pengaruh fasilitas, pelayanan dan lokasi terhadap...

125

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA BMT

(Studi Kasus Pada BMT El-Syifa Ciganjur, Jakarta Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Siti Sarah Dianita

NIM: 109046100240

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP
Page 3: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP
Page 4: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP
Page 5: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

i

ABSTRAK

Siti Sarah Dianita. 109046100240. Pengaruh Fasilitas, Pelayanan dan LokasiTerhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa BMT El-Syifa Ciganjur Jakarta Selatan.Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1436 H/2015 M.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Penagruh Lokasi, Fasilitas danPelayanan Terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa BMT El-Syifa Ciganjur JakartaSelatan. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dengan memberikankuesioner kepada nasabah BMT El-Syifa dengan total sampel sebanyak 98 responden yangterdiri dari 37 item/pertanyaan. Dalam menentukan sampel ini metode yang digunakan adalahprobability sampling. Uji statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda denganbantuan analisis program SPSS versi 17.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fasilitas dan pelayanan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa BMT. Sedangkan faktor

lokasi menunjukkan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan

nasabah menggunakan jasa BMT. Adapun kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar

43% dan sisanya 57% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam

model penelitian ini. Adapun faktor yang paling dominan berpengaruh adalah variabel

fasilitas dengan nilai koefisien sebesar 0,255dengan nilai t hitung sebesar 3,477.

Kata kunci : Keputusan Nasabah, Jasa BMT, Analisis regresi berganda

Pembimbing : Rizqon Halal Syah Aji, M.Si

Daftar Pustaka : Tahun 1995 sampai dengan Tahun 2013

Page 6: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

ii

KATA PENGANTAR

puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, atas rahmat, inayah dan karunianya-Nya yang berlimpah Shalawat dan

salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Besar Nabi Muhammad SAW yang

telah berjuang menyampaikan risalah rahmatanlilalamin beserta para sahabat dan

pengikutnya yang senantiasa taat.

Segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah memberikan

segala nikmat dan karunia-Nya kepada seluruh umat manusia. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah

membawa lentera penerang bagi seluruh manusia dimuka bumi, pendobrak pintu

kebodohan dan kejahilan yang merupakan teladan terbaik bagi seluruh umat manusia.

Dengan mengucap kata syukur kepada-Nya, Alhamdulillahirobbilalamin,

pengerjaan skripsi yang berjudul “Pengaruh Fasilitas, Pelayanan dan Lokasi

Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan jasa BMT (Studi Kasus Pada

BMT El-Syifa Ciganjur Jakarta Selatan)” akhirnya selesai ditulis. Skripsi ini

ditulis oleh penulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah

pada program studi Muamalat konsentrasi Perbankan Syariah di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ucapan terima kasih yang mendalam diucapkan

kepada pihak-pihak yang selama ini telah banyak membantu penulis dalam

melaksanakan tugas akhir ini;

1. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

iii

2. H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH dan H. Abdurrauf, LC, MA. Selaku

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Program Studi Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang

telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap

permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah

memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

5. Bapak Drs. Ahmad Ruslani. Ketua BMT El-Syifa, Hidayat RXZ, SPd. Selaku

Sekretaris BMT El-Syifa, beserta seluruh staf karyawan BMT El-Syifa

khususnya Ibu Dra. Ida Saidah. Terima kasih telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian di BMT ini serta memberikan

data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.

6. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk

mengadakan studi perpustakaan.

7. Kedua orang tuaku yang yang sangat aku sayangi ayahanda H. Abdul Rozak

dan inspirasiku Ibunda Hj. Asmaya yang selalu memberikan ilmu agama,

kasih sayang, cinta, materi dan semangat serta doa yang tak pernah henti

untuk penulis.

8. Keluarga besarku tercinta, Ka Lili, Ka kiki, Ka pipih, fandi, Mas Dika, Mas

Bambang, Mas Agung, juga keponakan-keponakanku yang lucu-lucu, Aci,

Aca, Nay, Ara. Yang senantiasa memberikan dukungan selama ini. Tak lupa

ucapan terima kasih untuk Abang Rochim yang telah begitu banyak

Page 8: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

iv

membantu, mendampingi dan memberikan semangat dalam pembuatan skripsi

ini.

9. Sahabat-sahabatku Shofi, Icha, Rochim, Devy, Ian, Alphat, Santi, Yosi, Witri,

Ncie, Dewi, Fitty, yang telah mendampingi penulis dalam waktu suka maupun

duka, memberi dukungan dan membantu penulis hingga skripsi ini

terselesaikan.

10. Seluruh rekan-rekan angkatan 2009 khususnya Perbankan Syariah kelas G,

semoga Allah memberikan kemudahan dalam menyusuri kehidupan kita

selanjutnya.

11. Seluruh teman-teman di KKN BBM yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu, namun telah memberikan kontribusi yang cukup besar sehingga

penulis dapat lulus menjalani perkuliahan di UIN hingga akhir.

Dengan hanya berdoa semoga Allah SWT membalassemua jasa dan

budi baik pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

tugas akhir ini, dengan syurga-Nya kelak, Amin.

Jakarta, Maret 2015

Penulis

(Siti Sarah Dianita)

Page 9: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

v

DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

PERNYATAAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 6

1. Pembatasan Masalah .......................................................... 6

2. Perumusan Masalah ........................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 7

1. Tujuan Penelitian ............................................................... 7

2. Manfaat Penelitian ............................................................. 7

E. Review Studi Terdahulu........................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. BMT ......................................................................................... 11

1. Pengertian BMT................................................................... 11

2. Sejarah berdirinya BMT ...................................................... 15

3. Landasan dan Tujuan BMT ................................................. 17

4. Peran dan Fungsi BMT........................................................ 18

Page 10: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

vi

5. Prinsip Operasional BMT .................................................... 20

6. Gambaran Umum BMT El-Syifa ........................................ 22

B. Perilaku Konsumen .................................................................. 26

1. Pengertian Perilaku Konsumen ............................................ 26

2. Model Perilaku Konsumen................................................... 27

C. Aspek-aspek Bisnis .................................................................. 29

1. Fasilitas................................................................................. 29

2. Pelayanan.............................................................................. 35

3. Lokasi ................................................................................... 40

4. Keputusan Konsumen dalam Pembelian .............................. 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian........................................................ 49

B. Jenis Penelitian......................................................................... 49

C. Sumber dan Teknik Pengambilan Data.................................... 50

D. Populasi dan Sampel ................................................................ 50

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian................................. 52

F. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 56

1. Kuesioner............................................................................. 56

2. Wawancara Tersturktur ....................................................... 58

3. Dokumentasi ........................................................................ 58

G. Try Out ..................................................................................... 58

1. Uji Validitas......................................................................... 59

2. Uji Reliabilitas..................................................................... 60

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 60

4. Analisis Regresi Berganda................................................... 63

Page 11: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

vii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Responden...................................................................... 66

B. Hasil Kuesioner........................................................................ 70

C. Uji Kualitas Data...................................................................... 73

D. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 77

E. Analisis Regresi Berganda ....................................................... 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 91

B. Saran ........................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

viii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan

1.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 8

3.1 Variabel Operasional Penelitian......................................................... 54

4.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ............................................ 66

4.2 Karakteristik Usia Responden............................................................ 67

4.3 Karakteristik Pendidikan Terakhir Responden .................................. 68

4.4 Karakteristik Jenis Pekerjaan Responden .......................................... 69

4.5 Deskripsi Jawaban Variabel Faktor Fasilitas ..................................... 70

4.6 Deskripsi Jawaban Variabel Faktor Pelayanan .................................. 71

4.7 Deskripsi Jawaban Variabel Faktor Lokasi........................................ 72

4.8 Deskripsi Jawaban Variabel Keputusan Nasabah .............................. 72

4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Lokasi........................................ 73

4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Fasilitas ..................................... 74

4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Pelayanan .................................. 75

4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Nasabah .............................. 76

4.13 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 77

4.14 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ........................................................ 79

4,15 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................. 80

4.16 Hasil Regresi Berganda...................................................................... 82

4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 84

4.18 Hasil Uji t ........................................................................................... 86

4.19 Hasil Uji f........................................................................................... 89

Page 13: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

ix

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan

2.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 25

2.2 Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler....................................... 28

2.3 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian ........................................ 44

4.1 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 78

4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas............................................................... 81

Page 14: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Arti penting Usaha mikro, Kecil dan menengah (UMKM) dalam

penyelesaian agenda ekonomi Indonesia memang tidak bisa dibantah lagi, karena

sektor inilah penyumbang lapangan kerja terbesar dalam perekonomian

Indonesia. Dapat dirasakan betapa pentingnya pembangunan ekonomi melalui

sektor UMKM, termasuk pembangunan terhadap akses permodalannya. Karena

selalu saja yang menjadi hambatan dan kendalan UMKM adalah lemahnya

sistem pendanaan untuk membiayai aktivitas usahanya.1

Namun bagi pengusaha mikro kebutuhan akan modal kerja terkadang

menjadi kendala tersendiri. Dalam realitasnya, bank syariah belum dapat secara

optimal menjangkau sektor usaha mikro. Hal demikian karena ternyata bank

syariah sebagai lembaga intermediasi keuangan dalam menjalankan fungsinya

memberikan pembiayaan kepada masyarakat masih mensyaratkan adanya

jaminan, dimana tidak mudah dipenuhi oleh nasabah khususnya nasabah kecil.

Karena kebutuhan yang mendesak, jalan pintas dialakukan ialah dengan

mengakses pinjaman dari rentenir dengan bunga yang sangat tinggi bahkan

kadang melebihi dari margin yang dibiayai.

1 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM diIndonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 69.

Page 15: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

2

Melihat pada kenyataan ini, harus ada lembaga keuangan yang

mengakomodasi kebutuhan finansial UMKM. Mengingat orientasi penyaluran

kredit perbankan lebih memusatkan pada korporasi yang dianggap lebih

memberikan keuntungan besar secara ekonomis. Sedangkan sektor usaha kecil

dan mikro (UKM) dapat diakomodasi oleh lembaga keuangan mikro (LKM)

yang lebih memprioritaskan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya adalah

baitul maal wat tamwil (BMT). Oleh karena itu sektor usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM) pun juga memainkan peranan yang sangat penting dalam

perekonomian.

Sebagai badan usaha sudah seharusnya BMT bekerja secara profesional,

selalu berpedoman dan bertujuan pada keberlangsungan, perkembangan dan

keuntungan BMT, mendukung peningkatan produktifitas, partisipasi,

kepercayaan serta kemampuan dalam mengenali nasabah. Untuk mendapatkan

keunggulan kompetitif, setiap badan usaha dituntut agar mampu memuaskan

konsumennya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa semakin tinggi tingkat

kepuasan konsumen terhadap barang atau jasa perusahaan, maka keputusan

untuk membeli atau menggunakan ulang juga akan meningkat.

Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan

kebutuhan pelanggan dipenuhi. Memberi tingkat kepuasan pascapembelian yang

tinggi merupakan tujuan utama sebagian besar perusahaan, karena mereka

mengetahui bahwa perilaku pembelian ulang tergantung pada tingkat kepuasan

pascapembelian. Melihat kondisi ini BMT harus mempunyai strategi yang tepat

Page 16: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

3

untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan juga target peningkatan volume

nasabah. Konsumen (nasabah) adalah objek luar bagian terpenting bagi setiap

perusahaan termasuk BMT. Perilaku konsumen oleh karenanya menjadi

perhatian bagi rumus strategi pemasaran dalam setiap perusahaan.2

Konsumen mempunyai alasan-alasan tertentu atau faktor-faktor yang

mempengaruhi mereka untuk mengambil keputusan dalam menetapkan pilihan

pada suatu perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi nasabah diantaranya

adalah prinsip syariah, produk, harga, promosi, lokasi, SDI, dan sarana fisik.

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk meneliti tentang bauran pemasaran

yang difokuskan pada Fasilitas (sarana fisik), pelayanan dan lokasi.

Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat

memenuhi kebutuhan dan harapan. Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh

suatu perusahaan dalam memenuhi kepuasan nasabah adalah dengan

memberikan kualitas pelayanan (service) yang terbaik bagi nasabah. Kualitas

pelayanan akan menimbulkan persepsi nasabah terhadap kualitas yang diberikan

kepadanya. Peningkatan kualitas jasa yang baik dapat menimbulkan suatu kesan

positif dibenak nasabah. Pelayanan mempengaruhi penjualan, kepuasan

konsumen (nasabah) dan kesetiaan para konsumen sehingga semua itu akhirnya

mempengaruhi laba perusahaan.3

2Hotniar Siringoringo, “Peran Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen”,Jurnal Ekonomii dan Bisnis, Jilid 9 (Tahun 2004): h.125

3Carl McDaniel Jr dan Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer, (Jakarta: Penerbit SalembaEmpat,2001), h.193.

Page 17: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

4

Di sisi lain fasilitas (keberwujudan) yang memadai, faktor sarana dan

prasarana seperti kenyamanan ruang, peralatan yang tersedia untuk membantu

nasabah dalam melakukan transaksi di bank, peralatan yang mencukupi yang

dapat membuat nasabah merasa nyaman ketika harus menunggu dalam menerima

pelayanan, kemampuan para pegawainya dalam menunjukkan kesopanan serta

kesediaannya memberikan perhatian untuk memenuhi kebutuhan nasabah maka

nasabah akan merasa puas untuk menggunakan jasa di perusahaan tersebut.

Selain itu lokasi tempat berdirinya BMT tersebut menjadi salah satu faktor

penting yang mempengaruhi keputusan masyarakat memilih untuk menggunakan

jasa BMT.

Setiap konsumen (nasabah) akan melakukan berbagai macam keputusan

untuk mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa. Proses

pengambilan keputusan menjadi suatu masalah yang kompleks yang mendasari

pengambilan keputusan tersebut.4 Pelanggan memasuki situasi jual-beli dengan

harapan-harapan tertentu. Pelanggan mempunyai angan-angan tentang perasaan

yang ingin mereka rasakan ketika mereka menyelesaikan suatu transaksi atau

ketika mereka menggunakan barang yang mereka beli maupun ketika menikmati

pelayanan yang telah mereka bayar. Mencapai tingkat kepuasan tertinggi adalah

tujuan utama pemasaran. Ketika pelanggan merasa terpenuhi harapannya serta

merasa puas akan pelayanan yang didapatkan pada saat proses transaksi dan juga

4M. Arief Mufraini, “Analisis Faktor Exploratory dan Confirmatory Keputusan Nasabahdalam menggunakan Produk dan Jasa Bank Syariah”, Jurnal Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta : h. 308.

Page 18: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

5

puas akan barang atau jasa yang mereka dapatkan, besar kemungkinan mereka

akan kembali lagi untuk melakukan pembelian-pembelian yang lain dan juga

akan merekomendasikan pada teman-teman dan keluarganya tentang perusahaan

tersebut dan produk-produknya.

Di era yang sudah sangat modern seperti sekarang ini, para konsumen

banyak yang menumpahkan keluhan, kekesalan, maupun komentar baik ataupun

buruk akan suatu pelayanan dari sebuah perusahaan melalui berbagai cara.

Diantaranya melalui media-media seperti internet maupun surat kabar. Oleh

karena itu sebuah perusahaan haruslah meningkatkan kualitas pelayanan dan

fasilitasnya agar para konsumen ataupun nasabah menjadi lebih nyaman dan

akan menjadi pelanggan yang setia terhadap perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, penulis menemukan persoalan menarik tentang

bagaimana pengaruh lokasi, fasilitas dan pelayanan terhadap kepuasan

konsumen. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat tema skripsi

dengan judul “PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI

TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA BMT

(STUDI KASUS DI BMT EL-SYIFA CIGANJUR JAKARTA SELATAN)”.

Page 19: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

6

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan jasa

BMT?

2. Bagaimana cara BMT menarik nasabah agar menggunakan jasa keuangan

syariah?

3. Bagaimana cara BMT mempertahankan nasabah agar kembali menggunakan

jasa keuangan syariah?

C. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dideskripsikan di atas, maka

penulis perlu membatasi pembahasan. Agar pembahasan mempunyai maksud

dan tujuan yang jelas, supaya tidak terjadi pelebaran masalah dalam penulisan

skripsi ini. Secara umum pembahasan dalam penelitian ini berkaitan dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan

jasa BMT. Namun untuk membatasi masalah dalam penelitian ini hanya

difokuskan pada pengaruh faktor fasilitas, pelayanan dan lokasi terhadap

keputusan nasabah dalam menggunakan jasa BMT.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan yang diambil dari identifikasi dan pembatasan masalah

yang menjadi materi dalam penelitian ini adalah:

Page 20: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

7

a. Apakah faktor fasilitas, pelayanan dan lokasi berpengaruh signifikan

terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa BMT?

b. Diantara faktor-faktor tersebut manakah yang paling dominan

mempengaruhi nasabah dalam menggunakan jasa BMT?

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang terbentuk secara simultan terhadap

keputusana nasabah dalam menggunakan jasa BMT,

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang terbentuk secara parsial terhadap

keputusan nasabah dalam menggunakan jasa BMT,

c. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan jasa BMT.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis-Akademis; Mentradisikan analisis statistik multivariat

untuk penyelesaian penelitian di bidang perbankan.

b. Manfaat Praktis-Pragmatis; Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

review dalam merumuskan kebijakan guna mengembangkan usaha serta

perekonomian umat pada umumnya.

Page 21: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

8

E. Review Studi Terdahulu

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu

1.

Penulis & Judul Skripsi

Antonius Heru Kustianto/ Jurnal Penelitian

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk

Tabungan Batara Pada Bank BTN Cabang

Pontianak/ 2013

Fokus Permasalahan

Penelitian ini menganalisis variable produk

(product), harga (price), tempat (place), promosi

(promotion), orang (people), bukti fisik dan

proses baik secara simultan maupun parsial

terhadap keputusan nasabah dalam memilih

produk tabungan batara pada Bank BTN Cabang

Pontianak.

Penelitian ini menggunakan explanatory

research (hubungan/pengaruh) melalui suatu

survey atau tujuan mencari gambaran yang

sistematis secara fakta dan akurat.

2.

Penulis & Judul Skripsi

Titi Supriyatimi, 2005. Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang. “Pengaruh

Persepsi Nasabah Tentang Kualitas Pelayanan

Terhadap Loyalitas Nasabah “BMT ANDA”

Semarang”.

Fokus Permasalahan

Skripsi ini membahas pengaruh kualitas

pelayanan terhadap loyalitas nasabah. Besarnya

pengaruh tersebut adalah 31,8%.

Page 22: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

9

3.

Penulis & Judul Skripsi

Saiful Rohman, 2009. Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. “Analisis Pengaruh Citra,

Fasilitas, Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Konsumen (Study pada PT POS

Indonesia Cabang Jakarta Selatan)”.

Fokus Permasalahan

Skripsi Ini membahas tentang pengaruh citra,

fasilitas dan pelayanan terhadap kepuasan

konsumen pada PT POS.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dipaparkan sekilas di

atas. Karena dalam penelitian kali ini penulis akan membahas tentang faktor-

faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan jasa

BMT yang tentu saja objek penelitiannya berbeda dari skripsi-skripsi di atas.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun teknik penulisan ini mengacu pada “Pedoman Penulisan Skripsi”

yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

jakarta tahun 2012.

Dalam penyusunan pembahasan skripsi ini, penulis mengurutkan

permasalahannya menjadi 5 bab, yaitu:

Page 23: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

10

BAB I :PENDAHULUAN. Bab ini memuat; latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis dan sistematika penulisan

skripsi ini.

BAB II :LANDASAN TEORI. Bab ini memuat; landasan teori yang mana

mencakup pengertian fasilitas, pengertian layanan, pengertian lokasi,

pengertian BMT, sejarah berdirinya BMT, tujuan dan fungsi BMT,

prinsip operasional BMT, serta gambaran umum BMT El-Syifa

Ciganjur Jakarta Selatan.

BAB III :METODE PENELITIAN. Bab ini memuat; jenis penelitian, data

penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, subjek dan objek

penelitian, variabel dan operasional variabel, hipotesa, metode

analisis data.

BAB VI :HASIL PENELITIAN. Bab ini menjadi inti dari hasil penelitian.

Dalam bab ini, dipaparkan temuan-temuan hasil pengolahan data dan

analisis yang berhubungan dengan pembahasan.

BAB V :PENUTUP. Bab ini memuat: kesimpulan, saran dan lampiran-

lampiran.

Page 24: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. BMT

1. Pengertian BMT

BMT adalah kependekan dari Baitul Maal wat Tamwil (Balai Usaha

Mandiri Terpadu), yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi

berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Menurut Huda dan Heykel bahwa BMT

terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal lebih

mengarah pada usaha-usaha penyaluran dan pengumpulan dana yang non

profit, seperti zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan baitul tamwil sebagai

usaha dan pengumpulan penyaluran dana komersial.1

Baitul maal secara etimologi berarti rumah harta. Menurut Widodo

bahwa secara terminologis diartikan sebagai lembaga keuangan yang

kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (Sosial) dan sumber

dananya diperoleh dari zakat, infaq, dan shodaqoh, atau sumber lain yang

halal.2 Fungsi baitul maal ini disebut sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ)

sebagai mana diatur dalam UU NO.38/ 1999 yaitu menerima titipan dana

1 Nurul Huda dan Mohammad Heykel, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis danPraktis (Jakarta : Prenada Media Group, 2010), h. 363.

2Hertanto Widodo, et. al, Panduan Praktis Operasional Baitul Maal wat Tamwil (BMT)(Bandung :Mizan, 1999), h. 81.

Page 25: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

12

zakat, infak, dan shodaqoh (ZIS) serta mengoptimalkan distribusinya sesuai

dengan peraturan dan amanahnya.3

Baitut Tamwil (bait = rumah, at-tamwil = pengembangan harta) adalah

lembaga yang melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan

infestasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dengan

antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan

ekonominya.4 Definisi lain menyebutkan bahwa baitut tamwil adalah lembaga

keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dan menyalurkan dana

masyarakat dan bersifat profit motive.5

Penghimpunan dana baitut tamwil diperoleh melalui simpanan pihak

ketiga dan penyalurannya dilakukan dalam bentuk pembiayaan atau investasi

yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah6 dengan tujuan meningkatkan

kualitas ekonomi pengusaha mikro.

Ridwan menyatakan bahwa BMT merupakan organisasi bisnis yang

juga berperan sosial. Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan

usahanya pada sektor keuangan, yakni simpan pinjam. Peran umum yang

dilakukan BMT adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang

3Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK), Modul: Konsep Dasar Keuangan Mikro, BMTsebagai alternatif LKM, tth, h. 7.

4Ibid., h. 8.5Hertanto Widodo, et. al, Panduan Praktis Operasional Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

(Bandung : Mizan, 1999), h. 81.6Ibid., h. 82.

Page 26: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

13

berdasarkan sistem syariah.7 Meskipun BMT sebagai lembaga bisnis, tetapi

bukan seperti lembaga simpan pinjam seperti bank pada umumnya mencari

laba atau keuntungan hanya bagi lembaga tersebut. Hal ini dikarenakan

prinsip dasar BMT adalah bagi hasil.

Sebagai lembaga keuangan syariah yang bersentuhan langsung dengan

kehidupan masyarakat kecil, maka BMT mempunyai tugas penting dalam

mengemban misi keislaman dalam segala aspek kehidupan masyarakat dalam

rangka menciptakan kesejahteraan yang lebih baik dengan saling tolong

menolong antara surplus unit dengan deficit unit, sebagaimana firman Allah

SWT dalam Q.S. Al-Maidah: 2:

7Muhammad Ridwan. Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). (Yogyakarta : UII Press,2004), h. 126.

Page 27: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

14

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-

syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-ya (hewan-hewan kurban), dan

binatang-binatang qalaa-id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan

jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang

mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali

kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi

kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka).

dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan

bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.

Ayat diatas memerintahkan kepada kita untuk saling tolong menolong

dalam kebaikan termasuk dalam bermuamalah. Selain itu, ayat diatas juga

mengisyaratkan untuk tidak tolong menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Riba merupakan sesuatu yang diharamkan, sehingga apabila

terjadi transaksi yang mengandung riba maka itu adalah sebuah pelanggaran.

Oleh karena itu, tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan

memberatkan salah satu pihak.

Page 28: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

15

2. Sejarah Berdirinya BMT

Institusi keuangan belum dikenal secara jelas dalam sejarah Islam.

Namun prinsip-prinsip pertukaran dan pinjam-meminjam sudah ada dan

banyak terjadi pada zaman Nabi SAW bahkan sebelumnya. Tidak dipungkiri

bahwa kemajuan pembangunan ekonomi dan perdagangan telah

mempengaruhi lahirnya institusi yang berperan dalam lalu lintas keuangan.8

Kehadiran Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992, telah

memberikan inspirasi untuk membangun kembali sistem keuangan yang lebih

dapat menyentuh kalangan bawah (gross rooth). Semula harapan ini hanya

tertumpu pada BMI. Namun harapan ini terhambat oleh undang-undang

perbankan, karena usaha kecil/mikro tidak mampu memenuhi prosedur

perbankan yang telah dibakukan oleh UU. BMI sebagai bank umum

terkendala dengan prosedur ini. Meskipun misi keutamaannya cukup tinggi,

namun realitas dilapangannya mengalami banyak hambatan, baik dari sisi

prosedur, plafon pembiayaan maupun lingkungan bisnisnya.

Sesungguhnya terdapat jenis lembaga keuangan lain di luar perbankan.

Lembaga ini sama-sama memiliki misi keutamaan yang jelas. Sistem

operasionalnya menggunakan syariah Islam, hanya produk dan manajemennya

sedikit berbeda dengan industri perbankan. Lembaga tersebut meliputi;

Asuransi Syariah, Reksa Dana Syariah serta Baitul Maal Wa Tamwil. Di

8Ibid., h. 51.

Page 29: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

16

antara lembaga tersebut yang terkait langsung dengan upaya pengentasan

kemiskinan adalah Baitul Maal wa Tamwil.

Baitul Maal wa Tamwil ialah sebuah lembaga yang tidak saja

berorientasi bisnis tetapi juga sosial. Juga lembaga yang tidak melakukan

pemusatan kekayaan pada sebagian kecil orang pemilik modal (pendiri)

dengan penghisapan pada mayoritas orang, tetapi lembaga yang kekayaannya

terdistribusi secara merata dan adil. Lembaga yang terlahir dari kesadaran

umat dan “ditakdirkan” untuk menolong kelompok mayoritas yakni

pengusaha kecil/mikro. Lembaga yang tidak terjebak pada permainan bisnis

untuk kepentingan pribadi, tetapi membangun kebersamaan untuk mencapai

kemakmuran bersama.

Peran BMT dalam menumbuhkembangkan usaha mikro dan kecil

dikalangannya merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi pembangunan

nasional. Bank yang diharapkan mampu menjadi perantara keuangan ternyata

hanya mampu bermain pada level menengah atas. Sementara lembaga

keuangan non formal yang notabennya mampu menjangkau pengusaha mikro,

tidak mampu meningkatkan kapitalisasi usaha kecil. Maka BMT diharapkan

tidak terjebak pada dua kutub sistem ekonomi yang berlawanan tersebut.9

9Ibid., h. 72.

Page 30: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

17

3. Landasan dan Tujuan BMT

Menurut Undang-Undang Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992,

dijelaskan bahwa landasan umum kelembagaan koperasi adalah Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan. Atas dasar

tersebut maka BMT yang berbadan hukum koperasi juga memiliki landasan

dan asas yang samadengan koperasi.

Secara ideologis keberadaan BMT mendapatkan justifikasi sebagai

wujud dari Ekonomi Pancasila. Hal ini menjelaskan bahwa pada landasan

BMT tersebut tercermin aspek tauhid dan ketuhanan.10

Didirikannya BMT bertujuan; meningkatkan kualitas usaha ekonomi

untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Pengertian tersebut diatas dapat dipahami bahwa BMT berorientasi pada

upaya peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat.Anggota harus

diberdayakan (empowering) supaya dapat mandiri.Dengan sendirinya, tidak

dapat dibenarkan jika para anggota dan masyarakat menjadi sangat tergantung

kepada BMT. Dengan menjadi anggota BMT, masyarakat dapat

meningkatkan taraf hidup melalui peningkatan usahanya.11

10Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM diIndonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 252.

11Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT), h. 128.

Page 31: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

18

4. Peran dan Fungsi BMT

Peran BMT antara lain adalah12:

1. Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi non-syariah. Aktif

melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting sistem

ekonomi Islam. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan-pelatihan

mengenai cara-cara bertransaksi yang Islami, mislanya supaya ada bukti

dalam bertransaksi, dilarang curang dalam menimbang barng, jujur

terhadap konsumen dan sebagainya.

2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus bersikap

aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuangan mikro, misalnya

dengan jalan pendampingan, pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan

terhadap usaha-usaha nasabah atau masyarakat umum.

3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih

tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu memenuhi keinginan

masyarakat dalam memenuhi dan dengan segera. Maka BMT harus

mampu melayani masyarakat lebih baik, misalna selalu tersedia dana

setiap saat, birokrasi yang sederhana dan lain sebagainya.

4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.

Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang kompleks

dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu langkah-langkah untuk

12Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis danPraktis, cet.I, (Jakarta: Kencana, 2010), h.364.

Page 32: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

19

melakukan evaluasi dalam rangka pemerataan skala prioritas yang harus

diperhatikan, mislanya dalam masalah pembiayaan, BMT harus

memperhatikan kelayakan nasabah dalam hal golongan nasabah dan jenis

pembiayaan.

Sementara fungsi dari BMT adalah13:

1. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan

mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota,

kelompok anggota muamalat (Pokusma) dan daerah kerjanya.

2. Meningkatkan kualitas SDM anggota dan Pokusma menjadi lebih

professional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam

menghadapi persaingan global.

3. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota.

4. Menjadi perantara keuangan (financial intermediary) antara agniya

sebagai shohibul maal dengan du’afa sebagai mudhorib, terutama untuk

dana-dan sosial seperti zakat, infaq, sedekah, wakaf, hibah dan lain-lain.

5. Menjadi intermediasi keuangan antara pemilik dana dengan pengguna

dana untuk mengembangkan usaha-usaha produktif.

13Muhammd Ridwan, Manajemen Baitul Maal wat Tamwil (BMT) (Yogyakarta: UII Press,2004), h.130-131.

Page 33: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

20

5. Prinsip Operasional BMT

Dalam menjalankan usahanya BMT tidak jauh dengan BPR syariah,

yakni menggunakan 5 prinsip:

1. Prinsip bagi hasil

Dengan prinsip ini ada pembagian hasil dari pemberi pinjaman

dengan BMT.

Al-Mudharabah

Al-Musyarakah

Al-Muzara’ah

Al-Musaqah

2. Sistem jual beli

Sistem ini merupakan suatu tata cara jual beli yang dalam

pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang diberi

kuasa melakukan pembelian barang atas nama BMT, dan kemudian

bertindak sebgai penjual, dengan menjual barang yang telah dibelinya

tersebut dengan ditambah mark-up. Keuntungan BMT nantinya akan

dibagi kepada penyedia dana.

Bai’ al-Murabahah

Bai’ al-Salam

Bai’ al-Istishna

Bai’ Bitsaman Ajil

Page 34: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

21

3. Sistem non-profit

Sistem yang sering disebut sebagai pembiayaan kebajikan ini

merupakan pembiayaan yang bersifat sosial dan non-komersial. Nasabah

cukup mengembalikan pokok pinjamannya saja.

Al-Qordhul Hasan

4. Akad bersyarikat

Akad bersyarikat adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih dan

masing-masing pihak mengikutsertakan modal (dalam berbagai bentuk)

dengan perjanjian pembagian keuntungan/kerugian yang disepakati.

Al-Musyarakah

Al-Mudharabah

5. Produk pembiayaan

Penyediaan uang dan tagihan berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam di antara BMT dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya beserta bagi hasil

setelah jangka waktu tertentu.

Pembiayaan al-Murabahah (MBA)

Pembiayaan al-Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

Pembiayaan al-Mudharabah (MDA)

Pembiayaan al-Musyarakah (MSA)

Page 35: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

22

Untuk meningkatkan peran BMT dalam kehidupan ekonomi

masyarakat, maka BMT terbuka untuk menciptakan produk baru. Tetapi

produk tersebut harus memenuhi syarat:

- Sesuai dengan syariat dan disetujui oleh Dewan Syariah.

- Dapat ditangani oleh sistem operasi BMT bersangkutan.

- Membawa kemaslahatan bagi masyarakat.

6. Gambaran Umum BMT El-Syifa

1) Sejarah Singkat BMT El-Syifa

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) El-Syifa adalah Lembaga Keuangan

Mikro Syariah yang berbadan hukum Koperasi No.

:045/BH/KWK.9/II/1995. Berfungsi menghimpun dana (pooling of funds)

dari anggota, menyalurkan pembiayaan (financial assistance), mengawasi

dan membina anggota (monev and suoervisi) dan memberikan jasa

pelayanan sistem pembayaran (payment system). Berinduk kepada

INKOPSYAH BMT yang digandeng oleh PINBUK Indonesia dan Asosiasi

BMT Seluruh Indonesia (ABSINDO). Bermitra dengan Bank Muamalat

Indonesia (BMI) dan Bank Syariah lainnya. Bimbingan dan pengawasan

dari Baitul Maal Muamalat (BMM) dan Microfin Indonesia.

Dengan sarana dan prasarana yang sederhana mulailah BMT

beroperasi dengan nama BMT El-Syifa pada tanggal 21 Mei 1996 dengan

menerima simpanan dari nasabah. Adapun pemberian nama El-Syifa,

Page 36: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

23

karena BMT El-Syifa merupakan pengembangan KOPONTREN El-Syifa

yang telah sejak lama beroperasi diwilayah Ciganjur khususnya dikalangan

pondok pesantren El-Syifa. Melihat keseriusan pendirian BMT El-Syifa,

maka tanggal 31 Mei 1996 bertempat di Pamulang, Direktur BMI, Zainul

Bahar Nur meresmikan beroperasinya BMT El-Syifa.

Berikut ini adalah sekilas profil BMT El-Syifa:

Nama : BMT El-Syifa Ciganjur

Tempat Kedudukan : DKI Jakarta

Alamat : Jl. RM. Kahfi I RT 007/01. Ciganjur Kec.

Jagakarsa, Jakarta Selatan.

No. Telp. : (021) 7874485

No. Fax. : (021) 7863938

E-mail : [email protected]

Jenis Lembaga : Koperasi Pondok Pesantren

2) Visi dan Misi BMT El-Syifa

a. Visi : menjadi LKMS yang amanah, bermanfaat dan

menguntungkan

b. Misi : menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggota secara

profesional sesuai syariah.

Page 37: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

24

3) Struktur Organisasi

a. Data pengurus

Ketua : Drs. Ahmad Ruslani

Sekretaris : Hidayat RXZ, SPd

Bendahara : Dra. Ida Saidah

Jumlah tenaga kerja : 6 orang

b. Dewan Pengawas

Ketua : H. Muhidin

Anggota : Falahuddin, SH.

Anggota : Drs. Abdul Majid, HM.

c. Landasan hukum

Badan Hukum : Koperasi Pondok Pesantren

No. Badan Hukum : 045/BH/KWK.9/II/1995

NPWP : 01.867.625.4-017.000

Tanggal Pendirian : 8 Juni 1996

Page 38: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

25

MUSYAWARAH TAHUNAN

ANGGOTA TETAP

PENGAWAS

AKUNTANSI

PENGAWAS

SYARIAH

PENGURUS

Drs. Ahmad Ruslan

MANAJER

Hidayat Rakazy, SPd

KOLEKTOR

Arifin

PEMBIAYAAN

Dra. Ida Saidah

PEMBUKUAN

Encun Suryah

TELLER

Rika Rahmawati

ANGGOTA BMT EL-SYIFA

Gambar 2.1

Struktur Organisasi

Page 39: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

26

B. PERILAKU KONSUMEN

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Banyak pengertian perilaku konsumen yang dikemukakan para ahli,

salah satunya yang didefinisikan oleh Engel dan kawan-kawan (1994) yang

mengatakan bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan

yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan

produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan penyusuli

tindakan tersebut.

Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk

adalah proses yang didahului oleh sesorang dalam mencari, membeli,

menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa,

maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.14

Kotler dan Amstrong mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku

pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang

membeli produk untuk konsumsi personal.15

Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.

Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum

pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi,

dan menghabiskan produk.

14Ristiyanti Prasetyo, John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Andi, 2005), h.9.15Kotler, Philip dan Gary Amstrong, Principle of Marketing, Seventh Edition, (New Yersey:

Prenticle-Hall, Inc., 1997)

Page 40: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

27

Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati

seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan

bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi.16

2. Model Perilaku Konsumen

Banyak model yang dikembangkan oleh para ahli tentang perilaku

konsumen. Namun semuanya mengarah pada prinsip yang sama bahwa

perilaku konsumen melibatkan input, proses, dan output. Hanya masing-

masing ahli mempunyai perbedaan dalam merangkai ketiga komponen

tersebut.

Kotler menjelaskan bahwa keputusan seseorang atas merek, kategori

produk, tempat untuk didatangi, waktu pembelian, dan jumlah pembelian,

merupakan hasil dari rangsangan (stimuli) yang berasal dari luar dirinya, yang

diolah dalam diri konsumen.

16Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2002), h.2

Page 41: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

28

Gambar 2.2

Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler

Stimuli

Pemasaran

Stimuli

Lainnya

Karakteristik

Pembeli

Proses

Keputusan

Pembelian

Keputusan

Pembeli

Produk

Harga

Tempat

Promosi

Ekonomi

Teknologi

Politik

Budaya

Budaya

Sosial

Pribadi

psikologis

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Keputusan

Perilaku

Purnabeli

Pilihan

produk

Pilihan

merek

Pilihan toko

Pilihan

waktu

Pilihan

jumlah

Gambar diatas menunjukkan bahwa rangsangan pemasaran dan

rangsangan lainnya akan masuk kedalam kotak selanjutnya yang berisi

karakteristik konsumen kemudian disini terjadi proses keputusan konsumen

yang menghasilkan keputusan untuk membeli atau tidaknya suatu produk

Page 42: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

29

tertentu. Rangsangan-rangsangan terdiri dari 4P, Product (produk), Price

(harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Rangsangan lain meliputi

kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi,

politik, dan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, di

mana masukan ini diubah menjadi sekumpulan respon pembeli yang dapat

diubah menjadi observasi, pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur,

waktu pembelian, dan jumlah pembelian.17 Dari proses ini akhirnya

menghasilkan sebuah keputusan pembelian.

C. ASPEK-ASPEK BISNIS

1. FASILITAS

a. Pengertian Fasilitas

Fasilitas adalah sumber daya fisik yang ada sebelum suatu jasa dapat

ditawarkan kepada konsumen atau nasabah, menurut Sulistyono fasilitas

adalah penyediaan perlengkapan-perlengkapan fisik untuk memberikan

kemudahan kepada para nasabah dalam bertransaksi.18 Kondisi fasilitas,

perlengkapan serta kebersihan fasilitas harus diperhatikan terutama yang

berkaitan erat dengan apa yang dirasakan atau didapat konsumen secara

langsung.

17Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Edisi 6(Jakarta:Intermedia, 1995), h. 222

18 Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel (Bandung: Alfabeta, 2006).

Page 43: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

30

Manfaat fasilitas yang disediakan untuk para pelanggan atau nasabah

BMT El-Syifa mempunyai tujuan yang hendak dicapai, antara lain

memperlancar para nasabah dalam melakukan aktifitas menabung dan

bertransaksi. Agar lebih efisien dan efketif, memungkiankan ruang gerak

yang lebih leluasa dalam melaksanakan kegiatan, memberikan keamanan

dan kenyamanan bagi yang bersangkutan, serta menimbulkan rasa puas

pada orang yang berkepentingan.

b. Desain dan Tata Letak Fasilitas Jasa

Desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan

pembentukan persepsi pelanggan. Pada banyak jenis jasa, persepsi yang

diperoleh dari interaksi pelanggan dengan fasilitas jasa berpengaruh

terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan. Pelanggan yang ingin

mencari kenyamanan suasana dalam menikmati hidangan restoran akan

lebih menyukai desain restoran yang desainnya menarik. Misalnya

pencahayaan tertata apik, dindingnya dihiasi lukisan-lukisan menarik,

mebel yang berkualitas, dan lain-lain.

a) Desain fasilitas Jasa

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa

meliputi:

1. Sifat dan tujuan organisasi jasa

Sifat suatu jasa seringkali menentukan berbagai persyaratan

desainnya. Misalnya desain rumah sakit perlu mempertimbangkan

Page 44: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

31

ventilasi yang memadai, ruang peralatan medis yang representatif,

ruang tunggu pasien yang nyaman, kamar pasien yang nyaman,

ruang dokter dan kamar praktek yang bisa menjamin privacy

(misalnya kedap suara, tidak rembus pandang) dan lain-lain. Desain

fasilitas yang baik dapat memberikan beberapa manfaat, misalnya

perusahaan mudah dikenali, desain eksterior bisa menjadi tanda

atau petunjuk mengenai sifat jasa didalamnya. Banyak organisasi

jasa yang memperoleh manfaat langsung dari desain khusus yang

disesuaikan dengan sifat dan tujuannya. Misalnya restooran

masakan jepang yang mendesain ruangan makannya dengan

arsitektur jepang, akan menciptakan suasana restoran seolah-olah

seperti di Jepang.

2. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat

Setiap perusahaan jasa yang membutuhkan tanah untuk untuk

mendirikan lokasi fasilitasnya perlu mempertimbangkan

kemampuan finansialnya, pperaturan pemerintah berkaitan dengan

kepemilikan tanah dan pembebasan tanah, dan lain-lain. Dimasa

kini ketersediaan tanah sangat terbatas dan kalaupun ada, harganya

selangit.

3. Fleksibilitas

Fleksibilitas desain sangat dibutuhkan apabila volume permintaan

sering berubah dan apabila spesifikasi jasa cepat berkembang

Page 45: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

32

sehingga resiko keuangan menjadi besar. Kedua kondisi ini

menyebabkan fasilitas jasa harus dapat disesuaikan dengan mudah

dan memperhitungkan pula kemungkinanperkembangan dimasa

datang.

4. Faktor estetis

Fasilitas jasa yang tertata secara rapi, menarik, dan estetis akan

dapat meningkakan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa.

Selain itu sikap karyawan terhadap pekerjaannya juga dapat

meningkat. Aspek-aspek yang perlu ditata misalnya tinggi langit-

langit bangunan, lokasi jendela dan pintu,bentuk pintu yang

beraneka ragam dan dekor interior.

5. Masyarakat dan lingkungan sekitar

Masyarakat (terutama pemerhati masalah sosial dan lingkungan

hidup) dan lingkungan disekitar fasilitas jasa memainkan peranan

penting dan berpengaruh besar terhadap perusahaan. Apabila

perusahaan tidak mempertimbangakn faktor ini maka kelangsungan

hidup perusahaan bisa terancam. Misalnya gelanggang olahraga

(untuk pertandingan olahraga dan pertunjukan musik) perlu

memperhatikan beberapa faktor seperti fasilitas parkir yang cukup

luas, jumlah pintu keluar dan masuk yang memadai, dan lain-lain.

Page 46: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

33

6. Biaya konstruksi dan operasi

Kedua jenis biaya ini dipengaruhi desain fasilitas. Biaya konstruksi

dipengaruhi oleh jumlah dan jenis bahan bangunan yang digunakan.

Biaya operasi dipengaruhi oleh kebutuhan energi ruangan, yang

berkaitan dengan perubahan suhu.

b) Tata letak fasilitas jasa

Keadaan (setting) dan lingkungan tempat penyampaian jasa

merupakan aspek yang tidak kalah pentingnya dan tidak boleh dilupakan

dalam desain jasa. Persepsi pelanggan terhadap suatu jasa dapat

dipengaruhi oleh atmosfir (suasana) yang dibentuk oleh eksterior dan

interior fasilitas tersebut. Bila kita memasuki salah satu hotel atau bank,

seringkali secara sadar atau tidak sadar kita memikirkan beberapa hal

berikut :

Apa yang dapat digambarkan bentuk luar (eksterior) hotel atau bank

tersebut tentang penawaran yang ada didalamnya ?

Apakah itu semua dapat mengkomunikasikan secara jelas mengenai

sifat jasanya ?

Bagaimana interiornya mencerminkan suasana yang ada ?

Perasaan apa yang muncul ?

Bagaiman kita harus bersikap ?

Page 47: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

34

Adapun unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan dalam tata letak

fasilitas jasa meliputi19 :

1. Pertimbangan/perencanaan spasial

Aspek-aspek seperti simetri, proporsi, tekstur, warna dan lain-lain

dipertimbangkan, dikombinasikan, dan dikembangkan untuk

memancing respon intelektual maupun emosional dari pemakai

orang yang melihatnya. Respon inilah yang dipersepsikan sebagai

kualitas visual. Kualitas ini dapat dimanupalasi atau dikendalikan

perancang untuk menciptakanlingkungan tertentu yang mampu

mendorong terbentuknya respon yang diinginkan dari pelanggan.

2. Perencanaan ruangan

Unsur ini mencakup perancangan interior dan arsitektur, seperti

penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam ruangan, desain,

aliran sirkulasi, dan lain-lain.

3. Perlengkapan (perabotan)

Perlengkapan/perabotan memiliki berbagai fungsi, diantaranya

sebagai sarana pelindung barang-barang berharga berukuran kecil,

sebagai barang pajangan, sebagai tanda penyambutan bagi para

pelanggan, dan sebagai sesuatu yang menunjukan status pemilik

atau penggunaannya.

19 Mudie dan Cottam dalam Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi, 2004), h.160.

Page 48: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

35

4. Tata Cahaya

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain tata cahaya

adalah cahaya disiang hari, warna, jenis dan sifat aktifitas yang

dilakukan didalam ruangan, persepsi penyedia jasa akan tugasnya,

tingkat ketajaman penglihatan, dan suasana yang diinginkan

(tenang, damai, segar, riang, gempita, dan lain-lain)

5. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis

Aspek yang penting dan saling terkait dalam unsur ini adalah

penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan

warna, pencahayaan, dan pemilihan bentuk perwajahan lambang

atau tanda yang dipergunakan untuk maksud tertentu (misalnya

penunjuk arah/tempat, keterangan/informasi, dan sebagainya).

2. PELAYANAN

a. Pengertian Pelayanan

Pelayanan pelanggan menurut Kotler ialah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang

pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan

apapun.20 Produksinya dapat diakitkan atau tidak diakitkan pada suatu

produk fisik.

20 Philip Kotler dan Kevin Lane Kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Penerjemah Drs. JakaWasana, MSM (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 83.

Page 49: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

36

Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada

saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan

yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta

pembelian ulang yang lebih sering.

Menurut Wyckof, pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi

keinginan pelanggan.21 Maka pelayanan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kualitas pelayanan, yakni jasa yang diharapkan (expected

service) dan jasa yang dipersepsikan (perceived service). Maka pelayanan

berfokus pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Sehingga pelayanan BMT dapat diartikan kegiatan BMT dalam

rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah sehingga pada

akhirnya diharapkan dapat menciptakan kepuasan bagi nasabah itu sendiri.

Fandi Tjiptono menyatakan sebuah produk apapun tidak akan

terlepas dari adanya unsur pelayanan. Bentuk pelayanan tersebut dapat

terbagi kepada 8 kelompok, yaitu22:

a) Informasi, misalkan pelayanan mengenai produk, harga, lokasi

produsen, lokasi penjualan, cara menggunakan produk, pemberitahuan

akan adanya perubahan, dokumentasi dan sebagainya.

21 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa (Malang: Bayu Media, 2005), h.260.22 Fandy Tjiptono, Service Manajement (Mewujudkan Layanan Prima) (Yogyakarta: Andi,

2008), h.107-108.

Page 50: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

37

b) Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing, konseling pribadi dan

konsultasi manajemen.

c) Order Taking (pesanan mengambil), meliputi aplikasi data konsumen,

order entry, dan reservasi.

d) Hospitality, diantaranya sambutan terhadap konsumen, penyediaan

food and baverage di ruang utnggu, kelengkapan dan kebersihan

kamar mandi, penyediaan fasilitas menunggu (majalah, hiburan, koran,

ruang tunggu), sekuriti dan transportasi.

e) Caretaking, terdiri atas perhatian dan perlindungan atas barang milik

konsumen, seperti fasilitas penitipan barang atau parkir kendaraan.

f) Exception, meliputi permintaan khusus sebelum penyampaian produk,

menangani komplain/pujian/saran, pemecahan masalah (jaminan dan

garansi atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan yang muncul atas

pemakaian produk, kesulitan yang disebabkan kegagalan produk,

termasuk masalah dengan staf dan pelanggan lainnya) dan restitusi

(pengembalian uang, kompensasi dan sebagainya).

g) Billing, meliputi laporan rekening periodik, faktur untuk transaksi

individual, laporan verbal mengenai jumlah rekening, mesin yang

memperlihatkan jumlah rekening dan self billing.

h) Pembayaran, berupa swalayan oleh pelanggan, pelanggan berinteraksi

dengan personil perusahaan yang menerima pembayaran, pengurangan

otomatis atas rekening nasabah, serta kontrol dan verifikasi.

Page 51: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

38

b. Karakteristik Pelayanan

Pelayanan memiliki sejumlah karakteristik yang membedakan dengan

aspek-aspek lainnya. Terkait dengan hal tersebut, menurut Kotler, suatu

perusahaan harus memperhatikan empat karakter khusus suatu pelayanan

dalam merencanakan suatu program pemasaran, yakni:23

a) Tanpa wujud (service tangibility), berarti bahwa jasa atau pelayanan tidak

dapat dilihat, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.

Misalnya, orang yang akan menjalani operasi wajah tidak dapat melihat

hasil operasi itu sebelum dioperasi, dan penumpang pesawat tidak

mendapat apapun kecuali tiket dan janji bahwa penumpang tersebut akan

tiba dengan selamat di tujuan. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli

mencari “tanda” dari kualitas pelayanan itu. Pembeli menarik kesimpulan

tentang produk jasa itu melalui tempat, pekerja, harga, perlengkapan dan

komunikasi yang dapat pembeli amati. Oleh karena itu tugas penyadia

jasa pelayanan adalah membuat pelayanan tampak berwujud menurut

cara-cara tertentu.

b) Keterikatan jasa pelayana dan penyedia jasa tidak dapat dipisahkan

(service inseparability), keterikatan pelayanan jasa dan penyedia jasa

dimisalkan sebagai suatu produk fisik yang dihasilkan, kemudian

disimpan, lalu dijual, dan akhirnya dikonsumsi. Sebaliknya pada sisi lain,

jasa dijual terlebih dahulu, baru diproduksi dan dikonsumsi pada saat

23 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Indeks, 2007), h.265.

Page 52: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

39

yang sama (service are first sold, then produced and consumed at the

same time). Service inseparability berarti bahwa jasa pelayanan tidak

dapat dipisahkan dari penyedia jasa pelayanan itu sendiri, baik penyedia

jasa itu sebuah mesin atau seseorang, atau suatu kelompok orang

(organisasi).bial seorang pegawai memberikan jasa, maka pegawai

tersebut adalah bagian dari jasa itu. Karena konsumen hadir pada saat jasa

dihasilkan atau disediakan, maka interaksi penyedia jasa dan konsumen

adalah suatu keadaan yang unik dalam pemasaran jasa. Keduanya, baik

penyedia jasa maupun konsumen sama-sama mempengaruhi hasil

keluaran jasa pelayanan.

c) Variabilitas pelayanan (service variability). Variabilitas pelayanan berarti

bahwa kualitas jasa pelayanan tergantung pada siapa yang menyediakan

atau menghasilkan jasa itu, juga tergantung pada kapan, di mana, dan

bagaimana jasa pelayanan itu diselenggarakan. Sebagai contoh, sebuah

hotel misalnya, JW Marriot memiliki reputasi dalam memberikan

pelayanan yang lebih baik dari hotel lain. Namun, masih dalam contoh

hotel JW Marriot, pada satu meja registrasi seorang karyawan dapat saja

tampak ceria dan efisien, namunbeberapa meter dari tempat itu bisa saja

ada pegawai yang murung dan lamban.

d) Pelayanan langsung digunakan dan habis (service perishability).

Pelayanan langsung habis berarti bahwa jasa pelayanan tidak dapat

disimpan untuk kemudian dijual kembali atau digunakan. Seorang dokter

Page 53: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

40

menetapkan tarif atas ketidak hadiran pasiennya (missappointment)

karena nilai jasa itu hanya wujud pada saat itu dan hilang pada saat si

pasien tidak muncul. Sifat jasa yang demikian bukanlah masalah bila

tingkat permintaan mantap. Namun bila permintaan berfluktuasi, maka

penyedia jasa mengalami masalah.

3. LOKASI

a. Pengertian Lokasi

Lokasi merupakan saluran distribusi yaitu jalur yang dipakai untuk

perpindahan produk dari produsen ke konsumen. Lokasi adalah keputusan

yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan

ditempatkan.24 Sedangkan menurut Swastha mengemukakan bahwa lokasi

(place) menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

menjadikan produknya dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.25

Lokasi yang baik menjamin tersedianya akses yang cepat, dapat menarik

sejumlah besar konsumen dan cukup kuat untuk mengubah pola

perbelanjaan dan pembelian konsumen. Menurut Kotler (2008) “Salah satu

kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih

24 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktek) (Depok: PenerbitSalemba Empat, 2001).

25 Bashu Swastha, Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis (Yogyakarta: Liberti, 2001), h.187.

Page 54: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

41

komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan

ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya.26

Ada 3 jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu:27

a) Konsumen mendatangi pemilik jasa (perusahaan)

Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting,

perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen

sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis.

b) Pemberi jasa (perusahaan) mendatangi konsumen

Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus

diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

c) Perusahaan dan konsumen tidak bertemu langsung

Berarti pemberi jasa dan konsumen berinteraksi melalui srana seperti

telepon, computer, atau media sosial (internet). Dalam hal ini lokasi

menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua belah

pihak dapat terlaksana.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi:

a) Lingkungan masyarakat

Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi

poditif maupun negatif terhadap didirikannya suatu perusahaan di

26 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Intan Sejati Klaten, 2008).27 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktek) (Depok: Penerbit

Salemba Empat, 2001).

Page 55: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

42

daerah merupakan suatu syarat penting. Perusahaan perlu

memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi dimana

perusahaan akan berlokasi.

b) Kedekatan dengan pasar

Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada konsumen dan sering mengurangi

biaya distribusi. Dalam sektor jasa, didaerah pasar biasanya

ditentukan oleh waktu perjalanan para pelanggan ke lokasi.

c) Tenaga kerja

Dimanapun lokasi perushaan, harus mempunyai tenaga kerja karena

itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar.

Bagi banyak perusahaan sekarang kebiasaan dan sikap calon pekerja

suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan pendidikan karena

jarang para perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru

yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan

tingkat specialis yang sanagt tinggi, sehingga perusahaan harus

menyelenggarakan pelatihan khusus bagi tenaga kerja baru.

Jadi penentuan lokasi harus diusahakan agar konsumen selalu dekat

dan strategis. Penentuan lokasi menjadi sangat vital, karena kesalahan

penentuan lokasi dapat menyebabkan kegagalan perusahaan. Diusahakan

Page 56: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

43

agar lokasi mudah dijangkau, strategis, dekat dengan konsumen dan

mudah diakses.

c. Pertimbangan dalam Penentuan Lokasi

Menurut Tjiptono pemilihan tempat atau lokasi memerlukan

pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:28

1) Akses, lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi

umum.

2) Visibilitas, lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang

normal.

3) Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama berikut

Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang

besar terhadap terjadinya impulse buying.

Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi

hambatan.

4) Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan

roda dua maupun roda empat.

5) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha

dikemudian hari.

6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang

ditawarkan.

28 Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi, 2007), h.147.

Page 57: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

44

7) Kompetisi, yaitu lokasi pesaing.

8) Peraturan pemerintah.

Tempat atau lokasi perusahaan adalah salah satu elemen penting

untuk menarik minat konsumen untuk membeli produk atau jasa yang

ditawarkan. Lokasi yang strategis dan menarik akan menciptakan kepuasan

dan rasa loyal konsumen terhadap perusahaan.

4. KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN

Keputusan merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen dalam

menggunakan suatu produk. Konsumen dalam mengambil keputusan untuk

membeli atau memakai suatu produk akan melalui suatu proses dimana proses

tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis

berbagai macam masukan untuk mengambil keputusan dan melakukan

pembelian sebelum membuat keputusan membeli, konsumen akan melalui

tahap proses seperti ini:

Gambar 2.3

Tahap-tahap proses keputusan pembelian

Sumber: Kotler dan Keller, 2007:235

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Keputusan

Pembelian

Perilaku Setelah

Pembelian

Page 58: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

45

1) Pengenalan Masalah

Pengenalan masalah muncul ketika konsumen menghadapi suatu

masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara

keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.

Proses membeli dimulai ketika konsumen mengenali adanya masalah

atau kebutuhan. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang

memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari

sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun strategi

pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.29

2) Pencarian Informasi

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen

memandang bahwa keputusan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli

dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi

yang tersimpan dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari

informasi dari luar (pencarian eksternal).

Seberapa jauh konsumen mencari informasi akan tergantung pada

kekuatan dorongan, jumlah informasi awal, kemudahan memperoleh

informasi lebih jauh, nilai dan informasi tambahan, dan kepuasan yang

diperoleh dari pencarian tersebut. Ada empat sumber informasi yang

didasarkan pada kelompok: sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga,

29 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Indeks, 2007),h.235.

Page 59: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

46

kenalan), sumber komersil (iklan, pedagang perantara, penjual, tenaga

kemasan), sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan, penggunaan

produk), dan sumber publik (media masa, organisasi, peringkat

konsumen).

3) Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif adalah roses mengevaluasi pilihan suatu produk

dan merek dan memilihnya sesuai yang diinginkan konsumen. Pada

proses ini, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat

memecahkan masalah yang dihadapinya. Menurut Mowen dan Minor

(1998), pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap, dan

intensinya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut.

4) Keputusan Pembelian

Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih dan

mungkin penggantinya jika diperlukan, maka ia akan melakukan

pembelian. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang

dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli,

dan bagaimana cara membayarnya.

5) Perilaku Pasca Pembelian

Dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti

hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses

evaluasi terhada kosumsi yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut

sebagai proses evaluasi alternatif pascapembelian atau pasca konsumsi.

Page 60: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

47

Hasil dari evaluasi alternatif pascapembelian adalah konsumen puas

atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang telah

dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa, konsumen

akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa

yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli

dan mengkonsumsi ulang produk tersebut.

6) Tindakan Setelah Pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan

mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsuen merasa puas,

maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk

membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak puas akan berusaha

mengurangi ketidakpuasannya, karena dengan kodrat manusia “untuk

menciptakan keserasian, konsistensi, dan keselarasan di antara pendapat,

pengetahuan dan nilai-nilai di dalam dirinya”. Konsumen yang tidak

puas akan akan mengambil satu atau dua tindakan. Mereka mungkin

akan mengurangi ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau

mengembalikan produk tersebut, atau mereka mungkin berusaha

mengurangi ketidakcocokannya dengan mencari informasi yang

mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai tinggi

(menghindari informasi yang mengkonfirmasikan produk tersebut

sebagai bernilai rendah).

Page 61: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

48

Para pemasar haruslah menyadari terhadap kemungkinan yang

dilakukan konsumen untuk mengatasi ketidakpuasan. Konsumen

memiliki pilihan antara melakukan tindakan atau tidak melakukan

tindakan. Tindakan bersama tersebut seperti mengeluh kepada

perusahaan, mendatangi pengacara, mengeluh kepada kelompok-

kelompok lain yang mungkin dapat membantu mengurangi

ketidakpuasan, seperti organisasi usaha pribadi atau pemerintah.

Pembeli juga dapat menghentikan pembelian terhadap produk tersebut,

yaitu memanfaatkah hak untuk keluar (exit option). Alternatif lain

adalah konsumen mungkin memilih menggunakan hak suara (voice

option: menyebarkan kesan buruk yang diterimanya). Apapun yang

dilakukannya, penjual kehilangan sesuatu akibat telah melakukan

pekerjaan yang buruk dalam memuaskan konsumen.

Page 62: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan

secara parsial faktor fasilitas, pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT dimana subjek dalam penelitian ini adalah BMT El-

Syifa Ciganjur. Sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah nasabah

pengguna jasa keuangan syariah di BMT El-Syifa Ciganjur.

B. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang

lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran

kuantitatif yang kokoh. Asumsi dari penelitian kuantitatif adalah bahwa fakta-

fakta dari objek penelitian memiliki realitas, dan variabel-variabel dapat

diidentifikasikan dan hubungan-hubungannya dapat diukur.1

1Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, cet.I, (Jakarta: UIN JakartaPress, 2006), h. 36.

Page 63: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

50

C. Sumber dan Teknik Pengambilan Data

Dalam skripsi ini penulis menggunakan data primer, yaitu data yang

langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau orang yang

memakai data tersebut.2Data yang diperoleh dari jawaban responden yang

diteliti, yaitu berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek yang

sedang diteliti. Data yang didapat adalah melalui kuisioner yang disebarkan

kepada nasabah atau karyawan dari BMT El-Syifa Ciganjur.

D. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.3Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh nasabah BMT El-Syifa Ciganjur dan akan diambil sampel

sebagai nilai representasi dari hasil populasi.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang

sama dari objek yang merupakan sumber data.4Untuk itu sampel yang

diambil harus mewakili populasi (representatif). Sampel yang dipilih dapat

2Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, cet.IV, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 7.

3Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, cet.II, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), h.77.

4Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula(Yogyakart: Gadjah Mada University Press, 2004), h.50.

Page 64: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

51

memberikan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang

diteliti. Selain itu sampel tersebut dapat memberikan keterangan sebanyak

mungkin dengan biaya yang seminimal mungkin.

Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

probability sampling yang mengandung arti bahwa setiap sampel dipilih

berdasarkan prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk

dipilih.5 Adapun pendekatan penentuan sampel menggunakan sampel acak

sederhana (simple random sampling).

Untuk mendapatkan sampel maka dalam penentuan sampel penelitian

ini menggunakan rumus Slovin.6:

= . ²

= ( , )²=98,08= 98 nasabah

Dimana:

- n =Ukuran Sampel

- N = Ukuran Populasi

5MudrajadKuncoro,Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009),h. 127.

6Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), h. 180.

Page 65: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

52

- e = Proses kelonggaran ketidaktelitiankarena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan yaitu sebesar 5%

atau 0,05.

Dari rumus Slovin diatas, diperoleh jumlah sampel sebesar 98 nasabah

dari 5.114 total populasi yang ada pada BMT El-Syifa Ciganjur, Jakarta

Selatan.

c. Karakteristik Sampel

Karakteristik sampel adalah menguraikan atau memberikan gambaran

mengenai identitas responden dalam penelitian ini, sebab dengan

menguraikan identitas responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka akan dapat diketahui sejauh mana identitas responden dalam penelitian

ini. Oleh karena itulah deskripsi identitas responden dalam penelitian ini

dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu : jenis kelamin, usia

responden, tingkat pendidikan akhir, dan jenis pekerjaan responden.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan

mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode

pengukuran sikap yang digunakan dengan skala likert, maka variabel yang akan

diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa

Page 66: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

53

pertanyaan dan pernyataan.7 Variabel-variabel yang menjadi objek penelitian ini

adalah:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

a. Fasilitas (X1), merupakan penyediaan perlengkapan-perlengkapan fisik

untuk memberikan kemudahan kepada para nasabah dalam bertransaksi.

b. Pelayanan (X2), merupakan jasa yang diharapkan (expected service) dan

jasa yang dipersepsikan (perceived service), maka pelayanan berfokus

pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

c. Lokasi (X3), merupakan saluran distribusi yaitu jalur yang dipakai untuk

perpindahan produk dari produsen ke konsumen. Juga merupakan

keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan

stafnya akan ditempatkan.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu keputusan nasabah dalam

memilih BMT. Agar lebih jelas diuraikan sebagai berikut:

Keputusan nasabah memilih BMT (Y)

Sub variabel:

1) Pengenalan masalah

Indikatornya yaitu: sadar akan adanya kebutuhan.

7Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2009), h.86.

Page 67: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

54

2) Pencarian informasi

Indikatornya yaitu: sumber pribadi, sumber komersil, dan sumber

publik.

3) Pengevaluasian alternatif

Indikatornya yaitu: mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

4) Keputusan pembelian

Indikatornya yaitu: pengaruh orang lain, pengaruh kualitas,image

dan iklan

5) Perilaku setelah pembelian

Indikatornya yaitu: kepuasan pascapembelian dan tindakan

pascapembelian.

Berdasarkan penjelasan diatas, variabel operasional dalam bentuk tabel

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Varibel Operasional Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Faktor Fasilitas(X )

Fasilitas eksterior

Desain eksterior, tempat parkir,

sekitar lingkungan

Likert

1→5

Fasilitas interior

Desain interior dan dekorasi, tata

letak, ruang tunggu, wc, suhu dan

suasana.

Page 68: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

55

Kelengkapan

peralatan

Panel kurs valas, meja tulis,

brosur, slip transaksi, pulpen atau

alat tulis.

Faktor Pelayanan

(X )

Keandalan

Memberikan layanan sesuai janji,

Menyediakan layanan pada waktu

yang dijanjikan

Likert

1→5

Daya Tanggap

Layanan yang tepat,Kesiapan

untuk menanggapi permintaan

pelanggan

Jaminan

Membuat pelanggan merasa aman

dalam bertransaksi,

Karyawan yang santun

Empati

Memperhatikan kepentingan

pelanggan,

Karyawan yang memahami

kebutuhan pelanggan

Benda Berwujud

Peralatan,

Fasilitas yang memadai

Faktor Lokasi (X )Akses

Lokasi yang dilalui mudah

dijangkau sarana transportasi

umum

Likert

1→5

Vasibilitas

Lokasi atau tempat yang dapat

dilihat dengan jelas dari jarak

pandang normal

Page 69: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

56

Lalu lintas

(traffict)

Banyaknya orang yang lalu-lalang

Ekspansi Tempat yang cukup luas

Lingkungan

Daerah sekitar yang mendukung

jasa yang ditawarkan

Keputusan

nasabahmenggunakan

jasa BMT (Y)

Pengenalan

masalahSadar akan adanya kebutuhan

Likert

1→5

Pencarian

informasi

Sumber pribadi,

Sumber komersil,

Sumber publik.

Pengevaluasian

alternative

Mencari manfaat tertentu dari

solusi produk

Keputusan

membeli

Pengaruh orang lain,

Pengaruh kualitas image dan iklan

Perilaku setelah

pembelian

Kepuasan Pascapembelian,

Tindakan Pascapembelian

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah

dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh responden terpilih, dan

Page 70: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

57

merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti

mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur

variabel penelitian.8 Teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer.

Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala

Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.9 Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah

sampai yang paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima, tujuh dan

sembilan, dimana pilihan jawaban ini berjumlah ganjil. Adapun

Instrument dalam skala Likert yang digunakan adalah sebagai berikut:10

Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

Setuju (S) diberi skor 4

Netral (N) diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

8Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan Praktis(Jakarta: Indeks, 2009), h. 89.

9Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2008), h.122.10Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2004), h. 24.

Page 71: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

58

2. Wawancara terstruktur

Wawancara (interview) yaitu cara pengumpulan data dengan

mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada

perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti.11 Dalam

penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada bagian operasional

BMT El-Syifa untuk memperoleh data sekunder terkait dengan jumlah

nasabah yang ada, karakteristik masyarakat sekitar serta pertanyaan lain

yang terkait dengan judul penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu peneliti mengumpulkan data-data mengenai hal-

hal yang akan diteliti, dan juga berhubungan dengan objek penelitian

dengan cara mengumpulkan data melalui buku-buku kepustakaan,

internet, dokumen-dokumen BMT El-Syifa dan lain sebagainya.

G. Try Out

Instrumen penelitian harus di uji keakurasiannya terhadap responden. Try

out (uji coba) ini merupakan keharusan apabila peneliti ingin menghindari

kegagalan total dalam pengumpulan data. Hal ini mengingat biasanya sebuah

indtrumen penelitian yang telah dinyatakan siap dipakai tetapi belum di uji coba,

mengandung beberapa kelemahan terutama pada penggunaan bahasa, indikator,

11Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, cet.IV, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),h. 24.

Page 72: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

59

maupun pengukurannya. Apabila instrumen penelitian ini tidak jelas, maka

peneliti akan memperoleh data yang tidak jelas atau kurang akurat pula.

Mengingat hal yang demikian, maka try out (uji coba) merupakan rangkaian

kegiatan yang tidak boleh dihindari.12

1. Uji Validitas

Secara umum validitas dikatakan sebagai kekuatan kesimpulan,

inferensi, atau proposi dari hasil riset yang sudah kita lakukan yang

mendekati kebenaran.13 Teguh wahyono menyatakan bahwa sebuah item

dikatakan sahih atau valid adalah jika mempunyai dukungan yang kuat

terhadap skor total dengan kata lain, sebuah item pertanyaan dikatakan

mempunyai validitas jika memiliki tingkat korelasi yang tinggi terhadap skor

total item.14

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan

rtabel, dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output (Corrected Item

Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir

pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel

maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

12 Burhan Bunging, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan PublikSerta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya) (Jakarta: Kencana, 2005), h. 159.

13Jonathan Sarwono, Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif Menggunakan ProsedurSPSS (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2012), h.83.

14Teguh Wahyono, 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS (Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo, 2009), h.244.

Page 73: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

60

2. Uji Reliabilitas

Menurut Wahyono reliabilitas adalah kemantapan atau stabilitas antara

hasil pengamatan dengan instrumen atau pengukuran. Jika diumpamakan

sebagai barang, barang tersebut diamati dalam keadaan tetap, baik pada

pengamatan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.15 Untuk uji reliabilitas

ini digunakan teknik Alpha Cronbach, suatu instrumen dikatakan reliabel

apabila koefisien kehandalan atau nilai alpha sebesar 0,6 atau lebih.

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk

pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan di susun dalam suatu

bentuk kuesioner Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika

memiliki nilai Croaboch’s Alpha >dari 0,60 (Bhuono, 2005:72).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji heteroskedesitas, dan uji multikolonieritas.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

15Teguh Wahyono, 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS (Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo, 2009), h.251.

Page 74: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

61

kumulatif dari distribusi normal, dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik.16Dasar pengambilan

keputusannya adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.17

Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal atau tidak. Normalitas dapat dilihat pada

grafik normal probability plot. Normal probability plot berbentuk

grafik yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi nilai regresi residual terdistribusi dengan normal atau

tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual

normal atau mendekati normal. Dasar pengambilan keputusan untuk

mendetksi kenormalan adalah jika data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikui arah diagonal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis

diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.

16Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan program SPSS (Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro, 2006), h. 147.

17Ibid., h. 149.

Page 75: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

62

b) Uji Heterokedesitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ,terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke

pengamatan lainnya.18Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Apabila sebaran titik-

titik berada di daerah positif (+) dan negatif (-) serta tidak

membentuk suatu pola tertentu, maka dapat dikatakan model regresi

tidak terjadi heteroskedastisitas begitupun sebaliknya.

c) Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen.19 Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam

model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation

Factor) dan tolerance (TOL). Regresi bebas dari masalah

multikolonieritas jika VIF<10 dan nilai TOL>10.

18Nawari, Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17 (Jakarta: PT Elex MediaKomputindo, 2010), h. 227.

19 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.105.

Page 76: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

63

4. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah alat analisis yang dapat

digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan variabel

terikat yaitu antara fasilitas (X1), pelayanan (X2) dan lokasi (X3), terhadap

Kpeutusan nasabah menggunakan jasa BMT (Y). Adapun bentuk persamaan

regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b X + b X + b X + e

Dimana: Y= Keputusan nasabah memilih BMT

a = Konstanta

b = KoefisienX = FasilitasX = PelayananX = Lokasi

e = standar error

Terkait dengan penggunaan alat uji regresi berganda, terdapat

beberapa analisis yang digunakan, antara lain:

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) berujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen (fasilitas, pelayanan dan lokasi)

dalam menjelaskan variasi variabel dependen (keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT). Nilai koefisien determinasi adalah antara

Page 77: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

64

nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.20

Kelemahan mendasar menggunakan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap penambahan satu variabel independen maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini

menggunakan nilai R2. Jika R2 adalah sebesar 1 berarti fluktuasi

variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel

independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi

variabel dependen. Nilai R2 berkisar dari 0 sampai 1. Jika mendekati 1

berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat

menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika R2 semakin

mendekati 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen

untuk dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat.21

20 Ibid., h.97.21Ibid., h.88.

Page 78: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

65

Untuk menguji hipotesis digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

Bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka Ho dapat ditolak pada tingkat

derajat kepercayaan 5%., Dengan kata lain kita menerima hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas secara

serentak dan signifikan mempengaruhi variabel terikat.

c. Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel

terikat yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.22

Dasar pengambilan keputusan dalam uji statistik t ini adalah

sebagai berikut:23

1) Berdasarkan perbandingan t hitung dan t tabel:

Jika t hitung > dari t tabel maka Ho ditolak

Jika t hitung < dari t tabel maka Ho diterima

2) Berdasarkan nilai probabilitas:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.

22Ibid.,23Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, h. 119.

Page 79: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

66

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Responden

Pada bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik dari 98

responden. Responden yang mengisi kuesioner adalah nasabah yang

menggunakan produk simpanan maupun produk pembiayaan. Adapun profil

responden jika dilihat dari jenis kelamin, usia, pendidikan serta pekerjaan adalah

sebagai berikut:

a. Karakteritik Jenis Kelamin

Ditinjau dari karakteristik jenis kelamin nasabah yang

menggunakan produk simpanan maupun produk pembiayaan BMT El-

Syifa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 42 42,9%

Perempuan 56 57,1%

Jumlah 98 100 %

Sumber : Hasil Olah Data

Page 80: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

67

Berdasarkan tabel diatas dapat dikelompokkan bahwa 42,9%

pengguna produk simpanan maupun produk pembiayaan BMT El-Syifa

adalah laki-laki dan 57,1% perempuan. Dengan ini dapat disimpulkan

bahwa pengguna produk simpanan maupun produk pembiayaan BMT El-

Syifa pada penelitian ini lebih banyak dari kalangan perempuan.

b. Karakteristik Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

20-25 tahun 14 14,3%

26-30 tahun 11 11,2%

30-35 tahun 28 28,6%

36-40 tahun 24 24,5%

> 40 tahun 21 21,4%

Jumlah 98 100%

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kelompok usia

nasabah yang menggunakan produk simpanan maupun produk

pembiayaan BMT El-Syifa yang terbanyak adalah usia 30-35 tahun

Page 81: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

68

sebanyak 28,6% kemudian dilanjutkan dengan kelompok usia antara 36-

40 tahun sebanyak 24,5%, kemudian dilanjutkan dengan kelompok usia

diatas 40 tahun sebanyak 21,4%, usia antara 20-25 tahun sebanyak 14,3%

dan jumlah responden yang paling sedikit antara usia 25-30 tahun

sebanyak 11,2%.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas

nasabah BMT El-Syifa pengguna produk simpanan maupun produk

pembiayaan berusia antara 30-35 tahun.

c. Karakteristik Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3

Karakteristik Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase

SD 0 0%

SMP 5 5,1%

SMA 40 40,8%

D3 14 14,3%

S1 34 34,7%

S2 5 5,1%

Jumlah 98 100 %

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel diatas, karakteristik responden berdasarkan

jenjang pendidikan terakhir diantaranya : SD sebesar 0%, SMP sebesar

Page 82: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

69

5,1% , SMA sebesar 40,8%, D3 sebesar 14,3%, S1 sebesar 34,7%, dan

S2 sebesar 5,1%. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

berdasarkan jenis pendidikan terakhir yaitu SMA sebesar 40,8% dan

pendidikan terakhir responden yang paling sedikit yaitu SMP dan

S2keduanya sama-sama memiliki nilai sebesar 5,1%.

d. Karakteristik Jenis Pekerjaan

Tabel 4.4

Karakteristik Jenis Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 10 10,2%

Pegawai Swasta 45 45,9%

Pedagang 22 22,4%

Ibu Rumah Tangga 20 20,4%

Petani 0 0%

Lainnya 1 1,0%

Jumlah 98 100%

Sumber : Hasil Olah Data

Melihat jenis pekerjaan nasabah berdasarkan data tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa nasabah yang bekerja sebagai pegawai swasta cukup

dominan dengan jumlah yang mencapai 45,9%, kemudian dilanjutkan

dengan pedagang sebesar 22,4%, ibu rumah tangga sebesar 20,4%,

Page 83: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

70

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 10,2%, lainnya sebesar 1,0% dan

tidak ditemukan responden yang berprofesi sebagai petani.

B. Hasil Kuesioner

Dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, masing-

masing variabel memiliki lima tingkatan jawaban. Jawaban Sangat Tidak

Setuju (STS) bernilai satu, Tidak Setuju (TS) bernilai dua, Netral (N) bernilai

tiga, Setuju (S) bernilai empat, dan Sangat Setuju (SS) bernilai lima. Berikut

adalah persentase dari jawaban para responden untuk setiap butir pertanyaan:

a. Faktor Fasilitas

Jawaban responden mengenai variabel faktor fasilitas adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Deskripsi Jawaban Variabel Faktor Fasilitas

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Setuju 1 0,1%

Tidak Setuju 39 3,98%

Netral 138 14,1%

Setuju 513 52,34%

Sangat Setuju 289 29,5%

Jumlah 980 100 %

Sumber : Hasil Olah Data

Page 84: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

71

Tabel diatas menunjukkan bahwa untuk variabel faktor fasilitas

sebanyak 0,1% dari jawaban responden ada pada jawaban sangat tidak

setuju, 3,98% pada jawaban tidak setuju, 14,1% pada jawaban netral,

52,34% pada jawaban setuju, dan 29,5% ada pada jawaban sangat setuju.

b. Faktor Pelayanan

Jawaban responden mengenai variabel faktor pelayanan adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.6

Deskripsi Jawaban Variabel Faktor Pelayanan

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Tidak Setuju 5 0,32%

Netral 254 16,2%

Setuju 794 50,63%

Sangat Setuju 515 32,9%Jumlah 1568 100%

Sumber : Hasil Olah Data

Tabel diatas menunjukkan bahwa untuk variabel faktor pelayanan

tidak ditemukan jawaban sangat tidak setuju, 0,32%, pada jawaban tidak

setuju, 16,2% pada jawaban netral, 50,63% pada jawaban setuju, dan

32,9% ada pada jawaban sangat setuju.

c. Faktor Lokasi

Jawaban responden mengenai variabel faktor lokasi adalah sebagai

berikut:

Page 85: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

72

Tabel 4.7

Deskripsi Jawaban Variabel Faktor Lokasi

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Tidak Setuju 14 4,76%

Netral 37 12,6%

Setuju 144 48,97%

Sangat Setuju 99 33,67%

Jumlah 294 100 %

Sumber : Hasil Olah Data

Dengan tabel diatas menunjukkan bahwa untuk variabel faktor

lokasi, tidak ditemukan jawaban sangat tidak setuju, 4,76% pada jawaban

tidak setuju, 12,6% pada jawaban netral, 48,97% pada jawaban setuju,

dan 33,67% ada pada jawaban sangat setuju.

d. Keputusan Nasabah

Jawaban responden mengenai variabel keputusan nasaba adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.8

Deskripsi Jawaban Variabel Keputusan Nasabah

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Tidak Setuju 4 0,51%

Netral 140 17,85%

Page 86: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

73

Setuju 413 52,67%

Sangat Setuju 227 28,95%Jumlah 784 100%

Sumber : Hasil Olah Data

Tabel diatas menunjukkan bahwa untuk variabel keputusan nasabah

tidak terdapat responden yang menjawab sangat tidak setuju, 0,51% pada

jawaban tidak setuju, 17,85% pada jawaban netral, 52,67% pada jawaban

setuju, dan 28,95% pada jawaban sangat setuju.

C. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan membandingkan

nilai r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung diambil dari output SPSS

Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item Total Correlation.

Sedangkan nilai r tabel diambil dengan menggunakan rumus df = n 2.

Yaitu df = 37 – 2 = 35 dengan alpha sebesar 5% maka menghasilkan r

tabel sebesar 0,325. Untuk hasil lengkap dari uji validitas dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Lokasi

PertanyaanCorrected Item-

Total CorrelationR Tabel Keterangan

A1 0.501** 0,325 Valid

A2 0.606** 0,325 Valid

Page 87: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

74

A3 0.548** 0,325 Valid

Sumber : Hasil Olah Data

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel faktor Fasilitas

ButirPertanyaan

Corrected Item-Total Correlation

R Tabel Keterangan

B1 0.729** 0,325 Valid

B2 0.829** 0,325 Valid

B3 0.665** 0,325 Valid

B4 0.434** 0,325 Valid

B5 0,715** 0,325 Valid

B6 0,635** 0,325 Valid

B7 0,793** 0,325 Valid

B8 0,805** 0,325 Valid

B9 0,747** 0,325 Valid

B10 0,719** 0,325 Valid

Sumber : Hasil Olah Data

Page 88: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

75

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Pelayanan

ButirPertanyaan

Corrected Item-Total Correlation

R Tabel Keterangan

C1 0.784** 0,325 Valid

C2 0.814** 0,325 Valid

C3 0.469** 0,325 Valid

C4 0.814** 0,325 Valid

C5 0.825** 0,325 Valid

C6 0.681** 0,325 Valid

C7 0.864** 0,325 Valid

C8 0,922** 0,325 Valid

C9 0,901** 0,325 Valid

C10 0,895** 0,325 Valid

C11 0,830** 0,325 Valid

C12 0,732** 0,325 Valid

C13 0,482** 0,325 Valid

C14 0,932** 0,325 Valid

C15 0,874** 0,325 Valid

C16 0,859** 0,325 Valid

Sumber : Hasil Olah Data

Page 89: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

76

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Nasabah

ButirPertanyaan

Corrected Item-Total Correlation

R Tabel Keterangan

D1 0.755** 0,325 Valid

D2 0.482** 0,325 Valid

D3 0.589** 0,325 Valid

D4 0.910** 0,325 Valid

D5 0.883** 0,325 Valid

D6 0.883** 0,325 Valid

D7 0.653** 0,325 Valid

D8 0.644** 0,325 Valid

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Corrected Item-

Total Correlation dari setiap butir pertanyaan yang diberikan kepada

responden lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0,325 yang berarti semua

butir pertanyaan dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau pertanyaan yang

dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach

Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Adapun hasil analisis uji

reliabilitas variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 90: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

77

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha (>0,60) Keterangan

Factor Fasilitas 0.939 Reliabel

Faktor Pelayanan 0.966 Reliabel

Factor Lokasi 0.814 Reliabel

Keputusan Nasabah 0.916 Reliabel

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach

Alpha dari seluruh variabel yang diujikan nilainya di atas 0,60, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan

reliabel.

D. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi,

variabel pengganggu atau variabel residual memiliki distribusi normal.

Model data yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal.

Untuk melihat data berdistribusi normal dapat dilakukan dengan

memperhatikan normal probability plot pada scatter plot berdistribusi

normal.

Page 91: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

78

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa semua data yang

ada berdistribusi dengan normal, karena data menyebar membentuk garis

lurus diagonal maka data tersebut memenuhi asumsi normal atau

mengikuti garis normalitas.

Selain dengan melihat grafik, normalitas data juga dapat dilihat

melalui uji statistik yaitu dengan uji statistic non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikansi dari pengujian

Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal.

Page 92: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

79

Tabel 4.14

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 98

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.72459498

Most Extreme Differences Absolute .051

Positive .050

Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z .501

Asymp. Sig. (2-tailed) .963

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabeldi atas menunjukkan

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,501 dan signifikansi pada 0,963 lebih

besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan

normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) pada

model regresi.Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi

Page 93: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

80

multikolinieritas. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel

diberikut ini:

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

0.831 1.203

0.583 1.715

0.646 1.547

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa syarat

untuk lolos dalam uji multikolinieritas sudah terpenuhi oleh seluruh

variabel independen yang ada, yaitu nilai tolerance yang lebih besar dari

0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang tidak lebih dari 10.

Pada tabel di atas, nilai tolerance variabel lokasi sebesar 0,831, variabel

fasilitas sebesar 0,583 dan variabel pribadi pelayanan 0.646. Sedangkan

nilai VIF variabel lokasi sebesar 1,203, variabel fasilitas sebesar 1,715

dan variabel pelayanan sebesar 1,547. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

tidak berkorelasi antara variabel independen satu dengan variabel

independen yang lainnya.

Page 94: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

81

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Untuk menguji

heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Scatterplot, jika titik-titiknya

berpola maka terdapat masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya jika titik

titiknya tidak berpola, maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

Gambar di bawah ini.

Gambar 4.2

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Hasil Olah Data

Page 95: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

82

E. Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.16

Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.805 2.797 3.505 .001

Lokasi .117 .175 .056 .671 .504

Fasilitas .255 .073 .349 3.477 .001

Pelayanan .168 .043 .374 3.916 .000

a. Dependent Variable: keputusan nasabah

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

Y= 9,805 +

1) Konstanta sebesar 9,805, artinya apabila variabel fasilitas,

pelayanan dan lokasi memiliki nilai nol (0), maka nilai variabel

keputusan nasabah menggunakan jasa BMT sebesar 9,805.

2) Koefisien regresi 0,255, artinya bahwa setiap kenaikan

variabel fasilitas satu satuan maka variabel keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT akan naik sebesar 0,255 dengan asumsi

bahwa variabel lain dari model regresi adalah tetap. Dengan kata

Page 96: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

83

lain, variabel fasilitas berbanding lurus dengan keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT. Apabila variabel fasilitas naik, maka

variabel keputusan nasabah menggunakan jasa BMT akan

mengalami kenaikan.

3) Koefisien regresi 0,168, artinya bahwa setiap kenaikan

variabel pelayanan satu satuan maka variabel keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT akan naik sebesar 0,168 dengan asumsi

bahwa variabel lain dari model regresi adalah tetap. Dengan kata

lain, variabel pelayanan berbanding lurus dengan keputusan

nasabah menggunakan jasa BMT. Apabila variabel fasilitas naik,

maka variabel keputusan nasabah menggunakan jasa BMT akan

mengalami kenaikan.

4) Koefisien regresi = 0,117, artinya bahwa setiap kenaikan lokasi

satu satuan maka variabel keputusan nasabah memilih BMT akan

naik sebesar 0,117 dengan asumsi bahwa variabel lain dari model

regresi adalah tetap. Dengan kata lain, variabel lokasi berbanding

lurus dengan keputusan nasabah menggunakan jasa BMT. Apabila

variabel lokasi naik, maka variabel keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT akan mengalami kenaikan.

Page 97: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

84

1) Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Adapun hasil uji koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Dari tabel diatas dapat diketahui Adjusted R2 sebesar 0.430 atau

43%. Hasil tersebut memberikan pengertian bahwa variabel dependen

yaitu keputusan nasabah menggunakan jasa BMT dapat dijelaskan oleh

tiga variabel independen yang terdiri dari fasilitas, pelayanan dan lokasi

dengan nilai sebesar 43% sedangkan sisanya 0,570 atau 57% dijelaskan

oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

2) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan melihat hasil uji

parsial (uji statistik t) dan uji signifikan simultan (uji F).

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .669a .447 .430 2.76773

a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Lokasi, Fasilitas

a. Dependent Variable: keputusan nasabah

Sumber : Hasil Olah Data

Page 98: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

85

a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Dalam hal ini digunakan untuk mengetahui

besarnya pengaruh faktor fasilitas, pelayanan dan lokasi secara

individual terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa BMT.

Adapun hasil t tabel dengan tingkat α sebesar 5% (0,05), derajat

kebebasan (n-k) 98 – 3 = 95 dan uji dua sisi (two tiled) diperoleh

angka sebesar 1,985. Adapun untuk lebih jelasnya hasil uji statistik t

adalah sebagai berikut:

Hipotesis (1)

Hο : = 0,Faktor fasilitas tidak berpengaruh positif terhadap

keputusan nasabah dalam memilih BMT.

Hа : ≠ 0, Faktor fasilitas berpengaruh positif terhadap

keputusan nasabah dalam memilih BMT.

Hipotesis (2)

Hο : = 0, Faktor pelayanan tidak berpengaruh positif terhadap

keputusan nasabah dalam memilih BMT.

Hа : ≠ 0, Faktor pelayanan berpengaruh positif terhadap

keputusan nasabah dalam memilih BMT.

Page 99: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

86

Hipotesis (3):

Hο : βı = 0, Faktor lokasi tidak berpengaruh positif terhadap

keputusan nasabah dalam memilih BMT.

Hа : βı ≠ 0, Faktor lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan

nasabah dalam memilih BMT.

Level of signifikan 5%

Tabel 4.18

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.805 2.797 3.505 .001

Lokasi .117 .175 .056 .671 .504

Fasilitas .255 .073 .349 3.477 .001

Pelayanan .168 .043 .374 3.916 .000

Dependent Variable: keputusan nasabah

Sumber : Hasil Olah Data

a) Hasil uji statistik t untuk fasilitas ( ) terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT (Y) menunjukkan nilai probabilitas sebesar

0.001 dan t hitung menunjukkan nilai 3,477, artinya nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) dan t hitung > t tabel (3,477 >

1,985), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Ho ditolak dan Ha

Page 100: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

87

diterima. Ini berarti bahwa faktor fasilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa BMT.

b) Hasil uji statistik t untuk pelayanan ( ) terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT (Y) menunjukkan nilai probabilitas sebesar

0,000 dan t hitung menunjukkan nilai 3,916 , artinya nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan t hitung > t tabel (3,916 >

1,985), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Ho ditolak dan

Ha diterima. Ini berarti bahwa faktor pelayanan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa

BMT.

c) Hasil uji statistik t untuk lokasi ( ) terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT (Y) menunjukkan nilai probabilitas sebesar

0,504 dan t hitung menunjukkan nilai 0,671, artinya nilai probabilitas

lebih besar dari 0,05 (0,504 > 0,05) dan t hitung < t tabel (0,671 <

1,985), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Ho diterima dan

Ha ditolak. Ini berarti lokasi tidak berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa BMT.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

Page 101: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

88

dependen atau terikat. F hitung diperoleh sebesar 25,352, sedangkan F

table dengan ketentuan numerator 4 – 1 = 3; dan denumerator 98 – 3 =

95, maka diperoleh F table 2,70. Bila nilai F hitung lebih besar

daripada 2,70 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%.

Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan

bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

Hasil uji statistik F adalah sebagai berikut:

Hipotesis (4)

Hο : βı : = 0, Faktor fasilitas, pelayanan dan lokasi

tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan nasabah dalam

menggunakan jasa BMT.

Hа : βı : ≠ 0, Faktor fasilitas, pelayanan dan lokasi

berpengaruh signifikan terhadap

keputusan nasabah dalam

menggunakan jasa BMT.

Page 102: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

89

Tabel 4.19

Hasil Uji f

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 582.622 3 194.207 25.352 .000a

Residual 720.072 94 7.660

Total 1302.694 97

b. Predictors: (Constant), Pelayanan, Lokasi, Fasilitas

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel

fasilitas, pelayanan dan lokasi berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa BMT. Hal tersebut

dapat dilihat dari nilai F hitung pada tabel di atas sebesar 25,352 lebih

besar daripada 3 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka

hipotesis alternatif diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa lokasi,

fasilitas dan pelayanan secara simultan berpengaruh dan signifikan

terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa BMT.

F. Interpretasi Data

Dari hasil analisa data didapatkan bahwa dalam pengujian variabel

dependen yaitu pengaruh fasilitas, pelayanan dan lokasi terhadap keputusan

nasabah menggunakan jasa BMT menyatakan bahwa:

Page 103: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

90

1. Variabel fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah menggunakan jasa BMT. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas yang

memadai yang terdapat di dalam BMT itu sendiri sangat mempengaruhi

keputusan nasabah dalam menggunakan jasa lembaga keuangan syariah.

2. Variabel pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan nasabah menggunakan jasa BMT. Pelayanan yang baik, ramah,

tepat waktu dan menyenangkan sangat mempengaruhi keputusan nasabah

dalam menggunakan jasa BMT. melalui pelayanan yang baik, masyarakat

akan menggunakan kembali jasa tersebut dan akan menyebarkan kenyamanan

yang ia peroleh dari pelayanan BMT.

3. Variabel lokasi ) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap

keputusan nasabah menggunakan jasa BMT. Hal ini berarti bahwa lokasi

tempat berdirinya BMT tidak mempengaruhi keputusan nasabah dalam hal

menggunakan jasa lembaga keuangan syariah.

4. Hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) menunjukkan bahwa

variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT adalah variabel fasilitas yang memiliki nilai

koefisien paling besar yakni 0,255. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah

sangat memperhatikan kelengkapan dan kenyamanan fasilitas yang dimiliki

BMT.

Page 104: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengujian dengan metode regresi linier berganda

pengaruh fasilitas, pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT (studi kasus pada BMT El-Syifa Ciganjur Jakarta

Selatan) maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda secara parsial

menunjukkan bahwa faktor fasilitas dan pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa BMT dengan

masing-masing nilai t hitung sebesar 3,477 dan 3,916. Sedangkan faktor

lokasi tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah

menggunakan jasa BMT.

2. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda secara parsial

menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap

keputusan nasabah menggunakan jasa BMT adalah variable fasilitas yang

memiliki nilai koefisien paling besar yakni 0,255. Hal ini menunjukkan

bahwa nasabah sangat memperhatikan fasilitas yang tersedia di dalam

BMT tersebut.

3. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan analisis regresi secara

simultan faktor fasilitas, pelayanan dan lokasi berpengaruh positif dan

Page 105: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

92

signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa BMT. Adapun

kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 43% dan sisanya sebesar

57% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam

model penelitian ini.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, faktor fasilitas dan pelayanan memegang

peranan penting dalam penentuan keputusan nasabah dalam memilih

menggunakan jasa BMT El-Syifa. Hal ini karena dalam memutuskan

menggunakan suatu jasa dari suatu perusahaan pelanggan selalu mengutamakan

kenyamanan dalam pelayanan yang mereka dapat dan kelengkapan fasilitas yang

tersedia di dalam BMT untuk memberikan rasa nyaman sebelum dan sesudah

bertransaksi. Maka untuk menarik minat calon nasabah selanjutnya yang ingin

menjadi nasabah di BMT El-Syifa, BMT El-Syifa perlu:

1. Agar meningkatkan kualitas pelayanan yang dimiliki, sehingga para

nasabah merasa nyaman dalam menggunakan jasa BMT, sehingga dapat

meningkatkan loyalitas nasabah dalam menggunakan jasa BMT El-Syifa.

2. BMT El-Syifa perlu meningkatkan fasilitas fisik maupun non fisik

sehingga nasabah merasa nyaman berada dalam lingkungan BMT dan

meningkatkan kredibilitasnya sebagai lembaga keuangan Islam yang dapat

Page 106: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

93

dipercaya sehingga para calon mitra tidak akan khawatir lagi dalam

melakukan transaksi karena telah sesuai dengan syariah.

3. Dengan penelitian 3 faktor ini, maka pihak BMT dapat memfokuskan

untuk mengevaluasi dan menganalisis lebih lanjut 3 faktor ini untuk

strategi pemasaran.

Page 107: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

93

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2009.

Boediono dan Wayan, Koster. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.

Bunging, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Kencana, 2005.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Hasan, Iqbal. Analisis data Penelitian Dengan Statistik, cet.IV. Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

Huda, Nurul dan Mohamad Heykal. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan

Praktis. Cet I, Jakarta: Kencana, 2010.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia.

Jakarta:Intermedia, Edisi.6, 1995.

Kotler Philip, dan Kevin Lane, Manajemen Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia,

Jakarta: PT Indeks, 2006.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks, 2007.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2009.

Page 108: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

94

Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktek). Depok: Penerbi

Salemba Empat, 2001.

McDaniel, Carl dan Gates, Roger. Riset Pemasaran Kontemporer. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat, 2001.

Mudie dan Cottam. Dalam Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi,

2004.

Mufraini, M. Arief. Analisis Faktor Exploratory dan Confirmatory Keputusan

Nasabah Dalam Menggunakan Produk dan Jasa Bank Syariah. Jurnal

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif. Jakarta:

Raja GrafindoPersada, 2008.

Nawari. Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17 Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 2010.

Prasetyo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Andi,

2005.

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Modul: Konsep Dasar Keuangan

Mikro, BMT sebagai alternatif LKM, tth. h.7.

Ridwan, Muhammad. Manajemen BaitulMaal wa Tamwil (BMT). Yogyakarta: UII

Press, 2011.

Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:

MitraWacana Media, 2009.

Page 109: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

95

Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial. cet I. Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006.

Sarwono, Jonathan. Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif Menggunakan

Prosedur SPS.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2012.

Setiadi, Nugroho J. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan,

dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana, 2010.

Simamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2002.

Siringoringo, Hotniar. “Peran Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian

Konsumen”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Jilid 9. (Tahun 2004): h.125.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2008.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2009.

Suharso, Puguh. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan

Praktis. Jakarta: Indeks, 2009.

Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004.

Sulastiyono, Agus. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Alfabeta, 2006.

Swastha, Bashu dan Ibnu Sukotjo. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberti, 2001.

Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media, 2005.

Tjiptono, Fandy. Service Manajement (Mewujudkan Layanan Prima). Yogyakarta:

Andi, 2008.

Page 110: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

96

Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2011.

Wahyono,Teguh. 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2009.

Widodo, Hartanto, dkk. PAS (Pedoman Akuntansi Syariah): Panduan Praktis

Operasional Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Bandung: Mizan, 1999.

Page 111: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP
Page 112: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP
Page 113: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

KUESIONER PENELITIAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu menjadi salah satu responden untuk mengisi kuesioner

ini. Jawaban Bapak/Ibu akan kami jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan sebagai

kepentingan akademik saja. Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian dalam rangka

penulisan skripsi program sarjana (S1) yang dilakukan oleh:

Nama : Siti Sarah Dianita

NIM : 109046100240

Judul :Pengaruh Fasilitas, Pelayanan dan Lokasi Terhadap Keputusan Nasabah

Menggunakan Jasa BMT, (Studi Kasus Pada BMT El-Syifa Ciganjur).

Jurusan : Perbankan Syariah

Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Terimakasih atas partisipasi dan kerjasamanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

I. Identitas Responden

1. No Kuesioner : …………….. (diisi oleh petugas)

2. Jenis Kelamin :

Laki-Laki Perempuan

3. Usia

20-25 tahun

26-30 tahun

30-35 tahun

36-40 tahun

> 40 tahun

Page 114: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

4. Pendidikan

SD

SMP

SMA

D3

S1

S2

5. Pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Pegawai Swasta

Pedagang

Ibu Rumah Tangga

Petani

Lainnya (sebutkan) ............................

II. Petunjuk Pengisian:

1) Bapak/ibu diminta untuk memberikan tanggapan atau pernyataan yang ada pada

angket ini yang sesuai dengan keadaan, pendapat dan perasaan Bapak/ Ibu, bukan

berdasarkan pendapat umum atau pendapat orang lain.

2) Berilah tanda silang ( X ) pada kolom yang Bapak/Ibu anggap sesuai dengan

jawaban pada Bapak/Ibu.

3) Keterangan : SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Faktor Lokasi ( )NO PERNYATAAN SS S N TS STS

1 BMT El-Syifa berada di lokasi padat penduduk.

2BMT El-Syifa memiliki tempat parkir yang aman

dan nyaman.

3 Lokasi BMT El-Syifa berdekatan dengan rumahsaya.

Page 115: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

Faktor Fasilitas ( )NO PERNYATAAN SS S N TS STS

1BMT El-Syifa menggunakan fasilitas yang

canggih dan modern.

2Penampilan karyawan di BMT El-Syifa energik,

rapih dan bersih.

3 Fasilitas AC dan ruang tunggu yang nyaman.

4Fasilitas penunjang dan sarana pelayanan

memadai (parker, ruang wc, dll).

5 Jumlah tempat duduk yang tersedia di ruangtunggu memadai.

6 Media hiburan dan informasi tersedia di ruangtunggu (televise, majalah, dll).

7 Kelengkapan peralatan seperti kesed, meja tulis,brosur, slip transaksi, alat tulis dan tempatsampah tersedia dengan baik.

8 BMT El-Syifa memiliki ruangan kantor yangbersih dan nyaman.

9 Para pegawai di BMT El-Syifa berpenampilanrapih dan menarik.

10 Tersedianya informasi di BMT El-Syifa yangdapat dimanfaatkan nasabah.

Faktor Pelayanan ( )NO PERNYATAAN SS S N TS STS

1 Pelayanan yang diberikan BMT El-Syifa sesuai

dengan yang dijanjikan.

Page 116: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

2 Pelayanan yang diberikan BMT El-Syifa tepat

waktu.

3 Prosedur pelayanan yang diberikan BMT El-

Syifa tidak berbelit-belit.

4 Pegawai BMT El-Syifa dapat dipercaya dalam

memberikan pelayanan.

5 Pegawai BMT El-Syifa memberikan pelayanan

secara tepat dan cepat.

6 Pegawai BMT El-Syifa cepat tanggap terhadap

keluhan nasabah.

7 Informasi yang diberikan pegawai BMT El-Syifa

jelas sehingga dapat dimengerti dengan baik.

8 Pegawai dapat diandalkan dalam menanganipermasalahan jasa nasabahnya.

9 Para pegawai BMT El-Syifa berlaku sopan danmenunjukkan kelemah lembutan dalammemberikan pelayanan.

10 Pegawai BMT El-Syifa memberikan pelayanansesuai dengan kebutuhan nasabah.

11 Pegawai BMT El-Syifa memiliki pengetahuan

yang luas terhadap tugas pekerjaannya.

12 Pegawai BMT El-Syifa tidak membiarkannasabah menunggu lama dalam memberikanpelayanan.

13 Pelayanan yang diberikan berasaskankekeluargaan.

14 Komunikasi antara pegawai BMT El-Syifadengan nasabah berlangsung dengan baik ketikamemberikan pelayanan.

15 Seluruh karyawan BMT El-Syifa sungguh-sungguh memperhatikan kepentingan nasabah.

16 Satpam selalu bersedia membantu nasabah.

Page 117: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

Keputusan nasabah memilih BMT (Y)

NO PERNYATAAN SS S N TS STS

1 Informasi keberadaan BMT El-Syifa saya peroleh

dari mulut ke mulut.

2 Selain ingin mendapatkan keuntungan financial

saya juga berharap mendapat ridho Allah.

3 Saya memilih BMT El-Syifa karena kualitas,

citra dan iklan yang bagus.

4 Saya menggunakan jasa BMT El-Syifa karena

transaksinya lebih mudah.

5 Saya merasa puas dengan pelayanan yang

diberikan BMT El-Syifa.

6 Saya akan kembali menggunakan produk BMTEl-Syifa.

7 Saya merekomendasikan produk BMT El-Syifakepada orang lain.

8 Saya menggunakan jasa BMT El-Syifa dan tidakakan berpindah ke BMT lain.

Page 118: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Varianceif Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alphaif Item Deleted

faktor lokasi 1 161.2857 250.825 .404 .950

faktor lokasi 2 161.1735 253.485 .387 .950

faktor lokasi 3 161.3469 256.662 .145 .952

faktor lokasi 4 161.6122 248.858 .468 .950

faktor lokasi 5 161.6531 248.229 .368 .951

faktor lokasi 6 161.2755 249.459 .530 .949

faktor fasilitas 1 161.7857 244.892 .611 .949

faktor fasilitas 2 161.3265 247.624 .660 .948

faktor fasilitas 3 161.2551 249.264 .633 .949

faktor fasilitas 4 162.1939 245.642 .456 .950

faktor fasilitas 5 161.6020 245.479 .704 .948

faktor fasilitas 6 161.9796 246.329 .423 .951

faktor fasilitas 7 161.4286 245.299 .660 .948

faktor fasilitas 8 161.2755 249.253 .639 .949

faktor fasilitas 9 161.2959 248.850 .602 .949

faktor fasilitas 10 161.6735 248.284 .515 .949

faktor pelayanan 1 161.4082 246.615 .669 .948

faktor pelayanan 2 161.6327 243.080 .685 .948

faktor pelayanan 3 161.5612 246.352 .590 .949

faktor pelayanan 4 161.3980 245.912 .649 .948

faktor pelayanan 5 161.6429 241.820 .746 .948

faktor pelayanan 6 161.6531 243.404 .711 .948

faktor pelayanan 7 161.4796 245.737 .679 .948

faktor pelayanan 8 161.4490 245.425 .679 .948

faktor pelayanan 9 161.2449 247.486 .611 .949

faktor pelayanan 10 161.3980 246.819 .621 .949

faktor pelayanan 11 161.6939 243.761 .696 .948

Page 119: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

faktor pelayanan 12 161.6531 243.610 .717 .948

faktor pelayanan 13 161.2755 254.367 .305 .950

faktor pelayanan 14 161.3061 248.792 .630 .949

faktor pelayanan 15 161.4898 244.129 .786 .948

faktor pelayanan 16 161.6020 247.727 .548 .949

keputusan nasabah 1 161.4490 253.363 .333 .950

keputusan nasabah 2 161.2449 251.898 .399 .950

keputusan nasabah 3 161.7959 250.040 .383 .950

keputusan nasabah 4 161.5102 247.758 .551 .949

keputusan nasabah 5 161.4490 248.539 .606 .949

keputusan nasabah 6 161.5918 246.904 .659 .948

keputusan nasabah 7 161.5714 247.918 .548 .949

keputusan nasabah 8 161.8061 246.364 .562 .949

Reliability StatisticsCronbach's Alpha N of Items

.950 40

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 98Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.72459498Most Extreme Differences Absolute .051

Positive .050Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z .501Asymp. Sig. (2-tailed) .963

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 120: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 9.805 2.797 3.505 .001

Lokasi .117 .175 .056 .671 .504 .831 1.203

Fasilitas .255 .073 .349 3.477 .001 .583 1.715

Pelayanan .168 .043 .374 3.916 .000 .646 1.547

a. Dependent Variable: keputusan nasabah

Page 121: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Regression

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.805 2.797 3.505 .001

Lokasi .117 .175 .056 .671 .504

Fasilitas .255 .073 .349 3.477 .001

Pelayanan .168 .043 .374 3.916 .000

a. Dependent Variable: keputusan nasabah

Page 122: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP

Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .669a .447 .430 2.76773

a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Lokasi, Fasilitas

b. Dependent Variable: keputusan nasabah

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 582.622 3 194.207 25.352 .000a

Residual 720.072 94 7.660

Total 1302.694 97

a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Lokasi, Fasilitas

b. Dependent Variable: keputusan nasabah

Page 123: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP
Page 124: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP
Page 125: PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45140... · 2019. 4. 25. · PENGARUH FASILITAS, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP