebut akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score

3.4.3 Uji validitas konstruk kesenangan berinternet

3.4.3.1 Dimensi engagement

Skala engagement terdiri atas 7 item. Penelitian ini menguji apakah 7 item yang ada

bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur engagement. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

Chi-Square = 125.94, df = 14 P-value = 0.00000, RMSEA = 0.157. Oleh karena itu,

penelitian ini melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Maka, diperoleh

model fit dengan Chi-Square = 11.19, df = 8 P-value = 0.19133, RMSEA= 0.035,

nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor yaitu engagement maka

diperoleh model fit.

Page 84: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

69

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.15.

Tabel 3. 15

Muatan Faktor Item Engagement

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

1 0.79 0.06 14.03 V

2 0.78 0.06 13.92 V

3 0.34 0.06 5.59 V

10 0.40 0.06 6.64 V

11 0.12 0.07 1.82 X

12 0.55 0.06 9.55 V

19 0.06 0.07 0.88 X

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

digugurkan atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t dan muatan

faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item item 1,2,3,10,12 adalah signifikan karena t >

1.96. Dengan demikian secara keseluruhan item nomor 11,19 di drop karena

memiliki nilai t < 1.96 ataupun bernilai negatif. Artinya bobot nilai pada item

tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.3.2 Dimensi positive affect

Skala positive affect terdiri atas 8 item. Penelitian ini menguji apakah 8 item yang

ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur positive affect. Dari

hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit,

dengan Chi-Square = 133.24, df = 20 P-value = 0.00000, RMSEA = 0.132. Oleh

Page 85: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

70

karena itu, penelitian ini melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Maka,

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 19.40, df = 12 P-value = 0.07927,

RMSEA= 0.044, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya model dengan

satu faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor yaitu

engagement maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.16.

Tabel 3. 16

Muatan Faktor Item Positive Affect

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

4 0.58 0.06 10.45 V

5 0.30 0.06 5.00 V

6 0.70 0.05 13.88 V

13 0.41 0.06 6.46 V

14

15

20

21

0.86

0.80

0.66

0.22

0.05

0.05

0.05

0.06

17.01

16.17

12.36

3.85

V

V

V

V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96).

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

keseluruhan item adalah signifikan karena t > 1.96 dan secara keseluruhan item

tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item tersebut akan ikut

dianalisis dalam perhitungan factor score.

Page 86: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

71

3.4.3.3 Dimensi fulfillment

Skala fulfillment terdiri atas 7 item. Penelitian ini menguji apakah 7 item yang ada

bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur fulfillment. Dari hasil

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

Chi-Square = 62.30, df = 14 P-value = 0.00000, RMSEA = 0.103. Oleh karena itu,

penelitian ini melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Maka, diperoleh

model fit dengan Chi-Square = 12.35, df = 10 P-value = 0.26241, RMSEA= 0.027,

nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor yaitu engagement maka

diperoleh model fit seperti.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.17.

Tabel 3. 17

Muatan Faktor Item Fulfillment

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

7 0.68 0.05 12.84 V

8 0.68 0.05 12.92 V

9 0.50 0.06 8.46 V

16 0.68 0.05 12.72 V

17 0.15 0.06 2.34 V

18 0.73 0.05 14.27 V

22 0.73 0.05 14.24 V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96)

Page 87: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

72

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

keseluruhan item adalah signifikan karena t > 1.96 dan secara keseluruhan item

tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item tersebut akan ikut

dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.4 Uji validitas konstruk suceptibility to interpersonal influence

3.4.4.1 Dimensi pengaruh normatif

Skala pengaruh normatif terdiri atas 8 item. Penelitian ini menguji apakah 8 item

yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur pengaruh normatif.

Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit,

dengan Chi-Square = 93.82, df = 20 P-value = 0.00000, RMSEA = 0.122. Oleh

karena itu, penelitian ini melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Maka,

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 15.70, df = 13 P-value = 0.26596,

RMSEA= 0.029, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit artinya model dengan

satu faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur satu faktor yaitu

engagement maka diperoleh model fit.

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.18.

Page 88: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

73

Tabel 3. 18

Muatan Faktor Item Pengaruh normatif

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

1 0.72 0.06 12.23 V

2 0.71 0.06 11.61 V

6 0.82 0.06 14.79 V

7 0.80 0.06 14.23 V

11 0.33 0.07 4.87 V

12 0.71 0.06 12.10 V

16

17

0.70

0.39

0.06

0.06

12.01

6.04

V

V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96).

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor

keseluruhan item adalah signifikan karena t > 1.96 dan secara keseluruhan item

tidak ada yang harus di drop out. Artinya bobot nilai pada item tersebut akan ikut

dianalisis dalam perhitungan factor score.

3.4.4.2 Dimensi pengaruh informasional

Skala pengaruh informasional terdiri atas 10 item. Penelitian ini menguji apakah 10

item yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur pengaruh

informasional. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor,

ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 286.00, df = 35 P-value = 0.00000, RMSEA

= 0.149. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya. Maka, diperoleh model fit dengan Chi-Square = 25.91, df = 18 P-

value = 0.10184, RMSEA= 0.037, nilai tersebut menunjukan bahwa model fit

artinya model dengan satu faktor (unidimensional) bahwa seluruh item mengukur

satu faktor yaitu pengaruh informasional maka diperoleh model fit.

Page 89: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

74

Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-drop atau

dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.19.

Tabel 3.19

Muatan Faktor Item Pengaruh Informasional

No. Koefisien Std.Eror T-Value Signifikan

3 0.15 0.06 2.38 V

4 0.17 0.06 2.91 V

5 0.64 0.05 12.28 V

8 -0.03 0.06 -0.54 X

9 0.81 0.05 16.26 V

10 0.92 0.05 18.98 V

13

14

15

18

0.22

0.18

0.19

0.31

0.06

0.06

0.06

0.06

3.78

3.02

3.01

5.51

V

V

V

V

Keterangan: tanda V Signifikan (t>1.96).

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai t bagi koefisien muatan faktor item

3,4,5,9,10,13,14,15,18 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara

keseluruhan item nomor 8 di drop karena memiliki nilai t < 1.96 ataupun bernilai

negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam

perhitungan factor score.

3.5 Teknik Analisa Data

Analisis data digunakan untuk melihat pengaruh independent variable terhadap

dependent variable. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

multiple regression analysis atau analisis regresi berganda. Analisis regresi

Page 90: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

75

berganda merupakan analisis regresi dengan satu variabel dependen dan lebih dari

satu variabel independen. Rumus regresi berganda pada penelitian ini adalah:

Keterangan :

Y = Pembelian impulsif

X1 = Working activity

X2 = Shopping activity

X3 = Interests related to fashion

X4 = Fashion as self representation

X5 = Interest related to home

X6 = Interests related to family

X7 = Opinion about themselves

X8 = Opinion about products

X9 = Engagement

X10 = Positive affect

X11 = Fulfillment

X12 = Pengaruh normatif

X13 = Pengaruh informational

a = Intersept

b = Koefisien regresi untuk masing-masing X

e = Residual

Dari analisis regresi berganda dapat diperoleh nilai R, yaitu koefisien

korelasi berganda antara pembelian impulsif pada produk sale di e-commerce

dengan yaitu gaya hidup, kesenangan berinternet, dan susceptibility to

interpersonal influence. Besarnya nilai pembelian impulsif disebabkan oleh

independent variable yang telah disebutkan ditunjukkan oleh koefisien determinasi

berganda atau R2 (R Square). R2 merupakan proporsi varian pembelian impulsif

pada produk sale di e-commerce yang dijelaskan oleh yaitu gaya hidup, enjoyment,

dan susceptibility to interpersonal influence. Untuk mendapatkan nilai R2,

digunakan rumusan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 +

b10 X10 + b11X11 + b12X12 + b13X13 + e

Page 91: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

76

Dari analisis Multiple Regression ini dapat diperoleh beberapa informasi, di

antaranya:

1. R2, yang menunjukkan proporsi varians (persentase varian) dari variable

pembelian impulsif pada produk sale di e-commerce yang dijelaskan oleh yaitu

gaya hidup, kesenangan berinternet, dan susceptibility to interpersonal

influence.

2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Koefisien regresi yang signifikan menunjukkan dampak yang

signifikan dari yaitu gaya hidup, kesenangan berinternet, dan susceptibility to

interpersonal influence.

3. Persamaan regresi yang di temukan biasa digunakan untuk membuat prediksi

tentang pembelian impulsif pada produk sale di e-commerce jika yaitu gaya

hidup, kesenangan berinternet, dan susceptibility to interpersonal influence

diketahui.

Kemudian untuk membuktikan apakah regresi yaitu gaya hidup,

kesenangan berinternet, dan susceptibility to interpersonal influence terhadap

pembelian impulsif pada produk sale di e-commerce signifikan, maka digunakan

uji F. Dari hasil uji F yang dilakukan, dapat dilihat apakah yaitu gaya hidup,

enjoyment of web experience, dan susceptibility to interpersonal influence

memiliki pengaruh terhadap pembelian impulsif pada produk sale di e-commerce

dengan rumus sebagai berikut :

R2 = SSREG/∑Y2

Page 92: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

77

F= R2/k

(1- R2) / (N-k-1)

Keterangan :

k = jumlah independent variable

N = jumlah sampel.

Kemudian, hipotesis minor dianalisa melalui penjelasan tentang apakah

terdapat pengaruh signifikan yang diberikan yaitu gaya hidup, kesenangan

berinternet, dan susceptibility to interpersonal influence terhadap pembelian

impulsif terhadap caranya adalah dengan dilakukan uji koefisien regresi dari tiap

IV dan DV yang dianalisis. Uji tersebut digunakan untuk melihat apakah pengaruh

yang diberikan yaitu gaya hidup, kesenangan berinternet, dan susceptibility to

interpersonal influence signifikan terhadap pembelian impulsif pada produk sale

di e-commerce secara dimensional atau parsial.

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah IV memberikan kontribusi

terhadap DV. Sebelum di dapatkan nilai t dari tiap IV, harus di dapat dulu nilai

standard error estimate dari b (koefisien regresi) yang di dapatkan melalui akar

Msres dibagi dengan SSx. Setelah di dapatkan Sb barulah bias dilakukan uji t,

yaitu hasil bagi dari b (koefisien regresi) dengan Sb itu sendiri. Uji t akan

dilakukan sebanyak sebelas kali sesuai dengan variabel yang dianalisis. Uji t yang

dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:

T= b / Sb

Page 93: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

78

Keterangan :

b = koefisien regresi

Sb = standar eror dari b

Di mana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standard error dari b. Hasil

uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan nantinya.

