pengaruh ekspor, impor dan investasi pmtb …
TRANSCRIPT
PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN INVESTASI PMTB
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012-2019 DITINJAU DALAM PERSPEKTIF EKONOMI
ISLAM
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Strata 1 (S1)
Ekonomi
OLEH :
ROBI AGUSTIN
NIM : 501171747
Dosen Pembimbing :
Dr. Novi Mubyarto, SE., M.E
M. Yunus, M.Si
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021 M/1442 H
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Robi Agustin
NIM : 501171747
Fakultas : FEBI
Jurusan : Ekonomi Syari’ah
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya susun dengan judul : “PENGARUH
EKSPOR, IMPOR DAN INVESTASI PMTB TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2012-2019 DITINJAU DALAM
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM”. Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan
bukan merupakan plagiat dari Skripsi orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan
Saya tidak benar, maka Saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut
predikat kelulusan dan gelar sarjana).
Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
bilamana diperlukan.
Jambi, 01 Maret 2021
Pembuat Pernyataan
Robi Agustin
501171747
iii
Jambi, 01 Maret 2021
Pembimbing I : Dr. Novi Mubyarto, SE., M.E
Pembimbing II : M. Yunus, M.Si
Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Jalan Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura Jambi 36122
Website : https://febi.uinjambi.ac.id
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudara Robi Agustin NIM : 501171747 yang berjudul :
“PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN INVESTASI PMTB TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2012-2019
DITINJAU DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM”, telah disetujui dan
dapat diajukan untuk dimunaqasahkan untuk melengkapi tugas dan memenuhi
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Maka dengan ini kami mengajukan skripsi tersebut agar dapat diterima dengan
baik. Demikian nota dinas ini kami buat, kami ucapkan terimakasih. Semoga
bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Nama : Dr. Novi Mubyarto, SE., M.E Nama : M. Yunus, M.Si
NIP : 197903092003121001 NIP : 199207172018011002
iv
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl.Arif Rahman Hakim No.1 Telanaipura Jambi 36122 Telp./Fax: (0741)65600 Website: febi-iainstsjambi.ac..id
Jl. Arif Rahman Hakim No. 111 Simpang IV Sipin Telanaipura Kota Jambi Kode Pos 36124 Telp/Fax: (0741)
583183 – 584118 Website: www.febi.uinjambi.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Nomor : B- /D.V/PP.00.9/ /2021
Skripsi dengan judul “Pengaruh Ekspor, Impor dan Investasi PMTB
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2012-2019 Ditinjau
Dalam Perspektif Ekonomi Islam” yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama : Robi Agustin
NIM : 501171747
Tanggal ujian skripsi : 23 Maret 2021
Nilai munaqasyah : 81,7 (A)
Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sarjana Strata Satu
(S.1) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Tim Munaqasyah/Tim Penguji
Ahmad Syahrizal, S.Pd.I., M.E
NIP. 199208142019031014
Jambi, April 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Dekan
Dr. A.A. Miftah, M.Ag
NIP. 197311251996031001
v
MOTTO
ه زقه فامش وافيمناكبهاوك ل وامنر واليهالنش ور والذيجعللك م الرضذل ولا
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada
Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”. (QS. al Mulk: 15)
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil ‘alamin
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmatnya dan nikmat yang
telah diberikan baik dalam bentuk kesehatan jasmani maupun rohani. Shalawat
beserta salam juga tak lupa di sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umat manusia dari zaman zahiliyah menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Skripsi ini Penulis persembahkan kepada
ayahanda Sumiran dan ibunda tercinta Solihatun, abang Rizki Sarjianto serta adik
Doni Irawan, saudara: Wak Toni, Wak Rusi, Wak Parmo, Om Riadi, Wak Timah,
Wak Patun, Buk Yuli, Bang Nafi, Bang Repi, Kak Ayu, Kak Juli, Bang Dian.
kerabat, sahabat dan teman geng nyarep skuy: Yali, Ridho, Amir, Apip, Mukmin,
Iyan, Hasrul, Ikhsan, Andi, Akbar, Gading, David, Mabsur, Riki, Erita, Ara, Febbi,
Miftah, Qori, wulan. Teman-teman SDN 014 Desa Wonosari : Karom, Filliana,
Fatimah, Ria. Terimakasih atas dukungannya baik dalam bentuk moril maupun materi
yang telah engkau berikan selama ini, ma’af telah menjadi beban yang begitu berat
selama ini. teriring do’a selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT agar kalian
semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT serta senantiasa mendapatkan
Ridho-Nya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin yaarobbal ‘alamin.
vii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Pengaruh Ekspor, Impor, dan Investasi PMTB
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2012-2019 Ditinjau
Dalam Perspektif Ekonomi Islam dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspor,
impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi secara deskriptif
kuantitatif mengenai: Bagaimana pengaruh ekspor, impor dan investasi PMTB
terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2012-2019 ditinjau dalam
perspektif ekonomi islam. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
penulis, instansi, dan akademisi terkait dengan pertumbuhan ekonomi, serta mejadi
sumber informasi bagi pemerintah untuk dapat mengoptimalkan pertumbuhan
ekonomi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif, karena penelitian ini
mengakomodasi bentuk angka-angka dan pengolahan data menggunakan analisis
komponen utama (AKU) dengan bantuan aplikasi R. Adapun data yang digunakan
adalah data sekunder berupa data time series tahun 2012 hingga tahun 2019 di peroleh
dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.
Berdasarkan pengujian menggunakan analisis komponen utama aplikasi R,
menunjukan Ekspor mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Jambi. Dengan nilai signifikan (0,00 < 0,05) serta nilai koefisien
sebesar 0,59479222. Setiap peningkatan Ekspor sebesar 1 Miliar Rupiah akan
meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1.369,27 Miliar Rupiah. Impor
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Jambi. Dengan nilai signifikan (0,00 < 0,05) serta nilai koefisien sebesar 0,6527192.
Setiap peningkatan Impor sebesar 1 Miliar Rupiah akan meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi sebesar 1.504,58 Miliar Rupiah. Investasi PMTB mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Dengan nilai
signifikan (0,00 < 0,05) serta nilai koefisien sebesar 0,4692333. Setiap peningkatan
Investasi sebesar 1 Miliar Rupiah maka akan meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
sebesar 1.081,62 Miliar Rupiah.
Kata Kunci : Ekspor, Impor, Investasi PMTB, Pertumbuhan Ekonomi
viii
KATA PENGANTAR
حيم حمنالر الر بسمالل
Alhamdulilah, puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wata’ala yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan
dan kekuatam, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu,
tidak lupa pula iringan Sholawat beserta Salam penulis haturkan untuk Junjungan Besar
kita Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.
Skripsi ini berjudul: Pengaruh Ekspor, Impor Dan Investasi PMTB
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2012-2019 Ditinjau
Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) program studi Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
Pada kesempatan ini, dengan setulus hati penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Su’aidi, MA., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Syaifuddin Jambi.
2. Dr. AA. Miftah, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, S.E., M.E.I. selaku Wakil Dekan I, Titin Agustin Nengsih, S.Si,
M.Si, Ph.D. selaku Wakil Dekan II, Dr. Sucipto, S.Ag., MA. Selaku Wakil
Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Syaifuddin Jambi.
4. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si. dan M. Yunus, S.I.,M.Si selaku Ketua dan
Sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
ix
5. Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E. selaku Pembimbing I dan M. Yunus, S.I.,M.Si,
M. EI. selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan bimbingannya
semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan materi perkuliahan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin
Jambi.
7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi yang telah bersedia
memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi
ini.
9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan materi dan moril sehingga
skripsi ini diselesaikan dengan baik.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.
Terimakasih atas jasa yang telah kalian berikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal kebajikan kalian semua
dinilai oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Disamping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan. Sangat
diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan untuk
kedepan yang lebih baik. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya.
Jambi, 01 Maret 2021
Penulis,
Robi Agustin
NIM: 501171747
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................ ii
NOTA DINAS ............................................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv
MOTTO ....................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... .........x
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 11
C. Batasan Masalah............................................................................................. 12
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 12
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 12
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan .................................................................................... 13
BAB II METODELOGI PENELITIAN
A. Kajian Pustaka ................................................................................................ 15
B. Studi Relevan ................................................................................................. 34
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 36
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 37
E. Hipotesis Statistik .......................................................................................... 38
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ............................................................................................. 39
B. Jenis Penelitian ............................................................................................... 39
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 39
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 40
E. Devinisi Operasional Variabel ....................................................................... 40
F. Metode Analisis Data ..................................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................... 46
B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 79
B. Implikasi ......................................................................................................... 80
C. Saran ............................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 PDRB Provinsi Jambi ADHK 2012-2019 ................................................. 4
Tabel 1.2 Ekspor Dan Impor Provinsi Jambi Tahun 2012-2019 ............................... 7
Tabel 1.3 Investasi PMTB Provinsi Jambi Tahun 2012-2019 ................................... 10
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 37
Tabel 4.1 Luas Daerah Di Provinsi Jambi Tahun 2019 ............................................. 50
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Provinsi Jambi 2018-2019 ............................................ 51
Tabel 4.3 PDRB ADHK Provinsi Jambi Triwulan 2012-2019 .................................. 52
Tabel 4.4 Ekspor Provinsi Jambi Triwulan Tahun 2012-2019 .................................. 54
Tabel 4.5 Impor Provinsi Jambi Triwulan Tahun 2012-2019 .................................... 56
Tabel 4.6 Investasi PMTB Provinsi Jambi Triwulan Tahun 2012-2019 .................. 57
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.1. Kerangka Pemikiran ..................................................................................................... 40
4.1. Hasil Uji Normalitas ..................................................................................................... 58
4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................................ 59
4.3. Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................................... 60
4.4. Hasil Uji Autokorelasi .................................................................................................. 61
4.5. Hasil Uji Korelasi Pearson Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ........................ 62
4.6. Hasil Uji Korelasi Pearson Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi .......................... 63
4.7. Hasil Uji Korelasi Pearson Invetasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ....................... 64
4.8. Hasil Model Regresi Menggunakan Aplikasi R ........................................................... 65
4.9. Hasil Model Regresi Uji F Menggunakan Aplikasi R .................................................. 66
4.10. Hasil Model Regresi Uji t Menggunakan Aplikasi R ................................................. 67
4.11. Hasil Adjusted R2 Menggunakan Aplikasi R ............................................................. 70
4.12. Hasil Analisis Komponen Utama Menggunakan Aplikasi R ..................................... 71
4.13. Hasil Model Analisis Komponen Utama Menggunakan Aplikasi R ......................... 72
4.14. Hasil Model Regresi Komponen Utama Menggunakan Aplikasi R........................... 72
4.15. Hasil Analisis Regresi Komponen Utama Menggunakan Aplikasi R ........................ 73
4.16. Hasil Model Regresi Komponen Utama Uji F Menggunakan Aplikasi R................. 74
4.17. Hasil Model Regresi Komponen Utama Uji t Menggunakan Aplikasi R .................. 75
4.18. Hasil Model Regresi Adjusted R2 Menggunakan Aplikasi R.................................... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang.
Dibanyak negara kerap didapati keadaan dimana pertumbuhan ekonomi yang
sebenarnya adalah jauh lebih rendah dari potensi pertumbuhan yang dicapai. Hal ini
adakalanya akan menyebabkan jumlah dan tingkat pengangguran menjadi semakkin
meningkat. Di setiap periode suatu masyarakat akan menambah kemampuannya untuk
memproduksikan barang dan jasa. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya faktor-faktor
produksi yang berlaku di daerah tersebut. Dalam satu periode jumlah tenaga kerja akan
bertambah karena adanya golongan penduduk yang akan memasuki angkatan kerja.
Investasi dimasa lalu akan menambah barang-barang modal dan kapasitas
memproduksi di masa kini. Disamping itu investasi biasanya akan diikuti oleh
perkembangan teknologi alat-alat produksi.1
Pertumbuhan ekonomi merupakan tolak ukur prestasi perkembangan dari suatu
kegiatan perekonomian. Pengukuran suatu perekonomian memerlukan alat ukur yang
tepat, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) atau ditingkat regional dikenal dengan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan jumlah barang atau jasa
yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam jangka waktu satu tahun dan
dinyatakan dalam harga pasar.2 Terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk
menghitung PDRB yaitu menurut pendekatan produksi yang mana pada pendekatan ini
dikelompokan menjadi 17 kategori lapangan usaha, menurut pendekatan pendapatan
yang merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut
serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu biasanya satu
1 Sukieno Sadono, Makro Ekonomi Modern, Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga
Keynesian Baru (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) Makro Ekonomi Modern, Jakarta, Rajawali Pers. Hlm
13. 2 Hendriani Supartoyo Yesi, “The Economic Growth And The Regional Characteristics, The
Case Of Indonesia,” 2020. Hlm. 6
2
tahun, serta menurut pendekatan pengeluaran yang merupakan komponen permintaan
akhir yang terdiri dari pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga, konsumsi akhir
lembaga profit yang melayani rumah tangga, pengeluaran konsumsi akhir pemerintah,
Pembentukan Modal Tetap Bruto, perubahan inventori dan ekspor, impor.3
Pertumbuhan ekonomi islam bukan sekedar terkait terhadap barang dan jasa,
namun juga terkait dengan aspek moralitas dan kualitas akhlak serta keseimbangan
antara tujuan duniawi dan ukhrawi. Ukuran keberhasilan ekonomi tidak semata-mata
dilihat dari sisi pencapaian materi semata atau hasil dari kuantitas, namun juga ditinjau
dari sisi perbaikan kehidupan agama, sosial dan kemasyarakatan.4
Mengukur suatu pertumbuhan ekonomi secara nasional adalah memakai Gross
National Product atau GNP dengan rumus: GNP = C + I + G + (E – M). Sementara
dalam konsep ekonomi Islam ditambahkan huruf Z (zakat). Pertumbuhan ekonomi
adalah pendekatan yang menjadikan nilai (syari’ah) atau moral sebagai dasar dari
berbagai aktivitas kehidupan ekonomi. Disamping itu Islam juga menekankan kepada
distribusi pendapatan yang merata bagi semua orang/kelompok tanpa memandang
secara diskriminatif sebagai realisasi dari Islam sebagai rahmah li al-Alamin dengan
orientasi bukan saja kesejahteraan materi tapi juga kesejahteraan ruhaniyah dalam
suatu pertumbuhan ekonomi.5
Pertumbuhan ekonomi islam telah ada dalam wacana pemikiran muslim klasik,
yang dibahas dalam “pemakmuran bumi”. Terminologi pemakmuran bumi
mengandung pemahaman tentang pertumbuhan ekonomi, sebagaimana yang dikatakan
oleh Ali bin Abi Thalib kepada seorang gubernur di mesir : “Hendaklah kamu
memperhatikan pemakmuran tanah dengan perhatian yang lebih besar dari orientasi
pemungutan pajak, karena pajak sendiri dapat dioptimalkan dengan pemakmuran
3 Badan Pusat Statistik, “Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Menurut
Pengeluaran 2015-2019,” 2020, 2–4. 4 Othasa Guciano Adam, “Analisis Pengaruh Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” 2020, 52–53.Hlm.52-53 5 Zainal Abidin, “Meneropong Konsep Pertumbuhan Ekonomi (Telaah Kontribusi Sistem
Ekonomi Islam Atas Sistem Ekonomi Konvensional)” Vol 7 (2012): Hlm 366.
3
tanah. Barang siapa yang memungut pajak tanpa memperhatikan pemakmuran tanah,
negara tersebut akan hancur”.6
Beberapa pemahaman pokok mengenai pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari
perspektif islam di antaranya mengenai batasan tentang persoalan ekonomi. Perspektif
islam tidaklah sama dengan yang dianut oleh kapitalis, yang mana yang dimaksud
dengan persoalan ekonomi yaitu persoalan kekayaan dan minimnya sumber daya
kekayaan. Perspektif islam menyatakan bahwa hal itu sesuai dengan kapasitas yang
telah disediakan oleh Allah untuk kebutuhan manusia yang tujuannnya untuk
mengatasi persoalan hidup manusia.7
Kunci utama dari pertumbuhan ekonomi selain dari konsumsi dan pengeluaran
pemerintah, investasi, ekspor dan impor juga memiliki andil yang besar terhadap
pertumbuhan ekonomi.8 Selain itu suryana berpendapat bahwa terdapat dua aspek yang
menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah yaitu, pertumbuhan GDP dan
pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output GDP total dapat dicapai jika suatu negara
atau daerah memperoleh keuntungan dari kegiatan spesialisasi pasar yang luas dengan
melakukan perdagangan internasional dan investasi. Kegiatan perdagangan
internasional itu sendiri dapat di bagi menjadi 2 jenis yaitu ekspor dan impor.9
Provinsi jambi merupakan salah satu daerah yang ada dipulau sumatera yang
memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Di provinsi jambi laju
pertumbuhan ekonomi yang di hitung berdasarkan besaran Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) pada tahun 2012-2019 rata-rata laju
pertumbuhan mengalami pergerakan yang fluktuatif dan berada dibawah pertumbuhan
ekonomi nasional pada tahun 2019. Ini merupakan masalah yang cukup menarik untuk
6 Nurul Huda, Ekonomi Pembangunan Islam, 124 (Jakarta, 2017). Ekonomi Pembangunan,
Jakarta, Kencana. Hlm 124. 7 Nurul Huda. Hlm 125. 8 D Lubis Andrian, “Analisis Faktor Yang Memperngaruhi Kinerja Ekspor Indonesia,” 2020,
1. Vol. 4. No. 1. Hlm.1 9 Errami Abdelhak, “Pengaruh Ekspor-Impor Dan Investasi Asing Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Dengan Menggunakan Nilai Tukar Sebagai Variabel Moderasi Periode 2010-
2017,” 2019, Hlm 2.
4
dikaji, mengingat provinsi jambi memiliki potensi sumber daya alam yang cukup bagus
dan tidak kalah dari provinsi lainnya. Dalam hal ini keadaan perekonomian Provinsi
Jambi dapat dilihat pada tebel berikut :
Tabel 1.1. Pertumbuhan PDRB ADHK Berdasarkan Lapangan Usaha Provinsi
Jambi Periode 2012-2019
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2012-2019
Berdasarkan tabel 1.1 pertumbuhan PDRB Provinsi Jambi diatas, dapat
diketahui bahwa laju pertumbuhan ekonomi provinsi jambi sejak tahun 2012-2019
mengalami pergerakan yang fluktuatif. Dimana laju pertumbuhan tertinggi terdapat
pada tahun 2014 sebesar 7,36 % dan pertumbuhan terendah terdapat pada tahun 2015
sebesar 4,21 %. kinerja pertumbuhan ekonomi provinsi jambi dari tahun 2015 sampai
dengan 2019 berkisar di angka 4 %, sangat jauh jika dibandingkan dengan
pertumbuhan di tahun 2012-2014 yang berada dikisaran 6 sampai dengan 7 %.
