pengaruh faktor internal dan eksternal...

126
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PEMBIAYAAN BAGI HASIL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : TAUFIK ISMAIL NIM: 1112046100125 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2016 M

Upload: dinhnhi

Post on 24-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP

PEMBIAYAAN BAGI HASIL PERBANKAN SYARIAH

DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

TAUFIK ISMAIL

NIM: 1112046100125

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2016 M

Page 2: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip
Page 3: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip
Page 4: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip
Page 5: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

i

Abstract

Taufik Ismail. 1112046100125. Effect of Internal Factor, Third Party

Fund (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Perfoming Financing

(NPF), Eskternal factor, (BI rate) and Sharia Certificate of Bank Indonesia

(SBIS) to Profit Sharing Islamic Banking either simultaneously or Partially,

Muamalat, Faculty of Sharia and Law, islamic state university of Syarif

Hidayatulla, Jakarta, 2016

The purpose of study is to analyze further the Lending in Bank Indonesia

Sharia 2010 – 2015. Independent variable consisted of internal factor that are

Third Party Fund (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Perfoming

Financing (NPF). And eksternal factor that is (BI rate) and Sharia Certificate of

Bank Indonesia (SBIS). This study use secondary data and reprocessed by author,

secondary data were obtained from websites of Bank Indonesia. The methods of

data analysis was perfomed using Multiple Linier Regression method is to analyze

the influence of independent variable on the dependent variable. Result from this

research that :

The result from factor internal that was Third Party Fund (DPK) has the

significance effect and positive to profit sharing of Islamic banking. Financing to

Deposit Ratio (FDR), has the significance effect and positive to profit sharing of

Islamic banking. Non Perfoming Financing (NPF) is not significance effect and

positive.

The eksternal factor, BI rate has the significance effect and positive to

profit sharing of Islamic banking. And than Sharia Certificate of Bank Indonesia

(SBIS) is significance effect and positive to profit sharing of Islamic banking.

The research show that eksternal faktor,(BI RATE and SBIS) have

simultaneously effect to profit sharing of Islamic banking and internal faktor(

DPK,FDR,NPF) have simultaneously effect to profit sharing of Islamic banking.

And than the result from eksternal faktor, internal faktor have simultaneously

effect to profit sharing of Islamic banking

Keyword : Third Party Fund (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR),

Non Perfoming Financing (NPF), (BI rate), Sharia Certificate of Bank Indonesia

(SBIS) and Profit sharing Islamic Banking.

Page 6: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala

nikmat, karunia dan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga

senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai

uswatun khasanah yang telah menuntun ummatnya khususnya penulis dalam

mengenal kalimat Allah SWT, dan semoga penulis beserta pembaca dikumpulkan

bersama beliau nanti di akhirat.

Alhamdulillah, penelitian yang berjudul “PENGARUH FAKTOR

INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PEMBIAYAAN BAGI

HASIL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.” telah dapat penulis

selesaikan. Penulisan karya ilmiah dalam bentuk Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang

terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater dan pihak-

pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaiaan karya ilmiah ini. Sebagai bentuk

penghargaan, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Phil Asep Saepudin Jahar, MA,Ph.D Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

iii

2. Bapak AM Hasan Ali, MA selaku Ketua Program Studi Muamalat

yang telah memberikan arahan dalam penelitian skripsi penulis.

3. Bapak Dr. Abdulrauf, Lc, MA selaku Sekretaris Program Studi

Muamalat yang telah banyak membantu dalam hal akademik terkait

penyelesaiaan studi penulis.

4. Ibu Dr. Nurhasanah, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan agar skripsi

ini terselesaikan dengan baik

5. Bapak Fahmi M. Ahmadi, M.Si. dan Bapak Maman R. Hakim, SEI,

MM. selaku tim penguji dalam sidang skripsi yang telah memberikan

arahan, kritik, dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Bapak Bukhori muslim, Lc, MA. Selaku dosen penasehat akademik

dan segenap dosen serta staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum

yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta

bantuan bagi penulis

7. Kedua orang tercinta, Bapak Djakirman dan Ibu Tin Fatimah yang

telah banyak memberikan Doa dan motivasinya, Aa Nandar, Teh Teti ,

Azkiyya serta adiku Muhammad Fahmi yang saya banggakan.

8. Abiler ciputat yang senantiasa menjadi keluarga yang penuh ukhwah

semoga terus dilancarkan urusannya dan semakin kompak.

9. Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat penuh dengan canda

tawa, dua kata buat kalian, kalian hebat

Page 8: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

iv

10. Un – Name Fc dan Abstu merupakan sahabat sekolah yang cerdas

pintar dan kompak walaupun sedikit kontroversi (datang kelapangan

untuk tanding 9 orang selesai tanding 12 orang)

11. Sahabat KKN Simpati yang telah memberikan warna selama 1 bulan

untuk membangun Desa Leweung Kolot Bogor.

12. Keluarga besar Perbankan Syariah angkatan 2012, sebagai teman

seperjuangan terimaksih atas kebersamaannya

Semoga Allah SWT dengan Ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan

pahala yang berlipat ganda. Dalam menyusun Skripsi ini, penulis telah berusaha

dengan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Namun tidak mustahil

jika pepatah, “tak ada gading yang tak retak” masih ada dalam penyusunan Skripsi

ini. Kesempurnaan Skripsi ini memang semata-mata adalah berkat karunia Allah

SWT. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun

dari berbagai pihak untuk menyempurnakan Skripsi ini. Penulis berharap Skripsi

ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada

kita. Aamiiin.

Jakarta, 15 September 2016

Taufik Ismail

Page 9: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ..............................................................................................................i

KATA PENGANTAR……………......….……..……………………………......ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….......v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Pokok Masalah...........................................................................................8

1. Identifikasi Masalah..............................................................................8

2. Pembatasan Masalah.............................................................................9

3. Rumusan Masalah.................................................................................9

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian.................................................10

1. Tujuan Penelitian.................................................................................10

2. Manfaat Penelitian...............................................................................10

D. Tinjauan (Review) Terdahulu..................................................................12

E. Kerangka pemikiran...................................................................................15

F. Sistematika Penulisan................................................................................16

Page 10: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

vi

BAB II Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia

A. Pembiayaan Bank syariah........................................................................18

B. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan................................................................24

C. Jenis – jenis dan Klasifikasi Pembiayaan Bank Syariah.........................28

D. Pembiayaan Bagi hasil Bank Syariah......................................................32

E. Prinsip distribusi bagi hasil......................................................................33

F. Perbedaan bagi hasil dengan system bunga..............................................35

G. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil Bank

Syariah

a. Faktor internal

1. Dana Pihak Ketiga (DPK)..............................................................33

2. Financing deposit rasio (FDR).......................................................37

3. Non performing rasio (NPF)..........................................................39

b. Faktor eksternal

1. Suku Bunga Bank Indonesia (BI rate)...........................................42

2. Sertifikat bank Indonesia syariah (SBIS).......................................44

c. Pengaruh antar variable.......................................................................45

d. Hipotesis..............................................................................................50

BAB III METODE PENELITIAN

a. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................52

b. Jenis Penelitian dan Sumber Data.......................................................52

c. Metode Penentuan Sample..................................................................52

Page 11: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

vii

d. Metode Pengumpulan Data.................................................................53

e. Metode penulisan skripsi.....................................................................53

f. Teknik analisa data.............................................................................53

1. Uji Asusmsi Klasik........................................................................54

a. Uji Normalitas..........................................................................54

b. Uji Multikolinieritas.................................................................55

c. Uji Heteroskedastisitas.............................................................57

d. Uji Autokorelasi.......................................................................58

2. Uji Regresi Berganda.....................................................................59

a. Uji t............................................................................................60

b. Uji F...........................................................................................61

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)......................................................62

g. Definisi operasional variable...............................................................63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil

1. Analisis Deskriptif...............................................................................67

2. Uji Asumsi Klasik...............................................................................74

a. Uji Normalitas................................................................................75

b. Uji Multikolinieritas.......................................................................77

c. Uji Heteroskedastisitas...................................................................79

d. Uji Autokorelasi.............................................................................81

3. Uji Regresi berganda faktor internal...................................................83

a. Uji t.................................................................................................83

Page 12: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

viii

b. Uji F................................................................................................88

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)......................................................89

4. Uji Regresi Berganda faktor eksternal................................................90

a. Uji t.................................................................................................90

b. Uji F................................................................................................96

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)......................................................96

5. Uji Regresi berganda internal, ekternal...............................................97

a. Uji F................................................................................................97

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)......................................................98

c. Variabel yang paling dominan mempengaruhi...............................98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................100

B. Keterbatasan.......................................................................................101

C. Implikasi.............................................................................................101

D. Saran...................................................................................................102

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................103

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembiayaan yang diberikan perbankan syariah dalam sector riil memiliki

peranan besar dalam pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan

produktivitas masyarakat, meningkatnya produktivitas dapat meningkatkan iklim

dunia usaha dan investasi yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.1

Bank sebagai intermediasi masyarakat memiliki tiga kategori produk utama

yaitu sebagai berikut: Produk Penyaluran Dana (financing), Produk

penghimpunan Dana (funding), Produk Jasa (service). Penyaluran dana yang

dilakukan oleh bank syariah melalui pembiayaan dengan empat pola penyaluran

yaitu prinsip jual beli, bagi hasil, prinsip ujroh dan akad pelengkap2.

Menurut Zarkasih (2008) Produk penyaluran dana atau pembiayaan

dalam bank syariah lebih dipersempit lagi menjadi dua yaitu debt

financing dan equity financing, produk debt based financing mendasarkan

pembiayaan pada prinsip jual beli dan prinsip sewa. Pembiayaan dengan

prinsip jual beli terdiri dari murabahah, salam, dan istishna’. Pembiayaan

dengan prinsip sewa terdiri dari ijarah yang dilandasi adanya perpindahan

manfaat. Sedangkan produk equity based financing dengan prinsip bagi

hasil terdiri dari musyarakah dan mudharabah.3

Pembiayaan yang disalurkan Oleh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dari tahun – ketahun memiliki peningkatan yang cukup besar namun

1 Muhammad Luthfi Qolby. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia . Economics Development Analysis Journal. Vol 2 No 4.

November 2013, h.368.

2 Adiwarman karim” Bank Islam analisis fiqih dan keuangan” (penerbit PT raja Grafindo

persada : 2004), h.97

3 Moh. Wahyudin Zarkasyi. Good Corporate Governance. (Alfabeta: Bandung : 2008), h.4

Page 14: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

2

pembiayaan masih di dominasi oleh produk jual beli dan sewa. Hal tersebut dapat

dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Komposisi penyaluran dana Bank syariah di Indonesia 2010 – 2015

total % total % total % total % total % total %

68.18 100 102.7 100 147.51 100 184.12 100 199.33 100 203.89 100

130.62 70,94 135.59 68,02 134.96 48,92

63.741 31,98 68.939 33,81

44.93 65,89 73.47 71,75 107.82 73,09

29.19 28,43 39.69 26,91 53.499 29,06

Jenis pembiayaan

Bagi hasil

Jual beli & Sewa

Jumlah

23.26 34,11

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : statistik perbankan syariah Bank Indonesia, 2015 (diolah)

Pada Tabel 1.1 menandakan bahwa pembiayaan bagi hasil dari tahun

ketahun mengalami peningkatan dan stagnan pada persentase 33,81 % (2015),

persentase terendah 34,11 % (2010). Berbeda dengan jenis pembiayaan Jual beli

& sewa, walaupun persentase dari tahun ketahun mengalami fluktuatif tidak

menyebabkan persentase di bawah 60 %.

Tingginya jenis pembiayan jual beli dan sewa (murabahah, salam, istisna,

Ijarah dan Qard dapat terjadi karena beberapa hal diantaranya adalah jenis

pembiayaan ini termasuk pembiayaan investasi berjangka pendek dengan tingkat

risiko yang cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis pembiayaan

bagi hasil profit and loss sharing (PLS). Selain dengan tingkat risiko yang lebih

kecil jenis pembiayaan jual beli dan sewa dinilai lebih mudah dan tidak

memerlukan analisa yang rumit serta menguntungkan baik dari pihak Bank

maupun nasabah, keuntungan bagi Bank syariah yaitu dapat memperoleh

Page 15: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

3

pendapatan yang tetap (fixed income) dari tingkat keuntungan yang telah

ditentukan diawal4.

Dalam mekanisme penerapan jenis pembiayaan bagi hasil masih sulit

dilakukan karena adanya beberapa kendala seperti harus dilakukannya

pemantauan secara lebih intensif oleh bank terhadap setiap investasi yang

diberikan sehingga membuat operasional perbankan berjalan tidak ekonomis dan

efisien5. Namun demikian jenis pembiayaan bagi hasil dalam bentuk pembiayaan

mudharabah dan musyarakah merupakan alat yang terbaik dalam rangka

menghapus bunga dalam berbagai macam transaksi sehingga dalam praktiknya

harus lebih ditingkatkan. Selain itu pembiayaan bagi hasil juga dapat membantu

pengembangan usaha masyarakat terutama masyarakat yang memiliki

kemampuan mengelola bisnis namun memiliki kendala dalam hal permodalannya.

Meningkatnya total pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dari tahun ketahun tidak terlepas dari kegiatan penghimpunan dan

penyaluran dana, keberadaan bank syariah di industry perbankan nasional turut

memberikan andil dalam menigkatkan pemerataan ekonomi masyarakat dengan

kegiatan penghimpunan dan penyaluran dananya. Hingga Juni 2015

penghimpunan DPK sebesar Rp 215.339 miliar dan total pembiayaan sebesar Rp

203.894 miliar6.

4 Amin Mu’allim, Praktek pembiayaan Bank syariah dan problematikanya. Paper Al-

mawarid edisi XI 2004, h. 55. 5 Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga: Studi Kritis Larangan Riba dan Interpretasi

Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 128 6 www.bi.com . data statistic perbankan syariah. Diakses pada tanggal 2 maret 2016.

Page 16: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

4

Dalam kaitannya dengan peningkatan pembiayaan atau penyaluran dana

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor tersebut merupakan faktor

dari dalam (internal) dan faktor dari luar bank (eksternal). faktor internal dapat

dikaitkan dengan pengambilan kebijakan dan strategi operasional bank seperti

keputusan yang berkaitan dengan pemodalan, pembiayaan serta pengelolaan risiko

bank7.

Sedangkan faktor ekternal menurut Athanasoglou "merupakan variable-

variabel yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manajemen bank, tetapi

faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi perekonomian dan

hukum yang akan berdampak pada kinerja lembaga keuangan8”

Adapun faktor internal bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah

aspek liquidity meliputi financing deposit ratio (FDR). Aspek penghimpunan dana

yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kualitas aktiva produktif terutama kualitas

pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan bermasalah non perfoming

Financing (NPF). Sementara dari sisi ekternal, bank syariah sebagai lembaga

keuangan tentu pertumbuhannya dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro

seperti kenaikan dan penurunan inflasi dan BI rate, secara umum sangat

dimungkinkan sekali juga akan berpengaruh pada kemampuan nasabah untuk

meningkatkan dana pihak ketiga dalam industi perbankan syariah. Kondisi makro

ekonomi ini tentu berpengaruh terhadap fungsi intermediasi bank yaitu

pembiayaan9.

7 Dahlan Siamat,. Manajemen Lembaga Keuangan. “Kebijakan Moneter dan Perbankan”,

Jakarta: 2005 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, edisi kesatu, h. 57 8 Febriana dwijayanthy, dan prima naomi 2009. analisis pengaruh inflasi. BI rate. Dan

nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas bank periode 2003-2007 , journal karisma, Vol 3 no

2, h.87-98. 9 Ekarina katmas, pengaruh faktor ekternal dan internal terhadap volume pembiayaan

perbankan syariah di Indonesia periode 2009-2013 , (Jakarta :skripsi UIN Jakarta, 2013), h.6

Page 17: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

5

Selain inflasi dan BI rate faktor ekternal lainnya adalah penempatan dana

pada SBIS dan penempatan dana pada PUAS. Bank Indonesia mengeluarkan

perangkat kebijakan moneter berupa Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

sebagai wahana penitipan dana jangka pendek oleh bank syariah pada Bank

Indonesia, yang juga berfungsi sebagai secondary reserve bagi bank tersebut10

.

Selain itu Bank Indonesia juga mengeluarkan perangkat kebijakan moneter dalam

bentuk Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS)11.“Namun semakin banyak

penempatan dana yang dialokasikan pada SBIS dan PUAS maka pembiayaan

semakin menurun

Menurut Siregar (2004), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

penyaluran dana yaitu DPK, SBIS, dan pembiayaan bermasalah atau NPF.

Dimana dana pihak ketiga merupakan sumber dana bank yang diperoleh dari

masyarakat yang berbentuk giro, tabungan, dan deposito, sedangkan bonus SBIS

adalah sumber dana bank yang diperoleh dari Bank Indonesia atas penitipan dana

wadiah atas kelebihan likuiditas bank yang bersangkutan. Pembiayaan bermasalah

atau non performing financing merupakan rasio perbandingan pembiayaan yang

bermasalah dengan total penyaluran dana yang disalurkan kepada masyarakat12

.

Berdasarkan data statistik Bank Umum syariah dan Unit Usaha Syariah

berikut adalah total jenis pembiayaan bagi hasil, DPK, NPF, FDR, BI rate dan

SBIS selama kurun waktu 5 tahun 6 bulan terkahir.

10

7PBI No. 10/11/PBI/2008 yang diperbaharui dengan PBI No.12/18/PBI/2010 tentang

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) 11

PBI No.7/26/PBI/2005 tentang perubahan atas PBI No.2/8/PBI/2000 tentang PUAS 12

Siswati . anaisis penyaluran dana bank syariah. Jurnal dinamika manajemen . Vol 4 No

1. maret 2013, h.83.

Page 18: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

6

Table 1.2 Total Pembiayaan Bagi Hasil, Kinerja Keuangan, BI rate dan

SBIS, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rp. 76.036 Rp. 115.415 Rp. 147.512 Rp. 183.534 Rp. 217.858 Rp. 215.339

3,02 % 2,52 % 2,22 % 2,62 % 4,33 % 4,76 %

Rp. 5.408 Rp. 9.244 Rp. 4.993 Rp. 6.699 Rp. 8.130 Rp. 8.858

6,50 % 6,00 % 5,75 % 7,50 % 7,75 % 7,50 %

89,67 % 88,94 % 100,00 % 100,32 % 91,50 % 96,52 %

Rp. 23.255 Rp.29.189 Rp.39.690 Rp.53.499 Rp.63.741 Rp. 68.939

Tahun

DPK

NPF

SBIS

BI Rate

FDR

Pembiayaan Basil

Sumber : statistic perbankan syariah Bank Indonesia, 2015 (diolah)

Berdasarkan Table 1.2 pengamatan pada Bank Umum Syariah Indonesia

menunjukkan bahwa pembiayaan bagi hasil yang diberikan BUS dan UUS sangat

dipengaruhi oleh besar kecilnya DPK. Hal tersebut menunjukan bahwa

meningkatnya DPK yang dihimpun dapat membuat bank lebih agresif dalam

menyalurkan pembiayaan bagi hasil dari berbagai sumber dana yang meliputi

giro, tabungan, dan deposito.

Pada rasio NPF dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif, pada tahun 2012-

2013 rasio NPF mengalami kenaikan sebesar 0.4 % dengan diikuti besarnya

kenaikan pembiayaan bagi hasil sebesar 13.809 miliar. Dan pada tahun 2013-2014

rasio NPF naik sebesar 1.71% dengan kenaikan pembiayaan bagi hasil sebesar

10.242 miliar, sedangkan kenaikan NPF pada rentang waktu 2014-2015 sebesar

0,43% dengan diikuti kenaikan pembiayaan bagi hasil sebesar 5.198 miliar.

Semakin tinggi persentase rasio NPF mengindikasikan semakin buruk kualitas

pembiayaan sehingga bank akan lebih ketat dalam melakukan pembiayaan

mengingat bank harus melakukan recovery dana atas dana yang tidak kembali dari

pembiayaan yang gagal bayar. Jadi setiap kenaikan pembiayaan yang bermasalah

NPF akan menurunkan jumlah dana yang disalurkan.

Page 19: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

7

Selanjutnya pada faktor eksternal BI rate dari tahun ketahun mengalami

fluktuatif pada 2012-2013 BI rate mengalami kenaikan sebesar 1.75 % dengan

diikuti kenaikan pembiayaan bagi hasil sebesar 13.809 miliar. Demikian halnya

pada tahun 2013-2014 BI rate mengalami kenaikan sebesar 0,25 % dengan

kenaikan pembiayaan bagi hasil sebesar 10.242 miliar. Namun pada rentang

waktu 2014-2015 BI rate mengalami penurunan sebesar 0,25% hal terebut tidak

mengakibatkan menurunnya pembiayaan bagi hasil melainkan terjadi kenaikan

sebesar 5.198 miliar. Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia (BI rate) berdampak

pada kenaikan suku bunga simpanan dan diik uti oleh suku bunga pinjaman.

Tingginya bunga simpanan yang ditawarkan tentu akan menarik hasrat

masyarakat untuk menyimpan dananya di bank konvensional dari pada

menyimpan dananya di bank syariah hal tersebut dikarenakan nilai nisbah bagi

hasil bank syariah lebih kecil dari bunga bank, dengan begitu akan banyak

nasabah yang beralih ke bank konvensional dengan nilai keuntungan yang lebih

tinggi. Hal ini mengakibatkan bank syariah menurunnya dana pihak ketiga dari

nasabah yang merupakan sumber modal terbesar dalam melakukan pembiayaan

kepada pihak yang membutuhkan, jika dana pihak ketiga menurun maka, secara

tidak langsung akan mengakibatkan penurunan pembiyaan bagi bank13

.

Faktor ekternal lainnya yaitu SBIS Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui

bahwa jumlah SBIS pada BUS dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

kecuali pada tahun 2012 mengalami penurunan namun, penurunan tersebut tidak

13

Edo widiyanto, dan lucia ari diyanti. “Analisis pengaruh tingkat suku bunga BI

terhadap pembiayaan mudharabah” tahun 2008 – 2012, journal bisnis dan komunikasi vol 2 No 1

februari 2015.

Page 20: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

8

mengakibatkan menurunnya penyaluran dana BUS, justru diiringi juga dengan

peningkatan pembiayaan bagi hasil dari tahun ketahun. Semakin besar dana yang

dialokasikan ke Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) maka akan

menyebabkan alokasi dana pada pembiayaan menurun. Dari tabel tersebut

mengindikasikan bahwa telah terjadi kesenjangan dimana jumlah SBIS

berbanding lurus dengan total pembiayaaan.

Berdasarkan fakta-fakta diatas banyaknya kesenjangan antara faktor

ekternal dan internal bank syariah terhadap penyaluran dana bagi hasil. Maka

dari itu masalah ini menjadi hal yang menarik untuk di analisis sehingga

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor ekternal

(DPK, NPF, FDR) dan faktor internal (SBIS, BI rate) terhadap penyaluran dana

bagi hasil. Dari pemaparan di atas penulis tertarik untuk mengangkat judul

“PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP

PEMBIAYAAN BAGI HASIL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”

B. Pokok Masalah

1. Identifikasi Masalah

a. Adanya kesenjangan faktor internal Bank Umum Syariah yaitu Financing

Deposit Rasio (FDR), dan Non Perfoming Financig (NPF) terhadap

pembiayaan bagi hasil.

b. Adanya kesenjangan faktor eksternal Bank Umum Syariah yaitu Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan suku bunga Bank Indonesia (BI rate)

terhadap pembiayaan bagi hasil.

Page 21: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

9

c. Untuk identifikasi selanjutnya peneliti mengambil variable Dana Pihak

Ketiga (DPK) dikarenakan dalam teori bahwa hampir semua bank

mengandalkan DPK untuk penyaluran pembiayaan,

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah yang sudah di identifikasikan pada sub-bab

sebelumnya maka terdapat batasan dalam penelitian ini yaitu:

a. Analisis dilakukan pada faktor Internal (FDR, DPK, NPF) dan Eksternal

(BI rate dan SBIS) yang merupakan data historis dengan rentang waktu

januari 2010 sampai dengan juni 2015 dimana pada rentang waktu tersebut

telah terjadinya fluktuatif NPF, bahkan pada bulan februari 2015 NPF

menembus 5,1%. Serta adanya peningkatan SBIS dan peningkatan suku

bunga bank Indonesia (BI rate) yang dapat mempengaruhi pembiayaan

bagi hasil.

b. Indikator yang diteliti berasal dari laporan keungan Bank syariah yang

terkodifikasi pada laporan tahunan Bank Indonesia.

3. Perumusan Masalah

Beberapa masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini antara lain :

a. Apakah variabel (internal) DPK, FDR, NPF, berpengaruh secara parsial

dan simultan terhadap pembiayaan bagi hasil di perbankan syariah?

b. Apakah variabel (ekternal) BI rate, dan SBIS berpengaruh secara parsial

dan simultan terhadap pembiayaan bagi hasil di perbankan syariah

Page 22: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

10

c. Seberapa besar variabel (internal) DPK, FDR, NPF, dan variabel

(ekternal) BI rate, dan SBIS berpengaruh secara simultan terhadap

pembiayaan bagi hasil di perbankan syariah ?

d. Variable independen mana diantara faktor (eksternal), dan faktor

(internal) yang paling dominan mempengaruhi pembiayaan bagi hasil di

perbankan syariah ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apakah variabel (internal) DPK, FDR, NPF

berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap pembiayaan bagi hasil

di perbankan syariah.

b. Untuk mengetahui apakah variabel (ekternal) BI rate, dan SBIS

berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap pembiayaan bagi hasil

di perbankan syariah.

c. Untuk mengetahui variabel (internal) FDR, NPF, DPK, dan variabel

(ekternal) BI rate, dan SBIS berpengaruh secara simultan terhadap

pembiayaan bagi hasil di perbankan syariah.

d. Untuk mengetahui variable independen mana diantara DPK, FDR, NPF

dan BI rate, dan SBIS yang paling dominan mempengaruhi pembiayaan

bagi hasil di perbankan syariah.

2. Manfaat Penelitian.

a. Bagi peneliti, sebagai bahan informasi / masukan dalam upaya

meningkatkan kemampauan, kreativitas yang berkaitan dengan dunia kerja

Page 23: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

11

di masa yang akan datang dan merupakan sarana pelatihan bagi mahasiswa

untuk dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi antara teori

yang diberikan dengan praktik lapangan.

b. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan memberikan sumbangan berupa pengembangan ilmu

yang berkaitan dengan penyaluran pembiayaan bagi hasil perbankan

syariah serta sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.

c. Bagi perbankan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

Kajian mengenai penyaluran pembiayaan bagi hasil Bank umum syariah

serta faktor-faktor yang mendukung atau menghambat penyaluran

pembiayaan.

d. Manfaat bagi masyarakat luas, penelitian ini berfungsi sebagai bahan

informasi bagi masyarakat luas, khususnya bagi para nasabah dan mereka

yang antusias seputar dunia perbankan syariah.

D. Studi Penelitian Terdahulu.

1. Nugroho heri pramono, accounting analisys journal, vol. 2, No. 2, Mei

(2013). Dengan judul Optimalisasi pembiayaan berbasis bagi hasil pada Bank

syariah di Indonesia, dengan metode regresi linier berganda, dengan hasil

penelitian Secara simultan variabel deposito mudharabah, spread bagi hasil, dan

tingkat bagi hasil berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan berbasis

bagi hasil. Sedangkan secara parsial hanya variabel deposito mudharabah dan

spread bagi hasil yang berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan

berbasis bagi hasil. Sedangkan tingkat bagi hasil tidak berpengaruh signifikan

Page 24: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

12

terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah Terletak pada rentang waktu. Dan variable

independen. Persamaan : terdapat pada metode yang digunakan

2. Nur gilang Giannini, accounting analisys journal. Vol. 2 No. 1. Januari 2013.

Dengan judul Faktor pengaruh pembiayaan mudharabah pada Bank syariah di

Indonesia. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan hasil

penelitian secara simultan berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah. Untuk

hasil secara parsial, variabel FDR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan

mudharabah. Variabel NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.

Sedangkan untuk variabel ROA, CAR, dan tingkat bagi hasil berpengaruh positif

terhadap pembiayaan mudharabah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

yang akan dilakukan adalah Terletak pada rentang waktu yang diteliti sementara

variable dependen yang akan diteliti meliputi pembiayaan mudharabah dan

musyarakah. Persamaan: terdapat beberpa variable independent yang sama yaitu

variable NPF dan FDR.

3. Prastanto, accounting analisys journal. Vol. 2 No. 1. februari 2013. Dengan

judul Faktor yang mempengaruhi pembiayaan murabahah pada bank umum

syariah di Indonesia. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Dengan hasil penelitian simultan berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah.

Untuk hasil secara parsial, variabel FDR, QR, dan ROE berpengaruh positif

terhadap pembiayaan murabahah. Sedangkan untuk variabel NPF, dan DER

berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian yang akan dilakukan adalah Terletak pada rentang waktu yang

Page 25: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

13

diteliti sementara variable dependen yang akan diteliti meliputi pembiayaan

mudharabah dan musyarakah, sedangkan diatas hanya menggunakan variabel

dependent murabahah. Persamaan terdapat pada variable indepeden yang sama

yaitu NPF dan FDR

4. Muhammad lutfhi qolby. Economics development analysis journal. Vol. 2,

No.4 november 2013. Dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi

pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia. Metode yang digunakan Error

correction model (ECM). Dengan hasil penelitian, Hasil penelitian diperoleh

menunjukan bahwa dalam jangka panjang secara bersama-sama Dana Pihak

Ketiga (DPK), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) dan Return On Assets

(ROA) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Pembiayaan. Dalam

jangka pendek Dana Pihak Ketiga (DPK), Nilai ECT yang signifikan

menunjukkan bahwa model jangka pendek dapat digunakan. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah pada jangka panjang Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia (SWBI) dan Return On Assets (ROA) berpengaruh secara

statistik terhadap pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia. Pada jangka

pendek Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh secara statistik terhadap

pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia. Sedangkan Dana Pihak Ketiga

(DPK) dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) berpengaruh secara statistik

terhadap pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah Terletak pada rentang waktu

yang diteliti sementara variable dependen yang akan diteliti meliputi pembiayaan

mudharabah dan musyarakah, sedangkan penelitian diatas menggunakan variable

Page 26: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

14

dependen yang meliputi semua pembiayaan pada bank syariah. Persamaan

terdapat dua varibel independent yang sama yaitu DPK dan SBIS.

5. Ekarina katmas, skripsi (S1), fakultas syariah dan hukum, UIN Jakarta 2012.

Dengan judul Pengaruh faktor ekternal dan internal terhadap volume pembiayaan

perbankan syariah di Indonesia. Dengan metode Error correction model. Hasil

penelitian menunjukan bahwa dalam jangka pendek inflasi, CAR, ROA, NPF dan

BOPO memiliki pengaruh terhadap volume pembiayaan perbankan syariah.

Dalam jangka panjang variable inflasi, CAR, ROA, NPF, FDR dan BOPO

memiliki pengaruh terhadap volume pembiayaan perbankan syariah di Indonesia.

Sedangkan variable Kurs tidak berpengaruh terhadap volume pembiayaan

perbankan syariah di Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

akan dilakukan adalah Terletak pada rentang waktu yang diteliti sementara

variable dependen yang akan diteliti meliputi pembiayaan mudharabah dan

musyarakah, sedangkan penelitian diatas menggunakan variable dependen yang

meliputi semua pembiayaan pada bank syariah. Persamaan metode yang

digunakan sama regresi linier berganda.

Page 27: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

15

E. Kerangka Pemikiran

Penulis mengemukakan penelitian ini dengan variable DPK sebagai (X1),

variable FDR (X2), variable NPF (X3) (internal), variable BI rate (X4) dan

variable SBIS (X5) (eksternal) yang akan mempengaruhi variable pembiayaan

bagi hasil sebagai variable dependen (Y)

DPK

(X1)

SBIS

(X5)

FDR

(X2)

NPF

(X3)

BI RATE

(X4)

Pembiayaan Bagi hasil

(Y)

FAKTOR

INTERNAL dan

EKSTERNAL

DPK (X1)

FDR (X2)

NPF (X3)

BI RATE (X4)

SBIS (X5)

I

n

t

e

r

n

a

l

E

k

s

t

e

r

n

a

l

Page 28: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

16

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan pola dalam penyusunan laporan untuk

gambaran secara garis besar bab demi bab. Dengan sistematika penulisan,

diharapkan para pembaca akan lebih dalam memahami isi dari sebuah laporan :

BAB I: Pendahuluan

Bagian ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan studi

terdahulu, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan

BAB II: Tinjauan Pustaka

Bagian ini berisi tentang penguraian teori – teori yang berada di latar

bekalang masalah. meliputi pengertian pembiayaan bagi hasil, tujuan, fungsi, jenis

biaya bagi hasil serta prinsip distribusi bagi hasil. faktor yang mempengaruhi

pembiayaan bagi hasil seperti faktor internal bank yaitu dana pihak ketiga (DPK).

Financing deposit rasio (FDR), dan Non performing rasio (NPF), serta faktor

ekternal bank meliputi Suku Bunga Bank Indonesia (BI rate) dan Sertifikat bank

Indonesia syariah (SBIS).

BAB III: Metode Penelitian

Bagian ini merupakan penjabaran secara keseluruhan metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian yang meliputi ruang lingkup penelitian, jenis

dan sumber data, batasan dan definisi operasional, hipotesis penelitian serta teknik

analisis data yang meliputi uji asumsi klasik dan uji regresi linier berganda.

Page 29: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

17

BAB IV : Analisis dan Pembahasan

Bagian ini meliputi hasil analisis penelitian yang berisi analisis data yang

meliputi faktor internal yaitu dana pihak ketiga (DPK). Financing deposit rasio

(FDR), dan Non performing rasio (NPF) dan faktor ekternal yaitu Suku Bunga

Bank Indonesia (BI rate) dan Sertifikat bank Indonesia syariah (SBIS), serta

pengujian hipotesis.

BAB V: Penutup

Bagian ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam

skripsi yang berisi kesimpulan dan saran – saran dari penulis mengenai hal- hal

yang dibahas dalam skripsi ini.

Page 30: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

18

BAB II

Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia

A. Pembiayaan Bank Syariah

Pembiayaan Bank syariah merupakan aktivitas yang sangat penting , karena

dengan pembiayaan akan diperoleh sumber pendanaan utama dan menjadi

penunjang kelangsungan usaha bank. Sebaliknya, bila pengelolaannya tidak baik

akan menimbulkan permasalahan dan berhentinya usaha bank. Oleh karena itu

diperlukan adanya suatu manajemen pembiayaan syariah yang baik sehingga

penyaluran pembiayaan kepada nasabah bisa efektif dan efisien sesuai dengan

tujuan dari perusahaan maupun syariat Islam itu sendiri14

.

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan

yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.

Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang

dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan

sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain15

Pengertian pembiayaan dalam UU No 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 12 yang

merupakan perubahan atas undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan

mengungkapkan bahwa “Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

14

Djawahir Hejazziey, Perbankan Syariah dalam teory dan Praktek, Yogyakarta :

Deepublish, juni 2014, h. 138

15 Muhammad, 2005, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP

Page 31: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

19

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tabungan setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil16

Diperjelas dengan UU Nomor 21 tahun 2008, pembiayaan Tentang

Perbankan syariah adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berupa17

:

1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik

3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna

4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh dan

5. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau

UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas

dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Sedangkan menurut Syafi’i Antonio

16

UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 ayat 12.

17 Undang-undang republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan syariah,

h. 5

Page 32: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

20

“pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas

dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit"18

a. Perbedaan pembiayaan dengan kredit

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan atau bagi hasil19

.

Bank konvensional maupun bank syariah mempunyai peraturan masing-

masing untuk menetapkan dan mengatur pemberian kredit dan pembiayaan

maupun jasa perbankan lainnya yang dilaksanakan oleh bank-bank tersebut. Akan

tetapi, peraturan yang ditetapkan harus berpedoman pada peraturan perbankan

yang berlaku secara umum. Sistem pemberian kredit pada bank konvensional

lebih menekankan pada perolehan bunga yang ditetapkan pada para debitur.

Besarnya jumlah pengembalian pinjaman yang harus dibayarkan oleh para debitur

adalah sebesar jumlah pinjaman kredit yang diterima beserta jumlah bunga kredit

18

Muhammad Syafi Antonio, 2001, Bank Syariah dari teori ke praktek,Jakarta : Gema

Insani Press, h. 160

19 Undang-undang republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perubahan atas

undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, h.2

Page 33: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

21

yang ditetapkan pihak bank. Sehingga dengan adanya bunga tersebut dapat

dimasukkan dalam pendapatan dan keuntungan bank. Jika dipandang dari segi

syariah, maka apa yang diterapkan pada bank konvensional tersebut adalah

termasuk perbuatan riba.

Sementara itu, sistem pembiayaan yang diterapkan pada bank syariah

memiliki beberapa perbedaan dengan sistem pemberian kredit yang diterapkan

pada bank konvensional. Ketika terdapat debitur yang meminjam dana kepada

bank syariah, maka antara pihak bank maupun pihak debitur akan melakukan

perjanjian di awal pembiayaan yang dianggap sebagai pengikatan kontrak antara

pihak bank dengan calon nasabah atau calon debitur. Perjanjian tersebut antara

lain meliputi perhitungan bagi hasil yang selanjutnya akan ditanggung bersama

oleh kedua pihak tersebut. Selain itu, perjanjian tersebut juga menjelaskan bahwa

jika terjadi kerugian, maka akan ditanggung bersama oleh pihak bank maupun

nasabah. Perhitungan bagi hasil yang ditetapkan dalam perjanjian dilakukan tanpa

adanya unsur paksaan di dalamnya. Terkait dengan perhitungan bagi hasil, jika

bank mendapatkan keuntungan lebih, maka laba akan dibagi bersama dengan

nasabahnya. Namun jika pihak bank mengalami kerugian, maka pihak nasabah

juga turut menanggung resiko kerugiannya. Berdasarkan hasil keputusan MUI

(Majelis Ulama Indonesia), bagi hasil tersebut bukan merupakan aktivitas riba dan

tidak haram20

20

Achasih Nur Chikmah “analisis perbandingan sistem pemberian kredit

bankkonvensional dengan pembiayaan bank syariah pada usaha mikro, kecil, dan menengah”

jurnal akuntansi unesa · vol 2, no 2 (2014), h. 4

Page 34: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

22

Perbedaan pembiayan bank syariah dengan kredit bank konvensional secara

rinci dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya :

1. Keuntungan yang diperoleh bank Pada bank konvensional,

Keuntungan diperoleh dari besarnya tingkat suku bunga kredit

yang ditetapkan pada debitur yang mengajukan kredit. Dengan adanya

beban bunga tersebut, maka jumlah pembayaran kredit yang diajukan

oleh debitur nominalnya lebih besar dibandingkan dengan jumlah

pinjaman. Sedangkan pada bank syariah, keuntungan diperoleh melalui

bagi hasil antara pihak bank dengan debitur yang mengajukan

pembiayaan. Bagi hasil yang dimaksud telah disepakati oleh kedua

pihak, yakni pihak bank dan pihak debitur. Perjanjian yang dilakukan di

awal transaksi merupakan kesepakatan untuk menentukan prosentase

penentuan bagi hasil antara pihak bank dengan pihak debitur, baik

kerugian maupun keuntungan akan ditanggung bersama

2. Prinsip yang diterapkan dalam pemberian kredit atau pembiayaan

Pada bank konvensional, prinsip yang diterapkan dalam pemberian

kredit antara lain; bank konvensional melayani semua jenis kredit, baik

untuk kredit modal usaha, kredit konsumtif, maupun kredit investasi,

dan tidak membedakan transaksi halal maupun haram. Sedangkan

prinsip yang diterapkan pada bank syariah antara lain, prinsip wadiah,

prinsip mudharabah, prinsip jual beli, prinsip sewa dan prinsip bagi

hasil.

3. Pengikatan kontrak dan perjanjian pihak bank dengan pihak nasabah.

Page 35: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

23

Pada bank konvensional, tidak ada pengikatan kontrak atau

perjanjian yang disepakati di awal dengan nasabah ataupun debitur.

Namun, bank konvensional hanya menetapkan bunga atas jumlah kredit

yang dipinjam oleh debitur dengan jumlah prosentase pasti, yang wajib

dibayarkan kembali oleh debitur dalam jangka waktu yang telah

ditentukan. Jika debitur menunggak atau melebihi jatuh tempo, maka

akan dikenakan denda berupa jumlah bunga kredit yang lebih besar dari

yang ditentukan sebelumnya. Sementara itu, pada bank syariah terjadi

perjanjian dan kesepakatan di awal antara pihak bank dengan debitur.

Perjanjian tersebut antara lain berupa kontrak dan perjanjian serta

perhitungan jumlah bagi hasil bagi pihak bank debiturnya. Pada awal

perjanjian, telah disepakati bahwa untung atau kerugian yang terjadi di

bank syariah akan ditanggung bersama oleh pihak bank maupun

debitur, serta tidak ada unsur bunga dalam pembiayaan tersebut.

4. Jenis pemberian kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh bank

Bank konvensional tidak membatasi jenis pemberian kredit yang

disalurkan kepada masyarakat selama debitur dapat memenuhi syarat

dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank konvensional. Baik

jenis kredit konsumtif, investasi, jaminan maupun modal usaha, dan

tidak memperdulikan hukum jenis kredit yang diajukan, selama

debitur dapat melunasi pinjaman dengan tepat waktu beserta bunga

yang telah ditetapkan pihak bank. Sementara itu, bank syariah hanya

akan memberikan pembiayaan kepada debitur jika telah jelas hukum

Page 36: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

24

dan tujuan penggunaannya. Jika pembiayaan yang diajukan debitur

digunakan untuk kegiatan yang haram, maka pihak bank tidak akan

memberikan pembiayaan kepada debiturnya. Dari segi kriteria usaha

yang dibiayai, bank syariah mengharuskan usaha-usaha yang halal.

Usaha-usaha seperti minuman beralkohol, bar atau usaha lain yang

dipandang lebih banyak madharat-nya daripada manfaatnya tentu

tidak dapat dibiayai oleh perbankan syariah21

B. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

a. Tujuan pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk meningkatkan

kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai – nilai Islam.

Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak – banyaknya pengusaha

yang bergerak dibidang industry, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang

kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang – barang dan jasa

– jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negri maupun ekspor22

Dalam membahas tujuan pembiayaan, mencakup lingkup yang luas. Pada

dasarnya, terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari pembiayaan yaitu 23

:

a. Profitability, yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan

berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari usaha

yang dikelola bersama nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan

21

Ibid ,h. 15 22

Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, 2009, Manajemen operasional Bank Syariah,

Cirebon : STAIN Press., h. 68

23 Totok budisantoso, Sigit Triandanu, “ Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, (Jakarta :

salemba Empat, 2006), h 144

Page 37: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

25

menyalurkan pembiayaan kepada usaha – usaha nasabah yang diyakini

mampu dan mau mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya.

Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan

dan sekaligus juga unsur keuntungan dari suatu pembiayaan, sehingga

kedua unsur tersebut saling berkaitang dengan demikian keuntungan

merupakan tujuan dari pemberi pembiayaan yang terjelma dalam

bentuk bagi hasil yang diterima.

b. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar

– benar terjamin sehingga tujuan profitabilitas dapat benar – benar

tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, dengan

keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk

modal, barang, atau jasa itu betul – betul terjamin pengembaliannya,

sehingga keuntungan yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.

b. Fungsi pembiayaan

Irham dan Lavianti menyatakan fungsi kredit perbankan dalam aktivitas

perekonomian suatu negara adalah sebagai berikut:

1. Fungsi kredit berusaha memposisikan uang sebagai alat pertukaran

yang efektif.

Industri perbankan merupakan lembaga intermediasi, dimana bank

mengefektifkan dana yang selama ini tersimpan secara menganggur

dengan menyalurkan dana tersebut kepada pihak yang membutuhkan

dan yang mampu mengelolanya, yaitu mengelola uang tersebut untuk

membeli barang dan jasa sesuai kebutuhan.

Page 38: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

26

2. Fungsi kredit sebagai penyalur dana dan pembina bagi dunia usaha.

Dunia usaha adalah pihak yang paling dominan dalam

menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sehingga dengan bantuan kredit yang disalurkan perbankan, diharapkan

akan mampu mengatasi kekurangan dana yang selama ini tidak

tercukupi untuk membeli kebutuhan yang sudah direncanakan.

3. Fungsi kredit untuk menciptakan pemerataan pendapatan.

Para pebisnis yang berencana memperluas usahanya, akan

membuat pengangguran sedikit berkurang karena akan ada tenaga kerja

baru yang diharapkan mengelola bisnis tersebut. Sehingga dengan

tertampungnya tenaga kerja baru diharapkan pendapatan pemerataan

akan tercipta.

4. Fungsi kredit sebagai salah satu alat dalam menggairahkan bisnis

internasional.

Setiap pelaku bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional

yang juga melakukan tindakan ekspor dan impor, maka kebutuhan akan

kredit dalam bentuk mata uang asing akan meningkat. Dimana pada

saat proyek yang dikerjakan membutuhkan mata uang asing, maka

perbankan perlu mempunyai simpanan dan menyalurkan dananya

dalam bentuk mata uang asing. Dari hal tersebutlah kegairahan pebisnis

untuk masuk ke pasar tradisional akan lebih mudah.

Page 39: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

27

5. Fungsi kredit untuk meningkatkan aktivitas penggunaan barang dan

jasa.

Dana yang diperoleh pebisnis dari perbankan akan membuat

mereka dapat membeli bahan baku dan melakukan prosesnya hingga

menjadi barang jadi. Tindakan ini diharapkan akan meningkatkan nilai

barang tersebut, begitupun dari segi jasa.

6. Fungsi kredit sebagai pendorong dan pencipta stabilitas ekonomi.

Pada saat suatu negara mengalami masalah perekonomian,

diharapkan kredit ini dapat mengembalikan stabilitas perekonomian

tersebut dengan cara mengendalikan inflasi, menciptakan pembukaan

lapangan pekerjaan, memenuhi kebutuhan pokok rakyat dan

mendukung dunia usaha khususnya bidang ekspor dan impor24

.

Sedangkan menurut H. Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal,

pembiayaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian.

Secara garis besar fungsi pembiayaan di dalam perekonomian, perdagangan dan

keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Pembiayaan dapat meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang.

2. Pembiayaan dapat meningkatkan utility (daya guna) suatu barang.

3. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

24 Fahmi, Irham dan Hadi, Yovi Lavianti. “Pengantar Manajemen Perkreditan”,

Alfabeta, Bandung, 2010, h. 50

Page 40: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

28

4. Pembiayaan menimbulkan gairah usaha masyarakat.

5. Pembiayaan sebagai alat stabilisasi ekonomi.

6. Pembiayaan sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.

7. Pembiayaan sebagai alat hubungan ekonomi internasional25

Dari fungsi pembiayaan dan kredit di atas dapat di buat kesimpulan

bahwasannya pembiaayan dan kredit memiliki tujuan yang sama yaitu meyalurkan

dana kepada sektor yang membutuhkan sebagai meningkatkan nilai modal / uang

yang bertujuan untuk pemerataaan pendapatan, dan dari segi makro penyaluran

dana baik dalam bentuk pembiayaan maupun kredit berfungsi sebagai stabilitas

perokonomian suatu negara yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.

C. Jenis – Jenis dan Klasifikasi Pembiayaan

1. Jenis pembiayaan

Pembiayaan menurut jenisnya dapat di tinjau berdasarkan dengan tujuan

masing –masing diantaranya :

a. Berdasarkan tujuan penggunaannya, dibedakan dalam26

:

i. Pembiayaan modal kerja, yakni modal lancar yang dipergunakan

untuk mendukung operasional perusahaan sehari – hari sehingga

perusahaan dapat beroperasi secara normal dan lancar. Beberapa

penggunaan modal kerja antara lain adalah untuk pembayaran

25

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking Sebuah Teori konsep dan aplikasi ,

Jakarta : (Bumi Aksara, 2010) 711 - 715

26 Adiwarman karim” Bank Islam analisis fiqih dan keuangan” (penerbit PT raja Grafindo

persada : 2004), h.231.

Page 41: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

29

persekot pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, dan lain

– lain. Berdasarkan akad yang digunakan dalam produk

pembiayaan syariah jenis pembiayaan modal kerja (PMK) dapat

dibagi 5 macam akad pembiayaan, yakni: mudharabah, Isntishna,

salam, Murabahah, Ijarah

ii. Pebiayaan investasi, yakni pembiayaan jangka menengah atau

jangka panjang untuk pembelian barang – barang modal yang

diperlukan seperti pendirian proyek baru, rehabilitas peralatan

industry, modernisasi seperti peningkatan teknologi baru dan

kualitas tinggi, ekspansi melalui penambahan mesin dan

perlengkapan yang dibutuhkan oleh industry dan relokasi proyek

yang sudah ada temasuk sarana penunjang kegiatan pabrik, seperti

laboratorium dan gudang. Berdasarkan akad yang digunakan

dalam produksi pembiayaan syariah, pembiayaan investasi dapat

dibagi menjadi 4 yaitu : murabahah , IMBT, salam, Istishna.

iii. Pembiayaan komsumtif adalah pembiayaan yang ditujukan untuk

pembelian suatu barang yang digunakan untuk kepentingan

perseorangan27

Menurut jenis akadnya dalam produk pembiayaan

syariah, pembiayaan konsumtif dapat dibagi menjadi 5 bagian :

murabahah, IMBT, Ijarah, Istishna dan Qard28

.

27

Djawahir Hejazziey, Perbankan Syariah dalam teory dan Praktek, Yogyakarta :

Deepublish, juni 2014, h. 143.

28 Adiwarman karim” Bank Islam analisis fiqih dan keuangan” (penerbit PT raja Grafindo

persada : 2004), h.244.

Page 42: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

30

b. Berdasarkan jangka waktu pemberiannya. Dibedakan dalam29

.

1. Pembiayaan dengan jangka pendek umumnya dibawah 1 tahun.

2. Pembiayaan dengan jangka waktu menengah umumnya sama

dengan 1 tahun.

3. Pembiayaan dengan jangka waktu panjang, umumnya diatas 1

tahun sampai dengan 3 tahun.

4. Pembiayaan dengan jangka waktu diatas tiga tahun dalam kasus

yang tertentu seperti untuk pembiayaan investasi perumahan, atau

penyelamatan pembiayaan.

2. Klasifikasi Pembiayaan.

Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah, secara garis besar klasifikasi

pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan

tujuan penggunaanya, yaitu :

1. Pembiayaan dengan prinsip jual – beli

2. Pembiayaan dengan prinsip sewa

3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

4. Pembiayaan dengan prinsip akad pelengkap

29

Adiwarman karim” Bank Islam analisis fiqih dan keuangan” h. 144

Page 43: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

31

Pembiayaan dengan akad jual – beli ditujukan untuk memiliki barang

sedangkan sedangkan yang mengunakan prinsip sewa ditujukan untuk

mendapatkan jasa. Prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha kerja sama yang

ditujukan guna mendapatkan barang dan jasa sekaligus.

Pada katagori pertama dan kedua, tingkat keuntungan bank ditentukan di

depan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual. Produk yang

termasuk dalam kelompok ini adalah produk yang menggunakan prinsip jual beli

seperti Murabahah, Salam, dan Istishna serta produk yang menggunakan prinsip

sewa, yaitu Ijarah dan IMBT.

Sedangkan pada kategori ketiga, tingkat keuntungan bank ditentukan dari

besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil. Pada produk bagi

hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati di muka.

Produk perbankan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah musyarakah dan

mudharabah. Sedangkan pembiayaan dengan akad pelengkap ditujukan untuk

memperlancar pembiayaan dengan menggunakan tiga prinsip diatas30

Produk dengan mengunakan prinsip nisbah bagi hasil (Mudharabah dan

Musyarakan) tergolong dalam kontrak Natural uncertainty contracts (NUC) yang

merupakan kontrak / akad dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian

pendapatan (return), baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing) –

nya. Tingkat return – nya bisa positif, negative, atau nol. Dalam konrak jenis ini,

30

Adiwarman karim” Bank Islam analisis fiqih dan keuangan” (penerbit PT raja Grafindo

persada : 2004), h. 98

Page 44: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

32

pihak – pihak yang bertransaksi saling mencampurkan asetnya (baik assets

maupun financial assets) menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung

risiko bersama – sama untuk mendapatkan keuntungan. Di sini, keuntungan dan

kerugian dapat ditanggung bersama. Natural uncertainty contracts ini dapat

diterangkan pula dengan sebuah teori umum yang diberi nama teori

percampuran.31

D. Pembiayaan Bagi Hasil

Jika dalam mekanisme ekonomi konvensional menggunakan instrumen

bunga, maka dalam mekanisme ekonomi islam dengan menggunakan instrumen

bagi hasil. Salah satu bentuk kelembagaan yang menggunakan atau menerapkan

instrumen bagi hasil adalah bisnis dalam lembaga keuangan syari’ah. Salah satu

karakteristik bank syari’ah adalah adanya mekanisme bagi hasil.

Bagi hasil menurut terminology asing dikenal dengan profit sharing. Profit

sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai laba. Sedangkan menurut kamus

popular keuangan dan ekonomi syariah adalah prinsip bagi untung hasil usaha

antara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk usaha kerjasama yang dihitung dari

pendapatan setelah dikurangi biaya (cost) pengelolaan dana32

.

Sedangkan menurut Ahmad Supriyadi bagi hasil adalah “akad kerja sama

antara bank sebagai pemilik modal untuk memperoleh keuntungan dan membagi

keuntungan yang diperoleh berdasarkan nisbah yang disepakati. Bagi hasil

31

Adiwarman karim” Bank Islam analisis fiqih dan keuangan” h. 52

32 M Nadratuzzaman Hosen, AM Hasan Al, 2007. Kamus “popular kuangan & ekonomi

syariah” Jakarta : pusat komunikasi ekonomi syariah, h. 69

Page 45: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

33

menurut syariah diperbolehkan sebab Rasulullah saw telah melakukan bagi hasil,

beliau mengambil dari Siti Khadijah sewaktu berniaga ke syam”33

Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan

dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-mudharabah, al-muzaraah dan

al-musaqah. Sungguhpun demikian, prinsip yang paling banyak dipakai adalah al-

musyarakah dan al-mudharabah, sedangkan al-muzaraah dan al-musaqah

dipergunakan khusus untuk plantation financing atau pembiayaan pertanian oleh

beberapa bank Islam.34

E. Prinsip distribusi bagi hasil (revenue sharing dan Profit sharing)

Menurut Fatwa dewan syari’ah nasional no: 15/DSN-MUI/IX/2000 prinsip

distribusi hasil usaha dalam lembaga keuangan syari'ah dapat di lakukan dua cara

yaitu :

a. Bagi laba (profit sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari

pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal) dan biaya – biaya,

b. Bagi pendapatan (Net Revenue Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung

dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal); dan masing

masing memiliki kelebihan dan kekurangan35

Dalam aplikasi perbankan syariah menggunakan system profit sharing

maupun revenue sharing tergantung pada kebijakan masing – masing bank untuk

33

Ahmad supriyadi, system pembiayaan berdasarkan prinsip syariah (suatu tinjauan

yuridis terhadap praktek pembiayaan di perbankan syariah di Indonesia) paper alwarid edisi XI

tahun 2004, h. 58

34 Muhammad Syafi Antonio, 2001, Bank Syariah dari teori ke praktek,Jakarta : Gema

Insani Press, h. 90

35 Dewan syari’ah nasional No: 15/dsn-mui/ix/2000, “Tentang Prinsip distribusi hasil

usaha dalam Lembaga keuangan syari'ah” h. 1

Page 46: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

34

memilih salah satu dari system yang ada. Jika suatu bank syariah menerapkan

prinsip bagi hasil dengan system profit sharing maka kemungkinan bagi hasil

yang akan diterima oleh shahibul maal (pemilik dana) akan semakin kecil, karena

profit sharing di hitung dari pendapatan netto setelah di kurangi biaya – biaya, hal

ini tentunya akan mempunyai dampak yang cukup signifikan apabila ternyata

secara umum tingkat suku bunga pasar lebih tinggi. Kondisi ini akan

mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menginvestasikan dananya pada bank

syariah yang berdampak menurunnya jumlah dana pihak ketiga 36

.

Sedangkan bank yang menggunakan bagi hasil dengan system revenue

sharing kemungkinan bagi hasil yang diterima oleh pemilik dana akan lebih besar

dibandingkan dengan suku bunga pasar yang berlaku, karena system pada revenue

sharing dihitung dari total pendapatan bank sebelum dikurangi dengan biaya –

biaya bank, kondisi ini akan mempengaruhi para pemilik dana untuk menyimpan

dananya di bank syairah yang mampu memberikan hasil yang optimal.

Rekomendasi Dewan Syariah Nasional (DSN), maupun dalam Praktek

perbankan di Indonesia saat ini yang diterapkan adalah revenue sharing karena

ditinjau dari kemaslahatannya lebih baik dari pada profit sharing37

.

36

Hardiwinoto “ analisis komparasi revenue and profit sharing pada system mudharabah

pada BPRS PNM binama semarang” jurnal value added, vol. 7, No. 2, maret 2011, h. 49

37 Supono , evaluasi bagi hasil pada BPRS WAKALUMI, “jurnal penelitian,

pengembangan ilmu manajemen dan akuntansi STIE putra perdana Indonesia” vol. 3 Mei 2010

Page 47: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

35

F. Perbedaan bagi hasil dengan sistem bunga

Hadirnya system bagi hasil dalam pembiayaan bank syariah merupakan

solusi yang baik dalam melakukan kegiatan perekonomian yang mampu

menjamin adanya keadilan dan tidak adanya pihak yang terdzolimi .Perbedaan

keduanya memiliki system yang dapat dilihat pada table berikut38

.

Table 2.1 Perbedaan antara Bagi Hasil dan Bunga

Bagi hasil Bunga

Penentuan besarnya resiko bagi

hasil di buat pada waktu akad

dengan berpedoman pada

kemungkinan untung dan rugi

Penentuan suku bunga di buat

pada waktu akad dengan

pedoman harus selalu untung

untuk pihak bank.

Besarnya nisbah ( rasio ) bagi

hasil berdasarkan pada jumlah

keuntungan yang di peroleh

Besarnya prosentase

berdasarkan jumlah uang (

modal ) yang di pinjamkan.

Tergantung pada kinerja usaha.

Ju mlah pembagian bagi hasil

meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

Tidak tergantung pada kinerja

usaha. Jumlah pembayaran

bunga tidak mengikat meskipun

jumlah keuntungan berlipat

ganda saat keadaan ekonomi

sedang baik.

tidak ada agama yang

meragukan keabsahan bagi hasil

Eksistensi bunga diragukan

kehalala nnya oleh semua

agama termasuk agama islam.

Bagi hasil tergantung kepada

keuntungan proyek yang

dijalankan. Jika proyek itu tidak

mendapatkan keuntunga n maka

kerugian akan di tanggung

bersama oleh kedua pihak.

Pembayaran bunga tetap seperti

yang di janjikan tanpa

pertimbangan proyek yang

dijalnkan oleh pihak nasabah

untung atau rugi.

38

Muhammad Syafi Antonio, 2001, Bank Syariah dari teori ke praktek,Jakarta : Gema

Insani Press, h. 60

Page 48: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

36

G. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembiyaan bagi hasil bank syariah

1. Faktor internal bank syariah

Factor internal merupakan pengambilan kebijakan dan strategi

operasional bank seperti keputusan yang berkaitan dengan permodalan,

pembiayaan serta pengelolaan risiko bank. Salah satu faktor internal yang di

gunakan dalam peneitian ini adalah sebagai berikut :

a. Dana Pihak Ketiga.

Sumber dana yang berasal dari masyarakat luas merupakan

sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional Bank dan

merupakan ukuran keberhasilan Bank jika mampu membiayai

operasionalnya dari sumber dana ini. Pentingnya sumber dana dari

masyarakat luas disebabkan sumber ini merupakan sumber utama

bagi Bank. Sumber dana yang juga disebut dana pihak ketiga

(DPK) disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di

masyarakat. Untuk mendapatkan sumber dana pihak ketga (DPK),

Bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan yang nantinya

Bank akan memberikan keuntungan melalui bagi hasil dari setiap

simpanan tersebut39

UU No.21 tahun 2008 pasal 1 ayat 20 simpanan adalah dana

yang dipercayakan oleh nasabah kepada Bank Syariah dana tau

UUS berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk giro, tabungan,

39

Kasmir, Pemasaran Bank. Jakarta:kencana, 2008, h.31

Page 49: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

37

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu40

. Dana pihak

ketiga biasanya dikenal dengan dana masyarakat, yang merupakan

dana yang dihimpun oleh Bank yang berasal dari masyarakat luas,

meliputi masyarakat individu, maupun badan usaha. Bank

menawarkan produk simpanan kepada masyarakat dalam

menghimpun dananya41

Sumber dana yang berasal dari pihak ketiga ini diantaranya :

Simpanan giro, tabungan dan deposito. Giro adalah Simpanan

berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan

dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap

saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah

pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan42

.

Sebagaimana yang telah dikutif oleh Adiwarman Karim bahwa

Dewan syariah nasional telah mengeluarkan fatwa yang

menyatakan giro yang dibenarkan secara syariah adalah giro yang

dijalankakn berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah43

b. Financing Deposit Rasio (FDR)

Financing deposit rasio (FDR) adalah rasio antara jumlah

pembiayaan yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang

diterima oleh bank. FDR ditentukan oleh perbandingan antara

40

Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008,h. 5

41 Ismail, manajemen perbankan dari teori menuju aplikasi, Jakarta : kencana 2010 h.43

42 Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008,h.5

43 Adiwarman karim” Bank Islam analisis fiqih dan keuangan” (penerbit PT raja Grafindo

persada : 2004), h. 339

Page 50: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

38

jumlah pembiayaan yang diberikan dengan dana masyarakat yang

dihimpun yaitu giro, deposito, dan tabungan. Financing deposit

rasio menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

Mengendalikan kredit yang diberikan sebagai sumber

liquiditasnya. Financing deposit rasio (FDR) dirumuskan sebagai

berikut44

:

Batas maksimum untuk financing deposit rasio (FDR) adalah

sebesar 110%, dimana apabila melebihi batas tersebut berarti

liquiditas bank sudah termasuk kategori buruk, sebagian praktisi

perbankan menyepakati batas aman dari financing deposit rasio

(FDR) sebesar 80 % dengan batas toleransi antara 85 % dan 100

%. Jika rasio FDR suatu bank berada di bawah 80 % misalnya 60

% maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut hanya dapat

meyalurkan sebesar 60 % dari seluruh dana yang dihimpun, dan 40

% dari seluruh dana yang di himpun tidak disalurkan kepada

nasabah, jika FDR mencapai lebih dari 110 % berarti total

pembiayaan yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang di

himpun, oleh karena dana yang dihimpun dari masyarakat sedikit.45

44

Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua,

Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta, h. 116

45 Ibid h. 114

Page 51: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

39

Semakin tinggi rasio FDR tersebut memberikan indikasi

semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang

bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang

diperlukan untuk pembiayaan menjadi semakin besar, demikian

pula semakin jika terjadi penurunan maka pembiayaan yang

disalurkan juga mengalami penurunan.

c. Non Perfoming financing (NPF)

Kredit bermasalah sering juga dikenal dengan non performing

loan (NPL) dalam perbankan konvensional dan non performing

financing (NPF) pada perbankan syariah. Kredit bermasalah atau

NPF merupakan kredit yang disalurkan oleh bank, dan nasabah

tidak dapat melakukan pembayaran atau angsuran sesuai dengan

perjanjian yang telah di tandatangani oleh bank dan nasabah46

.

NPF berfungsi mengukur kemampuan bank dalam mengcover

risiko kegagalan pengembalian pembiayaan oleh nasabah. NPF

mencerminkan risiko pembiayaan, semakin tinggi tingkat NPF

maka semakin besar pula risiko pembiayaan yang ditanggung oleh

pihak bank, besarnya NPF menunjukan bahwa bank tersebut tidak

profesional dalam mengelola pembiayaan, sebagaimana di tetapkan

oleh Bank Indonesia besar NPF maksimal 5%.47

46

Ismail, manajemen perbankan dari teori menuju aplikasi, Jakarta : kencana 2010 h.123

47 Slamet Riyadi, Banking Assets and Liability Management edisi ketiga, (Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004),h .161

Page 52: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

40

Menurut peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 yang

dimaksud kredit bermasalah Non Performing Financing adalah

kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet

berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva

Produktif yang berlaku48

. Tingginya Non Performing Financing

(NPF) akan mengurangi kemampuan bank dalam menyalurkan

kredit hal ini disebabkan dana yang akan disalurkan akan

berkurang, begitu juga sebaliknya jika NPF menurun maka kredit

yang disalurkan akan meningkat.

Tingkat resiko pembiayaan bermasalah dapat dirumuskan

sebagai berikut :

Adapun kriteria kesehatan bank syariah yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia adalah sebagai berikut :

Table 2.2 Kriteria Penilaian Peringkat NPF

peringkat 1 NPF < 2% Sangat baik

peringkat 2 2% ≤ NPF < 5% Baik

peringkat 3 5% ≤ NPF < 8% Cukup baik

peringkat 4 8% ≤ NPF < 12 % Kurang baik

peringkat 5 NPF ≥ 12 % Tidak baik

Besarnya nilai NPF pada suatu Bank di sebabkan beberapa faktor :

Faktor internal bank

48

peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 tentang tindak lanjut pengawasan dan

penetapan status bank, h. 22.

Page 53: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

41

1. Analisis kurang tepat, sehingga tidak dapat memprediksi apa yang akan

terjadi dalam kurun waktu selama jangka waktu pembiayaan.

2. Adanya kolusi antara penjabat bank yang menangani pembiayaan dan

nasabah, sehingga bank memberikan pembiayaan dengan tidak

semestinya.

3. Keterbatasan pengetahuan penjabat bank terhadap jenis usaha debitur,

sehingga tidak dapat melakukan analisis dengan tepat dan akurat.

4. Campur tangan terlalu besar dari pihak terkait, misalnya komisaris,

direktur bank sehingga petugas tidak independen dalam memutuskan

pembiayaan.

5. Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring pembiayaan

debitur.

Faktor ekternal bank

1. Nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran angsuran –

angsuran kepada bank, karena nasabah tidak memiliki kemauan dalam

memenuhi kewajiban.

2. Debitur melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang

dibutuhkan terlalu besar. Hal ini akan memiliki dampak terhadap

keuangan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan kerja.

3. Perusahaan kebijakan dan peraturan pemerintah yang berdampak pada

usaha debitur.

4. Bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian debitur.

2. Faktor eksternal bank

Page 54: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

42

Faktor ekternal menurut Athanasoglou (2009:87) "merupakan

variable- variabel yang tidak memiliki hubungan langsung dengan

manajemen bank, tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan

efek bagi perekonomian dan hukum yang akan berdampak pada kinerja

lembaga keuangan49

. Salah satu faktor Ekternal yang gunakan dalam

peneitian ini adalah sebagai berikut :

a. Suku Bunga Bank Indonesia (BI rate)

BI Rate merupakan suku bunga kebijakan yang

mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank

Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan oleh

Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur

bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang

dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di pasar

uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter50

.

Secara sederhana BI rate merupakan indikasi suku bunga jangka

pendek yang di inginkan Bank Indonesia dalam upaya mencapai

target inflasi.

Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada

perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight.

49

Febriana dwijayanthy, dan prima naomi 2009. analisis pengaruh inflasi. BI rate. Dan

nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas bank periode 2003-2007 , journal karisma, Vol 3 no

2, h.87-98.

50 Laporan kebijakan moneter Indonesia, diakses pada tanggal 1 maret 2016 dari

www.bi.com.

Page 55: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

43

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam

perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI

Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang

telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI

Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran

yang telah ditetapkan.

BI rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter

untuk mengarahkan agar suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang

operasi pasar terbuka berada di sekitar BI rate. Selanjutnya suku

bunga BI diharapkan mempengaruhi PUAB, suku Bungan

simpanan, dan suku bunga lainnya dalam jangka panjang.

Perubahan BI rate dilaksanakan secara konsisten dan berharap

dengan kelipatan 25 basis poins.51

b. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang selanjutnya disebut

SBIS adalah surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah berjangka

waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia52. Tujuan penerbitan SBIS Pasal 2 SBIS diterbitkan oleh

Bank Indonesia sebagai salah satu instrumen operasi pasar terbuka

51

Aulia pohan, “ kerangka kebijakan moneter dan implementasi di Indonesia”, Rajawali

Press, Jakarta, 2008,h. 2008

52 peraturan bank indonesia nomor : 10/ 11 /pbi/2008 tentang sertifikat bank indonesia

syariah, h. 4

Page 56: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

44

dalam rangka pengendalian moneter yang dilakukan berdasarkan

Prinsip Syariah.

Pasal 3 SBIS yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

menggunakan akad Ju’alah. Sedangan pada pasal 4 SBIS memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1. Satuan unit sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah);

2. Berjangka waktu paling kurang 1 (satu) bulan dan paling lama

12 (dua belas) bulan;

3. Diterbitkan tanpa warkat (scripless);

4. Dapat diagunkan kepada Bank Indonesia; dan

5. Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

Mekanisme penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) melalui lelang

yang melibatkan :

1. Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS) atau

pialang yang bertindak untuk dan atas nama BUS atau UUS, dan

2. BUS atau UUS, baik sebagai peserta langsung maupun peserta tidak

langsung, wajib memenuhi persyaratan financing to deposit ratio (FDR)

yang ditetapkan Bank Indonesia.

Page 57: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

45

Menurut fatwa DSN MUI No. 36/DSN-MUI/X/2002 persyaratan SBIS

ditetapkan antara lain sebagai berikut53 :

1. Bank Indonesia selaku bank sentral boleh menerbitkan instrument

moneter berdasarkan prinsip syariah yang dinamakan sertifikat bank

Indonesia syariah (SBIS), yang dapat dimanfaatkan oleh bank syariah

untuk mengatasi kelebihan liquiditas.

2. Akad yang digunakan SBIS adalah akad wadiah sebagaimana diatur

dalam fatwa DSN No. 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang giro dan fatwa

DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan.

3. Dalam SBIS tidak boleh ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam

bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari pihak bank Indonesia.

4. SBIS tidak boleh diperjualbelikan

3. Pengaruh antar variabel

a. Pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dengan pembiayaan bagi hasil

Dana pihak ketiga merupakan sumber pendanaan perbankan syariah

yang paling utama, semakin besar jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang

dihimpun oleh perbankan syariah maka semakin besar pula pembiayaan

yang akan diberikan oleh perbankan syariah kepada masyarakat. Dalam

menjalankan fungsi intermediasi, perbankan syariah mengoptimalkan dana

yang dihimpun dari masyarakat untuk dialokasikan dalam bentuk

53

fatwa dewan syariah nasional no: 36 /dsn-mui/x/2002 tentang sertifikat bank indonesia

syariah (sbis). H. 3

Page 58: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

46

pembiayaan,54

oleh karena itu besarnya pembiayaan dapat diengaruhi oleh

besarnya dana pihak ketika (DPK).

b. Pengaruh Financing deposit ratio (FDR) terhadap pembiayaan bagi

hasil.

Financing deposit rasio merupakan salah satu rasio yang

menggambarkan liquiditas perbankan. Rasio ini menyatakan seberapa

besar kemampuan bank dalam mengembalikan penarikan dana yang

dilakukan oleh masyarakat (DPK) dengan mengandalkan pembiayaan

yang disalurkan kepada nasabah melalui pembiayaan.

Dalam dunia konvensional financing deposit rasio (FDR) dikenal dengan

loan to deposit (LDR) yang fungsinya sama sebagai mengukur liquiditas

bank, semakin tinggi rasio FDR memberikan indikasi semakin rendahnya

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan55

, hal ini disebabkan

karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin

besar. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa LDR/FDR

berpengaruh terhadap kredit / pembiayaan yang disalurkan kepada

masyarakat.

c. Pengaruh non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan bagi

hasil.

54

Muhammad Luthfi Qolby. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia . Economics Development Analysis Journal. Vol 2 No 4.

November 2013, h. 380.

55 Abdul Halim, & Hanafi M. Mamduh. 2009. Analisis Laporan Keuangan. 4th ed.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN, h.331

Page 59: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

47

Non Performing Loan / kredit bermasalah merupakan rasio dari risiko

kredit, dimana Non Performing Loan ini adalah sebuah kondisi yang

sangat ditakuti oleh setiap pegawai bank. Karena dengan kredit

bermasalah tersebut akan menyebabkan menurunnya pendapatan bank

yang selanjutnya memungkinkan terjadinya penurunan laba56

. Dalam

terminology bank syariah NPL disebut dengan non perfoming financing

(NPF) yaitu rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total

pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.

Bank syariah dalam kegiatan menyalurkan Pembiayaan tidak

memperhatikan prinsip kehati-hatian bank, kemungkinan akan berpotensi

terjadinya Non Performing Financing (kredit bermasalah). Terjadinya Non

Performing Financing ini akan memperburuk kondisi kesehatan bank

sekaligus menyebabkan ketidakmampuan bank dalam menyalurkan

pembiayaan.

d. Pengaruh Suku bunga Bank Indonesia (BI rate) terhadap pembiayaan

bagi hasil.

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap

atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan

diumumkan kepada publik. BI Rate ini timbul ketika inflasi mengalami

peningkatan. Dengan ditetapkannya BI Rate sebagai solusi masalah atas

56

Mudrajad Kuncoro, dan Suhardjono. “Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi”,

BPFE, Yogyakarta, 2011,h. 42

Page 60: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

48

meningkatnya inflasi, maka suku bunga simpanan meningkat dan diikuti

dengan suku bunga pinjaman agar tidak terjadi negative spread57.

Dengan meningkatnya suku bunga pinjaman, tentu masyarakat tidak

mau melakukan peminjaman dan menyebabkan bank tersendat dalam

menyalurkan dananya.

Dalam dunia perbankan syariah suku bunga memang tidak berlaku

karena bertentangan dengan syariat islam yaitu riba. Jika dilihat

pembiayaan bagi hasil tidak terpengaruhi oleh BI rate karena pembiayaan

bagi hasil secara umum merupakan perjanjian financial antara pemilik

modal dengan pengelola dana dimana pengelola dana jika mendapatkan

keuntungan dari penggunaan modal yang diberikan akan dibagi secara

bersama – sama sesuai kesepakatan dan jika ada kerugian maka

ditanggung bersama sesuai kesepakatan di awal.

Pada prakteknya bahwa jika ada kenaikan dan penurunan BI rate

maka akan mempengaruhi tingkat rate pembiayaan perbankan syariah

terhadap pembiayaan bagi hasil. Hal ini dapat terjadi di karenakan

kenaikan BI rate, secara langsung akan memberikan dampak displaced

commercial risk yakni risiko berpindahnya dana dari perbankan syarah ke

perbankan konvensional karena adanya perbedaan rate keuntungan yang

didapat ketika ada perubahan tingkat suku bunga BI.

Jika Bunga perbankan meningkat maka nasabah memilih untuk

menyimpan dana nya di perbankan konvensional dari pada di perbankan

57

www.bi.co.id Penjelasan BI Rate sebagai Suku Bunga Acuan diakses pada tanggal 4

april 2016.

Page 61: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

49

syariah, sebaliknya jika nilai bunga perbankan menurun maka nasabah

akan lebih memilih perbankan syariah untuk menyimpan dana dari pada

perbankan konvensional.

Risiko perpindahan dana dari bank syariah ke bank konvensional

dalam j angka pendek akan menyebabkan liquiditas dan sumber dana pihak

ketiga (DPK) menurun. Dana pihak ketiga (DPK) merupkan sumber

terbesar bagi bank dalam melakukan penyaluran dana kepada pihak yang

membutuhkan, sehingga apabila Dana pihak ketiga (DPK) terjadi

penurunan selain berakibat terhadap liquiditas bank itu sendiri dapat pula

berakibat penurunan pembiayaan58.

e. Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia syariah (SBIS) terhadap

pembiyaan bagi hasil.

Bank Indonesia melakukan operasi pasar untuk mengendalikan jumlah

uang beredar, agar pelaksanaan operasi pasar terbuka berdasarkan prinsip

syariah dapat berjalan maka diperlukan alat khusus untuk pelaksanaan

tersebut. Alat yang sesuai dengan prinsip syariah itu adalah SBIS. Pada

saat bonus SBIS naik maka bank syariah lebih memilih menyalurkan

dananya pada SBIS dibandingkan menyalurkan dananya melalui

pembiayaan yang dinilai beresiko dan sebaliknya apabila bonus SBIS

turun maka bank lebih memilih menyalurkan dananya kepada masyarakat

melalui pembiayaan karena dinilai lebih menguntungkan. Dengan adanya

58

Edo widiyanto, dan lucia ari diyanti. “Analisis pengaruh tingkat suku bunga BI

terhadap pembiayaan mudharabah” tahun 2008 – 2012, journal bisnis dan komunikasi vol 2 No 1

februari 2015.

Page 62: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

50

penyaluran dana ke instrument SBIS menyebabkan Bank dalam

menyalurkan pembiayaan terhadap masyarakat berkurang. Selain memiliki

tingkat risiko kecil, penyaluran dana ke instrument SBIS pun memiliki

return yang pasti bagi bank59.

4. Hipotesis penelitian.

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas kesimpulan yang di

ambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian

Berdasarkan pembahasan secara teoritis mengenai pengaruh variable DPK,

FDR, NPF, BI rate dan SBIS terhadap pembiayaan bagi hasil yang

didukung oleh hasil – hasil studi terdahulu tersebut di atas maka dapat

diajukan hipotesis sebagai berikut :

Hipotesi Faktor Internal :

1. Ha1: Dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap pembiayaan bagi hasil.

2. Ha2: Financing deposit rasio (FDR) berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap pembiayaan bagi hasil.

3. Ha3: Non perfoming financing (NPF) berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap pembiayaan bagi hasil.

4. Ha4 : Dana pihak ketiga (DPK), Financing deposit rasio (FDR) dan Non

perfoming financing (NPF) berpengaruh secara simultan (bersama-

sama) terhadap pembiayaan bagi hasil Bank Umum syariah.

59

lifstin wardiantika, rohmawati kusumaningtias “pengaruh dpk, car, npf, dan swbi

terhadap pembiayaan murabahah pada bank umum syariah tahun 2008-2012, journal ilmu

manajemen vol 2 no 4 oktober 2014, h. 1554

Page 63: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

51

Hipotesis Faktor Eksternal :

5. Ha5: Suku bunga Bank Indonesia (BI rate) berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap pembiayaa bagi hasil.

6. Ha6: Sertifikat bank indonesia syariah (SBIS) berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap pembiayaan bagi hasil.

7. Ha7: Suku bunga Bank Indonesia (BI rate) dan Sertifikat bank indonesia

syariah (SBIS) berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap

pembiayaan bagi hasil Bank Umum syariah.

Hipotesis Faktor internal, eksternal :

8. H8: Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing deposit rasio (FDR) Non

Performing Financing (NPF), Suku bunga Bank Indonesia (BI rate) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) berpengaruh secara simultan

(bersama-sama) terhadap pembiayaan bagi hasil Bank Umum syariah.

Page 64: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup penelitian ini menganalisa pengaruh faktor ekternal (SBIS,

BI Rate) dan faktor internal (DPK, FDR dan NPF) terhadap pembiayaan bagi

hasil yang dilakukan pada 12 bank terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah

pembiayaan yang disalurkan pada tahun 2015 bulan juni dengan menggunakan

data laporan keuangan yang diperoleh dari Bank Indonesia.

Penelitian ini dilakukan selama 5 tahun 6 bulan terhitung januari 2010 – juni

2015. Perhitungan dan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi linier berganda dengan menggunkan program SPSS 20.

B. Jenis penelitian dan sumber data

Jenis data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yang besumber dari data

sekunder Bank Umum syariah di Indonesia yang meliputi Non perfoming

financing (NPF), Dana pihak ketiga (DPK), financing deposit rasio (FDR),

sertifikat bank Indonesia syariah (SBIS) dan Tingkat suku bunga (BI rate), yang

diperoleh dari statistic perbankan syariah Indonesia 2010 – 2015 (bulanan)

C. Metode penentuan sempel

Penelitian ini menggunakan metode sensus dimana keseluruhan Bank

Umum Syariah yang terdapat dalam periode penelitian ini dijadikan sebagai objek

penelitian. Penelitian ini menggunakan 66 amatan (N=66) bulan Januari 2010 –

Juni 2015

Page 65: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

53

D. Metode pengumpulan data

Pada saat melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan data dan informasi yang

relevan untuk dianalisis. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data

sekunder yaitu jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak

kedua dari hasil penelitian lapangannya, baik berupa kualitatif maupun kuantitatif.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah studi dokumentasi yaitu

pengumpulan data dengan meneliti dokumen-dokumen berupa laporan statistic

perbankan syariah dan laporan kebijakan moneter Indonesia periode 2010-2015,

yang diambil dari situs resmi www.bi.com

E. Metode penulisan skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini berdasarkan pada buku “ pedoman

penuisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2012”

F. Teknik analisa data

Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik, untuk memastikan apakan regresi linier berganda yang

digunakan tidak terdapat masalah pada uji normalitas, multikolerasi,

heterokedastisitas, dan autokorelasi. Jika semua itu terpenuhi berarti model analisi

telah layak digunakan.

Page 66: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

54

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik. Sedangkan teknik

yang digunakan adalah Regresi linier berganda yang memiliki varibel dua, tiga,

bahkan lebih tergantung jumlah yang dimiliki sebuah penelitian60

.

Teknik Regregesi linier berganda bertujuan untuk menghitung besarnya

pengaruh dua atau lebih variable independent terhadap variable dependent dan

memperediksi variable terikat dengan menggunakan dua atau lebih variable61

.

Untuk mendapatkan model regresi linier yang baik ada beberapa pengujian yang

harus dilakukan, diantaranya :

1. Uji Asumsi Klasik.

Metode OLS dikenal dengan model regresi linier klasik. Asumsi tersebut

bertujuan untuk menghasilkan estimator yang linier, tidak bias dan

mempunyai varian yang minimum, syarat tersebut dapat terwujud jika 4

asumsi terpenuhi dengan syarat yang baik62

, 4 asumsi tersbut adalah sebagai

berikut :

a. Uji Normalitas data

Uji normalitas dimaksud untuk menguji apakah nilai residual yang

telah di standari berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan

berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian

60

Burhan nugriyantoro dkk, “statistic terapan untuk penelitian ilmu social” (yokyakarta :

gadjah mada university, 2004), h. 296

61 Stanislaus S. Uyanto “pedoman analisis data dengan SPSS” (Yogyakarta : graha

ilmu,2009) h.; 243

62 Agus widarjono, “analisis statistika multivariate terapan” (Yogyakarta: sekolah tinggi

ilmu manajemen, 2010) h. 75

Page 67: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

55

besar mendekati nilai rata – ratanya. Nilai residual terstandarisasi yang

berdistribusi normal jika digambarkan dengan bentuk kurva akan

membentuk lonceng yang kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga,

dalam uji normalitas menggunakan kurva maka variable yang akan

diujikan dilakukan secara serentak, sedangkan jika uji normalitas

menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test maka variabel yang

di ujikan harus satu persatu63

.

Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat

diketahui dari beberapa metode sebagai berikut ini:

1. Uji Normalitas dengan metode Analisis Grafik yaitu Histogram & P-P

Plots.

2. Uji Normalitas dengan metode Signifikasi Skewness dan Kurtosis.

3. Uji Normalitas dengan metode Jarque – Bera (JB Test)

4. Uji Normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov

Dari semua uji tersebut peneliti menggunakan 2 uji deteksi yaitu uji

Kolmogorov-Smirnov dan uji normal P-Plot.

b. Uji Multikolinieritas.

Multikolinearitas timbul sebagai akibat adanya hubungan kausal

antara dua variabel bebas atau lebih atau adanya kenyataan bahwa dua

variabel penjelas atau lebih bersama-sama dipengaruhi oleh variabel ketiga

di luar model. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, jika nilai

63

Suliyanto, ekonometrika terapan teori dan aplikasi dengan spss, Yogyakarta :penerbit

CV Andi, 2011, h. 69.

Page 68: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

56

Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas

dari multikolinearitas.

VIF adalah suatu estimasi berapa besar multikolinearitas

meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel

penjelas. VIF yang tinggi menunjukkan bahwa multikolinearitas telah

menaikkan sedikit varian pada koefisien estimasi, akibatnya menurunkan

nilai t. Beberapa alternatif perbaikan karena adanya multikolinearitas

yaitu: (1) membiarkan saja; (2) menghapus variable yang berlebihan; (3)

transformasi variabel multikolinearitas dan (4) menambah ukuran

sampel.64

.

Selain menggunakan VIF dalam mendeteksi multikolinieritas.

Terdapat beberapa metode lain dalam mendeteksi multikolinieritas

diantaranya :

1. Uji korelasi parsial antar variable independen

2. Uji multikolinieritas dengan melihat R square dan nilai t-statistic.65

Dari uji deteksi diatas peneliti menggunakan 2 pengujian yaitu : uji

deteksi Variance Inflation Factor (VIF) dan uji Korelasi.

64

Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: PT Prestasi

Pustakarya, 2009), h.79

65 Suliyanto, ekonometrika terapan teori dan aplikasi dengan spss, Yogyakarta :penerbit

CV Andi, 2011, h. 83

Page 69: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

57

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas, pada umumnya sering terjadi pada model-model

yang menggunakan data cross section. Namun bukan berarti model-model

yang menggunakan data time series bebas dari heteroskedastisitas.

Sedangkan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu

model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Tidak

terdapat heteroskedastisitas jika: (1) penyebaran titik-titik data sebaiknya

tidak berpola; (2) titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau

disekitar angka 0 dan (3) titik-titik data tidak menggumpul hanya di atas

atau di bawah saja 66

Selain Scatterplot model terdapat beberapa metode dalam mendeteksi

heteroskedastisitas diantaranya67

:

1. Uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser.

2. Uji heteroskedastisitas dengan metode Park.

3. Uji heteroskedastisitas dengan metode White.

4. Uji heteroskedastisitas dengan metode Rank Spearman.

Dari semua uji deteksi heteroskedastisitas peneliti hanya

menggunakan 2 uji deteksi diantaranya : uji dengan metode Glejser dan uji

dengan metode scatter plot.

66

Ibid.., h. 79

67Suliyanto, ekonometrika terapan teori dan aplikasi dengan spss, Yogyakarta :penerbit

CV Andi, 2011, h. 125

Page 70: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

58

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi. Panduan mengenai pengujian ini

dapat dinilai dalam besaran nilai Durbin Watson atau D-W (Santoso,

2001). Pedoman pengujiannya adalah:

1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif

2. Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi

3. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif68

.

Selain menggunaka metode uji Durbin Watson, terdapat beberapa

metode dalam mendeteksi autokorelasi diantaranya :

a. Uji autokorelasi dengan metode Lagrange Multiple

(LM – Test)

b. Uji autokorelasi dengan metode Run Test.

c. Dan Uji Uji autokorelasi dengan metode Breusch –

Godfrey (B-GTes)

Dari pemaparan diatas peneliti tidak menggunaan semua uji deteksi

melainkan hanya menggunakan 2 uji deteksi yaitu : uji Durbin Watson,

dan uji Lagrange Multiple (LM – Test).

68

Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: PT Prestasi

Pustakarya, 2009), h.267

Page 71: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

59

2. Uji Regresi Linier Berganda

Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel satu dengan

variabel lain. Pada saat ini, analisis regresi berguna dalam menelaah

hubungan dua variabel atau lebih dan terutama untuk menelusuri pola

hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, sehingga dalam

penerapannya lebih bersifat eksploratif. Regresi berganda seringkali

digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan

hubungan dari dua atau lebih variabel bebas. Berikut ini adalah model dari

persamaan regresi berganda:

Model regresi linier berganda dengan 5 variabel yaitu :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5 + e

Di mana: Y adalah variable terikat (dependent variable); X1, X2, X3

merupakan variable penjelas dari faktor internal, sedangkan X4 dan X5

merupakan variable penjelas dari faktor ekternal

Y = Pembiayaan Bagi Hasil Bank Umum syariah.

a = konstanta

Faktor internal terdiri dari :

X1 = Dana pihak ketiga (DPK)

X2 = Financing deposit rasio (FDR)

X3 = Non perfoming financing (NPF)

e = error-terms (variabel yang tidak diteliti).

Page 72: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

60

Dengan model regresi berganda sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 +

b3X3 + e

Faktor eksternal terdiri dari:

X4 = Tingkat suku bunga (BI rate)

X5 = Sertifikat Bank Indonesia syariah (SBIS)

e = error-terms (variabel yang tidak diteliti).

Dengan model regresi berganda sebagai berikut : Y = a + b4X4 + b5X5 + e

Pada model regresi diatas menggambarkan peneliti melakukan uji regresi

sebanyak dua kali yang pertama untuk uji regresi faktor internal dan yang

kedua untuk faktor eksternal. Uji regresi linier berganda meliputi sebagai

berikut :

a. Uji t

Pada dasarnya uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variable independen secara individual dalam menerangkan variasi bariabel

dependen69

. Pengambilan keputusan berdasarkan tingkat signifikansi

(rodoni, 2005:90), yaitu :

1. Jika probablitas > 0.05 maka H0 diterima, berarti bahwa suatu

variable independent tidak dipengaruhi secara signifikan

terhadap variable dependen.

69

Imam Ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS (semarang : badan

penerbit universitas diponegoro, 2009), h.98

Page 73: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

61

2. Jika probabilitas signifikan < 0.05 maka H0 ditolak, berarti

bahwa suatu variable independen berpengaruh secara signifikan

terhadap variable dependen.

3. Selain itu pengambilan keputusan juga dapat dengan

membandingkan nilai t table dengan t hitung, t table dapat

dirumuskan sebagai berikut : uji t =(df(n-k-1)).

Dimana n adalah jumlah sample penelitian dan k adalah

jumlah variable bebas. Jika t hitung > t table maka H0 ditolak dan

sebaliknya jika t hitung < t table maka H0 diterima.

b. Uji F

Pengujian uji F ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-

variabel independen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi

variabel dependen secara signifikan.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi F

dengan tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α

sebesar 5%). Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:

1. Jika signifikansi F > 0,05, maka H0 diterima yang berarti

variabel-variabel independen secara simultan tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

2. Jika signifikansi F < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti

variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Page 74: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

62

Pengujian juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji F yaitu

dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. F tabel diperoleh dengan

(V1 = k; V2 = n-k-1). Uji ini dilakukan dengan syarat:

1. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima yang berarti variabel-

variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

2. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak yang berarti variabel-

variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap

variabel dependen70

.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh variabel-

variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Atau dapat pula dikatakan

sebagai proporsi pengaruh seluruh variable bebas terhadap variabel terikat.

Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh nilai R Square atau Adjusted

R-Square. R-Square digunakan pada saat variabel bebas hanya 1 saja

(biasa disebut dengan Regresi Linier Sederhana), sedangkan Adjusted R-

Square digunakan pada saat variabel bebas lebih dari satu71

.

Dalam mengukur seberapa besar kemampuan model dalam

menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable –

70

V. Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi

& Umum, (Yogyakarta: Global Media Informasi, 2008), h. 267

71 Muhammad Iqbal, “Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda (dengan SPSS)”

paper, h.14

Page 75: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

63

variable independen dalam menjelaskan variasi variable dependen amat

terbatas nilai yang mendekati satu berarti variebel - variable independen

memberikan hampir semua informasi variabel dependen. Secara umum

koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing – masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtut waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi72

G. Operasional Variabel Penelitian

Variabel operasional merupakan sebuah konsep yang mempunyai variasi

nilai yang diterapkan dalam suatu bentuk penelitian. Variabel operasional yang

akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independen merupakan suatu variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (Sugiyono, 2003:33). Variabel independen

dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana pihak ketiga biasanya dikenal dengan dana masyarakat,

yang merupakan dana yang dihimpun oleh Bank yang berasal dari

masyarakat luas, meliputi masyarakat individu, maupun badan

72 Imam Ghozali, aplikasi analisis multivariate dngan program SPSS (semarang : badan

penerbit universitas diponegoro, 2009), h. 96

Page 76: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

64

usaha. Bank menawarkan produk simpanan kepada masyarakat

dalam menghimpun dananya.73

Sumber dana yang berasal dari

pihak ketiga ini diantaranya : Simpanan giro, tabungan dan

deposito

b. Non Perfoming Financing (NPF)

Kredit bermasalah atau NPF merupakan kredit yang disalurkan

oleh bank, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau

angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah di tandatangani oleh

bank dan nasabah74

Tingkat resiko pembiayaan bermasalah dapat dirumuskan sebagai

berikut :

c. Financing Deposit Rasio (FDR)

Financing deposit rasio (FDR) adalah rasio antara jumlah

pembiayaan yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang

diterima oleh bank. FDR ditentukan oleh perbandingan antara

jumlah pembiayaan yang diberikan dengan dana masyarakat yang

dihimpun yaitu giro, deposito, dan tabungan.

73

Ismail, manajemen perbankan dari teori menuju aplikasi, Jakarta : kencana 2010 h.43

74 Ismail, manajemen perbankan dari teori menuju aplikasi, Jakarta : kencana 2010 h.123

Page 77: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

65

Financing deposit rasio menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan Mengendalikan kredit yang diberikan

sebagai sumber liquiditasnya. Financing deposit rasio (FDR)

dirumuskan sebagai berikut75

d. BI rate

BI rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk

mengarahkan agar suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi

pasar terbuka berada di sekitar BI rate. Selanjutnya suku bunga BI

diharapkan mempengaruhi PUAB, suku Bungan simpanan, dan

suku bunga lainnya dalam jangka panjang. Perubahan BI rate

dilaksanakan secara konsisten dan berharap dengan kelipatan 25

basis poins.76

e. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang selanjutnya disebut

SBIS adalah surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah berjangka

waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank

75

Lukman Dendawijaya, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua,

Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta, h. 116

76 Aulia pohan, “ kerangka kebijakan moneter dan implementasi di Indonesia”, Rajawali

Press, Jakarta, 2008,h. 2008

Page 78: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

66

Indonesia.77

Tujuan penerbitan SBIS Pasal 2 SBIS diterbitkan oleh

Bank Indonesia sebagai salah satu instrumen operasi pasar terbuka

dalam rangka pengendalian moneter yang dilakukan berdasarkan

Prinsip Syariah.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2003:33).Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Pembiayaan Bagi Hasil

Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

gabungan dan rata – rata dari total pembiayaan mudharabah dan total

pembiayaan musyarakah yang disalurkan oleh Bank dan unit usha

syariah periode 2010 - 2014

77

Peraturan bank indonesia nomor : 10/ 11 /pbi/2008 tentang sertifikat bank indonesia

syariah, h. 4

Page 79: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

67

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif

Dalam bab ini penulis menganalisa data yang telah terkumpul dari variable

independen berupa data Dana Pihak Ketiga, Financing Deposit Ratio, Non

Perfoming Financing faktor (internal) serta, Suku Bunga Bank Indonesia (BI

rate) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) faktor (eksternal),

sedangkan untuk variabel independen menggunakan variabel pembiayaan

bagi hasil. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan

menggunakan Microsoft excel 2013 dan dengan bantuan program SPSS untuk

mendapatkan perolehan hasil yang dapat menjelaskan variabel – variabel

independen terhadap pembiayaan bagi hasil bank umum syariah (BUS)

periode Januari 2010 sampai Juni 2015. Penjelasan lebih lengkap dari masing

– masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini dapat di tunjukan

sebagai berikut:

Page 80: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

68

Tabel 4.1

Dana Pihak Ketiga (DPK) Periode 2010-2015

DPK Dalam Miliaran Rupiah

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bulan

Januari 53.163 75.814 116.518 148.731 177.930 210.761

Februari 53.299 75.085 114.616 150.795 178.154 210.297

Maret 52.811 79.651 119.639 156.964 180.945 212.988

April 54.043 79.567 114.018 158.519 185.508 213.973

Mei 55.067 82.861 115.206 163.858 190.783 215.339

Juni 58.079 87.025 119.279 163.966 191.470 215.339

Juli 60.462 89.786 121.018 166.453 194.299

Agustus 60.972 92.021 123.673 170.222 195.959

September 63.912 97.756 127.678 171.701 197.141

Oktober 66.478 101.804 134.453 174.018 207.121

November 69.086 105.330 138.671 176.292 209.644

Desember 76.036 115.415 147.512 183.534 217.858 Sumber : SPS Bank Indonesia data diolah

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dana pihak ketiga dari tahun – ketahun

mengalami peningkatan yang cukup besar. Pada bulan Januari 2010 dana pihak

ketiga sebesar 53.163 miliar, sampai dengan Desember 2010 terus mengalami

peningkatan sebesar 76.036 miliar, penurunan hanya terjadi pada bulan Maret

2010 itu pun penurunan tidak terlalu besar hanya sebesar 488 miliar, berbeda

halnya pada bulan Januari sampai bulan April 2011 jumlah dana pihak ketiga

fluktuatif naik turun dan pada bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Desember

2012 peningkatan terus melaju sebesar 147.512 miliar, walaupun pada bulan

Februari dan April mengalami penurunan.

Pada bulan Januari 2013 – Desember 2014 peningkatan dana pihak ketiga

mengalami peningkatan yang signifikan dari 148.731 - 217.858 miliar, penurunan

hanya terjadi sekali dalam kurun waktu dua tahun yaitu pada bulan Desember ke

Januari, sedangkan pada tahun 2015 dana pihak ketiga fluktuatif naik turun dan

stagnan pada bulan Juni sebesar 215.339 miliar.

Page 81: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

69

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa potensi perbankan

syariah memiliki peluang yang cukup besar dalam penghimpunan dana. dapat

dilihat dari peningkatan dana pihak ketiga dari tahun – ketahun. Meningkatnya

jumlah DPK tidak terlepas dari besarnya komposisi DPK yang dihimpun seperti

giro, tabungan, dan deposito Dalam perkembangannya, kemampuan

penghimpunan dana dari masyarakat ini sangat mempengaruhi pertumbuhan

setiap bank dalam hal penyaluran dana atau pembiayaannya dikarenakan DPK

merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank bisa mencapai

80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank sehingga Semakin banyak

DPK yang dihimpun maka akan semakin besar pula tingkat pembiayaan yang

akan disalurkan kepada masyarakat.

Tabel 4.2

Financing Deposit Rasio (FDR) Periode 2010-2015

Sumber : SPS Bank Indonesia data diolah

Tabel 4.2 merupakan tingkat pertumbuhan Financing Deposit Rasio

(FDR) yang mengalami fluktuasi dari tahun – ketahun. FDR dengan persentase

FDR Dalam Bentuk Persen

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bulan

Januari 88.67% 91.97% 87.27% 100.63% 100.07% 93.60%

Februari 90.96% 95.16% 90.49% 102.17% 102.03% 93.94%

Maret 95.07% 93.22% 87.13% 102.62% 102.22% 94.24%

April 95.57% 95.17% 95.39% 103.08% 95.50% 94.18%

Mei 96.65% 94.88% 97.95% 102.08% 99.43% 94.69%

Juni 96.08% 94.93% 98.59% 104.43% 100.80% 94.22%

Juli 95.32% 94.18% 99.91% 104.83% 99.89%

Agustus 98.86% 98.39% 101.03% 102.53% 98.99%

September 95.40% 94.97% 102.10% 103.27% 99.71%

Oktober 94.76% 95.24% 100.84% 103.03% 98.99%

November 95.45% 94.40% 101.19% 102.58% 94.62%

Desember 89.67% 88.94% 100.00% 100.32% 91.50%

Page 82: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

70

terendah dalam kurun waktu 5 tahun sebesar 87.13 % pada bulan Maret tahun

2012 sedangkan persentase FDR terbesar adalah pada bulan Juli 2013 sebesar

104.83 %, dan pada Juni 2015 persentase FDR sebesar 94.22% . FDR sendiri

merupakan banyaknya jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah

dibanding dengan total dana pihak ketiga. Batas maksimum untuk financing

deposit rasio (FDR) adalah sebesar 110%, dimana apabila melebihi batas tersebut

berarti liquiditas bank sudah termasuk kategori buruk, sebagian praktisi perbankan

menyepakati batas aman dari financing deposit rasio (FDR) sebesar 80 % dengan

batas toleransi antara 85 % dan 100 %.

Jika rasio FDR suatu bank berada di bawah 80 % misalnya 60 % maka

dapat disimpulkan bahwa bank tersebut hanya dapat meyalurkan sebesar 60 %

dari seluruh dana yang dihimpun, dan 40 % dari seluruh dana yang di himpun

tidak disalurkan kepada nasabah, jika FDR mencapai lebih dari 110 % berarti total

pembiayaan yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang di himpun, oleh

karena dana yang dihimpun dari masyarakat sedikit.

Tabel 4.3

Non Performing Financing (NPF) Periode 2010-2015

NPF Dalam Bentuk Persen

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bulan

Januari 4.36% 3.28% 2.68% 2.49% 3.01% 4.87%

Februari 4.75% 3.66% 2.82% 2.72% 3.53% 5.10%

Maret 4.53% 3.60% 2.76% 2.75% 3.22% 4.81%

April 4.47% 3.79% 2.85% 2.85% 3.48% 4.62%

Mei 4.77% 3.76% 2.93% 2.92% 4.02% 4.76%

Juni 3.89% 3.55% 2.88% 2.64% 3.90% 4.73%

Juli 4.14% 3.75% 2.92% 2.75% 4.31%

Agustus 4.10% 3.53% 2.78% 3.01% 4.58%

September 3.95% 3.50% 2.74% 2.80% 4.67%

Oktober 3.95% 3.11% 2.58% 2.96% 4.58%

Page 83: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

71

Sumber : SPS Bank Indonesia data diolah

Non Performing Financing merupakan rasio perbandingan pembiayaan

yang bermasalah dengan total penyaluran dana yang disalurkan kepada

masyarakat. Pada Tabel 4.3 merupakan persentase NPF dari tahun - ketahun,

pada tahun 2010 NPF terbesar pada bulan Mei sebesar 4,77% dan persentase

terkecil sebesar 3,02% pada bulan Desember, berbeda halnya dengan NPF pada

tahun 2011 sampai tahun 2012 persentase nilai NPF menurun sampai pada

persentase 2.22% bulan Desember semakin rendahnya nilainya NPF maka bank

tersebut semakin rendahnya tingkat risiko kredit macet yang dialami oleh suatu

bank, pada tahun 2013 persentase NPF berfluktuatif kisaran 2 % sampai dengan

3,08% hal ini masih tergolong dalam zona nyaman, namun pada bulan Juli 2014

persentase nilai NPF sudah menembus angka 4,31% dan persentase tertinggi pada

bulan November sebesar 4,86%, sedangkan menginjak tahun 2015 persentase nilai

NPF masih diatas 4,5% bahkan pada bulan Februari 2015 NPF tembus pada

persentase 5,10 % kondisi tersebut dapat memperburuk kesehatan bank sekaligus

menyebabkan ketidakmampuan bank dalam menyalurkan pembiayaan kepada

nasabah.

November 3.99% 2.74% 2.50% 3.08% 4.86%

Desember 3.02% 2.52% 2.22% 2.62% 4.33%

Page 84: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

72

Tabel 4.4

Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) Periode 2010-2015

Dalam Bentuk Persen

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bulan

Januari 6.50% 6.50% 6.00% 5.75% 7.50% 7.50%

Februari 6.50% 6.75% 5.75% 5.75% 7.50% 7.50%

Maret 6.50% 6.75% 5.75% 5.75% 7.50% 7.50%

April 6.50% 6.75% 5.75% 5.75% 7.50% 7.50%

Mei 6.50% 6.75% 5.75% 5.75% 7.50% 7.50%

Juni 6.50% 6.75% 5.75% 6.00% 7.50%

Juli 6.50% 6.75% 5.75% 6.50% 7.50%

Agustus 6.50% 6.75% 5.75% 7.00% 7.50%

September 6.50% 6.75% 5.75% 7.25% 7.50%

Oktober 6.50% 6.50% 5.75% 7.25% 7.50%

November 6.50% 6.00% 5.75% 7.50% 7.75%

Desember 6.50% 6.00% 5.75% 7.50% 7.75% Sumber : SPS Bank Indonesia data diolah

Pada Tabel 4.4 diatas memaparkan pergerakan BI rate dari peride 2010 –

2015. Dapat dilihat bahwa pergerakan BI rate mengalami flutuatif, mulai Januari

2010 sebesar 6.50% kemudian meningkat pada bulan Februari sampai dengan

bulan September 2011 menjadi 6.75%, sedangkan pada bulan Februari tahun 2012

sampai bulan Mei 2013 BI rate mengalami penurunan menjadi 5.75% disusul

kembali pada bulan Agustus 2013 BI rate meningkat diatas 7.00% sampai dengan

bulan November dan Desember 2014 BI rate mengalami persentase terbesar yaitu

7.75%.

Pergerakan BI rate yang fluktuatif ini akan mempengaruhi naik turunnya

tingkat pembiayaan pada perbankan syariah.

Page 85: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

73

Tabel 4.5

Sertifikat Bank Indonesia syariah (SBIS) Periode 2010-2015

Dalam Miliaran Rupiah

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bulan

Januari 3.373 3.968 10.663 4.709 5.253 8.050

Februari 2.972 3.659 4.243 5.103 5.331 9.040

Maret 2.425 5.870 6.668 5.611 5.843 8.810

April 3.027 4.042 3.825 5.343 6.234 9.130

Mei 1.656 3.879 3.644 5.423 6.680 8.858

Juni 2.734 5.011 3.936 5.443 6.782 8.858

Juli 2.576 5.214 3.036 4.640 5.880

Agustus 1.882 3.647 2.918 4.299 6.514

September 2.310 5.885 3.412 4.523 6.450

Oktober 2.783 5.656 3.321 5.213 6.680

November 3.287 6.447 3.242 5.107 6.530

Desember 5.408 9.244 4.993 6.699 8.130 Sumber : SPS Bank Indonesia data diolah

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan surat berharga

berjangka pendek yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Bagi sejumlah bank yang

memiliki kelebihan likuiditas diberikan kesempatan untuk menitipkan dananya

pada surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, salah satunya

adalah SBIS.

Pada Tabel 4.5 mengindikasikan bahwa SBIS dari tahun – ketahun

mengalami fluktuatif. Penempatan SBIS terendah terjadi pada bulan Mei 2010

sebesar 1.656 miliar sedangkan pada penempatan SBIS tertinggi pada bulan

Januari 2012 sebesar 10.663 miliar, pada bulan Januari tahun 2013 – bulan Juni

2015 penempatan SBIS terus mengalami fluktuatif dan stagnan pada nominal

8.858 miliar. Besarnya penempatan SBIS setiap tahunnya mengindikasikan bahwa

bank syariah kurang mampu mengalokasikan dananya kearah pembiayaan,

Page 86: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

74

semakin besar SBIS yang dialokasikan akan menyebabkan turunnya jumlah porsi

pembiayaan yang akan disalurkan bank syariah dan sebaliknya.

Tabel 4.6

Pembiayaan Bagi hasil 2010-2015

Sumber : SPS Bank Indonesia data diolah

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa selama periode 2010 sampai dengan

bulan Juni 2015 jumlah pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang

disalurkan oleh bank umum syariah terus mengalami penigkatan. Besarnya

penyaluran pembiayaan mudharabah dan musyarakah ini telah sejalan dengan

besarnya dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun seperti sudah di jelaskan pada

Tabel 4.6 dimana besarnya pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang

disalurkan hingga akhir bulan juni 2015 sebesar 68.939 miliar.

2. Uji Asumsi klasik

Data yang digunakan adalah data sekunder, untuk menentukan ketepatan

model perlu dilakukan beberapa tahap pengujian yaitu dengan uji asumsi klasik

Dalam Miliaran Rupiah

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bulan

Januari 16.919 23.160 28.892 40.119 52.007 63.623

Februari 17.317 23.283 29.347 40.952 52.554 63.833

Maret 17.932 23.755 29.542 42.959 54.081 65.858

April 18.565 23.900 30.745 44.314 56.633 67.060

Mei 19.181 24.473 31.757 45.911 57.923 68.939

Juni 20.013 25.844 33.202 47.686 59.960 68.939

Juli 20.501 26.187 33.345 49.278 61.298

Agustus 21.530 27.120 34.231 49.182 61.630

September 21.597 27.399 35.840 50.079 62.966

Oktober 22.354 27.919 36.645 51.585 62.998

November 23.248 28.412 37.714 52.558 64.313

Desember 23.255 29.189 39.690 53.499 63.741

Page 87: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

75

yang meliputi : Uji normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas, Uji

Autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Sebelum melakukan uji statistik langkah awal yang harus

dilakukan adalah penyaringan (screening) terhadap data yang akan diolah.

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual yang telah di

standari berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan

berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian

besar mendekati nilai rata – rata yang sudah ditentukan.

Untuk menguji normalitas data peneliti menggunakan dua pengujian

yaitu Uji Kolmorogov – Smirnov dan Uji normal P-Plot. Adapun

ketentuan pengujian ini adalah : jika nilai probabilitas atau Asymp. Sig. (2-

tailed) lebih besar dari level of significant (α = 5%) maka data

berdistribusi normal. Sedangkan ketentuan untuk uji Normal P-P Plots

yaitu jika gambar distribusi dengan titik-titik data menyebar di sekitar

garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis

diagonal maka data pada variabel yang digunakan dinyatakan berdistribusi

normal. Uji normal P-Plot dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut :

Gambar 4.1 Hasil Uji normal P-Plot

Page 88: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

76

Berdasarkan Gambar 4.1 diatas, dapat disimpulkan bahwa titik-titik

menyebar di sekitar garis diagonal oleh karena itu berdasarkan Uji normalitas

bahwa analisis model regresi layak digunakan dan cukup memenuhi asumsi

normalitas. Agar tidak berbeda pendapat dalam menginterprestasikan uji normal

P-Plot, maka peneliti menggunakan Uji Kolmorogov – Smirnov agar mendapatkan

hasil yang akurat, uji tersebut sebagai berikut :

Tabel 4.7 Uji One-Sample Kolmorogov – Smirnov

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas uji normalitas data dengan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed)

Pembiayaan Basil DPK FDR NPF

BI RATE SBIS

N 66 66 66 66 66 66

Normal Parametersa Mean

4.5621182 5.0892145E0

-1.3399312E-2

-1.4605203E0

.0000000

3.6803311E0

Std. Deviation

18685818 .19636551

.01979129

.09771890

.96076892

.17777259

Most Extreme Differences

Absolute .120 .132 .124 .138 .121 .101

Positive .097 .102 .124 .138 .121 .061

Negative -.120 -.132 -.094 -.091 -.069 -.101

Kolmogorov-Smirnov Z 973 1.074 1.011 .1.119 .981 .821

Asymp. Sig. (2-tailed) .300 .199 .258 .164 .291 .511

a. Test distribution is Normal.

Page 89: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

77

variabel Pembiayaan Mudharabah & Musyarakah sebesar 0,300. Nilai tersebut

lebih besar apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi (α = 5%) yaitu (0,135 >

0,05) sehingga distribusi data adalah normal. Demikian juga dengan variabel

DPK, FDR keduanya berdistribusi normal yaitu DPK (0,199 > 0,05) dan FDR

(0,258 > 0,05). Sedangkan variabel NPF, BI Rate dan SBIS ketiganya

berdistribusi normal yaitu NPF (0,164 > 0,05), BI Rate (0,291 > 0,05), dan SBIS

(0,511 > 0,05).

Kesimpulan Berdasarkan uji normalitas data dengan One-Sample

Kolmogrov-Smirnov setelah dilakukan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) masing-

masing variabel lebih besar dari taraf signifikansi (α = 5%) sehingga distribusi

data dari keseluruhan variabel adalah normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji asumsi klasik yang harus dipenuhi selanjutnya adalah bahwa

model persamaan regresi tidak terjadi korelasi yang signifikan antar variable

bebasnya atau dalam statistiknya tidak terjadi mutikolinieritas, pada uji

miltikolinieritas peneliti menggunakan dua uji yaitu : Uji mutikolinieritas

dengan uji VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance dan Uji Korelasi.

Syarat dengan Uji VIF tolerance dapat dilihat dari nilai Tolerance <

0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10, sedangkan syarat untuk uji korelasi

Page 90: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

78

dapat dilihat dari Pearson Correlation jika diatas 0,85 maka di duga terjadi

miltikolinieritas78

, adapun Uji korelasi sebagai berikut :

Tabel 4.8 Deteksi Multikolinearitas Dengan Uji Korelasi

Correlations

DPK FDR NPF BI RATE SBIS

DPK Pearson Correlation 1 .405** -.089 .400

** .741

**

Sig. (2-tailed) .001 .476 .001 .000

N 66 66 66 66 66

FDR Pearson Correlation .405** 1 -.324** -.014 -.160

Sig. (2-tailed) .001 .008 .909 .199

N 66 66 66 66 66

NPF Pearson Correlation -.089 -.324** 1 .663** .031

Sig. (2-tailed) .476 .008 .000 .805

N 66 66 66 66 66

BI RATE Pearson Correlation .400** -.014 .663** 1 .420**

Sig. (2-tailed) .001 .909 .000 .000

N 66 66 66 66 66

SBIS Pearson Correlation .741** -.160 .031 .420** 1

Sig. (2-tailed) .000 .199 .805 .000

N 66 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada Tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai korelasi pearson pada variabel

DPK dengan FDR sebesar 0,405, DPK dengan NPF sebesar -0,089 dan nila

korelasi pearson terbesar dan terkecil adalah DPK dengan SBIS sebesar 0,741 dan

NPF dengan FDR yaitu -0,324. Sedangkan korelasi pearson antara variabel satu

78

Agus widarjono, “analisis statistika multivariate terapan” (Yogyakarta: sekolah tinggi

ilmu manajemen, 2010) h.77

Page 91: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

79

dengan lainnya terlihat memiliki nilai dibawah 0,85. Sehinggga dapat disimpulkan

tidak terjadi multikorelasi antar variable bebas.

Tabel 4.9

Deteksi Multikolinearitas

dengan VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.580 .163 52.480 .000

DPK 7.491E-6 .000 .937 43.883 .000 .164 6.113

FDR .769 .159 .078 4.830 .000 .283 3.536

NPF -.597 .726 -.011 -.823 .414 .410 2.441

BI RATE 2.702 .897 .044 3.010 .004 .351 2.852

SBIS 1.960E-6 .000 .009 .475 .636 .197 5.071

a. Dependent Variable: log_Y

Berdasarkan Tabel 4.9 nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan

Tolerance dari setiap variabel independen memiliki nilai kurang dari 10 sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas. Begitu pula bila

menggunakan angka tolerance diduga tidak ada multikolinieritas walaupun

mungkin perlu waspada karena angka tolerance nilainya sekitar 0,164 yang tentu

angka mendekati 0.

c. Uji Heteroskedasitas

Heteroskedasitas berarti ada varian variable pada model regresi

yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variable pada model

regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut dengan

Page 92: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

80

homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi adalah yang

homoskedastisitas

Untuk mendeteksi apakah variabel tersebut terdapat

heteroskedasitas didalam regresi peneliti menggunakan beberapa uji

deteksi diataranya dengan uji Glejser dan uji scatterplot, uji Glejser

dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai

mutlak residualnya. Jika terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan

terhadap nilai mutlak residualnya maka dalam model terdapat masalah

heteroskedasitas79

, nilai signifikan untuk uji Glejser minimal sebesar 5%

jika di bawah 5% terdapat heteroskedasitas.

Sedangkan untuk syarat dari uji scatterplot adalah harus memiliki

pola scatterplot yang menyebar secara acak hal tersebut menandakan tidak

terjadi masalah heteroskedasitas, begitu juga sebaliknya jika pola

scatterplot membentuk pola tertentu (tidak menyebar) maka terjadi

masalah heteroskedasitas. Untuk uji scatterplot dapat dilihat gambar 4.2

Gambar 4.2 Uji Scatterplot Heteroskedasitas

79

Suliyanto, ekonometrika terapan teori dan aplikasi dengan spss, Yogyakarta :penerbit CV Andi,

2011, h. 98

Page 93: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

81

Dari Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa plot yang menyebar diatas

maupun dibawah angka nol tidak menbentuk pola tertentu yang jelas pada sumbu

Regression standadized Residual. Oleh karena itu maka berdasarkan uji

heteroskedasitas menggunakan analis grafik pada model regresi yang berbentuk,

dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedasitas.

Tabel 4.10 Deteksi Heteroskedasitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .177 .057 3.088 .003

DPK -.029 .012 -.707 -2.387 .121

FDR .065 .086 .168 .756 .453

NPF -.029 .019 -.331 -1.534 .131

BI RATE .074 .038 .415 1.967 .054

SBIS .008 .013 .164 .626 .534

a. Dependent Variable: ABRESID

Dari Tabel 4.10 menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang

terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, dimana tidak ada nilai t

hitung yang signifikan atau nilai signifikan (sig) lebih dari 0,05 (p>0,05). Jadi

secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu

Page 94: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

82

(time - series) atau ruang (cross section). Untuk mengetahui adanya

autokorelasi dalam suatu model regresi peneliti menggunakan uji Durbin –

Watson dan uji LM - Test adapun uji tersebut sebagai berikut :

Tabel 4.11 Deteksi Autokorelasi dengan uji Durbin – Watson

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson pada

model summary adalah sebesar 0,486. Berdasarkan pedoman pengujian Durbin

Watson atau nilai D-W (Santoso, 2001) maka hasil analisis menunjukkan bahwa

angka D-W sebesar + 0,486 berada diantara -2 dan +2 sehingga terbebas dari

autokorelasi.

Tabel 4.12 Deteksi Autokorelasi dengan uji LM – Test

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .999a .998 .998 .0185907

a. Predictors: (Constant), ut_1, DPK, NPF, FDR, BI RATE, SBIS

b. Dependent Variable: log_Y

Pada output di atas terlihat bahwa nilai R2

ini digunakan sebagai dasar

untuk menghitung nilai X2

hitung dengan rumus X2

hitung dengan rumus X2

= (n-

1) * R2. Jika nilai X

2 hitung ≤ X

2 tabel, hal ini menunjukan tidak terjadi masalah

autokorelasi.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .998a .996 .995 .0299706 .486

a. Predictors: (Constant), SBIS, NPF, FDR, BI RATE, DPK

b. Dependent Variable: log_Y

Page 95: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

83

Dari Tabel 4.12 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai R2

= 0,998 dan

jumlah pengamatan = 66, maka X2

hitung sebesar : (65 * 0,998) = 64,870

sedangkan nilai X2 tabel dengan df : (65;0,05) = 84.820 Karena nilai X

2 (64,870)

< X2

tabel (84.820), maka model persamaan regresi tidak mengandung masalah

autokorelasi. Hasil uji autokorelasi antara Durbin – Watson dengan Uji

Langrange Multiplier (LM – Test) memberikan kesimpulan yang sama.

3. Uji Regresi berganda faktor internal

a. Uji t

Faktor internal merupakan faktor yang berhubungan erat dengan

pengambilan kebijakan dan strategi operasional bank seperti keputusan yang

berkaitan dengan pemodalan, pembiayaan serta pengelolaan risiko bank80. Uji

t digunakan untuk membuktikan apakah variable independen secara individu

mempengaruhi variable independen. (Agus widarjono, 2010:25) hasil uji t

dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 4.13 Hasil Uji T faktor internal (DPK, FDR, NPF)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.740 .107 81.403 .000

DPK 7.727E-6 .000 .967 94.907 .000

FDR .718 .106 .073 6.803 .000

NPF .751 .541 .014 1.387 .170

80

Dahlan Siamat,. Manajemen Lembaga Keuangan. “Kebijakan Moneter dan

Perbankan”, Jakarta: 2005 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, edisi kesatu, h. 57

Page 96: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

84

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.740 .107 81.403 .000

DPK 7.727E-6 .000 .967 94.907 .000

FDR .718 .106 .073 6.803 .000

NPF .751 .541 .014 1.387 .170

a. Dependent Variable: log _Y

Dari Tabel 4.13 dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = 8.740+ 7.727 DPK_X1 + 0.718 FDR_X2 + 0.751 NPF_X3 + e

Y = 16.468,5

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama (Ha1) DPK mempunyai pengaruh secara nyata terhadap

pembiayaan bagi hasil. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa

koefisien β DPK bernilai positif sebesar 7.727 yang berarti setiap setiap

peningkatan sebesar Rp 1 maka akan menigkatkan pembiayaan bagi hasil

sebesar Rp 7.727. Karena nilai t hitung > t table yaitu 94.907 > 1.670 atau sig. <

α yaitu 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan untuk menerima Ha4. Dengan

demikian DPK berpengaruh secara nyata dan positif terhadap pembiayaan

bagi hasil.

Page 97: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

85

Hasil penelitian ini sejalan dengan Muhammad Luthfi Qolby81

dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa variabel DPK

berpengaruh secara nyata dan positif terhadap pembiayaan. Artinya

kenaikan DPK akan menyebabkan naiknya penyaluran dana bank syariah

dan sebaliknya penyaluran dana akan turun bila jumlah DPK turun.

Secara garis besar hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang

mengatakan bahwa hubungan antara dana pihak ketiga (DPK) dengan

pembiayaan bagi hasil perbankan syariah adalah positif. Hubungan positif

ini dikarenakan dana pihak ketiga (DPK) merupakan sumber pendanaan

perbankan syariah yang paling utama, semakin besar jumlah dana pihak

ketiga (DPK) yang di himpun oleh perbankan syariah dari masyarakat

maka semakin besar pula pembiayaan yang akan diberikan oleh perbankan

syariah kepada masyarakat. Dalam menjalani fungsi intermediasi,

perbankan syariah mengoptimalkan dana yang dihimpun dari masyarakat

untuk dialokasikan dalam bentuk pembiayaan, mengingat dana pihak

ketiga merupakan faktor yang dominan dalam besarnya pembiyaan yang

diberikan oleh perbankan syariah kepada masyarakat.

2. Hipotesis kedua (Ha2) FDR mempunyai pengaruh secara nyata terhadap

pembiayaan bagi hasil. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa

koefisien β FDR bernilai 0,718 yang berarti setiap peningkatan sebesar Rp

1 maka akan menigkatkan pembiayaan bagi hasil sebesar Rp 0.718.

81

Muhammad Luthfi Qolby. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia . Economics Development Analysis Journal. Vol 2 No 4.

November 2013, h. 380.

Page 98: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

86

Karena nilai t hitung > t table yaitu 6.803 > 1.670 atau nilai sig. < α yaitu 0,000 <

0,05 maka dapat disimpulkan untuk menerima (Ha2). Dengan demikian

FDR berpengaruh secara nyata dan positif terhadap pembiayaan bagi hasil.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Prastanto82

dimana hasil penelitian menunjukan bahwa FDR

berpengaruh secara nyata dan positif terhadap pembiayaan. Hal serupa

terjadi pada penelitian Ekarina Katsmas83

dengan hasil penelitian bahwa

FDR berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan. Secara tidak

langsung dari literatur terdahulu dan peneliti dapat disimpulkan bahwa

hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin

tinggi rasio FDR maka akan menyebabkan meningkatnya nilai

pembiayaan. Hal ini sesuai dengan perkembangan data yang telah diolah

dimana pada bulan Maret sampai bulan September 2012 nilai FDR terus

meningkat sebesar 102,10% kenaikan tersebut di ikuti oleh peningkatan

pembiayaan bagi hasil dari bulan Maret sampai bulan September 2012

sebesar Rp 35.840 miliar.

3. Hipotesis ketiga (Ha3) NPF mempunyai pengaruh secara nyata terhadap

pembiayaan bagi hasil. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa

koefisien β NPF bernilai 0,751 yang berarti setiap peningkatan sebesar Rp

1 maka akan menigkatkan pembiayaan bagi hasil sebesar Rp 0.751.

Karena nilai t hitung < t table yaitu 1.387 < 1670 atau nilai sig. > α yaitu 0,170 >

82

Prastanto. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan murabahah Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia Accounting Analysis Journal. Vol 2 No 1. Februari 2013, h. 86 83

Ekarina katmas. Pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap volume pembiayaan

perbankan syariah di Indonesia, skripsi fakultas syariah dan hukum 2015, h. 97

Page 99: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

87

0,05 maka dapat disimpulkan untuk menolak (Ha3). Dengan demikian NPF

tidak berpengaruh secara nyata terhadap pembiayaan bagi hasil.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh nur gilang gianni84

dimana hasil uji t pada NPF menunjukan bahwa

nilai signifikansi NPF sebesar 0,712 > 0,05, maka secara tidak langsung

Ho diterima dan menolak hipotesis alternatif (Ha), yang berarti bahwa

secara parsial variabel NPF tidak mempunyai pengaruh secara nyata dalam

pembiayaan yang diberikan oleh bank umum syariah di Indonesia. Hal ini

dikarenakan variasi variable independen tidak dapat menjelaskan variabel

dependen. Berbeda halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

prastanto85

yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh secara nyata

terhadap pembiayaan bagi hasil.

Secara garis besar teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi NPF

maka akan memberikan penurunan terhadap pembiayaan bank syariah

tidak sesuai dengan hasil peneliti ini yang memperoleh hasil bahwa NPF

tidak berpengaruh secara nyata terhadap pembiayaan bagi hasil. Hal ini

terjadi dapat disebabkan karena tidak konsistennya antara kenaikan atau

penurunan NPF terhadap jumlah pembiayaan di setiap bulan. Sebagai

contoh pada bank umum syariah NPF pada tahun 2014 bulan januari

sebesar 4,31% dengan diikuti kenaikan pembiayaan bagi hasil sebesar Rp.

61.298 miliar sedangkan pada tahun 2014 bulan November nilai NPF naik

84

Nur gilang gianni “ faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah pada bank

umum syariah di Indonesia” accounting analysis journal volume 2 no 1 februari 2013, h. 99 85

Prastanto. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan murabahah Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia Accounting Analysis Journal. Vol 2 No 1. Februari 2013, h. 87

Page 100: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

88

menjadi 4,86% dengan diikuti kenaikan pembiayaan sebesar Rp. 64.313

miliar, selanjutnya pada tahun 2015 bulan februari nilai NPF naik sebesar

5,01% dengan ikuti penurunan jumlah pembiayaan sebesar Rp. 63.833

miliar sedangkan pada bulan juni 2015 nilai NPF turun menjadi 4,73%

dengan ikuti kenaikan pembiayaan sebesar Rp. 68.939 miliar.

Selain ketidak konsistenan nilai NPF terhadap pembiayaan diatas,

terdapat beberapa kemungkinan yaitu dimana rata – rata besarnya nilai

NPF pada bank umum syariah tergolong kecil dibandingkan dengan

perbankan konvensional, yaitu dalam kurun waktu 5 tahun 7 bulan nilai

NPF masih dibawah standar BI (Bank Indonesia) sebesar 5% (hanya saja

pada bulan februari nilai NPF melewati batas ketentuan BI yaitu 5,01 %

hal ini tidak menyebabkan nilai pembiayaan menurun). Nilai NPF bank

umum syariah masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan nilai NPF

Bank umum konvensional yang mana bank umum konvensional lebih

sensitive dengan instrumen derivative sedangkan bank umum syariah akan

lebih sensitif apabila sector riil mengalami goncangan hal ini dikarenakan

bank umum syariah lebih konsisten dan cenderung membiayai dunia usaha

dalam sector rill, di Indonesia masih dalam batas yang dapat dikatakan

aman dari berbagai goncangan perekonomian dengan demikian bank

umum syariah (BUS) memiliki nilai NPF yang tidak terlalu besar maka hal

tersebut menunjukan bahwa sector riil yang dibiayai oleh pembiayaan bagi

hasil (mudharabah dan musyarakah) dalam batas yang dapat dikatakan

Page 101: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

89

aman sehingga NPF tidak memiliki pengaruh secara nyata terhadap

pembiayaan bagi hasil.

b. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variable internal (DPK, FDR,

dan NPF,) secara simultan (bersama-sama) terhadap variable dependen yaitu

pembiayaan bagi hasil, uji F ini bisa dijelaskan dengan menggunakan (analisi

of varian = ANOVA), pengambilan keputusan dilakukan dengan

membandingkan nilai F table dengan F hitung selain itu pengambilan

keputusan berdasarkan tingkat probabilitas signifikansi. Jika probabilitas

signifikansi > 0,05 maka menolak H1 dan jika < 0,05 menerima H1.

Tabel 4.14 Uji F faktor internal (DPK, FDR, NPF)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.970 3 3.990 3.952E3 .000a

Residual .063 62 .001

Total 12.033 65

a. Predictors: (Constant), NPF, DPK, FDR

b. Dependent Variable: log _Y

Berdasarkan Tabel 4.14 diatas, Uji F faktor internal diperoleh pengaruh

secara simultan dengan tiga variable DPK, FDR, dan NPF terhadap variable

dependen pembiayaan bagi hasil. Berdasarkan Uji F diperoleh hasil bahwa nilai F

hitung yang telah di logaritma kan variable Y nya sebesar 3.952 dan F table

sebesar 2.75 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05, dan F hitung (3.952 > 2.75 ) lebih besar dari F table maka

Page 102: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

90

secara simultan variable independen faktor internal DPK, FDR, dan NPF

berpengaruh secara nyata terhadap variable dependen pembiayaan bagi hasil.

c. Adjusted R square

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa baik garis

regresi sesuai data aktualnya (Goodness of fit). Koefisien determinasi ini

mengukur presentase total variasi dependen Y yang dijelaskan oleh variabel –

variabel independen di dalam garis regresi.

Tabel 4.15 Uji Koefisien Detreminasi faktor internal (DPK, FDR, NPF)

Berdasarkan Tabel 4.15 Adjusted R square diatas diperoleh bahwa nilai

adjusted R2 sebesar 0,995, hal ini berarti 99,5% variasi pembiayaan dapat

dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen faktor internal DPK, FDR,

NPF. Sedangkan 0,5% dengan nilai 0,005 merupakan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

4. Uji Regresi Berganda faktor eksternal

a. Uji t

Menurut Athanasoglou " faktor eksternal merupakan variable-variabel

yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manajemen bank, tetapi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .997a .995 .995 .03177594

a. Predictors: (Constant), NPF, DPK, FDR

Page 103: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

91

faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi perekonomian dan

hukum yang akan berdampak pada kinerja lembaga keuangan“86

Tabel 4.16 Hasil Uji t faktor eksternal (BI rate dan SBIS) Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.235 1.561 5.275 .000

BI RATE 1.102 .377 .270 2.922 .005

SBIS .621 .097 .591 6.387 .000

a. Dependent Variable: log _ Y

Dari Tabel 4.16 dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai

berikut : Y = a + b4X4 + b5X5 + e

Y = 8.235+ 1.102 BI rate_X4 + 0.621 SBIS_X5 + e

Y = 9.337,6

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hipotesis keempat (Ha4) BI rate mempunyai pengaruh secara nyata

terhadap pembiayaan bagi hasil. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui

bahwa koefisien β BI rate bernilai positif sebesar 1.102 yang berarti setiap

peningkatan sebesar Rp 1 maka akan menigkatkan pembiayaan bagi hasil

sebesar Rp 1.102. Karena nilai t hitung > t table yaitu 2.922 > 1.670 atau sig. <

α yaitu 0,005 < 0,05 maka dapat disimpulkan untuk menerima Ha4. Dengan

86

Febriana dwijayanthy, dan prima naomi 2009. analisis pengaruh inflasi. BI rate. Dan

nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas bank periode 2003-2007 , journal karisma, Vol 3 no

2, h.87-98.

Page 104: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

92

demikian BI rate berpengaruh secara nyata dan positif terhadap

pembiayaan bagi hasil.

Penelitian ini bertolak belakang terhadap teori yang mengatakan

bahwa semakin tinggi suku bunga bank Indonesia (BI rate) maka dapat

mempengaruhi penurunan pembiayaan yang disalurkan, penyebabnya

adalah teori tersebut hanya dilihat dari sisi nasabah yang menyimpan

dananya di bank syariah kemudian beralih ke bank konvensional yang

memiliki tingkat return yang besar yang menyebabkan DPK menurun.

Sedangkan bila dilihat dari sisi pembiayaan, ketika terjadi kenaikan

BI rate maka perbankan konvensional tentu akan menaikan tingkat suku

bunganya, hal ini akan mengakibatkan masnyarakat enggan untuk

mengajukan kredit pada perbankan konvensional dikarenakan beban bunga

yang terlalu tinggi, sehingga masyarakat beralih memilih perbankan

syariah dengan produk yang bervariasi termasuk didalamnya terdapat

produk bagi hasil yang tidak menetapkan berapa jumlah bagi hasil akan

tetapi berdasarkan kondisi ekonomi. Hal ini mengindikasikan bahwa

masyarakat Indonesia masih profit oriented sehingga mereka akan

memilih produk yang menguntungkan dan meniggalkan produk yang tidak

menguntungkan.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa naiknya BI rate

belum tentu menyebabkan pembiayaan yang disalurkan oleh bank ke

masyarakat menurun ini terbukti dari data BI rate dan pembiayaan bagi

Page 105: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

93

hasil pada bulan mei – desember 2013 suku bunga bank indonesia

mengalami kenaikan dengan sebesar 1,50% dengan diiringi penigkatan

pembiayaan bagi hasil sebesar Rp. 53.499 miliar. Hasil peneliti pun

sejalan dengan ekarina katmas87

dengan hasil penelitian koefisien

0,034408 dengan tingkat probabilitas 0,0035 yang lebih kecil dari tingkat

α 5% sehingga menrima Ha dan menolak H0.

1. Hipotesis kelima (Ha5) SBIS mempunyai pengaruh secara nyata terhadap

pembiayaan bagi hasil. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa

koefisien β SBIS bernilai 0,621 yang berarti setiap peningkatan sebesar Rp

1 maka akan menigkatkan pembiayaan bagi hasil sebesar Rp 0,621.

Karena nilai t hitung > t table yaitu 5.300 > 1.670 atau nilai sig. < α yaitu 0,000

< 0,05 maka dapat disimpulkan untuk menerima (Ha5). Dengan demikian

SBIS berpengaruh secara nyata dan positif terhadap pembiayaan bagi hasil

Penelitian ini sejalan dengan Irfan syauqi dan Winda Nur Aprianti88

dengan hasil penelitian bahwa Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

berpengaruh secara nyata hal ini membuktikan bahwa kenaikan SBIS

memberi andil terhadap peningkatan alokasi dana untuk pembiyaan sektor

pertanian.

87

Ekarina katmas. Pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap volume pembiayaan

perbankan syariah di Indonesia, skripsi fakultas syariah dan hukum 2015, h.85 88

Irfan Syauqi Beik dan Winda Nur Aprianti “Analisis faktor-faktor yang memengaruhi

pembiayaan bank syariah untuk sektor pertanian di Indonesia” jurnal Agro Ekonomi. Volume 31

No. 1, Mei 2013, h. 29

Page 106: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

94

Dari hasil tersebut maka secara tidak langsung teori yang

mengatakan bahwa semakin besar bank menyimpan liquiditasnya di

instrument SBIS maka akan mengurangi pembiayaan bagi hasil terhadap

kebutuhan masyarakat, hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian ini yang

menemukan hasil bahwa, SBIS berpengaruh secara nyata dan positif

dengan artian jika simpanan bank dalam bentuk SBIS meningkat maka

dapat diikuti dengan kenaikan pembiayaan bagi hasil. Hal ini terjadi

dikarenakan SBIS merupakan salah satu alat untuk penyerapan kelebihan

likuiditas yang dialami oleh perbankan syariah.

Bank Indonesia melakukan operasi pasar untuk mengendalikan

jumlah uang beredar. Agar pelaksanaan operasi pasar terbuka berdasarkan

prinsip syariah dapat berjalan maka diperlukan alat khusus untuk

pelaksanaan tersebut. Alat yang sesuai dengan prinsip syariah itu adalah

SWBI / SBIS, Penitipan dana pada SWBI di Bank Indonesia diberikan

bonus. Meskipun bonus SWBI/SBIS yang diberikan cukup tinggi, namun

permintaan masyarakat akan pembiayaan juga tetap diberikan oleh bank ke

sector riil khususnya pembiayaan bagi hasil. Menurut badan pusat statistic

(2012) pulihnya perekonomian nasional yang di tandai dengan

pertumbuhan ekonomi dari tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar

6,1% dibandingkan tahun 2007 dan hingga tahun 2012 mengalami

pertumbuhan sebesar 6,23% dibandingkan tahun 2011. Yang

mengiindikasikan adanya aktivitas perekonomian. Oleh karena itu SBIS

Page 107: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

95

tidak berpengaruh terhadap pembiayaan yang disalurkan kepada

masyarakat89

.

Pengaruh SBIS terhadap pembiayaan bagi hasil dapat dilihat dari

data statistik perbankan syariah (SPS). Pada tahun 2010 bulan Mei jumlah

SBIS yang dialokasikan ke BI sebesar Rp. 1.656 miliar dengan

pembiayaan bagi hasil Rp. 19.181 miliar. Sedangkan Pada tahun 2010

bulan Agustus jumlah SBIS menigkat dengan nomial sebesar Rp. 1.882

miliar dengan diikuti besarnya pembiayaan yang disalurkan oleh bank

sebesar Rp.21.530 miliar. Selanjutnya pada tahun 2011 bulan Januari SBIS

kenaikan sebesar Rp. 3.968 miliar dengan pembiayaan bagi hasil Rp.

23.160 miliar, sedangkan pada Desember 2011 SBIS sebesar Rp. 9.244

miliar dengan diikuti kenaikan pembiayaan bagi hasil yang disalurkan

sebesar Rp. 29.189 miliar, peningkatan SBIS yang diikuti dengan kenaikan

pembiayaan bagi hasil dapat dilihat juga dari tahun selanjutnya yaitu pada

tahun 2014 bulan November penigkatan SBIS sebesar Rp. 6.530 miliar

dengan diikuti kenaikan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp. 64.313

miliar, sedangkan untuk tahun 2015 bulan juni penempatan SBIS sebesar

menigkat Rp. 8.858 miliar dengan diikuti kembali kanaikan pembiayaan

yang dialokasikan sebesar Rp. 68.939 miliar. Dari pemaparan data yang

sudah di jelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa meningkatnya

89

Lifstin wardiantika dan Rohmawati kusumaningsih. Pengaruh DPK, NPF, dan SBIS

terhadap pembiayaan murabahah pada bank umum syariah tahun 2008 – 2012, jurnal ilmu

manajemen volume 2 no.4 oktober 2014, h. 1551

Page 108: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

96

simpanan Bank syariah pada instrument (SBIS) belum tentu pembiayaan

bagi hasil bank syariah mengalami penurunan begitu juga sebaiknya.

b. Uji F

Tabel 4.17 Uji F faktor eksternal (BI rate, SBIS)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.693 2 3.347 39.483 .000a

Residual 5.340 63 .085

Total 12.033 65

a. Predictors: (Constant), SBIS, BI RATE

b. Dependent Variable: log_Y

Berdasarkan Tabel 4.17 diatas, Uji F faktor eksternal diperoleh pengaruh

secara simultan dengan dua variable BI rate dan SBIS terhadap variable dependen

pembiayaan bagi hasil. Berdasarkan Uji F diperoleh hasil bahwa nilai F hitung

yang telah di logaritma kan variable Y nya sebesar 39.486 dan F table sebesar

3.14 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05, dan F hitung (39.486 > 3.14) lebih besar dari F tabel maka secara

simultan variable BI rate, dan SBIS berpengaruh secara nyata terhadap variabel

pembiayaan bagi hasil.

Page 109: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

97

c. Adjusted R square

Table 4.18 Uji Koefisien Detreminasi faktor eksternal (BI rate, SBIS)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .746a .556 .542 .29113436

a. Predictors: (Constant), SBIS, BI RATE

Berdasarkan Table 4.18 Adjusted R square diatas diperoleh bahwa nilai

adjusted R2 sebesar 0,556, hal ini berarti 55,6% variasi pembiayaan dapat

dijelaskan oleh variasi dari kedua variable eksternal BI rate dan SBIS. Sedangkan

0,444 % dengan nilai 0,444 merupakan sisanya dijelaskan oleh sebab lain.

5. Uji F faktor eksternal, internal secara keseluruhan

a. Uji F

Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah faktor eksternal dan internal

memiliki hubungan simultan atau tidak, karena sebelumya peneliti hanya

melakukan uji F secara terpisah yaitu uji F untuk faktor eksternal dan uji F

untuk Internal. Maka uji F ini akan dilakukan secara serentak.

Tabel 4.19 Uji F statistik faktor eksternal, internal

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.979 5 2.396 2.667E3 .000a

Residual .054 60 .001

Total 12.033 65

a. Predictors: (Constant), SBIS, NPF, FDR, BI RATE, DPK

Page 110: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

98

Berdasarkan Tabel 4.19 diatas, Uji F diperoleh pengaruh secara simultan

dengan lima variabel SBIS, NPF, FDR, BI RATE, dan DPK terhadap variabel

dependen pembiayaan bagi hasil. Berdasarkan Uji F diperoleh hasil bahwa nilai F

hitung yang telah di logaritma kan variable Y nya sebesar 2.667 dan F tabel

sebesar 2.36 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05, dan F hitung (2.667 > 2.36) lebih besar dari F tabel maka

secara simultan variabel independen SBIS, NPF, FDR, BI RATE, dan DPK

berpengaruh terhadap variable dependen pembiayaan bagi hasil.

b. Adjusted R square eksternal dan internal secara keseluruhan

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa baik garis

regresi sesuai data aktualnya (Goodness of fit). Koefisien determinasi ini

mengukur presentase total variasi dependen Y yang dijelaskan oleh variable –

variable independen di dalam garis regresi.

Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Detreminasi faktor eksternal dan internal

Berdasarkan Tabel 4.20 adjusted R square diatas diperoleh bahwa nilai

adjusted R2 sebesar 0,996, hal ini berarti 99,6% variasi pembiayaan dapat

dijelaskan oleh variasi dari kelima variable independen DPK, FDR, NPF, BI rate,

b. Dependent Variable: log _Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .998a .996 .995 .02997059

a. Predictors: (Constant), SBIS, NPF, FDR, BI RATE, DPK

Page 111: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

99

dan SBIS. Sedangkan 0,4% dengan nilai 0,004 merupakan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

c. Variabel independen yang paling dominan mempengaruhi variable

dependen.

Di antara variabel independen yang terdiri dari faktor eksternal, (BI rate,

SBIS) dan internal (DPK, FDR, dan NPF) dan yang paling dominan

mempengaruhi kemampuan bank umum syariah (BUS) adalah faktor internal

yaitu dana pihak ketiga. Dapat dilihat dari nilai tertinggi pada kolam koefisien.

Koefisien dari Dana Pihak Ketiga mempunyai nilai sebesar 7.721. Hal ini

menunjukkan bahwa dana masyarakat memang berperan penting terhadap

kemampuan bank menyalurkan kreditnya dalam rangka membantu kebutuhan

atau usaha masyarakat.

Page 112: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh faktor eksternal

(DPK, FDR, NPF) dan internal (BI rate, SBIS) secara simultan dan parsial

terhadap pembiayaan bagi hasil bank umum syariah (BUS) periode tahun 2010

– 2015. Berdasarkan hasil penelitian tentang variable independen yang

mempengaruhi kebijakan pembiayaan di bank umum syariah Indonesia dapat

ditarik kesimpulan.

1. Berdasarkan uji F faktor internal (DPK, FDR, NPF) faktor eksternal (BI

rate, SBIS), dan faktor eksternal internal (BI rate, SBIS DPK, FDR NPF,)

diperoleh hasil pada semua Uji F terdapat pengaruh secara simultan terhadap

pembiayaan bagi hasil.

2. Berdasarkan Uji – t faktor internal (DPK, FDR, NPF)

a. Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh secara nyata dan positif

terhadap pembiayaan bagi hasil

b. Financing Deposit Rasio (FDR) berpengaruh secara nyata dan positif

terhadap pembiayaan bagi hasil

c. Non Perfoming Financing (NPF) tidak berpengaruh secara nyata

terhadap pembiayaan bagi hasil

3. Berdasarkan Uji – t faktor eksternal (BI rate, SBIS)

Page 113: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

101

a. Suku Bunga Bank Indonesia (BI rate) berpengaruh secara nyata dan

positif terhadap pembiayaan bagi hasil

4. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) berpengaruh secara nyata dan

positif terhadap pembiayaan bagi hasil

5. Faktor yang paling mempengaruhi pembiayaan bagi hasil adalah faktor

internal yaitu dana pihak ketiga (DPK)

B. Keterbatasan metode

Hasil penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya :

1. Penelitian hanya mampu mengindikasikan pengaruh faktor –faktor

yang bersifat kuantitatif

2. Penelitian hanya memiliki periode 5 tahun kurang 6 bulan, dan hanya

menggunakan metode regresi linier berganda,

C. Implikasi

Bank Umum Syariah sebaiknya dalam mengeluarkan pembiayaan bagi

hasil agar memperhatikan faktor internal (DPK, FDR, NPF) dan eksternal (BI

rate, SBIS) karena hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang

maksimal dalam pengeluaran pembiayaan bagi hasil.

Page 114: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

102

D. Saran

Atas kesimpulan di atas, dapat diajukan saran – saran sebagai berikut:

1. Kelemahan dari penelitian ini adalah jumlah data time series yang

digunakan masih relatif sedikit sehingga dianjurkan bagi penelitian

selanjutnya agar dapat menggunakan data yang lebih banyak lagi, agar

didapatkan hasil penelitian yang lebih baik. Dalam kaitannya dengan

teori yang digunakan dalam penelitian selanjutnya diharapkan agar

lebih memperbanyak teori terutama terkait DPK, FDR, NPF, BI rate

dan SBIS karena teori yang digunakan dalam penelitian ini dirasa masih

belum sepenuhnya mendukung hasil penelitian. Penelitian selanjutnya

juga diharapkan agar menambahkan variabel lain diluar variabel yang

telah digunakan karena diduga masih terdapat banyak variabel yang

dapat mempengaruhi pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

2. Diharapkan untuk menambah periode waktu agar data semakin banyak

dan bisa lebih baik dari peneliti ini dan dapat menambah metode selain

regresi ketika mendapat faktor baru telah diteliti.

Page 115: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

103

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Karim,Adiwarman” Bank Islam analisis fiqih dan keuangan” (penerbit PT raja

Grafindo persada : 2004)

Zarkasyi, Moh. Wahyudin. Good Corporate Governance. (Alfabeta:

Bandung : 2008)

Seed, Abdullah Bank Islam dan Bunga: Studi Kritis Larangan Riba dan

Interpretasi Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008)

Siamat,Dahlan 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. “Kebijakan Moneter dan

Perbankan”, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, edisi kesatu

Hejazziey, Djawahir .Perbankan Syariah dalam teory dan Praktek, Yogyakarta :

Deepublish, juni 2014.

Muhammad, 2005, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP

Antonio, Muhammad Syafi. 2001, Bank Syariah dari teori ke praktek,Jakarta :

Gema Insani Press.

Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, 2009, Manajemen operasional Bank

Syariah, Cirebon : STAIN Press.,

Rizal yaya dkk. Akuntansi Perbankan Syariah teori dan praktek komtemporer

(2014) edisi 2. Jakarta : salemba empat.

Budisantoso, Totok, Sigit Triandanu, “ Bank dan Lembaga Keuangan Lain”,

(Jakarta : salemba Empat, 2006),

Fahmi, Irham dan Hadi, Yovi Lavianti. “Pengantar Manajemen Perkreditan”,

Alfabeta, Bandung, 2010.

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking Sebuah Teori konsep dan

aplikasi , Jakarta : (Bumi Aksara, 2010)

Hosen,M Nadratuzzaman, AM Hasan Ali, 2007. Kamus “popular kuangan &

ekonomi syariah” Jakarta : pusat komunikasi ekonomi syariah.

Suhendi, Hendi. Fiqih Muamalah, PT. Grafindo Perkasa, 2007, Jakarta.

Kasmir, Pemasaran Bank. Jakarta:kencana, 2008

Ismail, manajemen perbankan dari teori menuju aplikasi, Jakarta : kencana 2010.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan

Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta.

Page 116: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

104

Riyadi, Slamet. Banking Assets and Liability Management edisi ketiga, (Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004).

Pohan, Aulia. “ kerangka kebijakan moneter dan implementasi di Indonesia”,

Rajawali Press, Jakarta, 2008,h. 2008

Halim, Abdul & Hanafi M. Mamduh. 2009. Analisis Laporan Keuangan. 4th ed.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Kuncoro, Mudrajad. dan Suhardjono. “Manajemen Perbankan Teori dan

Aplikasi”, BPFE, Yogyakarta, 2011.

Nugriyantoro, Burhan dkk, “statistic terapan untuk penelitian ilmu social”

(yokyakarta : gadjah mada university, 2004).

Stanislaus S. Uyanto “pedoman analisis data dengan SPSS” (Yogyakarta : graha

ilmu,2009).

Agus widarjono, “analisis statistika multivariate terapan” (Yogyakarta: sekolah

tinggi ilmu manajemen, 2010)

Suliyanto, ekonometrika terapan teori dan aplikasi dengan spss, Yogyakarta

:penerbit CV Andi, 2011,

Sujianto, Agus Eko. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: PT Prestasi

Pustakarya, 2009).

Sujarweni, V. Wiratna. Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis,

Disertasi & Umum, (Yogyakarta: Global Media Informasi, 2008).

Ghozali, Imam aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS (semarang :

badan penerbit universitas diponegoro, 2009).

JURNAL / SKRIPSI

Luthfi Qolby ,Muhammad. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan

Pada Perbankan Syariah Di Indonesia . Economics Development Analysis Journal. Vol 2

No 4. November 2013.

Mu’allim, Amin Praktek pembiayaan Bank syariah dan problematikanya. Paper

Al-mawarid edisi XI 2004.

Dwijayanthy, Febriana dan naomi, prima 2009. analisis pengaruh inflasi. BI rate.

Dan nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas bank periode 2003-2007 , journal

karisma, Vol 3 no 2.

Page 117: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

105

Katmas,Ekarina pengaruh faktor ekternal dan internal terhadap volume

pembiayaan perbankan syariah di Indonesia periode 2009-2013 , (Jakarta :skripsi UIN

Jakarta, 2013).

Siswati, analisis penyaluran dana bank syariah. Jurnal dinamika manajemen .

Vol 4 No 1. maret 2013.

Wdiyanto, Edo dan ari diyanti, lucia. “Analisis pengaruh tingkat suku bunga BI

terhadap pembiayaan mudharabah” tahun 2008 – 2012, journal bisnis dan komunikasi

vol 2 No 1 februari 2015.

Chikmah, Achasih Nur. “analisis perbandingan sistem pemberian kredit

bankkonvensional dengan pembiayaan bank syariah pada usaha mikro, kecil,

dan menengah” jurnal akuntansi unesa · vol 2, no 2 (2014).

Supriyadi, Ahmad. system pembiayaan berdasarkan prinsip syariah (suatu

tinjauan yuridis terhadap praktek pembiayaan di perbankan syariah di Indonesia) paper

alwarid edisi XI tahun 2004.

Hardiwinoto “ analisis komparasi revenue and profit sharing pada system

mudharabah pada BPRS PNM binama semarang” jurnal value added, vol. 7, No. 2,

maret 2011.

Supono , evaluasi bagi hasil pada BPRS WAKALUMI, “jurnal penelitian,

pengembangan ilmu manajemen dan akuntansi STIE putra perdana Indonesia” vol. 3

Mei 2010

Rosita, Siti ita. “studi pembiayaan mudharabah dan laba perusahaan Pada pt

bank muamalat indonesia tbk. Cabang bogor” Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume

14, April 2012.

Syahri, Nur laily alfi. “Perhitungan keuntungan pembiayaan mudharabah dan

pembiayaan musyarakah” jurnal akuntansi UNESA. Vol 3, no 1 tahun 2014.

Wardiantika, Lifstin dan rohmawati kusumaningtias. “pengaruh dpk, car, npf,

dan swbi terhadap pembiayaan murabahah pada bank umum syariah tahun 2008-2012,

journal ilmu manajemen vol 2 no 4 oktober 2014.

Iqbal, Muhammad. “Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda (dengan

SPSS)” paper.

Page 118: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

106

WEBSITE

PBI No. 10/11/PBI/2008 yang diperbaharui dengan PBI No.12/18/PBI/2010

tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

PBI No.7/26/PBI/2005 tentang perubahan atas PBI No.2/8/PBI/2000 tentang

PUAS

UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 ayat 12

Undang-undang republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan

syariah.

www.bi.com . data statistic perbankan syariah. Diakses pada tanggal 2 maret

2016.

Dewan syari’ah nasional No: 15/dsn-mui/ix/2000, “Tentang Prinsip distribusi

hasil usaha dalam Lembaga keuangan syari'ah”.

Laporan kebijakan moneter Indonesia, diakses pada tanggal 1 maret 2016 dari

www.bi.com.

Peraturan bank indonesia nomor : 10/ 11 /pbi/2008 tentang sertifikat bank

indonesia syariah.

Fatwa dewan syariah nasional no: 36 /dsn-mui/x/2002 tentang sertifikat bank

indonesia syariah (sbis).

www.bi.co.id Penjelasan BI Rate sebagai Suku Bunga Acuan diakses pada

tanggal 4 april 2016.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 03/DSN/-MUI/IV/2000.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008,

Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 tentang tindak lanjut pengawasan

dan penetapan status bank.

PSAK 06 tentang akuntansi musyarakah.

Page 119: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

Lampiran data

Data yang digunakan dalam penelitian

Tahun Bulan DPK FDR NPF BI

rate SBIS

Ln_

PBH

2010 januari 53163 0.8867 0.0436 0.065 3373 9.73619

februari 53299 0.9096 0.0475 0.065 2972 9.75944

I maret 52811 0.9507 0.0453 0.065 2425 9.79434

april 54043 0.9557 0.0447 0.065 3027 9.82903

mei 55067 0.9665 0.0477 0.065 1656 9.86168

II juni 58079 0.9608 0.0389 0.065 2734 9.90414

juli 60462 0.9532 0.0414 0.065 2576 9.92823

agustus 60972 0.9886 0.041 0.065 1882 9.9772

III september 63912 0.954 0.0395 0.065 2310 9.98031

oktober 66478 0.9476 0.0395 0.065 2783 10.0148

november 69086 0.9545 0.0399 0.065 3287 10.054

IV desember 76036 0.8967 0.0302 0.065 5408 10.0543

2011 januari 75814 0.9197 0.0328 0.065 3968 10.0502

februari 75085 0.9516 0.0366 0.0675 3659 10.0555

I maret 79651 0.9322 0.036 0.0675 5870 10.0755

april 79567 0.9517 0.0379 0.0675 4042 10.0816

mei 82861 0.9488 0.0376 0.0675 3879 10.1053

II juni 87025 0.9493 0.0355 0.0675 5011 10.1598

juli 89786 0.9418 0.0375 0.0675 5214 10.173

agustus 92021 0.9839 0.0353 0.0675 3647 10.208

III september 97756 0.9497 0.035 0.0675 5885 10.2183

oktober 101804 0.9524 0.0311 0.065 5656 10.2371

november 105330 0.944 0.0274 0.06 6447 10.2546

IV desember 115415 0.8894 0.0252 0.06 9244 10.2815

2012 januari 116518 0.8727 0.0268 0.06 10663 10.2713

februari 114616 0.9049 0.0282 0.0575 4243 10.2869

I maret 119639 0.8713 0.0276 0.0575 6668 10.2936

april 114018 0.9539 0.0285 0.0575 3825 10.3335

mei 115206 0.9795 0.0293 0.0575 3644 10.3659

II juni 119279 0.9859 0.0288 0.0575 3936 10.4104

juli 121018 0.9991 0.0292 0.0575 3036 10.4147

agustus 123673 1.0103 0.0278 0.0575 2918 10.4409

III september 127678 1.021 0.0274 0.0575 3412 10.4868

oktober 134453 1.0084 0.0258 0.0575 3321 10.509

Page 120: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

november 138671 1.0119 0.025 0.0575 3242 10.5378

IV desember 147512 1 0.0222 0.0575 4993 10.5889

2013 januari 148731 1.0063 0.0249 0.0575 4709 10.5996

februari 150795 1.0217 0.0272 0.0575 5103 10.6202

I maret 156964 1.0262 0.0275 0.0575 5611 10.668

april 158519 1.0308 0.0285 0.0575 5343 10.6991

mei 163858 1.0208 0.0292 0.0575 5423 10.7345

II juni 163966 1.0443 0.0264 0.06 5443 10.7724

juli 166453 1.0483 0.0275 0.065 4640 10.8052

agustus 170222 1.0253 0.0301 0.07 4299 10.8033

III september 171701 1.0327 0.028 0.0725 4523 10.8214

oktober 174018 1.0303 0.0296 0.0725 5213 10.851

november 176292 1.0258 0.0308 0.075 5107 10.8697

IV desember 183534 1.0032 0.0262 0.075 6699 10.8874

2014 januari 177930 1.00067 0.03007 0.075 5253 10.8591

februari 178154 1.02031 0.03535 0.075 5331 10.8696

I maret 180945 1.02221 0.03218 0.075 5843 10.8982

april 185508 0.95503 0.0348 0.075 6234 10.9443

mei 190783 0.99427 0.04019 0.075 6680 10.9669

II juni 191470 1.00805 0.03904 0.075 6782 11.0014

juli 194299 0.99887 0.04308 0.075 5880 11.0235

agustus 195959 0.98992 0.04583 0.075 6514 11.0289

III september 197141 0.99707 0.04668 0.075 6450 11.0504

oktober 207121 0.98992 0.04583 0.075 6680 11.0509

november 209644 0.94625 0.0486 0.0775 6530 11.0715

IV desember 217858 0.91495 0.04331 0.0775 8130 11.0626

2015 januari 210761 0.936 0.0487 0.0775 8050 11.0607

februari 210297 0.9394 0.051 0.075 9040 11.064

maret 212988 0.9424 0.0481 0.075 8810 11.0953

april 213973 0.9418 0.0462 0.075 9130 11.1133

mei 215339 0.9469 0.0476 0.075 8858 11.141

juni 215339 0.9422 0.0473 0.075 8858 11.141

Page 121: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

Lampiran Uji Asumsi Klasik & Regresi Linier Berganda.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pembiayaan Basil DPK FDR NPF BI RATE SBIS

N 66 66 66 66 66 66

Normal Parametersa Mean

4.5621182 5.08921

45E0

-1.33993

12E-2

-1.46052

03E0

.0000000

3.6803311E0

Std. Deviation

18685818 .196365

51 .019791

29 .097718

90 .960768

92 .177772

59

Most Extreme Differences

Absolute .120 .132 .124 .138 .121 .101

Positive .097 .102 .124 .138 .121 .061

Negative -.120 -.132 -.094 -.091 -.069 -.101

Kolmogorov-Smirnov Z 973 1.074 1.011 .1.119 .981 .821

Asymp. Sig. (2-tailed) .300 .199 .258 .164 .291 .511

a. Test distribution is Normal.

Page 122: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

Correlations

DPK FDR NPF BI RATE SBIS

DPK

Pearson

Correlation 1 .405

** -.089 .400

** .741

**

Sig. (2-tailed) .001 .476 .001 .000

N 66 66 66 66 66

FDR

Pearson

Correlation .405** 1 -.324** -.014 -.160

Sig. (2-tailed) .001 .008 .909 .199

N 66 66 66 66 66

NPF

Pearson

Correlation -.089 -.324** 1 .663** .031

Sig. (2-tailed) .476 .008 .000 .805

N 66 66 66 66 66

BI RATE

Pearson

Correlation .400** -.014 .663** 1 .420**

Sig. (2-tailed) .001 .909 .000 .000

N 66 66 66 66 66

SBIS

Pearson

Correlation .741** -.160 .031 .420** 1

Sig. (2-tailed) .000 .199 .805 .000

N 66 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2

tailed).

Page 123: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant

) 8.580 .163

52.480 .000

DPK 7.491E-6 .000 .937 43.883 .000 .164 6.113

FDR .769 .159 .078 4.830 .000 .283 3.536

NPF -.597 .726 -.011 -.823 .414 .410 2.441

BI RATE 2.702 .897 .044 3.010 .004 .351 2.852

SBIS 1.960E-6 .000 .009 .475 .636 .197 5.071

a. Dependent Variable: log_Y

Page 124: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .177 .057 3.088 .003

DPK -.029 .012 -.707 -2.387 .121

FDR .065 .086 .168 .756 .453

NPF -.029 .019 -.331 -1.534 .131

BI RATE .074 .038 .415 1.967 .054

SBIS .008 .013 .164 .626 .534

a. Dependent Variable: ABRESID

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.970 3 3.990 3.952E3 .000a

Residual .063 62 .001

Total 12.033 65

a. Predictors: (Constant), NPF, DPK, FDR

b. Dependent Variable: log _Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.740 .107 81.403 .000

DPK 7.727E-6 .000 .967 94.907 .000

FDR .718 .106 .073 6.803 .000

NPF .751 .541 .014 1.387 .170

a. Dependent Variable: log _Y

Page 125: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.235 1.561 5.275 .000

BI RATE 1.102 .377 .270 2.922 .005

SBIS .621 .097 .591 6.387 .000

a. Dependent Variable: log _ Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .997a .995 .995 .03177594

a. Predictors: (Constant), NPF, DPK, FDR

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.693 2 3.347 39.483 .000a

Residual 5.340 63 .085

Total 12.033 65

a. Predictors: (Constant), SBIS, BI RATE

b. Dependent Variable: log_Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .746a .556 .542 .29113436

a. Predictors: (Constant), SBIS, BI RATE

Page 126: PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32906/1/TAUFIK... · Kos - kosan Ps 2012 yang merupakan sahabat ... pembiayaan pada prinsip

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .998a .996 .995 .02997059

a. Predictors: (Constant), SBIS, NPF, FDR, BI RATE, DPK

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.979 5 2.396 2.667E3 .000a

Residual .054 60 .001

Total 12.033 65

a. Predictors: (Constant), SBIS, NPF, FDR, BI RATE, DPK

b. Dependent Variable: log _Y