Page 94: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

79

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 325 orang pengguna e-commerce yang membeli

produk sale. Selanjutnya akan dijelaskan gambaran subjek berdasarkan dari jenis

kelamin dan usia pada tabel 4.1 berikut

Tabel 4.1

Gambaran Umum Subjek Penelitian (N=325)

Sampel Penelitian Frekuensi Presentase

Jenis Kelamin

Laki-laki 120 36,9%

Perempuan

Total

205

325

63,1%

100%

Domisili

Jakarta 99 30,5%

Bogor 37 11,4%

Depok 29 8,9%

Tangerang 120 36,9%

Bekasi

Total

40

325

12,3%

100%

Pengguna E-commerce

Shoppee 200 61,5%

Tokopedia 42 12,9%

Lazada 41 12,6%

Bukalapak 23 7,1%

Bli-bli

Total

19

325

5,8%

100%

Berdasarkan data tabel 4.1 di atas dapat diketahui jumlah sampel sebanyak

325 responden. Dari keseluruhan responden jenis kelamin perempuan lebih banyak

daripada laki-laki. Laki-laki sebanyak 120 orang (36,9%) dan perempuan sebanyak

205 orang (63,1%). Selanjutnya, berdasarkan domisili didominasi oleh responden

di kota Tangerang, dan paling sedikit adalah responden di kota Depok. Terdapat

Page 95: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

80

sampel berdomisili di kota Jakarta sebanyak 99 orang (30,5%), kota Bogor

sebanyak 37 orang (11,4%), Depok sebanyak 29 orang (8,9%), Tangerang sebanyak

120 orang (36,9%), dan Bekasi sebanyak 40 orang (12,3%). Berdarkan e-commerce

yang paling sering digunakan oleh responden, didominasi oleh pengguna e-

commerce shopee dan yang paling sedikit adalah bli-bli. Pengguna shopee sebanyak

200 orang (61,5%), pengguna tokopedia sebanyak 42 orang (12,9%), pengguna

lazada sebanyak 41 orang (12,6%), pengguna bukalapak sebanyak 23 orang

(7,1%), dan pengguna bli-bli sebanyak 19 orang (5,8%)

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Sebelum diuraikan secara lebih terperinci tentang beberapa sub bab selanjutnya,

perlu dijelaskan bahwa skor yang digunakan dalam analisis statistik adalah skor

murni (true score) yang merupakan hasil proses konversi dari raw score. Proses ini

ditujukan agar mudah dalam membandingkan antar skor hasil pengukuran variabel

yang diteliti. Dengan demikian semua raw score menjadi z-score. Untuk

menghilangkan bilangan negatif dari z-score, semua skor ditransformasi ke rumus

t. Dalam hasil analisis deskriptif ini akan disajikan nilai maksimum, minimum,

mean dan standar deviasi variabel.

Hasil deskriptif memberikan gambaran mengenai data dalam suatu

penelitian. Dalam penelitian ini, hasil analisis deskriptif menyajikan nilai

minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi serta kategorisasi tinggi dan

rendahnya skor variabel penelitian. Hasil analisis deskriptif akan dijelaskan pada

tabel 4.2 sebagai berikut:

Page 96: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

81

Tabel 4.2

Analisis Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Pembelian Impulsif 325 26,18 79,00 50,0000 9,57501

Working Activity 325 23,31 65,28 50,0000 7,82063

Shopping Activity 325 30,28 67,77 50,0000 8,90580

Interests Related to Fashion 325 30,21 73,80 50,0000 8,90739

Fashion as Self Representasion 325 16,49 65,91 50,0000 8,37429

Interests Related to Home 325 22,64 62,57 50,0000 8,54324

Interests Related to Family 325 19,41 62,17 50,0000 8,36199

Opinion about Themselves 325 22,14 62,80 50,0000 8,67442

Opinion about Products 325 32,63 71,40 50,0000 7,50702

Engangement 325 23,90 69,09 50,0000 8,47139

Positive Affect 325 24,37 73,57 50,0000 8,78944

Fulfillment 325 19,24 70,25 50,0000 8,72122

Pengaruh Normatif 325 31,46 85,11 50,0000 9,26272

Pengaruh Informasional 325 17,86 66,63 50,0000 9,01011

Valid N (listwise) 325

Berdasarkan data pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa mean dari

masing-masing variabel adalah 50. Secara keseluruhan variabel yang memiliki

standar deviasi dengan nilai 9 terdapat 3, yaitu pembelian impulsif, pengaruh

normatif dan pengaruh informasional. Varibel yang memilliki standar deviasi

dengan nilai 8 terdapat 9, yaitu shopping activity, interests related to fashion,

fashion as self representation, fashion self as representation, interests related to

home, interests relate to family, opinion about themselves, engangement, possitive

affect, dan fulfillment. Sedangkan standar deviasi dengan nilai 7 terdapat 2, yaitu

working activity dan opinion about products.

Variabel pembelian impulsif memiliki nilai minimum = 26,18, nilai

maksimum = 79,00, SD = 9,57501. Kedua, variabel working activity dengan nilai

Page 97: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

82

minimum = 23,31, maksimum = 65,28, dan SD = 7,82063. Ketiga, variabel

shopping activity dengan nilai minimum = 30,28, maksimum = 67,77, dan SD =

8,90580. Keempat, variabel interesets related to fashion dengan nilai minimum =

30,21, maksimum = 73,80, dan SD = 8,90739. Kelima, variabel fashion as self

representation dengan nilai minimum = 16,49, maksimum = 65,91, dan SD =

8,37429. Keenam, variabel interests related to home dengan nilai minimum =

22,64, maksimum = 62,57, dan SD = 8,54324. Ketujuh, variabel interests related

to family dengan nilai minimum = 19,41, maksimum = 62,17, dan SD = 8,36199,

kedelapan opinion about themselves dengan nilai minimum = 22,14, maksimum =

62,80, dan SD = 8,67442. Kesembilan, variabel opinion about products dengan

nilai minimum = 32,63, maksimum = 71,40, dan SD = 7,50702. Kesepuluh, variabel

engagement dengan nilai minimum = 23,90, maksimum = 69,09, dan SD = 8,47139.

Kesebelas, variabel positive affect dengan nilai minimum = 24,37, maksimum =

73,57, dan SD = 8,78944. Keduabelas, variabel fulfillment dengan nilai minimum

= 19,24, maksimum = 70,25, dan SD = 8,72122. Ketigabelas, variabel pengaruh

normatif dengan nilai minimum = 31,46, maksimum = 85,11, dan SD = 9,26272.

Keempatbelas, variabel pengaruh informasional dengan nilai minimum = 17,86,

maksimum = 66,63, dan SD = 9,01011.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel

Berdasarkan pada alat ukur yang digunakan, kategorisasi skor dalam penelitian ini

dibuat menjadi dua kategori yaitu, tinggi dan rendah. Selanjutnya, menggunakan

informasi tersebut sebagai acuan untuk membuat norma kategorisasi dalam

penelitian ini yang datanya bukan menggunakan raw score tetapi menggunakan true

Page 98: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

83

score yang skalanya telah dipindah menggunakan rumus T score yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya. Pedoman interpretasi skor adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 3

Pedoman Interpretasi Skor

Kategorisasi Norma

Rendah X < Mean

Tinggi X > Mean

Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan

rendahnya untuk variabel pembelian impulsif, working activity, shopping activity,

interests related to fashion, fashion as self representation, interest related to home,

interests related to family, opinion about themselves, opinion about products,

engagement, positive affect, fulfillment, pengaruh normatif dan pengaruh

informasional pada tabel 4.4.

Tabel 4. 4

Kategorisasi Skor Variabel

Variabel Rendah Tinggi

N % N %

Pembelian Impulsif

Working Activity

Shopping Activity

Interests Related to Fashion

Fashion as Self Representation

Interests Related to Home

Interests Related to Family

Opinion About Themselves

Opinion About Products

164

188

151

167

197

176

180

224

170

50,5%

57,8%

46,5%

51,4%

60,6%

54,2%

55,4%

68,9%

52,3%

161

137

174

158

128

149

145

101

155

49,5%

42,2%

53,5%

48,6%

39,4%

45,8%

44,6%

31,1%

47,7%

Engagement 180 55,4% 145 44,6%

Positive Affect 206 63,4% 119 36,9%

Fulfillment 184 56,6% 141 43,4%

Pengaruh Normatif 175 53,8% 150 46,2%

Pengaruh Informasional 167 51,4% 158 48,6%

Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 50,5% atau 164

responden memiliki pembelian impulsif yang rendah, Sedangkan responden yang

Page 99: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

84

memiliki pembelian impulsif yang tinggi, yaitu 49,5% atau 161 responden. Dapat

disimpulkan bahwa tingkat pembelian impulsif dari keseluruhan responden paling

dominan berada pada kategorisasi rendah.

Pada tabel 4.4 juga dijelaskan mengenai kategorisasi skor dimensi gaya

hidup, dapat dilihat bahwa 57,8% atau 188 responden memiliki working activity

yang rendah. Sedangkan responden yang memiliki working activity yang tinggi,

yaitu 42,2% atau 137 responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat working activity

dari keseluruhan responden paling dominan berada pada kategorisasi rendah.

Pada variabel shopping activity, dapat dilihat bahwa sebesar 46,5% atau 151

responden memiliki tingkat shopping activity yang rendah. Sedangkan responden

yang memiliki shopping activity yang tinggi, yaitu 53,5 atau 174 responden. Dapat

disimpulkan bahwa tingkat shopping activity dari keseluruhan responden paling

dominan berada pada kategorisasi tinggi.

Kemudian pada variabel interests related to fashion, dapat dilihat bahwa

sebesar 51,4% atau 167 responden memiliki interests related to fashion yang

rendah. Sedangkan responden yang memiliki interests related to fashion yang

tinggi, yaitu 48,6% atau 158 responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat interest

related to fashion dari keseluruhan responden paling dominan berada pada

kategorisasi rendah.

Selanjutnya pada variabel fashion as self representation, dapat dilihat

bahwa sebesar 60,6% atau 197 responden memiliki fashion as self representation

yang rendah. Sedangkan responden yang memiliki fashion as self representation

yang tinggi, yaitu 39,4% atau 128 responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat

Page 100: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

85

fashion as self representation dari keseluruhan responden paling dominan berada

pada kategorisasi rendah.

Pada variabel interests related to home, dapat dilihat bahwa sebesar 54,2%

atau 176 responden memiliki interests related to home yang rendah. Sedangkan

responden yang memiliki interests related to home yang tinggi, yaitu 45,8% atau

149 responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat interest related to home dari

keseluruhan responden paling dominan berada pada kategorisasi rendah.

Pada variabel interests related to family, dapat dilihat bahwa sebesar 55,4%

atau 180 responden memiliki interests related to family yang rendah. Sedangkan

responden yang memiliki interests related to family yang tinggi, yaitu 44,6% atau

145 responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat interest related to family dari

keseluruhan responden paling dominan berada pada kategorisasi rendah.

Pada variabel opinion about themselves, dapat dilihat bahwa sebesar 68,9%

atau 224 responden memiliki opinion about themselves yang rendah. Sedangkan

responden yang memiliki opinion about themselves yang tinggi, yaitu 31,1% atau

101 responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat opinion about themselves dari

keseluruhan responden paling dominan berada pada kategorisasi rendah.

Pada variabel opinion about products, dapat dilihat bahwa sebesar 52,3%

atau 170 responden memiliki opinion about products yang rendah. Sedangkan

responden yang memiliki opinion about products yang tinggi, yaitu 47,7% atau 155

responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat opinion about products dari

keseluruhan responden paling dominan berada pada kategorisasi rendah.

Page 101: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

86

Berdasarkan data pada tabel 4.4 juga dijelaskan mengenai kategorisasi skor

dimensi kesenangan berinternet, dapat dilihat bahwa 55,4% atau 180 responden

memiliki engagement yang rendah. Sedangkan responden yang memiliki

engagement yang tinggi, yaitu 44,6% atau 145 responden. Dapat disimpulkan

bahwa tingkan engagement dari keseluruhan responden paling dominan berada

pada kategorisasi rendah.

Variabel yang memiliki tingkat tinggi yaitu positive affect. Dapat dilihat

bahwa sebesar 63,4% atau 206 responden memiliki positive affect yang rendah.

Sedangkan responden yang memiliki positive affect yang tinggi, yaitu 36,9% atau

119 responden. Dapat disimpulkan bahwa tingkat positive affect dari keseluruhan

responden paling dominan berada pada kategorisasi rendah.

Pada variabel fulfillment dapat dilihat bahwa sebesar 56,6% atau 184

responden memiliki fulfillment yang rendah. Sedangkan responden yang memiliki

fulfillment yang tinggi, yaitu 43,4% atau 141 responden. Dapat disimpulkan bahwa

tingkat fulfillment dari keseluruhan responden paling dominan berada pada

kategorisasi rendah.

Pada tabel 4.4 juga dijelaskan mengenai kategorisasi skor dimensi

susceptibility to interpersonal influence, dapat dilihat bahwa 53,8% atau 175

responden memiliki pengaruh normatif yang rendah. Sedangkan responden yang

memiliki pengaruh normatif yang tinggi, yaitu 46,2% atau 150 responden. Dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengaruh normatif dari keseluruhan responden paling

dominan berada pada kategorisasi rendah.

Page 102: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

87

Selanjutnya dapat dilihat bahwa sebesar 51,4% atau 167 responden

memiliki pengaruh informasional yang rendah. Sedangkan responden yang

memiliki pengaruh informasional yang tinggi, yaitu 48,6% atau 158 responden.

Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh informasional dari keseluruhan

responden paling dominan berada pada kategorisasi rendah.

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing IV terhadap

DV dalam penelitian ini, analisisnya dilakukan dengan teknik multiple regression

analysis. Data yang dianalisis ialah faktor skor atau true score yang diperoleh dari

hasil analisis faktor. Lalu memindahkan skala faktor skor tersebut menjadi T score

dengan berdasarkan rumus yang telah dipaparkan sebelumnya pada bab 3.

Penggunaan T score ini ialah untuk menghindari dampak negatif dari kesalahan

pengukuran dan juga agar tidak ada responden yang mendapatkan nilai negatif.

Pada tahapan ini, menguji hipotesis dengan multiple regression analysis

dengan menggunakan software SPSS 20.0. Dalam melakukan analisis regresi, ada

3 hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen

varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV

berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan

atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan beberapa tahapan. Langkah pertama,

melihat besaran R2 untuk mengetahui berapa persen varians dependent variable

Page 103: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

88

yang dijelaskan oleh independent variable. Selanjutnya untuk tabel yang berisi R2,

dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4. 5

Model Summary Analisis Regresi

Model R R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,643a ,413 ,389 7,48669 ,413 16,843 13 311 ,000

a. Predictors: (Constant), Pengaruh Informasional, Opinion about Themselves,

Opinion about Product, Engangement, Fashion as Self Representasion, Interests

Related to Home, Working Activity, Shopping Activity, Pengaruh Normatif,

Positive Affect, Interests Related to Fashion, Interests Related to Family,

Fulfillment

Berdasarkan pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa perolehan R Square sebesar

0,413 atau 41,3%. Artinya proporsi varians dari pembelian impulsif yang dijelaskan

oleh working activity, shopping activity, interests related to fashion, fashion as self

representation, interest related to home, interests related to family, opinion about

themselves, opinion about products, engagement, positive affect, fulfillment,

pengaruh normatif dan pengaruh informasional sebesar 41,3% sedangkan 58,7%

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Langkah selanjutnya adalah melihat koefisien regresi dari masing-masing

independent variable. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya koefisien regresi

yang dihasilkan, dapat dilihat melalui kolom Sig. Jika Sig. < 0.05 maka koefisien

regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap pembelian impulsif

begitupula sebaliknya. Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing IV

terhadap pembelian impulsif dapat dilihat pada tabel 4.6

Page 104: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

89

Tabel 4. 6

Anova Pengaruh Keseluruhan Independent Variable terhadap Dependent

Variable

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 12272,889 13 944,068 16,843 ,000b

Residual 17431,703 311 56,050

Total 29704,592 324

a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif

b. Predictors: (Constant), Pengaruh Informasional, Opinion about Themselves,

Opinion about Product, Engangement, Fashion as Self Representasion, Interests

Related to Home, Working Activity, Shopping Activity, Pengaruh Normatif,

Positive Affect, Interests Related to Fashion, Interests Related to Family,

Fulfillment

Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui bahwa nilai p (sig) pada kolom paling

kanan adalah sebesar 0,000 atau dengan nilai P-value < 0,05. Artinya terdapat

pengaruh yang signifikan dari working activity, shopping activity, interests related

to fashion, fashion as self representation, interest related to home, interests related

to family, opinion about themselves, opinion about products, engagement, positive

affect, fulfillment, pengaruh normatif dan pengaruh informasional terhadap

pembelian impulsif.

Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi dari masing-masing

independent variable. Jika sig < 0,05 maka koefisien regresi tersebut signifikan

yang berarti independent variable tersebut memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pembelian impulsif. Besarnya koefisien regresi dari masing-masing

independent variable terhadap pembelian impulsif dapat dilihat pada tabel 4.7

berikut:

Page 105: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

90

Tabel 4. 7

Koefesien Regresi

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 5,122 5,474 ,936 ,350

Working Activity -,055 ,060 -,045 -,916 ,360

Shopping Activity ,225 ,055 ,209 4,109 ,000*

Interests Related to Fashion ,153 ,060 ,142 2,532 ,012*

Fashion as Self Representasion -,039 ,055 -,034 -,698 ,486

Interests Related to Home -,075 ,061 -,067 -1,219 ,224

Interests Related to Family -,032 ,068 -,028 -,472 ,637

Opinion about Themselves -,045 ,054 -,041 -,829 ,408

Opinion about Product ,277 ,064 ,217 4,316 ,000*

Engangement -,121 ,063 -,107 -1,914 ,057

Positive Affect ,132 ,068 ,122 1,957 ,051

Fulfillment ,177 ,072 ,161 2,447 ,015*

Pengaruh Normatif ,257 ,056 ,249 4,603 ,000*

Pengaruh Informasional ,043 ,050 ,041 ,870 ,385

a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.7 diatas, dapat diketahui

persamaan regresi sebagai berikut: (*signifikan)

Pembelian impulsif = 5,122 - 0.055 (working activity) + 0.225 (shopping

activity)* + 0.153 (interests related to fashion)* – 0.039 (fashion as self

representation) – 0.075 (interests related to home) – 0.032 (interests related to

family) – 0.045 (opinion about themselves) + 0.277 (opinion about products)* –

0.121 (engagement) + 0.132 (positive affect) + 0.177 (fulfillment)* + 0.257

(pengaruh normatif)* + 0.043 (pengaruh informasional).

Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi

working activiy, interests related to fashion, opinion about products, fulfillment dan

pengaruh normatif yang signifikan. Hal ini berarti dari tiga belas hipotesis minor

Page 106: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

91

terdapat lima yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh

masing-masing independent variable adalah sebagai berikut:

1. Variabel Working Activity

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,055 dengan signifikan 0,360 (P-

value > 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil diterima, yang

berarti pengaruh variabel working activiy terhadap pembelian impulsif tidak

signifikan.

2. Variabel Shopping Activity

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,225 dengan signifikansi 0,000 (P-

value < 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil ditolak, yang

berarti pengaruh variabel shopping activity terhadap pembelian impulsif

signifikan. Arah positif menunjukan bahwa semakin tinggi shopping activity

maka semakin tinggi juga pembelian impulsif.

3. Variabel Interests Related to Fashion

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,153 dengan signifikansi 0,012 (P-

value < 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil ditolak, yang

berarti pengaruh variabel interest related to fashion terhadap pembelian

impulsif signifikan. Arah positif menunjukan bahwa semakin tinggi intersts

related to fashion maka semakin tinggi juga pembelian impulsif.

4. Variabel Fashion as Self Representation

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,039 dengan signifikan 0,486 (P-

value > 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil diterima, yang

Page 107: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

92

berarti pengaruh variabel fashion as self representation terhadap pembelian

impulsif tidak signifikan.

5. Variabel Interests Related to Home

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,075 dengan signifikan 0,224 (P-

value > 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil diterima, yang

berarti pengaruh variabel interests related to home terhadap pembelian

impulsif tidak signifikan.

6. Variabel Interests Related to Family

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,032 dengan signifikan 0,637 (P-

value > 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil diterima, yang

berarti pengaruh variabel interests related to family terhadap pembelian

impulsif tidak signifikan.

7. Variabel Opinion about Themselves

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,045 dengan signifikan 0,408 (P-

value > 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil diterima, yang

berarti pengaruh variabel opinion about themselves terhadap pembelian

impulsif tidak signifikan.

8. Variabel Opinion about Products

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.277 dengan signifikansi 0,000 (P-

value < 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil ditolak, yang

berarti pengaruh variabel opinion about products terhadap pembelian impulsif

signifikan. Arah positif menunjukan bahwa semakin tinggi opinion about

products maka semakin tinggi juga pembelian impulsif.

Page 108: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

93

9. Variabel Engagement

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,121 dengan signifikan 0,057 (P-

value > 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil diterima, yang

berarti pengaruh variabel engangement terhadap pembelian impulsif tidak

signifikan.

10. Variabel Positive Affect

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.132 dengan signifikan 0,051 (P-

value > 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil diterima, yang

berarti pengaruh variabel positive affect terhadap pembelian impulsif tidak

signifikan.

11. Variabel Fulfillment

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.177 dengan signifikansi 0,015 (P-

value < 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil ditolak, yang

berarti pengaruh variabel fulfillment terhadap pembelian impulsif signifikan.

Arah positif menunjukan bahwa semakin tinggi fulfillment maka semakin

tinggi juga pembelian impulsif.

12. Variabel Pengaruh normatif

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.257 dengan signifikansi 0,000 (P-

value < 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil ditolak, yang

berarti pengaruh variabel pengaruh normatif terhadap pembelian impulsif

signifikan. Arah positif menunjukan bahwa semakin tinggi pengaruh normatif

maka semakin tinggi juga pembelian impulsif.

Page 109: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

94

13. Variabel Pengaruh informasional

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.043 dengan signifikansi 0,385 (P-

value > 0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis nihil diterima, yang

berarti pengaruh variabel pengaruh informasional terhadap pembelian impulsif

tidak signifikan.

4.4.2 Proporsi varians independent variable

Pengujian pada tahap ini bertujuan untuk melihat signifikansi tidaknya penambahan

proporsi varians dari tiap independent variable. Independent variable tersebut

dianalisis satu per satu. Pada tabel 4.8 dipaparkan besarnya proporsi varians pada

pembelian impulsif.

Tabel 4. 8

Proporsi Varians Independent Variable

Model R R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,101a ,010 ,007 9,54092 ,010 3,320 1 323 ,069

2 ,415b ,172 ,167 8,74010 ,162 62,902 1 322 ,000*

3 ,508c ,258 ,251 8,28581 ,086 37,276 1 321 ,000*

4 ,509d ,259 ,250 8,29269 ,001 ,468 1 320 ,495

5 ,513e ,264 ,252 8,28099 ,004 1,905 1 319 ,169

6 ,519f ,269 ,255 8,26405 ,005 2,310 1 318 ,130

7 ,520g ,270 ,254 8,26830 ,002 ,673 1 317 ,413

8 ,576h ,332 ,315 7,92337 ,062 29,201 1 316 ,000*

9 ,577i ,333 ,314 7,93261 ,001 ,264 1 315 ,608

10 ,597j ,356 ,336 7,80417 ,023 11,454 1 314 ,001*

11 ,604k ,365 ,343 7,76354 ,009 4,295 1 313 ,039*

12 ,642l ,412 ,389 7,48378 ,047 24,839 1 312 ,000*

13 ,643m ,413 ,389 7,48669 ,001 758 1 311 ,385

a. Predictors: (Constant), working activity, shopping activity, interests related to

fashion, fashion as self representation, interest related to home, interests related to

family, opinion about themselves, opinion about products, engagement, positive

affect, fulfillment, pengaruh normatif dan pengaruh informasional

Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat disampaikan informasi sebagai berikut:

Page 110: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

95

1. Variabel working activity memberikan sumbangan proporsi varians sebesar

.010 atau 1% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel working

activity pengaruhnya tidak signifikan dengan F change = 3,320, df1 = 1, df2 =

323 dan Sig. F change = 0,069 (P-value > 0,05).

2. Variabel shopping activity memberikan sumbangan proporsi varians sebesar

.162 atau 16,2% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel shopping

activity pengaruhnya signifikan dengan F change = 62,902, df1 = 1, df2 = 322

dan Sig. F change = 0,000 (P-value < 0,05).

3. Variabel interests related to fashion memberikan sumbangan proporsi varians

sebesar .086 atau 8,6% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel

interests related to fashion pengaruhnya signifikan dengan F change = 37,276,

df1 = 1, df2 = 321 dan Sig. F change = 0,000 (P-value < 0,05).

4. Variabel fashion as self representation memberikan sumbangan proporsi

varians sebesar .001 atau 0,1% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan

variabel fashion as self representation pengaruhnya tidak signifikan dengan F

change = 0,468, df1 = 1, df2 = 320 dan Sig. F change = 0,495 (P-value > 0,05).

5. Variabel interests related to home memberikan sumbangan proporsi varians

sebesar .004 atau 0,4% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel

interests related to home pengaruhnya tidak signifikan dengan F change =

1,905, df1 = 1, df2 = 319 dan Sig. F change = 0,169 (P-value > 0,05).

6. Variabel interests related to family memberikan sumbangan proporsi varians

sebesar .005 atau 0,5% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel

Page 111: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

96

interests related to family pengaruhnya tidak signifikan dengan F change =

2,310 df1 = 1, df2 = 318 dan Sig. F change = 0,130 (P-value > 0,05).

7. Variabel opinion about themselves memberikan sumbangan proporsi varians

sebesar .002 atau 0,2% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel

opinion about themselves pengaruhnya tidak signifikan dengan F change =

0,673, df1 = 1, df2 = 317 dan Sig. F change = 0,413 (P-value > 0,05).

8. Variabel opinion about products memberikan sumbangan proporsi varians

sebesar .062 atau 6,2% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel

opinion about products pengaruhnya signifikan dengan F change = 29,201, df1

= 1, df2 = 316 dan Sig. F change = 0,000 (P-value < 0,05).

9. Variabel engagement memberikan sumbangan proporsi varians sebesar .001

atau 0,1% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel engagement

pengaruhnya tidak signifikan dengan F change = 0,264, df1 = 1, df2 = 315 dan

Sig. F change = 0,608 (P-value > 0,05).

10. Variabel positive affect memberikan sumbangan proporsi varians sebesar .023

atau 2,3% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel positive affect

pengaruhnya signifikan dengan F change = 11,454, df1 = 1, df2 = 314 dan Sig.

F change = 0,001 (P-value < 0,05).

11. Variabel fulfillment memberikan sumbangan proporsi varians sebesar .009 atau

atau 0,9% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel fulfillment

pengaruhnya signifikan dengan F change = 4,295 df1 = 1, df2 = 313 dan Sig.

F change = 0,039 (P-value < 0,05).

Page 112: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

97

12. Variabel pengaruh normatif memberikan sumbangan proporsi varians sebesar

.047 atau 4,7% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel pengaruh

normatif pengaruhnya signifikan dengan F change = 24,839, df1 = 1, df2 = 312

dan Sig. F change = 0,000 (P-value < 0,05).

13. Variabel pengaruh informasional memberikan sumbangan proporsi variasns

sebesar .001 atau 0,1% terhadap pembelian impulsif. Sumbangan variabel

pengaruh informasional pengaruhnya tidak signifikan dengan F change = 0,758

df1 = 1, df2 = 311 dan Sig. F change = 0,385 (P-value > 0,05).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari masing-masing

independent variabel yang memiliki sumbangan proporsi varians signifikan

terhadap pembelian impulsif yaitu variabel shopping activity, interests related to

fashion, opinion about products, positive affect, fulfillment dan pengaruh normatif..

Sedangkan variabel independent lainnya yaitu working activity, fashion as self

representation, interests related to home, intersts related to family, opinion about

themselves, engagement dan pengaruh informasional pengaruhnya tidak signifikan

terhadap pembelian impulsif.

Page 113: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

98

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan gaya hidup (working

activity, shopping activity, interests related to fashion, fashion as self

representation, interest related to home, interests related to family, opinion about

themselves, opinion about products), kesenangan berinternet (engagement, positive

affect dan fulfillment) dan susceptibility to interpersonal influence (pengaruh

normatif dan pengaruh informasional) terhadap pembelian impulsif.

Berdasarkan hasil pengujian pengaruh masing-masing independent variabel

terhadap pembelian impulsif menunjukkan terdapat lima variabel yang

pengaruhnya signifikan yaitu shopping activity, interests related to fashion, opinion

about products, fulfillment dan pengaruh normatif. Sedangkan variabel independent

lainnya yaitu working activity, fashion as self representation, interests related to

home, interests related to family, opinion abaout product, engagement dan

pengaruh informasional pengaruhnya tidak signifikan terhadap pembelian impulsif.

5.2 Diskusi

Sebagaimana yang telah diuraikan fokus pada penelitian ini untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif pada produk sale di e-

commerce. Hasil penelitian berdasarkan koefisien regresi masing-masing

independent variable menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara gaya hidup, kesenangan berinternet dan susceptibility to interpersonal

Page 114: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

99

influence terhadap pembelian impulsif. Variabel yang memiliki nilai signifikan

terhadap pembelian impulsif adalah shopping activity, interests related to fashion,

opinion about product, fulfillment dan pengaruh normatif. Sedangkan variabel

independent lainnya yaitu working activity, fashion as self representation, interests

related to home, interests related to family, opinion abaout product, engagement

dan pengaruh informasional pengaruhnya tidak signifikan terhadap pembelian

impulsif.

Working activity pada variabel gaya hidup pengaruhnya tidak signifikan

terhadap pembelian impulsif dalam penelitian ini. Temuan ini tidak sejalan dengan

penelitian Kwan, et. al (2008) yang menemukan terdapat pengaruh signifikan

working activity terhadap pembelian impulsif. Hasil yang tidak signifikan ini

kemungkinan terjadi karena responden yaitu konsumen muda tidak terlalu

memikirkan hal terkait tugas dalam menghabiskan waktu luang. Namun, konsumen

muda cenderung lebih mengahabiskan waktu luangnya untuk bersenang senang

seperti dengan melakukan kegiatan pembelanjaan sehingga cenderung melakukan

gaya pengambilan keputusan seperti pembelian impulsif (Kwan, et. al 2008).

Shopping activity pada variabel gaya hidup pengaruhnya signifikan

terhadap pembelian impulsif dalam penelitian ini. Temuan ini sejalan dengan

penelitian terdahulu oleh Kwan, et. al (2008) yang membuktikan bahwa shopping

activity memiliki pengaruh yang positif terhadap pembelian impulsif. Berbelanja

adalah kegiatan yang dianggap oleh sebagian besar responden sebagai hobi yang

baik dan cara penting untuk memperoleh pengetahuan mode. Setiap melakukan

kegiatan berbelanja seringkali individu membeli barang ketika menjelajahi setiap

Page 115: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

100

toko, oleh karena itu konsumen cenderung lebih impulsif ketika melakukan

kegiatan berbelanja.

Interest related to fashion pada variabel gaya hidup pengaruhnya signifikan

terhadap pembelian impulsif dalam penelitian ini. Temuan ini sejalan dengan

penelitian terdahulu oleh Kwan, et. al (2008) yang membuktikan bahwa interest

related to fashion berpengaruh signifikan terhadap pembelian impulsif. Dalam

penelitiannya dijelaskan bahwa konsumen yang memiliki minat lebih tinggi

terhadap fashion akan lebih cenderung impulsif dan ceroboh ketika membuat

keputusan membeli pakaian. Minat dapat berpengaruh tidak signifikan dikarenakan

faktor seperti harga dan kesadaran nilai. Konsumen yang memiliki minat lebih

rendah terhadap fashion cenderung lebih sadar terhadap harga dan nilai.

Fashion as self representation pada variabel gaya hidup pengaruhnya tidak

signifikan terhadap pembelian impulsif dalam penelitian ini. Temuan ini sejalan

dengan penelitian Kwan, et. al (2008) yang menemukan tidak ada pengaruh

signifikan fashion as self representation terhadap pembelian impulsif. Hasil yang

tidak signifikan ini kemungkinan terjadi karena konsumen dalam penelitian ini

memiliki kesamaan dengan responden di Hongkong dalam penelitian Kwan, et. al

(2008) dimana responden tidak terlalu peduli dengan pakaian karena lebih

cenderung mengalihkan fokus pembelian ke produk lainnya untuk representasi diri,

seperti ponsel, jam tangan, tas, dll.

Interest related to home pada variabel gaya hidup pengaruhnya tidak

signifikan terhadap pembelian impulsif dalam penelitian ini. Temuan ini sejalan

dengan penelitian Kwan, et. al (2008) yang menemukan tidak terdapat pengaruh

Page 116: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

101

signifikan Interest related to home terhadap pembelian impulsif. Hasil yang tidak

signifikan ini kemungkinan terjadi karena konsumen muda dalam penelitian ini

lebih senang menghabiskan waktu di luar rumah, sehingga konsumen tidak

melakukan pembelian untuk kebutuhan yang terkait dengan rumah.

Interest related to family pada variabel gaya hidup pengaruhnya tidak

signifikan terhadap pembelian impulsif dalam penelitian ini. Temuan ini sejalan

dengan penelitian Kwan, et. al (2008) yang menemukan tidak ada pengaruh

signifikan Interest related to family terhadap pembelian impulsif. Hasil yang tidak

signifikan ini kemungkinan terjadi karena konsumen dalam penelitian ini memiliki

kesamaan dengan responden di Hongkong dalam penelitian Kwan, et. al (2008)

yaitu konsumen muda di Hong Kong cenderung tidak mendengarkan saran orang

tua ketika membuat keputusan pembelian.

Opinion about themselves pada variabel gaya hidup pengaruhnya tidak

signifikan terhadap pembelian impulsif dalam penelitian ini. Temuan ini sejalan

dengan penelitian Kwan et. al (2008) yang menemukan tidak terdapat pengaruh

signifikan opinion about themselves terhadap pembelian impulsif. Hasil yang tidak

signifikan ini kemungkinan terjadi karena konsumen dalam penelitian ini memiliki

kesamaan dengan responden di Hongkong dalam penelitian Kwan, et. al (2008)

yaitu konsumen muda di Hong Kong diidentifikasi sebagai kurang percaya diri

tentang diri sendiri dan prospek masa depannya sehingga konsumen relatif lebih

khawatir tentang diri serta masa depan, ketidakpastian seperti itu umumnya

disebabkan oleh penurunan ekonomi, tingginya tingkat pengangguran dan

Page 117: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

102

ketidakamanan kerja di Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir sehingga hal ini

mempengaruhi keputusan membeli konsumen.

Opinion about product pada variabel gaya hidup pengaruhnya signifikan

terhadap pembelian impulsif. Temuan ini sejalan dengan temuan dari penelitian

terdahulu oleh Kwan, et. al (2008), menemukan bahwa terdapat hasil yang

signifikan dari variabel opinion terhadap pembelian impulsif. Dalam penelitiannya

dijelaskan bahwa semakin tinggi konsumen memiliki preferensi pada produk-

produk bermerek asing, semakin besar kemungkinan responden memiliki

kesadaran perfeksionisme akan suatu barang dan membuat kebiasaan membeli

secara impulsif pada barang-barang yang bermerk. Konsumen juga bersedia

membayar harga yang lebih tinggi untuk merek terkenal, terutama barang impor

yang bagus menurut pendapatnya.

Engagement pada variabel kesenangan berinternet pengaruhnya tidak

signifikan terhadap pembelian impulsif. Hal ini sejalan dengan penelitian Tendai

dan Crispen (2009) yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan

engagement terhadap pembelian impulsif. Faktor-faktor dengan efek engagement

seperti musik, aroma yang segar dan tampilan yang bagus mungkin hanya penting

dalam membantu menjaga konsumen lebih lama di toko-toko, meskipun faktor

tersebut tidak mungkin secara langsung mempengaruhi pembelian impulsif.

Konsumen yang tinggal lebih lama di toko mungkin lebih cenderung terlibat dalam

perbandingan harga dan mencari promosi. Akibatnya, konsumen lebih cenderung

untuk melakukan pembelian yang lebih impulsif.

Page 118: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

103

Positive affect pada variabel kesenangan berinternet pengaruhnya tidak

signifikan terhadap pembelian impulsif. Hal ini sejalan dengan penelitian Silvera

et.al (2008) yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan positive

affect terhadap pembelian impulsif. Dalam penelitiannya menjelaskan negative

affect mempunyai pengaruh lebih daripada positive affect sebagai pendorong

pembelian impulsif yang lebih kronis. Sejauh fungsi utama pembelian impulsif

adalah sebagai mekanisme untuk melarikan diri dari keadaan psikologis negatif,

keberadaan negative affect harus dikaitkan dengan kecenderungan pembelian

impuls kronis.

Fulfillment pada variabel kesenangan berinternet pengaruhnya signifikan

terhadap pembelian impulsif. Temuan ini sejalan dengan temuan dari penelitian

terdahulu oleh Floh dan Madlberger (2013) yang menemukan bahwa ada pengaruh

yang signifikan fulfillment terhadap pembelian impulsif. Internet mampu

memenuhi kebutuhan pembeli impulsif, walaupun internet tidak dapat menawarkan

barang dalam bentuk fisik, namun penelitian tersebut menyimpulkan bahwa e-

commerce memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan konsumen sehingga

konsumen melakukan pembelian yang impulsif. Internet dapat memberi konsumen

berbagai rangsangan pemasaran, mulai dari representasi visual, rekomendasi

produk hingga insentif harga dapat membuat seseorang terpenuhi kebutuhannya

dan memicu keputusan pembelian impulsif. Selain itu, pembeli impulsif dapat

memperoleh kepuasan dari tindakan pembelian serta dari memiliki produk yang

dibelinya di internet.

Page 119: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

104

Pengaruh normatif pada variabel susceptibility to interpersonal influence

pengaruhnya signifikan terhadap pembelian impulsif. Temuan ini sejalan dengan

temuan dari penelitian terdahulu oleh Silvera et.al (2008) yang menemukan bahwa

ada pengaruh yang signifikan pengaruh normatif terhadap pembelian impulsif.

Pengaruh normatif mencakup kurangnya kepercayaan diri yang mengarah pada

ketergantungan orang lain untuk memutuskan apa yang "benar" atau "terbaik".

Sehingga orang lain dijadikan acuan ketika melakukan keputusan membeli

termasuk keputusan membeli impulsif. Konformitas adalah dasar dari unsur

normatif, yang berkaitan dengan keinginan individu untuk melakukan pembelian

yang mengidentifikasi atau memenuhi persetujuan orang lain. Konsumen yang

rentan terhadap pengaruh normatif lebih cenderung impulsif karena menggunakan

pembelian untuk membuktikan, atau meningkatkan citra diri di mata orang lain

yang signifikan, dan memiliki kemauan untuk menyesuaikan diri dengan harapan

orang lain dalam membuat keputusan pembelian (Lee et.al, 2009).

Pengaruh informasional pada variabel susceptibility to interpersonal

influence pengaruhnya tidak signifikan terhadap pembelian impulsif. Temuan ini

tidak sejalan dengan temuan dari penelitian terdahulu oleh Lin & Chen (2012)

karena perbedaan sampel penelitian, dalam penelitian terdahulu menggunakan

sampel remaja. Penelitian tersebut menyatakan bahwa remaja akan lebih

mempertimbangkan informasi dari teman sebaya ketika membuat keputusan

membeli. Berbelanja dengan teman dapat membantu konsumen remaja dalam

mendapatkan informasi, sehingga memastikan bahwa remaja membuat keputusan

pembelian yang dianggap “tepat“ oleh rekan-rekannya.

Page 120: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

105

Dari diskusi yang telah dijelaskan, terdapat beberapa keterbatasan yang

membuat hasil pada penelitian ini memiliki beberapa kekurangan dan berbeda

dengan penelitian terdahulu. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan latar belakang

dari responden penelitian seperti pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki oleh

responden serta perbedaan kondisi demografi pengambilan sampel penelitian

seperti usia, tempat dan jenis kelamin, serta dipengaruhi juga oleh perbedaan dan

perubahan kondisi psikologis dari masing-masing responden. Adanya keterbatasan

dalam penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian

selanjutnya, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya mendapatkan hasil yang

lebih maksimal.

5.3 Saran

Saran dalam penelitian ini terdiri dari: saran teoritis dan saran praktis. Saran dalam

penelitian ini dapat dijadikan sebuah pertimbangan bagi penelitian lainnya dalam

melakukan proses penelitian dengan variabel yang serupa.

5.3.1 Saran teoritis

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran teoritis, yaitu:

1. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proporsi varian dari pembelian impulsif

dijelaskan oleh semua Independent Variable (IV) yaitu dimensi dari gaya hidup,

kesenangan berinternet dan susceptibility to interpersonal influence adalah

sebesar 41,3%, sedangkan 58,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain di luar

penelitian ini. Oleh karena itu, disarankan untuk penelitian selanjutnya agar

meneliti pengaruh dari variabel lainnya yang juga memiliki pengaruh terhadap

pembelian impulsif seperti motif hedonis, emosi, dan lingkungan toko.

Page 121: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

106

2. Penelitian ini menggunakan sampel dari ke lima pengguna e-commerce yaitu:

shopee, tokopedia, lazada, bukalapak dan bli-bli. Sehingga jumlah populasi

dalam penelitian ini tidak teridentifikasi karena jumlahnya yang tidak terbatas,

Saran bagi penelitian selanjutnya, untuk memfokuskan ke salah satu pengguna

e-commerce, sehingga target populasi penelitian menjadi lebih tepat.

5.3.2 Saran praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran praktis, yaitu:

1. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa shopping activity berkontribusi terhadap

tingkat pembelian impulsif. Dengan demikian, bagi individu diharapkan untuk

menurunkan shopping activity dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan lain

yang lebih bermanfaat untuk mengisi waktu luang dan tidak menghabiskan uang

seperti melakukan kegiatan sosial maupun berolahraga yang lebih

mendatangkan manfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.

2. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa interests related to fashion berkontribusi

terhadap tingkat pembelian impulsif. Dengan demikian, individu diharapkan

untuk menurunkan interests related to fashion dengan cara mengurangi mencari

informasi terkait trend fashion saat ini yang sedang berkembang melalui youtube

ataupun media sosial dan mengalihkan ketertarikannya ke hal-hal seperti prestasi

dan komunitas.

3. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa opinion about product berkontribusi

terhadap tingkat pembelian impulsif. Dengan demikian, individu diharapkan

dapat menurunkan opinion about product dengan cara sebelum membuat suatu

opini mengenai produk individu dapat memperbanyak informasi mengenai

Page 122: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

107

produk tersebut terlebih dahulu sehingga tidak mudah tergiur tawaran sale oleh

pemasar.

4. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa fulfillment berkontribusi terhadap tingkat

pembelian impulsif. Dengan demikian, individu diharapkan dapat menurunkan

fulfillment dangan cara mengontrol emosinya ketika melakukan pembelian

melalui e-commerce agar dapat tetap memiliki pikiran yang rasional ketika

berhadapan dengan berbagai macam tawaran promosi dan kemudahan

menggunakan e-commerce.

5. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pengaruh normatif berkontribusi terhadap

tingkat pembelian impulsif. Dengan demikian, individu diharapkan dapat

menurukan pengaruh normatif dengan cara membuat daftar belanjaan atau

wishlist sebelum melakukan pembelanjaan agar individu dapat lebih

mempertimbangkan barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan atas

dasar kebutuhan pribadi bukan karena terpengaruh oleh dorongan sosial.

Page 123: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

108

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M., Ali, H., Malik, M., Humayun, A., Ahmad, S. (2019). Factors affecting

impulsive buying behavior with mediating role of positive mood: an empirical

study. Journal of Natural and Social Sciences. Vol.8, No 1 pp. 17-35. 17-35.

Ahmed, R.R., Soomro, H.A., Ali, Kashif., Ali, Wajid. (2015). Influence of lifestyle

and culture values on impulse buying behavior. Journal of Culture, Society and

Development. Vol.10, 2015.

Anandan, C., Mohanraj, M. P., & Madhu, S. (2006). A study of the impact of values

and lifestyle (VALS) on brand loyalty with special reference to english

newspaper. XIMB Journal of Management. 97-112.

Arini, N. (2018). 5 Prediksi Tren E-commerce di Indonesia Pada Tahun 2018.

Diunduh pada 10 oktober 2018 dari https://www.shopback.co.id.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2017). Hasil survei

penetrasi dan perilaku pengguna internet indonesia. Diunduh pada tanggal

10 Oktober 2018 dari http://apjii.or.id/survei2017.

Bachdar, S. (2018). 5 kota indonesia dengan jumlah pembelanja online terbesar.

Diunduh pada tanggal 10 Oktober 2018 dari http://marketeers.com/.

Banerjee, S., Saha, S. (2012). Impulse buying behaviour in retail store-triggering

the senses. Asia Pasific Journal or Marketing and Mangemen Review, 1(2):

2319-2836.

Bashir, S., Zeeshan, M., Sabbar, S., Hussain, R., & Sarki, I. (2013). Impact of

cultural values and life style on impulse buying behavior: a case study of

Pakistan. International Review of Management and Business Research

Journal. 2(1)193-200.

Bearden, W., Netemeyer, R., & Teel, J. (1989). Measurement of consumer

susceptibility to interpersonal influence. Journal of Consumer

Research, 15(4), 473-481.

Beatty, S. E., & Elizabeth Ferrell, M. (1998). Impulse buying: modeling its

precursors. Journal of Retailing, 74(2), 169–191.

Browne, M. W., Cudeck, R. (1992). Alternative ways of assesing model fit.

Sociological Methods & research, vol. 21, No.2, 230-258.

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user

acceptance of information technology. MIS Quarterly, 13, 319–339.

Dawson, S., Kim, M. (2009). External and internal trigger cues of impulse

buying online. Direct Marketing: An International Journal, Vol. 3 Issue: 1,

pp.20-34.

Page 124: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

109

Debora, Y. (2018). Daftar flash sale harbolnas 12.12 2018, dari jd.id hingga lazada.

Diunduh pada tanggal 8 Oktober 2019 dari http://tirto.id

Dincer, C. (2010). The influence of affect and cognition on impulse buying. Social

Responsibility Journal and Review of Social, Economic and Business Studies.

9(33), 153-158.

Dittmar, H., Long, K., & Meek, R. (2004). Buying on the internet: gender

differences in on-line and conventional buying motivations. Sex Roles,

50(5/6), 423–444.

Engel, J. F., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. (1994). Perilaku konsumen edisi

keenam. Jilid 1 (terjemahan) . Jakarta: Binarupa Aksara.

Floh, A., & Madlberger, M. (2013). The role of atmospheric cues in online impulse-

buying behavior. Electronic Commerce Research and Applications, 12(6),

425–439.doi:10.1016/j.elerap.2013.06.001

Fu, F.L., Su, R.C., & Yu, S.C. (2009). EGameFlow: A scale to measure learners’

enjoyment of e-learning games. Computers & Education. 52. 101-112.

10.1016/j.compedu.2008.07.004.

Hair, J.F., Black, W.C., Babin, J.B., Anderson, E.R. (2014). Multivariate data

analysis. London: Pearson Education Limited.

Handayani, R. (2017). Konsumen online banyak yang kecewa. Diunduh pada 28

Agustus 2019 dari https://www.republika.co.id/.

Hart, C., Farrell, A. M.,Stachow, G., Reed, G.,Cadogan,J.W. (2007). Enjoyment of

the shopping experience: impact on customers' repatronage intentions and

gender influence. The Service Industries Journal, 27:5, 583-604.

Hasibuan, L. (2018). Nilai transaksi harbolnas tahun ini tembus Rp 6,8 T. Diunduh

pada tanggal 8 Oktober 2019 dari http://cnbcindonesia.com/

Hawkins,D.I., Best, R.J., Coney., K.A (1995). Consumer behavior:implications for

marketing strategy. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Iprice. (2018). Peta e-commerce indonesia. Diunduh pada tanggal 12 November

2018 dari https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/.

Irawan, Handi. (2007). Karakter dan perilaku khas konsumen indonesia. Diunduh

pada tanggal 12 november 2018 dari http://marketing.co.id.

Jeffrey, S. A., & Hodge, R. (2007). Factors influencing impulse buying during an

online purchase. Electronic Commerce Research, 7, 367-379.

Kemp, S. (2018). Digital in 2018: world’s internet users part the 4 billion mark.

Diunduh pada tanggal 20 Mei 2018 dari https://wearesocial.com/.

Kotler. P., & Amstrong, G. (2008). Principles of marketing 12th edition. London:

Pearson Education.

Page 125: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

110

Kwan, C. Y., Yeung, K. W. & Au, K. F. (2008). Relationship between consumer

decision-making styles and lifestyle characteristics: young fashion consumers

in China. The Journal of The Textile Institute. 99(3),193-209.

LaRose, R. (2001). On the negative effects of e‐commerce: a sociocognitive

exploration of unregulated on‐line buying. Journal of Computer‐Mediated

Communication, 6: 0-0. doi:10.1111/j.1083-6101.2001.tb00120.x

Lee, M.-H., Schellhase, R., Koo, D. M., & Lee, M.-J. (2009). The impacts of need

for cognitive closure, psychological wellbeing, and social factors on

impulse purchasing. Journal of Global Academy of Marketing Science,

19(4), 44–56.

Lennox, R. D., & Wolfe, R. N. (1984). Revision of the self-monitoring

scale. Journal of Personality and Social Psychology, 46(6), 1349-1364.

Lin, A., Gregor, S., and Ewing, M. (2008). Developing a scale to measure the

enjoyment of web experiences. Journal of Interactive Marketing, 22(5), 40-

57.

Lin, Y., & Chen, C. (2012). Adolescents’ impulse buying: susceptibility to

interpersonal influence and fear of negative evaluation. Social Behavior and

Personality: An international journal, 40, 353-358.

Loudon, D.L & Bitta, A.J. (1993). Consumer behavior (4th edition). New York:

Mc Graw-Hill, Inc.

Luo, X. (2005). How does shopping with others influence impulsive purchasing?.

Journal of Consumer Psychology, 15(4), 288–294.

Luthfi, A. (2019). Ini peta persaingan e-commerce Indonesia Q4 2018. Diunduh

pada tanggal 8 Oktober dari https://techno.okezone.com

Martin, S.S., Catala´n, B.L. (2013). How can a mobile vendor get satisfied

customers?. Journal Of Industrial Management & Data Systems, Vol. 113

No. 2, pp. 156-170.

Mohan,G., Sivakumaran, B., Piyush, S. (2013). Impact of store environment on

impulse buying behavior . European Journal of Marketing, Vol. 47 Issue:

10, pp.1711-1732.

Monsuwe, P.T, Dellaert, B, and Ruyter, K.D. (2004). What drives consumer to shop

online? a literature review. Netherlands, 15(1), 102-121.

Myers, D. G. (2010). Social psychology 10th edition. New York: McGraw-Hill.

Page 126: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

111

Pandey, A. C., & Pandey, M. K. (2013). Impact of lifestyle on brand preference of

buyer behavior: A case study of Uttarakhand. Journal of Research in

Management & Technology, 2, 151–165.

Parboteeah, D & Valacich, Joseph & Wells, John. (2009). The influence of website

characteristics on a consumer's urge to buy impulsively. Information

Systems Research, 20. 60-78. 10.1287/isre.1070.0157.

Park, C.W., Lessig, V.P. (1997). Students and housewives: difference in

susceptibility to reference group influence. Journal of Consumer Research.

3, 102-110.

Peck, J., & Childers, T. L. (2006). If i touch it i have to have it: individual and

environmental influences on impulse purchasing. Journal of Business

Research, 59(6), 765–769.doi:10.1016/j.jbusres.2006.01.014.

Perry, D. L. (1967). The concept of pleasure. The Hague: Mouton & Co.

Picodi Indonesia. (2019). Singles day 2019 (11.11). Diunduh pada tanggal 8

Oktober 2019 dari https://picodi.com/.

Plummer, J. T. (1974). The concept and application of life style segmentation.

Journal of Marketing. 38(1)33-37.

Puri, Radhika. (1996). Measuring and modifying consumer impulsiveness: a cost-

benefit accessibility framework. Journal of Consumer Psychology, 5(2), pp.

87-114.

Putra, A.H.P.K., Said, S., & Hasan, S. (2017). Implication of external and internal

factors of mall consumers in Indonesia to impulse buying behavior.

International Journal of Business Accounting and Management. 2(4)1-10.

Rook, D.W. (1987). The buying impulse. Journal of Consumer Research. 14(2),

189- 199.

Rook, D.W., Fisher, R.J. (1995). Normative influence on impulsive buying

behaviour. Journal of Consumer Research, Vol. 22, No. 3 (Dec., 1995), pp.

305-313.

Rosyadi, M. I. (2018). Ini alasan orang indonesia hobi belanja flash sale. Jakarta:

https://inet.detik.com/consumer/d-4230403/ini-alasan-orang-indonesia-

hobi-belanja-flash-sale.

Silvera, D.H., Lavack, M.A., Kropp, F. (2008). Impulse buying: the role of affect,

social influence, and subjective wellbeing. Journal of Consumer Marketing.

Vol. 25 Issue: 1, pp.23-33.

Page 127: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

112

Suryadi, B., Mutiah, D., Miftahuddin, Dewi, M.S., Muchtar, Y.D., & Tresniasari,

N. (2014). Metodologi penelitian. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Tambuwun, M. (2016). Shopping lifestyle as intervening relation between hedonic

motive and gender on impulse buying. International Journal of Business

and Finance Management Research. 9-16.

Tendai, Mariri., Crispen, Chipunza. (2009). In-store shopping environment and

impulsive buying. African Journal of Marketing Management. Vol. 1(4)

pp.102-108

The Yankee Group. (2002). E-commerce white paper: what causes customers to

buy on impulse. Diunduh pada tanggal 28 Agustus 2018 dari

http://www.uie.com/publications/whitepapers/ImpulseBuying.pdf.

Triwijanarko, R. (2018). Ini kata shopee, lazada, dan tokopedia soal efektivitas

promosi dan diskon. Diunduh pada tanggal 10 Oktober 2018 dari

http://marketeers.com/.

Verhagen, T., & van Dolen, W. M. (2011). The influence of online store beliefs on

consumer online impulse buying: A model and empirical

application. Information and Management, 48, 320-327.

Verplanken, B., & Herabadi, A.G. (2001). Individual differences in impulse buying

tendency: feeling and no thinking. European Journal of Personality, 5(1),

571-583.

Vyncke, P. (2002). Lifestyle segmentation from attitudes, interests and opinions, to

values, aesthetic styles, life vision and media preferences. European Journal

of Communication. 17(4)445-463.

Wahidah, N., Herkulana, & Achmadi. (2013). Pengaruh perilaku konsumtif

terhadap gaya hidup mahasiswa pendidikan ekonomi fkip untan. Artikel

Penelitian Universitas Tanjung Pura.

Wu, W., Huan,T.(2010). The effect of purchasing situation and conformity

behavior on young students impulse buying. African Journal of Business

Management, Vol. 4(16), pp. 3530-3540.

Xu,Y., Huang, J. (2014). Effects of price discounts and bonus packs on online

impulse buying. Research Journal of Society for Personality, 42(8), 1293-

1302.

Page 128: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

113

LAMPIRAN

Page 129: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

114

LAMPIRAN 1

Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi/siang/sore,

Salam sejahtera saya ucapkan, semoga Anda selalu mendapatkan berkah

serta perlindungan dari Allah Ta’ala sehingga dapat melaksanakan aktivitas sehari-

hari.

Perkenalkan saya Indira Cahya Fitria mahasiswa Psikologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang saat ini melakukan penelitian dalam

rangka menyelesaikan skripsi. Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan Anda

untuk dapat berpartisipasi dalam penelitian ini.

Anda dipersilahkan untuk mengisi kuesioner ini dengan mengikuti petunjuk

pengisian yang diberikan dan TIDAK ADA JAWABAN SALAH dalam kuesioner

ini. Anda diharapkan mengisi jawaban sesuai dengan keadaan saat ini. Data diri dan

semua jawaban Anda akan diolah secara general, bukan perorangan. Data dalam

penelitian ini akan dijaga KERAHASIAAN nya dan hanya untuk kepentingan

penelitian. Atas perhatian dan bantuannya peneliti ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

(Indira Cahya Fitriya)

Page 130: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

115

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama / Inisial :

Jenis Kelamin : P/L

Usia :

*Beri tanda ceklis () pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda

Pengguna e-commerce (yang paling sering digunakan) :

Shopee

Tokopedia

Lazada

Bukalapak

Blibli

Lainnya......

Tempat tinggal saat ini (domisili):

Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi

Isilah pertanyaan berikut terlebih dahulu:

1. Apakah Anda membeli barang yang sebenarnya sudah ada di rumah?

Ya Tidak

2. Apakah Anda sering membeli barang melebihi daftar list yang telah dibuat

sebelumnya?

Ya Tidak

3. Apakah anda lebih suka membeli produk dengan harga sale daripada harga

normal?

Ya Tidak

4. Apakah sebagian besar barang belanjaan Anda di e-commerce merupakan

produk sale?

Ya Tidak

Bersedia mengisi kuesioner ini tanpa adanya paksaan.

TTD

(Nama/Inisial)

Page 131: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

116

II. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Bacalah sejumlah pernyataan di bawah ini dengan teliti.

2. Anda dimohon untuk memberikan penilaian mengenai pernyataan dibawah ini.

3. Anda dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Anda secara

objektif dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu kriteria untuk setiap

pernyataan yang menurut Anda paling tepat.

4. Skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar-salah melainkan

menunjukan kesesuaian penilaian Anda terhadap isi setiap pernyataan.

5. Pilihan jawaban yang tersedia adalah:

STS = Sangat tidak setuju

TS= Tidak Setuju

S =Setuju

SS= Sangat Setuju

6. Dimohon dalam memberikan penilaian tidak ada pernyataan yang terlewatkan.

Contoh:

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya mengetahui kelebihan dan kelemahan saya X

Page 132: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

117

Skala Pembelian Impulsif

No. Pernyataan

STS TS S SS

1 Saya membeli barang sale di e-commerce tanpa

berpikir berulangkali.

2 Saya membeli barang sale di e-commerce meskipun

jarang digunakan.

3 Saya berpikir berulangkali sebelum membeli barang di e-commerce meskipun sedang sale.

4 Begitu ada barang sale yang menarik di e-commerce

saya langsung membelinya.

5 Saya hanya membeli barang sale yang telah

direncanakan sebelumnya.

6 Saya membeli barang sale, meskipun belum saya

gunakan dalam waktu dekat.

7 Sebelum membeli barang sale, saya mempertimbangkan

apakah saya membutuhkannya.

8 Saya hanya membeli barang sale yang ada dalam daftar

belanjaan.

9 Begitu ada barang bagus di e-commerce saya langsung

membelinya.

10 Saya hanya membeli barang sale yang akan saya

gunakan saja.

11 Sulit bagi saya mengabaikan barang-barang bagus yang

saya lihat di e-commerce.

12 Saya sulit tergoda melihat barang sale di e-commerce.

13 Saat tanggal muda, saya membeli barang yang sedang

sale di e-commerce.

14 Saya sulit menahan diri untuk membeli barang sale di e-

commerce.

15 Saya menghibur diri dengan belanja barang sale di e-

commerce.

16 Saya sulit menahan diri untuk membeli barang bagus di

e-commerce.

17 Saat melihat produk yang sedang sale di e-commerce,

saya antusias untuk membelinya.

18 Saya berbelanja produk sale di e-commerce untuk

menghilangkan rasa suntuk.

Page 133: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

118

Skala Gaya Hidup

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya selalu memikirkan tugas.

2 Saya membandingkan barang di satu toko dengan

toko lainnya.

3 Saya hanya memiliki sedikit pakaian yang

mengikuti trend saat ini.

4 Pakaian merupakan hal terpenting untuk

mengekspresikan citra diri.

5 Rumah merupakan tempat yang paling nyaman.

6 Saya menghabiskan waktu senggang bersama

keluarga

7 Saya lebih percaya diri saat bersama teman.

8 Saya bersedia membayar harga yang lebih mahal

untuk merek terkenal

9 Saya seorang pekerja keras.

10 Saya hanya mengeluarkan sedikit uang untuk

belanja.

11 Saya membeli baju yang sesuai trend fashion saat

ini.

12 Cara saya berpakaian merupakan cerminan diri

saya.

13 Saya lebih suka di luar rumah daripada di rumah.

14 Keluarga merupakan hal yang paling penting bagi

saya.

15 Mengenal diri sendiri bukanlah hal yang penting.

16 Kualitas produk merek asing biasanya lebih baik

daripada merek lokal

17 Saya malas mengerjakan banyak tugas

18 Saya memilih model baju yang bulan depan hendak

saya beli.

19 Saya selalu memperhatikan trend fashion terbaru.

19 Saya bersemangat ketika membeli barang sale di e-

commerce

20 Demi menyenangkan hati, saya berbelanja barang sale di

e-commerce.

Page 134: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

119

20 Cerminan diri saya bukan dilihat dari saya

berpakaian.

21 Saya lebih banyak menghabiskan waktu senggang

di rumah.

22 Saya lebih banyak menghabiskan waktu bersama

teman daripada dengan keluarga.

23 Saya selalu bangga dengan diri saya.

24 Harga produk yang tinggi sama dengan kualitas

produk yang tinggi.

25 Belajar merupakan hal terpenting dalam hidup saya.

26 Saya selalu memikirkan persediaan pakaian di

lemari

27 Saya ingin menjadi orang pertama yang mencoba

fashion terbaru.

28 Berpakaian baik merupakan bentuk menghargai diri

sendiri.

29 Saya menikmati waktu dirumah.

30 Saya selalu bangga dengan keluarga dekat saya.

31 Saya biasanya mudah mencapai target pekerjaan

32 Produk bermerk bukan tujuan utama saya dalam

membeli barang.

Skala Kesenangan Berinternet

No Pernyataan STS TS S SS

1 Perhatian saya sangat terfokus saat memilih produk di e-

commerce.

2 Saya berkonsentrasi saat memilih barang di e-commerce.

3 Saya mudah bosan ketika menggunakan e-commerce.

4 Harga yang murah membuat saya puas belanja di e-

commerce.

5 Saya terpaksa menggunakan e-commerce untuk

berbelanja.

6 Saya menikmati semua moment ketika menggunakan e-

commerce

7 Menggunakan e-commerce dapat memenuhi kebutuhan

saya megenai produk terbaru.

8 E-commerce memudahkan saya mencari produk yang

diinginkan dengan lebih cepat.

9 Saya merasa menggunakan e-commerce hanya memiliki

Page 135: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

120

sedikit keuntungan

10 Saya memperhatikan gambar produk dengan detail ketika

berbelanja di e-commerce.

11 Banyak hal yang dapat menganggu konsentrasi saya

ketika menggunakan e-commerce.

12 Rasanya e-commerce membantu saya sebelum membeli

produk.

13 Saya kecewa menggunakan e-commerce untuk membeli

produk.

14 Saya senang mengunjungi e-commerce.

15 Saya nyaman menggunakan e-commerce untuk

berbelanja.

16 Promo menarik yang ada di e-commerce memenuhi

kebutuhan berbelanja saya.

17 Saya merasa e-commerce masih memiliki banyak

kekurangan.

18 E-commerce sangat berguna dalam menghemat waktu

belanja.

19 Ketika memilih produk menggunakan e-commerce

perhatian saya mudah teralihkan.

20 Saya senang melihat tampilan e-commerce yang menarik.

21 Banyak hal yang saya takuti ketika menggunakan e-

commerce untuk berbelanja.

22 Harga produk yang lebih murah di e-commerce

membantu saya menghemat uang belanja.

Skala Susceptibility To Interpersonal Influence

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya membeli model fashion terbaru yang disarankan

teman.

2 Saya berusaha membeli barang seperti yang dipakai artis.

3 Saya mengamati trend sepatu yang dipakai artis sebelum

membeli.

4 Saya kurang percaya terhadap informasi yang diberikan

orang lain mengenai suatu produk

5 Saya biasanya berkonsultasi dengan orang lain untuk

membantu memilih produk.

6 Saya berusaha membeli barang yang sama dengan teman

kelompok.

Page 136: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

121

7 Saya membeli produk yang sama dengan orang yang

saya idolakan.

8 Saat belanja saya jarang memperhatikan produk yang dibeli orang lain.

9 Saya mengumpulkan informasi dari teman tentang suatu produk sebelum membeli.

10 Saya menanyakan kepada teman tentang suatu produk

11 Saya membeli produk yang saya sukai, walaupun teman-

teman kurang menyetujuinya.

12 Saya sering membeli produk yang sama dengan teman

kelompok

13 Saya memperhatikan gaya berpakaian trendsetter

sebelum membeli produk.

14 Saya biasanya membeli produk yang menurut saya bagus

tanpa perlu mencari informasi terlebih dahulu.

15 Saya akan memilih produk yang saya pikir bagus

daripada produk yang disarankan orang lain.

16 Jika saya berbelanja dengan teman, saya sering membeli

merek yang teman inginkan.

17 Saya lebih senang membeli produk yang sesuai dengan

style saya daripada mengikuti orang lain.

18 Sebelum membeli biasanya saya mencari review

mengenai produk.

Page 137: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

122

LAMPIRAN 2

Syntax dan Path Diagram

1. Pembelian Impulsif

UJI VALIDITAS KONSTRUK PEMBELIAN IMPULSIF

DA NI=20 NO=325 MA=PM

LA

DV1 DV2 DV3 DV4 DV5 DV6 DV7 DV8 DV9 DV10 DV11 DV12 DV13 DV14

DV15 DV16 DV17 DV18 DV19 DV20

PM SY FI=DV.COR

MO NX=20 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

IMPULSIF

FR TD 10 7 TD 19 17 TD 20 19 TD 8 5 TD 7 3 TD 9 4 TD 20 18 TD 12 11 TD 3

1 TD 10 8

FR TD 8 7 TD 10 5 TD 7 5 TD 10 9 TD 19 15 TD 20 15 TD 18 15 TD 19 18 TD

12 9 TD 11 7

FR TD 15 13 TD 16 15 TD 17 15 TD 16 3 TD 19 7 TD 19 10 TD 20 13 TD 20 16

TD 20 17

FR TD 13 7 TD 6 3 TD 19 6 TD 16 1 TD 10 3 TD 14 10 TD 20 10 TD 14 11 TD

12 7 TD 7 4 TD FR TD 7 1 TD 9 5 TD 16 14 TD 19 16 TD 14 4 TD 17 1 TD 11 6

TD 14 6 TD 7 6 TD 10 6 TD 8 3 FR TD 19 5 TD 20 5

PD

OU TV SS MI

Page 138: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

123

2. Working Activity

UJI VALIDITAS KONSTRUK WORKING ACTIVITY

DA NI=4 NO=325 MA=PM

LA

X1 X9 X25 X17

PM SY FI=WA.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

WORKING ACTIVITY

PD

OU TV SS MI

Page 139: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

124

3. Shopping activity

UJI VALIDITAS KONSTRUK SHOPPING ACTIVITY

DA NI=4 NO=325 MA=PM

LA

X2 X10 X18 X26

PM SY FI=SA.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

SHOPPING

PD

OU TV SS MI

Page 140: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

125

4. Interests related to fashion

UJI VALIDITAS KONSTRUK INTERESTS RELATED TO FASHION

DA NI=4 NO=325 MA=PM

LA

X3 X11 X19 X27

PM SY FI=IF.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

FASHION

FR TD 4 1

PD

OU TV SS MI

Page 141: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

126

5. Fashion as self representation

UJI VALIDITAS KONSTRUK FASHION AS SELF REPRESENTATION

DA NI=4 NO=325 MA=PM

LA

X4 X12 X28 X20

PM SY FI=FSP.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

FSELF REPRESENTATION

PD

OU TV SS MI

Page 142: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

127

6. Interests related to home

UJI VALIDITAS KONSTRUK INTERESTS RELATED TO HOME

DA NI=4 NO=325 MA=PM

LA

X5 X13 X21 X29

PM SY FI=INTERESTSHOME.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

INTERESTS HOME

FR TD 3 2 TD 4 3

PD

OU TV SS MI

Page 143: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

128

7. Interests related to family

UJI VALIDITAS KONSTRUK INTERESTS RELATED TO FAMILY

DA NI=4 NO=325 MA=PM

LA

X6 X14 X22 X30

PM SY FI=INTERESTSFAMILY.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

INTERESTS FAMILY

FR TD 3 1 TD 2 1

PD

OU TV SS MI

Page 144: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

129

8. Opinion about them selves

UJI VALIDITAS KONSTRUK OPINION ABOUT THEMSELVES

DA NI=4 NO=325 MA=PM

LA

X7 X15 X23 X31

PM SY FI=THEMSELVES1.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

OPINION THEMSELVES

PD

OU TV SS MI ME=UL

Page 145: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

130

9. Opinion about products

UJI VALIDITAS KONSTRUK OPINION ABOUT PRODUCTS

DA NI=4 NO=325 MA=PM

LA

X8 X16 X24 X32

PM SY FI=OP.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

OPINION PRODUCTS

PD

OU TV SS MI

Page 146: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

131

10. Engagement

UJI VALIDITAS KONSTRUK ENGAGEMENT

DA NI=7 NO=325 MA=PM

LA

ENT1 ENT2 ENT3 ENT10 ENT11 ENT12 ENT19

PM SY FI=ENGAGEMENT.COR

MO NX=7 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

ENT

FR TD 7 5 TD 5 2 TD 6 4 TD 7 3 TD 5 3 TD 7 1

PD

OU SS TV MI

Page 147: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

132

11. Positive Affect

UJI VALIDITAS KONSTRUK POSITIVE AFFECT

DA NI=8 NO=325 MA=PM

LA

PA4 PA5 PA6 PA13 PA14 PA15 PA20 PA21

PM SY FI=PA.COR

MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PA

FR TD 6 4 TD 8 6 TD 4 2 TD 5 1 TD 8 4 TD 5 4 TD 7 5 TD 5 2

PD

OU SS TV MI

Page 148: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

133

12. Fulfillment

UJI VALIDITAS KONSTRUK FULFILLMENT

DA NI=7 NO=325 MA=PM

LA

FUL7 FIL8 FUL9 FUL16 FUL17 FUL18 FUL22

PM SY FI=FULFILLMENT.COR

MO NX=7 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

FULFILLMENT

FR TD 4 3 TD 7 5 TD 3 2 TD 5 3

PD

OU SS TV MI

Page 149: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

134

13. Pengaruh normatif

UJI VALIDITAS KONSTRUK PENGARUH NORMATIF

DA NI=8 NO=352 MA=PM

LA

NOR1 NOR2 NOR6 NOR7 NOR11 NOR12 NOR16 NOR17

PM SY FI=NORMATIVE.COR

MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

NORMATIVE

FR TD 7 6 TD 8 5 TD 6 3 TD 2 1 TD 4 5 TD 4 2 TD 5 2

PD

OU SS TV MI

Page 150: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

135

14. Pengaruh informasional

UJI VALIDITAS KONSTRUK PENGARUH INFORMASIONAL

DA NI=10 NO=325 MA=PM

LA

INF3 INF4 INF5 INF8 INF9 INF10 INF13 INF14 INF15 INF18

PM SY FI=INFORMATIONAL.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

INFORMATIONAL

FR TD 7 1 TD 8 2 TD 9 4 TD 10 8 TD 10 1 TD 5 2 TD 9 8 TD 8 4

FR TD 9 2 TD 4 2 TD 6 1 TD 7 3 TD 6 4 TD 9 6 TD 8 7 TD 8 1 TD 3 1

PD

OU SS TV MI

Page 151: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

136

LAMPIRAN 3

Output Regresi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Pembelian impulsif 325 26,18 79,00 50,0000 9,57501

Working activity 325 23,31 65,28 50,0000 7,82063

Shopping activity 325 30,28 67,77 50,0000 8,90580

Interests related to fashion 325 30,21 73,80 50,0000 8,90739

Fashion as self

representasion 325 16,49 65,91 50,0000 8,37429

Interests related to home 325 22,64 62,57 50,0000 8,54324

Interests related to family 325 19,41 62,17 50,0000 8,36199

Opinion about themselves 325 22,14 62,80 50,0000 8,67442

Opinion about products 325 32,63 71,40 50,0000 7,50702

Engangement 325 23,90 69,09 50,0000 8,47139

Positiveaffect 325 24,37 73,57 50,0000 8,78944

Fulfillment 325 19,24 70,25 50,0000 8,72122

Normatif 325 31,46 85,11 50,0000 9,26272

Informasional 325 17,86 66,63 50,0000 9,01011

Valid N (listwise) 325

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,643a ,413 ,389 7,48669 ,413 16,843 13 311 ,000

a. Predictors: (Constant), Informasional, Opinion about themselves, Opinion

about product, Engangement, Fashion as self representasion, Interests related to

home, Working activity, Shopping activity, Normatif, Positive affect, Interests

related to fashion, Interests related to family, Fulfillment

Page 152: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

137

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 12272,889 13 944,068 16,843 ,000b

Residual 17431,703 311 56,050

Total 29704,592 324

a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif

b. Predictors: (Constant), Informasional, Opinion about themselves, Opinion

about product, Engangement, Fashion as self representasion, Interests related to

home, Working activity, Shopping activity, Normatif, Positive affect, Interests

related to fashion, Interests related to family, Fulfillment

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 5,122 5,474 ,936 ,350

Working activity -,055 ,060 -,045 -,916 ,360

Shopping activity ,225 ,055 ,209 4,109 ,000

Interests related to fashion ,153 ,060 ,142 2,532 ,012

Fashion as self

representasion -,039 ,055 -,034 -,698 ,486

Interests related to home -,075 ,061 -,067 -

1,219 ,224

Interests related to family -,032 ,068 -,028 -,472 ,637

Opinion about themselves -,045 ,054 -,041 -,829 ,408

Opinion about products ,277 ,064 ,217 4,316 ,000

Engangement -,121 ,063 -,107 -

1,914 ,057

Positiveaffect ,132 ,068 ,122 1,957 ,051

Fulfillment ,177 ,072 ,161 2,447 ,015

Normatif ,257 ,056 ,249 4,603 ,000

Informasional ,043 ,050 ,041 ,870 ,385

a. Dependent Variable: IMPULSIF

Page 153: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

138

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,101a ,010 ,007 9,54092 ,010 3,320 1 323 ,069

2 ,415b ,172 ,167 8,74010 ,162 62,902 1 322 ,000

3 ,508c ,258 ,251 8,28581 ,086 37,276 1 321 ,000

4 ,509d ,259 ,250 8,29269 ,001 ,468 1 320 ,495

5 ,513e ,264 ,252 8,28099 ,004 1,905 1 319 ,169

6 ,519f ,269 ,255 8,26405 ,005 2,310 1 318 ,130

7 ,520g ,270 ,254 8,26830 ,002 ,673 1 317 ,413

8 ,576h ,332 ,315 7,92337 ,062 29,201 1 316 ,000

9 ,577i ,333 ,314 7,93261 ,001 ,264 1 315 ,608

a. Predictors: (Constant), WORKINGACTIVITY

b. Predictors: (Constant), WORKINGACTIVITY, SHOPPINGACTIVITY

c. Predictors: (Constant), WORKINGACTIVITY, SHOPPINGACTIVITY,

INTERESTFASHION

d. Predictors: (Constant), WORKINGACTIVITY, SHOPPINGACTIVITY,

INTERESTFASHION, FASHIONSELFASREPRESENTASION

e. Predictors: (Constant), WORKINGACTIVITY, SHOPPINGACTIVITY,

INTERESTFASHION, FASHIONSELFASREPRESENTASION,

INTERESTHOME

f. Predictors: (Constant), WORKINGACTIVITY, SHOPPINGACTIVITY,

INTERESTFASHION, FASHIONSELFASREPRESENTASION,

INTERESTHOME, INTERESTFAMILY

g. Predictors: (Constant), WORKINGACTIVITY, SHOPPINGACTIVITY,

INTERESTFASHION, FASHIONSELFASREPRESENTASION,

INTERESTHOME, INTERESTFAMILY, OPINIONTHEMSELVES

h. Predictors: (Constant), WORKINGACTIVITY, SHOPPINGACTIVITY,

INTERESTFASHION, FASHIONSELFASREPRESENTASION,

INTERESTHOME, INTERESTFAMILY, OPINIONTHEMSELVES,

OPINIONPRODUCT

i. Predictors: (Constant), WORKINGACTIVITY, SHOPPINGACTIVITY,

INTERESTFASHION, FASHIONSELFASREPRESENTASION,

INTERESTHOME, INTERESTFAMILY, OPINIONTHEMSELVES,

OPINIONPRODUCT, ENGANGEMENT

Page 154: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

139

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,577a ,333 ,314 7,93261 ,333 17,450 9 315 ,000

2 ,597b ,356 ,336 7,80417 ,023 11,454 1 314 ,001

3 ,604c ,365 ,343 7,76354 ,009 4,295 1 313 ,039

4 ,642d ,412 ,389 7,48378 ,047 24,839 1 312 ,000

5 ,643e ,413 ,389 7,48669 ,001 ,758 1 311 ,385

a. Predictors: (Constant), ENGANGEMENT, INTERESTFASHION,

OPINIONTHEMSELVES, INTERESTHOME,

FASHIONSELFASREPRESENTASION, WORKINGACTIVITY,

OPINIONPRODUCT, SHOPPINGACTIVITY, INTERESTFAMILY

b. Predictors: (Constant), ENGANGEMENT, INTERESTFASHION,

OPINIONTHEMSELVES, INTERESTHOME,

FASHIONSELFASREPRESENTASION, WORKINGACTIVITY,

OPINIONPRODUCT, SHOPPINGACTIVITY, INTERESTFAMILY,

POSITIVEAFFECT

c. Predictors: (Constant), ENGANGEMENT, INTERESTFASHION,

OPINIONTHEMSELVES, INTERESTHOME,

FASHIONSELFASREPRESENTASION, WORKINGACTIVITY,

OPINIONPRODUCT, SHOPPINGACTIVITY, INTERESTFAMILY,

POSITIVEAFFECT, FULFILLMENT

d. Predictors: (Constant), ENGANGEMENT, INTERESTFASHION,

OPINIONTHEMSELVES, INTERESTHOME,

FASHIONSELFASREPRESENTASION, WORKINGACTIVITY,

OPINIONPRODUCT, SHOPPINGACTIVITY, INTERESTFAMILY,

POSITIVEAFFECT, FULFILLMENT, NORMATIF

e. Predictors: (Constant), ENGANGEMENT, INTERESTFASHION,

OPINIONTHEMSELVES, INTERESTHOME,

FASHIONSELFASREPRESENTASION, WORKINGACTIVITY,

OPINIONPRODUCT, SHOPPINGACTIVITY, INTERESTFAMILY,

POSITIVEAFFECT, FULFILLMENT, NORMATIF, INFORMASIONAL

Page 155: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

140

Frekuensi

KIMPULSIF1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 164 50,5 50,5 50,5

2,00 161 49,5 49,5 100,0

Total 325 100,0 100,0

KWA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 188 57,8 57,8 57,8

2,00 137 42,2 42,2 100,0

Total 325 100,0 100,0

KSA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 151 46,5 46,5 46,5

2,00 174 53,5 53,5 100,0

Total 325 100,0 100,0

KIF

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 167 51,4 51,4 51,4

2,00 158 48,6 48,6 100,0

Total 325 100,0 100,0

KFSR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 197 60,6 60,6 60,6

2,00 128 39,4 39,4 100,0

Total 325 100,0 100,0

Page 156: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

141

KIH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 176 54,2 54,2 54,2

2,00 149 45,8 45,8 100,0

Total 325 100,0 100,0

KIFAM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 180 55,4 55,4 55,4

2,00 145 44,6 44,6 100,0

Total 325 100,0 100,0

KOPINIONTHEM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 224 68,9 68,9 68,9

2,00 101 31,1 31,1 100,0

Total 325 100,0 100,0

KOPINIONPRODUCT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 170 52,3 52,3 52,3

2,00 155 47,7 47,7 100,0

Total 325 100,0 100,0

KENGAGEMENT1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 180 55,4 55,4 55,4

2,00 145 44,6 44,6 100,0

Total 325 100,0 100,0

Page 157: PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49620... · 2020. 1. 23. · PENGARUH GAYA HIDUP, KESENANGAN BERINTERNET DAN

142

KPOSITIVEAFFECT1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 206 63,4 63,4 63,4

2,00 119 36,6 36,6 100,0

Total 325 100,0 100,0

KFULFILLMENT1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 184 56,6 56,6 56,6

2,00 141 43,4 43,4 100,0

Total 325 100,0 100,0

KNORMATIF1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 175 53,8 53,8 53,8

2,00 150 46,2 46,2 100,0

Total 325 100,0 100,0

KINFORMASIONAL1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 167 51,4 51,4 51,4

2,00 158 48,6 48,6 100,0

Total 325 100,0 100,0