Pertumbuhan rata-rata ekonomi provinsi jambi adalah sebesar 5,44 %. Masih sangat
jauh jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2012-2014 yang berada
dikisaran 7 %.
Tahun PDRB ADHK (Miliar Rupiah) Pertumbuhan Ekonomi (Persen)
2012 104.615,08 7,03
2013 111.766,13 6,84
2014 119.991,44 7,36
2015 125.037,40 4,21
2016 130.501,13 4,37
2017 136.501,71 4,60
2018 142.968,30 4,74
2019 149.264,62 4,40
Rata-Rata laju Pertumbuhan 5.44
5
Menurunnya pertumbuhan ekonomi provinsi jambi pada tahun 2019 yang
tumbuh sebesar 4,40 % serta lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi secara nasional
yang tumbuh sebesar 5,02 % merupakan dampak dari kondisi perekonomian global
yang berfluktuatif yang pada akhirnya berpengaruh terhadap harga komoditi unggulan
Provinsi Jambi seperti migas, batubara, crude palm oil (CPO), karet dan kelapa.
Kondisi ini berdampak kepada pendapatan masyarakat yang sekitar 65 % berada pada
sektor pertanian dan perkebunan yang pada gilirannya berdampak pada daya beli
masyarakat.10
Pertumbuhan ekonomi yang berfluktuatif akan menyebabkan terganggunya
pembangunan ekonomi daerah secara keseluruhan di Provinsi Jambi. Terbentuknya
keseluruhan PDRB atau total PDRB merupakan kontribusi dari semua komponen.
Termasuk komponen pengeluaran (agregat demand). Sedangkan gabungan dari
agregat demand tersebut merupakan gabungan dari ke empat sektor riil yang terdapat
didalamnya ekspor, impor dan investasi PMTB.
Ekspor sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah,
seperti yang telah dijelaskan oleh teori Hecksher-Ohlin, bahwa suatu daerah atau
negara akan mengekspor produk yang dimilikinya menggunakan faktor produksi yang
murah dan juga berlimpah secara intensif. Kegiatan ini akan menguntungkan bagi
daerah tersebut, karena akan meningkatkan pendapatan nasional dan mempercepat
proses pembangunan.11
Impor juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pertumbuhan
ekonomi suatu daerah. Seperti yang telah dijelaskan didalam teori Hecksher-Ohlin
yang menyatakan bahwa suatu negara akan mengimpor produk/barang yang
menggunakan faktor produksi yang tidak atau dimiliki oleh negara tersebut. Kegiatan
10 Kementrian Keungan Direktorat Jendral Perbendaharaan, Kajian Fiskal Regional (Jambi,
2019). Hlm 124 11 Ayunia Pridayanti, “Pengaruh Ekspor, Impor Dan Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Indonesia Periode 2002-2012,” 2012, Hlm 2.
6
ini akan menguntungkan bagai negara atau daerah tersebut dibandingkan melakukan
produksi sendiri namun tidak efisien.12
Perdagangan internasional dalam literatur islam adalah suatu hal yang
mubah/boleh. Perdagangan internasional melibatkan dua negara atau labih sehingga
dalam hal ini khalifah wajib bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengendalikan
serta mengatur dalam ketentuan syari’ah. Didalam konteks perdagangan internasional
barang atau jasa yang diperjual belikan harus mengandung unsur halal.13 Sebagaimana
yang telah dijelaskan didalam Q.S. An-Nisa’: 29 :
عنتراض أنتك ونتجارةا منك مياأيهاالذينآمن والتأك ل واأموالك مبينك مبالباطلإل
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu.” (Q.S. An-Nisa’: 29).14
Ayat diatas menjelaskan bahwa perdagangan atau jual-beli sangat dianjurkan
dan merupakan jalan yang diperintahkan oleh Allah. Namun, perdagangan juga harus
diperhatikan dalam mengimplementasikannya untuk menghindarkan manusia dari
jalan yang bathil dalam pertukaran sesuatu yang menjadi milik di antara sesama
manusia.
Ekspor impor di suatu wilayah terdiri dari ekspor/impor barang dari/ke luar
negeri dari/ke suatu provinsi tersebut, dan ekspor/impor jasa dari/ke luar negeri ke/dari
provinsi tersebut. Dimana cakupan jasa meliputi jasa pengangkutan, asuransi,
komunikasi, pariwisata, dan jasa lainnya. Sedangkan untuk barang ekspor terdiri dari
sektor pertanian, sektor industri dan sektor pertambangan.15
12 Ayunia Pridayanti. Hlm 2 13 Naf’án, Ekonomi Makro Tinjauan Ekonomi Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014). Hlm
262 14 Https://Quran.Kemenag.Go.Id/ : Q.S. An-Nisa’: (4) : 29, N.D. 15 Badan Pusat Statistik, “Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Menurut
Pengeluaran 2015-2019.” Hlm 25-26
7
Jenis impor barang di provinsi jambi sendiri berupa bahan makanan dan
sejenisnya, bahan kimia, karet dan sejenisnya, mesin, dan alat angkutan hasil industri.
Mengimpor barang dan jasa untuk barang modal, biasanya berkorelasi positif terhadap
pertumbuhan ekonomi, namun lain halnya dengan impor untuk keperluan konsumsi
yang biasanya berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.16 Di Provinsi Jambi
nilai ekspor dan impor dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 1.2. Ekspor dan Impor Provinsi Jambi Dihitung Berdasarkan Besaran
PDRB Pengeluaran ADHK, Tahun 2012-2019
Tahun Ekspor
(Miliar)
Ekspor
(Persen)
Impor
(Miliar)
Impor
(Persen)
Rasio ekspor
dan impor
2012 72.869,86 -4,71 53.859,40 2,22 0,15
2013 76.358,62 4,79 52.346,21 -2,81 0,18
2014 80.931,39 5,99 53.876,39 2,92 0,20
2015 88.473,65 9,32 58.201,04 80,3 0,20
2016 91.157,01 3,03 58.984,41 1,35 0,21
2017 100.551,45 10,31 65.943,41 11,80 0,20
2018 108.689,27 8,09 70.617,53 7,09 0,21
2019 112.017,39 3,06 73.883,67 4,63 0,20
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2012-2019
Berdasarkan tebel 1.2, dapat diketahui bahwa persentase perdagangan
internasional ekspor dan impor Provinsi Jambi mengalami pergerakan yang
berfluktuatif dimana untuk ekspor persentase tertinggi terdapat pada tahun 2017 yakni
sebesar 10,31 % dan terendah pada tahun 2016 yakni sebesar 3,03 %. Sedangkan untuk
persentase pertumbuhan impor tahun 2017 memiliki pertumbuhan tertinggi yakni
16 Hatta Djuanda, “Pengaruh Perdagangan Luar Negeri Dan Impor Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Indonesia Tahun 2001-2010,” N.D.Hlm.25
8
sebesar 11,80 % lebih tinggi dari keadaan ekspor. Lalu memiliki persentase terendah
pada tahun 2016 sebesar 1,35 %. Rasio ekspor dan impor menunjukan bahwa
perdagangan internasional selalu didominasi oleh kegiatan ekspor hal itu ditunjukan
oleh nilai rasio perdagangan internasional ( Eskpor dan Impor) yang positif setiap
tahunnya.
Ekspor merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, ekspor merupakan salah satu sumber devisa yang sangat dibutuhkan oleh
negara atau daerah yang perekonomiannya bersifat terbuka, karena ekspor secara luas
ke berbagai daerah akan memungkinkan peningkatan jumlah produksi yang
mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi
yang besar terhadap pertumbuhan dan stanbilitas ekonomi di Provinsi Jambi.17
Impor di provinsi jambi sendiri lebih dari 60 persen produk yang di impor
merupakan barang modal dalam bentuk mesin maupun kapal sebagai sarana
transportasi. Pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Provinsi Jambi dituntut
untuk mampu bersaing menciptakan produk unggulan yang disukai oleh banyak orang.
Namun untuk menciptakan hasil karya yang mumpuni Provinsi Jambi masih
membutuhkan bantuan negara lain untuk mengimpor barang-barang modal dan
beberapa bahan baku penolong.18 Selain dari perdagangan internasional (ekspor,
impor) faktor lain yang juga memiliki pengaruh langsung terhadap pertumbuhan
ekonomi adalah investasi PMTB.
Aktivitas investasi merupakan salah satu faktor utama yang akan
mempengaruhi perkembangan ekonomi suatu wilayah, investasi disini terdiri dari
investasi fisik dan investasi finansial. Dalam konteks PDB/PDRB, aktivitas investasi
fisik ini tercermin pada komponen Pembentuan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Komponen PMTB erat kaitannya dengan keberadaan aset tetap (fixed asset) yang
17 Pandu Rawadanu, “Pengaruh Proses Inovasi Dalam Memediasi Hubungan Antara
Kemampuan Ekspor Dengan Kinerja Ekspor Eksporti Di Jawa Timur (Skripsi),” N.D., Hlm 1. 18 Bps Provinsi Jambi, “Statistik Perdagangan Luar Negeri Provinsi Jambi 2019,” N.D.Hlm 25
9
dilibatkan dalam proses produksi seperti : bangunan dan kontrukasi lain, mesin dan
perlengkapan, kendaraan, tumbuhan, ternak, dan barang modal lainnya.19
Investasi dalam ruang lingkup ekonomi islam, merupakan hal yang dianjurkan.
Sebagaimana yang terdapat pada QS. Al-Hasyr Ayat 18 :
ايها خبيربي الله ان واتق واالله اقدمتلغد ولتنظ رنفسم اتق واالله من وا ونماتعمل الذينا
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa
yang kamu kerjakan”(QS. Al-Hasyr Ayat 18).20
Ayat tersebut mengandung anjuran moral untuk berinvestasi sebagai bekal
hidup di dunia dan di akhirat karena dalam Islam semua jenis kegiatan kalau diniati
sebagai ibadah akan bernilai akhirat juga seperti kegiatan investasi ini.
Di Provinsi Jambi pertumbuhan investasi atau PMTB memiliki peran yang
sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) karena memacu pertumbuhan dan pemerataan serta
memudahkan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran sesuai target pertumbuhan
yang ingin dicapai.
19Badan Pusat Statistik, “Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Menurut
Pengeluaran 2015-2019.”.Hlm 17-18 20 Https://Quran.Kemenag.Go.Id/ : Qs. Al-Hasyr (59) :18, N.D.
10
Tabel 1.3. Laju Pertumbuhan Investasi PMTB Povinsi Jambi Tahun 2012-2019
Menurut PDRB Pengeluaran ADHK
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2012-2019
Tabel 1.3, Menunjukan bahwa distribusi investasi PMTB provinsi jambi sejak
tahun 2012 mengalami pergerakan yang fluktuatif dimana pergerakan tertinggi terdapat
pada tahun 2012 yakni sebesar 20,19 % dan terendah pada tahun 2014 sebesar minus
0,53 %. Pertumbuhan investasi pernah beberapa kali mengalami peningkatan salah
satunya pada tahun 2016 yang meningkat sebasr 4,33% akan tetapi tidak sebesar pada
yang pernah di capai pada tahun 2012 yang merupakan pertumbuhan tertinggi.
Komponen PMTB mempunyai peranan yang sangat penting terkait fungsi
investasi sebagai penggerak perekonomian di suatu wilayah karena komponen PMTB
dapat digunakan dalam upaya pemerataan ekonomi daerah. Investasi PMTB memiliki
peran penting dalam pemerataan perekonomian Provinsi Jambi, karena adanya
lapangan usaha tapi tidak dibarengi dengan kegiatan investasi tentunya kegiatan
lapangan usaha tidak akan berjalan dengan baik, itulah kenapa begitu pentingnya
kegiatan investasi PMTB ini untuk kemajuan ekonomi.21 Perkembangan investasi
21 Tribunjambi.Com, “Kegiatan Pmtb Guna Tingkatkan Investasi,” N.D. Diakses Pada Tanggal
9 Mei 2020
Tahun Investasi PMTB (Miliar) Investasi PMTB (Persen)
2012 25.926,19 20,19
2013 28.226,69 9,03
2014 28.117,17 -0,53
2015 27.834,65 -1,00
2016 29.038,99 4,33
2017 30.127,53 3,75
2018 30.765,99 2,12
2019 31.880,92 3,62
11
PMTB yang berfluktuatif dari tahun 2012-2019 tentunya akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, dapat diketahui bahwa
ekspor, impor dan investasi PMTB merupakan komponen yang secara langsung
memilki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena eskpor, impor, dan
investasi merupakan sub komponen PDRB pengeluaran (agregat demand). Sedangkan
gabungan dari agregat demand tersebut merupakan gabungan dari ke empat sektor riil
yang terdapat didalamnya ekspor, impor dan investasi PMTB.
Ekspor merupakan sumber devisa yang sangat dibutuhkan oleh negara atau
daerah yang perekonomiannya bersifat terbuka, karena ekspor secara luas ke berbagai
daerah akan memungkinkan peningkatan jumlah produksi yang mendorong
pertumbuhan ekonomi. Sedangkan melalui impor suatu daerah atau wilayah dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
sehingga biaya yang dikeluarakan untuk produk barang dan jasa akan lebih murah.
investasi atau PMTB memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan
Ekonomi atau pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) karena memacu
pertumbuhan dan pemerataan serta memudahkan pemerintah dalam mengalokasikan
anggaran sesuai target pertumbuhan yang ingin dicapai. Berdasarkan latar belakang
yang telah di uraiakn di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Ekspor, Impor dan Investasi PMTB Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2012-2019 Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi
Islam”.
12
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut, dapat dikemukakan
identifikasi masalah pada penelitian ini, yaitu adanya pengaruh ekspor, impor dan
investasi PMTB terhadap pertumbuhan Ekonomi yaitu sebagai berikut :
1. Pertumbuhan ekonomi yang naik turun pada tahun 2012 sampai dengan 2019.
Akan menyebabkan kesejahteraan masyarakat dan produktifitas dalam suatu
negara/daerah menjadi terganggu.
2. Nilai ekspor merupakan komponen penting dalam menunjang pertumbuhan
ekonomi Provinsi Jambi, ekspor Provinsi Jambi mengalami pergerakan
fluktuatif dari tahun ke tahun akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi .
3. Nilai impor yang naik turun dari tahun 2012 sampai dengan 2019 memiliki
keterkaitan langsung dengan pertumbuhan ekonomi.
4. Nilai investasi PMTB memiliki peran penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Ketidak stabilan nilai PMTB yang ada
dapat berpengaruh terhadap pemerataan di Provinsi Jambi, sehingga secara
tidak langsung akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
C. Batasan Masalah
Agar ruang lingkup pembahasan tidak melebar maka perlu adanya batasan
masalah, adapun batasan-batasan masalah tersebut yakni, penelitian ini akan di
fokuskan pada ekspor, impor dan investasi PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi
yang ditinjau dalam perspektif ekonomi islam periode 2012-2019, ekspor dan impor
disini adalah ekspor dan impor yang ada pada PDRB sisi pengeluaran, sedangkan untuk
investasi difokuskan pada invetasi Pembentukan Modal Tetap (PMTB) yang ada pada
PDRB sisi pengeluaran.
13
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang belakang diatas, dapat diuraikan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi
jambi ditinjau dalam perspektif ekonomi islam ?
2. Apakah terdapat pengaruh impor terhadap pertumbuhan Ekonomi provinsi
Jambi ditinjau dalam perspektif ekonomi islam ?
3. Apakah terdapat pengaruh investasi PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi di
provinsi Jambi ditinjau dalam perspektif ekonomi islam ?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, maka tujuan dari
penulisan ini yang ingin di capai adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Jambi ditinjau dalam perspektif ekonomi islam.
2. Untuk mengetahui pengaruh impor terhadap pertumbuhan Ekonomi provinsi
Jambi ditinjau dalam perspektif ekonomi islam .
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh invesatsi PMTB terhadap
pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi ditinjau dalam perspektif ekonomi
islam.
14
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Agar dapat memberikan tambahan literatur atau referensi dan menambah
ilmu pengetahuan penulis, instansi, dan akademisi terkait dengan pertumbuhan
ekonomi. Serta sebagai bahan masukan pemikiran mengenai permasalahan ekspor,
impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi dalam perspektif ekonomi
islam. Kepada pembaca tentunya agar penelitian ini dapat menjadi sebuah sumber
informasi dan referensi apabila melakukan penelitian.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini nantinya diharapkan dapat mejadi sumber informasi bagi
pemerintah untuk dapat mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi baik di tingkat
nasional maupun yang ada ditingkat regional, serta menjadi sumber pengetahuan
masyarakat terkait dengan ekspor, impor, investasi PMTB terhadap pertumbuhan
ekonomi dalam perspektif ekonomi islam.
G. Sistematika Penulisan
1. Bagian awal
Pada bagian awal skripsi berisi halaman judul, persetujuan, lembar
pernyataan orisinalitas, lembar persetujuan dosen pembimbing, lembar pengesahan,
motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan
daftar gambar.
2. Bagian isi skripsi berisikan :
Bab I : Pada Bab ini terdiri dari pendahuluan yang berisikan tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian yang terbagi atas dua bagian yaitu manfaat teoritis
dan manfaat praktis, sistematika penulisan.
Bab II : Berisikan pengkajian terkait pustaka, studi relevan, kerangka
pemikiran, hipotesis penelitian, dan hipotesis statistik.
15
BAB III : Bab ini berisikan tentang objek penelitian, jenis penelitian, jenis
dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan
metode analisa.
BAB IV : Pada bab ini menguraikan gambaran umum lokasi penelitian
yang meliputi gambaran umum objek penelitian meliputi keadaan geografis objek
penelitian, kependudukan, perekonomian, kegiatan ekspor dan impor, serta keadaan
investasi PMTB. Didalam bab ini juga menguraikan pembahasan hasil penelitian
yang meliputi hasil hasil pengujian menggunakan metode statistika yang mencakup
uji asumsi klasik, regresi linear berganda, analisis komponen utama terkait dengan
pengaruh ekspor, impor dan investasi PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi
Provinsi Jambi tahun 2012-2019 ditinjau dalam perspektif ekonomi islam
Bab V : Pada bab ini berisikan penutup yang didalamnya mencakup
kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, saran, dan ucapan terimaksih
kepada pihak yang telah dalam penyelesaian skripsi ini.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, STUDI RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN,
HIPOTESIS PENELITIAN, HIPOTESIS STATISTIK
A. Kajian Pustaka
1. Pertumbuhan Ekonomi
a. Definisi Pertumbuhan Ekonomi Dalam Perspektif islam
Pertumbuhan ekonomi dalam konteks islam didefinisikan sebagai: “A
sustained growth of a right kind of output which can contribute to human welfare”.
(Sebuah pertumbuhan produksi atau hasil yang terus menerus dengan cara yang
benar yang dapat memberikan konstribusi bagi kesejahteraan umat manusia).22
Islam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai perkembangan yang
terus menerus dari faktor-faktor produksi secara benar yang mampu memberikan
kontribusi bagi kesejahteraan manusia. Berdasarkan pengertian tersebut, maka
pertumbuhan ekonomi menurut islam merupakan hal yang syarat nilai. Suatu
peningkatan yang terjadi didalam faktor produksi tidak dianggap sebagai
pertumbuhan ekonomi jika produk tersebut misalnya memasukan barang barang-
barang yang terbukti memberikan efek buruk dan membahayakan manusia.23
Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan suatu proses pemerintah daerah
dan masyarakat nya dalam mengelola sumber daya yang ada untuk menciptakan
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam
wilayah tersebut.24
22 Zainal Abidin, “Meneropong Konsep Pertumbuhan Ekonomi (Telaah Kontribusi Sistem
Ekonomi Islam Atas Sistem Ekonomi Konvensional).” Vol 7, No 2 (2012) Hlm 359 23 Naf’án, Ekonomi Makro Tinjauan Ekonomi Syariah. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014). Hlm
237 24 Lincolin, Arsyad,"Ekonomi Pembangunan" Yogyakarta, Penerbit: Upp Stim Ykpn, Hlm. 90.
17
b. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Teorikus Ekonomi Islam
1) Khursyid Ahmad
Khursyid Ahmad beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi islam
bukan hanya bersifat komprehensif, tidak terbatas pada variabel-variabel
ekonomi semata. Akan teteapi meliputi aspek moral dan sosial, material dan
sosial. Khursyid berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi tidak pernah lepas
dari keadilan distribusi pendapatan dan kekayaan bagi setiap individu pada
seluruh generasi, menghapuskan riba dan mewajibkan zakat.25
Khursyid berpendapat bahwa konsep antara pertumbuhan ekonomi
islam sangatlah berbeda dengan sistem kapitalis, yang mana menurutnya
pertumbuhan ekonomi islam selalu berhubungan dengan al-tauhid, al-
rububiyyah, dan al-istikhlaf.26
2) Ibrahim Yusuf
Yusuf berpendapat bahwa bahwa memberlakukan al-urf untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi tidaklah relevan dengan masyarakat
muslim. Pertumbuhan ekonomi didalam masyarakat muslim berdasarkan
prinsip menggembirakan (at-targib) yang terdapat didalam Al-Qur’an dan As-
sunnah.27
Mayoritas penulis tentang ekonomi islam memahami konsep
pertumbuhan ekonomi dari beberapa ayat Al-qur’an. Yang kemudian berakhir
pada kesepakatan dan penarikan kesimpulan bahwa setiap ayat yang
meneybutkan kata al-kasbu, as-sa’yu, al-infaq atau al-dharbu fi al-ard
(berpetualangan dimuka bumi) menunjuk pada suatu makna yaitu aktifitas
perekonomian. Dan ini menjadi dasar hukum membangun ekonomi. Pendapat
ini muncul karena didorong oleh keinginan kuat kebanyakan penulis untuk
25 Khursyid Ahmad, “Al-Tanmiyah Al-Istisodiah Fi Ithorin Islamiyah, Terjemah Rafiq Al-
Misri, Majalah Abhas Al-Iqtisod Al-Islami” Vol 2, No 2 (N.D.). Hlm 5-46 26 Asmuni Mth, “Konsep Pembangunan Ekonomi Islam,” Edisis Ke 10, 2003, Hlm 130. 27 Asmuni Mth. 130-131
18
menegaskan bahwa agam islam mendahulukan segala sesuatu yang
mengandung kebaikan bagi manusia dan menghindari hal yang dapat
merugikan manusia.28
c. Asas-Asas Pertumbuhan Ekonomi Islam
Perbedaan yang peling mendasar antara pertumbuhan ekonomi islam dan
konvensional adalah terletak pada asas-asas yang dipakai. Dalam islam unsur
spiritual agama adalah yang paling utama. Berikut asas-asas pertumbuhan
ekonomi islam:
1) Tauhid
Konsep Tauhid adalah menjelaskan hubungan sesame manusia dengan
Allah. Manusia harus patuh kepada Allah SWT, Kepatuhan manusia kepada
Allah dilihat dari tingkah laku atau tindakan mereka mematuhi perintah Allah
dan meninggalkan larangannya dengan cara ikhlas dan menyeluruh.29
2) Rububiyyah
Konsep yang menerangkan sifat Allah. Sifat Allah adalah sebagai
penguasa ala mini. Dia yang paling berkuasa membuat peraturan untuk
menjamin dan membimbing kehidupan manusia supaya sempurna dan
sejahtera. Dia juga berkusa untuk menjaga, mengawal, menampung, dan
mengurus kehidupan mahluk kea rah kesempurna.30
3) Khalifah
Manusia sebagai utusan Allah dimuka bumi ini. tanggung jawab
utamnya ialah sebagai pemegang amanah dari Allah dalam segala aspek seperti
ahlak, ekonomi, politik, dan sosial. Sebagai pemegang amanah, manusia tidak
boleh merusak alam ini. pembangunan yang hendak dijalankan hendaknya
memberikan kebaikan seperti yang diajrkan oleh Rasulullah. Oleh karena itu,
28 Asmuni Mth. 131-132 29 Zaenu Zuhdi, “Pertumbuhan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam” Vol 3 (2008): Hlm
9. 30 Zaenu Zuhdi. Hlm 10
19
manusia wajib menghindari melakukan pembangunan yang dapat merusak,
yaitu pembangunan yang membawa pada keruntuhan, kekacauan, dan
kezaliman/tidak adil.31
4) Tazkiyah
Tazkiyah merupakan mekanisme utama bagi mewujudnya pertumbuhan
termasuk sumber daya manusia. Tazkiyah melibatkan proses penyucian
dinamik yang perlu dilakukan oleh setiap umat manusia sekiranya dia
mempunyai keinginan untuk maju dan sejahtera. Manusia perlu menyucikan
hubungan antara dirinya dengan Allah, manusia dengan manusia, dan mahluk
lain didunia.32
d. Landasan Pertumbuhan Ekonomi Dalam Perspektif Islam
Pertumbuhan ekonomi islam membutuhkan lingkungan politis yang dapat
menciptakan insentif untuk berinvestasi, sistem hukum yang melindungi hak
milik, dan perlindungan masyarakat umum terhadap korupsi, penyuapan,
pencurian, dan pengambilan alih hasil dari investasi. Bahkan dalam lingkungan
kondusif atau tidak ada kejahatan pun keputusan politis dapat mempengaruhi
insentif untuk berinvestasi dan produktivitas dari investasi tersebut, termasuk
peraturan-peraturan terkait surat berharga, perlindungan terhadap pemikiran
melalui hak paten dan masalah ketenagakerjaa. Pertumbuhan ekonomi juga
membutuhkan investasi dalam infrastruktur.33
Pertumbuhan ekonomi islam disebutkan secara jelas didalam Al-Qur’an
QS. Hud ayat 61 :
اقالي لحا وداخاه مص ىثم نوال هه وانشاك مم غير ه نال مالك مم قوماعب د واالله
جيبال ربيقريبم اليهان ا ت وب و ث م وه فاستغفر رضواستعمرك مفيها
31 Zaenu Zuhdi. Hlm 10 32 Ahmad Khursid, Economic Development In Islamic Fremework (Liecester: The Islamic
Fondatin, 1980). Hlm 178 33 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, Edisi Ke-3 (Depok: Pt Raja Grafindo Persada,
2017). Hlm 287
20
Artinya :
“ Dan kepada Tsamud (kami utus) suadara mereka Shaleh. Shaleh berkata: “Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia
telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,
karena itu mohonkalah ampunan-nya, kemudian bertobatlah kepadanya,
Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmatnya) lagi memperkenankan (do’a
hambanya)”. (QS. Hud:61)34
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Pertumbuhan ekonomi akan membaik
apabila adanya kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk kemakmuran bumi
dan kemakmuran dirinya. Perspektif Islam menyatakan bahwa hal itu sesuai
dengan kapasitas yang telah disediakan oleh Allah untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang ditujukan untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia. Kemudian
dilihat dari tujuan pokoknya, Islam tidak melihat pertumbuhan kekayaan sebagai
sesuatu yang terpisah dengan cara distribusinya dan tuntutan realisasi keadilan
sosial.35
Pertumbuhan ekonomi islam tidak sekedar aktivitas produksi material
semata. Lebih dari itu pertumbuhan ekonomi merupakan aktivitas menyeluruh
dalam bidang produksi yang terkait dengan keadilan distribusi. Pertumbuhan
ekonomi islam bukan hanya timbul dari masalah ekonomi manusia semata, akan
tetapi juga dari tujuan ilahi yang tertera dalam Al-Qur’an dan Hadist.36
34 Https://Quran.Kemenag.Go.Id/ : Qs. Hud (11) :61, N.D. 35 Adam, “Analisis Pengaruh Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi Islam". Hlm 55. 36 Bukhori Muslim, “Perbandingan Ekonomi Islam Dengan Ekonomi Kapitalis” Vol Iv (2012):
Hlm 317.
21
e. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Islam
Islam memiliki karakter tersendiri agar tujuan pertumbuhan ekonomi dapat
dicapai. Ada beberapa karakteristik pertumbuhan ekonomi dalam islam yakni :
1) Serba meliputi, maksudnya adalah islam melihat pertumbuhan lebih dari
sekedar materi dan memiliki tujuan yang lebih universal dibandingkan dengan
orientasi terbatas yang ingin dicapai oleh sistem kontemporer yaitu
menciptakan keadilan sosial.
2) Berimbang, maksudnya adalah pertumbuhan ekonomi islam tidak hanya
diorientasikan untuk menciptakan pertumbuhan produksi namun ditujukan
berlandaskan keadilan distribusi.
3) Realita, adalah suatu pandangan terhadap permasalahan sesuai dengan
kenyataan
4) Keadilan, maksudnya adalah islam menegakkan hukum-hukumnya didasarkan
atas keadilan diantara manusia.
5) Bertanggung jawab, merupakan fondasi paling penting diungkapkan secara
jelas dan gamblang dalam syariat islam.
6) Mencukupi, maksudnya adalah karakter yang menggambarkan kedudukan atau
posisi manusia yang merupakan duta Allah dimuka bumi dan inilah yang
mecirikan tujuan dan pengaruh pertumbuhan ekonomi islam.37
37 Utami Ayudya, “Pengaruh Konsumsi, Ekspor Dan Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Regional Sumater Utara,” N.D. Hlm 22-24
22
f. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Dalam Konteks
Ekonomi Islam
Dalam konteks ekonomi syari’ah setidaknya terdapat tiga faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu :
1) Investible resources (sumber daya yang dapat di investasikan)
Investible resources adalah segala bentuk sumber daya yang dapat
digunakan untuk menggerakan roda perekonomian. Sumber daya tersebut antara
lain sumber daya manusia maupun sumber daya modal. Untuk SDA yang pada
dasarnya merupakan anugerah dari Allah dan telah disiapkan Allah untuk
kepentingan manusia dalam melaksanakan tuganya sebagai Khalifah di muka
bumi, maka harus dioptimalkan dengan baik dan tetap menjaga kelestarian dan
keseimbangan alam dengan baik.38
2) Sumber daya manusia dan entrepreneurship
Ketika basis ekonomi syari’ah adalah sektor riil, maka sebuah
keniscanaan. Dibanding dengan Jepang dan Singapura yang memiliki jumlah
entrepreneur hingga 10 persen dan 4 persen dari jumlah penduduk mereka,
Indonesia hingga tahun 2012 menurut kementrian koperasi dan UKM, baru
memiliki sebanyak 0,18 % dari jumlah penduduk. Padahal para entrepreneur inilah
yang akan menjadi ujung tombak dalam membangun kemandirian ekonomi.
Kemandirian ekonomi dapat dicapai melalui dua hal, yaitu optimalisasi potensi
lokal dan pengembangan budaya bisnis syari’ah.39
38 Irfan Syauqi Beik, Laily Dwi Arsyianti, Ekonomi Pembangunan Syariah (Jakarta: Pt Raja
Grafindo Persada, 2017). Hlm 23. 39 Irfan Syauqi Beik, Laily Dwi Arsyianti. Hlm 25
23
3) Teknologi dan inovasi
Islam adalah sebuah negara yang senantiasa memerintahkan kepada
umatnya untuk senantisa inovatif, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda
: “Sesungguhnya Allah menyukai orang mukmin yang berkarya (al mu’min al
muhtarif)” ( HR Baehaqi).
Makna dari hadits tersebut sangat erat kaitannya dengan inovasi, karena
setiap karya itu pada dasarnya lahir dari sebuah karya. Karena itu, pertumbuhan
ekonomi dalam Islam akan berjalan dengan baik apabila masyarakat memahami
kewajibannya unutuk menghasilkan karya melalui proses-proses yang kreatif dan
inovatif.40
2. Ekspor
a. Definisi Ekspor Dalam Perskektif Islam
Ekspor adalah aktivitas perdagangan luar negeri yang melakukan pengiriman
dan penjualan barang maupun jasa ke pasar luar negeri. Aktivitas ekspor
menimbulkan aliran barang ke luar negeri, sementara imbalannya adalah berupa
aliran pendapatan berupa devisa yang masuk ke dalam negeri. Dengan demikian,
jelaslah bahwa aktivitas ekspor akan menambah pendapatan nasional.41
Perdagangan internasional atau ekspor dalam pandangan ekonomi islam
adalah sebuah keniscayaan, karena tidak mungkin sebuah bangsa dapat memenuhi
kebutuhan negerinya sendiri. Allah SWT telah menciptakan pada setiap daerah dan
negara keunggulan dan keterbatasan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Allah
didalam Q.S Fushilat ayat 10 :
سواءال أربعةأيام فى تها أقو ركفيهاوقدرفيها وب سىمنفوقها رو لسائلينوجعلفيها
40 Irfan Syauqi Beik, Laily Dwi Arsyianti. Hlm 26 41 Karya, Detri Dan Syamri Syamsuddin," Makro Ekonomi Pengantar Untuk Manajemen",
Jakarta, Penerbit: Pt Raja Grafindo Persada, Hlm,150-151.
24
Artinya :
“ Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)
nya dalam 4 masa. (penjelasan itu sebagai jawaban bagi orang yang bertanya)”.
(Q.S. Fhusilat:10).42
Ayat diatas dapat ditafsirkan bahwasannya “Dia menentukan padanya kadar
makanan-makanan (penghuni) nya”. Maksudnya adalah Allah memberikan rezeki
kepada penduduknya dan apa yang sesuai dengan kehidupan mereka berupa
perdagangan, pohon-pohon dan manfaat yang ada pada setiap negeri Allah tidak
manjadikannya di daerah lain, supaya sebagian dengan lainnya bisa saling
menghidupi melalui perdagangan dan perjalanan dari satu negeri ke negeri yang lain.
b. Etika Perdagangan Internasional Dalam Konsep Al-Quran
Perdagangan internasional dalam konsep Al-Quran memiliki beberapa etika
yang harus dijalankan yaitu :
1) Internalisasi spritual keagamaan
Internalisasi spritual keagamaan mempunyai maksud bahwasannya dalam
melakukan perdagangan internasional penerapan spritualitas dalam perdagangan
menunjukkan kekuatan yang positif dalam segala kegiatannya. Perlunya pelaku
perdagangan mengimplementasikan spiritual islam, tidak hanya berlaku pada
kegiatan perdagangan domestik saja, akan tetapi harus juga diterapkan pada
perdagangan internasional karena yang diperdagangkan adalah komoditas ekspor
dan impor dimana peluang terjadinya kecurangan, korupsi, penipuan, dan rekayasa
keuangan lebih besar dibandingkan dengan perdagangan domestik.
42 Https://Quran.Kemenag.Go.Id/ : Q.S. Fussilat (41):10, N.D.
25
2) Penekanan kehalalan produk ekspor dan impor
Melakukan kegiatan perdagangan seperti ekspor dan impor yang perlu
ditekankan adalah kehalalan komoditas yang diperdagangkan. Islam sebagai salah
satu agama yang juga ikut andil dalam mengatur persoalan produk dan makanan
selalu menekankan pada aspek halalan tayyiban. Sistem yang membedakan
jaminan halal dengan sistem kualitas yang lain bertitik tolak kepada kualitas itu
sendiri. Dalam sistem kualitas konvensional, kualitas didefinisikan berdasarkan
pada konsensus manusia, sementara sistem jaminan halal didasarkan kepada ajaran,
Hadits, Qiyas, dan Ijma’ Ulama.
3) Pelarangan suap dan korupsi
Suap dan korupsi merupakan suatu hal yang dilarang dalam ajaran islam,
dalam konteks perdagangan internasioanl seperti ekspor dan impor hal semacam
ini sangat sering terjadi dan merupakan hal yang dilarang dalam syariat islam.
Semua bentuk praktik suap menyuap di sektor kehiduan seperti money politik,
gratifikasi, pelicin, komisi, pungli dan lain-lain merupakan hal yang diharamakan.
4) Pencegahan praktik riba
Riba bisa terjadi ketika pedagang meminjam uang untuk modal dan
pengembaliannya sesuai waktu yang ditentukan dan pengembaliannya harus
dilebihkan dari jumlah modal yang dipinjam. Riba merupakan transaksi haram dan
termasuk dosa besar sehingga merupakan hal yang dilarang untuk dilakukan dalam
perdagangan internasioanl.
5) Kesetaraan timbangan dan takaran
Pelaku perdagangan internasional harus menerapkan sikap kejujuran dalam
takaran dan timbangan (quantity). Sebab, dalam konteks ekonomi islam hal yang
perlu di perhatikan dalam melakukan perdagangan internasioanl adalah
memperhatikan prinsip etika perdagangan yang digariskan dalam islam, salah
satunya yaitu kejujuran dalam takaran.
26
6) Penerapan akuntansi syari’ah dalam ekspor dan impor
Penulisan administrasi pembukuan dalam seluruh aspek sangat dibutuhkan
guna menghindari terjadinya sengketa perdagangan internasional. Tidak sedikit
kasus permasalahan yang terjadi dalam perdagangan internasioanl di akibatkan
oleh lemahnya akkuntansi pembukuannya.43
c. Keterkaitan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Kegiatan ekspor merupakan salah satu penggerak perekonomian. Apabila
ekspor suatu wilayah meningkat, maka pengeluaran pemerintah akan meningkat pula,
dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional. Akan tetapi
sebaliknya, pendapatan nasional tidak akan dapat mempengaruhi besar kecilnya
ekspor. Jika suatu negara melakukan aktivitas ekspor barang maupun jasa ke luar
negeri, maka negara tersebut haruslah memproduksi barang dan jasa melebihi jumlah
produksi yang diperlukan didalam negeri. Dengan meningkatnya jumlah produksi
(barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu negara, maka akan meningkatkan
pendapatan nasional di negara atau daerah tersebut. Sebab, ekspor adalah salah satu
jenis dari pengeluaran agregat yang dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional
maupun regional yang ingin dicapai suatu negara atau wilayah.44
Perkembangan ekspor dapat menciptakan percepatan dalam pertumbuhan
ekonomi di berbagai negara. Perkembangan ekspor yang pesat akan menyebabkan
pertambahan perbelanjaan agregat, yang pada akhirnya akan menimbulkan
pertumbuhan pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang pesat.45
43 Harahap, Hakim Muda, “Epistemologi Perdagangan Internasional Dalam Konsep Al-
Quran.” Vol 3. 2019. Hlm.236 44 Syekh, Sayid, 2014, Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta: Gaung Persada Press Group.
Hlm.73. 45 Sukirno Sandono, Makro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada,
N.D.).
27
d. Faktor Yang Menentukan Ekspor
Faktor yang paling penting dalam menentukan ekspor di suatu wilayah adalah
kemampuan dari setiap wilayah untuk dapat mengeluarkan barang maupun jasa yang
dapat bersaing di pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang ataupun
jasa yang di ekspor tersebut haruslah paling sedikit sama baiknya dengan yang
diperjual belikan dalam pasaran luar negeri. Cita rasa masyarakat luar negeri terhadap
barang yang diekspor juga merupakan hal yang harus diperhatikan karena memiliki
peran penting dalam menentukan ekspor suatu wilayah. Secara umum boleh
dikatakan bahwa semakin banyak barang yang memiliki keistimewaan yang demikian
yang dihasilkan suatu negara, maka akan memungkinkan semakin banyak pula ekspor
yang dapat dilakukan.46
3. Impor
a. Definisi Impor Dalam Perspektif Islam
Impor (import) adalah suatu aktivitas memasukan produksi barang dan jasa
dari luar negeri atau aliran pengeluaran untuk membeli barang-barang luar negeri.
Kegiatan impor adalah bocoran dari aliran pendapatan nasional.47 Impor adalah
pembelian barang-barang dan jasa dari luar negeri untuk kebutuhan dalam negeri.
Dengan demikian, ekspor impor akan menimbulkan aliran uang ke luar negeri dan
imbalannya adalah barang dan jasa luar negeri masuk ke dalam negeri.48
Impor merupakan kebutuhan barang dan jasa dari negara lain untuk negara
sendiri. Dengan itu kegiatan impor akan menimbulkan uang ke luar negeri dan timbal
baliknya adalah barang dan jasa negara lain masuk kedalam negeri.49 Hal ini diperkuat
dengan surat al-Jum’ah ayat 10 :
46 Sandono. Hlm 205 47 Umi Hasanah Erni And Sunyoto Danang, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (Yogyakarta: Pt
Caps, N.D.). Hlm 74 48 Detri, Makro Ekonomi Pengantar Untuk Manajemen. Hlm 151 49 Syamsuddin Syamri, Makro Ekonomi Pengantar Untuk Manajemen (Depok: Pt Raja
Grafindo Persada, 2016).
28
ا ثي ك روا الله
ك
واذ
هل الل
ض
وا من ف
غ
رض وابت
ال
وا ف ش
تان
ف
وة
ل ضيت الص
ا ق
اذ
ف
لحونف
م ت
ك
عل
ل
Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi
dan carilah karunia Allah banyak-banyak suapaya kamu beuntung”. (QS Jumuah
:10).50
Ayat diatas menjelaskan 2 hal penting yang harus diperhatikan. Yaitu,
(bertebaranlah dimuka bumi) dan (carilah anugerah/rezeki Allah). memiliki makna
perintah dari Allah agar umat segara bertebaran di muka bumi untuk melakukan
kegiatan jual beli setelah melaksanakan shalat fardhu, kemana bertebarannya itu
Allah tidak membatasinya hanya sekedar di kecamatan, kampung, provinsi,
kabupeten, atau Indonesia saja. Allah memerintahkan untuk bertebaran di muka bumi,
atau menjangkau cakupan yang lebih luas seperti ke luar negeri.51
c. Dampak Positif dan Negatif Akibat Adanya Pembatasan Aktivitas Impor
Pembatasan aktifitas impor memiliki dampak positif terhadap perekonomian
suatu negara yakni :
1) Menumbuhkan rasa cinta kepada produk dalam negeri.
2) Mengurangi keluarnya devisa keluar negeri.
3) Mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang impor.
4) Memeperkuat posisi neraca pembayaran.
50 Https://Quran.Kemenag.Go.Id/ : Qs Jumuah (62) :10, N.D. 51 Janizfati, “Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Dalam
Perspektif Ekonomi Islam,” N.D.Hlm.40
29
Daerah yang melakukan pembatasan impor juga akan menerima dampak yang
tidak di inginkan. Kegiatan pembatasan impor di suatu daerah dapat mengakibatkan
tindakan balasan bagi negara atau daerah yang merasa dirugikan. Yang akhirnya
berdampak terhadap aksi balas-membalas kegiatan kuota impor, yang akhirnya
perdagangan intenasional menjadi ikut berkurang dan tidak bergairah, akibat
selanjutnya yaitu terganggunya pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya lapangan
kerja di negara-negara yang bersangkutan.52
d. Keterkaitan Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Islam mengajarkan dalam mencari rezeki sesuai dengan yang diprintahkan
oleh Allah SWT, dan Allah SWT juga telah memerintahkan hambanya untuk berjalan
ke segala penjuru dimuka bumi yang luas, bertebaran mencari karunia yang terhampar
sebanyak-banyaknya dengan cara yang baik, melakukan perdagangan lintas batas
atau perdagangan internasional, karena pada dasarnya ekonomi islam merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari tata cara kehidupan manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhannya secara ekonomi guna memperoleh Ridha Allah SWT.
Kegiatan perdagangan internasioanal (eskpor impor) bagi suatu negara merupakan
bagian yang amat penting bagia perekonomian secara nasioanal. Karena kegiatan ini
berpengaruh secara langsung terhadap pembangunan ekonomi khususnya produk
domestik bruto (PDB). 53
Ibnu khaldun berpendapat bahwa melalui kegiatan perdagangan luar negeri,
kepuasan masyarakat, keuntungan pedagang, dan kekayaan negara semuanya
mneingkat. Dan barang-barang dagangan menjadi lebih bernilai ketika para pedagang
membawanya dari suatu negara ke negara lain. Perdagangan luar negeri dapat
menyumbang secara positif kepada tingkat pendapatan negara, tingkat pertumbuhan
52 Yusuf Annisa, “Kontribusi Ekspor Dan Impor Terhadap Pendapatan Nasional Dalam
Perspektif Ekonomi Islam (Srudy Komparasi Indonesia Dan Qatar Periode 2012-2016),” N.D., 40. 53 Siti Ngatiqoh Dan Isti’anah, “Pengaruh Ekspor Impor Bagi Pertumbuhan Ekonomi Dalam
Perspektif Islam” Vol 3, No 2 (2020): Hlm 98.
30
serta tingkat kemakmuran. Jika barang-barang luar negeri mempunyai kualitas yag
lebih baik dari dalam negeri, tentunya ini akan memicu impor. Paa saat yang
bersamaan produsen didalam negeri harus berhadapan dengan produk berkualitas
tinggi dan kompetitif sehingga mereka harus berusaha untuk meningkatkan produksi
mereka.54
Besar kecilnya kegiatan impor sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
nasional yang terjadi didalam perekonomian. Hal ini sesuai dengan teori yang
mengatakan bahwa “makin tinggi pendapatan nasional, maka akan besar pula impor
yang dapat dilakukan oleh negara atau wilayah tersebut, dan fungsi impornya
menggambarkan hubungan diantara nilai impor yang dilakukan dengan tingkat
pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional yang akan dicapai”.55
Kegiatan impor barang dari luar negeri dilakukan guna memenuhi kebutuhan
yang tidak ada didalam negeri. Allah SWT menghalalkan jual beli, dan Allah SWT
memberikan kebebasan kepada mereka untuk berniaga dengan siapa saja dan kemana
saja, bahkan dengan negara kafir sekalipun diperbolehkan, asalkan masih tetap dalam
syaria’at islam. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 275 yang
artinya : “Allah menghalalkan jual beli “ yang berarti perdagangan bersifat umum,
baik dalam dan luar negeri. Tidak ada nash pun yang menyatakan larangan kepada
seorang muslim untuk untuk mengimpor komoditi ke dalam negeri.56
54 Farah Kamalia, “Kontribusi Ekspor-Impor Terhadap Pendapatan Negara Dalam Perspektif
Ekonomi Islam (Studi Empiris Indonesia Dan Arab Saudi). Skripsi,” 2011, Hlm 37. 55 Sayid, Pengantar Ekonomi Makro. Hlm 75 56 Melati Oktavia Linda, “Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap Utang Luar Negeri Indonesia
Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” N.D., 48–50.
31
e. Faktor-Faktor Yang Menentukan Impor
Terdapat dua faktor yang menentukan impor suatu Negara atau daerah antara
lain :
1) Tingkat Pendapatan Nasional
Impor adalah pengeluaran terpengaruh yang berarti semakin tinggi
pendapatan nasional maka akan semakin tinggi pula impor yang akan di lakukan.
2) Inflasi
Inflasi yang terjadi di suatu daerah akan menyebabkan secara keseluruhan
barang buatan dalam negeri menjadi lebih mahal. Hal ini mendorong masyarakat
membeli lebih banyak barang impor.57
4. Investasi
a. Definisi Investasi Dalam Perspektif Ekonomi islam
Dalam bahasa Arab, investasi disebut dengan istitsmar, yang bermakna
“menjadikan berbuah, berkembang dan meningkat.58 Investasi dapat berarti menunda
pemanfaatan harta yang dimiliki pada saat ini, atau berarti menyimpan, mengelola,
dan mengembangkannya merupakan hal yang dianjurkan oleh Allah SWT.59
Aktivitas ekonomi maupun bisnis investasi dalam Islam merupakan salah satu
bentuk ibadah yang dapat mencapai kesejahteraan. Akan tetapi prinsip utamanya
haruslah halal dan thayyib, serta terhindar dari unsur ribawi serta tidak berlebihan
(israf). Selain itu, dalam kegiatan investasi, Islam mengajarkan kepada umatnya
untuk berusaha mendapatkan kehidupan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat.
Memperoleh kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat ini yang dapat menjamin
tercapainya kesejahteraan lahir dan batin.60
57 Sandono, Makro Ekonomi Teori Pengantar Hlm 207-208. 58 Agus, “Analisis Penerapan Prinsip Syari’ah Di Pasar Modal Konvensional, Tesis, (Jakarta: Psca
Sarjana Universitas Trisakti),” 2017, Hlm 38. 59 Septiani, Indri, “Pandangan Hukum Islam Tentang Investasi Cryptocurrency", Tesis (Banten:
Uin Serang Banten), 2019. Hlm 5 60 Sakinah, “Investasi Dalam Islam” Vol 1, No 2 (2014): Hlm 2.
32
b. Investasi Yang Baik Menurut Islam
Menurut perspektif ekonomi Islam, investasi yang baik adalah investasi yang
memenuhi prinsip-prinsip berikut:
1. Tidak mencari rizki pada hal yang haram, juga cara menerima dan tidak
menghabiskan untuk hal-hal yang haram.
2. Tidak menzhalimi dan tidak dizhalimi.
3. Keadilan pendistribusian pendapatan.
4. Transaksi dilaksanakan atas dasar ridha sama ridha (an-taradin).
5. Tidak ada tindak riba, maysir / perjudian / spekulasi dan gharar
(ketidakjelasan / samar-samar). 61
Uraian di atas menjelaskan bahwa Islam sangat menganjurkan investasi tapi
bukan dalam semua bidang usaha diperbolehkan dalam berinvestasi. Aturan-aturan
di atas menetapkan batasan-batasan yang halal atau boleh dilakukan dan yang haram
atau tidak boleh dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengendalikan manusia dari
kegiatan yang membahayakan masyarakat. Jadi, dapat dikatakan semua kegiatan
investasi harus mengacu kepada hukum syariat Islam yang berlaku. Investasi yang
dianjurkan dalam Islam merupakan investasi yang akan memenuhi kebutuhan hidup
semua orang tanpa terkecuali serta harus ada pembagian pendapatan dan kekayaan
yang adil. Semua aspek dalam kehidupan harus dijalankan secara seimbang dalam
menjalankan kegiatan perekonomian. Hal ini, termasuk kegiatan investasi yang
dilakukan oleh umat manusia.62
61 Sakinah. Hlm 254-255 62 Sakinah. Hlm 255
33
c. Konsep Investasi Dalam Perspektif Islam
Konsep investasi dalam ajaran islam yang diwujudkan dalam bentuk non
finansial yang berimplikasi terhadap kehidupan ekonomi yang kuat juga tertuang
didalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 9 :
وليق و ق واالله فليت فااخاف واعليهم ضع يةا ل واوليخشالذينلوترك وامنخلفهمذ ر
سديداا قولا
Artinya :
“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seiandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap
kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang jujur” (Q.S. An-Nisa : 9).63
Ayat Diatas menganjurkan untuk berinvestasi dengan mempersiapkan
generasi yang kuat, baik aspek intelektualitas, fisik, maupun aspek keimanan
sehingga terbentuklah sebuah kepribadian yang utuh. Tentang investasi dalam Al-
Quran dengan jelas disebutkan bahwa berinvestasi merupakan jalan yang
diperintahkan oleh Allah untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah.
Investasi syariah tidak hanya berorientasi pada persoalan duniawi
sebagaimana yang dikemukakan para ekonom sekuler. Ada unsur lain yang sangat
menentukan berhasil tidaknya suatu investasi di masa depan, yaitu ketentuan dan
kehendak Allah.64 Sebagaimana Allah telah berfirman dalam surah Al-Luqman ayat
34:
63 Https://Quran.Kemenag.Go.Id/ : Q.S. An-Nisa’: (4) : 29. 64 Selli Imaniar, “Pengaruh Investasi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Dalam
Perspektif Islam (Studi Pada Provinsi Lampung Tahun (2012-2016),” 2018, Hlm 26.
34
عن الله
ا ان
اذ س م
ف
ري ن
د
وما ت
رحام
ال
م ما ف
ويعل
يث
غ
ل ال
ويية
اع م الس
ه عل
د
بي
ليم خ ع الله
ان
موت
رض ت
ي ا
با
س
ف
ري ن
د
وما ت
ا
دسب غ
ك
ت
Artinya: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang
Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada
dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang
akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi
mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
(Q.S. Al-Luqman : 34).65
Ayat di atas menjelaskan bahwa Islam memadukan antara dimensi dunia &
akhirat. Setelah kehidupan dunia yang fana, ada kehidupan akhirat yang abadi. Setiap
muslim harus berupaya meraih kebahagian di dunia dan akhirat. Kehidupan dunia
hanyalah sarana dan masa yang harus dilewati untuk mencapai kehidupan yang kekal
di akhirat.66
Konsep di atas bukanlah hal yang bisa diremehkan, dimana antara urusan
dunia dengan akhirat tidak bisa dipisahkan. Sehingga memberikan pengaruh yang
sangat besar, termasuk salah satunya pada urusan ekonomi. Oleh karena itu, investasi
sebagai salah satu bahasan yang ada pada ilmu ekonomi, tentunya juga memiliki
aturan-aturan yang sesuai dengan syariat agama Islam. Jadi, investasi yang islami
adalah pengorbanan sumber daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang
pasti, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-prinsip
syariah secara menyeluruh (kaffah). Selain itu, semua bentuk investasi dilakukan
dalam rangka ibadah kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan lahir batin di dunia
dan akhirat baik bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
65 Https://Quran.Kemenag.Go.Id/ : Q.S. Al-Luqman (31) : 34, N.D. 66 Selli Imaniar, “Pengaruh Investasi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Dalam
Perspektif Islam (Studi Pada Provinsi Lampung Tahun (2012-2016).”
35
d. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam Dalam Investasi
Investasi pada dasarnya adalah bentuk aktif dari sistem ekonomi syariah, oleh
sebab itu ada beberapa prinsip-prinsip Islam dalam muamalah yang harus
diperhatikan oleh pelaku investasi syariah adalah:
1) Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara
mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang haram.
2) Tidak mendzalimi dan tidak didzalimi.
3) Keadilan pendistribusian kemakmuran.
4) Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.
5) Tidak ada unsur riba, maysir (perjudian/spekulasi), dan gharar (ketidak
jelasan/samar-samar).67
e. Aspek-Aspek Berinvestasi Dalam Pandangan Islam
Terdapat beberapa aspek yang harus dimiliki dalam berinvestasi menurut
perspektif islam antara lain :
1) Aspek material atau finansial, artinya suatu bentuk investasi hendaknya
menghasilkan manfaat finansial yang kompetitif dengan investasi lainnya.
2) Aspek kehalalan, artinya investasi harus terhindar dari unsur-unsur yang
haram.
3) Aspek sosial dan lingkungan, artinnya suatu bentuk investasi hendaknya
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat banyak dan lingkungan
sekitar, baik untuk generasi saat ini maupun yang akan datang.
4) Aspek pengharapan kepada ridha Allah, artinya suatu bentuk investasi
tertentu dipilih adalah dalam rangka mencapai ridha Allah.68
67 Selli Imaniar. Hlm 28 68 Elif Pardiansyah, Investasi Dalam Perspektif Ekonomi Islam: Pendekatan Teoritis Dan
Empiris . Jurnal Ekonomi Islam, Volume 8, Nomor 2. Hlm 342
36
f. Keterkaitan Investasi Dengan Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari
setiap negara yaitu Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi
baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya
manusia, kemudian Pertumbuhan penduduk, serta Kemajuan teknologi.69
Kegiatan invetasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan
nasional dan akan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Peranannya
bersumber dari tiga fungsi penting kegiatan invetasi didalam perekonomian. Yang
pertama, investasi merupakan salah satu pengeluaran agregat. Maka kanaikan
investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional. Yang
kedua, pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambahkan
kapasitas memproduksi di masa depan dan perkembangan ini akan menstimulirkan
pertambahan produksi nasional dan kesempatan kerja. Yang ketiga, investasi selalu
diikuti dengan perkembangan teknologi. Perkembangan ini akan memberikan
sumbangan penting ke atas kenaikan produktivitas dan pendapatan perkapita.70
B. Studi Relevan
Untuk mengetahui lebih jelas tentang penelitian ini, maka sangat penting
untuk menjajaki penelitian terdahulu dengan masalah yang berdekatan dengan fokus
pembahasan dalam judul penelitian ini, Penelitian ini mengacu pada beberapa hasil
penelitian yang memiliki persamaan ataupun perbedaan sehingga dijadikan sebagai
salah satu sumber referensi. Oleh karena itu berikut ini di paparkan beberapa penelitian
terdahulu :
69 Rini Sulistiawati, “Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Penyerapan
Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat Di Provinsi Di Indonesia” 3 (2012): 35. 70 Sadono, Makro Ekonomi Modern, Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian
Baru.
37
Tabel 2.1.
Penelitian Sebelumnya
No Keterangan Analisa Kesimpulan
1. Elsa Siti Fauziah dan Abdul
Kholik Khoerullah dengan
judul Jurnal: “ Pengaruh Ekspor
Dan Impor Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Dengan
Kurs Sebagai Variabel
Intervenig”.71
Mengunakan
metode Deskriptif
Kuantitatif
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
variabel ekspor dan
impor berpengaruh
secara langsung
terhadap pertumbuhan
Ekonomi.
2. Luh Ima Dewi Susi S, I Ketut
Kirya, Fridayana Yudiaatmaja,
dengan judul jurnal : “
Pengaruh Investasi, Tenaga
Kerja Dan Ekspor Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di
Kabupaten Buleleng Periode
2008-2012.72
Menggunakan
metode deskriptif
kuantitatif kausal.
Terdapat pengaruh
investasi, tenaga kerja
dan ekspor terhadap
pertumbuhan ekonomi,
besar pengaruh
investasi, tenaga kerja
dan ekspor adalah
sebesar 89,9 persen.
3. Sayekti Suindyah, dengan judul
jurnal : “ Pengaruh Investasi,
Tenaga Kerja Dan Pengeluaran
Pemerintah Terhadap
pertumbuhan Ekonomi di
Provinsi Jawa Timur”.73
Menggunakan
metode deskriptif
kuantitatif
Variabel bebas atau
investasi, tenaga kerja
dan pengeluaran
pemerintah berpengaruh
positif signifikan
terhadap variabel terikat
71 Siti Fauziah Elsa And Kholik Khoerul Abdul, “Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Dengan Kurs Sebagai Variabel Intervenig” 1 (N.D.). Hlm 1 72 Luh Ima Dewi Susi S, I Ketut Kirya, Fridayana Yudiaatmaja, “Pengaruh Investasi, Tenaga
Kerja Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Buleleng Periode 2008-2012” Vol
3, No 1 (2015): Hlm 1. 73 Suindyah Sayekti, “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur,” N.D. Hlm 1
38
atau pertumbuhan
ekonomi.
4. Dara Resmi Asbiantari,
Manuntun Parulian Hutagaol
dan Alla Asmara, Dengan judul
Jurnal : “Pengaruh Ekspor
Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia”.74
Mengunakan
metode deskriptif
kuantitatif
Ekspor disektor industrI
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi
baik dalam periode
jangka pendek maupun
pada periode jangka
panjang
5. Dedi Suhendro, dengan judul
jurnal : “Pengaruh Investasi dan
Ekspor Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia (Periode
Tahun 2012 Sampai Dengan
Tahun 2016)”.75
Menggunakan
metode deskriptif
kuantitatif
Secara parsial variabel
investasi berpengaruh
terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB).
Sedangkan untuk
variabel ekspor secara
parsial variabel ekspor
tidak berpengaruh
terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB)
74 Dara Resmi Asbiantari, Manuntun Parulian Hutagaol, Alla Asmara, “Pengaruh Ekspor
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” 5 (2016): 29. 75 Dedi Suhendro, “Pengaruh Investasi Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia (Periode Tahun 2012 Sampai Dengan Tahun 2016)”” Vol 2, No 1 (2016): Hlm 1.
39
Berdasarkan Tabel 2.1, terkait penelitian terdahulu, maka dapat dijadikan acuan
dalam penelitian ekspor, impor dan investasi PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian terdahulu memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang
penulis lakukan. Adapun persamaannya adalah terletak pada penggunaan variabel
ekspor, impor dan investasi serta pertumbuhan ekonomi. Sedangkan yang menjadi
pembedanya adalah terletak pada penggunaan variabel Kurs Sebagai Variabel
Intervenig, Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah, lokasi penelitian, metode
penelitian, alat analisa yang digunakan, serta penambahan perspektif ekonomi islam.
Objek penelitian ini sendiri adalah pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi sebagai
variabel terikat serta ekspor, impor dan investasi PMTB sebagai variabel bebas.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori-teori yang telah di paparkan maka dapat diketahui
bahwasannya kunci utama dari pertumbuhan ekonomi selain dari konsumsi dan
pengeluaran pemerintah adalah investasi, ekspor dan impor yang juga memiliki
pengaruh yang terhadap pertumbuhan ekonomi.
Perdagangan internasional (ekspor dan impor) merupakan salah satu faktor
yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Aktifitas ekspor dan
impor banyak memberikan keuntungan bagi suatu Negara yang terlibat didalamnya.
Aktifitas investasi merupakan salah satu faktor utama yang akan mempengaruhi
perkembangan ekonomi suatu negara/wilayah, investasi disini terdiri dari investasi
fisik dan investasi finansial.
Ukuran keberhasilan ekonomi islam tidak semata-mata dilihat dari sisi
pencapaian materi semata atau hasil dari kuantitas, namun juga ditinjau dari sisi
perbaikan kehidupan agama, sosial dan kemasyarakatan.
Berdasarkan hal tersebut maka untuk melihat hubungan antar variabel tersebut,
dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :
40
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan teori-teori yang telah dijelasakan di atas, maka
dapat ditarik rumusan hipotesisi sebagai berikut :
H1 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan ekspor terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi periode 2012-2019
ditinjau dalam perspektif ekonomi islam.
H2 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan impor terhadap
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi periode 2012-2019
ditinjau dalam perspektif ekonomi islam.
H3 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan investasi PMTB
terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi Periode 2012-
2019 ditinjau dalam perspektif ekonomi islam.
Pertumbuhan
Ekonomi (Y)
Ekspor
(X1)
Impor
(X2)
Investasi
(X3)
Analisis dalam perspektif ekonomi islam
41
E. Hipotesis Statistik
Ho:β1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi periode 2012-
2019
Ho:β2 ≠ = 0 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi periode 2012-
2019
Ho:β1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel impor
terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi periode 2012-
2019
Ho:β2 ≠ = 0 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel impor terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi periode 2012-2019
Ho:β1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel investasi
PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi periode
2012-2019
Ho:β2 ≠ = 0 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel investasi
PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi periode
2012-2019
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah ekspor, impor dan investasi PMTB sebagai variabel
bebas, dan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat. Penelitian ini dilakukan di
Provinsi Jambi.
B. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif yang pada dasarnya
menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah menggunakan
metode statistika. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikasi perbedaan
kelompok atau signifikasi hubungan antar variabel yang diteliti. Metode deskriptif adalah
metode statistika yang menitik beratkan pada pengumpulan, penyajian, pengelolaan seta
ringkasan data yang mana aktivitas ini berlanjut pada penarikan kesimpulan.76
C. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian melalui data sekunder dengan
jenis data kurun waktu (time series) selama kurun waktu 2012-2019. Data dalam
penelitian ini meliputi :
1. Data PDRB ADHK Provinsi Jambi periode 2012-2019 miliar rupiah dan persen
dengan menggunakan data per-triwulan dan pertahun selama kurun waktu 2012-
2019. Data yang digunakan bersumber dari website resmi Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Jambi.
2. Data PDRB Sisi Pengeluaran ADHK Provinsi Jambi periode 2012-2019 miliar
rupiah dan persen dengan menggunakan data per-triwulan dan pertahun selama
kurun waktu 2012-2019. Terdiri dari data Ekspor, Impor, dan Investasi PMTB yang
bersumber dari website resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi.
76 Senneng Parsito, “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal, Dan
Penanaman Modal Dalam Negeri Terhadap Pdrb Di Provinsi Sulawesi Selatan,” N.D., Hlm 46.
43
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi dan studi pustaka.
1. Dokumentasi
Teknik ini digunakan guna memperoleh data sekunder melalui pencatatan yang
bersumber dari buku-buku literatur, serta dokumen yang berkaitan langsung dengan
ekspor, impor, dan investasi PMTB serta pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi.
2. Studi Pustaka
Untuk memperoleh data–data yang di inginkan, maka dilakukan penelitian
pustaka, baik dari buku, maupun jurnal serta publikasi Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Jambi yang berkaitan dengan penelitian ini.
E. Definisi Operasional Variabel
1. Pertumbuhan Ekonomi (Y)
Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan dari PDB/PDRB riil pada suatu
tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk menentukan
tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah adalah dengan mengukur PDRB Atas
Dasar Harga Konstan (ADHK), yang dinyatakan dalam satuan Rupiah dan Persen. Data
pertumbuhan ekonomi yang di proyeksi dalam penelitian ini adalah PDRB ADHK
Provinsi Jambi dari tahun 2012-2019 yang dinyatakan dalam miliar rupiah dan persen.
2. Ekspor (X 1)
Ekspor adalah upaya untuk melakukan penjualan komoditi yang kita miliki
kepada negara lain atau bangsa asing sesuai dengan peraturan pemerintah dengan
mengharapkan pembayaran dalam valuta asing. Nilai ekspor yang digunakan adalah
yang terdapat pada PDRB ADHK menurut pengeluaran di Provinsi Jambi dalam satuan
miliar rupiah dan persen tahun 2012-2019.
44
3. Impor (X 2)
Impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara
lain ke dalam negeri dengan melihat sisi PDRB ADHK menurut pengeluaran di
Provinsi Jambi menggunakan satuan Miliar Rupiah dan persen tahun 2012-2019.
4. Investasi (X 3)
Investasi adalah nilai riil yang diperoleh dari kegiatan penanaman modal untuk
melakukan usaha ataupun yang bersumber dari Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) di Provinsi Jambi dengan menggunakan nilai PMTB yang ada di dalam PDRB
ADHK menurut pengeluaran tahun 2012-2019.
F. Metode Analisa Data
Metode analisa dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan
analisis komponen utama (principle component analisis). Regresi berganda merupakan
alat yang digunakan untuk menentukan persamaan regresi yang menunjukan hubungan
antara variabel terikat yang ditentukan oleh dua atau lebih variabel bebas.77 Analisis
regresi pada penelitian ini adalah regresi linier berganda, yaitu regresi yang melibatkan
lebih dari satu variabel bebas (X) yaitu ekspor, impor dan investasi PMTB serta satu
variabel terikat (Y) yaitu Pertumbuhan Ekonomi.
Analisis digunakan untuk menjelaskan struktur matriks varians-kovarians dari
suatu set variabel melalui kombinasi dari variabel-variabel tersebut. Akomponen utama
merupakan suatu teknik statistik untuk mengubah dari sebagian besar variabel asli yang
digunakan yang saling berkorelasi satu dengan yang lainnya menjadi suatu set variabel
baru yang lebih kecil dan saling bebas (tidak berkorelasi lagi). Jadi analisi komponen
utama digunakan untuk mereduksi data, sehingga lebih mudah untuk
menginterprestasikan data-data tersebut.78
77 Dwi, Purwandi, “Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden.”Hlm.5 78 Noya, Wattimena, Saputri, “Penggunaan Metode Analisis Komponen Utama Untuk
Mereduksi Faktor-Faktor Inflasi Di Kota Ambon” Vol 11, No 2 (2017): Hlm 111.
45
1. Uji Asumsi Klasik
Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini nantinya menggunakan uji asumsi
klasik. Yang nantinya digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka peneliti menggunakan analisis regresi
untuk dapat membandingkan dua variabel atau lebih yang berbeda. Pada analisis
regresi untuk mendapatkan model regresi yang bisa dipertanggung jawabkan maka
asumsi-asumsi berikut harus dipenuhi. Apabila data regresi sudah melewati empat
masalah didalam uji asumsi kelasik, maka data dapat dikatakan lulus dari uji regresi.
a. Uji normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji normal tidaknya ditribusi faktor gangguan
(residual). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.79 Apabila nilai normalitas lebih
besar dari (>) 0,5 maka data yang digunakan telah berdistribusi normal, akan tetapi
sebaliknya apabila nilainya lebih kecil dari (<) 0,5 maka data yang digunakan tidak
berdistribusi normal, dan tidak layak untuk masuk kedalam model regresi.
b. Uji heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji bahwa apakah model regresi terjadi ketidak
samaan variabel dari residual atau pengamatan ke pengamatan lain.80 Heteros
kedastisitas muncul apabila nilai varian dari variabel tak bebas (Yi) meningkat.
Meningkatnya varian dari variabel bebas (Xi), maka varian dari Yi adalah tidak sama.
Untuk mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas digunakan metode grafik scatter
plot, uji white dimana apabila nilai probabilitas ( p value ) observasi R2 lebih besar
dibandingkan tingkat rasio kesalahan yang diambil (digunakan α = 5 %), maka
residual digolongkan homokedastisitas.81
79 Sayekti, Suindyah,“Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur.” Hlm.66 80 Ruslam, “Pengaruh Investasi, Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Dan Sektor
Pertambangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Wajo 2008-2017,” N.D., Hlm 38. 81 Sayekti, “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur.”Hlm. 488
46
c. Uji multikoliniearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Dalam pengujian ini dapat
menggunakan nilai variance infiation factor (VIF). Uji multikolonieritas ini terpenuhi
apabila angka VIF tidak melebihi 10.82
d. Uji autokorelasi
Auto korelasi artinya terjadinya korelasi antar anggota serangkaian observasi
yang diurutkan menurut ruang atau waktu. Cara mendeteksi autokorelasi dapat
digunakan dengan metode grafik dan uji d dari Durbi-Watson. Adapun keriterianya
adalah: Jika nilai Durbin-Watson lebih kecil dari -2 ini berrati ada auto korelasi
positif, Jika nilai Durbin-Watson terletak diantara -2 sampai +2, ini berarti tidak ada
autokorelasi. Jika nilai Durbin-Watson lebih besar +2, ini berarti ada autokorelasi
yang negatif.83
2. Regresi Berganda
Regresi berganda merupakan jenis regresi yang mana terdapat satu variabel
dependen (Y) dan lebih dari satu variabel independen. Dalam kasus yang ada, pada
umumnya jumalah variabel independen berkisar antara dua sampai empat variabel
bebas, namun penggunaan lebih penggunaan lebih dari tujuh variabel independen
dianggap tidak efektif.84 Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan cara
menetapkan persamaan Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e, dengan ketentuan :
Y = Variabel terikat (pertumbuhan ekonomi)
X1 = Variabel bebas satu (ekspor)
X2 = Variabel bebas dua (impor)
82 Akila, “Pengaruh Intensif Dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada
Cv. Vassel Palembang” 2 (2017): Hlm 40. 83 Sayekti, “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur.” 84 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Depok: Pt Raja Grafindo Persada,
2013).Hlm 224 .
47
X3 = Variabel bebas tiga (investasi)
a = Nilai konstanta
b1 = Nilai koefisien regresi X1
b2 = Nilai koefisien regresi X2
b3 = Nilai koefisien regresi X3
e = Standar error
a. Uji t
Uji koefisien regresi (t statistik) untuk menguji koefisien regresi secara persial
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menentukan t tabel , taraf
signifikan yang digunakan adalah sebesar 5 % dengan derajad kebebasan, df = (n-k-
1) dimana k merupakan jumlah variabel bebas.85
b. Uji F
Uji simultan atau uji F digunakan untuk pengujian terhadap pengaruh semua
variabel independen didalam model. Uji statistiK F pada dasarnya menunjukan
apakah semua variebel independen yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.86
Ho = ketika variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat
Hi = ketika variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
Adapun dasar pengambilan keputusan menurut santoso yakni :
1) Jika probabilitas (signifikansi) > 0.05 (a) maka Ho diterima
2) Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 (a) maka Ho ditolak dan menerima Hi
Dengan tingkat signifikansi 5% (a = 0,05). Uji F digunakan untuk menguji
signifikasi ekspor, impor dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi
Provinsi Jambi.87
85 Dwi, Purwandi, “Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden" Vol. 3 No.2, Hlm.
6. 86 Zulgani Syaparuddin, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Pad Provinsi Jambi Pendekatan
Kualitas Granger,” N.D.Hlm.320 87 Parsito, Seneng, “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal, Dan
Penanaman Modal Dalam Negeri Terhadap Pdrb Di Provinsi Sulawesi Selatan.”Hlm.51
48
c. Analisis koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi atau R2 merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi
berkisar antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati 0 maka semakin kecil
pengaruh variabel independen, sebaliknya semakin mendekati satu, maka semakin
besar pula pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.88
3) Analisis Komponen Utama
Analisis komponen utama merupakan suatu teknik untuk membentuk variabel
baru yang merupakan kombinasi linear dari variabel asal. Jumlah maksimum dari
variabel baru yang dapat dibentuk adalah sama dengan jumlah variabel asal, dan antara
variabel baru tidak berkorelasi . Analisis komponen utama adalah teknik yang digunakan
untuk menyederhanakan suatu data dengan cara mentransformasi data secara linear
sehingga terbentuk sistem koordinat baru dengan varians maksimum.89
Secara aljabar analisis komponen utama adalah kombinasi linier khusus dari p
perubah acak X1, X2, X3,….,X sebagai sumbu kordinat. Sumbu baru tersebut merupakan
arah dengan variabelitas maksimum dan memberikan kovariansi yang lebih sederhana.
88 Syaparuddin, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Pad Provinsi Jambi Pendekatan Kualitas
Granger.”Hlm.321 89 Sunarsi Habib Abdurachman, Hanny Komalig, And Nelson Nainggolan, “Penggunaan
Analisis Komponen Utama Dalam Penggabungan Data Peubah Ganda Pada Kasus Produksi Pertanian
Dan Perkebunan Di Wilayah Bolaang Mongondow Tahun 2008” 3 (2014): 2.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Kondisi Geografis Provinsi Jambi
Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 000 45’ sampai 200 45’ lintang
selatan dan antara 10100 10’ sampai 10400 55’ bujur timur. Sebelah utara berbatasan
dengan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan,
sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah barat
berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu. Luas Wilayah Provinsi Jambi
53.435 Km2 dengan luas daratan 50.160,05 Km2 dengan luas daratan 50.160,05 Km2
terdiri dari :
a. Kabupaten Kerinci 3.355,27 Km2 (6,69%)
b. Kabupaten Merangin7.679 Km2 (15,31%)
c. Kabupaten Sarolangun 6.184 Km2 (12,33%)
d. Kabupaten Batanghari 5.804 Km2 (11,57%)
e. Kabupaten Muaro Jambi 5.326 Km2 (10,62%)
f. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 5.445 Km2 (10,86%)
g. Kabupaten Tanjung Jabung Barat 4.649,85 Km2 (9,27%)
h. Kabupaten Tebo 6.461 Km2 (12,88%)
i. Kabupaten Bungo 4.659 Km2 (9,29%)
j. Kota Jambi 205,43 Km2 (0,41%)
k. Kota Sungai Penuh 391,5 Km2 (0,78%).90
90 Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Provinsi Jambi Dalam Angka 2020, 57 (Jambi, 2020).
Hlm 11-14
50
Tabel 4.1. Luas Daerah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi, Tahun
2019.
Sumber : Badan Puat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2019
2. Pertumbuhan Penduduk Di Provinsi Jambi
Jumlah penduduk Provinsi Jambi tahun 2019 sebanyak 3.624.579 ribu jiwa, pada
tahun 2018 sebanyak 3.570.272 ribu jiwa selama kurun waktu tersebut terjadi
pertumbuhan sebesar 1,52 persen. Kepadatan penduduk tahun 2019 menurut
Kabupaten/Kota: Kabupaten Kerinci 71,14 orang/km2, Kabupaten Merangin 50,65
orang/km2, Kabupaten Sarolangun 48,82 orang/km2, Kabupaten Batanghari 47,02
orang/km2, Kabupaten Muaro Jambi 83,25 orang/km2, Kabupaten Tanjab Timur 40,40
orang / km2, Kabupaten Tanjab Barat 71,82 orang/km2, Kabupaten Tebo 54,87 orang/
km2, Kabupaten Bungo 80,44 orang/ km2, Kota Jambi 2.943,76 orang/ km2, Kota
Sungai Penuh 232,21 orang/km2.91
91 Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.
51
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Provinsi Jambi Menurut Kabupaten/Kota, 2018-2019
Wilayah 2018 2019
Kerinci 237.791 238.682
Merangin 383.480 388.928
Sarolangun 295.985 301.908
Batang Hari 269.966 272.879
Muaro Jambi 432.305 443.364
Tanjung Jabung Timur 218.413 219.985
Tanjung Jambung Barat 328.343 333.932
Tebo 348.760 354.485
Bungo 367182 374.770
Kota Jambi 598.103 604.736
Kota Sungai Penuh 89.944 90.910
Provinsi Jambi 3.570.272 3.624.579
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2018-2019.92
3. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi
Pertumbuhan ekononomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam
menilai kinerja perekonomian , terutama didalam hal melakukan analisis tentang hasil
pembangunan ekonomi yang dilaksanakan setiap negara atau daerah. Ekonomi
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari
tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah yang terus menggambarkan
92 Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.
52
peningkatan, diharapkan dapat pula menunjukkan bahwa perekonomian wilayah atau
daerah tersebut dengan baik.93
Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu perangkat data ekonomi
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah
(provinsi maupun kabupaten/kota). Yang disajikan dalam bentuk atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan. Hal tersebut akan menunjukan keadaan
perekonomian yang ada di Provinsi Jambi dari tahun 2012-2019. Dimana data yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi
adalah data PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha :
Tabel 4.3. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi Periode 2012-2019
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2012-201994
93 Anna Yulianita, “Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Di Kabupaten Muara Enim” Vol 8, No
2 (2010): Hlm 98. 94 Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Provinsi Jambi Dalam Angka 2020.
Tahun Triwulan
I
Triwulan
II
Triwulan
III
Triwulan
IV
Pertumbuhan
Ekonomi Persen
2012 24407,10 25835,93 26564,60
27807,45
7,03
2013 26831,47
28066,35
28260,83
28607,48
6,84
2014 29267,50
29932,46
30164,96
30626,52
7,36
2015 30676,87
31217,95
31509,67
31632,92
4,21
2016 31779,84
32345,92
32757,23
33618,14
4,37
2017 33109,12
33721,56
34301,23
35369,80
4,60
2018 34640,01
35338,86
35902,43
37087,00
4,74
2019 36263,42
37055,64
37525,67
38419,88
4,40
53
Berdasarkan tabel 4.3, PDRB menunjukan pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Jambi masih belum begitu optimal, terdapat beberapa kali mengalami penurunan.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi terdapat pada tahun 2014 yakni sebesar 7,36 % dan
mengalami pertumbuhan terendah pada tahun 2015 yang tumbuh sebesar 4,21 %. Rata-
rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi adalah sebesar 5,44 %, masih dibawah
pertumbuhan pada tahun 2012-2014 yang berada dikisaran 6-7 %. Ekonomi Provinsi
Jambi pada 2019 tercermin dari PDRB yang tumbuh sebesar 4,40% (yoy), menurun
dibandingkan tahun 2018 sebesar 4,71% (yoy), dan masih lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan ekonomi secara nasional yang tumbuh sebesar 5,02% (yoy).
Ekonomi Provinsi Jambi masih sangat rentan terhadap faktor eksternal,
terutama oleh pengaruh naik turunnya harga komoditas pertambangan dan perkebunan.
Kebijakan yang sifatnya (by planing) menciptakan nilai tambah (value added) masih
belum tersusun dan disinergikan dengan baik pada level satuan kerja dalam rangka
meminimalkan dampak jika terjadi guncangan (shock) pada ekonomi Jambi, sehingga
outcome dari kebijakan tersebut belum mampu meminimalisir dampak perubahan
harga komoditas unggulan Provisi Jambi. Sedangkan dari sektor belanja pemerintah
melalui realisasi APBN dan APBD di Provinsi Jambi yang diharapkan menjadi
pendorong ekonomi yang memicu multiplier effect perekonomian Jambi, diindikasikan
hanya menyumbangkan porsi yang lebih rendah dibandingkan komponen penyumbang
PDRB Jambi lainnya.95
95 Kementrian Keungan Direktorat Jendral Perbendaharaan, Kajian Fiskal Regional.
54
4. Perkembangan ekspor di Provinsi Jambi
Ekspor merupakan aktivitas penjualan barang keluar negeri, bisa dilakukan oleh
banyak orang atau juga suatu badan hukum dan juga orang atau badan yang melakukan
penjualan ke luar negeri.96 Dengan adanya kegiatan eskpor pemerintah dapat
memperoleh pendapatan yang merupakan devisa. Semakin banyak yang melakukan
ekspor, maka akan semakin besar pula devisa yang akan di peroleh suatu daerah atau
negara. Perkembangan kegiatan ekspor Provinsi Jambi dari tahun 2012-2019 yang
dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.4. Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi Tahun 2012-2019
Tahun Triwulan
I
Triwulan
II
Triwulan
III
Triwulan
IV
Pertumbuhan
%
2012 15443,83 18961,48 19064,53 19400,01 -4,71
2013 20312,28 20089,67 17901,09 18055,58 4,79
2014 20468,57 20470,82 19766,90 20225,28 5,99
2015 23085,90 22886,98 21722,74 20778,02 9,32
2016 22767,92 22689,53 22858,57 22840,99 3,03
2017 23727,00 24337,50 27288,60 25198,34 10,31
2018 26152,61 25271,13 27907,24 29358,29 8,09
2019 27566,04 26926,97 28608,31 28916,06 3,06
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2012-2019.97
96 Badrus Sholeh, “Peningkatan Ekspor Neto Melalui Peran Investasi Di Indonesia” Vol 2, No
2 (2019): Hlm 82. 97 Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Provinsi Jambi Dalam Angka 2020.
55
Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa perkembangan kegiatan ekspor
di Provinsi Jambi dari tahun 2012-2019 cenderung mengalami pergerakan yang naik
turun. Berbeda dengan nilai ekspor atas dasar harga berlaku, nilai ekspor ke luar negeri
atas dasar harga konstan selama kurun waktu 2012 sampai dengan 2019 menunjukkan
arah pertumbuhan yang cukup fluktuatif. Pada tahun 2017 nilainya mengalami
peningkatan sebesar 10,31 % merupakan pertumbuhan tertinggi. Selama periode 2015
ke tahun 2016 nilai ekspor mengalami penurunan yang signifikan akibat permintaan
pasar terhadap ekspor komoditas karet dan CPO yang menurun serta melemahnya
harga komoditas ekspor di Provinsi Jambi. Selama kurun waktu 2015-2016, sejalan
dengan penurunan nominal nilai ekspor, proporsinya dalam PDRB juga cenderung
menurun, yaitu dari 22,92 %. Menurut komposisinya, sebagian besar ekspor Jambi
berupa barang (rata-rata 99,43 %), sisanya adalah ekspor dalam bentuk jasa.
5. Perkembangan Impor Provinsi Jambi
Impor adalah kegiatan transaksi yang dilakukan antar negara dengan tujuan
untuk membawa barang dari luar negara ke dalam negara yang bersangkutan. Impor
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara, seperti yang telah
dijelaskan dalam teori Hecksher-Ohlin bahwa suatu negara akan mengimpor
produk/barang yang menggunakan faktor produksi yang tidak atau jarang dimiliki oleh
negara tersebut. Kegiatan ini akan menguntungkan bagi negara tersebut dibandingkan
melakukan produksi sendiri namun tidak secara efisien.98 Perkembangan kegiatan
impor Provinsi Jambi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
98 Ayunia Pridayanti, “Pengaruh Ekspor, Impor Dan Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Indonesia Periode 2002-2012.” Hlm 2
56
Tabel 4.5. Perkembangan Impor Provinsi Jambi Tahun 2012-2019
Tahun Triwulan
I
Triwulan II Triwulan
III
Triwulan
IV
Pertumbuhan
(%)
2012 12154,73
13142,18
13614,00
14948,49
2,22
2013 12825,66
12281,37
13616,62
13622,56
-2,81
2014 13017,87
13309,20
13635,98
13913,33
2,92
2015 13773,08 14321,66
14795,87
15310,43
8,03
2016 13613,35
14031,82
15320,59
16018,65
1,35
2017 13717,95
15860,02
18112,69
18252,74
11,80
2018 15782,61
16029,64
19189,91
19615,37
7,09
2019 16917,04
18085,64
18351,28
20529,70
4,63
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2012-2019.99
Proporsi impor luar negeri Provinsi Jambi berfluktuatif pada tahun 2012
sampai 2019 dimana nilai proporsi masing-masing tahun adalah 2,22 % (2012), -2,81
% (2013) lalu meningkat menjadi 2,92 % di tahun 2014, dan tahun 2014 naik cukup
tinggi hingga proporsinya 8,03 %, lalu mengalami penurunan yang cukup jauh menjadi
1,35 %, serta proporsinya meningkat cukup jauh menjadi 11,80 % di tahun 2017. Pada
tahun 2018 perkembangan impor di Provinsi Jambi mengalami penurunan kembali
menjadi 7,09 % dan di akhir tahun 2019 tercatat proporsi melemah kembali pada level
4,63 %. Menurut komposisinya, sebagian besar produk impor di Provinsi Jambi
berbentuk barang yang memiliki porsi rata-rata sekitar 72,71 persen, sedangkan sisanya
dalam bentuk impor jasa.
99 Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Provinsi Jambi Dalam Angka 2020.
57
6. Perkembangan Investasi PMTB Provinsi Jambi
Investasi diartikan sebagai penanaman modal dalam bentuk barang modal riil
maupun dalam bentuk surat berharga. Pengeluaran untuk membeli barang modal dan
peralatan produksi yang bertujuan untuk mengganti dan menambah suatu barang modal
dalam suatu perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa
di masa depan.
Investasi memainkan peran penting dalam menggerakkan kehidupan ekonomi
bangsa, karena pembentukan modal memperbesar kapasitas produksi, menaikkan
pendapatan nasional maupun menciptakan lapangan kerja baru, dalam hal ini akan
semakin memperluas kesempatan kerja.100
Tabel 4.6. Laju Pertumbuhan investasi PMTB Povinsi Jambi Tahun 2012-2019
Tahun Triwulan
I
Triwulan
II
Triwulan
III
Triwulan
IV
Investasi
(Persen)
2012 6070,14 5996,57 6694,59 7164,88 20,19
2013 4576,75 5706,60 7936,27 10047,08 9,03
2014 6324,85 6627,83 7146,25 8018,24 -0,53
2015 5684,30 6357,61 7297,29 8495,45 -1,00
2016 6375,99 6606,96 7529,49 8526,54 4,33
2017 6959,50 7091,61 7819,14 8257,28 3,75
2018 7285,04 7380,88 7825,32 8274,75 2,12
2019 7310,77 7800,59 8215,83 8553,74 3,62
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi tahun 2012-2019.101
100 Rini Sulistiawati, “Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Penyerapan
Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat Di Provinsi Di Indonesia.” 101 Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Provinsi Jambi Dalam Angka 2020.
58
Pertumbuhan “riil” sub komponen PMTB pada tahun 2012-2019 cenderung
bergerak fluktuatif. Persentase tertinggi PMTB terdapat pada tahun 2012 yang tumbuh
sebesar 20,19 % serta pertumbuhan terendah terdapat pada tahun 2014 yang tumbuh di
-0,53 %. Pertumbuhan PMTB pada masing-masing komponen sangat bervariasi. Sub
komponen bangunan merupakan komponen dengan proporsi terbesar dalam
pembentukan modal tetap. Pertumbuhan di sektor bangunan meskipun cenderung
melambat tetapi polanya relatif stabil bila dibandingkan dengan pertumbuhan sub
komponen PMTB lainnya. Proporsi non bangunan terhadap total PMTB relatif
berfluktuasi selama periode 2012-2019, perubahan yang terjadi pada proporsi tersebut
tidak lepas dari pengaruh pertumbuhan yang terjadi pada masing-masing sub
komponen PMTB tersebut.
B. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data berdistribusi normal
sehingga dapat dipakai dalam model regresi berganda. Untuk mengetahui apakah data
dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan pengujian dengan
pendekatan Kolmogorow-Smirnov. Jika signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-
Smirnov > 0,05 maka asumsi normalitaas terpenuhi. Hasil uji normalitas adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.1. Hasil uji normalitas menggunakan aplikasi R
59
Kesimpulan : Hasil pengujian mengunakan aplikasi R menemukan bahwasannya nilai
dari data yang ada berditribusi normal dengan nilai p-value 0,07 > 0,05. Maka sudah
cukup bukti untuk menyatakan bahwasannya data berdistribusi normal sehingga dapat
dimasukan kedalam model regresi.
b. UJi Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain
berbeda disebut Heteroskedastisitas, sedangkan model yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat
tingkat signifikansinya, jika nilai signifikansinya > alpha (5%), maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Berikut hasil uji heteroskedastisitas :
Gambar 4.2. hasil uji heteroskedastisitas menggunakan aplikasi R
Kesimpulan : Berdasarkan hasil output menggunakan aplikasi R di atas memperoleh
nilai p-value 0,24 > 0,05 . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel yang
diuji tidak mengandung heteroskedastisitas. Artinya tidak ada korelasi antara besarnya
data dengan residual sehingga bila data diperbesar tidak menyebabkan residual
(kesalahan) semakin besar.
60
c. Uji Multikolonearitas
Uji Multikolonearitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Dalam pengujian ini dapat menggunakan
nilai variance infiation factor (VIF). Uji multikolonieritas ini terpenuhi apabila angka
VIF tidak melebihi 10. Hasil uji multikolonieritas adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3. hasil uji multikolinearitas menggunakan aplikasi R
Kesimpulan : Hasil output menggunakan aplikasi R menunjukan bahwasannya antara
data ekspor, impor dan investasi dapat dikatakan tidak terdapat multikolinearitas,
karena nilai ekspor, impor, dan investasi lebih kecil dari 10. Sehingga dengan demikian
dari ketiga variabel bebas layak untuk masuk kedalam model regresi.
d. Uji Auto Korelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier
terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi dapat
dilakukan dengan mendeteksi percobaan Durbin- Watson (Uji DW) dengan ketentuan
jika nilai Durbin-Watson lebih kecil dari -2 ini berarti ada auto korelasi positif, Jika
nilai Durbin-Watson terletak diantara -2 sampai +2, ini berarti tidak ada autokorelasi.
Jika nilai Durbin-Watson lebih besar +2, ini berarti ada autokorelasi yang negatif.
61
Gambar 4.4. Hasil uji autokorelasi menggunakan aplikasi R
Kesimpulan : Berdasarkan gambar 4.4, hasil pengujian menggunakan aplikasi R
diperoleh bahwa nilai Durbin Watson (DW) 2,026. maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat autokorelasi.
e. Uji Korelasi Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
1) H0 : 𝜌 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel ekspor dan
variabel pertumbuhan ekonomi.
H1 : 𝜌 ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel ekspor dan
variabel pertumbuhan ekonomi.
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
Uji Korelasi Pearson
4) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
62
Gambar 4.5. Hasil uji korelasi pearson ekspor terhadap pertumbuhan
ekonomi.
5) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.5, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwasanya terdapat hubungan positif
antara variabel ekspor terhadap variabel pertumbuhan ekonomi.
f. Uji Korelasi impor terhadap pertumbuhan ekonomi
1) H0 : 𝜌 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel impor dan
variabel pertumbuhan ekonomi.
H1 : 𝜌 ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel impor dan variabel
pertumbuhan ekonomi.
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
4) Uji Korelasi Pearson
5) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
63
Gambar 4.6. Hasil uji korelasi pearson impor terhadap pertumbuhan ekonomi.
6) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.6, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa terdapat hubungan positif sangat
kuat yang signifikan antara variabel impor dan variabel pertumbuhan ekonomi.
g. Uji Korelasi ivestasi terhadap pertumbuhan ekonomi
1) H0 : 𝜌 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel investasi dan
variabel pertumbuhan ekonomi.
H1 : 𝜌 ≠ 0Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel investasi dan
variabel pertumbuhan ekonomi.
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
Uji Korelasi Pearson
4) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
64
Gambar 4.7. Hasil uji korelasi pearson investasi terhadap pertumbuhan
ekonomi.
5) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.7, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa terdapat hubungan positif antara
variabel investasi terhadap variabel pertumbuhan ekonomi.
h. Regresi Berganda
Model regresi Y = b0 + b1 X1+ b2X2+ b3X3,dengan:
Y = Pertumbuhan Ekonomi
X1 = Variabel Ekspor
X2 = Variabel Impor
X3 = Variabel Investasi
b0 = Konstanta atau intercept
b1 = Koefisien Regresi atau Slope X1
b2 = Koefisien Regresi atau Slope X2
b3 = Koefisien Regresi atau Slope X3
65
Gambar 4.8. Hasil model regresi berganda menggunakan aplikasi R
Berdasarkan Gambar 4.8, maka diperoleh model berikut:
Y = 5546,4017+ 1,0479 X1, - 0,3289X2 + 1,0239X3
b0 = 5546,4017 Miliar Rupiah,
Jika Ekspor, Impor, dan Investasi sama dengan nol (tidak ada pendapatan) maka
Pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 5546,4017 Miliar Rupiah.
b1 = 1,0479 Miliar Rupiah
Setiap peningkatan Ekspor sebesar 1 Miliar Rupiah maka akan meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1,0479 Miliar Rupiah.
b2 = - 0,3289 Miliar Rupiah
Setiap peningkatan Impor sebesar 1 Miliar Rupiah maka akan menurunkan
Pertumbuhan Ekonomi sebesar 0,3289 Miliar Rupiah.
b3 = 1,0239 Miliar Rupiah
Setiap peningkatan Investasi sebesar 1 Rupiah maka akan meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1,0239 Miliar Rupiah.
66
a. Uji F
Uji simultan atau uji F digunakan untuk pengujian terhadap pengaruh semua
variabel independen didalam model. Uji statistik f pada dasarnya menunjukan apakah
semua variebel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
1) H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
H1 = Minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat.
2) α = 5% = 0,05
3) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
Gambar 4.9. Hasil model regresi uji F menggunakan aplikasi R
67
4) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.9, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa minimal terdapat satu variabel bebas
yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
b. Uji t
Uji koefisien regresi (t statistik) digunakan untuk menguji koefisien regresi
secara persial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menentukan t tabel ,
taraf signifikan yang digunakan adalah sebesar 5 %.
Gambar 4.10. Hasil model regresi uji t menggunakan aplikasi R
Uji t b0
1) H0 = Parameter b0 tidak layak untuk masuk kedalam model regresi.
H1 = Parameter b0 tidak layak untuk masuk kedalam model regresi
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
68
Uji t b0
4) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
5) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa parameter b0 layak untuk masuk
kedalam model regresi.
Uji t b1 (ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi)
1) H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Ekspor terhadap
Pertumbuhan Ekonomi.
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Ekspor terhadap Pertumbuhan
Ekonomi.
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
Uji t b1
4) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
5) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.10, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
69
Uji t b2 (impor terhadap pertumbuhan ekonomi)
1) H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Impor terhadap
Pertumbuhan Ekonomi.
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Impor terhadap Pertumbuhan
Ekonomi.
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
Uji t b2
Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
4) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.10, diperoleh sebagai berikut:
nilai P > α yaitu 0,10 > 0,05 maka maka terima H0
Maka belum cukup bukti untuk mengatakan terdapat pengaruh yang signifikan
antara Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Uji t b3 (investasi PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi)
1) H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Investasi PMTB
terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara Investasi PMTB terhadap
Pertumbuhan Ekonomi.
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
Uji t b3
4) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
70
5) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.10, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka maka tolak H0
Sudah sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi.
c. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam
menerangkan variabel dependen. Untuk menentukan nilai determinasi dilakukan dengan
melihat nilai R Square. Berikut hasil koefisien determinasi :
Gambar 4.11. Hasil adjusted R2 menggunakan aplikasi R
Berdasarkan Gambar 4, diperoleh sebagai berikut:
R2 = 0,944 x 100% = 94,4%
Sisa = 100% - 94,4% = 5,6%
Sehingga sebesar 94,4 % keragaman dari variabel ekspor, impor, dan investasi dapat
dijelaskan oleh variabel Pertumbuhan ekonomi. Kemudian sisanya sebesar 5,6 %
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi.
71
d. Analisis Kompenen Utama
Gambar 4.12. Hasil analisis komponen utama menggunakan aplikasi R
Analisis komponen utama dijadikan alat untuk mengatasi masalah
multikolinearitas didalam model regresi linear berganda dengan cara mereduksi data
variabel bebas yang merupakan penyebab adanya korelasi antar variabel bebas itu
sendiri. Dalam analisis komponen utama di upayakan untuk memaksimalkan varians
dari kombinasi linear dari variabel asal, dengan cara mentransformasi linear sehingga
terbentuk sistem koordinat baru dengan sedapat mungkin mempertahankan varians
data secara maksimum. Analisis komponen utama digunakan dalam penelitian ini
untuk mengidentifikasi data yang sebelumnya telah di uji menggunakan regresi linear
berganda yang menunjukan hasil korelasi setiap variabel bebas berpengaruh positif,
akan tatapi ketika di uji menggunakan uji “t” hasilnya bertolak belakang dengan
korelasi. Hasil dari pengujian menunjukan bahwa salah satu variabel memiliki
pengaruh yang negatif terhadap variabel terikat. Dengan demikian diperlukan alat
analisis komponen utama sebagai pembanding dari regresi linear berganda.
Tabel 4.12, menunjukan nilai standard deviation yang proporsinya berada
diatas 1 atau >1 adalah PC1, sehingga yang akan digunakan ke dalam model analisis
komponen utama nantinya adalah PC1 yang kemudian akan diberi nama PDRB
Pengeluran dengan nilai cumulative proportion lebih dari 60 %. Sehingga sudah dapat
digunakan untuk mewakili dari variabel lainnya.
72
Gambar 4.13. Hasil model analisis komponen utama menggunakan aplikasi R
Model Analisis Komponen Utama (AKU)
PC1= 0,59479222 X1 + 0,6527192 X2 + 0,4692333 X3
PDRB Pengeluaran = 0,59479222 Ekspor + 0,6527192 Impor + 0,4692333 Investasi
Model komponen utama menunjukan nilai ekspor (XI) sebesar 0,59479222,
kemudian nilai impor (X2) sebesar 0,6527192 serta nilai investasi PMTB (X3) sebesar
0,4692333. Ini menunjukan bahwa setiap varians dari variabel bebas memiliki
pengaruh langsung terhadap variabel terikat.
Model regresi sederhana di peroleh dari analisis komponen utama yang telah di
reduksi menjadi satu variabel yang kemudian di jelaskan menjadi PDRB Pengeluaran
dengan model regresi seperti dibawah ini :
Gambar 4.14. Hasil model regresi komponen utama menggunakan aplikasi R
73
Model regresi Y = b0 + b1PC1 dengan:
Y = Pertumbuhan Ekonomi
PC1 = PDRB Pengeluaran
b0 = Konstanta atau intercept;
b1 = Koefisien Regresi atau Slope X1
Gambar 4.15. Hasil analisis regresi komponen utama menggunakan aplikasi R
Berdasarkan Gambar 4.15, maka diperoleh model berikut:
Y = 31.895,2 + 2.305,1 PC1
Y = 31.895,2 + 2.305,1 PDRB Pengeluaran
b0 = 31.895,2 Miliar Rupiah,
Jika PDRB Pengeluaran sama dengan nol (tidak ada pendapatan) maka
Pertumbuhan ekonomi sebesar 31.895,2 Miliar Rupiah.
b1 = 2.305,1 Miliar Rupiah
Setiap peningkatan PDRB Pengeluaran sebesar 1 Miliar Rupiah maka akan
meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar 2.305,1 Miliar Rupiah. Dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwasannya ketika PDRB pengeluaran mengalami
peningkatan maka akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang juga ikut
meningkat.
74
e. Uji F
1) H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat.
2) α = 5% = 0,05
3) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
Gambar 4.16. Hasil uji F menggunakan aplikasi R
4) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.16, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa minimal ada satu variabel bebas yang
berpengaruh terhadap variabel terikat.
75
f. Uji t
Gambar 4.17. Hasil model analisis komponen utama uji t
Uji t b0
1) H0 = Parameter b0 tidak layak untuk masuk kedalam model regresi.
H1 = Parameter b0 tidak layak untuk masuk kedalam model regresi
2) α = 5% = 0,05
3) Statistik uji
Uji t b0
4) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
5) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.17, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa parameter b0 layak untuk masuk
kedalam model regresi.
76
Uji t b1 (PDRB Pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi)
1) H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
2) H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat.
3) α = 5% = 0,05
4) Statistik uji
Uji t b1
5) Kriteria pengujian
Jika nilai P < α maka tolak H0
Jika nilai P > α maka terima H0
6) Kesimpulan
Berdasarkan Gambar 4.17, diperoleh sebagai berikut:
nilai P < α yaitu 0,000 < 0,05 maka maka tolak H0
Sudah cukup bukti untuk mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
PDRB Pengeluaran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
77
g. Koefisien determinasi (R2)
Gambar 4.18. Hasil adjusted R2 menggunakan aplikasi R
Berdasarkan Gambar 4.18, diperoleh sebagai berikut:
R2 = 0,8496 x 100 % = 84,96 %
Sisa = 100% - 84,96 % = 15,04 %
Sehingga dapat dijelaskan bahwa sebesar 84,96 % keragaman dari variabel ekspor,
impor, dan investasi dapat dijelaskan oleh variabel Pertumbuhan ekonomi. Kemudian
sisanya sebesar 15,04 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model
regresi
Y = 31.895,2 + 2305,1 PC1
Y = 31.895,2 + 2305,1 PDRB Pengeluaran
Y = 31.895,2 + 2.305,1 (0.59479222 Ekspor + 0.6527192 Impor + 0.4692333
Investasi)
Y = 31.895,2 + 1.369,27 Ekspor + 1.504,58 Impor + 1.081,62 Investasi
b0 = 31.895,2 Miliar Rupiah
Jika PDRB Pengeluaran sama dengan nol (tidak ada pendapatan) maka
Pertumbuhan ekonomi sebesar 31.895,2 Miliar Rupiah.
78
b1 = 1.369,27 Miliar Rupiah
Setiap peningkatan Ekspor sebesar 1 Miliar Rupiah maka akan meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1.369,27 Miliar Rupiah.
b2 = 1.504,58 Miliar Rupiah
Setiap peningkatan Impor sebesar 1 Miliar Rupiah maka akan meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1.504,58 Miliar Rupiah.
b3 = 1.081,62 Miliar Rupiah
Setiap peningkatan Investasi sebesar 1 Rupiah maka akan meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1.081,62 Miliar Rupiah.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Variabel ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di provinsi jambi. Dimana berdasarkan hasil uji menggunakan analisis
komponen utama (AKU) variabel ekspor memiliki nilai siginifikan (0,00 < 0,05) dengan
nilai koefisien sebesar 0,59479222 Sehingga ketika ekspor meningkat maka akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan hasil analisis komponen utama menggunakan aplikasi R, hasil ini
sesuai dengan hipotesis awal yakni variabel ekspor berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa perdagangan
internasional dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah.
Perdagangan internasional adalah motor bagi pertumbuhan (engine of growth). Pendapat
tersebut dapat ditelusuri mulai dari David hume, Ricardo, Marshall, Edgeworth sampai
Haberler.
79
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dara,
Manuntun dan Asmara yang menunjukan bahwa ekspor berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.102 Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ari juga
menunjukan ekspor memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia.103 Penelitian Adrian dan Zulfahmi menunjukan ekspor
berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.104
Meskipun demikian penelitian ini tidak sama dengan hasil penelitian Santoso
(2010) yang tidak menemukan dampak dari ekspor impor terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Hasil yang berbeda tersebut dikarenakan tahun penelitian yang tidak
sama. Dalam penelitian tersebut meneliti pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah
memburuknya ekonomi global yaitu rentang waktu 1994 sampai 2008, yang mana
selama periode penelitian tersebut Indonesia mengalami krisis ekonomi dua kali yaitu
tahun 1998 dan 2008.
Alam semesta dan juga isinya diciptakan oleh Allah SWT untuk kebutuhan hidup
dan kemashlahatan manusia, akan tetapi ia baru akan memperoleh hasil dari sumber
kekayaan alam ini, apabila dirinya berusaha dan bekerja. Allah SWT memberi
kebebasan kepada manusia untuk mengaktualisasikan segenap potensi dan
kemampuannya dalam mengelola sumber kekayaan alam. Pengelolaan sumber daya
alam yang optimal untuk kemashlahatan manusia dianjurkan di dalam al Quran
sebagaimana diisyaratkan dalam QS. al Mulk ayat 15:
فامش وافيمناكبهاوك ل واليهالنش ور ه والذيجعللك م الرضذل ولا زقه وامنر
102 Dara Resmi Asbiantari, Manuntun Parulian Hutagaol, Alla Asmara, “Pengaruh Ekspor
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.” Hlm 1
103 Ari Muliana Ginting, “Analisis Pengaruh Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia” Vol 11, No 1 (2017): Hlm 1. 104 Adrian Sutawijaya, Zulfahmi, “Pengaruh Ekspor Dan Investasiterhadap
Pertumbuhanekonomi Indonesiatahun 1980-2006” 6 (2010): 25.
80
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah
kamu (kembali setelah) dibangkitkan”. (QS. al Mulk: 15).105
QS. Al Mulk menjelaskan tentang perintah dalam mengelola sumber kekayaan
yang ada di bumi guna memenuhi kebutuhan, mencari rezeki serta kemaslahatan umat
manusia. Allah telah menyediakan bumi dan seisinya untuk dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya agar manusia dapat berfikir dan menjadi khalifah di bumi dengan
memanfaatkan sumber kekayaan bumi demi kemaslahatan umat.
2. Pengaruh Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Variabel impor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di provinsi jambi. Dimana berdasarkan analisis menggunakan AKU ,
menunjukan variabel impor mempunyai nilai siginifikan (0,00 < 0,05) dengan nilai
koefisien 0,6527192. Sehingga jika impor meningkat maka pertumbuhan ekonomi juga
akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil analisis komponen utama menggunakan bantuan aplikasi R,
hasil ini sesuai dengan hipotesis awal yakni variabel impor berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa perdagangan
internasional dan kebijakan perdagangan yang lebih terbuka merupakan faktor utama
untuk menjelaskan per-tumbuhan ekonomi. Negara dengan sikap perdagangan yang
lebih liberal memungkinkan menikmati jumlah input liberal lebih tinggi dengan biaya
yang lebih rendah sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.106
Penelitian yang dilakukan oleh Mustika, Haryad, Siti Hodijah menunjukan bahwa
impor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.107
Penelitian yang dilakukan oleh Bagas, Sudati dan Gentur menunjukan hasil penelitian
105 Https://Quran.Kemenag.Go.Id/ : Qs. Al Mulk (67): 15, N.D. 106 Ismadiyanti Purwaning Astuti, Fitri Juniwati Ayuningtyas, “Pengaruh Ekspor Dan Impor
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia” 19 (2018): 1–2. 107 Mustika; Haryadi; And Mustika, Haryadi, Siti Hodijah, “Pengaruh Ekspor Dan Impor
Minyak Bumi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” 2 (2015): 1.
81
bahwa nilai foreigndirect investment (FDI), ekspor dan impor memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.108 Serta hasil penelitian yang dilakukan oleh
Ivandrew Hariwijaya menunjukan bahwa variabel impor memiliki pengaruh positif dan
signfikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.109
Adanya kegiatan impor barang dan jasa dalam bentuk barang modal akan
mempermudah suatu wilayah dalam memenuhi kebutuhannya. Kegiatan impor dalam
bentuk barang modal seperti mesin dan perlengkapan lainnya akan memberikan
pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Kegitan perdagangan seperti impor sudah ada sejak zaman jahiliyah bahkan
diabadikan oleh Allah dalam surat Quraisy, ketika Allah mengingatkan mereka tentang
salah satu nikmat besar yang telah Allah berikan kepada hambanya. Yaitu dengan
membiarkan hambanya bebas melakukan perniagaan. Berikut ini ayat yang menegaskan
tentang kegiatan impor terdapat dalam Q.S. Al-Qashash ayat 57:
جب ا يمن
هم حرما ا
ن ل
مك
م ن
ول
ا
ارضن
ف من ا
ط
خ
ت ن
ى معك هد
بع ال
ت ن
ا ان
و
ال
يه وق
ال
ا ن
د
ن ل ا م
ق
ز ء ر
ي
ل ش ك
مرت
ث
مون
يعل
م ل
ه ي
ك
كن ا
ول
Artiny : “Dan mereka berkata, “Jika kami mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya
kami akan diusir dari negeri kami. ”(Allah berfirman) Bukankah Kami telah
meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman, yang
didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai
rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui” (Q.S. Al-
Qashash : 57).110
108 Bagaskaraprawira, Sudati Nur Sarfiah, Gentur Jalunggono, “Pengaruh Foreign Direct
Investment(Fdi), Ekspordan Impor Terhadap Pertumbuhanekonomi Indonesia 1998-2017” Vol 1
(2017): Hlm 1. 109 Ivandrew Hariwijaya, “Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Investasi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,” 2020, Hlm 11. 110 Https://Quran.Kemenag.Go.Id/ : Q.S. Al-Qashash (28) : 57, N.D.
82
Q.S. Al-Qashash ayat 57 menyampaikan bahwa buah-buahan yang telah diberikan
bukan sepenuhnya berasal dari dalam daerah saja, akan tetapi melalui Rihlah
(pengembaraan) dari daerah satu ke daerah yang lain.
Kegiatan impor barang dari luar negeri dilakukan guna memenuhi kebutuhan yang
tidak ada di dalam negeri. Allah SWT menghalalkan jual beli, dan Allah SWT
memberikan kebebasan kepada mereka untuk beniaga dengan siapa saja dan ke mana
saja, bahkan dengan negara kafir sekalipun diperbolehkan, asalkan masih tetap dalam
syariat Islam.
3. Pengaruh Investasi PMTB Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Variabel investasi PMTB berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di provinsi jambi. Dimana berdasarkan analisis menggunakan
AKU , menunjukan variabel investasi mempunyai nilai siginifikan (0,00 < 0,05) dengan
nilai koefisien 0,4692333. Sehingga jika investasi PMTB meningkat maka pertumbuhan
ekonomi juga akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil analisis komponen utama (AKU) menggunakan bantuan
aplikasi R, hasil ini sesuai dengan hipotesis awal yakni variabel investasi PMTB
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil tersebut sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Todaro: terdapat tiga
faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap negara yaitu
Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang
ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia, kemudian
Pertumbuhan penduduk, serta Kemajuan teknologi.111
Penelitian yang dilakukan oleh Anak Agung dan Ida Bagus Putu, variabel investasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan.112 Mutia, Mohd. Nur
Syechalad dan Sabri memperoleh variabel investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan
111 Adrik Mukamad Rofli, “Analisis Pengaruh Inflasi, Penanaman Modal Asing (Pma) Dan
Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Timur” Vol 2, No 1 (2017): Hlm 1. 112 Anak Agung Istri Diah Paramita, Ida Bagus Putu Purbadharmaja., “Pengaruh Investasi
Dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Kemiskinan Di Provinsi Bali” Vol 4
(2015): Hlm 1.
83
ekonomi Indonesia.113 Serta penelitian yang dilakukan oleh Phany Ineke Putri
menunjukan bahwa investasi domestik berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di pulau Jawa.114
Dari kenaikan perkembangan kegiatan investasi PMTB di Provinsi Jambi telah
mengindikasikan terjadinya kenaikan yang pada akhirnya akan berakibat pada
meningkatnya produksi barang maupun jasa yang kemudian akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Daerah dan begitupun sebaliknya.
Investasi dalam konteks ekonomi islam bukan hanya kegiatan yang mendatangkan
kemanfaatan di dunia saja melainkan di akhirat juga. Investasi bukan hanya ditujukan
untuk memperkaya investor saja, akan tetapi lebih mengarah pada kemaslahatan
masyarakat luas. Namum, hal ini juga kembali kepada niat awal, yang tidak boleh
melupakan nilai-nilai syariat yang menjadi landasan dasar.
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Di dalam surat An-
Nisa` ayat 9 telah dikatakan bahwa dilarang untuk meninggalkan keturunan yang lemah,
dalam artian kita hawatir setelah sepeninggal kita keadaan anak-anak yang kita
tinggalkan itu tidak tercukupi kebutuhannya bahkan sampai meminta-minta. Maka di
sini dihimbau agar kita semua menyiapkan sesuatunya sejak dini.
113 Mutia Sari, Mohd. Nur Syechalad, Sabri. Abd. Majid, “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja
Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia” Vol 3 (2016): Hlm 114. 114 Phany Ineke Putri, “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Belanja Modal, Dan Infrastruktur
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pulau Jawa,” 2014, Hlm 1.
84
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tiga variabel bebas yang digunakan minimal terdapat satu variabel
bebas yaitu eskpor dan/ atau impor serta investasi PMTB berpengaruh terhadap variabel
terikat yaitu pertumbuhan ekonomi. Hasil analisis menggunakan analisis komponen utama
dengan bantuan aplikasi R menunjukan bahwa :
1. Ekspor (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Jambi. Dengan nilai signifikan (0,00 < 0,05) serta nilai
koefisien sebesar 0,59479222. Setiap peningkatan Ekspor sebesar 1 Miliar Rupiah
akan meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1.369,27 Miliar Rupiah
2. Impor (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Jambi. Dengan nilai signifikan (0,00 < 0,05) serta nilai
koefisien sebesar 0,6527192. Setiap peningkatan Impor sebesar 1 Miliar Rupiah
akan meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1.504,58 Miliar Rupiah.
3. Investasi PMTB (X3) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Dengan nilai signifikan (0,00 < 0,05) serta
nilai koefisien sebesar 0,4692333. Setiap peningkatan Investasi PMTB sebesar 1
Miliar Rupiah maka akan meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1.081,62
Miliar Rupiah.
Impor memiliki pengaruh lebih besar dari pada variabel ekspor dan investasi PMTB,
menunjukan bahwa kegiatan impor cenderung lebih besar memberikan sumbangsih
terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi. Impor dalam bentuk barang modal yang
menambah stok modal dan menambah kapasitas produksi tentunya akan membantu dalam
memberikan sumbangsih pertumbuhan ekonomi. Karena untuk mendukung komoditas
yang akan di ekspor. Namun ketergantungan impor harus dikurangi karena untuk
mempertahankan komoditas lokal sehingga upaya dalam menghasilkan produk dalam
negeri dapat memiliki nilai tambah yang lebih besar lagi.
85
B. Implikasi
Berdasrkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan implikasi
secara teoritis dan praktis sebagai berikut :
1. Implikasi Teoritis
Secara Teoritis, ekspor impor dan investasi PMTB memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat
dijadian parameter dalam pertimbangan ataupaun pengambilan keputusan didalam
upaya mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah khususnya agar dapat
mencapai kesejahteraan ekonomi di Provinsi Jambi. Hasil penelitian menunjukan
bahwasannya kondisi impor provinsi jambi memiliki pengaruh yang lebih besar
ketimbang variabel eskpor dan investasi PMTB akan tatapi bukan berarti pemerintah
lebih memprioritaskan impor ketimbang ekspor dan investasi. Karena pada sejatinya
ekspor merupakan penyumbang devisa bagi suatu daerah begitu pula investasi yang juga
bagian penting dalam perekonomian yang berguna untuk pemerataan. Impor sebagai
bentuk pengeluaran harus di arahkan untuk membeli barang-barang modal dalam upaya
untuk meningkatkan produksi dalam negeri sehingga dapat meningkatkan
perekonomian, akan tetapi tetap dengan memperhatikan proporsinya agar tidak melebihi
dari aktivitas ekspor.
2. Implikasi Praktis
Secara praktis, penelitian ini sebagai bentuk masukan bagi pemerintah,
pendamping serta masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan
pertumbuhan ekonomi. Bagi pemerintah dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam
menentukan kebijakan-kebijakan yang nantinya dapat memberikan sumbangsing bagi
pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan kegiatan perdagangan internasional
(eskpor/impor) dan investasi PMTB.
86
C. Saran
Bertitik tolak dari penelitian serta kesimpulan yang telah ada, maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan perekonomian Provinsi Jambi akan jauh lebih optimal apabila benar-
benar didorong oleh perencanaan yang disusun dan dieksekusi dengan baik
berdasarkan potensi sumber daya yang ada di Provinsi Jambi. Dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi. Diharapkan setiap kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah harus selalu memperhatikan faktor keseimbangan dan pemerataan
pembangunan di berbagai sektor perekonomian.
2. Kepada pemerintah Provinsi Jambi di harapkan dapat mempertahankan kegiatan
ekspor baik dalam bentuk barang maupun jasa agar terus memberikan kontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi sehingga dapat membantu dalam
pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional.
3. Pemerintah dan masyarakat di Provinsi jambi harus memperhatikan kegiatan impor
dengan mengurangi pola konsumsi barang-barang luar negeri, agar pertumbuhan
ekonomi Provinsi Jambi bisa lebih optimal kedepannya.
4. Kegitan Investasi PMTB juga perlu selalu ditingkatkan agar dapat mendorong
pertumbuhan Ekonomi di masa yang akan datang. Sebab, besar kecilnya investasi
di masa sekarang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di masa yang akan
datang.
Mencermati kondisi tersebut, sebenarnya perkembangan perekonomian
Provinsi Jambi akan jauh lebih optimal apabila benar-benar didorong oleh perencanaan
yang disusun dan dieksekusi dengan baik berdasarkan potensi sumber daya yang ada
di Provinsi Jambi dalam membentuk ekonomi Jambi (khususnya sektor pertanian,
kehutanan, perikanan, pertambangan dan penggalian, serta sektor perdagangan besar
dan eceran) dan memastikan pengeluaran pemerintah digunakan pada sektor-sektor
produktif sehingga tercipta efektivitas penganggaran yang optimal.
87
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Quran
Al-Quran dan Terjemahannya, Kementrian Agama, (Jakarta: CV Pustaka Jaya
Ilmu) 2014
B. Buku
Adiwarman A. Karim. Ekonomi Makro Islami. Edisi Ke-3. Depok: PT Raja
Grafindo Persada, 2017.
Detri, Karya. Makro Ekonomi Pengantar Untuk Manajemen. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2016.
Detri, Karya, and Syamsuddin Syamri. Makro Ekonomi Pengantar Untuk
Managemen. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Erni, Umi Hasanah, and Sunyoto Danang. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro.
Yogyakarta: PT CAPS, n.d.
Irfan Syauqi Beik, Laily Dwi Arsyianti. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2017.
Lincolin, Arsyad. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015
Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2013.
Naf’án. Ekonomi Makro Tinjauan Ekonomi Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
Nopirin. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2016.
Nurul Huda. Ekonomi Pembangunan Islam. 124. Jakarta, 2017.
Sadono, Sukieno. Makro Ekonomi Modern, Perkembangan Pemikiran Dari Klasik
Hingga Keynesian Baru. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Sadono, Sukirno. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, n.d
Sayid, Syekh. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Gaung Persada Press Group,
2014.
88
Suparmoko. Pengantar Ekonomi Makro. 2. Yogyakarta: PT Unit Penerbit dan
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, n.d.
Syamri, Syamsuddin. Makro Ekonomi Pengantar Untuk Manajemen. Depok: PT
Raja Grafindo Persada, 2016.
Tulus, T.H. Tambunan. Perekonomian Indonesia Kajian Teoritis Dan Analisis
Empiris. 3. Bogor: PT Ghalia Indonesia, n.d.
C. Publikasi
Badan Pusat Statistik. “Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Menurut
Pengeluaran 2015-2019,” 2020, 2–4.
BPS Provinsi Jambi. “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jambi
Menurut Lapangan Usaha,” n.d.
BPS. “Statistik Perdagangan Luar Negeri Provinsi Jambi 2019,” n.d.
Kementrian Keungan Direktorat Jendral Perbendaharaan. Kajian Fiskal Regional.
Jambi, 2019.
D. Jurnal dan Skripsi
Adam, Othasa Guciano. “Analisis Pengaruh Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi Islam,”
2020, 52–53.
Adrian Sutawijaya, Zulfahmi. “Pengaruh Ekspor Dan Investasiterhadap
Pertumbuhanekonomi Indonesiatahun 1980-2006” 6 (2010): 25.
Adrik Mukamad Rofli. “Analisis Pengaruh Inflasi, Penanaman Modal Asing (PMA)
Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Timur” Vol 2, No
1 (2017): Hlm 1.
Agus. “Analisis Penerapan Prinsip Syari’ah Di Pasar Modal Konvensional, Tesis,
(Jakarta: Psca Sarjana Universitas Trisakti),” 2017, Hlm 38.
Ahmad Khursid. Economic Development in Islamic Fremework. Liecester: The
Islamic Fondatin, 1980.
Akila. “Pengaruh Intensif Dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada CV. Vassel Palembang” 2 (2017): Hlm 40.
89
Anak Agung Istri Diah Paramita, Ida Bagus Putu Purbadharmaja. “Pengaruh
Investasi Dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta
Kemiskinan Di Provinsi Bali” Vol 4 (2015): Hlm 1.
Andrian, D Lubis. “Analisis Faktor Yang Memperngaruhi Kinerja Ekspor
Indonesia,” 2020, 1.
Anna Yulianita. “Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Di Kabupaten Muara Enim”
Vol 8, No 2 (2010): Hlm 98.
Annisa, Yusuf. “Kontribusi Ekspor Dan Impor Terhadap Pendapatan Nasional
Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Srudy Komparasi Indonesia Dan Qatar
Periode 2012-2016),” n.d., 40.
Ari Muliana Ginting. “Analisis Pengaruh Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia” Vol 11, No 1 (2017): Hlm 1.
Akila. “Pengaruh Intensif Dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada CV. Vassel Palembang” 2 (2017): Hlm 40.
Andrian, D Lubis. “Analisis Faktor Yang Memperngaruhi Kinerja Ekspor
Indonesia,” 2020, 1.
Annisa, Yusuf. “Kontribusi Ekspor Dan Impor Terhadap Pendapatan Nasional
Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Srudy Komparasi Indonesia Dan Qatar
Periode 2012-2016),” n.d., 40.
Ayudya, Utami. “Pengaruh Konsumsi, Ekspor Dan Impor Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Regional Sumater Utara,” n.d.
Ayunia Pridayanti. “Pengaruh Ekspor, Impor Dan Nilai Tukar Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 2002-2012,” 2012, 2.
Bukhori Muslim. “Perbandingan Ekonomi Islam Dengan Ekonomi Kapitalis” Vol
IV (2012): Hlm 317.
Djuanda, Hatta. “Pengaruh Perdagangan Luar Negeri Dan Impor Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 2001-2010,” n.d.
Dwi, Purwandi. “Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden” 3 (n.d.):
5.
90
Errami Abdelhak. “Pengaruh Ekspor-Impor Dan Investasi Asing Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dengan Menggunakan Nilai Tukar Sebagai
Variabel Moderasi Periode 2010-2017,” 2019, Hlm 2.
Hakim, Muda Harahap. “Epistemologi Perdagangan Internasional Dalam Konsep
Al-Quran” Vol 3 (2019).
Ismadiyanti Purwaning Astuti, Fitri Juniwati Ayuningtyas. “Pengaruh Ekspor Dan
Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia” 19 (2018): 1–2.
Janizfati. “Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap Cadangan Devisa Indonesia
Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” n.d.
Linda, Melati Oktavia. “Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap Utang Luar Negeri
Indonesia Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” n.d., 48–50.
Parsito, Senneng. “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal, Dan
Penanaman Modal Dalam Negeri Terhadap PDRB Di Provinsi Sulawesi
Selatan,” n.d., 46.
Rini Sulistiawati. “Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan
Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat Di Provinsi Di
Indonesia” 3 (2012): 35.
Ruslam. “Pengaruh Investasi, Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Dan Sektor
Pertambangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Wajo 2008-
2017,”
Sayekti, Suindyah. “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur,” n.d.
Selli Imaniar. “Pengaruh Investasi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Dalam Perspektif Islam (Studi Pada Provinsi Lampung Tahun (2012-
2016),” 2018, Hlm 26.
Sunarsi Habib Abdurachman, Hanny Komalig, and Nelson Nainggolan.
“Penggunaan Analisis Komponen Utama Dalam Penggabungan Data Peubah
Ganda Pada Kasus Produksi Pertanian Dan Perkebunan Di Wilayah Bolaang
Mongondow Tahun 2008” 3 (2014): 2.
91
Syaparuddin, Zulgani. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan PAD Provinsi Jambi
Pendekatan Kualitas Granger,” n.d.
Yesi, Hendriani Supartoyo. “The Economic Growth And The Regional
Characteristics, The Case of Indonesia,” 2020.
E. Internet
TribunJambi.com. “Kegiatan PMTB Guna Tingkatkan Investasi,” n.d.
92
RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi :
Nama : Robi Agustin
Tempat Tanggal Lahir : Wonosari, 27 Agustus 1998
Alamat : Desa Kemuning Muda, Kecamatan Kemuning.
Kabupaten Indragiri Hilir
Nomor Telepon : 081275707050
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
SD : SD Negeri 014 Desa wonosari (2004-2010)
SMP : MTS Nurul Iman kemuning muda (2010-2013)
SMA : MA Darul Istiqomah selensen (2013-2016)
Latar Belakang Keluarga :
Nama ayah : Sumiran
Tempat Tanggal Lahir : Sumut, 01 Juli 1971
Alamat : Desa Kemuning Muda, Kecamatan Kemuning.
Kabupaten Indragiri Hilir
Nama Ibu : Solihatun
Tempat Tanggal Lahir : Dusun Mlobo, 12 November 1974
Alamat : Desa Kemuning Muda, Kecamatan Kemuning.
Kabupaten Indragiri Hilir
93
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Data Hasil Penelitian
PDRB ADHK Triwulan Lapangan Usaha Provinsi Jambi Tahun 2012-20
Tahun Triwulan
I
Triwulan
II
Triwulan
III
Triwulan
IV
2012 24407,1 25835,93
26564,6
27807,45
2013 26831,47
28066,35
28260,83
28607,48
2014 29267,5
29932,46
30164,96
30626,52
2015 30676,87
31217,95
31509,67
31632,92
2016 31779,84
32345,92
32757,23
33618,14
2017 33109,12
33721,56
34301,23
35369,8
2018 34640,01
35338,86
35902,43
37087,00
2019 36263,42
37055,64
37525,67
38419,88
94
Ekspor Provinsi Jambi Triwulan Tahun 2012-2019
Tahun Triwulan
I
Triwulan
II
Triwulan
III
Triwulan
IV
2012 15443,83 18961,48 19064,53 19400,01
2013 20312,28 20089,67 17901,09 18055,58
2014 20468,57 20470,82 19766,9 20225,28
2015 23085,9 22886,98 21722,74 20778,02
2016 22767,92 22689,53 22858,57 22840,99
2017 23727,00 24337,5 27288,6 25198,34
2018 26152,61 25271,13 27907,24 29358,29
2019 27566,04 26926,97 28608,31 28916,06
95
Impor Provinsi Jambi Triwulan Tahun 2012-2019
Tahun Triwulan
I
Triwulan
II
Triwulan
III
Triwulan
IV
2012 12154.73
13142.18
13614
14948.49
2013 12825.66
12281.37
13616.62
13622.56
2014 13017.87
13309.2
13635.98
13913.33
2015 13773.08 14321.66
14795.87
15310.43
2016 13613.35
14031.82
15320.59
16018.65
2017 13717.95
15860.02
18112.69
18252.74
2018 15782.61
16029.64
19189.91
19615.37
2019 16917.04
18085.64
18351.28
20529.7
96
Investasi PMTB Povinsi Jambi Triwulan Tahun 2012-2019
Tahun Triwulan
I
Triwulan
II
Triwulan
III
Triwulan
IV
2012 6070,14 5996,57 6694,59 7164,88
2013 4576,75 5706,6 7936,27 10047,08
2014 6324,85 6627,83 7146,25 8018,24
2015 5684,3 6357,61 7297,29 8495,45
2016 6375,99 6606,96 7529,49 8526,54
2017 6959,5 7091,61 7819,14 8257,28
2018 7285,04 7380,88 7825,32 8274,75
2019 7310,77 7800,59 8215,83 8553,74
97
2. Data Hasil Analisis Komponen Utama
98
3. Surat Balasan Dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi
99
4. Foto Dengan Pihak Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi